struktur fisik puisi 1

Upload: ellayz-cabbiz

Post on 05-Mar-2016

112 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kkklll

TRANSCRIPT

Struktur Fisik Puisi 1

Puisi dibangun dengan dua struktur, yaitu struktur fisik dan struktur batin. Struktur fisik merupakan unsur pembentuk puisi yang dapat diamati secara visual. Unsur-unsur bentuk atau struktur fisik puisi dapat diuraikan dalammetode puisi, yakni unsur estetik yang membangun struktur luar dari puisi. Unsur-unsur itu dapat ditelaah satu persatu, tetapi unsur-unsur ini merupakan kesatuanyang utuh. Struktur fisik atau kebahasaan ini dapat dibagi menjadi beberapa unsur,antara lain : diksi, pengimajian, kata konkret, bahasa figuratif (majas), verifikasi,dan tata wajah puisi (Waluyo, 1987:71).Struktur batin puisi mengungkapkan apa yang hendak dikemukakan olehpenyair dengan perasaan dan suasana jiwanya (Waluyo, 1987:102). Struktur batindisebut juga dengan istilah hakikat puisi. Ada empat unsur struktur batin/hakikatpuisi, yakni: tema (sense), perasaan penyair (feeling), nada atau sikap penyairterhadap pembaca (tone), dan amanat (intention).

PengertianPuisi adalah ragam sastra yg bahasanya terikat oleh rima, irama, metrum serta penyusunan larik dan bait. Puisi merupakan ide, pikiran, dan perasaan seseorang mengenai suatu hal yang diungkapkan melalui rangkaian kata-kata yang indah.

Unsur-unsur PuisiUnsur-unsur puisi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu fisik dan batin.

1. Struktur Fisik PuisiStruktur fisik puisi adalah unsur pembangun puisi yang bersifat fisik atau nampak dalam bentuk susunan kata-katanya. Struktur fisik puisi terdiri dari beberapa macam, yaitu:

(1) Perwajahan puisi (tipografi), yaitu bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Hal-hal tersebut sangat menentukan pemaknaan terhadap puisi.

(2) Diksi, yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Karena puisi adalah bentuk karya sastra yang sedikit kata-kata dapat mengungkapkan banyak hal, maka kata-katanya harus dipilih secermat mungkin. Pemilihan kata-kata dalam puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata.

(3) Imaji, yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji dapat mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat, medengar, dan merasakan seperti apa yang dialami penyair.

(4) Kata kongkret, yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata ini berhubungan dengan kiasan atau lambang. Misal kata kongkret salju: melambangkan kebekuan cinta, kehampaan hidup, dll., sedangkan kata kongkret rawa-rawa dapat melambangkan tempat kotor, tempat hidup, bumi, kehidupan, dll.

(5) Bahasa figuratif, yaitu bahasa berkias yang dapat menghidupkan/meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu. Bahasa figuratif menyebabkan puisi menjadi prismatis, artinya memancarkan banyak makna atau kaya akan makna. Bahasa figuratif disebut juga majas. Adapaun macam-amcam majas antara lain metafora, simile, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke, eufemisme, repetisi, anafora, pleonasme, antitesis, alusio, klimaks, antiklimaks, satire, pars pro toto, totem pro parte, hingga paradoks.

(6) Verifikasi, yaitu menyangkut rima, ritme, dan metrum.

Rima adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi. Rima mencakup:

1. Onomatope adalah kata tiruan bunyi, msl "kokok" merupakan tiruan bunyi ayam, "cicit" merupakan tiruan bunyi tikus.

2. Bentuk intern pola bunyi yang terdiri dari aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi bunyi (kata), dan sebagainya.

3. Pengulangan kata/ungkapan.

Ritma (ritme; irama) adalah alunan yg terjadi krn perulangan dan pergantian kesatuan bunyi dl arus panjang pendek bunyi, keras lembut tekanan, dan tinggi rendah nada; ritme

Metrum adalah ukuran irama yg ditentukan oleh jumlah dan panjang tekanan suku kata dl setiap baris; pergantian naik turun suara secara teratur, dng pembagian suku kata yg ditentukan oleh golongan sintaksis

2. Struktur Batin PuisiStruktur batin puisi adalah unsur pembangun puisi yang tidak tampak langsung dalam penulisan kata-katanya. Struktur batin puisi dapat dikelompokkan sebagai berikut:

(1) Tema/makna (sense)Tema adalah pokok pikiran; dasar cerita (yg dipercakapkan, dipakai sbg dasar mengarang, menggubah/mengarang sajak, dsb). Media puisi adalah bahasa. Maka puisi harus bermakna, baik makna tiap kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan.

