strategi pelayanan bimbingan manasik haji pada...

114
STRATEGI PELAYANAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA PT. SAFAROH ZIARAH HARAMAIN DEPOK Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Disusun Oleh : Risa Amelia 11160530000052 KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Upload: others

Post on 07-Feb-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • STRATEGI PELAYANAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA PT.

    SAFAROH ZIARAH HARAMAIN DEPOK

    Skripsi

    Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

    Untuk memenuhi persyaratan memperoleh

    Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

    Disusun Oleh :

    Risa Amelia

    11160530000052

    KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH

    PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

    FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

  • i

    ABSTRAK

    Risa Amelia (11160530000052) “Strategi Pelayanan Bimbingan Manasik

    PT. Safaroh Ziarah Haramain Depok”, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

    Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019. Dibimbing oleh Dra.

    Hj. Mastanah, M.Si

    Setiap tahun pelaksanaan manasik selalu dilaksanakan untuk membekali

    jamaah Indonesia dalam melaksanakan ibadah haji di Arab Saudi saat musim

    haji tiba nanti. Disinilah peran para penyelenggara ibadah haji, baik

    pemerintah ataupun swasta. Mereka berkewajiban memberikan manasik yang

    baik dan benar.

    Manasik yang merupakan kegiatan belajar non-formal tetap harus

    diperhatikan, selain karena pelaksanaannya merupakan pelaksanaan ibadah

    yang mengeluarkan banyak biaya dan tenaga fisik saat pelaksanaannya, ibadah

    haji juga merupakan ibadah umat islam yang dilakukan di satu negara yang

    jauh yakni Arab Saudi. Tentunya dengan semua biaya yang telah dikeluarkan

    untuk pelaksanaan ibadah ini, kita ingin melaksanakan ibadah haji dengan

    baik dan benar. Maka, sudah kewajiban para penyelenggara ibadah haji untuk

    memperhatikan kegiatan bimbingan manasik ini. Termasuk didalamnya

    mengenai pelayanan yang akan diberikan kepada calon jamaah haji.

    Manasik yang merupakan salah satu jenis pelayanan publik, membutuhkan

    sebuah strategi agar pelaksanaan dan pelayanan yang diberikan kepada jamaah

    dapat diberikan dengan maksimal. Dengan demikian, diharapkan jamaah

    dapat mendapatkan pemahaman yang baik dan benar mengenai perhajian itu

    sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan

    strategi pelayanan bimbingan manasik

  • ii

    haji oleh PT. Safaroh Ziarah Haramain pada tahun 2019 yaitu dengan tiga

    perumusan masalah yaitu (1) Bagaimana pelaksanaan manasik yang diberikan

    PT. Safaroh Ziaroh Haromain kepada para jamaah? (2) Bagaimana strategi

    pelayanan bimbingan manasik haji pada PT. Safaroh Ziaroh Haramain? (3)

    Bagaimana hasil srategi yang telah dilaksanakan ?. Dalam penelitian ini

    penulis menggunakan metode penelitian kualitatif (deskriptif) yang

    mengorganisir semua data melalui observasi dan wawancara langsung oleh

    salah satu pihak penyelenggara bimbingan manasik haji yang dipilih oleh PT.

    Safaroh Ziarah Haramain, yang kemudian data tersebut menjadi data

    sekunder.

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelayanan bimbingan manasik

    haji yang diselenggarakan oleh PT.Safaroh Ziarah Haramain 2019 telah

    dilakukan dengan maksimal. Hal tersebut diukur dari segi perencanaan,

    pelaksanaan, dan evaluasi hingga hasil yang baik yang telah dilakukan oleh

    PT. Safaroh Ziarah Haramain. ditambah lagi dengan adanya penambahan

    jumlah jamaah haji yang bergabung dengan PT. Safaroh Ziarah Haramain

    membuat penulis yakin bahwa pelayanan yang diberikan oleh PT. Safaro

    Ziarah Haramain sudah sangat baik.

    Kata kunci : Strategi, Pelayanan, Bimbingan Manasik Haji, PT. Safaroh

    Ziarah Haramain.

  • iii

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillahi Robbil’alamiin, segala puji dan syukur senantiasa kami

    panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, taufiq, hidayah,

    dan inayah-Nya kepada kami. Sholawat beriring salam semoga tercurah

    kepada baginda Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, tabi’in,

    dan umat muslim diseluruh dunia. Syukur Alhamdulillah, berkat Rahmat dan

    Hidayah-Nya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi yang

    berjudul “Strategi Pelayanan Bimbingan Manasik PT. Safaroh Ziarah

    Haramain 2019”

    Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

    Sarjana Sosial pada program studi Manajemen Dakwah Konsentrasi Haji dan

    Umroh Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

    Jakarta.

    Peneliti menyadari, bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak akan

    terselesaikan tanpa adanya motivasi, bimbingan, dan bantuan baik yang

    bersifat moril dan materil dari berbagai pihak. Maka dari itu, pada kesempatan

    ini penyusun mengucapkan terimakasih kepada :

    1. Bapak Suparto M.Ed, Ph.D sebagai Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu

    Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

    2. Ibu Dr. Siti Napsiyah S.Ag, BSW., MSW. Sebagai wakil dekan

    bidang akademik, Bapak Dr. Sihabudin Noor, M.ag sebagai wakil

    Dekan Bidang Administrasi Umum, Bapak Drs. Cecep Castrawijaya,

    MA sebagai Wakil Dekan Bdiang Kemahasiswaan, serta Alumni dan

    Kerjasama Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

    Hidayatullah Jakarta

  • iv

    3. Drs. Sugiharto, MA dan Amirudin M.Si selaku ketua dan sekertaris

    Jurusan Manajemen Dakwah yang telah membantu penulis dalam

    menyelesaikan studi di Konsentrasi Manajemen Haji dan Umroh

    4. Dra. Hj. Mastanah, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah

    memberikan banyak masukan kepada penulis dan telah ikhlas

    meluangkan banyak waktu untuk membimbing serta memberikan

    arahan dan saran yang sangat bermanfaat bagi penulis dalam

    penyusunan skripsi ini

    5. Tim Penguji Sidang Munaqosah, sehingga penulis mendapat masukan

    dan saran agar menghasilkan penulisan skripsi yang lebih baik dan

    benar

    6. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang

    selama ini telah memberikan ilmu pengetahuannya, semoga ilmu yang

    telah diberikan bermanfaat bagi penulis dan penulis bisa

    mengamalkan dan membagikan ilmu tersebut kembali agar terus

    mengalir setiap kebaikan dari ilmu yang telah diberikan.

    7. Seluruh Staf Tata Usaha serta Karyawan Fakultas Ilmu Dakwah dan

    Ilmu Komunikasi yang telah membantu dan mempermudah syarat

    administrasi, dll.

    8. Pimpinan dan Karyawan Perpustakaan Umum UIN Syarif

    Hidayatullah Jakarta, dan Perpustakaan Ilmu Dakwah dan Ilmu

    Komunikasi yang banyak membantu penulis dalam memberikan

    referensi buku-buku dalam menyelesaikan skripsi ini

    9. Bapak Rusli Ridwan dan Bapak Sukatno selaku staff PT. Safaroh

    Ziarah Haramain yang telah mengizinkan sekaligus menjadi

    narasumber sehingga membantu penulis dalam meneliti dan

    memberikan banyak bantuan.

  • v

    10. Ayahanda H. Hosnan dan Ibu Hj. Nuridah, juga Siti Khodijah adikku

    yang telah memberikan dukungan, semangat, dan doa. Yang dengan

    hal itu saya menjadi optimis, kuat, dan sabar untuk sukses. Semoga

    Allah SWT membalas setiap limpahan kasih saying, keridhoan, dan

    kebaikan dan kebahagiaan hidup untuk mereka didunia dan juga di

    akhirat.

    11. Tidak lupa juga sahabat fillah : Zeniedinia, Reynita Cindy, Hanifah

    Afriani, dan Maulida Utami yang telah memberikan semangat dan

    doa. Dan Alhamdulillah pada Akhirnya saya dapat menyelesaikan

    skripsi ini. Dan teman seperjuangan MD 2016 dan anak-anak

    kontrakan khususnya yang selama masa perkuliahan telah

    memberikan masukan, ilmu, dan moment kebersamaan sampai

    penulis menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah membalas semua

    kebaikan kalian dengan balasan yang berlipat ganda, dan semoga ilmu

    yang selama ini kita dapatkan bermanfaat bagi kita dan orang lain.

    Sudah sepatutnya saya berdoa jazakumullah bi khiril jaza’,

    semoga amal baik yang telah diberikan menjadi sesuatu yang

    memberatkan amal baik kita nanti di yaumil mizan. Semoga kita

    semua bisa sukses dan hidup penuh berkah di dunia, serta

    mendapatkan kebaikan dan kebahagiaan di dunia dan Akhirat. Aamiin

    Jakarta, 30 Juni 2020

    Penulis

  • vi

    DAFTAR ISI

    ABSTRAK................................................................................................ i

    KATA PENGANTAR ............................................................................ iii

    DAFTAR ISI .......................................................................................... vi

    DAFTAR TABEL ................................................................................ viii

    DAFTAR GAMBAR .............................................................................. ix

    BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................. 1

    A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1

    B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ....................................................... 5

    C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................. 6

    D. Metodologi Penelitian ................................................................................. 7

    E. Tinjauan Pustaka ....................................................................................... 10

    F. Sistematika Penulisan ............................................................................... 12

    BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 14

    A. Strategi ........................................................................................................ 14

    B. Pelayanan .................................................................................................... 18

    C. Bimbingan Manasik Haji.......................................................................... 24

    BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ....................... 33

    A. Latar Belakang Berdirinya PT. Safaroh Ziarah Haramain ................... 33

    B. Visi, Misi, Tujuan, dan Motto PT. Safaroh Ziarah Haramain ............. 35

    C. Struktur Organisasi PT. Safaroh Ziarah Haramain ............................... 36

    D. Pelayanan PT. Safaroh Ziarah Haramain ............................................... 39

  • vii

    E. Ruang Lingkup Tugas PT. Safaroh Ziarah Haramain .......................... 39

    F. Sistem Manajemen Pelayanan PT. Safaroh Ziarah Haramain ............. 41

    BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITTIAN ................................... 44

    A. Pendaftaran ................................................................................................. 44

    B. Klasifikasi Jamaah..................................................................................... 45

    C. Klasifikasi Pembimbing Manasik Haji ................................................... 48

    D. Waktu, tempat, dan jumlah pemberian bimbingan manasik haji ........ 49

    E. Bimbingan Manasik Haji.......................................................................... 49

    F. Metode Bimbingan Manasik .................................................................... 52

    G. Strategi Pelayanan Bimbingan Manasik PT. Safaroh .......................... 54

    BAB V ANALISIS PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...................... 60

    A. Analisis Strategi Pelayanan Bimbingan Manasik PT.Safaroh ............ 60

    B. Hasil Penerapan strategi Pelayanan Bimbingan Manasik bagi PT.

    Safaroh Ziarah Haramain ................................................................................. 77

    BAB VI PENUTUP ..................................................................................... 79

    A. Kesimpulan ................................................................................................ 79

    B. Saran ............................................................................................................ 80

    DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 82

    LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................... 85

  • viii

    DAFTAR TABEL

    1. Tabel klasifikasi jamaah PT. Safaroh Ziarah Haramain berdasarkan

    pekerjaan

    2. Tabel klasifikasi jamaah PT. Safaroh Ziarah Haramain berdasarkan

    usia

    3. Tabel klasifikasi jamaah PT. Safaroh Ziarah Haramain berdasarkan

    jenis kelamin

    4. Tabel klasifikasi jamaah PT. Safaroh Ziarah Haramain berdasarkan

    Pendidikan

    5. Tabel klasifikasi jamaah PT. Safaroh Ziarah Haramain berdasarkan

    asal kecamatan

  • ix

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1.1 Grafik Jumlah jamaah haji PT. Safaroh Ziarah Haramain Depok

    Gambar 2.1 Jadwal Kegiatan Manasik PT. Safaroh Ziarah Haramain Depok

    Gambar 2.2 Jadwal Kegiatan Manasik PT. Safaroh Ziarah Haramain Depok

    Gambar 2.3 Jadwal Kegiatan Manasik PT. Safaroh Ziarah Haramain Depok

  • 1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Menunaikan ibadah haji merupakan rukun islam yang kelima, yang

    merupakan ibadah yang didamba-dambakan oleh seluruh umat muslim di

    Indonesia dan dunia. Ibadah haji dilakukan hanya satu tahun sekali dan

    dilakukan secara serentak oleh seluruh umat muslim dunia. Oleh karena

    itu, sudah seharusnya kita melakukan pembinaan manasik kepada jamaah

    dengan sebaik-baiknya. Demi terwujudnya jamaah haji indonesia yang

    mabrur.

