studi kasus kelengkapan dan penggunaan alat laboratorium

157
STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM FISIKA SMA DALAM BIDANG MEKANIKA DI KECAMATAN ALOK MAUMERE NTT SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Disusun Oleh: Elisabeth Wora NIM : 121424061 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT

LABORATORIUM FISIKA SMA DALAM BIDANG MEKANIKA DI

KECAMATAN ALOK MAUMERE NTT

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Disusun Oleh:

Elisabeth Wora

NIM : 121424061

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

i

STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT

LABORATORIUM FISIKA SMA DALAM BIDANG MEKANIKA DI

KECAMATAN ALOK MAUMERE NTT

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Disusun Oleh:

Elisabeth Wora

NIM : 121424061

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

SKRIPSI

STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN

ALAT LABORATORIUM FISIKA SMA DALAM BIDANG MEKANIKA

DI KECAMATAN ALOK

MAUMERE NTT

Dosen Pembimbing Yogyakarta, 18 Agustus 2016

11

Prof. . Paul Suparno, S.J., M.S.T

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

SKRIPSI

STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGTINAAN ALAT

LABORATORIUM FISIKA SMA DALAM BIDANG MEKANIKA DI

KECAMATAN ALOK MAUMERE NTT

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Elisabeth Wora

NIM: 121424061

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji

Pada tanggal 30 Agustus 20 16

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat.

Ketua

Sekretaris

Anggota

Anggota

Anggota

Susunan Panitia Penguji :

Nama Lengkap

: Dr. M. Andy RudhitgS.Pd.

: Dr. Ign. Edi Santosa,M.S.

:Prof. Dr. Paul Suparno, S.J., M.S.T.

: Drs. Domi Severinus, M.Si

: Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si

Tanda Tangan

Yoryakarta, Jo Agtrttus zArc

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

llt

Ph.D.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang

menentukan arah langkahnya”

Amsal 16:9

Karya ini kupersembahkan untuk:

Tritunggal Maha Kudus serta Bunda Maria kekuatanku

Bapa Herman dan Mama Sofia tersayang

Kakak dan Adik-Adikku tercinta

Sahabat seperjuangan

Almamaterku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya rnenyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka sebagairnana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 18 Agustus 2016

Penulis

Elisabeth Wola

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPERLUAN AKADEMIS

Yang berlanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dhatma:

Nama : Elisabeth Wora

NIM :121424061

Derni pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharrna Karya Ilmiah berjudul :

STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT

LABORATORIUM FISIKA SMA DALAM BIDANG MEKANIKA DI

KECAMATAN ALOK MAUMERE NTT.

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharrna hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

rnengelolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas

dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu izir-r dali saya rnaupun rnembedkan royalti kepada saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Dernikian pernyataan ini saya buat der"rgan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarla

Pada tanggal 18 Agustus 2016

Yang menyatakan

Eiisabeth Wora

VI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

vii

ABSTRAK

Wora, Elisabeth. 2016. Studi Kasus Kelengkapan dan Penggunaan Alat

Laboratorium Fisika SMA dalam Bidang Mekanika di Kecamatan Alok Maumere

NTT. Skripsi. Program studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap (1) Kelengkapan alat laboratorium fisika

pada bidang mekanika; (2) Tingkat penggunaan alat laboratorium fisika dalam bidang

mekanika SMA, dan (3) Pemahaman guru fisika dalam meggunakan alat laboratorium di

Kecamatan Alok Maumere NTT. Partisipan penelitian ini yaitu SMAK Frateran Maumere,

SMA Seminari Bunda Segala Bangsa, dan SMAK John Paul 2 Maumere. Penelitian ini

dilaksanakan pada bulan April 2016. Pengambilan data melalui observasi laboratorium,

wawancara guru beserta peserta didik serta studi dokumen. Data dianalisis secara kualitatif

dan kuantitatif. Dengan menggunakan desain penelitian studi kasus.

Berdasarkan penelitian diperoleh (1) Kelengkapan alat laboratorium fisika dalam

bidang mekanika SMA di Kecamatan Alok untuk sebelas praktikum rata-rata masuk dalam

kategori sangat tidak lengkap; (2) Secara keseluruhan alat laboratorium fisika di ketiga SMA

di Kecamatan Alok ini jarang digunakan; dan (3) Guru dari ketiga sekolah tersebut masih

belum memahami secara keseluruhan penggunaan alat laboratorium fisika. Hal ini ketahui

berdasarkan pernyataan langsung dari guru serta pernyataan peserta didik yang menyatakan

guru jarang bahkan tidak pernah dilakukan praktikum di sekolah tersebut.

Kata kunci : Studi kasus, Penggunaan alat laboratorium, Kelengkapan alat laboratorium.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

viii

ABSTRACT

Wora, Elisabeth. 2016. Case Study of the Completeness and the Use of Physics

Laboratory Tools in Mechanic Field for Senior High School In Alok Districts of

Maumere NTT. Undergraduate Thesis. Physics Education Program of Study, Mathematics

and Natural Sciences Education Program, Faculty of Teacher Training and Education,

Sanata Dharma University, Yogyakarta

The purpose of this research was to reveal (1) The completeness of Physics Laboratory Tools

in Mechanic field for Senior High School; (2) The use level of Physics Laboratory Tools in

Mechanic field for Senior High School; and (3) The understanding of Senior High School

Physics teacher in Alok Districts of Maumere NTT. The Participants of this research were

Frateran Maumere Catholic High School, Seminari Bunda Segala Bangsa High School, and

John Paul 2 High School.

This research was hold in April 2016. The data were taken through observation laboratory,

interview the teachers and the students, and documentation. The analysis data used

qualitative and quantitative. Research design used case study.

The results of this research showed that (1) The Physics Laboratory Tools for Mechanic field

in Senior High Schools in Alok Districts for 11 experiments were very incomplete; (2)

Overall Physics Laboratory tools in three Senior High Schools in Alok Districts were rarely

used; (3) Teachers from three school still do not understand the use of physics laboratory

tools overall. It is known by direct statement from teacher and student statement that teacher

rarely even never did the experiments in school.

Keywords : Case Study, The Completeness Physics Laboratory Tools, The Use of Physics

Laboratory Tools.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melirnpahkan berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

nrenyelesaikan penyusunan skripsi yal1g beljudul " Stucli Kctstts

Kelengkapcm dan Penggunctctn Alat Laboratoritnt Fisika SIVIA Dalont

Bidang Mekanika Di Kecantcttan Alok Maunrcre NTT ".

Penulisan skripsi ini berlujuan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar sarjana pendidikan di FKIP Universitas Sanata Dhanna

Yogyakarta. Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti mendapat banyak

bantuan, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu

penulis mengucapkan banyak terirnakasih kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan llmu

Pendidikan Universitas Sanata Dhanna.

2. Bapak Dr. Ign. Edi Santosa, M.S. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dhanna.

3. Dosen Pembimbing skripsi Prof. Dr. Paul Supamo, S.J., M.S.T

yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk

membimbing, memberikan masukan, memberikan semangat

kepada penulis untuk menyelesaikan tulisan ini.

4. Dosen Pembimbing Akademik Drs. Domi Severinus, M.Si yang

telah menjadi wali akademik penulis selama menempuh

pendidikan di Universitas Sanata Dhanr-ra.

5. Ibu Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si yang rnenjadi inspirasi bagi

penulis mel alui kelemahlernbutan dalam rnendidik rnahasiswa.

6. Segenap dosen Pendidikan Fisika dan karyawan Program Studi

Pendidikan Fisika yang telah membimbing, mendidik, dan

rnemberikan pengetahauan selama ini serla layanan administrasi

dengan baik kepada penulis selama menempuh pendidikan di

Universitas Sanata Dharrna Yogyakarla.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

7. Kepala sekoiah, gulll sefia siswa-siswi cli SMAK Fraterau

Maumere, SMAK John Paul 2, SMA Seminari Bunda Segala

Bangsa yang telah membantu peneliti dalarn penelitian ini.

8. Bapak Herman Y. Wora , Mama Sofia B. Didoek, I{akak Ivan

dan Ade Dinda, Iren, Ines, Jesi yang banyak memberikan

motivasi, kasih sayang, dukungan baik doa maupun nrateri.

9. Kelornpok skripsi Megawati B. Banik dan Tri Wahyuningsih

Pasinggi yang bersarna-salla saling rnembantu dan belbagi ilmu

selama menyelesaikan tugas akhir ini.

10. Seluruh teman-ternan Pendidikan Fisika angkatan 2012 Universitas

Sanata Dharma yang telah berjuang dalarn kebersamaan guna

menyelesaikan studi di Universitas Sanata Dhamra Yogyakarla.

11. Atik, Mega, Tia, Febby, So1, Loren, Anita, Ka Lenny, Maria,

Fenny, Ninik, Helen. yang selalu mendengarkan keluh kesah

penulis, memberikan semangat sefta bantuan.

12. D'Last Id dan D'Blizt, Wisma Goretti, PPL Ceria, KKN

Trembono, Teman KOMPAI, untuk setiap dinan-rika dan

kebersamaan.

13. Semua pihak yang telah membantu dalarn proses pembuatan skripsi

ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempuffra. Oleh karena itu

kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 18 Agustus 2016

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................................iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................ iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................................... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI...................................... vi

ABSTRAK ................................................................................................................. vii

ABSTRACT ..............................................................................................................viii

KATA PENGANTAR ................................................................................................ ix

DAFTAR ISI ............................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .....................................................................................................xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 4

D. Kegunaan Penelitian .......................................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................... 6

A.Pembelajaran Fisika ........................................................................................... 6

1. Pembelajaran Berbasis Inqury ..................................................................... 8

2. Discovery Learning .................................................................................... 10

B. Metode Eksperimen ......................................................................................... 12

1. Eksperimen Terencana Terbimbing .......................................................... 12

2. Eksperimen Bebas ...................................................................................... 14

C. Materi Mekanika SMA ................................................................................... 17

D. Alat Laboratorium Fisika Dalam Bidang Mekanika ...................................... 20

E. Guru Fisika ..................................................................................................... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................................. 31

A. Jenis Penelitian ............................................................................................... 31

B. Desain Penelitian ............................................................................................ 31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

xii

C. Populasi dan Sampel ....................................................................................... 32

D. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................ 32

E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 33

F. Instrumen Penelitian ........................................................................................ 34

G. Teknik Analisa Data ........................................................................................ 41

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN ................................................................... 43

A. Deskripsi Penelitian ........................................................................................ 43

B. Data ................................................................................................................. 46

1. Kelengkapan Alat Laboratorium Fisika .................................................... 46

2. Tingkat Penggunaan Alat Laboratorium Fisika ......................................... 49

3. Pemahaman Guru Fisika Mengenai Penggunaan Alat ............................... 54

C. Pembahasan ..................................................................................................... 55

1. Kelengkapan Alat Laboratorium Fisika .................................................... 55

2. Tingkat Penggunaan Alat Laboratorium Fisika ......................................... 57

3. Pemahaman Guru Fisika Mengenai Penggunaan Alat ............................... 60

D. Keterbatasan Penelitian ................................................................................... 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 63

A. Kesimpulan ..................................................................................................... 63

B. Saran ................................................................................................................ 63

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 65

LAMPIRAN .............................................................................................................. 67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Materi Mekanika Kelas X ..................................................................... 18

Tabel 2.2 Materi Mekanika Kelas XI .................................................................... 19

Tabel 2.3 Klasifikasi alat laboratorium Fisika mekanika SMA ............................ 20

Tabel 3.1 Jadwal Pengambilan Data ..................................................................... 32

Tabel 3.2 Skor Jumlah Alat ................................................................................... 34

Tabel 3.3 Skor Pembobotan .................................................................................. 36

Tabel 3.4 Pembobotan alat dalam setiap praktikum ............................................. 36

Tabel 3.5 Kategori dan Skor Kondisi Alat ............................................................ 40

Tabel 4.1 Klasifikasi prosentase kelengkapan alat laboratorium fisika ............... 46

Tabel 4.2 Klasifikasi kelengkapan alat laboratorium fisika .................................. 46

Tabel 4.3 Klasifikasi prosentase kelengkapan alat laboratorium fisika ................ 47

Tabel 4.4 Klasifikasi kelengkapan alat laboratorium fisika .................................. 48

Tabel 4.5 Klasifikasi prosentase kelengkapan alat laboratorium fisika ................ 48

Tabel 4.6 Klasifikasi kelengkapan alat laboratorium fisika .................................. 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1a Surat izin penelitian SMAK Frateran Maumere .............................. 67

Lampiran1b Surat izin penelitian SMA Seminari Bunda Segala Bangsa ............. 68

Lampiran 1c Surat izin penelitian SMAK John Paul 2 ......................................... 69

Lampiran 2a Instrumen kelengkapan alat laboratorium ....................................... 70

Lampiran 2b Instrumen wawancara guru .............................................................. 72

Lampiran 2c Instrumen wawancara siswa ............................................................ 74

Lampiran 3a Surat selesai penelitian SMAK Frateran Maumere ......................... 75

Lampiran 3b Surat selesai penelitian SMA Seminari BSB ................................... 76

Lampiran 3c Surat selesai penelitian SMAK John Paul 2 .................................... 78

Lampiran 4a Data SMAK Frateran Maumere ....................................................... 80

Lampiran 4b Data SMAK John Paul 2 .……... .................................................... 82

Lampiran 4c Data SMA Seminari Bunda Segala Bangsa ..................................... 96

Lampiran 5a wawancara guru SMAK Frateran Maumere ……………………..105

Lampiran 5b Jadwal praktikum fisika SMAK Frateran Maumere……………...108

Lampiran 5c wawancara siswa SMAK Frateran Maumere…………………….109

Lampiran 5d wawancara guru SMAK John Paul 2...............................................120

Lampiran 5e wawancara siswa SMAK John Paul 2...........................................122

Lampiran 5f wawancara guru SMA Seminari bunda Segala Bangsa.................128

Lampiran 5g wawancara siswa SMA Seminari Bunda segala Bangsa................130

Lampiran 6a gambar alat SMAK Frateran Maumere.........................................138

Lampiran 6b gambar alat SMAK John Paul 2....................................................139

Lampiran 6c gambar alat SMA Seminari Bunda Segala Bangsa........................141

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) memiliki berbagai mata

pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik diantaranya yaitu mata

pelajaran IPA. Pelajaran IPA di SMA mencakup Fisika, Kimia, dan Biologi.

Sudah menjadi pandangan umum bagi peserta didik bahwa

dibandingkan dengan Kimia dan Biologi, Fisika dianggap lebih sulit. Hal ini

disebabkan materi pada pelajaran Fisika selain memiliki banyak rumusan

matematis, Fisika juga membutuhkan kemampuan berfikir secara logis dan

rasional untuk menyelesaikan suatu persoalan Fisika.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, belajar diartikan sebagai

usaha untuk memperoleh pengetahuan, kepandaian, atau keterampilan.

Sedangkan Abin Syamsudin Makmun (2007) mengatakan bahwa belajar

adalah suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan

praktik atau pengalaman tertentu.

Pembelajaran dapat bersifat formal dan informal. Salah satu contoh

pembelajaran formal adalah pembelajaran di sekolah, dimana peserta didik

belajar secara bertahap untuk memupuk pengetahuannya sendiri dari tingkat

pendidikan Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi. Peserta didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

2

diharapkan dapat memperoleh pengetahuan sesuai dengan tingkat

pendidikan yang ditempuh.

Pembelajaran aktif adalah belajar yang meliputi berbagai cara untuk

membuat peserta didik aktif sejak awal melalui aktivitas-aktivitas yang

membangun kerja kelompok dan dalam waktu singkat membuat mereka

berpikir tentang materi pelajaran (Silberman, 2007: 1). Pembelajaran aktif

(active learning) merupakan salah satu tipe dari pembelajaran kooperatif

yang melibatkan peserta didik dalam melakukan sesuatu dan berfikir tentang

apa yang mereka lakukan (Suyatno, 2009: 107).

Pembelajaran aktif (active learning) dimaksudkan untuk

mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh peserta

didik. Disini peserta didik dituntut untuk mengunakan otak dalam berfikir

sehingga semua peserta didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan

sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Di samping itu

pembelajaran aktif (active learning) juga dimaksudkan untuk menjaga

perhatian peserta didik agar tetap tertuju pada proses pembelajaran.

Metode pembelajaran merupakan langkah operasional dari strategi

pembelajaran yang dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran (Sani, 2013:

158). Metode pembelajaran memiliki banyak variasi yang dapat diterapkan

kepada peserta didik.

Salah satu metode yang termasuk dalam pembelajaran aktif yaitu

metode eksperimen. Pada metode eksperimen peserta didik belajar secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

3

aktif dalam hal menemukan dan menganalisis suatu permasalahan. Metode

ini tentunya menggunakan media-media tertentu yang mendukung

pembelajaran peserta didik secara aktif seperti penggunaan alat peraga dan

alat laboratorium. Salah satu bentuk dari metode eksperimen adalah

melakukan praktikum di laboratorium. Peserta didik berinteraksi langsung

dengan media pembelajaran berupa alat, bahan dan kejadian (Sani, 2013:

159).

Kelengkapan alat laboratorium sangat berperan penting untuk

menunjang proses pembelajaran saat praktikum. Begitu pun penggunaan

alat laboratorium itu sendiri sangat penting untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran.

Di beberapa sekolah tidak ada praktikum dikarenakan alat tidak

lengkap atau bahkan tidak ada. Padahal belajar fisika dengan praktikum

akan lebih menyenangkan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Oleh karena itu peneliti ingin melaksanakan sebuah penelitian yang

bertujuan untuk mengetahui kelengkapan dan penggunaan alat laboratorium

Fisika dalam bidang mekanika SMA di Kecamatan Alok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

4

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan di atas dapat

diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Apakah SMA di Kecamatan Alok memiliki alat laboratorium IPA

Fisika khususnya pada bidang mekanika yang lengkap?

2. Apakah SMA di Kecamatan Alok telah menggunakan seluruh alat

laboratorium IPA Fisika yang dimiliki khususnya pada bidang

mekanika?

3. Bagaimana pemahaman guru-guru Fisika SMA di Kecamatan Alok

dalam penggunaan alat laboratorium IPA Fisika khususnya pada

bidang mekanika tersebut?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Kelengkapan alat laboratorium Fisika khususnya pada bidang

mekanika SMA di kecamatan Alok;

2. Tingkat penggunaan alat laboratorium Fisika khususnya pada bidang

mekanika SMA di Kecamatan Alok

3. Pemahaman guru-guru Fisika SMA di Kecamatan Alok dalam

penggunaan alat laboratorium fisika khususnya pada bidang

mekanika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

5

D. Kegunaan Penelitian

1. Bagi sekolah

Sekolah dapat mengetahui kelengkapan alat laboratorium IPA

Fisika khususnya pada bidang mekanika serta dapat memperbaharui alat

laboratorium di sekolah tersebut.

2. Bagi guru dan calon guru

a. Menambah pengetahuan mengenai penggunaan dan kelengkapan alat

laboratorium IPA Fisika khususnya pada bidang mekanika;

b. Dapat menggunakan alat laboratorium sesuai dengan keperluan

pembelajaran;

c. Dapat membuat alat peraga sederhana untuk merepresentasikan materi

Fisika.

