struktur dan konstruksi bangunan tinggi sistem top and down

108
DAil BANGUIIAII TI NGGI SISTEM LYJ

Upload: hendaykurniawan

Post on 19-Dec-2015

387 views

Category:

Documents


106 download

DESCRIPTION

teknik sipil

TRANSCRIPT

Page 1: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

DAil

BANGUIIAII TI NGGISISTEM

LYJ

Page 2: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

istri tercinta (i-{j" f lly Rusn'riyati), anak-anak tersayang

{Eirny Meinard Dwianty, Ermy Zalbia Febrirna, Rusistra Zaniariega

serta rnereka para pakar teknik sipil dan teman-teman seprofesi

Pradipta),

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit

isi di luar tanggung jawab percetakan.

Ketentuan pidana pasal 72 UU No. 1 9 tahun 2002

1 . Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat(i ) atau pasal 49 ayat (1 ) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling sinEkat1 {satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rpl.000.000,00 (satujuta rupiah) atau pidana penjara palinglama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatuCiptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau HakTerkait sebagaimana dimaksud pada ayat ( l ),dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyakRp500.000.C00,00 (lima ratus juta rupiahi.

Page 3: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down
Page 4: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

PTNYUSUH

Mistra

ILUSTBASI

Mistra

PENERBIT

Griya Kreasl (Penebar Swadaya Grup)Wisma Hijau, Jl. Raya Bogor Km. 3biVekaruri, Cimanggis, Depok

,l6952

lelp. 021- 8729060 {administrasi dan peniualan bukul021- 8728170 {redaksi}

Faks. 021- 877i12i7

lVebglte: www.penebar-swadap.eomE"maiL ps @penebar-swadaya.comBlog: vrnanru.penebar-swadaya.con/penebar

B funebar Swaoaya Grup f,f @penebar_swadaya

PEM'ISARAiINiaga SwadayaJl. Gunung Sahari llll7, Jakarra 106.l0Telp. (021 1 42A44A2, 4255ti4Faks. (021) 4Z14BZ1

CfTAKA}I .

l. Jakarta, November 2012

GBAfIS DAN TAIA LETAKfupr TriAtmojo, Hafidh

,DE$A|I{ $Al[Pt t ',, | '

Tim Artisflk PS

rsBN {13} 978-979 661-?06_2rsBN {10} 979-661.20&2

SMO23GK238.A025:1112 , '

Page 5: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

esss

g7

0v

a$tt15

t7

PrakataBab 1. TENTANG SISTEM KONVENSIONAL (DOWN-UP)

A. Tahapan Sistem Konvensio nal (Down - tJp)

B. Kelemahan Sistem Konvensional (Down - Up)

Bab 2. SISTEM MODERN ffo? AND DOWN)

A. Sistem Top and Down

B. Sistem tJp and Down

C. Perbedaan Sistem Modern dengan Sistem

Konvensional

Bab 3. FAKTOR KERUNTUHAN DINDING GALIAN TANAH

Bab4. RETAININGWALL

A. Retaining WallPlle Beruntun

B. Pola Pemasangan Retaining Wall

Bab 5. DINDING DIAPHRAGMA

A. Pola Kerja Dinding Diaphragma

B. Pemakaian Dinding Diaphragma

94, l

:6 ]3ol

f,hra ld,1, l

sElt*z

f

tgl

Page 6: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

&e66

7t

rB8&

Sg

B{}53

m8

ss

assg.{}g

Bab 6. KING POST

A. Penanaman King Post

Bab 7. LUMPUR BENTONITE

Bab 8. PEMBUATAN EASEMENf

Bab 9.

Bab 10.

Bab 1 1.

Bab 1 2.

A.

B.

Proses Pekerjaan Struktur Basement

Pelat dan Balok Bosement

SISTEM DE-WATERING

PONDASI BARRETTE PILE

MASALAH PONDASI TIANG BOR

METODA PENGEBORAN

Referensi

Tentang Penulis

t.; l ,griyakr"easi

iL &,,- I

Page 7: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

,:':lll,lli * ialih, rtudah, murah, a m1 n, dan

'':i l,..,'a*pat

catam pqhkanaan, pemban$uhirl

gedung tinggi. Metode inidinamai sistem

top ond down yang berarti pelaksanaan

,.:li l$*;*u*a*,,*auuos tinssi secqra.l':.,:.i ti;::tii:l:r:i:a:tra.i,r : . I i:. ,.r':r, i:, . ,. rpr - ,r':.. . .

:':l __--_--/:_'-"_-- I lirlla::ilii.:,.;i_,:.i:7;--:ra::::iii:..!:ry;-.-:t;rriarl...-a:.i.1ir,:-r-'.:l

di negara-negara j OiUiaang konstruki banEunan tinggi

ini:mnka pehulis n.:buku

ini,Memaqg blrku .in|trd6k rref,ukirka*,,,

teknik pembangunannya secara rinci. lni

disebabkan oleh keterbatasan mhteri dan

daya pikir penpl!$ ynlg hqnya bellatar r

belakang pendidikan STM-Bangunan.

Sumber penulisan lebih banyak diambil

dari referensi hasil-hasil penelitian dan

artikel para pakar teknik sipil. Tulisan-

Page 8: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

sebabnya penulis merasa referensinya

masih sangat kurang dan terbatas

sehingga dapat menyebabkan hasil tulisan

belum komplit. Keterbatasan tulisan ilmiah

dan artikel terkadang berupa tulisan yang

tidak lengkap karena hanya berupa kliping

ilmiah. Namun, keterbatasan itu menjadi

sebuah informasi yang sangat berharga

bagi penulis untuk terus menyelesaikan

buku ini.

Selain dari kliping ilmiah, penulis juga

mendapat dukungan materi dari teman-

teman yang pernah mengikuti seminar

mengenai konstruksi toP and down.

Hasilnya, buku ini pun hadir dengan

hanya menggambarkan secara sederhana

mengenai cara kerja kontruksi top and

down. Harapan penulis, buku ini dapat

menjadi tambahan khasanah konstruksi

bangunan di negeri ini.

Dalam penulisan buku ini terkadang

penulis membuat sendiri istilah-istilah

tekniknya, demikian juga dengan

gambar-gambar sketsa atau penjelasan

detailnya sesuai penafsiran penulis.

Tujuannya agar pembaca dapat dengan

mudah menyerap maksud darisketsa

gambar tersebut karena seperti itulah

yang penulis pahami. Dalam hal ini

penulis tidak mempunyai maksud untuk

menggurui para ahli teknik sipil, tetapi

hanya semata-mata karena penulis gemar

menulis buku.

Sekali lagi, keterbatasan dan

kekurangan dari sisi segi materi serta

mungkin juga adanya kekeliruan

penjabaran tulisannya, penulis memohon

hal itu dapat dimengerti dan dimaafkan

oleh pembaca. Akhir kata, semoga buku

ini bermanfaat bagi pembaca.

Juli2012Jakarta,

Page 9: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

ebelum mempelajari sistem

top and down, terlebih dahulu

akan diulas mengenai sistem

pembangunan konvensional. Penulis

mengambil istilah down-up untuk

menyebut sistem pembangunan struktur

ban gunan tinggi secara konvensional

yang banyak dilaksanakan di lndonesia.

Sistem down-up umumnya

dimulai dari pembuatan pondasi atau

penggalian tanah (dengan kedalaman

yang direncanaka n) untuk kebutuhan

pembuatan lanlai bosement gedung

bertingkat. Tahapan dilanjutkan dengan

pekeiaan pondasi, seperti pemancangan

pondasi tiang (bisa memakai tiang

pancang ata u:,bqreQ pqi:14 yang diteruskan

dengan pembuaian balok pondasi, pelat

basement, dan kolom. Pekeriaan tipikal

untukkolom; balok, dan pelatakan I '

menerus ke atai,hingga pelat atap. lnilah

yang disebut dengan istilah dawn-up,

yaitu mulaidari bagian paling bawah

(basement) lalu naik hingga atap.

Berikut ini disajikan tahapan lengkap

pem bangunan stru ktur bang unan

tinggi dengan sistem down-u p beserta

beberapa kelemahannya.

griya kreasi ] S

Page 10: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

SAMPAIATAP

LT.4

LT.3

LI.2

START

PEKERJAAN

6 I griya kreasi

Page 11: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

A. TAHAPAN 51sTEM

KONVENSIONALOOWN.UP)

Secara umum, pembangunan

struktur bangunan tinggi dengan sistem

down-up terbagi menjadi sembilan

tahapan sebagai berikut.

1. Pembuatan dinding penahan tanah

(retaining walfi yang terdiri dari bore

pile dan dikombinasikan dengan

bentonite bore pile.

2. Pengerjaan dewatering system

(manajemen pengelolaan

pengurasan air tanah) yang

dilakukan selama 24 jam penuh

sampai mencapai batas terbawah

dari lantai basement.

3. Penggalian tanah sesuai kedalaman

basement yang direncanakan.

4. Pemasangan angkur tanah (ground

anchorage) pada bore plle sekunder.

5. Pemasangan tiang pondasi (tiang

pancang atau bore pile).

Pemasanga n pile cap bersamaan

dengan tiebeam dan pelat basement.

Pembuatan dinding basement.

Pembuatan balok dan lantai

bosement diatasnya.

6.

7.

8.

2.

9. Pekerjaan lanjutan sesuai schedule

kerja hingga berakhir di lantai atap

dan dilanjutkan dengan ritual toping

off.

B. KELEMAHAN SISTEM

KO NVE NSI O NAL (DOW N. U P)

Sistem down-up mempunyai

beberapa kelemahan yang juga dapat

disebut kerugian. Adapun kelemahan

atau kerugian yang dimaksud tersebut

sebagai berikut.

1. Time schedule pelaksanaan

pembangunan menjadi panjang.

Ada beberapa tahap awal

pekerjaan yang tidak dapat

dilakukan sehubungan dengan

adanya proses galian tanah karena

harus menunggu sampai seluruh

pekerjaan galian tanah selesai.

Proses galian inilah yang akan

membuat schedule pelaksanaan

menjadi bertambah panjang.

Adanya biaya tambahan untuk

pemasangan angkur tanah. Hal ini

terjadi akibat kedalaman galian

langsung mencapai dasar pile cap

sehingga faktor keruntuhan tanah

griya kreasi I I

Page 12: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

MUKA

#',/ ,/ / '/ ,/ -/ /. -,/ /, '/ ,/ /.'t ,/ I/ / /,et4.{ /.'t ,//. l,//',././/,/ / ', ,t,/ /,'t ,/., ./ /.6as.{,/ /, './ ,.//

",/,/,/.'/,/',/,///'/'///,/. /t'fiASA///t'.

i{a<#pi*,GALIAN 8A5.1

BAS.1

#/;f;",,4rii4i?/.//.BAS,I/

"./,..///, /.//'tt'r',/,///, l/ /,/. ) ,4N!e.t't 1/.. ',, ,/ /t',, /,/ /,'./.', // /.-1,/l,/,/ 4KSE / /_/t t

GALIAN BAS.2

BAS.l

BAS.2

BA5.3

BAS.4

GALIAN BAS.5

S I griYa kreasi

Page 13: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

4.

dari sisi luar akan semakin besar.

Langkah pengamanan yang umum

dilakukan berupa pemasangan

angkur tanah (ground anchoraged)

untuk meminimalkan runtuhnya

tanah dari sisi luar.

Dapat atau tidaknya pemasangan

angkur tanah tergantung pada

luas areal proyek dan kondisi di

sekitarnya. Bila di sekitar proyek

sudah terdapat gedung lain,

tentunya angkur tanah tidak akan

dapat dipasang.

Pekerjaan penyelesaian proyek

bergerak secara vertikal, mulai dari

bawah sampai atap (down-up). lnilah

yang disebut menghabiskan waktu

pelaksanaan.

Proses dewatering system akan

mengakibatkan turunnya muka

air tanah secara drastis. Berlarinya

air tanah (drain) dapat berakibat

turunnya bangunan di sekitar

proyek. Oleh karena itu, tidak

tertutup kemungkinan adanya

penurunan bangunan gedung tinggi

di sebelahnya (settlement) akibat

pengerjaan sistem ini. Sistem inijuga

dapat berdampak keringnya sumur

milik warga di sekitar lokasi proyek.

Untuk mendeteksi penurunan

permukaan tanah di bagian

yang sudah ada gedung tinggi,

biasanya akan dipasang sebuah alat

pemantau penurunan muka tanah

yang dinam akan settlement probe.

Bila terjadi penurunan muka tanah

sampai pada tingkat membahayakan

maka pengurasan air tanah akan

dihentikan.

Adanya biaya tambahan untuk

pembuatan dinding basement

sebagai finishing.

Luas area kerja untuk sementara

berkurang karena adanya

penggalian tanah.

Setelah selesai pekerjaan dinding

basement, secara pasti luas ruangan

di basement akan berkurang sesuai

ketebalan dinding basement yang

digunakan.

Pelaksanaan pekerjaan pelat

lantai dan balokbasement banyak

membutuhkan perancah (bekesting).

Akibatnya, biaya menjadi lebih

mahal.

5.

6.

7.

B.

9.

10.

griya kreasi I g

Page 14: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down
Page 15: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

embangun bangunan tinggiyang dilakukan secara

bersamaan ke bawah dan ke

atas dinamakan top and down. Secara

sederhana metoda konstruksi top and

down dapatdidefi nisikan sebagai suatu

faktor konstruksi basement yang pada

saat pelaksanaan nya, urutan pekerjaan

tidak dimulai dari lantai basement paling

bawah (dasar galian). Tepatnya, titikawal pekerjaan dimulaidari pelat lantai

salu (ground level atau muka tanah).

Kemudian, galian mengarah ke bawah

yang secara bersamaan juga dilakukan

pekerjaan struktur atas. Dalam hal ini

terjadi proses pekerjaan ganda, yaitu ke

bawah dan ke atas.

