strategi nasional aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi (ppk) 2015
TRANSCRIPT
Disampaikan dalam Konferensi Tata Kelola Sumberdaya Ekstraktif,
“Extracting the Future: Menata Sumberdaya Ekstraktif untuk
Pembangunan Berkelanjutan.” Jakarta, 17 November 2015
Strategi Nasional Aksi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi (PPK) 2015
Direktorat Analisa Peraturan Perundang-undangan, Bappenas
.
Lily Widyati, SH, MPA
LATAR BELAKANG
3
UNCAC
UU NO. 7 TAHUN 2006
PERPRES NO. 55
TAHUN 2012
PERMEN PPN NO. 1
TAHUN 2013
Inpres 1/2013
Aksi PPK
2013
Inpres 2/2014
Aksi PPK
2014
AKSI PPK K/L DAN PEMDA
Inpres 7/2015
Aksi PPK 2015
The United Nations Convention Against Corruption (UNCAC) mulai
berlaku (entry into force) sejak tanggal 14 Desember 2005. Hingga
saat ini, sebanyak 140 negara telah menandatangani Konvensi
tersebut dan 165 negara telah meratifikasinya
Sebagai bentuk komitmen global, Indonesia meratifikasi UNCAC
melalui UU Nomor 7 Tahun 2006 tentang Pengesahan UNCAC
2003 tertanggal 18 April 2006
• Untuk mengimplementasikan UNCAC, disusun Strategi Nasional
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi yang menjadi acuan
bagi K/L dan Pemda untuk melakukan upaya Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi.
• Bappenas sejak Tahun 2006 mengkoordinasikan stakeholder
untuk menyusun Stranas PPK
Sebagai amanat Perpres No. 55/2012, disusun Tata
Cara Koordinasi, Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan
Stranas PPK
Penjabaran dan pelaksanaan Stranas PPK, setiap
tahun melalui Aksi yang dituangkan dalam Inpres
• K/L dan Pemda melaksanakan Aksi PPK setiap
tahun, dan melaporkan capaian triwulanan melalui
sistem pemantauan online
• Bappenas mengkoordinasikan K/L
• Kemendagri mengkoordinasikan Pemda
PENDAHULUAN
Perpres No. 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi (Stranas PPK) Jangka Panjang Tahun 2012-2025
dan Jangka Menengah Tahun 2012-2014 mengamanatkan
Kementerian/lembaga dan Pemerintah daerah untuk menjabarkan dan
melaksanakan Stranas PPK melalui aksi PPK setiap tahun
Inpres No. 7 Tahun 2015 merupakan kelanjutan dari pelaksanaan Stranas
PPK, yang dimulai dengan Inpres No. 1 Tahun 2013, dan Inpres No. 2
Tahun 2014
Mekanisme Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Inpres No. 7 Tahun
2015, sama dengan Inpres No. 1 Tahun 2013, dan Inpres No. 2 Tahun
2014
Pengelolaan Sistem Monitoring (admin) difasilitasi oleh Kantor Staf
Presiden dan masih menggunakan https://10.0.3.3/monitoring (untuk K/L)
dan https://serambi.ksp.go.id (untuk Pemda) dengan menggunakan akun
yang sama
CAPAIAN
INPRES NO. 1 TAHUN 2013 DAN INPRES NO. 2 TAHUN 2014
PEMERINTAH PUSAT
5 Sangat Memuaskan Memuaskan Perlu Perhatian Mengecewakan Tidak ada Target
837
(86,38 %) 132
(13,62 %)
TAHAPAN PENYUSUNAN AKSI PPK 2015
6
PENYUSUNAN DRAFT AWAL
USULAN AWAL DARI K/L
SERIAL DISKUSI KONFIRMASI
K/L
PENYAMPAIAN DRAFT
INPRES DAN AKSI PPK
(BAPPENAS KEPADA SETKAB)
DISKUSI PAKAR, KPK,
