(studi empiris pada perusahaan perbaukan yang terdaftar...

142
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN SESUDAH MEMPUNYAI UNIT USAHA SYARIAH (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar di BI) PujiRahayu Oiteri•n·.. .... .. --{ NIM : 206082004242i : ......................... .......... - .. I 00 - l 'I- . 0 ',g · : " n•,.;":.:"'FZ:'.::""" No. lnduk : ...... :-,r.,J ................................ '.) klasifihsi : .............................................. JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H/2009 M

Upload: nguyennhan

Post on 20-Mar-2018

226 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM

DAN SESUDAH MEMPUNYAI UNIT USAHA SYARIAH

(Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar di BI)

PujiRahayu Oiteri•n·.. ....,.----·~·-.~~"----. .... ~ .. --{

NIM : 206082004242i : ......................... t···~· .......... -.. I 00 -l 'I- . 0 ',g · : " n•,.;":.:"'FZ:'.::""" ~1:_'/A No. lnduk : ...... :-,r.,J ................................ '.) klasifihsi : ............................................ ..

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDA YATULLAH

JAKARTA

1430 H/2009 M

Page 2: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM

DAN SESUDAH MEMPUNYAI UNIT USAHA SY ARIAH

(Stodi Emp;,;, Podo Po~h"" "''""""l "':::~::::~ UTAMA 1 UIN SVAHID JAKARTA

Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Pembimbing I

Prof., Dr., Abdul Hamid, MS NIP. 195706171985031002

Disusun Oleh :

Puji Rahayu 206082004242

Di Bawah Bimbingan

JURUSAN AKUNTANSI

Pembimbing II

Rin Ak. M.Si NIP. 197603152005012002

FAKULTASEKONOMIDANILMUSOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1430 H/2009 M

Page 3: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Hari ini Kamis Tanggal Sembilan Betas November Tahun Dua Ribu Sembilan telah dilakukam Ujian Komprehensifatas nama Puji Rahayu NIM: 206082004242 dengan judul Skripsi "ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN SESUDAH MEMPUNY AI UNIT USAHA SY ARIAH (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bank Indonesia)". Memperlihatkan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Smjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 19 November 2009

Tim Penguji Ujian Komprehensif

---, SE., Ak., M.Si Rah Ketua

Penguji Ahli

Page 4: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Hari ini Jum'at Tanggal Empat Desember Tahun Dua Ribu Sembilan telah dilakukan Ujian Skripsi atas nama Puji Rahayu NIM: 206082004242 dengan judul Skripsi "ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN SESUDAH MEMPUNYAI UNIT USAHA SYARIAH (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bank Indonesia)". Memperhatikan penmpilan mahasiswa tersebut selama uj ian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Rahm wati, SE., MM Ke tu a

Jakarta, 04 Desember 2009

Tim Penguji Ujian Skripsi

Sekretaris

~a Penguji Ahli

Page 5: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

DAFTARRIWAYATIIlDUP

Nama : Puji Rahayu

Tempat!rgl Lahir : Jakarta 07 Januari 1983

Alamat : JI. Benda Barnt 12, blok D 29/16

Komp. Pamulang Permai II, Pondok Benda

Ciputat-Tangerang 15416

No Tip/Hp : 021-68768142/08170090400

Email : [email protected]

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Go!Darah : 0

Kebangsaan : Warga Negara Indonesia

Nama Orang Tua

1. Bapak : Slamet

2. Ibu : Tumiyem

Riwayat Pendidikan

1) SDN 1 Pondok Benda Lulus Th 1995

2) SLTPN 1 Pamulang Lulus Th 1998

3) SMUN I Pamulang Lulus Th 2001

4) Universitas Gunadanna Jakarta (Diploma III) Lulus Th 2004

5) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Insya Allah lulus Th

2009

Page 6: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

ANALYSIS ON MONETARY PERFORMANCE OF BANKS BEFORE AND AFTER ESTABLISHMENT OF SYARIA DIVISION

(Emperical Study On Member Banks Of Indonesian Bank)

By: Puji Rallayu

ABSTRACT

The purpose of this research is to determine the financial performance of banks before and after a syaria business unit, whether there are significant differences before a syaria business unit by business unit after having syaria. Objects in this study is a company registered banking services at Bank Indonesia, the study sample is determined by judgement sampling, testing is done using Paramatrik test of independent samples T test and Mann Whitney Non Paramatrik to the amount of research data is less than thirty (30) with a nominal type or ordinal, a significant rate used is 0.05.

This study used a comparative descriptive analysis method and quantitative. This analysis by comparing the 6 (six) the level of financial ratios owned banks for a period of three years. So by comparing the financial ratios banks before a syaria business unit (2001-2003) and after a syaria business unit (2006-2008), it will get the desired results in this study.

These results indicate that the financial pe1formance of banks after a syaria business unit has a performance level better than before has a syaria business unit. This can be seen the average value of capital ratio (CAR), the profitability ratio (ROA and BOPO), and the ratio of non performing loan (NPL) which has a better percentage. Whereas if viewed from the financial pe1formance of the average value of ROE and LOR ratio decreased levels of financial perfonnance. However, the ratio is still in ideal conditions or in accordance with the BI standard.

Keywords: Comparative Studies, Financial Perfonnance Banking, UUS

Page 7: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN SESUDAII MEMPUNYAI UNIT USAHA SY ARIAH

(Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BI)

Oleb : Pnji Rahayu

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan perbankan sebelum dan sesudah mempunyai unit usaha syariah, apakah terdapat perbedaan secara signifikan sebelum mempunyai unit usaha syariah dengan sesudah mempunyai unit usaha syariah. Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan jasa perbankan yang terdaftar di Bank Indonesia, sampel penelitian ditentukan berdasarkan judgement sampling, pengujian dilakukan dengan menggunakan uji Paramatrik T test Sampel independent dan Non Paramatrik Mann Whitney untuk jumlah data peneliti kurang dari tiga puluh (30) dengan bertipe nominal atau ordinal, tingkat sinifikan a yang digtmakan adalah 0.05.

Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif komparatif dan kuantitatif. Analisis ini dengan membandinglcan 6 (enan1) tingkat rasio keuangan perbankan yang dimiliki selama jangka waktn tiga tahun. Sehingga dengan membandingkan tingkat rasio keuangan perbankan sebelum mempunyai unit usaha syariah (2001-2003) dan sesudah mempunyai unit usaha syariah (2006-2008), maka akan didapat basil yang diinginkan dalam penelitian ini.

Hasil penelitian ini mennnjukan bahwa kine1ja keuangan perbankan sesudah mempunyai unit usaha syariah memiliki tingkat kinerja yang Jebih baik dibandingkan dengan sebelum mempunyai unit usaha syariah. Hal ini dapat dilihat nilai rata-rata dari rasio pe1modalan (CAR), rasio Rentabilitas pada (ROA dan BOPO), dan rasio kredit bennasalah (NPL) yang memiliki prosentase yang lebih baik. Sedangkan jika dilihat dari kinerja keuangan nilai rata-rata rasio ROE dan LDR mengalami penurunan tingkat kinerja keuangan. Akan tetapi tingkat rasio tersebut masih dalam kondisi ideal atau telah sesuai dengan standar BI.

Kata Kunci : Studi Komparatif, Kinerja Keuangan Perbankau, UUS

Page 8: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

KATA PENGANTAR

Alliamdulillalz wasyukurillalz, segala puji bagi Allah swt dengan segala

kenikmatan yang selalu Ia berikan meajadikan hamba yang harus senantiasa

bersyukur. Kepada-Nya kita memohon pertolongan dan pengampunan dan

berlindung dari kejahatan dan keburukan perilaku kita. Semoga Allah swt selalu

senantiasa memberikan hidayahnya, sehingga kita selalu berada di jalan yang

benar yang di ridhoi oleh Allah swt. Amin.

Skripsi yang telah penulis selesaikan adalah mernpakan salah satu nikmat

terbesar didalam hidupku yang Allah swt berikan. Terselesaikannya skripsi ini tak

lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Yang kusayangi dan selalu ada di hatiku, Ibunda dan Ayahanda tercinta.,

kasih sayang dan doa yang selalu mereka berikan kepadaku tidak kan

pernah hilang dan akan terus menyayangi dan mendoakanku sepanjang

hidupku. Terima kasih ku yang tak terhingga atas segala perhatian, kasih

sayang, dukungan moral, spiritual dan material (sampai menemaniku

menulis hingga larut malam, terima kasih Ibu ku). Ibu, Bapak kasih sayang

kalian telah menjadi inspirasi dan motivasi bagi ku dalam menjalani hidup

dan untuk menggapai cita-cita

2. Bapak Prof. Dr Abdul Hamid, Ms, selaku Dosen Pembimbing I atas segala

arahan dan bimbingannya.

3. !bu Rini, SE, Ak, Msi selaku Dosen Pembimbing II yang telah rela

meluangkan waktunya dan motivasinya untuk membimbing dan

mengarahkan penulis selama ini.

4. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, selaku Dosen Penguji Ahli Skripsi.

5. Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji Ahli Uji

Komprehensif.

6. Bapak Amilin, SE., Ak., M.Si, selaku Ketua Penguji Komprehensif.

7. Rahmawati, SE., MM, selaku Sekretaris Penguji Komprehensif.

Page 9: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

8. Para Dosen dan Staf Administrasi & Keuangan yang telah memberikan

ilmu dan pelayanannya.

9. My motivator and precious one, yang selalu hadir untuk memberikan

motivasi, inspirasi, dan spirit hingga terselesainya penulisan skripsi ini,

thank you, my Dear "Yuda Menggala ".

10. Sahabatku Liana, mba Lolo, Nisa, Nining dan Kukuh yang selalu

memberikan semangat, doa dan motivasinya.

11. Teman seperjuanganku, Ipan, Santo, Edi, Maya, Farid, Oca dan yang

lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah bersama-sama

dan sating membantu untuk menyelesaikan skripsi ini, semoga

persahabatan kita abadi dan tercapai semua yang kita cita-citakan. Untuk

Ana dan Reza, tetap semangat kejar mimpi dan cita-cita kalian.

12. Semua teman-teman sekantorku, terutama mba Melly dan Eva yang telah

memberikan motivasinya dan rela menggantikan posisiku disaat aku cuti

untuk skripsi.

13. Ka Mulya dan ka Denis yang telah membantu ku untuk motivasi dan

pengajarannya sehingga terselesaikannya skripsi ini.

Semoga mereka semua mendapatkan balasan pahala yang berlipat ganda

dan selalu dijaga dan dilindungi, serta benar-benar menjadi orang yang dilindungi

dan dikashi oleh Allah swt. Amin.

Penulis menyadari, masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam

penulisan skripsi ini, oleh karena itu saran dan kritik yang diharapkan oleh pennlis

agar lebih baik Jagi. Semoga skripsi ini berguna untuk semna pihak. Amin.

Jakarta, Desember 2009

Puji Rahayu

Page 10: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

DAFTARISI

LEMBAR PENGESAHAN ......................................•............................. i

DAFTAR RIWAYAT HIDUP................................................................ iv

ABSTRA CK............................................................................................. v

ABSTRAK ............................................................................................ vi

KATA PENGANTAR .......................................................................... vii

DAFT AR 181........................................................................................... ix

DAFTAR TABEL................................................................................... xi

DAFT AR GAMBAR ........................................................................•..... xii

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................. 1

B. Pernmusau Masalah ........•.......•.......................•......•..•..... 10

C. Tujuan dan Manfaat .........................•..............•.....•..•..... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Perbankan Syariah .......................................................... 12

I. Awai Kelahiran Sistem Perbankan Syariah .................. 13

2. Pengertian Bank Syariah.............................................. 15

3. Prinsip Syariah ............................................................ 16

4. Perbedaan Bank Syariah dengan Bank Umum

Konvensional............................................................... 17

5. Efisiensi Terhadap Kinerja Perbankan Syariah............. 22

B. Sistem Perbankan Syariah .............................................. 22

1. Snmber Dana............................................................... 22

2. Penyaluran Dana.......................................................... 28

C. Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan

Perbankan ................................................................•...•.•. 32

1. Analisa Rasio Liquiditas .............................................. 32

ix

Page 11: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

2. Analisa Rasio Solvabilitas ....................... .................... 34

3. Analisa Rasio Rentabilitas ........................................... 35

4. Analisa Rasio Kredit Bermasalah ................................ 36

D. Kerangka Pemiltiran ....................................................... 36

E. Perumusan Hipotesis....................................................... 38

BAB Ill METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian .............................................. 41

B. Metode Penentnan Sampel.............................................. 41

C. Metode Peng11mpula11 Data............................................. 42

D. Data Penelitian ................................................................ 43

E. Metode Analisis ............................................................... 43

F. Definisi Operasional Variabel dan Pe11gukuran11ya ...... 46

l. Kinerja Keuangan Perbankan....................................... 46

2. Perbedaan Secara Sgnifikan atas Kinerja Keuangan

Perbankan Sebelum dan Sesudah Mempunyai UUS ..... 49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambarau Um um Objek Penelitian............................... 50

B. Hasil dau Pembahasan .................................................... 53

l. Analisis Deskriptif...... .... ............................................. 54

2. Analisis KuantitatifUji Normalitas ............................. 68

3. Analisis KuantitatifUji Mann-Whitney........................ 70

4. Analisis KuantitatifUji T test Sampel Independent...... 77

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan ...................................................................... 79

B. Implikasi .......................................................................... 81

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 83

LAMPfilAN

Page 12: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

DAFTAR TABEL

No Keterangau Halaman

2.1 Klasifikasi Perbankan di Indonesia............................................. 21

4.1 Daftar Pernsahaan Bidang Perbankan Konvensional

dan Syariah ................................................................................ 52

4.2 Statistik DeskriptifCAR ............................................................ 54

4.3 Hasil Perhitungan rasio rata-rata CAR........................................ 56

4.4 Statistik DeskriptifNPL ............................................................. 57

4.5 Hasil Perhitungan rasio rata-rata NPL ........................................ 58

4.6 Statistik Deskriptif ROE............................................................. 59

4.7 Hasil Perhitungan rasio rata-rata ROE........................................ 60

4.8 Statistik DeskriptifROA ............................................................ 62

4.9 Hasil Perhitungan rasio rata-rata ROA....................................... 63

4 .10 Statistik Deskriptif BOPO .. ....... ........... ......... .... ............ ......... .... 64

4.11 Hasil Perhitungan rasio rata-rata BOPO ..................................... 65

4.12 Statistik DeskriptifLDR............................................................. 66

4.13 Hasil Perhitungan rasio rata-rata LDR........................................ 67

4 .14 Uj i Kolmogorov Smirnov ........•..............•........ ..... .....................• 69

4.15 Uji Mann-Whitney CAR ............................................................ 71

4 .16 Uj i Mann-Whitney NP L. ... .. .. ... .. .......... ..... ..... .. ... . ......... ..... ....... .. 72

4.17 Uji Mann-Whitney ROE ............................................................ 74

4.18 UjiMann-WhitneyROA ............................................................ 75

4.19 Uji Mann-Whitney BOPO .......................................................... 76

4.20 Uji T test Sampel Independent LDR ........................................... 77

4.21 Tabel Uji Rata-Rata Keselurnhan ............................................... 78

yj

Page 13: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

DAFTAR GAMBAR

No Keterangan Halaman

2.1 Rekapitulasi Institusi Perbankan di Indonesia............................. 20

2.2 Sumber Dana Sistem Perbankan Syariah .................................... 23

2.3 Penyaluran Dana Sistem Perbankan Syariah............................... 28

2.4 Kerangka Pemikiran................................................................... 3 7

xii

Page 14: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

DAFTAR LAMPIRAN

No Keterangan

1 Surat Edaran Bank Indonesia Nomor: l l/28/DPbs/2009 tentang Unit Usaha

Syariah.

2 Ikhtisar Undang-Undang No. 21tahun2008 Tentang Perbankan Syariah

3 Peraturan Bank Indonesia Nomor:9/1/Pbi/2007 Tentang Sistem Penilaian

Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah

4 Descriptive statistics

5 Uji Mann whitney

6 Uji T test Sampel Independent

7 Uji KolmogorofSmirnov

8 Lampiran data perusahaan

Page 15: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Gelombang krisis finansial global tidak akan mengguncang kinerja

perbankan syariah di tanah air karena sistem dan mekanisme perbankan

Syariah tidak mengenal bunga maupun volatilitas layaknya sistem

perbankan umum konvensional. Sedangkan untuk menjaga kondisi

keuangan perbankan umum konvensional pasca krisis financial global agar

tetap stabil maka Bank Indonesia melalui Badan Penjamin Simpanan untuk

bank-bank yang kondisi keuangannya di bawah 2 miliar akan dijaminkan

agar kondisi keuangan perbankan tersebut tetap stabil.

Kantor-kantor cabang dari bank umum konvensional pada dasarnya

merupakan unit yang mempunyai karakteristik kegiatan usaha yang berbeda,

serta mempunyai pencatatan dan pembukuan yang terpisah dari kantor­

kantor konvensionalnya. Oleh karena itu dibutuhkan suatu unit kerja khusus

yang disebut Unit Usaha Syariah (UUS) yang berfungsi sebagai kantor

induk dari seluruh kantor cabang syariah. Unit tersebut berada di kantor

pusat bank dan dipimpin oleh seorang anggota direksi atau pejabat satu

tingkat di bawah direksi. (Undang-Undang No. 21 tahun 2008).

Page 16: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Masyarakat Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah muslim

melihat bahwa adanya peningkatan didalam perkembangan sektor perbankan

syariah dimana informasi dan pengenalan produk perbankan yang berbasis

syariah mulai dikenal oleh masyarakat umum. Hal ini dikarenakan pada

sistem perbankan syariah tidak menggunakan sistem bunga melainkan bagi

hasil atau revenue sharing. Menurut bahasa interest atau bunga adalah uang

yang dikenakan atau dibayar atas penggunaan uang, sedangkan usury adalah

pekerjaan meminjamkan uang dengan mengenakan bunga yang tinggi. Dari

definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa interest dan usury merupakan dua

konsep yang serupa dengan satu jiwa, yaitu keuntungan yang diharapkan

oleh pemberi pinjaman atas peminjaman uang atau barang yang sebenamya

barang atau uang tersebut apabila tidak ada unsur tenaga kerja tidak akan

menghasilkan apa-apa. Usury muncul akibat proses peminjaman dan bukan

akibat jual beli, dengan kata lain tambahan dari harga pokok dalam jual beli

bukanlah usury atau interest, tetapi laba atau keuntungan. (Slamet Wiyono,

2005:20).

Semakin meningkatnya tingkat kepercayaan masyarakat akan

perbankan syariah ini, sehingga banyak dari perbankan konvensional yang

mendirikan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah, hal ini

berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan

Syariah sebagaimana telah mengalami beberapa perubahan mengenai

Undang-Undang Perbankan Syariah. Undang undang No. 21 tahun 2008

yang disahkan pada tanggal 16 Juli 2008 ini menjelaskan mengenai asas

dari kegiatan usaha perbankan syariah yang terdiri dari prinsip syariah,

Page 17: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

demokrasi ekonomi dan prinsip kehati-hatian. Prinsip syariah adalah

kegiatan usaha yang tidak mengandung riba, maisir, gharar, objek haram dan

menimbulkan kezaliman. Sedangkan yang dimaksud dengan berasaskan

demokrasi ekonomi adalah kegiatan usaha yang mengandung nilai keadilan,

kebersamaan, pemerataan dan kemanfaatan.

Tujuan dari perbankan syariah adalah menunjang pelaksanaan

pembangunan nasional (Pasal 2 dan Pasal 3 UU Perbankan Syariah No. 21,

2008). Fungsi dari perbankan syariah, selain melakukan fungsi

penghimpunan dan penyaluran dana masyarakat, juga melakukan fungsi

sosial yaitu :

I. Dalam bentuk lembaga baitul maal yang menerima dana zakat, infak,

sedekah, hibah dan lainnya untuk disalurkan ke organisasi pengelola

zakat,

2. Dan dalam bentuk lembaga keuangan syariah penerima wakafuang yang

menerima wakaf uang dan menyalurkannya ke pengelola (nazhir) yang

ditunjuk (Pasal 4).

Pihak - pihak yang akan melakukan kegiatan usaha Bank Syariah atau

UUS wajib terlebih dahulu memperoleh izin usaha sebagai Bank Syariah

atau Unit Usaha Syariah (UUS) dari Bank Indonesia. Dalam rangka

memperoleh izin usaha dimaksud Bank Syariah harus memenuhi persyaratan

sekurang-kurangnya tentang susunan organisasi dan kepengurusan;

permodalan, kepemilikan, keahlian di bidang Perbankan Syariah dan

kelayakan usaha. Sedangkan Bank Umum Konvensional yang akan

melakukan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah wajib membuka

Page 18: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

UUS di kantor pusat Banlc dengan izin Bank Indonesia (Pasal 5 UU

Perbankan Syariah No. 21, 2008).

Bank Syariah yang telah mendapatkan izin usaha setelah berlakunya

UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah ini, wajib

mencantumkan dengan jelas kata "syariah" setelah kata "banlc" atau nama

bank. Sedangkan UUS yang telah mendapatkan izin usaha setelah

berlakunya UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah ini, wajib

mencantumkan dengan jelas frase "Unit Usaha Syariah" setelah nama Banlc

pada kantor UUS yang bersangkutan. (Pasal 5 UU Perbanlcan Syariah No.

21, 2008).

Selain mendirikan Bank Syariah atau UUS baru, pihak-pihak yang

ingin melakukan kegiatan usaha perbankan syariah dapat melakukan

pengubahan (konversi) bank konvensional menjadi Bank syariah.

Pengubahan dari Banlc Syariah menjadi bank konvensional merupakan ha!

yang dilarang dalam UU ini. (Pasal 5 UU Perbanlcan Syariah No. 21, 2008).

Menurut Ikhtisar Undang -Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang

Perbanlcan Syariah bahwa pendirian Bank Umum Syariah baru dapat

dilakukan dengan cara pemisahan (spin ojj) UUS dari induknya yang

dilakukan secara sukarela atau dilakukan dalam rangka memenuhi

kewajiban. Bank Syariah atau UUS dapat membuka !cantor cabang dan /atau

!cantor di bawah kantor cabang. Pembukaan !cantor cabang hanya dapat

dilakukan setelah memperoleh izin dari Bank Indonesia. Sedangkan

pembukaan !cantor di bawah !cantor cabang cukup dilaporkan kepada Bank

A

Page 19: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Indonesia dan dapat segera beroperasi setelah mendapat surat penegasan dari

Bank Indonesia.

Pembukaan Kantor Cabang, kantor perwakilan dan jenis-jenis kantor

lainnya di luar negeri oleh Bank Umum Syariah dan UUS hanya dapat

dilakukan dengan izin Bank Indonesia. Sedangkan Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah (BPRS) tidak diizinkan membuka !cantor cabang, !cantor perwakilan

dan jenis kantor lainnya di luar negeri. (lkhtisar Undang -Undang No. 21

Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah).

Menurut peraturan UU No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah

pasal 19 mengenai kegiatan Unit Usaha Syariah adalah merupakan Bank

Umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang

dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan

usaha bank syariah antara lain:

1. Mudharabah, pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil

2. Musyarakah, pernbiayaan berdasarkan prinsip usaha patungan

3. Murabahah, jual beli barang dengan mernperoleh keuntungan

4. ljarah, pernbiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa

Kemudian bank umurn konvensional lain pun saat ini sudah banyak

yang rnembuka kegiatan usahanya yang berdasarkan prinsip syariah.

Muhammad Syafi'i Antonio (2001:29), perbedaan yang mendasar antara

Bank Syariah dengan Bank konvensional dapat dilihat dari aspek legalitas,

struktur organisasi, usaha yang dibiayai dan lingkungan kerja.

Page 20: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Sampai saat ini terdapat Bank Umum Kovensional dan Bank

Perkreditan Rakyat yang mendirikan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip

syariah diantaranya adalah :

I. Unit Usaha Syariah adalah unit kerja dari kantor pusat Bank Umum yang

melakukan kegiatan usaha secara konvensional yang berfungsi sebagai

kantor induk dari kantor cabang syariah atau unit syariah atau unit kerja

di kantor cabang dari suatu bank yang berkedudukan diluar negeri yang

melaksanakan kegiatan usaha sebagai induk dari kantor cabang

pembantu syariah/unit syariah.

2. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah Bank yang melaksanakan

kegiatan usaha tertentu berdasarkan prinsip syariah dalam kegiatan tidak

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan dengan wilayah

operasi yang terbatas.

3. Kantor Cabang adalah kantor cabang Bank Syariah yang bertanggung

jawab kepada kantor pusat Bank yang bersangkutan dengan alamat

tempat usaha yang jelas sesuai dengan lokasi kantor cabang tersebut

melakukan usahanya.

4. Bank Umum Syariah adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha

Bank Umum berdasarkan prinsip syariah. Bank Umum Syariah bersifat

independent dan tidak bemaung dibawah sistem perbankan

konvensional.

r

Page 21: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Pengembangan sistem perbankan syariah di Indonesia dilakukan dalam

kerangka dual-banking sistem atau sistem perbankan ganda dalam kerangka

Arsitektur Perbankan Indonesia (API), untuk menghadirkan altematif jasa

perbankan yang semakin lengkap kepada masyarakat Indonesia. Secara

bersama-sama, sistem perbankan syariah dan perbankan konvensional secara

sinergis mendukung mobilisasi dana masyarakat secara lebih luas untuk

meningkatkan kemampuan pembiayaan bagi sektor-sektor perekonomian

nasional. (http://www.bi.go.id/web/id/Perbankan/Perbankan+Syariah/).

Perbankan syariah yang memiliki karakteristik berdasarkan prinsip

bagi hasil, memberikan alternatif sistem perbankan yang saling

mengnntungkan bagi masyarakat dan Bank. Selain itu perbankan syariah

menonjolkan aspek keadilan dalam bertransaksi, investasi yang beretika,

mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan dalam

berproduksi, dan menghindari kegiatan spekulatif dalam bertransaksi

keuangan. Dengan menyediakan beragam produk se1ta layanan jasa

perbankan yang beragam dengan skema keuangan yang Jebih bervariatif,

perbankan syariah menjadi alternatif sistem perbankan yang kredibel dan

dapat dinikmati oleh seluruh golongan masyarakat Indonesia tanpa

terkecuali. (http:l/www.bi.go.id/web/id/Perbankan/Perbankan+Syariah/)

Dengan melihat peningkatan sistem perbankan syariah di Indonesia

saat ini, yang dapat membantu masyarakat dalam konteks pengelolaan

perekonomian makro, diharapkan dapat merekatkan hubungan antara sektor

keuangan dengan sektor riil serta menciptakan harmonisasi di antara kedua

sektor tersebut. Semakin meluasnya penggnnaan produk dan instrumen

Page 22: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

syariah disamping akan mendukung kegiatan keuangan dan bisnis

masyarakat juga akan mengurangi transaksi-transaksi yang bersifat

spekulatif, sehingga mendukung stabilitas sistem keuangan secara

keseluruhan, yang pada gilirannya akan memberikan kontribusi yang

signifikan terhadap pencapaian kestabilan harga jangka menengah-panjang.

