strategi rekrutmen relawan komite nasional untuk
TRANSCRIPT
STRATEGI REKRUTMEN RELAWAN
KOMITE NASIONAL UNTUK RAKYAT PALESTINA (KNRP)
DALAM MENINGKATKAN PENGGALANGAN DANA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh
Eli Alawiyah
NIM 108053000061
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H/2014 M
Lembar Pernyataan
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana strata 1 di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam skripsi ini telah dicantumkan sesuai
dengan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ilmiah ini bukan hasil karya saya
atau merupakan hasil jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia menerima
ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan akan
bertanggung jawab.
i
ABSTRAK
ELI ALAWIYAH 108053000061Strategi Rekrutmen Relawan
KomiteNasional untuk Rakyat Palestina( KNRP) Pusat Dalam
Meningkatkan Penggalangan Dana
Kondisi Rakyat Palestina yang kondisinya semakin hari semakin
memprihatinkan akibat embargo yang dilakukan Israel, didukung Amerika
Serikat (AS) dan sekutu dekatnya, UniEropa (UE). Sejak embargo
dilakukan mereka kekurangan bahan makanan, obat-obatan, air bersih,
bahan bakar, serta tidak ada uang untuk membayar gaji pegawai.
Organisasi lintas dunia seperti PBB pun belum mampu menangani
konflik di Palestina. Sebagai sesama muslim kita wajib saling membantu
dan menolong saudara yang kesulitan. Diperlukan orang yang berjiwa
sosialis, kepedulian yang tinggi, membantu tanpa pamrih untuk kepentingan
pribadi maupun instansi dan rela sepenuh hati dalam menolong. Relawan
juga sangat dibutuhkan untuk membantu rakyat Palestina. Oleh sebab itu
rakyat muslim harus bersatu dan menjadi yang pertama menolong sesama
muslim juga yang lain yang ditindas.
Strategi rekrutmen relawan seperti apa yang diaplikasikan oleh
Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Jakarta, sehingga mereka
bisa menjalankan kegiatan rekrutmen relawan dalam meningkatkan
pendanaan untuk membantu saudara-saudara semuslim di Palestina
Penelitian ini dilakukan di Komite Nasional untuk Rakyat Palestina
(KNRP), yang berpusat di Jalan Jabir PasarMinggu, Ragunan, Jakarta
Selatan. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif deskriptif, yang menggunakan tehnik observasi,
wawancara dan dokumentasi berupa data atau laporan tertulis hasil dari
studil apangan. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana perumusan atau perencanaan, implementasi dan
evaluasi strategi rekrutmen relawan di Komite Nasional Rakyat Palestina
(KNRP) Pusat dalam meningkatkan penggalangan dana. Relawan yang
tergabung di KNRP tercatat kurang lebih dari 200 orang relawan yang
tersebar di wilayah Indonesia.
Strategi rekrutmen terdapat tiga jenis, strategi buy (membeli),
strategi made (membina) dan strategi buy dan made. KNRP cenderung
menggunakan strategi made (membina) dalam merekrutmen relawannya.
Rekrutmen relawan dilakukan secara bertahap yang memfokuskan pada
pembinaan para relawannya. Setelah para relawan direkrut, kemudian
KNRP memberikan fasilitas pelatihan atau training yang fungsinya sangat
bermanfaat untuk menambah kefahaman relawan, memperkuat team work
dan memberi motivasi lebih kepada relawan untuk terus bekerja dari hati
dan sepenuh hati menggalang dana untuk saudara semuslim di Palestina
dalam meraih pembebasan mesjid Al-Aqsha dan kemerdekaan Palestina.
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim
Alhamdulillahirabbil’alamin, dengan mengucap syukur kepada
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, pertolongan dan petunjukNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam
senantiasa tercurah kepada Sang penyampai Risalah dan teladan hakiki bagi
ummatnya, Nabi Muhammad SAW.
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
kelemahan dan kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan
dan pengalaman penulis. Namun dengan banyaknya pihak yang
memberikan bantuan, dukungan dan inspirasi, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu, pada kesempatan ini dengan
kerendahan hati dan penuh hormat penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidatullah Jakarta, Dr. Suparto, M. Ed selaku
Wakil I Dekan Bidang Akademik, Drs. Jumroni, M, Siselaku Wakil II
Bidang Kepegawaian dan Dr. H.Sunandar, M. A selaku Wakil III Dekan
Bidang Kemahasiswaan.
2. Drs. Cecep Castrawijaya, MA dan H. Mulkanasir BA, S.Pd, MM selaku
ketua dan sekretaris Program Studi Manajemen Dakwah.
3. Drs. Study Rizal LK, MA selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
memberikan keluangan waktunya dan dengan sabar membimbing dan
memberikan masukan kepada penulis.
iii
4. Segenap Keluarga Besar Komite Nasional untuk Rakyat Palestina
(KNRP) Pusat, pengurus dan para relawan yang telah memberikan
bantuannya dalam pengumpulan data penelitian.
5. Seluruh staff Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Terima kasih telah membantu menulis
dalam mengumpulkan referensi yang dibutuhkan.
6. Seluruh dosen Program Studi Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu
Dakwah Dan Komunikasi yang telah memberikan ilmu, pengalaman
serta bimbingan kepada penulis selama masa perkuliahan.
7. Baiti JannatiKu, kedua orang tua yang tercinta, Ayahanda Masduki
(Alm) danUmmi Ida Faridah, kakak-kakak dan adik-adik tersayang
Maria Ulfah dan keluarga, Ahmad Baedowi dan keluarga, Oki Afrizal
dan keluarga, Ani Kurniati dan keluarga, Alfiah Noviana dan keluarga,
Muhammad Jajuli juga Siti Fatimah Azzahra yang telah memberikan
warna kehidupan, kasih sayang, dukungan, inspirasi, semangat dan ridho
yang selalu menyertai dan membantu sehingga penulis terus berjuang
menyelesaikan skripsi ini. Ka Zen, Dwi, Reni, Ka Asri, Ka Irda, Mesti
dan Mba Hening, Jazakillah khoir katsir untuk kebersaman dan
supportnya.
8. Sejarah atas nama Alkahfi, forum angkatan ’08 dan keluarga besar
Komda Uswah serta Lembaga Dakwah Kampus LDK SYAHID UIN.
Sahabat-sahabat seperjuangan MD 2008 atas persaudaraan dan
semangatnya. Khususnya Aisyah, Devi, Eva dan Fitri juga Saudara/I
KKN Baduy 2011. Satu bulan yang mantap! Keep ukhuwahya.
iii
9. The Misuners D2, Alis, Endah, Hani, Nana dan D3, tetap kompak dan
ceria selalu apapun yang terjadi. Almarhum Pak Haji Misun, yang
mempercayakan memberikan lapak kepada kita selama masa
perkuliahan, kosan yang nyaman dan asri. Semoga Allah memberikan
tempat terindah disana.
10. Dan kepada teman-teman juga pihak yang telah membantu penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Semoga Allah membalas kebaikan kalian.
Jakarta, Juni 2014
Eli Alawiyah
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.................................... 7
1. Pembatasan Masalah ....................................................... 7
2. Perumusan Masalah ........................................................ 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................. 8
1. Tujuan penelitian ............................................................. 8
2. Manfaat Penelitian .......................................................... 8
D. Metode Penelitian.................................................................. 9
1. Jenis Penelitian ................................................................ 9
2. Jenis Dan Sumber Data ................................................... 10
3. Teknik Pengumpulan Data .............................................. 10
4. Teknik Analisis Data ....................................................... 11
5. Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................... 11
E. Tinjauan Pustaka ................................................................... 11
F. Sistematika Penulisan ........................................................... 13
BAB II TINJAUAN TEORITIS .......................................................... 14
A. Strategi dan Rekrutmen ......................................................... 16
1. Strategi dan Tahapannya ................................................. 16
2. Rekrutmen, Tujuan dan Sumber-sumbernya................... 24
3. Teori Strategi Rekrutmen ................................................ 30
B. Strategi Rekrutmen Dalam Meningkatkan Penggalangan
Dana ..................................................................................... 35
C. Relawan ................................................................................. 39
1. Pengertian Relawan ......................................................... 39
2. Ciri-ciri Relawan ............................................................. 41
vi
3. Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Orang Ingin Menjadi
Relawan ........................................................................... 41
D. Penggalangan Dana ............................................................... 49
BAB III GAMBARAN UMUM KNRP PUSAT (KOMITE NASIONAL
UNTUK RAKYAT PALESTINA) ....................................................... 50
A. Sejarah Pendirian Komite Nasional Untuk Rakyat Palestina
(KNRP) Pusat ........................................................................ 50
B. Visi dan Misi KNRP ............................................................. 53
C. Tujuan Didirikannya KNRP .................................................. 55
D. Struktur KNRP ...................................................................... 56
E. Program-program Kegiatan KNRP ....................................... 57
F. Lokasi Berdirinya KNRP ...................................................... 61
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS ................................................... 62
A. Perencanaan Strategi Rekrutmen Relawan Komite Nasional
untuk Rakyat Palestina (KNRP) dalam Meningkatkan
Penggalangan Dana ............................................................... 62
B. Implementasi Strategi Rekrutmen Relawan Komite Nasional
Untuk Rakyat Palestina (KNRP) dalam Meningkatkan
Penggalangan Dana ............................................................... 66
C. Evaluasi Strategi Rekrutmen Relawan Komite Nasional untuk
Rakyat Palestina (KNRP) dalam Meningkatkan Penggalangan
Dana ...................................................................................... 70
D. Analisis SWOT Komite Nasional Untuk Rakyat Palestina
(KNRP) ................................................................................. 75
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................ 75
A. Kesimpulan ........................................................................... 75
B. Saran ..................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Strategi menjadi sebuah keharusan dalam memajukan sebuah
organisasi, tatanan strategi yang tepat dan lengkap akan mengarahkan
kepada suatu pencapaian tujuan yang diinginkan. Strategi secara sederhana
telah diketengahkan dalam uraian terdahulu yang diartikan sebagai cara,
kiat, tehnik dan taktik dalam melaksanakan misi untukmencapai tujuan
yang ditentukan.
Sejalan dengan perkembangan perusahaan yang semakin menjadi
besar, maka berbagai upaya dibuat untuk memperkirakan berbagai
kebutuhan mendatang Sumber Daya Manusia nya melalui aktivitas yang
dikenal sebagai perencanaan kebijakan rekrutmen berupaya memastikan
pada persoalan bagaimana pelamar kerja mengisi kebutuhan tersebut.1
Dalam kurun waktu belakangan ini, di Indonesia semakin banyak
orang mendirikan lembaga-lembaga pemberdayaan ekonomi umat
Diantaranya Dompet Dhuafa Republika, Dompet Peduli Umat DT, Komite
Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP), Rumah Zakat, PKPU dan lain-
lain. Hal ini merupakan fenomena menarik dan menggembirakan karena
1
Vetihzal Rivai&Ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk
Perusahaan, h.10
2
banyak orang yang sadar akan kebutuhan umat. Mereka tidak hanya
menghimpun dana atau pemasukan lain dari umat seperti zakat, infaq,
wakaf dan lain-lain. Namun mereka juga membuat program
pengembangan dan menyalurkan dana umat tadi untuk umat yang lainnya
yang membutuhkan. Bidang garapannya pun bermacam-macam mulai
pendidikan, ekonomi, sosial,pelatihan, tenaga kerja, bahkan bencana.
Dalam masa sekarang dimana ekonomi umat tengah berkembang
dengan pesat, sehingga hal ini membutuhkan jumlah Sumber Daya
Manusia yang banyak, sedangkan disisi lain kemampuan perusahaan atau
lembaga pemberdayaan ekonomi umat dalam memenuhi kebutuhan
karyawan juga terbatas, sehingga diantaranya ialah turut melibatkan
masyarakat. Sehingga kehadiran para relawan sebagai ujung tombak dalam
pelaksanaan tugas-tugas pemberdayaan masyarakat di lapangan sangat
membantu.
Rekrutmen sumber daya manusia akan memberikan pengaruh yang
cukup besar bagi kelangsungan hidup lembaga atau perusahaan. Jika
perusahaan salah dalam merekrut calon tenaga kerja, maka akan
berdampak negatif bagi perusahaan berupa kegagalan dalam usaha. Tetapi
jika perusahaan tepat dalam merekrut calon tenaga kerja maka dampak
yang akan diperoleh adalah kemajuan dalam usaha. Sumber daya manusia
menjadi pilar penyangga utama sekaligus penggerak roda perusahaan
dalam mewujudkan tujuan perusahaan secara optimal. Oleh karena itu,
3
sebelum menerima tenaga kerja perlu diperhatikan apakah tenaga kerja
tersebut sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan perusahaan atau tidak.2
Relawan adalah orang-orang biasa yang memiliki hati luar biasa
untuk menolong sesama, meski tak jarang nyawa yang menjadi taruhan.
Mereka adalah relawan kemanusiaan yang tanpa kenal lelah, tanpa pamrih,
tanpa disuruh, bekerja dalam diam membantu saudara-saudara mereka
yang terkena musibah.3
Relawan adalah seseorang atau sekelompok orang yang secara
ikhlas karena panggilan nuraninya memberikan apa yang dimilikinya
(pikirannya, tenaga, waktu, harta, dll) kepada masyarakat sebagai
perwujudan tanggungjawab sosialnya tanpa mengharap pamrih, baik
berupa imbalan (upah), kedudukan, kekuasaan, kepentingan maupun
karir.4
Jumlah orang yang berminat menjadi relawan pun cukup banyak,
bahkan saat terjadi bencana orang bisa antri. Seperti saat bencana
Mentawai, jumlah relawan dan petugas sekitar 3000 orang.5
Kondisi Rakyat Palestina yang kondisinya semakin hari semakin
memprihatinkan akibat embargo yang dilakukan Israel, didukung Amerika
2 Hasan Ismail R, “Rekrutmen Karyawan pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang
Hasanuddin Jakarta Selatan”, (Skripsi S1 jurusan manajemen dakwah fakultas imu dakwah dan
ilmu komunikasi UIN syarif hidayatullah, Jakarta, 2012) 3Majalah Gatra, Relawan Kemanusiaan. Edisi Khusus Akhir Tahun (29 Desember 2010-5
Januari 2011) h. 6 4 www.p2kp.org/pustaka/.../relawan/4_ISI_BOOKLET_Relawan.doc
5http:www.republika.co.id/Berita/Breaking-news/nasional/10/11/01/43822-mentawai-
relawan-dan-petugas-3000-orang-pengungsi-hanya-ratusan-orang
4
Serikat (AS) dan sekutu dekatnya, Uni Eropa (UE).Sejak embargo
dilakukan mereka kekurangan bahan makanan, obat-obatan, air bersih,
bahan bakar, serta tidak ada uang untuk membayar gaji pegawai.6
Indonesia sebagai negara yang berdaulat dan berorientasi politik
luar negeri yang bebas-aktif, harus mengambil peran nyata dalam kasus
ini.Indonesia harus berperan mencegah tragedi kemanusiaan dan
meluruskan praktek hubungan antarbangsa yang diskriminatif.7
Partisipasi Indonesia dalam upaya penghapusan bentuk penjajahan
di atas dunia dan perdamaian serta keadilan dunia adalah sebuah
keniscayaan, karena sudah diamanatkan dalam pembukaan UUD 45.
