strategi guru pendidikan agama islam dalam …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf ·...

134
STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KESADARAN KEAGAMAAN PADA SISWA DI SMA NEGERI 1 PANDAAN KABUPATEN PASURUAN SKRIPSI Oleh: ASRI WIYANTI NIM 11110040 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2015

Upload: hanhi

Post on 02-Mar-2019

250 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

MENINGKATKAN KESADARAN KEAGAMAAN PADA SISWA

DI SMA NEGERI 1 PANDAAN KABUPATEN PASURUAN

SKRIPSI

Oleh:

ASRI WIYANTI

NIM 11110040

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

MALANG

2015

Page 2: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DALAM MENINGKATKAN KESADARAN KEAGAMAAN PADA SISWA

DI SMAN 1 PANDAAN KABUPATEN PASURUAN

SKRIPSI

Diajukan Kepada:

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Untuk Memenuhi salah Satu Persyaratan dalam Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)

Oleh:

ASRI WIYANTI

NIM: 11110040

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

MALANG

2015

Page 3: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa
Page 4: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa
Page 5: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Karya Ilmiah ini Kepada:

Ayah dan Bundaku tercinta

orang yang paling berjasa dalam hidupku

yang diwajibkan Allah SWT atas kita untuk berbakti kepada mereka

dalam keadaan sepi atau ramai, dimanapun dan kapanpun

Seluruh keluargaku, adik-adikku yang selalu memberikan motivasi,

dan selalu mendo’akanku

Guru-guruku, Ustad-ustadku, Dosen, Pembimbingku

yang mencurahkan ilmu baik diwaktu sulit atau lapang

dari semasa kecil hingga saat ini

Sahabat-sahabatku yang memberikan arti sebuah persahabatan

yang tidak terbatas

dan tidak lupa kepada orang-orang yang senantiasa dekat di kehidupanku mewarnai hidupku

yang tak akan bisa terlupakan

Page 6: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

MOTTO

Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk

menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara umat itu ada

orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah

pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana

kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). (Q.S. An Nahl: 36)1

1 Al Qur’an Terjemah, Kudus, QS. An – Nahl ayat 36

Page 7: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa
Page 8: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, yang memberikan karunia kepada hambanya dengan tiada

batas. Salawa serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita. Nabi Muhammad Rasulullah

SAW, segenap keluarga para sahabatnya, serta orang-orang yang mengikuti jejaknya samapai

akhir zaman.

Alhamdulillah, berkat pertolongan Allah SWT, penelitian tentang Strategi Guru

Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Kesadaran Keagamaan pada Siswa di

SMA Negeri 1 Pandaan Kabupaten Pasuruan ini dapat penulis selesaikan.

Dalam menyelesaikan karya tulis ini peneliti menyadari sebagai manusia biasa pasti

memiliki kekurangan dalam pelaporan atau penulisan skripsi ini. Terselesainya skripsi ini tidak

terlepas oleh bimbingan, bantuan dan kerja sama dari berbagai pihak.

Oleh karena itu dengan kerendahan hati dan hormat, pada kesempatan ini peneliti ingin

menyampaikan ucapan terima kepada:

1. Ayah dan Ibu orang-orang yang sangat berjasa, yang dengan sabar memberikan,

mengasuh, membimbing dengan ikhlas dan senantiasa meridhloi langkah-langkah penulis

dalam mencari ilmu, hanya dengan harapan menjadi orang yang berbakti kepada Allah

SWT dan berbuat baik kepada kedua orang tua.

2. Bapak Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M. Si, selaku Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim

Malang.

3. Bapak Dr. H. Nur Ali, M. Pd. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Maulana Malik Ibrahim Malang

Page 9: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

4. Bapak Dr. Marno Nurullah, M. Ag, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN

Maulana Malik Ibrahim Malang.

5. Bapak Mujtahid, M. Ag, selaku pembimbing yang telah rela meluangkan waktu hanya

untuk memberi pengarahan, bimbingan dalam penulisan skripsi

6. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah UIN Malang yang telah sudi mentranfer ilmu

(pengetahuan tentang nilai/ akhlaq) sehingga yang awalnya tidak tahu apa-apa sampai

mengerti.

7. Adik-adikku yang selalu memberiku dorongan dan kepercayaan.

8. Sahabat dan kawan-kawanku yang telah membantu pada waktu yang sulit.

Tiada patut kata yang terucap kecuali Jaza kumullah khoiron jaza semoga Allah SWT

mengampuni dosa dan menerima semua amal ibadah kita.

Semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak khususnya penulis,

kritik dan saran selalu penulis harapkan agar tetap pada proses perbaikan.

Malang, 17 Juni 2015

Penulis

Page 10: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

Penulisan translierasi Arab-Latin dalam skripsi ini menggunakan pedoman transliterasi

berdasarkan keputusan bersama Menteri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI

no. 158 tahun 1987 dan no. 0543 b/U/1987 yang secara garis besar dapat diuraikan sebagai

berikut:

A. Huruf

ز a = ا= z ق

= q

س b = ب= s ك

= k

ش t = ت= sy ل

= l

ص ts = ث= sh م

= m

ض j = ج= dl ن

= n

ط h = ح= th و

= w

ظ kh = خ= zh ه

= h

ع d = د ء ‘ =

= ,

غ dz = ذ= gh ي

= Y

ف r = ر= f

B. Vokal Panjang C. Vokal Diftong

Vokal (a) panjang = â أو = aw

Vokal (i) panjang = î أي = ay

Vokal (u) panjang = û أو = û

î = إي

Page 11: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Pedoman Interview

Lampiran II : Denah Ruang dan Kelas SMA Negeri 1 Pandaan

Lampiran III : Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Pandaan

Lampiran IV : Keadaan Siswa di SMA Negeri 1 Pandaan

Lampiran V : Keadaan Guru di SMA Negeri 1 Pandaan

Lampiran VI : Keadaan Karyawan di SMA Negeri 1 Pandaan

Lampiran VII : Gambar – Gambar Penelitian

Lmpiran VIII : Transkrip Wawancara

Lampiran IX : Surat Izin Penelitian dari Fakultas ke SMA Negeri 1 Pandaan

Lampiran X : Surat Izin Penelitian dari Fakultas ke Bakesbangpol

Lampiran XI : Surat Izin Penelitian dari Bakesbangpol ke SMA Negeri 1

Pandaan

Lampiran XII : Bukti Konsultasi

Lampiran XIII : Biodata Mahasiswa

Page 12: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………………... ii

HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

HALAMAN MOTTO .................................................................................... v

HALAMAN NOTA DINAS ........................................................................... vi

HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ vii

HALAMAN KATA PENGANTAR .............................................................. viii

HALAMAN TRANSLITERASI ................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

HALAMAN ABSTRAK ................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah…………………………………………... 1

B. Rumusan Masalah………………………………………………… 5

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian………………………………… 6

D. Penegasan Istilah………………………………………………….. 7

E. Sistematika Pembahasan…………………………………………... 8

BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................... 10

A. Strategi……………………………………………….. ............. … 10

1. Pengertian Strategi…………………………………………….. 10

B. Guru Pendidikan Agama Islam ...................................................... 13

1. Pengertian Guru Pendidikan Agama Islam ............................... 13

2. Syarat dan Tugas Guru Pendidikan Agama Islam .................... 16

Page 13: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

xiii

3. Sifat Guru Pendidikan Agama Islam ......................................... 24

4. Kode Etik Guru Pendidikan Agama Islam ................................ 26

5. Kedudukan Guru Pendidikan Agama Islam .............................. 29

C. Kesadaran Keagamaan .................................................................. 31

1. Pengertian Kesadaran Keagamaan ............................................ 31

2. Bentuk – Bentuk Kesadaran Keagamaan…………………… .. 35

3. Aspek – Aspek Kesadaran Keagamaan ..................................... 37

4. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kesadaran Keagamaan .. 49

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 55

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ................................................... 55

B. Kehadiran Penelitian .................................................................... 56

C. Lokasi Penelitian .......................................................................... 58

D. Data dan Sumber Data .................................................................. 59

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 61

F. Teknik Analisa Data ..................................................................... 64

G. Pengecekan Keabsahan Data ........................................................ 64

H. Tahap - tahap Penelitian ............................................................... 65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PAPARAN DATA .......................... 68

A. Gambaran Umum SMA Negeri 1 Pandaan ................................... 68

1. Profil SMA Negeri 1 Pandaan ................................................... 68

2. Visi dan Misi SMA Negeri 1 Pandaan ...................................... 69

3. Tujuan SMA Negeri 1 Pandaan……………………………… 70

4. Sarana dan Prasarana SMA Negeri 1 Pandaan………………. 71

5. Jumlah Keseluruhan Siswa SMA Negeri 1 Pandaan………... 75

6. Keadaan Guru dan Karyawan………………………………... 75

Page 14: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

xiv

7. Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Pandaan ............................ 76

B. Paparan Data ................................................................................. 83

1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan

Kesadaran Keagamaan pada Siswa di SMA Negeri 1 Pandaan …83

2. Langkah – langkah yang dilakukan Guru Pendidikan Agama Islam

dalam Meningkatkan Kesadaran Keagamaan Pada Siswa di SMA

Negeri 1 Pandaan ...................................................................... 89

3. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat yang dihadapi Guru

Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Kesadaran

Keagamaan Pada Siswa di SMA Negeri 1 Pandaan………….. 91

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ......................................... 94

1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan

Kesadaran Keagamaan pada Siswa di SMA Negeri 1 Pandaan ..... 94

2. Langkah – langkah yang dilakukan Guru Pendidikan Agama Islam

dalam Meningkatkan Kesadaran Keagamaan Pada Siswa di SMA

Negeri 1 Pandaan ........................................................................... 99

3. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat yang dihadapi Guru

Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Kesadaran Keagamaan

Pada Siswa di SMA Negeri 1 Pandaan…………………………. 101

BAB VI PENUTUP ........................................................................................ 105

A. Kesimpulan ................................................................................... 105

B. Saran .............................................................................................. 107

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 109

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BIODATA MAHASISWA

Page 15: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

مستخلص البحث

فاندائان واحدة ادلدرسة الثانوية العليا يف لدى تالميذ زيادة الوعي دينية يف معلمي الرتبية اإلسالمية اسرتاتيجية ٥١٠٢،العصري، ويينيت

. ادلشرف، الدين ماسرت، اجملتهد : اإلسالمية ، رسالةماالنج زقاق ىيممالك إبرا موالنا اإلسالمية، جامعة والية طربيو والتعليم.كلية العلوم الرتبيةقسم

:كلمات البحث الدينية والتوعية معلمي الرتبية اإلسالمية االسرتاتيجية،

ى ىذه الفكرة، الوعي الديين تشمل الشعور الديين، واخلربة اإللو، واإلميان، وادلواقف والسلوك من الدين ادلنظم يف النظام العقلي للشخصية. وبناء علادلدرسة يف( اسرتاتيجية معلمي الرتبية اإلسالمية يف رفع مستوى الوعي الديين لدى الطالب ٠لبحث إىل حتديد ما يلي: ىذا ا ويهدف

ادلدرسة الثانوية يف( اسرتاتيجية معلمي الرتبية اإلسالمية يف رفع مستوى الوعي الديين لدى الطالب ٥فاندائان ؛ واحدة الثانوية العليا يف( دعم العوامل وادلعوقات اليت تواجو معلمي الرتبية اإلسالمية يف رفع مستوى الوعي الديين لدى الطالب ٣دائان ؛فان واحدة العليا

فاندائان واحدة ادلدرسة الثانوية العليا

أسلوب ادلالحظة يستخدم الكاتب ىذه البيانات يف احلصول على، واليت وصفي النوعي منهج البحث ىذه الدراسة تستخدم من نسبة حتليلىوبرمان، فضال عن مايلز و من قبل التحليل الوصفي الكاتبتحليل البيانات، يستخدم أما بالنسبة ل .الوثائقابالت و وادلق

نقاط البيانات

( اسرتاتيجيات تضطلع معلمي الرتبية اإلسالمية يف رفع مستوى الوعي الديين للطالب يف٠ نتائج البحث ادليداين توضح ما يلي: ادلدرسة تشغيل دور ادلعلمني يف عام ادلعلم يف التواصل، ابتكار، التحرر، واحملوالت، وحافز للطالب، ولكن يف فاندائ نيجريي واحد الثانوية العليا

ي خطوة معلم -( اخلطوة ٥؛٥١٠٣ىذه ادلدرسة من زيادة دور معلم الرتبية االسالمية واليت تتوافق مع متطلبات ادلنهج ادلنهج يف عام بني أمور أخرى: )أ( ربط فاندائان نيجريي واحد ادلدرسة الثانوية العليا الرتبية اإلسالمية يف رفع مستوى الوعي الديين لدى الطالب يف

مصنوعة اإلعداد الدقيق للتعليم، وذلك (موضوعات الرتبية اإلسالمية مع احلياة الطالبية أن لو عالقة مع ما حدث يف احلي، )ب اع للطالب أن ادلعلم كان مثاليا، )ج( تثري العواطف اإلجيابية للطالب للقيام بأنشطة دينيةإلعطاء انطب (العوامل الداعمة السرتاتيجية ٣ .

-معلمي الرتبية اإلسالمية يف رفع مستوى الوعي الديين لدى الطالب من بينها )أ( توافر ادلسجد كمركز للتطوير الرتبية اإلسالمية واسعة الكتب ادلتعلقة بالدين والعلم والتكنولوجيا، )ب -الكتب والكتب -كتب جمموعة من ال التعود الطالب على حب القرآن والسنة، (

األنشطة اإلضافية اليت (والعوامل اليت حتول دون دور معلمي الرتبية اإلسالمية يف رفع مستوى الوعي الديين لدى الطالب من بينها )أبب كثافة الدرس ساعة إعاقة، )ب( حالة ادلدرسة اجلديدة تنفيذ التدريس نظامني وأنشطة التعلم يف تديرىا أقل من احلد األقصى بس

وىذا النظام اجلديد نظام االئتمان الفصل الدراسي -الفصل الدراسي اجلديد

Page 16: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

ABSTRACT

Wiyanti, Asri, 2015, Strategies Islamic Education Teachers in Religious Awareness Increase in

Students at SMAN 1 Pandaan Pasuruan, Thesis, Department of Islamic Education, Faculty of

Science and Teaching Tarbiyah, State Islamic University of Maulana Malik Ibrahim Malang.

Supervisor: Mujtahid, M. Ag.

Keywords: strategy, PAI Teachers, Religious Awareness

Religious consciousness include religious sense, experience deity, faith, attitudes and

behavior of organized religion in the mental system of personality. Based on that idea, this

research aims to determine: 1) Strategy Islamic Education Teachers in raising religious

awareness in students at SMAN 1 Pandaan; 2) Step - Islamic Education Teachers step in raising

religious awareness in students at SMAN 1 Pandaan; 3) Supporting factors and obstacles facing

the Islamic Education Teachers in raising religious awareness in students at SMAN 1 Pandaan.

This study uses descriptive qualitative research approach, which in obtaining these data

the author uses the method of observation, interviews and documents. As for the data analysis,

the writer uses descriptive analysis by Miles and Huberman, as well as analysis of the percentage

of the data points.

The results of field research explains that: 1) Strategies undertaken Islamic Education

Teachers in raising religious awareness of students in SMA Negeri 1 Pandaan is the role of

teachers in general the teacher as a communicator, innovator, emansipator, transformer, and a

motivator for students, but The role of teachers in schools of Islamic education increases the

curriculum syllabus in accordance with the demands of 2013; 2) Step - Islamic Education

Teachers step in raising religious awareness in students in SMA Negeri 1 Pandaan among others:

(a) linking PAI subject to student life that has to do with what happened in the neighborhood, (b)

make preparations to teach mature, so as to give the impression to the students that the teacher

was exemplary, (c) arouse positive emotions of students to carry out religious activities; 3)

Factors supporting the strategy of Islamic Education teachers in raising religious awareness in

students among which (a) the availability of the mosque as a center of Islamic education

development and wide - range of books - books and books - books related to religion and

Saintek, (b) pembiasaaan to the students to love the Qur'an and Sunnah, factors inhibiting the

role of teachers of Islamic education in raising awareness among religious on students namely (a)

the extra activities that run less than the maximum because of the dense hampered hour lesson,

(b) the state of carrying out the two new schools KBM system in the new semester - recently the

SKS system.

Page 17: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

ABSTRAK

Wiyanti, Asri, 2015, Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Kesadaran

Keagamaan pada Siswa di SMAN 1 Pandaan Kabupaten Pasuruan, Skripsi, Jurusan Pendidikan

Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Ibrahim Malang. Dosen Pembimbing: Mujtahid, M. Ag.

Kata Kunci: Srategi Guru PAI, Kesadaran Keagamaan

Kesadaran keagamaan meliputi rasa beragama, pengalaman ke-Tuhanan, keimanan, sikap

dan tingkah laku keagamaan yang terorganisasi dalam sistem mental dari kepribadian.

Berdasarkan pemikiran tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Strategi

Guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa di SMAN

1 Pandaan; 2) Langkah – langkah Guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan kesadaran

keagamaan pada siswa di SMAN 1 Pandaan; 3) Faktor pendukung dan penghambat yang

dihadapi Guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

di SMAN 1 Pandaan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif, yang mana dalam

memperoleh data-data tersebut penulis menggunakan metode observasi, interview dan dokumen.

Sedangkan untuk analisis datanya, penulis menggunakan analisis deskriptif menurut Miles dan

Huberman, serta analisis prosentase untuk data angka.

Adapun hasil penelitian dilapangan menjelaskan bahwa: 1) Strategi yang dilakukan Guru

Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan siswa di SMA Negeri 1

Pandaan adalah menjalankan peran guru pada umumnya yakni guru sebagai komunikator,

inovator, emansipator, transformator, dan motivator bagi siswanya, akan tetapi di sekolah ini

peran guru Pendidikan Agama Islam bertambah yakni sesuai dengan tuntutan silabus kurikulum

2013; 2) Langkah – langkah Guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan kesadaran

keagamaan pada siswa di SMA Negeri 1 Pandaan antara lain: (a) mengaitkan mata pelajaran PAI

dengan kehidupan siswa yang ada kaitannya dengan apa yang berlaku di lingkungan sekitar, (b)

membuat persiapan mengajar yang matang, sehingga dapat memberi kesan kepada siswa bahwa

gurunya itu patut dicontoh, (c) membangkitkan emosi positif siswa untuk melaksanakan kegiatan

keagamaan; 3) Faktor pendukung strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan

kesadaran keagamaan pada siswa diantaranya yaitu (a) tersedianya masjid sebagai pusat

pembinaan Pendidikan Agama Islam dan bermacam – macam buku – buku dan kitab – kitab

yang berkaitan dengan agama dan saintek, (b) pembiasaaan terhadap siswa untuk mencintai Al

Qur’an dan Sunnah, Faktor penghambat peran guru Pendidikan Agama Islam dalam

meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa diantaranya yaitu (a) kegiatan ekstra yang

berjalan kurang maksimal karena terhambat padatnya jam pelajaran, (b) keadaan sekolah yang

baru melaksanakan dua sistem KBM di semester baru – baru ini yakni sistem SKS.

Page 18: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan bagian terpenting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan

manusia. Pendidikan sebagai salah satu kebutuhan, fungsi sosial, pencerahan, bimbingan,

sarana pertumbuhan yang mempersiapkan dan membuka serta membentuk disiplin hidup.1

Proses pendidikan hanya dapat berjalan dengan baik, bila lingkungan yang diciptakan oleh

pendidik mempunyai sifat – sifat yang utuh, sehat dan seimbang.

Profesi yang dimiliki guru sebagai pendidik di sekolah tidak dapat dipandang ringan.

Guru adalah pendidik profesional, karenanya secara implisit, ia merelakan dirinya untuk

memikul beban dan tanggung jawab pendidikan yang terpikul di pundak orangtua. Dimana

orangtua yang telah menyerahkan anaknya ke sekolah, sekaligus berarti melimpahkan

sebagian tanggung jawab pendidikan anaknya kepada guru.

Guru harus selalu memikirkan moral, tingkah laku dan sikap yang harus di

tumbuhkan dan dibina pada anak didik. Ia tidak cukup sekedar menuangkan pengetahuan ke

otak anak didiknya atau hanya memikirkan peningkatan ilmiah dan kecakapannya saja.2

Apabila para guru hanya menjalankan tugasnya dengan mengajar saja, tanpa mendekati jiwa,

kesukaran dan problematika anak didik, sehingga hubungannya dengan anak didik tidak

begitu dekat, maka bagi anak – anak yang tidak mendapatkan bimbingan yang baik di

lingkungan keluarga, juga tidak akan mendapatkan bimbingan yang baik di sekolah pula.

1 Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam Upaya Pembentukan Pemikiran dan Kepribadian Muslim,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), hlm.8 2 Zakiah Daradjat, Kesehatan Mental (Jakarta: CVHaji Masagung, 1989), hlm.126

Page 19: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

Anak akan menghadapi berbagai macam problema yang berhubungan dengan

sekolah, pengajaran, teman - teman, peraturan dan lain sebagainya, yang akan menambah

sukarnya anak untuk beradaptasi dan nantinya akan membawa dampak timbul kelakuan yang

kurang baik terhadap pribadi anak itu sendiri.

Kreativitas guru – guru PAI dalam segala kegiatan di bidang pendidikan betul – betul

dibutuhkan guna meningkatkan kesadaran keagamaan siswa di lingkungan sekolah. Hal ini

dikarenakan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan ekstrakurikuler kurang berkaitan

dalam membentuk kesadaran keagamaan pada siswa, sehingga pembelajaran mendapat nilai

bagus sedangkan sikap mendapat nilai yang nihil. Apalagi guru PAI merupakan seorang

pendidik yang bertanggung jawab untuk mewariskan nilai – nilai dan norma – norma kepada

generasi berikutnya, sehingga terjadi proses penyelamatan nilai dan norma melalui proses

pendidikan yang diusahakan terciptanya nilai – nilai baru.

Tidak hanya bagi guru agama saja melainkan juga bagi semua guru yang berada di

sekolah tersebut untuk ikut meningkatkan kesadaran keagamaan bagi siswa. Hal ini berkaitan

dengan kerjasama guru – guru PAI dengan guru – guru lainnya dalam rangka meningkatkan

kesadaran keagamaan siswa di lingkungan sekolah serta meningkatkan mutu pendidikan. Jika

para guru tidak mampu memberikan teladan yang baik terhadap murid – muridnya, maka

ucapan serta nasihat – nasihat guru akan diremehkan oleh anak didiknya.

Pendidikan agama di sekolah sangatlah penting untuk pembinaan dan penyempurnaan

pertumbuhan kepribadian anak didik, karena pendidikan agama melatih anak didik untuk

melakukan ibadah yang diajarkan dalam agama, yaitu praktek – praktek agama yang

menghubungkan manusia dengan Tuhannya dan karena praktek – praktek ibadah itulah yang

akan membawa jiwa anak kepada Tuhannya.

Page 20: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

Disamping praktek ibadah, anak didik juga harus dibiasakan dalam hal tingkah laku,

agar ia mampu mengatur tingkah laku dan sopan santun baik terhadap orangtua maupun

terhadap teman sebayanya. Dan disini, anak didik juga harus ditunjukkan mana yang

diperintah dan mana yang dilarang oleh Tuhannya.