    Menyempurnakan ibadah haji merupakan kewajiban setiap muslim.

    Hal ini juga selaras dengan firmam Allah dalam surat Al-Baqarah ayat

    196 :

    ِّ وا اْلَحجِ َواْلعُْمَرةَِ لِّلٰ َواَتّمُّ

    Artinya :

    “Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah”. (Q.S.

    Al-Baqarah (2) : 196)1

    Dalam ayat di atas, seseorang diharuskan untuk menyempurnakan semua

    rangkaian haji dan umroh. Penyempurnaan-penyempurnaan tersebut bisa

    dilakukan dengan adanya bimbingan manasik yang sesuai dengan syariat.

    Jamaah haji mandiri hanya dapat dicapai melalui efektivitas

    pelaksanaan bimbingan jamaah haji yang dilakukan oleh pemerintah dan

    1 Al-qur’an, suarh Al-Baqarah ayat 196. Semua terjemah ayat al-qur’an di skripsi ini

    diambil dari Kementrian Agama RI. Al-Qur’an dan terjemah. (Jakarta: Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam, 2012)

  • 2

    Kelompok Bimbingan/ KBIH2. Pada saat manasik, para jamaah akan

    diberikan pemahaman berupa teori dan juga praktek pelaksanaan kegiatan

    ibadah haji seperti tawaf, sai,wukuf, mabit, dan lain-lain. Manasik

    bertujuan memudahkan para jamaah untuk bisa meresapi semua rangkaian

    yang akan dijalankan saat ibadah haji dilaksanakan nanti.

    Manasik yang berisi pembekalan tata cara ibadah haji penting

    diberikan kepada para jamaah untuk menjamin pelaksanaan kegiatan

    ibadah haji yang sesuai syarat dan rukun haji. Latar belakang pendidikan

    yang berbeda-beda dikalangan jamaah menjadi alasan utama mengapa

    manasik haji sangat perlu diperhatikan untuk disampaikan kepada para

    jamaah.

    Selain itu, manasik juga sangat diperlukan untuk meminimalisir

    tingkat kesalahan yang mungkin akan dilakukan oleh jamaah. seperti,

    kurang jumlah putaran saat tawaf atau melewati miqot tanpa berihrom.

    Kesalahan-kesalahan seperti ini pernah terjadi dibeberapa jamaah haji

    indonesia. Maka dari itu, untuk mengurangi kesalahan-kesalahan tersebut

    diperlukan manasik yang sesuai syariat dan rukun, juga diperlukan strategi

    yang tepat untuk membuat manasik menjadi mudah dipahami oleh para

    jamaah.

    Semua jamaah menginginkan mampu melaksanakan ibadah haji

    dengan sempurna. Dan untuk mencapai kesempurnaan dalam pelaksanaan

    ibadah haji seorang jamaah perlu mempelajari ilmu perhajian itu sendiri.

    Untuk bisa menjadikan suatu manasik yang maksimal, kita perlu

    mengetahui dan meninjau faktor-faktor apa saja yang harus dilakukan

    untuk bisa meningkatkan kegiatan bimbingan manasik tersebut.

    2 Kementrian Agama RI. 2017. Manajemen Perhajian Indonesia. Jakarta

  • 3

    Faktor-faktor tersebut seperti adanya kurikulum atau materi manasik,

    pengajar (pembimbing manasik) yang mumpuni dalam bidangnya, dan

    juga adanya sarana dan prasarana yang memadai.3 Jamaah haji mandiri

    hanya dapat dicapai melalui efektivitas pelaksanaan bimbingan jamaah

    haji yang dilakukan oleh pemerintah dan kelompok bimbingan ibadah haji/

    KBIH.4

    Selama ini bimbingan manasik masih kurang baik, karena tingkat

    kehadiran jamaah masih rendah, pelaksanaan manasik yang singkat, dan

    juga kurang adanya pemberitahuan waktu manasik kepada jamaah.

    Bimbingan manasik juga merupakan bagian dari pelayanan yang

    bersifat publik. Pelayanan yang diberikan oleh pemerintah kepada calon

    jamaah haji. Dengan itu diperlukan strategi dalam pelaksanaannya, yang

    nantinya diharapkan akan memudahkan jamaah untuk bisa memahami

    setiap materi manasik.

    إذاِوسدِاألمرِإلىِغيرِأهلهِفانتظرِالساعةِ)البخاري(

    “jika sesuatu urusan diserahkan bukan kepada Ahlinya, maka

    tunggulah waktu kehancurannya” (H.R al-Bukhory)

    Dalam hadist ini dijelaskan bahwa sesuatu apabila diserahkan kepada

    yang bukan ahlinya maka pasti akan terjadi kehancurannya. Sudah

    seharusnya suatu tanggung jawab diserahkan kepada orang-orang yang

    memang ahli pada bidangnya. Sehingga, apapun yang dikerjakan akan

    3 Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: 2010) hlm, 229 4 Kementrian Agama RI. 2017. Manajemen Perhajian Indonesia. Jakarta

  • 4

    menjadi pekerjaan yang hasilnya maksimal karena diserahkan kepada

    orang yang mumpuni dalam bidangnya.

    Begitupun terhadap pelayanan bimbingan manasik haji. Pelayanan ini

    harus diserahkan kepada orang-orang yang mampu dalam bidang haji.

    Jadi, pelayanan yang akan diberikan pun pastinya akan sesuai dengan

    kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan oleh calon jamaah haji.

    Pelayanan tidak bisa hanya dikaitkan terhadap hal-hal yang

    bersinggungan dengan harta atau materi. Lebih dari itu, pelayanan

    harusnya bersinggungan dengan sikap dan perilaku yang kita hadirkan

    kepada para konsumen. Sikap dan perilaku yang baik akan mengindahkan

    suasana hati konsumen dan juga akan memberikan kesan yang baik

    terhadap perusahaan. Sehingga secara tidak langsung akan ada unsur

    marketing yang terjadi didalam pelayanan yang baik.

    Untuk itu, pelayanan manasik yang baik menjadi tanggung jawab

    sepenuhnya pihak PT. Safaroh Ziarah Haramain selaku penyelenggara

    bimbingan manasik haji tersebut. Selain pelayanan, ada juga yang perlu

    diperhatikan oleh pihak pemberi layanan yaitu etika komunikasi saat

    pemberian manasik tersebut.

    Selain itu, berdasarkan UU No.13 tahun 2008 tentang penyelenggaraan

    ibadah haji, pemerintah berkewajiban melakukan pembinaan ibadah haji

    dan umroh. Pembinaan diarahkan pada terwujudnya jamaah haji mandiri,

    yaitu kemampuan jamaah dalam memahami dan melaksanakan tata cara

    ibadah sesuai ketentusn syariat islam. 5

    5 Kementrian Agama RI. 2017. Manajemen Perhajian Indonesia. Jakarta

  • 5

    Dengan itu, sudah seharusnya seluruh penyelenggara haji pemerintah

    ataupun penyelenggara haji swasta memikirkan dengan matang mengenai

    bimbingan manasik ini. Memikirkan dengan baik agar kegiatan manasik

    ini mampu mencapai tujuan-tujuannya.

    Biro perjalanan haji dan umroh PT. Safaroh Ziarah Haramain

    merupakan salah satu biro perjalanan yang menyediakan perjalanan haji

    dan umroh disetiap tahunnya. Adapun latar belakang dari penelitian ini

    adalah untuk meneliti mengenai strategi pelayanan bimbingan manasik

    yang diberikan oleh PT. Safaroh Ziarah Haramain.

    Maka berdasarkan paparan diatas, penulis ingin melakukan penelitian

    dalam rangka menyelesaikan tugas akhir skripsi untuk mendapatkan gelar

    kesarjanaan pada bidang haji dan umroh yang berjudul “STRATEGI

    PELAYANAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA PT.

    SAFAROH ZIARAH HARAMAIN DEPOK TAHUN 1440H/2019M“

    B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

    1. Pembatasan Masalah

    Pada penelitian ini penulis memberikan batasan permasalahan yang

    akan dipaparkan, hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya perluasan

    materi yang akan dibahas, batasan masalah yang akan dibahas hanya

    strategi pelayanan bimbingan manasik haji pada PT Safaroh Ziarah

    Haramain Depok tahun 2019.

    2. Perumusan Masalah

    Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka pokok masalah yang

    diangkat dalam skripsi ini adalah

  • 6

    a. Bagaimana pelaksanaan manasik yang diberikan PT. Safaroh Ziaroh

    Haromain kepada para jamaah?

    b. Bagaimana strategi pelayanan bimbingan manasik haji pada PT.

    Safaroh Ziaroh Haramain?

    c. Bagaimana hasil srategi yang telah dilaksanakan ?

    C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

    1. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka ada beberapa

    tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini, diantaranya :

    a. Untuk mengetahui pelaksanaan manasik yang diberikan PT.

    Safaroh Ziaroh Haromain kepada para jamaah

    b. Untuk mengetahui strategi yang digunakan oleh PT. Safaroh

    Ziarah Haramain dalam memberikan pelayanan bimbingan

    manasik haji.

    c. untuk mengetahui hasil dari strtegi pelayanan bimbingan

    manasik yang telah dilaksanakan oleh PT. Safaroh Ziarah

    Haramain

    2. Manfaat Penelitian

    Dalam setiap penelitian, tentunya terdapat manfaat-manfaat yang

    bisa kita peroleh. Terdapat dua manfaat dalam penlitian ini, yaitu

    a. Manfaat Akdemik

    Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bentuk ibroh atau

    pengambilan khasanah keilmuan manajemen dakwah dalam

    lingkup manajemen haji dan umroh, serta dapat digunakan

    sebagai acuan tulisan karya ilmiah yang baik dan benar.

    b. Manfaat Praktisi

    Penelitian ini dapat digunakan oleh perusahaan yang

    khususnya bergerak di bidang jasa dan pelayanan pada sektor

  • 7

    pariwisata, sebagai bahan evaluasi kinerja serta peningkatan

    sumber daya manusia terhadap kualitas pelayanan yang

    diberikan dalam usaha memenuhi kepuasan pelanggan.

    D. Metodologi Penelitian

    1. Jenis Penelitian

    Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode

    penelitian kualitatif yaitu penelitian yang menghasilkan data-data

    yang diperoleh dari orang-orang yang menjadi objek penelitian

    baik berupa perilaku, kata-kata, ataupun tulisan yang dapat

    diamati. Untuk memahami istilah penilitian, sekiranya perlu

    dikemukakan teori menurut Prof. Dr. Sugiyono mendefinisikan

    bahwa metodologi penilitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah

    untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.6

    Metode kualitatif adalah metode penilitian yang

    berlandaskan pada filsafat enterpretif7, yang digunakan untuk

    meneliti pada kondisi obyek alamiah, dimana peneliti sebagai

    instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara

    gabungan dan analisis data bersifat induktif/kualitatif sehingga

    hasil penilitian kualitatif lebih menekankan makna daripada

    generalisasi.