Selain itu, dimasa perjuangan melawan penjajahan dulu Indonesia juga
mendapat dukungan dari negara lain, seperti India yang memberi bantuan
pangan di masa perjuangan. Lalu, pemerintah Mesir tercatat sebagai
negara pertama yang memberi pengakuan internasional atas Kemerdekaan
RI di tahun 1945. Semua itu tidak lepas dari kepedulian masyarakat dunia
terhadap nasib rakyat Indonesia. Seyogyanya kini Indonesia, yang telah
merdeka, bersikap sama terhadap tragedi yang menimpa negara lain di
belahan dunia manapun.8
Ini beberapa catatan fakta sejarah yang menguatkan hubungan
Indonesia dan Palestina, Bangsa Indonesia terus akan peduli dengan
6 www.knrp.org
7 www.knrp.org
8ibid
5
Palestina, sampai Palestina merdeka, Masjidil Aqsha yang sekarang masih
di bawah cengkeraman Zionis Israel terbebaskan, boklade atas Gaza
dicabut, pintu-pintu perbatasan dibuka. Dan Palestina menjadi negara
berdaulat, sejajar dengan bangsa lain.
Sesuai dengan firman Allah di QS. Al Isra ayat pertama ini yang
berkaitan dengan kondisi rakyat Palestina, yaitu:
Artinya: “Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam
dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar
Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya
Dia adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
Dalam konteks ini relasi masyarakat dan negara, institusi zakat bisa
dianggap sebagai pranata politik kewargaan yang berorientasi pada
pemenuhan hak-hak dasar warga negara, seperti pendidikan, kesehatan dan
lapangan kerja, serta jaminan sosial.9
KNRP, Komite Nasional untuk Rakyat Palestina merupakan salah
satu wadah yang berperan serta dalam upaya mengentasan kemiskinan,
menyalurkan bantuan kemanusiaan dan membantu menyejahterakan
masyarakat Palestina. Lembaga ini menjadikan dirinya sebagaimediator
bagi umat Islam dan bangsa Indonesia untuk mewujudkan rasa
9Didin Hafidhuddin dan Ahmad Juwaini.Membangun Peradaban Zakat, (Ciputat: Divisi
Publikasi IMZ, 2007)
6
solidaritasnya dalam memberikan dukungan dan bantuan kemanusiaan
bagi rakyat palestina.
Strategi rekrutmen relawan seperti apa yang diaplikasikan oleh
Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Jakarta, sehingga
mereka bisa menjalankan kegiatan rekrutmen relawandalam meningktkan
pendanaan untuk membantu saudara-saudara semuslim di Palestina. Itulah
yang menitikberatkan dalam skripsi ini, sehingga penulisan skripsi yang
judul “Strategi Rekrutmen RelawanKomite Nasional untuk Rakyat
Palestina (KNRP) PusatDalam MeningkatkanPenggalangan Dana.”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis membatasi kajian pada strategi
rekrutmen yang mengenai Strategi Rekrutmen Relawan Komite
Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) pada strategi rekrtutmen
dengan menitik beratkan pada perencanaan, implementasi dan evaluasi
strategi terhadap relawan hingga meningkatkan penggalangan dana.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis
merumuskan permasalah sebagai berikut:
a. Bagaimana perencanaan strategi rekrutmen relawan pada Komite
Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Pusat dalam
meningkatkan penggalangan dana?
7
b. Bagaimana implementasi strategi rekrutmen relawan Komite
Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Pusat dalam
meningkatkan penggalangan dana?
c. Bagaimana evaluasi strategi rekrutmen relawan Komite Nasional
untuk Rakyat Palestina (KNRP) Pusat dalam meningkatkan
penggalangan dana?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Menganalisis perencanaan strategi rekrutmen pada Komite
Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Pusat melakukan
rekrutmen relawan dalam meningkatkan penggalangan dana.
b. Menganalisis implementasi strategi rekrutmen pada Komite
Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Pusat dalam rekrutmen
relawan dalam meningkatkan penggalangan dana.
c. Menganalisis evaluasi strategi rekrutmen pada Komite Nasional
untuk Rakyat Palestina (KNRP) Pusat dalam rekrutmen relawan
dalam meningkatkan penggalangan dana.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diberikan dari penelitian ini, yaitu:
a. Manfaat Akademis
8
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
khasanah kepada khalayak mengenai strategi rekrutmen khususnya
Mahasiswa Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah Dan
Komunikasi untuk dijadikan bahan acuan dalam menulis karya
ilmiah selanjutnya.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan acuan bagi
kalangan praktisi untik dapat mengimplementasikan penelitian di
lapangan, sehingga dapat mengevaluasi strategi rekrutmen relawan
yang telah ada dan dapat terus dikembangkan menjadi lebih baik
lagi.
D. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian menggunakan studi lapangan dengan pendekatan
kualitatif deskriptif. Yaitu jenis penelitian dengan cara mengumpulkan
data-data nyata dan aktual melalui observasi secara langsung juga
dengan melakukan pengamatan sekaligus menghimpun data yang
diperoleh kemudian menganalisisnya dan terakhir menarik kesimpulan
dari pengamatan dan analisis tersebut dengan memaparkan data yang
sesuai apa adanya yang didapat di lapangan.
Untuk memperoleh data-data yang diperlukan agar mendapatkan
hasil yang penulis inginkan, penulis menggunakan beberapa cara yang
9
biasa digunakan dalam penelitian lapangan, diantaranya melalui
observasi atau pengamatan langsung ke kantor Komite Nasional unuk
Rakyat Palestina (KNRP), wawancara kepada narasumber, dokumen
atau rekaman data yang diperoleh.
2. Jenis Dan Sumber Data
a. Data Primer
Merupakan data pokok penelitian yang didapat langsung dari
observasi dan wawancara yang dilakukan di Komite Nasional
untuk Rakyat Palestina (KNRP).
b. Data Sekunder
Merupakan data pendukung penelitian berupa dokumen-
dokumen, brosur KNRP, arsip data profil dan sejarah
terbentuknya KNRP, buletin, artikel dan website yaitu
www.knrp.org, facebook : Komite Nasional Untuk Rakyat
Palestina
3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan teknik
pengumpulan data sebagai berikut:
a. Observasi, Penulis melakukan pengamatan secara langsung
terhadap penelitian melalui pemilihan data, pencatatan dan
sebagainya ke lapangan yang berlokasi di kantor pusat Komite
Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Jakarta.
10
b. Wawancara,Penulis memperoleh keterangan dengan
mewawancarai pengurus Komite Nasional untuk Rakyat
Palestina (KNRP) Jakarta, yaitu Bapak Ali Amril selaku Ketua
Program, Bapak Agus selaku Ketua Program dan Event KNRP,
Gigih, Tri Handayani selaku Staff Departemen Donasi dan
Merchendise juga beberapa relawan.
c. Dokumentasi,ialah pengumpulan data yang diperoleh melalui
dokumen-dokumen.10
Dalam penelitian ini, penulis
memanfaatkan dokumen-dokumen dari KNRP seperti booklet,
stiker, foto-foto kegiatan, website dan arsip data.
4. Teknik Analisis Data
Setelah data-data yang diperlukan telah berhasil dikumpulkan,
maka penulis melakukan klasifikasi dari hasil temuan yang didapat.
Kemudian melakukan analisis dari hasil temuan tersebut dan
membandingkan serta menimbang dari teori yang seharusnya,
sehingga penulis dapat menyimpulkan penelitian ini berdasarkan hasil
temuan yang telah dilakukan berdasarkan analisis deskriptif.
Di samping itu, penulis juga menganalisis data tersebut dengan
teknik Triangulasi, dimana pada hakikatnya merupakan pendekatan
multimetode yang dilakukan peneliti pada saat mengumpulkan dan
menganalisis data. Ide dasarnya adalah bahwa fenomena yang diteliti
dapat dipahami dengan baik sehingga diperoleh kebenaran tingkat
10
Usman Husaini, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006)
11
tinggi jika didekati dari berbagai sudut pandang. Memotret fenomena
tunggal dari sudut pandang yang berbeda-beda akan memungkinkan
diperoleh tingkat kebenaran yang handal.11
Dalam hal ini, penulis menimbang dan membandingkan antara
teori yang ada sebagai landasan pokok, lalu data yang penulis temukan
dilapangan saat observasi, serta informan sebagai salah satu pihak
netral untuk memperkuat data yang ada.
5. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian yaitu di Komite Nasional Untuk Rakyat Palestina
(KNRP). Sedangkan waktu penelitian yang dilakukan pada bulan
November 2013 sampai Mei 2014.
E. Tinjauan Pustaka
Pada penelitian ini, peneliti melakukan tinjauan pustaka dengan tujuan
untuk meyakinkan bahwa penulisan ini pun keabsahan teori bukan
merupakan hasil plagiat dari skripsi sebelumnya. Selain itu dalam
penelitian ini pun keabsahan teori yang tercantum dapat penulis
pertanggung jawabkan dan dijadikan sebagai bahan rujukan untuk
penelitian selanjutnya.
Adapun dalam penelitian ini, penulis hanya menggunakan skripsi-
skripsi sebelumnya yang sudah ada, yaitu:
11
http://mudjiarahardjo.com/materi-kuliah/270.html?task=view
12
1. Steffi Febriani, dengan judul skripsi “Rekrutmen Karyawan Pada
Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Hasanudin Jakarta Selatan.”
Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Jurusan Manajemen
Dakwah.
Pada skripsi ini membahas mengenai rekrutmendan penyeleksian
karyawan yang dilakukan Bank Syariah Mandiri cabang Hasanudin
Jakarta Selatan terhadap para calon karyawan dan karyawannya.
Sedangakan yang membedakan pada penelitian ini adalah melihat dan
meneliti strategi rekrutmen relawannya.
2. Selamet Fadillah, dengan judul skripsi“Strategi Penggalangan Dana
Dan Pendistribusian Dana Komite Indonesia Untuk Solidaritas Rakyat
Palestina (KISPA).” Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi
Jurusan Manajemen Dakwah.
Pada skripsi ini hanya terfokus pada segi aspek yang menunjang
strategi,meliputi formulasi, implementasi, pengendalian, evaluasi,
aplikasi penggalangan dana dan pendistribusian dana serta analisis
SWOT. Sedangkan yang membedakan dengan skripsi penulis adalah
pada strategi rekrutmen yang terhadap peningkatan penggalangan
dana saja.
3. Wahyu Ari Nugroho, dengan judul skripsi“Motif Relawan
Kemanusiaan Rumah Zakat Cabang Depok.” Fakultas Syariah dan
Hukum.
13
Pada skripsinya, membahas mengenai tujuan dan kategori lembaga
pemberdayaan ekonomi umat, dimensi zakat dalam pemberdayaan
ekonomi umat dan kerelawanan. Adapun yang membedakan dengan
skripsi penulis adalah tidak hanya motifnya namun strategi
rekrutmennya.
F. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan penulisan, penelitian initerdiri ke dalam lima
bab. Dengan perinciannya sebagai berikut:
BAB I: PENDAHULUAN, Bab ini berisikan tentang latar belakang,
pembatasan, perumusan masalah, tujuan, manfaat penelitian,
metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II: TINJAUAN TEORITIS, Bab ini berisikan tentang strategi
rekrutmen, yang terdiri dari pengertian strategi rekrutmen,
tahapan strategi, relawan, penggalangan dana dan juga strategi
rekrutmen untuk meningkatkan penggalangan dana, relawan dan
penggalangan dana.
BAB III: GAMBARAN UMUM KOMITE NASIONAL UNTUK
RAKYAT PALESTINA (KNRP), Bab ini berisikan tentang
sejarah singkat berdirinya Komite Nasional Untuk Rakyat
Palestina (KNRP), visi misi, struktur kepengurusan dan program-
program.
BAB IV: TEMUAN DAN ANALISIS, Bab ini berisikan tentang strategi
rekrutmen relawan dalam meningkatkan penggalangan dana
pada Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Jakarta
BAB V: PENUTUP, Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran.
16
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Strategi dan Rekrutmen
1. Strategi dan Tahapannya
a. Pengertian Strategi
Secara istilah, strategi adalah proses penentuan rencana
yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan
keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan dan yang
dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dapat dicapai
melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.1
Dari segi etimologi, istilah strategi berasal dari bahasa
Yunani, yaitu Stratus: militer dan memimpin. Yang artinya seni
atau ilmu yang menjadi seorang jendral, konsep ini memang
relevan pada saat itu karena kondisinya sedang berkecamuk
perang.Strategi dapat juga diartikan sebagai suatu rencana untuk
pembagian dan penggunaan kekuatan militer dan material pada
daerah-daerah tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.2
Menurut AM. Kardiman, strategi adalah proses penentuan
tujuan utama yang berjangka panjang dan sasaran dari suatu
perusahaan atau organisasi serta pemilikan cara-cara bertindak dan
1 George A. Steiner, Kebijakan dan Strategi Manajemen, (PT. Gelora Aksara Pratama,
1997), h. 41 terj. 2Ziauddin Sardar, Tantangan Dunia Islam Abad 21, (Bandung: Mizan, 1993)
17
mengalokasikan sumber daya yang diperlukan untuk mewujudkan
tujuan tersebut.3
Dapat disimpulkan bahwa pengertian strategi menurut
penulis adalah rencana jangka panjang suatu lembaga atau
perusahaan bagaimana perusahaan untuk menyeimbangkan
kekuatan dan kelemahan internal dengan ancaman eksternal dalam
mempertahankan keutuhan lembaga atau perusahaan.
b. Tahapan-tahapan Strategi
Untuk membuat atau menentukan tujuan, sasaran dan
strategi-strategi yang akan diambil, diperlukan suatu analisa
mendalam serta menyeluruh mengenai lingkungan dimana
organisasi berada. Lingkungan tersebut dapat dibagi dua, yaitu
lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Pembagian kedua
lingkungan tersebut lebih didasarkan pada besarnya control atau
pengaruh organisasi terhadap lingkungan-lingkungan tersebut.4
Dalam melakukan analisa eksternal organisasi, menggali
dan mengidentifikasi semua Opportunity (peluang) yang
berkembang dan menjadi trend pada saat itu, serta Threath
(ancaman) dari para pesaing dan calon pesaing.Sedangkan analisa
internal lebih memfokuskan pada identifikasi Strenght (kekuatan)
dan Weakness (kelemahan) dari perusahaan. Dengan melakukan
3AM. Kardiman, Pengantar Ilmu Manajemen, (Jakarta: Pronhallindo, t.t), h. 58
4Umar Husein, Strategy Management In Action(Konsep, Teori dan Taktik Menganalisis
Manajemen Strategi Berdasarkan Konsep Michael R. Porter, Fred R. David dan Wheelen
Hunger), (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2001), h. 31
18
kedua analisis tersebut maka perusahaan dikenal dengan
melakukan analisis SWOT.5
Tidak ada satu cara untuk melakukan analisis SWOT. Yang
paling utama adalah membawa berbagai macam pandangan atau
perspektif bersama-sama sehingga akan terlihat keterkaitan baru
dan implikasi dari hubungan tersebut. Jika analisis bersifat
menyeluruh maka menentukan tujuan, sasaran dan strategi akan
lebih mudah dilakukan. Banyak strategi yang dapat dihasilkan dan
dikembangkan dari analisa SWOT karena para perencana dibekali
dengan kerangka kerja yang luas dan lebih terstruktur.6
Model proses strategi pada dasarnya meliputi tiga langkah
utama yang saling berkaitan. Pertama, perumusan strategi (Strategy
Formulation). Kedua, implementasi strategi (Strategy
Implemention), implementasi bertumpu pada alokasi dan
pengorganisasian sumber daya manusia (SDM) yang ditampakkan
melalui penetapan struktur organisasi, mekanisme kepemimpinan
yang dijalankan berikut budaya perusahaan. Ketiga, evaluasi
strategi (Strategy Control).7
Sebuah organisasi tanpa adanya strategi umpama kapal
tanpa ada kemudinya, bergerak dan berputar dalam lingkaran.
