strategi komunikasi aksi cepat tanggap (act...
TRANSCRIPT
STRATEGI KOMUNIKASI AKSI CEPAT
TANGGAP (ACT) DALAM KOORDINASI
PENYALURAN BANTUAN KAPAL RAMADHAN
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh
Yumaretsa Ridwan Saputra
NIM. 1113051000041
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
1441 H/2020 M
ii
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk
memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana
Ilmu Sosial (S.Sos) di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini, saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya saya
atau merupakan hasil jiplakan dari hasil karya orang lain, maka
saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 3 Juni 2020
Yumaretsa Ridwan Saputra
iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Strategi Komunikasi Aksi Cepat Tanggap (ACT) Dalam
Koordinasi Penyaluran Bantuan Kapal Ramadhan
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi untuk
Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
Yumaretsa Ridwan Saputra
NIM: 1113051000041
Dosen Pembimbing
Fita Faturokhmah, M.Si
NIP: 198306102009122001
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
1441 H/ 2020 M
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi ini yang berjudul STRATEGI KOMUNIKASI AKSI
CEPAT TANGGAP (ACT) DALAM KOORDINASI
PENYALURAN BANTUAN KAPAL RAMADHAN telah
diajukan dalam sidang munaqosah Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 5
Juni 2020. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar sarjana program strata (S1) sarjana Ilmu
Sosial pada Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Jakarta, 10 Juni 2020
Panitia Sidang Munaqosah Tanggal Tanda Tangan
Ketua
Dr. Edi Amin, MA
NIP.19760908 200901 1 010 16 Juni 2020
Sekretaris
Miftachur Rosyidah, M.Pd.I
NIP. 19720720 199903 2 002 16 Juni 2020
Penguji I
Ade Rina Farida, M.Si
NIP. 19770513 200701 2 018 11 Juni 2020 ______________
Penguji II
Umi Musyarrofah, MA
NIP. 1971081 6199703 2 002 16 Juni 2020 ______________
Mengetahui:
Dekan
Suparto, M.Ed, Ph.D
NIP. 19710330 199803 1 004
v
ABSTRAK
Nama : Yumaretsa Ridwan Saputra
Judul : Strategi Komunikasi Aksi Cepat Tanggap (ACT)
dalam Koordinasi Penyaluran Bantuan Kapal Ramadhan
Politik pembangunan yang terlanjur Jawa Sentris telah
menciptakan problem ketergantungan pangan masyarakat
Indonesia Timur, seperti Papua dan NTT. Hampir seluruh warga
disana terkena getah masalah ketidakadilan pangan. Melihat dari
tingkat urgensi issue tersebut, Aksi Cepat Tanggap (ACT) merasa
perlu hadir sebagai solusi dari kondisi-kondisi yang mengalami
kerentanan dengan menyediakan bantuan pangan berupa program
kapal Ramadhan. Di sisi lain keterbatasan informasi, infrastruktur
dan sumber daya yang ada di wilayah Indonesia timur menjadi
salah satu kendala bagi lembaga ACT untuk menyalurkan bantuan
pangan dalam program kapal Ramadhan.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka rumusan masalahnya adalah
bagaimana perencanaan/perumusan, implementasi, dan evaluasi
strategi komunikasi ACT dalam penyaluran bantuan kapal
Ramadhan ke Nusa Tenggara Timur?
Metodologi penelitian ini menggunakan paradigma interpretif
dengan pendekatan kualitatif. Paradigma interpretif menekankan
bahwa aksi sosial yang bermakna, makna yang dibentuk secara
sosial, dan relativisme nilai. Metode penelitian penulis
mengunakan studi kasus dengan menjabarkan data ke dalam
tulisan yang mendalam dan terstruktur.
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa, strategi komunikasi yang
dilakukan ACT melalui tiga tahapan, yaitu perumusan yang
meliputi mengetahui faktor internal dan eksternal dan pemilihan
skala prioritas sasaran dalam kegiatan program. Kemudian
implementasinya meliputi membuat sebuah tematik yang
diturunkan ke program-program di bulan Ramadhan. Pada tahap
evaluasinya ACT membuat laporan kegiatan yang akan di riset
ulang demi kesuksesan keberlanjutan program bantuan yang akan
datang.
Kata kunci: Strategi, Komunikasi, Aksi Cepat Tanggap, Bantuan
Pangan, Kapal Ramadhan.
vi
KATA PENGANTAR
ناللبسم﴿ ﴾الرحيمالرحم Assalamulaikum Warahmatullahi Wabbarakatuh.
Allahumma inni as-aluka ‘ilman naafi’a wa rizqon thoyyibaa wa
‘amalan mutaqobbalaan.
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan segala nikmat dan keberkahan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini yang Insyaallah berguna dan bermanfaat
sebagai referensi kedepannya. Shalawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada Nabiyyu at Taubah nabi Muhammad SAW,
keluarganya, para sahabatnya, para pengikutnya dan kita selaku
umatnya, semoga kita semua menjadi manusia yang beruntung
untuk mendapatkan pertolongan dari beliau di hari akhir nanti.
Penulisan skripsi ini merupakan kebanggan yang besar bagi
penulis. Alhamdulillahirabil’alamin atas izin Allah SWT beserta
dukungan dari orang tua, para dosen dan teman-teman akhirnya
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Strategi
Komunikasi Aksi Cepat Tanggap (ACT) dalam Penyaluran
Bantuan Kapal Ramadhan”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana 1 (S1) di
Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam proses penulisan skripsi ini, penulis sangat menyadari
banyak hambatan dan kendala baik dari diri sendiri atau dari
berbagai hal. Namun berkat doa dan dukungan dari berbagai pihak,
vii
penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih,
jazakumullah khoirul jaza’, dan penghargaan sebesar-besarnya
kepada:
1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Suprapto
M.Ed, Ph.d., Wakil Dekan Bidang Akademik I, Dr. Siti
Napsiyah, MSW, Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum,
Dr. Sihabudin Noor, MA, Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan, Drs. Cecep Castra Wijaya, MA.
2. Ketua jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Dr. Armawati
Arbi. M.Si dan sekretaris jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam Dr. Edi Amin, MA.
3. Dosen Pembimbing, Fita Fathurokhmah, M.Si , yang telah sabar
dan meluangkan waktu di tengah kesibukan yang memberikan
bimbingan, arahan dan dukungan kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik. Semoga selalu
diberi kesehatan, keberkahan dan kemudahan dalam segala
urusannya.
4. Dosen Penasihat Akademik, Ade Rina Farida M. Si , yang telah
sabar membantu proses akademik dan memberikan dukungan
selama masa studi.
5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
mengajari dan memberikan ilmu yang bermanfaat selama
menempuh perkuliahan.
viii
6. Ayahanda terkasih bapak Asep Saepudin yang tidak pernah
bosan memberikan do’a dan nilai-nilai keagamaan dalam
kehidupan sehari-hari, semoga sehat dan bahagia selalu.
7. Ibunda tercinta ibu Yuyun S dan bapak Yadi yang selalu
memberikan do’a dan dukungan baik moril ataupun materil,
semoga sehat dan bahagia selalu.
8. Adik-adik tersayang, Dzubiyan Ridwan Adilah dan Satria
Izzatul Adilah yang ikut membantu penulis dalam
memngerjakan skripsi.
9. Staf dan karyawan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta serta staf perpustakaan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah meberikan pelayanan
yang terbaik selama menempuh perkuliahan.
10. Para Executive Director lembaga Aksi Cepat Tanggap bapak
Nurman Priatna Fatah, bapak Mukhti, ust. Na’im yang telah
meluangkan waktu memberi kesempatan dan do’a membantu
penulis dalam pengumpulan data untuk penelitian skripsi.
11. Seluruh teman seperjuangan KPI 2013, khususnya kepada
Desty Aryani, Delsha Amanda, Fazrurahman Aji, Fauzan
Kamil, Fauzi Ardiansyah, Furqon, Gilang, Intan Afrida,
Musfiah Saidah, Nurul Fikri, R Dirgantria, Rizky Zamaludin,
Vicky Dianiya, Zhiya Maulana, Inamul Hasan, Ahmad Sidiq,
dan Putra Persada yang memberikan motivasi untuk
menyelesaikan skripsi ini hingga akhir masa perkuliahan.
Semoga panjang umur dan sehat selalu.
12. Teman-teman MA PERSIS 76 dan ASGAR MUDA, Ryan
Akbar, Farhan Ahsan, Ihsan Kamaludin, Tika Kania, Dwi
ix
Nurhayati, (Alm) Rudi Saiful Nazar, Tri Siti Tarliah, Wisnu
Pradika, Anggia, Kang Zulfan, Kang Ano, dan Kang Iqbal
semoga selalu dalam lindungan Allah SWT.
Penulis menyadari penulisan skripsi ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu, dengan kerendahan hati dan ucapan
terima kasih, penulis senantiasa menerima kritik dan saran dari
berbagai pihak yang membangun demi hasil yang lebih baik.
Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan skripsi ini.
Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Aamiin Ya Rabbal Alamin.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Jakarta, 30 Mei 2020
Yumaretsa Ridwan Saputra
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN ....................................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................ ii
KATA PENGANTAR ................................................................. v
DAFTAR ISI ................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR ................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................... 9
C. Batasan dan Rumusan Masalah ........................................ 10
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................ 11
E. Tinjauan Pustaka .............................................................. 12
F. Metodologi Penelitian ...................................................... 14
H. Sistematika Penulisan ...................................................... 22
BAB II TINJAUAN TEORITIS .............................................. 25
A. Strategi Komunikasi Fred R. David ................................. 25
B. Strategi ............................................................................. 29
C. Komunikasi ...................................................................... 33
D. Organisasi ......................................................................... 43
BAB III GAMBARAN UMUM AKSI CEPAT TANGGAP
(ACT) .......................................................................................... 44
xi
A. Sejarah Berdirinya Aksi Cepat Tanggap .......................... 44
B. Visi dan Misi .................................................................... 47
C. Struktur Organisasi .......................................................... 47
D. Program Aksi Cepat Tanggap .......................................... 49
BAB IV DATA DAN TEMUAN .............................................. 55
Data dan Temuan Program Bantuan Kapal Ramadhan oleh
Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap.......................... 55
BAB V PEMBAHASAN ........................................................... 62
Strategi Komunikasi Aksi Cepat Tanggap (ACT) Dalam
Koordinasi Penyaluran Bantuan Kapal Ramadhan ................. 62
A. Perumusan/ perencanaan Strategi Komunikasi Aksi Cepat
Tanggap (ACT) dalam penyaluran program bantuan
kemanusiaan kapal Ramadhan ................................................ 64
B. Implementasi Strategi Komunikasi Aksi Cepat Tanggap
(ACT) dalam penyaluran program bantuan kemanusiaan kapal
Ramadhan ................................................................................ 68
C. Evaluasi Strategi Komunikasi Aksi Cepat Tanggap (ACT)
dalam penyaluran program bantuan kemanusiaan kapal
Ramadhan ................................................................................ 80
BAB VI PENUTUP ................................................................... 86
A. Kesimpulan ...................................................................... 86
B. Saran ................................................................................. 87
DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 89
LAMPIRAN ............................................................................... 93
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Proses Komunikasi ...................................... 25
Gambar 4.1 Peta persebaran krisis pangan dan garis
kemiskinan Indonesia ........................................................ 43
Gambar 4.2 Logo program bantuan kapal Ramadhan ..... 45
Gambar 5.1 Poster iklan Aksi Cepat Tanggap ................ 53
Gambar 5.2 Pelaksanaan program kapal Ramadhan ....... 54
Gambar 5.3 Liputan berita program kapal Ramadhan .... 55
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Islam merupakan agama yang tidak hanya mengatur
hubungan antara sang pencipta dengan hamba-hambanya saja.
Akan tetapi Islam juga mengatur hubungan antara manusia
dengan sesama manusia. Oleh karena itu sudah menjadi
kewajiban bagi tiap umat muslim untuk saling membantu dan
tolong-menolong dalam kebaikan.
ر تبذيرا إن ﴿وآت ذا القربى حقه والمسكين وابن السبيل ول تبذ
رين كانوا إخوان الشياطين وكان الشيطان لرب ه كفورا ﴾ المبذ
“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan
haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan
dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu)
secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah
saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar
kepada Tuhannya.” (Q.S. Al-Isra’ 26-27).3
Potongan ayat di atas menjelaskan jika kita saling memberi
kepada orang lain merupakan perbuatan yang amat mulia
karena dapat meringankan beban orang lain, namun jika kita
menghambur-hamburkan harta untuk hal yang tidak baik
perbuatan itu akan menjadikan diri kita menjadi manusia yang
tercela. Ditengah kemajuan zaman dan segala kebaikannya,
3 Mushaf Ar-Rusdi, Al-Quran dan Terjemahannya, (Depok: Departemen
Agama RI 2008),h.284
2
masih ada segelintir manusia yang hanya sibuk dengan urusan
pribadinya masing-masing. Mereka cenderung tidak perduli
dengan keadaan sekitar apalagi urusan hidup orang lain. Selama
tidak ada keuntungan yang diperoleh dari menolong orang yang
membutuhkan, maka tidak akan muncul niat untuk membantu
dalam hal kebaikan.
Akan tetapi berbeda halnya bagi lembaga Aksi Cepat
Tanggap atau lebih dikenal dengan sebutan ACT yang sejak 15
tahun yang lalu hingga saat ini sangat bersemangat dalam
membantu umat manusia khususnya sesama kaum muslim di
berbagai belahan dunia. Aksi Cepat Tanggap merupakan salah
satu dari banyaknya lemabaga yang aktif dalam
mensosialisasikan program sosial dan kemanusiaan. Hal ini
dibuktikan dengan konsistensi dan eksistensi Aksi Cepat
Tanggap berkiprah dalam bidang sosial dan kemanusian selama
15 tahun ini. Aksi Cepat Tanggap resmi diluncurkan secara
hukum sebagai yayasan yang bergerak dalam bidang sosial dan
kemanusiaan pada tanggal 21 April 2005. Aksi Cepat Tanggap
mempunyai kantor pusat beralamatkan di Menara 165 JL. TB
Simatupang Kav.1 Cilandak Timur Jakarta Selatan. Selain itu
Aksi Cepat Tanggap juga mempunyai kantor cabang yang
berada di Jl. Ir. H. Juanda No.50 Ciputat.
Untuk memperluas lini bantuan sosial dan kemanusiaan
Aksi Cepat Tanggap mengembangkan aktivitasnya, dimulai
dari kegiatan tanggap darurat, kemudian mengembangkan
kegiatannya ke program pemulihan setelah bencana,
3
pemberdayaan dan pengembangan masyarakat, serta program
berbasis spiritual seperti qurban, zakat, dan wakaf. Sejak tahun
2012 Aksi Cepat Tanggap mentransformasi diri menjadi sebuah
lembaga kemanusiaan global, dengan jangkauan aktifitas yang
lebih luas. Pada sekala lokal, Aksi Cepat Tanggap
memgembangkan jangkauan ke semua provinsi baik dalam
bentuk jaringan relawan yang diwadahi dalam MRI
(Masyarakat Relawan Indonesia) maupun dalam bentuk kantor
cabang Aksi Cepat Tanggap. Jangkauan aktivitas program
bantuan di Indonesia sudah sampai 30 provinsi dan 100
kabupaten/kota.4
Pada skala global, Aksi Cepat Tanggap mengembangkan
jejaring dalam bentuk representative person sampai
menyiapkan kantor Aksi Cepat Tanggap di luar negeri.
Jangkauan aktivitas program global sudah sampai ke 22 Negara
di kawasan Asia Tenggara, Asia Selatan, Indocina, Timur
Tengah, Afrika, Indocina dan Eropa Timur. Wilayah kerja Aksi
Cepat Tanggap di skala global diawali dengan kiprah dalam
setiap tragedi kemanusiaan di berbagai belahan dunia seperti
bencana alam, kelaparan dan kekeringan, konflik dan
peperangan, termasuk penindasan terhadap kelompok minoritas
berbagai negara.5
4 https://act.id/tentang/sejarah-diakses pada tanggal 28 Agustus 2018, pukul
01.44 5 https://act.id/tentang/sejarah-diakses pada tanggal 28 Agustus 2018, pukul
01.44
4
Maka dari itu Aksi Cepat Tanggap memiliki visi: Menjadi
organisasi kemanusiaan global profesional berbasis
kedermawanan dan kerelawanan masyarakat global untuk
mewujudkan peradaban dunia yang lebih baik. Sedangkan
untuk mewujudkan visi tersebut Aksi Cepat Tanggap
mempunyai misi yaitu: (1). Mengorganisir dan mengelola
berbagai persoalan kemanusiaan secara terencana, terkonsep,
terintegrasi, dan berkesinambungan sehingga menjadi formula
ideal dalam mengatasi berbagai problem kemanusiaan baik
dalam skala lokal, nasional, regional, maupun global. (2).
Mengorganisir dan mengelola segala potensi kedermawanan
masyarakat global sebagai modal sosial untuk mengatasi
berbagai problem kemanusiaan baik dalam skala lokal,
nasional, regional, maupun global. (3). Mengorganisir dan
mengelola segala potensi kerelawanan global sebagai modal
sosial untuk mengatasi berbagai problem kemanusiaan baik
dalam skala lokal, nasional, regional, maupun global.6
Untuk mewujudkan pencapaian visi dan misi yang sudah
dirumuskan, Aksi Cepat Tanggap membuktikan diri dalam
keseluruhan kegiatan yang telah dilakukan untuk membantu
orang-orang yang membutuhkan bantuan. Salah satu program
yang belum lama terlaksana adalah program kapal Ramadhan.
Kapal Ramadhan merupakan nama yang sederhana yang
memiliki makna bahwa besarnya harapan sekaligus
6 https://act.id/tentang/sejarah-diakses pada tanggal 28 Agustus 2018, pukul
01.44
5
membuktikan kebesaran bangsa ini untuk membantu sesama
manusia yang membutuhkan uluran bantuan kemanusiaan.
Bentuk ikhtiar ini dipilih demi memaksimalkan partisipasi
seluruh elemen bangsa, dimana melalui model transportasi
kapal, kapasitas bantuan yang disalurkan tentu dapat lebih
massif. Bantuan yang terkumpul juga bisa disaksikan
keterhimpunannya. Kapal Ramadhan ini selaras dengan tiga
pilar peradaban yang menjadi pusat perhatian Aksi Cepat
Tanggap yaitu kemanusiaan, kedermawanan, kerelawanan.
Kegiatannya diaktivasi secara bersamaan melalui program
kapal ramadhan.7 Hal ini selaras dengan firman ALLAH S.W.T
dalam Al-Quran:
الدار ول تنس نصيبك من الدنيا الخرة ﴿وابتغ فيما آتاك الل
إليك إن ول تبغ الفساد في الرض وأحسن كما أحسن الل
ل يحب المفسدين ﴾ الل
”Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah
kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu
melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan
berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah
berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat
kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan.” (Q.S Al-Qasas:77)8
7 https://act.id/program/detail/kapalkemanusiaan-diakses pada tanggal 28
Agustus 2018, pukul 02.04 8 Mushaf Ar-Rusdi, Al-Quran dan Terjemahannya, (Depok: Departemen
Agama RI,2008) h.284.
6
Untuk mewujudkan program bantuan kemanusian ini
secara maksimal maka hal ini tentu tidak lepas dari hubungan
komunikasi yang dibangun antara manajemen, pegawai, dan
relawan Aksi Cepat Tanggap yang ada di lapangan, sehingga
terhindar dari masalah konflik yang biasanya sering terjadi
dalam sistem organisasi dan hubungan anatara lini paling atas
hingga paling bawah. Komunikasi merupakan suatu aktivitas
manusia sangat penting. Tidak hanya dalam suatu organiasi,
akan tetapi dalam kehidupan secara umum. Tiada hari tanpa
komunikasi, sepanjang perjalanan kehidupan manusia
komunikasi sangat dibutuhkan. Tanpa komunikasi kita akan
sulit bahkan tidak dapat berinteraksi dengan sesama manusia
dan memahami apa yang sedang dilakukan oleh manusia.