    2. Subjek dan Objek Penelitian

    Adapun yang menjadi subjek dari penelitian ini adalah PT.

    Safaroh Ziarah Haramain. Sedangkan yang menjadi objeknya

    6 Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, (Yogyakarta: ALFABETA CV,

    2013) 7 Proses komunikasi melalui lisan atau gerekan antara dua pembicara atau lebih

    yang tidak dapat menggunakan simbol-simbol yang sama.

  • 8

    adalah metode bimbingan manasik calon jamaah haji pada PT.

    Safaroh Ziarah Haramain.

    3. Lokasi Penelitian

    Penilitian ini dilaksanakan di PT. Safaroh Ziarah Haramain Jl.

    Kembang Lio No.1 RT.06/13, Pancoran Mas kota Depok sebagai

    tempat acuan penelitian.

    4. Teknik Pengumpulan Data

    a. Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis menggunakan

    teknik pengump ulan data sebagai berikut :

    1. Wawancara adalah teknik pengumpulan data dimana

    pewawancara (peniliti) dalam mengumpulkan data

    mengajukan suatu pertanyaan kepada yang diwawancarai.

    Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data

    apabila peniliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk

    menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga

    apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal daru responden

    yang lebih mendalam8.

    2. Observasi adalah proses pencatatan pola perilaku subjek

    (orang), objek (benda), atau kejadian yang sistematis tanpa

    adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-

    individu yang diteliti. 9

    8 Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, (Yogyakarta: ALFABETA CV,

    2013) h- 224 9 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: 2010, hal-171

  • 9

    Dalam hal ini peneliti mengamati langsung dan

    mencatat hal-hal yang diperlukan dalam penelitian agar

    data yang diperoleh lebih jelas dan akurat. Hal tersebut

    bertujuan agar peneliti mampu mengetahui keadaan yang

    sebenarnya dalam Bimbingan Manasik Haji di PT. Safaroh

    Ziarah Haramian Tour and Travel kota Depok.

    3. Dokumentasi

    Dokumentasi adalah data pendukung yang memperkuat

    data primer yang didapat dari sumber data yang berupa

    dokumentasi dan laporan yang ada hubungannya dengan

    masalah yang dibahas.

    b. Sumber Data

    1. Data Primer adalah data atau informasi yang diterima

    langsung dari responden terpilih baik dalam lisan ataupun

    tulisan dan belum diolah yang menyangkut tentang suatu

    kenyataan atau fenomena, data primer dalam penelitian ini

    yaitu informasi yang datang dari hasil wawancara baik

    berupa dokumentasi atau informasi tertulis yang dibuat

    oleh peneliti.

    2. Data Sekunder adalah data atau informasi yang sudah

    tersedia atau sudah tertulis melalui publikasi, seperti jurnal,

    catatan keuangan, dan majalah. Dalam hal ini, penulis akan

    menggunakan informasi melalui sumber-sumber buku

    yang terkait dengann judul penelitian10.

    10 Wardi bachtiar, metodologi penelitian ilmu dakwah, (Jakarta : Logos 1997). H-24

  • 10

    5. Teknik Analisis Data

    Dalam hal ini penulis menggunakan analisis metode deskriptif

    adalah langkah-langkah dalam melakukan representasi objektif

    tentang gejala-gejala yang terdapat dalam masalah yang diselidiki.

    Dengan kata lain, metode ini tidak terbatas sampai pada

    pengumpulan data tetapi meliputi juga analisis dan interprestasi

    tentang arti data itu 11.

    Tujuan dari metode penelitian ini adalah untuk membuat

    pecandraan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-

    fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu12.

    6. Teknik Penulisan

    Untuk teknik penulisan skripsi ini penulis berpedoman pada

    buku pedoman penulisan karya ilmiah (Sripsi, Tesis, Disertasi),

    yang disusun oleh tim penulis UIN JAKARTA dan diterbitkan oleh

    CEQDA UIN Jakarta pada tahun 2010/2011.

    E. Tinjauan Pustaka

    Didalam menyusun skripsi ini, penulis telah melakukan

    tinjauan pustaka. Diantaranya :

    1. “Strategi peningkatan kualitas pelayanan haji dan umroh pada PT.

    Margi Suci Minarfa Jakarta Pusat” oleh Dipo Khoirul Islami

    1110053000027 (2014) Jurusan manajemen Dakwah Fakultas

    Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Penelitian ini merupakan penelitian

    deksriptif kualitatif. Pada penelitian ini Saudara Dipo memfokuskan

    11 Soejono dan Abdurrahman, Metodel Penelitian Suatu Pemikiran dan Penerapan,

    (Jakarta: Rineka Cipta,2005), h-24 12 Suryabrata Sumaidi, Metodologi Penelitian, (Jakarta:Rajawali Press:2012) h-75

  • 11

    kepada upaya peningkatan kualitas pelayanan yang diberikan di biro

    perjalanan tersebut. Terdapat kemiripan judul pada skripsi yang akan

    peneliti lakukan, namun jika sebelumnya saudara Dipo memfokuskan

    pada peningkatan kualitas pelayanan, kali ini saya akan lebih menjuru

    pada pelayanan bimbingan manasik.

    2. Anies Kurniasih 1113053000093 (2017) jurusan Manajemen Dakwah

    Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi dengan judul “Strategi

    Bimbingan Manasik Haji di Kementrian Agama Kota Tanggerang

    Selatan”. Penelitian ini membahas mengenai apa saja strategi program

    pelatihan yang telah di berikan oleh kementrian Agama Tanggerang

    Selatan agar tercapainya tujuan dan esensi penyelenggaraan daripada

    manasik itu sendiri. Meski ada kemiripan judul, namun kali ini peneliti

    akan lebih memfokuskan pada hal-hal yang tidak hanya terpaku pada

    proses penyampaian materi kepada para jamaah, tetapi juga terkait

    pada hal yang mendukung proses peningkatan bimbingan dalam

    pembinaan manasik haji dan umroh. Seperti, meneliti bagaimana

    strategi pelayanan bimbingan manasik yang diberikan oleh PT.

    Safaroh Ziaroh Haramain.

    3. Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji dan Umroh di Kantor

    Urusan Agama (KUA) Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan tahun

    2014 oleh Nurfadhilah mahasiswa Uin Syarif Hidayatullah Jakarta,

    pada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi jurusan Manajemen

    Dakwah dengan NIM 1110053100005. Skripsi ini membahas tentang

    Evaluasi Program Haji dan Umroh. Karena dalam setiap kegiatan

    tentunya kita akan sangat membutuhkan evaluasi, begitupun dengan

    kegiatan ibadah Haji maupun Umroh, hal demikian bertujuan agar

  • 12

    selalu ada perbaikan yang lebih baik lagi dalam pelaksanaan Haji dan

    Umroh baik secara teknis maupun operasionalnya.

    Penelitian yang saya lakukan sangatlah berbeda dengan saudari

    Nurfadhilah. Namun, penelitian ini saya jadikan salah satu tinjauan

    pustaka agar terjadi proses evaluasi yang perlu diperbaiki dalam proses

    bimbingan manasik. Untuk itu, saya berharap penelitian saya kali ini

    mampu memberikan perbaikan dalam proses pelaksanaan bimbingan

    manasik pada seluruh travel haji yang ada di Indonesia, dan khusunya

    terhadap di PT. Safaroh Ziarah Haramain.

    F. Sistematika Penulisan

    Penelitian ini dituliskan dalam lima bagian yang terdiri dari

    bagian awal hingga akhir. Diantaranya adalah sebagai berikut :

    BAB 1 Bab ini merupakan bagian yang memuat latar belakang

    permasalahan, rumusan masalah, tujuan penelitian,

    manfaat penelitian, metode penelitian, tinjauan pustaka

    serta sistematika penulisan.

    BAB II Bab ini merupakan bab awal pembahasan yang meliputi

    pengertian strategi dan pengertian pelayanan.

    Pengertian Bimbingan Manasik, Materi Manasik Haji,

    Fungsi dan Tujuan Bimbingan Manasik Haji.

    BAB III Bab ini merupakan bab lanjutan yang berisi mengenai

    obyek penelitian yang akan diteliti, di bagian ini

    memuat unsur-unsur karakteristik yang dimiliki oleh

    obyek penelitian.

  • 13

    BAB IV Bab ini merupakan bagian yang memuat tentang data

    dan temuan penelitian yang penulis dapat dari lokasi

    penelitian.

    BAB V Bab ini merupakan bagian yang memuat pembahasan

    dari rumusan masalah yang ada. Pada bagian ini juga

    memuat analisis dari setiap variabel-variabel yang

    diteliti yaitu pelaksanaan manasik, strategi pelayanan,

    dan hal-hal yang ingin dicapai dalam bimbingan

    manasik.

    BAB VI Bab ini merupakan bagian akhir dalam lembar

    penelitian yang memuat kesimpulan akhir untuk

    menjawab permasalahan yang dibahas dalam bab

    sebelumnya, serta memuat kritik dan saran yang dapat

    digunakan untuk penelitian selanjutnya.

  • 14

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Strategi

    1. Pengertian Strategi

    Strategi adalah kata yang berasal dari bahasa latin. Yaitu

    strategos, stratos, yang artinya militer dan ago yang artinya memimpin.

    Sehingga secara bahasa strategi diartikan sebagai kegiatan militer

    dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

    Menurut Abd. Rosyad Shaleh strategi juga bisa disebut dengan

    cara, jalan, atau thariqat, yaitu suatu upaya dan usaha yang dilakukan

    dengan lebih terarah dan efisien, untuk mencapai suatu tujuan yang

    akan ingin dicapai atau telah ditentukan.13 Dan menurut Sondang,

    strategi ialah rencana dengan skala besar yang bertujuan untuk

    menjangkau harapan dimasa depan dan ditetapkan dengan penuh

    pertimbangan.14

    Strategi juga didefinisikan sebagai penetapan jangka panjang

    yang dasar dari suatu organisasi dan pemilihan alternatif tindakan serta

    alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan

    tersebut.15

    Lebih operasional Mintzberg, Quinn, dan Chosal (1999:13)

    menyatakan bahwa ada 5P untuk mendefinisikan strategi, yaitu plan, play,

    13 Abd. Rosyad Shaleh, Manajemen Da’wah Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1976),

    hal. 11 14 Sondang P Siagian, Manajemen stratejik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hal. 17 15 Mamdu M. Hanafi, ,Manajemen Edisi Revisi, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2003)

    , hal. 136

  • 15

    pattern, position, dan perspective. Kelima hal tersebut diuraikan sebagai

    berikut16

    1. Plan (rencana). Strategi adalah rencana, bagaimana untuk

    mencapai dari sini ke sana.

    2. Play, sebagai suatu rencana dapat bersifat umum atau spesifik.

    Oleh karena itu, strategi dapat juga merupakan suatu cara spesifik

    yang dimaksudkan untuk mengecoh lawan atau competitor dengan

    cerdas. Yakni dengan melakukan tindakan yang membedakan

    strategi yang kita miliki dengan strategi yang dimiliki orang lain.

    3. Pattern (Pola), startegi merupakan pola dalam bertindak.

    4. Position (Posisi), merupakan suatu posisi, khususnya menjadi

    mediasi kekuatan antara organisasi dengan lingkungannya. Posisi

    ini lebih dikaitkan terhadap sesuatu kekuatan yang terdapat dalam

    suatu organisaisi.

