strategi komunikasi pemasaranrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41511... · 2018....

120
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN BRAND BUSANA MUSLIM DINDA FIRDAUSA DI MEDIA ONLINE SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Gelar Sarjana Sosial (S. Sos) oleh: Loli Tamara Putri NIM. 11140510000023 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 M / 1439 H  

Upload: others

Post on 15-Nov-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN

BRAND BUSANA MUSLIM DINDA FIRDAUSA DI MEDIA ONLINE

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi

Persyaratan Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)

oleh:

Loli Tamara Putri

NIM. 11140510000023

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2018 M / 1439 H

 

 

 

 

iv

ABSTRAK

Loli Tamara Putri

11140510000023

Strategi Komunikasi Pemasaran Brand Busana Muslim Dinda Firdausa di

Media Online

Busana muslim pada awalnya memiliki makna yaitu busana yang

dipergunakan sesuai dengan ajaran Islam. Tetapi kini, dengan berkembangnya

zaman, busana muslim mempunyai banyak makna. Selain mencerminkan sebagai

seorang muslim yang taat atas ajaran agamanya, busana muslim juga sebagai

sebuah simbol bahwa dengan mengenakannya berarti seseorang telah

menunjukkan kepada Allah swt akan jalan hidup yang benar ia tempuh. Salah satu

faktor perkembangannya ialah karena saat ini banyak sekali desainer muda yang

memberikan busana rancangan terbaik salah satunya adalah Dinda Firdausa.

Dalam penelitian ini, untuk menjelaskan masalah yang akan penulis teliti

berdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut.

Bagaimana strategi persuasif, merangkul (patronage), purchasing dan power and

pressure dalam komunikasi pemasaran brand busana muslim Dinda Firdausa di

media online.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kualitatif, yaitu lebih menekankan pada rumusan bahasa yang bermakna dari pada

kualitatif dan analisis data. Data kualitatif disajikan dalam bentuk kata verbal

bukan dalam bentuk angka.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori yang dipaparkan

Rosady Ruslan. Teori tersebut adalah strategi persuasif (jalur membujuk), strategi

patronage (jalur merangkul), strategi purchasing (jalur membeli), dan strategi

power and pressure (jalur penekanan).

Berdasarkan temuan penelitian, bahwa strategi yang digunakan brand

Dinda Firdausa dalam memasarkan brand busana muslim ialah strategi persuasif

lebih mendekatkan kepada media seperti media cetak, media online, dan media

massa. Strategi merangkul lebih memprioritaskan bentuk keramahan, kebebasan,

serta mengutamakan membalas pesan fast response kepada pelanggan baik secara

langsung maupun tidak langsung. Strategi purchasing untuk penentuan harga

brand busana ditentukan atas persetujuan dari owner dan production manager

disesuaikan kerumitan pada setiap detail yang diinginkan oleh pelanggan. Serta

strategi power and pressure yaitu brand Dinda Firdausa menerima semua kritikan

dari pelanggan dan bertanggung jawab pada setiap terjadi kerusakan, kesalahan

ukuran, keterlambatan, dan return.

Keywords: Busana Muslim, Strategi Persuasif, Strategi Merangkul (Petronage),

Strategi Purchasing, Strategi Power and Pressure.

 

v

ABSTRACT

Loli Tamara Putri

11140510000023

Marketing Communication Strategy Brand Muslim Clothing Dinda Firdausa

in Online Media.

Moslem clothing at first has a meaning that is clothing that is used in

accordance with the teachings of Islam. But now, with the development of the era,

Muslim fashion has many meanings. In addition to reflecting as a muslim who is

obedient to his religious teachings, Moslem fashion also as a symbol that by

wearing it means someone has proclaimed to Allah swt will way of life in travel.

One factor of its development is because today many young designers who

provide the best design clothing one of them is Dinda Firdausa.

In this study, to explain the problem that the author will carefully based on

the above background, then formulated the problem as follows. How persuasive

strategy, power and pressure, embrace, and purchasing in marketing

communication Muslim fashion brand Dinda Firdausa in online media.

The research method used in this research is qualitative method, that is

more emphasis on meaningful language formulation than qualitative and data

analysis. Qualitative data is presented in the form of verbal words rather than

numbers.

The theory used in this research is the theory presented Rosady Ruslan.

They are persuasive strategies, patronage strategies, purchasing strategies, and

power and pressure strategies.

Based on the research findings, the strategy used by Dinda Firdausa brand

in marketing Muslim fashion brand is persuasive strategy more closer to media

like print media, online media, and mass media. Strategy embracing more priority

form of friendliness, freedom, and prioritize reply to the message fast response to

the customer either directly or indirectly. The purchasing strategy for determining

the price of a fashion brand is determined upon the approval of the owner and the

production manager adjusted to the complexity of every detail desired by the

customer. As well as power and pressure strategy that brand Dinda Firdausa

receive all criticism from customers and responsible for any damage, error size,

delay, and return.

Keywords: Muslim Fashion, Persuasive Strategies, Patronage Strategies,

Purchasing Strategies, and Power and Pressure Strategies.

 

vi

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirraahiim..

Alhamdulillahirabbil’aalamiin, segala puji dan syukur bagi Allah SWT

atas segala rahmat dan karunia-Nya, serta shalawat dan salam senantiasa

dilimpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Strategi Komunikasi Pemasaran Brand

Busana Muslim Dinda Firdausa di Media Online“. Penulisan skripsi ini

dimakudkan sebagai prasyarat untuk menempuh ujian sarjana pada Bidang Kajian

Komunikasi dan Penyiaran Islam di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Skripsi ini penulis susun atas bantuan dukungan berbagai pihak.Penulis

menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan

kelemahan. Penulis berharap adanya kritik dan saran yang membangun demi

perbaikan di masa yang akan datang. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan

terima kasih atas segala bantuan yang diberikan, yaitu kepada:

1. Kepada orang tua penulis, Bapak Ahmadi dan Ibu Tuti Tuhiyati yang

senantiasa memberikan dukungan dan doa yang sangat berarti kepada

penulis.

2. Dr. Arief Subhan, MA. sebagai dekan, Dr. Suparto, M.Ed. Ph.D, selaku

Wakil Dekan 1 Bidang Akademik, Dr A. Hj Raudhonah, M.Ag selaku

Wakil Dekan II Bidang Administrasi dan Keuangan, dan Dr. Suhaimi,

M.Si selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan kerja sama

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Drs. Masran,

MA dan Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Ibu Fita

Fathurokmah, M,Si.

4. Ibu Dr. Fatmawati M.A yang telah memberikan bimbingan dan

kemudahan kepada peneliti hingga akhirnya peneliti berhasil

menyelesaikan penelitian ini.

 

vii

5. Kak Dinda Firdausa selaku Founder Brand Dinda Firdausa dan Devi

Puspa Ratnaningrum selaku bagian Production Manager dan Finance

yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melakukan

penelitian.

6. Teman seperjuangan Komunikasi dan Penyiaran Islam angkatan 2014,

selama 4 tahun kuliah, semua kenangan baik suka maupun duka sudah kita

lewati bersama. Terima kasih banyak semuanya..

7. Kepada orang terdekat dan teristimewa Riza Ardila yang selalu

mendukung dengan sabar dan memberi semangat disetiap harinya dan

membantu kelancaran penyelesaian skripsi ini.

8. Kepada teman terPHP yaitu, Tiara Rahmadaniar, Kiki Septia Anindita dan

Elsa Carinta Putri yang telah menjadi keluarga kecil satu kesamaan disaat

senang ataupun sedih, dan selalu memberikan motivasi dan semangat

kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.

9. Terima kasih untuk teman seperjuangan menjadi mahasiswa tingkat akhir

dalam menyelesaikan skripsi ini, Ulfah Nurajizah, Farhaniah Nurfadilla,

Maya Muslika yang saling senantiasa mensupport hingga terselesaikannya

skripsi ini.

10. Terima kasih untuk teman seperjuangan KKN SALAM 156, Zakiah

Attamimi, Nurfitri Anggraini atas kebersamaannya, mendengarkan segala

keluh kesah selama ini kepada penulis.

11. Semua pihak yang telah membantu dalam penelitian skripsi ini, yang tidak

dapat disebutkan satu per satu. Tanpa mengurangi rasa hormat, peneliti

ucapkan terimakasih yang begitu besar. Semoga apa yang telah dilakukan

adalah hal yang terbaik dan hanya Allah yang dapat membalas segala

kebaikan. Amin.

Semoga partisipasi mereka dalam penyelesaian skripsi ini

mendapatkan balasan yang baik dari Allah SWT, Amin.

Jakarta, 13 Mei 2018

Loli Tamara Putri

 

viii

DAFTAR ISI

PENGESAHAN PEMBIMBING ..................................................................... i

PENGESAHAN PANITIA UJIAN .................................................................. ii

LEMBAR PERNYATAAN .............................................................................. iii

ABSTRAK ......................................................................................................... iv

ABSTRACT ........................................................................................................ v

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi

DAFTAR ISI ..................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .............................................................. 5

C. Batasan dan Rumusan Masalah ............................................. 5

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .......................................... 6

E. Signifikan Penelitian ............................................................. 6

F. Metodologi Penelitian ........................................................... 7

G. Teknik Analisis Data ............................................................. 10

H. Kajian Pustaka ....................................................................... 11

I. Sistematika Penelitian ........................................................... 12

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................. 14

A. Komunikasi .......................................................................... 14

1. Pengertian Komunikasi ..................................................... 14

2. Proses Komunikasi ............................................................ 15

3. Tujuan Komunikasi ........................................................... 16

B. Strategi Komunikasi .............................................................. 17

1. Pengertian Strategi ............................................................ 17

2. Pengertian Strategi Komunikasi ........................................ 18

3. Komponen Strategi Komunikasi ....................................... 18

 

ix

4. Macam-Macam Strategi Komunikasi ............................... 19

a. Strategi Persuasif………………………………… ........ 19

b. Strategi Patronage (Merangkul) .................................... 20

c. Strategi Purchasing ........................................................ 20

d. Strategi Power and Pressure.......................................... 21

C. Komunikasi Pemasaran ......................................................... 22

1. Pengertian Komunikasi Pemasaran ................................. 22

2. Langkah-langkah pengembangan program

komunikasi dan pemasaran ............................................. 22

3. Bauran Pemasaran ........................................................... 23

D. Brand ..................................................................................... 25

1. Pengertian Brand ............................................................... 25

2. Peran Brand/Merek ........................................................... 26

E. Busana Muslim ..................................................................... 27

F. Media Online ......................................................................... 28

1. Pengertian Media Online................................................... 28

2. Karakteristik Media Online ............................................... 29

3. Pengertian Media Sosial .................................................... 30

4. Peran Media Sosial ............................................................ 31

5. Pengertian Instagram ......................................................... 32

6. Pengertian Shopee ............................................................. 33

BAB III GAMBARAN UMUM BRAND DINDA FIRDAUSA ............. 35

A. Sejarah Brand Dinda Firdausa............................................... 35

B. Logo Brand Dinda Firdausa .................................................. 39

C. Pendidikan Dinda Firdausa .................................................... 39

D. Prestasi Dinda Firdausa ......................................................... 40

E. Visi dan Misi Brand Dinda Firdausa ..................................... 40

F. Struktur Organisasi ................................................................ 41

G. Kegiatan bagian team Brand Dinda Firdausa ........................ 42

H. Gambaran busana Brand Dinda Firdausa .............................. 44

 

x

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA ........................................ 47

A. Strategi Persuasif Komunikasi Pemasaran Brand Busana

Muslim Dinda Firdausa di Media Online.............................. 47

B. Strategi Patronage (merangkul) Komunikasi Pemasaran

Brand Busana Muslim Dinda Firdausa di Media Online ..... 57

C. Strategi Power and Pressure Komunikasi Pemasaran

Brand Busana Muslim Dinda Firdausa di Media Online ..... 59

D. Strategi Purchasing Komunikasi Pemasaran Brand

Busana Muslim Dinda Firdausa di Media Online ................. 60

BAB V PENUTUP .................................................................................. 63

A. Kesimpulan ........................................................................... 63

B. Saran ...................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 66

LAMPIRAN ..................................................................................................... 71

 

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Logo Brand busana Dinda Firdausa ......................................... 39

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Brand busana Dinda Firdausa .................. 42

Gambar 4.1 Dinda Firdausa sebagai juara utama di perlombaan IIFP

2015…. ..................................................................................... 48

Gambar 4.2 Dinda Firdausa sebagai juara utama Hijab Look Garnier

2017 .......................................................................................... 48

Gambar 4.3 Brand Dinda Firdausa sudah masuk majalah Paras ................. 49

Gambar 4.4 Media Sosial Instagram @BydindaFirdausa "Ready to Wear"

Brand busana Dinda Firdausa .................................................. 51

Gambar 4.5 Media Sosial Instagram @Deen_id “Hijab dan Busana

Casual “ Brand busana Dinda Firdausa .................................... 52

Gambar 4.6 Media Sosial Instagram @DindaFirdausa.kebaya Brand

busana Dinda Firdausa ............................................................. 52

Gambar 4.7 Bentuk publikasi busana muslim Dinda Firdausa melalui

Instagram Erich Alamin ........................................................... 54

Gambar 4.8 Bentuk publikasi busana muslim Dinda Firdausa melalui

Instagram Rina Nose ................................................................ 55

Gambar 4.9 Media Online akun Shopee “ Deen.id “ milik Dinda Firdausa 56

Gambar 4.10 Bentuk publikasi busana muslim Dinda Firdausa melalui

akun Shopee “Deen.Id” ............................................................ 57

Gambar 4.11 Give Away/ Bagi hadiah di Brand Deen Dinda Firdausa ......... 58

Gambar 4.12 Promo harga satu set kebaya yang berdurasi waktu di

Instagram .................................................................................. 61

Gambar 4.13 Promo discount Brand Deen melalui media sosial .................. 61

 

xii

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Bukti Mendapatkan Dosen Pembimbing ............................... 71

Lampiran 2 : Bukti Surat Pengajuan Bimbingan Skripsi ............................. 72

Lampiran 3 : Bukti Surat Izin Penelitian ..................................................... 73

Lampiran 4 : Bukti Telah Melakukan Penelitian di Brand Busana Dinda

Firdausa .................................................................................. 74

Lampiran 5 : Transkip Wawancara 1 ........................................................... 76

Lampiran 6 : Transkip Wawancara 2 (Melalui Whatsapp).......................... 86

Lampiran 7 : Foto Dokumentasi Wawancara .............................................. 90

Lampiran 8 : Foto Artist Ternama Indonesia Mengenakan Brand Busana

Muslim Dinda Firdausa .......................................................... 91

Lampiran 9 : Foto Peneliti dengan Para Model @Lozi.management yang

Sudah Pernah Menyewa Busana Ready to Wear Brand

Dinda Firdausa ....................................................................... 93

Lampiran 10 : Foto Customer Brand Busana Dinda Firdausa ...................... 95

Lampiran 11 : Foto Brand Busana Dinda Firdausa telah dimuat di Cover

Majalah Gadis dan Media Indonesia ...................................... 98

Lampiran 12 : Bukti Wawancara dengan Bussiness Directore/ PR melalui

Whatsapp. ............................................................................... 99

Lampiran 13 : Foto Bukti Jawaban Wawancara melalui Whatsapp .............. 101

Lampiran 14 : Foto Hasil Observasi di kediaman Dinda Firdausa ................ 103

Lampiran 15 : Foto Prestasi Dinda Firdausa .................................................. 104

 

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Komunikasi pemasaran dalam beberapa tahun terakhir telah tercatat

sebagai suatu kebutuhan untuk perusahaan guna mengembangkan segala

bentuk produk yang akan di produksi oleh suatu perusahaan. Komunikasi

pemasaran sendiri merupakan pertukaran informasi dua arah antara pihak atau

lembaga yang terlibat dalam pemasaran.1 Komunikasi pemasaran juga bisa

disebut kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dengan penjual dan

merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan di bidang

pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara

menyadarkan semua pihak untuk berbuat baik.2

Dengan berkembangnya komunikasi pemasaran tentu saja tidak akan

terlepas dari perkembangan zaman modern saat ini, karena pemasaran sendiri

ialah berfungsi sebagai kegiatan menjual barang atau memasang advertensi

barang tersebut agar laku terjual.3 Di dalam pemasaran terdapat sebuah bauran

pemasaran dan bauran pemasaran mencakup 6 elemen, yaitu Iklan

(Advertising), Penjualan seseorang, Promosi penjualan (sales promotion),

Hubungan masyarakat (PR), Informasi dari mulut ke mulut, Pemasaran

Langsung.4 Bauran pemasaran sendiri ialah sebuah istilah berkenaan dengan

komponen dasar tentang bagaimana sebuah entitas akan dipasarkan. Ini untuk

mengingatkan bahwa hal tersebut membutuhkan aktivitas gabungan untuk

membuat entitas ini “hidup” di pasar.5

Sebuah kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh produsen

pastinya selalu mempunyai tujuan dan maksud tertentu, salah satu tujuannya

adalah untuk membentuk suatu Brand/merek untuk produk yang dipasarkan,

1 A.R Bulaeng. Komunikasi Pemasaran. (Jakarta:Universitas Terbuka, 2002). Hlm. 33.

2 Sutisna, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2002). hlm. 257. 3

Google, Fungsi Pemasaran, (http://qeyt.blogspot.com/2008/10/bab-vi-fungsi-

pemasaran.html?m=1). 4 Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa, ( Jakarta: Salemba empat, 2006) hlm.

120-123. 5 Sugiri, The Complete Ideal’s Guide Brand Management, ( Jakarta: Fajar Interpratama,

2004) hlm. 52.

 

2

dan juga untuk memikat hati masyarakat. Demikian juga dalam komunikasi

pemasaran pasti membutuhkan suatu strategi. Karena strategi adalah

menentukan lingkup dan arah suatu pengembangan organisasi dan bagaimana

dapat mencapai strategi yang kompetitif.6 Terlebih lagi dalam dunia bisnis

yang penuh persaingan, maka strategi sangat penting yang kemudian disebut

strategi komunikasi pemasaran. Strategi komunikasi pemasaran sebenarnya

berangkat dari konsep yang sederhana yaitu bagaimana pengembangan

strategi pemasaran perusahaan secara makro.7

Dalam beberapa waktu terakhir, seperti yang kita ketahui banyak

sekali media yang memberikan informasi menarik seputar dunia fashion di

negara Indonesia. Perkembangan dunia fashion di Indonesia pun kini

mengalami peningkatan di beberapa tahun terakhir. Hal tersebut didukung

oleh berbagai sisi, salah satunya dari sisi desainer lokal yang saat ini semakin

kreatif dan inovatif dalam menciptakan rancangan busananya di tengah

persaingan pasar yang ketat.

Dunia fashion pun merupakan dunia yang selalu up-to-date dan selalu

mempunyai hal yang baru untuk dinikmati. Bahkan trend busana yang

biasanya tertinggal di belakang, kini sudah mulai berlomba-lomba merambah

dunia fashion. Berbagai macam jenis busana terus bermunculan di era modern

ini salah satunya ialah busana muslim.

Dengan meluasnya cara berpakaian busana muslim tentunya dunia

fashion islami pun berkembang dengan pesat. Berbagai bentuk desain busana

muslim termasuk di dalamnya warna dan gaya. Baik gaya yang modern

maupun etnik tradisional dengan aksesoris pelengkapnya memperindah dan

menyemarakkan gaya busana islam di Indonesia saat ini.8

Hal tersebut tentunya akan sangat memberikan pengaruh positif

terhadap produsen busana muslim. Para desainer kini mengkhususkan

rancangan mereka pada busana muslim. Perkembangannya pun sudah mulai

meningkat. Hal tersebut juga di dukung oleh para desainer yang selalu

6 Keith Butterick, Pengantar Public Relations: Teori dan Praktik. Penerjemah Nurul Hasfi,

(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012), hlm. 153. 7

Ismawati Doembana, Abdul Rahmat, Muhammad Farhan.Manajemen dan Strategi

Komunikasi Pemasaran, (Yogyakarta: Zahir Publishing,2017) hlm 79. 8Dewi Priyatni. SCARF Aksen Cantik Busana Muslimah, (Jakarta: Gramedia, 2016) hlm 25.

 

3

memberikan kreasinya dalam setiap rancangan yang dulu monoton sampai

saat ini banyak bentuk dan variasi.

Dari sekian banyaknya produsen busana muslim, kini tingkat

persaingan dalam dunia bisnis menuntut setiap pemasar untuk mampu

melaksanakan kegiatan pemasarannya dengan lebih efektif dan efisien. Dalam

kegiatan pemasaran pasti terdapat hubungan dengan komunikasi, karena

komunikasi adalah sebagai penyampai informasi, ide, gagasan, emosi,

keterampilan dan seterusnya melalui penggunaan simbol kata, grafik, dan

gambar.9 Dan komunikasi saat ini telah menjadi unsur yang sangat penting

dalam menjalin sebuah kerjasama antara perusahaan dengan khalayak.

Beberapa desainer muda Indonesia, kini tentu banyak mendapatkan

kesempatan untuk tampil di ajang perlombaan antara lain ajang Indonesia

International Islamic Fashion & Product (IIIFP) 2015. Salah satunya desainer

muda yang mengawali karirnya semenjak menjadi pemenang utama di ajang “

IIIFP “ yaitu Dinda Firdausa, fashion designer asal Samarinda, yang kini

tinggal di Jakarta Barat. Di usianya yang ke-21 tahun, ia telah mampu

membuat banyak karya terutama di bidang fashion, dan kini ia telah membuat

Brand sendiri yaitu Brand:By Dinda Firdausa, Deen.id, dan

DindaFirdausa.kebaya.