Sehingga dari uraian tersebut diatas penulis termotivasi untuk

mengetahui kinerja perbankan syariah dengan judul "Analisis Kinerja

Kenangan Perbankan Sebelum dau Sesudah Mempunyai Unit Usaha

Syariah (Studi Empiris Pada Pernsahaan Perbankan Yang Terdaftar

Di BI)".

Dengan tuntutan yang harus diambil dalam rangka meningkatkan mutu

dan kinerja perbankan syariah didalam meningkatkan pengelolaan bank

semaksimal dan seefisien mungkin, sehingga penulis ingin menguji dan

mengetahui kinerja perbankan syariah dengan menganalisis laporan

keuangan sebelum dan sesudah menjadi unit usaha syariah. Untuk

mengadakan interpretasi dan analisis laporan keuangan, suatu bank

memerlukan adanya ukuran tertentu. Ukuran yang sering digunakan dalam

menganalisis adalah rasio. Rasio merupakan alat yang dinyatakan dalam

aritmatika yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua atau

lebih data keuangan. Dari rasio tersebutlah dapat diketahui kinerja bank

yang disajikan dalam bentuk angka yang dapat dianalisis, dan basil analisis

rasio itulah yang akan dijadikan sumber informasi dan pedoman prosedur

kerja oleh pihak bank dan orang-orang yang berkepentingan terhadap bank

tersebut.

Q

Page 23: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Penelitian yang dilakukan oleh Lisa Narulia (2006), yang menganalisis

kinerja Bank Syariah Mandiri, salah satu hasil pengujian menyimpulkan

bahwa untuk mengukur Kinerja Bank Syariah Mandiri dengan menganalis

rasio keuangannya untuk aspek likuiditas (rasio pembiayaan terhadap

simpanan) dan aspek rentabilitas serta rasio solvabilitas (rasio utama, rasio

kecukupan modal) dan Quick Ratio Bank, disini penulis ingin lebih

menjelaskan aspek-aspek rasio keuangan perbankan syariah dalam melihat

kinerja keuangannya.

Penelitian yang kedua dilakukan oleh Malik Cahyadin (2008),

menganalisis prediksi pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia, ia

menyimpulkan bahwa prospek perbankan syariah di indonesia tahun 2008

cukup baik. Kondisi ini dilihat dari indikator perbankan yaitu aset, DPK, dan

kredit (financing). Perkembangan ketiga indikator tersebut, cenderung

meningkat tetapi pertumbuhannya menurun.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Alunad Faisol (2007),mengenai

kinerja perbankan syariah pada Bank Muamalat Indonesia. Bank Muamalat

Indonesia untuk rasio Liquiditas cenderung baik, meskipun jika dilihat

secara histories untuk rasio Loan to Deposit Ratio pada tahun 2006 menurun

dan dibawah standar yang telah di tetapkan Bank Indonesia, maka dapatlah

ditarik kesimpulan, bahwa rasio liquiditas Bank Muamalat Indonesia

cenderung liquid dan berkinerja baik. Dengan ini penulis ingin

membuktikan apakah kinerja keuangan bank syariah sudah menjadi Iebih

baik atau sebaliknya.

Page 24: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Penelitian yang dilakukan oleh Toto Warsoko Pikir (2004), mengenai

prospek Bank Syariah pada masa yang akan datang, ia menyimpulkan

bahwa perbankan syariah sampai dengan talmn 2004 mengalami

peningkatan secara signifikan. Hal ini tercermin dengan adanya peningkatan

total asset, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dan pembiayaan yang

disalurkan (PYD) baik nilai maupun proporsinya terhadap perbankan

nasional. Dengan demikian, penulis ingin mengetahui prospek perbankan

syariah di masa yang akan datang yang di mulai dari periode 2003 -

sekarang.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan dari permasalahan yang ada, peneliti akan membatasi

masalah hanya pada rasio keuangan yang dipergunakan oleh perbankan

syariah yang diproksikan dengan 6 ( enam) rasio keuangan yaitu CAR, NP L,

ROA, ROE, LDR dan BOPO serta untuk data perusahaan jasa perbankan

yang dipakai dalam penelitian ini adalah tiga tahun sebelum mempunyai

Unit Usaha Syariah (2001-2003) dan tiga tahun sesudah mempunyai Unit

Usaha Syariah (2006-2008), hal ini bertujuan agar peneliti dapat lebih fokus

dalam pembahasan masalah. Berdasarkan latar belakang masalah yang ada

maka penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

I. Bagaimana kinerja keuangan perbankan yang diproksikan dengan 6

(enam) rasio yaitu CAR, NPL, ROA, ROE, LDR, BOPO sebelum dan

sesudah mempunyai unit usaha syariah ?

1{\

Page 25: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

2. Adakah terdapat perbedaan secara signifikan atas kinerja keuangan

perbankan yang diproksikan dengan 6 (enam) rasio yaitu CAR, NPL,

ROA, ROE, LDR, BOPO sebelum dan sesudah mempunyai unit usaha

syariah?

C. Tujuan dan Maufaat Peuelitian

Berdasarkan perumusan masalah, maka dapat diketahui tujuan dari

penelitian ini yaitu:

I. Untuk menganalisis kinerja keuangan perbankan sebelum dan sesudah

mempunyai unit usaha syariah.

2. Untuk menganalisis perbedaan secara signifikan atas kinerja keuangan

perbankan syariah sebelum dan sesudah mempunyai unit usaha syariah.

Penelitian ini diharapkan bermanfaat guna memperluas wawasan serta

ilmu pengetahuan bagi penulis dan penelitian ini juga diharapkan

bermanfaat juga bagi masayarakat luas mengenai perbankan syariah dan

prospek di masa yang akan datang.

11

Page 26: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

A. Perbankan Syariah

BABll

TINJAUAN PUSTAKA

Bank Syariah baru diperkenalkan dan didirikan di Indonesia pada

tahnn 1990. Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 18-20 Agnstns

1990 menyelengarakan lokakarya Bunga Bank dan perbankan yang

berlokasi di Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Hasil lokakarya tersebnt dibahas

lebih mendalam pada Musyawarah Nasional IV MUI yang berlangsung di

Hotel Syahid Jaya Jakarta pada tanggal 22-25 Agustus 1990. Berdasarkan

amanat Munas IV MUI, dibentuk kelompok kerja untuk mendirikan bank

islam di Indonesia. (Muhammad S. Antonio, (2001:25).

Perkembangan ekonomi Islam di Indonesia ditandai dengan

perkembangan bank dan lembaga keuangan syariah. Kebijakan pemerintah

terhadap perbankan syariah di lndoensia terdapat dalam Undang-Undang

Perbankan No.7 tahun 1992 tentang perbankan dan Undang-Undang No.7

tahun 1992. Berdasarkan kebijakan tersebut, perkembangan kebijakan

perbankan Islam di Indonesia dapat diklasifikasikan dalam dua periode,

yaitu periode 1992-1998 dan periode 1998-1999. (Muhammad & Dwi

Snwiknyo, 2009: 1 ).

Page 27: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Perubahan yang dilakukan pada Undang-Undang No. 10 tahun 1998

atas Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan lebih banyak

berkaitan dengan dua aspek, yaitu aspek semakin kuatnya kewenangan Bank

Indonesia clan aspek diakomodasinya sistem perbankan Islam dalam sistem

perbankan nasional. (Muhammad & Dwi Suwiknyo, 2009: 8).

Namun perubahan perundang-undangan tentang perbankan syariah

tersebut belum spesifik sehingga perlu diatur secara khusus dalam suatu

undang-undangan tersendiri. Dengan menimbang dari perubahan perundang­

undangan perbankan syariah tersebut, maka Bank Indonesia dan pemerintah

membentuk perundang-undangan yang baru yaitu Undang-Undang Republik

Indonesia No. 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah.

1. Awai Kelahiran Sistem Perbankan Syariab

Awai kelahiran perbankan syariah dilandasi dengan kehadiran dua

gerakan renaissance Islam modem yaitu neorivivalis dan modemis. Tujuan

utama dari pendirian lembaga keuangan berlandaskan etika ini adalah tiada

lain sebagai upaya kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek

kehidupan ekonominya berlandaskan Al-quran dan As-sunnah. Upaya untuk

melakukan implementasi sistem keuangan Islami empat decade terakhir

berjalan begitu gencar. Beberapa eksperimen awal untuk mendirikan

perbankan Islam diantaranya berlangsung di Melayu pada pertengahan tahun

1940-an, di Pakistan pada akhir 1950-an, dan di Mesir melalui Mit Ghamr

Savings Banks (1963-1967) serta Nasser Sosial Bank (1971).

(http://www.iei.or.id/publicationfiles/Perbankan Syariah).

Page 28: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Meski sebagian besar institusi ini akhimya gulung tikar, tetapi

setidaknya telah memberikan pondasi dan pijakan konsep yang kuat untuk

pengembangan berikutnya. Wilayah Asia-Pasifik juga tidak ketinggalan

untuk turut serta memberikan andil dan menjadi snmbangsih yang sangat

berharga dalam uji coba perintisan perbankan bebas bunga ini. Bank bebas

bunga didirikan dengan nama Philippine Amanah Bank (PAB) tahun 1973

melalui Keputusan Presiden sebagai institusi perbankan khusus meski tanpa

mereferensi karakter Islam didalam piagam banknya.

(http://www.iei.or.id/publicationfiles/Perbankan Syariah)

Pendirian P AB adalah respon Pemerintah Pilipina atas pemberontakan

Muslim di wilayah selatan, perbankan ini dirancang untuk melayani secara

khusus kebutuhan masyarakat Muslim. Tugas utama PAB membantu

rehabilitasi dan rekonstruksi masyarakat di Mindanao, Sulu dan Palawan di

wilayah selatan. Diikuti kemudian dengan berdirinya Islamic Development

Bank (IDB) tahun 1974 dengan dukungan dari pemerintah Arab Saudi dan

Organisasi Konferensi Islam (OKI) dengan suntikan dana dua milyar Dinar.

Hal ini menjadikan IDB menjadi Bank Syariah terbesar.

(http://www.iei.or.id/publicationfiles/Perbankan Syariah)

IDB adalah bank antar pemerintahan (intergovernmental bank) yang

bertujuan untuk mendanai proyek-proyek pembangunan di negara-negara

anggota, yang sebagian besamya adalah negara-negara berpenduduk

muslim. Keberadaan IDB ini memberikan momentum kepada gerakan

perbankan syariah pada umumnya, yang ditandai dengan berdirinya

lembaga-lembaga swasta (misalnya, Dub Di Indonesia perkembangan

Page 29: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

pemikiran tentang perlunya menerapkan prinsip Islam dalam berekonomi

muncul pada 1974. Tepatnya digagas dalam sebuah seminar 'Hubungan

Indonesia-Timur Tengah' yang diselenggarakan oleh Lembaga Studi Ilmu-Ilmu

Kemasyarakatan (LSIK). Perkembangan pemikiran tentang perlunya umat

Islam Indonesia memiliki lembaga keuangan Islam sendiri mulai berhembus

sejak itu, seiring munculnya kesadaran barn kaum intelektual dan

cendekiawan muslim dalam memberdayakan ekonomi masyarakat.

(http://www.iei.or.id/publicationfiles/Perbankan Syariah).

2. Pengertian Bank Syariah

Bank Islam atau selanjutnya disebut dengan Bank Syariah, adalah bank

yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank syariah juga

dapat diartikan sebagai lembaga keuangan/perbankan yang operasional dan

produknya dikembangkan berlandaskan Al-Qur'an dan Hadits Nabi SAW.

(Muhammad Syafi 'I Antonio, 200I:18).

Menurut Tim Pengembangan Perbankan Syariah Institut Bankir

Indonesia, (2002:20), bahwa secara umum tujuan utama bank Islam

seharusnya adalah mendorong dan mempercepat kemajuan ekonomi suatu

masyarakat dengan melakukan kegiatan perbankan, financial, komersial dan

investasi sesuai dengan prinsip Islam. Upaya ini tentu saja hams didasari

oleh larangan atas bunga pada setiap transaksi, prinsip kemitraan pada

semua aktivitas bisnis yang atas dasar kesetaraan, keadilan dan kejujuran,

hanya mencari keuntungan yang sah semata-mata, pembinaan manajemen

keuangan pada masyarakat, mengembangkan kompetisi yang sehat,

Page 30: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

menghidupkan lembaga zakat dan pembentukan ukhuwah (networking)

dengan lembaga keuangan Islam lainnya baik di dalam maupun di luar

negeri.

3. Prinsip Syariab

Menurut Muhammad Syafi'i Antonio (2001:10), prinsip syariah adalah

aturan perjanj ian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk

penyimpanan dana dan/atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan

lainnya yang sesuai dengan syariah.

Bank Syariah menganut prinsip-prinsip sebagai berikut:

a. Prinsip Keadilan

yaitu Prinsip yang tercermin dari penerapan imbalan atas dasar bagi hasil

dan pengambilan margin keuntungan yang disepakati bersama antara

Bank dan Nasabah

b. Prinsip Kemitraan

Bank Syariah menempatkan nasabah penyimpanan dana, nasabah

pengguna dana, maupun Bank pada kedudukan yang sama dan sederajat

dengan mitra usaha. Hal ini tercermin dalam hak, kewajiban, resiko dan

keuntungan yang berimbang di antara nasabah penyimpan dana, nasabah

pengguna dana maupun Bank. Dalam hal ini bank berfungsi sebagai

intermediary institution lewat skim-skim pembiayaan yang dimilikinya.

Page 31: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

c. Prinsip Kctcrbnkaan

Melalui laporan keuangan bank yang terbuka secara berkesinambungan,

nasabah dapat mengetahui tingkat keamanan dana dan kualitas

manajemen bank

d. Univcralitas

Bank dalam mendukung operasionalnya tidak membeda-bedakan suku,

agama, ras dan golongan agama dalam masyarakat dengan prinsip Islam

sebagai rahmatan lil'alamiin

4. Pcrbedaan Bank Syariah dengan Bank Um nm Konvcnsional

a. Bank Syariah

1. Islam memandang harta yang dimiliki oleh manusia adalah

titipan/amanah Allah SWT sehingga cara memperoleh,

mengelola, dan memanfaatkannya harus sesuai ajaran Islam

2. Bank syariah mendorong nasabah untnk mengupayakan

pengelolaan harta nasabah (simpanan) sesuai ajaran Islam

3. Bank syariah menempatkan karakter/sikap baik nasabah

maupun pengelola pada posisi yang sangat penting dan

menempatkan sikap akhlakul karimah sebagai sikap dasar

hubungan antara nasabah dan bank

4. Adanya kesamaan ikatan emosional yang kuat didasarkan

prinsip keadilan, prinsip kesederajatan dan prinsip ketentraman

antara Pemegang Saham, Pengelola Bank dan Nasabah atas

jalannya usaha bank syariah

Page 32: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

5. Prinsip bagi basil:

(a) Penentuan besamya resiko bagi basil dibuat pada waktu akad

dengan berpedoman pada kemungkinan untung dan rugi

(b) Besamya nisbab bagi basil berdasarkan pada jumlah

keuntungan yang diperoleh

( c) Jumlah pembagian bagi basil meningkat sesuai dengan

peningkatan jumlah pendapatan

( d) Tidak ada yang meragukan keuntungan bagi basil

( e) Bagi basil tergantung kepada keuntungan proyek yang

dijalankan. Jika proyek itu tidak mendapatkan keuntungan

maka kerugian akan ditanggung bersama oleh kedua belah

pihak

b. Bank Umum Konvensional

1. Pada bank umum konvensional, kepentingan pemilik dana

( deposan) adalah memperoleh imbalan berupa bunga simpanan

yang tinggi, sedang kepentingan pemegang saham adalah

diantaranya memperoleh spread yang optimal antara suku

bunga simpanan dan suku bunga piltjaman (mengoptimalkan

interest difference). Dilain pihak kepentingan pemakai dana

( debitor) adalah memperoleh tingkat bunga yang rendah (biaya

murah). Dengan demikian terhadap ketiga kepentingan dari tiga

pihak tersebut terjadi antagonisme yang sulit diharmoniskan.

Dalam ha! ini bank konvensional berfungsi sebagai lembaga

perantara saja

Page 33: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

2. Tidak adanya ikatan emosional yang kuat antara Pemegang

Saham, Pengelola Bank dan Nasabah karena masing-masing

pihak mempunyai keinginan yang bertolak belakang

3. S istem bunga:

(a) Penentuan suku bunga dibuat pada waktu akad dengan

pedoman hams selalu untung untuk pihak Bank

(b) Besarnya prosentase berdasarkan pada jumlah uang (modal)

yang dipinjamkan. Penentuan suku bunga dibuat pada waktu

akad dengan pedoman harus selalu untung untuk pihak Bank

(c) Jumlah pembayaran bunga tidak mengikat meskipun jumlah

keuntungan berlipat ganda saat keadaan ekonomi sedang baik

( d) Eksistensi bunga diragukan kehalalannya oleh semua agama

te1masuk agama Islam

(e) Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan tanpa

pertimbangan proyek yang dijalankan oleh pihak nasabah

untung atau rugi

Page 34: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Gambar2.l

Rekapitulasi Institusi Perbankan di Indosnesia

September 2009

BankUmum BankPrekr editan Rakyat

I I I

Bank Bank Swasta BPR Pemerintah Konvensional

I Bank

Pemerintah (UUS)

I I Bank BankUmum BankUmum

Pembangnan Swasta Syariah Dae rah

I BPD BPDUnmm

UnitUsaha Swasta Syariah (UUS)

Sumber : Ilchtisar Perbankan pada Bank Indonesia

BPR Syariah

Page 35: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Tabel 2.1 Klasifikasi Perbankan Indonesia Tahun 2009

No Bank Umum Konvensional Bank Umum Swasta (UUS) Bank Umum Swasta

Svariah <BUS) 1 PT. Bank Negara PT. Bank Negara Indonesia PT. Bank Muamalat

Indonesia rPersero ), Tbk (Persero ), Tbk Indonesia 2 PT. Bank Rakyat PT. Bank Tabungan ·PT. Bank Syariah

Indonesia (Persero ), Tbk Negara (Persero) Mandiri 3 PT. Bank Tabungan CIMB Niaga, Tbk Bank Mega Syariah

Negara (Persero) 4 PT. Bank Bukopin Danamon Indoensia, Tbk Bank Rakyat Indonesia * 5 CIMB Niaga, Tbk !FI Bank Bukopin*

6 Danamon lndoensia, Tbk Internasional Indonesia, Tbk

7 !FI Permata, Tbk

8 Internasional Indonesia, Tbk BPD Kalimantan Selatan

9 Permata, Tbk BPDDKI

10 BPD Kalimantan Selatan BPD Jabar & Banten

11 BPDDKI BPD Kalimantan Barat

12 BPD Jabar & Banten BPD Nusa Tenggara Barat

13 BPD Kalimantan Barat BPDRiau

14 BPD Nusa Tenggara BPD Sumatera Selatan Ba rat

15 BPDRiau BPD Sumatera Utara

16 BPD Sumatera Selatan BPD Kalimantan Timur 17 BPD Sumatera Utara BPDDIY 18 BPD Kalimantan Timur BPD Kalimantan Barat 19 BPDDIY BPD Sumatera Barat 20 BPD Kalimantan Barat BPD Sulawesi Selatan 21 BPD Sumatera Barat BPD Jawa Tengah 22 BPD Sulawesi Selatan HSBC Indonesia 23 BPD Jawa Tengah Bank Ekspor Indonesia 24 HSBC Indonesia BankLippo 25 Bank Ekspor Indonesia BTPN 26 Bank Lippo Bank ABN Amro 27 BTPN Standard Chartered Bank 28 Bank ABN Amro Bank Tabungan Pensiun

Nasional (BTPN) 29 Standard Chartered Bank 30 Bank Tabungan Pensiun

Nasional (BTPN) Sumber : Laporan Keuangan Publzkas1 Bank Indonesia

Page 36: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Jika dilihat dari tabel tersebut diatas bahwa Unit Usaha Syariah

bernaung dibawah sistem bank umum konvensional dan belum bersifat

independent, ha! ini dikarenakan pengembangan sistem perbankan syariah di

Indonesia dilakukan dalam kerangka dual-bankig.

Bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pembiayaan bagi sektor­

sektor perekonomian nasional. Berdasarkan data tabel tersebut diatas,

perusahan-perusahaan perbankan yang akan dilakukan penelitian adalah

perusahaan-perusahaan bank umum konvensional yang mendirikan unit

usaha syariah.

5. Efisiensi Terltadap Kinerja Pcrbankan Syariah

Efisiensi bank merupakan salah satu indikator penting untuk menganalisa

pe1formance suatu bank dan juga sebagai sarana untuk lebih meningkatkan

efektifitas kebijakan moneter.

Ukuran untuk menilai tingkat efisiensi perbankan dalam

memanfaatkan sumber dana yang dimilikinya dapat kita hitung dengan

menggunakan rasio aktivitas (BOPO).

B. Sistcm Perbankan Syarialt

1. Somber Dana

Bank sebagai salah satu lembaga keuangan yang salah satu

fungsinya adalah menghimpun dana masyarakat, harus memiliki suatu

sumber untuk menghimpun dana sebelum disalurkan kembali. Untuk

mempraktikkan kaidah perbankan yang islami, kita perlu memahami

Page 37: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

terlebih dahulu sumber dana masyarakat dan transaksi-transaksinya

yang tidak bertentangan dengan syariat islam. (Institut Bankir

Indonesia, 2001:57).

Sumber dana tersebut terdiri dari modal yaitu dana terdiri dari

pendiri lembaga keuangan tersebnt. Yang kedua adalah dana titipan

masyarakat yang dikelola oleh bank dalam Islam dikenal dengan istilah

Wadiah. Yang ke tiga adalah dana masyarakat yang diinvestasikan

melalui bank, dan yang keempat adalah dana investasi khusus atau

investasi terbatas. Sumber dana tersebut akan dijelaskan oleh peneliti

dengan menunjukan gambar 2.2 berikut penjelasannya. (Institut Bankir

Indonesia, 2001 :57).

Gambar2.2

Sumber Dana Sistem Perbankan Syariah

BANK

SYARlAH

<--M_._o_n __ AL __ __,

< TITIPAN I W ADIAH

INVESTASI/ MUDARABAH

INVESTASI KHUSUS/ MUDARABAH MUQAYYADAH

Sumber : Tim Pengembangan Perbankan Syariah Institut Bankir Indonesia

(2002:57)

Page 38: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Menurut Institut Bankir Indonesia (2001:58), Jika kita Iihat

diagram diatas, sumber dana yang terhimpun dari masyarakat terdiri

dari empat jenis dana, yaitn :

a. Modal

Islam mengenal modal suatu komponen utama dalam

usaha, dan hale atas modal diakui dalam islam sebagai hak individu

atau golongan yang berbeda dengan hak atas modal menurut

pandangan kapitalis. Pada kapitalis, modal merupakan hak mutlak

individu.

Modal disini merupakan modal yang bersumber dari

pemilik bank yang akan digunakan untuk terutama untnk kegiatan

operasional bank dan investasi bank itn sendiri pada sektor-sektor

yang dibenarkan menurut syariat.

Dalam ha! ini seseorang atau sekumpulan orang bersepakat

untuk mendirikan sebuah usaha bank yang akan dikelola oleh

sebagian pemilik modal tersebut. Dalam ekonomi islam ha! ini

dikenal dengan istilah Syirkah atau Musyarakah. Atau

diserahkannya pengelolaan usaha bank kepada manajer-manajer

yang profesional dengan target usaha yang telah ditentukan.

Jika dilaksanakan pengelolaan kepada manajer-manajer

profesioanal maka ha! ini diakadkan sebagai mudarabah. Para

manajer disebut juga sebagai Dewan Direksi (Mudarib) diberi

mandat oleh seorang atau sekelompok orang pemilik dana (sahibul

Maa[). (Institut Bankir Indonesia, 200 I :58).

Page 39: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Untuk menjalankan fungsi bank, sebagai penghimpun dana

masyarakat, bank syariah pun dapat menghimpun dana pihak

ketiga. Dalam menghimpun dana masyarakat, bank syariah

memiliki tekhnik sendiri yang diantaranya dapat dimasukkan

produk-produk bank konvensional seperti giro, tabungan atau

deposito dengan formulasi yang berbeda dengan cara bank

konvensional, karena bank syariah tidak mengenal bunga. Produk­

produk syariah penghimpunan dana tersebut adalah Wadiah dan

Mudarabah.

b. Wadialt

Insitut Bankir Indonesia (2001 :61) Pengertian wadiah

menurut bahasa adalah meninggalkan atau meletakkan sesuatu

pada orang lain untuk dipelihara atau dijaga. Sedangkan menurut

istilah adalah memberikan kekuasaan kepada orang lain untuk

menjaga hartanya/barangnya dengan secara terang-terangan atau

dengan isyarat yang semakna dengan itu.

Jenis produk perbankan yang dapat diaplikasikan dengan

menggunakan akad wadiah adalah giro bank. Karena giro bank

pada dasamya adalah titipan dana masyarakat di bank untuk tujuan

pembayaran dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat, ha! ini

sesuai dengan UU No. 7 tahun 1992. Artinya giro hanyalah titipan

nasabah bukan dana yang dapat diinvestasikan.

Page 40: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Selanjutnya bank syariah memberlakukan giro sebagai

titipan wadiah yad ad-damanah. Dana titipan ini dapat

dipergunakan oleh bank sebagai penerima titipan selama dana

tersebut mengendap di bank. Tetapi bank mempunyai kewajiban

untuk membayarnya setiap saat jika nasabah mengambil titipan

tersebut. Sebagai imablan dari titipan yang dimanfaatkan oleh bank

syariah, nasabah mendapatkan imbalan berupa bonus.

Bonus ini tidak boleh di perjanjikan sebelumnya dan

merupakan hak penuh bank untuk memberikannya atau tidak.

Bentuk dana pihak ketiga lainnya yang dapat dikelompokan

kedalam wadiah yad ad damanah adalah rekening tabungan yang

memberlakukan ketentuan dapat ditarik setiap saat dan bukan

tabungan berjangka.

c. Mudarabah

Dalam istilah fikih muamalah, mudarabah sebagian ahlinya

menyebutnya qirad, adalah suatu bentuk perniagaan dimana si

pemilik modal yang juga disebut dengan sahibul maal

menyetorkan modalnya kepada pengusaha yang selanjutnya

disebut mudarib, untuk diusahakan dengan keuntungan akan dibagi

bersama sesuai dengan kesepakatan dari kedua belah pihak

sedangkan kerugian, jika ada, ditanggung oleh si pemilik modal.