Pada sistem konvensional (down-

up), model pekerjaan seperti itu tidakmungkin dapat dilakukan. Untuk

sistem down-up, urutan pekerjaan

sangat standar, yaitu dimulai dari lantai

bosement paling bawah dilanjutkan ke

atas, misalnya basement lantai 5, lalu

basement lantai4, basement lantai 3, dan

seterusnya hingga pekerjaan lantai atap.

Hal itu tentu saja merupakan sebuah

rangkaian pekerjaan panjang yang jauh

berbeda dengan sistem modern. Sistem

modern terbagi menjadidua metoda,

yaitu top and down maupun up and down.

Antara sistem top and down dengan up

and down terdapat perbedaan yang

terletak pada pola penggalian tanah.

A SISTEM TOP AND DOWN

Pada sistem top and down,

penggalian tanah dilakukan selapis demi

selapis ke arah bawah. Perencanaan

tinggi antar lantai basement harus

sesuai dengan kebebasan gerak

alat penggali tanah (backhoe atau

eksacavator) dan kendaraan angkutan

material. ltulah sebabnya ketinggian

antarlantai basement menjadi lebih

besar. Di sini terdapat penghematan

biaya bekesting untuk pelat dan balok

basement. Seluruh struktur pelat dan

balok di-supporf oleh permukaan tanah

yang belum digali. Proses penggalian

tanah basemenf dikerjakan pada setiap

lantai hingga lantai basement terbawah

yang merupakan pondasi bangunan

keseluruhan.

Berikut ini diuraikan step by step

pelaksanaan pembangunan dengan

sistem top and down Ada dua tahapan

pekerjaan, yaitu pekerjaan tahap awal

dan pekerjaan tahap konstruksi.

griya kreasi I tt

Page 16: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

Pekerjaan Tahap Awal

1. Seluruh pekerjaan pemasangan

dinding diaphragma sudah selesai.

2. Pengeboran tanah sampaididasar

lapisan tanah yang keras sesuai

data dari laboratorium tanah.

Prosedur pengerjaan pengeboran

menggunakan lumpur bentonite.

3. Pekerjaan semua kolom penunjang

sementara (king post) telah siap.

Setiap sebuah lubang bor galian

selesai dibuat, beton cor struktur yang

sesuai dengan perencanaan mulai

dimasukkan ke dasar galian hingga

mendekati rencana pemasangan pile

cap (la ntai ba se m ent terbawah).

Lumpur bentonite masih tetap di

dalam lubang sambil menunggu

mengerasnya beton cor yang ada di

bawah.

4.

5.

SAMPAIATAP

Konsep struKur sislem top and down

12 | SriYa hreati

Page 17: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

6. Sementara itu, pergerakan

pengeboran terus berlangsung.

7. Ketika beton di dasar lubang

sudah mencapai kekerasan yang

dikehendaki, king post mulai

dimasukkan ke dalam lubang galian

hingga seluruh king post terpasang.

Pekerjaan Tahap Konstru ksi

1. Lakukan pekerjaan struktur lantai

satu.

2. Lakukan juga penggalian untuk

pekerjaan stru ktur basement lanlai

satu.

Pekerjaan pengurasarr air tanah (de-

wateri ng sistem) sudah diberlakukan

untuk memuluskan pekerjaan galian.

Setelah galian ruang basement lantai

satu selesai, lakukan penyetingan

bekesting untu k pelat basement dan

pengupasan jelly lumpur bentonite

untuk pemasangan besi kolom

struktur utama.

Selanjutnya pengecoran adonan

beton dilakukan.

3.

4.

5.

MUKA

TANAH COR. LT. DASAR

Gambaran galian tanah sistem lop and dlwn. Galian basenenldilakukan per

lantai mulai dari atas

LANTAl DASAR

(0R. LT.8A5.1 l

LANTAI DASAR

,.,ll;lll

griya kr*asi I tt

Page 18: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

6. Tahap berikutnya sesuaijadwal,

dilakukan penggalian tanah untuk

ruang basement lantaidua dengan

langkah-langkah yang merupakan

pengulangan untuk pekerjaan pada

konsep pembuata n basement lantai

satu. Pekerjaan ini dilanjutkan hingga

ke lapisan basement terbawah.

UPPER STRUCTURE 12 5/D ROOF

TANTAI 8 S/D I1

griya kreasi

Skema kerja sislem top and down

Page 19: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

B. SISTEM UP AND DOWN

Pada sistem up and down, metoda

penggalian tanah sedikit berbeda

dengan sistem top and down,yaitu

sebagai berikut.

1. Ketinggian antarlantai basement

didesain terbatas untuk menghemat

biaya pembuatan konstruksi

basement. Hal ini mengakibatkan

pergerakan alat penggali menjadi

tidak leluasa.

2. Agar pergerakan alat penggali

leluasa maka penggalian dilakukan

dua lapis basement sekaligus.

Sebagai contoh, untuk pekerjaan

basement lantai satu, penggalian

dilakukan hingga basement lantai

tiga.

3. Oleh karena terbatasnya ketinggian

antarlantai maka biaya tidak

bisa dikatakan lebih irit. Hal ini

disebabkan adanya pekerjaan

penunjang struktur, yaitu pemakaian

perancah. Menggali dua galian

bosement sekaligus akan menambah

lagi satu rangkaian perancah antara

MUKA

TANAH

PENGGALIANBAS.l&2

Konsep galian sistem up

COR

BASEMENT 1*****rmCOR

BASEMENT 2

PENGGALIAN BAS.3&4PENGECORANBAS.l&2

LANTAI DASAR LANIAI DASAR

PENGGALIAN BAS.5

PENGECORAN BAS.3 & 4

/ /,'t / / /,'1 ./,/,/ / ', Ll /.'.t,'., MSElltENl * /' ./ '

7'*/'f/'/:"7'1t./ /,'.t / / /r'/ I

and dlwn, Dua lapis galian basementdikeriakan sekaligus

griya krei:si I tS

Page 20: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

UPPER STRUCTURE 7 S/D ROOF

LANTAI M 5/D 4

Skema kerja sislem up and down

dua basemenf tersebut. Kondisi

ini berbeda dengan sistem toP

and down yang tidak memerlukan

perancah.

4. Langkah-langkah pekerjaan

selanjutnya sama dengan tahapan

pekerjaan pada sistem top and down.

Perbedaan hanya pada metode

galian (dua lapis basement sekaligus).

16 | eriYa kreas'

Page 21: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

C PERBEDAAN SISTEM

MODERN DENGAN SISTEM

KONVENSIONAL

Jika dibandingkan dengan sistem

konvension al (down-up), penggunaan

sistem top and down secara keseluruhan

tidak ada kerugiannya. Penggunaan

sistem top and down justru lebih

menghemat biaya dan memangkas

waktu pelaksanaan. Penghematan ini

tentu akan menyebabkan turunnya

biaya tenaga kerja serta biaya-biaya

lain yang muncul di setiap pelaksanaan

pembangunan sebuah bangunan tinggi.

Faktor hemat waktu dan biaya

memungkinkan sistem top and down

akan berkembang cepat dan menjadi

pilihan para pekerja struktur. Sementara

pembangunan gedung bertingkat tinggi

dengan sistem konvension al (down-up)

akan ditinggalkan.

Australia telah melakukan studi

perbandingan untuk pembangunan

tower 30lantai. Secara analisis dinyatakan

bahwa pembangunan dengan sistem top

and down hanya membutuhkan biaya

sebesar 49 juta dolar Australia. Sementara

pembangunan dengan sistem down-

up akan membutuhkan biaya sebesar

51 ,5 juta dolar Australia. Berdasarkan

analisis biaya tersebut terdapat selisih

penghematan sebesar 2,5 juta dolar

Australia. Skala perbedaan timeschedule

pada sistem top and down lebih pendek.

Faktor inilah yang menyebabkan adanya

penghematan biaya dan waktu.

Penggunaan sistem top and down

dalam pembangunan bangunan tinggi

memiliki banyak keuntungan. Beberapa

keuntungan tersebut di antaranya

sebagai berikut.

1. Waktu pelaksanaan (time schedule)

da pat d i persi ng ka t 1 O-20o/o

dibanding sistem konvensional.

2. Biaya pelaksanaan pembangunan

dapat diperkecil.

3. Lahan kerja (luas tanah)yang

terbatas tidak menjadi halangan

terlambatnya proses pekerjaan.

4. Pekerjaan awal dapat dimulaisecara

bersamaan tanpa saling menunggu

sehingga tidak ada pekerjaan tunda.

Artinya, saat proses galian berjalan,

pekerjaan struktur juga dapat

bergerak bersamaan.

griya ,<r ',a: l tl

Page 22: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

TOP AND DOWN DOWN TOP

qBULAN

0 0 20 30 40 50 0 10 20 30 40 50 60

JUN

JUL I IAGST I :SEPT

:OKT

NOV IDES I I

JAN :FEB I :

MAR IAPR lr :[,4AY

I--JUNI

:]U LI I

AGST :5 EPT IOKT

INOV I :DE5

JAN

FEB t T

MAR

--: InATK

MAY

JUNt

]ULI

AGST:

SEPT

OKT

TOTAL BIAYA 49.000.000 51 .500.000

Skala perbandingan panjang waktu dan biaya pekerjaan

griya kreasil8 I

Page 23: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

7.

Pekerjaan galian tanah dilakukan

secara bertahap ke arah bawah

sesuai pelaksanaan ditiap lantai

basement.

Tidak diperlukan tambahan dinding

bosement untuk finishing seperti

pada sistem retaining wall.

Tidak perlu adanya pekerjaan ground

anchorage sehingga menjadi low cost

bosement.

Penu runan gedung (settlement)

di sebelahnya diperkecil sehingga

pekerjaan berjalan lebih aman.

Faktor rusaknya rumah penduduk

akibat pengurasan air tanah dapat

diminimalkan.

Melalui faktor top ond down,

masalah-masalah yang berkaitan dengan

jadwal pelaksanaan pekerjaan yang

panjang dan biaya yang tinggi dapat

teratasi. Sangat menarik bila dapat

mengerjakan pembangunan sebuah

gedung tinggi memakaicara ini. Banyak

tantangan dan hal-halyang baru dalam

pelaksanaan pekerjaannya. Namun,

aplikasi sistem ini masih terkendala oleh

kurangnya sumber daya manusia. Masih

sedikit ahli yang berpengalaman untuk

pekerjaan dengan pekerjaan sistem top

ond down ini. Oleh karena itu, tuntutan

akan sumber daya manusia yang

berkualitas sangat diperlukan.

9.

griya kreasi I tS

Page 24: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down
Page 25: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

endala yang akan dihadapi

pada waktu memulai pekerjaan

galian basement adalah faktor

runtuhnya dinding galian tanah

vertikal. Runtuhnya dinding galian

tanah ini bisa terjadi bila kedalaman

galian lebih dari2 m. Sebagaicontoh,

jumlah basement yang di kehendaki

hanya 3 lantaisehingga kedalaman

galian tanah paling tidak 11 m. Faktor

keruntuhan dinding untuk galian

sedalam 11 mtentu sangatlah besar.

Bila di sekitarnya sudah ada bangunan,

runtuhnya galian tanah akan membawa

bangunan di sekelilingnya. Runtuhnya

galian disebabkan oleh beban atau

berat bangunan yang menekan tanah di

sekelilingnya akibat adanya lubang yang

besar. Keadaan ini tentu tidak diinginkan

oleh setiap perencana struktur.

Sebelum ditemukan sistem

pengamanan galian tanah, secara

konvensional galian tanah akan melebar

ke empat penjuru (bentuk dasar segi

Keruntuhan tanah dapat membawa bangunan di sekitar galian akibat beban bangunan

yang menekan tanah

BIDANG RUNTUH

{i, ,r/

/*

griya kreasi I Zt

Page 26: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

Secara konvensional, galian tanah harus miring 45 derajat dari batas galian

Secara modern, sebelum penggalian tanah, dilakukan pemasangan retaining wall

2?. I griYa kreasi

RETAINING WALL

Page 27: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

Pen g gal ian tanah d i laku kan selebn retu i n i n g w a I I lerpasang

empat) dengan kemiringan galian

45 derajat dimulai dari batas galian.

Akibatnya, bidang galian menjadi

melebar dan sudah dipastikan biaya

untuk menggali dan mengurug kembali

akan sangat mahal.

Pada akhirnya metode galian tanah

telah berubah. Cara konvensional tidak

lagi dipakai untuk pembuatan bosement.

Sekarang pengamanan galian dilakukan

dengan terlebih dahulu memasang

retaining ural/ sebelum eksekusi galian

dilaku ka n. Retai ni ng wall adalah d ind ing

penahan runtuhan yang dipasang di

tepi galian tanah. Retaining wallini akan

dibahas lebih lengkap di Bab 4.

griya kreasi I Zt

Page 28: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down
Page 29: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

etaini ng wal/ merupakan

sebuah keharusan untuk

wajib dilakukan adalah pembongkaran

gedung miring tersebut.

pembangunan sebuah gedung

bertingkat banyak dengan jumlah

basement lebih dari dua lapis. Tanpa

ada nya retoi n i n g wal l, pelaksanaa n nya

niscaya akan menghadapi berbagai

kesulitan. Kondisi tanah yang dalam

keadaan tidak ada beban bangunan di

sekitarnya saja sudah labil, apalagi di

sekitarnya sudah ada banyak gedung

tinggi. Bila ada bangunan disekitar

areal, pemasangan retaining woll

menjadi solusinya.

Munculnya galian tanah basement

akan membuat perubahan struktur

tanah di sekitarnya. Risiko yang

paling awaladalah runtuhnya tanah

di sekitar lokasi galian sehingga akan

ada pergerakan gedung di sebelahnya.

