struktur sedimen

34
STRUKTUR SEDIMEN (Laporan Praktikum Geologi Struktur) Oleh Egi Ramdhani 1315051018

Upload: egi-ramdhani

Post on 05-Dec-2015

148 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Praktikum Geologi StrukturJurusan Teknik Geofisika Universitas Lampung

TRANSCRIPT

Page 1: Struktur Sedimen

STRUKTUR SEDIMEN(Laporan Praktikum Geologi Struktur)

Oleh

Egi Ramdhani1315051018

JURUSAN TEKNIK GEOFISIKAFAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNG2014

Page 2: Struktur Sedimen

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Praktikum : Struktur Sedimen

Tanggal Praktikum : 30 April 2014

Tempat Praktikum : Laboratorium Geofisika

Nama : Egi Ramdhani

NPM : 1315051018

Fakultas : Teknik

Jurusan : Teknik Geofisika

Kelompok : 2 (Dua)

Bandar Lampung, 30 April 2014 Mengetahui,

Asisten

Achmad SubariNPM. 1215051001

i

Page 3: Struktur Sedimen

Struktur Sedimen

Oleh

Egi Ramdhani

ABSTRAK

Telah dilakukan praktikum mengenai struktur sedimen oleh praktikan Teknik Geofisika angkatan 2013 pada hari kamis, 30 April 2014 lalu. Laporan ini memaparkan tentang gambaran praktikum geologi struktur terkait tentang struktur sedimen. Dimana dengan memanfaatkan alat berupa pensi, penggaris, kertas, dan busur kita dapat menggambar struktur bidang utuh dengan beberapa lapisan sedimentasi yang nantinya akan dilakukan pemotongan dengan arah yang telah ditentukan sehingga terlihat perpotongan yang menampakan lapisan sedimen terpotong, serta kita juga dapat mamahami bagaimana struktur bidang dan perlapisan pada suatu bidang yang merupakan lapisan dari sedimentasi. Lapisan batuan yang diasumsikan sebagai sebuah sedimentasi digambar dengan tiga ketentuan perlapisan yakni perlapisan horizontal, perlapisan vertikal dan perlapisan miring. Selanjutnya dilakukan pemotongan dan terlihat struktur lapisan dari sisi arah pemotongan. Sehingga di pembahasan akan dibahas tentang data pengamatan yang dilakukan pada saat praktikum berlangsung dan dilampirkan gambar yang dibuat praktikan saat praktikum dan gambar lain yang merupakan tugas dari praktikum ini..

ii

Page 4: Struktur Sedimen

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. i

ABSTRAK.........................................................................................................ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR........................................................................................iv

DAFTAR TABEL.............................................................................................v

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang........................................................................................11.2. Tujuan ...................................................................................................2

BAB II. TEORI DASAR

2.1. Struktur Sedimen..................................................................................2.2. Struktur Sedimen Primer................................................................................2.3. Struktur Sedimen Sekunder..................................................................2.4. Struktur-Struktur Sedimen..........................................................................2.5. Keselarasan...........................................................................................2.6. Ketidak Selarasan..... .............................................................................

BAB III. PROSEDUR PRAKTIKUM

3.1. Alat dan Bahan........................................................................................53.2. Langkah Kerja........................................................................................63.3. Diagram Alir...........................................................................................7

BAB IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1.Hasil Pengamatan........................................................................................14.2.Pembahasan.................................................................................................

BAB V. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

iii

i

ii

iii

iv

v

12

333444

688

99

Page 5: Struktur Sedimen

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1. Kertas Gambar ..............................................................................

Gambar 3.2. Mistar dan Busur.................................................................................

Gambar 3.3. Jangka ..........................................................................................

Gambar 3.4. Pensil.............. ................................................................................

Gambar 3.5. Kertas Kalkir.................................................................................

Gambar 3.6. Milimeter Blok................................................................................

Gambar 3.7. Pensil Warna .................................................................................

