strategi pemecahan masalah matematika materi operasi

19
STRATEGI PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT, KPK DAN FPB BAGI SISWA KELAS V SDN KESONGO 01 TUNTANG KABUPATEN SEMARANG JURNAL Disusun untuk Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh WURI PRASTIWI NURHAYATI 202010081 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2016

Upload: others

Post on 28-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Strategi Pemecahan Masalah Matematika Materi Operasi

STRATEGI PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MATERI

OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT, KPK DAN FPB BAGI SISWA

KELAS V SDN KESONGO 01 TUNTANG KABUPATEN SEMARANG

JURNAL

Disusun untuk Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

WURI PRASTIWI NURHAYATI

202010081

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2016

Page 2: Strategi Pemecahan Masalah Matematika Materi Operasi
Page 3: Strategi Pemecahan Masalah Matematika Materi Operasi
Page 4: Strategi Pemecahan Masalah Matematika Materi Operasi
Page 5: Strategi Pemecahan Masalah Matematika Materi Operasi
Page 6: Strategi Pemecahan Masalah Matematika Materi Operasi

STRATEGI PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI

OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT, KPK DAN FPB BAGI SISWA

KELAS V SDN KESONGO 01 TUNTANG KABUPATEN SEMARANG

Wuri Prastiwi Nurhayati 1, Kriswandani

2 Tri Nova Hasti Yunianta

2

Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Ilmu Pengetahuan

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia 1Mahasiswa pendidikan Matematika FKIP UKSW

2Dosen pendidikan Matematika FKIP UKSW

[email protected]

ABSTRAK

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan

strategi pemecahan masalah matematika pada materi operasi hitung, KPK dan FPB bagi siswa kelas V

SDN Kesongo 01 Tuntang Kabupaten Semarang. Subjek dalam penelitian ini Siswa Kelas V SDN

Kesongo 01 Tuntang yang berjumlah 36 siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar

siswa, yakni 70,83% siswa menggunakan Pendekatan Analitik-Sintetik dan 29,17% siswa

menggunakan Pendekatan Holistik. Siswa yang menggunakan Pendekatan Analitik-Sintetik

menggunakan tiga strategi kognitif yakni terdapat 67,36% siswa menggunakan strategi proposional,

59,72% siswa menggunakan strategi linguistik dan 3,47% siswa menggunakan strategi fungsional.

Hal ini bermakna bahwa siswa dapat memahami soal yang diberikan dan dapat mengerjakan soal

dengan langkah-langkah sesuai alur logika yang diajarkan oleh guru namun masih ditemui siswa yang

menjawab soal dari persepsi siswa sendiri dalam memecahkan masalah.

Kata Kunci : strategi pemecahan masalah, matematika SD, kpk, fpb, bilangan bulat

Pendahuluan

Matematika diajarkan di sekolah membawa misi yang sangat penting, yaitu

mendukung ketercapaian tujuan pendidikan nasional. Secara umum tujuan pendidikan

matematika di sekolah dapat digolongkan menjadi tujuan yang bersifat material menekan

kepada kemampuan memecahkan masalah dan menerapkan matematika. Secara terperinci,

tujuan pembelajaran matematika dipaparkan pada buku standar kompetensi mata pelajaran

matematika yakni: (1) melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan,

misalnya melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen, menunjukkan kesamaan,

perbedaan, konsistensi dan inkosistensi; (2) mengembangkan aktivitas kreatif yang

melibatkan imajinasi, intuisi, dan penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen,

Page 7: Strategi Pemecahan Masalah Matematika Materi Operasi

orisinil, rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba; (3)

mengembangkan kemampuan memecahkan masalah (Estina, 2011). Guna mencapai tujuan

pembelajaran matematika yang telah dikemukakan, maka guru dituntut untuk mengajar

dengan strategi yang tepat.

