struktur anatomi kayu daun lebar (hardwoods) dan

15
KARYA TULIS STRUKTUR ANATOMI KAYU DAUN LEBAR (HARDWOODS) dan KAYU DAUN JARUM (SOFTWOODS) Disusun Oleh: APRI HERI ISWANTO, S.Hut, M.Si NIP. 132 303 844 DEPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2008 Apri Heri Iswanto : Struktur Anatomi Kayu Daun Lebar (Hardwoods) dan Kayu Daun Jarum (Softwoods), 2008 USU e-Repository © 2008

Upload: vandang

Post on 25-Jan-2017

278 views

Category:

Documents


31 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRUKTUR ANATOMI KAYU DAUN LEBAR (HARDWOODS) dan

KARYA TULIS

STRUKTUR ANATOMI KAYU DAUN LEBAR (HARDWOODS) dan KAYU DAUN JARUM

(SOFTWOODS)

Disusun Oleh:

APRI HERI ISWANTO, S.Hut, M.Si

NIP. 132 303 844

DEPARTEMEN KEHUTANAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2008

Apri Heri Iswanto : Struktur Anatomi Kayu Daun Lebar (Hardwoods) dan Kayu Daun Jarum (Softwoods), 2008 USU e-Repository © 2008

Page 2: STRUKTUR ANATOMI KAYU DAUN LEBAR (HARDWOODS) dan

KATA PENGANTAR

Puji syukur pada Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan karya tulis mengenai “Struktur Anatomi Kayu Daun

Lebar (Hardwoods) Dan Kayu Daun Jarum (Softwoods) “.

Tulisan ini berisi tentang gambaran umum secara singkat mengenai struktur

mikroskopis kayu daun lebar dan kayu daun jarum. Penulis berharap semoga karya

tulis ini dapat memberikan tambahan informasi dibidang anatomi kayu.

Akhirnya penulis tetap membuka diri terhadap kritik dan saran yang

membangun dengan tujuan untuk menyempurnakan karya tulis ini.

Nopember, 2008

Penulis

Apri Heri Iswanto : Struktur Anatomi Kayu Daun Lebar (Hardwoods) dan Kayu Daun Jarum (Softwoods), 2008 USU e-Repository © 2008

Page 3: STRUKTUR ANATOMI KAYU DAUN LEBAR (HARDWOODS) dan

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ......................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................ii

DAFTAR TABEL.............................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR........................................................................................iv

PENDAHULUAN ............................................................................................1

STRUKTUR MIKROSKOPIS KAYU.............................................................1

I. Struktur Anatomi kayu Daun Lebar (Hardwood) ................................1

II. Struktur Anatomi Kayu Daun Jarum (Softwood)...............................7

REFERENSI .....................................................................................................10

Apri Heri Iswanto : Struktur Anatomi Kayu Daun Lebar (Hardwoods) dan Kayu Daun Jarum (Softwoods), 2008 USU e-Repository © 2008

Page 4: STRUKTUR ANATOMI KAYU DAUN LEBAR (HARDWOODS) dan

DAFTAR TABEL

No Keterangan Halaman

1 Sel Penyusun Kayu Daun Lebar (Hardwood) 2

2 Sel Penyusun Kayu Daun Jarum (Softwood) 7

Apri Heri Iswanto : Struktur Anatomi Kayu Daun Lebar (Hardwoods) dan Kayu Daun Jarum (Softwoods), 2008 USU e-Repository © 2008

Page 5: STRUKTUR ANATOMI KAYU DAUN LEBAR (HARDWOODS) dan

DAFTAR GAMBAR

No Keterangan Halaman

1 Gambar penampang kayu daun lebar (Hardwood)secara

mikroskopis

2

2 Pembuluh (Vesel) kayu daun lebar (Hardwood) 3

3 Noktah, pola penyebaran dan bidang perforasinya 4

4 Sel fiber pada kayu daun lebar (Hardwood) 4

5 Longitudinal parenkim 5

6 Jari-jari kayu 6

7 Jari-jari uniseriate (Procumbent cell) 6

8 Struktur Softwood 7

9 Longitudinal tracheid 8

10 Sel epithel 9

11 Jari-jari fusiform 10

Apri Heri Iswanto : Struktur Anatomi Kayu Daun Lebar (Hardwoods) dan Kayu Daun Jarum (Softwoods), 2008 USU e-Repository © 2008