Gambar 4.1. Gambar 3D dari struktur sedimen ....................................................

iv

6

6

6

7

7

7

7

9

Page 6: Struktur Sedimen

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1. Tabel hasil pengamatan .............................................................

v

9

Page 7: Struktur Sedimen

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Geofisika adalah disiplin ilmu yang mempelajari mengenai bumi

menggunakan kaidah-kaidah yang ada dalam fisika. Sebagai seorang

geofisikawan kita tidak akan terlepas dari fenomena fenomena yang terjadi di

dalam bumi. Oleh karena itu, kita membutuhkan pemahaman yang banyak

tentang bumi ini dengan mempelajari geologi struktur bumi. Dimana geologi

struktur adalah ilmu yang mempelajari bentuk arsitektur kulit bumi dan

gejala-gejala yang menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan pada kulit

bumi.

Yang dipelajari dalam geologi struktur adalah unsur-unsur dari struktur itu

sendiri yang terdapat pada satuan batuan, dengan perkataan lain, bahan yang

dipelajari dalam geologi struktur disebut struktur geologi. Struktur geologi

ini tidak lain merupakan struktur dari batuan yang berdasarkan terjadinya

dikenal adanya dua macam struktur batuan : struktur primer dan struktur

sekunder. Struktur primer yaitu struktur yang dibentuk bersamaan dengan

terbentuknya batuan tersebut. Dan salah salah satu contoh dari struktur primer

ini adalah struktur sedimen.

Struktur sedimen ini meliputi penampakan dari perlapisan normal termasuk

kenampakan kofigurasi perlapisan dan/atau juga modifikasi dari perlapisan

yang disebabkan proses baik selama pengendapan berlangsung maupun

setelah pengendapan berhenti. Oleh karena itu, untuk memahami lebih jelas

dan lebih lanjut tentang struktur sedimen ini maka dilakukanlah praktikum

ini, agar kita dapat mengetahui bagaimana proses pembentukannya dan akibat

yang ditimbulkan setelah terjadinya potongan oleh suatu bidang.

Page 8: Struktur Sedimen

Untuk lebih memahami dan mengerti mengenai struktir sedimen dalam mata

kuliah Geologi Struktur, maka dilakukanlah praktikum ini.

1.2. Tujuan

Adapun tujuan dari precobaan ini adalah sebagai berikut :

1. Mahasiswa mampu memahami dan membedakan jenis-jenis struktur

perlapisan.

2. Mahasiswa mampu menggambarkan jenis struktur perlapisan dengan jurus

dan dip lapisan yang berbeda-beda.

2

Page 9: Struktur Sedimen

BAB II. TEORI DASAR

2.1. Struktur Sedimen

Struktur sedimen adalah bentukan struktur yang terbentuk saat pengendapan

batuan sediment terjadi. Struktur pada sediment sangat beraneka ragam, hal

ini akibat pengaruh ketika pembentukan yang terjadi misalnya gelombang

sungai/laut, cuaca atau iklim, komposisi sediment, lingkungan pengendapan,

dan pengaruh lainnya. Struktur sediment merupaka struktur yang sangat

kompleks dan struktur tersebutlah kita dapat melakukan dugaan sementara

tentang fenomena yang terjadi (Soetoto, 1995).

2.2. Struktur Sedimen Primer

Struktur Primer adalah struktur yang terbentuk ketika proses pengendapan

dan ketika batuan beku mengalir atau mendingin dan tidak ada singkapan

yang terlihat. Struktur primer ini penting sebagai penentu kedudukan atau

orientasi asal suatu batuan yang tersingkap, terutama dalam batuan sedimen.

Struktur yang terbentuk sewaktu proses pengendapan sedang berlangsung

termasuk lapisan mendatar (flat bedding), lapisan silang, laminasi, dan

laminasi silang yang mikro (micro-crosslamination), yaitu adanya kesan riak.

(Noor, 2006).

2.3. Struktur Sedimen Sekunder

Struktur Sedimen Sekunder adalah suart Struktur yang terbentuk sesudah

proses sedimentasi, sebelum atau pada waktu diagenesa. Juga merefleksikan

keadaan lingkungan pengendapan misalnya keadaan dasar, lereng dan

lingkungan organisnya. Antara lain : beban, rekah kerut, jejak binatang

(Regan, 1973).

