(studi kasus : taman anggrek ragunan, pasar minggu...

99
ANALISIS EFISIENSI TANAMAN ANGGREK DENDROBIUM SP DI DJ(( JAIURTA (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu -Jakarta Selatan) GIFRIAH FAI(ULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2004MI1425 H

Upload: lybao

Post on 05-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAf~ TANAMAN ANGGREK DENDROBIUM SP DI DJ(( JAIURTA (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu -Jakarta Selatan)

GIFRIAH

FAI(ULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SY ARIF HIDAY ATULLAH JAKARTA

2004MI1425 H

Page 2: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

ANALISIS EFISIENSI PEMASARA1'~ TANAMAN ANGGREK DENDROBIUM SP DI DKI JAKARTA (Studi Kasus: Taman Angi,>rek Ragunan, Pasar Minggu -Jakarta Selatan)

Oleh: GIFRlAH

100092020265

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Sains

Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

FAI(ULTAS SAINS DAN TEI{NOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SY ARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2004MI1425 H

Page 3: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

lJ A:dM'

lJ!a

-~(-~'

·.·{an,1.poli~1ftfturmayangmempunyai ~-;-~-: - ·1'--:;f- - -. -

6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9

Page 4: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TANAMAN ANGGREK DENDROBIUM SP DI DKI JAKARTA (Studi Kasus : Tarnan Anggrek Ragunan, Pasar Minggu - Jakarta Selatan)

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mernperoleh Gelar

Sarjana Sains

F akultas Sains dan Telmologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Pernbimbing I

,,,---

Oleh: GIFRIAH

100092020265

Menyetujui

Pembimbing II

~~()! Ir. Muhandis Natadiwirya, MM, M.Si Ir. Mudatsir Najamuddin, MM

Mengetahui

Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian I Agribisms

~~ Ir. Mudatsir Najamuddin, MM

NIP : 150 317 958

Page 5: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi yang berjudul "Analisis Efisiensi Pemasaran Tanaman Anggrek

Dendrobium ;p. di DKI Jakarta (Studi Kasus: Taman Anggrek Ragunan, Pasar

Minggu-Jakarta Selatan)" telah diuji dan dinyatakan lulus dalan1 sidang

Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi U1N Syarif Hidayatullah Jakarta, pada

Hari Sabtu, 07 Agustus 2004. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Smjana Strata I (S I) pada Jurusan Sosial Ekonomi

Pertanian.

Penguji I

~ Ir. Sudaru Dono, MBA

Tim Penguji,

Penguj i II

_ ____. ... -Ir. Muhandis N., MM, M.Si

Jaya Putra, M.Sis

NIP. 150317956

Jakarta, Agustus 2004

Penguji III

r-

~~ Ir. Mudatsir N., MM

Page 6: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

RINGKASAN

GIFIUAH, Analisis Efisiensi Pemasaran Tanaman Anggrek Dendrohium sp. di DKI Jakarta (Studi Kasus: Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggn - Jakarta Selatan). (Dibawah bimbingan MUHANDIS NATADIWIRYA dan MUDATSIR NAJAMUDDIN).

Indonesia dikenal dengan julukan Center of Origin atau pusat keanekaragaman tanaman berbunga dan tanaman bias tropik karena Indonesia sebagai negeri yang beriklim tropis dengan kekayaan flora yang beraneka ragam. Berbagai jenis tanaman tumbuh dengan baik termasuk tanaman bWlga dan tanaman hias yang mem punyai keunikan dan arti tersendiri.

Pengusahaan anggrek sebagai bunga komersial yang memiliki nilai ekonomi tinggi telah berjalan cukup lama, bahkan sudah menjadi salah satu komoditas penting dalam perdagangan florikultura dunia. Bahkan fenomena bisnisnya juga marak, dari nursery (kebun anggrek) besar hingga para pedagang di pinggirjalan banyak yang menjualnya. Jenis anggrek komersial yang sering diusaha.kan di Indonesia adalah Dendrohium, Phalaenopsis, Vanda, Cattleya dan Oncidium.

Pemasaran bunga potong anggrek maupun tanaman anggrek dalam pot meliputi tiga lingkup, yaitu pasar lokal, pasar domestik, dan pasar luar negeri. Pasar lokal lebih terkonsentrasi pada penjualan eceran langsWlg ke konsumen, sedangkan pasar domestik dan luar negeri merupakan pasar antarpengusaha dan pedagang.

Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengetahui sistem pemasaran tanaman anggrek Dendrohium ~p. di DK.I Jakarta dengan melihat saluran pemasaran yang ada serta fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan oleh lembaga pemasaran yang terlibat, (2) menganalisis struktur dan perilaku pasar pada pemasaran tanaman anggrek Dendrohium .1p. di DK! Jakarta, (3) menganalisis marjin pemasaran dan penyebarannya antara lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat, (4) mengetahui apakah pemasaran tanaman anggrek Dendrohium sp. di DK.I Jakarta telah efisien dilihat dari struktur dan perilaku pasar serta marjin pemasarannya.

Penelitian ini dilakukan di Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu- Jakarta Selatan. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan TAR merupakan lokasi pengembangan agrowisata terluas di DK! Jakarta kurang lebih 5 Ha dan berbagai aktifitas budidaya dan pemasaran (jual beli) anggrek ditemukan di sana (merupakan sentra produksi dan pemasaran anggrek terbesar di DK! Jakarta).

Data yang diperoleh di lapangan untuk menganalisis efisiensi pemasaran dilakukan dengan menggunakan analisis saluran dan lembaga pemasaran, fungsi­fWlgsi pemasaran, struktur dan perilaku pasar yang dilakukan dan dijabarkan secara deskriptif, perbandingan dan disajikan dalam bentuk. label dan data lain mengenai marjin pemasaran dan penyebarannya serta rasio keuntWlgan terhadap biaya.

Page 7: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

Analisis pemasaran tanaman anggrek meliputi struktur pasar, perilaku pasar, fungsi lembaga pemasaran dan marjin pemasaran. Dalam penelitian ini diketahui babwa lembaga pemasaran yang terlibat dalam pendistribusian tanaman anggrek cukup banyak dan fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan oleh lembaga pemasaran tersebut pun berbeda-beda. Hal ini ditunjukkan dimana petani tanaman anggrek Dendrvbium sp. ini harus melayani banyak pedagang pengumpul dan pedagang pengecer .serta hobiis dalam saluran distribusi tanaman anggrek Dendrobium sp. di wilayah DIG Jakarta. Tanaman anggrek Dendrobium, sp. yang dijual oleh para petani di TAR diantara para lembaga pemasaran mulai dari petani sampai dengan pedagang pengecer rnaupun hobiis tidak dibedakan dalam kualitas (untuk kualitas sarna yang dilihat dari varietas yang sarna, kondisi bulb atau batang tanaman anggrek, jurnlah tangkai bunga tanaman anggrek Dendrobium sp. tersebut dan sebagainya) hanya dibedakan dalam harga untuk para hobiis yaitu lebih mahal dari para pedagang pengumpul dan pedagang pengecer karena pembeliannya relatif lebih sedikit dan tidak continue. Struktur pasar tanaman anggrek di lokasi penelitian cenderung rnendekati pasar bebas (jree market) dimana tiap petani bebas untuk berkompetisi dan bersaing untuk menjual tanaman anggreknya.

Pembentukan dan penentuan harga tanaman anggrek Dendrobium sp. antara petani dengan konsumen atau hobiis, petani dengan pedagang pengumpul dan petani dengan pedagang pengecer ditentukan dengan adanya tawar-menawar. Pembayaran yang dilalu1kan oleh para konsumen hobiis dan pedagang pengecer serta pedagang pengumpul adalah secara tunai serta ada yang melakukan dengan sistem transfer melalui rekening petani. Hubungan dagang yang dilakukan antara petani dengan pedagang pengurnpul, petani dengan pedagang pengecer dan petani dengan hobiis di TAR telah menciptakan kerjasama yang cukup baik. Perilaku pasar yang demikian juga menjelaskan bahwa pemasaran tanaman anggrek Dendrobium sp., khususnya tanaman anggrek ini cenderung mengarah kepada pasar persaingan monopolistik

Pada pasar acuan luar daerah Jakmia, secara relatif pedagang pengecer mengambil marjin terbesar yaitu Rp 7.500,00 atau 30,00 p1~rsen. Marjin yang besar tersebut terdiri dari biaya pemasaran yaitu sebesar Rp 3.150,00 atau seldtar 12,60 persen dan keuntungan sebesar Rp 4.350,00 atau sekita.r 17,40 persen. Marjin pernasaran terendah terjadi pada petani di TAR yaitu Rp 2.735,55 atau 10,94 persen pada pasar acuan luar daerah Jakarta. Lain halnya dengan pedagang pengumpul, marjin pemasaran yang diambil adalah Rp 5.000,00 atau 20 persen dengan biaya pernasaran sebesar Rp I. 406,25 atau 5 ,63 persen dan keuntungan yang diterima adalah sebesar Rp 3.593,75 atau 14,37 persen. Nilaifarmer's share pada pasar acuan luar daerah Jakarta adalah 50,00 persen. Pada pasar acuan di luar daerah Jakarta, dapat dilihat bahwa keuntungan terting!,,>i diperoleh oleh pedagang pengecer yaitu Rp 4.350,00. Namun demikian keuntungan yang diperoleh pedagang pengecer tersebut ini tidak terlalu besar dibandingkan dengan pedagang pengumpul yaitu Rp 3.593,75 karena volume penjualan yang relatif lebih sedikit dibandingkan dengan pedagang pengumpul. Namun jika dilihat dari biaya pemasaran, merekalah ym1g paling banyak rnenanggung resiko dalam pemasaran.

Page 8: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

Pada pasar acuan Jakarta, secara relatif pedagang pengecer mengambil marjin terbesar yaitu Rp 7.500,00 atau 37,50 persen. Marjin yang besar tersebut terdiri dari biaya pemasaran sebesar Rp 3.500,00 atau sekitar 17,50 persen dan keuntungan sebesar Rp 4.000,00 atau sekitar 20 persen. Marjin pemasaran terendah terjadi pada petani di TAR yaitu Rp 2. 735,55 atau 13,68 persen pada pasar acuan Jakarta. Nilai farmer's share pada pasar acuan Jaka1ia adalah 62,50 persen.

Saluran pemasaran yang paling efisien adalah rantai pemasaran dengan lembaga perantara pedagang pengumpul dari daerah. Marjin pemasaran yang tinggi dianggap sebagai indikator beium efisiennya sistem pemasaran, namun tingginya marj in akibat derajat pengolahan yang tinggi sehingga berakibat meningkatnya kepuasan konsumen dianggap lebih efisien dan efisiensi pemasaran dapat tercapai apabila sistem pemasaran mampu memberikan keuntungan yang adil bagi semua lembaga pe!masaran yang terlibat. Kontribusi lembaga pemasaran tersebut dapat berupa: ( l) petani berupa jasa perawatan tanan1an anggrek pada kavling, (2) pedagang pengumpul berupa biaya transportasi, memberi kemudahan bagi konsumen di daerah luar Jakarta akan komoditi ini dan penanggungan resiko, (3) pedagang pengecer berupa penyedia komoditi tanaman anggrek sesuai kebutuhan · konsumen dan kemudahan bagi konsumen untuk memperoleh tanaman anggrek tersebut dan penanggungan resiko.

Pedagang pengumpul biasanya membuat standar efisiensi sesuai dengan biaya dan jasa pemasaran yang dikeluarkan oleh mereka dalam proses pemasaran. Pedagang pengecer biasanya membuat standar efisiensi keuntungan berdasarkan volume barang dagangannya dan kebutuhan hidup keluarganya.

Konsumen akhir membeli tanaman anggrek pada tempat yang dianggap paling efisien sesuai dengan kebutuhannya. Konsumen rumah tangga yang dekat dengan daerah pembelian (TAR) dan merasa akan lebih puas untuk membeli da1i petani di TAR karena kepuasan akan tanaman anggrek yang beragam juga harga yang lebih murah yang akan didapatka1mya. Lain halnya dengan konsumen rumah tangga yang menganggap lebih efisien apabila mereka membeli melalui pedagang pengecer atau yang menjajakan keliling daerah rumah mereka karena menurut mereka lebih menghemat waktu dan biaya dibandingkan harus membeli ke petani langsung dengan volume pembelian yang relatif sangat sedikit.

Page 9: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

KATA PENGANTAR

Assalaamu 'alaikum, Wr. Wb.

13 ismillahirralzmaanirrahi im ..

Segala puji dan syukur kc hadirat Allah SWT karcna atas rahmat dan karunia­

Nya penulis dapat menyclesaikan skripsi ini. Skripsi ini merupakan syarat kelulusan

sebagai Sarjana Sains di Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Sains dan

Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul

Analisis Efisiensi Pemasaran Tanaman Anggrek Dendrobium sp. di DIG Jakarta

(Studi Kasus: Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu - Jakarta Selatan).

Penelitian ini dilakukan mengingat dalam penyaluran suatu komoditi,

khususnya tanaman anggrek dalam pot, dari produsen ke konsumen seringkali

menimbulkan masalah terutama mengenai penyebaran harga dan keuntungan di

antara pihak yang terlibat tidak merata yang berhubw1gan dengan keefisienan dalam

pemasaran. Oleh karena itu skripsi ini memberikan gambaran mengenai pemasaran

tanarnan anggrek Dendrobium sp. di DKI Jakarta secara keseluruhan.

Pada kesempatan ini penulis menyarnpaikan penghonnatan dan ucapan te1ima

kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang memberikan bantuan,

bimbingan, serta doa selama penulisan skripsi ini, yaitu:

I. Bapak Ir. Muhandis Natadiwirya, MM, M.Si selaku pembimbing I dan Jr.

Mudatsir Najamuddin, MM selaku pernbirnbing lI yang telah bersedia

membimbing dan mengarahkan penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

Page 10: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

2. Bapak Ir. H. Sudaru Dono, MBA yang telah bersedia menjadi penguji utama pada

saai ujian sidang.

3. Bapak Ir. Mudatsir Najamuddin, MM dan Drs. Acep Muhib, MMA selaku Ketua

Jurusan Sosial Ekonorni Pertanian dan Wakil Ketua Jurusan Sosial Ekonorni

Pertanian.

4. Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Ir. Mulyadi selaku Pirnpinan Tarnan Anggrek Ragunan beserta staf, Mba

Larni, !bu Sri dan Mba Mega yang telah rnernberikan kesempatan, bantuan dan

doanya sehingga penulis dapat rnenyelesaikan penelitian di ternpat ini.

6. Kedua orang tuaku, H. Ismail dan Hj. Robiah dan keluarga tercinta, kakak­

kakakku, Manan, Itoh, Lala dan adikku satu-satunya lkah (terirna kasih telah

rnernberikan kasih sayang, dukungan, perhatian serta doanya selama ini).

7. Muhamad Rizal atas segala bantuan, perhatian, dukungan, kesabaran, doa dan

semangat yang tiada hentinya serta kasih sayangnya selama ini.

8. Bapak Saliwon, Mas Nano beserta keluarga yang telah banyak membantu penulis

dalam pelaksanaan penelitian di Taman Anggrek Ragunan.

9. Mang Udin dan Istri serta keluarga atas bantuan dan doanya yang sangat berarti ..

10. Sahabat-sahabat penulis, Mela (terima kasih telah bersedia menjadi tempat

berkeluh kesah), Salim (terima kasih atas bantuan yang berarti), Mila (terima

kasih akan kebersamaan yang kita lalui) dan teman-teman baik penulis, Tanti, Ina

dan Wahyu (terima kasih atas semangat dan bantuannya selama ini).

Page 11: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

I l. !bu Rizky atas bantuan, semangat dan dorongannya selama ini.

12. Teman-teman satu bimbingan, Salim, Dhani, Naila, Dodi, Yusuf dan Ridwan

(terima kasih atas dukungan, semangat dan doanya).

13. Selnruh teman-teman AGB Adan B angkatan 2000, Amel, Naty, Imah, Lulu, Lia,

Dewi, Pi-te, Nana, Yulis, Citra, Pipit, Teti, Inay, Renal, Unul, Ulum, Naufal,

Ronggo, !wan, Deni, Rosyidi, Afifah, Gofur, Jerry, Acak, David, Arman, Gewe,

l-Iiki, Awa, Ajay, Heni, Fadli, Nia, Papau, Aulia, Sri, Dini, Ely, Mila dan lainnya

yang tak disebutkan satu-persatu (terima kasih atas bantuan dan kebersamaan

yang indah selama ini).

14. Teman-teman AGB A dan B angkatan 2001, AGB angkatan 2002, AGB angkatan

2003, Qudsi, Silva, Unul, Arul, Ano, Linu, Yuri, Achi, Dasuki (indahnya dapat

rnengenal kalian semua).

15. Keiuarga besar UKM FORSA, spesial Divisi Sepak Bola dan Divisi BKC, K'

Abi, K' Jo, K' Pras, Indi, Mumun, Lila dan Iainnya yang tak disebutkan satu­

persatu (terima kasih atas kebersa111aa1111ya dan pengalama:n yangtak terlupakan).

16. Bapak Basyir beserta staf perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi atas

bantuan pinjaman bukunya.

17. Seluruh staf akademik Fakultas Sains da:n Teknologi atas bantuan serta

pelayanannya selama ini.

18. Seluruh pihak yang turut membantu penulis selama menyelesaikan skripsi ini

yang tidak dapat disebutkan satu-persatu nama:nya.