MASYARAKAT SIPIL
INPRES NO. 7 TAHUN 2015
• Identifikasi permasalahan korupsi dari berbagai sumber
• Penyusunan masukan masyarakat sipil
• Review Inpres 2/2014
• Penuangan aksi dalam F5K
SEPTEMBER 2014 – FEBRUARI 2015
• Bappenas
mengirimkan
surat kepada K/L
untuk masukan
awal
• 29 K/L
menyampaikan
usulan Aksi
• Penjaringan
masukan K/L
• FGD isu prioritas
(Pertanahan, Tata
Ruang, Kehutanan,
Pajak, Bea Cukai,
Perijinan, Pelayanan
Publik, penegakan
hukum, pengadaan
barang jasa,
kemaritiman, pertanian
• Pertemuan melibatkan
K/L terkait, CSO,
Organisasi Profesi
6 MEI 2015
25 FEBRUARI
2015
MARET – APRIL 2015
SUMBER AKSI PPK TAHUN 2015
1. RPJMN 2015-2019;
2. Review pelaksanaan Aksi PPK Tahun sebelumnya (2013 - 2014);
3. Usulan Kementerian/Lembaga;
4. Usulan masyarakat sipil dan organisasi profesi;
5. Rekomendasi hasil review UNCAC;
6. Rekomendasi forum anti korupsi;
7. Buku putih KPK;
8. Masukan pakar dan pegiat anti korupsi
9. Masukan KPK
10. Masukan lainnya yang relevan dan signifikan, misalnya: masukan Ditsektor Bappenas,
Rekomendasi SPAK
7
8
Saya ingin, aksi-aksi yang ada dalam Inpres
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, tidak hanya
formalitas. Reformasi pelayanan perizinan di
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah
menjadi salah satu fokus dalam Inpres ini.
Penyederhanaan perizinan dari sisi jumlah dan jenis perizinan di
tingkat pusat
Pengembangan sistem pengendalian ekspor dan impor yang
terintegrasi
Perbaikan tata kelola penerbitan perizinan usaha perikanan
sistem perizinan online untuk usaha angkutan penumpang maupun
barang dengan fokus pada moda transportasi penyeberangan dan
laut
Unit Layanan Paspor (ULP) online di 5 (lima) Kantor Imigrasi
Transparansi layanan pertanahan
Para aparat penegak hukum, saya minta untuk
meningkatkan koordinasi dan sinergi
• Pembentukan database online Surat Pemberitahuan Dimulainya
Penyidikan (SPDP) yang terpusat
• Publikasi status penanganan perkara oleh Kepolisian dan Kejaksaan
• Kajian pengembangan sistem database penanganan perkara secara
terpadu di semua lembaga penegak hokum
• Laporan periodik hasil pengawasan penangan perkara di Kepolisian
Negara Republik Indonesia.
• Database yang dipublikasikan terkait dugaan pelanggaran disiplin/kode
etik dan pelanggaran penanganan perkara serta proses penanganannya
• Pengukuran tingkat kepuasan masyarakat atas kinerja Aparat Penegak
Hukum dalam penangan perkara tindak pidana korupsi
• Peningkatan akuntabilitas dan transparansi serta koordinasi dalam
pengelolaan barang sitaan dan rampasan
• Transparansi proses pengangkatan pejabat yang menempati jabatan
strategis di Kepolisian dan Kejaksaan
• pertukaran informasi Laporan Hasil Analisis antara PPATK dengan
instansi terkait
Membangun sistem yg baik, menbangun sistem yang
efektif, akan banyak mengurangi korupsi. sistem yang baik
itu bisa berupa e-budgeting, e-government, e-purschasing,
e catalogue, e-audit, dan pajak.