Bahayanya adalah, gedung akan

bergeser atau bahkan bisa miring ke

arah lubang galian. Pergerakan gedung

di sekitar lokasi galian biasanya terlihat

dari adanya retakan tanah di sekitar

gedung (terutama yang paling dekat

dengan lokasi galian). Selanjutnya

akan dikuti dengan miringnya gedung

tersebut. Bila sudah seperti ini,

terjadilah evakuasi seluruh penghuni

bangunan. Penanganan utama yang

Kejadian seperti itu tentrrlah tidak

dikehendaki oleh para perencana struktur

bangunan. Untuk mengantisipasi faktor

tersebut dan demi kelancaran pekerjaan

proyek maka dibuatlah dinding penahan

tanah atau retaining wall.

Ada dua jenis dinding penahan

tanah, yaitu retaining wall pile beruntun

dan dinding diafragma. Pada bab ini

akan dibahas tentang retoining wall pile

beruntun, sedangkan dinding diafragma

akan dibahas pada bab tersendiri.

RENCANA

TOWER 3

TOWER 2

Perencanaan pembuatan gedung baru di sekitar gedung

yang sudah ada

griya kreasi ] ZS

Page 30: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

A RETAINING WALL PILE

BERUNTUN

Retaining walljenis ini dikatakan

be runtu n karena jarak antar-pi le

berdempetan sedemikian rupa untuk

mendapatkan daya tahan terhadap

tekanan tanah (gaya lateral). Bisa juga

disebut dengan istilah secant pile karena

memang pi le ini saling bersinggungan

satu sama lainnya.

Dua jenis pileyang dipakai

mempunyai karakteristik yang berbeda.

Hal ini disebabkan fungsi kedua pile yang

tidak sama. Salah satu pile disebut pile

sekunder yang terbuat dari campuran

semen dan bentonite (mutu beton antara

K-175 sampai k225). Pile sekunder harus

mudah dipotong oleh mesin bor. Oleh

karena itu, tidak boleh ada pemasangan

besi sama sekali pada pileini. Pile

sekunder mempunyai diameter lebih

kecil. Bila diperlukan, bisa juga digunakan

pile dengan diameter yang sama dengan

pile struktur.

)enis pile berikutnya disebut pile

primer yang merupakan rangka struktur

utama dinding penahan tanah. Plle

primer wajib mempunyai rangka besi dan

mutu beton diatas K-225. Bila diameter

dan pembesiannya dirasa kurang aman,

diperlukan support kekuatan berupa

pemasangan angkur tanah (groung

anchorage).

Retaining walltipe plle beruntun

mempunyai banyak ragam cara

dalam pelaksanaannya. Material yang

digunakan untuk pembuatan pile ada

dua jenis.

. PILESECUNDER berbahan semen

bentonite dengan mutu beton

K-l 7 5 sa m pa i K-225. )ar ak antar - p i I e

ditentukan sesuai dengan besaran

diameter p/e primer. Pile secunder

inijustru dikerjakan lebih dahulu

sampai selesai keseluruhannya sesuai

kebutuhan yang direncanakan.. PILE PRIMER merupakan inti dari

retaining wall dengan konstruksi

beton bertulang. Mutu beton paling

tidak K-300 atau bisa lebih sesuai

hasil analisis struktur.

Proses pengerjaan tahap awal

adalah memotong dua dinding p/esecunder dengan mesin bor. Nantinya

setiap sisi-sisi dari pile secunder ini akan

terkikis. Pengikisan ini lebih tepatnya

merupakan pembuatan (pengeboran)

untuk penempatan pile primer. Setelah

tahapan pengikisan selesai (pengeboran),

mulailah dilakukan pemasangan pile

primer dan sekaligus pengecoran.

20 | griYa kreasi

Page 31: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

r

Agar lebih jelas, akan diuraikan satu per satu cara pekerjaan yang sudah

dilaksanakan, yaitu sebagai berikut.

1. Pite beruntun bersilang dengan dua sumbu kerja (as). Diameter pile primer dan

pile sekunder sama besarnya. Penutup permukaan pile primer dengan cor dinding

beton bertulang.

PILE PRIMER

.--. SUMBU2

PILE SfCUNDER

Dtl'tBttt6 BETot'l

Page 32: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

4. Retaining wall pile beruntun dengan satu sumbu kerja mempunyai perbedaan

diameter pile, dengan penutup permukaan dinding beton.

PITE PRlMER

PILE PRIMTR

PILT 5T(UNDTR

SUMBU

(PITE BENTONITE}

2[ | griya kreasi

SUMBU

Page 33: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

Retoiningwallpile beruntun dengan satu sumbu kerja mempunyaidiameter pile

yang sama, dengan penutup permukaan dinding beton.

PILE PRIMER PItE ST(UNDER

Page 34: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

Untuk retaining walls sistem Pile

beruntun mulai nomor t hingga 3 kurang

disukai untuk dilaksanakan di lndonesia.

Kebanyakan para desainer struktur lebih

suka memakai retaining wall nomor 4

hingga 6.

Pemakaian retaining wall pile

beruntun dengan sedikit atau bahkan

tidak memperhitungkan beban vertikal

adalah beban samping (latera[) akibat

tekanan tanah dan gedung yang ada

di sekitarnya. Diameternya disesuaikan

dengan kebutuhan. Retaining wall ini

dikombinasikan dengan bentonite pile.

Secara otomatis pertemuan antara

Pemasangan

retaining wallyang

menggunakan guide

wallienis balok beton

30 J griYa kreasi

adonan semen pondasi tiang bor dengan

bentonite pile akan menghasilkan struktur

kedap air. Setelah selesai, akan terlihat

paduan yang kukuh antara bored pile

dengan bentonite pile untuk menahan

gaya lateral.

B POLA PEMASANGAN RETA'V'VG

WALL

Tentunya akan ada pertanyaan,

bagaimana cara pengeborannya

agar presisi sehingga terhindar dari

adanya penyimpangan titik bor? Hal

ini mengingat pekerjaan pengeboran

dilakukan pada sekeliling proyek

Page 35: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

guide wollsesuai diameter tiang bor

ditambah 5 cm agar mata mesin bor

dapat masuk. Cara ini akan memaksa alat

bor tetap dijalurnya. Metode ini tepatnya

digunakan untuk pekerjaan pembuatan

dinding diophragma.

Selain menggunakan guide wal I jenis

balok beton, terkadang ada juga yang

memakai pelat baja dengan balok beton

yang dibentuk sesuai ukuran diameter

pileyang akan dibuat (patron). Cara ini

akan membuat pengeboran menjadi

lebih akurat.

Patron pemasangan

retaining wallyang

menggunakan pelat baia

dengan balok beton yang

dibentuk sesuai diameter

pile

yang membentuk semacam pagar.

Pengeboran bergerak menyamping

sehingga bisa saja terjadi missing titikbor. Akibatnya, jarak antargalian dapat

berbeda. Dalam hal inisebagian besar

pekerja yang sudah berpengalaman

telah membuat cara untuk melakukan

pengeboran secara presisi. Sebelum

melakukan pengeboran, mereka telah

terlebih dahulu membuat patron

yang berupa guide woll. Balokbeton

memanjang dengan pembesian yang

tingginya dapat mencapai 1,2 m dan

dibuat dua buah dengan jarak antara

griya kreasi I tt

Page 36: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

+15

Gambaran keperluan penambahan

angkur tanah pada setiap retaining

walljenistiang bor

Seluruh tiang bor dan bentonite pile

harus masuk ke dalam lapisan tanah yang

kedap air. Model ini lebih pasnya dipakai

untuk pembuatan retaining walltipe pile

beruntun. Seterusnya, setelah seluruh

pem buata n retai n i ng wa I I selesai,secara

100 kn/m3

*lff siltyGAY

medium deilsg SAf{il

remented 5l[T

bertahap dilakukan penggalian tanah.

Adakalanya retaining wall pile beruntun

masih memerlukan ekstra perkuatan.

Penambahan ekstra perkuatan lebih

banyak memakai angkur tanah (ground

anchoroged). Bila sampai pada level pelat

+8.00t-

32 | griYa kreasi

Page 37: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

GUIDE WALLS

RETAINING WALL

basement, dilakukan pengeboran untukpemasa nga n grou nd o nchoraged. Paling

atas merupakan pengeboran yang paling

panjang, selanjutnya semakin ke bawah

akan semakin pendek pengeborannya.

lnidisebabkan semakin ke bawah akan

semakin kecil tekanan tanahnya.

Sekarang bagaimana proses

pemasangan angkur tanah dapat

dilaksanakan jika yang dibor untukpemasangan merupaka n bentonite pi le

Konsep guide wallbelon pemasangan

angkur tanah secara bertahap sesuai

pekerjaan galian

sehingga tentunya ada banyak risiko.

Bentonite pile tidak dapat dipasangi

angkur tanah karena pileini merupakan

jenis beton ringan. Umumnya yang dibor

untuk pemasangan angkur tanah adalah

bore pile struktur. Hal ini mengingat

untukpi/e struktur tentu akan penuh

dengan pembesian yang rapat dan

berdiameter besar di dalamnya. Bila

asal dibor saja, bisa-bisa mata bor rusak

atau pembesian pile rusak. Hal initidak

griya n:.ersi I tt

Page 38: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

boleh terjadi. Aplikasidi lapangan untuk

mempermudah pemasangan angkur

tanah pada p/e struktur menggunakan

media sterofoam.Terlebih bahulu sudah

diketahui kedalaman p/e, posisi setiap

lantai basement, dan sudut kemiringan

angkur tanah. Titik-titik angkur tanah

TITIK UNTUK

PENGEBORAN

ANGKUR TANAH

ditandai. Barulah waktu rangkaian besi

tiang bor dimasukkan ke dalam lubang.

Pada bagian yang akan dipasangi angkur

tanah, pembesiannya ditambah dengan

perkuatan karena besidi bagian ini

terputus. Sebagai penanda biasanya

diberi sterofoam.

TIIIK UNTUK

PENGEBORAN

ANGKURTANAH

DENGAN PENAMBAHAN BESI

EKSTRA PERKUATAN

Titik lokasi untuk pemasangan angkur tanah

pada pondasi tiang bor

34 | SriYa kreasi

Page 39: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

Penurunan pembesian tiang bor dan

pengec0ran

CASING

AIR TANAH

griya kreasi I tS

Page 40: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

llustrasi titik lokasi untuk

pengeboran angkur tanah di halaman 34

menggambarkan dinding penahan tanah

atau retaining wallyang terlihat bahwa

setiap tiang sudah terpasang angkur

tanah hingg a basement terbawah.

Gambar di atas menunjukkan bahwa

seluruh tepi dinding retaining wall dalam

keadaan belum terlihat baik (permukaan

retai ni n g wa I I tidak rata). Rencana

selanjutnya adalah membuat dinding

basement dengan ketebalan tertentu,

sehingga otomatis luas areal basement

akan berkurang dengan adanya dinding

basement.

Pekerjaan pemasangan retaining wah memakai sistem p/e beruntun yang telah selesai

' 'fu,,' rltqi;' **+**

36 | griYa kreasi

Page 41: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

GIUDE WAILS

BASEMENT 1

BASEMENT 2

RETAINING WALL

DINDING BASEMENT

BASEMENT 3

BASEMENT 4

BASEMENT 5

Konsep lrnlshrng stru ktu r

untuk menutup retaining

wall sislem pile beruntun

griyatrrarr ] U

Page 42: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down
Page 43: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

inding diaphrogma atau

dinding sekat adalah sebuah

membran buatan dengan

ketebalan (sesuai tebal alat penggali

bernama grabber) dan kedalaman

tertentu. Dinding ini merupakan dindingpenahan tanah atau retoining wall

yang dipasang sebagai sebuah sistem

pengembangan lebih lanjut dari sistem

tiang bor beruntun atau secant pile

dan juga contiguous pile. Penggunaan

sistem dinding diaphragma sangat

ekonomis karena ada banyak faktor

menguntungkan bila dibandingkan

dengan sistem retainning rzol/ beruntun.

Dinding diaphragma memenuhi

beberapa fungsi yang merupakan

keuntungannya, yaitu sebagai berikut.

1. Pemikulan atau penahanan tekanan

tanah dan tekanan hidrostatis

horizontal besar, termasuk waktu

9empa.2. Paling tidak sebagian beban vertikal

tetap (beban gravitasi) dapat dipikul.

3. Lapisan-lapisan pembawa air akan

tertutupi sehingga mengalirnya

tanah ke dalam lubang galian dapat

dicegah, karena dinding diaphragma

memakai lapisan kedap air untuk

lornt antardinding yang dipasang

woter stop.

5.

Pada kondisi tanah labil, casing

tidak diperlukan.

Radius penurunan muka air

tanah pada bangunan sekitarnya

berkurang akibat adanya de-

watering system dengan panjang

dinding diaphragma harus sampai

di lapisan tanah yang kedap air,

sama dengan sistem retainingwall

pile beruntun.

Tidak terjadi kerusakan lingkungan

akibat larinya air tanah sehingga

otomatis tidak terjadi kerusakan

rumah penduduk di sekitarnya dan

tidak menuai protes.

Tidak banyak mengurangi luas

tanah karena memaksimalkan luas

ruangan bosement sekitar 60 cm

keliling arealgalian.

Pelaksanaannya tidak

menimbulkan kebisingan dan

sedikit getaran.

Dinding diaphragma sangat

cocok untuk dikombinasikan

dengan konstruksi sistem top and

down, tanpa harus memasang

angkur tanah sehingga biaya

tambahan untuk pekerjaan

angkur tanah berkurang (angkur

tanah akan sangat diperlukan bila

menggunakan sistem down-up).

7.

9.

griya kreasi I tS

Page 44: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

3.

Ada keuntungan tentu juga ada

kerugiannya. Beberapa kerugian pada

di nding diaphragma sebagai berikut.