Komunikasi tidak hanya melalui lisan, tetapi dapat juga
dilakukan melalui tulisan. Komunikasi menduduki suatu tempat
yang utama karena susunan keluasan dan cakupan organisasi
keseluruhan ditentukan oleh teknik komunikasi.9
Menurut William J. Seller komunikasi adalah proses
dengan dimana simbol verbal dan nonverbal dikirimkan,
diterima, dan diberi arti. Hakikatnya komunikasi merupakan
pengiriman pesan yang akan diinterpretasikan oleh si penerima
pesan.10 Sementara itu menurut Harold Lasswell, “dalam
berkomunikasi dia menggunakan lima pertanyaan yang perlu
9 Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi ,(Jakarta: Raja
Grafindo Persada,2006), h. 337. 10 Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h.
4-5.
7
dipertanyakan dan dijawab dalam bila komunikasi, yaitu who
(siapa), says what (mengatakan apa), in which medium (melalui
media apa), to whom (kepada siapa), dan dengan what effect
(apa efeknya)”.11
Komunikasi menjadi lebih terstruktur dan terhubung saat
dikaitkan dengan organisasi. Suatu pendekatan objektif yang
menyarankan bahwa sebuah organisasi adalah sesuatu yang
bersifat fisik dan kongkrit, dan merupakan sebuah wadah yang
mengumpulkan orang-orang dan mempunyai tujuan yang sama.
Sementara itu, pendekatan yang subjektif memandang
organisasi adalah proses atau tindakan-tindakan, yang
dilakukan orang-orang dalam struktur organisasi.12
Untuk memajukan organisasi, maka sangat diperlukan
komunikasi yang baik. Oleh karena itu, kita harus mengetahui
lebih banyak mengenai sistem secara keseluruhan dan
bagaimana mencocokkan ke dalam sistem yang lebih luas.
Dalam organisasi, manusia membutuhkan komunikasi yang
efektif agar cepat mencapai tujuan yang diinginkan. Setiap
individu harus mampu berkomunikasi yang baik agar
terciptanya keharmonisan sehinga terhindar dari konflik.
Keharmonisan komunikasi dan kepuasan kerja menunjukkan
11 Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2001), h. 10 12 R. Wayne Pace dan Doon F. Faules, Komunikasi Organisasi Strategi
Meningkatkan Kinerja Perusahaan (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006),
h. 11.
8
secara tidak langsung bahwa pegawai haruslah mempunyai
informasi yang diperlukan untuk megerjakan pekerjaan.
Komunikasi memungkinkan orang untuk mengkoordinir
kegiatan untuk mencapai tujuan bersama, tetapi komunikasi itu
tidak hanya menyampaikan informasi atau mentransfer makna
saja.13 Dalam suatu organisasi, diperlukan komunikasi yang
efektif dan efisien. Karena, jika dalam suatu organisasi tidak
melakukan komunikasi kepada atasan maupun sesama pegawai,
maka organisasi tersebut tidak dapat mengkoordinasi tugas
yang harus dilaksanakan, tidak adanya keterbukaan di antara
para pegawai, dan tidak tercapainya tujuan bersama.
Komunikasi dalam organisasi menjadi sistem aliran yang
menghubungkan dan membangkitkan kinerja antar bagian
dalam organisasi sehingga menghasilkan sinergi.
Dibandingkan pada lembaga lain, Aksi Cepat Tanggap
merupakan lembaga nonprofit sehingga dibangun komunikasi
yang baik di dalamnya. Dalam mencapai tujuan dan harapannya
Aksi Cepat Tanggap menunggakan ide-ide kreatif dalam
membuat dan melaksanakan ditiap-tiap programya tak
terkecuali dalam Program Kapal Ramadhan ini. Dalam
mewujudkan program tersebut agar dapat terlaksana dengan
baik dan tepat sasaran maka Aksi Cepat Tanggap perlu
melakukan strategi komunikasi yang efektif dan efesien di
dalam internal organisasi mulai dari perencanaan, pelaksanaan
13 Abdullah Masmuh, Komunikasi Organisasi dalam Perspektif Teori dan
Praktik (Malang: UMM Press, 2008), h. 7.
9
hingga manfaat yang akan diterima sesusai program terlaksana.
Perumusan strategi komunikasi dalam menjalankan program ini
bertujuan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan
yang dapat menghambat penyaluran bantuan kapal Ramadhan,
seperti perbedaan presepsi dalam merencanakan bantuan apa
saja yang harus diberikan, kemudian dengan apa dan berapa
banyak bantuan ini diangkut sehingga dapat diterima oleh
penerima manfaat.
Dengan adanya strategi komunikasi yang tepat akan sangat
membantu Aksi Cepat Tanggap dalam menyalurkan bantuan
kemanusiaan kepada masyarakat yang membutuhkan di tepian
negeri Indonesia, dan bukan sesuatu yang mustahil pada
nantinya hal ini pula yang dapat meyakinkan masyarakat untuk
berdonasi di Aksi Cepat Tanggap sehingga Aksi Cepat Tanggap
dapat mewujudkan tiga pilar peradaban yang menjadi pusat
perhatian Aksi Cepat Tanggap yaitu kemanusiaan,
kedermawanan, kerelawanan. Berdasarkan latar belakang di
atas, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul
“Strategi Komunikasi Aksi Cepat Tanggap (ACT) dalam
Koordinasi Penyaluran Bantuan Kapal Ramadhan”.
B. Identifikasi Masalah
1. Politik pembangunan yang terlanjur Jawa sentris telah
menciptakan problem ketergantungan pangan masyarakat
Indonesia Timur, seperti Papua dan NTT, hampir seluruh
warga disana terkena getah masalah ketidakadilan pangan.
2. Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap menilai issue
ketidakadilan pangan di wilayah Indonesia timur sebagai
10
krisis atau bencana kemanusiaan yang perlu diatasi dan
ditemukan solusi jalan keluarnya agar kondisi tersebut dapat
terselesaikan.
3. Informasi, infrastruktur dan sumber daya yang ada di
wilayah Indonesia timur yang sangat terbatas menjadi salah
satu kendala bagi lembaga Aksi Cepat Tanggap untuk
memberikan bantuan pangan dalam program kapal
Ramadhan.
C. Batasan Masalah
Setelah melihat latar belakang masalah dan identifikasi
masalah yang telah penulis jabarkan di atas dan agar dalam
penelitian ini tidak terjadi kerancuan, maka penulis dapat
membatasi dan merumuskan permasalahan yang diangkat
dalam penelitian ini. Batasan masalah ini dilakukan untuk
mempermudah penulisan dalam memutuskan perhatian pada
masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini. Adapun batasan
masalah yang akan dikaji oleh penulis adalah pada strategi
komunikasi Aksi Cepat Tanggap dalam koordinasi penyaluran
bantuan program kapal Ramadhan di tahun 2018 oleh Soscial
Digital Coorporation Department, karena jangkauan
wilayahnya hanya meliputi tepian negeri seperti Papua dan
Nusa Tenggara Timur namun dalam hal ini penulis hanya
memfokuskan pelaksanaan kegiatan program kapal Ramadhan
di Nusa Tenggara Timur. Program kapal Ramadhan 2018 juga
merupakan langkah awal bagi lembaga Aksi Cepat Tanggap
menuju tujuan besar dalam program yaitu melayarkan kapal
11
bantuan yang akan menjangkau tepian negeri dari barat hingga
timur Indonesia.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang dan batasan masalah
diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
bagaimana perumusan, implementasi dan evaluasi startegi
komunikasi Aksi Cepat Tanggap dalam koordinasi penyaluran
bantuan program kapal Ramadhan ke Nusa Tenggara Timur?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Terkait dengan permasalahan yang dirumuskan oleh penulis,
maka tujuan penulisan ini sebagai berikut: untuk mengetahui
perumusan, implementasi dan evaluasi startegi komunikasi
Aksi Cepat Tanggap dalam koordinasi penyaluran bantuan
program kapal Ramadhan.
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Akademis
Penulis berharap penelitian ini dapat memperkaya kajian
ilmu dalam bidang komunikasi organisasi bagi mahasiswa
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi.
2. Manfaat Praktis
Penulis berharap penelitian ini dapat menyumbang ilmu
pengetahuan bagi mahasiswa Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
12
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta
mahasiswa lain yang berminat dalam kajian komunikasi.
Penulis juga berharap agar penelitian ini dapat memberikan
masukan bagi lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap
untuk dapat memperaktikan strategi komunikasi yang lebih
tepat dan efektif. Tepat dan efektif dalam artian sebagai
penerimaan pesan oleh komunikan atau receiver sesuai
dengan pesan yang disampaikan oleh sender atau
komunikator, kemudian komunikan atau receiver
memberikan respon positif sesuai dengan yang diharapkan.
F. Tinjauan Kajian Terdahulu
Berdasarkan penelusuran yang penulis lakukan, dalam
penelusuran penelitian ada penelitian yang berkaitan dengan
penelitian yang penulis teliti sekalipun arah dan tujuan yang
diteliti berbeda. Untuk dijadikan rujukan awal penulis
menemukan beberapa sumber kajian lain yang lebih terdahulu
yang membahas terkait dengan Strategi komunikasi dan Aksi
Cepat Tanggap.
1. Rujukan pertama berjudul “Strategi Public Relations Aksi
Cepat Tanggap (ACT) Dalam Membangun Citra Positif
Program Global Qurban.” oleh Widi Aries Triyanto (UIN
Jakarta tahun 2016). Penelitian ini berfokus kepada
bagaimana strategi public relations Aksi Cepat Tanggap
(ACT) dalam membangun citra positif program global
qurban dan kegiatan apa saja yang dilakukan untuk
mendukung hal tersebut. Penelitian ini memiliki persamaan
13
yaitu metode penelitian yang digunakan merupakan metode
penelitian kualitatif dan objeknya yaitu lembaga
kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT). Sedangkan
perbedaannya ada pada subjeknya yaitu strategi public
relation Aksi Cepat Tanggap. Jika Widi Aries Triyanto
meneliti mengenai startegi public relation Aksi Cepat
Tanggap dalam membagun citra positif program global
qurban. Sedangkan penulis meneliti tentang perumusan
strategi komunikasi Aksi Cepat Tangap (ACT) dalam
peyaluran bantuan program kapal Ramadhan.
2. Rujukan kedua berjudul “Pola Komunikasi Organisasi Aksi
Cepat Tanggap (Act) Dalam Penanganan Bencana Gunung
Kelud Di Kecamatan Pare Kabupaten Kediri” oleh
Muhammad Rifki (UIN Jakarta tahun 2015). Penelitian ini
berfokus pola komunikasi yang digunakan pada bagian pra-
bencana, saat bencana dan pasca-bencana oleh lembaga
kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap dalam penanganan
bencana gunung Kelud. Penelitian ini memiliki persamaan
yaitu metode penelitian yang digunakan merupakan metode
penelitian kualitatif dan objeknya yaitu lembaga
kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT). Sedangkan
perbedaannya ada pada subjeknya yaitu pola komunikasi
Aksi Cepat Tanggap. Jika Muhammad Rifki meneliti
mengenai pola komunikasi yang digunakan Aksi Cepat
Tanggap dalam penanganan bencana alam gunung Kelud.
Sedangkan penulis meneliti tentang perumusan strategi
14
komunikasi Aksi Cepat Tangap (ACT) dalam peyaluran
bantuan program kapal Ramadhan.
3. Rujukan ketiga berjudul “Strategi Meningkatkan
Kepercayaan Masyarakat Terhadap Aksi Cepat Tanggap
(ACT) Dalam Program Global Qurban (GQ)” oleh Linda
Khairani (UIN Jakarta tahun 2019). Penelitian ini berfokus
pada strategi untuk meningkatkan tingkat kepercayaan
masyarakat oleh lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap
dalam program global qurban. Penelitian ini memiliki
persamaan objeknya yaitu lembaga kemanusiaan Aksi Cepat
Tanggap (ACT). Sedangkan perbedaannya ada pada yaitu
metode penelitian yang digunakan merupakan metode
penelitian kuantitatif dan subjeknya yaitu strategi untuk
meningkatkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap
Aksi Cepat Tanggap. Jika Linda khairani meneliti mengenai
Strategi untuk meningkatkan tingkat kepercayaan
masyarakat terhadap Aksi Cepat Tanggap (ACT) dalam
program global qurban. Sedangkan penulis meneliti tentang
perumusan strategi komunikasi Aksi Cepat Tangap (ACT)
dalam peyaluran bantuan program kapal Ramadhan.
G. Metodologi Penelitian
1. Paradigma Penelitian
Dalam penelitian ini paradigma yang digunakan adalah
interpretif. Pendekatan interpretif berangkat dari upaya
untuk mencari penjelasan tentang peristiwa-peristiwa
sosial atau budaya yang didasarkan pada prespektif dan
15
pengalaman orang yang diteliti. Interpretif melihat fakta
sebagai sesuatu yang unik juga memiliki konteks dan
makna yang khusus sebagai esensi dalam memahami
makna sosial.14 Paradigma interpretif memandang bahwa
ilmu sosial sebagai analisis sistematis atas socially
meaningful action melalui pengamatan langsung terhadap
aktor sosial dalam latar alamiah agar dapat memahami dan
menafsirkan bagaimana para aktor sosial menciptakan dan
memelihara dunia sosial mereka.15 Maksud penulis
mengunakan pardigma interpretif karena dalam penelitian
ini penulis mencari penjelasan mengenai peristiwa sosial
berupa program bantuan kapal Ramadhan yang didasarkan
pada prespektif dan pengalaman orang-orang yang terlibat
langsung dalam pertistiwa tersebut yaitu anggota lembaga
Aksi Cepat Tanggap.
2. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif,
dimana penelitian ini lebih menekankan kepada
pengembangan teori yang ada dengan penelitian dilapangan
menghasilkan data-data yang bersifat deskriptif.
Menurut Lexy J. Moleong penelitian kualitatif adalah
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena
tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll secara holistic,
14 W. Lawrence Neuman, Metode Penelitian Sosial: Pendekatan Kualitatif dan
Kuantitatif, (Jakarta: Indeks Permata Puri Media, 2018), h.115 15 Dwi Windyastuti Budi Hendrarti, Konsep Dasar dan Isu Penelitian Kualitatif,
(Surabaya: Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga, 2010)
16
dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan
dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.16
Penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapatkan
pemahaman yang bersifatnya umum terhadap kenyataan
sosial dari perspektif partisipan. Pemahaman tersebut tidak
ditentukan terlebih dahulu, tetapi diperoleh setelah
melakukan analisis terhadap kenyataan sosial yang menjadi
fokus penelitian, dan kemudian ditarik suatu kesimpulan
berupa pemahaman umum tentang kenyataan-kenyataan
tersebut.17 Metode deskriptif adalah penelitian yang
memaparkan situasi atau peristiwa, dimana pada
hakikatnya metode deskriptif ini adalah mengumpulkan
data-data.
Hal tersebut dikarenakan penelitian kualitatif
memberikan pemahaman-pemahaman dari apa yang telah
ditemukan dilapangan. Berbeda dengan kuantitatif yang
hanya memberikan penjelasan dari hasil temuan lapangan.
Peneliti berusaha mengambarkan secara jelas segala yang
terjadi di lembaga kemanusaian Aksi Cepat Tanggap dalam
perumusan strategi komunikasi yang digunakan untuk
menyalurkan bantuan kemanusian ke tepian negeri
Indonesia melalui program kapal Ramadhan.
3. Metode Penelitian Studi Kasus
16 Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2005), h.6 17 Rosady Ruslan, metode penelitian public Relations dan komunikasi ed.1 cet.
3, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2006) h.213
17
Model ini memfokuskan pada kasus tertentu. Creswell
menyatakan bahwa studi kasus (case study) adalah suatu
model yang menekankan pada eksplorasi dari suatu “sistem
yang berbatas” (bounded system) pada satu kasus atau
beberapa kasus secara menedetail, disertai dengan
penggalian data secara mendalam yang melibatkan
beragam sumber informasi yang kaya akan konteks. Studi
kasus adalah suatu model penelitian kualitatif yang
terperinci mengenai suatu individu atau suatu unit sosial
tertentu selama kurun waktu tertentu.18
Secara lebih dalam, studi kasus merupakan suatu
model yang bersifat komprehensif, intens, terperinci dan
mendalam serta lebih diarahkan sebagai upaya untuk
menelaah masalah-masalah atau fenomena yang bersifat
kontemporer (berbatas waktu). Yin menyatakan bahwa
studi kasus adalah suatu inquiry empiris yang mendalami
fenomena dalam konteks kehidupan nyata, ketika batas
antara fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas.19
4. Subjek dan Objek Penelitian
Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian
adalah lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT),
Adapun yang dijadikan sumber informasi dalam penelitian
18 J.W. Creswell, Research Design Qualitative, Quantitative and Mixed Methods
Approaches Second Edition, (New Delhi: Sage Publications, 2003),
h. 15. 19 Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial,
(Jakarta: Salemba Humanika, 2012), h. 76.
18
ini ialah Social Digital Coorporation Departement. Adapun
Objek penelitian adalah aspek-aspek yang diteliti dari
subjek penelitian. Dalam hal ini, objek penelitiannya adalah
strategi komunikasi Aksi Cepat Tanggap (ACT) dalam
penyaluran bantuan kapal Ramadhan ke Nusa Tenggara
Timur.
5. Tempat Dan Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari
sampai Mei tahun 2020. Sedangkan tempat penelitian ini di
Menara 165 officer tower, 11th floor Jl. TB Simatupang
Kav. 1 Cilandak Timur, Jakarta Selatan.
6. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan bagian penting yang
memiliki beberapa teknik. Teknik di bawah ini dilakukan
dengan tujuan agar peneliti mendapatkan data yang
lengkap dan tepat untuk penelitian ini. Berikut beberapa
teknik dari pengumpulan data yang digunakan:
a. Wawancara Mendalam
Wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan
pada suatu masalah tertentu; ini merupakan proses
tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih
berhadap-hadapan secara fisik.20 Wawancara
dilakukan peneliti secara langsung dengan orang-
20 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, (Jakarta :
PT Bumi Aksara, 2013), h. 160.
19
orang yang dianggap perlu dan mewakili dalam
penelitian ini. Dalam penelitian ini, peneliti
mewawancarai Bapak Nurman Priatna Fatah selaku
Executive Director Sosial Digital Coorporation
Department Aksi Cepat Tanggap (ACT). Wawancara
ini bertujuan untuk menggali keterangan yang
mendalam seputar topik yang terkait dengan
permasalahan ini sehingga terkumpul informasi yang
diperlukan oleh peneliti.
b. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan cara
mengalir atau mengambil data-data dari catatan,
dokumentasi, administrasi yang sesuai dengan
masalah yang diteliti. Dalam hal ini dokumentasi
diperoleh melalui dokumen-dokumen atau arsip-arsip
dari perusahaan yang diteliti berupa hasil wawancara
dan foto kegiatan perusahaan.21
7. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah proses pengumpulan data
dan mengurutkannya kedalam pola dan pengelompokan
data. Burhan Bungin dalam bukunya Analisis Data
penelitian Kualitatif mengemukakan analisis data
merupakan bagian yang sangat penting dalam metode
21 Nasution, Metodologi Research Penelitian Ilmia, (Jakarta: Bumi Aksara,
2003), h. 143.
20
ilmiah, karena dalam analisis data tersebut dapat diberi arti
dan makna yang berguna memecahkan masalah penelitian.22
Teknik analisis data pada metode penelitian studi
kasus kualitatif adalah:
- Description
Yang dimaksud dengan Description adalah
menjelaskan bagaimana keberadaan dan mengapa kasus
tersebut dapat terjadi untuk memberikan deskripsi mengenai
setting dan kronologis peristiwa. Dalam penelitian ini
penulis menjelaskan mengenai kondisi Nusa Tenggara
Timur sebagai salah satu wilayah di Indonesia yang
mengalami krisis pangan yang disebabkan oleh politik
pembangunan yang terlanjur Jawa sentris telah menciptakan
problem ketergantungan pangan masyarakat Indonesia
Timur. Pendduduk disana masuk kedalam 47,64 juta
penduduk Indonesia berada dalam rawan pangan. Nusa
Tenggara Timur menjadi wilayah yang jarang mendapatkan
bantuan pangan dikarenakan beberapa kondisi seperti
wilayah kepulauan dengan kondisi perairan yang intensitas
ombaknya cukup ganas, penduduknya berada di dataran
tinggi dengan akses yang hanya dapat dijangkau dengan
berjalan kaki, waktu tempuh yang cukup memakan waktu
untuk mencapai pemukiman penduduk.
