strategi pengembangan komoditi pertanian di … · (pendekatan tipologi klassen, swot, qspm...

128
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI KECAMATAN BAURENO KABUPATEN BOJONEGORO (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jurusan/Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian/Agrobisnis Oleh : DINI KURNIA WARDHANI H 0307044 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: dangdung

Post on 16-Mar-2019

238 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI KECAMATAN BAURENO KABUPATEN BOJONEGORO

(PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix))

Skripsi

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

guna memperoleh derajat Sarjana Pertanian

di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret

Jurusan/Program Studi

Sosial Ekonomi Pertanian/Agrobisnis

Oleh :

DINI KURNIA WARDHANI

H 0307044

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI KECAMATAN BAURENO KABUPATEN BOJONEGORO

(PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix))

Yang dipersiapkan dan disusun oleh

Dini Kurnia Wardhani

H 0307044

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

pada tanggal Januari 2011

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Dewan Penguji

Ketua

Wiwit Rahayu, SP. MP NIP. 197111091997032004

Anggota I

Nuning Setyowati, SP. MSc NIP. 198203252005012001

Anggota II

Ir. Agustono, MSi NIP. 196408011990031004

Surakarta, Januari 2011

Mengetahui,

Universitas Sebelas Maret

Fakultas Pertanian

Dekan

Prof. Dr. Ir. H. Suntoro, M.S NIP. 19551217 198203 1 003

Page 3: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan

penelitian dan menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik dan lancar. Skripsi

yang berjudul Strategi Pengembangan Komoditi Pertanian di Kecamatan

Baureno Kabupaten Bojonegoro (Pendekatan Tipologi Klassen, SWOT,

QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) ini disusun untuk memenuhi

sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana Pertanian di Fakultas

Pertanian Univesitas Sebelas Maret Surakarta.

Pelaksanaan penelitian serta proses penyelesaian skripsi ini dapat

terlaksana dengan lancar berkat dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Suntoro, MS selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas

Sebelas Maret.

2. Bapak Ir. Agustono, MSi selaku Ketua Jurusan/Program Studi Sosial Ekonomi

Pertanian/Agrobisnis dan Dosen Penguji Tamu yang sudah banyak

memberikan masukan, bimbingan yang bermanfaat untuk penyusunan skripsi

ini

3. Ibu Ir. Sugiharti Mulya Handayani, MP selaku Ketua Komisi Sarjana Jurusan

Sosial Ekonomi Pertanian/Agrobisnis.

4. Ibu Wiwit Rahayu, SP. MP selaku pembimbing utama skripsi atas kesabaran

dalam memberikan bimbingan, nasehat, dan pengertian dalam proses

konsultasi dan penyusunan skripsi sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan lancar.

5. Ibu Nuning Setyowati, SP. MSc. selaku pembimbing pendamping skripsi yang

sudah banyak memberikan masukan, bimbingan yang bermanfaat untuk

penyusunan skripsi ini.

6. Ibu Setyowati, SP. MP. selaku pembimbing akademik yang telah memberikan

pengarahan, nasehat, dan petunjuk selama proses belajar di Fakultas Petanian.

Page 4: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

7. Seluruh Dosen Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta yang

telah memberikan ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis.

8. Seluruh Karyawan Fakultas Pertanian UNS Surakarta yang telah memberikan

bantuan

9. Badan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), Badan Penanggulangan Bencana

Daerah (BPBD), Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kesbangpolinmas di

Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro yang telah memberikan ijin

kepada penulis untuk melakukan penelitian.

10. Bapak Herudi dan Ibu Retno Priyani serta kakak dan adikku tercinta.

Terimakasih semua dukungan dan doanya.

11. Segenap keluarga besar Agrobisnis angkatan 2007, yang tidak dapat

disebutkan satu per satu. Terima kasih atas kebersamaannya selama kuliah ini.

12. Semua pihak yang telah membantu kelancaran proses penelitian dan

penyelesaian skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu,

terima kasih atas bantuannya selama ini.

Sebagai salah satu tahapan dalam proses pembelajaran, penulis menyadari

bahwa tulisan ini tak luput dari segala kekurangan. Untuk itu penulis memohon

maaf atas segala kekurangan dan keterbatasan penulis serta mengharapkan kritik

dan saran yang membangun. Sebagai penutup semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi pembaca.

Surakarta, Januari 2011

Penulis

Page 5: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................. v

DAFTAR TABEL ......................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x

RINGKASAN.................................................................................................. xi

SUMMARY..................................................................................................... . xiii

I. PENDAHULUAN a. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1 b. Perumusan Masalah ............................................................................ 7 c. Tujuan Penelitian ................................................................................ 8 d. Kegunaan Penelitian ........................................................................... 9

II. LANDASAN TEORI a. Penelitian Terdahulu ........................................................................... 10 b. Tinjauan Pustaka ................................................................................. 14 c. Kerangka Teori Pendekatan Masalah ................................................. 21 d. Pembatasan Masalah ........................................................................... 25 e. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ...................... 26

III. METODE PENELITIAN a. Metode Dasar Penelitian ..................................................................... 29 b. Metode Pengambilan Daerah Penelitian ............................................. 29 c. Jenis dan Sumber Data ........................................................................ 29 d. Metode Analisis Data .......................................................................... 30

1. Analisis Klasifikasi Komoditi Pertanian Di Kecamatan Baureno . 30 2. Analisis Strategi Pengembangan Komoditi Pertanian

Kecamatan Baureno ....................................................................... 31 3. Analisis Strategi Pengembangan Komoditi Pertanian Terbaik ...... 32

IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN a. Keadaan Alam ..................................................................................... 33

1. Letak Geografis .............................................................................. 33 2. Topografi ........................................................................................ 33 3. Pemanfaatan Wilayah .................................................................... 33

b. Keadaan Penduduk .............................................................................. 34 1. Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk ........................................ 34

Page 6: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

2. Keadaan Penduduk Menurut Jenis Kelamin .................................. 36 3. Keadaan Penduduk Menurut Kelompok Umur .............................. 37 4. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian ............................ 37

c. Keadaan Perekonomian ....................................................................... 38 1. Struktur Perekonomian .................................................................. 38 2. Pendapatan Per Kapita ................................................................... 40

d. Keadaan Sarana Perekonomian ............................................................ 41 e. Keadaan Sektor Pertanian .................................................................... 42

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN a. Keragaan Umum Komoditi Pertanian (Tanaman Bahan Makanan,

Perkebunan, dan Peternakan) di Kecamatan Baureno ........................ 46 1. Laju Pertumbuhan Komoditi Pertanian (Tanaman Bahan Makanan,

Perkebunan dan Peternakan) di Kecamatan Baureno .................... 47 2. Kontribusi Komoditi Pertanian (Tanaman Bahan Makanan,

Perkebunan dan Peternakan) di Kecamatan Baureno ................... 49 b. Klasifikasi Komoditi Pertanian di Kecamatan Baureno

dengan Pendekatan Tipologi Klassen ................................................. 52 1. Komoditi Prima...................................…………………………… 53 2. Komoditi Potensial ......................................................................... 54 3. Komoditi Berkembang .................................................................. 56 4. Komoditi Terbelakang .................................................................. 57

C. Strategi Pengembangan Komoditi Pertanian di Kecamatan Baureno .. 58 1. Analisis SWOT dan QSPM untuk Komoditi Pisang ..................... 59

a. Alternatif Strategi ...................................................................... 59 b. Strategi Terbaik ......................................................................... 69

2. Analisis SWOT dan QSPM untuk Komoditi Padi ......................... 74 a. Alternatif Strategi ...................................................................... 74 b. Strategi Terbaik ......................................................................... 81

3. Analisis SWOT dan QSPM untuk Komoditi Jagung ..................... 86 a. Alternatif Strategi ...................................................................... 86 b. Strategi Terbaik ......................................................................... 94

4. Analisis SWOT dan QSPM untuk Komoditi Sapi ......................... 99 a. Alternatif Strategi ...................................................................... 99 b. Strategi Terbaik ......................................................................... 107

VI. KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan ......................................................................................... 111 b. Saran .................................................................................................... 114

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 7: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman Tabel 1. Wilayah Kecamatan dengan Dampak Banjir Terparah di

Kabupaten Bojonegoro (Berdasarkan Luasan Genangan pada Sawah) ............................................................................................... 3

Tabel 2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kecamatan Baureno Tahun 2007-2008 Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) 2000 (Jutaan Rupiah) ............................................ 4

Tabel 3. Distribusi Kontribusi PDRB Subsektor Terhadap Sektor Pertanian ........................................................................................... 5

Tabel 4. Nilai Produksi Komoditi Pertanian di Kecamatan Baureno Tahun 2007-2998 Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah) .................................................................................. 7

Tabel 5. Komoditi Pertanian di Kecamatan Baureno Tahun 2007-2008 ....... 25

Tabel 6. Matriks Tipologi Klassen Komoditi Pertanian .................................. 31

Tabel 7. Matriks SWOT .................................................................................. 32

Tabel 8. Matriks QSPM ................................................................................... 32

Tabel 9. Luas pemanfaatan Wilayah Menurut Pemanfaatannya di Kecamatan Baureno Tahun 2008 ...................................................... 33

Tabel 10. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk di Kecamatan Baureno Tahun 2008 ......................................................................... 35

Tabel 11. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio di Kecamatan Baureno Tahun 2008 ...................................................... 36

Tabel 12. Penduduk Kecamatan Baureno Menurut Golongan Umur Tahun 2007 (orang) ...................................................................................... 37

Tabel 13. Jumlah Penduduk di Kecamatan Baureno Menurut Mata Pencaharian Tahun 2007 (orang) ...................................................... 38

Tabel 14. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha di Kecamatan Baureno 2008 ADHK 2000 (%) ..................................... 39

Tabel 15. Pendapatan Per Kapita Kecamatan Baureno Tahun 2008 Atas Dasar Harga Konstan 2000 ................................................................ 40

Tabel 16. Sarana Perekonomian di Kecamatan Baureno Tahun 2007 .............. 41

Tabel 17. Kondisi Jalan di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2005-2007 (km) .... 42

Tabel 18. PDRB Susbsektor Pertanian Kecamatan Baureno Tahun 2007-2008 Atas Dasar Harga Konatan 2000 (Jutaan Rupiah) .......... 43

Tabel 19. Produksi Komoditi Pertanian (Tanaman Bahan Makanan, Komoditi Perkebunan) di Kecamatan Baureno Tahun 2007-2008 ... 43

Page 8: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

Tabel 20. Produksi Komoditi Pertanian (Peternakan) di Kecamtan Baureno Tahun 2007-2008 (Ekor) .................................................... 44

Tabel 21. Laju Pertumbuhan Komoditi Pertanain (Tanaman Bahan Makanan, Perkebuanan dan Peternakan) di Kecamatan Baureno ..... 47

Tabel 22. Kontribusi Komoditi Pertanian (Tanaman Bahan Makanan, Perkebunana, Peternakan) di Kecamatan Baureno ............................ 50

Tabel 23. Matriks Tipologi Klassen Komoditi Pertanain di Kecamatan Baureno ............................................................................................. 53

Tabel 24. Alternatif Strategi Matriks SWOT Pengembangan Komoditi Pisang di Kecamatan Baureno ........................................................... 60

Tabel 25. Analisis QSPM untuk Komoditi Pisang (Prima) ............................... 70

Tabel 26. Alternatif Strategi Matriks SWOT Pengembangan Komoditi Padi di Kecamatan Baureno .............................................................. 75

Tabel 27. Analisis QSPM untuk Komoditi Padi (Potensial) ............................. 82

Tabel 28. Alternatif Strategi Matriks SWOT Pengembangan Komoditi Jagung di Kecamatan Baureno .......................................................... 87

Tabel 29. Analisis QSPM untuk komoditi Jagung (Berkembang) .................... 94

Tabel 30. Alternatif Strategi Matriks SWOT Pengembangan Komoditi Sapi di Kecamatan Baureno .............................................................. 100

Tabel 31. Analisis QSPM untuk Komoditi Sapi (Terbelakang) ........................ 108

Page 9: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 1. Alur Kerangka Pemikiran dalam Penentuan Strategi Pengembangan Komoditi Pertanian di Kecamatan Baureno...................................................................... 24

Page 10: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul

Lampiran 1. PDRB ADHK 2000 Kabupaten Bojonegoro Tahun 2003-2008

Lampiran 2. PDRB Kecamatan Baureno ADHK 2000 Tahun 2007-2008 (dalam jutaan)

Lampiran 3. Laju Pertumbuhan PDRB Kec. Baureno Tahun 2008

Lampiran 4. Kontribusi Kecamatan Baureno ( terhadap total PDRB Kabupaten Bojonegoro)

Lampiran 5. PDRB Kecamatan Baureno ADHK 2000 2007-2008

Lampiran 6. Klasifikasi Komoditi Pertanian di Kec.Baureno Terhadap Kab.Bojonegoro

Lampiran 7. Nilai Produksi Komoditi Pertanian di Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro Tahun 2007-2008

Lampiran 8. Analisis Penghitungan Bobot untuk Komoditi Pisang (Prima)

Lampiran 9. Analisis QSPM Untuk Komoditi Pisang (Prima)

Lampiran 10. Analisis Perhitungan Bobot Untuk Komoditi Padi (Potensial)

Lampiran 11. Analisis QSPM Untuk Komoditi Padi

Lampiran 12. Analisis Pembobotan untuk Komoditi Jagung (Berkembang)

Lampiran 13. Analisis QSPM Untuk komoditi jagung (Berkembang)

Lampiran 14. Analisis Pembobotan Untuk Komoditi Sapi (Terbelakang)

Lampiran 15. Analisis QSPM Untuk Komoditi Sapi (Terbelakang)

Lampiran 16. Peta Kecamatan Baureno

Lampiran 17. Dokumentasi Penelitian (Lokasi Penelitian)

Lampiran 18. Dokumentasi penelitian (FGD (Focus Group Discussion))

Lampiran 19. Panduan Pertanyaan serta Penentuan Bobot dan Rating

Lampiran 20. Surat Ijin Penelitian

Page 11: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

RINGKASAN

Dini Kurnia Wardhani. H 0307044. 2011. “Strategi Pengembangan Komoditi Pertanian di Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro (Pendekatan Tipologi Klassen, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix))”. Dibimbing oleh Wiwit Rahayu, SP. MP dan Nuning Setyowati, SP. MSc. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi klasifikasi komoditi pertanian di Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro, merumuskan alternatif strategi pengembangan komoditi pertanian di Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro dan merumuskan strategi pengembangan komoditi pertanian terbaik di Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro.

Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Metode penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive (sengaja), yaitu Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro berdasarkan pertimbangan bahwa Kecamatan Baureno merupakan daerah yang mengalami dampak banjir terparah berdasarkan luasan sawah yang tergenang. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

Metode analisis data yang digunakan adalah (1) analisis Tipologi Klassen untuk menentukan klasifikasi komoditi pertanian, (2) analisis SWOT untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal dan alternatif strategi dalam pengembangan komoditi pertanian, (3) matriks QSPM untuk menentukan strategi terbaik dalam pengembangan komoditi pertanian.

Hasil penelitian menggunakan Tipologi Klassen menunjukkan bahwa klasifikasi komoditi pertanian di Kecamatan Baureno berdasarkan pendekatan Tipologi Klassen terdiri empat klasifikasi komoditi, yaitu komoditi prima adalah pisang; komoditi potensial adalah padi, tembakau virginia, ayam buras dan ayam ras; komoditi berkembang adalah jagung, ubi kayu dan kambing serta komoditi terbelakang adalah kedelai, kacang hijau, mangga, kelapa, kapuk randu, sapi dan domba. Dalam perumusan strategi, dipilih satu dari tiap klasifikasi untuk dianalisis. Hasil analisis Tipologi Klassen, kemudian ditindak lanjuti dengan Focus Group Disscussion (FGD) untuk memperoleh faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman) yang berpengaruh terhadap pengembangan komoditi pertanian. Hasil analisis SWOT terhadap faktor internal dan eksternal dari komoditi terpilih, menghasilkan alternatif strategi. Alternatif strategi untuk komoditi pisang adalah peningkatan diversifikasi produk olahan pisang, pengoptimalan peran PPL untuk meningkatkan kualitas SDM petani pisang, peningkatan kinerja infrastruktur untuk mendukung pemasaran pisang dan produk olahan pisang, peningkatan efisiensi usahatani pisang, pembinaan usahatani komoditi pisang dan peningkatan manajemen usahatani dan agroindustri pisang dan perluasan pangsa pasar pisang dan produk olahan pisang; alternatif strategi untuk komoditi padi adalah pemanfaatan secara optimal dukungan dari pemerintah dalam usahatani padi, perluasan jaringan pemasaran, penggunaan varietas padi yang tahan genangan air, peningkatan pengelolaan pasca panen, peningkatan peran BPP dalam alih teknologi usahatani padi di tingkat petani, peningkatan pengelolaan usahatani di tingkat petani, pembuatan

Page 12: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

sumur resapan di tingkat petani dan perbaikan kondisi infrastruktur penunjang; alternatif strategi untuk komoditi jagung adalah pemanfaatan secara optimal dukungan pemerintah, perluasan daerah pemasaran produk olahan jagung, pengotimalan manajemen usahatani jagung, pengantisipasian persaingan pasar produk olahan jagung, penggunaan benih jagung yang sesuai, pengoptimalan penggunaan teknologi informasi untuk mendukung pemasaran produk olahan jagung dan pengoptimalan upaya antisipasi banjir dan perbaikan tataniaga jagung dan sarana produksi jagung, alternatif strategi untuk komoditi sapi adalah pengoptimalan produksi sapi, pengantisipasian persaingan dengan sapi impor melalui peningkatan kualitas ternak sapi, peningkatan kualitas infrastruktur, peningkatan kualitas SDM peternak sapi, penelitian dan pengembangan untuk mendukung kontinyuitas pakan ternak sapi dan pengoptimalan bantuan permodalan dari pemerintah. Setelah diperoleh alternatif strategi dari setiap komoditi terpilih maka dilakukan analisis lanjut untuk mendapatkan satu strategi pengembangan terbaik dengan menggunakan analisis QSPM. Hasil analisis QSPM menunjukkan bahwa strategi pengembangan terbaik untuk komoditi pisang, padi, jagung dan sapi secara berurutan adalah peningkatan manajemen usahatani dan agroindustri berbahan baku pisang, penggunakan varietas padi yang tahan genangan air, pengoptimalan manajemen usahatani jagung dan pengantisipasian persaingan dengan sapi impor melalui peningkatan kualitas ternak sapi.

Page 13: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

SUMMARY

Dini Kurnia Wardhani. H 0307044. 2011. "The Development Strategy Of Agriculture Comoditing in Baureno Subdistrict Bojonegoro Regency (The Approach with Klassen Typology, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix))". Guided by Wiwit Rahayu, SP. MP and Nuning Setyowati, SP. MSc. Faculty of Agriculture, Sebelas Maret University Surakarta.

This study aims to identify the classification of agricultural commodities in Baureno Subdistrict Bojonegoro Regency, formulate alternative development strategy of agricultural commodities in Baureno Subdistrict Bojonegoro Regency and formulate strategies for developing the best agricultural commodities that can be applied in Baureno Subdistrict Bojonegoro Regency

The basic method used in this research is analytical descriptive method. The method to determine the location of the research done by purposive (deliberately), namely Baureno Subdistrict Bojonegoro Regency based on the consideration that the District is an area that experienced the worst flooding impacts based on the area of rice fields are flooded. Data used in this study are primary and secondary data. Data analysis methods used are (1) Klassen Typology analysis to determine the classification of agricultural commodities, (2) SWOT analysis to identify internal and external factors and alternative strategies in the development of agricultural commodities, (3) matrix QSPM to determine the best strategy in the development of agricultural commodities .

Results of research using a Klassen Typology shows that classification of agricultural commodities in Baureno Subdistrict based typology Klassen consisting of four classifications of commodities, namely primary commodities are bananas; potential commodities are rice, tobacco virginia, free-range chicken and chicken; commodities grown are corn, cassava and retarded goat and commodities are soybeans, green beans, mango, coconut, kapok, cows and sheep. In the formulation of strategies, one from each classification selected for analysis. Klassen Typology analysis results, and then followed up with Focus Group Discussion (FGD) to obtain internal factors (strengths and weaknesses) and external factors (opportunities and threats) that affect the development of agricultural commodities. SWOT analysis of internal and external factors of selected commodities, generate alternative strategies. Alternative strategies for commodity bananas is increasing diversification of processed banana products, optimizing the role of extension workers to improve the quality of banana farmers, improving the performance of infrastructure to support the marketing of bananas and processed products of banana, banana farming efficiency improvement, development and improvement of farm commodities banana farm management and agro-banana and expanding market share of processed products of banana and banana; alternative strategy for rice commodity is optimal utilization of government support in rice farming, expansion of marketing network, the use of rice varieties resistant pool of water, improvement of post harvest management, increased role of BPP in the transfer of farming technology paddy at farm level, improved farm management at farm level, making absorption wells at farm level

Page 14: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

and improvement of supporting infrastructure; alternative strategies for commodity corn is an optimal utilization of government support, the expansion of the marketing area of processed corn products, optimization corn farm management, anticipating competition corn refined products market, the appropriate use of maize seed, optimizing the use of information technology to support the marketing of products of processed corn and optimizing anticipating flooding and improve the trading system of maize and maize production facilities, alternative strategies for commodity cow is cow production optimization, anticipating competition with imported cattle through improved quality of cow cattle, improving the quality of infrastructure, improving human resources quality cattle farmers, research and development to support the continuity of cattle feed and the optimization of capital assistance from the government. Having obtained an alternative strategy for each commodity selected then conducted further analysis to obtain a single best development strategy using QSPM analysis. QSPM analysis results showed that the best development strategy for commodity bananas, rice, corn and cow in a sequence is the increase in farm management and agro-based raw bananas, use of resistant rice varieties puddles, optimization of corn management and anticipation the competition with cow imports throught improved quantity and quality of cow cattle.

Page 15: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan nasional yaitu suatu usaha untuk meningkatkan kualitas

kehidupan manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara terus

menerus, berlandaskan kemampuan nasional dengan memanfaatkan kemajuan

ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan

perkembangan global. Oleh karena itu pembangunan daerah merupakan

kegiatan yang berlandaskan pada kemampuan nasional dan berdasarkan

perkembangan keadaan daerah (mencakup daerah kabupaten atau kota, daerah

propinsi, masing-masing sebagai daerah otonom) dan nasional. Setiap

pembangunan dilaksanakan berdasarkan azas pemerataan dan keadilan untuk

mencapai pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan yang tinggi, membina dan

menjaga stabilitas nasional, baik ekonomi, sosial budaya, politik, maupun

keamanan serta menjaga dan meningkatkan ketahanan nasional pada semua

segi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Munji, 2001).

Pembangunan ekonomi daerah merupakan suatu proses dimana

pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumberdaya-sumberdaya

yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah

dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan pekerjaan dan

merangsang perkembangan kegiatan ekonomi dalam wilayah tersebut

(Arsyad, 1999).

Pada era otonomi daerah dewasa ini, pembangunan tidak lagi

sepenuhnya dikendalikan secara ketat dari pusat, tetapi sudah diserahkan

kepada daerah kabupaten atau kota seluas-luasnya sehingga suatu daerah

dituntut untuk bisa mencari dan mengelola sumber daya yang dimilikinya

untuk menopang keberlanjutan pembangunan di daerah yang bersangkutan.

Kebijakan otonomi daerah memberikan harapan-harapan baru bagi daerah,

dengan otonomi maka masyarakat daerah dapat bangkit dan berkembang

selaras dengan nilai budaya, karakter dan pola perilaku masyarakat daerah.

Adanya otonomi daerah juga, dapat memberikan tantangan bagi kabupaten

1

Page 16: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

atau kota untuk tampil lebih dewasa dan percaya diri dalam mengelola

pembangunan daerahnya.

Bencana alam seperti banjir merupakan salah satu faktor penghambat

untuk peningkatan perekonomian di Kabupaten Bojonegoro. Kabupaten

Bojonegoro menjadi langganan daerah banjir karena luapan sungai Bengawan

Solo yang melintasi Kabupaten Bojonegoro. Masalah banjir tidak dapat

dipisahkan dengan kehidupan masyarakat di Kabupaten Bojonegoro.

Berdasarkan tren ekologi global warming maka banjir masih akan terjadi dan

akan selalu terjadi di Kabupaten Bojonegoro dalam jangka waktu 10 sampai

dengan 20 tahun mendatang. Adanya banjir membuat suatu kondisi dimana

masyarakat harus dapat hidup harmonis dengan banjir atau living harmony

with flood. Artinya, masyarakat sudah mulai dapat menentukan kegiatan yang

sesuai apabila terjadi banjir, seperti memilih macam komoditi pertanian yang

tahan banjir seperti pisang, mangga dan lain-lain serta tidak mengupayakan

budidaya yang rentan terhadap banjir, seperti budidaya perikanan.

Masyarakat dan pemerintah selalu dihadapkan pada pilihan yakni

menaklukkan banjir ataukah harmonis dengan banjir yang sudah menjadi

rutinitas tahunan. Pola pikir masyarakat Bojonegoro tentang banjir kini sudah

berubah dan cenderung memilih hidup harmonis dengan banjir

(Kompas, 2010).

Kecamatan Baureno merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten

Bojonegoro yang termasuk daerah dengan dampak banjir terparah. Hal ini

dilihat dari luasan sawah yang tergenang sekitar ±1.175 ha. Data wilayah

Kecamatan dengan dampak banjir terparah di Kabupaten Bojonegoro

(berdasarkan luasan genangan pada sawah) disajikan pada Tabel 1.

Page 17: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Tabel 1. Wilayah Kecamatan Dengan Dampak Banjir Terparah Di Kabupaten Bojonegoro (Berdasarkan Luasan Genangan Pada Sawah)

No Kecamatan Wilayah sawah yang tergenang 1. Baureno ±1.175 ha 2. Kalitidu ±910 ha 3. Balen ±701 ha 4. Kanor ±433 ha 5. Trucuk ±229 ha

Sumber : BPBD Kabupaten Bojonegoro, 2009

Berdasarkan Tabel 1. dapat diketahui bahwa Kecamatan Baureno

merupakan kecamatan terparah akibat banjir berdasarkan luasan sawah yang

tergenang. Besarnya luasan sawah yang tergenang mengakibatkan potensi

sawah dan lahan kering di Kecamatan Bureno yang berkisar ± 6.313 ha

(Kecamatan Baureno Dalam Angka, 2009) menjadi terhambat. Luasnya

genangan mengakibatkan peningkatan kadar air, sehingga produksi tanaman

bahan makanan yang paling rentan dengan banjir menjadi semakin merosot.