5 Lawrence R. Jauch, Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan, (Jakarta:
Erlangga, 1998), h. 177 6 Agustinus Sri Wahyudi, Manajemen Strategik (Pengantar Proses Berfikir Strategi),
(Jakarta: Binarupa Aksara, 1996), h. 50 7 Muhammad Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet Widjajakusuma, Manajemen
Strategi Perspektif Syariah, (Jakarta: Khairul Bayan, 2003), h. 92
19
Organisasi yang dimiliki seperti pengembara tanpa adanya tujuan
tertentu. Adapun proses strategi terdiri dari tiga tahapan:
1) Perumusan strategi
Perumusan strategi dalam hal ini adalah pengembangan
tujuan, mengenai peluang dan ancaman eksternal, menetapkan
kekuatan, kelemahan secara internal, menetapkan suatu
objektifitas, menghasilkan strategi alternatif dan memilih
strategi tertentu yang akan dilaksanakan.8
Dalam perumusan strategi juga ditentukan suatu sikap
untuk memutuskan, memperluas, menghindari atau melakukan
suatu keputusan dalam suatu proses kegiatan.
Konsep strategi dapat dilihat dari dua perspektif yang
berbeda: pertama dari perspektif mengenai apa yang hendak
dilakukan oleh sebuah organisasi dan kedua, dari apa yang
sesungguhnya dilakukan oleh sebuah organisasi, apakah
tindakan sejak semula dimaksud atau tidak.9
Dari perspektif pertama strategi diberi batasan sebagai
“program yang luas untuk menentukan dan mencapai tujuan
organisasi dan melaksanakan misinya”. Kata program dalam
defenisi ini berarti peran aktif, sadar dan rasional yang
dimainkan oleh manajer dalam merumuskan strategi organisasi.
Dari perspektif kedua, strategi adalah “pola tanggapan
organisasi yang sekali-kali dilakukan terhadap lingkungan”.
8 Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Prenhard Lindo, 2002), h. 15
9 J.A.F, Stooner R.E. Freeman, Manajemen Jilid I, (Jakarta: Intermedia, 1994), h. 302
20
Dalam defenisi ini setiap organisasi mempunyai strategi
meskipun tidak harusefektif sekalipun strategi itu tidak pernah
dirumuskan secara eksplisit. Artinya, setiap organisasi
mempunyai hubungan dengan lingkungannya yang dapat
diamati dan dijelaskan. Pandangan seperti ini mencakup dan
menyesuaikan diri dengan lingkungan jika ada kebutuhan itu.
Perumusan sebuah strategi yang dilakukan secara aktif dikenal
sebagai perencanaan strategik/lebih mutakhir, manajemen
strategik.10
Menurut David Aaker, sebagaimana dikutip oleh
Kusnadi terdapat beberapa kriteria yang harus diperhatikan
dalam merumuskan atau memilih suatu strategi, yaitu:
a) Strategi harus tanggap terhadap lingkungan eksternal,
b) Strategi melibatkan keunggalan kompetitif,
c) Strategi harus sejalan dengan strategi yang lainnya yang
terdapat di dalam organisasi,
d) Strategi menyediakan keluwesan yang tepat terhadap bisnis
dan organisasi strategi harus sesuai dengan misi organisasi
dan tujuan jangka panjang,
e) Strategi secara keorganisasian dipandang layak dan wajar.
Oleh karena itu, penulis menyimpulkan bahwa
perumusan strategi memiliki peran besar dalam suatu lembaga.
10
J.A.F, Stooner R.E. Freeman, Manajemen Jilid I, (Jakarta: Intermedia, 1994) h. 304
21
Dengan memiliki tujuan, maka lembaga dapat
mentransformasikan target yang akan dicapai.
2) Implementasi Strategi
Setelah implementasi ditentukan, maka strategi harus
dipadukan ke dalam kegiatan organisasi sehari-hari. Strategi
yang paling canggih dan kreatif sekalipun tidak dapat
menguntungkan organisasi kecuali bila dilaksanakan.
Implementasi strategi bertumpu pada alokasi dan
pengorganisasian sumber daya manusia yang ditampakkan
melalui penetapan struktur organisasi, mekanisme
kepemimpinan yang dijalankan berikut budaya perusahaan dan
organisasi.11
a) Penetapan Struktur Organisasi
Alfred Chandler menyimpulkan bahwa struktur
organisasi mengikuti dan mencerminkan pertumbuhan
strategi organisasi. Organisasi melewati tiga tahap
perkembangan: bergerak dari satu struktur unit, menjadi
struktur fungsional dan satu pembuat keputusan
kewirausahaan.12
Struktur organisasi menunjukkan kerangka organisasi
dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan
diantara fungsi-fungsi, bagia-bagian atau posisi-posisi,
maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas,
11
Muhammad Ismail Yusanto dan M. Karebet Widjayakusuma, Manajemen Strategis
Perspektif Syari’ah, (Jakarta: Khairul Bayan,2003) h. 92 12
J.A.F, Stoner R.E. Freeman, Manajemen Jilid I, (Jakarta: Prenhallindo, 1996) h 288
22
wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam
suatu organisasi. Struktur ini mengandung unsur-unsur
spesialisasi kerja, standarisasi, kordinasi, sentralisasi dan
desentralisasi dalam pengambilan keputusan serta ukuran
satuan kerja.13
b) Mekanisme Kepemimpinan
Dalam konteks manajemen strategi, kepemimpinan
strategi adalah kemampuan dalam mengantisipasi setiap
permasalahan yang terjadi, memiliki visi, mampu
mempertahankan fleksibilitas organisasi dan dapat
memberikan atau mendelagasikan kuasa kepada orang lain
untuk menciptakan perubahan strategis yang perlu.14
c) Kultur Organisasi
Kultur organisasi adalah perangkat nilai, keyakinan,
sikap dan norma bersama yang membentuk tingkah lakudan
harapan-harapan dari setiap anggota organisasi dan
persoalan apa yang harus menjadi prioritas. Apabila kultur
organisasi sejalan dengan strateginya, maka implementasi
strategi menjadi jauh lebih baik.15
Dari uraian diatas dapat penulis simpulkan bahwa
implementasi strategi dibutuhkan untuk mengaplikasikan
strategi. Langkah implementasi strategi sebagian tergantung
13
Muhammad Ismail Yusanto dam M. Karebet Widjayakusuma, Mmanajemen Strategi
Perspektif Syariah, (Jakarta: Khairul Bayan, 2003) h. 108 14
Amirullah dan Sari Budi Cantika, Manajemen Strategik, (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2002), Cet. Ke 1, h. 165 15
J.A.F, Stoner R.E. Freeman, Manajemen Jilid I, (Jakarta: Prenhallindo, 1996) h. 351
23
pada tujuan dari strategi lembaga. Selain itu implementasi
juga tergantung pada struktur organisasi. Keberhasilan
implementasi dapat dihambat oleh kendala-kendala intern
lembaga seperti lembaga yang kaku ataupun kultur
organisasi yang tidak sesuai. Hal ini dikarenakan kultur
organisasi mempengaruhi interaksi internal.
3) Evaluasi Strategi
Tahapan terakhir dalam sebuah strategi adalah evaluasi
strategi. Tiga macam aktivitas mendasar untuk melakukan
evaluasi strategi, yaitu:16
a) Meninjau faktor-faktor eksternal (berupa peluang dan
ancaman) dan faktor-faktor internal (berupa kekuatan dan
kelemahan) yang menjadi dasar asumsi pembuatan strategi.
Adapun perubahanfaktor eksternal seperti tindakan yang
dilakukan. Perubahan yang ada akan menjadi satu hambatan
dalam mencapai tujuan, begitu pula dengan faktor internal
diantaranya strategi yang tidak efektif atau aktivitas
implementasi yang buruk dapat berakibat buruk pula pada hasil
yang akan dicapai.
b) Mengukur prestasi (membandingkan hasil yang diharapkan
dengan kenyataan yang diperoleh). Menyelidiki penyimpangan
dari rencana, mengevaluasi prestasi individu dan menyimak
kemajuan yang dibuat kearah penyampaian sasaran yang
16
Fred R David, Manajemen Strategi Konsep,(Jakarta: Prenhalindo, 2002) h. 3
24
dinyatakan. Kriteria untuk mengevaluasi strategi harus dapat
diukur dan dibuktikan, kriteria yang meramalkan hasil lebih
penting dari pada kriteria yang mengungkapkan dengan apa
yang telah terjadi.
c) Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa
prestasi sesuai dengan rencana. Dalam mengambil tindakan
korektif tidak harus berarti bahwa strategi yang sudah ada akan
ditinggalkan atau bahkan strategi baru harus dirumuskan.
Tindakan korektif diperlukan bila tindakan atau hasil tidak
sesuai dengan yang dibayangkan semula atau pencapaian yang
direncanakan, maka di situlah tindakan korektif dibutuhkan.
2. Rekrutmen, Tujuan dan Sumber-sumbernya
a. Pengertian Rekrutmen
Manusia sebagai perencana, pengendali dan pengevaluasi
suatu pembangunan dan menikmati hasil evaluasi pengembangan,
sangat mempengaruhi keberhasilan pembangunan, karena manusia
mempunyai peran yang sangat menentukan.17
Sumber daya manusia sering disebut sebagai human
resource, tenaga atau kekuatan manusia (energy atau power).
Sumber daya juga disebut sumber tenaga, kemampuan, kekuatan,
keahlian yang dimiliki oleh manusia.
17
Abdurrahman Fathoni, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2006) cet.1, h. 11
25
Menurut Safarudin Alwi, sumber daya manusia (SDM)
dalam konteks bisnis adalah orang yang bekerja dalam suatu
organisasi atau perusahaan yang sering disebut karyawan atau
employee.18
Untuk memberdayakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
telah tersedia, maka ada suatu proses berikutnya yaitu rekrutmen.
Rekrutmen itu sendiri menurut Hadari Nawawi, adalah proses
mendapatkan sejumlah calon tenaga kerja yang kualifaid untuk
jabatan atau pekerjaan utama di lingkungan organisasi
perusahaan.19
Begitupun yang dikatakan Suhendra, MM dan Murdiyah
Hayat, MM. Rekrutmen adalah untuk mendapatkan orang yang
tepat pada penempatan yang tepat pula yang sesuai dengan kondisi
dan kebutuhan organisasi. Dewasa ini ketepatan dalam memilih
dan menempatkan individu-individu yang mumpuni menjadi daya
saing tersendiri bagi perusahaan atau organisasi dalam
menjalankan aktivitasnya.20
Simpulan dari penulis bahwa rekrutmen adalah suatu
tindakan dan upaya untuk mendapatkan SDM yang berkualitas
untuk dipekerjakan sesuai posisi yang dibutuhkan lembaga atau
18
Safaruddin Alwi, Manajemen Sumber Daya Manusia Strategi Keunggulan Kompetitif,
(Yogyakarta: BPFE, 2001), h. 6 19
Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang Kompetitif,
(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2003), h. 169 20
Suhendra dan Murdiyah Hayati, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: UIN
Jakarta Press, 2006), h. 47
26
perusahaan dalam mempertahankan keberlangsungan aktifitas
perusahaan.
b. Tujuan Rekrutmen
Rekrutmen adalah serangkaian kegiatan yang dimulai
ketika sebuah perusahaan atau organisasi memerlukan tenaga kerja
dan membuka lowongan sampai mendapatkan calon karyawan
yang diinginkan atau kualifaid sesuai dengan jabatan atau
lowongan yang ada.21
Dengan demikian, tujuan rekrutmen adalah menerima
pelamar sebanyak-banyaknya sesuai dengan kualifikasi kebutuhan
perusahaan dari berbagai sumber, sehingga memungkinkan akan
terjaring calon karyawan dengan kualitas tinggi dan terbaik.
c. Sumber-sumber Rekrutmen
Agar para pencari kerja baru dapat melaksanakan tugasnya
dengan efesien, ekonomis dan efektif, mereka perlu mengetahui
atau mengenali berbagai sumber rekrutmen yang mungkin digarap,
meskipun benar bahwa mungkin saja tidak semua sumber tersebut
perlu selalu digarap. Berbagai sumber itu antara lain:22
1) Rekrutmen Internal
Rekrutmen internal adalah persedian tenaga kerja dari
dalam organisasi atau perusahaan untuk memenuhi permintaan
karena adanya jabatan kosong. Untuk melakukan rekrutmen
21
Vetihzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk
Perusahaan. h. 150 22
Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang Kompetitif,
(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2003), h. 175
27
internal, kegiatan yang populer dan banyak digunakan
diantaranya:
a) Rencana Suksesi
Rekrutmen ini merupakan kegiatan yang difokuskan
pada usaha mempersiapkan pekerja untuk mengisi posisi-
posisi yang efektif.
b) Penawaran Terbuka untuk Suku Jabatan (Job Posting)
Rekrutmen terbuka ini merupaka sistem mencari
pekerja yang berkemampuan tinggi untuk mengisi jabatan
yang kosong, dengan memberikan kesempatan pada semua
pekerja yang berminat.
c) Perbantuan Pekerja
Rekrutmen internal ini dapat dilakukan melalui
perbantuan pekerja untuk suatu jabatan dari unit kerja lain
(pekerja yang ada).
d) Kelompok Pekerja Sementara
Kelompok pekerja sementara adalah jumlah tenaga
kerja yang dipekerjakan dan diupah menurut keperluan,
dengan memperhitungkan jumlah jam atau hari kerja.
e) Promosi dan Pemindahan
Rektutmen internal ini yang paling banyak dilakukan
adalah promosi untuk mengisi kekosongan pada jabatan
yang lebih tinggi yang diambil dari pekerja yang
jabatannya lebih rendah. Pemindahan adalah memindahkan
28
pekerja dari suatu jabatan ke jabatan lain yang jenjangnya
sama. Promosi bersifat vertikal, sedang pemindahan
bersifat horizontal.
Keuntungan merekrut dari dalam perusahaan yaitu:23
a. Meningkatkan moral kerja dan kedislipinan
karyawan, karena ada kesempatan promosi.
b. Perilaku dan loyalitas karyawan semakin besar
terhadap perusahaan.
c. Biaya penarikan relatif kecil, karena tidak perlu
memasang iklan.
d. Waktu penarikan relatif singkat.
e. Orientasi dan induksi tidak diperlukan lagi.
f. Kestabilan karyawan semakin baik.
Kelemahan-kelemahan sumber internal:
a. Kewibawaan karyawan yang dipromosikan kurang.
b. Kurang membuka kesempatan sistem kerja baru
dalam perusahaan.
2) Rekrutmen Eksternal
Rekrutmen eksternal adalah proses mendapatkan tenaga
kerja dari pasar kerja di luar organisasi/perusahaan.24
a) Hubungan dengan universitas
23
Malayu S.P Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, h. 42 24
Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang Kompetitif,
(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2003), h. 178
29
Universitas atau perguruan tinggi merupakan
lembaga pendidikan yang bertugas menghasilkan
tenaga kerja sesuai dengan lapangan pekerjaan yang
terdapat dimasyarakat. Dengan demikian berarti
universitas merupakan sumber tenaga kerja yang dapat
dimanfaatkan oleh organisasi/perusahaan untuk mengisi
jabatan dibidang bisnis/produk lini dan jabatan
penunjangnya.
b) Eksekutif atau mencari perusahaan
Sering terjadi sebuah perusahaan memerlukan
eksekutif senior untuk mengisi jabatan penting, dengan
menawarkan upah/gaji yang kompetitif dibanding
dengan perusahaan sejenis sebagai pesaingnya.
