studi analisis putusan pengadilan agama...

88
STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA KENDAL NO. 772/Pdt.G/2006/PA.kdl TENTANG PERMOHONAN CERAI TALAK YANG BERAKHIR DENGAN FASAKH NIKAH KARENA MURTAD SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Dalam Ilmu Syari’ah Jurusan al-Ahwal asy-Syahsiyah (AS) Oleh : SYAFA’AT (2102091) FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2007

Upload: truongthuy

Post on 08-Mar-2018

232 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

i

STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA KENDAL NO. 772/Pdt.G/2006/PA.kdl TENTANG

PERMOHONAN CERAI TALAK YANG BERAKHIR DENGAN FASAKH NIKAH KARENA MURTAD

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Dalam Ilmu Syari’ah Jurusan al-Ahwal asy-Syahsiyah (AS)

Oleh :

SYAFA’AT (2102091)

FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG 2007

Page 2: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

ii

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab penulis menyatakan bahwa skripsi

ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan

demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran orang lain, kecuali informasi

yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang, 12 Desember 2007

Deklarator

Syafa’at

Page 3: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

iii

ABSTRAK Salah satu perbuatan halal yang di benci oleh Allah adalah Perceraian.

Banyak permasalahan yang timbul akibat perceraian oleh karena itu UU No 1974 mengandung prinsip mempersulit perceraian. Setiap perkara perceraian yang diajukan ke Pengadilan harus memiliki alasan-alasan perceraian seperti yang terdapat dalam Pasal 19, PP No. 19 Tahun 1974 Jo. Penjelasan Pasal 39 UU No. 1 1974. Tertera dalam Kompilasi Hukum Islam Pasal 116. Dalam Putusan Pengadilan Agama Kendal Perkara No.772/Pd. G/2006/PA.kdl tentang fasakh nikah karena murtad, Hakim dalam memutuskan perkara cerai talak tersebut tidak sesuai dengan apa yang dimohonkan oleh pemohon. Sehubungan dengan masalah tersebut penulis tertarik untuk menganalisa Perkara No.772/Pd. G/2006/PA.kdl tentang permohonan cerai talak yang berakhir dengan fasakh nikah karena murtad.

Dalam penulisan skripsi ini jenis penelitiannya berdasarkan pada penelitian lapangan (field research) penulis menggunakan metode pengumpulan data dengan mengumpulkan sumber data meliputi dokumentasi, wawancara, kemudian di analisa dari obyek permasalahan berdasarkan fakta dikaitkan dan dihubungkan dengan norma-norma yang ada dalam hukum. Proses analisa tersebut bertujuan untuk memperoleh kesimpulan dari jawaban permasalahan yang diajukan.

Berdasarkan hasil pengamatan dan analisa data, penelitian ini berkesimpulan bahwa secara hukum materiil, putusan No.772/Pd. G/2006/PA.kdl tentang fasakh nikah karena murtad yang seharusnya sesuai tuntutan adalah cerai talak, dalam pengambilan hukum putusan tersebut kurang sesuai atau kurang tepat karena tidak sesuai dengan Pasal 189 R.bg ayat (2) dan (3), Pasal 178 ayat (2) dan (3) HIR yang menyatakan bahwa Hakim wajib memberikan keputusan tentang semua bagian tuntutan dan dilarang menjatuhkan keputusan atas perkara yang tidak dituntut atau memberikan yang lebih dari yang dimohonkan. Selain itu, putusan tersebut juga tidak sesuai dengan kaidah fiqih yang menyebutkan bahwa Hakim tidak boleh memutus perkara kecuali berdasarkan kepada tuntutannya. Sehingga secara otomatis, dalam tinjauan hukum formil putusan No.772/Pd. G/2006/PA.kdl tentang fasakh nikah karena murtad pun kurang sesuai karena tidak memiliki kesesuaian dengan tata cara yang berlaku dalam penyelesaian masalah perceraian di Pengadilan Agama. Seharusnya penyelesaian tersebut dilaksanakan dalam tata cara penyelesaian cerai talak.

Page 4: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

iv

MOTTO

يا أيها الذين آمنوا آونوا قوامين بالقسط شهداء لله ولو على أنفسكم أو )135:النساء . (الوالدين والأقربين

Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu

bapa dan kaum kerabatmu. (QS. An-Nisa’ : 135)

Page 5: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

v

KATA PENGANTAR

Bismilahirrahmanirrohim

Puji syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah memberi

rahmat, taufik dan hidayah serta inayahnya kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan

kepada junjungan Rasulullah SAW beserta keluarga, para sahabatnya dan orang-

orang yang senantiasa mengikuti jejaknya.

Penulis skripsi ini, dimaksudkan untuk memenuhi tugas dan melengkapi

salah satu persyaratan guna memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Syari’ah di

Institut Agama Islam Negeri (IAIN ) Walisongo Semarang.

Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak

yang telah turut serta membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini,

kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Djamil, M.A selaku Rektor di IAIN Walisongo

Semarang.

2. Bapak Drs. H. Muhyiddin M.Ag selaku dekan Fakultas Syari’ah IAIN

Walisongo Semarang.

3. Bapak Drs. Nur Khoirin M.Ag., selaku pembimbing I dan Bapak Moh.

Arifin S.Ag. M.Hum selaku pembimbing II yang telah banyak

memberikan bimbingan dan petunjuk serta pengarahan kepada penulisan

skripsi ini.

4. Bapak Ketua Pengadilan Agama Kendal dan Hakim-hakim serta staf-

stafnya yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan

research (penelitian) di Pengadilan Agama Kendal serta membantu penulis

selama penulisan berlangsung guna mencari data-data akurat yang

berkenaan dengan penulisan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu tercinta serta mas dan adik-adikku tercinta, yang dengan

kasih sayangnya telah membantu dan memenuhi segala fasilitas yang

penulis perlukan demi selesainya skripsi ini.

Page 6: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

vi

6. Semua pihak yang telah membantu dalam berbagai hal selama pencarian

data-data yang berhubungan dengan judul karya skripsi ini yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu.

Kepada mereka semua penulis tidak dapat memberikan balasan apa-apa,

hanya untaian rasa terima kasih yang tulus dan mendalam dengan iringan do’a

semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan mereka, dan selalu

melimpahkan rahmat, taufik dan inayah-Nya kepada semua dalam mengarungi

samudera kehidupan ini.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini tentu saja sangat jauh dari sempurna,

karenanya penulis senantiasa mengharapkan masukan dan kritik yang konstruksi

dari pada pembaca. Meski disadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna, namun

penulis tetap berharap bahwa tulisan ini bisa bermanfaat. Amin.

Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis memohon petunjuk dan

berserah diri memohon ampunan dan perlindungan-Nya.

Semarang, 12 Desember 2007

Penulis

Syafa'at

Page 7: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

vii

PERSEMBAHAN

Dalam perjuangan yang mengeruhi samudera Ilahi tanpa batas, dengan

keringat dan air mata kupersembahkan karya tulis ini untuk orang-orang yang

selalu hadir dan berharap akan keindahan-Nya. Kupersembahkan bagi mereka

yang senantiasa berada di ruang dan waktu kehidupanku khususnya buat :

1. Kedua orang tuaku, Bapak Sucipto dan Ibu Rumisih yang tercinta yang selalu

mendoakan, membimbing, mengarahkan dan memberiku bekal hidup.

Ridhomu adalah semangatku

2. Istriku tersayang Nurul Faizah yang selalu setia menemani dan memberikan

semangat dan motifasi, Kakakku Shobirin adik-adikku Naim, Aziz,

terimakasih atas semangat dan dukungannya

3. Teman-teman seperjuangan Asmuni, Farid, Sholeh, yang selalu membantu

pikiran maupun tenaga.

4. Saudaraku Mas Imam sekeluarga dan keluarga besar PRISMASUKA

(Perhimpunan Remaja Islam Masjid Kanjeng Sunan Kalijaga Kadilangu )

terima kasih atas Doanya.

Page 8: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................... i

HALAMAN NOTA PEMBIMBING........................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

DEKLARASI .............................................................................................. iv

ABSTRAKSI ............................................................................................... v

HALAMAN MOTTO ................................................................................. vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ........................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. ix

DAFTAR ISI ............................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah................................................. 1

B. Perumusan Masalah ....................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ........................................................... 7

D. Telaah Pustaka ............................................................... 7

E. Metode Penelitian .......................................................... 9

F. Sistematika Penulisan Skripsi ........................................ 11

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG FASAKH NIKAH

A. Pengertian Fasakh .......................................................... 13

B. Sebab-sebab terjadinya Fasakh dan Dasar Hukumnya .. 15

C. Bentuk-Bentuk Fasakh................................................... 19

BAB III PUTUSAN PENGADILAN AGAMA KENDAL NO.

772/Pdt.G/2006/PA.kdl TENTANG PERMOHONAN

CERAI TALAK YANG BERAKHIR DENGAN

FASAKH NIKAH KARENA MURTAD

A. Gambaran Umum Pengadilan Agama Kendal ............. 28

1. Sejarah Pengadilan Agama Kendal........................ 28

2. Kewenangan Pengadilan Agama Kendal ............... 29

3. Perkara-Perkara di Pengadilan Agama Kendal ...... 36

Page 9: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

ix

B. Putusan Pengadilan Agama Kendal No.

772/Pdt.G/2006/PA.kdl Tentang Permohonan Cerai

Talak Yang Berakhir Dengan Fasakh Nikah Karena

Murtad ............................................................................ 38

1. Gugatan .................................................................... 38

2. Penyelesaian Perkara No. 772/Pdt.G/2006/PA.kdl

Tentang Permohonan Cerai Talak Yang Berakhir

Dengan Fasakh Nikah Karena Murtad..................... 41

BAB IV. ANALISIS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN

AGAMA KENDAL NO. 772/Pdt.G/2006/PA.kdl

TENTANG PERMOHONAN CERAI TALAK YANG

BERAKHIR DENGAN FASAKH NIKAH KARENA

MURTAD

A. Analisis terhadap Hukum Formil Putusan

Pengadilan Agama Kendal No.

772/Pdt.G/2006/PA.kdl Tentang Permohonan Cerai

Talak Yang Berakhir Dengan Fasakh Nikah Karena

Murtad ............................................................................ 55

B. Analisis terhadap Hukum Materiil Putusan

Pengadilan Agama Kendal No.

772/Pdt.G/2006/PA.kdl Tentang Permohonan Cerai

Talak Yang Berakhir Dengan Fasakh Nikah Karena

Murtad ............................................................................ 66

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................... 71

B. Saran-saran..................................................................... 72

C. Penutup........................................................................... 73

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 10: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tujuan perkawinan adalah untuk membentuk keluarga yang bahagia

kekal dan sejahtera, maka dalam Undang-Undang Perkawinan No. 1 Tahun

1974 mengandung prinsip untuk mempersulit terjadinya perceraian. Bahwa

perceraian hanya dapat dilakukan di depan sidang pengadilan Agama dan

untuk dapat melaksanakan perceraian harus ada alasan-alasan cerai.1 Hal ini

juga berdasarkan hadits Rasulullah SAW bahwa talak atau perceraian adalah

perbuatan halal yang sangat dibenci oleh Allah.

قال رسول اهللا صلى اهللا عليه : عن ابن عمر رضي اهللا عنه قال 2 ).رواه ابو داود وابن ماجة(وسلم أبغض الحالل إلى اهللا الطالق

Artinya : “Dari Ibnu Umar, Ia berkata bahwa Rasulullah SAW telah bersabda : "Sesuatu yang halal yang amat dibenci Allah ialah talak.” (H.R. Abu Daud dan Ibnu Najah)

Hal tersebut merupakan isyarat agar suami istri mempertimbangkan

kembali bila terjadi perselisihan dan perceraian menjadi alternatif terakhir

manakala bahtera kehidupan rumah tangga tidak dapat dipertahankan

keutuhan dan keseimbangannya. Karena tidak adanya kesepakatan antara

1 Ahmad Rofiq, Hukum Islam Di Indonesia, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1998,

Cet. Ke-3, hlm 120. 2 Abu Dawud , Sunan Abu Dawud, Bairut-Lebanon : Dar al-Fikr, 1996, hlm. 120.

Page 11: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

2

suami istri, maka dengan keadilan Allah SWT dibuka-Nya suatu jalan keluar

dari segala kesukaran itu yakni pintu perceraian.3

Perselisihan yang terjadi dalam rumah tangga merupakan urusan pribadi

baik yang ditimbulkan atas kehendak bersama maupun yang di timbulkan oleh

salah satu pihak yang seharusnya tidak perlu adanya campur tangan

pemerintah. Bila perselisihan yang terjadi hingga ke perceraian ataupun

fasakh maka demi hukum salah satu pihak harus mengajukan ke pengadilan

dan diselesaikan melalui lembaga Pengadilan Agama.4

Untuk memungkinkan terjadinya perceraian, harus ada alasan-alasan

tertentu serta dilakukan di depan persidangan.5 Sebagaimana yang dijelaskan

dalam Undang-Undang Peradilan Agama No. 3 Tahun 2006 yaitu :

"Perceraian hanya dapat dilakukan di depan sidang pengadilan setelah

pengadilan yang bersangkutan berusaha dan tidak berhasil mendamaikan

kedua belah pihak."6

Adapun hal-hal yang dapat digunakan sebagai alasan perceraian yang

sah telah ditetapkan dalam Pasal 19, PP No. 19 Tahun 1975 Jo. Penjelasan

Pasal 39 UU No. 1 Tahun 1974.7 Tertera dalam Kompilasi Hukum Islam

Pasal 116 adalah sebagai berikut :

3 Sulaiman Rasjid, Fikih Islam, Bandung : Sinar Baru Algensindo, 2004, Cet. Ke-37,

hlm. 401. 4 Ibid., hlm. 276. 5 Ahmad Rofiq, op.cit., hlm 268. 6 Undang-Undang No. 3 Tahun 2006 Tentang Peradilan Agama. 7 M. Yahya Harahap, Kedudukan, Kewenangan dan Acara Peradilan Agama, Jakarta :

Sinar Grafindo Offset, 2003, hlm. 46.

Page 12: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

3

1. Salah satu pihak berbuat zina atau menjadi pemabuk, pemadat, penjudi

dan lain sebagainya yang sulit disembuhkan.

2. Salah satu pihak meninggalkan pihak lain selama dua tahun berturut-turut

tanpa izin pihak lain dan tanpa alasan yang sah atau karena hal lain di luar

kemampuannya.

3. Salah satu pihak mendapat hukuman penjara lima tahun atau hukuman

yang lebih berat setelah perkawinan berlangsung.

4. Salah satu pihak melakukan kekejaman atau penganiayaan berat yang

membahayakan pihak lain.

5. Salah satu pihak mendapat cacat badan atau penyakit dengan akibat tidak

dapat menjalankan kewajibannya sebagai suami isteri.

6. Antara suami dan isteri terus menerus terjadi perselisihan dan

pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah

tangga.

7. Suami melanggar taklik talak.

8. Pengalihan Agama atau murtad yang menyebabkan terjadinya

ketidakrukunan dalam rumah tangga. 8

Dari ketentuan di atas dapat diambil suatu pengertian bahwa suami istri

dapat mengajukan permohonan atau gugatan cerai apabila didasari alasan baik

alternatif maupun komulatif. Alasan alternatif yaitu alasan yang memuat salah

satu dari alasan yang ada dalam pasal undang-undang tersebut. Sedangkan

8 Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, Jakarta : Akademi Presindo,

1995, hlm. 141.

Page 13: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

4

alasan komulatif yaitu alasan yang memuat lebih dari satu alasan yang ada

dalam pasal undang-undang tersebut.

Dalam KHI disebutkan dalam Pasal 129 "Seorang suami yang akan

menjatuhkan talak kepada istrinya mengajukan permohonan baik lisan

maupun tulisan kepada pengadilan agama yang mewilayahi tempat tinggal

istri disertai dengan alasan serta meminta agar diadakan sidang untuk

keperluan itu".9

Berkaitan dengan masalah cerai talak kiranya perlu mendapat perhatian

di Pengadilan Agama Kendal yaitu tentang permohonan cerai talak yang

berakhir menjadi fasakh nikah.

Sehubungan dengan masalah di atas penulis akan menganalisa Putusan

Pengadilan Agama Kendal No.772/Pdt. G/2006/PA. Kdl tentang Fasakh

Nikah Karena Murtad.

Adapun duduk perkara dan putusannya adalah sebagai berikut :

1. Bahwa pada tanggal 2 Mei 1984, Pemohon dan Termohon melangsungkan

pernikahan dihadapan pejabat KUA Kecamatan Kaliwungu Kabupaten

Kendal yang terdaftar sesuai dengan kutipan akta nikah No. Kk.11. 24.

13/PW. 01/476/2006 tanggal 20 Juni 2006.

2. Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon hidup bersama

bertempat tinggal di Plantaran Kaliwungu, dan dikaruniai dua orang anak

bernama Agus Mu'arif umur 20 tahun, dan Teguh Kristiawan umur 17

9 Kompilasi Hukum Islam Indonesia, Wipres, Cet. I, 2007, hlm. 208.

Page 14: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

5

tahun, dan selama pernikahan Pemohon dan Termohon belum pernah

bercerai.

3. Bahwa semula rumah tangga Pemohon dan Termohon hidup rukun,

Pemohon dan Termohon sama-sama bekerja di PT KLI namun sejak bulan

Januari tahun 2005 mulai sering terjadi perselisihan dan pertengkaran

yang terus menerus yang tidak harapan untuk rukun kembali disebabkan

Termohon kurang terima dengan hasil kerja Pemohon, Termohon merasa

curiga dan cemburu.

4. Bahwa Termohon tidak merasa cukup dengan uang hasil pemohon dan

bahkan secara terang-terangan telah keluar dari agama Islam dan kembali

kepada agama semula yaitu Katholik sehingga Pemohon tidak tahan lagi

dan memilih meninggalkan rumah selama satu tahun.

5. Bahwa sehubungan hal tersebut, pemohon tidak sanggup lagi untuk

meneruskan kehidupan rumah tangganya.

Adapun putusannya adalah sebagai berikut :

1. Dalam Primer :

Menolak permohonan pemohon.

2. Dalam Subsider

a. Mengabulkan permohonan pemohon.

b. Memfasakh permohonan pemohon WARJITO bin RADI dengan

Termohon RIYANTI binti BEJO.

Page 15: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

6

c. Membebankan kepada pemohon untuk membayar biaya perkara yang

hingga kini dihitung sebesar Rp. 231.000,-.10

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa dalam permohonan perceraian

apabila upaya perdamaian tidak dapat terlaksana maka akan berakhir dengan

cerai talak, sedangkan dalam perkara tersebut permohonan cerai talak berakhir

menjadi fasakh nikah. Selain itu mengapa dalam perkara tersebut pengadilan

agama Kendal memutuskan mem-fasakh bukan cerai talak. Apakah yang

mendasari putusan tersebut.

Berangkat dari uraian di atas penulis tertarik mengangkat kasus tentang

cerai talak yang berakhir menjadi fasakh nikah. Untuk lebih jelasnya penulis

ingin membuat dalam bentuk skripsi dengan judul “Studi Analisis Putusan

Pengadilan Agama Kendal No. 772/Pdt. G/2006/PA.Kdl Tentang Permohonan

Cerai Talak Yang Berakhir Dengan Fasakh Nikah Karena Murtad.”

B. Perumusan Masalah

Adapun pokok permasalahan dalam skripsi ini adalah :

1. Bagaimana Proses penyelesaian perkara No. 772/Pdt. G/2006/PA.Kdl

tentang Permohonan Cerai Talak yang Berakhir dengan Fasakh Nikah

Karena Murtad sudah sesuai dengan hukum acara Pengadilan Agama?

2. Apakah Putusan PA Kendal No. 772/Pdt. G/2006/PA.Kdl tentang

Permohonan Cerai Talak yang Berakhir dengan Fasakh Nikah Karena

Murtad sudah didasarkan atas pertimbangan hukum positif dan hukum

Islam yang tepat?

10 Putusan Pengadilan Agama Kendal No. 772/Pdt. G/2006/PA. Kdl.

Page 16: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

7

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah :

1. Untuk mengetahui proses penyelesaian perkara No. 772/Pdt.

G/2006/PA.Kdl tentang Permohonan Cerai Talak Yang Berakhir Dengan

Fasakh Nikah Karena Murtad sudah sesuai dengan hukum acara

Pengadilan Agama.

2. Untuk mengetahui putusan PA Kendal No. 772/Pdt. G/2006/PA.Kdl

tentang Permohonan Cerai Talak Yang Berakhir Dengan Fasakh Nikah

Karena Murtad sudah didasarkan atas pertimbangan hukum positif dan

hukum Islam yang tepat.

D. Telaah Pustaka

Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah menelaah beberapa hasil

penelitian, baik yang tersaji dalam bentuk telah dibukukan maupun yang

belum dibukukan, seputar masalah perceraian yang akan dijadikan sebagai

bahan telaah dalam penelitian. Hasil penelitian sebagai bahan telaah pustaka

yang belum dibukukan antara lain :

Penelitian yang dilakukan oleh Zainuddin, Fakultas Syari’ah IAIN

Walisongo Semarang, 2003, dengan judul Studi Analisis Pendapat Ibnu

Qayyim al-Jauziyah tentang Hak Khiyar Fasakh Nikah Karena Cacat.

Penelitian tersebut berkesimpulan bahwa yang dimaksud dengan kecacatan

yang dapat menyebabkan fasakh nikah atau perceraian hanya terhadap jenis

cacat atau penyakit tertentu saja yang secara kualitatif dipandang bisa

mengakibatkan tidak tercapainya kewajiban sebagai suami isteri.

Page 17: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

8

Penelitian dengan judul Tinjauan Hukum Islam terhadap Putusan

Pengadilan Slawi No. 1077/Pdt.G/2003/PA.Slawi tentang Putusan Cerai

Talak (Pengkabulan Hal-Hal yang Tidak Diminta Oleh Para Pihak Yang

Berperkara); oleh Muhammad Fikrul Khadziq, Fakultas Syari’ah IAIN

Walisongo Semarang, 2004. Penelitian tersebut berkesimpulan bahwa

Pengadilan Agama Slawi dalam putusannya menambahkan hal-hal yang

sebelumnya tidak diminta oleh pihak yang berperkara dalam putusan

perkara No. 1077/Pdt.G/2003/PA.Slawi.

Penelitian yang lain adalah penelitian yang dilakukan oleh Riduan,

Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang, 2004, dengan judul Analisis

Putusan Pengadilan Agama Kota Semarang No. 750/Pdt.G/2002/PA.Sm

tentang Pelanggaran Ta’lik Talak. Dalam skripsi tersebut disebutkan

bahwa alasan perkara No. 750/Pdt.G/2002/PA.Sm tidak sejalan dengan

alasan-alasan perceraian. Khulu’ tentang besarnya iwadl atau batasan

harus terdapat kesepakatan kedua belah pihak. Tetapi pengadilan

memberikan putusan sela tentang ijin bagi suami yang mengikrarkan

talaknya di depan sidang pengadilan agama.

Sedangkan hasil penelitian sebagai bahan telaah pustaka yang sudah

dibukukan antara lain adalah sebagai berikut :

Soemiyati dalam bukunya Hukum Perkawinan Islam Dan Undang-

Undang Perkawinan, salah satu pembahasannya adalah menerangkan

tentang tata cara pelaksanaan perceraian yang terdapat dalam perundang-

undangan di Indonesia. Buku ini berkesimpulan bahwa perceraian ada dua

Page 18: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

9

macam yakni Cerai talak dan Cerai gugat yang mana keduanya harus

menggunakan salah satu alasan yang sudah di atur dalam Pasal 39 ayat 2

dan Pasal 19 P.P No.9 Tahun 1975.11

H. M. Djamil Latif, SH, Aneka Hukum Perceraian di Indonesia,

Menerangkan tentang prinsip mempersukar terjadinya perceraian kecuali

hanya dapat dilakukan di depan sidang Pengadilan yang berwenang

setelah Pengadilan yang bersangkutan berusaha dan tidak berhasil dalam

mendamaikan kedua belah pihak.12

Berdasarkan pada paparan telaah pustaka di atas dan sejauh

pengetahuan penulis, belum ada penelitian yang memusatkan

penelitiannya pada permasalahan fasakh nikah karena murtad, khususnya

di Pengadilan Agama Kendal.

E. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan berdasarkan pada penelitian lapangan (field

research) di Pengadilan Agama Kendal. Adapun metodenya adalah

sebagai berikut :

1. Sumber data

a. Data Primer yaitu sumber data yang langsung diperoleh dari obyek

penelitian secara langsung. Data ini berkaitan dengan proses

11 Soemiyati, Hukum Perkawinan Islam Dan Undang-Undang Perkawinan, Liberty,

Yogyakarta : 1997, hlm. 130 12 H. M. Djamil Latif, Aneka Hukum Perceraian Di Indonesia, Ghalia Indonesia,

Yogyakarta : 1985. hlm. 108

Page 19: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

10

penyelesaian perkara yang dilakukan oleh hakim termasuk data

putusan yang didokumentasikan.

b. Data sekunder yaitu data penunjang untuk kelengkapan dan dasar

untuk mengukur data lapangan, data ini berupa literatur-literatur

yang berhubungan dengan data kepustakaan, meliputi buku, jurnal,

majalah, dan karya yang lain.

2. Metode pengumpulan data

a. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan

menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah,

dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan

lain sebagainya.13 Dalam hal ini penulis mengumpulkan data yang

meliputi : profil pengadilan agama, manajemen dan administrasi

pengadilan agama, serta putusan pengadilan agama.

b. Wawancara (Interview)

Wawancara yaitu metode yang digunakan seseorang untuk tujuan

tertentu mencoba mendapatkan keterangan secara lisan dari

informan dengan bercakap-cakap langsung.14 Wawancara

dilakukan dengan cara face to face artinya peneliti (pewawancara)

berhadapan langsung dengan informan untuk menanyakan secara

lisan hal-hal yang diinginkan, dan jawaban inforperson tadi dicatat

13 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka

Cipta, 2002, hlm. 135 14 Kontjoroningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, Jakarta : Gramedia, 1990,

hlm 63.

Page 20: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

11

oleh pewawancara.15 Dalam hal ini yang menjadi inforperson

adalah para Hakim dan Panitera Pengadilan Agama Kendal.

3. Analisis Data

Data yang terkumpul kemudian dianalisa dengan menggunakan

metode deskriptif normatif maksudnya adalah menggambarkan atau

melukiskan subyek atau obyek permasalahan berdasarkan fakta,16

kemudian dikaitkan dan dihubungkan dengan norma-norma yang ada

dalam norma hukum, setelah itu dinilai dan diambil suatu kesimpulan.

F. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis akan mengemukakan latar belakang

permasalahan, perumusan masalah, tujuan penelitian, telaah

pustaka, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II : TINJAUAN UMUM TENTANG FASAKH NIKAH

Dalam bab ini merupakan landasan teori yang berisikan antara

lain pengertian fasakh nikah, sebab-sebab terjadinya fasakh

nikah dan dasar hukumnya, bentuk-bentuk fasakh nikah, dan

macam-macam terjadinya fasakh nikah.

15 Rianto Adi, Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum, Jakarta : Granit, Cet. I, 2004, hlm. 72.

16 Hadari Nawawi, Metode-metode Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, Yogyakarta : Gajahmada University Press, 1993, Cet Ke-5, hlm 63.

Page 21: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

12

BAB III : PUTUSAN PENGADILAN AGAMA KENDAL No. 772/Pdt.

G/2006/PA.Kdl TENTANG PERMOHONAN CERAI TALAK

YANG BERAKHIR DENGAN FASAKH NIKAH KARENA

MURTAD

Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian yang didahului oleh

gambaran umum profil Pengadilan Agama Kendal, kedudukan

dan kewenangan Pengadilan Agama Kendal, dan proses Putusan

Pengadilan Agama Kendal No. 772/Pdt. G/2006/PA. Kdl tentang

Permohonana Cerai Talak Yang Berakhir Dengan Fasakh Nikah

Karena Murtad dan dasar pertimbangan putusan Pengadilan

Agama Kendal No. 772/Pdt. G/2006/PA. Kdl tentang Fasakh

Nikah Karena Murtad.

BAB IV : ANALISIS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA

KENDAL NO. 772/Pdt. G/2006/PA. Kdl TENTANG

PERMOHONANA CERAI TALAK YANG BERAKHIR

DENGAN FASAKH NIKAH KARENA MURTAD

Pada bab ini akan berisi tentang analisis terhadap hukum formil

dan hukum materiil terhadap putusan Pengadilan Agama Kendal

No. 772/Pdt.G/2006/PA.Kdl tentang Permohonan Cerai Talak

Yang Berakhir Dengan Fasakh Nikah Karena Murtad.

BAB V : PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan dari

seluruh rangkaian penyusunan skripsi dan saran-saran

seperlunya dari penyusunan skripsi ini.

Page 22: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

13

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG FASAKH NIKAH

A. Pengertian Fasakh

Fasakh berasal dari kata al-faskh. Al faskhu bentuk masdar (gurend)

kata kerja faskhon-fasakha-yafsukhu-faskhon yang berarti membatalkan.

Dalam kamus bahasa arab disebutkan fasakhol Amru yang berarti

membatalkan sesuatu juga disebutkan fasakhul Aqdi yang berarti

membatalkan akad1. Sedangkan dalam Kamus Bahasa Indonesia fasakh

adalah pembatalan ikatan pernikahan oleh Pengadilan Agama berdasarkan

dakwaan (tuntutan) istri atau suami yang dapat dibenarkan oleh Pengadilan

Agama atau karena pernikahan yang terlanjur menyalahi Hukum

pernikahan. Mem-fasakh berarti membatalkan pernikahan (oleh Pengadilan

Agama).2

Seperti halnya perceraian, fasakh juga berakibat putusnya hubungan

perkawinan. Secara harfiah fasakh berarti membatalkan suatu perjanjian

atau menarik kembali suatu penawaran dan diputuskan oleh hakim setelah

mempertimbangkan dengan seksama gugatan terhadap suami yang

dilakukan oleh pihak isteri. Bila hakim yakin bahwa wanita tersebut

dirugikan dalam suatu perkawinan maka hakim dapat membatalkan

1 Husin al-Habsi, Kamus al Kaustsar Arab-Indonesia, Bangil : Yayasan Pesantren

Islam, 1990, Cet-4, hlm. 314. 2 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai

Pustaka, t.th., hlm. 314

Page 23: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

perkawinan itu.3 Sedangkan dalam Ensiklopedi Hukum Islam dijelaskan

bahwa fasakh adalah batal dan lepasnya ikatan perkawinan antara suami

istri, adakalanya disebabkan terjadinya kerusakan atau cacat pada akad

nikah itu sendiri dan adakalanya disebabkan hal-hal yang datang kemudian

yang menyebabkan akad perkawinan tersebut tidak dapat dilanjutkan.4

Dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Pasal 22 ditegaskan :

"Perkawinan dapat dibatalkan apabila para pihak tidak memenuhi syarat-

syarat untuk dilangsungkan perkawinan". Dinyatakan dalam kitab al-Fiqh

'ala al-Mazahib al-Arba'ah,

النكاح الفاسد هو مااحتل شرط من شروطه والنكاح الباطل هو مااحتل رآن من ارآانه و النكاح الفاسد و الباطل حكمها واحد

Artinya : "Nikah fasid adalah nikah yang tidak memenuhi salah satu dari syarat-syaratnya, sedang nikah batil ialah apabila tidak memenuhi rukunnya. Hukum nikah fasid dan batil adalah sama yaitu tidak sah."5

Fasad menurut mazhab Hanafi adalah suatu hukum yang terletak

antara sah dan batal. Sedang menurut Mazhab Syafi'i, fasad sama artinya

dengan batal.6

3 Abdur Rahman, Inilah Syari'ah Islam, Jakarta : Pustaka Panji Mas, tt, hlm. 244 4 Abdul Aziz Dahlan, Ensiklopedi Hukum Islam, Jakarta : Ichtiar Baru Van Hoeve,

1996, Cet 1, hlm. 317 5 Abdurrahman al-Jaziry, Kitab al- Fiqh 'ala Mazahib al- Arba'ah, juz IV, Beirut : Dar

al-Fikr, t.t, hlm. 118 6 M. Abdul Mujieb dkk., Kamus Istilah Fiqih, Jakarta : PT. Pustaka Firdaus, Cet. I,

1994, hlm. 75

Page 24: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

B. Sebab-sebab Terjadinya Fasakh dan Dasar Hukumnya

Mem-fasakh akad nikah berarti membatalkan dengan melepaskan

ikatan pertalian antara suami istri. Fasakh biasa terjadi karena syarat-syarat

yang tidak terpenuhi dalam akad nikah atau karena hal-hal lain datang

kemudian yang dapat membatalkan kelangsungan perkawinan.

Dalam hal ini ulama' fiqh berpendapat bahwa penyebab terjadinya

fasakh adalah :

a. Fasakh yang disebabkan rusaknya atau terdapatnya cacat dalam akad

nikah antara lain sebagai berikut :

1) Setelah perkawinan berlangsung ternyata suami istri adalah saudara

sekandung, seayah, seibu atau saudara sepersusuan.