Padi merupakan tanaman bahan makanan yang sangat bergantung pada

ketersediaan air. Ketersediaan air yang cukup akan mampu membantu

pertumbuhan tanaman padi, namun apabila berlebih maka akan menghambat

pertumbuhan. Genangan menimbulkan dampak yang buruk terhadap

pertumbuhan dan hasil tanaman. Dampak genangan yaitu menurunkan

pertukaran gas antara tanah dan udara yang mengakibatkan menurunnya

ketersediaan O2 bagi akar, menghambat pasokan O2 bagi akar dan

mikroorganisme.

Adanya genangan mengakibatkan potensi lahan yang dimiliki tidak

dapat dioptimalkan untuk peningkatan produksi serta pemenuhan kebutuhan

beras daerah akibat adanya banjir. Kecamatan Baureno merupakan kecamatan

yang marasakan dampak terparah akibat banjir karena keseluruhan

wilayahnya merupakan dataran rendah yang berbatasan langsung dengan

sungai Bengawan Solo di sebelah Utara. Hal inilah yang mengakibatkan

luapan air mudah menggenang dan mengakibatkan banjir. Genangan akibat

banjir ini menyebabkan gagal panen, sehingga produksi tanaman bahan

Page 18: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

makanan seperti padi akan semakin turun yang juga berdampak pada laju dan

kontribusi pertumbuhan komoditi tersebut.

Masalah banjir yang menjadi rutinitas inilah yang kemudian membawa

dampak, baik langsung maupun tidak langsung bagi kehidupan penduduk di

Kecamatan Baureno. Dampak langsungnya dapat berupa hilangnya hewan

ternak karena terbawa arus banjir, gagal panen dari tanaman yang diusahakan

dan dampak tidak langsung yang dapat dirasakan adalah naiknya biaya

usahatani, tingginya penyebaran penyakit akibat banjir dan naiknya biaya

hidup karena terhambatnya pasokan bahan makanan sehingga harga bahan

makanan pokok meningkat tajam. Berbagai dampak inilah yang membawa

Kecamatan Baureno sulit untuk meningkatkan pendapatan daerahnya. Sektor

pertanian di Kecamatan Baureno merupakan penopang utama yang

memberikan dukungan besar terhadap perekonomian daerah. Kontribusi

sektor pertanian dari total PDRB Kecamatan Baureno sekitar 30%, sedangkan

sektor lain masing-masing dibawah 23%. Oleh karena itu dapat diketahui

bahwa kontribusi terbesar dipegang oleh sektor pertanian. Hal ini

mengakibatkan apabila sektor pertanian terpuruk maka perekonomian daerah

Kecamatan Baureno juga berada pada posisi yang tidak baik. Pendapatan

daerah Kecamatan Baureno tersaji pada Tabel 2. sebagai berikut.

Tabel 2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kecamatan Baureno Tahun 2007-2008 Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) 2000 (Jutaan Rupiah)

Sektor Perekonomian Tahun 2007 % 2008 %

1. Pertanian 71456,23 30,48 75120,38 30,28 2. Pertambangan Dan Penggalian 51,85 0,02 64,54 0,03 3. Industri Pengolahan 36159,59 15,43 38672,06 15,59 4. Listrik, Gas Dan Air Minum 1312,05 0,56 1430,11 0,58 5. Bangunan 8585,04 3,66 9971,56 4,02 6. Perdagangan, Hotel Dan Restoran 55836,45 23,82 58557,85 23,60 7. Pengangkutan Dan Komunikasi 14367,81 6,13 15365,44 6,19 8. Keu.Persewaan & Jasa Perusahaan 13231,42 5,64 14351,52 5,78 9. Jasa-Jasa 33414,02 14,25 34592,28 13,94 Total 234414,46 100,00 248125,74 100,00

Sumber : BPS Kabupaten Bojonegoro, 2009

Page 19: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Berdasarkan Tabel 2, dapat diketahui bahwa sektor perekonomian yang

memberikan kontribusi terbesar adalah sektor pertanian. Besarnya kontribusi

sektor pertanian tidak dapat dilepaskan dari besarnya dukungan subsektor

tanaman bahan makanan, subsektor perkebunan, subsektor peternakan,

subsektor kehutanan dan subsektor perikanan. Kontribusi subsektor pertanian

terhadap sektor pertanian dapat dilihat pada Tabel 3, sebagai berikut.

Tabel 3. Distribusi Kontribusi PDRB Subsektor Terhadap Sektor Pertanian

Subsektor Tahun

2007 (%) 2008 (%)

Tanaman Bahan Makanan 76,79 71,61 Perkebunan 8,42 9,00 Peternakan 11,70 15,68 Kehutanan 2,23 2,81 Perikanan 0,83 0,88 Total 100,00 100,00

Sumber : BPS Kabupaten Bojonegoro, 2009

Tabel 3. menunjukkan bahwa subsektor pertanian memberi pengaruh

yang cukup besar terhadap kontribusi sektor pertanian. Subsektor yang

memiliki pengaruh besar terhadap sektor pertanian adalah subsektor tanaman

bahan makanan. Hal ini dapat dilihat pada subsektor tanaman bahan makanan

yang pada tahun 2007 memberikan kontribusi sebesar 76,79% mengalami

penurunan menjadi 71,61% di tahun 2008. Akibat dari penurunan kontribusi

ini terlihat pada kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB yang mengalami

penurunan sebesar 0,2%.

Penurunan kontribusi sektor pertanian dan subsektor tanaman bahan

makanan tahun 2008 dikarenakan kesulitan akses petani terhadap saprodi,

kecilnya modal petani, rendahnya keahlian petani serta adanya resiko banjir

tahunan. Rendahnya akses petani terhadap bantuan modal dan saprodi

mengakibatkan petani kurang memperhatikan input yang dibutuhkan. Selain

rendahnya akses petani terhadap saprodi, masalah banjir juga memberikan

pengaruh terhadap pengembangan sektor pertanian. Subsektor tanaman bahan

makanan merupakan subsektor dari sektor pertanian yang paling rawan

apabila terjadi banjir. Hal ini dikarenakan pada subsektor tanaman bahan

Page 20: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

makanan, komoditi pertanian yang dibudidayakan merupakan tanaman

semusim yang tidak mampu bertahan apabila terjadi genangan.

Subsektor tanaman bahan makanan, perkebunan dan peternakan,

kehutanan dan perikanan merupakan subsektor yang memiliki peranan penting

dalam pembangunan sektor pertanian di Kecamatan Baureno. Besarnya

peranan tiap subsektor ini harus ditindak lanjuti dengan mengklasifikasikan

komoditi pertanian dari setiap subsektor. Hal ini ditujukan untuk memperjelas

dan mempermudah dalam menentukan strategi pengembangan komoditi

pertanian. Setelah ditentukan beberapa strategi tertentu untuk klasifikasi

komoditi pertanian, kemudian beberapa alternatif strategi ini dianalisis

kembali untuk mendapatkan strategi terbaik.

Page 21: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

B. Perumusan Masalah

Berbagai komoditi pertanian yang dihasilkan di Kecamatan Baureno

memiliki potensi masing-masing. Hal itu dapat ditentukan dengan melihat

besarnya nilai produksi komoditi pertanian, laju pertumbuhan komoditi

pertanian terhadap PDRB Kecamatan Baureno dan kontribusi komoditi

pertanian terhadap PDRB Kabupaten Bojonegoro. Mengkaji potensi komoditi

pertanian, langkah pertama yang dapat dilakukan adalah melihat seberapa

besar nilai produksi komoditi pertanian, yang tersaji dalam Tabel 4.

Tabel 4. Nilai Produksi Komoditi Pertanian di Kecamatan Baureno Tahun 2007-2008 Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah)

No

Komoditi Pertanian

Tahun Rata-rata 2007 2008

Subsektor Tanaman Bahan Makanan

1. Padi 56.606.627,90 52.019.101,70 54.312.865

2. Jagung 3.589.673,54 4.263.662,22 3.926.668

3. Ubi Kayu 93.975,22 133.854,23 113.915

4. Kedelai 1.411.711,86 1.343.115,01 1.377.413

5. Kacang Hijau 5.118.052,28 714.951,98 2.916.502

6. Mangga 1.669.101,17 628.055,30 1.148.578

7. Pisang 83.410.531,80 232.625.189,10 158.017.860

Subsektor Perkebunan

8. Kelapa 171.975,20 171.975,20 171.975,20

9. Kapuk Randu 7.230,21 7.230,21 7.230,21

10. Tembakau Virginia 14.443.920,22 6.770.480,60 10.607.200

Subsektor Peternakan

11. Sapi 2.480.993,26 1.841.557,94 2.161.275,60

12. Kambing 667.505,35 1.058.913,47 863.209,41

13. Domba 1.108.639,32 150.398,40 629.518,86

14. Ayam Buras 49.824.257,62 3.276.046,49 26.550.152,05

15. Ayam Ras 44.292.306,11 24.391.471,23 34.341.888,67

Sumber : BPS Kabupaten Bojonegoro, 2009

Berdasarkan Tabel 4.dapat diketahui bahwa nilai produksi komoditi

pertanian dari Kecamatan Baureno cenderung mengalami penurunan. Terlihat

pada komoditi padi, pada tahun 2008 nilai produksi komoditi padi turun

menjadi Rp 52.019.101.700,00 yang awalnya pada tahun 2007 sebesar

Page 22: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Rp 56.606.627.900,00. Hal ini juga terjadi pada komoditi kacang hijau dimana

pada tahun 2008 mengalami penurunan. Pada tahun 2007 nilai produksi

komoditi kacang hijau sebesar Rp 5.118.052.280,00 turun menjadi

Rp 714.951.980,00 pada tahun 2008. Tetapi penurunan nilai produksi ini tidak

terjadi pada komoditi pisang, yang pada tahun 2007 nilai produksinya sebesar

Rp 83.410.531.800,00 kemudian menjadi Rp 232.625.189.100,00 pada tahun

2008. Peningkatan nilai produksi komoditi pisang, disebabkan karena adanya

kesesuaian agronomi berupa lahan di Kecamatan Baureno yang berupa tanah

lempung dan berada di dataran rendah. Budidaya komoditi lain sulit untuk

dilakukan karena melihat besarnya resiko yang terjadi apabila terjadi banjir.

Oleh karena itu perlunya diketahui komoditi pertanian apa saja yang memiliki

potensi bila dikembangkan di kawasan rawan banjir seperti Kecamatan

Baureno.

Berdasarkan uraian di atas maka permasalahan dalam penelitian ini

dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana klasifikasi komoditi pertanian di Kecamatan Baureno

Kabupaten Bojonegoro?

2. Alternatif strategi apakah yang dapat diterapkan untuk pengembangan

komoditi pertanian di Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro?

3. Strategi terbaik apakah yang dapat diterapkan untuk pengembangan

komoditi pertanian di Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan

adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengidentifikasi klasifikasi komoditi pertanian di Kecamatan

Baureno Kabupaten Bojonegoro.

2. Untuk merumuskan alternatif strategi pengembangan komoditi pertanian

yang dapat diterapkan di Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro.

3. Untuk merumuskan strategi pengembangan terbaik komoditi pertanian

yang dapat diterapkan di Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro.

Page 23: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

D. Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini meliputi:

1. Bagi penulis, diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan

terutama yang berkaitan dengan topik penelitian serta merupakan salah

satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian di Fakultas

Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bagi Pemerintah Daerah Kecamatan Baureno, diharapkan dapat dijadikan

sebagai bahan pertimbangan Pemerintah Daerah dalam mengambil

keputusan terkait dengan kebijakan dalam perencanaan pengembangan

ekonomi daerah khususnya terhadap komoditi pertanian.

3. Bagi pembaca, diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan kajian guna

menambah wawasan dan pengetahuan serta sebagai referensi untuk

penelitian selanjutnya.

Page 24: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

I. LANDASAN TEORI

A. Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian Susilowati (2009) yang berjudul Strategi

Pengembangan Sektor Pertanian Di Kabupaten Sukoharjo (Pendekatan

Tipologi Klassen) dapat disimpulkan bahwa klasifikasi sektor perekonomian

di Kabupaten Sukoharjo berdasarkan Tipologi Klassen, yaitu sektor prima

terdiri dari sektor bangunan, sektor perdagangan hotel dan restoran, sektor

pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, sewa dan jasa perusahaan

serta sektor industri kemudian sektor potensial terdiri dari sektor pertanian

dan sektor industri pengolahan kemudian sektor berkembang terdiri dari

sektor listrik dan air minum kemudian sektor terbelakang yaitu sektor

pertambangan dan penggalian. Sedangkan untuk klasifikasi subsektor

pertanian di Kabupaten Sukoharja berdasarkan Tipologi Klassen diketahui

bahwa subsektor prima yaitu pertanian; subsektor potensial yaitu peternakan;

subsektor berkembang yaitu perikanan dan subsektor terbelakang yaitu

perkebunan dan kehutanan

Strategi pengembangan yang dapat dilakukan adalah :

a. Strategi pengembangan jangka pendek yaitu

a. Pemanfaatan potensi subsektor prima yaitu tanamana bahan makanan

yang ada dengan seoptimal mungkin dengan cara diversifikasi pasar,

kerjasama dengan pihak swalayan, membuka lapangan pekerjaan

untuk pengemasan dan pemasaran, penetapan harga oleh pemerintah.

b. Subsektor potensial (subsektor peternakan) pengembangan strategi

yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan laju

pertumbuhannya yaitu dengan cara meningkatkan produksi

peternakan dengan menurunkan harga ternak lalu meningkatkan daya

beli masyarakat, menurunkan harga pakan ternak, serta memanfaatkan

kotoran dan urine ternak sebagai pupuk organik dan peningkatan

kerjasama dengan kabupaten lain.

10

Page 25: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

b. Strategi pengembangan jangka menengah yaitu

Untuk mengembangkan subsektor berkembang menjadi subsektor

potensial (subsektor perikanan), strateginya yaitu dengan cara

meningkatkan kontribusi berupa peningkatan produksi dan daya beli

masyarakat.

c. Strategi pengembangan jangka panjang yaitu

a. Alternatif satu,

Dengan pengembangan subsektor prima (tabama) strateginya

yaitu dengan menjaga kesuburan tanah, perwujudan tanaman organik,

penetapan daerah sebagai penghasil komoditi unggulan, serta sistem

tanam bergilir.

b. Alternatif dua,

Dengan mengembangkan subsektor tabama dan peternakan

yaitu dengan pemanfaatan kotoran ternak dan urine sebagai pupuk

organik, peningkatan teknologi ternak dan peningkatan sumberdaya

petani.

Berdasarkan penelitian Chasanah (2009) yang berjudul Perencanaan

Pembangunan Ekonomi Daerah Kabupaten Karanganyar Berbasis Komoditi

Pertanian (Pendekatan Tipologi Klassen) diperolah kesimpulan yaitu

klasifikasi komoditi berdasarkan analisis Klassen yaitu klasifikasi komoditi

prima terdiri dari komoditi padi, jagung dan pisang; klasifikasi komoditi

potensial terdiri dari ubi kayu dan kacang tanah; klasifikasi komoditi

berkembang terdiri dari komoditi mangga, durian, wortel, bawang merah,

rambutan, nangka atau cempedak, melinjo, jamur, bawang daun, kedelai,

duku atau langsat, bawang putih, kubis, petsai/sawi, cabai besar, petai, sawo,

buncis, jeruk siam atau keprok, tomat, kembang kol, pepaya, salak, melon,

cabe rawit, ketimun, jambu biji, semangka, sukun, sirsak, manggis, kentang,

jambu air, jambu besar, kangkung, labu siam dan bayam serta klasifikasi

komoditi terbelakang yang terdiri dari ubi jalar, alpukat, strawberry,

belimbing, nanas dan kacang merah. Strategi pengembangan komoditi

Page 26: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

pertanian di Kabupaten Karanganyar berdasarkan Pendekatan Tipologi

Klassen meliputi:

1. Strategi pengembangan jangka pendek (1-5 tahun) yang merupakan upaya

untuk memanfaatkan komoditi prima seoptimal mungkin dengan cara

menstabilkan harga jual padi di tingkat petani, perluasan mitra kerja

komoditi padi, jagung lalu melakukan standarisasi dan grading komoditi

pisang, serta peningkatan nilai tambah komoditi ubi kayu dan kacang

tanah.

2. Strategi pengembangan jangka menengah (5-10 tahun) terdiri dari dua

strategi yaitu:

a. Strategi pengembangn komoditi berkembang menjadi komoditi

prima dengan meningkatkan kontribusi komoditi pertanian. Upaya

yang bisa dilakukan yaitu dengan melalui optimalisasi pemanfaatan

lahan komoditi mangga dan kedelai, pemilihan saluran pemasaran

komoditi wortel, kubis dan bawang merah; pengembangan kawasan

sentra produksi komoditi durian dan jeruk, serta penguatan peran

lembaga pertanian terhadap komoditi bawang merah, sawi dan tomat.

b. Strategi pengembangan komoditi terbelakang menjadi komoditi

berkembang dengan cara meningkatkan laju pertumbuhan komoditi,

penurunan tingkat penyebaran organisme pangganggu tanaman

komoditi bawang daun, kangkung, kebijakan harga input komoditi

bawang daun dan kangkung, pengumpulan informasi pasar komoditi

nangka serta tumpangsari komoditi ubi jalar.

3. Strategi pengembangan jangka panjang (10-25 tahun) terdiri dari dua

strategi, yaitu:

a. Strategi pengembangan komoditi terbelakang menjadi komoditi

berkembang dengan cara meningkatkan laju pertumbuhan komoditi

pertanian. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan penambahan

jumlah petani yang membudidayakan komoditi bawang daun

menerapkan metode 6 tepat untuk budidaya komoditi kangkung,

penggabungan luas areal tanaman budidaya komoditi ubi jalar, serta

Page 27: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

meningkatkan aksesibilitas petani dan lembaga keuangan dalam

budidaya komoditi bawang daun, nangka dan ubi jalar.

b. Strategi pengembangan komoditi prima, strategi yang bisa dilakukan

adalah menekan alih fungsi lahan komoditi padi dan jagung,

memperbaiki kualitas lahan budidaya komoditi yang sesuai pada

komoditi padi, jagung dan pisang serta menemukan teknologi baru,

alat, dan mesin pertanian untuk komoditi pisang, ubi kayu dan

kacang tanah.

Berdasarkan penelitian yang berjudul Strategi Pengembangan

Agribisnis Kedelai (Glicyne max L. Merril) di Kabupaten Sukoharjo oleh

Handayani tahun 2007 diperoleh kesimpulan bahwa, alternatif strategi yang

dapat diterapkan adalah untuk strategi S-O yaitu mengoptimalkan

pemanfaatan SDA, Saprotan, dan infrastruktur yang didukung pengalaman

berusahatani dan SL untuk meningkatkan produksi dan kualitas kedelai sesuai

permintaan pasar; untuk strategi W-O yaitu memanfaatkan bentuan dana dari

pemerintah untuk modal usaha; untuk strategi S-T yaitu memperbaiki

perumusan dan implementasi kebijakan terkait bidang pertanian melalui

perbaikan dan manajemen pembangunan pertanian; untuk strategi W-T yaitu

meningkatkan kualitas SDM dan kapasitas sumberdaya pertanian serta

memperkuat kelembagaan petani untuk meningkatkan kualitas produksi

kedelai. Kemudian prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam upaya

pengembangan agribisnis kedelai di Kabupaten Sukoharjo berdasarkan QSPM

adalah memberdayakan kelembagaan dan organisasi ekonomi di pedesaan

dengan peningkatan kualitas SDM, sarana prasarana, dan permodalan untuk

meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi kedelai.

Berdasarkan penelitian yang berjudul Strategi Pengembangan Bisnis

Kue Mochi Kacang di Kota Sukabumi oleh Syafrudin tahun 2007 dapat

disimpulkan bahwa prioritas strategi terbaik yang diterapkan berdasar analisis

QSP adalah meningkatkan kualitas produk dengan pelayanan kepada

konsumen untuk dapat meningkatkan penjualan, memperluas jaringan, dan

Page 28: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

perbaikan sistem manajemen dan kualitas SDM untuk meningkatkan

profesionalisme dan kemampuan manajerial melalui pelatihan.

Penelitian-penelitian tersebut di atas dijadikan sebagai acuan atau

bahan referensi dalam penelitian ini karena

1. Adanya kesamaan metode pendekatan analisis, yaitu menggunakan

analisis pendekatan Tipologi Klassen dalam penelitian Susilowati (2009)

dan penelitian Chasanah (2009).

2. Penggunaan metode analisis strategi yang sama yaitu SWOT dan QSPM

pada penelitian Handayani (2007) dan Syafruddin (2007).

B. Tinjauan Pustaka

1. Pembangunan

Pembangunan menekankan perubahan alami untuk membedakan

dari perubahan tidak alami yang ditimbulkan oleh kekuatan dari luar

komunitas suatu kelompok manusia. Jika kekuatan dari luar komunitas

berperan dalam fungsi perubahan, berarti pembangunan itu tidak

berlangsung secara alami, dengan kata lain kelompok manusia dalam

komunitas tersebut bergantung pada kekuatan dari luar komunitas.

Perubahan yang terjadi bukan karena berjalannya fungsi internal, tetapi

karena adanya dorongan dari fungsi eksternal. Dorongan dari fungsi

eksternal yang terlalu besar (dalam ukuran tertentu) dengan demikian

akan menciptakan sebuah ketergantungan. Pengambilan keputusan yang

bijaksana dan rasional ini merupakan langkah awal manusia sebelum

menentukan pilihan untuk melaksananakan sesuatu demi mencapai

harapan hidupnya. Proses ini disebut perencanaan. Perencanaan dalam

kehidupan manusia sesungguhnya merupakan salah satu mata rantai

penting dalam siklus kehidupan manusia (Wrihatnolo dan Riant, 2006).

Pembangunan adalah suatu proses kegiatan masyarakat atas

prakata sendiri atau pemerintah dalam memperbaiki kondisi ekonomi

sosial dan budaya berbagai komunitas, mengintrogasikan berbagai

komunitas ke dalam kehidupan bangsa, menciptakan kemampuan

memajukan bangsa secara terpadu. Pembangunan daerah adalah proses

Page 29: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

kegiatan, masyarakat daerah dalam memperbaiki kondisi ekonomi sosial

dan budaya yang bertempat tinggal di suatu daerah tertentu

(Anonima,2010).

2. Perencanaan Pembangunan

Perencanaan pembangunan yaitu suatu usaha pemerintah untuk

mengkoordinasikan semua keputusan ekonomi dalam jangka panjang

untuk mempengaruhi secara langsung serta mengendalikan variabel-

variabel ekonomi yang penting (penghasilan, konsumsi, lapangan kerja,

investasi, tabungan, ekspor, impor, dan lain sebagainya) suatu Negara

dalam rangka mencapai keputusan pendahuluan mengenai tujuan-tujuan

pembangunan. Rencana itu bisa bersifat komprehensif ( multisektoral),

bisa bersifat parsial (lokal). Rencana yang bersifat komprehensif

targetnya semua aspek penting yang menyangkut perekonomian nasional,

sedangkan yang parsial meliputi sebagian dari ekonomi nasional, seperti

sektor pertanian, perindustrian, sektor pemerintah, sektor swasta, dan lain

sebagainya (Suryana, 2000).

Perencanaan pembangunan nasional harus dapat dilaksanakan

secara terintegrasi, sinkron, dan sinergis baik antar daerah, antar ruang,

antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara pusat dan daerah.

Rencana pembangunan nasional dimulai dari Rencana Pembangunan

Jangka Panjang (RPJP). Kemudian Rencana Pembangunan Jangka

Menegah (RPJM) yang berupa penjabaran visi dan misi presiden dan

berpedoman kepada RPJP Nasional. Sedangkan untuk daerah, RPJM

Nasional menjadi perhatian bagi Pemerintah Daerah dalam menyusun

RPJM Daerah (RPJMD). Di tingkat nasional proses perencanaan

dilanjutkan dengan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yang sifatnya

tahunan dan sesuai dengan RPJM Nasional (Suzetta, 2008).

3. Pembangunan Ekonomi

Pembangunan ekonomi sebagai upaya untuk mengembangkan

kegiatan ekonomi dan taraf kehidupan masyarakat. Pembangunan

ekonomi di kawasan negara berkembang bersifat memberikan alternatif

Page 30: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

kebijakan pembangunan yang dapat dilaksanakan dalam usaha

mempercepat proses pembangunan ekonomi (Prayitno, 1992).

Pembangunan ekonomi diartikan sebagai suatu proses yang

menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu masyarakat

meningkat dalam jangka panjang. Dari definisi ini mengandung tiga

unsur. Pertama, pembangunan ekonomi sebagai suatu proses berarti

perubahan yang terus menerus yang di dalamnya telah mengandung

unsur-unsur kekuatan sendiri untuk investasi baru. Kedua, usaha

meningkatkan pendapatan per kapita dan ketiga, kenaikan pendapatan

perkapita harus berlangsung dalam jangka panjang (Suryana, 2000).

4. Pembangunan Daerah

Tanpa pembangunan daerah pedesaan yang integratif (integrated

rural development), pertumbuhan industrinya tidak akan berjalan dengan

lancar; dan kalaupun bisa berjalan, pertumbuhan industri tersebut akan

menciptakan berbagai ketimpangan internal yang sangat parah dalam

perekonomian yang bersangkutan; dan gilirannya segenap ketimpangan

tersebut akan memperparah masalah-masalah kemiskinan, ketimpangan

pendapatan serta pengangguran (Todaro,2000).

Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses. Yaitu proses

yang mencakup pembentukan institusi-institusi baru, pembangunan

industri-industri alternatif, perbaikan kapasitas tenaga kerja yang ada

untuk menghasilkan produk dan jasa yang lebih baik, identifikasi pasar-

pasar baru, alih limu pengetahuan, dan pengembangan perusahaan-

perusahaan baru. Setiap upaya pembangunan ekonomi daerah mempunyai

tujuan utama untuk meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja

masyarakat (Arsyad,1999).

