strategi pengembangan daya saing industri asam lemak dan ... · pohon industri kelapa sawit dapat...

14
1 PENDAHULUAN Kebutuhan dunia akan minyak kelapa sawit bertambah dari tahun ke tahun dikarenakan minyak kelapa sawit tidak hanya digunakan untuk pangan dan pakan saja tetapi juga sebagai bahan baku serat dan energi. Bertambahnya kebutuhan terhadap minyak kelapa sawit memicu negara-negara produsen minyak kelapa sawit untuk meningkatkan produksinya. Produksi minyak nabati dan lemak dunia yang terdiri atas kedelai, biji rapa (rapeseed), bunga matahari, kelapa, dan lain- lainnya, termasuk kelapa sawit, selama periode tahun 1998-2011 seperti diperlihatkan pada Lampiran 1. Negara pengimpor minyak kelapa sawit terbesar di dunia dalam beberapa tahun terakhir adalah India, China, dan Eropa (Lampiran 2). Sejak tahun 2004 jumlah produksi minyak kelapa sawit telah melampaui minyak kedelai. Produksi minyak kelapa sawit dan minyak inti kelapa sawit selama periode 2004-2011 mengalami pertumbuhan rata-rata tahunan tertinggi, yaitu masing-masing sebesar 11.6% dan 14.0% per tahun. Pertumbuhan rata-rata tahunan tersebut jauh di atas minyak nabati dan total minyak dan lemak dunia, yaitu masing-masing sebesar 6.5% dan 4.7%. Industri kelapa sawit Indonesia tumbuh secara signifikan dalam 20 tahun terakhir. Sejak tahun 2006 Indonesia telah menjadi produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Bersama dengan Malaysia, pada tahun 2011 Indonesia menguasai sekitar 85% produksi minyak kelapa sawit dunia. Rata-rata pertumbuhan produksi minyak kelapa sawit Indonesia adalah 12.5% per tahun pada kurun waktu 1998-2011, sedangkan pertumbuhan produksi Malaysia rata- rata adalah 5.8% per tahun pada kurun waktu yang sama. Lampiran 3 dan Lampiran 4 berisi data negara produsen minyak kelapa sawit dunia dan negara eksportir minyak kelapa sawit dunia tahun 1998-2011. Peran kelapa sawit terhadap ekspor non migas Indonesia cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Industri kelapa sawit telah menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kontribusi ekspor minyak kelapa sawit dan produk turunannya terhadap perekonomian Indonesia secara makro pada tahun 2012 adalah US$20.8 milyar atau lebih dari 20% terhadap total nilai ekspor non migas. Penerimaan negara yang diperoleh dari industri kelapa sawit juga besar, antara lain dari bea keluar, pajak penghasilan badan, pajak bumi dan bangunan, pajak pertambahan nilai, dan lain-lain. Perkebunan kelapa sawit menghasilkan bahan mentah berupa tandan buah segar (TBS) yang diolah di pabrik menjadi bahan setengah jadi, seperti minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) dan minyak inti kelapa sawit (crude palm kernel oil/CPKO). Bahan setengah jadi diolah menjadi produk akhir (produk pangan/edible dan produk non pangan/nonedible) pada industri pengolahan hilir sehingga memberikan nilai tambah. Menurut Arianto (2011), industri kelapa sawit Indonesia, baik di sektor hulu (upstream) maupun hilir (downstream) memiliki prospek yang cerah karena alasan-alasan berikut: (1) Kebutuhan minyak nabati cukup besar dan akan terus meningkat seiring dengan jumlah penduduk dunia yang terus meningkat.

Upload: hathu

Post on 15-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Strategi pengembangan daya saing industri asam lemak dan ... · Pohon industri kelapa sawit dapat dilihat pada Gambar 1. Dari gambar tersebut ... g sapi dan an asam lem apat diguna

1 PENDAHULUAN

Kebutuhan dunia akan minyak kelapa sawit bertambah dari tahun ke tahun dikarenakan minyak kelapa sawit tidak hanya digunakan untuk pangan dan pakan saja tetapi juga sebagai bahan baku serat dan energi. Bertambahnya kebutuhan terhadap minyak kelapa sawit memicu negara-negara produsen minyak kelapa sawit untuk meningkatkan produksinya. Produksi minyak nabati dan lemak dunia yang terdiri atas kedelai, biji rapa (rapeseed), bunga matahari, kelapa, dan lain-lainnya, termasuk kelapa sawit, selama periode tahun 1998-2011 seperti diperlihatkan pada Lampiran 1. Negara pengimpor minyak kelapa sawit terbesar di dunia dalam beberapa tahun terakhir adalah India, China, dan Eropa (Lampiran 2).

