strategi kpu menangani masalah pilkada serentak 2015

10
STRATEGI KPU MENANGANI MASALAH PILKADA SERENTAK 2015

Upload: election-commision

Post on 11-Apr-2017

422 views

Category:

Government & Nonprofit


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Strategi kpu menangani masalah pilkada serentak 2015

STRATEGI KPU MENANGANI MASALAH PILKADA SERENTAK 2015

Page 2: Strategi kpu menangani masalah pilkada serentak 2015

Dinamika Pilkada 2005-2015

Format penyelenggaraan pilkada langsung berubah sejak tahun 2005;

Periode 2005-2007, pilkada langsung merupakan rezim pemerintah daerah;

Periode 2008-2013, pilkada langsung berubah menjadi rezim pemilu;

Periode 2015 pilkada langsung lepas dari rezim pemilu tetapi KPU masih diberi tugas dan wewenang untuk menyelenggarakan pilkada.

Page 3: Strategi kpu menangani masalah pilkada serentak 2015

Pokok Masalah dalam Pilkada Serentak 2015

Pilkada langsung serentak di 269 daerah baru pertama kali dilaksanakan dalam sejarah kepemiluan di Indonesia menuntut SDM penyelenggara yang berkualitas dan berintegritas;

Perubahan regulasi pilkada yang sangat dinamis menuntut tim legal drafting KPU dapat menyesuaikan substansi Peraturan KPU dengan setiap perubahan regulasi dengan cepat;

Pengadaan dan pendistribusian logistik pemilihan secara serentak di 269 daerah pada bulan Desember 2015 memungkinkan terjadinya kendala di lapangan karena faktor cuaca, letak geografis, sarana transportasi dan ketersediaan penyedia kebutuhan logistik pemilu;

Keterlambatan daerah dalam menyediakan dana untuk kebutuhan pilkada; Data pemilih selalu menjadi isu yang krusial dalam penyelenggaraan pemilihan, termasuk

pilkada; Dibukanya ruang bagi keluarga petahana untuk mencalonkan diri menyumburkan politik

dinasti di daerah; Konflik dan kekerasan dalam pilkada cenderung meningkat berdasarkan riset LIPI dan

Crisis Group Asia Report;

Page 4: Strategi kpu menangani masalah pilkada serentak 2015

Penanganan Masalah Regulasi

Tim legal drafting KPU melakukan review terhadap sejumlah regulasi pilkada sejak periode 2005 sampai 2013 untuk penyempurnaan regulasi pilkada 2015;

Tim legal drafting KPU menyiapkan regulasi dengan berbagai macam versi sesuai dengan perubahan Undang Undang Pilkada;

Rancangan regulasi pilkada dipublikasikan secara luas melalui web site KPU untuk mendapatkan masukan dan tanggapan masyarakat;

KPU melakukan uji publik rancangan peraturan pilkada kepada sejumlah kelompok pegiat pemilu dan demokrasi, para akademisi dan jurnalis sebagai representasi masyarakat sipil;

KPU melakukan perubahan Peraturan KPU Nomor 9 Tahun 205 tentang Pencalonan untuk menyesuaikan dengan perubahan substansi Undang Undang Pilkada pascaputusan MK;

Page 5: Strategi kpu menangani masalah pilkada serentak 2015

Penanganan Masalah Anggaran

KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota aktif mengkomunikasikan kebutuhan anggaran dengan pemerintah daerah dan DPRD;

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyiapkan peraturan menteri (permendagri) Nomor 44 Tahun 2015 jo nomor 51 tahun 2015 tentang pengelolaan dana kegiatan pemilihan sebagai pedoman penyusunan anggaran pilkada oleh KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota dengan pemerintah daerah;

KPU RI mengeluarkan surat edaran nomor 203/KPU/V/2015 tentang Tata Kelola Pendanaan Hibang Langsung Pemilihan sebagai acuan dalam penyusunan naskah perjanjian hibah daerah (NPHD), ketentuan pengelola keuangan, pembukaan rekening penampungan hibang langsung pemilihan, nomor registrasi, revisi DIPA, pengesahan, pertanggungjawaban dan laporan;

KPU mengeluarkan surat edaran nomor 259/KPU/V/2015 tentang Penundaan Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah jika penandatanganan NPHP belum dilaksanakan oleh pemerintah daerah sampai batas waktu 3 Juni 2015;

Meminta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengoordinasikan penyediaan anggaran pemilihan dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota yang akan menggelar pilkada;

Kemendagri memformulasikan mekanisme khusus penyediaan anggaran lewat perubahan penjabaran APBD untuk daerah yang kepala daerahnya AMJ pada Januari sampai Juni 2015.

