strategi pemrograman radio fas 103,7 fm untuk …repository.utu.ac.id/188/1/bab i_v.pdf · produksi...

85
STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK MENARIK MINAT PENDENGAR (Studi: komplek ADB 1, Alue Peunyareng, Aceh Barat) SKRIPSI OLEH : MAULIDAR NIM : 07C20220018 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (FISIP) UNIVERSITAS TEUKU UMAR (UTU) MEULABOH-ACEH BARAT 2013

Upload: others

Post on 11-Jun-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK

MENARIK MINAT PENDENGAR

(Studi: komplek ADB 1, Alue Peunyareng, Aceh Barat)

SKRIPSI

OLEH :

MAULIDAR

NIM : 07C20220018

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (FISIP)

UNIVERSITAS TEUKU UMAR (UTU)

MEULABOH-ACEH BARAT

2013

Page 2: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK

MENARIK MINAT PENDENGAR

(Studi: komplek ADB 1, Alue Peunyareng, Aceh Barat)

SKRIPSI

OLEH :

MAULIDAR

NIM : 07C20220018

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

IlmuKomunikasi Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)

Universitas Teuku Umar (UTU)

2013

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (FISIP)

UNIVERSITAS TEUKU UMAR (UTU)

MEULABOH-ACEH BARAT

2013

Page 3: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : STRATEGI PEMROGRAM RADIO FAS 103,7FM UNTUK MENARIK MINAT PENDENGAR.(Studi : Komplek Perumahan ADB 1, AluePeunyareng, Aceh Barat).

Nama Mahasiswi : MAULIDARNIM : 07C20220018Pogram Studi : ILMU KOMUNIKASI

Menyetujui,Komisi Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Syamsuar Basyariah, M.Ag, Banta Diman, S.Sos.I. M.Si,NIDN. 01-2612-6501

Mengetahui,

Ketua Program Studi Dekan

Junaidi, S.Sos.I, Sudarman Alwy, M.Ag,NIY. 012A.0029 NIDN. 01-0254-7601

Tanggal Sidang : 20 Juli 2013

i

Page 4: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

Skripsi Dengan Judul

STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK

MENARIK MINAT PENDENGAR

(Studi: komplek ADB 1, Alue Peunyareng, Aceh Barat)

Yang disusun oleh :Nama Mahasiswi : MAULIDARNIM : 07C20220018Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikPogram Studi : Ilmu Komunikasi

Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 20 juli 2013 dandinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.

KOMISI PENGUJI

1. Dr. Syamsuar Basyariah, …………………………………NIDN. 01-2612-6501 Ketua

2. Banta Diman, M.Si, …………………………………Sekretaris

3. Saiful Asra, M.Soc,Sc, …………………………………NIDN. 01-1305-8201 Anggota I

4. Junaidi, S.Sos.I, …………………………………NIY. 012A.0029 Anggota II

5. Irwandi, S.Sos.I, …………………………………Anggota III

Alue Peunyareng, 20 Juli 2013Ketua Program StudiIlmu Komunikasi

Junaidi, S.Sos.INIY. 012A.0029

ii

Page 5: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Setiap bentuk media massa tentu memiliki kelebihan dan kekurangan,

begitu juga halnya dengan Radio. Kecepatan kemampuan menembus atmosfir

bisa diakses pada tempat dengan kesamaan waktu-murah dan mampu untuk

digunakan secara interaktif, adalah sebagian dari kekuatan Radio.

Media massa sebagai suatu sarana komunikasi, keberadaannya telah

melahirkan berbagai teori komunikasi massa, seperti pemanfaatan media massa

oleh khalayak dan efek media massa terhadap khalayaknya (Elvinaro Ardianto &

Lukiati Komala Erdinaya 2007, h. 155). Komunikasi yang menggunakan media

massa jelas disebut sebagai komunikasi massa dimana komunikator (pengirim

pesan) dan komunikan (penerima pesan) dihubungkan secara massal dengan

menggunakan saluran media yang menimbulkan efek pada khalayak. Ada

beberapa bentuk media massa yang digunakan khalayak oleh ramai seperti; surat

kabar, majalah (media cetak), Radio, televisi, film, dan media on line/ internet

(media elektronik).

Komunikasi massa melalui Radio merupakan komunikasi yang terjadi atau

berlangsung pada khalayak dengan bentuk penerimaan informasi hanya dapat

didengar oleh telinga. Radio sebagai media massa memiliki fungsi sebagai media

penyampai informasi. Program radio seperti news, infotainment bahkan talk show

atau live mampu memberikan informasi yang sekiranya diperlukan oleh khalayak

atau pendengar radio. Selain memberikan informasi, radio juga bisa bermanfaat

Page 6: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

2

sebagai sarana pendidikan, pemujuk, dan hiburan di mana dapat digunakan untuk

pengawasan masyarakat pada umumnya.

Media Radio merupakan salah satu media massa yang banyak digunakan

oleh masyarakat luas. Pada umumnya dalam satu wilayah terdapat beberapa

stasiun Radio, dan itu menjadikan Radio sangat akrab dengan publik. Radio

sendiri telah menjawab kebutuhan untuk meyakinkan komunikasi yang dapat

memacu perubahan masyarakat, Radio merupakan media auditif yang bersifat

atraktif dengan memperdengarkan suara manusia untuk mengutarakan sesuatu.

( Kuspriyanto, www.eurakaindonesia.org. 2011).

Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara,

yang ujungnya menjadi suatu hasil nyata dari sebuah ide. Produksi siaran Radio

pada dasarnya juga merupakan paduan penciptaan gambar suara dengan rangkaian

kata-kata, suara-musik, dan sound efek menjadi kesatuan yang utuh yang mampu

membangkitkan sugesti, emosi maupun imajinasi pendengarnya.

Perencanaan pemograman adalah tahap paling penting dalam setiap

kegiatan, tak terkecuali, membangun Radio FAS FM. Perencanaan akan

menentukan kemana arah Radio hendak dibawa, untuk kepentingan siapa mereka

ada, serta apa tujuan yang hendak dicapai.

Tujuan penentuan format siaran adalah untuk memenuhi sasaran khalayak

secara spesifik dan untuk persiapan berkompetisi dengan media lainnya di suatu

lokasi siaran. Forma tsiaran lahir dan berkembang seiring dengan tuntutan

spesialisasi siaran akibat maraknya pendirian stasiun Radio. Format siaran dapat

ditentukan dari berbagai aspek,misalnya aspek demografis audien seperti

kelompok umur, jenis kelamin, profesi, hingga geografi.

Page 7: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

3

Pada stasiun penyiaran Radio terdapat beberapa format, misalnya Radio

anak-anak, remaja, muda, dewasa, dan tua. Berdasarkan profesi, perilaku, atau

gaya hidup. Ada Radio berformat profesional, intelektual, petani, buruh,

mahasiswa, nelayan, dan sebagainya.

Didalam proses komunikasi sosial, peran ideal Radio FAS FM sebagai

media publik adalah mewadahi sebanyak mungkin kebutuhan dan kepentingan

pendengarnya, ada tiga bentuk kebutuhan, yaitu : (1) informasi; (2) pendidikan

dan; (3) hiburan. Tidak terpenuhinya salah satu kebutuhan tersebut akan membuat

Radio FAS FM kehilangan fungsi sosial, dan kehilangan pendengar.

Khalayak pendengar Radio memiliki karakteristik yang khas yaitu :

1. Heterogen. Massa pendengar Radio terdiri dari orang-orang yang berbeda

usia, ras, suku, agam, strata sosial, latar belakang sosial-politik-budaya, dan

kepentingan

2. Pribadi. Pendengar adalah individu-individu, bukan tim atau organisasi.

Karenanya, komunikasi yang berlangsung bersifat interpersonal (antar

pribadi),yakni penyiar dengan pendengar, dengan gaya “ngobrol”. Penyiar

harus membayangkan seolah-olah sedang berbicara kepada satu orang saat

siaran.

3. Aktif. Pendengar Radio tidak pasif, tetapi berfikir, dapat melakukan

interpretasi, dan menilai apa yang didengarnya.

4. Selektif. Pendengar dapat memilih gelombang, frrekuensi, atau stasiun

Radio mana saja sesuai selera. Penyiar tidak bisa memaksa stay tune di

gelombang yang sama setiap saat.

Page 8: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

4

Selain karakter tersebut, pendengar Radio juga memiliki beberapa karakter

lainnya, yaitu :

1. Rentang konsentrasi dengarnya pendek, cepat jenuh.

2. Dapat beralih cepat perhatiannya oleh gangguan orang atau peristiwa di

sekitar Radio.

3. Mudah memutuskan untuk mematikan Radio

4. Tak bisa menyerap informasi banyak dengan sekali dengar

5. Lebih tertarik hal-hal yang mempengaruhi kehidupan mereka, kehidupan

teman dan tetangga.

Sebagai sarana media publik, Radio adalah sarana yang sangat strategis

dalam mengembangkan segala informasi baik itu berita, iklan dan musik. Dan

begitu juga yang dilakukan oleh FAS 103,7 FM Meulaboh dalam Kabupaten Aceh

Barat menyajikan berbagai kebutuhan masyarakat pendengar di wilayah

Kabupaten Aceh Barat dan Kabupaten lainnya yang dekat dan dapat dijangkau

dengan pemancar Radio FAS 103,7 FM.

Namun dalam persaingan antara Radio swasta di Kabupaten Aceh

Barat,Radio Fas 103,7 FM perlu sebuah manajemen yang tepat dalam

membangun pencitraan di tengah-tengah masyarakat untuk merebut

audiens(pendengar). Untuk lebih dapat memahami strategi seperti apa, yang

digunakan managemen Radio FAS FM untuk dapat menarik minat pendengar,

serta program-program apa saja yang ditawarkan managemen FAS FM yang

diminati oleh para pendengar dan sejauh mana program-program Radio FAS FM

berdampak kepada pendengar. Oleh sebab itu penulis merasa tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul :

Page 9: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

5

“STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK

MENARIK MINAT PENDENGAR (STUDI KASUS : KOMPLEK

PERUMAHAN ADB 1 (SATU) ALUE PEUNYARENG. ACEH BARAT)”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas dapat dirumuskan pokok-

pokok permasalahannya sebagai berikut :

1. Strategi pemrograman siaran Radio seperti apa yang digunakan oleh Radio

FAS FM untuk menarik minat pendengar?

2 Program-program apa saja yang ditawarkan managemen Radio FAS FM

yang diminati oleh para pendengar?

3 Sejauhmana program-program Radio Fas FM berdampak kepada para

pendengar?

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk menjawab rumusan masalah diatas, maka perlu dikemukakan tujuan

penelitian ini sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui strategi pemrograman siaran Radio seperti apa yang

digunakan oleh Radio FAS FM untuk menarik minat pendengar.

2. Untuk mengetahui program-program apa saja yang ditawarkan

managemen Radio FAS FM yang diminati oleh para pendengar.

3. Untuk mengetahui sejauhmana program-program Radio Fas FM,

berdampak kepada para pendengar.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Teoritis

Page 10: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

6

1. Penulis

Dapat menambah wawasan penulis sebagai bahan perbandingan antara teori

yang telah dipelajari dengan praktek yang diterapkan berdasarkan hasil dari hasil

penelitian secara langsung.

2. Lingkungan Akademik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam menambah bahan

bacaan dan dapat menambah wawasan bagi mahasiswa Universitas Teuku Umar

pada umumnya dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) pada khususnya

dan dapat memberi wawasan lebih pada program studi komunikasi.

1.4.2 Manfaat Praktis

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi kepada perusahaan

Radio FAS FM, agar dapat terus menjaga dan terus menarik perhatian serta minat

pendengar khususnya dibagian siaran. Serta dapat menjadi pertimbangan bagi

pihak Radio FAS FM Meulaboh dalam menyusun program-program siaran Radio.

Page 11: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

7

1.5. Sistematika Pembahasan

Bagian Pertama Dalam Pendahuluan; terdapat sub bab yang meliputi latar

belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian yang terbagi dua yakni, manfaat teoritis dan

manfaat praktis.

Bagian kedua Tinjauan Pustaka; yang menjelaskan tentang hal-hal

berkaitan dengan judul yang diajukan, berdasarkan

referensi, buku bacaan yang berhubungan dengan penelitan,

yaitu teori yang berhubungan dengan pemograman siaran

Radio.

Bagian Ketiga Metode Penelitian; yang terdiri dari metodelogi penelitian,

sumber data dan teknik pengumpulan data, instrumen

penelitian, teknik analisis data, pengujian kredibilitas data.

Bagian Keempat Hasil penelitian dan pembahasan; yaitu menjelaskan

mengenai hasil dari penelitian yang telah dilakukan di

lapangan.

Bagian Kelima Kesimpulan dan saran; dalam bab ini berisikan mengenai

Kesimpulan dan Saran.

Daftar Pustaka

Page 12: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Teori S-O-R

2.1.1. pengertian Teori S-O-R

Teori S-O-R ini pada mulanya adalah teori S-R (stimulus Respons) pada

dasarnya merupakan suatu prinsip belajar yang sederhana, dimana efek

merupakan reaksi terhadap stimulus tertentu. (Bungin, 2006: 277). Dengan nama

teori S-R (stimulus Respons) yang diungkapkan De Fleur yang didalamnya berisi

3 elemen penting, yaitu: Stimulus (S), yakni pesan dalam hal ini adalah program

acara yang disiarkan oleh Radio FAS FM, Organisme (O) yakni pihak penerima

(Receiver) dalam hal ini adalah pendengar Radio FAS FM yang berada di

Komplek ADB 1 Alue peunyareng yang akan diteliti dan Respons (R), yakni

akibat atau dampak kepuasan dan sosial yang ditimbulkan oleh siaran Radio FAS

FM.

Teori stimulus respon juga memandang bahwa pesan dipersepsikan dan

didistribusikan secara sistemik dan dalam skala yang luas. Pesan, karenanya tidak

ditujukan kepada orang dalam kapasitasnya sebagai individu, tetapi sebagai

bagian dari masyarakat. Untuk mendistribusikan pesan sebanyak mungkin,

penggunaan teknologi merupakan keharusan. Sedangkan individu yang tidak

terjangkau oleh terpaan pesan, diasumsikan tidak akan terpengaruh oleh isi pesan

(Mufid, 2007:22).

Prinsip stimulus respon ini merupakan dasar dari teori jarum hipodermik,

teori klasik mengenai proses terjadinya efek media massa yang sangat

berpengaruh dalam masyarakat massa, dimana prinsip stimulus respon

Page 13: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

9

mengasumsikan bahwa pesan informasi dipersepsikan oleh media dan

didistribusikan secara sisitematis dan dalam skala yang luas (Bungin, 2006: 277).

Yakni bahwa media secara langsung dan cepat memiliki efek yang kuat

terhadap komunikan. Artinya media diibaratkan sebagai jarum suntik besar yang

memiliki kapasitas sebagai perangsang (S) dan menghasilkan tanggapan (R) yang

kuat pula pada khalayak.

Azwar, (2008, http//digilib.petra.ac.id/s1/ikom/2009.) mengatakan asumsi

dasar yang melandasi studi Hovland dan kawan-kawannya adalah anggapan

bahwa efek suatu komunikasi tertentu yang berupa perubahan sikap akan

tergantung pada jumlah mana komunikasi itu diperhatikan, dipahami, dan

diterima. Langkah seperti pada gambar dibawah ini :

Gambar : 2.1 Teori SO—R

Gambar di atas dapat kita lihat bahwa stimulus yang disampaikan kepada

komunikan dapat berdampak diterima atau di tolak. “ Dalam proses perubahan

sikap tampak bahwa sikap dapat berubah, hanya jika stimulus yang menerpa

benar-benar melebihi semula. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada

komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan

berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan

mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutnya.

Stimulus

Organisme:PerhatianPemahamanpenerimaan

Respons(Perubahan Sikap)

Page 14: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

10

Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan

untuk mengubah sikap. (http://batasakhir.wordpress.com/2010/teori-s-o-r).”

