strategi pemasaran pembiayaan pendidikan ijarah...
TRANSCRIPT
STRATEGI PEMASARAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN
IJARAH MULTI JASA DI KJKS BINAMA SEMARANG
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Ahli Madya dalam Ilmu Perbankan Syariah
Disusun Oleh :
MUHAMMAD DZIKRON ABDURRAHMAN
092503043
PROGRAM D III Perbankan Syari’ah
Fakultas Syari’ah
IAIN Walisongo SEMARANG
2012
ii
Dr. H. Moh Arja Imroni, M.Ag
Perum Griya Indo Permai A 22
Tambakaji Ngaliyan Semarang
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp : 4 (empat) eks
Hal : Naskah Tugas Akhir
An.Sdr. Muhammad Dzikron
Kepada Yth.
Dekan Fak. Syari’ah
Di tempat
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya bersama ini
saya kirim naskah Tugas Akhir Saudara :
Nama : Muhammad Dzikron A
NIM : 092503043
Judul : STRATEGI PEMASARAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN
IJARAH MULTI JASA di KJKS BINAMA SEMARANG
Denga ini saya mohon kiranya Tugas akhir Saudara tersebut dapat segera
diujikan.
Demikian harap menjadi maklum.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Semarang, Mei 2012
Pembimbing,
Dr. H. Moh Arja Imroni, M.Ag
NIP. 19690709199703 1 001
iii
iv
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa Tugas
Akhir ini tidak berisi materi yang telah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.
Demikian juga Tugas Akhir ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran orang lain,
kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang, April 2012
Deklarator,
Muhammad Dzikron A
v
ABSTRAK
Tugas Akhir ini memaparkan gambaran tentang KJKS Binama dan
sejarah, produk, hingga operasional usahanya, penjelasan mengenai strategi dan
pemasaran pembiayaan pendididkan ijarah multi jasa, penjelasan mengenai
strategi dan pemasaran pembiayaan pendidikan ijarah multi jasa di KJKS Binama.
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa dalam strategi pemasaran pembiayaan
pendidikan ijarah multi jasa, di KJKS Binama tidak mengandalkan marketing
landing. Di KJKS Binama hanya mengandalkan brosur yang dikasihkan di kantor
saja. Jadi banyak orang yang belum tau tentang produk tersebut. Dan juga
kurangnya peminat produk tersebut dikarenakan terbatasnya pinjaman dana
tersebut, Berbeda dengan produk pembiayaan yang lain. Dan terbatasnya
pemakaian produk tersebut, dikarenakan pembiayaan pendidikan di kuhususkan
untuk biaya sekolah saja tidak di peruntukan kebutuhan lainnya.
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadiran allah SWT, Tuhan yang
telah memberikan beragam nikmat-Nya kepada kita semua sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas akhir ini. Shalawat dan salam semoga selamanya tercurah
dan terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para sahabatnya serta
seluruh umatnya termasuk kita yang akan melanjutkan perjuangan dakwahnya
semoga kita akan mendapatkan syafa’atnya nanti di akhirat, amin.
Tugas akhir disusun untuk memenuhi persyaratan kelulusan Program studi
Diploma III di fakultas syari’ah IAIN Walisongo Semarang, sebagai penulis
pemula tidak akan mudah menulis sebuah tugas akhir yang bermutu tinggi maka
dengan kerendahan hati penulis akan menyajikan sebuah karya tulis yang
dilatarbelakangi oleh semakin berkembangnya bank syari’ah, sehingga penulis
berharap agar pembaca dapat menggunakan produk ini dalam rangka
mensyari’ahkan transaksi dalam perbankan. Tugas akhir tersebut berjudul
“STRATEGI PEMASARAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN IJARAH
MULTI JASA DI KJKS BINAMA SEMARANG
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis telah banyak sekali
mendapatkan bantuan-bantuan dari beberapa pihak secara langsung maupun tidak
langsung.
Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag, selaku Rektor IAIN Walisongo
Semarang.
2. Bapak Dr. H. Imam Yahya, M. Ag., selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN
Walisongo Semarang.
3. Bapak Drs. H. Wahab Zaenuri, M.M., selaku ketua pengelola Program D III
Perbankan Syari’ah.
4. Bapak Dr.H.Moh Arja Imroni , M.Ag, selaku dosen pembimbing yang telah
bersedia meluangkan waktu, tenaga, pikiran, untuk memberikan bimbingan
dan pengarahan serta motivasi dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
vii
5. Bapak Kartiko Adi Wibowo, selaku Direktur KJKS BINAMA beserta staf
dan karyawan yang berkenan memberikan data dan informasi.
6. Bapak Ibu dan keluargaku yang senantiasa memberiakan restu dan do’a yang
tak henti-hentinya.
7. Seluruh dosen pengajar Program Diploma III Perbankan Syari’ah.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu per satu yang telah
membantu penulis baik moril maupun materiil dalam proses penyusunan
Tugas Akhir ini, semoga Allah memberikan rahmat dan keselamatan kepada
kita semua. Amin.
Akhirnya, semoga tulisan ini dapat bermanfaaat bagi penulis dan pembaca
yang budiman.
Semarang, April 2012
Penulis
Muhammad Dzikron A
viii
Motto
Berusahalah jika masih ada waktu, karena waktu tidak akan bisa kembali.
ix
PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya, Tugas Akhir ini kupersembahkan kepada :
Bapak H Abdurrahman dan HJ Asmanah yang selalu tak pernah lelah
mendoakan saya, dan mendidik saya sampe sekarang ini.
Buat kakak-kakakku yang selalu mendukungku dan menyarankanku agar
supaya lebih berguna bagi masyarakat dan orang tua.
Buat MIMIku yang tersayang terimakasih telah selalu membantuku disaat
aku kesusahan, dan selalu memberiku semangat agar bisa menjadi yang
terbaik. Terimakasih MIMI sudah menemaniku disaat senang maupun
duka.