    5. Perspektif, strategi merupakan suatu perspektif yang bukan hanya

    pada posisi yang ia pilih, tetapi juga melihat dunia dari unsur-unsur

    lain. Perspektif dimaksudkan untuk suatu organisasi melihat dan

    meninjau faktor-faktor pendukung yang dapat menunjang

    keberhasilan dari suatu strategi.

    Sedangkan menurut KBBI, strategi adalah ilmu dan seni

    menggunakan semua sumber daya bangsa-bangsa untuk melaksanakan

    kebijakan tertentu dalam perang dan damai. Dalam konteks pengajaran

    (bimbingan manasik) strategi adalah kemampuan internal seseorang

    untuk berpikir, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan.

    Secara umum, strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis haluan

    16 Firdos mujahidin, Strategi Mengelola Pembelajaran Bermutu. (Bandung:PT.

    Remaja Rosdakarya,2017) hal.5

  • 16

    untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah

    ditentukan.17

    Strategi seringkali dihadapkan pada hal-hal yang berkaitan

    dengan pelayanan publik, termasuk bimbingan manasik. Pelayanan

    seperti ini diperlukan strategi yang matang, untuk membuat bimbingan

    manasik mampu mencapai tujuannya yaitu memudahkan para jamaah

    untuk bisa meresapi setiap ibadahnya dan juga mengurangi tingkat

    kesalahan jamaah saat pelaksanaan ibadah haji nanti.

    Disinilah diperlukan penerapan strategi pelayanan bimbingan

    manasik tersebut, agar semua komponen penyelenggara haji di

    Indonesia bisa memberikan bimbingan manasik yang sesuai dengan

    syariat dan tentunya dapat dengan mudah dipahami oleh jamaah.

    2. Tahapan strategi

    Tahapan pengimplementasian strategi dapat dijabarkan sebagai

    berikut 18

    - Perencanaan

    Pada dasarnya adalah langkah untuk menetapkan lebih dahulu

    seperangkat kegiatan demi mencapai tujuan yang telah

    ditetapkan

    - Pengorganisasian

    Pengorganisasian adalah langkah untuk menetapkan orang-

    orang yang tepat pada fungsi yang tepat, sehingga mereka

    17 Isriani Hardini, Strategi Pembelajaran Terpadu, (Yogyakarta: Familia, 2015) hal.

    12 18 Agus B. Lay, Manajemen pelayanan, (Yogyakarta:ANDI,2006) hal. 7

  • 17

    dapat melakukan kegiatan yang telah ditetapkan dalam

    perencanaan.

    - Pelaksanaan

    Adalah langkah untuk membuat orang berperan secara efektif

    dalam melakukan perangkat kegiatan yang ada

    - Pengendalian

    Merupakan langkah untuk memastikan bahwa kegiatan yang

    dilakukan sesuai dengan rencana.

    3. Implementasi Strategi

    implementasi strategi berarti rangkaian aktivitas dan

    pekerjaan yang dibutuhkan untuk mengeksekusi perencanaan

    strategi. artinya, apa yang kita rumuskan pada strategi dan

    kebijakan kita terapkan dalam berbagai program kerja, anggaran,

    dan prosedur-prosedur.19

    Pada saat pengimpelementasian inilah beberapa kekurangan

    pada perencanaan strategi dapat dilihat. Untuk itu, biasanya setelah

    pengimplementasian masih diperlukan adanya evaluasi strategi

    untuk memperbaharui setiap strategi yang kurang relevan dengan

    tujuan yang telah ditetapkan.

    4. Evaluasi Strategi

    Evaluasi strategi adalah tahapan final, manajer sangat ingin

    mengetahui kapan strategi tidak dapat berjalan seperti yang

    diharapkan. Evaluasi strategi adalah alat utama untuk

    mendapatkan informasi ini, di mana semua strategi dapat di

    19 Taufiq Amir, Manajemen Strategik, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011)

  • 18

    modifikasi di masa mendatang karena factor internal dan eksternal

    secara konstan berubah. 20

    Setelah pelaksanaan strategi, pengevaluasian perlu

    dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan dari

    strategi yang telah direncanakan sebelumnya. Evaluasi juga

    diperlukan untuk menilai dan menimbang mengenai perlukah

    adanya perubahan yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan

    yang telah dilakukan. Dengan adanya evaluasi, diharapkan setiap

    strategi yang tidak sesuai dengan harapan saat pelaksanaan, dapat

    diperbaharui menjadi strategi baru guna mencapai tujuan yang baik

    kedepannya.

    B. Pelayanan

    1. Pengertian Pelayanan

    Menurut Kamus besar Bahasa Indonesia, pelayanan memiliki

    tiga makna, yaitu 1) perihal atau cara melayani; 2) usaha melayani

    kebutuhan orang lain dengan harapan memperoleh imbalan (uang);

    3) kemudahan yang diberikan oleh penjual kepada pembeli

    sehubungan dengan jual beli barang atau jasa. 21

    Pelayanan (service) menurut Amerika Marketing Association,

    seperti dikutip oleh Cowell (1988) bahwa pelayanan pada dasarnya

    adalah merupakan kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh

    suatu pihak kepada pihak lain dan pada hakikatnya tidak berwujud

    20 Anies Kurniasih, Strategi Bimbingan Manasik Haji Di Kementerian Agama Kota

    Tanggerang Selatan. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    21 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balaipustaka, 1998)

  • 19

    serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu, proses produksinya

    mungkin juga tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik. 22

    Pelayanan adalah setiap kegiatan yang menguntungkan dalam

    suatu kumpulan atau kesatuan, dan menawarkan kepuasan

    meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara fisik. 23

    Sedangkan, menurut Lovelock (2011) service adalah produk

    yang tidak berwujud, berlangsung sebentar dan dirasakan atau

    dialami. Itu artinya “service merupakan produk yang tidak ada

    wujud atau bentuknya sehingga tidak ada bentuk yang dapat

    dimiliki dan berlangsung sesaat, dan dapat dirasakan oleh

    penerima layanan. 24

    Menurut (Al Alif, 2010) ada enam faktor pelayanan, yaitu25

    a. Ability (Kemampuan) yaitu suatu pengetahuan dan

    keterampilan tertentu yang mutlak diperlukan untuk

    menunjang program pelayanan prima, yang meliputi

    kemampuan pengetahuan tentang bidang kerja yang

    ditekuni.

    b. Attitude (Sikap) yaitu perilaku, sikap, dan tingkah laku

    yang harus ditonjolkan oleh pegaai ketika menghadapi

    pelanggan.

    c. Appearance (Penampilan) penampilan seorang pegawai

    yang baik akan mampu merefleksikan kepercayaan diri dan

    kredibilitas perusahaan dihadapan konsumen.

    22 Hardiansyah, Kualitas Pelayanan Publik, (Yogyakarta: Gava media, 2018) hlm. 13 23 Agus Hiplunudin, Kebijakan, Birokrasi, dan Pelayanan Publik; Tinjauan Kritis Ilmu

    Administrasi Negara, (Yogyakarta: Calpulis, 2017) hlm. 106. 24 Hardiansyah, Kualitas Pelayanan Publik, (Yogyakarta: Gava media, 2018) hlm. 14 25 Agus Hiplunudin, Kebijakan, Birokrasi, dan Pelayanan Publik; Tinjauan Kritis Ilmu

    Administrasi Negara, (Yogyakarta: Calpulis, 2017) hlm. 109.

  • 20

    d. Attention (Perhatian) karyawan harus mampu memberikan

    kepedulian penuh terhadap pelanggan. Baik terhadap

    kebutuhan, keinginan, maupun saran dan kritiknya.

    e. Action (Tindakan) karyawan juga harus memberikan

    kegiatan pelayanan yang nyata.

    f. Accountability (Pertanggung jawaban) suatu sikap

    keberpihakan kepada pelanggan sebagai sikap kepedulian

    untuk menghindarkan atau meminimalkan kerugian atau

    ketidakpuasan pelanggan.

    Berdasarkan pengertian-pengertian yang telah dijabarkan di

    atas, maka penulis menyimpulkan bahwa pelayanan adalah sesuatu

    produk yang tidak terlihat secara fisik tetapi pelayanan tersebut

    dapat dirasakan oleh penerima. Pelayanan perlu selalu diberikan

    dengan baik kepada para pembeli atau para penerima layanan,

    terlebih dalam perusahaan dibidang jasa seperti travel perjalanan

    haji dan umroh. Karena pelayanan jasa adalah jenis pelayanan yang

    dirasakan langsung oleh penerimanya, serta memiliki manfaat bagi

    penerimanya.

    Pelayanan akan selalu dihadapkan kepada kepentingan dan

    kebutuhan konsumen, dengan itu pelayanan harus bisa menjawab

    segala kepentingan dan kebutuhan konsumen. Pelayanan yang

    diberikan juga harus diberikan dengan penuh perhatian dan

    tanggung jawab sehingga mampu meminimalisir semua

    ketidakpuasan pelanggan.

    Dalam konteks bimbingan manasik, tentunya juga banyak yang

    harus diperhatikan, seperti tingkat kehadiran jamaah, pembimbing

  • 21

    manasik yang mahir di bidang haji, dan juga sarana prasarana yang

    digunakan saat pelaksanaan manasik itu sendiri.

    2. Konsep Pelayanan

    Dalam menjalankan pelayanan ada banyak poin yang perlu

    diperhatikan dan dilaksanakan, salah satu diantaranya adalah

    menjalankan konsepA4, yang terdiri dari26 :

    a. Attitude (sikap)

    Dalam melaksanakan pelayanan, kita perlu memperhatikan

    sikap atau attitude kita terhadap pelanggan. Sikap ramah

    dan sabar harus selalu diutamakan, terlepas dari bagaimana

    sikap yang ditunjukkan oleh konsumen kepada kepada kita

    sebagai pihak pemberi layanan. Untuk menciptakan kesan

    sikap yang baik dihadapan para konsumen, maka setiap

    pegawai dianjurkan untuk menggunakan bahasa yang

    sopan dan santun saat berinteraksi langsung, dan juga cepat

    tanggap dalam setiap keluhan pelanggan dan menjadikan

    pelanggan sebagai raja.

    b. Attention (Perhatian)

    Attention atau perhatian adalah tindakan untuk

    memperhatikan keingan pelanggan serta fokus dalam

    menciptakan kepuasan pelanggan. Hal tersebut dapat

    dilakukan dengan banyak cara, seperti mampu membantu

    konsumen memecahkan masalah konsumen dalam mencari

    produk yang sedang dibutuhkannya.

    26 Daryanto & Ismanto Setyobudi, konsumen dan pelayanan prima, (Yogyakarta:

    Gava Media, 2014) hlm.117-118

  • 22

    c. Action (Aksi)

    Setelah memulai pelayanan ke konsumen dengan attitude

    yang baik, dan juga perhatian yang maksimal. Maka

    selanjutnya yang perlu dilakukan adalah melakukan action

    atau aksi. Aksi ini adalah poin terpenting, yaitu

    mewujudkan apa yang diharapkan dan dibutuhkan oleh

    konsumen.

    d. Anticipation (Antisipasi)

    Sebagai back up terakhir dari usaha melakukan pelayanan

    prima kepada para konsumen adalah menyiapkan solusi

    dari segala kemungkinan yang terjadi dalam bisnis.