2.1.2. Unsur- Unsur Teori S-O-R

Menurut stimulus respons ini efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus

terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat mengharapkan dan

memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsus-unsur

dalam model ini adalah :

1. Pesan (stimulus, S) menurut Widjaja (2010: 14-20) pesan adalah

keseluruhan dari pada apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan seharusnya

mempunyai inti pesan (tema) sebagai pengarah di dalam usaha mencoba

mengubah sikap dan tingkah laku komunikan. Pesan dapat disampaikan secara

panjang lebar, namun yang perlu diperhatikan dan diarahkan kepada tujuan akhir

dari komunikasi. Pesan dapat disampaikan dengan lisan atau langsung, tatap muka

dan dapat pula dengan menggunakan media atau saluran. Bentuk pesan dapat

bersifat informatif. Persuasif dan koersif atau memaksa dengan menggunakan

sanksi-sanksi. Dapat berbentuk perintah, instruksi dan sebagainya.

2. Komunikan (Organisme, O) adalah penerima pesan, dapat digolong dalam

tiga jenis yakni persona, kelompok dan massa.

3. Efek (respons, R) adalah hasil akhir dari suatu komunikasi, yakni sikap dan

tingkah laku orang, sesuai atau tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Jika sikap

dan tingkah laku orang lain itu sesuai, maka komunikasi berhasil, demikian pula

sebaliknya.

Page 15: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

11

2.1.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Teori S-O-R

Dalam teori S-O-R dinamika tingkah laku disebabkan oleh pengaruh

internal dan eksternal. Teori ini dipengaruhi oleh faktor internal yang merupakan

faktor yang terdapat dalam diri pribadi manusia itu sendiri, faktor ini mengolah

pengaruh yang datang dari luar keinginannya yang biasanya disesuaikan dengan

motif yang mendorong terjadinya tingkah laku dalam diri manusia tersebut.

Sedangkan eksternal faktor yang terdapat diluar pribadi manusia. Yaitu

yang merupakan interaksi sosial di luar kelompok. Dalam teori S-O-R eksternal

ini yang dapat menjadi stimulus dan memberikan rangsangan sehingga

berubahnya sikap dan tingkah laku seseorang. Untuk keberhasilan dalam

mengubah sikap maka komunikator perlu memberikan tambahan stimulus

(penguatan) agar penerima berita mau mengubah sikap. Hal ini dapat dilakukan

dalam berbagai cara seperti dengan pemberian imbalan atau hukuman. Dengan

cara demikian ini penerima informasi akan mempersepsikannya sebagai suatu arti

yang bermanfaat bagi dirinya dan adanya sanksi jika hak ini dilakukan atau tidak.

Dengan sendirinya penguatan ini harus dapat dimengerti, dan diterima sebagai hal

yang mempunyai efek langsung terhadap sikap. Untuk tercapainya ini perlu cara

penyampaian yang efektif dan efisien.(http://ilmukomunikasi.blogspot.com:2008).

2.2. Media Radio

2.2.1. Pengertian Radio

Radio adalah media massa yang memiliki ciri khas tersendiri sebab hanya

menyiarkan suara saja. Radio memperoleh lambang-lambang komunikasi yang

berbunyi dan hanya dapat ditangkap oleh telinga (bersifat audial), jadi Radio

Page 16: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

12

masuk pada jenis media berbentuk ucapan atau bunyi (the spoken words), (Arifin

1994, h.27). Siaran Radio menurut Undang-undang No 23 tahun 2002. Tentang

penyiaran

“Adalah sebuah kegiatan pemancarluasan siaran melalui saranapemancaran dan/atau sarana transmisi di udara, di darat, di laut ataudi antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi Radio melaluiudara, kabel, dan/atau media lainnya untuk dapat diterima secaraserentak oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran, yangdilakukan secara teratur dan berkesinambungan.”(nurhasanahnana, nurhasanahnana.wordpress.com . 2010).

Lambang-lambang komunikasi yang berbunyi yang diterima oleh pesawat

penerima Radio dipancarkan atau disiarkan dari studio Radio. Dari studio inilah di

siarkan program Radio (berita, musik, reportase dan lain-lain), yang serentak

dapat diterima oleh ratusan ribu orang pada tempat yang relatif tak terbatas

melalui pesawat Radio. Ini dilakukan atas bantuan gelombang-gelombang Radio

yang didasarkan pada tenaga listrik (Arifin 1994, h. 27). Hal tersebut menjelaskan

bahwa Radio siaran merupakan media elektronik. Radio ialah siaran (pengiriman)

suara atau bunyi melalui udara (Hardaniwati et,al,2003, h.542).

Isi siaran Radio terbagi dua :tuturan dan musik yang dikemas dalam

berbagai jenis acara, yaitu:

1. Hiburan

1) Musik, lagu, iklan

2) Kuis, game, interaktif

3) Sandiwara, bercerita

2. Informasi

1) Berita pendek

2) Berita kisah (feature)

Page 17: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

13

3) Berita buletin

Gabungan berita dan hiburan : infotainment.

Radio siaran sebagai salah satu media massa juga dapat melakukan fungsi

kontrol sosial, diantara empat fungsi lainnya yakni memberi informasi,

menghibur, mendidik dan melakukan persuasi (Ardianto& Komala Erdinaya

2007, h.119). Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan Radio siaran tersebut

dalam mempengaruhi khalayak adalah daya langsung, daya tembus, dan daya

tarik.

1. Daya langsung

Daya langsung Radio siaran berkaitan dengan proses penyusunan dan

penyampaian pesan pada pendengarnya yang relatif cepat.

2. Daya tembus

Kekuatan lain dari Radio siaran, ialah daya tembus. Melalui benda kecil

yang namanya Radio siaran, kita dapat mendengarkan siaran berita dari

BBC di London, atau ABC di Australia. Dengan mudah kita memindahkan

channel dari stasiun Radio siaran satu kepada stasiun Radio siaran lainnya,

dengan demikian Radio siaran tidak mengenal jarak dan rintangan.

3. Daya tarik

Daya tarik ini disebabkan sifatnya yang serba hidup berkat tiga unsur yang

ada padanya, yakni musik, kata-kata dan efek suara (sound effect).Efek

suara tersebut menjadikan daya tarik tersendiri bagi pendengar Radio siaran

dan pendengar terbawa pada suasana yang sedang digambarkan.

Menurut Dominick, Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia,

dengan mengembangkan hubungan saling menguntungkan dan melengkapi

Page 18: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

14

dengan media lainnya (Ardianto & Komala 2007, h.115). sebab itulah Radio dapat

terus bertahan pada saat ini walaupun Radio adalah media elektronik yang tertua,

keunggulan dari Radio siaran ialah ia dapat berada dimana saja.

2.2.2. Karakteristik Radio Siaran

Mark W. Hall dalam buku broadcast Journalism mengemukakan bahwa

perbedaan mendasar antara media cetak dengan Radio siaran ialah media cetak

dibuat untuk “konsumsi” mata, sedangkan Radio siaran untuk “konsumsi” telinga

(Ardianto & Komala Erdinaya, 2007, h. 122). Penyampaian pesan melalui media

Radio siaran terdapat cara tersendiri, yakni apa yang disebut Radio siaran style

atau gaya Radio siaran. Gaya Radio siaran ini disebabkan oleh sifat Radio siaran

yang menjadi karakteristik dari Radio siaran itu sendiri, antara lain:

1. Imajinatif, karena hanya indra pendengaran yang digunakan oleh khalayak

dan pesannya pun selintas, maka Radio siaran dapat mengajak

komunikannya untuk berimajinasi. Dengan kata lain pendengar Radio siaran

bersifat imajinatif;

2. Auditori, sifat auditori itu sebagai konsekuensi dari Radio siaran untuk

didengar. Karena kemampuan mendengar manusia itu terbatas, maka pesan

komunikasi melalui Radio siaran diterima dengan selintas. Oleh sebab itu,

pesan Radio siaran harus disusun secara singkat dan jelas (concise and

clear) atau menurut istilah Mark W. Hall, pesan Radio siaran itu harus

becristal clear ;

3. Akrab, sifat Radio siaran yang lainnya adalah akrab, intim. Seorang penyiar

Radio siaran seolah-olah berada dikamar pendengar, menemani pendengar

dalam mobil, dan di tempat-tempat lainnya di mana saja pendengarnya

Page 19: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

15

berada, maka dengan akrab dan cekatan dia menghidangkan acara-acara

yang bervariasi, mulai dari acara yang informatif sampai acara-acara

hiburan yang menggembirakan;

4. Gaya percakapan, sekalipun pesan Radio siaran didengar oleh ribuan orang,

tetapi pendengar berada di tempat yang terpisahkan dan bersifat pribadi.

Dengan demikian materi siaran kata Radio siaran bergaya percakapan

(conversational style).

Dibanding media lain, Radio memiliki karakter khas, yang di dalamnya

terkandung kekuatan, sekaligus kelemahan.

Menurut Helena Olii (2007;8) keunggulan Radio sebagai medium

pembelajaran dan informasi adalah pada program pengembangan dan program

informasinya. Keunggulan Radio antara lain :

1. Radio mempengaruhi imajinasi pendengar

Radio mampu melibatkan dan merangsang imajinasi, memiliki dimensi

waktu dan ruang serta ide yang disampaikan oleh Radio dapat

dikembangkan. Radio juga memiliki kemampuan untuk mengilhami dan

memotivasi. Semua keunggulan tersebut dapat diperoleh dari hasil program

Radio yang efektif.

2. Radio merupakan alat penerima program dengan biaya murah.

Dengan sedikit biaya, Radio berpotensi menjangkau tingkatan sosial seluruh

penduduk.

3. Radio mudah dibawa

Karena bentuknya kecil, Radio merupakan pesawat penerima siaran yang

mudah dibawa kemana-mana.

Page 20: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

16

4. Radio sebagai media hiburan

Salah satu media hiburan yang efektif, karena Radio memiliki banyak

program acara untuk menghibur pendengar.

5. Radio menembus ruang dan waktu

Radio mampu mengatasi hambatan geografis, jarak, waktu dan biaya

(menembus ruang dan waktu).

6. Radio mampu menjangkau masyarakat luas

Pendengar Radio tidak harus pandai baca tulis, tidak mengenal umur

maupun tingkatan strata sosial.

Dibalik keunggulannya, Radio memiliki sejumlah kelemahan dan

keterbatasan. Pengelola harus mampu mengenali kelemahan tersebut sekaligus

mampu menyusun program siaran yang sesuai dengan sifat Radio. Kelemahan

Radio antara lain adalah :

1. Kurang detail : Siaran Radio hanya dihantarkan dengan suara. Padahal daya

ingat manusia sangat terbatas. Karena itu pendengar tidak bisa menerima

seluruh isi siaran yang terlalu panjang.

2. Tidak bisa disimpan (didokumentasikan): Siaran Radio bersifat sekali

dengar dan tidak tersimpan oleh pendengar. Sebenarnya menyimpan tetap

bias dilakukan, tapi butuh banyak biaya, alat dan waktu khusus untuk

melakukannya.

3. Selintas, sulit diingat: Karena sifatnya yang tidak bisa disimpan tersebut,

Radio hanya mengandalkan daya ingat pendengarnya..Bagaimanapun daya

ingat manusia sangat terbatas, sehingga hanya sedikit hal yang bisa mereka

ingat dari mendengarkan Radio.

Page 21: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

17

4. Durasi program terbatas: Radio siaran dalam setiap programnya dibatasi

durasi waktu, setiap program memiliki rentang waktunya masing-masing.

Biasanya, maksimal durasi waktu program selama 240 menit atau 4 jam,

yang terbagi-bagi dalam segmen acara.

5. Mengandung gangguan: Radio siaran sebagai media massa juga tak lepas

dari gangguan yang sifatnya teknis (channel/mechanic noise faktor). Karena

kekuatan Radio siaran adalah bunyi atau suara, maka unsur ini pula yang

bisa menjadi kelemahan karena adanya gangguan sinyal , suara terdengar

menghilang atau terdapat noise.

6. Non visual: Radio tidak dapat memperlihatkan visualisasi tentang situasi

dalam Radio, sosok penyiar maupun nara sumber yang akan on air di Radio,

berbeda sekali dengan televisi yang mempunyai visualisasi dan audio.

2.2.3. Jenis-Jenis Radio

Jenis-jenis siaran Radio dapat dibagi ke dalam tiga kategori yaitu ditinjau

dari segi frekuensi, gelombang, dan dari penyelenggara (Dalam; Nurhasanah nana

2010).

1. Berdasakan frekuensi

Frekuensi adalah ukuran jumlah putaran ulang peristiwa dalam selang waktu

yang diberikan. Dalam hasi perhitungan dinyatakan dalam satuan Hertz (hz)

yaitu nama pakar fisika Jerman Heinrich Rudolf Hertz, penemu dari

fenomena ini. Berdasarkan frekuensi Radio terbagi dalam dua bagian yaitu;

Amplitudo Modulasi (AM), dan Frekuensi Modulasi (FM).

2. Berdasarkan gelombang

Page 22: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

18

a. Gelombang panjang (long wave). Gelombang jenis ini memiliki signal yang

panjang sehingga mampu menjangkau range area yang sangat luas.

b. Gelombang pendek (short wave). Gelombang yang menggunakan udara

sebagai mediator.

c. Gelombang medium (medium wave). Gelombang yang menggunakan

permukaan bumi sebagai mediator.

3. Berdasarkan penyelenggara

a. Radio Milik Negara

Stasiun Radio yang pelaksanaannya dilakukan oleh lembaga negara dan

untuk kepentingan negara. Seperti Radio Republik Indonesia (RRI) sebelum

menjadi lembaga penyiaran publik, yang berstatus sebagai perusahaan

jawatan (perjan) yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tidak

mencari untung.

b. Radio Publik

Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI dikembangkan/ dibangun mengacu

pada UU No. 32/ 2002 dan PP No. 12/ 2005 sebagai lembaga yang

independen, netral dan tidak komersial dan berfungsi melayani kepentingan

masyarakat, sebagai corong publik bukan corong pemerintah.

c. Radio Swasta/ Komersial

Radio siaran swasta FM dan AM yang dapat digunakan untuk

menyampaikan informasi, penyelenggaraan Radio swasta tentunya lebih

memfokuskan pada keuntungan, pengelolaan Radio swasta berdasarkan

hasil rating oleh surveyor dan juga selera/ atau kreatifitas pengelola.

Kepentingan Radio swasta diarahkan kepada segmen pasar yang disasar.

Page 23: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

19

Dalam siarannya Radio swasta mengikuti keinginan dan selera pasar. Hidup

dan matinya Radio swasta terletak pada pemasang iklan.

d. Radio Komunitas

Adalah stasiun siaran Radio yang dimiliki, dikelola, diperuntukkan, di

inisiatifkan dan didirikan oleh sebuah komunitas. Pelaksaan penyiaran

(seperti Radio) komunitas disebut sebagai lembaga penyiaran komunitas.

Radio komunitas juga sering disebut sebagai Radio sosial, Radio

pendidikan atau Radio alternatif. Intinya Radio komunitas adalah “dari,

oleh, untuk dan tentang komunitas”, (Wikipedia 2011).

e. Radio Asing

Radio luar negeri yang bisa didengar di Indonesia, biasanya menggunakan

jaringan satelit.

2.2.4. Sejarah Radio Sebagai Media Publik

Radio siaran berasal dari Amerika Serikat dan Inggris, Radio siaran sebagai

alat komunikasi ditemukan setelah mesin cetak ditemukan. Donal McNicol dalam

bukunya Radio’s conquest of space, menyatakan bahwa “terkalahkannya” ruang

angkasa oleh Radio siaran, dimulai pada tahun 1802 oleh Dane, dengan

ditemukannya suatu pesan (message) dalam jarak pendek dengan menggunakan

alat sederhana berupa kawat beraliran listrik. Penemu kemajuan Radio siaran

berikutnya adalah, tiga orang cendekiawan muda diantaranya, bernama James

Maxwell berkebangsaan Inggris pada tahun1865. Ia mendapat julukan scientific

father of wireless, karena berhasil menemukan rumus-rumus yang diduga

mewujudkan gelombang elektromagnetik, yakni gelombang yang digunakan

Page 24: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

20

Radio siaran dan televisi. Adanya gelombang elektromagnetik telah dibuktikan

oleh Henrich Hertz dengan melalui eksperimennya pada tahun 1884.

Perkembangan Radio siaran di Indonesia dimulai dari masa penjajahan

Belanda, penjajahan Jepang, zaman kemerdekaan dan zaman orde baru. Pada

zaman Belanda, Radio siaran yang pertama waktu itu bernama Nederlands Indie-

Hindia Belanda, ialah Bataviase Radio Veregining (BRV) di Batavia (Jakarta

tempo dulu), yang resminya didirikan pada tanggal 16 Juni 1925 pada saat

Indonesia masih dijajah Belanda dan berstatus swasta. Setelah BRV berdiri,

secara serempak berdiri pula badan-badan Radio siaran lainnya di kota

Yogyakarta, Surakarta, Semarang, dan Surabaya. Yang terbesar dan terlengkap

adalah NIROM (Nederlandsch Indiesche Radio Omproep Mij) di Jakarta,

Bandung, Medan, karena mendapat bantuan dari pemerintah Hindia Belanda.