Page 12: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

v

DAFTARISI

Halaman J udul ................................................................................................................ i

Kata Penganiar .............................................................................................................. ii

Daftar Isi ........................................................................................................................ v

. DAFTAR TABEL ..................................................................................................... VIII

DAFT AR GAMBAR .................................................................................................... ix

DAFT AR LAMP IRAN ................................................................................................ x

BAB l PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

A Latar Belakang ........................................................................................... l

B. Perumusan Masalah .................................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 7

D. Kegunaan Penelitian .................................................................................. 8

E. Sistematika Penulisan ................................................................................ 8

BAB ll TINJAUAN PUST AKA ................................................................................. 11

A. Kerangka Teoritis ............................................................... : ...................... 11

I. Potensi Tanaman Anggrek Dendrobium sp. dalam Pot ........................ 11

2. Sisiem Pemasaran .................................................................................. 13

3. Fungsi-fungsi Pemasaran ...................................................................... 14

4. Lembaga Pemasaran .............................................................................. 15

5. Saluran Pemasaran ................................................................................. 17

6. Struktur Pasar ........................................................................................ 19

7. Perilaku Pasar ........................................................................................ 20

8. Efisiensi Pemasaran .............................................................................. 21

9. Marjin Pemasaran .................................................................................. 22

Page 13: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

YI

B. Basil Penelitian Terdahulu ....................................................................... 26

C. Kerangka Pemikiran Konseptual .............................................................. 29

BAB Ill METODOLOGI PENELITJAN .................................................................... 31

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................... 31

B. Jenis dan Pengumpulan Data ................................................................... 3 l

C. Metode Pengolahan dan Analisis Data .................................................... 32

BAB VJ GAMBARAN UMUiv1 TAMAN ANGGREK RAGUNAN ....................... 34

A. Sejarah Singkat Tarnan Anggrek Ragunan ............................................. 34

B. Letak Geot,>rafis ····················································'·································· 36

C. Struktur Organisasi .................................................................................. 37

D. Sarana clan Prasarana ............................................................................... 38

E. Kegiatan Usaha yang dilakukan di TAR ................................................ 39

BAB V BASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 42

A. Gambaran Umum Usahatani ................................................................... 42

B. Analisis Pemasaran Tanaman Anggrek Dendrobium sp . ........................ 45

I. Struktur Pasar ...................................................................................... 45

a. Jumlah Penjual dan Pembeli ........................................................... 45

b. Kondisi Produk ............................................................................... 46

c. Mudah Tidaknya keluar Masuk Pasar ............................................ 47

2. Perilaku Pasar ..................................................................................... 47

a. Sistem Pembentukan dan Penentuan Barga ................................... 48

b. Sistem Pembayaran ........................................................................ 49

c. Kerjasama Antar Lembaga Pemasaran ........................................... 50

3. Fungsi Pemasaran ............................................................................... 51

4. Marj in Pemasaran ............................................................................... 54

Page 14: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

Vil

a. Marjin Pemasaran Tanaman Anggrek Dendrobium sp. dari

Petani di TAR ke Konsumen Akhir di TAR dan Pedagang

Pengumpul serta Pedagang Pengecer di TAR ............................ 5 5

b. Maijin Pemasaran Tanaman Ang1:,>rek Dendrobium sp. dari

Pedagang Pengumpul dari Luar Daerah Jakarta ke Pedagang

Pengecer di Luar Dae rah Jakarta ................................................ 56

c. Marjin Pemasaran Tanaman Anggrek Dendrobium sp. dari

Pedagang Pengecer ke Konsumen Akhir di Luar Daerah

Jakarta ......................................................................................... 59

d. Marjin pemasaran Tanaman Anggrek Dendrobium sp. dari

Pedagang Pengecer di Jakarta ke Konsumen Akhir di Jakarta .. 6 J

e. Analisis Penyebaran Marjin ....................................................... 64

BAB VJ KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 69

A. Kesimpulan ............................................ : ....... c ........................................ 69

B.. Saran ....................................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 72

LAMP IRAN .................................................... : ............................................................ 73

Page 15: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

Vlll

DAFTAR TABEL

Nomor Teks Ha la man

I Data Luas Panen dan Produksi Tanaman Hias di Indonesia, Tahun

2002-2003 ································································································ 2

2 Ekspor dan Impor Bunga Anggrek Indonesia Tahun 1990 - 2000 ......... 4

3 Jenis-jenis Struktur Pasar Berdasarkan Jumlah Perusahaan dan Sifat

Produk .................................................................................................... 20

4 Karakteristik Petani yang dijadikan Responden .................................... 42

5 Fungsi Pemasaran pada Lembaga Pemasara.n Tanaman Anggrek

Dendrobium sp . ...................................................................................... 52

6 lvlarjin Pemasaran Tanaman Anggrek Dendrobium ;p. dari Petani di

TAR ke Konsumen Akhir di TAR .......................................................... 55

7 lvlarjin Pemasaran Tanaman Anggrek Dendrobium sp. dari Petani di

TAR ke Pedagang Pengumpul dan Pedagang Pengecer di TAR ............ 56

8 lvlarjin Pemasaran Tanaman Anggrek Dendrobium sp. dari Pedagang

Pengumpul ke Pedagang Pengecer di Luar Daerah Jakarta .................... 57

9 lvlarjin Pemasaran Tanaman Anggrek Dendrobium ~p. dari Pedagang

Pengecer ke Konsumen Akhir di Luar Daerah Jakarta .......................... 59

10 Maijin Pemasaran Tanaman Anggrek Dendrobium sp. dari Pedagang

Pengecer ke Konsumen Akhir di Jakaita ................................................ 62

11 Analisis Penyebaran Marjin Pemasaran Tanaman Anggrek

Dendrobium sp. dengai1 Pa.sar Acuan di Luar Daerah Jakaiia, Mei -

J uni 2004 ................................................................................................. 65

12 Analisis Penyebaran lvlarjin Pemasaran Tanaman Anggrek

Dendrobium sp. dengan Pasar· Acuan di Luar Daerah Jakarta, 1viei

J uni 2004 .................................................................................................. 66

Page 16: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

IX

DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman

Nilai Marjin Tataniaga ........................................................................... 25

2 Kerangka Pemikiran Konseptual... ........................................................... 30

3 Struktur Organisasi Tainan Anggrek Ragunan ....................................... 38

Page 17: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

x

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Teks Halaman

Gambar Lokasi Penelitian .................................................................. 73

2 Struktur Biaya dan Penerimaan Usahatani per Responden dalam l

Pcriode Tanam (2 Bulan) ................................................................... 74

3 Data Penjualan Tanaman Anggrek dan Tanaman Hias di Taman

Anggrek Ragunan selama Bulan April 2004 ..................................... 75

4 Data Jumlah Pengunjung Taman Anggrek Ragunan Selama Bulan

April 2004 .......................................................................................... 76

5 Kegiatan Taman Anggrek Ragunan Selama Bulan April 2004 ......... 77

6 Jenis dan Harga J ual Anggrek Dendrobium ~p. yang diteliti di

Taman Anggrek Ragunan ................................................................... 78

7 Gambar Tana1nan Anggrek Retnaja Dendrobiurn sp . ........................ 79

8 Gambar Proses Pengangkutan Tanaman Anggrek Dendrobium sp.

kc Dalam Truk .................................................................................... 79

9 Gambar Tana.man Anggrek Dendrobium sp. Berbunga dan Siap

dijual Genis Bertha Chong) ................................................................ 80

J 0 Gambar Tanaman Anggrek Dendrobiwn sp. Berbunga dan Siap

dijuaJ Genis Fatahillah) ...................................................................... 81

Page 18: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

BABI PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia dikenal dengan julukan Center <f Origin atau pusat

keanekaragaman tanaman berbunga dan tanaman hias tropik karena Indonesia sebagai

negeri yang beriklim tropis dengan kekayaan flora yang bcraneka ragam. Berbagai

jenis tanaman tumbuh dengan baik tennasuk tanaman bunga dan tanaman hias yang

mempunyai keunikan dan arti tersendiri.

Usaha tani tanaman hias tidak memerlukan areal tanah yang Juas sebagaimana

usaha tani tanaman lainnya, terutama tanaman pangan. Namun demikian, usaha tani

tanaman hias memerlukan tenaga kerja lebih banyak, lebih terampil dan memiliki

keahl ian. Hal inilah yang menyebabkan biaya produksi tanaman hias tampak lebih

tinggi'

Meningkatnya permintaan tanaman hias di dalam negeri disebabkan oleh

semakin meningkatnya kesejahteraan dan tanggapan masyarakat terhadap

kenyamanan dan keindahan lingkungan. Selain itu juga diiringi dengan

meningkatnya kesadaran masyarakat untuk kembali kealam (back to nature)

khususnya yang terjadi di kalangan menengah ke atas.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura tahun 2002,

tercatat luas panen tanaman hias dan bunga mencapai 31.862.095 m2 yangtersebardi

1 Sumeru Ashari, Hortiku/tura, Aspek B11didaya, (Jakarta, UI Press, 1998); h.414.

Page 19: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

2

·seluruh Indonesia. Data tersebut mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu

tahun 200 I dengan luas panen 27.368.874 m2 menghasilkan 113.924.291 tangkai.

Lain halnya dengan produksi tanaman hias di Indonesia dari tahun 2000 sampai

dengan tahun 2002 mengalami peningkatan yang cukup besar yaitu dari 102.774.319

tangkai meningkat menjadi 113.924.291 tangkai dan 118.855.089 tangkai. Data

lengkap total produksi dan luas panen tanaman hias dan bunga di Indonesia tahun

2000 - 2002 disaj ikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Data Luas Pauen dan Produksi Tanaman Rias di Indonesia, Tahon 2000-2002

··-2000 I 2001 2002

No. Kon1o<liti Luas Panell Produksi Luas Panen Produksi Luas Pancn Produksi

- (m') (tangkai) (m') (tungkai) (m') (tangkai)

I J\ngi:trek 950.739 3.260.858 844.574 4.<150.787 1.142.261 4.995.735 2. Kuping Ga1ah 265.542 583.728 216.JJO 773.299 218.843 J.006.075 3. Uludlol 4.271.742 4.843.188 J.596.008 4.448.199 l.653.018 10.876.948 ·I. Pisang·pisangan 233.708 384.464 156.927 448.338 153.479 797. 139 j Kri;;iin l.160.170 2.281.125 2.650.509 7.387.737 3.251.556 25.804.630 6 ivfo\\·ar I0.623.629 78.147.515 4.976.117 84.951.741 5.579.544 55.708.137 " Sedap Malan1 4.729.995 13.273.441 3.537.785 11.482.190 4.826.885 19.666.425 '· 8. l\ifclati "' 14. !47.590 15. 134.842 I 1.071.286 19.524.815 14.237.280 18.233.644 9. Palc1n *'" 614.435 754.067 3 I 9.538 426.%1 799.229 J.189.617

J1m1lah 36.997.550 102.774.319 27.368.874 113.942.291 3 J.862.095 118.855.089 ... '*' ... Keteranean :

Satuau Produktivita::;,

' Mclati dalmn Kg I n1~ ** Palcm dalam pohon I m2 *** Jumlah m1tuk produksi komoditas 1-7

Sumber : Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura, 2002-2003

----·---·------------------------------Peluang Indonesia di pasar florikultura dunia cukup besar. Nilai produksi

florikultura tahun 1999 mencapai Rp 62,44 Miliar. Dengan pertwnbuban 15-25 %

pertahun, patla tahun 2005 diperkirakan permintaan dalam negeri mencapai Rp 186 -

4 25 Mi liar. Sementara pel uang pasar florikultura dunia 10 tahun mendatang

Page 20: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

3

diperkirakan mencapai US$ 120 Miliar. Namun dengan didukung perkembangan

industri florikultura di Indonesia diperkirakan dapat dipenuhi sebesar US$ 12 Miliar

Salah satu jenis tanaman hias berbunga indah yang paling mudah hidup dan

subur di Indonesia adalah anggrek. Anggrek merupakan tanaman bias potensial di

samping tanaman hias lain. Tanaman berbunga indab ini tersebar luas di pelosok

dunia, termasuk Indonesia. Tanaman anggrek ini merupakan tanaman bias yang

mempunyai nilai estetika yang tinggi. Bentuk, ukuran, variasi dan corak warna bunga

serta karakteristik lainnya yang unik seperti daya taban kesegaran bunganya sebagai

bunga potong kira-kira 5-7 hari bingga 3 minggu walaupun tanpa baban pengawet.

Hal tersebut yang menjadi daya tarik tersendiri dari spesies tanaman bias tersebut,

sehingga bunga anggrek sering dijuluki sebagai ratu bunga. Jadi, tak mengberankan

jika tanaman ini sering dipilih sebagai bunga favorit untuk mengbias taman maupw1

ruangan. Bahkan keelokan bunganya juga sering dilombakan untuk tingkat nasional

maupun interuasional.

Pengusahaan anggrek sebagai bunga komersial yang memiliki nilai ekonomi

tinggi tersebut telah berjalan cukup lama, babkan sudab menjadi salah satu komoditas

penting dalam perdagangan florikultura dunia. Fenomena bisnisnya juga marak, dari

nursery (kebun anggrek) besar hingga para pedagang di pinggir jalan banyak yang

1 Truhus, XXVlll, 329 (April, 1997) dalam Siti Aisah (2002).

Page 21: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

4

menjualnya. Jenis anggrek komersial yang sering diusahakan di Indonesia adalah

Dendrobium, Pha/aenopsis, Vanda, Cattleya dan Oncidium3•

Pennintaan akan anggrek dan tanaman hias Jainnya terns meningkat, oleh

karena itu prospek pengembangan anggrek dan tanaman hias lainnya akan sangat

cerah baik untuk pasar dalam negeri mailpun untuk ekspor. Data lengkap ekspor dan

impor bunga anggrek Indonesia tahun 1990 - 2000 dapat dilihat pada tabel 2 berikut

ini.

Ta b el 2. E • ksoor dan Imnor B un11.a Anir1>rek I ndonesia T allmn 19 90 00 -20 Ekspor In1por

Tahun Volume (Kg) Nilai (US$) Volume (Kg) Nilai (US$) -------.-

\990 207.491 254.827 199.505 973.552 !991 409.601 867.469 47.695 194.513 !992 429387 2.017.427 292.6!2 1.245.340 1993 544.398 2.290.237 80.020 523.786 1994 477.844 1.838.163 30.724 163.334 1995 234.031 1.54 J.143 25.269 343.157 1996 336.340 52.771 27.587 236.603 ]997 29 2.874 35.882 251.270 llJ'JX 5.112 5.340 3S.624 266.853 1999 252.792 576.971 37.838 138.684 2000 475.104 965.577 84.741 837.957

Sumber: Biro Pusat Statistik dalam Bintari K. (2003), 1999-2000

Berdasarkan data BPS ( dalam Bintari K., 2003) <lap.at dilihat bahwa ekspor

bunga anggrek ke mancaneg11ra terns mengalami peningkatan dari tahun 1990-1993.

Pada tahun berikutnya terjadi penurnnan terutama pada tahw1 1997 karena pengarnh

krisis moneter dan kemudian permintaan meningkat kembali pada tahun berikutnya.

3 Bintari K., Ana/isis Strategi Pemasaran Bunga Anggrek di Taman Anggrek Indonesia Pennai (FAil') Jakarta, (Bogar: Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, !PB, 2003), h.3

Page 22: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

5

lmpor bunga anggrek menunjukkan volume ·dan nilai yang eukup besar

terutama untuk jenis anggrek yang belum dapat diusahakan untuk dihasilkan sendiri

di dalam negeri sesuai dengan permintaan konsumen dalam negeri. Impor bunga

anggrek pada tahun 1990 - 1991 mengalruni penurunan yang tinggi, tetapi kemudian

meningkat lagi pada tahun 1992 dalrun jumlah yang tinggi karena adanya

peningkatan pennintaan terhadap beberapa jenis anggrek tersebnt di dalam negeri.

Pada tahun berikutnya yaitu tahun 1993 - 1994 impor bunga anggrek kembali turun

karena hanya jenis anggrek . yang diimpor terbatas hanya meliputi bibit anggrek

Dendrohium sp. dan Arachius. Pada tahun berikutnya impor bunga anggrek relatif

stabil dan pada tahun 2000 mengalami peningkatan pesat karena adanya peningkatan

pasar dalam negeri yang cukup besar 4•

Pemasaran bunga potong anggrek maupun tanaman anggrek dalrun pot

meliputi tiga lingkup, yaitu pasar lokal, pasar domestik, dan pasar luar negeri. Pasar

lokal lebih terkonsentrasi pada penjualan eceran langsung lee konsumen, sedangkan

pasar domestik dan luar negeri merupakan pasar antarpengusaha dan pedagang. Kota

yang berpotensi besar sebagai pasar anggrek adalah Banda Aceh, Medan, Padang,

Pekanbaru, Bandung, Jakarta, Surabaya, Malang, Denpasar, Manado, Banjarmasin,

Ujungpandang, Ambon, Jayapura, dan lain-lain. Pasar internasional yang memiliki

peluang besar adalah pasar Eropa melalui pusat lelang Alsmeer di Belanda yang

kemudian mendistribusikan lee seluruh Eropa dan bisa juga langsung lee negara­

negara Eropa Barnt dan Timur, Timur Tengah, Amerika Serikat, Jepang, dan lain-

4 Ibid., h. 5

Page 23: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

6

lain. Dalam bentuk tanaman, Jepang, Jemmn, dan Amerika Serikat merupakan pasar

yang baik untuk berbagai spesies anggrek dan yang banyak diminati adalab jenis

Dendrobium, Bulbophyllum, Coelegyne, Cymbidium, Phalaenopsis, dan Vanda 5•

Karena sifatnya yang dituntut untuk selalu dalam keadaan segar maka

komoditi florikultura (tanaman hias bunga, anggrek dam tanaman hias daun)

memerlukan penanganan yang lebih teliti dan cepat karena komoditi ini. Karena itu

dapat dimengerti bahwa kendala yang biasanya dihadapi petani berkaitan dengan

masalah pemasaran.

Lembaga pemasaran mempunym peranan penting dalam menyalurkan

tanaman anggrek (porplant) dari tangan produsen ke konsumen. Hal ini disebabkan

oleh perbedaan lokasi antara produsen dan konsumen. Adanya perbedaan lokasi dan

aktivitas lembaga pemasaran seperti pembelian, pengangkutan, sortir, grading,

pengolahan, penyimpanan dan penjualan, maka harga di tiap lembaga pemasaran

menjadi berbeda. Akibatnya timbul masalab mengenai penyebaran harga dan

keuntungan antar lembaga pemasaran yang tidak merata.

Pemasaran tanaman anggrek Dendrobium sp. di DKl Jakarta melibatkan

banyak lembaga pemasaran yaitu mulai dari pedagang pengumpul yang berasal dari

luar daerah Jaka1ia, pedagang pengecer di Jakarta dan di Iuar daerah Jakarta dan

pedagang keliling. Masing-masing Jembaga pemasaran tersebut memiliki fungsi

pemasaran yang hampir sama dan adanya perbedaan lokasi dan fungsi pemasaran

5 Bisnis Anggrek Menjanjikan, Kompas,(Jakarta), IO September 2001

Page 24: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

7

terscbut rnenycbabkan adanya perbedaan harga di tiap lembaga pemasaran tersebut

terutama perbedaan harga yang diterima konsumen tanaman anggrek tersebut.

B. Pe nun usan Masalab

Berdasarkan hal-hal tersebut, maka masalah penelitian dapat dirumuskan

sebagai berikut:

l . Bagaimana sistem pemasaran tanaman anggrek Dendrobium sp. di DKI Jakarta

dengan melihat saluran pemasaran yang ada serta fungsi-fungsi pemasaran yang

dilakukan oleh lembaga pemasaran yang terlibat?

2. Bagimanakah struktur dan perilaku pasar pada pemasaran tanaman anggrek

Dendrobium ,1p. di DKI Jakarta?

3. Bagaimana marjin pemasaran dan penyebarannya diantara lembaga-lernbaga

pemasaran yang terlibat pada pemasaran tanaman anggrek Dendrobium sp.

tersebut?

4. Apakah pemasaran tanaman anggrek Dendrobium sp. di DKI Jakarta telah efisien

berdasarkan struktur dan perilaku pasar dan marjin pernasarannya ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, rnaka tujuan

penelitian adalah:

1. Mengetahui sistem pemasaran tanaman anggrek Dendrobium sp. di DKI Jakarta

dengan melihat saluran pemasaran yang ada serta fungsi-fungsi pemasaran yang

dilakukan oleh lembaga pemasaran yang terlibat.