Sejak tahun 2004 jumlah produksi minyak kelapa sawit telah melampaui minyak kedelai. Produksi minyak kelapa sawit dan minyak inti kelapa sawit selama periode 2004-2011 mengalami pertumbuhan rata-rata tahunan tertinggi, yaitu masing-masing sebesar 11.6% dan 14.0% per tahun. Pertumbuhan rata-rata tahunan tersebut jauh di atas minyak nabati dan total minyak dan lemak dunia, yaitu masing-masing sebesar 6.5% dan 4.7%.

Industri kelapa sawit Indonesia tumbuh secara signifikan dalam 20 tahun terakhir. Sejak tahun 2006 Indonesia telah menjadi produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Bersama dengan Malaysia, pada tahun 2011 Indonesia menguasai sekitar 85% produksi minyak kelapa sawit dunia. Rata-rata pertumbuhan produksi minyak kelapa sawit Indonesia adalah 12.5% per tahun pada kurun waktu 1998-2011, sedangkan pertumbuhan produksi Malaysia rata-rata adalah 5.8% per tahun pada kurun waktu yang sama. Lampiran 3 dan Lampiran 4 berisi data negara produsen minyak kelapa sawit dunia dan negara eksportir minyak kelapa sawit dunia tahun 1998-2011.

Peran kelapa sawit terhadap ekspor non migas Indonesia cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Industri kelapa sawit telah menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kontribusi ekspor minyak kelapa sawit dan produk turunannya terhadap perekonomian Indonesia secara makro pada tahun 2012 adalah US$20.8 milyar atau lebih dari 20% terhadap total nilai ekspor non migas. Penerimaan negara yang diperoleh dari industri kelapa sawit juga besar, antara lain dari bea keluar, pajak penghasilan badan, pajak bumi dan bangunan, pajak pertambahan nilai, dan lain-lain.

Perkebunan kelapa sawit menghasilkan bahan mentah berupa tandan buah segar (TBS) yang diolah di pabrik menjadi bahan setengah jadi, seperti minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) dan minyak inti kelapa sawit (crude palm kernel oil/CPKO). Bahan setengah jadi diolah menjadi produk akhir (produk pangan/edible dan produk non pangan/nonedible) pada industri pengolahan hilir sehingga memberikan nilai tambah.

Menurut Arianto (2011), industri kelapa sawit Indonesia, baik di sektor hulu (upstream) maupun hilir (downstream) memiliki prospek yang cerah karena alasan-alasan berikut: (1) Kebutuhan minyak nabati cukup besar dan akan terus meningkat seiring

dengan jumlah penduduk dunia yang terus meningkat.

Page 2: Strategi pengembangan daya saing industri asam lemak dan ... · Pohon industri kelapa sawit dapat dilihat pada Gambar 1. Dari gambar tersebut ... g sapi dan an asam lem apat diguna

2

(2) Di antara berbagai tanaman penghasil minyak nabati, kelapa sawit memiliki potensi produksi minyak tertinggi. Bahkan melalui program-program pemuliaan tanaman yang mutakhir, potensi tersebut masih dapat ditingkatkan.

(3) Indonesia memiliki berbagai keunggulan komparatif, antara lain masih tersedianya lahan dengan iklim yang sesuai untuk perluasan perkebunan kelapa sawit dan tersedianya tenaga kerja yang relatif murah dalam jumlah cukup besar.

(4) Dikembangkannya kebijakan deregulasi dan debirokratisasi terkait kelapa sawit.

(5) Semakin berkembangnya jenis-jenis industri hulu kelapa sawit maupun industri hilir oleokimia (oleochemicals) dan pangan (oleofoods), jenis-jenis barang setengah jadi sampai dengan barang jadi, bahkan sebagai bahan bakar dalam bentuk biodiesel.

Importir utama minyak kelapa sawit dunia adalah China, Uni Eropa, dan India, yang secara total mengimpor 47% dari total impor minyak kelapa sawit dunia di tahun 2011. Secara rata-rata, impor minyak kelapa sawit China meningkat sebesar 18% per tahun dari total 1.3 juta ton pada tahun 1998 menjadi 6.1 juta ton pada tahun 2011. Konsumsi minyak kelapa sawit dunia yang pesat mulai tahun 1993 disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya meningkatnya populasi penduduk dunia yang mengakibatkan meningkatnya permintaan akan bahan bakar nabati (BBN) dan perubahan perilaku pasar yang menggantikan minyak kedelai dan minyak nabati lainnya dengan minyak kelapa sawit karena minyak kelapa sawit memiliki kelebihan dari segi kesehatan dan nutrisi. Minyak kelapa sawit memiliki kandungan asam lemak tidak jenuh tunggal yang tinggi, yang dapat menurunkan total kolestrol dalam darah. Minyak kelapa sawit juga memiliki kandungan karoten, antioksidan, dan vitamin E yang tinggi (Seafast IPB 2010).