3. Bagi peserta didik

Dapat menggunakan secara optimal alat laboratorium IPA Fisika

khususnya pada bidang mekanika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pembelajaran Fisika

Fisika terdiri atas 3 yaitu aspek pengetahuan, proses dan juga sikap

pendidikan fisika. Sebagai aspek pengetahuan atau isi fisika siswa bukan

hanya menngerti hukum dan teori fisika, tetapi juga menangkap nilai-nilai

kemanusiaan di balik pengetahuan itu. Sebagai aspek proses siswa belajar

mengambil kesimpulan dengan berbasis data, dan analisis kritis, siswa

dibantu untuk berpikir rational, kritis, dan mengambil keputusan

berdasarkan data yang valid. Sedangkan sebagai aspek sikap siswa dilatih

untuk memiliki sikap jujur, disiplin, tepat waktu, teliti, dan bertekun

(Suparno, 2012:8-10)

Pembelajaran fisika adalah proses interaksi antara peserta didik, guru

dan sumber belajar fisika serta lingkungan belajar yang kondusif sehingga

tercapai proses pembelajaran. Dalam pembelajaran fisika ketiga aspek fisika

harus diambil sebagai satu kesatuan sehingga proses pembelajaran fisika

dapat tercapai dengan baik.

Dalam pembelajaran fisika di SMA peserta didik dituntut untuk

mampu mengembangkan pengetahuan yang diperolehnya secara mandiri.

Guru fisika lebih sebagai fasilitator dalam belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

7

Hal penting yang menjadi bagian dari pembelajaran yang baik adalah:

(1) peserta didik yang belajar; (2) guru yang mengajar; (3) bahan pelajaran;

(4) hubungan anatara guru dan peserta didik.

Dalam pembelajaran fisika, yang terpenting adalah peserta didik yang

aktif belajar fisika. Semua usaha guru harus diarahkan untuk membantu dan

mendorong peserta didik agar mau mempelajari fisika sendiri.

Dalam pembelajaran fisika peserta didik dilatih dan diharapkan untuk

melakukan pembelajaran secara aktif. Pembelajaran aktif adalah

pembelajaran yang memperbanyak aktivitas peserta didik dalam mengakses

berbagai informasi dari berbagai sumber, untuk dibahas dalam proses

pembelajaran dalam kelas, sehingga memperoleh berbagai pengalaman yang

tidak saja menambah pengetahuan, tapi juga kemampuan analisis dan

sintesis (Rosyada dalam Nurhayati, 2008).

Belajar aktif menuntut peserta didik untuk bersemangat, gesit, dan

penuh gairah, bahkan siswa sering meninggalkan tempat duduk untuk

bergerak leluasa. Selama proses belajar peserta didik dapat beraktivitas,

bergerak, dan melakukan sesuatu dengan aktif (Silberman, 2013:9).

Belajar aktif sebagai suatu pendekatan dalam pembelajaran yang

bermuara pada belajar mandiri, maka kegiatan belajar mengajar yang

dirancang harus mampu melibatkan peserta didik secara aktif. Peserta didik

dan guru dalam belajar aktif sama berperan untuk menciptakan suatu

pengalaman belajar yang bermakna.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

8

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran aktif

adalah suatu pembelajaran yang mana peserta didik tidak hanya sekedar

mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru, akan tetapi peserta

didik juga melihat apa yang dijelaskan oleh guru dan peserta didik

melakukan atau mencoba langsung apa yang telah dipelajari untuk

memperoleh hasil belajar.

Beberapa model pembelajaran aktif:

1. Pembelajaran Berbasis Inquiry

Menurut Sani (2014:88) pembelajaran berbasis Inquiry adalah

pembelajaran yang melibatkan peserta didik dalam merumuskan pertanyaan

yang mengarahkan untuk melakukan investigasi dalam upaya membangun

pengetahuan dan makna baru, seperti didefinisikan dalam Alberta Learning

sebagai berikut:

“Inquiry-based learning is a process where students are

involved in their learning, formulate questions, investigate widely

and the build new underdstandings, meaning and knowledge”

Menurut Hosnan (2014:341) ciri-ciri pembelajaran inquiry antara lain:

a. Pembelajaran inquiry menekankan kepada aktivitas peserta didik secara

maksimal untuk mencari dan menemukan.

b. Seluruh aktivitas yang dilakukan oleh peserta didik diarahkan untuk

mencari dan menemukan jawaban sendiri dari suatu yang dipertanyakan,

sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

9

c. Tujuan dari penggunaan pembelajaran inquiry adalah mengembangkan

kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau

mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses

mental.

Pembelajaran inquiry merupakan pembelajaran yang banyak

dianjurkan, karena strategi ini memiliki beberapa keunggulan, diantaranya

sebagai berikut:

a. Pembelajaran inquiry menekankan kepada pengembangan aspek kognitif,

afektif, dan psikomotorik secara seimbang, sehingga pembelajaran

inquiry ini lebih dianggap bermakna.

b. Pembelajaran inquiry dapat memberikan ruang kepada peserta didik

untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.

c. Inquiry merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan

psikologi belajar modern yang menganggap belajar sebagai proses

perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.

d. Pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan peserta didik yang memiliki

kemampuan di atas rata-rata. Artinya, peserta didik yang memiliki

kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh peserta didik yang

lemah dalam belajar.

Di samping memiliki keunggulan, pembelajaran inquiry juga memiliki

kelemahan, di antaranya sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

10

a. Kesulitan dalam mengontrol kegiatan dan keberhasilan peserta didik;

b. Pembelajaran yang telah direncanakan tidak sesuai dengan kebiasaan

peserta didik dalam belajar.

c. Kadang-kadang dalam mengimplementasikan memerlukan waktu yang

panjang sehingga sering pendidik sulit menyesuaikannya dengan waktu

yang telah ditentukan.

d. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan peserta

didik menguasai materi pelajaran, maka pembelajaran inquiry ini akan

sulit diimplementasikan oleh setiap pendidik.

2. Discovery Learning

Menurut Hosnan (2014:280) penemuan (discovery) merupakan

suatu model pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan pandangan

konstruktivisme. Model ini menekankan pentingnya pemahaman struktur

atau ide-ide penting terhadap suatu disiplin ilmu, melalui keterlibatan

peserta didiksecara aktif dalam proses pembelajaran.

Menurut Jerome Bruner dalam Hosnan (2014) discovery learning

ialah metode belajar yang mendorong peserta didik untuk mengajukan

pertanyaan dan menarik kesimpulan dari prinsip-prinsip umum

contohnya dari pengalaman peserta didik tersebut. Hal yang menjadi

dasar ide J.Bruner ialah pedapat dari Piaget yang menyatakan bahwa

anak harus berperan secara aktif di dalam belajar di kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

11

Menurut Bell dalam Hosnan(2014) mengemukakan beberapa

tujuan pembelajaran discovery learning, yakni sebagai berikut:

a. Dalam penemuan peserta didik memiliki kesempatan untuk terlibat aktif

dalam pembelajaran.

b. Melalui pembelajaran dengan penemuan, peserta didik belajar

menemukan pola dalam situasi konkret maupun abstrak, juga peserta

didik banyak meramalkan informasi tambahan yang diberikan.

c. Peserta didik juga belajar merumuskan strategi tanya jawab yang tidak

rancu dan menggunakan tanya jawab untuk memperoleh informasi yang

bermanfaat dalam menemukan.

d. Pembelajaran dengan penemuan membantu peserta didik membentuk

cara kerja bersama yang efektif, saling membagi informasi, serta

mendengar dan menggunakan ide-ide orang lain.

e. Keterampilan konsep dan prinsip yang dipelajarai melalui penemuan

lebih bermakna,

f. Keterampilan yang dipelajari dalam situasi belajar penemuan dalam

beberapa kasus, lebih mudah ditransfer untuk aktivitas baru dan

diaplikasikan dalam situasi belajar yang baru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

12

B. Metode Eksperimen

Metode eksperimen adalah metode mengajar yang mengajak peserta

didik untuk melakukan percobaan sebagai pembuktian, pengecekan bahwa

teori yang sudah dibicarakan itu memang benar (Suparno, 2013).

Metode eksperimen merupakan suatu cara mengajar, di mana peserta

didik melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya

serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu

disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.

Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar peserta didik mampu

mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan

yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri serta dapat terlatih

dalam cara berfikir yang ilmiah. Dengan eksperimen peserta didik

menemukan bukti kebenaran dari teori yang sedang dipelajarinya. Dalam

proses pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen peserta didik

diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri,

mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis,

membuktikan.

Suparno (2013) dalam bukunya membagi metode eksperimen dalam

dua bagian yaitu:

1. Eksperimen yang terencana atau terbimbing

Dalam eksperimen terbimbing seluruh jalannya percobaan sudah

dirancang oleh guru sebelum percobaan dilakukan oleh peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

13

Terdapat beberapa hal yang harus dilakukan guru saat melakukan

pembelajaran dengan eksperimen terbimbing diantaranya :

a. Memilih eksperimen yang akan ditugaskan kepada peserta didik;

b. Merencanakan langkah-langkah percobaan seperti: apa tujuannya,

peralatan yang digunakan, bagaimana merangkai percobaan, data yang

harus dikumpulkan siswa, bagaimana menganalisis data, dan apa

kesimpulannya;

c. Mempersiapkan semua peralatan yang akan digunakan sehingga pada

saat peserta didik mencoba semua siap dan lancar;

d. Pada saat percobaan sendiri guru dapat berkeliling melihat bagaimana

peserta didikmelakukan percobaannya dan memberikan masukan kepada

peserta didik.

e. Bila ada peralatan yang macet guru membantu peserta didik agar alat

dapat jalan dengan baik.

f. Membantu peserta didik dalam menarik kesimpulan dengan percobaan

yang dilakukan;

g. Bila peserta didik membuat laporan, maka guru harus memeriksanya.

h. Guru sebaiknya mempersiapkan petunjuk dan langkah percobaan dalam

satu lembar kerja sehingga memudahkan peserta didik bekerja.

Adapun tindakan yang harus dilakukan peserta didik dalam

percobaan antara lain :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

14

a. Membaca petunjuk percobaan dengan teliti

b. Mencari alat yang diperlukan

c. Merangkai alat-alat sesuai dengan skema percobaan

d. Mulai megamati jalannya percobaan

e. Mencatat data yang diperlukan

f. Mendiskusikan dalam kelompok untuk mengambil kesimpulan dari data

yang ada

g. Membuat dan mengumpulkan laporan percobaan

h. Mempresentasikan percobaannya di depan kelas (jika diperlukan).

2. Eksperimen bebas

Dalam eksperimen ini guru tidak memberikan petunjuk percobaan

secara rinci. Dengan kata lain peserta didik yang harus lebih banyak

berpikir sendiri. Tugas guru disini hanya memberikan persoalan kepada

peserta didik. Keuntungan eksperimen bebas adalah peserta didik

ditantang untuk merencanakan percobaannya sendiri tanpa banyak arahan

dari guru. Dengan demikian akan tampak bagaimana kreativitas,

kepandaian dan kemampuan peserta didik dalam memecahkan tugas

yang diberikan guru.

Adapun kelebihan metode eksperimen antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

15

a. Metode ini dapat membuat peserta didik lebih percaya atas kebenaran

atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya

menerima kata guru atau buku.

b. Peserta didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi

eksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi.

c. Peserta didik memperoleh pengalaman dan keterampilan dalam

melakukan eksperimen

d. Peserta didik terlibat aktif mengumpulkan fakta dan informasi yang

diperlukan untuk percobaan.

e. Peserta didik dapat menggunakan dan melaksanakan prosedur metode

ilmiah dan berfikir ilmiah

f. Dapat memperkaya pengalaman dan berpikir peserta didikdengan hal-hal

yang bersifat objektif, realitas dan menghilangkan verbalisme.

Adapun kekurangan metode eksperimen antara lain:

a. Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap peserta didik

berkesempatan mengadakan eksperimen.

b. Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, peserta didik

harus menanti untuk melanjutkan pelajaran.

c. Kesalahan dan kegagalan peserta didik yang tidak terdeteksi oleh guru.

d. Sering ada kesulitan dalam melaksanakan eksperimen karena guru dan

peserta didik kurang berpengalaman melakukan eksperimen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

16

e. Kesalahan dan kegagalan peserta didik yang tidak terdeteksi oleh guru

dalam bereksperimen berakibat peserta didik keliru dalam mengambil

keputusan.

Woolnough & Allsop (Rustaman, 2005 dalam Syam, dkk. 2017 : 8),

mengemukakan empat alasan mengenai pentingnya kegiatan praktikum IPA

yaitu:

a. Praktikum membangkitkan motivasi belajar sains

Belajar siswa dipengaruhi oleh motivasi, siswa yang termotivasi

untuk belajar akan bersungguh-sungguh dalam mempelajari sesuatu.

Melalui kegiatan laboratorium siswa diberikan kesempatan untuk

memenuhi dorongan rasa ingin tahu dan ingin bisa.

b. Praktikum mengembangkan keterampilan dasar melakukan eksperimen

Melakukan eksperimen merupakan kegiatan yang banyak

dilakukan oleh para ilmuan. Untuk melakukan eksperimen ini diperlukan

beberapa keterampilan dasar seperti mengamati, mengestimasi,

mengukur, dan memanipulais peralatan sains.

c. Praktikum menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah

Metode inkuiri dikembangkan melalui pendekatan heuristik yang

memandang saintis sebagai penemu (discoverer). Di dalam kegiatan

praktikum menurut pandangan ini, siswa bagaikan seorang saintis yang

sedang melakukan eksperimen, mereka dituntut untuk merumuskan

masalah, merancang eksperimen, merakit alat, melakukan pengukuran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

17

secara cermat, menginterpretasikan data perolehan, serta

mengkomunikasikannya melalui laporan yang harus dibuatnya.

d. Praktikum menunjang siswa untuk menemukan teori, dan membuktikan

teori

Selain itu praktikum dalam pelajaran sains dapat membentuk

ilustrasi bagi konsep dan prinsip sains. Dari kegiatan-kegiatan tersebut

dapat disimpulkan bahwa praktikum dapat menunjang pemahaman siswa

terhadap materi pelajaran.

C. Materi Mekanika SMA

Mekanika merupakan salah satu bagian dalam bidang ilmu fisika.

Mekanika berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari gerakan suatu benda

serta efek gaya dalam gerakan itu. Mekanika terbagi atas dua bagian yaitu

mekanika klasik dan mekanika kuantum. Mekanika klasik terbagi dalam dua

bagian yaitu mekanika yang mempelajari tentang benda yang diam (statis)

dan mekanika yang mempelajari tentang benda yang bergerak (kinematika

dan dinamika).

Pembelajaran mekanika di SMA terdapat di kelas X dan XI. Adapun

materi mekanika untuk kelas X (Purwanto dan Fendi, 2007) dan kelas XI

(Kanginan, 2010) pada tabel 2.1 dan 2.2 sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

18

Tabel 2.1 Materi Mekanika Kelas X

No Semester 1 Jenis Praktikum

1. Besaran dan satuan

a. Besaran dan satuan standar

b. Alat ukur

c. Angka penting

d. Besaran scalar dan besaran vektor

Alat ukur

2. Gerak

a. Jarak dan perpindahan

b. Kelajuan dan kecepatan

c. Percepatan

d. Gerak dengan kecepatan konstan

e. Gerak dengan kecepatan tidak

konstan

f. Gerak vertikal

g. Gerak melingkar

Gerak Lurus

Beraturan (GLB)

Gerak Lurus Berubah

Beraturan (GLBB)

Gerak Melingkar

Beraturan (GMB)

3. Dinamika Gerak

a. Hukum-hukum Newton

b. Gaya Gesek

c. Arah gaya kontak (gaya gesek dan

gaya normal)

d. Keuntungan dan kerugian gaya gesek

e. Gaya sentripetal dan sentrifugal

Hukum Newton II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

19

Tabel 2.2 Materi Mekanika Kelas XI

No. Semester 1 Jenis Praktikum

1 Kinematika dengan analisis vektor

a. Posisi, kecepatan, dan percepatan

pada gerak dalam bidang

b. Posisi, kecepatan dan percepatan

sudut pada gerak melingkar

c. Gerak parabola

-

2 Hukum-hukum Newton tentang gerak

dan gravitasi

a. Dinamika partikel dengan gaya

gesekan

b. Hukum Newton tentang gravitasi

Koefisien gesekan

3 Elastisitas dan gerak harmonik sederhana

a. Elastisitas bahan

b. Gerak harmonik sederhana

Hooke

4 Usaha dan energi

a. Usaha, energi dan daya

b. Energi potensial dan gaya konservatif

Usaha pada pegas

5 Impuls dan momentum

a. Konsep impuls dan momentum

b. Hukum kekekalan momentum

c. Jenis-jenis tumbukan

Tumbukan

6 Dinamika rotasi dan keseimbangan benda

tegar

a. Dinamika rotasi

b. Keseimbangan benda tegar

c. Titik berat

Titik berat

7 Mekanika fluida

a. Fluida statis Archimedes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

20

b. Tegangan permukaan zat cair dan

viskositas fluida

c. Fluida dinamis

D. Alat Laboratorium Fisika dalam Bidang Mekanika

Alat laboratorium fisika digunakan untuk menunjang proses

pembelajaran di sekolah. Tabel 2.3 berikut ini merupakan klasifikasi alat

laboratorium fisika berdasarkan topik mekanika di SMA (Purwanto dan

Fendi, 2007 dan Kanginan, 2010)

Tabel 2.3 Klasifikasi alat laboratorium Fisika mekanika SMA

No Judul

Praktikum

Alat yang

digunakan

Gambar dan set alat

1 Alat ukur Jangka sorong

Micrometer

skrup

Sumber gambar: Laboratorium Fisika Sanata Dharma

2 Gerak Lurus

Beraturan

(GLB)

Kereta

Ticker Timer

Kertas Karbon

Kertas Perekam

Travo

Balok

Pengganjal

Papan luncur

Neraca O’haus

Mideline

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

22

Sumber gambar: Laboratorium Fisika Sanata Dharma

3 Gerak Lurus

Berubah

Beraturan

(GLBB)

Kereta

Ticker Timer

Kertas Karbon

Kertas Perekam

Travo

Tali nilon

Beban

Katrol

Neraca o’haus

Papan luncur

Bantalan

Mideline

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

23

Sumber gambar: Laboratorium Fisika Sanata Dharma

4 Gerak

Melingkar

Beraturan

(GMB)

Alat sentripetal

Neraca O’haus

Stopwacth

Beban

Penggaris

Sumber gambar: Laboratorium Fisika Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

24

5 Hukum

Newton II Kereta

Ticker Timer

Kertas Karbon

Kertas Perekam

Travo

Tali nilon

Beban

Balok

Pengganjal

Katrol

Neraca o’haus

Papan luncur

Mideline

Sumber gambar: Laboratorium Fisika Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

25

6 Koefisien

gesekan Beban

Balok gesekan

Tali nilon

Katrol

Neraca o’haus

Papan luncur

Sumber gambar: Laboratorium Fisika Sanata Dharma

7 Hooke Pegas

Statif

Penggaris

Beban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

26

Sumber gambar: Laboratorium Fisika Sanata Dharma

8 Usaha pada

pegas Statif

Pegas

Balok gesekan

Mideline

Sumber gambar: Laboratorium Fisika Sanata Dharma

9 Tumbukan Mideline

Neraca o’haus

Bola

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

27

Sumber gambar: Laboratorium Fisika Sanata Dharma

10 Titik berat Statif

Tali

beban

Penggaris

Karton

Paku

Gunting

Sumber gambar: Laboratorium Fisika Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

28

11 Archimedes Neraca Pegas

Beban

Statif

Beker glass

Tabung

archimedes

Sumber gambar: Laboratorium Fisika Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

29

E. Guru Fisika

Syarat utama berlangsungnya suatu proses belajar-mengajar yakni

adanya intereaksi timbal balik antara guru sebagai pengajar dan peserta

didik yang belajar. Dalam pembelajaran guru berperan penting untuk

mengembangkan kemampuan peserta didiknya. Secara sederhana dapat

didefinisikan bahwa guru adalah pendidik yang profesional. Sebagai

pendidik yang professional seorang guru tentunya tahu bagaimana cara

untuk mendidik dan mengembangkan kemampuan peserta didiknya.