Perbankan syariah menggunakan tekhnik mudarabah untuk

menghimpun dana masyarakat dalam bentuk investasi mudarabah

Page 41: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

atau banyak dikenal pada beberapa bank syariah di Indonesia dan

Malaysia sebagai Deposito Mudarabah. Imbalan dari simpanan

dalam bentuk investasi mudarabah ditetapkan dengan nisbah (porsi

pembangian keuntungan).

d. Investasi Klrnsus ( Mudarabah Muqayyadalt)

Dana lain yang dikelola oleh bank syariah adalah dana yang

berasal dari zakat, infaq dan shadaqah. Salah satu ciri khas dari

bank syariah adalah selain mengelola dana untuk keperluan

komersial, bank syariah juga harus berfungsi sebagai pengelola

dana untuk kepentingan sosial.

Dana ZIS (Zakat, Ifaq, Shadaqah) akan diterima oleh bank

syariah sebagai sumber dana yang pengelolaannya pun dilakukan

secara khusus pula. Aktivitas pengelolaan dana ZIS serta dana

sosial lainnya harus dicatat dan dilaporkan dalam laporan keuangan

dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan bank syariah yang bersangkutan.

Dalam pelaksanaannya bank syariah dapat bekerjasama

dengan lembaga-lembaga sosial lainnya yang bergerak dibidang

pemberdayaan perekonomian masyarakat seperti Dompet Duafa,

Forum Zakat (FOZ), Badan Amil Zakat (BAZ) dan lain

sebagainya. (Intitut Bankir Indonesia, 2001:64).

Page 42: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

2. Penyaluran Dana

Fungsi lain dari bank adalah menyalurkan dana kepada

masyarakat. Didalam bank islam metode penyaluran dana jauh berbeda

dengan bank konvensional, karena bank islam tidak mengenal kredit

dengan segala macam derivatifnya. Kredit akan sangat berhubungan

erat dengan uang dan bunga (riba). (Institut Bankir Indonesia,

2001:65).

Gambar2.3

Penyaluran Dana Sistem Perbankan Syariah

< JUALBELI

< BAGIHASIL

< PEMBIAYAAN

< PINJAMAN

INVESTASI KHUSUS/MUDARABAH MUQAYYADAH

Sumber: Tim Pengembangan Perbankan Syariah Institut Bankir Indonesia (2002:65)

Page 43: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Jika dilihat dari diagram diatas, maka penyaluran dana kepada

masyarakat terdiri dari :

a. Jual Beli

Islam melarang riba dan menghalalkan jual beli seperti

yang dinyatakan kitab suci al-Qur'an dalam surat Al-Baqarah ayat

275. Ada beberapa konsep jual beli yang diperbolehkan dalam

islam, anatar lain adalah Murabahah yaitu jual beli murni, tanpa

syarat-syarat khusus. Jual beli seperti ini sah dilakukan baik tunai

maupun secara tangguh.

b. Bagi Hasil

Bagi hasil adalah konsep yang paling lazim dan tidak ada

keraguan didalamnya. Transaksi bagi hasil yang dapat diterapkan

dalam perbankan Islam pada umumnya dibagi dalam 2 jenis

transaksi yaitu : Mudarabah dan Musyarakah

Mudarabah adalah salah satu konsep bagi hasil antara

pemilik modal (sahibul maal) dengan pengelola/pengusaha

(mudarib). Bank Islam untuk menjalankan fungsinya menyalurkan

dana masyarakat adalah dengan tekhnik mudarabah. Dalam hal ini

bank sebagai pemilik dana (sahibul Maal) yang menginvestasikan

dananya kepada suatu proyek atau pekerjaan yang dikelola oleh

pengusaha (mudarib). Pengusaha mengajukan proposal untuk

menge1jakan suatu proyek atau pekerjaan kepada bank dengan pola

bagi hasil. Dalam hal ini bank akan memberikan modal (maal)

100% untuk dikelola oleh mitra kerjanya, dengan perjanjian bahwa

Page 44: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

jika proyek tersebut menghasilkan keuntungan atau pendapatan

dari proyek tersebut maka akan dibagi menmut porsi yang

ditentukan (nisbah) misal, 67% untuk pemilik modal dan 33%

untuk pengusaha.

Musyarakah adalah percampuran dana untuk tujuan

pembagian keuntungan. Musyarakah sepintas hampir sama dengan

Mudarabah, perbedaannya adalah kalau lvludarabah, modal 100%

dari pemilik dana dan pengelola hanya menyediakan keahlian dan

tenaga kerja untuk menjalankan usahanya. Pada Musyarakah,

sesuai definisi diatas adalah percampuran dana. Jika bank Islam

melakukan transaksi Musyarakah dengan mitranya (nasabah),

maka nasabah harus memiliki dana sebagian selain keahlian dan

tenaga ke1ja untuk mengelola usaha tersebut.

c. Pembiayaan

Ada dua jenis transaksi yang dibolehkan dalam syariat

Islam kedalam kelompok pembiayaan, yaitu Hawalah dan Rahn.

Hmvalah adalah perpindahan piutang nasabah (muhal) ke Bank

(Muha! Alih). Nasabah meminta bank membayarkan terlebih

dahulu piutang yang timbul dari jual beli maupun transaksi lainnya

yang halal. Atas bantuan bank untuk melunaskan piutang nasabah

terlebih dahulu, bank dapat meminta jasa pada nasabah yang

besamya dengan mempertimbangkan faktor resiko bila piutang

tersebut tidak tertagih.

Page 45: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Rahn adalah menahan sesuatu dengan hak yang

memungkinkan pengambilan manfaat darinya atau menjadikan

sesuatu yang bemilai ekonomis pada pandangan syariah sebagai

kepercayaan atas hutang yang memungkinkan pengambilan hutang

secara keseluruhan atau sebagian dari barang itu. Secara umum,

kegiatan Rauh dapat diartikan sebagai gadai.

d. Pinjaman

Pinjaman atau Qard adalah apa yang diberikan dari harta

yang terukur yang dapat ditagih/dituntut, atau akad yang

dikbususkan yang dikembalikan pada membayar harta yang terukur

kepada orang lain agar dikembalikan.

Salah satu fungsi bank Islam adalah memberikan kegiatan

sosial. Dalam ha! untuk dapat mengaplikasikan fungsi ini, bank

Islam menyalurkan dana dalam bentuk qard dari dana yang

dihimpun dari basil kegiatan sosial seperti zakat, infaq dan

shadaqah. Qard yang sumber dananya dari intern (modal bank)

disajikan dalam laporan keuangan pada aktiva lainnya sebagai

pinjaman qard. Sedangkan qard yang bersumber dari ektem (dana

kebijakan yang diterima oleh bank) disajikan dan diungkapkan

pada laporan sumber dan penggunaan dana qard (qardhul hasan)

Page 46: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

C. Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan Perbaukan

Didasarkan pada peraturan Bank Indonesia No:9/1/PBI/2007, maka

langkah untuk menilai peiformance atau kinerja suatu Bank dapat

menggunakan alat-alat analisa berupa rasio keuangan. Rasio keuangan

terhadap kinerja perbankan sebelum dan sesudah mempunyai unit usaha

syariah yang dianalisa oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Analisa Rasio Liquiditas

yaitu analisa yang dilakukan terhadap kemampuan bank dalam

memenuhi kewajiban jangka pendeknya atau kewajiban yang sudah

jatuh tempo. Beberapa rasio likuiditas yang sering digunakan dalam

menilai kinerja suatu bank antara lain sebagai berikut:

a. Loan to Deposit Ratio (LDR), yaitu rasio antara jumlah seluruh

kredit yang diberikan Bank dengan dana yang diterima oleh Bank.

LDR menyatakan seberapa jauh kemampuan bank untuk

membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan

mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya.

Dengan kata lain, seberapa jauh pemberian kredit kepada nasabah

kredit dapat mengimbangi kewajiban bank untuk segera memenuhi

pennintaan deposan yang ingin menarik kembali uangnya yang

telah digunakan oleh bank untuk memberikan kredit. Semakin

tinggi rasio tersebut memberikan indikasi semakin rendahnya

kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini disebabkan

karena jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kredit

semakin besar. Rasio LDR ini merupakan indikator kerawanan dan

Page 47: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

kemampuan dari suatu bank. Sebagian praktisi perbankan

menyepakati bahwa batas aman dari LDR suatu bank adalah sekitar

80%. Namun batas toleransi berkisar antara 85%-100%.

b. Cash Ratio, yaitu Likuiditas minimum yang harus dipelihara oleh

Bank dalam membayar kembali pinjaman jangka pendek bank.

Semakin tinggi rasio ini semakin tinggi pula kemampuan likuiditas

bank yang bersangkutan, namun dalam prakteknya akan dapat

mempengaruhi profitabilitas. Rasia ini merupakan perbandingan

antara jumlah alat liquid yang dimiliki bank dengan pinjaman yang

harus segera dibayar.

c. Reserve Requirement (RR), yaitu likuiditas wajib minimum yang

wajib dipelihara dalam bentuk Giro pada BI. Reserve requirement

merupakan ketentuan bagi setiap bank umum untuk menyisihkan

sebagian dari dana pihak ketiga yang berhasil dihimpunnya dalam

bentuk giro wajib minimum yang berupa rekening bank yang

bersangkutan pada Bank Indonesia. Menurut surat edaran BI tahun

1997, besarnya RR minimal 5%.

d. Loan to Asset Ratio (LAR), yaitu rasio yang digunakan untuk

mengukur tingkat likuiditas bank yang menunjukkan kemampuan

bank untuk memenuhi pennintaan kredit dengan menggunakan

total asset yang dimiliki bank. Semakin tinggi rasio ini, tingkat

likuiditasnya semakin kecil karena jumlah asset yang diperlukan

untuk membiayai kreditnya menjadi semakin besar.

Page 48: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

2. Analisa Rasio Solvabilitas

yaitu rasio yang dignnakan nntuk mengukur kemampuan bank dalam

memenuhi kewajiban jangka panjangnya atau kemampuan Bank untuk

memenuhi kewajibanjika terjadi liquidasi Bank.

a. Capital Adequacy Ratio (CAR), adalah rasio yang memperlihatkan

seberapa jauh aktiva bank yang mengandung resiko (kredit,

penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai

dari dana modal sendiri bank di samping memperoleh dana-dana

dari sumber-sumber di luar bank, seperti dana masyarakat,

pinjaman (hutang), dll. Dengan kata lain CAR adalah rasio untuk

mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menmtjang

aktiva yang mengandung atau menghasilkan resiko, misalnya

kredit yang diberikan. CAR merupakan indikator terhadap

kemampuan bank untuk menntupi penurunan aktivanya sebagai

akibat dari kerugian-kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva

beresiko. Berdasarkan Deregulasi BI tertanggal 29 Februari 1993,

bank yang dinyatakan termasuk bank sehat (berkinerja baik)

apabila memiliki CAR paling sedikit sebesar 8%, sesuai dengan

ketentuan yang ditetapkan oleh Bank for International Settlements

(BIS).

b. Debt to Equity Ratio (DER), yaitu rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan bank dalam menutup sebagian atau seluruh

hutanghutangnnya, baik jangka panjang maupun jangka pendek,

dengan dana yang berasal dari dana bank sendiri. Dengan kata lain,

Page 49: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

rasio ini mengukur seberapa besar total pasiva yang terdiri atas

persentase modal bank sendiri dibandingkan dengan besarnya

hutang.

3. Analisa Rasio Rentabilitas

adalah alat untuk menganalisis atau mengukur tingkat efisiensi usaha

atau profitabilitas yang dicapai oleh Bank yang bersangkutan.

(Lukman Dendawijaya, 2001 : 116 - 124).

a. Return On Asset (ROA), yaitu rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh

keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu

bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank

terse.but dan semakin baik pula posisi bank tersebut dalam

penggunaan asset. Dalam rangka mengukur tingkat kesehatan bank

ada perbedaan sedikit antara ROA berdasarkan teoritis dan cara

perhitungan berdasarkan ketentuan Bank Indonesia. Secara teoritis,

laba yang diperhitungkan adalah laba setelah pajak, sedangkan

dalam sistem CAMEL laba yang diperhitungkan adalah laba

sebelum pajak.

b. Return On Equity (ROE), yaitu perbandingan diantara laba bersih

bank dengan modal sendiri. ROE ini merupakan indikator yang

amat penting bagi para pemegang saham dan calon investor untuk

mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih yang

dikaitkan dengan pembagian deviden. Kenaikan dalam rasio ini

Page 50: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

berarti te1jadi kenaikan laba bersih dari bank yang bersangkutan.

Selanjutnya, kenaikan tersebut akan menyebabkan kenaikan harga

saham.

c. Rasio Behan Operasional (BOPO), yaitu perbandingan antara

beban operasional dengan pendapatan operasional. Rasio ini

digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi bank dalam

melakukan kegiatan operasinya. Untuk bank syariah, pendapatan

operasional bank terdiri atas pendapatan bagi hasil, keuntungan

atas kontrakjual-beli,.fee, biaya administrasi, dll.

4. Analisa Rasio Kredit Bermasalah (NPL)

Non Peiforming Loan (NPL) merupakan aktiva produktif dengan

kualitas aktiva kurang lancar, diragukan dan macet.

D. Keranglra Pemildran

Kerangka pemikiran merupakan sintesa tentang hubungan antar

variable yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan.

(Sugiyono, 2007:49). Berdasarkan teori yang telah dideskripsikan tersebut,

maka alat ukur untuk menganalisa kinerja keuangan perbankan yang

digunakan oleh peneliti adalah dengan menggunakan rasio. Rasia

merupakan alat yang dinyatakan dalam aritmatika yang digunakan untuk

menjelaskan hubungan antara dua atau lebih data keuangan. Model

penelitian ini dapat ditunjukan dengan kerangka pemikiran teoritis yang

dituangkan dalam model skema sebagai berikut :

Page 51: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Gambar2.4

Kerangka Pemikiran

I Annual Report Perusahaan I

! ! ! ! Laporan La po ran Laporan Laporan Kualitas Laporan Neraca Laba/Rugi Kewajiban Modal Aktiva Produktif Rasio

Minimum Keuangan

I I I ,,

Indikator Kine1ja Keuangan Perbankan

Peraturan Bank Indonesia N0.9/l!PBU2007

Uji Normalitas 1. Bila data normal menggunakan Analisis Uji T test Sample Independent 2. Bila data tid&k normal menggunakan Analisis Uji Mann-Whitney

Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Perbedaan secara signifikan atas kinerja keuangan perbankan

sebelum dan sesudah mempunyai unit usaha syariah

Page 52: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

E. Perumusan Hipotesis

Penelitian yang dilakukan oleh Lisa Narulia (2006), yang menganalisis

kinerja Bank Syariah Mandiri, salah satu hasil pengujian menyimpulkan

bahwa untuk mengukur Kine1ja Bank Syariah Mandiri dengan menganalis

rasio keuangannya untuk aspek likuiditas (rasio pembiayaan terhadap

simpanan) dan aspek rentabilitas serta rasio solvabilitas (rasio utama, rasio

kecukupan modal) dan Quick Ratio Bank, disini penulis ingin lebih

menjelaskan aspek-aspek rasio keuangan perbankan syariah dalam melihat

kinerja keuangannya.

Penelitian yang kedua dilakukan oleh Malik Cahyadin (2008),

menganalisis prediksi pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia, ia

menyimpulkan bahwa prospek perbankan syariah di indonesia tahnn 2008

cukup baik. Kondisi ini dilihat dari indikator perbankan yaitu aset, DPK, dan

kredit (financing). Perkembangan ketiga indikator tersebut, cenderung

meningkat tetapi pertumbuhannya menurun.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Ahmad Faisol (2007),mengenai

kinerja perbankan syariah pada Bank Muamalat Indonesia. Bank Muamalat

Indonesia untuk rasio Liquiditas cenderung baik, meskipun jika dilihat

secara histories untuk rasio Loan to Deposit Ratio pada tahun 2006 menurun

dan dibawah standar yang telah di tetapkan Bank Indonesia, maka dapatlah

ditarik kesimpulan, bahwa rasio liquiditas Bank Muamalat Indonesia

cenderung liquid dan berkinerja baik. Dengan ini penulis ingin

membuktikan apakah kinerja keuangan bank syariah sudah menjadi lebih

baik atau sebaliknya.

Page 53: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Penelitian yang dilakukan oleh Toto Warsoko Pikir (2004), mengenai

prospek Bank Syariah pada masa yang akan datang, ia menyimpulkan

bahwa perbankan syariah sampai dengan tahun 2004 mengalami

peningkatan secara signifikan. Hal ini tercermin dengan adanya peningkatan

total asset, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dan pembiayaan yang

disalurkan (PYD) baik nilai maupun proporsinya terhadap perbankan

nasional. Dengan demikian, penulis ingin mengetahui prospek perbankan

syariah di masa yang akan datang yang di mulai dari periode 2003 -

sekarang.

Dengan adanya unit usaha syariah sekarang ini, diharapkan dapat

membantu perekonomian di Indonesia dapat merekatkan hubungan antara

sektor keuangan dengan sektor riil serta menciptakan harmonisasi di antara

kedua sektor tersebut. Untuk menguji apakah kine1ja perusahaan berbeda

secara signifikan untuk tahun-tahun sebelum dan sesudah mempunyai unit

usaha syariah, maka peneliti merumuskan hipotesis alternative sebagai

berikut:

Ha Terdapat perbedaan kinerja keuangan perbankan sebelum dan

sesudah mempunyai unit usaha syariah

Hal Terdapat perbedaan tingkat rasio CAR perbankan sebelum dan

sesudah mempunyai unit usaha syariah

I-Ia2 Terdapat perbedaan tingkat rasio NPL perbankan sebelum dan

sesudah mempunyai unit usaha syariah

I-Ia3 Terdapat perbedaan tingkat rasio ROE perbankan sebelum dan

sesudah mempunyai unit usaha syariah

Page 54: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Ha4 Terdapat perbedaan tingkat rasio ROA perbankan sebelum dan

sesudah mempunyai unit usaha syariah

Ha5 Terdapat perbedaan tingkat rasio BOPO perbankan sebelum dan

sesudah mem punyai unit usaha syariah

Ha6 Terdapat perbedaan tingkat rasio LDR perbankan sebelum dan

sesudah mempunyai unit usaha syariah

40

Page 55: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Ruang Linglmp Penelitian

Tujuan studi dalam penelitian ini adalah untuk meni,>uji (Hypothesis

Testing) yang merupakan penelitian yang menjelaskan fenomena dalam

bentuk hubungan variabel, penelitian ini ingin menguji apakah ada

perbedaan secara signifikan antara kinerja keuangan sebelum mempunyai

unit usaha syariah dengan kinerja keuangan sesudah mempunyai unit usaha

syariah.

Objek penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan go public yang

bergerak dibidang jasa perbankan yang terdaftar Bank Indonesia (BI).

Penelitian disini akan menganalisis kinerja keuangan perusahaan yang

terdapat didalam laporan keuangan tahunan (annual Report) perusahaan­

perusahan perbankan tersebut.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak

dibidang jasa perbankan, periode populasi penelitian mencakup data objek

penelitian tiga tahun sebelum memiliki unit usaha syariah dan tiga tahun

sesudah mendirikan unit usaha syariah .

Sedangkan untuk sampel perusahaan yang terdaftar di Bank Indonesia

yang dipilih, dillakukan dengan menggunakan metode sampel bertujuan

41

Page 56: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

(purposive sampling), metode sampel ini disebut juga dengan judgment

sampling yaitu sample yang digunakan dengan menentukan kriteria khusus

terhadap sample. (Bambang Prasetyo & Lina Miftahul Jannah, 2005: 135)

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Perusahaan yang bergerak dibidang jasa perbankan

2. Bank Umnm Konvensional yang telah mempnnyai Unit Usaha Syariah

3. Laporan keuangan tersedia untuk tiga tahun sebelum mempunyai unit

usaha syariah (2001-2003) dan tiga tahun sesudah mempunyai unit

usaha syariah (2006-2008)

4. Bank Umum Konvensional yang sudah mempunyai Unit Usaha

Syariah yang akan diteliti adalah empat belas Unit Usaha Syariah dari

tiga puluh Unit Usaha Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia

C. Metode Pcngumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data skunder

yang biasanya berupa bukti, catatan, atau laporan yang telah di susun di

dalam arsip (dokumenter data) yang dipublikasikan dan yang tidak

dipublikasikan (lndriantoro dan supomo, 2002:147).

Sebagai periode pengamatan data adalah laporan keuangan tiga tahun

sebelum mempunyai unit usaha syariah dan laporan keuangan tiga tahun

sesudah mempunyai unit usaha syariah

42

Page 57: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

C. Data Penelitian

Data penelitian ini adalah data skunder yang berasal dari Japoran

keuangan Bank Umum Konvensional yang sudah mempunyai Unit Usaha

Syariah. Adapun laporan keuangan yang dipakai adalah sebagai berikut :

I. Laporan Neraca Keuangan

2. Laporan Laba Rugi

3. Laporan Kualitas Aktiva Produk'tif

4. Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum

5. Perhitungan Rasio Keuangan

D. Metode Analisis

Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif yakni

menganalisis masalah dengan cara mendeskripsikannya melalui penggunaan

tabel mean (rata-rata) rasio keuangan sebelum dan sesudah mempunyai unit

usaha syariah, serta analisis kuantitatif berupa perhitungan menggunakan

rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio rentabilitas sebelum dan sesudah

mempunyai unit usaha syariah.

Dalam menganalisis kinerja keuangan pernsahaan di bidang jasa

perbankan, penulis menggunakan prosedur analisis sebagai berikut :

1. Data keuangan diklasifikasikan sesuai dengan rasio-rasio yang

dibutuhkan yaitu rasio Jikuiditas, rasio solvabilitas dan rasio

rentabilitas untuk menganalisis perbedaan kinerja keuangan secara

signifikan sebelum dan sesudah mempunyai unit usaha syariah.

41

Page 58: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

2. Dari hasil klasifikasi point pertama kemudian dihitung rasio-rasio

keuangan tiga tahun sebelum mempunyai unit usaha syariah yaitu

2001-2003 dan tiga tahun sesudah mempunyai unit usaha syariah yaitu

2006-2008 lalu diuji Normalitas datanya, hasil uji normalitas akan

menentukan dua kemungkinan pengujian dua sampel berpasangan :

a. Untuk menentukan data distribusi normal maka peneliti akan

menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov dengan jumlah data

penelitian kurang dari 30. (Bhuono Agung Nugroho, 2005:107).

Apabila berdistribusi normal maka menggunakan uji T test Sample

Independent. Uji T test Sample independent adalah sampel yang

didapat dari data yang berasal dari subjek yang berbeda.

( elisa.ugm.ae.id).

b. Bila data tidak berdistribusi normal dan bertipe nominal atau

ordinal maka pengujian dua sample berpasangan dilakukan dengan

uji statistik Non Parametrik Uji Mann Whitney. Menurut Sugiyono

(2007:324) Uji Mann Whitney digunakan karena untuk menguji

beda data berpasangan dan memiliki jumlah sample yang kecil I

kurang dari tiga puluh. (Stanis Laus, 2007:275). Uji Mann Whitney

disebut juga uji U atau uji Jumlah Peringkat Wilcoxon (Wilcoxon

Rank Sum Test). Bentuk uji hipotesis yang digunakan pada

penelitian ini adalah menggunakan uji dua sisi (two-sided atau two­

tailed test. (Stanis Laus, 2007:275).

44

Page 59: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Hasil pengujian ini memberikan dasar penilaian apakah masing-masing

rasio indikator kine1ja keuangan perusahaan untuk tahun-tahun sebelum dan

sesudah mempunyai unit usaha syariah berbeda secara signifikan. Uji Mann

Whitney bertujuan untuk menguji signifikansi hipotesis komparatif dua

sampel yang berkorelasi bila datanya berbentuk ordinal. (Prof. Dr.

Sugiyono, 2007:240) Apabila sign t lebih besar 0.05, maka Ho tidak ditolak.

Demikian pula jika sign t lebih kecil dari 0.05, maka Ho ditolak. Bila Ho

ditolak ini berarti ada hubungan antara variable independent terhadap

variable dependent (Stanis Laus, 2007:275).

Hasil analisis Uji Kolmogorov-Smirnov bertujnan untuk membantu

peneliti dalam menentukan distribusi normal dengan jumlah data peneliti

kurang dari 30 dan juga untuk mengetahui apakah sampel yang dipilih

berasal dari populasi yang terdistribusi secara normal. (Bhuono Agung

Nugroho, 2005:!07). Dasar pengambilan keputusannya yakni: Ho tidak

ditolak jika nilai p-value sig(2-tailed) > level of significant (a). Sebaliknya

Ho ditolakjika nilai p-value sig(2-tailed) <level of significant (a). (Bhuono

Agung Nugroho, 2005:112).

Setelah diketahui data tersebut berdistribusi normal, maka akan

dilakukan pengujian dengan menggunakan uji T test Sample Independent.

Persyaratan dengan menggunakan uji T test Sample Independent adalah

variable dependent berbentuk interval atau rasio, sedangkan variable

independentnya berbentuk data nominal atau ordinal. ( elisa.ugm.ac.id).

4~

Page 60: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

F. Definisi Operasional Variabel Dan Pengnknrannya

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka variabel penelitian yang

dapat dijelaskan adalah rasio keuangan yang meliputi Capital Adequacy

Ratio (mewakili rasio permodalan), Non Performing Loan (mewakili rasio

kualitas aktiva produktif), Return on Asset dan Return on Equity (mewakili

rasio rentabilitas ), Beban Operasional dibagi Pendapatan Operasional

(mewakili rasio efisiensi), dan Loan to Deposit Ratio (mewakili rasio

likuiditas ). Setelah itu, untuk mengetahui kinerja bank secara keseluruhan

dilakukan dengan cara menjumlahkan seluruh rasio yang sebelumnya telah

diberi bobot nilai tertentu.

1. Kincrja Kcnangan Pcrbankan

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 9/l/PBI/2007 tentang

Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip

Syariah, maka terdapat beberapa cakupan Penilaian Tingkat Kesehatan

Bank mencakup penilaian terhadap faktor-faktor yang terdiri dari :

a. Rasio solvabilitas

Solvabilitas perusahaan menggambarkan kemampuan suatu

perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya.

Kreditor jangka panjang sangat menaruh perhatian, baik pada

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka

pendek, yaitu kemampuan membayar bunga maupun jangka

panjang yaitu kemampuan membayar pokok

Page 61: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Modal Bank CAR= X 100 o/c

Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR)

b. Rasio kualitas aktiva produktif, yang diwakili oleh NPL (Non

Pe1forming Loan).