Latar Belakang

CPO dan CPKO digunakan sebagai bahan baku produk konsumen, baik pangan maupun non pangan. Produksi CPO dan CPKO Indonesia, yang merupakan terbesar di dunia, berjumlah sekitar 28.2 juta ton di tahun 2012, dimana porsi ekspornya masih cukup besar. Indonesia baru memproduksi sekitar 40-an jenis produk berbasis minyak kelapa sawit, sementara Malaysia sudah memproduksi lebih dari 100 jenis. Sebagai produsen CPO/CPKO terbesar dunia, Indonesia masih belum mampu mengalahkan Malaysia dalam jumlah ekspor hasil industri produk berbasis minyak kelapa sawit. Malaysia sudah mengekspor berbagai produk berbasis minyak kelapa sawit yang bernilai tambah tinggi, sedangkan Indonesia masih cukup besar mengekspor CPO/CPKO.

Ekspor minyak kelapa sawit Indonesia dalam bentuk mentah (CPO/CPKO) mengakibatkan nilai tambah produk hilir kelapa sawit dinikmati oleh negara tujuan ekspor, antara lain China, India, Uni Eropa, dan Malaysia. Pohon industri kelapa sawit dapat dilihat pada Gambar 1. Dari gambar tersebut terlihat bahwa banyak sekali produk turunan yang bisa dihasilkan dari kelapa sawit.

Page 3: Strategi pengembangan daya saing industri asam lemak dan ... · Pohon industri kelapa sawit dapat dilihat pada Gambar 1. Dari gambar tersebut ... g sapi dan an asam lem apat diguna

3

Page 4: Strategi pengembangan daya saing industri asam lemak dan ... · Pohon industri kelapa sawit dapat dilihat pada Gambar 1. Dari gambar tersebut ... g sapi dan an asam lem apat diguna

4

tersebudari inmencalainnykonsumkelapa

Sumber

potensterlihakelapaminyaluas.

Rantai indut terlihat bandustri huluakup industriya, dan indumen. Dalama sawit di Ind

r: APOLIN (20

Industri hisial untuk diat bahwa inda sawit sangaak kelapa saw

Sumber: GAP

Gamb

dustri kelapaahwa rantai u yang berui oleokimia ustri akhir y

m beberapa tadonesia sem

011).

Gambar

lir kelapa sakembangkan

dustri-industrat banyak. Hwit akan dap

PKI (2010). ar 3 Potensi

a sawit dapapasok indus

upa perkebudasar, indusyang merupahun terakhir

makin memba

2 Rantai in

awit dan indun dapat dilihri yang salin

Hal ini berartpat membaw

i industri hil

at dilihat patri kelapa sa

unan kelapa stri surfaktanpakan industr perkembanaik.

ndustri kelap

ustri-industrhat pada Gamng terkait danti bahwa denwa efek lanj

lir berbasis m

ada Gambar awit mencak

sawit, indun, dan industtri aplikasi ngan produk

a sawit

ri terkait lainmbar 3. Darin menunjangngan berkemutan (multip

minyak kelap

2. Dari gakup beberapaustri antara tri-industri amenjadi pr

k berbasis mi

nnya yang sai gambar tersg industri mi

mbangnya indplier effect)

pa sawit

mbar a titik yang

antara roduk inyak

angat sebut inyak dustri yang

Page 5: Strategi pengembangan daya saing industri asam lemak dan ... · Pohon industri kelapa sawit dapat dilihat pada Gambar 1. Dari gambar tersebut ... g sapi dan an asam lem apat diguna

abPajp

O

amtt

mB(mhpbM(bI

Rantalcohol), danbahwa produProses dua asam lemakjenis oleokipenggunaann

Oleokimia Oleo

alami, baik metil ester turunannya tambahan un

Saat masih berbaBahan baku (tallow), stmencakup Charganya terproduk sambaku utama Minyak kela(tallow) dalabaku utamaIndonesia.

Sumber: APO

Gambar

tai proses in biodiesel duksi alkoholtahap dalam

k (fatty acid imia dasar ynya.

okimia merudari tumbuhlemak, alkoberupa sab

ntuk industriini industr

asis kepada utama yang

earin (turunCPKO dan rhadap perm

mping dari inuntuk indus

apa sawit daam banyak p untuk mem

OLIN (2011).