Sebagai pelopor timbulnya Radio siaran usaha bangsa Indonesia adalah Solosche

Radio Veregining (SRV) yang didirikan di kota Solo pada tanggal 1 April 1933

oleh Mangkunegoro VII dan Ir. Sarsisto Mangunkusumo.

Ketika Belanda menyerah pada tanggal 8 Maret 1942, sebagai

konsekuensinya, Radio siaran yang tadinya berstatus perkumpulan swasta

dinonaktifkan dan diurus oleh jawatan khusus bernama Hoso Kanri Kyoku, yang

merupakan pusat Radio siaran yang berkedudukan di Jakarta, serta mempunyai

cabang-cabang yang dinamakan Hoso Kyoku di Bandung, Purwakarta,

Yogyakarta, Surakarta, Semarang, Surabaya dan Malang. Rakyat Indonesia pada

masa Jepang ini hanya boleh mendengarkan siaran dari Hoso Kyoku saja. Namun

demikian, dikalangan pemuda terdapat beberapa orang yang dengan resiko

kehilangan jiwa, secara sembunyi-sembunyi mendengarkan siaran luar negeri,

Page 25: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

21

sehingga mereka dapat mengetahui bahwa pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang

telah menyerah pada sekutu.

Proklamasi kemerdekaan oleh Bung Karno dan Bung Hatta, tidak dapat

disiarkan langsung melalui Radio siaran, karena Radio siaran masih dikuasai

Jepang. Teks proklamasi kemerdekaan Indonesia baru dapat disiarkan dalam

bahasa Indonesia dan Inggris pukul 19.00 WIB, dan hanya dapat didengar oleh

penduduk di sekitar Jakarta. Baru pada tanggal 18 Agustus 1945, naskah

bersejarah itu dapat dikumandangkan keluar batas tanah air dengan resiko

petugasnya diberondong senjata serdadu Jepang. Tak lama kemudian dibuat

pemancar gelap, Radio siaran dengan stasiun “Call Radio Siaran Indonesia

Merdeka”. Dari sinilah wakil presiden Mohammad Hatta dan pemimpin lainnya

menyampaikan pidato melalui Radio siaran yang ditujukan kepada rakyat

Indonesia. Pada tanggal 11 September 1945 diperoleh kesepakatan dari hasil

pertemuan antara pemimpin Radio siaran untuk mendirikan sebuah organisasi

Radio siaran. Tanggal 11 September itu menjadi hari ulang tahun Radio

Republika Indonesia.

Sampai akhir tahun 1966, adalah satu-satunya Radio siaran di Indonesia

yang dikuasai dan dimiliki oleh pemerintah. Peran dan fungsi Radio siaran

ditingkatkan, selain berfungsi sebagai media informasi dan hiburan, pada masa

orde baru Radio siaran melalui RRI menyajikan acara pendidikan dan persuasi.

Acara pendidikan yang berhasil adalah “Siaran Pedesaan” yang mulai diudarakan

pada bulan September 1969 oleh stasiun RRI Regional, juga membantu

menginformasikan program-program pemerintah, seperti keluarga berencana,

transmigrasi, kebersihan lingkungan, imunisasi ibu hamil dan balita. Sejalan

Page 26: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

22

dengan perkembangan sisoal budaya serta teknologi, maka bermunculan Radio

siaran amatir yang diusahakan oleh perorangan. Keadaan ini tidak dapat dihindari,

namun perlu ditertibkan. Pemerintah kemudian mengeluarkan peraturan

pemerintah No. 55 Tahun 1970 tentang Radio siaran non pemerintah. Karena

jumlah Radio siaran swasta niaga semakin lama semakin banyak, serta fungsi dan

kedudukannya penting bagi masyarakat, maka tahun 1974 stasiun-stasiun Radio

siaran swasta niaga berhimpun dalam wadah yang dinamakan Persatuan Radio

Siaran Swasta Niaga Indonesia, disingkat PRSSNI.

Bila pada zaman orde baru ada sebuah keharusan Radio-Radio swasta

merelai warta berita dari RRI, di era reformasi hal ini tidak lagi terjadi. Seperti

halnya media cetak, pada era reformasi bermunculan Radio-Radio siaran swasta.

Menurut catatan PRSSNI, hingga tahun 2005, terdapat sekitar 900 Radio siaran

swasta yang tidak terdaftar di PRSSNI. Karena sejak reformasi, Radio siaran tidak

lagi diwajibkan menjadi anggota PRSSNI. Radio-Radio tersebut mempunyai

kewenangan untuk menyiarkan warta berita secara mandiri dengan nama program

yang berbeda-beda. (http://wartapublik.blogdetik.com.2012)

2.3. Media Massa

2.3.1. Pengertian Media Massa

Media massa adalah bentuk media yang dirancang untuk menjangkau

khalayak ramai, diantaranya televisi, film, Radio, koran, majalah, buku, catatan,

video game, dan internet. Banyak penelitian telah dilakukan pada abad masa lalu

untuk mengukur efek media massa pada populasi, untuk menemukan teknik

terbaik untuk mempengaruhinya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005, h.726). “Media massa

merupakan sarana dan saluran resmi sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan

Page 27: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

23

berita dan pesan kepada masyarakat luas”. Media merupakan alat yang digunakan

untuk menyampaikan informasi kepada khalayak massa.

Sementara massa itu sendiri adalah orang banyak yang tidak perlu berada

pada satu tempat tertentu, melainkan secara bersama-sama mengikuti peristiwa

atau kejadian penting. Menurut Mayor Polak, massa tidak lain sebagai refleksi

dari proses publisistik, yang secara prakteknya diwakili oleh pers, Radio, film dan

televisi (Arifin, 1994, h.33).

Media massa pada dasarnya terbagi dalam dua kategori media. Yaitu, media

cetak dan media elektronik. Yang mampu menyajikan informasi yang beragam

pada khalayak, seperti berita, iklan dan hiburan. Di sini penulis lebih

memfokuskan pada media elektronik khususnya media Radio siaran, media

massa mampu menjalankan fungsi-fungsinya. Pada umumnya media massa

memiliki empat fungsi yaitu, informasi, edukasi, hiburan dan persuasif.

2.3.2. Efek Media Massa

Media massa memiliki fungsi sebagai saluran informasi, pendidikan, dan

hiburan namun kenyataannya media massa memberikan efektif yang lain di luar

fungsinya. Efek media massa tidak saja mempengaruhi sikap seseorang namun

dapat pula mempengaruhi perilaku, bahkan pada tataran yang lebih jauh. Efek

media massa dapat pula mempengaruhi pada sistem-sistem sosial maupun sistem

budaya masyarakat (Bungin 2006, h.315).

Denis McQuail (2002) menjelaskan, bahwa efek media massa memiliki

typology yang terdiri dari empat bagian yang besar.

“pertama, efek media merupakan efek yang direncanakan, sebagai

sebuah efek yang diharapkan terjadi baik oleh media massa sendiri

maupun orang yang menggunakan media massa untuk kepentingan

Page 28: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

24

berbagai penyebaran informasi. Kedua, efek media massa yang tidak

direncanakan atau tidak dapat diperkirakan, sebagai efek yang benar-

benar di luar kontrol media, di luar kemampuan media ataupun orang

lain yang menggunakan media untuk penyebaran informasi melalui

media untuk mengontrol terjadinya efek media massa. Ketiga, efek

media massa terjadi dalam waktu pendek namun secara cepat, instan

dan keras mempengaruhi seseorang atau masyarakat. Keempat, Efek

media massa berlangsung dalam waktu yang lama, sehingga

mempengaruhi sikap-sikap adopsi inovasi, kontrol sosial sampai

dengan perubahan kelembagaan, dan persoalan-persoalan perubahan

budaya.” (Bungin 2006, h. 315).

Dalam teori media dan masyarakat massa, seperti dikatakan Barran & davis

(Mufid 2007, h.19-20). Bahwa media memiliki sejumlah asumsi untuk

membentuk masyarakat, yakni ;

1. Media massa (tak terkecuali penyiaran) memiliki efek yang berbahaya

sekaligus menular bagi masyarakat. Untuk meminimalisir efek ini di Eropa

pada masa 1920-an, penyiaran dikendalikan oleh pemerintah, walaupun

ternyata kebijakan ini justru berdampak buruk di Jerman dengan

digunakannya penyiaran untuk propaganda NAZI.

2. Media massa memiliki kekuasaan untuk mempengaruhi pola pikir rata-rata

audiennya. Bahkan pada asumsi berikutnya dalam teori ini dikatakan bahwa

ketika pola pikir seseorang sudah terpengaruh oleh media, maka semakin

lama pengaruh tersebut semakin besar.

3. Rata-rata orang yang terpengaruh oleh media, dikarenakan ia mengalami

keterputusan dengan institusi sosial yang sebelumnya justru melindungi dari

efek negatif media. Relevan dengan hal tersebut Jhon Dewey, seorang

pemikir pendidikan, misalnya perrnah berkata bahwa efek negatif media

dapat disaring melalui pendidikan.

Page 29: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

25

2.4. Komunikasi Massa

2.4.1. Pengertian Komunikasi Massa

Beberapa definisi komunikasi massa yang dikutip oleh Ardianto & Komala

Erdinaya (2007, h.3).

Tan dan Wright, mendefinisikan: “Komunikasi massa sebagai komunikasi

publik, merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam

menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak,

bertempat tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen dan menimbulkan efek

tertentu”.

Menurut Gerbner (1967), seorang ahli komunikasi yang lain. “Mass

communication is the tehnologically and institutionally based production and

distribution of the most broadly shared continuous flow of messages in industrial

societies”. (Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan

teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki

orang dalam masyarakat industri).

Definisi yang lain menurut Meletzke (1963) dalam Rakhmat (2005, h.188).

“Unter massenkomunikation verstehen wir jene form der

kommunikation, bei der aussagen offentlich durch technische

verbereitungsmittel indirect und einseitig an ein disperses

publikum”(komunikasi massa kita artikan setiap bentuk

komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka

melalui media penyebaran teknis secara tidak langsung dan satu

arah pada publik yang tersebar). Ketiga definisi ini saling

berhubungan satu dan yang lainnya.

Menurut Elizabeth-Noelle Neuman, yang dikutip Jalaludin Rakhmat, (2005,

h. 189), terdapat empat tanda pokok dari komunikasi massa yaitu; (1) bersifat

tidak langsung, artinya harus melewati media teknis; (2) bersifat satu arah, artinya

Page 30: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

26

tidak ada interaksi antara peserta-peserta komunikasi (para komunikan); (3)

bersifat terbuka, artinya ditujukan pada publik yang tidak terbatas dan anonim; (4)

mempunyai publik yang secara geografis tersebar.

Sehingga saat melakukan komunikasi massa komunikator harus lebih aktif,

di sini komunikator harus dapat menyajikan pesan bagi publiknya yang beraneka

ragam dengan jumlah yang besar. Selain dari itu feedback yang terjadi adalah

feedback tertunda ( delayed feedback ). Keuntungan dengan menggunakan

komunikasi massa adalah dapat menjangkau audiens yang sangat luas, namun

kekurangannya adalah lebih menitik beratkan pada penyebaran informasi

(Widjaja 2010, h.24).

2.4.2. Karakteristik Komunikasi Massa

Karakteristik yang dimiliki oleh komunikasi massa menurut H.A.W.

Widjaja (2010, h.25), yaitu :

1. Bersifat simultan/ serempak, ialah bahwa walaupun komunikan berada pada

jarak satu sama lain terpisah, tetapi media massa mampu membina

keserempakan kontak dengan komunikan dalam penyampaian pesannya.

2. Bersifat umum, ialah pesan yang disampaikan melalui media massa

ditujukan kepada umum dan disamping itu juga mengenai kepentingan

umum.

3. Komunikannya heterogen, sebagai konsekuensi daripada penyebaran yang

teramat luas (jangkauan audiensnya), maka komunikan dari komunikasi

massa terdiri berbagai macam, inilah yang menjadikan komunikannya

heterogen.

Page 31: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

27

4. Berlangsung satu arah. Ialah bahwa feedback yang terjadi adalah delayed

feedback, berbeda dengan komunikasi tatap muka.

2.4.3. Model Komunikasi Massa

Ada beberapa model komunikasi yang digunakan oleh komunikasi massa

untuk mengetahui pengaruh dari komunikasi yang disampaikan, program-program

pada Radio sebagai bentuk komunikasi massa yang bertujuan menarik minta

pendengar, juga dapat menggunakan model yang sama, agar dapat mengetahui

sejauh mana program-program Radio dapat menarik minat pendengar. Menurut

Widjaja (2010, h.22-23) terdapat empat model komunikasi massa yakni :

1. Model Jarum Hipodermik

Model komunikasi massa ini didasarkan atas anggapan bahwa media massa

mampu menimbulkan efek yang amat kuat. Artinya bahwa komunikan dapat

dianggap bersifat pasif, dengan demikian media massa dianggap sangat ampuh

terhadap komunikannya. Model ini mirip dengan model peluru (komunikasi satu

arah).

Model jarum hipodermik termasuk kedalam teori stimulus-respon, dimana

teori ini pada dasarnya mengatakan bahwa efek merupakan reaksi terhadap

situasi tertentu. Dengan demikian seseorang dapat mengaharapkan sesuatu atau

memperkirakan sesuatu dengan sejumlah pesan yang disampaikan melalui

penyiaran. Teori ini memiliki tiga elemen, yakni, (a) pesan (stimulus); (b)

penerima (receiver); (c) efek (respon), (Mufid 2007, h. 22). Prinsip teori ini

kemudian yang memunculkan model jarum hipodermik.

Page 32: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

28

2. Model Komunikasi Satu Tahap

Model ini didasarkan atas anggapan bahwa media massa secara langsung

sampai pada komunikannya. Tidak menggunakan pemuka sebagai penerus pesan

arti media massa tersebut. Namun model ini juga mengakui bahwa media bukan

merupakan alat yang teramat kuat pengaruhnya dan efek terhadap komunikannya

berbeda satu sama lain.

3. Model Komunikasi Dua Tahap

Model ini beranggapan bahwa dalam penyampaian melalui media massa,

tidak dapat langsung kepada publiknya tetapi pemuka pendapat. Artinya dari

media massa sampai pada pemuka pendapat kemudian baru para pemuka ini

meneruskannya kepada komunikan yang dimaksud oleh media massa tadi. Disini

sering terjadi erosi dari pada volume informasi atau juga dapat terjadi

penambahan volume informasi dari yang sebenarnya oleh para pemuka pendapat

tadi.

4. Model Komunikasi Tahap Ganda

Model ini beranggapan bahwa media massa tidak selalu langsung

menuju/sampai pada komunikannya yang dituju dan juga tidak selalu harus

melalui pemuka pendapat. Model ini mirip dengan teori difusi inovasi, yakni

pengaruh media dipandang tak secara langsung mengenai individu, tetapi terdapat

sumber non-media yang turut memengaruhi efektifitas pesan media, (Mufid 2007,

h.23). tidak harus melalui opinion leader tetapi bisa oleh siapa saja.

2.5. Strategi Program

Menurut Efendy (2008 : 9) strategi pada hakekatnya adalah perencanaan

(planning) dan manajemen (managemen) untuk mencapai suatu tujuan.

Page 33: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

29

Strategi adalah hal menetapkan arah kepada “managemen” dalam arti

tentang sumber daya di dalam bisnis dan tentang bagaimana mengidentifikasikan

kondisi yang memberikan keuntungan terbaik untuk memenangkan persaingan di

dalam pasar. (Dirgantoro, 2001;5)

Dari dua pengertian strategi yang sudah dijelaskan dapat dilihat bahwa

strategi yang baik sangat diperlukan sebagai salah satu cara untuk memenangkan

persaingan di dalam pasar. Strategi ini meliputi perencanaan dan manajemen

seperti yang dikatakan Efendy.