5. Pembangunan Pertanian

Pembangunan pertanian perlu sedapat mungkin

mengkombinasikan strategi keunggulan komparatif (comparatife

advantage) yang lebih berdasarkan kandungan sumberdaya lokal dengan

keunggulan kompetitif (competitive advantage) yang bervisi jauh ke

Page 31: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

depan memperhatikan perkembangan dunia. Tuntutan desentralisasi

kebijakan ekonomi yang demikian pesat adalah salah satu entry point

untuk mewujudkan strategi pemanfaatan potensi daerah dan kandungan

sumberdaya lokal yang pasti sangat besar. Sementara itu, fenomena

globalisasi yang menuntut persaingan yang lebih keras juga menjadi

faktor penting untuk melakukan penyesuaian strategi produksi dan

pemasaran agar mampu bersaing pada tingkat pasar yang lebih tinggi dan

kompleks. Konsistensi pertumbuhan dalam pembangunan pertanian

merupakan syarat wajib, bukan opsi bagi Indonesia untuk konsisten

melakukan pembangunan pertanian. Konsistensi pertumbuhan yang

dimaksudkan di sini tidak boleh mengganggu basis sumberdaya alam dan

lingkungan hidup secara vital itu, sesuai keniscayaan fenomena

pembangunan berkelanjutan (sustainable development) yang telah

membumi. Pembangunan pertanian harus mampu membawa misi

pemerataan, apabila ingin berkontribusi pada pengentasan masyarakat

dari kemiskinan dan pada ketahanan pangan (Arifin,2005).

Semua manfaat dari pembangunan pertanian berskala kecil tidak

akan dapat direalisir secara nyata tanpa didukung oleh serangkaian

kebijakan pemerintah yang secara sengaja diciptakan untuk memberikan

rangsangan atau insentif, kesempatan atau peluang-peluang ekonomi, dan

berbagai kemudahan yang diperlukan untuk mendapatkan segenap input

utama guna memungkinkan para petani kecil meningkatkan tingkat

output dan produktivitas mereka (Todaro,2006).

6. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu

indikator pertumbuhan ekonomi suatu negara/ wilayah/ daerah.

Pertumbuhan tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,

diantaranya infrastruktur ekonomi. PDRB adalah jumlah nilai tambah

bruto yang dihasilkan seluruh unit usaha dalam wilayah tertentu, atau

merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilakan oleh

seluruh unit ekonomi. PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan

Page 32: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

nilai tambah barang dan jasa yang dihitung dengan menggunakan harga

pada setiap tahun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan

menunjukan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan

harga pada satu tahun tertentu sebagai tahun dasar penghitungannya.

PDRB atas dasar harga berlaku dapat digunakan untuk melihat

pergeseran struktur ekonomi, sedangkan harga konstan dapat digunakan

untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun. Dengan

demikian, PDRB merupakan indikator untuk mengatur sampai

sejauhmana keberhasilan pemerintah dalam memanfaatkan sumber daya

yang ada, dan dapat digunakan sebagai perencanaan dan pengambilan

keputusan (Anonimc , 2010).

Produk Domestik Regional Bruto merupakan data statistik yang

merangkum perolehan nilai tambah dari seluruh kegiatan ekonomi di

suatu wilayah pada satu periode tertentu. PDRB dihitung dalam dua cara,

yaitu atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan. PDRB atas

dasar harga berlaku menggunakan harga barang dan jasa tahun berjalan,

sedangkan pada PDRB atas dasar harga konstan menggunakan harga

pada suatu tahun tertentu (tahun dasar). Penghitungan PDRB saat ini

menggunakan tahun 2000 sebagai tahun dasar. Penggunaan tahun dasar

ini ditetapkan secara nasional (Anonim d ,2007).

7. Tipologi Klassen

Konsep Dasar Tipologi Klassen dapat digunakan Pemerintah

Daerah untuk membuat prioritas kebijakan agar pembangunan daerah

dapat berjalan sesuai rencana. Terkait dengan kebijakan anggaran,

penentuan prioritas kebijakan tentang pengeluaran daerah merupakan hal

yang penting. Penentuan prioritas kebijakan tersebut dapat diwujudkan

salah satunya dengan menentukan sektor-sektor prioritas atau unggulan.

Lebih jauh, penentuan prioritas tidak hanya dilakukan pada tingkat

sektoral saja, tetapi juga pada tingkat subsektor, usaha, bahkan tingkat

komoditi yang layak untuk dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan

potensi yang ada. Untuk menentukan sektor, subsektor, usaha, atau

Page 33: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

komoditi prioritas tersebut dapat digunakan beberapa alat analisis. Salah

satu alat analisis yang relatif sering digunakan adalah alat analisis

Tipologi Klassen (Anonime, 2010).

Alat analisis Tipologi Klassen digunakan untuk mengetahui

gambaran tentang pola dan struktur pertumbuhan ekonomi masing-

masing daerah. Tipologi Klassen pada dasarnya membagi daerah

menjadi dua indikator utama yaitu pertumbuhan ekonomi dan

pendapatan per kapita daerah. Dengan menentukan rata-rata pendapatan

per kapita sebagai sumbu horisontal, daerah yang diamati dapat dibagi

menjadi empat klasifikasi, yaitu daerah cepat-maju dan cepat-tumbuh

(high growth and high income), daerah maju tapi tertekan (high income

but low growth), daerah berkembang cepat (high growth but low

income), dan daerah relatif tertinggal (low growth and low income)

(Bank Indonesia, 2008).

8. Perumusan Strategi

a. Analisis Situasi/SWOT

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara

sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini

didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan

(Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan

dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman

(Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan

dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan

perusahaan. Dengan demikian perencana strategis (strategic

planner) harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan

(kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang

ada saat ini (Rangkuti, 2001).

Analisis situasi merupakan awal proses perumusan strategi.

Selain itu, analisis situasi mengharuskan para manajer strategis

untuk menemukan kesesuaian strategis antara peluang-peluang

eksternal dan kekuatan-kekuatan internal, disamping

Page 34: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

memperhatikan ancaman-ancaman eksternal dan kelemahan-

kelemahan internal. Mengingat bahwa SWOT adalah akronim untuk

Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats dari organisasi,

yang semuanya merupakan faktor-faktor strategis. Jadi, analisis

SWOT harus mengidentifikasi kompetensi langka (distinctive

competence) perusahaan yaitu keahlian tertentu dan sumber-sumber

yang dimiliki oleh sebuah perusahaan dan cara unggul yang mereka

gunakan (Hunger dan Wheelen, 2001).

b. Analisis Strategi

1) Matrik SWOT

Matrik SWOT adalah alat yang dipakai untuk

menyusun faktor-faktor strategis perusahaan. Matrik ini dapat

menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman

eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan

kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Matrik SWOT ini

dapat menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi.

Strategi S-O menuntut perusahaan mampu memanfaatkan

peluang melalui kekuatan internalnya. Strategi W-O menuntut

perusahaan untuk meminimalkan kelemahan dalam

memanfaatkan peluang. Strategi S-T merupakan

pengoptimalan kekuatan dalam menghindari ancaman dan W-

T menitikberatkan pada upaya meminimalkan kelemahan dan

menghindari ancaman (Rangkuti, 2001)

9. QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)

The Quantitative Strategic Planning Matrix atau pendekatan

QSPM adalah metode objektif yang digunakan untuk memilih strategi

terbaik dengan menggunakan input dari teknik manajemen lainnya dan

beberapa perhitungan mudah. Dengan kata lain, metode QSPM

menggunakan input dari analisis tahap 1, sesuai dengan hasil analisis

dari tahap 2, kemudian memutuskan objektif antara strategi alternatif.

Langkah pertama dalam analisis manajemen strategis secara keseluruhan

Page 35: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor strategis. Hal ini dapat

dilakukan dengan menggunakan, misalnya, matriks EFE dan IFE

matriks. Setelah mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor

strategis kunci sebagai masukan untuk QSPM, kemudian yang dapat

dilakukan adalah merumuskan jenis strategi Hal ini dapat dilakukan

dengan menggunakan tahap 2 alat manajemen strategis, misalnya

analisis SWOT (atau TOWS), SPACE matriks analisis, matriks BCG

model, atau IE matriks model. Berdasarkan analisis kemudian

merumuskan strategi, lalu hal yang selanjutnya yang akan dilakukan

adalah untuk membandingkan dalam strategi-strategi alternatif QSPM

dan memutuskan mana yang paling sesuai untuk tujuan penelitian.

Metode QSPM sangat memungkinkan untuk dapat mengevaluasi strategi

alternatif secara obyektif (Anonimb,2010)

QSPM adalah alat yang direkomendasikan bagi para ahli strategi

untuk melakukan evaluasi pilihan strategi alternatif secara objektif,

berdasarkan key succes factors internal-eksternal yang telah

diidentifikasikan sebelumnya. Jadi, secara konseptual tujuan QSPM

adalah untuk menetapkan kemenarikan relatif (relative attractiveness)

dari strategi yang bervariasi yang dipilih, untuk menentukan strategi

mana yang dianggap paling baik untuk diimplementasikan (Umar, 2002).

C. Kerangka Teori Pendekatan Masalah

Otonomi daerah merupakan peningkatan kewenangan pemerintah

daerah dalam upaya untuk meningkatkan keadaan perekonomian wilayah

tersebut. Adanya otonomi daerah ini mengakibatkan pemerintah daerah

memiliki kewenangan yang lebih besar terhadap pembangunan daerah

Kecamatan Baureno. Hal ini dimaksudkan agar semua daerah dapat

melaksanakan pembangunan secara proporsional dan merata sesuai dengan

sumberdaya dan potensi yang ada di daerah. Apabila pembangunan daerah

dapat dilaksanakan dengan baik maka diharapkan daerah dapat tumbuh dan

berkembang secara mandiri. Dengan demikian maka kenaikan pendapatan

Page 36: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

dan kesejahteraan masyarakat di daerah tidak lagi terlalu bergantung dari

pusat, tetapi dapat didorong dari daerah sendiri yang bersangkutan.

Pemerintah daerah dapat menggunakan momentum pembangunan

daerah untuk meningkatkan peran serta masyarakat. Pemerintah daerah dapat

melaksanakan hal ini bersama dengan masyarakat, yaitu dengan

mengembangkan potensi daerah dan mengelola sumberdaya tiap sektor yang

tersedia, serta menentukan prioritas dan arah program pembangunan ekonomi

daerah dalam upaya untuk mencapai tujuan pembangunan. Pembangunan

daerah Kecamatan Baureno dibagi menjadi 2 sektor besar yaitu sektor

perekonomian dan sektor non perekonomian. Indikator berkembang tidaknya

suatu wilayah dilihat dari sektor perekonomiannya. Dari sembilan lapangan

usaha yang ada dalam penelitian difokuskan pada sektor pertanian. Dalam

rangka membangun perekonomian daerah yang lebih baik, maka pemerintah

daerah harus menentukan komoditi-komoditi yang perlu dikembangkan agar

perekonomian daerah dapat tumbuh cepat. Komoditi yang memiliki

keunggulan dan prospek yang lebih baik untuk dikembangkan dan diharapkan

dapat mendorong komoditi-komoditi lain untuk berkembang. Kecamatan

Baureno sebagai salah satu kecamatan di Kabupaten Bojonegoro, diharapkan

mampu menetapkan strategi pembangunan bagi daerahnya sendiri, sesuai

dengan potensi sumberdaya yang dimilikinya, dengan tetap mengacu kepada

kebijakan pemerintah pusat.

Analisis Pendekatan Tipologi Klassen digunakan untuk mengetahui

klasifikasi komoditi pertanian di Kecamatan Baureno, yaitu dengan

mengidentifikasi komoditi pertanian yang menjadi prioritas atau unggulan

melalui laju pertumbuhan dan kontribusi komoditi pertanian. Pada teknik

pendekatan Tipologi Klassen ini, komoditi pertanian dapat diklasifikasikan

menjadi empat kategori, yaitu terdiri dari komoditi prima, komoditi potensial,

komoditi berkembang, dan komoditi terbelakang.

Berdasarkan hasil klasifikasi komoditi pertanian dengan analisis

Tipologi Klassen, maka tahap selanjutnya adalah menetukan faktor internal

dan faktor eksternal yang mempengaruhi dengan melakukan Focus Group

Page 37: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Discussion (FGD). Focus Group Discussion (FGD) mengundang perwakilan

dari instansi terkait dan petani sehingga dapat secara langsung memberikan

pendapat tentang faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor

eksternal (peluang dan ancaman) yang berpengaruh. Dalam FGD dihadiri

oleh beberapa pihak dari dinas terkait seperti Dinas Pertanian, Dinas

Perkebunan, Dinas Peternakan, Badan Pengembangan Daerah (BAPPEDA),

Pegawai Penyuluh Lapang (PPL), Kelompok tani dan Kepala Desa. FGD

dilakukan dengan membentuk diskusi kelompok yang terdiri dari 4 kelompok

kecil yang masing masing membahas tentang komoditi prima, komoditi

potensial, komoditi berkembang dan komoditi terbelakang yang telah

dihasilkan dengan analisis Tipologi Klassen.

Setelah dilakukan FGD maka didapatkan faktor internal dan faktor

eksternal yang berpengaruh. Kedua faktor ini kemudian dianalisis kembali

untuk memperoleh beberapa alternatif strategi. Alat analisis yang digunakan

adalah SWOT. Beberapa alternatif strategi yang sebelumnya sudah dihasilkan

dengan analisis SWOT, maka dengan melakukan analisis lanjutan dapat

diperoleh strategi pengembangan terbaik dengan menggunakan analisis

Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). QSPM adalah alat yang

direkomendasikan bagi para ahli strategi untuk melakukan evaluasi pilihan

strategi alternatif secara objektif, berdasarkan key success factors internal-

eksternal yang telah diidentifikasikan sebelumnya.

Page 38: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Gambar 1. Alur Kerangka Pemikiran Dalam Penentuan Strategi Pengembangan

Komoditi Pertanian di Kecamatan Baureno

Komoditi Prima

Pembangunan Daerah Kecamatan Baureno

Sektor Perekonomian Sektor Non Perekonomian

Komoditi Potensial Komoditi Berkembang

Sektor Non Pertanian Sektor Pertanian

Klasifikasi Komoditi Pertanian di Kecamatan Baureno dengan Analisis Tipologi Klassen

Strategi Terbaik Pengembangan Komoditi Pertanian

Komoditi Terbelakang

Komoditi Pertanian

Otonomi Daerah

QSPM

SWOT

FGD

Page 39: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

D. Pembatasan Masalah

Komoditi pertanian yang diamati merupakan komoditi pertanian yang

memiliki kontinuitas produksi pada tahun 2007-2008 dan komoditi yang

berasal dari subsektor tanaman bahan makanan, subsektor perkebunan dan

subsektor peternakan. Hal ini karena keterbatasan data yang tersedia sehingga

komoditi subsektor kehutanan dan subsektor perikanan tidak masuk dalam

komoditi pertanian yang diamati. Komoditi pertanian yang diamati tersaji

dalam Tabel 5, yaitu sebagai berikut.

Tabel 5. Komoditi Pertanian di Kecamatan Baureno Tahun 2007-2008.

Komoditi Pertanian No Tanaman Bahan

Makanan No Perkebunan No Peternakan

1 Padi 1 Kelapa 1 Sapi 2 Jagung 2 Kapuk Randu 2 Kambing 3 Ubi Kayu 3 Tembakau Virginia 3 Domba 4 Kedelai 4 Ayam Buras 5 Kacang Hijau 5 Ayam Ras 6 Mangga 7 Pisang

Sumber : BPS Kabupaten Bojonegoro, 2009

E. Defenisi Operasional Dan Konsep Pengukuran Variabel

1. Klasifikasi adalah sebuah metode untuk menyusun data secara sistematis

atau menurut beberapa aturan atau kaidah yang telah ditetapkan dimana

membagi/mengkategorikan suatu objek data menjadi beberapa kelas-kelas.

Pada penelitian ini, pengklasifikasian dilakukan pada komoditi pertanian

dengan alat analisis Tipologi Klassen yang membagi komoditi pertanian

menjadi empat kategori yaitu komoditi prima, komoditi potensial,

komoditi berkembang, dan komoditi terbelakang.

2. Komoditi adalah suatu jenis barang (produk) yang digunakan untuk

memenuhi kebutuhan hidup manusia, baik diperjualbelikan maupun tidak.

3. Komoditi tanaman bahan makanan adalah suatu jenis tanaman yang

dibudidayakan yang dapat dijadikan atau dibuat menjadi bentuk lain dan

digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dalam penelitian

Page 40: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

ini pertanian meliputi padi dan palawija, sayur-sayuran dan buah-buahan

yang dihasilkan oleh Kecamatan Baureno.

4. Komoditi perkebunan adalah tanaman yang pada umumnya memiliki umur

yang lebih dari satu tahun dimana panen dapat dilakukan beberapa kali dan

tanaman budidaya tidak langsung dibongkar ketika sudah melewati satu

kali masa panen. Dalam penelitian ini meliputi kelapa, kapuk randu, dan

tembakau virginia.

5. Komoditi peternakan adalah hewan ternak yang diusahakan dimana hasil

usahatani ini kemudian dapat dijual seperti, kulit, daging, telur dan

sebagainya. Dalam penelitian ini meliputi sapi, kambing, domba, ayam

buras dan ayam ras.

6. Nilai Produksi Komoditi adalah imbalan atau kompensasi yang diterima

suatu komoditi. Dalam penelitian ini nilai produksi dihitung dengan cara

mengalikan harga dengan jumlah produksi. Harga komoditi yang

digunakan adalah harga konstan. Harga konstan diperoleh dengan rumus

sebagai berikut :

Harga konstan = 100 x harga berlaku tahun i IHK

dengan tahun dasar (ADHK) 2000 yang kemudian dinyatakan dalam

Rupiah.

7. Kontribusi adalah besarnya sumbangan dari suatu kegiatan ekonomi.

Dalam penelitian ini kontribusi komoditi pertanian ditunjukkan dengan

perbandingan antara kontribusi nilai produksi komoditi pertanian i dengan

rata-rata total nilai produksi komoditi pertanian kemudian dikalikan 100%.

Untuk mengetahui besar kecilnya kontribusi komoditi pertanian, maka

kontribusi komoditi pertanian tersebut dibandingkan dengan kontribusi

PDRB Kecamatan Baureno terhadap PDRB Kabupaten Bojonegoro.

Adapun kriterianya adalah:

Kontribusi besar : apabila kontribusi komoditi pertanian i lebih besar

daripada kontribusi PDRB Kecamatan Baureno

Page 41: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Kontribusi kecil : apabila kontribusi komoditi pertanian i lebih kecil

daripada kontribusi PDRB Kecamatan Baureno

8. Laju Pertumbuhan Komoditi Pertanian adalah proses perubahan tingkat

kegiatan ekonomi pada komoditi pertanian yang terjadi dari tahun ke

tahun. Dalam penelitian ini yang dimaksud laju pertumbuhan komoditi

pertanian adalah perubahan dari nilai produksi komoditi pertanian i

(kemajuan atau kemunduran) yang ditunjukkan oleh selisih antara nilai

produksi komoditi pertanian i pada tahun t dengan nilai produksi komoditi

pertanian i tahun sebelumnya (tahunt-1), hasilnya dibagi dengan nilai

produksi komoditi pertanian i tahun sebelumnya (tahunt-1), dikalikan

100%. Untuk mengetahui cepat lambatnya, laju pertumbuhan komoditi

pertanian Kecamatan Baureno dibandingkan dengan laju pertumbuhan

PDRB Kecamatan Baureno. Kriteria yang digunakan adalah:

Tumbuh cepat : apabila laju pertumbuhan komoditi pertanian i

memiliki nilai lebih besar daripada laju pertumbuhan

PDRB Kecamatan Baureno

Tumbuh lambat : apabila laju pertumbuhan komoditi pertanian i

memiliki nilai lebih kecil daripada laju pertumbuhan

PDRB Kecamatan Baureno

9. Berdasarkan matriks Tipologi Klassen, komoditi pertanian dapat

diklasifikasikan menjadi empat kategori yaitu:

a. Komoditi Prima yaitu komoditi pertanian yang memiliki laju

pertumbuhan cepat terhadap PDRB Kecamatan Baureno dan kontribusi

yang besar terhadap PDRB Kecamatan Baureno.

b. Komoditi Potensial yaitu komoditi pertanian yang memiliki laju

pertumbuhan lambat terhadap PDRB Kecamatan Baureno dan

kontribusi yang besar terhadap PDRB Kecamatan Baureno.

c. Komoditi Berkembang yaitu komoditi pertanian yang memiliki laju

pertumbuhan cepat terhadap PDRB Kecamatan Baureno dan kontribusi

yang kecil terhadap PDRB Kecamatan Baureno.

Page 42: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

d. Komoditi Terbelakang yaitu komoditi pertanian yang memiliki laju

pertumbuhan lambat terhadap PDRB Kecamatan Baureno dan

kontribusi yang kecil terhadap PDRB Kecamatan Baureno.

10. Strategi pengembangan adalah respon secara terus-menerus maupun

adaptif terhadap peluang dan ancaman dari faktor eksternal serta kekuatan

dan kelemahan dari faktor internal yang dapat mempengaruhi

pengembangan komoditi pertanian di masa yang akan datang.

11. Analisis SWOT adalah suatu analisis situasi yang mencakup kondisi

internal dan eksternal pengembangan komoditi pertanian, yang meliputi

kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.

12. Matriks SWOT (Strengths,Weakness,Opportunities and Threats) adalah

matriks yang akan digunakan untuk menyusun berbagai alternatif strategi

pengembangan usaha melalui strategi SO, WO, ST, dan WT.

13. QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) adalah alat yang

digunakan untuk melakukan evaluasi pilihan strategi alternatif untuk

menentukan prioritas strategi yang dapat diterapkan.

Page 43: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

I. METODE PENELITIAN

A. Metode Dasar Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

analitis yaitu kombinasi dari metode deskriptif dan metode analitis. Metode

analitis bertujuan menguji kebenaran hipotesis dan metode deskriptif

bertujuan memperoleh deskripsi yang terpercaya dan berguna. Penelitian

deskriptif yang baik merupakan bahan yang sangat diperlukan untuk penelitian

analitis. Penelitian analitis tentulah akhirnya untuk membuat deskripsi baru

yang lebih sempurna (Soeratno dan Arsyad, 1995).

B. Metode Pengambilan Daerah Penelitian

Metode pengambilan daerah penelitian dilakukan secara sengaja

(purposive) berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu sesuai dengan

tujuan penelitian (Singarimbun dan Effendi, 1989)

Daerah penelitian yang diambil adalah Kecamatan Baureno

berdasarkan pertimbangan bahwa Kecamatan Baureno merupakan daerah

yang mengalami dampak banjir terparah berdasarkan luasan sawah yang

tergenang (BPBD Kabupaten Bojonegoro, 2009). Luasnya genangan yang

terjadi, mengakibatkan potensi yang dimiliki menjadi terhambat. Oleh karena

itu perlu dilakukan identifikasi komoditi pertanian yang berpotensi untuk

dikembangkan. Kemudian berdasarkan hasil identifikasi komoditi pertanian

dapat dibuat strategi pengembangan komoditi pertanian yang bertujuan untuk

mendorong pertumbuhan perekonomian Kecamatan Baureno.

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan

data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung oleh

peneliti dari para responden, dan bukan berasal dari pengumpulan data yang

pernah dilakukan sebelumnya (Satria, 2010). Dalam penelitian ini

pengumpulan data primer dilakukan dengan melakukan Focus Group

Discussion (FGD). Dalam FGD diperoleh data berupa faktor-faktor strategis

yaitu faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang

29

Page 44: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

dan ancaman) terhadap pengembangan komoditi pertanian di Kecamatan

Baureno.

Data sekunder adalah data yang digunakan untuk pekerjaan ilmiah

tertentu, dapat dikatakan data sudah tersedia dan dapat digunakan. Data

tersebut bisa merupakan hasil survai dan juga dapat berupa studi perbandingan

dari studi yang telah dilakukan (Singarimbun dan Effendi, 1989).

Data yang digunakan berupa data Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) Kecamatan Baureno dan PDRB Kabupaten Bojonegoro tahun

2007–2008 ADHK 2000, Kecamatan Baureno Dalam Angka tahun 2009 guna

mengetahui jumlah produksi komoditi pertanian, Indeks Harga Konsumen

(IHK) tahun 2008, Mapping daerah banjir di Kabupaten Bojonegoro tahun

2009. Data sekunder ini, diperoleh dari Badan Pusat Statitik (BPS) Kabupaten

Bojonegoro, BAPPEDA Kabupaten Bojonegoro, dan Badan Penanggulangan

Bencana Daerah (BPBD)Kabupaten Bojonegoro.

D. Metode Analisis Data

1. Analisis Klasifikasi Komoditi Pertanian di Kecamatan Baureno

Penentuan klasifikasi komoditi pertanian di Kecamatan Baureno

dilakukan dengan menggunakan pendekatan Tipologi Klassen. Tipologi

Klassen merupakan alat analisis yang digunakan untuk mengklasifikasikan

komoditi pertanian di Kecamatan Baureno. Tipologi Klassen pada

dasarnya membagi komoditi pertanian berdasarkan dua indikator utama

yaitu laju pertmbuhan dan kontribusi komoditi pertanian terhadap PDRB.

Langkah-langkah menentukan klasifikasi komoditi pertanian di

Kecamatan Baureno dengan Pendekatan Tipologi Klassen dilakukan

dengan cara:

a. Membandingkan laju pertumbuhan komoditi pertanian dengan laju

pertumbuhan PDRB di Kecamatan Baureno.

b. Membandingkan besarnya kontribusi komoditi pertanian di Kecamatan

Baureno dengan kontribusi PDRB Kecamatan Baureno terhadap

PDRB Kabupaten Bojonegoro.

Page 45: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Pengklasifikasian komoditi pertanian di Kecamatan Baureno

disajikan dalam Tabel 6.

Tabel 6. Matriks Tipologi Klassen Komoditi Pertanian Rerata

Kontribusi

Rerata Sektoral

Laju Pertum-

buhan Sektoral

Kontribusi Besar

Kontribusi Komoditi

Pertanian i >

Kontribusi PDRB

Kontribusi Kecil

Kontribusi Komoditi

Pertanian i <

Kontribusi PDRB

Tumbuh Cepat

(r komoditi i > r PDRB)

Komoditi Prima Komoditi berkembang

Tumbuh Lambat

(r komoditi i < r PDRB)

Komoditi Potensial Komoditi

Terbelakang

Sumber: Widodo, 2006

r komoditi i : Laju pertumbuhan komoditi i

r PDRB : Laju pertumbuhan PDRB di Kecamatan Baureno

Hasil analisis dari Tipologi Klassen ini menunjukkan posisi dari

komoditi pertanian berdasarkan laju dan kontribusinya ke dalam

klasifikasi komoditi prima, komoditi potensial, komoditi berkembang atau

komoditi terbelakang.