1. Casing tidak dapat dipakai karena

bentuknya memanjang dan rentan

terhadap kemungkinan terjadinYa

kelongsoran pada tanah galian'

2. Bila keadaan tanah buruk dengan

kondisi muka air tanah tinggi,

kemungkinan terjadinya kelongsoran

dinding tanah akan lebih besar.

Akan terbentuk pembengkakan

(bulging) pada saat Pengecoran

akibat jeleknya kondisi tanah. Bila

terjadi bulging, pemasangan dinding

berikutnya akan sulit.

Tidak ada casing untuk menahan

keruntuhan tanah.

Terdapat beberapa masalah

pembesian yang rumit, Yaitu

rangka struktur (pembesian) sangat

panjang, melebihi batas Panjang

besi beton,

sangat berat diangkat untuk

pemasangan di lubang galian,

memerlukan mobil crane untuk

mengangkat besi dari temPat

perakitan menuju lubang,

bisa terjadi perubahan (deformasi)

rangkaian karena pembesian

sangat panjang dan sangat berat.

Kondisi kerugian yang seperti

dijelaskan tersebut membuat dinding

diaphragma mempunyai kelemahan

yang cukup serius.

4.

5.

f-1ffirl \.,/ (I iL r v r r

r::)ii:.,iir: I. r. i.r.l. .::f'r, i

Rangka pembesian *isdW-#Apr .:trli:..,':1,'-l:i, :r,:,r' .

a

\

40 | griya krn'rli

I

j

Page 45: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

$fRElfiF0*$&lEl[T,(fi6f

,,,,,,,.,,,,,,,Fl4(l[l$$F.STOP-fI{DTUBE .

-(i.*oupxrylqgH::.efi6{lsEw.*tt

griya kreasi | +t

Page 46: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

GUIDE WALL

Penurunan air tanah bila

memakai dinding diap h rag ma

pada proses de-watering

MUI(A TANAH

BATAS PENURUNAN

AIRTANAH DI

LANTAI DASAR

BASEMENT

Sistem pelaksanaan pembuatan

dinding diaphragma hampir sama

dengan sistem pembuatan retainning

wall pile beruntun, di antaranya ialah

1. memakai guidewall,

2. terkadang dalam keadaan tertentu

masih memakai perkuatan angkur

tanah,

3. penggalian lubang memakaimesin

yang bekerja seperti game Packman

yang disebut grabber,

4. memakailumpur bentonite untuk

pengamanan dinding galian,

42 | griya kreasi

DINDING

DIAPHRAGMABASEMENT 3

BASEMENT 5

n' *- *- *

* {rRTAr{Ar{-

*

5. memakai tremy dua buah untuk

media mempercepat penurunan

adonan beton dan lumpur bentonite,

6. tetap memakai de-watering system,

7. memakai craneyang lebih panjang

untuk penurunan besi struktur

Pekerjaan basement sistem down-

up selalu akan menggalitanah terlebih

dahulu sampai kedalaman yang

direncanakan. Setelah seluruh dinding

diaphragmo tertanam, barulah proses

penggalian mulai dikerjakan. Mengingat

faktor gaya lateral cukup besar, setiap

MUKA AIR TANAH

-_r--*l\:***..*:**,:-:rytT{Nl{

Page 47: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

selesai penggalian pada setiap /evel

bosement, pemasangan angkur tanah

mulai dikerjakan. Pekerjaan ini akan

terus berlangsung hingga tahap akhir

penggalian selesai. Tentunya dari segi

pengeluaran biaya akan bertambah

cukup besar.

A POLA KERJA DINDING

DIAPHRAGMA

Dinding dioph ragma mempu nyai

perbedaan dalam aplikasi di lapangan

dibandingkan dengan sistem retoinning

GUIDE WALL

MUKA TANAH

MUKA AIR TANAH

wall pile beruntun. Perbedaan ini tidak

dapat dihindari karena kerumitan

pekerjaannya.

Penggalian tanah memakai mesin

grabber lebar 2 m dengan ketebalan

bervariasi sesuai kebutuhan rencana.

Ukuran panjang lubang galian antara

4-6 meter. Penggalian tidak boleh

sebelah-menyebelah atau saling

berdekatan, melainkan harus selang-

seling. Bila dilakukan tanpa selang-

seling, besar kemungkinan akan terjadi

keruntuhan tepi lubang galian.lni

LANTAI DASAR

BASEMENT 1

BASEMENT 2

DINDING

DIAPHRAGMA BASEMENT 3

BASEMENT 4

BASEMENT 5BATAS PTNURUNAN

AIR TANAH DI

BASEMENT

Konsep

pemasangan angkur

tanah

griya kreasi I At

Page 48: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

SETIAP

TIANG SUDAH

TERPASANG

ANGKUR TANAH

Hasil akhir

pemasangan

angkur tanah

0.50 ].20

0.60 2.20

0.70 2.20

0.80 2.20

0.q) 2.20

2^05 038

2.05 0.38

r.05 03s

2.05 0.38

2.05 0,J8

2.00 I3s

2.00 3.00

2.00 ,,3:15

2.00 3.30

200 3.45

]4

nntAl

Spesifikasi alat gali dinding

diaphragma (grabbefl

I,BI

44 | griya kre*si

Page 49: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

disebabkan sifat tanah dalam keadaan

labil, ditambah lagi adanya pengaruh

getaran tanah akibat proses galian. Guna

menghindari rusaknya dinding galian

yang lain, dilakukan metoda galian

sepertisketsa di bawah ini.

Saat dimulai satu sisi lubang galian,

bersamaan dengan itu pula adonan

lumpur bentonite dimasukkan untuk

menjaga kestabilan tanah galian.

Setelah satu unit galian selesai, mulailah

pemasukan rangka struktur pembesian

dinding diaphrogma ke dalam lubang

galian.

DENAH RENCANA SEGMENT GATIAN

GATIAN PERIAI\,IA GALIAN KEDUA

Denah rencana pembuatan dinding diaphragma

7

8

9

10

Konsep perencanaan galian

untuk dinding diaphragma

GALIAN 4 GALIAN 5

PROSES GALIAN PER LUBANG

griya kreasi | +S

Page 50: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

,*#ili,

Proses galian per lubang LANGKAH 1 LANGKAH 2 LANGKAH 3

-[:ffiItfl*Jffiffi*dSELESAI

WPENT,ETORAN

SELESAI

WPEMASUKAN BETON

IREivlY

PEMASUKAN IREMY

2 BUAH

Tahap penurunan rangka

pembesian dan saat

pengecoran adonan betonPEI'/A5UKAN BE5I

5TRUKTUR

Panel tiap ujung dinding diaphragma

ada dua tipe, yaitu tipe betina dan tipe

jantan. Paduan keduanya akan membuat

antarpanel saling mengikat. Sewaktu

akan melakukan pengecoran bersamaan

dengan penurunan kerangka besi

dinding, panel stop )uga diturunkan

pada dua ujung paneldinding

diophrag ma. Ponel stop adalah media

untuk membentuk kedua ujung dinding

diaphragma (bisa bentuk jantan atau

betina dengan berbagai variasi model

joint). Bagian yang akan disambung

dengan dinding panel berikutnya, selain

diberi pa nel stop, iuga di pasang ka n water

stop untuk membuat dinding menjadi

kedap air. Mengingat besarnya lubang

galian dinding diophragma, pengecoran

beton harus menggunakan dua buah

tremy.fu)uan nya u ntu k mem percepat

pelaksanaan pengecoran. Bila hanya

memakai satu buah tremy,waktu

pekerjaan bisa lebih lama dan dapat

berakibat buruk terhadap permukaan

dinding galian. Sangat diperlukan

perhatian dalam proses pengecoran,

40 | griya kreasi

Page 51: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

karena tremy harus digerak-gerakan

agar adonan beton masuk ke dalam

lubang dengan sempurna. Getaran dan

beban muatan kendaraan ready mix

di permukaan tanah dapat menekan

dinding tanah galian. Akibatnya, akan

mungkin terjadi keruntuhan tanah

bercampur adonan beton. Hal ini tidak

dikehendaki karena akan berakibat

rusaknya mutu beton serta sulit untuk

diperbaiki. Jadi, sangat diperlukan

ketelitian dan perencanaan yang matang

untuk pola pengecoran.

Model sambungan antarpanel (panel

stop) ada banyak coraknya, antara lain

tampak pada gambar berikut.

Lm*,[*mL ll t

PANEL BETINA PANEL]ANTAN

TIPE PANEL

WATER STOP

JOINT SISTEM

Sistem lolnt pada dinding

diaphragma

PANEL STOP

WATER STOP

V JOINTS PANEL STRAIGHTJOINTS PANEL PROTIL JOINTS PANEL

PROTIL JOINTS PANEL

WATER STOP

WATER SIOP

WATER STOP

KEYJOINTS PANEL

Corak sistem lolnt antarpanel dinding diaphragma

griya kreasi | +i

Page 52: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

B PEMAKAIAN DINDING

DIAPHRAGMA

Penggunaan dinding diaphrogmo

untuk pekerjaan ini menjadi pilihan

utama melihat banyaknya penurunan

biaya pembuatan basement Adapun

tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan tidak

berbeda jauh dengan sistem pembuatan

basement memakai retainning wall. Pada

perencanaan struktur bangunan harus

mempertimbangkan beberapa masalah

sebagai berikut.

1. Penetapan jarak lantai ke lantai

basement yang tidak menimbul kan

gangguan kebebasan gerak alat gali

(backhoe).

2. Penetapan jarak antarkolom yang

efisien agar manuver backhoe dalam

proses galian juga tidak terganggu.

3. Penetapan lubang-lubang core,

tangga, atau lubang-lubang lainnya

agar pada saat pelaksanaan tidak

mempersulit upaya mendapatkan

suatu diaphragm actions dari lantai

beton yang ada (7olnf antara pelat

lantai basement dengan dinding

dioprhagma).

4. Dimensikolom basementyang

cukup longgar agar dapat

mengakomodasi profi I yang tepat

untuk king post.

48 i griYa kreasi

5. Kelonggaran dimensi kolom

juga berfungsi untuk mengatasi

kemung kinan keku rangtepatan

posisi pada saat penanaman king

post.

Jika sudah dihendaki memakai

konstruksi bangunan sistem ini maka

titik pusat terlaksananya metoda ini

tergantung pada tiga hal berikut ini.

1. Dinding penahan tanah yang

aman dan mampu bekerja optimal

menjaga kestabilan tebing galian

ranah basement.

2. Pemasangan struktur king post

sebagai penyangga utama beban di

atasnya.

3. Sistem struktur pelat lantai basement

harus mampu menahan beban

extreme di atasnya, seperti. pekerja dan beban material

bangunan yang akan diletakkan

di setiap lantai,

. beban kendaraan pengangkut

material dan alat berat yang

akan parkir di atasnya.

saat pembuatan rangka

besi dinding diaphragma, telah

diperhitungkan posisi setiap lantai

bosement. Pada titik-titik tersebut

telah dipasang stek pembesian untuk

Page 53: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

menyambungkan pembesian lantai

basement. Besi stek ditekuk agak mepet

dengan dinding diaphragma. Apabila

penggalian tanah dimulai maka besistek

akan terlihat. Begitu pembesian pelat

basement dipasang maka besi stek bisa

diluruskan agar bertemu dengan besi

pelat.

GUIDEWALL LANTAI 1

D. DIAPHRAGMA

Konsep pemasangan

starter Dar (stek) untuk

ybrntdengan pelat lantai

basement

STEK PEMBESIAN

LANTAI BASEMENT

griya kre*si | jn

Page 54: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down
Page 55: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

ing post merupakan langkah

kerja setelah seluruh pekerjaan

pemasangan dinding

diaphragma selesai. Umumnya bagian

tengah setiap gedung bertingkat tinggi

akan terdapat sentral gedung (tower

oreo).Di bagian inijuga terdapat semua

fasilitas gedung seperti /ift, tangga, dan

utilitas lain-lain. Secara sistem struktur

dinamakan core.Wilayah ini merupakan

bagian yang sistem pembebanannya

paling berat. Tidak heran bila di sekitar

PONDASI TG. BOR TOWER ARTA

CORE AREA

Konsep blocking area pondasi

tower area dan core akan terdapat banyak

titik pondasi tiang bor.

Di setiap lantai basement harus

disediakan area untuk keluar-masuk

kendaraan yang membawa material.

Daerah ini diberi rdrnp sementara.

Nantinya jika sudah selesai, akan ada

pilihan, apakah ramp dipertahankan atau

dibuat yang baru sesuai perencanaan

ramp design awal untuk penyesuaian

keluar-masuk kendaraan penghuni

gedung.

Di setiap lantai basement, harus disediakan

daerah rampsementara

griya kreasi I St

Page 56: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

King post merupakan bagian dari

tiang pondasi pada posisi segaris dengan

kolom basement. King postterbuat dari

besi baja H-beam atau IWF atau bisa juga

pipa baja. King post berfungsi untuk

1. memegang pelat lantai dan

menyalurkan beban yang bekerja

pada pelat lantai bosement ke

tiang pondasi di tempat king post

tertanam;

2. sebagai kolom sementara yang

pada bagian mencuat dari lantai

dasar bisa diteruskan menjadi kolom

permanen sehingga memungkinkan

dilaksanakan serentak ke arah atas

dan bawah (top and down).

Sesaat setelah penggalian lubang

bor selesai, dilanjutkan dengan

pengecoran beton struktur hingga

mencapai ketinggian bawah rencana

pile cap. Diameter tiang bor dapat

lebih dari 1,5 meter. Pondasiininanti

akan dimasukkan tiang penyangga

bangunan king post. Bila batas ketinggian

pengecoran sudah didapat, pengecoran

berpindah ke lubang bor lainnya.

Penanaman king post belum bisa

dikerjakan bila kekerasan beton yang ada

di dalam lubang belum mencapai target

yang direncanakan.

52 | griya kreasi

PERMUKAAN

TANAH

BENTONITE RENTANA LI BAS.