(2) Rasa (feeling)Rasa yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial dan psikologi penyair, misalnya latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, dan pengetahuan. Kedalaman pengungkapan tema dan ketepatan dalam menyikapi suatu masalah tidak bergantung pada kemampuan penyair memilih kata-kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi saja, tetapi lebih banyak bergantung pada wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan kepribadian yang terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan psikologisnya.

(3) Nada (tone), Nada yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca, dll.

(4) Amanat/tujuan/maksud (itention)Amanat adalah gagasan yg mendasari karya sastra; pesan yg ingin disampaikan pengarang kpd pembaca atau pendengar. Sadar ataupun tidak, ada tujuan yang mendorong penyair menciptakan puisi. Tujuan tersebut bisa dicari sebelum penyair menciptakan puisi, maupun dapat ditemui dalam puisinya.

1. PUISI1 ragam sastra yg bahasanya terikat oleh irama, matra,rima, serta penyusunan larik dan bait;2 gubahan dl bahasa yg bentuknya dipilih dan ditatasecara cermat sehingga mempertajam kesadaranorang akan pengalaman dan membangkitkantanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, danmakna khusus;3 sajak

(2. STRUKTUR PUISI Struktur batin Diksi( (pilihan kata) Penginderaan (imaji)( Kata konkret( Majas( (bahasa figuratif) Bunyi yang menghasilkan rima( ( tiporafi( Struktur fisik (perasaan, tema, nada, dan amanat)

(3. DIKSI Pilihan kata yang mampu menampilkan (suasana dan makna dalam puisi Kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna sesuai gagasan yang Kemampuan memilih kata yang(akan disampaikan merepresentasikan/sesuai dengan nilai rasa dan suasana yang dipahami masyrakat

(4. SEPISAUPI sepisau luka sepisau duri sepikul dosa sepukau sepi sepisau duka serisau diri sepisau sepi sepisau (nyanyi sepisaupa sepisaupi sepisapanya sepikau sepi sepisaupa sepisaupoi (sepikul diri keranjang duri sepisaupa sepisaupi sepisaupa sepisaupi sepisaupa sepisaupi sampai pisauNya ke dalam nyanyi Sutarji(1973)

5. KATA (KONKRET yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang (memungkinkan munculnya imaji Kata-kata ini berhubungan dengan kiasan atau (lambang. Misal kata kongkret salju: melambangkan kebekuan (cinta, kehampaan hidup, dll. , sedangkan kata kongkret rawa-rawa dapat melambangkan tempat kotor, tempat hidup, bumi, kehidupan, dll.

Pengemis/gembel: gadis kecil berkaleng(6. BEBERAPA CONTOH Dunia penuh kemayaan: hidup dari(kecil daripada gadis peminta-minta Kedukaan: bulan di atas itu tak(kehidupan angan-anagn yang gemerlapan ada yang Penuh dosa: aku(punya // kotaku hidupnya tak punya tanda Perjalanan ke surga: kuketuk pintu langit(hilang bentuk/ remuk

7. (BAHASA FIGURATIF Bahasa yang mempergunakan kata-kata yang susunan (dan artinya sengaja disimpangkan Bentuk penyimpangan dari bahasa normatif, baik dari segi makna maupun rangkaian kata- (katanya Bertujuan untuk mencapai efek estetis, kesegaran dan kekuatan (ekspresi Memudahkan pembaca dalam menikmati sesuatu yang (disampaikan penyair Bahasa figuratif disebut juga majas

8. "cemara pun gugur daun" mengungkapkan(CONTOH maknaketidakabadian kehidupan Ujung pohon meliuk((metafora) menari tiada henti (personifikasi)

Rima adalah persamaan bunyi pada puisi,( Persamaan bunyi(9. RIMA baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi.

