strukturisasi kebutuhan kebutuhan sistem

15
STRUKTURISASI KEBUTUHAN SISTEM: PEMBUATAN MODEL LOGIKA Sebelumnya, kita telah mempelajari bagaimana proses yang merubah data menjadi informasi merupakan bagian penting dari sistem informasi. Sebaik-baiknya diagram aliran data atau DFD mengidentifikasi proses, DFD tidak cukup baik untuk menunjukan logika yang ada dalam suatu proses. Bahkan, DFD pada tingkat primitive tidak menunjukan langkah-langkah pemrosesan paling mendasar. Apa yang terjadi dalam suatu proses ? Bagaimana data masukan dirubah menjadi informasi keluaran ? Karena DFD dirancang tidak untuk menunjukan logika pemrosesan secara terinci, anda harus membuat model logika proses menggunakan teknik lain. Bahasan ini membicarakan tentang teknik-teknik yang anda pakai untuk membuat model logika proses. Pertama, anda akan dikenalkan dengan Bahasa Inggris Terstruktur, versi bahasa Inggris alami yang telah dimodifikasi yang bermanfaat dalam merepresentasikan logika proses dalam sistem informasi. Anda bisa memakai Bahasa Inggris Terstuktur untuk merepresentasikan tiga pernyataan dasar yang diperlukan dalam pemrograman terstruktur, yaitu: choice, repetition, dan sequence. Pembuatan Model Logika Pada bahasan sebelumnya anda telah mempelajari bagaimana kebutuhan-kebutuhan untuk sistem informasi dikumpulkan. Analis membuat struktur informasi kebutuhan tersebut ke dalam diagram aliran data atau DFD yang memeragakan aliran data masuk, mengalir dan akhirnya keluar dari suatu proses dalam sistem informasi. Meski, DFD, merupakan teknik berguna dan baik, DFD tidak cukup memadai untuk memperagakan semua kompleksitas dari sistem informasi. Meski dekomposisi memungkinkan anda merepresentasi proses sampai ke tingkat terinci, nama proses tidak itu sendiri tidak cukup menggambarkan apa yang proses lakukan dan bagaimana melakukannya. Dengan alasan tersebut di atas anda harus merepresentasi logika yang ada dalam simbol-simbol proses di DFD dengan teknik model yang lain. Pembuatan Model Logika dengan Bahasa Inggris Terstruktur Anda harus memahami lebih daripada sekedar aliran yang masuk, mengalir, dan keluar dari sistem informasi. Anda juga harus

Upload: iimpunya3

Post on 21-Jul-2015

54 views

Category:

Data & Analytics


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Strukturisasi kebutuhan kebutuhan sistem

STRUKTURISASI KEBUTUHAN SISTEM:PEMBUATAN MODEL LOGIKASebelumnya, kita telah mempelajari bagaimana proses yang merubahdata menjadi informasi merupakan bagian penting dari sisteminformasi. Sebaik-baiknya diagram aliran data atau DFDmengidentifikasi proses, DFD tidak cukup baik untuk menunjukanlogika yang ada dalam suatu proses. Bahkan, DFD pada tingkatprimitive tidak menunjukan langkah-langkah pemrosesan palingmendasar. Apa yang terjadi dalam suatu proses ? Bagaimana datamasukan dirubah menjadi informasi keluaran ? Karena DFD dirancangtidak untuk menunjukan logika pemrosesan secara terinci, anda harusmembuat model logika proses menggunakan teknik lain. Bahasan inimembicarakan tentang teknik-teknik yang anda pakai untuk membuatmodel logika proses.

Pertama, anda akan dikenalkan dengan Bahasa Inggris Terstruktur,versi bahasa Inggris alami yang telah dimodifikasi yang bermanfaatdalam merepresentasikan logika proses dalam sistem informasi. Andabisa memakai Bahasa Inggris Terstuktur untuk merepresentasikan tigapernyataan dasar yang diperlukan dalam pemrograman terstruktur,yaitu: choice, repetition, dan sequence.