Total KreditBemiasalah

NPL = x 100 %

Total Selrnuh Kredit

c. Rasio Rentabilitas, yang diwakili oleh variabel rasio ROA (Return

on Asset) dan ROE (Return on Equity) yang merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur besamya pengembalian terhadap

investasi para pemegang saham. Cara menghitungnya adalah laba

setelah pajak di bagi modal sendiri

Laba Bersih ROA= x 100%

Total Aktiva

A'?

Page 62: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Laba Bersih ROE= x 100%

Modal Sendiri

d. Rasio biaya/efisiensi bank, yang diwakili oleh variabel rasio

BOPO.

Biaya Operasional BOPO= x 100%

Pendapatan Operasional

d. Rasio Likuiditas, Rasio ini merupakan rasio untuk mengukur

kemampuan bank dalam membayar kembali peneairan dana

deposannya pada saat ditagih serta dapat mencukupi permintaan

Ia-edit yang telah diajukan. Secara garis besar Bank Syariah yang

diwakili oleh variabel rasio LOR (Loan to Deposit Ratio).

LDR =

Total Kredit Yang Diberikan

Dana Pi/wk Ketiga XIOO%

Page 63: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

2. Pcrbcdaan sccara signifikan atas kinerja kcuangan perbaukan

sebelum dan sesndah mempunyai unit usaha syariah

Untuk mengukur apakah terdapat perbedaan secara signifikan atas

kine1ja keuangan perbankan untuk tahun-tahun sebelum dan sesudah

mempunyai unit bisnis syariah dengan menggunakan [Jji Paramatrik T

test Sample independent yaitu sampel yang didapat dari data yang

berasal dari subjek yang berbeda. ( elisa.ugm.ac.id) untuk data yang

berdistribusi normal dan untuk data yang tidak berdistribusi normal

menggunakan [Jji Non Paramatrik Mann Whitney.

Dari uji tersebut akan diketahui apakah terdapat perbedaan secara

signifikan atas kinerja keuangan perbankan sebelum dan sesudah

mempunyai unit usaha syariah.

AO

Page 64: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Um nm dan Objek Penelitian

Karakteristik sistem perbankan syariah yang beroperasi berdasarkan

prinsip bagi hasil memberikan alternatif sistem perbankan yang saling

menguntungkan bagi masyarakat dan bank, serta menonjolkan aspek

keadilan dalam bertransaksi, investasi yang beretika, mengedepankan nilai­

nilai kebersamaan dan persaudaraan dalam berproduksi, dan menghindari

kegiatan spekulatif dalam bertransaksi keuangan. Dengan menyediakan

beragam produk serta layanan jasa perbankan yang beragam dengan skema

keuangan yang lebih bervariatif, perbankan syariah menjadi alternatif sistem

perbankan yang kredibel dan dapat dinikmati oleh seluruh golongan

masyarakat Indonesia tanpa terkecuali.

Dalam konteks pengelolaan perekonomian makro, meluasnya

penggunaan berbagai produk dan instrumen keuangan syariah akan dapat

merekatkan hubungan antara sektor keuangan dengan sektor riil serta

menciptakan harmonisasi di antara kedua sektor tersebut. Semakin

meluasnya penggunaan produk dan instrumen syariah disamping akan

mendukung kegiatan keuangan dan bisnis masyarakat juga akan mengurangi

transaksi-transaksi yang bersifat spekulatif, sehingga mendukung stabilitas

sistem keuangan secara keseluruhan, yang pada gilirannya akan memberikan

Page 65: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

kontribusi yang signifikan terhadap pencapaian kestabilan harga jangka

menengah-panjang.

Dengan telah diberlakukannya Undang-Undang No.21 Tahun 2008

tentang Perbankan Syariah yang terbit tanggal 16 Juli 2008, maka

pengembangan industri perbankan syariah nasional semak:in memiliki

landasan hukum yang memadai dan akan mendorong pertumbuhannya

secara lebih cepat lagi.

Pengembangan perbankan syariah diarahkan untuk memberikan

kemaslahatan terbesar bagi masyarakat dan berkontribusi secara optimal

bagi perekonomian nasional. Dengan demikian upaya pengembangan

perbankan syariah merupakan bagian dan kegiatan yang mendukung

pencapaian rencana strategis dalam skala yang lebih besar pada tingkat

nasional

Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui sejauh mana

perkembangan perbankan di Indonesia setelah mempunyai unit usaha

syariah dengan menganalisa kinerja keuangan perbankan syariah, apakah

terdapat perbedaan secara signifikan sebelum mempunyai unit usaha syariah

dengan sesudah mempunyai unit usaha syariah. Perusahaan yang menjadi

objek penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan perbankan yang sudah

terdaftar di Bank Indonesia. Dari 30 perusahaan yang bergerak di bidang

perbankan konvensional dan syariah, hanya 14 perusahaan yang dapat

dijadikan sample yaitu :

Page 66: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Tabel 4.1

Daftar Perusahaan Bidang Pcrbankan Konvensional dan Syariah

Tahun Tahun No Bank Umum Konvensional Berdiri No Unit Usaha Syariah Berdiri

Bank uus I Bank Negara Indonesia 1946 I Bank Negara Indonesia 2000

2 Bank Rakyat Indonesia 1895 2 Bank Rakyat Indonesia 2004 ..

3 BankDKI 1961 3 BankDKI 2004

4 Bank CIMB Niaga 1955 4 Bank CIMB Niaga 2004

5 Bank Danamon 1976 5 Bank Danamon 2002

6 Bank Permata 2002 6 Bank Permata 2004

7 Bank Tabungan Negara 1897 7 Bank Tabungan Negara 2004

8 Bank Internasional Indonesia 1988 8 Bank Internasional Indonesia 2003

9 BPD Jawa Barat & Banten 1961 9 BPD Jawa Barat & Banten 2000

IO BPD Kalimantan Selatan 1964 10 BPD Kalimantan Selatan 2004

11 BPD Sumatera Selatan 1957 11 BPD Sumatera Selatan 2005

12 BPD Nusa Tenggara Barat 1963 12 BPD Nusa Tenggara Barat 2005

13 BPDRiau 1961 13 BPDRiau 2004

14 Bank HSBC Indonesia 1968 14 Bank HSBC Indonesia 2005

Sumber : Data Pusat Referensi Bank Indonesia

52

Page 67: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Dari Empat belas perusahaan tersebut telah memenuhi kriteria yang

telah ditentukan untuk menjadi sampel yaitu :

1. Perusahaan yang bergerak di Jasa Perbankan

2. Bank Umum Konvensional yang telah mempunyai Unit Usaha Syariah

3. La po ran keuangan tersedia untuk tiga tahun sebelum mempunyai unit

usaha syariah (2001-2003) dan tiga tahun sesudah mempunyai unit

usaha syariah (2006-2008)

4. Bank Umum Konvensional yang sudah mempunyai Unit Usaha

Syariah yang akan diteliti adalah empat belas Unit Usaha Syariah dari

tiga puluh Unit Usaha Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia. Untuk

menghindari bias basil akibat perubahan tahun, maka peneliti menguji

untuk periode tahun sebelum mempunyai UUS tahun 2001-2003 dan

sesudah mempunyai UUS tahun 2006-2008

B. Hasil dan Pembahasan

Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan kinerja

keuangan perusahaan untuk tahun-tahun sebelum dan sesudah memiliki unit

usaha syariah. Penelitian dilakukan untuk masing-masing kinerja keuangan

perbankan tiga tahun sebelum mempunyai unit usaha syariah (2001-2003)

dan tiga tahun sesudah mempunyai unit usaha syariah (2003-2006).

Untuk menarik kesimpulan dari penelitian tersebut dalam penelitian ini

ditetapkan tingkat signifikansi (u) yang masih dapat di toleransi sebesar 5 %.

Tingkat signifikansi (a) 5% digunakan dengan pertimbangan tingkat ini

telah lazim digunakan pada penelitian sejenis.

Page 68: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Pengujian data dilakukan dengan menggunakan Uji nonnalitas untuk

data yang tidak berdistribusi nonnal dan bertipe nominal. Hasil pengujian ini

memberikan dasar penilaian apakah kinerja keuangan perusahaan berbeda

secara signifikan untuk tahun-tahun sebelum dan sesudah memiliki unit

usaha syariah.

l. Analisis Deskriptif

a. Rasio Kecukupan Modal (CapitalAudency Ratio/CAR)

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan modal yang

dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau

menghasilkan resiko, misalnya kredit yang diberikan. Semakin tinggi

nilai CAR maka semakin bagus kualitasnya karena bank memiliki

kemampuan modal yang cukup didalam mengembangkan usahanya

dan menampung resiko kerugian.

Tabel 4.2

Statistik Deskriptif CAR

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation CAR Tahun 2001 14 -47.41 35.50 13.9686 18.97240 CAR Tahun 2002 14 10.40 33.21 18.0086 7.06995

CAR Tahun 2003 14 10.30 31.34 17.0307 6.41947 CAR Tahun 2006 14 14.40 30.54 19.5014 4.80721 CAR Tahun 2007 14 14.00 31.81 18.8336 4.70075

CAR Tahun 2008 14 11.10 23.95 17.1171 3.37514 Valid N (listwise) 14

Page 69: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai CAR paling

terendah terjadi pada tahun 2001 dengan nilai CAR sebesar -47,41%

dan nilai CAR tertinggi juga terdapat pada tahun 200 I dengan nilai

CAR sebesar 35,50%. Rata- rata nilai CAR tertinggi te1jadi pada tahun

2006 sebesar 19,05% dengan standar deviasi sebesar 4,807%.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat dikatakan bahwa rata­

rata rasio kecukupan modal bank umum konvensional sesudah

mempunyai unit usaha syariah sudah lebih meningkat dibandingkan

dengan sebelum mempunyai unit usaha syariah, ha! ini dapat kita lihat

bahwa nilai tertinggi CAR terjadi pada tahun 2006 yaitu setelah

mempunyai unit usaha syariah, walaupun pada tahun berikutnya

mengalami adanya penurnnan yang tidak terlalu signifikan.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi adanya penigkatan rasio

kecukupan modal (CAR) adalah dengan memelihara likuiditas wajib

minimum bank sesuai ketentuan otoritas moneter, memelihara

likuiditas yang cukup untuk memenuhi cash flow dan penarikan dana

yang besar, meminimumkan dana yang idle, meminimumkan resiko.

(Tim Pengembangan Perbankan Syariah lnstitut Bankir Indonesia,

2002:271).

Pada Unit Usaha Syariah lebih memfokuskan pada kualitas

asetnya karena UUS hanya menjamin kembali pembayaran nilai

nominal yang disimpan oleh nasabah liabilities. Bank syariah tidak

menjamin/menggaransi untuk memberikan keuntungan pada uasabah

liabilities dengan suatu angka pasti/tertentu, sebagaimana deposan di

Page 70: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

bank umum konvensional yang sudab pasti akan mendapatkan 12%

atau 13% pertahun dari dananya yang ditanamkan di bank umum

konvensional.

Tabel 4.3

Statistik Deskritptif

Hasil perhitungan rasio rata-rata CAR

No NamaBank Mean Mean Before After

l Bank Negara Indonesia 16.09 17.31 2 Bank Rakvat Indonesia 15.19 18.44 3 BankDKI 24.25 16.70 4 Bank CIMB Niaga 13.62 17.62 5 Bank Danamon 29.20 18.83 6 Bank Pennata 10.83 13.16 7 Bank Tabungan Negara 11.47 20.35 8 Bank Intemasional Indonesia 2.60 21.78 9 BPD Jawa Barat & Banten 24.25 16.57 10 BPD Kalimantan Selatan 11.41 22.61 11 BPD Sumatera Selatan 15.16 16.95 12 BPD Nusa Tenggara Barat 16.14 15.76 13 BPDRiau 22.43 28.76 14 Bank HSBC Indonesia 16.00 13.89

Sumber : Output perhitungan rasio kecukupan modal (CAR)

Pada tabel 4.3 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kinerja

keuangan jika dilihat dari kecukupan modal setiap bank yang telah

mempunyai unit usaha syariah mempunyai nilai CAR yang tidak jauh

berbeda dengan sebelum mempunyai unit usaha syariab, akan tetapi

nilai rasio kecukupan modal (CAR) tertinggi te~jadi pada Bank

Page 71: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Pembangunan Daerah (BPD) Riau setelah mempunyai unit usaha

syariah. Sehingga dalam hal ini unit usaha syariah sudah mulai adanya

peningkatan didalam kinerja kecukupan modal bank (CAR).

Jika mengacu pada Islamic Financial Services Board (IFSB) dan

ketentuan Bank Indonesia yang berlaku efektif tahun 2007, standar

terbaik rasio CAR yang ditetapkan adalah sebesar 8%, maka Bank

Umum Konvensional sesudah mempunyai Unit Usaha Syariah berada

pada kondisi ideal karena memiliki nilai CAR rata-rata diatas 8%.

(lihat tabel 4.2)

b. Rasio Kualitas Aktiva Produktif (Non Pe1forming Loan/NPL)

Non Performing Loan merupakan aktiva produktif dengan

kualitas aktiva kurang lancar, diragukan dan macet. Rasio ini sangat

penting bagi kinerja perbankan konvensional maupun syariah karena

kesehatan sektor perbankan yang cukup baik tercennin dari NPL (Non

Performing Loan) kurang dari 5%.

Tabet 4.4

Statistik Deskriptif NJ>L

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation NPL Tahun 2001 14 4.75 137.40 26.7800 35.82679 NPL Tahun 2002 14 4.76 132.80 18.7229 33.50898 NPL Tahun 2003 14 1.00 159.70 15.8464 41.46447 NPL Tahun 2006 14 .41 10.47 3.7357 2.59516 NPL Tahun 2007 14 .70 8.18 3.2357 2.02891 NPL Tahun 2008 14 .64 8.60 2.9014 2.11668 Valid N (listwise) 14

Page 72: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai NPL paling

terendah te1jadi pada tahun 2006 dengan nilai NPL sebesar 0,41 % dan

nilai NPL tertinggi terjadi pada tahun 2003 dengan nilai NPL sebesar

159,70%. Rata- rata nilai NPL tertinggi terjadi pada tahun 2001

sebesar 26, 78% dengan standar deviasi sebesar 35,82. Rata-rata nilai

NPL tertinggi ini terjadi sebelum bank mempunyai unit usaha syariah.

Tabet 4.5

Statistik Deskritptif

Hasil perbitungan rasio rata-rata NPL

No. NamaBank Mean Mean Before After

1 Bank Negara Indonesia 11.06 9.08 2 Bank Rakyat Indonesia 5.90 4.53 3 BankDKI 9.66 4.54 4 Bank CIMB Niaga 6.01 3.57 5 Bank Danamon 143.30 2.63 6 Bank Permata 22.36 4.83 7 Bank Tabungan Negara 3.82 4.18 8 Bank Internasional Indonesia 25.7 3.73 9 BPD Jawa Barat & Banten 9.66 0.63 IO BPD Kalimantan Selatan 6.41 2.12 11 BPD Sumatera Selatan 7.41 2.28 12 BPD Nusa Tenggara Barat 6.48 1.27 13 BPDRiau 5.82 1.54 14 Bank HSBC Indonesia 22.66 1.11

Sumber : Output perhitungan rasio Non Pe~forming Loan (NP L)

Berdasarkan dari tabel 4.5 dapat disimpulkan bahwa nilai rata-

rata rasio NPL setiap bank memiliki penurunan didalam aktiva

produktif dengan kualitas aktiva kurang lancar, diragukan dan macet,

'"'

Page 73: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

sehingga tingkat kesehatan bank sesudah mempunyai unit usaha

syariah jauh lebih baik dibandingkan sebelum mempunyai unit usaha

syariah, ha! ini dapat kita lihat pada data tabel 4.4 dan tabel 4.5 yang

menunjukan nilai rata-rata NPL sesudah mempunyai Unit Usaha

Syariah di bawah 5%.

c. Retum on Equity (ROE)

Return on Equity ROE) merupakan kemarnpuan bank dalam

rnernperoleh keuntungan bersih yang dikaitkan dengan pernbayaran

deviden. Semakin besar rasio ini maka sernakin besar kenaikan laba

bersih bank yang bersangkutan, selanjutnya akan menaikan harga

saham bank dan semakin besar pula deviden yang diterima investor.

Tabel 4.6

Statistik Deskriptif ROE

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation ROE Tahun 2001 14 -168.20 77.98 13.2414 55.64446

ROE Tahun 2002 14 -153.51 46.45 10.0193 49.75965

ROE Tahun 2003 14 10.00 54.00 25.4529 11.26666

ROE Tahun 2006 14 10.00 56.05 22.3986 11.78443

ROE Tahun 2007 14 3.00 32.88 19.5929 7.97046

ROE T ahun 2008 14 4.19 31.71 18.6429 7.59815

Valid N (listwise) 14

I p~~:~~;~~~~~

Page 74: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai ROE paling

terendah terjadi pada tahun 2007 dengan nilai ROE sebesar 3,00% dan

nilai ROE tertinggi te1jadi pada tahun 200 l dengan nilai ROE sebesar

77,98%. Rata- rata nilai ROE te1tinggi terjadi pada tahun 2003 sebesar

25,45% dengan standar deviasi sebesar 11,26.

Tabel 4.7

Statistik Deskritptif

Hasil perhitungan rasio rata-rata ROE

No. NamaBank Mean Mean Before After

1 Bank Negara Indonesia 37.17 15.02 2 Bank Rakyat Indonesia 35.66 32.06 3 Bank DK! 22.89 14.88 4 Bank C!MB Niaga 23.45 16.69 5 Bank Danamon 23.43 17.70 6 Bank Permata -103.9 14.53 7 Bank Tabungan Negara 24.82 21.67 8 Bank Internasional Indonesia 24.63 13.62 9 BPD Jawa Barat & Banten 22.89 20.67 10 BPD Kalimantan Selatan 21.19 29.68 11 BPD Sumatera Selatan 22.07 18.29 12 BPD Nusa Tenggara Baral 21.52 20.52 13 BPDRiau 22.13 38.61 14 Bank HSBC Indonesia 29.33 9.00

Sumber : Output perhitungan rasio Return on Equity (ROE)

Berdasarkan tabel 4. 7, hasil dari pertelitian adalah bahwa nilai

rata-rata rasio laba terhadap modal (ROE) setiap bank sesudah

mempunyai Unit Usaha Syariah mengalami penurunan dibandingkan

""

Page 75: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

dengan tabun sebelum mempunyai Unit Usaha Syariab. Hal ini

kemungkinan disebabkan oleh kurang optimalnya dana masyarakat

(dana pibak ketiga) yang dibimpun oleb Unit Usaba Syariab. Karena

sistem yang digunakan adalah bagi basil dan tidak dapat menyaingi

bunga yang diberikan oleb bank umum konvensional kepada para

nasabah, sehingga dapat mengakibatkan berkurangnya minat dari

nasabab untuk menginestasikan dananya ke unit usaha syariah.

Berdasarkan basil tabel 4.6 menunjukan bahwa kinerja keuangan

bank umum konvensional sesudab mempunyai unit usaba syariab pada

tingkat rasio ROE masib berada pada kondisi ideal karena ketentuan

BI yang mengatakan standar terbaik ROE adalab 12%.

d. Return on Assset (ROA)

ROA adalah rasio yang menggambarkan kemampuan bank dalam

mengelola dana yang diilvestarikan dalam keseluruhan asset yang

mengbasilkan keuntungan. (Muhammad dal Dwi Suwiknyo,

2008:263). Semakin besar ROA suatu bank semakin besar pula

tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dari segi penggunaan

asset.

Page 76: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Tabal 4.8

Statistik Deskriptif ROA

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation ROA Tahun 2001 14 -9.73 3.45 .5186 3.35929 ROA Tahun 2002 14 -4.75 5.00 1.7686 2.20238

ROA Tahun 2003 14 .76 5.00 2.6150 1.30607

ROA Tahun 2006 14 1.20 4.56 2.2800 .98841 ROA Tahun 2007 14 .85 14.00 2.9464 3.28528

ROA Tahun 2008 14 .50 4.53 2.3307 1.17351 Valid N (listwise) 14

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai ROA paling

terendah terjadi pada tahun 2001 dengan nilai ROA sebesar -9,73%

dan nilai ROA tertinggi terjadi pada tahun 2007 dengan nilai ROA

sebesar 14,00%. Rata- rata nilai ROA tertinggi terjadi pada tahun 2007

sebesar 2,946% dengan standar deviasi sebesar 3,28. Rata-rata nilai

ROA tertinggi ini terjadi sesudah bank umum konvensional

mempunyai unit usaha syariah.

Berdasarkan tabel 4.8, basil dari penelitian tersebut adalah

terjadinya peningkatan kinerja keuangan bank umum konvensional

sesudah mempunyai unit usaha syariah pada produktivitas bank dalam

mengelola dana sehingga menghasilkan keuntungan (ROA

Semakin tinggi ROA maka dengan adanya unit usaha syariah

semakin mampu mendayagunakan asset dengan baik untuk

memperoleh keuntungan.

Page 77: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Tabcl 4.9

Statistik Deskritptif

Hasil perhitungan rasio rata-rata ROA

No. NamaBank Mean Mean Before After

l Bank Negara Indonesia 1.84 1.06 2 Bank Rakyat Indonesia 2.06 4.33 3 Bank DK.I 2.75 1.48 4 Bank CIMB Niaga 0.96 2.08 5 Bank Danamon 2.20 1.90 6 Bank Permata -1.93 1.60 7 Bank Tabungan Negara 0.81 1.78 8 Bank Intemasional Indonesia -2.85 1.26 9 BPD Jawa Barat & Banten 2.75 2.75 10 BPD Kalimantan Selatan 3.62 2.95 11 BPD Sumatera Selatan 2.66 1.54 12 BPD Nusa Tenggara Barat 2.58 2.97 13 BPDRiau 2.39 3.12 14 Bank HSBC Indonesia 3.00 6.39

Sumber : Output perhitungan rasio Return on Asset (ROA)

Berdasarkan pada hasil tabel 4.9 menyatakan bahwa nilai rata-

rata rasio ROA perbank sesudah mempunyai unit usaha syariah sudah

lebih baik dibandingkan dengan sebelum mempunyai unit usaha

syariah.

Dengan mengacu pada ketentuan BI yang menyatakan bahwa

standar terbaik ROA adalah 1.5%, dengan demikian kinerja keuangan

sesudah mempunyai unit usaha syariah dapat dikatakan lebih baik

dibandingkan dengan tahun sebelum mempunyai unit usaha syariah.

Page 78: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Tabel 4.11

Statistik Deskritptif

Hasil perhitungan rasio rata-rata BOPO

No. NamaBank Mean Mean Before After

1 Bank Negara Indonesia 86.09 91.01 2 Bank Rak.vat Indonesia 86.64 72.56 3 BankDKI 83.29 88.01 4 Bank CIMB Niaga 86.45 83.13 5 Bank Danamon 85.63 84.89 6 Bank Permata 109.83 87.90 7 Bank Tabungan Negara 94.41 86.57 8 Bank Intemasional Indonesia 127.90 91.71 9 BPD Jawa Barat & Banten 83.29 77.57 10 BPD Kalimantan Selatan 84.15 75.13 11 BPD Sumatera Selatan 84.39 83.88 12 BPD Nusa Temrn:ara Barat 86.12 54.86 13 BPDRiau 75.49 67.75 14 Bank HSBC Indonesia 118.00 63.91

Sumber: Output perhitungan rasio Operasional!Efisiensi (BOPO)

Berdasarkan tabel 4.11 dapat terlihat bahwa tingkat efisiensi dan

kemampuan bank dalam melaknkan kegiatan operasionalnya pada

setiap Bank Umum Konvensional sesudah mempunyai Unit Usaha

Syariah memiliki tingkat efisiensi yang lebih baik dibandingkan

dengan Bank Umum Konvensional sebelum mempunyai Unit Usaha

Syariah. Hal ini dapat terjadi karena sisi teknis operasional dan tahapan

penjaringan dana pihak ketiga (DPK) hingga penyaluran dana

pembiayaan syariah bagi masyarakat.

Dengan semakin tinggi nilai BOPO maim semakin buruk kualitas

perbankan tersebut. Jika mengacu pada ketentuan BI yang menyatakan

Page 79: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

bahwa standar terbaik BOPO adalah 92%, maka unit usaha syariah

masih berada dalam kondisi ideal.

f. Loa11 to Deposit Ratio (LDR)

Loan to Deposit Ratio menyatakan seberapa jauh kemampuan

bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan

nasabah dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber

likuiditasnya, sehingga semakin tinggi rasio tersebut maka semakin

rendah likuiditas bank tersebut.

Tabel 4.12

Statistik Deskriptif LDR

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation LOR 1 ahun 2001 14 18.18 75.00 34.6029 16.72248 LDR Tahun 2002 14 19.39 62.00 38.1543 15.26708 LDR T ahun 2003 14 23.85 72.8:! 45.9593 14.40743 LDR Tahun 2006 14 17.11 87.68 62.3764 22.80882

LDR T ahun 2007 14 30.00 109.31 71.9114 23.14096

LDR Tahun 2008 14 40.98 128.48 75.9207 20.32385

Valid N (lislwise) 14

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai LDR paling

terendah terjadi pada tahun 2006 dengan nilai LDR sebesar 17, 11 %

dan nilai LDR tertinggi terjadi pada tahun 2008 dengan nilai LDR

sebesar 128,48%. Rata- rata nilai LDR te1tinggi terjadi pada tahun

2008 sebesar 75,92% dengan standar deviasi sebesar 20,32.

Page 80: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Tabel 4.13

Statistik Deskritptif

Hasil perhitungan rasio rata-rata LDR

No. NamaBank Mean Mean Before After

I Bank Negara Indonesia 38.07 60.01 2 Bank Rakyat Indonesia 58.33 75.12 3 BankDKI 29.65 62.65 4 Bank CIMB Niaga 59.67 86.76 5 Bank Danamon 44.76 83.33 6 Bank Pennata 39.37 84.30 7 Bank Tabungan Negara 51.95 90.81 8 Bank Internasional Indonesia 29.78 70.92 9 BPD Jawa Barat & Banten 29.65 74.37 10 BPD Kalimantan Selatan 27.70 39.84 11 BPD Sumatera Selatan 28.86 48.88 12 BPD Nusa Tenggara Barat 25.25 108.49 13 BPDRiau 24.58 29.36 14 Bank HSBC Indonesia 66.33 66.09

Sumber : Output perhitungan Loan to Deposit Ratio (LDR)

Berdasarkan tabel 4.13, basil dari penelitian dikatakan bahwa

kinerja keuangan kemampuan bank dalam membayar kembali

penarikan dana yang dilakukan nasabah dengan mengandalkan kredit

yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya sesudah mempunyai unit

usaha syariah mengalami tingkat kerawanan. Dalam ha! ini apabila

semakin tinggi rasio tersebut memberikan indikasi semakin rendahnya

kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan dan juga mernpakan

indikator kerawanan dan kemampuan dari suatu bank.