Menurut ulama' fiqh, ketika keduanya mengetahui bahwa

mereka saudara seayah di saat itu juga akad nikah mereka batal

dengan sendirinya tanpa perlu mengucapkan talak dan tanpa

memerlukan putusan hakim karena pernikahan antara dua orang

yang seayah tidak dibolehkan.7 Sesuai dengan firman Allah Swt

dalam surat al-Nisa' ayat 23

حرمت عليكم أمهاتكم وبناتكم وأخواتكم وعماتكم وخالاتكم وبنات الأخ وبنات الأخت وأمهاتكم اللاتي أرضعنكم

وأمهات نسائكم وربائبكم اللاتي في وأخواتكم من الرضاعةحجورآم من نسائكم اللاتي دخلتم بهن فإن لم تكونوا دخلتم بهن فلا جناح عليكم وحلائل أبنائكم الذين من أصلابكم وأن

ن الأختين إلا ما قد سلف إن الله آان غفورا تجمعوا بي )23: النساء . (رحيما

7 Abdul Aziz Dahlan, op. cit., hlm. 317

Page 25: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

Artinya : "Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu, anak-anakmu yang perempuan, saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan, saudara-saudara ibumu yang perempuan, anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki, anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan, ibu-ibumu yang menyusukan kamu, saudara perempuan sepersusuan, ibu-ibu istrimu (mertua), anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu, dari istri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya, (dan diharamkan bagimu) isteri-isteri anak kandungmu (menantu), dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S. al-Nisa' : 23)8

Dalam Kompilasi Hukum Islam dijelaskan Pasal 70 (d) dan

(e), Perkawinan batal apabila : (d) Perkawinan dilakukan antara dua

orang yang mempunyai hubungan darah, semenda dan sesusuan

sampai derajat tertentu yang menghalangi perkawinan menurut pasal

8 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974. (e) Isteri adalah saudara

kandung atau sebagai bibi atau kemenakan dari isteri atau isteri-

isterinya. 9

2) Apabila ayah atau kakek menikahkan anak laki-laki atau perempuan

di bawah umur, maka setelah kedua anak itu dewasa maka mereka

berhak memilih melanjutkan perkawinan tersebut atau menghentikan

perkawinan itu. Maka apabila anak menghentikan pernikahan itu

8 Departemen Agama RI., op.cit, hlm. 120 9 Undang-Undang Perkawinan Indonesia, WIPRESS,Cet 1, 2007, hlm. 4

Page 26: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

dinamakan fasakh. Hak pilih seperti itu menurut ulama' fiqh disebut

Khiyar al-bulugh. 10

Dalam Kompilasi Hukum Islam dijelaskan pada pasal 71, (d)

bahwa suatu perkawinan dapat dibatalkan apabila perkawinan yang

melanggar batas umur perkawinan, sebagaimana ditetapkan dalam

Pasal 7 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974.11

b. Fasakh disebabkan ada penghalang (mani' al-huruf) setelah

berlangsungnya perkawinan antara lain sebagai berikut :

1) Salah seorang di antara suami isteri itu murtad (keluar dari Islam)

dan tidak mau kembali sama sekali, maka akadnya fasakh (batal). 12

Dalam Kompilasi Hukum Islam di jelaskan dalam Pasal 75

(a) bahwa perkawinan tidak berlaku surut terhadap perkawinan yang

batal karena salah satu diantara suami isteri murtad. 13

2) Apabila pasangan suami isteri tersebut dahulunya menganut agama

non Islam, dengan sendirinya akad perkawinan itu batal, karena

wanita muslimah tidak boleh menikah dengan lelaki musyrik.14

Sesuai dengan firman Allah surat Al-Baqarah ayat 221

ولا تنكحوا المشرآات حتى يؤمن ولأمة مؤمنة خير من . لا تنكحوا المشرآين حتى يؤمنوامشرآة ولو أعجبتكم و

) 221: البقرة (

10 Abdul Aziz Dahlan, op. cit., hlm. 317 11 Undang-Undang Perkawinan Indonesia, op. cit., hlm 4 12 M.Abdul Ghofar, Fiqih Wanita, Jakarta, Pustaka Al-Kausar, Cet 7, 2001, hlm. 434 13 Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, Jakarta : Akademika Pressindo,

Cet. I, 1992, hlm. 131 14 Imran A. Manan, dkk., Terjemahan Tafsir Ayat Ahkam Ash-Shabuni, Surabaya : PT. Bina

Ilmu, 1993, hlm. 235

Page 27: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

Artinya : "Dan janganlah kamu mengawini wanita-wanita musyrikah, sehingga mereka beriman. Sesungguhnya hamba wanita yang mukminah lebih baik dari pada wanita musyrikah, meskipun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan (wanita mukminah) dengan laki-laki musyrik sehingga mereka beriman." 15

Apabila suaminya yang masuk Islam sedangkan wanita

tersebut penganut Yahudi atau Nasrani (ahli kitab). Perkawinan

tersebut tidak batal, karena laki-laki muslim boleh kawin dengan

ahli kitab.16 Seperti firman Allah dalam surat al-Maidah ayat 5

حل لكم اليوم أحل لكم الطيبات وطعام الذين أوتوا الكتابوطعامكم حل لهم والمحصنات من المؤمنات والمحصنات من الذين أوتوا الكتاب من قبلكم إذا آتيتموهن أجورهن

) 5: المائدة . (محصنين غير مسافحينArtinya : "Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik.

Makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi al kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu halal pula bagi mereka. (Dan dihalalkan mengawini) wanita-wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang beriman dan wanita-wanita yang menjaga kehormatan diantara orang-orang yang diberi Al-Kitab sebelum kamu bila kamu telah membayar maskawin mereka dengan maksud menikahinya."17

Dari ayat tersebut al-Nawawi menjelaskan bahwa menurut

Imam Syafi'i kebolehan laki-laki muslim mengawini wanita

kitabiyah tersebut apabila mereka beragama menurut Taurat dan

Injil sebelum diturunkannya al-Qur'an, bila tidak berarti tidak ahli

15 Departemen Agama RI., op.cit, hlm. 53 16 Imran A. Manan, dkk., op.cit, hlm. 234 17 Ibid, hlm. 158

Page 28: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

kitab. Sementara menurut tiga mazhab lainnya, Hanafi, Maliki dan

Hambali berpendapat bahwa kebolehan laki-laki muslim mengawini

wanita kitabiyah bersifat mutlak, meski agama ahli kitab tersebut

telah di-nasakh.18

Dalam Kompilasi Hukum Islam dijelaskan pada Pasal 40

huruf c dan Pasal 44 bahwa tidak diperbolehkan perkawinan antar

pemeluk agama Islam dengan selain Islam. Selain mengikuti

pendapat Imam Syafi'i juga dikuatkan dengan mengambil pendapat

para ulama Indonesia (MUI) tidak memperbolehkan perkawinan

antar pemeluk agama. 19

C. Bentuk-bentuk Fasakh

Menurut ahli fikih, terjadinya fasakh adakalanya dengan sendirinya

dan ada pula yang melalui putusan hakim. Adapun bentuk-bentuk fasakh

yang terjadi dengan sendirinya diantaranya :

1. Fasakh terjadi karena rusaknya akad perkawinan yang diketahui setelah

perkawinan berlangsung, seperti perkawinan tanpa saksi dan mengawini

mahram yaitu mengawini saudara perempuan atau mengawini dua orang

wanita yang bersaudara.20

18 Ahmad Rofiq, Hukum Islam di Indonesia, Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada, Cet 6,

2003, hlm. 345 19 Ibid 20 Satria Efendi, Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer, Jakarta : Prenada

Media, Cet 1, 2004, hlm. 24

Page 29: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

2. Fasakh terjadi karena perkawinan yang dilakukan adalah nikah

mut'ah.21

3. Fasakh terjadi karena mengawini wanita dalam masa iddah.22

Adapun fasakh yang memerlukan campur tangan hakim antara lain

sebagai berikut :

1. Fasakh disebabkan mahar isteri tidak dibayar penuh sesuai dengan yang

dijanjikan.23

2. Fasakh melalui khiyar al-bulug24

3. Fasakh akibat salah seorang suami atau isteri menderita penyakit gila.25

4. Fasakh terjadi karena isteri yang musyrik tidak mau masuk Islam setelah

suaminya masuk islam, sedangkan wanita tersebut menuntut perceraian

dari suaminya.26

5. Fasakh disebabkan salah seorang suami atau isteri murtad dan menjadi

musyrik/musyrikah27

6. Menurut ulama Mazhab Hanafi, fasakh juga bisa terjadi melalui campur

tangan hakim apabila salah seorang berada di Darul Islam, baik yang di

Darul Islam itu muslim maupun zimmi, sedangkan yang lainnya adalah

kafir dan berada di Darul Harbi. Akan tetapi jumhur ulama menyatakan

21 Syekh Mansyur Ali Nashif, Mahkota Pokok-pokok Hadis Rasulullah SAW, Bandung :

Sinar Baru Algensindo, Cet 1, 1993, hlm. 1016 22 Satria Efendi, op.cit, hlm. 24 23 Moch Anwar, Teremahan Fathul Mu'in, Bandung : Sinar Baru Algensindo, Cet 1, 1994,

hlm. 1479 24 M. Abdul Ghofar, op.cit, hlm. 434 25 Abdurrahman Idol, op.cit., hlm. 245 26 Abdul Ghafur, op.cit., hlm. 434 27 Ibid

Page 30: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

bahwa fasakh tidak terjadi dengan berbedanya daerah tempat tinggal

pasangan suami isteri tersebut (Darul Islam dan Darul Harbi).

7. Fasakh terjadi karena li'an.

8. Ulama Mazhab Hambali juga memasukkan khulu’ dan al-ila' apabila

masa al-ila'nya sudah habis.

9. Fasakh disebabkan adanya cacat, baik pada suami maupun isteri, seperti

impotent, mandul, dan mengidap penyakit menular.

10. Menurut jumhur ulama, hakim juga harus campur tangan dalam fasakh

yang disebabkan suami tidak mampu memberi nafkah, baik pangan,

sandang maupun papan.

11. Fasakh disebabkan suami gaib (melakukan perjalanan ke luar daerah

nya atau menghilang) lebih dari enam bulan tanpa berita dan nafkah

12. Fasakh karena suami dipenjara. Ulama Mazhab Maliki berpendapat

bahwa apabila suami dipenjara lebih dari setahun, isteri berhak menuntut

fasakh pada hakim karena dengan dipenjaranya suami, isteri secara

langsung mendapat mudlarat.28

Adapun macam-macam perkawinan yang dapat dibatalkan menurut

Undang-undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974 adalah sebagai berikut :

Pasal 24 :

28 Abdul Aziz Dahlan, op.cit., hlm. 318

Page 31: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

Barang siapa karena perkawinan masih terikat dirinya dengan

salah satu dari kedua belah pihak, dan atas dasar masih adanya

perkawinan dapat mengajukan pembatalan perkawinan yang baru,

dengan tidak mengurangi ketentuan pasal 3 ayat (2) dan pasal 4

Undang-undang ini.

Pasal 26:

1) Perkawinan yang dilangsungkan di muka pegawai pencatat

perkawinan yang tidak berwenang, wali nikah yang tidak sah, atau

yang dilangsungkan tanpa dihadiri oleh 2 (dua) orang saksi dapat

dimintakan pembatalannya oleh para keluarga dalam garis

keturunan lurus ke atas dari suami isteri, jaksa dan suami atau

isteri

2) Hak untuk membatalkan oleh suami atau isteri berdasarkan alasan

dalam ayat (1) pasal ini gugur apabila mereka telah hidup bersama

sebagai suami isteri yang dibuat pegawai pencatat yang tidak

berwenang dan perkawinan harus diperbaharui supaya sah.

Dalam sistematika yang berbeda kompilasi mengaturnya sebagai

berikut:

Pasal 70: Perkawinan batal apabila:

a. Suami melakukan perkawinan, sedang ia tidak berhak melakukan

akad nikah karena sudah mempunyai empat orang isteri, sekalipun

salah satu dari keempat isterinya itu dalam iddah talak raj'i.

b. Seorang menikahi bekas isterinya yang telah dili'annya.

Page 32: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

c. Seorang menikahi bekas isterinya yang pernah dijatuhi tiga kali

talak olehnya, kecuali bila bekas isterinya tersebut pernah menikah

dengan pria lain yang kemudian bercerai lagi ba'da dukhul dari

pria tersebut dan telah habis masa iddahnya.

d. Perkawinan dilakukan antar dua orang yang mempunyai hubungan

darah, semenda dan sesusuan sampai derajat tertentu yang

menghalangi perkawinan menurut pasal 8 Undang-undang No. 1

Tahun 1974, yaitu:

1) Berhubungan darah dalam garis keturunan lurus ke bawah atau

ke atas

2) Berhubungan darah dalam garis keturunan menyamping yaitu

antara saudara, antara seorang dengan saudara orang tua, dan

antara seorang dengan saudara neneknya.

3) Berhubungan semenda, yaitu mertua, anak tiri, menantu dan

ibu atau ayah.

4) Berhubungan sesusuan, yaitu orang tua sesusuan, anak

sesusuan, saudara sesusuan, dan bibi atau paman sesusuan.

e. Isteri adalah saudara kandung atau sebagai bibi atau kemenakan

dari isteri atau isteri-isterinya.

Pasal 71: Suatu perkawinan dapat dibatalakan apabila:

a. Seorang suami melakukan poligami tanpa izin Pengadilan Agama;

Page 33: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

b. Perempuan yang dikawini ternyata kemudian diketahui masih

menjadi isteri pria lain yang mafqud (hilang tidak di ketahui

beritanya);

c. Perempuan yang dikawini ternyata masih dalam iddah dari suami

lain;

d. Perkawinan yang melanggar batas umur perkawinan, sebagaimana

ditetapkan dalam pasal 7 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974;

e. Perkawinan dilangsungkan tanpa wali atau dilaksanakan oleh wali

yang tidak berhak;

f. Perkawinan yang dilaksanakan dengan paksaan;

Adapun pasal 27 Undang-undang Perkawinan, Sebagaimana pasal

27 Kompilasi Hukum Islam mengatur hak-hak suami isteri untuk

mengajukan pembatalan manakala perkawinan dilangsungkan dalam

keadaan diancam, ditipu atau salah sangka.

Pasal 27 UU Perkawinan:

a) Seorang suami atau isteri dapat mengajukan permohonan

pembatalan perkawinan apabila perkawinan dilangsungkan di

bawah ancaman yang melanggar hukum.

b) Seorang suami atau isteri dapat mengajukan permohonan

pembatalan perkawinan apabila pada waktu berlangsungnya

perkawinan terjadi salah sangka mengenai diri suami atau isteri.

Page 34: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

Pasal 28 ayat (2) UU perkawinan:

Keputusan tidak berlaku surut terhadap:

a. Anak-anak yang dilahirkan dari perkawinan tersebut.

b. Suami atau isteri yang bertindak dengan beriktikad baik kecuali

terhadap harta bersama bila pembatalan perkawinan didasarkan

atas adanya perkawinan lain yang lebih dahulu.

c. Orang-orang ketiga lainnya tidak termasuk dalam a dan b

sepanjang mereka memperoleh hak-hak dengan iktikad baik

sebelum keputusan tentang pembatalan mempunyai hukum yang

tetap.

Adapun bunyi pasal 75 dan 76 Kompilasi Hukum Islam adalah

sebagai berikut:

Keputusan pembatalan perkawinan tidak berlaku surut terhadap:

a. Perkawinan yang batal karena salah satu dari suami atau isteri

murtad.

b. Anak-anak yang dilahirkan dari perkawinan tersebut.

c. Pihak ketiga sepanjang mereka memperoleh hak-hak dengan

beriktikad baik, sebelum keputusan pembatalan perkawinan

mempunyai kekuatan hukum tetap.

Pasal 76 Kompilasi Hukum Islam:

Batalnya suatu perkawinan tidak akan memutuskan hubungan hukum

antara anak dengan orang tua.

Page 35: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

Berkaitan dengan fasakh nikah maka bila dalam perkawinan terjadi

fasakh nikah, maka salah satu pihak; suami atau isteri, mengajukan

pembatalan perkawinan sesuai yang diatur dalam Pasal 23 UU No. 1 Tahun

1974 jo. Pasal 73 KHI, yaitu :

a. Para keluarga dan garis keturunan lurus ke atas dari suami atau

isteri.

b. Suami atau isteri.

c. Pejabat yang berwenang hanya selama perkawinan belum

diputuskan.

d. Pejabat yang ditunjuk tersebut ayat 2 Pasal 16 UU ini dan setiap

orang mempunyai kepentingan hukum secara langsung terhadap

perkawinan tersebut, tetapi hanya setelah perkawinan itu putus. 29

Dalam Pasal 74 KHI mengatur cara beracara dalam permohonan

pengajuan pembatalan perkawinan, dan mengatur kapan mulai berlakunya

keputusan pembatalan perkawinan tersebut yang dalam UU Perkawinan

diatur dalam Pasal 28. Pasal 74 KHI berbunyi :

a. Permohonan pembatalan perkawinan dapat diajukan kepada

Pengadilan Agama yang mewilayahi tempat tinggal suami atau

isteri atau tempat perkawinan dilangsungkan.

b. Batalnya suatu perkawinan dimulai setelah putusan Pengadilan

Agama mempunyai kekuatan hukum yang tetap dan berlaku sejak

saat berlangsungnya perkawinan.