Page 10: Struktur Sedimen

2.4. Struktur-Struktur Sedimen

Penjelasan Tentang Struktur Sedimen adalah sebagai berikut :

Struktur Perlapisan

Struktur ini dikatakan perlapisan dikarenakan mempunyai jarak lapisan > 1

cm struktur ini terbentuk karena pengaruh endapan lapisan atau arus

gelombang yang tenang dan pengendapan yang lama.

Struktur Laminasi

Struktur ini hampir sama dengan perlapisan namun yang membedakannya

adalah jarak perlapisan yang kurang dari 1 cm. Biasanya struktur ini

diakibatkan oleh proses diagénesis sedimen yang cepat dengan media

pengendapan yang tenang.

Struktur Riplemarks

Struktur ini lebih diakibatkan gelombang yang mempengaruhi endapan

tersebut sehingga bentukan sedimen ini berbentuk seperti gelombang air.

Dan relatif pengendapan yang dilakukan akan bergantung pada energi

gelombang tersebut (Selley, 1999).

2.5. Keselarasan

Keselarasan (Conformity) adalah hubungan antara satu lapis batuan dengan

lapis batuan lainnya diatas atau dibawahnya yang kontinyu (menerus), tidak

terdapat selang waktu (rumpang waktu) pengendapan. Secara umum di

lapangan ditunjukkan dengan kedudukan lapisan (strike/dip) yang sama atau

hampir sama, dan ditunjang di laboratorium oleh umur yang kontinyu (Yani,

2007).

2.6. Ketidak Selarasan

Ketidak Selarasan (Unconformity) adalah hubungan antara satu lapis batuan

dengan lapis batuan lainnya (batas atas atau bawah) yang tidak kontinyu (tidak

menerus), yang disebabkan oleh adanya rumpang waktu pengendapan. Dalam

geologi dikenal 3 (tiga) jenis ketidak selarasan, yaitu:

1. Disconformity adalah salah satu jenis ketidakselarasan yang hubungan

antara satu lapis batuan (sekelompok batuan) dengan satu batuan lainnya

4

Page 11: Struktur Sedimen

(kelompok batuan lainnya) yang dibatasi oleh satu rumpang waktu tertentu

(ditandai oleh selang waktu dimana tidak terjadi pengendapan).

2. Angular Unconformity (Ketidakselarasan Bersudut) adalah salah satu jenis

ketidakselarasan yang hubungan antara satu lapis batuan (sekelompok

batuan) dengan satu batuan lainnya (kelompok batuan lainnya), memiliki

hubungan/kontak yang membentuk sudut.

3. Nonconformity adalah salah satu jenis ketidakselarasan yang hubungan

antara satu lapis batuan (sekelompok batuan) dengan satu batuan beku atau

metamorf (Polo,1993).

5

Page 12: Struktur Sedimen

BAB III. PROSEDUR PRAKTIKUM

3.1. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah :

1. Kertas gambar

Gambar 3.1. Kertas Gambar

2. Mistar dan Busur

Gambar 3.2. Mistar dan Busur

Page 13: Struktur Sedimen

3. Pensil

Gambar 3.4. Pensil

4. Kertas Kalkir

Gambar 3.5. Kertas Kalkir

5. Milimeter blok.

Gambar 3.6. Milimeter blok

6. Pensil Warna

Gambar 3.7. Pensil warna.

7

Page 14: Struktur Sedimen

3.2. Langkah Kerja

Adapun langkah kerja yang dilakukan dalam praktikum kali ini adalah :

1. Membuat model perlapisan horizontal 3 lapisan dalam tiga dimensi

dengan arah N60°SE.

2. Membuat model perlapisan miring dengan kedudukan N30°E/60°SE

3. Membuat model perlapisan miring dengan kedudukan N120°E/30°SE

4. Membuat model perlapisan vertikal dengan kedudukan N300°E dan

N120°E dalam satu perlapisan.