• Peningkatan transparansi dan akuntabilitas mekanisme pengadaan barang
dan jasa antara lain melalui e procurement, penguatan unit layanan
pengadaan, publikasi rencana umum pengadaan, e katalog serta
mendorong penerapan whistle blowing system
• Penyampaian data dan informasi yang berkaitan dengan perpajakan dari
kementerian, lembaga, dan instansi pemerintah
• Pengaturan mengenai Kewajiban melakukan Konfirmasi status Wajib
Pajak untuk layanan publik tertentu
• Penyempurnaan sistem teknologi informasi pengelolaan data dan
informasi pajak
ARAHAN BAPAK PRESIDEN RI (PELUNCURAN INPRES NO. 7 TAHUN 2015 –
26 MEI 2015)
AKSI PPK TAHUN 2015
TITIK BERAT AKSI PPK 2015
9
FOKUS PRIORITAS AKSI PPK TAHUN 2015 PENCEGAHAN:
Reformasi layanan perizinan dan pelayanan publik, Reformasi Birokrasi, Percepatan Pelaksanaan UU Aparatur Sipil Negara, Penguatan
Mekanisme Kelembagaan, E-Government dan Keterbukaan Informasi Publik, Transparansi Pengadaan Barang dan Jasa Publik, Reformasi
Tata Kelola Pajak, Penyederhanaan Perizinan
PENEGAKAN HUKUM:
Pencegahan Praktek Kriminalisasi; Optimalisasi Penggunaan UU Pencucian Uang; Upaya Pembuktian Terbalik dan Penegakan Kode Etik
Aparat Penegak Hukum; Evaluasi Kinerja Aparat Penegak Hukum; Memastikan dan menguatkan lembaga pelaksana Otoritas Pusat;
Perbaikan Mekanisme MLA; (Asset Management Unit), Transparansi Pengelolaan Aset Terkait Lainnya Sebagai Bentuk Pemanfaatan
Pengelolaan Aset Tipikor.
AKSI GENERIK
Dalam aksi PPK Tahun 2015, terdapat beberapa aksi generik, (Aksi yang memiliki
beberapa penanggung jawab):
I. KOORDINATOR LKPP:
Pelaksanaan transparansi dan akuntabilitas dalam mekanisme pengadaan barang
dan jasa – dilaksanakan oleh seluruh K/L
II. KOORDINATOR KEMENTERIAN KEUANGAN:
Penyampaian data dan informasi perpajakan dari instansi pemerintah, lembaga,
asosiasi, dan pihak lain (ILAP) – dilaksanakan oleh 26K/L
Konfirmasi Status Wajib Pajak pada pelayanan publik tertentu – dilaksanakan oleh
5 K/L
III. KOORDINATOR LPSK
Pelaksanaan whistleblowing system dan penyelesaian penanganan pengaduan
masyarakat yang terintegrasi di Kementerian/Lembaga (K/L) – dilaksanakan oleh
17 K/L
AKSI PPK
KEMENTERIAN/LEMBAGA 2015 Kementerian Perekonomian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
No
.
AKSI PENANGGUNG
JAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN
1 2 3 4 5
44
.
Evaluasi Kinerja
Pelaksanaan
Peraturan
Presiden
(Perpres) Nomor
26 Tahun 2010
tentang
Transparansi
Pendapatan
Negara/Daerah
yang diperoleh
dari Industri
Ekstraktif
Kementerian
Koordinator
Bidang
Perekonomian
Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan
Adanya laporan tentang
manfaat dan dampak
pelaksanaan Perpres Nomor
26 Tahun 2010 yang dapat
diakses oleh masyarakat
Terpublikasinya laporan hasil evaluasi kinerja
pelaksanaan Perpres Nomor 26 Tahun 2010
melalui website Kemenko Bidang Perekonomian
48
.
Pelaksanaan
transparansi dan
akuntabilitas
dalam
mekanisme
pengadaan
barang dan jasa
Seluruh
Kementerian/L
embaga dan
Pemerintah
Daerah
Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
Meningkatnya pelaksanaan
transparansi dan
akuntabilitas pengadaan
barang dan jasa melalui e-
procurement
1) Pelaksanaan pengembangan kelembagaan,
sumber daya manusia dan tata kelola Unit
Layanan Pengadaan (ULP)
2) Diumumkannya rencana umum pengadaan
di Sistem Informasi Rencana Umum
Pengadaan (SiRUP) agar dapat
dilaksanakan konsolidasi
3) Terlaksananya seluruh pengadaan
barang/jasa pemerintah melalui Sistem
Pengadaan Secara Elektronik (SPSE)
4) Terlaksananya Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah melalui e-Purchasing
berdasarkan katalog elektronik bagi
Kementerian/Lembaga
5) Tersedianya WBS yang dapat dimanfaatkan
oleh Kementerian/Lembaga dan
Pemerintah Daerah pada portal pengadaan
nasional
AKSI PPK KEMENKOPEREKONOMIAN 2015
No
.