    Konsep A4 dalam pelayanan ini tidak hanya berlaku pada

    proses transaksi jual-beli, tetapi juga terhadap semua jenis

    pelayanan publik, termasuk pelayanan dalam manasik haji. Dalam

    manasik haji, konsep A4 ini perlu diterapkan agar membuat

    manasik haji menjadi lebih terorganisir dan akan lebih

    memungkinkan pencapaian tujuan manasik

    3. Jenis-jenis Pelayanan Public

    Menurut Widodo Pelayanan public dapat diartikan sebagai

    pemberian layanan (melayani) keperluan orang atau masyarakat

    yang mempunyai kepentingan pada organisasi tersebut sesuai

    dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. Adapun

    jenis-jenis pelayanan publik berdasarkan Kepmen PAN No.63

    Tahun 2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan

    Publik yaitu27

    27 UU No.25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik

  • 23

    - pelayanan Administratif yaitu pelayanan yang diberikan oleh

    unit pelayanan berupa pencatatan, penulisan, pengambilan

    keputusan, dokumentasi, dan kegiatan tata usaha lainnya yang

    secara keseluruhan menghasilkan prosduk akhir berupa

    dokumen.

    - Pelayanan Barang yaitu pelayanan yang diberikan oleh unit

    pelayanan berupa kegiatan penyediaan dan atau pengelolaan

    bahan berwujud fosol termasuk distribusi dan penyampaianna

    kepada konsumen langsung (sebagai unit atau individual)

    dalam suatu system

    - Pelayanan jasa yaitu pelayanan yang diberikan oleh unit

    pelayanan berupa sarana dan prasarana dan penunjangnya.

    Pengoperasiannya berdasarkan suatu system pengoperasian

    tertentu dan pasti. Produk akhirnya berupa jasa yang

    mendatangkan manfaat bagi penerimanya secara langsung dan

    habis terpakai dalam jangka waktu tertentu. Misalnya

    Pendidikan, pemeliharaan kesehatan, penyelenggaraan

    transportasi, pos, dan lain sebagainya.

    Bimbingan manasik haji termasuk kepada pelayanan

    publik di bidang pelayanan jasa. Pelayanan yang diberikan

    kepada konsumen yang produknya tidak dapat dilihat oleh

    mata, namun manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh

    konsumen. Untuk itu, dalam bimbingan manasik haji ini sudah

    seharusnya pelayanan yang diberikan kepada jamaah diberikan

    dengan sebaik-baiknya.

    4. Standar Pelayanan

  • 24

    Idealnya dalam suatu standar pelayanan dapat terlihat jelas

    dari dasar hukum, persyaratan pelayanan, prosedur pelayanan,

    waktu pelayanan, biaya, produk dan program pelayanan serta

    proses pengaduan, saran, masukan dan jaminan pelayanan.

    Sehingga petugas pelayanan memahami apa yang seharusnya

    mereka lakukan dalam standar pelayanan.28

    Standar pelayanan bisa kita dapatkan dalam SOP (Standar

    Operating Procedures) perusahaan. Karena SOP merupakan

    sebuah acuan kerja yang dikeluarkan oleh perusahaan dan harus

    diikuti oleh petugas pelayanan.

    C. Bimbingan Manasik Haji

    Bimbingan dalam kamus Besar Bahasa Indonesia berarti petunjuk,

    penjelasan, atau tuntunan mengerjakan sesuatu. 29 Menurut M. Luthfi

    adalah usaha untuk membantu orang lain dengan mengungkapkan dan

    membangkitkan potensi yang dimilikinya. 30

    Pengertian bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu

    agar potensi yang dimiliki mampu mengembangkan diri secara optimal

    dengan jalan memahami diri, memahami lingkungan, mengatasi hambatan

    guna menentukan rencana masa depan yang lebih baik. 31

    28 Sutopo dan Adi Suryanto, pelayanan prima dan pelatihan prajabatan golongan

    III. (Jakarta:Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2006), hal.13 29 Departemen Pendidikan dan Kebudayaa, Kamus Besar Bahasa Indonesia

    (Jakarta: Balai Pustaka 1994) Hal.117

    30 M. Lutfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan Islam (Konseling) islam, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008) hal. 6

    31 Umar & Sartono, Bimbingan dan Penyuluhan, (Bandung: CV. Pustaka SETIA, 2001), hal.9

  • 25

    Sedangkan, menurut Dr. Moh Surya definisi bimbingan adalah “Suatu

    proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis dari

    pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam

    pemahaman diri, penerimaan diri, pengerahan diri dan perwujudan diri

    dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian

    diri”. 32

    Maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan adalah proses memberikan

    pemahaman kepada orang lain baik dalam Pendidikan formal ataupun non-

    formal, baik dilakukan secara individu atau secara kelompok. Bimbingan

    ini dimaksudkan agar seseorang yang dibimbing menjadi lebih paham

    akan sesuatu hal.

    1. Definisi Manasik Haji

    pengertian manasik, menurut kamus istilah Haji dan Umrah, manasik

    adalah hal-hal peribadatan yang berkaitan dengan ibadah haji:

    melaksanakan ihram dari miqot yang telah ditentukan, thawaf, sa’i, wukuf

    di arafah, mabit di Muzdalifah, melempat jumrah dan lain sebagainya.33

    Manasik adalah tata cara pelaksanaan ibadah haji. Kata manasik

    merupakan bentuk jamak dari kata nasak yang memiliki makna perbuatan

    dan syiar dalam ibadah haji.34

    Lalu untuk pengertian haji, haji secara etimologi “sengaja berkunjung

    kesuatu tempat”. Sedangkan menurut istilah fiqih, haji berarti “berkunjung

    32 Dewa Ketut Sukardi, Tes Dalam Konseling Karir., (Surabaya: Usaha Nasional,

    1994), hal. 7 33 DR. H. Sumuran Harahap, Kamus Istilah Haji dan Umrah, (Jakarta: Mitra Abadi

    Press, 2008) hal.362 34 Nurfadhilah, 2014, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji di Kantor Urusan

    Agama (KUA) Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Skripsi

  • 26

    ke Baitullah ka’bah untuk melaksanakan dengan syarat dan rukun tertentu

    yang dilaksanakan pada sembilan hari pertama bulan dzulhijjah sampai

    terbit fajar hari kesepuluh dalam waktu dan tempat tertentu”. 35

    Haji merupaan perjalanan spiritual yang diperintahkan oleh Allah

    SWT. Kewajiban tersebut ditujukan bagi umat islam yang mampu secara

    fisik dan mental. Di samping itu, dalam pelakasanaannya jamaah haji

    harus memahami ilmu manasik itu sendiri. Dengan pemahaman tersebut

    diharapkan jamaah dapat menunaikan ibadah haji sesuai dengan ketentuan

    syariat islam dan memperoleh haji mabrur.36

    Bimbingan manasik haji dapat dimaknai sebagai usaha dan ikhtiar

    manusia dalam mewujudkan pelaksanaan ibadah haji ke Baitullah sesuai

    dengan ketentuan ajaran agama Islam.37

    Manasik haji merupakan kegiatan pendidikan non-formal yang akan

    membantu para calon jamaah haji untuk bisa memahami lebih jelas baik

    dalam teori ataupun praktik mengenai semua hal yang berkaitan dengan

    ibadah haji. Kegiatan manasik haji merupakan bentuk ikhtiar jamaah untuk

    memperoleh haji yang mabrur.

    2. Tujuan dan Fungsi Bimbingan Manasik Haji

    Manasik haji tentu memiliki fungsi dan tujuan tertentu. Adapun

    fungsi bimbingan manasik haji yaitu

    35 Zurinal dan Aminuddin, Fiqh Ibadah, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif

    Hidayatullah Jakarta, 2008) Cet-1. Hal. 185 36 Nurfadhilah, 2014, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji di Kantor Urusan

    Agama (KUA) Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Skripsi 37 Kementrian Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah,

    Character Building Pembimbing Manasik Haji, (Jakarta: Kemenag RI, 2016) Cet.1

  • 27

    a. Agar semua calon jamaah mampu memahami semua informasi

    tentang pelaksanaan ibadah haji, tuntunan perjalanan, petunjuk

    kesehatan dan mampu mengamalkannya pada saat pelaksanaan

    ibadah haji di tanah suci

    b. Agar jamaah haji dapat mandiri dalam melaksanakan ibadah haji,

    baik secara mandiri regu atau rombongan

    c. Agar para jamaah haji mempunyai kesiapan menunaikan ibadah

    haji baik mental, fisik, kesehatan maupun petunjuk ibadah haji

    yang lain38

    Adapun tujuan bimbingan manasik haji yaitu untuk meningkatkan

    pengetahuan para jamaah dan dapat meksanakan tata cara ibadah haji

    dengan benar sesuai tuntunan ajaran agama islam. Selain itu,untuk

    membentuk sosok calon jamaah haji yang memiliki pengetahuan

    manasik haji dan tata cara pelaksanaannya dalam praktik, mengetahui

    hak dan kewajiban sehingga dapat menunaikan ibadah haji dengan

    ketentuan ajaran agama islam.39

    Tujuan akhir bimbingan manasik adalah supaya jamaah yang niat

    berangkat menunaikan ibadah haji merasa aman, tertib dan sah. Aman

    dalam arti jamaah tidak merasa khawatir terhadap dirinya dan harta

    bendanya. Tertib dalam arti melaksanakan dan memenuhi syarat,

    rukun, dan wajib sesuai dengan tuntunan agama. Sah dalam arti tidak

    ada kekurangan dalam menjalankan ibadah dan manasik.40

    38 A. Latif Hasan dan Nidjam Ahmad, Manajemen Haji, (Jakarta: Zikrul Hakim,

    2003) Cet. Ke-2, hal.17 39 Departemen Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah

    Jakarta, Desain Bimbingan Calon Jamaah Haji, 2007), hal.26 40 Latif Hasan dan Nidjam Ahmad, Manajemen Haji (Jakarta: Zikrul Hakim, 2003)

    Cet ke-2, hal. 19

  • 28

    Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan

    manasik haji adalah proses membantu orang lain dalam memberikan

    pemahaman berupa teori dan praktek kepada calon jamaah haji mengenai

    hal-hal yang akan berkaitan dengan pelaksanaan ibadah haji.

    3. Unsur-unsur Bimbingan Manasik

    Untuk mencapai tujuan bimbingan manasik, maka kita perlu

    memperhatikan setiap unsur-unsurnya. Yang dimana setiap unsur

    tersebut saling terkait dan tidak dapat dipisahkan. Adapun unsur-

    unsur bimbingan manasik yaitu

    a) Narasumber atau pembimbing manasik

    Narasumber yang berperan sebagai subjek dalam

    kegiatan manasik merupakan orang yang bertugas

    memberikan bimbingan kepada peserta manasik. Selain

    untuk memberikan bimbingan, narasumber juga bertugas

    untuk mengarahkan dan memberi petunjuk kepada para

    peserta haji. Selain itu, pembimbing manasik juga

    bertanggung jawab atas orang yang ia bimbing.

    Seorang pembimbing perlu memiliki sifat yang

    bertanggung jawab dan juga ramah. Karena, dengan adanya

    sifat tanggung jawab maka seorang pembimbing akan

    memberikan arahan yang sesuai dan diperlukan oleh

    jamaah. Selain itu, dengan adanya sifat ramah setiap

    pembimbing bisa memberikan bimbingan kepada jamaah

    dengan Bahasa yang santun dan sopan.

    b) Peserta manasik

    Peserta manasik berperan sebagai objek dalam

    kegiatan bimbingan manasik. Peserta manasik yang

    merupakan objek manasik di berikan materi mengenai

  • 29

    perhajian. Dalam perhajian Indonesia, yang dimaksud

    peserta manasik adalah masyarakat Indonesia yang akan

    melaksanakan ibadah haji pada tahun berjalan.

    4. Aktivitas Bimbingan Manasik

    Aktivitas bimbingan manasik merupakan serangkaian kegiatan

    bimbingan manasik yang diselenggarakan oleh pihak PT. Safaroh

    Ziarah Haramain, adapun aktivitas bimbingan manasik di PT. Safaroh

    Ziarah Haramain adalah41

    a) Materi Bimbingan

    Secara garis besar materi bimbingan manasik yang

    diberikan oleh PT. Safaroh Ziarah Haramain merupakan materi

    bimbingan yang hanya berkaitan dengan kegiatan ibadah haji.