Menurut Kunandar (2008 : 48) guru profesional adalah guru yang

mengenal tentang dirinya sendiri yaitu sebagai pribadi yang dipanggil untuk

mendampingi peserta didik untuk/dalam belajar.

Menurut Surya 2005 (dalam Kunandar 2008 : 47) guru yang

profesional akan tercermin dalam pelaksanaan pengabdian tugas – tugas

yang ditandai dengan keahlian baik dalam materi maupun metode. Selain

itu, juga ditunjukkan melalui tanggung jawab dalam melaksanakan

pengabdiannya. Berdasarkan penjelasan di atas maka, sebagai guru fisika

yang profesional yang sudah terdidik, terlatih serta memiliki pengalaman

yang kaya di bidangnya mampu untuk mendidik, mengajarkan, dan

menyediakan pengalaman belajar bagi peserta didik untuk mengembangkan

kemampuannya.

Laboratorium IPA (fisika) merupakan sarana yang penting dalam

menunjang proses pembelajaran fisika. Menurut Tyan A (2012 : 13)

Menyatakan bahwa laboratorium adalah suatu ruangan atau bangunan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

30

dimiliki suatu sekolah atau madrasah yang di dalamnya dilengkapi sarana

dan prasarana, baik itu peralatan maupun bahan-bahan yang digunakan

untuk kepentingan pelaksanaan eksperimen, praktek pembelajaran IPA

fisika, dan penemuan ilmiah melalui pengalaman langsung dalam

membentuk keterampilan. Sebagai tempat untuk melaksanakan proses

pembelajaran fisika, laboratorium memerlukan kelengkapan – kelengkapan.

Salah satunya adalah kelengkapan alat-alat laboratorium fisika.

Guru fisika penting untuk memberikan pengalaman belajar kepada

peserta didik di laboratorium. Metode yang dianggap cocok untuk

digunakan saat pembelajaran di laboratorium adalah metode praktikum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif karena bertujuan

untuk mengetahui berapa persentase dari kelengkapan alat laboratorium Fisika

SMA dalam bidang mekanika, bagaimana tingkat penggunanaan alat

laboratorium dalam sekolah tersebut, serta bagaimana pemahaman guru fisika

alam menggunakan alat laboratorium tersebut

Penelitian kuantitatif menggunakan metode observasi untuk melihat

kelengkapan alat laboratorium fisika SMA dalam bidamg mekanika, dan

penelitian kualitatif menggunakan metode wawancara, studi dokumen untuk

melihat penggunaan alat laboratorium fisika SMA dalam bidang mekanika.dan

pemahaman guru fisika.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus

melalui wawancara yang sudah terlebih dahulu disiapkan pertanyaan

wawancara secara terstruktur dasn observasi dengan menggunakan instrumen

yang telah dibuat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

32

C. Populasi dan Sampel

a. Populasi :Seluruh SMA di Kecamatan Alok

b. Sampel :Laboratorium fisika, guru fisika, 2 siswa kelas X, dan 2 siswa

kelas XI dari SMAK Frateran Maumere, SMA Seminari Bunda Segala

Bangsa, SMAK John Paul 2.

D. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan pada 3 SMA di Kecamatan Alok yaitu SMAK

Frateran Maumere, SMA Seminari Bunda Segala Bangsa, dan SMAK John

Paul 2 Maumere.

2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Semester Genap Tahun Ajaran

2015/2016 yaitu pada bulan April 2016.

Tabel 3.1 Berikut merupakan jadwal penelitian yang dilakukan

Tabel 3.1 Jadwal Pengambilan Data

No Sekolah Jenis Kegiatan Hari/ Tgl

1

SMAK

Frateran

Maumere

Observasi LAB

Wawancara Guru

Wawancara Siswa

Studi dokumen

Senin, 25 April 2016

Selasa, 26 April 2016

Selasa, 26 April 2016

Selasa, 26 April 2016

2 SMAK John

Paul 2 Observasi LAB

Wawancara Guru

Wawancara Siswa

Studi dokumen

Rabu, 27 April 2016

Kamis, 28 april 2016

Rabu, 27 April 2016

Kamis, 28 april 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

33

3 SMA

Seminari

Bunda Segala

Bangsa

Observasi LAB

Wawancara Guru

Wawancara Siswa

Studi dokumen

Kamis, 28 April 2016

Kamis, 28 April 2016

Kamis, 28 April 2016 &

Jumat, 29 April 2016

Kamis, 28 April 2016

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini

adalah:

1. Observasi laboratorium fisika

Dilakukan untuk mengumpulkan data penelitian berupa daftar alat-alat

laboratorium dalam bidang mekanika beserta keadaannya dengan

menggunakan lembar observasi laboratorium Fisika SMA dalam bidang

mekanika.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan pada guru dan pada siswa untuk mengetahui

penggunaan alat laboratorium fisika SMA dalam bidang mekanika dalam

proses pembelajaran di sekolah.

3. Studi dokumen

Studi dokumen dilakukan untuk mengetahui jadwal praktikum

mekanika di SMA dengan mengobservasi jadwal praktikum serta meninjau

RPP yang telah dibuat oleh Guru Fisika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

34

F. Instrumen Penelitian

Arikunto (2010:203) menjelaskan bahwa instrumen penelitian adalah alat

yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya

lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan

sistematis, sehingga lebih mudah diolah”. Dalam penelitian ini digunakan 3

jenis instrumen yaitu observasi, wawancara dan dokumen.

1. Lembar Observasi Laboratorium

Lembar Observasi Laboratorium berisi aspek-aspek kelengkapan alat

Laboratorium Fisika SMA dalam bidang mekanika yang mencakup :

a. Daftar alat Laboratorium

Daftar alat laboratorium dibuat oleh peneliti dengan mengacu pada

materi mekanika SMA yang bisa dipraktikumkan, seperti pada Bab II.

b. Jumlah Alat

Jumlah alat dilihat berdasarkan seberapa banyak alat yang diperlukan

dalam praktikum, serta kesesuaian alat tersebut terhadap jumlah siswa.

Berikut merupakan tabel kategori dan skor jumlah alat:

Tabel 3.2 Skor Jumlah Alat

No Kategori Jumlah alat Skor

1 Sangat Lengkap ≥ 6 4

2 Lengkap 4 dan 5 3

3 Cukup 3 2

4 Kurang Lengkap 1 dan 2 1

5 Sangat Tidak Lengkap 0 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

35

Penskoran jumlah alat dilakukan dengan melihat bahwa jumlah peserta

didik rata-rata setiap kelas adalah 30 orang peserta didik, apabila akan

dilakukan praktikum yang ideal dalam satu kelompok ± 5 orang, maka akan

terbentuk 6 kelompok untuk itu setidaknya harus terdapat 6 set alat

laboratorium untuk setiap praktikum agar praktikum dapat berjalan dengan

sukses.

Jika yang tersedia hanya setengah dari jumlah seharusnya misalnya

terdapat 3 set alat laboratorum, maka jumlah alat dapat dikategorikan cukup.

Untuk kategori sangat tidak lengkap apabila sama sekali tidak ada alat sama

sekali. Kategori lengkap jika alat tersedia sebanyak 4 atau 5. Untuk kategori

kurang lengkap jika alat tersedia 1 atau 2 alat.

Alat-alat tertentu memiliki cara pembobotan khusus seperti penggaris,

karton, gunting, paku. Alat-alat ini memiliki pengecualian pembobotan karena

bisa disediakan oleh siswa, sehingga hanya dibutuhkan setidaknya satu alat

saja.

c. Bobot

Pembobotan dilakukan berdasarkan penting tidaknya sebuah alat dalam

suatu praktikum. Tabel 3.3 berikut merupakan pembobotan berdasarkan

penting tidaknya sebuah alat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

36

Tabel 3.3 Skor Pembobotan

No Kategori Skor Keterangan

1 Sangat Penting 5 Tidak dapat digantikan ; Jika tidak ada alat

tersebut maka praktikum tidak dapat

berjalan

2 Penting 4 Dapat digantikan tetapi hasil yang

diperoleh kurang baik dibandingkan

dengan yang asli

3 Cukup 3 Dapat digantikan, hasil yang diperoleh

agak kurang baik dibandingkan dengan

yang asli.

4 Kurang Penting 2 Dapat digantikan dan hasil yang diperoleh

baik

5 Sangat Tidak

Penting

1 Jika alat tersebut tidak ada maka praktikum

tetap terlaksana

Tabel 3.4 Pembobotan alat dalam setiap praktikum

No Praktikum Nama Alat Bobot Keterangan

1 2 3 4 5

1 Alat ukur Jangka sorong

√ -

Mikrometer

skrup

√ -

2 GLB Kereta √ -

Ticker timer √ -

Kertas karbon √ -

Papan luncur √ Bisa digantikan

dengan meja

Travo √ -

Kertas

Perekam

√ Bisa digantikan

dengan kertas HVS

Mideline √ Bisa digantikan

dengan penggaris

Neraca

O’haus

√ Bisa digantikan

dengan neraca

digital

Balok √ Bisa digantikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

37

Pengganjal dengan tumpukan

buku

3 GLBB Kereta √ -

Ticker timer √ -

Kertas karbon √ -

Papan luncur √ Bisa digantikan

dengan meja

Travo √ -

Kertas

Perekam

√ Bisa digantikan

dengan kertas HVS

Mideline √ Bisa digantikan

dengan penggaris

Neraca

O’haus

√ Bisa digantikan

dengan Neraca

Digital

Beban √ Bisa digantikan

dengan batu atau

balok

Katrol √ -

Tali nilon √ Bisa digantikan

dengan pilinan

benang wol

Bantalan √

4 GMB Set Sentripetal √ -

Stopwatch √ Bisa digantikan

dengan sopwatch

hp

Neraca

O’haus

√ Bisa digantikan

dengan neraca

digital

Beban √ Bisa digantikan

dengan batu atau

balok

Penggaris √ Bisa digantikan

dengan mideline

5 Hukum

Newton II

Beban √ Bisa digantikan

dengan batu atau

balok

Kereta √ -

Papan Luncur √ Bisa digantikan

dengan meja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

38

Ticker Timer √ -

Katrol √ -

Kertas

Perekam

√ Bisa digantikan

dengan kertas hvs

Bantalan √ Praktikum tetap

terlaksana

Travo √ -

Tali Nilon √ Bisa digantikan

dengan pilinan

benang wol

Neraca

O’Haus

√ Bisa digantikan

dengan neraca

digital

Kertas Karbon √ -

Mideline √ Bisa digantikan

dengan penggaris

6 Koefisien

gesekan

Balok gesekan √ -

Tali Nilon √ Bisa digantikan

dengan pilinan

benang wol

Papan Luncur √ Bisa digantikan

dengan meja

Katrol √ -

Beban √ Bisa digantikan

dengan batu atau

balok

Neraca

O’haus

√ Bisa digantikan

dengan neraca

digital

7 Elastisitas:

hooke

Pegas √ -

Penggaris √ Bisa digantikan

dengan mideline

Beban √ Bisa digantikan

dengan batu atau

balok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

39

Statip √ Bisa digantikan

dengan kayu

8 Usaha pada

pegas

Pegas √ -

Balok gesekan √ -

Statip √ Bisa digantikan

dengan kayu atau

penyangga

Penggaris √ Bisa digantikan

dengan mideline

9 Tumbukan Mideline √ Bisa digantikan

dengan penggaris

Neraca

O’haus

√ Bisa digantikan

dengan neraca

digital

Bola √ -

10 Titik berat Statip √ Bisa digantikan

dengan kayu

Tali Nilon √ Bisa digantikan

dengan pilinan

benang wol

Beban √ Bisa digantikan

dengan kayu atau

balok

Penggaris √ Bisa digantikan

dengan mideline

Karton √ Bisa digantikan

dengan jenis kertas

lain yang tebal

seperti buffalo

Paku √ Bisa digantikan

dengan jarum

Gunting √ Bisa digantikan

dengan pisau atau

cutter

11 Archimedes

Statip √ Bisa digantikan

dengan kayu

Neraca Pegas √ -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

40

Beban √ Bisa digantikan

dengan batu atau

balok

Beker gelas √

Tabung

Archimedes

√ -

d. Keadaan alat

Keadaan alat dibagi dalam 5 kategori sangat baik, baik, cukup baik,

kurang baik dan sangat tidak baik (Tabel 3.5)

Tabel 3.5 Kategori dan Skor Kondisi Alat

No Kategori Skor Keterangan

1 Sangat Baik 5 kondisi alat sangat bagus dan dapat

digunakan dengan baik

2 Baik 4 kondisi baik dan bisa digunakan

3 Cukup 3 masih bisa digunakan tetapi keadaan

alat kurang baik

4 Kurang Baik 2 masih bisa digunakan tetapi

penggunaan alat tidak bisa maksimal

5 Sangat Tidak Baik 1 kondisi alat tidak baik dan tidak bisa

digunakan

2. Pedoman Wawancara Guru

Wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara

Guru. Pedoman wawancara Guru dibuat untuk mengetahui seberapa sering

penggunaan alat laboratorium fisika SMA dalam bidang mekanika di

sekolah tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

41

3. Pedoman Wawancara Siswa

Wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara

siswa. Pedoman wawancara siswa dibuat untuk mengetahui seberapa sering

penggunaan alat laboratorium fisika SMA dalam bidang mekanika di

sekolah tersebut yang telah dialami oleh siswa tersebut. Setiap sekolah akan

diwakili oleh 4 siswa, masing masing dari kelas 10 dan 11.

4. Dokumen

Data diambil dengan mengumpulkan RPP dan jadwal praktikum yang

dimiliki oleh sekolah tersebut.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis kuantitatif dan kualitatif. Kelengkapan alat laboratorium dianalisis

dengan perhitungan berikut:

Adapun rumus untuk kelengkapan alat laboratorium adalah sebagai

berikut:

Skor Akhir = Bobot x Keterangan Jumlah x Keterangan Alat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

42

Keterangan :

X% : Prosentase kelengkapan alat dalam suatu praktikum

Skor maksimum diperoleh dengan mengalikan nilai maksimum dari

masing masing kategori yaitu bobot alat dengan nilai maksimum 5, jumlah alat

dengan nilai maksimum 4 dan keadaan alat dengan nilai maksimum 5. Skor

maksimum yang diperoleh sebesar 100.

Untuk tingkat penggunaan alat laboratorium data diambil dengan

menggunakan metode wawancara, direkam kemudian rekaman tersebut

ditranskip dalam bentuk kata-kata. Untuk data yang sama diberikan tanda atau

coding, kemudian dipisahkan berdasarkan coding atau tanda tersebut.

Melengkapi data wawancara digunakan pula studi dokumen melalui foto

dokumen. Data kemudian disatukan dengan data coding hasil wawancara.

Untuk pemahaman guru fisika data diambil dengan menggunakan pedoman

wawancara guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

43

BAB IV

DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pengambilan Data

Data diambil pada tiga sekolah di Kecamatan Alok Kabupaten Sikka

Flores NTT, yaitu SMAK Frateran Maumere, SMA Seminari Bunda Segala

Bangsa dan SMAK John Paul 2.

1. Perizinan Penelitian

Sebelum melakukan penelitian peneliti terlebih dahulu mengurus

perizinan untuk melakukan penelitian dan mempersiapkan instrumen

penelitian. Pertama-tama peneliti menghubungi sekolah via telepon

karena letak sekolah yang jauh di Provinsi NTT, sehingga tidak bisa

dikunjungi secara langsung.

Setelah mendaparkan persetujuan dari pihak sekolah peneliti

mengurus surat perizinan penelitian untuk masing-masing sekolah (lihat

lampiran no 1). Peneliti juga mempersiapkan instrumen kelengkapan alat

laboratorium serta pedoman wawancara guru dan pedoman wawancara

siswa (lihat lampiran no 2).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

44

2. Observasi dan Pengambilan data

Senin 25 April 2016 dilakukan Observasi di SMAK Frateran

Maumere. Observasi dilakukan dengan melihat sekilas laboratorium

fisika yang sekaligus digunakan sebagai ruang pembelajaran fisika

sehari-hari serta mengajukan beberapa pertanyaan singkat kepada guru

fisika. Hasil dari observasi ini peneliti mengetahui bahwa terdapat alat

laboratorium di sekolah tersebut dan peneliti membuat janji untuk

observasi laboratorium dengan menggunakan instrumen kelengkapan dan

guru akan memanggil empat siswa untuk diwawancarai keesokan

harinya.

Pengambilan data di SMAK Frateran Maumere dilakukan pada

Selasa 26 April 2016. Pertama-tama peneliti melakukan observasi

laboratorium. Alat-alat laboratorium diletakkan di dalam almari, alat

yang terdapat pada instrumen penelitian kemudian dicocokan dengan alat

laboratorium di sekolah tersebut di- crosscheck pula jumlah serta

keadaan alat laboratorium, selain itu peneliti juga mendokumentasikan

alat laboratorium tersebut. Setelah melakukan observasi laboratorium

dilanjutkan dengan wawancara guru dan peserta didik.

Peneliti melakukan observasi di SMAK John Paul 2 pada Selasa 26

april 2016 laboratorium fisika digabung menjadi satu dengan

laboratorium biologi sekaligus digunakan sebagai ruang pembelajaran

sehari-hari. Alat laboratorium fisika diletakkan di dalam lemari kayu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

45

Peneliti bersama guru kemudian menentukan jadwal yang tepat untuk

pengambilan data.

Observasi laboratorium dan wawancara peserta didik dilakukan

pada Rabu, 27 April 2016 sedangkan untuk wawancara guru dilakukan

pada Kamis 28 April 2016.

Peneliti mengalami penundaan pengambilan data beberapa hari di

SMA Seminari Bunda Segala Bangsa karena guru fisika di SMA tersebut

sedang sakit. Akhirnya pada Kamis 28 April 2016 peneliti dapat

melakukan observasi sekaligus pengambilan data.

Pengambilan data pertama kali dilakukan dengan observasi

laboratorium fisika. Laboratorium fisika di SMA tersebut ternyata juga

digunakan sebagai laboratorium fisika SMP. Setelah melakukan

observasi laboratorium peneliti melakukan wawancara guru dan dua

orang peserta didik. Wawancara dua orang peserta didik lainnya

dilakukan pada Jumat 29 April 2016.

Setelah selesai dilakukan penelitian pada ketiga sekolah tersebut,

peneliti mendapatkan surat keterangan telah menyelesaikan penelitian

dari masing-masing SMA (lihat lampiran no 3).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

46

B. Data

1. Kelengkapan Alat Laboratorium

a. SMAK Frateran Maumere

Data kelengkapan alat laboratorium (lihat lampiran no 4a).