Page 25: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

8

2. Menganalisis struktur dan perilaku pasar pada pemasaran tanaman anggrek

Dendrobium .1p. di DK! Jakarta.

3. Menganalisis marjin pemasaran dan penyebarannya antara lembaga-lembaga

pemasaran yang terlibat.

4. Mengetahui apakah pemasaran tanaman anggrek Dendrobium sp. di DKI Jakarta

telah efisien dilihat dari struktur dan perilaku pasar serta matjin pemasarannya.

D. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pemerintah DKI Jakarta maupun

lembaga-Jembaga lain sebagai tambahan informasi atau sebagai bahan pertimbangan

dalam membuat suatu kebijakan. Selain itu, penelitian ini juga bermanfaat bagi

kegiatan akademis dan penulis dalam menambah pengetahuan serta sebagai

penerapan teori yang didapatkan di bangku kuliah. Hasil penelitian ini juga

diharnpkan dapat berguna bagi pihak-pihak terkait dan yang berkepentingan dengan

bisnis anggrek.

E. Sistematika Penulisan

Untuk dapat memberikan gambaran yang jelas dalam penyusunan laporan

penelitian ini, penulis terlebih dahulu akan menguraikan secara singkat isi materi

pokok yang akan dibahas pada setiap bab, yaitu:

Page 26: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

9

Bab I Pendahuluan

Bab ini meqjelaskan mengenai latar belakang dari topik yang dipilih,

perumusan masalah penelitian, tujuan dan kegunaan dari penelitian yang akan dijalani

serta sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab ini adalah tinjauan pustaka yang terdiri dari kerangka pemikiran teoritis,

penelitian terdahulu dan kerangka pemikiran konseptual. Kerangka pemikiran teoritis

berisi tentang teori-teori atau pustaka yang berkaitan dengan penelitian tersebut dan

kerangka pemikiran konseptual berisi konsep yang digunakan oleh penulis dalam

mengolah dan menganalisis masalah yang berkenaan dengan penelitian di lapangan.

Bab III Metodologi Penelitian

Bab ini menguraikan mengenai ruang lingkup penelitian, sumber dan

pengumpulan data yang diperlukan, metode pengolahan dan analisis data.

Bab IV Gambaran Um um Taman Anggrek Ragunan

Dalam bab ini berisi mengenai keadaan singkat tempat penelitian, struktur

organisasi, sumber daya manusia, prasarana, kegiatan usaha yang dilakukan dan

gambaran secara umum mengenai lembaga pemasaran yang terlibat beserta fungsi­

fungsi pemasaran yang dijalankan pada masing-masing lembaga pemasaran tersebut

dan melihat saluran pemasaran yang terdapat di tempat penelitian.

Bab V Efisiensi Pernasaran Tanarnan Anggrek di DKI Jakarta

Bab ini berisi mengenai pembahasan tentang struktur pasar, perilaku pasar

serta efisiensi pemasaran dengan menghitung marjin pemasaran pada setiap lembaga

Page 27: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

I 0

pemasaran yang tcrlibat tcrsebut dan mengolah data serta menganalisis data yang

telah didapatkan untuk mendapatkan hasil yang akurat dari penelitian.

Bab VI Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini berisi kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian tersebut serta

saran-saran yang membangun yang dapat diberikan pada pihak yang berkepentingan.

Page 28: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

BABil TINJAUAN PUSTAKA

11

A. Kerangka Teoritis

1. Potensi Tana man Anggrek Dendrobium sp. dalam Pot

Anggrek termasuk tanaman dari keluarga Orchidaceae. Tanaman ini termasuk

golongan tumbuhan epifit (menempel pada tumbuhan lain) yang mendapat

kelembaban dan makanan dari udara dan air hujan tanpa mengganggu tanaman yang

ditumpanginya. Tanaman berbunga indah ini tersebar luas di pelosok dunia, termasuk

Indonesia. Kontribusi anggrek Indonesia dalam khasanah anggrek dunia cukup besar.

Dari 20.000. spesies anggrek yang tersebar di seluruh dunia, 6.000 diantaranya berada

di hutan-hutan Indonesia. Selain anggrek spesies, dikenal juga beberapa hasil

silangan atau hibrida dan diperkirakan setiap tahun dihasilkan 1.000 hibrida baru6.

Bunga merupakan unsur terpenting dari tanaman anggrek. Struktur dasar

bunganya sudah baku, terdiri dari tiga kelopak (sepal) dan tiga tajuk bunga (petal).

Salah satu petal berubah menjadi bibir bunga atau labe!lum. Bagian inilah yang

menjadi ciri khas bunga anggrek sehingga berbeda dengan famili tanaman berbwiga

lainnya. Jadi tak salah jika segala keistimewaan dan keindahan melekat pada bunga

.. 7 1111 .

Anggrek Dendrobium sp. memiliki batang semu atau pseudobulb yang

panjang. Bentuk batang semunya tersebut silinder dan menggelembung. Daun

"Edhi Shandra, Membuat Anggrek Raji/1 Berhunga, (Jakarta· Agre.Media Pustaka, 2001), Cet. Ke-I, h. I

7 Ibid

Page 29: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

12

tunggalnya bersilangan sepanjang batang semu. Menurut sifat tumbuhnya anggrek ini

termasuk jenis simpodial, yakni membentuk rumpun dan akar yang cukup banyak di

setiap batang semunya.

Bunganya kerap muncul pada tunas ujung atau apikal. Namun, pada tanaman

dewasa, bunga tersebut muncul di ketiak daunnya. Anggrek Dendrobium sp. mulai

berbunga pada umur 1 sampai 1,5 tahun terhitung dari awal semai. Dengan budidaya

secara intensif, Dendrobium sp. sudah dapat berbunga pada umur 8 bulan.

Dibandingkan dengan Phalaenopsis dan Cattleya, anggrek ini relatif lebih mudah

berbunga.

Dendrobium menyenangi kondisi lembab dan penyinaran sekitar 60 %.

Harganya relatif lebih murah dibandingkan dengan Phalaenopsis dan Cattleya.

Karena diusahakan dalam jumlah yang sangat besar dan produktivitasnya terhitung

tinggi, otomatis nilai jualnya menjadi besar pula.

Tidak ada yang menyangsik:m keindahan bunga anggrek ini. Jadi, tak

mengherankan jika tanaman ini sering dipilih sebagai bunga favorit untuk menghias

taman atau ruangan. Fenomena bisnisnya juga marak, dari kebun anggrek besar

hingga para pedagang di pinggir jalan banyak yang menjualnya dengan berbagai

macam jenisnya.

Page 30: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

13

2. Sistem Pemasaran

Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok

memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan

pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain 8.

Backman (dalam Limbong, 1985) mengungkapkan bahwa pemasaran atau

tataniaga mencakup segala aktivitas yang diperlukan dalam mengerjakan pemindahan

hak mil ik dan menyelenggarakan saluran fisik daripadanya. Dalam ha! ini mencakup

serangkaian jasa~jasa dan fungsi-fungsi dalam menjalankan distribusi barang

dagangan dari produsen sampai konsumen kecuali tindakan-tindakan yang ada

hubungannya dengan perubahan bentuk daripada barang itu, dimana ha! ini bisa kita

sebut sebagai pengolahan atau manufacture 9.

Dahl dan Hammond (dalam Windiana, 2001) menyatakan pemasaran sebagai

suatu rangkaian kegiatan yang merupakan tahapan-tahapan fungsi yang dibutuhkan

untuk membentuk atau mengubah input atau produk mular dari titik awal produk

sampai konsumen akhir. Sernngkaian fungsi yang dimaksud adalah seperti aktifitas

produksi, pengumpulan, pengolahan, grosir, pedagang eceran sampai ke konsun1en,

dimana serangkaian fungsi tersebut adalah semua aktifitas bisnis 10

8 Kotler dan Amstrong, Dasar-dasar Pe111asara11, (Jakarta : PT Indeks, 2004) Edisi kesembilan, Jilid I, h. 7

9 W.H. Limbong dan P. Sitorus, Pengantar Talaniaga Pertanian, (Bogor: Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, IPB, 1985), Cet. Ke-1, h. 3

10 Windiana, A 11a/isis 1,jisiensi Pemasaran Anggrek Potong di DK! Jakarta , Studi Kasus : PUSP2BTH Rawa Belong, Pasar Bunga Barito dan Pasar Bunga Cikini, (Bogor: Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, IPB, 2001), h. 16

Page 31: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

14

Tataniaga atau pemasaran pertanian mencakup segala kegiatan clan usaha

yang berhubungan dengan perpindahan hak milik dan fisik dari barang-barang hasil

pertanian dan barang-barang kebutuhan usaha pertanian dari tangan produsen ke

konsumen, termasuk di dalamnya kegiatan-kegiatan terte:ntu yang menghasilkan

perubahan bentuk dari barang yang ditujukan untuk lebih mempermudah

penyalurannya dan memberikan kepuasan yang lebih tinggi kepada konsumennya.

Sistem pemasaran pertanian mempakan suatu ke:iatuan urutan lembaga-

· lembaga pemasaran yang melakukan fungsi-fungsi pemasaran untuk memperlancar

aliran produk pertanian dari produsen awal ke tangan konsumen akhir dan sebaliknya

memperlancar aliran uang, nilai produk yang tercipta oleh kegiatan produktif yang

· dilakukan oleh lembaga-lembaga pemasaran, dari tangan konsumen akhir ke tangan

produsen awal dalam suatu sistem komoditas. Sistem pemasaran pertanian tersebut

mencakup kegiatan produktifyang dilakukan oleh lembaga-lembaga yang ada dalam

sistem komoditas tersebut, baik secara vertikal berdasarkan urutan penambahan

kegunaan atau penciptaan nilai tambah maupun secara horizontal berdasarkan

tingkatan kegiatan produktif yang sama. Sistem pemasara.n tersebut sering yang

disebut sebagai saluran pemasaran atau saluran distribusi.

3. Fungsi-fungsi Pemasaran

Fungsi pemasaran dapat didefinisikan sebagai serangkaian kegiatan

fungsional yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pemasaran, baik aktifitas jasa, yang

Page 32: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

15

ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada konsumen sesuai dengan kebutuhan

dan keinginannya melalui penciptaan atau penambahan kegunaan bentuk, waktu,

tempat dan kepemilikan terhadap suatu produk. Fungsi-fungsi pemasaran tersebut

dikelompokkan menjadi tiga fungsi utama, yaitu fungsi pertukaran, fungsi fisik dan

fungsi fasilitas u

Fungsi pertukaran merupakan kegiatan yang berhubungan dengan

. perpindahan hak milik dari barang dan jasa yang dipasarkan. Fungsi pertukaran ini

terdiri dari dua fungsi, yaitu fungsi pembelian dan fungsi penjualan.

Fungsi fisik adalah semua tindakan yang langsung berhubungan dengan

barang dan jasa sehingga menimbulkan kegunaan tempat, bcntuk dan waktu. Fungsi

fisik ini meliputi kegiatan penyimpanan, pengolahan dan pengangkutan.

Fungsi fasilitas adalah semua tindakan yang bertujuan untuk memperlancar

kegiatan pertukaran yang terjadi antara produsen dan konswnen. Fungsi fasilitas ini

terdiri dari fungsi standarisasi dan grading, fungsi penanggungan resiko, fungsi

pembiayaan dan fungsi informasi pasar.

4. Lembaga Pemasaran

Dalam pemasaran suatu barang atau jasa terlibat beberapa badan mulai dari

produsen, lembaga-lembaga perantara dan konswnen. Karena jarak antara produsen

yang menghasilkan barang ataujasa sering berjauhan dengan konswnen, maka fungsi

badan perantara sangat diharapkan kehadirannya untuk menggerakan barang-barang

11 W.H. Limbong dan P. Sitorus, op.cit .• h. 8

Page 33: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

16

dan jasa-jasa dari titik produksi ke titik konsumsi. Badan-badan atau lembaga­

lembaga yang berusaha dalam bidang pemasaran, menggerakkan barang dari

produsen sampai konsumen melalui jual, dikenal sebagai perantara (midlemen, atau

zntermediaiy). Badan-badan ini. bisa dalam bentuk perseorangan, perserikatan

ataupun perseroan.

Lembaga-lembaga ini melakukan pengangkutan barang dari produsen dan

dibawa ke konsumen, juga berfungsi sebagai penghubung informasi mengenai suatu

barang dan jasa. Sehingga lembaga-lembaga pemasaran tersebut dapat digolongkan

atas:

(I) Menurut fungsi yang dilakukan

(2) Penguasan terhadap barang

(3) Kedudukan dalam struktur pemasaran

(4) Bentuk usahanya.

Pada kesempatan ini akan dibahas lembaga-lembaga pemasaran menurut

penguasaan terhadap barang saja yang terdiri dari 12:

a. Lembaga pemasaran yang tidak memiliki tetapi menguasai barang, misalnya agen,

perantara, dan broker.

Badan-badan seperti agen, broker, komisioner dan makelar tersebut menjalankan

fungsinya untuk mempertemukan atau menyampaikan barang atau jasa dari

produsen ke konsumen. Jadi, yang dimaksud dengan me:nguasai barang adalah

perantara tidak berhak atas barang itu, tetapi ia boleh menyimpan, mengadakan

12 !bid, h. 22

Page 34: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

17

sortasi dan Iain-Iain sebeium diperjuaibelikan dengan mempertimbangkan semua

biaya yang telah dikeiuarkan.

b. Lembaga pemasaran yang memiliki dan menguasai barang, contohnya pedagang

pengumpul, pedagang pengecer, grosir dan eksportir I importir.

Pedagang pengumpuI adaiah mereka yang aktif membeii dan mengumpulkan

barang dari produsen (petani) di daerah produksi dan menjuainya kepada

pedagang perantara berikutnya seperti ke pedagang besar, grosir atau langsung ke

pedagang pengecer. Pedagang pengecer (retailer) adalah mereka yang menjuaI

barang atau komoditi pertanian kepada konsumen terakhir di pasar eceran atau

dengan mendatangi rumah konsmnen terakhir. Mereka ini membeli barang

terutama dari grosir (wholesaler), kadang-kadang dari pedagang pengumpuI atau

petani. Jadi, orang yang memiiiki dan menguasai barang dengan jalan

membelinya dulu sebeium dijual, sehingga ia menanggung resiko ekonomis

maupun teknis.

c. Lembaga pemasaran yang tidak memiliki dan tidak menguasai barang yaitu

fasilitas pengangkutan, pergudangan, asuransi dan Iain-lain.

5. Saluran Pemasaran

Saluran pemasaran dapat didefinisikan sebagai himpunan perusahaan dan

perorangan yang mengambiI aiih hak atau membantu daiam pengaiihan hak atas

barang atau jasa tertentu selama barang atau jasa tersebut berpindah dari produsen ke

Page 35: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

18

konsumen. Atau saluran distribusi adalah rangkaian Jembaga-lembaga niaga yang

dilalui barang dalam penyalurannya dari produsen ke konsumen 13•

Panjangnya suatu saluran tataniaga akan ditentukan oleh banyaknya tingkat

perantara yang dilalui oleh suatu barang dan jasa. Pada gambar berikut akan

ditunjukkan beberapa saluran pemasaran dengan beberapa tingkat pada umumnya

ditemui untuk barang industri dan barang atau komoditi pertanian.

Saluran

Nol Tingkat

Sa tu

Produsen -1>- Konsumen

Tingkat · Produsen -1>- Pengecer -1>- Konsumen

Dua Tingkat Produsen -1>- Grosir -1>- Pengecer -1>- Konsumen

Tiga Tingkat Produsen -1>- Grosir - Jobber -1>- Pengecer-1>- Konsumen

Ket. : Jobber= Pedagang pemborong

Saluran pemasaran atau saluran distribusi adalah saluran yang digunakan

produsen untuk menyalurkan produknya kepada konsumen dari titik produsen.

Lembaga pemasaran merupakan badan-badan yang memperlancar arus I gerak barang

dari produsen ke konsumen akhir melalui berbagai kegiatan yang dikenal sebagai

13 !hid., h. 26

Page 36: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

19

perantara (middleman). Jadi ada tiga kelompok yang secarn langsung terlibat, yaitu

pihak produsen, lembaga perantara dan pihak konsumen akhir 14.

6. Struktur Pasar

Struktur pasar adalah suatu dimensi yang menjelaskan definisi industri dan

perusahaan, jumlah perusahaan atau pabrik dalam suatu pasar, distribusi perusahaan

atau pabrik dengan berbagai ukuran "size and concentration", deslcripsi produk dan

diferensiasi'produk, syarat- syarat masuk dan sebagainya 15.

Hammond dan Dab! (dalam Dwi Ria S., 2002) mengungkapkan bahwa

analisis struktur pasar rnendorong studi tentang faktor teknik, motivasi, institusi dan

faktor organisasi yang rnempengaruhi kebiasaan perusahaan dalarn pasar. Struktur

pasar dicirikan oleh (1) jumlah dan ukuran pasar, (2) diferensiasi produk, (3)

kebebasan keluar masulc pasar, (4) pengetahuan partisipan tentang biaya, harga dan

k d. . 16

on 1s1 pasar .

Berdasarkan strukturnya tersebut, pasar dapat digolongkan rnenjadi dua, yaitu

(1) pasar bersaing sempurna, (2) pasar tidak bersaing sernpurna. Suatu pasar dapat

digolonglcan dalarn struktur bersaing sernpurna jika merniliki ciri-ciri:

1. Terdapat banyak pembeli maupun penjual (perusahaan)

14 Ibid, h. 21 15 Ibid, h. 133 16 Dwi Ria Safitri, Analisis F':fisiensi Pemasaran Pupuk Urea (Studi Kasus Pemasaran PUSRT

Daerah Jawa Timw~ (Bogor: Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, IPB, 2002), h. I 0 .,.

Page 37: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

20

2. Setiap pembeli maupun penjual hanya menguasai sebagian kecil dari barang I jasa

yang ada di pasar, sehingga pembeli ataupun penjual tidak dapat mempengaruhi

harga

3. Barang I jasa yang dipasarkan homogen

4. Pembeli dan penjual bebas keluar masuk pasar

Pasar tidak bersaing sempurna ini dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi

pembeli dan sisi penjual (perusahaan). Dari sisi pembeli terdiri dari pasar monopsoni,

oligopsoni dan sebagainya. Dari sisi penjual terdiri dari pasar persaingan

monopolistik, monopoli, oligopoli dan sebagainya.