- Themes
22 Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif (Jakarta: PT. Grafindo
Persada, 2003), h. 131.
21
Mengacu pada kondisi warga Nusa Tenggara Timur
yang telah dijelaskan sebelumnya. Krisis pangan yang terjadi
di Nusa Tenggara Timur ini menjadi salah satu perhatian
para anggota lembaga Aksi Cepat Tanggap sebagai salah
satu lembaga kemanusiaan yang telah dipercaya masyarakat
Indonesia sebagai pengemban amanah menyalurkan bantuan
dalam lingkup nasional dan Internasional. Lebaga Aksi
Cepat Tanggap merasa perlu hadir sebagai solusi untuk
memutus mata rantai krisis pangan di wilayah tersebut.
- Assertions
Dari semua kejadian diatas, hal yang harus dilakukan
untuk memutus rantai krisis pangan disana adalah
menyalurkan bantuan pangan dan pembangunan
infrastruktur. Lembaga Aksi Cepat Tanggap harus
membagun kepedulian tiap lapisan masyarakat untuk turut
ikut andil dalam mebantu memutus mata rantai krisis pangan
yang terjadi di Nusa Tenggara Timur. Kemudian dalam
proses penyaluran bantuan tersebut diperlukannya
koordinasi atau komunikasi yang baik dari tiap-tiap orang
yang ikut andil dalam kegiatan program kapal Ramdhan,
agar disaat penyaluran bantuan tidak terjadi hal-hal yang
dapat menghambat proses sampainya bantuan kepada
masyarakat Nusa Tenggara Timur sebagai penerima
manfaat.
Kegiatan analisis data ini, akan dimulai pengumpulan
data-data, kemudian menelaah semua data yang terkumpul
baik primer maupun data sekunder. Dalam hal ini penulis
22
mengumpulkan data melalui wawancara mendalam dengan
Nurman Priatna Fatah selaku Executive Director Sosial
Digital Coorporation Department yang terjun langsung
dalam program bantuan kapal Ramadhan. Hasil data yang
diperoleh melalui teknik pengumpulan data kemudian akan
disusun akan dibagi menjadi data yang utama dan data
penjelas.
Hasil penelitian kemudian disajikan di dalam
pembahasan secara deskripsi yang didukung dengan teori
dan kemudian akan dianalisis untuk mengetahui
bagaimankah strategi komunikasi Aksi Cepat Tanggap
dalam koordinasi penyaluran program kapal Ramadhan
selanjutnya akan ditarik beberapa kesimpulan hasil
penelitian.
H. Sistematika Penulisan
Untuk mengetahui gambaran yang jelas tentang hal-hal
yang diuraikan dalam penelitian ini , maka penulis membagi
sistematika penyusunan kedalam enam bab. Dimana masing-
masing bab dibagi kedalam sub-sub dengan penulisan
sebagai berikut:
23
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini dibahas pendahuluan yang meliputi
Latar Belakang Masalah, Batasan dan Rumusan Masalah,
Tujuan Penelitian, Signifikansi Penelitian, Metodologi
Penelitian, Teknik Analisis Data, Tinjauan Pustaka dan
Sistematika Penelitian.
BAB II KAJIAN TEORI
Dalam bab ini dibahas tinjauan teoritis yang meliputi
penjelasan teori yang relevan digunakan untuk menganalisis
dan merancang sistem yang diperoleh dari berbagai sumber
seperti buku referensi maupun internet yang menjadi
landasan penulisan skripsi ini di antaranya tentang strategi
komunikasi.
BAB III GAMBARAN UMUM LATAR PENELITIAN
Dalam bab ini dibahas mengenai program kapal
ramadhan berupa profil yang memuat kisah sejarah
terciptanya Visi dan Misi ACT, Struktur Organisasi ACT.
BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
Dalam bab ini berisi tentang uraian penyajian data dan
temuan penelitian yang ada pada program bantuan
kemanusiaan kapal Ramadhan Aksi Cepat Tanggap (ACT).
24
BAB V PEMBAHASAN
Dalam bab ini merupakan pembahasan tentang
penyajian data yang berkaitan dengan objek penelitian
meliputi deskripsi penelitian objek strategi komunikasi yang
digunakan Aksi Cepat Tanggap (ACT) dalam penyaluran
bantuan kapal Ramadhan.
BAB VI KESIMPULAN, DAN SARAN
Dalam bab ini ditarik kesimpulan dari pembahasan dan
hasil penelitian, serta memberikan saran sebagai bahan
pertimbangan.
25
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Strategi Komunikasi Fred R. David
1. Pengertian Strategi Komunikasi
Menurut Middelton dalam bukunya Hafied Cangara,
strategi komunikasi adalah suatu gabungan dari semua
elemen komunikasi yang dirancang untuk mencapai tujuan
komunikasi yang optimal.1
Berhasil atau tidaknya sebuah komunikasi itu
ditentukan oleh penerapan strategi komunikasinya.
Sebagaimana yang sudah dijelaskan pada pembahasan diatas
tentang pengertian strategi, bahwa strategi itu pada
hakikatnya adalah perencanaan (planing) dan manajemen
(management) untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi,
untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi
sebagai peta jalan yang hanya menunjukan arah saja,
melainkan harus mampu menunjukan bagaimana taktik
operasionalnya.
Demikianlah pula strategi komunikasi merupakan
paduan dari perencanaan komunikasi (communicationn
planning) dan manajemen komunikasi (communication
management) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai
tujuan tersebut strategi komunikasi harus mampu
menunjukan bagaimana taktik operasionalnya berdasarkan
1 Hafied cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi,(Jakarta: Rajawali
Press, 2013) hal 61.
26
situasi dan kondisi, yang artinya pendekatannya berbeda atau
berubah sewaktu-waktu.2
Harold D Lasswell menyatakan bahwa cara yang
terbaik dalam melakukan kegiatan komunikasi adalah
dengan menjawab pertanyaan “who say what in which
channel to whom with what effect?”. Agar strategi
komunikasi lebih mantap, maka segala sesuatunya harus
ditautkan dengan komponen-komponen yang menjadi
jawaban terhadap rumus Harold D. Lasswell tersebut; who?
(siapakah komunikatornya), say what? (pesan apa yang
disampaikan), in which channel? (media apa yang
digunakan), to whom? (siapa komunikannya), with what
effect? (efek apa yang di harapkan).3
Dalam strategi komunikasi, peran komunikasi
sangatlah vital. Strategi komunikasi haruslah bersifat
dinamis, sehingga komunikator sebagai pelaksana dapat
segera mengadakan perubahan apabila ada suatu faktor yang
mempengaruhi. Suatu pengaruh yang menghambat
komunikasi dapat datang sewaktu-waktu, terlebih jika
komunikasi langsung melalui media massa. Faktor- faktor
yang berpengaruh bisa terdapat pada komponen media atau
komponen komunikasi, sehingga efek yang diharapkan tak
kunjung tercapai.
2 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2008) hal 29. 3 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, hal 29-30.
27
2. Fungsi strategi komunikasi
Untuk mencapai komunikasi yang efektif diperlukan
suatu strategi komunikasi yang baik, karena berhasil atau
tidaknya kegiatan komunikasi yang efektif itu banyak
ditentukan oleh strategi komunikasinya. Apa lagi dalam
lingkup kegiatan komunikasi massa, tanpa adanya strategi
komunikasi yang benar, media massa yang semakin modern
yang sekarang ini banyak digunakan karena mudah di
peroleh dan relatif mudah digunakan atau di operasionalkan,
atau bahkan mungkin bisa memunculkan pengaruh negatif.
Dengan begitu strategi komunikasi mempunyai fungsi
ganda, baik secara makro (planned multimedia strategy)
maupun secara mikro (single communication medium
strategy), fungsinya yaitu:
a. Menyebarkan pesan-pesan komunikasi yang
sifatnya informatif, persuasif, dan instruktif secara
sistematis kepada sasaran agar hasil yang diperoleh
bisa optimal.
b. Menjembatani kesenjangan budaya akibat
mudahnya memperoleh dan
mengoperasionalkannya media massa yang begitu
ampuh, yang apabila dibiarkan akan merusak nilai-
nilai budaya.4
4 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, hal 28.
28
3. Tujuan Strategi Komunikasi
Tujuan strategi komunilasi itu sangat penting yang berkaitan
dengan aktivitas kita, karena meliputi, announcing, motivating,
educating, informing, and supporting decision making.5
a. Memberitahu (Announcing)
Announcing yaitu pemberitahuan tentang kapasitas dan
kualitas informasi. Oleh karenanya informasi yang akan
dipromosikan sebisa mungkin berkaitan dengan informasi
utama dari semua informasi yang penting.
b. Memotivasi (Motivating)
Kita harus bisa mengusahakan agar informasi yang
disebarkan harus bisa memberikan motivasi kepada
masyarakat atau khalayak yang mendapatkan informasi
yang kita berikan.
c. Mendidik (Educating)
Tujuan strategi komunikasi selanjutnya adalah
education, dimana setiap informasi-informasi yang
diberikan harus disampaikan dalam kemasan edukasi.
d. Menyebarkan Informasi (Informing)
Informasi yang disebarkan harus informasi yang yang
spesifik dan aktual, sehingga dapat digunakan konsumen.
Apalagi jika informasinya tidak hanya sekedar
pemberitahuan saja, atau motivasi semata-mata tetapi
mengandung unsur pendidikan. Inilah yang sering kita
sebut dengan strategy of informing.
5 Alo Liliweri, Komunikasi: Serba Ada Serba Makna, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2011) hal 248.
29
e. Mendukung Pembuatan Keputusan (Supporting
Decision Making)
Dalam pembuatan keputusan, maka informasi yang
dikumpulkan akan dikategorisasi dan dianalisis sedemikian
rupa, sehingga dapat dijadikan informasi utama bagi
pembuatan keputusan.
B. Strategi
1. Pengertian Strategi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan
bahwa strategi adalah ilmu dan seni menggunakan semua
sumber daya bangsa-bangsa untuk melaksanakan kebijakan
tertentu di perang dan damai, atau rencana yang cermat
mengenai kegiatan untuk mecapai sasaran khusus.6
Adapun pengertian strategi secara terminologi yang
dikemukakan oleh para ahli, beberapa pendapat yang
dikemukakan oleh para ahli mengenai strategi, diantaranya:
a. Menurut Onong Uchjana Effendy, strategi adalah
suatu perencanaan dan menejemen untuk mencapai
suatu tujuan. Akan tetapi untuk mencapai tujuan
tersebut strategi bukan hanya menjadi peta jalan yang
hanya menunjukan jalan saja, melainkan harus juga
menunjukan teknik atau cara oprasionalnya.7
b. Menurut Anwar Arifin, strategi adalah keseluruhan
keputusan kondisional tentang tindakan yang akan
6 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Edisi ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h. 1092 7 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: Al-
Amin Press, 1997), h. 19.
30
dijalankan, guna mencapai tujuan dalam
merencanakan sebuah strategi dakwah, keterampilan
dalam menentukan serta memanfaatkan ruang dan
waktu merupakan aspek yang penting demi
tercapainya sebuah tujuan.8
c. Menurut Lawrence R. Jauch dan William F. Gluek,
strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh
dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi
perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang
dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama
dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh
perusahaan.9
d. Menurut Imam Mulyana strategi adalah ilmu seni
menggunakan kemampuan bersama sumber daya dan
lingkungan secara efektif yang terbaik.10
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa strategi adalah suatu proses penyusunan
rencana yang dilakukan oleh individu atau kelompok agar
tujuan utama yang dirancang dapat berjalan dengan baik dan
efektif.
Demikian pula pada strategi komunikasi merupakan
paduan dari perencanaan komunikasi (communication
8 Anwar Arifin, Dakwah Kontemporer, Sebuah Studi Komunikasi, (Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2011), h. 227. 9 Lawrence R. Jauch, William F. Gluek, Manajemen Strategis dan Kebijakan
Perusahaan, (Jakarta: Erlangga, 1988), h. 12. 10 Imam Mulyana, Mengupas konsep Strategi, Teori dan Praktek, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 1992), hal 32.
31
planning) dan manajemen (management communication)
untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tersebut
tujuan komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana
operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata
bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda-beda sewaktu-
waktu, bergantung kepada situasi dan kondisi.
2. Tahap-tahap Strategi
Ada beberapa tahapan yang dikatakan oleh Fred R.
David dalam bukunya untuk menjalankan proses strategi,
yaitu:
a. Perumusan Strategi
Ada beberapa hal yang termasuk dalam perumusan
strategi yaitu, suatu pengembangan tujuan mengenai
kekuatan, peluang, ancaman dan kelemahan baik eksternal
maupun internal, menghasilkan strategi alternatif, serta
memilih strategi untuk dilaksanakan. Tahap ini merupakan
proses perancangan dan penyeleksian yang akan menuntun
pada pencapaian visi dan misi organisasi.
b. Implementasi Strategi
Setelah kita merumuskan dan memilih strategi yang
telah ditetapkan, makalangkah berikutnya adalah
melaksanakan atau mengimplementasikan strategi yang
ditetapkan tersebut.
Implementasi strategi sering disebut juga sebagai suatu
tindakan dalam menjalankan strategi, karena implementasi
berarti memobilisasi untuk mengubah strategi yang
dirumuskan menjadi suatu tindakan. Kegiatan yang
32
termasuk di dalam implementasi strategi adalah
pengembangan budaya dalam mendukung strategi,
menciptakan struktur yang efektif, mengubah arah,
menyiapkan anggaran, mengembangkan dan
memanfaatkan sistem informasi yang masuk. Supaya
implementasi strategi mencapai kesuksesan, maka
dibutuhkan adanya kedisiplinan, motivasi dan kerja keras.
c. Evaluasi Strategi
Evaluasi strategi merupakan proses pembandingan
dimana manager membandingkan antara hasil-hasil yang
diperoleh dengan tingkat pencapai tujuan. Tahap akhir
dalam strategi adalah mengevaluasi strategi yang telah
dirumuskan.11
Evaluasi juga menjadi tolak ukur atau patokan untuk
suatu strategi yang akan digunakan kembali dan evaluasi
juga sangat dibutuhkan untuk memastikan sasaran yang
dinyatakan telah tercapai.
3. Tujuan Strategi
Strategi bertujuan untuk mempertahankan atau
mencapai suatu posisi keunggulan dibandingkan dengan
pihak lawan atau pesaing. Organisasi yang bersangkutan
masih bisa meraih suatu keunggulan apabila ia dapat
memanfaatkan peluang-peluang di dalam lingkungan, dan
bisa menarik keuntungan-keuntungan dari bidang
kekuatannya bila memungkinkan.
11 Fred R. David, Management Strategis Konsep, (Jakarta: Salemba Empat,
2002), h. 5.
33
Keberaadaan strategi tidak lepas dari suatu pencapaian
dari sebuah tujuan. Hal tersebut ditunjukan oleh suatu
jaringan kerja yang membimbing tindakan apa yang akan
dilakukan, pada saat yang bersamaan, strategi itu akan
mempengaruhi tindakan-tindakan yang dilakukan. Berarti
prasyarat yang diperlukan untuk merumuskan strategi adalah
meningkatkan suatu pemahaman tentang tujuan. Artinya,
setelah kita memahami hakikat dan makna suatu tujuan
dengan seksama, maka kita menentukan strategi untuk
mencapai tujuan. Tanpa adanya strategi, tindakan yang kita
buat hanya sekedar suatu taktik, yang mungkin bisa
meningkat cepat namun bisa juga merosot pada masalah
lain.12
C. Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi pengurus merupakan langkah yang
menentukan bagi kesuksesan organisasi. Pimpinan yang baik
didukung oleh anggota dan ditentukan oleh orang–orang
yang kinerja dibawahnya serta ditentukan oleh keahlian
dalam menciptakan suasana kerja yang dibutuhkan oleh
pengurus. Koordinasi dan mediasi untuk melakukan semua
itu adalah komunikasi. Komunikasi secara terminologis
merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan
oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini
12 Alo Liliweri, Komunikasi: Serba Ada Serba Makna, (Jakarta: Kencana, 2011),
h. 239.
34
yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia. Pengertian
mengenai komunikasi manusia yaitu:
“Human communication is the process through which
individuals –in relationships, group, organizations
and societies—respond to and create messages to
adapt to the environment and one another”13
Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang
melibatkan individu dalam suatu hubungan, kelompok,
organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan
pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain).
Untuk memahami pengertian komunikasi tersebut
sehingga dapat dilancarkan secara efektif para peminat
komunikasi sering kali mengutip paradigma yang
dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyanya, The
Structure and Function of Communication in Society.
Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk untuk
menjelaskan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan
sebagai berikut: Who Says What In Which Channel To Whom
With What Effect?14
Paradigma Lasswell di atas menunjukkan bahwa
komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari
pertanyaan yang diajukan itu,yaitu:
1.Who? (siapa/sumber).
13 Stewaed L. Tubbs Silvia Moss, Teoris Of Human Comminications, Konteks-
konteks komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001), h.164 14 Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2001) h.10
35
Sumber/komunikator adalah pelaku utama/pihak
yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi
atau yang memulai suatu komunikasi.
2. Says What? (pesan).
Apa yang akan disampaikan/dikomunikasikan
kepada penerima (komunikan), dari sumber
(komunikator) atau isi informasi.
3. In Which Channel? (saluran/media).
Wahana/alat untuk menyampaikan pesan dari
komunikator (sumber) kepada komunikan
(penerima).
4. To Whom? (untuk siapa/penerima).
Orang/kelompok/organisasi/suatu negara yang
menerima pesan dari sumber.
5.With What Effect? ( dampak/efek ).
Dampak/efek yang terjadi pada komunikan
(penerima) setelah menerima pesan dari
sumber,seperti perubahan sikap,bertambahnya
pengetahuan dan lain-lain.
Jadi berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, secara
sederhana proses komunikasi adalah pihak komunikator
membentuk (encode) pesan dan menyampaikannya melalui
suatu saluran tertentu kepada pihak penerima yang
menimbulkan efek tertentu.
2. Proses Komunikasi
Secara sederhana proses komunikasi dapat
36
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1. Proses komunikasi
Proses komunikasi adalah proses penyampaian pesan
dari komunikator kepada komunikan. Komunikasi dimulai
dengan pengiriman yang memiliki pikiran atau ide. Pikiran
atau ide ini kemudian diolah sedemikian rupa sehingga dapat
dimengerti oleh pengirim atau penerima (encoding).
Penyampaian ide ini dilakukan melalui saluran yang
menghubungkan pengirim dengan penerima pesan. Dan
penerima pesan harus siap menerima pesan agar pesan itu
dapat diubah menjadi pikiran (decoding). Tapi tidak jarang
komunikasi dipengaruhi oleh gangguan yaitu segala sesuatu
yang menghambat komunikasi, sehingga untuk mengetahui
effektifitas komunikasi, maka penting artinya umpan balik.
Umpan balik ini menunjukan apakah telah terjadi perubahan
individual atau organisasi sebagai hasil dari komunikasi.15
15 Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 200),h.5.