4 Rantai pr

industri asamdapat dilihatl lemak bisa m produksi

route). Asayang paling

upakan bahanhan maupunohol lemak,

bun padat, di plastik, kari oleokimia minyak/lem

g digunakannan CPO), minyak kel

mintaan dari ndustri daginstri pembuatan stearin dpenggunaan mproduksi o

oses industr

m lemak (ft pada Gambmelalui proalkohol lemam lemak dg utama dal

n kimia yann hewan. O, amina lemdeterjen, samret, pelumas,

khususnya mak atau trin dalam prod

dan minylapa, merupsektor oleok

ng sapi dan tan asam lem

dapat digunadan kedua m

oleokimia je

i asam lemak

fatty acid), bar 4. Dari goduksi asam mak ini dikedan alkohol lam hal pro

ng berasal daleokimia ter

mak, dan glmpo, pelem, dan banyak

asam lemagliserida se

duksi oleokimak laurat.

pakan jenis kimia. Lema

secara histmak di Ameakan sebagaiminyak ters

enis asam le

k, alkohol le

alkohol lemgambar terse

lemak terlebnal dengan lemak meru

oduksi, kons

ari minyak ardiri atas asliserin. Prod

mbut, kosmek lagi yang laak dan alkobagai bahanmia adalah Minyak lauminyak yan

ak sapi (tallotoris merupaerika Utara i substitusi lebut merupa

emak di Ma

emak, dan bi

5

mak (fatty but terlihat bih dahulu. nama rute

upakan dua sumsi, dan

atau lemak sam lemak, duk-produk etik, bahan ainnya. ohol lemak n bakunya. lemak sapi urat, yang ng sensitif ow) adalah akan bahan dan Eropa. lemak sapi akan bahan alaysia dan

iodiesel

Page 6: Strategi pengembangan daya saing industri asam lemak dan ... · Pohon industri kelapa sawit dapat dilihat pada Gambar 1. Dari gambar tersebut ... g sapi dan an asam lem apat diguna

6

Asam Lemak dan Alkohol Lemak Dunia Berbasis Minyak Kelapa Sawit Permintaan produk oleokimia dunia khususnya asam lemak dan alkohol

lemak terus meningkat setiap tahunnya dikarenakan semakin beragamnya penggunaan produk-produk oleokimia dalam berbagai produk kebutuhan sehari-hari, meningkatnya jumlah penduduk dunia, dan meningkatnya jumlah penduduk kelas menengah dan pendapatan per kapita berbagai negara. Peningkatan permintaan asam lemak dan alkohol lemak alami dunia juga disebabkan beberapa keunggulan yang dimilikinya dibandingkan dengan produk petrokimia (bahan kimia yang berasal dari minyak bumi), misalnya harga lebih murah, berasal dari sumber yang dapat diperbaharui, dan produk yang dihasilkan lebih ramah lingkungan.

Secara geografis, terdapat perbedaan antara lokasi pusat pasokan dan permintaan asam lemak dan alkohol lemak dunia yang berimplikasi terhadap aliran perdagangan dan pola investasi internasional. Pertumbuhan ekonomi di Asia mendorong peningkatan permintaan untuk produk-produk asam lemak dan alkohol lemak. Lebih dari empat juta ton kapasitas produksi baru bertambah di Asia di tahun 2000-an, khususnya di Malaysia, Indonesia, dan China. Sebaliknya, sangat sedikit atau hampir tidak ada penambahan kapasitas produksi baru di Amerika Utara dan Eropa.

Konsumsi asam lemak terkonsentrasi di negara-negara yang lebih maju terutama di Eropa dan Amerika Utara yang tercatat sekitar setengah dari konsumsi dunia. Permintaan asam lemak di Asia Tenggara juga signifikan karena asam lemak digunakan untuk membuat sabun dan dikonversi menjadi alkohol lemak, yang kemudian diekspor. Di lain pihak, produksi asam lemak meningkat pesat dipicu oleh negara-negara produsen minyak kelapa sawit di Asia Tenggara. Pertumbuhan permintaan asam lemak selama ini dipenuhi oleh pertambahan kapasitas produksi baru di Asia Tenggara dan China. Sejak tahun 2000, lebih dari 70% pertumbuhan permintaan dunia dapat dipenuhi oleh ekspansi produksi dari kedua wilayah dunia tersebut.

Konsumsi alkohol lemak bahkan lebih terkonsentrasi di Eropa dan Amerika Utara yang berjumlah sekitar dua pertiga dari konsumsi dunia. Namun permintaan alkohol lemak di Asia juga terus meningkat. Produksi alkohol lemak lebih berimbang di antara ketiga wilayah utama dunia, yaitu Amerika Utara, Eropa, dan Asia Tenggara dibandingkan dengan produksi asam lemak. China juga menunjukkan tingkat produksi dan konsumsi yang meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir walaupun belum seperti ketiga wilayah utama dunia tersebut.