Tabel 3. Jenis-jenis Struktur Pasar Berdasarkan Jumlab Perusaban dan Sifat Produk

~·-··

Karakteristik Struktur Pasar Jumlah Sifat Produk Dari Sudut Penjual Dari Sudut Pembeli

Perusahaan Banyak Homogen Persaingan Mumi Persaingan Murni Ban yak Diferensiasi Persaingan Monopolistik Persaingan Monopolistik Sedikit Homogen Oligopoli Mumi Oligopsoni Murni Sedikit Diferensiasi Oligopoli Diferensiasi Oligopsoni Diferensiasi Sa tu Unik Monopoli Monopsoni

Sumber: Dahl dan Hammond dalam L1mbong, 1985

7. Perilaku Pasar

Azzaino (dalam Windiana, 2001) mengemukakan bahwa perilaku pasar

merupakan pola tingkah laku dari lembaga-lembaga pemasaran dalam struktur pasar

Page 38: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

21

tertentu yang meliputi kegiatan penjualan, pembelian, penentuan harga dan kerjasama

antara lembaga pemasaran n

Menurut Dahl dan Hammond (da/am Dwi Ria S., 2002) perilaku pasar

menunjukkan tingkah laku perusahaan dalam struktur pasar tertentu, terutama bentuk­

bentuk keputusan apa yang hams diambil dalam menghadapi struktur pasar rn

Sedangkan tingkah laku pasar merupakan tingkah laku lembaga pemasaran dalam

struktur pasar tertentu, terutama tentang macam keputusan yang diambil lembaga

pemasaran dalam berbagai struktur pasar yang berbeda.

8. Efisicnsi Pcmasanm

Efisiensi pemasaran adalah penilaian prestasi kerja proses pemasaran yang

dapat diukur dari peningkatan rasio output-input. Pemasaran tersebut efisien apabila

terdapat keadaan di mana pihak-pibak yang terlibat, baik produsen, lembaga

pemasaran maupun konsumen memperoleh kepuasan dengan adanya aktifitas

pemasaran tersebut 19.

Soekartawi da/am Windiana (2001) menjelaskan bahwa pasar yang tidak

efisien akan terjadi apabila biaya pemasaran semakin besar dan nilai produk yang

dipasarkan jumlahnya tidak terlalu besar. Oleh karena efisiensi pemasaran akan

terjadi jika: (1) biaya pemasaran dapat ditekan sehingga keuntungan lebih tinggi, (2)

persentase perbedaan harga yang dibayar konsumen dan diterima produsen tidak

17 Windiana, op.cit., h. 22 18 Dwi Ria, op cit., h. 11 19 W.H. Limbong dan P. Sitorus, op.cit, h. 5

Page 39: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

22

terlalu tinggi, (3) tersedia fasilitas fisik pemasaran, dan (4) adanya kompetisi pasar

yang sehat.

Dalam analisis efisiensi pemasaran diperlukan data tentang: marjin

pemasaran, struktur pasar, tingkah laku pasar dan penampilan pasar. Pada penelitian

ini analisis efisiensi pemasaran akan dilihat pada struktur pasar, perilaku (tingkah

· laku) pasar dan marjin pemasaran.

Menurut Hanafiah dan Saefuddin (dalam Windiana, 2001) dalam mengukur

efisiensi pemasaran dapat ditinjau dari dua kondisi, yaitu efisiensi operasional dan

· efisiensi harga w

Efisiensi operasional diukur dari biaya dan marjin pemasarannya, sedangkan

efisiensi harga dapat diukur melalui korelasi harga untuk komoditi yang sama pada

berbagai tingkat pasar ( dapat diukur melalui keterpaduan pasar). Efisiensi sistem

pemasaran komoditi pertanian adalah perlu karena dapat meningkatkan pendapatan

dan juga perekonomian suatu negara. Selain itu informasi dan efisiensi pemasaran

sangat membantu untuk mengembangkan fasilitas pemasaran dan mengevaluasi

kebijakan pemerintah terhadap pasar.

9. Marjin Pemasaran

Efisiensi operasional diukur melalui marjin pemasaran. Menurut Dahl dan

Hammond (l 977), marjin pemasaran merupakan perbedaan harga pada tiap tingkatan

"' w· ct· · h 23 in 1ana, 011.c1t., .

Page 40: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

yang berbeda dari suatu sistem pemasaran 21. Marjin tataniaga pada umumnya

. dianalisa pada komoditi yang sama, pada jumlah yang sama dan pada struktur pasar

bersaing sempuma.

Marjin pemasaran juga merupakan perbedaan harga pada tingkat produsen

· dengan harga di tingkat lembaga pertama atau perbedaan harga yang terjadi antara

lembaga yang satu dengan lembaga pemasaran yang lainnya dalarn saluran

pemasaran komoditi yang sarna. Dalam marjin pemasaran terdapat dua komponen

yaitu komponen biaya pemasaran dan komponen keuntungan lembaga pemasaran.

Marjin pemasaran dapat dirumuskan sebagai berikut:

I Mm =Pk-Pf

Dimana:

Mm : mrujin pemasaran

Pk : harga di tingkat konsumen

Pf : harga di tingkat petani

Marjin pemasaran yang tinggi dianggap sebagai indikator belum efisiennya

sistem pemasaran, namun hal ini masih memerlukan penelitian Iebih Ianjut untuk

mengetahui penyebab tingginya marjin tersebut. Marjin pemasaran yang tinggi akibat

biaya pemasaran yang tinggi dikatakan tidak efisien karena kepuasan konsumen

21 Ibid., h. 25

Page 41: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

24

berkurang. Tingginya marj in akibat derajat pengolahan yang tinggi sehingga

berakibat pada meningkatnya kepuasan konswnen dianggap lebih efisien 22.

Sifat Umum dari marjin tataniaga:

1. Marjin tataniaga berbeda-beda antara satu komoditi hasil pertanian dengan

komoditi lainnya. Hal ini disebabkan karena perbedaan jasa yang diberikan pada

berbagai komoditi mulai dari pintu gerbang petani sampai ke tingkat pengecer

untuk konsumen akhir. Tetapi tingginya marjin tataniaga belum mencerminkan

efisiennya jasa yang diberikan oleh sistem tataniaga tersebut. Salah satu indikator

yang cukup berguna adalah memperbandingkan bagian yang diterima (farmer's

share) oleh petani.

2. Marjin tataniaga produk hasil pertanian cenderung akan naik dalamjangka panjang

dengan menurunnya bagian harga yang diterima petani, dengan alasan sebagai

berikut:

- Pengolahan dan jasa-jasa tataniaga cenderung mempergunakan padat karya.

- Bertambah tinggi pendapatan masyarakat akibat kemajuan pembangunan

ekonomi, biasanya konsumen lebih menginginkan kualitas produk yang Iebih

baik daripada kuantitas.

3. Marj in tataniaga relatif stabil dalam jangka pendek terutama dalam hubungannya

dengan fluktuasinya harga-harga produk hasil pertanian.

22 Dwi Ria Safitri, Ana/isis Efisiensi Pemasaran Pupuk Urea (Studi Kasus Pemasaran PUSRI Daerah Jawa Timur) (Bogar: Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas J'ertanian, IPB, 2002), h. 12

Page 42: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

25

Gambaran rnengenai mafJm pernasaran (biaya dan keuntungan pemasaran)

dan nilai marjin pemasaran dapat dilihat pada gambar 1 yang dikutip dari Limbong

dan Sitorus, 1985 D Dari gambar tersebut dapat dilihat besarnya nilai marjin

pemasaran yang merupakan hasil perkalian dari perbedaan harga pada dua tingkat

lembaga pemasaran ( dalam ha! selisih harga eceran dengan harga petani) dengan

jumlah produk yang dipasarkan. Besar nilai marjin pemasaran ditunjukkan oleh

daerah yang diarsir, yaitu (Pr - Pf) X Qr,f. Besaran Pr - Pf menunjukkan besamya

marjin pemasaran suatu komoditi per unit.

Dr Sr Sf

Pr

Pf

Qr,f

Gambar !. Nilai Marjin Tataniaga

Keterangan :

(Pr- Pf) X Qr,f ( daerah arsiran) = Nilai marjin pemasaran

Pr = Harga di tingkat pedagang pengecer

21 W.H. Limbong dan P. Sitorus, Pengantar Tataniaga Pertanian, (Bogar: Jurusan Sosial

Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, IPB, 1985), Cet. Ke-I, h. 74

Page 43: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

Pf = Harga di tingkat petani

Sr = Suplai di tingkat pengecer

Sf = Suplai di tingkat petani

Dr = Demand di tingkat pengecer

Df = Demand di tingkat petani

Qr,f= Jumlah keseimbangan di tingkat petani dan tingkat pengecer

B. Hasil Penelitian Terdahulu

26

Saluran pemasaran tanaman anggrek menggambarkan penyaluran dari petani

produsen hingga ke konsumen akhir melalui beberapa tingkatari pedagang. Dalam

penelitian yang dilakukan Arumsari (2000) mengenai pemasaran anggrek

Dendrobium sp. di Kecamatan Kebun Jeruk, diketahui terdapat tiga lembaga

pemasaran utama yang terlibat yaitu palele, pedagang perantara dan floris dan

terdapat empat saluran pemasaran tanaman hias anggrek Dendrobium sp. yang terjadi

yaitu:

1. Petani -11- Pedagang Perantara -11- Floris -11- Konsumen

2. Petani -11- Floris -11- Konswnen

3. Petani -11- Palele -11> Konsumen

4. Petani -11- Konsumen

Dari keempat saluran pemasaran tersebut, saluran ketiga merupakan saluran yang

paling sering digunakan oleh petani yaitu sekitar 75 %.

Page 44: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

27

Dari penelitian tersebut diketahui bahwa para palele biasanya memasarkan

dagangan mereka ke kompleks-kompleks perumahan yang letaknya tidak terlalu jauh

dari Jokasi pembelian dan, tujuan pemasaran pedagang perantara adalah Taman

Anggrek Indonesia Permai. Sementara floris, mereka mclayani konsumen yang

datang langsung ke showroom mereka di tepi-tepi jalan.

Dalam ha! analisis struktur pasar, d.ari hasil penelitian Armnsari (2000)

diketahui struktur pasar yang dihadapi oleh petani dan para pedagang tanaman hias

anggrek Dendrobium sp. mengarah pada struktur pasar persaingan sempurna. Hal ini

ditandai dengan penentuan secara tawar menawar serta tak ada seorang pedagang pun

yang melakukan pembelian paling banyak sehingga memiliki kekuasan yang lebih

besar dalam menentukan harga. Dapat dikaitkan masing-masing pedagang memiliki

market share yang hampir sama besar, sedangkan sistem pembayaran, biasanya

dilakukan di muka dan secara tunai. Umumnya petani menghindari bentuk penjualan

dengan sistem kontrak dengan pedagang maupun karena sifatnya yang mengikat.

Dalam penelitian Sari (1996) diketahui bahwa saluran pemasaran bunga

potong (mawar, krisan, gladiol, dan sedap malam) di wilayah DKI Jakarta

mempunyai 13 pola, yang mana melibatkan banyak lembaga pemasaran, yaitu petani

tradisional atau petani besar (perusahan bunga potong), pedagang pengurnpul

(tengkulak), pedagang grosir, palele (calo), pedagang pengecer (toko bunga) dan

konsurnen. Namun secara garis besar ada dua pola utarna saluran pemasaran bunga

potong di wilayah DKI Jakarta, mulai dari petani sampai ke konsumen, yaitu: (1)

rnelalui pasar grosir (PUSP2BTH Rawa Belong), di mana petani/perusahaan bunga I

Page 45: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

28

pedagang pengumpul menyalurkan dan menjual bunga potongnya ke pasar Rawa

Belong; dan (2) tidak melalui PUSP2BTH Rawa Belong, di mana petani/perusahaan

bunga/pedagang pengurnpul tidak menyalurkan dan menjual bunganya ke pasar

grosir, tetapi langsung mengantarkannya ke pasar-pasar pe:ngecer atau konsumen.

Setiap lembaga yang terlibat dalam pemasaran bunga potong mulai dari petani ke

konsumen mempunyai kegiatan dan melakukan fungsi-fungsi pemasaran yang

berbeda. Fungsi pemasaran yang dilakukan oleh petani adalah fungsi pertukaran

berupa penjualan, fungsi fisik berupa pengangkutan, dan fungsi fasilitas berupa

.sortasi, pengemasan, pembiayaan dan informasi harga. Demikian pula untuk lembaga

lain seperti perusahaan bunga. Untuk pedagang grosir dan pedagang pengecer juga

melakukan fungsi pemasaran seperti para petani bunga clan perusahaan bunga,

· ditambah dengan kegiatan pembelian. Kecuali tmtuk pal.ele ( calo) yang tidak

mengeluarkan biaya pemasaran sama sekali.

Hasil penelitian Sari (1996), menyatakan bahwa pada saluran pemasaran

dengan Pasar Bunga Cikini sebagai acuan, marjin pemasaran pedagang grosir dari

keempatjenis bunga (mawar, krisan, gladiol clan sedap malam) secara relatifberkisar

antara 6 sampai I 0 persen, sedangkan marjin pemasaran pedagang pengecer di Pasar

Bunga Cikini berkisar antara 60 sampai 75 persen. Pedagang pengecer gladiol

memperoleh keuntungan terbesar, yaitu sebesar 42,42 persen (Rp 254,45). Pada

saluran pemasaran dengan Pasar Bunga Barito sebagai acuan, marjin pemasaran

pedagang grosir dari keempat jenis bunga secara relatif berkisar antara 2,4 sampai 5

persen. Marjin pemasaran pedagang pengecer di Pasar Bunga Barito berkisar 80

Page 46: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

29

sampai 90 persen. Penyebaran marjin pemasaran yang tidak merata ini menunjukkan

secara teknis ( operasional) pemasaran bunga potong di Jakarta tidak efisien. Marjin

pemasaran pedagang pengecer bw1ga di Cikini lebih kecil dari pedagang di Barito,

artinya secara relatif pemasaran bunga potong dengan pasar acuan Cikini lebih

efisien.

C. Kerangka Pemikiran Konseptual

Pada suatu sistem pemasaran ada tiga pihak yang akan terlibat, yaitu

produsen, Jembaga perantara dan konsumen. Lembaga perantara mempunyai peranan

penting yaitu dalam menyalurkan tanaman anggrek dari tangan produsen ke

konsumen.

Untuk mengetahui tingkat efisiensi pemasaran tanaman anggrek tersebut,

dilakukan analisis pemasaran dengan melihat fungsi-fungsi pemasaran yang

dijalankan oleh ketiga pihak yang terlibat tersebut, struktur, perilaku dan keragaan

pasar. Struk'1ur pasar adalah suatu keadaan pasar yang dilihat clari jumlail pelaku pasar

(penjual clan pembeli), kondisi procluk dan hambatan keluar-masuk pasar. Perilaku

pasar adalah tingkah laku pasar dalan1 suatu struktur pasar tertentu, dimana tingkail

laku tersebut dilihat dari sistem pembentukan dan penentuan harga, sistem

pembayaran serta kerjasama yang terjadi diantara lembaga pemasaran yang terlibat.

Analisis fungsi-fungsi pemasaran, struktur pasar dan perilaku pasar dijelaskan secara

deskriptif, sedangkan keragaan pasar dijelaskan melalui tabulasi data penyebaran

marj in diantara !em bag a pemasaran.

Page 47: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

30

Fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan oleh lembaga pemasaran serta

· struktur dan perilaku pasar akan mempengaruhi terjadinya. pembentukan harga di

pasar. Harga tersebut berbeda-beda yang mengakibatkan terjadinya perbedaan

keuntungan dan biaya yang berhubungan dengan marjin pemasaran akan mengukur

efisiensi pemasaran.

TAR I i

Produsen

I i i

Lembaga Perantara Konsum(

I "

• Fungsi-fungsi Struktur Pasar

Pemasaran Perilaku Pasar

I I

I Harga I i

Perbedaan Keuntungan dan Biaya

l Marjin Pemasaran

(Efisiensi Operasional)

i j Efisiensi Pemasaran I

Gambar 2. Kerangka Pemikiran Konseptual

Page 48: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

BAB HI METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

31

Penelitian ini dilakukan di Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu - Jakarta

Selatan. Pemilihan lokasi ini dilakukau secara sengaja (purposive) dengan

pertimbangan TAR merupakan Jokasi pengembangan agrowisata terluas di DKI

Jakarta kurang lebih 5 Ha dan berbagai aktifitas budidaya dan pemasaran Gual beli)

anggrek ditemukan di sana (merupakan sentra produksi dan pemasaran anggrek

terbesar di DKI Jakarta) selain di Taman Anggrek Indonesia Permai di Jakarta Timur.

Penelitian ini dilakukau dari bulan Mei sampai dengau Juni 2004. Waktu

tersebut digunakan untuk memperoleh data dau keterangan dari pihak-pihak yang

berkepentingan dengan penelitian.

B. Jenis dan Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan pada penelitian ini mencakup data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi Japang dan wawancara Jangsung

dengan responden yaitu : (a) Data dari para petani (pemilik kavling) selaku produsen,

terdiri dari data karakteristik responden, biaya produksi, penjualau dau pemasaran

tanaman anggrek tersebut, (b) Data dari lembaga pemasaran yang terlibat mencakup

data biaya pemasaran dan sekitar tentang jalur pemasaran tanaman anggrek yang

dimilikinya, (c) Data dari konsumen Jangsung (hobiis) serta data Iain dari pihak yang

berkepentingan lainnya. Data primer tersebut diperoleh melalui observasi dau

Page 49: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

32

wawancara dengan responden: (1) Petani 5 orang, diambil secara senga3a dan

accidental dengan pengamatan langsung terhadap kavling yang memiliki atau

memproduksi tanaman anggrek jenis Dendrobium sp. (hampir seluruh kavling terisi

jenis tersebut dengan segmen remaja sampai pembungaan atau siap dijual), (2)

Pedagang pengumpul 5 orang yang berasal dari luar Jakarta, dan (3) Pedagang

pengecer 5 orang yang berasal dari Jakarta dan sekitarnya.

Data sekunder diperoleh melalui pengutipan data I infonhasi dari dokumen

yang berkaitan yaitu : TAR, Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura, serta

literatur-literatur lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.

C. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Data yang diperoleh di lapangan untuk menganalisis efisiensi pemasaran yang

dilakukan dengan menggunakan analisis saluran dan lembaga pemasaran, fungsi­

fungsi pemasaran, struktur dan perilaku pasar yang dilakukan secara deskriptif,

perbandingan dan disajikan dalam bentuk tabel. Data lai nnya mengenai marjin

pemasaran dan penyebarannya serta rasio keuntungan terhadap biaya menggunakan

analisis sebagai berikut:

Marjin pemasaran dihitung dengan pengurangan harga penjualan dan

pembelian pada setiap lembaga pemasaran yang terlibat dalzun pemasaran tanaman

anggrek Dendrobium sp. Secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut:

Mji =Psi -Pbi ..................................... (1)

Mji = Ci + Jti ...................................... (2)

Page 50: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

33

Dengan menggabungkan persamaan (I) dan (2) maka:

Psi - Pbi = Ci + 7Li

Marjin pemasaran secara keseluruhan didapat dengan menghitung marjin total (Mj),

yaitu:

Mj = Mji ....................................... (3)

Dimana:

Mji =Marj in pemasaran pada lembaga pemasaran ke-i.

