aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi...
TRANSCRIPT
INPRES NO. 10 TAHUN 2016AKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI
TAHUN 2016 DAN TAHUN 2017
14 November 2016
OUTLINE PAPARAN
PENDAHULUAN
INPRES NO. 10 TAHUN 2016
PEMANTAUAN DAN PELAPORAN
PENAJAMAN
TINDAK LANJUT
UNCACPerpres 55 Tahun
2012
Aksi K/L danPemda
UU No 7 Tahun 2006
Permen PPN No
1 Tahun 2013
Inpres
1/2013
Inpres
2/2014
Inpres
7/2015
• Indonesia meratifikasi konvensi PPB anti korupsi (United Nations Convention Against Corruption) melalui UU No. 7 Tahun 2006.
• Sebagai tindak lanjut, disusun Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (Stranas PPK) yang ditetapkan dengan Perpres No. 55 Tahun 2012 (Jangka Menengah 2012-2014, Jangka Panjang 2012-2025).
• Penjabaran dan pelaksanaan Stranas PPK, setiap tahun ditetapkan Aksi PPK melalui Inpres untuk dilaksanakan olehK/L dan Pemda.
• Sebagai pedoman koordinasi, pemantauan dan evaluasi, disusun Permen PPN No. 1 Tahun 2013.
LATAR BELAKANG
Slide - 3
Inpres
10/2016
DiskusiPendahuluan
PenyusunanMasukan
PemetaanAwal
Serial FGD Finalisasi
• Pemetaan Awal dilakukan berdasarkan prioritas dalam RPJMN2015-2019 dan RKP 2016 termasuk melakukan evaluasiterhadap Aksi PPK
• Bappenas menyampaikan surat kepada K/L untuk masukan AksiPPK 2016
• Setelah mendapat arahan mengenai prioritas aksi, dilakukanserial FGD yang melibatkan K/L, CSO, Organisasi Profesi
• Berdasarkan masukan dari FGD, disusun kembali isu-isu yangdapat dijadikan aksi
• Draft Aksi disampaikan kepada K/L untuk memperolehtanggapan
• Masukan berbagai pihak, diskusi dengan KPK, KSP, persiapandengan Setkab dan Setneg dilakukan dalam rangka finalisasi
• Pembahasan Draft Final bersama KSP dan KPK melaluirangkaian pertemuan
Dalam diskusi penyusunan Aksi PPK 2016, KPK selalu dilibatkan. KPK telah menyampaikan masukan secara resmi dan telah ada pembahasanantara Bappenas dengan Tim KPK
Agustus2015
Sept 2016
PENYUSUNAN AKSI PPK TAHUN 2016 DAN TAHUN 2017
Slide - 4
INPRES NO. 10 TAHUN 2016 – AKSI PPK TAHUN 2016 DAN 2017
Sejak Inpres No. 7 Tahun 2015, Strategi dalam Aksi PPK menjadi 2, yaitu Pencegahan dan Penegakan Hukum(Sebelumnya 6 Strategi) 2
Setiap Strategi dijabarkan dalam fokus-fokus kegiatan 7
Terdiri atas 23 Aksi PENCEGAHAN 8 Aksi PENEGAKAN HUKUM 31
Fokus
Strategi
Aksi
• Aksi PPK Pemerintah Daerah, diprioritaskan kepada sektor perizinan, keterbukaan informasi,transparansi penyaluran dan penggunaan dana hibah dan bantuan sosial, serta pengadaan barangdan jasa.
• Inpres dirancang untuk mengawal program prioritas Pemerintah, memperkuat danmemfokuskan aksi tahunan yang telah dilaksanakan sejak 2011-2015, dengan memastikanketerkaitan dan penekanan aksi untuk pencapaian outcome, peningkatan kinerja core business K/Lyang sejalan dengan prioritas Presiden.
