studi kasus pembiayaan jalan di daerah

Upload: yogiindraprayoga

Post on 08-Oct-2015

223 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Tugas Pembiayaan jalan

Yogi Indra Prayoga

MSTJR - ITB

STUDI KASUS PEMBIAYAAN JALAN DI DAERAHJALAN TOL SEMARANG SOLO

Jalan Tol Semarang-Solo adalah jalan tol di provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Jalan Tol Semarang-Solo menghubungkan Kota Semarang, Salatiga, dan Surakarta serta melewati 3 kabupaten, yaitu Kabupaten Semarang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Sukoharjo. Tol ini mulai dibangun tahun 2009 dengan total lintasan sepanjang 72,64km [1] dan sampai saat ini pembangunannya masih berlangsung. Jalan tol ini merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Jawa yang menghubungkan Jalan Tol Semarang dengan Jalan Tol Solo-Ngawi yang juga telah mulai konstruksi.

Jalan Tol Semarang - Solo

Ketersediaan infrastruktur prasarana jalan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan perwujudan visi dan misi 2010 Provinsi Jawa Tengah. Oleh karenanya, pembangunan infrastruktur, khususnya jalan tol merupakan sasaran utama dalam pencapaian visi dan misi tersebut melalui strategi pengembangan dengan pola kerjasama dan kemitraan pembangunan antara Pemerintah Pusat, Daerah dan Swasta.

Provinsi Jawa Tengah melalui PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (PT SPJT) yang merupakan BUMD Pemerintah Propinsi bersama dengan PT Jasa Marga (persero) tbk membentuk perusahaan gabungan yang bernama PT Trans Marga Jateng yang merupakan perusahaan swasta untuk melaksanakan pengelolaan Jalan Tol Semarang-Solo yang berdiri tanggal 7 Juli 2007. Sahamnya dimiliki oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk sebesar 60% dan PT Sarana Pembargunan Jawa Tengah (PT SPJT) sebesar 40%.

Skema Pendanaan dan Komposisi saham PT Trans Marga Jateng , Pengelola Jalan Tol Semarang - Solo

1. Jalan Tol Semarang - Solo dibangun dengan dengan investasi/biaya awal dari kerjasama antara Swasta (PT. Jasa Marga) dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (PT. SPJT). Biaya operasional dibebankan kepada pengguna melalui mekanisme pengenaan tarif tol kepada pengguna setelah beroperasi.2. Pemerintah daerah melakukan rangsangan kepada swasta dengan penyertaan modal agar konstruksi segera dilaksanakan, sehingga masyarakat diberikan pilihan untuk menggunakan jalan nasional dengan gratis atau jalan tol berbayar dengan segala konsekuensinya.3. Pendanaan dapat dilakukan dengan memberikan trigger/rangsangan atau insentif, agar pihak-pihak lain dapat ikut serta dalam penyediaan infrastruktur.

4. System yang digunakan adalah kerjasama antara Swasta dan Pemerintah dalam penyedian Infrastruktur..