2. Analisis Strategi Pengembangan Komoditi Pertanian di Kecamatan

Baureno

Berdasarkan hasil klasifikasi komoditi pertanian dengan

pendekatan Tipologi Klassen, maka dalam kerangka perencanaan untuk

pengembangan ekonomi daerah Kecamatan Baureno maka diperlukan

strategi pengembangan komoditi pertanian. Strategi pengembangan awal

menggunakan analisis SWOT yang berguna untuk merumuskan alternatif

strategi pengembangan komoditi pertanian di Kecamatan Baureno.

Matriks SWOT dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan

ancaman dari faktor eksternal yang dihadapi oleh pemerintah daerah yang

dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

Page 46: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Tabel 7. Matriks SWOT Strenght (S)

Menentukan 5-10 faktor-faktor kekuatan internal

Weakness (W) Menentukan 5-10 faktor-faktor kelemahan internal

Opportunities (O) Menentukan 5-10 faktor-faktor peluang eksternal

Strategi S-O Menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang

Strategi W-O Menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang

Threats (T) Menentukan 5-10 faktor-faktor ancaman eksternal

Strategi S-T Menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman

Strategi W-T Menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman

Sumber : Rangkuti, 2001

3. Analisis Penentuan Strategi Pengembangan Komoditi Pertanian Terbaik

Analisis penentuan strategi terbaik dalam pengembangan komoditi

pertanian di Kecamatan Baureno menggunakan analisis Matriks QSPM.

Matriks QSPM digunakan untuk mengevaluasi dan memilih strategi

terbaik yang paling cocok dengan lingkungan eksternal dan internal.

Alternatif strategi yang memiliki nilai total terbesar pada matriks QSPM

merupakan strategi yang paling baik.

Tabel 8. Matriks QSPM

Faktor Faktor Kunci Bobot

Alternatif Strategi Strategi I Strategi 2 Strategi 3

AS TAS AS TAS AS TAS Faktor-Faktor Kunci Internal

Total Bobot Faktor-Faktor Kunci Eksternal

Total Bobot Jumlah Total Nilai Daya Tarik

Sumber : David, 2004

Page 47: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Keadaan Alam

1. Letak Geografis

Kecamatan Baureno memiliki luas wilayah 6.637 hektar.

Kecamatan Baureno terbagi atas 25 desa dengan 175 Rukun Warga (RW),

461 Rukun Tetangga (RT) dan 90 dukuh. Batas-batas Kecamatan Baureno

adalah sebagai berikut :

Sebelah Utara : berbatasan dengan Kecamatan Plumpang Kabupaten

Tuban.

Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kecamatan Kepohbaru

Sebelah Timur : berbatasan dengan Kecamatan Babat Kabupaten

Lamongan

Sebelah Barat : berbatasan dengan Kecamatan Kanor

2. Topografi

Luas wilayah Kecamatan Baureno merupakan dataran rendah yang

disebelah Utaranya berbatasan langsung dengan Sungai Bengawan Solo.

3. Pemanfaatan Wilayah

Penggunaan wilayah di Kecamatan Baureno bermacam-macam

sesuai dengan kebutuhan dan kesesuaian dari kemampuan wilayah

tersebut. Untuk lebih jelasnya mengenai penggunaan wilayah di

Kecamatan Baureno dapat dilihat pada Tabel berikut :

Tabel 9. Luas Pemanfaatan Wilayah Menurut Pemanfaatannya di Kecamatan Baureno Tahun 2008

Jenis Penggunaan Tanah Luas (Ha) Persentase (%) Sawah 4.126,50 62,17 Tegal/Ladang 496,70 7,48 Pekarangan 950,05 14,31 Lain-lain 1.053,73 15,88

Jumlah 6.637 100,00

Sumber : BPS Kabupaten Bojonegoro, 2009

33

Page 48: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Tabel 9. menunjukkan bahwa penggunaan wilayah di Kecamatan

Baureno terdiri dari pemanfaatan tanah sawah, tegal/ladang, pekarangan

dan lainnya (rumah). Luas tanah sawah adalah 4.126 Ha dengan persentase

62,17%, luas tanah tegalan/ladang adalah 496,7 Ha dengan presentase

7,48%, luas tanah pekarangan adalah 950,05 dengan presentase 14,31%

dan penggunaan tanah lainnya (perumahan) sebesar 15,88% dengan total

luas 1.053,73 Ha. Penggunaan wilayah tanah sawah merupakan

pemanfaatan yang memiliki luas terbesar dengan luas 4.126 Ha dan

persentase 62,17% terhadap luas total sedangkan penggunaan wilayah di

Kecamatan Baureno. Sedangkan luas pemanfaatan terkecil adalah

Tegal/ladang dengan luas 496,7 Ha dan persentase 7,48% terhadap luas

total.

B. Keadaan Penduduk

1. Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk

Penduduk merupakan sasaran dan pelaku dari pembangunan. Oleh

karena itu salah satu keberhasilan pembangunan dipengaruhi oleh keadaan

penduduk suatu daerah. Jumlah penduduk selalu meningkat setiap

tahunnya, hal ini tentu saja membawa pengaruh dalam ketenagakerjaan

dan pemenuhan kebutuhan pangan. Tabel 10. menunjukkan jumlah

penduduk di Kecamatan Baureno dari tahun 2008.

Page 49: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Tabel 10. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk di Kecamatan Baureno tahun 2008

Kecamatan Jumlah penduduk(jiwa) Kepadatan

(jiwa/m2) Laki-laki Perempuan Jumlah

Margomulyo Ngraho Tambakrejo Ngambon Sekar Bubulan Gondang Temayang Sugihwaras Kedungadem Kepohbaru Baureno Kanor Sumberejo Balen Sukosewu Kapas Bojonegoro Trucuk Dander Ngasem Kalitidu Malo Purwosari Padangan Kasiman Kedewan

10.794 22.097 25.394 6.002

13.670 7.710

12.456 16.753 22.440 41.814 33.376 40.200 29.833 36.912 32.747 22.617 25.807 40.770 17.175 36.381 38.254 32.814 16.381 13.919 20.438 13.487 6.226

11322 22.278 26.144 5.979

13.866 7.762

12.627 16.997 22.136 41.973 32.996 41.818 29.936 36.294 33.396 22.039 25.512 42.779 17.731 40.561 37.698 32.790 16.601 14.536 21.508 13.836 6.333

22.116 44.375 51.538 11.981 27.536 15.472 25.083 33.75

44.576 83.787 66.372 82.018 59.769 73.206 66.143 44.656 51.319 83.549 34.906 76.942 75.952 65.604 32.982 28.455 41.946 27.323 12.559

1.510,59 620 246

246,27 211,42

183 1.859

270,71 511,47

977 -

1.236 999,8

949 1093

943 -

3.226,8 -

650 421,44

778 483 455

998,71 527,47

1.052,6

Sumber : BPS Kabupaten Bojonegoro, 2009

Berdasarkan Tabel 10. dapat diketahui bahwa Kecamatan Baureno

merupakan Kecamatan dengan penduduk terbesar ketiga setelah

Kecamatan Kedungadem dan Kecamatan Bojonegoro dengan jumlah

penduduk laki-laki sebanyak 40.200 jiwa, penduduk perempuan 41.819

jiwa dan dengan total 82.018 jiwa.

Tingginya jumlah penduduk di Kecamatan Baureno merupakan

satu faktor yang sangat perlu diperhatikan karena apabila dampak banjir

tidak dapat diatasi, maka akan sangat besar kemungkinan untuk terjadinya

penurunan kesejahteraan penduduk.

Page 50: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

2. Keadaan Penduduk menurut Jenis Kelamin

Pembangunan kependudukan dan keluarga kecil berkualitas

merupakan langkah penting dalam mencapai pembangunan berkelanjutan.

Komposisi penduduk menurut jenis kelamin dapat mempengaruhi

besarnya tenaga kerja yang dibutuhkan dalam pembangunan. Hal ini

dikarenakan besarnya tenaga yang dihasilkan antara laki-laki dan

perempuan berbeda. Keadaan penduduk menurut jenis kelamin di

Kecamatan Baureno dapat dilihat pada Tabel berikut :

Tabel 11. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio di Kecamatan Baureno tahun 2008

Kecamatan Jumlah penduduk(jiwa) Sex ratio Laki-laki Perempuan Jumlah %

Margomulyo Ngraho Tambakrejo Ngambon Sekar Bubulan Gondang Temayang Sugihwaras Kedungadem Kepohbaru Baureno Kanor Sumberejo Balen Sukosewu Kapas Bojonegoro Trucuk Dander Ngasem Kalitidu Malo Purwosari Padangan Kasiman Kedewan

10.794 22.097 25.394 6.002

13.670 7.710

12.456 16.753 22.440 41.814 33.376 40.200 29.833 36.912 32.747 22.617 25.807 40.770 17.175 36.381 38.254 32.814 16.381 13.919 20.438 13.487 6.226

11322 22.278 26.144 5.979 13.866 7.762 12.627 16.997 22.136 41.973 32.996 41.818 29.936 36.294 33.396 22.039 25.512 42.779 17.731 40.561 37.698 32.790 16.601 14.536 21.508 13.836 6.333

22.116 44.375 51.538 11.981 27.536 15.472 25.083 33.75 44.576 83.787 66.372 82.018 59.769 73.206 66.143 44.656 51.319 83.549 34.906 76.942 75.952 65.604 32.982 28.455 41.946 27.323 12.559

95,34 99,18 97.13

100,38 98,59 99,33 98,65 98,56

101,37 99,62

101,15 96,13 99,67 101,7 98,06

102,62 101,15 95,30 96,86 89,69

101,47 100,07 98,67 95,76 95,02 97,48 98,31

Sumber : BPS Kabupaten Bojonegoro, 2009

Berdasarkan Tabel 11. dapat diketahui bahwa sex ratio di

Kecamatan Baureno adalah 96,13. Dilihat dari nilai sex ratio tahun 2008

sebesar 96,13% artinya setiap 100 orang perempuan terdapat 96 orang

laki-laki di Kecamatan Baureno. Berdasarkan sex ratio dapat diketahui

Page 51: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

bahwa jumlah perempuan di Kecamatan Baureno lebih besar dibandingkan

jumlah laki-laki.

3. Keadaan Penduduk menurut Kelompok Umur

Penduduk berdasarkan kelompok umur dapat dibedakan menjadi

dua kelompok yaitu penduduk usia non produktif dan penduduk usia

produktif. Data mengenai penduduk berdasarkan kelompok umur di

Kecamatan Baureno adalah sebagai berikut :

Tabel 12. Penduduk Kecamatan Baureno Menurut Golongan Umur Tahun 2007 (orang)

Golongan umur 2007 % 0-14 19.754 24,11

15-64 57.394 70,05 65+ 4.781 5,84

Jumlah 81.929 100,00 ABT 42,74 %

Sumber : BPS Kabupaten Bojonegoro, 2007

Pada Tabel 12. dapat dilihat bahwa jumlah penduduk

terbanyakadalah pada golongan usia produktif (15-64 tahun) berjumlah

57.394 orang dengan presentase 70,05%, sedangkan penduduk usia non

produktif adalah sebanyak 24.535 orang dengan presentase 29,96%.

Angka Beban Tanggungan terbesar terjadi pada tahun 2007 yaitu 42,74;

artinya setiap 100 penduduk usia produktif harus menanggung 43

penduduk non produktif.

4. Keadaaan Penduduk menurut Mata Pencaharian

Keberhasilan pembangunan suatu wilayah dapat dilihat dari tingkat

penyerapan tenaga kerja bagi penduduknya. Besarnya penyerapan tenaga

kerja akan dapat meningkatkan pendapatan per kapita penduduk, sehingga

dapat menyejahteraan hidup penduduk pada wilayah tersebut. Keadaan

penduduk menurut mata pencaharian di Kecamatan Baureno dapat dilihat

pada Tabel 13. berikut ini:

Page 52: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Tabel 13. Jumlah Penduduk di Kecamatan Baureno Menurut Mata Pencaharian Tahun 2007 (orang)

No Mata Pencaharian 2007 %

1 Karyawan/ABRI 1.015 5,03 2 Petani 10.828 53,61 3 Pedagang 809 4,01 4 Buruh tani 5.851 28,97 5 Pertukangan 1.033 5,11 6 Industri 661 3,27

Jumlah 20.197 100,00

Sumber : BPS Kabupaten Bojonegoro, 2007

Dari Tabel 13. di atas diketahui bahwa sebagian besar (53,61%)

penduduk di Kecamatan Baureno bekerja sebagai petani. Mata pencaharian

kedua adalah buruh tani. Kedua mata pencaharian terbesar ini merupakan

representasi dari sektor pertanian. Mata pencaharian ini dipilih oleh

masyarakat karena masyarakat tidak memiliki keahlian khusus di suatu

bidang, sehingga masyarakat memilih menjadi petani dan buruh tani.

C. Keadaan Perekonomian

Pemerintah Daerah Kecamatan Baureno dari tahun ke tahun terus

berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi guna meningkatkan

kesejahteraan penduduk Kecamatan Baureno. Kondisi perekonomian di

Kecamatan Baureno dapat dilihat dari beberapa variabel seperti besarnya

PDRB dan juga dengan melihat pendapatan perkapita penduduk untuk

mengetahui tingkat kemakmuran penduduk di Kecamatan Baureno.

1. Struktur Perekonomian

PDRB didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan

oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah, atau merupakan jumlah

seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit

ekonomi di suatu wilayah. PDRB atas dasar harga berlaku

menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung

menggunakan harga pada setiap tahun, sedang PDRB atas dasar harga

konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung

menggunakan harga pada tahun tertentu sebagai dasar, di mana dalam

Page 53: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

penghitungan ini digunakan harga tahun 2000. PDRB atas dasar harga

berlaku digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi,

sedang PDRB atas dasar harga konstan digunakan untuk mengetahui

pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun. Selain melihat PDRB,

perkembangan perekonomian daerah dapat dilihat dari laju pertumbuhan

PDRB. Laju pertumbuhan PDRB tersaji pada Tabel 14. berikut ini:

Tabel 14. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha di Kecamatan Baureno 2008 ADHK 2000 (%)

No Lapangan Usaha 2008 1. Pertanian 5,13 2. Pertambangan dan Penggalian 24,47 3. Industri Pengolahan 6,95 4. Listrik, Gas dan Air Minum 9,00 5. Bangunan / Konstruksi 16,15 6. Perdagangan. Hotel dan Restoran 4,87 7. Angkutan dan Komunikasi 6,94 8. Keu. Persewaan. dan Jasa Perusahaan 8,47 9. Jasa-jasa 3,53 Total 100,00

Sumber : Analisis Data Sekunder, 2010

Besarnya laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) dapat digunakan untuk mengetahui pertumbuhan struktur

perekonomian suatu daerah. Berdasarkan Tabel 14. dapat diketahui

bahwa kegiatan perekonomian di Kecamatan Baureno ditopang oleh

sembilan sektor perekonomian, antara lain sektor pertanian; sektor

penggalian; sektor industri pengolahan; sektor listrik dan air minum;

sektor bangunan/konstruksi; sektor perdagangan, hotel dan restoran;

sektor angkutan dan komunikasi; sektor keuangan, persewaan dan jasa

perusahaan; serta sektor jasa-jasa. Dari sembilan sektor perekonomian

Kecamatan Baureno tersebut, terdapat tiga sektor yang memiliki laju

pertumbuhan cepat terhadap PDRB Kecamatan Baureno pada tahun

2008, yaitu sektor pertambangan dan penggalian; sektor bangunan dan

konstruksi serta sektor listrik, gas dan air minum. Berdasarkan laju

Page 54: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

pertumbuhan dapat diketahui bahwa sektor pertanian tumbuh sebesar

5,13%.

2. Pendapatan Per Kapita

Perdapatan per kapita dapat dijadikan indikator guna melihat

keberhasilan pembangunan perekonomian di suatu wilayah. Pendapatan

per kapita Kecamatan Baureno tersaji pada Tabel berikut :

Tabel 15. Pendapatan Per Kapita Kecamatan Baureno Tahun 2008 Atas Dasar Harga Konstan 2000

Uraian 2008 PDRB (Rupiah) Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) PDRB Per Kapita (Rupiah)

248.125.740.000,00 82.018,00

3.025.260,00

Sumber : BPS Kecamatan Baureno, 2009

Pendapatan per kapita adalah besarnya pendapatan rata-rata

penduduk di suatu negara. Pendapatan per kapita didapatkan dari hasil

pembagian pendapatan nasional suatu negara/wilayah dengan jumlah

penduduk negara/wilayah tersebut. Pendapatan per kapita juga

merefleksikan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) per kapita.

Pendapatan per kapita sering digunakan sebagai tolok ukur kemakmuran

dan tingkat pembangunan sebuah negara. Semakin besar pendapatan per

kapitanya semakin makmur negara tersebut. Berdasarkan Tabel 15. dapat

diketahui bahwa pendapatan per kapita penduduk 2008 atas dasar harga

konstan 2000 sebesar Rp 3.025.260/tahun sehingga pendapatan

perkapita/bulan adalah Rp. 252.105. Pendapatan perkapita ini termasuk

dalam klasifikasi diatas garis kemiskinan (Susenas, 2008). Kategori

penduduk di Kecamatan Baureno termasuk dalam kategori di atas garis

kemiskinan. Namun walaupun termasuk dalam kategori diatas garis

kemiskinan, selisih antara batas miskin yang ditetapkan oleh Susenas

tahun 2008 dengan pendapatan perkapita tidak signifikan, dengan selisih

berkisar Rp. 69.469. Tidak signifikannya selisih antara keduanya

dikarenakan banyaknya masyarakat yang bekerja sebagai petani dan

Page 55: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

buruh tani yang berpenghasilan rendah. Hal itu disebabkan kondisi

wilayah Kecamatan Baureno yang rawan banjir, sehingga mengakibatkan

rendahnya pendapatan petani karena tingginya resiko gagal panen.

D. Keadaan Sarana Perekonomian

Pelaksanaan kegiatan perekonomian tentu saja tidak lepas dari

dukungan sarana perekonomian daerah itu sendiri begitu pula dengan

Kecamatan Baureno. Dengan adanya sarana perekonomian diharapkan roda

perekonomian di Kecamatan Baureno dapat berjalan dengan lancar. Sarana

perekonomian di Kecamatan Baureno dapat terlihat pada Tabel 16 sebagai

berikut:

Tabel 16. Sarana perekonomian di Kecamatan Baureno Tahun 2007

Sarana Perekonomian 2007 1. Perseroan Terbatas (PT) 2. Koperasi 3. CV 4. Firma 5. Perorangan

0 0 1 0 8

Jumlah 9

Sumber: BPS Kabupaten Bojonegoro, 2008

Berdasarkan Tabel 16.dapat diketahui bahwa sarana perekonomian

terbanyak di Kecamatan Baureno adalah usaha perorangan yang berjumlah 8.

Usaha perorangan ini meliputi usaha toko, warung, pengolahan komoditi

pertanian skala rumah tangga. Masyarakat memilih usaha perseorangan

dikarenakan usaha ini tidak membutuhkan modal yang terlalu besar kemudian

tata usahanya dapat dikelola secara sendiri. Berdasarkan data diatas dapat

diketahui bahwa peran koperasi sebagai sarana perekonomian rakyat tidak

berjalan dengan baik. Bahkan di Kecamatan Baureno tidak terdapat koperasi.

Kelancaran sarana perekonomian di Kecamatan Baureno juga harus

didukung dengan infrastruktur penunjang seperti jalan. Jalan sebagai sarana

penghubung merupakan faktor penting yang harus diperhatikan. Hal ini dapat

dilihat pada Tabel 17. sebagai berikut:

Page 56: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Tabel 17. Kondisi Jalan di Kabupaten Bojonegoro tahun 2005-2007 (km)

Uraian 2005 2006 2007 1. Panjang jalan

a. Baik b. Sedang c. Rusak ringan d. Rusak berat

2. Permukaan jalan a. Aspal b. Makadam c. Tanah

319,81 77,97 96,82

133,25

526,15 87,20 14,50

270,68 92,77

129,16 135,25

526,15 87,20 14,50

290,55 96,72 96,03

144,55

517,35 76,00 14,50

Sumber: BPS Kabupaten Bojonegoro, 2008

Berdasarkan Tabel 18.dapat diketahui bahwa terjadi penurunan

panjang jalan dengan kualitas baik dari tahun 2005 hingga tahun 2007.

Sedangkan untuk jalan dengan kualitas rusak berat malah mengalami kenaikan

dari tahun 2005 sepanjang 133,25 km menjadi 144,55 km di tahun 2007. Hal

ini mengindikasikan bahwa infrastruktur jalan membutuhkan perbaikan.

Permukaan jalan sudah didominasi dengan permukaan aspal, namun

jumlahnya menurun di tahun 2007 karena banyaknya kerusakan jalan.

E. Keadaan Sektor Pertanian

Sektor pertanian di Kecamatan Baureno ditunjang oleh lima

subsektor, yaitu subsektor tanaman bahan makanan, subsektor perkebunan,

subsektor peternakan, subsektor kehutanan, dan subsektor perikanan. Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) Tahun 2007-2008 atas dasar harga konstan

tahun 2000 di Kecamatan Baureno pada sektor pertanian disajikan pada Tabel

18.

Page 57: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Tabel 18. PDRB Subsektor Pertanian Kecamatan Baureno Tahun 2007-2008 Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Jutaan Rupiah)

Sumber : Analisis Data Sekunder, 2010

Berdasarkan Tabel 18. dapat diketahui terdapat tiga subsektor terbesar

yang memberikan dukungan terhadap sektor pertanian, yaitu subsektor

tanaman bahan makanan, subsektor perkebunan dan subsektor peternakan.

Kontribusi terbesar diberikan oleh subsektor tanaman bahan makanan

walaupun terjadi penurunan kontribusi di tahun 2008.

Adapun produksi komoditi pertanian (tanaman bahan makanan,

komoditi perkebunan dan komoditi peternakan) yang dihasilkan di

Kecamatan Baureno pada tahun 2007-2008 secara lebih rinci disajikan pada

Tabel 19. sebagai berikut.

Tabel 19. Produksi Komoditi Pertanian (Tanaman Bahan Makanan, Komoditi Perkebunan) di Kecamatan Baureno Tahun 2007 – 2008

Komoditi Pertanian Produksi (Ton)

2007 2008 Padi 39.134,79 36.259,87 Jagung 3.068,73 3.677,12 Ubi Kayu 443,00 747,60 Kedelai 263,25 381,80 Kacang Hijau 1.515,31 199,65 Mangga 810,10 282,10 Pisang 19.975,00 58.900,00 Kelapa 55,00 55,00 Kapuk Randu 1,00 1,00 Tembakau Virginia 1.562,00 893,00

Sumber : Analisis Data Sekunder, 2010

Berdasarkan Tabel 19 di atas, dapat diketahui bahwa komoditi pisang

merupakan tanaman yang mempunyai jumlah peningkatan produksi yang

sangat tinggi. Dimana pada tahun 2007 produksi sebesar 19.975 ton dan

Subsektor Pertanian Tahun

2007 2008 Tanaman Bahan Makanan 54.877,59 53.797,18 Perkebunan 6.019,82 6.764,28 Peternakan 8.364,99 11.781,46 Kehutanan 1.595,99 2.113,40 Perikanan 597,84 664,06

Total 71.456,23 75.120,38

Page 58: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

ditahun 2008 meningkat menjadi 58.900 ton. Peningkatan ini dikarenakan

tanaman pisang merupakan tanaman alternatif yang tahan terhadap banjir.

Karakteristik wilayah Kecamatan Baureno yang merupakan daerah rawan

banjir mengakibatkan timbulnya kebutuhan masyarakat terhadap tanaman

alternatif yang tahan banjir. Komoditi pisang merupakan tanaman alternatif

yang sesuai apabila di budidayakan di lahan sekitar aliran sungai atau

bantaran sungai.

Penurunan produksi terbesar terjadi pada komoditi kacang hijau.

Kacang hijau yang rentan terhadap banjir mengalami penurunan produksi,

dimana pada tahun 2007 produksi sebesar 1.515,31 ton dan menurun menjadi

199,65 ton di tahun 2008. Hal ini pula menunjukkan bahwa besarnya dampak

banjir pada besarnya produksi komoditi pertanian yang tidak tahan banjir.

Selain komoditi tanaman bahan makanan dan komoditi perkebunan,

juga terdapat komoditi peternakan yang merupakan subsektor terbesar ketiga

yang mendukung sektor pertanian. Besarnya produksi peternakan di

Kecamatan Baureno dapat dilihat pada Tabel 20 berikut ini:

Tabel 20. Produksi Komoditi Pertanian (Peternakan) di Kecamatan Baureno Tahun 2007-2008 (Ekor)

Komoditi Peternakan Produksi

2007 2008 1. Sapi 2. Kambing 3. Domba 4. Ayam Buras 5. Ayam Ras

2.182 6.090

845 65.372 31.700

1.831 3.183

678 89.509 17.264

Sumber : BPS Kabupaten Bojonegoro, 2009

Berdasarkan Tabel 20. dapat diketahui bahwa peningkatan produksi

hanya terjadi pada komoditi ayam buras. Hal ini dikarenakan komoditi ayam

buras mudah untuk di budidayakan dan mudah untuk dijual. Bahkan

kebanyakan ayam buras di Kecamatan Baureno dibudidayakan secara liar

sehingga ada penurunan biaya pada pakan ayam buras. Peningkatan ini

terlihat pada jumlah produksi pada tahun 2007 sebanyak 65.372 ekor dan

Page 59: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

meningkat menjadi 89.509 ekor ditahun 2008. Selain komoditi ayam buras,

empat komoditi lainnya mengalami penurunan produksi. Pada komoditi sapi

pada tahun 2007 memiliki produksi sebanyak 2.182 ekor dan menurun

menjadi 1.813 ekor di tahun 2008. Pada komoditi kambing pada tahun 2007

memiliki produksi sebanyak 6.090 ekor dan menurun menjadi 3.183 ekor di

tahun 2008. Pada komoditi domba pada tahun 2007 produksi sebanyak 845

ekor kemudian menurun menjadi 678 ekor ditahun 2008. Pada komoditi ayam

ras produksi pada tahun 2007 sebanyak 31.700 ekor dan menurun menjadi

17.264 ekor di tahun 2008. Kecenderungan penurunan produksi yang terjadi

ini disebabkan karena kecilnya modal usaha yang dimiliki oleh petani. Usaha

ternak sapi, kambing, domba dan ayam ras membutuhkan sistem penanganan

yang intensif, sehingga biaya produksi yang dikeluarkan menjadi besar.

Ketidaktersediaan modal ini mengakibatkan petani hanya melakukan

pemeliharaan yang minim, akibatnya kebutuhan ternak tidak terpenuhi dan

dampaknya adalah penurunan produksi ternak.