Kenyataan yang ditemui dalam pembelajaran matematika di kelas 5 SD Kesongo 01

Tuntang menunjukkan bahwa guru masih mengajar dengan metode pembelajaran yang

konvensional. Proses pembelajaran ini dikatakan tidak tepat karena tidak tercapainya tujuan

pembelajaran matematika sebagaimana dikemukakan oleh Estina (2011). Berdasarkan studi

pendahuluan yang dilakukan, ditemukan bahwa siswa belum dapat berpikir dan bernalar

dalam menarik kesimpulan secara baik. Selain itu, imajinasi, intuisi, dan penemuan dengan

mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan,

serta mencoba-coba dalam diri siswa juga belum begitu terbangun. Hal-hal tersebut

merupakan akibat dari pemilihan strategi pembelajaran yang tidak tepat. Jika strategi

pembelajaran yang digunakan tidak segera diubah, dikhawatirkan akan berdampak pada tidak

berkembangnya kemampuan kognitif siswa khususnya dalam bidang matematika.

Ketepatan pemilihan strategi pembelajaran tidak lepas dari berbagai hal yang perlu

dipertimbangkan. Salah satu hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan metode

pembelajaran yang tepat adalah karakteristik siswa. Dalam hal ini, salah satu komponen yang

membentuk karakter siswa adalah kemampuan atau gaya pemecahan masalah dalam

pembelajaran matematika. Guna mendalami karakter ini, perlu kajian lebih lanjut mengenai

konsep pemecahan masalah.

Pemecahan masalah merupakan suatu kemampuan berpikir tingkat tinggi yang dapat

dikembangkan melalui pembelajaran matematika di sekolah dasar. Kemampuan pemecahan

masalah sangat penting dikuasai oleh siswa sekolah dasar tidak hanya dalam kemampuan

pemecahan masalah matematika, tetapi agar siswa mampu memecahkan masalah dalam

bidang lain melalui cara berpikir matematis (Abdul, 2008). Masalah matematika dapat

diselesaikan dengan efektif dan efisien dengan kemampuan membaca dan bernalar.

Pemecahan dimulai dengan merumuskan, mengumpulkan informasi, mencari gagasan,

merumuskan gagasan dalam langkah tindakan, memeriksa setiap langkah, menuliskan solusi

dan menafsirkan hasil yang diperoleh (Koko, 2007). Salah satu cara untuk

mengembangkannya adalah melalui penyediaan pengalaman pemecahan masalah yang

memerlukan strategi berbeda-beda dari suatu masalah ke masalah lainnya. Strategi

pemecahan masalah adalah alat yang digunakan siswa untuk memecahkan masalah

(Suherman, 2003)

Page 8: Strategi Pemecahan Masalah Matematika Materi Operasi

Strategi pemecahan masalah matematika dapat diartikan sebagai suatu teknik

penyelesaian soal-soal pemecahan masalah matematika yang bersifat praktis. Strategi ini

memuat beberapa komponen yang merupakan prasyarat dalam menggunakannya. Beberapa

komponen tersebut, yang paling esensial adalah komponen materi matematika itu sendiri.

Oleh karena itu, untuk dapat memilih strategi yang paling tepat dalam penyelesaian soal-soal

pemecahan masalah matematika, pemahaman yang baik tentang materi itu sendiri sangat

diperlukan sekali. Seseorang yang memiliki pemahaman materi yang kurang memadai, akan

mengalami kesulitan dalam melaksanakan penyelesaian soal-soal pemecahan masalah

matematika (Nyimas, 2008).

Menurut Dube (1990), terdapat dua pendekatan model perilaku pemecahan masalah,

yaitu pendekatan Holistik dan pendekatan Analitik-Sintetik. Pendekatan Holistik adalah

pendekatan dimana persamaan yang dituliskan oleh siswa merupakan hasil dari pandangan

umum dari seluruh masalah, sedangkan pendekatan Analitik-Sintetik adalah suatu pendekatan

dimana siswa memecah atau membagi masalah yang diberikan dan yang tidak diketahui,

kemudian menuliskan persamaan yang sebenarnya setelah menggunakan arti kata dan alasan

matematika, manipulasi aljabar, dan kalkulasi aritmatika. Adapun analisis datanya seperti

Bagan 1. Model Pemecahan Masalah berikut.