PERl\4UKAAN PONDASI

(PILEGP)

COR BEION

STRU KTU R

Konsep struktur pondasi

King postyang terdiri dari rangkaian

profil baja IWF ditanam ditengah-tengah bore pile yang berisi lumpur(jelly) bentonife. Pemasan gan king post

harus diusahakan tepat pada titik berat

penampang kolom yang akan dibuat

nantinya. Bagian ini berupa bahan semen

bentonite yang kelak akan dihancurkan

Page 57: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

IWF/H BEAM

BRACING STEEL

PROFIL SIKU

BRACING STEEL

IL SIKU

BENTONITE

BORE PItEr{(Urooo,,

POTONGAN A

BENTONITE

A

BENTONITE

COR BETON

5TRU KTU R

RENCANA LANTAI

BAS TERAKHIR

PILE CAP

LAPISAN TANAH

KERAS

Konsep struKur king post

untuk pemasangan besi kolom basement.

Sambungan besi kolom biasanya ada di

tengah bentangan (tinggi) kolom atau

seperempat tinggi kolom.

A PENANAMAN K'VG POST

King post merupakan komponen

utama darisebuah sistem pekerjaan

top and down atau up ond down.fanpa

adanya king post, rasanya mustahildapat

terlaksana sebuah sistem pelaksanaan

bangunan yang mempunyai banyak

keuntungan darisudut biaya dan waktu.

Sekarang akan dijelaskan secara singkat

proses penanaman sebuah king post.

Kedalaman lubang bor bisa

mencapai40 meter dari muka tanah.

Setiap memulai proses pengeboran,

IWFiH. BEAM

',/t

?*lw/ :1(

'l:fW{t/,

griya kreasr I Si

Page 58: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

BRATING STEEL

PROFIL SIKU

BRATING STEET

PROFIL SIKU

JOINT SISTEM RANGKAPENGIKAT: BAUT ATAU tAS

BRA(ING SIEEL/ pRorIL SIKU

RANGKA KING POST

Material dan sistem jointpada king post

selalu dibarengi pemasukan lumpur

bentonite. Adonan beton struktur

(kaitannya dengan mutu beton yang

direncanakan) dimasukkan dengan

kedalaman sesuai rencana struktur.

Sketsa yang dibuat ini adalah rencana

kedalaman lubang bor sampai di lapisan

tanah keras adalah 42 m. Sementara

untuk rencana kedalaman pile cap

mencapai 18 meter. Dengan demikian,

sisa ke dalam coran beton struktur di

bawah pile cap adalah 24 meter. Bagian

ini hanya digunakan untuk penanaman

king post. Pekerjaan ini berulang-ulang

dilakukan di banyak lubang bor.

HB/IWI

54 | griYa kreasi

Page 59: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

Jr

Lubang bore pile untuk penanaman king post

KING POST

}, LUBANG BORE PILE

N/lUKA TANAH

'/BASEIVENT ] 2

BASEI\4ENT 2 II

BASEMENT 3 11

7.

rf/.*;

2t1:Z

BASEI\4INT 5 Z(PItE IAP) KK

\*r\tr\-\

",1

BASEMENT 1 2{BASEI,IENT 2 :

BASEMENT 3 :

BASEMENT 4 iBASEMENT5 2

(PILE CAP)

N4U KA TANAH

D DIAPHRAGMA

APISAN TANAH

KEDAP AIR

Pemasangan king postpada lubang bor

PILE

ilBORE

TANA

22m

I

I

---+2m

griya hreasi I St

Page 60: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

MUKA TANAH

BASEMENi 1

BASEMENT 2

BASEMENT 3

BASEMENT 4

BASEMENT 5(PILE CAP)

D. DIAPHRAGMA

uGP0sr

LUBANG BORE PILE

'1!;7rAIR TANAH

Yffi,221//t,

Pengecoran tahap pertama

untuk mengisi lubang bor di

bawah pile cap

Ketika kekerasan beton didalam

lubang mencapai 100o/o, rangka

penunjang king post dimasukkan ke

dalam lubang bon King post harus

mencapai muka atas beton struktur

'i4

TANAH

P AIR

yang berada didalam lubang (rencana

pile cap). Artinya, permukaan atas beton

struktur menjadi tumpuan bagi king post

setelah seluruh king post berada di semua

lubang bor yang ada.

,l,/,r)"t/.t

Ns"\'\

w

BETON

STRU KTU R

56 | griYa kreasi

Page 61: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

PIPA

DE-WATERING

.;3,t:rG 30RE PiLE

KING POST

MUKA AIRTANAH

DINDING

DIAPHRAGMA

RENIANA

TEBAL PONDASI(PI LE CAP)

llustrasi yang menggambarkan semua pekerlaan penanaman

krng posttelah selesai

Sketsa ketika seluruh king post sudah tertanam di setiap lubang bor,

pekerjaan penggalian sudah bisa dimulai. Pada saat itu, pola sistem de-watering

secara bersamaan juga bisa dilakukan.***

griya kreasi I Si

Page 62: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down
Page 63: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

agian ini yang menjadi sangat

penting karena tanpa adanya

lumpur bentonite,seluruh

pekerjaan yang berkaitan dengan

pengeboran tidak akan pernah sukses.

Banyak manfaat yang didapat dari sifat-

sifat lumpur ini, di antaranya sebagai

berikut.

1. Lumpur bentonite mempunyaiBD(berat jenis) lebih besar dibanding BD

air. BD lumpur bentonite sebesar 1,10

ton/m3, sedangkan BD air 1,0 ton/m3.

2. BD lumpur bentonite sebesar 1,10

ton/m3 akan menekan dindinggalian tanah ke segala arah sehingga

dengan sendirinya akan mampu

mencegah longsoran tanah galian.

Hal ini berarti akan menstabilkan

dinding galian hingga nantinya

lubang galian tersebut dicor.

3. Perbedaan antara BD lumpur

bentonite dengan BD air tersebut akan

memaksa air tanah keluar dari lubang

Lumpur Bentonite

galian (meluap) sehingga isi lubang

galian yang semula berupa air tanah

akan digantikan dengan lumpur

bentonite.

Lumpur bentonite, bila dicampur

dengan air, akan menjadi kental (gel).

Sifat gel inilah yang menimbulkan

tekanan pada dinding galian.

Tekanan tinggi dari lumpur bentonite

secara perlahan akan memaksa air

tanah merembes ke dalam pori-pori

dan mengendapkan partikel-partikel

koloid didalamnya yang kemudian

terjadi lapisan lempung tipis kedap

air sehingga tekanan lumpur dapat

bekerja maksimal.

Lumpur bentonite bersifat mudah

menjadiair kembali (encefl bila

diaduk,lalu akan kembali menjadi

gel lumpur bila didiamkan.

Lumpur bentonite dalam

pelaksanaan dapat dipakai kembali

(recycling).

4.

7.

Sifat

Viskositas

rKuat,Oeset',L;;,;;:;,,1 :,y:,:,,;

;;::: :; :'.

1H0., mi*,r,qet *t r*ibtfdl

pH pH lndicator Paper Strips9,5-1.2

griya kreasi I lS

Page 64: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

8. Lumpur inijuga termasuk bahan

yang ramah lingkungan karena

dapat dibuang tanpa harus merusak

lingkungan.

Cara kerja lumpur bentonite dalam

sebuah proyek seperti digambarkan

berikut ini.

1. Dibuat terlebih dahulu adonan

lumpur bentonite dengan komposisi

1 .000 liter alr,,60-70 kg bentonite, dan

300 kg semen. Bentonite dicamPur

dengan 850 liter air, kemudian

didiamkan beberapa jam. Lalu,

semen sebanyak 300 kg dicampur

150 liter air sambil diaduk merata.

POMPA II]I\,4PI]R

I\4UKA AIRTANAH

PIPA LUMPUR

Ketika galian telah mencapai

kedalaman tertentu dan menyentuh

air tanah, mulailah adonan semen

bentonite dimasukkan bertahap ke

dalam lubang galian memakaipompa

slurry. Selama proses galian belum

mencapai kedalaman rencana, adonan

bentonite terus dimasukkan dan

dihentikan bila rencana kedalaman

tercapai.

Selama proses penggalian terus

berlangsung, lumpur terus dimasukkan

ke dalam lubang galian. Air tanah yang

kotor akan terdesak oleh bentonlfe, lalu

meluap hingga ke permukaan tanah.

AIR TANAH

TFRD()R()NG NAIK

lllUKA TANAH

Tahapan proses pemasukan

lumpur bentoniteke

lubang galian. Air di dalam

lubang terdorong naik ke

permukaan tanah

2.

TAHAP SELESAI GAL]ANTAHAP PENGI5lAN LUMPUR

IVUKA TANAH

I\,,1UKA ALRTANAH

Page 65: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

4. Luapan air tanah terus terdesak

sampai habis sehingga lubang

galian akan dipenuhi lumpur

bentonite dan ketinggian lumpur

harus lebih tinggidari muka air

tanah, minimal 1,2 m.lni untuk

menam ba h kan pressu re terhada p

dinding galian.

{- {, TEKANAN LUMPUR

PADA DINDING TANAH

Reaksi lumpur be nto n ite lerhadap

dinding galian

Penurunan rangka besi struktur tiang bor dan

sistem pengeco ran memakai tre my

TAHAP LiIEMASUKAN

RANGKA PF[IBFSIAN

TAHAP I I]BANG

PENUH LU[,1PUR

TAHAP l\4EI\4ASUKAN

TREI\,,1Y

IVI]KA AIRTANAl-]::;::-==

griya kreasi I nt

Page 66: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

5. Setelah pengeboran mencapai

kedalaman yang direncanakan,

rangka besi bore pile dimasukkan

ke dalam lubang galian. Bagian

ujung bawah besi bore pile harus

bergantung (paling tidak digantung

30 cm), tidak boleh diletakkan di

dasar lubang galian.

Tremy (pipa penyalur adonan beton)

diturunkan. Ujung pipa tremy

biasanya diberi media penahan

air berupa kantong plastik berisi

adonan beton. Ujung plastik diikat

dengan kawat beton, lalu dilepaskan

bersamaan saat adonan beton

dimasukkan ke dalam pipa. Berat

adonan beton yang jatuh drastis ke

bawah akan memaksa air di dalam

pipa tertekan ke bawah dan meluap.

Kantong plastik yang berisi adonan

beton dengan sendirinya akan

menutup diameter tepi pipa bagian

dalam sehingga kedap air. Adonan

beton yang masuk ke dalam lubang

tidak bercampur dengan material

lumpur atau air tanah. lni adalah

cara sederhana, tetapi sangat efektif

menjaga kemurnian adonan beton.

TORONG TREMY

KANTONG PLASTIK

BERISI (ORAN BETON

CORONG TREMY

KAWAT BEION

02 | griYa kreasl

Sketsa proses pekerjaan pengecoran lubang pondasi bor dengan muka air tanah yang tinggi

Page 67: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

7. Ujung pipa tremy yang sudah

menyentuh dasar tanah galian

diangkat setinggi 30 cm. Adonan

beton dimasukkan melalui

corong pipa tremy sambil divibrasi(digoyang-goyang ke atas dan ke

bawah memakai mesin). Adonan

beton terus dimasukkan ke dalam

lubang dan ujung tremy harus tetapberada di dalam adonan beton

sepanjang 1 meter. Metode iniakan

menjaga kebersihan coran beton

dan tidak mungkin tercampur

dengan material lain.Volume beton

yang terus bertambah akan bergerak

LUMPUR BENTONITE

dari dasar galian dan naik ke atas,

lni membuat lumpur bentonite dan

air terdesak naik ke atas permukaan

tanah. Lumpur bentonite yang meluap

inidialirkan melalui sebuah parit ke

penampungan. Di sini lumpur diproses

(recycling) untuk dipakai kembali

asalkan BD lumpur tidak melebihi

1,2 ton/m3.Bila BD melebihi batas

tersebut, semen bentonite sudah tidak

dapat dipakai lagi. Kadar tanah dan

pasir melebihi batas sehingga bila

dipaksakan dapat bercampur dengan

adonan beton. Akibatnya, mutu beton

dapat turun drastis.

63

iREI\4Y

Pen gecoran memakai tremyBentonite memenuhi lubang galian

griya xre:

Page 68: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down
Page 69: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

osement adalah bagian

dari sarana sebuah

gedung bertingkat

tinggi. Tidak mungkin sebuah

gedung tinggidibangun

tanpa adanya basement.

Adanya basement tentunya

akan ada penggalian tanah.

Bagian iniyang biasa terjadi

dan merupakan langkah awal

berdirinya sebuah gedung

tinggi. Umumnya luas lantai

basement menghabiskan

areal tanah yang ada.

La ntai basement biasanya

dimanfaatkan untuk

1. balancing gedung di

atasnya,

2. ruang parkir kendaraan,

3. ruang pengelola,

4. pendukung utilitas

gedung seperti

penempatan ruang panel,

reservoir, dan kebutuhan

lain.

griya kreasi I nl

Page 70: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

Semakin dalam adanya tanah

keras maka akan semakin mahaljenis

pekerjaan pondasi tiangnya.

A PROSES PEKERJAAN STRUKTUR

BASEMENT

Ketika semua pekerjaan awalsudah

selesai, dilanjutkan dengan pekerjaan

struktu r bosement, yaitu penggalian

tanah sesuai kebutuhan untuk dimensi

level dasar pelat struktur. Lumpur

bentonite dibongkar sepanjang tinggi

PIPA

DE-WATERING

kolom dibagi4. Pembesian kolom akan

dimasukkan ke lubang bekas bore yang

telah digali. Permukaan tanah dipadatkan

dan diratakan dengan tujuan agar

papan multipleks tidak goyang atau

berubah bila dipasang. Pemasangan

papan multipleks dilakukan setelah

diberi lumuran solar atau oli bekas. Dapat

saja digunakan multipleks yang sudah

mempunyai lapisan permukaan licin.