    Namun, di PT. Safaroh ini materi bimbingan manasik juga

    merupakan materi yang berkaitan dengan ilmu keagamaan,

    sehingga di perusahaan beberapa materi keagamaan seperti

    fiqh haji, akidah akhlak, dan tauhid juga diajarkan kepada

    peserta manasik haji.

    b) Peserta bimbingan manasik

    Peserta bimbingan manasik adalah semua jamaah yang

    bergabung melaksanakan ibadah haji di PT. Safaroh Ziarah

    Haramain, ataupun jamaah yang hanya melakukan kegiatan

    manasik di PT. Safaroh.

    c) Pemateri bimbingan

    Pemateri yang disediakan untuk memberikan materi

    manasik haji kepada jamaah adalah para pembimbing dengan

    kualifikasi sebagai berikut :

    41 Buku laporan kegiatan haji tahun 2019 PT. Safaroh Ziarah Haramain

  • 30

    a. Merupakan orang yang memiliki rasa tanggung jawab

    yang tinggi’

    b. Memiliki pengetahuan yang kompeten mengenai

    ilmuan keagamaan dan tentang perhajian

    c. Memiliki budi pekerti yang baik

    d. Merupakan orang yang berpengalaman dalam bidang

    haji

    e. Diutamakan orang yang sudah lulus sertifikasi

    d) Sarana dan Prasarana

    PT. Safaroh Ziarah Haramain dalam menyampaikan bimbingan

    manasik selalu menggunakan beberapa alat guna membantu kegiatan

    manasik agar berjalan dengan efektif dan efisien. Beberapa alat peraga,

    proyektor, papan tulis juga disediakan selama bimbingan manasik.

    Selama bimbingan juga disediakan beberapa tayangan video yang

    menggambarkan kegiatan perhajian selama di Makkah dengan tujuan

    memberikan gambaran kepada peserta manasik tentang kegiatan

    ibadah yang akan dilakukan saat musim haji nanti.

    e) Metode Bimbingan

    Adapun metode yang digunakan oleh PT. Safaroh Ziarah

    Haramain adalah metode ceramah, tanya jawab, dan praktek.

    f) Biaya Operasional Manasik Haji

    Biaya penyelenggaraan manasik haji PT. Safaroh Ziarah

    Haramain meliputi :

    - Konsumsi

  • 31

    Biaya konsumsi ini dimaksudkan untuk memberikan asupan

    berupa makanan dan minuman kepada para jamaah selama

    kegiatan manasik berlangsung. Sehingga, pada saat pemberian

    materi jamaah tidak merasakan lapar ataupun kehausan

    - Persiapan alat manasik

    Ketika kegiatan manasik berlangsung. Tentunya dibutuhkan

    alat pembantu untuk mendukung suksesnya kegiatan manasik.

    Adapun alat peraga yang dimaksud adalah proyektor, alat tulis,

    papan tulis, dan juga kain ihrom untuk simulasi penggunaan.

    - Transportasi

    Biaya transportasi diperuntukkan untuk kegiatan praktek

    manasik yang akan dilangsungkan di embarkasi pondok gede,

    Jakarta. Sehingga, memerlukan biaya transportasi untuk

    menggangkut jamaah ke tempat tujuan.

    - Biaya untuk pemateri manasik

    Bagian dari biaya operasional manasik adalah memberikan

    upah kepada para pemberi materi manasik.

    g) Evaluasi bimbingan manasik

    Untuk pengevaluasian bimbingan manasik di PT. Safaroh

    Ziarah Haramain dilakukan diakhir, biasanya setelah kegiatan

    haji selesai. Pada saat itu evaluasi bimbingan manasik ini akan

    disampaikan oleh seluruh staf PT. Safaroh yang merasa melihat

    kekurangan pada saat bimbingan manasik. Jamaah manasik

    juga diperkenankan memberikan evaluasi kepada pihak PT.

  • 32

    Safaroh, dan biasanya akan dilakukan ketika diadakan acara

    perkumpulan atau pelepasan jamaah setelah kegiatan haji

    selesai.

    Berdasarakan teori-teori di atas, mengenai strategi,

    pelayanan, dan juga bimbingan manasik. Penulis setuju dengan

    pendapat yang dikemukakan dengan jekas oleh Mintzberg, Quinn,

    dan Chosal bahwa untuk mendefinisikan strategi terdapat 5P, yaitu

    Plan, Play, Pattern, Position, dan Perspective. Dengan 5P tersebut,

    penulis menyimpulkan bahwa strategi adalah rencana yang

    dimainkan dengan cara yang cerdas untuk mengecoh competitor

    dengan mempertimbangkan segala factor yang terkait untuk dapat

    mencapai tujuan yang diinginkan.

    Termasuk dalam teori pelayanan, penulis setuju dengan

    pendapat yang dikemukakan oleh Lovelock, bahwa pelayanan

    adalah produk yang tidak berwujud, berlangsung sebentar, dan

    dapat dirasakan atau dialami. Berangkat dari teori tersebut, penulis

    menyimpulkan bahwa pelayanan merupakan suatu produk yang

    tidak berbentuk, namun efek dari pelayanannya bisa dirasakan oleh

    konsumen.

    Oleh karena itu, penulis berpendapat bahwa strategi

    pelayanan adalah suatu rencana yang cerdas untuk mengecohkan

    competitor dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada

    konsumen, dengan mempertimbangkan segala aspek yang

    berkaitan dengan pelayanan tersebut.

  • 33

    BAB III

    GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

    A. Latar Belakang Berdirinya PT. Safaroh Ziarah Haramain

    PT. Safaroh Ziarah Haramain merupakan sebuah biro perjalanan

    penyelenggara haji dan umroh di Depok yang cukup terkenal

    dikalangan masyarakat. PT. Safaroh Ziarah Haramain di pimpin oleh

    Al-Habib Idrus Al-Gadrie. PT. Safaroh Ziarah Haramain ini mulai

    menyelenggarakan perjalanan ibadah haji sejak tahun 1998.

    Sedangkan, perjalanan umrohnya mulai diselenggarakan sejak tahun

    2002. PT. Safaroh terkenal dengan bimbingan manasiknya yang bagus

    dan tertata. Tersebab pelayanan manasiknya yang baik, setiap

    tahunnya jumlah jamaah hajinya selalu meningkat.

    PT. Safaroh Ziarah Haramain merupak biro perjalanan ibadah haji

    dan umroh yang awalnya diberi nama KBIHU Ibnu Hasan dengan SK

    Nomor 3303/kw.10/V.2/Hj.02/4/2018. Awalnya perusahaan ini hanya

    menyelenggarakan perjalanan ibadah haji saja. Namun, seiring dengan

    banyaknya permintaan jamaah yang menginginkan berangkat umroh

    dengan perusahaan ini, maka KBIHU ini pun menyelenggerakan

    ibadah umroh. Sejak akhir tahun 2019 dimana sudah banyak jamaah

    yang mempercayai kredibilitas pihak travel, maka sejak itulah

    perusahaan ini mengajukan pembuatan Perseroan Terbatas, sehingga

    berubah nama menjadi PT. Safaroh Ziarah Haramain.

    PT. Safaroh Ziarah Haramain berdiri dilatarbelakangi karena

    maraknya permasalahan yang terjadi yang dihadapi oleh jamaah haji

    Indonesia dari tahun ke tahun. Seperti, banyaknya jamaah yang tidak

    tau mengenai manasik kesehatan yang perlu diterapksan selama berada

    di Saudi, karena berbedanya cuaca antara Indonesia dan Arab Saudi.

    Atau juga seperti banyaknya jamaah yang hilang dan sulit ditemukan.

  • 34

    Hal ini menjadi latar belakang berdirinya PT. Safaroh Ziarah

    Haramain.

    Tersebab permasalahan-permasalahan tersebut, Al-Habib Idrus

    Al-Gadrie mendirikan sebuah biro perjalanan haji yang diberi nama

    PT. Safaroh Ziarah Haramain. Sebagai salah satu biro perjalanan haji

    yang ternama di daerah Depok. PT. Safaroh Ziarah Haramain

    dikeatahui sebagai biro perjalanan haji yang tidak memiliki marketing

    didalamnya. Hal ini dikarenakan pimpinan KBIHUnya begitu

    mempercayai bahwa pelayanan yang baik akan mendatangkan jamaah

    dengan sendirinya. Karena ada unsur Marketing Mouth To Mouth yang

    terkandung di dalam pelayanan yang baik. Maka, pelayanan manasik

    ini menjadi salah satu pelayanan yang begitu diperhatikan oleh PT.

    Safaroh Ziarah Haramain.

    Perusahaan ini merupakan perusahaan yang menggunakan konsep

    amal provit sebagai dasarnya. Sehingga meski dengan pelayanan

    manasiknya yang cukup terkenal perusahaan ini tetap tidak

    mengeluarkan biaya administrasi untuk manasik, kecuali untuk

    konsumsi selama manasiknya. Perusahaan ini juga menggunakan

    konsep bimbingan manasik seperti konsep pengajaran di pesantren.

    Sehingga, ada kalanya kegiatan manasik juga disuguhkan dengan

    materi keisalaman seperti tauhid, akidah akhlak, dan juga fiqh.

    Al-habib Idruss Al-Gadrie mendirikan perushaan ini dengan

    maksud agar para peserta manasik yang juga merupakan calon jamaah

    ibadah haji dapat melakukan ibadah dengan sebaik-baiknya sesuai

    dengan ajaran islam. Habib juga berharap agar setelah hajinya

    dilaksanakan para jamaah mampu mendapatkan haji yang mabrur. Haji

    yang bias bermanfaat, haji yang berjiwa social tinggi, sehingga ibadah

    hajinya tersebut tidak sia-sia.

  • 35

    1. Profile Lembaga

    Nama : PT. Safaroh Ziarah Haramain

    Alamat : Jl. Baru lio RT.08/19

    Provinsi : Jawa Barat

    Kecamatan : Pancoran Mas

    Kabupaten : Depok

    Kode Pos : 16431

    Telp : 021-22725712

    Tahun Berdiri : 1998

    Lokasi Manasik : Yayasan Ibnu Hasan, Lio Depok

    B. Visi, Misi, Tujuan, dan Motto PT. Safaroh Ziarah Haramain

    a) Visi

    Terbentuknya jamaah haji Indonesia yang mandiri, memiliki budi

    pekerti yang baik terhadap orang lain.

    b) Misi

    1. Membimbing jamaah haji Indonesia dengan sebaik-baiknya

    pelayanan

    2. Melayani jamaah haji Indonesia sepenuh hati dengan tujuan

    dan maksud ibadah

    3. Memberikan pemahaman mengenai haji dan maknanya kepada

    para calon jamaa haji Indonesia

    c) Tujuan

    1. Membantu pemerintah dalam menjadi mitra penyelenggara

    ibadah haji

    2. Membantu jamaah menjadi haji yang mabrur

    d) Motto

  • 36

    Adapun Motto PT. Safaroh Ziarah Haramain adalah “ Melayani

    dengan senyum, menanggapi dengan sabar, dan menjawab dengan

    santun”.

    C. Struktur Organisasi PT. Safaroh Ziarah Haramain

    Setiap perusahaan pasti memilki karyawan untuk menjadi

    mitra kerja yang membantunya dalam melayani konsumen.

    Begitupun dengan PT. Safaroh Ziarah Haramain yang memiliki

    mitra kerja atau karyawan yang bertugas untuk membantunya

    dalam melayani jamaah yang ingin melaksanakan ibadah haji

    maupun umroh.