10. (CITRAAN Bahasa yang mampu membangkitkan gambaran angan, gambaran pikiran, kesan mental atau (bayangan visual Untuk memberi gambaran yang jelas, menimbul- kan suasana khusus, membuat lebih hidup gam- baran dalam pikiran dan pengindraan, menarik (perhatian Imaji berguna untuk mengintensifkan, menjer- nihkan, dan memperkaya (pikiran Ide-ide abstrak dalam puisi dikonkretkan dengan (menggunakan alat-alat keindraan Ide-ide yang semula abstrak dapat ditangkap atau seolah-olah dapat dilihat, didengar, dicium, diraba, dan dipikirkan

Citraan Penglihatan:(11. JENIS CITRAAN dihasilkan dengan memberi rangsangan indra penglihatan, berupa sumber Citraan Pendengaran:(dan kualitas cahayaDaun berguguranLangit menghitam dihasilkan dengan menyebutkan atau menguraikan sumber dan kualitas bunyiSepi menyanyi, malam dalam mendoa tibaMeriak muka air kolam jiwaDan dalam dadaku memerdu laguMenarik menari seluruh aku

(12. Citraan Penciuman: dihasilkan dengan menyebutkan dan menguraikan sumber dan kualitas bauDua puluh tiga matahariBangkit dari pundakmuTubuhmu (menguapkan bau tanah Citraan perasaan: dihasilkan dengan menyebut atau mengutarakan isi hatiAlangkah pilu siutan angin menderaiMesti berjuang menghabiskan lagu sedihKala aku terpeluk dalam lengan-lenganmuSebab keinginan saat ini mesti tewas dekat usia

13. Citraan Pencecapan: dihasilkan dengan( menyebutkan dan menguraikan sumber dan kualitas rasaDan kini ia lari kerna bini bau melatiLezat Citraan Perabaan: berupa rangsangan kepada(ludahnya air kelapa perasaan atau sentuhan, biasanya berupa kualitas dan permukaan bahanKapuk randu, kapuk randu!Selembut tudung cendawanKuncup-kuncup di hatikuPada mengembang bermerkahan

Citraan Pikiran:(14. dihasilkan oleh adanya asosiasi dan analogi pikiranBumi ini perempuan jalangyang menarik laki-laki jantan dan pertapake rawa-rawa mesum inidan Citraan Gerak: dihasilkan dengan cara(membunuhnya pagi hari menghidupkan dan memvisualkan sesuatu hal yang tidak bergerak menjadi bergerakPohon-pohon cemara di kaki gunungpohon-pohon cemaramenyerbu kampung-kampungbulan di atasnyamenceburkan dirinya ke kolammembasuh luka-lukanya

(15. TIPOGRAFI Tipografi berkenaan dengan bentuk lahir, yang (langsung dikenali Pembeda (sementara) antara puisi dan (prosa/drama Baris-baris puisi tidak selalu di awali dari tepi kiri (dan berakhir di tepi kanan Mengenal adanya enjabement ((lompatan baris) Baris kata atau kalimat dalam puisi membentuk periodisitet yang disebut bait

16. KARYA : IBRAHIM SATTAHMAUT dia diamdiam diamdiam dia dia diamdiam diamdiam dia diamdiam dia dia diamdiam diamdiam dia dia diamdiam diamdiam dia dia diamdiam diamdiam maut

17. TAPIaku bawakan bunga padamu tapi kau bilang masihaku bawakan resah padamu tapi kau bilang hanyaaku bawakan darahku padamu tapi kau bilang cumaaku bawakan mimpiku padamu tapi kau bilang meskiaku bawakan dukaku padamu tapi kau bilang tapiaku bawakan mayatku padmu tapi kau bilang hampir aku bawakan arwahku padamu tapi kau bilang kalautanpa apa aku datang padamu wah!

18. pemotongan kalimat atau frase diakhir larik,(ENJAMBEMEN kemudian meletakkan potongan itu pada Tujuannya memberi(awal larik berikutnya. tekanan pada bagian tertentu ataupun sebagai penghubung antara bagian yang mendahuluinya dengan bagian berikutnya.

(19. DOA Tuhan.Beri aku kekuatan Menguasai diri sendiri,kesunyian dan keserakahan.Beri aku penunjuk selalu untuk memilih jalanMu,keridoanMu.Amin.

(20. CONTOH ENJAMBEMEN Aku akan tidur di rumputan, di tepi kolam. Sementara undan dan belibis berenangan. Lihatlah, aku berdosa.