29 Abdurrahman, op.cit., hlm. 131

Page 36: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

Uraian tersebut secara teknis merinci bagaimana seharusnya tata

hubungan keluarga antara suami isteri yang perkawinannya diajukan proses

pembatalan. Menurut penulis, antara suami isteri perlu menjaga agar selama

dalam proses pembatalan di Pengadilan, tidak melakukan hubungan suami

isteri. Ini dimaksudkan agar tidak terjadi perbuatan hukum yang tidak

sejalan dengan prinsip hukum Islam. Karena proses pengajuan pembatalan

dapat diajukan apabila diketahui atau diduga terdapat bukti-bukti yang

meskipun masih harus menunggu pembuktian di pengadilan, menjadi alasan

yang dapat dijadikan dasar agar mereka tidak melakukan hubungan suami

isteri.

Pertimbangan hukumnya, dalam situasi demikian antara suami isteri

tentu mengalami keraguan tentang status perkawinannya, apakah masih

dibenarkan bergaul atau tidak. Dalam situasi ragu, seorang dianjurkan tidak

melakukan sesuatu sampai ia menjadi yakin.

Adapun mengenai status anak yang lahir akibat perkawinan yang

dibatalkan tersebut, mereka tetap memiliki hubungan hukum dengan ibu dan

ayahnya. Anak-anak tersebut tidak dapat dibebani kesalahan akibat

kekeliruan yang dilakukan kedua orang tuanya. Meskipun, sesungguhnya

secara psikologis, jika pembatalan perkawinan tersebut benar terjadi, akan

tetap membawa dampak yang tidak menguntungkan bagi kepentingan anak-

anak tersebut. Tetapi karena demi hukum, maka kebenaran harus

ditegakkan, meski kadang membawa kepahitan.30

30 Ahmad Rofiq, op.cit., hlm. 152

Page 37: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

28

BAB III

PUTUSAN PENGADILAN AGAMA KENDAL No. 772/Pdt. G/2006/PA.kdl

TENTANG PERMOHONAN CERAI TALAK YANG BERAKHIR

DENGAN FASAKH NIKAH KARENA MURTAD

A. Gambaran Umum Pengadilan Agama Kendal

1. Sejarah Pengadilan Agama Kendal

Menurut Undang-Undang No. 14 Tahun 1970 jo. UU No. 35

Tahun 1999 jo. UU No. 4 Tahun 2004 tentang ketentuan-ketentuan pokok

kekuasaan kehakiman, di Indonesia terdapat empat lingkungan Peradilan

Umum yang dilaksanakan oleh Pengadilan Negeri dan tiga lingkungan

peradilan khusus yaitu Peradilan Militer, Peradilan Tata Usaha Negara dan

Peradilan Agama. Ketiga lingkungan peradilan ini disebut peradilan

khusus karena hanya mengadili perkara tertentu dan untuk golongan

rakyat tertentu.1 Peradilan Agama misalnya, hanya berwenang untuk

mengadili perkara perdata Islam bagi mereka yang beragama Islam.2

Sebagai lembaga peradilan, Peradilan Agama dalam bentuknya

yang sederhana berupa lembaga tahkim yaitu lembaga penyelesaian antara

orang-orang Islam oleh para ahli agama. Lembaga tahkim yang menjadi

asal usul Peradilan Agama tumbuh dan berkembang bersama dengan

perkembangan masyarakat muslim di kepulauan nusantara ini. Peradilan

Agama yang telah ada sejak agama Islam masuk ke Indonesia itulah yang

kemudian diakui dan dimantapkan kedudukannya di Jawa dan Madura

1 Muhammad Daud Ali, Hukum Islam dan Peradilan Agama, Jakarta : Raja Grafindo

Persada, 2000, hlm. 237 2 UU No. 3 Tahun 2006 Pasal 49.

Page 38: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

pada tahun 1882, di Kalimantan Selatan pada tahun 1873 dan di luar Jawa,

Madura, dan Kalimantan Selatan pada tahun 1957, yang sekarang dalam

bentuk Pengadilan Agama.3 Secara resmi Pengadilan Agama Kendal

dibentuk pada tahun 1950 yang pada saat itu diketuai oleh K.H.

Abdurrahman Iman sampai tahun 1959. Kemudian setelah K.H.

Abdurrahman, secara berturut-turut Pengadilan Agama Kendal diketuai

oleh K.H. Ahmad Slamet pada tahun 1965-1975; K.R. Mohammad Amin,

tahun 1975 –1977; H. Asy'ari, tahun 1980-1990; Drs. Ahmad Mustofa,

S.H., tahun 1991-1997; Drs. Mumahadiyah Hazim, tahun 1997-1999; Drs.

Yasmidi, S.H., tahun 1999-2002; H. Izzudin, S.H., tahun 2002-2004; Drs.

A. Agus Bahauddin, M. Hum., tahun 2004-2006; dan Drs. Yusuf Buchori

S.H. pada tahun 2007 atau sekarang ini dengan wakil ketua Drs. Masyhudi

Hs, S.H.4

Itulah sekilas gambaran tentang sejarah Pengadilan Agama

Kendal yang hingga saat ini menjadi pilar kekuasaan kehakiman di

Indonesia khususnya di wilayah Kabupaten Kendal.

2. Kewenangan Pengadilan Agama Kendal

Pengadilan Agama Kendal termasuk salah satu pengadilan yang

masuk dalam kategori Kelas IA. Hal ini dikarenakan perkara-perkara yang

diterima dan diputus di Pengadilan Agama Kendal cukup banyak dalam

empat tahun terakhir, yakni kurang lebih 1000 perkara setiap tahunnya

3 Ibid, hlm. 238 4 Hasil wawancara dengan Bapak H. Khoirozi S.H., Hakim PA. Kendal, pada tanggal

12 Juni 2007 di kantornya.

Page 39: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

yang meliputi cerai talak dan cerai gugat, dan perkara yang diputus kurang

lebih 800 perkara.5

Tabel I

Jumlah Perceraian di PA Kendal

Perceraian

Yang Diterima Yang Diputus

Cerai Talak Cerai Gugat Cerai Talak Cerai Gugat Tahun

% % % %

2004 444 - 716 - 289 - 518 -

2005 486 9,5 753 5,2 335 15,9 578 11,6

2006 494 1,6 770 2,3 326 -2,7 542 -6,22

Rata-rata - 5,55 - 2,26 - 13,2 - 5,38

Sumber Pengadilan Agama Kendal

Pada tabel di atas menunjukkan bahwa perkembangan rata-rata

perceraian di Pengadilan Agama Kendal mengalami kenaikan. Cerai talak

yang diterima mengalami kenaikan sebanyak 5,55 %, dan cerai gugat

mencapai 2,26%, sedangkan cerai talak yang diputus yang di putus juga

mengalami kenaikan sebanyak 13,2% dan cerai gugat 5,38%.

Wakil Panitera Pengadilan Agama Kendal menjelaskan bahwa

kasus perceraian di Pengadilan Agama Kendal dalam bentuk talak khulu’

sudah ada sejak lama, seiring dengan adanya sighat ta’lik talak. Bahkan

selama ini yang terjadi di Pengadilan Agama Kendal talak khulu’ hampir

mendominasi bentuk perceraian yang diajukan oleh istri. Perceraian

karena pelanggaran sighat ta’lik talak yang diselesaikan (diputus) dalam

5 Hasil Wawancara dengan Drs. Kawakiby, Wakil Panitera PA Kendal, tanggal 12 Juni 2007

Page 40: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

bentuk talak khul’i pada tahun 2004 sebanyak 60%, tahun 2005 65% dan

pada tahun 2006 mencapai 68 %, sedangkan perkara cerai khulu’ di luar

pelanggaran sighat ta’lik talak dalam tiap tahunnya kurang lebih 3%.6

Kewenangan Pengadilan Agama Kendal adalah sama dengan

Pengadilan Agama lain yaitu mempunyai kewenangan relatif dan absolut :

a. Kewenangan relatif ialah kewenangan yang berdasarkan atas wilayah

hukum, kekuasaan yang dimiliki Pengadilan Agama Kendal adalah

sama kedudukannya mengadili dalam lingkungan kota

madya/kabupaten. Artinya, cakupan dan batasan kewenangan relatif

pengadilan ialah meliputi daerah hukumnya berdasarkan peraturan

perundang-undangan.7

Adapun wilayah hukum di Kabupaten Kendal yang terdiri

dari beberapa kecamatan meliputi : Kecamatan Kota Kendal,

Kecamatan Patebon, Kecamatan Pegandon, Kecamatan Cepiring,

Kecamatan Kangkung, Kecamatan Rowosari, Kecamatan Ngampel,

Kecamatan Gemuh, Kecamatan Pageruyung, Kecamatan Ringin

Arum, Kecamatan Plantungan, Kecamatan Weleri, Kecamatan

Sukorejo, Kecamatan Paten, dan Kecamatan Singorojo.

b. Kewenangan absolut/mutlak adalah kewenangan Pengadilan Agama

yang berdasarkan atas materi hukum, atau dengan kata lain

kewenangan yang menyangkut kekuasaan untuk memeriksa, memutus,

6 Hasil Wawancara dengan Drs. Kawakiby, Wakil Panitera PA Kendal, tanggal 12 Juni

2007 7 Cik Hasan Bisri, Peradilan Agama di Indonesia, Jakarta : Raja Grafindo Persada,

2000, hlm. 218

Page 41: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

dan menyelesaikan perkara perdata tertentu di kalangan golongan

rakyat tertentu yaitu orang-orang yang beragama Islam. 8

Mengenai kewenangan absolut/mutlak ini, Pengadilan

Agama Kendal mempunyai tugas dan wewenang sebagaimana yang

diatur dalam Undang-Undang No. 7 Tahun 1989 tentang Pengadilan

Agama yakni Pasal 49 jo. UU No. 3 Tahun 2006 :

(1) Pengadilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus,

dan menyelesaikan perkara-perkara di tingkat pertama antara

orang-orang yang beragama Islam di bidang

a) PERKAWINAN

b) KEWARISAN, WASIAT, DAN HIBAH YANG DILAKUKAN

BERDASARKAN HUKUM ISLAM

c) WAKAF DAN SHADAKOH

(2) BIDANG PERKAWINAN SEBAGAIMANA YANG DIMAKSUD DALAM

AYAT (1) HURUF (A) IALAH HAL-HAL YANG DIATUR DALAM ATAU

BERDASARKAN UNDANG-UNDANG MENGENAI PERKAWINAN YANG

BERLAKU

(3) BIDANG KEWARISAN SEBAGAIMANA YANG DIMAKSUD DALAM AYAT

(1) HURUF B IALAH PENENTUAN SIAPA-SIAPA YANG MENJADI AHLI

WARIS, PENENTUAN MENGENAI HARTA PENINGGALAN, PENENTUAN

BAGIAN MASING-MASING AHLI WARIS, DAN MELAKSANAKAN

PEMBAGIAN HARTA PENINGGALAN TERSEBUT.

8 Ibid, hlm. 220

Page 42: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

SALAH satu YANG TERCAKUP DALAM KEKUASAAN MUTLAK

PENGADILAN DALAM LINGKUNGAN PERADILAN AGAMA IALAH BIDANG

PERKAWINAN. MENURUT PENJELASAN PASAL 49 AYAT (1) UU

NO.7/1989 YANG DIMAKSUD DENGAN BIDANG PERKAWINAN YANG

DIATUR DALAM UU NO. 1/1974 TENTANG PERKAWINAN IALAH :

1) IZIN BERISTRI LEBIH DARI SEORANG

2) IZIN MELANGSUNGKAN PERKAWINAN BAGI ORANG YANG BELUM

BERUSIA 21 TAHUN, DALAM HAL ORANG TUA ATAU WALI ATAU

KELUARGA DALAM GARIS LURUS ADA PERBEDAAN PENDAPAT

3) DISPENSASI KAWIN

4) PENCEGAHAN PERKAWINAN

5) PENOLAKAN PERKAWINAN OLEH PEGAWAI PENCATAT NIKAH

6) PEMBATALAN PERKAWINAN

7) GUGATAN KELALAIAN ATAS KEWAJIBAN SUAMI DAN ISTRI

8) PERCERAIAN KARENA TALAK

9) GUGATAN PERCERAIAN

10) PENYELESAIAN HARTA BERSAMA

11) MENGENAI PENGUASAAN ANAK-ANAK

12) IBU DAPAT MEMIKUL BIAYA PEMELIHARAAN DAN PENDIDIKAN ANAK

BILAMANA BAPAK YANG SEHARUSNYA BERTANGGUNG JAWAB TIDAK

MEMENUHINYA

Page 43: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

13) PENENTUAN KEWAJIBAN MEMBERI BIAYA PENGHIDUPAN OLEH

SUAMI KEPADA BEKAS ISTRI ATAU PENENTUAN SUATU KEWAJIBAN

BAGI BEKAS ISTRI

14) PUTUSAN TENTANG SAH TIDAKNYA SEORANG ANAK

15) PUTUSAN TENTANG PENCABUTAN KEKUASAAN ORANG TUA

16) PENCABUTAN KEKUASAAN WALI

17) PENUNJUKAN ORANG LAIN SEBAGAI WALI OLEH PENGADILAN DALAM

HAL KEKUASAAN SEORANG WALI DICABUT

18) MENUNJUK SEORANG WALI DALAM HAL SEORANG ANAK YANG

BELUM CUKUP UMUR 18 TAHUN YANG DITINGGAL KEDUA ORANG

TUANYA PADAHAL TIDAK ADA PENUNJUKAN WALI ORANG TUANYA

19) PEMBEBANAN KEWAJIBAN GANTI KERUGIAN TERHADAP WALI YANG

TELAH MENYEBABKAN KERUGIAN ATAS HARTA BEDA ANAK YANG

ADA DI BAWAH KEKUASAANNYA

20) PENETAPAN ASAL USUL ANAK

21) PUTUSAN TENTANG HAL PENOLAKAN PEMBERIAN KETERANGAN

UNTUK MELAKUKAN PERKAWINAN CAMPURAN

22) PERNYATAAN TENTANG SAHNYA PERKAWINAN YANG TERJADI

SEBELUM UNDANG-UNDANG NO.1/1974 TENTANG PERKAWINAN

DAN DIJALANKAN MENURUT PERATURAN YANG LAIN.9

Dengan adanya Undang-Undang No.3/2006 tentang

Pengadilan Agama, kewenangan Pengadilan Agama Kendal semakin

9 PENJELASAN UU NO. 7/1989 PASAL 49 AYAT (2)

Page 44: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

diperluas. Hal ini sesuai dengan perkembangan hukum dan kebutuhan

hukum masyarakat, khususnya masyarakat muslim.

Perluasan tersebut antara lain meliputi ekonomi syari’ah dan

infaq. Dalam kaitannya dengan perubahan undang-undang ini, kalimat

yang terdapat dalam penjelasan umum Undang-Undang No.7/1989

tentang Pengadilan Agama yang menyatakan: “para pihak sebelum

berperkara dapat mempertimbangkan untuk memilih hukum apa yang

dipergunakan dalam pembagian warisan”, dinyatakan dihapus.10

Dalam penjelasannya, infaq ialah perbuatan seseorang

memberikan sesuatu kepada orang lain guna menutupi kebutuhan, baik

berupa makanan, minuman, mendermakan, memberikan rezeki

(karunia), atau menafkahkan sesuatu kepada orang lain berdasarkan

rasa ikhlas, dan karena Allah SWT.11

Kegiatan di bidang ekonomi syari’ah adalah perbuatan atau

kegiatan atau usaha yang dilaksanakan menurut prinsip syari’ah,

antara lain meliputi:

1) BANK SYARI’AH

2) LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARI’AH

3) ASURANSI SYARI’AH

4) REASURANSI SYARI’AH

5) REKSA DANA SYARI’AH

6) OBLIGASI DAN SURAT BERHARGA BERJANGKA MENENGAH SYARI’AH

10 PENJELASAN UU RI NO. 3/2006 TENTANG PERADILAN AGAMA 11 LIHAT PENJELASAN PASAL 49 UU NO. 3/2006 TENTANG PERADILAN AGAMA

Page 45: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

7) SEKURITAS SYARI’AH

8) PEMBIAYAAN SYARI’AH

9) PENGGADAIAN SYARI’AH

10) DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN SYARI’AH

11) BISNIS SYARI’AH12

DENGAN DEMIKIAN BERTAMBAHNYA KEKUASAAN MUTLAK

PENGADILAN AGAMA KENDAL MENANDAKAN SEMAKIN MENAMBAH

EKSISTENSI DAN KEPERCAYAAN NEGARA KEPADA PENGADILAN AGAMA

SERTA MENJADI SEMAKIN KOKOHNYA KEBERADAAN PENGADILAN

AGAMA DI INDONESIA.