Terima kasi buat temen-temen DIII perbankan syari’ah IAIN
WALISONGO SEMARANG yang telah menemaniku selama di kampus
dan selalu mendukungku.
x
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ................................................................................................. i
Halaman Persetujuan Pembimbing .................................................................. ii
Halaman Pengesahan Halaman Deklarasi ...................................................... iii
Halaman Abstraksi .......................................................................................... iv
Kata Pengantar .................................................................................................. v
Motto .................................................................................................................. vi
Persembahan ..................................................................................................... viii
Daftar Isi ........................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah ........................................................................ 2
1.3 Tujuan Peneliti ................................................................................ 3
1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................... 4
1.5 Metode Penelitian ........................................................................... 5
1.6 Sistematika Penelitian ...................................................................... 6
BAB II GAMBARAN UMUM KJKS BINAMA
2.1 Sejarah Berdirinya KJKS Binama .................................................... 9
xi
2.2 Visi, Misi, Tujuan Dan Keyakinan Dasar KJKS Binama ................. 10
2.3 Struktur Organisasi ........................................................................... 11
2.4 Produk Funding Dan Lending KJKS Binama ................................... 13
2.5 Jenis Usaha Yang Dibiayai ............................................................... 16
2.6 Bidang Garap .................................................................................... 17
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Pemasaran ....................................................................... 20
3.2 Pengertian Pembiayaan Ijarah Multi Jasa ........................................ 21
3.3 Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Mengenai Ijarah Multi Jasa .......... 23
3.4 Peraturan Bank Indonesia Tentang Akad Ijarah .............................. 27
3.5 Strategi Pemasaran Pembiayaan Pendidikan Ijarah Multi Jasa ........ 27
3.6 Analisis ............................................................................................ 30
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ...................................................................................... 32
4.2 Saran ................................................................................................ 34
4.3 Penutup ............................................................................................ 34
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Rapuhnya fundamental perekonomian nasional menuntut penanganan
yang serius karena tantangan yang dihadapi bangsa ke depan semakin berat.
Krisis ekonomi yang terjadi di indonesia, menjadikan evaluasi pada
perekonomian dan pembangunan ekonomi seharusnya berbasis pada
kemampuan perekonomian indonesia sendiri. Tidak menggunakan utang atau
import pada negara-negara lain.
Salah satu cara yang dapat ditempuh pemerintah agar pemasalahan krisis
ekonomi tidak terjadi lagi adalah dengan mengembangkan usaha mikro, kecil
dan menengah (UMKM) yang nyata-nyata mampu bertahan saat
perekonomian Indonesia dilanda krisis. Selain itu bahwa UMKM memberi
andil cukup besar dalam menggerakan denyut nadi kehidupan masyarakat.
Pengembangan UMKM tidak lepas dari peran LKM (Lembaga Keuangan
Mikro), karena LKM merupakan pihak yang selama ini mampu memberikan
dukungan kepada UMKM. Kenyataan di lapangan membuktikan bahwa
layanan pembiayaan dengan menggunakan pendekatan perbankan
konvensional sulit dilakukan dan tidak menjangkau UMKM dikarenakan
adanya faktor yang membatasi hubungan antara UMKM dengan pebankan
konvensional, yaitu masalah agunan, formalitas dan keluwesan.
2
Ribuan lembaga keuangan mikro konvensional dan syari’ah yang
tersebar di indonesia masih belum memberikan sinyal positif termasuk baitut
tamwil sebagai salah satu lembaga keuangan mikro syari’ah. Sebagai
lembaga keuangan mikro yang mempunyai keperpihakan pada masyarakat
ekonomi lemah, banyak tantangan dan permasalahan yang timbul dan
dihadapi dalam perkembangannya. Salah satu kendala tersebut adalah masih
adanya anggapan bahwa sebenarnya sistem bagi hasil tidak ada bedanya
dengan sistem bunga konvensional. Selain itu ketidak mampuan nasabah
dalam menjalankan kewajiban-kewajiban kaitannya dengan pembiayaan dan
banyaknya pembiayaan yang bermasalah merupakan hambatan yang dialami
BMT.
KJKS Binama telah menunjukan pada masyarakat bahwa produk-
produk yang mereka pasarkan berbeda dengan sistem konvensional. Salah
satunya adalah produk pembiayaan pendidikan yang menggunakan aqad
(ijarah multi jasa). Produk pembiayaan pendidikan (ijarah multi jasa) harga
tidak mengikat, keputusan harga ditentukan oleh komite pembiayaan.
Berbeda dengan sistem konvensional yang memakai bunga.
Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa, melalui
pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan (
ownership / milkiyyah) atas barang itu sendiri.1 Ijarah syariah yakni
pembiayaan untuk penyediaan jasa bagi nasabah yang di biayai oleh KJKS
1 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syari’ah Dari Teori Ke Praktik, Jakarta: Gema Insani, 2001.
Hlm. 117
3
Binama, dan nasabah mengembalikan pembiayaan beserta fee atas jasa yang
disediakan KJKS Binama saat jatuh tempo yang telah disepakati sebelumnya.
B. PERUMUSAN MASALAH
Dalam penelitian ini, ada beberapa pokok yang menjadi permasalahan
dalam Pembiayaan Ijarah (Multi Jasa) :
1. Bagaimana Strategi Pemasaran Pembiayaan Pendidikan Ijarah Multi Jasa
pada KJKS BINAMA SEMARANG ?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian yang penulis lakukan di
KJKS Binama adalah :
1. Untuk mengetahui Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Pendidikan
Ijarah Multi Jasa di KJKS BINAMA SEMARANG.
D. MANFAAT PENELITIAN
Dari penelitian yang dilakukan maka penulis sangat berharap semoga
penelitian ini dapat memberikan manfaat yang berarti :
1. Bagi Penulis
4
a. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang Strategi
Pembiayaan dan pelaksanaan Pembiayaan Pendididkan Dengan Akad
Ijarah Multi Jasa.
b. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang dunia kerja di
perbankan syari’ah.
2. Bagi KJKS
a. Sebagai media publik ke masyarakat untuk memperkenalkan produk
yang sesuai syari’ah kepada masyarakat.
b. Memperkenalkan produk-produk yang ada di KJKS BINAMA.
3. Bagi IAIN Walisongo
a. Sebagai tambahan referensi.
b. Untuk mengetahui mengenai Strategi Pemasaran Pembiayaan
Pendidikan Ijarah Multi Jasa di KJKS Binama.