AKSI PENANGGUNG
JAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN
1 2 3 4 5
9. Optimalisasi
Pelaksanaan
whistle blowing
system (WBS)
dan jaminan
perlindungan
terhadap whistle
blower/Pelapor
yang terintegrasi
di
Kementerian/Le
mbaga
Kepolisian Negara
Republik Indonesia,
Kejaksaan Republik
Indonesia,
Kementerian Agraria
dan Tata
Ruang/Badan
Pertanahan Nasional,
Kementerian Energi
dan Sumber Daya
Mineral,
Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan,
Lembaga Perlindungan
Saksi dan Korban, Komisi
Pemberantasan Korupsi.
Meningkatnya efektifitas
pelaksanaan WBS di
Kementerian/L
embaga
1. Terbangunnya mekanisme koordinasi
antara Kementerian/Lembaga dengan
Komisi Pemberantasan Korupsi, Lembaga
Perlindungan Saksi dan Korban dan
instansi terkait
2.
Termanfaatkannya WBS online secara
online
48
.
Pelaksanaan
transparansi dan
akuntabilitas
dalam
mekanisme
pengadaan
barang dan jasa
Seluruh
Kementerian/Lembaga
dan Pemerintah
Daerah
Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah
Meningkatnya pelaksanaan
transparansi dan
akuntabilitas pengadaan
barang dan jasa melalui e-
procurement
1) Pelaksanaan pengembangan kelembagaan,
sumber daya manusia dan tata kelola Unit
Layanan Pengadaan (ULP)
2) Diumumkannya rencana umum pengadaan
di Sistem Informasi Rencana Umum
Pengadaan (SiRUP) agar dapat
dilaksanakan konsolidasi
3) Terlaksananya seluruh pengadaan
barang/jasa pemerintah melalui Sistem
Pengadaan Secara Elektronik (SPSE)
4) Terlaksananya Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah melalui e-Purchasing
berdasarkan katalog elektronik bagi
Kementerian/Lembaga
5) Tersedianya WBS yang dapat dimanfaatkan
oleh Kementerian/Lembaga dan
Pemerintah Daerah pada portal pengadaan
nasional
AKSI PPK KEMENTERIAN LH & KEHUTANAN 2015
No
.
AKSI PENANGGUNG JAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA
KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN
1 2 3 4 5
54
.
Penyampaian
data dan
informasi yang
berkaitan
dengan
perpajakan dari
kementerian,
lembaga, dan
instansi
pemerintah
Badan Koordinasi Penanaman Modal,
Kementerian Dalam Negeri, Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional, Kementerian Perdagangan,
Kementerian Perhubungan, Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral, Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional,
Kementerian Kesehatan, Badan Pusat
Statistik, Pusat Pelaporan dan Analisis
Transaksi Keuangan, Komisi Pemilihan
Umum, Kepolisian Negara Republik
Indonesia, Kementerian Ketenagakerjaan,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Kementerian Agama, Kementerian Badan
Usaha Milik Negara, Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia, Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan, Kementerian
Pertanian, Kementerian Komunikasi dan
Informatika, Kementerian Kelautan dan
Perikanan, Kementerian Perindustrian,
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah, Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat, Kementerian
Pertahanan, Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
Kementerian
Keuangan
Tingginya kepatuhan
dalam penyampaian
data dan informasi
yang berkaitan dengan
perpajakan sesuai
ketentuan
Tersampaikannya data/informasi yang
berkaitan dengan perpajakan sesuai
amanat Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 31 Tahun 2012 dari
Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja
Perangkat Daerah/Institusi yang
tercantum sebagai instansi pemerintah,
lembaga, asosiasi, dan pihak lain (ILAP)
pada PMK-16/PMK.03/2013 dan
perubahannya ke Kementerian
Keuangan (Direktorat Jenderal Pajak)
secara rutin, tidak hanya terbatas pada
jenis data yang telah diatur dalam PMK-
16/PMK.03/2013 dan perubahannya
dalam bentuk data elektronik
57
.