Mj = Marjin pemasaran total

Psi = Harga penjualan pada lembaga pemasaran ke-i

Pbi =Barga pembelian pada lembaga pemasaran ke-i

Ci = Biaya yang dikeluarkan lembaga pemasaran ke-i

7Li = Keuntungan lembaga pemasaran ke-i

Penyebaran marjin pemasaran dapat juga dilihat berdasarkan persentase keuntungan

terhadap biaya pemasaran pada masing-masing lembaga pemasaran, yang dirumuskan

sebagai berikut:

Rasio keuntungan terhadap biaya (%) =

7Li

Ci Xl00%

Dimana: )Li = Keuntungan lembaga pemasaran ke-i

Ci" = Biaya yang dikeluarkan lembaga pemasaran ke-i

Page 51: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

34

BAB IV GAMBARAN UMUM TAMAN ANGGREKlUGUNAN

A. Sejarah Singkat Ta man Anggrek Ragunan

Taman Anggrek Ragunan yang berlokasi di Kelurahan Ragunan, Kecamatan

Pasar Minggu, Jakarta Selatan seluas 5 ha adalah tanah asset Pemerintah DKI Jakarta

yang berdasarkan Keputusan Gubernur KDKI Jakarta No. B. VI - a. 11/ 9 114 I 73

tanggal 20 September 1973. Pengelolaannya dikelola diserahkan kepada Koperasi

Petani Anggrek Jakarta (KPAJ) untukjangka waktu 10 tahun. Kemudian berdasarkan

SK Gubernur KDKI Jakarta No. 911 tahun 1987, diberi iz;in perpanjangan waktu

pengelolaan selama I 0 tahun lagi, yakni sampai dengan 20 September 1993.

Koperasi Taman Anggrek Jakarta selaku pengelola Taman Anggrek tersebut

mempunyai tugas dan kewajiban yang harus dipenuhi dalam rangka pengembangan

Taman Anggrek tersebut yaitu:

a. Mengusahakan agar Tanian Anggrek Ragunan dapat berfungsi sebagai tempat

bagi para petani anggrek secara kolektif dengan melakukan kegiatan usaha

produktif dan pembinaan serta pengembangan tanaman anggrek.

b. Kegiatan pemasaran didalam maupun luar negeri ( ekspor).

c. Usaha-usaha promosi dan pariwisata.

d. Melakukan hubungan kerjasama dengan Jembaga-lembaga yang berperan dalam

bidang penganggrekkan.

Dalam rangka mewujudkan ha! tersebut maka Taman Anggrek Ragunan ditata

dalam bentuk kavling-kavling dan jalan setapak yang membelah taman anggrek

Page 52: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

35

tersebut. Jumlah kavling pada waktu itu ada 45 dengan luas 1000 m2 tiap kavling.

Kavling-kavling tersebut dikelola anggota Koperasi Petani Anggrek Jakarta yang

harus mengikuti ketentuan-ketentuan yang telah digariskan sebagaimana tertuang

dalam SK Gubemur KDKI Jakarta No. D. IV -a. 11I9 I 14 / 73.

Dalam pengembangan selama ini, KPAJ belum dapat mewujudkan usaha­

usaha pengelolaan Taman Anggrek Jakarta sesuai kebijaksanaan yang telah

digariskan Pemerintah DKI Jakarta. Dari hasil kenyataan tersebut dan untuk lebih

meningkatkan dunia penganggrekan kita, maka Taman Anggrek Ragunan untuk

pengelolaan selanjutnya diambil alih oleh Dinas Pertanian de:ngan SK Gubemur No.

1435 tahun 1994 tentang ketentuan pengelolaan dan pemanfaatan lahan Taman

Anggrek Ragunan tanggal 19 Oktober 1994 dengan alasan selama 20 tahun

pengelolaan oleh Koperasi Petani Anggrek Jakarta tidak berhasil membuka petani

dan pengembangan usaha taninya.

Surat Keputusan Gubemur No. 1345 tanggal 7 Oktober 1993 juga

menyebutkan tentang pemberian izin kepada Koperasi Anggrek Jakarta untuk

mengelola Taman Anggrek Ragunan di bawah pengawasan Dinas Pertanian DKI

Jakarta. Dalam hal ini Dinas Pertanian mempunyai tugas untuk: (a) membina

pengelola-pengelola kavling dalam hal peningkatan produksi dan pemasaran dan (b)

Membantu peningkatan pemasaran (penjualan), sedangkan Taman Anggrek Ragunan

berfungsi sebagai: (a) tempat pembinaan dan pengembangan budidaya anggrek di

DKI Jakarta maupun pemasarannya dan (b) sebagai tempat agribisnis, agrowisata di

DKI Jakarta.

Page 53: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

36

Pembinaan yang diberikan oleh Dinas Pertanian terhadap para pengelola

kavling di Taman Anggrek Ragunan bertujnan untuk memecahkan berbagai

permasalahan yang ada dalam meningkatkan perbaikan-perbaikan pada prodnktivitas,

varietas, teknik pembibitan, pengendalian hama dan penyakit, pemasaran,

penanganan pasca panen dan lain-lain nntnk mencapai produksi yang berkelanjntan.

Pembinaan ini dilaksanakan melalni seminar bnlanan, s•eminar-seminar ilmiah,

simposinm, jurnal hortikultura dan lain-lain.

B. Letak Geografis

Taman Anggrek Ragunan berada di Jalan Harsono R.M., Kelurahan Ragunan,

Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Taman Anggrek Ragunan berada pada

ketinggian 15 - 40 meter di atas pennukaan laut. Kelembaban udara berkisar antara

70 - 80 % dengan cnrah hujan rata-rata 2.000 - 2.500 111111 I tahun dengan curah hujan

tertinggi pada bulan Januari dan terendah pada bnlan September dengan suhu rata­

rata 24 - 28° C.

Lokasi Taman Anggrek Ragunan berada di tepi daerab. aliran kali Mampang,

terletak di dasar lembah dengan titik ketinggian berkisar antara 30 - 50 meter dari

pennnkaan !ant. Areal lahan taman anggrek sendiri cnknp landai dengan kemiringan

0 - I % ke arah ntara.

Page 54: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

37

C. Struktur Organisasi

Taman Anggrek Ragunan adalah tempat untuk pembudidayaan dan

pemasaran tanaman anggrek, agrowisata dan pembinaan pengelola kavling. Taman

Anggrek Ragunan berada di bawah · pimpinan Kepala Dinas Pertanian. Struktur

organisasi Taman anggrek Ragunan terdiri dari :

a. Kepala Dinas Pertanian, bertugas untuk memberikan pengarahan dan tugas

kepada pengelola.

b. Pengelola (Penanggung Jawab ), be1tugas mengawasi jalannya kegiatan yang ada

di Taman Anggrek Ragunan, memberi pembinaan kepada pengelola kavling,

mengadakan kegiatan-kegiatan promosi dan lain-lain.

c. Bagi an Keuangan, bertugas untuk mengawasi keluar masuk uang yang ada.

d. Bagian Administrasi, bertugas mencatat data-data dan pembuatan surat-surat.

e. Bagian Perlengkapan dan Keamanan, bertugas menyiapkan peralatan yang

dibutuhkan oleh Taman Anggrek Ragunan dan menjaga kebersihan dan

keamanan.

f Pengelola Kavling, adalah penyewa kavling yang berada di Taman Anggrek

Ragunan.

Adapun struktur organisasi Taman Anggrek Ragunan dapat dilihat di bawah

!Ill:

Page 55: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

I KEPALA DINAS PERTANIAN I

PENGELOLA/ PENANGGUNG JAW AB

I I PENGELOLA KEAMANAN KOPERASI/ DAN KEUANGAN !GOS DAN KEBERSIHAN

ADMINISTRASI

Garn bar 3. Struktur Organisasi Taman Anggrek Ragunan Sumber: Taman Anggrek Ragunan

D. Sarana dan Prasarana

38

Taman Anggrek Ragunan mempunyai beberapa fasilitas yang dapat

digunakan untuk menunjang agrowisata, pembibitan dan pengembangan anggrek

seperti:

a. Laboratorium pembibitan, berfungsi untuk penelitian anggrek.

b. Kantor informasi dan administrasi, berfungsi sebagai kantor administrasi petani

anggrek dan memberi informasi pengunjung.

c. Balai pertemuan ( aula ), berfungsi sebagai tempat seminar anggrek, pertemuan

anggota koperasi, dan penyuluhan.

Page 56: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

39

d. Kios anggrek sebagai ruang pamer I promosi, berfungsi sebagai tempat jual beli

anggrek, bibit dan lain-lain. Tempat pameran anggrek, memberi peragaan

tentang tanaman anggrek (sekarang sudah tidak ada).

e. Kavling anggrek: Kavling terdiri dari rumah sere dan green house, berfungsi

sebagai tempat penanaman anggrek dan jual beli anggrek. Dalam perencanaan

awal, luas kavling minimal yang disarankan adalal1 2.500 m2 sehingga untuk

Taman Anggrek Ragunan jumlali kavling akhimya 16 buah. Namun sekarang

berjumlali 43 buah kavling untuk luasan 1000 m2 tiap kavling.

f. Kamar mandi.

g. Parkir.

h. Pos penjagaan, berfungsi untuk mengawasi keluar masuk pengunjung.

Taman Anggrek Ragunan sudali menyediakan laboratorium untuk

menghasilkan bibit, tetapi masih belum lengkap sehingga belun1 dapat digunakan.

Kavling-kavling tertentu sudah ada yang memiliki laboratorium untuk kultur jaringan

maupun seed culture tetapi laboratorium tersebut masih berbentuk sederhana. Begitu

pula dengan rumah kaca yang hanya dirniliki oleh beberapa kavling saja.

E. Kegiatan Usaha yang dilakukan di TAR

Jumlah kavling yang terdapat di Taman Anggrek Ragunan berjumlah 43

Kavling. Dari 43 kavling tersebut, 30 kavling diantaranya adalah kavling yang

membudidayakan tanaman anggrek jenis Dendrobium sp. dan sisanya adalah kavling

yang membudidayakan tanaman anggrek khusus jenis lain dan tanaman hias. Taman

Page 57: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

40

Anggrek Ragunan (TAR) tidak saja menawarkan pemandangan tanaman anggrek

yang asri namun juga memperjualbelikan berbagai jenis tanaman anggrek. Selain

tanaman anggrek, TAR juga menawarkan berbagai jenis tanaman hias lain seperti

palm, dracaena dan sebagainya yang menawarkan jasa rental pada hotel, gedung

kantor, rumah sakit dan lain-lain ..

Hampir semua kavling di sana memiliki koleksi tanaman anggrek yang cukup

banyak. Tidak hanya tanaman anggrek hasil silangan yang dapat ditemukan, namun

dapat ditemukan pula tanaman anggrek spesies langka. Ada beberapa kavling yang

benar-benar menggeluti bisnis anggrek tersebut mulai dari bibit dalam botolan sampai

tanaman berbunga yang siap jual. Namun ada beberapa bahkan sebagian dari kavling

tersebut yang memulai bisnisnya dari segmen tanaman remaja sampai berbunga saja.

Untuk mendapatkan tanaman remaja tersebut mereka memperoleh dari para petani

anggrek di luar TAR atau tempat penangkaran tanaman anggrek seperti daerah

Pondok Cabe, Kebun Jeruk, Parung, Pamulang dan sebagainya.

Para konsumen di Taman Anggrek Ragunan yang terdiri dari hobiis yaitu

konsumen rumah tangga yang membeli anggrek untuk memuaskan hobinya,

pedagang pengumpul dan pedagang pengecer dimanjakan oleh tersedianya berbagai

bentuk komoditas yang diperlukan seperti: botolan, kompot, pakis, pot sampai bunga

anggrek potong. Taman Anggrek Ragunan tidak hanya berfungsi sebagai

pembudidaya anggrek namun berfungsi pula sebagai distributor dan pengecer.

Saluran pemasaran yang terjadi di Taman Anggrek Ragunan memperlihatkan posisi

TAR sebagai kumpulan petani anggrek sehingga konsumennya tidak saja hobiis

Page 58: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

41

namun 1uga pedagang bunga khususnya pedagang anggrek yaitu pedagang

pengumpul yang berasal dari luar daerah Jakarta dan pedagang pengecer yang berasal

dari Jakarta dan sekitamya.

Harga yang ditentukan di sana juga beragam tergantung pada beberapa faktor,

antara lain: varietas, kondisi tanaman, kondisi bunga dan persaingan harga antar

kavling. Harga yang diberikan kepada konsmnen juga berbeda-beda yaitu untuk

hobiis harga yang diberikan adalah lebih tinggi dibandingkan dengan harga yang

diberikan untuk pedagang pengumpul dan pedagang pengecer.

Promosi TAR dilakukan oleh pihak manajemen yaitu Dinas Pertanian

PEMDA DKI Jakarta. Media yang biasa digunakan adalah pameran-pameran bunga

di berbagai tempat, memasang iklan di media massa serta mengeluarkan pamflet atau

brosur yang berkaitan dengan TAR

Page 59: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

42

BABV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Usahatani

Petani yang dijadikan responden adalah petani yang sudah berpengalaman

dalam mengelola usahatani anggrek walaupun terdapat perbedaan lamanya mereka

.telah berusahatani. Rata-rata usia petani responden berumur 40 sampai dengan 50

tahun. Karakteristik responden dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini.

Tabet 4. Karakteristik Petani yang dijadikan Responden

No. Kavling Pengelola Kavling Usia Pengalaman Usahatani

11 Drs. Aryanus 45 tahun 12 tahun

19 dr. Hanny 42 tahun 6 tahun

39 Bapak Saliwon 39 tahun 14 tahun

40 Ibu Sutariani 58 tahun 5 tahun

~] !bu Wiwik 40 tahun 4 tahun

Usahatani tanaman angi,>rek Dendrobium ;p. dilakukan melalui beberapa

segmen usaha yaitu mulai segmen botolan sampai kompot (komuniti dalam pot),

segmen kompot sampai seedling (tanaman individu), segmen seedling sampai

tanaman remaja dan segmen tanaman remaja sampai tanaman berbunga atau siap

dijual.

Dalam penelitian ini sengaja dipilih petani responden yang memulai bisnisnya

dari segmen remaja sampai dengan pembungaan dan siap dijual. Ada beberapa alasan

Page 60: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

43

mengapa mereka memilih segmen tanaman remaja anggrek Dendrobium sp. sampai

dengan pembungaan dan siap dijual, yaitu:

a. Lebih mudah perawatannya dibanding dengan segmen lainnya.

b. Menghemat waktu produksi dan perawatan serta biaya perawatan, mulai bibit dari

botol sampai menjadi anggrek remaja memerlukan waktu 8 - 10 bulan.

c. Banyak disukai konsumen karena bentulmya yang unik dan wama yang menarik

serta barga yang relatif tidak terlalu mahal serta konsumen lebih menyukai

tanaman anggrek Dendrobium sp. yang telah berbunga.

d. Keuntungan yang diperoleh dari segmen ini lebih besar daripada keuntungan yang

diperoleb dari segmen lainnya.

e. Resiko tanaman mati berkurang.

Adapun konstruksi bangunan kebun (serre) terbuat dari pipa besi berukuran

I Y. dan I inchi. Sedangkan konstruksi rak tanaman terbuat dari besi siku berukuran 3

mm dan 4 mm dengan ukuran rak, panjang 15 m, lebar 1,2 m dan tinggi 1 111.

Biasanya untuk I rak tanaman dapat memuat 300 pot tanaman siap jual dengan pot

ukuran 18 cm. Pot yang digunakan oleh para petani untuk menanam tanaman anggrek

remaja tersebut adalah terbuat dari tanah '!iat.

Para petani responden mendapatkan tanaman remaja dari tempat penangkaran

anggrek atau dari kavling lainnya di TAR bila dibutuhkan dalam waktu segera .

Tanaman anggrek Dendrobium sp. remaja yang telah dibeli tersebut biasanya masih

menggunakan pot tanab berukuran IS cm dengan media tanam yang digunakan

adalab kaliandra. Setelah sampai ke tangan petani di TAR, tanaman remaja yang telah

Page 61: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

44

didapatkannya tersebut diperbaharui dengan penggantian pot 15 cm ke pot 18 cm dan

penggantian media tanam dari kaliandra ke media tanam arang.

Dalam perawatannya juga sama dengan segmen lainnya. Tanaman anggrek

remaja Dendrobium sp. tersebut memerlukan penyiraman dua kali sehari pada

keadaan cuaca nonnal dengan menggunakan air sumur yang dimanfaatkan dengan

menggunakan pompa, yaitu pada pagi hari sekitar pukul 08.00 dan pada sore hari

sekitar pukul 16.00. Lain halnyajika dalam keadaan cuaca memdung atau hujan, maka

penyiraman dilakukan secukupnya karena jika media terlalu basah akan menjadi

sarang penyakit bagi tanaman itu sendiri.

Kegiatan pemupukan dilakukan dua kali seminggu. Pemberian pupuk dapat

diselingi dengan penyemprotan hama dalam waktu seminggu tersebut. Untuk

tanaman anggrek remaja tersebut diberikan pupuk yang mengandung N, P dan K

yang seimbang, misalnya Hyponex. Setelah tanaman rem:lja telah mengelnarkan

tunas baru, pupuk yang digunakan adalah pupuk yang mengandung unsw· P tinggi

yaitu Gaviota 67, Vitabloom dan lain sebagainya. Pemberian pupuk dengan merk

tertentu untuk tanaman anggrek tersebut tergantw1g pada tanaman anggrek dan

petani (memperhitungkan biaya yang dikeluarkan lebih murah atau mahal).

Untuk mencegah hama dan penyakit tanaman maka dilakukan penyemprotan.

Kegiatan penyemprotan dilakukan juga sebanyak 2 kali seminggu atau paling sedikit

satu kali dalam seminggu. Penyemprotan dilakukan dengan menggunakan alat yang

dinamakan sprayer yang diberi insektisida dan fungisida. Insektisida yang diberikan

adalah regan, decis, curacron dan lain sebagainya, sedangkan fungisida yang

Page 62: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

45

diberikan adalah Dithane M-45, Detin dan lain sebagainya. Untuk penyiangan

dilakukan setiap hari karena banyalmya rwnput-rumput pengganggu yang tumbuh

pada tanaman di sekitar pot atau rak.

Untuk tenaga kerja, petani menggunakan tenaga kerja. luar keluarga dan tidak

menggunakan tenaga kerja dalam keluarga. Rata-rata penggunaan tenaga kerja yang

digunakan adalah 2 sampai 5 orang dengan jam kerja mulai dari pukul 07.00 san1pai

dengan pukul 17.00 dengan waktu istirahat pukul 12.00. Meskipun waktu tersebut

adalah waktu kerja, tetapi waktu tersebut adalah fleksibel sebagai petani yang tidak

terlalu terikat dengan waktu kerja tersebut. Pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga

kerja tersebut meliputi penyiraman, pemupukan, penyemprotan, penyiangan,

penggantian. pot dan media tanam sampai tanaman menghasilkan dan siap dipasarkan.

B. Analisis Pemasaran Tanaman Anggrek Dendrobium sp.

Pembahasan mengenai analisis pemasaran tanaman anggrek meliputi strulctur

pasar, perilaku pasar, fungsi Jembaga pemasaran dan marjin pemasaran.