E. METODE PENELITIAN
Dalam menyusun Tugas Akhir yang bersifat ilmiah, data merupakan
bagian yang terpenting. Oleh karena itu, data yang dikumpulkan harus akurat,
komprehensif dan relevan bagi persoalan yang diteliti adalah sebagai berikut :
5
1 Jenis Penelitian
a. Lapangan
Penelitian lapangan adalah cara pengumpulan data dan informasi
secara intensitas disertai dengan analisa dan pengujian kembali atas
semua yang telah dikumpulkan lansung dari KJKS Binama.
b. Kepustakaan
Cara pengumpulan data dengan sumber dari buku-buku atau bahan
bacaan yang diperlukan bagi suatu karya yang disebut dengan studi
pustaka.
2 Sumber Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber
yang diteliti, dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara
sistematis terhadap masalah yang dihadapi.2 Dengan melakukan
pengamatan dan interview atau wawancara terhadap masalah yang
dihadapi. Dengan data ini penulis mendapatkan gambaran umum
tentang KJKS BINAMA beserta gambaran tentang produk-produk di
KJKS BINAMA.
2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Yogyakarta : Rieneka Cipta, 1993, hlm. 202
6
b. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang mendukung pembahasan dan
diperoleh dari orang lain baik berupa laporan-laporan, buku-buku,
maupun surat kabar.3 Dengan metode ini penulis mendapatkan data
dari KJKS BINAMA berupa, slip angsuran pembiayaan pendidikan,
brosur-brosur pembiayaan pendidikan di KJKS Binama.
3 Metode Pengumpulan Data
a. Metode Interview
Merupakan metode yang menggunakan serentetan pertanyaan yang
sudah terstruktur, kemudian satu persatu diperdalam dalam mengorek
keterangan yang lebih lanjut. Dengan demikian jawaban yang diperoleh
bisa meliputi semua variabel, dengan keterangan yang lengkap dan
mendalam.4
b. Metode Observasi
Metode ini merupakan pengumpulan-pengumpulan data dengan cara
mengamati langsung terhadap obyek tertentu yang menjadi fokus
penelitian dan mengetahui suasana kerja di KJKS Binama serta
mencatat segala sesuatu yang berhubungan dengan Pembiayaan
Pendidikan.
4 Metode Analisa Data
Metode analisa data yang dipergunakan adalah metode
deskriptif analisa yaitu data yang diperoleh tidak dituangkan dalam
3 Ibid
4 Prof. Suharsimi Arikanto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Yogyakarta : Rieneke
Cipta, 1997,
7
bentuk bilangan atau angka statistik, melainkan tetap dalam bentuk
kualitatif yang memiliki arti lebih kaya dari sekedar angka atau
frekwensi. Penelitian melakukan analisa data dengan memberi pemaparan
gambaran mengenai situasi yang diteliti dalam bentuk uraian naratif.5
Setelah tahap pengumpulan data, kemudian data diolah, dan
dianalisa sesuai dengan teori-teori tentang prosedur dan pelaksanaan
Pembiayaan Pendidikan di KJKS Binama.
Analisa data merupakan upaya mencari dan menata secara
sistematis catatan hasil observasi, wawancara, untuk meningkatkan
pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya
sebagai temuan bagi orang lain.
F. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika pembahasan dalam penyususnan Tugas Akhir ini
akan dibagi menjadi Empat Bab, yaitu :
Bab pertama : Berisi pendahuluan untuk mengantarkan tugas akhir secara
keseluruhan. Pedahuluan pada bab pertama ini didasarkan
pada pembahasan masih secara umum. Bab ini terdiri dari
enam sub bab, yaitu Latar belakang masalah,, perumusan
masalah, Tujuan penelitian, Manfaat penelitian dan
sistematika penulisan.
5 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta : Rieneke Cipta, 1996, hlm.301
8
Bab Kedua : Berisi tentang sejarah berdirinya KJKS BINAMA
SEMARANG, visi, misi dan keyakinan dasar KJKS
BINAMA, struktur organisasi, produk fanding dan lending
KJKS BINAMA, dan jenis usaha yang dibiayai oleh KJKS
BINAMA.
Bab Ketiga : Berisi tentang pengertian pemasaran, Bauran Pemasaran,
Pengertian pembiyaan ijarah multi jasa, fatwa dewan
syari’ah nasional, peraturan bank Indonesia, strategi
pemasaran pembiyaan pendidikan ijarah multi jasa.
Bab keempat : penutup, berisis tentang kesimpulan, saran-saran dan
penutup.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN - LAMPIRAN
9
BAB II
GAMBARAN UMUM KJKS BINAMA SEMARANG
2.1. Sejarah Berdirinya KJKS Binama
KJKS Binama atau baitut tamwil bina niaga mandiri adalah sebuah
lembaga yang bergerak dibidang simpan pinjam usaha kecil. BT Binama didirikan
pada tanggal 14 Juni 1993 oleh para aktivis muda yang didukung oleh para tokoh
masyarakat. Pendiri ini didasarkan pada pemikiran bahwa masih jarang lembaga
keuangan yang mengakses masyarakat bahwa yang bertujuan untuk pertumbuhan
atau pemberdayaan usaha kecil. Hal ini menyimpulkan bahwa Binama
mempunyai tugas sebagai lembaga yang menciptakan dan mengembangkan usaha
kecil.
Di awal berdirinya Binama, Binama memiliki asset sebesar Rp
1.450.000,- dengan didirikan oleh 24 orang. Seiring dengan berjalannya usaha,
selama 19 tahun ini assetnya telah mencapai 38,1 milyar. Sekarang ini Binama
memiliki SDM yang terbesar di tiga cabang yaitu Weleri, Kaliwungu, dan
Ungaran.