Bila berbicara tentang pendidikan agama tentunya tidak terlepas dari strategi guru

dalam meningkatkan kesadaran keagamaan siswa. Akan tetapi sampai dimana kesungguhan

suatu lembaga pendidikan untuk meningkatkan kesadaran keagamaan siswa di lingkungan

pendidikan. Peningkatan kesadaran keagamaan siswa di sekolah dimulai dengan mengadakan

berbagai kegiatan keagamaan yang pelaksanaannya di tempatkan di lingkungan sekolah.

Adanya kebutuhan ketenangan batin, persaudaraan serta silaturrahmi diantara warga

sekolah. Hal ini tidaklah luput dari kreativitas – kreativitas para guru, khususnya guru PAI

yang memberikan santapan jiwa dengan ilmu, pembinaan akhlak mulia, dan meluruskan

perilaku yang buruk bagi anak didiknya.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis memilih SMA Negeri 1 Pandaan sebagai objek

penelitiannya. Yang melatarbelakangi peningkatan kesadaran keagamaan siswa di SMA

Negeri 1 Pandaan adalah karena tuntutan kurikulum. Yakni tuntutan kurikulum untuk

merealisasikan teori – teori di kurikulum untuk di implementasikan. Juga untuk membentuk

budaya iman dan takwa pada masing – masing pribadi siswa. Serta untuk merealisasikan

program sekolah untuk menjalankan 5S: Salam, Senyum, Sapa, Sopan, Santun.

Pemilihan lokasi ini didasarkan pada tujuan peningkatan kesadaran keagamaan siswa

di SMA Negeri 1 Pandaan yaitu untuk membelajari siswa siswi SMA Negeri 1 Pandaan serta

membangun kepedulian siswa terhadap mushola, walaupun pada awalnya sistem terpaksa

Page 21: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

dengan absen, tapi lama kelamaan mereka akhirnya mempunyai kesadaran diri dan ringan

menjalankannya tanpa harus dipaksa.

Berdasarkan hasil observasi awal peneliti, sekolah ini melakukan pengembangan PAI

dalam meningkatkan kesadaran keagamaan siswa, seperti tampak dalam berbagai kegiatan

keagamaan misalnya setiap satu bulan sekali mengadakan khataman Al Qur’an dengan

perwakilan 1 kelas 2 orang, yang dilaksanakan setelah shalat Jum’at, mengadakan shalat

Dhuhur berjama’ah di jam istirahat kedua, pengajian dua bulan sekali, shalat Dhuha dan

hafalan Al – Qur’an.

Islam menghendaki agar manusia dididik sehingga ia mampu merealisasikan tujuan

hidupnya sebagaimana yang telah digariskan oleh Allah SWT.3 Sehubungan dengan

kenyataan yang ada, hal ini membuat penulis tertarik untuk lebih dekat dan lebih jelas

mengetahui bagaimana strategi guru PAI dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada

siswa di SMAN 1 Pandaan. Untuk mengungkap hal itu, penulis mengambil judul “Strategi

Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Kesadaran Keagamaan pada Siswa di

SMA Negeri 1 Pandaan Kabupaten Pasuruan”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, pembahasan ini peneliti fokuskan pada perumusan

masalah tentang Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Kesadaran

Keagamaan pada Siswa di SMA Negeri 1 Pandaan. Dari pernyataan tersebut, secara rinci

dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apa saja strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan kesadaran

keagamaan pada siswa di SMA Negeri 1 Pandaan?

3 Asmaun Sahlan, Mewujudkan Budaya Religius di Sekolah Upaya Mengembangkan PAI dari Teori ke Aksi

(Malang: UIN Maliki Press, 2010),hlm. 8

Page 22: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

2. Bagaimana langkah – langkah Guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan

kesadaran keagamaan pada siswa di SMA Negeri 1 Pandaan?

3. Apa saja faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi Guru Pendidikan Agama

Islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa di SMA Negeri 1 Pandaan?

C. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mendeskripsikan apa saja strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam

meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa di SMA Negeri 1 Pandaan.

2. Untuk mendeskripsikan proses peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam

meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa di SMA Negeri 1 Pandaan.

3. Untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat peran guru dalam

meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa di SMA Negeri 1 Pandaan.

2. Kegunaan Penelitian

1. Bagi Lembaga

a. Memberi tambahan informasi kepada pihak sekolah untuk lebih meningkatkan

Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Kesadaran

Keagamaan pada Siswa di SMA Negeri 1 Pandaan.

b. Memberikan sumbangan pemikiran dan bahan pertimbangan mengenai Strategi

Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Kesadaran Keagamaan pada

Siswa di SMA Negeri 1 Pandaan.

2. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Page 23: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

a. Memberi tambahan informasi dan masukan untuk mengambil suatu kebijakan

dalam rangka membina siswa di sekolah dan diharapkan dapat membantu

memperluas khasanah ilmu pengetahuan dalam Strategi Guru Pendidikan Agama

Islam dalam Meningkatkan Kesadaran Keagamaan pada Siswa di SMA Negeri 1

Pandaan.

b. Memperkaya dan menambah teori dalam dunia kependidikan.

3. Bagi Penulis

a. Dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi peneliti sendiri.

b. Memperoleh suatu pengalaman yang berharga serta wawasan pengalaman bila

terjun di masyarakat sekolah.

D. Penegasan Istilah

1. Strategi

Strategi adalah suatu rencana seorang pendidik dalam proses mentrasfer ilmu kepada

peserta didik (siswa).

2. Guru Pendidikan Agama Islam

Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) adalah seseorang yang senantiasa bertanggung

jawab untuk membina dan mengasuh anak didik agar senantiasa dapat memahami ajaran

Islam secara menyeluruh lalu menghayati tujuan, yang pada akhirnya dapat

mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup

2. Kesadaran Keagamaan

Pengertian kesadaran keagamaan meliputi rasa beragama, pengalaman ke-Tuhanan,

keimanan, sikap dan tingkah laku keagamaan yang terorganisasi dalam sistem mental dari

Page 24: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

kepribadian. Karena agama melibatkan seluruh fungsi jiwa dan raga manusia, maka

kesadaran beragama pun mencakup aspek – aspek afektif, kognitif dan motorik.4

E. Sistematika Pembahasan

Dalam pembahasan suatu permasalahan harus didasari oleh kerangka berfikir yang

jelas dan teratur. Adapun sistematika pembahasan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:

BAB I ; Pendahuluan merupakan gambaran yang secara umum menjelaskan mengenai

latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, penegasan

istilah, dan sistematika pembahasan.

BAB II ; Kajian Pustaka membahas mengenai kajian pustaka yang berhubungan

dengan permasalahan dalam penelitian yang meliputi: Pertama, kajian pustaka mengenai

pengertian Guru PAI, syarat dan tugas Guru PAI, sifat seorang Guru PAI, kode etik Guru

PAI, dan kedudukan Guru PAI. Kedua, kajian pustaka tentang pengertian kesadaran

keagamaan, aspek – aspek kesadaran keagamaan, faktor – faktor yang mempengaruhi

kesadaran keagamaan.

BAB III ; Metode Penelitian berisi tentang penjelasan mengenai serangkaian metode

yang digunakan dalam penelitian yang meliputi: pendekatan dan jenis penelitian, kehadiran

peneliti, lokasi penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisa data,

pengecekan keabsahan data dan tahap – tahap penelitian.

BAB IV ; Paparan Data dan Temuan Penelitian berisi tentang deskripsi seluruh kegiatan

penelitian. Deksripsi ini meliputi semua hal yang terjadi pada dari observasi awal hingga tiap

pertemuan beserta temuan-temuan dan hasil yang ada pada tiap tahap penelitian.

4 Abdul Aziz Ahyadi, Psikologi Agama (Kepribadian Muslim Pancasila), (Bandung: Sinar Baru

Algesindo, 1995), cet III, hlm 37.

Page 25: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

BAB V ; Pembahasan Hasil Penelitian berisi tentang arti penting bagi keseluruhan

kegiatan penelitan. Tujuan pembahasan ini meliputi: (1) menjawab masalah penelitian, (2)

menafsirkan temuan penelitian, (3) mengintegrasikan temuan penelitian ke dalam kumpulan

ilmu pengetahuan yang telah mapan, (4) memodifikasi teori yang ada atau menyusun teori

baru, (5) membuktikan teori yang sudah ada, (6) menjelaskan implikasi-implikasi lain dari

hasil penelitian, termasuk keterbatasan temuan-temuan penelitian.

BAB VI ; Penutup berisi tentang kesimpulan penelitian dan saran yang berdasar pada

temuan penelitian, pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian.

Page 26: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Tentang Strategi

1. Pengertian Strategi

Sebelum lebih jauh membahas tentang strategi, terlebih dahulu kita perlu

mengenal istilah strategi. Secara harfiah kata “strategi” dapat diartikan sebagai

seni (art) melaksanakan stratagem yakni siasat atau rencana, sedangkan menurut

Reber, mendefinisikan strategi sebagai rencana tindakan yang terdiri atas

seperangkat langkah untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan1.

Dalam strategi yang baik terdapat adanya kordinasi tim kerja, yang memiliki

tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip

pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki

taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dan waktu yang lebih

singkat, walaupun pada umumnya orang sering kali mencampuradukkan ke dua

kata tersebut.

Menurut Drs. Syaiful Bahri Djamarah

1 Muhaimin,, et.al. Paradigma Pendidikan Islam, Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam

(Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004), hlm. 214

Page 27: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

“strategi merupakan sebuah cara atau sebuah metode, sedangkan secara

umum strategi memiliki pengertian suatu garis besar haluan untuk bertindak

dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan2”.

Menurut J.R. David

“strategi” merupakan sebuah cara atau sebuah metode, dalam dunia

pendidikan, strategi diartikan sebagai a plan, method, or series of activities

designed to achieves a particular educational goal”.

Jadi, dengan demikian strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai

perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk

mencapai tujuan pendidikan tertentu3.

Dari situ ada dua hal yang perlu kita cermati dari pengertian tersebut:

Pertama, strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan)

termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan

dalam pembelajaran. Ini berarti penyusunan suatu strategi baru sampai pada

proses penyusunan rencana kerja yang belum sampai pada tindakan. Kedua,

strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya, arah dari semua

keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan. Dengan demikian

penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan

sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan.

Ketiga, menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan

pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran

dapat dicapai secara efektif dan efisien4.

2Syaiful Bahri Djamaroh, Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka cipta. 2002), hlm. 5

3 Wina Sanjaya, M.Pd, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta: Kencana

Prenada Media, 2006), hlm. 124 4Ibid, hlm. 124

Page 28: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

Dari penjelasan tersebut sudah jelas bahwa strategi adalah suatu kegiatan

dimana seorang guru dan siswa sama-sama aktif. Untuk mencapai tujuan yang

direncanakan.

Secara umum strategi mempunyai pengertian sebagai suatu garis besar haluan

dalam bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Bila dihubungkan

dengan belajar-mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola umum kegiatan

guru-murid dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan

yang telah digariskan, pemakaian istilah ini dimaksudkan sebagai daya upaya

guru dalam menciptakan suatu sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya

proses belajar5.

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian strategi secara

umum adalah usaha seorang guru dalam menciptakan suatu sistem lingkungan

yang bisa menciptakan suasana terjadinya proses belajar.

Menurut Newman dan Logan, strategi dasar arti setiap usaha meliputi empat

masalah, yaitu:

a. Pengidentifikasian dan penetapan spesifikasi dan kualifikasi hasil yang harus

dicapai dan menjadi sasaran usaha tersebut, dengan mempertimbangkan

aspirasi masyarakat yang memerlukanya.

b. Pertimbangan dan pemilihan pendekatan utama yang ampuh untuk mencapai

sasaran.

c. Pertimbangan dan langkah-langkah yang ditempuh sejak awal sampai akhir.

5 Abu Ahmadi, Strategi, Drs. Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar (Bandung; Pustaka Setia, 1997),

hlm. 11

Page 29: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

d. Pertimbangan dan penetapan tolak ukur dan ukuran baku yang akan digunakan

untuk menilai keberhasilan usaha yang akan dilakukan6.

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa arti dari “strategi” ini adalah

suatu rencana seorang pendidik dalam proses mentrasfer ilmu kepada peserta

didik (siswa).

B. Kajian Tentang Guru Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Guru Pendidikan Agama Islam

Dalam suatu pembelajaran di suatu lembaga pendidikan, perlu diperhatikan

adanya beberapa faktor yang sangat mempengaruhi terhadap keberhasilan suatu

proses pembelajaran. Faktor – faktor tersebut dikelompokkan menjadi lima macam

yang mana antara satu dengan lainnya memiliki hubungan yang sangat erat. Adapun

ke lima faktor tersebut dalam buku Metode Agama oleh Hj. Zuhairini dkk, yaitu: a)

Peserta didik, b) Pendidik (guru), c) Tujuan pendidikan, d) Alat – alat pendidikan,

dan e) Lingkungan.7

Namun demikian, dalam usaha pembinaan kepribadian muslim siswa di sekolah,

peran guru agama sangat dominan. Penampilan seorang guru sangat besar

pengaruhnya dalam pembentukan jiwa supaya berkepribadian muslim. Seorang guru

pendidikan agama mempunyai tugas mendidik dan juga mengajar.

Kata Guru berasal dari bahasa Indonesia yang berarti orang mengajar. Dalam

bahasa Inggris dijumpai dengan sebutan teacher yang berarti pengajar. Selain itu,

terdapat kata tutor yang berarti guru pribadi yang mengajar di rumah. Mengajar

6Ibid, hlm. 12

7 Zuhairini dkk, Metodologi Pendidikan Agama, (Solo: Ramadhani, 1993), hlm.22

Page 30: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

ekstra, memberi les tambahan pelajaran. Educator yang berarti pendidik, ahli didik.

Lecturer yang berarti pemberi kuliah atau penceramah.

Istilah lazim yang digunakan untuk pendidik adalah guru. Kedua istilah tersebut

bersesuaian artinya, bedanya adalah terletak pada lingkungannya. Kalau guru hanya

di lingkungan pendidik formal sedang pendidik itu di lingkungan pendidikan formal,

informal maupun non formal.

Dalam literatur kependidikan Islam, seorang guru agama biasanya disebut sebagai

ustadz, mu’allim, murabbiy, mursyid, mudarris dan mu’adib. Kata ustadz biasanya

diunakan untuk memanggil seorang profesor. Ini mengandung makna bahwa seorang

guru dituntut untuk komitmen terhadap profesionalisme dalam mengemban tugasnya.

Kata Murabbiy berasal dari kata dasar rabb, Tuhan adalah sebagai rabb Al –

Alamin dan rabb Al – nas, yakni yang menciptakan, mengatur dan memelihara alam

seisinya termasuk manusia. Dilihat dari pengertian ini maka tugas guru adalah

mendidik dan menyiapkan peserta didik agar mampu berkreasi sekaligus mengatur

dan memelihara hasil kreasinya untuk tidak menimbulkan malapetaka bagi dirinya

dan lingkungan.

Kata Mursyid biasa digunakan untuk guru dalam thoriqoh (tasawuf). Dalam hal

ini mursyid (guru) berusaha menularkan penghayatan akhlak dan atau kepribadiannya

kepada peserta didiknya, baik berupa etos kerja, etos ibadah, etos belajar maupun

dedikasinya yang serba lillahi ta’ala.

Kata Mudarris berasal dari kata darasa-yadrusu-darsan wa durusan wa dirosatan

yang berarti terhapus, hilang bekasnya, menghapus, menjadikan using, melatih,

mempelajari. Dilihat dari pengertian ini tugas guru adalah berusaha mencerdaskan

Page 31: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

peserta didiknya, memberantas kebodohan serta melatih ketrampilan, maka hal ini

sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan siswa.

Sedangkan kata Mu’addib berasal dari kata adab yang berarti moral, etika dan

adab serta kemahiran bathin, sehingga guru dalam pengertian ini adalah orang yang

beradab sekaligus memiliki peran dan fungsi untuk membangun peradaban yang

berkualitas dalam masa depan.8

Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh

peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh lalu

menghayati tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam

sebagai pandangan hidup.

Jadi, Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) adalah seseorang yang senantiasa

bertanggung jawab untuk membina dan mengasuh anak didik agar senantiasa dapat

memahami ajaran Islam secara menyeluruh lalu menghayati tujuan, yang pada

akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup,

Selain itu juga tanggung jawab Guru PAI juga memberikan bimbingan atau

bantuan kepada anak didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar

mencapai kedewasaannya sesuai dengan ajaran Islam, agar mampu melaksanakan

tugasnya sebagai makhluk Allah atau khalifah di muka bumi ini baik sebagai

makhluk sosial maupun sebagai makhluk individu yang sanggup berdiri sendiri.

2. Syarat dan Tugas Guru Pendidikan Agama Islam

Guru agama adalah guru pembimbing dan pengaruh yang bijaksana bagi anak

didiknya, pencetak para tokoh dan pemimpin umat. Untuk itu para ulama dan tokoh

pendidikan telah menformulasi syarat – syarat dan tugas guru agama. Berbagai syarat

8 Muhaimin, Wacana Pengembangan Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), hlm. 209-213

Page 32: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

dan tugas guru agama tersebut diharapkan mencerminkan profil guru agama yang

ideal yang dharapkan dalam pandangan Islam.

Menurut Abu Ahmadi dan Nuruhbiyati, syarat – syarat menjadi guru dalam

pendidikan Islam adalah sebagai berikut:

1. Umur harus dewasa

Agar mampu menjalankan tugas mendidik, pendidik seharusnya dewasa

dulu. Batasan dewasa sangat relatif, sesuai dengan segi peninjauannya.

2. Harus sehat jasmani dan rohani

Pendidik wajib sehat jasmani dan rohani. Jasmani yang tidak sehat dapat

menghambat jalannya pendidikan, bahkan dapat membahayakan bagi anak didik,

misalnya apabila pendidik memiliki jasmani yang mengandung penyakit menular.

Apabila dalam hal ini, kejiwaan pendidik wajib normal kesehatannya, karena

orang yang tidak sehat jiwanya tidak mungkin mampu bertanggung jawab.

3. Harus mempunyai keahlian dan skill

Syarat mutlak yang menjamin berhasil baik bagi semua cabang pekerjaan

adalah kecakapan atau keahlian pada para pelaksananya. Proses pendidikan pun

akan berhasil dengan baik bilamana para pendidik mempunyai keahlian, skill

yang baik dan mempunyai kecakapan yang memenuhi persyaratan untuk

melaksanakan tugasnya

4. Harus berkesusilaan dan berdedikasi tinggi

Bagi pendidik kodrati maupun pendidik pembantu tidak ada tuntutan dari

luar mengenai kesusilaan dan dedikasi ini, meskipun hal ini penting. Yang harus

ada adalah tuntutan dari dalam diri pendidik sendiri, untuk memiliki kesusilaan

Page 33: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

atau budi pekerti yang baik, dan mempunyai pengabdian yang tinggi. Hal ini

sebagai konsekuensi dari rasa tanggung jawabnya, mampu mendidik anak didik

menjadi manusia susila, dan menjadi manusia bermoral.9

Menurut Syaiful Bahri Djamarah, guru agama harus memenuhi beberapa persyaratan

diantaranya:

a. Taqwa kepada Allah SWT

Guru sesuai dengan tujuan Ilmu Pendidikan Islam, tidak mungkin

mendidik anak didiknya untuk bertaqwa kepada Allah SWT, jika ia sendiri tidak

bertaqwa kepadaNya, sebab ia adalah teladan bagi anak didiknya sebagaimana

Rasulullah menjadi teladan bagi umatnya. Sejauh mana seorang guru mampu

memberi teladan yang baik kepada semua anak didiknya, sejauh itu pulalah ia

diperkirakan akan berhasil mendidik mereka menjadi penerus bangsa yang baik

dan mulia.

b. Berilmu

Ijazah bukan semata – mata secarik kertas, tetapi suatu bukti bahwa

pemiliknya telah mempunyai ilmu pengetahuan dan kesanggupan tertentu yang

diperlukannya untuk suatu jabatan. Guru pun juga harus mempunyai ijazah agar ia

diperbolehkan mengajar, kecuali dalam keadaan darurat, misalnya jumlah anak

didik sangat meningkat sedang jumlah guru jauh dari mencukupi, maka terpaksa

menyimpang untuk sementara yakni menerima guru yang belum berijazah. Tetapi

dalam keadaan normal ada patokan bahwa makin tinggi pendidikan guru makin

baik pendidikan dan pada gilirannya makin tinggi pula derajat masyarakat.

c. Sehat Jasmani

9 Nuruhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1998), hlm.76

Page 34: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

Kesehatan jasmani keraplah dijadikan salah satu syarat bagi mereka yang

melamar untuk menjadi guru. Guru yang mengidap penyakit menular,

umpamanya sangat membahayakan kesehatan anak didiknya. Di samping itu,

guru yang berpenyakit tidak akan bergairah mengajar. Kita mengenal istilah

Mensana In Corporesano, yang artinya dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa

yang sehat terkandung jiwa yang sehat pula. Walaupun pepatah itu tidak benar

secara keseluruhan, akan tetapi kesehatan badan sangat mempengaruhi semangat

bekerja. Guru yang sakit – sakitan kerap kali terpaksa absen dan tentunya

merugikan anak didik.

d. Berkelakuan Baik

Budi pekerti guru sangat penting dalam pendidikan watak anak didik.

Guru harus menjadi tauladan, karena anak – anak bersifat suka meniru. Diantara

tujuan pendidikan yaitu membentuk akhlak yang mulia pada diri pribadi anak

didik dan ini hanya mungkin bisa dilakukan jika pribadi guru berakhlak mulia.

Guru yang tidak berakhlak mulia tidak mungkin dipercaya untuk mendidik. Yang

dimaksud dengan akhlak mulia dalam ilmu pendidikan Islam adalah akhlak yang

sesuai dengan ajaran Islam, seperti dicontohkan pendidik utama Nabi Muhammad

SAW:

Diantara akhlak mulia guru tersebut adalah mencintai jabatannya sebagai

guru, bersikap adil terhadap semua anak didiknya, berlaku sabar dan tenang,

berwibawa, gembira, bersifat manusiawi, bekerja sama dengan guru yang

lain serta bekerja sama dengan masyarakat.10

10

Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interkasi Edukatif, (Jakarta: Rhineka Cipta), hlm.

32-34

Page 35: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

Dalam rangka merealisasikan tugasnya dalam membentuk kepribadian

muslim siswa yang merupakan tujuan akhir dari pendidikan agama itu sendiri.

Perlulah kita ketahui fungsi dari guru itu sendiri. Menurut Saiful Bahri Djamarah

dalam buku guru dan anak didik dalam interaksi edukatif mengklarifikasi peran

guru agama antara lain:

a. Guru sebagai komunikator

Sebagai komunikator seorang guru harus mampu menyiapkan sumber

informasi sebanyak mungkin dan sevalid mungkin, menyeleksi dan

mengevaluasi serta mengolah menjadi sumber informasi yang sesuai dengan

keadaan siswa.

b. Guru sebagai inovator

Seorang guru haruslah berwawasan dan berorientasi ke masa depan. Seorang

guru harus mampu menyiapkan anak didiknya untuk masa depan dan

membekalinya dengan pengetahuan yang mampu menjawab tantangan masa

depan.

c. Guru sebagai emansipator

Di samping sebagai komunikator dan inovator, seorang guru juga berfungsi

sebagai emansipator. Baik dari segi pengetahuannya, keterampilan, maupun

dari segi sikapnya. Sehingga dapat mandiri. Seorang guru haruslah penuh

semangat untuk mebantu anak didiknya menuju ke tingkat perkembangan

kepribadian yang tinggi dan mulia serta mengalami peningkatan dari yang

semula.