Pembuatan Model LogikaPada bahasan sebelumnya anda telah mempelajari bagaimanakebutuhan-kebutuhan untuk sistem informasi dikumpulkan. Analismembuat struktur informasi kebutuhan tersebut ke dalam diagramaliran data atau DFD yang memeragakan aliran data masuk, mengalirdan akhirnya keluar dari suatu proses dalam sistem informasi.

Meski, DFD, merupakan teknik berguna dan baik, DFD tidak cukupmemadai untuk memperagakan semua kompleksitas dari sisteminformasi. Meski dekomposisi memungkinkan anda merepresentasiproses sampai ke tingkat terinci, nama proses tidak itu sendiri tidakcukup menggambarkan apa yang proses lakukan dan bagaimanamelakukannya. Dengan alasan tersebut di atas anda harusmerepresentasi logika yang ada dalam simbol-simbol proses di DFDdengan teknik model yang lain.

Pembuatan Model Logika dengan Bahasa Inggris TerstrukturAnda harus memahami lebih daripada sekedar aliran yang masuk,mengalir, dan keluar dari sistem informasi. Anda juga harus

Page 2: Strukturisasi kebutuhan kebutuhan sistem

memahami apa yang dilakukan oleh setiap proses yang teridentifikasidan bagaimana setiap proses tersebut melakukannya.

Bahasa Inggris Terstruktur, untuk selanjutnya singkat BIT,merupakan satu bentuk modifikasi dari Bahasa Inggris yangdipergunakan untuk menetapkan isi dari kotak hitam proses dalamsuatu DFD. Ia berbeda dengan bahasa Inggris umumnya dalam artibahwa BIT memakai sebagian kosa kata bahasa Inggris untukmenyatakan proses pada sistem informasi.

Kata kerja yang dipakai untuk nama proses dalam suatu DFD, jugadapat dipakai dalam BIT. Kata kerja ini diantaranya, read, write, print,sort, move, merge, add, subtract, multiply, dan devide. BIT jugamenggunakan frasa kata benda untuk mendeskripsikan struktur dataseperti nama-pelanggan dan alamat-pelanggan.

Tidak seperti bahasa Inggris alami, BIT tidak menggunakan kata sifatdan kata keterangan. Maksud utama pemakaian BIT ialah menjelaskanproses secara ringkas, yaitu agar pemakai dan pemrogram dapat lebihmudah membaca dan memahaminya. Karena tidak ada versi standarmaka tiap analis menggunakan dialek BIT sendiri-sendiri.

Bit dapat merepresentasikan ketiga proses yang umumnya ada dalampemrograman terstruktur, yaitu: sekuen, pernyataan bersyarat, danperulangan. Sekuen tidak memerlukan struktur khusus tetapidirepresentasikan dengan satu rangkaian pernyataan mengikutipernyataan lainnya.

Pernyataan-pernyataan bersyarat dapat direpresentasikan denganstruktur seperti berikut:

BEGIN IFIF Kuantitas-Stok =ªKuantitas-Pesan-MinimumTHEN GENERATE pesanan-baruELSE tak-lakukan-apapun

ENDIF

Tipe lain dari pernyataan bersyarat adalah pernyataan case dimanaterdapat banyak aksi berbeda yang program dapat ikuti, tetapi hanyasatu yang terpilih. Pernyataan case dapat direpresentasikan sebagaiberikut:

READ Kuantitas-Stok

Page 3: Strukturisasi kebutuhan kebutuhan sistem

SELECT CASECASE 1 (Kuantitas-Stok > Kuantitas-Pesan-Minimum)

DO tak-lalukan-apapunCASE 2 (Kuantitas-Stok = Kuantitas-Pesan-Minimum)