Page 6: STRUKTUR ANATOMI KAYU DAUN LEBAR (HARDWOODS) dan

PENDAHULUAN

Kayu merupakan bahan/material biologis yang juga dikenal sebagai xylem

sekunder. Kayu dihasilkan dari kambium vaskuler dan berkembang di batang dan

akar sebagai akibat adanya pertumbuhan sekunder.

Dalam dunia perdagangan, kayu dibagi menjadi dua golongan utama yaitu

softwood (kayu lunak/kayu daun jarum) dan Hardwood (kayu keras/kayu daun lebar).

Kayu-kayu dari golongan gymnospermae termasuk kedalam kayu lunak dan sel-sel

penyusunnya didominasi sel trakeid (90 – 94%) dan sebagian kecil sel parenkim

sedangkan kayu dari golongan angiospermae dikotiledon termasuk kedalam kayu

keras. Sel-sel penyusunnya lebih bervariasi dibandingkan dari kayu lunak.

Salah satu kunci identifikasi yang dapat membedakan antara kayu daun jarum

dan kayu daun lebar adalah keberadaan sel pembuluh. Sel pembuluh ini hanya terdapat

pada kayu daun lebar.

Menurut Tsoumis (1991), berdasarkan sifat morfologinya, sel-sel penyusun

kayu digolongkan menjadi 3 golongan yaitu : tracheary (sel-sel penyalur),

parenchymatous (sel-sel penyimpan makanan), dan prosenchymatos (sel-sel penguat).

STRUKTUR MIKROSKOPIS KAYU

I. Struktur Anatomi Kayu Daun Lebar (Hardwood)

Strukrur kayu daun lebar lebih bervariasi dan lebih kompleks dibandingkan kayu

daun jarum. Panshin dan de Zeeuw (1980) dalam Lewin dan Goldstein (1991)

mengklasifikasikan tipe-tipe sel kayu daun lebar berdasarkan orientasinya dan fungsi

dari sel-sel penyusunnya. Modifikasi dari sistem pengklasifikasiannya disajikan pada

Tabel 1.

Apri Heri Iswanto : Struktur Anatomi Kayu Daun Lebar (Hardwoods) dan Kayu Daun Jarum (Softwoods), 2008 USU e-Repository © 2008

Page 7: STRUKTUR ANATOMI KAYU DAUN LEBAR (HARDWOODS) dan

Tabel 1. Sel Penyusun Kayu Daun Lebar (Hardwood)

Longitudinal Transversal

A. Penguat, Penyalur atau keduanya

1. Pembuluh

2. Serat

a. Serat Trakeid

b. Serat Libriform

3. Trakeid

a. Trakeid Vaskular

b. Trakeis Vasisentrik

B. Penyimpan dan sekresi

1. Parenkim Longitudinal

2. Sel Epitel

A. Penguat, Penyalur atau keduanya

Tidak Ada

B. Penyimpan dan Sekresi

1. Parenkim Jari-Jari

2. Sel Epitel

Kayu daun lebar lebih kompleks dibandingkan dengan kayu daun jarum, bukan

hanya dari tipe sel-selnya tetapi juga menunjukkan banyaknya variasi dalam hal

ukuran, bentuk dan susunannya.

Bidang radial: fibers (c), jari-jari (j), a longitudinal strand parenchyma cell (e), vessel

(h). Bidang perforasi (i).

Bidang tangensial: jari-jari (k), fibers (c), pori dengan bidang perforasi (i).