Model analitik sintetik mengidentifikasi dari cara untuk mendapatkan hasil atau

penyelesaian. Cara untuk mendapatkan hasil atau penyelesaian dianalisis ke dalam tiga

strategi kognitif. Tiga strategi kognittif tersebut adalah linguitik, prosopisonal, dan

fungsional. Strategi linguistik adalah persamaan yang didapatkan dari kata-kata dalam

masalah atau dari susunan kata-kata dalam masalah. Pada strategi linguistik siswa

memecahkan masalah melalui apa yang didapat dari kata-kata yang ada dalam soal.

Selanjutnya strategi proposional adalah persamaan didapatkan dari penggunaan pengetahuan

formula matematika atau konsep matetika. Strategi fungsional adalah strategi dimana

Bagan 1. Model Pemecahan Masalah

Page 9: Strategi Pemecahan Masalah Matematika Materi Operasi

persamaan yang dihasilkan oleh siswa adalah hasil dari penggunaan konsep fungsi

matematika lain. Pada strategi ini siswa murni menggunakan rumus dalam menyelesaikan

soal. Pendekatan holistik banyak dilakukan oleh sebagian besar siswa yang berusaha

menerapkan rumus tetapi tidak kritis (Conroy & Sutriyono 1998). Model yang kedua ini

ditunjukkan pada Bagan 2. Model Strategi Pemecahan Masalah.

Hasil pekerjaan siswa akan menunjukkan strategi pemecahan masalah yang digunakan

siswa dalam menjawab soal. Hal ini merupakan indikator untuk mengkategorikan siswa

berdasarkan pendekatan atau strategi yang digunakan. Lebih lanjut, indikator yang dapat

digunakan untuk memudahkan peneliti dalam mengkategorikan atau mengelompokkan

jawaban siswa pada salah satu pendekatan, strategi pemecahan masalah ditunjukkan dalam

Tabel 1.

Tabel 1. Indikator Strategi pemecahan Masalah Materi

Operasi Hitung Bilangan bulat, KPK dan FPB

Strategi Indikator

Holistik Siswa memahami soal yang diberikan dan menuliskan jawabannya dari apa yang

siswa pahami

Siswa menuliskan jawabannya sesuai dengan persepsi yang ia pahami tentang soal

yang diberikan

Siswa tidak mengggunakan prosedur rutin atau langkah-langkah yang diajarkan

dalam menjawab soal yang diberikan

Analitik-

Sintetik Siswa memahami soal yang diberikan dan menuliskan jawabannya secara runtut

sesuai dengan alur logika pada soal yang diberikan

Siswa menunjukkan langkah-langkah secara eksplisit dalam memecahkan soal

yang diberikan

Dalam mengerjakan soal yang diberikan, siswa menggunakan langkah-langkah

Bagan 2. Model Strategi Pemecahan Masalah

Mknjklnklnklnklnlknm,mmmMasalahMMas

Proposional

Page 10: Strategi Pemecahan Masalah Matematika Materi Operasi

atau prosedur yang rutin dan yang sesuai dengan guru ajarkan

Linguistik Siswa mengidentifikasi makna kata dalam soal yang berikan

Siswa menuliskan jawaban sesuai alur soal yang diberikan

Siswa mengidentifikasi hal-hal yang diketahui pada soal

Proposional Siswa membentuk model matematika

Siswa mengerjakan sesuai dengan langkah-langkah yang telah diajarkan oleh guru

Fungsional Persamaan yang didapat dari penggunaan formula matematika lain atau cara lain

dalam menyelesaikan soal

Identifikasi strategi pemecahan masalah yang digunakan oleh siswa menjadi hal yang

sangat strategis, karena menjadi titik tolak pemilihan metode pembelajaran yang akan

digunakan oleh guru. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi

pemecahan masalah materi operasi bilangan bulat KPK dan FPB bagi siswa kelas 5 SDN

Kesongo 01 Tuntang, Kabupaten Semarang.

Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif-

kualitatif yang bertujuan menggambarkan secara sistematis mengenai strategi pemecahan

masalah yang digunakan siswa untuk memecahkan masalah sesuai sifat-sifat dan indikator

yang telah ada tanpa menggunakan perhitungan atau mengolah data statistik.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Kesongo 01 Tuntang, sedangkan cara

pengambilan subjek dalam penelitian ini dengan cara purposive sampling yakni teknik

pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010). Tempat

penelitian berada di SDN Kesongo 01 Tuntang yang beralamat di Dusun Krajan RT 05 RW

01 Desa Kesongo Kabupaten Semarang. Waktu pelaksanaan penelitian ini pada bulan

Desember semester I Tahun Ajaran 2015/2016 pada materi Operasi Hitung Bilangan Bulat,

Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dan Faktor Persekutuan Terbesar (FPB). Teknik

pengambilan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tes dalam bentuk essay.

Peneliti memberikan tes mengenai materi KPK dan FPB kepada siswa kelas V SDN Kesongo

01 Tahun Ajaran 2015/2016. Analisis data dilakukan dalam tiga tahap yaitu reduksi data,

penyajian data dan kesimpulan. Tahap reduksi data dengan menganalisis jawaban siswa

dengan mengelompokkan jawaban siswa ke dalam salah satu pendekatan, strategi pemecahan

masalah dan mengkategorikan jawaban benar dan salah berdasarkan pendekatan dan

strateginya. Tahap penyajian data, menyajikan data yang telah dianalisis dalam bentuk tabel

ataupun diagram. Tahap kesimpulan, dilakukan kesimpulan data yang telah diperoleh dari

proses reduksi dan penyajian data.

Page 11: Strategi Pemecahan Masalah Matematika Materi Operasi

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pendekatan Penyelesaian

Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat dua pendekatan yang digunakan siswa

dalam menyelesaikan soal. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Holistik dan

Analitik-Sintetik. Kemudian dalam pendekatan Analitik-Sintetik terdapat tiga strategi yang

digunakan yaitu strategi linguistik, strategi proposional dan strategi fungsional.

Hasil penelitian yang telah dianalisis disimpulkan pendekatan analisis-sintetik lebih

besar dibandingkan pendekatan holistik. Siswa yang menggunakan pendekatan analisis-

sintetik rata-rata sebesar 70,83%. Sementara siswa yang menggunakan pendekatan holistik

dalam menyelesaikan soal rata-rata adalah 29,17%. Dari keempat soal tersebut, yang paling

mendominasi dalam menyelesaikan soal dengan menggunakan pendekatan analisis-sintetik

adalah soal nomor tiga. Berikut ini akan dipaparkan pendekatan pemecahan masalah

dilakukan oleh siswa dalam bentuk diagram batang.

Diagram 1. Pendekatan yang Digunakan Oleh Siswa

Penggunaan Strategi Penyelesaian

Pendekatan Analitik-Sintetik yang digunakan siswa dalam menjawab soal terdapat

tiga strategi yaitu strategi linguistik, strategi proposional dan strategi fungsional. Hasil

analisis yang dilakukan, sebagian besar siswa menggunakan strategi proposional dengan rata-

rata 67,36%. Sebagian lainnya terbagi menjadi strategi linguistik sebanyak 59,72% dan

strategi fungsional sebanyak 3,4%. Setiap soal yang diberikan kepada siswa, strategi

proposional dan linguistik lebih dominan dibandingkan strategi fungsional. Meskipun

demikian, soal nomor tiga paling banyak siswa yang menggunakan strategi proposional

dalam menyelesaikan soal. Berikut ini akan dipaparkan strategi pemecahan masalah

dilakukan oleh siswa dalam bentuk diagram batang.