DO tak-lakukan-apapunCASE 3 (Kuantitas-Stok < Kuantitas-Pesan-Minimum)

GENERATE pesanan-baruCASE 4 (Stok habis)

INITIATE rutin-pesanan-daruratAND CASE

Repetisi dapat berbentuk Do-Until loop atau Do-While loop. Do-Untilloop bisa berbentuk seperti berikut ini:

DOREAD record InventoriBEGIN IF

IF Kuantitas-Stok < Kuantitas-Pesan-MinimumTHEN GENERATE pesanan-baruELSE DO tak-lakukan-apapun

END IFUNTIL End-of-file

Do-While loop bisa direpresentasikan sebagai berikut:

READ record-InventoriWHILE NOT End-of-file DO

BEGIN IFIF Kuantitas-Stok < Kuantitas-Pesan-MinimumTHEN GENERATE pesanan-baruELSE DO tak-lalukan-apapun

END IFEND DO

Kita lihat satu contoh bagaimana BIT akan merepresentasikan logikadari sebagian proses yang telah diidentifikasi pada sistem kontrolinventori dari restoran cepat saji, seperti ditunjukan dalam Gambar 9-2 di bawah ini.

Page 4: Strukturisasi kebutuhan kebutuhan sistem

Gambar 9-2: Logika DFD Sistem Kontrol Inventori saat ini padaRestoran Cepat Saji.

Ada empat proses diilustrasikan pada Gambar 9-2, MembaruiDitambah Inventori, Membarui Inventori Dipakai, Membuat Pesanan,Membuat Pembayaran. Representasi BIT dari setiap proses ditunjukandalam Gambar 9-3

Proses 1.0: Memperbaharui Inventori PenambahanDO

READ rekord-Item-invoice berikutnyaFIND Rekord-inventori yang samaADD Kuantitas-ditambahkan dari Rekord-item-invoice ke Kuantitas-stok pada Record-inventori

UNTIL End-of-file

Proses 2.0: Memperbaharui Inventori TerpakaiDO

READ Rekord-item-stok berikutnyaFIND Rekord-inventori yang samaSUBTRACT Kuantitas-terpakai pada Rekord-item-stok dari Kuantitas-stok pada Rekord-inventori

Page 5: Strukturisasi kebutuhan kebutuhan sistem

UNTIL End-of-file

Proses 3.0: Membuat PesananDO

READ Rekord-inventori berikutnyaBEGIN IF

IF Kuatitas-stok kurang dari Kuantitas-pesanan-minimumTHEN GENERATE Pesanan

END IFUNTIL End-of-file

Proses 4.0: Membuat PembayaranREAD Tanggal-hari-iniDO

SORT Rekord-invoice menurut TanggalREAD record-invoice berikutnyaBEGIN IF

IF Tanggal adalah 30 hari atau lebih besar dari Tanggal-hari-iniTHEN GENERATE Payments

END IFUNTIL End-of-file

Amati bahwa dalam versi BIT ini nama file dihubungkan tandapenghubung “-“ serta nama file dan nama variable memakai hurufbesar. Istilah logika perbandingan, seperti lebih besar, lebih kecil, dansemacamnya ditandai dengan symbol aritmatika tidak dengan ejaanpengucapan.

Juga amati bagaimana pendeknya spesifikasi dalam BIT. Semuaspesifikasi di atas mendeskripsikan proses tingkat-0. Spesifikasi akhirmenjelaskan logika dalam DFD pada tingkat terendah. Denganmembaca deskripsi proses pada Gambar 9-3, jelas bahwa diperlukanlebih terinci lagi untuk melaksanakan proses-proses sepetti tersebut diatas. Pembuatan proses memakai BIT dapat membantu andamenentukan apakah suatu DFD perlu lebih lanjut dilakukandekomposisi.