Dalam operasionalnya, legalitas Binama berbadan hukum
1210A/BH/PAD/KWK.11/X/96 tanggal 31 Oktober 1996 dan telah melakukan
perubahan Anggaran Dasar dengan Surat Keputusan Menteri Negara Koperasi dan
10
Pengusaha Kecil Menengah Republik Indonesia dengan Nomor
18/PAD/KWK.II/XII/2004 tanggal 3 Desember 2004.1
KJKS Binama memiliki manfaat sosial yaitu terciptanya solidaritas dan
kerjasama antara anggota kjks sehingga terbentuk komunikasi ekonomi anggota
yang lebih produktif. Sedangkan manfaat ekonomisnya adalah terwujudnya
lembaga keuangan yang bisa membiayai usaha-usaha disektor kecil dan
menengah, menumbuhkan usaha-usaha yang dapat memberi nilai lebih sehingga
meningkatkan kemampuan ekonomi umat islam, dan meningkatkan kepemilikan
aset ekonomi bagi masyarakat islam.
2.2. Visi, Misi, Tujuan dan Keyakinan Dasar KJKS Binama
Visi KJKS Binama adalah menjadi Lembaga Keuangan Islam yang
mempunyai nilai strategis untuk pengembangan ekonomi umat. Sedangkan misi
KJKS Binama adalah menjadi BMT yang sehat, berkembang, dan profesional
dengan mutu pelayanan yang baik, resiko usaha minimal, dan pengembalian
maksimal.2
Tujuan KJKS Binama adalah :
1 Company Profil KSPS BT Binama
2 Ibid
11
1. Menjadi KJKS Binama sebagai lembaga yang memberi jalan keluar
terhadap kendala modal pengembangan modal sebagaimana banyak
dialami oleh para pengusaha kecil dan menengah.
2. Menjadi perantara kerjasama antara mereka yang mempunyai simpanan
harta tapi tidak bisa melaksanakan usaha di satu pihak dengan para
pengusaha yang membutuhkan dana untuk pengembangan.
3. Menjadi lembaga perintis dalam pengembangan lembaga keuangan
swadaya dan swadana dengan sistem syari’ah islam (bagi hasil).3
Selain visi, misi, dan tujuan KJKS Binama juga memiliki
keyakinan dasar yaitu :
Shidiq (benar)
Istiqomah (tekun)
Fastabiqul khairat (berlomba dalam kebaikan)
Amanah (dapat dipercaya)
Ta’awun (kerjasama)
2.3. Struktur Organisasi
Untuk melaksanakan jalannya organisasi agar dapat terarah dan
terakomodir maka di buat struktur organisasi. Struktur organisasi BT Binama
adalah sebagai berikut :
KJKS Binama
3 Ibid
12
Pengurus :
Ketua : Ilham Muhammad Saleh
Sekretaris : Moh. Effendi Yulistantyo
Bendahara : Agus Mubarok
MANAJEMEN KJKS
Direktur : Kartiko Adi Wibowo
Deputi bidang operasional : Diah Fajar Astuti
Deputi bidang marketing : Ida Panca Sriani
Kepala cabang semarang : Tur priyono
Kepala cabang weleri : Waskitho Budi Hayu
Kepala cabang kaliwungu : Retno Indriati
Kepala cabang ungaran : Nindyo Wahyono
13
2.4. Produk Funding Dan Lending Binama
2.4.1. Produk Funding Pada KJKS Binama
Yang menjadi sasaran funding (penggalangan dana) adalah
individu, lembaga-lembaga donor, BUMN, dan instansi pemerintah.
Sedangkan produk-produk funding adalah :
a. SIRELA (Simpanan Sukarela Lancar)
Yaitu simpanan mudharabah yang penarikannya dan
penyetorannya dapat dilakukan setiap saat. Bagi hasil
keuntungan diberikan setiap bulan atas saldo rata-rata harian
dan langsung menambahkan simpanan tersebut. Sirela dapat
dijadikan jaminan pembiayaan. Simpanan merupakan salah
satu persyaratan pembiayaan di KJKS Binama. Nisbah bagi
hasilnya 35% : 65% dan bebas biaya administrasi bulanan.
b. TASAQUR (Tabungan Persiapan Qurban)
Adalah produk simpanan yang merujuk pada konsep
mudharabah, dimana Binama berlaku sebagai mudharib
sedangkan nasabah sebagai shahibul maal. Tujuan pokok
tabungan ini adalah sebagai sarana untuk para nasabah
mempersiapkan dana untuk ibadah qurban. Proses pencarian
hanya dapat dilakukan sekali dalam periode satu tahun hijrah
yaitu pada bulan dzulhijah. Sedangkan penyetorannya dapat
14
dilakukan sewaktu waktu. Pada simpanan ini, nisbah bagi
hasilnya adalah 35% : 65% serta bebas biaya administrasi.
c. SISUKA (Simpanan Sukarela Berjangka)
Yaitu produk simpanan yang berguna untuk investasi
jangka panjang, dengan jangka waktu yang beragam, yaitu 3
bulan, 6 bulan, dan 12 bulan. Produk ini menggunakan akad
mudharabah. Atas kerjasama ini berlaku bagi hasil dengan
nisbah yang telah disepakati. Sisuka juga dapat dijadikan
jaminan pembiayaan di KJKS BT Binama.
d. TARBIAH (Tabungan Arisan Berhadiah)
Merupakan produk kombinasi dari sistem arisan dan
tabungan dengan spesifikasi pada perolehan arisan, dimana
setiap peserta yang keluar nomor rekeningnya saat diundi
maka ia tidak memiliki kewajiban untuk menyetor lagi pada
bulan berikutnya. Setiap rekening yang keluar pada saat
pembukaan arisan juga berhak memperoleh hadiah-hadiah
berupa uang maupun barang. Keuntungan produk ini adalah
dapat dijadikan simpanan jangka panjang yang aman karena
pencarian tarbiah. Hanya dapat dilakukan pada saat jatuh
tempo. Tabungan ini didasarkan pada akad wadiah
yadlamanah, yaitu akad antara dua pihak, satu pihak yang
menitipkan dana memberikan ijin kepada pihak yang dititipi
untuk dapat memanfaatkan dana yang dititipkan.
15
e. Sertifikat Modal Penyertaan
Yaitu sertifikat tanda pemilikan penyertaan dana
bernominal Rp 250.000,00 yang akan mendapat bagi hasil atas
laba tahunan KJKS Binama.
f. Simpanan Pokok
Merupakan dana modal atas keanggotan di tingkat koperasi.