(21. TEMA (Sesuatu yang menjadi pikiran pengarang, Sesuatu yang menjadi dasar bagi penulisan (puisi (Dapat berupa segala permasalahan hidup Permasalahan tersebut disusun dan diperkaya dengan ide, gagasan, cita-cita, dan sikap ((pendirian) penyair Dalam tema selain sesuatu yang dipikirkan penyair, juga terbayang pandangan hidup penyair, bagaimana penyair melihat (permasalahan ang dipikirkannya itu Penyair tidak pernah menyebut apa tema puisi yang ditulisnya

22. Dalam menulis puisi, penyair bisa( Sikap penyair kepada pembaca(NADA jadi bersikap menggurui, menasehati, mengejek, menyindir kepada Adakalanya penyair hanya bersikap lugas,(pembaca sekedar menceritakan Adakalnya penyair hanya bersikap main-(sesuatu main

23. (AMANAT Amanat atau tujuan adalah hal-hal yang mendorong penyair (untuk menciptakan puisinya Amanat tersirat di balik kata-kata yang disusun dan (di balik tema yang diungkapkan Dalam puisi tema berkaitan dengan arti, sedangkan amanat berkaitan dengan makna karya (sastra (Arti puisi bersifat kias, subjektif, dan umum Makna berhubungan dengan individu, konsep seseorang, situasi, tempat penyair mengimajinasikan puisinya

Jenis-JenisPuisi

Posted on March 12, 2013 by hunhaunahanah2njStandard

Puisi LamaPuisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan- aturan itu antara lain:

Jumlah kata dalam 1 baris

Jumlah baris dalam 1 bait

Persajakan (rima)

Banyak suku kata tiap baris

Irama

Ciri puisi lama:

Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya.

Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan.

Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.

Jenis-jenis puisi lama

Mantraadalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib.

Contoh:

Assalammualaikum putri satulung besar

Yang beralun berilir simayang

Mari kecil, kemari

Aku menyanggul rambutmu

Aku membawa sadap gading

Akan membasuh mukamu

Pantunadalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi. Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki, jenaka.

Contoh:

Kalau ada jarum patah

Jangan dimasukkan ke dalam peti

Kalau ada kataku yang salah

Jangan dimasukkan ke dalam hati

Karminaadalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek.

Contoh:

Dahulu parang sekarang besi (a)

Dahulu sayang sekarang benci (a)

Selokaadalah pantun berkait.

Contoh:

Lurus jalan ke Payakumbuh,

Kayu jati bertimbal jalan

Di mana hati tak kan rusuh,

Ibu mati bapak berjalan

Gurindamadalah puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat.

Contoh:

Kurang pikir kurang siasat (a)

Tentu dirimu akan tersesat (a)

Barangsiapa tinggalkan sembahyang (b)

Bagai rumah tiada bertiang (b)

Jika suami tiada berhati lurus (c)

Istri pun kelak menjadi kurus (c)

Syairadalah puisi yang bersumber dariArabdengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau cerita.

Contoh:

Pada zaman dahulu kala (a)

Tersebutlah sebuah cerita (a)

Sebuah negeri yang aman sentosa (a)

Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)

Talibunadalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris.

Contoh:

Kalau anak pergi ke pekan

Yu beli belanak pun beli sampiran

Ikan panjang beli dahulu

Kalau anak pergi berjalan

Ibu cari sanak pun cari isi

Induk semang cari dahulu

[sunting]Puisi BaruPuisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.

Ciri-ciri Puisi Baru:

Bentuknya rapi, simetris;

Mempunyai persajakan akhir (yang teratur);

Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain;

Sebagian besar puisi empat seuntai;

Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis)

Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar): 4-5 suku kata.

Jenis-jenis Puisi Baru Menurut isinya, puisi dibedakan atas:

Baladaadalah puisi berisi kisah/cerita. Balada jenis ini terdiri dari 3 (tiga) bait, masing-masing dengan 8 (delapan) larik dengan skema rima a-b-a-b-b-c-c-b. Kemudian skema rima berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Larik terakhir dalam bait pertama digunakan sebagai refren dalam bait-bait berikutnya. Contoh: Puisi karya Sapardi Djoko Damono yang berjudul Balada Matinya Seorang Pemberontak.