Sedangkan yang dimaksud pemrograman dalam penelitian ini adalah

penyusunan program secara Radio. Routhm NcGrath, Weis (dalam Siregar, 2001 ;

203) menjelaskan, “membuat program atau secara Radio dikenal dengan istilah

programing. Pada programing yang dimaksud untuk membentuk kepribadian

stasiun, merupakan langkah penting dalam media Radio”.

Program siaran Radio terdiri dari program regular atau harian (daily

program) dan program khusus atau mingguan (special program, wekly program).

Program regular disiarkan setiap hari. Sedangkan program khusus disiarkan

seminggu sekali, umumnya dijadwalkan malam hari dan akhir pekan (Romli,

2009 : 74)

Strategi program adalah perencanaan sebuah stasiun Radio untuk membuat

dan menyajikan program acara sedemikian rupa agar menjadi rangkaian acara

yang menarik sehingga tidak kalah saing dengan Radio lain.

Peter Pringle dan rekan dalam Morissan menjelaskan strategi program yang

ditinjau dari aspek manajemen strategi (management srtategic) yaitu sebagai

Page 34: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

30

berikut : (1) Perencanaan program; (2) Produksi dan pembelian program; (3)

Eksekusi Program; dan (4) Pengawasan dan Evaluasi program (Morisson,

2009 23).

2.5.1. Perencanaan Program

Sebagaimana dikemukaan Pringle Star, dkk, (dalam Morissan 2009 : 232)

perencanaan program mencakup pekerjaan mempersiapkan rencana jangka

pendek, menengah, dan jangka panjang yang memungkinkan stasiun penyiaran

untuk dapat mendapatkan tujuan program dan tujuan keuangannya.

Pada stasiun Radio, perencanaan program mencakup pemilihan format dan

isi program yang dapat menarik dan memuaskan kebutuhan audien yang terdapat

pada segmen audien berdasarkan demografi tertentu. Perencanaan program Radio

juga mencakup mencari penyiar yang memiliki kepribadian dan gaya yang sesuai

dengan format yang sudah dipilih stasiun bersangkutan (Morissan, 2009 : 232).

Perencanaan program melibatkan berbagai keputusan, tidak saja mengenai

program itu sendiri namun juga berbagai aspek yang terlibat seperti nama

program, cara penyajian program (kemasan) dan hal-hal yang terkait dengan

pelayanan kepada audien dan pemasang iklan.

Menurut Pringle Star dkk, (dalam Morisson, 2009 : 245) terdapat empat hal

yang mempengaruhi keputusan perencanaan program yang terdiri atas : (1)

audiens; (2) pengelola dan pemilik stasiun; (3) pemasang iklan dan sponsor serta;

(4) regulator.

Page 35: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

31

2.5.2. Produksi dan Pembelian Program

Media penyiaran membutuhkan program untuk mengisi waktu siarannya

dan tidak akan berfungsi apa-apa tanpa tersedia program untuk disiarkan. Kata

kunci untuk memproduksi atau membuat program adalah ide atau gagasan

(Morisson, 2009 : 266). Terkadang gagasan untuk membuat program dapat

berasal dari media massa, misalnya dari siaran Radio, surat kabar, dan sebagainya.

Program Radio dapat diperoleh melalui produksi sendiri, maupun pembelian

program melalui pihak lain. Dalam tahap produksi perlu direncanakan tema atau

topik apa yang akan dibahas dalam suatu program acara. Dalam kegiatan produksi

melibatkan banyak sumber daya manusia karena dalam kegiatan ini pembagian

tugas pada masing-masing divisis mulai ditetapkan dan mulai menjalankan

kewajiban mereka. Semua divisi saling bekerja sama untuk mendapatkan hasil

yang optimal.

2.5.3. Eksekusi Program

Eksekusi program mencakup kegiatan menayangkan program sesuai

dengan rencana yang sudah ditetapkan. (Morisson, 2009 : 302) menjelaskan

strategi penayangan program yang baik sangat ditentukan oleh bagaimana menata

atau menyusun berbagai program yang akan disiarkan. Menata program adalah

kegiatan meletakkan atau menyusun berbagai program pada suatu periode yang

sudah ditentukan. Program siaran tidak hanya bersaing dengan program siaran

sejenis tetapi juga dengan media lainnya. Program siaran juga bersaing dengan

kegiatan pribadi yang dilakukan audien. Menentukan jadwal penayangan suatu

acara ditentukan atas dasar perilaku audien, yaitu rotasi kegiatan mereka dalam

Page 36: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

32

satu hari dan juga kebiasaan untuk mendengarkan Radio pada jam tertentu

(Morisson, 2009 : 304).

Berdasarkan hal diatas dapat disimpulkan bahwa eksekusi program

merupakan kegiatan menayangkan program sesuai dengan rencana yang sudah

ditetapkan serta penataan program yang sudah ditentukan pada suatu periode.

2.5.4. Pengawasan dan Evaluasi Program

Proses pengawasan dan evaluasi menentukan seberapa jauh suatu rencana

dan tujuan sudah dapat dicapai atau dijadwalkan oleh stasiun penyiaran,

departemen, dan karyawan. Kegiatan evaluasi secara periodik terhadap masing-

masing individu dan departemen memungkinkan manajer umum membandingkan

kinerja sebenarnya dengan kinerja yang direncanakan. Jika kedua kinerja tersebut

tidak sama, maka diperlukan langkah-langkah perbaikan (Morisson, 2009 : 312).

Dari hal diatas dapat disimpulkan bahwa pengawasan dan evaluasi program

adalah suatu hal untuk menentukan apakah suatu rencana dan tujuan sudah dapat

dicapai oleh stasiun penyiaran, departemen, dan karyawan.

2.6. Program Radio

2.6.1. Pengertian Program Radio

Tidak ada yang lebih penting dari acara atau program sebagai faktor yang

paling penting dan menentukan dalam mendukung keberhasilan financial suatu

stasiun penyiaran (Morisson, 2009 : 199). Menurut Jhon R, Bittner (dalam

Masduki, 2004 : 35) program atau kerap disebut pula dengan istilah acara adalah

barang yang dibutuhkan orang sehingga mereka bersedia mendengarkannya.

Membuat program atau acara Radio dengan dengan istilah programing.

Page 37: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

33

Programing adalah pekerjaan menata atau mengatur acara Radio sedemikian rupa,

guna mendapatkan dan mengembangkan jumlah pendengar (Romli, 2007 : 102).

Program merupakan suatu rangkaian yang dikemas dalam satu format.

Setiap stasiun Radio pada dasarnya harus mempunyai format stasiun yang jelas.

Format setiap stasiun dapat menjadi ciri khas dari stasiun Radio yang

bersangkutan. Secara langsung format Radio akan menentukan khalayaknya.

Monthe (1996 : 66) format adalah kemasan yang mengemas program pagi, siang,

sore, malam dan dini hari. Format tersebut dijabarkan dalam program-program

selanjutnya tersebar kesiaran mingguan, bulanan, dan tahunan. Setiap olah

produksi program siaran mengacu pada pilihan format stasiun Radio. Meurut B.

O’Donnel (dalam Masduki, 2004 : 36) format stasiun lebih dari sekedar musik,

melingkupi ; (1) produksi siaran; (2) personalitas siaran; (3) programa siaran.

2.6.2. Jenis Program Radio

Memproduksi sebuah program radio harus menarik. Ini diperlukan karena

sifat dari radio sendiri yang sepintas lalu. Morissan (2008, p.221) mengatakan

bahwa secara umum Program radio terdiri dari dua jenis yaitu informasi dan

musik. Dua jenis ini kemudian dikemas menjadi sebuah sebuah program yang

dapat memenuhi kebutuhan khalayak. Adapun program tersebut bisa terdiri dari

berita radio, talk show, jinggle, dan info hiburan.

1. Berita Radio.

Merupakan laporan atas suatu peristiwa yang dianggap penting dan

menarik. Akan tetapi, siaran berita berbeda dengan siaran informasi. Siaran

berita berasal dari fakta. Sedangkan siaran informasi tidak selalu berangkat

Page 38: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

34

dari fakta.Walau begitu, siaran berita dan siaran informasi selalu diolah

berdasarkan kaidah-kaidah jurnalistik.

2. Perbincangan Radio (talkshow).

Merupakan gabungan antara seni berbicara dan seni wawancara. Jenis

program ini melibatkan penyiar sebagai pemandu acara. Tiga bentuk

talkshow adalah:

- One on one show. Perbincangan penyiar dengan narasumber

mendiskusikan suatu topik dengan keadaan posisi microphone terpisah pada

studio yang sama.

- Panel discussion. Pewawancara sebagai moderator ada bersama sejumlah

narasumber.

- Call in show. Perbincangan yang melibatkan pendengar melalui telepon

mengenai suatu topik. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan apabila

pendengar ingin menyampaikan informasi lain yang dianggap penting.

Dengan jenis perbincangan ini, khalayak dianggap aktif.

3. Jinggel Radio.

Jinggel radio merupakan gabungan kata-kata dan musik yang memberikan

identitas kepada sebuah stasiun radio tersebut. Tujuan lain dari

diciptakannya jinggel radio adalah agar pendengar dapat selalu mengingat

stasiun radio tersebut atau membentuk citra radio.

Salah satu dasar pembuatan program acara yang penting adalah mengacu

pada format station yang telah ditetapkan oleh stasiun radio. Beberapa format

radio yang banyak digunakan sebagai acuan oleh beberapa radio yang berada di

Indonesia, sebagai berikut :

Page 39: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

35

1. Adult Contemporary

Format ini ditujukan untuk kaum muda dan dewasa dengan rentang umur

sangat luas antara 25-50 tahun, serta berdaya beli tinggi. Dalam format ini

siaranya antara lain meliputi music pop masa kini, soft rock, balada, berita

olah raga, ekonomi, serta politik.

2. Contemporary Hit Radio (CHR)/ Top 40 Radio

Format ini ditujukan untuk remaja yang berumur 12-20 tahun. Format ini

bisa disebut sebagai format paling populer dengan program siaran yang

berisi lagu-lagu Top 40/top 30, serta lagu baru dan terlaris.

3. All News/ All Talks, Sports

All Talks lebih dulu hadir pada tahun 1960 di Los Angeles dengan konsep

siaran talk show interaktif mengupas isu-isu lokal. Berita dan bincang

ekonomi-politik menjadi acara unggulan dalam format ini.

4. Classic/Oldies/Nostalgia

Format ini ditujukan untuk kalangan dewasa dan tua berumur 35-60 tahun.

Memutar lagu-lagu klasik, apresiasi penyanyi dan lirik lagu lebih penting

dari lagunya. Menyiarkan berita kilas balik masa lalu, serta berita mistik.

5. News/Berita

Format penyajian siaran porsi dominannya adalah berita dan program-

program interview, seperti contohnya segala isu/berita actual seputar

politik, ekonomu, sosial, dan budaya.

Page 40: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

36

6. Album Oriented Rock

Format didasarkan dari album-album bergenre rock yang mulai marah

beredar sekitar tahun 80an. Contoh : Linkin Park, Nirvana, The Cure dan

U2

7. Dangdut

Format musiknya full dangdut dan melayu, format radio ini masih sangat

digemari di Indonesia, terutama oleh para kalangan bawah dimana saat ini

televisi masih belum mampu

memuaskan selera mereka mengenai musik dangdut.

8. Humor

Materi siaran yang digunakan humor dan cenderung memasukan unsul lucu

pada format radionya.

Acara Radio sangat beragam, masing-masing lengkap dengan visi, misi,

target pendengar, format, isi siaran, gaya siaran dan bahasa siaran serta durasinya.

Menurut Romli (2007 : 106) umumnya program Radio terdiri dari acara

pemutaran lagu (music program) , obrolan atau bincang-bincang (talkshow), dan

program berita (news program). Terkait dengan musik program. maka yang

menjadi tulang punggung Radio siaran adalah musik. Orang menyetel pesawat

Radio terutama untuk mendengarkan musik, karena musik merupakan hiburan

(Efendy, 1978 : 81).

Menurut Hilliard (dalam Masduki, 2004 : 43) ada lima tujuan dasar

menggunakan musik, yaitu : (1) sebagai isi untuk program musik, diputar secara

utuh; (2) sebagai tema untuk banyak program, diputar sebagai identitas sebuah

acara; (3) untuk menjembatani perpindahan segmen dalam sebuah acara (devisi),

Page 41: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

37

sebagai selingan; (4) sebagai efek suara, pemberi suguhan yang menggugah

imajinasi terhadap suatu peristiwa atau lokasi tertentu; (5) sebagai latar belakang,

pemanis dengar saat penyiar dan reporter membacakan naskah.

Umumnya program musik ini divariasikan menjadi acara pemutaran lagu-

lagu pilihan pendengar (request), paduan lagu dan info ringan, tangga lagu, dan

live musik. Selain musik program, Radio juga mempunyai program talkshow atau

chatshow (obrolan, bincang-bincang, dialog interaktif) biasanya mendatangkan

nara sumber atau bintang tamu untuk bincang-bincang tentang sebuah tema atau

topik hangat (Romli, 2009 : 78). Setelah program musik dan talkshow terdapat

satu lagi jenis program yang sering kali kita dengar di Radio, yaitu news program

atau program berita. “berita Radio adalah uraian fakta dan atau pendapat, serta

penyajian pendapat narasumber yang relevan, yang dikombinasikan secara

dinamis dan variatif, sesuai dengan arah bahasan yang disusun oleh reporter, dan

sudah disajikan kepada khalayak melalui media Radio “. (Wahyudi, 1996 : 36).

Menurut Morisson (2009, 225) siaran berita dibedakan dengan siaran informasi,

siaran berita adalah sajian fakta yang diolah kembali menurut kaidah jurnalistik

Radio. Sedangkan siaran informasi tidak selalu bersumber dari fakta di lapangan

namun tetap dikerjakan menurut kaidah jurnalistik.

Format penyajian berita Radio terdiri atas : (1) siaran langsung (live saat

bersamaan melaporkannya dari lokasi, dan (2) siaran tunda, dalam hal ini reporter

mendapatkan fakta dari lapangan, kemudian kembali ke studio untuk

mengolahnya terlebih dahulu sebelum disiarkan (Morisson, 2009 : 226).

Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa format penyiaran Radio adalah

siaran langsung dan siaran tunda. Siaran langsung yaitu yaitu reporter

Page 42: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

38

mendapatkan berita di lapangan dan pada saat itu pula langsung disiarkan tanpa

editan atau pengolahan terlebih dahulu, sedangkan siaran tunda yaitu

reportermendapatkan berita kemudian diolah di studio baru kemudian disiarkan.

2.7. Minat

2.7.1. Pengertian Minat

Minat didefinisikan berbeda oleh beberapa orang ahli namun memiliki

tujuan yang sama. Masing-masing ahli mendefinisikannya sesuai dengan

pandangan dan disiplin keilmuan masing-masing. Keinginan atau minat dan

kemauan atau kehendak sangat memengaruhi corak perbuatan yang akan

dilakukan seseorang. Minat/keinginan erat hubungannya dengan perhatian yang

dimiliki. Karena perhatian mengarahkan timbulnya kehendak pada seseorang.

Kehendak atau kemauan ini juga erat hubungannya dengan kondisi fisik seseorang

misalnya dalam keadaan sakit, capai, lesu atau mungkin sebaliknya yakni sehat

dan segar. Juga erat hubungannya dengan kondisi psikis seperti senang, tidak

senang, tegang, bergairah dan seterusnya (Sobur, 2003:246).

Menurut kamus lengkap psikologi, minat (interest) adalah (1) satu sikap

yang berlangsung terus menerus yang memolakan perhatian seseorang, sehingga

membuat dirinya jadi selektif terhadap objek minatnya, (2) perasaan yang

menyatakan bahwa satu aktivitas, pekerjaan, atau objek itu berharga atau berarti

bagi individu, (3) satu keadaan motivasi, atau satu set motivasi, yang menuntun

tingkah laku menuju satu arah (sasaran) tertentu (dalam Chaplin, 2008:255).

Menurut Crow & Crow (dalam Abror, 1993:112) minat adalah sesuatu yang

berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita cenderung atau merasa

Page 43: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

39

tertarik pada orang, benda, kegiatan ataupun bisa berupa pengalaman yang efektif

yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.

Rast, Harmin dan Simon (dalam Mulyati, 2004:46) menyatakan bahwa

dalam minat itu terdapat hal-hal pokok diantaranya: (1) adanya perasaan senang

dalam diri yang memberikan perhatian pada objek tertentu, (2) adanya

ketertarikan terhadap objek tertentu, (3) adanya aktivitas atas objek tertentu, (4)

adanya kecenderungan berusaha lebih aktif, (5) objek atau aktivitas tersebut

dipandang fungsional dalam kehidupan dan (6) kecenderungan bersifat

mengarahkan dan mempengaruhi tingkah laku individu.