3. Perkara-Perkara di Pengadilan Agama Kendal

Pengadilan Agama Kendal termasuk salah satu pengadilan yang

masuk dalam kategori Kelas IA. Hal ini dikarenakan perkara-perkara yang

diterima dan diputus di Pengadilan Agama Kendal cukup banyak dalam

empat tahun terakhir, yakni kurang lebih 1000-1500 perkara setiap

tahunnya.

Pengadilan Agama Kendal merupakan pengadilan tingkat pertama

untuk memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara-perkara perdata di

tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam di bidang

perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqah dan

ekonomi syari'ah.13

12 IBID. 13 UU No. 3 Tahun 2006.

Page 46: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

ADAPUN STRUKTUR ORGANISASI PENGADILAN AGAMA KENDAL

KELAS I-A ADALAH SEBAGAI BERIKUT:14

KETUA : DRS. YUSUF BUCHORI S.H

WAKA : DRS. MSHUDI HS. S.H

HAKIM : 1. DRS. H. M. FAUZI HUMAIDI, SH, MH. 2. H. KHOIROZI, SH. 3. DRS. H. ABDUL MANAN, SH. 4. DRS. H. AMIRUDDIN, SH. 5. DRS. H. MUHAMMAD KASTORI 6. DRS. ABDUL KHOLIQ, SH. 7. DRS. SYAMSURRIJAL FS 8. DRS. UNANG NUR ISKANDAR, SH. 9. DRS. ROHMAT, MH.

PANITERA/SEKRETARIS : MAJKOUR SAHLI, S.HI

WAKIL PANITERA : DRS. KAWAKIBY

WAKIL SEKRETARIS : DRS. SLAMET BASYIR

PANMUD PERMOHONAN : DRS. SHOBIRIN MASYHUDI, SH.

PANMUD GUGATAN : NURUL QUMARAENI SH

PANMUD HUKUM : DRA. ARIFATUL LAILI

KASUBAG KEPEG : AMIN, SH.

KASUBAG KEUANGAN : MASRUR

KASUBAG UMUM : ASMONO, SH.

PANITERA PENGGANTI : 1. DRS. FIKRI 2. DRS. BUDIYONO 3. HJ. SHOLIHAH HASAN, SH. 4. DRA. MASTUROH 5. DRS. JUNAIDI 6. LAJINAH HAFNAH RENITA, SH. 7. SRI PARYANI SULISTYOWATI, S. AG. 8. SABIL HUDA, S. AG

14 HASIL WAWANCARA DENGAN WAKIL PANITERA PA KENDAL DRS. KAWAKIBY PADA

TANGGAL 16 MARET 2007

38

Page 47: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

9. HJ. KHARIROTUN LATHIFAH, SHI 10. AMNIYATI BUDIWIDIYARSIH, BA

JURU SITA PENGGANTI : H. WARSITO

B. Putusan Pengadilan Agama Kendal No. 772/Pdt.G/PA.kdl Tentang

Permohonan Cerai Talak Yang Berakhir Dengan Fasakh Nikah Karena

Murtad

1. Gugatan

a. Pihak Yang Berperkara

Perkara No. 772/Pdt.G/PA.kdl tentang Fasakh Nikah Karena

Murtad merupakan perkara permohonan cerai talak yang berakhir

dengan diputus fasakh nikah. Adapun pihak-pihak yang berperkara

adalah antara :

1) WARJITO bin RADI, umur 42 tahun, agama Islam, pekerjaan

karyawan, bertempat tinggal di Patukangan Rt. 02/Rw. 07, Desa

Kutoherjo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal, selanjutnya

disebut sebagai pemohon.

2) RIANTI binti BEJO, umur 39 tahun, agama Islam, pekerjaan

karyawati, bertempat tinggal di Langgengsari Rt. 04/Rw. 02 Desa

Plantaran, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal, sebagai

Termohon.

b. Alasan Gugatan

Adapun alasan yang diajukan oleh pemohon dalam perkara

No. 772/Pdt.G/PA.kdl tentang Fasakh Nikah Karena Murtad adalah

sebagai berikut:

Page 48: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

1) Bahwa pada tanggal 02 Mei 1984, Pemohon dengan Termohon

melangsungkan perkawinan yang telah dicatat oleh Pegawai

Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Kaliwungu

Kabupaten Kendal (Kutipan Akta Nikah No : 69/4V/1984 tanggal

02 Mei 1984) sesuai dengan Duplikat Kutipan Akta Nikah No :

Kk. 11.24.13/PW.01/476/2006 tanggal 20 Juni 2006.

2) Bahwa setelah pernikahan tersebut Pemohon dan Termohon

bertempat tinggal ikut orang tua Termohon di Plantaran

Kaliwungu, lalu rumah sendiri di Plantaran Kaliwungu hingga

Januari 2006. Antara Pemohon dan Termohon telah dikaruniai dua

orang anak bernama Agus Mu'arif berumur 20 tahun dan Teguh

Kristiawan umur 17 tahun dan selama pernikahan Pemohon dan

Termohon belum pernah bercerai.

3) Bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon semula hidup

rukun, Pemohon dan Termohon sama-sama bekerja di PT. KLI

namun sejak bulan Januari tahun 2005 mulai sering terjadi

perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus yang tidak ada

harapan untuk rukun kembali disebabkan :

a) Termohon kurang terima dengan hasil kerja Pemohon di KLI

padahal hasil kerja Pemohon sudah diberikan semua kepada

Termohon

b) Termohon merasa curiga dan cemburu terhadap Pemohon,

karena teman-teman wanitanya banyak.

Page 49: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

c) Pemohon sudah banyak bersabar dan mempertahankan

keutuhan rumah tangganya barangkali Termohon bisa

merubah sikapnya namun ternyata tidak bisa.

4) Bahwa perselisihan dan pertengkaran tersebut berkelanjutan terus

menerus hingga akhirnya sejak Januari 2005 karena tidak tahan

lagi dengan sikap Termohon, maka Pemohon sekarang tinggal

atau kost di Patukangan Kaliwungu di Ibu Kuntariyah.

5) Bahwa sehubungan dengan hal tersebut Pemohon tidak tahan lagi

untuk meneruskan kehidupan rumah tangganya.

c. Petitum

Berdasarkan alasan atau dalil-dalil di atas, Pemohon mohon

kepada Ketua Pengadilan Agama Kendal agar membuka persidangan

selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi :

Primer :

1) Mengabulkan permohonan Pemohon

2) Memberikan ijin kepada Pemohon (WARJITO bin RADI) untuk

menjatuhkan talak terhadap Termohon (RIANTI binti BEJO) di

hadapan sidang Pengadilan Agama Kendal

3) Membebankan biaya perkara sesuai peraturan perundang-

undangan yang berlaku

Subsider :

Dan atau menjatuhkan putusan lain yang seadil-adilnya.

Page 50: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

2. Penyelesaian Perkara No. 772/Pdt.G/PA.kdl Tentang Permohonan

Cerai Talak Yang Berakhir Dengan Fasakh Nikah Karena Murtad

a. Proses Beracara

Proses penyelesaian perkara di Pengadilan Agama Kendal,

pada dasarnya adalah sebagaimana yang dipakai dalam penyelesaian

perkara di peradilan umum. Hal ini sesuai dengan Pasal 54 Undang-

Undang No. 7 Tahun 1989 yaitu : bahwa hukum acara yang berlaku

dalam lingkungan Peradilan Agama adalah hukum acara perdata yang

berlaku dalam lingkungan Peradilan Umum.

Dalam penyelesaian perkara No. 772/Pdt.G/PA.kdl tentang

Permohonan Cerai Talak Yang Berakhir Dengan Fasakh Nikah Karena

Murtad, Pengadilan Agama Kendal secara garis besarnya melalui tiga

tahap yaitu: tahap penerimaan perkara, tahap pemeriksaan hingga

upaya perdamaian, dan tahap pelaksanaan putusan.

1) Tahap Penerimaan Perkara

Pengadilan Agama mempunyai tugas untuk menerima,

memeriksa, dan mengadili semua perkara yang diajukan.

Seseorang yang ingin mengajukan permohonan/gugatan, maka

pihak Pemohon/Penggugat dapat mengajukan permohonannya /

gugatannya ke Pengadilan, baik secara lisan maupun tertulis.

Permohonan yang diputus oleh Pengadilan Agama

Kendal No. 772/Pdt.G/PA.kdl tentang Permohonan Cerai Talak

Yang Berakhir Dengan Fasakh Nikah Karena Murtad termasuk

permohonan yang dilakukan secara tertulis.

41

Page 51: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

Adapun duduk perkaranya adalah bahwa pemohon telah

mengajukan permohonan cerai talak pada tanggal 28 Agustus 2006

yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Kendal

tanggal 28 Agustus 2006 dalam register perkara No.

772/Pdt.G/PA.kdl. mengajukan hal-hal sebagai berikut :

a) Bahwa pada tanggal 02 Mei 1984, Pemohon dengan Termohon

melangsungkan perkawinan yang telah dicatat oleh Pegawai

Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Kaliwungu

Kabupaten Kendal (Kutipan Akta Nikah No : 69/4V/1984

tanggal 02 Mei 1984) sesuai dengan Duplikat Kutipan Akta

Nikah No : Kk. 11.24.13/PW.01/476/2006 tanggal 20 Juni

2006.

b) Bahwa setelah pernikahan tersebut Pemohon dan Termohon

bertempat tinggal ikut orang tua Termohon di Plantaran

Kaliwungu, lalu rumah sendiri di Plantaran Kaliwungu hingga

Januari 2006. Antara Pemohon dan Termohon telah dikaruniai

dua orang anak bernama Agus Mu'arif berumur 20 tahun dan

Teguh Kristiawan umur 17 tahun dan selama pernikahan

Pemohon dan Termohon belum pernah bercerai.

c) Bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon semula hidup

rukun, Pemohon dan Termohon sama-sama bekerja di PT. KLI

namun sejak bulan Januari tahun 2005 mulai sering terjadi

Page 52: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus yang tidak

ada harapan untuk rukun kembali disebabkan :

d) Termohon kurang terima dengan hasil kerja Pemohon di KLI

padahal hasil kerja Pemohon sudah diberikan semua kepada

Termohon

e) Termohon merasa curiga dan cemburu terhadap Pemohon,

karena teman-teman wanitanya banyak.

f) Pemohon sudah banyak bersabar dan mempertahankan

keutuhan rumah tangganya barangkali Termohon bisa merubah

sikapnya namun ternyata tidak bisa.

g) Bahwa perselisihan dan pertengkaran tersebut berkelanjutan

terus menerus hingga akhirnya sejak Januari 2005 karena tidak

tahan lagi dengan sikap Termohon, maka Pemohon sekarang

tinggal atau kost di Patukangan Kaliwungu di Ibu Kuntariyah.

h) Bahwa sehubungan dengan hal tersebut Pemohon tidak tahan

lagi untuk meneruskan kehidupan rumah tangganya.

Berdasarkan alasan atau dalil-dalil di atas, Pemohon

mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Kendal agar membuka

persidangan selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya

berbunyi :

Primer :

a) Mengabulkan permohonan Pemohon

Page 53: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

b) Memberikan ijin kepada Pemohon (WARJITO bin RADI)

untuk menjatuhkan talak terhadap Termohon (RIANTI binti

BEJO) di hadapan sidang Pengadilan Agama Kendal

c) Membebankan biaya perkara sesuai peraturan perundang-

undangan yang berlaku

Subsider :

Dan atau menjatuhkan putusan lain yang seadil-adilnya.

Selanjutnya karena syarat permohonan Pemohon telah

memenuhi syarat untuk diterima, maka setelah pemohon

membayar ongkos biaya perkara, biaya panggilan dan lain-lain

yang tercantum dalam Surat Kuasa Untuk Membayar (SKUM).

Selanjutnya surat permohonan tersebut diterima oleh Pengadilan

Agama Kendal, kemudian oleh Kepala Urusan Kepaniteraan

diadakan pengecekan kelengkapannya.

Berkas perkara yang sudah lengkap tersebut, oleh

Panitera diserahkan kepada Ketua Pengadilan Agama Kendal,

kemudian setelah dicatat dalam catatan khusus, Ketua Pengadilan

Agama Kendal mengeluarkan penetapan penunjukan Majelis

Hakim. Adapun Majelis Hakim yang ditunjuk adalah : H. Khoirozi

S.H (sebagai Ketua Majelis), Drs. Syamsurijal Fs. (sebagai Hakim

Anggota), Drs. Unang Nur Iskandar S.H. (sebagai Hakim

Anggota).

Page 54: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

Hakim yang telah ditetapkan lalu menentukan Penetapan

Hari Sidang (PHS), yaitu tanggal 27 Nopember 2006 dengan

ketentuan bahwa pemeriksaan perkara tersebut akan

dilangsungkan. Kemudian melalui Juru Relas, Pengadilan Agama

melaksanakan panggilan kepada para pihak yang berperkara.

2) Tahap Pemeriksaan Perkara Hingga Upaya Perdamaian

Pengadilan Agama Kendal mulai memeriksa perkara No.

772/Pdt.G/PA.kdl pada tanggal 27 Nopember 2006 yang dimulai

dengan tahap pemeriksaan perkara. Setelah persidangan dibuka,

Majelis Hakim menyatakan persidangan ini terbuka untuk umum.

Para pihak yang berperkara yaitu Pemohon WARJITO bin RADI

dan Termohon RIANTI binti BEJO. Kemudian Majelis Hakim

telah berusaha mendamaikan agar antara Pemohon dan Termohon

rukun kembali sebagai layaknya suami isteri, namun tidak

berhasil. Kemudian pemeriksaan dimulai dengan membaca surat

permohonan Pemohon yang isinya tetap dipertahankan oleh

Pemohon. Kemudian Termohon di persidangan telah memberikan

jawaban secara lisan sebagai berikut :

a) Bahwa sebelum menikah Termohon beragama Katolik

kemudian menikah secara Islam dan kemudian keluar lagi dari

Islam sampai sekarang.

Page 55: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

b) Bahwa Pemohon pada tahun 1995 sampai tahun 1998 juga

masuk Katolik dan sempat dibaptis dengan nama Fransisco dan

kedua anaknya juga dibaptis.

c) Bahwa penyebab goyahnya dalam rumah tangga Pemohon dan

Termohon adalah bahwa tidak benar Termohon tidak terima

nafkah yang diberikan Pemohon dan benar bahwa Pemohon

telah berselingkuh dengan tetangganya bernama Aminah dan

ternyata setelah ditanya ternyata jawabanya berbeda, dan juga

dengan teman wanitanya bernama Siswati

Dari jawaban Termohon tersebut, Pemohon juga telah

memberikan repliknya secara lesan sebagai berikut:

a) Bahwa benar Pemohon telah murtad dan sekarang telah masuk

Islam lagi sesuai dengan KTP yang baru.

b) Bahwa gaji Pemohon sebesar Rp. 1.000.000, diberikan semua

kepada Termohon dan hanya mengambil sebesar Rp. 100.000,

untuk transportasi.

c) Bahwa benar Pemohon pergi dengan Aminah karena

menghadiri pesta pernikahan dan benar Pemohon pulang dari

rumah tetangga, Pemohon dipanggil Siswati untuk memata-

matai Termohon karena mondar mandir di depan rumah.

Kemudian dari replik Pemohon, Termohon juga telah

memberikan dupliknya secara lisan yang pada pokoknya seperti

jawaban di atas.

Page 56: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

Dari semua keterangan di atas kemudian Majelis Hakim

meminta Pemohon untuk membuktikan dalil-dalil permohonannya.

Kemudian Pemohon telah mengajukan alat bukti berupa : surat

(Foto copy sah kutipan akta nikah dibumbui dengan materai) dan

saksi-saksi dari keluarga masing-masing dan memberikan

keterangan di muka persidangan yang intinya bahwa keluarga

tersebut telah berusaha merukunkan kembali dengan berbagai

nasehat akan tetapi tidak ada tanda-tanda yang diharapkan untuk

rukun kembali dengan baik.

Kemudian Majelis Hakim menimbang bahwa atas

keterangan para saksi tersebut, Pemohon dan Termohon

membenarkan semua keterangannya dan selanjutnya Pemohon di

depan persidangan mohon agar supaya perkaranya diputus. Majelis

menimbang bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini,

Majelis Hakim menunjuk kepada hal-hal sebagaimana yang

tercantum di dalam berita acara perkara ini, yang untuk seperlunya

dianggap termuat dan menjadi bagian dari putusan ini.