Himneadalah puisi pujaan untukTuhan,tanah air, ataupahlawan. Ciri-cirinya adalah lagu pujian untuk menghormati seorang dewa, Tuhan, seorang pahlawan, tanah air, ataualmamater(Pemandu di Dunia Sastra). Sekarang ini, pengertian himne menjadi berkembang. Himne diartikan sebagai puisi yang dinyanyikan, berisi pujian terhadap sesuatu yang dihormati (guru, pahlawan, dewa, Tuhan) yang bernapaskan ketuhanan.

Contoh:

Bahkan batu-batu yang keras dan bisu

Mengagungkan nama-Mu dengan cara sendiri

Menggeliat derita pada lekuk dan liku

bawah sayatan khianat dan dusta.

Dengan hikmat selalu kupandang patung-Mu

menitikkan darah dari tangan dan kaki

dari mahkota duri dan membulan paku

Yang dikarati oleh dosa manusia.

Tanpa luka-luka yang lebar terbuka

dunia kehilangan sumber kasih

Besarlah mereka yang dalam nestapa

mengenal-Mu tersalib di datam hati.

(Saini S.K)

Odeadalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa. Nada dan gayanya sangat resmi (metrumnya ketat), bernada anggun, membahas sesuatu yang mulia, bersifat menyanjung baik terhadap pribadi tertentu atau peristiwa umum.

Contoh:

Generasi Sekarang

Di atas puncak gunung fantasi

Berdiri aku, dan dari sana

Mandang ke bawah, ke tempat berjuang

Generasi sekarang di panjang masa

Menciptakan kemegahan baru

Pantun keindahan Indonesia

Yang jadi kenang-kenangan

Pada zaman dalam dunia

(Asmara Hadi)

Epigramadalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup. Epigram berasal dariBahasa Yunaniepigrammayang berarti unsur pengajaran; didaktik; nasihat membawa ke arah kebenaran untuk dijadikan pedoman, ikhtibar; ada teladan.

Contoh:

Hari ini tak ada tempat berdiri

Sikap lamban berarti mati

Siapa yang bergerak, merekalah yang di depan

Yang menunggu sejenak sekalipun pasti tergilas.

(Iqbal)

Romansaadalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih. Berasal daribahasa PerancisRomantiqueyang berarti keindahan perasaan; persoalan kasih sayang, rindu dendam, serta kasih mesra

Elegiadalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan. Berisi sajak atau lagu yang mengungkapkan rasa duka atau keluh kesah karena sedih atau rindu, terutama karena kematian/kepergian seseorang.

Contoh:

Senja di Pelabuhan Kecil

Ini kali tidak ada yang mencari cinta

di antara gudang, rumah tua, pada cerita

tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut

menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut

Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang

menyinggung muram, desir hari lari berenang

menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak

dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.

Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan

menyisir semenanjung, masih pengap harap

sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan

dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap

(Chairil Anwar)

Satireadalah puisi yang berisi sindiran/kritik. Berasal daribahasa LatinSaturayang berarti sindiran; kecaman tajam terhadap sesuatu fenomena; tidak puas hati satu golongan (ke atas pemimpin yang pura-pura, rasuah, zalim etc)

Contoh:

Aku bertanya

tetapi pertanyaan-pertanyaanku

membentur jidat penyair-penyair salon,

yang bersajak tentang anggur dan rembulan,

sementara ketidakadilan terjadi

di sampingnya,

dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan,

termangu-mangu dl kaki dewi kesenian.

(WS Rendra)

Sedangkan macam-macam puisi baru dilihat dari bentuknya antara lain:

Distikon, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas dua baris (puisi dua seuntai).

Contoh:

Berkali kita gagal

Ulangi lagi dan cari akal

Berkali-kali kita jatuh

Kembali berdiri jangan mengeluh

(Or. Mandank)

Terzina, puisi yang tiap baitnya terdiri atas tiga baris (puisi tiga seuntai).

Contoh:

Dalam ribaan bahagia datang

Tersenyum bagai kencana

Mengharum bagai cendana

Dalam bahgia cinta tiba melayang

Bersinar bagai matahari

Mewarna bagaikan sari

(Sanusi Pane)

Kuatrain, puisi yang tiap baitnya terdiri atas empat baris (puisi empat seuntai).

Contoh:

Mendatang-datang jua

Kenangan masa lampau

Menghilang muncul jua

Yang dulu sinau silau

Membayang rupa jua

Adi kanda lama lalu

Membuat hati jua

Layu lipu rindu-sendu

(A.M. Daeng Myala)

Kuint, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas lima baris (puisi lima seuntai).