Page 81: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Hal ini dikarenakan kemungkinan oleh faktor ketidak stabilan

ekonomi pada saat itu. Krisis ekonomi memukul bank syariah dari

beberapa titik. Yang pertama, dari sisi bunga. Ketika Bank Indonesia

(BI) menaikan suku bunganya (Bl rate) menjadi 9,5% diikuti Lembaga

Penjaminan Simpanan (LPS), bank-bank konvensional bisa menaikkan

bunganya hingga 14-15%. Sedangkan Unit Usaha Syariah tidak bisa

menyaingi tingginya bunga tersebut karena sistem yang digunakan

bank syariah adalah bagi basil, akibatnya unit usaha syariah menjadi

kurang menarik bagi nasabah untuk menaruh uangnya.

(http://www.inilah.com/berita/wawancara/2008/l.0/22/56543/banksyari

ah-lebih-butuh-likuiditas).

Sebagian praktisi perbankan menyepakati bahwa batas aman dari

LDR suatu bank adalah sekitar 85-100%, sehingga rasio ini sesudah

mempunyai unit usaha syariah masih dalam kondisi aman.

2. Analisis Kuantitatif Uji Normalitas

Sebelum digunakan uji rata-rata, untuk m<Jngetahui distribusi data

maka terlebib dabulu dilakukan uji nonnalitas data dengan menggunakan

kolmogorov-smirnov. Berikut adalah basil yang diperoleh dengan

menggunakan software SPSS 13.00.

Page 82: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Tabel 4.14

Uji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smlmov Test

Normal Parameters a,b

N Mean Std. Deviation CAR 84 17.4100 9.09410

NPL 84 11.8704 27.09218

ROE 84 18.2246 31.00067

ROA 84 2.0765 2.33954

BOPO 84 85.7374 22.99728 LOR 84 54.8208 24.61526

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Berikut adalah hipotesisnya :

Ho : Data bedistribusi nonnal.

H1 : Data berdistribusi tidak normal

Kol mogorov~ irnov Z Sm

1.881

3.571

2.910

1.819

2.493

.749

Asymp. Sig. 12-tailed\

.002

.000

.000

.003

.000

.629

Pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas dengan nilai

tingkat kepercayan 95% (a= 0,05):

Jika probabilitas > 0,05 , maka Ho tidak ditolak

Jika probabilitas < 0,05 , maka H1 ditolak

Hasil uji nonnalitas pada data di atas, berdasarkan uji Kolmogorov-

Smirnov hamper keseluruhan diperoleh angka probabilitas di bawah 0.05

dengan menggunakan taraf signifikansi alpha 5 % atau (0.05), maka

diketahui nilai probabilitas lebih kecil dari 0.05, maka Ho ditolak sehingga

dapat disimpulkan bahwa data setiap variable secara keseluruhan tidak

berdistribusi nonnal. Dengan demikian statistik inferensia yang kita lakukan

dengan menggunakan statistik nonparamatrik dengan uji man-whitney.

Page 83: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Sedangkan variable LDR mempunyai angka probabilitas sebesar 0.629

sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho diterima atau dapat disimpulkan

bahwa data LDR berdistribusi nonnal. Dengan demikian untuk variable

LDR kita gunakan uj i rata-rata dengan menggunakan statistic parametric

yaitu dengan uji independent sample t test.

3. Uji Rata-rata Dua Variabel yang Tidak Herhubungan (Uji Man­

Wliitney)

Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan kinerja

keuangan perusahaan untuk tahun-tahun sebelum dan sesudah memiliki unit

usaha syariah. Penelitian dilakukan untuk masing-masing kinerja keuangan

maupun kinerja keuangan keseluruhan.

Untuk menarik kesimpulan dari peuelitian tersebut dalam penelitian ini

ditetapkan tingkat signifikansi (a) yang masih dapat di toleransi sebesar 5 %.

Tingkat signifikansi (a) 5% digunakan dengan pertimbangan tingkat ini

telah lazim digunakan pada penelitian sejenis.

Pengujian data dilakukan dengan menggnnakan Uji Mann Whitney

untuk data yang tidak berdistribusi normal dan bertipe nominal. Hasil

penguj ian ini memberikan dasar penilaian apakah kinerja keuangan

perusahaan berbeda secara signifikan untuk tahun-tahun sebelum dan

sesudah memiliki unit usaha syariah.

"If\

Page 84: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

l. Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio/CAR)

Hasil pengujian rata-rata dengan menggunakan uji mann-

whitney dapat dijelaskan pada tabel berikut:

Tabet 4.15

Uji Mann-Whitney CAR

Test Statistics"

Mann-Whitney U

WilcoxonW

z

CAR 1os.5oo

1611.500 -1.552

.121 Asymp. Sig. (2-tailed) '---'--'---'--'---~--'--'-~·~-~

a. Grouping Variable: Unit Usaha

Hipotesis yang diambil pada penelitian ini antara lain sebagai berikut:

Ho Rasio kecukupan modal pada tahun-tahun sebelum dan

sesudah mempunyai unit usaha syariah tidak berbeda secara

signifikan.

H1 Rasio kecukupan modal pada tahun-tahun sebelum dan

sesudah mempunyai unit usaha syariah berbeda secara

signifikan.

Pengambilan keputusan dapat diambil berdasarkan :

Jika probabilitas > 0.05 maka Ho tidak ditolak.

Jika probabilitas < 0.05 maka Ho ditolak.

Berdasarkan tabel 4.15 dapat diketahui bahwa nilai probabilitas

(Assymp. Sig (2-tailed)) untuk variabel CAR sebesar 0.121 atau

probabilitas di atas 0.05 (0.121 > 0.05). Dengan demikian Ho tidak

ditolak atau kine1ja keuangan berdasarkan rasio Capital Adequacy

71

Page 85: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Ratio sebelum dan sesudah memiliki unit usaha syariah tidak terdapat

perbedaan secara signifikan.

Hal ini kemungkinan terjadi karena perbankan syariah baru

berkembang dan masil1 memerlukan peningkatan didalam

perkembangan pennodalan perbankan syariah, akan tetapi jika

mengacu pada Islamic Financial Services Board (JFSB) dan ketentuan

Bank Indonesia yang berlaku efektif tahun 2007, standar terbaik rasio

CAR yang ditetapkan adalah sebesar 8%, ma.lea perbankan syariah

masih berada pada kondisi ideal.

2. Rasio Kualitas Aktiva Produktif (Non Peljorming Loan/NPL)

Hasil pengujian rata-rata dengan menggunakan uji maffil-

whitney dapat dijelaskan pada tabel berikut :

Tabcl 4.16

Uji Mann-Whitney NPI,

Test StatisticS'

NPL Mann-Whitney U 219.000 WilcoxonW 1122.000 z ··5.932 Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Grouping Variable: Unit Usaha

Hipotesis yang diambil pada penelitian ini antara lain sebagai berikut:

Ho Rasia Kualitas Aktiva Produktif pada tahun-tahun sebelum

dan sesudah mempnnyai unit usaha syariah tidak berbeda

secam signifikan.

Page 86: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

H1 Rasio Kualitas Aktiva Produktif pada tahun-tahnn sebelum

dan sesudah mempunyai unit usaha syariah berbeda secara

signifikan.

Pengambilan keputusan dapat diambil berdasarkan :

Jika probabilitas > 0.05 maka Ho tidak ditolak.

Jika probabilitas < 0.05 maka Ho ditolak.

Berdasarkan tabel 4.16 dapat diketahui bahwa nilai probabilitas

(Assymp. Sig (2-tailed)) untuk variabel NPL sebesar 0.00 atau

probabilitas di bawah 0.05 (0.00 < 0.05). Dengan demikian Ho ditolak

atau rasio kredit be1masalah mengalami perubahan sebelum

mempunyai unit usaha syariah dengan sesudah mempunyai unit usaha

syariah.

Info1masi mengenai rasio Non Peiforming Loan (NPL) yang

baik merupakan informasi yang sangat penting baik untuk para

penyimpan dana maupun pemiajam dana, karena dengan kita

mempercayai kredibilitas kinerja perbankan yang sehat maka

masyarakat dapat menyimpan dana mereka dengan aman.

3. Return on Equity (ROE)

Hasil pengujian rata-rata dengan menggunakan uji mann­

whitney dapat dijelaskan pada label beriknt:

Page 87: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Tabel 4.17

Uji Mann-Whitney ROE

Test Statistics>

Mann-Whitney U

WilcoxonW

z Asymp. Sig. (2-tailed)

ROE 641.000

1544.000 -2:156

.031

a. Grouping Variable: Unit Usaha

Hipotesis yang diam bi! pada penelitian ini antara lain sebagai beriknt:

Ho Return on Equity pada tahun-tahun sebelum dan sesudah

mempunyai unit usaha syariah tidak berbeda secara

signifikan.

H1 Return on Equity pada tahun-tahun sebelum dan sesudab

mempunyai nnit usaba syariah berbeda secara signifikan.

Pengambilan keputusan dapat diambil berdasarkan :

Jika probabilitas > 0.05 maka Ho tidak ditolak.

Jika probabilitas < 0.05 maka Ho ditolak.

Berdasarkan tabel 4.17 dapat diketahui bahwa nilai probabilitas

(Assymp. Sig (2-tailed)) untuk variabel ROE sebesar 0.031 atau

probabilitas di bawah 0.05 (0.031 < 0.05). Dengan demik:ian Ho

ditolak atau ha! ini memberikan arti babwa ada tingkat perbedaan

secara signifikan sebelum dan sesudah mempunyai unit usaha syariab

di kinerja keuangan ROE.

Page 88: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

4. Return ouAsset (ROA)

Hasil pengujian rata-rata dengan menggunakan uji mann-

whitney dapat dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 4.18

Uji Mann-Whitney ROA

Test Statistics"

ROA Mann-Whitney U 805.000" Wilcoxon W 1708.000 z -.!l89 Asymp. Sig. (2-tailed) .491

a. Grouping Variable: Unit Usaha

Hipotesis yang diambil pada penelitian ini antara lain sebagai beriknt:

Ho Return on Asset pada tahun-tahun sebelum dan sesudah

mempunyai unit usaha syariah tidak berbeda secara

signifikan.

H1 Return on Asset pada tahun-tahun sebelum dan sesudah

mempunyai unit usaha syariah berbeda secara signifikan.

Pengambilan keputusan dapat diambil berdasarkan :

Jika probabilitas > 0.05 maka Ho tidak ditolak.

Jika probabilitas < 0.05 maka Ho ditolak.

Berdasarkan tabel 4.18 dapat diketahui bahwa nilai probabilitas

(Assymp. Sig (2-tailed)) untuk variabel ROA sebesar 0.491 atau

probabilitas di atas 0.05 (0.491 > 0.05). Dengan demikian Ho tidak

diterima atau hat ini memberikan arti bahwa tidak terdapat perbedaan

Page 89: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

signifikan antara kinerja keuangan pengembalian asset (ROA)

sebelum dan sesudah mempunyai unit usaha syariah.

5. Rasio Biaya Operasional/Rasio Efisiensi (BOPO)

Hasil pengujian rata-rata dengan menggunakan uji mann-

whitney dapat dijelaskan pada tabel beriknt:

Tabel 4.19

Uji Mann-Whitney BOPO

Test Statistics"

BOPO Mann-Whitney U 595.000 WilcoxonW 1498.000 z -2.568 Asymp. Sig. (2-tailed) .010 ·-

a. Grouping Variable: Unit Usaha

Hipotesis yang diambil pada penelitian ini antara lain sebagai berikut:

Ho Rasio B iaya Operasional/Rasio Efis~ensi pada tahun-tahun

sebelum dan sesndah mempunyai unit usaha syariah tidak

berbeda secara signifikan.

H1 Rasio Biaya Operasional/Rasio Efisiensi pada tahun-tahun

sebelum dan sesudah mempunyai unit usaha syariah berbeda

secara signifikan.

Pengambilan keputusan dapat diambil berdasarkan :

Jika probabilitas > 0.05 maka Ho tidak ditolak.

Jika probabilitas < 0.05 maka Ho ditolak.

Page 90: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Berdasarkan tabel 4.19 dapat diketahui bahwa nilai probabilitas

(Assymp. Sig (2-tailed)) untuk variabel BOPO sebesar 0.010 atau

probabilitas di bawah 0.05 (0.010 < 0.05). Dengan demikian Ho

ditolak atau ha! ini memberikan arti bahwa Rasio Biaya

Operasional/Rasio Efisiensi pada tahun-tahun sebelum dan sesudah

mempunyai unit usaha syariah berbeda secara signifikan.

4. Analisis Kuantitatif Uji T test Sampel Independent LDR

Hasil pengujian rata-rata dengan menggunakan uji independent

sample t test dapat dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 4.20

Uji T test Sample Independent LDR

Independent Samples Test

Levene's Test for Enualitv of Variances t-test for Equality of Means

F Siq. ...!... df Siq. (2-tailedl LOR Equal variances

2.032 .158 -7.216 82 .000 assumed Equal variances

-7216 73.961 .000 not assumed

Hipotesis yang diambil pada penelitian ini antara lain sebagai berikut:

Ho Loan to Deposit Ratio pada tahun-tahun sebelum dan sesudah

mempunyai unit usaha syariah tidak berbeda secara

signifikan.

H1 Loan to Deposit Ratio pada tahun-tahun sebelum dan sesudah

mempm1yai unit usaha syariah berbeda secara signifikan.

Page 91: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Pengambilan keputusan dapat diambil berdasarkan :

Jika probabilitas > 0.05 maka Ho tidak ditolak.

Jika probabilitas < 0.05 maka Ho ditolak.

Berdasarkan tabel 4.20 dapat diketahui bahwa nilai probabilitas

(Assymp. Sig (2-tailed)) untuk variabel LDR sebesar 0.000 atau

probabilitas di bawah 0.05 (0.000 < 0.05). Dengan demikian Ho

ditolak atau hal ini memberikan arti bahwa Loan to Deposit Ratio

pada tahun-tahun sebelum dan sesudah mempunyai unit usaha syariah

berbeda secara signifikan.

Perbedaan rata-rata seluruh variabel yang mengukur kine1ja

keuangan perbankan syariah dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabet 4.21

Tabel Uji rata -rata Keseluruhan

Variabel Uii Rata - rata Probabilitas Ilinotesis K eteran!!an

CAR Uii Man Whitney 0.121 Ho tidak ditolaL Sama

NPL Uji Man Whitney 0.000 Ho ditolak Berbeda

ROE llii Man Whitney 0.031 Ho ditolak Berbeda

ROA Uii Man Whitney 0.491 Ho tidak ditolal Sama BOPO Uji Man Whitney

. 0.010 Ho ditolak Berbeda

LDR Uji Independent Sample T Test 0.000 Ho ditolak Berbeda

Page 92: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

A. Kesimpulan

BABV

KESIMPULAN DAN SARAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja

keuangan perbankan sebelum dan sesudah mempunyai unit usaha syariah

dan apakah terdapat perbedaan secara signifikan atas kinerja keuangan

perbankan sebelum dan sesudah mempunyai unit usaha syariah. Objek

penelitian adalah perusahaan jasa perbankan yang terdaftar di Bank

Indonesia. Hasil pengujian yang dilakukan terhadap 14 perusahaan yang

menjadi sampel adalah :

1. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan adalah dari enam variabel

yang dijadikan objek pada penelitian sebagai variabel yang mengukur

kinerja keuangan perbankan syariah sebelum dan sesudah mempunyai

unit usaha syariah diketahui ada dua variabel. yaitu Rasio Kecukupan

Modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) dan Return on Asset (ROA)

yang tidak berbeda secara signifikan kinerja keuangan antara sebelum

dengan sesudah mempunyai unit usaha syariah. Hal ini dijelaskan

karena mempunyai nilai probabilitas di atas 0.05 ( prob > 0.05).

Sedangkan variabel yang lainnya yaitu NPL (Non Performing Loan),

ROE (Return on Equity), BOPO (Rasio Biaya Operasional), LDR

(Loan to Deposit Ratio) memiliki perbedaan kinerja keuangan secara

Page 93: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

signifikan. Karena mempunyai nilai probabilitas di bawah 0.05 (prob .

0.05).

2. Berdasarkan analisis deskriptif rata-rata kinerja keuangan sesudah

mempunyai unit usaha syariah untuk rasio kecukupan modal bank

(CAR), rasio Non Performing Loan (NPL), rasio Return on Asset

(ROA) dan rasio operasional atau efisiensi sudah jauh lebih baik

dibandingkan dengan sebelum mempunyai unit usaha syariah. Hal ini

dikarenakan jika diukur dengan rasio kecukupan modal, unit usaha

syariah dapat lebih memfokuskan pada kualitas asetnya karena UUS

hanya menjamin kembali pembayaran nilai nominal yang disimpan

oleh nasabah liabilities. Bank syariah tidak menjamin/menggaransi

untuk memberikan keuntungan pada nasabah, liabilities dengan suatu

angka pasti/tertentu, sebagaimana deposan di bank umum

konvensional yang sudah pasti akan mendapatkan 12% atau 13%

pertahun dari dananya yang ditanamkan di bank umum konvensional.

Selain itu juga unit usaha syariah memelihara likuiditas wajib

minimum bank sesuai ketentuan otoritas moneter, memelihara

likuiditas yang cukup untuk memenuhi cash flow dan penarikan dana

yang besar, meminimumkan dana yang idle, meminimumkan resiko.

Dengan demikian dapat mengurangi resiko kredit macet sehingga rasio

Non Performing Loan pada unit usaha syariah jauh lebih baik

dibandingkan dengan bank umum konvensional. Disamping itu,

Return on Asset yang diterima akan semikin lebih baik didalam

memperoleh keuntungan dengan meminimalisasi biaya opersional

Page 94: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

(BOPO) agar lebih efisien dengan memperlruat layanan dan jaringan

terutama pada dana murah seperti Giro. Sedangkan untuk rasio Return

on Equity (ROE) dan Loan to Deposit Ratio (LDR), perlu adanya

peningkatan yang lebih baik lagi walaupun kinerja keuangan pada

tingkat ini masih dalam batas normal dan sesuai dengan standar BI.

B. Implikasi

Hasil dari penelitian ini mempunyai implikasi bagi pihak-pihal yang

berkepentingan diantaranya adalah :

1. Bagi dunia akademis, hasil penelitian ini diharaplmn dapat memberikan

wacana keilmuan yang barn dan menambah pengetahuan tentang

pengaruh sistem perbankan yang berbasis syariah.

2. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran

pengaruh sistem perbankan konvensional sesudah mempunyai unit usaha

syariah. Diharapkan dengan didirikannya unit usaha 8)-'ariah dapat

membantu perkembangan perekonomian di Indonesia seeara global. Dan

dapat menjadikan sebagai aeuan untuk lebih meningkatkan kinerja

keuangan pada unit usaha syariah agar sistem perbankan berbasis syariah

ini menjadi lebih baik lagi.

3. Bagi Stakeholder dan Shareholder, dengan adanya unit usaha syariah,

dapat memberikan informasi mengenai sistem ekonomi syariah yang

lebih menghasilkan portofolio asset yang berkualitas dan didistribusikan

secara proposional kepada sisi liabilities melalui mekanisme revenue

sharing dalam arti bahwa pada perbankan syariah tidalc menjanjikan

Page 95: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

tingkat bunga yang tinggi melainkan bagi hasil sesuai dengan

pendapatan perbankan syariah. Dengan demikian berinvestasi dengan

mendirikan unit usaha syariah akan lebih aman dan tidak akan

terpengaruh oleh krisis ekonomi global.

4. Bagi Pembaca, dengan adanya unit usaha syariah diharapkan dapat

membuka wawasan mengenai sistem perbankan syariah sehingga para

pembaca dapat mengetahui kualitas asset perbankan syariah apakah

kinerja perbankan tersebut baik didalam tingkat kesehatan bank,

likuiditas dan rentabilitas bank syariah.

Page 96: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

DAFTARPUSTAKA

Abdul, hamid. "Buku Panduan Penulisan Skripsi." FEIS UIN Prees, Jakarta, 2004.

Ahmad, Faisal. " Analisis Kine1ja Keuangan Bank Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk." Jurnal Bisnis dan Manajemen, Januari 2007.

Ema, Rindawati. " Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Dengan Perbankan Konvensional." Jurnal Akuntansi, 2007.

Joel, G Siegel dan Jae, K Shim. " Kamus Istilah AKuntansi." Elex Media Komputindo, Jakarta 2005.

Institut Bankir Indonesia." Konsep, Produk dan Implementasi Operasional Bank Syariah." Jakarta 2001.

Lisa, Narulia. "Analisis Kinerja Bank Syariah Mandiri." Jurnal Akuntansi, 2006.

Muhammad, Syafi'I Antonio. "Bank Syariah dari Teori ke Praktik." Gema Insani, Jakarta 2001.

Slamet, Wiyono." Cara Mudah Memahami Akuntansi Perbankan Syariah." Grasindo, Jakarta 2005.

Suswadi. "Analisa Eftsiensi Perbankan Syariah Di Indonesia (Metode Stochastic Frontier Approach I Sfa). "Universitas Islam Indonesia, 2007.

Toto, Warsoko, Pikir. " Prospek Perbankan Syariah Pada Masa Mendatang." Jumal Akuntansi, 2004.

Undang-Undang Republik Indonesia. " Perbankan Syariah Nom01· 21." Jakarta 2008.

Santoso, Singgih. "SPSS Mengolah Data Statistik Secara l'rofesional Versi 7.S', Elex Media Komputindo, Jakarta 2004.

Ruswandi, Bambang. "Modul l'raktikum Statistik Nonparametri!C', Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah, Jakarta 2007.

Bhuono, Agung, Nugroho. "Srategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS", Andi Y ogyakarta 2005.

Page 97: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Imam, Ghozali. "Dasar-Dasar Akuntansi Bank Syariah", Lumbung Ilmu, Y ogyakarta 2008.

Arif, Sugiono. "Manajemen Keuangan Untuk Praktisi Keuangan", PT. Grasindo, Jakarta 2009.

Mohammad, Rifai. "Konsep Perbankan Syariah", Wicaksana, Semarang 2002.

Stanis, Laus. "Pedoman Analisis Data Dengan SPSS, Jakarta 2007.

Muhammad. "Pengantar Akuntansi Syariah Edisi 2", Salemba Empat, Jakarta 2005.

Sugiyono. "Metode Penelitian Bisnis", Alvabeta, Bandung 2007.

Muhammad dan Dwi, Suwiknyo. "Akuntansi Perbankan Syariah", Trustmedia, Y ogyakarta 2009.

Hendra, S, Raharjaputra. "Manajemen Keuangan dan Akuntansl"', Salemba Empat, Jakarta 2009.

Ridwan. "Be/ajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemuld', Alfabeta, Bandung, 2004.

Surat Edaran Bank Indonesia Nomor: 11128/DPbs/2009 tentang Unit Usaha Syariah.

lkhtisar Undang-Undang No. 21 tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

http://www.bi.go.id

http://www.danamon.co.id

http://www.cimbniaga.com

http://www.permatabank.com

http://www.bii.co.id

http://www.bankbpdkalsel.co.id

http://www.bankbtpn.co.id

http://www.bexi.co.id

http://www.bankmega.com

Page 98: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

http://www.bankmega.com/corsec/sejarah.php

http://www.bsmi.co.id

http://www.bri.co.id

http://bankdki-syariah.com

http://www.permatabank.com

bttp://www.btn.co.id

http://www.ir-bri.com

elisa.ugm.ac.id

http://www.bankbpdkalsel.co.id

Page 99: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

No.11/ 28 /DPbS Jakarta, 5 Oktober 2009

SURATEDARAN

Kepada

SEMUA UNIT USAHA SY ARlAH

DI INDONESIA

Perihal: Unit Usaha Syariah

Dengan telah diterbitkannya Peraturan Bank Indonesia Nomor

l l/10/PBI/2009 tanggal 19 Maret 2009 tentang Unit Usaha Syariah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4992), maka perlu diatur lebih lanjut peraturan

pelaksanaan mengenai Unit Usaha Syariah, dalam Surat Edaran yang mencakup

hal-hal sebagai berikut:

I. PEMBUKAAN UNIT USAHA SY ARIAH (UUS)

1. Permohonan izin usaha UUS diajukan oleh Bank Umum Konvensional

(BUK) dengan menggunakan format surat sebagaimana dimaksud dalam

Lampiran 1 dan didukung dengan dokumen sebagai berikut:

a. rancangan perubahan anggaran dasar, yang paling kurang memuat

kegiatan usaha UUS sebagaimana dimaksud dalam peraturan

perundang-imdangan yang berlaku.

b. identitas dan dokumen pendukung calon Direktur UUS dibedakan

sebagai berikut:

1) Dalam hal calon Direktur UUS bukan berasal dari salah satu

anggota Direksi BUK dan telah ditetapkan sejak awal hanya

Page 100: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

bertugas mengelola UUS.

a) pas foto 1 (satu) bulan terakhir ukuran 4 x 6 cm;

b) fotokopi KTP atau paspor yang masih berlaku;

c) riwayat hidup (curriculum vitae);

d) surat pernyataan pribadi yang menyatakan tidak pemah

melakukan tindakan fraud (penipuan, penggelapan,

dan/atau kecurangan) di bidang perbankau, keuangan,

dan bidang usaha lainnya, tidak pemah dihukum karena

terbukti melakukan tindak pidana kejahatan;

e) surat pemyataan pribadi yang menyatakan tidak pemah

dinyatakan pailit atau tidak pernah menjadi pemegang

saham, anggota Dewan Komisaris, atau anggota Direksi

dari perseroan dan/atau pengurus dari badan hukum

lainnya yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu

perseroan dan/atau badan huknm lainnya dinyatakan

pailit berdasarkan penetapan pengadilan dalam jangka

w:aktu 5 (lima) talrnn terakhir sebelum tanggal pengajuan

permohonan;

f) surat pemyataan pribadi yang menyatakan tidak

memiliki hutang yang bennasalah;

g) surat pemyataan bahwa tidak melanggar ketentuan

rangkap jabatan sebagaimana diatur dalam Peraturan

Bank Indonesia mengenai Bank Umum Syariah;

h) surat pernyataan yang menyatakan memiliki atau tidak

memiliki hubungan keluarga sampai dengan dera jat

kedua dengan anggota Dewan Komisaris dan/atau

sesama anggota Direksi lainnya;

i) surat pernyataan bahwa yang bersangkutan baik secara

2

Page 101: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

sendiri-sendiri maupun bersama-sama tidak memiliki

saham melebihi 25% (dua puluh lima persen) dari modal

disetor pada perusahaan lain; dan

j) surat keterangan atau sertifikat dari lembaga pendidikan

dan/atau pelatihan di bidang perbankan syariah yang

pernah diikuti.