Gangguan
Balikan
Penerima Pengirim Penggunaan
saluran untuk
penyampaian
pesan
37
3. Unsur-unsur Komunikasi
Komunikasi pada hakekatnya adalah proses
penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada
orang lain dengan menggunakan lambang. Pikiran bisa
merupakan: gagasan, informasi, opini, ide, peristiwa dan
lainnya. Lambang bisa merupakan bahasa lisan dan tulisan
atau lambang bisa juga berupa isyarat, sinyal, gambar, warna
dan lainnya. Dalam prosesnya komunikasi dibangun oleh
tiga unsur, yaitu: (1) komunikator, orang yang
menyampaikan pesan kepada orang lain, (2) pesan, suatu
gagasan/ide, informasi, pengalaman yang telah dituangkan
dalam bentuk lambang untuk disebarkan kepada pihak lain,
(3) komunikan, orang yang menerima pesan dari
komunikator.16
Selain ketiga unsur di atas, untuk lebih lengkapnya
unsur-unsur komunikasi terdiri dari:
a. Source
Source atau sumber adalah apa-apa yang ada dalam
benak seseorang, baik berupa ide, pemikiran, gagasan,
peristiwa/kejadian, pengetahuan dan lain-lain, yang
semuanya itu hasil dari persepsi (pantauan dan
pemaknaan indra kepada yang ada disekelilingnya), yang
kemudian disimpan dalam kotak hitam dikepala, yang
disebut dengan ideasi.
b. Komunikator
16 Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007) h. 45
38
Komunikator adalah orang yang pertama kali
menyampaikan pesan. Encoder adalah istilah lain yang
mempunyai pengertian yang sama dengan komunikator.
Encoder dalam menyampaikan pesan mempunyai sifat
Encoding, yaitu suatu usaha komunikator dalam
menafsirkan pesan yang akan disampaikan kepada
komunikan, agar komunikan dapat memahaminya.
c. Message
Message adalah pesan, baik berupa kata-kata,
lambang-lambang, isyarat, tanda-tanda atau gambar yang
disampaikan. Pesan adalah keseluruhan dari apa yang
disampaikan komunikator. Pesan ini mempunyai inti
pesan (tema) yang sebenarnya menjadi pengarah di dalam
usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah laku
komunikan.17
d. Komunikan
Komunikan adalah orang yang menerima pesan.
Decoder adalah istilah lain yang mempunyai pengertian
sama dengan komunikan. Dalam menerima pesan
decoder mempunyai sifat Decoding, yaitu suatu usaha
komunikan dalam menafsirkan pesan yang disampaikan
oleh komunikator.
e. Destination
Destination adalah tujuan yang ingin dicapai dari
proses komunikasi.
17 Prof. Drs. H.A.W. Widjaja, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2000), hl.32
39
f. Medium
Medium adalah alat yang digunakan untuk
berkomunikasi, agar hasil komunikasi dapat mencapai
sasaran yang lebih banyak dan luas. Media ini ada yang
bersifat nirmasa, seperti telepon, HP dan lainnya, dan ada
pula yang bersifat media massa, seperti TV, Radio, Koran
(pers), dan Film.
g. Feed back
Feed back atau umpan balik adalah
tanggapan/jawaban/respon komunikan kepada
komunikator, bahwa komunikasinya dapat diterima dan
berjalan.
h. Efek
Efek adalah perubahan yang terjadi di pihak
komunikan sebagai akibat dari diterimanya pesan melalui
komunikasi. Efek bisa bersifat kognitif yang meliputi
pengetahuan, bisa juga bersifat afektif yang meliputi
perasaan emosi, atau bisa juga bersifat konatif yang
merupakan tindakan.18
4. Media Komunikasi
Media komunikasi saat ini telah merasuk ke dalam
kehidupan modern. Melalui media, orang mampu
membentuk opini dari informasi dan interpretasi atas
informasi yang mereka terima.
a. Buku
18 Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Press, 2007) h. 46-47
40
Produksi buku secara masal pertama kali
dilakukan pada pertengahan tahun 1400-an, telah
mengubah sejarah manusia dengan mempercepat
pertukaran ide dan informasi antar manusia. Buku
adalah wahana utama dalam mengajarkan nilai-nilai
sosial kepada generasi baru dan sarana utama bagi
generasi baru untuk memahami pelajaran dari generasi
lama.19
b. Koran
Koran adalah media massa utama bagi orang
untuk memperoleh berita. Di sebagian besar kota, tak
ada sumber berita yang bisa menyamai keluasan dan
kedalaman liputan berita koran. Ini memperkuat
popularitas dan pengaruh koran.20
c. Radio
Radio telah menjadi media massa yang ada
dimana-mana, tersedia di semua tempat, di sepanjang
waktu. dapat mewakilinya sebagai alat komunikasi
massa, yang dewasa ini dapat ditemukan dimana-
mana. Radio mempunyai suatu keuntungan yang unik,
dibanding, dengan media lain, yakni dari
kecepatannya, terutama mengenai penyebaran atau
penyiaran-penyiaran berita-berita. Dan radio juga tidak
mengenal rintangan geografis. Oleh karena itu berita
19 John Vivian, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Prenada Media Group,
2008), h.40 20 John Vivian, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Prenada Media Group,
2008), h.71
41
radio dapat saja diterima dimana saja, sehingga
khalayak yang dicakup jauh lebih besar.
d. Televisi
Sebagaimana radio, televisi saat ini juga
memanfaatkan teknologi satelit, internet maupun
kabel, sehingga memungkinkan orang dapat
menyaksikan siaran televisi di mana dan kapan saja
secara real-time. Kemajuan teknologi televisi seperti
sekarang ini begitu cepat sehingga dengan serta-merta
menjadi jendela dunia.21 Televisi saat ini merupakan
alat komunikasi modern yang cukup populer karena di
Indonesia hampir seluruh rumah masyarakat memiliki
televisi setidaknya satu buah.
e. Telepon Seluler (Handphone)
Pada mulanya telepon seluler dibuat untuk
memudahkan orang berkomunikasi dari mana saja,
namun ketika masyarakat yang bergerak cepat karena
dapat menggunakan teknologi komunikasi yang begitu
mudah, menyebabkan masyarakat semakin jauh secara
emosional. Dengan kemajuan teknologi komunikasi
masyarakat dapat lebih banyak mengenal lagi tipe
teknologi komunikasi, bahkan telepon seluler video
yang digunakan banyak orang sekarang ini dapat
21 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus
Teknologi Komunikasi di Masyarakat, (Jakarta: Prenada Media Group, 2006),
h.133
42
mentransmisikan enam media: teks, grafik, suara,
animasi, dan video, di mana saja.
Perkembangan berikutnya, telepon seluler tidak
saja berfungsi sebagai teknologi komunikasi, namun
juga menjadi multimedia yang dapat menyediakan
segala macam kebutuhan, baik sebagai media
penyimpanan, media processing maupun sebagai
media penyiaran yang dapat secara real-time berfungsi
sebagaimana media transmisi. Saat ini, konsep telepon
seluler telah menghancurkan konsep-konsep media
massa yang serba statis, karena seseorang dengan
telepon selulernya telah dapat menyiarkan sebuah
pemberitaan kepada semua orang yang memiliki
telepon seluler.22
f. Internet
Internet merupakan suatu sistem jaringan
komunikasi secara elektronik yang dalam
perkembangannya mampu membawa pesan atau
informasi dari suatu tempat ke tempat lainnya, melalui
suatu relay satelit yang mampu mengitari dunia.
Informasi yang dikirim melalui internet ini mampu
mengelilingi dunia, dengan kecepatan yang mendekati
22 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus
Teknologi Komunikasi di Masyarakat, (Jakarta: Prenada Media Group, 2006),
h.128
43
kecepatan sistem teknologi telekomunikasi
sebelumnya.23
Internet begitu cepat berkembang dengan varian-
varian programnya yang menjadikan bumi ini dalam
cengkraman teknologi. Internet telah berkembang
menjadi sebuah teknologi yang tidak saja mampu
mentransmisikan berbagai informasi, namun juga telah
mampu menciptakan dunia baru dalam realitas
kehidupan manusia, yaitu sebuah realitas materialistis
yang tercipta dalam dunia maya.24
Dengan adanya internet sebagai media komunikasi
dapat berjalan dengan lancar, efektif, dan efisien.
Internet memang selalu berkembang pesat sesuai
perkembangan teknologi. Semua orang dapat
berkomunikasi dengan siapa saja dan di mana saja,
dengan menggunakan sarana media komunikasi ini.
Kita dapat berkomunikasi dengan orang di belahan
dunia manapun dan siapapun.
D. Organisasi
Everet M. Rogers dalam bukunya Communication in
Organization, mendefinisikan organisasi sebagai suatu
sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama, melalui jenjang kepangkatan, dan
23 Deni Darmawan, Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), h.267 24 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus
Teknologi Komunikasi di Masyarakat, (Jakarta: Prenada Media Group, 2006),
h.136
44
pembagian tugas. Pengertian lain dari organisasi adalah
organisasi memiliki karakteristik tertentu yaaitu mempunyai
struktur, tujuan saling berhubungan satu bagian dengan
bagian lain dan tergantung kepada komunikasi manusia
untuk mengkoordinasikan aktivitas dalam organisasi
tersebut.25
Dari definisi sederhana ini dapat ditemukan adanya
berbagai faktor yang dapat menimbulkan organisasi, yaitu
orang-orang, kerjasama, dan tujuan tertentu. Berbagai faktor
tersebut tidak dapat saling lepas berdiri sendiri, melainkan
saling kait dan merupakan suatu kebulatan. Maka dalam
pengertian organisasi digunakan sebutan sistem yang berarti
kebulatan dari berbagai faktor yang terikat oleh berbagai
asas tertentu. Setiap organisasi memerlukan koordinasi
supaya masing-masing bagian dari organisai bekerja dengan
semestinya dan tidak menganggu bagian lainya. Tanpa
koordinasi akan menyulitkan organisasi itu untuk berfungsi
dengan baik.
BAB III
GAMBARAN UMUM AKSI CEPAT TANGGAP (ACT)
A. Sejarah Berdirinya Aksi Cepat Tanggap
Tanggal 21 April 2005, Aksi Cepat Tanggap (ACT)
secara resmi diluncurkan secara hukum sebagai yayasan
yang bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan. Untuk
25 Stewaed L. Tubbs Silvia Moss, Teoris Of Human Comminications, Konteks-
konteks komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosda karya, 2001), h. 25
45
memperluas karya, Aksi Cepat Tanggap mengembangkan
aktivitasnya, mulai dari kegiatan tanggap darurat, kemudian
mengembangkan kegiatannya ke program pemulihan
pascabencana, pemberdayaan dan pengembangan
masyarakat, serta program berbasis spiritual seperti Qurban,
Zakat dan Wakaf.
Aksi Cepat Tanggap didukung oleh donatur publik dari
masyarakat yang memiliki kepedulian tinggi terhadap
permasalahan kemanusiaan dan juga partisipasi perusahaan
melalui program kemitraan dan Corporate Social
Responsibility (CSR). Sebagai bagian dari akuntabilitas
keuangannya Aksi Cepat Tanggap secara rutin memberikan
laporan keuangan tahunan yang telah diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik kepada donatur dan pemangku kepentingan
lainnya, serta mempublikasikannya melalui media massa.
Sejak tahun 2012 Aksi Cepat Tanggap
mentransformasi dirinya menjadi sebuah lembaga
kemanusiaan global, dengan jangkauan aktivitas yang lebih
luas. Pada skala lokal, Aksi Cepat Tanggap mengembangkan
jejaring ke semua provinsi baik dalam bentuk jaringan
relawan dalam wadah MRI (Masyarakat Relawan Indonesia)
maupun dalam bentuk jaringan kantor cabang Aksi Cepat
Tanggap. Jangkauan aktivitas program sekarang sudah
sampai ke 30 provinsi dan 100 kabupaten/kota di seluruh
Indonesia.
46
Pada skala global, Aksi Cepat Tanggap
mengembangkan jejaring dalam bentuk representative
person sampai menyiapkan kantor Aksi Cepat Tanggap di
luar negeri. Jangkauan aktivitas program global sudah
sampai ke 22 Negara di kawasan Asia Tenggara, Asia
Selatan, Indocina, Timur Tengah, Afrika, dan Eropa Timur.
Wilayah kerja Aksi Cepat Tanggap di skala global diawali
dengan kiprah dalam setiap tragedi kemanusiaan di berbagai
belahan dunia seperti bencana alam, kelaparan dan
kekeringan, konflik dan peperangan, termasuk penindasan
terhadap kelompok minoritas berbagai negara.
Dengan semangat kolaborasi kemanusiaan, Aksi Cepat
Tanggap mengajak semua lapisan masyarakat dan lembaga
kemanusiaan untuk terlibat bersama. Berbekal pengalaman
selama puluhan tahun di dunia kemanusiaan, kami
melakukan edukasi bersama, membuka jaringan kemitraan
global yang menjadi sarana kebersamaan. Semua program
global Aksi Cepat Tanggap menjadi sarana merajut
kemitraan berbagai lembaga amil zakat, komunitas peduli,
artis dan publik figur yang memiliki visi yang sama untuk
kemanusiaan.
Tahun 2014 menjadi awal bagi Aksi Cepat Tanggap
untuk menjalin kolaborasi kemanusiaan dunia, bersamaan
dengan visi baru: menjadi lembaga kemanusiaan global
profesional, berbasis kedermawanan dan kerelawanan
masyarakat global, kami ingin mewujudkan peradaban dunia
47
yang lebih baik. Menghadirkan sebuah dunia yang nyaman
bagi umat manusia, dunia beradab dan memiliki peradaban
mulia di bawah naungan cahaya ilahi. Cita-cita ini akan
menjadi nyata dengan keterlibatan semua pihak. Kami
memiliki keyakinan penuh, bantu kami untuk bersama
mewujudkannya.48
B. Visi dan Misi
1. Visi
Menjadi organisasi kemanusiaan global profesional
berbasis kedermawanan dan kerelawanan masyarakat global
untuk mewujudkan peradaban dunia yang lebih baik.49
2. Misi
Mengorganisir dan mengelola segala potensi
kerelawanan global sebagai modal sosial untuk mengatasi
berbagai problem kemanusiaan baik dalam skala lokal,
nasional, regional, maupun global.50
C. Struktur Organisasi
1. President
Ahyudin
2. Senior Vice President Of Group Of Distribution
Program
1 https://act.id/tentang/sejarah diakses pada tanggal 13 Januari 2020, pukul
13.12 49 https://act.id/tentang/visi_misi diakses pada tanggal 13 Januari 2020, pukul
13.12 50 https://act.id/tentang/visi_misi diakses pada tanggal 13 Januari 2020, pukul
13.12
48
N. Imam Akbari
3. Senior Vice President Of Group Of Philantropy And
Comunicattion
Syuhelmaidi Syukur
4. Senior Vice President Of Finance & Operational
Departement
Yana Hermain
5. Vice President Of Humanity Network Department
M. Insan Nurrohman
6. Vice President Of Philantropy Network Department
Ibnu Khajar
7. Vice President Of Communication Network
Departement
Hafit T. Mas’ud
8. Director Of Disaster & Community Development
Program
Sri Eddy Kuncoro
9. Director Of Voulenteer Management
Dwiko H. Dastriadi
10. Director Of Partnership
Mukhti
11. Director Of Creative Strategic Communication
Nurman Priatna
12. Director Of Global Philantrophy Network
A. Ikhsan F
13. Director Of Media & Public Relation
Lukman Aziz
49
14. Director Of Information Technology
Kiki Marjuki
15. Director Of Finance & Accounting
Echwan C.51
D. Program Aksi Cepat Tanggap
1. GHR (Global Humanity Response)
GHR adalah “bagian dari Aksi Cepat Tanggap yang
siap merespon peristiwa kemanusiaan global seperti bencana
alam, dan konflik yang mengakibatkan ribuan orang
mengungsi dan menderita. Bermitra dengan lembaga-
lembaga kemanusiaan di Negara tujuan,” program ini
merupakan program pemberian bantuan emergency, dan
relief untuk korban bencana seperti bahan pangan, sandang,
obat-obattan, juga layanan kesehatan. Program GHR
mengajak relawan-relawan yang berasal dari Indonesia yang
tinggal di Negara terdampak bencana atau mengajak relawan
lokal untuk terlibat membantu pengungsi.
2. Masyarakat Relawan Indonesia (MRI)
MRI merupakan kepanjangan dari Masyarakat
Relawan Indonesia (Indonesia Volunteer Society). Kontruksi
MRI terdiri dari tiga penggal kata, yaitu: Masyarakat,
Relawan, dan Indonesia. Masyarakat merupakan kumpulan
individu- individu dari satu komunitas, baik komunitas mikro
51 https://act.id/tentang/manajemen diakses pada tanggal 13 Januari 2020,
pukul 13.30
50
maupun makro. Relawan merupakan individu atau
sekumpulan individu yang bersedia berkontribusi terhadap
perubahan posistif pada lingkungannya atas dasar prinsip
kesukarelaan, tanpa pamrih. Indonesia merupakan suatu
identitas dari sebuah negara.
3. Tabungan Qurban
Qurban sejatinya adalah “kesediaan setiap muslim
untuk peduli terhadap kepentingan orang lain karena ibadah
qurban merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial
masyarakat muslim kepada sesamanya.” Program ini
bertujuan untuk melatih jiwa kedermawanan sosial
(philanthropy), sehingga potensi luar biasa yang dimiliki
qurban bisa berperan sebagai solusi untuk mengatasi
kemiskinan dan membangun kesejahteraan.
Aksi Cepat Tanggap yang berdiri pada tahun 2005
adalah lembaga kemanusiaan yang bergerak dalam
penanganan bencana alam dan bencana kemanusiaan secara
terpadu. Sejak berdiri, salah satu program yang unggulan
yang dijalankan Aksi Cepat Tanggap adalah program qurban
yang disalurkan kepada masyarakat korban bencana, daerah
minus, dan daerah rawan pangan. Sepanjang perjalanannya,
program Qurbanku telah mendistribusikan “qurban di daerah
gempa, banjir, tsunami, longsor, daerah minus serta daerah
endemi penyakit & gizi buruk di Sumatera Barat, Lampung,
Banten, Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, Bekasi, Jawa
Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Timur.”
51
Konsisten untuk berbagi kebahagiaan dengan saudara-
saudara kita yang diuji keterbatasan dan bencana. “Program
global qurban tahun 2012 mengangkat tema qurban untuk
1.000.000 Penerima Manfaat.” Lebih dari itu, ikhtiar gobal
qurban adalah memberi nilai lebih qurban masyarakat, dan
memastikannya sampai ke tangan mereka yang benar-benar
membutuhkan. Sasaran baru calon penerima qurban selain
melanjutkan program sebelumnya adalah pengungsi Suriah,
Rohingya, dan Afghanistan.
Global qurban berupaya memberikan layanan terbaik
bagi pengqurban melalui transaksi donasi qurban yang sangat
mudah dan transparan dengan dukungan teknologi sms dan
rekening virtual (virtual account). Global Qurban juga terus
mengembangkan kapasitasnya untuk dapat menggugah,
menampung, dan menyalurkan donasi qurban dari mereka-
meraka di luar negeri dengan memanfaatkan account paypal.
Sudah saatnya qurban menjadi bukti indahnya persaudaraan,
dari muslim dunia untuk muslim dunia bersama global
qurban.
4. Komite Indonesia Untuk Solidaritas Somalia
“Bencana kelaparan dahsyat melanda Somalia, hingga
saat ini tidak kurang 29.000 balita merenggang nyawa akibat
kelaparan. Jutaan lagi terancam jiwanya jika tidak mendapat
pertolongan segera.” Aksi Cepat Tanggap sebagai lembaga
kemanusiaan global menggagas Komite Indonesia Untuk
Solidaritas Somalia (KISS) untuk membantu para korban di
52
Somalia.
5. Sympathy of Solidarity Palestina
Sympathy of Solidarity Palestina atau SOS Palestina
adalah program internasional Aksi Cepat Tanggap untuk
membantu masyarakat Palestina yang menderita akibat
konflik dan penjajahan berkepanjangan. SOS Palestina
merupakan program nyata masyarakat Indonesia.
6. CSR Management dan Development
CSR sebagai sebuah kepedulian dan tanggung jawab
sosial perusahaan kepada masyarakat dan memperkuat
eksistensi dan keamanan asset perusahaan. Diharapkan
program CSR akan menjadi solusi ketertinggalan
masyarakat baik di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan,
lingkungan, dan sosial sampai pada penyediaan fasilitas
umum yang akan membuat masyarakat lebih baik.