5. Memotong model 1,2,3 dan 4 dengan kedudukan N45°E/45°SE

6. Menganalisa dari model yang telah jadi.

3.3. Diagram Alir

Adapun diagram alir pada praktikum kami kali ini adalah :

Dikarenakan langkah nomor 4 diatas dijadikan tugas untuk dilampirkan,

maka diagram alir yang terbentuk selama praktikum berlangsung adalah

sebagai berikut :

8

Model perlapisan horizontal digambar dalam bentuk 3 dimensi (arah N60°SE)

Model perlapisan miring digambar dalam bentuk 3

dimensi (kedudukan N30°E/60°SE)

Model perlapisan miring digambar dalam bentuk 3

dimensi (kedudukan N120°E/30°SE)

Model 3 dimensi dipotong dengan kedudukan

N45°E/45°SE

Dianalisa

Hasil

Page 15: Struktur Sedimen

BAB IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengamatan

Adapun hasil pengamatan yang didapatkan dari praktikum ini adalah sebagai

berikut :

Jurus

Model perlapisan Horisontal N60°SE

Model perlapisan Miring 1 N30°E

Model perlapisan Miring 2 N120°E Tabel 4.1. Tabel hasil Pengamatan.

4.2. Pembahasan

Setelah memahami pengertian dari struktur bidang, kemudian para asisten

membimbing dan memaparkan bagaimana bentuk dari struktur bidang

dalam 3 dimensi itu sendiri. Mengarahkan pembuatan gambar berupa tiga

dimensi yaitu bangun balok yang dibantu oleh garis koordinat yang

menunjukkan arah mata angin. Berikut adalah gambar bidang 3 dimensi

yang terbentuk :

Page 16: Struktur Sedimen

Gambar 4.1. Gambar 3D dari struktur sedimen.

Sebelum menganalisis mengenai struktur sedimen diatas, saya akan lebih

dahulu mengurai jalannya percobaan. Percobaan dimulai dengan

mempersiapkan segala alat dan bahan untuk nantinya digunakan dalam

penggambaran struktur bidang itu sendiri. Lalu, praktikum dimulai,

dibawah bimbingan asisten dosen, kami dibimbing untuk menggambar

bidang balok 3 dimensi yang memiliki lapisan sedimentasi horizontal.

Dibantu dengan garis mata angin, penggambaran dimulai dengan

menggambar balok di kedudukan N60°SE. Setelah digambar dan terbentuk

bidang 3 dimensi utuh, maka balok diberi garis horizontal sebagai

penanda batas antar lapisan sedimentasi. Dibuat 3 lapisan sedimen pada

bidang ini dan diberi simbol batuan. Dimana diketahui lapisan yang

digambar pada saat praktikum adalah lapisan batu Amphibolit,

Konglomerat dan Serpih (atas kebawah) namun, simbol dan nama batuan

yang digunakan hanya untuk sampel dan akan diubah pada tugas dan

diganti Batupasir, dolomit dan konglomerat.

10

Page 17: Struktur Sedimen

Setelah itu, gambar balok 3 dimensi yang telah dibuat lapisan sedimentasi

horizontal tadi diberi garis ke kedudukan N45°E/45°SE yang nantinya

akan menjadi pemotong bangun 3 dimensi ini. setelah garis digambar dan

terbentuk seperti bidang jajaran genjang, bidang ini menjadi pemotong

bangun balok. Dan terlihat setelah dipotong lapisan yang bagian dalam.

Praktikum dilanjutkan dengan menggambar bidang 3 dimensi lagi dengan

kedudukan yang berbeda sesuai dengan langkah kerja dimana perlapisan

miring dengan kedudukan N30°E/60°SE dan lapisan sedimentasi miring

lagi dengan kedudukan N120°E/30°SE. Kedua bidang dengan tiga lapisan

ini dipotong dengan kedudukan yang sama seperti perlapisan horizontal

yang pertama dan terlihat lapisan sedimentasi dalam hasil pemotongan.