Alasan-alasan pergeseran lokasi produksi asam lemak dan alkohol lemak yang dramatis ke Asia, di antaranya adalah sebagai berikut (LMC International 2009): (1) Ketersediaan bahan baku dari minyak kelapa sawit (CPO dan CPKO). CPO

dapat mensubstitusi lemak sapi (tallow) dalam sebagian besar penggunaan, sedangkan CPKO dapat mensubstitusi minyak kelapa.

(2) Biaya kapital dan operasional jauh lebih murah di Asia dibandingkan dengan di Amerika Utara atau Eropa. Selain karena ketersediaan bahan baku CPO dan CPKO yang lebih dekat dengan pabrik-pabrik asam lemak dan alkohol lemak di Asia, juga pabrik-pabrik baru yang sekarang maupun ke depannya

Page 7: Strategi pengembangan daya saing industri asam lemak dan ... · Pohon industri kelapa sawit dapat dilihat pada Gambar 1. Dari gambar tersebut ... g sapi dan an asam lem apat diguna

7

lebih besar dan lebih efisien daripada pabrik-pabrik lama di Amerika Utara dan Eropa.

(3) Insentif pajak yang diberikan oleh pemerintah di negara-negara Asia untuk industri baru asam lemak dan alkohol lemak, terutama di Malaysia dan Indonesia, telah mendorong pertumbuhan kapasitas produksi asam lemak dan alkohol lemak di Asia.

(4) Terjadi stagnansi dalam produksi lemak sapi (tallow) di Eropa dan Amerika Utara dan produksi minyak kelapa di Asia Tenggara sebagai bahan baku produksi asam lemak dan alkohol lemak.

(5) Industri minyak kelapa sawit Indonesia berkembang kemudian setelah Malaysia sehingga industri asam lemak dan alkohol lemak di Indonesia juga menyusul kemudian perkembangannya.

(6) Biaya pengiriman melalui laut yang lebih efisien dari Asia Tenggara ke pasar-pasar utama asam lemak dan alkohol lemak dunia.

(7) Harga minyak bumi (petroleum) yang tinggi di tahun 2000-an berkontribusi sebagai penyebab alkohol lemak berbasis petrokimia merugi atau tidak menguntungkan untuk waktu yang cukup lama. Dikarenakan kebanyakan kapasitas produksinya terletak di Amerika Utara dan Eropa, penurunan produksi alkohol sintetis memberikan peluang bagi produsen alkohol lemak alami mengisi kekosongan atau kekurangan pasokan tersebut.

(8) Permintaan baru untuk produk-produk asam lemak dan alkohol lemak terkonsentrasi di Asia sehingga membawa keuntungan bagi para produsen yang berlokasi di Asia karena dekat dengan pasarnya.

Asam Lemak dan Alkohol Lemak Indonesia Berbasis Minyak Kelapa Sawit

Indonesia lebih unggul dari Malaysia dalam hal ekspor CPO dan CPKO, tetapi tertinggal dalam mengekspor produk olahan CPO dan CPKO yang lebih bernilai tambah (Kementerian Perindustrian 2012). Sampai dengan tahun 2011 (sebelum berlakunya PMK 128/2011), Indonesia mengekspor sekitar 60% dalam bentuk CPO dan CPKO dan 40% dalam bentuk produk olahan CPO dan CPKO. Besaran ekspor tersebut bergeser menjadi sekitar 39% dalam bentuk CPO dan CPKO dan 61% dalam bentuk produk olahan CPO dan CPKO (setelah berlakunya PMK 128/2011) seperti diperlihatkan pada Tabel 1. Di lain pihak, Malaysia mengekspor sekitar 19% dalam bentuk CPO dan CPKO dan 81% dalam bentuk produk olahan CPO dan CPKO (termasuk di dalamnya adalah asam lemak dan alkohol lemak).

Sampai dengan sebelum tahun 2009, Indonesia menguasai sekitar 12% permintaan asam lemak dan alkohol lemak dunia yang mencapai enam juta ton per tahun, sementara Malaysia menguasai sebesar 18.6% (ICN 2009). Dari tahun 2009 sampai dengan 2012, ekspor asam lemak dan alkohol lemak Malaysia meningkat menjadi rata-rata di atas dua juta ton per tahun dimana di tahun 2012 adalah sebesar 2.6 juta ton. Ekspor asam lemak dan alkohol lemak Indonesia baru di tahun 2011 mampu mencapai di atas satu juta ton per tahun dimana di tahun 2012 adalah sebesar 1.5 juta ton (MPOB 2013; GIMNI 2013; CIC 2013). Menimbang porsi ekspor asam lemak dan alkohol lemak Indonesia masih jauh lebih kecil dari Malaysia, potensi untuk pengembangan dan peningkatan industri asam lemak dan alkohol lemak berbasis minyak kelapa sawit di Indonesia di masa depan terbuka lebar. Apalagi industri asam lemak dan alkohol lemak di Indonesia