1. Struktur Pasar

Struktur pasar antara Jain berkaitan dengan jumlah penjual dan pembeli,

kondisi produk, serta kondisi keluar-masuk pasar. Berikut ini akan dibahas satu per

satu mengenai dimensi yang berkaitan dengan struktur pasar tersebut.

a. Jumlah Penjual dan Pcmbeli

Dalam penelitian ini diket1hui bahwa lembaga pemasaran yang terlibat dalam

pendistribusian tanaman anggrek cukup banyak. Hal ini ditunjukkan climana petani

Page 63: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

46

tanaman anggrek lJendrobium sp. ini harus melayani banyak pedagang pengumpul

dan pedagang pengecer serta hobiis dalam saluran distribusi tanaman anggrek

Dendrobium 1.p. di wilayah DKI Jakarta. Dari 30 petani tanaman anggrek

Dendrobium sp. yang ada di TAR tersebut hampir setiap harinya mereka harus

melayani pedagang pengecer yang berbeda-beda dan hobiis, sedangkan untnk para

pedagang pengwnpul yang berasal dari luar daerah Jakarta seperti Semarang, Solo,

Cirebon dan luar pulau Jawa seperti Medari, Sulaewsi dan lain sebagainya hampir

setiap minggu datang untuk membeli tanaman anggrek Dendrobium sp. pada setiap

kavling langganannya.

b. Kondisi l'roduk

Tanaman anggrek Dendrobium, sp. yang dijual oleh para petani di TAR

diantara para lembaga pemasaran mulai dari petani sampai dengan pedagang

pengecer maupun hobiis tidak dibedakan dalam kualitas (untuk kualitas sama yang

dilihat dari kondisi bulb atau batang tanaman anggrek, tinggi tanaman serta jenis

tanaman anggrek Dendrobium sp. tersebut) hanya dibedakan dalam harga untuk para

hobiis yaitu lebih mahal dari para pedagang pengumpul dan pedagang pengecer

karena pembeliannya relatif lebih sedikit dan tidak continue. Ada beberapa kavling

yang menjual dengan harga yang berbeda untuk varietas yang sama yaitu lebih tinggi

karena kondisi produknya juga berbeda yakni kondisi bulb yang lebih gemuk dengan

tangkai bunga berjumlah lebih dari satu dan kelebihan lainnya.

Page 64: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

47

Untuk para pedagang pengecer yang menjual kepada konsumen langsung

membedakan tanaman anggrek Dendrobium sp. tersebut berdasarkan ada tidaknya

bunga serta · banyaknya bunga pada tanaman anggrek serta kondisi bulb atau batang

tanaman anggrek tersebut (gemuk atau kurus).

c. Mudah Tidaknya Keluar wlasuk Pasar

Mudah tidaknya pedagang barn untuk masuk ke dalam suatu pasar dapat

dilihat dari tidak adanya hambatan bagi mereka untuk memasuki pasar anggrek

tersebut. Penentuan harga anggrek di lokasi penelitian diserahkan sepenuhnya kepada

mekanisme pasar yang terjadi dimana masing-masing lembaga pemasaran tersebut

memiliki kebebasan untuk bersaing secara sehat. Para petani di lokasi penelitian ini

bebas menjual produk anggrek pada lembaga pemasaran manapun. Berdasarkan

kriteria penelitian di atas maka struktur pasar tanaman anggrek di lokasi penelitian

cenderung mendekati pasar bebas (free market) dimana tiap petani bebas untuk

berkompetisi dan bersaing untuk menjual tanaman anggreknya.

2. 11erilaku Pasar

Dalam penelitian ini perilaku pasar diamati melalui sistem pembentukan dan

penentuan harga, sistem pembayaran, serta kerjasan1a yang terjadi diantara berbagai

lembaga pemasaran yang terlibat. Selanjutnya akan dibahas :satu per satu ketiga sisi

perilaku pasar tersebut.

Page 65: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

48

a. Sistem Pembentukan dan Penentuan Harga

Pembentukan dan penentuan harga tanaman anggrek Dendrobium sp. antara

petani dengan konsumen atau hobiis, petani dengan pedagang pengnmpul dan petani

dengan pedagang pengecer ditentukan dengan adanya tawar-menawar.

Tawar-menawar ini seringkali dilakukan oleh 1ietani dengan pembeli

insidental yaitu para hobiis yang baru pernah datang yang memiliki posisi lemah

dalam menentukan harga. Lain halnya dengan pedagang pengecer dan pedagang

pengumpul yang sudah berlangganan pada kavling tertentu, mereka telah mengetahui

harga yang telah ditetapkan oleh petani langganannya sehingga tanpa banyak buang

waktu mereka langsung memilih tanaman anggrek Dendrobium ~p. yang mereka

minati. Adapun harga yang ditetapkan oleh petani berbeda-beda. Untuk para hobiis

harga tanaman anggrek Dendrobium sp. per pot lebih mahal dibandingkan dengan

harga yang diberikan ke pedagang pengecer dan pedagang pengumpul.

Barga jual yang te1jadi di TAR pada dasarnya terbentuk melalui sistem tawar­

menawar. Walaupun terjadi penentuan secara sepihak (kepada pembeli pesanan

hobiis), terkadang pada awalnya terlebih dahulu melalui sistem tawar-menawar. Hal

ini disebabkan karena transaksi yang dilakukan bukan atas dasar satu harga tertentu,

melainkan pada berbagai macam tingkat harga. Adanya berbagai macam tingkat

harga jual tersebut disebabkan petani dapat melakukan penawaran yang berbeda

kepada pembeli. Alasan petani untuk melakukan penawaran yang berbeda kepada

pembeli antara lain:

Page 66: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

49

l. Tanaman anggrek Dendrobium sp. yang ditawarkan secara fisik berbeda-beda,

baik jenis, ukuran, bentuk tanaman ( dilihat dari batang I bulb) dan banyaknya

tangkai bunga yang terdapat pada tanaman tersebut serta pelayanan (service) yang

diberikan kepada konsumen.

2. Pembeli khususnya hobiis memiliki pandangan yang berbeda atas produk yang

ditawarkan petani, misalnya ada pembeli yang menganggap suatu tanaman

te11entu sangat bagus tetapi di sisi lain pembeli lain menganggapnya biasa-biasa

saJa.

3. Petani menganggap bahwa pembeli khususnya pada hobiis memiliki kemampuan

dan kesediaan membayar harga yang berbeda.

Atau dengan kata lain petani dapat melakukan penawaran berbeda selain

karena tanaman anggrek Dendrobium sp. yang ditawarkan berbeda, petani turut

melihat segmen pembeli yang berbeda pula. Pe.rilaku pasar yang demikian juga

menjelaskan bahwa pemasaran tanaman anggrek Dendrobium sp., khususnya

tanaman anggrek ini cenderung mengarah kepada pasar persaingan monopolistik.

b. Sistem Pembayaran

Sistem pembayaran yang dilakukan oleh pembeli di TAR dapat dilakukan

secara tunai maupun dengan sistem transfer. Pembayaran yang dilakukan oleh para

konsumen hobiis dan pedagang pengecer secara tunai dan pembayaran yang

dilakukan oleh pedagang pengumpul adalah secara tunai dan ada yang melakukan

dengan sistem transfer melalui rekening petani. Pedagang pengumpul biasanya

Page 67: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

50

.menghubungi petani 2-3 hari sebelumnya ke TAR dan biasanya pembayaran melalui

transfer dilakukan sebelum tanaman dikirim dan biasanya yang melakukan sistem

transfer adalah pedagang yang tidak datang langsung ke TAR. Lain halnya dengan

· pedagang pengumpul yang juga menghubungi petani 2-3 hari sebelum kedatangallllya

di TAR, biasanya petani Iebih senang bila pembayaran dilakukan secara tunai.

c. Kerjasama Antar Lembaga Pemasaran

Berdasarkan hasil penelitian di lapang, hubungan dagang yang dilakukan

antarn petani dengan pedagang pengumpul, petani dengan pedagang pengecer dan

petani dengan hobiis di TAR telah menciptakan kerjasama yang cukup baik. Hal

tersebut dapat dilihat dari hubw1gan dagang yang telah terjalin selama bertahun-tahun

tanpa ada masalah yang berarti. Hubungan dagang yang cukup lama tersebut

menumbuhkan rasa saling percaya antara keduanya (pe:tani dengan pedagang

pengumpul ). Petani di TAR berusaha untuk memberikan tanaman anggrek

Dendrobium sp. dengan kualitas yang baik dengan harga yang sesuai di pasaran, dan

pedagang pengwnpul juga berusaha menjalin hubungan yang baik tersebut yaitu

dengan jalan tetap berlangganan dengan petani tersebut.

Hubungan dagang yang terpelihara dengan baik tersebut dapat

mengunlungkan kedua belah pihak. Petani akan mendapatkan pelanggan yang akan

membeli tanaman anggrek dan pedagang pengumpul maupun pengecer dapat

membeli dengan mudah, berkualitas baik dengan harga yang sesuai dari petani.

Hubungan yang baik pula terjalin baik antara sesama petani kavling di TAR.

Page 68: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

51

Persaingan antara petani tidak merugikan petani yang satu dengan petani yang

lainnya, karena pelani menganggap persaingan tersebut hanyalah persaingan dagang

biasa. Hal ini terlihat jika petani kekurangan suatu jenis bunga secara mendadak,

petani tersebut akan membeli tanaman tersebut dari petani kavling yang lainnya.

Selama ini diantara petani belum ada peristiwa yang mengganggu lmbungan dagang.

Meskipun persaingan harga maupun produk diantara sdalu ada, petani tetap

menganggap ha! tersebut sebagai persaingan dagang yang sehat.

3. Fungsi Pemasaran

Pemasaran tanaman anggrek Dendrobium sp. di DKI Jakarta melibatkan

beberapa Iembaga pemasaran, antara lain pedagang pengumpul (berasal dari luar

Jaka1ta) dan pedagang pengecer (berasal dari Jakarta dan sekitarnya). Lembaga

pemasaran tersebut menyalurkan tanaman anggrek Dendrobium sp. dari petani ke

konsumen akhir dengan membentuk berbagai macam pola saluran pemasaran.

Lembaga pemasaran yang terlibat dalam saluran pemasaran tersebut akan melakukan

kegiatan dan fungsi-fungsi pemasaran yang berbeda pula. Adapun jalur-jalur

pemasaran yang terjadi dalam pemasaran tanaman anggrek Dendrobium sp. di Taman

Anggrek Ragwian tersebut adalah:

Pola I : Petani - Konsumen

Pola 11 : Petani- Pedagang Pengurnpul - Pedagang Pengecer - Konsumen

Pola Ill : Petani- Pedagang Pengecer- Konsumen

Page 69: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

52

Lembaga pemasaran tanaman anggrek Dendrobium .1p. tersebut melakukan fungsi-

fungsi pemasaran yang dapat dilibat pada tabel 5 berikut.

Tabel 5. Fungsi Pemasaran Pada Lembaga Pemasaran Tanaman Anggrek Dendrobium sp.

~1 I<ungsi Pemasaran Petani Pedaga11g Pedagang

Pengum1pul Pengeeer

1. Penjualan ./ ./ ./

2. Pembelian ./ ./ ./

" Pengolahan ./ .) .

4. I

PenY.impanan ./ ./ ./

5. J Pengangkutan ./ ./ ./ I

I 6. J Grading dan Sortasi F~·~~-··~---- -~ , . ----····r- -·-····----·-.. ·-----------~-- ~~=·'~''''-==-"••·~=--== ~-~-~---..;-·--·~------L7. Penanggungan Resiko ./ ./ I

I 8. lnformasi Pasar ./ ./ ./ I L.

Sumber : Data Primer Setelah Diolah

Penjelasan secara rinci dari tabel 5 di atas, yaitu:

* Di tingkat petani, fungsi pemasaran yang dilakukan yaitu penjualan, pembelian,

pengolahan, penyimpanan, pengangkutan, penanggungan resiko dan i11fom1asi

pasar. Pembelian disini yaitu petani anggrek membeli bibit anggrek yang berusia

7 sampai 8 bulan dari tempat penangkaran anggrek. Pe:njualan yang dimaksud

yaitu penjualan tanaman anggrek pada para pembeli. Pengolahan disini yaitu

kegialan pengolahan seperli pemberian pupuk, media lanam, penyiraman,

penanggulangan hama dan penyakit dengan insektisida clan fungisida serta

penyiraman sampai tanaman anggrek berbunga dan siap dijual, sedangkan

Page 70: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

53

penyimpanan dilakukan petani selama anggrek tersebut belum terjual.

Pengangkulan dilakukan oleh petani apabila pelani 1111~mbeli tanaman anggrek

remaja dari tempat penangkaran anggrek yaitu dengan menggunakan kendaraan.

Mengenai informasi pasar, petani anggrek mendapatkannya dari pedagang atau

petani lain yang telah menjual anggrek. Pada petani sedikit sekali terdapat fungsi

penanggungan resiko karena tanaman anggrek yang dipasarkan terjual habis

dalam satu periode produksinya terutan1a untuk anggrek yang sudah berbunga.

Kemudian di samping itu pola penanganan dan perawatan yang intensif sangat

mempengaruhi keadaan produk anggrek yang dihasi!kan sehingga serangan hama

dan penyakit dapat ditanggulangi dengan baik.

* Pedagang pengumpul hanya melakukan fungsi pemasaran seperti penjualan,

pembelian, penyimpanan, pengangkutan, penanggungan resiko clan informasi

pasar. Para pedagang pengumpul melakukan pembelian anggrek dari para petani

dan menjual kembali pada pedagang pengecer dengan pengangkutan yang telah

dimiliki atau melalui penyewaan. Informasi pasar pedagang pengumpul

mendapatkannya dari para sesama pedagang pengumpul atau dari pedagang

pengecer. Pada pedagang pengumpul sama seperti halnya petani walaupun fungsi

penanggungan resiko ada tetapi sangat relatif kecil karena setelah anggrek

tersebut sampai pada pedagang pengumpul kemudian anggrek tersebut dijual

kern bali pada pengecer dalam waktu 2 hari sampai I minggu sehingga pedagang

pengumpul fungsi penanggungan resiko kecil sekali karena waktu periode

penjualannya yang sangal singkat.

Page 71: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

54

* Pedagang pengecer melakukan fongsi pemasaran seperti penjualan, pembelian,

penyimpanan, pengangkutan, sortasi, penanggungan resiko dan informasi pasar.

Pedagang pengecer di sekitar Jakarta membeli tanaman anggrek dari petani di

TAR dan untuk pedagang pengecer di Iuar Jakarta membelinya pada pedagang

pengumpul di daerah mereka berada dan menjualnya pada konsumen Iangsung.

Sclain itu pedagang pengecer melakukan fimgsi penyimpanan, pengangkutan,

t:,'Tading dan sortasi, penanggungan resiko serta informasi pasar. Penyimpanan

dilakukan selama tanaman anggrek belum laku terjual. Grading dan sortasi

dilakukan karena keadaan tanarnan anggrek yang kurang baik yaitu rusak selama

di perjalanan. Resilco tersebut ditanggung pedagang pengecer itu sendiri.

lnformasi pasar didapatkan dari pedagang pengurnpul atau pedagang pengecer

lai1mya.

4. Marjin Pcmasaran

Marjin pernasaran adalah perbedaan harga yang terjadi antara Iembaga

pemasaran yang satu dengan lembaga pemasaran yang Iainnya dalam saluran

pemasaran komoditi yang sama. Atau dengan kata Iain marjin pemasaran merupakan

selisih harga jual dan harga beli pada suatu Iernbaga pemasaran tertentu, dimana

marjin pemasaran terdiri dari keuntungan yang diterima dan biaya pemasaran yang

dikeluarkan lembaga pemasaran tersebut.

Penelitian yang dilakukan memusatkan pada petani di TAR dengan pedagang

pengumpul di daerah luar Jakarta dan petani dengan pedagang pengecer di Jakarta.

Page 72: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

55

Oleh karena itu ma1jin pemasaran yang akan dianalisis adalah marjin pemasaran

petani dengan pedagang pengumpul dari luar daerah Jakarta dan petani di TAR

dengan pedagang pengecer dari Jakarta. Biaya pemasaran adalah biaya-biaya yang

dikeluarkan lembaga pemasaran yang berhubungan dengan nsaha penjualan tanaman

anggrek Dendrob ium sp., seperti biaya upah tenaga ke1ja, biaya sewa tempat, biaya

transporlasi, biaya lain-lain, yang dihitung clalam saluan rupiah per pot. Keuntungan

pemasaran merupakan keuntungan yang diterima lembaga pemasaran yang

merupakan selisih antara marjin pemasaran clengan biaya pemasaran.

a. Marjin Pemasaran Tanaman Anggrek De11drobium sp. dari Petani di TAR ke Konsumen Akhir di TAR dan Pedagang Pengumpul serta Pedagang Pengecer di TAR

Petani di TAR dapat menjual langsung tanaman anggrek Dendrobium-nya

pada konsumen akhir yaitu hobiis clan peclagang pengumpul serta pedagang pengecer.

Biaya pemasaran untuk tingkat petani tidak ada karena petani tidak mengeluarkan

biaya pemasaran seperti yang te1jadi pada pedagang pengumpul clan pengecer. Untuk

lebihjelasnya clapat dilihat pada tabel 6 dan tabel 7 di bawah mi.

Tabel 6. Marjin Pemasaran Tanaman Anggrek De11drobium sp. dari Petani di TAR ke Konsumen Akhir di TAR

-·---· -·--···~-----.. ---------.~. --·---' -:--·-:------· ------~.....,-~ -,--,,,..--,

Uraian Rp/Pot %

Harga Pokok Produksi 9.764,45 65,096 Biaya Pemasaran .. -Keuntungan 5.235,55 34,904

.

Harga Jual 15.000,00 100,00

I

Page 73: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

56

Tabel 7. Marjin Pemasaran Tanaman Anggrek Dendrobium sp. dari Petani di TAR ke Pedagang Pengnmpul dan Pedagang Pengecer di TAR ,------· -=r T I

Uraian Rp/Pot 'X.

I Harg~ Pokok Produksi 9.764,45 78,12 ! Biaya Pemasaran

I

I - ' Keuntungan 2.735,55 21,88

Har 'a Jual I 12.500,00 100,00

b. Marjin Pemasaran Tanaman Anggrek Dendrobium sp. · dari Pedagang Pengnmpnl dari Lnar Daerah Jakarta ke Pedagang Pengecer di Lnar Daerah Jakarta

Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa pedagang pengumpul yang

membeli tanaman anggrek di TAR adalah berasal dari luar Jakarta yang kemudian

menjualnya ke pedagang pengecer yang juga menjualnya ke konsumen akhir di

daerah mereka berasal. Komponen biaya pemasaran yang dikeluarkan pedagang

pengumpul adalah biaya upah tenaga kerja, transportasi, sewa tempat dan biaya lain-

lain. Komponen biaya tersebut dapat dilihat dalam tabel 8 beri.kut.