29,17%

70,83%

Holistik Analitik-Sintetik

0

20

40

60

80

Pendekatan yang digunakan siswa

Page 12: Strategi Pemecahan Masalah Matematika Materi Operasi

Diagram 2. Strategi yang Digunakan Oleh Siswa

Kebenaran Jawaban dan Pendekatan yang Digunakan Siswa

Pada pengerjaan soal, siswa akan mendapatkan hasil berupa jawaban benar ataupun

jawaban salah baik mengerjakan soal menggunakan pendekatan holistik ataupun Analitik-

Sintetik. Dari 29,17% siswa pendekatan holistik yang digunakan, terdapat 13,89% siswa

menjawab dengan benar dan 15,28 % siswa menjawab dengan salah. Siswa yang dapat

menjawab dengan benar paling banyak terdapat pada soal nomor satu dan tidak ada siswa

yang menggunakan pendekatan ini menjawab dengan benar pada soal nomor dua, nomor tiga

ataupun nomor empat.

Pada pendekatan analitik-sintetik, terdapat 70,83% siswa yang menggunakan

pendekatan ini. Sebanyak 51,39% siswa yang menggunakan pendekatan analitik-sintetik

menjawab dengan benar dan 19,44% siswa menjawab dengan salah. Siswa dapat menjawab

dengan benar dengan menggunakan pendekatan ini paling banyak terdapat pada soal nomor

tiga. Dalam hal ini pendekatan analitik-sintetik lebih dominan dalam jawaban benar.

Kebenaran Jawaban dan Strategi yang Digunakan Siswa

Terdapat 70,83% siswa menggunakan pendekatan analitik sintetik dalam mengerjakan

soal, ini berarti pendekatan ini lebih sering digunakan siswa dalam menjawab soal. Dari

pendekatan tersebut, terdapat tiga strategi kognitif yang digunakan siswa dalam menjawab,

strategi linguistik, strategi proposional dan strategi fungsional.

Siswa yang menggunakan strategi linguistik rata-rata sebanyak 59,72% dengan

49,31% siswa menjawab dengan jawaban benar dan 10,42% siswa menjawab dengan salah.

Sementara itu terdapat 67,36% siswa yang menggunakan stategi proposional dalam

mengerjakan soal dengan 49,31% siswa menjawab dengan benar dan 18,06% siswa

menjawab dengan salah. Strategi fungsional dari rata-rata 3,47% siswa yang menggunakan

59.72% 66.67%

3.47% 0

20

40

60

80

Linguistik Proposional Fungsional

Strategi penyelesaian yang digunakan siswa

Page 13: Strategi Pemecahan Masalah Matematika Materi Operasi

strategi ini, 2,08% siswa menjawab dengan benar dan 1,39% siswa lainnya menjawab dengan

salah. Hal ini berarti siswa yang lebih banyak menjawab benar menggunakan strategi

linguistic dan proposional dalam memecahkan masalah.

Pembahasan

Soal 1. Aku adalah sebuah bilangan. Jika aku ditambah dengan 13 dan hasilnya dikalikan

dengan 25, maka menjadi 625. Bilangan berapakah aku?

Gambar 1. Jawaban Soal Nomor Satu dengan Jawaban Benar

Gambar 1 menunjukkan siswa mengerjakan soal dengan pendekatan holistik. Siswa

memandang soal secara keseluruhan sebagai sesuatu yang utuh serta tidak menggunakan

rumus dalam menyelesaikan soal. Siswa menggunakan presepsinya denganlangsung

mendapatkan hasil sehingga siswa langsung menjawab . Terlihat

jawaban siswa benar, namun jawaban tersebut kurang bisa dipertanggungjawabkan.