Rekrutmen tersebut jika sulit dipenuhi, sekurang-
kurangnya perusahaan dapat mengangkat konsultan ahli
yang dapat diperolehnya diberbagai lembaga.
c) Agen tenaga kerja
Rekrutmen eksternal lainnya, dapat dilakukan
melalui agen tenaga kerja, yang dimiliki calon dengan
berbagai kualifikasi dan kualitasnya.
d) Rekrutmen dengan advertensi
Rekrutmen eksterrnal dapat dilakukan dengan cara
mengadvertensikan tenaga kerja yang diperlukan. Dapat
dipergunakan surat kabar lokal, termasuk majalah, radio
30
dan televisi bahkan melalui surat yang disampaikan
secara langsung kepada calon karyawan.
Kekuatan-kekuatan sumber eksternal ini yaitu:25
a. Kewibawaan pejabat relatif baik
b. Kemungkinan membawa sistem kerja yang baik.
Kelemahan-kelemahan sumber eksternal yaitu:
a. Prestasi karyawan lama cenderung menurun, karena
tidak ada kesempatan untuk promosi.
b. Biaya penarikan besar, karena iklan dan seleksi.
c. Waktu penarikan relatif lama.
d. Orientasi dan induksi harus dilakukan.
e. Turnover cenderung akan meningkat.
f. Perilaku dan loyalitas belum diketahui.
3. Teori Strategi Rekrutmen
a. Strategi Rekrutmen
Strategi rekrutmen adalah titik pengelolaan sumber daya
manusia (SDM) organisasi.26
Proses pelaksanaan rekrutmen perlu
dilakukan dengan hati-hati. Ada dua hal yang perlu kita cermati,
pertama, siapa orang yang tepat? Kedua, bagaimana cara kita
mendapatkannya.
25
Malayu S.P Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, h. 43 26
http://www.gmlperformance.com/gmlnew/berita-200-strategi-rekrutmen-titik-awal-
pengelolaan-sdm-organisasi.html
31
Pertama, menentukan orang yang tepat bukanlah hal yang
mudah, hasil riset yang dilakukan oleh HR Bencmaking Group
ditahun 2010 kepada perusahaan atau organisasi besar di dunia,
terdapat 10 isu besar yang berhubungan dengan Human Resources.
Hiring the Right People merupakan isu yang berada diurutan
teratas.27
Dari hasil tersebut kita mendapatkan gambaran, bahwa untuk
mendapatkan orang yang tepat bukanlah hal yang mudah, oleh
karena itu organisasi perlu melakukan pemetaan (mapping)
terhadap karyawan berdasarkan kinerja dan potensinya serta
mengembangkan telenta internal, yang diselaraskan dengan
kebutuhan.
Kedua, cara kita mendapatkan orang potensial menurut Jim
Collins dalam bukunya Good to Great, merekrut bukanlah sebuah
proses semata, melainkan titik awal yang kritis. Tanpa strategi dan
proses yang hebat, rekrutmen akan menjadi tidak efektif dalam
membantu mewujudkan menjadi perusahaan yang hebat.
Penggunaan kompetensi merupakan salah stu alat di dalam
penyeragaman proses rekrutmen yang dilakukan manajer. M.
Spencer melakukan riset yang ditulis dalam bukunya Competency
at Work, mengenai perbandingan proses seleksi menggunakan
kompetensi khususnya di dunia sales, hasilnya adalah merekrut
tenaga sales berdasarkan kompetensi memberikan kontribusi
27
ibid
32
pendapatan sales sebesar 143% lebih besar dibanding yang tidak
berbasis kompetensi.28
Sebagai kesimpulan, rekrutmen bukanlah akhir dari pekerjaan
bidang Human Resources, melainkan awal dari proses pekerjaan
yang besar. Organisasi perlu mencermati hal ini dengan
berinvestasi dalam bentuk waktu, biaya dan komitmen di dalam
melakukan proses rekrutmen.
Dasar pertimbangan untuk menetapkan strategi rekrutmen dan
seleksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain nilai-nilai
perusahaan, persaingan di industri, siklus bisnis dan kemampuan
keuangan perusahaan.Secara umum, strategi rekrutmen dan seleksi
dibedakan menjadi tiga, yaitu:29
1) Straregi Buy (Membeli)
Dalam merekrut calon pegawai, perusahaan tidak
mempermasalahkahkan soal anggaran biaya, cenderung berani
mengeluarkan dana yang besar sekalipun hanya untuk
mendapatkan stakeholder yang berkualitas.
Berkualitas yang dimaksud adalah orang yang
berpendidikan tinggi, karena dari segi ilmu sudah sangat
menguasai dan mahir dalam bidangnya. Juga yang mempunyai
pengalaman yang banyak, dinilai telah mahir dalam manajerial
dan strategi.
28
http://www.gmlperformance.com/gmlnew/berita-200-strategi-rekrutmen-titik-awal-
pengelolaan-sdm-organisasi.html 29
http://yennywisang.wordpress.com/2012/03/14/strategi-rekrutmen-dan-seleksi/
33
Dengan kualifikasi ini semua, perusahaan tidak perlu
malakukan prosesi training kepada para calon karyawan atau
karyawan siap pakai, sehingga dapat langsung dipekerjakan.
2) Strategi Made (Membina)
Perusahaan lebih mengandalkan para karyawan yang
mereka bina sendiri atau lebih kenal dengan sebutan training,
selanjutnya merekalah yang akan menempati jabatan-jabatan
utama di perusahaan.
Membiayai karyawan yang masih sangat muda (rata-rata
lulusan SMA atau sederajat) memang relatif lebih tidak
membebani anggaran perusahaan. Dibanding membiayai
karyawan yang sudah matang/siap pakai dan menjadi rebutan
perusahaan lain, jelas sangat berbeda jauh.
Manfaat dari strategi rekrutmen dan seleksi made adalah
sistem rekrutmen dan seleksi mengandalkan sumber internal.
Sistem promotion-from-withinakan berjalan baik. Karyawan
tidak hanya dibina dalam hal teknis dan stamina, melainkan
terutama dalam hal sikap, mental dan filosofi perusahaan.30
Dalam konteks group cohesiveness (kelompok yang
terpadu) dan group performance (kelompok pelaksana),
pembinaan karyawan relatif sangat menguntungkan.
Kebersamaan mereka dalam waktu relatif lama, dan jatuh
bangun bersama-sama selama menjalani pelatihan dan
30
ibid
34
pengembangan, sangat baik untuk membangun saling
pengertian dan group cohesiveness.
Tapi perlu diingat juga bahwa perusahaan yang memiliki
strategi rekrutmen dan seleksi buy, tidak serta merta mampu
menjadi perusahaan yang sukses. Tidak ada jaminan bahwa
anggaran biaya sebuah perusahaan berbanding lurus dengan
prestasi yang diraih perusahaan.31
Pelatihan bagi sumber daya manusia merupakan suatu hal
yang sangat vital. Dahulu, dalam perencanaan organisasi bebih
banyak menyediakan proporsi biaya pelatihan bagi para
manajer. Namun seiring dengan berjalannya waktu, proporsi
tersebut berubah. Organisasi menyadari bahwa mereka perlu
mengembangkan kemampuan pekerja garis depan sebanyak
mereka mengembangkan kemampuan para manajer.32
Telah banyak para peneliti dengan menggunakan jenis
analisis statistik menemukan bahwa pelatihan bagi karyawan
tingkat operasional memiliki efek yang lebih besar dibanding
pelatihan bagi para manajer. Studi ini juga menunjukkan bahwa
pelatihan memang menghasilkan pengembalian kepada
organisasi dalam pengeluaran biaya pelatihan.
Pelatihan menyediakan para karyawan dengan pengetahuan
yang spesifik dan dapat diketahui serta keterampilan yang
digunakan dalam pekerjaan mereka saat ini. Lebih
31
http://yennywisang.wordpress.com/2012/03/14/strategi-rekrutmen-dan-seleksi/ 32
Suhendra dan Murdiyah, “Manajemen Sumber Daya Manusia”. (Jakarta: UIN Jakarta
Press.2006) h. 66
35
memfokuskan pada individu untuk mencapai kemampuan baru
yang berguna baik bagi pekerjaannya saat ini maupun di masa
datang.
3) Strategi Kombinasi Buy dan Made
Strategi penggabungan ini terbukti berhasil dalam
penerapannya dan dapat diandalkan. Perpaduan karyawan
muda yang minim pengalaman tetapi memiliki stamina, teknis
dan mental pekerja yang baik dengan karyawan yang sudah
memiliki jam terbang, menjadikan sebuah team work yang
kompetitif dan mampu menunjukkan kinerja dan prestasi yang
baik.33
B. Strategi Rekrutmen Dalam Meningkatkan Penggalangan Dana
Strategi perekrutan yang memegang peran strategis dalam
menyiapkan masa depan dan visi organisasi dalam rangka menuju
organisasi yang efektif merupakan sebuah usaha untuk meningkatkan
kualitas dan karir. Strategi tersebut ditujukan untuk mencapai misi dan
tujuan.
Begitupun halnya dengan lembaga sosial atau non profit,
strategi rekrutmen seolah menjadi nafas gerak yang dapat
menghidupkan guna menebar kebermanfaatannya untuk masyarakat.
Berikut beberapa pengalaman lembaga kemanusiaan yang dalam
33
http://yennywisang.wordpress.com/2012/03/14/strategi-rekrutmen-dan-seleksi/
36
menstrategikan penggalangan dana agar meningkat dengan merekrut
relawan:
1. MER-C (Medical Emergency Recue Committee)
Seperti yang dialami Suseno, selaku Kepala Divisi Humas
lembaga kemanusiaan MER-C (Medical Emergency Rescue
Committee), lantaran belum memiliki manajemen penggalangan
dana sendiri, MER-C mencoba mengoptimalkan jaringan pribadi
yang dimiliki pengurus dan sukarelawan.34
Ia mengatakan, “Jadi sistemnya, bila ada usulan dari
masing-masing sukarelawan, kita manfaatkan jaringan mereka
yang kita anggap layak jadi donatur.” Biasanya, menjelang
pengiriman misi ke lapangan, rapat akan semakin intensif. “Nah
dirapat ini, baik panitia, pengurus, maupun sukarelawan akan
bertindak cepat menguhubungi siapa saja yang bisa membantu.”35
Diakuinya, sukarelawan yang bekerja disejumlah instansi
atau berprofesi dibidang pemasaran amat membantu penggalian
dana.
“Biasanya mereka mengontak jika ada acara tertentu atau
melakukan presentasi dibeberapa perusahaan. Kami akan
menindaklanjuti dengan mengirim proposal atau meminta waktu
untuk presentasi. Salah satu hasilnya, berkat informasi salah satu
34
Zaim Saidi, dkk. Pola dan Strategi Penggalangan Dana Sosial Di Indonesia
(Pengalaman Delapan Belas Lembaga Sosial). (Jakarta: Piramedia, Ford Foundation.2003) h. 200 35
ibid
37
relawan, MER-C bisa menggelar presentasi pada acara diklat di
Bank Indonesia yang dihadiri karyawan BI dari berbagai daerah.
Dalam kesempatan seperti ini, MER-C akan membeberkan segala
sepak terjangnya, termasuk memutar VCD Pasir Hitam Teluk
Galela, menyebar pamflet dan brosur. Setelah presentai atau
beberapa hari kemudian beberapa orang mengontak kita dan
menyatakan kesediaannya untuk menyumbang.”36
2. Yayasan Dana Sosial Al-Falah
Begitupun dengan Yayasan Dana Sosial Al-Falah
perekrutan mereka dilakukan dengan mempertimbangkan
kredibilitas dan komitmennya terhadap kegiatan sosial. Mereka
umumnya teman atau kolega para pengurus dan dicalonkan
pengurus. Pendekatannya dengan mengajak ngobrol tentang visi
yayasan kemudian mereka diajak untuk menjadi pengurus.37
Periodisasi kepengurusannya tiga tahun, namun jika masih
bersedia bisa dipilih kembali. Para pengurus itu bekerja sebagai
sukarelawan dan tidak mendapatkan gaji atau honor dari yayasan.
Bahkan, mereka sering menyumbangkan uang untuk program
yayasan.
Karena itulah mereka dipilih dari kalangan tokoh
masyarakat atau pengusaha muslim yang punya kemampuan
36
ibid h. 201 37
ibidh. 145
38
financial maupun jaringan, mereka bisa memberikan sumbangan,
baik berupa financial, pemikiran maupun jaringannya.
Arie Kismanto, selaku Direktur Yayasan Dana Sosial Al-
Falah juga melakukan pembenahan terhadap kualitas sumber daya
manusianya. Ia mengatakan “ Dalam hal rekrutmen staf, kita sudah
mulai melakukannya berdasarkan profesionalisme dan
keterampilan yang dimiliki. Sebelumnya kita punya masalah
serius dalam hal pengembangan SDM. Kita dituntut menjadi
lembaga yang professional, sementara rekrutmen pegawai tidak
dilakukan berdasarkan profesionalisme.Untuk menyiasati hal itu,
selain melakukan pelatihan secara internal, kita juga mengikuti
para staf dalam berbagai pelatihan dan seminar untuk memperluas
wawasan dan keterampilan mereka.”38
Pola rekrutmen lainnya dengan memilih salah satu donatur
di kantor atau perusahaan tertentu yang dianggap paling loyal atau
punya komitmen tinggi terhadap kegiatan sosial.39
C. Relawan
1. Pengertian Relawan
Relawan adalah orang-orang biasa yang memiliki hati luar
biasa untuk menolong sesama, meski tak jarang nyawa yang
menjadi taruhan. Mereka adalah relawan kemanusiaan yang tanpa
38
Zaim Saidi, dkk. Pola dan Strategi Penggalangan Dana Sosial Di Indonesia
(Pengalaman Delapan Belas Lembaga Sosial). (Jakarta: Piramedia, Ford Foundation.2003) h. 145 39
Ibid h. 146
39
kenal lelah, tanpa pamrih, tanpa disuruh, bekerja dalam diam
membantu saudara-saudara mereka yang terkena musibah.40
Relawan adalah seseorang atau sekelompok orang yang
secara ikhlas karena panggilan nuraninya memberikan apa yang
dimilikinya (pikirannya, tenaga, waktu, harta, dll) kepada
masyarakat sebagai perwujudan tanggungjawab sosialnya tanpa
mengharap pamrih, baik berupa imbalan (upah), kedudukan,
kekuasaan, kepentingan maupun karir.41
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, relawan adalah
orang yang melakukan sesuatu dengan sukarela (tidak karena
diwajibkan atau dipaksa).42
Definisi lain menyebutkan bahwa relawan adalah seorang
atau sejumlah orang, baik terorganisir maupun tidak, yang
mendedikasikan potensi yang dimilikinya untuk membantu
mengatasi permasalahan orang lain tanpa mengharapkan pamrih,
demikian yang ditegaskan Ahyudin, Presiden Masyarakat Relawan
Indonesia (MRI).43
Coba simak lagi kata Ahyudin tentang kerelawanan. Beliau
mengatakan, karakteristik dasar relawan adalah memiliki jiwa
simpati dan empati. Relawan juga memiliki sikap peka dan peduli.
Semangat, pemberani dan bertanggungjawab. Mereka bekerja
40
Majalah Gatra, Relawan Kemanusiaan. Edisi Khusus Akhir Tahun (29 Desember 2010-
5 Januari 2011) h. 6 41
www.p2kp.org/pustaka/.../relawan/4_ISI_BOOKLET_Relawan.doc 42
Hasan Alwi, dkk. Tim Redaksi “Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Tiga”, (Jakarta:
Balai Pustaka, 2007) h. 1099 43
htpp://www.actforhumanity.or.id/Berita/detail/175/relawan,. Hamba.Tuhan.Terbaik
40
dengan keikhlasan, tanpa motivasi pamrih materi. Sebab, relawan
tak sama dengan buruh, karyawan dan pegawai. Relawan lebih
suka memberi, bukan menerima. Maka, eksistensi seorang relawan
bermanfaat untuk orang lain. “Kerelawanan adalah sifat dari orang-
orang peduli. Ia adalah mata pisau kepedulian. Sebagaimana
kepedulian adalah solusi, maka kerelawanan juga merupakan
solusi. Maka, kerelawanan harus terus dikembangkan menjadi
kebudayaan dan peradaban,” tandas Ahyudin. Sebab setiap
manusia, secara fitrah, memiliki kepedulian.