Brand Dinda Firdausa merupakan salah satu Brand busana muslim

yang ada di kota Jakarta. Dimana biasanya Brand itu memiliki satu persepsi

gerak langkah dari semua komponen dalam rangka implementasi strategi

induk dan strategi operasional, tujuan dan berbagai sasaran yang telah

ditetapkan untuk dicapai.10

Dinda Firdausa tentu sangat pandai dan kreatif

dalam menciptakan inovasi baru dalam setiap rancangannya di tengah

persaingan pangsa pasar.Brand Dinda Firdausa memiliki Trend tersendiri

yaitu rancangannya lebih kepada style yang Fun, ready to wear, dan lebih

sering bermain printing untuk hasil produksinya. Selain itu pula ciri khas

Brand busana Dinda Firdausa lebih menggunakan pemilihan warna yang tidak

terlalu mencolok seperti contohnya warna peach, white, baby blue lalu

biasanya di kombinasikan dengan warna monochrome seperti hitam putih agar

9Hafield Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Rajawali Press, 2005) hlm. 112.

10Prof. Dr. Sondang P. Siagian, MPA, Manajemen Strategi, (Jakarta: PT Bumi Aksara,

2012) hlm.32.

 

4

warna lebih terlihat netral serta dalam busananya selalu dipadupadankan

dengan aksen mutiara, bordiran, renda premium sehingga akan menimbulkan

kesan mewah pada setiap rancangan busananya.

Desainer pada zaman modern kini termasuk Dinda Firdausa pun telah

memanfaatkan media online sebagai salah satu pusat dalam memasarkan

Brand busananya. Media online merupakan salah satu jenis media massa yang

popular dan bersifat khas. Kekhasan media online terletak pada keharusan

memiliki jaringan teknologi informasi dengan menggunakan perangkat

komputer. Media online juga sebuah media yang didukung dengan fasilitas

teknologi internet.11

Dengan pengertian media online secara umum, maka

media sosial, website, whatsapp juga masuk dalam kategori media online.12

Satu catatan dari media online bahwa pemanfaatan media berbasis

teknologi internet akan semakin berkembang pesat di masa yang akan datang.

Media online terbukti telah mampu menjadi sarana komunikasi yang paling

mudah dan praktis.13

Sebab di era modern seperti ini, sudah banyak

masyarakat yang memanfaatkan media online sebagai ladang usaha dalam

mencari peruntungan. Dari adanya media online, Dinda Firdausa

memanfaatkan Shopee dan media sosial seperti Instagram sebagai salah satu

media dalam memasarkan busana yang paling menjanjikan. Shopee adalah

sebuah aplikasi yang merupakan wadah belanja online yang lebih fokus pada

platform mobile sehingga orang-orang lebih mudah mencari, berbelanja, dan

berjualan langsung lewat ponsel.14

Media sosial seperti Instagram sebagai salah

satu media dalam memasarkan busana yang paling menjanjikan. Instagram

adalah sebuah aplikasi media sosial yang memungkinkan pengguna untuk

mengambil foto dan video, menerapkan filter digital (pemberian efek pada

foto) dan membagikannya ke berbagai media sosial termasuk instagram itu

11

Prof. Dr. Sondang P. Siagian, MPA, Manajemen Strategi, (Jakarta: PT Bumi Aksara,

2012) hlm.32. 12

Google 2014, Http://www.romelteamedia.com/2014/04/media-online-pengertian-

dan.html?m=0 13

Syafrudin Yunus, Jurnalistik Terapan, (Jakarta: PT Ghalia 2010). hlm 34. 14

Google,Shopee22015,(Http://www.google.com/amp/s/m.liputat6.com/amp/2379136/shop

ee-aplikasi-belanja-online-c2c-meluncur-di-Indonesia?espv=1)

 

5

sendiri.15

Tak heran kini keberhasilan Dinda Firdausa dalam memasarkan dan

menjual produknya tidak lepas dari peran media online.

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka penulis

mengangkat penelitian secara khusus mengenai “STRATEGI

KOMUNIKASI PEMASARAN BRAND BUSANA MUSLIM DINDA

FIRDAUSA DI MEDIA ONLINE “.

B. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan judul skripsi ini maka masalah yang dapat di identifikasi

sebagai berikut:

Perkembangan teknologi membuat kegiatan pemasaran pun ikut

berkembang, kini desainer-desainer muda Indonesia sedang menghadapi

persaingan ketat, seperti kegiatan pemasaran produk melalui media online.

Apabila teknik pemasaran dilakukan dengan perencanaan yang kurang baik

dapat mengakibatkan komunikasi tidak tepat sasaran. Dalam penelitian ini,

kurangnya kreativitas dan inovasi baru dalam pemasaran busana muslim dapat

mengurangi ketertarikan masyarakat terhadap minat beli.

C. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada seluruh aktivitas yang terkait dengan

strategi komunikasi pemasaran brand Dinda Firdausa dalam memasarkan

busana muslim di media online.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis merumuskan

permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana strategi persuasif komunikasi pemasaran Dinda Firdausa

dalam memasarkan brand busana muslim di media online ?

2. Bagaimana strategi merangkul (patronage) komunikasi pemasaran

Dinda Firdausa dalam memasarkan brand busana muslim di media

online ?

15

Michelle Wifalin, Efektivitas Instagram Common Grounds, Jurnal E-Komunikasi

Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra Surabaya,pp.2.

 

6

3. Bagaimana strategi purchasing komunikasi pemasaran Dinda Firdausa

dalam memasarkan brand busana muslim di media online ?

4. Bagaimana strategi power and pressure komunikasi pemasaran Dinda

Firdausa dalam memasarkan brand busana muslim di media online ?

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan diatas, tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui bagaimana strategi persuasif komunikasi pemasaran

Dinda Firdausa dalam memasarkan brand busana muslim di media

online.

b. Untuk mengetahui bagaimana strategi merangkul (patronage)

komunikasi pemasaran Dinda Firdausa dalam memasarkan brand

busana muslim di media online.

c. Untuk mengetahui bagaimana strategi purchasing komunikasi

pemasaran Dinda Firdausa dalam memasarkan brand busana muslim

di media online.

d. Untuk mengetahui bagaimana strategi power and pressure komunikasi

pemasaran Dinda Firdausa dalam memasarkan brand busana muslim

di media online.

E. Signifikan Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Akademis

Harapan penulis, tulisan ini diharapkan dapat memperkaya kajian

ilmu dan menambah wawasan dalam bidang komunikasi dan juga

pemasaran bagi mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya

jurusan komunikasi dan penyiaran islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi, masukan dan

wacana ideal khususnya untuk penulis dan umumnya untuk masyarakat

 

7

luas yang terlibat dalam bidang komunikasi. Selain itu juga diharapkan

dapat menambah wawasan bagi akademis dan para Marketing Pemasaran

tentang bagaimana cara memasarkan produk yang baik dan benar dalam

mempertahankan persaingan bisnis di dunia media online.

F. Metodologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan paradigma

konstruktivisme. Paradigma Konstruktivis menjelaskan bahwa realitas

tertampilkan dalam simbol-simbol melalui bentuk-bentuk deskriptif serta

pengetahuan diperoleh tidak melalui indra semata karena pemahaman

mengenai makna adalah jauh lebih penting.16

Konstruktivisme juga sebuah

pengetahuan yang dapat digambarkan sebagai hasil atau konsekuensi dari

aktivitas manusia, pengetahuan merupakan konstruksi manusia, tidak

pernah dipertanggungjawabkan sebagai kebenaran yang tetap tetapi

sebagai permasalahan dan selalu berubah. Artinya, bahwa aktivitas

manusia itu merupakan aktivitas mengkonstruksi realitas, dan hasilnya

tidak merupakan kebenaran yang tetap, tetapi selalu berkembang terus.17

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif. Pada strategi pendekatan kualitatif lebih menekankan rumusan

bahasa yang bermakna dari pada kualitatif dan analisis data.18

Data

kualitatif disajikan dalam bentuk kata verbal bukan dalam bentuk angka.19

Pada penelitian ini maka peneliti akan mengamati dan berhubungan

dengan divisi Brand Dinda Firdausa melalui teknik pengumpulan data

wawancara, dokumentasi, dan observasi langsung pada aktivitas divisi

16

Poerwandari, Kristi, Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia(Depok:

LPS3P, 2007), hlm.23. 17

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik, ( Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 2013), hlm 49. 18

Conyy R. Semiawan, Catatan Kecil Tentang Penelitian dan Pengembangan Ilmu

Pengetahuan (Jakarta : 2007), cet 1, h.31. 19

H. Noeng Muhadjir, Metedologi Penelitian Kualitatif (Yogyakarta: PT Baui Indra

Grafik) cet VII, h.29.

 

8

brand yang terkait dengan strategi komunikasi pemasaran Brand busana

muslim Dinda Firdausa di media online.

3. Metode Penelitian

Jenis metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode

analisis deskriptif. Metode deskriptif bertujuan melukiskan secara

sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu

secara faktual dan cermat (Isaac dan Michael dalam Jalaludin

Rakhmat).Metode deskriptif hanya memaparkan situasi atau peristiwa.

Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji

hipotesis atau membuat prediksi.20

Penelitian kualitatif juga penelitian

yang bermaksud memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh

subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain

sebagainya.21

4. Subjek dan Objek Penelitian

Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah

Creative Directore dan bagian Production Manager busana muslim Dinda

Firdausa, sedangkan objek penelitiannya adalah bagaimana strategi

komunikasi pemasaran Dinda Firdausa dalam memasarkan Brand busana

muslim di media online.

5. Tempat dan Waktu Penelitian

Penulis melakukan penelitian di mulai pada bulan Januari 2018

hingga dengan bulan Mei 2018. Dilakukan di kediaman Dinda Firdausa

tepatnya di Perumahan Intercon Q1/12 Srengseng, Kebon Jeruk, Jakarta

Barat.

6. Teknik Pengumpulan Data

1) Wawancara (Interview)

20

Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi; Dilengkapi Contoh Analisis

Statistik, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), hlm.24. 21

Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Salemba Humanika, 2010)

hlm.9.

 

9

Wawancara adalah tekhnik pengumpulan data dengan cara

tanya jawab langsung tatap muka antara penanya dengan narasumber.

Wawancara tak berstruktur bersifat luwes, susunan pertanyaannya dan

susunan kata-kata dalam setiap pertanyaan dapat diubah pada saat

wawancara, disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi saat

wawancara.22

Peneliti melakukan wawancara dengan cara tanya jawab secara

langsung dengan Dinda Firdausa dan bagian Production Manager

mulai dari sejarah berdirinya, visi misi, serta kegiatannya. Dengan

tujuan untuk mendapatkan informasi dan keterangan yang jelas

mengenai strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Dinda

Firdausa dalam meningkatkan penjualannya di media online.

2) Observasi

Observasi atau pengamatan adalah kegiatan yang setiap saat

dilakukan, dengan kelengkapan pancaindra yang dimiliki dengan

mengamati secara langsung antara objek untuk melihat dengan dekat

kegiatan yang dilakukan objek tersebut.23

Oleh karena itu, observasi

adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun

data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan.24

Observasi dilakukan untuk mengetahui apa saja yang dilakukan

Dinda Firdausa selaku owner dari Brand yang akan diteliti di

kediaman Dinda Firdausa. Dalam hal ini peneliti melakukan

pengamatan mencatat hal-hal yang diperlukan selama pelaksanaan

berlangsung.

3) Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan cara mengalir

atau mengambil data-data dari catatan, dokumentasi, administrasi yang

sesuai dengan masalah yang diteliti. Dalam hal ini dokumentasi

22

Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010),

hlm. 180-181. 23

Rahmat Kriyantono, Teknik Praktik Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2007) hlm. 106. 24

Google,2013.(http://www.google.com/amp/s/rachmatul4212.wordpress.com/2013/01/28/t

eknik-pengumulan-data-dalam-penelitian-kuantitatif-dan-kualitatif//amp/?espv=1.

 

10

diperoleh melalui dokumen-dokumen atau arsip-arsip dari perusahaan

yang diteliti berupa hasil wawancara dan foto kegiatan perusahaan.25

Studi dokumen dilakukan dengan cara mengambil foto kegiatan hasil

observasi dan wawancara di kediaman Dinda Firdausa.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data menurut Bogdan dan Biklen adalah upaya yang dilakukan

dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya

menjadi satuan yang dapat dikelola, mencari dan menemukan pola,

menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari. Dan memutuskannya

apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.26

Miles dan Huberman mengemukakan tiga tahapan yang harus dikerjakan

dalam menganalisis data penelitian kualitatif, yaitu reduksi data, paparan data

dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.27

Berikut penjelasannya:

1. Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok,

memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema dan polanya.28

2. Paparan Data

Pemaparan data sebagai sekumpulan informasi tersusun, dan memberi

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.29

3. Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan disajikan dalam kegiatan penggambaran secara utuh dari

objek yang diteliti pada proses penarikan kesimpulan berdasarkan

penggabungan informasi yang telah disusun dalam suatu bentuk yang pas

pada penyajian data. Melalui informasi tersebut, peneliti dapat

25

Nasution, Metodologi Research Penelitian Ilmia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hlm. 143. 26

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT, Remaja

Rosdakarya,2012), hlm.248. 27

Sugiyono,Memahami Penelitian Kualitatif,(Bandung: Penerbit Alfabeta, Cet 6, 2010),

hlm. 91. 28

Sugiyono,Memahami Penelitian Kualitatif,(Bandung: Penerbit Alfabeta, Cet 6, 2010),

hlm. 91. 29

Miles, Matthew dan Huberman, A. Michael, Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber

Tantang Metode-Metode Baru, (Jakarta: UI Press, 1992), hlm. 17.

 

11

memaparkan kesimpulan dari sudut pandang peneliti untuk lebih

mempertegas penulisan skripsi ini.30

H. Kajian Pustaka

Dalam penelitian terkadang ada tema yang berkaitan dengan

penelitianyang peneliti teliti sekalipun arah dan tujuan yang diteliti berbeda.

Untuk dijadikan rujukan awal peneliti menemukan beberapa sumber kajian

lain yang lebih terdahulu yang membahas terkait dengan strategi komunikasi

pemasaran.

Rujukan pertama yang berjudul “Strategi Komunikasi Pemasaran

Rumah Cantik Citra Bandung” disusun oleh Ofik Permana Setiawan,

mahasiswi program studi Ilmu Komunikasi bidang kajian Humas Unikom.

Dalam rujukan ini peneliti sama-sama menggunakan pendekatan kualitatif.

Untuk hasil penelitiannya menunjukan ingin mengetahui Strategi Komunikasi

Pemasaran Rumah Cantik Citra Bandung dalam upaya meningkatkan minat

beli pengunjung dengan memakai teori Marketing Mix. Namun terdapat

perbedaan yaitu selain melakukan promosi di media, Rumah Cantik Citra juga

melakukan promosi dengan mengunjungi tempat ramai seperti kampus dan

mall. Sedangkan, bentuk promosi brand busana muslim Dinda Firdausa lebih

kepada di media online.31

Rujukan kedua yang berjudul “Strategi Komunikasi Pemasaran PT.

Maicih inti sinergi Bandung dalam mempromosikan produk maicih di kota

Bandung” disusun oleh Apsari Siti, Mahasiswi Program Studi Ilmu

Komunikasi bidang kajian Humas Unikom. Dalam rujukan ini peneliti sama-

sama memakai pendekatan kualitatif dan metode penelitian deskriptif. Untuk

hasil penelitiannya menunjukan strategi komunikasi dengan strategi yang telah

ditetapkan. Namun terdapat perbedaan yaitu peneliti Apsari mencoba

menganalisis hal-hal berikut ini dengan teori, yaitu penetapan tujuan dengan

pemikiran teoritis yaitu menetapkan promosi pemasaran, pengembangan

30

Lexy, J Motoeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:PT. Remaja Rosdakarya,

2002) hlm.248. 31

Ofik Permana Setiawan, Strategi Komunikasi Pemasaran Rumah Cantik Citra

Bandung,(Bandung, Universitas Komputer Indonesia, 2012).

 

12

promotional mix, membuat rancangan pesan, dan saluran media penyediaan

anggaran pemasaran, evaluasidan pengendalian rencana pemasaran.

Sedangkan penelitian ini mencoba menganalisis dengan menggunakan teori

strategi persuasif, strategi merangkul, strategi power and pressure dan strategi

purchasing.32

Rujukan ketiga yang berjudul “Strategi Marketing Communication

dalam menyosialisasikan program tabungan “FAEDAH”disusun oleh Andini

Choirunnisa, Mahasiswi program studi ilmu komunikasi konsentrasi Humas

Unikom. Dalam rujukan ini peneliti sama-sama menggunakan pendekatan

kualitatif. Untuk hasil penelitiannya menunjukan bahwa kegiatan sosialisasi

program tabungan “FAEDAH” menggunakan teori komunikasi pemasaran dan

mendapatkan respon positif dari masyarakat. Namun terdapat perbedaan yaitu

peneliti Andini lebih mengamati bagaimana menyosialisasikan program

tabungan “FAEDAH” sedangkan penelitian ini lebih menjelaskan bagaimana

strategi komunikasi pemasaran dalam meningkatkan minat beli di media

online.33

I. Sistematika Penulisan

Sistematika penelitian ditujukan untuk memudahkan pemahaman

tentang penelitian ini, maka peneliti membagi skripsi ini menjadi lima bagian

yang terdiri dari bab per bab, yang berkaitan dan merupakan satu kesatuan

yang utuh dari skripsi ini. Adapun sistematika penelitiannya sebagai berikut:

BABI PENDAHULUAN

Dalam bab ini dibahas pendahuluan yang meliputi Latar Belakang

Masalah, Identifikasi Masalah, Batasan Masalah dan Rumusan

Masalah, Tujuan Penelitian, Signifikansi Penelitian, Metodologi

Penelitian, Subjek Objek Penelitian, Teknik Pengumpulan Data,

Teknik Analisis Data, Kajian Pustaka dan Sistematika Penelitian.

32

Apsari siti, Strategi Komunikasi Pemasaran PT. Maicih inti sinergi Bandung dalam

mempromosikan produk maicih di kota Bandung,(Bandung, Universitas Komputer Indonesia,

2013) 33

Andini Chairunnisa, Strategi Marketing Communication dalam menyosialisasikan

program tabungan “faedah”(Bandung, Universitas Komputer Indonesia, 2011)

 

13

BAB II KAJIAN TEORI

Dalam bab ini dibahas tinjauan teoritis yang meliputi penjelasan

tentang Komunikasi (Pengertian Komunikasi, Proses Komunikasi

dan Tujuan Komunikasi) Strategi Komunikasi(Pengertian

Strategi, Pengertian Strategi Komunikasi, Komponen Strategi

Komunikasi dan Macam-Macam Strategi Komunikasi)

Komunikasi Pemasaran (Pengertian, Peran, dan Bauran

Pemasaran). Dan adapaun Konsepsinya, Brand (pengertian

Brand/ merek dan peran merek), Busana Muslim (Pengertian

Busana Muslim dan Karakteristik Busana Muslim), Media Online

(Pengertian Media Online, Karakteristik Media Online,

Pengertian Media Sosial serta Pengertian Instagram dan Shopee).

BAB III GAMBARAN UMUM BRAND DINDA FIRDAUSA

Dalam bab ini dibahas dari mulai Sejarah, Logo Brand,

Pendidikan Dinda Firdausa, Prestasi Dinda Firdausa, Visi dan

Misi Brand Dinda Firdausa, Struktur Organisasi, kegiatan dari tim

Brand, dan gambar produk yang di keluarkan Brand Dinda

Firdausa.

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS

Dalam bab ini dijelaskan tentang bentuk strategi persuasif,

merangkul, purchasing, serta power and pressure komunikasi

pemasaran Brand Dinda Firdausa dalam memasarkan busana

muslim di media online.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini ditarik kesimpulan dari pembahasan dan hasil

penelitian, serta memberikan saran sebagai bahan pertimbangan.

 

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Strategi Komunikasi Pemasaran

1. Pengertian Komunikasi

Secara etimologi komunikasi berasal dari bahasa latin

communication, yang bersumber dari kata communis yang berarti “ sama “

maksudnya ialah “sama” makna.34

Sedangkan jika dilihat dari segi

terminologis bahwa komunikasi merupakan sarana sebagai proses

penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain untuk

memberitahukan atau merubah sikap, pendapat, atau prilaku, baik

langsung, secara lisan maupun secara tidak langsung dengan media

sebagai sarananya.35

Komunikasi sebagai suatu proses artinya bahwa komunikasi

merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara

berurutan (ada tahap atau sekuensi) serta berkaitan satu dengan lainnya

dalam kurun waktu tertentu. Sebagai suatu proses, komunikasi tidak statis,

melainkan dinamis dalam arti akan selalu mengalami perubahan dan

berlangsung terus menerus. Proses komunikasi melibatkan banyak faktor

atau komponen. Faktor-faktor atau unsur yang dimaksud antara lain

meliputi komunikator, komunikan, pesan (isi, bentuk, dan cara

penyampaiannya), saluran atau media yang digunakan untuk

menyampaikan pesan, waktu, tempat, hasil atau akibat yang ditimbulkan

dan situasi atau kondisi yang ada ketika komunikasi berlangsung.36

Selain pengertian diatas, para ahli komunikasi juga mempunyai

pendapat yang berbeda mengenai pengertian komunikasi, menurut Breslon

dan Steiner, mendefinisikan;

“Komunikasi sebagai penyampai informasi, ide, gagasan, emosi,

keterampilan dan seterusnya melalui penggunaan symbol kata,

grafik, gambar, dan lain-lain. Kemudian Shannon dan Weaver

34

Onong Uchjana Effendy, Komunikasi: Teori dan praktek, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

1997), hlm. 9. 35

Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992),

Cet ke-11, hlm. 6. 36

Riswandi, Ilmu Komunikasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), Cet. Ke-1, hlm 5.