Penempatan dana ini memiliki akad musyarakah (akad
penyertaan) yang berlaku atasnya segala ketentuan dan resiko
penempatan modal pada koperasi.
2.4.2. Produk Lending Binama
a. Pembiayaan Mudharabah (Bagi Hasil)
Merupakan akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana BT
(Shahibul Maal) menyediakan seluruh modal, sedangkan nasabah
(mudharib) menjadi pengelola. Pembiayaan ini atas dasar prinsip
bagi hasil sesuai dengan kesepakatan. Pembiayaan mudharabah
dapat disalurkan untuk berbagai jenis usaha yakni perdagangan,
pertanian, perindustrian serta jasa.
b. Pembiayaan Murabahah (Jual Beli)
Merupakan pembiayaan dengan prinsip jual beli barang pada
harga asal dengan tambahan yang disepakati, dimana pihak BT selaku
penjual dan nasabah selaku pembeli. Karakteristiknya adalah penjual
dan nasabah harus memberitahukan harga produk yang dibeli dan
16
menentukan satu tingkat satu keuntungan sebagai tambahannya.
Pembayaran dapat dilakukan secara angsuran sesuai dengan
kesepakatan bersama. Pembiayaan ini cocok bagi nasabah yang
membutuhkan tambahan asset namun kekurangan dana untuk
melunasinya secara sekaligus.
c. Pembiayaan Al Ijarah (Sewa Menyewa)
Merupakan pembiayaan berdasarkan prinsip sewa beli.
Pembiayaan ini sesuai bagi yang menginginkan tambahan asset yang
diperoleh melalui sewa, yang pada akhirnya bertujuan untuk
pengalihan asset.
2.5. Jenis Usaha Yang Dibiayai
Jenis usaha yang dibiayai di KJKS Binama adalah :
a. Sektor Perdagangan
Kelontong
Kayu dan Bahan Bangunan
Onderdil Kendaraan
Rongsok
Kain
Rumah makan
17
b. Sektor Industri Kecil Dan Menengah / Industri Rumah Tangga
Tempe
Makanan kecil
Sepatu
Mie
Bordir
Konveksi
Kerupuk
Kerajinan tangan
c. Jasa
Penjahit / Konveksi
Tukang las
Bengkel Kendaraan
Rental komputer, dll
2.6. Bidang Garap
Bidang garap KJKS Binama adalah pengembangan usaha kecil dengan
mengacu pada proses pembangunan ekonomi kerakyatan.
Pengembangan usaha kecil ini ditempuh melalui kegiatan :
18
1. Pemberian Pembiayan
Pembiayaan yang disalurkan mulai dari Rp. 1.000.000,- sampai
dengan Rp 200.000.000,-. Bidang usaha yang diberi pembiayaan dan
binaan oleh KJKS Binama meliputi : perdagangan, industri, dan jasa.
Pengembangan usaha kecil melalui pemberian pembiayaan ini bertujuan
untuk memberi jalan keluar bagi para pengusaha binaan KJKS Binama
yang kesulitan memperoleh tambahan modal sendiri atau berhadapan
dengan kesulitan-kesulitan administrasi perbankan dan besarnya bunga
pinjaman dari pihak lain. Dengan diberikannya pinjaman dana maka
diharapkan dapat meningkatkan investasi mereka atau meningkatkan
investasi mereka atau meningkatkan volume usaha mereka.
2. Memberi Konsultasi Usaha Dan Manajemen
Untuk meningkatkan usaha para binaan, KJKS Binama
melakukan konsultasi usaha dan manajemen, konsultasi ini berupaya
untukl memeri jalan keluar bagi problem-problem mereka dalam
menjalankan usaha khususnya meliputi persoalan manajemen dan
keuangan. Kegiatan ini disamping sebagai sarana pembinaan juga sebagai
media monitoring atas pemberian pembiayaan sehingga akan terkontrol
dengan efektif.
3. Pengarahan Dana
Sebagai lembaga yang membina usaha kecil dan menengah
maka KJKS Binama berupaya mengacu mitranya untuk menabung. Tujuan
utamanya konsep ini adalah agar perilaku para mitranya terhadap
19
keuangan juga akan tercapai pula proses revolving fund di antara para
mitranya. Dengan cara tersebut kelangsungan pendanaan KJKS Binama
dapat terjamin dan saling tolong menolong antara mitra. Nasabah yang
dananya masih menganggur dapat dimanfaatkan oleh mitra yang lain
dengan media perantara KJKS Binama. Dalam hal ini KJKS Binama
sebagai sarana untuk menjembatani usaha-usaha kecil yang membutuhkan
dana terhadap para pemilik dana yang belum termanfaatkan.
20
20
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. LANDASAN TEORI
1. Pengertian Pemasaran
Menurut philip kotler, pemasaran adalah proses sosial dan manajerial
yang seseorang atau kelompok lakukan untuk memperoleh yang mereka
butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan
nilai. Adapun the american marketing association mendefinisikan
pemasaran sebagai proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi,
penetapan harga promosi dan distribusi ide, barang dan jasa untuk
menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan organisasi.
Dengan demikian, manajemen pemasaran dapat didefinisikan sebagai
proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi konsepsi, penetapan harga,
promosi dan distribusi ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran
yang memuaskan tujuan individu dan organisasi.1
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk
memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan. Pelanggan memuaskan
kebutuhan dan keinginannya lewat produk. Istilah lain produk adalah
penawaran atau pemecahan.
1 M.Suyanto, MARKETING SETRATEGI top Brand Indonesia, yogyakarta : Andi. Hlm.7-8
21
Dalam melakukan usaha untuk membantu para masyarakat yang
dalam kesusahan untuk menyekolahkan atau membayar uang masuk
sekolah yang sekarang semakin mahal ini, KJKS Binama mengeluarkan
produk pembiayaan pendidikan (Ijarah Multi Jasa). Dengan adanya produk
tersebut masyarakat tidak perlu khawatir untuk masalah biaya untuk
menyekolahkan anak. Dengan ujrah yang cukup rendah, masyarakat bisa
mengangsur dengan penghasilan warga yang kecukupan.