Tujuannya agar bekestingnya mudah

dilepaskan dan pembongkarannya tidak

PASANG BEKESTING

LANTAI DASAR

IVUKA TANAI-]

DINDING

DIAPHRAGMA

Proses pekerjaan awal

66 | griya ,r i ,:1

Page 71: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

mengalami kesukaran. Dalam hal ini

umumnya di setiap pekerjaan struktur

pada tanah akan ada pekerjaan awal

seperti pemasangan pasir urug dan

pembuatan lantai kerja (adonan struktur

ringan 1 : 3 :6). Sistem top and down

tidak memerlukan tahapan pekerjaan

seperti itu. lni terjadi karena pada saat

pembongkaran bekesting, muka bawah

lantai basement sudah merupakan

beton struktural yang diupayakan dalam

keadaan 99,9o/o mulus.

Rangka struktur kolom dipasang

hingga setinggi 1 / 4 bagian dari tinggi

kolom rencana. Tahap selanjutnya ialah

rangka struktur pelat lantai dan balok

dikerjakan bersamaan. Beton B-0 (<K-125)

dimasukkan hingga ke batas cut of level,

batas pemotongan beton bentonite

sepanjang 40 x diameter besi kolom.

Artinya, bila dipakai besi diameter 32

mm maka panjangnya adalah 1.280 mm.

Setelah itu, dilakukan pengecoran beton

struktur sesuai rencana, dari atas cut of/evel sampai permukaan lantai satu.

Proses selanjutnya ialah penggalian

tanah setelah beton mencapai umur yang

disyaratkan. Tahap penggalian tanah ini

dilakukan hingga batas aman dan dalam

jangkauan gerak kerja. Saat ini bekesting

mulai dilepas. Pelepasan bekesting tidak

sulit karena saat pemasangannya

tidak sekukuh pemasangan bekesting

cor yang menggunakan sistem

konvensional. Setelah bersih, bongkar

beton bentonite dan bongkar beton B-0

sepanjang 1.280 mm.

Bila pemasangan struktur lantai

satu sudah selesai, penggalian tanah

untuk ruang basement lantai satu

bisa tuntas dilakukan, termasuk

pembentu ka n pelat baseme nt lanlai

satu.

Selanjutnya struktur besi kolom

penyambung dipasang. Ada dua cara

pemasangan besi kolom. Cara pertama

dipasang mulai dari cut of levelhingga

cut of level basement lantai satu.

Cara kedua ialah mema sang starter

bar (besi stek kolom) di basement lantai

satu dan pembesian kolom pada kedua

starter bor, lalu diteruskan dengan

pemasangan bekesting dan dicor.

Bila pemasangan bekesting untuk

kolom sudah selesai, pengecoran

kolom dilakukan hingga bagian atas.

Bagian yang tidak dapat dicor, terutama

pertemuan beton atas dengan beton

baru, nantinya akan dilakukan grouting

sehingga secara keseluruhan struktur

kolom selesai sempurna. Prosedur

pekerjaan ini dilakukan berulang-ulang

griya k"easj I ni

Page 72: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

?/rt'rlllm l//l;

,,L 't:#:rr/r,

rffirli

ffiKonsep pemasangan pembesian

kolom struktur

hingga bosement lantai empat selesai. Dimensi kolom basement tentunya disesuaikandengan perencanaan struktur. Adapun bentuknya dapat berupa kubus ataupun burat.Model ini tentunya berkaitan dengan pihak arsitektur sebagai desainer.

68 | griya kreasi

Page 73: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

SUDAH DITOR

-f ,r**BETON B-O

LANTAI 1

BONGKAR

BEKESTI NG

SEBAGIAN TANAH

SUDAH DIGALI

'##//&'{##*

iliiiill,iiiiilitTahap pekerjaan

pembongkaran bekesting

setelah galian di bawah

selesai dikerjakan BENTONIIE CUT OF LEVEL

griya kreas'i | 0g

Page 74: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

CU] OF LEVEL i109

BENTONITE

TANAH SUDAH DIGALI

TANAH BAWAH

Tahapan pemasangan struKur

bagian bawah

Total galian lanah basement lelah

selesai untuk dilanjutkan dengan

pekerjaan tahap bawah

RENIANA

KOLOM

PASANG STRUKTUR

KOLOM BAWAH

BASEMENT 1

'{,tr/r*

SIAP DICOR

TANAH SUDAH DIGALI

"lllffiTUT OF LEVEL

70 | griya kreasi

BENTONITE

Page 75: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

w,#,,eIUT OF LEVEL

5-l,,i i;R(0r0[4 ATAS

SUDAH DICOR

PASANG STRUKTUR

KOLOM TENGAH

RENTANA

KOLOM

PASANG STRUKTUR

KOLOM BAWAH

BASEMENT 1

SIAP DICOR

BENTONIiE

Tahap pemasangan besi kolom struKur

membungkus king post

B. PELAT DAN BALOKBASEMENT

Fungsi dari pelat lantai basement

dalam sistem struktur top and down

sangat penting. Lantai basement, selain

berfungsi sebagai lantai untuk menahan

beban gravitasi yang bekerja padanya,

MODEL KOLOM

PERSEGI 4

MODEL KOLOM

BULAT

Kolom struKur. Dapat berbentuk kubus

ataupun lingkaran

pada saat pelaksanaan galian tanah,

pelat ini berperan sebagai stut atau

bekesting penahan. Tentunya stut ini

harus kuat menahan deformasi lateral

daridinding penahan tanah yang ada

(dinding diophragma). Perencanaan pelat

'{ff&

griya kreasi I lt

Page 76: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

dan balok basement akan dibuat

rata, tidak seperti umumnya

bangunan bertingkat yang

terlihat balok-balok lantainya

berukuran besar dan kukuh.

Sistem pembalokan dinamakan

flat slabs, wafel slab. Balok ini

dipasang dengan ketebalan

sama dengan ketebalan pelat

basement atau sedikit lebih

tebal untuk mendapatkan

kekakuan yang optimal.

Agar dapat mencapai tinggimaksimal yang efektif, sistem

Conloh flat slabs yang sudah jadi di sebuah

gedung tinggi

.-.:-/ *_*r':_.{L__i*.1..+*-i L+_-l

__J_I

ttl

-.i.**..i-iri--i--,

r*t-*tl*irL.-*--:

i

LANTAI BA5.

FLAT SLABS

12 | griya kreasi

Model balok flat slabs

Page 77: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

WAFEL SLABS

Model balok wafelslabs

PEMBESIAN

PLAT BAS

WAFEL SLABS

FLAT SLABS

BENT BEAI\4

PEMBESIAN PELAT BEAM

Model bent beam pada lantai basement

griya kreas

Page 78: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

balok struktur menggunakan model flot

slabs atau bent beam. Model balok ini

tipis melebar berbentuk segi empat atau

lingkaran.

Pada kondisitertentu, di saat

lendutan pelat bosemenf sulit diperkecil,

opsinya adalah memasang bent

beam (balok peng h u bung). Ketebala n

maksimal bent beam sama dengan

ketebalan flat slabs. Bila memungkinkan,

ketebalannya lebih tipis lagi.

Ketinggian antarlantai diprioritaskan

agar sangat efektif, yaitu tidak terlalu

tinggi dan juga tidak terlalu rendah.

Jika ketinggian menyamai tinggi lantai

antar-towe r, suda h da pat d i katakan

biaya untuk pekerjaan basement akan

sangat mahal sehingga mungkin saja

tidak efisien lagi. Sebaliknya, jika terlalu

rendah, manfaat lantai basement menjadi

terbatas. Akibatnya, penggunaan

basement sebagai media utilitas

menjadi tidak maksimal. Sebagai dasar

penentuan, diperlukan lebar bersih

ideal agar kendaraan boks roda empat

dapat masuk tanpa harus terbentur

lantai atau balok basemenf. Sementara

untuk truk atau mobil boks roda enam

atau lebih tidak dapat masuk ke area

basement. I ni disebabkan ketinggiannya

tidak memenuhi ruang parkir. Umumnya

ketinggian yang berlaku berada pada

kisaran + 2,4 meter.

Bagian bosement, selain untuk

ka ntor manage m ent bui ldi ng, )ugauntuk parkir penghuni gedung. Oleh

karena itu, ketebalan pelat lantaidasar

adalah 20 cm dan lantai basement satu

adalah 40 cm. Ketebalan tersebut hanya

contoh, tetapi variasinya tidak terlalu

jauh berbeda. Di sini digambarkan

sedemikian tebal. Permasalahannya ialah

pada lantai inilah semua materialdan

kendaraan proyek berada, termasuk alat

gali tanah untuk kegiatan sementara.

Sela njutnya, ketebala n pelat bosement

lantai dua hingga lantai empat adalah

25 cm. Ketebalannya memang lebih

tipis dari basement lantai satu karena

kegiatan pada lantai-lantai tersebut

sudah banyak berkurang. Untuk lantai

terbawah dari basement adalah lantai

lima bila jumlah lantai basement-nya

hanya lima lapis lantai. Bila hanya empat

atau tiga lapis lantai saja, tentu ketebalan

pelat. basement dasar tidak sebesar itu.

Semuanya tentu harus diperhitungkan

berat total dari bangunan di atasnya.

Pada pelat basement terbawah,

ketebalannya bisa mencapai 1,5 m.

Sementara ketebalan pelat bagian core

dapat mencapai3 m.

14 | griYa kreasi

Page 79: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

FLAT SLABS

8A5.3 = 25 cm

BAS.4 = 25 cm

BAS.5: 150 cm

ffiEd,fiftffi.ffiffi

tl DASAR = 20 cm

ir,1" r,{r${*,,i*$:

W W&W

Sketsa potongan baseme nt secara

keseluruhan

'1,/.

TANAH BAWAH

griya kreasi I lS

Page 80: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

Lantai dasar bosement (base floor)yang menjadi pondasi utama dariseluruhbangunan dibuat berbeda dengan lantaibasement lainnya. Hal ini disebabkanpada bagian ini merupakan lokasiadanyapile cap, pondasi tiang bor, dan kolomstruktur utama.

Kerja sama yang padu bagisernuaI tim kerja yang terlibat dalam pekerjaan

ini sangat diutamakan. Faktor efisiensidalam segala hal, keamanan dalampekerjaan, dan koordinasi semua pihakakan membuahkan hasilyang sangatbaik.

8A5.4=25cm KING PO5T

PILE(AP=3m

8A5.5 = 1,5 m

Konsep beton struktur pada lantai dasar

basement

76 | Briya kreasi

Page 81: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

u'l; il; I

t!;,t

tI;:a

IN

;tI:iI&

:Itr&:,, rrl:S,,.. l

;iilll&..,.:

1,,,il$ry

f,, ffiIrytI -ryr

ifriryr:trriw.rryry'

,,,ffi.-'m.,

"'#r',,,ffi

t

*ffiTjtrt

:t::i::

l,,rl

r3r;tr'*r..

br&

rTx'i

tII?

$

ttT

T*

*$.?

t*$

ll!;t,r",, !,r,',. -{.,,lrr:,!|

,,*,,!

,*,, -!,,t tr,,r,f

,.u,,,,I

,:*, !.il

'r;tt1tt;t,;t,tQ;{;!*l[,il

!r;*

i'

Pekerjaan yang baik akan

membuahkan hasil kerja yang

baik juga

griya kreasi I lt

Page 82: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down
Page 83: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

elaksanaan pembangunan sebuah

gedung tinggi tidak akan pernah

lepas dari sistem de-watering.

Tujuannya adalah untuk pengurasan

air tanah yang dapat dikontrol secara

tepat dan mengurangi akibat buruk

dari adanya pekerjaan ini. Adanya faktor

pem buata n lantai baseme nt yang da pat

mencapai lima lantai, tingginya muka

air tanah, terutama di kota Jakarta,

akan memaksa digunakan sistem ini.

Umumnya sebelum proses pekerjaan

de-watering dimulai, akan dilakukan uji

pemompaan dengan tujuan

1. untuk mengetahui besarnya volume

air tanah (debit air tanah) yang akan

mengalir ke dalam lubang galian;

2. untuk mengetahui kecepatan proses

kembalinya air tanah yang dikuras

(recovery);

3. untuk mengetahui banyaknya

pompa air yang dibutuhkan setelah

didapat besarnya debit air tanah;

5P = SUMUR P0MPA

Pl - P5 = SUMUR PEMANTAU

untuk melihat arah aliran air di

dalam tanah mengalir;

untuk mengetahui luasnya

pengaruh radius penurunan

muka air (Bila jumlah lapisan

basement hanya sekitar 2-3 lantai,

tentu radiusnya tidak terlalu luas.

Namun, bila lapisan basement-nya

sebanyak lima lantai atau bahkan

lebih maka radius penurunan muka

air tentu akan melebar lebih luas);

untuk mengetahui kerucut

penurunan air tanah;

untuk mengetahui besar

pengaruhnya terhadap gedung

atau bangunan lain (rumah

penduduk) di sekitarnya yang

sudah ada;

untuk mengetahui pada

kedalaman berapa meter dapat

ditemukan lapisan tanah yang

kedap air atau lapisan yang banyak

terdapat air (data dari soll test).

Sketsa denah lubang bor

griya kreasi

4.

5.

6.

7.

8.

79

Page 84: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

Sketsa lengkung penurunan muka air tanah

Page 85: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

Turun atau naiknya permukaan air

tanah dalam setiap sumur pemompaan

dibaca dengan menggunakan alat

pengukur elektronik yang disebut

electronic water level meter atau dip meter.

Alat inidipasang pada sumur pemantau.

Bila proses pekerjaan struktur bosement

dimulai, pemompaan akan terus

berlangsung. Melalui sumur pemantau,

bila ketinggian muka air dalam

batas aman, pemomPaan sementara

dihentikan. Bila dari sumurpemantau

terdeteksi adanya muka air yang

mulai naik mendekati batas ambang

yang diizinkan, pemompaan kembali

dilanjutkan untuk menurunkan batas

ketinggian muka air sampai pada batas

aman untuk bekerja.