Definisi minat menurut Shaleh (2004:262) adalah suatu kecenderungan

untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi

yang menjadi objek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang.

Jadi minat merupakan kecenderungan atau arah keinginan terhadap sesuatu

untuk memenuhi dorongan hati, minat merupakan dorongan dari dalam diri yang

mempengaruhi gerak dan kehendak terhadap sesuatu, merupakan dorongan kuat

bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan pencapaian

tujuan dan cita-cita yang menjadi keinginannya.

2.7.2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Timbulnya Minat

Menurut Crow and Crow, ada tiga faktor yang menimbulkan minat yaitu

“Faktor yang timbul dari dalam diri individu, faktor motif sosial dan faktor

emosional yang ketiganya mendorong timbulnya minat”, (Johny Killis, 1988 :26).

Pendapat tersebut sejalan dengan yang dikemukakan Sudarsono, faktor-faktor

yang menimbulkan minat dapat digolongkan sebagai berikut :

Page 44: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

40

1. Faktor kebutuhan dari dalam. Kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan yang

berhubungan dengan jasmani dan kejiwaan.

2. Faktor motif sosial, Timbulnya minat dalam diri seseorang dapat didorong

oleh motif sosial yaitu kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan, perhargaan dari

lingkungan dimana ia berada.

3. Faktor emosional. Faktor ini merupakan ukuran intensitas seseorang dalam

menaruh perhatian terhadap sesuat kegiatan atau objek tertentu.

Jadi berdasarkan dua pendapat diatas faktor yang menimbulkan minat ada tiga

yaitu dorongan dari diri individu, dorongan sosial dan motif dan dorongan

emosional. Timbulnya minat pada diri individu berasal dari individu, selanjutnya

individu mengadakan interaksi dengan lingkungannya yang menimbulkan

dorongan sosial dan dorongan emosional.

2.7.3. Macam-Macam Minat

Minat dibagi 2 yaitu :

1. Minat primitif atau biologis

Minat yang timbul dari kebutuhan – kebutuhan jasmani berkisar pada soal

makanan, comfort, dan aktifitas. Ketiga hal ini meliputi kesadaran tentang

kebutuhan yang terasa akan sesuatu yang dengan langsung dapat memuaskan

dorongan untuk mempertahankan organisme.

2. Minat kultural atau sosial

Minat yang berasal dari perbuatan belajar yang lebih tinggi tarafnya.

Orang yang benar – benar terdidik ditandai dengan adanya minat yang benar –

benar luas terhadap hal – hal yang bernilai (Witherington, H. C, 1999)

Page 45: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Metode pengkajian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif. Penelitian kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan

sedalam-dalam nya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. Sedangkan tipe

penelitian ini menggunakan tipe deskripsi kualitatif, dimana peneliti

mendeskripsikan wawancara mendalam dan penyebaran angket terhadap subjek

penelitian.

3.2. Sumber Data Dan Teknik Pengumpulan Data

3.2.1. Sumber Data

Menurut Lofland dan Lofland sebagaimana dikutip oleh Moleong

(2004:157), sumber data adalah “sumber data utama penelitian kualitatif ialah

kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan

lain-lain”.

(Basrowi & Suwandi 2008, h. 169). Berdasarkan sumber pengambilannya data

terbagi dalam dua jenis data yaitu.

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di

lapangan oleh peneliti. Data primer disebut juga data asli atau data baru. Contoh :

data kuesioner, data survey, data wawancara, data observasi dan sebagainya.

Page 46: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

42

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti

dari sumber-sumber yang telah ada. Data ini biasanya diperoleh dari perpustakaan

atau dari laporan-laporan penelitian terdahulu. Contoh : data di perpustakaan,

BPS, kantor-kantor, dan sebagainya (Sugiarto 2007, h. 46).

Sesuai dengan judul penelitian ini untuk dapat memperoleh data maka penulis

menggunakan berbagai sumber. Seperti penyiar Radio, kabag pemograman Radio,

kepala stasiun Radio dan juga pendengar Radio, yang berada di komplek

perumahan ADB 1 Alue Peunyareng yang sesuai dengan studi kasus penelitian.

Populasi masyarakat yang berada di komplek perumahan ADB 1 Alue

Peunyareng bila dilihat dari keseluruhan penduduk yang ada berjumlah ± 517

jiwa bila dipersenkan ialah sebanyak 30% yaitu berjumlah ± 172 jiwa.

Disebabkan begitu besarnya pendengar Radio yang ada di komplek perumahan

ADB 1 Alue Peunyareng, maka penulis hanya memfokuskan pada dua blok yaitu

blok C dan blok D sebagai sampel penelitian. Dengan populasi ± 50 jiwa.

Untuk menentukan sampel penelitian penulis menggunakan teknik sampling

random sederhana, disini setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama

untuk dipilih menjadi sampel. Periset menulis atau memberi nomor pada seluruh

anggota populasi, lalu mengundinya (merandom/mengacak) sampai mendapat

jumlah sampel yang dibutuhkan (Kriyantono 2007, h. 150). Dalam penelitian ini

penulis menggunakan sampel sebanyak 60 % yaitu 60 orang sebagai responden

dengan 10 orang yang akan diwawancara dari pihak Radio FAS FM. Yang

diharapkan mampu untuk mewakili seluruh populasi yang ada.

Page 47: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

43

3.2.2. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini maka

digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Observasi ( pengamatan)

Merupakan metode pengumpulan data yang digunakan pada riset kualitatif.

Observasi difokuskan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan fenomena riset.

Fenomena ini mencakup interaksi (perilaku) dan percakapan yang terjadi diantara

subjek yang diteliti. Sehingga keunggulan metode ini adalah data yang

dikumpulkan dalam dua bentuk: interaksi dan percakapan (conversation). Artinya

selain perilaku non verbal juga mencakup perilaku verbal dari orang-orang yang

diamati (Kriyantono 2007, h. 106). Disamping kemampuan berbicara dan

mendengarkan, sebagaimana digunakan dalam wawancara-wawancara, observasi

merupakan keterampilan harian lain sebagai secara metodelogis disistematisir dan

diterapkan dalam penelitian kualitiatif. Tidak hanya persepsi visual, tetapi juga

pesepsi beradasarkan pendengaran, perasaan, dan penciuman yang diintegrasikan

(Flick 2002, h. 135).

Berdasarkan pelaksanaan, observasi dapat dibagi dalam dua jenis, yaitu : (1)

Observasi Partisipasi, yaitu observasi yang melibatkan peneliti atau observer

secara langsung dalam kegiatan pengamatan di lapangan. Jadi, peneliti bertindak

sebagai observer, artinya peneliti merupakan bagian dari kelompok yang

ditelitinya; (2) Observasi nonpartisipasi, yaitu observasi yang dalam

pelaksanaannya, tidak melibatkan peneliti sebagai partisipasi atau kelompok yang

diteliti. Cara ini banyak dilakukan pada saat ini.

Page 48: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

44

2. Kuesioner (angket)

Merupakan suatu cara pengumpulan data dengan memberikan atau

menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan mereka akan

memberikan respon atas daftar pertanyaan yang ada. Dalam penelitian ini penulis

menyebarkan angket kepada masyarakat yang tinggal di komplek perumahan

ADB 1 Alue Penyareng, yang berkemungkinan mendengarkan Radio Fas FM.

3. Wawancara (interview)

Wawancara yang dilakukan untuk mendapatkan informasi dari Radio FAS

FM dan dari pendengar Radio yang berada di komlek perumahan ADB 1 Alue

Peunyareng, dalam penelitian ini digunakan jenis wawancara mendalam (Depth in

Terview) adalah suatu cara pengumpulan data atau informasi dengan cara

langsung bertatap muka dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan

mendalam (Kriyantono 2007, h. 98). Wawancara ini dapat dilakukan beberapa

kali dengan informan atau sekali saja dengan responden. Menurut Lexy J

Moleong (1991) dijelaskan bahwa wawancara adalah percakapan dengan maksud-

maksud tertentu. Pada metode ini peneliti dan responden berhadapan langsung

(face to face), untuk mendapatkan informasi secara lisan dengan tujuan

mendapatkan data yang dapat menjelaskan permasalahan penelitian. Sesuai

dengan jenisnya, peneliti memakai jenis wawancara seperti yang dikatakan oleh

Lexy J Moleong (2002) yaitu ;

1. Wawancara berstruktrur;

2. Wawancara tidak berstruktrur;

3. Wawancara secara terang-terangan;

4. Wawancara dengan menempatkan informan sebagai sejawat.

Page 49: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

45

Menurut lexy J Moleong (2002), teknik wawancara dalam pendekatan

kualitatif dibagi menjadi tiga kategori yaitu : (1) Wawancara dengan cara

melakukan pembicaraan informal (informal conversational interview); (2)

Wawancara umum yang terarah (general interview guide approach); dan (3)

Wawancara terbuka yang standar (standardized open-ended interview).

4. Studi kepustakaan (libray research)

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mempelajari berbagai literatur dan berbagai sumber bacaann, yang berkaitan erat

dengan penelitian.

3.3. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah perangkat untuk menggali data primer dari

responden sebagai sumber data terpenting dalam sebuah penelitian survey.

Instrumen penelitian ilmu sosial umumnya berbentuk kuesinoner dan pedoman

pertanyaan (interview guide). Semua jenis instrumen penelitian ini berisi

rangkaian pertanyaan mengenai suatu hal atau suatu permasalahan yang menjadi

tema pokok penelitian (Suyanto & Sutinah 2006,h.59).

Arikunto (1995) menuliskan, instrumen pengumpulan data atau disebut saja

sebagai instrumen riset adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh periset

dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan itu menjadi sistematis dan

dipermudah olehnya. Sementara menurut Moleong (2002) riset kualitatif,

instrumen utama adalah periset sebagai “alat pengumpulan data”. Artinya periset

mempunyai kebebasan untuk menggali data tanpa aturan-aturan ketat seperti

pembuatan kuesioner, periset bebas menilai keadaan, bebas menentukan data

mana yang akan dipakai dan yang tidak (Kriyantono 2007, h.92-93).

Page 50: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

46

Namun kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif cukup rumit. Ia

sekaligus merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsir

data dan pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitiannya. Pengertian

instrumen atau alat penelitian di sini tepat karena ia menjadi segalanya dari

keseluruhan proses penelitian (Basrowi & Suwandi 2008, h.173).

3.4. Teknik Analisis Data

Analisis data penelitian berisi uraian tentang cara-cara analisis, yaitu

bagaimana memanfaatkan data yang terkumpul untuk dipergunakan dalam

memecahkan masalah penelitian. Maleong (2002) mendefinisikan analisi data

sebagai proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori,

dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan

hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data (Kriyantono 2007, h. 163).

Analisi data merupakan proses mengurai (memecah sesuatu kedalam

bagian-bagiannya). Terdapat tiga langah penting dalam analisis data : (1)

Identifikasi apa yang ada dalam data, (2) Melihat pola-pola, dan, (3) Membuat

interpretasi, (Basrowi & Suwandi 2008, h.192).

Analisis kualitatif memiliki banyak strategi dalam menganalisis data. Salah

satunya ialah, secara umum strategi menurut Bogdan & Biklen (1982). Mereka

mengatakan analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan :

1. Bekerja dengan data;

2. Mengorganisasikan data;

3. Memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola;

4. Mensintesiskannya;

5. Mencari dan menemukan pola;

Page 51: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

47

6. Menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari

7. Memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. (Bungin 2009,

h.145).

Dalam penelitian digunakan berbagai teknik pengumpulan data, salah

satunya dengan menggunakan kuesioner. Setelah data hasil penyebaran kuesioner

dikumpulkan, maka data dapat diolah dengan menggunakan statistik persentase

dengan rumus, (Anas Sudijono dalam Hod Dina.S 2011, h.31):

P =f x 100 %

N

P = persentase

f = frekwensi

N = Jumlah sampel

Selanjutnya setelah data terkumpul kemudian diolah dengan menghitung

persentase jawaban dari responden. Nilai persentase yang diperoleh selanjutnya

dibuat suatu analisis sehingga dapat memberikan jawaban terhadap pertanyaan-

pertanyaan yang telah disebarkan.

Riset kualitatif adalah riset yang menggunakan cara berpikir induktif, yaitu

cara berpikir yang berangkat dari hal-hal yang khusus ( fakta yang empiris) yang

menuju hal-hal yang umum tataran konsep (Kriyantono 2007,h.192). seperti yang

tergambar dibawah ini ;

Page 52: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

48

Gambar 3.1. Proses analisis data kualitatif

Fakta empirisTataran konseptual

Sumber: Kriyantono (2007, h.193)

Dari gambar tersebut dijelaskan bahwa analisis data kualitatif dimulai dari

analisis berbagai data yang berhasil dikumpulkan di lapangan. Data tersebut

terkumpul baik melalui observasi, kuesioner, serta wawancara. Kemudian data

tersebut diklasifikasikan kedalam kategori-kategori tertentu. Pengklasifikasian

atau pengkategorian ini harus mempertimbangkan kesahihan (kevalidan), dengan

memperhatikan kompetensi subjek penelitian, tingkat autentisitasnya dan

melakukan triangulasi berbagai sumber data. Setelah diklasifkasikan, peneliti

melakukan pemaknaan terhadap data. Pemaknaan ini merupakan prinsip dasar

kualitatif, yaitu bahwa realitas ada pada pikiran manusia, realitas adalah hasil

kontruksi sosial manusia dalam melakukan pemaknaan atau interpretasi tersebut,

periset dituntut berteori untuk menjelaskan dan berargumentasi, (Kriyantono

2007, h.192-194).

3.5. Pengujian Kredibilitas Data

Untuk menentukan kebenaran penelitian maka perlu adanya keabsahan dari

sebuah penelitian. Untuk penelitian kualitatif terletak pada proses sewaktu turun

kelapangan mengumpulkan data dan sewaktu proses analisis-interpretatif data

Analisis/klasifikasidata/kategori ciri-ciriumum

Pemaknaan/interpretasiCiri-ciri umum

Berbagai datadi lapangan

BERTEORI &KONTEKSTUAL

Kesahihan data-Kompetensi subjek-Authenticity&triangulasi-Intersubjectivity Agreemen

Page 53: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

49

(Kriyantono 2007, h.70). untuk dapat menetapkan keabsahan data

(trustworthiness) data diperlukan teknik pemeriksaan, pelaksaan teknik

pemeriksaan, pelaksaan teknik pemeriksaan data didasarkan atas sejumlah

kriteria, ada empat kriteria , yaitu :

1. Derajat kepercayaan (credibility)

2. Keteralihan (transferability)

3. Kebergantungan (dependebility)

4. Kepastian (confirm-ability),(Suparno,www.sman 1 prambanan.sch.id.2011.

Tabel : 3.1

Teknik pemeriksaan Kredibilitas (derajat data kualitatif Moleong)

KRITERIA TEKNIK PEMERIKSAAN

Kredibilitas (derajatkepercayaan)

1) Perpanjangan keikutsertaan

2) Ketekunan pengamatan

3) Triangulasi

4) Pengecekan sejawat

5) Kecukupan referensial

6) Kajiaasus negatif

7) Pengecekan anggota/membercheck

Kepastian 8) Uraian rinci

Kebergantungan 9) Audit kebergantungan

Kepastian 10) Audit kepastian

Sumber: Bungin (2009, hal.254)

Page 54: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

50

1. Perpanjangan keikutsertaan

Kehadiran peneliti dalam setiap tahap penelitian kualitatif membantu

peneliti untuk memahami semua data yang dihimpun dalam penelitian.

Moleong (2006) dalam Bungin (2009, h.255), mengatakan apabila peneliti lebih

lama di lapangan, maka ia akan membatasi; (1) gangguan dari dampak peneliti

pada konteks; (2) kekeliruan (biases) penelitian; (3) mengonpensasikan pengaruh

dari kejadian-kejadian yang tidak biasa atau pengaruh sesaat.

2. Ketekunan pengamatan

Pengamatan bukanlah suatu teknik pengumpulan data yang hanya

mengandalkan kemampuan pancaindra, namun juga menggunakan semua

pancaindra termasuk adalah pendengaran, perasaan, dan insting peneliti. Dengan

meningkatkan ketekunan pengamatan di lapangan, maka derajat keabsahan data

telah ditingkatkan pula (Bungin 2009, h.256).