Page 74: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

57

Tabet 8. Marjin Pemasaran Tanaman Anggrek Dendrobium sp. dari Pedagang Pengumpul ke Pedagang Pengecer di Lua1· Daerah Jakarta

I Komponen Marjin Rp /Pot %

I '

. I Harga Beli dari petani di TAR 12.500,00 71,43 I Marj in Pemasaran 5.000,00 28,57 ·* Biaya Pemasaran 1.406,25 8,04

I 1. Tenaga Ke1ja 291,67 1,67 ') Transportasi 708,33 4,05

I L.

" Sewa Tempat 156,25 0,89 J.

4. Lain-lain ' 250,00 1,43

* Keuntungan I

3.593,75 20,53

I Harga Jual 17.500,00 100,00

Rasio Keuntungan terhadap Biaya (JC /C) 255,55

Biaya upah tenaga kerja adalah upah yang diberikan kepada kepada tenaga

pembantu dimana tenaga pembantu tersebut mempunyai tugas sebagai tenaga penjual

sekaligus sebagai tenaga dalam proses perawatan sementara selama tanaman anggrek

tersebut belum terjual dalam waktu 2 hari sampai satu minggu oleh pembeli. Tenaga

kerja pembantu tersebut satu sampai dua orang. Besarnya upah tenaga kerja berkisar

antara Rp 100.000,00 sampai dengan Rp 150.000,00 per minggu. Biaya tenaga kerja

didapat dari hasil pembagian antara biaya upah per minggu dengan jumlah tanaman

anggrek yang ditangani selama satu minggu. Biaya upah tenaga kerja untuk tanaman

anggrek De1idrobium sp. adalah Rp 291,67 per pot.

Biaya transportasi adalah biaya yang dikeluarkan selama pembelian atau

sekali angkut sebanyak tanaman yang dibeli dari TAR menuju daerah tujuan mereka

Page 75: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

58

di luar Jakarta atau Jawa. Biaya yang dikeluarkan untuk satu kali angkut berkisar

antara Rp 700.000,00 sampai dengan Rp 1.000.000,00. Biaya transportasi yang

dikeluarkan pedagang pengumpul berkisar Rp 708,33 per pot

Pedagang pengumpul menggunakan tempat penyimpanan sementara atau

berupa kios untuk penampungan selama tanaman anggrek belum terjual selama 2 hari

sampai dengan satu minggu. Biaya sewa selama satu bulan adalah Rp 500.000,00

sampai dengan Rp 1.000.000,00 per bulan untuk ukuran 50 sampai dengan 150 1112•

Biaya sewa tempat yang dikeluarkan pedagang pengumpul adalah berkisar Rp 156,25

per pot.

Biaya lain-lain terdiri atas biaya telepon, listrik, perlengkapan, keamanan,

kebersihan dan biaya lainnya yang tak terduga dalam proses pemasaran. Biaya lain­

lain tersebut per bulannya adalah sekitar Rp 200.000,00 sampai dengan Rp

300.000,00. Biaya yang dikeluarkan pedagang pengumpul berkisar antara Rp 250,00

per pot.

Dalam perhitungan marjin ini dan solanjutnya tidak digunakan komponen

biaya penyusutan karena kualitas tanaman anggrek tersebut adalah baik dan resiko

kematian dianggap tidak ada.

Sela1tjutnya dapat dilihat bahwa keuntm1gan yang didapat dari setiap pot

tanaman anggrek Dendrobium sp. adalah Rp 3.593,75. Rasio keuntungan terhadap

biaya pemasaran adalah 255,55 persen per pot. Hal tersebut mengandung arti bahwa

untuk setiap satu unit biaya yang dikeluarkan, maka keuntungan yang diperoleh akan

lebih besar dari satu biaya tersebut. Bila dilihat dari rasio keuntungan tersebut maka

Page 76: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

59

untuk satu rupiah yang dikeluarkan pedagang bisa mendapatkan keuntungan sebesar

Rp 2,55.

c. Marjin Pcmasaran Tanaman Aoggrek De1ulrobi11m sp. clari Peclagang Pengecer ke Konsumen Akhir cli Luar Daerah Jakarta

Komponen biaya pemasaran tanarnan anggrek Dendrohium sp. dari pedagang

pengecer di sekilar Jakarta yang rnembeli dagangannya dari pedagang pengumpul di

luar daerah Jakarta terdiri atas: biaya upah tenaga kerja, transportasi, sewa ternpat dan

biaya Jain-Jain. Secara jelas kornponen marjin dan nilainya tertera pada tabel 9 berikut

1111.

Tabcl 9. Marjin Pemasaran Tanaman Anggrck Dendrobium sp. dari Pedagang Pengecer kc Konsmnen Akhir di Luar Daerah Jakarta

[----- Komponen Marjin

I ~% . Rp I Pot

----------------i----· .

Barga Beli dari pedagimg pengumpul 17.500,00 70,00 Marjin Pemasaran I 7.500,00 30,00 ·1* Biaya Pemasaran 3.150,00 12,60

1. Tenaga Kerja 1.400,00 5,60 2. Transportasi 750,00 3,oo I " Sewa Tempat 750,00 3,00 .) . 4. Lain-lain 250,00 1,00

* Keuntungan 4.350,00 17,40

Barga Jual 25.000,00 100,00

I Rasio K~untungan terhadap Biaya (JT ~~ 138,10 I

Biaya upah tenaga kerja adalah upah yang diberikan kepada kepada tenaga

pembantu dimana tenaga pembantu tersebut mempunyai tugas sebagai tenaga peajual

Page 77: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

60

sekaligus se.bagai tenaga dalam proses perawatan sementara selama tanaman anggrek

tersebut belum terjual dalam waktu I hari sampai satu minggu oleh pembeli.

Pedagang pengecer tidak mengeluarkan biaya upah tenaga. kerja karena rata-rata

pedagang menjual dan merawat anggreknya seorang diri dan ada juga yang

menggunakan satu orang tenaga kerja luar keluarga selama tanaman anggrek tersebut

belum !erjual. Besarnya upah tenaga kerja berkisar antara RplS.000,00 sampai

dengan Rp 25.000,00 per hari. Biaya tenaga kerja didapat dari hasil pembagian antara

biaya upah per minggu dengan jumlah tanaman anggrek yang ditangani selama satu

minggu (biasanya untuk <lua kali pembelian). Biaya upah tenaga ke1ja untuk tanaman

anggrek Dendrobium 'P· adalah Rp 1.400,00 per pot.

Biaya transportasi adalah biaya yang dikeluarkan selama pembelian atau

sekali angkut sebanyak tanaman yang dibeli dari TAR menuju daerah tujuan mereka.

Biasanya mereka rnengangkut dengan menggunakan mobil pribadi atau bak terbuka.

Biaya yang dikeluarkan untuk satu kali angkut berkisar antara Rp50.000,00 sampai

dengan Rp !00.000,00. Biaya transportasi yang dikeluarkan pedagang pengecer

berkisar Rp 750,00 per pot.

Pedagang pengecer menggunakan tempat penyimpanan sementara atau berupa

kios di depan rumahnya atau kios di daerah strategis untuk penampungan selama

tanaman anggrek belum te~jual. Biaya sewa selama satu bulan adalah Rp 200.000,00

sarnpai dengan Rp 300.000,00 per bulan untuk ukuran 50 sampai dengan 100 1112•

Biaya sewa yang dikeluarkan adalah berkisar Rp 750,00 per pot.

Page 78: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

61

Biaya lain-lain terdiri alas biaya telepon, listrik, perlengkapan, keamanan,

kebersihan dan biaya lainnya yang tak terduga dalam proses pemasaran. Biaya lain-

lain yang dikeluarkan selama satu bulan tersebut sekitar Rp 100.000,00. Biaya yang

dikeluarkan pedagang pengumpul berkisar antara Rp 250,00 per pot.

Dalam perhitungan marjin ini tidak digunakan komponen biaya penyusutan

karena kualitas tanaman anggrek tersebut adalah baik dan resiko kematian dianggap

tidak ada.

Selanjutnya dapat dilihat bahwa keuntungan yang didapat dari setiap pot

tanaman angb>rek Dendrobium sp. adalah Rp 4.350,00. Rasio keuntungan terhadap

bi a ya pe111asaran adalah 138, JO persen per pot. Hal tersebut mengandung arti bahwa

untuk setiap satu unit biaya yang dikeluarkan, rnaka keuntungan yang diperoleh akan

lebih besar dari satu biaya tersebut. Bila dilihat dari rasio keuntungan tersebut rnaka

untuk satu rupiah yang dikeluarkan pedagang bisa mendapatkan keuntungan sebesar

Rp 1,38. Dari rasio iersebut dapat diketahui bahwa keuntungan yang diperoleh oleh

pedagang pengecer tergolong kecil jika dibandingkan oleh pedagang pengumpul.

d. Marjin Pemasaran Tanaman Anggrek De11drobium sp. dari Pedagang Pengecer di Jakarta ke Konsumen Akbir di Jakal'ta

Komponen biaya pemasaran lanaman anggrek Dendrobium .1p. dari pedagang

pengecer di sekitar Jakarta yang membeli dagangannya dari petani di TAR terdiri

atas: biaya upah ienaga ke1ja, transportasi, sewa tempat dan biaya lain-lain. Secara

jdas kornponen ma1ji11 dan nilainya tertcra pada tabel 10 berikut ini.

Page 79: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

62

Tabel 10. Marjin Pemasaran Tanaman Anggrek De11drobium sp. dari Pedagang Pcngecer ke Konsumcn Akhir di .Jakarta

,---·· -------------·-r Komponcn Marjin . Rp I Pot ·x. I 1-

Barga Beli dari petani di TAR 12.500,00 62,50 Marjin Pemasaran

I 7.500,00 37,50

1* Biaya Pemasaran ' 3.500,00 17,50

I 1. Tenaga Kerja 1.166,66 5,84 2. Transportasi 666,67 3,331

' 3. Sewa Tempat 666,67 3,33 4. Lain-lain 1.000,00 5,00

* Keuntungan 4.000,00 20,00 .

I Barga Jual 20.000,00 ·100,00

!

I I ' l Rasio Keuntungan terhadap Biaya (JL /C) 114,291

Biaya upah tenaga kerja adalah upah yang diberikan kepada kepada tenaga

pembantu dimana tenaga pembantu tersebut mempunyai tugas sebagai tenaga penjual

sekaligus sebagai tenaga dalam proses perawatan sementara sdama tanaman anggrek

tersebut belum terjual dalarn waktu 1 hari sampai satu minggu oleh pembeli.

Pedagang pengecer tidak rnengeluarkan biaya upah tenaga kerja karena rata-rata

pedagang menjual dan merawdt anggreknya seorang diri selama tanaman anggrek

tersebut belum terjual. Besarnya upah tenaga ke1ja berkisar antara Rp 5.000,00

sampai dengan Rp 10.000,00 per hari. Biaya tenaga kerja didapat dari hasil

pembagian antara biaya upah per minggu dengan jumlah tanaman anggrek yang

ditangani selama satu minggu (biasanya untuk dua kali pernbelian). Biaya upah

tenaga kerja untuk tanarnan anggrek Dendrobium 1>p. adalah Rp 1.166,67 per pot.

Page 80: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

63

Biaya transportasi adalah biaya yang dikeluarkan selama pembelian atau

sekali angkut sebanyak tanaman yang dibeli dari TAR menuju daerah tujuan mereka

di sekitar Jakarta. Biasanya mereka mengangkut dengan menggunakan motor atau

mobil angkot. Biaya yang dikeluarkan untuk satu kali angkut berkisar antara

Rpl0.000,00 sampai dengan Rp 30.000,00. Biaya transpmtasi yang dikeluarkan

pedagang pengumpul berkisar Rp 666,67 per pot.

Pedagang pengecer menggunakan tempat penyimpanan sementara atau berupa

kios di depan rumahnya untuk penampungan selama tanaman anggrek belum terjuaL

Biaya sewa selama satu bulan adalah Rp 75.000,00 sampai dcngan Rp 100.000,00 per

bulan untuk ukuran JO sampai dengan 20 m2 • Biaya sewa te:mpal yang dikeluarkan

pedagang pengecer adalah Rp 666,67 per pot.

Biaya lain-lain terdiri atas biaya telepon, Iistrik, perlengkapan untuk

menjajakan tanaman anggrek (keliling) dan biaya lainnya yang talc terduga dalam

proses pemasaran. Biaya yang dikeluarkan pedagang pengmnpul berkisar antara Rp

1.000,00 per pot.

Dalam perhitungan marjin ini tidak digunakan komponen biaya penyusutan

karena kualitas tanaman anggrek tersebtit adalah baik dan resiko kematian dianggap

tidak ada.

Selanjutnya dapat dilihat bahwa keuntnngan yang didapat dari setiap pot

tanaman anggrek Dendrobium sp. adalah Rp 4.000,00. Rasio keuntut1gan terhadap

biaya pemasaran adalah 114,29 persen per pot. Hal tersebut mengandtmg arti bahwa

tmtuk setiap satu unit biaya yang dike! uarkan, maka keuntungan yang diperoleh akan

Page 81: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

64

lebih bcsar dari satu biaya terscbut. Bila dilihat dari rasio keuntungan tersebut maka

untuk satu rupiah yang dikeluarkan pedagang bisa mendapatkan keuntungan sebesar

Rp 1,14. Dari rasio tersebut dapat diketahui bahwa ketmtungan yang diperoleh oleh

pedagang pengecer di Jakarta dan sekitarnya tergolong kecil jika dibandingkan oleh ·.

pedagang pengumpul clan pedagang pengecer di luar daerah Jakarta.

e. Analisis Penyebaran Marjin

Analisis penyebaran maijin dilakukan untuk melihat besarnya penyebaran

biaya dan keuntungan pada setiap lembaga pemasaran melalui perhitungan marjin

pemasarannya. Selain itu analisis ini dilakukan untuk mengatahui farmer ·s share atau

persentase harga jual di tingkat petani terhadap harga yang diterima konsumen akhir.

Dalam analisis penyebaran marjin ini, akan dianalisis jalur pemasaran utama yang

melibatkan petani, pedagang pengumpul, pedagang pengecer clan konsumen akhir.

Pacla label 11 clan 12 tampak bahwa marjin pemasaran pada tiap lembaga pemasaran

untuk tanaman anggrek Dendrobium sp. yang diamati hampir merata. Perbedaan

matj in pernasaran pacla setiap lembaga pemasaran yang te1:iadi karena perbedaaan

biaya yang harus dikeluarkan dan keuntungan yang diarnbil oleh masing-masing

lembaga tersebut akibat dari perbeclaan fungsi-fungsi yang dilakukannya. Marjin

pemasaran terbesar terjadi pada pedagang pengecer di Jakarta dan luar daerah Jakarta.

Page 82: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

65

Tabel 11. Analisis Penyebaran Marjin Pemasaran Ta11ama11 Anggrek Dendrobium sp. dengan Pasar Acuan di Luair Daerah Jakarta, Mei -Juni 2004

.----~~·-~~--~""•--~~>••-•~·~•-•M~~~~-"--~-~~==~·~=-> -,_,_~==•o=c•••=~==w<•••=~-==-"°='='"00=,-~~o=="="·~-==--=><1

Uraian I Komponen Rp I Pot %

Petani di TAR HPP Biaya Pemasaran Keuntungan Harga Jual

Pedagang Pengumpul Barga Beli dari petani di TAR Marjin Pemasaran * Biaya Pemasaran * Keuntungan Barga Jual

Pedagang Pengccer Harga Bdi Marjin Pemasaran * Biaya Pemasaran * Keuntungan Harga Jual

9.764,45

2.735,55 12.500.,00

12.500,00 5.000,.00 1.406,25 3.593,75

17.500,00

17.500,00 7.500,00 3.150,00 4.350,00

25.000,00

I Konsumen Akhir

LHar~-a yang diterima I ·-·--------25.000,00

Keterangan: * Nilai Farmer's Share

39,06

10,94 50,00 *

50,00 20,00 5,63

14,37 70,00

70,00 30,00 12,60 17,40

l 00,00

J00,00 I

Pada pasar acuan luar daerah Jakarta, secara relatif pedagang pengecer

mengambil marjin terbesar yaitu Rp 7.500,00 atau 30,00 persen. Marjin pemasaran

terendah terjadi pada petani di TAR yaitu Rp 2.735,55 atau 10,94 persen pada pasar

acuan luar daerah Jakarta. Nilaifcmner's share pada pasar acuan luar daerah Jakarta

adalah 50,00 persen.

Page 83: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

66

Pada pasar acuan di luar daerah Jakarta, dapat dilihat bahwa keuntungan

tertinggi diperoleh oleh pedagang pengecer yaitu Rp 4.350,00. Namun demikian

keuntungan yang diperoleh pedagang pengecer tersebut ini tidak terlalu besar

dibandingkan dengan pedagang pengumpul yaitu Rp 3.:593,75 karena volume

penjualan yang relatif lebih sedikit. Namun jika dilihat dari biaya pemasaran,

merekalah yang paling banyak menanggung resiko dalam pr~masaran. Lain halnya

dengan pedagang pengumpul yang mendapatkan keuntungan lebih kecil daripada

pedagang pengecer karena volume penjualan mereka yang besar sehingga dapat

memperoleh keuntungan yang besar pula.

Tabel 12. Analisis Penyebaran Marjin Pemasaran Ta11ama11 Anggrek Dendrobium sp. dengan Pasar Acuan di Daernh Jakarta, Mei- Juni 2004

I Uraian I Kompm1en

Pctani di TAR HPP Biaya Pemasaran Keuntungan Harga Jual

Pedagang Pengecer Harga Beli Marj in Pemasaran *Bia ya Pemasaran * Keuntungan Harga Jual

Konsu men Akbir Harga yang diterima

Rp/Pot

9.764,45

2.735,55 12.500,00

12.500,00 7.500,00 3.500,00 4.000,00

20.000,00

20.000,00

%

48,82

13,68 62,50*

62,50 37,50 17,50 20,00

100,00

100,00

---·· .L---------~~--------' Keterangan : * Nilai Farmer's Share

Page 84: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

67

Dari sejumlah lernbaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran tanarnan

anggrck Dendrobium sp., pedagang pengecer adalah pengarnbil rnarjin tertinggi.

Harga jual yang tinggi tersebut akibat dari biaya pernasaran yang relatif lebih rnahal

yang diakibatkan volume pernbelian yang relatif kecil dalarn setiap pembelian

dibandingkan dengan volume pembelian yang dilakukan oleh pedagang pengumpul

yaitu dalam partai besar.

Pada pasar acuan di Jakarta, pedagang pengecer rnengambil marjin terbesar

yaitu Rp 7.500,00 atau 37,50 persen. Marjin pemasaran yang diterima petani yaitu

2. 735,55 atau sekitar 13,68 persen dan nilai fi1rmer 's share pada pasar acuan Jakarta

adalah 62,50 persen.

Pada pasar acuan di Jakarta, pedagang pengecerh1h yang paling tinggi

memperoleh keuntungan yaitu Rp 4.000,00. Namlll1jika dilihat dari biaya pemasaran,

merekalah yang paling ban yak menanggung resiko dalam pernasaran.