SELOKAN / DRAINASEDRAINASE

Peta situasi penempatan dan jumlah pompa

pengurasan di lokasi

RETAINING WALLPOMPA AIR

Pl - P8 = POMPA PENGURASAN

PPl, PP2 = BAK PANAMPANG AIR

PEMBUANGAN KE SALURAN KOTA

Kondisi tanah sebelum

dilakukan galian

MUKA TANAH

griya kreasi I gt

Page 86: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

SELOKAN

PANAMPUNG AIR

POMPAAIR 1

RETAINING WALL

MUKA TANAH

Posisi air tanah yang dikehendaki untuk proses pekerjaan

lanlai basemenlterbawah (pekerjaan pondasi)

MUKA AIR TANAH

BATAS BEBAS AIR

BATAS KETINGGIAN AIR

SELAMA PEKERJAAN

MUKA TANAH

POMPAAIR 2

POMPA POMPAAIR 3 AIR 4BATAS KETINGGIAN

AIRYANG DIBERIKANSELAMA PEKERJAAN

MUKA AIR TANAH

lm,.,-,;,IMUKAAIRYANG I

I orxrurruoRxl IL __+,KEADAAN MUKA AIR I,, "SETELAHDE-WATERING ll'

Sketsa penurunan muka air tanah akibal de-watering

82 | griya kreasi

Page 87: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

RETAINING WALL

DASAR GALIAN

BAGIAN YANG

MENGALAMIKEKOSONGAN AIR

Banyak pakar teknik sipil yang

mengkhawatirkan sebuah penggalian

tanah untuk basement dapat berakibat

turunnya bangunan tinggi di sebelahnya.

Hal inidisebabkan adanya pelarian

air tanah (drain) pada saat dilakukan

pekerjaan pondasi. Kekhawatiran ini

sangatlah beralasan karena pada saat

pekerjaan dimulai, akan dilanjutkan

dengan de-watering. Akibat yang

muncul adalah pori-pori tanah tidak lagi

menyimpan air. Semua air akan tersedot

dan masuk ke dalam sumur galian.

Tanpa dikehendaki lagi, lapisan tanah

akan keropos dan tidak ada lagi air yang

menahan atau menjaga kepadatan tanah.

Risikonya, beban yang ada di permukaan

akan menekan tanah ke bawah dan

mengalami penurunan. Besar penurunan

tergantung pada sisa daya dukung tanah

yang ada. Jika parah, bangunan amblas

cukup dalam. Jika tidak terlalu parah,

dinding bangunan akan retak-retak.

Umumnya yang terkena dampak dari

sistem de-watering ini adalah perumahan

penduduk di sekitarnya. Amblasnya

pondasi bangunan akibat hilangnya

daya dukung tanah membuat dinding

pecah atau retak dan patah. Mau tidak

mau pemborong atau bahkan pemilik

proyek wajib bertanggung jawab untuk

melakukan ganti rugi.

MUKA TANAH

MUKA AIR TANAH

Efek pelarian air tanah pada areal sekitar proyek akibat sistem de-watering

griya kreasr I gt

Page 88: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

Contoh kerusakan bangunan rumah penduduk di sekitar proyek akibat pengurasan air tanah (de-wateinfi

0'lm

I I muxnmnlnAda juga beberapa

anggapan bahwa jenis pondasi

yang dipakai merupakan faktor

penurunan tanah. Misalnya

pondasi bore pile, untuk beban

vertikal yang diterima bila

sangat besar, tentunya diameter

pondasi bor juga akan lebih

besar. Ataupun bila yang dipakai

pondasi bore berdiameter 1

meter dengan kedalaman

sampai di tanah keras sedalam

40 meter, pondasi inidapat

menimbulkan penurunan

bangunan di sekitarnya.

MUKA AIR TANAH

AIR TANAHMASUK KE DALAMLOBANG GALIAN

AIR TANAHMASUK KE DALAMLOBANG GA[IAN

84 | griYa kreasi

Air tanah mengalir menuju lubang galian

Page 89: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

Saat air masih memenuhi partikel

tanah maka kondisitanah dalam keadaan

solid. Namun, ketika terjadi proses

pengeboran, muncullah lubang di dalam

tanah. Lubang ini akan membuat air di

sekitar galian mengalir untuk mengisi

PARTIKEL TANAH

AIR TANAH

Air tanah masih memenuhi ruang di dalam tanah

kekosongan tanah. Mengalirnya atau

larinya air tanah ini dapat menimbulkan

keroposnya tanah yang ada di sekitar

proyek. Faktor inilah yang diprediksi

sebagai penyebab dari penurunan

bangunan di sekitarnya.

Ketika sebagian air tanah telah berkurang dan

meninggalkan lubang di dalam tanah

PARTIKEL TANAH

griya kreasi i gS

Page 90: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down
Page 91: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

idak mungkin kita membahas

pembangunan sebuah gedung

bertingkat banyak tanpa juga

membahas permasalahan pembuatan

pondasinya. Sampai saat ini pilihan

pondasi untuk gedung tinggi masih

dipegang oleh pondasi tiang bore pile.

Diameneternya sampai saat ini sudah

ada yang membuatnya sampai lebih

dari 1,5meter. Diameter bore pileyang

sedemikian besarnya akan membuat

pondasi tipe ini mempunyai daya

dukung yang lebih besar (end bearing).

Semakin tinggi tingkat gedung yang

akan dibangun tentu akan semakin besar

diameter bore pile yang diperlukan. Bila

memakai diameter yang kecil, tentu akan

banyak membutuhkan bore pile.

Memang ada pilihan lain yang

lebih baik untuk jenis pondasi gedung

pencakar langit yang akan dibangun.

Jenis pondasi tersebut adalah barrette

pile. Bentuknya empat persegi panjang,

misalnya 1,0 m x 2,0 m atau lebih

dari ukuran tersebut. Semakin besar

ukurannya maka daya dukungnya akan

semakin bertambah besar. lni tentunya

dapat menyebabkan biaya pembuatan

pondasi jenis ini semakin ekonomis,

terutama untuk beban total kolom

yang harus ditampung relatif besar.

Kekurangan atau kelebihannya relatif

sama dengan dinding diaphragma.

Selain itu, pondasi barrette pile sulit

dilakukan uji pembebanan (loading test)

karena bentuknya yang sedemikian

besar. Tidak ada alat loading yang dapat

melakukan penetrasi terhadap pile jenis

barrette. Sayangnya pondasi jenis ini

belum pernah dilaksanakan di lndonesia.

Namun demikian, harapan untuk

dilaksanakan di lndonesia pastiada di

tahaun-tahun mendatang. Desainer

struktur negeri ini lebih senang memakai

pondasi tiang bor untuk bangunan

bertingkat banyak, walaupun masih ada

juga yang memakaijenis pondasi tiang

pancan9.

Berbicara mengenai keuntungan

pilihan jenis pondasi maka jenis pondasi

yang ideal adalah pondasijenis bore.

Selain memang sudah terbiasa, faktor

pelaksanaan pondasi inijuga tidak

banyak menemui kesulitan.

griya kreasi I gi

Page 92: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

I

f--4,0m

l__

1,5 - 0,9 mI

KETEBALAN DINDING = 0,5 - 0,9 m

-TI

I

't,5 -

I

I

Berbagai bentuk dan jenis pondasi barrette pile

88 | griYa kr*asi

Page 93: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down
Page 94: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

ondasi tiang bor tidak selalu

mudah dalam pelaksanaannya.

Terkadang sering dijumpai

banyak kendala dalam pelaksanaannya.

Seluruh kendala yang muncul dalam

pembuatan pondasi jenis ini umumnya

sudah menjadi masalah biasa dan

dapat diselesaikan dengan baik

tanpa mengurangi fungsi peruntukan

pondasi itu sendiri. Adapun beberapa

permasalahan yang sering muncul dalampekerjaan pondasi tiang bor antara lain

sebagai berikut.

1. Tepi lubang galian berguguran akibat

kondisi tanah yang lembek di bagian

dalam. Gugurnya tepi lubang galian

ini menyebabkan melebarnya lubang

di bagian tertentu. Akibatnya, jumlah

MUKA AIR TANAH

RAH TONGSORAN

CASING

MUKA AIR TANAH

DAERAH LONGSORAN

TUMPUKAN TANAH

DINDING GATIAN TONGSOR PEMASANGAN CASING

Pemasangan casingunluk menjaga kestabilan dinding galian untuk pondasitiang bor

MUKA TANAH

'l/1,

,nO

Itl

W'',,/,/i

Tii

MUKA TANAH

r:1,{1,; w:

DAE

aI

#Y{//PEMASANGAN (ASING

$0 | griya kre*ri

Page 95: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

adonan beton dapat bertambah

banyak. Selain itu, runtuhan

tanah tepi galian itu pun akan

menumpuk di dasar galian. Hal

ini dapat berakibat buruk pada

pondasi tiang bor. Mengantisipasi

kondisi seperti ini di lapangan

adalah dengan memasang casing

(pipa baja berdiamater sama

dengan lubang galian) pada galian

yang bermasalah.

2. Didalam lubang galian terdaPat

banyak lapisan tanah lembek

yang berbaris ke bawah. Proses

penggalian dipasang full casing

(dari atas sampai dasar galian).

Ketika galian selesai, Pengecoran

segera dilakukan. Namun, setelah

pengecoran memenuhi lubang

dan casing diangkat, terjadilah

penurunan Permukaan beton akibat

volume beton yang berat menekan

ADONAN BETON TURUN

VOLUME BETON BERKURANG

MUKA TANAH

MUKA AIR TANAH

KAN (ELAH

DAERAH LEMBEK

MUKA TANAH

MUKA AIR TANAH

DAERAH LEMBEK

TSING CASING DIANGKAT

Sifat tanah lembek yang ada di bagian-bagian tertentu

FULt CASING

griya kreasl I gt

Page 96: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

3.

dinding galian sehingga lapisan

tanah lembek terdesak ke dalam dan

membentuk cekungan berisi adonan

beton. Kondisi ini terlihat dari lubang

yang membesar.

Kasus lain berikutnya merupakan

kebalikan dari kasus nomor 2. Pada

kasus ini terjadi tekanan yang kuat

daridalam tanah. Dinding lubang

bor tercekik sehingga menyempit

berbentuk cembu ng. Penyempitan

FULT CASING

ini berakibat adonan beton naik

ke atas (meluap)dan banyak

adonan beton yang terbuang.

Keadaan ini mungkin saja terjadi

karena misalnya adonan beton dipondasi sumur sebelahnya telah

selesai dicor dan berat volume

beton tersebut akhirnya menekan

tanah yang labil. Terjadilah tekanan

pada dinding pondasi tiang

bor yang baru. Bahayanya ialah

VOLUME BETON BERKURANG

MUKA TANAH

MUKA AIR TANAH

TANAH TIDAK

STABIL

CASING DIANGKAT

,,.f.$,

T1't "/,,iiii

,{/Awf{fi

s2 Igriya kreasi

Sifat tanah labil menyebabkan tekanan pada tepi lubang galian

Page 97: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

iit I

ii;;'X

::iii-a

,;"':{

k,,,ilal'.-ll

(,

+

*

a

F','.'ulI ,l'{l[*:i

.

'"* r o,

, *-1, '*

[ ,l*il'.';'&'l"i

I

lt

t

t

t

I

BESI TERBUNGKUS

TANAH

MUKA TANAH

Sketsa kerusakan pembesian pada jangka

lama yang menyebabkan karatan

Kondisi muka air dalam lubang galian lebih rendah dibanding muka airtanah yang ada

TEKANAN AIRTANAH

MUKA AIR TANAH

MUKA AIR

DALAM LUBANG

MUKA TANAH

griya kreasi I gt

Page 98: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

pembesian tiang bor pada bagian

yang menyempit menjadi tidak

terbungkus oleh adonan beton.

Dalam jangka panjang, akan terjadi

proses karat pada pembesian tiang

bor yang tidak terbungkus adonan.

Kondisi inilah yang menjadi bagian

paling rumit untuk diatasi karena

diperlukan pola pengeboran yang

terarah untuk menghindari keadaan

ini. Secara kejadian, hal seperti ini

sangat jarang terjadi.

4. Runtuhnya dinding galian lubang

bor yang disebabkan oleh

permukaan air di dalam lubang

bor lebih rendah dibanding muka

air tanah di sekitarnya. Perbedaan

ketinggian air ini menyebabkan

air di sekitar lubang bor memberi

pressure terhadap dinding galian di

bawahnya. Akibatnya, sedikit demi

sedikit tanah di sekitar lubang galian

berjatuhan. Keadaan seperti ini

sangat diperlukan pompa air yang

terus-menerus mengisi lubang bor

agar permukaan air di dalam galian

menjadi lebih tinggi. Perbedaan

tinggi muka air iniakan membuat

lubang dinding menjadistabil dan

mampu bekerja menahan runtuhnya

dinding galian.

94 | griya kreasi

5. Melembeknya dasar tanah galian

akibat lambatnya pengecoran

beton struktur. Seharusnya sel uruh

persiapan pengecoran lubang bor

saat selesai penggalian dan material

harus sudah ready di lokasi. lni

disebabkan air di dalam lubang

galian akan membuat permukaan

tanah di dasar galian m enjadi

seperti bubur. Saat dituangkan beton

struktur, bagian yang lembek ini

akan tertindih dalam keadaan masih

lembek. Saat bore pile belum bekerja

secara maksimal menerima beban,

permukaan pile masih tetap tidak

berubah. Celakanya, bila nanti bore

pile sudah bekerja maksimal, pondasi

akan drop karena di bawahnya tanah

lembek. Tentu kondisi ini sangat

riskan. Upayakan agar dihindari kasus

pen undaan pekerjaan pengecoran

beton struktur.