Gambar1. Gambar penampang kayu daun lebar (Hardwood)secara mikroskopis

Apri Heri Iswanto : Struktur Anatomi Kayu Daun Lebar (Hardwoods) dan Kayu Daun Jarum (Softwoods), 2008 USU e-Repository © 2008

Page 8: STRUKTUR ANATOMI KAYU DAUN LEBAR (HARDWOODS) dan

A. Longitudinal Cell

1. Vessel Element (Pembuluh/Pori)

Pembuluh merupakan suatu struktur sel pada hardwood bentuk seperti tabung

dimana ukuran diameternya lebih besar dari fiber (serat) dibentuk dari sejumlah

vesel element yang sambung menyambung searah dengan sumbu batang

(sepanjang serat) Pembuluh hanya terdapat pada hardwoods, tidak terdapat

pada softwood. Vesel pada early wood (spring wood) lebih besar daripada late

wood (summer wood).

Gambar 2. Pembuluh (Vesel) kayu daun lebar (Hardwood)

Secara umum sebaran pembuluhnya (pori) terbagi menjadi dua yaitu tersebar

atau baur (difus) dan berkelompok. Pengelompokan pembuluh dapat menjurus ke

arah radial, tangensial atau diagonal. Beberapa jenis kayu memiliki pori tata

lingkar, misalnya jati (Tectona grandis). Susunan porinya soliter atau berganda.

Pada setiap pembuluh terdapat noktah yang merupakan penghubung antar

pembuluh. Noktah terbagi menjadi noktah sederhana (Simple pit), noktah semi

border pit dan noktah berhalaman (Border pit). Pola penyebaran noktah meliputi

scalariform, opposite dan alternate. Reaksi enzimatik menyebabkan dinding

penyekat pembuluh menjadi terbuka sehingga terbentuk bidang perforasi, dimana

kondisi tersebut terjadi pada saat pembuluh menjadi dewasa. Bentuk bidang

perforasi pada sel pembuluh antara lain simple, scalariform dan foraminate

perforation.

Apri Heri Iswanto : Struktur Anatomi Kayu Daun Lebar (Hardwoods) dan Kayu Daun Jarum (Softwoods), 2008 USU e-Repository © 2008

Page 9: STRUKTUR ANATOMI KAYU DAUN LEBAR (HARDWOODS) dan

Gambar 3. Noktah, pola penyebaran dan bidang perforasinya

2. Fiber Tracheids

Sel yang berbentuk panjang langsing, dindingnya lebih tebal dari parenkim dan

pembuluh, panjangnya 300-600 mikron, diameternya 15-50 mikron. Sel fiber

trakeid pada hardwood lebih pendek bila dibandingkan trakeid pada softwood.

Gambar 4. Sel fiber pada kayu daun lebar (Hardwood)

3. Longitudinal Parenchyma

Parenkim umumnya terlihat berupa jaringan yang warnanya lebih cerah

daripada jaringan serat. Secara umum tipe parenkim dibagi menjadi 2 yaitu

parenkim apotrakea (tidak berhubungan langsung dengan pembuluh) dan

paratrakea (berhubungan langsung dengan pembuluh).

Gambar 5. Longitudinal parenkim

Apri Heri Iswanto : Struktur Anatomi Kayu Daun Lebar (Hardwoods) dan Kayu Daun Jarum (Softwoods), 2008 USU e-Repository © 2008

Page 10: STRUKTUR ANATOMI KAYU DAUN LEBAR (HARDWOODS) dan

Parenkim apotrakea terdiri atas parenkim baur, parenkim kelompok baur (pada

kayu dungun), parenkim bentuk pita (pada kayu matoa), parenkim bentuk jala

(pada kayu nyatoh) dan parenkim bentuk tangga (pada kayu tepis). Sedangkan

parenkim paratrakea terdiri atas parenkim paratrakea jarang, parenkim

terselubung, parenkim bentuk sayap (aliform) dan parenkim konfluen..