Page 6: Strukturisasi kebutuhan kebutuhan sistem

Pembuatan Model Logika Dengan Tabel KeputusanBahasa Inggris Terstruktur dipakai untuk merepresentasikan logikayang terkandung dalam proses sistem informasi. Seringkali, logikaproses dapat menjadi kompleks. Jika terdapat beberapa kondisi dankombinasi kondisi ini mendikte beberapa aksi yang harus dilaksanakanmaka BIT tidak cukup memadai untuk merepresentasikan logika yangada dalam pilihan yang kompleks tersebut. Hal ini bukan karena BITtidak dapat merepresentasikan logika ini tetapi BIT menjadi lebih sulitdimengerti dan diverifikasi.

Tabel keputusan adalah suatu diagram dari logika proses dimanalogikanya cukup rumit. Semua kemungkinan pilihan, kondisi danaturan direpresentasi dalam bentuk tabel, seperti ditunjukan dalamGambar 9-4.

Gambar 9-4: Tabel Keputusan untuk Sistem Penggajian

Tabel keputusan dalam Gambar 9-4 memeragakan logika sistempenggajian. Ada tiga bagian dari table ini, yaitu: stub kondisi, stubaksi, dan aturan. Pada Gambar 9-4 terdapat dua stub kondisi untuktipe pegawai dan jam bekerja. Tipe pegawai memiliki dua nilai, yaitu“S” untuk pegawai tetap dan “H” untuk pegawai honorer. Jam bekerjamemiliki tiga nilai, yaitu kurang dari 40 jam, tepat 40 jam, dan lebihdari 40 jam. Stub aksi berisi semua kemungkinan aksi yangdisebabkan oleh gabungan nilai dari stub kondisi. Ada empatkemungkinan aksi dalam tanel ini, Membayar gaji pokok, Menghitungupah per jam, Menghitung lembur, Membuat Laporan Absensi.

Untuk membaca aturan-aturan ini, mulai dengan membaca nilaikondisi pada kolom 1. Tipe pegawai ‘S’ dan jam kerja ‘<40’. Ketikakedua kondisi ini terjadi maka system penggajian menghitungpembayaran gaji pokok. Kolom berikutnya, nilai ‘H’ dan ‘<40’ berarti

Page 7: Strukturisasi kebutuhan kebutuhan sistem

bahwa pegawai honorer bekerja kurang dari 40 jam. Pada keadaan inisystem penggajian menghitung upah menurut jam kerja dan membuatlaporan kehadiran. Demikain untuk kolom lainnya.

Aturan 1, 3, dan 5 memiliki aksi yang sama dan menentukan hanyapegawai tetap. Kondisi jam bekerja tidak mempengaruhi hasil untukaturan 1, 3, dan 5. Untuk aturan-aturan seperti ini, jam bekerja,dikatakan kondisi takberbeda, dalam arti nilai-nilainya tidakmempengaruhi aksi yang dilakukan.

Karena kondisi takberbeda ini, kita dapat mengurangi jumlah aturandengan mengabungkan aturan 1, 3, dan 5 menjadi hanya satu aturan,seperti ditunjukan dalam Gambar 9-5 di bawah.l

Gambar 9-5: Tabel Keputusan yang direduksi untuk Sistem Penggajian

Prosedur dasar dalam pembuatan table keputusan adalah sebagaiberikut:

1. Beri nama kondisi dan nilai-nilai yang mungkin untuk setiapkondisi. Tentukan semua kondisi yang relevan dengan masalahanda. Selanjutnya tentukan semua nilai yang mungkin untuktiap kondisi. Untuk kondisi tertentu nilainya mungkin hanyaberupa ‘ya’ atau ‘tidak’. Kondisi dengan nilai seperti ini disebutentri terbatas. Untuk kondisi-kondisi yang lain seperti Gambar 9-4 dan 9-4 memiliki nilai lebih banyak disebut entri diperluas.

2. Beri nama semua aksi yang mungkin. Maksud pembuatan tabelkeputusan ialah untuk menentukan satu rangkaian aksi yangtepat dengan sekumpulan kondisi yang telah diketahui.

