stroke adalah tanda

Upload: ganda-kusuma-asari

Post on 04-Apr-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/29/2019 Stroke Adalah Tanda

    1/3

    BAB III

    TINJAUAN PUSTAKA

    3.1 Definisi

    Stroke adalah tanda-tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan

    fungsi otak fokal (atau global), dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam

    atau lebih atau menyebabkan kematian, tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain

    vascular.(Kelompok Studi Serebrovaskuler & Neurogeriatri Perdossi,1999)

    Stroke perdarahan intraserebral atau perdarahan intraserebral primer adalah

    suatu sindroma yang ditandai adanya perdarahan spontan ke dalam substansi otak

    (Gilroy, 2000).

    3.2 Epidemiologi

    Perdarahan intraserebral dua kali lebih banyak dibanding perdarahan

    subarakhnoid (PSA) dan lebih berpotensi menyebabkan kematian atau disabilitas

    dibanding infark serebri atau PSA (Broderick dkk, 1999).

    Sekitar 10% kasus stroke disebabkan oleh PIS. Sumber data dari Stroke

    Data Bank (SDB), (Caplan, 2000) menyebutkan bahwa setidaknya 1 dari 10 kasus

    stroke disebabkan oleh perdarahan parenkim otak. Populasi dimana frekuensi

    hipertensinya tinggi, seperti Amerika-Afrika dan orang-orang Cina, Jepang dan

    keturunan Thai, memiliki frekuensi yang tinggi terjadinya PIS. Perdarahan

    intraserebral dapat terjadi pada rentang umur yang lebar, dapat terjadi pada

    dekade tujuh puluh, delapan puluh dan sembilan puluh. Walaupun persentase

    tertinggi kasus stroke pada usia dibawah 40 tahun adalah kasus perdarahan, PIS

    sering juga terjadi pada usia yang lebih lanjut.

    Usia lanjut dan hipertensi merupakan faktor resiko paling penting dalam

    PIS. Perdarahan intraserebral terjadi sedikit lebih sering pada pria dibanding

    wanita dan lebih sering pada usia muda dan setengah-baya pada ras kulit hitam

    dibanding kulit putih di usia yang sama (Broderick, 1999).

    3.3 Patofisiologi

    Kebanyakan kasus PIS terjadi pada pasien dengan hipertensi kronik.

    Keadaan ini menyebabkan perubahan arteriosklerotik pembuluh darah kecil,

  • 7/29/2019 Stroke Adalah Tanda

    2/3

    terutama pada cabang-cabang arteri serebri media, yang mensuplai ke dalam basal

    ganglia dan kapsula interna. Pembuluh-pembuluh darah ini menjadi lemah,

    sehingga terjadi robekan dan reduplikasi pada lamina interna, hialinisasi lapisan

    media dan akhirnya terbentuk aneurisma kecil yang dikenal dengan aneurisma

    Charcot-Bouchard. Hal yang sama dapat terjadi pembuluh darah yang mensuplai

    pons dan serebelum. Rupturnya satu dari pembuluh darah yang lemah

    menyebabkan perdarahan ke dalam substansi otak (Gilroy,2000; Ropper, 2005).

    Pada pasien dengan tekanan darah normal dan pasien usia tua, PIS dapat

    disebabkan adanya cerebral amyloid angiopathy (CAA). Keadaan ini disebabkan

    adanya akumulasi protein -amyloid didalam dinding arteri leptomeningen dan

    kortikal yang berukuran kecil dan sedang. Penumpukan protein -amyloid ini

    menggantikan kolagen dan elemen-elemen kontraktil, menyebabkan arteri

    menjadi rapuh dan lemah, yang memudahkan terjadinya resiko ruptur spontan.

    Berkurangnya elemen-elemen kontraktil disertai vasokonstriksi dapat

    menimbulkan perdarahan masif, dan dapat meluas ke dalam ventrikel atau ruang

    subdural. Selanjutnya, berkurangnya kontraktilitas menimbulkan kecenderungan

    perdarahan di kemudian hari. Hal ini memiliki hubungan yang signifikan antara

    apolipoprotein E4 dengan perdarahan serebral yang berhubungan dengan amyloid

    angiopathy (Gilroy, 2000; Ropper, 2005; O'Donnel, 2000).

    Suatu malformasi angiomatous (arteriovenous malformation/AVM) pada

    otak dapat ruptur dan menimbulkan perdarahan intraserebral tipe lobular.

    Gangguan aliran venous karena stenosis atau oklusi dari aliran vena akan

    meningkatkan terjadinya perdarahan dari suatu AVM (Caplan, 2000; Gilroy,

    2000; Ropper, 2005).

    Terapi antikoagulan juga dapat meningkatkan resiko terjadinya perdarahanintraserebral, terutama pada pasien-pasien dengan trombosis vena, emboli paru,

    penyakit serebrovaskular dengan transient ischemic attack (TIA) atau katub

    jantung prostetik. Nilai internationa! normalized ratio (INR) 2,0 - 3,0 merupakan

    batas adekuat antikoagulasi pada semua kasus kecuali untuk pencegahan emboli

    pada katub jantung prostetik, dimana nilai yang direkomendasikan berkisar 2,5 -

    3,5. Antikoagulan lain seperti heparin, trombolitik dan aspirin meningkatkan

    resiko PIS. Penggunaan trornbolitik setelah infark miokard sering diikuti

  • 7/29/2019 Stroke Adalah Tanda

    3/3

    terjadinya PIS pada beberapa ribu pasien tiap tahunnya (Caplan, 2000; Gilroy,

    2000;Ropper, 2005).

    3.4 Gejala KlinisMayoritas pasien mengalami nyeri kepala akut dan penurunan kesadaran

    yang berkembang cepat sampai keadaan koma. Pada pemeriksaaan biasanya di

    dapati hipertensi kronik. Gejala dan tanda tergantung lokasi perdarahan. Herniasi

    uncal dengan hiiangnya fungsi batang otak dapat terjadi. Pasien yang selamat

    secara bertahap mengalami pemulihan kesadaran dlam beberapa hari. Pasien

    dengan perdarahan pada lobus temporal atau lobus frontal dapat mengalami

    seizure tiba-tiba yang dapat diikuti kelumpuhan kontralateral (Caplan, 2000;

    Gilroy, 2000; Ropper, 2005).

    Pasien usia tua dengan tekanan darah normal yang mengalami PIS atau

    perdarahan intraserebellar karena amyloid angiopathy biasanya telah menderita

    penyakit Alzheimer atau demensia progresif tipe Alzheimer dan dalam

    perjalanannnya perdarahan dapat memasuki rongga subarakhnoid (Gilroy, 2000).

    3.5 Diagnosis

    Computed Tomography (CT- scan) merupakan pemeriksaan paling sensitif

    untuk PIS dalam beberapa jam pertama setelah perdarahan. CT-scan dapat diulang

    dalam 24 jam untuk menilai stabilitas. Bedah emergensi dengan mengeluarkan

    massa darah diindikasikan pada pasien sadar yang mengalami peningkatan

    volume perdarahan. Magnetic resonance imaging (MRI) dapat menunjukkan

    perdarahan intraserebral dalam beberapa jam pertama setelah perdarahan.

    Perubahan gambaran MRI tergantung stadium disolusi hemoglobin -

    oksihemoglobin

    deoksihemogtobin

    methemoglobin - ferritin dan hemosiderin

    (Gilroy, 2000).

    3.6