Seperti ditegaskan Ahyudin pula, kepedulian adalah fitrah
setiap manusia. Karena kepedulian fitrah manusia maka kepedulian
adalah kebutuhan setiap manusia. Dengan kepedulian inilah
manusia menegaskan eksistensinya sebagai makhluk sosial. Fitrah
manusia adalah cenderung kepada ketakwaan.
Dengan demikian, kepedulian menjadi buah dari
ketakwaan. Ia menjadi antagonis dari individualis, hedonis, pelit,
kikir, cuek dan sombong. “Dan hamba Tuhan terbaik adalah hamba
Tuhan yang paling peduli,” tandas Ahyudin.
2. Ciri-ciri Relawan
Menurut Omoto dan Snyder (1995), ciri-ciri relawan
adalah:44
44
Makalah Tuti Alawiyah, Hubungan Antara Persepsi Tentang Musibah Dengan Perilaku
Prososial Pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Yang Pernah Menjadi Relawan,
2007, h. 40
41
a. Selalu mencari kesempatan untuk membantu. Dalam
membantu ini pertolongan yang diberikan membutuhkan waktu
yang relatif lama serta tingkat keterlibatan yang cukup tinggi.
b. Komitmen yang diberikan relatif lama.
c. Memerlukan personal cost yang tinggi (waktu, tenaga, uang,
dan sebagainya).
d. Mereka tidak mengenal orang mereka bantu.
e. Tingkah laku yang dilakukan relawan adalah bukan keharusan.
3. Faktor- Faktor Yang Menyebabkan Orang Ingin Menjadi
Relawan
Michael E Sheer menyebutkan bahwa faktor-faktor yang
menyebabkan mengapa orang ingin menjadi relawan, adalah
sebagai berikut:45
a. Terjalinnya Komunikasi yang Harmonis di dalam Organisasi
Jalinan komunikasi yang baik akan membuat seseorang
tetap berminat dan bertahan menjadi relawan. Komunikasi
tersebut mencakup kualitas informasi yang mengalir dari
organisasi kepada relawan. Informasi ini terdiri dari sejarah
organisasi, visi dan misinya, serta job description untuk
relawan, kedudukan dan penghargaann terhadap relawan dan
umpan baliknya kepada relawan.
Ketika seorang relawan melakukan aktivitas yang berbeda
dengan yang ia harapkan sebelumnya, maka ia berpeluang
45
Michael E Sheer, The Five Factors, “Why People Still Volunteering Social Work With
Volunteers”. 2008, h. 23-25
42
besar untuk berhenti. Kemudian, penghargaan terhadap relawan
melalui reward, fasilitas atau mengadakan spesial event untuk
mengintegrasikan mereka dengan organisasi tidak selamanya
akan efektif.
Justru melalui penghargaan informasai dan apresiasi
terhadap umpan balik (feed back), seperti dialog tatap muka
(face to face) lebih cenderung menghasilkan kepuasan dan
komitmen relawan. Memberikan penghargaan ini disaat masa-
masa awal kerelawanan akan berdampak pada jangka waktu
pengabdian mereka nanti.
b. Jadwal Kerja Yang Sesuai Dan Tugas Kerja Yang Menarik
Relawan cenderung puas bila tugas kerja mereka terjadwal
sesuai dengan keinginan mereka. Selain itu pekerjaan yang
mereka lakukan harus melibatkan job skill (skill kemampuan
kerja) dan tugas-tugas yang membuat mereka mengekspresikan
diri. Sebagai contoh, relawan yang diberikan tugas kerja yang
menantang dan dapat mengekspresikan diri mereka sendiri
akan membuat mereka cenderung untuk bertahan lebih lama.46
c. Kontribusi Nyata Relawan Terhadap Masyarakat
Faktor ini berhubungan erat dengan peran relawan yang
dapat memberikan kontribusi nyata terhadap masyarakat yang
membutuhkan. Apakah itu melalui kontak langsung atau peran-
46
ibid
43
peran kecil yang efektif dan mampu memberikan kepuasan saat
relawan beraktifitas.
Relawan yang berpartisipasi aktif dan mampu memberikan
perubahan terhadap masyarakat cenderung menghargai
kontribusi kerelawanannya sebagai hal yang penting.
Sebaliknya mereka yang frustrasi karena tidak dapat
memberikan kontribusi cenderung akan mengundurkan diri.
d. Pelatihan dan Dukungan Emosional
Dua hal ini adalah hal utama yang dicari relawan dari suatu
organisasi. Relawan yang mengikuti pelatihan lebih berpeluang
mendapatkan kepuasan dibanding mereka yang tidak. Selain
itu, organisasi yang menawarkan program pelatihan jangka
panjang yang yang variatif juga nerpeluang memiliki jumlah
relawan yang banyak, dapat meningkatkan kepuasan relawan
dan komitmen mereka.47
Kemudian, dukungan emosional (emotional support) ini
mencakupi lingkungan yang kondusif antara karyawan ( paid
power), pemimpin relawan dan para relawan. Relawan lebih
suka bekerja dengan karyawan dan pemimpin yang mau
berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah , bekerja sama
membuat proyek, proaktif dalam mengajak relawan untuk
berinisiatif dan beraktifitas.
47
Michael E Sheer, The Five Factors, “Why People Still Volunteering Social Work With
Volunteers”. 2008. h. 23-25
44
Sebaliknya, saat para karyawan atau pekerja profesional
menolak partisipasi relawan, merasakan relawan sebagai
ancaman terhadap profesi mereka atau bekerja sama dengan
relawan berdasarkan hierarki kekuasaan akan menyebabkan
ketidakpuasan dikalangan relawan.
e. Kebersamaan Kelompok
Membangun kebersamaan diantara relawan merupakan hal
penting untuk mempertahankan kerelawanan mereka. Rasa
kabersamaan ini akan membangun ikatan sesama relawan dan
antara relawan dengan organisasi. 48
Hasil penelitian membuktikan bahwa relawan cenderung
mendapatkan kepuasan saat mereka dapat berinteraksi dengan
relawan lainnya dan bersosialisasi dengan orang lain di luar
tugas.
Semisal melalui makan siang bersama, rekreasi dan
kegiatan kebersamaan antara relawan dan karyawan. Sebagai
tambahan, kebersamaan akan terjalin lebih kuat lagi bila
organisasi mewajibkan para karyawannya mengingat dan
mengenal para relawan, terutama bila bertemu di luar
organisasi.
48
ibid
45
D. Penggalangan Dana
Yang dimaksud dengan penggalangan adalah fundrising,
sedangkan orang yang mengumpulkan dana disebut fundriser.49
Dana
adalah uang yang disediakan untuk keperluan: biaya, pemberian,
hadiah dan derma.50
Penggalangan dana adalah sebuah proses menggalang dana,
bukan mengenai uang tetapi lebih menjual ide bahwa dana dapat
mewujudkan perubahan masyarakat. Bila orang menerima ide itu maka
orang akan mau menyumbang.51
Penggalangan dana berperan penting
bagi lembaga atau organisasi sosial dalam upaya mendukng jalannya
program dan menjalankan roda operasional yang sudah digariskan.52
Penggalangan dana bukan hanya sekedar daya agar organisasi
nirlaba bisa bertahan hidup dari tahun ke tahun atau bisa melaksanakan
perencanaan setiap ekspansi dan pengembangan program. Tetapi juga
harus diartikan sebagai penumbuh semangat dan penguatan diri agar
organisasi sanggup bertahan hidup dimasa depan. Ada dua cara yang
dapat dilakukan, yaitu53
:
49 Peter Salim, Salim’s Ninth Collegiate English-indonesia dictionary, (Jakarta: Modern
English Press, 2000) h. 607 50
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002)
h. 612 51
Michael Norton, Menggalang Dana, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2002) h. 11 52
Iqbal Setyarso, Manajeman Zakat Berbasis Korporat, Kiprah Lembaga Pengelola
Zakat, (Jakarta: Khairul Bayan, 2008) h. 72 53
Peter Salim, Salim’s Ninth Collegiate English-Indonesia Dictionary, (Jakarta: Modern
English Press, 2000) h. 607
46
1. Membangun suatu kelompok donatur atau Muzaki yang aktif dan
militan. Tetapkan sekelompok orang penting yang dapat terlibat di
orgnisasi nirlaba. Yakinkan bahwa mereka harus memberikan
dukungan dalam jangka panjang.
2. Melibatkan sekelompok orang yang bisa berorganisasi acara
fundrising secara reguler, menarik dan berkelanjutan sebagai
sumber income.
Penggalangan dana dapat dilakukan oleh lembaga atau lembaga
penggalangan dana yang mempunyai tujuan penyalur bantuan kepada
korban kemanusiaan seperti perang di palestina, bencana alam dan
lain-lain. Yang bekerja sama dengan berbagai lembaga atau
perusahaan atau organisasi yang menjadi lembaga donor. Dapat juga
dilakukan penggalangan dana kepada individu/perorangan melalui
kegiatan penggalangan dana yang bersifat besar maupun kecil.
Secara umum ada tiga pola penggalangan dana yang dilakukan
oleh organisasi sosial:54
1. Menggalang dana dari sumber yang tersedia, baik dari perorangan,
perusahaan ataupun pemerintah. Untuk menggalangnya mereka
menggunakan beberapa strategi yaitu direct mail, media campaign,
special event, endowment, keanggotaan dan sebagainya.
54
PIRAC, Membangun Kemandirian Berkarya Potensi dan Pola Derma serta
Penggalangannya di Indonesia Hasil Survey di Sebelas Kota dan Studi Kasus Delapan Belas
Lembaga Sosial, (Depok: PIRAC Media&Ford Fundation, 2004), h. 94
47
2. Menciptakan sumber dana baru. Upaya ini dilakukan dengan cara
membangun unit-unit usaha dan ekonomi yang menghasilkan
pendapatan bagi lembaga (earned income).
3. Mengkapitalisasi sumber non financial. Strategi yang diterapkan
adalah dengan menggalang sumbangan dalam bentuk in kind dan
kerelawanan.
Titik tolak dalam merumuskan strategi penggalangan dana
adalah tinjauan terhadap kebutuhan organisasi , perkembangan
organisasi, mengidentifikasi sumber daya dan menilai peluang. Berikut
akan diuraikan bagian-bagian dari perumusan strategi penggalangan
dana:
4. Menentukan Kebutuhan
Menentukan kebutuhan dapat dilakukan pada tingkat:55
a. Agar bisa terus melakukan kegiatan
b. Meningkatkan keinginan untuk memenuhi yang terus
bertambah
c. Perkembangan organisasi di masa depan
5. Perkembangan Organisasi
Di samping tugas-tugas menyangkut dana, sebuah
organisasi juga perlu membiayai kegiatan sendiri dan masa
depannya. Ada beberapa faktor yang perlu diperimbangkan:56
a. Pengembangan modal
b. Dana Abadi (Corpus Fund)
55
Michael Norton, Menggalang Dana, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2002) h. 51 56
Ibid h. 54
48
c. Mengurangi hidup bergantung pada pihak luar dan
mengembangkan sumber dana independen
d. Mengembangkan landasan keanggotaan dan pendukung
e. Kemampuan berdiri sendiri untuk jangka panjang
6. Mengindentifikasi Sumber Daya
Dalam menyusun strategi penggalangan dana, titik tolak
yang baik adalah mengidentifikasi sumber-sumber dana yang
mungkin dapat digali:57
a. Dukungan perorangan, diajak menjadi anggota atau member
sumbangan
b. Sumbangan besar selama hidup dan warisan setelah meninggal
c. Dukungan dari kegiatan penggalangan, seperti meminta
sumbangan dari masyarakat, mengadakan malam hiburan dan
acara missal lainnya.
d. Pemberian dalam bentuk barang (oleh perorangan atau lembaga
penggalangan dana)
e. Hibah dari lembaga pemerintah pusat maupun dari lembaga
non pemerintah
f. Hibah dari lembaga donor internasional atau nasional
g. Hibah dari yayasan internasional atu lokal
4. Menilai peluang
Butir-butir di atas adalah gambaran yang cukup lengkap
mengenai sumber dana yang dapat digali. Sebelum memutuskan
57
Michael Norton, Menggalang Dana, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2002) h. 57
49
sumber-sumber mana yang akan digali, perlu diperhatikan faktor-
faktor berikut:58
a. Pengalaman di masa lalu
b. Pendukung yang sewajarnya
c. Organisasi macam apa yang akan dibentuk
d. Gaya dalam melakukan kegiatan
e. Sumber daya dan keahlian yang dimiliki
f. Sumber dana yang ada sekarang
g. Peluang yang terbuka
h. Siapa saja yang kita kenal
58
Ibid h. 60
50
BAB III
GAMBARAN UMUM KNRP PUSAT
(KOMITE NASIONAL UNTUK RAKYAT PALESTINA)
A. Sejarah Pendirian Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP)
Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) adalah salah satu
lembaga kemanusiaan yang peduli terhadap permasalahan masjid Al-Aqsha
dan isu kemanusiaan di Palesina.1 Guna mewujudkan solidaritas nasional yang
bersifat lintas kelompok, suku, ras dan agama, serta lintas partai dan
organisasi, demi mengoptimalkan bantuan kemanusiaan untuk rakyat
Palestina, maka dengan ijin Allah SWT, pada hari Jumát 08 Mei 2006 KNRP
didirikan.
Dilatarbelakangi oleh rasa solidaritas terhadap Rakyat Palestina yang
kondisinya semakin hari semakin memprihatinkan akibat embargo yang
dilakukan Israel, didukung Amerika Serikat (AS) dan sekutu dekatnya,
UniEropa (UE). Kondisi masyarakat Palestina sangat memprihatinkan, sejak
embargo dilakukan mereka kekurangan bahan makanan, obat-obatan, air
bersih, bahan bakar, serta tidak ada uang untuk membayar gaji pegawai.
Amerika Serikat dan Negara-negara Uni Eropa sebagai negara yang
menjunjung tinggi hak asasi manusia (HAM) yang menyebabkan penderitaan
dan kesengsaraan berkepanjangan. Hal itu katanya jelas-jelas merupakan
1Bulletin Profile KNRP, tanpa nama, tanggal, bulan dan tahun.
51
pelanggaran terhadap kemerdekaan, nilai-nilai kemanusiaan, dan pelanggaran
terhadap HAM.
Indonesia sebagai negara yang berdaulat dan berorientasi politik luar
negeri yang bebas-aktif, harus mengambil peran nyata dalam kasus ini.
Indonesia harus berperan mencegah tragedi kemanusiaan dan meluruskan
praktek hubungan antar bangsa yang diskriminatif.
Partisipasi Indonesia dalam upaya penghapusan bentuk penjajahan di
atas dunia dan perdamaian serta keadilan dunia adalah sebuah keniscayaan,
karena sudah diamanatkan dalam pembukaan UUD 45. Selain itu, di masa
perjuangan melawan penjajahan dulu Indonesia juga mendapat dukungan dari
Negara lain, seperti India yang memberi bantuan pangan di masa perjuangan.
Awal dukungan untuk kemerdekaan Indonesia ini dimulai dari
Palestina dan Mesir. Seperti dikutip dari buku “Diplomasi Revolusi Indonesia
di Luar Negeri” yang ditulis oleh Ketua Panitia Pusat Perkumpulan
Kemerdekaan Indonesia , M. Zein Hassan.