Hanya Kepada Tuan

Satu-satu perasaan

Hanya dapat saya katakan

Kepada tuan

Yang pernah merasakan

Satu-satu kegelisahan

Yang saya serahkan

Hanya dapat saya kisahkan

Kepada tuan

Yang pernah diresah gelisahkan

Satu-satu kenyataan

Yang bisa dirasakan

Hanya dapat saya nyatakan

Kepada tuan

Yang enggan menerima kenyataan

(Or. Mandank)

Sektet, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas enam baris (puisi enam seuntai).

Contoh:

Merindu Bagia

Jika harilah tengah malam

Angin berhenti dari bernapas

Sukma jiwaku rasa tenggelam

Dalam laut tidak terwatas

Menangis hati diiris sedih

(Ipih)

Septime, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas tujuh baris (tujuh seuntai).

Contoh:

Indonesia Tumpah Darahku

Duduk di pantai tanah yang permai

Tempat gelombang pecah berderai

Berbuih putih di pasir terderai

Tampaklah pulau di lautan hijau

Gunung gemunung bagus rupanya

Ditimpah air mulia tampaknya

Tumpah darahku Indonesia namanya

(Mohammad Yamin)

Oktaf/Stanza, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas delapan baris (double kutrain atau puisi delapan seuntai).

Contoh:

Awan

Awan datang melayang perlahan

Serasa bermimpi, serasa berangan

Bertambah lama, lupa di diri

Bertambah halus akhirnya seri

Dan bentuk menjadi hilang

Dalam langit biru gemilang

Demikian jiwaku lenyap sekarang

Dalam kehidupan teguh tenang

(Sanusi Pane)

Soneta, adalah puisi yang terdiri atas empat belas baris yang terbagi menjadi dua, dua bait pertama masing-masing empat baris dan dua bait kedua masing-masing tiga baris. Soneta berasal dari katasonneto(Bahasa Italia) perubahan dari katasonoyang berarti suara. Jadi soneta adalah puisi yang bersuara. Di Indonesia, soneta masuk dari negeriBelandadiperkenalkan olehMuhammad YamindanRoestam Effendi, karena itulah mereka berdualah yang dianggap sebagai Pelopor/Bapak Soneta Indonesia. Bentuk soneta Indonesia tidak lagi tunduk pada syarat-syarat soneta Italia atau Inggris, tetapi lebih mempunyai kebebasan dalam segi isi maupun rimanya. Yang menjadi pegangan adalah jumlah barisnya (empat belas baris).

Contoh:

Gembala

Perasaan siapa ta kan nyala ( a )

Melihat anak berelagu dendang ( b )

Seorang saja di tengah padang ( b )

Tiada berbaju buka kepala ( a )

Beginilah nasib anak gembala ( a )

Berteduh di bawah kayu nan rindang ( b )

Semenjak pagi meninggalkan kandang ( b )

Pulang ke rumah di senja kala ( a )

Jauh sedikit sesayup sampai ( a )

Terdengar olehku bunyi serunai ( a )

Melagukan alam nan molek permai ( a )

Wahai gembala di segara hijau ( c )

Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau ( c )

Maulah aku menurutkan dikau ( c )