Klasifikasi prosentase kelengkapan alat laboratorium dalam bidang

mekanika untuk setiap praktikum terdapat pada tabel 4.1 berikut

Tabel. 4.1 Klasifikasi prosentase kelengakapan alat laboratorium fisika

No Praktikum Prosentase Keterangan

1 Alat Ukur 12,5% Sangat tidak lengkap

2 Gerak Lurus Beraturan 14% Sangat tidak lengkap

3 Gerak Lurus Berubah Beraturan 18,8% Sangat tidak lengkap

4 Gerak Melingkar Beraturan 19% Sangat tidak lengkap

5 Hukum Newton II 18,8% Sangat tidak lengkap

6 Koefisien gesekan 35,8% Kurang lengkap

7 Elastisitas : Hooke 30% Kurang lengkap

8 Usaha Pada Pegas 17,5% Sangat tidak lengkap

9 Tumbukan 5% Sangat tidak lengkap

10 Titik Berat 10,7% Sangat tidak lengkap

11 Archimedes 25% Kurang lengkap

Berikut merupakan tabel klasifikasi kelengkapan alat laboratorium fisika :

Tabel 4.2 Klasifikasi kelengkapan alat laboratorium fisika

No Kategori Interval Jumlah praktikum

1 Sangat lengkap 80%-100% -

2 Lengkap 60%-79% -

3 Cukup 40% - 59% -

4 Kurang lengkap 20% -39% 3

5 Sangat Tidak Lengkap 0%-19% 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

47

Dari 11 praktikum 3 praktikum masuk kategori kurang lengkap dan

delapan praktikum termasuk dalam kategori sangat tidak lengkap.

b. SMAK John Paul 2

Data kelengkapan alat laboratorium (lihat lampiran no 4b). Tabel

4.3 berikut merupakan tabel klasifikasi prosentase kelengkapan alat

laboratorium dalam bidang mekanika untuk masing –masing praktikum:

Tabel. 4.3 Klasifikasi prosentase kelengakapan alat laboratorium fisika

No Praktikum Prosentase Keterangan

1 Alat Ukur 0% Sangat tidak lengkap

2 Gerak Lurus Beraturan 8,5% Sangat tidak lengkap

3 Gerak Lurus Berubah Beraturan 11,6% Sangat tidak lengkap

4 Gerak Melingkar Beraturan 22% Kurang lengkap

5 Hukum Newton II 11,6% Sangat tidak lengkap

6 Koefisien gesekan 30,3% Kurang lengkap

7 Elastisitas : Hooke 17,2% Sangat tidak lengkap

8 Usaha Pada Pegas 28% Kurang lengkap

9 Tumbukan 2% Sangat tidak lengkap

10 Titik Berat 12% Sangat tidak lengkap

11 Archimedes 33,8% Kurang lengkap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

48

Berikut merupakan tabel klasifikasi kelengkapan alat laboratorium fisika :

Tabel 4.4 Klasifikasi kelengkapan alat laboratorium fisika

Dari 11 praktikum 4 praktikum masuk dalam kategori kurang

lengkap dan 8 praktikum masuk dalam kategori sangat tidak lengkap.

c. SMA Seminari Bunda Segala bangsa

Data kelengkapan alat laboratorium (lihat lampiran 4c ). Tabel 4.5

berikut merupakan tabel klasifikasi prosentase kelengkapan alat

laboratorium dalam bidang mekanika untuk masing –masing praktikum :

Tabel. 4.5 Klasifikasi prosentase kelengkapan alat laboratorium fisika

No Praktikum Prosentase Keterangan

1 Alat Ukur 12,5% Sangat Tidak Lengkap

2 Gerak Lurus Beraturan 5% Sangat Tidak Lengkap

3 Gerak Lurus Berubah Beraturan 13,7% Sangat Tidak Lengkap

4 Gerak Melingkar Beraturan 31% Kurang lengkap

5 Hukum Newton II 13,7% Sangat Tidak Lengkap

6 Koefisien gesekan 24,2% Kurang lengkap

7 Elastisitas : Hooke 41,2% Cukup

8 Usaha Pada Pegas 55% Cukup

9 Tumbukan 0% Sangat Tidak Lengkap

10 Titik Berat 25,7% Kurang Lengkap

11 Archimedes 31% Kurang lengkap

No Kategori Interval Jumlah praktikum

1 Sangat lengkap 80%-100% -

2 Lengkap 60%-79% -

3 Cukup 40% - 59% -

4 Kurang lengkap 20% -39% 4

5 Sangat Tidak Lengkap 0%-19% 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

49

Berikut merupakan tabel klasifikasi kelengkapan alat laboratorium

fisika :

Tabel 4.6 Klasifikasi kelengkapan alat laboratorium fisika

Dari 11 praktikum dua praktikum termasuk dalam kategori cukup,

empat praktikum termasuk kategori kurang lengkap dan lima praktikum

termasuk dalam kategori sangat tidak lengkap.

2. Tingkat Pengunaan Alat Laboratorium

Wawancara dilakukan terhadap Guru dan Peserta didik di SMAK

Frateran Maumere, SMA Seminari Bunda Segala Bangsa dan SMAK

John Paul 2. Sampel peserta didik dua orang dari kelas sepuluh dan dua

orang dari kelas sebelas.

Analisis penggunaan alat yang diketahui dengan mewawancarai

guru terbagi dalam beberapa bagian yaitu: (1) Model dan Metode

Pembelajaran, (2) Kelengkapan dan Penggunaan, (3) Kendala.

No Kategori Interval Jumlah praktikum

1 Sangat lengkap 80%-100% -

2 Lengkap 60%-79% -

3 Cukup 40% - 59% 2

4 Kurang lengkap 20% -39% 4

5 Sangat Tidak Lengkap 0%-19% 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

50

a. SMAK Frateran Maumere

Berdasarkan hasil wawancara pada guru SMAK Frateran Maumere

(lihat lampiran no 5a ) diketahui bahwa di sekolah tersebut kadang-

kadang menggunakan metode eksperimen. Untuk materi mekanika tidak

secara keseluruhan materi dipelajari dengan menggunakan metode

eksperimen, hal ini terjadi karena terdapat beberapa kendala yaitu waktu,

kelengkapan alat dan ketrampilan penggunaan. Untuk jadwal praktikum

sendiri disesuaikan dengan jadwal pembelajaran (jadwal praktikum pada

lampiran no 5b). Di sekolah ini pembelajaran fisika selalu dilakukan di

laboratorium fisika.

Berdasarkan hasil wawancara pada peserta didik SMAK Frateran

Maumere (lihat lampiran no 5c) diketahui bahwa menurut peserta didik

pertama dan kedua di sekolah tersebut jarang melakukan praktikum,

khusus untuk materi mekanika jarang dilakukan praktikum. Guru pun

telah memberitahukan siswa bahwa praktikum tidak bisa dilaksanakan

karena keterbatasan alat laboratorium. Praktikum terakhir yang

dilaksanakan adalah berkisar satu atau dua bulan yang lalu dengan materi

tentang fluida.

Dari wawancara peserta didik ketiga diketahui bahwa dalam

pembelajaran fisika guru kadang-kadang melakukan praktikum di kelas.

Guru lebih sering melakukan demonstrasi sederhana di kelas. Khusus

untuk materi mekanika guru pernah melakukan praktikum di kelas,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

51

Praktikum terakhir dilaksanakan dua bulan lalu tentang jangka sorong

dan guru tidak pernah memberitahukan tentang keterbatasan alat

laboratorium fisika.

Menurut Peserta didik keempat dalam pembelajaran fisika pernah

dilakukan praktikum namun hanya sekali dua kali. Guru kadang-kadang

melakukan demonstrasi sederhana di kelas. Untuk materi mekanika guru

pernah melakukan praktikum di kelas dengan materi jangka sorong.

Secara keseluruhan untuk SMAK Frateran Maumere berdasarkan

hasil wawancara guru dan keempat siswa diketahui bahwa pernah

dilakukan praktikum tentang mekanika namun jarang, selain itu guru

lebih sering melakukan demonstrasi sederhana di kelas, praktikum

terakhir yang dilaksanakan berkisar satu dua bulan lalu yaitu untuk kelas

sepuluh adalah materi jangka sorong, dan untuk kelas sebelas adalah

fluida.

b. SMAK John Paul 2

Menurut guru SMAK John Paul 2 (lihat lampiran no 5d ) bahwa

guru pernah menggunakan model inkuiri dengan metode eksperimen

dalam melakukan proses pembelajaran. Guru jarang melakukan

praktikum termasuk untuk materi mekanika. Di sekolah tersebut tidak

ada jadwal praktikum, praktikum hanya dilaksanakan jika alat

laboratoriumnya tersedia. Menurut guru praktikum jarang dilakukan

karena terkendala oleh terlalu banyak materi sedangkan waktunya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

52

terbatas, sehingga tidak cukup untuk melakukan praktikum di kelas.

Selain itu guru sering ditugaskan diluar sekolah sehingga harus absen

dalam pembelajaran fisika di kelas.

Berdasarkan wawancara dengan peserta didik pertama, kedua dan

ketiga diketahui bahwa tidak pernah dilakukan praktikum fisika. Guru

fisika melakukan demonstrasi sederhana di kelas beberapa kali. Siswa

sendiri belum pernah menggunakan alat laboratorium yang diletakkan di

dalam almari. Dari wawancara dengan peserta didik keempat diketahui

bahwa guru pernah melakukan praktikum namun tidak dilakukan di

laboratorium melainkan di kelas. Siswa diminta untuk membawa balok

dengan variasi permukaan licin, kasar, dan setengah licin kasar untuk

melakukan praktikum sederhana koefisien gesekan. Guru pernah

memberitahukan bahwa alat laboratorium kurang lengkap kepada siswa

(lihat lampiran no 5e).

Berdasarkan hasil wawancara guru dan keempat pesrta didik dapat

diketahui bahwa guru jarang melakukan praktikum termasuk praktikum

materi mekanika.

c. SMAK Seminari Bunda Segala Bangsa

Melalui wawancara dengan guru SMA Seminari (lihat lampiran no

5f ) dapat diketahui bahwa guru pernah menggunakan model inkuiri

dengan metode eksperimen namun jarang. Ketika menggunakan metode

tersebut menurut guru siswa terlihat lebih aktif. Guru pernah mengajak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

53

siswa melakukan praktikum di laboratorium namun jarang, khusus untuk

materi mekanika pernah dilakukan praktikum namun tidak keseluruhan

materi. Tidak semua alat laboratorium digunakan untuk praktikum.

Terdapat materi tertentu yang akan dipraktikumkan namun tidak jadi

karena keterbatasan alat laboratorium yaitu pada materi GLBB dan

dinamika rotasi. Guru menetapkan jadwal praktikum hanya tidak

dilakukan praktikum dengan alasan terkendala oleh waktu dan

kelengkapan alat laboratorium,

Berdasarkan hasil wawancara Peserta didik pertama dan kedua

diketahui bahwa guru fisika sering melakukan praktikum di laboratorium,

khusus untuk materi mekanika guru jarang melakukan praktikum di

kelas, menurut siswa guru lebih sering melakukan demonstrasi sederhana

di kelas. Guru selalu memberitahukan jadwal praktikum di kelas, dan

praktikum terakhir adalah hari itu pada tanggal 28 sebelum wawancara

dilakukan dengan materi kacamata dan lup. Siswa pernah diberitahu

bahwa alat laboratorium fisika kurang lengkap, namum menurut siswa

alat laboratorium di sekolah selalu terawat dengan baik dan alat

laboratorium fisika di sekolah tersebut termasuk kategori baik.

Menurut peserta didik ketiga dan keempat diketahui bahwa guru

fisika pernah melakukan praktikum di laboratorium sebanyak dua kali

dan untuk demonstrasi sebanyak dua kali. Untuk materi mekanika guru

pernah melakukan praktikum, menurut siswa biasanya guru

memberitahukan jika ada jadwal praktikum dan praktikum terakhir yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

54

dilaksanakan yaitu pada bulan Februari dengan materi dinamika rotasi

(lihat lampiran no 5g).

Dari wawancara guru dan keempat peserta didik dapat diketahui

bahwa guru pernah melakukan praktikum di kelas namun jarang, lebih

sering melakukan demonstasi sederhana di kelas begitupun dengan

praktikum fisika dalam bidang mekanika jarang dilakukan.

3. Tingkat Pemahaman Guru Fisika

a. SMAK Frateran Maumere

Guru di SMAK Frateran Maumere menyatakan ada beberapa

materi tertentu yang alat laboratoriumnya tidak dikuasai penggunaannya

seperti dalam materi GLBB, katrol, dan bidang miring (lihat lampiran no

5a).

b. SMAK John Paul 2

Dari hasil wawancara Guru di SMAK John Paul 2 menyatakan

bahwa bisa menggunakan semua alat laboratorium fisika dengan baik.

(lihat lampiran no 5d dan 5e).

c. SMA Seminari Bunda Segala Bangsa

Di SMA Seminari Bunda Segala Bangsa guru menyatakan bisa

menggunakan semua alat laboratorium dengan baik. (lihat lampiran no

5f dan 5g).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

55

C. Pembahasan

1. Kelengkapan alat laboratorium

a. SMAK Frateran Maumere

Di SMAK Frateran Maumere dari 11 praktikum 3 praktikum

masuk kategori kurang lengkap yaitu koefisien gesekan dan Hooke.

Delapan praktikum masuk dalam kategori sangat tidak lengkap yaitu

praktikum Alat Ukur, Gerak Lurus Beraturan, Gerak Lurus Berubah

Beraturan, Gerak Melingkar Beraturan, Hukum Newton II, Usaha Pada

Pegas, Tumbukan, Titik Berat, Archimedes.

Jumlah pratikum yang bisa berjalan sebanyak 4 praktikum yaitu

Alat Ukur dengan prosentase 12,5%, Hooke dengan prosentase 30% ,

Usaha pada Pegas dengan prosentase 17,5%, dan Titik Berat dengan

prosentase 10,7% sedangkan ketujuh praktikum lainnya tidak dapat

berjalan.

b. SMAK John Paul 2

Untuk kesebelas praktikum, 4 praktikum masuk dalam kategori

kurang lengkap yaitu Archimedes, Usaha Pada Pegas, Koefisien gesekan,

Gerak Melingkar Beraturan. Tujuh praktikum masuk dalam kategori

sangat tidak lengkap yaitu Alat Ukur, Gerak Lurus Beraturan, Gerak

Lurus Berubah Beraturan, Hukum Newton II, Hooke, Tumbukan, Titik

Berat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

56

Jumlah pratikum yang bisa berjalan hanya satu praktikum yaitu

Titik Berat dengan prosentase 12% sedangkan kesepuluh praktikum

lainnya tidak dapat berjalan.

c. SMA Seminari Bunda Segala Bangsa

Di SMA Seminari Bunda Segala Bangsa, 2 praktikum termasuk

dalam kategri cukup yaitu Hooke, Usaha Pada Pegas. Empat praktikum

termasuk dalam kategori kurang lengkap yaitu Koefisien gesekan, Gerak

Melingkar Beraturan, Titik Berat, Archimedes. Lima praktikum termasuk

dalam kategori sangat tidak lengkap yaitu Alat Ukur, Gerak Lurus

Beraturan, Gerak Lurus Berubah Beraturan, Hukum Newton II,

Tumbukan.

Jumlah pratikum yang bisa berjalan sebanyak 2 praktikum yaitu

Alat Ukur dengan prosentase 12,5% dan Titik Berat dengan prosentase

25.7% sedangkan kesembilan praktikum lainnya tidak dapat berjalan.

Terdapat beberapa praktikum yang bisa berjalan dan ada pula

praktikum yang tidak berjalan. Praktikum yang tidak bisa berjalan

disebabkan tidak adanya alat laboratorium yang memiliki kategori sangat

penting dalam praktikum tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

57

Praktikum Titik Berat merupakan praktikum yang bisa berjalan pada

ketiga sekolah. Bisa dilihat bahawa alat laboratorium yang dibutuhkan

untuk praktikum titik berat tidak ada yang memiliki kategori sangat penting.

Secara keseluruhan tingkat kelengkapan alat laboratorium rata-rata

untuk setiap praktikum pada ketiga sekolah tersebut masuk dalam kategori

sangat tidak lengkap.

Ketidaklengkapan alat laboratorium dapat disebabkan oleh banyak

faktor diantaranya tidak ada pembaharuan alat laboratorium, kerusakan atau

kehilangan alat laboratorium.

Untuk itu perlu dilakukan pembaharuan alat laboratorium fisika

khususnya alat laboratorium yang memiliki peran sangat penting dalam

suatu praktikum seperti jangka sorong, mikrometer skrup, ticker timer,

travo, set sentripetal, balok gesekan, katrol, pegas, bola, neraca pagas, dan

tabung archimedes.

2. Tingkat Pengunaan alat laboratorium

Penggunaan alat laboratorium di sekolah diketahui dengan

melakukan wawancara guru, wawancara peserta didik, studi dokumen.

a. SMAK Frateran Maumere

SMAK frateran memiliki dua orang guru fisika namun yang bisa

diwawancarai hanya satu orang. Beliau telah mengajar di SMAK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

58

Frateran Maumere selama 11 tahun. Untuk wawancara siswa diambil 4

peserta didik.

Berdasarkan hasil wawancara guru dan keempat siswa diketahui

bahwa jarang dilakukan praktikum termasuk praktikum mekanika, selain

itu guru lebih sering melakukan demonstrasi sederhana di kelas,

praktikum terakhir yang dilaksanakan berkisar satu dua bulan lalu dengan

materi untuk kelas sepuluh adalah jangka sorong, dan untuk kelas sebelas

adalah fluida..

b. SMAK John Paul 2

Di SMA ini terdapat 3 orang guru namun hanya satu orang yang

diwawancarai karena dua orang lainnya merupakan guru baru disekolah

tersebut sehingga belum mencoba untuk melakukan praktikum.

Berdasarkan hasil wawancara guru dan keempat peserta didik dapat

diketahui bahwa guru jarang melakukan praktikum termasuk praktikum

mekanika.

c. SMA Seminari Bunda Segala Bangsa

SMA Seminari Bunda Segala Bangsa memiliki satu orang guru

fisika. Selain mengajar di sekolah menengah atas guru tersebut juga

membagi waktunya untuk mengajar di SMP Seminari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

59

Berdasarkan hasil wawancara guru dan keempat peserta didik dapat

diketahui bahwa guru jarang melakukan praktikum termasuk praktikum

mekanika. Guru lebih sering melakukan demonstrasi sederhana di kelas.

Secara keseluruhan alat laboratorium fisika di ketiga SMA di

Kecamatan Alok ini jarang digunakan. Alat laboratorium menjadi jarang

digunakan karena menurut guru terdapat beberapa kendala yaitu waktu

yang tidak cukup jika dilakukan praktikum, keterbatasan alat

laboratorium, serta ketrampilan penggunaan.

Hal ini menguatkan latar belakang awal penulisan ini bahwa

kendala yang mungkin terjadi ketika kurangnya praktikum sama dengan

kendala yang dialami sesungguhnya oleh sekolah. Untuk itu peneliti

membuatkan buku pedoman praktikum serta proposal pengajuan alat

laboratotrium untuk sekolah-sekolah tersebut.

Untuk mengatasi keterbatasan waktu sekolah perlu

mempertimbangkan penambahan waktu khusus pelajaran fisika sehingga

dapat dilakukan praktikum tanpa perlu takut kehabisan waktu dalam

mempelajari keseluruhan materi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

60

3. Tingkat pemahaman guru fisika

a. SMAK Frateran Maumere

Guru di SMAK Frateran Maumere menyatakan ada beberapa

materi tertentu yang alat laboratoriumnya tidak dikuasai penggunaannya

seperti dalam materi GLBB, katrol, dan bidang miring.

b. SMAK John Paul 2

Guru di SMAK John Paul 2 menyatakan bahwa bisa menggunakan

semua alat laboratorium dengan baik.

c. SMA Seminari bunda Segala Bangsa

Di SMA Seminari Bunda Segala Bangsa guru menyatakan bisa

menggunakan semua alat laboratorium dengan baik.