Page 6: Strategi kpu menangani masalah pilkada serentak 2015

Penyiapan Badan Penyelenggara Profesional

KPU menetapkan syarat yang lebih ketat dalam rekrutmen penyelenggara ad hoc (sementara) seperti PPK, PPS dan KPPS;

Anggota PPK, PPS dan KPPS yang telah menjabat selama dua periode pemilu tidak diperkenankan untuk menjabat pada posisi yang sama;

Pembatasan masa jabatan ini bertujuan untuk mengombinasikan orang yang telah berpengalaman sebagai penyelenggara dengan orang yang punya integritas dan latar belakang yang baik tetapi belum punya pengalaman;

Pengetatan persyaratan menjadi anggota PPK, PPS dan KPPS juga bertuajuan untuk mengurangi kekhawatiran sebagian masyarakat terhadap adanya penyelenggara pemilu yang kurang baik tetapi tetap dipertahankan selama bertahun-tahun.

Page 7: Strategi kpu menangani masalah pilkada serentak 2015

Penanganan Masalah Data Pemilih

KPU memperkuat regulasi mutarlih pilkada dengan memberikan penegasan tentang kewajiban analisa DP4 dan sinkronisasi DP4 dengan DPT Pemilu Terakhir;

Regulasi mutarlih mewajibkan adanya kolom khusus untuk penyandang disabilitas dalam formulir data pemilih sehingga jenis dan jumlah kebutuhan alat bantu untuk penyandang disabilitas di setiap TPS dapat diperhhitungkan dengan matang;

Penyerahan DP4 sebagai bahan dasar penyusunan data pemilih diserahkan satu pintu dari Kementerian Dalam Negeri kepada KPU RI dan selanjutnya KPU RI mendistribusikannya ke KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota;

Format DP4 yang diserahkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kepada KPU RI berbentuk CSV sehingga lebih mudah diimplementasikan ke dalam platform sistem yang dikembangkan oleh KPU;

Format DP4 maupun data pemilih di dalam sistem informasi data pemilih (sidalih) sudah memfasilitasi adanya pemekaran daerah;

KPU melakukan analisa DP4 untuk mengkategorisasikan pemilih ke dalam beberapa kategori yakni pemilih yang usianya kurang dari 17 tahun tetapi sudah menikah, pemilih dengan usia di atas 90 tahun, pemilih pemula, penyandang disabilitas, pemilih laki-laki dan pemilih perempuan;

Page 8: Strategi kpu menangani masalah pilkada serentak 2015

Penanganan Masalah Logistik

Memprioritaskan distribusi logistik ke daerah-daerah dengan kondisi geografis dan topografi yang sulit dijangkau;

Bekerja sama dengan TNI AL untuk menggunakan kapal-kapal besar dalam mendistribusikan logistik pilkada ke sejumlah daerah kepulauan yang harus melewati laut berombak besar;

Menunda penyelenggaraan pemungutan suara di sejumlah TPS jika tidak dimungkinkan untuk melakukan pendistribusian logistik ke lokasi tersebut;

Page 9: Strategi kpu menangani masalah pilkada serentak 2015

Antisipasi Potensi Konflik

Membatasi kampanye rapat umum hanya satu kali untuk pilkada bupati/wali kota dan dua kali untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur untuk menghindari konflik antar massa pendukung di lapangan;

Memberikan akses informasi yang seluas-luasnya kepada publik dalam pelaksanaan setiap tahapan pilkada untuk membangun kepercayaan publik terhadap penyelenggaraan pilkada;

Memberikan bimbingan teknis (bimtek) yang lebih intesif kepada badan penyelenggara ad hoc seperti PPK, PPS dan KPPS untuk dapat bekerja secara profesional, berkualitas dan berintegritas;

Melakukan penanganan secara cepat dan tepat terhadap setiap pelanggaran administrasi yang terjadi pada setiap tahapan pilkada;

Proaktif melaporkan penyelenggara yang diduga melakukan pelanggaran etika penyelenggara pemilu;

Page 10: Strategi kpu menangani masalah pilkada serentak 2015

Terima Kasih