7. Management Institute of Indonesia (DMII)
“Program edukasi dan manajemen kebencanaan untuk
masyarakat yang mengusung konsep Manajemen Bencana
Terpadu (MBT) dengan aktivitas meliputi; pelatihan,
konsultasi dan penelitian berbasis keahlian akademis praktis
dan empiris di bidang penanganan bencana alam dan sosial
secara terpadu.”10 Pelatihan, konsultasi dan penelitian yang
dilakukan mencakup mitigasi, kesiapsiagaan, emergency,
rehabilitasi, rekonstruksi hingga prosedur mutu dalam tugas-
53
tugas kemanusiaan dan kebencanaan. Adapun visi dan misi
program ini adalah:
VISI
Menjadi institusi terdepan dalam
pengembangan ilmu dan manajemen
kebencanaan berbasis Total Disaster
Management (TDM).
MISI
Mengembangkan wawasan keilmuan
tentang kebencanaan berbasis akademis
dan pengalaman praktis (based practice),
Mengembangkan sinergi dan kemitraan
dalam pengurangan resiko bencana
(disaster risk reduction). Mewujudkan
masyarakat sadar & siaga bencana.
Sebagai bentuk keseriusan Aksi Cepat Tanggap
Foundation dalam penanganan bencana, Aksi Cepat
Tanggap Foundation membentuk Disaster management
Institute of Indonesia (DMII), yang merupakan pusat
referensi dari seluruh pengetahuan dan pengalaman praktis
Aksi Cepat Tanggap dalam perjalanannya menangani
bencana sejak lebih dari 15 tahun yang lalu. DMII
memberikan training emergency dan kebencanaan, di
berbagai perusahaan, sekolah, lembaga pemerintahan dan
publik, dengan penekanan pada pemasyarakatan
Pengurangan Resiko Bencana atau mitigasi (Disaster Risk
54
Reduction – DRR). DMII juga telah menghasilkan Standard
Operational Procedure (SOP) penanggulangan bencana dan
kondisi darurat, selain juga menjadi konsultan untuk pusat-
pusat pendidikan kebencanaan.
8. ACT Community Development
Aksi Cepat Tanggap community development
mendasarkan setiap aktivitas pada sebuah cita-cita
membangun kemandirian masyarakat. Aksi Cepat
Tanggap menyadari bahwa kemandirian sejati
merupakan akumulasi dari kemandirian pada setiap
sendi kehidupan. Oleh sebab itu Aksi Cepat
Tanggap memulai program dengan membenahi
sendi- sendi substansial dalam kehidupan
masyarakat.
55
BAB IV
DATA DAN TEMUAN
Data dan Temuan Program Bantuan Kapal Ramadhan
oleh Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap
Program kapal Ramadhan adalah salah satu program bantuan
kemanusiaan unggulan yang dilakukan oleh lembaga kemanusiaan
Aksi Cepat Tanggap atau yang lebih dikenal dengan sebutan ACT.
Program ini bermula pada pada awal tahun 2017 juga terbentuk
sebuah program yang amat besar, yaitu program kapal
kemanusiaan. Krisis pangan dan bencana kelaparan yang terus
mendera wilayah Afrika, merupakan isu kemanusiaan besar yang
juga harus dituntaskan dengan ikhtiar-ikhtiar besar. Bagaimana
tidak, PBB melaporkan bahwa lebih dari 20 juta jiwa tengah di
ambang jurang kematian akibat kelaparan yang disebabkan oleh
kekeringan panjang serta konflik bersenjata. Krisis tersebut, tidak
mungkin terselesaikan tanpa ikhtiar masif dan jangka panjang yang
melibatkan seluruh elemen sebuah bangsa. Dengan membantu
bangsa lainnya, sebuah bangsa baru mungkin disebut sebagai
bangsa yang besar, karena tidaklah bisa sebuah bangsa disebut
"bangsa besar" apabila hanya sibuk mengurus bangsanya sendiri.
Tidak berdiam diri melihat apa yang terjadi, kompilasi
empati masyarakat Indonesia pun bergerak cepat. Aksi Cepat
Tanggap (ACT) menginisiasi dan menyusun agenda yang berpacu
dengan waktu. Kapal Kemanusiaan digagas dan dilayarkan dalam
tempo yang singkat. Beras dikumpulkan, beras menjadi bahan
diplomasi kemanusiaan lintas benua. Di Somalia pun, 80%
56
penduduknya mengonsumsi beras sebagai makanan pokok.
Melanjutkan pengiriman Tim Kemanusiaan untuk menanggulangi
kelaparan dunia di Somalia, Yaman, Sudan Selatan dan Nigeria,
Aksi Cepat Tanggap sedang menyiapkan “Kapal kemanusiaan”.
Program ini sudah mulai digulirkan dengan target bisa
diwujudkan pada Idul Fitri tahun ini. Kelaparan yang melanda
dunia, dan lebih spesifik lagi, sebagian besar menimpa umat Islam,
layak menggerakkan kepedulian rakyat Indonesia yang sejatinya
dikeliling oleh banyak nikmat Allah berupa kekayaan alam.
Indonesia, layak terpanggil untuk membantu mereka yang
kelaparan.
Lewat program Kapal Kemanusiaan, Aksi Cepat Tanggap
menghimpun beras untuk lekas dikapalkan ke Somalia. Hanya
dalam hitungan beberapa pekan ke belakang, 1.000 ton beras atau
setara dengan 48.000 karung beras sudah terkumpul dan siap
diberangkatkan menuju Somalia.
Dilain sisi Aksi Cepat Tanggap juga tidak mau menjadi
lembaga yang lupa akan kondisi kemanusiaan di negri sendiri.
Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia semakin sering
mengimpor bahan makanan, mulai dari beras, kedelai, bawang
putih, sampai buah-buahan untuk rakyat. Ini aneh, mengingat
Indonesia hampir memiliki semua syarat terciptanya keadilan
pangan : tanah yang subur, air melimpah, dan sumber daya
manusia dalam bidang pertanian. Isu keadilan pangan terasa lebih
krusial di wilayah Indonesia bagian Timur. Politik pembangunan
yang terlanjur Jawa Sentris telah menciptakan problem
ketergantungan pangan masyarakat Indonesia Timur, seperti Papua
57
dan NTT. Meskipun beras bukan makanan utama masyarakat
Indonesia Timur, hampir seluruh warga disana terkena getah
masalah ketidakadilan pangan.1
Gambar 4.1 Peta persebaran krisis pangan dan garis
kemiskinan Indonesia
Sumber: Dokumen Internal Aksi Cepat Tanggap
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 25,14 juta
jiwa atau sekitar 9,82% penduduk Indonesia masuk kategori
1 Aliansi Jurnalis Independen Indonesia, Ketidak Adilan Pangan Di Timur
Indonesia, (Jakarta: Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, 2013) h. 5-6
58
miskin. Secara persentase, angka penduduk miskin ini merupakan
yang terendah dalam dua dekade terakhir. Namun, secara regional
ada tiga provinsi di Indonesia timur yang persentase penduduk
miskinnya masih di atas 20% sehingga terlihat lebih gelap
dibandingkan provinsi lainnya pada peta di bawah ini. Ketiga
provinsi tersebut adalah Papua (27,53%), Papua Barat (22,17%),
dan Nusa Tenggara Timur (21,19%). Papua tercatat sebagai
provinsi dengan tingkat kemiskinan tertinggi pada Maret 2019. Ini
sebuah ironi, di mana lebih dari seperempat penduduk di provinsi
penghasil emas terbesar di dunia tersebut tergolong miskin.
Berdasarkan laporan keuangan tahunan Freeport-McMoran 2018,
penjualan emas dari Papua mencapai 2,37 juta ounce dengan nilai
lebih dari Rp 40 triliun, dengan cadangan sekitar 30,2 juta ounce.2
Melihat dari tingkat urgensi issue tersebut, Aksi Cepat
Tanggap merasa perlu hadir sebagai solusi dari kondisi-kondisi
yang mengalami kerentanan. Selaras dengan apa yang
disampaikan oleh bapak Nurman Priatna Fatah selaku Executive
Director Sosial Digital Coorporation Departement di lembaga
kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap, sebagai berikut,
“Jika berbicara bagaimana issue itu menjadi penting,
yang pertama pasti mengenai urgensinya. ACT sejak
2006 sudah menangani bencana alam, memang
muncul untuk menjadi solusi dari kondisi-kondisi yang
terjadi kerentanan, berbagai kerawanan korban
misalanya seperti bencana di Aceh. Aceh itu tipikal
bencana bukan yang hancur ketika tsunaminya dating
2 https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/08/01/tiga-provinsi-di-indonesia-timur-angka-kemiskinannya-di-atas-20 diakses pada tanggal 20 Mei
2020, pukul 22.07
59
tapi karena orang tidak tertlong selama dua sampai
tiga hari. Ada yang tersangkut di pohon, ada yang
terjepit di reruntuhan jadi bukan sesaat itu meninggal
tapi karena mereka tidak mendapat pertolongan
berhari-hari.”3
Di ACT sendiri memiliki tiga garis besar dalam penentuan
tingkat urgensi suatu issue temasuk salah satunya adalah jumlah
jiwa yang terdampak atau terancam
“Kalau di ACT ada tiga menjadi garis besarnya saat
ini yaitu pertama bencana alam seperti gunung
meletus, banjir, dan sebagainya. Kedua adalah
bencana kemanusiaan seperti konflik, kelaparan, dan
sebagainya yang terjadi dalam akumulasi waktu yang
lama hal ini terjadi di Palestina, Rohingya, Uyghur.
Ketiga adalah skala dampaknya atau berapa banyak
jumlah jiwa yang terdampak atau terancam bencana
tersebut.”4
Maka pada tahun 2018 Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat
Tanggap (ACT) meluncurkan program bantuan kemanusiaan
Kapal Ramadan. Program bantuan dengan nama 'Beri Ramadan
Terbaik' ini akan menyalurkan bantuan dengan kapal ke daerah-
daerah pelosok. Project Manager Program Beri Ramadan Terbaik,
Andi Primaretha, menargetkan tahun ini bantuan Aksi Cepat
Tanggap bisa lebih luas ke wilayah-wilayah terpencil, khususnya
di kawasan timur Indonesia, seperti Papua.5
Rini Maryani selaku Vice President ACT mengatakan,
3 Wawancara mendalam dengan Nurman Priatna Fatah, pada tanggal 19 Mei
2020 4 Wawancara mendalam dengan Nurman Priatna Fatah, pada tanggal 19 Mei
2020 5 https://news.detik.com/berita/d-4013485/dengan-kapal-ramadan-act-kirim-bantuan-ke-daerah-terpencil diakses pada tanggal 20 Mei 2020, pukul 22.53
60
program-program Ramadan Aksi Cepat Tanggap menyasar
masyarakat pra-sejahtera di tepian negeri Indonesia serta korban
krisis kemanusiaan di negara konflik. Mayoritas program yang
diselenggarakan fokus pada kebutuhan pangan para penerima
manfaat selama Ramadan dan Idul Fitri.
Sesuai identitasnya, Kapal Ramadan akan melakukan
pelayaran selama bulan Ramadan nanti. Kapal Ramadhan akan
menjangkau tepian negeri dari barat hingga timur Indonesia.
“Momentum Ramadan ini, insya Allah Kapal
Ramadhan akan merangkul mereka yang berada di
tepian negeri, mengantarkan paket pangan, berbagi
kebaikan, menikmati santap berbuka puasa bersama.”
Bahkan kebaikan itu universal, tidak terbentur agama apa,
suku mana. Rini menegaskan kalau nanti Kapal Ramadhan akan
singgah di titik-titik tepian negeri paling membutuhkan.
“Tak melihat agama apa, suku mana, apalagi
preferensi politik apapun. Kita buktikan Indonesia
mampu menyatu, melebur, di antara Ramadan penuh
kebaikan.”6
6 https://news.act.id/berita/act-ajak-bangsa-indonesia-beri-ramadhan-terbaik
diakses pada tanggal 20 Mei 2020, pukul 23.01
61
Gambar 4.2 Logo program bantuan kapal Ramadhan
Sumber: Dokumen internal Aksi Cepat Tanggap
Kapal Ramadhan Aksi Cepat Tanggap berlayar dari
pelabuhan di Makassar, Sulawesi Selatan dengan menempuh
tujuan akhir di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Pelayaran yang
membawa misi kemanusiaan tersebut berlangsung selama sekitar
sepekan. Walau tujuan akhir Kapal Ramadan adalah Kupang,
terdapat dua titik yang menjadi labuhan sementara. Ialah Labuan
Bajo di Manggarai Barat serta Kabupaten Alor, Provinsi NTT.
62
BAB V
PEMBAHASAN
Strategi Komunikasi Aksi Cepat Tanggap (ACT)
Dalam Koordinasi Penyaluran Bantuan Kapal
Ramadhan
Jika melihat kembali dari maksud dan tujuan lebaga
kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap dalam pengadaan program
bantuan kapal Ramadhan adalah menjadi masterpiece layanan
sosial dalam isu pangan untuk masyarakat miskin dengan
meningkatakan kepedulian dan menyediakan bahan pangan
sebagai kebutuhan dasar untuk mengurangi beban kebutuhan
sehari-hari masyarakat. Selain itu Aksi Cepat Tanggap juga
bermaksud meningkatkan kesadaran masyarakat akan problem
dasar masyarakat yang kurang mampu, bapak Nurman Priatna
Fatah sebagai Executive Director Sosial Digital Coorporation
Departement mengatakan
”Kami ingin menjadikan Indonesia sebagai Negara
yang terkenal denga kedermawanannya. Kami percaya
salah satu kekuatan terbesar Indonesia adalah
masyarakatanya yang darmawan. Jika dilihat dari
sejaranya Negara kita lahir dari masyarakatnya yang
gotong royong untuk saling memberi satu sama lain,
mebangun infrastruktur, megadakan dapur-dapur
imum saat perang dan sebagainya. Kemudian ada juga
penelitian yang mengatakan bahawa Indonesia adalah
Negara nomer satu dalam hal kedermawanan
walaupun keadaan ekonomi negaranya tidak terbilang
selalu baik dan kami sangat percaya akan hal tersebut.
Bangsa yang kebaikannya akan dibalas oleh Allah
63
SWT dengan keberkahan dengan kekuatan untuk
bertahan dalam segala hal.”1
Dalam menjalankan maksud tersebut Aksi Cepat Tanggap
harus memiliki sebuah perencanaan atau strategi, agar apa- apa
yang sudah direncanakan bisa berjalan sesuai dengan yang
diinginkannya. Strategi merupakan proses penyusunan rencana
yang dilakukan oleh individu atau kelompok agar tujuan utama
yang dirancang dapat berjalan dengan baik dan efektif. Sedangkan
strategi komunikasi merupakan suatu gabungan antara
perencanaan komunikasi dan juga manajemen komunikasi.
Dimana keduanya ini digunakan untuk mencapai suatu tujuan yang
telah ditetapkan.
Teori strategi komunikasi bisa dibilang sebagai suatu
pembimbingan untuk menentukan bagaimana perencanaan
komunikasi dan manajemen komunikasi yang telah ditetapkan bisa
tercapai. Menurut Fred R. David dalam bukunya menyebutkan
bahwa ada tiga tahapan yang harus dilewati yaitu, yang pertama
perumusan strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi.2
Strategi dalam perumusan, implementasi, dan evaluasi
merupakan seluruh tahapan dalam merancang keputusan. Tahapan
semacam ini merupakan salah satu proses awal dalam mencapai
tujuan yang direncanakan oleh sebuah lembaga atau perusahaan.
Begitu juga dalam sosialisasi dan koorinasi dalam penyaluran
1 Wawancara mendalam dengan Nurman Priatna Fatah, pada tanggal 19 Mei
2020 2 Fred R. David, Management Strategis Konsep, (Jakarta: Salemba Empat,
2002), h. 5
64
program bantuan kapal Ramadhan, sosialisasi dan koordinasi
mempunyai hubungan yang erat dengan komunikasi. Dalam
program bantuan kapal Ramadhan peran komunikasi sangat besar,
karena komunikasi menjadi salah satu penentu keberhasilan dalam
melakukan program ini.
A. Perumusan/ perencanaan Strategi Komunikasi Aksi
Cepat Tanggap (ACT) dalam penyaluran program
bantuan kemanusiaan kapal Ramadhan
Perumusan strategi menjadi salah satu proses dalam
manajmen strategi. Strategi harus mempertimbangkan faktor-
faktor internal dan eksternal yang dihadapi oleh Aksi Cepat
Tanggap. Perumusan strategi merupakan proses penyusunan
langkah-langkah kedepan yang dimaksudkan untuk
membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan
strategi, serta merancang strategi untuk mencapai tujuan
tersebut.
Secara rinci tahap perumusan strategi yaitu: harus
mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki dan
menentukan misi melakukan analisis lingkungan internal dan
eksternal untuk mengukur kekuatan dan kelemahan serta
peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh lembaga dalam
menjalankan misinya. Untuk memudahkan Aksi Cepat Tanggap
dalam penyaluran program bantuan, maka dari itu haruslah
mempersiapkan beberapa faktor diantaranya:
1. Mengetahui Kerangka Referensi
65
Terbentuknya kerangka referensi seseorang adalah
sebagai hasil dari perpaduan pengalaman, pendidikan, gaya
hidup, norma hidup, status sosial, ideologi dan juga cita-cita.
Berdasarkan pengamatan peneliti bahwa tim Aksi Cepat
Tanggap mengetahui kerangka refrensi para korban dengan
melakukan survey lokasi kejadian.
Dalam hal ini tim Aksi Cepat Tanggap melakukan
indentifikasi keadaan sosial dan budaya masyarakat di Nusa
Tenggara Timur melalui cara mencari informasi ke lembaga
pemerintahan yang terkait kemudian melakukan survey
lapangan. Setelah proses mencari informasi selesai, tim Aksi
Cepat Tanggap mencari jalan solusi untuk membantu para
korban, melalui donasi dari para masyarakat. Setelah informasi
terkumpul, maka kemudian tim bisa mengetahui harus
menggunakan rumusan strategi yang cocok untuk menolong
para korban.
Tujuan dalam survey ini agar Aksi Cepat Tanggap bisa
lebih mudah dalam membantu sesama, bisa melihat faktor apa
saja yang dibutuhkan dilokasi bencana.
“Disetiap program bantuan kami pastinya melakukan
assessment melihat daerah mana yang layak menerima
bantuan. Kemudian setelah kami sampai disana kami
melihat kebutuhan apa yang perlu kami datangkan,
jika tersedia disana maka kami akan beli dari sana
agar perputaran ekonominya berjalan namun jika
tidak ada maka kami harus bawa dari kota misalnya
saat ini tidak semua daerah memiliki masker untuk
melawan COVID maka kami bawakan dari kota.”3
3 Wawancara mendalam dengan Nurman Priatna Fatah, pada tanggal 19 Mei
2020
66
Berdasarkan penjelasan singkat diatas, maka menurut
penulis untuk mencapai strategi dalam krangka refrensi yaitu
dengan berhadapan langsung dengan komunikan yaitu orang
yang akan terlibat dalam keberlangsungan program kapal
Ramadhan seperti pemerintah daerah, warga calon penerima
manfaat dan juga pastinya para donatur. Hal ini dipertegas oleh
pernyataan bapak Nurman Priatna Fatah
“Jadi semua lingkup terutama dengan pemerintah
daerah kami kontak termasuk sampai ke kepala desa,
babinsa dan sebagainya ya jadi seperti silaturahim
akbar. Kita juga menjalin kerjasama dengan penyedia
kapal, orang-orang yang bertugas di pelabuhan,
pemilik-pemilik food truck, sampai nelayan-nelayan
kecil sehingga banyak sekali yang kami libatkan disini.