Page 36: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

d. Guru sebagai transformator dari nilai – nilai budaya bangsa

Seorang guru sebagaimana pengertian secara umum, yaitu memberikan

pengetahuan pada anak didiknya, maka seorang guru harus mampu

mentransfer nilai – nilai luhur budaya bangsa dan agama pada diri siswa untuk

dimilikinya.

e. Guru sebagai motivator

Fungsi guru sebagai motivator maksudnya adalah seorang guru harus mampu

memotivasi siswanya untuk lebih giat dan aktif dalam belajar dan bekerja

secara dinamis dalam mengembangkan dirinya.11

Syaiful Bahri juga berpendapat bahwa banyak sekali peran yang diperlukan

oleh guru agama sebagai pendidik, atau siapa saja yang telah menerjunkan diri

menjadi guru, semuanya mempunyai peran yang sama dan harus dilaksanakan,

antara lain sebagai korektor, inspiratori, informatori, organisator, motivator,

inisiator, fasilitator, pembimbing, demonstraror, pengelola kelas, mediator dan

evaluator.12

Tugas guru adalah mendidik dan mengajar murid – murid berupa

bimbingan, memberikan petunjuk, tauladan, kecakapan, keterampilan, nilai –

nilai, norma – norma, kesusilaan, kejujuran, sikap dan sifat yang baik sehingga

mereka berguna bagi nusa dan bangsa.

Abdurrahman An Nahlawi menyimpulkan bahwa tugas pokok guru agama

dalam pandangan Islam adalah sebagai berikut:

11

Syaiful Bahri Djamarah, Op.Cit, hlm. 43 - 48 12

Syaiful Bahri Djamarah, Op. Cit, hlm.43

Page 37: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

1) Tugas penyucian, guru agama hendaknya mengembangkan dan membersihkan

jiwa anak didik agar dapat mendekatkan diri kepada Allah, menjauhkan diri

dari keburukan dan menjaga atau memelihara agar tetap berada pada fitrah-

Nya.

2) Tugas pengajaran, guru agama hendaknya menyampaikan berbagai ilmu

pengethuan dan berbagai keyakinan kepada anak didik agar mereka

menerapkan seluruh pengetahuan dan pengalamannya untuk diterjemahkan

dalam tingkah laku dan kehidupannya sehari – hari.13

Menurut Muhaimin, tugas guru pendidikan agama Islam adalah:

1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT yang telah

ditanamkan dalam lingkungan keluarga.

2. Menyalurkan bakat dan minatnya dalam mendalami bidang agama serta

mengembangkan secara optimal, sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya

sendiri dan juga untuk orang lain.

3. Memperbaiki kesalahan – kesalahan, kekurangan – kekurangan dan

kelemahan – kelemahan dalam keyakinan, pemahaman dan pengamalan

ajaran Islam dalam kehidupan sehari – hari.

4. Menangkal dan mencegah pengaruh negatif dari kepercayaan, paham atau

budaya lain yang membahayakan dan menghambat pengembangan keyakinan

siswa.

5. Menyesuaikan diri dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun

lingkungan sosial yang sesuai dengan ajaran Islam.

13

Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hlm.44

Page 38: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

6. Menjadikan ajaran Islam sebagai pedoman hidup untuk mencapai kebahagiaan

hidup di dunia dan akhirat.

7. Mampu memahami, mengilmui pengetahuan agama Islam secara menyeluruh

sesuai dengan daya serap dan keterbatasan waktu yang tersedia.14

Berdasarkan penjelasan di atas, maka secara sederhana tugas guru adalah

mengarahkan dan membimbing para murid agar semakin meningkatkan

pengetahuannya, semakin mahir keterampilannya dan semakin terbina dan

berkembang potensinya. Dalam hubungannya ini, ada sebagian ahli yang

mengatakan bahwa guru yang baik adalah guru yang mampu melaksanakan

inspiring teaching, yaitu guru yang melalui kegiatan mengajarnya mampu

mengilhami murid – muridnya. Melalui kegiatan mengajar yang dilakukan oleh

seorang guru, mampu mendorong para siswa, mampu mengemukakan gagasan –

gagasan yang besar dari murid – muridnya.15

2. Sifat Seorang Guru Pendidikan Agama Islam

Muhammad Athiyah Al – Abrasyi, sebagaimana dikutip oleh Samsul Nizar,

memberikan batasan tentang karakteristik guru agama Islam, yaitu16

:

a. Memiliki sifat zuhud, yaitu mencari keridhoan Allah.

b. Bersih fisik dan jiwanya.

c. Ikhlas dan tidak riya’ dalam melaksanakan tugasnya.

d. Bersifat pemaaf, sabar dan sanggup menahan amarah, terbuka dan menjaga

kehormatan.

14

Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002), hlm 83 15

Mukhtar Bukhari, Ilmu Pendidika dan Praktek Pendidikan, (Jakarta: IKIP Muhammadiyah Pers, 1994),

hlm.36 16

STAIBN, Ciri Guru Profesional, (http:www.google.com, diakses 18 Maret 2015)

Page 39: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

e. Mencintai peserta didik.

f. Mengetahui karakter peserta didik.

g. Menguasai pelajaran yang diajarkannya dengan professional.

h. Mampu menggunakan metode mengajar secara bervariasi dan mampu mengelola

kelas.

i. Mengetahui kehidupan psikis peserta didik.

Menurut Abdurrahman An Nahlawi, agar seorang guru Pendidikan Agama Islam

dapat menjalankan fungsi sebagaimana yang telah dibebankan Allah kepada Rasul

dan pengikutNya, maka dia harus memiliki sifat – sifat berikut ini:

a) Setiap pendidik harus memiliki sifat rabbani, karena jika seorang pendidik telah

memilki sifat ini maka seluruh kegiatan pendidikannya bertujuan untuk

menjadikan anak didiknya sebagai generasi rabbani yang memandang jejak

keagunganNya.

b) Seorang pendidik hendaknya menyempurnakan sifat rabbaniyahnya dengan

keikhlasan.

c) Seorang pendidik hendaknya mengajarkan ilmunya dengan sabar.

d) Seorang pendidik harus memiliki kejujuran ketika menyampaikan ilmunya kepada

anak didik dengan cara menerapkan apa yang diajarkan dalam kehidupan

pribadinya.

e) Seorang guru harus senantiasa meningkatkan wawasan dan pengetahuannya.

f) Seorang pendidik harus cerdik dan terampil dalam menciptakan metode

pengajaran yang variatif serta sesuai dengan situasi dan materi pelajaran.

Page 40: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

g) Seorang pendidik harus mampu bersikap tegas dan meletakkan sesuatu sesuai

proporsinya sehingga dia akan mampu mengontrol dan menguasai siswa.

h) Seorang pendidik dituntut untuk memahami psikologi anak, psikologi

perkembangan, dan psikologi pendidikan, sehingga ketika mengajar pendidik

akan memahami dan meperlakukan anak didiknya sesuai kadar intelektual dan

kesiapan psikologinya.

i) Seorang pendidik dituntut untuk peka terhadap fenomena kehidupan sehingga

mampu memahami berbagai fenomena kecenderungan dunia beserta dampak dan

akibatnya terhadap anak didik, terutama dampak terhadap akidah dan pola pikir

mereka.

j) Seorang pendidik dituntut memiliki sikap adil terhadap seluruh anak didiknya.17

3. Kode Etik Profesi Guru Pendidikan Agama Islam

Dalam menjalankan tugasnya sehari – hari, setiap pegawai berpegang teguh

kepada kode etik masing – masing, sehingga akan tercipta suatu suasana dan interaksi

yang mendukung kelancaran serta tujuan lembaga tersebut termasuk pula pola

pendidikan. Bahkan menurut Soetjipto dan Rafllis Kosasi berpendapat bahwa adanya

kode etik dalam suatu organisasi profesi tertentu, menandakan bahwa organisasi

profesi itu telah mantap.18

Menurut Hadari Nawawi istilah kode etik mengandung arti “Sejumlah atau

kelompok nilai – nilai atau norma – norma yang menjadi pedoman bagi guru atau

17

Abdurrahman An – Nahlawi, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat, (Jakarta: Gema

Insani Press, 2005), hlm. 170-175 18

Soetjipto dan Raflis Kosasi, Profesi Kegururan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), hlm.33

Page 41: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

karyawan pendidikan yang memangku keahlian di bidang pendidikan atau pengajaran

dalam menunaikan tugas (pekerjaannya) sehari – hari.”19

Setiap lembaga, baik instansi pemerintah maupun swasta memiliki kode etik yang

berbeda, demikian pula dengan profesi keguruan, termasuk guru pendidikan agama

Islam juga memiliki kode etik sebagai pedoman dalam menjalankan tugasnya dan

dapat terhindar dari segala bentuk penyimpangan, terutama dalam hal bertingkah laku

baik sebagai guru pendidikan agama Islam maupun sebagai anggota masyarakat. Jadi

apabila seorang guru melanggar kode etik profesinya, maka ia akan mendapatkan

sanksi sesuai dengan tingkat kesalahannya. Konsekuensi terakhir dan terberat atas

pelanggaran kode etik adalah pemecatan dari keanggotaan organisasi profesi. Di

samping kode etik bagi suatu organisasi profesi kepada pemangkunya dikenakan pula

sumpah jabatan.20

Kode etik guru ini merupakan suatu barometer dari semua sikap perbuatan guru

dalam berbagai kehidupan, baik dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat.

Dengan berpedoman pada kode etik guru ini, diharapkan akan dapat terbentuk figur

atau profil guru yang berkepribadian dan berpenampilan yang baik serta senanitiasa

memperhatikan dan mengembangkan dan mengembangkan profesi keguruannya.

Menurut Imam Al Ghazali, kode etik guru pendidikan agama Islam antara lain:

a. Kasih sayang terhadap peserta didik dan memperlakukannya sebagaimana

anaknya sendiri.

b. Meneladani Rasulullah sehingga jangan menuntut upah, imbalan, maupun

penghargaan.

19

Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Haji Mas Agung), hlm.118 20

Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002), hlm 92

Page 42: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

c. Hendaknya tidak memberi predikat atau martabat kepada peserta didik sebelum ia

pantas dan kompeten untuk menyandangnya dan jangan memberi ilmu yang

samar sebelum tuntas ilmu yang jelas.

d. Hendaknya mencegah peserta didik dari akhlak yang jelek (sedapat mungkin)

dengan cara sindiran dan tidak dengan tunjuk hidung.

e. Guru yang memegang bidang studi tertentu sebaiknya tidak menjelek – jelekkan

atau meremehkan bidang studi lainnya.

f. Menyajikan pelajaran kepada peserta didik sesuai dengan taraf kemampuan

mereka.

g. Dalam menghadapi peserta didik yang kurang mampu, sebaiknya diberi ilmu –

ilmu yang global dan tidak perlu menyajikan detailnya.

h. Guru hendaknya mengamalkan ilmunya, dan jangan sampai ucapannya

bertentangan dengan perbuatannya.21

Berdasarkan uraian di atas, bahwa baik guru pada umumnya maupun guru

pendidikan agama Islam jika dalam menjalankan tugasnya selalu berpegang teguh

pada kode etiknya, maka hal itu akan dapat menjadikannya sebagai guru teladan dan

hal ini akan menjamin bahwa tujuan pendidikan yang diharapkan akan dapat terjadi.

Semakin tinggi kualitas guru, maka semakin baik pula kualitas pendidikan dan

pengajaran yang diterima oleh peserta didik. Guru seperti inilah yang dinamakan

dengan guru ideal, karena ia benar – benar dapat berperan serta memfungsikan

dirinya sesuai dengan profesi yang dijabatnya.

4. Kedudukan Guru Pendidikan Agama Islam

21

Ibid 16

Page 43: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

Salah satu hal yang amat menarik pada ajaran Islam ialah penghargaan Islam yang

sangat tinggi terhadap guru. Begitu tingginya penghargaan itu sehingga menempatkan

kedudukan guru setingkat dibawah nabi dan rosul. Hal ini terjadi karena guru selalu

terkait dengan ilmu, sedangkan Islam amat sangat menghargai pengetahuan.

Kedudukan orang alim (berilmu) dalam Islam dihargai tinggi apabila orang itu

mengamalkan ilmunya dengan cara mengajarkan ilmu itu kepada orang lain.

Sebenarnya tingginya kedudukan guru dalam Islam merupakan realisasi ajaran Islam

itu sendiri. Islam memulaikan pengetahuan; pengetahuan itu sendiri didapat dari

belajar dan mengajar. Maka dari sinilah Islam beitu memuliakan guru.22

Tingginya kedudukan guru dalam Islam masih dapat disaksikan secara nyata pada

zaman sekarang ini. Itudapat kita lihat terutama di pesantren – pesantren Indonesia.

Santri membungkukkan badan ketika menghadap kyainya.

Pandangan ini selanjutnya akan menghasilkan bentuk hubungan yang khas antara

guru dan murid. Hubungan antara guru dan murid dalam Islam tidak berdasarkan

untung dan rugi dalam arti ekonomi.

Dalam sejarahnya, hubungan guru dengan murid dalam Islam ternyata sedikit

demi sedikit berubah, nilai – nilai ekonomi sedikit demi sedikit mulai masuk,

ssehingga terjadi sekarang kurang lebih sebagai berikut.

1. Kedudukan guru dalam Islam semakin merosot.

2. Hubungan guru dan murid semakin kurang nilai keagamaannya, penghargaan

murid terhadap guru semakin menurun.

22

Asma Hasan Fahmi, Sejarah dan Filsafat Pendidikan Islam, diterjemahkan Ibrahim Husen (Jakarta:

Bulan Bintang, 1979), hlm.166

Page 44: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

Gejala ini merupakan kenyataan yang tidak dapat disangkal. Orang Islam tidak

bisa menyangkal bahwa telah terjadi perubahan tentang kualitas hubungan guru dan

murid apalagi kalau sudah menyangkut masalah gaji.

C. Kajian Tentang Kesadaran Keagamaan

1. Pengertian Kesadaran Keagamaan

Secara bahasa, kesadaran berasal dari kata sadar “sadar” yang mempunyai arti:

insaf, yakin, merasa, tahu dan mengerti. Kesadaran berarti: keadaan tahu, mengerti dan

merasa atau keinsafan.23

Arti kesadaran yang dimaksud adalah keadaan tahu, ingat dan

merasa ataupun keinsafan atas dirinya sendiri seperti keadaan sebenarnya.

Kata beragama berasal darikata dasar “agama”. Agama berarti kepercayaan

kepada Tuhan dengan ajaran kebaktian dan kewajiban – kewajiban yang berhubungan

dengan dengan kepercayaan yang diyakini itu, misalnya Islam, Kristen, Hindu, Budha

dan lain – lain, sedangkan kata beragama berarti memeluk (menjalankan agama),

beribadat, taat kepada agama.24

Menurut Harun Nasution sebagaimana yang dikutip oleh Jalaluddin bahwa

pengertian agama berasal dari kata: ad-din, religi. Kata agama terdiri dari: a (tidak) dan

gama (pergi), agama mengandung arti tidak pergi, tetap di temapt atau diwarisi turun

menurun.25

Sedangkan secara istilah, agama adalah ajaran – ajaran yang diwahyukan

Tuhan kepada manusia melalui seorang Rasul.26

23

Anton M Moeliono, dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1990), cet. III, hlm.

765 24

Ibid, hlm. 9 25

Jalaudin, Psikologi Agama, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1998), cet. III, hlm.12 26

Harun Nasution, Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya, (Jakarta: Bulan Bintang, 1974), jilid I, hlm 10

Page 45: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

Agama memang membawa peraturan – peraturan yang merupakan hukum yang

harus dipatuhi orang. Agama memang menguasai diri seseorang dan dan membuat

mereka tunduk dan patuh terhadap Tuhan dengan menjalankan ajaran – ajaran agama dan

meninggalkan larangan Nya. Agama lebih lanjut membawa kewajiban – kewajiban yang

tidak dijalankan oleh seseorang menjadi hutang baginya. Paham kewajiban dan

kepatuhan membawa pula kepada paham balasan, yang menjalankan kewajiban dan yang

patuh akan mendapatkan balasan yang baik, sedangkan yang tidak menjalankan dan tidak

patuh aka mendapatkan balasan yang tidak baik.27

Agama juga berasal dari kata: religi yang berasal dari bahasa Latin yang berasal

dari kata relegere yang mengandung arti mengumpulkan, membaca. Agama memang

merupakan kumpulan cara – cara mengabdi kepada Tuhan, ini terkumpul dalam kitab

suci yang harus dibaca. Religi juga berasal dari kata religare yang berarti mengikat.

Ajaran agama memang mempunyai sifat mengikat bagi manusia. Dalam agama

selanjutnya terdapat pula ikatan antara roh manusia dengan Tuhannya, dan agama lebih

lanjut memang mengikat antara manusia dengan Tuhan.28

Intisari yang terkandung dalam istilah – istilah di atas adalah ikatan agama

mengandung arti ikatan – ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi manusia, ikatan ini

mempunyai pengaruh yang besar sekali terhadap hidup manusia sehari – hari, ikatan itu

berasal dari suatu kekuatan yang lebih tinggi dari manusia, satu keuatan yang tidak dapat

ditangkap dengan panca indera.

Menurut Jalaluddin, agama dapat didefinisikan sebagai:

27

Harun Nasutiion, op.cit, hlm. 9 28

Ibid, hlm. 10

Page 46: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

1. Pengakuan terhadap adanya hubungan manusia dengan kekuatan gaib yang harus

dipatuhi.

2. Pengakuan terhadap adanya kekuatan gaib yang menguasai manusia.

3. Mengikat diri pada suatu bentuk yang mengandung pengakuan kepada suatu sumber

yang berada di luar diri manusia dan yang mempengaruhi perbuatan – perbuatan

manusia.

4. Kepercayaan pada suatu kekuatan gaib yang menimbulkan cara hidup tertentu.

5. Suatu sistem tingkah laku (code of conduct) yang berasal dari sesuatu kekuatan ghaib.

6. Pengakuan terhadap adanya kewajiban – kewajiban yang bersumber pada suatu

kekuatan ghaib.

7. Pemujaan terhadap kekuatan gaib yang timbul dari perasaan lemah dan perasaan takut

terhadap kekuatan misterius yang terdapat dalam alam sekitar manusia.

8. Ajaran – ajaran yang diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui seorang Rasul.

Dengan demikian unsur terpenting yang ada dalam agama ialah:

1. Kekuatan gaib: manusia merasa dirinya lemah dan berhajat pada kekuatan gaib itu

sebagai tempat minta tolong. Oleh karena itu manusia harus mengadakan hubungan

baik dengan kekuatan gaib tersebut yang dapat diwujudkan dengan mematuhi

perintah dan larangan kekuatan gaib itu.

2. Keyakinan manusia: bahwa kesejahteraan manusia di dunia ini dan hidunya di akhirat

tergantung adanya hubungan baik dengan kekuatan gaib yang dimaksud. Dengan

hilangnya hubungan baik itu, maka kesejahteraan dan kebahagiaan itu akan hilang

pula.

Page 47: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

3. Respon yang bersifat emosional dari manusia: Respon itu bisa mengambil bentuk

perasaan takut atau perasaan cinta terhadap Tuhan, sehingga respons tersebut dapat

mengambil bentuk penyembahan atau pengabdian terhadap Tuhan, dan juga respon

tersebut dapat mengambil bentuk cara hidup tertentu bagi orang yang bersangkutan.

4. Adanya faham yang suci dalam bentuk kekuatan ghaib, dalam bentuk kitab yang

mengandung ajaran – ajaran agama bersangkutan dan dalam bentuk tempat – tempat

tertentu.

Fakta menunjukkan bahwa agama berpusat pada Tuhan sebagai ukuran yang

menentukan dan yang tak boleh diabaikan. Dalam istilahnya ia juga menyebutkan sebagai

keyakinan, bahwa definisi agama adalah sikap atau cara penyesuaian diri terhadap

lingkungan lebih luas daripada lingkungan dunia fisik yang terikat ruang dan waktu.

Pengertian kesadaran beragama meliputi rasa keagamaan, pengalaman ke-

Tuhanan, keimanan, sikap dan tingkah laku keagamaan yang terorganisasi dalam sistem

mental dari kepribadian. Karena agama melibatkan seluruh fungsi jiwa dan raga manusia,

maka kesadaran beragama pun mencakup aspek – aspek afektif, kognitif dan motorik.29

Dalam penulisan ini, pengertian kesadaran beragama yang dimaksud adalah

segala perilaku yang dikerjakan oleh seseorang dalam bentuk menekuni, mengingat,

merasa dan melaksanakan ajaran – ajaran agama untuk mengabdikan diri kepada Tuhan

dengan disertai perasaan jiwa tulus dan ikhlas, sehingga apa yang dilakukannya sebagai

perilaku keagamaan dan salah satu pemenuhan atas kebutuhan rohaniahnya.

2. Bentuk – Bentuk Kesadaran Keagamaan

29

Abdul Aziz Ahyadi, Psikologi Agama (Kepribadian Muslim Pancasila), (Bandung: Sinar Baru

Algesindo, 1995), cet III, hlm 37.

Page 48: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

Bentuk kesadaran keagamaan didasarkan pada enam nilai-nilai etis bahwa setiap orang

dapat menyetujui – nilai-nilai yang tidak mengandung politis, religius, atau budaya.

Beberapa hal di bawah ini yang dapat kita jelaskan untuk membantu siswa memahami

Enam Pilar, yaitu sebagai berikut :

1. Trustworthiness (Kepercayaan)

Jujur, jangan menipu, menjiplak atau mencuri, jadilah handal – melakukan apa yang

anda katakan anda akan melakukannya, minta keberanian untuk melakukan hal yang

benar, bangun reputasi yang baik, patuh – berdiri dengan keluarga, teman dan negara.

2. Recpect (Respek)

Bersikap toleran terhadap perbedaan, gunakan sopan santun, bukan bahasa yang

buruk, pertimbangkan perasaan orang lain, jangan mengancam, memukul atau

menyakiti orang lain, damailah dengan kemarahan, hinaan dan perselisihan.

3. Responsibility (Tanggungjawab)

Selalu lakukan yang terbaik, gunakan kontrol diri, disiplin, berpikirlah sebelum

bertindak – mempertimbangkan konsekuensi, bertanggung jawab atas pilihan anda.

4. Fairness (Keadilan)

Page 49: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

Bermain sesuai aturan, ambil seperlunya dan berbagi, berpikiran terbuka,

mendengarkan orang lain, jangan mengambil keuntungan dari orang lain, jangan

menyalahkan orang lain sembarangan.

5. Caring (Peduli)

Bersikaplah penuh kasih sayang dan menunjukkan anda peduli, ungkapkan rasa

syukur, maafkan orang lain, membantu orang yang membutuhkan.