Page 8: Strukturisasi kebutuhan kebutuhan sistem

3. Daftar semua kemungkinan aturan. Ketika pertama kali andamembuat satu tabel keputusan, anda harus membuat satukumpulan aturan yang lengkap. Setiap kombinasi kondisi yangmungkin harus dinyatakan, meski pada akhirnya menghasilkansejumlah aturan yang rangkap atau tidak nalar. Hanya denganmendaftar setiap aturan dapat dipastikan tidak adakemungkinan atruran yang terlewati. Untuk menentukan jumlahsemua aturan yang mungkin kalikan jumlah nilai untuk setiapkondisi dengan jumlah nilai setiap kondisi lainnya. Pada tabelkeputusan Gambar 9-4 kita memiliki dua kondisi masing-masingdengan jumlah nilai 2 dan 3 sehingga jumlah aturan yangmungkin adalah 2x3=6.

4. Tentukan aksi unutk setiap aturan. Bila semua aturan yangmungkin telah diidentifikasi, selanjutnya anda menentukan satuaksi untuk setiap aturan. Dalam contoh, kita telah dapatmenemukan semua aksi dan semua aksi tersebut nalar. Jikasuatu aksi tidak nalar maka anda dapat membuat satu baris ‘Takmungkin’ pada stub atau bagian aksi pada tabel.

5. Sederhanakan tabel keputusan. Buat tabel keputusansesederhana mungkin dengan menghilangkan aksi-aksi yangtidak mungkin. Konsultasikan dengan pemakai mengenai aturan-aturan dimana aksi sistem tidak jelas serta menentukan aksiatau menghilangkan aturan. Cari pola-pola aturan khususnyauntuk kondisi takberbeda. Kita telah dapat mengurangi jumlahaturan dalam contoh sistem penggajian dari enam menjadiempat.

Selain BIT dan table keputusan masih terdapat teknik lain untukmemperagakan logika proses, yaitu pohon keputusan.

Pembuatan Model Logika Dengan Pohon KeputusanPohon keputusan adalah representasi dari suatu situasi keputusandimana simpul-simpul terhubung secara bersama oleh busur (satubusur untuk setiap alternative keputusan) dan berakhir pada oval-oval(aksi dimana hasil semua keputusan dibuat sepanjang jalur yangmengarah ke oval tersebut).

Pohon keputusan pertama kali dipakai sebagai teknik dalam sainsmanajemen guna menyederhanakan suatu pilihan dimana sebagianinformasi yang diperlukan tidak diketahui secara pasti. Dengan

Page 9: Strukturisasi kebutuhan kebutuhan sistem

bergantung pada probabilitas dari kejadian-kejadian tertentu, ilmuansains manajemen menggunakan pohon keputusan untuk memilih aksiyang terbaik. Disini kita memakai pohon keputusan yang dimofifikasi(yaitu tanpa probabilitas) untuk membuat diagram situasi keputusanyang sama dimana kita memakai tabel keputusan.

Mengapa kita perlu mempelajari teknik diagram untuk melakukan apayang bisa dilakukan oleh tabel keputusan ? Tabel keputusan danpohon keputusan keduanya merupakan alat komunikasi yang dibuatuntuk mempermudah analis berkomunikasi dengan para pemakai.Menentukan teknik mana yang terbaik tergantung pada barbagaifaktor yang akan dibahas berikutnya, setelah anda memahami pohonkeputusan.

Ketika dipakai dalam strukturisasi kebutuhan, pohon keputusanmemiliki dua komponen: titik keputusan, yang diwakili oleh simpul,dan aksi yang diwakili oleh oval. Gambar 9-8 menunjukan satu pohonkeputusan umum.