2. Pengertian Pembiayaan Ijarah Multi Jasa
Pembiayaan multi jasa, yaitu pembiayaan yang diberikan oleh lembaga
keuangan syari’ah (LKS) kepada nasabah dalam memperoleh manfaat atas
suatu jasa. Hukum pembiayaan multi jasa, ketentuan-ketentuan dibuat agar
pelaksanaan transaksi pembiayaan multi jasa sesuai dengan prinsip
syari’ah.
Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa, melalui
pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan (
ownership / milkiyyah) atas barang itu sendiri.2 Ijarah syariah yakni
pembiayaan untuk penyediaan jasa bagi nasabah yang di biayai oleh
KJKS Binama, dan nasabah mengembalikan pembiayaan beserta fee atas
jasa yang disediakan KJKS Binama saat jatuh tempo yang telah disepakati
sebelumnya.
2 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syari’ah Dari Teori Ke Praktik, Jakarta: Gema Insani, 2001.
Hlm. 117
22
Ijarah berarti lease contract dan juga hire contract. Dalam konteks
perbankan islam, ijarah adalah suatu lease contract di bawah mana suatu
bank atau lembaga keuangan menyewakan peralatan (equipment), sebuah
bangunan atau barang-barang seperti mesin-mesin, pesawat terbang, dan
lain-lain, kepada salah satu nasabahnya berdasarkan pembebanan biaya
yang sudah ditentukan secara pasti sebelumnya (fixed charge).
Persyaratan Pengajuan Pembiayaan Pendidikan Ijarah Multi Jasa
1. Fotocopy KTP Suami dan Istri
2. Fotocopy Kartu Keluarga
3. Rekening Listrik, Telephon dan PAM
4. Slip Gaji
5. Fotocopy Jaminan
6. Keterangan rincian total biaya kebutuhan pendidikan dari lembaga
pendidikan yang bersangkutan
7. Surat Keterangan telah diterima dilembaga pendidikan yang
bersangkutan
8. Nota pembelian sarana pendidikan
Dengan demikian, perjanjian ijarah atau leasing tidak lain adalah
kegiatan leasing yag dikenal dalam sistem keuangan yang tradisional
dalam transaksi ijarah, bank menyewakan sesuatu asset yang sebelumnya
23
telah dibeli oleh bank kepada nasabahnya untuk jangka waktu tertentu
dengan jumlah sewa yang telah disetujui di muka.3
3. Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Mengenai Ijarah Multi Jasa
Pada umumnya pembiayaan multi jasa (biaya pendididkan, pengobatan,
pernikahan / perkawinan, dll) di perbankan syariah menggunakan akad
ijarah disamping juga boleh menggunakan akad kafalah (fatwa DSN-MUI
No. 44/DSN MUI/VII/2004).
Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 09/DSN-MUI/IV/2000 tentang
PEMBIAYAAN IJARAH.
Dewan Syari’ah Nasional setelah
Menimbang : a. bahwa kebutuhan masyarakat untuk memperoleh manfaat suatu
barang sering memerlukan pihak lain melalui akad ijarah, yaitu
akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang dalam
waktu tertentu dengan pembayaran sewa (ujrah),tanpa diikuti
dengan pemindahan kepemilikan barang itu sendiri.
b.bahwa kebutuhan masyarakat untuk memperoleh jasa pihak lain
guna melakukan pekerjaan tertentu melalui akad ijarah dengan
pembayaran upah (ujrah/fee).
c. bahwa kebutuhan akan ijarah kini dapat dilayani oleh lembaga
keuangan syari’ah (LKS) melalui akad pembiayaan ijarah.
3 Sutan Remy Sjahdeini, Bank Islam, Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti, 2007. Hlm.70
24
d. bahwa agar akad tersebut sesuai dengan ajaran islam, DSN
memandang perlu menetapkan fatwa tentang akad ijarah untuk
dijadikan pedoman oleh LKS.
Mengingat : 1. Firman Allah QS. Al-Zukhruf (43): 32:
“ Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan
antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah
meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar
sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. dan rahmat Tuhanmu
lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.
25
1. Firman Allah QS. AL-Baqarah (2): 233:
233. Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh,
Yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. dan kewajiban ayah memberi
Makan dan pakaian kepada Para ibu dengan cara ma'ruf. seseorang tidak dibebani
melainkan menurut kadar kesanggupannya. janganlah seorang ibu menderita
kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun
berkewajiban demikian. apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun)
dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, Maka tidak ada dosa atas
keduanya. dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, Maka tidak ada
dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut.
bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha melihat apa
yang kamu kerjakan.
26
2. Firman Allah QS. Al-Qashash (28): 26:
26. Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku ambillah ia sebagai
orang yang bekerja (pada kita), karena Sesungguhnya orang yang paling baik
yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat
dipercaya".
27
Peraturan Bank Indonesia Tentang Akad Ijarah
Bab I Ketentuan umum Pasal 1 Dalam peraturan Bank Indonesia ini yang
dimaksud dengan:
a) Pembiayaan berdasarkan akad ijarah, yang selanjutnya disebut
Pembiayaan. Ijarah, adalah Pembiayaan dalam rangka
memindahkan hak guna atau manfaat dari suatu barang atau jasa
berdasarkan transaksi sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan
kepemilikan barang itu sendiri.
b) Pembiayaan berdasarkan akad ijarah muntahiya bittamlik, yang
selanjutnya disebut Pembiayaan Ijarah Muntahiya Bittamlik,
adalah Pembiayaan dalam rangka memindahkan hak guna atau
manfaat dari suatu barang atau jasa berdasarkan transaksi sewa
dengan opsi pemindahan kepemilikan barang.
1. Strategi Pemasaran Pembiayaan Pendidikan Ijarah Multi Jasa
Strategi adalah bagaimana bertahan hidup dalam dunia kompotitif,
bagaimana membuat persepsi yang baik dibenak konsumen, menjadi
berbeda, mengenali kekuatan dan kelemahan pesaing, menjadi menjadi
spesialisasi, menguasai satu kata yang sederhana di kepala, kepemimpinan
yang memberi arah dan memahami realitas pasar dengan menjadi yang
pertama dari pada menjadi yang lebih baik.