6. Citizenship (Kewarganegaraan)

Menjadikan sekolah dan masyarakat menjadi lebih baik, bekerja sama, melibatkan

diri dalam urusan masyarakat, menjadi tetangga yang baik, mentaati hukum dan

aturan, menghormati otoritas, melindungi lingkungan hidup.30

3. Aspek – Aspek Kesadaran Beragama

1. Aspek Kesadaran

a. Pemujaan atau pengalaman spiritual

Pemujaan adalah suatu ungkapan perasaan, sikap dan hubungan. Menurut

Malinowski sebagaimana yang dikutip oleh Thomas F. O’Dea bahwa: perasaan,

sikap dan hubungan ini diungkapkan tidak memiliki tujuan selain dalam dirinya

sendiri, mereka merupakan tindakan yang mengungkapkan. Sedangkan

30

Doni Koesoema, Pendidikan Karekter, (Jakarta: PT Grasindo, 2009), hlm. 167

Page 50: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

pengalaman spiritual mempunyai nilai misteri yang terkait dalam dirinya sehingga

kita tidak dapat menalarkannya secara penuh.

Hubungan yang diungkapkan dalam pemujaan maupun pengalaman

spiritual tersebut merupakan hubungan dengan obyek suci.31

Sehingga dalam

hubungannya dengan sesuatu yang suci tersebut dapat membangkitkan daya

pikirnya yang selanjutnya mereka menghayati dan meyakini bahwa ada sesuatu

yang obyek yang bersifat suci untuk dijadikan sebagai tempat dan tujuan

pengabdian diri. Kesadaran ini timbul akibat adanya ungkapan perasaan, sikap

dan hubungan antara manusia dengan sesuatu yang dianggap suci.

b. Hubungan sosial

Teori fungsional memandang sumbangan agama terhadap masyarakat dan

kebudayaan berdasarkan atas karakteristik pentingnya yakni transendensi

pengalaman sehari – harinya dalam lingkungan alam, dan manusia pun

membutuhkan sesuatu yang mentransendensi pengalaman untuk kelestarian

hidupnya, karena:

1) Manusia hidup dalam kondisi ketidakpastian, sebagai hal yang sangat penting

bagi keamanan dan kesejahteraan manusia di luar jangkauannya. Dengan kata

lain eksistensi manusia ditandai oleh ketidakpastian.

2) Kesanggupan manusia untuk mengendalikan dan untuk mempengaruhi

kondisi hidupnya, walaupun kesanggupan tersebut semakin meningkat. Pada

titik dasar tertentu, kondisi manusia dalam kondisi konflik antara keinginan

diri dengan lingkungan yang ditandai oleh ketidakberdayaan.

31

Thomas F. O’Dea, Sosiologi Agama (Suatu Pengenalan Awal), (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

1996), hlm 75

Page 51: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

3) Manusia harus hidup bermasyarakat, dan masyarakat merupakan suatu alokasi

yang teratur dari berbagai fungsi, fasilitas dan ganjaran.32

Pengalaman manusia dalam konteks ketidakpastian dan ketidakberdayaan

membawa manusia keluar dari perilaku sosial dan batasan kultural dari tujuan

dan norma sehari – hari, maka sebagai konsekuensinya manusia harus

mengembalikan ketidakpastian dan ketidakberdayaan tersebut kepada

kesadarannya untuk beragama dan mentaati norma – norma masyarakat untuk

menuntunnya dalam mencapai ketentraman hidupnya.

c. Pengalaman dan pengetahuan

Menurut Robert W Crapps, bahwa kebenaran harus ditemukan, bukan

hanya melalui argumen logis dan teoritis, tetapi melalui pengamatan atas

pengalaman, maka jalan lapang menuju ke kesadaran keagamaan adalah melalui

pengalaman yang diungkapkan orang.33

Kesadaran dapat terjadi setelah seseorang memang benar – benar

memahami, menghayati dan menjalankan ajaran agama yang didapat dari

pengalaman, sehingga proses kesadaran seperti ini adalah adanya perpindahan

pengalaman atau pengetahuan keagamaan dari seseorang yang dilaksanakan

dengan secara konsisten dan konsekuen.

d. Eksperimen

Eksperimen merupakan proses yang memiliki kemampuan dengan

behaviorisme. Kemiripan itu terletak pada usaha untuk menggali arti melalui

32

Ibid, hlm 7 - 8 33

Robert W. Crapps, Dialog Psikologi dan Agama, (Yogyakarta: Kanisius, 1993), hlm 147

Page 52: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

pengamatan dan penguraian perilaku secara teliti.34

Dalam penyelidikan empiris

teori psikoanalisis tentang agama berusaha mengadakan secara eksperimental tiga

hipotesis yang diambil dari psikoanalisis: bahwa bila teori analisis tentang

perilaku keagamaan benar, maka prosedur eksperimen juga harus dapat

menunjukkan sebagai berikut:

1) Bahwa semakin besar religius seseorang, maka semakin besar kecenderungan

seseorang untuk membuat proyeksi.

2) Bahwa persasaan dan konsep seseorang tentang Tuhan berkolersi dengan

perasaan dan konsep seseorang tentang orang tua mereka.

3) Bahwa orang laki – laki memiliki kecenderungan yang lebih besar daripada

perempuan dalam memandang Tuhan sebagai tokoh penghukum.

Kesadaran juga dapat timbul dengan adanya eksperimen, dimana

penghayatan dan pengalaman agama dapat terlaksana secara baik setelah

seseorang yang beragama telah memandang dan mengakui kebenaran agama

sebagai sesuatu yang penting dalam kehidupannya, bahwa seorang akan merasa

damai dan tentram dalam kehidupannya setelah mereka mendekatkan diri

kepada sesuatu yang dipercayainya, yakni Allah SWT dan menyerahkan kembali

segala persoalan yang dihadapinya hanya kepadaNya daripada seseorang yang tak

kenal agama.

Hal ini akan membuktikan bahwa kesadaran agama akan muncul setelah

seseorang mengetahui hasil dari eksperimen tentang agama tersebut benar – benar

dirasakan sebagai suatu hal yang memang dibutuhkan dalam kehidupannya.

2. Dimensi Keagamaan

34

Ibid, hlm 124

Page 53: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

Menurut Glock dan Stark sebagaiman dikutip oleh Jalaluddin Rakhmat,

bahwa mereka telah membagi dimensi keagamaan menjadi lima bagian, yaitu:

dimensi ideologi, dimensi ritualistik, dimensi eksperensial, dimensi intelektual, dan

dimensi konsekuensional.

a. Dimensi Ideologi.

Bagian dari keberagaman yang berkaitan dengan apa yang harus

dipercayai termasuk dalam dimensi ideologi. Kepercayaan atau doktrin agama

adalah dimensi yang paling dasar. Inilah yang membedakan antara agama yang

satu dengan agama yang lainnya.

Ada tiga kategori kepercayaan, diantaranya kepercayaan yang menjadi

dasar esensial suatu agama, yaitu percaya adanya Tuhan dan utusannya dalam

agama, kemudian kategori kepercayaan yang berkaitan dengan tujuan Illahi dalam

penciptaan manusia, dan kategori yang terakhir adalah kepercayaan yang

berkaitan dengan cara terbaik untuk melaksanakan tujuan Illahi tersebut, seperti

orang Islam harus percaya bahwa untuk beramal shaleh mereka harus melakukan

pengabdian kepada Allah SWT dan pengkhidmatan kepada sesama manusia.35

Kepercayaan merupakan bentuk pengungkapan intelektual yang

primordial dari berbagai sikap dan kepercayaan keagamaan. Kepercayaan atau

mitos dianggap sebagai “filsafat primitif” yang hanya mengungkapkan pemikiran

untuk memahami dunia, menjelaskan tentang kehidupan dan kematian, takdir dan

hakikat, dewa – dewa dan ibadah. Tetapi kepercayaan merupakan jenis

35

Jalauddin Rakhmat, Psikologi Agama (Sebuah Pengantar). (Bandung: Mizan Pustaka, 2003), cet I , hlm

43-44

Page 54: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

pernyataan manusia yang bersifat kompleks dan dramatis, karena pernyataan ini

bersifat kompleks luas dan melibatkan fikiran, perasaan sikap dan sentiment.36

b. Dimensi Ritualistik.

Dimensi ritualistik adalah dimensi keberagamaan yang berkaitan dengan

sejumlah perilaku. Yang dimaksud dalam perilaku disini bukanlah perilaku umum

yang dipengaruhi keimanan seseorang melainkan mengacu kepada perilaku –

perilaku khusus yang dutetapkan oleh agama, seperti tata cara ibadah,

pembaptisan, pengakuan dosa, berpuasa atau menjalankan ritus – ritus khusus

pada hari – hari suci, seperti ritualistik dalam agama Islam adalah menjalankan

shalat dengan menghadap kiblat beserta ruku’ dan sujudnya.37

Ritual merupakan transformasi simbolis dari pengalaman – pengalaman

yang tidak dapat diungkapkan dengan tepat oleh media lain. Karena berasal dari

kebutuhan primer manusia, maka ia merupakan kegiatan spontan, ia lahir dari niat

tanpa disesuaikan dengan suatu tujuan yang disadari, pertumbuhannya tanpa

rancangan dan polanya benar – benar alamiah.38

Kegiatan ini dilakukan atas dasar

kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan sesuatu yang dianggap suci

dengan maksud untuk mengabdikan dirinya, karena mereka merasa lebih rendah

dibandingkan dengan yang suci tersebut.

Dimensi ini mencakup kegiatan ritual itu sendiri, ketaatan dan hal – hal

yang dilakukan orang untuk menunjukkan komitmen terhadap agama yang

dianutnya. Kegiatan ritual mengacu pada seperangkat ritus, tindakan keagamaan

formal dan praktek – praktek suci yang semua agama mengharapkan kepada

36

Thomas F. O’Dea, op.cit., hlm. 79 37

Jaluddin Rakhmat, op.cit., hlm. 45 38

Thomas F. O’Dea, op.cit., hlm.76

Page 55: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

penganutnya dapat melaksanakannya. Sedangkan ketaatan mengacu pada

tindakan seseorang beragama dalam melaksanakan perintah agama dan menjauhi

larangan agama.

Antara kegiatan ritual dan ketaatan tidak dapat dipisahkan, karena

keduanya bagaikan ikan dengan air. Apabila aspek ritual dari komitmen sangat

formal dan khas publik maka agama pun mempunyai seperangkat tindakan

persembahan dan kontemplasi personal yang rekatif spontan, informal dan khas

pribadi pula.39

c. Dimensi Eksperensial.

Dimensi eksperensial berkaitan dengan perasaan keagamaan yang dialami

oleh penganut agama atau dalam psikologi dapat dikatakan “religious

experience”. Pengalaman keagamaan ini bisa saja terjadi sangat moderat, seperti

kekhusukan di dalam menjalankan shalat untuk agama Islam.40

Pengalaman keagamaan adalah suatu pengalaman mengenai kekuasaan

atau kekuatan. Pengalaman keagamaan juga merupakan tanggapan terhadap hal

atau peristiwa yang dialami sebagai hal yang suci, yakni suatu pelepasan dari

kekuasaan yang menanamkan suatu tanggapan tertentu yang sama – sama

memadukan rasa hormat yang dalam dan daya tarik yang kuat.41

Dimensi ini berisikan dan memperhatikan fakta bahwa semua agama

mengandung pengharapan tertentu dan mengacu kepada harapan bahwa orang –

39

Roland Robertson, Agama Dalam Analisa dan Interpretasi Sosiologis, (Jakarta: Rajawali Press, 1988),

hlm. 296 40

Jalauddin Rakhmat, op. cit., hlm. 45 41

Thomas F. O’Dea, op.cit.,hlm. 44

Page 56: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

orang yang beragama minimal memiliki dasar – dasar keyakinan, kegiatan ritual,

kitab suci dan tradisi – tradisi keagamaan.42

d. Dimensi Intelektual.

Setiap agama memiliki sejumlah informasi khusus yang harus diketahui

oleh para pengikutnya. Ilmu fikih di dalam Islam menghipun informasi mengenai

fatwa ulama’ berkenaan dengan ritus – ritus keagamaan. Sikap orang dalam

menerima atau menilai ajaran agamanya berkaitan erat dengan pengetahuan

agama yang dimilikinya. Orang yang yang sangat dogmatis tidak mau

mendengarkan pengetahuan dari kelompok manapun yang bertentangan dengan

keyakinan agamanya.

e. Dimensi Konsekuensional.

Dimensi konsekuensional menunjuk akibat ajaran agama dalam perilaku

umum yang tidak secara langsung dan secara khusus ditetapkan agama. Inilah

efek ajaran agama pada perilaku individu dalam kehidupannya sehari – hari. Efek

agama ini bisa jadi positif atau negatif pada tingkat personal maupun sosial.43

Dimensi ini mengacu kepada kebutuhan manusia terhadap agama, bahwa

pentingnya agama dalam kehidupan sehari – hari manusia. Kehidupan manusia

yang penuh dengan persoalan ini harus dikembalikan kepada agama dalam

penyelesaiannya agar ditemukan kedamaian dan kesejahteraan. Agama mengatur

segala sikap dan perilaku sebagai konsekuensi manusia bahwa sikap dan perilaku

42

Roland Robertson, op.cit., hlm. 296-297 43

Jalauddin Rakhmat, op.cit., hlm. 46 - 47

Page 57: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

tersebut ada pertanggungjawabannya kepada sesuatu yang lebih tinggi derajatnya

serta untuk memenuhi atas kebutuhan dan kewajibannya sebagai makhluk

beragama.

3. Aspek – Aspek Kesadaran Keagamaan

a. Aspek Afektif dan Konatif

Bahwa yang menjadi keinginan dan kebutuhan manusia itu bukanhanya

terbatas pada kebutuhan biologis saja, namun manusia juga mempunyai keinginan

dan kebutuhan untuk mencintai dan dicintai Tuhan. Agama merupakan kebutuhan

rohaniah manusia, dimana seseorang tidak bisa hidup tanpa agama, hal ini

mengakibatkan seseorang selalu mendambakan agama dalam kelangsungan

hidupnya. Setelah mereka menemukan dan tergabung dalam agama dengan

perasaan ingin mengabdikan dirinya kepada Tuhan, maka keadaan jiwanya pun

akan terasa tentram dan damai. Mereka akan mencintai dan mengalami kerinduan

terhadap Tuhan.

b. Aspek Kognitif

Aspek kognitif merupakan aspek yang juga menjadi sumber jiwa agama

pada diri seseorang yaitu melalui berfikir, manusia ber-Tuhan karena

menggunakan kemampuan berfikirnya. Sedangkan kehidupan beragama

merupakan refleksi dari kemampuan berfikir manusia itu sendiri. Manusia juga

menggunakan fikirannya untuk merenungkan kebenaran atau kesalahan menuju

keyakinan terhadap ajaran agama.

Adapun hal – hal yang berhubungan dengan aspek kognitif antara lain:

1) Kecerdasan Qalbiyah

Page 58: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

Kecerdasan Qalbiyah yaitu kecerdasan untuk mengenal hati dan

aktifitas – aktifitasnya, mengelola dan mengekspresikan jenis – jenis kalbu

secara benar, memotivasi kalbu untuk membina hubungan moralitas dengan

orang lain dan hubungan ubudiyah dengan Tuhan. Dalam Islam kecerdasan ini

dapat dilihat pada keyakinan seseorang terhadap rukun iman.

2) Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional adalah kecerdasan yang berkaitan dengan

pengendalian nafsu – nafsu impulsif dan agresif, sehingga seseorang akan

terarah untuk bertindak secara hati – hati, waspada, tenang, sabar dan tabah

ketika mendapat musibah dan berterimakasih ketika mendapat kenikmatan.

3) Kecerdasan Moral

Kecerdasan moral adalah kecerdasan yang berkaitan dengan hubungan

kepada sesama manusia dan alam semesta. Kecerdasan ini mengarahkan

seseorang untuk berbuat baik.

4) Kecerdasan Spiritual

Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang berhubungan dengan

kualitas batin seseorang dalam meyakini ajaran agama. Kecerdasan ini

mengarahkan seseorang untuk berbuat lebih manusia, sehingga dengan

menggunakan fikirannya seseorang dapat menjangkau nilai – nilai luhur

dalam agama yang mungkin belum tersentuh oleh akal pikiran manusia.

5) Kecerdasan Beragama

Kecerdasan beragama adalah kecerdasan yang berhubungan dengan

kualitas beragama pada diri seseorang. Kecerdasan ini mengarahkan pada diri

Page 59: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

seseorang untuk berperilaku agama secara benar sehingga menghasilkan

ketakwaan dan keimanan secara mendalam.44

Dengan demikian aspek kognitif dalam kesadaran beragama akan

mengarahkan pada keyakinan terhadap agama, karena dengan kemampuan

berfikirnya mereka dapat memilih antara kebenaran dan kesalahan. Sehingga

mereka pun menemukan keyakinan dan keimanan sebagai kebutuhan

rohaniyahnya demi ketentraman jiwanya. Karena dengan mengenal dan

mendekatkan diri kepada Allah, maka jiwa seseorang akan terlindungi dan

bahagia.

c. Aspek Motorik

Aspek motorik dalam kesadaran beragama merupakan aspek yang berupa

perilaku keagamaan yang dilakukan seseorang di dalam beragama. Aspek – aspek

tersebut meliputi: Kedisiplinan shalat, Menunaikan ibadah puasa, dan Akhlakul

karimah

4. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kesadaran Beragama

Setiap insan dengan seluruh perwatakan, ciri pertumbuhan dan perkembangannya

adalah hasil pencapaian dari dua faktor yaitu faktor pembawaan dan lingkungan. Faktor

inilah yang mempengaruhi insan untuk berinteraksi sejak lahir hingga hayatnya. Oleh

karena itu begitu kuat dan bercampur aduknya peranan dua faktor ini, maka sukar sekali

untuk menunjukkan perkembangan tubuh atau tingkah laku secara pasti kepada salah satu

faktor dari dua faktor ini. Adapun dua faktor yang mempengaruhi kesadaran beragama

ini, yakni faktor internal dan faktor eksternal.

1. Faktor Internal (faktor dari dalam)

44

Ramayulis, Psikologi Agama, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), cet VI, hlm. 79 - 80

Page 60: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

Salah satu kelebihan manusia sebagai makhluk Allah SWT adalah dianugerahi

fitrah perasaan dan kemampuan untuk mengenal Allah dan melakukan ajarannya.

Dalam kata lain, manusia dianugerahi insting beragama atau naluri beragama. Karena

memiliki fitrah ini, kemudian manusia dijuluki sebagai “homo devinans” atau “homo

religious” yaitu makhluk ber-Tuhan atau makhluk beragama. Fitrah beragama ini

merupakan disposisi yang mengandung kemungkinan untuk berkembang. Namun,

mengenai arah dan kualitas perkembangan beragama manusia sangat tergantung pada

proses pendidikan yang diterimanya.45

Faktor internal yang dimaksudkan disini adalah faktor yang datang dari dalam

diri seseorang, yaitu segala sesuatu yang dibawanya sejak lahir dimana seseorang

yang baru lahir tersebut memiliki kesucian (fitrah) dan bersih dari segala dosaserta

fitrah untuk beragama.

Fitrah disini adalah kemampuan dasar yang suci pada setiap orang yang lahir,

yaitu beragama atau kepercayaan adanya Tuhan. Fitrah akan berlangsung lurus atau

sebaliknya, tergantung pada pengaruh dan usaha orang tua dan lingkungan yang

mendidiknya.46

Jadi sejak lahir manusia membawa fitrah dan mempunyai banyak

kecenderungan, ini disebabkan karena banyaknya potensi yang dibawanya. Dalam

garis besarnya kecenderungan itu dapat dibagi dua, yaitu kecenderungan menjadi

orang baik dan kecenderungan menjadi orang jahat. Sedangkan kecenderungan

beragama termasuk ke dalam kecenderungan yang baik.

45

Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000),

cet. I, hlm. 136 46

Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000), cet

III, hlm. 34 - 35

Page 61: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

2. Faktor Eksternal (faktor dari luar)

a. Lingkungan Keluarga

Keluarga merupakan kelompok sosial yang pertama dalam kehidupan

manusia, tempat ia belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial di dalam

berhubungan dengan kelompoknya. Kelompok yang ada di dalam keluarga adalah

kelompok primer yang termasuk ikut serta dalam pembentukan norma – norma

sosial pada diri seseorang.

Pengalaman – pengalaman interaksi sosial di dalam keluarga juga ikut

menentukan cara – cara bertingkah laku terhadap orang lain dalam pergaulan

sosial di luar keluarganya.47

Dalam kehidupan manusia, lingkungan keluargalah

yang menjadikan dasar pembentukan perilaku seseorang, juga memberikan andil

yang lebih banyak dalam memberikan bimbingan dan pendidikan keagamaan.

Sebab sebelum mereka mengenal dunia luar, mereka terlebih dahulu akan

menerima norma – norma dan pengalaman – pengalaman dari anggota keluarga,

terutama dari orangtua. Orangtualah yang sangat menentukan pribadi anak dalam

berperilaku terutama kesadaran beragama.

Sehubungan dengan itu, Zakiah Daradjat menyatakan bahwa orangtua

adalah pembina pribadi yang pertama dalam kehidupan anak. Kepribadian

orangtua, sikap dan cara hidup mereka merupakan unsur pendidikan yang tidak

47

Gerungan, Psikologi Sosial, (Bandung: PT. Eresco, 1988), cet. 11, hlm. 180 - 181

Page 62: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

langsung dengan sendirinya akan masuk dan mempengaruhi pribadi anak yang

sedang tumbuh dan berkembang.48

Jadi dengan melalui peran orangtua dan hubungan yang baik antara

orangtua dan anak dalam proses pendidikan, maka kesadaran beragama dapat

berkembang melalui peran kelaurga dalam mempengaruhi dan menanamkannya

terhadap anak, dimana orangtualah yang bertanggung jawab untuk membentuk

perilaku keagamaan pada diri anak dalam kaitannya kesadaran beragama.

b. Lingkungan Sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang mempunyai program

sistematis dalam melaksanakan bimbingan, pengajaran dan latihan kepada anak

(siswa) agar mereka berkembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

Pengaruh sekolah sangat besar terhadap perkembangan kepribadian anak. Karena

sekolah merupakan pengganti dari keluarga, dimana para guru merupakan

pengganti dari orangtua.

Untuk mengembangkan fitrah beragama terhadap siswa, maka sekolah

terutama dalam hal ini guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam

mengembangkan wawasan pemahaman, pembiasaan mengamalkan ibadah atau

akhlak yang mulia terhadap anak didik.49

Dengan demikian, lingkungan sekolah merupakan faktor yang potensial

dalam rangka mendidik dan mengembangkan ajaran agama untuk anak didik,

terutama melalui bidang studi Pendidikan Agama Islam dan pembiasaan suasana

48

Zakia Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1970), hlm. 56 49

Saymsu Yusuf, op.cit.,hlm. 140

Page 63: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

keagamaan melalui berbagai kegiatan keagamaan dan perilaku sehari – hari

sehingga dapat meningkatkan kesadaran beragama bagi mereka.

c. Lingkungan Masyarakat

Yang dimaksud dengan lingkungan masyarakat disini adalah situasi atau

kondisi interaksi sosial dan sosio – kultural yang secara potensial berpengaruh

terhadap perkembangan fitrah beragama atau kesadaran beragama individu.

Lingkungan masyarakat merupakan lingkungan yang berpengaruh setelah anak

mendapatkan pendidikan keluarga dan sekolah.

Pada lingkungan ini seseorang akan berhubungan dengan hal – hal yang

asing, sehingga dalam pertumbuhan dan perkembangan pribadinya dihadapkan

kepada penyesuaian diri terhadap lingkungan tersebut.

