struktur primer

10
Struktur primer Struktur pada Batuan beku 1. Masif, secara keseluruhan kenampakan batuan terlihat seragam. 2. Vesikuler, pada masa batuan terdapat lubang-lubang kecil yang berbentuk bulat atau elips dengan penyebaran yang tidak merata. Lubang ini merupakan lubang bekas gas yang terperangkap pada waktu magma membeku. 3. Amigdaloidal, struktur vesikuler yang telah terisi oleh mineral. 4. Scorious, struktur vesikuler yang penyebarannya merata dengan lubang-lubang yang saling berhubungan. 5. Aliran, kesejajaran mineral pada arah tertentu dengan orientasi yang jelas. 6. Lava Bantal (Pillow Lava), lava yang memperlihatkan struktur seperti kumpulan bantal-bantal, hal ini disebabkan karena terbentuk di lingkungan laut. 7. Columnar Joint, struktur yang memperlihatkan seperti kumpulan tiang-tiang, hal ini disebabkan adanya kontraksi pada proses pendinginannya.

Upload: mathiasrobby09

Post on 02-Oct-2015

19 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

struktur primer

TRANSCRIPT

Struktur primer

Struktur pada Batuan beku

1. Masif, secara keseluruhan kenampakan batuan terlihat seragam.

2. Vesikuler, pada masa batuan terdapat lubang-lubang kecil yang berbentuk bulat atau elips dengan penyebaran yang tidak merata. Lubang ini merupakan lubang bekas gas yang terperangkap pada waktu magma membeku.

3. Amigdaloidal, struktur vesikuler yang telah terisi oleh mineral.

4. Scorious, struktur vesikuler yang penyebarannya merata dengan lubang-lubang yang saling berhubungan.

5. Aliran, kesejajaran mineral pada arah tertentu dengan orientasi yang jelas.

6. Lava Bantal (Pillow Lava), lava yang memperlihatkan struktur seperti kumpulan bantal-bantal, hal ini disebabkan karena terbentuk di lingkungan laut.

7. Columnar Joint, struktur yang memperlihatkan seperti kumpulan tiang-tiang, hal ini disebabkan adanya kontraksi pada proses pendinginannya.

BATUAN SEDIMEN

Struktur sedimen adalah kenampakan batuan sedimen dalam dimensi yang lebih besar, merupakan suatu kelainan dari perlapisan normal batuan sedimen dan diakibatkan oleh proses pengendapan dan keadaan energi pembentuknya. Pembentukannya dapat terjadi pada waktu pengendapan maupun setelah proses pengendapan. (Pettijohn & Potter, 1964; Koesoemadinata, 1981)Pada dasarnya klasifikasi ini adalah struktur yang terbentuk secara organik (struktur yang terbentuk oleh organisme) dan anorganik. Struktur anorganik dibedakan lagi menjadi 2, yaitu struktur primer dan struktur sekunder.1. Struktur PrimerStruktur ini terbentuk karena proses sedimentasi atau juga dapat dikatakan sebagai struktur yang terbentuk bersamaan dengan terbentuknya batuan sedimen, sehingga struktur ini dijadikan arah penentuan muda atau tidaknya suatu lapisan (young in direction) karena dapat menggambarkan mekanisme pengendapannya. Struktur yang terbentuk saat proses pengendapan sedang berlangsung termasuk lapisan mendatar, lapisan silang, laminasi, dan laminasi silang yang mikro yaitu adanya kesan riak.1. Lapisan silang (cross bedding): struktur primer yang membentuk sruktur penyilangan suatu lapisan batuan terhadap lapisan batuan yang lainya, atau lapisan batuan yang lebih muda memotong lapisan batuan yang lebih tua.Struktur sedimen yang dihasilkan oleh kegiatan arus air atau arus angin dengan arah yang bervariasi dapat digunakan untuk menunjukkan pola terjadinya arah arus media sedimentasi (air, angin, gletser, dll) dimana media cross bedded (batuan, tanah) pada masa lampau. Berikut contohnya:

2. Lapisan bersusun (graded bedding): struktur perlapisan sedimen yang menunjukkan perbedaan fragmen atau ukuran butir sedimen yang membentuk suatu lapisan batuan. Perbedaan ini terbentuk karena adanya gaya gravitasi yang mempengaruhi saat terjadinya pengendapan pada sedimen tersebut. Sedimen yang memiliki ukuran butir lebih besar akan lebih dahulu mengendap dibandingkan dengan sedimen yang memiliki ukuran lebih kecil sehingga struktur graded bedding akan selalu menunjukan sturktur perlapisan yang semakin ke atas lapisan tersebut ukuran butir yang dijumpai akan semakin kecil. Berikut contohnya:

3. Lapisan datar (flat bedding): memiliki perlapisan yang hamper sama dengan cross bedding tapi hanya saja berbentuk perlapisan secara mendatar. Berikut contohnya:

4. Gelembur gelombang (ripple mark): struktur primer perlapisan sedimen yang menunjukan adanya permukaan seperti ombak atau begelombang yang disebabkan adanya pengikiran oleh kerja air, dan angin. Pada awalnya lapisan batuan sedimen tersebut datar dan horizontal karena adanya pengaruh kerja air dan angin menyebabkan bagian-bagian lemah terbawa air atau angin sehingg menyisahkan cekungan-cekungan yang membentuk seperti gelombang. Berikut contohnya:

