sttn
DESCRIPTION
sttn nuklirTRANSCRIPT
![Page 1: STTN](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082411/55cf93bb550346f57b9e37e7/html5/thumbnails/1.jpg)
SejarahBadan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) adalah satu-satunya lembaga pemerintah Non
Depertemen yang menyelenggarakan pendidikan keahlian di bidang teknologi nuklir program
diploma-IV, yang dinamakan Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir (STTN).
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir didirikan atas dasar adanya suatu gagasan untuk membuka
program diploma bagi para teknisi pada akhir tahun 1982 yaitu pertemuan antara Kepala
Pusdiklat dengan Direktur Jendral BATAN yang didorong oleh kebutuhan akan tenaga teknisi
berkualitas tinggi yang mampu berfungsi sebagai penghubung antara tenaga teknisi dan
peneliti. Pada awal tahun 1983, gagasan ini dikembangkan dengan membentuk Satuan
Tugas Persiapan Pendidikan Ahli Teknik Nuklir berdasar SK Dirjen BATAN No.
08/DJ/07/I/1983. Mengingat proses untuk melaksanakan tugas tersebut memerlukan waktu,
tugas Satgas diperpanjang dengan SK Dirjen BATAN No. 81/DJ/V/1984. Setelah semua
persiapan baik perangkat keras maupun perangkat lunak semakin mantap, dibentuklah
Satuan Tugas pengelola Pendidikan Ahli Teknik Nuklir dengan SK Dirjen BATAN No.
53/DJ/IV/1985. Pada tanggal 3 Agustus 1985 Pendidikan Ahli Teknik Nuklir dengan
singkatan PATN di Yogyakarta dibuka dengan resmi oleh Direktur Jendral BATAN, Bapak Ir.
Djali Ahimsa. Ijin operasional dari Dirjen Dikti diperoleh dengan SK Dirjen Dikti No.
1640/D/O/86 tanggal 15 September 1986.
Peningkatan PATN (yang menyelenggarakan Program Diploma III ke bawah) menjadi STTN
adalah dalam rangka mencukupi kebutuhan SDM terdidik yang terampil dengan kemampuan
teknis dan akademis yang lebih tinggi. Oleh karena itu, sejak tahun 1998 dirintislah STTN-
BATAN dengan jenjang Program Diploma IV. Dalam proses pendirian STTN, pada bulan
Agustus 1999 diadakan pertemuan antara BATAN dengan Depdiknas (dahulu Depdikbud)
yang membahas rencana pendirian STTN. Selanjutnya, pada tanggal 31 Agustus 1999
BATAN mengajukan permohonan pendirian STTN-BATAN ke Depdikbud. Setelah diadakan
perbaikan proposal dan penilaian kelayakan pendirian STTN, pada tanggal 21 Februari 2001
dilaksanakan presentasi oleh Kepala PATN di hadapan Tim P5D (Pusat Pengembangan
Pendidikan Politeknik dan Program Diploma) Depdiknas yang dilanjutkan dengan peninjauan
sarana dan prasarana yang ada seperti ruang kuliah dan fasilitas laboratorium. Hasilnya
STTN-BATAN dinyatakan layak didirikan, dengan persetujuan Depdiknas tanggal 15 Maret
2001 dengan surat Dirjen Dikti Nomor 1013/D/T/2001.
Persetujuan pembukaan Jurusan dan Program Studi pada STTN-BATAN di Yogyakarta oleh
Direktur Jenderal Perguruan Tinggi pada tanggal 20 Maret 2001 meliputi 2 Jurusan dengan 3
Program Studi dengan surat Nomor 1037/D/T/2001, yaitu Jurusan Teknokimia Nuklir dengan 1
Program Studi (Prodi) Teknokimia dan Jurusan Teknofisika Nuklir dengan 2 Program Studi,
yaitu Prodi Eelktronika Instrumentasi dan Prodi Elektromekanik.