2) Dalam ha! calon Direktur UUS berasal dari salah satu anggota

Direksi BUK.

a) dokumen rapat umum pemegang saham atau surat

persetujuan Dewan Komisaris yang menyetujui

penunjukan atau penugasan sebagai Direktur UUS;

b) rincian tugas dan t::mggung jawab selaku Direksi BUK

selain sebagai pengelola dan penanggungjawab kegiatan

operasional UUS; dan

c) smat keterangan atau sertifikat dari lembaga pendidikan

dan/atau pelatihan di bidang perbankan syariah yang

pernah djikuti,

c. identitas calon Pejabat Eksekutif didulamg dengan dokumen

sebagai be1ikut:

1) pas foto 1 ( satu) bulan terakhir ukuran 4 x 6 cm;

2) fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau paspor yang

masih berlaku;

3) riwayat hidup (curriculum vitae);

4) surat pernyataan pribadi yang menyatakan tidak pernah

melakukan tindakan fraud (penipuan, penggelapan, dan/atau

kecmangan) di bidang perbankan, keuangan, dan usaha

lainnya, tidak pernah dihukurn karena terbukti rnelakukan

tindak pidana kejahatan; dan

Page 102: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

5) surat keterangan atau sertifikat dari lembaga pendidikan

dan/atau pelatihan di bidang perbankan syariah yang pemah

diikuti.

d. daftar calon anggota Dewan Pengawas Syariah yang didukung

dengan dokumen sebagai berikut:

I) pas foto I ( satu) bulan terakhir ukuran 4 x 6 cm;

2) fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau paspor yang

masih berlaku;

3) riwayat hidup (curriculum vitm~);

4) surat pernyataan pribadi yang menyatakan tidak pemah

melakukan tindakau fraud (penipuan, penggelapan, dan/atau

kecurangan) di bidang perbankan, keuangan, dan bidang

usaha lainnya, tidak pemah dihukum karena terbukti

melakukan tindak pidana kejahatan;

5) surat pernyataan pribadi yang menyatakan bahwa yang

bersangkutan tidak pernah dinyatakan pailit atau tidak

pernah menjadi pemegang sahan:i, anggota Dewan Komisaris,

atau a11ggota Direksi dari perseroan dan/atau pengurus dari

badan hukum lainnya yang dinyatakan bersalah menyebabkan

suatu perseroan dan/atau badan hukum lainnya dinyatakan

pailit berdasarkan penetapan pengadilan dalam jangka waktu

5 (lima) tahun terakhir sebelum tanggal pengajuan

permohonan;

6) surat keterangan atau sertifikat dari lembaga pendidikan dan

pelatihan dan/atau Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama

Indonesia mengenai pendiclikan clan/atau pelatihan di biclang

syariah mu'amalah dan di biclang perbankan clan/atau

keuangan secara umum yang pemah diikuti calon anggota

Page 103: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Dewan Pengawas Syariah;

7) surat pemyataan dari calon anggota Dewan Pengawas Syariah

bahwa yang bersangkutan tidak melanggar ketentuan rangkap

jabatan sebagaimana diat1Jr dalam Peraturan Bank Indonesia

tentang Unit Usaha Syariah;

8) surat rekomendasi calon anggota Dewan Pengawas Syariah

dari Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia;

e. surat pernyataan Direksi BUK mengenai alokasi dana dari BUK

untuk modal kerja UUS;

f. studi kelayakan mengenai peluang pasar dan potensi ekonomi;

g. rencana bisnis (business plan) UUS untuk tahun pertama dan

jangka menengah (tiga tahun) yang paling kurang memuat:

l) rencana kegiatan usaha yang mencakup penghimpunan dan

penyaluran dana serta langkah-langkah kegiatan yang akan

dilak:ukan dalam mewujudkan rencana dimaksud; dan

2) proyeksi neraca dan laporan laba rugi;

h. bukti kesiapan operasional paling k:urang berupa.:

1) kesiapan gedung dan peralatan kantor termasuk foto gedung

kantor dan tata letak ruangan. Dalam hal ruangan yang

ditempati UUS menyatu dengan ruangan unit kerja BUK yang

lain, maka harus terdapat pemisahan yang jelas dengan cara

antara lain pembedaan warna ruangan, pembuatan sekat

(partisi) dan/atau pemisahan ruangan;

2) dokumen yang menunjukkan kesiapan tek:uologi sistem

informasi yang meliputi antara lain core banking system dan

j aringan telekomunikasi;

3) bukti kepemilikan atau dok:umen penguasaan gedung kantor

antara lain berupa bukti hak atas tanah atau surat pe1janjian

Page 104: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

sebagaimana dimaksud dalam Lampiran 4 dan didukung dengan

dokumen sebagaimana dimaksud pada butir I. l .d.

2. Pengangkatan anggota Dewan Pengawas Syariah dilaporkan kepada

Bank Indonesia dengan menggunakan format surat sebagaimana

dimaksud dalam Lampiran 5 dan didukung dengan fotokopi risalah rapat

umum pemegang saham atau keputusan Dewan Komisaris BUK

sepanjang telah diberikan kewenangan oleh rapat umum pemegang

saham.

3. Pemberhentian dan/atau pengundtU"an diri anggota Dewan Pengawas

Syariah dilaporkan kepada Bank Indonesia dengan menggunakan format

surat sebagaimana dimaksud dalam Lampirf Q>;~,~tl~T~KAAN UT AMA I UlM SYAHID JAKARTA '-----~---------

IV. PENGANGKATAN, PENGGANTIAN DAN/ATAU PEMBERHENTIAN

PEJABA T EKSEKUTIF

I. Pengangkatan, penggantian dan/atau pemberhentian Pejabat Eksekutif

dilaporkan kepada Bank Indonesia dengan menggunakan fonnat surat

sebagaimana dimaksud dalam Lampiran 7 dan diduku~g de11gan

dokumen sebagai berikut:

a. bukti pengangkatan, penggantian dan/atau pemberhentian sebagai

Pejabat Eksekutif dari Direksi atau pejabat yang berwenang;

b. identitas Pejabat Eksekutif sebagaimana dimaksud dalam butir

I.Le.; dan

c. berita acara serah terima jabatan untuk penggantian dan

pemberhentian Pejabat Eksekutif.

2. Penilaian aspek integritas dan kompetensi terhadap Pejabat Eksekutif

UUS dilakukan melalui penelitian data dalam Daftar Kepatutan dan

Kelayakan (Daftar Tidak Lulus) clan Daftar Kredit Macet, serta dapat

juga dilakukan melalui wawancara, pengamatan dan pengujian

Page 105: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

(interview, observation and test) pada saat pelaksanaan pemeriksaan

uus.

V. KEGIATAN USAHA DI BIDANG DEVISA

Permohonan izin kegiatan usaha perbankan syariah di bidang devisa diajukan

kepada Bank Indonesia dengan menggunakan format surat sebagaimana

dimaksud dalam Lampiran 8 dan didukung dengan dokumen sebagai berikut:

a. dokumen yang menunjukkan kesiapan teknologi sistem informasi yang

mendukung kegiatan perbankan syariah di bidang devisa;

b. daftar nama pejabat dan/atau pegawai yang telah mengikuti pendidikan

dan/atau pelatihan mengenai aspek syariah dalam kegiatan usaha di

bidang devisa disertai dengan surat keterangan atau sertifikat; dan

c. daftar calon nasabah yang akan melakukan kegiatan devisa.

VI. PEMBUKAAN KANTOR UNIT USAHA SY ARIAH

I. KANTOR CABANG SYARIAH (KCS)

a. Pennohonan izin pembukaan KCS hanya dapat diajukan setelah

dipenuhinya persyaratan paling kurang sebagai berikut:

1) rencana pembukaan KCS telah dicantmukan dalam rencana

bisnis UUS;

2) peringlcat komposit tingkat kesehatan UUS selama 2 (dua)

periode penilaian terakhir paling kurang 3 (tiga);

3) modal kerja UUS paling kurang Rpl00.000.000.000,00

( seratus miliar rnpiah);

4) tidak terdapat pelampauan dan/atau pelanggaran Batas

Maksimum Penyaluran Dana (BMPD);

5) rasio Non Performing Financing (NPF) netto paling tinggi

sebesar 5%; dan

Page 106: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

6) UUS tidak dalam keadaan rngi yang semakin besar.

b. Permohonan izin pembukaan KCS diajukan kepada Bank Indonesia

dengan menggunakan fotmat surat sebagaimana dimaksud dalam

Lampiran 9 dan didukung dengan dokumen sebagai berikut:

I) bukti persiapan operasional yang meliputi antara lain:

a) strnktur organisasi dan personalia;

b) kesiapan gedung dan peralatan kantor termasuk foto

gedung kantor dan tata letak ruangan.

Dalam ha! KCS beralamat sama dengan KC atau KCP

BUK (co-location), maka harus terdapat pemisahan

kantor yang jelas dengan cara antara lain pembedaan

wama rnangan, pembuatan sekat (partisi) dan/atau

pemisahan rnangan;

c) dokumen yang menunjukkan kesiapan teknologi sistem

informasi danjaringan telekomunikasi; dan

d) bukti kepemilikan atau dokumen penguasaan atas

gedung kantor antara lain berupa bukti hak atas tanah

atau surat perjanjian sewa;

2) hasil studi kelayakan yang paling lmrang memuat potensi

ekonomi, peluang pasar dan tingkat kejenuhan jumlah !cantor

BUS dan UUS; dan

3) rencana penghimpunan dan penyaluran dana paling kurang

selama 12 (dua belas) bulan beserta penjelasannya.

c. Pelaksanaan pembukaan KCS dilaporkan kepada Bank Indonesia

dengan menggunakan format surat sebagaimana dimaksud dalam

Lampiran 10.

Page 107: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

2. KANTOR DI BA WAH KANTOR CABANG SYARIAH

a. Permohonan pembukaan Kantor di bawah KCS bernpa Kantor

Cabang Pembantu Syariah (KCPS) atau Kantor Kas Syariah (KKS)

hanya dapat diajukan setelah dipenuhinya persyaratan paling

kurang sebagai berikut:

1) rencana pembukaan Kantor di bawah KCS telah dicantumkan

dalam rencana bisnis UUS;

2) modal kerja UUS paling kurang Rpl00.000.000.000,00

(serat1is milyar rnpiah);

3) lokasi Kantor di bawah KCS berada dalam satu wilayah kerja

!cantor Bank Indonesia dimana lokasi KCS induknya berada;

dan

4) memiliki sistem teknologi informasi yang mampu

menggabungkan transaksi keuangan Kantor dibawah KCS

secara otomasi dan online ke dalam laporan keuangan KCS

induknya pada hari yang sarna.

b. Perrnohonan pembukaan Kantor di bawah KCS diajukan kepada

Bank Indonesia dengan menggunakan fom1at smat sebagairnana

dirnaksud dalam Larnpiran 11 dan didukung dengan dokumen

sebagai berikut:

1) bukti persiapan operasional yang meliputi antara lain:

a) kesiapan gedung dan peralatan kantor tennasuk foto

gedung kantor dan tata letak rnangan.

Dalam ha! Kantor di bawah KCS beralarnat sama dengan

kantor BUK (co-location), maka hams terdapat

pemisahan yang jelas dengan cara antara lain pernbedaan

wama ruangan, pernbuatan sekat (partisi) dan/atau

pernisahan rnangan;

Page 108: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

lkhtisar Undang -Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

PENDAHULUAN

Undang undang No. 21 tahun 2008 yang disahkan pada tanggal 16 Juli 2008 memiliki beberapa ketentuan umum yang menarik untuk dicermati. Ketentuan umum dimaksud (Pasal 1) adalah merupakan sesuatu yang baru dan akan memberikan implikasi tertentu, meliputi:

1. lstilah Bank Perkreditan Rakyat yang diubah menjadi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Perubahan ini untuk lebih menegaskan adanya perbedaan antara kredit dan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah.

2. Definisi Prinsip Syariah. Dalam definisi dimaksud memiliki dua pesan penting yaitu (1) prinsip syariah adalah prinsip hukum Islam dan (2) penetapan pihak/lembaga yang berwenang mengeluarkan fatwa yang mertjadi dasar prinsip syariah.

3. Penetapan Dewan Pengawas Syariah sebagai pihak terafiliasi seperti halnya akuntan publik, konsultan dan penilai.

4. Definisi pembiayaan yang berubah secara signifikan dibandingkan definisi yang ada dalam UU sebelumnya tentang perbankan (UU No. 1 O tahun 1998). Dalam definisi terbaru, pembiayaan dapat berupa transaksi bagi hasil, transaksi sewa menyewa, transaksi jual beli, transaksi pinjam memirtjam dan transaksi sewa menyewajasa (multijasa).

ASAS, TUJUAN DAN FUNGSI

Asas dari kegiatan usaha perbankan syariah adalah prinsip syariah, demokrasi ekonomi dan prinsip kehati-hatian. Yang dimaksud dengan berasaskan prinsip syariah adalah kegiatan usaha yang tidak mengandung riba, maisir, gharar, objek haram dan menimbulkan kezaliman. Sedangkan yang dimaksud dengan berasaskan demokrasi ekonomi adalah kegiatan usaha yang mengandung nilai keadilan, kebersamaan, pemerataan dan kemanfaatan. Tujuan dari perbankan syariah adalah menunjang pelaksanaan pembangunan nasionaKPasal 2 dan Pasal 3).

Fungsi dari perbankan syariah, selain melakukan fungsi penghimpunan dan penyaluran dana masya rakat, juga melakukan fungsi sosial yaitu (1) dalam bentuk lembaga baitul maal yang menerima dana zakat, infak, sedekah, hibah dan lainnya untuk disalurkan ke organisasi pengelola zakat, dan (2) dalam bentul lembaga keuangan syariah penerima wakaf uang yang menerim a wakaf uang dan menyalurkannya ke pengelola (nazhir) yang ditunjuk (Pasal 4).

Page 109: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

lkhtisar Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

PERIZINAN, BENTUK BADAN HUKUM, ANGGARAN DASAR DAN KEPEMILIKAN

Pihak - pihak yang akan melakukan kegiatan usaha Bank Syariah atau UUS wajib terlebih dahulu memperoleh izin usa ha sebagai Bank Syariah atau Unit Usaha Syariah (UUS) dari Bank Indonesia. Dalam rangka memperoleh izin usaha dimaksud Bank Syariah harus memenuhi persyaratan sekurang-kurangnya tentang susunan organisasi dan kepengurusan; permodalan; kepemilikan; keahlian di bidang Perbankan Syariah; dan kelayakan usaha. Sedangkan Bank Umum Konvensional yang akan melakukan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah wajib membuka UUS di kantor pusat Bank dengan izin Bank Indonesia (Pasal 5).

Bank Syariah yang telah mendapatkan izin usaha setelah berlakunya UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah ini, wajib mencantumkan dengan jelas kata "syariah" setelah kata "bank" atau nama bank. Sedangkan UUS yang telah mendapatkan izin usaha setelah berlakunya UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah ini, wajib mencantumkan dengan jelas frase "Unit Usaha Syariah" setelah nama Bank pada kantor UUS yang bersangkutan (Pasal5).

Selain mendirikan Bank Syariah atau UUS baru, pihak-pihak yang ingin melakukan kegiatan usaha perbankan syariah dapat melakukan pengubahan (konversi) bank konvensional menjadi Bank syariah. Pengubahan dari Bank Syariah menjadi bank konvensional merupakan hal yang dilarnng dalam UU ini (Pasal 5). Disamping itu, pendirian Bank Umum Syariah baru dapat dilakukan dengan cara pemisahan (spin off) UUS dari induknya yan~1 dilakukan secara sukarela (Pasal 16) atau dilakukan dalam rangka memenuhi kewajiban (Pasal 68).

Bank Syariah atau UUS dapat membuka kantor cabang dan /atau kantor di bawah kantor cabang. Pembukaan kantor cabang hanya dapat dilakukan setelah memperoleh izin dari Bank Indonesia. Sedangl<an r.embukaan kantor di bawah kantor cabang cukup dilaporkan kepada Bank Indonesia dan dapat segera beroperasi setelah mendapat surat penegasan dari Bank Indonesia (Pasa I 6).

Pembukaan Kantor Cabang, kantor perwakilan dan jenisjenis kantor lainnya di luar negeri oleh Bank Umum Syariah dan UUS hanya dapat dilakukan dengan izin Bank Indonesia. Sedangkan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) tidak diizinkan membuka kantor cabang, kantor perwakilan dan jenis kantor lainnya di luar negeri (Pasal 6).

Bentuk badan hukum Bank Syariah harus berupa perseroan terbatas (Pasal 7) dimana anggaran dasarnya selain memenuhi persyarntan sebagaimana diatur dalam ketentuan perundang-undangan, juga memuat ha~hal mengenai

Page 110: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

lkhtisar Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

pengangkatan anggota direksi dan komisaris serta penyelenmiaran Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang mencakup penetapan tugas manajemen, remunerasi komisaris dan direksi, laporan pertanggungjawaban tahunan, penunjukkan dan biaya jasa akuntan publik, penggunaan laba, dan hal-hal lainnya yang ditetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia (Pasal 8).

Bank Umum Syariah hanya dapat ddirikan dan/atau dimiliki oleh warga negara Indonesia (WNI) dan/atau badan hukum Indonesia, WNI dan/a1au badan hukum Indonesia dengan warga negara asing (WNA) dan/atau badan hukum asing secara kemitraan. atau Pemerintah daerah. Sedangkan BPRS hanya dapat didirikan dan/atau dimiliki oleh WNI dan/atau badan hukum Indonesia yang seluruh pemiliknya WNI, !J"merintah daerah, atau gabungan dua pihak atau lebih dari WNI, badan hukum Indonesia dan pemerintah daerah (Pasal 9).

Bank Syariah hanya dapat menerbitkan saham atas nama. Bank Umum Syariah dapat melakukan p:mawaran umum efek melalui pasar modal sepanjang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah dan ketentuan perundang-undangan di bidang pasar mod a I (Pasal 12, Pasal 13 dan Pasal 14 ).

Setiap upaya penggabungan, peleburan dan pengambilalihan Bank Syariah wajib mendapat izin terlebih dahulu dari Bank Indonesia. Hasil penggabungan dan peleburan antara Bank Syariah dengan bank lainnya diwajibkan untuk menjadi Bank Syariah (Pasal 17).

JENIS DAN KEGIATAN USAHA, KELAYAKAN PENYALURAN DANA DAN, LARANGAN BAGI BANK SYARIAH DAN UUS

Bank Syariah yang terdiri dari BUS dan BPRS (Pasal 18) serta UUS, pada dasarnya melakukan kegiatan usaha yang sama dengan bank konvensional yaitu melakukan penghimpunan dan penyaluran dana masyarakat disamping penyediaanjasa keuangan lainnya. Perbedaannya adalah seluruh kegiatan usaha bank syariah dan UUS didasarkan pada prinsip syariah. lmplikasinya, disamping harus selalu sesuai de ngan prinsip hukum Islam juga adalah karena dalam prinsip syariah memiliki berbagai variasi akad yang akan menimbulkan variasi produk yang lebih banyak dibandingka n produk bank konvensional (Pasal 19).

Dalam kaitan dengan ha! tersebut di atas, maka setiap pihak dilarang untuk melakukan kegiatan penghimpunan dana berdasarkan prinsip syariah tanpa izin Bank Indonesia (Pasal 22). Sedangkan di sisi lain, kegiatan penyallran dana berdasarkan prinsip syariah harus dilakukan secara berhati-hati melalui penilaian secara seksama, agar bank syariah dan UUS memiliki keyakinan atas kemauan dan kemampuan nasabah dalam menyelesaikan kewajibannya sesuai akad serta keyakinan atas ke sesuaian dengan prinsip syariah (Pasal 23).

Page 111: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

lkhtisar Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

Secara umum bank syariah dan UUS dilarang untuk melakukan kegiatan usaha yang bertentangan dengan prinsip syariah, melakukan kegiatan jual beli saham secara langsung di lantai bursa serta kegiatan perasuransian l<ecuali sebagai agen pemasaran produk asuransi syariah (Pasal 24 clan Pasal 25). Bagi BPRS, selain larangan di atas, juga dilarang untuk membuka procluk simpanan giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran serta kegiatan valuta asing kecuali penukaran valuta asing (Pasal 25).

Seluruh kegiatan usaha bank syariah dan UUS pada dasarnya wajib sesuai dengan prinsip syariah yang difatwakan oleh Majelis Ulama Indonesia. Penuangan prinsip syariah yang telah difatwakan dimaksud ke clalam Peraturan Bank Indonesia, clilakukan oleh Bank Indonesia yang dibantu oleh Komite Perbankan Syariah (KPS). KPS sendiri dibentuk oleh Bank Indonesia yang terdiri dari unsur Bank Indonesia, Departemen Agama dan unsur masyarakat lainnya yang memiliki keahlian di bidang syariah (Pasal 26).

PEMEGANG SAHAM PENGENDALI, DEWAN KOMISARIS, DEWAN PENGAWAS SYARIAH, DIREKSI DAN TENAGA KERJJl1 ASING

Secara umum para calon Pemegang Saham Pengendali (PSP), Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah (DPS), Direksi clan Tenaga Kerja Asing (TKA) wajib memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditetapkan Bank Indonesia. Termasuk di dalam pemenuhan persyaratan dimaksud adalah dinyatakan lulus clalam uji kemampuan clan kepatutan, kecuali bagi calon DPS clan TKA yang akan menjabat sebagai konsultan. Uji kemampuan clan l<epatutan dilakukan untuk menilai integritas, kompetensi clan aspek keuangan (Pasal 27).

Pemegang saham pengendali yang dinyatakan tidak lulus dalam uji kemampuan dan kepatutan, diwajibkan untuk menurunkan kepemilikan sahamnya menjadi paling banyak 10% (se puluh persen). Apabila penurunan dimaksud tidak dipenuhi maka hak suara PSP tidak diperhitungkan dalam RUPS, tidak diperhitungkan dalam penghitungan kuorum, hanya dapat memperoleh 10% dari dividen (90% dividen akan dibayarkan setelah penurunan kepemilikan dilakukan) serta diumumkan kepada publik di 2 media massa yang mempunyai peredaran luas (Pasal 27).

BUS wajib memiliki 1 (satu) orang direktur kepatuhan yang bertugas untuk memastikan kepatuhan BUS terhadap pelaksanaan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan lainnya. Bagi anggota dewan komisaris dan direksi yang sedang menjabat dan dinyatakan tidak lulus uji kemampuan dan kepatutan, maka diwajib kan untuk melepaskan jabatannya (Pasal 29 dan Pasal 30).

Page 112: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

lkhtisar Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

Bank Syariah dan UUS wajib membentuk DPS yang bertugas untuk memberikan nasihat dan saran kepada direksi serta mengawasi kegiatan Bank agar sesuai dengan Prinsip Syariah. DPS diangkat oleh RUPS atas rekomendasi Majelis Ulama Indonesia (Pasal 32).

TATA KELOLA, PRINSIP KEHATl-HATIAN, DAN PENGELOLAAN RISIKO PERBANKAN SYARIAH

Secara umum dalam melaksanakan kegiatan usahanya, Bank Syariah dan UUS wajib memenuhi tata kelola perusahaan yang baik (good corporate

governance), prinsip kehati-hatian dan pengelolaan risiko. Selain itu, Bank Syariah dan UUS diwajibkan pula untuk menerapkan prinsip mengenal nasabah dan perlindungan nasabah termasuk kewajiban untuk meajelaskan kepada Nasabah mengenai kemungkinan timbulnya risilw kerugian sehubungan dengan transaksi na sabah yang dilakukan melalui Bank Syariah (Pasal 34, Pasal 35, Pasal 38 dan Pasal 39).

Tata kelola yang baik (good corporate governance) mencakup prinsip transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, profesional, dan kewajaran dalam menjalankan kegiatan operasional bank. Dalam pelaksanaannya Bank Syariah dan UUS diwajibkan untuk menyusun prosedur internal yang mengacu pada prinsip-prinsip tersebut di atas (Pasal 34).

Dalam penerapan prinsip kehati-hatian, Bank Syariah dan UUS diwajibkan untuk menempuh cara-cara yang tidak merugikan kepentingan nasabah deposan, yaitu antara lain wajib mentaati ketentuan mengenai Batas Maksimum Pemberian Pembiayaan (BMPP), Besarnya BMPP adalah 30% ·dari modal Bank Syariah bagi nasabah penerima fasilitas atau sekelompok nasabah penerima fasilitas, termasuk kepada perusahaan dalam kelompok yang sama dengan Bank Syariah atau UUS. Sedangkan bagi pihak-pihak antara lain pemegang saham yang memiliki 10% atau lebih, anggota dewan komisaris dan keluarga, anggota dewan direksi dan keluarga, pejabat bank, perusahaan yang dtfalamnya terdapat kepentingan pihak tersebut di atas, besarnya BMPP adalah 20% (Pasal 36 dan Pasal 37).

Terkait risiko pembiayaan dimana nasabah penerima fasilitas tidak dapat memenuhi kewajibannya, rnaka Bank Syariah dan UUS dapat membeli sebagian atau sellruh agunan, baik melalui maupun di luar pelelangan yang wajib diselesaikan (dijual) oleh Bank dalam jangka waktu 1 (satu) tahun. Selain dapat dibeli oleh bank, agunan juga dapat dikuasakan oleh pemilik agunan kepada bank untuk dijual (Pasal 40).

Page 113: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

lkhtisar Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

RAHASIA BANK

Dalam rangka menjaga kepercayaan masyarakat kepada Bank maka Bank dan Pihak terafiliasi wajib merahasiakan keterangan mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya serta nasabah investor dan investasinya (Pasal 41). Pengecualian atas rahasia bankberlaku dalam hal: RS kepentingan penyidika n pidana perpajakan (Pasal 42) RS kepentingan peradilan dalam perkara pidana (Pasal 43) RS kepentingan perkara perdata antara bank dan nasabah (Pasal 45) RS kepentingan tukar menul<ar informasi antarbank (Pasal 46) RS adanya permintaa n, persetujuan, atau kuasa tertulis dari nasabah penyimpan

atau nasabah investor (Pasal 47). RS Adanya ahli waris yang sah untuk memperoleh keterangan mengenai

simpanan nasabah (Pasal 48).