Casing tertinggal didalam lubang

bor yang mungkin disebabkan okeh

putusnya tali penggantung atau

terjepit beton yang mulai mengeras.

Kerangka besi beton jatuh ke

dasar galian akibat putusnya tali

penggantung. Kasus inisama persis

dengan jatuhnya cosing ke dalam

lubang bor.

6.

7.

Page 99: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

B. Pipatremy terjepit dan tidak dapat

dicabut atau patah dan tertinggal di

dalam adonan beton akibat beton

di dalam lubang mengeras.lni

terjadi karena beton cor tidak segera

tersedia. Padahal tremy adalah

satu-satunya alat untuk mengirim

adonan beton di dasar galian tanpa

tercampur dengan air lumpur kotor

sehingga kemurnian beton tetap

dapat dijaga. Putusnya PiPa tremY

akan menyebabkan beton menjadi

rusak bercampur air kotor. Namun

demikian, pengecoran harus terus

dilanjutkan dengan menurunkan

tremyyang baru. Repotnya, beton baru

tidak dapat menyatu dengan beton

lama yang ada didalam lubang.lni

disebabkan permukaan beton lama

sudah terdapat endapan lumPur dan

tidak mungkin dibersihkan. Lapisan

lumpur yang ada di permukaan beton

lama akan menjadi media pemisah

antara beton baru dengan beton lama.

llustrasi kondisi bila pola kerja tidak

terencana dengan baik

MUKA AIR

DALAM LUBANG

MUKA AIR TANAH

BETON BARU

ENDAPAN

BETON LAMA

MUKA TANAH

griya kreasi I gS

Page 100: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

TREMY

9.

MUKA TANAH

MUKA AIR DALAM LUBANG

MUKA AIR TANAH

1-1,5m

BETON

Pada sistem pengecoran memakai

tremy, ujung tremytetap berada di

dalam permukaan beton. Ujung pipa

masuk sedikitnya 1-1,5 m dari atas

beton sambil digoyang-goyangkan

dengan mesin untuk pemadatan

beton didalam lubang bor.

Akhir penyelesaian pengecoran

pondasi tiang bor tentu harus

terdapat cutof level. Bagian ini

nantinya akan dihancurkan agar

dapat masuk ke dalam pile cap.

Beton yang digunakan untuk media

ini biasanya B-0. Lubang galian

Pipa tremywajib tertanam dalam

adonan beton

bekas pengeboran cukup dalam

bila level dasar pile cap jauh berada

di bawah permukaan tanah asli.

Apalagi diameter lubang galian

berukuran sebesar sumur yang

ada di perumahan penduduk.

Bila dibiarkan, hal iniakan sangat

mengganggu kelancaran pergerakan

kendaraan dan alat bor serta faktor

keselamatan kerja. Tidak dapat

dibayangkan bila ada pekerja

yang terperosok ke dalam lubang

galian. Sesudah pengecoran

dengan beton B-0, sisa lubang di

10.

96 | SriYa kreasi

Page 101: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

SISA LUBANGDIURUG PASIR

urug dengan tanah bekas galian dan

dipadatkan. Pemadatan berfungsi

untuk menghindari terjebaknya

kendaraan di bekas lubang galian.

Bila pemasangan pile cap nantinya

akan dimulai, permukaan tanah akan

dikupas hingga mencapai kedalaman

yang direncanakan. Beton B-0 juga

mudah dihancurkan.

Proteksi lubang galian

yang terlalu dalam

MUKA TANAH

'ii{i!r;i/iil!i:#i*:!;ililt!,

Pekerjaan cut of levelpondasi tiang bor sudah selesai

grlya

Page 102: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

Pile capyang begitu besar dimensinya sehingga pekerja yang berada di dalamnya seperti sedang masuk ke dalam

sangkar. Bagian yang bulat merupakan kolom utama.

1 1. Sistem pengecoran menggunakan

tremy terkadang ada kendala di

lapangan. Bisa saja suatu waktu

pipa tremy terlepas dari alurnya

dan terjatuh ke dalam lubang bor.

Bila masih bisa diangkat, pipa wajib

diangkat. Namun, bila tidak dapat

diangkat karena terjepit adonan

beton yang mulai mengeras, pipa

terpaksa dibiarkan dan dicor dengan

beton. Untuk hal ini tentu harus

melalui konsultasi dengan konsultan

pola pengecoran.

98 | griya xreasl

Page 103: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down
Page 104: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

da dua cara atau sistem

pengeboran untuk pondasi

tiang bor, yaitu sistem dry drilling

dan sistem wash boring .

1. Pengeboran dengan sistem dry

drilling menggunakan mesin bor

dengan mata bor spiral. Setiap

pengeboran, mata bornya berputar

menggali tanah. Sampai pada

kedalaman tertentu, bor diangkat

dan tanah galian ikut terangkat ke

atas. Pelepasan tanah galian dari

mata bor dilakukan di permukaan

tanah. Cara ini dilakukan berulang-

ulang hinghga didapatkan

kedalaman lubang yang dikehendaki

sesuai perencanaan.

2. Pengeboran dengan sistem rrosh

drilling atau juga disebut sebagai

circulation d ri I li ng menggu nakan

alat pengebor yang memiliki

mata bor yang disebut cross bit.

Mata bor ini berputar dengan

kecepatan 37,5 rpm pada tekanan

sekitar 200 kg. Bersamaan dengan

saat pengeboran, air dialirkan

dari mata bor. Pengaliran air ini

dibantu dengan pompa sentrifugal

berukuran 3 inci. Cara pengeboran

seperti ini akan menghancurkan

tanah dengan lembut dan

mengeluarkannya dari dasar lubang.

Pengeboran dapat dihentikan bila

kedalaman pengeboran sudah

mencapai dasar yang direncanakan.

Sirkulasi air dari setiap mata bor

yang keluar tetap berlangsung.

Langkah ini disebut pembersihan

awal. Setelah mata bor diangkat

dari lubang galian, kegiatan

dilanjutkan dengan pengecekan

dasar lubang apakah sudah benar-

benar bersih dari sisa endapan

lumpur galian. Pekerjaan kontrol

pun dilakukan. Bila kondisi tanah

berbutir halus maka tanah bersifat

lengket atau kohesif sehingga

pembersihannya menggu nakan

alat spiral pembersih. Sementara

kondisi tanah yang berbutir kasar,

berpasir, dan berkerikil, pembersihan

menggunakan alat clinning bucket.

Bila semua dinyatakan selesai, tahap

selanjutnya adalah melakukan

penurunan kerangka besi tiang bor

dan dilanjutkan dengan pengecoran

beton sesuai mutu perencanaan.

1(l0 I griYa kreast

Page 105: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down
Page 106: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

TentangPenulisH. Mistra, lahir di Banjarmasin

tanggal, 28 Agustus 1951. la lulusan STM

Jurusan Bangunan Gedung tahun 1 970

di Jakarta.Tahun 2002 ia berhenti bekerja

sebagai pegawai tetap di PT Perentjana

Djaja (divisi struktur) dan terjun sebagai

tenaga freelance

dalam pekerjaan

masalah teknik

bangunan (design

struktur, konsultan

materialrumah

tinggal, pelaksanaan,

supervisi) hingga

sekarang. Ditahun

1 970-an pada

saat buku komik

sedang booming, ;

ia pun membuat

buku-buku komik. Di bidang bangunan,

ia telah membuat buku-buku teknik

bangunan, terutama pembuatan

rumah tinggal. Buku yang telah terbit di

antaranya Panduan Membangun Rumah,

Membangun Rumah Tahan Gempa,

Antisipasi Rumah di Daerah Rawan Banjir,

9 Teknik Meningkat Rumah. Sebelumnya,

ia telah menulis buku kesehatan, yaitu 3

Jurus Melawan Diabetes Mellitus (sudah

102 | griya kre;isi

dicetak ulang 7X). Buku ini diterbitkan

berdasarkan pengalaman pribadi sebagai

seorang penderita penyakit diabetes

sejak tahun 1 979 hingga sekarang,

tanpa komplikasiapa pun dan bebas

makan-minum tanpa diet. Di komunitas

pengajian, ia secara

rutin menulis artikel

atau bulletin kesehatan.

Dengan latar belakang

pendidikan sebagai

seorang teknik bangunan,

menulis tentang

kesehatan, sepertinya

"tidak nyambung ". hanya

sekadar hobi. Hanya

harapannya semoga

bermanfaat bagisemua

orang. Waktu luang

dimanfaatkan untukmelukis cat minyak (oilpainting). Buku ini

dibuat untuk menambah khasanah buku

teknik sipil di negeri ini.

Terima kasih.

Page 107: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

P6d. korsultan PT Perentiana Diaja di Jakarta P€riode f 9?C*r97Aseb.goiDraftGrstluktur .'.i I,.,.

'I Hotel Horison

2 Wisma Metropolitan I

3 Wisma Metropolitan ll

4 Wisma PEDE

5 Wsma lndocement

6 Wisma BCA

'.', .7 $s{q19 fLN Exp Xlt Gambir'

8 RS. Harapan Kita Ged. Kebidanan

9 Shop House - Pondok lndah

10 Gedung Mako AKABRI Magelang

.:1. t l Geduag8ursa Effek r- -'

12 Gedung Garuda lndonesia

Periode 1981 - 1992 Sebagai ChiefDrafter

'I Hotel Horison Ancol ll

2 Hotel Horison Bandung

3 Hotel Horison Bekasi

4 Hotel Horison Hanoi

5 Hotel Bintang 4 Malang

6 Gedung BRI Pusat

7 Gedung Perkantoran

8 Gedung Bank Danamon

9 Gedung BDN Semarang

10 Gedunq BNI Kramat

1 I Gedung Permata Plaza

12 Gedung BNI HQ Sudirman

13 GedungkantorMayoralndah

14 Hotel Kartika Chandra

'15 Hotel Menara Batavia l

16 Hotel Batavia City

't7 Xotel nrcirdia

18 ApartemenPondokVilas

19 Apartemen Park Royal I

20 Apartemen ParkRoyal ll

21 ApanemenParkRoyallll

22 GedungWordTrade Centre I

23 G€dunEelNJatilegarg

24 Gedung PLN KramatJati

, Ancoltjakatt+:,r,,.r

Jl. Jend. Sudirman

Jli Je!di:$rdir..ndltr

Mt. Haryono

.,Jl.Jend;5*d.uql:4,:.

Jl. Jend. Sudirman

" . qerhl ,,'.,', .

Slipi

po ,....i

dah;i,.,

Magelang

ivteaan *rterddka.sela'uir

Medan Merdeka Selatan

?.

19

l9

5

24

23

12

9

5

5

.5

20

10

9

8

18

8

18

,8,

14

&:

14

36

t0

12

3i8

9l

9

17

24

2\

5

5

,, .:,,41!d,'!akatta,,tJl. Mas Kumambang Bdg

.;.: . Bekasi

Hanoi Viet Sel

, lffiah8E-Jatim

Jl.lend. Sudirman

. ..,.r'.;tlip_ajakafta .. .]i

Kota Jakarta Barat

r, .: ,':'' r: lgnjidttg t, r i r; ..

Jl. Kramat Raya. Jak-Pus

r rrl:Jf,i*!H,:l!$}rir r',' lJl. Jend. 5udirman

r , 1smpftg16161si.:,,

Jl. Jend. Catot Subroto

. Jlil(h;MalMansyu{.:,lr.

Kota Jakarta Barat

.Il;Wahidrl"*$yiEi i

Jl. Arteri Simatupang

'1.*na,eat*t sutir*o:

Jl. Jend. Gatot Subroto

JLJCrid. Gatot Subr{ito

Jl. Jend. Sudirman

,,jJ,Jafiqlg.rra ;,Jl. Kramat Jati

Page 108: Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi Sistem Top and Down

Periode 1 992-2fi)2 Sebagai nAB, qS, Supervisi & Asst. Srruktur Eng

1 T6rra{e Apariern€.! I r. .

t ,,:

2 Terace Apartemen ll

3 Apartemen Sunter I

4 Apartemen Subter ll

5 Apartemen Golf Pondok Indah I

6 Apartemen Golf Pondok lndah ll

7 Mirage Condominium A

8 Mirage Condomjnium B

9 Mirage Condominium C

10 Mirage Condominium D

1 1 Gedung Citra Land Centre

12 Gedung Citra Land Centre Podiuln

l3 Gedung WTC ll

14 GedungKampusTrisakti

1 Designstfukturberbagairumahtinggal & masjid

2 Design Struktur RT. Di Pondok lndah

3 Design Struktur & Supervisi Masiidll. Moh. Kahfi

4 Design struktur ruko di JelambarSelatan

5 Design struktur ruko di Cipinang

6 Design struktur hotel di Bandung

7 Design slruldur rnaiiid Puri Mutiarn

8 Design struktur masjid Jami'NurulHuda

9 Design struktur Show roomToyotaAstra - Medan

'10 DrafterApartemen SalembaTowerl

1'l Drafter Apartemen Salemba Tower ll

12 Drafter& BOQ Ged. BP.Kebakaran.

DKI JakTim

13 Stadium / GOR - Kedirl, Jawa Timur

Pcndok Indah

Pondok lndah

Sunter

Sunter

Pondck lndah

Pondok lndah

. Ancol

Ancol

Ancol

Ancol

Jl. Jend. S. Parman

Jl. Jend. S. Parman

Jl. Jefid. Sudirman

../1. Dl Panjaitan.

Sangunan dibawah 5.lintai tidak.dtcafitumkan

19

19

17

17

21

21

20

t5

20

20

T8

9

24

12

3,s

4,

4

3

2

z

30

30

10

a

3

3

PI ECI

PT, ECI

PT- Arsi Wastuadi

. PT.Andela

Peiiodr 2602 :..IO1'l Fite Lanre

l04rl' eriya kr*asi