Dalam buku tersebut, Zein Hassan sebagai pelaku sejarah menjelaskan
tentang peran serta, opini dan dukungan nyata Palestina terhadap kemerdekaan
Indonesia, di saat negara-negara lain belum berani untuk memutuskan sikap.2
2http://www.dakwatuna.com/2013/06/22/35714/salam-cinta-rakyat-palestina-untuk-
rakyat-indonesia/
52
Dukungan Palestina ini diwakili oleh Syeikh Muhammad Amin Al-
Husaini yang saat itu merupakan mufti agung Palestina secara terbuka
mengenai kemerdekaan Indonesia. Saat sedang berada di Jerman pada 6
September 1944, Radio Berlin berbahasa Arab menyiarkan „ucapan selamat‟
mufti Besar Palestina Amin Al-Husaini kepada dunia Islam.
Berita yang disiarkan radio tersebut dua hari berturut-turut disebar-
luaskan, bahkan harian “Al-Ahram” juga menyiarkan. Syeikh Muhammad
Amin Al-Husaini dalam kapasitasnya sebagai mufti Palestina juga berkenan
menyambut kedatangan delegasi Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
dan memberi dukungan penuh. Peristiwa bersejarah tersebut tidak banyak
diketahui generasi sekarang, mungkin juga para pejabat di negeri ini.3
Bahkan dukungan ini telah dimulai setahun sebelum Soekarno-Hatta
benar-benar memproklamirkan kemerdekaan RI. Dukungan Palestina terhadap
kemerdekaan Indonesia semakin terasa saat seorang saudagar kaya Palestina
yang sangat bersimpati terhadap perjuangan Indonesia, Muhammad Ali Taher
secara spontan menyerahkan seluruh uangnya di Bank Arabia tanpa meminta
tanda bukti dan berkata: “Terimalah semua kekayaan saya ini untuk
memenangkan perjuangan Indonesia”. Setelah itu dukungan pun mengalir, di
jalan-jalan terjadi demonstrasi- demonstrasi dukungan kepada Indonesia oleh
masyarakat Timur Tengah.4
3ibid
4ibid
53
Lalu, pemerintah Mesir tercatat sebagai Negara pertama yang memberi
pengakuan internasional atas Kemerdekaan RI di tahun 1945. Semua itu tidak
lepas dari kepedulian masyarakat dunia terhadap nasib rakyat Indonesia.
Seyogianya kini Indonesia, yang telah merdeka, bersikapsama terhadap
tragedi yang menimpa negara lain di belahan dunia manapun.
Kini KNRP sudah ada 22 proponsi di Indonesia, yang tersebar di Jawa
Barat, Bengkulu, Samarinda, Balikpapan, Yogyakarta, Ternate, Bengkalis,
Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kalimantan, Surabaya, Batam dan
lain-lain.
B. Visi dan Misi KNRP
Dalam menjalankan aktifitasnya, Komite Nasional untuk Rakyat
Palestina (KNRP), mempunyai visi yaitu5:
1. Menjadi lembaga kemanusiaan Nasional yang konsen terhadap
Permasalahan masjid Al Aqsa dan isu-isu kemanusian di Palestina.
2. Menjadi rujukan berita kemanusiaan Palestina bagi seluruh bangsa
Indonesia.
Adapun, misi dari Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP)
adalah:
1. Mengkaji dan menyebarkan pemahaman serta opini yang benar seputar
permasalahan Masjid Al Aqsa dan isu-isu kemanusiaan yang dialami
5Arsip KNRP, diterima tanggal 2 Mei 2014
54
bangsa Palestina kepada umat Islam dan bangsa Indonesia, baik
perorangan maupun lembaga, melalui berbagai kegiatan, media dan
sarana yang tepat.
2. Menjalin kerjasama positif dengan lembaga-lembaga yang bekerja
untuk membantu penyelesaian permasalahan kemanusiaan di Palestina.
3. Menjadi mediator bagi umat Islam dan bangsa Indonesia untuk
mewujudkan rasa solidaritasnya dalam memberikan dukungan dan
bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina.
Latar belakang visi dan misi6:
1. Kami percaya bahwa bumi Palestina yang di dalamnya terdapat masjid
Al-Aqsho adalah masjid suci ketiga bagi umat Islam diseluruhdunia.
2. Zionis Israel adalah musuh bersama umat manusia yang sekarang ini
menjajah Palestina dan harus diusir keluar dari tanah wakaf tersebut.
3. Bangsa Palestina adalah garda terdepan dalam menghadapi makar
Zionis Israel dan negara-negara barat dalam mempertahankan masjid
Al-Aqsho dan sudah selayaknya bangsa Indonesia yang mayoritas
Islam ini terus membantu perjuangannya sehingga masjid tersebut
berhasil dibebaskan.
4. Israel telah melakukan terorisme negara yang sangat zalim terhadap
bangsa Palestina sehingga menyebabkan tragedi kemanusiaan yang
berkepanjangan sehingga hari ini.
6 ibid
55
5. KNRP mengajak seluruh lapisan masyarakat di Indonesia untuk
berempati membantu rakyat Palestina yang sedang berjuang melawan
aggressor Zionis Israel sehingga dapat meraih kemerdekaannya
sebagaimana bangsa-bangsa lain di atas muka bumi ini.
C. Tujuan Didirikannya KNRP
Adapun tujuan dari berdirinya Komite Nasional untuk Rakyat
Palestina, adalah7:
1. Menggalang partisipasi kalangan elit daril intas agama lintas partai untuk
aktif membantu tragedi kemanusiaan rakyat Palestina akibat embargo dan
blokade Israel, Amerika dan Uni Eropa.
2. Mengukuhkan Komite Nasional untuk Rakyat Palestina sebagai wadah
skala nasional untuk membantu Rakyat Palestina, dengan agenda :
a. Mendorong pemerintah agar aktif menggalang opini regional
(Asean) maupun internasional (OKI, PBB dsb) untuk mengutuk
embargo dan blokade Israel, Amerika dan Negara-negara Uni Eropa
terhadap Palestina dan memberikan bantuan dana kemanusiaan
kepada Rakyat Palestina yang menjadi korban tersebut.
b. Menggalang dana yang signifikan dan opini publik yang positif dan
konstruktif dikalangan Pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk
berperan serta dalam menanggulangi salah satu musibah kemanusiaan
dibagian dunia lain;
7Arsip KNRP, diterima 2 Mei 2014
56
c. Mewujudkan solidaritas nasional yang bersifat lintas kelompok, suku,
rasdan agama, serta lintas partai dan organisasi, demi
mengoptimalkan bantuan kemanusiaan.
D. Struktur Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Pusat
Struktur Komite Nasional Untuk Rakyat Palestina (KNRP) Pusat
periode 2007-20138:
Ketua Umum : H. Suripto, SH
Ketua Harian : DR. H. Muqoddam Cholil, MA
Wakil Ketua Harian : Heri Efendi, Lc
Sekretaris Umum : H. Budiyanto, M. Eng
Sekretaris Harian : Azhar Suhaimi, S. HI
Staf Kesekretariatan : Izharulhaq
Bendahara : Ahmad Lukman, S.Pdi
Kabid. Umum : Iskandar Samaullah, Amd
Kabid. Program : Ali Amril, S.Sos
Struktur Komite Nasional Untuk Rakyat Palestina (KNRP) Pusat
periode 2014-2015:
Ketua Umum : H. Suripto, SH
Ketua Harian : Caca Cahyaningrat, S.E
Sekretaris Umum : Heri Efendi, Lc
8ibid
57
Bendahara : Muhammad Rusyda Ranggita, S,
Kom dan Ari Ahmad Rifai
Direktur Program Dalam Negeri : Agus Suharyadi, S.Si
Direktur Program Fundrising : Ari Ahmad Rifai
Direktur Program Luar Negeri : Ali Amril, S.Ssi
E. Program-program Kegiatan KNRP Pusat
Sejak KNRP (Komite Nasional untuk Rakyat Palestina) diresmikan
berdiri sampai saat ini telah melaksanakan berbagai kegiatan. Berikut sebagian
kegiatan yang pernah dilakukan KNRP9:
Tahun 2008
1. Aksi Solidaritas Untuk Rakyat Palestina “Menentang Penjajahan
Israel” Monas, 27 Januari 2008
2. Munashoroh Palestina Bersama IKADI Kota Tangerang GOR Kota
Tangerang, 25 Mei 2008
3. IsroMi‟roj&Peduli Anak Palestina di SDIT Lab School Bekasi Tgl 1
Agustus 2008
4. Konser Kemanusiaan Untuk Kemerdekaan Rakyat Palestina Tennis
Indoor Senayan, 3 Agustus 2008
5. Pekan Peduli Palestina di Kampus UGM Jogjakarta16 s/d 19
Agustus 2008
6. Munashoroh Palestina di GOR Kabupaten BekasiTgl 24 Agustus
2008
9ibid
58
7. Safari Bersama Syaikh Palestina ( Jakarat-Padang-Medan)Tgl 1-8
September 2008
8. IHCAVO – International Humanitarian Conference on Assistanship
for Victims of Occopation (Palestine), JHCC 31 Nopember s/d 2
Nopember 2008
9. Konser Musik Religi – Untaian Kasih dan Perdamaian Bagi Rakyat
Palestina Hall Basket Senayan, 2 Nopember 2008
10. Aksi Damai Blokade Gaza di Kedubes Mesir Jakarta Tgl 30
Desember 2008
11. Kerjasama Kegiatan Palestina dengan berbagai sekolah, kampus,
masjid perkantoran, yayasan dan LSM
Tahun 2009
12. Aksi Damai Blokade Gaza di Bunderan HITgl 2 Januari 2009
13. Aksi Damai Blokade Gaza di Silang MonasTgl 11 Januari 2009
14. Munashoroh di Kota Bandung, 26 Januari 2009
15. Munashoroh di Nanggroh Aceh Darussalam, 18 Januari 2009
16. Seminar & Pameran Palestina bersama Kaukus Palestina DPR-RI, 23
Januari 2009
17. Pemberangkatan Rombongan Tim Relawan Ke Gaza & Penyerahan
Bantuan Palestina Sebanyak 3 Gelombang, 3 s/d 20 Januari 2009
18. Malam Solidaritas Untuk Perempuan & Anak Palestina bersama TV-
ONE Tgl 5 Februari 2009
19. Mencetak Buku (Surat dari Anak Palestina: Masihkah Ada Harapan),
Februari 2009
20. Safari Palestina Bersama Tamu Kaukus Palestina DPR-RITgl 5 s/d
Maret 2009
21. Meeting General Secretary IHCAVO 2 Hotel Sultan, 14 April 2009
22. Menghadiri Workshop & Simposium Palestina di Turki30 s/d 31 Mei
2009
59
23. Rakernas & Training For Trainer Pengurus KNRP Daerah Puncak-
Bogor, 25 s/d 28 Juni 2009
24. Kajian, Pameran & Konser Cinta Kami untuk Palestina Kampus
MercuBuana, 7 s/d 9 Juli 2009
25. Silaturrahmi Mitra KNRP dengan Syaikh Palestina Hotel Bidakara -
Tgl, 13 Oktober 2009
26. Tablik Akbar Bersama Imam Masjid Al-Aqsho di Masjid Agung Al-
AzharTgl 31 oktober 2009
27. Safari Bersama Imam Masjid Al-Aqsho Ke SumateraTgl 8 s/d 15
oktober 2009
28. Pameran Palestina di DPR-RI bersama Kaukus Palestina DPR-RITgl
1 s/d 5 Nopember 2009
29. Milad Intifadhoh Hall Basket Senayan, Tgl 20 Desember 2009
30. Ikut Serta Konvoi Freedom Gaza March, Syria-Mesir-Gaza Tgl 28
Desember 2009 s/d 20 Januari 2010
31. Kerjasama Kegiatan Palestina dengan berbagai sekolah, kampus,
masjid perkantoran, yayasan dan LSM
Tahun 2010
32. Simposium International ke-4 FSLDKKampus UI Depok, 9 s/d 10
Januari 2010
33. Menghadiri Muktamar Al-Quds International Institution Beyrut-
Libanon, 7 s/d 16 Januari 2010
34. Munashoroh Palestina di Kabupaten Bogor - Tgl 21 Januari 2010
35. Munashoroh Palestina di Kampus STAN, Tgl 19 Februari 2010
36. Pameran Photo Palestina di Ponpes Al-kahfi Sukabumi, Tgl 3 s/d 7
Maret 2010
37. MunashorohPalestina di Monas, Tgl 20 Maret 2010
38. Konser Nasyid di GOR Kota Bekasi, 18 April 2010
39. Konser Nasyid Bersama HPATennis Indoor Senayan, 25 April 2010
60
40. Menghadiri Acara Palestina di Damaskus-Syria, Tgl 14 Mei 2010
41. Pameran Photo di DKM Al-Manar PT. LGEIN, Tgl 25 Mei 2010
42. Seminar Internasional Palestina di Executive Club Libra Hotel
SultanTgl 31 Mei 2010
43. Training For Trainer Palestina, di PSJ UI Depok, Tgl 1-3 Juni 2010
44. Aksi Palestina di Pacuan Kuda – Bunderan HI, Tgl 3 Juni 2010
45. Munashoroh di Mall Detos Depok, Tgl 13 Juni 2010
46. Mengikuti Pameran di SCBD, Tgl 16 s/d 19 Juni 2010
47. RakorRelawan KNRP, Ancol 25 s/d 26 Juni 2010
48. Memberikan Bantuan Palestina ke Gaza Bersama Komisi I DPR-RI,
Juli 2010
49. Konvoi Nadi kehidupan 5 (Syria-Mesir-Gaza), 2 s/d 20 Oktober
2010
50. Pameran & Bazar FSLDK Fakultas Kedokteran Se-Indonesia
Salemba, 24 oktober 2010
Tahun 2011
51. Seminar Internasional Palestina (Seminar, Talkshow, Konser)
Bersama FSLDK Kampus UI Depok, 6 s/d 8 Januari 2011
52. Milad Intifadhoh Bersama SEBI Solidarity for Palestine, Tgl 8
Januari 2011
53. Milad Intifadhoh bersama HPA di Sport Mall KelapaGading, 16
Januari 2022
54. Milad Intifadhoh di Kampus PNJ, 26 Januari 2011
Program-program unggulan KNRP Pusat periode 2014-2015 adalah
sebagai berikut10
:
10
Arsip KNRP diterima 2 Mei 2014
61
1. Konser 7 Kota jilid VII dan VIII ke Bengkalis, Sumatra Barat,
Samarinda, Balikpapan, Bengkulu, NTB, Ternate, Tenggarong dan
Jawa barat.
2. Konser 40 kota
3. Safari Ramadhan
4. Qurban for Palestine
F. Lokasi Berdirinya KNRP Pusat
Awal berdirinya KNRP bertempat di jalan Veteran, Duren Tiga.
Kantor sekretariat KNRP sekarang beralamat di Jalan. Jabir no. 11 B RT.
005/007, Ragunan, Pasar Minggu Jakarta Selatan 12250 (Samping kantor
Departemen Pertanian RI), Telp: 021-6888 4761, Fax: 021 7812311, Web :
www.knrp.org Email: [email protected], info @knrp.or.id, Facebook:
Komite Nasional Untuk Rakyat Palestina, Twitter: @InfoKNRP11
11
Wawancara dengan Tri Handayani, 2 Mei 2014
62
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS
A. Perencanaan Strategi Rekrutmen RelawanKomite Nasional untuk
Rakyat Palestina (KNRP) Pusat dalam Meningkatkan Penggalangan
Dana
Setiap organisasi, komunitas atau lembaga, biasanya dibentuk atas
dasar sebuah tujuan dan cita-cita mereka yang sama yang. Untuk mencapai
tujuan yang mereka harapkan, perlu adanya perencanaan sebuah metode dan
strategi yang strategis agar semua yang dilakukan tidak berlawanan dengan
segala macam hukum aturan yang telah ditetapkan. Hal ini guna menghindari
konflik, meskipun konflik kerap terjadi karena telah menjadi bagian dari
dinamika kehidupan organisasi yang dinamis.