Pengaturan
mengenai
Kewajiban
melakukan
Konfirmasi
status Wajib
Pajak untuk
layanan publik
tertentu
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia,
Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral, Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan, Kementerian Kelautan dan
Perikanan, Kementerian Dalam Negeri
Kementerian
Keuangan
Adanya landasan
hukum yang mengatur
pemenuhan kewajiban
perpajakan sebelum
diberikannya layanan
tertentu oleh
Kementerian/Lembaga
/ Satuan Kerja
Perangkat
Daerah/Institusi
lainnya
Diterbitkannya peraturan untuk
mensyaratkan Konfirmasi status Wajib
Pajak dalam pemberian layanan publik
kriteria tertentu
AKSI PPK KEMENTERIAN LH & KEHUTANAN 2015 (2)
No
.
AKSI PENANGGUNG
JAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN
1 2 3 4 5
9. Optimalisasi
Pelaksanaan
whistle blowing
system (WBS)
dan jaminan
perlindungan
terhadap whistle
blower/Pelapor
yang terintegrasi
di
Kementerian/Le
mbaga
Kepolisian Negara
Republik Indonesia,
Kejaksaan Republik
Indonesia,
Kementerian Agraria
dan Tata
Ruang/Badan
Pertanahan Nasional,
Kementerian Energi
dan Sumber Daya
Mineral,
Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan,
Lembaga Perlindungan
Saksi dan Korban, Komisi
Pemberantasan Korupsi.
Meningkatnya efektifitas
pelaksanaan WBS di
Kementerian/L
embaga
1. Terbangunnya mekanisme koordinasi
antara Kementerian/Lembaga dengan
Komisi Pemberantasan Korupsi, Lembaga
Perlindungan Saksi dan Korban dan
instansi terkait
2.
Termanfaatkannya WBS online secara
online
48
.
Pelaksanaan
transparansi dan
akuntabilitas
dalam
mekanisme
pengadaan
barang dan jasa
Seluruh
Kementerian/Lembaga
dan Pemerintah
Daerah
Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah
Meningkatnya pelaksanaan
transparansi dan
akuntabilitas pengadaan
barang dan jasa melalui e-
procurement
1) Pelaksanaan pengembangan kelembagaan,
sumber daya manusia dan tata kelola Unit
Layanan Pengadaan (ULP)
2) Diumumkannya rencana umum pengadaan
di Sistem Informasi Rencana Umum
Pengadaan (SiRUP) agar dapat
dilaksanakan konsolidasi
3) Terlaksananya seluruh pengadaan
barang/jasa pemerintah melalui Sistem
Pengadaan Secara Elektronik (SPSE)
4) Terlaksananya Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah melalui e-Purchasing
berdasarkan katalog elektronik bagi
Kementerian/Lembaga
5) Tersedianya WBS yang dapat dimanfaatkan
oleh Kementerian/Lembaga dan
Pemerintah Daerah pada portal pengadaan
nasional
AKSI PPK KEMENTERIAN ESDM 2015
No
.
AKSI PENANGGUNG JAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA
KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN
1 2 3 4 5
54
.