Page 8: Strategi pengembangan daya saing industri asam lemak dan ... · Pohon industri kelapa sawit dapat dilihat pada Gambar 1. Dari gambar tersebut ... g sapi dan an asam lem apat diguna

8

memilprodus

Indonedua paTotal kyang tlemakalkohoGresik

pulau Kalimbahan asam pulau Pulau Pulau bahan lemak

Tabel 1

liki dukungasen CPO dan

Sampai tah

esia tercatat abrik, yaitu kapasitas proterdiri atas k

k sebanyak 1ol lemak bek, Jawa Timu

Pabrik asaSumatera

mantan juga) baku industlemak dan Jawa sebagaJawa memiKalimantanbaku CPO

k dan alkohol

Ekspor min

an bahan bn CPKO terb

hun 2012, jusebanyak 10di Medan doduksi 10 pe

kapasitas pro1.13 juta tonerasal dari pur yang suda

am lemak dadan Jawa. menjadi pustri asam lemalkohol lemai lokasi pabiliki infrastrn, terutama

dan CPKOl lemak.

nyak kelapa

baku yang mbesar di du

umlah produ0 perusahaan

dan Batam) serusahaan te

oduksi asam n. Peningkatpabrik baru ah mulai beran alkohol le

Walaupun sat perkebunmak dan alkomak selain mbriknya. Halruktur yang kesiapan pe

O, dan untuk

sawit dan pr

melimpah kunia.

usen asam ln (PT Ecogrseperti yangersebut menc

lemak sebetan kapasitamilik PT W

roperasi di taemak di Indpulau Sum

nan kelapa saohol lemak, memilih pulal tersebut salebih menu

elabuhan lauk keperluan

roduk olahan

karena Indon

lemak dan areen Oleocheg diperlihatkacapai 2.19 jusar 1.06 juta

as produksi Wilmar Nabahun 2012. donesia semu

matera (dan awit yang menamun tampau Sumatera

alah satunya unjang dibanut untuk meekspor hasi

nnya (Indone

nesia merup

alkohol lemaemicals meman pada Tabuta ton per taa ton dan alkasam lemak

bati Indones

uanya terletasekarang p

erupakan supaknya proda, lebih memdisebabkan

ndingkan deenerima pasil produksi

esia dan Mal

pakan

ak di miliki bel 2. ahun, kohol k dan sia di

ak di pulau mber

dusen milih oleh

engan sokan asam

laysia)

Page 9: Strategi pengembangan daya saing industri asam lemak dan ... · Pohon industri kelapa sawit dapat dilihat pada Gambar 1. Dari gambar tersebut ... g sapi dan an asam lem apat diguna

dls2dt

mmrs

Ta

Menjdi Indonesialemak dan asekitar 5.672014, total kdapat mencaton per tahun

Indumeluas dan masing-masrata-rata persebesar 4.3%

abel 2 Produ(2012

jelang tahuna, untuk indualkohol lem juta kilolitkapasitas terapai 3.2 jutan (GIMNI 2stri penggunterus berkeming industri r tahun untu

% untuk asam

usen dan ka2)

n 2013, kapaustri refinery

mak sekitar 2ter per tahurpasang indua ton per tah013). na asam lemmbang. Jumdapat diliha

uk periode dm lemak dan

apasitas prod

asitas produkry sekitar 282.5 juta ton un (Komarudustri asam lehun (Sitangg

mak dan alkmlah konsum

at pada Tabdari tahun 2

n 12% untuk

duksi asam le

ksi produk o8 juta ton pe

per tahun, din 2013). Demak dan alkgang 2013) s

kohol lemak msi asam lem

el 3. Laju p2006 sampaalkohol lem

emak dan al

olahan CPO er tahun, inddan industrDiperkirakankohol lemaksampai deng

di Indonesimak dan alkopertumbuhanai dengan 20mak.

lkohol lemak

9

dan CPKO dustri asam ri biodiesel n di tahun

k Indonesia gan 3.4 juta

ia semakin ohol lemak n konsumsi 012 adalah

k di Indonessia

Page 10: Strategi pengembangan daya saing industri asam lemak dan ... · Pohon industri kelapa sawit dapat dilihat pada Gambar 1. Dari gambar tersebut ... g sapi dan an asam lem apat diguna