Setelah dilakukan pembahasan antara BATAN dengan Kementrian Pendayagunaan Aparatur
Negara (MENPAN) akhirnya, pada tanggal 8 Juni 2001 diterbitkan KEPRES nomor 71 tahun
2001 tentang Pendirian Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir. Keputusan ini ditindak lanjuti dengan
Keputusan Kepala BATAN Nomor 360/KA/VII/2001 tentang Organisi dan Tata Kerja STTN.
Pada tanggal 24 Agustus 2001 STTN dibuka secara resmi oleh Menteri Negara Riset dan
Teknologi, Ir. M. Hatta Rajasa ditandai dengan penandatanganan prasasti yang sekarang
terletak di halaman depan STTN.
VisiVisi STTN adalah sebagai berikut.
”Penyedia SDM iptek nuklir yang profesional”
![Page 2: STTN](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082411/55cf93bb550346f57b9e37e7/html5/thumbnails/2.jpg)
Rumusan visi tersebut didasarkan pada tugas dan fungsi STTN yang hasil utamanya adalah
Sarjana Sains Terapan bidang Teknologi Nuklir. Penyedia SDM iptek nuklir yang profesional
ini mengandung makna bahwa lulusan yang dihasilkan oleh STTN mampu berkarya dan
berkontribusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat berdasarkan keahlian di bidang
iptek nuklir. Kata SDM mengandung makna sivitas akademika dan kata profesional d isini
mengandung makna bahwa kinerjanya bisa diakui oleh pengguna. Visi ini diharapkan mampu
menjadi pemacu sivitas akademika STTN untuk berkarya secara profesional.
Teknologi Nuklir sudah terbukti manfaatnya dalam berbagai bidang kehidupan di berbagai
negara, sehingga dapat menjadi salah satu alternatif untuk membantu menyelesaikan
masalah yang dihadapi bangsa Indonesia.
MisiUntuk mewujudkan Visi di atas, STTN-BATAN mempunyai misi sebagai berikut.
1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat secara profesional dan berkelanjutan.
2. Membangun dan menerapkan nilai-nilai moral dan etika akademis
3. Menerapkan dan mengembangkan Sistem Manajemen Mutu Terpadu.
Misi di atas pada hakekatnya merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, antara yang
satu dengan yang lain saling mendukung dan saling terkait. Dalam mewujudkan Visi dan Misi
STTN-BATAN, ditempuh melalui langkah-langkah prioritas program kerja.
TujuanSebagai perguruan tinggi, STTN bertujuan untuk menghasilkan lulusan siap kerja,
profesional, dan mandiri yang berjiwa kewirausahaan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, harus didukung oleh Sumber Daya Manusia, terutama
dosen serta pendukung akademik dan non akademik.
Supaya lebih operasional di tingkat pelaksana, Visi, Misi, dan Tujuan STTN harus
dijabarkan lebih lanjut ke dalam Visi, Misi, dan Tujuan Program Studi. Visi, Misi, dan
Tujuan Program Studi harus disosialisasikan kepada sivitas akademika dan yang terkait,
salah satunya melalui Pedoman Akademik.
OrganisasiSTTN didirikan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 71 tahun 2001. Organisasi STTN-
BATAN dilaksanakan berdasarkan Keputusan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor
360/KA/VII/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir dan
Keputusan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 542/KA/XI/2002 tentang Statuta
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir. Susunan Organisasi STTN terdiri atas Dewan Penyantun,
Ketua dan Pembantu Ketua, Senat, Jurusan, Bagian Administrasi Akademik dan
Kemahasiswaan, Bagian Administrasi Umum, Unit Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat, Kelompok Dosen, dan Unit Penunjang.
Unsur Pimpinan STTN terdiri atas seorang Ketua dan 3 orang Pembantu Ketua. Pembantu
Ketua terdiri dari Pembantu Ketua I Bidang Akademik, Pembantu Ketua II Bidang Administrasi
Umum, dan Pembantu Ketua III Bidang Kemahasiswaan.