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pembinaan dan Pengawasan terhadap Bank Sya riah dan UUS dilakukan oleh Bank Indonesia (Pasal 50). Pembinaan dan Pengawasan dilakukan dengan antara lain mewajibkan Bank Syariah dan UUS untuk memelihara tingkat kesehatan bank yang meliputi kecukupan modal, kualitas aset, likuiditas, rentabillitas, solvabilitas, kualitas manajemen serta aspek lainnya yang berhubungan dengan usaha Bank Syariah dan UUS. Kualitas manajemen mencakup kapabilitas dalam aspek keuangan, kepatuhan terhadap prinsip syariah dan prinsip manajemen lslami (Pasal 51).

Dalam rangka pelaksanaan pembinaan dan pengawasan, maka : RS Bank syariah wajib menyampaikan segala keterangan dan pertjelasan

mengenai usahanya kepada Bank Indonesia termasuk memberikan kesempatan bagi pemeriksaan atas buku-buku, berkas-berkas dan dokumen yang dimiliki ole h bank (Pasal 52).

RS Bank Indonesia berwenang untuk memeriksa dan mengambil data/dokumen dan keterangan dari setiap tempat yang terkait dengan Bank dan dari setiap pihak yang memiliki pengaruh terhadap bank (Pasal 52).

RS Bank Indonesia berwenang memerintahkan Bank memblokir rekening tertentu, baik rekening simpanan maupun rekening pembiayaan (Pasal 52).

RS Bank Indonesia dapat menugaskan kantor akuntan publik atau pihak lainnya untuk dan atas nama Bank Indonesia melaksanakan pemeriksaan (Pasal 53).

;

Page 114: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

lkhtisar Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

Apabila Bank Syariah mengalami kesulitan yanfJ membahayakan kelangsungan usahanya, Bank Indonesia berwenang melakukan tindakan

pengawasan, antara lain (Pasal 54): ..s membatasi kewenangan RUPS/komisaris/direksi dan pemegang saham;

..s meminta pemegang saham menambah modal;

..s meminta pemegang saham mengganti anggota dewan, komisaris dan/atau

direksi Bank Syariah;

..s meminta Bank Syariah menghapusbukukan penyaluran, dana yang macet

dan memperhitungkan kerugian Bank Syariah dengan modalnya;

..s meminta Bank Syariah melakukan penggabungan atau peleburan dengan Bank Syariah lain;

..s meminta Bank Syariah dijual kepada pembeli yang bersedia mengambil alih seluruh kewajibannya;

..s meminta Bank Syariah menyerahkan pengelolaan seluruh atau sebagian kegiatan Bank Syariah kepada pihak lain; dan/atau

..s meminta Bank Syariah menjual sebagian atau seluruh harta dan/atau kewajiban Bank Syariah kepada pihak lain

Selanjutnya, apabila tindakan penyehatan tersebut di atas tidak dapat

membantu penyehatan bank maka Bank Indonesia menyerahkan penangannya kepada Lembaga Peajamin Simpanan (LPS) untuk diselamatkan atau tidal<. Apabila LPS menyatakan tidak diselamatkan, maka Bl atas permintaan LPS

mencabut izin usaha Bank dan menyerahkannya kepada LPS untuk penanganan

lebih lanjut (Pasal 54).

PENYELESAIAN SENGKETA

Penyele!ilian sengketa Perbankan Syariah dilakukan oleh pengadilan dalam lingkungan Peradilan Agama atau di luar Peradilan Agama apabila dalam

akad telah diperjanjikan sebelumnya sepanjang tidak bertent:angan dengan Prinsip Syariah (Pasal 55).

SANKS! ADMINISTRATIF

Sanksi administratif dapat dikenakan oleh Bank Indonesia kepada Bank Syariah atau UUS, anggota dewan komisaris, anggota Dewan Pengawas Syariah,

direksi, dan/atau pegawai Bank Syariah atau Bank Umum Konvensional yang memiliki UUS dalam hal:

..s menghalangi dan/atau tidak melaksanakan Prinsip Syariah dalam

menjalankan usaha atau tugasnya (Pasal 56).

Page 115: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

lkhtisar Undang -Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

.es tidak memenuhi kewajibannya untuk menjagakerahasian bank (Pasal 5 7) .

.es Tidak memenuhi kewajibannya untuk memberikan l<eterangan untuk kepentingan penyidikan pidana perpajakan dan untuk kepentingan peradilan dalam perkara pidana (Pasal 57).

Sanksi administratlf yang ditetapkan meliputi: .es denda uang; .es teguran tertulis; .es penurunan tingkat kesehatan Bank Syariah dan UUS; .es pelarangan turut serta dalam kegiatan kliring; .es pembek uan kegiatan usaha tertentu, baik kantor cabang tertentu maupun

Bank Syariah dan UUS secara keseluruhan; .es pemberhentian pengurus Bank Syariah dan Bank Umum l<onvensional yang

memiliki UUS, dan selanjutnya menunjuk dan mengangkat pengganti sementara sampai RUPS mengangkat pengganti tetap dengan persetujuan Bank Indonesia;

.es pencantuman anggota pengurus, pegawai, dan pemegang saham Bank Syariah dan Bank Umum Konvensional yang memiliki UUS dalam daftar orang tercela di bidang perbankan; dan/atau

.es pencabutan izin usaha (Pasal 58).

KETENTUAN PIDANA

Tindakan atau perbuatan yang diancam dengan pidana dalam UU ini meliputi: .es setiap orang yang melakukan kegiatan usaha Bank Syariah/UUS atau

penghimpunan dana berdasarkan prinsip syariah tanpa izin Bl, diancam dengan pidara penjara paling singkat 5 tallun dan paling lama 15 tallun serta denda paling sedikit Rp1 O miliar dan paling banyak Rp200 miliar (Pasal 59) .

.es setiap orang yang memberikan keterangan mengenai ~:euangan nasabah kepada pejabat/polisi/jaksa/llakim atau penyidik la in tanpa izin tertulis dari Bl. diancam dengan pidana penjara paling singkat 2 tallun dan paling lama 4 tahun serta denda paling sedikit Rp10 miliar dan paling banyak Rp200 miliar (Pasal 60) .

.es Pengurus bank, pegawai Bank Syariah/UUS atau pihak terafiliasi lainnya yang memberikan keterangan yang wajib dirahasiakan diancam dengan pidana penjara paling singkat 2 tahun dan paling lama 4 tahun serta denda paling sedikit Rp4 miliar dan paling banyak Rp8 miliar (Pasal 60) .

.es Pengurus bank atau pegawai Bank Syariall/UUS yang dengan sengaja tidak memberikan keterangan yang wajib dipenulli untuk penyidikan dan

n

Page 116: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

lkhtisar Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

kepentingan peradilan perkara pidana diancam dengan pidana penjara paling singkat 2 tahun dan paling lama 7 tahun serta denda paling sedikit

Rp4 miliar dan paling banyak Rp15 miliar (Pasal 61). 16 Pengurus bank atau pegawai Bank Syariah/UUS yang dengan sengaja tidak

memberikan keterangan yang wajib dipenuhi untuk penyidikan dan kepentingan peradilan perkara pidana diancam dengan pidana penjara paling singkat 2 tahun dan paling lama 7 tahun serta denda paling sedikit Rp4 miliar dan paling banyak Rp15 miliar (Pasal 61).

16 Pengurus bank atau pegawai Bank Syariah/UUS yang dengan sengaja tidak menyampaikan laporan keuangan tahunan dan laporan berkala lainnya dan/atau tidak memberikan keterangan atau tidak melaksanakan perintah yang wajib dipenuhi kepada Bl diancam dengan pidana penjara paling singkat 2 tahun dan paling lama 1 O tahun serta denda paling sedikit Rp5

miliar dan paling banyak Rp100 miliar (Pasal 62). 16 Pengurus bank atau pegawai Bank Syariah/UUS yang lalai tidak

menyampaikan laporan keuangan tahunan dan laporan berkala lainnya dan/atau tidak memberikan keterangan atau tidak melaksanakan perintah

yang wajib dipenuhi kepada Bl diancam dengan pidana penjara paling singkat 1 tahun dan paling lama 2 tahun serta denda paling sedikit Rp1 miliar dan paling banyak Rp2 miliar (Pasal 62).

16 Pengurus bank atau pegawai Bank Syariah/UUS yang dengan sengaja membuat atau menyebabkan pencatatan palsu, menghilangkan atau tidak memasukkan atau menyebabkan tidak dilakukannya pencatatan, mengubah,

mengaburkan, menyembunyikan, menghapus atau menghilangkan suatu pencatatan dalam pembukuan atau laporan, dokumen, atau laporan kegiatan usaha diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 tahun dan

paling lama 15 tahun serta denda paling sedikit Rp10 "mmar dan paling banyak Rp200 miliar (Pasal 63).

16 Pengurus bank atau pegawai Bank Syariah/UUS yang dengan sengaja meminta atau menerima, mengizinkan atau menyetujui menerima suatu

imbalan, komisi, uang tambahan, pelayanan, uang atau barang berharga untuk kekuntungan pribadi/keluarga, dalam rangka rnendapatkan bagi orang lain uang muka, bank garansi, fasilitas penyaluran dana, membeli

surat wesel, surat promes, eek, memberi persetujuan bagi orang lain untuk menarik dana yang melebihi batas penyalurannya diancam dengan pidana penjara paling singkat 3 tahun dan paling lama 8 tahun serta denda paling sedikit Rp5 miliar dan paling banyak Rp100 miliar (Pasal 63).

16 Pihak terafiliasi yang dengan sengaja tidak melaksarakan langkah-langkah

yang diperlukan untuk mentaati ketentuan dalam UU ini diancam dengan pidana penjara paling singkat 3 tahun dan paling lama 8 tahun serta denda

paling sedikit Rp5 miliar dan paling banyak Rp100 mi liar (Pasal 64).

Page 117: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

lkhtisar Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

16 Pemegang saham yang dengan sengaja menyuruh pengurus atau pegawai Bank Syariah/UUS untuk melakukan atau tidak melakukan tindakan yang

mengakibatkan Bank Syariah/UUS tidak melaksanakan langkah-langkah yang diperlukan untuk mentaati UU ini diancam dengan pidana penjara paling

singkat 7 tahun dan paling lama 15 tahun serta denda paling sedikit Rp1 o miliar dan paling banyak Rp200 miliar (Pasal 65).

16 Anggota direksi dan pegawai Bank Syariah/UUS yansJ dengan sengaja

melakukan perbuatan yang bertentangan dengan UU ini, menghalangi

pemerik saan yang dilakukan komisaris atau kantor akuntan public yang

ditugasi dewan komisaris, menyalurkan dana atau fasilitas penjaminan

dengan melanggar ketentuan yang berlaku yang mengakibatkan kerugian bagi Bank Syariah/UUS atau menyebabkan keuangan bank Syariah/UUS tidak

sehat, danlatau tidak melakukan langkah-langkah untuk memastikan

ketaatan Bank Syarial1/UUS terhadap ketentuan BMPK, diancam dengan pidana penjara paling singkat 1 tahun dan paling lama 5 tahun serta denda

paling sedikit Rp1 miliar dan paling banyak Rp2 miliar (Pasal 66). 16 Anggota direksi dan pegawai Bank Syariah/UUS yang dengan sengaja

melakukan penyalahgunaan dana nasabah, Bank Syariah/UUS, diancam dengan pidana penjara paling singkat 2 tahun dan paling lama 8 tahun serta

denda paling sedikit Rp2 miliar dan paling banyak Rp4 miliar (Pasal 66).

KETENTUAN PERALIHAN DAN PENUTUP

Bank Syariah/UUS yang telah memiliki izin usaha pada saat UU ini berlaku

dinyatakan telah memperoleh izin usaha dan wajib menyesuaikan dengan ketentuan dalam UU ini paling lama 1 tahun sejak UU ini mulai berlaku (Pasal

67).

Bagi UUS yang nilai asetnya telah mencapai 50% dari total aset bank

induknya atau 15 tahun sejak berlakunya UU ini maka wajib melakukan

pemisahan UUS menjadi Bank Umum Syariah (Pasal 68).

Segala ketertuan mengenai Perbankan Syariah yang diatur dalam UU Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan UU

Nomor 10 Tahun 1998 beserta peraturan pelaksanaannya dinyatakan tetap berlaku separtjang tidak bertentangan dengan UU ini (Pasal 69).

Page 118: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji
Page 119: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

PERATURAN BANK INDONESIA

NOMOR:9/l/PBI/2007

TENT ANG

SISTEM PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM

BERDASARKAN PRINSIP SY ARIAH

GUBERNUR BANK INDONESIA,

Menimbang: a. bahwa kesehatan suatu bank berdasarkan prms1p syariah

merupakan kepentingan semua pihak yang terkait, baik

pemilik dan pengelola bank, masyarakat pengguna jasa bank

maupun Bank Indonesia selaku otoritas pengawasan bank;

b. bahwa dengan meningkatnyajenis produk danjasa perbankan

syariah berpengaruh pada peningkatan kornpleksitas usaha dan

profil risiko bank berdasarkan prinsip syariah;

c. bahwa perubahan metodologi penilaian kondisi bank yang

diterapkan secara intemasional akan mempengaruhi sistem

penilaian Tingkat Kesehatan Bank berdasarkan prinsip syariah

yang saat ini berlaku;

d. bahwa sehubungan dengan hal tersebut dipandang perlu untuk

mengatur kembali Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank

Umum berdasarkan prinsip syariah dalam suatu Peraturan

Bank Indonesia;

Page 120: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

-2-

Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor

31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

3472) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang

Nomor 10 Tahun 1998 (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1998 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3790);

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank

Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999

Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 3843) sebagaimana telah diubah dengan Undang­

Undang Nomor 3 Tahun 2004 (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4357);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan: PERATURAN BANK INDONESIA TENTANG

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAl\I BANK

BERDASARKAN PRINSIP SY ARIAH

SISTEM

UMUM

Page 121: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

-3-

BABI

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bank Indonesia ini yang dimaksud dengan:

1. Bank adalah Bank Umum sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang

Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, yang melaksanakan' kegiatan usaha

berdasarkan prinsip syariah.

2. Unit Usaha Syariah, yang selanjutnya disebut UUS, adalah unit kerja di kantor

pusat baak umum konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari Kantor

Cabang Syariah dan atau Unit Syariah, atau unit kerja di Kantor Cabang Baak

Asing yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang berfungsi

sebagai kantor induk dari Kantor Cabang Pembantu Syariah dan atau Unit

Syariah.

3. Kantor Cabang Bauk Asing adalah kantor cabang dari suatu bank yang

berkedudukan di luar negeri

4. Direksi:

a. bagi bank berbentuk hukum Perseroan Terbatas adalah direksi sebagairnana

dimaksud dalam Pasal 1 angka 4 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995

tentang Perseroan Terbatas;

b. bagi baak berbentuk hukum Perusahaan Daerah adalah direksi sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 11 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang

Perusahaan Daerah;

c. bagi bank berbentuk hukum Koperasi adalah pengurus sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 29 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang

Perkoperasian.

Page 122: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

-4-

5. Komisaris:

a. bagi bank berbentuk hukum Perseroan Terbatas adalah komisaris

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 5 Undang-Undang Nomor I

Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas;

b. bagi bank berbentuk hnkum Perusahaan Daerah adalah pengawas

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 Undang-Unclang Nomor 5 Ta:hun

1962 tentang Perusahaan Daerah;

c. bagi bank berbentuk hukum Koperasi adala:h pengawas sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 38 Undang-Undang Nomor 25 Ta:hun 1992 tentang

Perkoperasian.

6. Tingkat Kesehatan Bank adalah hasil penilaian knalitatif atas berbagai aspek

yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu Bank atau UUS melalui:

a. Penilaian Kuantitatif dan Penilaian Kualitatif terhadap faktor-faktor

permodalan, knalitas aset, rentabilitas, likuiditas, sensitivitas terhadap risiko

pasar; dan

b. Penilaian Kualitatif terhadap faktor manajemen.

7. Peringkat Komposit adalah peringkat akhir hasil penilaian Tingkat Kesehatan

Bank.

8. Penilaian Kuantitatif adala:h penilaian terhadap posisi, perkembangan maupun

proyeksi rasio-rasio keuangan Bank atau UUS.

9. Penilaian Kualitatif adalah penilaian terhadap faktor-faktor yang menduknng

hasil Penilaian Kuantitatif, penerapan manajemen risiko, dan kepatuhan Bank

atauUUS.

10. Manajemen Risiko adalah serangkaian prosedur dan metodologi yang digunakan

untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko yang

timbul dari kegiatan usaha Bank dan UUS.

Page 123: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

- 5 -

11. Faktor Finansial adalah salah satu faktor pembentuk Tingkat Kesehatan Bank

yang terdili dari faktor pe1modalan, kualitas aset, rentabilitas, likuiditas, dan

sesitivitas terhadap risiko pasar.

12. Peringkat Faktor Finansial adalah peringkat akhir hasil penilaian Faktor

Fmansial.

Pasal 2

(1) Bank wajib melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip kehati-hatian

dan prinsip syariah dalam rangka menjaga atau meningkatkan Tingkat

Kesehatan Bank.

(2) Komisaris dan Direksi Bank wajib memantau dan mengambil langkah-langkah

yang diperlukan agar Tingkat Kesehatan Bank sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dapat dipenuhi.

Pasal 3

Penilaian Tingkat Kesehatan Bank mencakup penilaian terhadap faktor-faktor

sebagai berikut:

a. permodalan (capital);

b. kualitas aset (asset quality);

c. manajemen (management);

d. rentabilitas (earning);

e. likuiditas (liquidity); dan

f. sensitivitas terhadap risiko pasar (sensitivity to market risk).

Pasal 4

(1) Penilaian terhadap faktor pem1odalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3

Page 124: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

-6-

humf a meliputi penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut:

a. kecukupan, proyeksi (trend ke depan) permodal.an dan kemampuan

permodalan dalam mengcover risiko;

b. kemampuan memelihara kebutuhan penambahan modal yang berasal dari

keuntungan, rencana permodalan untuk: mendukung pertumbuhan usaha,

akses kepada sumber permodalan dan kinerja keuangan pemegang saham.

(2) Penilaian terhadap faktor kualitas aset sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3

hurufb meliputi penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut:

a. kualitas aktiva produktif, perkembangan kualitas aktiva produktif

be1masalah, konsentrasi eksposur risiko, dan eksposur 1isiko nasabah inti.

b. kecukupan kebijakan dan prosedur, sistem kaji ulang (review) internal,

sistem dokumentasi dan kinerja penanganan aktiva produktifbermasalah.

(3) Penilaian terhadap faktor manajemen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3

hmuf c meliputi penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut:

a. kualitas manajemen Ulllum, penerapan manajemen risiko temtama

pemaltaman manajemen atas risiko Bank atau UUS;

b. kepatuhan Bank atau UUS terhadap ketentuan yaµg berlaku, komitIDen

kepada Bank Indonesia maupun pihak lain, dan kepatuhan terhadap prinsip

syarialt terniasuk edukasi pada masyarakat, pelaksanaan fungsi sosial.

(4) Penilaian terhadap faktor rentabilitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3

hmuf d meliputi penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut:

a. kemampuan dalam menghasilkan laba, kemampuan laba mendukung

ekspansi dan menutup risiko, serta tingk:at efisiensi;

b. diversifikasi pendapatan te1masuk kemampuan bank untuk mendapatkan

fee based income, dan diversifikasi penanaman dana, serta penerapan

prinsip akuntansi dalam pengakuan pendapatan dan biaya.

Page 125: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

-7-

(5) Penilaian terhadap faktor likuiditas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3

huruf e meliputi penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut:

a. kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek, potensi maturity

mismatch, dan konsentrasi sumber pendanaan;

b. kecukupan kebijakan pengelolaan likuiditas, akses kepada sumber

pendanaan, dan stabilitas pendanaan.

(6) Penilaian terhadap faktor sensitivitas terhadap risiko pasar sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 3 huruf f meliputi penilaian terhadap komponen­

komponen sebagai berikut:

a. kemampuan modal Bank atau UUS mengcover potensi kerugian sebagai

akibat flnktuasi (adverse movement) nilai tnkar;

b. kecukupan penerapan manajemen risiko pasar.

Pasal 5

(1) Penilaian pe1ingkat komponen atau rasio keuangan pembentnk faktor

permodalan, kualitas aset, rentabilitas, likuiditas, dan sensitivitas terhadap

risiko pasar diliitung secara kuantitatif.

(2) Penilaian peringkat komponen pembentnk faktor manajemen dilakukan

melalui analisis dengan mempertimbangkan indikator pendnkung dan unsur

judgement.

(3) Peringkat setiap ras10 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari

pe1ingkat 1, peringkat 2, peringkat 3, peringkat 4, dan peringkat 5.

(4) Peringkat setiap komponen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri dari

peringkat A, peringkat B, peringkat C, dan peringkat D.

Page 126: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

- 8 -

Pasal 6

(1) Berdasarkan hasil penilaian peringkat setiap rasio dan komponen sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 5 ditetapkan pe1ingkat setiap faktor.

(2) Penilaian peringkat faktor permodalan, kualitas aset, rentabilitas, likuiditas,

dan sensitivitas terhadap risiko pasar ditentukan melalui analisis dengan

mempertimbangkan indikator pendukung dan atau pembanding yang relevan

(judgement) atas:

a. peringkat rasio utama; dan

b. peringkat rasio penunjang.

(3) Penilaian peringkat faktor manajemen dilaknkan dengan mempertimbangkan

unsur judgement atas peringkat komponen pembentnk.

Pasal 7

(1) Pe1ingkat faktor pennodalan, kualitas aset, rentabilitas, likuiditas, dan

sensitivitas terhadap risiko pasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat

(2) ditetapkan dalam 5 (lima) peringkat, sebagai berikut:

a. peringkat 1,

b. peringkat 2,

c. peringkat 3,

d. peringkat 4, atau

e. peringkat 5.

(2) Penilaian peringkat faktor manajemen ditetapkan dalam 4 (empat) peringkat

sebagai berikut:

a. Peringkat manajemen A mencerminkan bahwa bank memiliki kualitas tata

kelola (corporate governance) yang baik dengan kualitas manajemen risiko

dan kepatuhan yang tinggi terhadap peraturan yang berlaku dan prinsip

Page 127: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

-9-

syariah;

b. Pelingkat manajemen B mencerminkan bahwa bank memiliki kualitas tata

kelola (corporate governance) yang cukup baik dengan kualitas

manajemen risiko dan kepatuhan yang cukup tinggi terhadap peraturan

yang berlaku dan prinsip syariah;

c. Peringkat manajemen C mencerminkan bahwa bank memiliki kualitas tata

kelola (corporate governance) yang kurang baik dengan kualitas

manajemen risiko dan atau kepatuhan yang rendah terhadap peraturan yang

berlaku dan atau prinsip syariah; atau

d. Peringkat manajemen D mencerminkan bahwa bank memiliki kualitas tata

kelola (corporate governance) yang tidak baik dengan kualitas manajemen

risiko dan atau kepatuhan sangat rendah terhadap peraturan yang berlaku

dan atau prinsip syariah.

Pasal 8

(1) Berdasarkan hasil penilaian peringkat faktor sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 7 ayat (1) ditetapkan Peringkat Faktor Finansial.

(2) Proses penilaian Peringkat Faktor Finansial dilaksanakan dengan pembobotan

atas nilai peringkat faktor permodalan, kualitas aset, rentabilitas, likuiditas,

dan sensitivitas terhadap iisiko pasar.

(3) Peringkat Faktor Finansial ditetapkan sebagai berikut:

a. Peringkat Faktor Finansial 1, mencerminkan bahwa kondisi keuangan Bank

atau UUS tergolong sangat baik dalam mendukung perkembangan usaha

dan mengantisipasi perubahan kondisi perekonomian dan industri

keuangan.

b. Peringkat Faktor Finansial 2, mencerminkan bahwa kondisi keuangan Bank

atau UUS tergolong baik dalam mendukung perkembangan usaha dan

Page 128: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

- 10 -

mengantisipasi perubahan kondisi perekonomian dan industri keuangan.

c. Peringkat Faktor Finansial 3, mencerminkan bahwa kondisi keuangan Bank

atau UUS tergolong cukup baik dalarn mendukung perkembangan usaha

namun masih rentan/lemah dalam mengantisipasi risiko akibat perubahan

kondisi perekonomian dan industri keuangan.

d. Peringkat Faktor Finansial 4, mencerminkan bahwa kondisi keuangan Bank

atau UUS tergolong knrang baik dan sensitif terbadap pembahan kondisi

perekonomian dan industri keuangan.

e. Pe1ingkat Faktor Finansial 5, mencerminkan bahwa kondisi keuangan Bank

atau UUS yang buruk dan sangat sensitifterhadap pengaruh negatifkondisi

perekonomian, serta industri keuangan.

Pasal 9

(1) Berdasarkan basil penilaian Peringkat Faktor Finansial dan penilaian peringkat

faktor manajemen, ditetapkan Peringkat Komposit.

(2) Peringkat Komposit ditetapkan sebagai berikut:

a. Peringkat Komposit 1, mencerminkan bahwa Bank dan UUS tergolong

sangat baik dan marnpu mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian

dan industri keuangan.

b. Peringkat Komposit 2, mencerminkan bahwa Bank dan UUS tergolong

baik dan mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan

industri keuangan namu11 Bank dan UUS masih memiliki kelemahan­

kelemahan minor yang dapat segera diatasi oleh tindakan rutin.

c. Peringkat Komposit 3, mencerminkan bahwa Bank dan UUS tergolong

cukup baik namun terdapat beberapa kelemahan yang dapat menyebabkan

peringkat komposit memburuk apabila Bank dan UUS tidak segera

Page 129: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Lampiran 2. Statistik deskripitve Variabel Pengukur Kinerja Keuangan

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum CAR Tahun 2001 14 -47.41 35.50 CAR Tahun 2002 14 10.40 33.21 CAR Tahun 2003 14 10.30 31.34 CAR Tahun 2006 14 14.40 30.54 CAR Tahun 2007 14 14.00 31.81 CAR Tahun 2008 14 11.10 23.95 Valid N (listwise) 14

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum NPL Tahun 2001 14 4.75 137.40 NPL Tahun 2002 14 4.76 132.80 NPL Tahun 2003 14 1.00 159.70 NPL Tahun 2006 14 .41 10.47 NPL Tahun 2007 14 .70 8.18

NPL Tahun 2008 14 .64 8.60 Valid N (listwise) 14

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum ROE Tahun 2001 14 -168.20 77.98

ROE Tahun 2002 14 -153.51 46.45 ROE Tahun 2003 14 10.00 54.00

ROE Tahun 2006 14 10.00 56.05

ROE Tahun 2007 14 3.00 32.88

ROE Tahun 2008 14 4.19 31.71

Valid N (listwise) 14

&lescrlptive Statistics

N Minimum Maximum ROA Tahun 2001 14 -9.73 3.45 ROA Tahun 2002 14 -4.75 5.00 ROA Tahun 2003 14 .76 5.00

ROA Tahun 2006 14 1.20 4.56

ROA Tahun 2007 14 .85 14.00

ROA Tahun 2008 14 .50 4.53

Valid N (listwise) 14

Mean 13.9686

18.0086

17.0307

19.5014

18.8336

17.1171

Mean 26.7800

18.7229

15.8464

3.7357

3.2357

2.9014

Mean 13.2414

10.0193

25.4529

22.3986

19.5929

18.6429

Mean .5186

1.7686

2.6150

2.2800

2.9464

2.3307

--Std. Deviation

18.97240

7.06995

6.41947

4.80721

4.70075

3.37514

--

Std. Deviation 35.82679

3,1.50898

41.46447

2.59516

2.02891

2.11668

--

-Std. Devia ti on

55.64

49.75

11.26

1'1.78

7.97

7.59

Ms"" 965

666

443

046

815

Std. Deviation 3.35929

2.20238

1.30607

.98841

3.28528

1.17351

·-

Page 130: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum BOPO Tahun 2001 14 80.60 219.00

BOPO Tahun 2002 14 75.20 138.10 BOPO Tahun 2003 14 58.00 94.27 BOPO Tahun 2006 14 65.00 90.00 BOPO Tahun 2007 14 8.75 93.04

BOPO Tahun 2008 14 62.75 95.12

Valid N (listwise) 14

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum LOR Tahun 2001 14 18.18 75.00 LOR Tahun 2002 14 19.39 62.00 LOR Tahun 2003 14 23.85 72.82 LOR Tahun 2006 14 17.11 87.68 LOR Tahun 2007 14 30.00 109.31 LOR Tahun 2008 14 40.98 128.48 Valid N (listwise) 14

Mean 103.3129

89.5293

83.9557

79.9007

76.1114

81.6143

Mean 34.6029

38.1543

45.9593

62.3764

71.9114

75.9207

Std.

