struktur sedimen

6
Laboratorium Sedimentologi 2014 STRUKTUR SEDIMEN Struktur sedimen adalah kenampakan pada batuan sedimen sebagai akibat dari adanya proses pengendapan. Struktur ini merupakan sifat yang sangat penting pada batuan sedimen baik yang berada pada bagian atas, bagian bawah maupun bagian dalam lapisan. Struktur sedimen ini dapat digunakan untuk menentukan proses dan keadaan serta lingkungan pengendapan, arah arus pengendapan, kedalaman, energi, kecepatan dan hidrolika arah arus yang mengalir serta pada daerah batuan yang terlipat dapat dipakai untuk mengetahui bagian bawah dan bagian atas perlapisan. Struktur sedimen ini sebaiknya dilihat dan dipelajari pada suatu singkapan, bukan pada suatu contoh setangan atau sayatan tipis. Struktur sedimen berkembang melewati proses fisika dan atau kimia, sebelum, selama, dan sesudah pengendapan atau juga melalui proses jasad renik (biogenic). Krumbein dan Sloss (1963) membagi struktur sedimen menjadi 2 kelompok, yaitu Struktur sedimen primer dan struktur sedimen sekunder. Pettijohn (1975) membagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu Struktur Anorganik dan Struktur Organik. Selley (1980) mengelompokkan struktur sedimen berdasarkan asal usulnya pre dipositional, syn depositional, dan post depositional pada artikel ini akan membahas tentang struktur post depositional. Post-depositional sedimentary structures Nama :Andi Okky Adhitya Pratama Nim : 111 120 100 Plug : 8 Page 1

Upload: andi-okky

Post on 26-Nov-2015

100 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

struktur sedimen post depositional

TRANSCRIPT

Laboratorium Sedimentologi 2014

Laboratorium Sedimentologi 2014

STRUKTUR SEDIMEN

Struktur sedimen adalah kenampakan pada batuan sedimen sebagai akibat dari adanya proses pengendapan. Struktur ini merupakan sifat yang sangat penting pada batuan sedimen baik yang berada pada bagian atas, bagian bawah maupun bagian dalam lapisan. Struktur sedimen ini dapat digunakan untuk menentukan proses dan keadaan serta lingkungan pengendapan, arah arus pengendapan, kedalaman, energi, kecepatan dan hidrolika arah arus yang mengalir serta pada daerah batuan yang terlipat dapat dipakai untuk mengetahui bagian bawah dan bagian atas perlapisan. Struktur sedimen ini sebaiknya dilihat dan dipelajari pada suatu singkapan, bukan pada suatu contoh setangan atau sayatan tipis. Struktur sedimen berkembang melewati proses fisika dan atau kimia, sebelum, selama, dan sesudah pengendapan atau juga melalui proses jasad renik (biogenic).Krumbein dan Sloss (1963) membagi struktur sedimen menjadi 2 kelompok, yaitu Struktur sedimen primer dan struktur sedimen sekunder. Pettijohn (1975) membagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu Struktur Anorganik dan Struktur Organik. Selley (1980) mengelompokkan struktur sedimen berdasarkan asal usulnya pre dipositional, syn depositional, dan post depositional pada artikel ini akan membahas tentang struktur post depositional.

Post-depositional sedimentary structures

Struktur sedimen setelah pengendapan ini terbentuk melalui gerakan sedimen (nendatan) dan lainnya melalui reorganisasi bagian dalam seperti pengeringan dan pembebanan. Proses-proses kimia-fisika setelah pengendapan menghasilkanstylolite, solutiondannodule

a.Nendatan (slump) dan longsoran (slide)

Pada daerah yang miring, masa sedimen dapat diangkut sepanjang lereng. Bergeraknyya masa sedimen dapat mengakibatkan perubahan pada bagian dalam masa sedimen itu. Gerakan seperti ini disebut longsoran (slide). Jika masa sedimen secara internal berubah selama gerakan sepanjang lereng disebut nendatan (slump). Masa yang mengalami nendatan menunjukkan lipatan-lipatan minor. Kehadiran nendatan dan longsoran dalam suatu runtunan dapat ditentukan dari terdapatnya lapisan diatas dan dibawah perlapisan tersebut tidak terganggu. Struktur yang sering juga muncul akibat adanya longsoran maupun pembebanan dapat menimbulkan strukturGrowth Fault.

b.Sandstone dikedansand volcano

Struktur ini relatif jarang dijumpai, mudah ditentukan oleh memotongsilangnya dengan lapisan sekitarnya dan diisi dengan pasir.Sand volcanoberbentuk kerucut dengan suatu cekungan pada pusatnya yang terdapat pada bidang perlapisan

c.DishdanPillar structure

Pillar structure Dish structure

Struktur ini terdiri dari laminasi yang cekung keatas, biasanya beberapa sentimeter lebarnya, dipisahkan oleh zona tanpa struktur (pillar).DishdanPillar structuredibentuk oleha air yang lewat sedimen secara mendatar dan keatas (fluid escape) dan umumnya terbentuk pada endapan kipas bawah laut.

d.Load structure

Struktur pembebanan (load structure) dibentuk melalui tenggelamnya suatu lapisan kedalam lapisan yang lain. Tikas beban (load cast) biasanya terdapat pada dasar batupasir yang terletak diatas batulumpur. Lumpur yang ada dapat diinjeksikan keatas kedalam batupasir membentuk strukturflame. Juga sebagai akibat pembebanan, biasanya pasir dapat tenggelam kedalam lumpur membentuk strukturballdanpillow.

e.Deformed bedding

Deformed beddingdan istilah sepertidisrupted, convolutedanconturtedbeddingdapat diterapkan pada perlapisan sejajar, perlapisan silang-siur dan laminasi silang-siur yang dihasilkan selama pengendapan telah terganggu, tetapi tidak ada pergerakan sedimen secara mendatar dalam skala besar.Convolute beddingterdapat dalam laminasi silang-siur, dengan laminasi diubah dalam bentuk antiklin dan sinklin.Convoluteseperti ini sering tidak asimetri atau menungging kearah arus purba, sedangkanconturteddandisruptedtidak menunjukkan orientasi.

f.Nodule

Nodulejuga disebut konkresi, biasanya terbentuk dalam sedimen setelah pengendapan. Mineral-mineral yang sering terdapat pada nodul adalah kalsit, dolomit, siderit, pirit, colophane dan kuarsa. Nodul kalsit, pirit dan siderit diameternya bisa beberapa milimeter sampai beberapa sentimeter, biasanya terdapat dalam batuan lumpur. Nodul chert biasanya terdapat dalam batugamping, nodul kalsit dan dolomit kadang-kadang terdapat dalam batupasir. Bentuk nodule bervariasi, bisa bulat, pipih, memanjang dan bisa juga tidak teratur.Nama :Andi Okky Adhitya PratamaNim : 111 120 100Plug : 8Page 4