Senat merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi STTN yang mempunyai tugas
merumuskan kebijakan akademik dan pengembangan STTN, merumuskan kebijakan
penilaian prestasi akademik dan kecakapan serta kepribadian sivitas akademika, merumuskan
![Page 3: STTN](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082411/55cf93bb550346f57b9e37e7/html5/thumbnails/3.jpg)
norma dan tolok ukur penyelenggaraan STTN, memberikan pertimbangan dan persetujuan
atas Rencana Pendapatan dan Belanja yang diajukan oleh pimpinan STTN, menilai
pertanggungjawaban pimpinan STTN atas pelaksanaan kebijaksanaan yang telah ditetapkan,
merumuskan peraturan pelaksanaan mimbar akademik dan otonomi keilmuan di STTN,
melaksanakan pemilihan calon Ketua dan mengajukan usulan pengangkatan serta
pemberhentian Ketua kepada Kepala BATAN, memberikan pertimbangan kepada Kepala
BATAN berkenaan dengan pengangkatan dan pemberhentian dosen yang memangku jabatan
akademik di atas Lektor, dan menegakkan norma-norma yang berlaku bagi sivitas akademika.
Jurusan di STTN ada 2 yaitu Jurusan Teknokimia Nuklir memiliki 1 (satu) Program Studi
Diploma IV (Prodi D-IV) Teknokimia Nuklir dan Jurusan Teknofisika Nuklir memiliki 2 (dua)
Prodi D-IV, yaitu Elektronika - Instrumentasi dan Elektromekanik. Jurusan merupakan unsur
pelaksana akdemik. Jurusan terdiri atas Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan, Ketua Program
Studi, dan Kepala Unit Laboratorium di bawah Jurusan.
Unsur pelaksana administrasi STTN terdiri atas Bagian Administrasi Akademik dan
Kemahasiswaan serta Bagian Administrasi Umum. Bagian Administrasi Akademik dan
Kemahasiswaan mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan administrasi di bidang
akademik dan kemahasiswaan. Bagian Administrasi Umum mempunyai tugas melaksanakan
pelayanan administrasi di bidang persuratan dan kepegawaian, keuangan, serta perlengkapan
dan rumah tangga.
Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan terdiri dari Subbagian Perencanaan dan
Kerja Sama, Subbagian Akademik dan Pengajaran, serta Subbagian Kemahasiswaan dan
Alumni.
Bagian Administrasi Umum terdiri dari Subbagian Persuratan dan Kepegawaian, Subbagian
Keuangan, serta Subbagian Perlengkapan.
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) merupakan unsur pelaksana di bidang
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan mempunyai fungsi melakukan penelitian
terapan di bidang teknologi nuklir, menyebarkan hasil penelitian, mengenalkan ilmu dan
teknologi di bidang nuklir kepada masyarakat dan meningkatkan keterkaitan program STTN
dengan kebutuhan masyarakat. UPPM terdiri dari Kepala, Sekretaris, Tenaga Ahli, dan
Tenaga Administrasi.
Struktur Organisasi STTN dapat digambarkan dalam bagan pada Gambar 1.
![Page 4: STTN](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082411/55cf93bb550346f57b9e37e7/html5/thumbnails/4.jpg)
Kebijakan MutuSTTN menjamin bahwa pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat
yang diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa, instansi, industri, dunia
kerja, dan masyarakat serta sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku
dengan cara:
1. Melaksanakan dan memelihara mutu seluruh pelaksanaan fungsi organisasi dengan
mengutamakan aspek keselamatan;
2. Menjamin semua produk dihasilkan melalui proses yang terdokumentasi serta dilaksanakan
secara cermat dan akurat sesuai dengan ketentuan sebagaimana tercantum di dalam Buku
Manual Mutu STTN berdasar acuan ISO 9001;
3. Menjamin bahwa program-program dan pelayanan direncanakan dan dilaksanakan
dengan komitmen untuk memenuhi kepuasan dan kebutuhan pelanggan;
4. Menjamin bahwa SDM STTN mempunyai kualifikasi tinggi yang diperoleh melalui sistem
seleksi, pengembangan, dan pelatihan;
5. Menjamin bahwa standar yang ditetapkan dijaga dan diperbaiki terus menerus
melalui kegiatan-kegiatan pemantauan secara aktif, tinjauan, dan perbaikan terus
menerus;
6. Menjamin bahwa sasaran mutu yang realistik dan terukur dikomunikasikan kepada seluruh
SDM, dievaluasi, ditinjau, dan jika perlu diperbaiki;
7. Menjamin bahwa pejabat di STTN memiliki komitmen untuk menerapkan sistem
manajemen mutu sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya;