Gambar 9-8: Pohon Keputusan Umum

Untuk membaca pohon keputusan, anda mulai dari simpul akar yangberada di ujung kiri. Setiap simpul diberi nomor dan setiap nomorbersesuaian dengan suatu pilihan, pilihan ini dinyatakan pada legendayang menyertai diagram. Setiap jalur yang meninggalkan suatu simpulbersesuaian dengan satu opsi untuk pilihan tersebut. Dari setiap

Page 10: Strukturisasi kebutuhan kebutuhan sistem

simpul paling tidak ada dua jalur yang mengarah ke langkahberikutnya, yang bisa berupa titik keputusan lain atau suatu aksi. Danakhirnya, semua kemungkinan aksi didaftar pada ujung paling kanandari diagram dalam simpul akhir. Setiap aturan direpresentasikandengan penelusuran pada rangkaian jalur dari simpul akar, bergerakke satu jalur menuju simpul berikutnya, dan seterusnya, sampai satuoval aksi dicapai.

Gambar 9-9: Pohon keputusan representasi logika keputusan dalamtable keputusan Gambar 9-4 dan 9-5 dengan hanya dua pilihan pertitik keputusan.

Kembali ke tabel keputusan yang kita buat untuk logika tabelpenggajian sebelumnya, Gambar 9-4 dan 9-5. Paling tidak ada duacara untuk merepresentasi informasi yang sama ini dengan pohonkeputusan. Pertama dengan Gambar 9-9. Disini semua pilihan dibatasihanya untuk dua keluaran, yaitu ya atau tidak. Melihat bagaimanakondisi dinyatakan dalam tabel keputusan, anda ingat bahwa jambekerja memiliki tiga nilai bukan dua. Untuk menjaga keaslian logikakeputusan, anda bisa menggambarkan tabel keputusan anda sepertiditunjukan dalam Gambar 9-10.

Page 11: Strukturisasi kebutuhan kebutuhan sistem

Gambar 9-10: Pohon keputusan representasi dari logika keputusandalam table keputusan Gambar 9-4 dan 9-5, dengan banyak pilihanper titik keputusan

Menentukan Antara Bahasa Inggris Terstruktur, TabelKeputusan, dan Pohon KeputusanBagaimana kita menentukan apakah memakai BIT, tabel keputusan,atau pohon keputusan ketika kita akan memperagakan logika proses ?Pada satu jawabannya ialah metoda yang paling anda sukai danpahami. Sebagai contoh, sebagian analis dan pemakai menyukaimelihat logika keputusan yang rumit dalam bentuk tabular, sepertitabel keputusan, sedang lainnya lebih menyukai struktur grafis sepertipohon keputusan.

Masalahnya lebih dari sekedar suka. Hanya karena anda mahirmenggunakan palu tidak berarti bahwa palu adalah alat terbaik untukmereparasi seluruh rumah. Ada saatnya obeng atau bor adalah alatterbaik. Hal yang sama berlaku untuk teknik peragaan atau modelinglogika. Anda harus mempertimbangkan tugas yang anda laksanakandan kegunaan teknik tersebut guna menentukan teknik terbaik.Kelebihan dan kekurangan dari BIT, tabel keputusan, dan pohonkeputusan untuk berbagai situasi yang berbeda ditunjukan dalamTabel 9-2 dan 9-3.

Tabel 9-2: Kriteria Pengunaan Bahasa Inggris Terstruktur, TabelKeputusan, dan Pohon Keputusan

Kriteria Bahasa InggrisTerstruktur

TabelKeputusan

PohonKeputusan

Penentuan kondisi danAksi Terbaik 2 Terbaik 3 Terbaik

Page 12: Strukturisasi kebutuhan kebutuhan sistem

Transformasi kondisi dan aksi kedalam urutan pernyataan Terbaik Terbaik 3 Terbaik