3. Triangulasi

Triangulasi dalam pengujian kredibiltas ini diartikan sebagai pengecekan

data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Dengan

demikian terdapat triangulasi sumber, teknik pengumpulan data dan waktu.

1) Triangulasi sumber; Dilakukan dengan cara mengecek data yang telah

diperoleh melalui beberapa sumber;

2) Triangulasi teknik pengumpulan; Dilakukan dengan cara mengecek data

kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Bila dengan teknik

pengujian itu kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-beda

maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang

bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data mana yang dianggap benar;

Page 55: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

51

3) Triangulasi waktu;

Dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara,

observasi, kuesioner dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji

menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga

sampai ditemukan kepastian datanya (Suparno, www.sman1prambanan.sch.id.

2011).

4) Pengecekan sejawat

Teknik ini dilakukan dengan mengekspos hasil sementara atau hasil akhir

yang diperoleh saat berdiskusi, memberikan masukan dan kritik dalam proses

penelitian; Menggunakan bahan referensi untuk meningkatkan nilai

kepercayaanakan kebenaran data yang diperoleh, dalam bentuk rekaman, tulisan,

copy-an, dll.

5) Kecukupan referensi

Keabsahan data hasil penelitian juga dapat dilakukan dengan

memperbanyak referensi yang dapat menguji dan mengoreksi hasil penelitian

yang telah dilakukan, baik referensi yang berasal dari orang lain maupun referensi

yang diperoleh selama penelitian seperti catatan harian di lapangan (Bungin 2009,

h.259)

6. Kajian kasus negatif

Kajian kasus negatif dilakukan dengan jalan mengumpulkan contoh dan

kasus yang tidak dengan dan kecendrungan informasi yang telah dikumpulkan dan

digunakan sebagai bahan pembanding (Bungin 2009, h. 258).

Page 56: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

52

7. Membercheck

Pengecekan terhadap hasil-hasil yang diperoleh guna perbaikan dan

tambahan dengan kemungkinan kekeliruan atau kesalahan dalam memberikan

data yang dibutuhkan peneliti.

8. Uraian rinci

Teknik ini dimaksud adalah suatu upaya untuk memberi penjelasan kepada

pembaca dengan menjelaskan hasil penelitian dengan penjelasan yang serinci-

rincinya. Suatu temuan yang baik akan diterima orang apabila dijelaskan dengan

penjelasan yang terperinci dan gamblang, logis dan rasional. Sebaliknya

penjelasan yang panjang lebar dan berulang-ulang akan menyulitkan orang

memahami hasil penelitian itu sendiri (Bungin 2009, h. 259).

9. Audit kebergantungan

Dalam penelitian kualitatif, audit kebergantungan dilakukan dengan

melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian, caranya peneliti mulai

menentukan masalah/ fokus, memasuki lapangan, menentukan sumber data,

melakukan analisis data, melakukan uji keabsahan data, sampai membuat

kesimpulan harus dapat ditunjukkan oleh peneliti (jejak aktivitas lapangan).

(Suparno, www.sman1prambanan.sch.id. 2011).

10. Audit kepastian

Menguji kepastian berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses

yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian

yang dilakukan maka penelitian tersebut telah memenuhi standar kepastian.

(Suparno, www.sman1prambanan.sch.id. 2011).

Page 57: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

53

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.4.1.1. Komplek Perumahan ADB 1 Alue Peunyareng

Komplek perumahan ADB 1 terletak di depan kampus UTU, Desa Ranto

Panjang Timur, Kecamatan. Meureubo, Kabupaten. Aceh Barat. Komplek

perumahan ADB 1 berdiri di atas tanah seluas 10 hektar dengan jumlah rumah

sebanyak 241 rumah yang berada di Desa Ranto Panjang Timur dan berada dalam

pengawasan Keucik Ranto Panjang Timur.

Letak geografis komplek perumahan ADB 1. Berbatasan dengan beberapa

desa yaitu :

1. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Ujong Tanoh Darat;

2. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Gunong Kleng;

3. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Ranto Panjang Barat;

4. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Peunaga Paya;

Komplek perumahan ini dibangun oleh yayasan ADB diperuntukkan bagi

para pengungsi korban bencana alam dan gempa tsunami yang terjadi pada 26

Desember 2004 silam. Penduduk komplek perumahan ADB ini berasal dari

beberapa desa pinggiran pantai kota Meulaboh (Aceh Barat) yang direlokasi.

Warga desa yang direlokasi ke komplek perumahan ADB antara lain berasal dari :

1. Suak Indra Puri;

2. Ujong Baroh;

3. Padang Seurahet;

Page 58: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

54

4. Gunong Kleng;

5. Pasir;

Penduduk yang paling banyak berasal dari desa Suak Indra Puri dan Pasir,

jadi penduduknya bersifat heterogen. Jumlah penduduk dari komplek perumahan

ADB 1 sendiri belum dapat dipastikan karena belum adanya pendatan secara

tertulis. Namun bila dilihat dari hasil pengamatan kepala komplek perumahan

ADB 1 mengatakan jumlah penduduk adalah 517 jiwa.

1. Mata pencaharian penduduk

Penduduk komplek perumahan ADB 1 terdiri dari berbagai profesi sebagai

mata pencaharian mereka, dari yang wiraswasta, nelayan sungai dan laut, buruh,

penarik becak, pedagang, dan lain-lain. Dari keseluruhan penduduk terdapat 10 %

yang tercatat sebagai PNS yang terdiri dari guru, TNI, dan lain-lain.

2. Agama

Dari segi agama keseluruhan penduduk komplek perumahan ADB 1

beragama Islam.

3. Budaya

Mayoritas penduduk komplek perumahan ADB 1 ialah warga Aceh asli dan

pendatang yang sudah lama menetap di Aceh.

4.4.1.2. Stasiun Radio Fas FM Meulaboh

FAS FM merupakan salah satu Radio hiburan dan informasi yang disiarkan

dari kota Meulaboh, Aceh Barat dengan sasaran audien secara umum (multi

segmen) yang mempunyai motto “ creadibel stasion music and news” berdiri

pada tanggal 25 November 1994. Saat Aceh dilanda konflik yang berkepanjangan

hingga pasca gempa dan tsunami melanda wilayah Nanggroe Aceh Darussalam

Page 59: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

55

(NAD), FAS FM tetap mampu bertahan hingga sekarang, dan sampai saat ini FAS

FM berada di frekuensi 103,7 Mhz memposisikan diri sebagai Radio yang layak

menjadi pilihan pendengar dan perhitungan sesama pelaku bisnis Radio maupun

pemakai jasa Radio. FAS FM yang beralamat di jalan Beringin Jaya No.25

Meulaboh, menyediakan fasilitas akses siaran Radio via satelit jaringan RNW

pada siaran Ranesi ASIASAT 2. Data mengenai Radio FAS FM adalah sebagai

berikut :

Managemen profil Radio FAS FM.

1) Director/penanggung jawab : H. Bustami

2) General manager : Muhammad ikhsan

3) Marketing manager : Susanto

4) Program manager : Lola alfira

5) Acounting manager : Helma yahya

Data media Radio FAS FM.

1) Nama stasiun : PT. Fatia Amita Swara FM

2) Sebutan stasiun : Radio FAS FM

3) No. Izin siaran : PM 2CSL/Dirjen Postel IPP sudah FRB

16 Agustus 2010

4) Anggota PRSSNI : No. 797-XV/1996

Target khalayak (audien) yang ingin dituju oleh Radio FAS FM Meulaboh

lebih diprioritaskan pada remaja yaitu dengan prioritas pendengar yang berusia 15

s/d 25 tahun dari kelompok usia pendengar 15 s/d 45 tahun, dengan kategori

pendengar sebanyak 40 % pria dan 60 % wanita dan pendidikan prioritas SMA

Page 60: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

56

dan Mahasiswa. Radio FAS FM dapat didengar oleh semua khalayak dari

berbagai profesi.

Jangkauan/radius pancar Radio FAS 103,7 FM yang dapat didengar oleh

khalayak audien dari beberapa wilayah, meliputi ;

1. Jangkauan efektif : kota Meulaboh, kota Calang (Aceh jaya), kota Jeuram

(Nagan Raya), kota Sinabang (Simelue);

2. Jangkauan tak terduga : kabupaten Pidie dan kabupaten Aceh Tengah;

Dalam kesehariannya, Radio FAS FM mengudara dari jam 5 pagi sampai

jam 12 malam, sepanjang waktu itu Radio FAS FM memiliki program siaran

sebanyak 10 program siaran, dengan 9 program yang aktif, yang terbagi dalam

beberapa segmen.

Tabel 4.1

Program Harian Radio FAS FM

Waktu Nama program Target audien keterangan

05.00 s/d 07.00 FAS Gerbang

Fajar Warta Dunia

RNW

Umum Sajian awal

jumpa halo

Meulaboh-musik

bernuansa islami

dan informasi

dari belahan

dunia

internasional

07.00 s/d 09.00 FAS Nuansa Pagi Ibu Rumah

Tangga dan

Umum

Sajian musik

dangdut, info

reporter, tips,

adlip

09.00 s/d 12.00 Derap Musik dan

Informasi & Fas

Giat Mitra

Umum Sajian musik pop

Indonesia dan

mancanegara,

info Aceh Barat,

dan tips

Page 61: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

57

12.00 s/d 14.00 Slow Down Umum Musik soft

penghantar

istirahat siang

sejenak, info dan

tips

14.00 s/d 16.00 Fas SMS (Salam

Mitra Sebaya)

Pelajar,

Mahasiswa (I),

dan Umum

Request lagu

16.00 s/d 18.00 Fresh Musik Remaja dan umum Komplikasi

musik-musik

kreatif hingga

disco yang

dibarengi dengan

tips-tips menarik

18.00 s/d 19.00 Bias Musik

Persada

Umum Menyajikan

musik-musik

melankolis dari-

tahun 60-an

hingga sekarang

19.00 s/d 20.00 Fas Gerbang

Malam

Remaja dan

Umum

Sajian lagu pop

indonesia

kasmaran

20.00 s/d 22.00 Fas Line You And

Me

Remaja dan

Umum

Rangkaian

hiburan via

telp.(live) seperti

show legend, talk

show agama,

rubrik remaja

22.00 s/d 24.00 Fas Nuansa

Malam

Umum Rangkaian lagu-

lagu penghantar

tidur yang

dibarengi dengan

tips menarik

sajian untuk

mitra sebaya

Sumber : Data Radio fas

Informasi pemograman Radio yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah

strategi pemrograman yang dilakukan Radio FAS FM agar dapat menarik minat

para pendengar, dan program-program yang disiarkan Radio FAS FM yang

Page 62: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

58

diminati oleh pendengar serta dampak program-program Radio FAS FM terhadap

pendengar. Yang dapat memberi pengetahuan juga pada managemen Radio FAS

FM untuk produksi-produksi program yang telah dilakukan. Dari sekian banyak

program yang telah diproduksi, program mana yang diminati pendengar dan

berapa banyak program Radio FAS FM yang diminati pendengar, hal ini akan

membuktikan apakah program-program Radio FAS FM telah benar-benar

memikat pendengar atau tidak, yang tentu akan berujung pula pada perbaikan

ekonomi Radio FAS FM sendiri.

Analisi data yang digunakan mengacu pada analisis data kualitatif sesuai

dengan metode yang digunakan. Data yang diperoleh dari hasil observasi,

penyebaran angket (kuesioner), wawancara mendalam dan tinjauan kepustakaan

yang terlebih dahulu dikumpulkan sebelum melakukan analisis labih lanjut untuk

mendapatkan hasil dari penelitian.

4.2. Strategi Pemrograman yang digunakan Radio FAS FM Untuk Menarik

Minat Pendengar

Strategi merupakan perencanaan dan managemen untuk mencapai suatu

tujuan, strategi juga merupakan hal menetapkan arah kepada manajemen tentang

sumber daya dalam bisnis, dan bagaimana cara mengetahui suatu kondisi yang

dapat memberikan keuntungan terbaik untuk memenangkan persaingan di dalam

pasar. Strategi pemograman di sini merupakan penyusunan menu sajian Radio

yang akan disiarkan oleh Radio FAS FM dengan maksud membentuk

karakteristik stasiun Radio FAS FM.

Page 63: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

59

Media Radio merupakan media yang hanya mengandalkan kemampuan

suara dalam menarik pendengarnya, tak hanya suara tapi program-program yang

disiarkan juga akan mempengaruhi ketertarikan pendengar untuk mendengarkan

Radio. Dari hasil pengamatan (observasi) yang telah dilakukan oleh penulis di

stasiun Radio FAS FM, cara yang digunakan managemen Radio FAS FM untuk

dapat memikat pendengar adalah dengan cara mengangkat atau membicarakan

topik-topik pembicaran yang sedang menghangat untuk menjadi bahan

perbincangan dan bahan pengisi program di Radio. Hal tersebut sesuai dengan

wawancara yang dilakukan dengan Susanto seorang penyiar dan kabag iklan di

Radio FAS FM, yang mengatakan bahwa :

“Strategi yang digunakan adalah dengan cara mengangkat topik

perbincangan yang lagi hangat untuk diperbincangkan dan diobrolkan

ketika saya siaran, karena hal seperti itu dapat menarik pendengar

untuk tetap mengikuti siaran saya”.

(wawancara 13 Februari 2013)

Berdasarkan hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa perbincangan

yang membincangkan sesuatu yang sedang banyak diperbincangkan misalnya

tentang peraturan-peraturan baru yang dikeluarkan pemerintah daerah,

merupakan salah satu strategi Radio FAS FM untuk menarik minat pendengar.

Hal senada juga disampaikan H. Bustami yang merupakan direktur Radio FAS

FM, beliau mengungkapkan bahwa :

“Strategi yang dilakukan adalah dengan cara melihat dulu segmen

pendengar seperti apa, dan apa-apa saja yang dapat diterima oleh

masyarakat, karena hal ini menyangkut tentang keberlangsungannya

stasiun Radio, jika tidak demikian maka Radio akan mengalami

kebangkrutan dan kerugian yang besar, sebab mempertahan kan minat

pendengar merupakan suatu hal yang sangat penting dalam sebuah

stasiun Radio “.

(wawancara 13 Februari 2013)

Page 64: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

60

Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa, melihat segmen

pendengar dan mengetahui hal apa yang dapat diterima masyarakat sebagai

pendengar contohnya segmen remaja yang bagi kalangan ini Radio juga berfungsi

sebagai trendsetter karena melalui Radio remaja bisa mendapatkan informasi

tentang gaya hidup, gaya bicara, serta cara berperilaku. merupakan cara yang

ditempuh Radio FAS FM untuk dapat terus mempertahankan dan menarik minat

pendengar Radio, cara tersebut merupakan cara yang dilakukan agar tetap dapat

mempertahankan keberlangsungan Radio. Selain itu, strategi yang diterapkan

dalam program-program radio FAS FM adalah sesuai dengan strategi teori Susan

Tyler Eastman yakni strategi mempertahankan pendengar, yang di dalamnya

mencakup :

1) Strategi kesesuaian (Compability), strategi kesesuaian meliputi kesesuaian

penjadwalan, pemilihan tipe program, dan pokok masalah terhadap kebutuhan

khalayak pendengar. Radio siaran harus membuat program yang sesuai

dengan kegiatan sehari-hari pendengarnya, dan selalu berbeda-beda dari

waktu ke waktu. Karena hal itu untuk menyesuaikan kondisi dan kebiasaan

pendengar, perlu dilakukan pemilihan dan penjadwalan yang tepat.

2) Strategi pembentukan kebiasaan (Habbit Formation), pembentukan kebiasaan

di sini adalah membentuk kebiasaan-kebiasaan mendengarkan yang

dihasilkan dari adanya penjadwalan program acara melalui prediksi yang

seksama. Oleh karena itu, penyajian setiap program acara dilakukan secara

rutin dan selalu menempatkan waktu yang sama pada jangka waktu tertentu.

Semakin lama waktu pendengar mengikuti program, maka akan semakin

berdampak pula pada pemasangan iklan.