Page 60: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Keragaan Umum Komoditi Pertanian (Tanaman Bahan Makanan,

Perkebunan dan Peternakan) di Kecamatan Baureno

Setiap daerah mempunyai potensi yang berbeda-beda sehingga akan

membentuk karakteristik perekonomian yang berbeda pula dengan daerah lain.

Adanya potensi daerah yang berbeda-beda inilah yang mendorong pemerintah

daerah Kecamatan Baureno untuk mampu mengembangkan cara terbaik agar

dapat mengoptimalkan potensi daerah tersebut. Kecamatan Baureno

mempunyai potensi wilayah yang perlu dikembangkan berupa sumber daya

manusia maupun sumber daya alam. Namun dikarenakan Kecamatan Baureno

merupakan salah satu daerah dengan dampak banjir terparah di Kabupaten

Bojonegoro, mengakibatkan potensi wilayah ini menjadi terhambat untuk

dapat dioptimalkan. Petugas lapang yang giat memberikan penyuluhan pada

petani menjadi terhambat ketika banjir datang, kemudian lahan budidaya

tergenang sehingga terjadi gagal panen. Hal inilah yang kemudian mendorong

Pemerintah Daerah Kecamatan Baureno untuk lebih cermat dan teliti dalam

memberdayakan potensi wilayahnya dalam rangka meningkatkan pendapatan

daerah sehingga kondisi perekonomian di Kecamatan Baureno dapat lebih

baik atau stabil.

Perekonomian daerah di Kecamatan Baureno di dominasi oleh

dukungan sektor pertanian yang memberikan kontribusi sebesar 30,28% dari

total PDRB Kecamatan Baureno pada tahun 2008. Besarnya kontribusi sektor

pertanian ini, tidak terlepas dari dukungan subsektor pertanian, yaitu subsektor

tanaman bahan makanan, subsektor perkebunan, subsektor peternakan,

subsektor kehutanan, dan subsektor perikanan. Berdasarkan besarnya

kontribusi subsektor terhadap sektor pertanian diperolehlah tiga subsektor

pertanian yang memberikan kontribusi terbesar. Ketiga subsektor tersebut

yaitu subsektor tanaman bahan makanan, perkebunan dan peternakan.

Subsektor tanaman bahan makanan di Kecamatan Baureno

menghasilkan komoditi pertanian yang terdiri dari komoditi tanaman padi dan

46

Page 61: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

palawija, komoditi sayuran dan komoditi buah-buahan. Subsektor perkebunan

menghasilkan komoditi pertanian yang berupa tanaman perkebunan dan

Subsektor peternakan menghasilkan komoditi pertanian yang terdiri dari

ternak besar, ternak kecil dan unggas. Masing-masing komoditi pertanian

memiliki tingkat laju pertumbuhan dan besar kontribusi yang berbeda-beda

terhadap sektor pertanian di Kecamatan Baureno. Adapun secara lebih rinci

dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Laju Pertumbuhan Komoditi Pertanian (Tanaman Bahan

Makanan, Perkebunan dan Peternakan) di Kecamatan Baureno

Pertumbuhan komoditi pertanian di Kecamatan Baureno dapat

diketahui dari tingkat laju pertumbuhan komoditi pertanian yang

dihasilkan di Kecamatan Baureno. Laju pertumbuhan komoditi pertanian

dapat menunjukkan tingkat perkembangan dari masing-masing komoditi

yang dihasilkan di Kecamatan Baureno. Pada Tabel 21. disajikan secara

rinci laju pertumbuhan komoditi pertanian di Kecamatan Baureno.

Tabel 21. Laju Pertumbuhan Komoditi Pertanian (Tanaman Bahan Makanan, Perkebunan, Peternakan) di Kecamatan Baureno Tahun 2008 (%)

No. Komoditi Pertanian Tahun 2008 Subsektor Tanaman Bahan Makanan

1. Padi -8,104 2. Jagung 18,776 3. Ubi Kayu 42,436 4. Kedelai -4,859 5. Kacang Hijau -86,031 6. Mangga -62,372 7. Pisang 178,89

Subsektor Perkebunan 8. Kelapa 0,000 9. Kapuk Randu 0,000 10. Tembakau Virginia -42,830

Subsektor Peternakan 11. Sapi -25,773 12. Kambing 58,673 13. Domba -86,434 14. Ayam Buras -93,425 15. Ayam Ras -44,931

Sumber : Analisis Data Sekunder, 2010

Page 62: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Berdasarkan Tabel 21. dapat diketahui bahwa laju pertumbuhan

komoditi pertanian di Kecamatan Baureno tahun 2008 secara umum

mengalami penurunan. Penurunan yang terjadi pada kisaran -8% hingga

-93%. Laju negatif mendominasi komoditi pertanian di Kecamatan

Baureno pada tahun 2008, sedangkan laju positif hanya dimiliki oleh 4

komoditi pertanian dari total 15 komoditi pertanian. Komoditi dengan

laju negatif memberikan pengertian bahwa produksi dari tahun

sebelumnya (2007) lebih besar daripada tahun terhitung (2008).

Laju negatif terbesar dialami oleh ayam buras sebesar

-93,425%, hal ini terjadi dikarenakan sistem ternak unggas seperti ayam

buras ini memang dipelihara secara liar. Ayam buras dipelihara dengan

sistem ekstensif (tanpa dikandangkan). Pemeliharaan ayam buras dengan

sistem ekstensif dikarenakan petani tidak memiliki cukup modal untuk

mengupayakan sistem intensif (pakan ternak dan pemeliharaan),

sehingga ayam buras menjadi rentan terhadap resiko penyakit dan

tingkat kematiannya menjadi besar. Selain ayam buras, komoditi yang

mempunyai laju negatif lainnya adalah padi. Hal ini dikarenakan petani

juga tidak memiliki modal yang cukup sehingga tidak memiliki akses

terhadap saprodi, masih minimnya pengetahuan petani tentang budidaya,

serta ancaman banjir tahunan yang meningkatkan resiko gagal panen.

Hanya terdapat empat komoditi yang memiliki laju positif.

Laju positif ini memberikan pengertian bahwa terjadi peningkatan

produksi dari tahun sebelumnya. Komoditi pertanian yang memiliki laju

positif antara lain komoditi jagung, ubikayu, pisang, kambing dengan

laju masing-masing sebesar 18,776%, 42,436%, 178,892% dan

58,637%. Laju pertumbuhan positif terbesar terdapat pada komoditi

pisang sebesar 178,892%. Besarnya laju pertumbuhan yang terjadi pada

pisang membuktikan bahwa komoditi pisang merupakan alternatif

pilihan terbaik yang dipilih oleh masyarakat untuk meminimalisir

kerugian pada saat terjadi banjir. Komoditi pisang merupakan komoditi

pertanian yang memang cocok bila dibudidayakan didaerah aliran sungai

Page 63: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

atau bantaran sungai, sehingga produksi pisang mampu mengalami

peningkatan.

Banyaknya komoditi dengan laju negatif, membuktikan bahwa

banjir merupakan salah satu faktor penghambat dalam pengembangan

komoditi pertanian. Pada banjir yang terjadi pada 26 Desember 2007

sampai 7 Januari 2008 terdapat 17 desa di Kecamatan Baureno terendam

banjir (BPBD Kabupaten Bojonegoro, 2009). Hal ini mengakibatkan

banyaknya lahan pertanian yang terendam dan ternak yang hilang.

Tingginya laju negatif ini menuntut baik pemerintah daerah maupun

masyarakat untuk mau membudidayakan komoditi pertanian yang tahan

terhadap banjir. Berdasarkan hal itu, banyak petani yang mulai

mengupayakan komoditi pisang. Kesesuaian lahan di Kecamatan

Baureno yang merupakan dataran rendah merupakan faktor pendukung

meningkatnya usahatani komoditi pisang yang mengalami peningkatan

mencapai 178,892%.

2. Kontribusi Komoditi Pertanian (Tanaman Bahan Makanan,

Perkebunan, Peternakan) di Kecamatan Baureno

Subsektor tanaman bahan makanan, subsektor perkebunan dan

subsektor peternakan merupakan subsektor yang memberikan kontribusi

terbesar terhadap sektor pertanian di Kecamatan Baureno diantara

subsektor pertanian yang lain. Besarnya kontribusi suatu komoditi

pertanian dapat diketahui dengan membandingkan besarnya nilai

produksi suatu komoditi pada masing-masing komoditi pertanian

terhadap nilai produksi total komoditi sektor pertanian yang dihasilkan

di Kecamatan Baureno. Kontribusi masing-masing komoditi pertanian di

Kecamatan Baureno disajikan pada Tabel 22.

Page 64: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Tabel 22. Kontribusi Komoditi Pertanian (Tanaman Bahan Makanan, Perkebunan, Peternakan) di Kecamatan Baureno Tahun 2007-2008 (%)

No. Komoditi Pertanian

Tahun Rata-rata 2007 2008

Subsektor Tanaman Bahan Makanan 1. Padi 19,003 17,463 18,233 2. Jagung 1,205 1,431 1,318 3. Ubi Kayu 0,032 0,045 0,038 4. Kedelai 0,474 0,451 0,462 5. Kacang Hijau 1,718 0,240 0,979 6. Mangga 0,560 0,211 0,386 7. Pisang 28,000 78,091 53,046

Subsektor Perkebunan 8. Kelapa 0,058 0,058 0,058 9. Kapuk Randu 0,002 0,002 0,002 10. Tembakau Virginia 4,849 2,772 3,810

Subsektor Peternakan 11. Sapi 0,833 0,618 0,726 12. Kambing 0,224 0,355 0,290 13. Domba 0,372 0,050 0,211 14. Ayam Buras 16,726 1,100 8,913 15. Ayam Ras 14,869 8,188 11,528

Sumber : Analisis Data Sekunder, 2010

Berdasarkan Tabel 22. di atas dapat diketahui bahwa kontribusi

komoditi pertanian yang mengalami peningkatan terjadi pada komoditi

pisang dimana pada tahun 2007 memberikan kontribusi sebesar 28,000%

dan pada tahun 2008 mampu meningkat menjadi 78,091%. Kemudian

pada komoditi jagung yang kontribusinya meningkat menjadi 1,431%

pada tahun 2008 dan komoditi ubi kayu yang meningkat menjadi 0,045%

pada tahun 2008 dan terakhir adalah komoditi kambing yang mengalami

peningkatan di tahun 2008 menjadi 0,355% dimana sebelumnya pada

tahun 2007 hanya sebesar 0,224%. Berdasarkan Tabel 22. juga dapat

diketahui bahwa terjadi kecenderungan kontribusi komoditi pertanian yang

menurun. Rendahnya peningkatan kontribusi ini dikarenakan terjadinya

penurunan produksi komoditi pertanian, serta penurunan harga jual yang

Page 65: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

terjadi pada beberapa komoditi pertanian seperti kedelai dan jagung

(lampiran 6).

Penurunan kontribusi ini juga dapat dilihat pada komoditi ayam

buras, dimana pada tahun 2007 memberikan kontribusi sebesar 16,726%

sedangkan pada tahun 2008 hanya mampu memberikan kontribusi sebesar

1,1% yang mengalami penurunan. Bukan hanya pada ayam buras,

komoditi pertanian lainnya juga mengalami hal yang sama. Penurunan

kontribusi ini juga terjadi pada komoditi kedelai, kacang hijau, mangga,

kelapa, tembakau virginia, sapi, domba dan ayam ras. Selain peningkatan

dan penurunan kontribusi, salah satu komoditi yang mengalami keadaan

yang stabil, yaitu komoditi kelapa. Komoditi kelapa memberikan

kontribusi sebesar 0,058% pada tahun 2007-2008. Hal ini dikarenakan

komoditi kelapa merupakan salah satu tanaman perkebunan yang memiliki

kemampuan terhadap banjir. Namun, komoditi ini tidak banyak

diusahakan oleh masyarakat sebagai tanaman alternatif. Hal ini

dikarenakan lahan di wilayah Kecamatan Baureno kurang sesuai.

Komoditi kelapa harus dibudidayakan pada tanah yang ideal untuk

penanaman kelapa yaitu tanah berpasir, berabu gunung dan berstruktur

remah sehingga perakaran dapat berkembang dengan baik (Prabowo,

2007). Sedangkan tanah di Kecamatan Baureno merupakan jenis tanah

vertisol/grumusol berwarna hitam pekat yang didominasi jenis lempung

montmorillonit. Lempung ini sifatnya mudah membentuk rekahan lebar

dan dalam di musim kemarau dan mudah mengembang di musim hujan

(Kundarto, 2008). Oleh karena itu kondisi tanah di Kecamatan Baureno

tidak sesuai apabila digunakan untuk budidaya komoditi kelapa, karena

tanah di Kecamatan Baureno tidak memenuhi syarat untuk perakaran

komoditi kelapa.

Secara rata-rata tahun 2007-2008, komoditi pisang merupakan

komoditi pertanian yang memberikan kontribusi terbesar yaitu 53,046%.

Besarnya kontribusi komoditi pisang ini memberikan bukti bahwa

masyarakat sudah mulai membudidayakan tanaman alternatif yang tahan

Page 66: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

terhadap banjir. Selain komoditi pisang, juga terdapat komoditi kambing

yang mengalami peningkatan kontribusi. Komoditi kambing lebih dipilih

daripada ternak besar lain seperti sapi. Ketika banjir terjadi, komoditi

kambing lebih mudah untuk diselamatkan. Masyarakat juga mampu

membawa komoditi kambing dalam jumlah yang lebih besar. Namun juga

tidak dapat dipungkiri bahwa terjadi kecenderungan kontribusi yang

menurun. Penurunan kontribusi ini terjadi pada 10 komoditi dari total 15

komoditi pertanian. Penurunan ini harus disikapi pemerintah daerah agar

potensi komoditi pertanian yang ada dapat ditingkatkan.

B. Klasifikasi Komoditi Pertanian di Kecamatan Baureno dengan

Pendekatan Tipologi Klassen

Penentuan klasifikasi komoditi pertanian di Kecamatan Baureno

diketahui dengan menggunakan pendekatan analisis Tipologi Klassen.

Analisis Tipologi Klassen merupakan alat analisis yang digunakan untuk

mengklasifikasi komoditi pertanian yang menjadi prioritas daerah

berdasarkan dua indikator utama, yaitu tingkat laju pertumbuhan dan

besarnya kontribusi komoditi pertanian terhadap kontribusi PDRB Kecamatan

Baureno.

Laju pertumbuhan komoditi pertanian merupakan proses perubahan

yang berupa jumlah produksi maupun harga di tingkat produsen yang terjadi

dari tahun ke tahun. Laju pertumbuhan memiliki kriteria tumbuh cepat, jika

laju pertumbuhan komoditi pertanian lebih besar atau sama dengan laju

pertumbuhan PDRB Kecamatan Baureno. Sedangkan komoditi dikatakan

tumbuh lambat, jika laju pertumbuhan komoditi pertanian lebih kecil daripada

laju pertumbuhan PDRB Kecamatan Baureno.

Berdasarkan Matriks Tipologi Klassen, komoditi pertanian di

Kecamatan Baureno dapat diklasifikasikan menjadi empat kategori, yaitu

komoditi prima, Komoditi Potensial, komoditi berkembang, dan komoditi

terbelakang. Pada Tabel 23. dijelaskan secara rinci pengklasifikasian

komoditi pertanian di Kecamatan Baureno tahun 2007-2008.

Page 67: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Tabel 23. Matriks Tipologi Klassen Komoditi Pertanian di Kecamatan Baureno

Kontribusi Komoditi

Laju Pertumbuhan Komoditi

Kontribusi Besar (Kontribusi komoditi i > Kontribusi PDRB)

Kontribusi Kecil (Kontribusi komoditi i < Kontribusi PDRB)

Tumbuh Cepat (rkomoditi i > rPDRB)

Komoditi Prima: Pisang

Komoditi Berkembang: Jagung, Ubi kayu dan

Kambing

Tumbuh Lambat (rkomoditi i< rPDRB)

Komoditi Potensial: Padi, Tembakau

Virginia, Ayam Buras, Ayam Ras

Komoditi Terbelakang: Kedelai, kacang hijau, mangga, kelapa, kapuk randu, sapi dan domba

Sumber: Analisis Data Sekunder, 2010

Berdasarkan Tabel 23. diperoleh empat klasifikasi komoditi pertanian

di Kecamatan Baureno adalah komoditi prima, komoditi potensial, komoditi

berkembang dan komoditi terbelakang. Adapun penjelasan secara rinci

mengenai hasil klasifikasi komoditi pertanian di Kecamatan Baureno sebagai

berikut :

1. Komoditi Prima

Komoditi Prima adalah suatu komoditi yang mempunyai laju

pertumbuhan yang cepat dan kontribusi yang besar. Dari hasil analisis

Tipologi Klassen di atas terdapat satu jenis komoditi pertanian yang

termasuk dalam Komoditi Prima yaitu komoditi pisang. Hal ini

menunjukkan bahwa komoditi pisang mempunyai peranan penting dalam

memberikan sumbangan pendapatan daerah bagi Kecamatan Baureno.

Komoditi pisang termasuk komoditi prima karena memiliki laju

pertumbuhan cepat dan kontribusi yang besar dibandingkan dengan PDRB

Kecamatan Baureno. Komoditi pisang memiliki laju pertumbuhan cepat

karena komoditi pisang memiliki tingkat pertumbuhan sebesar 178,89%

yang nilainya lebih besar dibandingkan dengan laju pertumbuhan PDRB

Kecamatan Baureno sebesar 5,85%. Kontribusi komoditi pisang dikatakan

besar ditunjukkan dengan kontribusi komoditi pisang sebesar 54,08% yang

Page 68: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

lebih besar dibandingkan kontribusi PDRB Kecamatan Baureno sebesar

3,40% (Lampiran 16).

Komoditi pisang merupakan komoditi yang banyak diusahakan

oleh masyarakat karena kemampuannya bertahan terhadap banjir yang

rutin melanda Kecamatan Baureno. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan

produksi komoditi pisang, dimana pada tahun 2007 produksi komoditi

pisang sebanyak 19.975 ton, meningkat menjadi 58.900 ton di tahun 2008

(lampiran 6). Selain itu komoditi pisang memiliki prospek pasar yang baik.

Komoditi pisang tidak hanya dijual dalam bentuk buah, namun sudah

mengalami proses pascapanen. Contoh produknya yang terkenal adalah

Ledre. Ledre merupakan produk olahan pisang yang terkenal di

Kecamatan Baureno, bahkan sudah menjadi oleh-oleh khas Kecamatan

Baureno. Hal tersebut menjadikan pemerintah daerah Kecamatan Baureno

harus tetap mempertahankan komoditi pertanian seperti pisang dan terus

dikembangkan agar dapat menciptakan kegiatan ekonomi baru dan

meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah Kecamatan Baureno.

2. Komoditi Potensial

Komoditi pertanian yang memiliki tingkat laju pertumbuhan yang

lambat tetapi kontribusi yang besar dibandingkan dengan PDRB

Kecamatan Baureno disebut sebagai Komoditi Potensial. Dari hasil

analisis Tipologi Klassen diketahui terdapat empat komoditi pertanian

yang termasuk dalam Komoditi Potensial yaitu padi, tembakau virginia,

ayam buras dan ayam ras. Keempat komoditi pertanian ini memiliki

kontribusi yang lebih besar dibandingkan PDRB Kecamatan Baureno,

yang masing-masing mempunyai nilai sebesar 18,59%, 3,63%, 6,41% dan

14,84%. Kontribusi tersebut bernilai lebih besar dibandingkan dengan

kontribusi PDRB Kecamatan Baureno sebesar 1,69% (Lampiran 14).

Besarnya nilai kontribusi komoditi jagung dan ubi kayu ini tidak

didukung dengan laju pertumbuhan yang cepat sehingga nilai laju

pertumbuhan komoditinya lebih rendah dibandingkan dengan laju

pertumbuhan PDRB Kecamatan Baureno. Rendahnya laju pertumbuhan

Page 69: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

komoditi pertanian ini disebabkan nilai produksi komoditi pertanian ini

pada tahun 2007-2008 mengalami penurunan. Penurunan nilai produksi ini

diakibatkan oleh turunnya produksi tembakau virginia, dimana pada tahun

2007 sebanyak 1.562 ton dan menjadi 893 ton di tahun 2008 (lampiran 6).

Hal ini mengakibatkan laju pertumbuhan komoditi tembakau virginia

bernilai negatif.

Besarnya resiko banjir pada komoditi padi dan tembakau virginia

ternyata tidak menurunkan keinginan petani untuk tetap melakukan

budidaya padi dan tembakau virginia. Walaupun usahatani yang dilakukan

berada pada skala produksi yang lebih rendah daripada skala produksi

sebelumnya, yang terlihat pada penurunan laju petumbuhan komoditi

pertanian tersebut. Kuatnya keinginan petani inilah yang menjadi dasar

perlu dilakukannya usaha pengembangan atau pengadaan program yang

dapat mendukung keberlangsungan budidaya kedua komoditi pertanian ini.

Ternak unggas seperti ayam buras dan ayam ras merupakan

komoditi yang memiliki kontribusi yang besar namun tidak didukung oleh

laju pertumbuhan yang baik (lampiran 6). Besarnya kontribusi yang

diberikan komoditi pertanian ini seharusnya dapat didukung oleh laju

pertumbuhan yang baik pula. Penurunan laju pertumbuhan komoditi

pertanian sebesar -93,42% untuk ayam buras dan -44,92% untuk ayam ras,

masih mampu menyumbangkan kontribusi sekitar 10%. Kontribusi yang

besar ini harus mampu dipertahankan bahkan ditingkatkan dengan upaya

pengembangan seperti bantuan kandang, bantuan pakan, kemudian

peningkatan keterampilan peternak dalam usahataninya.

Melihat prospek ekonomi dari komoditi pertanian ini yang cukup

baik yaitu sebagai sumber karbohidrat untuk padi, tembakau virginia

sebagai bahan baku industri rokok, kemudian ayam buras dan ayam ras

sebagai makanan pelengkap yang memiliki kandungan protein hewani,

maka perlu pengembangan lebih lanjut, sehingga dapat lebih berperan

dalam peningkatan pendapatan daerah Kecamatan Baureno.

Page 70: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

3. Komoditi Berkembang

Komoditi Berkembang adalah komoditi pertanian yang memiliki

ciri laju pertumbuhan cepat tetapi kontribusinya lebih rendah dibandingkan

dengan PDRB Kecamatan Baureno. Dari hasil analisis Tipologi Klassen,

dapat diketahui komoditi pertanian yang termasuk dalam komoditi

berkembang sebanyak tiga komoditi. Ketiga komoditi berkembang ini

terdiri dari komoditi jagung, ubi kayu dan kambing. Keunggulan dari

komoditi berkembang ini adalah komoditi pertanian tersebut memiliki laju

pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan laju pertumbuhan PDRB

Kecamatan Baureno.

Komoditi jagung dan ubi kayu merupakan komoditi yang memiliki

nilai laju pertumbuhan yang tinggi bila dibandingkan dengan PDRB

Kecamatan Baureno. Produksi komoditi jagung mengalami peningkatan,

dimana pada tahun 2007 sebanyak 3.068,73 ton dan meningkat menjadi

3.677,12 ton pada tahun 2008. Namun sayangnya peningkatan produksi ini

tidak didukung oleh peningkatan harga jual (lampiran 6).

Hal ini pula yang terjadi pada komoditi ubi kayu. Peningkatan

produksi yang terjadi tidak didukung oleh harga jual yang hanya berkisar

Rp. 170/kg – Rp 210/kg. Rendahnya harga jual ini pula yang kemudian

mengakibatkan rendahnya nilai produksi dari komoditi ubi kayu.

Secara keseluruhan pada komoditi berkembang, laju pertumbuhan

komoditi pertanian lebih besar dibandingkan dengan laju pertumbuhan

PDRB Kecamatan Baureno sehingga komoditi berkembang masih

memiliki potensi untuk dikembangkan. Akan tetapi perlu diupayakan lebih

lanjut lagi agar komoditi berkembang ini mampu menyumbangkan

kontribusi yang lebih besar dibandingkan dengan kontribusi PDRB

Kecamatan Baureno sehingga dapat lebih berperan dalam peningkatan

pendapatan daerah Kecamatan Baureno dan memberikan peningkatan

kesejahteraan bagi masyarakat.

Page 71: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

4. Komoditi Terbelakang

Komoditi Terbelakang adalah komoditi yang dicirikan dengan laju

pertumbuhan yang lebih lambat dan kontribusi yang lebih kecil

dibandingkan dengan PDRB Kecamatan Baureno. Berdasarkan analisis

Tipologi Klassen, komoditi terbelakang ini terdiri dari kedelai, kacang

hijau, mangga, kelapa, kapuk randu, sapi dan domba.

Komoditi kedelai mempunyai laju pertumbuhan -4,86% dan

kontribusi 0,47% yang nilainya lebih rendah dibandingkan dengan laju

pertumbuhan PDRB Kecamatan Baureno dan kontribusi PDRB

Kecamatan Baureno Hal ini dikarenakan nilai produksi komoditi kedelai

pada tahun 2007-2008 mengalami penurunan sehingga menyebabkan laju

pertumbuhan yang negatif dan kontribusi yang kecil (Lampiran 6).

Menurunnya nilai produksi komoditi kedelai tersebut disebabkan oleh

penurunan harga jual kedelai. Harga kedelai pada tahun 2007 berkisar

pada Rp 5.363/kg mengalami penurunan pada tahun 2008 menjadi

Rp 3.158/kg.

Komoditi kacang hijau, mangga, kelapa, kapuk randu, sapi dan

domba hanya memberikan kontribusi <1% dibandingkan dengan PDRB

Kecamatan Baureno yang berada pada level 3%. Selain kontribusi yang

rendah, komoditi pertanian ini juga hanya memiliki laju pertumbuhan

negatif. Hal ini membuktikan bahwa komoditi ini memiliki kendala baik

pada laju maupun pada kontribusinya.

Komoditi terbelakang perlu diperhatikan oleh petani dan

pemerintah daerah Kecamatan Baureno. Oleh karena itu perlu dilakukan

upaya pengembangan lebih lanjut agar komoditi terbelakang ini dapat

ditingkatkan nilai laju pertumbuhan dan kontribusinya agar dapat berperan

penting dalam peningkatan pendapatan daerah Kecamatan Baureno.