Dalam masyarakat, seseorang yang terutama dalam masa pubertas akan

melaksanakan interaksi sosial dengan teman sebayanya atau anggota masyarakat

lainnya. Apabila teman sepergaulan itu menampilkan perilaku yang sesuai dengan

nilai – nilai agama maka merekapun akan cenderung berakhlak baik. Begitu

sebaliknya, apabila teman sepergaulan menampilkan perilaku yang kurang baik,

amoral bahkan melanggar norma – norma agama, maka mereka akan cenderung

terpengaruh untuk mengikuti perilau tersebut.50

Dengan demikian, lingkungan masyarakat merupakan faktor yang penting

dalam rangka mengembangkan kesadaran beragama khususnya pada masa

pubertas, hal ini dilakukan dengan pergaulan teman sebaya. Namun peran

orangtua di keluarga dan para guru di sekolah senantiasa mengawasi dalam

50

Syamsu Yusuf, op.cit., hlm. 141

Page 64: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

pergaulan tersebut, jangan sampai terjadi pergaulan yang mengarah ke hal – hal

yang melanggar ajaran agama.

Page 65: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini mengkaji mengenai Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam

Meningkatkan Kesadaran Keagamaan pada Siswa di SMA Negeri 1 Pandaan. Melalui

penelitian ini akan dapat diketahui mengenai strategi guru pendidikan agama islam dalam

meningkatkan kesadaran keagamaan melalui pembelajaran Kurikulum 2013 serta faktor

pendukung dan penghambatnya. Oleh karena itu, Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian

ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan penelitian bersifat deskriptif, yakni penelitian

yang memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual, sebagaimana adanya pada masa

sekarang, pada saat penelitian dilakukan.1

Bogdan dan Taylor mendefinisikan “Metodologi Kualitatif” sebagai prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

orang dan perilaku yang dapat diamati.2

Penelitian ini menggunakan pendekatan dan jenis penelitian kualitatif-deskriptif

karena penelitian ini merupakan penelitian yang aktual yang sebagaimana yang ada saat ini.

Selain itu, peneliti juga ingin mendeskripsikan kejadian-kejadian, tulisan, maupun lisan dari

orang-orang yang nantinya menjadi sumber data mengenai Strategi Guru Pendidikan Agama

Islam dalam Meningkatkan Kesadaran Keagamaan pada Siswa di SMA Negeri 1 Pandaan.

1 Susetyo. Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Tindakan Kelas (Bengkulu: FKIP UNIB, 2010), hlm. 11.

2 Lexy J Moeloeng, Metode Penelitian Kualitatf (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000), hlm. 5.

Page 66: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek

yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kecil.3

Adapun deskriptif kualitatif adalah penelitian yang data – datanya berupa kata – kata

(bukan angka – angka, yang berasal dari wawancara, catatan laporan, dokumen dan lain -

lain) atau penelitian yang di dalamnya mengutamakan untuk pendeskripsian secara analisis

suatu peristiwa atau proses sebagaimana adanya dalam lingkungan yang alami untuk

memperoleh makna yang mendalam dari hakikat proses.

Adapun jenis penelitiannya adalah menggunakan studi kasus. Studi kasus adalah

suatu penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu

organisasi, lembaga atau gejala tertentu.4 Seperti individu, kelompok, lembaga dan lain –

lain.

B. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti di lapangan merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan akan

pemahaman terhadap beberapa kasus, karena pengumpulan data harus dilakukan dalam

situasi yang sebenarnya. Kehadiran peneliti di SMA Negeri 1 Pandaan harus melewati

beberapa prosedur. Prosedur tersebut yaitu sebelum melakukan penelitian di SMA Negeri 1

Pandaan, peneliti harus meminta izin kepada instansi pemerintah Kabupaten Pasuruan yakni

BAKESBANGPOL (Badan Kesatuan Bangsa dan Politik) di Kota Pasuruan. Setelah itu

peneliti memberikan surat pengantar dari Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Malang dan surat tembusan dari BAKESBANGPOL untuk diserahkan kepada Kepala

3 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2008), hlm.9

4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek), (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), hlm.

131

Page 67: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

Sekolah SMA Negeri 1 Pandaan sebagai syarat untuk melakukan penelitian di SMA Negeri 1

Pandaan.

Kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif ini cukup rumit, sebab peneliti dalam

hal ini sekaligus sebagai perencana, pelaksana, pengumpul data, penafsir data dan pada

akhirnya ia akan menjadi pelopor dari hasil penelitiannya. Oleh karena itu diharapkan

kehadiran peneliti sebagai insrumen kunci dapat menyesuaikan diri dengan keadaan di

lapangan dan dapat menciptakan hubungan baik dengan dengan informasi kunci.

Kehadiran peneliti disambut sangat baik oleh civitas akademika SMA Negeri 1

Pandaan karena peneliti telah melakukan penelitian awal di SMA Negeri 1 Pandaan hingga

peneliti bisa menjalin hubungan baik dengan seluruh civitas akademika di sekolah ini.

Hubungan baik ini dimaksudkan agar dapat menimbulkan suatu keakraban, saling pengertian

dan adanya suatu kepercayaan terhadap peneliti. Semua itu dilakukan agar peneliti dapat

memperoleh data – data yang akurat, lengkap dan sesuai dengan yang diharapkan dalam

penelitian ini.

Selain itu, kehadiran peneliti di lapangan adalah untuk menemukan dan

mengeksplorasi data – data yang terkait dengan fokus penelitian dengan menggunakan

beberapa teknik teknik pengumpulan data diantaranya ialah observasi, wawancara dan

dokumentasi.

Pada saat melakukan pengumpulan data baik melalui teknik observasi, wawancara,

maupun dokumentasi, peneliti menggunakan alat perekam atau tape recorder. Sedangkan

dalam melakukan observasi, peneliti menggunakan pedoman observasi dan juga

menggunakan sebuah alat dokumentasi berupa kamera. Alat tersebut digunakan untuk

mendokumentasikan peristiwa – peristiwa penting yang muncul selama observasi.

Page 68: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

C. Lokasi Penelitian

Peneliti menetapkan SMA Negeri 1 Pandaan sebagai objek dalam penelitian ini, sekolah

tersebut terletak di:

Alamat : Jl. Dr. Sutomo

Kecamatan : Pandaan

Kabupaten/ Kota : Pasuruan

Propinsi : Jawa Timur

Kode Pos : 67156

No Telp : (0343) 631593

Peneliti mengambil lokasi penelitian di SMA Negeri 1 Pandaan sebagai tempat

penelitian ini, karena merupakan sekolah yang maju diantara sekolah-sekolah lain yang ada

di kecamatan Pandaan, bahkan di kabupaten Pasuruan dan merupakan sekolah unggulan,

lokasi penelitian sendiri mudah dijangkau, berdekatan dengan pemukiman warga masyarakat

dan juga berada di tengah kota yang sangat strategis karena dilalui oleh semua jalur

transportasi, sehingga mudah dijangkau oleh siswa dan masyarakat. Meskipun begitu, secara

prestasi sekolah SMAN 1 Pandaan ini tidak ada kalahnya dengan sekolah - sekolah unggul

lainnya yang terdapat di Kabupaten Pasuruan.

D. Data dan Sumber Data

Data adalah keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian (analisis

atau kesimpulan). Data yang dikumpulkan dapat berupa data primer yakni data yang

diperoleh langsung dari sumbernya dan data sekunder, data yang diperoleh dari informasi

Page 69: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

yang telah diolah oleh pihak lain, seperti segala macam bentuk dokumen.5 Data kualitatif

diperoleh dari hasil pengumpulan data dengan menggunakan berbagai metode pengumpulan

data.6

Sedangkan yang dimaksud sumber data dalam penelitian, menurut Suharsimi

Arikunto adalah subjek dimana data diperoleh.7 Sedangkan menurut Lofland, yang dikutip

oleh Moleong, sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata atau tindakan,

selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.8

Adapun sumber data terdiri dari dua macam:

1. Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada

pengumpul data.9.

2. Sumber data Sekunder

Sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data

kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.10

.

Adapun sumber data yang ada di dalam penelitian, antara lain:

a. Sumber data primer, antara lain:

1) Wakil Kepala Sekolah Hubungan Masyarakat

2) Guru Pendidikan Agama Islam

b. Sumber data sekunder, antara lain:

1) Profil SMA Negeri 1 Pandaan

5 Wahidmurni, Menulis Proposal dan Laporan Penelitian Lapangan (Malang, 2008), hlm. 31.

6 Patilima,Hamid, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung:Alfabeta, 2007), hlm. 87.

7 Suharsimi Arikunto, Prosedur Peneitian: Suatu Pendekatan Praktis (Jakarta: PT Bima Karya, 2002),

hlm. 107. 8 Lexy J. Moleong, op.cit., hlm. 112.

9 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 62.

10 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 62.

Page 70: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

2) Visi, dan Misi SMA Negeri 1 Pandaan.

3) Tujuan SMA Negeri 1 Pandaan.

4) Sarana dan Prasarana SMA Negeri 1 Pandaan.

5) Jumlah keseluruhan siswa SMA Negeri 1 Pandaan.

6) Keadaan guru dan karyawan di SMA Negeri 1 Pandaan.

7) Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Pandaan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang akurat, peneliti menggunakan beberapa metode

pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian di lapangan, adapun metode –

metode tersebut adalah sebagai berikut:

1. Metode Observasi.

Observasi adalah pengamatan dan catatan sesuatu obyek dengan sistematika

fenomena yang diselidiki.11

Oleh karena itu, observasi penelitian harus dilakukan secara

sengaja, sistematis mengenai fenomena sosial dengan gejala – gejala psikis untuk

kemudian dilakukan pencatatan. Peneliti bisa langsung mengamati peran Guru

Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa di SMA

Negeri 1 Pandaan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode observasi

partisipatif, yang mengandung pengertian bahwa peneliti terjun langsung ke lokasi

penelitian yaitu SMA Negeri 1 Pandaan dengan mengadakan pengamatan terhadap

11

Sukandar Arrumidi, Metode Penelitian Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula, (Yogyakarta: Gadja

Mada University), hlm.69

Page 71: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

subyek yang diteliti dengan mengambil bagian sesuatu dalam suatu kegiatan, sehingga

peneliti juga merasakan suka dukanya.

Adapun data – data yang akan peneliti peroleh dari metode ini, antara lain:

1) Gambaran secara umum SMA Negeri 1 Pandaan, seperti: sejarah berdiri, visi, misi

dan tujuan SMA Negeri 1 Pandaan, struktur organisasi, daftar guru, karyawan, data

siswa, serta kegiatan siswa.

2) Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Kesadaran Keagamaan

pada Siswa di SMA Negeri 1 Pandaan.

3) Proses Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Kesadaran Keagamaan

pada siswa di SMA Negeri 1 Pandaan.

4) Faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi Guru Pendidikan Agama Islam

dalam Meningkatkan Kesadaran Keagamaan pada siswa di SMA Negeri 1 Pandaan.

2. Metode Interview / Wawancara.

Metode interview adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk

mendapatkan keterangan atau pendirian responden melalui percakapan langsung atau

berhadapan muka. Dalam hal ini, Moh. Nazir mengatakan bahwa interview atau

wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara

Tanya jawab sambil bertatap muka antara penanya dan penjawab.12

Peneliti disini menggunakan Wawancara Bebas Terpimpin, yaitu kombinasi

antara interview bebas dan interview terpimpin. Dimana dalam pelaksanaannya

pewawancara membawa buku pedoman yang merupakan garis besarnya saja, selain itu

pewawancara juga harus bisa menciptakan suasana santai tapi serius. Salah satu aspek

wawancara yang terpenting adalah sifatnya yang luwes atau hubungan baik dengan orang

12

Moh. Nazir, Metode Pennelitian, (Ghalia Indonesia, 1998), hlm.234

Page 72: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

yang diwawancarai dapat memberikan suasana kerjasama, sehingga memungkinkan

diperolehnya informasi yang benar.13

Dalam hal ini, peneliti mewawancarai Waka Humas

dan Guru Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Pandaan.

3. Metode Dokumentasi

Dari asal katanya dokumen, yang artinya barang – barang tertulis. Metode

dokumentasi adalah metode penelitian untuk memperoleh keterangan dengan cara

memeriksa dan mencatat laporan. Menurut Suharsimi Arikunto, bahwa metode

dokumentasi adalah mencari data tentang hal – hal atau variabel yang berupa catatan,

transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen dan sebagainya.14

Metode ini digunakan untuk memperoleh data – data yang tidak bisa diungkap

oleh metode yang lainnya. Dalam pelaksanaannya penulis melihat arsip – arsip dan

catatan – catatan yang diperlukan, diantaranya tentang: identitas sekolah, sejarah

berdirinya sekolah, visi, misi dan tujuan, kurikulum, inventaris sekolah,aktivitas guru dan

siswa, struktur organisasi, daftar nama guru, serta jumlah siswa SMA Negeri 1 Pandaan.

F. Teknik Analisa Data

Setelah data yang diperlukan terkumpul maka langkah selanjutnya adalah melakukan

analisis atau pengolahan data. Menurut Moeloeng, bahwa analisa data adalah proses

mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar

sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan

oleh data.15

13

Furchan Arief, Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional), hlm.248 14

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996),

hlm.206 15

Lexi J. Moeloeng, Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008),

hlm.280

Page 73: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

Dalam hal ini, peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif yang sebagian besar

berasal dari catatan pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Kemudian catatan tersebut di

analisis untuk memperoleh tema dan pola – pola yang dideskripsikan dan diilustrasikan

dengan contoh – contoh, termasuk kutipan – kutipan dan rangkuman dari dokumen.

Menurut Seiddel dalam buku Lexy J. Moeloeng yang berjudul “Metodologi

Penelitian Kualitatif Edisi Revisi” menyatakan bahwa proses analisis data penelitian

kualitatif adalah:

1. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu, diberi kode agar sumber

datanya tetap dapat ditelusuri.

2. Mengumpulkan, memilah – milah, mengklasifikan, mensintesiskan, membuat ikhtisar

dan membuat indeksnya.

3. Berpikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan

menemukan pola dan hubungan – hubungan dan membuat temuan – temuan umum.16

G. Pengecekan Keabsahan Data

Untuk menguji validitas data atau keabsahan data, peneliti menggunakan metode

Triangulasi. Menurut Moeloeng bahwa metode ini adalah teknik pemeriksaan keabsahan data

yang memanfaatkan sesuatu lain yang di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data itu.17

Adapun teknik yang digunakan oleh peneliti adalah Triangulasi dengan metode,

menurut Patton yang dikutip oleh Moeloeng terdapat dua strategi, yaitu:

16

Lexi J. Moeloeng, Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008),

hlm.248

17

Lexi J. Moeloeng, Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008),

hlm.330

Page 74: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

1) Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan

data.

2) Pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama.18

H. Tahap – Tahap Penelitian

Tahap – tahap ini terdiri atas tahap pra lapangan, tahap pekerjaan lapangan, dan tahap

analisa data.

a. Tahap pra lapangan.

Tahap pra lapangan, terdiri dari:

1. Menyusun Rancangan Penelitian

Peneliti membuat pedoman wawancara tentang strategi Guru PAI dalam

meningkatkan kesadaran keagmaan pada siswa di SMA Negeri 1 Pandaan dan

kendala yang dihadapi serta solusi yang diberikan Guru PAI dalam strategi Guru PAI

dalam meningkatkan kesadaran keagmaan pada siswa di SMA Negeri 1 Pandaan.

2. Memilih Lapangan

Sebelum menentukan judul, peneliti melakukan pemilihan lokasi penelitian. Peneliti

menemukan lokasi penelitian di SMA Negeri 1 Pandaan. Peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian tentang strategi Guru PAI dalam meningkatkan kesadaran

keagmaan pada siswa di SMA Negeri 1 Pandaan, karena peneliti banyak melihat

peran yang dilakukan Guru PAI di SMA Negeri 1 Pandaan untuk meningkatkan

kesadaran keagamaan pada siswa di sekolah tersebut.

3. Mengurus Perizinan secara Format

18

Lexi J. Moeloeng, Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008),

hlm.331

Page 75: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

Sebelum terjun ke lokasi penelitian, peneliti mengurus surat izin penelitian pada

pihak almamater. Kemudian peneliti langsung melakukan observasi ke lokasi

penelitian.

4. Menjajaki dan Menilai Lapangan.

Setelah menjajaki lokasi obyek, peneliti melakukan penilaian lapangan. Kesimpulan

penilaian, penilai cukup puas dari segala segi dengan lokasi yang akan peneliti

jadikan obyek penelitian.

5. Memilih dan Memanfaatkan Informan

Peneliti melakukan pemilihan informan, yaitu tidak semua warga sekolah. Hanya

beberapa informan, yaitu tidak semua warga sekolah. Hanya beberapa informan yang

peneliti anggap paling kompeten di dalamnya. Peran informan disini sangat penting,

sehingga peneliti memanfaatkan informan sebagai salah satu sumber pengumpul data.

b. Tahap Pekerjaan Lapangan.

Pada tahap ini peneliti mencari sumber data seakurat mungkin dengan melakukan

observasi, wawancara dan dokumentasi.

c. Tahap Penyelesaian

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah kegiatan penulisan laporan

penelitian yang dibuat sesuai dengan format pedoman penulisan skripsi yang berlaku di

lingkungan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Page 76: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

BAB IV

HASIL PENELITIAN & PAPARAN DATA

A. Gambaran Umum SMA Negeri 1 Pandaan

1. Profil SMA Negeri 1 Pandaan

SMA Negeri 1 Pandaan berdiri pada tahun 1974 dengan nama SMPP (Sekolah

Menengah Persiapan Pembangunan). Seiring berjalannya waktu dan berubahnya

kebijakan pemerintah SMPP kini berganti nama menjadi SMA Negeri 1 Pandaan setelah

sebelumnya bernama SMU Negeri 1 Pandaan. Motto yang digunakan SMANDA

(singkatan dari SMAN 1 Pandaan) ini adalah SAMAPTA RUMEKSA yang berarti

menjaga kehormatan diri sendiri. SMAN 1 Pandaan merupakan SMA tertua di Kabupaten

Pasuruan.

Hingga saat ini telah mencetak dengan jumlah lebih dari 9000 orang. Tidak

sedikit yang menjadi orang sukses, salah satunya adalah Mantan Menteri Pembangunan

Daerah Tertinggal Saifullah Yusuf, yang kini menjabat sebagai Wakil Gubernur Provinsi

Jawa Timur. Usia yang tua bukan berarti ketidakmampuan untuk bersaing, namun

merupakan modal dan pengalaman utama dalam membenahi diri agar lebih baik.

Saat ini SMA Negeri 1 Pandaan telah memiliki 5 kelas SBI (Sekolah Bertaraf

Internasional) untuk kelas X dan XI, pada tahun ajaran 2008/2009 dibuka lagi 4 kelas

baru lagi untuk program SBI. SBI merupakan program unggulan dari SMAN 1 Pandaan,

Page 77: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

dimana siswa yang mengikuti program ini diharapkan untuk mengikuti sertifikasi

Cambridge University di Inggris sehingga lulusan dari program ini dapat dengan mudah

masuk ke perguruan tinggi di luar negeri. SMAN I Pandaan kini ditunjuk Dinas

Pendidikan Kabupaten untuk menjadi sekolah pertama di Kabupaten yang menerapkan

kurikulum 2013, serta mendapatkan predikat sekolah ADIWIYATA (sekolah yang

mementing kelestarian lingkungan hidup hayati, terutama sebagai pelopor sekolah hijau

Provinsi Jawa Timur). SMA Negeri 1 Pandaan ini juga menjalankan sistem Kurikulum

2013, sistem SKS, sistem peminatan dan sistem lintas minat.

2. Visi dan Misi SMAN I Pandaan

Visi

Terwujudnya lulusan yang beriman, bertaqwa, berprestasi dan berdaya saing serta

berwawasan lingkungan.

Misi

Meningkatkan pemahaman terhadap ajaran agama dan budaya bangsa serta

aplikasinya dalam kehidupan nyata,

Melaksanakan pendidikan budi pekerti,

Melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang efektif,

Mengembangkan potensi, daya nalar dan kreativitas siswa serta warga sekolah,

Meningkatkan profesionalitas kinerja pendidik dan tenaga kependidikan,

Mengembangkan pendidikan yang berkepedulian terhadap pengelolaan lingkungan,

Mengembangkan pendidikan yang berkepedulian terhadap tanah air dan budaya

bangsa,

Page 78: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

Menerapkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran

dan pengelolaan sekolah,

Menyediakan sarana dan prasarana yang berstandar internasional,

Mewujudkan manajemen sekolah yang partisipatif, transparan dan akuntabel,

Mewujudkan pelayanan yang cepat, tepat dan memuaskan kepada masyarakat,

Mewujudkan budaya jujur, ikhlas, senyum, salam, sapa, dan santun,

Mewujudkan hubungan kerjasama yang saling menguntungkan dengan instansi

terkait.

3. Tujuan SMAN 1 Pandaan:

1) Membentuk peserta didik yang memiliki ketaqwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa

dan mampu mengamalkan setiap keyakinan dalam kehidupan sehari-hari.

2) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang handal.

3) Meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar yang berkualitas (aktif, inovatif,

kreatif, efektif, menyenangkan dan bermakna) dengan dukungan sarana prasarana

belajar yang memadai.

4) Menciptakan kultur sekolah yang kondusif.

5) Menciptakan manajemen yang tertib dan profesional.

6) Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan yang berorientasi kepada

program SNBI.

7) Meraih medali pada olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat nasional dan

internasional.

8) Membentuk peserta didik yang memiliki kepeduliaan terhadap pengelolaan dan

pelestarian lingkungan / budaya bangsa.

Page 79: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

4. Sarana dan Prasarana SMAN 1 Pandaan

Untuk menunjang kegiatan KBM di SMA Negeri 1 Pandaan maka sudah

layaknya disediakan berbagai fasilitas untuk menunjangnya. Di sini tersedia berbaga

sarana dan fasilitas penunjang kegiatan Intra kurikuler maupun ekstra kurikuler. Diantara

fasilitas-fasilitas tersebut adalah :

a) Lapangan Olah Raga: SMA Negeri 1 Pandaan memiliki 1 buah lapangan sepak bola,

1 buah lapangan bola basket dan 2 buah lapangan bola voli yang dapat di gunakan

saat pelajaran olah raga maupun kegiatan ekstrakurikuler. dan pada saat ini sedang

dibangun Sport Center Terpadu untuk kegiatan olahraga volly, basket, tenis lapangan

dan lapangan upacara

b) Laboratorium Komputer: Terletak di depan sebelah Parkir sepeda, ruangan yang

dilengkapi AC dengan jumlah komputer 40 buah dengan spesifikasi komputer

pentium IV yang terkoneksi dengan jaringan LAN dan Internet.

c) Perpustakaan Umum: Terletak di lantai atas diatas Lab. Komputer, memiliki koleksi

buku lebih dari 5000 judul dan 8000 eksemplar buku baik umum maupun pendidikan.

Selain terbuka untuk kalangan SMAN 1 Pandaan perpustakaan ini juga terbuka untuk

umum.

d) Mushola: Letaknya di sebelah ruang guru, mushola ini tidak hanya berfungsi sebagai

tempat beribadah tetapi juga berfungsi untuk kegiatan belajar mengajar terutama

Pendidikan Agama Islam dan juga digunakan untuk melakukan kajian-kajian islami

lewat ekstra kurikuler Eksagis (Ekstrakurikuler Agama Islam). Setiap hari Ju’mat

Page 80: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

siswa putra yang beragama islam diwajibkan untuk mengikuti sholat Jumat sesuai

dengan jadwal pembagian kelas di setiap minggunya.

e) Ruang Ketrampilan Menjahit: Berada di belakang di dekat Kantin sekolah.