Page 65: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

61

3) Strategi pengontrolan arus pendengar (control of audience Flow),

pengontrolan arus pendengar dilakukan dalam rangka memaksimalkan

pendengar yang mengalir dari satu program ke program berikutnya. Dan

untuk meminimalkan pendengar mengalihkan saluran ke pihak pesaing. Hal

ini dapat dilakukan dengan menyajikan program yang berbeda dengan radio

lain (Countering), atau menyajikan program acara serupa atau mirip dengan

radio siaran lain (Blunting).

4) Strategi penyimpanan sumber-sumber program (Consevation of Program

Resources), penyimpanan sumber-sumber program ini dimaksudkan agar

program bisa dipakai lagi suatu saat, tapi tentu saja dengan cara penyajian

yang berbeda. Ketersediaan materi dan sumber daya lain sebagai pendukung

program harus benar-benar diperhitungkan karena jam siaran yang terus

menerus sepanjang hari, diantaranya dengan mengemas ulang materi tersebut

dengan pendekatan dan cara penyajian yang berbeda.

5) Strategi daya penarik massa (Mass Appeal), daya penarik massa sangat

penting untuk diperhatikan, karena stasiun-stasiun penyiaran mendapatkan

keuntungan dengan cara semaksimal mungkin untuk menarik perhatian

pendengar dengan mengemas program siaran semenarik mungkin dan sesuai

dengan kebutuhan pendengar. Perbedaan minat dan hal yang disukai oleh

pendengar harus diperhatikan oleh radio siaran, sehingga semuanya dapat

diakomodir dalam program yang disajikan.

Di dalam tabel berikut digambarkan berapa banyak pendengar Radio FAS

FM yang berada di komplek perumahan ADB 1 yang mendengarkan Radio :

Page 66: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

62

Tabel : 4.2.

Pendengar Radio yang ada di komplek perumahan ADB 1

No Alternatif jawaban Frekuensi Persentasi (%)

a.

b.

c.

d.

Sering

Kadang-kadang

Pernah

Tidak pernah

12

18

20

0

24

36

40

0

Jumlah 50 100

Sumber : hasil kuesioner tahun 2013

Dari tabel di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas responden

adalah pendengar Radio, hal ini menjelaskan bahwa Radio masih mendapatkan

tempat di hati khalayak, meskipun media-media canggih lainnya sudah ada

banyak saat ini. Hal ini sesuai dengan jawaban yang diperoleh yakni dari 50

responden yang menjawab pernah mendengarkan Radio sebanyak 20 orang (40

%), menjawab sering sebanyak 12 orang (24 %), menjawab kadang-kadang

sebanyak 18 orang (36 %), dan tidak seorangpun yang menjawab tidak pernah.

Jawaban responden tersebut menjelaskan bahwa pada masa sekarang ini, media

Radio juga merupakan pilihan untuk mendapatkan perhatian dari pendengar

ketika senggang, hal ini sesuai dengan hasil angket di bawah ini yang

menggambarkan berapa lama pendengar radio yang berada di Komplek

Perumahan ADB 1 ketika mendengarkan radio dalam sehari.

Page 67: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

63

Tabel : 4.3.

Waktu yang dipergunakan pendengar untuk mendengarkan Radio dalam sehari

No Alternatif jawaban Frekuensi Persentasi (%)

a.

b.

c.

d.

Seharian

Malam saja

Sebentar saja

Bila senggang

10

10

25

5

20

20

50

10

Jumlah 50 100

Sumber : hasil kuesioner tahun 2013

Selain itu pada tabel di bawah ini kita dapat melihat berapa banyak

pendengar Radio yang ada di komplek perumahan ADB 1 yang mendengarkan

Radio FAS FM

Tabel : 4.4.

Pendengar Radio FAS FM yang berada di komplek ADB 1

No Alternatif jawaban Frekuensi Persentasi (%)

a

b

c

d

Sering

Kadang-kadang

Pernah

Tidak pernah

11

15

23

1

22

30

46

4

Jumlah 50 100

Sumber : hasil kuesioner tahun 2013

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas masyarakat yang ada di

komplek perumahan ADB 1 pernah mendengarkan Radio FAS FM, itu

Page 68: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

64

membuktikan bahwa Radio FAS FM merupakan stasiun Radio yang menjadi

pilihan untuk didengarkan oleh masyarakat.

Maka dapat dipahami bahwa setiap pendengar mendengarkan siaran Radio

FAS FM, pastilah mereka mengetahui program-program apa saja yang disiarkan

oleh Radio FAS FM, sehingga mereka mau mendengarkan siaran radio FAS FM.

Tabel di bawah ini menggambarkan berapa persen pendengar yang berada di

komplek ADB 1 yang tahu mengenai program-program Radio FAS FM :

Tabel : 4.5.

Pendengar Radio FAS FM yang berada di komplek ADB 1 yang mengetahui

program-program Radio FAS FM :

No Alternatif jawaban Frekuensi Persentasi (%)

a.

b.

c.

d.

Mengetahui

Tidak Mengetahui

Kurang Mengetahui

Mengetahui sedikit

17

3

16

14

34

6

32

28

Jumlah 50 100

Sumber : hasil kuesioner tahun 2013

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa, pendengar yang berada di komplek

ADB 1 kebanyakan mengetahui mengenai program-program Radio FAS FM,

meski banyak pula yang menjawab kurang mengetahui, tapi selisih nya hanya

sedikit, dan hanya 3 orang atau 6 % yang menjawab tidak mengetahui dari 50

responden.Tabel berikut ini akan menggambarkan pendengar yang mengetahui

ada berapa program Radio FAS FM yang disiarkan.

Page 69: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

65

Tabel : 4.6.

Pendengar yang mengetahui jumlah program Radio FAS FM

No Alternatif jawaban Frekuensi Persentasi (%)

a.

b.

c.

d.

Dua

Empat

Enam

Sembilan

12

12

11

15

24

24

22

30

Jumlah 50 100

Sumber: hasil kuesioner tahun 2013

Dengan demikian dapat dipahami bahwa strategi pemrograman yang

digunakan Radio FAS FM untuk menarik minat pendengar telah berhasil dalam

mendapatkan pendengar yang mau untuk mendengarkan Radio FAS FM dan

mengetahui program-program yang disiarkan Radio FAS FM, karena mayoritas

responden mengetahui semua program-program Radio FAS FM.

4.3. Program-Program Radio FAS FM yang Diminati Pendengar

Tujuan dari produksi program adalah untuk mendapatkan dan

mengembangkan jumlah pendengar, hal ini guna mempengaruhi pendengar agar

sudi mendengarkan dan tertarik serta berminat untuk mendengarkan program

yang telah disusun sedemikian rupa. Untuk dapat menarik perhatian pendengar,

program di Radio FAS FM dibuat semenarik mungkin sehingga dapat

mempengaruhi pendengar untuk tetap mendengarkan siaran Radio FAS FM dan

menimbulkan dampak yang baik bagi pendengar sendiri. Seperti yang

disampaikan Lola Alfira seorang manajer program di Radio FAS FM, yaitu :

Page 70: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

66

“kita berusaha agar program-program yang kita susun, dapat

memberikan dampak yang baik bagi pendengar, tidak hanya itu, kita

berusaha agar program Radio kita lebih menarik dari program Radio

lain, hal ini tentu akan menguntungkan Radio, karena jika programnya

tidak menarik, tidak akan ada pendengar yang tertarik memasang iklan

di Radio kita”.

(wawancara 22 Agustus 2012).

Berdasarkan wawancara di atas dapat dipahami bahwa program-program

yang disusun tidak hanya untuk menarik minat pendengar saja, akan tetapi juga

untuk menarik pemasang iklan di Radio FAS FM yang akan memberikan

keuntungan bagi Radio FAS FM .

Tabel berikut menggambarkan jumlah program yang diminati pendengar

dari sembilan program yang ada di Radio FAS FM.

Tabel : 4.7.

Jumlah program yang di minati pendengar Radio FAS FM yang ada di komplek

perumahan ADB 1.

No Alternatif jawaban Frekuensi Persentasi (%)

a.

b.

c.

d.

Empat

Enam

Delapan

Semuanya

20

4

5

21

40

8

10

42

Jumlah 50 100

Sumber: hasil kuesioner tahun 2013

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa, mayoritas pendengar Radio FAS FM

yang ada di komplek perumahan ADB 1, menyukai semua program yang

disiarkan Radio FAS FM. Meskipun mereka menyukai semua program Radio

Page 71: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

67

FAS FM, tentu ada beberapa program yang sangat diminati oleh pendengar Radio

FAS FM yang ada di komplek perumahan ADB 1. Hal ini dikarenakan pendengar

dapat berpartisipasi secara langsung atau karena pendengar menyukai jenis musik

yang diputarkan ketika program tersebut di siarkan. Sama halnya seperti yang di

ucapkan Novi (20) seorang penyiar Radio FAS FM, yakni :

“Pada program FAS SMS (Salam Mitra Sebaya), biasanya banyak

pendengar yang ikut berpartisipasi, karena di program ini pendengar

dapat meminta diputarkan lagu kesukaannya, dan bisa juga titip-titip

salam buat orang yang special bagi pendengar itu sendiri”.

(wawancara tanggal 22 Agustus 2012).

Dari wawancara di atas, dapat kita lihat bahwa pendengar lebih tertarik pada

program yang di dalam nya para pendengar bisa ikut berpartisipasi. Hal itu

menjadi menarik disebabkan karena pendengar bisa meminta lagu kesukaannya,

dan juga bisa berbicara langsung dengan penyiar. Sesuai dengan tabel di bawah

ini yang menggambarkan program-program yang diminati oleh pendengar Radio

FAS FM yang ada di komplek ADB 1

Page 72: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

68

Tabel :4.8.

Program-program Radio FAS FM yang diminati oleh pendengar Radio FAS FM

yang ada di komplek ADB 1

No Alternatif jawaban Frekuensi Persentasi

(%)

a.

b.

c.

d,

Dangdut, Derap Musik & Informasi

Slow down, Fas sms, Fres musik

Bias musik persada, fas gerbang malam

Fas line you and me, fas nuansa malam

13

33

0

4

26

66

0

8

Jumlah 50 100

Dari data tabel di atas, dapat kita lihat bahwa program Slow Down, Fas

SMS dan Fresh Musik merupakan program yang banyak di minati oleh pendengar

Radio FAS FM yang ada di komplek ADB 1, karena pendengar Radio FAS FM

yang ada di komplek ADB 1, yang dijadikan responden adalah siswa sekolahan

dan mahasiswa, tak banyak diantara mereka yang menyukai program Dangdut dan

program Fas line you and Me yang juga merupakan program yang mengajak

pendengar untuk berpartisipasi, hal ini karena mereka tidak punya waktu banyak

untuk mendengarkannya. Hal senada juga di ucapkan Avi (20) seorang penyiar

FAS FM, yaitu :

“Program Fas Sms memang ditujukan untuk umum yang disiarkan

jam 2 siang, tapi kebanyakan yang berpartisipasi adalah anak

sekolahan dan mahasiswa, karena kalau program dangdut atau Fas

Line You and Me, programnya kan pagi dan malam, kalau pagi

merekanya pergi sekolah, kalau malam anak sekolahan maupun

mahasiswa mungkin kebanyakan pada belajar, meski ada juga

Page 73: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

69

yang iktu berpartisipasi tapi nggak sebanyak di program Fas

Sms”.

(wawancara 22 Agustus 2012)

Dari wawancara tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa FAS Sms

merupakan program yang mayoritas disukai oleh pendengar di komplek ADB 1,

karena pada jam tersebut anak sekolahan sudah memiliki waktu untuk

mendengarkan Radio, begitu juga bagi mahasiswa maupun pendengar lainnya

yang tinggal di komplek tersebut. Selain itu, program Slow down dan Fresh musik

banyak juga diminati karena pada program tersebut pendengar mendapatkan

informasi dan pengetahuan yang bermanfaat bagi pendengar.

Ketertarikan pendengar pada program-program tersebut karena beberapa

faktor, yakni faktor kebutuhan dari dalam, faktor motif sosial dan faktor

emosional, di mana pendengar merasa butuh utnuk bersosialisasi dengan

pendengar lain yang berbeda lingkungan dengan dirinya, sehingga dapat

menimbulkan rasa emosional terhadap sesama pendengar Radio FAS FM,

4.4. Dampak Program-Program Radio FAS FM Terhadap Pendengar.

Radio sebagai salah satu media massa, memiliki pengaruh terhadap

pendengarnya. Menurut Onong Uchyana Effendy (2006,p.8) yang termasuk dalam

efek atau pengaruh atau dampak komunikasi massa adalah Efek Kognitif

(Cognitive effect), Efek Afektif (Affective effect), serta Efek Behavioral

(Behavioral effect) yang sering juga disebut efek konatif.

A. Efek Kognitif(Cognitive Effect).

Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya

informatif bagi dirinya. Efek kognitif berhubungan dengan pikiran atau penalaran,

Page 74: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

70

sehingga khalayak yang semula tidak tahu, yang tadinya tidak mengerti, yang

tadinya bingung menjadi lebih jelas. Dalam efek kognitif ini akan dibahas tentang

bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi

yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitif. Melalui media

massa, kita memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum

pernah kita kunjungi secara langsung. Bila majalah menyajikan penderitaan rakyat

miskin di pedesaan, dan hati kita tergerak untuk menolong mereka, media massa

telah menghasilkan efek prososial afektif. Bila surat kabar membuka dompet

bencana alam, menghimbau kita untuk menyumbang, lalu kita mengirimkan wesel

pos (atau, sekarang dengan cara transfer via rekening bank) ke surat kabar, maka

terjadilah efek proposional behavioral. Berdasarkan teori kognitif, efek yang

diberikan oleh program sebuah radio adalah pengetahuan yang didapat dari berita

yang disiarkan, pendengar yang tadinya tidak tahu menjadi tahu dan mengerti.

B. Efek Afektif.

Efek afektif berkaitan dengan perasaan. Akibat dari membaca surat kabar

atau majalah, mendengarkan radio, menonton acara televise atau film bioskop,

timbul perasaan tertentu pada khalayak. Perasaan akibat terpaan media massa itu

bisa bermacam-macam, senang hingga tertawa terbahak-bahak, sedih hingga

mencucurkan air mata, dan lain-lain perasaan yang hanya bergejolak di dalam

hati. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas rangsangan emosional

pesan dari media massa adalah sebagai berikut :

Suasana emosional, menonton sinetron di televisi atau membaca novel akan

mempengaruhi oleh suasana emosional kita. Adeganadegan lucu akan

Page 75: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

71

menyebabkan kita tertawa terbahak-bahak bila kita menontonnya dalam keadaan

senang.

Skema Kognitif, merupakan naskah yang ada dalam pikiran kita yang

menjelaskan tentang alur peristiwa. Kita mengerti bahwa dalam sebuah film

action ‘sang jagoan’ pada akhirnya akan menang.

Suasana Terpaan (Setting Exposure), Tayangan misteri di tv, membuat kita

berpikir bahwa kehidupan mahluk itu adalah sebagaimana yang kita lihat dalam

film atau sinetron tersebut.

Predisposisi Individual, mengacu pada karakteristik khas individu. Orang yang

melankolis cenderung menanggapi tragedi lebih emosional daripada orang yang

periang. Orang yang periang akan senang bila melihat adegan-adegan lucu atau

film komedi daripada orang yang melankolis. Beberapa pnelitian membuktikan

bahwa acara yang sama bisa ditanggapi berlainan oleh orang-orang yang berbeda.

Faktor Identifikasi, menunjukkan sejauh mana orang merasa terlibat dengan

tokoh yang ditonjolkan dalam media massa. Dengan identifikasi, penonton,

pembaca atau pendengar

menempatkan dirinya dalam posisi tokoh tersebut. Berdasarkan teori afektiv, efek

yang diharapkan setelah mendengar berita atau informasi dari program radio.

Pendengar dapat merasa senang, sedih atau semangat.

C. Efek Behavioral

Efek ini bersangkutan dengan niat, tekad, upaya, usaha yang cenderung

menjadi suatu kegiatan atau tindakan. Karena berbentuk perilaku, maka

sebagaimana disinggung di atas, efek behavioral sering juga disebut dengan efek

konatif. Efek behavioral tidak langsung timbul sebagai akibat terpaan media

Page 76: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

72

massa, melainkan didahului oleh efek kognitif dan/atau efek afektif. Efek yang

diharapkan setelah mendengarkan program radio, pendengar setelah mengerti lalu

tumbuh perasaan dan melakukan tindakan. Tindakan ini dapat mulai mengubah

perilaku seseorang, perubahan perilaku ini berbeda-beda setiap individu. Efek

komunikasi massa berbeda pada setiap individu, hal itu tergantung dari tingkat

pemahaman masing-masing individu.