28
Menurut Hamel dan prahalad dalam bukunya Competing For The
Future, persaingan yang akan datang merupakan persaingan untuk
menciptakan dan mendominasi peluang-peluang yang timbul.4
Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial yang seseorang atau
kelompok lakukan untuk memperoleh yang mereka butuhkan dan inginkan
melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai. Adapun The
American Marketing Association mendefinisikan pemasaran sebagai
proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi
dan distribusi ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang
memuaskan tujuan individu dan organisasi.
Dengan adanya produk baru di KJKS Binama semarang maka ada pula
exstra untuk memasarkan produk tersebut. KJKS Binama membuat produk
pembiayaan pendidikan dengan akad ijarah multi jasa kurang lebih 6
bulan. Untuk memasarkan produk tersebut KJKS Binama hanya
menggunakan pemasaran di tempat kantor, melainkan tidak melalui
marketing. Hanya dengan mengandalkan browsur dan berharap nasabah
membacanya dan mengajukan pembiayaan tersebut. Tetapi ada kelemahan
yang terdapat di produk pembiayaan pendidikan ijarah multi jasa tersebut,
yaitu di batasinya pinjaman untuk nasabah. Nasabah minimal hanya bisa
mengajukan pembiayaan sebesar Rp 1,000,000,,- dan maksimal
mengajukan pembiayaan sebesar Rp 10,000,000,-. Dengan adanya batasan
pinjaman, nasabah lebih memilih pembiayaan jual beli yang maksimalnya
4 M.Suyanto, Marketing Strategy Top Brand Indonesia,Yogyakarta : Andi. Halm.17
29
lebih tinggi dari pada pembiayaan pendidikan. Dan bisa digunakan tidak
untuk biaya pendidikan saja juga bisa digunakan untuk buka usaha. Itu
dikarenakan kurangnya strategi pemasaran dan kurangnya target yang
akan di tawarkan.
Kebanyakan nasabah di KJKS Binama adalah rata-rata orang pedagang,
dan jarang terjun langsung memasarkan ke SD, SMP, SMA, ataupun ke
UNIVERSITAS. Kebanyakan yang mengajukan pembiayaan adalah
pedagang-pedagang. Dan persyaratannya lebih mudah pembiayaan jual-
beli dari pada pembiayaan pendididkan. Padahal ada kelebihan dari
pembiayaaan pendidikan, yaitu ujrahnya yang sedikit terjangkau oleh
masyarakat. Pembiayaan pendidikan hanya bisa mengajukan pembiayaan
di bulan-bulan tertentu, yaitu bulan saat pendaftaran sekolah atau disaat
registrasi saja. Jadi tidak bisa sewaktu-waktu mengajukan pembiayaan
tersebut. Jadi dana tersebut hanya untuk uang masuk sekolah anak-anak
saja. Tidak bisa di pergunakan untuk kebutuhan dan keperluan di luar
pendidikan.
Cara-cara memasarkan produk ijarah multi jasa :
1. Kita bisa mengumpulkan warga untuk membuat acara dan
kemudian kita bisa menerangkan produk pembiayaan pendidikan
kepada warga.
2. Kita bisa menyebarkan browsur kepada pihak-pihak sekolah untuk
diberitahukan kepada orang tua murid mungkin orang tua murid
membutuhkan pinjaman dana untuk sekolah-sekolah anaknya.
30
3. Menyebarkan browsur kepada nasabah-nasabah lama, dan
menerangkan propduk pembiayaan pendidikan tersebut.
4. Produk pembiayaan pendidikan yang berhadiah alat-alat tulis
sekolah atau perangkat sekolah yang menarik, mungkin setiap
nasabah akan tertarik dengan produk tersebut.
5. Di pasangkannya MMT pembiyaan pendidikan di setiap kantor
cabang dan kantor pusat, agar nasabah tau adanya produk tersebut
di KJKS Binama.
6. Analisis
Dalam menjalan fungsinya sebagai lembaga keuangan syari’ah, KJKS
Binama menawarkan produk funding dan lending.dan tentunya agar produk-
produk yang di tawarkan dapat diterima masyarakat, maka binama harus
mampu bersaing dengan BMT-BMT lain.
Salah satu cara yang dilakukan agar KJKS Binama menjadi lebih
berkembang adalah dengan menawarkan produk funding dan produk lending
yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Salah satu produk lending di KJKS Binama adalah pembiayaan
pendidikan ijarah multi jasa, yang baru saja di keluarkan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat.
Salah satu produk lending di KJKS Binama yang banyak mendapat
respon dari masyarakat adalah Pembiayaan Pendidikan Ijarah Multi Jasa.
Pembiayaan pendidikan didesain guna mereka yang mempersiapkan
31
kebutuhan menyekolahkan anak dan meneruskan ke perguruan tinggi, tetapi
tidak mempunyai dana yang cukup untuk memasukan anak ke sekolah.. kini
KJKS Binama mengeluarkan produk yang sesuai dengan harapan masyarakat.
Dengan margin 1,25% yang sedikit murah di bandingkan dengan pembiayaan
yang lainnya.
Prosedur pembiayaan pendidikan ijarah multi jasa di KJKS Binama
sesuai dengan system dan prosedur Binama, seperti yang di paparkan di atas.
Yaitu dengan mengisi aplikasi pembiayaan pendidikan ijarah multi jasa yang
sesuai dengan identitas diri calon nasabah, mengisi slip pengajuan
pembiayaan, Fotocopy KTP Suami dan Istri ,Fotocopy Kartu Keluarga,
Rekening Listrik, Telephon dan PAM, Slip gaji, Fotocopy Jaminan,
Keterangan rincian total biaya kebutuhan pendidikan dari lembaga
pendidikan yang bersangkutan, Surat Keterangan telah diterima dilembaga
pendidikan yang bersangkutan, Nota pembelian sarana pendidikan.