Slide - 5
ENABLING
FACTORS
POLITIKHUKUM
REFORMASI
BIROKRASI
FOKUS
SEKTOR
INFRASTRUKTUR
BUMN
TATA NIAGA
SEKTOR
PRIVAT
PENGADAAN
BARANG &
JASA
PENERIMAAN
NEGARA
INDUSTRI
EKSTRAKTIF
FOKUS SEKTOR AKSI PPK 2016 DAN 2017
Slide - 6
PERIZINAN, PENANAMAN
MODAL PENGADAAN BARANG DAN
JASA
Penyederhanaan Perizinan di
PTSP Pusat danDaerah
Pelimpahan kewenangan penerbitan
izin dan non izin di PTSP
Daerah
Transparansi dan
akuntabilitas dalam
mekanisme PBJ
Perbaikan mekanisme dan prosedur sistem
pelayanan Pertanahan dan
Tata Ruang
Slide - 7
BKPM
Seluruh Pemda
Seluruh K/L dan Pemda
Kementerian ATR/BPN
FOKUS AKSI PPK 2016-2017
TATA KELOLA PAJAK DAN
PENERIMAAN NEGARA
PembatasanTransaksi Tunai
Data interfacing pengelolaan SDA
dan Energidengan database Pajak dan PNBP
Konfirmasi Status Wajib Pajak
Penyusunan Kebijakan
tentang Integrasi Data
Keuangan
EvaluasiPertukaran Data
dan InformasiPerpajakan
Slide - 8
Kemenkeu, Kemendagri, Kemenkumham
Kemenkeu
Kemenkeu, Kemendagri, Kemenkumham, KemenESDM, Kemen LHK, KKP, BKPM, Kemen ATR/BPN, Kemendag, Kemenkes, POLRI, Kemen KUKM
Kemenkeu
PPATK, Kemendagri, Kemenkeu
FOKUS AKSI PPK 2016-2017
PENGELOLAAN SDA DAN
KETAHANAN PANGAN
Otomasi Pemotongan
Quota Ekspor dan Impor
Kajian perubahan tata kelola ekspor
dan imporkomoditas
pangan
Transparansi pendapatan dari
industri ekstraktif
Slide - 9
Kemenkeu
KemendagKemenko Ekonomi, Kemenkeu, KemenESDM
FOKUS AKSI PPK 2016-2017
TATA KELOLA
BUMN DAN SEKTOR SWASTA
SertifikasiAnti Korupsi
(ISO 37001)
PerencanaanHolding
Company BUMN
Slide - 10
BSNKemen BUMN
FOKUS AKSI PPK 2016-2017
PENEGAKAN HUKUM
SistemPeradilan
PidanaTerpadu
E-Law enforcement
(SPDP online)
Tata KelolaBarang Sitaan
danRampasan
PengendalianJumlah Napi
Tahanan
MekanismeGanti
Kerugiandan
Kompensasi
EksekusiUang
Penggantidan PenjaraPengganti
Slide - 11
Kemenkopolhukam
POLRI, Kejaksaan, KPK
POLRI, Kejaksaan, KPK, Kemenkumham, Kemen ATR/BPN
POLRI, Kejaksaan
Kemenkumham, Kemenkeu, Kemenaker,
KemenPANRB
Kejaksaan
FOKUS AKSI PPK 2016-2017
POLITIK DAN REFORMASI BIROKRASI
KeterbukaanInformasi
Whistleblowing System
AkuntabilitasDana Hibahdan Bansos
PenguatanStranas PPK
Pengendalian Gratifikasi
dalam pelayanan
publik
Slide - 12
Kemenkominfo, Kemendagri, Seluruh Pemda
Kemenkumham, KemenPANRB
Kemenkeu
Seluruh Pemda
LPSK, POLRI, Kejaksaan, Kemen ATR/BPN, Kemen ESDM, Kemendikbud, Kemenkumham, Kemenag, Kemenkes, KemenPUPR, Kemenkeu, Kementan, Kemenaker, Kemensos, KemenDesPDTT, Kemenhub, KemenLHK, Setjen BPK
FOKUS AKSI PPK 2016-2017
AKSI GENERIK*
Dalam aksi PPK Tahun 2015, terdapat beberapa aksi generik, antara lain:
1. Pelaksanaan transparansi dan akuntabilitas dalam mekanisme
pengadaan barang dan jasa – dilaksanakan oleh seluruh K/L –
instansi terkaitnya LKPP (LKPP akan melakukan pendampingan)
2. Pelaksanaan Konfirmasi Status Wajib Pajak (lanjutan 2015) –
dilaksanakan oleh 5 K/L – instansi terkaitnya adalah Kemenkeu
(Kemenkeu akan melakukan pendampingan)
3. Pengaturan Konfirmasi Status Wajib Pajak – dilaksanakan oleh 7 K/L -