3) Tahap Pelaksanaan Putusan

Setelah Pengadilan Agama Kendal menerima dan

memeriksa perkara permohonan cerai talak yang dihadiri oleh

Pemohon dan Termohon dan para saksi, maka Pengadilan Agama

Kendal menetapkan :

Page 57: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

a) Dalam Primer :

Menolak permohonan pemohon

b) Dalam Subsider

(1) Mengabulkan permohonan Pemohon

(2) Memfasakh permohonan pemohon WARJITO bin RADI

dengan Termohon RIYANTI binti BEJO

(3) Membebankan kepada pemohon untuk membayar biaya

perkara yang hingga kini dihitung sebesar Rp. 231.000,-

(dua ratus tiga puluh satu ribu rupiah).15

Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan

Majelis Hakim pada hari Senin tanggal 27 Nopember 2006 M.

bertepatan dengan tanggal 6 Dzulqoidah 1427 H. oleh kami

KHOIROZI, S.H. sebagai Ketua Majelis, serta Drs.

SYAMSURIJAL FS. dan Drs. UNANG NUR ISKANDAR S.H.

masing-masing sebagai Hakim Anggota, Putusan mana hari itu

telah diucapkan oleh Ketua Majelis tersebut dalam persidangan

yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim

Anggota tersebut dan Drs. JUNAIDI sebagai Panitera Pengganti

dan dihadiri pula oleh Pemohon dan Termohon.

15 Putusan Pengadilam Agama Kendal No. 772/Pdt.G/2006/PA.kdl

Page 58: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

b. Dasar Hukum Hakim Pengadilan Agama Kendal dalam

Menyelesaikan Perkara No. 772/Pdt.G/PA.kdl Tentang Permohonan

Cerai talak Yang Berakhir Dengan Fasakh Nikah Karena Murtad

Dalam memutuskan Perkara No. 772/Pdt.G/PA.kdl tentang

Permohonan Cerai Talak Yang Berakhir Dengan Fasakh Nikah Karena

Murtad, Hakim dalam pertimbangan hukumnya setelah menerima dan

memeriksa perkara tersebut maka hakim menimbang bahwa maksud

dan tujuan permohonan Pemohon adalah cerai talak sebagaimana

tersebut di atas. Berdasarkan bukti surat P.1 yaitu: Foto copy sah

Kutipan Akta Nikah No. KK.11.24.13/PW.01/47/2006, yang telah

dibubuhi materai cukup dan sesuai dengan aslinya yang dikeluarkan

oleh Kantor Urusan Agama Kec. Kaliwungu, Kab. Kendal, tanggal 20

Juni 2006. Harus dinyatakan terbukti bahwa antara Pemohon dan

Termohon telah terikat dalam perkawinan yang sah.

Pemohon dalam permohonannya mohon diijinkan untuk

menjatuhkan talaknya terhadap Termohon dengan alasan bahwa sejak

tahun 2005 rumah tangganya selalu diwarnai perselisihan dan

pertengkaran yang disebabkan Termohon kurang atas pemberian gaji

Pemohon dan Termohon selalu mencemburui Pemohon dengan wanita

lain sehingga oleh karena tidak tahan dengan perlakuan Termohon

yang selalu menuduh Pemohon bersalah terus, maka sejak Januari

49

Page 59: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

2005, Pemohon memilih pergi meninggalkan serta berpisah dengan

Termohon sampai sekarang.16

Berdasarkan pengakuan Termohon dan keterangan kesaksian

keluarga Pemohon dan Termohon yang satu dengan lainnya saling

menguatkan, maka telah terbukti bahwa antara Pemohon dan

Termohon sejak Januari 2005 selalu terjadi perselisihan dan

pertengkaran yang disebabkan sikap Termohon tidak merasa cukup

dengan uang hasil kerja Pemohon dan rumah tangga mereka selalu

diwarnai dengan rasa cemburu dan campur tangan orang tua

Termohon atas rumah tangga Pemohon dan Termohon bahkan secara

terang-terangan Termohon telah keluar dari agama Islam dan kembali

ke agama sebelumnya yaitu Katolik, sehingga dengan kejadian

tersebut Pemohon memilih untuk pergi meninggalkan serta berpisah

dengan Termohon yang sampai sekarang telah berlangsung selama

setahun lebih.17

Hakim memandang bahwa permohonan Pemohon tersebut

telah cukup beralasan bagi Pemohon untuk melakukan perceraian

sebagaimana yang di atur dalam Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang

Nomor 1 Tahun 1974 Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah No. 9

Tahun 1975 dan Pasal 116 huruf (f) serta huruf (h) Kompilasi Hukum

Islam bahwa telah terjadi perselisihan yang terus menerus dan tidak

16 Putusan Pe ngadilam Agama Kendal No. 772/Pdt.G/2006/PA.kdl 17 Putusan Pe ngadilam Agama Kendal No. 772/Pdt.G/2006/PA.kdl

50

Page 60: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

ada harapan untuk kembali juga karena salah satu pihak (suami atau

isteri) murtad atau keluar dari agama Islam.

Sebenarnya alasan tersebut di atas sudah dapat dipergunakan

untuk alasan cerai talak karena sudah sesuai dengan undang-undang

juga Kompilasi Hukum Islam dan tidak diputus fasakh. Namun setelah

kami bermusyawarah, kami juga perlu mengetengahkan dalil-dalil

fiqih dalam kitab al-Fiqh ala Madzhabil Arba'ah jilid 4 hal 361

sebagai berikut : 18

ان يترك أحد الزوجين فإذا فعل ذلك . فتكون فسخا في مواضع خا الطالقابانت منه امرأته فتكون فس

Artinya : Adalah terjadinya fasakh itu dalam beberapa hal diantaranya dikarenakan salah satunya isteri murtad, jika hal demikian telah terjadi, maka itu adalah fasakh bukan talak.

Berdasarkan dalil di atas maka kami memutus fasakh, sebab

kami memandang dari segi kemurtadannya dan kami menitikberatkan

dasar pertimbangan hukum tersebut dari dalil fiqihnya walaupun

Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Pasal 19 huruf (f)

Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975 dan Pasal 116 huruf (f) serta

huruf (h) Kompilasi Hukum Islam di atas memuat alasan cerai talak,

kami masih berharap bila kami putus fasakh mereka bisa kembali lagi

dengan membangun pernikahannya kembali dan istrinya mau masuk

Islam.19

18 Hasil wawancara dengan Bp. H. Khoirozi, SH, Hakim Pengadilan Agama Kendal

tanggal 12 Juni 2007 19 Hasil wawancara dengan Bapak Khoirozi S H. Hakim PA Kendal tanggal 12 Juni

2007

Page 61: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas,

maka atas petitum subsider patut untuk dikabulkan dengan menolak

petitum primernya, karena ini merupakan alternatif bila kami menolak

tuntutan primernya kami harus mengabulkan tuntutan subsidernya.

Karena tuntutan diatas memuat tuntutan primer dan subsider. Oleh

karena itu dengan mengabulkan tuntutan Subsider yaitu dengan mem-

fasakh pernikahan Pemohon dan Termohon mereka dapat

memikirkannya kembali untuk membangun pernikahannya kembali

yang rusak akibat salah satu murtad atau keluar dari agama Islam dan

membangun keutuhan keluarganya agar menjadi keluarga yang

bahagia dan kekal. Kemudian berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang-

Undang No. 7 Tahun 1989, maka semua biaya yang timbul dalam

perkara ini dibebankan pada Pemohon.20

Biaya perkara:

1) Biaya Administrasi : Rp. 50.000,00 2) Lain-lain Atas Perintah Pengadilan : Rp. 65.000,00 3) Biaya Pemanggilan Pemohon : Rp. 30.000,00 4) Biaya Panggilan Termohon : Rp. 60.000,00 5) Materai21 : Rp. 6.000,00

Jumlah Rp. 211.000,00

c. Putusan Perkara No. 772/Pdt.G/PA.kdl Tentang Permohonan Cerai

Talak Yang Berakhir Dengan Fasakh Nikah Karena Murtad

Setelah Hakim memeriksa dan mendengarkan keterangan

masing-masing pihak kemudian Hakim bermusyawarah dan

20 Hasil wawancara dengan Bapak Drs. Unang Nur Iskandar, Hakim PA Kendal Pada

tanggal 12 Juni 2007 21 Putusan Pengadilam Agama Kendal No. 772/Pdt.G/2006/PA.kdl

53

Page 62: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

memberikan kesimpulan, Hakim telah menimbang bahwa kedua belah

pihak telah menghadirkan saksi-saksi berasal dari keluarga masing-

masing. Atas keterangan saksi-saksi tersebut, Pemohon dan Termohon

membenarkan semua keterangannya dan selanjutnya pemohon di

depan persidangan mohon agar perkaranya segera diputus.

Kemudian Hakim dalam persidangan menimbang bahwa

berdasarkan bukti surat P.1, dinyatakan terbukti bahwa antara

Pemohon dan Termohon telah terikat dalam perkawinan yang sah.

Berdasarkan pengakuan Termohon dan keterangan kesaksian

Pemohon dan Temohon yang satu dengan yang lainnya saling

menguatkan maka telah terbukti bahwa antara Pemohon dan

Termohon telah terjadi perselisihan yang terus menerus yang tidak

bisa diselesaikan lagi. Bahkan secara terang-terangan Termohon yang

telah beragama Islam kembali lagi kepada agama sebelumnya yaitu

Katolik.

Setelah Majelis Hakim bermusyawarah, Hakim menjatuhkan

putusan bahwa mem-fasakh permohonan pemohon yang seharusnya

permohonan pemohon adalah cerai talak. Adapun putusannya adalah

sebagai berikut :

i Dalam Primer :

Menolak permohonan pemohon

ii Dalam Subsider

(1) Mengabulkan permohonan Pemohon

Page 63: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

(2) Memfasakh permohonan Pemohon WARJITO bin RADI dengan

Termohon RIYANTI binti BEJO

(3) Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara

yang hingga kini dihitung sebesar Rp. 231.000,- (Dua ratus tiga

puluh satu ribu rupiah).22

Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis

Hakim pada hari Senin tanggal 27 Nopember 2006 M bertepatan

dengan tanggal 6 Dzulqaidah 1427 H. oleh Kami, KHOIROZI, S.H.

sebagai Ketua Majelis, serta Drs. SYAMSURIJAL FS. Dan Drs.

UNANG NUR ISKANDAR S.H. masing-masing sebagai Hakim

Anggota, Putusan mana hari itu telah diucapkan oleh Ketua Majelis

tersebut dalam persidangan yang terbuka untuk umum dengan dihadiri

oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut dan Drs. JUNAIDI sebagai

Panitera Pengganti dan dihadiri pula oleh Pemohon dan Termohon.23

22 Putusan Pengadilam Agama Kendal No. 772/Pdt. G/2006/PA. Kdl 23Putusan Pengadilam Agama Kendal No. 772/Pdt. G/2006/PA. Kdl

Page 64: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

55

BAB IV

ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA KENDAL No. 772/pdt.

G/2006/PA. kdl TENTANG PERMOHONAN CERAI TALAK YANG

BERAKHIR DENGAN FASAKH NIKAH KARENA MURTAD

A. Analisis terhadap Hukum Formil Putusan Pengadilan Agama Kendal No.

772/Pdt. G/2006/PA. Kdl Tentang Permohonan Cerai Talak Yang

Berakhir Dengan Fasakh Nikah Karena Murtad.

Hukum formal merupakan hukum tentang bagaimana beracara di

persidangan yang meliputi tata cara mengajukan gugatan, bagaimana

menyusun gugatan, ke pengadilan mana gugatan diajukan, dan segala macam

yang berkaitan dengan proses persidangan. Hukum formal mempunyai tujuan

untuk menegakkan hukum materiil dalam sidang pengadilan. Oleh karena itu,

hukum materiil harus dikuasai dengan baik dalam penyusunan gugatan,

karena hal ini sangat menentukan dikabulkannya atau ditolaknya suatu

gugatan. Sebuah permohonan/gugatan dikatakan baik dan benar apabila orang

yang membuat mengetahui tentang hukum formal dan hukum materiil, sebab

kedua hukum tersebut berkaitan erat dengan seluruh isi gugatan yang akan

dipertahankan dalam sidang di pengadilan. Dalam praktek Peradilan Agama

sangat sulit ditemukan pada pemohon/penggugat yang mengetahui hukum

formal dan materiil secara utuh. Oleh karena itu dalam Pasal 119 HIR dan

Pasal 143 R.bg dikemukakan bahwa Ketua Pengadilan berwenang memberi

nasihat dan bantuan kepada Pemohon atau Penggugat atau kuasanya dengan

Page 65: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

56

tujuan tidak mengalami kesulitan dalam membuat gugatan bagi orang-orang

yang kurang mengetahui hukum formal dan materiil.1

Begitu juga dengan hukum materiil harus dikuasai dengan baik

karena tidak hanya menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan perundang-

undangan tetapi juga teori-teori hukum yang harus dipatuhi. 2

Proses penyelesaian perkara di Pengadilan Agama Kendal, pada

dasarnya telah menggunakan tata cara sebagaimana yang dipakai di dalam

hukum acara yang berlaku dalam lingkungan peradilan umum. Ini telah sesuai

dengan ketentuan Pasal 54 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 sebagai

berikut : "Hukum acara yang berlaku pada pengadilan dalam lingkungan

Peradilan Agama adalah hukum acara perdata yang berlaku dalam lingkungan

Peradilan Umum, kecuali yang telah diatur secara khusus dalam Undang-

Undang ini."3

Berkaitan dengan penyelesaian putusan perkara No. 772/Pdt.

G/2006/PA.kdl tentang cerai talak yang berakhir dengan fasakh nikah antara

Pemohon WARJITO BIN RADI dengan Termohon RIYANTI BINTI BEJO,

Pengadilan Agama Kendal dalam penyelesaiannya melalui tiga tahap adalah

sebagai berikut :

1. Tahap Penerimaan Perkara

Tahap penerimaan perkara secara teknis telah penulis paparkan

pada bab III, sebagaimana yang dijelaskan dalam Pasal 121 HIR/154 R.bg

1 Abdul Manan, Penerapan Hukum Acara Perdata Di Lingkungan Peradilan Agama,

Jakarta : Prenada Media, Cet. Ke-3, 2005, hlm. 23 2 Ibid 3 Undang-Undang No. 3 Tahun 2006 tentang Peradilan Agama

Page 66: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

57

ayat (1) "Sesudah surat gugatan atau catatan yang dibuat itu telah

didaftarkan oleh Panitera di dalam daftar yang disediakan untuk kita, maka

Ketua menentukan hari dan jam waktu perkara itu akan diperiksa di muka

pengadilan. Ketua memerintahkan memanggil kedua belah pihak, supaya

hadir pada waktu yang ditentukan itu, disertai oleh saksi yang mereka

kehendaki untuk diperiksa dan dengan membawa segala surat keterangan

yang akan dipergunakan.”4

Dalam penerimaan perkara secara garis besar meliputi :

a. Pengajuan berkas di Kepaniteraan

b. Pembayaran panjar biaya perkara

c. Pendaftaran perkara

d. Penetapan Majelis Hakim

e. Penunjukan Panitera Sidang

f. Penetapan hari sidang

g. Pemanggilan para pihak

Selanjutnya yang perlu diperhatikan dalam penerimaan perkara

tersebut di atas adalah memberikan penjelasan-penjelasan yang dianggap

perlu berkenaan perkara yang diajukan. Begitu pula dalam memberikan

penjelasan hendaknya dihindarkan dialog-dialog yang tidak perlu.5

Berkaitan dengan penerimaan perkara No. 772/Pdt. G/2006/PA.kdl

antara Pemohon WARJITO BIN RADI dengan Termohon RIYANTI

4 Mukti Arto, Praktek-praktek Perkara Perdata pada Pengadilan Agama, Yogyakarta :

Pustaka Pelajar, Cet 3, 2000, hlm. 62 5 Abdul Manan dkk, Proses Penyelesaian Perkara di Pengadilan Agama, Jakarta: CV.

Mitra Sarana, 1994, hlm. 6

Page 67: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

58

BINTI BEJO, maka penerimaan perkara tersebut sudah sesuai dengan

ketentuan yang berlaku di Pengadilan Agama

2. Tahap Pemeriksaan

Setelah menerima berkas perkara dan penetapan hari sidang,

Pengadilan Agama Kendal mulai memeriksa perkara No. 772/pdt.

G/PA.kdl pada tanggal 27 Nopember 2006 yang dimulai dengan tahap

pemeriksaan perkara. Setelah persidangan dibuka, Majelis Hakim

menyatakan persidangan ini terbuka untuk umum. Adapun Proses

persidangannya selanjutnya sebagai berikut:

a. Upaya Damai

Dalam proses upaya perdamaian Majelis Hakim telah

memberikan nasihat-nasihat kepada para pihak yang berperkara yaitu

Pemohon WARJITO bin RADI dan Termohon RIYANTI binti BEJO

untuk mempertimbangkan kembali atas keutuhan rumah tangganya

sebelum sidang dilanjutkan. Setelah Majelis Hakim telah berusaha

mendamaikan agar antara Pemohon dan Termohon rukun kembali

sebagai layaknya suami isteri, namun tidak berhasil.