Kalo komunikasinya akan kami buat simple, sampai
sana kami harus sudah tau jalan mana medan mana
yang harus kami lalui dan apa yang akan kami ambil
dari tempat tempat itu. Baik itu foto dokumentasi,
interview, vidiotermasuk dengan pemantauan
transparansi bantuannya, berapa yang datang berapa
yang sudah disampaikan dan sebagainya.”4
2. Situasi dan Kondisi
Yang dimaksud dengan situasi ialah kondisi komunikasi
pada saat komunikan akan menerima pesan yang akan
disampaikan. Sedangkan yang dimaksud dengan konsidi ialah
state of personality komunikan, yaitu keadaan fisik dan psikis
komunikan pada saat ia menerima pesan komunikasi.
4 Wawancara mendalam dengan Nurman Priatna Fatah, pada tanggal 19 Mei
2020
67
Dalam hal ini Aksi Cepat Tanggap memberikan
penyadaran kepada masyarakat fakta-fakta di media sosial,
dalam ranah lain Aksi Cepat Tanggap juga masuk ke masjid-
masjid, mitra dan banyak komunitas mengenai keadaan krisis
pangan, nasib manusia-manusia dan beban yang harus mereka
lalui di tepian negeri Indonesia. Aksi Cepat Tanggap juga
menegaskan bahwa dengan model transportasi kapal ini mereka
dapat menjangkau daerah-daerah terpencil di tepian negeri.
“ Kami menjual program kami ke perusahaa-
perusahaan mengajak dan mempresentasikan
program-program yang akan berjalan termasuk
kapal Ramadhan ini ke sekolah-sekolah, masjid,
komunitas, public figure agar bisa ikut membantu
salah satunya ya Fauzi Badila sebagai public
figure.”5
Dalam hal ini merupakan proses yang dilakuakan Aksi
Cepat Tanggap dalam menanamkan rasa peduli sesama umat
beragama yang dijelaskan dalam Al-Quran surah AL-Ma’idah
ayat 32 mengenai betapa pentingnya menyelamatkan satu jiwa
manusia
لك كتبنا على بني إسرائيل نفس أنه من قتل نفسا بغير ﴿من أجل ذ
أو فساد في الرض فكأنما قتل الناس جميعا ومن أحياها فكأنما
ن ب رسلنا جاءتهم ولقد أحيا الناس جميعا هم البي نات ثم إن كثيرا م
لك في الرض لمسرفون ﴾بعد ذ “Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani
Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang
manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain,
atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka
5 Wawancara mendalam dengan Nurman Priatna Fatah, pada tanggal 19 Mei
2020
68
seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan
barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia,
maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia
semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka
rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan
yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu
sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan
dimuka bumi.”6
B. Implementasi Strategi Komunikasi Aksi Cepat
Tanggap (ACT) dalam penyaluran program bantuan
kemanusiaan kapal Ramadhan
Implementasi strategi merupakan tahap selanjutnya
setelah perumusan, dimana implementasi ini sering disebut
sebagai suatu tindakan dalam menjalankan strategi.
Implementasi strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan
pilihan yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan
perencanaan strategi yang telah di tetapkan. Implementasi
strategi sering disebut juga sebagai suatu tindakan dalam
menjalankan strategi, karena implementasi berarti memobilisasi
untuk mengubah strategi yang dirumuskan menjadi suatu
tindakan.
Dalam tahap pelaksanaan strategi yang telah dipilih
sangat membutuhkan komitmen dan kerjasama dalam
pelaksanaan strategi yang tertuang dalam budaya lembaga atau
perusahaan. Implementasi strategi merupakan proses dimana
beberapa strategi dan kebijakan diubah menjadi tindakan
melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur.
6 Mushaf Ar-Rusdi, Al-Quran dan Terjemahannya, (Depok: Departemen
Agama RI 2008), h.113
69
Walaupun implementasi biasanya baru dipertimbangkan setelah
strategi di rumuskan, akan tetapi implementasi merupakan
kunci suksesnya dari manajmen strategi.
Dalam penyaluran bantuan kapal Ramadhan ke
Nusa Tenggara Timur Aksi Cepat Tanggap menuangkan itu
semua dalam bentuk aktifitas seperti membuat mebuat garis
besar berdasarkan data-data yang yang telah didapat. Aksi
Cepat Tanngap akan merumuskan judul tematik sebagai garis
besar dari rangkaian program bantuan yang akan disalurkan
agar pesan Ramadhan yang dibagikan melalui program-
program bantuan yang Aksi Cepat Tanggap salurkan dapat
tersampaikan kepada masyarakat.
“Kapal Ramadhan itu memang biasanya bergabung
dalam tema Ramadhan yang besar. Jadi seperti
misalanya kita punya tema besar di tahun 2018 itu adalah
“Berikan Ramadhan Terbaik” itu kami tahu kami
memiliki berapa champagin utamanya. Champaign
utamanya saat itu sebenarnya bukan kapal ramadhan
tapi kampanye tematiknya artinya bagaimana
mengangkat tema besarnya sebagai yang menjiwai
seluruh program. Jadi salah satu indikator
kesuksesannya adalah pesan Ramadhan yang kami
bagikan melalu program-program kami itu sampai
kepada masyarakat secara utuh sehingga orang paham
ini bulan dimana kita harus bersedekah terbaik.”7
Gambar 5.1 Poster iklan Aksi Cepat Tanggap
7 Wawancara mendalam dengan Nurman Priatna Fatah, pada tanggal 19 Mei
2020
70
Sumber: Dokumen internal Aksi Cepat Tanggap
Setelah merumuskan garis besarnya yang telah ditetapkan
maka langkah selanjutnya adalah melaksanakan strategi melaui
program-program yang sudah dibuat untuk eksternal ataupun
internal. Pihak Aksi Cepat Tanggap menyebut tiga bagian
penting dalam strategi ialah prolog, launching, keberangkatan
atau bisa disebut dengan (Pre Campaign, Campaign, Event
Campaign).
Pre Campaign disini ialah memberi pesan kepada
masyarakat sebagai donatur untuk turut andil dalam tema besar
ini melalui program-program yang nantinya akan dilaunching
di bulan Ramadhan nanti
“Jadi kami sudah melakukan persiapan sebelum
masuk bulan Ramadhan. Menghimpun,
mengadakan apa yang dibutuhkan. Bahkan dua
minggu, satu minggu sebelum Ramadhan.”8
8 Wawancara mendalam dengan Nurman Priatna Fatah, pada tanggal 19 Mei
2020
71
Untuk penyaluran bantuan kapal Ramdhan ke Nusa
Tenggara Timur, tim Aksi Cepat Tanggap meberikan informasi,
gambaran, dan kondisi masyarakat disana. Selain itu Aksi Cepat
Tanggap juga selalu menekankan kepada para donatur
mengenai alasan-alasan betapa perlunya warga Nusa Tenggara
Timur untuk menerima bantuan pangan.
Kemudian masuk ke tahap berikutnya yaitu launching
adalah bagaimana menjalankan misi yang telah dibuat dan
direncanakan pada awal pre campaign. Pada tahap ini pihak-
pihak Aksi Cepat Tanggap sudah dapat menjalankan tugasnya,
salah satunya ialah seperti Teknis yang selalu di lakukan Aksi
Cepat Tanggap dalam menjalankan program ialah
berkomunikasi pada mitra, mengatur pengadaan kebutuhan, dan
lain sebagainya.
“Kalau di ACT ini kami selalu bekerja sama,
berkomunikasi melalui sekarang namanya social
digital coorporation department yang didalamnya
ada direktorat-dirktoratnya. Tiap direktoranya
memiliki fungsi masing-masing seperti social
strategic, creative strategic communication,
communication strategic champagin, media
relation acuititions. Jadi kalau dibilang tim kami
sekarang ini kami adalah komunikator dan
marketer dalam satu departemen. Tugas kami
menyampaikan bahwa kami ada kebutuhan disana,
kebutuhannya seperti ini, apa yang bisa kita bantu,
bantunya kemana, kami menghimpunya di
indonesiadermawan.id . Orang-orang bisa akses
disitu, tinggal lihat dan cari mau berdonasi dalam
bentuk apa dan kemanasehingga menjadi sesimple
itu. Tugas kami disetiap program pastinya
72
melakukan assessment melihat daerah mana yang
layak menerima bantuan. Kemudian setelah kami
sampai disana kami melihat kebutuhan apa yang
perlu kami datangkan, jika tersedia disana maka
kami akan beli dari sana agar perputaran
ekonominya berjalan namun jika tidak ada maka
kami harus bawa dari kota. Tim program juga
menjalin network dengan relawan, sehingga jika
kami kesana setidaknya sudah ada relawan kami
yang mengetahui medan secara detail, yang nanti
bantu jemput, nyupirin truk, mehubungkan ke
pemda setempat. Untuk tim operasional pastinya
bertugas mgelola dana dan yang lain-lain. Tim
marketing berugas menjual program kami ke
perusahaa-perusahaan mengajak dan
mempresentasikan program-program yang akan
berjalan termasuk kapal Ramadhan ini ke sekolah-
sekolah, masjid, komunitas, public figure agar bisa
ikut membantu.”9
Hingga ke tahap Event Campaign yaitu pelaksanaan
penyaluran program bantuan. Semua sumber daya yang telah
Aksi Cepat Tanggap kumpulkan kemudian disalurkan kepada
penerima manfaat dalam program kapal Ramadhan para
penerima manfaatnya adalah warga-warga daerah tepian negeri
Indonesia timur. Untuk program kapal Ramdhan sendiri baru
dimulai pada minggu kedua bulan Ramadhan dengan maksud
agar penerima bantuan dapat merasakan kebahagian
menyambut hari idul fitri.
9 Wawancara mendalam dengan Nurman Priatna Fatah, pada tanggal 19 Mei
2020
73
”Hingga ke kapal ramadhan itu kami salurkan di
minggu kedua ramadhan sehingga kami
mendapatkan hal-hal baru punya cerita-cerita dan
issue yang baru yang dapat meng inspirasi orang
orang dan kami kembangkan kembali untuk
bantuan selajutnya.” 10
Gambar 5.2 Pelaksanaan program kapal Ramadhan 2018
Sumber: Dokumen internal Aksi Cepat Tanggap
Dalam proses penyaluran bantuan pangan ke Nusa
Tenggara Timur, tim Aksi Cepat Tanggap mengalami
beberapa kesalahan teknis dilapangan yang disebabkan miss
communication antara anggota tim internal maupun dengan
pihak eksternal yang ikut andil dalam proses penyaluran
bantuan ini sehingga menghambat keberlangsungan kegiatan
program bantuan kapal Ramadhan. Dalam penelitian ini
10 Wawancara mendalam dengan Nurman Priatna Fatah, pada tanggal 19 Mei
2020
74
penulis akan mendeskripsikan beberapa kasus kesalahan
teknis tersebut beserta tindakan yang dilakukan oleh tim Aksi
Cepat Tanggap untuk menyelesaikan kendala tersebut.
1. Kasus yang pertama terjadi di pulau Alor, saat sampai disana
tim dari Aksi Cepat Tanggap tertahan tidak dapat
menyalurkan bantuan pangan. Keigiatan penyaluran bantuan
pangan ini mundur pelaksanaannya 2 hari dari tanggal yang
ditentukan. Hal ini terjadi karena tim dari Aksi Cepat Tanggap
tidak mendapat informasi dari pemerintahan kabupaten Alor
pada tanggal tersebut sedang berlangsung event pilkada oleh
dua pasangan calon. Dalam kasus ini para tim sukses dari
masing-masing pasangan calon disana diprovokasi oleh
beberapa oknum tak dikenal dengan narasi bahwa lembaga
Aksi Cepat Tanggap membawa bantuan pangan untuk para
warga di pulau Alor sebagai salah satu bentuk dukungan
kepada salah satu pasangan calon yang bertanding dalam
pilkada pada saat itu sehingga menimbulkan ketegangan di
masyarakat. Melihat keadaan tersebut tim Aksi Cepat
Tanggap mengambil keputusan untuk menunda pelaksanaan
kegiatan program bantuan kapal Ramadhan di pulau Alor
sampai ketegangan di masyarakat mereda. Sebagian anggota
dari tim Aksi Cepat Tanggap harus dipulangkan karena masih
ada daerah lain di kabupaten alor yang perlu didatangi untuk
melakukan kegiatan kapal Ramadhan. Sedangkan tim yang
tetap tinggal di pulau Alor melakukan diskusi ke masing-
masing tim sukses pasangan calon dan ke masyarakat pulau
75
Alor mengenai kesalahan informasi yang disebarkan oleh
oknum yang tidak dikenal. Setelah melihat kondisi masyarakat
yang sudah kondusif dan paham mengenai kesalahan
informasi tersebut, maka tim Aksi Cepat Tanggap
melanjutkan kegiatan penyaluran bantuan pangan di pulau
Alor. Penerima manfaat bantuan pangan di pulau Alor tercatat
sebanyak 1877 KK.
2. Kasus kedua terjadi di kampung Waetulu Kecamatan Lembor
Kabupaten Manggarai Barat. Pada tahap perencanaan tim
Aksi Cepat Tanggap tidak mendapatkan informasi mengenai
kondisi medan yang akan ditempuh untuk mencapai kampung
Waetulu. Sesampainya di kecamatan Lembor, tim Aksi Cepat
Tanggap yang hanya beranggotakan 14 orang termasuk
rewalan lokal mendapatkan kendala untuk membawa bantuan
pangan ke kampung Waetulu dikarenakan jalan menuju
kampung tersebut tidak dapat diakses oleh kendaraan karena
berada di dataran tinggi lebih tepatnya di atas gunung dan
hanya dapat diakses dengan berjalan kaki sejauh 5 kilo meter.
Untuk mengatasi kendala tersebut beberapa relawan lokal
pergi terlebih dahulu ke kampung Waetulu dengan membawa
beberapa paket bentuan pangan yang dapat dibawa untuk
mengajak para warga kampung mengambil paket bantuan ke
perbatasan kendaraan di wilayah tersebut. Kemudian relawan
lokal bersama para penduduk kampung kembali ke
perbatasaan untuk mengambil paket bantuan pangan beramai-
ramai, mereka memulai perjalanan dari kampung Waetulu
76
selepas adzan subuh. Penerima manfaat bantuan pangan di
kampung Waetulu tercatat sebanyak 150 KK.
3. Kasus ketiga terjadi di kampung Timuabang kecamatan Pulau
Pura Kabupaten Alor. Pada kejadian ini tim Aksi Cepat
Tanggap mengalami kendala saat bongkar muatan paket
bantuan. Hal tersebut disebabkan oleh aksi boikot para buruh
pelabuhan yang marah akibat tidak diikut sertakan dalam
proses bongkar muat tersebut. Para buruh pelabuhan memaksa
masuk ke kapal untuk mengambil barang-barang paket
bantuan yang akan di salurkan ke kampung Timuabang. Untuk
mengatasi masalah tersebut Eka Setiawaty selaku PIC
lapangan dalam penyaluran bantuan ke kampung Timuabang
malakukan diskusi dan perdebatan yang cukup alot hingga
memakan banyak waktu. Pada akhirnya para buruh pelabuhan
dapat dibujuk dengan memberikan 20 paket bantuan pangan
dengan syarat para buruh harus keluar dari kapal. Penerima
manfaat bantuan pangan di kampung Timuabang tercatat
sebanyak 115 KK.
4. Kasus yang terakhir terjadi di lima tempat yang berbeda yaitu
di kampung Nizar Kecamatan Lembor kabupaten Manggarai
Barat, Desa Nampar Sepang kecamatan Sambi Rampas dan
desa Golo Lijun Kecamatan Elar kabupaten Manggarai Timur,
Pulau Besar dan Pulau sukun Kabupaten Sikka. Para anggota
tim Aksi Cepat Tanggap yang berada dilapangan tidak dapat
melakukan koordinasi dan mengirimkan laporan kegiatan
kepada tim yang berada di pusat dikarenakan di wilayah
tersebut tidak ada jaringan seluler (signal) dan minimnya
77
aliran listrik. Di kampung Nizar kapal motor yang digunakan
untuk memngangkut bantuan mati mesin selama 1 jam
dikarenakan air laut masuk kedalam perahu. Hampir semua
paket terendam air dan perahu juga hampir tenggelam, dalam
keadaan tenang sebagian tim segera menguras air laut yg
masuk ke perahu, sebagian ada yang memberi tanda melalui
senter untuk meminta bantuan. Jelang 20 menit ada 3 perahu
kecil yang mendekat namun tidak bisa menolong karena
gelombang yang cukup besar. Di desa Nampar Sepang dan
desa Golo truk pengangkut bantuan pangan mengalami turun
mesin sehingga memakan waktu hingga 2 jam. Sedangakan di
pulau Besar dan Pulau sukun para warga perkampungan tidak
memiliki dermaga sehangga kapal yang mengangkut paket
bantuan tidak dapat bersandar. Tim Aksi Cepat Tanggap
bersama warga kampung melakukan bongkar muat di tengah
laut lepas dengan hempasan ombak besar yang cukup
membuat tim Aksi Cepat Tanggap dan warga mengalami
kesulitan saat bongkar muat. Penerima manfaat bantuan
pangan di lima wilayah tersebut tercatat sebanyak 1.932 KK.
Sedangkan untuk media komunikasi yang digunakan Aksi
Cepat Tanngap guna mengiplementasikan strategi komunikasinya
menggunakan beberapa media untuk mengetahui perkembangan
peristiwa yang terjadi di lapangan secara real time. Di ranah
internal Aksi Cepat Tanggap memanfaatkan media sosial Whatsup,
Google app dan Facebook live. Sedangkan untuk di ranah
78
eksternal Aksi Cepat Tanggap memanfaatkan Instagram Live,
Facebook dan website ACT News.
”Media komunikasi yang kami gunakan sebenarnya terbagi
untuk beberpa sekmen. Untuk di kalangan internal ACT kami
menggunakan whatsup, google app, dan facebook live untuk
mendapatkan informasi dan laporan yang real time.
Sedangkan untuk ke kalangan eksternal ACT kami
menggunakan facebook, instagram, dan website berita kami
yaitu ACT News dengan tujuan mengedukasi masyarakat
mengenai fakta dan kondisi yang terjadi di lokasi bencana
agar kepedulian dan ketertarikan masyarakat untuk ikut
terlibat dalam ikhtiar baik ini selalu meningkat.”11
11 Wawancara mendalam dengan Nurman Priatna Fatah, pada tanggal 19 Mei
2020
79
Gambar 5.3 Liputan berita program kapal Ramadhan
Sumber:https://news.act.id/berita/melawan-ombak-kapal-
ramadan-seberangi-laut-maumere
Selain itu Aksi Cepat Tanggap juga selalu mengupdate
peristiwa-peristiwa yang terjadi selama berlangsungnya
program bantuan kapal Ramadhan. Tujuannya selain untuk
memonitoring agar program ini berjalan dengan baik dan
benar tapi juga sebagai bentuk transparansi bahwa bantuan
tersebut telah sampai ke pihak yang tepat.
80
C. Evaluasi Strategi Komunikasi Aksi Cepat Tanggap
(ACT) dalam penyaluran program bantuan
kemanusiaan kapal Ramadhan
Tahap terakhir dari strategi adalah evaluasi, bagian ini
sangat penting dalam setiap kegiatan yang telah dilakukan. Hal
ini penting untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari
setiap kegiatan program yang berlangsung dan menjadi acuan
kegiatan yang akan dilakukan selanjurnya agar dapat lebih baik
lagi dari kegiatan-kegiatan sebelumnya. Dengan mengetahui
tingkat keberhasilan dan tingkat kegagalan dari program yang
telah dilakukan dan menjadi tolak ukur untuk menetapkan
tujuan berikutnya. Evaluasi sangat diperlukan untuk
memastikan sasaran yang dituju tercapai.
Evaluasi strategi dilaksanakan untuk mengetahui tujuan
apa saja yang sudah dicapai dalam sebuah lembaga. Karena
dengan adanya evaluasi dapat menjadi tolak ukur untuk strategi
yang akan dilaksanakan kembali oleh suatu lembaga dan unruk
memastikan sasaran yang telah dicapai untuk menetapkan
tujuan selanjutnya.