5. Load Cest: struktur primer yang terjadi akibat adanya cacat pada permukaan batuan yang terjadi karena adanya gaya gravitasi sehingga permukaan batuan tersebut runtuh oleh batuan di atasnya dan membentuk sebuah lubang. Berikut contohnya:

6. Flute Cast: struktur primer yang terjadi akibat adanya penggerusan oleh angin maupun air sehingga timbul cekungan atau gelombang pada permukaan batuan tersebut. Berikut contohnya:

7. Convolute Bedding: struktur sedimen yang paling tidak berstruktur dikarenakan pengaruh energi gelombang bolak-balik dan tidak menentu sehingga menghasilkan alur sedimentasi yang sulit untuk diprediksi. Berikut contohnya:

8. Flame Structure: struktur yang membentuk load cast, akan tetapi material-materialnya adalah hasil kontak antara pasir dengan lempung. Kenampakan struktur ini terlihat dari bergabungan pasir dengan lempung akibat adanya penekanan. Berikut contohnya:

9. Pillow Structure: merupakan struktur yang berupa kenampakan seperti bantal-bantal, material pembentuk struktur ini berupa pasir. Material-material tadi tertimbun, kemudian mengalami penekanan kebawah.

10. Vesicle: merupakan struktur yang menunjukkan adanya lubang-lubang, bekas keluarnya gas, akibat adanya tekanan dari sedimen di atasnya. Berikut contohnya:

Struktur Batuan MetamorfAdalah kenampakan batuan yang berdasarkan ukuran, bentuk atau orientasi unit poligranular batuan tersebut. (Jacson, 1997). Secara umum struktur batuan metamorf dapat dibadakan menjadi struktur foliasi dan nonfoliasi (Jacson, 1997).1. Struktur FoliasiMerupakan kenampakan struktur planar pada suatu massa. Foliasi ini dapat terjadi karena adnya penjajaran mineral-mineral menjadi lapisan-lapisan (gneissoty), orientasi butiran (schistosity), permukaan belahan planar (cleavage) atau kombinasi dari ketiga hal tersebut (Jacson, 1970).Struktur foliasi yang ditemukan adalah :1a. Slaty CleavageUmumnya ditemukan pada batuan metamorf berbutir sangat halus (mikrokristalin) yang dicirikan oleh adanya bidang-bidang belah planar yang sangat rapat, teratur dan sejajar. Batuannya disebut slate (batusabak).

Gambar Struktur Slaty Cleavage dan Sketsa Pembentukan Struktur1b.PhyliticSrtuktur ini hampir sama dengan struktur slaty cleavage tetapi terlihat rekristalisasi yang lebih besar dan mulai terlihat pemisahan mineral pipih dengan mineral granular. Batuannya disebut phyllite (filit)

Gambar Struktur Phylitic1c.SchistosicTerbentuk adanya susunan parallel mineral-mineral pipih, prismatic atau lentikular (umumnya mika atau klorit) yang berukuran butir sedang sampai kasar. Batuannya disebut schist (sekis).

Gambar Struktur Schistosic dan Sketsa Pembentukan Struktur1d.Gneissic/GnissoseTerbentuk oleh adanya perselingan., lapisan penjajaran mineral yang mempunyai bentuk berbeda, umumnya antara mineral-mineral granuler (feldspar dan kuarsa) dengan mineral-mineral tabular atau prismatic (mioneral ferromagnesium). Penjajaran mineral ini umumnya tidak menerus melainkan terputus-putus. Batuannya disebut gneiss.

Gambar Struktur Gneissic dan Sketsa Pembentukan Struktur2. Struktur Non FoliasiTerbentuk oleh mineral-mineral equidimensional dan umumnya terdiri dari butiran-butiran (granular). Struktur non foliasi yang umum dijumpai antara lain:2.a Hornfelsic/granuloseTerbentuk oleh mozaic mineral-mineral equidimensional dan equigranular dan umumnya berbentuk polygonal. Batuannya disebut hornfels (batutanduk)

Gambar Sruktur Granulose2b.KataklastikBerbentuk oleh pecahan/fragmen batuan atau mineral berukuran kasar dan umumnya membentuk kenampakan breksiasi. Struktur kataklastik ini terjadi akibat metamorfosa kataklastik. Batuannya disebut cataclasite (kataklasit).2c. MiloniticDihasilkan oleh adanya penggerusan mekanik pada metamorfosa kataklastik. Cirri struktur ini adalah mineralnya berbutir halus, menunjukkan kenampakan goresan-goresan searah dan belum terjadi rekristalisasi mineral-mineral primer. Batiannya disebut mylonite (milonit).

Struktur Milonitic2d.PhyloniticMempunyai kenampakan yang sama dengan struktur milonitik tetapi umumnya telah terjadi rekristalisasi. Cirri lainnya adlah kenampakan kilap sutera pada batuan yang ,mempunyai struktur ini. Batuannya disebut phyllonite (filonit).

Tugas Geologi Struktur

Nama : Yonathan Ronny

Stb : 012 31 399

Kelas : E