8. Ketua STTN bertanggung jawab atas penerapan Sistem Manajemen Mutu STTN.
![Page 5: STTN](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082411/55cf93bb550346f57b9e37e7/html5/thumbnails/5.jpg)
Sasaran Mutu Sasaran mutu STTN adalah sebagai berikut.
1. Perbandingan jumlah pendaftar dengan mahasiswa yang diterima 2:1;
2. Lulusan dapat berkarya sesuai dengan bidangnya pada tahun pertama dengan jumlah
minimal 80 %;
3. Rata-rata waktu tunggu lulusan memperoleh pekerjaan pertama 6 bulan;
4. Tepat waktu Studi minimal 80 %;
5. Mahasiswa umum yang lulus SIB PPR/OR > 80 %;
6. Nilai TOEFL sivitas akademika > 400 dengan jumlah minimal 80 %;
7. IPK rata-rata mahasiswa > 2,75
8. Kehadiran Dosen > 90 % minimal 80 %;
9. Kehadiran mahasiswa > 80 % minimal 90 %;
10. Nilai Kinerja Dosen > 2,75 (skala 0-4) minimal 60 %;
11. Nilai Kinerja Karyawan Administrasi Umum dan Administrasi Akademik > 2,75 (skala 0-4)
minimal 60 %;
12. Seluruh sivitas akademika dan karyawan STTN mampu mengoperasikan komputer dan
internet;
13. Dosen menghasilkan karya ilmiah yang dipublikasikan rata-rata 1 publikasi per 2 tahun per
dosen;
14. Dosen melaksanakan/menghasilkan karya pengabdian kepada masyarakat rata-rata 1 karya
per 3 tahun per dosen.
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir
![Page 6: STTN](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082411/55cf93bb550346f57b9e37e7/html5/thumbnails/6.jpg)
Didirikan 2001
Jenis Perguruan Tinggi Kedinasan
Lokasi Jalan Babarsari PO Box 6101 YKBBYogyakarta 55281, INDONESIA
Situs web http://www.sttn-batan.ac.id
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir ( STTN - BATAN ) merupakan Perguruan Tinggi
Kedinasan program Diploma 4 (setara S-1 ) yang diselenggarakan oleh BATAN dan secara resmi
merupakan salah satu wadah penggemblengan yang paling cocok dan satu-satunya di Indonesia yang
dapat menghasilkan tenaga profesional Diploma 4 dalam bidang teknologi nuklir. Gelar yang diperoleh
adalah Sarjana Sains Terapan.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Sejarah
2 Jurusan dan Program Studi
3 Fasilitas Pendidikan
4 Peluang Kerja
5 Biaya Kuliah
6 Beasiswa
7 Referensi
8 Pranala luar
[sunting]Sejarah
Perguruan tinggi ini awalnya bernama Pendidikan Ahli Teknik Nuklir (PATN) pada tahun 1985 berdasarkan
Surat Keputusan DirjenBATAN Nomor: 53/DJ/1985 dengan jenjang pendidikan Diploma III. Untuk
mengantisipasi kemajuan teknologi nuklir di era globalisasi perlu dipersiapkan Sumber Daya Manusia yang
ahli dibidang ketanaganukliran, untuk itu PATN perlu ditingkatkan menjadi Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir
(STTN). Perubahan tersebut juga dilatarbelakangi oleh peraturan-peraturan / pengetahuan dan ketrampilan
yang dituntut :
![Page 7: STTN](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082411/55cf93bb550346f57b9e37e7/html5/thumbnails/7.jpg)
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran.
Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 1990 tentang Pendidikan Tinggi.
Policy Pimpinan Badan Tenaga Nuklir Nasional yang menginginkan PATN menjadi Perguruan
Tinggi yang Profesional dalam membina dan menyiapkan SDM yang berkualitas.
Setelah dilakukan pembahasan antara BATAN dengan Kementrian Pendayagunaan Aparatur
Negara (MENPAN) akhirnya, pada tanggal8 Juni 2001 diterbitkan KEPRES nomor 71 tahun 2001 tentang
Pendirian Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir. Keputusan ini ditindak lanjuti dengan Keputusan
Kepala BATAN Nomor 360/KA/VII/2001 tentang Organisi dan Tata Kerja STTN. Pada tanggal 24
Agustus 2001STTN dibuka secara resmi oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi, Ir. M. Hatta
Rajasa ditandai dengan penandatanganan prasasti yang sekarang terletak di halaman depan STTN.
Dengan perubahan bentuk dan status seperti diharapkan, nantinya STTN menghasilkan Sumber Daya
Manusia yang mempunyai kualifikasi Nasional dan Internasional serta dengan legalitas yang berlaku.
[sunting]Jurusan dan Program Studi
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir berdasarkan Surat Keputusan MENDIKNAS No.1013/D/T/2001 tanggal 15
Maret 2001 memiliki 2 jurusan dengan 3 program studi, yaitu :
Jurusan Teknofisika Nuklir
Program Studi Elektronika - Instrumentasi
Program Studi Elektromekanik
Jurusan Teknokimia Nuklir
Program Studi Teknokimia
[sunting]Fasilitas Pendidikan
Setiap mahasiswa STTN BATAN berhak akan fasilitas sebagai berikut :
1. Ruang Kelas dan Laboratorium yang lengkap dan ber-AC
2. Uang Saku Rp. 50.000,- tiap bulan
3. Bahan Seragam 1 stel tiap tahunnya
4. Kesempatan mendapatkan SIB (Surat Ijin Bekerja ) sebagai PPR (Petugas Proteksi Radiasi ) dan
OR ( Operator Radiografi ) yang dikeluarkan oleh BAPETEN
[sunting]Peluang Kerja
Para lulusan Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir mempunyai kesempatan yang sangat luas untuk bekerja di :
1. BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional)
2. BAPETEN (Badan Pengawas Tenaga Nuklir)
![Page 8: STTN](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082411/55cf93bb550346f57b9e37e7/html5/thumbnails/8.jpg)
3. Departemen Kesehatan ( Rumah Sakit)
4. Industri di dalam dan Luar Negeri (Malaysia, Kuwait, Uni Emirat Arab,Eropa, Jepang dll) seperti
Industri kesehatan, jasa inspeksi, Uji Tak Rusak, Industri kertas, makanan, pertambangan dan
Energi.
5. PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir)
[sunting]Biaya Kuliah
Mengacu pada tahun 2009 biaya kuliah di Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir terdiri dari :
1. Uang Sarana dana Prasana :Rp.1.500.000,- (dibayarkan sekali selama berkuliah di STTN)
2. SPP :Rp. 1.000.000,- per semester
3. SKS :Rp. 30.000,- untuk kuliah teori dan 75.000 untuk praktikum
[sunting]Beasiswa
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN menyediakan beasiswa berdasarkan PP 77 Tahun 2008 yaitu :
Beasiswa Prestasi ( Diperuntukkan bagi mahasiswa dengan IPT>3,5 dan tertinggi di kelasnya )
Beasiswa STTN ( Diperuntukkan bagi mahasiswa yang tidak mampu )
[sunting]Referensi
1. Kampus << Tedy dalam tulisan
2. Pusat Data dan Analisa Tempo
3. PP 77 Tahun 2008
4. KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2001
[sunting]Pranala luar
(Indonesia) Situs resmi Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir
Kategori:
Perguruan tinggi di Yogyakarta
Perguruan tinggi kedinasan di Indonesia