Pada gambar ketiga, saya menggunakan lapisan miting dengan jumlah 4

lapisan dikarenakan masih ada sisa ruang untuk lapisan lain. Namun, ini

tidak mengganggu hasil pemotongan. Pada praktikum ini juga tidak

dilaksanakan langkah ke-4 yakni membuat bidang perlapisan vertikal atau

tegak lurus dengan kedudukan N300°E dan N120°E dan dilakukan

pemotongan yang sama. Meskipun langkah keempat ini tidak

dilaksanakan, namun asisten tetap memerintahkan kami mengerjakan

langkah 4 dengan ketentuan seperti sub-bab IV pada buku praktikum dan

dilampirkan.

Dari hasil analisan gambar yang kami buat saat praktikum terlihat bahwa

pemotongan tidak memengaruhi bentuk perlapisan, perlapisan masih jelas

terlihat namun dengan arah yang berbeda dengan arah sebelumnya dan

tetap pada bentuk yang sama (horizontal, vertikal dan miring) pemotongan

ini memperlihatkan lapisan dalam suatu balok 3 dimensi yang diibaratkan

kerak bumi. Pada gambar pertama dan kedua masih terlihat jelas terdapat

tiga lapisan sedimentasi pada balok meski telah dilakukan pemotongan.

Namun, pada gambar kedua, hanya terlihat sisa dua lapisan sedimen. Hal

ini diakibatkan lapisan lain terpotong saat dilakukan pemotongan balok.

Kendati demikian, praktikum tetap berjalan sempurna dan hasil dikatakan

berhasil karena praktikan mampu menggambar dan memotong balok

11

Page 18: Struktur Sedimen

sesuai dengan ketentuan dan juga sesuai dengan tujuan praktikum.

Pada model ketiga pemotongan dilakukan hanya pada ujung atas balok

namun tetap sesuai dengan kedudukan dan ketentuan yang diberikan pada

buku panduan praktikum yakni memotong dengan kedudukan

N45°E/45°SE dan batas antar lapisan batuan terlihat seperti menerus tegal

lurus dengan lapisan disisi kiri dan depan balok. Kendati demikian, inilah

hasi yang diharapkanm serta diminta asisten dan praktikum saya dianggap

berhasil.

12

Page 19: Struktur Sedimen

BAB V. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat saya tarik dari pelaksanaan praktikum saya adalah

sebagai berikut :

1. Dengan melakukan pembuatan gambar bidang perlapisan yang dipotong

dengan menggunakan bidang yang telah diketahui jurus dan kemiringan

kita dapat mengamati dan menganalisa bagaimana bentuk nyata dari

perpotongan yang kita buat terhadap apa yang terdapat sebenarnya di

bumi.

2. Melalui praktikum ini kita dapat memahami dengan mudah bagaimana

keaadaan sebenarnya pada struktur sedimen yang mengalami perpotongan

oleh bidang lain.

3. Dengan melakukan penggambaran struktur sedimen pada sebuah gambar

kita dapat melakukan analisa sehingga mengetahui bagaimana bentuk yang

sebenarnya yang terdapat di alam ini.

4. Praktikum ini mengajari tentang struktur sedimen baik dari

penggambarannya juga dari teorinya. Perpotongan struktur sedimen 3

dimensi ini akan menunjukan lapisan sedimentasi bagian dalam dari suatu

struktur kulit bumi namun, digambarkan dalam bentuk bangun balok 3

dimensi.

Page 20: Struktur Sedimen

DAFTAR PUSTAKA

Noor, Djauhari. 2006. Geologi Lingkungan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Polo, L., dkk.. 1993. Analisis pola & karakter kekar untuk menentukan struktur geologi sesar dan kondisi fisik batuan. Bandung : UNPAD.

Ragan, D.M. 1973. Structural Geology, An Introduction To Geometrical Techniques, 2nd edition. Berlin. Springer-verlag.

Selley, Richard C. 1999. Unsur Geologi Petroleum (diterjemahkan oleh Arrifin samsuri). Universitas Teknologi Malaysia : Skudai.

Soetoto, Ir., S.U. 1995. Diktat Kuliah Geologi Jurusan Teknik Geologi Fakultas

Teknik Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. UGM.

Yani, Ahmad dan Mamat Ruhimat. 2007. Geografi : Menyingkap Fenomena Geosfer. Jakarta: Grafindo Media Pratama.