Pemeriksaan konsistensi dankelengkapan Terbaik 3 Terbaik Terbaik

Tabel 9-2 merupakan temuan hasil penelitian untuk membandingkanketiga teknik. Studi disimpulkan dalam tabel yang membandingkanBahasa Inggris Terstruktur dengan tabel keputusan dan pohonkeputusan untuk dua tugas berbeda. Tugas pertama adalahmenentukan kondisi dan aksi yang benar dari suatu deskripsi masalah,situasi sama yang analis jumpai ketika menetapkan kondisi dan aksisetelah mewawancarai pemakai. Studi ini menemukan bahwa pohonkeputusan merupakan teknik terbaik untuk proses ini karena pohonkeputusan secara alami memisahkan kondisi dan aksi sehingga logikadari aturan keputusan tampak lebih jelas. Meski Bahasa InggrisTerstruktur tidak memisahkan kondisi dan aksi, ia dianggap sebagaiteknik terbaik kedua untuk tugas ini. Tabel keputusan merupakanteknik terburuk.

Tugas kedua adalah melakukan konversi kondisi dan aksi menjadirangkaian pernyataan yang berurut, mirip dengan apa yang analislakukan ketika mengkonversi kondisi dan aksi yang telah ditetapkanmenjadi rangkaian pseudocode atau bahasa pemrograman. Untuktugas ini Bahasa Inggris Trestruktur merupakan teknik terbaik, karenaia sudah tertulis secara berurut atau sekuensial, tetapi para penelitimenemukan juga bahwa pohon keputusan sama baiknya. Tabelkeputusan kembali menjadi yang terakhir.

Meski demikian, pohon keputusan dan dan tabel keputusan memilikipaling tidak satu kelebihan dibanding Bahasa Inggris Terstruktur.Dengan pohon dan tabel keputusan kita dapat memeriksa mengenaikelengkapan, konsistensi, dan tingkat kerangkapan. Kita memeriksatabel keputusan mengenai kelengkapannya dengan cara memastikanbahwa setiap tabel awal yang dibuat telah memasukan semua aturanyang mungkin. Kita mengetahui bahwa suatu tabel itu lengkap saatkita mengalikan jumlah nilai untuk setiap kondisi untuk mendapatkanjumlah total aturan yang mungkin.

Mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan di awal bahasan inijuga akan membantu anda memeriksa konsistensi dari tabelkeputusan. Prosedur yang sama juga dengan mudah bisa diadopsiuntuk pohon keputusan. Sebaliknya, tidak ada cara yang mudah untukmelakukan validasi Bahasa Inggris Terstruktur.

Page 13: Strukturisasi kebutuhan kebutuhan sistem

Kriteria TabelKeputusan

PohonKeputusan

Peragaan logika rumit Baik BurukPeragaan Masalah sederhana Buruk BaikPembuatan keputusan Buruk BaikKeringkasan dan kerapian Baik BurukKemudahan memanipulasi Baik Buruk

Para peneliti juga telah membandingkan tabel keputusan denganpohon keputusan, lihat Tabel 9-3 di atas. Para pelopor Analisis danDesain Terstruktur menemukan bahwa tabel keputusan adalah yangterbaik untuk menggambarkan atau memeragakan logika rumitsementara pohon keputusan lebih baik untuk masalah sederhana.

Peneliti lain menemukan bahwa pohon keputusan lebih baik dalampengarahan pembuatan keputusan dalam praktis. Sebaliknya tabelkeputusan punya kelebihan dalam hal keringkasan dan kerapian.Selain itu, dengan tabel keputuan lebih mudah bagi analis untukmemanipulasi tabel, misalnya terdapat tambahan kondisi, aksi, danaturan lebih mudah diakomodasi. Jika tabel menjadi terlalu besar, iadapat dengan mudah dibagi ke dalan subtabel-subtabel tanpamemakai simbol koneksi seperti halnya pohon keputusan.