Pembiayaan pendidikan di KJKS Binama menggunakan akad ijarah
multi jasa dengan nisbah yang disepakati bersama diawal mengajukan
pembiayaan. Sebagaimana kita ketahui menurut Fatwa Dewan Syariah-MUI
No. 44/DSN MUI/VII/2004 tentang pembiayaan multi jasa (biaya
pendididkan, pengobatan, pernikahan / perkawinan, dll) di perbankan syariah
menggunakan akad ijarah disamping juga boleh menggunakan akad kafalah.
Hal ini menunjukan bahwa pihak binama telah sesuai dengan peraturan
tersebut.
32
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah diuraiakan di atas, dapat disimpulkan
hal-hal sebagai :
a. Setrategi pemasaran pembiayaan pendidikan ijarah multi jasa
adalah Kebanyakan nasabah di KJKS Binama adalah rata-rata
orang pedagang, dan jarang terjun langsung memasarkan ke SD,
SMP, SMA, ataupun ke UNIVERSITAS. Kebanyakan yang
mengajukan pembiayaan adalah pedagang-pedang. Dan
persyaratannya lebih mudah pembiayaan jual-beli dari pada
pembiayaan pendididkan. Padahal ada kelebihan dari pembiayaaan
pendidikan, yaitu marginnya yang sedikit terjangkau oleh
masyarakat. Pembiayaan pendidikan hanya bisa mengajukan
pembiayaan di bulan-bulan tertentu, yaitu bulan saat pendaftaran
sekolah atau disaat registrasi saja. Jadi tidak bisa sewaktu-waktu
mengajukan pembiayaan tersebut. Jadi dana tersebut hanya untuk
uang masuk sekolah anak-anak saja. Tidak bisa di pergunakan
untuk kebutuhan dan keperluan di luar pendidikan.
33
Cara-cara memasarkan produk ijarah multi jasa :
1. Kita bisa mengumpulkan warga untuk membuat acara dan
kemudian kita bisa menerangkan produk pembiayaan pendidikan
kepada warga.
2. Kita bisa menyebarkan browsur kepada pihak-pihak sekolah untuk
diberitahukan kepada orang tua murid mungkin orang tua murid
membutuhkan pinjaman dana untuk sekolah-sekolah anaknya.
3. Menyebarkan browser kepada nasabah-nasabah lama, dan
menerangkan propduk pembiayaan pendidikan tersebut.
4. Produk pembiayaan pendidikan yang berhadiah alat-alat tulis
sekolah atau perangkat sekolah yang menarik, mungkin setiap
nasabah akan tertarik dengan produk tersebut.
5. Di pasangkannya MMT pembiyaan pendidikan di setiap kantor
cabang dan kantor pusat, agar nasabah tau adanya produk tersebut
di KJKS Binama.
34
4.2. saran-saran
Guna meningkatkan perkembangan KJKS Binama, maka perlu
memperhatikanbeberapa hal antara lain:
a) Meningkatkan kualitas pelayanan terhadap nasabah guna meningkatkan
profesionalisme kerja para karyawan KJKS BINAMA
b) Meningkatkan teknologi yang akan mendukung dalam pengelolaan dan
perkembangan KJKS BINAMA
c) Menunjukan kepada nasabah bahwa KJKS BINAMA mengaplikasikan
operasional sesuai syari’ah, bisa membuktikan kepada nasabah bahwa
pembiayaan tersebut sesuai dengan syari’ah, dan tidak menggunakan
bunga.
4.3. Penutup
Segala puji bagi allah yang telah melimpahkan rahmmat dan ridlonya,
memberikan lindungan dan bimbingannya dan memberikan kasih saying-nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Shalawat dan salam tak lupa kami haturkan kepada junjungan Nabi
besar Muhammad SAW yang menjadi penerang bagi kita semua umatnya dan
memberikan teladannya dan kasih sayangnya.
Sebagai manusia biasa yang tak mungkin sempurna, penulis menyadari
bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kesalahan dan kekurangan. Tapi bagi
penulis, tulisan ini merupakan tulisan yang sangat berharga. Besar harapan saya,
35
tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan umat manusia pada umumnya,
kemudian saran dan kritik yang konstruktif akan sangat berguna bagi tulisan ini.
36
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian. Yogyakarta : Rieneka Cipta.
Company Profil KSPS BT Binama
Margono, S. 1996. Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta : Rieneke Cipta.
Sjahdeini, Sutan Remy. 2007. Bank Islam. Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti.
Suyanto, M 2007. MARKETING SETRATEGI top Brand Indonesia, yogyakarta :
Andi.
Syafi’i Antonio, Muhammad. 2001. Bank Syari’ah Dari Teori Ke Praktik. Jakarta:
Gema Insani.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(CURRICULUM VITAE)
Yang bertanda tangan dibawah ini :
I. KETERANGAN PERORANGAN
1. Nama : Muhammad Dzikron A
2. Tempat/ Tanggal Lahir : Semarang, 06 November 1990
3. Jenis Kelamin : Laki - laki
4. Agama : Islam
5. Status Perkawinan : Belum Menikah
6. Alamat : Penggaron Kidul No : 6 RT : 01 / RW : 04
7. Keterangan Badan
a. Tinggi Badan : 160 cm
b. Berat Badan : 65 kg
8. Email : [email protected]
9. Nomor HP : 085640540854
II. PENDIDIKAN
1. MI Infarul Ghoy : Lulus Tahun 2003
2. MTsN 1 Semarang : Lulus Tahun 2006
3. MAN 1 Semarang : Lulus Tahun 2009
4. Perguruan Tinggi : IAIN Semarang,
Jurusan : DIII Perbankan Syariah
Fakultas : Syari’ah
V. KETERAMPILAN LAINNYA
1. Komputer Ms. WORD/EXCEL IAIN WALISONGO SEMARANG
2. Kursus Bahasa Inggris IAIN WALISONGO SEMARANG
VI. PENGALAMAN ORGANISASI
1. HMJ PBS : PUBDEKDOK Tahun 2010
2. IMADE : Anggota Tahun 2010
3. TIDAR (TUNAS INDONESIA RAYA) : Anggota Tahun 2010
Anggota Tahun 2011
4. PEMUDA PANCASILA : Anggota Tahun 2010