Merupakan penunjang untuk kegiatan ekstra kulikuler menjahit, terdapat kurang lebih

8 mesin jahit yang siap untuk digunakan.

f) Ruang Multimedia: Terletak di lantai atas, digunakan untuk pembelajaran Multimedia

dan juga terdapat 40 Komputer yang merupakan bantuan dari Sampoerna Foundation.

g) Laboratorium Bahasa: Ruangan ini dapat menampung 45 orang siswa dan dilengkapi

dengan TV, Kaset radio, dan LCD untuk menunjang praktek Pembelajaran bahasa.

saat ini juga sedang di rencanakan dan dirancang untuk Lab. Bahasa yang berbasis TI

dan program aplikasi Lab. Bahasa.

h) Paket Aplikasi Sekolah (PAS): Merupakan Sistem Informasi Sekolah yang dapat di

akses dari manapun dan kapanpun melalui SMS premium (Rp. 500,- /sms) ke nomor

4555.

i) Laboratorium IPA (Fisika, Biologi, IPS dan Kimia): Masing-masing lab berjumlah 1

buah, Lab ini digunakan untuk menunjang pelajaran Fisika, Kimia, IPS dan Biologi di

mana siswa dapat menerapkan pembelajaran teori lewat praktek langsung.

j) Ruang UKS: Merupakan tempat pertolongan pertama bagi siswa yang mengalami

gangguan kesehatan.

Page 81: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

k) Ruang BK: BK / BP tidak selalu identik dengan siswa yang bermasalah, tetapi juga

memberikan pelayanan untuk penjurusan, informasi perguruan tinggi, konsultasi

belajar dan lain-lain, untuk itu manfaatkan BK dengan maksimal.

l) Koperasi: Memberikan pelayanan kepada siswa-siswa maupun guru dan karyawan

berkaitan dengan kebutuhan pembelajaran sekolah dan lainnya.

m) Kantin: Kantin berada di belakang terdapat 4 buah kantin yang siap melayani siswa,

guru dan karyawan dengan design bergaya food terrace dengan lingkungan nyaman

indah dan asri.

n) Ruang Komite: Sekolah menyediakan ruang komite untuk kegiatan rapat komite.

o) Ruang alumni: Ruang ini disediakan untuk para alumni mulai tahun 1974 sampai

sekarang.

p) Taman: Setiap muka kelas terdapat taman yang indah dan asri beserta tempat duduk

untuk hotspot.

q) Parkir: Terdapat area parkir yang luas untuk para guru, siswa atau tamu baik

kendaraan roda 4 maupun roda 2.

r) Ruang Gedung: Meliputi Aula, ruang Kepala Sekolah, Ruang Tata Usaha, Ruang

Guru, dan 33 ruang kelas terdiri dari ruang kelas X (7 kelas jurusan IPA, 3 kelas

jurusan IPS dan 2 kelas jurusan Bahasa), XI (6 kelas jurusan IPA, 3 kelas jurusan IPS,

dan 2 kelas jurusan Bahasa), dan XII (5 kelas jurusan IPA, 4 kelas jurusan IPS, dan 1

kelas jurusan Bahasa) serta sanggar kegiatan MIPA.

Page 82: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

5. Jumlah Keseluruhan Siswa SMAN I Pandaan

SMA Negeri 1 Pandaan terdiri dari berbagai civitas akademika, diantaranya yang

sesuai dalam struktur organisasi sekolah. Civitas akademika tersebut antara lain guru,

karyawan dan siswa. Di bawah ini peneliti jelaskan mengenai jumlah siswa dan siswi di

SMA Negeri 1 Pandaan periode 2014 - 2015.

SMA Negeri 1 Pandaan merupakan sekolah berbasis internasional. Yang mana

mempunyai banyak komponen sekolah, dari siswa, guru dan karyawan. SMA Negeri 1

Pandaan memiliki siswa yang secara keseluruhan sebanyak 1076 orang, diantaranya 413

dari kelas X yang terbagi dalam 3 jurusan yaitu 246 jurusan IPA, 102 jurusan IPS, dan 65

jurusan Bahasa; 351 dari kelas XI yang terbagi dalam 3 jurusan yaitu 213 jurusan IPA, 78

jurusan IPS, dan 60 jurusan Bahasa, dan 312 dari kelas XII yang terbagi dalam 3 jurusan

yaitu 170 jurusan IPA, 113 jurusan IPS, dan 29 jurusan Bahasa.

6. Keadaan Guru dan Karyawan

Guru atau pendidik merupakan orang yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan

kegiatan belajar mengajar. Berhasil tidaknya kegiatan belajar mengajar tidak terlepas dari

peranan seorang guru disamping faktor-faktor lainnya.

Berdasarkan kondisi penelitian yang peneliti lakukan dengan menyalin profil

SMA Negeri 1 Pandaan yang didalamnya terdapat kondisi guru dan pegawai dapat

dikatakan telah memenuhi persyaratan. Yang dimaksud persyaratan adalah syarat

formalitas yaitu tingkat pendidikan guru sudah banyak yang telah menempuh Strata I

(S1) bahkan sudah ada beberapa guru yang telah menempuh Strata II (S2) dan Strata III

(S3).

Page 83: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

Berdasarkan hasil penelitian di SMA Negeri 1 Pandaan, peneliti dapat

menyimpulkan bahwa guru atau tenaga pengajar di SMA Negeri 1 Pandaan berjumlah

65 orang, terdiri dari: 55 guru tetap, 10 guru tidak tetap, 14 pegawai tetap, dan 17

pegawai tidak tetap. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa kondisi guru

atau pendidik telah memenuhi syarat formal dan kualifikasi, karena mengingat gelar atau

jenjang pendidikan terakhir guru banyak yang telah menempuh S-1 bahkan ada beberapa

guru yang telah menempuh S-2 dan S-3. Sedangkan keadaan pegawai sudah cukup

memenuhi kebutuhan.

7. Struktur Organisasi Sekolah SMA Negeri 1 Pandaan

Secara struktural, organisasi SMA Negeri 1 Pandaan terdiri dari Kepala Sekolah,

Kepala Tata Usaha, Waka Kurikulum, Waka Kesiswaan, Waka Sarana dan Prasarana,

Waka Humas, dan kelompok fungsional yang terdiri dari Guru, Pustakawan dan Laboran.

SMA Negeri 1 Pandaan di kepala oleh Bapak Drs. H. A. Zaenal Pribadi, M. Pd,

dengan pendampingnya yakni kepala tata usaha oleh Bapak Sunendro, waka kurikulum

oleh Bapak Slamet Riyadi, S. Pd., waka kesiswaan oleh Bapak Drs. Muh. Suryana, waka

sarana dan prasarana oleh Bapak Drs. Timbul Sudrajat, M.Pd dan waka humas oleh

Bapak Drs. AH.Suharto M, M. Pd. I

a. Kepala Sekolah

Kepala sekolah berfungsi dan bertugas sebagai edukator, manajer,

administrator, supervisor, pemimpin inovator, motivator.

Kepala sekolah sebagai edukator:

Page 84: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

Kepala sekolah sebagai edukator bertugas melaksanakan proses belajar mengajar

secara efektif dan efesien sebagaimana tugas guru. Sehingga kepala sekolah

menjalankan dua tugas yakni selain sebagai kepala sekolah yang menaungi sekolah

yang dipimpinnya, juga menjadi pendidik yang dapat melaksanakan tugas belajar

mengajar pada umumnya.

Kepala sekolah selaku manajer:

Kepala sekolah sebagai manajer bertugas menyusun perencanaan,

mengorganisasikan kegiatan, mengarahkan kegiatan, mengkoordinasikan kegiatan,

melaksanakan pengawasan, melakukan evaluasi terhadap kegiatan, menentukan

kebijaksanaan, mengadakan rapat, mengambil keputusan, dan mengatur proses

belajar mengajar.

Selain selaku edukator, kepala sekolah di SMA ini juga menjalankan tugasnya

selaku manajer atau perencana sistem sekolah, dengan menjalankan tugas–tugasnya

sebagai manajer yakni merencanakan, mengarahkan, mengkoordinasi, melaksanakan,

mengambil keputusan dan mengatur proses KBM.

Kepala sekolah selaku administrator:

Kepala sekolah selaku administrator bertugas menyelengarakan adminstrasi

sebagai berikut antara lain perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,

pengkoordinasian, pengawasan, kurikulum, kesiswaan, ketatausahaan, ketenagaan,

kantor, keuangan, perpustakaan, laboratorium, ruang keterampilan/kesenian,

bimbingan dan konseling, OSIS, media, dan gudang.

Page 85: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

Disini kepala sekolah juga berperan sebagai administrator yakni menjalankan

tugas dalam mengelola administrasi sekolah agar berjalan dengan baik dan teratur.

Kepala sekolah sebagai pemimpin / leader:

Kepala sekolah selaku pemimpin atau leader mempunyaib tugas antara lain dapat

dipercaya, jujur dan bertanggung jawab, memahami kondisi guru, karyawan dan

siswa, memiliki visi dan memahami misi sekolah, mengambil keputusan urusan intern

dan ekstern sekolah dan membuat, mencari dan memilih gagasan baru.

Sebagai pemimpin sekolah yang menaungi sekolah, maka kepala sekolah di SMA

ini dituntut untuk bisa menjalankan perannya sebagai kepala sekolah yang dapat

dicontoh oleh seluruh warga sekolah. Sehingga bisa dijadikan suri tauladan bagi

warga masyarakat di sekolahnya.

Kepala sekolah sebagai motivator:

Kepala sekolah selaku motivator bertugas untuk mengatur ruang kantor yang

kondusif untuk bekerja, mengatur ruang yang kondusif untuk KBM/BK, mengatur

ruang laboratorium yang kondusif untuk praktikum, mengatur ruang perpustakaan

yang kondusif untuk belajar, mengatur halaman/lingkungan sekolah yang sejuk dan

teratur, menciptakan hubungan kerja yang harmonis sesama guru dan karyawan, dan

menciptakan hubungan kerja yang harmonis antara sekolah dan lingkungan.

b. Kepala Tata Usaha

Kepala tata usaha sekolah mempunyai tugas melaksanakan ketata usahaan

sekolah dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam kegiatan sebagai berikut

menyusun program kerja tata usaha sekolah, pengelolaan keuangan sekolah,

Page 86: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

pengurusan administrasi ketenagaan dan siswa, pembinaan dan pengembangan karier

pegawai tata usaha sekolah, penyusunan administrasi perlengkapan sekolah,

penyusunan dan penyajian data statistik sekolah, dan menyusun laporan pelaksanaan

kegiatan pengurusan tata usaha secara berkala.

Kepala Tata Usaha disini bertugas untuk melaksanakan segala kegiatan

ketatausahaan sekolah dan bertanggungjawab kepada kepala sekolah atas segala

bentuk tugasnya sebagai kepala tata usaha.

c. Wakil Kepala Sekolah

Wakil kepala sekolah membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan

sebagai berikut menyusun perencanaan, membuat program kegiatan dan pelaksanaan

program, pengorganisasian, pengarahan, ketenagaan, pengorganisasian, pengawasan,

indentifikasi dan pengumpulan data, dan penyusunan laporan.

Fungsi wakil kepala sekolah disini adalah mendampingi dan membantu kepala

sekolah dalam menjalankan tugasnya sebagai pimpinan sekolah, sehingga dapat

mencapai visi misi sekolah yang inginkan.

d. Guru

Guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar

yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumberdaya manusia yang profesional

di bidang pembangunan. Oleh karena itu guru merupakan salah satu unsur yang harus

ada di bidang pendidikan, guru juga harus berperan secara efektif dan menempatkan

kedudukannya sebagai tenaga professional, sesuai dengan tututan masyarakat yang

semakin berkembang daan kritis dalam menghadapi suatu permasalahan.

Page 87: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

Guru bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas

melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar secara efektif dan efesien. Adapun

tugas dan tanggung jawab seorang guru antara lain membuat perangkat program

pengajaran, program tahunan / semester, program satuan pelajaran, program rencana

pengajaran, program mingguan guru dan LKS, melaksanakan kegiatan pembelajaran,

melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian, ulangan umum, ujian

akhir, melaksanakan analisis hasil ulangan harian, menyusun dan melaksanakan

program perbaikan dan pengayaan dan mengisi daftar nilai siswa.

Guru Pembimbing dan Konseling

Bimbingan dan konseling membantu kepala sekolah dalam kegiatan sebagai

berikut penyusunan program dan pelaksanaan bimbingan konseling, koordinasi

dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh

siswa tentang kesulitan belajar, memberikan layanan dan bimbingan kepada siswa

agar siswa lebih berprestasi dalam kegiatan belajar, memberikan saran dan

pertimbangan kepada siswa dalam memperoleh gambaran tentang lanjutan pendidikan

dan lapangan pekerjaan yang sesuai, mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan

dan konseling, menyusun statistik hasil penilaian bimbingan dan konseling,

melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi belajar, menyusun dan melaksanakan

program tindak lanjut bimbingan dan konseling dan menyusun laporan pelaksanaan

bimbingan dan konseling.

e. Pustakawan Sekolah

Page 88: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

Pustakawan sekolah membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan

sebagai berikut perencanaan pengadaan buku-buku/bahan pustaka/media elektronika,

pengurusan pelayan perpustakaan, perencanaan pengembangan perpustakaan,

pemeliharaan dan perbaikan buku-buku/bahan pustaka/media elektronika,

inventarisasi dan pengadministrasian buku-buku/bahan pustaka/media elektronika,

melakukan pelayanan bagi siswa, guru dan tenaga kependidikan lainnya serta

masyarakat, penyimpanan buku-buku perpustakaan/media elektronika dan menyusun

tata tertib perpustakaan.

f. Laboran

Pengelola laboratorium membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan

sebagai berikut merencakan pengadaan alat dan bahan laboratorium, menyusun

jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium, mengatur penyimpanan dan daftar

alat-alat laboratorium, memelihara dan perbaikan alat-alat laboratorium, dan

inventarisasi dan pengadministrasian peminjaman alat-alat laboratorium.

B. Paparan Data

Page 89: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

1. Strategi Guru PAI dalam Meningkatkan Kesadaran Keagamaan pada Siswa di

SMA Negeri 1 Pandaan

Strategi guru Pendidikan Agama Islam sangatlah penting dalam dunia pendidikan

selain mendidik di dalam kelas. Peran tersebut juga berjalan di luar kelas dengan sering

mengontrol segala kegiatan siswa agar berjalan sesuai dengan program sekolah.

Sesuai dengan tujuan sekolah yakni membentuk peserta didik yang memiliki

ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan mampu mengamalkan setiap keyakinan

dalam kehidupan sehari – hari, maka setiap guru dengan semangat menjalankan perannya

di SMA Negeri 1 Pandaan ini. Dengan di dukung oleh fasilitas yang ada seperti masjid

dan segala perlengkapan pembelajaran Pendidikan Agama Islam, guru menjadi lebih

mudah dalam menjalankan perannya untuk mencapai tujuan sekolah.

Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan kesadaran

keagamaan pada siswa di SMA Negeri 1 Pandaan dilakukan dengan cara memotivasi

siswa untuk lebih semangat dalam belajar. Memotivasi siswa untuk melakukan kebaikan.

Tidak lepas komunikasi dengan siswa – siswa agar kegiatan siswa selalu terkontrol,

selalu memberi inovasi kepada siswa agar mampu membuat karya – karya baru yang

dapat membangun kesadaran keagamaan pada pribadi masing – masing siswa melalui

pembuatan kaligrafi, pembuatan lukisan graviti Islam dan lain sebagainya.

Guru harus bisa menjadi transformator dari ilmu – ilmu yang telah dahulu untuk

dihubungkan dengan ilmu masa kini. Sebagaimana dalam Kurikulum 2013, guru

Pendidikan Agama Islam disini melakukan perannya sesuai dengan tuntutan kurikulum,

Page 90: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

yakni guru diharapkan dapat menanamkan tauhid kepada siswa dalam kondisi apapun

dan dalam situasi apapun.

Guru sebagai inovator adalah seorang guru haruslah berwawasan dan berorientasi

ke masa depan. Seorang guru harus mampu menyiapkan anak didiknya untuk masa depan

dan membekalinya dengan pengetahuan yang mampu menjawab tantangan masa depan.

Di samping sebagai komunikator dan inovator, seorang guru juga berfungsi

sebagai emansipator. Baik dari segi pengetahuannya, keterampilan, maupun dari segi

sikapnya. Sehingga dapat mandiri. Seorang guru haruslah penuh semangat untuk mebantu

anak didiknya menuju ke tingkat perkembangan kepribadian yang tinggi dan mulia serta

mengalami peningkatan dari yang semula.

Bapak Muallim menjelaskan mengenai Strategi Guru Pendidikan Agama Islam,

sebagai berikut:

Strategi Guru PAI di sekolah ini adalah dengan menjalankan perannya secara

maksimal sebagai seorang guru terhadap siswanya. Hal ini di latar belakangi karena

adanya satu kewajiban yaitu bahwa Guru Pendidikan Agama Islam diharuskan untuk

menanamkan tauhid kepada siswa dalam kondisi apapun dan dalam situasi

apapun.Hal ini dimaksudkan untuk membangun kesadaran keagamaan pada masing –

masing pribadi siswa.1

Kesadaran keagamaan erat hubungannya dengan mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam, namun dalam bentuk membangun dan meningkatkan kesadaran keagamaan di

SMA Negeri 1 Pandaan ini, tidak hanya di lakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam

1 Wawancara dengan Bapak Muallim selaku Guru PAI (Rabu, 20 Mei 2015 pkl. 09.00-11.00)

Page 91: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

saja melainkan juga kerjasama guru Pendidikan Agama Islam dengan guru – guru dari

mata pelajaran yang lain.

Beliau juga menjelaskan:

Bahwa peran guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan kesadaran

keagamaan adalah sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013, yang mana siswa

ditanamkan berbagai nilai yang ada dalam standar hasil belajar siswa, diantaranya

nilai pengetahuan, keterampilan dan sikap spiritual dan sosial.2

Dengan kata lain, siswa diharapkan memiliki iman yang kokoh dan keyakinan

yang kuat terhadap adanya Allah dan mampu berserah diri hanya kepada-Nya sebagai

dasar dan landasan dalam membentuk dan meningkatkan keasadaran keagamaan siswa

seutuhnya. Maka, beliau juga mengemukakan:

“Bahwa strategi guru dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

adalah juga disesuaikan dengan aspek-aspeknya, sebagaimana berikut:”3

1. Dalam Ranah Kognitif

Pada aspek kognitif ini lebih berorientasi pada kemampuan berfikir yang

mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana, beliau memberikan

permisalan seperti:

Mengingat, sampai pada kemampuan memecahkan masalah yang menuntut

siswa untuk menghubungkan dan menggabungkan beberapa ide, pendapat,

solusi, dan cara untuk memecahkan suatu masalah yang dijadikan kajian

dalam proses pembelajaran serta menambah dan mengembangkan materi

untuk lebih meningkatkan tingkat kognitif siswa dalam kesadaran

keagamaannya. Sehingga dapat dipastikan bahwa siswa – siswa dapat

melakukan kewajibannya yang merupakan aplikasi dari bentuk kesadaran

keagamaannya dengan kesadarannya sendiri tanpa paksaan dari guru.4

2 Wawancara dengan Bapak Muallim selaku Guru PAI (Rabu, 20 Mei 2015 pkl. 09.00-11.00)

3 Wawancara dengan Bapak Muallim selaku Guru PAI (Rabu, 20 Mei 2015 pkl. 09.00-11.00)

4 Wawancara dengan Bapak Muallim selaku Guru PAI (Rabu, 20 Mei 2015 pkl. 09.00-11.00)

Page 92: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

2. Dalam Ranah Afektif

Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi,

dan nilai. Sebagaimana pendapat dari beberapa pakar mengatakan bahwa sikap

seseorang dapat diramalkan perubahannya bila seseorang telah memiliki

kekuasaan pengetahuan tingkat tinggi. Beliau menjelaskan:

Yang mana akan tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku.

Seperti: perhatiannnya terhadap mata pelajaran pendidikan agama Islam,

kedisiplinannya dalam mengikuti mata pelajaran agama disekolah,

motivasinya yang tinggi untuk tahu lebih banyak mengenai pelajaran agama

Islam yang di terimanya, penghargaan atau rasa hormatnya terhadap guru

pendidikan agama Islam, selain itu guru memberi motivasi bagi siswa yang

rajin dan memberi point bagi yang kurang. Jadi intinya dalam meningkatkan

aspek afektif ini, seorang guru harus pintar-pintar menarik perhatian siswa

yang juga bisa dibantu dengan media-media pembelajaran yang tersedia.5

3. Dalam Ranah Psikomotor

Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan

(skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar

tertentu. Dan itu bisa diamati apabila peserta didik telah menunjukkan perilaku

atau perbuatan tertentu sesuai dengan makna yang terkandung dalam ranah

kognitif dan ranah afektif dengan kedisiplinan dalam bertindak menurut agama

Islam sebagaimana telah dikemukakan di atas tadi, maka wujud nyata dari hasil

psikomotor yang merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif dan afektif.

Maka dalam ranah ini, saya biasa menggunakan sistem pemberian latihan.

berupa hafalan dalil Al – Qur’an dan Hadits. Disini dimaksudkan untuk

mengembangkan keterampilan siswa dalam menghafal dan mengamalkan

dalil yang terdapat di dalam Al – Qur’an dan Hadits.6

5 Wawancara dengan Bapak Muallim selaku Guru PAI (Rabu, 20 Mei 2015 pkl. 09.00-11.00)

6 Wawancara dengan Bapak Muallim selaku Guru PAI (Rabu, 20 Mei 2015 pkl. 09.00-11.00)

Page 93: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Pendidikan Agama Islam di atas,

peran guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan

siswa di SMA Negeri 1 Pandaan ini adalah dengan cara mendorong siswa untuk

melakukan sifat – sifat terpuji, mendorong siswa untuk semangat dalam menuntut

ilmu, dan mendorong siswa untuk semangat dan istiqomah dalam melakukan ibadah

seperti shalat dhuha, shalat dhuhur dan shalat Jum’at berjama’ah di mushola SMA

Negeri 1 Pandaan.

Selain itu, sekolah ini juga menerapkan sistem tadarus Al Qur’an sebelum

memulai kegiatan pembelajaran di jam 06.00 – 06.30 WIB. Hal ini ditujukan untuk

memudahkan dan melatih siswa dalam membaca Al Qur’an. Ayat – ayat yang dipilih

untuk program pagi tadarus Al Qur’an adalah ditentukan oleh guru Pendidikan

Agama Islam di sekolah ini.

Dari sini dapat peneliti simpulkan mengenai temuan – temuan yang peneliti dapat

di SMA Negeri 1 Pandaan, yakni siswa semakin aktif dengan kegiatannya. Kegiatan

siswa itu meliputi tadarus Al Qur’an, Salam, Senyum, Sapa, Shalat Dhuha

Berjama’ah, Istighotsah dan Doa Bersama.