10

pengenberbaghilir berkemlemak masih produsdibandpermafaktor

komersatuan

Tabel

Berbagai naan bea kgai kemudahkelapa sawmbangnya in

k dan alkohoditemui ke

sen CPO ddingkan denasalahan infr

lainnya. Nilai tamb

rsial masingn bobot yang

3 Konsumpenggun

kebijakan keluar untukhan atau ins

wit. Berbagandustri hilir l lemak. Ak

endala pasokdan CPKOgan memasorastruktur ja

bah dari prog-masing dibg sama di ta

msi asam nanya di Ind

telah digulk ekspor CPentif bagi inai kebijakakelapa saw

kan tetapi makan bahan b yang lebiok kebutuhaalan, pelabu

oduk-produkbandingkan ahun 2011 s

lemak dandonesia (200

lirkan oleh PO dan CPKnvestor yangan tersebut wit di Indonasih terdapabaku CPO dih memilih

an dalam neguhan, pasoka

k hilir kelapdengan har

seperti diper

n alkohol l06-2012)

pemerintahKO yang cug ingin terju

telah mamesia termasu

at berbagai mdan CPKO

untuk megeri. Selain ian gas, listri

pa sawit bega CPO/CPrlihatkan pad

lemak oleh

h, di antarukup tinggi

un dalam indmpu mendouk industri masalah misadikarenakan

elakukan ekitu, terdapatik, dan berb

erdasarkan hPKO berdasada Tabel 4.

h industri-in

ranya i dan dustri orong asam alnya n ada kspor t pula bagai

harga arkan Dari

ndustri

Page 11: Strategi pengembangan daya saing industri asam lemak dan ... · Pohon industri kelapa sawit dapat dilihat pada Gambar 1. Dari gambar tersebut ... g sapi dan an asam lem apat diguna

tb

(

(

(

(

dst

T

tabel tersebubisa mencap

Masa(1) Sejauh m

minyak depan m

(2) Faktor-flemak d

(3) Keterkamempenminyak

(4) Pemilihkepentinalkohol

Penedan alkoholstrategi untutujuan dari p

Tabel 4 Nila

ut terlihat bapai beberapa

alah-masalahmana kondiskelapa sawi

menuju indusfaktor utama

dan alkohol laitan sepertingaruhi daykelapa sawi

han strategi ngan dalamlemak berba

elitian ini sec lemak berbuk mengempenelitian ini

ai tambah pr

ahwa nilai takali lipat da

Perum

h dalam pensi saat ini init di Indonesstri yang bera apa saja ylemak berbasi apa yang a saing induit di Indones

yang bagm pengemba

asis minyak

Tuju

cara umum bbasis minyak

mbangkan dai adalah seba

roduk hilir k

ambah produaripada produ

musan Mas

nelitian ini dindustri asam sia dibandingrdaya saing tyang mempesis minyak k

terjadi di ustri asam lsia. gaimana yanangan daya

kelapa sawi

uan Peneliti

bertujuan mk kelapa sawaya saing iagai berikut:

kelapa sawit

uk asam lemuk CPO/CPK

alah

irumuskan selemak dan agkan dengantinggi. engaruhi daykelapa sawit antara faktemak dan a

ng sesuai saing indu

it di Indones

ian

menilai kinerjwit di Indonndustri ters:

mak dan alkoKO.

ebagai berikalkohol leman kondisi ide

ya saing inddi Indonesia

tor-faktor utalkohol lema

bagi para ustri asam lia.

ja industri anesia dan mebut. Secar

11

ohol lemak

kut: ak berbasis eal di masa

dustri asam a. tama yang ak berbasis

pemangku lemak dan

asam lemak menentukan ra spesifik,

Page 12: Strategi pengembangan daya saing industri asam lemak dan ... · Pohon industri kelapa sawit dapat dilihat pada Gambar 1. Dari gambar tersebut ... g sapi dan an asam lem apat diguna

12

(1) Mengidentifikasi dan membandingkan kondisi saat ini industri asam lemak dan alkohol lemak berbasis minyak kelapa sawit di Indonesia dengan kondisi ideal di masa depan menuju industri yang berdaya saing tinggi.

(2) Mengidentifikasi dan mengkaji faktor-faktor utama yang mempengaruhi daya saing industri asam lemak dan alkohol lemak berbasis minyak kelapa sawit di Indonesia.

(3) Mengidentifikasi dan mengkaji keterkaitan di antara faktor-faktor utama yang mempengaruhi daya saing industri asam lemak dan alkohol lemak berbasis minyak kelapa sawit di Indonesia.

(4) Merekomendasikan alternatif strategi yang dapat diambil oleh para pemangku kepentingan dalam pengembangan daya saing industri asam lemak dan alkohol lemak berbasis minyak kelapa sawit di Indonesia.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Bagi ilmu pengetahuan

Sebagai sumbangan keilmuan dalam bidang manajemen agribisnis, khususnya di bidang industri kelapa sawit Indonesia. Keluaran yang dihasilkan dari penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan menjadi pustaka terkait pengembangan industri asam lemak dan alkohol lemak berbasis minyak kelapa sawit di Indonesia.