Evaluasi juga sebagai pengukuran sistematis terhadap
hasil nyata yang bermanfaat kepada kinerja Aksi Cepat
Tanggap begitu juga dengan penerima manfaatnya dari suatu
proses atau kegiatan program yang telah dilakukan. Adapun
evaluasi yang Aksi Cepat Tanggap lakukan atau mereka
gunakan adalah terus meriset ulang apa yang sudah dilakukan.
Program akan diriset ulang berdasarkan laporan-laporan
kegiatan yang telah dibuat oleh anggota dan relawan yang
81
terlibat dalam keberlangsungan program bantuan kapal
Ramadhan.
“Evaluasi kami tentunya dengan tidak berhenti untuk
mencari dan menemukan hal-hal baru punya cerita-
cerita dan issue yang baru yang dapat meng inspirasi
orang orang dan kami kembangkan kembali untuk
bantuan selajutnya juga memperkaya database, intinya
the next one is the best one sesimple itu.”12
Dari sini bisa di ambil kesimpulan bahwa dalam
mengevaluasi, jika masih ada target atau tujuan yang belum
tercapai maka pada tahap inilah pihak Aksi Cepat Tanggap akan
menelusuri dari aspek mana kesalahannya serta kekurangannya
agar dapat segera diambil tindakan untuk diperbaiki.
Upaya yang dilakukan Aksi Cepat Tanggap untuk
memperkuat strategi komuikasi adalah dengan meningkatkan
indikator kesadaran anggota internal maupun masyarakat.
Kemudian Aksi Cepat Tanggap juga membuat tim produksi
guna mencatat dan menganalisis mengenai potensi,
kekurangan, dan peluang yang dapat dijadikan sebagai bahan
acuan.
”Untuk perbaikan atau pembaruannya sendiri kami
memastikan kembali untuk menghajar masa yang banyak
supaya indikator awareness nya meningkat. Kemudian
kami mempelajari tata cara mengerdukasi baik
masyarakat ataupun berbagai pihak yang telah, sedang
12 Wawancara mendalam dengan Nurman Priatna Fatah, pada tanggal 19 Mei
2020
82
dan akan terlibat program yang relevan dengan bahasa
mereka masing-masing. Hal ini kami lakukan untuk
memnggali dan meningkatkan potensi orang-orang yang
ingin terlibat dalam program kami. Bagi kami jangan
pernah menganggap setiap elemen komunikasi ada yang
nice to have, mengerjakan segala sesuatu harus
mendetail dan pastikan harus selalu upgrade. Untuk
memperkuat strartegi komunikasi kami membuat sebuah
tim produksi yang didalamnya ada seorang produser.
Produser ini kan mencatat segala hal mengenai potensi,
kekurang, peluang yang dapat dijadikan bahan acuan
untuk menjalankan program-program kami yang
selanjutnya bahkan disaat kami menjalankan suatu
program guna saling mengingatkan. Kami tidak segan
untuk berubah, belajar hal baru lagi karena visi kami
jelas. Kami belajar untuk cepat dalam mengantipasi dan
beradaptasi dengan keadaan.”13
Sebagian besar pengurus atau departemen Aksi Cepat
Tanggap yang memiliki wewenang melakukan evaluasi
kegiatan strategi perencanaan dan strategi manajemen dilihat
dari indikator yang menjadi peluang dan ancaman terhadap
lembaga yang tergambar dari analisis SWOT di bawah ini:14
a. Strenght (Kekuatan)
13 Wawancara mendalam dengan Nurman Priatna Fatah, pada tanggal 19 Mei
2020 14 Rafi‟udin dan Abdul Djaliel, Prinsip dan Strategi Dakwah, (Bandung:
Pustaka Setia, 1997), h. 77
83
Strenght merupakan situasi atau kondisi yang
merupakan kekuatan yang dimiliki perusahaan atau
lembaga yang bisa memberikan pengaruh positif pada
saat ini atau pun di masa yang akan datang. Kelebihan
atau kekuatan yang dimiliki Aksi Cepat Tanggap dalam
hal ini adalah keyakinan tehadap Al-Qur’an dan sunnah.
Selain itu lembaga juga memiliki fasilitas dan
infrastruktur untuk menunjang berlangsungnya kegiatan
penyaluran bantuan.
b. Weakness (Kelemahan)
Ketika berbicara tentang kelemahan, setiap perusahaan
atau lembaga pasti mempunyai kelemahan, termasuk
Aksi Cepat Tanggap dalam pelaksanaan kegiatan
strategi komunikasi memiliki kelemahan, dari analisis
penulis yaitu pada alur komunikasi terkadang terjadi
kesalahan yang dapat menghambat keberlangsungan
suatu kegiatan seperti perbedaan presepsi dan
keterbatasan informasi. Hal ini terlihat dari pemaparan
beberapa kasus yang telah dibahas di sub bab
sebelumnya.
c. Opportunities (Peluang)
Opportunities merupakan situasi atau kondisi yang
merupakan peluang atau kesempatan di luar perusahaan
atau lembaga yang bisa memberikan peluang untuk
berkembang di kemudian hari. Peluang yang dihadapi
Aksi Cepat Tanggap dalam menjalankan atau
84
melaksanakan kegiatan strategi komunikasi adalah
kesempatan untuk menyampaikan Al-Quran dan sunnah
dengan cara-cara yang baru juga memiliki fasilitas yang
mendukung sumber daya manusianya menciptakan
karya-karya terbaik.
“Opportunity kami untuk menyampaikan Al-Quran dan
Sunnah dengan cara-cara yang baru. Pada dasarnya
kami bukan ustadz kami tidak bisa jadi da’I berkeliling
berceramah, tapi kami bisa membauat film dokumentasi
yang bagus, kami punya relawan, kami punya penerima
manfaat, kami punya infrastruktur kami punya food
truck dan segala macamnya merupakan modal besar
peluang-peluang besar untuk menyampaikan Al-Quran
dan Sunnah.”15
d. Threats (Ancaman)
Setiap perusahaan atau lembaga harus bisa
memperhitungkan kemungkinan adanya ancaman baik
itu dari internal maupun dari eksternal. Dalam
mengembangkan kekuatannya, suatu perusahaan atau
lembaga akan menghadapi suatu ancaman, terutama dari
luar, ancaman yang tidak diinginkan pasti akan
membuat sistem pada perusahaan atau lembaga tersebut
melemah. Untuk itu perusahaan harus bisa
mengantisipasi ancaman tersebut sedini mungkin.
Adapun ancaman yang dihadapi oleh Aksi Cepat
Tanngap dalam melaksanakan kegiatan strategi
komunikasi yaitu dalam menghadapi situasi lingkungan
15 Wawancara mendalam dengan Nurman Priatna Fatah, pada tanggal 19 Mei
2020
85
luar yang sedang marak seperti islamophobia atau
mengenai fitnah tidak berdasar seperti issue teroris.
“Ancaman itu pasti ada dan banyak, kalo mau dicari di
internet keyword “ACT ISIS” itu pasti ada ACT
mendukung ISIS mebuat keonaran. Fitnah itu banyak
banget sebanding dengan jalur transparansi yang kami
buka. Kamu bisa ambil artikel ACT teroris itu di prtal
liputanislam.com, siapapun yang bikin itu di akhirat
nanti pasti akan sangat susah hidupnya. Sepuluh
lemabaga kemanusiaan diantaranya selain ACT ada
Dompet dhuafa, Rumah zakat, Yufid, PKPU, Rodja dan
lainnya semua difitnah sebagai teroris. Dan kami
menangani hal tersebut dengan memperbanyak aksi
nyata intuk memperjelas maksud kami.”16
16 Wawancara mendalam dengan Nurman Priatna Fatah, pada tanggal 19 Mei
2020
86
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dijelaskan
pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa ada beberapa temuan yang dijadikan
landasan oleh Aksi Cepat Tanggap dalam hal ini dalam
koordinasi penyaluran program bantuan kapal Ramadhan.
Strategi komunikasi yang dilakukan Aksi Cepat Tanggap
dalam menyalurkan program bantuan kapal Ramadhan ke
Nusa Tenggara Timur yaitu :
1. Perumusan Strategi, pada tahap ini yaitu untuk
mengetahui faktor internal dan eksternal yang akan
dihadapi dengan melibatkan para anggota Aksi Cepat
Tanggap, donatur serta para masyarakat. Pembahasan
pada tahap ini meliputi standar operasi dalam
pelaksanaan, pertimbangan dan keputusan kegiatan
program yang akan digunakan sebagai alternatif solusi
sesuai dengan maksud dan tujuan yang dijalankan oleh
lembaga. Serta pemilihan skala prioritas sasaran dalam
kegiatan program. Aksi Cepat Tanggap juga selalu
memberikan fakta-fakta yang terkait dengan situasi
dan kondisi yang dihadapi para warga di tepian negeri
yang akan menjadi sasaran sebagai penerima manfaat
dari program kapal Ramadhan.
2. Implementasi, pada tahap ini Aksi Cepat Tanggap
membuat sebuah tematik yang akan diturunkan ke
87
program-program di bulan Ramadhan juga di gunakan
sebagai haluan atau garis besar agar maksud dan
tujuannya tersampaikan dengan baik. Kemudian
pihak-pihak Aksi Cepat Tanggap menjalankan
tugasnya dan memberikan laporan kegiatan untuk
berkoordinasi antara tim yang berada di pusat dan di
lapangan. Salah satu teknis yang selalu di lakukan Aksi
Cepat Tanggap dalam menjalankan program ialah
berkomunikasi pada mitra, mengatur pengadaan
kebutuhan, dan lain sebagainya.
3. Evaluasi, menjalankan semua program kalau ada
planning pasti ada juga tahap evaluasi tentunya. Pada
tahap evaluasi, Aksi Cepat Tanggap meriset ulang
kegiatan-kegiatan berdasarkan laporan kegiatan yang
telah dibuat. Dari situ akan terlihat jika masih ada
target atau tujuan yang belum terpenuhi maka akan
diperbaiki dan diperbaharui untuk diterapkan pada
bantuan selanjutnya.
B. Saran
Dari kesimpulan yang telah penulis uraikan, penulis
ingin memberikan saran untuk Aksi Cepat Tanggap demi
kelangsungan dan keberhasilan lembaga di masa yang
mendatang, yaitu:
1. Aksi Cepat Tanggap diharapkan selain melakukan
kegiatan penyaluran bantuan kemanusiaan, mereka
mampu konsisten dalam melakukan dakwah dalam
88
aksi-aksi nyata kepada masyarakat luas pada
umumnya.
2. Diharapkan untuk selalu konsisten dan terus menerus
meningkatkan kualitas pelayanan terbaiknya, juga
selalu professional dalam mensosialisasikan program-
program sosial maupun kemanusiaan kepada khalayak
dengan menerapkan strategi komunikasi yang baik dan
maksimal.
3. Lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT) diharapkan
dapat menjadi contoh baik dan menjadi tolak ukur bagi
lembaga kemanusiaan lainnya. Dan hendaknya
menjadikan hal tersebut menjadi motivasi untuk
kedepannya agar menjadi lebih maju dan sukses. Serta
selalu menunjukkan hasil kerja nyata untuk
masyarakat yang membutuhkan.
89
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Arifin, Anwar. 2011. Dakwah Kontemporer Sebuah Studi
Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Ar-Rusdi, Mushaf. 2008. Al-Quran dan Terjemahannya. Depok:
Departemen Agama RI.
Bungin, Burhan. 2003. Analisa Data Penelitian Kualitatif. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Bungin, Burhan. 2006. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma,
dan Diskursus Teknologi Komunikasi. Jakarta: Prenada
Media Group.
Cangara, Hafied. 2013. Perencanaan dan Strategi Komunikasi.
Jakarta: Rajawali Press.
Creswell, J. W. 2003. Research Design Qualitative, Quantitative
and Mixed Methods Approaches Second Edition. New
Delhi: Sage Publications.
Darawan, Deni. 2012. Pendidikan Teknologi Informasi dan
Komunikasi. Bandung: Remaja Rosda Karya.
David, Fred R. 2002. Management Strategis Konsep. Jakarta:
Salemba Empat.
Effendi, Onong Uchjana. 1997. Ilmu dan Teori Filsafat
Komunikasi. Bandung: Al-Amin Press.
Effendi, Onong Uchjana. 2001. Ilmu Komunikasi Teori dan
Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Effendi, Onong Uchjana. 2018. Dinamika Komunikasi. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Gunawan, Imam. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta:
Bumi Aksara.
90
Herdiansyah, Haris. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk
Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
Pusat Bahasa RI. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
Jauch, Lawrence. R., & Gluek, William. F. 1988. Manajemen
Strategis dan Kebijakan Perusahaan. Jakarta: Erlangga.
Liliweri, Alo. 2011. Komunikasi: Serba Ada Serba Makna.
Jakarta: Kencana Prenada Media.
Masmuh, Abdullah. 2008. Komunikasi Organisasi dala Perspektif
Teori dan Praktik. Malang: UMM Press.
Moleong, Lexy. J. 2004. Metodelogi Penelitian Kualitatif.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Moss, Silvia. L., & Tubbs, Steawed L. 2001. Teoris Of Human
Communications, Konteks-konteks Komunikasi. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Muhammad, Aimi. 2011. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi
Aksara.
Mulyana, Imam. 1992. Mengupas Konsep Strategi, Teori dan
Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nasution. 2003. Metodelogi Penelitian Ilmiah. Jakarta: Bumi
Aksara.
Neuman, W. Lawrence. 2018. Metode Penelitian Sosial:
Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta: Indeks
Permata Puri Media.
Pace, R. Wanye., & Faules, Doon. F. 2006. Komunikasi
Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rafi’udin, & Djaliel. Abdul. 1997. Prinsip dan Strategi Dakwah.
Bandung: Pustaka Setia.
Rivai, Veithzal. 2006. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Roudhonah. 2007. Ilmu Komunikasi. Jakarta: UIN Jakarta Press.
91
Ruslan, Rosady. 2006. Metode Penelitian Public Relations dan
Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo.
Vivian, John. 2008. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Pernada
Media Group.
Widjaja, H. A. W. 2000. Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
B. Internet
Katadata. 2020. Tiga Provinsi di Indonesia Timur Angka
Kemiskinannya di Atas 20%. Retrieved from Databoks:
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/08/01/tig
a-provinsi-di-indonesia-timur-angka-kemiskinannya-di-
atas-20
Aksi Cepat Tanggap. 2020. #IndonesiaDermawan.ID. Retrieved
from #IndonesiaDermawan.ID:
https://indonesiadermawan.id/
Aksi Cepat Tanggap. 2020. ACT Ajak Bangsa Indonesia "Beri
Ramadhan Terbaik". Retrieved from ACT News:
https://news.act.id/berita/act-ajak-bangsa-indonesia-beri-
ramadhan-terbaik
Aksi Cepat Tanggap. 2020. Tentang ACT. Retrieved from Aksi
Cepat Tanggap: http://www.act.id
C. Lain-lain
Fatah, Nurman Priatna. 15 Mei 2020. Wawancara Pribadi. (Y. R.
Saputra, Interviewer)
Hendrarti, Dwi. Windyastuti. 2010. Konsep Dasar dan Isu
Penelitian Kualitatif. Pelatihan Metodologi Penelitian
Kualitatif, 9-11.
Aliansi Jurnalis Independen Indonesia. 2013. Ketidak Adilan
Pangan Di Timur Indonesia. Kumpulan Berita Eksklusif
AJI, 5-6.
92
Aksi Cepat Tanggap. 2018. Profile Kapal Ramadhan. Jakarta:
Aksi Cepat Tanggap.
Aksi Cepat Tanggap. 2018. Rekap Aksi Kapal Ramadhan. Jakarta:
Aksi Cepat Tanggap.
93
LAMPIRAN
94
TRANSKRIP WAWANCARA PENELITIAN Nama Peneliti : Yumaretsa Ridwan Saputra
NIM : 111305100041
Jurusan : Komunikasi dan Penyiaran Islam
Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tempat Penelitian : Head Office Aksi Cepat Tanggap,
Menara 165 officer tower, 11th floor - Jl. TB Simatupang
Kav. 1 Cilandak Timur, Jakarta Selatan.
Hari/Tanggal : Rabu, 19 Mei 2020
Waktu : Pukul 12:37 WIB
Narasumber : Nurman Priatna Fatah
Jabatan : Executive Director Social Digital
Coorporation Department.
1. Bagaimana proses sebuah issue kemanusiaan menjadi
penting sehingga ACT merasa perlu membuat program
sebagai bentuk iktiar untuk meringankan atau
menanggulangi issue kemanusiaan tersebut? (khususnya
program kapal Ramadhan)
Jika berbicara bagaimana issue itu menjadi penting, yang
pertama pasti mengenai urgensinya. ACT sejak 2006 sudah
menangani bencana alam, memang muncul untuk menjadi solusi
dari kondisi-kondisi yang terjadi kerentanan, berbagai
95
kerawanan korban misalanya seperti bencana di Aceh. Aceh itu
tipikal bencana bukan yang hancur ketika tsunaminya dating tapi
karena orang tidak tertlong selama dua sampai tiga hari. Ada
yang tersangkut di pohon, ada yang terjepit di reruntuhan jadi
bukan sesaat itu meninggal tapi karena mereka tidak mendapat
pertolongan berhari-hari. Jadi pentingnya sebuah issue sekali
lagi saya katakan yang pertama mengenai urgensinya khususnya
mengenai jenis bencananya. Kalau di ACT ada tiga menjadi
garis besarnya saat ini yaitu pertama bencana alam seperti
gunung meletus, banjir, dan sebagainya. Kedua adalah bencana
kemanusiaan seperti konflik, kelaparan, dan sebagainya yang
terjadi dalam akumulasi waktu yang lama hal ini terjadi di
Palestina, Rohingya, Uyghur. Ketiga adalah skala dampaknya
atau berapa banyak jumlah jiwa yang terdampak atau terancam
bencana tersebut, seperti yang kita tahu bersama bahwa di dalam
Al-Quran tepatnya di surah Al-Maidah ayat 32 yang sangat luar
biasa. Maka menjadi landasan kami untuk bergerak menolong
dengan sangat cepat, bahwa sebaik-baiknya manusia adalah
menolong 1 jiwa manusia bukan muslim, mukminin,ataupun
muksinin tapi manusia siapapun itu. Jika kita menyelamatkan 1
jiwa itu maka senilai dengan menyelamatkan seluruh jiwa yang
ada di dunia dan sebaliknya jika kita membunuh 1 jiwa tanpa
alasan yang jelas dan syar’I maka sama seperti membunuh
seluruh jiwa yang ada di dunia. Untuk program kapal Ramadhan
ini sendiri awalnya berangkat dari program besar yang
sebelumnya sudah kami laksanakan yaitu program kapal
96
kemanusiaan sejak tujuh tahun kebelakang yang memberikan
bantuan pangan ke Somalia akibat adanya issue kelaparan dan
khususnya pemerintahan disana juga meminta bantuan kepada
seluruh Negara internasional untuk membantu mereka. Kapal
Ramdahan digagas mulai tahun 2017, saya sendiri turun
langsung bersama Fauzi Badila saat itu bagi saya sangat
menyenangkan. Namun untuk dokumentasi memang tidak
banyak karena ada perihal suatu hari yang tidak memungkinkan
kami untuk turun ke lapangan menyalurkan bantuan. Sama
seperti di afrika issue kelaparan di Indonesia, bahwa tidak semua
wilayah Indonesia itu gemah, ripah contohnya di Alor. Alor itu
warganya susah untuk cari makan, orang miskinnya banyak
kurus-kurus kalau cuma mau liat nyatanya kita ga perlu jauh-
jauh kesana. Disekitar kita pun banyak khususnya di Jakarta, di
daerah pasar kami situ banyak yang warganya kena gizi buruk
atau di daerah parung panjang pun ternyata banyak juga. Dari
sebuah kesuksesan kapal kemanusiaan afrika ini ada satu cara
bangsa ini memang, bayangkan saja nenek moyang kita terkenal
sebagai pelaut dan ciri negeri kita adalah agraris dan bahari.
Sejak dulu kita punya banyak kapal laut, kita punya marinir
angkatan laut yang hebat, jadi issue pendistribusian bantuan
melalui kapal laut ini jelas menjadi way of life yang sangat dekat
dengan keseharian kita. Maka dari itu ketika kita masuk
Ramadhan, bagaimana mendistribusikan bantuan itu secara
merata tidak hanya dikota-kota besar atau pulau jawa saja.
Setiap tahunnya cabang ACT itu bertambah sejak 2017itu
97
mungkin baru ada sedikit cabang ACT maka terasa sulit.
Dikarnakan kendala tersebut berarti kami harus memiliki
mobilitas khusus, makanya kenapa kami memperbanyak
relawan disetiap pulau dan relawan ini dibangun dari berbagai
program. Khususnya program Qurban, karena program kami
adalah program Qurban pertama yang pendistribusiannya
hingga ke pelosok negeri dan mendistribusikannya melalui kapal
laut. Jika berbicara issue kemanusian di daerah itu jelas
mengenai kesenjangan sosial sangat-sangat terasa, kamu bisa
cek sendiri di internet kesenjangan masyarakat kita di kota-kota
besar dengan masyarakat di Alor. Disana warganya sangat
kesusahan, fasilitas dan infrastruktur berbisnis juga kurang
namun harga bias lebih mahal disana. Di Wamena Papua
contohnya banyak orang yang berdagang nasi ayam atau nasi
padang itu seporsi lima puluh ribu dan biasa untuk orang-orang
disana. Artinya buat orang yang berkecukupan dapat mengatasi
itu, namun buat rakyat yang tidak tersentuh pendidikan, tidak
tersentuh bantuan sosial dan lain-lain, tidak ada koprasi unit desa
dan sebagainya ya sulit tak bisa ngapa-ngapain. Di Alor tempat
yang kami kunjungi itu pulau Buaya daerah Muabang namanya,
orang-orang disana ga ada yang sekolah karena memang ga ada
sekolah disana bahkan ga ada bangunan hanya rumah-rumah
sederhana. Dari situ ACT bergerak membangun sekolah disana
Alhamdulillah sampai sekarang masih berjalan, tenaga
pengajarnya dibantu oleh masyarakat itu sendiri yang pergi
belajar keluar pulau kemudian kembali kesana untuk mengajar
98
walaupun tenaga pengajarnya tidak sebaik disini dan Masyaallah
lulusannya sudah banyak yang meneruskan pendidikan ke kota-
kota besar. Unsur-unsur primer yang tadi pangan, kesehatan,
pendidikan itu sangat senjang di daerah-daerah seperti ini,
makanya kapal Ramadhan sekali lagi dalah cara pertama kita
dibulan yang berkah untuk silaturahim menambah daya jelajah,
menambah relawan juga database tentunya sehingga kami dapat
mengetahui jumlah yang dibuthkannya berapa banyak. Di sisi
yang lain ini juga merupakan amanah yang luas dan menutut
kami untuk terus berjalan dengan hal-hal yang baru. Jadi bukan
hanya dengan masalah-maslahanya saja tapi juga kita melihat
bagaimana kondisi umat disana. Banyak di daerah-daerah yang
umat islammnya sebagai minoritas itu keadaannya sengsara,
sementara di Negara yang terkenal sangat luas ini sangat dikenal
dengan toleransi beragamanya yang baik khususnya orang
islamnya toleransi dengan kaum agama yang minoritas. Tapi di
daerah yang umat muslinya jadi minoritas ya sengsara,
contohnya megenai perda minuman keras atau beralkohol itu
sangat jelas memngganggu tatanan hidup kita sebagai umat
muslim.
2. Siapa saja yang dilibatkan dalam koordiansi
penyaluran bantuan kapal Ramadhan, dan apa perannya?
Kalau di ACT ini kami selalu bekerja sama, berkomunikasi
melalui sekarang namanya social digital coorporation
department yang didalamnya ada direktorat-dirktoratnya. Tiap
99
direktoranya memiliki fingsi masing-masing seperti social
strategic, creative strategic communication, communication
strategic champagin, media relation acuititions. Jadi kalo
dibilang tim kami sekarang ini kami adalah komunikator dan
marketer dalam satu departemen. Tugas kami menyampaikan
bahwa kami ada kebutuhan disana, kebutuhannya seperti ini, apa
yang bisa kita bantu, bantunya kemana, kami menghimpunya di
indonesiadermawan.id . Orang-orang bisa akses disitu, tinggal
lihat dan cari mau berdonasi dalam bentuk apa dan kemana
sehingga menjadi sesimple itu. Tugas kami disetiap program
pastinya melakukan assessment melihat daerah mana yang layak
menerima bantuan. Kemudian setelah kami sampai disana kami
melihat kebutuhan apa yang perlu kami datangkan, jika tersedia
disana maka kami akan beli dari sana agar perputaran
ekonominya berjalan namun jika tidak ada maka kami harus
bawa dari kota misalnya saat ini tidak semua daerah memiliki
masker untuk melawan COVID maka kami bawakan dari kota.
Tim program juga menjalin network dengan relawan, sehingga
jika kami kesana setidaknya sudah ada relawan kami yang
mengetahui medan secara detail, yang nanti bantu jemput,
nyupirin truk, mehubungkan ke pemda setempat. Untuk tim
operasional pastinya bertugas mgelola dana dan yang lain-lain.
Tim marketing berugas menjual program kami ke perusahaa-
perusahaan mengajak dan mempresentasikan program-program
yang akan berjalan termasuk kapal Ramadhan ini ke sekolah-
sekolah, masjid, komunitas, public figure agar bisa ikut
100
membantu salah satunya ya Fauzi Badila sebagai public figure.
Sesampainya disana Fauzi ini ngapain? ya sebenarnya dia ikut
kesana untuk ngerasain gimana rasanya dan nanti dia bisa
berbagi ke para followers nya mengenai hal tersebut sehingga
makin banyak masyarakat yang bisa ikut andil dalam program
ini. Jadi semua lingkup terutama dengan pemerintah daerah
kami kontak termasuk sampai ke kepala desa, babinsa dan
sebagainya ya jadi seperti silaturahim akbar. Kita juga menjalin
kerjasama dengan penyedia kapal, orang-orang yang bertugas di
pelabuhan, pemilik-pemilik food truck, sampai nelayan-
nelayan kecil sehingga banyak sekali yang kami libatkan disini.
Kalo komunikasinya akan kami buat simple, sampai sana kami
harus sudah tau jalan mana medan mana yang harus kami lalui
dan apa yang akan kami ambil dari tempat tempat itu. Baik itu
foto dokumentasi, interview, video termasuk dengan
pemantauan transparansi bantuannya, berapa yang dating berapa
yang sudah disampaikan dan sebagainya.
3. Bagaimana perencanaan strategi komunikasi yang
dilakukan ACT dalam koordinasi penyaluran bantuan
kapal Ramadhan?
Kapal Ramadhan itu memang biasanya bergabung dalam tema
Ramadhan yang besar. Jadi seperti misalanya kita punya tema
besar di tahun 2018 itu adalah “Berikan Ramadhan Terbaik” itu
kami tahu kami memiliki berapa champagin utamanya.
Champagin utamanya saat itu sebenarnya bukan kapal ramadhan
101
tapi kampanye tematiknya artinya bagaimana mengangkat tema
besarnya sebagai yang menjiwai seluruh program. Jadi salah
satu indicator kesuksesannya adalah pesan Ramadhan yang kami
bagikan melalu program-program kami itu sampai kepada
masyarakat secara utuh sehingga orang paham ini bulan dimana
kita harus bersedekah terbaik. Dalam kasus ini kami juga
mengajak 3 orang yang menurut kami dapat merasakan dan
menyampaikan pesan ini secara baik. Pertama dari kalangan
public figure kami mengajak Fauzi Badila yang Alhamdulillah
beliau langsung tertarik saat kami mengajaik beliau ikut andil
dalam program ini. Yang kedua kami mengajak salah satu
perwakilan masyarakat yaitu seorang driver ojek online yang
dating secara sukarela membawa seluruh tabungan
pernikahannya untuk disumbangkan dalam program kami.
Terakhir kami mengajak seorang anak kecil yang dating
kepadakami ditemani oleh ibunya untuk menyumbangkan empat
buah celengan besar beserta isinya yang dia kumpulkan dalam
waktu yang cukup lama. Jadi kami juga membuat video-vidio
program kami yang Alhamdulillah sebagian besarnya rumayan
viral. Dari menyampaikan tema besar baru kami turunkan,
bagaimana kita meberik yang terbaik melalui kapal ramadhan,
termasuk kami memikirkan bagaimana bentuan ini sampai ke
masyarakat dan juga para tentara-tentara di perbatasan, memberi
ke veteran perang disana. Jadi bagaimana memberikan yang
terbaik ke berbagai penjuru ke berbagai sekmen ke berbagai
102
kelompok masyarakat yang perlu dibantu dan diperhatikan. Jadi
dari sprit yang besar kemudian turun ke berbagai program.
4. Bagaimana mengimplementasikan strategi
komunikasinya?
Untuk pengimplementasiannya seperti yang sebelumnya saya
singgung dari tematik yang besar dulu kemudian turun ke
program program yang lain. Jadi kami sudah melakukan
persiapan sebelum masuk bulan ramadhan. Menghimpun,
mengadakan apa yang dibutuhkan. Bahkan dua minggu, satu
mggi sebelum ramadhan sudah kami sampaikan sampaikan
hingga ke kapal ramadhan itu kami salurkan di minggu kedua
ramadhan sehingga kami mendapatkan hal-hal baru punya
cerita-cerita dan issue yang baru yang dapat meng inspirasi
orang orang dan kami kembangkan kembali untuk bantuan
selajutnya.
5. Bagaimana kendala yang dihadapi dalam
menjalankan strategi komunikasi tersebut?
Pastinya ada berbagai macam kendala dalam penyaluran
bantuan kapal ramadhan. Paling gampang kita ambil kejadian
saat kami pergi ke Alor bersama Fauzi Badila, dari dua hari yang
harusnya kami bisa terjun langsung ke masyarakat ternyata ada
kesalahan komunikasi di bawah. Tenyata setibanya disana saat
itu sedang ada event pilkada, kebetulan disana ada dua kubu
yang sedang bersaing dalam pilkada tersebut. Jadi bantuan kami
103
ini difitnah atau disalah artikan oleh kedua kubu, kubu A
diprovokasi menganggap bantuan kami adalah tumpangan dari
kubu B dan begitupun sebaliknya. Sehingga tidak
memungkinkan untuk kami melanjutkan penyaluran bantuan
dalam beberapa waktu sampai dengan ketegangan tersebut
mereda dan tidak ada silih paham karena terlalu bahaya jika
kami mekasakan untuk melanjutkan lebih banyak mudorotnya
jadi kami bersabar hingga bantuan ini dapat disampaikan ke
tangan yang tepat. Strategi di komunikasinya ya berkendala
dalam waktu,biaya, kendala bagaimana menaikan awareness di
era yang sangat-sangat mahal berbiaya seperti bagaimana
menaikan video kami ke televisi dengan waktu yang cukup
panjang. Namun sebenarnya cara dari kami adalah apapun itu
kami selalu membuat karya terbaik yang bisa menggugah
kemanusiaan. Nyatanya video behind the scene dari penyaluran
bantuan yang kami buat dengan niatan sebagai pelengkap saja
ternya video tersebut yang menjadi pahlawan bagi kami, video
tersebut muncul dimana-mana termasuk tayang di acara-acara
infotaiment, acara berita. Disisi yang lain banyak orang yang
memposting ulang tanpa kami minta.
6. Bagaimana evaluasi dari startegi komunikasi yang
sudah diimplementasikan?
Bagi kami strategi komunikasi adalah menjual program sosial.
Sebaik apapun atau sekeren apapun walau sudah canggih banget
tentunya di zaman yang terdidik matrealistis masyarakatnya
104
begitu luar biasa konsumtif kami kalah dengan iklan-iklan
produk diskonan yang marak belakangan ini. Hal duniawi itulah
yang harus kami siasati, tidak semua orang pengen punya
kesempatan untuk menikmati hal-hal seperti itu. Kalau menurut
hierarki of needs yang berminat dalam hal kemanusiaan itu
hanya orang-orang yang berkecukupan aja yang di puncak
puncaknya doang. Dalam asumsi budaya barat orang-orang yang
dilapisan bawah itu hanya mikir untuk makan aja tidak ada
pemikiran untuk hal-hal kemanusiaan. Beruntungnya di
Indonesia ini hal tersebut tak terbukti, bisa dilihat di era
pandemic ini bagaimana orang orang dari berbagai lapisan
ekonomi berlomba-lomba saling memberikan bantuan walau
tidak sebanyak orang orang dilapisan atas. Tapi yang kami lihat
bukan soal jumlahnya yang kami lihat adalah bagaimana
kemunculan kesadaran untuk berbagi ini sangat tinggi walaupun
keadaannya hamper semuanya sulit. Disisi lain hali ini
menunjukan mentalitas orang bahwa saat keadaan sulit begini
saja mau berbagi apalagi nanti saat semua sudah kembali normal
kembali bekecukupan maka itu akan lebih baik. Evaluasi kami
tentunya dengan tidak berhenti untuk mencari dan menemukan
hal-hal baru punya cerita-cerita dan issue yang baru yang dapat
meng inspirasi orang orang dan kami kembangkan kembali
untuk bantuan selajutnya juga memperkaya database, intinya the
next one is the best one sesimple itu.
105
7. Hal apa saja yang menjadi strength (kekuatan) dan
opportunity (peluang) bagi ACT?
Jika ada yang jadi kekuatan kami ialah pasti selalu Al-Quran dan
Sunnah dan opportunity kami untuk menyampaikan Al-Quran
dan Sunnah dengan cara-cara yang baru. Pada dasarnya kami
bukan ustadz kami tidak bisa jadi da’I berkeliling berceramah,
tapi kami bisa membauat film dokumentasi yang bagus, kami
punya relawan, kami punya penerima manfaat, kami punya
infrastruktur kami punya food truck dan segala macamnya
merupakan modal besar peluang-peluang besar untuk
menyampaikan Al-Quran dan Sunnah.
8. Threats (ancaman) apa yang dihadapi ACT dan
bagaimana ACT mengatasi hal tersebut? Tantangan dalam
berdakwah dalam bentuk penyaluran bantuan kemanusiaan
yang dihadapi oleh ACT?
Ancaman itu pasti ada dan banyak, kalo mau dicari di internet
keyword “ACT ISIS” itu pasti ada ACT mendukung ISIS mebuat
keonaran. Fitnah itu banyak banget sebanding dengan jalur
transparansi yang kami buka. Kamu bisa ambil artikel ACT
teroris itu di prtal liputanislam.com, siapapun yang bikin itu di
akhirat nanti pasti akan sangat susah hidupnya. Sepuluh
lemabaga kemanusiaan diantaranya selain ACT ada Dompet
dhuafa, Rumah zakat, Yufid, PKPU, Rodja dan lainnya semua
difitnah sebagai teroris. Dan kami menangani hal tersebut
dengan memperbanyak aksi nyata intuk memperjelas maksud
106
kami. Orang sirik atau sekarang lebih dikenal dengan sebutan
nyinyir itu akan selalu ada jangankan kami, sekelas Presiden kita
aja masih banyak yang nyinyir. Jadi tidak perlu repot jalani saja,
jika ada yang bertanya atau mengeritik maka kami akan respon
apalagi mengenai fitnah kami menggapnya sebagai jalan pahala
untuk kami.
9. Harapan untuk ACT sebagai lembaga kemanusiaan
dalam ruang lingkup nasional dan internasional?
Menjadikan Indonesia sebagai Negara yang terkenal denga
kedermawanannya. Kami percaya salah satu kekuatan terbesar
Indonesia adalah masyarakatanya yang darmawan. Jika dilihat
dari sejaranya Negara kita lahir dari masyarakatnya yang gotong
royong untuk saling memberi satu sama lain, mebangun
infrastruktur, megadakan dapur-dapur imum saat perang dan
sebagainya. Kemudian ada juga penelitian yang mengatakan
bahawa Indonesia adalah Negara nomer satu dalam hal
kedermawanan walaupun keadaan ekonomi negaranya tidak
terbilang selalu baik dan kami sangat percaya akan hal tersebut.
Bangsa yang kebaikannya akan dibalas oleh Allah SWT dengan
keberkahan dengan kekuatan untuk bertahan dalam segala hal.
10. Setelah dilakukan evaluasi, adakah
perbaikan/pembaruan strategi komunikasi guna
memperkuat komunikasi di ACT?
107
Kalau di ACT sendiri untuk proses evaluasi itu sebenarnya tidak
ada yang bersifat khusus dan besar seperti kalau di tempat lain
sejenis rapat pembubaran panitia gitu, karena di ACT sendiri
penugasan tiap anggotanya tidak bisa di prediksi dalam artian
lanjut terus. Namun disini kami selalu notes segala
kekurangannya apalagi dalm kondisi yang seperti sekarang.
Untuk perbaikan atau pembaruannya sendiri kami memastikan
kembali untuk menghajar masa yang banyak supaya indikator
awareness nya meningkat. Kemudian kami mempelajari tata
cara mengerdukasi baik masyarakat ataupun berbagai pihak
yang telah, sedang dan akan terlibat program yang relevan
dengan bahasa mereka masing-masing. Hal ini kami lakukan
untuk memnggali dan meningkatkan potensi orang-orang yang
ingin terlibat dalam program kami. Bagi kami jangan pernah
menganggap setiap elemen komunikasi ada yang nice to have,
mengerjakan segala sesuatu harus mendetail dan pastikan harus
selalu upgrade. Untuk memperkuat strartegi komunikasi kami
membuat sebuah tim produksi yang didalamnya ada seorang
produser. Produser ini kan mencatat segala hal mengenai
potensi, kekurang, peluang yang dapat dijadikan bahan acuan
untuk menjalankan program-program kami yang selanjutnya
bahkan disaat kami menjalankan suatu program guna saling
mengingatkan. Kami tidak segan untuk berubah, belajar hal baru
lagi karena visi kami jelas. Kami belajar untuk cepat dalam
mengantipasi dan beradaptasi dengan keadaan.
108
11. Dalam menjalankan strategi komunikasi, media
komunikasi apa saja yang digunakan oleh ACT?
Media komunikasi yang kami gunakan sebenarnya terbagi untuk
beberpa sekmen. Untuk di kalangan internal ACT kami
menggunakan whatsup, google app, dan facebook live untuk
mendapatkan informasi dan laporan yang real time. Sedangkan
untuk ke kalangan eksternal ACT kami menggunakan facebook,
instagram, dan website berita kami yaitu ACT News dengan
tujuan mengedukasi masyarakat mengenai fakta dan kondisi
yang terjadi di lokasi bencana agar kepedulian dan ketertarikan
masyarakat untuk ikut terlibat dalam ikhtiar baik ini selalu
meningkat.
109
SURAT KETERANGAN WAWANCARA
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Nurman Priatana Fatah
Jabatan : Executife Director Social Digital
Coorporation Department
Dengan ini menerangkan bahwa mahasiswa dibawah ini:
Nama : Yumaretsa Ridwan Saputra
NIM : 1113051000041
Fakultas/Jurusan : Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi/
Komunikasi Penyiaran Islam UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta
Bahwa nama tersebut telah melakukan wawancara kepada
narasumber pada bulan Mei 2020 untuk memperoleh data dalam
rangka penyusunan skripsi yang berjudul: “STRATEGI
KOMUNIKASI AKSI CEPAT TANGGAP (ACT) DALAM
KOORDINASI PENYALURAN BANTUAN KAPAL RAMADHAN”
Demikian surat pemberitahuan ini kami buat kepada yang
bersangkutan agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jakarta, 19 Mei 2020
110
Surat Keterangan Izin Penelitian
111
Surat Keterangan Izin Penelitian
112
Surat Bimbingan Skripsi
113
114
Dokumentasi Foto Penulis dengan Nurman Priatna
Fatah Selaku Executive Director Social Digital
Coorporation Department Aksi Cepat Tanggap (ACT)
115
Dokumentasi Foto Kegiatan Program Bantuan Kapal
Ramadhan
Aksi Cepat Tanggap (ACT)