Tahap pembuatan atau perencanaan strategi adalah tahap yang paling
menantang dan menarik dalam proses strategi. Inti pokok dari tahap ini adalah
menghubungkan organisasi dengan lingkungannya dan menciptakan strategi-
strategi yang cocok untuk mencapai misi organisasi.
Agar mendapatkan dan juga memiliki sumber daya yang berkualitas,
sangat diperlukan strategi yang cocok bagi setiap organisasi. Strategi yang
harus disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang dialami oleh organisasi
tersebut. KNRP merencanakan strategi rekrutmen relawan secara khusus juga
63
didukung oleh setiap anggota atau relawan yang lain untuk tetap memikirkan
bagaimana cara untuk terus menjalankan kegiatan-kegiatan
fundraising/penggalangan dana. Oleh karena itu KNRP membuat persyaratan
untuk orang-orang yang tertarik dan tergerak hatinya untuk menjadi relawan
KNRP.
Pada KNRP, semua pengurus atau anggota yang tergabung di KNRP
adalah relawan. Tanpa melihat apa jabatannya, direktur, manajer, kepala
divisi, maupun staff di KNRP mereka disebut relawan. Ini dikarenakan
melihat dari awal terbentuknya KNRP, yaitu orang-orang yang mempunyai
kesamaan visi dan misi untuk membantu, menanggung dan memerdekakan
Palestina.1
Target dari berdirinya KNRP bukan hanya membantu pada saat terjadi
perang atau Palestina mendapat serangan-serangan senjata, bom juga
intimidasi lainnya yang membuat rakyat Palestina terluka, menderita bahkan
meninggal. Namun target KNRP adalah hingga Kemerdekaan Palestina benar-
benar terwujud.2
Diantaranya ada PSDR (pengembangan sumber daya relawan), JPM
(jaringan pelajar dan mahasiswa) adalah suatu simpul jaringan massa yang
dibuat KNRP dalam perekrutan relawan. Juga dari kedua agenda tersebut
1 Wawancara dengan Bapak Agus selaku Ketua Bidang Program KNRP, 2 Mei 2014
2ibid
64
selalu mendapat respon baik bagi calon relawan yang tertarik dengan KNRP
sehingga masuk dalam daftar relawan KNRP.3
Begitupun dengan KNRP, awal terbentuknya dari kumpulan-
kumpulan orang yang peduli, rela, mau membantu dan menolong orang lain
yang membutuhkan.4 Tidak secara khusus merencanakan strategi dalam
menjalankan kegiatannya yaitu memfokuskan pada program dan kegiatan-
kegiatan yang dijalankan dengan tujuan agar target yang diharapkan bisa
tercapai.
Berjalan seiringnya waktu, untuk dapat membantu terwujudnya
penggalangan dana yang terus meningkat, KNRP membutuhkan tipe orang-
orangyang sejalan dengan misinya, yaitu dengan merekrut relawan.
Dalam kegiatan merekrut begitu sangat penting, selain untuk
fundraising atau penggalangan dana dampak yang dirasakan KNRP adalah:
1. Menggalang empati masyarakat terhadap kondisi Palestina dan Al-Aqsho,
2. Menumbuhkan satu kecintaan dan menumbuhkan jiwa kepedulian
(ihtimam) terhadap Palestina
3. Memiliki wawasan ke-Palestinaan dan ke-KNRP-an
4. Memiliki kemampuan (kafaah) untuk dikoordinasikan dalam bidang atau
aktifitas apapun dalam kegiatan atau acara KNRP
3 Wawancara dengan Tri Handayani, Departemen Event dan Merchendise KNRP, 11
November 2013 4ibid
65
5. Siap membantu atau mendukung (Supporting-Tim) untuk Relawan KNRP
di pusat maupun di daerah atau pada komunitasnya masing-masing
6. Melahirkan Kader Pelopor dan Penggerak (Mobilisator) yang pada jangka
panjangnya diharapkan mampu menumbuhkan sensitivitas kepalestinaan
dimasyarakat pada umumnya dan diinternal kader pada khususnya.
Sekaligus dapat menjadi kekuatan rekrutment dan kaderisasasi bagi
relawan KNRP disetiap wilayah.5
Untuk membantu berjalannya rotasi organisasi dan berbagai kegiatan-
kegiatannya, KNRP memiliki kriteria tersendiri dalam merekrut relawannya,
ialah siapa saja yang siap sedia berkontribusi dan berpartisipasi dalam
aktivitas untuk Palestina bersama KNRP, bersifat sukarela, rela berkegiatan,
rela berkorban dan siap untuk menjadi aktivis Palestina dimanapun kegiatan,
memiliki waktu yang cukup untuk berkegiatan kepalestinaan, memiliki sifat
jujur, santun, senang bekerjasama, bersedia memimpin dan dipimpin dan
mengedepankan kebersamaan, semangat tinggi, sehat jasmani dan memiliki
kepedulian pada Palestina.
Dan yang menjadi pilihan KNRP untuk dipercayakan menjadi relawan
adalah dari kalangan para pelajar dan mahasiswa, disebabkan mereka
memiliki waktu yang efektif yakni tidak berkegiatan layaknya pekerja aktif
juga jiwa mereka yang haus dan membutuhkan banyak pengalaman.6
5 Wawancara dengan Gigih, Kordinator Departemen Event via email, November 2013
6 Wawancara dengan Tri Handayani, Departemen Event dan Merchendise KNRP, 2 Mei
2014
66
Seperti yang dikatakan Bapak Gigih selaku divisi yangmembidangi
kerelawanan. Relawan adalah orang yang secara suka rela menyumbangkan
waktu, tenaga, pikiran dan keahliannya untuk membantu orang lain yang
membutuhkan, serta menumbuhkan kepedulian (sensitifitas) dan jiwa
keterpanggilan (Ruhul Istijabah). Keberadaannya sangat penting bagi KNRP
untuk menunjang program-program yang dilaksanakan oleh KNRP, orang
yang menjadi tombak dalam mensosialisasi adanya KNRP dan kondisi
Palestina.7
Persyaratan dari relawan KNRP adalah:
1. Siapa saja yang siap sedia berkontribusi dan berpartisipasi dalam aktivitas
untuk Palestina bersama KNRP
2. Bersifat sukarela
3. Rela berkegiatan
4. Rela berkorban
5. Siap untuk menjadi aktivis Palestina dimanapun kegiatan
6. Memiliki waktu yang cukup untuk berkegiatan kepalestinaan
7. Memiliki sifat jujur, santun
8. Senang bekerjasama,
9. Bersedia memimpin dan dipimpin
10. Mengedepankan kebersamaan, semangat tinggi, sehat jasmani
7 Wawancara dengan Bapak Gigih, Kordinator Dept Event KNRP via email, 27
November 2013
67
11. Memiliki kepedulian pada Palestina.8
Semua perencanaan open rekrutmen yang diatas sebelumnya telah
dirumuskan dan ditentukan oleh DirMan (Direktur, Manajer) dan kepala-
kepala divisi KNRP.9 Begitu pula dengan perencanaan strategi KNRP telah
dibahas di atas, bahwa KNRP mempunyai tujuan dan target yang jelas
mengapa Ia merekrut relawan.
B. Implementasi Strategi Rekrutmen Relawan Komite Nasional Untuk
Rakyat Palestina (KNRP) Pusat Dalam Meningkatkan Penggalangan
Dana
Implementasi strategi sering pula disebut sebagai tindakan dalam
strategi, karena implementasi berarti memobilisasi strategi yang dirumuskan
untuk menjadi sebuah tindakan. Proses implementasi merupakan proses yang
paling penting.
Tanpa adanya komitmen dan kerjasama dalam pelaksanaan strategi,
maka proses formulasi dan analisis strategi hanya akan menjadi impian yang
jauh dari kenyataan. Implementasi bertumpu pada alokasi dan
pengorganisasian SDM yang ditetapkan melalui penetapan struktur organisasi,
budaya perusahaan atau organisasi.
Pelaksanaan rekrutmen relawan yang dilakukan oleh KNRP adalah
dengan memanfaatkan jaringan aktivis-aktivis kampus yang telah diketahui
8 Wawancara dengan Bapak Gigih, Kordinator Dept Event KNRP via email, 27
November 2013 9 Wawancara dengan Pak Agus, selaku Ketua Program KNRP, 2 Mei 2014
68
khususnya melalui unit kegiatan mahasiswa (UKM) dibidang kerohanian
Islam atau lembaga dakwah kampus ditiap universitas-universitas yang
terjaring. Diantaranya ada Universitas Indonesia (UI), Universitas Negeri
Jakarta (UNJ), Universitas Mercu Buana, STEI SEBI, pun termasuk kampus
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.KNRP juga mempublikasikan terkait info
kerelawanan melalui media sosial, dijejaring Facebook dengan nama akunnya
„Komite Nasional Untuk Rakyat Palestina‟, Twitter @InfoKNRP dan Website
KNRP: www.knrp.org
Dari kerjasama yang dijalin dengan berbagai kampus memiliki respon
yang baik, sehingga kampus tersebut membuat aliansi khusus yang
memfokuskan pada kepedulian Palestina dan pembebasan mesjid Al-Aqsha.
Kampus tersebut adalah UI (Universitas Indonesia) dengan nama SPACE
(Solidarity Palestine Center).
Cara KNRP mengikat atau follow up relawan yang sudah terdata dan
terjaring adalah dengan mengadakan pertemuan rutin tiap bulan yang diisi
dengan acara seminar atau kajian kepalestinaan. Acara yang dilaksanakan ini
oleh KNRP disebut Tatsqif (Ta‟lim Tsaqofah),fungsinya adalah untuk
menambah juga meningkatkan semangat dan keloyalan dari relawan tersebut
untuk terus tanpa lelah membela membebasan mesjid suci Al-Aqsha dan
meringankan beban saudara sesama muslim di Palestina.
Sedangkan proses dari perekrutan relawan KNRP adalah sebagai
berikut:
69
1. Publikasi
Yaitu mendata dan mengundang lembaga-lembaga yang sudah
menjadi mitra KNRP untuk mengikuti proses rekrutmen yang diadakan
oleh KNRP.
Dengan cara menghubungi ketua-ketua UKM di kampus kemudian
meminta rekomendasi pengurus-pengurus yang dapat diutus yang mampu
untuk dilibatkan sebagai relawan penggalang dana pada event-event
KNRP.
2. Melakukan pertemuan dengan beberapa lembaga dan bekerjama
Melakukan pertemuan dengan beberapa lembaga dan bekerjama
dalam sebuah event atau kegiatan. Untuk saat ini KNRP sudah menjalin
kerjasama dengan FSLDK, KAMMI dan Rohis sekolah-sekolah
menengah.
3. Interview
Setelah orang-orang yang direkomendasikan bertemu dan
dikumpulkan dalam suatu acara yang dinamakan Training for Leader,
acara yang menjadi langkah awal pemberian pemahaman kepada calon
relawan dengan mengenalkan KNRP, fungsi dan kondisi Pelestina juga
pemberian motivasi kerelawanan. Acara ini dilaksanakan KNRP setiap
satu tahun sekali.Setelah itu barulah Tim Fasilitator untuk Pelatihan dan
Tim Interview untuk finalisasi rekrutmen relawan turut andil.10
10
Wawancara dengan Bapak Agus selaku ketua program di kantor KNRP, 2 mei 2014
April
70
Relawan yang sudah direkrut nantinya akan ditugaskan dengan
keahlian masing-masing. Yaitu;
1. Bidang event-event amal
Kegiatan atau program acara yang diadakan KNRP yang juga
melibatkan para relawannya yaitu pada acara konser amal. Konser musik
islami yang juga mengusung bantuan untuk rakyat Palestina ini selain diisi
dengan membawakan lagu-lagu islami/nasyid juga sering menghadirkan
para ustadz, korban yang berasal dari Palestina kemudian memutarkan
video yang merekam kejadian nyata yang terjadi di Palestina dan diakhiri
dengan pengalangan dana, para relawan menjalan sunduq (kantong)
kepada para audien yang hadir.
2. Penjualan merchandise Palestina
3. Donasi, bergerak dipencarian donatur dan kerjasama dengan instansi dan
lembaga untuk penggalangan dana.
4. Kegiatan produksi/design. Yaitu kegiatan pembuatan design lay out logo,
gambar untuk keperluan Merchandise, Spanduk, Buletin, Proposal dan
lain-lain.
Dalam pelaksanaanya, dilakukan di kampus-kampus, rohis sekolah,
rohis kantor/instansi, remaja mesjid, majlis ta‟lim dan diacara-acara yang
memperingati hari raya Islam di Indonesia. Dan telah merambah ke berbagai
Negara Asia seperti Hongkong, Korea, Malaysia, Singapura dan lain-
lain.KNRP sendiri telah bekerjasama dengan beberapa artis penyanyi religi
Indonisia dan luar negeri seperti Sulis Cinta Rasul, Fadli band Padi dan Opick
71
yang juga telah bersedia menjadi Duta KNRP dalam rangka penggalangan
dana dan kemanusian.
Dan selama KNRP terbentuk kita sudah menyalurkan dana ke
Palestina dalam bentuk, Mobil Ambulance, amunisi kesehatan (obat-obatan
dan pelalatan kedokteran), beasiswa Pendidikan, pertanian, hewan Qurban saat
Idul adha 2012 dan 2014, santunan anak yatim, santunan untuk korban perang.
Cara menyalurkannya kita (relawan KNRP) ke Gaza Palestina untuk
memberikan ke masyarakat Palestina secara langsung.11
Berikut pengakuan seorang relawan yang pernah langsung
menyalurkan dana bantuan KNRP, “Saya menyaksikan peran penting KNRP
dalam perjuangan menyelamatkan Masjid Al-Aqsha dan pembembasan rakyat
Palestina. Ketika bersama ustazah Yoyoh Yusro –almh- (anggota DPR) ke
Khatoum, Sudan, KNRP betul-betul menjadi organisasi strategis yang
membuat Indonesia berperan aktif dikancah Internasional.Saya bersyukur dan
bahagia menjadi bagian dari perjuangan KNRP”. Ungkap Prof. DR Marwah
Daud Ibrahim, salah satu tokoh wanita.
C. Evaluasi Strategi Rekrutmen Relawan Komite Nasional untuk Rakyat
Palestina (KNRP) Pusat Dalam Meningkatkan Penggalangan Dana
Sebagaimana dinyatakan oleh Agustinus Sri Wahyudi dalam bukuknya
Manajemen Strategik: Proses Berfikir Strategik memberikan defenisi tentang
evaluasi yaitu “Evaluasi strategi adalah proses mendapatkan informasi
11
Wawancara via email dengan Bapak Gigih, Kordinator Dept Event KNRP, 27
November2013
72
mengenai pelaksanaan rencana-rencana yang telah diterapkan berikut
kinerjanya serta membandingkan rencana tersebut dengan standar yang telah
ditentukan.”
Apabila strategi adalah proses yang terus berputar, dalam artian proses
tersebut diawali dengan perumusan, implementasi dan evaluasi yang
kemudian kembali lagi kepada perumusan dan seterusnya. Maka salah satu
input yang diperlukan dalam proses evaluasi adalah tentang perkembangan
organisasi yang menyangkut kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan.