KesimpulanPembuatan model atau peragaan logika merupakan satu kegiatanpenting pada strukturisasi kebutuhan dalam fase analisis sistem.Terdapat berbagai teknik yang tersedia untuk pembuatan model logikakeputusan dalam proses sistem informasi. Satu metoda, BIT, yaitubentuk khusus, dari bahasa inggris lisan yang biasa analis gunakanuntuk melukiskan logika proses yang tergambar dalam DFD. BITmerupakan teknik komunikasi utama untuk analis dan pemakai. DialekBIT sangat bervariasi sesui yang analis pakai, tetapi BITmerepresentasikan pernyataan berurut (sekuensial), bersyarat ataukondisional, dan perulangan atau repetisi dalam proses sisteminformasi.

Tabel keputusan dan pohon keputusan adalah metoda grafis untukmerepresentasikan logika pemrograman. Dalam tabel keputusan,kondisi didaftar dalam bagian kondisi, aksi didaftar dalam bagian aksi,dan aturan menghubungkan kondisi dengan aksi yang harusdijalankan. Langkah pertama dalam pembuatan tabel keputusanadalah mendaftar semua aturan yang mungkin; semua aturan iniadalah hasil dari semua nilai kondisi yang terdaftar. Langkah

Page 14: Strukturisasi kebutuhan kebutuhan sistem

berikutnya adalah mengurangi kompleksitas tabel denganmenghilangkan aturan-aturan yang tidak nalar dan denganmenggabungkan aturan untuk kondisi-kondisi takberbeda.

Logika yang digambarkan dalam tabel keputusan dapat digambarkanjuga dalam pohon keputusan. Dalam pohon keputusan, kondisidirepresentasikan oleh titik keputusan dan nilai direpresentasikan olehjalur antara titik keputusan dan oval yang berisi aksi.

Beberapa penelitian membandingkan BIT, tabel keputusan, dan pohonkeputusan sebagai teknik representasi logika keputusan. Banyakpenelitian menunjukan bahwa pohon keputusan merupakan metodaterbaik untuk banyak criteria sementara tabel keputusan buruk untukcriteria-kriteria tertentu dan terbaik untuk criteria tertentu. Karenatidak ada teknik terbaik untuk digunakan dalam strukturisasikebutuhan maka analis harus menguasi ketiga teknik ini untukdigunakan pada situasi-situasi berbeda.

Pertanyaan

1. Definisikan istilah-istilah berikut ini:a. Bahasa Inggris Terstrukturb. tabel keputusanc. pohon keputusanc. kejadiand. keadaan

2. Apa maksud pembuatan model logika ? Teknik apa yang dipakaiuntuk membuat model keputusan logika dan teknik apa yangdipakai untuk untuk membuat model logika temporal ?

3. Apa Bahasa Inggris Terstruktur itu ? Bagaimana Bahasa InggrisTerstruktur dapat dipakai untuk merepresentasikan sekuen,pernyataan-pernyataan kondisional, dan repetisi dalam suatuproses sistem informasi ?

4. Apa perbedaan Bahasa Inggris Terstruktur dengan pseudocode ?

5. Sebutkan langkah-langkah dalam pembuatan tabel keputusan ?Bagaimana anda mengurangi besar dan kompleksitas dari suatutabel keputusan ?

Page 15: Strukturisasi kebutuhan kebutuhan sistem

6. Jelaskan struktur dari pohon keputusan ?

7. Bagaimana anda mengetahui kapan menggunakan Bahasa InggrisTerstruktur, tabel keputusan, atau pohon keputusan ? Mana yangterbaik untuk situasi apa ?

8. Kata kerja apa yang dipakai dalam Bahasa Inggris Terstruktur ?Tipe kata-kata apa yang tidak dipakai dalam Bahasa InggrisTerstruktur ?

9. Apa yang dimaksud dengan istilah “entri terbatas” dalam suatutabel keputusan ?

10. Formula apa yang dipakai untuk menghitung jumlah aturan yangtabel keputusan harus cakup.