Hakim dalam melakukan upaya perdamaian adalah sangat tepat

karena bagaimanapun juga Hakim harus memberikan pengarahan

ataupun nasihat-nasihat agar kedua belah pihak tidak jadi bercerai. Hal

ini sesuai dengan Pasal 130 HIR, Pasal 154 R.bg dan Pasal 14 ayat (2)

UU No. 14 Tahun 1970. "Apabila para pihak yang telah ditentukan

Page 68: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

59

kedua belah pihak hadir, maka Pengadilan dengan perantara Ketua

Sidang berusaha memperdamaikan mereka.”6

Masalah perceraiaan, merupakan masalah yang harus mendapat

priortas dalam menanganinya, sebab bagaimanapun juga perceraiaan

harus dihindarkan. Maka sangatlah tepat bila Hakim dalam perkara ini

berusaha mendamaikan kedua belah pihak yang telah berperkara.

Kemudian sidang dilanjutkan dengan pembacaan Permohonan.

b. Pembacaan Permohonan

Setelah Majelis Hakim melakukan upaya perdamaian antara

Pemohon dan Termohon tetapi tidak berhasil, kemudian proses

pemeriksaan dilanjutkan dengan pembacaan permohonan. Dalam surat

permohonannya No. 772/Pdt. G/2006/PA.kdl telah memuat identitas

para pihak, posita (alasan-alasan), serta petitum (tuntutan). Ketiganya

sudah saling berkaitan satu sama lain yang merupakan syarat formal

untuk dikabulkannya suatu gugatan yang berlaku di Pengadilan Agama.

Sehingga proses persidangan dilanjutkan dengan jawaban Termohon.

c. Jawaban Termohon

Setelah pembacaan permohonan kemudian dari pihak Termohon

yaitu RIYANTI binti BEJO memberikan jawabannya secara lisan.

Menurut penulis, jawaban secara lisan adalah diperbolehkan sebab

karena sesuai dengan Pasal 132 HIR/158 R.bg ayat (1) yang isinya

6 Ibid, hlm 94

Page 69: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

60

Tergugat dapat mengajukan jawaban secara tertulis atau lisan.7 Dari

jawaban Termohon secara lisan, kemudian dilanjutkan dengan replik

(jawaban Pemohon).

d. Replik (Jawaban Pemohon)

Dari jawaban Termohon kemudian dilanjutkan dengan replik

pemohon. Dari replik tersebut Pemohon tetap mempertahankan apa

yang telah dimohonkan.

1) Bahwa benar Pemohon telah murtad dan sekarang telah masuk Islam

lagi sesuai dengan KTP yang baru.

2) Bahwa gaji Pemohon sebesar Rp. 1.000.000, diberikan semua

kepada Termohon dan hanya mengambil sebesar Rp. 100.000, untuk

transportasi.

3) Bahwa benar Pemohon pergi dengan Aminah karena menghadiri

pesta pernikahan dan benar Pemohon pulang dari rumah tetangga,

Pemohon dipanggil Siswati untuk memata-matai Termohon karena

mondar mandir di depan rumah.

Kemudian sidang dilanjutkan dengan duplik Termohon.

e. Duplik (Jawaban Termohon)

Dari replik Pemohon kemudian dilanjutkan dengan duplik

Termohon. Dalam hal ini Termohon juga tetap mempertahankan

jawabannya sehingga sidang dilanjutkan dengan pembuktian.

7 M. Fauzan, Pokok-pokok Hukum Acara Perdata Peradilan Agama dan Mahkamah

Syari'ah di Indonesia, Jakarta : Prenada Media, Cet. I, 2005, hlm. 22

Page 70: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

61

Menurut penulis bahwa setelah Pemohon menyampaikan

repliknya kemudian Termohon diberi kesempatan untuk menanggapi

pula (duplik), adalah sangat benar sebab dengan acara replik dan duplik

(jawab menjawab) tidak lain adalah untuk mendapatkan titik temu

antara Pemohon dan Termohon agar Hakim mudah untuk mendapatkan

kejelasan. Namun apabila acara jawab menjawab dianggap telah cukup

tetapi masih ada hal yang tidak disepakati oleh Pemohon dan Termohon

maka perlu dibuktikan kebenarannya. Oleh karena itu acara dilanjutkan

dengan tahap pembuktian.

f. Pembuktian.

Pada tahap ini baik Pemohon dan Termohon diberikan

kesempatan yang sama untuk mengajukan bukti-bukti baik berupa alat

bukti surat ataupun saksi-saksi secara bergantian yang diatur oleh

Hakim. Dalam hal ini kedua belah pihak telah memberikan alat bukti

surat dan saksi-saksi di antaranya sebagai berikut :

1) Alat bukti surat tersebut berupa :

a) Foto copy sah Kutipan Akta Nikah No.

KK.11.24.13/PW.01/47/2006, yang telah dibubuhi materai

cukup dan sesuai dengan aslinya yang dikeluarkan oleh Kantor

Urusan Agama Kec. Kaliwungu, Kab. Kendal, tanggal 20 Juni

2006.

b) Satu lembar Foto copy Akta Nikah yang telah dibubuhi materai

cukup serta satu asli Kutipan Akta Nikah No. 69/4/1984,

Page 71: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

62

tertanggal 2 Mei 1984 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan

Agama Kec. Kaliwungu, Kab. Kendal, tanggal 20 Juni 2006.

Dalam hukum acara perdata alat bukti berupa surat tercantum

dalam Pasal 138, 165, 167 HIR atau Pasal 164, 285 sampai 305

R.bg. Pada asasnya di dalam persoalan perdata, alat bukti yang

berbentuk surat merupakan alat bukti yang diutamakan atau

merupakan alat bukti yang nomor satu jika dibandingkan dengan

alat bukti lainnya.8

2) Saksi

Adapun saksi-saksi tersebut berasal dari keluarga Pemohon yang

bernama : Kasmin Bin Jasman, Anggela Merica Riyanti Binti

Bejo, Hadi Prayitno Bin Hadi Sunaryo. Dari keterangan saksi-

saksi tersebut telah memberikan keterangan bahwa benar telah

terjadi perselisihan yang terus menerus antara Pemohon dan

Termohon dan tidak ada harapan untuk kembali. Dari keterangan

saksi-saksi tersebut yang dikuatkan oleh Termohon ternyata

diperoleh juga keterangan bahwa Termohon telah keluar dari

agama Islam (murtad).

Menurut penulis bahwa alat bukti berupa surat dan juga para saksi

sudah sesuai dengan Pasal 164 HIR/284 R.bg. Oleh karena itu dari

keterangan di atas baik berupa surat maupun saksi-saksi maka

akan diambil suatu kesimpulan. Sebelum diambil suatu

8 Anshoruddin, Hukum Pembuktian Menurut Hukum Acara Islam dan Hukum Positif,

Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset, Cet. I, 2004, hlm. 69

Page 72: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

63

kesimpulan, maka baik Pemohon ataupun Termohon diberikan

kesempatan yang sama untuk mengajukan pendapat akhir yang

merupakan kesimpulan hasil pemeriksaan selama sidang

berlangsung menurut pandangan masing-masing. Setelah itu akan

dilanjutkan dengan tahap putusan.

3. Putusan

Setelah Hakim memeriksa dan mendengarkan keterangan masing-

masing pihak kemudian Hakim bermusyawarah dan memberikan

kesimpulan, Hakim telah menimbang bahwa kedua belah pihak telah

menghadirkan saksi-saksi berasal dari keluarga masing-masing. Atas

keterangan saksi-saksi tersebut, Pemohon dan Termohon membenarkan

semua keterangannya dan selanjutnya Pemohon di depan persidangan

mohon agar perkaranya segera diputus.

Kemudian Hakim dalam persidangan menimbang bahwa

berdasarkan bukti surat P1, dinyatakan terbukti bahwa antara Pemohon

dan Termohon telah terikat dalam perkawinan yang sah. Berdasarkan

pengakuan Termohon dan keterangan kesaksian Pemohon dan Termohon

yang satu dengan yang lainnya saling menguatkan maka telah terbukti

bahwa antara Pemohon dan Termohon telah terjadi perselisihan yang terus

menerus yang tidak bisa diselesaikan lagi. Bahkan secara terang-terangan

Termohon yang telah beragama Islam kembali lagi kepada agama

sebelumnya yaitu Katolik.

Page 73: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

64

Setelah Majelis Hakim bermusyawarah, Hakim menjatuhkan

putusan bahwa mem-fasakh permohonan pemohon yang seharusnya

permohonan pemohon adalah cerai talak. Adapun putusannya adalah

sebagai berikut :

i. Dalam Primer :

Menolak permohonan Pemohon

ii. Dalam Subsider

a. Mengabulkan permohonan Pemohon

b. Mem-fasakh permohonan Pemohon WARJITO bin RADI dengan

Termohon RIYANTI binti BEJO

c. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara

yang hingga kini dihitung sebesar Rp. 231.000,- (Dua ratus tiga

puluh satu ribu rupiah).9

Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim

pada hari Senin tanggal 27 Nopember 2006 M bertepatan dengan tanggal 6

Dzulqoidah 1427 H. oleh Kami, KHOIROZI, S.H. sebagai Ketua Majelis,

serta Drs. SYAMSURIJAL FS. Dan Drs. UNANG NUR ISKANDAR

S.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota, Putusan mana hari itu telah

diucapkan oleh Ketua Majelis tersebut dalam persidangan yang terbuka

untuk umum dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut dan

Drs. JUNAIDI sebagai Panitera Pengganti dan dihadiri pula oleh Pemohon

dan Termohon.

9 Putusan Pengadilam Agama Kendal No. 772/Pdt. G/2006/PA.kdl

Page 74: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

65

Dalam hukum acara pasal 55 undang-undang no (3) tahun 2006

disebutkan bahwa “Tiap pemeriksaan perkara di pengadilan dimulai

sesudah diajukannya suatu permohonan atau gugatan dan pihak-pihak

yang berperkara telah dipanggil menurut ketentuan yang berlaku”. Dan

perkara tersebut dalam pemeriksaan dan penyelesaian sesuai dengan

hukum acara dalam pasal tersebut.

Putusan tersebut merupakan putusan biasa, karena dihadiri oleh

kedua belah pihak yang berperkara. Dalam memutuskan perkara menurut

analisa penulis, sebenarnya kurang tepat sebab hakim dalam memutuskan

perkara seharusnya wajib mengadili semua bagian permohonan dan tidak

boleh menjatuhkan putusan atas hal-hal yang tidak diminta atau

mengabulkan lebih dari apa yang dimohonkan. Hal tersebut sesuai dengan

Pasal 178 HIR/189 R.bg ayat (2) dan (3),10 dan dalam pasal 56 ayat (1)

undang-undang tahun 2006 juga di sebutkan pengadilan tidak boleh

menolak untuk memeriksa dan memutuskan suatu perkara yang diajukan

dengan dalih bahwa hukum tidak atau kurang jelas, melainkan wajib

memeriksa dan memutuskannya. Ayat (2) ketentuan yang dimaksud dalam

ayat (1) tidak menutup kemungkinan usaha penyelesaian perkara secara

damai,11 dan seharusnya putusan tersebut adalah cerai talak bukan fasakh

nikah.

10 M. Fauzan, op.cit, hlm. 57 11 Undang-undang No 3 tahun 2006 Pasal 56

Page 75: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

66

B. Analisis terhadap Hukum Materiil Putusan Perkara No. 772/Pdt. G/2006/PA. kdl Tentang Permohonan Cerai Talak Yang Berakhir Dengan Fasakh Nikah Karena Murtad.

Hukum materiil merupakan hukum yang menyangkut hal-hal yang

berhubungan dengan peraturan perundang-undangan, doktrin-doktrin, teori-

teori hukum dan kebiasaan dalam kehidupan masyarakat yang sudah dianggap

sebagai hukum yang harus dipatuhi. Hukum materiil yang berlaku meliputi

hukum positif dan hukum Islam.12

Adapun hukum materiil yang berlaku di Peradilan Agama adalah

Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, Peraturan Pemerintah

No. 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Perkawinan, Inpres

No. 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, serta

doktrin-doktrin dan teori-teori hukum baik yang tersebut dalam kitab-kitab

fiqih maupun dalam kitab-kitab hukum lainnya.13

Berkaitan dengan hukum materiil yang digunakan dalam putusan No.

772/Pdt. G/2006/PA. kdl Tentang Permohonan Cerai Talak Yang Berakhir

Dengan Fasakh Nikah Karena Murtad, Majelis Hakim dengan pertimbangan

hukumnya mengungkapkan bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon

adalah sebagaimana yang telah diuraikan dalam surat permohonan.

Berdasarkan permohonan Pemohon yang dikuatkan dengan bukti surat

maupun saksi-saksi, Majelis Hakim berpendapat bahwa sebenarnya alasan

permohonan Pemohon telah cukup beralasan bagi Pemohon untuk melakukan

perceraian sebagaimana yang diatur dalam Pasal 39 ayat 2 Undang-Undang

12 Abdul Manan dkk, op.cit., hlm. 23 13 Ibid, hlm. 24

66

Page 76: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

67

Perkawinan No. 1 Tahun 1974, Pasal 19 (f), Peraturan Pemerintah No. 9

Tahun 1975 dan Pasal 116 (f) dan (h) Kompilasi Hukum Islam.14 Tetapi

Majelis Hakim berpendapat bahwa perlu mengetengahkan dalil fiqih dari

kitab al-Fiqh 'Ala Mazhab al-Arba'ah Jilid IV halaman 361 :

ان يترك أحد الزوجين فإذا فعل ذلك بانت . فتكون فسخا في مواضع .منه امرأته فتكون فسخا الطالقا

Artinya : Adalah terjadinya fasakh itu dalam beberapa hal diantaranya dikarenakan salah satunya isteri murtad, jika hal demikian telah terjadi, maka itu adalah fasakh bukan talak.

Dalil tersebut di atas menjadi dasar bagi Hakim dalam memutus fasakh

bukan cerai talak.15

Berdasarkan pertimbangan hukum, Majelis Hakim telah memberikan

putusan menolak permohonan Pemohon dalam petitum primernya dan

mengabulkan petitum subsidernya. Bila dilihat dari petitumnya, petitum

primer adalah tuntutan pokok yang merupakan tuntutan sebenarnya atau yang

diminta oleh Penggugat sebagaimana yang telah dijelaskan dalam posita.

Hakim tidak boleh mengabulkan lebih dari apa yang diminta atau dituntut. 16

Tuntutan subsider atau pengganti adalah tuntutan untuk mengantisipasi

barangkali tuntutan pokok tidak diterima oleh Majelis Hakim. Dalam

mengabulkan tuntutan subsider Hakim tidak boleh lepas dari ruang lingkup

peristiwa kejadian dan peristiwa hukum. Hakim tidak boleh mengabulkan

14 Hasil wawancara dengan Bp. H. Khoirozi, SH, Hakim Pengadilan Agama Kendal

tanggal 12 Juni 2007 15Wawancara dengan Bp. Drs. Unang Nur Iskandar S.H, Hakim Pengadilan Agama

Kendal tanggal 12 Juni 2007 16 Abdul Manan dkk, op.cit., hlm. 32

67

Page 77: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

68

melebihi yang dituntut atau menetapkan hukum berdasarkan hal-hal yang

tidak dituntut.17

Sebenarnya alasan Hakim dalam memberikan putusan adalah benar

adanya bila dilihat dari bukti-bukti yang terdapat di atas. Bahwasanya

perselisihan yang terus menerus dan juga karena salah satu suami atau istri

murtad itu bisa menjadikan alasan perceraian. Begitu juga dalil fiqih yang

dikemukakan juga benar bahwasanya apabila salah satu suami atau istri keluar

dari agama atau murtad adalah terjadi fasakh. Namun yang menjadi

permasalahan adalah dalam memberikan putusan, Hakim memberi putusan

mem-fasakh permohonan Pemohon.

Sebagaimana diketahui bahwa dalam permohonan Pemohon apabila

upaya perdamaian tidak dapat terlaksana, maka akan berakhir dengan cerai

talak. Dalam petitum perkara tersebut adalah permohonan cerai talak tetapi

dalam putusan Hakim, Hakim memutus fasakh. Menurut hemat penulis,

Majelis Hakim dalam memutus perkara cerai talak kurang tepat karena tidak

sesuai dengan Pasal 189 R.bg, ayat (2) dan (3) Pasal 178 ayat (2) dan (3) HIR

yang menyatakan bahwa Hakim wajib memberikan keputusan tentang semua

bagian tuntutan dan dilarang menjatuhkan keputusan atas perkara yang tidak

dituntut atau memberikan yang lebih dari yang dimohonkan.18

Dalam kaidah fiqih juga disebutkan sebagai berikut :

17 Ibid, hlm. 33 18 Sudigno Martokusumo, Hukum Acara Perdata Indonesia, Yogyakarta : Liberti,

2002, hlm. 12

Page 78: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

69

19 واليحكم به اال بمطالبة المدعي

Artinya : "Hakim tidak boleh memutus perkara kecuali berdasarkan kepada tuntutannya"

Walaupun Hakim memutus fasakh antara Pemohon dan Termohon

dengan harapan pernikahannya dapat diperbaharui lagi namun pada akhirnya

akan berpisah pula karena berdasarkan bukti-bukti Pemohon dan Termohon

telah terjadi perselisihan yang terus menerus dan juga karena faktor perbedaan

agama.