Page 72: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

C. Strategi Pengembangan Komoditi Pertanian di Kecamatan Baureno

Sektor pertanian di Kecamatan Baureno memiliki peranan yang sangat

penting terhadap total PDRB, terbukti dengan kontribusinya sebesar 30,28%

di tahun 2008. Dalam upaya untuk mempertahankan kontribusi sektor

pertanian maka diperlukan upaya pengembangan komoditi pertanian yang

berpotensi. Pengembangan komoditi pertanian ini didukung dengan

merumuskan strategi-strategi pengembangan komoditi pertanian dalam

pertumbuhan perekonomian daerah.

Berdasarkan klasifikasi komoditi pertanian menurut analisis Tipologi

Klassen, maka komoditi pertanian dibagi menjadi empat klasifikasi komoditi.

Dalam pembentukan strategi, tiap klasifikasi komoditi pertanian

membutuhkan strategi pengembangan komoditi pertanian terbaik yang

berbeda pula. Oleh karena itu analisis faktor internal dan eksternalnya juga

didasarkan pada klasifikasi komoditi pertanian yang sudah ada, yaitu

komoditi prima, komoditi potensial, komoditi berkembang dan komoditi

terbelakang.

Klasifikasi komoditi pertanian yang sudah diperoleh berdasarkan hasil

analisis Tipologi Klassen, kemudian ditindak lanjuti dengan melakukan

Focus Group Discussion (FGD). Dalam FGD diperoleh kesepakatan bahwa

satu dari tiap klasifikasi dirumuskan strategi pengembangannya. Kesepakatan

komoditi pertanian yang dirumuskan strategi pengembangannya adalah untuk

komoditi prima yaitu komoditi pisang. Untuk komoditi potensial adalah

komoditi padi, komoditi berkembang adalah komoditi jagung dan komoditi

terbelakang adalah sapi. Adapun rincian perumusan strategi pengembangan

komoditi pertanian ini adalah sebagai berikut.

Page 73: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

1. Analisis SWOT dan QSPM untuk Komoditi Pisang

a. Alternatif Strategi

Untuk merumuskan alternatif strategi yang diperlukan dalam

mengembangkan komoditi pertanian di Kecamatan Baureno

digunakan analisis Matriks SWOT. Matriks SWOT menggambarkan

secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal dapat

dipadukan dengan kekuatan dan kelemahan internal sehingga

dihasilkan rumusan strategi pengembangan komoditi pisang. Matriks

ini menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi, yaitu

strategi S-O, strategi W-O, strategi W-T, dan strategi S-T.

Page 74: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Tabel 24. Alternatif Strategi Matriks SWOT Pengembangan Komoditi Pisang di Kecamatan Baureno

Kekuatan-S

1. Petani mempunyai motivasi yang tinggi dalam melakukan budidaya pisang

2. Sarana komunikasi yang dimiliki petani sudah baik

3. Petani memiliki kreatifitas untuk memanfaatkan setiap bagian dari tanaman pisang

4. Pisang termasuk tanaman tahan banjir

5. Produksi pisang tinggi bahkan cenderung meningkat

Kelemahan-W

1. Pengetahuan dan teknologi budidaya pisang, masih minim

2. Manajemen usahatani masih lemah dan skala kecil

3. Rendahnya daya beli petani terhadap saprodi

4. Petani sering menjual pisang dalam bentuk fresh (tanpa pengolahan)

Peluang-O

1. Adanya bantuan bibit dari pemerintah untuk mengembangkan pisang

2. Prospek pemasaran pisang bagus

3. Pemerintah memberi perhatian dalam upaya peningkatan keterampilan petani dalam pengolahan pisang

4. Berkembangnya industri kerajinan berbahan baku pisang

5. Daun pisang masih dibutuhkan masyarakat sebagi pembungkus makanan

6. Adanya peluang kerjasama UPPKS/BKP/ Disperindag dalam pengembangan komoditi pisang

Strategi S-O

1. Peningkatan diversifikasi produk olahan pisang (S1, S3, S4, O1, O2, O3)

2. Pengoptimalan peran PPL untuk meningkatkan kualitas SDM petani pisang (S1, O3)

Strategi W-O

1. Pembinaan usahatani Komoditi pisang (W1, W2, O3 , O4 ,O6 )

2. Peningkatan manajemen usahatani dan agroindustri berbahan baku pisang (W1,W2, O2,O4)

Ancaman-T

1. Persaingan pemasaran pisang 2. Kredit usaha lebih banyak

disediakan untuk komoditi selain pisang

3. Kondisi infrastruktur penunjang (jalan, irigasi, jembatan) kurang mendukung

4. Ancaman keberadaan buah lain

Strategi S-T

1. Peningkatkan kualitas infrastruktur untuk mendukung pemasaran pisang (S5, T1,T3)

2. Meningkatkan efisiensi pemasaran pisang (S1,S3, T1 ,T4)

Strategi W-T

1. Perluasan pangsa pasar pisang (W4,T2,T1,T3,T4)

Sumber : Analisis Data Primer, 2010

Setelah mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal

yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman

dalam pengembangan komoditi pisang di Kecamatan Baureno maka

Page 75: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

diperoleh beberapa alternatif strategi yang dapat dipertimbangkan,

antara lain:

1) Strategi S-O

Strategi S-O (Strength-Opportunity) atau strategi kekuatan-

peluang adalah strategi yang menggunakan kekuatan internal untuk

memanfaatkan peluang eksternal. Alternatif strategi S-O yang

dapat dirumuskan adalah :

a) Peningkatan diversifikasi produk olahan pisang

Kemampuan tanaman pisang yang mampu bertahan

pada kondisi banjir merupakan daya tarik tersendiri bagi petani.

Pisang termasuk tanaman yang mudah tumbuh karena tanaman

pisang tidak membutuhkan spesifikasi lahan khusus. Namun,

agar produktivitasnya optimum, sebaiknya pisang ditanam

sesuai dengan syarat agronomi dan agroklimat tanamannya,

yaitu dataran rendah tropika basah dengan ketinggian 100-700

m dpl dan suhu udara 22-320 C, dan terutama harus ada sumber

pengairan saat musim kemarau panjang dan berada di daerah

beriklim basah dengan curah hujan merata sepanjang tahun

(Ramdan, 2010). Produksi pisang tinggi pada saat musim hujan

dan akan menurun pada saat musim kemarau. Pisang menjadi

tanaman alternatif yang banyak diusahakan oleh masyarakat

karena karakteristik tanaman ini yang mampu bertahan saat

keadaan banjir.

Pisang merupakan tanaman yang hampir semua bagian

dari tanaman dapat dimanfaatkan, mulai dari daun, batang,

jantung pisang, pelepah, dan buahnya. Semua bagian pisang

tersebut memiliki nilai ekonomi termasuk daun pisang. Salah

satu strategi penting yang dapat diterapkan untuk

mengembangkan komoditi pisang adalah dengan melakukan

peningkatan diversifikasi produk olahan pisang. Ledre

merupakan produk olahan pisang yang menjadi icon dan pada

Page 76: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

umumnya menggunakan pisang raja. Selain pemanfaatan buah

pisang, di Kecamatan Baureno pelepah pisang juga sudah

menjadi bahan baku penting dalam industri kerajinan pelepah

pisang di daerah Gresik. Industri kerajinan ini menghasilkan

tas, anyaman tikar, sepatu dan lain-lain.

Peluang untuk mengembangkan produk olahan cukup

besar. Hal ini didukung oleh motivasi petani yang besar untuk

menanam maupun mengolah komoditi pisang. Bahkan

kecilnya dukungan pemerintah terhadap kredit usaha, tidak

mampu menyurutkan motivasi petani untuk mengembangkan

produk olahan pisang. Walaupun dalam skala kecil, petani

hanya menanam pisang di pekarangan rumah dan hanya

merupakan usahatani sampingan, pisang merupakan tanaman

alternatif yang menghasilkan. Adanya kesuaian lahan,

tingginya motivasi petani serta adanya peluang industri

kerajinan berbahan baku pisang, mengakibatkan meningkatnya

laju komoditi pisang hingga 178,89% di tahun 2008

(lampiran 6). Produksi ini masih bisa ditingkatkan dengan

memanfaatkan program pemerintah Kecamatan Baureno untuk

mengembangkan tanaman pisang. Program pemerintah ini

berupa bantuan bibit dan peningkatan keterampilan petani.

Produksi yang banyak akan menjamin ketersediaan bahan baku

untuk pengembangan produk olahan pisang.

Dari sisi pengolahan pisang, peluang untuk

mengembangkan masih besar karena seluruh bagian tanaman

pisang dapat diolah menjadi produk yang lebih bernilai dan

memiliki prospek pemasaran yang masih luas. Pada saat ini

selain ledre, ada petani yang mengolah pisang menjadi kripik,

kulit batang yang dikeringkan diolah menjadi anyaman yang

kemudian diproduksi lebih lanjut menjadi tas. Hanya saja

pengolahan ini belum dilakukan secara intensif. Misalnya pada

Page 77: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

keripik pisang yang hanya diproduksi ketika ada pesanan dan

pengolahan batang yang belum banyak dilakukan oleh petani.

Disisi lain peluang pasar masih besar dan industri kerajinan

kulit pisang juga sudah ada. Selain itu petani juga belum

memanfaatkan pelepah pisang secara optimal. Industri

pengolahan pelepah pisang dikembangkan di Gresik, bukan di

Kecamatan Baureno yang merupakan supplier bahan bakunya.

Strategi untuk mengembangkan diversifikasi produk

olahan pisang dapat dilakukan dengan memperbesar akses

petani terhadap program pengembangan tanaman pisang

misalnya dengan menyediakan bibit yang berkualitas,

pemberian bantuan modal untuk pengolahan produk pisang,

membentuk kelompok usaha pengolahan pisang dan

mengoptimalkan peran PPL dengan lebih optimal untuk

membina petani pisang dalam pengembangan produk olahan

pisang.

b) Pengoptimalan peran PPL untuk meningkatkan kualitas

SDM petani pisang

Upaya mempertahankan dan meningkatkan peran

komoditi pisang sebagai produk unggulan di Kecamatan

Baureno dapat dilakukan dengan mengembangkan strategi

optimalisasi peran PPL untuk meningkatkan kualitas SDM atau

petani pisang. Pada saat ini sebagian besar petani pisang hanya

menjadikan pisang sebagai tanaman pekarangan dan tanaman

alternatif di daerah bantaran sungai. Pembudidayaannya juga

dilakukan secara sederhana. Bibit yang digunakan biasanya

diambil dari anak pisang dari tanaman sebelumnya dan

dibudidayakan seadanya saja bahkan tanpa pemupukan.

Petani memiliki motivasi yang tinggi untuk

membudidayakan komoditi pisang dengan lebih baik. Oleh

karena itu upaya peningkatan kualitas SDM atau petani pisang

Page 78: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

merupakan strategi yang penting untuk mengembangkan

komoditi pisang.

Pihak penghubung yang memiliki pengaruh besar

terhadap keberlangsungan dan pengembangan komoditi pisang

adalah PPL, karena PPL adalah pihak yang langsung

berhubungan dengan petani. PPL yang mengkomunikasikan

program pemerintah kepada petani termasuk mendidik dan

melatih petani dalam meningkatkan pengetahuan dan

ketrampilan. PPL juga merupakan wadah aspirasi petani ketika

petani merasakan kesulitan dalam budidaya atau dalam

pemasaran produksinya.

Oleh karena itu pengoptimalan peran PPL untuk

meningkatkan kualitas SDM atau petani pisang merupakan

strategi yang penting untuk mengembangkan komoditi pisang

sebagai komoditi unggulan di Kecamatan Baureno. Kondisi di

lapang menunjukkan bahwa petani masih memiliki motivasi

tinggi untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan. Di

sisi lain PPL yang ada siap membantu dan tersedia juga sekolah

lapang sebagai lembaga pendukung. Kondisi ini akan

memudahkan peningkatan peran PPL dalam meningkatkan

kualitas SDM/petani pisang. Upaya yang dapat dilakukan

untuk mengoptimalkan peran PPL antara lain dapat dilakukan

dengan menambah jumlah PPL, peningkatkan kualitas PPL

dengan memberikan pengetahuan dan ketrampilan terkait

dengan budidaya tanaman pisang dan pengembangan produk

olahan pisang, dan mengintensifkan penyuluhan dan pelatihan

kepada petani pisang dengan mengoptimalkan sekolah lapang

yang sudah ada.

2) Strategi W-O

Strategi W-O (Weakness-Opportunity) atau strategi

kelemahan-peluang adalah strategi untuk meminimalkan

Page 79: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

kelemahan yang ada untuk memanfaatkan peluang eksternal.

Alternatif strategi W-O yang dapat dirumuskan adalah :

a) Pembinaan usahatani komoditi pisang

Komoditi pisang di Kecamatan Baureno merupakan

komoditi unggulan (prima) yang memberikan kontribusi besar

dan laju pertumbuhan positif. Pisang merupakan komoditi yang

mampu beradaptasi dengan wilayah Kecamatan Baureno yang

sangat rentan dengan serangan banjir setiap tahun. Pisang

mampu tumbuh dengan baik disepanjang bantaran sungai

Kecamatan Baureno, sehingga pisang banyak diusahakan oleh

masyarakat (petani) di Kecamatan Baureno.

Peningkatan produksi dapat dilakukan dengan

penggunaan bibit unggul seperti bibit pisang raja Kinalun,

pisang Kepok Tanjung, kemudian penggunaan pupuk yang

tepat dan pemeliharaan yang terkontrol. Selama ini petani

menggunakan bibit tanaman pisang (anakan) dan kurang

memperhatikan kualitas bibit. Petani juga sangat jarang

menggunakan pupuk karena beranggapan bahwa tanaman

pisang mampu tumbuh tanpa dipupuk. Penggunaan pupuk yang

sesuai untuk tanaman pisang adalah pupuk Urea sebanyak 207

kg/ha, pupuk SP36 sebanyak 138 kg/ha dan pupuk KCl

sebanyak 608 kg/ha (Prabowo, 2007). Hal ini dikarenakan

rendahnya pengetahuan dan teknologi budidaya yang dimiliki

petani serta keterbatasan modal yang dimiliki petani. Oleh

karena itu diperlukan penyuluhan atau pelatihan mengenai

teknis budidaya pisang yang benar. Produktifitas pisang yang

tinggi dan kontinyu akan mendukung meningkatnya keinginan

petani untuk terus mengusahakan komoditi pisang dan bahkan

mencoba upaya pengolahan pascapanen.

Page 80: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

b) Peningkatan manajemen usahatani dan agroindustri

berbahan baku pisang

Manajemen usahatani merupakan salah satu faktor

penentu keberhasilan usahatani pisang. Petani di Kecamatan

Baureno pada saat ini melaksanakan budidaya pisang secara

tradisional dan belum memperhatikan manajemen dengan baik.

Skala usaha masih kecil karena sebagian besar dibudidayakan

di pekarangan rumah dan teknik budidaya yang masih

seadanya. Bahkan dalam budidayanya hampir tidak ada

perlakuan karena pisang dibudidayakan sebagai tanaman

sampingan saja.

Oleh karena itu dalam rangka pengembangan komoditi

pisang, salah satu straegi yang dapat diterapkan adalah

meningkatkan kemampuan manajemen usahatani pisang. Hal

ini dapat dilakukan dengan memberikan pengetahuan dan

ketrampilan kepada petani terkait dengan manajemen usahatani

pisang. Dengan pemahamaan terhadap manajemen usahatani

diharapkan petani mampu mengkalkulasikan keuntungan dan

kerugian yang mungkin terjadi pada usahataninya. Sehingga

petani mampu mengetahui resiko usahatani yang ditekuninya.

Apabila petani mampu menjalankan manajemen dengan baik,

maka petani akan memiliki pemikiran untuk mampu

memperoleh nilai tambah dari usahatani yang dilakukannya.

Peningkatan nilai tambah dapat mendorong terjadinya

peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani. Cara untuk

mengatasi permasalahan manajemen usahatani dan pengolahan

industri berbahan baku pisang adalah dengan mengoptimalkan

peran penyuluh dalam pendidikan, pelatihan petani misalnya

dengan menambah jumlah penyuluh, mengintensifkan

penyuluhan, memberikan perhatian khusus dalam penyuluhan

tentang manajemen usahatani pisang dan memberikan pelatihan

Page 81: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

langsung tentang cara mengolah pisang menjadi produk olahan

yang memiliki nilai ekonomi.

3) Strategi S-T

Strategi S-T (Strength-Threat) atau strategi kekuatan-

ancaman adalah strategi untuk mengoptimalkan kekuatan internal

yang dimiliki dalam menghindari ancaman. Alternatif strategi S-T

yang dapat dirumuskan adalah :

a) Peningkatan kualitas infrastruktur untuk mendukung

pemasaran pisang

Pemasaran pisang dan produk olahan pisang

membutuhkan dukungan infrastruktur yang baik. Infrastruktur

yang ada seperti jalan, irigasi dan jembatan kondisinya saat ini

kurang mendukung. Sehingga dalam rangka pengembangan

komoditi pisang sebagai komoditi unggulan di Kecamatan

Baureno, infrastruktur yang ada perlu ditingkatkan kualitasnya.

Banyaknya jalan yang rusak, berlubang, kemudian kurangnya

sarana penerangan jalan, jembatan penghubung antar desa yang

hanya berupa bambu, merupakan gambaran rendahnya kualitas

infrastruktur di Kecamatan Baureno. Kondisi ini mendorong

diperlukannya upaya peningkatan kualitas infrastruktur.

Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan

kualitas infrastruktur yang sudah ada adalah dengan

memperbaiki kondisi jalan, penerangan dan jembatan karena

infrastruktur pendukung ini mengalami kerusakan. Dengan

adanya perbaikan infrastruktur diharapkan dapat

mempermudah pemasaran. Selain itu kinerja infrastruktur bisa

ditingkatkan dengan membangun sentra penjualan oleh-oleh

khas Kecamatan Baureno yang berupa showroom. Showroom

ditujukan agar hasil olahan pisang sebagai produk unggulan

dapat lebih dikenal masyarakat luar wilayah Kecamatan

Baureno, serta dengan adanya showroom ini diharapkan kinerja

Page 82: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

kelompok tani dapat diitngkatkan dengan adanya kerjasama

dalam pegelolaan showroom. Hal ini dikarenakan selama ini

penjualan produk olahan pisang seperti ledre masih banyak

dilakukan di rumah-rumah warga yang memproduksinya.

b) Peningkatan efisiensi pemasaran pisang

Pisang sebagai salah satu produk unggulan di

Kecamatan Baureno mempunyai jumlah produksi yang banyak

dan stabil. Salah satu masalah yang dihadapi oleh petani

pisang adalah harga jual yang berbeda jauh antara harga di

petani dan harga di tingkat konsumen. Hal ini antara lain

karena pisang biasanya dijual oleh petani dalam kondisi yang

belum masak benar sehingga harganya murah berkisar

Rp. 3.000/sisir - Rp 4.000/sisir, dijual tanpa pengolahan, dan

seringkali menjual kepada tengkulak. Oleh karena itu untuk

meningkatkan pendapatan petani dari komoditi pisang, perlu

strategi peningkatan efisiensi pemasaran pisang.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan

efisiensi pemasaran pisang antara lain dengan menjual pisang

langsung kepada konsumen dan dalam kondisi yang sudah

masak atau bahkan sudah dalam bentuk produk olahan. Selain

itu upaya meningkatkan harga pisang dapat dilakukan dengan

memelihara pisang dengan baik sehingga kualitas produknya

juga baik. Pengolahan pisang menjadi berbagai produk olahan

seperti ledre, keripik pisang, selai pisang, dan lain-lain dapat

juga menjadi alternatif bagi petani untuk meningkatkan nilai

ekonomi pisang sehingga pendapatan petani akan meningkat.

4) Strategi W-T

Strategi W-T (Weakness-Threat) atau strategi kelemahan-

ancaman adalah strategi untuk meminimalkan kelemahan internal

dan menghindari ancaman eksternal. Alternatif strategi W-T yang

dapat dirumuskan adalah :

Page 83: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

a) Perluasan pangsa pasar pisang

Meningkatnya produksi pisang di Kecamatan Baureno

merupakan suatu potensi yang baik untuk dikembangkan.

Namun hal ini belum didukung dengan proses pascapanen dan

pemasaran yang memadai. Pengolahan pascapanen hanya

dilakukan oleh petani apabila ada pesanan, serta dipasarkan

hanya di rumah-rumah petani yang memproduksi. Pemasaran

produk olahan yang sempit ini, menyulitkan akses konsumen

terhadap produk olahan pisang di Kecamatan Baureno. Oleh

karena itu diperlukan leaflet dan website sebagai sarana

promosi produk olahan pisang. Leaflet dan website dapat

dijadikan media promosi yang efektif karena dengan adanya

leaflet dan website masyarakat yang berasal dari luar wilayah

Kecamatan Baureno dapat mengetahui produk lokal dari

Kecamatan ini. Penyebaran leaflet dan website ini dapat

dilakukan melalui kerjasama dengan pihak dinas. Pihak dinas

dipilih karena pihak dinas memiliki akses yang lebih luas

dengan pihak lain di luar Kecamatan Baureno. Dengan adanya

kerjasama ini diharapkan dapat menggiatkan petani dalam

peningkatan produksi dan produk olahan pisang.

b. Strategi Terbaik

Setelah diperoleh beberapa alternatif strategi pengembangan

untuk komoditi pisang, tahap selanjutnya adalah menganalisis

kembali setiap alternatif strategi untuk mendapatkan satu strategi

terbaik. Analisis ini didasarkan pada rating dan skoring yang

diberikan para peserta FGD. Berdasarkan hal ini dapat diperoleh satu

strategi terbaik dari alternatif strategi yang ditawarkan. Analisis ini

menggunakan metode QSPM yang dapat dilihat pada Tabel 25.

Page 84: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Page 85: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Page 86: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Page 87: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Hasil analisis QSPM pada Tabel.25 menunjukkan bahwa

strategi terbaik untuk pengembangan komoditi pisang adalah strategi

VI, yaitu ”Peningkatan kemampuan manajemen usahatani dan

agroindustri berbahan baku pisang” dengan nilai total daya tarik

(TAS) sebesar 5,080. Hal ini merupakan strategi yang terbaik diantara

alternatif strategi yang lain. Manajemen usahatani yang baik akan

dapat membantu pengembangan komoditi pisang di Kecamatan

Baureno. Upaya peningkatan produksi melalui intensifikasi usahatani

primer, belum cukup apabila tidak didukung dengan manajemen

usahatani yang baik. Dengan adanya manajemen usahatani, petani

dapat mengelola usahatani dengan lebih baik dari tahap perencanaan

hingga tahap evaluasi.

Manajemen usahatani membantu petani dalam mengelola

usahataninya. Hal ini dapat terlihat dalam tahap perencanaan, petani

dapat merencanakan bibit yang akan digunakan, merencanakan

penggunaan tenaga kerja dan lainnya. Upaya yang lebih detail

diharapkan akan dapat meningkatkan produksi pisang sekaligus

meningkatkan kualitasnya. Apabila produksi pisang tersedia cukup

dengan kualitas yang baik maka akan menjadi sumber bahan baku

yang baik bagi agroindustri berbahan baku pisang. Dengan adanya

manajemen usahatani yang baik, maka akan mendorong agroindustri

untuk maju pula. Agroindustri yang sudah ada dapat lebih

berkembang dengan adanya dukungan manajemen usahatani yang

baik. Strategi ini merupakan strategi yang mengkombinasikan antara

pengoptimalan usahatani hulu dengan peningkatan usahatani hilir

(pascapanen).

Page 88: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

2. Analisis SWOT dan QSPM untuk Komoditi Padi

a. Alternatif Strategi

Alternatif strategi komoditi padi diperoleh dengan

mengkombinasikan faktor internal dan eksternal yang ada.

Pengkombinasian ini menggunakan matriks SWOT sebagai alat

analisis. Matriks SWOT dapat memberikan gambaran yang jelas

tentang faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi

pengembangan komoditi padi. Matriks SWOT ini menghasilkan

empat sel kemungkinan alternatif strategi, yaitu strategi S-O, strategi

W-O, strategi W-T, dan strategi S-T.

Page 89: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Tabel 26. Alternatif Strategi Matriks SWOT Pengembangan Komoditi Padi di Kecamatan Baureno

Kekuatan-S

1. Usahatani padi merupakan usahatani utama

2. Besarnya motivasi petani terhadap perkembangan komoditi padi

3. Semangat gotong royong petani masih tinggi

4. Petani sudah berpengalaman dalam membudidayakan komoditi padi

Kelemahan-W

1. Petani masih menerapkan budidaya konvensional

2. Rendahnya daya beli petani terhadap saprodi

3. Kemampuan manajemen usahatani masih lemah

4. Produksi padi masih rendah

5. Kualitas padi masih rendah

Peluang-O

1. Pasar lokal dan diluar daerah masih terbuka luas

2. Besarnya dukungan pemerintah (bantuan benih dan saprodi)

3. Adanya program swasemabada berkelanjutan

4. Jerami padi dapat digunakan sebagai bahan bioethanol

5. Besarnya dukungan penyuluh untuk membantu petani

Strategi S-O

1. Memanfaatkan secara optimal dukungan dari pemerintah pada usahatani padi (S1, S2, S3, O2, O3, O5)

2. Memperluas jaringan pemasaran padi (S1, S2, O1,O2)

Strategi W-O

1. Meningkatkan peran BPP dalam alih teknologi usahatani padi di tingkat petani (W1, W4, W5, O5)

2. Meningkatkan pengelolaan usahatani di tingkat petani (W1,W3, O1, O2, O3)

Ancaman-T

1. Kondisi infrastruktur (jalan, irigasi, jembatan) kurang mendukung

2. Adanya banjir tahunan 3. Belum ada pengolahan

pascapanen 4. Ketergantungan pada

tengkulak tinggi

Strategi S-T

1. Menggunakan varietas padi yang tahan genangan air (S2, T2)

2. Meningkatkan pengelolaan pascapanen (S1, S2, S3, T3)

Strategi W-T

1. Membuat sumur resapan di tingkat petani (W4, W5, T2)

2. Memperbaiki kondisi infrastruktur penunjang (W4, T1)

Sumber: Analisis Data Primer, 2010

Page 90: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

1) Strategi S-O

a) Memanfaatkan secara optimal dukungan dari

pemerintah pada usahatani padi

Pemerintah Daerah Kecamatan Baureno melalui

instansi atau dinas teknis terkait berusaha untuk

mengupayakan pengembangan komoditi padi. Beberapa

upaya pengembangan komoditi padi yang dilakukan

Pemerintah Daerah Kecamatan Baureno antara lain dengan

adanya program SLPHT (Sekolah Lapang Pengendalian

Hama Terpadu) yang diberikan kepada para petani melalui

BPP (Balai Penyuluhan Pertanian) dan pemberian bantuan

benih dan sarana produksi lainnya (saprodi). Para petani

dapat secara optimal memanfaatkan program-program yang

ditawarkan pemerintah melalui dinas teknis terkait. Melalui

program SLPHT petani dapat memperdalam pengetahuan

tentang budidaya padi. Pemberian bantuan benih dan saprodi,

diharapkan dapat menekan biaya produksi yang dikeluarkan

petani dan produktivitas di tingkat petani dapat ditingkatkan.