Dampak yang baik bagi pendengar adalah tujuan dari semua stasiun Radio,

tak terkecuali Radio FAS FM, karena Radio tidak hanya menyajikan musik

sebagai hiburan tetapi juga sebagai media pembelajaran bagi pendengarnya.

Meskipun fokus utama sebuah stasiun Radio adalah musik, tetapi hal-hal yang di

sampaikan dalam penyampaian siarannya harus lebih mendidik dan memberi

informasi agar pendengar mendapat ilmu pengetahuan dan menambah wawasan

bagi pendengar yang mendengarkan Radio FAS FM. Selain itu, program-program

yang menarik dan mendidik juga dapat mempengaruhi pendengar untuk tetap

mendengarkan Radio FAS FM. Seperti tabel berikut yang memperlihatkan

persentase pengaruh program Radio FAS FM, agar pendengar tetap

mendengarkan Radio FAS FM :

Page 77: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

73

Tabel : 4.9.

Pengaruh program Radio FAS FM pada pendengar yang ada di komplek ADB 1

untuk mendengarkan Radio FAS FM.

No Alternatif jawaban Frekuensi Persentasi (%)

a.

b.

c.

d.

Terpengaruh

Sangat terpengaruh

Kurang terpengaruh

Tidak terpengaruh

15

10

17

8

30

20

34

16

Jumlah 50 100

Dari tabel di atas terlihat bahwa, pendengar Radio FAS FM yang berada di

komplek ADB 1, mayoritas kurang terpengaruh oleh program-program Radio

FAS FM untuk terus mendengarkan Radio FAS FM. Hal tersebut tidak lepas dari

faktor-faktor yang bisa menimbulkan minat yang mempengaruhi pendengar,

selain itu minat sendiri dikelompokkan dalam dua bagian yakni minat primitif

biologis dan minat kultural atau sosial, yang timbul karena kebutuhan-kebutuhan

untuk dapat memuaskan dorongan mempertahankan kelompok, dan karena

tertarik dengan hal-hal yang bernilai.

Tabel di bawah ini memperlihatkan dampak yang ditimbulkan program

Radio FAS FM terhadap pendengar :

Tabel : 4.10Dampak kepuasan yang ditimbulkan oleh program-program Radio FAS FM

terhadap pendengar yang ada di komplek ADB 1

Page 78: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

74

No Alternatif jawaban Frekuensi Persentasi (%)

a.

b.

c.

d.

Baik

Sangat baik

Kurang baik

Tidak baik

32

13

3

2

64

26

6

4

Jumlah 50 100

Sumber: hasl kuesiner tahun 2013

Dari tabel di atas, dapat kita lihat bahwa mayoritas pendengar Radio FAS

FM yang ada di komplek ADB 1 merasakan dampak yang baik dari program-

prgram Radio FAS FM, hal ini karena program-program yang dirancang oleh

manajemen Radio FAS FM memang bertujuan memberikan dampak yang baik

bagi pendengarnya. Seperti yang di ucapkan Helma (37) seorang acounting

manager FAS FM, yaitu :

“program Radio FAS FM adalah hasil rancangan kami sendiri,

Tujuan merancang program agar memberikan dampak yang baik

bagi pendengar adalah tujuan utama dari rancangan program

Radio FAS FM, dampak yang baik itu akan membuahkan hasil

yang baik pula itu akan membuat Radio FAS FM tetap

mendapatkan tempat di hati pendengar”.

(wawancara 22 Agutus 2012).

Dari hasil wawancara di atas, terlihat bahwa berusaha memberikan yang

terbaik bagi pendengar adalah tujuan utama dari perancang program Radio FAS

FM, karena dengan memberikan yang terbaik, juga akan mendapatkan hasil yang

baik pula. program-program yang telah di susun tentu harus efektif terhadap

pendengarnya dalam mempengaruhi pendengar agar tetap mendengarkan Radio

FAS FM. Meskipun demikian, pendengar radio FAS FM yang berada di

KOMPLEK PERUMAHAN ADB 1, masih kurang merasakan dampak sosial dari

Page 79: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

75

program-program yang ada di Radio FAS FM, hal tersebut karena melalui siaran

radio yang hanya didengarkan, pendengar tidak dapat melihat langsung apa yang

di iklankan maupun apa yang diberitakan, setragis apapun kecelakaan yang terjadi

atau sebagus apapun barang yang diiklankan efek afektif tidak berpengaruh

sepenuhnya untuk mempengaruhi pendengar, meskipun efek kognitif dapat

mempengaruhi sebagian pendengar. Tabel berikut menjelaskan ke efektifan

program Radio FAS FM dalam mempengaruhi khalayak untuk tetap

mendengarkan Radio FAS FM.

Tabel : 4.11.

Keefektifan program Radio FAS FM dalam mempengaruhi khalayak untuk tetap

mendengarkan Radio FAS FM pada pendengar yang ada di komplek ADB 1

No Alternatif jawaban Frekuensi Persentasi (%)

a.

b.

c.

d.

Efektif

Sangat efektif

Kurang efektif

Tidak efektif

20

8

21

1

40

16

42

2

Jumlah 50 100

Sumber: hasil kuesioner tahun 2013

Dari tabel di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa program-program Radio

FAS FM masih kurang efektif dalam mempengaruhi pendengar nya untuk tetap

mendengarkan Radio FAS FM. Kefektifan program Radio dapat tercapai apabila

program-program yang di rancang berhasil memikat pendengar, dan juga dapat

memberikan keuntungan financial bagi Radio FAS FM. Program-program yang

Page 80: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

76

telah ada harus benar-benar memberikan pengaruh yang positif bagi pendengar,

karena selain dapat menghibur, Radio juga dapat dijadikan media pendidikan

yang dapat mencerdaskan anak bangsa. Oleh sebab itu manager pemrograman

Radio FAS FM harus lebih jeli dalam menyusun program, agar efektif dalam

menarik minat pendengar untuk tetap mendengarkan Radio FAS FM.

4.5.Pembahasan

Komplek perumahan ADB 1 Alue Peunyareng merupakan komplek

perumahan yang dibangun oleh yayasan ADB diperuntukkan bagi para pengungsi

korban bencana alam gempa bumi dan tsunami yang terjadi pada 26 Desember

2004 silam. Penduduk komplek perumahan ADB ini berasal dari beberapa desa

pinggiran pantai kota Meulaboh (Aceh Barat) yang direlokasi. Dalam keseharian

masyarakat yang tinggal di komplek ADB ini tentunya membutuhkan hiburan dan

informasi yang bisa didapat baik melalui media televisi atau radio.

Radio FAS FM merupakan salah satu Radio hiburan dan informasi yang di

siarkan dari kota Meulaboh, Aceh Barat. Dengan sasaran audien secara umum

multi segmen. Berdiri pada tanggal 25 November 1994 dan memiliki motto

“creadibel stasion music and news” .

Berkaitan dengan latar belakang permasalahan dalam penelitian ini, maka

peneliti melakukan penelitian terhadap warga yang tinggal di komplek Perumahan

ADB 1 sebanyak 50 orang sebagai responden dari 517 jiwa yang tinggal di

komplek perumahan tersebut. dan 10 orang dari pihak manajemen Radio Fas FM.

Setelah peneliti menganalisis data dari kuesioner yang telah diisi oleh 50

responden yang ada di komplek perumahan ADB 1, penulis mengetahui bahwa

Page 81: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

77

pendengar radio yang ada di komplek perumahan tersebut mayoritas mengetahui

program-program yang ada di Radio Fas FM, akan tetapi mereka hanya meminati

tiga program yang ada di Radio Fas FM, meskipun mereka mengakui bahwa

mereka menyukai semua program-program Radio Fas FM.

Mengenai dampak yang di timbulkan oleh program Radio Fas FM,

pendengar di komplek tersebut merasa dampak kepuasan yang mereka rasakan

adalah baik, meskipun dampak sosial yang ditimbulkan oleh program-program

Radio Fas FM masih kurang dirasakan oleh pendengar.

Strategi pemrograman yang dilakukan oleh managemen Radio Fas FM guna

menarik minat pendengar yang pertama, merupakan strategi kesesuaian, yaitu

acara yang disiarkan sesuai dengan kebutuhan pendengar. Kedua, merupakan

strategi pembentukan kebiasaan, yaitu upaya membiasakan pendengar untuk

mendengarkan program adlibs dan pembuatan rundown yang tepat. Ketiga,

merupakan strategi pengontrolan arus dengar, yaitu menetapkan standar mutu

program. Keempat, strategi penyimpanan sumber-sumber program, yaitu

menyimpan pelaksanaan program yang kreatif. Kelima, strategi daya penarik

massa, yaitu program harus memiliki daya tarik yang berbeda dengan program

lainnya.

Page 82: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

78

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab kesimpulan dan saran ini merupakan bab terakhir dari penulisan

skripsi, di mana pada bab ini penulis akan menarik beberapa kesimpulan yang

berhubungan dengan pembahasan ini. Adapun kesimpulan dan saran-sarannya

adalah :

5.1. Kesimpulan

1. Strategi yang digunakan managemen Radio Fas FM merupakan strategi

mempertahankan pendengar kriteria Susan Tyler Eastman, yakni strategi

kesesuaian, pembentukan kebiasaan, pengontrolan arus dengar,

penyimpanan sumber-sumber program, dan strategi daya penarik massa.

2. Program-program Radio Fas FM yang diminati oleh pendengar hanya tiga

program dari sepuluh program yang di tawarkan Radio Fas FM.

3. Dampak kepuasan yang dirasakan oleh pendengar adalah baik, sedangkan

dampak sosial masih kurang dirasakan oleh pendengar dari program-

program yang ditawarkan managemen Radio Fas FM.

5.2. Saran-saran

Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian, penulis ingin memberikan saran-

saran yaitu :.

1. Diharapkan kepada Manager program Radio FAS FM, untuk

memperhitungkan lagi tentang program-program yang memberikan

Page 83: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

79

pengetahuan yang mendidik bagi pendengarnya, serta adanya program berita

peliputan jurnal yang terbaru terutama di kawasan kota Meulaboh.

2. Diharapkan kepada managemen Radio FAS FM, agar menciptakan program

yang berdampak bagi sosial masyarakat. Dan juga menjaga keefektifan

program agar lebih efektif dalam mempengaruhi minat pendengar terhadap

Radio FAS FM.

3. Kepada pendengar Radio FAS FM, agar lebih teliti ketika mendengarkan

Radio, tidak semua program Radio menguntungkan bagi pendengar, maka

sebaiknya manfaatkanlah waktu ketika mendengarkan Radio untuk sekalian

menimba ilmu.

Page 84: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

1

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala Erdinaya, 2007. Komunikasi Massa:SuatuPengantar. Cet.ketiga. Simbiosis Rekatama Media. Bandung.

Arifin, Anwar. 1994. Strategi Komunikasi; Sebuah Pengantar Ringkas.Cet.Ketiga. Armico. Bandung.

Arikunto, S. 1995. Memilih Instrumen Pengumpulan data dalam manajemenpenelitian. Jakarta : Rineka Cipta, 134-153.

Basrowi &suwandi. 2008. Memahami Penelitian kualitatif. Rineka cipta. Jakarta.Bungin, Burhan. 2006.Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, Dan Diskursus

Teknologi Komunikasi Di Masyarakat. Ed. Pertama. Cet. Ketiga. Kencana.Jakarta.

Bungin, Burhan. 2009. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.Bogdan, R.C. & Biklen S.K. (1982). Qualitative Research for EducationAn

Introduction to Theory and Methode. Boston : Allyn and Bacon, Inc.Denis McQuail.. Mass Communication Theory (Teori Komunikasi Massa).

Jakarta: Erlangga.Dirgantoro C. 2001. Manajemen Stratejik. Konsep, Kasus, dan Implementsi.

Jakarta: PT. Gramedia Wisiasarana Indonesia.Duta Generasi Berencana BKKBN Aceh. 2011. Radio dan even Esek-esek.

Serambi Indonesia. No. 8024 Thn. Ke-23, 8 Oktober. Hal. 8.Effendy, Onong Uchjana. 1978. Radio Siaran Teori & Praktek. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.Effendy, Onong Uchjana. 2006. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung:

PT. Remaja RosdaKarya.Eastman Susan Tyler. 1985. Broadcast/Cable Programing: Strategies and

Practices. California: Wads Worth publishing company.Flick, Uwe. 2002. “Qualitative and Quantitative Research”, in An Introduction to

Qualitative Research, London: SAGE.H.C. Witherington, Educational Psychology diterj. oleh M. Buchari: Psikologi

Pendidikan (Cet. VII; Jakarta:PT Rineka Cipta, 1999).Hardinawati, Menuk, Isti Meruni, dan Sari sulastri. 2003. Kamus Pelajar : SLTP,

Pusat Bahasa, Jakarta.Hod Dina. S, Nour. 2011. Peranan Pendidikan Agama Islam Dalam Keluarga

Pada Era Globalisasi (Studi Kasus Di Suak Indrapuri). Sekolah TinggiAgama Islam (STAI). Meulaboh.

John Killis. (1988). Hubungan Minat Kerja, Motivasi Ekstrinsik dan Bimbingandalam Pelajaran dengan Kecakapan Kerja Teknik Listrik Lulusan STMpada Industri-industri DIY.Tesis. Jakarta: Fakultas Pasca Sarsana IKIPJakarta.

Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005, Jakarta:Departemen Pendidikan NasioalRepublik Indonesia.

Kriyantono, Rachmat. 2007. Teknik Praktis Periset Komunikasi: Di Sertai contohPraktis Riset Media, Public Relation, Advertising, Komunikasi organisasi,Komunikasi Pemasaran, Ed I, Cet. Kedua. Kencana. Jakarta.

Lexy, J. Moleong, 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif, cet. 13. RemajaRosdakarya Bandung.

Page 85: STRATEGI PEMROGRAMAN RADIO FAS 103,7 FM UNTUK …repository.utu.ac.id/188/1/BAB I_V.pdf · Produksi program siaran Radio adalah proses mentransfer naskah suara, yang ujungnya menjadi

2

Morissan. 2009. Manajemen Media Penyiaran; Strategi Mengelola radio &Televisi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Mufid, Muh Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka SetiaChaplin,J. P. 2008. Kamus Psikologi Lengkap. Jakarta: PT Raja Grafindo

Mulyati. 2004. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Andi PublisherMasduki. 2004. Menjadi Broadcaster Profesional. Yogyakarta: Lkis Yogyakarta.Mufid, Muhammad. 2007. Komunikasi & Regulasi Penyiaran: Kencana Prenada

Media Group.Olii, Helena. 2007. Berita & Informasi Jurnalistik Radio. Jakarta: PT Indeks.Rahmat, Jalaluddin, 2005. Psikologi Komunikasi, PT. Remaja Rosdakarya,

Bandung.Suyanto, Bagong dan Sulinah. 2006. Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif

Pendekatan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.Siregar, Ashadi. 2001. Menyingkap Media Penyiaran; Membaca Televisi Melihat

Radio. Yogyakarta: LP3Y Yogyakarta.Sugiarto (2007), Teknik Sampling, Gramedia, JakartaShaleh, Abdul Rahman & Wahab, Muhbib Abdul. 2004. Psikologi Suatu

Pengantar Dalam Persfektif Islam. Jakarta: KencanaWahyudi, J.B. 1996. Dasar-Dasar Jurnalistik Radio dan Televisi. Jakarta: Pustaka

Utama Grafiti.Widjaja, H A W. 2010. Komunikasi (Komunikasi Dan Humas). Jakarta: PT. Bumi

Aksara.

Situs internet :

Http://suparno,www.sman 1 prambanan.sch.id.2011, diakses 24 Januari 2013.Http://www.Nurhasanahnana.wordpress.com.2010, diakses 24 Januari 2013.http://www.wartapublik.blogdetik.com.2012, diakses 24 Januari 2013.Http://www.wikipedia.com.2011, diakses 24 Januari 2013.Http:// Kuspriyanto, www.eurakaindonesia.org. 2011, diakses 24 Januari 2013Http//digilib.petra.ac.id/s1/ikom/2009, diakses 5 maret 2013Http://batasakhir.wordpress.com/2010/teori-s-o-r, diakses 5 maret 2013Http://ilmukomunikasi.blogspot.com:2008, diakses 5 maret 2013