Gambar 2. Jawaban Soal Nomor Satu dengan Jawaban Benar

Pada Gambar 2, siswa mengerjakan soal dengan menggunakan pendekatan analitik

sintetik, karena dalam jawaban siswa terdapat langkah-langkah secara ekplisit dalam

memecahkan soal yang diberikan. Dalam pendekatan analitik-sintetik, siswa menggunakan

strategi linguistik dalam menyelesaikan soal. Siswa dapat mengidentifikasi makna dari kata-

kata yang ada dalam soal yang diberikan dengan menuliskan jawaban sesuai alur soal. Selain

strategi linguistik, siswa juga menggunakan strategi proposional dalam menjawab soal. Siswa

membentuk model matematika dalam mencari dan mengerjakan soal dengan menggunakan

langkah-langkah secara runtut. Siswa juga menggunakan rumus matematika sesuai yang guru

ajarkan sebelumnya dan mengerjakan secara benar sehingga menghasilkan jawaban benar.

Gambar 3. Jawaban Soal Nomor Satu dengan Jawaban Benar

Pada Gambar 3, siswa menggunakan pendekatan analitik-sintetik dalam menjawab

soal yang diberikan. Siswa menjawab soal dengan langkah-langkah sesuai dengan alur logika

Page 14: Strategi Pemecahan Masalah Matematika Materi Operasi

yang diberikan. Pendekatan analitik-sintetik yang digunakan siswa menggunakan strategi

fungsional. Siswa menjawab soal dengan menggunakan cara lain yang beda dari yang guru

ajarkan. Siswa menggunakan sifat-sifat operasi hitung pada ruas kanan dan kiri yang sama

sehingga menghasilkan nilai .

Soal 2. Seorang pedagang mangga membeli 5 peti mangga. Masing-masing berat peti 20 kg,

dengan harga Rp65.000,00 per peti. Setelah dibuka, ternyata 10kg mangga rusak dan busuk.

Sisanya dijual dengan harga Rp4.500,00 per kg. Berapa rupiah keuntungan pedagang

mangga itu?

Gambar 4. Jawaban Soal Nomor Dua dengan Jawaban Salah

Pada Gambar 4, siswa menggunakan pendekatan holistik namun menghasilkan

jawaban yang salah. Siswa secara langsung mengoperasikan apa saja yang diketahui dalam

soal tanpa mengidentifikasi maksud dari soal tersebut. Siswa memahami soal dengan persepsi

yang ia pahami dengan mencari keuntungan dalam bentuk kilogram bukan rupiah. Langkah-

langkah yang dilakukan siswa dalam menjawab soal tidak runtut dan kurang baik dalam

berhitung.

Gambar 5. Jawaban Soal Nomor Dua dengan Jawaban Benar

Terlihat pada Gambar 5, siswa menggunakan pendekatan analitik-sintetik dalam

mengerjakan soal. Dalam pendekatan analitik-sintetik, siswa menggunakan dua strategi

dalam menjawab soal. Streategi yang digunakan adalah linguistik dan proposional. Tampak

dalam jawaban, siswa mampu memahami soal dengan mengidentifikasikan dari makna kata

yang ada dalam soal serta hal-hal yang diketahui dengan baik sehingga siswa menggunakan

strategi linguistik dalam menjawab soal. Jawaban yang diberikan siswa menggunakan

Page 15: Strategi Pemecahan Masalah Matematika Materi Operasi

langkah-langkah sesuai yang ia ketahui sebelumnya sehingga menghasilkan jawaban yang

benar dan berarti siswa menggunakan strategi proposional dalam menjawab soal.

Gambar 6. Jawaban Soal Nomor Dua dengan Jawaban Salah

Pada Gambar 6, siswa menggunakan pendekatan analitik-sintetik strategi proposional

dalam menjawab soal. Siswa mengerjakan secara runtut dan menggunakan langkah-langkah

yang diajarkan guru. Namun siswa kurang memahami soal dengan melakukan langkah akhir

dengan mengurangkan harga jual buah mangga dengan harga saat membeli mangga tersebut.

Tampak dalam jawaban, hasil perkalian harga beli mangga dengan banyak karung salah.