Oleh karena itu, program-program peningkatan kualitas

sumberdaya petani maupun program yang lain dalam rangka

pengembangan komoditi padi perlu mendapat respon positif

dari petani.

b) Memperluas jaringan pemasaran

Memperluas jaringan pemasaran merupakan salah

satu upaya penting yang dapat dilakukan, untuk perluasan

pangsa pasar. Perluasan jaringan pemasaran dapat dilakukan

dengan menjalin kerjasama antara petani Kecamatan Baureno

dengan wilayah lain. Kemudian pihak dinas dapat

memberikan referensi tentang daerah yang potensial untuk

perluasan pangsa pasar. Selama ini, komoditi padi sebagian

besar dipasarkan di Kecamatan Baureno sedangkan

Page 91: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

pemasaran ke luar daerah sangat sedikit sekali. Hal ini

berpengaruh pada harga jual yang diterima oleh petani yang

lebih rendah bila dibandingkan dipasarkan keluar daerah.

Keterbatasan akses pemasaran merupakan kendala utama

dalam pemasarannya. Untuk mengatasi hal tersebut,

diperlukan perluasan jaringan pemasaran komoditi padi.

Alternatif strategi yang dapat dilakukan adalah membuka

akses pemasaran keluar daerah dengan meningkatkan

pengelolaan pascapanen dan standarisasi mutu. Hal ini dapat

membantu terjadinya peningkatan daya serap pasar, baik

pasar lokal maupun pasar di luar Kecamatan Baureno.

2) Strategi W-O

a) Meningkatkan peran BPP dalam alih teknologi usahatani

padi di tingkat petani

Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) mempunyai

fungsi antara lain sebagai lembaga yang melakukan transfer

teknologi kepada para petani di sekitarnya,

mengintroduksikan teknologi atau temuan baru di bidang

pertanian kepada para petani, melakukan penyuluhan atau

pendampingan kepada para petani, melakukan demplot

usahatani, serta sebagai tempat pelatihan dan pengembangan

di tingkat petani maupun aparat teknis dalam pengembangan

sumberdaya manusia di bidang pertanian. Berdasarkan fungsi

BPP tersebut, diharapkan BPP meningkatkan perannya dalam

menjalankan fungsi-fungsi yang menjadi kewajibannya

terutama dalam hal alih teknologi pengembangan usahatani

padi. Alih teknologi tersebut dapat berupa teknologi

penggunaan varietas unggul tahan genangan air serta

teknologi pengelolaan pascapanennya.

Page 92: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

b) Meningkatkan pengelolaan usahatani di tingkat petani

Pengelolaan usahatani di tingkat petani pada daerah

rawan banjir atau daerah genangan masih didasarkan pada

kebiasaan petani setempat sehingga pengelolaan usahataninya

belum optimal. Dalam satu tahun, pola tanam yang dilakukan

oleh petani minimal satu kali tanam padi dan maksimal 2 kali

tanam padi dengan resiko gagal panen relatif cukup besar.

Para petani di daerah Kecamatan Baureno sebenarnya sudah

memperhitungkan resiko kegagalan yang akan terjadi namun

mereka berspekulasi terhadap keadaan alam tersebut. Hal ini

dikarenakan pola tanam pada usahataninya yang monokultur,

di sisi lain petani tidak berusaha mencoba melakukan inovasi

pada usahataninya. Oleh karena itu diperlukan peningkatan

pengelolaan usahatani di tingkat petani, antara lain dengan

memperbaiki pengelolaan pola tanam yang disesuaikan

dengan keadaan iklim, penggunaan varietas padi tahan

genangan air, memperbaiki teknik budidaya padi pada daerah

rawan genangan air, membuat sumur resapan pada areal

sawah dan memperbaiki saluran irigasi di tingkat petani.

3) Strategi S-T

a) Menggunakan varietas padi yang tahan genangan air

Varietas padi yang sering ditanam di Kecamatan

Baureno sebagai daerah rawan banjir adalah varietas IR 64.

Varietas tersebut ditanam karena mempunyai masa panen

yang pendek dan produksinya relatif tinggi. Namun, varietas

ini tidak tahan terhadap genangan air yang mencapai 2 – 3

minggu sehingga apabila varietas ini tetap ditanam akan

mengakibatkan tanaman padi mati. Pada umumnya, lahan

pertanian di daerah rawan banjir dalam satu tahun

menggunakan pola tanam padi – padi – genangan air dan

kemungkinan dalam satu tahun hanya ditanami padi satu kali

Page 93: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

karena gagal panen akibat genangan air. Untuk itu,

diperlukan varietas padi yang ditanam yang tahan terhadap

genangan air. Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa

(Balitra) telah mengidentifikasi beberapa galur padi yang

tahan terhadap genangan air selama 18 hari sampai 21 hari.

Beberapa galur padi tersebut adalah IR70213-10-CPA-2-3-2-

1, IR70181-32-PMI-1-1-5-1, IR70213-10-CPA-4-2-1-1-3.

Produktivitas masing-masing galur tersebut sebesar 5,73

ton/ha, 4,49 ton/ha dan 4,19 ton/ha. Dengan menggunakan

galur padi ini diharapkan kegagalan panen akibat tanaman

padi yang terendam dapat diminimalisasi.

b) Meningkatkan pengelolaan pascapanen

Tingginya resiko kehilangan panen pada waktu

panen relatif tinggi serta masih sedikitnya usaha pengolahan

pascapanen membuat rendahnya daya serap pasar terhadap

padi yang berasal dari Kecamatan Baureno. Untuk itu perlu

dilakukan peningkatan penyerapan pasar dengan cara

peningkatan pengelolaan pascapanen seperti meminimalisir

resiko kehilangan hasil panen (rusaknya infrastruktur jalan

dan adanya pencurian), penggunaan alat perontok padi yang

dapat meminimalisir jumlah padi yang tidak rontok,

menyimpan padi kering atau beras pada tempat yang aman

dari genangan air atau banjir, mendirikan atau meningkatkan

usaha pengolahan beras yang dapat meningkatkan nilai

tambah.

Pendirian koperasi juga menjadi alternatif solusi

dalam pengelolaan pascapanen, mengingat di Kecamatan

Baureno tidak terdapat Koperasi. Koperasi dapat menjadi

wadah, dimana petani dapat mengumpulkan produksinya,

sehingga produksi yang terkumpul dapat secara kolektif

dikelola pascapanennya melalui koperasi.

Page 94: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

4) Strategi W-T

a) Membuat sumur resapan di tingkat petani

Wilayah di dekat daerah aliran sungai (DAS)

Bengawan Solo yang meliputi areal persawahan, ladang,

rumah dan pekarangan setiap tahunnya selalu memperoleh

genangan air. Genangan air yang terjadi bisa terjadi selama

berbulan-bulan tergantung curah hujan di daerah hulu Sungai

Bengawan Solo. Hal ini menimbulkan banyak kerugian baik

penduduk yang bermatapencaharian sebagai petani maupun

nonpetani.

Untuk meminimalisir atau mengurangi genangan air

pada daerah-daerah tersebut alternatif yang dapat dilakukan

di tingkat petani adalah membuat sumur resapan. Sumur

resapan ini berfungsi mengurangi genangan air banjir,

menambah atau meninggikan tanah, mengurangi gejala

amblesan tanah setempat dan melestarikan serta

menyelamatkan sumberdaya air untuk jangka panjang.

Pembuatan sumur resapan disesuaikan dengan kondisi

lingkungan. Diharapkan dengan pembuatan sumur resapan ini

di tingkat petani baik di lahan persawahan maupun di

pekarangan rumah akan dapat mengurangi genangan air

banjir.

b) Memperbaiki kondisi infrastruktur penunjang

Banjir yang terjadi hampir setiap tahun di

Kecamatan Baureno telah menimbulkan kerugian yang cukup

besar baik material maupun immaterial. Kerugian materiil

meliputi besarnya resiko gagal panen, kehilangan ternak

sedangkan kerugian immaterial seperti timbulnya trauma dan

bahkan gangguan psikologis. Banyaknya infrastruktur

penunjang seperti jalan, jembatan, saluran irigasi, lahan

persawahan yang rusak akibat banjir. Banyak terdapat jalan

Page 95: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

yang berlubang, jalan yang masih berupa tanah, jembatan

yang hanya terbuat dari bambu, serta minimnya saluran

irigasi membuat petani semakin sulit dalam budidaya ataupun

proses pemasaran. Infrastruktur yang rusak tersebut

menghambat pengembangan komoditi padi di Kecamatan

Baureno. Hal ini terlihat pada daerah yang memiliki tingkat

kerusakan infrastruktur parah, harga komoditi mempunyai

kecenderungan lebih rendah dibandingkan dengan daerah lain

yang mempunyai infrastruktur lebih baik. Pedagang yang

akan membeli komoditi padi pada khususnya

memperhitungkan biaya transportasi yang lebih mahal

sehingga harga beli di tingkat pedagang juga akan lebih

rendah. Oleh karena itu, perbaikan infrastruktur penunjang

perlu untuk dilakukan.

b. Strategi Terbaik

Alternatif strategi yang dihasilkan kemudian dianalisis

kembali dengan menggunakan metode QSPM untuk mendapatkan

satu strategi terbaik pengembangan komoditi padi. Skoring dan rating

didasarkan pada penilaian peserta FGD terhadap setiap faktor internal

dan eksternal untuk tiap alternatif strategi yang ditawarkan. Hasil

QSPM dapat dilihat pada Tabel 27, sebagai berikut.

Page 96: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Page 97: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Page 98: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Page 99: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Berdasarkan Tabel.27 dapat diketahui strategi terbaik yang

dapat dilakukan untuk pengembangan komoditi padi. Untuk

pengembangan komoditi padi di Kecamatan Baureno, strategi terbaik

yang dapat dilakukan adalah strategi 3, yaitu “Penggunaan Varietas

Padi yang Tahan Terhadap Genangan Air” dengan total nilai daya

tarik (TAS) sebesar 4,692. Terjadinya banjir mengakibatkan

rendahnya kualitas padi di Kecamatan Baureno. Padi yang dihasilkan

pada umumnya berwarna coklat dan banyak yang pecah jika diolah

menjadi beras, daya simpan relatif rendah dan mudah gabuk (rusak).

Rendahnya kualitas padi mengakibatkan rendahnya daya serap pasar

dan turunnya harga. Selama ini, banjir menjadi ancaman besar bagi

usahatani padi. Untuk itu, diperlukan varietas padi yang ditanam yang

tahan terhadap genangan air. Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa

(Balitra) telah mengidentifikasi beberapa galur padi yang tahan

terhadap genangan air selama 18 hari sampai 21 hari. Beberapa galur

padi tersebut adalah IR70213-10-CPA-2-3-2-1, IR70181-32-PMI-1-1-

5-1, IR70213-10-CPA-4-2-1-1-3. Produktivitas masing-masing galur

tersebut sebesar 5,73 ton/ha, 4,49 ton/ha dan 4,19 ton/ha

(Kahairullah, 2006). Dengan adanya temuan ini, maka dapat menjadi

solusi bagi petani untuk meminimalisir kegagalan panen. Namun

sebelum digunakan secara massal, sebaiknya perlu dilakukan

penyesuaian lapang. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat

demplot uji coba untuk mengetahui kesesuaian lahan dan agroklimat

di Kecamatan Baureno.

Page 100: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

3. Analisis SWOT dan QSPM untuk Komoditi Jagung

a. Alternatif Strategi

Matriks SWOT merupakan alat analisis untuk menghasilkan

alternatif strategi pengembangan komoditi jagung. Untuk memperoleh

alternatif strategi komoditi jagung, maka dibutuhkan faktor internal

dan faktor eksternal. Matriks SWOT dapat memberikan gambaran

secara jelas bagaimana faktor eksternal dapat dikombinasikan dengan

faktor internal sehingga dihasilkan beberapa strategi pengembangan

komoditi jagung. Matriks ini menghasilkan empat sel kemungkinan

alternatif strategi, yaitu strategi S-O, strategi W-O, strategi W-T, dan

strategi S-T.

Page 101: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Tabel 28. Alternatif Strategi Matriks SWOT Pengembangan Komoditi Jagung di Kecamatan Baureno

Kekuatan-S

1. Petani jagung mampu melakukan manajemen usahatani dengan baik

2. Motivasi petani untuk maju sangat tinggi

3. Kualitas jagung dan tortilla yang dihasilkan mampu bersaing dipasar

4. Karakteristik lahan sesuai untuk budidaya jagung

Kelemahan-W

1. Produksi jagung masih rendah

2. Skala usahatani jagung masih kecil

3. Petani sulit mengakses saprodi, karena tata kelola yang rumit

4. Daya beli petani rendah (saprodi)

5. Petani tidak memiliki hubungan kemitraan dengan perusahaan (input) pendukung

Peluang-O

1. Adanya kegiatan magang kepada petani untuk meningkatkan pemahaman

2. Adanya bantuan modal dari Badan Ketahanan Pangan

3. Adanya kerjasama pemerintah dan produsen benih jagung

4. Terbuka pasar untuk jagung

5. Terdapat pabrik Tortilla 6. Penyuluh memiliki

motivasi yang tinggi terhadap jagung

7. Terbukanya pasar untuk industry kerajinan berbahan baku kelobot jagung

Strategi S-O

1) Pemanfaatkan secara optimal dukungan pemerintah(S1,S2,S3, S4,01,02,03, O6)

2) Perluasan daerah pemasaran jagung(S1,S2S3,01,02,04,05,07)

Strategi W-O

1) Penggunaan benih jagung yang berkualitas(W1,W2,03)

2) Pengoptimalan penggunaan teknologi informasi untuk mendukung pemasaran jagung dan produk olahan jagung(W5,04 ,05 ,06)

Ancaman-T

1. Serangan hama tikus masih sulit dikendalikan

2. Banyaknya pesaing (produsen) jagung dan tortilla dari daerah lain

3. Banjir tahunan mengancam produksi jagung

Strategi S-T

1) Pengoptimalan manajemen usahatani jagung(S1,S2, T2)

2) Pengantisipasian persaingan pasar produk olahan jagung(S3,T2)

Strategi W-T

1) Pengoptimalan upaya antisipasi banjir(W1,T3)

2) Perbaikan tata niaga jagung dan sarana produksi jagung(W3,W4,T2)

Sumber: Analisis Data Primer, 2010

Page 102: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

1) Strategi S-O

1) Pemanfaatan secara optimal dukungan pemerintah

Bantuan yang diberikan pemerintah dapat digunakan

petani untuk membeli alat pertanian atau sarana produksi,

sehingga manfaatnya diharapkan dapat benar-benar dirasakan

oleh petani. Dukungan pemerintah yang telah diberikan antara

lain, kerja sama dengan produsen benih (PT.BISI Internasional,

Tbk) untuk meningkatkan kualitas benih jagung petani,

melakukan kegiatan penyuluhan dan pelatihan kepada

kelompok tani jagung terkait dengan teknis budidaya jagung,

pemberian bantuan modal dari Dinas Ketahanan Pangan. Salah

satu kelemahan dari berbagai dukungan pemerintah tersebut

adalah kontinyuitas kegiatan pelatihan dan belum meratanya

bantuan modal dan benih bagi petani. Oleh karena itu,

diharapkan pemerintah mampu meningkatkan kontinyuitas dan

pemerataan distribusi bantuan agar petani dapat mengaksesnya

dengan lebih optimal.

2) Perluasan daerah pemasaran produk olahan jagung

Jagung merupakan komoditi yang mengalami

peningkatan produksi. Kualitas jagung yang dihasilkan juga

mampu bersaing dipasar. Selama ini, jagung hanya dijual ke

pasar-pasar tradisional dan sebagian dijual ke pabrik tortilla

setempat. Kualitas jagung yang baik perlu diimbangi dengan

upaya perluasan pangsa pasar, khususnya keluar wilayah

Kecamatan Baureno seperti ke Ngawi, Madiun dan lain-lain.

Perluasan daerah pemasaran dapat dilakukan dengan

peningkatan standar mutu, pemberian label, merek,

mencantumkan ijin Depkes, serta menjalin kerjasama pabrik

makanan ringan yang memproduksi tortilla seperti PT. Sinar

Mulia yang terkenal dengan produk Happytos Tortilla Chips di

Malang. Bukan hanya tortilla, produk olahan jagung lainnya

Page 103: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

juga berpotensi untuk dikembangkan, misalnya pembuatan

cookies dengan tepung jagung.

2) Strategi W-O

1) Penggunaan benih jagung yang berkualitas

Kesesuaian lahan dengan varietas jagung yang

digunakan dapat membantu peningkatan produksi. Hal ini

dapat dilakukan dengan bertukar informasi dengan PPL atau

dengan akademisi. Salah satu kelemahan usahatani jagung di

Kecamatan Baureno adalah penggunaan benih yang belum

berkualitas baik. Sebenarnya, pemerintah telah menjalin

kerjasama dengan perusahaan swasta (PT.BISI Internasional

Tbk) dalam mensubsidi benih jagung bagi petani namun,

permasalahannya adalah bahwa subsidi benih tersebut belum

merata distribusinya dan secara kuantitas masih belum

memadai. Oleh karena itu, petani cenderung menggunakan

benih jagung seadanya (sisa hasil panen pada musim tanam

sebelumnya). Pemerintah hendaknya mengoptimalkan

kerjasama benih jagung dengan meningkatkan kerjasama

dengan perusahaan benih jagung lainnya. Selain itu, diperlukan

monitoring terkait dengan distribusi benih jagung sehingga

petani dapat mengakses benih jagung kualitas baik dengan

lebih mudah.

2) Pengoptimalan penggunaan teknologi informasi untuk

mendukung pemasaran produk olahan jagung

Potensi pasar tortilla Kecamatan Baureno pada dasarnya

masih terbuka lebar. Namun, selama ini upaya pemasaran

tortilla sendiri belum bisa maksimal. Penyebabnya adalah,

hambatan geografis (kondisi infrastruktur jalan) penghubung

Kecamatan Baureno dengan wilayah lain. Banjir yang setiap

tahun melanda Kecamatan Baureno membuat kualitas

infrastruktur jalan yang semakin memburuk. Hal ini menjadi

Page 104: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

hambatan tersendiri bagi pengrajin tortilla untuk memasarkan

produknya, khususnya ke luar wilayah. Kendala lain adalah

masih lemahnya adopsi teknologi informasi oleh pengrajin

tortilla. Peran pemerintah sangat diperlukan untuk memotivasi

dan memfasilitasi adopsi teknologi informasi bagi pengrajin

tortilla. Teknologi informasi yang dapat digunakan adalah

pembuatan leaflet, brosur, spanduk maupun website untuk

mendukung pemasaran tortilla. Pengoptimalan peran penyuluh

juga dapat menjadi alternatif solusi untuk memperlancar

informasi pemasaran seperti harga produk, permintaan pasar

dan persaingan dari producen wilayah lain.

3) Strategi S-T

1) Pengoptimalan manajemen usahatani jagung

Manajemen usahatani yang baik akan mendukung

berkembangnya komoditi jagung. Manajemen produksi sebagai

dasar dalam usahatani, harus dikelola dengan baik agar

usahatani dapat berjalan dengan baik pula. Manajemen

produksi untuk usahatani jagung selama ini belum dilakukan.

Hal ini disebabkan oleh skala usaha yang kecil dan masih

menggunakan teknik budidaya yang konvensional. Petani

jagung umumnya belum mengenal inovasi teknologi dalam

menjalankan usahataninya, misalnya untuk pupuk hanya

menggunakan Urea dan tidak menggunakan TSP dan KCl.

Padahal seharusnya untuk syarat tumbuh diperlukan kombinasi

pupuk yang sesuai. Kombinasi pupuk yang dibutuhkan sebagai

syarat tumbuh jagung adalah 400-450 kg Urea, 100-150 kg KCl

dan 100-150 kg SP36 per hektarnya (BPTP Sulawesi Selatan,

2010). Pemupukan N yang terlalu banyak akan mengakibatkan

tanaman akan lemah, lemas dan empuk sehingga mudah rebah,

dan sangat disukai hama dan penyakit, tanaman lambat berbuah

dan lambat masak. Akibatnya adalah rendahnya kualitas jagung

Page 105: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

karena lamanya proses vegetatif dan pendeknya proses

generatifnya. Ketika ada serangan hama ulat, masih diatasi

dengan cara konvensional (diambil dengan tangan), pemipilan

jagung juga masih dilakukan secara manual (menggunakan

tangan). Hal ini mendorong perlu ditingkatkannya pemahaman

petani terhadap pentingnya penggunaan pupuk SP36 dan pupuk

KCl sebagai syarat tumbuh.

Permasalahan lain adalah masih lemahnya manajemen

finansial dalam usahatani jagung. Petani belum mampu

memperhitungkan usahatani jagung secara profesional. Solusi

yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini antara lain

dengan melakukan pelatihan manajemen finansial bagi petani

jagung agar mampu mengelola usahataninya dengan lebih baik.

Melalui pelatihan ini diharapkan petani mampu mengkalkulasi

besarnya biaya usahatani dan penerimaan usahatani. Dengan

demikian, petani dapat mengetahui untung dan ruginya

usahatani jagung yang telah dijalankan. Implikasinya

diharapkan petani akan lebih bijak dalam mengambil keputusan

terkait dengan pengeluaran biaya usahatani ataupun dalam

mengalokasikan pendapatan dari usahatani jagung. Hal ini

dapat dilakukan dengan kerjasama yang dilakukan antara pihak

dengan akademisi, atau PPL yang memberikan gambaran

umum tentang manajemen usahatani.

2) Pengantisipasian persaingan pasar produk olahan jagung

Perencanaan pembangunan pabrik tortilla di Kecamatan

Baureno sebagai tindak lanjut dari adanya kerjasama antara

Kabupaten Bojonegoro dengan Jepang, merupakan salah satu

bentuk nyata dari pemerintah untuk mengembangkan produk

olahan ini. Awalnya Kecamatan Baureno hanya memiliki

pabrik pengering jagung (drier), namun pabrik tepung jagung

untuk bahan baku tortilla berada di Kecamatan Dander. Dengan

Page 106: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

adanya pembangunan pabrik di Kecamatan Baureno, akan

menjadi peluang besar bagi petani. Tortilla merupakan produk

olahan jagung yang cukup berkembang di Kecamatan Baureno.

Terbukanya pasar tortilla menyebabkan produsen atau

pengrajin tortilla dari luar wilayah Kecamatan Baureno juga

berusaha untuk melakukan ekspansi pasar. Hal ini menjadi

ancaman bagi pengrajin tortilla di Kecamatan Baureno.

Walaupun kualitas tortilla di Kecamatan Baureno mampu

bersaing dipasar, namun yang menjadi kendala adalah fluktuasi

harga sarana produksi jagung sebagai bahan baku tortilla

seperti pupuk, benih jagung serta tingginya biaya transportasi

karena rusaknya infrastruktur jalan. Dengan demikian

diperlukannya upaya antisipasi persaingan pasar produk

tortilla. Upaya yang dapat dilakukan antara lain dengan

peningkatan kualitas tortilla, peningkatan mutu standar pabrik,

penambahan label, merek, pancantuman ijin Depkes atau

bahkan menambah varian rasa dari tortilla.

4) Strategi W-T

1) Pengoptimalan upaya antisipasi banjir

Pembangunan bendungan lebih efisien dibandingkan

dengan pembangunan waduk sebagai upaya antisipasi banjir.

Pembangunan waduk di daerah hilir membutuhkan luas areal

genangan yang cukup luas karena topografis tanah di daerah

hilir Jawa Timur tanahnya tidak curam. Dengan demikian,

membangun bendung dianggap yang paling realistis, sebab

selain tidak banyak membebaskan tanah juga memanfaatkan

badan sungai sebagai tampungan air. Bendungan ini dibangun

di Desa Padang, Kecamatan Trucuk, seluas 7 hektare dan di

Desa Ngringinrejo Kecamatan Kalitidu sekitar 6 hektare.

Kecamatan ini dipilih karena merupakan wilayah yang berada

di wilayah tengah (Kecamatan Trucuk) dan perbatasan antara

Page 107: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

wilayah tengah dengan wilayah barat (Kecamatan Kalitidu).

Detail bangunan Bendungan di Bojonegoro, memiliki luas

bentangan 504 m, dengan jumlah tujuh buah pintu, masing-

masing pintu lebarnya 17,5m dengan tipe radial gate. Selain itu

juga dilengkapi dengan dua buah pintu pengatur debit masing-

masing lebarnya 17,5m. Bendungan yang memiliki panjang

1.841,752 m mampu menampung air sebanyak 13 juta m3 dan

memiliki daerah tangkapan air seluas 12,467 km2. Manfaat

adanya bendungan tersebut, mampu mencukupi kebutuhan air

irigasi pertanian lewat pompanisasi dengan debit 5.850

liter/detik untuk Kabupaten Bojonegoro seluas 4.949 ha.

Walaupun bendungan ini tidak dibangun di Kecamatan

Buareno, namun diharapkan dampak pembangunannya dapat

dirasakan oleh Kecamatan Baureno sebagai kecamatan paling

hilir dari Kabupaten Bojonegoro yang merasakan dampak

terparah akibat banjir.

2) Perbaikan tata niaga jagung dan sarana produksi jagung

Masih adanya petani yang menjual produksinya kepada

tengkulak mengakibatkan tingginya ketergantungan petani

terhadap tengkulak. Hal ini dilakukan petani kecilnya skala

usahatani dan agar petani lebih cepat mendapatkan uang.

Sebenarnya hal ini dapat diminimalisir dengan cara

pengoptimalan kelompok tani untuk menjual langsung

produksinya ke pasar. Rantai pemasaran yang semakin

sederhana akan mampu meningkatkan pendapatan dan

kesejahteraan petani komoditi jagung. Permasalahan terkait

sarana produksi jagung adalah masih sulitnya akses untuk

mendapatkan saprodi seperti benih jagung dan pupuk. Selain

masih terbatasnya toko penjual saprodi, distribusi agen saprodi

juga belum merata sehingga petani seringkali harus

mengeluarkan biaya tinggi untuk membeli benih dan pupuk

Page 108: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

karena kurangnya akses yang dimiliki petani. Sulitnya akses ini

terutama untuk saprodi yang mendapat subsidi dari pemerintah

sehingga tak jarang sering terjadi kelangkaan. Oleh karena itu

perlu dilakukan upaya pembukaan akses saprodi kepada petani,

dengan cara penjualan saprodi secara langsung kepada petani

(untuk saprodi yang subsidi), dan pembangunan toko saprodi

yang lebih dekat dengan petani.