Dalam setiap persidangan Hakim selalu melakukan upaya perdamaian,

ini diharapkan agar kedua belah pihak bisa rukun dan membangun

keluarganya kembali, dan hal tersebut merupakan cermin bahwa perdamaian

mempunyai arti yang baik bagi orang yang mencari keadilan pada khususnya,

dan bagi masyarakat pada umumnya. Hal tersebut sesuai Pasal 130 HIR, Pasal

154 R.bg dan Pasal 14 ayat (2) UU No. 14 Tahun 1970. "Apabila para pihak

yang telah ditentukan kedua belah pihak hadir, maka pengadilan dengan

perantara Ketua Sidang berusaha memperdamaikan mereka. 20

Setelah Hakim berusaha mendamaikan mereka ternyata tidak berhasil,

kemudian diputus itu merupakan putusan akhir yang harus diterima oleh pihak

berperkara yang mencari keadilan. Perkara No. 772/Pdt. G/2006/PA.kdl.

merupakan perkara permohonan cerai talak yang diputus fasakh. Dalam

memberikan putusan perkara tersebut Hakim telah memberikan putusan yang

19 Abi Ishaq Ibrahim, Al-Muhadzab : Fiqh Imam Syafi’i, Juz III, Libanon-Beiurt : Dar

al-Kutub al-Ilmiah, 1995, Cet. I, hlm. 395 20 Retno Wulan sutanto, dkk, Hukum Acara Perdata Dalam Teori dan Praktek,

Bandung :Mandar Maju, 1989, hlm 30

Page 79: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

70

terbaik dan seadil-adilnya. Namun menurut hemat penulis, putusan tersebut

belum memberikan keadilan bagi kedua belah pihak, dan tidak sesuai dengan

Undang-Undang Perkawinan dan juga hukum Islam, sebab Hakim dalam

memberikan putusan tidak sesuai apa yang telah Pemohon tuntutkan apalagi

alasan yanag di kemukakan Pemohon juga berdasarkan bukti-bukti bahwa

telah terjadi perselisihan yang terus menerus hingga tidak ada harapan untuk

kembali, jadi menurut hemat penulis seharusnya tuntutan tersebut harus

dikabulkan.

Sebenarnya Hakim dalam memutus fasakh mempunyai tujuan baik,

yaitu dengan harapan suatu saat pihak yang berperkara dapat rukun kembali

dengan membangun pernikahannya yang baru, tetapi hal tersebut belum bisa

mendatangkan manfaat bagi kedua belah pihak, dengan memutus fasakh

nikah, pihak berperkara tetap akan berpisah, dan hanya bisa kembali menjadi

suami isteri lagi bila kedua belah pihak membangun atau memperbaharui

pernikahannya kembali.

Bila terjadi fasakh, pihak berperkara perlu menjaga agar selama dalam

proses pembatalan tidak melakukan hubungan suami isteri. Ini dimaksud agar

tidak terjadi perbuatan hukum yang tidak sejalan dengan prinsip hukum

Islam.21 Hal tersebut sesuai dengan kaidah fiqih :

21 Ahmad Rofiq, Hukum Islam di Indonesia, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1998,

Cet. Ke-3, hlm 151

Page 80: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

71

درأ المفاسد مقدم على جلب المصلحArtinya : "Menghindari madarat harus didahulukan dari pada mengambil

manfaat".22

Suatu putusan akan mempunyai kekuatan hukum tetap apabila,

terhadap putusan tersebut, masa upaya hukum yang ditetapkan menurut

undang-undang telah habis dan tidak dimintakan upaya hukum dalam masa

tersebut. Yang dimaksud upaya hukum di sini adalah upaya hukum biasa yaitu

verzet, banding, atau kasasi.23

Dalam perkara No. 772/Pdt. G/2006/PA.kdl. menurut hemat penulis

perkara tersebut sudah memiliki kekuatan hukum tetap. Hal ini sesuai dengan

Pasal 28 Undang-Undang Perkawinan ayat (1) dan Pasal 74 ayat (2)

Kompilasi Hukum Islam bahwa "Batalnya suatu perkawinan dimulai setelah

keputusan Pengadilan mempunyai kekuatan hukum yang tetap dan berlaku

sejak saat berlangsungnya perkawinan".24

Walaupun demikian putusan Hakim harus tetap dihormati karena

Hakim dalam memberikan keputusan telah mencurahkan segala kemampuan

yang ada dan telah memberikan putusan yang seadil-adilnya.25 Sesuai dengan

firman Allah dalam surat an-Nisa' : 65

فال وربك ال يؤمنون حتى يحكموك فيما شجر بينهم ثم ال يجدوا في أنفسهم حرجا مما قضيت ويسلمواتسليما

22 Imam Musbikin, Qawaid al-Fiqhiyah, Jakarta : Raja Grafindo persada, 2001, hlm

74 23 Mukti Arto, op.cit., hlm. 237 24 Undang-undang Perkawinan Indonesia, WIPRESS, Cet 1, 2007, hlm 9 25 Ahmad Rofiq, op.cit., hlm 295

71

Page 81: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

72

Artinya : "Maka demi Tuhanmu, mereka pada (hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka suatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan dan mereka menerima dengan sepenuhnya." (Q.S. an-Nisa' 65)26

Jadi bagaimanapun juga putusan Hakim adalah putusan yang

terbaik dan tetap harus dihormati dan dijunjung tinggi apa yang menjadi

keputusannya. Keputusan Hakim haruslah dilaksanakan sesuai dengan

ketentuan-ketentuan yang ada, agar kelak tidak menimbulkan

permasalahan hukum yang baru. Meskipun dalam memutuskan perkara

kurang tepat, Hakim tetap mendapatkan pahala. 27

26 Departemen Agama RI., Al-Qur'an Dan Terjemahannya, Jakarta : PT. Tanjung Mas

Inti Semarang, 1992, hlm. 129 27 Hal ini tidak lepas dari adanya penghargaan yang diberikan oleh Islam bagi usaha

yang telah ditempuh oleh orang yang mau berusaha menetapkan hukum atas dasar kemaslahatan hidup manusia, meskipun terdapat kekurang tepatan. Lih. Hasbi Ash-Shiddiqy, Peradilan dan Hukum Acara Islam, Yogyakarta : Al-Ma'arif, 1984, hlm. 31

Page 82: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

73

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari apa yang telah diuraikan di atas, kesimpulan yang

dapat penulis ambil adalah:

1. Perkara No. 772/Pdt. G/2006/PA. kdl tentang Permohonan Cerai Talak

yang Berakhir dengan Fasakh Nikah Karena Murtad berawal dari cerai

talak yang diajukan oleh WARSITO bin RADI, di mana dalam

permohonannya berisi bahwa telah terjadi pertengkaran yang terus

menerus hingga tidak tercapai kata damai. Selain itu juga bahwa istri

WARSITO bin RADI yang bernama RIYANTI binti BEJO telah nyata-

nyata keluar dari agama Islam atau murtad dan hal tersebut sudah sesuai

dengan alasan yang terdapat dalam Undang-Undang Perkawinan dan

Kompilasi Hukum Islam. Namun setelah perkara diajukan ke Pengadilan

Agama Kendal dan setelah melalui proses persidangan, perkara cerai talak

tersebut diputus dengan fasakh nikah.

2. Proses penyelesaian perkara No. 772/Pdt. G/2006/PA.kdl tentang

Permohonan Cerai Talak yang Berakhir dengan Fasakh Nikah Karena

Murtad, yang meliputi tahap penerimaan perkara, pemeriksaan, upaya

perdamaian, pembacaan permohonan Pemohon, jawaban Termohon,

replik, duplik, proses pembuktian yang meliputi bukti surat dan saksi,

adalah sudah sesuai dengan undang-undang hukum positif Namun dalam

Page 83: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

74

pengambilan putusan, di mana Hakim mem-fasakh permohonan Pemohon,

adalah kurang tepat karena Hakim telah memutuskan perkara yang tidak

dituntut oleh Pemohon dan itu tidak sesuai dengan Pasal 178 ayat 2 dan 3

HIR, Pasal 189 R.bg ayat 2 dan 3 yang menjelaskan bahwa Hakim wajib

mengadili seluruh tuntutan dan dilarang menjatuhkan putusan atas dasar

perkara yang tidak dituntut atau mengabulkan lebih dari yang dituntut.

Dalam hukum Islam ada kaidah fiqih yang menerangkan bahwa :

واليحكم به اال بمطالبة المدعي

Artinya : "Hakim tidak boleh memutus perkara kecuali berdasarkan kepada tuntutannya"

Putusan Perkara No. 772/Pdt. G/2006/PA.kdl tentang Permohonan Cerai

Talak Yang Berakhir Dengan Fasakh Nikah Karena Murtad, sebenarnya

sudah memiliki kekuatan hukum tetap, namun dalam pengambilan

putusan, Hakim Pengadilan Agama Kendal dalam memutus perkara No.

772/Pdt. G/2006/PA.kdl adalah kurang sesuai dengan hukum positif dan

hukum Islam.

B. Saran-saran

Sesuai dengan isi bahasan skripsi, maka saran yang dapat penulis

berikan adalah sebagai berikut:

1. Kepada pihak yang berperkara, hormatilah apa yang menjadi putusan

Hakim, bagaimanapun juga proses penyelesaian perkara di persidangan

sudah dilakukan dengan tatacara yang ada dalam persidangan, walaupun

putusan tersebut tidak mengabulkan tuntutan primer pemohon yang berarti

menolak permohonan cerai talak, namun Hakim dalam memutuskan

74

Page 84: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

75

perkara sudah mengeluarkan segala kemampuan yang ada memberikan

putusan yang seadil-adilnya. Laksanakan apa yang menjadi putusannya

(memfasakh pernikahan) agar kelak tidak menimbulkan masalah hukum

yang tidak sejalan dengan hukum Islam.

2. Kepada Yth. Hakim Ketua dan Hakim Anggota, kiranya dalam

memberikan putusan, berikanlah putusan kepada pihak yang berperkara

dengan putusan yang seadil-adilnya dengan dasar pertimbangan hukum

yang berlaku dan sesuai dengan hukum Islam dan hukum positif agar

kelak mendatangkan maslahat yang lebih besar bagi pihak yang

berperkara.

C. Penutup

Dengan mengucap syukur alhamdulillah yang tiada terkira ke hadirat

Ilahi Rabbi atas segala ridha dan hidayah-Nya yang telah diberikan, sehingga

penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan segala kemampuan

yang dimiliki walaupun hanya sederhana. Ucapan terima kasih penulis

sampaikan kepada semua para pihak yang telah membantu dalam proses

penyelesaian skripsi ini, khususnya kepada dosen pembimbing, para Hakim

Pengadilan Agama Kendal beserta seluruh stafnya dan semua pihak yang telah

berpartisipasi.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam

penulisan skripsi ini dan masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu dengan

kerendahan hati penulis mohon kepada para pembaca yang budiman kiranya

Page 85: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

76

mau memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun demi

sempurnanya penulisan skripsi ini dan demi kebaikan kita bersama.

Penulis senantiasa berharap, semoga penulisan skripsi ini dapat

diterima dan dapat menambah khazanah keilmuan serta memberikan manfaat

bagi kita semua. Semoga Allah senantiasa meridhai langkah kita. Amin.

Page 86: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, Jakarta : Akademi Presindo, 1995.

_________, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, Jakarta : Akademika Pressindo, 1992, Cet. I

Adi, Rianto, Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum, Jakarta : Granit, 2004, Cet. I.

Al-Habsi, Husin, Kamus al Kaustsar Arab-Indonesia, Bangil : Yayasan Pesantren Islam, 1990, Cet-4.

Ali, Muhammad Daud, Hukum Islam dan Peradilan Agama, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2000

Al-Jaziry, Abdurrahman, Kitab al- Fiqh 'ala Mazahib al- Arba'ah, juz IV, Beirut : Dar al-Fikr, t.t

Anshoruddin, Hukum Pembuktian Menurut Hukum Acara Islam dan Hukum Positif, Surabaya : Pustaka Pelajar, 2004, Cet. I.

Anwar, Moch, Teremahan Fathul Mu'in, Bandung : Sinar Baru Algensindo, 1994, Cet 1

Arto, Mukti, Praktek-praktek Perkara Perdata pada Pengadilan Agama, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, Cet 3, 2000

Bakker, Anton dan Achmad Charis Zubair, Metodologi Penelitian Filsafat, Yogyakarta : Kanisius, 1990.

Bisri, Cik Hasan, Peradilan Agama di Indonesia, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2000

Dahlan, Abdul Aziz, Ensiklopedi Hukum Islam, Jakarta : Ichtiar Baru Van Hoeve, 1996, Cet 1

Dawud, Abu, Sunan Abu Dawud, Bairut-Lebanon : Dar al-Fikr, 1996.

Departemen Agama RI., Al-Qur'an Dan Terjemahannya, Jakarta : PT. Tanjung Mas Inti Semarang, 1992

Efendi, Satria, Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer, Jakarta : Prenada Media, 2004, Cet 1

Page 87: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

Fauzan, M., Pokok-pokok Hukum Acara Perdata Peradilan Agama dan Mahkamah Syari'ah di Indonesia, Jakarta : Prenada Media, Cet. I, 2005

Ghofar, M.Abdul, Fiqih Wanita, Jakarta, Pustaka Al-Kausar, 2001, Cet 7

Harahap, M. Yahya, Kedudukan, Kewenangan dan Acara Peradilan Agama, Jakarta : Sinar Grafindo Offset, 2003.

Hasbi Ash-Shiddiqy, Peradilan dan Hukum Acara Islam, Yogyakarta : Al-Ma'arif, 1984

Ibrahim, Abi Ishaq, Al-Muhadzab : Fiqh Imam Syafi’i, Juz III, Libanon-Beiurt : Dar al-Kutub al-Ilmiah, 1995, Cet. I

Koentjoroningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, Jakarta : Gramedia, 1990.

Kompilasi Hukum Islam Indonesia, Wipres, 2007, Cet. I.

Manan, Abdul, Penerapan Hukum Acara Perdata Di Lingkungan Peradilan Agama, Jakarta : Prenada Media, 2005 , Cet. Ke-3

Manan, Abdul dan M. Fauzan, Pokok-Pokok Hukum Perdata Wewenang Peradilan Agama, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2002, Cet. Ke-5.

Manan, Abdul., dkk, Proses Penyelesaian Perkara di Pengadilan Agama, Jakarta: CV. Mitra Sarana, 1994

Manan, Imran A., dkk., Terjemahan Tafsir Ayat Ahkam Ash-Shabuni, Surabaya : PT. Bina Ilmu, 1993

Martokusumo, Sudigno, Hukum Acara Perdata Indonesia, Yogyakarta : Liberti, 2002

Mujieb, M. Abdul dkk., Kamus Istilah Fiqih, Jakarta : PT. Pustaka Firdaus, 1994, Cet. I

Musbikin, Imam, Qawaid al-Fiqhiyah, Jakarta : Raja Grafindo persada, 2001

Nashif, Syekh Mansyur Ali, Mahkota Pokok-pokok Hadis Rasulullah SAW, Bandung : Sinar Baru Algensindo, 1993, Cet 1

Nawawi, Hadari, Metode-Metode Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, Yogyakarta : Gajahmada University Press, 1993, Cet Ke-5.

Putusan Pengadilan Agama Kendal No. 772/Pdt. G/2006/PA. Kdl.

Rahman, Abdur, Inilah Syari'ah Islam, Jakarta : Pustaka Panji Mas, tt

Page 88: STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl... · dengan fasakh nikah karena murtad ... institut agama islam negeri walisongo

Rasjid, Sulaiman, Fikih Islam, Bandung : Sinar Baru Algensindo, 2004, Cet. Ke-37.

Rofiq, Ahmad, Hukum Islam Di Indonesia, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1998, Cet. Ke-3.

__________, Hukum Islam di Indonesia, Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada, 2003, Cet 6

Sutanto, Retno Wulan, dkk, Hukum Acara Perdata Dalam Teori dan Praktek, Bandung :Mandar Maju, 1989

Undang-Undang No. 3 Tahun 2006 tentang Peradilan Agama

Undang-Undang Perkawinan Indonesia, WIPRESS, 2007,Cet 1