Gambar 7. Jawaban Soal Nomor Dua dengan Jawaban Salah

Gambar 7 menunjukkan siswa menggunakan pendekatan analitik-sintetik strategi

fungsional dalam memecahkan masalah. Siswa menggunakan cara lain dalam memecahkan

masalah. Tampak dalam jawaban siswa menggunakan pemisalan, namun siswa kurang

memahami soal pada bagian buah yang busuk.

Soal 3. Ada 3 buah lampu merah, kuning dan hijau. Mula-mula ketiga lampu itu menyala

serempak bersamaan. Kemudian, lampu merah menyala setiap 12 detik, lampu kuning

menyala setiap 10 detik dan lampu hijau menyala tiap 15 detik. Tiap berapa detik ketiga

lampu itu menyala bersamaan?

Gambar 8. Jawaban Soal Nomor Tiga dengan Jawaban Benar

Terlihat pada Gambar 8, siswa menggunakan pendekatan analitik-sintetik dalam

memecahkan masalah dengan strategi linguistik dan proposional dalam menjawab soal.

Siswa mampu memahami makna dari kata yang terdapat pada soal, kemudian menjawab

Page 16: Strategi Pemecahan Masalah Matematika Materi Operasi

dengan menggunakan langkah-langkah dengan membuat pohon factor dan menuliskan

faktorisasi prima yang kemudian mencari KPK sesuai yang diajarkan oleh guru.

Gambar 9. Jawaban Soal Nomor Tiga dengan Jawaban Salah

Pada Gambar 9, siswa menggunakan pendekatan holistik yaitu hasil dari pandangan

umum dari seluruh masalah. Siswa melihat soal secara umum dengan mengalikan dari apa

yang dikehaui dari soal. Siswa menuliskan persepsi yang ia pahami tentang soal yang

diberikan.

Gambar 10. Jawaban Soal Nomor Tiga dengan Jawaban Benar

Terlihat pada Gambar 10, siswa menggunakan pendekatan analitik-sintetik strategi

fungsional dengan benar. Siswa mencari kelipatan dari setiap lampu untuk mendapatkan

kelipatan yang sama dari ketiga lampu tersebut. Dalam hal ini, guru mengajarkan siswa cara

mencari pemecahan masalah pada soal dengan menggunakan KPK, namun siswa

menggunakan cara lain dalam menjawab soal.

Gambar 11. Jawaban Soal Nomor Tiga dengan Jawaban Benar

Pada Gambar 11, siswa menggunakan pendekatan analitik-sintetik strategi

proposional dalam memecahkan masalah. Nampak siswa kurang memahami maksud dari soal

tersebut, namum siswa mengerjakan sesuai langkah-langkah mencari KPK seperti yang

diajarkan oleh guru. Siswa mencari faktorisasi prima dari 3 yang sebenarnya yang

dimaksudkan disoal adalah 3 buah lampu.

Page 17: Strategi Pemecahan Masalah Matematika Materi Operasi

Soal 4. Zuni mendapat oleh-oleh dari ibunya berupa 30 kue dan 72 permen. Kue dan

permen tersebut dibungkus untuk dibagikan kepada beberapat temannya. Setiap bungkus

isinya sama. Ada berapa bungkusan yang dapat dibuat Zuni sebanyak-banyaknya?

Gambar 12. Jawaban Soal Nomor Empat dengan Jawaban Benar

Terlihat pada Gambar 12, siswa menggunakan pendekatan analitik-sintetik strategi

fungsional dengan jawaban benar. Siswa mencari factor prima dari permen dan kue. Dalam

hal ini, guru mengajarkan siswa cara mencari pemecahan masalah pada soal dengan

menggunakan FPB, namun siswa menggunakan cara lain dalam menjawab soal.