(2) Bagi peneliti Penelitian ini bermanfaat bagi peneliti dalam memberikan tambahan pengetahuan baik dalam proses melakukan penelitian maupun pemahaman terhadap berbagai aspek manajemen dan teoritis permasalahan yang diteliti.

(3) Bagi pemerintah • Sebagai masukan terhadap kebijakan yang ada terkait pengembangan

industri asam lemak dan alkohol lemak berbasis minyak kelapa sawit di Indonesia guna meningkatkan daya saing industri di masa mendatang.

• Memberikan informasi rinci terkait solusi atas permasalahan yang dihadapi para pelaku industri asam lemak dan alkohol lemak berbasis minyak kelapa sawit di Indonesia.

(4) Bagi akademisi Penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai acuan dan dapat menjadi

landasan untuk penelitian selanjutnya di bidang manajemen industri asam lemak dan alkohol lemak berbasis minyak kelapa sawit pada khususnya, dan manajemen agribisnis pada umumnya.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah industri asam lemak dan alkohol lemak berbasis minyak kelapa sawit di Indonesia, yang mencakup berbagai permasalahan utama dalam pengembangan daya saing industri asam lemak dan alkohol lemak berbasis minyak kelapa sawit di Indonesia. Adapun data sekunder

Page 13: Strategi pengembangan daya saing industri asam lemak dan ... · Pohon industri kelapa sawit dapat dilihat pada Gambar 1. Dari gambar tersebut ... g sapi dan an asam lem apat diguna

13

asam lemak dan alkohol lemak dunia yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini adalah data konsumsi dan kapasitas produksi keduanya di dunia (2000-2008) dan di Indonesia (2006-2012).

Penelitian ini berfokus hanya ke asam lemak dan alkohol lemak berbasis minyak kelapa sawit dengan tiga pertimbangan utama di bawah ini: (1) Keduanya merupakan produk oleokimia dasar yang paling utama dalam hal

produksi dan konsumsi. (2) Keduanya merupakan produk oleokimia yang paling luas dan variatif

penggunaannya. (3) Alkohol lemak juga dapat diproduksi dari asam lemak (fatty acid route)

sehingga keduanya perlu diteliti sebagai kesatuan walaupun penggunaan dan pasar keduanya berbeda.

Akan tetapi dalam penelitian ini asam lemak dan alkohol lemak tidak dibagi lagi ke dalam produk-produknya secara rinci dikarenakan alasan berikut: (1) Pada umumnya, individual produk asam lemak dan alkohol lemak dan bahan

bakunya tidak dipisah dalam data-data asam lemak dan alkohol lemak yang ada.

(2) Kebanyakan pabrik asam lemak modern memiliki kemampuan untuk memproduksi hampir semua jenis produk yang dapat disesuaikan produksinya dengan kebutuhan pasar guna memaksimalkan keuntungan.

(3) Pasar alkohol lemak berfokus kepada dua bahan baku utama, yaitu minyak laurat (lauric oil) dan oleofin.

(4) Surfaktan menyerap sekitar 80% dari hasil produksi alkohol lemak C12-C18. Gliserin tidak dimasukkan ke dalam ruang lingkup penelitian ini walaupun

juga termasuk sebagai salah satu produk oleokimia dasar dikarenakan gliserin merupakan produk sampingan dari produksi asam lemak dan alkohol lemak sehingga produksinya tidak ditentukan oleh permintaan melainkan oleh jumlah produksi asam lemak dan alkohol lemak. Selain itu, gliserin juga merupakan produk sampingan dari industri sabun dan biodiesel.

Kebaruan (Novelty)

Kebaruan (novelty) dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Pembuatan model daya saing industri asam lemak dan alkohol lemak berbasis

minyak kelapa sawit di Indonesia untuk mengkonfirmasikan faktor-faktor penting yang mempengaruhi daya saing industri berdasarkan teori organisasi industri (Industrial Organization/IO).

(2) Penentuan prioritas pengelolaan industri asam lemak dan alkohol lemak berbasis minyak kelapa sawit di Indonesia berdasarkan analisis kesenjangan antara kondisi saat ini dengan kondisi ideal di masa depan dengan mengadopsi kerangka penilaian daya saing yang dikembangkan oleh International Institute for Management Development (IMD) dan World Economic Forum (WEF).

(3) Penentuan alternatif strategi pengembangan daya saing industri asam lemak dan alkohol lemak berbasis minyak kelapa sawit di Indonesia menggunakan metode Analytic Network Process-Benefits Opportunities Costs Risks (ANP-BOCR).

Page 14: Strategi pengembangan daya saing industri asam lemak dan ... · Pohon industri kelapa sawit dapat dilihat pada Gambar 1. Dari gambar tersebut ... g sapi dan an asam lem apat diguna

Untuk Selengkapnya Tersedia di Perpustakaan MB-IPB