Saluran pemasaran yang paling efisien adalah rantai. pemasaran II dengan

lembaga perantara pedagang pengumpul dari daerah. Marjin pemasaran yang tinggi

dianggap sebagai indikator belum efisiennya sistem pemasaran, namun tingginya

marjin akibat derajat pengolahan yang tinggi sehingga bcrakibat meningkatnya

kepuasan konsumen dianggap lebih efisien dan efisiensi pemasaran dapal tercapai

apabila sistem pemasaran mampu memberikan keU11tungan yang adil bagi semua

lembaga pemasaran yang terlibat. Kontribusi lembaga pemasaran tersebut dapat

berupa: ( l) petani berupa jasa perawatan tanaman anggrek pada kavling, (2)

pedagang pengumpul berupa biaya transportasi, memberi kemudahan bagi konsumen

Page 85: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

68

di daerah luar Jakarta akan komoditi ini dan penanggungan resiko, (3) pedagang

pengecer berupa penyedia komoditi lanaman anggrek sesuai kebuluhan konsumen

dan kemudahan bagi konsurnen untuk mernperoleh tanarnan anggrek tersebut.

Pedagang pengumpul biasanya membuat standar efisiensi sesuai dengan biaya

dan 1asa pemasaran yang dikeluarka11 oleh mereka dalam proses pemasaran.

Pedagang pengecer biasanya membua! standar efisiensi keuntungan berdasarkan

volume barang dagangannya dan kebutuhan hidup keluarganya.

Konsumen akhir membeli tanaman anggrek pada tempat yang dianggap paling

efisien sesuai dengan kebutuhannya. Konsumen rumah tangga yang dekat dengan

daerah pembelian (TAR) dan merasa akan lebih puas dengan hasil pembeliannya

.akan memilih untuk mernbeli dari petani di TAR karena kepuasan akan tanaman

anggrek yang beragam juga harga yang lebih murah yang akan didapatkannya. Lain

halnya dengan konsumen rumah tangga yang menganggap lebih efisien apabila

mereka membeli melalui pedagang pengecer atau yang men1ajaka11 keliling daerah

rumah mereka karena menurut mereka lebih menghemat waktu dan biaya

dibandingkan hams membeli ke petani langsung dengan volume pembelian yang

relatif sangat sedikit.

Page 86: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

A. Kesimpulan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

69

Pemasaran tanarnan anggrek di DK.I Jakarta melibatkan lembaga-lembaga

· pemasaran, yaitu pedagang pengumpul ( dari luar daerah Jakarta), pedagang pengecer

(dari luar daerah Jakarta) dan pedagang pengecer (dari Jakarta dan sekitarnya).

Lembaga pernasaran tersebut rnenyalurkan tanaman anggrek Dendrobium sp. tersebut

dari produsen (petani di TAR) kepada konsumen akhir dengan rnembentuk dua pola

saluran pemasaran. Berdasarkan pola-pola saluran pemasaran yang ada, diketahui

bahwa petani di TAR hams dapat memenuhi kebutuhan akan ta11a111a11 anggrek dari

Jakarta dan sekitarnya serta berbagai daerah di luar Jakarta seperti Solo, Cirebon,

Semarang, Medan dan lain sebagainya.

Struktur pasar pada pemasaran tanaman anggrek di DKI Jakmia cenderung

mengarah pada persaingan monopolistik. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah

penjual dan pernbeli yang banyak, petani dapat melakukan penawaran yang berbeda

kepada segmen pembeli dengan produk fisik yang ditawarkan dibedakan menurut

kualitas I kondisi produk (kondisi tanmnan dan kondisi bunga) dan service yang

ditawarkan. Selain itu, persaingan monopolistik juga dapat dilihat dari perilaku

pasarnya, antara lain melalui sistem pembayaran dan penentuan harga yaitu secara

tunai dan tawar-menawar yang diajukan petani I penjual pada pembeli. Kerjasama

antar lembaga pemasaran atau antar sesama petani di TAR dalam keadaan baik. Hal

Page 87: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

70

tersebut dapat dilihat dari hubungan dagang yang cukup Jama tanpa masalah yang

berarti dan terbentuknya rasa saling percaya diantara mereka.

Marj in pemasaran pada tiap lembaga pemasaran terse but hampir merata.

Pedagang pengecer mengambil marjin terbesar yaitu Rp 7.500,00 atau 30,00 persen

pada pasar acuan di luar daerah Jakarta. Marjin pemasaran terendah terjadi pada

petani di TAR yaitu Rp 2.735,55 atau 10,94 persen pada pasar acuan luar daerah

Jakarta. Nilai farmer's share pada pasar acuan luar daerah Jakarta adalah 50,00

persen. Pada pasar acuan di Jakarta, pedagang pengecer mengambil marjin terbesar

yaitu Rp 7.500,00 atau 37,50 persen. Mmjin pemasaran yang diteiima petani yaitu

2.735,55 atau seki!ar 13,68 persen dan nilaifarmer's share pada pasar acuan Jakarta

adalah 62,50 persen. Penyebaran marjin yang merata ini menunjukkan bahwa dari sisi

operasional pemasaran tanaman anggrek di DIG Jakarta telah efisien.

Saluran pemasaran yang paling efisien adalah rantai pemasaran II dengan

lembaga perantara pedagang pengumpul dari daerah. Marjin pemasaran yang tinggi

dianggap sebagai indikator belum efisiennya sistem pemasaran, namun tingginya

marjin akibat derajat pengolahan yang tinggi sehingga berakibat meningkatnya

kepuasan konsumen dianggap lebih efisien dan efisiensi pemasaran dapat tercapai

apabila sistem pemasaran mampu memberikan keuntw1gan yang adil bagi semua

lembaga pemasaran yang terlibat.

Page 88: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

71

B. Sarnn

Petani tanaman anggrek di TAR sudah seharusnya meningkatkan kekuatan

tawar-menawarnya terhadap pedagang dengan bersedia · meningkatkan kualitas

tanaman anggrek mereka sehingga memiliki nilai jual yang lebih baik dari

sebelumnya dan petani akan mendapatkan farmer's share yang Iebih tinggi. Begitu

pula dengan pedagang pengumpul clan pengecer dari daerah di luar Jakarta agar

mereka dapat meningkatkan kualitas tanaman anggrek mereka dengan lebih

meminimalisir biaya pemasaran mereka selama dalam proses pemasaran dengan

mencoba untuk memperluas pangsa pasar mereka. Bagi pedagang pengecer di

Jakarta, mereka hams dapat memperhitungkan biaya yang mereka keluarkan selama

proses pemasaran berlangsung dan tetap memenuhi kepuasan pelanggan mereka

dengan harga yang sesuai dengan kualitas tanaman mereka.

lnstansi terkait yaitu Dinas Pe11anian DKI Jakarta melalui Taman Anggrek

Ragunan haruslah dapat meningkatkan fungsinya dalam memberikan informasi

kondisi pasar dengan cepat, dapat memberikan penyuluhan dan pembinaan khususnya

mengenai proses pemasaran yang melibatkan banyak lembaga pemasaran tersebut.

Page 89: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

72

DAFTARPUSTAKA

Aisah, Siti. Analisis Kelayakan Usaha Florist di Pusal Promosi dan Pemasaran Bunga .·· Tanaman Hias, Rawa Belong, Jakarta. [Skripsi] (Bogor: IPB, Fakultas Pertanian, 2002)

Amal dan Syamsinar. Analisis Efisiensi dan Saluran Pemasaran Jkan Ekor Kuning (Coesio erytrogoste1) dari Kota Kendari ke Jviakasar. Majalah Ilmiah Agriplus, Xlll, 36 (Mei, 2003 ), ha! 119 - 130.

Harsono, Tri Muchdi. Analisis Faktor-Faktor yang A1empengaruhi Jumlah Pembelian Konsumen Terhadap Anggrek (Studi Kasus di TAR, Pasar J\1inggu, Jakarta Selatan). [Skripsi] (Bogor: IPB, Fakultas Pertanian, 2002)

Kompas tanggal 10 September 2001. Bisnis Anggrek iV!enja11Jikan. Jakarta.

Kotler dan Amstrong. Dasar-dasar Pemasaran. (Jakarta: PT Indeks, 2004), Edisi kesembilan, Jilid I

Kusumawardhanie, Bintaii. Analisis Strategi Pemasaran Bunga Anggrek di Taman Anggrek Indonesia Permai (IAIP) Jakarta. [Skripsi] (Bogor: IPB, Fakultas Pertanian, 2003)

Limbong, W.H. dan Sitorus, P. Pengantar Tataniaga Pertanian. (Bogor: Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, IPB, 1985)

Safitri, Dwi Ria. Analisis Efisiensi Pemasaran Pupuk Urea (Studi Kasus Pemasaran l' USRI Daerah Jawa Timw) (Bogor: Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, F akultas Pertanian, !PB, 2002)

Sandra, Edhi. Jvfembuat Anggrek Rajin Berbunga. (Jakaita: PT.Agromedia Pustaka, 2002)

Sarwono, 8 .. Jv!enghasilkan Anggrek Polvng Kualitas Prima. (Jakarta: PT Agromedia Pustaka, 2002)

Trubus No. 389. April 2002. Tahun .X'XXIII. Dendrobium Untung dalam 4 Bulan. PT Trubus Swadaya. Hal. 10-13.

Windiana. Analisis Efisiensi Pemasaran Angs,'rek Potong di DKI Jakarta, Studi Kasus: PIJ,)1'2BTH Rawa Belong, Pasar Bunga Barito dan Pasar Bunga Cikini. [Skripsi] (Bogor: IPB, Fakultas Pertanian, 2001)

Page 90: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

LAl\tIPIRAN

Page 91: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

73

lam pi ran I Gambar Lokasi Penelitian

RUMAH PENDUDUK

GED UNG MILfK KE.TAK-SAAN -AGUl'>JG ---~ Par-

~\:42 43kir \ 40 41

31 3_, 35 29.r 28 30 \ 32 34 27

25 f--.--___26 24 -

23 21 22

20 u 19

+ 17 18

15 16 13 14

11 12

... 9 10 <t 11' 7 8 ---- 2

PEMA- ~ 5 6 KAMAN VI I

4 Parkir 2

GOR RAG UN AN

II II KEBUN BINATANG RAGUNAN

Keterangan: I : kantor pemasaran

0 11, 19, ,,9, 40 dan 41 . kavlmg petam responden

Page 92: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

No. Keterangan Satuan Resnonden I

'""',~~I ~""" I l 2 3 4 5 !

A. I Unit I I

6.000 I 6.000 I . . 30.000 -~ 000 I l. , Penjualan Rata-rata Pot I 6.ooo I 6.000 6.000 I !

I Tota! Penerirnaan I

90.000.000 I 90.000.000 I 90.000.000 I I

90.000.000 I I

(Rp) ! 90.000 ooo I 450.000.000 I 90.000.000 I

B. Biaya Tetap I I I

l. Sewa Kavling (Rp) 300.000 300.000 I 300.000 300.000 300.000 I uoo.ooo I 300.000 2. Upah Tenaga Kerja (RpJ 4.200.000 3.600.000 I 4.200.000 3.000.000 3.000.000 i 18.000.000 3.600.000

I

I ' 4.soo.ooo I 3.300.000 i 3.300.000 i Total (Rp) 3.900.000 4.500.000 19.500.000 3.900.000

c. Penyusutan Alat I I I I l. Serre dan rak (Rp) 367.422,22 555.555,54 347.222,22 555.555,541 555.555,54 2.381.332,8 476.266,56 2. faring atau paranet (Rp) 133.333,34 ' 133.333,34 133.333,34 133.333,34 133.333,34 666.666,7 133.333,34 3. Pompa air (Rp) I 116.666,66 116.666,66 116.666,66 116.666,661 116.666,66 583.333,3 , l 16.666,66 4. Selang air (Rp) I 6.000,00 I 6.000,00 6.000,00 6.000,00 6.0oo,oo I 30.000,00 6.000,00 5. I Bak pemupukan (Rp) I

13 .333,34 I 13.333,34 15.000,00 15.000,00 13333,341 70.000,02 14.000,00 6. Gunting stek (Rp) 8.333,34 i l l.250,00 l l.250,00 l l.250,00 8.333,34 50.416,68 10.083,33 7. Pompa sprayer (Rp) 10.000,00 I 10.000,00 11.666,66 10.000,00 10.000,00 I 51.666,66 10.333,33 8. Gerobak (Rp) 50.000,00 50.000,00 50.000,00 50.000,00 50.000,00 250.000,00 50.000,00

Total (Rp) 105.088,90 I 896.138,88 691.!38,88 897.805,54 893.222,22 4.083.394,4 816.678,8s I D. I Bia ya variabel

I I I

48 000.000 I I l. Bibit tanaman remaja (Rp) 48.ooo.ooo I 48.000.000 48.000.000 48.000.000 I 240.000.000 48.000.000 2. , Pot (Rp) 3.000.000 i 3.000.000 3.000.000 3 000 000 3 000.000 I 15.000.000 i 3.000.000

3. I Media tanam (Rp) I 1.200.000 I 1350.000 uoo.ooo I u5o.ooo I l.300.000 I 6.500.000 1.300.000 4 .. Pupuk (Rp) 300.000 I 500.000 300.000 300.000 400.000 l.800.000 360.000 5. Pestisida dan fungisida (Rp) 500.000 600.000 500.000 400.000 600.000 2.600.000 520.000 6. Biaya listrik (Rp) 300.000 300.000 500.000 200.000 300.000 l.600.000 320.000 7. Biaya telepon (Rp) 300.000 500.000 450.000 300.000 300.000 1.850.000 370.000

I Total (Rp) 53.600.000 54.250.000 54.050.000 53.550.000 53.900.000 269.350.000 53.870.000 Total biaya (A+B+C) (Rp) 58.805.089 59.046.139 59.241.!39 57.747.806 58.093.222 292.933.395 58.586.679 I

Keunt,,nrran IRn) 31.194.911 30.953.861 30.758.861 32.252.194 3 l.906.778 157.066.605 31.413.32! ! ~ Keuntungan I pot (Rp) 5.199,15 5.158,97 5.126,47 5.375,36 5.317,79 26. 177, 74 5.235,55

Page 93: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

75

Tabel Lampiran 3. Data Penjualan Tanaman Anggrek dan Tanaman Hias di Taman Anggrek Ragunan selama Bulan April 2004

jNo-. f:i-e1-1i-s 'fa-na-· 1-

I I -1----------

' '

11an Minggu

I ~---·---

-~ Dendrobiun

2. [ Oncidium

1 7275 -

100 _,_ ___ _

3. Phalaenops 'JS 2500 -·--~--···-------···-

4. Cattleya -i---

5. L Vanda f-

om pot ~- [_ Botolan/ K

2__Lrana~nan I: \ Total

--"· Iias

i -·--

22

2JO

10

5300

15417

Minggu Minggu

II Ill

7300 7185

75 80

2480 2495 -·f----.. --

15 25

200 215

12 8

5200 5250

15282 15258

Sumber-. Kantor Pemasaran Taman Anggrek Ragunan 2004

~-

Minggu Jumlah

IV Penjualan f--·

7000 28760

JOO 355

2500 9975 ------------

20 82

175 800

10 40

5275 21025

15080 61037

Page 94: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

76

Tabel lampiran 4. Data Jumlah Pengunjung Taman Anggrek Ragunan selama Bulan April 2004

No. !-D;;-'ftar --·----, Minggu I Minggu I Minggu -M

[ Pengunjung I ' II lll

~1-:--1.-1=i~bbies---==74s5 ~- Bo 70 2-. .,

1-Pedagan_g__ 1- 47 44 --

-- ----~-------- -·-- -·---· --·-- ---3. · Wisa!awan 25 ' 26 25 ... _L ________ ·---1-----1·------+---- -4. I Penel itian/

I Survey/PKL,

I Studi '. Bandmg

I MHS/ Stswa

28 15 20

I 1. Aso~asi/ I~sta~~ !----~.-------~5---1~-··---_-_-_-_7~+-----------_-_s:_·-· 1

Total 181 175 164 _j ___ ·---· ··---- -·---------'-----L--

SumbL:r: Kantor Pernasaran Taman Anggrek Ragunan 2004

-inggn Jumlah

TV .. ··-77 305

--45 181 -- --24 100

·---

6 69

8 25

160 680 ---

Page 95: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

77

Tabel Lampiran 5. Kegiatan Taman Anggrek Ragunan selamn Bulan April 2004

~~~··· --- ----·-···· ---~-

l o. / .lenis Keg1atan Minggu Minggu Minggu Minggu Ket.

I I II III IV --1------------ ·----·-r----------

I Pernwatan/ Setiap Hari l i Pemeliharaan 11 (Kebcrsihan) .,/ .,/ .,/ .,/ I

I Kawasan TAR >---::--+-------·-----~- .

2. i Keamanan Setiap Hari I

i (Pengamanan)

Kawasan TAR .,/ ..; .,/ .,/

-·--··- ·-·--·-----~~--... ----··~---___ .. , --·-·-·· ~~-~--~-·--··-.. - - --·-3. Pendataan Setiap Hari

I (Pencatatan) I

.,/ I Penj ualan .,/ .,/ .,/

I 1 Tanaman kepada

1'1""g>mj "''B I

+ Pelayanan Sen in s/d

. lnformasi dan Sabtu

I Lain-Lain .,/ .,/ .,/ ., . 5. Mempromosikan Pameran

Taman Anggrek Semanggi

Ragunan .,/ Expo

6. , Pembimbing Mahasiswa

/petugas, PKL, STTP,

Survey, .,/ .,/ .,/ .,/ UNI LA

I Penelitian, Stu di

j I

I Banding

~--.l Mahasiswa/siswa

Sumber: Kantor Pemasaran Taman Anggrek Ragunan 2004

Page 96: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

78

Tabel Lampiran 6. Jenis dan Harga Jual Anggrek Dendrobium sp. yang diteliti di TamanAnggrek Ragunan

rN;:-[····--·--··-.. :---. -·-. --~-·-----------1 , .o. Jems Vanetas Barga Jual r-- -----··---·--------------' 1 i A- 2000 Rp. 12.500

! 2 Bertha Chong Rp. 15.000

Rp. 12.500 - Sakura White .)

4 Kiyosi fzumi Rp. 12.500

5 Green One Rp. 15.000

Rp. 15.000 ==J -----1-------

Rp. 13.750

6 Fatahillah -!.~.--------------·

Rata - rata

Sumber: Data Primer Setelah Diolah

Page 97: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

79

Lampiran 7. Gambar Tanaman Anggrek Remaja Dendrobium 1>p.

Lampiran 8. Gambar Proses Pengangkutan Tanaman Anggrek Dendrobium sp. ke

Dalam Truk

Page 98: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

80

Lampiran 9. Gambar Tanaman Anggrek Dendrobium sp. Berbunga dan Siap dijual

Uenis Bertha Chong).

Page 99: (Studi Kasus : Taman Anggrek Ragunan, Pasar Minggu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15949/1/GIFRIAH... · 6erftilfit tfan 6uf(lla-6unga yan9 . ANALISIS EFISIENSI

81

Lampiran 10. Garn bar Tanaman Anggrek Dendrobium sp. Berbunga dan Siap dijual

Genis Fatahillah).