Untuk pemahaman penggunaan alat laboratorium di SMAK Frateran

Maumere gruru belum menguasai penggunaan alat laboratorium

sepenuhnya. Sedangkan di SMAK John Paul 2 dan SMA Seminari Bunda

Segala Bangsa guru bisa menggunakan alat laboratorrium fisika mekanika

erdasarkan pernyataan guru.

Pada latar belakang penulisan peneliti menuliskan bahwa yang dapat

menjadi salah satu kendala dalam melakukan praktikum adalah tingkat

pemahaman guru dalam menggunakan alat laboratorium. Untuk itu peneliti

menyarankan agar guru mengikuti pelatihan penggunaan alat laboratorium

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

61

fisika guna memperdalam pemahaman dalam menggunakan alat

laboratorium fisika agar dapat melakukan praktikum fisika.

D. Keterbatasan Penelitian

Selama melakukan penelitian terdapat beberapa permasalahan yang

membatasi penelitian ini. Keterbatasan yang ditemui selama melakukan

penelitian adalah :

a. Keterbatasan Waktu

Ketika melakukan penggambilan data penelitian peneliti juga

sedang mengikuti mata kuliah di kampus sehingga peneliti hanya

menggambil data di ketiga sekolah dari 6 sekolah di Kecamatan Alok.

b. Keterbatasan Studi Pustaka

Belum banyak skripsi yang meneliti tentang studi kasus alat

laboratorium sehingga peneliti kesulitan dalam pembuatan kategori

penilaian yang sesuai.

c. Keterbatasan Sampel

Dari ketiga sekolah terdapat dua sekolah yang tidak semua guru

fisika diwawancarai. Di SMAK Frateran salah satu guru tidak ada di

sekolah ketika peneliti mengambil data penelitian. SMAK John Paul 2

terdapat dua guru baru sehingga belum mencoba melakukan praktikum

sehingga peneliti hanya mewawancarai guru senior di sekolah tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

62

d. Keterbatasan Wawancara

Peneliti belum mahir dalam menggali informasi ketika melakukan

wawancara dengan guru khususnya ketika mewawancarai topik

pemahaman guru dalam menggunakan alat laboratorium fisika.

e. Keterbatasan Studi Dokumen

Peneliti tidak memiliki RPP dari ketiga sekolah yang berguna

untuk mengkonfirmasi jika terdapat praktikum pada ketiga sekolah

tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

63

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Kelengkapan alat laboratorium fisika dalam bidang mekanika SMA di

Kecamatan Alok untuk sebelas praktikum rata-rata masuk dalam kategori

sangat tidak lengkap.

2. Secara keseluruhan alat laboratorium fisika di ketiga SMA di Kecamatan

Alok ini jarang digunakan

3. Guru di SMAK Frateran Maumere menyatakan ada beberapa materi tertentu

yang alat laboratoriumnya tidak dikuasai penggunaannya seperti dalam

materi GLBB, katrol, dan bidang miring. Sedangkan Guru di SMAK John

Paul 2 dan SMA Seminari Bunda Segala Bangsa menyatakan bahwa bisa

menggunakan semua alat laboratorium.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka peneliti menyampaikan beberapa

saran yaitu:

1. Bagi pihak Sekolah

a. Pihak Sekolah perlu melakukan pembaharuan alat laboratorium fisika

khususnya alat laboratorium yang memiliki peran sangat penting dalam

suatu praktikum seperti jangka sorong, mikrometer skrub, ticker timer, travo,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

64

set sentripetal, balok gesekan, katrol, pegas, bola, neraca pagas, dan tabung

archimedes.

b. Sekolah perlu mempertimbangkan penambahan waktu khusus pelajaran

fisika sehingga dapat dilakukan praktikum tanpa perlu takut kehabisan waktu

dalam mempelajari keseluruhan materi.

c. Sekolah memfasilitasi guru fisika untuk bisa mengikuti pelatihan

penggunaan alat laboratorium fisika.

2. Bagi Guru

a. Guru mengikuti pelatihan penggunaan alat laboratorium fisika guna

memperdalam pemahaman dalam menggunakan alat laboratorium fisika agar

dapat melakukan praktikum fisika.

3. Bagi Peneliti berikutnya

a. Menambahkan sampel untuk triangulasi atau melihat dari sisi lain selain

narasumber asli.

b. Sebelum melakukan wawancara peneliti harus latihan terlebih dahulu

sehingga ketika akan melakukan wawancara secara langsung dengan

narasumber tidak mengalami kesulitan dalam mengimprovisasi pertanyaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

65

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2010. Dalam. http://eprints.uny.ac.id/ 24099 /13/BAB%20III.pdf.

Diunduh tanggal 06-04-2016

Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad

21. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Fatmah, S. ‎2010. Bab II Pembelajaran Active Learning Tipe Reading Guide

Dan Hasil Belajar. Dalam http:// eprints. walisongo. ac.id/3271/3/

63111070_ Bab2.pdf. Diunduh pada 06-04-2016

Kanginan, Marthen. 2007. Fisika untuk SMA kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga

Kunandar. 2008. Guru Profesional. Jakarta; PT Raja Grafindo Persada.

NN. http://a-research.upi. edu/operator/up load/s_tb _0606328_ chapter2%28

1%29. Pdf.

Purwoko & Fendi. 2007. Fisika SMA/MA Kelas X. Suryakarta: Yudhistira.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Bahasa Indonesia.

Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.

Sani, Ridwan Abdullah. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Sani, Ridwan Abdullah. 2014. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi

Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara.

Silberman, Melvin L. 2013. Active Learning. Bandung: Nuansa Cendikia.

Suparno, Paul. 2012. Sumbangan Pendidikan Fisika Terhadap Pembangunan

Pembangunan Karakter Bangsa. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

66

Suparno, Paul. 2013. Metodologi Pembelajaran Fisika: Konstruktivistik dan

Menyenangkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Syam, dkk. 2007. Inqury dan Praktikum. Dalam http://file.upi.edu/ Direktori/

FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/AHMADSAMSUDIN/BPF/inquiry_danp

raktikumevadik.pdf. Diunduh tanggal 06-04-2016

Tyan, A. 2012. Bab II Kajian Pustaka. Dalam http://eprints.uny.ac.id/8343/3/bab

%202-%2006302244023.pdf. Diunduh tanggal 06-04-2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

67

LAMPIRAN

Lampiran 1a : Surat izin SMAK Frateran Maumere

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

68

Lampiran 1b : Surat izin SMA Seminari Bunda Segala Bangsa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

69

Lampiran 1c : SMAK John Paul 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

70

Lampiran 2a : Instrumen kelengkapan alat laboratorium

INSTRUMEN KELENGKAPAN ALAT LABORATORIUM FISIKA SMA DALAM BIDANG MEKANIKA SMA

DI KECAMATAN ALOK MAUMERE NTT

NO NAMA

ALAT

JUMLAH

BARANG

KETERANGAN JUMLAH KEADAAN

SANGAT

TIDAK

LENGKAP

KURANG

LENGKAP

CUKUP

LENGKAP SANGAT

LENGKAP

SANGAT

TIDAK

BAIK

KURANG

BAIK

CUKUP BAIK SANGAT

BAIK

1 Jangka Sorong

2 Mikrometer Skrup

3 Kereta

4 Ticker timer

5 Kertas karbon

6 Papan luncur

7 Travo

8 Kertas Perekam

9 Mideline

10 Neraca O’haus

11 Balok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

71

pengganjal 12 Beban

13 Katrol

14 Tali nilon

15 Bantalan

16 Set Sentripetal

17 Stopwatch

18 Penggaris

19 Balok gesekan

20 Pegas

21 Statip

22 Bola

23 Karton

24 Paku

25 Gunting

26 Neraca Pegas

27 Beker gelas

28 Tabung Archimedes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

72

Lampiran 2b : Pedoman wawancara guru

LEMBAR WAWANCARA GURU

A. Model dan metode pembelajaran

1. Apakah dalam pembelajaran fisika, bapak/ibu sering mengunakan variasi

model dan metode pembelajaran? Salah satunya dengan model inquiry

dengan metode eksperimen.

2. Jika jawaban ya pada pertanyaan 1, Pembelajran dengan metode

eksperimen dan model inquiry saling terkait. Disini peserta didik

diharapkan terlibat aktif dalam belajar penemuan. Bagaimana tanggapan

bapak/ibu melihat situasi pembelajaran saat itu?

3. Dalam melaksanakan metode eksperimen, laboratorium menjadi sarana

penunjang proses pembelajaran. Apakah bapak/ibu sering mengajak

peserta didik untuk praktikum di laboratorium fisika.

4. Khusus dalam materi mekanika (mempelajari kinematika dan dinamika

gerak), apakah bapak/ibu sering menggunakan metode eksperimen dalam

pembelajaran?

B. Kelengkapan dan Penggunaan Laboratorium Fisika Bidang mekanika

Jika jawaban YA:

1. Apakah keseluruhan materi mekanika menggunakan metode ekperimen

(praktikum)?

2. Apakah seluruh alat laboratorium Fisika dalam bidang mekanika

dimanfaatkan dengan baik?

3. Apakah ada alat laboratorium Fisika dalam bidang mekanika yang cara

penggunaannya masih termasuk sulit? Dalam materi apa saja?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

73

Jika jawaban TIDAK:

1. Apakah keseluruhan materi mekanika menggunakan metode ekperimen

(praktikum)?

2. Apa yang menyebabkan alat laboratorium Fisika dalam bidang mekanika

tidak dimanfaatkan dengan baik?

3. Apakah dikarenakan alat di laboratorium yang akan digunakan dalam

praktikum mekanika jumlahnya terbatas?

4. Apakah pada materi tertentu yang akan dipraktikumkan alat

laboratoriumnya tidak ada?

C. Kendala

a. Apakah ada jadwal untuk praktikum tetapi tidak dilakukan? Mengapa?

b. Apakah terdapat kendala yang menyebabkan tidak melakukan praktikum?

c. Apa saja kedalanya? Beri Penjelasan

1. Waktu :.................................................................

2. Kelengkapan alat Lab:............................................

3. Ketrampilan Penggunaan:.......................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

74

Lampiran 2c : Pedoman wawancara siswa

LEMBAR WAWANCARA SISWA

1. Apakah dalam pembelajaran fisika dengan guru fisika pernah melakukan

praktikum di laboratorium? Seberapa sering?

2. Apakah guru fisika pernah menggunakan alat lab untuk melakukan

demontrasi atau praktikum sederhana dikelas? Seberapa sering?

3. Mengenai pelajaran mekanika (tentang kinematika dan mekanika gerak),

apakah guru pernah melakukan praktikum di Lab? Seberapa sering?

4. Apakah guru memberitahu jadwal mengenai praktikum fisika?

5. Kapan terakhir kali praktikum dilaksanakan? Mengenai materi apa?

6. Bagaimana cara guru melaksanakan pembelajaran dengan praktikum

dilaboratorium? Apakah dengan membagikan buku LKS, membagi kelompok,

memberi penjelasan?

7. Apakah terdapat kesulitan saat kamu melakukan praktikum? Apa yang kamu

dilakukan, bertanya langsung pada guru atau teman?

8. Pada saat jadwal praktikum, apakah guru pernahh memberitahu kurang

lengkap alat lab yang digunakan untuk praktikum?

9. Apakah di laboratorium kamu pernah menemui alat/bahan lab yang rusak,

pecah, kurang terurus? Beri tanggapan mu?

10. Bagaimana pendapat kamu tentang laboratorium fisika disekolah mu,

termasuk dalam kategori sangat baik, baik, cukup, kurang baik atau sangat

tidak baik?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

75

Lampiran 3a :

Surat keterangan telah melakukan penelitian SMAK Frateran Maumere

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

76

Lampiran 3b :

Surat keterangan selesai penelitian SMA Seminari Bunda Segala Bangsa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

77

Lampiran 3c:

Surat keterangan telah melakukan penelitian SMAK John Paul 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

78

Lampiran 4a :

Data Kelengkapan alat laboratorium SMAK Frateran Maumere

INSTRUMEN KELENGKAPAN ALAT LABORATORIUM FISIKA SMA DALAM BIDANG MEKANIKA SMA DI

KECAMATAN ALOK MAUMERE NTT

SMAK Frateran Maumere

NO NAMA ALAT JUMLAH

BARANG

KETERANGAN JUMLAH KEADAAN

SANGAT

TIDAK

LENGKAP

KURANG

LENGKAP

CUKUP

LENGKAP SANGAT

LENGKAP

SANGAT

TIDAK

BAIK

KURANG

BAIK

CUKUP BAIK SANGAT

BAIK

1 Jangka Sorong 0

2 Mikrometer

Skrup

1 √ √

3 Kereta 2 √ √

4 Ticker timer 0

5 Kertas karbon 0

6 Papan luncur 4 √ √

7 Travo 0

8 Kertas

Perekam

0

9 Mideline 0

10 Neraca O’haus 1 √ √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

79

11 Balok

pengganjal

3 √ √

12 Beban 13 √ √

13 Katrol 3 √ √

14 Tali nilon 0

15 Bantalan 0

16 Set Sentripetal 0

17 Stopwatch 0

18 Penggaris 0

19 Balok gesekan 2 √ √

20 Pegas 2 √ √

21 Statip 1 √

22 Bola 0

23 Karton 0

24 Paku 0

25 Gunting 0

26 Neraca Pegas 3 √

27 Beker gelas 0

28 Tabung

Archimedes

0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

80

Praktikum Kelas X

1. Praktikum Alat Ukur

Praktikum 1 Kelengkapan alat praktikum alat ukur

No Nama Alat Bobot Jumlah Keadaan Skor

0 1 2 3 4 1 2 3 4 5

1 Jangka Sorong 5 √ 0

2 Mikrometer Skrup 5 √ √ 25

Total Skor 25

Prosentase rata-rata 12,5%

Ket: Praktikum alat ukur bisa berjalan namun hanya 12,5% karena tidak terdapat

jangka sorong sebagai alat pengukuran.

2. Praktikum Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Praktikum 2 Kelengkapan alat praktikum GLB

No Nama Alat Bobot Jumlah Keadaan Skor

0 1 2 3 4 1 2 3 4 5

1 Kereta 5 √ √ 20

2 Ticker timer 5 √ 0

3 Kertas karbon 5 √ 0

4 Papan luncur 3 √ √ 45

5 Travo 5 √ 0

6 Kertas Perekam 4 √ √ 16

7 Mideline 2 √ 0

8 Neraca O’haus 3 √ √ 15

9 Balok pengganjal 2 √ √ 30

Total Skor 126

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

81

Prosentase rata-rata 14%

Ket : Praktikum tidak dapat berjalan karena tidak terdapat ticker timer kertas karbon

dan travo yang termasuk kategori sangat penting dalam praktikum ini

3. Praktikum Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

Praktikum 3 Kelengkapan alat praktikum GLBB

No Nama Alat Bobot Jumlah Keadaan Skor

0 1 2 3 4 1 2 3 4 5

1 Kereta 5 √ √ 20

2 Ticker timer 5 √ 0

3 Kertas karbon 5 √ 0

4 Papan luncur 3 √ √ 45

5 Travo 5 √ 0

6 Kertas Perekam 4 √ 16

7 Mideline 2 √ 0

8 Neraca O’haus 3 √ √ 15

9 Beban 4 √ √ 80

10 Katrol 5 √ √ 50

11 Tali nilon 3 √ 0

12 Bantalan 1 √ 0

Total Skor 226

Prosentase rata-rata 18,8%

Ket : Praktikum tidak dapat berjalan karena tidak terdapat ticker timer kertas karbon

dan travo yang termasuk kategori sangat penting dalam praktikum ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

82

4. Praktikum Gerak Melingkar Beraturan (GMB)

Praktikum 4 Kelengkapan alat praktikum GMB

No Nama Alat Bobot Jumlah Keadaan Skor

0 1 2 3 4 1 2 3 4 5

1 Set Sentripetal 5 √ 0

2 Stopwatch 3 √ 0

3 Neraca O’haus 3 √ √ 15

4 Beban 4 √ √ 80

5 Penggaris 3 √ 0

Total Skor 95

Prosentase rata-rata 19%

Ket : Praktikum tidak dapat berjalan karena tidak terdapat set sentripetal

5. Praktikum Hukum Newton II

Praktikum 5 Kelengkapan alat praktikum Hukum Newton II

No Nama Alat Bobot Jumlah Keadaan Skor

0 1 2 3 4 1 2 3 4 5

1 Beban 4 √ √ 80

2 Kereta 5 √ √ 20

3 Papan Luncur 3 √ √ 45

4 Ticker Timer 5 √ 0

5 Katrol 5 √ √ 50

6 Kertas Perekam 4 √ √ 16

7 Bantalan 1 √ 0

8 Travo 5 √ 0

9 Tali Nilon 3 √ 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

83

10 Neraca O’Haus 3 √ √ 15

11 Kertas Karbon 5 √ 0

12 Mideline 2 √ 0

Total Skor 226

Prosentase rata-rata 18,8%

Ket : Praktikum tidak dapat berjalan karena tidak terdapat ticker timer kertas karbon

dan travo yang termasuk kategori sangat penting dalam praktikum ini

Praktikum Kelas XI

6. Praktikum Koefisien Gesekan

Praktikum 6 Kelengkapan alat praktikum koefisien gesekan

No Nama Alat Bobot Jumlah Keadaan Skor

0 1 2 3 4 1 2 3 4 5

1 Balok gesekan 5 √ √ 25

2 Tali Nilon 3 √ 0

3 Papan Luncur 3 √ √ 45

4 Katrol 5 √ √ 50

5 Beban 4 √ √ 80

6 Neraca O’haus 3 √ √ 15

Total Skor 215

Prosentase rata-rata 35,8%

Ket : Praktikum tidak dapat berjalan karena tidak terdapat balok gesekan dan katrol

yang termasuk kategori sangat penting dalam praktikum ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

84

7. Praktikum Elastisitas : Hooke

Praktikum 7 Kelengkapan alat praktikun elastisitas : hooke

No Nama Alat Bobot Jumlah Keadaan Skor

0 1 2 3 4 1 2 3 4 5

1 Pegas 5 √ √ 25

2 Penggaris 3 √ 0

3 Beban 4 √ √ 80

4 Statip 3 √ √ 15

Total Skor 120

Prosentase rata-rata 30%

Ket : Praktikum bisa berjalan namun dengan kelengkapan alat hanya 30%

8. Praktikum Usaha Pada Pegas

Praktikum 8 Kelengkapan alat praktikum usaha pada pegas

No Nama Alat Bobot Jumlah Keadaan Skor

0 1 2 3 4 1 2 3 4 5

1 Pegas 5 √ √ 25

2 Balok Gesekan 5 √ √ 25

3 Statip 4 √ √ 20

4 Penggaris 3 √ 0

Prosentase rata-rata 17,5%

Ket : Praktikum dapat berjalan namun dengan kelengkapan alat hanya 17,5%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