    Untuk menetapkan tugas dan kewajiban serta tanggung

    jawabnya maka PT. Safaroh Ziarah Haramain juga memiliki

    organisasi perusahaan, yang demikian setiap dari karyawannya

    memiliki fungsi dan tanggung jawab tertentu dalam melaksanakan

    tugas dan kewajibannya.

    Adapun struktur organisasi PT. Safaroh Ziarah Haramain yaitu

    1. Susunan pengurus PT. Safaroh Ziarah Haramain

    Pengawas : 1. Ust. H. Abdul Aziz Ami

    2. Uts. Agus Rahmat

    3. Ust. Vino Hasyim

    Penasehat : 1. K.H. Muhammad Yusuf

    2. K.H. Tb. Tin Ahmad Diyauddin S.H

  • 37

    Pengurus Harian

    Ketua : H. Habib Idurs Algadrie

    Sekretaris : Sukatno

    Bendahara : Hj. Noni Fatimah Al-Haddad

    Staf bendahara : Syarifah Zahra

    Seksi-seksi

    Humas : Djumaih

    Angga Irawan

    Perlengkapan : Rusli Ridwan

    Ucup Supriadi

    Transportasi : Deni Ramdani

    2. Pembagian Tugas

    • Pengawas

    - Bertugas mengawasi jalannya kegiatan kerja yang ada di PT.

    Safaroh Ziarah Haramain.

    - Menjadi coordinator, pengambil keputusan dalam di PT.

    Safaroh Ziarah Haramain

    • Penasehat

    - Memberikan arahakan kepada para pegawai PT. Safaroh

    Ziarah Haramain

    - Menyampaikan kepada para pegawai atas usulan ataupun

    keputusan yang diambil oleh pengawas

    • Pengurus Harian

    ❖ Ketua

    - Mengecek jalannya kegiatan perusahaan setiap harinya

    - Menyampaikan evaluasi-evaluasi yang didapati dari

    karyawan kepada penasehat

  • 38

    ❖ Sekertaris

    - Mencatat dan mengurus semua hal yang berkaitan

    dengan arsip perusahaan ataupun arsip data jamaah

    ❖ Bendahara

    - Mencatat keuangan perusahaan baik masuk ataupun

    keluar

    - Mencatat kegiatan-kegiatan perusahaan yang

    menggunakan keuangan perusahaan

    ❖ Staff Bendahara

    - Membantu meringankan tugas bendahara utama

    • Seksi-seksi

    ❖ Humas

    - Bertugas menghubungi jamaah untuk pemberian info

    manasik

    - Bertugas menghubungi jamaah terkait info pelunasan

    ❖ Perlengkapan

    - Bertugas mengurusi perlengkapan jamaah saat kegiatan

    manasik

    - Bertugas mengurusi perlengakapan dan kebutuhan

    jamaah saat keberangkatan haji, seperti seragam, kaos,

    dan lain-lain

    ❖ Transportasi

    - Bertugas menyiapkan dan mengatur terkait kendaraan

    yang akan digunakan jamah untuk berangkat praktek

    manasik ke embarkasi pondok gede.

  • 39

    D. Pelayanan PT. Safaroh Ziarah Haramain

    Pelayanan merupakan sesuatu yang produknya tidak kasat

    mata, namun dampaknya bisa dirasakan dengan jelas oleh para

    penerima layanan. Begitupun dengan pelayanan yang diberikan

    oleh PT. Safaroh Ziarah Haramain, yang mememiliki produk

    berupa pelayanan publik. Adapun pelayanan yang disediakan oleh

    PT. Safaroh Ziarah Haramain ini adalah

    1. Pelayanan pemberangkatan umroh dan haji

    Program pelayanan umroh dan haji merupakan pelayanan

    yang menjadi iconic di PT. Safaroh ini. Karena memang pada

    dasarnya perusahaan ini bergerak pada biro perjalanan umroh

    dan haji. Adapun program umroh bias dilaksanakan kapan saja,

    kecuali di waktu musim haji. Sedangkan, untuk

    pemberangkatan haji diadakan pada musim haji, yakni pada

    bulan syawal hingga dzulhijjah.

    2. Pelayanan bimbingan manasik haji

    Di perusahaan ini, juga tersedia pelayanan bimbingan

    manasik. Pelayanan bimbingan manasik ini diberikan bebas

    kepada jamaah haji dari semua kalangan, baik yang berangkat

    haji menggunakan travel safaroh, ataupun yang tidak.

    E. Ruang Lingkup Tugas PT. Safaroh Ziarah Haramain

    PT. Safaroh sebagai bidang yang bergerak dalam meberikan

    pelayanan bimbingan manasik ibadah haji kepada masyarakat

    khususnya calon jamaah haji Indonesia berusaha memberikan

    pelayanan bimbingan ibadah haji dengan benar dan sebaik-baiknya,

  • 40

    sehingga dapat memahami setiap persoalan yang berhubungan dengan

    pelaksanaan ibadah haji.

    berbekal pengalaman bimbingan yang telah dilakukan oleh PT.

    Safaroh Ziarah Haramain pada tahun tahun sebelumnya. PT. Safaroh

    Ziarah Haramain senantiasa melakukan evaluasi, perbaikan, dan

    penyempurnaan bimbingan secara terus menerus agar dapat lebih

    matang mempersiapkan segala sesuatunya sehingga diharapkan dapat

    memberikan pelayanan bimbingan dengan lebih baik lagi.

    Adapun secara garis besar PT. Safaroh Ziarah Haramain

    memberikan pelayanan bimbingan manasik haji dan menyiapkan

    sarana-sarana yang diperlukan oleh calon jamaah haji, diantaranya

    sebagai berikut :

    1. Memberikan pelayanan persiapan administrasi sampai

    menerima passport

    Disini, PT. safaroh juga berkewajiban membantu setiap

    calon jamaah haji untuk mengurus semua keperluan

    administrasi jamaah. Dengan ditemani jamaah itu sendiri

    ataupun diperbolehkan dengan menggunakan surat kuasa

    apabila jamaah memiliki keterbatasan satu dan lain hal.

    2. Memberikan bimbingan manasik haji secara lengkap

    PT. Safaroh juga memiliki kewajiban untuk memberikan

    bimbingan manasik kepada calon jamaah haji. Karena manasik

    ini juga sudah termasuk kedalam rincian administrasi PT.

    Safaroh itu sendiri.

    3. Memberikan bimbingan secara langsung kepada jamaah di

    tanah suci yang dipimpin langsung oleh Habib Idurs selaku

    pimpinan PT. Safaroh Ziarah Haramain

  • 41

    Bimbingan manasik tidak hanya diterima jamaah ketika

    berada di Tanah Air, tetapi juga ketika jamaah berada di

    Makkah ataupun Madinah. Oleh karena itu, bimbingan

    manasik jamaah haji PT. Safaroh sudah sangat terbantu dengan

    adanya bimbingan sebelum keberangkatan dan ketika

    pelaksanaan haji itu berlangsung.

    4. Menyediakan perlatan yang dibutuhkan dalam manasik haji

    Dalam kegiatan bimbingan manasik yang diadakan oleh pihak

    PT. Safaroh ini, pihak penyelenggara juga akan menyediakan

    setiap perlatan yang dibutuhkan jamaah untuk bisa memahami

    manasik. Seperti contoh, untuk kegiatan praktek mansasik

    yang akan diselenggarakan di embarkasi Pondok Gede, maka

    PT. Safarohlah yang akan menyediakan media transportasi

    untuk membawa jamaah ke tempat tujuan tersebut.

    5. Menyediakan pembimbing manasik haji yang kompeten dan

    menguasai dalam bidangnya

    Termasuk dalam ruang lingkup tugas PT. Safaroh, yakni

    menyediakan pembimbing manasik yang prosefional dan

    kompeten dalam bidang haji.

    F. Sistem Manajemen Pelayanan PT. Safaroh Ziarah Haramain

    Manajemen yang diterapkan oleh PT. Safaroh Ziarah

    Haramainmerupakan manajemen yang terjadi seperti pada umumnya.

    Seperti adanya unsur perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan juga

    evaluasi. Manajemen pelaksanaan yang ditekankan adalah manajemen

    yang berkaitan dengan pelayanan, karena sebagai bagian dari

    penyelenggara haji maka pelayanan yang diberikan kepada jamaah

    harus lebih baik daripada yang diberikan oleh pemerintah.

  • 42

    Tidak hanya pelayanan mengenai fasilitas seperti hotel,

    akomodasi, transportasi, tetapi pelayanan mengenai manasik juga

    sangat matang direncanakan serta diawasi dan dievaluasi setiap tahun

    setelah pelaksanaan haji berlangsung. Manasik yang merupakan

    bagian dari pelayanan public memerlukan perencanaan yang matang

    guna mencapai setiap tujuan dari pelayanan itu sendiri. Maka system

    manajemen terhadap pelayanan manasik dibagi kepada unsur POAC

    yaitu

    - Planning, yakni perencanaan kegiatan manasik mengenai

    pelaksanaan manasik nantinya. Seperti dimana tempat pelaksanaan

    manasik, materi dan pemateri, juga waktu manasik akan

    diselenggarakan. Bagian dari perencanaan memerlukan strategi

    untuk mencapai tujuan manasik. Oleh karena itu, strategi juga

    direncanakan oleh PT. Safaroh Ziarah Haramain

    - Organizing, setelah perencanaan sudah selesai dan ditetapkan.

    Maka tahap selanjutnya yaitu organizing atau membentuk

    organisasi manasik. Hal ini difokuskan agar manasik memiliki

    penanggung jawabnya tersendiri. Dan lebih mudah mengkoordinir

    setiap kegiatan yang berkaitan dengan manasik karena memiliki

    organisasinya tersendiri.

    - Actuating, pelaksanaan manasik dijalankan sesuai dengan rencana

    yang telah ditetapkan. Setiap sumber daya yang bertanggung jawab

    terhadap kegiatan manasik juga ikut andil untuk mensukseskan

    kegiatan manasik tersebut. Pada saat pelaksanaan akan ada

    beberapa hal yang terjadi diluar kendali, seperti adanya jamaah

    yang tidak hadir dalam manasik, maka hal itu menjadi bagian yang

    akan dievaluasi kedepannya.

  • 43

    - Controlling, pengawasan sangat perlu dilakukan dalam kegiatan

    manasik untuk mengetahui sejauh mana rencana yang telah

    ditetapkan dapat berjalan saat pelaksanaan manasik itu tiba.

    Controlling juga memerlukan evaluasi, sehingga antara controlling

    dan evaluasi akan saling berkesinambungan dalam menciptakan

    kegiatan manasik yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan

    sebelumnya.

    Pelayanan bimbingan manasik menjadi focus utama pelayanan

    yang diberikan oleh PT. Safaroh Ziarah Haramain. Dan sepertinya

    pelayanan tersebut membuahkan hasil. Karena, PT. Safaroh Ziarah

    Haramain terkenal dengan pelayanan manasiknya yang mumpuni.

    Pelayanan manasik yang prima ini merupakan hasil dari

    matangnya perencanaan dan strategi yang dibuat oleh pihak PT.

    Safaroh Ziarah Haramaindemi menciptakan jamaah haji Indonesia

    yang mandiri dan mabrur.

  • 44

    BAB IV

    DATA DAN TEMUAN PENELITTIAN

    Setelah melakukan penelitian di PT. Safaroh Ziarah Haramain, berikut

    adalah beberapa data temuan yang berkaitan dengan pendaftaran jamaah,

    klasifikasi, waktu dan tempat pemberian manasik, kegiatan bimbingan

    manasik haji dan lain-lain. Berikut adalah data dan temuan penelitian di PT.