1

Deviation 43.9ii56il

5:12352

9.65316

8.02269

21:10003

0.20296 1

Std. Deviation 16.72248

15.26708

14.40743

22.80882

23.14096

20.32385

--

Page 131: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Lampiran 3. Statistik Deskriptiv Perusahaan

Statistik Deskriptlf CAR dari Tahun 2001 • 2003

Std. N Minimum Maximum Mean Deviation

Bank Negara Indonesia 3 14.46 18.15 16.0967 1.87996

Bank Rakyat Indonesia 3 12.62 19.64 15.1933 3.86680

Bank OKI 3 19.62 27.12 24.2567 4.05229

Bank CIMB Niaga 3 11.58 16.58 13.6267 2.62041

Bank Danamon 3 25.30 35.50 29.2000 5.50727

Bank Permata 3 10.30 11.80 10.8333 .83865

Bank Tabungan Negara 3 10.85 12.19 11.4767 .67419

Bank lnternasional Indonesia 3 -47.41 33.21 2.6067 43.67556

BPD Jawa Barat & Banten 3 19.62 27.12 24.2567 4.05229 BPD Kalimantan Selatan 3 10.65 12.55 11.4167 1.00167

BPD Sumatera Selatan 3 13.55 16.18 15.1633 1.41288

BPD Nusa Tenggara Bara! 3 12.44 19.35 16.1467 3.48239

Bank HSBC Indonesia 3 13.00 19.00 16.0000 3.00000

BPD Riau 3 \~.45 31.34 22.4300 8.11891

Valid N (listwise) 3

Statistik Deskrlptif NPL Tahun 2001 • 2003

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Bank Negara Indonesia 3 6.54 18.26 11.0600 6.30289

Bank Rakyat Indonesia 3 4.93 6.74 5.9000 .91198

Bank DKI 3 4.53 14.87 9.6633 l 5.17039

Bank CIMB Niaga 3 3.61 8.28 6.0167 2.33830

Bank Danamon 3 132.80 159.70 143.3000 14.38784

Bank Permata 3 10.30 29.60 22.3667 10.51871

Bank Tabungan Negara 3 1.97 4.76 3.8267 1.60793

Bank lnternasional Indonesia 3 6.20 61.88. 25.7000 31.36451

BPD Jawa Bara! & Banten 3 4.53 14.87 9.6633 5.17039

BPD Kalimantan Selatan 3 4.65 8.35 6.4167 1.85562

BPD Sumatera Selatan 3 5.37 9.22 7.4100 1.93528

BPD Nusa Tenggara Baral 3 4.65 8.05 6.4833 1.71561

Bank HSBC Indonesia 3 1.00 44.00 22.6667 21.50194

BPD Riau 3 2.77 8.65 5.8233 2.94655

Valid N (listwise) 3

Page 132: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Lampiran 3. Statistik Deskriptiv Perusahaan

Statistlk Deskriptif CAR dari Tahun 2001 - 2003

Std. N Minimum Maximum Mean Deviation

Bank Negara Indonesia 3 14.46 18.15 16.0967 1.87996 Bank Rakyat Indonesia 3 12.62 19.64 15.1933 3.86680 Bank DKI 3 19.62 27.12 24.2567 4.05229 Bank CIMB Niaga 3 11.58 16.58 13.6267 2.62041 Bank Danamon 3 25.30 35.50 29.2000 5.50727 Bank Permata 3 10.30 11.80 10.8333 .83865 Bank Tabungan Negara 3 10.85 12.19 11.4767 .67419 Bank lnternasional Indonesia 3 -47.41 33.21 2.6067 43.67556 BPD Jawa Barat & Banten 3 19.62 27.12 24.2567 4.05229 BPD Kalimantan Selatan 3 10.65 12.55 11.4167 1.00167 BPD Sumatera Selatan 3 13.55 16.18 15.1633 1.41288 BPD Nusa Tenggara Barat 3 12.44 19.35 16.1467 3.48239 Bank HSBC Indonesia 3 13.00 19.00 16.0000 3.00000 BPD Riau 3 \~45 31.34 22.4300 8.11891 Valid N (listwise) 3

Statlstik Deskriptlf NPL Tahun 2001 - 2003

N Mininium Maximum Mean Std. Deviation Bank Negara Indonesia 3 ' 6.54 18.26 11.0600 6.30289 Bank Rakyat Indonesia 3 4.93 6.74 5.9000 .91198 Bank OKI 3 4.53 14.87 9.6633 5. 17039 Bank CIMB Niaga 3 3.61 8.28 6.0167 2.33830 Bank Danamon 3 132.80 159.70 143.3000 14.38784 Bank Permata 3 10.30 29.60 22.3667 10.51871 Bank Tabungan Negara 3 1.97 4.76 3.8267 1.60793 Bank lnternasional Indonesia 3 6.20 61.88 25.7000 31.36451 BPD Jawa Baral & Banten 3 4.53 14.87 9.6633 5.17039' BPD Kalimantan Selatan 3 4.65 8.35 6.4167 1.85562 BPD Sumatera Selatan 3 5.37 9.22 7.4100 1.93528 BPD Nusa Tenggara Barat 3 4.65 8.05 6.4833 1.71561 Bank HSBC Indonesia 3 1.00 44.00 22.6667 21.50194 BPD Riau 3 2.77 8.65 5.8233 2.94655 Valid N (listwise) 3

Page 133: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Statistik Deskrlptive ROE dari Tahun 2001 • 2003

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Bank Negara Indonesia 3 22.64 46.45 37.1733 12.74572 Bank Rakyat Indonesia 3 30.36 38.81 35.6633 4.61942 Bank OKI 3 19.61 28.88 22.8967 5.19011 Bank CIMB Niaga 3 12.22 37.53 23.4567 12.89124 Bank Danamon 3 16.60 31.40 23.4333 7.46481 Bank Permata 3 -168.20 10.00 -103.9033 98.91626 Bank Tabungan Negara 3 18.10 31.31 24.8233 6.60818 Bank lnternasional Indonesia 3 -22.22 77.98 24.6333 50.41461 BPD Jawa Barat & Banten 3 19.61 28.88 22.8967 5.19011 BPD Kalimanlan Selatan 3 19.63 22.65 21.1900 1.51248 BPD Sumatera Selatan 3 20.21 23.58 22.0767 1.71413 BPD Nusa Tenggara Baral 3 20.04 22.74 21.5233 1.36961 Bank HSBC Indonesia 3 -12.00 54.00 29.3333 36.01851 BPD Riau 3 17.35 26.43 22.1333 4.55952 Valid N (listwise) 3

Statistik Deskrlptive ROA darl Tahun 2001 • 2003

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Bank Negara Indonesia 3 1.25 2.29 1.8400 .53395 Bank Rakyat Indonesia 3 1.62 2.75 2.0667 .60103 Bank OKI 3 2.40 3.45 2.7533 .60335 Bank CIMB Niaga 3 .37 1.92 .9667 .83429 Bank Oanamon 3 1.30 3.30 2.2000 1.01489 Bank Permala 3 -4.75 1.40 ·1.9333 3.10738 Bank Tabungan Negara 3 .49 1.13 .8133 .32005 Bank lnlernasional Indonesia 3 -9.73 .76 -2.8533 5.95794 BPD Jawa Baral & Banten 3 2.40 3.45 2.7533 .60335 BPD Kalimantan Selatan 3 2.88 4.45 3.6267 .78780 BPD Sumatera Selatan 3 1.54 3.77 2.6633 1.11509 BPD Nusa Tenggara Baral 3 1.86 3.35 2.5867 .74568 Bank HSBC Indonesia 3 -1.00 5.00 3.0000 3.46410 BPD Riau 3 1.50 3.04 2.3933 .79908 Valid N (listwise) 3

Page 134: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Statistik Deskriptlf BOPO darl Tahun 2001 - 2003

N Minimum Maximum Mean .fild. Deviation Bank Negara Indonesia 3 83.01 89.71 86.0967 3.38091 Bank Rakyat Indonesia 3 79.19 90.81 86.6400 6.46722 Bank DKI 3 81.81 86.05 83.2900 2.39232 Bank CIMB Niaga 3 84.76 88.26 86.4567 1.75244 Bank Danamon 3 83.79 87.43 85.6300 1.82033 Bank Permata 3 90.90 138.10 109.8333 24.94581 Bank Tabungan Negara 3 93.04 95.92 94.4100 1.44510 Bank lnternasional Indonesia 3 93.29 191.98 127.9067 55.54908 BPD Jawa Barat & Banten 3 81.81 86.05 83.2900 2.39232 BPD Kalimantan Selatan 3 81.96 86.26 84.1567 2.15152 BPD Sumatera Selatan 3 82.97 86.09 84.3967 1.57700 BPD Nusa Tenggara Barat 3 84.50 87.69 86.1267 1.59594 Bank HSBC Indonesia 3 58.00 219.00 118.0000 87.98295 BPD Riau 3 70.67 80.60 75.4900 4.97135 Valid N (listwise) 3

Statistik Deskriptif LDR darl Tahun 2001 - 2003

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Bank Negara Indonesia 3 35.30 41.41 38.0733 3.09371 Bank Rakyat Indonesia 3 56.08 62.37 58.3333 3.50375 Bank OKI 3 18.18 44.00 29.6567 13.14654 Bank CIMB Niaga 3 45.96 72.82 59.6700 13.43875 Bank Danamon 3 26.30 56.50 44.7667 16.18683 Bank Permata 3 37.90 40.50 39.3767 1.33553 Bank Tabungan Negara 3 46.28 58.27 51.9533 6.02083

Bank lnternasional Indonesia 3 19.39 35.03 29.7867 9.00389 BPD Jawa Barat & Banten 3 18.18 44.00 29.6567 13.14654 BPD Kalimantan Selatan 3 20.58 33.86 27.7000 6.69185

BPD Sumatera Selatan 3 19.86 43.76 28.8667 12.99200 BPD Nusa Tenggara Baral 3 22.65 27.66 25.2533 2.51078

Bank HSBC Indonesia 3 62.00 75.00 66.3333 7.50555

BPD Riau 3 23.85 25.40 24.5833 .77835 Valid N (listwise) 3

Page 135: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Statistlk Deskriptif CAR darl Tahun 2006 - 2008

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Bank Negara Indonesia 3 15.95 18.33 17.3100 1.22589 Bank Rakyat Indonesia 3 17.36 19.77 18.4400 1.22430 Bank OKI 3 15.09 17.81 16.7033 1.42903 Bank CIMB Niaga 3 16.65 18.62 17.6233 .98521 Bank Danamon 3 15.40 20.80 18.8333 2.98385 Bank Permata 3 11.10 14.40 13.1667 1.80093 Bank Tabungan Negara 3 18.23 21.86 20.3567 1.89358 Bank lnternasional Indonesia 3 19.93 24.08 21.7800 2.11128 BPD Jawa Baral & Banten 3 15.32 17.77 16.5700 1.22577 BPD Kalimantan Selatan 3 17.49 27.47 22.6133 4.99534 BPD Sumalera Selatan 3 14.99 19.41 16.9567 2.24983 BPD Nusa Tenggara Baral 3 14.18 17.53 15.7633 1.68251 Bank HSBC Indonesia 3 12.00 15.06 13.8933 1.65437 BPD Riau 3 23.95 31.81 28.7667 4.21941 Valid N (listwise) 3

Statlstik Deskriptlf NPL dari Tahun 2006 - 2008

.N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Bank Negara Indonesia 3 8.18 10.47 9.0833 1.21911 Bank Rakyat Indonesia 3 3.83 4.99 4.5367 .62011 Bank DKI 3 4.15 4.92 4.5400 .38510 Bank CIMB Niaga 3 2.50 4.74 3.5700 1.12334 Bank Danamon 3 2.30 3.30 2.6333 .57735 Bank Permata 3 3.50 6.40 4.8333 1.46401 Bank Tabungan Negara 3 3.91 4.59 4.1833 .35907 Bank lnternasional Indonesia 3 2.66 5.43 3.7367 1.48440 BPD Jawa Baral & Banten 3 .41 .79 .6333 I .19858 BPD Kalimanlan Selatan 3 1.29 2.88 2.1200 .79731 BPD Sumalera Selatan 3 2.09 2.52 2.2800 .21932 BPD Nusa Tenggara Baral 3 .64 1.87 1.2733 .61582 Bank HSBC Indonesia 3 1.00 1.33 1.1100 .19053 BPD Riau 3 1.30 1.74 1.5400 .22271 Valid N (listwise) 3

Page 136: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

-·-·· ·-··-I

. :\PUSTAKAAN UTAl\llA I Statistik Deskriptif ROE dari Tahun 2006 • 2008 I thN SYAHID JAKARTA

-N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Bank Negara Indonesia 3 4.19 21.07 15.0267 9.40562 Bank Rakyat Indonesia 3 31.55 32.93 32.0633 .75481 Bank DKI 3 14.00 15.60 14.8800 .81191 Bank CIMB Niaga 3 15.52 17.62 16.6900 1.07037 Bank Danamon 3 14.60 22.90 17.7000 4.53100 Bank Permata 3 12.40 18.10 14.5333 3.10859 Bank Tabungan Negara 3 20.11 23.36 21.6700 1.62890 Bank lnternasional Indonesia 3 9.48 19.49 13.6200 5.22443 BPD Jawa Barat & Banten 3 19.58 22.26 20.6733 1.42131 BPD Kalimantan Selatan 3 27.54 33.80 29.6833 3.56615 BPD Sumatera Selatan 3 16.40 19.79 18.2900 1.72832 BPD Nusa Tenggara Barat 3 16.36 26.98 20.5200 5.67130 Bank HSBC Indonesia 3 3.00 14.00 9.0000 5.56776 BPD Riau 3 26.90 56.05 38.6100 15.39660 Valid N (listwise) 3

Statistik Deskriptif ROA dari Tahun 2006 • 2008

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Bank Negara Indonesia 3 .50 1.85 1.0667 .70059 Bank Rakyat Indonesia 3 4.17 4.56 4.3333 .20257 Bank OKI 3 1.39 1.65 1.4833 .14468 Bank CIMB Niaga 3 1.85 2.30 2.0867 .22591 Bank Danamon 3 1.50 2.40 1.9000 .45826 Bank Permata 3 1.20 1.90 1.6000 .36056 Bank Tabungan Negara 3 1.67 1.89 1.7800 .11000 Bank lnternasional Indonesia 3 1.12 1.43 1.2667 .15567 BPD Jawa Barat & Banten 3 2.44 3.0·1 2.7567 .29023 BPD Kalimantan Selatan 3 2.57 3.19 2.9533 .33501 BPD Sumatera Selatan 3 1.32 1.78 1.5467 .23007 BPD Nusa Tenggara Barat 3 2.12 4.53 2.9733 1.35020 Bank HSBC Indonesia 3 2,00 14.00 6.3933 6.61393 BPD Riau 3 2.46 3.75 3.1267 .64609 Valid N (listwise) 3

Page 137: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Statlstlk Deskriptlf BOPO dari Tahun 2006 • 2008

N Minimum Maximum Mean Bank Negara Indonesia 3 84.88 95.12 91.0133 Bank Rakyat Indonesia 3 70.12 73.78 72.5600 Bank OKI 3 86.20 89.71 88.0167 Bank CIMB Niaga 3 80.58 84.92 83.1333 Bank Danamon 3 81.46 87.89 84.8900 Bank Permata 3 84.80 90.00 87.9000 Bank Tabungan Negara 3 85.87 87.56 86.5700 Bank lnternasional Indonesia 3 89.82 93.91 91.7167 BPD Jawa Baral & Banten 3 76.08 79.12 77.5733 BPD Kalimantan Selatan 3 72.85 78.15 75.1333 BPD Sumatera Selatan 3 80.22 87.72 83.8867 BPD Nusa Tenggara Baral 3 8.75 82.56 54.8633 Bank HSBC Indonesia 3 62.75 65.00 63.9167 BPD Riau 3 66.18 69.30 67.7500 Valid N (listwise) 3

Statistik Deskriptif LOR dari Tahun 2006 - 2008

N Minimum Maximum Mean Bank Negara Indonesia 3 49.02 70.46 60.0133 Bank Rakyat Indonesia 3 73.88 77.29 75.1200 Bank OKI 3 52.40 68.58 62.6533 Bank CIMB Niaga 3 80.61 95.00 86.7667 Bank Danamon 3 75.50 88.10 83.3333 Bank Permata 3 81.80 88.00 84.3000 Bani< Tabungan Negara 3 83.75 96.30 90.8100 Bank lnternasional Indonesia 3 57.22 79.45 70.9233 BPD Jawa Baral & Banten 3 68.43 79.02 74.3733 BPD Kalimantan Selatan 3 29.96 54.08 39.8467 BPD Sumatera Selatan 3 34.88 67.44 48.8833 BPD Nusa Tenggara Baral 3 87.68 128.48 108.4900 Bank HSBC Indonesia 3 65.00 67.29 66.0967 BPD Riau 3 17.11 40.98 29.3633 Valid N (listwise) 3

Std. Deviation 5.41248 2.11310

1.75825

2.26930

3.23650 2.74044

.88153 2.06108 1.52070 2.72504 3.75278

40.20397 1.12731 1.56010

Std. Deviation 10.73045

1.88566 8.91561

7.41636 6.83691 3.26956 6.42062

11.98506 5.41277

12.63383 16.75076 20.41236

1.14806 11.94773

Page 138: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

Lampiran 4. Hasil Uji Mann - Whitney

Test Statistics"

CAR Mann-Whitney U 708.500 WilcoxonW 1611.500 z -1.552

Asymp. Sig. (2-tailed) .121

a. Grouping Variable: Unit Usaha

Test Statistics"

NPL Mann-Whitney U 219.000 WilcoxonW 1122.000

z -5.932

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Grouping Variable: Unit Usaha

Test Statistics"

ROE Mann-Whitney U 641.000

WilcoxonW 1544.000 z -2.156 Asymp. Sig. (2-tailed) .031

a. Grouping Variable: Unit Usaha

Test Statistics"

ROA Mann-Whitney U 805.000

WilcoxonW 1708.000 z -.689 Asymp. Sig. (2-tailed) .491

a. Grouping Variable: Unit Usaha

Test Statistics"

BOPO Mann-Whitney U 595.000 WilcoxonW 1498.000

z -2.568

Asymp. Sig. (2-tailed) .010

a. Grouping Variable: Unit Usaha

Page 139: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Normal Parameters a,o

N Mean Std. Deviation Kolmoaorov-Smirnov Z Asvmo. Sia. (2-tailed) CAR 84 17.4100 9.09410 1.881 .002 NPL 84 11.8704 27.09218 3.571 .000 ROE 84 18.2246 31.00067 2.910 .000 ROA 84 2.0765 2.33954 1.819 .003 BOPO 84 85.7374 22.99728 2.493 .000 LOR 84 54.8208 24.61526 .749 .629

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated !ram data.

Uji Ttest Sample Independent LOR

Independent Samples Test

Levene's Test for Eoualitv of Variances I-test for Eaualitv of Means _./

F Sia. t di Sia. (2-tailedl LOR Equal variances

2.032 .158 -7.216 82 .000 assumed Equal variances

-7.216 73.961 .000 not assumed

Tabel4.21

Tabel Uji rata -rata Keseluruhan

Variabel Uji Rata - rata Probabilitas Hipotesis Keterangan

CAR Uji Man Whitney 0.121 Ho tidak ditolak Sama

NPL Uji Man Whitney 0.000 Ho ditolak Berbeda

ROE Uji Man Whitney 0.031 Ho ditolak Berbeda

ROA Uji Man Whitney 0.491 Ho tidak ditolak Sama

BOPO Uji Man Whitney 0.010 Ho ditolak Berbeda

LDR Uji Independent Sample T Test 0.000 Ho ditolak Berbeda

Page 140: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

H

Sebelum Mempunyai Unit usaha Syariah

!llama Perusahaan CAR NPL ROE

2001 2002 2003 2001 2002 2003 2001 2002 2003

ink Neoara Indonesia 18.15 14.46 15.68 18.26 8.38 6.54 42.43 46.45 22.64 ink Rakvat Indonesia 13.32 12.62 19.64 6.74 4.93 6.03 38.81 30.36 37.82 1nkDKI 27.12 26.03 19.62 14.87 9.59 4.53 28.88 19.61 20.2 ink CIMB Niaaa 16.58 12.72 11.58 8.28 6.16 3.61 20.62 12.22 37.53 ink Danamon 35.5 25.3 26.8 137.4 132.8 159.7 16.6 22.3 31.4 ink Permata 11.8 10.4 10.3 29.6 27.2 10.3 -168.2 -153.51 10 ink Tabunaan Neaara 10.85 11.39 12.19 4.75 4.76 i.97 25.06 31.31 18.1 ink lntemasional Indonesia -47.41 33.21 22.02 61.88 9.02 6.2 '77.98 -22.22 18.14 'D Jawa Barat & Banten 27.12 26.03 19.62 14.87 9.59 4.53 28.88 19.61 20.2 'D Kalimantan Selatan 12.55 11.05 10.65 8.35 6.25 4.65 22.65 21.29 19.63 'D Sumatera Selatan 16.18 15.76 13.55 9.22 7.64 5.37 23.58 22.44 20.21 'D Nusa Tenrmara Barat 19.35 16.65 12.44. 8.05 6.75 4.65 22.74 21.79 20.04 mk HSBC Indonesia 19 16 13 44 23 1 -12 46 54 'D Riau 15.45 20.5 31.34 8.65 6.05 2.77 17.35 22.62 26.43

Page 141: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

:Sesudall Mempunyat Untt usana ~yanan "

Nama Perusahaan CAR NPL ROE

2006 2007 2008 2006 2007 2008 2006 2007 2008

lank Neqara Indonesia 15.95 17.65 18.33 10.47 8.18 8.6 19.82 21.07 4.19 lank Rakvat Indonesia 19.77 18.19 17.36 4.79 4.99 3.83 32.93 31.55 31.71 lank DKI 17.81 15.09 17.21 4.55 4.15 4.92 15.6 14 15.04 lank CIMB Niaqa 16.65 17.6 18.62 3.47 4.74 2.5 16.93 17.62 15.52 lank Danamon 20.8 20.3 15.4 3.3 2.3 2.3 15.6 22.9 14.6 lank Permata 14.4 14 11.1 6.4 4.6 3.5 13.1 18.1 12.4 lank Tabunaan Neaara 18.23 21.86 20.98 3.91 4.05 4.59 23.36 21.54 20.11 lank lntemasional Indonesia 24.08 21.33 19.93 5.43 3.12 2.66 19.49 9.48 11.89 lPD Jawa Barat & Banten 15.32 17.77 16.62 0.41 0.7 0.79 22.28 19.58 20.16 lPD Kalimantan Selatan 27.47 22.88 17.49 2.88 2.19 1.29 33.8 27.54 27.71 3PD Sumatera Selatan 19.41 14.99 16.47 2.52 2.23 2.09 16.4 18.68 19.79 3PD Nusa Tennnara Barat 17.53 15.58 14.18 1.87 1.31 0.64 18.22 16.36 26.98 3ank HSBC Indonesia 15.06 14.62 12 1 1 1.33 10 3 14 3PD Riau 30.54 31.81 23.95 1.3 1.74 1.58 56.05 32.88 26.9

Page 142: (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbaukan yang terdaftar …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26797/1/PUJI... · Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA, selaku Dosen Penguji

.. -

Nama Perusahaan ROA BOPO LDR

2001 2002 2003 2001 2002 2003 2001 2002 2003

k Neoara Indonesia 1.98 2.29 1.25 85.57 83.01 89.71 35.3 37.51 41.41 k Rakvat Indonesia 1.62 1.83 2.75 90.81 89.92 79.19 56.08 56.55 62.37 kDKI 3.45 2.41 2.4 82.01 86.05 81.81 18.18 26.79 44 kCIMB Niaoa 0.37 0.61 1.92 84.76 86.35 88.26 45.96 60.23 72.82 kDanamon 1.3 2 3.3 83.79 85.67 87.43 26.3 51.5 56.5 k Permata -2.45 -4.75 1.4 100.5 138.1 90.9 39.73 40.5 37.9 k Tabunaan Neaara 0.49 1.13 0.82 95.92 93.04 94.27 46.28 51.31 58.27 k lntemasional Indonesia -9.73 0.41 0.76 191.98 98.45 93.29 34.94 19.39 35.03 ) Jawa Barat & Banten 3.45 2.41 2.4 82.01 86.05 81.81 18.18 26.79 44

> Kalimantan Selatan 2.88 3.55 4.45 81.96 84.25 86.26 20.58 28.66 33.86 > Sumatera Selatan 1.54 2.68 3.77 82.97 84.13 86.09 19.86 22.98 43.76 > Nusa Tenaaara Barat 1.86 2.55 3.35 84.5 86.19 87.69 22.65 25.45 27.66 k HSBC Indonesia -1 5 5 219 77 58 75 62 62 J Riau 1.5 2.64 3.04 80.6 75.2 70.67 25.4 24.5 23.85