Terkait masalah tataniaga jagung yang masih banyak

tergantung pada tengkulak, dapat dilakukan upaya

pengoptimalan kelompok tani. Kelompok tani dapat menjadi

tempat untuk pengumpulan produksi, sehingga pemasaran

dapat lebih terjamin dan dapat meningkatkan bargaining

position dari petani.

b. Strategi Terbaik

Analisis QSPM merupakan alat yang digunakan untuk

memperoleh satu strategi pengembangan komoditi jagung terbaik dari

beebrapa alternatif strategi yang ditawarkan pada analisis SWOT.

Rating dan Skoring ditentukan oleh peserta FGD untuk tiap faktor

internal dan eksternal dari masing-masing strategi. Berdasarkan

uraian tersebut diperoleh satu strategi terbaik untuk pengembangan

komoditi jagung yang tersaji pada Tabel. 29

Page 109: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

Page 110: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

Page 111: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

Page 112: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

Berdasarkan Tabel 29. strategi terbaik untuk pengembangan

komoditi jagung dan tortilla sebagai produk olahan jagung di

Kecamatan Baureno adalah strategi 3, yaitu “Pengoptimalan

Manajemen Usahatani Jagung” dengan total nilai daya tarik (TAS)

sebesar 5,594. Strategi ini menjadi strategi terbaik karena manajemen

usahatani merupakan kunci keberhasilan usahatani jagung.

Optimalisasi manajemen usahatani jagung diperlukan mengingat

potensi komoditi jagung di Kecamatan Baureno cukup tinggi.

Produksi jagung yang cenderung meningkat menjadikan komoditi ini

menjadi penting untuk diperhatikan. Selain itu, berkembangnya

agroindustri tortilla di Kecamatan Baureno menuntut produktifitas

yang kontinyu dan kualitas jagung yang baik. Oleh karena itu,

diperlukan manajemen usahatani jagung yang baik. Dengan

manajemen usahatani yang baik diharapkan petani jagung akan

mampu memperoleh keuntungan yang optimal sehingga akan

memotivasi petani untuk terus membudidayakan komoditi jagung.

Manajemen usahatani jagung dapat dilakukan dengan memberikan

pelatihan pembukuan praktis usahatani bagi petani jagung sehingga

petani mengetahui transparansi biaya dan penerimaan usahatani

jagung. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi panduan petani

jagung dalam mengalokasikan modal usahatani dan memanfaatkan

hasil panen jagung dengan lebih tepat.

Page 113: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

4. Analisis SWOT dan QSPM untuk Komoditi Sapi

a. Alternatif Strategi

Pengembangan komoditi sapi membutuhkan strategi

pengembangan yang tepat. Strategi pengembangan ini dapat diperoleh

dengan memadukan faktor internal dan faktor eksternal yang

mempengaruhi komoditi sapi. Matriks SWOT digunakan untuk

memadukan faktor internal dan eksternal ini sehingga dihasilkan

alternatif strategi pengembangan komoditi sapi. Matriks ini

menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi, yaitu strategi

S-O, strategi W-O, strategi W-T, dan strategi S-T.

Page 114: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

Tabel 30. Alternatif Strategi Matriks SWOT Pengembangan Komoditi Sapi di Kecamatan Baureno

Kekuatan-S

1) Peternak memiliki motivasi yang tinggi untuk mengembangkan komoditi sapi.

2) Petani mau mencoba teknologi baru.

3) Sarana komunikasi yang dimiliki peternak sudah baik

4) Peternak sadar arti penting kesehatan hewan

5) Hijauan saat musim penghujan melimpah

Kelemahan-W

1) Modal yang dimiliki peternak terbatas

2) Beternak sapi hanya menjadi usaha sampingan

3) Peternak belum memanfaatkan kelompok tani secara optimal

4) Hijauan saat musim kemarau sedikit

5) Kualitas sapi rendah

Peluang-O

1) Program Deptan Swasembada daging sapi tahun 2014

2) Nilai jual sapi relatif tinggi

3) Masih luasnya pasar penjualan sapi

4) Adanya program peningkatan keterampilan beternak sapi

5) Penyuluh memiliki motivasi yang tinggi dalam membantu peternak

Strategi S-O

1) Pengoptimalan produksi sapi (S1,S2,S3, S4 O1,O2, O3, 04, O5)

Strategi W-O

1) Peningkatan kualitas SDM peternak sapi (W5, O4, O5)

2) Penelitian dan pengembangan untuk mendukung kontinyuitas pakan ternak sapi (W4, O5)

Ancaman-T

1) Kondisi infrastruktur jalan, kurang mendukung

2) Ancaman banjir tahunan

3) Ancaman sapi import ataupun sapi daerah lain

4) Lemahnya bantuan permodalan dari pemerintah

Strategi S-T

1) Antisipasi persaingan dengan sapi import melalui peningkatan kualitas ternak sapi (S1, S2, S4, T3)

2) Peningkatan kualitas infrastruktur jalan (S1, T1)

Strategi W-T

1) Pengoptimalan bantuan permodalan dari pemerintah (W1, W3, T4)

Sumber: Analisis Data Primer, 2010

Page 115: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

1) Strategi S-O

a) Pengoptimalan produksi sapi

Pengembangan komoditi sapi dapat dilakukan dengan

pengoptimalan produksi sapi. Strategi ini mungkin dilakukan

dengan dukungan kekuatan dan peluang pengembangan

komoditi sapi di Kecamatan Baureno. Pengembangan sapi di

Kecamatan Baureno didukung oleh kondisi peternak yang

memiliki kesadaran untuk memelihara sapi dengan baik,

tersedianya tenaga penyuluh yang siap membantu peternak

mengembangkan sapi, dan ketersediaan hijauan yang melimpah

pada musim hujan. Penyuluh kehewanan aktif memberikan

pembinaan, penyuluhan dan memberikan pelayanan kepada

peternak baik secara langsung maupun melalui kelompok tani

peternak Gebuk Tulo. Gebuk Tulo merupakan kelompok tani

yang beranggotakan peternak sapi di Kecamatan Baureno.

Kelompok tani Gebuk Tulo memiliki peran yang penting dalam

penyampaian informasi tentang teknologi baru dalam usahatani

sapi. Informasi ini terkait dengan pemeliharaan, perkandangan,

kesehatan ternak maupun pembiakan sapi (Inseminasi Buatan).

Dengan bimbingan intensif tersebut, petani merasa lebih yakin

karena setiap permasalahan sapi yang dihadapi dapat

dikonsultasikan kepada penyuluh kehewanan. Selain itu

ketersediaan hijaun yang melimpah di musim hujan

memberikan kemudahan kepada petani untuk mengembangkan

ternak sapi.

Pengoptimalan produksi sapi semakin terdukung dengan

adanya program swasembada daging dari Deptan, luasnya

pasar daging, dan harga daging sapi yang tinggi. Secara

nasional, untuk meningkatkan kualitas gizi penduduk Deptan

mencanangkan swasembada daging tahun 2014. Hal ini

merupakan peluang yang sangat bagus karena program ini

Page 116: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

tentunya akan didukung dengan program-program

pengembangan ternak sapi terutama dalam pembudidayaannya

sehingga peternak dapat memanfaatkan untuk mengotimalkan

produksi ternak sapi. Selain itu, program swasembada daging

juga akan memperluas pasar daging sapi dan meningkatkan

nilai jualnya. Langkah yang dapat ditempuh untuk

mengoptimalkan produksi sapi antara lain dengan :

1. Pengadaan bakalan sapi yang bermutu dengan harga

terjangkau sehingga produksi sesuai dengan harapan

2. Peningkatan kemampuan insenminasi buatan secara

mandiri oleh petani

2) Strategi W-O

1) Peningkatan kualitas SDM peternak sapi

Peningkatan SDM petani sapi dapat dilakukan dengan

adanya penyuluhan kehewanan dan pendampingan dari pihak

dinas kepada petani untuk mengadakan studi banding ke

wilayah sentra sapi seperti Kabupaten Boyolali, Kabupaten

Pasuruan, dan lain-lain. Kelemahan dalam pengembangan

komoditi sapi di Kecamatan Baureno antara lain kurangnya

mantri hewan, banyaknya petani yang mengusahakan ternak

sapi sebagai usaha sampingan, dan belum optimalnya kerja

kelompok tani Gebuk Tulo. Kekurangan mantri ternak dapat

dilihat dari kenyataan bahwa satu kecamatan ditangani oleh

seorang mantri ternak.

Peternak sapi potong umumnya menganggap bahwa

usaha peternakan yang dilakukan bukan merupakan mata

pencaharian utama, peternakan hanya merupakan pekerjaan

sampingan. Meski demikian, peternak sapi sudah tergabung

dalam Gebuk Tulo yaitu kelompok tani peternak sapi yang

merupakan salah satu alternatif wahana yang tepat bagi

peternak untuk sharing mengenai permasalahan serta solusi

Page 117: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

yang ditempuh. Kurangnya pengetahuan peternak mengenai

arti penting kelompok tani Gebuk Tulo, lembaga inipun belum

bisa dimanfaatkan secara maksimal Ada kecenderungan

peternak ”pasif” dan mempunyai tingkat ketergantungan yang

tinggi terhadap instruksi dari Pemerintah.

Di sisi lain peluang pengembangan sapi cukup besar

karena ada program swasembada daging dari Deptan dan masih

luasnya pasar bagi daging sapi. Oleh karena itu kelemahan

yang ada perlu diminimalkan untuk menangkap peluang yang

ada. Salah satu alternatif strategi yang dapat dikembangkan

adalah peningkatan kualitas SDM yang terkait dengan

pengembangan komoditi sapi baik peternak, penyuluh, maupun

pengurus kelompok tani.

Langkah yang dapat dilakukan antara lain:

1) Peningkatan jumlah mantri ternak sehingga pembinaan

kepada peternak dapat dilakukan dengan lebih intensif

2) Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan peternak sapi

terkait dengan pemeliharaan sapi yang baik melalui

penyuluhan dan pendampinan oleh mantri ternak. Petani

juga perlu mendapatkan pengetahuan dan kesadaran bahwa

pemeliharaan sapi secara intensif juga dapat meningkatkan

pendapatan karena selama ini sapi hanya diusahakan

sebagai usaha sampingan dan dikelola dengan apa adanya.

3) Peningkatan kemampuan manajemen pengurus kelompok

tani Gebuk Tulo sehingga kelompok tani dapat bekerja

lebih baik, misalnya dengan mengikutsertakan pengurus

dalam pelatihan manajemen atau mengadakan pelatihan

manajemen di kelompok tani Gebuk Tulo sendiri.

Page 118: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

2) Penelitian dan pengembangan untuk mendukung

kontinyuitas pakan ternak sapi

Penelitian dan pengembangan untuk mendukung

kontinyuitas pakan ternak dapat dilakukan dengan membangun

kerjasama dengan pihak akademisi, kemudian pihak dinas

melakukan penelitian untuk mengetahui teknologi apa dan

inovasi apa yang perlu diterapkan. Salah satu kelemahan yang

dihadapi peternak sapi di Kecamatan Baureno dalam usaha

pengembangan komoditi sapi adalah tidak terjaminnya

ketersediaan pakan hijauan sepanjang tahun. Pada musim hujan

ketersediaan hijauan melimpah sedangkan di musim kemarau

sangat terbatas bahkan kurang. Peternak seringkali harus

mendatangkan hijauan dari luar usahataninya seperti membeli

dari peternak lain atau pembelian konsentrat untuk

ditambahkan pada hijauan. Dengan keterbatasan modal dan

usaha ternak sapi sebagai usaha sampingan maka kebutuhan

hijauan ternak di musim kemarau sering tidak dapat terpenuhi.

Oleh karena itu perlu pengembangan teknologi pengohan

hijauan sehingga hijauan yang melimpah pada musim hujan

dapat diolah dan disimpan untuk kebutuhan pakan di musim

kemarau. Dengan demikian kekontinuan pakan hijauan akan

terjamin.

Cara yang dapat dilakukan adalah meingkatkan

pengetahuan penyuluh maupun petani dalam teknologi pakan

misalnya dengan menjalin kerjasama dengan Loka Penelitian

Sapi Potong (Lolit Sapi Potong). Lolitsapi merupakan lembaga

penelitian sapi potong mandat nasional bertaraf internasional

yang berperan aktif dalam mengembangkan dan merekayasa

teknologi peternakan strategis melalui pelestarian dan

pemanfaatan sumberdaya plasma nutfah sapi potong dengan

teknologi pemuliaan, reproduksi, pakan dan manajemen

Page 119: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

pemeliharaan (guna mendapatkan bibit sapi potong yang

unggul).

3) Strategi S-T

1) Pengantisipasian persaingan dengan sapi impor melalui

peningkatan kuantitas dan kualitas ternak sapi

Hal ini dapt dilakukan dengan pendampingan yang rutin

dari PPL kehewanan, kemudian aktifnya petani bertanya pada

PPL kehewanan. Sinergis antara kedua pihak ini dapat

meningkatkan kualitas komoditi sapi, karena dari petani

maupun PPL kehewanan memberikan perhatian yang cukup.

Salah satu ancaman yang ada dalam pengembangan komoditi

sapi di Kecamatan Baureno adalah adanya sapi dari daerah lain

yang kualitasnya lebih baik,misalnya sapi dari Pasuruan, sapi

import dan daging import. Oleh karena itu perlu pengoptimalan

kekuatan yang dimiliki untuk menghadapi ancaman ini dengan

strategi meningkatkan kualitas ternak sapi. Kekuatan yang

mendukung strategi ini antara lain kesadaran peternak untuk

betrenak dengan lebih baik dan sehat, penyuluh peternakan

yang siap membantu petani, dan ketersediaan hijaun yang

melimpah di musim hujan. Langkah-langkah yang dapat

dilakukan antara lain:

1) Peningkatan intensitas penyuluhan sehingga peternak dapat

mengetahui dan melaksanakan teknik pemeliharaan sapi

yang benar dan menghasilkan sapi berkualitas yang mampu

bersaing dengan sapi daerah lain.

2) Peningkatan pemahaman petani terhadap pentingnya

kualitas pakan ternak dengan memberikan pengetahuan

kepada petani tentang pakan yang berkualitas, cara

membuatnya, dan dosis pemberianya sehingga diperoleh

sapi yang berkualitas.

Page 120: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

3) Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan ternak sapi

4) Peningkatan pendampingan (latihan dan kunjungan) kepada

peternak terkait dengan implementasi kesadaran peternak

mengenai pengelolaan ternak sapi yang baik dan sehat.

2) Peningkatan kualitas infrastruktur jalan

Infrastruktur jalan merupakan faktor penting dalam

mendukung usahatani sapi. Pembangunan infrastruktur jalan

merupakan satu hal yang dapat dilakukan dengan membangun

kerjasama anta dinas peternakan dengan dinas pekerjaan

umum. Banjir merupakan ancaman yang mengintai usaha

pengembangan ternak sapi di Kecamatan Baureno. Banjir tidak

hanya mengganggu proses beternak seperti tergenangnya

kandang yang dapat mengganggu kesehatan ternak , hilangnya

hijauan sumber pakan, dan rusaknya sarana prasarana seperti

jalan dan pasar hewan. Oleh karena itu perlu peningkatan

kualitas infrastruktur pendukung pengembangan komoditi sapi.

Upaya yang dapat dilakukan antara lain:

1) Peningkatan kualitas jalan sehingga tidak rusak ketika

terjadi banjir. Jalan yang baik akan memudahkan penyuluh

melakukan tugasnya baik dalam melakukan penyuluhan,

pelatihan, dan kujungan lapang ke tempat peternak.

2) Membuat bendungan atau sumur penyerap air sehingga

dapat mengurangi dampak banjir.

3) Mengoptimalkan fungsi pasar hewan sehingga proses jual

beli dapat berjalan dengan baik.

4) Strategi W-T

1) Pengoptimalan bantuan permodalan dari pemerintah

Permodalan yang diberikan pemerintah harus

dioptimalkan dengan baik oleh petani. Pembelian alat yang

mendukung progran inseminasi buatan, pembelian alat untuk

pengawetan pakan, dan lain-lain. Keterbatasan modal

Page 121: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

merupakan salah satu kelemahan yang dimiliki peternak sapi di

Kecamatan Baureno dalam mengembangkan ternak sapinya.

Keterbatasan modal akan menyebabkan pengelolaan ternak

sapi tidak intensif dan pada akhirnya akan berdampak pada

rendahnya kualitas sapi yang dihasilkan. Disisi lain ancaman

dari luar sangat kuat baik berupa banjir maupun kualitas sapi

dari daerah lain yang lebih baik. Oleh karena itu kondisi ini

harus diantisipasi dengan mengembangkan alternatif strategi

pengoptimalan bantuan permodalan dari pemerintah.

Program swasembada daging yang dicanangkan

Pemerintah telah dilaksanakan melalui program Sarjana

membangun Desa (SMD), Lembaga Mandiri dan Mengakar

pada Masyarakat (LM3), Desa Mandiri Energi dan beberapa

skema bantuan pembiayaan. Skema bantuan tersebut berupa

KKPE (Kredit Ketahanan Pangan dan Energi), KUPS (Kredit

Usaha Pembibitan Sapi). Program-program tersebut dapat

dimanfaatkan oleh Pemerintah maupun peternak di Kecamatan

Baureno utuk mengembangkan ternak sapi. Permodalan yang

memadai memungkinkan peternak dapat mengelola usaha

dengan skala usaha yang menguntungkan dan dengan proses

pembudidayaan yang intensif sehingga usaha ternak sapi dapat

menghasilkan sapi berkualitas dan memberikan pendapatan

yang besar bagi peternak.

b. Strategi Terbaik

Berdasarkan alternatif strategi yang sudah dijelaskan, maka

dapat diperoleh satu strategi pengembangan komoditi sapi terbaik

dengan menggunakan analisis QSPM. Analisis ini menggunakan

rating dan scoring yang ditentukan oleh peserta FGD. Berdasarkan

analisis QSPM diperoleh satu strategi terbaik, yang tersaji pada Tabel.

31 sebagai berikut.

Page 122: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

Page 123: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

Page 124: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

Berdasarkan Tabel 31. dapat diketahui strategi terbaik yang

untuk pengembangan komoditi sapi. Hasil analisis QSPM

menunjukkan bahwa alternatif strategi Pengantisipasian Persaingan

Dengan Sapi Impor Melalui Peningkatan Kuantitas dan Kualitas

Ternak Sapi merupakan strategi terbaik dengan total nilai daya tarik

(TAS) sebesar 5,690. Strategi ini merupakan strategi terbaik karena

dalam pengembangan ternak sapi, harus diperhatikan adanya saingan

ternak sapi dari luar wilayah Kecamatan Baureno. Dengan adanya

persaingan dengan sapi import menuntut untuk terjadinya peningkatan

kualitas ternak sapi. Kualitas dan kuantitas sapi dapat dilihat dengan

terpenuhinya berbagai aspek baik budidaya, pakan, kondisi kandang

dan sarana prasarana yang memungkin sapi sehat seperti obat-obatan

sehingga kualitas dan kuantitas ternak sapi dapat meningkat. Oleh

karena itu ketika strategi ini dilakukan akan tercakup juga

pelaksanaan strategi yang lain baik strategi peningkatan produksi

ternak, peningkatan kualitas ternak, peningkatan kualitas SDM,

peningkatan kualitas sarana prasarana maupun strategi pengembangan

dan penelitian pakan untuk menjamin kekontinyuannya. Dengan

adanya peningkatan kualitas sapi dapat meminimalisir dampak

persaingan sapi Kecamatan Baureno dengan sapi import. Pelaksanaan

strategi terbaik ini dapat dilakukan dengan upaya peningkatan

pengetahuan peternak melalui penyuluhan dan pendampingan,

peningkatan kuantitas dan kualitas penyuluh peternakan, penyediaan

pakan yang berkualitas dan kontinyu, serta penyediaan sarana

prasarana penunjang yang memungkinkan usaha peternakan sapi

berjalan dengan baik misalnya sarana jalan yang baik, kandang yang

sehat, dan pasar hewan maupun pasar pakan dan obat-obatan yang

memadai.

Page 125: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

111

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang Strategi Pengembangan Komoditi

Pertanian di Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro (Pendekatan

Tipologi Klassen, SWOT dan QSPM (Quantitative Strategic Planning

Matrix)) maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Klasifikasi komoditi pertanian di Kecamatan Baureno berdasarkan

pendekatan Tipologi Klassen terdiri empat klasifikasi komoditi, yaitu:

a. Komoditi Prima adalah pisang.

b. Komoditi Potensial terdiri dari padi, tembakau virginia, ayam buras,

ayam ras.

c. Komoditi Berkembang terdiri dari jagung, ubi kayu dan kambing.

d. Komoditi Terbelakang terdiri dari kedelai, kacang hijau, mangga,

kelapa, kapuk randu, sapi dan domba.

2. Alternatif strategi pengembangan komoditi pertanian berdasarkan analisis

SWOT adalah :

a. Alternatif strategi pengembangan komoditi pisang sebagai komoditi

prima terdiri dari 7 alternatif strategi pengembangan, yaitu sebagai

berikut:

Strategi 1: Peningkatan Diversifikasi Produk Olahan Pisang

Strategi 2: Pengoptimalan Peran PPL untuk Meningkatkan

Kualitas SDM Petani Pisang

Strategi 3: Peningkatan Kinerja Infrastruktur untuk Mendukung

Pemasaran Pisang dan Produk Olahan Pisang

Strategi 4: Peningkatan Efisiensi Usahatani Pisang

Strategi 5: Pembinaan Usahatani Komoditi Pisang

Strategi 6: Peningkatan Manajemen Usahatani dan Agroindustri

Pisang

Strategi 7: Perluasan Pangsa Pasar Pisang dan Produk Olahan

Pisang

Page 126: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

b. Alternatif strategi pengembangan komoditi padi sebagai komoditi

potensial terdiri dari 8 alternatif strategi pengembangan, yaitu sebagai

berikut:

Strategi1 : Pemanfaatan Secara Optimal Dukungan dari Pemerintah

dalam Usahatani Padi

Strategi 2 : Perluasan Jaringan Pemasaran

Strategi 3 : Penggunaan Varietas Padi yang Tahan Genangan Air

Strategi 4 : Peningkatan Pengelolaan Pasca Panen

Strategi 5 : Peningkatan Peran BPP dalam Alih Teknologi

Usahatani Padi di Tingkat Petani

Strategi 6 : Peningkatan Pengelolaan Usahatani di Tingkat Petani

Strategi 7 : Pembuatan Sumur Resapan di Tingkat Petani

Strategi 8 : Perbaikan Kondisi Infrastruktur Penunjang

c. Alternatif strategi pengembangan komoditi jagung sebagai komoditi

berkembang terdiri dari 8 alternatif strategi pengembangan, yaitu

sebagai berikut:

Strategi 1 : Pemanfaatan Secara Optimal Dukungan Pemerintah

Strategi 2 : Perluasan Daerah Pemasaran Produk Olahan Jagung

Strategi 3 : Pengotimalan Manajemen Usahatani Jagung

Strategi 4 : Pengantisipasian Persaingan Pasar Produk Olahan Jagung

Strategi 5 : Penggunaan Benih Jagung yang Berkualitas

Strategi 6 : Pengoptimalan Penggunaan Teknologi Informasi untuk

Mendukung Pemasaran Produk Olahan Jagung

Strategi 7 : Pengoptimalan Upaya Antisipasi Banjir

Strategi 8 : Perbaikan Tataniaga Jagung dan Sarana Produksi

Jagung

Page 127: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

d. Alternatif strategi pengembangan komoditi sapi sebagai komoditi

terbelakang terdiri dari 6 alternatif strategi pengembangan, yaitu

sebagai berikut:

Strategi 1 : Pengoptimalan Produksi Sapi

Strategi 2 : Pengantisipasian Persaingan dengan Sapi Impor Melalui

Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Ternak Sapi

Strategi 3 : Peningkatan Kualitas Infrastruktur

Strategi 4 : Peningkatan Kualitas SDM Peternak Sapi

Strategi 5 : Penelitian dan Pengembangan Untuk Mendukung

Kontinyuitas Pakan Ternak Sapi

Strategi 6 : Pengoptimalan Bantuan Permodalan dari Pemerintah

3. Strategi pengembangan komoditi Pertanian terbaik di Kecamatan Baureno,

berdasarkan analisis QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)

adalah :

a. Strategi terbaik untuk pengembangan komoditi pisang sebagai

komoditi prima dilakukan dengan Peningkatan Manajemen

Usahatani dan Agroindustri Berbahan Baku Pisang.

b. Strategi terbaik untuk pengembangan komoditi padi sebagai komoditi

potensial adalah dengan Penggunaan Varietas Padi yang Tahan

Genangan Air.

c. Strategi terbaik untuk pengembangan komoditi jagung sebagai

komoditi berkembang yaitu dengan Pengoptimalan Manajemen

Usahatani Jagung.

d. Strategi terbaik untuk pengembangan komoditi sapi sebagai komoditi

terbelakang adalah dengan Pengantisipasian Persaingan dengan

Sapi Impor Melalui Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Ternak

Sapi

Page 128: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI … · (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) Skripsi ... penelitian dan menyelesaikan penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Strategi Pengembangan

Komoditi Pertanian di Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro

(Pendekatan Tipologi Klassen, SWOT dan QSPM (Quantitative Strategic

Planning Matrix)) saran yang dapat diberikan yaitu:

1) Sebaiknya pemerintah daerah Kecamatan Baureno melakukan sistem

pencatatan data yang baik terhadap potensi wilayah Kecamatan Baureno,

terutama dari segi pencatatan produksi dan harga hasil pertanian.

Pencatatan yang baik akan menjadikan data tersedia lengkap sehingga

dapat digunakan sebagai dasar perencanaan perekonomian Kecamatan

Baureno.

2) Sebaiknya pemerintah daerah Kecamatan Baureno memberi perhatian

pada pengembangan komoditi pisang karena komoditi pisang merupakan

komoditi unggul di Kecamatan Baureno tanpa mengesampingkan

komoditi pertanian lainnya.

3) Hasil analisis strategi pengembangan komoditi pertanian yang dihasilkan

melalui penelitian ini dapat dijadikan alternatif strategi sebagai upaya

peningkatan kinerja sektor pertanian di Kecamatan Baureno.