MACAM-MACAM PUISI LAMA 1. MANTRAMantra adalah merupakan puisi tua, keberadaannya dalam masyarakat Melayu pada mulanya bukan sebagai karya sastra, melainkan lebih banyak berkaitan dengan adat dan kepercayaan.Contoh:Assalammualaikum putri satulung besarYang beralun berilir simayangMari kecil, kemariAku menyanggul rambutmuAku membawa sadap gadingAkan membasuh mukam2.GURINDAMGurindam adalah puisi lama yang berasal dari Tamil (India)CIRI-CIRI GURINDAM:a. Sajak akhir berirama a a ; b b; c c dst.b. Berasal dari Tamil (India)c. Isinya merupakan nasihat yang cukup jelas yakni menjelaskan atau menampilkan suatui sebab akibat.Contoh :Kurang pikir kurang siasat (a)Tentu dirimu akan tersesat (a)Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )Bagai rumah tiada bertiang ( b )Jika suami tiada berhati lurus ( c )Istri pun kelak menjadi kurus ( c )3. SYAIRSyair adalah puisi lama yang berasal dari Arab.CIRI CIRI SYAIR :a. Setiap bait terdiri dari 4 barisb. Setiap baris terdiri dari 8 12 suku katac. Bersajak a a a ad. Isi semua tidak ada sampirane. Berasal dari ArabContoh :Pada zaman dahulu kala (a)Tersebutlah sebuah cerita (a)Sebuah negeri yang aman sentosa (a)Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)Negeri bernama Pasir Luhur (a)Tanahnya luas lagi subur (a)Rakyat teratur hidupnya makmur (a)Rukun raharja tiada terukur (a)Raja bernama Darmalaksana (a)Tampan rupawan elok parasnya (a)Adil dan jujur penuh wibawa (a)Gagah perkasa tiada tandingnya (a)4.PANTUNPantun adalah puisi Melayu asli yang cukup mengakar dan membudaya dalam masyarakat.CIRI CIRI PANTUN :1. Setiap bait terdiri 4 baris2. Baris 1 dan 2 sebagai sampiran3. Baris 3 dan 4 merupakan isi4. Bersajak a b a b5. Setiap baris terdiri dari 8 12 suku kata6. Berasal dari Melayu (Indonesia)Contoh :Ada pepaya ada mentimun (a)Ada mangga ada salak (b)Daripada duduk melamun (a)Mari kita membaca sajak (b)MACAM-MACAM PANTUN1. DILIHAT DARI BENTUKNYAa. PANTUN BIASAPantun biasa sering juga disebut pantun saja.Contoh :Kalau ada jarum patahJangan dimasukkan ke dalam petiKalau ada kataku yang salahJangan dimasukan ke dalam hati2. SELOKA (PANTUN BERKAIT)Seloka adalah pantun berkait yang tidak cukup dengan satu bait saja sebab pantun berkait merupakan jalinan atas beberapa bait.CIRI-CIRI SELOKA:a. Baris kedua dan keempat pada bait pertama dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait kedua.b. Baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait ketigac. Dan seterusnyaContoh :Lurus jalan ke Payakumbuh,Kayu jati bertimbal jalanDi mana hati tak kan rusuh,Ibu mati bapak berjalanKayu jati bertimbal jalan,Turun angin patahlah dahanIbu mati bapak berjalan,Ke mana untung diserahkan3. TALIBUNTalibun adalah pantun jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya.Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga isi.Jika satiu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan empat isi.Jadi :Apabila enam baris sajaknya a b c a b c.Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a b c d a b c dContoh :Kalau anak pergi ke pekanYu beli belanak pun beli sampiranIkan panjang beli dahuluKalau anak pergi berjalanIbu cari sanak pun cari isiInduk semang cari dahulu4. PANTUN KILAT ( KARMINA )CIRI-CIRINYA :a. Setiap bait terdiri dari 2 barisb. Baris pertama merupakan sampiranc. Baris kedua merupakan isid. Bersajak a ae. Setiap baris terdiri dari 8 12 suku kataContoh :Dahulu parang, sekarang besi (a)Dahulu sayang sekarang benci (a)2. DILIHAT DARI ISINYA2.1. PANTUN ANAK-ANAKContoh :Elok rupanya si kumbang jatiDibawa itik pulang petangTidak terkata besar hatiMelihat ibu sudah datang2.2. PANTUN ORANG MUDAContoh :Tanam melati di rama-ramaUbur-ubur sampingan duaSehidup semati kita bersamaSatu kubur kelak berdua2.3. PANTUN ORANG TUAContoh :Asam kandis asam gelugurKedua asam riang-riangMenangis mayat di pintu kuburTeringat badan tidak sembahyang2.4. PANTUN JENAKAContoh :Elok rupanya pohon belimbingTumbuh dekat pohon manggaElok rupanya berbini sumbingBiar marah tertawa juga2.5. PANTUN TEKA-TEKIContoh :Kalau puan, puan cemaraAmbil gelas di dalam petiKalau tuan bijak laksanaBinatang apa tanduk di kaki