2. Langkah – langkah Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan

Kesadaran Kegamaan pada Siswa di SMA Negeri 1 Pandaan

Dalam menjalankan perannya sebagai guru Pendidikan Islam untuk meningkatkan

kesadaran keagamaan siswa di SMA Negeri 1 Pandaan, maka guru perlu melakukan

langkah – langkah untuk merealisasikan tujuan sekolah.

Page 94: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

a. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PAI di SMAN 1 Pandaan Bapak Drs.

Muallim.7 Beliau menjelaskan mengenai proses menjalankan strategi guru PAI dalam

meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa di SMA Negeri 1 Pandaan antara

lain mengaitkan mata pelajaran PAI dengan kehidupan siswa yang ada kaitannya

dengan apa yang berlaku di lingkungan sekitar, membuat persiapan mengajar yang

matang, sehingga dapat memberi kesan kepada siswa bahwa gurunya itu patut

dicontoh, membangkitkan emosi positif siswa untuk melaksanakan kegiatan

keagamaan, memperluas kegiatan keagamaan di luar ruang belajar, melibatkan siswa

dalam kegiatan perayaan hari besar Islam dengan tujuan untuk membangkitkan

kesadaran keagamaan siswa, membiasakan praktek dan kebiasaan keberagamaan

pada siswa., mewujudkan kasih saying dan hubungan harmonis antara guru dan

murid, meminta dan memotivasi siswa untuk menghafal ayat – ayat Al – Qur’an dan

Hadits, memberikan pemahaman dan kesadaran kepada siswa akan pentingnya

Pendidikan Agama Islam, membiasakan diri siswa untuk selalu menerapkan sifat –

sifat terpuji dan berakhlakul karimah, dengan harapan sifat terpuji tersebut diterapkan

pada sesama teman di dalam sekolah maupun di luar sekolah, membiasakan kepada

siswa diri untuk selalu bertawadhu’ kepada yang lebih tua, terutama kepada Bapak

dan Ibu Guru di sekolah, menjiwai makna Al Qur’an, mengadakan Talkshow dan

melibatkan siswa dalam berbagai kegiatan Islam dan Mengontrol keseharian siswa di

dalam lingkungan sekolah

Berdasarkan hasil wawancara dari Bapak Drs. Muallim, bahwa dalam usaha

meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa, beliau memulai dengan mengadakan

7 Gambar pada saat wawancara dengan guru PAI terdapat di lampiran. (Gambar. 1.)

Page 95: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

talkshow untuk menyampaikan visi dan misi SMA Negeri 1 Pandaan yaitu untuk

meningkatkan keimanan siswa pada Tuhan Yamg Maha Esa. Dalam siarannya, Ibu Nurul

Fitria, S. Pd. juga menambahkan bahwa: 8

Dalam usaha untuk meningkatkan keimanan siswa dan membentuk kesadaran

keagamaan siswa, saya menyampaikan program tentang busana muslimah yang juga

mendapatkan banyak komentar dari pendengar. Hal ini bertujuan untuk mencegah

kecelakaan dan meminimalisir kecelakaan dengan pemakaian busana muslimah.pada

siswa. Hal ini membuat SMA Negeri 1 Pandaan menjadi satu – satunya SMA di

Pasuruan yang berbasis sekolah umum atau bukan madrasah dan pesantren akan

tetapi di dalamnya yaitu siswa – siswanya menggunakan busana muslimah.9

Para Guru Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Pandaan selalu menjalankan

programnya untuk siswa – siswanya. Hal ini juga di aplikasikan dalam bentuk

mengontrol keseharian siswa selama di lingkungan sekolah untuk meningkatkan tingkat

kesadaran keagamaan pada masing – masing pribadi siswa. Program – program yang

dijalankan oleh guru Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Pandaan ini antara lain

dengan mengadakan kegiatan pengajian keliling setiap satu bulan satu kali, shalat Jum’at

di mushola sekolah dengan pembagian kelas di setiap minggunya, pembiasaan shalat

dhuha pada istirahat pertama, mengontrol siswa dari cara berpakaiannya, program hafalan

one day one ayat atau satu hari satu ayat, mengikutsertakan siswa dalam kegiatan lomba

cerdas cermat Islam, lomba hafalan Al – Qur’an tingkat Nasional dan Provinsi, program

bakti sosial, melibatkan siswa pada kegiatan PHBI (Perayaan Hari Besar Islam) dan

melibatkan siswa dalam kegiatan Ekstra Agama Islam (EKSAGIS)

3. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Peran Guru Pendidikan Agama Islam

dalam Meningkatkan Kesadaran Kegamaan pada Siswa di SMA Negeri 1 Pandaan.

8 Wawancara dengan Bapak Muallim selaku Guru PAI (Rabu, 20 Mei 2015 pkl. 09.00-11.00)

9 Wawancara dengan Ibu Nurul Fitria selaku Guru PAI (Kamis, 21 Mei 2015 pkl. 08.00-10.00)

Page 96: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

Dalam menjalankan perannya sebagai guru Pendidikan Agama Islam yang salah

satunya untuk meningkatkan kesdaran keagamaan pada siswa di sekolah ini, seorang guru

juga menemui hambatan – hambatan dalam proses menjalankan perannya. Ada faktor

pendukung dan juga faktor penghambat di dalam menjalankan program kerjanya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PAI di SMAN 1 Pandaan Ibu Nurul

Fitria.10

Bahwa dalam menjalankan strategi guru PAI dalam meningkatkan kesadaran

keagamaan pada siswa di SMA Negeri 1 Pandaan, beliau menjelaskan mengenai faktor

pendukung dan penghambat serta solusi dalam menghadapi masa remaja siswa untuk

meningkatkan kesadaran keagamaannya. Diantaranya adalah:

Faktor Pendukung

1. Tersedianya masjid sebagai pusat pembinaan Pendidikan Agama Islam.

2. Tersedianya bermacam – macam buku – buku dan kitab – kitab yang berkaitan

dengan agama dan saintek.

3. Pembiasaaan terhadap siswa untuk encintai Al Qur’an dan Sunnah.

4. Guru senantiasa menyampaikan kepada siswa untuk senantiasa senang menghafal

Qur’an dengan sistem “One Day One Ayat”.

5. Kegiatan ekstrakurikuler yang di dalamnya terdapat berbagai divisi sesuai dengan

minat siswa.11

Faktor Penghambat

1. Kegiatan ekstra yang berjalan kurang maksimal karena terhambat padatnya jam

pelajaran.

10

Gambar pada saat wawancara dengan guru PAI terdapat di lampiran. (Gambar. 1.) 11

Wawancara dengan Ibu Nurul Fitria selaku Guru PAI (Kamis, 21 Mei 2015 pkl. 08.00-10.00)

Page 97: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

2. Keadaan sekolah yang baru melaksanakan dua sistem KBM di semester baru – baru

ini yakni sistem SKS dan sistem sekolah pada umumnya, jadi bisa dikatakan sekolah

bersistem perguruan tinggi, sehingga menghambat pengembangan kinerja gurunya

dalam membentuk kesadaran keagamaan siswa.12

Solusi

1. Menggunakan analisis SWOT untuk melihat kekuatannya, kelemahannya,

keuntungannya, dan tantangannya.

2. Memotivasi siswa untuk tetap menomor satukan agama dalam hidupnya walaupun

dalam kesibukan apapun.

3. Selalu mengontrol siswa dalam segala rutinitasnya termasuk rutinitas program

sekolah dalam meningkatkan kesadaran keagamaan siswa.13

12

Wawancara dengan Ibu Nurul Fitria selaku Guru PAI (Kamis, 21 Mei 2015 pkl. 08.00-10.00) 13

Wawancara dengan Ibu Nurul Fitria selaku Guru PAI (Kamis, 21 Mei 2015 pkl. 08.00-10.00)

Page 98: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

1

BAB V

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Berdasarkan observasi, wawancara dan data-data primer maupun sekunder

yang telah peneliti paparkan, peneliti akan mencoba membahas beberapa hal yang

tentu saja mengacu dan menjawab rumusan masalah pada penelitian ini yaitu

Strategi Guru PAI dalam Meningkatkan Kesadaran Keagamaan pada Siswa di

SMA Negeri 1 Pandaan, sebagai berikut:

A. Strategi Guru PAI dalam Meningkatkan Kesadaran Keagamaan pada

Siswa di SMA Negeri 1 Pandaan

Dalam kerangka pemikiran teoretik bahwa tujuan fundamental

pendidikan agama, terutama pendidikan agama yang dilaksanakan pada

lembaga pendidikan formal adalah untuk mengembangkan “religiusitas”

dalam diri peserta didik seoptimal mungkin, disini dalam artian perubahan

tingkah laku, baik dari segi aspek pengetahuannya, keterampilannya maupun

aspek sikapnya. Misalnya dari yang tidak bisa menjadi bisa, dari yang tidak

mengerti menjadi mengerti, dari yang tidak sopan menjadi sopan. Kriteria

keberhasilan dalam belajar diantaranya ditandai dengan terjadinya perubahan

tingkah laku pada diri individu yang sedang belajar.1

Sekolah merupakan salah satu tempat mendidik seorang anak. Sekolah

itu pula yang terkadang kepribadian seorang anak terbentuk, karena waktu

anak sebagian besar dihabiskan di sekolah. Oleh karena itulah sebagai guru

1 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Rosdakarya, 1995), hlm. 5

Page 99: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

2

harusnya tidak hanya transfer ilmu dalam artian mengajar saja namun juga

transfer nilai, dalam hal ini adalah mendidik.

Sebagaimana yang dijelaskan dalam QS. Al – Alaq: 1 – 5

نسان من علق ( )اق رأ باسم ربك الذي خلق اق رأ وربك ()خلق النسان ما ل ي علم () الذي علم بالقلم ()الكرم ()علم ال

”Bacalah dengan (menyebut) nama tuhanmu yang menciptakan, Dia telah

menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah, dan tuhanmu lah yang

paling pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia

mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahui. (QS. AL – ALAQ 1 – 5)

Ki Hajar Dewantara yang sering mengatakan bahwa seorang gurupun

harusnya melakukan tiga hal untuk menjadi panutan siswa, yakni ing ngarso

sung tuladha yang artinya didepan memberi contoh, ing madyo mangun

karso, yang artinya di tengah-tengah membangun semangat kemauan yang

keras, tut wuri handayani, yang artinya di belakang memberi dorongan.

Sedangkan komponen yang membentuk religiusitas antara lain

Pertama, Potensi pengetahuan agama (religius knowledge) yaitu pemahaman

penalaran serta keilmuan serta didik tentang ajaran agama Islam. Kedua,

Potensi pengamalan agama (religius practice) dimana ajaran Islam yang telah

diimani, dipahami dan dihayati atau diinternalisasi oleh peserta didik itu

mampu menumbuhkan motivasi dalam dirinya untuk mengamalkan dan

mentaati ajaran agama dalam kehidupan. Ketiga, Potensi pengamalan

keagamaan (religius experience) dalam arti penghayatan atau pengamalan

batin yang dirasakan peserta didik dalam mempelajari dan menjalankan ajaran

Islam.

Page 100: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

3

Pendidikan Agama Islam di sekolah akan berhasil dengan optimal

dalam memberi “makna” dan “warna” dalam mengembangkan potensi –

potensi fundamental di atas bagi pembentukan sikap peserta didik kalau

dibarengi dengan sikap proaktif dari guru agama serta adanya keterpaduan

pembinaan.2

Pembentukan dan peningkatan kesadaran keagamaan siswa di SMA

Negeri 1 Pandaan ini melalui berbagai cara. Guru Pendidikan Agama Islam di

SMA Negeri 1 Pandaan ini melakukan kontrol kegiatan siswa untuk

membentuk kesadaran keagamaan siswa, yakni dengan menjalankannya

sebagai peran guru pada umumnya yaitu sebagai motivator, emansipator,

fasilitator, transformator, innovator dan lain sebagainya. Hal ini ditujukan

untuk mendorong siswa dalam melakukan kebaikan, bukan dari paksaan

melainkan dari kesadaran keagamaan pada pribadinya masing – masing.

Sesuai dengan firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 103:

يعا وال ت فرقوا واذكروا نعمت الله عليكم إذ واعتصموا ببل الله جكنتم أعداء فألف ب ي ق لوبكم فأصبحتم بنعمته إخوانا وكنتم على شفا

الله لكم آياته لعلكم ت هتدون حفرة ها كذلك ي ب ي ن ن النار فأنقذكم م م()

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan

janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu

ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah

mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu Karena nikmat Allah, orang-

orang yang bersaudara; dan kamu Telah berada di tepi jurang neraka, lalu

Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan

ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.”(QS. Ali Imran:

103)

2 Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama

Islam di Sekolah, ,(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), hlm. 110

Page 101: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

4

Ayat diatas memberikan bimbingan tentang cara menjadi mu`min

sempurna antara lain berpegang pada tali Allah, menjalin persaudaraan,

syukur nikmat, membentuk umat yang terdiri dari berbagai satuan tugas. Hal

ini berkorelasi dengan kesadaran keagamaan dalam pribadi siswa dimana

setiap siswa harus meyakini dan bisa memegang kuat apa yang diyakininya,

dengan cara dia harus mempunyai kesadaran keagamaan tersendiri untuk bisa

selaras dalam kehidupannya.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa meningkatkan

kesadaran keagamaan terhadap siswa sangatlah penting dikarenakan setiap

siswa diharapkan mampu membangun kesadarannya dalam sendiri serta

mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari – hari.

Sebagaimana dijelaskan dalam QS. Al Baqarah ayat 183:

يام كما كتب على الذين من ق بلكم لعلكم يا أي ها الذين آمنوا كتب عليكم الصقون ) (٨ت ت

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa

sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu

bertakwa. “(QS. Al Baqarah: 183)

Ayat diatas menjelaskan tentang kewajiban umat muslim yang sadar

akan agamanya bahwa ia harus menjalankan kewajibannya sebagai umat

muslim yaitu menjalankan rukun Islam yang berjumlah lima.

Dalam pembelajaran bahasa guru jika memberikan pemahaman kepada

siswa bahwa ketika berbicara dengan kepada orang lain utamanya kepada

Page 102: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

5

yang lebih tua, sebaiknya menggunakan bahasa yang sopan. Hal ini dapat

dijelaskan berdasarkan pandangan Malik Fadjar, yang menyatakan bahwa

fungsi utama pendidikan agama di sekolah adalah memberikan landasan yang

mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan

perbuatan yang mendukung pembentukan pribadi beragama yang kuat.3

Sementara itu, keberagamaan menurut Madyo Ekosusilo, merupakan suatu

sikap atau kesadaran yang muncul yang didasarkan atas keyakinan atau

kepercayaan seseorang terhadap suatu agama.4

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan dalam proses pembelajaran

seorang guru atau pendidik harus bisa menggunakan bahasa yang sopan dan

mudah dimengerti oleh siswa. Karena dengan cara seperti itu siswa dapat

memahami apa yang disampaikan oleh guru dan dapat

mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari – hari.

Menurut Muhaimin bahwa dalam pembelajaran Pendidikan Agama

Islam perlu digunakan beberapa pendekatan, antara lain: (a) pendekatan

pengalaman, yakni memberikan pengalaman keagamaan kepada peserta didik

dalam rangka penanaman nilai keagamaan, (b) pendekatan pembiasaan, yakni

memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk senantiasa mengamalkan

ajaran agamanya dan atau akhlak yang mulia.5

3 Malik Fadjar, Holistika Pemikiran Pendidikan, (Bandung: Raja Frafindo Persada, 2005)

hlm. 195 4 Madyo Ekosusilo, Hasil Penelitian Kualitatif Sekolah Unggul Berbasis Nilai,

(Sukoharjo: Univet Bantara Press, 2003), hlm. 22 5 Asmaun Sahlan, 2010, Mewujudkan Budaya Religius di Sekolah, (Malang: UIN Maliki

Press), hlm 135

Page 103: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

6

Pembiasaan dalam beragama dapat menciptakan kesadaran dalam

beragama. Zakiah Daradjat6 melukiskan tentang pembiasaan yang pernah

dilakukan oleh para sufi. Mereka merasa bahwa Allah selalu hadir dalam

hatinya, kejadian tersebut tercipta melalui proses sebagai berikut: pada

permulaan, lisan dibiasakan dan dilatih untuk berdzikir kepada Allah, maka

mereka akan senantiasa mengucap kata Allah, Allah, Allah dengan kesadaran

dan pengertian.

B. Langkah - langkah Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan

Kesadaran Kegamaan pada Siswa di SMA Negeri 1 Pandaan

Dalam menjalankan perannya, para guru PAI tidak lepas dari yang

namanya proses atau langkah – langkah untuk menjalankan perannya tersebut.

Hal ini dimaksudkan agar program yang direncanakan dapat berjalan dengan

lancar serta mengadakan evaluasi setelah menjalankan program. Evaluasi ini

ditujukan untuk mengetahui program mana yang sudah berjalan dan program

mana yang belum berjalan.

Untuk meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa bisa dengan

menggunakan berbagai cara7 antara lain bimbingan atau penyuluhan,

pemberian contoh dan teladan.

Dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa perlu adanya

korelasi antara mata pelajaran PAI dengan kehidupan sehari – hari.

Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa pedoman hidup umat Islam

6 Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1976), hlm. 4

7 Abudin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996), hlm. 147

Page 104: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

7

ada pada Al Qur’an dan Al – Hadits. Dimana kedua pedoman umat Islam

tersebut terletak di mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

Dalam mengkorelasikan mata pelajaran PAI dengan kehidupan sehari

– hari, maka guru perlu membuat persiapan mengajar pada mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam secara matang, sehingga dapat memberi kesan

kepada siswa bahwa gurunya itu patut dicontoh. Hal ini diperlukan untuk

meningkatkan kedisiplinan guru dalam persiapan mengajar. Sehingga siswa

dapat memastikan bahwa guru tersebut bisa dijadikan tauladan bagi siswa –

siswi yang lain.

Selain mengkorelasikan mata pelajaran PAI dengan kehidupan sehari –

hari, guru juga perlu membangkitkan emosi positif siswa untuk melaksanakan

kegiatan keagamaan. Hal ini perlu dilakukan oleh seorang guru dikarenakan

membangun emosi dan ambisi siswa untuk melakukan segala kegiatan positif

termasuk ke dalam kegiatan keagamaan merupakan peran utama seorang guru

untuk mencapai tujuan sekolah yaitu untuk menjadikan siswa bisa lebih

menomor satukan agama.

Memperluas kegiatan keagamaan di luar ruang belajar merupakan hal

yang perlu dilakukan oleh kebanyakan guru mata pelajaran, terutama guru

Pendidikan Agama Islam. Hal ini bertujuan untuk menghindarkan siswa dari

kejenuhan berpikir di dalam kelas sehingga dengan cara belajar di luar kelas

dengan media yang ada di luar kelas, dapat mengurangi tingkat kejenuhan

siswa, dapat merefresh otak siswa dan bisa secara langsung membawa siswa

dalam pembelajaran yang nyata.

Page 105: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

8

Dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa di SMA

Negeri 1 Pandaan, tidak hanya dapat dilakukan di dalam kelas saja, akan tetapi

bisa juga dilakukan di luar kelas dengan mengadakan program Perayaan Hari

Besar Islam (PHBI) yang diikuti oleh seluruh siswa dan juga semua guru di

sekolah ini.

Mewujudkan kasih sayang dan hubungan harmonis antara guru dan

murid. Hal ini ditujukan untuk membangun keakraban antara guru dan siswa.

Sehingga secara tidak langsung bisa membelajari siswa dalam bersikap kepada

sesama, keapada guru dan karyawan sekolah yang baik dan benar.8

Dari pemaparan diatas dapat disimpukan bahwa wujud kasih sayang

dan saling interaksi antara siswa dengan guru dan siswa dengan teman yang

lainnya serta terhadap warga disekitar sekolah adalah salah satu dari sebuah

cerminan bahwa siswa di SMA Negeri 1 Pandaan memiliki tingkat kesadaran

keagamaan yang tinggi. Sehingga terciptalah suasana yang harmonis satu

sama lain di SMA Negeri 1 Pandaan.

C. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Strategi Guru Pendidikan

Agama Islam dalam Meningkatkan Kesadaran Kegamaan pada Siswa di

SMA Negeri 1 Pandaan.

Setiap insan dengan seluruh perwatakan, ciri pertumbuhan dan

perkembangannya adalah hasil pencapaian dari dua faktor yaitu faktor

pembawaan dan lingkungan. Faktor inilah yang mempengaruhi insan untuk

berinteraksi sejak lahir hingga hayatnya. Oleh karena itu begitu kuat dan

8 Hasil Observasi di SMA Negeri 1 Pandaan.

Page 106: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

9

bercampur aduknya peranan dua faktor ini, maka sukar sekali untuk

menunjukkan perkembangan tubuh atau tingkah laku secara pasti kepada salah

satu faktor dari dua faktor ini. Adapun dua faktor yang mempengaruhi

kesadaran beragama ini, yakni faktor internal dan faktor eksternal.

Dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa, tim guru

Pendidikan Agama Islam juga memiliki hal – hal yang merupakan suatu faktor

pendukung dan penghambat dalam menjalankan perannya di sekolah. Adapun

faktor pendukung dan penghambat tersebut meliputi:

Faktor pendukungnya antara lain tersedianya masjid sebagai pusat

pembinaan Pendidikan Agama Islam, tersedianya bermacam – macam buku –

buku dan kitab – kitab yang berkaitan dengan agama dan saintek, pembiasaaan

terhadap siswa untuk mencintai Al Qur’an dan Sunnah, guru senantiasa

menyampaikan kepada siswa untuk senantiasa senang menghafal Qur’an

dengan sistem “One Day One Ayat”, kegiatan ekstrakurikuler yang di

dalamnya terdapat berbagai divisi sesuai dengan minat siswa. Selain faktor

pendukung, adapula faktor penghambatnya antara lain kegiatan ekstra yang

berjalan kurang maksimal karena terhambat padatnya jam pelajaran, keadaan

sekolah yang baru melaksanakan dua sistem KBM di semester baru – baru ini

yakni sistem SKS dan sistem sekolah pada umumnya, jadi bisa dikatakan

sekolah bersistem perguruan tinggi, sehingga menghambat pengembangan

kinerja gurunya dalam membentuk kesadaran keagamaan siswa.

Dari adanya faktor pendukung dan penghambat tersebut, maka guru

juga mempunyai solusi dalam menghadapi faktor penghambat, yaitu

Page 107: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

10

menggunakan analisis SWOT untuk melihat kekuatannya, kelemahannya,

keuntungannya, dan tantangannya, memotivasi siswa untuk tetap menomor

satukan agama dalam hidupnya walaupun dalam kesibukan apapun, selalu

mengontrol siswa dalam segala rutinitasnya termasuk rutinitas program

sekolah dalam meningkatkan kesadaran keagamaan siswa.

Page 108: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

11

STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM DALAM MENINGKATKAN

KESADARAN KEAGAMAAN PADA

SISWA DI SMA NEGERI 1 PANDAAN

KABUPATEN PASURUAN

STRATEGI GURU PAI DALAM

MENINGKATKAN KESADARAN

KEAGAMAAN PADA SISWA DI SMA

NEGERI 1 PANDAAN ?