4. Epithelial Cells of Longitudinal Traumatic Gum Canals (Saluran Interselular)

Pada hardwood saluran ini dikenal dengan saluran damar. Berdasarkan arah

bentangnya saluran interselular dibagi menjadi 2 yaitu saluran aksial ( searah

dengan sumbu batang) dan saluran radial ( searah dengan jari-jari). Menurut

proses terjadinya, saluran interselular dibedakan menjadi 2 yaitu normal

(terjadi karena faktor keturunan) dan traumatik (karena faktor pelukaan)

B. Transverse Cells

1. Jari-jari

Pada hardwood, lebar jari-jari sangat bervariaasi keberadaannya dalam jenis

yang sama. Rata-rata jumlah volume jari-jari berkisar antara 5-30% dari total

volume kayu.

Gambar 6. Jari-jari kayu

Hardwoods tidak memiliki trakeid jari-jari, namun sel parenkim memilikinya,

yaitu upright cells (sel-sel tegak penyusun jari-jari) dan procumbent cells (sel-

sel rebah penyusun jari-jari).

Apri Heri Iswanto : Struktur Anatomi Kayu Daun Lebar (Hardwoods) dan Kayu Daun Jarum (Softwoods), 2008 USU e-Repository © 2008

Page 11: STRUKTUR ANATOMI KAYU DAUN LEBAR (HARDWOODS) dan

Gambar 7. Jari-jari uniseriate (Procumbent cell)

Jari-jari pada hardwood disusun oleh sel parenkim jari-jari. Jari-jari terbagi

menjadi 2 yaitu homoselular dan heteroselular, sedangkan berdasarkan jumlah

sel kearah lebarnya meliputi uniseriate, biseriate dan multiseriate.

II Struktur Anatomi Kayu Daun Jarum (Softwood)

Gambar 8. Struktur Softwood

Panshin dan de Zeeuw (1980) dalam Lewin dan Goldstein (1991)

mengklasifikasikan tipe-tipe sel kayu daun jarum berdasarkan orientasinya dan fungsi

dari sel-sel penyusunnya. Modifikasi dari sistem pengklasifikasiannya disajikan pada

tabel berikut.

Apri Heri Iswanto : Struktur Anatomi Kayu Daun Lebar (Hardwoods) dan Kayu Daun Jarum (Softwoods), 2008 USU e-Repository © 2008

Page 12: STRUKTUR ANATOMI KAYU DAUN LEBAR (HARDWOODS) dan

Tabel 2. Sel Penyusun Kayu Daun Jarum (Softwood)

Longitudinal Transversal

A. Penguat, Penyalur atau keduanya

1. Trakeid Longitudinal

2. Trakeid Rantai

B. Penyimpan dan Sekresi

1. Parenkim Longitudinal

2. Epitel

A. Penguat, Penyalur atau keduanya

1. Trakeid Jari-Jari

B. Penyimpan dan Sekresi

1. Parenkim Jari-Jari

2. Epitel

A. Longitudinal Cell

1. Longitudinal Tracheid

Lebih dari 90% volume softwood tersusun oleh sel panjang yang dikenal

dengan longitudinal tracheida. Sel ini relatif lebih panjang (3-4 mm) bila

dibandingkan dengan fiber pada hardwood. Sel ini berbentuk prismatik dengan

ujung tertutup. Pada dinding trakeid terdapat noktah berhalaman.

Gambar 9. Longitudinal tracheid

Dalam lingkar tumbuh yang sama, morfologi trakeid kayu awal dan kayu akhir

terjadi perbedaan. Trakeid pada kayu awal memiliki dinding relatif lebih tipis,

poligon sampai persegi panjang pada penampang lintangnya serta memiliki

banyak lumina.