    Safaroh Ziarah Haramain :

    A. Pendaftaran

    Setiap calon jamaah haji yang bergabung dengan PT. Safaroh

    Ziarah Haramain, seluruh pengurusan, pendaftaran, dan administrasi

    dilakukan oleh staf PT. Safaroh Ziarah Haramain dengan surat kuasa

    atau di damping langsung oleh jamaah yang bersangkutan untuk

    memberikan kemudahan kepada calon jamaah haji dalam memenuhi

    persyaratan-persyaratan administrasi yang di perlukan sehingga

    jamaah dapat lebih berkonsentrasi pada pelaksanaan ibadah haji yang

    akan dilakukan. Hal ini dilakukan karena banyaknya jamaah PT.

    Safaroh Ziarah Haramain yang kurang dalam pendidikannya,

    sehingga PT. Safaroh berkenan untuk membantu memudahkan para

    jamaah yang mendaftar dengan membantu dalam pengurusan setiap

    dokumen yang diperlukan tersebut .

    Selain itu, jamaah yang mendaftar di PT. Safaroh juga akan

    mendapatkan full pelayanan bimbingan manasik yang akan diterima

    jamaah sebelum keberangkatan ke Saudi, dan juga mendapatkan

    bimbingan selama berada di Saudi nantinya. Jamaah juga akan

    difasilitasi untuk trasportasi dan konsumsi oleh pihak PT. Safaroh

    ketika akan melaksanakan bimbingan manasik di embarkasi nantinya.

    Lebih daripada itu, kegiatan bimbingan manasik yang dijalankan oleh

  • 45

    PT. Safaroh pun juga dilakukan sebanyak 14 kali pertemuan, dengan

    13 kali teori dan juga 1 kali praktek di embarkasi.

    Selain mendapatkan pelayanan bimbingan manasik, keistimewaan

    mendaftar di PT. Safaroh adalah sebagai calon jamaah haji, maka

    seluruh kegiatan yang berhubungan dengan haji akan diurus oleh PT.

    Safaroh tersebut. Seperti keperluan alat-alat untuk pelaksanaan

    manasik, transportasi untuk kegiatan manasik, konsumsi selama

    manasik, dan lain-lain.

    B. Klasifikasi Jamaah

    Jamaah haji yang tergabung dalam PT. Safaroh Ziarah Haramain

    tahun 2019 sebanyak 150 orang. Adapun klasifikasi jamaah hajinya

    dapat di kelompokkan dalam beberapa kelompok dengan berdasarkan

    jenis pekerjaan, usia, jenis kelamin, Pendidikan, dan daerah asal

    jamaah. Dengan rincian sebagai berikut :

    a. Klasifikasi Jamaah Haji menurut pekerjaan

    42 Table 1.1 Klasifikasi data jamaah PT. Safaroh

    berdasarkan pekerjaan

    No. Pekerjaan Jumlah

    1. PNS 23 orang

    2. Pegawai Swasta 42 orang

    3. Wiraswasta 23 orang

    4. Guru/ Dosen 4 orang

    5. Pelajar/ Mahasiswa -

    6. TNI/ Polri 2 orang

    42 Arsip data jamaah haji 2019 PT. Safaroh Ziarah Haramain

  • 46

    7. Ibu Rumah Tangga 56 orang

    Total 150 orang

    b. Klasifikasi jamaah haji menurut Usia

    43 Tabel 1.2 Klasifikasi data jamaah PT. Safaroh

    berdasarkan usia

    No. Pekerjaan Jumlah

    1. 25 – 35 - orang

    2. 36 – 45 10 orang

    3. 46 – 55 37 orang

    4. 56 – 65 50 orang

    5. 66 – 74 40 orang

    6. 75 – 90 13 orang

    Total 150 orang

    c. Klasifikasi jamaah haji menurut Jenis Kelamin

    44 Tabel 1.3 Klasifikasi data jamaah PT. Safaroh

    berdasarkan jenis kelamin

    No. Pekerjaan Jumlah

    1. Laki- laki 58 orang

    2. Perempuan 92 orang

    Total 150 orang

    43 Arsip data jamaah haji 2019 PT. Safaroh Ziarah Haramain 44 Arsip data jamaah haji 2019 PT. Safaroh Ziarah Haramain

  • 47

    d. Klasifikasi jamaah haji menurut Pendidikan

    45 Tabel 1.4 Klasifikasi data jamaah PT. Safaroh

    berdasarkan Pendidikan

    No. Pekerjaan Jumlah

    1. SD 45 orang

    2. SMP 20 orang

    3. SMA/ Se-derajat 61 orang

    4. Strata 1 (S1) 20 orang

    5. Strata 2 (S2) 4 orang

    Total 150 orang

    e. Klasifikasi Jamaah Menurut asal Kecamatan Kota Depok

    46 Tabel 1.5 Klasifikasi data jamaah PT. Safaroh

    berdasarkan kecamatan asal

    No. Pekerjaan Jumlah

    1. Kecamatan Pancoran Mas 39 orang

    2. Kecamatan Cipayung 14 orang

    3. Kecamatan Beji 25 orang

    4. Kecamatan Cinere 4 orang

    5. Kecamatan Sukmajaya 36 orang

    6. Kecamatan Cimanggis 10 orang

    7. Kecamatan Cilodong 10 orang

    8. Kecamatan Tapos 2 orang

    9. Kecamatan Bojongsari 2 orang

    10. Kecamatan Sawangan 2 orang

    45 Arsip data jamaah haji 2019 PT. Safaroh Ziarah Haramain 46 Arsip data jamaah haji 2019 PT. Safaroh Ziarah Haramain

  • 48

    11. Kecamatan Limo 5 orang

    12. Mutasi 1 orang

    Total 150 orang

    C. Klasifikasi Pembimbing Manasik Haji

    Pembimbing manasik juga merupakan bagian terpenting dari

    berlangsungnya kegiatan mansik haji. Pembimbing manasik juga

    merupakan orang yang akan memberikan arahan dan ilmu kepada

    calon jamaah haji ditahun berjalan. Adapun kualifikasi pembimbing

    manasik yang ditetapkan oleh Kementrian Agama, yaitu47

    1. Pendidikan minimal S-1 atau sederajat/ pesantren

    2. Memiliki pemahaman mengenai fikh haji

    3. Pengalaman melakukan ibadah haji

    4. Memiliki kemampuan leadership (kepemimpinan)

    5. Memiliki akhlakul karimah

    6. Diutamakan mampu berkomunikasi dengan Bahasa Arab, dan

    7. Diutamakan lulus sertifikasi

    Berkaitan dengan kualifikasi pembimbing manasik yang telah

    ditetapkan ole Kementrian Agama, maka PT. Safaroh juga merincikan

    kualifikasi wajib bagi pembimbing mansasik di PT. Safaroh, sebagai

    berikut48 :

    47 Keputusan Direktur Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nomor D/222/ 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan bimbingan manasik Haji oleh Kementrian Agama Kabupaten/Kota dan Kantor Urusan Agama Kecamatan BAB IV tentang pembimbing manasik 48 Wawancara Pribadi dengan Bapak H. Rusli Ridwan, Depok, 18 Maret 2020

  • 49

    1. Pembimbing manasik haji minimal merupakan orang yang

    pernah melaksanakan ibadah haji minimal 2 kali

    2. Merupakan seorang sarjana atau minimal merupakan seorang

    dengan lulusan pendidikan dibidang keagamaan

    3. Usia minimal 25 Tahun

    D. Waktu, tempat, dan jumlah pemberian bimbingan manasik haji

    No. Waktu Tempat Keterangan

    1. Setiap hari Minggu

    Jam 09.00 – 12.00

    WIB

    Majelis taklim

    Darussyarief

    13x pertemuan

    2. Minggu, 22 mei 2019

    Praktek manasik haji

    Asrama haji

    Pondokgede - Jakarta

    1x pertemuan

    3. Ketika melaksanakan

    ibadah haji

    Madinah dan Makkah

    al-Mukarromah

    Bimbingan sekaligus

    praktek langsung

    setiap hari

    E. Bimbingan Manasik Haji

    Pengetahuan tentang manasik haji dan pemahamannya merupakan

    hal penting yang harus di ketahui oleh setiap jamaah yang akan

    melaksanakan ibadah haji ditahun berjalan. Oleh karena itu, PT.

    Safaroh Ziarah Haramain yang dipimpin oleh habib Idrus memberikan

    pelayanan bimbingan manasik haji secara lengkap dan menyeluruh

    kepada setiap calon jamaah haji yang tujuannya adalah agar seluruh

  • 50

    jamaah mengikuti manasik haji akan mendapat pemahaman dengan

    baik dan benar mengenai permasalahan yang berkenaan dengan

    pelaksanaan ibadah haji.

    Sebagaimana yang kita ketahui dalam Peraturan Mentri Agama

    (PMA) No.14 tahun 2012 tentang penyelenggaraan ibadah haji regular

    bahwa pelaksanaan bimbingan ibadah haji telah diatur dengan jelas di

    dalamnya. Seperti yang terdapat dalam BAB IV pasal 16 bahwa

    bimbingan manasik haji dapat dilakukan secara langsung dan tidak

    langsung. Oleh sebab itu, PT. Safaro Ziarah Haramain memberikan

    bimbingan secara langsung kepada jamaah dengan bimbingan

    sebanyak 14 kali tatap muka. Dengan 13 kali pertemuan membahas

    materi dan tanya jawab, dan 1 kali tatap muka dimaksudkan untuk

    melakukan praktek ibadah haji di embarkasi.

    Adapun materi bimbingan ibadah haji tersebut akan disampaikan

    oleh para pembimbing yang berkompeten dan menguasai disiplin ilmu

    sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Materi bimbingan

    manasik haji sesuai dengan pedoman pelaksanaan bimbingan manasik

    haji yang telah ditetapkan oleh Kementrian Agama49, yaitu

    a) Akidah akhlak

    Materi akidah akhlak merupakan materi yang akan

    dibahas dalam kegiatan manasik haji di PT. Safaroh Ziarah

    Haramain. Materinya akan membahas tentang hikmah ibadah

    haji, edukasi kebijakan penyelenggaraan ibadah haji di Tanah

    Air, dan Taklimatul Hajj.

    49 Keputusan Direktur Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nomor D/222/ 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan bimbingan manasik Haji oleh Kementrian Agama Kabupaten/Kota dan Kantor Urusan Agama Kecamatan

  • 51

    b) Fiqh

    Fiqh juga termasuk dalam materi yang akan dibahas

    dalam kegiatan manasik haji tersebut. Fiqh disini akan

    membahas mengenai tata cara ibada haji (manasik ibadah),

    manasik perjalanan dan keselamatan penerbangan.

    c) Bimbingan ibadah haji, umrah, dan ziarah

    Ketika selesai pelaksanaan haji, terdapat kegiatan

    ziarah yang akan dilakukan oleh jamaah. Di dalam kegiatan

    manasik, materi ini juga termasuk dalam bahasan materi

    manasik. Hal tersebut dianggap perlu agar jamaah dapat

    mengenal tempat-tempat yang berada di Makkah dan Madinah,

    termasuk juga sejarah-sejarahnya. Materi yang akan dibahas

    yaitu mengenai ‘arbain dan juga ziarah,

    d) Tanya jawab manasik haji

    Metode manasik haji merupakan salah satu dari

    metode pemberian materi manasik haji yang dianjurkan

    kementrian agama dalam pedoman pelaksanaan bimbingan

    manasik haji50. Dan di PT. Safaroh, tanya jawab tidak hanya

    dijadikan sebagai metode, tetapi juga sebagai sesi materi. Yang

    dalam kegiatan manasiknya, disediakan sesi tanya jawab

    terhadap materi-materi yang telah disampaikan sebelumnya.

    Hal ini dilakukan dengan tujuan agar PT. Safaroh bisa melihat

    dan mengetahui dimana letak pemberian materi yang masih

    kurang di