instansi terkaitnya adalah Kemenkeu (Kemenkeu akan melakukan
pendampingan)
4. Pelaksanaan whistleblowing system (lanjutan 2015) – dilaksanakan
oleh 17 K/L – instansi terkaitnya adalah LPSK, KPK (LPSK akan
melakukan pendampingan)
*Aksi yang penanggung jawabnya lebih dari 1 K/L dengan ukuran keberhasilan yang sama
FORMAT 5 KOLOM DALAM INPRES NO. 10 TAHUN 2016
NO AKSI PENANGGUNG JAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA
KEBERHASILAN
UKURAN KEBERHASILAN
[1] [2] [3] [4] [5]
18 Percepatan
Implementasi
Transaksi Non
Tunai di seluruh
Kementerian/Lem
baga dan
Pemerintah
Daerah
1. Kementerian Keuangan
2. Kementerian Dalam
Negeri
3. Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia
1. BI
2. BPK
3. OJK
4. PPATK
5. LKPP
6. BPKP
7. Pemda
Menekan Korupsi pada
tahap realisasi anggaran
pembangunan dan
pengadaan barang dan
jasa
1. Terselesaikannya Peraturan Menteri
Keuangan dan Surat Edaran Menteri
Dalam Negeri mengenai pembatasan
transaksi tunai di K/L dan Daerah
(Kementerian Keuangan dan
Kementerian Dalam Negeri)
2. Laporan progress upaya percepatan
penyelesaian RUU Pembatasan
Transaksi Penggunaan Uang Kartal
(Kementerian Hukum dan HAM)
3. Terbangunnya sistem evaluasi
monitoring realisasi anggaran
pembangunan dan pengadaan
barang dan jasa (Kementerian
Keuangan)
Penyajian F5K dalam Inpres 10/2016 sedikit berbeda dibandingkan Inpres Aksi PPK
sebelum-sebelumnya (Inpres 1/2013, Inpres 2/2014, Inpres 7/2015), yaitu:
Pada Inpres sebelumnya, ukuran keberhasilan (kolom 5), seluruhnya menjadi tanggung
jawab K/L penanggung jawab (kolom 2)
Pada Inpres 10/2016, ukuran keberhasilan (kolom 5) disesuaikan dengan tusi dari K/L
penanggung jawab (kolom 2) -> lihat contoh matriks
• K/L/Pemda melaporkan capaian Aksi per triwulan melalui sistem pemantauan online
• Bappenas melakukan verifikasi K/L, Kemendagri melakukan verifikasi Pemda
• Kunjungan lapangan (insitu)
Pemantauan
• Bappenas bersama KSP dan BPKP melakukan evaluasi terhadap capaian Aksi PPK dan capaian outcome Stranas PPK
Evaluasi• Bappenas menyampaikan
laporan triwulanan kepada Presiden
• Capaian Aksi disampaikan juga kepada pimpinan K/L/Pemda dan masyarakat
Pelaporan kepada Presiden
PEMANTAUAN, EVALUASI, PELAPORAN
SISTEM PEMANTAUAN ONLINE
K/L K/L K/L
K/L K/L K/L
PEMPROV PEMPROV PEMPROV
PEMPROV PEMPROV PEMPROV
PEMKAB PEMKABPEMKOT
PEMKOT PEMKOTPEMKAB
https://serambi.ksp.go.idhttps://10.0.3.3/monitoring
VERIFIKATOR
VERIFIKATOR
VERIFIKATOR
Setiap K/L/Pemda memiliki 1 akun untuk mengakses ke dalam sistem pemantauan
Slide - 16
CHECKPOINT PEMANTAUAN
17
B0328 Mar – 5 Apr
B0628 Juni– 5 Juli
B0928 Sep – 5 Okt
B1228 Des – 15 Jan
Jam 23:59 Jam 23:59Jam 23:59 Jam 23:59
1. Pelaporan dilakukan melalui Sistem Pemantauan online. Tidak menerima laporan melalui surel (e-mail) ataupunsurat lainnya.
2. Periode pelaporan adalah mulai tanggal 28 pukul 00:00 WIB sampai dengan tanggal 5 pukul 23:59 WIB. Laporan diluar waktu yang disebutkan tidak dapat difasilitasi oleh sistem.
3. Sistem hanya dapat menerima laporan persentase capaian apabila disertai dengan data dukung yang diunggah(upload) ke dalam sistem tersebut.
4. Setelah pelaporan berakhir, akan dilaksanakan verifikasi berdasarkan klaim capaian dan data dukung yangdimasukkan ke dalam Sistem Pemantauan online untuk selanjutnya disampaikan kepada Bapak Presiden dan WakilPresiden.
Awalnya direncanakan pelaporan akan dimulai pada B12 (2016), namun karena rentang waktu yang sudah sangat dekat, maka pelaporan akan dimulai pada B03 (2017)
PEMBAHASAN TARGET TRIWULANAN (PENAJAMAN)
B03, B06, B09, B12
Penajaman dimaksudkan untuk menyepakati:
Bagaimana bisnis proses dari aksi tersebut dilaksanakan
Apakah ukuran keberhasilan pertriwulan, menunjukkan proses untuk menuju target akhir
Data dukung yang akan disampaikan pada setiap periode pelaporan.
Pada saat penajaman, K/L diharapkan membawa:
Aksi yang menjadi tanggung jawab K/L dalam format 8 kolom (F8K) yang memuat target
B03, B06, B09, B12 serta data dukungnya
Nama kontak person yang akan menjadi focal point
Peserta dalam pertemuan penajaman Aksi PPK K/L
K/L penanggung jawab aksi (Biro Perencanaan, Inspektorat, dan Unit kerja pelaksana aksi)
Bappenas
KSP
KPK
Instansi terkait (instansi terkait yang disebutkan dalam jadwal penajaman WAJIB hadir
dalam penajaman)
Penajaman akan dilakukan mulai tanggal 15 sd 25 November 2016 di Bappenas dan KSP
(jadwal terlampir)
CONTOH F8K
NoAKSI
PENANGGUNG
JAWAB
INSTANSI
TERKAIT
KRITERIA
KEBERHASILAN
UKURAN
KEBERHASILAN
UKURAN
KEBERHASILAN
(B03, B06, B09, B12)
%
CAPAIAN
KETERANGAN
(DATA
DUKUNG)
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Penyederha
naan
perizinan
dari sisi
jumlah,
persyaratan,
waktu dan
prosedur di
Pelayanan
Terpadu
Satu Pintu
(PTSP) Pusat
dan Daerah
Badan
Koordinasi
Penanaman
Modal
Seluruh
Kementeria
n/
Lembaga
Pelaksanaan
penyederhanaa
n perizinan
melalui
penyediaan
Standard
Operating
Procedure (SOP)
perizinan pada
PTSP Pusat dan
Daerah semakin
optimal
Tersusunnya
Peraturan Kepala
BKPM tentang
SOP layanan
perizinan minyak
dan gas, mineral
dan batubara dan
kelistrikan di
PTSP Pusat
B03
- Terlaksananya
pertemuan
koordinasi lintas
K/L
- Tersedianya draft
Perka BKPM
B03
- Laporan
pertemuan
koordinasi
yang
memuat
daftar
hadir,
notulensi,
undangan
- Draft Perka
BKPM
B06
Terbitnya Peraturan
Kepala BKPM, yang
memuat:
- Waktu pelayanan
yang dipersingkat
- Prosedur/Tahapan
- Transparansi
pembiayaan
B06
Perka BKPM
yang telah
dittd
Termuat dalam Inpres 10/2016
Disi pada saat pelaporan triwulanan
Dibahas pada saat penajaman
DOKUMEN KESEPAKATAN
Hasil penajaman akan dituangkan ke dalam DokumenKesepakatan yang ditanda tangani Deputi Bidang Politik,Hukum, Pertahanan dan Keamanan Bappenas denganSekretaris Kementerian/Lembaga penanggung jawabaksi.
Dokumen kesepakatan akan menjadi dasar untuk inputke dalam sistem pemantauan. Selain itu, dokumenkesepakatan akan digunakan sebagai bahan untuk mem-verifikasi laporan Kementerian/Lembaga setiap triwulan(B03, B06, B09, B12).
Dokumen kesepakatan juga berfungsi untuk menghindaridispute pada saat verifikasi capaian triwulanan
F8K yang telah diisi dengan target triwulanan dan datadukung, akan menjadi lampiran dokumen kesepakatan
CONTOH DOKUMEN KESEPAKATAN
Sekretaris Kementerian ABCD
( )
Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan Bappenas
( )
DOKUMEN KESEPAKATAN
AKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2016 DAN 2017
(KEMENTERIAN ABCD)
Dokumen ini merupakan kesepakatan antara Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan
Kementerian ABCD mengenai kesanggupan pencapaian ukuran keberhasilan aksi pencegahan dan pemberantasan
korupsi Tahun 2016 dan 2017 yang dituangkan dalam Inpres No. 10 Tahun 2016. Inpres No. 10 Tahun 2016 merupakan
penjabaran dan pelaksanaan Perpres No. 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi Jangka Panjang Tahun 2012-2025 dan Jangka Menengah Tahun 2012-2014.
Pelaksanaan aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi Kementerian ABCD Tahun 2016 dan 2017 akan dipantau dan
dievaluasi secara berkala oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas didukung oleh Kantor Staf
Presiden dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
Matriks 8 Kolom yang memuat aksi; penanggung jawab; instansi terkait; kriteria keberhasilan; ukuran keberhasilan;
ukuran keberhasilan B03, B06, B09, B12; % capaian; data dukung, menjadi bagian yang tak terpisahkan dari
kesepakatan ini, dengan rincian sebagai berikut:
Jumlah aksi : -
Jumlah sub aksi : -
Dokumen kesepakatan yang memuat matriks 8 kolom, akan digunakan sebagai dasar untuk mem-verifikasi laporan
Kementerian/Lembaga setiap triwulan (B03, B06, B09, B12), untuk menghindari dispute pada saat verifikasi capaian
triwulan.
Jakarta, November 2016
CONTOH DATA DUKUNG
JENIS DATA PENDUKUNG YANG DAPAT DISAMPAIKAN UNTUK MENDUKUNG KLAIM CAPAIAN AKSI PPK PADA KEMENTERIAN/LEMBAGA/PEMDA
Dalam melakukan melaporkan capaian tiap kegiatan dalam suatu aksi, insitusi pelapor pada dasarnya harus menyertakan bukti pendukung yang dapat meyakinkan masyarakat luas (secara sederhana namun jelas) bahwa kegiatan yang dimaksud memang dilaksanakan sesuai klaim.
Beberapa Contoh Kegiatan dalam Aksi PPKJenis Data Pendukung yang disampaikan
(di-upload) diantaranya dapat Berupa:
Rapat koordinasi, penyuluhan, sosialisasi, dsb.
Studi/kajian, pengumpulan data, verifikasi data, dsb.
Lelang, penunjukkan kontraktor, dsb.
Pekerjaan lapangan, konstruksi bangunan, dsb.
Penyerahan bantuan sosial, beasiswa, raskin, alat kesehatan, dsb.
Pembuatan draft peraturan, rencana induk, draft akademis, dsb.
Penerbitan izin, surat keputusan, peraturan, dsb.
Notulensi, daftar hadir, foto kegiatan yang dimaksud, materi yang disampaikan.
Copy/scan hasil studiatau kajian yang dimaksud, list data yang dikumpulkan, foto/dokumentasi kegiatan.
Copy/scan dari dokumen yang dimaksud.
Izin, keputusan, peraturan dimaksud yang sudah ditandatangani pejabat berwenang
Sampel bukti proses lelang, pengumuman pemenang lelang, bukti keputusan pengumuman.
Foto kegiatan dan koordinat bangunan, laporan perkembangan dari manajer proyek, dsb.
Daftar penerima bantuan dan alamat/koordinatnya, foto kegiatan, dsb.
TINDAK LANJUT
Kementerian/Lembaga menyusun target triwulanan (B03, B06, B09,
B12) dari masing-masing aksi yang menjadi tanggung jawabnya
(kecuali aksi generik)
Kementerian/Lembaga yang menjadi koordinator aksi generik
(Kemenkeu, LKPP dan LPSK) menyiapkan target triwulanan (B03,
B06, B09, B12) untuk dilakukan pembahasan dengan
Kementerian/Lembaga penanggung jawab
Setjen/Sesmen/Sestama mengkoordinasikan unit kerja yang terkait
dengan Aksi dalam Inpres No. 10 Tahun 2016 untuk hadir dalam
pembahasan target triwulanan (penajaman)
TERIMA KASIH