Gambar 13. Jawaban Soal Nomor Empat dengan Jawaban Benar

Gambar 13 menunjukkan siswa menggunakan pendekatan analitik-sintetik dalam

memecahkan masalah. Dalam pendekatan analitik-sintetik, strategi yang digunakan adalah

strategi linguistik dan proposional. Siswadapat mengartikan maksud dari soal, kemudian

menjawab dengan menggunakan langkah-langkah dengan membuat pohon factor terlebih

dahulu kemudian menuliskan faktorisasi prima sehingga didapat FPB dari banyak kue dan

permen sesuai yang diajarkan oleh guru.

Gambar 14. Jawaban Soal Nomor Empat dengan Jawaban Salah

Page 18: Strategi Pemecahan Masalah Matematika Materi Operasi

Gambar 14 menunjukkan siswa menggunakan pendekatan analitik-sintetik dengan

strategi proposional dalam memecahkan masalah. Siswa kurang memahami maksud dari soal

tersebut, namum siswa mengerjakan sesuai langkah-langkah membuat pohon factor terlebih

dahulu kemudian mencari faktorisasi prima tersebut. Siswa tidak menjawab dari apa yang

ditanyakan dalam soal dan hanya membuat KPK dan FPB.

PENUTUP

Dalam menyelesaikan soal yang diberikan, siswa menggunakan dua pendekatan yaitu

pendekatan Holistik dan pendekatan Analitik-Sintetik. Dari kedua pendekatan tersebut,

pendekatan Analitik-Sintetik yang paling dominan dengan persentase 70,83% siswa dan

pendekatan holistik sebesar 29,17% siswa. Pendekatan analitik-sintetik yang menjadi

dominan dalam penyelesaian yang digunakan siswa, terdapat tiga strategi kognitif yaitu

strategi linguistik, strategi proposional dan strategi fungsional. Dari ketiga strategi kognitif

tersebut, yang paling banyak digunakan oleh siswa adalah strategi proposional dengan

persentase 66,67% siswa kemudian disusul strategi linguistik dengan persentase sebesar

59,02% siswa dan yang paling sedikit adalah strategi fungsional dengan persentase sebesar

3,47% siswa

Kesulitan- kesuliatan yang ditemui siswa dalam pemecahan masalah nampaknya harus

diperhatikan dan seringnya strategi yang digunakan siswa dapat membantu pengajar dalam

memberikan bimbingan yang lebih baik. Dalam materi operasi hitung bilangan bulat, KPK

dan FPB, tampak siswa lebih banyak menggunakan rumus dalam memecahkan soal, maka

siswa harus benar-benar dibimbing untuk memahami rumus dengan baik agar dapat

menjawab dengan benar. Soal-soal yang melatih mereka untuk berpikir kreatif dalam

memecahkan masalah juga sangat diperlukan karena akan memavu siswa untuk

menggunakan nalar mereka.

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, Nyimas dkk. 2008. Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. Jakarta :

Derjendikti.

Conroy J.S, Sutriyono. 1998. Problem Solving Skilla with Ratios, and Mathematical

Perceptions of Student Enrolled in the Program D2 PGSD. Satya Widya, Vol.9 No.2,

hal:89-101

Dube, Lilia. Modeling Mathematical Problem Solving Behaviour. Miami : D & D American

Technologies Inc.

Page 19: Strategi Pemecahan Masalah Matematika Materi Operasi

Estina. 2011. Artikel Peran, Fungsi, Tujuan, dan Karakteristik Matematika Sekolah PPPPTK

Matematika

Fajar, Shadiq. 2004, Pemecahan Masalah, Penalaran dan Komunikasi, Widyaiswara PPPG

Matematika Yogyakarta

Koko M. 2007. Matematika dan Kecakapan Hidup. Ganeca Exact. Jakarta

Liddirillah, Didin Abdul Muiz. Strategi Pembelajaran Pemecahan Masalah di Sekolah Dasar.

Jurnal Pendidikan Dasar. Tasikmalaya; tidak diterbitkan

Sugiyono. Dr. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Penerbit

ALFABETA

Suherman, E, dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: UPI