85

9. Praktikum Tumbukan

Praktikum 9 Kelengkapan alat praktikum tumbukan

No Nama Alat Bobot Jumlah Keadaan Skor

0 1 2 3 4 1 2 3 4 5

1 Mideline 4 0

2 Neraca O’haus 3 √ √ 15

3 Bola 5 √ 0

Prosentase rata-rata 5%

Ket : Praktikum tidak dapat berjalan karena tidak terdapat bola yang termasuk

kategori sangat penting dalam praktikum ini

10. Praktikum Titik Berat ( kesetimbangan benda tegar )

Praktikum 10 Kelengkapan alat praktikum titik berat

No Nama Alat Bobot Jumlah Keadaan Skor

0 1 2 3 4 1 2 3 4 5

1 Statip 3 √ √ 15

2 Tali Nilon 3 √ 0

3 Beban 3 √ √ 60

4 Penggaris 3 √ 0

5 Karton 3 √ 0

6 Paku 3 √ 0

7 Gunting 3 √ 0

Prosentase rata-rata 10,7%

Ket : Praktikum bisa berjalan jika menggunakan alat alat yang dapat menggantikan

alat lab yang tidak ada namun hanya dengan kelengkapan alat sebesar 10,7%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

86

11. Praktikum Archimedes

Praktikum 11 Kelengkapan alat praktikum archimedes

No Nama Alat Bobot Jumlah Keadaan Skor

0 1 2 3 4 1 2 3 4 5

1 Statip 3 √ √ 15

2 Neraca Pegas 5 √ √ 50

3 Beban 3 √ √ 60

4 Beker gelas 4 √ 0

5 Tabung

Archimedes

5 √ 0

Total skor 125

Prosentase rata-rata 25%

Ket : Praktikum tidak bisa berjalan karena tidak terdapat tabung archimedes yang

termasuk kategori sangat penting dalam praktikum ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

87

Lampiran 4b :Data kelengkapan alat laboratorium SMAK John Paul 2

INSTRUMEN KELENGKAPAN ALAT LABORATORIUM FISIKA SMA DALAM BIDANG MEKANIKA SMA DI

KECAMATAN ALOK MAUMERE NTT

SMAK John Paul 2

NO NAMA

ALAT

JUMLAH

BARANG

KETERANGAN JUMLAH KEADAAN

SANGAT

TIDAK

LENGKAP

KURANG

LENGKAP

CUKUP

LENGKAP SANGAT

LENGKAP

SANGAT

TIDAK

BAIK

KURANG

BAIK

CUKUP BAIK SANGAT

BAIK

1 Jangka Sorong

0

2 Mikrometer Skrup

0

3 Kereta 0

4 Ticker timer 2 √ 1 1

5 Kertas karbon

0

6 Papan luncur 0

7 Travo 0

8 Kertas Perekam

1 √ √

9 Mideline 0

10 Neraca O’haus

1 √ √

11 Balok pengganjal

4 √ √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

88

12 Beban 8 √ √

13 Katrol 0

14 Tali nilon 1 √ √

15 Bantalan 0

16 Set Sentripetal

0

17 Stopwatch 2 √ √

18 Penggaris 0

19 Balok gesekan

4 √ √

20 Pegas 0

21 Statip 1 √ √

22 Bola 0

23 Karton 0

24 Paku 0

25 Gunting 0

26 Neraca Pegas 9 √

27 Beker gelas 0

28 Tabung Archimedes

0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

89

Praktikum Kelas X

1. Praktikum Alat Ukur

Praktikum 1 Kelengkapan alat praktikum alat ukur

No Nama Alat Bobot Jumlah Keadaan Skor

0 1 2 3 4 1 2 3 4 5

1 Jangka Sorong 5 √ 0

2 Mikrometer Skrup 5 √ 0

Total Skor 0

Prosentase rata-rata 0%

Ket : Praktikum tidak dapat berjalan karena tidak terdapat jangka sorong dan

mikrometer skrup yang termasuk kategori sangat penting dalam praktikum ini

2. Praktikum Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Praktikum 2 Kelengkapan alat praktikum GLB

No Nama Alat Bobot Jumlah Keadaan Skor

0 1 2 3 4 1 2 3 4 5

1 Kereta 5 √ 0

2 Ticker timer 5 √ 1 1 15

3 Kertas karbon 5 √ 0

4 Papan luncur 3 √ 0

5 Travo 5 √ 0

6 Kertas Perekam 4 √ √ 20

7 Mideline 2 √ 0

8 Neraca O’haus 3 √ √ 12

9 Balok pengganjal 2 √ √ 30

Total skor 77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

90

Prosentase rata-rata 8,5%

Ket : Praktikum tidak dapat berjalan karena tidak terdapat kereta, kertas karbon,

papan luncur dan travo yang termasuk kategori sangat penting dalam praktikum ini

3. Praktikum Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

Praktikum 3 Kelengkapan alat praktikum GLBB

No Nama Alat Bobot Jumlah Keadaan Skor

0 1 2 3 4 1 2 3 4 5

1 Kereta 5 √ 0

2 Ticker timer 5 √ 1 1 15

3 Kertas karbon 5 √ 0

4 Papan luncur 3 √ 0

5 Travo 5 √ 0

6 Kertas Perekam 4 √ √ 20

7 Mideline 2 √ 0

8 Neraca O’haus 3 √ √ 12

9 Beban 4 √ √ 80

10 Katrol 5 √ 0

11 Tali nilon 3 √ √ 15

12 Bantalan 1 √ 0

Total skor 142

Prosentase rata-rata 11,6%

Ket : Praktikum tidak dapat berjalan karena tidak terdapat kereta, kertas karbon,

papan luncur, katrol dan travo yang termasuk kategori sangat penting dalam

praktikum ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

91

4. Praktikum Gerak Melingkar Beraturan (GMB)

Praktikum 4 Kelengkapan alat praktikum GMB

No Nama Alat Bobot Jumlah Keadaan Skor

0 1 2 3 4 1 2 3 4 5

1 Set Sentripetal 5 √ 0

2 Stopwatch 3 √ √ 15

3 Neraca O’haus 3 √ √ 15

4 Beban 4 √ √ 80

5 Penggaris 3 √ 0

Total skor 110

Prosentase rata-rata 22%

Ket : Praktikum tidak dapat berjalan karena tidak terdapat Set sentripetal yang

termasuk kategori sangat penting dalam praktikum ini

5. Praktikum Hukum Newton II

Praktikum 5 Kelengkapan alat praktikum Hukum Newton II

No Nama Alat Bobot Jumlah Keadaan Skor

0 1 2 3 4 1 2 3 4 5

1 Beban 4 √ √ 80

2 Kereta 5 √ 0

3 Papan Luncur 3 √ 0

4 Ticker Timer 5 √ 1 1 15

5 Katrol 5 √ 0

6 Kertas Perekam 4 √ √ 20

7 Bantalan 1 √ 0

8 Travo 5 √ 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

92

9 Tali Nilon 3 √ √ 15

10 Neraca O’Haus 3 √ √ 12

11 Kertas Karbon 5 √ 0

12 Mideline 2 0 0

Total skor 142

Prosentase rata-rata 11,8%

Ket : Praktikum tidak dapat berjalan karena tidak terdapat kereta, kertas karbon,

papan luncur, katrol dan travo yang termasuk kategori sangat penting dalam

praktikum ini

Praktikum Kelas XI

6. Praktikum Koefisien Gesekan

Praktikum 6 Kelengkapan alat praktikum koefisien gesekan

No Nama Alat Bobot Jumlah Keadaan Skor

0 1 2 3 4 1 2 3 4 5

1 Balok gesekan 5 √ √ 75

2 Tali Nilon 3 √ √ 15

3 Papan Luncur 3 √ 0

4 Katrol 5 √ 0

5 Beban 4 √ √ 80

6 Neraca O’haus 3 √ √ 12

Total skor 182

Prosentase rata-rata 30,3%

Ket : Praktikum tidak dapat berjalan karena tidak terdapat katrol yang termasuk

kategori sangat penting dalam praktikum ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

93

7. Praktikum Elastisitas : Hooke

Praktikum 7 Kelengkapan alat praktikun elastisitas : hooke

No Nama Alat Bobot Jumlah Keadaan Skor

0 1 2 3 4 1 2 3 4 5

1 Pegas 5 √ 0

2 Penggaris 3 √ 0

3 Beban 4 √ √ 60

4 Statip 3 √ √ 9

Total skor 69

Prosentase rata-rata 17,2%

Ket : Praktikum tidak dapat berjalan karena tidak terdapat pegas yang termasuk

kategori sangat penting dalam praktikum ini

8. Praktikum Usaha Pada Pegas

Praktikum 8 Kelengkapan alat praktikum usaha pada pegas

No Nama Alat Bobot Jumlah Keadaan Skor

0 1 2 3 4 1 2 3 4 5

1 Pegas 5 √ 0

2 Beban 5 √ √ 100

3 Statip 4 √ √ 12

4 Penggaris 3 √ 0

Total skor 112

Prosentase rata-rata 28%

Ket : Praktikum tidak dapat berjalan karena tidak terdapat pegas yang termasuk

kategori sangat penting dalam praktikum ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

94

9. Praktikum Tumbukan

Praktikum 9 Kelengkapan alat praktikum tumbukan

No Nama Alat Bobot Jumlah Keadaan Skor

0 1 2 3 4 1 2 3 4 5

1 Mideline 4 √ 0

2 Neraca O’haus 3 √ 1 1 6

3 Bola 5 √ 0

Total skor 6

Prosentase rata-rata 2%

Ket : Praktikum tidak dapat berjalan karena tidak terdapat bola yang termasuk

kategori sangat penting dalam praktikum ini

10. Praktikum Titik Berat( kesetimbangan benda tegar )

Praktikum 10 Kelengkapan alat praktikum titik berat

No Nama Alat Bobot Jumlah Keadaan Skor

0 1 2 3 4 1 2 3 4 5

1 Statip 3 √ √ 9

2 Tali Nilon 3 √ √ 15

3 Beban 3 √ √ 60

4 Penggaris 3 √ 0

5 Karton 3 √ 0

6 Paku 3 √ 0

7 Gunting 3 √ 0

Total skor 84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

95

Prosentase rata-rata 12%

Ket : Praktikum ini tetap dapat berjalan dengan menggunakan alat alat pengganti

seperti mideline,kertas buFfalo, jarum dan cutter.

11. Praktikum Archimedes

Praktikum 11 Kelengkapan alat praktikum archimedes

No Nama Alat Bobot Jumlah Keadaan Skor

0 1 2 3 4 1 2 3 4 5

1 Statip 3 √ √ 9

2 Neraca Pegas 5 √ √ 100

3 Beban 3 √ √ 60

4 Beker gelas 4 √ 0

5 Tabung

Archimedes

5 √ 0

Total skor 169

Prosentase rata-rata 33,8%

Ket : Praktikum ini tidak dapat berjalan karena tidak terdapat tabung archimedes yang

termasuk kategori sangat penting dalam praktikum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

96

Lampiran 4c Data SMA Seminari Bunda Segala Bangsa

INSTRUMEN KELENGKAPAN ALAT LABORATORIUM FISIKA SMA DALAM BIDANG MEKANIKA SMA DI

KECAMATAN ALOK MAUMERE NTT

SMA Seminari Bunda Segala Bangsa

NO NAMA

ALAT

JUMLAH

BARANG

KETERANGAN JUMLAH KEADAAN

SANGAT

TIDAK

LENGKAP

KURANG

LENGKAP

CUKUP

LENGKAP SANGAT

LENGKAP

SANGAT

TIDAK

BAIK

KURANG

BAIK

CUKUP BAIK SANGAT

BAIK

1 Jangka Sorong

1 √ √

2 Mikrometer Skrup

0

3 Kereta 0

4 Ticker timer 1 √ √

5 Kertas karbon

0

6 Papan luncur 0

7 Travo 0

8 Kertas Perekam

1 √ √

9 Mideline 0

10 Neraca O’haus

0

11 Balok pengganjal

1 √ √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

97

12 Beban 6 √ √

13 Katrol 2 √ √

14 Tali nilon 1 √ √

15 Bantalan 0

16 Set Sentripetal

0

17 Stopwatch 1 √ √

18 Penggaris 2 √ √

19 Balok gesekan

1 √ √

20 Pegas 0

21 Statip 4 √ √

22 Bola 0

23 Karton 0

24 Paku 0

25 Gunting 0

26 Neraca Pegas 2 √ √

27 Beker gelas 0

28 Tabung Archimedes

0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

98

Praktikum Kelas X

1. Praktikum Alat Ukur

Praktikum 1 Kelengkapan alat praktikum alat ukur

No Nama Alat Bobot Jumlah Keadaan Skor

0 1 2 3 4 1 2 3 4 5

1 Jangka Sorong 5 √ √ 25

2 Mikrometer Skrup 5 √ 0

Total Skor 25

Prosentase rata-rata 12,5%

Ket : Praktikum alat ukur bisa berjalan namun hanya 12,5% karena tidak terdapat

Mikrometer Skrup sebagai alat pengukuran.

2. Praktikum Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Praktikum 2 Kelengkapan alat praktikum GLB

No Nama Alat Bobot Jumlah Keadaan Skor

0 1 2 3 4 1 2 3 4 5

1 Kereta 5 √ 0

2 Ticker timer 5 √ √ 25

3 Kertas karbon 5 √ 0

4 Papan luncur 3 √ 0

5 Travo 5 √ 0

6 Kertas Perekam 4 √ √ 20

7 Mideline 2 √ 0

8 Neraca O’haus 3 √ 0

9 Balok pengganjal 2 √ √ 10

Total Skor 55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

99

Prosentase rata-rata 6,1%

Ket : Praktikum tidak dapat berjalan karena tidak terdapat kereta, kertas karbon dan

travo yang termasuk kategori sangat penting dalam praktikum ini

3. Praktikum Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

Praktikum 3 Kelengkapan alat praktikum GLBB

No Nama Alat Bobot Jumlah Keadaan Skor

0 1 2 3 4 1 2 3 4 5

1 Kereta 5 √ 0

2 Ticker timer 5 √ √ 25

3 Kertas karbon 5 √ 0

4 Papan luncur 3 √ 0

5 Travo 5 √ 0

6 Kertas Perekam 4 √ √ 20

7 Mideline 2 √ 0

8 Neraca O’haus 3 √ 0

9 Beban 4 √ √ 80

10 Katrol 5 √ √ 25

11 Tali nilon 3 √ √ 15

12 Bantalan 1 √ 0

Total Skor 164

Prosentase rata-rata 13,7%

Ket : Praktikum tidak dapat berjalan karena tidak terdapat kereta, kertas karbon dan

travo yang termasuk kategori sangat penting dalam praktikum ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

100

4. Praktikum Gerak Melingkar Beraturan (GMB)

Praktikum 4 Kelengkapan alat praktikum GMB

No Nama Alat Bobot Jumlah Keadaan Skor

0 1 2 3 4 1 2 3 4 5

1 Set Sentripetal 5 √ 0

2 Stopwatch 3 √ √ 15

3 Neraca O’haus 3 √ 0

4 Beban 4 √ √ 80

5 Penggaris 3 √ √ 60

Total Skor 155

Prosentase rata-rata 31%

Ket : Praktikum tidak dapat berjalan karena tidak terdapat set sentripetal yang

termasuk kategori sangat penting dalam praktikum ini

5. Praktikum Hukum Newton II

Praktikum 5 Kelengkapan alat praktikum hukum newton II

No Nama Alat Bobot Jumlah Keadaan Skor

0 1 2 3 4 1 2 3 4 5

1 Beban 4 √ √ 80

2 Kereta 5 √ 0

3 Papan Luncur 3 √ 0

4 Ticker Timer 5 √ √ 25

5 Katrol 5 √ √ 25

6 Kertas Perekam 4 √ √ 20

7 Bantalan 1 √ 0

8 Travo 5 √ 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

101

9 Tali Nilon 3 √ √ 15

10 Neraca O’Haus 3 √ 0

11 Kertas Karbon 5 √ 0

12 Mideline 2 √ 0

Total Skor 165

Prosentase rata-rata 13,7%

Ket : Praktikum tidak dapat berjalan karena tidak terdapat kereta,kertas karbon dan

travo yang termasuk kategori sangat penting dalam praktikum ini

Praktikum Kelas XI

6. Praktikum Koefisien Gesekan

Praktikum 6 Kelengkapan alat praktikum koefisien gesekan

No Nama Alat Bobot Jumlah Keadaan Skor

0 1 2 3 4 1 2 3 4 5

1 Balok gesekan 5 √ √ 25

2 Tali Nilon 3 √ √ 15

3 Papan Luncur 3 √ 0

4 Katrol 5 √ √ 25

5 Beban 4 √ √ 80

6 Neraca O’haus 3 0

Total skor 145

Prosentase rata-rata 24,2%

Ket : Praktikum ini dapat berjalan dengan menggunakan alat pengganti dari alat yang

tidak tersedia seperti papan peluncur dapat digantikan dengan menggunakan meja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

102

7. Praktikum Elastisitas : Hooke

Praktikum 7 Kelengkapan alat praktikun elastisitas : hooke

No Nama Alat Bobot Jumlah Keadaan Skor

0 1 2 3 4 1 2 3 4 5

1 Pegas 5 √ 0

2 Penggaris 3 √ √ 40

3 Beban 4 √ √ 80

4 Statip 3 √ √ 45

Total skor 165

Prosentase rata-rata 41,2%

Ket : Praktikum tidak dapat berjalan karena tidak terdapat pegas yang termasuk

kategori sangat penting dalam praktikum ini

8. Praktikum Usaha Pada Pegas

Praktikum 8 Kelengkapan alat praktikum usaha pada pegas

No Nama Alat Bobot Jumlah Keadaan Skor

0 1 2 3 4 1 2 3 4 5

1 Pegas 5 √ 0

2 Beban gantung 5 √ √ 100

3 Statip 4 √ √ 60

4 Penggaris 3 √ √ 60

Total Skor 220

Prosentase rata-rata 55%

Ket : Praktikum tidak dapat berjalan karena tidak terdapat pegas yang termasuk

kategori sangat penting dalam praktikum ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

103

9. Praktikum Tumbukan

Praktikum 8 Kelengkapan alat praktikum tumbukan

No Nama Alat Bobot Jumlah Keadaan Skor

0 1 2 3 4 1 2 3 4 5

1 Mideline 4 √ 0

2 Neraca O’haus 3 √ 0

3 Bola 5 √ 0

Total Skor 0

Prosentase rata-rata 0%

Ket : Praktikum tidak dapat berjalan karena tidak terdapat bola yang termasuk

kategori sangat penting dalam praktikum ini

10. Praktikum Titik Berat( kesetimbangan benda tegar )

Praktikum 10 Kelengkapan alat praktikum titik berat

No Nama Alat Bobot Jumlah Keadaan Skor

0 1 2 3 4 1 2 3 4 5

1 Statip 3 √ √ 45

2 Tali Nilon 3 √ √ 15

3 Beban 3 √ √ 60

4 Penggaris 3 √ √ 60

5 Karton 3 √ 0

6 Paku 3 √ 0

7 Gunting 3 √ 0

Total Skor 180

Prosentase rata-rata 25,7%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

104

Ket : Praktikum ini tetap dapat berjalan dengan menggunakan alat alat pengganti

seperti kertas bufalo, jarum dan cutter.

11. Praktikum Archimedes

Praktikum 11 Kelengkapan alat praktikum archimedes

No Nama Alat Bobot Jumlah Keadaan Skor

0 1 2 3 4 1 2 3 4 5

1 Statip 3 √ √ 45

2 Neraca Pegas 5 √ √ 50

3 Beban 3 √ √ 60

4 Beker gelas 4 √ 0

5 Tabung

Archimedes

5 √ 0

Total Skor 155

Prosentase rata-rata 31%

Ket : Praktikum tidak dapat berjalan karena tidak terdapat tabung archimedes yang

termasuk kategori sangat penting dalam praktikum ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

105

Lampiran 5a wawancara guru SMAK Frateran Maumere

Wawancara guru

Pewawancara (P) : Elisabeth Wora

Narasumber (N) : Bapak Gondolfus Keytimu, S.Pd

P : Selamat pagi Pak Dolfus.