Penyampaian
data dan
informasi yang
berkaitan
dengan
perpajakan dari
kementerian,
lembaga, dan
instansi
pemerintah
Badan Koordinasi Penanaman Modal,
Kementerian Dalam Negeri, Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional, Kementerian Perdagangan,
Kementerian Perhubungan, Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral, Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional,
Kementerian Kesehatan, Badan Pusat
Statistik, Pusat Pelaporan dan Analisis
Transaksi Keuangan, Komisi Pemilihan
Umum, Kepolisian Negara Republik
Indonesia, Kementerian Ketenagakerjaan,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Kementerian Agama, Kementerian Badan
Usaha Milik Negara, Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia, Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan, Kementerian
Pertanian, Kementerian Komunikasi dan
Informatika, Kementerian Kelautan dan
Perikanan, Kementerian Perindustrian,
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah, Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat, Kementerian
Pertahanan, Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
Kementerian
Keuangan
Tingginya kepatuhan
dalam penyampaian
data dan informasi
yang berkaitan dengan
perpajakan sesuai
ketentuan
Tersampaikannya data/informasi yang
berkaitan dengan perpajakan sesuai
amanat Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 31 Tahun 2012 dari
Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja
Perangkat Daerah/Institusi yang
tercantum sebagai instansi pemerintah,
lembaga, asosiasi, dan pihak lain (ILAP)
pada PMK-16/PMK.03/2013 dan
perubahannya ke Kementerian
Keuangan (Direktorat Jenderal Pajak)
secara rutin, tidak hanya terbatas pada
jenis data yang telah diatur dalam PMK-
16/PMK.03/2013 dan perubahannya
dalam bentuk data elektronik
57
.
Pengaturan
mengenai
Kewajiban
melakukan
Konfirmasi
status Wajib
Pajak untuk
layanan publik
tertentu
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia,
Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral, Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan, Kementerian Kelautan dan
Perikanan, Kementerian Dalam Negeri
Kementerian
Keuangan
Adanya landasan
hukum yang mengatur
pemenuhan kewajiban
perpajakan sebelum
diberikannya layanan
tertentu oleh
Kementerian/Lembaga
/ Satuan Kerja
Perangkat
Daerah/Institusi
lainnya
Diterbitkannya peraturan untuk
mensyaratkan Konfirmasi status Wajib
Pajak dalam pemberian layanan publik
kriteria tertentu
AKSI PPK KEMENTERIAN ESDM 2015 (2)
No
.
AKSI PENANGGUNG JAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA
KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN
1 2 3 4 5
43
.
Percepatan
pembentukan
Minerba One Map
Indonesia
(MOMI)
Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral
Badan Informasi
Geospasial
Minerba One Map
Indonesia digunakan
sebagai acuan dalam
tata kelola minerba.
Tersedianya data peta minerba yang
akurat
61
.
Kajian untuk
penyesuaian
berbagai
Peraturan
Menteri Energi
dan Sumber
Daya Mineral
terkait
pelaksanaan UU
Mineral dan
Batubara
Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral
Kementerian
Koordinator Bidang
Kemaritiman,
Kementerian
Lingkungan Hidup
dan Kehutanan, dan
Pemerintah Daerah
Adanya hasil kajian
dan rekomendasi
penyesuaian berbagai
Peraturan Menteri
Energi dan Sumber
Daya Mineral
a. Tersedianya kajian dan
rekomendasi terhadap berbagai
Peraturan Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral untuk
menyesuaikannya dengan UU
Mineral dan Batubara
b. Publikasi hasil kajian
AKSI PPK KEMENTERIAN ESDM 2015 (3)
CAPAIAN AKSI PPK 2015 Kementerian Perekonomian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
KENDALA PELAKSANAAN AKSI PPK PUSAT
K/L tidak melaporkan klaim capaian ke dalam sistem. Hal ini
dikarenakan:
• koordinasi internal maupun eksternal,
• permasalahan koneksi internet,
• tidak memiliki akun (belum menerima username dan
password)
• mutasi jabatan pada pengelola aksi
• tidak memahami cara menginput
Data dukung yang disampaikan tidak sesuai dengan yang telah
disepakati
K/L tidak melaksanakan aksi
Komitmen pimpinan
SEKRETARIAT STRANAS PPK
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BAPPENAS
JL. TAMAN SUROPATI, NO. 2, JAKARTA 10310
TELP/FAX: 021-392 4446
EMAIL: [email protected]
TERIMAKASIH
23