Apri Heri Iswanto : Struktur Anatomi Kayu Daun Lebar (Hardwoods) dan Kayu Daun Jarum (Softwoods), 2008 USU e-Repository © 2008

Page 13: STRUKTUR ANATOMI KAYU DAUN LEBAR (HARDWOODS) dan

Tipe noktahnya border pits lokasinya pada dinding radial. Sedangkan dinding

trakheid pada kayu akhir memiliki dinding yang tipis, sedikit lumina,

bentuknya cenderung persegi panjang sepanjang arah tangensial. Border pits

lebih kecil dan sedikit. Trakeid pada kayu akhir 10% lebih panjang dari

trakeid kayu awal.

2. Longitudinal Parenchyma

Pada softwood, parenkim longitudinal (aksial) keberadaannya digolongkan

menjadi 3 yaitu sama sekali tidak ada, jarang, ada namun jumlahnya tidak

tetap. Ketika ada, keberadaan parenkim tersebar diantara trakeid: zonate atau

banded (tangensial line or band) serta boundary (initial atau terminal)

3. Saluran Interselular

Saluran resin merupakan ruang antara dari sel softwood yang dibuat oleh

pemisahan dari sel-sel yang berdekatan, kondisi ini terjadi pada awal

perkembangan jaringan kayu yang kemudian sel menghasilkan sel khusus

penghasil resin yaitu sel epitelial.

Gambar 10. Sel epithel

Arah orientasi dari saluran resin secara longitudinal (axial) atau radial.

Keberadaan saluran resin secara aksial diantara trakeid vertikal dan secara

radial didalam jari-jari.

Secara umum saluran aksial memiliki diameter yang lebih besar daripada

radial, namun keduanya adalah sebagai penghubung dan pembuat jaringan

Apri Heri Iswanto : Struktur Anatomi Kayu Daun Lebar (Hardwoods) dan Kayu Daun Jarum (Softwoods), 2008 USU e-Repository © 2008

Page 14: STRUKTUR ANATOMI KAYU DAUN LEBAR (HARDWOODS) dan

dalam pohon. Ketika terjadi perubahan dari kayu gubal menjadi kayu teras,

saluran resin akan tersumbat oleh tylosoid. Fenomena ini dianalogikan dengan

terbentuknya tylosis pada hardwood, namun perbedaannya adalah tylosoid

dihasilkan oleh sel epithelial dan tidak melalui rongga noktah.

B. Transverse Cells

1. Jari-jari

Jari-jari pada softwood sebagian besar adalah uniseriate, hanya sebagian kecil

saja yang biseriate. Rata-rata jumlah volume jari-jari berkisar antara 5-30%

dari total volume kayu.

Ketika pada jari-jari terbentuk saluran resin, maka jari-jari pada bagian tengah

akan lebih besar dimana pada arah radial ditemukan ruang interselular. Jari-jari

yang mengandung saluran resin disebut jari-jari fusiform. Saluran resin

secara radial hanya terjadi didalam jari-jari fusiform.

Gambar 11. Jari-jari fusiform

Apri Heri Iswanto : Struktur Anatomi Kayu Daun Lebar (Hardwoods) dan Kayu Daun Jarum (Softwoods), 2008 USU e-Repository © 2008

Page 15: STRUKTUR ANATOMI KAYU DAUN LEBAR (HARDWOODS) dan

Apri Heri Iswanto : Struktur Anatomi Kayu Daun Lebar (Hardwoods) dan Kayu Daun Jarum (Softwoods), 2008 USU e-Repository © 2008

REFERENSI

Haygreen, J.G. and Bowyer, J.L. 1996. Forest Products and Wood Science - An

Introduction, 3rd ed. Iowa State University Press. Mandang. I.K.N. Pandit. 1997. Pedoman Identifikasi Jenis Kayu Di Lapangan..

Yayasan Porsea. Bogor Panshin, A.J. Carl de Zeeuw. 1964. Textbook of Wood Technology. Mc Graw-Hill

Book Company, New York. USA Tsoumis, G.. 1991. Science and Technology of Wood: Structure, Properties,

Utilization. Van Nostrand Reinhold, New York.