N: Selamat pagi

P: Terima kasih atas waktu dan kesempatan yang telah diberikan kepada saya,

baik bisa kita langsung mulai saja wawancaranya Pak, yang pertama saya akan

bertanya tentang model dan metode Pembelajaran. Apakah dalam pembelajaran

Fisika, Bapak sering menggunakan variasi model dan metode pembelajaran, salah

satunya misalnya Bapak menggunakan model inkuiri dengan metode eksperimen?

N: Kadang

P: berarti tidak selalu menggunakan tetapi kadang, baik terima kasih Pak, Model

inkuiri dan metode eksperimen kan saling terkait, disini siswa diharapakan terlibat

aktif dalam belajar untuk menemukan sendiri, bagaimana tanggapan Bapak

melihat situasi pembelajaran saat itu?

N : bermacam-macam, jadi ada yang sangat senang, mereka menyenangi

pembelajaran jadi mereka sendiri aktif umtuk menemukan, tapi ada juga yang

tidak. Kadang- kadang dalam satu kelas itu, nanti misanya dibagi dalam kelompok

ada kelompok yang senang untuk menyelesaikan itu ada juga yang tidak.

P: oh, jadi variasi, mungkin tergantung bagaimana antusias anak terhadap

praktikum itu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

106

N: Ya

P: kemudian yang tadi, Apakah terdapat kesulitan melihat situasi pembelajaran

anak-anak. Apakah mereka merasa Oh ini sulit atau bagaimana ketika

menggunakan metode ini?

N: mereka merasa kesulitan itu, karena mereka harus menemukan sendiri, dari

judul tujuan hingga variabel mereka harus menemukan sendiri, dengan begitu

waktunya juga molor.

P: mungkin anak-anak kurang memanfaatkan waktu dengan bai karena kesulitan

dalam menemukan.kemudian alam melaksanakan metode eksperimen,

laboratorium menjadi sarana penunjang proses pembelajaran. Apakah bapak

sering mengajak peserta didik untuk praktikum di laboratorium fisika?

N: kalo untuk praktikum selalu di lab karena pembelajaran fisika sehari-hari juga

dilakukan di laboratorium fisika.

P: Khusus dalam materi mekanika (mempelajari kinematika dan dinamika gerak),

apakah bapak sering menggunakan metode eksperimen dalam pembelajaran?

N: kadang

P: berikutnya masuk ke bagian kelengkapan dan penggunaannya Apakah

keseluruhan materi mekanika menggunakan metode ekperimen?

N: tidak secara keseluruhan

P : Apakah seluruh alat laboratorium Fisika dalam bidang mekanika dimanfaatkan

dengan baik?

N : tidak, hanya beberapa

P: Apakah ada alat laboratorium Fisika dalam bidang mekanika yang cara

penggunaannya masih termasuk sulit? Dalam materi apa?

N: ada, GLBB bidang miring hukum newton penggunaan katrol

P: Apakah praktikum sudah dijadwalkan dalam proses pembelajaran?

N: sudah dijadwalkan

P: apakah terdapat kendala ketika akan praktikum tetapi tidak jadi praktikum?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

107

N: kendala biasanya di waktu karena materi fisika sangat luas, selain itu karena

alat tidak ada padahal sudah dipersiapkan misalnya LKS nya sudah ada, jadi tidak

sempat praktikum dan mungkin hanya demonstrasi saja.

P: tadi kan sudah disebutkan ada beberapa kendala misalnya waktu dan keterbatan

alat, kemudian untuk ketrampilan penggunaan apakah itu menjadi kendala?

N: keterampilan penggunaan juga menjadi kendala, karena tdiak semua alat

dikuasai bagaimana cara menggunakannnya seperti yang sudah saya sebutkan tadi

seperti bidang miring, katrol.

P: Apakah ada kendala lain?

N: tidak ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

108

Lampiran 5b jadwal praktikum fisika SMAK Frateran Maumere

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

109

Lampiran 5c wawancara siswa SMAK Frateran Maumere

Wawancara peserta didik

Pewawancara : Elisabeth Wora

Narasumber : Calvin Lie

P: selamat siang

N:siang

P: kalau boleh tahu ini dengan adik siapa?

N: Calvin Lee

P: Calvin sudah tahu kan akan diwawancarai tentang apa?

N: sudah

P: tentang fisika ya dan alat laboratoriumnya

N: iya

P: kita mulai pertanyaan pertama ya

N: iya

P: Apakah dalam pembelajaran fisika guru Fisika dalam hal ini Pak Dolfus pernah

melakukan praktikum? Seberapa sering?

N: dalam pembelajaran fisika kami pernah melakukan praktikum hanya jarang

P: apakah guru fisika pernag menggunakan alat-alat laboratorium untuk

melakukan demonstrasi atau praktikum sederhana di kelas?

N: pernah tetapi jarang

P: mengenai pembelajaran mekanika, apakah guru pernah melakukan praktikum

di laboratorium? Seberapa sering?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

110

N: kalau dengan kelas kami tidak pernah

P: oh dengan kelas kalian tidak pernah ya?

N:iya

P: Apakah Guru memberitahukan jadwal praktikum fisika?

N: di beritahukan, kemudian pada jam pelajaran fisika kami pun praktikum

P: kapan terakhir kali praktikum dilaksanakan di kelas?

N: dual bulan yang lalu tentang fluida

P: oh berarti sama dengan Melisa?

N: Iya

P: bagaimana cara guru melaksanakan pembelajaran dengan praktikum di

laboratorium? Apakah dengan membagikan LKS, membagi kelompok atau

memberikan penjelasan?

N: pertama Pak Dolfus membagi kami dalam kelompok, setelah itu diberikan

LKS, kemudian dikerjakan

P: Apakah ada penjelasana lain dari Pak Dolfus?

N: ada, biasanya sebelum mengerjakan terlebih dahulu diberikan penjelasan

P: kemudian apakah terdapat kesulitan saat ade melakukan praktikum? Apa yang

dilakukan, bertanya langsung pada guru atau teman? Atau mungkin membaca

ulang materi tersebut?

N: kalau melakukan praktikum pasti selalu ada kesulitan biasanya kalau kesulitan

kami langsung menanyakan ke Pak Dolfus.

P: Apakah pada saat jadwal praktikum guru fisika pernah memberitahukan oh alat

laboratoriumnya kurang lengkap jadi tidak bisa praktikum dan lain sebagainya?

N: pernah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

111

P: Apakah di laboratorium pernah menemui alat lab yang rusak, pecah, kurang

terurus?

N: pernah, karena alat lab tersebut jarang digunakan

P: bagaimana teanggapan ade tentang alat lab yang rusak pecah dankurang terurus

tersebut?

N: tanggapan saya harus sering melakukan praktikum sehingga alat lab tidak

rusak karena tidak sering digunakan

P: bagaimana pendapat ade tentang laboratorium fisika di sekolah? Termasuk

adalam kategori apa? Apakah sangat baik, baik, cukup, kurang baik atau sangat

tidak baik?

N: kalo menurut saya laboratorium di sekolah kami termasuk kategori cukup,

karena dibandingkan sekolah lain di sekolah kami cukup lengkap alat labnya

P: mungkin ada tanggapan tentang alat lab atau apapun tentang pelajaran fisika di

sekolah?

N: alat lab dilengkapi dan dirawat

P: baik sekian wawancara dari saya, terima kasih ya atas kesempatannya

N: iya sama-sama

P: selamat siang

N: siang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

112

Narasumber : Mellisa Sonia Foris

P: selamat siang

N: siang

P: baik ade melisa kita langsung saja ya, sebelumnya ade Melisa sudah tahu apa

yang akan kita bicarakan?

N: sudah, tentang fisika

P:ya, fisika dan alat laboratoriumnya, nah pertanyaan pertama apakah dalam

pembelajran fisika dengan guru fisika pernah melakukan praktikum di

laboratorium, kemudian seberapa sering praktikum itu dilakukan?

N: pernah dilakukan praktikum hanya jarang, hanya pada materi tententu saja

yang ada praktikum.

P: apakah Pak Dolfus pernah menggunakan alat lab untuk melakukan

demonstrasi atau praktikum? Nah itu seberapa sering?

N : pernah ya tapi ya, jarang juga.

P: kemudian mengenai pelajaran mekanika tentang kinematika dan mekanika

gerak, apakah guru pernah melakukan praktikum di lab, seberapa sering?

Misalnya seperti glb, glbb?

N: jarang, sangat sangat jarang, karena memang disini perlengkapannya juga

hamper tidak ada.

P: oh hamper tidak ada mungkin karena kendalanya itu ya..

N: iya.

P: Apakah guru memberitahu jadwal mengenai praktikum fisika?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

113

N: kalau misalnya mau dilakukan suatu praktikum ya dikasihtahu kapan

praktikumnya, hanya tidak ada jadwal pasti.

P: mungkin sesuai dengan jadwal les tiap harinya?

N: iya

P: kapan terakhir praktikum dilaksanakan mengenai materi apa?

N: mungkin sebulan lalu atau dua bulan lalu, tentang fluida.

P: bagaimana cara guru melaksanakan pembelajaran dalam praktikum

dilaboratorium? Apakah dengan membagikan lks, membagi kelompok atau

memberikan penjelasan, atau mungkin ada cara lain?

N: biasanya Pak Dolfus membagi kita ke dalam kelompok, terus dikasi lks tentang

pentunjuknya dalam table.

P: apakah diberikan penjelasan?

N: sebelum dilakukan praktikum biasanya Pak Dolfus kasih penjelasan.

P: apakah terdapat kesulitan saat melakukan praktikum? Apakah jika terdapat

kesulitan apa yang dilakukan, apakah dengan bertanya langsung pada guru atau

bertanya pada teman, atau mungkin mencari tahu materinya terlebih dahulu di

buku?

N: kesulitan sih memang selalu ada kalo misalnya praktikum, hanya ketika akan

melakukan praktikum, dibaca dulu materinya dibuku, kalo misalnya masih tetap

tidak terselesaikan maka tanya ke guru.

P: pada saat jadwal praktikum apakah guru pernah memberitahu

ketidaklengkapan alat laboratorium?

N: Pernah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

114

P: Apakah ketika praktikum pernah melihat alat laboratorium yang rusak atau

pecah atau kurang terurus?

N: iya pernah sih, Guru pernah janji ke kami untuk praktikum tetapi waktu itu

karena alatnya rusak sehingga tidak jadi praktikum.

P: oh tidak jadi praktikum ya, tanggapan Melisa bagaimana tentang alat lab yang

pecah rusak ataupun tidak terurus tersebut?

N: saya rasa sekolah ini sudah bagus dalam hal fasilitasnya, hanya yang pertama

itu kurang dalam hal alat-alat laboratoriumnya, misalnya kalo kita lihat hanya ada

beberapa gelas plastik dan alat-alat lainnya yang kurang memadai, terus katanya

rusak, terus kata guru yang lain rusak bukan karena sering dipakai tetapi karena

kurang digunakan

P: jadi tanggapannya mungkin harus lebih sering digunakan alat lab tersebut ya.

N: iya dan mungkin dilengkapi juga alat laboratoriumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

115

Narasumber : Maria Adinda Wea Wora

P: selamat siang

N: siang

P: baik sebelumnya kita perkenalan terlebih dahulu ya perkenalkan nama saya elsa

dari universitas Sanata Dharma

N: saya Dinda dari kelas XI D

P: sudah athu sebelumnya kita akan membicarakan tentang apa?

N: sudah, tentang alat lab fisika

P: bisa langsung dimulai ya, sebelumnya terima kasih ya ade sudah berkenan

untuk diwawancarai

N: iya

P: nah pertanyaan pertama, Apakah dalam pembelajaran fisika dengan guru fisika

pernah melakukan praktikum di laboratorium? Seberapa sering?

N: pernah, kadang kadang

P: Apakah guru fisika pernah menggunakan alat lab untuk melakukan demontrasi

atau praktikum sederhana dikelas? Seberapa sering?

N: pernah sering

P: Mengenai pelajaran mekanika tentang kinematika dan mekanika gerak, apakah

guru pernah melakukan praktikum di Lab? Seberapa sering?

N: tidak pernah

P: Apakah guru memberitahu jadwal mengenai praktikum fisika?

N: iya

P: yang ade ingat Kapan terakhir kali praktikum dilaksanakan? Kemudian

mengenai materi apa?

N: dua bulan lalu

P: tentang apa?

N: jangka sorong

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

116

P: Bagaimana cara guru melaksanakan pembelajaran dengan praktikum

dilaboratorium? Apakah dengan membagikan buku LKS, membagi kelompok,

memberi penjelasan?

N: membagi kelompok, membagi LKS, menjelaskan, kemudian nanti kami akan

presentasi di depan kelas

P: berarti menjelaskan ke kelompok lain juga?

N: iya

P: masing-masing keompok apakah memiliki kesempatan untuk menjelaskan di

depan?

N: iya

P: Apakah terdapat kesulitan saat ade akan melakukan praktikum? Apa yang ade

dilakukan, bertanya langsung pada guru atau teman?

N: bertanya paada teman

P: pada saat jadwal praktikum apakah guru pernah memberitahukan misalnya alat

lab kurang lengkapatau pernah berkata kita tidak bisa praktikum karena alat

kurang lengkap?

N: tidak pernah

P: Apakah di laboratorium pernah menemui alat lab yang rusak, pecah, kurang

terurus? Bagaimana tanggapan ade?

N: iya, sebaiknya alat tersebut digantikan sehingga praktikum dapat berjalan

dengan baik

P: bagaimana pendapat dinda tentang laboratorium fisika di sekolah dinda

temasuk kateori apa? apakah termasuk dalam sangat baik, baik, cukup, kurang

baik atau sangat tidak baik?

N: baik, karena ketika akan praktik alat labnya lengkap

P: oh selama ini ketika akan melakukan praktikum alat labnya lengka?

N: iya

P: okey sekian wawancara dari saya, terimah kasi ya ade dinda atas waktu dan

kesempatannya

N: iya

P selamat siang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

117

Narasumber : Philipus Pele Dewa Tolok

P: selamat siang

N: siang

P: baik sebelumnya kita perkenalan terlebih dahulu ya perkenalkan nama saya elsa

dari universitas Sanata Dharma

N: nama saya viki

P : ade viki teri makasi atas kesempatan dan waktunya , sudah tahu sebelumnya

akan diwawancarai tentang apa?

N: sudah

P: tentang fisika dan alat labnya ya, nah pertanyaan pertama, Apakah dalam

pembelajaran fisika dengan guru fisika pernah melakukan praktikum di

laboratorium? Seberapa sering menurut viki?

N: pernah, hanya satu atau dua kali

P: okey, Apakah guru fisika pernah menggunakan alat lab untuk melakukan

demontrasi atau praktikum sederhana dikelas? Seberapa sering?

N:pernah, kadang-kadang

P: Mengenai pelajaran mekanika tentang kinematika dan mekanika gerak, apakah

guru pernah melakukan praktikum di Lab? Seberapa sering?

N: tidak pernah

P: oh tidak pernah, Apakah guru memberitahu jadwal mengenai praktikum fisika?

N: iya

P: yang viki ingat kapan terakhir kali praktikum dilaksanakan? Kemudian materi

tentang apa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

118

N: lupa

P: mungki satu atau dua bulan yang lalu?

N: sudah lama

P: viki ingat materinya tentang apa?

N: jangka sorong

P: okey lanjut ke pertanyaan berikutnya ya. Bagaimana cara guru melaksanakan

pembelajaran dengan praktikum dilaboratorium? Apakah dengan membagikan

buku LKS, membagi kelompok, memberi penjelasan?

N: memberi penjelasan, membagi kelompok membagi LKS

P: apakah ketika viki melakukan praktikum terdapat kesulitan Apa yang ade

dilakukan, bertanya langsung pada guru atau teman?

N: bertanya kepada teman dan guru, kalo teman bertanya ke teman dari kelas lain

yang sudah terlebih dahulu melakukan praktikum

P: oh, jadi viki bertanya kepada teman dari kelas lain yang sudah melakukan

praktikum sehingga lebih mudah untuk memahaminya , berarti viki bertanya

sebleum praktikum tersebut dilaksanakan kan?

N: iya

P: berikutnya ya, pada saat jadwal praktikum apakah guru pernah

memberitahukan misalnya alat lab kurang lengkap? Apakah pernah?

N: iya pernah

P: Apakah di laboratorium viki pernah menemui alat lab yang rusak, pecah, atau

mungkin kurang terurus? Misalnya ada yang sudah patas atau karat?

N: iya alat di yang dibelakang itu banyak yang sudah dirusak

P: oh dirusak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

119

N: dicuri

P: oh dicuri, dirusak

P: Bagaimana tanggapan ade viki tentang alat lab tersebut?

N: lebih diurus alat lab tersebut

P: nah ini pertanyaan terkakhir ya, bagamana pendapat viki tentang laboratorium

fisika di sekolah viki temasuk kategori apa? apakah termasuk dalam sangat baik,

baik, cukup, kurang baik atau sangat tidak baik?

N: menurut saya masuk kategori yang baik, karena di maumere alat lab di SMAK

Frater lebih baik dari SMA lain

P: kalo misalnya di lihat dari kualitas alat labnya atau mungkin keadaan alat

labnya atau kelengkapannya bagamana menurut viki?

N: sangat baik karena sma lain jarang mempunyai alat lab yang lengkap seperti di

sma ini

P: baik, terima kasih viki atas waktu dan kesempatannya selamt siang

N: siang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

120

Lampiran 5d : wawancara guru SMAK John Paul 2

Wawancara guru

Pewawancara : Elisabeth Wora

Narasumber : Philipus Redo, S.Pd

P: selamat siang Pak

N: siang

P: saya Elsa mahasiswi dari universitas Sanata Dharma Yogyakarta saya ingin

mewawancarai tentang kelengkapan dan penggunaan alat lab fisika, seblumnya

terima kasih Pak atas waktu dan kesempatannya Pertanyaan pertama . Apakah

dalam pembelajaran Fisika, Bapak sering menggunakan variasi model dan metode

pembelajaran, salah satunya misalnya Bapak menggunakan model inkuiri dengan

metode eksperimen?

N: Pernah

P: Model inkuiri dan metode eksperimen kan saling terkait, disini peserta didik

diharapkan terlibat aktif dalam belajar untuk menemukan sendiri, bagaimana

tanggapan Bapak melihat situasi pembelajaran saat itu ketika menggunakan

metode tersebut?

N: kalau kegiatan pembelajaran dilakukan dengan metode eksperimen, sebenarnya

semangat siswa itu lebih tinggi jauh dibandingan dengan menggunakan metode

ceramah karena memang siswa terlibat langsung dalam kegiatan

P: Dalam melaksanakan metode eksperimen, laboratorium menjadi sarana

penunjang proses pembelajaran. Apakah bapak sering mengajak peserta didik

untuk praktikum di laboratorium fisika?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

121

N: tidak sering

P: Khusus dalam materi mekanika (mempelajari kinematika dan dinamika gerak),

apakah bapak sering menggunakan metode eksperimen dalam pembelajaran?

N: tidak sering

P: berikutnya masuk ke bagian kelengkapan dan penggunaannya Apakah

keseluruhan materi mekanika menggunakan metode ekperimen?