 

15

mengartikan komunikasi sebagai mencakup prosedur melalui nama

pikiran seseorang yang dapat mempengaruhi orang lain.37

2. Proses Komunikasi

Secara ringkas, proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan

seperti berikut.

a. Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi

dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang

dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam

bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti

kedua pihak.

b. Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau

saluran baik secara langsung maupun tidak langsung, contohnya

berbicara langsung melalui telepon, surat, e-mail, SMS atau media

lainnya.

c. Fungsi pengiriman (encoding) adalah proses untuk mengubah pesan ke

dalam bentuk yang dioptimasi untuk keperluan penyampaian

pesan/data.

d. Media/saluran (channel) adalah alat yang menjadi penyampaian pesan

dari komunikator ke komunikasi.

e. Fungsi penerimaan (decoding) proses memahami simbol-simbol

bahasa (bahasa pesan) yaitu simbol grafis atau harus huruf dengan cara

mengasosiasikannya atau menghubungkan simbol-simbol dengan

bunyi-bunyi bahasa beserta variasinya yang dilakukan penerimaan

pesan dari penyampai pesan.

f. Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan

menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang

dimengerti oleh komunikan itu sendiri.

g. Respons (response) merupakan rangsangan atau stimulus yang timbul

sebagai akibat dari perilaku komunikan setelah menerima pesan.

h. Komunikan memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas

pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau

memahami pesan yang dimaksud oleh si pengirim (West, dkk, 2007).38

37

Hafield Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Rajawali Press, 2005), hlm. 112.

 

16

3. Tujuan Komunikasi

Ada empat tujuan atau motif komunikasi yang perlu dikemukakan

di sini. Motif atau tujuan ini tidak perlu dikemukakan secara sadar, pihak-

pihak yang terlibat pun juga tidak perlu menyepakati tujuan komunikasi

mereka.Tujuan dapat disadari ataupun tidak, dapat dikenali ataupun tidak.

Selanjutnya, meskipun teknologi komunikasi berubah dengan cepat dan

drastic (misalnya, kita mengirimkan surat elektronik/email melalui

komputer) tujuan komunikasi pada dasarnya tetap sama, bagaimanapun

hebatnya revolusi elektronika dan revolusi-revolusi lain yang akan datang.

(Arnold dan Bowers, 1984; Naisbit,1984).39

a. Menemukan

Salah satu tujuan utama komunikasi menyangkut penemuan diri

(Personal Discovery). Dengan berbicara tentang diri kita sendiri

kepada orang lain, kita memperoleh umpan balik yang berharga

mengenai perasaan, pemikiran, dan prilaku kita. Dari perjumpaan

seperti ini kita menyadari, misalnya bahwa perasaan kita ternyata tidak

jauh berbeda dengan perasaan orang lain. Pengukuhan positif ini

membantu kita merasa “ normal”.

Cara lain dimana kita melakukan penemuan diri adalah melalui

proses perbandingan sosial, melalui perbandingan kemampuan,

prestasi, sikap, pendapat, nilai, dan kegagalan kita dengan orang lain.

Artinya, kita mengevaluasi diri sendiri sebagian besar dengan cara

membandingkan diri kita dengan orang lain. Dengan berkomunikasi

kita dapat memahami diri kita sendiri dan diri orang lain yang kita ajak

bicara secara lebih baik. Tetapi, komunikasi juga memungkinkan kita

untuk menemukan dunia luar, dunia yang dipenuhi objek, peristiwa,

dan manusia lain.

b. Untuk Berhubungan

Salah satu motivasi kita yang paling kuat adalah berhubungan

dengan orang lain (membina dan memelihara hubungan dengan orang

38

Agus Hermawan, Komunikasi Pemasaran, (Jakarta:Erlangga, 2012), hlm.6. 39

Agus Hermawan, Komunikasi Pemasaran, (Jakarta:Erlangga, 2012), hlm. 10.

 

17

lain). Kita ingin merasa dicintai dan disukai, dan kemudian kita juga

ingin mencintai dan menyukai orang lain. Kita menghabiskan banyak

waktu dan energi komunikasi kita untuk membina dan memelihara

hubungan sosial.

c. Untuk Meyakinkan

Media massa ada sebagian besar untuk meyakinkan kita agar

mengubah sikap dan perilaku kita. Media dapat hidup karena adanya

dana dari iklan, yang diarahkan untuk mendorong kita membeli

berbagai produk. Dalam perjumpaan antarpribadi sehari-hari kita

berusaha mengubah sikap dan perilaku orang lain. Kita berusaha

mengajak mereka melakukan sesuatu, memberi produk tertentu,

membaca buku, mengambil mata kuliah tertentu, meyakini bahwa

sesuatu itu salah atau benar, menyetujui atau mengecam gagasan

tertentu, dan sebagainya.

d. Untuk Bermain

Kita menggunakan banyak perilaku konsumen kita untuk bermain

dan menghibur diri. Kita mendengarkan pelawak, pembicaraan, musik,

dan film sebagian besar untuk hiburan.

Demikian pula banyak dari perilaku komunikasi kita dirancang

untuk menghibur orang lain. Adakalanya hiburan ini merupakan tujuan

akhir, tetapi adakalanya hiburan ini merupakan tujuan akhir, tetapi

adakalanya komunikasi ini merupakan cara untuk mengikat perhatian

orang lain sehingga kita dapat mencapai tujuan-tujuan lain.40

B. Strategi Komunikasi

1. Pengertian Strategi

Strategi berasal dari kata Yunani “strategos” dan mengarah pada

keseluruhan peran dan komando umum militer. Akan tetapi dalam hal

bisnis, strategi adalah menentukan lingkup dan arah suatu pengembangan

organisasi dan bagaimana dapat mencapai strategi yang

40

Agus Hermawan, Komunikasi Pemasaran, (Jakarta:Erlangga, 2012), hlm. 10-12.

 

18

kompetitif.41

Seperti yang dikutip dari Rosady Ruslan dengan bukunya

yang berjudul Manajemen Humas dan Komunikasi, strategi yang

diturunkan menjadi taktik dalam program pendekatan yaitu dengan cara

jalur membujuk (Persuasive), jalur pengampuan merangkul (Patronage),

jalur (Purchasing) serta jalur kekuatan/penekanan ( Power/Pressure).42

2. Pengertian Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi merupakan paduan perencanaan komunikasi

dengan manajemen komunikasi untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Strategi komunikasi harus mampu menunjukan bagaimana

operasionalnya secara praktis harus dilakukan, dalam arti kata pendekatan

bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung pada situasi dan kondisi.43

Strategi komunikasi juga merupakan keseluruhan keputusan

kondisional tentang tindakan yang akan dijalankan, guna mencapai tujuan.

Jadi merumuskan strategi komunikasi berarti memperhitungkan kondisi

dan situasi (ruang dan waktu) yang dihadapi dan yang mungkin akan

dihadapi di masa depan, guna mencapai efektifitas. Dengan strategi

komunikasi ini, berarti dapat ditempuh beberapa cara memakai

komunikasi secara sadar untuk menciptakan perubahan pada diri khalayak

denga mudah dan cepat.44

3. Komponen-komponen strategi komunikasi

Berikut beberapa komponen-komponen dalam strategi komunikasi, antara

lain :

a. Mengenali Sasaran Komunikasi

Perlu dipelajari terlebih dahulu siapa saja yang akan menjadi sasaran

komunikasi. Mengenali sasaran komunikasi bergantung pada tujuan

komunikasi.

b. Pemilihan Media Komunikasi

41

Keith Butterick, Pengantar Public Relations: Teori dan Praktik. Penerjemah Nurul

Hasfi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012) hlm. 153. 42

Rosady Ruslan, Manajemen Humas dan Komunikasi, ( Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2002) hlm 125. 43

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung : Remaja

Rosdakarya, 1992) hlm 32. 44

Anwar Arifin, Strategi Komunikasi, ( Bandung: Armico, 1984), hlm.10.

 

19

Untuk mencapai sasaran komunikasi, komunikator harus dapat

memilih salah satu atau gabungan dari beberapa media komunikasi,

tergantung pada tujuan yang akan dicapai.

c. Pengkajian tujuan pesan komunikasi

Pesan komunikasi mempunyai tujuan tertentu. Hal ini akan

menentukan teknik yang harus diambil, apakah itu tekhnik informasi,

persuasi atau instruksi.45

4. Macam-Macam Strategi Komunikasi

a. Strategi Persuasif

Jalur membujuk, yaitu taktik jangka pendek dengan pendekatan

untuk membujuk agar mau berunding dan berdialog secara

konstruktif.46

Strategi membujuk atau strategi persuasif berusaha

menimbulkan perubahan perilaku yang dikehendaki para sasaran

perubahan dengan mengidentifikasikan objek sosial pada kepercayaan

atau nilai agen perubahan. Kita menggunakan bahasa untuk mengubah

masyarakat.47

Strategi persuasif mengupayakan masyarakat dengan cara

membujuk dalam melakukan perubahan. Cara ini dilakukan menyusun

dan membujuk masyarakat secara emosional atau dengan perasaan

yang mendalam terkait dengan keterlibatan perasaan atau dengan

mempertimbangkan nilai-nilai lokal yang berkembang dalam

masyarakat. Strategi ini menjadi efektif, apabila cara dan tujuan yang

dilakukan jelas dan bisa membuat masyarakat menjadi terharu untuk

melakukan perubahan.48

Strategi persuasif dijalankan melalui pembentukan opini dan

pandangan masyarakat, biasanya menggunakan media massa dan

propaganda. Cara atau taktik yang digunakan adalah membujuk, yakni

berusaha menimbulkan perubahan perilaku yang dikehendaki para

45

Onong Uchjana Effendy. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung : Remaja

Rosdakarya, 1992) hlm. 35. 46

Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public

Relations di Era Cyber (Jakarta: Gramedia Publishing,2010) hlm 155. 47

Susi Fitria Dewi, Sosiologi Politik, (Yogyakarta: GRE PUBLISHING, 2017) hlm. 162 48

Irwan dan Indraddin, Strategi dan Perubahan Sosial, (Yogyakarta: Deepublish, 2016)

hlm. 28.

 

20

sasaran perubahan dengan mengidentifikasi objek sosial pada

kepercayaan atau nilai agen perubahan.Bahasa merupakan media

utamanya. Efektivitas teori persuasif sangat bergantung pada media

yang dipergunakan. Media itu dibagi dua yaitu media pengaruh (

media komunikasi yang dipergunakan pelaku perubahan untuk

mencegah sasaran perubahan) dan media respon ( media yang

digunakan oleh sasaran perubahan dalam menggulingkan tanggapan

mereka).49

b. Strategi Merangkul (patronage)

Jalur merangkul digunakan dalam jangka panjang untuk membina

atau mempertahankan kerjasama dengan publik eksternal yang sudah

ada.50

Taktik jangka panjang dengan pendekatan dari strategi PR yang

bersifat merangkul pihak eksternal.Pada umumnya strategi public

relation dalam meningkatkan kesadaran merek (brand awareness)

pada publik.51

Selain itu, untuk mengubah sikap, misalnya mengubah sikap dari

anti menjadi netral dan dari netral menjadi mendukung terhadap

tindakan yang dilakukan organisasi. Terakhir, untuk mendorong

tindakan, misalnya mendorong untuk mendukung kebijakan proses

produksi yang ramah lingkungan yang ditujukan organisasi.52

c. Strategi Purchasing

Jalur membeli dengan cara mengabulkan sebagian tuntutan pihak

eksternal. Artinya, pihak perusahaan bersedia menerima tuntutan

tersebut.53

Strategi purchasing juga strategi yang ditetapkan oleh

perusahaan dalam menentukan pemasok material seyogyanya dapat

meningkatkan value bagi perusahaan. Hubungan yang unik antara

perusahaan dengan suppliernya akan memberikan keunggulan bagi

49

Jurnal ANNIDA, Vol. 6 No.2, 2014. 50

Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi Konsepsi dan

Aplikasi, ( Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), hlm 138. 51

Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public

Relations di Era Cyber (Jakarta: Gramedia Publishing, 2010) hlm 155. 52

Ibid, hlm 155. 53

Ibid, hlm 155.

 

21

kedua belah pihak terutama pada peningkatan produktivitas, inovasi

dan kompetensinya.54

Sebelum tahun 1990-an bagian pembelian merupakan suatu hal

yang pasif pada perusahaan, setelah tahun 90-an adanya kerjasama

antara para akademisi dengan manajer purchasing untuk menerapkan

strategic purchasing.55

Menurut Bodnar dan Hopwood (2001),

pembelian adalah proses bisnis dalam memilih sumber daya

pemesanan dan perolehan barang atau jasa.56

Menurut Sofjan Assauri

(2008) pembelian merupakan salah satu fungsi yang penting dalam

berhasilnya operasi suatu perusahaan. Fungsi ini dibebani tanggung

jawab untuk mendapatkan kuantitas dan kualitas bahan-bahan yang

tersedia pada waktu dibutuhkan dengan harga yang sesuai dengan

harga yang berlaku. Pengawasan perlu dilakukan terhadap pelaksanaan

fungsi ini, karena pembelian menyangkut investasi dana dalam

persediaan dan kelancaran arus bahan ke dalam pabrik.57

d. Strategi Power and Pressure

Jalur penekanan yang merupakan tindakan strategi public relations

melalui taktik penekanan yang sekalgus menunjukkan suatu kekuasaan

tertentu. Jalur penekanan/kekuatan juga digunakan untuk pencegahan

penolakan secara langsung, agar publik eksternal bisa berubah sikap

untuk menerima keputusan suatu perusahaan atau organisasi.58

Strategi Power and Pressure merupakan puncak dari semua bentuk

perubahan sosial, karena ia menyentuh segenap sudut dan dimensi

sosial secara radikal, missal, cepat, dan mengundang gejolak

intelektual dan emosional dari semua orang yang terlibat di dalamnya.

54

Chen, I.J. and Paulraj, A. 2004.Towards of Theory of Supply Chain Management: the

Construct amd Measurement. Journal of Operations Management Vol. 22, pp. 119-150 55

Ellram, L.M. and Car, A.S, 1994, “Srategic Purchasing: a History and Review of the

Literature”, International Journal of Physical Distribution and Materials Management Vol. 30

No.2, pp.10-18. 56

Bodnar, H.G dan W,H, Accounting Information Systems. (New Jersey: Prentice Hall Inc,

2001). 57

Assauri,S. Manajemen Produksi dan Operasi, (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas

Ekonomi Unversitas Indonesia). 58

Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi Konsepsi dan

Aplikasi, ( Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), hlm 138.

 

22

Cara yang digunakan berbentuk paksaan (memaksa) dengan

kekuasaan, yakni upaya menimbulkan kepasrahan behavioral atau

kerjasama pada sasaran perubahan melalui penggunaan sanksi yang

dikendalikan agen.59

C. Komunikasi Pemasaran

1. Pengertian Komunikasi Pemasaran

Berhasil tidaknya kegiatan komunikasi pemasaran ditentukan oleh

strateginya. Tanpa Strategi dengan semakin berkembang dan semakin

modern media massa yang kini dipergunakan serta kemudahan untuk

mengakses, maka sebuah organisasi akan tertinggal.60

Komunikasi pemasaran merupakan pertukaran informasi dua arah

antara pihak atau lembaga-lembaga yang terlibat dalam pemasaran.61

Komunikasi pemasaran adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh

pembeli dengan penjual dan merupakan kegiatan yang membantu dalam

pengambilan keputusan di bidang pemasaran serta mengarahkan

pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak

untuk berbuat baik.62

Tujuan utama dari komunikasi pemasaran adalah

mempengaruhi komunikasi dimaksud untuk menginformasikan, mendidik,

menciptakan kesadaran, minat, kebutuhan atau hasrat atas sebuah

produk.63

2. Langkah-langkah Pengembangan Komunikasi Pemasaran yang

Efektif

a. Mengidentifikasi khalayak yang dituju

b. Menentukan tujuan komunikasi tersebut

c. Merancang pesan

d. Memilih saluran komunikasi

e. Menentukan total anggaran promosi

59

Dedy Susanto, “ Pesantren dan Dakwah Pemberdayaan Masyarakat Islam,” Jurnal An

Nida, Vol. 6 No.2, 2014, hlm 128-136.

60

Dian Sarastuti, Online Marketing Strategist dan Online Branding Jakarta, Vol.16 No.01,

Mei 2017. Hlm. 71-90 61

A.R Bulaeng,Komunikasi Pemasaran. (Jakarta:Universitas Terbuka, 2002). Hlm. 33. 62

Sutisna, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. (Bandung : Remaja

Rosdakarya, 2002). hlm. 257. 63

Eva Zhoriva Yusuf & Leslay Williams, Manajemen Pemasaran Studi kasus Indonesia

(Jakarta : PPM, 2007) hlm.225.

 

23

f. Membuat keputusan atas bauran promosi (Promotion Fix)

g. Mengukur hasil promosi tersebut

h. Mengelola dan mengoordinasikan proses komunikasi pemasaran

terintegrasi.64

3. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran mencakup 6 elemen, yaitu: iklan (advertising),

penjualan seseorang, promosi penjualan (sales promotion), hubungan

masyarakat (PR), informasi dari mulut ke mulut, pemasaran Langsung.65

Bauran pemasaran sendiri ialah sebuah istilah berkenaan dengan

komponen dasar tentang bagaimana sebuah entitas akan dipasarkan. Ini

untuk mengingatkan bahwa hal tersebut membutuhkan aktivitas gabungan

untuk membuat entitas ini “hidup” di pasar.66

Masing-masing elemen

tersebut dipandang sebagai suatu instrument komunikasi pemasaran

terpadu yang memainkan peran penting dalam meningkatkan penjualan

sebuah produk.

a. Periklanan

Periklanan merupakan salah satu bentuk dari komunikasi

(interpersonal Communication) yang digunakan oleh perusahaan

barang atau jasa. Peranan periklanan dalam pemasaran jasa adalah

untuk membangun kesadaran (awareness) terhadap keberadaan jasa

yang ditawarkan, menambah pengetahuan konsumen tentang jasa yang

ditawarkan, membujuk calon konsumen untuk membeli atau

menggunakan jasa tersebut, dan membedakan diri perusahaan satu

dengan perusahaan lain yang mendukung positioning jasa.

b. Penjualan Perseorangan

Penjualan perseorangan mempunyai peranan yang penting dalam

pemasaran jasa, karena:

1) Interaksi secara personal antara penyedia jasa dan konsumen

sangat penting.

64

Agus Hermawan, Komunikasi Pemasaran, (Jakarta:Erlangga, 2012), hlm. 63. 65

Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa, ( Jakarta: Salemba empat, 2006) hlm.

120-123. 66

Sugiri, The Complete Ideal’s Guide Brand Management, ( Jakarta: Fajar Interpratama,

2004) hlm. 52.

 

24

2) Jasa tersebut disediakan oleh orang bukan oleh mesin.

3) Orang merupakan bagian dari produk jasa.

Sifat penjualan perorangan dapat dikatakan lebih luwes karena

tenaga penjualan dapat secara langsung menyesuaikan penawaran

penjualan dengan kebutuhan dan perilaku masing-masing calon

pembeli. Selain itu, tenaga penjualan dengan kebutuhan dan prilaku

masing-masing calon pembeli. Selain itu, tenaga penjualan juga dapat

segera mengetahui reaksi calon pembeli terhadap penawaran

penjualan, sehingga dapat mengadakan penyesuaian-penyesuaian di

tempat pada saat itu juga.

c. Promosi Penjualan

Promosi penjualan adalah semua kegiatanyang dimaksudkan untuk

meningkatkan arus barang atau jasa dari produsen sampai pada

penjualan akhirnya.

d. Hubungan Masyarakat

Hubungan masyarakat merupakan kiat pemasaran penting lainnya, di

mana perusahaan tidak hanya harus berhubungan dengan pelanggan,

penyalur, tetapi juga harus berhubungan dengan kumpulan

kepentingan publik yang lebih besar.

Hubungan masyarakat sangat peduli terhadap beberapa tugas

pemasaran, antara lain:

1) Mengatasi permasalahan dan isu yang ada

2) Memperkuat positioning perusahaan

3) Mengadakan peluncuran untuk produk/jasa baru

4) Program hubungan masyarakat, antara lain:

5) Publikasi

6) Acara-acara penting

7) Hubungan dengan investor

8) Pameran

9) Mensponsori beberapa acara

e. Informasi dari mulut ke mulut

Dalam hal ini peranan orang sangat penting dalam mempromosikan

jasa. Pelanggan sangat dekat dengan penyampaian jasa. Dengan kata

 

25

lain pelanggan tersebut akan berbicara kepada pelanggan lain yang

berpotensial tentang pengalamannya dalam menerima jasa tersebut,

sehingga informasi dari mulut ke mulut ini sangat besar pengaruhnya

dan dampaknya terhadap pemasaran jasa dibandingkan dengan

aktivitas komunikasi lainnya.

f. Pemasaran Langsung

Pemasaran langsung merupakan unsur terakhir dalam bauran

komunikasi dan pemasaran, terdapat enam area dari pemasaran

langsung, yaitu Direct mail, Mail order, Direct Response, Direct

Selling, Telemarketing, Digital Marketing.67

D. Brand

1. Pengertian Brand

“Brand is a name, symbol, design or combination of them that

indentifies the goods or service of a company”(Straub and Attner).68

Brand memiliki nilai kualitas sebuah barang atau jasa yang diperoleh

dari pengalaman penggunaan satu produk atau lebih dari dua produk.

Kualitas sebuah produk juga dapat dipengaruhi oleh Packaging, model

atau bentuk dan garansi penggunaan produk. Sebagai contoh: Rumah

Makan Sunda, menetapkan kebijakan bahwa apabila tamu atau pelanggan

mengeluhkan rasa makan yang tidak enak atau tidak seperti biasanya dan

setelah ditest memang diakui ada kesalahan dalam penggunaan bumbu dan

sebagainya maka pihak manajemen akan memberikan ganti rugi kepada

pelanggan tersebut dengan menambah 6 porsi makanan lainnya.

Sepertinya berlebihan memang, namun ini sebuah wujud kepastian bahwa

mereka sangat hati-hati dan peduli dengan pelanggan.69

Brand juga merupakan upaya dalam membangun ekuitas brand

secara berkelanjutan. Brand juga bukan sekedar sebuah nama merek.

Bukan juga sekedar sebuah logo atau simbol. Akan tetapi, merek

67

Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta: Salemba empat, 2006) hlm.

120-123. 68

Rd.Soemanagara, Strategic Marketing Communication konsep strategis dan terapan.

(Bandung: Alfabeta,2016) hlm 100. 69

Rd.Soemanagara, Strategic Marketing Communication konsep strategis dan terapan.

(Bandung: Alfabeta,2016) hlm 100.

 

26

merupakan cerminan value apa yang akan kita berikan kepada pelanggan.

Merek merupakan ekuitas perusahaan yang menambah value bagi

produkdan jasa yang ditawarkan ke pelanggan.(Hermawan Kertajaya).70

Jika value ekuitas suatu merek kuat maka yang bisa kita lakukan

adalah:

- Memberikan harga premium.

- Memberikan peluang untuk perluasan merek.

- Menjadi basis bagi terbentuknya loyalitas.

- Menjadi komponen keunggulan bersaing yang kuat.

Apa saja karakter merek yang kuat? Berikut karakteristik dari merek yang

kuat:

- Pengetahuan brand (65%).

- Kekuatan dari positioning brand, konsep, personalitas, serta

gambaran yang tepat dan berbeda. (39%).

- Kekuatan tanda pengakuan oleh konsumen (logo, kode, packaging)

(36%).

- Otoritas merek dengan konsumen, harga merek, persepsi status,

brand dan loyalitas konsumen (24 %).71

2. Peran Brand/Merek

Sedikitnya yang perlu di ketahui kita semua tentang peran dari

sebuah Brand/Merek sebagai berikut :

a. Memotivasi orang untuk terlibat/membeli: nama merek sering kali

menjadi alat utama untuk menarik perhatian konsumen. Nama tersebut

mengisyaratkan, “Inilah yang anda inginkan”.

b. Menjadikan produk mudah diingat: nama merek itu sendiri harus

menempel di ingatan orang. Banyak cara agar hal itu terjadi, seperti

memilih nama yang unik dan beda, atau nama yang menimbulkan

kesan meyakinkan. Kuncinya adalah mudah diingat. Mimpi terburuk

seorang pemasar adalah seorang pelanggan yang berkata, “Saya

melihat sesuatu yang saya inginkan dalam iklan, tapi saya tidak tahu

mereknya apa.”

70

Fitri Aulia, Fashion Designer ( Solo: Tiga serangkai, 2018) hlm. 37. 71

Fitri Aulia, Fashion Designer ( Solo: Tiga serangkai, 2018) hlm. 37.

 

27

c. Menciptakan titik fokus: nama merek harus memberikan daya tarik

sentral yang merangkum semuanya. Nama merek harus relevan dengan

produk dan fungsinya serta idealnya harus member sejenis inspirasi

atau petunjuk pada seluruh komunikasi merek.

d. Menggambarkan hakikat atau fungsi produk: peraturan ini tidak

selalu berlaku. Yang perlu anda lakukan hanyalah mengingat

namadeterjen cuci atau mobil dan pertimbangkan yang mana. Tapi,

untuk beberapa merek nama menggambarkan segalanya. Lihat saja

nama-nama langsung untuk pembersih rumah yang dijual di bagian

perlengkapan rumah tangga di toko-toko.

e. Menciptakan perasaan/identitas yang positif: sebuah nama merek

yang dapat membuat pelanggan merasa bangga ketika membelinya

adalah nama merek yang berkontribusi besar pada loyalitas pelanggan.

Pikirkan tentang perhiasan dan jam tangan yang mahal. Hanya dengan

memiliki merek-merek tertentu orang dapat merasa hebat.72

E. Busana Muslim

Busana adalah sinonim dari kata “pakaian” yang merupakan salah satu

kebutuhan pokok manusia di samping makanan (pangan) dan tempat tinggal

(papan). Pakaian menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah barang apa

yang dipakai (baju, celana dan sebagainya).73

Adapun yang dimaksud dengan

busana itu sendiri, dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang kita pakai

mulai dari kepala sampai ujung kaki, dalam hal ini termaksud :

a. Semua benda yang melekat dibadan, seperti baju, sarung, celana dan kain

panjang.

b. Semua benda yang melengkapi pakaian yang berguna bagi si pemakai,

seperti selendang, topi, sarung tangan dan ikat pinggang.

72

Sugiri, The Complete Ideal’s Guide Brand Management.(Jakarta : Fajar Interpratama,

2004) hlm. 105-106. 73

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa,

(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2013), edisi keempat, cet ke-7, hlm. 100.

 

28

c. Semua benda dan gunanya menambah keindahan bagi sipemakai, seperti

hiasan rambut, kalung, bros, gelang, cincin yang biasa dikenal dengan

aksesoris.74

Busana muslim merupakan pakaian taqwa yang berfungsi untuk menutup

aurat. Kata aurat dalam Bahasa Arab, auroyang berarti mengabaikan,

kekurangan pada suatu benda. Dalam hal berpakaian, aurat adalah bagian

tubuh manusia yang diharamkan dilihat dan dipegang oleh orang lain,

terutama yang bukan mahramnya.75

Adapun karakteristik dari busana muslim

sebagai berikut:

a. Busana muslim adalah busana yang menutupi aurat.

b. Busana itu sendiri tidak tipis sehingga tidak membayang, tidak tipis

ataupun tidak ketat sehingga tidak membentuk tubuh.

c. Busana ini tebal dan agak longgar.

d. Pakaian yang terbuat dari bahan kaos dan nyaman dipakai.

e. Pakaian tersebut memiliki banyak berbagai model yang sesuai dengan

kaum wanita muslimah.

f. Busana muslim yang memiliki aksen menarik dengan berbagai model dan

warnanya yang tidak mencolok sehingga tidak bertujuan untuk tabbaruj.

g. Dan pakaian ini tidak menyerupai pakaian laki-laki atau tasyabbuh dengan

pakaian orang-orang kafir.76

F. Media Dalam Jaringan (Media Online)

1. Pengertian Media Dalam Jaringan (Media Online)

Media dalam jaringan atau media massa dapat diartikan sebagai

segala bentuk media atau sarana komunikasi untuk menyalurkan dan

mempublikasikan berita kepada public atau masyarakat. Bentuk media

atau sarana jurnalistik yang kini dikenal terdiri atas media cetak, media

elektronik, dan media online.77

74

Nina Surtiretna. Al, Anggun Berjilbab, Pakaian Wanita Muslimah, (Bandung:

Mizan,1995) hlm. 27-28. 75

Li Patrick, Jilbab Bukan Jillboob, (Jakarta: Penerbit Kalil, 2014), hlm. 4. 76

Google,2012.(http://blog.rumahmadani.com/2012/12/karakteristik-busana_muslim.html-

_m=1). 77

Syafrudin Yunus, Jurnalistik Terapan (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010). hlm. 32.

 

29

Media online merupakan salah satu jenis media massa yang popular

dan bersifat khas. Kekhasan media online terletak pada keharusan

memiliki jaringan teknologi informasi dengan menggunakan perangkat

komputer. Media Online juga sebuah media yang didukung dengan

fasilitas teknologi Internet.78

Internet adalah jaringan kabel telepon dan

satelit yang menghubungkan komputer.79

Media online juga bisa disebut

sebagai digital media yang merupakan media informasi yang disajikan

dengan menggunakan media dalam jaringan internet.80

2. Karakteristik Media Online

Media online pun mempunyai bentuk karakteristik. Karakteristik ini

juga bisa dijadikan sebagai keunggulan atau kelebihan dari media online

diantaranya:

a. Kapasitas Luas

Media Online memiliki karakteristik sebagai media yang dapat

memuat naskah lebih banyak dibandingkan dengan media cetak.

Karena, media online terdapat laman atau halaman yang biasa disebut

page, yang dapat menampung banyak tulisan.Namun, hal ini juga

tergantung dari kapasitas laman web yang dimiliki dari media online

tersebut. Jika media online tersebut menggunakan laman web yang

berkualitas, maka ia bisa menampung banyak tulisan di lamannya

sebagai informasi berita.

b. Informasi Lengkap

Dengan adanya karakteristik media online sebagai media yang

memiliki kapasitas luas, maka media online bisa dipastikan dapat

memberikan informasi yang lengkap. Dengan begitu, orang yang

membaca media online akan lebih akurat membacanya karena berita

tidak banyak yang terpotong. Berbeda dengan media cetak yang

jumlah karakter atau katanya dibatasi karena terbatasnya halaman.

78

Syafrudin Yunus, Jurnalistik Terapan (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010). hlm. 32. 79

John Vivian, Teori Komunikasi Massa, Edisi Kedelapan. Penerjemah Tri Wibowo B.S.

(Jakarta: Kencana, 2008), hlm.262. 80

Google,2014.(http://googleweblight.com/i?u=http://www.romelteamedia.com?2014/04/m

edia-online-pengertian-dan.html?m%3d0&hl=id-ID).

 

30

c. Tanggapan

Media online memiliki karakteristik yang juga merupakan keunggulan

dari media online yaitu adanya tanggapan yang cepat dari pembaca.

Dengan kita membuat informasi yang disajikan ke media online, maka

kita bisa menerima tanggapan dari pembaca secara langsung dengan

menggunakan kolom komentar.

d. Cepat Terakses

Berita dalam media online akan cepat terbaca oleh para pembaca atau

masyarakat selama ia mengakses berita tersebut. Apalagi si pembaca

telah berlangganan. Hal ini juga bisa dikatakan sebagai keuntungan

dari media online bahwa beritanya bisa langsung up to date. Ketika

kita mengunggah naskah atau berita kita di media online, maka orang

akan langsung dapat membaca berita yang kita unggah.

e. Jangkauan Luas

Berbeda dengan media konvensional yang jangkauannya lebih sempit

dibandingkan dengan media online. Media online memiliki jangkauan

yang sangat luas.Itu berarti para pembaca media online dapat dibaca

oleh banyak orang.Tak hanya di satu Negara saja, bahkan sampai

seluruh dunia pun bisa membaca berita tersebut. Karena jaringan

internet ini menghubungkan yang jauh menjadi dekat.

f. Konten Multimedia

Konten yang berada di dalam media online merupakan konten yang

bersifat multimedia alias konten yang digital. Nah, kebanyakan artikel

yang disampaikan dalam media online ini merupakakan artikel yang

ringan. Ciri konten ini juga merupakan suatu hal yang membedakan

antara media online dengan media cetak.81

3. Pengertian Media Sosial

81

Google, Karakteristik Media Online.

(http://www.google.com/amp/s/pakar_komunikasi.com/karakteristik-media-online/amp).

 

31

Media online yang dipakai oleh Dinda Firdausa dalam memasarkan

produknya adalah Shopee dan media sosial Instagram. Dinda Firdausa

memilih kedua media tersebut bukan tanpa alasan. Ia memilih Shopee

untuk memasarkan brand keduanya yang bernama Deen.id saja karena

harga paling optimal yang diterima pangsa pasarnya di bawah Rp

250.000.00 dan produk Deen.id yang dipasarkan di media online Shopee

ini ditargetkan untuk para mahasiswi. Selain itu, alasan Dinda memilih

Instagram untuk memasarkan ketiga brand-nya karena Instagram

merupakan media sosial yang sedang booming dan memiliki prospek yang

cerah bagi produknya. Berikut penjelasan tentang pengertian Media sosial,

media sosial adalah medium di internet yang memungkinkan pengguna

merepresentasikan dirinya maupun berinteraksi, bekerja sama, berbagi,

berkomunikasi dengan pengguna lain, dan membentuk ikatan sosial secara

virtual”.82

Berikut ini adalah definisidari media sosial yang berasal dari berbagai

literature penelitian (Fuchs, 2014:35-36):

a. Menurut Mandibergh (2012), media sosial adalah media yang

mewadahi kerja sama di antara pengguna yang menghasilkan konten

(user-generated content).

b. Menurut Shirky (2008), media sosial dan perangkat lunak sosial

merupakan alat untuk meningkatkan kemampuan pengguna untuk

berbagi, bekerja sama di antara pengguna dan melakukan tindakan

secara kolektif yang semuanya berada di luar kerangka institusional

maupun organisasi.

c. Menurut Boyd (2009), menjelaskan media sosial sebagai kumpulan

perangkat lunak yang memungkinkan individu maupun komunitas

untuk berkumpul, berbagi, berkomunikasi, dan dalam kasus tertentu

saling berkolaborasi atau bermain. Media sosial memiliki kekuatan

82

Rulli Nasrullah, Media SosialPerspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi,

(Bandung: Simbiosa Rekatama Media) hlm 13.

 

32

pada user-generated-conten (UGC) dimana konten dihasilkan oleh

pengguna, bukan oleh editor sebagaimana di institusi media massa.83

4. Peran Media Sosial

Disini media sosial memiliki peran penting yang sangat kuat bagi

masyarakat saat ini antara lain:

a. Komunikasi Online

Dengan memanfaatkan media atau jejaring sosial, semua orang bisa

melakukan komunikasi secara online, seperti chatting, pemberitahuan

kabar, dan undangan. Bahkan bagi mereka yang sudah terbiasa,

komunikasi dalam media sosial lebih efektif dari pada melalui call atau

sms mobile.

b. Interaksi Online Sesama Teman

Karena memang media digunakan untuk publik, maka berbagai

aktivitas online pun bisa dilakuakan disini, interaksi online dari satu

orang kepada orang-orang lainnya.

c. Mencari Informasi, Berita, dan Pengetahuan

Media online berisi segudang informasi, berita, ilmu, pengetahuan, dan

kabar terkini.

d. Sebagai Sarana Promosi

Promosi disini tidak lagi terdengar asing, karena ini sudah menjadi

salah satu perannya, memperkenalkan produk baru, mempromosikan

blog, dan lain sebagainya. Alasannya adalah untuk memperkenalkan

dan mengajak orang lain agar bisa menikmati produknya.

e. Sebagai Sarana Bisnis

Bagi mereka yang memiliki bisnis, media ini juga menjadi batu

loncatan yang bagus untu mengembangkan bisnisnya. Kamu mungkin

sudah sering melihatnya, seperti penjualan barang, sharing link untuk

mendapatkan uang dan lain sebagainya.84

83

Rulli Nasrullah, Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi , (

Bandung: Simbiosa Rekatama Media) hlm 11. 84

Google,2015.(Http://googleweblight.com/i?u=https://www.pelangiblog.com/2015/12/16-

peran-dan-manfaat-media-sosial-bagi.html?m%3D1&hl=id-IDL).

 

33

Jenis media sosial yang di pakai Dinda Firdausa dalam

memasarkan Brand busana muslim adalah “Instagram “dan “Shopee

“berikut pengertiannya:

5. Pengertian Instagram

Instagram merupakan photo sharing yang sangat popular karena

memiliki nilai tambah dalam hal efek-efek. Instagram menggunakan

mekanisme menyerupai twitter, dimana anda bisa mem-follow orang lain

dan para penggemar bisa mem-follow anda. Selanjutnya anda dapat

bertukar komentar. Alasan paling tepat mengapa instagram popular adalah

karena memiliki banyak efek instant yang menarik. Sebagian besar efek

yang ada dalam aplikasi ini mampu mengubah foto apapun menjadi

tampak lebih artistik. Selain itu Instagram juga mendukung perekaman

video yang bisa diberi efek-efek artistik.85

Instagram adalah sebuah aplikasi media sosial yang memungkinkan

pengguna untuk mengambil foto dan video, menerapkan filter digital

(pemberian efek pada foto) dan membagikannya ke berbagai media sosial

termasuk instagram itu sendiri.86

6. Pengertian Shopee

Shopee adalah E-commerce (jual beli online) berbasis aplikasi

mobile, yang sedang berkembang di Indonesia. Sebagai marketplace,

Shopee berhadapan dengan sejumlah kompetitor.87

E-Commerce adalah

usaha dari perusahaan untuk memasarkan produk dan layanannya dan

membangun hubungan dengan pelanggan melalui internet.88

Shopee

adalah satu dari banyak pihak yang memanfaatkan peluang bisnis E-

Commerce dengan meramaikan segmen mobile marketplace melalui

85

Jubilee Enterprise, 100 Aplikasi Android Paling Dahsyat, (Jakarta: Elexmedia

Komputindo) hlm 6. 86

Michelle Wifalin, Efektivitas Instagram Common Grounds, Jurnal E-Komunikasi

Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra Surabaya,pp.2. 87

Widya Sastika, “Analisis Kualitas Layanan dengan Menggunakan E-Service Quality

Untuk Mengetahui Kepuasan Pelanggan Belanja Online Shopee (Studi Kasus:Pelanggan Shopee di

Kota Bandung 2017),” Ikraith-Humaniora Vol.2, No.2 ( Juli 2018): hlm 2. 88

Philip Kotler dan Armstrong Gray, Principle of Marketing, ( New Jersey: Pearson, 2011)

 

34

aplikasi mobile mereka untuk mempermudah transaksi jual beli melalui

perangkat ponsel. Pendekatan Shopee sebagai platform aplikasi

marketplace juga dapat dilihat dari beberapa fitur unggulkan seperti

chatting dan tawar. Fitur-fitur ini dihadirkan untuk memudahkan kegiatan

jual beli di Shopee.89

Shopee merupakan sebuah aplikasi. Aplikasi ini merupakan wadah

belanja online yang lebih fokus pada platform mobile sehingga orang-

orang lebih mudah mencari, berbelanja, dan berjualan langsung lewat

ponsel. Shopee sendiri telah diluncurkan secara terbatas pada awal 2015 di

kawasan Asia Tenggara, termasuk Singapura, Malaysia, Thailand,

Vietnam, Filipina, dan Taiwan. Platform ini menawarkan berbagai macam

produk, dilengkapi dengan metode pembayaran yang aman, layanan

pengiriman yang terintegrasi dan fitur social yang inovatif untuk

menjadikan jual beli menjadi lebih menyenangkan, aman, dan praktis.90

89

Adjie Priambada, Shopee Berambisi Jadi Pemimpin Mobile Marketplace C2C di

Indonesia (Online). Tersedia: https://dailysocial.id/post/shopee-berambisi-jadi-pemimpin-mobile-

marketplace-c2c-indonesia/(5 Juli 2018) 90

Google,Shopee2015,(Http://www.google.com/amp/s/m.liputat6.com/amp/2379136/shope

e-aplikasi-belanja-online-c2c-meluncur-di-Indonesia?espv=1)

 

35

BAB III

GAMBARAN UMUM TENTANG BRAND BUSANA MUSLIM DINDA

FIRDAUSA

A. Sejarah Singkat Brand Busana Muslim Dinda Firdausa

Dunia fashion di Indonesia saat ini sudah berkembang pesat di beberapa

tahun terakhir ini. Tentu saja karena hal tersebut, banyak sekali desainer

muslim yang menciptakan berbagai busana muslim dengan fashion tersendiri.

Salah satunya dengan kemunculan Adhinda Firdausa Ratnasari atau kerap

dikenal dengan nama popular Dinda Firdausa, seorang Fashion Desaigner asal

Samarinda yang mengawali karirnya ketika namanya disebut sebagai juara 1

Lomba Indonesia International Islamic Fashion and Product (IIIFP) di tahun

2015 lalu.Cantik, belia, dan bertalenta itulah kata yang paling pas disematkan

pada muslimah berhijab yang kini berusia 22 Tahun. Sejak tercatat sebagai

juara di perlombaan tersebutlah Dinda memulai membuat ide dan inovasi baru

untuk membuat suatu rancangan busana muslim yang terlihat berbeda di

antara desainer-desainer muslimah lainnya di zaman modern ini.

Di masa kecilnya, wanita yang popular disapa Dinda ini sangat

menyukai seni. Dari sanalah, orang tua Dinda merasa sang anak mempunyai

bakat tersendiri di bidang tersebut. Dukungan yang diberikan orang tua

menjadikan sosok Dinda suka mencoba hal-hal yang baru. Mulai dari

bernyanyi, bermain alat musik, menggambar, mendesain berbagai poster,

blogging, sampai mendesain beberapa baju dan di samping itu berbagai

kegiatan ekstrakurikuler dan lomba telah ia jalani selama masa sekolah.91

Bukan perkara mudah bagi wanita berdarah pekalongan ini, putri dari

pasangan Narmodo dan Emiliyah ini awalnya terpukul karena sempat tidak

diterima di Universitas pilihannya.Namun hal itu tak menghentikan Dinda.

Sambil menunggu pengumuman hasil ujian, ia mengaku mencoba ikut kelas

91

“ Sejarah Dinda Firdausa”. Artikel diakses pada 19 Maret 2018 dari

http://googleweblight.com/i?u=http://www.muslimahdaily.com/muslimah-zone/focus/item/653-

yuk-kenalan-dengan-dinda-Firdausaa-desainer-muslimah-cantik-bersuara-indah.html&hl=id-ID

 

36

kursus yang diselenggarakan oleh sekolah fashion, ESMOD Fashion Desaign

and Business School. Setelah mengikuti beberapa kelas, ia merasa sangat

senang dan mulai menaruh hati dalam hal fashion. Menurut Dinda ia sangat

bersyukur karena dapat menemukan passionnya. Bahkan ia bertekad untuk

menjadi muslim fashion desaigner, ia berpendapat bahwa menjadi perancang

busana selalu dituntut untuk kreatif, memiliki ide, dan selalu berinovasi.

Dengan ketekunannya dalam belajar, mendorong diri untuk kreatif dan

berinovasi, kini perlahan dan pasti hasil kerja kerasnya sudah terlihat, Dinda

sudah melahirkan banyak prestasi, diantaranya kini sudah menembus ajang

Indonesia Fashion and Product dan Fashion Nation, lalu menembus ajang

Indonesian Fashion Week, dan yang lebih membanggakan karya-karyanya

kini telah dipakai oleh beberapa artis ternama, sebut saja Rina Nose, Ayu

Dewi, Maia Estianty yang pernah memakai busana hasil rancangan Dinda

Firdausa.92

Berbicara tentang awal karir Dinda di dunia Fashion, Dinda Firdausa

mengawali membuat suatu rancangan busana muslim di awal tahun 2015.

Beliau memulai sejak dirinya memakai baju bermotif koran yang tak lain hasil

rancangan pertamanya yang ia pakai di suatu acara, ia memakai baju bermotif

koran dengan model long outer, semenjak itu banyak sekali orang-orang

disekelilingnya yang menanyakan produk tersebut dan rata-rata dari mereka

ingin dibuatkan dengan model yang sama dikarenakan modelnya yang unik

dan terlihat berbeda. Dari persoalan tersebut, Dinda Firdausa mengajak sang

kakak untuk bekerja sama dalam membuka usaha bisnis dalam ranah Fashion.

Karena di rasa membuka usaha tersebut tentunya akan membawa peruntungan

besar bagi Dinda Firdausa. Ketika awal membuka usaha tersebut Dinda

Firdausa memanfaatkan pekarangan rumahnya untuk dijadikan tempat foto

product, dia belum memakai bantuan Lighting untuk memaksimalkan hasil

dari foto product busananya. Dan modal ia dalam membuka usaha tersebut tak

92

“Sejarah Dinda Firdausa”. Artikel diakses pada 19 Maret 2018 dari

http://googleweblight.com/i?u=http://www.muslimahdaily.com/muslimah-zone/focus/item/653-

yuk-kenalan-dengan-dinda-Firdausaa-desainer-muslimah-cantik-bersuara-indah.html&hl=id-ID

 

37

lain hanya bermodal kurang lebih Rp 1.000.000.00, dari modal tersebut dia

membuat peputaran lagi dengan membuat model kembali dan Alhamdulillah

sekarang ini, usaha memang tidak akan menghianati hasilnya, kini Dinda

Firdausa sudah mendapatkan penghasilan yang cukup besar.93

Kini dari kesuksesannya yang kian melonjak, Dinda Firdausa sudah

membuka 3 Brand. Brand yang pertama ialah Brand @bydindaFirdausa yaitu

lebih ke busana muslim yang mempunyai style Fun, ready to wear, lebih

mengutamakan produksinya pada cetak printing. Dalam pembuatan produknya

Dinda lebih berfokus warna-warna yang pastel yang berkesan lembut seperti

peach, baby pink, baby blue dalam arti tidak terlalu menonjolkan warna yang

sangat mencolok. Pemilihan warna jenis busana muslim ini sendiri diakui

Dinda untuk memenuhi permintaan pasar akan model busana muslim yang

lebih variatif. Dan Brand tersebutlah sudah diakui Dinda karena sudah

membawa nama Dinda Firdausa kini terkenal di Indonesia, karena dengan

mengangkat nama menjadi suatu Brand itu dilakukan Dinda Firdausa sebagai

bagian dari strategi untuk membuat produknya terkesan mewah dan

mencerminkan identitas dirinya sebagai seorang desainer. Dan dari Brand

tersebutlah busananya sempat dipuji dan diajak kerja sama oleh Fashion

Stylish ternama di Indonesia yaitu Erick Alamin. Dari sini, bisnisnya mulai

menunjukkan grafik peningkatan hingga akhirnya ia mampu membuat team

untuk masing-masing divisi dalam bisnisnya.

Dari suksesnya Brand pertama, kini Dinda Firdausa membuka Brand

kedua yang dinamakan @deen_id, yaitu untuk produksinya lebih ke hijab –

hijab yang sedang up to date di jaman yang modern ini. Untuk produk

hijabnya sendiri Dinda lebih bermain tanpa motif, dalam arti hijab yang polos

tetapi tetap menaruh aksen unik dalam setiap sisi hijabnya yaitu dengan

menaruh aksen mutiara di bagian belakang, hal itu ia lakukan agar hijabnya

walaupun polos tetapi dengan kehadiran aksen mutiara akan lebih menaruh

kemewahan pada hijab tersebut. Dikarenakan memang targetnya berbeda dari

93 Wawancara pribadi dengan Dinda Firdausa (Founder dari Brand Dinda Firdausa),

Jakarta, 16 Januari 2018

 

38

Brand sebelumnya, Dinda ingin menciptakan di Brand kedua ini dikhususkan

untuk para pelajar dan mahasiswi yang tentunya harga murah tetapi tetap

mengkondisikan bahan tetap yang berkualitas.Lalu di Brand hijab ini Dinda

mengeluarkan sebulan kurang lebih 4 product, dan harus bertekad tiap minggu

mengeluarkan product baru yang tentunya disesuaikan modelnya dengan

pangsa pasar sekarang ini. Ketika wawancara langsung dengan Dinda Firdausa

di kediamannya perumahan Intercon, Jakarta Barat, ia mengatakan bahwa

produksi Brand Hijabnya tiap bulan sekitar 300-400 potong. Hal itu terjadi

dikarenakan menurut dia penjualan hijab lebih menguntungkan di jaman

sekarang ini, sebab kebanyakan orang ketika hendak membeli kerudung tidak

cukup hanya satu, apalagi Dinda Firdausa memproduksi 1 model hijab

menyediakan 12 warna, maka dari itu penjualan produk hijab dirasa lebih

menguntungkan.

Meski sudah terbilang sukses, baru-baru ini Dinda Firdausa mempunyai

harapan untuk membuat kebaya. Kebaya yang ingin ia buat adalah kebaya

yang dikhususkan untuk hijab yang lebih bertemakan syari, tentunya harus

berbeda dari yang lain. Dia merasa bahwa di zaman sekarang banyak sekali

desainer yang membuat kebaya untuk wanita berhijab tetapi kebayanya sangat

ketat dan di bagian hijab tidak menutupi dada. Padahal seharusnya desainer

harus merancang sedemikian rupa agar pada bagian hijab harus dipaksa

menutup dada. Dari situlah Dinda Firdausa menemukan inovasi baru untuk

membuat kebaya tetapi tetap menutupi dada, inovasi ia adalah ia membuat

kerudung tidak panjang tetapi walau seperti itu, dia membuatkan slayer untuk

menutupi bagian dada, dan slayer tersebut ia kreasikan menjadi model yang

unik. Dari harapan untuk persaingan bisnis tersebut kini Dinda Firdausa

membuat Brand yang ketiga yang ia namakan @dindaFirdausa.kebaya.

walaupun masih terbilang baru untuk mendesain kebaya yang cukup terbilang

rumit, kini banyak sekali masyarakat Indonesia yang meng-custom kebaya

untuk hari pentingnya di Dinda Firdausa.

 

39

Produk yang dirancang Dinda Firdausa tentunya menjadi salah satu

rancangan yang kini banyak diminati masyarakat. Dinda mengatakan bahwa

produksi setiap Brand-nya sudah mencapai puluhan bahkan ratusan untuk

setiap bulannya, serta pertumbuhan penjualan melalui media online

membuatnya mencatatkan penjualannya hingga mencapai puluhan hingga

ratusan juta perbulannya. Meski demikian, Dinda Firdausa dalam

pemasarannya juga memanfaatkan dukungan artist yang merupakan langganan

setia kerja samanya yaitu contohnya seperti Fatin Shidqia, Rina Nose, dan

Fernita. Meski pemasaran yang dilakukannya telah meluas di berbagai arah,

Dinda Firdausa akan tetap menyesuaikan busana fashionnya dengan syariat

islam dalam berhijab.

B. Logo Brand Dinda Firdausa

Gambar 3.1: Logo Brand Dinda Firdausa

C. Pendidikan Dinda Firdausa

1. SD Muhammadiyah 1 Samarinda

2. SMP Negeri 1 Samarinda

3. SMA Negeri 78 Samarinda

4. University of Cambridge Certificate of Education (A Level) – year 12

Equivalent

 

40

5. Alumnus Ecole des Arts et Techniques Superieur de la Mode (ESMOD)

tahun 2016.

6. Saat ini sedang melanjutkan S2 di Institute Tekhnologi Bandung (ITB)

Jurusan Magister Desaign.

D. Prestasi Dinda Firdausa

1. 1st Winner – Hijab Look Garnier 2017 Young Designer Competition RCTI

2. “LETICIA” – Fashion Show Esmod Jakarta x Jakarta Fashion & Food

Festival 2017

3. “Djakarta Tempo Doeloe”- Last Year’s Winner Show Indonesia Fashion

Week 2017

4. 20 Finalists- UC1000 X Esmod Jakarta Fashion Design Competition 2016

5. Favorite Winner – “Indonesia Young Fashion Design Competition 2016”

Indonesia Fashion Week 2016

6. 1st Winner – “Ethnic Urbanovative” Indonesia International Islamic

Fashion and Products (IIIFP 2015) Fashion Design Competition

7. 1st Winner – Fashion Schools Styling Competition at Fashion Nation 2015

by Fashion TV Indonesia

8. 3rd

Winner – “ Tropical Beauty” Tambolon Fashion Design Competition

2013

9. Gold and Silver Medal – Canta Al Mar Choir Festival in Callela,

Barcelona, Spain, 2012.

E. Visi dan Misi Brand Busana Muslim Dinda Firdausa

Visi Brand Busana Muslim Dinda Firdausa:

1. Menunjukan kepada dunia bahwa wanita berhijab bisa untuk tetap

berkreasi dan berfikir kreatif dari busana yang kita kenakan, bahwa

berbusana muslim bukan menjadi penghalang untuk bisa berkreasi.

2. Memberikan kepuasan produk kepada konsumen seiring dengan

perkembangan fashion yang terjadi saat ini.

 

41

3. Menjadi Brand Busana yang memiliki kredibilitas dari masa ke masa

dengan ciri khas unik, fun, namun tetap trendy dan menjadi salah satu

bagian dari trend mode fashion dunia.94

Misi Brand Busana Muslim Dinda Firdausa:

1. Menciptakan busana muslim yang selalu up to date, kreatif dan inovatif

agar bisa bersaing di tengah persaingan pangsa pasar, dan dengan industri

fashion nasional.

2. Memberikan pelayanan yang baik, ramah, cepat tanggap kepada

konsumen sehingga banyak yang menjadi pelanggan tetap

3. Menawarkan pada keunggulan produk dari segi kualitas barang sehingga

menambah nilai pelanggan.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa visi dan misi Brand busana

Dinda Firdausa adalah lebih berkonsentrasi dengan terciptanya busana muslim,

kini wanita berhijab dituntut untuk selalu berkreasi, berfikir kreatif dan juga

bisa bebas berekspresi tanpa harus terhalang dengan pakaian yang dipakai

dengan bertujuan ingin menjadikan dunia fashion sebagai sumber inspirasi

yang kreatif, khususnya bagi kaum muda dan umumnya bagi pecinta fashion

itu sendiri.

F. Struktur Organisasi Brand Busana Muslim Dinda Firdausa

Struktur organisasi Brand Dinda Firdausa suatu susunan dan hubungan

antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan

dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang di

harapkan dan di inginkan serta menjalankan kegiatan yang akan terkoordinasi.

94

Wawancara pribadi dengan Dinda Firdausa (Founder dari Brand Dinda Firdausa), Jakarta,

16 Januari 2018.

 

42

Gambar: 3.2

Struktur Organisasi Brand Busana Muslim Dinda Firdausa

G. Kegiatan dari bagian Team Brand Dinda Firdausa

1. Creative Director yang di jabat oleh Dinda Firdausa, yaitu sebagai

pemimpin kreatif di Brand-nya sendiri. Tanggung jawab utamanya ialah

merencanakan karya, membuat desain untuk kebutuhan internal maupun

eksternal, memahami karakter market, keunikan produk, sampai

mengasilkan konsep untuk Branding dan menerjemahkan dalam bentuk

desain.

2. Production Manager yang di jabat oleh Devi Puspa Ratnaningrum, yaitu

melakukan perencanaan dan pengorganisasian jadwal produksi,

mengawasi proses produksi, melakukan pemilihan, pemesanan, dan bahan

pembelian dan tanggung jawabnya ialah mengawasi proses produksi,

memantau proses produksi dan menyesuaikan jadwal yang diperlukan

serta memantau standar produk dan melaksanakan program control

kualitas.

3. Bussines Director yang di jabat oleh Devi Puspa Ratnaningrum, yaitu

mengobservasi kinerja project yang selama ini telah ada, melihat peluang

untuk meraih profit yang lebih besar dari bisnis yang ada serta melihat

Creative Director

Production Manager

Penjahit

Pola

Bussiness Director

Marketing Communication

Keuangan

Admin Social Media

 

43

potensi SDM yang ada untuk memungkinkan pengembangan Brand

Dinda Firdausaa.

4. Marketing Communication yang di jabat oleh Bunga Indah Dwi Lestari,

yaitu melakukan analisis prilaku konsumen, termaksud kebutuhan dan

kesukaannya, mengkomunikasikan atau mempromosikan produk Brand

Dinda Firdausa serta juga membuat strategi untuk meningkatkan

penjualan, mengangkat produk yang dipasarkan, serta Branding.

5. Finance yang di jabat oleh Devi Puspa Ratnaningrum, yaitu mengontrol

aktivitas keuangan, melakukan evaluasi budget, melakukan penginputan

semua transaksi keuangan dan membuat laporan mengenai aktivitas

keuangan dari Branding.

6. Social Media Staff yang di jabat oleh Bunga Indah Dwi Lestari, yaitu

mengelola akun sosial media dari sisi konten yang mempunyai tugas

mulai dari merancang konten yang menarik, menentukan jadwal tayang

kontennya, hingga menjawab semua pertanyaan, komentar, keluhan yang

datang dari para followers.

7. Penjahit yang di jabat oleh 3 orang yaitu Tego, Sania Rosa dan Yeti,

yaitu bertugas merancang dan menjahit berbagai macam pakaian untuk

pelanggan yang berbeda.

8. Pembuat Pola di jabat oleh Arfah, yaitu bertugas membuat draft dari

bentuk dan ukuran yang ditentukan diatas kertas atau mengerjakan pola

menjahit baju, seorang pembuat pola tentunya harus dituntut untuk teliti

dan rapi, perannya sangat penting untuk menghasilkan busana yang

sempurna.

 

44

H. Brand Busana Muslim Dinda Firdausa

1. Ready to Wear @BydindaFirdausa:

 

45

2. Brand Hijab @Deen.id

 

46

3. Brand Kebaya @dindaFirdausa.kebaya

 

47

BAB IV

HASIL TEMUAN DAN ANALISIS

A. Strategi Persuasif, Merangkul, Purchasing, dan Power and Pressure

Komunikasi Pemasaran Brand Busana Muslim Dinda Firdausa di Media

Online

Setiap elemen pemasaran dan komunikasi memiliki peran masing-masing

dalam penyusunan strategi komunikasi pemasaran. Dalam proses

meningkatkan pemasaran Brand busana muslim, Dinda Firdausa

mengusahakan berbagai strategi yang dapat mendukung usahanya tersebut,

salah satunya pemasaran melalui media online. Seperti yang kita ketahui

dalam pemasaran melalui online, revolusi internet telah masuk dalam berbagai

aspek kehidupan, begitu juga dengan dunia pemasaran. Dengan berbekal

komputer dan telepon, kegiatan pasar virtual terbuka selama dua puluh empat

jam, tujuh hari seminggu dalam menyediakan hampir semua kebutuhan dan

untuk semua orang.95

Seperti yang dikutip dari Rosady Ruslan dengan bukunya yang berjudul

Manajemen Humas danKomunikasi, strategi diturunkan menjadi taktik dalam

program pendekatan dengan cara membujuk (Persuasive), strategi merangkul

(Patronage), jalur membeli (Purchasing) dan jalur kekuatan/penekanan

(Power/Pressure). Strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Dinda

Firdausa dalam memasarkan Brand busananya di media online adalah sebagai

berikut:

1. Strategi Persuasif (persuasive) Komunikasi Pemasaran Brand Busana

Muslim Dinda Firdausa di Media Online.

Menurut Devi Puspa Ratnaningrum selaku Production Manager

dan Keuangan Brand Busana Dinda Firdausa, Strategi persuasif mereka

dalam memasarkan busana muslim di media online adalah:

“ Berkat keberhasilan dan kemenangan Dinda Firdausa dalam

ajang perlombaan di bidang fashion dan desaigner, kini membuat

95

Jurnal Visi Komunikasi/ volume 16, no.01, Juli 2018 : 71-90

 

48

Dinda Firdausa dikenal bukan hanya di kalangan masyarakat

sekitar, tetapi kini Dinda Firdausa dikenal oleh teman-teman

media. Apalagi semenjak Dinda menjadi pemenang utama dan

sekaligus sebagai peserta termuda di perlombaan “IIFP 2015

“dan juga di perlombaan yang di adakan oleh RCTI“ Hijab Look

Garnier “ 2 tahun lalu, berkat dari situ banyak stylish dan artist

ternama di Indonesia yang mengajak kerja sama dengan Dinda

Firdausa. Dan selain itu berkat dari situ banyak tawaran kerja

sama dari stasiun televisi dengan feedback yang kita dapat adanya

pencantuman logo Brand, selain itu pula untuk suksesnya Brand

pertama kita Alhamdulillah Rancangan kita sudah masuk

beberapa majalah. Untuk brand kedua dan ketiga sih kita kuatnya

juga sama sih melakukan endorsement kepada artis dan selebgram

juga.96

Gambar 4.1: Dinda Firdausa sebagai pemenang utama di

perlombaan IIFP 2015

96

Wawancara pribadi dengan Devi PuspaRatnaningrum (Bussiness Director dan keuangan)

di Brand busana Dinda Firdausa, Selasa, 16 Januari 2018.

 

49

Gambar 4.2 : Dinda Firdausa sebagai pemenang utama di

Hijab Look Garnier 2017

Gambar 4.3 : Rancangan Dinda Firdausa telah dimuat oleh Majalah

Paras

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa dari bagian

Marketing Pemasaran Dinda Firdausa melakukan strategi persuasif dengan

cara dekat dengan teman-teman media. Ke 3 Brand Dinda Firdausa

melakukan strategi persuasif yang dimaksudkan di sini adalah seperti

melalui media cetak, media elektronik, dan media online. Misalnya untuk

Brand pertama Dinda “ Ready to Wear “, Semenjak Dinda Firdausa

menjadi juara di berbagai perlombaan, kini rancangan busana Dinda

Firdausa sudah banyak dimintai kerja sama oleh artis ternama di

Indonesia, salah satunya adalah Rina Nose. Mereka meminjam busana

rancangan Dinda Firdausa untuk berbagai acara pentingnya secara gratis

tetapi dengan feedbacknya para artist tersebut harus memposting diri

mereka memakai rancangan busana Dinda Firdausa ke Media Sosial yang

ia punya seperti contoh “ Instagram “. Dan juga ketika ada acara

perlombaan fashion di televisi yang hendak mengajak kerja sama dengan

Dinda, Dinda meminjamkan busana rancangannya dengan gratis dengan

feedback dalam acara yang diselenggarakan ialah harus menaruh logo

Brand busana Dinda Firdausa. Untuk Brand kedua dan ketiga yaitu produk

 

50

casual dan kebaya, Dinda lebih mengedepankan untuk melakukan

pendekatan melalui media online yaitu melakukan endorsement kepada

artis dan selebgram. Hal tersebut Dinda lakukan guna untuk

menyelaraskan tujuan bahwa dengan adanya kerja sama seperti itu tentu

akan membawa keuntungan yang cukup besar. Dan hal tersebut adalah

salah satu trik pemasaran yang tepat dan efektif menurut Dinda Firdausa

dikarenakan zaman sekarang jika pemasaran kita tidak tepat tentu akan

menurunkan penjualan pula sebagai pembisnis.97

Kehadiran media sosial Instagram tidak dapat dipungkiri telah

mengubah dan memberikan warna baru pada cara berkomunikasi dengan

orang lain. Dalam aplikasi tersebut, pengguna dapat membaca dengan

teliti homepage dari posting terbaru pengikut, memeriksa newsfeed

aktivitas pengikut, mengomentari dan berbagai foto umum, serta tag

pengikut di kedua komentar dan foto. Semua update instagram adalah

menjadi langkah strategis, dengan tujuan meningkatkan keterlibatan

pengguna dan lalu lintas situs.98

Menurut Dinda Firdausa kehadiran

Instagram membawa pengaruh positif bagi peningkatan penjualannya,

berikut penjelasannya:

“ Sampai saat ini, kita sih bentuk upaya peningkatan penjualan ya

dengan pemasaran onlinenya masih kuat di Instagram. Lalu juga

untuk peningkatan penjualannya juga masih kuat juga di

Endorsement selebgram dan artist karena itu ngaruh banget.Dan

jadi kita mempunyai akun media social Instagram.Dan ketiga

brand kami, kami buatkan masing-masing Instagram, seperti yang

produk ready to wear kita buatkan instagram yaitu

@BydindaFirdausa, untuk yang baju casual dan hijab kita buatkan

instagram @deen.id dan untuk kebaya kita juga buatkan yaitu

@dindaFirdausa.kebaya. Dengan adanya Instagram jadi

menambah pengaruh positif yang besar, karena Instagram

sekarang bisa post foto dan juga video dan saat ini lagi banyak

dipakai di zaman sekarang ini, dan dari masing-masing akun

97

Wawancara pribadi dengan Devi Puspa Ratnaningrum (Bussiness Directordan keuangan)

di Brand busana Dinda Firdausa, Selasa, 16 Januari 2018. 98

Google, Instagram 2015, (http://www.nurulfikri.ac.id/index.php/id/artikel/item/981-

sejarah-dan-pengaruh-instagram)

 

51

Instagram yang kita buatkan di media sosial Instagram

Alhamdulillah sudah mendapati followers/pengikut yang cukup

lumayan tinggi”99

Pendapat Dinda Firdausa diatas dapat disimpulkan bahwa

Instagram merupakan salah satu sosial media yang mudah digunakan

sekaligus bisa mencakup foto dan video. Kehadiran Instagram membawa

pengaruh positif bagi bisnis yang di jalani Dinda Firdausa, karena

dengan melalui instagram perkembangan online shop menjadi sangat

pesat, khususnya untuk masalah fashion yang banyak modelnya seperti

baju casual, hijab, gamis, dan lainnya yang tentu banyak diminati bagi

kaum perempuan.

Gambar 4.4 : Media Sosial Instagram @bydindaFirdausa “ Ready

to Wear “ Brand Dinda Firdausa .

99

Wawancara pribadi dengan Dinda Firdausa (Owner Brand ) di Brand busana Dinda

Firdausa, Senin, 9 April 2018.

 

52

Gambar 4.5 : Media Sosial Instagram @deen_id “ Hijab dan

Busana Casual “ Brand Dinda Firdausa .

Gambar 4.6: Media Sosial Instagram @DindaFirdausa.kebaya

Brand Dinda Firdausa.

 

53

Devi Puspa Ratnaningrum selaku Busssines Director dan

merangkap juga sebagai Finance menyatakan :

“ Dengan adanya Instagram, Brand kita bisa cepat dikenal oleh

banyak orang dalam waktu singkat, dan berkat kita sering posting

di Instagram banyak stylish ternama di Indonesia yang melihat

karya busana kita yaitu Erich Alamin, beliau juga mengajak kerja

sama dengan Brand kita, dengan modal kita hanya meminjamkan

rancangan busana saja kepada dia, dan nantinya feedbacknya kita

meminta beliau memposting di Instagram dia, karena seperti yang

saya tau Erick Alamin adalah stylish yang sering dipakai oleh artis

ternama di Indonesia dan beliau juga pengikut instagramnya

cukup besar, oleh karena itu kita mau untuk diajak kerja sama

dengan beliau”100

Pernyataan Devi Puspa Ratnaningrum diatas dapat disimpulkan

bahwa kehadiran Instagram membuat brand Dinda Firdausa menjadi

lebih terkenal dalam waktu yang singkat, sebab kehadiran Instagram bisa

membawa brand Dinda Firdausa untuk memperoleh kerja sama dengan

stylist ternama di Indonesia yaitu Erich Alamin. Berkat postingan yang di

unggah oleh Erich kini membuat brand Dinda semakin diminati oleh

masyarakat sekitar. Sebab Erich Alamin ialah seorang stylist yang sering

di pakai oleh artisternama Indonesia, dari hasil unggahannya membuat

rancangan Dinda Firdausa semakin tenar di kalangan artisdan juga

semakin banyak ajakan tawaran bentuk kerjasama, seperti tambahan

wawancara dari Devi Puspa Ratnaningrum yang menyatakan :

“ Brand Dinda Firdausa karena sudah di pakai oleh stylist

ternama, kini Brandnya juga di pakai oleh artist-artist tanah air,

seperti contohnya Rina Nose kaya waktu itu ngaruh banget, dan

cara kerja samanya sama dengan stylist ka Erich jadi dia minjem

ke kita nanti mereka timbal baliknya itu upload ke social Media

mereka, jadi mereka upload ke sosialmedia mereka terus tag ke

Instagram kita, dan biasanya kalau di pinjam ke acara di televisi

aka nada pencantuman logo brand Dinda Firdausa “101

100

Wawancara pribadi dengan Devi Puspa Ratnaningrum (Bussiness Director dan

keuangan ) di Brand busana Dinda Firdausa, Senin, 9 April 2018. 101

Wawancara pribadi dengan Devi Puspa Ratnaningrum (Bussiness Director dan

keuangan ) di Brand busana Dinda Firdausa, Selasa, 16 Januari 2018.

 

54

Pernyataan Devi Puspa Ratnaningrum diatas dapat disimpulkan

bahwa perkembangan Trend Fashion di kalangan artist merupakan hal

yang positif karena mereka menutup auratnya dengan busana muslim.

Hal itu terjadi pada artist tanah air yaitu Rina Nose. Devi menyatakan

bahwa hasil kerja sama dengan Rina Nose membawa pengaruh yang

sangat positif bagi Brand Dinda Firdausa, dikarenakan dengan unggahan

foto di Instagram miliknya dengan memakai rancangan busana Ready to

Wear kini Brand-nya mendapat apresiasi dan semakin banyak yang

mengenal produknya yang terkenal akan keunikannya dari pengikut di

Instagram Rina Nose .

Gambar 4.7: Bentuk publikasi busana muslim Dinda Firdausa

melalui Instagram Erich Alamin.

 

55

Gambar 4.8 : Bentuk publikasi busana muslim Dinda

Firdausa melalui Instagram Rina Nose.

Selain Instagram, Dinda Firdausa memanfaatkan media online

lainnya seperti Shopee. Shopee adalah E-commerce (jual beli online)

berbasis aplikasi mobile, yang sedang berkembang di Indonesia. Sebagai

marketplace, Shopee berhadapan dengan sejumlah kompetitor.102

Tak

heran kini selain membuat instagram kini Dinda Firdausa pula membuat

akun media online “Shopee” sebagai ladang peruntungannya. Dinda

membuat akun media Shopee yang hanya di khususkan untuk Brand

keduanya, berikut pernyatan yang dipaparkan oleh Devi Puspa

Ratnaningrum:

“ Selain Instagram sih kita juga memakai media aplikasi Shopee,

tetapi Shopee hanya ada di Brand kedua kita yaitu deen.id yang di

khususkan untuk produknya adalah Hijab dan baju casual karena

mungkin kisarannya lebih ke mahasiswa yaitu yang harganya di

bawah Rp 200.000.00, di Shopee ini sebenarnya kita lebih banyak

ke produksi Hijab sih, karena hijab sekarang sedang laku di Trend

102

Widya Sastika, “Analisis Kualitas Layanan dengan Menggunakan E-Service Quality

Untuk Mengetahui Kepuasan Pelanggan Belanja Online Shopee (Studi Kasus:Pelanggan Shopee di

Kota Bandung 2017),” Ikraith-Humaniora Vol.2, No.2 ( Juli 2018): hlm 2.

 

56

Fashion saat ini, untuk keluaran Hijabnya kita membuat yang motif

polos tetapi kita beri aksen lain seperti contoh mutiara supaya bisa

terkesan ada mewahnya juga. Dan untuk yang casualnya kita bikin

seperti kemeja dan kaya jumpsuit, untuk bukanya kita udh buka

shopee dari 2 tahun yang lalu, dan Alhamdulillah sampai sekarang

ini omset terus naik dengan adanya akun Shopee, apalagi Shopee

sering gratisin ongkir kepada penggunanya”.103

Pernyataan Devi Puspa Ratnaningrum diatas dapat disimpulkan

bahwaselain membuat akun media Instagram, Dinda Firdausa juga

membuat akun Shopee. Akun tersebut hanya di buat untuk Brand kedua

Dinda Firdausa yaitu Deen.Id yang rancangannya lebih keproduk hijab

dan busana casual. Alasan Dinda Firdausa hanya membuka akun Shopee

untuk Brand keduanya saja ialah karena menurutnya untuk menentukan

harga yang paling optimal sehingga bisa di terima oleh pasar ialah

dengan kisaran harga di bawah Rp 200.000.00 dan Brand kedua Dinda

tersebut memang di khususkan bagi mahasiswi, terlebih lagi menurutnya

kini Trend hijab di kalangan fashion sekarang sudah beraneka ragam

bentuk dan kekhasannya.

Gambar 4.9 : Akun Shopee “Deen.Id milik Dinda Firdausa.

103

Wawancara pribadi dengan Devi Puspa Ratnaningrum (Bussiness Director dan

keuangan ) di Brand busana Dinda Firdausa, Senin, 9 April 2018.

 

57

Gambar 4.10 : Bentuk publikasi busana muslim Dinda

Firdausa melalui akun Shopee “Deen.Id”.

B. Strategi Merangkul (Patronage) Komunikasi Pemasaran Brand Busana

Muslim Dinda Firdausa di Media Online.

Menurut Devi Puspa Ratnaningrum selaku Production Managerdan

Dinda Firdausa selaku Owner, strategi dalam memelihara hubungan yang

baik ialah :

“ Untuk semua Brand kita yah, kita sih lebih mengutamakan fast

respon dalam membalas chat dari konsumen dan tentunya keramahan

kepada setiap pembeli kita, terutama ketika pembeli yang hendak

bertanya melalui chat di media online seperti, Whatsapp dan Line.

Walaupun mereka bertanya dengan chat berkali-kali yang

menandakan harus cepat dibalas pesannya, terkadang membuat para

admin jengkel dan kesal, tetapi walaupun seperti itu kami tetap

menaruh emotion senyum di akhir balasan, itu kami lakukan supaya

konsumen tidak lari dari kita dan itu kita gunakan agar konsumen

tetap nyaman untuk berbelanja di Brand kita untuk seterusnya.

Karena dari pengalaman saya pribadi jika saya memesan di online

shop yang tidak menggunakan emotion di akhir kalimat, saya

merasakan admin tersebut tidak ramah dan cuek ketika kosumen

 

58

hendak berbelanja dan itu membuat saya untuk kapok berbelanja

dengan olshop tersebut. Dan juga untuk teman-teman media seperti

para selebgram, kita selalu jaga dan rangkul mereka pula karena

nantinya kita akan ajak kerja sama seperti “endorse”dengannya.

Kalau untuk Brand kedua yang Deen sih seringkali kita adakan

giveaway kaya bagi-bagi hadiah, kuis, atau pulsa. Dan juga ada

tampilan feeds yang menarik.104

Gambar 4.11 :Give Away/ bagi-bagi hadiah Brand kedua Dinda

Firdausa di Instagram

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa bentuk keramahan

adalah prioritas utama dari Brand Dinda Firdausa. Konsumen bebas bertanya

tentang apapun mengenai Brand busana Dinda Firdausa mulai dari

menanyakan secara langsung ketika hendak meminjam rancangan busana

ready to wear maupun melalui chat di media online. Serta di samping itu

khusus untuk Brand keduanya Deen Id, Dinda Firdausa sering mengadakan

give away atau biasa masyarakat menyebut bagi-bagi hadiah seperti membuat

kuis yang nantinya setiap orang yang memenangkan akan mendapatkan pulsa

gratis dari team Dinda Firdausa. Ini dilakukan oleh team Brand agar selalu

terjalin hubungan baik antara penjual dan pembeli.

104

Wawancara pribadi dengan Puspa (Bussiness Director dan keuangan ) di Brand busana

Dinda Firdausa, Selasa, 16 Januari 2018.

 

59

C. Strategi Power and Pressure Komunikasi Pemasaran Brand Busana

Muslim Dinda Firdausa di Media Online.

Menurut Devi Puspa Ratnaningrum selaku Bussines Director dan

Dinda Firdausa selaku Owner, Strategi mereka dalam menerima segala

kritikan dan kesulitan dalam menghadapi konsumen ialah:

“ Pada dasarnya dengan adanya suatu kritikan adalah tentunya kita

anggap sebagai suatu pelajaran yang bisa kita perbaiki kedepannya

untuk lebih baik lagi dari pada yang sekarang. Dan dalam dunia

bisnis busana muslim seperti ini pasti selalu ada yang namanya

kritikan. Kalau untuk brand ready to wear dan kebaya sih kita untuk

kritikan biasanya salahnya ukuran jadi ada yang kesempitan atau

malah sebaliknya, biasanya kita kalo ada yang kaya gitu langsung

dibenarkan ukuran sesuai di hari itu juga. Dan kalau brand kedua

kita kritikannya biasanya kalau kita salah kirim barang ke alamat

yang mungkin karena kesalahan kami. Nah kami menggantinya

dengan return atau kirim ulang barangnya kembali. Tetapi beda

halnya jika alamatnya kejauhan biasanya kita kasih barang Free ke

mereka atau kasih discount setengah. Kadang jika ada barang yang

rusak banget sampe sana kita kasih voucher belanja untuk

pembelanjaan berikutnya tapi itu semua tergantung kondisi. Untuk

Voucher belanja pun tergantung, misalkan dia pembelanjaan Rp

150.000.00, ya kita kasih voucher belanja Rp 50.000.00.dan dari situ

juga sebenarnya strategi kita juga untuk penjualan supaya tidak

menurun.Dan kalau untuk bahan custom/busana custom jika misal

ada kesalahan kita langsung benarkan. Jadi misalkan ada yang

kurang dari segi bahan yang kurang dari pihak kita akan langsung

benarkan saat itu juga.105

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa kritik dari penekanan

itu ada. Team Dinda Firdausa bertanggung jawab apabila terjadi kesalahan

baik secara langsung maupun tidak langsung. Misalkan seperti paparan diatas

bahwa kritik yang di peroleh dari Brand Dinda Firdausa adalah untuk di

Brand Ready to Wear dan kebaya biasanya terdapat kesalahan pada ukuran

badan dan disini team Dinda Firdausa melakukan penyesuaian perubahan

ukuran kembali pada hari itu juga, dan untuk Brand kedua biasanya jika

terjadi salah kirim barang ke alamat yang mungkin karena kesalahan dari

admin yang bertugas packaging barang online, team Dinda Firdausa

menggantinya dengan return atau kirim ulang barang kembali. Dan juga

105

Wawancara pribadi dengan Devi Puspa Ratnaningrum (Bussiness Directordan

keuangan) di Brand busana Dinda Firdausa, Selasa, 16 Januari 2018.

 

60

ketika ada barang yang rusak sampai tujuan, team Dinda Firdausa

memberikan voucher belanja. Voucher belanja tetap tergantung dengan

nominal pembelanjaan para konsumen. Alasan Dinda Firdausa mengganti

atau mengirim ulang barang ketika salah kirim barang dan memberikan

voucher ketika terdapat barang yang rusak ia lakukan supaya penjualan dia

tidak menurun dan tidak ingin membuat konsumen dikecewakan.

D. Strategi Purchasing Komunikasi Pemasaran Brand Busana Muslim

Dinda Firdausa di Media Online.

Menurut Devi Puspa Ratnaningrum selaku Production Managerdan

Dinda Firdausa selaku Owner, Strategi program pendekatan dengan cara

membeli dengan konsumen ialah :

“Kalau kita sih untuk harga pasti berbeda-beda ya, semua di tentukan

oleh pasarnya pada saat ini. Untuk Brand Ready to Wear yang

memang rancangannya di buat untuk umur 20 tahun-35 tahun,

kisaran harganya ialah Rp 800.000.00-Rp 3.000.000.00, untuk yang

harga Rp 800.000.00 kita lebih ke rancangan yang model print kaya

kemeja-kemeja biasa atau celana gitu. Kalau yang tarif

Rp3.000.000.00 biasanya sih seperti custom jas, jumpsuit, dan

biasanya sih tergantung detail yang di minta konsumen seperti apa,

biasanya kalau yang mahal pakainya bordir, atau pakai seperti detail

batu mutiara. Beda lagi kalau rancangan Kebaya yang kisarannya

Rp6.000.000.00-Rp15.000.00.00. Jadi intinya kalau rancangan

busana Ready to Wear tidak sembarangan bermain dengan harga.

Tetap harga kita berikan sesuai dengan detail yang di minta seperti

apa. Untuk potongan harga memang ada, hal tersebut bisa

didiskusikan dan sesuai persetujuan bersama kita (Kak puspa dan

Kak Dinda). Untuk brand kebaya sih kita lebih kepada adanya

potongan harga satu set dan di jangka waktu hanya 1-2 hari saja,

untuk Ready to Wear ada bentuk negoisasi jika konsumen yang

meminjam lebih dari 1 pcs. Dan untuk produk deen hijab ada

potongan harga hanya pada hari penting saja seperti ramadhan,

karena pada dasarnya kita bermain polos terus memang harganya

murah, deen hijab lebih di fokuskan untuk anak kuliahan harganya

mulai dari Rp60.000.00-Rp250.000.00, jadi intinya kita dalam

menentukan harga biasanya lihat modelnya dulu, kita bandingin dulu

harganya beda jauh atau tidak. Tetapi biasanya kita optimalkan di

bahan, pemakaian bahan, kerumitan, dan ongkos jaitannya apakah

bisa kurang atau tidak. Dan sejauh ini yang kita laku banget ialah

 

61

harga yang di bawah Rp200.000.00, karena mungkin kisarannya

mahasiswa bisa beli.106

Gambar 4.12 : Promo harga set kebaya yang berdurasi

beberapa hari di Instagram

Gambar 4.13 : Promo discount Brand Deen melalui Instagram

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa semua rancangan

Brand Dinda Firdausa pada dasarnya sudah di tentukan atas persetujuan

bersama Dinda Firdausa dan Puspa selaku bagian Production Manager dan

Finance. Hal itu mereka tentukan tergantung kerumitan pada setiap detail

yang diinginkan oleh konsumen, dan di samping itu juga di tentukan oleh

pemakaian bahan yang diingini konsumen. Karena rata-rata konsumen ingin

106

Wawancara pribadi dengan Devi Puspa Ratnaningrum dan Dinda Firdausa ( Creative

Directore dan Bussiness Director) di Brand busana Dinda Firdausa, Selasa, 16 Januari 2018.

 

62

bahan yang kualitas bagus tetapi dengan harga yang murah. Di samping itu

juga untuk Brand Ready to Wear dan Brand kebaya Dinda Firdausa

memberikan potongan harga bagi konsumen yang memesan dan menyewa

busananya lebih dari satu, untuk Brand Deen potongan harga diadakan hanya

hari penting seperti contohnya di bulan Ramadhan. Hal itu juga merupakan

strategi yang mereka buat guna menarik minat beli kepada masyarakat.

 

63

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Peneliti meneliti bahwa strategi komunikasi pemasaran Brand busana

muslim Dinda Firdausa di media online menggunakan strategi Rosady Ruslan,

yaitu strategi diturunkan dalam program pendekatan yaitu dengan jalur

membujuk (Persuasive), jalur merangkul (Patronage), jalur membeli

(Purchasing), dan jalur kekuatan/penekanan (Power/Purchasing).

1. Strategi Persuasif Komunikasi Pemasaran Brand Busana Muslim

Dinda Firdausa di Media Online

Strategi Persuasif, yang digunakan Brand Dinda Firdausa yaitu

dengan memaksimalkan mendekatkan dengan media. Media yang

dimaksudkan disini ialah seperti media massa, media cetak, serta media

online.Di samping itu juga Brand Dinda Firdausa harus memiliki

hubungan baik terhadap konsumennya secara langsung maupun tidak

langsung (sosial media) seperti Instagram dan Shopee.

2. Strategi Merangkul (Patronage) Komunikasi Pemasaran Brand

Busana Muslim Dinda Firdausa di Media Online

Strategi Merangkul (Patronage), yang digunakan Brand Dinda

Firdausa yaitu team Dinda Firdausa memprioritaskan bentuk keramahan,

kebebasan, serta mengutamakan fast respons kepada customer yang

hendak bertanya seputar produknya baik secara langsung maupun tidak

langsung. Selain itu untuk selalu terjalin silahturahmi yang baik antara

penjual dan pembeli team Dinda Firdausa sering mengadakan give away/

bagi-bagi hadiah kepada seluruh pelanggan setianya.

3. Strategi Purchasing Komunikasi Pemasaran Brand Busana Muslim

Dinda Firdausa di Media Online

Strategi Purchasing, yang digunakan Brand Dinda Firdausa yaitu

semua rancangan busana Brand Dinda Firdausa pada dasarnya ditentukan

atas persetujuan bersama Dinda Firdausa dan Puspa selaku bagian

Production Manager. Hal tersebut ditentukan dengan disesuaikannya

 

64

kerumitan pada setiap detail yang diinginkan oleh customer, disamping itu

juga ditentukan dari kualitas pemakaian bahan yang diingini customer.

Dan team Dinda Firdausa memberikan potongan harga untuk customer

yang meminjam busana Ready to Wear lebih dari satu, serta brand deen.id

dan dindaFirdausa.kebaya untuk potongan harga atau sale hanya di waktu

yang dikhususkan saja.

4. Strategi Persuasif Komunikasi Pemasaran Brand Busana Muslim

Dinda Firdausa di Media Online

Strategi Power & Pressure, yang digunakan Brand Dinda Firdausa

yaitu bahwa kritik dari penekanan itu ada. Team Dinda Firdausa menerima

semua kritikan yang ada dari para customer, selain itu team Dinda

Firdausa bertanggung jawab pada setiap kerusakan, keterlambatan, return

pada saat terjadi kesalahan yang tidak di sengaja oleh Brand Dinda

Firdausa, serta memberikan voucher belanja kepada setiap customer

apabila terjadi kerusakan barang pada saat sampai tujuan.

B. Saran

Penelitian yang peneliti teliti ini lebih kepada strategi komunikasi

pemasaran brand Dinda Firdausa di media online, oleh karena itu penulis akan

memberikan saran sebagai berikut:

1. Dinda Firdausa ialah desainer muda yang saat ini banyak menginspirasi

wanita khususnya para remaja di Indonesia sebaiknya harus terus

memperhatikan aturan busana muslim yang sesuai syariat islam supaya

tidak ada sesuatu anggapan miring tentang Brand Busana Dinda Firdausa.

2. Sekiranya pengelola akun media sosial bisa ditambahkan 1-2 orang,

mengingat Brand Dinda Firdausa bukan hanya 1 melainkan mempunyai 3

Brand. Hal ini dilakukan supaya lebih terlihat efektif dalam memasarkan

busana muslim.

3. Penggunaan media online sebagai sarana memasarkan busana muslim

yang dilakukan Dinda Firdausa sudah tepat. Karena pada dasarnya media

online saat ini menjadi salah satu media yang paling membawa ladang

peruntungan dalam dunia bisnis, tetapi dengan adanya media online ini

 

65

bisa dapat lebih dimaksimalkan lagi kelebihannya untuk memperkenalkan

Brand Dinda Firdausa kepada masyarakat.

 

66

DAFTAR PUSTAKA

Butterick, Keith. Pengantar Public Relations: Teori dan Praktik Penerjemah

Nurul Hasfi. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012.

Mulyana, Deddy.Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung: Remaja Rosdakarya,

2010.

Hermawan, Agus. Komunikasi Pemasaran, Jakarta:Erlangga, 2012.

Vivian, John Teori Komunikasi Massa, Edisi Kedelapan. Penerjemah Tri Wibowo

B.S. Jakarta: Kencana, 2008.

Soemanagara, Rd.Strategic Marketing Communication konsep strategis dan

terapan. Bandung: Alfabeta,2016.

Rahmat Kriyantono, Rahmat.Teknik Praktik Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana,

2007.

Dian Sarastuti, Online Marketing Strategist dan Online Branding Jakarta, Vol.16

No.01, Mei 2017

Eva Zhoriva Yusuf & Leslay Williams, Manajemen Pemasaran Studi kasus

Indonesia Jakarta : PPM, 2007.

Nasution.Metodologi Research Penelitian Ilmia, Jakarta: Bumi Aksara, 2003.

Bulaeng, A.R. Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Universitas Terbuka, 2002..

Sutisna, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2002.

Enterprise, Jubilee. 100 Aplikasi Android Paling Dahsyat, Yogyakarta: Elexmedia

Komputindo.

Michelle Wifalin, Efektivitas Instagram Common Grounds, Jurnal E-Komunikasi

Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra

Surabaya,pp.2.

Dewi, Susi Fitria.Sosiologi Politik. Yogyakarta: GRE PUBLISHING, 2017.

Indraddin dan Irwan.Strategi dan Perubahan Sosial, Yogyakarta: Deepublish, 2

2016.

Rakhmat, Jalaluddin. Metode Penelitian Komunikasi; Dilengkapi Contoh Analisis

Statistik, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004.

Ruslan, Rosady. Manajemen Humas dan Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo P

Persada, 2002.

 

67

Ruslan, Rosady. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, Jakarta:

Raja Grafindo Persada. 2005.

Saputra, Wahidin dan Nasrullah, Rulli.Public Relations 2.0 Teori dan Praktik

Public Relations di Era Cyber Jakarta: Gramedia Publishing, 2010.

I.J. Chen and A, Paulraj.Towards of Theory of Supply Chain Management: the

Construct amd Measurement. Journal of Operations Management Vol.

22, 2004.

L.M. Ellram and A.S, Car.“Srategic Purchasing: a History and Review of the

Literature”, International Journal of Physical Distribution and

Materials Management Vol. 30 No.2, 1994.

H.G, Bodnar and W,H.Accounting Information Systems. (New Jersey: Prentice

Hall Inc, 2001.

S, Assauri. Manajemen Produksi dan Operasi, Jakarta: Lembaga Penerbit

Fakultas Ekonomi Unversitas Indonesia.

Doembana, Ismawati, Abdul Rahmat, Muhammad Farhan. Manajemen dan

Strategi Komunikasi Pemasaran, Yogyakarta: Zahir Publishing, 2017.

Cangara, Hafield. Pengantar Ilmu Komunikasi, Rajawali Press, Jakarta, 2005.

Chairunnisa, Andini. Strategi Marketing Communication dalam

menyosialisasikan program tabungan “faedah”, Universitas

Komputer Indonesia, Bandung, 2011.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa.

Jakarta: PT Gramedia Pustaka, 2013.

Effendy, Onong Uchjana. Dinamika Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung,

1992.

Effendy, Onong Uchjana. Komunikasi: Teori dan praktek, Remaja Rosdakarya,

Bandung, 1997.

Kotler, Philip & Keller.Manajemen Pemasaran. Erlangga, Jakarta, 2008.

Kriyantono, Rahmat. Teknik Praktik Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana, 2007.

Matthew, Miles dan Micheal A Huberman.Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber

Tentang Metode-Metode Baru. Jakarta: UI Press, 1992.

Maya, Laras. Strategi Komunikasi Pemasaran Padjajaran Televisi (PJTV)

Bandung terhadap minat pemasang iklan, Universitas Komputer

Indonesia, Bandung, 2008.

 

68

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitain Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda

Karya, 2004.

Morissan, Manajemen Public Relations, Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri,

2008.

Muhadjir, H. Noeng, Metedologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: PT Baui Indra

Grafik, 2010.

Oliver, Sandra. Strategi Public Relations, Jakarta: Erlangga, 2006.

Patrick, Li. Jilbab bukan Jillboob, Jakarta: Kalil, 2014.

Priyatni, Dewi. SCARF Aksen Cantik Busana Muslimah, Jakarta: Gramedia, 2016.

Semiawan, Conyy R. Catatan Kecil Tentang Penelitian dan Pengembangan Ilmu

Pengetahuan, Jakarta: Gramedia, 2007.

Siti, Apsari. Strategi Komunikasi Pemasaran PT. Maicih inti sinergi Bandung

dalam mempromosikan produk maicih di kota Bandung , Universitas

Komputer Indonesia, Bandung, 2013.

Ofik Permana Setiawan. Strategi Komunikasi Pemasaran Rumah Cantik Citra

Bandung, Bandung, Universitas Komputer Indonesia, 2012.

Stanton, William J. Prinsip Pemasaran, Alih Bahasa Wilhelmus W. Bokowatun,

Jakarta: Erlangga, 1991.

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Penerbit Alfabeta, 2010.

Surtiretna, Nina. Al, Anggun Berjilbab, Pakaian Wanita Muslimah, Bandung:

Mizan,1995.

Susanto, Dedy, “ Pesantren dan Dakwah Pemberdayaan Masyarakat Islam,”

Jurnal An-Nida, Vol. 6 No.2, 2014.

Tjokroamidjojo, Bintoro. Teori & Strategi Pembangunan Nasional, Jakarta: CV

Haji Masagung, 1988.

Vivian, John. Teori Komunikasi Massa. Edisi Kedelapan Penerjemah Tri Wibowo

B.S, Jakarta: Kencana,2008.

Wifalin, Michelle. Efektivitas Instagram Common Grounds, Jurnal E-

Komunikasi Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Kristen

Petra, Surabaya,pp.2.

Kotler, Philip dan Gray, Armstrong. Principle of Marketing, New Jersey:

Pearson, 2011.

Priambada, Adjie. Shopee Berambisi Jadi Pemimpin Mobile Marketplace C2C di

Indonesia (Online).

 

69

Wiryanto. Pengantar Ilmu Komunikasi, Grasindo, Jakarta, 2004.

Yunus, Syafrudin. Jurnalistik Terapan, Bogor: Ghalia Indonesia, 2010.

David, Fred R. Strategic Managements Concepts and Cases Twelfth Edition

Kristi, Poerwandari. Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia,

Depok: LPS3P, 2007,

Herdiansyah, Haris. Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: Salemba

Humanika, 2010.

Sugiri. The Complete Ideal’s Guide Brand Management, Jakarta : Fajar

Interpratama, 2004.

Riswandi. Ilmu Komunikasi, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009.

Lupiyoadi, Rambat. Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta: Salemba empat, 2006.

Aulia, Fitri. Fashion Designer. Solo: Tiga serangkai, 2018.

Nasrullah, Rulli. Media SosialPerspektif Komunikasi, Budaya, dan

Sosioteknologi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Imam, Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik, Jakarta: PT.

Bumi Aksara, 2013.

Arifin, Anwar. Strategi Komunikasi. Bandung: Armico, 1984.

Internet

Internet: Shopee aplikasi belanja online meluncur di Indonesia , Artikel ini di

akses pada 10 April 2018 dari

Http://www.google.com/amp/s/m.liputat6.com/amp/2379136/shopee-

aplikasi-belanja-online-c2-meluncur-di-Indonesia?espv=1

Internet:Peran dan manfaat media sosial, Artikel ini di akses pada 25 Mei 2018

dari

Http://googleweblight.com/i?u=https://www.pelangiblog.com/2015/12/1

6-peran-dan-manfaat-media-sosial-bagi.html?m%3D1&hl=id-IDL

Internet:Pengertian media online, di akses pada 20 Mei

2018.Http://www.romelteamedia.com/2014/04/media-online-pengertian-

dan.html?m=0

Internet:Yuk kenalan dengan Dinda Firdausa desainer muslimah cantik bersuara

indah, di akses pada 29 Februari 2018 dari

http://googleweblight.com/i?u=http://www.muslimahdaily.com/muslima

h-zone/focus/item/653-yuk-kenalan-dengan-dinda-Firdausaa-desainer-

muslimah-cantik-bersuara-indah.html&hl=id-ID

 

70

http://www.nurulfikri.ac.id/index.php/id/artikel/item/981-sejarah-dan-

pengaruh-instagram

Internet: Karakteristik busana muslim di akses pada 20 Mei 2018. Dari

http://blog.rumahmadani.com/2012/12/karakteristik-busana-

muslim.html?m=1

Internet:Fungsi pemasaran, di akses pada 15 Mei 2018 dari

http://qeyt.blogspot.com/2008/10/bab-vi-fungsi-pemasaran.html?m=1

Internet: Teknik pengumpulan data penelitian kuantitatif dan kualitatif, di akses

pada 27 Maret 2018 dari

(http://www.google.com/amp/s/rachmatul4212.wordpress.com/2013/01/

28/teknik-pengumulan-data-dalam-penelitian-kuantitatif-dan-

kualitatif//amp/?espv=1.

Internet: Karakteristik Media Online, di akses pada 15 Mei 2019 dari

Karakteristik Media Online.

(http://www.google.com/amp/s/pakar_komunikasi.com/karakteristik-

media-online/amp).

Internet: Shopee berambisi jadi pemimpin mobile marketplace c2c Indonesia, I

akses pada 5 Juli 2018 dari https://dailysocial.id/post/shopee-berambisi-

jadi-pemimpin-mobile-marketplace-c2c-indonesia/(5 Juli 2018)

 

LAMPIRAN

 

71

 

72

 

73

 

74

SURAT KETERANGAN

Dengan ini, kami menerangkan bahwa :

Nama : Loli Tamara Putri

Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Jurusan : Komunikasi dan Penyiaran Islam

Adalah benar telah melakukan penelitian sebagai bahan skripsi dengan Adhindha

Firdausa Ratnasari selaku Creative Director Brand Dinda Firdausa tentang

penelitian yang berjudul “ Strategi Komunikasi Pemasaran Brand Busana Muslim

Dinda Firdausa di Media Online “. Penelitian dan wawancara telah dilakukan

pada tanggal 16 Januari 2018 di kediamannya Perumahan Intercon, Srengseng,

Jakarta Barat.

Demikian surat keterangan ini kami buat agar dapat dipergunakan sebagaimana

mestinya. Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.

Jakarta, 8 Juli 2018

Adhindha Firdausa R.

Creative Director Brand

Dinda Firdausa

 

75

SURAT KETERANGAN

Dengan ini, kami menerangkan bahwa :

Nama : Loli Tamara Putri

Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Jurusan : Komunikasi dan Penyiaran Islam

Adalah benar telah melakukan penelitian sebagai bahan skripsi dengan Devi

Puspa Ratnaningrum selaku Production Manager Brand Dinda Firdausa tentang

penelitian yang berjudul “ Strategi Komunikasi Pemasaran Brand Busana Muslim

Dinda Firdausa di Media Online “. Penelitian dan wawancara telah dilakukan

pada tanggal 16 Januari 2018 di kediamannya Perumahan Intercon, Srengseng,

Jakarta Barat.

Demikian surat keterangan ini kami buat agar dapat dipergunakan sebagaimana

mestinya. Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.

Jakarta, 6 Juni 2017

Devi Puspa Ratnaningrum

Production Manager Brand Dinda Firdausa

 

76

TRANSKIP WAWANCARA

Lampiran 1

Narasumber : Dinda Firdausa dan Devi Puspa Ratnaningrum

Tempat : Perumahan Intercon Blok Q1, Srengseng, Jakarta Barat

Hari/Tanggal : Selasa, 16 Januari 2018

Waktu : 15.30 – 17.00

T : Bagaimana sejarah berdirinya Brand busana muslim Kak Dindadan

tahunberapa berdiri?

J : Awal pertama berdiri tahun 2015.Tetapi Brandnya sendiri berdiri 2016, itu

baru mulai kaya kita jual baju ke orang sih, awalnya juga karena banyak

orang pesen sih, jadi awalnya karena ada orang yang pesen jadi kita buka

Brandnya, gak sengaja sih sebenernya. Sebenernya start dari lomba, jadi

kalo runtun dari awalnya, aku dulu sering lomba fashion Indonesia

International Islamic Fashion and Product di JCC (Jakarta Convention

Center) jadi yang ngadain IIIFP, biasanya sih aku karena ikut Esmod sih,

jadi aku kuliah di Esmod, dan kuliah disana selama 3 Tahun. Jadi aku ikutan

lomba itu setelah aku 1 Tahun udah kuliah disana. Alhamdulillah di

perlombaan itu aku dapet juara pertama, gara-gara pertama terus akhirnya

aku mulai kenal banyak orang di dunia fashion juga, jadi disana banyak

yang jualan-jualan juga, jadi kan agak tertarik juga karena awalnya aku

ambil fashion sih belum kepikiran sih mau jualan kaya gimana. Abis itu pas

bulan maret 2016 aku ikut lagi Indonesia Fashion Week nah disana itu aku

lomba juga namanya Indonesia yang Fashion Desaign Competition itu di

IFW aku dapet juara Favorite waktu itu, nah dari sana aku publish-publish

tuh kan biasanya kalo kita anak-anak desaign itu suka publish di Instagram

kaya Portofolio, biasanya sih udah umum sih orang desaign pasti upload-

upload di Instagram, terus dari sana akhirnya banyak orang-orang yang liat

juga awalnya sih yang liat baju aku kaya Fashion Stylish gitu, dia Fashion

Stylishnya artis-artis gitu mbak, waktu itu awalnya baju aku di pakai sama

Ayu Dewi, nah setelah dari sana mungkin banyak yang liat produk-produk

 

77

aku akhirnya mereka mau pesen dan custom sendiri, jadi intinya tuh karena

mereka mau pesen jadi iya-in aja karena awalnya mereka yang minta pesen

di aku gitu. Nama Fahion Stylishnya itu Erick Alamin, jadi aku tuh ada dua

mba, yang satu yang custom yang satu yang gak custom baju-bajunya jadi

yang ready to wear, kalau yang kebaya ini juga sebenernya sih aku dari dulu

banyak yang pesen kebaya juga, karena banyak yang pesen kebaya, jadinya

aku bikin dua yang satunya kebaya dan satu laginya ready to wear biasa,

kalo yang biasa aku sih biasa panggilnya Lax Ready to Wear jadi kaya lebih

diatas lah tingkatnya dari baju biasa.

T : Apa visi dan misi dari Brand usaha Kak Dinda sendiri?

J : Kalau aku visi dan misinya sebenernya sih gini, kan aku kalau di baju Dinda

Firdausaa ini jadi kita tuh stylenya emang agak beda sih dari pada hijab

yang lain, jadi kita tuh lebih ke agak apa ya qwearqy gitu lebih Fun, lebih

anak muda gitu sih, terus disisi lain pengen keluarin baju-baju hijab jadi

pengennya sih visi misinya itu sebenrnya untuk nunjukin sebenarnya wanita

yang berhijab itu bisa juga berkreasi, juga bisa berfikir kreatif, juga bisa

berekspresi dari baju yang kita pakai bahwa hijab itu bukan penghalan

kitalah untuk pakai baju yang fashion gitu sih sebenarnya lebih kesananya

aja lalu selain itu memberikan kepuasan produk kepada konsumen seiring

dengan perkembangan fashion yang terjadi saat ini serta menjadikan Brand

ini memiliki kredibilitas dari masa ke masa.

T : Untuk produk yang di keluarkan ka Dinda sendiri untuk kisaran umur

berapa ya?

J : Kalau aku dari Umur 20 Tahun sampai ibu muda sih masih suka sihsampai

umur 35 Tahun. Jadi yang pesan di kita malah banyaknya ibu-ibu muda,

kalau ibu-ibu yang suka nyentrik gitu loh mbak jadi bisa di bilang ibu

sosialita, Cuma emang dia yang suka nyeleneh gitu, jadi walaupun baju kita

anak muda tapi sebenarnya karena pasarnya harganya juga tinggi jadi yang

beli itu bukan anak-anak muda tapi ibu-ibu muda , untuk kisaran harganya

sih kita kalau per pcs antara 800rb – 3 Juta. Yang 800rb itu kita yang di

 

78

Print model kaya kemeja-kemeja biasa, celana gitu yang 1 pcs, kalau yang

sampai 3 Juta itu biasanya kita kaya yang Custom kaya Jas-Jas, terus kaya

jumpsuit, dan biasanya tergantung detail sih mbak, biasanya kalu yang

mahal itu kita pakai bordir, atau kita pakai detail kaya batu mutiara gitu,

kalau gaun biasanya masuk ke kebaya kita kisarannya kita kalau beli baru 6-

15 Juta. Ini kita ada di sepatu itu bukan untuk di jual tetapi untukRun

AwayFashion Show, tapi sejauh ini sih kita belum jual sih ya kalau sepatu.

T : Produk apa saja yang di keluarkan Kak Dinda?

J : Jadi kita jual kebaya, nah kebaya itu pasangan laki-laki dan perempuan terus

sama sepatu juga, rok juga segala macem pokonya kaya prom night, pesta,

itu yang Brandnya kebaya. Untuk baju yang Brand Dinda Firdausaa itu kita

ngeluarinnya ready to wear tapi yang luxuringnya jadi dari kemeja, baju,

jumpsuit, baju, celana, rok, overall, kerudung dan emang kita sering

mainnya di printing dan bordir.

T : Untuk pemfokusan penjualan Brand lebih kemana?

J : untuk sejauh ini masih sama rata, sama satu lagi sih aku produknya yang

deen hijab itu emang kita mainnya yang polos terus emang yang harganya

murah, jadi emang kita targetnya beda lagi, kalo yang Deen Hijab kita

targetnya lebih ke anak kuliahandan polos-polos harganya sekitar 60rb-an

sampai baju itu 250rb. Kalau untuk fokusnya sejauh ini masih jalanin ke

semuanya.Jadi semuanya itu kaya ada masanya, kaya Brand dinda Firdausaa

karena di pakai artis-artis dan stylish jadi banyak yang pesen dan ngaruh

banget kaya waktu itu Rina Nose. Jadi kalo Stylish itu caranya dia minjem

ke kita nanti mereka timbale baliknya itu upload ke social media mereka,

jadi mereka upload ke social media mereka terus tag ke IG kita. Dan

biasanya di TV ada pencantuman logo dan ini fashion desaignernya siapa

sih, gitu.

T : Kalau misal ada yang request custom busana biasanya jadi sampai

berapa hari?

 

79

J : Biasanya sih jadi 2 – 3 minggu yang baju busana ready to wear, kalokebaya

yang aksen payet detail full itu bisa sampai 3 bulan.

T : Berapa sih produk yang di keluarkan ka Dinda untuk

setiapsebulannya?

J : kalau untuk Brand hijabnya kita keluarin sebulan 4 product, jadi tiap

minggu kita harus keluarin product baru. Yaitu 300-400 potong ituudah

termasuk busananya juga sih, tetapi sih kayanya hijab lebih banyak lagi kita

keluarin karena kalo yang hijab kan lebih banyak yang mau dan cepat laku,

karena orang kalau beli kerudung itu gacukup hanya satu, apalagi kita setiap

kerudung menyediakan 12 warna.

T : Mengenai modal awal pembuatan Brand berasal dari mana?

J : Dulu kita bermodal hanya 1 juta, awalnya aku pakai baju Koran, jadi aku

bikin baju untuk aku sendiri, terus aku pake dan banyak banget yang

nanyain baju aku, lucu sebagai macem. Motifnya Koran terus modelnya

long outer gitu terus banyak yang naksir, akhirnya aku ngomong dengan

kakak aku, gimana kalo kita bikin produk itu. Dan dulu kita foto di depan

rumah, gapakai lighting, masih jelek hasilnya, jadi awalnya emang kaya

gitu. Jadi dari produk baju itu asal muasalnya.Tapi sih sampai sekarang

masih banyak yang nanya, dan dulu modalnya kurang lebih 1 juta, abis itu

dari sejuta itu kita coba muter lagi, di buat model lagi.Jadi buat peputaran

gitu.Alhamulillah sekarang assetnya lumayan. Cuma kalau aku pribadi, jadi

karena aku keseringan ikut lomba jadi fashion shownya gratis, karena kan

ngeluarin produksinya per 3 bulan. Kalo fashion show sih masih mahal, jadi

kaya kita bayar panggungnya. Mah karena aku sering ikutan lomba jadi

semuanya itu free atau gratis. Aku ikut lomba itu 3 kali, jadi aku run away

gratis, model udah ada, panggung udah ada, dan yang datang juga banyak

gitu. Dari sananya sih. Dari sana sih modalnya Cuma bikin bajunya aja yang

lain sudah di bayar. Itu sih kelebihannya kalo sering ikut lomba.

 

80

T : Untuk konsep rancangannya sendiri modelnya atau stylenya lebih ke

arah mana ya?

J : Kalau Brand busana lebih ke qwerqy yang fun yang seru-seru gitu sih yang

anak muda dan kita juga main warna yang pastel-pastel terus biasanya kita

kombinasiin sama monochrome juga yang hitam putih biar warnanya lebih

netral, terus kita stylenya itu qwerqy karena kita selalu main printing. Jadi

walaupun kita angkat budaya tapi kita bikin stylenya lebih modern sih.Lebih

ke pop sih stylenya tetep berhijab.Pokonya stylenya tetap ke hijab. Untuk

yang kebaya sih kita masih tergantung customer karena baru juga sih yang

kebaya..

T : Apakah busana yang desaign unik yang di pamerkan di ajang “

Fashion Week Indonesia“ di perjualkan di online?

J : Iya tentu. Kita buat sesuai request customer kita mau model, detail seperti

apanya, tetapi tetap harga di sesuaikan dengan modelnya apakah rumit atau

tidaknya.

T : Keunggulan busana Kak Dinda sendiri seperti apa ya dari produk atau

desaign busana di kalangan artis?

J : Kita sih kalau print bikin sendiri sih motifnya, semua kita bikin sendiri. Di

bikin sketsa diatas kertas abis itu kita pindahin ke komputer di kasih warna

baru kita print kain. Terus sebenarnya sih bukan lebih unggul dari pada yang

lain tetapi kita punya style sendiri, jadi kalau missal kita liat kak Dian

Pelangi sama Barli Asmara itu kan beda style jadi kan mereka pasarnya pun

masing-masing begitupun dengan aku pasarnya pun beda lagi.

T : Apa saja bentuk strategi komunikasi yang kaka ambil untuk menarik

perhatian para customer?

J : kita kan memang gapunya store atau toko, jadi di rumah sendiri aja,

danpromosi tuh sekarang yang gencar banget itu di Online. Kita lebih ke

strategi persuasi.Jadi kita lebih dekat dengan teman media, dengan artis-artis

 

81

online/ selebgram abis itu berikutnya setelah dapat customernya kita jaga,

nah dari situ kita rangkul. Dan Alhamdulillah kita customer pada repeat.

Dan strategi marketing pun kita beda-beda antara Brand dinda Firdausa

yang baju dan Brand hijab yang Deen Hijab, karena beda pasar juga. Dan

yang pinjam baju ke kita juga beda ada stylish, majalah-majalah juga. Dan

kalau Brand yang hijab kita pakai strategi mendekatkan pada selebgram

media online, kita rangkul mereka, kaya kita endorse mereka. Lalu untuk

cara membujuk sih sebenarnya karna berkat dari keberhasilan dindanya

sendiri dalam memenangkan banyak perlombaan, jadi sekarang kita udah

punya kenalan salah satunya stylist erich alamin dari semenjak kenal dia

rancangan busana kita di publish di Ig milik ka Erich. Nah dari situ kita jadi

kenal banyak artis dan Alhamdulillah dari situ banyak yang kerja sama

dengan kita dalam artian kita meminjamkan produk gratis ke mereka dengan

feedback artis tersebut memposting ke media sosial yang dia punya. Di

samping itu kita juga menerima kritikan dalam bentuk apapun.Justru itu

sebagai bahan evaluasi kita kedepannya supaya bisa memperbaiki kesalahan

– kesalahan yang ada, intinya kita bertanggung jawab atas kerusakan yang

terjadi ketika barang sampai rumah konsumen baik sengaja maupun terjadi

kekeliruan.Lalu bagaimana cara untuk konsumen membeli produk kita sih

sebenarnya semua busana yang kita buat tentu soal harga di sesuaikan

dengan kesepakatan bersama terlebih lagi dengan masalah bahan itu yang

harus di perhatikan juga, dan lagi kita juga menerima potongan harga untuk

produk ready to wear sesuai dengan kesepakatan bersama jikalau konsumen

tersebut hendak meminjam busana lebih dari 2 potong.

T : Berbicara produk Kak Dinda sendiri bauran pemasaran sudah sampai

taraf apa? Apa sudah international?

J : Untuk bauran pemasaran sih kita baru sampai tahap national aja,belum

sampai tahap yang lebih atas karena kita juga sih sebenernya baru buka

Brand ini belum lama ini gitu, jadi untuk tahap yang lebih tinggi mungkin

membutuhkan proses yang agak panjang gitu.

 

82

T : Aku udah liat produk Kak Dinda yang di pakai di kalangan artis

ternama seperti Ayu Dewi, Nina Septiana, Rina Nose nah itu apakah

dari Kak Dindanya sendiri ada bentuk kerja sama dengan mereka atau

bagaimana?

J : Nah kalau untuk kerja sama seperti itu, kalau kita sih kalau ada artis-artis

yang meminjam produk kita, ya kita kasih gratis ke mereka, jadi kita

pinjamkan produk yang artis minta, dengan feedbacknya yaitu artis tersebut

harus memposting atau mengupload foto mereka di media social mereka dan

tag nama IG kita gitu di foto da di captionnya.

T : Apa yang membedakan produk Kak Dinda dengan produk Brand lain

sehingga trend Dinda sekarang lebih dikenal masyarakat ?

J : Seperti yang aku bilang sebelumnya, bahwa yang membedakan Brand

kitadengan Brand lain sih lebih ke stylenya ya, kalau aku sih style lebih ke

yang fun yang anak muda dan aku lebih ke printing kita Brandnya.

T : Apa harapan Kak Dinda untuk bisnis ini kedepannya? Apakah ingin

membuat trobosan baru?Atau harapan kedepan untuk persaingan

bisnis ini.

J : aku sih sebenarnya ada keinginan untuk bikin kebaya, bikin kebayanya itu

yang khusus hijab yang agak syari, yang beda. Jadi pinginnya bikin kebaya

yang syari, karena selama ini kebaya yang ketat dan gak hijab. Dan ada

yang bikin hijab tetapi ketat, dan di contoh patung ini request customer, dia

ingin yang kerudungnya panjang Cuma gimana pas di pakai keliatan

ramping, makanya kita buatkan slayer buat nutupin dadanya, tetapi

kerudungnya ga panjang, kerudungnya tetap pendek, tapi tetap nutupin dada

gitu.pengennya sih bisafashion show kebaya syari.

T : Tantangan apa saja yang Kak Dinda hadapi dari awal bisnis ini dan

bisnis online? Apakah ada kesulitan?Misal modal atau apapun itu?

 

83

J : Tantangannya memang modal termasuk, kalau modal sih kita ngikutin aja

sih, ngikutin penjualan kayanya kesulitan lebih ke persaingan pasar aja sih,

kaya bikin hijab dan baju sekarang kan udah banyak, nah tantangannya

bikin model yang agak beda tetapi harganya juga terjangkau. Kan orang

zaman sekarang juga mau yang murah tetapi bagus barangnya. Dan

sekarang juga kan gampang banget yg mau jualan online, tinggal upload di

media online dan selesai. Jadi kan karena gampang itu makin banyak juga

yang bikin Brand tersebut.

T : Bagaimana menurut Kak Dinda strategi dalam menentukan harga

yang paling optimal sehingga bisa di terima oleh pasar?

J : kita dalam menentukan harga biasanya lihat modelnya dulu, kita bandingin

beda jauh harganya atau gimana, tapi sih kita biasanya optimalin di bahan,

pemakaian bahan, kerumitan, dan ongkos jaitannya apa bisa kurang atau

engga, kalau sejauh ini yang kita laku banget harga yang di bawah 200rb,

karena mungkin kisarannya mahasiswa bisa beli itu.

T : Apa saja factor penghambat dan pendukung dari segi marketing dan

promosi Brand Kak Dinda sendiri?

J : Faktor penghambatnya ya misalkan Dinda Firdausa punya model Abel nih

untuk di Endorse, nah otomatis kita harus buat baju untuk Abel, nah dari

segi butuh waktu si sebenrnya jadi buat baju untuk Abelnya butuh waktu

proses, jadi missal marketingnya kita harus sekarang, misalnya

graduationnya masih sebulan lagi atau dua bulan lagi yauda baru dua bulan

lagi di Up. Lalu di samping itu karna kita sendiri punya Brand tiga jadi kita

fokusnya kemana – mana, fokusnya jadi terbagi gitu kemana-mana, yang

seharusnya sih dalam berjualan kita harus focus ke satu Brand aja, nah

tetapi kita nyanggupin tiga Brand sekaligus, itu sih kayanya factor

penghambatnya karena harus mengatur focus ke tiga Brand tersebut.

Untuk factor pendukungnya sih kayanya endorsement ke artis/selebgram

online, terus dari kita juga sih SDM-nya, karena dulu sih waktu kita masih

 

84

berdua ada prnghambatnya, tapi sekarang sih karena ada admin untuk online

jadi cepet, kaya masing-masing udah punya tugasnya sendiri-sendiri sih,

jadi kaya lebih cepat lah kerjanya.Kaya waktu dulu kita pola masih orang

luar, jait juga di luar, terus admin juga masih kita sendiri gitu. Tapi sekarang

ada pola sendiri, jadi bisa kelarin barangnya cepat, upload di online cepet.

T : Tentang media online, yang mengelola akun medsosnya Kak Dinda

sendiri atau ada yang membantu?

J : Untuk Instagram masih ada aku dan kakak aku, dan untuk tokopedia ada

admin yang nanganin. Kalau aku sih yang nentuin content yang edit foto,

edit foto masih sendiri karena gatau masih belum ketemu orang yang pas,

dan kalo upload ke kakak aku, ke mbak Puspa. Untuk adminnya aku masih

ada lagi yang khusus balesin chatnya. Jadi dia yang bales chat dan dia juga

yang packaging tiap hari sama yang catetin income gitu lah. Dan ini usaha

sebenarnya usaha keluarga, tetapi dari aku sendiri dinda yang mulai dan di

bantu kakak aku Puspa. Kalau aku lebih ke kreatif sedangkan kakak aku

lebih ke marketing dan keuangan.

T : Dampak positif dari oprasional media online untuk bisnis Kak Dinda

apakah ada?

J : positif banget sih dengan adanya dunia online, jadi adanya media online

bisa membuat Brand aku menjadi terkenal dan pemasukan pun semakin

lancer, karena kan sekarang orang-orang apa-apa pasti pesan lewat online.

Ya jadi tentu sangat membawa dampak baik untuk aku pribadi.Tetapi suatu

saat kita bakal buka pameran. Karena kan media online ini bakal sampai

kapan gitu. Mungkin sekarang masih oke serba lancer online

T : Waktu operasional kerja untuk pemasaran dan penjualan di media

social pada pukul berapa sampai pukul berapa?

J : Untuk Brand online aku buka dari yang jam 7-5, hari senin – sabtu. Kalau

misal yang busana by chat sih, kalau ada yang mau fitting ke rumah sih aku

persilahkan kalau cuma untuk sejam mah.

 

85

T : Apakah sejauh ini ada kritik dan saran dari customer? Kalau ada

bagaimana Kak Dinda menanggapinya?

J : lebih ke quality, atau biasanya kalau kita yang salah kirim itu return

pilihannya, tetapi kalau udah kejauhan biasanya aku kasih barang free apa

discount setengah. Kadang kalau ada yang rusak banget sampe sana aku

kasih voucher belanja untuk pembelanjaan berikutnya tapi itu semua

tergantung kondisi sih. Untuk voucher belanja tergantung, misalkan dia

pembelanjaan 150rb, ya aku kasih voucher belanja 50rb gitu.Dari situ juga

sebenernya strategi kita juga sih untuk penjualan supaya tidak menurun.

Kalau untuk bahan custom/ busana custom sih kalau missal ada yang salah

sih kita langsung benerin, jadi kalau missal ada yang kurang dari segi bahan

yang kurang atau apa jadi kita sih langsung benerin

T : Menurut Kak Dinda sendiri gimana sih cara agar tetap bisa

mempertahankan persaingan bisnis online di era yang modern ini?

J : yah caranya dengan membuat inovasi baru dengan menciptakan produk

yang semakin menarik dan lucu, dari sini kita dapat mempunyai lahan pasar

yang baru dengan adanya produk tersebut. Laluya kayanya kita harus

tingkatkan terus kualitas produk kita, lewat kualitas tentu juga akan

menentukan harga jual produk, jadi disini kita harus pinta-pintar untuk

menekan biaya ketika ingin meningkatkan kualitas, dan juga harus

mempunyai trik pemasarann yang tepat dan efektif karena zaman sekarang

kalau pemasaran kita tidak tepat tentu akan menurunkan penjualan kita

sebagai pembisnis.

 

86

Lampiran 2

Narasumber : Devi Puspa Ratnaningrum

Tempat : Percakapan dengan Whatsapp

Hari/Tanggal : Senin, 9 April 2018

Waktu : 09.00 – 15.00

T : Biografi dan Prestasi yang pernah Dinda Firdausa raih

J : SD Muhammadiyah 1 Samarinda, SMP Negeri 1 SamarindaSMA Negeri 78

Samarinda, University of Cambridge Certificate of Education (A Level) –

year 12 Equivalent, Alumnus Ecole des Arts et Techniques Superieur de la

Mode (ESMOD) tahun 2016. Saat ini sedang melanjutkan S2 di Institute

Tekhnologi Bandung (ITB) Jurusan Magister Desaign. Dan Prestasi 1st

Winner – Hijab Look Garnier 2017 Young Designer Competition RCTI,

“LETICIA” – Fashion Show Esmod Jakarta x Jakarta Fashion & Food

Festival 2017, “Djakarta Tempo Doeloe”- Last Year’s Winner Show

Indonesia Fashion Week 2017, 20 Finalists- UC1000 X Esmod Jakarta

Fashion Design Competition 2016, Favorite Winner – “Indonesia Young

Fashion Design Competition 2016” Indonesia Fashion Week 2016, 1st

Winner – “Ethnic Urbanovative” Indonesia International Islamic Fashion

and Products (IIIFP 2015) Fashion Design Competition, 1st Winner –

Fashion Schools Styling Competition at Fashion Nation 2015 by Fashion

TV Indonesia, 3rd

Winner – “ Tropical Beauty” Tambolon Fashion Design

Competition 2013, Gold and Silver Medal – Canta Al Mar Choir Festival in

Callela, Barcelona, Spain, 2012.

T : Mengenai Strategi Komunikasi Pemasaran taktik ka Dinda terhadap

adanya konsumen yang tawar menawar bagaimana ya?

J : Untuk baju Deen, tidak ada tawar menawar, untuk baju by Dinda Firdausa

harga masih negotiable, kita akomodasi permintaan, dan untuk stylish yang

pinjam baju, biasanya mereka tidak meninggalkan apa – apa sih. Cuma

kerjasamanya, kalau di TV.Ada logo Dinda Firdausa muncul, dan Brand

kita juga di Tag di Instagram.Setelah dipakai, kita pasti minta laundry. Dan

 

87

untuk masalah discount, kalaupun ada sale kita seasonal, bulanan, atau pas

acara-acara khusus tertentu.

T : Mengenai adanya strategi, bagaimana ka Dinda menjaga hubungan

baik dengan konsumen di media social ?

J : Kalau untuk strategi bagaimana menjaga hubungan baik, kita sih adakan

giveaway kaya bagi – bagi hadiah, kuis, atau pulsa. Dan juga ada tampilan

feeds yang menarik

T : Strategi yang cocok untuk menangani kritikan yang ada di media

social, bagaimanacara admin media social dalam penerimaan kritik

yang ada

J : Kritikan sih wajar ya pasti ada,untuk yang mengkritik karena kualitas

barang cacat atau semacamnya, selalu kita akomodasi untukdig anti yang

baru. Dan kritikan juga sebagai bahan evaluasi kita kedepannya agar produk

– produk kita jadilebih baik.

T : Upaya – Upaya apa saja yang Dinda Firdausa usahakan untuk

meningkatkan penjualannya di Media Online?

J : Sampai saat ini, untuk online masih kuat di Endorsement. Jadi kita endorse

ke Artis yang cocok dengan profile produk kita, Iklan di Instagram juga

cukup berpengaruh, Instagram ads atau menaikkan traffic seperti like,

comment yang banyak agar muncul di explore Instagram.Intinya kita

mempunyai akun media sosial.Dan ketiga brand kami, kami buatkan

masing’ isntagram.Seperti produk ready to wear kita buatkan instagram

@bydindaFirdausa, untuk yang baju casual kita buatkan instagram

@deen.id dan untuk kebaya kita buatkan @dindaFirdausaa.kebaya.dengan

adanya instagram tentu membawa pengaruh positif, karena instagram

sekarang bisa post foto dan juga video dan sekarang ini lagi banyak di pakai

 

88

masyarakat. Dan Alhamdulillah untuk pengikut masing-masing akun sudah

mendapati followers lumayan cukup tinggi.Dan selain itu juga kita memakai

media online shopee.Tetapi shopee hanya ada di brand kedua kita yaitu

deen.id yang di khususkan untuk produk hijab dan baju casual.Di Shopee ini

kita lebih kepada menjual produksi hijab karena kisarannya lebih kepada

mahasiswa yaitu harga di bawah Rp200.000.00. Untuk hijabnya kita lebih

banyak kepada produksi yang polos.Tetapi walau polos kita tetap menaruk

aksen seperti mutiara di bagian sisi kerudungnya untuk membuat tampilan

kerudungnya terlihan lebih mewah. Dan untuk baju kita lebih ke jumpsuit

atau kemeja. Terlebih lagi dengan shopee kita bisa mendapatkan konsumen

banyak karena shopee sering menggratisi ongkos kirim kepada

penggunanya untuk pembelian maksimum 2/3 barang.

T : Apa saja yang harus di lakukan Dinda Firdausa sehingga sekarang

booming dalam bentuk pemasarannya ?

J : Ini power of media social sih. Karena asal mulanya Dinda dikenal suka

cover lagu. Makin kesini makin dikenal karyanya dan jadi banyak yang

suka. Dan untuk baju – bajunya sendiri, kita upayakan untuk support atau

endorsement publicfigure (Selebgram atau Artist) agar karya kita lebih

dikenal.

T : Mengenai struktur organisasi boleh dijelaskan tugas dan nama – nama

yang menjabat di BrandDf ?

J : Creative Dirctore : Adhinda Firdausa, Production Manager : Devi Puspa

Ratnaningrum. Penjahit : Tego, Sania Rosa, Yeti, Pembuat Pola : Arfah,

Bussines Direction : Devi Puspa Ratnaningrum, Marketing Communication:

Bunga Indah Dwi Lestari, Keuangan : Devi Puspa Ratnaningrum, Admin

Sosial Media : Bunga Indah Dwi Lestari.

 

89

T : Bagaimanasystem marketing Brand Dinda Firdausa dari utuh, dari

mulai penawaran barang, respon konsumen, pengirimaninput dan

output?

J : Kita riset pasar melihat apa yang sedang trend, kemudian kitasketch, bikin

sampel, jika cocok baru kita Launching. Dan kayanya kita jarang adakan

discount untuk produk baru, karena produk baru kalau bagus, customer

mudah untuk membeli. Dan untuk batch awal, kita bikin kuantitas tidak

banyak. Bisa restock setelah respon konsumen bagus. Ada beberapa barang

deen hijab yang sering restock, untuk DF sendiri, kita tekankan di kualitas

dan selalu memenuhi deadline. Jadi customer tidak kecewa.

T : Apa kelebihan menjadi seorang perancang busana menurut ka Dinda

dan bagaimana kesan pesan menurut ka Dinda dan ka Puspa untuk

dunia bisnis di ranah online kedepannya?

J : Kelebihan perancang busana sekarang fashion lagi marak – maraknya

terutama hijab. Bisa di bilang hijab fashion sekarang hampir memimpin di

Indonesia. Dengan itu untuk menjalankan bisnis fashion masih terdapat

peluang yang sangat besar untuk jangka waktu yang panjang. Jadi Fashion

Desaigner juga merupakan pekerjaan yang sangat mungkin untuk bekerja

sama dengan orang lain yang bekerja di industry kreatif lainnya, seperti

illustrator, fotografer, grafik desainer, yang akhirnya bisa menambah

networking kita juga. Di Indonesia sendiri, apalagi sekarang dengan adanya

instagram, sangat membantu kita untuk menjalankan bisnis fashion melalui

online. Berjualan di medsos, masih cerah banget ya prospeknya, selama

orang – orang masih main medsos dan mudah terpengaruh dengan gambar –

gambar yang bersliweran, inshallah bisnus di medsos masih oke. Dan

kedepannya tekhnologi akan semakin canggih lagi dan orang – orang akan

semakin minded lagi dengan belanja online, karena semua akan lebih mudah

dan sudah tidak perlu lagi melihat barang secara langsung.

 

90

FOTO DOKUMENTASI

Penulis dengan Adinda Firdausa selaku Owner dan Creative Director Brand

busana muslim Dinda Firdausaa.

 

91

FOTO ARTIST TERNAMA INDONESIA MENGENAKAN BRAND

BUSANA MUSLIM DINDA FIRDAUSAA

Sumber : (IG @Mellyabskrn)

 

92

Sumber : (IG @Alicenorin)

Sumber : (IG @Fatin30)

 

93

Foto peneliti dengan para model @Lozi.management yang sudah pernah

menyewa busana Ready to Wear Brand Dinda Firdausa

Sumber (IG @ Lozi.Management)

 

94

Sumber : (IG @Lozi.management)

 

95

FOTO CUSTOMERS MENGENAKAN BRAND BUSANA MUSLIM

DINDA FIRDAUSA

Sumber : (IG @Koooyyy96)

Sumber : (IG @Windaviska)

 

96

Sumber : (IG @Nasariastri)

Sumber : (IG @Ameliaelle)

 

97

Sumber : (IG @Nirvanabride)

Sumber : (IG @ Nadasyifa99

 

98

FOTO BRAND DINDA FIRDAUSA TELAH DIMUAT COVER MAJALAH

GADIS DAN MEDIA INDONESIA

Sumber : (IG @Gadismagz)

Sumber : (IG @DindaFirdausaa)

 

99

FOTO BUKTI PERTANYAAN WAWANCARA KEDUA MELALUI

WHATSAPP

 

100

 

101

FOTO BUKTI JAWABAN WAWANCARA KEDUA MELALUI WHATSAPP

 

102

 

103

FOTO HASIL OBSERVASI DI KEDIAMAN DINDA FIRDAUSA

 

104

FOTO PRESTASI DINDA FIRDAUSA YANG TELAH DICAPAI

 

105

 

106