Salah satu tujuan KNRP melakukan rekrutmen adalah untuk
fundraising atau penggalangan dana. Namun setiap relawan secara tidak
langsung mempunyai peran untuk menggalang dana. Dari banyaknya relawan
yang sudah direkrut nantinya akan ditugasi dengan keahlian masing-masing,
contohnya dalam bidang event-event amal, merchandise Palestina, donasi dan
lain-lain. Ungkap Gigih
Dari sekian lembaga-lembaga lain yang juga sering melibatkan
relawan, KNRP memiliki ciri khas sendiri dari lembaga lain dalam strategi
rekrutmen relawanya. Yang membedakan misalnya dengan PKPU adalah
membuka OR (open recrutmen) setiap mengadakan moment, setelah
berakhirnya momentnya selasai berakhir pula kerja relawan. Di KNRP sendiri
tidak demikian, melainkan ada follow up nya, yaitu diikutsertakan pada
kegiatan yang dinamakan Tasqif. Kegiatan diadakan satu bulan sekali, berisi
kajian keilmuan dan pelatihan-pelatihan yang dibutuhkan untuk relawan.
73
Setelah melakukan proses rekrutmen dan seleksi relawan, selanjutnya
KNRP melakukan perapihan anggota, mendata ulang relawan maka terbagilah
beberapa macam lingkup relawan, berikut klasifikasinya:
1. Relawan inti, adalah yang siap bertugas kapanpun dan suap bertugas di
dalam kantor maupun di luar kantor, yaitu orang-orang yang masuk
kedalam kepengurusan KNRP. Contoh: menyusun program-program
kerja,melaksanakan event-event amal seperti konser amal dan munashoroh
(aksi penggalangan dana), terjun langsung ke Palestina untuk menyalurkan
dana bantuan dari masyarakat Indonesia.
2. Relawan lepas atau tidak tetap, yaitu relawan yang tidak diberikan
tanggung jawab khusus dan diberikan tugas dalam kegiatan atau event-
event kepalestinaan oleh KNRP yang sifatnya tidak terikat, contohnya Tim
Sunduq (penggalangan dana) juga diperbantukan pada bagian
logistik/perlengkapan. Relawan lepas juga bisa dijadikan peserta waris
untuk relawan inti dengan diberikan pengarahan kerjanya.
3. Relawan spesialis, yaitu relawan yang tidak terlibat dikepengurusan dan
juga tidak terlibat pada event-event KNRP namun relawan tersebut
diperbantukan pada bidang sosial media dan memperoleh jaringan kerja
sama.12
Beberapa jenis relawan yang terbagi tersebut terjadi karena adanya
perapihan, pemberdayaan, preposisi relawan dan seleksi alam relawan.
12
ibid
74
Untuk dapat terus membantu warga muslim di Palestina, KNRP pun
tidak putus akal tetap mengusahakan dana bantuan terus mengalir dan
tersalurkan juga sekaligus sebagai sarana sosialisasi KNRP. Maka KNRP
membuat beberapa produk donasi yang pemasarannya melalui online, konser-
konser amal dan kerjasama laindengan berbagai pihak.
Produk dan merchandise kreatif yang diperjualkan bertema Palestina
berupa baju batik dengan detail tulisan Palestine, kaos panjang dan pendek
dengan motif gambar dan tulisan seruan untuk Palestina, pin, gantungan
kunci, syal, VCD, jaket, bross dan ikat kepala dan lain-lain. Dengan
merkPalestinaku.13
Dalam membahas kinerja dan program-program kerja yang telah
direncanakan sebelumnya, KNRP membuat suatu forum evaluasi rapat
bulanan. Kegiatan tersebut berupa pelaporan tiap bidang dan divisi atas
kesesuaian dari target yang menjadi tolak ukur dengan komitmen para
pengurusnya.14
Untuk cabang-cabang KNRP di 22 propinsi, sistem dan teknis
rekrutmen relawan belum sepenuhnya sama dengan apa yang dilakukan pada
KNRP pusat dikarenakan sistem dan teknisnya belum dibakukan dalam
bentuk SOP. KNRP daerah memakai cara sendiri dalam merekrut relawannya
disesuaikan kondisi tiap KNRP daerah.
13
Bulletin Profil KNRP, tanpa tanggal, bulan dan tahun 14
Wawancara dengan Bapak Agus selaku Ketua Program KNRP, 2 Mei 2014
75
D. Analisis SWOT Komite Nasional Untuk Rakyat Palestina (KNRP) Pusat
Untuk lebih mengetahui dan sebagai bahan panilaian terhadap KNRP
maka penulis menganalisi melalui metode SWOT, yaitu:
Strength (kekuatan) yang ada dalam KNRP adalah memiliki motivasi
yang tinggi untuk bisa berkontribusi terhadap Palestina dan memiliki kualitas
SDM yang berkualitas dalam segi akademik, sehingga sudah ahli dan capable
dalam menjalankan tugasnya.
Weakness (kelemahan) dari KNRP adalah relawan atau SDM tidak
terikat penuh, paradigma muslim di Indonesia mayoritas yang kurang peduli
dan tabu terhadap kondisi saudara muslim di Palestina.
Opportunity (peluang) KNRP sebagai LSM peduli kemanusiaan adalah
bisa menjadi LSM yang mendunia, salah satu LSM yang dipercayakan untuk
menangani kondisi masyarakat Palestina seperti membantu bertanggung jawab
tehadap pengungsi yang tidak sedikit di daerah pebatasan (tepi barat, Raffah)
juga mensupport bantuan daerah yang berbatasan dengan dengan Palestina
yaitu Mesir dan Yordania. Selajutnya, bekerja sama dengan organisasi serupa
ditingkat Asia seperti ASPAC (Asia Pasific Community Conference) for
Palestine, Kaukus Palestine DPR, dll.
Threath (ancaman) yang dihadapi KNRP adalah organisasi atau uknum
yang membenci Palestina yang dapat menghambat pergerakan KNRP dan
menghambat kemerdekaan Palestina. Pemahaman masyarakat muslim yang
76
kurang luas tehadap kondisi umat islam di luar Indonesia yang sedang
konflik.15
15
Wawancara dengan Pak Agus di Kantor KNRP, 2 Mei 2014
75
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat penulis ambil dari hasil analisis
penelitian terhadap Strategi Rekrutmen Relawan Komite Nasional untuk
Rakyat Palestina(KNRP) adalah:
1. Perencanaan Strategi Rekrutmen Relawan Komite Nasional untuk
Rakyat Palestina (KNRP) dalam Meningkatkan Penggalangan Dana
Agar mendapatkan dan memiliki sumber daya yang
berkualitas, sangat diperlukan strategi yang cocok bagi setiap
organisasi. Strategi yang harus disesuaikan dengan kondisi dan
situasi yang dialami oleh organisasi tersebut. KNRP merencanakan
strategi rekrutmen relawan secara khusus dan didukung oleh setiap
anggota atau relawan yang lain untuk tetap memikirkan bagaimana
cara untuk terus menjalankan kegiatan-kegiatan
fundraising/penggalangan dana. Oleh karena itu KNRP membuat
persyaratan untuk orang-orang yang tertarik dan tergerak hatinya
untuk menjadi relawan KNRP.
Di KNRP, semua pengurus atau anggota yang tergabung di
KNRP adalah relawan. Tanpa memandang apa jabatannya, direktur,
manajer, kepala divisi, maupun staff di KNRP disebut relawan. Ini
dikarenakan melihat dari awal terbentuknya KNRP, yaitu orang-
76
orang yang mempunyai kesamaan visi dan misi untuk membantu,
menanggung dan memerdekakan Palestina..
Yang menjadi sasaran relawan bagi KNRP adalah kaum
pemuda. Pemuda dari kalangan mahasiswa, karena dinilai yang
memiliki waktu yang cukup efektif untuk berkegiatan, senang
bekerjasama dan memiliki kepedulian yang tinggi. Sehingga dapat
KNRP arahkan untuk membantu melaksanakan misinya tersebut.
2. Implementasi Strategi Rekrutmen Relawan Komite Nasional untuk
Rakyat Palestina (KNRP) dalam Meningkatkan Penggalangan Dana
Dalam implementasinya, KNRP memiliki bidang dan divisi
yang berfungsi sebagai sayap organisasi. Relawan yang memiliki
kapabilitas keilmuan dalam studinya dan pengalaman berorganisasi
diletakkan pada posisi struktur organisasinya yang sesuai. Sehingga
dalam aktivitasnya mereka menjalankannya dengan arahan yang
berlaku.
Adalah relawan sebagai ujung tonggak berlangsungnya
setiap kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan KNRP, dengan
ketulusan dan kepeduliannya terhadap saudara dan Agama dalam
merealisasikan proses penggalangan dana sekaligus dapat
meningkatkan angka donasi.
Relawan KNRP difasilitasi forum silaturahim atau pertemuan
yang diadakan secara rutin tiap bulannya sebagai sarana penjagaan
77
terhadap relawan yang telah bergabung, sehingga inilah yang dapat
bertahannya KNRP sampai saat ini.
3. Evaluasi Strategi Rekrutmen Relawan Komite Nasional untuk
Rakyat Palestina (KNRP) dalam Meningkatkan Penggalangan Dana
KNRP memiliki perencanaan yang baik dalam melaksanakan
setiap kegiatannya. Terlihat dari struktur organisasinya, relawannya
yang sigap, selalu memberikan ide-ide dan inovasi yang baik untuk
keberlanjutan kegiatan di KNRP yang diwadahi dalam suatu forum
rapat periodik. Rapat evaluasi bulanan juga rapat evaluasi tahunan
yang juga menjadi momen pembahuruan kepemimpinan atau
regenerasi pengurus KNRP.
Dari tiga jenis strategi rekrutmen relawan, KNRP
menggunakan Strategy Made (strategi membina). Yaitu strategi yang
lebih mengutamakan pembinaan kepada para relawannya, melatih
kemampuan, sifat, mental, kerjasama relawannya dan membangun
kepedulian antar sesama.
B. Saran
Dengan tidak mengurangi rasa hormat penulis kepada Komite
Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP), penulis dapat memberikan
saran yang bisa dijadikan masukan untuk lebih memudahkan dan
kelancaran kegiatan yang dilakukan KNRP:
78
1. KNRP Jakarta perlu meningkatkan strategi dalam merekrut relawan
yang lebih inovatif lagi sehingga dapat mempengaruhi meningkatnya
kepedulian donasi untuk masyarakat Palestina.
2. KNRP harus lebih fokus dan serius lagi dalam hal perekrutan
relawan yang selanjutnya akan menjadi bagian dari KNRP. Tentunya
relawan yang mau dan bersedia menjalankan visi, misi dan tujuan
KNRP.
3. Lebih memperhatikan lagi penjagaan data-data relawan. KNRP perlu
menerapkan manajemen administrasi yang lebih baik lagi dalam hal
pendataan dan penyimpanan arsip-arsi relawan juga yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Alawiyah, Tuti. Hubungan Antara Persepsi Tentang Musibah Dengan Perilaku
Prososial Pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Yang
Pernah Menjadi Relawan. 2007. Makalah
Amirullah dan Sari Budi Cantika, Manajemen Strategik, Yogyakarta: Graha Ilmu.
2002, Cet. Ke 1
Alwi, Hasan dkk. Tim Redaksi “Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Tiga”.
Jakarta: Balai Pustaka. 2007
Alwi, Safaruddin. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategi Keunggulan
Kompetitif, Yogyakarta: BPFE. 2001
David, R Fred. Manajemen Strategi Konsep, Jakarta: Prenhard Lindo. 2002
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa, Jakarta: Balai Pustaka.
2002
Fathoni, Abdurrahman, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. Rineka
Cipta. 2006, Cet.1
Febriani, Steffi. Rekrutmen Karyawan pada Bank Syariah Mandiri Kantor
Cabang Hasanuddin Jakarta Selatan, Skripsi S1 Jurusan Manajemen
Dakwah Fakultas Imu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah, Jakarta. 2012
Freeman, J.A.FStooner, R.E. ManajemenJilid I, Jakarta: Intermedia. 1994
George A, Steiner. KebijakandanStrategiManajemen. PT. Gelora Aksara Pratama.
1997 (terjemahan)
Hafidhuddin, Didindan Ahmad Juwaini. Membangun Peradaban Zakat. Ciputat:
Divisi Publikasi IMZ. 2007
Hasibuan, Malayu S.P, Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah
Husaini, Usman. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara. 2006
Husein, Umar.Strategy Management In Action (Konsep, Teori dan Taktik
Menganalisis Manajemen Strategi Berdasarkan Konsep Michael R.
Porter, Fred R. David dan Wheelen Hunger). Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama. 2001
Jauch, R Lawrence. Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan. Jakarta:
Erlangga. 1998
Kardiman, AM. Pengantar Ilmu Manajemen. Jakarta: Pronhal Lindo
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya. 2011
Nawawi, Hadari. Manajemen Strategi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
2003
Nasir, Muhammad. Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia Tudo. 1998
Norton, Michael. Menggalang Dana, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. 2002
Nuruddin Ali, Muhammad. Zakat Sebagai Instrument Dalam Kebijakan Fiskal.
Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada. 2006
Rivai, Vetihzal dan Ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk
Perusahaan
Salim, Peter. Salim’s Ninth Collegiate English-Indonesia Dictionary, Jakarta:
Modern English Press. 2000
Sardar, Ziauddin. Tantangan Dunia Islam Abad 21
Suhendra, Murdiyah Hayati. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: UIN
Jakarta Press. 2006
Setyarso, Iqbal. Manajeman Zakat Berbasis Korporat, Kiprah Lembaga
Pengelola Zakat, Jakarta: Khairul Bayan. 2008
Sheer, Michael E. The Five Factors, “Why People Still Volunteering Social Work
With Volunteers”. 2008
Wahyudi, Sri dan Agustinus. Manajemen Strategik. Jakarta: Binarupa Aksara.
1996
Winarno, Surachman. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Targito. 1990
Yusanto, Muhammad Ismail, Muhammad Karebet Widjajakusuma, Manajemen
Strategi Perspektif Syariah, Jakarta: Khairul Bayan. 2003
ZaimSaidi, dkk. Poladan Strategi Penggalangan Dana Sosial Di Indonesia,
(Pengalaman Delapan Belas Lembaga Sosial). Jakarta: Piramedia, Ford
Foundation.2003
Jurnal:
Majalah Gatra, Relawan Kemanusiaan. Edisi Khusus Akhir Tahun 29 Desember
2010- Januari 2011. Jurnal Perpustakaan UIN SyarifHidayatullah
PIRAC, Membangun Kemandirian Berkarya Potensi dan Pola Derma serta
Penggalangannya di Indonesia Hasil Survey di Sebelas Kota dan Studi
Kasus Delapan Belas Lembaga Sosial, Depok: PIRAC Media & Ford
Fundation. 2004
Websitedan blog:
www.p2kp.org/pustaka/.../relawan/4_ISI_BOOKLET_Relawan.doc
http:www.republika.co.id/Berita/Breaking-news/nasional/10/11/01/43822-
mentawai-relawan-dan-petugas-3000-orang-pengungsi-hanya-ratusan-orang
www.knrp.org
Fajar_files.blogspot.com/2007_07_01_archive.html
http://mudjiarahardjo.com/materi-kuliah/270.html?task=view
http://www.gmlperformance.com/gmlnew/berita-200-strategi-rekrutmen-titik-
awal-pengelolaan-sdm-organisasi.html
http://yennywisang.wordpress.com/2012/03/14/strategi-rekrutmen-dan-seleksi/
htpp://www.actforhumanity.or.id/Berita/detail/175/relawan,.
Hamba.Tuhan.Terbaik
http://www.dakwatuna.com/2013/06/22/35714/salam-cinta-rakyat-palestina-
untuk-rakyat-indonesia/