N: tidak keseluruhan

P : Apakah seluruh alat laboratorium Fisika dalam bidang mekanika dimanfaatkan

dengan baik?

N : tidak semua digunakan

P: Apakah ada alat laboratorium Fisika dalam bidang mekanika yang cara

penggunaannya masih termasuk sulit?

N: alat yang ada semuanya bisa digunakan

P: Apakah pada materi tertentu yang akan dipraktikumkan alat laboratoriumnya

tidak ada?

N: iya

P: Apakah ada jadwal untuk praktikum tetapi tidak dilakukan?

N: jadwal praktikum tidak ada, tetapi praktikum dilakukan jika alatnya tersedia

P: apakah disesuaikan dengan jadwal pembelajaran?

N: iya disesuaikan

P: Apakah terdapat kendala yang menyebabkan tidak melakukan praktikum?

N:iya

P: apa saja kendala tersebut?

N: kenala yang pertama ialah tidak berjalannya jadwal sesuai dengan rencana

awal tahunajaran, dan dalam perjalanannya ada kegiatan-kegiatan mendadak yang

terjadi sehingga jadwal tesebut menjadi tidak efektif.

P: oh, sehingga bisa dikatakan masalah waktu pembelajaran, apakah kelengkapan

alat lab menjadi kendala?

N: ya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

122

Lampiran 5e wawancara siswa SMAK John Paul 2

Wawancara peserta didik

Narasumber : Ferdinandus Elvanto Andreas

P: Apakah dalam pembelajaran fisika dengan guru fisika pernah melakukan

praktikum di laboratorium? Seberapa sering?

N: tidak pernah

P: sama sekali tidak pernah?

N: iya

P: Apakah guru fisika pernah menggunakan alat lab untuk melakukan demontrasi

atau praktikum sederhana dikelas? Seberapa sering?

N: pernah, sekali saja tentang pengukuran

P: mengenai pembelajaran mekanika, apakah guru pernah melakukan praktikum

di laboratorium? Seberapa sering?

N: belum pernah

P: kapan terakhir kali praktikum sederhana dilaksanakan di kelas?

N: semester 1

P: apakah guru pernah memberitahukan tentang jadwal praktikum?

N: tidak pernah

P: bagaimana cara guru melaksanakan pembelajaran dengan praktikum di

laboratorium? Apakah dengan membagikan LKS, membagi kelompok ata

memberikan penjelasan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

123

N: memberi penjelasan, lalu siswa diminta untuk membaca buku dan kemudian

mengerjakan soal mengenai alat pengukuran

P: apakah terdapat kesulitan? Jika terdapat kesulitan bagaimana mengatasinya?

Apakah langsung bertanya kepada Guru , bertanya kepada teman atau langsung

melihat materi dan mempelajarinya?

N: ketika saya menemukan kesulitan saya langsung bertanya kepada guru

P: Apakah pada saat jadwal praktikum guru fisika pernah memberitahukan oh alat

laboratoriumnya kurang lengkap jadi tidak bisa praktikum dan lain sebagainya?

N: tidak pernah

P: Apakah di laboratorium pernah menemui alat lab yang rusak, pecah, kurang

terurus?

N: tidak pernah, karena tidak pernah masuk di lab

P: mungkin ade pernah melihat sekilas lab disekolah seperti apa?

N: pernah sih

P: bagaimana pendapat ade tentang laboratorium fisika di sekolah? Termasuk

adalam kategori apa? Apakah sangat baik, baik, cukup, kurang baik atau sangat

tidak baik?

N: kurang baik, karena kurang baik dan kurang terawat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

124

Narasumber : Maria Sarah Sophia Thy

P: Apakah dalam pembelajaran fisika dengan guru fisika pernah melakukan

praktikum di laboratorium? Seberapa sering?

N: kalau selama untuk belajar di kelas satu ini belum pernah praktikum

dilaboratorium, tetapi pernah beberapa kali melakukan demonstrasi di kelas

P: mengenai pembelajaran mekanika, apakah guru pernah melakukan praktikum

di laboratorium? Seberapa sering?

N: belum pernah

P: apakah terdapat kesulitan? Jika terdapat kesulitan bagaimana mengatasinya?

Apakah langsung bertanya kepada Guru , bertanya kepada teman atau langsung

melihat materi dan mempelajarinya?

N: ketika saya menemukan kesulitan saya langsung bertanya kepada guru

P: Apakah pada saat jadwal praktikum guru fisika pernah memberitahukan oh alat

laboratoriumnya kurang lengkap jadi tidak bisa praktikum dan lain sebagainya?

N: tidak pernah

P: Apakah di laboratorium pernah menemui alat lab yang rusak, pecah, kurang

terurus?

N: tidak pernah, karena tidak pernah masuk di lab

P: mungkin ade pernah melihat sekilas lab disekolah seperti apa?

N: pernah sih

P: bagaimana pendapat ade tentang laboratorium fisika di sekolah? Termasuk

adalam kategori apa? Apakah sangat baik, baik, cukup, kurang baik atau sangat

tidak baik?

N: kurang baik, karena kurang baik dan kurang terawat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

125

Narasumber :Yohanes Adriano Naru

P: Apakah dalam pembelajaran fisika dengan guru fisika pernah melakukan

praktikum di laboratorium? Seberapa sering?

N: selama ini yang saya ketahui, belum pernah

P: Apakah guru fisika pernah menggunakan alat lab untuk melakukan demontrasi

atau praktikum sederhana dikelas? Seberapa sering?

N: belum pernah

P: Apakah guru pernah mengatakan tentang jadwal praktikum?

N: pernah, dalam waktu dekat akan dilaksanakan praktikum

P: Apakah pada saat jadwal praktikum guru fisika pernah memberitahukan oh alat

laboratoriumnya kurang lengkap jadi tidak bisa praktikum dan lain sebagainya?

N: tidak pernah

P: Apakah di laboratorium pernah menemui alat lab yang rusak, pecah, kurang

terurus?

N: tidak pernah

P: mungkin ade pernah melihat sekilas lab disekolah seperti apa?

N: pernah

P: bagaimana pendapat ade tentang laboratorium fisika di sekolah? Termasuk

adalam kategori apa? Apakah sangat baik, baik, cukup, kurang baik atau sangat

tidak baik?

N: menurut saya cukup baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

126

Narasumber : Ferliana Mathilda Pradono

P: Apakah dalam pembelajaran fisika dengan guru fisika pernah melakukan

praktikum di laboratorium? Seberapa sering?

N: yang selama ini kami lakukan selalu praktikumnya diluar laboratorium

palingan didalam kelas saja

P: Apakah guru fisika pernah menggunakan alat lab untuk melakukan demontrasi

atau praktikum sederhana dikelas? Seberapa sering?

N: belum pernah, karena dibiasakan untuk alat sederhana yang dibuat sendiri oleh

siswa

P: jadi praktikumnya dengan menggunakan alat sederhana yang dibuat oleh siswa

P: mengenai pembelajaran mekanika, apakah guru pernah melakukan praktikum

di laboratorium? Seberapa sering?

N: belum pernah

P: kapan terakhir kali praktikum dilaksanakan di kelas?

N: seingat saya mengenai materi tentang gaya gesek

P: bagaimana cara guru melaksanakan pembelajaran dengan praktikum di

laboratorium? Apakah dengan membagikan LKS, membagi kelompok ata

memberikan penjelasan?

N: pertama dibentuk dalam kelompok,kemudian dipesan untuk setiap siswa agar

membawa alat yaitu balok, permukaannya ditentukan, ada yang licin sempurna,

ada yang kasar ada yang juga tidak terlalu licin dan tidak terlalu kasar memberi

penjelasan lalu praktikum lalu terakhir kelompok memaparkan hasilnya masing-

masing kelompok

P: apakah terdapat kesulitan? Jika terdapat kesulitan agaimana mengatasinya?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

127

N: bertanya ke guru

P: Apakah pada saat jadwal praktikum guru fisika pernah memberitahukan oh alat

laboratoriumnya kurang lengkap jadi tidak bisa praktikum dan lain sebagainya?

N: pernah

P: Apakah di laboratorium pernah menemui alat lab yang rusak, pecah, kurang

terurus?

N: tidak pernah

P: bagaimana pendapat ade tentang laboratorium fisika di sekolah? Termasuk

adalam kategori apa? Apakah sangat baik, baik, cukup, kurang baik atau sangat

tidak baik?

N: baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

128

Lampiran 5f : wawancara guru SMA Seminari bunda Segala Bangsa

Wawancara guru

Pewawancara : Elisabeth Wora

Narasumber : Moses Karolangi, S.Pd

P: Apakah dalam pembelajaran fisika, bapak sering mengunakan variasi model

dan metode pembelajaran? Salah satunya dengan model inquiry dengan metode

eksperimen?

N: kalau masalah model pembelajaran yang lebih sering saya gunakan adalah

model inkuiri

P: Kalau misalnya modelnya inkuiri dan metodenya menggunakan metode

eksperimen apakah pernah?

N: jarang

P: Pembelajaran dengan metode eksperimen dan model inquiry saling terkait.

Nah, disini peserta didik diharapkan terlibat aktif dalam belajar penemuan.

Bagaimana tanggapan bapak melihat situasi pembelajaran saat itu? Mungkin

siswanya lebih aktif dibandingkan ketika menggunakan metode lain?

N: dengan menggunakan meode eksperimen para siswa memang terlibat aktif

dibandingkan dengan menggunakan metode ceramah, ada lks dan mereka sendiri

yang menggunakan alat- alat sehingga mereka lebih aktif dalam pembelajaran.

P: Dalam melaksanakan metode eksperimen, laboratorium menjadi sarana

penunjang proses pembelajaran. Apakah bapak sering mengajak peserta didik

untuk praktikum di laboratorium fisika?

N: jarang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

129

P: Khusus dalam materi mekanika (mempelajari kinematika dan dinamika gerak),

apakah bapak

sering menggunakan metode eksperimen dalam pembelajaran?

N: pernah tetapi tidak keseluruhan materi mekanika menggunakan metode

eksperimen

P: baik, lanjut ke bagian kelengkapan alat lab, apakah seluruh alat laboratorium

Fisika dalam bidang mekanika dimanfaatkan dengan baik?

N: tidak semuanya

P: Apakah ada alat laboratorium Fisika dalam bidang mekanika yang cara

penggunaannya menurut bapak masih termasuk sulit?

N: tidak ada

P: APakah pada materi tentetntu yang rencananya akan dipraktikumkan tetapi alat

labnya tidak ada?

N: ada

P: dalam materi apa?

N: GLBB, Dinamika gerak

P: baik Pak, lanjut ya Apakah ada jadwal untuk praktikum tetapi tidak dilakukan?

N: Ya,

P: mengapa?

N: ada alasan waktu, materi banyak, selain itu saya mengajar rangkap sehingga

jadwalnya padat

P: kemudian apakah kelengkapan alat lab juga menjadi kendala sehingga tidak

melakukan praktkum?

N: ya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

130

Lampiran 5g : wawancara siswa SMA Seminari Bunda Segala Bangsa

Wawancara peserta didik

Narasumber : Christoanus Putra Holey

P: Apakah dalam pembelajaran fisika dengan guru fisika pernah melakukan

praktikum di laboratorium? Seberapa sering?

N: pernah sudah 2 kali

P: Apakah guru fisika pernah menggunakan alat lab untuk melakukan demontrasi

atau praktikum sederhana dikelas? Seberapa sering?

N: pernah lima kali

P: mengenai pembelajaran mekanika, apakah guru pernah melakukan praktikum

di laboratorium? Seberapa sering? Seperti GLB, GLBB

N: tidak pernah, hanya demonstrasi di kelas

P: Apakah Guru memberitahukan jadwal praktikum fisika?

N: iya

P: kapan terakhir kali praktikum dilaksanakan di kelas?

N: sebelum ujian mid bulan februari

P: materinya tentang apa?

N: Dinamika Rotasi

P: bagaimana cara guru melaksanakan pembelajaran dengan praktikum di

laboratorium? Apakah dengan membagikan LKS, membagi kelompok atau

memberikan penjelasan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

131

N: yang pertama memberikan penjelasan tentang praktikum hari itu, kemudian

membagi siswa dalam beberapa kelompok, lalu diberikan LKS,

P: selanjutnya?

N: berikutnya praktikum lalu presentasi

P: apakah terdapat kesulitan saat melakukan praktikum? Bagaimana mengatasinya

jika terdapat kesulitan? Apakah bertanya teman, guru atau mempelajari materi

N: pertama menggunakan tutor sebaya, yaitu bertanya kepada teman, apabila

teman kurang paham maka langsung bertanya kepada guru

P: Apakah pada saat jadwal praktikum guru fisika pernah memberitahukan oh alat

laboratoriumnya kurang lengkap jadi tidak bisa praktikum dan lain sebagainya?

N: pernah

P: Apakah di laboratorium pernah menemui alat lab yang rusak, pecah, kurang

terurus?

N: tidak pernah

P: bagaimana pendapat ade tentang laboratorium fisika di sekolah? Termasuk

adalam kategori apa? Apakah sangat baik, baik, cukup, kurang baik atau sangat

tidak baik?

N:jika melihat dari fasilitas dan kelengkapan menurut saya baik hanya masih ada

alat yang perlu ditambaha atau dilengkapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

132

Narasumber : Florentino Chris Christian

P: Apakah dalam pembelajaran fisika dengan guru fisika pernah melakukan

praktikum di laboratorium? Seberapa sering?

N: dalam pembelajaran fisika kami pernah mekakukan praktikum di laboratorium,

sudah 2 kali

P: Apakah guru fisika pernah menggunakan alat lab untuk melakukan demontrasi

atau praktikum sederhana dikelas? Seberapa sering?

N: pernah lima kali

P: mengenai pembelajaran mekanika, apakah guru pernah melakukan praktikum

di laboratorium? Seberapa sering? Seperti GLB, GLBB

N: ya pernah, sering

P: Apakah Guru memberitahukan jadwal praktikum fisika?

N: iya biasanya kalau ada praktikum guru selalu memberitahu

P: kapan terakhir kali praktikum dilaksanakan di kelas?

N: bulan februari

P: materinya tentang apa?

N: Dinamika Rotasi

P: bagaimana cara guru melaksanakan pembelajaran dengan praktikum di

laboratorium? Apakah dengan membagikan LKS, membagi kelompok ata

memberikan penjelasan?

N: dalam melaksanakan pembelajaran pada awalnya memberikan penjelasan

tentang materi yang akan kami pelajari kemudian memberikan LKS praktikum

lalu terakhir kelompok presentasi

P: apakah ada model pembelajaran lain?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

133

N: ada

P: apa modelnya?

N: guru berdiri di depan dan menjelaskan sambil menulis di papan tulis

P: oh ceramah maksudnya?

N: iya

P: apakah terdapat kesulitan saat melakukan praktikum? Bagaimana mengatasinya

jika terdapat kesulitan?

N: tengantung pelajarannya, jika masih baru tentunya ada kesulitan saya bertanya

kepada teman pada awalnya jika teman tidak tahu maka saya akan bertanya

kepada guru

P: Apakah pada saat jadwal praktikum guru fisika pernah memberitahukan oh alat

laboratoriumnya kurang lengkap jadi tidak bisa praktikum dan lain sebagainya?

N: pernah

P: Apakah di laboratorium pernah menemui alat lab yang rusak, pecah, kurang

terurus?

N: tidak pernah

P: bagaimana pendapat ade tentang laboratorium fisika di sekolah? Termasuk

adalam kategori apa? Apakah sangat baik, baik, cukup, kurang baik atau sangat

tidak baik?

N:cukup baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

134

Narasumber : Flavianus Raimundus Berejawa

P: Apakah dalam pembelajaran fisika dengan guru fisika pernah melakukan

praktikum di laboratorium? Seberapa sering?

N: Pernah, sering

P: Apakah guru fisika pernah menggunakan alat lab untuk melakukan demontrasi

atau praktikum sederhana dikelas? Seberapa sering?

N: biasanya praktikum sederhana dikelas

P: mengenai pembelajaran mekanika, apakah guru pernah melakukan praktikum

di laboratorium? Seberapa sering?

N: jarang

P: Apakah Guru memberitahukan jadwal praktikum fisika? Misalnya oh minggu

depan kita praktikum ya

N: iya guru pernah memberitahu

P: kapan terakhir kali praktikum dilaksanakan di kelas?

N: hari ini, tadi

P: materinya tentang apa?

N: kacamata dan lup

P: optika ?

N: ya

P: bagaimana cara guru melaksanakan pembelajaran dengan praktikum di

laboratorium? Apakah dengan membagikan LKS, membagi kelompok ata

memberikan penjelasan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

135

N: pertama membagi kelompok, memberi penjelasan lalu praktikum lalu terakhir

kelompok memaparkan hasilnya masing-masing kelompok

P: apakah terdapat kesulitan? Jika terdapat kesulitan agaimana mengatasinya?

N: bertanya ke guru

P: Apakah pada saat jadwal praktikum guru fisika pernah memberitahukan oh alat

laboratoriumnya kurang lengkap jadi tidak bisa praktikum dan lain sebagainya?

N: pernah

P: Apakah di laboratorium pernah menemui alat lab yang rusak, pecah, kurang

terurus?

N: tidak pernah

P: bagaimana pendapat ade tentang laboratorium fisika di sekolah? Termasuk

adalam kategori apa? Apakah sangat baik, baik, cukup, kurang baik atau sangat

tidak baik?

N: baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

136

Narasumber : Primus Ronaldo Geru Makin

P: Apakah dalam pembelajaran fisika dengan guru fisika pernah melakukan

praktikum di laboratorium? Seberapa sering?

N: Pernah, sering

P: Apakah guru fisika pernah menggunakan alat lab untuk melakukan demontrasi

atau praktikum sederhana dikelas? Seberapa sering?

N: pernah sering

P: mengenai pembelajaran mekanika, apakah guru pernah melakukan praktikum

di laboratorium? Seberapa sering? Seperti GLB, GLBB

N: tidak selalu, lebih di kelas dengan alat-alat yang sederhana

P: demonstrasi?

N: iya

P: Apakah Guru memberitahukan jadwal praktikum fisika? Misalnya oh minggu

depan kita praktikum ya

N: iya

P: kapan terakhir kali praktikum dilaksanakan di kelas?

N: hari ini

P: materinya tentang apa?

N: kacamata dan lup

P: bagaimana cara guru melaksanakan pembelajaran dengan praktikum di

laboratorium? Apakah dengan membagikan LKS, membagi kelompok ata

memberikan penjelasan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

137

N: pertama membagi kelompok, praktikum lalu terakhir kelompok memaparkan

hasilnya masing-masing

P: apakah terdapat kesulitan? Bagaimana mengatasinya?

N: beranya ke teman

P: Apakah pada saat jadwal praktikum guru fisika pernah memberitahukan oh alat

laboratoriumnya kurang lengkap jadi tidak bisa praktikum dan lain sebagainya?

N: pernah

P: Apakah di laboratorium pernah menemui alat lab yang rusak, pecah, kurang

terurus?

N: tidak pernah

P: bagaimana pendapat ade tentang laboratorium fisika di sekolah? Termasuk

adalam kategori apa? Apakah sangat baik, baik, cukup, kurang baik atau sangat

tidak baik

N: baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

138

Lampiran 6a : gambar alat laboratorium SMAK Frateran Maumere

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

139

Lampiran 6b : gambar alat laboratorium SMAK John Paul 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

140

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

141

Lampiran 6c : gambar alat laboratorium SMA Seminari Bunda Segala Bangsa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

142

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI