strategi marketing, implementasi dan analisis breadtalk
TRANSCRIPT
1Corporate Profile
BreadTalk didirikan pada tahun 2000 oleh George Quek Meng Tong, seorang wira usahawan yang sebelumnya memulai jaringan food court yang sukses di Singapura, yaitu Food Junction
Visi : Memapankan BreadTalk sebagai pelopor internasional, terdepan dalam brand roti bergaya-hidup
Misi : Terdepan dalam budaya gaya-hidup dengan keunikan dan perubahan yang inovatif, kreatif dan terkini untuk menghasilkan produk-produk dengan kesungguhan hati dan antusiasme yang tinggi
BreadTalk tersebar hingga ke 11 negara di Asia, yaitu Thailand, Filipina, Malaysia, Taiwan, Hongkong, India, Kuwait, Cina, Emirat Arab dan Indonesia. Di Indonesia sendiri saat ini sudah mencapai 73 outlet.
2Corporate Profile
Dalam perjalanannya selama kurang lebih 9 tahun, BreadTalk saat ini telah berhasil mendapatkan beberapa penghargaan sebagai tanda keberhasilannya dalam usahanya di bidang bisnis roti bergaya-hidup. Penghargaan tersebut antara lain ;
Award :* Design for Singapore Award (2004)* Singapore Promising Brand Award (2002 - 2004)* Singapore Most Distinctive Award (2003 - 2004)* Most Transparent Company Award (Runner-up, Sesdaq Category, 2004)* Singapore Most Popular Brand Award (2002)* Superbrand (2002 - 2003)* Enterprise 50 Start-Up Awards (1st place)
3
Lini Bisnis :* Cake* Buns* Pastry* Bread
Catatan : Analisa ini hanya membahas lini bisnis bread saja
Corporate Profile
4Strategi STPSegmenting
Geografis* Di 9 negara di Asia yaitu Thailand, Filipina, Malaysia, Taiwan, Hongkong, India, Kuwait, * Cina, Emirat Arab dan Indonesia* Di perkotaan* Di mall-mall besar tertentu(yang padat pengunjung)
Demografis* Primer : 15 tahun ke atas, penya kemampuan membeli* Sekunder : 15 tahun ke bawah, punya uang saku lebih
Psikografis* Kelas sosial : low-middle ke atas* Gaya hidup : mallers (suka pergi ke mall)* Kepribadian : orang yang membutuhkan makanan praktis dengan rasa beragam tapi * tetap fresh dan higienis
Targeting
* Differentiated
Positioning
Keunggulan :* Produk :
* Pelayanan :
5
Rasa enak dan gurihVarian rasa beragam (50 macam varian)Aroma khas dan mengundang seleraKemasan higienis dan menarikPenamaan produk sangat unik dan menarik
Strategi STP
Lokasi strategisJam operasi 10.00 – 22.00 (menyesuaikan jam operasi mall)Ada customer-care line
6Strategi STP
Tidak ada spesialisasi (tidak ada chef khusus untuk membuat suatu item tertentu)Mengenakan sarung tangan dan tutup kepala (ikat rambut bagi wanita) agar lebih higienisDitraining khusus ke Singapura untuk mengupdate produk dan inovasi produk baru
* SDM :
* Citra :
* Outlet :
Roti gaya hidup perkotaan yang diproduksi dengan higienis dan fresh dengan banyak varian rasa
Berkonsep toko, bukan resto atau cafeOutlet sekaligus menjadi tempat produksi
7Strategi STPValue Proposition
* More for the same
Positioning Statement
* Lifestyle Bakery
8Implementasi
Product
* See-thru Kitchen (dapur tembus pandang) untuk menegaskan kehigienisannya* Semua item dibuat di tempat (fresh), tidak dikirim dari manapun* Tersedia kurang lebih 50 jenis item (tergantung outlet)* Pembuatan produk dimulai pukul 07.00 – 21.00* Apabila ada sisa produk, harus dibuang atau boleh dikonsumsi pegawai (makan di tempat)* Tidak menjual produk minuman* Varian yang tidak laku dihilangkan secara berkala* Penamaan produk per item unik, contoh : Hamtaro (karakter hamster di film kartun Jepang)
9Implementasi
Place
* Tempat di-setting melingkar agar semua item dapat dilihat customer* Tidak ada tempat untuk makan di tempat/lokasi outlet* Tidak ada layanan pesan-antar (delivery service)* Kecuali di mall, tidak ada outlet tersedia di tempat lainnya* Lokasi di mall selalu strategis, berada di tengah lalu lintas pengunjung mall tersebut (dan * bukan berada di food court; hal ini menegaskan bahwa BreadTalk ‘bukan makanan utama’)* Item yang di tengah TOP 10, yang di kanan varian, yang di kiri pastry* Hanya terdapat 1-2 kasir (tergantung lokasi)* Chef dan Baker pria dan wanita* Saat pengunjung ramai, baker berfungsi ganda dan proaktif melakukan packing produk* dengan cara jemput bola di antrian* Selain cash, bisa debit dan kartu kredit* Jam operasi 10.00 – 22.00* Tdk ada kerjasama dengan pihak lain (titip produk, dll)* Dapur diberi exhaust ke arah pengunjung agar wangi roti dapat tercium dari luar
10Implementasi
Price
* Harga tidak berubah saat menjelang tutup toko* Tidak menyediakan pembelian paket* Terdapat menu harga* Harga paling murah Rp 5.000* Harga paling mahal Rp 24. 000 (harga sama dengan Jasselyn)
Promotion
* Ada program promo (kerja sama dengan kartu kredit HSBC)* Untuk varian baru, ada promo beli 1 dapat 2* Varian baru dipajang dekat kasir* Minim promosi dan tidak terlalu gencar berpromosi (mall yang dipilih adalah mall yang ramai* pengunjung saja)* Dibantu dengan 1 atau 2 X-banner
11A n a l i s a
Product
* Aroma khas sengaja disebar dengan cara membiarkan sebagian alat bakery dibuka agar* aroma tersebut dapat tercium oleh pengunjung mall* Rasa enak bersumber dari chef yang ditraining khusus di Singapura* Nama unik, bahkan begitu pentingnya hingga Breadtalk secara khusus memiliki beberapa* specialist yang bertanggungjawab dalam hal penamaan produk
Place
* See-thru Kitchen menguatkan kehigienisan produk dan proses pembuatannya* Sengaja hanya menggunakan 1-2 kasir saja, sehingga menciptakan antrian panjang yang* membuat pengunjung mall penasaran dan pada akhirnya ikut mencobanya*Tidak ada outlet lain selain di mall-mall tertentu, seingga menciptakan kesan dan citra ekslusif
12Kesimpulan & Saran
Kesimpulan
* Strategi STP BreadTalk ditegaskan pada implentasi marketing di level lapangan dengan baik* BreadTalk konsisten menjaga kualitas dan citra produk* BreadTalk cermat dalam memainkan kebiasaan psikologis pengunjung mall yang senang* dengan keramaian yaitu dengan hanya menyediakan 1-2 cashier saja untuk menciptakan* antrian panjang
Saran
* Price dan Promotion sebaiknya juga lebih sering dimainkan* Penambahan outlet di kota-kota besar lainnya di Indonesia perlu dipertimbangkan