MACAM-MACAM PUISI BARU1. DISTIKONDistikon adalah sanjak 2 seuntai, biasanya bersajak sama.Contoh :Berkali kita gagalUlangi lagi dan cari akalBerkali-kali kita jatuhKembali berdiri jangan mengeluh(Or. Mandank)2. TERZINATerzina adalah sanjak 3 seuntai.Contoh :Dalam ribaan bahagia datangTersenyum bagai kencanaMengharum bagai cendanaDalam bahgia cinta tiba melayangBersinar bagai matahariMewarna bagaikan sariDari ; Madah KelanaKarya : Sanusi Pane3. QUATRAINQuatrain adalah sanjak 4 seuntaiContoh :Mendatang-datang juaKenangan masa lampauMenghilang muncul juaYang dulu sinau silauMembayang rupa juaAdi kanda lama laluMembuat hati juaLayu lipu rindu-sendu(A.M. Daeng Myala)4. QUINTQuint adalah sanjak 5 seuntaiContoh :Hanya Kepada TuanSatu-satu perasaanHanya dapat saya katakanKepada tuanYang pernah merasakanSatu-satu kegelisahanYang saya serahkanHanya dapat saya kisahkanKepada tuanYang pernah diresah gelisahkanSatu-satu kenyataanYang bisa dirasakanHanya dapat saya nyatakanKepada tuanYang enggan menerima kenyataan(Or. Mandank)5. SEXTETSextet adalah sanjak 6 seuntai.Contoh :Merindu BagiaJika harilah tengah malamAngin berhenti dari bernafasSukma jiwaku rasa tenggelamDalam laut tidak terwatasMenangis hati diiris sedih(Ipih)6. SEPTIMASeptima adalah sanjak 7 seuntai.Contoh :Indonesia Tumpah DarahkuDuduk di pantai tanah yang permaiTempat gelombang pecah berderaiBerbuih putih di pasir terderaiTampaklah pulau di lautan hijauGunung gemunung bagus rupanyaDitimpah air mulia tampaknyaTumpah darahku Indonesia namanya(Muhammad Yamin)7. STANZA ( OCTAV )Octav adalah sanjak 8 seuntaiContoh :AwanAwan datang melayang perlahanSerasa bermimpi, serasa beranganBertambah lama, lupa di diriBertambah halus akhirnya seriDan bentuk menjadi hilangDalam langit biru gemilangDemikian jiwaku lenyap sekarangDalam kehidupan teguh tenang(Sanusi Pane)8. SONETASoneta adalah bentuk kesusasteraan Italia yang lahir sejak kira-kira pertengahan abad ke-13 di kota Florance.CIRI CIRI SONETA :a. Terdiri atas 14 barisb. Terdiri atas 4 bait, yang terdiri atas 2 quatrain dan 2 terzinac. Dua quatrain merupakan sampiran dan merupakan satu kesatuan yang disebut octav.d. Dua terzina merupakan isi dan merupakan satu kesatuan yang disebut isi yang disebut sextet.e. Bagian sampiran biasanya berupa gambaran alamf. Sextet berisi curahan atau jawaban atau kesimpulan daripada apa yang dilukiskan dalam ocvtav , jadi sifatnya subyektif.g. Peralihan dari octav ke sextet disebut voltah. Penambahan baris pada soneta disebut koda.i. Jumlah suku kata dalam tiap-tiap baris biasanya antara 9 14 suku kataj. Rima akhirnya adalah a b b a, a b b a, c d c, d c dContoh :GembalaPerasaan siapa ta kan nyala ( a )Melihat anak berelagu dendang ( b )Seorang saja di tengah padang ( b )Tiada berbaju buka kepala ( a )Beginilah nasib anak gembala ( a )Berteduh di bawah kayu nan rindang ( b )Semenjak pagi meninggalkan kandang ( b )Pulang ke rumah di senja kala ( a )Jauh sedikit sesayup sampai ( a )sTerdengar olehku bunyi serunai ( a )Melagukan alam nan molek permai ( a )Wahai gembala di segara hijau ( c )Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau ( c )Maulah aku menurutkan dikau ( c )(Muhammad Yamin)

Itulah rangkuman mengenai macam-macam puisi lama dan puisi baru. Setelah membaca rangkuman di atas, diharapkan anda telah memiliki sedikit gambaran tentang beberapa jenis puisi yang telah disebutkan di atas, sehingga tidak kebingungan lagi perihal masalah puisi. - See more at: http://kabarinfoterbaru.blogspot.com/2013/07/macam-macam-puisi-jenis-puisi-lengkap.html#sthash.NO1qRy2N.dpuf