LANGKAH – LANGKAH GURU PAI

DALAM MENINGKTAKAN KESADARAN

KEAGAMAAN PADA SISWA DI SMA

NEGERI 1 PANDAAN

FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR

PENGHAMBAT TERHADAP STRATEGI

GURU PAI DALAM MENINGKATKAN

KESADARAN KEAGAMAAN PADA

SISWA DI SMA NEGERI 1 PANDAAN

Faktor pendukung yaitu tersedianya

masjid sebagai pusat pembinaan

Pendidikan Agama Islam.,

Faktor penghambat yaitu kegiatan

ekstra yang berjalan kurang maksimal

karena terhambat padatnya jam

pelajaran

(a)mengaitkan mata pelajaran PAI dengan

kehidupan siswa yang ada kaitannya

dengan apa yang berlaku di lingkungan

sekitar, (b) membuat persiapan mengajar

yang matang, sehingga dapat memberi

kesan kepada siswa bahwa gurunya itu

patut dicontoh, (c) membangkitkan emosi

positif siswa untuk melaksanakan kegiatan

keagamaan.

Mampu menjalankan peran guru pada

umumnya yakni guru sebagai

komunikator, inovator, emansipator,

transformator, dan motivator bagi

siswanya, selain itu guru juga diharuskan

untuk menanamkan tauhid kepada siswa

dalam kondisi apapun dan dalam situasi

apapun

Page 109: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

12

Page 110: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan paparan data serta pembahasan yang telah penulis ungkapkan, maka kesimpulan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Strategi yang dilakukan Guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan kesadaran

keagamaan siswa di SMA Negeri 1 Pandaan adalah menjadi guru yang mampu

menjalankan peran guru pada umumnya yakni guru sebagai komunikator, inovator,

emansipator, transformator, dan motivator bagi siswanya, akan tetapi di sekolah ini

peran guru Pendidikan Agama Islam bertambah yakni sesuai dengan tuntutan silabus

kurikulum 2013. Hal ini di latar belakangi karena adanya satu kewajiban yaitu bahwa

guru Pendidikan Agama Islam diharuskan untuk menanamkan tauhid kepada siswa dalam

kondisi apapun dan dalam situasi apapun. Sehingga dapat ditanamkan berbagai nilai yang

ada dalam standar hasil belajar siswa, diantaranya nilai pengetahuan, keterampilan dan

sikap spiritual dan sosial.

2. Langkah – langkah Guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan kesdaran

keagamaan pada siswa di SMA Negeri 1 Pandaan antara lain: (a)mengaitkan mata

pelajaran PAI dengan kehidupan siswa yang ada kaitannya dengan apa yang berlaku di

lingkungan sekitar, (b) membuat persiapan mengajar yang matang, sehingga dapat

memberi kesan kepada siswa bahwa gurunya itu patut dicontoh, (c) membangkitkan

emosi positif siswa untuk melaksanakan kegiatan keagamaan, (d) memperluas kegiatan

Page 111: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

keagamaan di luar ruang belajar, (e) melibatkan siswa dalam kegiatan perayaan hari

besar Islam dengan tujuan untuk membangkitkan kesadaran keagamaan siswa, (f)

membiasakan praktek dan kebiasaan keberagamaan pada siswa, (g) mewujudkan kasih

sayang dan hubungan harmonis antara guru dan murid, (h) meminta dan memotivasi

siswa untuk menghafal ayat – ayat Al – Qur’an dan Hadits, (i) memberikan pemahaman

dan kesadaran kepada siswa akan pentingnya Pendidikan Agama Islam, (j) membiasakan

diri siswa untuk selalu menerapkan sifat – sifat terpuji dan berakhlakul karimah, dengan

harapan sifat terpuji tersebut diterapkan pada sesama teman di dalam sekolah maupun di

luar sekolah, (k) membiasakan kepada siswa diri untuk selalu bertawadhu’ kepada yang

lebih tua, terutama kepada Bapak dan Ibu guru di sekolah, (l) Menjiwai makna Al

Qur’an, mengadakan Talkshow, (m) melibatkan siswa dalam berbagai kegiatan Islam dan

(n) mengontrol keseharian siswa di dalam lingkungan sekolah.

3. Faktor pendukung Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan kesdaran

keagmaan pada siswa diantaranya yaitu (a) tersedianya masjid sebagai pusat pembinaan

Pendidikan Agama Islam., (b) tersedianya bermacam – macam buku – buku dan kitab –

kitab yang berkaitan dengan agama dan saintek, (c) pembiasaaan terhadap siswa untuk

mencintai Al Qur’an dan Sunnah, (d) guru senantiasa menyampaikan kepada siswa untuk

senantiasa senang menghafal Qur’an dengan sistem “One Day One Ayat”, (e) kegiatan

ekstrakurikuler yang di dalamnya terdapat berbagai divisi sesuai dengan minat siswa.

Selain itu adapulan faktor penghambat peran guru Pendidikan Agama Islam dalam

meningkatkan kesdaran keagmaan pada siswa diantaranya yaitu (a) kegiatan ekstra yang

berjalan kurang maksimal karena terhambat padatnya jam pelajaran, (b) keadaan sekolah

yang baru melaksanakan dua sistem KBM di semester baru – baru ini yakni sistem SKS

Page 112: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

dan sistem sekolah pada umumnya, jadi bisa dikatakan sekolah bersistem perguruan

tinggi, sehingga menghambat pengembangan kinerja gurunya dalam membentuk

kesadaran keagamaan siswa.

B. Saran

Dari kesimpulan tersebut maka dapat diketahui Strategi Guru Pendidikan Agama

Islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa sudah baik, tetapi perlulah

untuk terus meningkatkan dan memberdayakan kesadaran keagamaan siswa.

Adapun saran - saran yang berguna untuk terus meningkatkan dan

memberdayakan kesadaran keagamaan siswa, terutama kepada:

1. Kepala Sekolah

Untuk lebih memantau kinerja guru terutama guru Pendidikan Agama Islam agar

lebih meningkatkan kualitas pembelajaran dan agar lebih memotivasi siswa untuk

meningkatkan pemahaman tentang mata pelajaran Pendidikan Agama Islam sehingga

tingkat kesadaran keagamaan siswa semakin bertambah.

2. Guru Pendidikan Agama Islam sebagai pendidik

Untuk lebih melakukan inovasi dalam penerapan metode pembelajaran dan media

pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman siswa. Lebih memperhatikan kondisi

siswa pada saat KBM. Serta dapat mendesain metode dan strategi pembelajaran

Pendidikan Agama Islam agar siswa tidak jenuh dan lebih semangat dalam mengikuti

KBM terutama dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam serta untuk

meningkatkan daya serap dan kesadaran keagamaan siswa terhadap. Hal ini ditujukan

Page 113: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

agar siswa mampu menangkap dan memahami makna mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam dan mampu mengamalkan dalam kehidupan sehari – hari.

3. Siswa - siswi sebagai peserta didik

Untuk lebih giat lagi dalam mengikuti KBM terutama dalam mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam, dan semangat untuk melaksanakan kegiatan keagamaan

dengan meningkatkan kesadaran keagamaan pada pribadinya masing – masing.

Page 114: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

DAFTAR PUSTAKA

Alim, Muhammad. 2006. Pendidikan Agama Islam Upaya Pembentukan

Pemikiran dan Kepribadian Muslim. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

An – Nahlawi, Abdurrahman. 2005. Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan

Masyarakat. Jakarta: Gema Insani Press.

Ahyadi, Abdul Aziz. 1995. Psikologi Agama (Kepribadian Muslim

Pancasila). Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek).

Jakarta: Rineka Cipta.

Arrumidi, Sukandar. Metode Penelitian Petunjuk Praktis Untuk Peneliti

Pemula. Yogyakarta: Gadja Mada University.

Arief, Furchan. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Surabaya: Usaha

Nasional.

Bukhari, Mukhtar. 1994. Ilmu Pendidikan dan Praktek Pendidikan. Jakarta:

IKIP Muhammadiyah Pers.

Crapps. Robert W. 1993. Dialog Psikologi dan Agama. Yogyakarta: Kanisius.

Daradjat, Zakiah. 1989. Kesehatan Mental. Jakarta: CV Haji Masagung.

Djamarah, Syaiful Bahri. Guru dan Anak Didik Dalam Interkasi Edukatif.

Jakarta: Rhineka Cipta.

Daradjat, Zakiah. 1970. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan Bintang.

Page 115: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

Fahmi, Asma Hasan. 1979. Sejarah dan Filsafat Pendidikan Islam,

diterjemahkan Ibrahim Husen. Jakarta: Bulan Bintang.

Gerungan. 1988. Psikologi Sosial. Bandung: PT. Eresco.

Jalaudin. 1998. Psikologi Agama. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Moeliono, Anton M. dkk. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka.

Moeloeng, Lexi J. 2008. Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

Muhaimin. 2002. Paradigma Pendidikan Islam. Bandung: Remaja Rosda

Karya.

Muhaimin. 2003. Wacana Pengembangan Pendidikan Islam. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Nasution, Harun. 1974. Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya. Jakarta:

Bulan Bintang.

Nawawi, Hadari. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Haji Mas Agung.

Nazir, Moh. 1998. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia.

Nizar, Samsul. 2002. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat Pers.

Nuruhbiyati. 1998. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: CV. Pustaka Setia.

O’Dea, Thomas F. 1996. Sosiologi Agama (Suatu Pengenalan Awal). Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada.

Rakhmat, Jalauddin. 2003. Psikologi Agama (Sebuah Pengantar). Bandung:

Mizan Pustaka.

Ramayulis. 2002. Psikologi Agama. Jakarta: Kalam Mulia.

Page 116: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

Robertson, Roland. 1988. Agama Dalam Analisa dan Interpretasi Sosiologis.

Jakarta: Rajawali Press.

Sahlan, Asmaun. 2010. Mewujudkan Budaya Religius di Sekolah Upaya

Mengembangkan PAI dari Teori ke Aksi. Malang: UIN Maliki Press.

STAIBN, Ciri Guru Profesional, (http:www.google.com, diakses 18 Maret

2015)

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung: Penerbit Alfabeta.

Soetjipto dan Raflis Kosasi. 1999. Profesi Kegururan. Jakarta: Rineka Cipta

Tafsir, Ahmad. 2000. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Yusuf, Syamsu. 2000. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

Zuhairini dkk. 1993. Metodologi Pendidikan Agama. Solo: Ramadhani.

Page 117: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

LAMPIRAN I: PEDOMAN INTERVIEW

A. Pedoman Interview Wakil Kepala Sekolah bagian Humas

1. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu mengenai mata pelajaran pendidikan agama Islam

(PAI) di sekolah?

2. Apa kebijakan kepala sekolah dalam upaya meningkatkan kesadaran keagamaan pada

siswa di SMA Negeri 1 Pandaan?

3. Bagaimana kebijakan Bapak/ Ibu dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada

siswa di SMA Negeri 1 Pandaan agar bisa berdampak pada ranah afektif, kognitif,

dan psikomotor siswa, baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah?

4. Apakah isi pembelajaran pendidikan agama Islam (PAI) sudah memenuhi standar

pada umumnya?

5. Bagaimana pelaksanaan pendidikan agama Islam (PAI) di SMA Negeri 1 Pandaan

yang semakin lama kualitas pembelajarannya semakin dipertanyakan?

6. Bagaimana kontribusi pendidikan agama Islam (PAI) terhadap siswa di SMA Negeri

1 Pandaan?

Page 118: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

B. Pedoman Interview (Responden Guru)

1. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu mengenai isi pembelajaran pada mata pelajaran

pendidikan agama Islam di SMA ini?

2. Apakah Bapak/ Ibu menerapkan Metode pembelajaran yang bervariasi dalam

mengajar? Metode apa yang Bapak/Ibu guru sering gunakan dalam proses belajar

mengajar di kelas?

3. Apa alasan Bapak/ Ibu menerapkan Metode pembelajaran tersebut? Apakah Siswa

senang dengan Metode pembelajaran yang Bapak/ Ibu terapkan?

4. Apakah Bapak/ Ibu menggunakan Media pembelajaran? Kalau ya Media apa saja

yang sering digunakan dalam mengoptimalkan proses pembelajaran pendidikan

Agama Islam?

5. Peran apa saja yang Bapak/ Ibu terapkan dalam meningkatkan kesadaran keagamaan

pada siswa yang menyangkut perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi baik

di dalam kelas maupun di luar kelas?

6. Bagaimana langkah-langkah pelaksanaan dari Bapak/ Ibu dalam meningkatkan

kesadaran keagamaan pada siswa?

7. Bagaimana menurut Bapak/ Ibu tentang kriteria/ indikator keberhasilan dalam proses

meningkatkan kesadaran keagamaan pada peserta didik? (jika dilihat dari ranah

afektif, kognitif, dan psikomotor)

8. Bagaimana menanamkan materi pendidikan agama Islam kepada siswa agar sebisa

mungkin dapat membangun kesadaran keagamaan pada siswa tidak hanya menonjol

pada ranah kognitif saja, tetapi bisa terapkan pada ranah afektif dan psikomotor baik

di lingkungan sekolah maupun luar sekolah?

9. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan kesadaran

keagamaan pada siswa beserta solusinya?

10. Program-program apa saja yang Bapak/ Ibu siapkan dalam meningkatkan kesadaran

keagamaan pada siswa?

Page 119: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

LAMPIRAN II : DENAH RUANG DAN KELAS SMA NEGERI 1 PANDAAN

Page 120: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

LAMPIRAN III: STRUKTUR ORGANISASI SMA NEGERI 1 PANDAAN

Page 121: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

LAMPIRAN IV: Keadaan Siswa SMA Negeri 1Pandaan

NO KELAS

JURUSAN

JUMLAH IPA IPS BAHASA

1 X 246 102 65 413

2 XI 213 78 60 351

3 XII 170 113 29 312

JUMLAH 629 293 154 1076

Page 122: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

LAMPIRAN V: KEADAAN GURU DI SMA NEGERI 1 PANDAAN

No Uraian Pendidikan Terakhir

Jumlah

S-3 S-2 S-1 D3 SMU SLTP

1 Guru tetap 1 10 54 - - - 55

2 Guru tidak tetap 3 7 - - - - 10

JUMLAH 65

Page 123: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

LAMPIRAN VI: KEADAAN KARYAWAN SMA NEGERI 1 PANDAAN

No Uraian Pendidikan Terakhir Jumlah

S-1 D-1 SMA SMK SMP SD

1 Pegawai tetap 2 1 28 - - 14

2 Pegawai tidak tetap 4 - 5 3 1 4 17

Jumlah 7 1 16 6 1 4 31

Page 124: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

LAMPIRAN VII: GAMBAR – GAMBAR PENELITIAN

Gambar 1: Pada saat wawancara dengan guru PAI dan Waka Humas

Gambar 2: Peningkatan kesadaran keagamaan melalui kegiatan ektrakurikuler EXAGIS

(Extra Agama Islam)

Page 125: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

Gambar 3: Peningkatan kesadaran keagamaan pada siswa melalui pelibatan siswa pada PHBI

Maulid Nabi Muhammad SAW

Gambar 4: Peningkatan kesadaran keagamaan pada siswa melalui pelibatan siswa pada PHBI

Idul Adha.

Gambar 5: Peningkatan kesadaran keagamaan pada siswa melalui pengenalan masjid sebagai

pusat ibadah

Page 126: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

LAMPIRAN VIII: TRANSKRIP WAWANCARA

Sumber Data : Dr. Muallim

Hari/Tanggal : Rabu, 20 Mei 2015

Guru Mapel : PAI Kelas X

TempatWawancara : Ruang Guru

Pertanyaan :Peran apa saja yang Bapak/ Ibu terapkan dalam meningkatkan

kesadaran keagamaan pada siswa yang menyangkut

perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi baik di dalam

kelas maupun di luar kelas?

Bapak Muallim : Bahwa strategi guru terletak pada peran guru pada umumnya adalah

sebagai komunikator yatu guru harus mampu menyiapkan sumber

informasi sebanyak mungkin dan sevalid mungkin, menyeleksi dan

mengevaluasi serta mengolah menjadi sumber informasi yang sesuai

dengan keadaan siswa, innovator yaitu guru haruslah berwawasan dan

berorientasi ke masa depan. Seorang guru harus mampu menyiapkan

anak didiknya untuk masa depan dan membekalinya dengan

pengetahuan yang mampu menjawab tantangan masa depan.,

emancipator yaitu dapat mandiri. Seorang guru haruslah penuh

semangat untuk mebantu anak didiknya menuju ke tingkat

perkembangan kepribadian yang tinggi dan mulia serta mengalami

peningkatan dari yang semula., transformator yaitu memberikan

pengetahuan pada anak didiknya, maka seorang guru harus mampu

mentransfer nilai – nilai luhur budaya bangsa dan agama pada diri

siswa untuk dimilikinya., dan motivator yaitu mampu memotivasi

siswanya untuk lebih giat dan aktif dalam belajar dan bekerja secara

dinamis dalam mengembangkan dirinya bagi siswanya.

Pertanyaan :Bagaimana langkah-langkah pelaksanaan dari Bapak/ Ibu dalam

meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa?

Bapak Muallim : Dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa ya mbak,

guru disini melakukan langkah langkah antara lain: (a)mengaitkan

mata pelajaran PAI dengan kehidupan siswa yang ada kaitannya

dengan apa yang berlaku di lingkungan sekitar, (b) membuat persiapan

mengajar yang matang, sehingga dapat memberi kesan kepada siswa

bahwa gurunya itu patut dicontoh, (c) membangkitkan emosi positif

siswa untuk melaksanakan kegiatan keagamaan, (d) memperluas

kegiatan keagamaan di luar ruang belajar, (e) melibatkan siswa dalam

kegiatan perayaan hari besar Islam dengan tujuan untuk

membangkitkan kesadaran keagamaan siswa, (f) membiasakan praktek

dan kebiasaan keberagamaan pada siswa, (g) mewujudkan kasih

sayang dan hubungan harmonis antara guru dan murid,.

Page 127: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

Pertanyaan : Bagaimana menurut Bapak/ Ibu tentang kriteria/ indikator

keberhasilan dalam proses meningkatkan kesadaran keagamaan

pada peserta didik? (jika dilihat dari ranah afektif, kognitif, dan

psikomotor)

Bapak Muallim : Baik, untuk ranah kognitif, mengingat sampai pada kemampuan

memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk menghubungkan

dan menggabungkan beberapa ide, pendapat, solusi, dan cara untuk

memecahkan suatu masalah yang dijadikan kajian dalam proses

pembelajaran serta menambah dan mengembangkan materi untuk lebih

meningkatkan tingkat kognitif siswa dalam kesadaran

keagamaannya.Sehingga dapat dipastikan bahwa siswa – siswa dapat

melakukan kewajibannya yang merupakan aplikasi dari bentuk

kesadaran keagamaannya dengan kesadarannya sendiri tanpa paksaan

dari guru. Sedangkan untuk ranah afektif, yang mana akan tampak

pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku. Seperti: perhatiannnya

terhadap mata pelajaran pendidikan agama Islam, kedisiplinannya

dalam mengikuti mata pelajaran agama disekolah, motivasinya yang

tinggi untuk tahu lebih banyak mengenai pelajaran agama Islam yang

di terimanya, penghargaan atau rasa hormatnya terhadap guru

pendidikan agama Islam, selain itu guru memberi motivasi bagi siswa

yang rajin dan memberi point bagi yang kurang. Jadi intinya dalam

meningkatkan aspek afektif ini, seorang guru harus pintar-pintar

menarik perhatian siswa yang juga bisa dibantu dengan media-media

pembelajaran yang tersedia. Begitu juga dengan psikomotorik, dalam

ranah ini, saya biasa menggunakan sistem pemberian latihan .berupa

hafalan dalil Al – Qur’an dan Hadits. Disini dimaksudkan untuk

mengembangkan keterampilan siswa dalam menghafal dan

mengamalkan dalil yang terdapat di dalam Al – Qur’an dan Hadits

Pertanyaan : Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam

meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa beserta

solusinya?

Bapak Muallim : Faktor pendukung Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam

meningkatkan kesdaran keagmaan pada siswa diantaranya yaitu (a)

tersedianya masjid sebagai pusat pembinaan Pendidikan Agama Islam.,

(b) tersedianya bermacam – macam buku – buku dan kitab – kitab

yang berkaitan dengan agama dan saintek, (c) pembiasaaan terhadap

siswa untuk mencintai Al Qur’an dan Sunnah,. Selain itu adapula

faktor penghambat peran guru Pendidikan Agama Islam dalam

meningkatkan kesdaran keagmaan pada siswa diantaranya yaitu (a)

kegiatan ekstra yang berjalan kurang maksimal karena terhambat

padatnya jam pelajaran, (b) keadaan sekolah yang baru melaksanakan

dua sistem KBM di semester baru – baru ini yakni sistem SKS dan

sistem sekolah pada umumnya, jadi bisa dikatakan sekolah bersistem

perguruan tinggi, sehingga menghambat pengembangan kinerja

gurunya dalam membentuk kesadaran keagamaan siswa.

Page 128: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

Sumber Data : Nurul Fitria, S. Pd

Hari/Tanggal : Kamis, 21 Mei 2015

Guru Mapel : PAI Kelas XI

Tempat Wawancara : Taman Sekolah

Pertanyaan :Peran apa saja yang Bapak/ Ibu terapkan dalam meningkatkan

kesadaran keagamaan pada siswa yang menyangkut

perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi baik di dalam

kelas maupun di luar kelas?

Ibu Nurul : Di sekolah ini ini ya mbak, strategi guru itu dengan menjalankan

perannya, yakni peran guru disini itu bertambah dalam meningkatkan

kesadaran keagamaan siswa yakni sesuai dengan tuntutan silabus

kurikulum 2013. Hal ini di latar belakangi karena adanya satu

kewajiban yaitu bahwa Guru Pendidikan Agama Islam diharuskan

untuk menanamkan tauhid kepada siswa dalam kondisi apapun dan

dalam situasi apapun.Hal ini dimaksudkan untuk membangun

kesadaran keagamaan pada masing – masing pribadi siswa. Dalam

meningkatkan kesadaran keagamaan yang sesuai dengan tuntutan

kurikulum 2013, maka siswa ditanamkan berbagai nilai yang ada

dalam standar hasil belajar siswa, diantaranya nilai pengetahuan,

keterampilan dan sikap spiritual dan sosial

Pertanyaan :Bagaimana langkah-langkah pelaksanaan dari Bapak/ Ibu dalam

meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa?

Ibu Nurul : (a) meminta dan memotivasi siswa untuk menghafal ayat – ayat Al –

Qur’an dan Hadits, (b) memberikan pemahaman dan kesadaran kepada

siswa akan pentingnya Pendidikan Agama Islam, (c) membiasakan diri

siswa untuk selalu menerapkan sifat – sifat terpuji dan berakhlakul

karimah, dengan harapan sifat terpuji tersebut diterapkan pada sesama

teman di dalam sekolah maupun di luar sekolah, (d) membiasakan

kepada siswa diri untuk selalu bertawadhu’ kepada yang lebih tua,

terutama kepada Bapak dan Ibu guru di sekolah, (e) Menjiwai makna

Al Qur’an, mengadakan Talkshow, (f) melibatkan siswa dalam

berbagai kegiatan Islam dan (g) mengontrol keseharian siswa di dalam

lingkungan sekolah.

Pertanyaan :Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam

meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa beserta

solusinya?

Ibu Nurul : Faktor pendukung Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam

meningkatkan kesdaran keagmaan pada siswa diantaranya yaitu(a)

guru senantiasa menyampaikan kepada siswa untuk senantiasa senang

menghafal Qur’an dengan sistem “One Day One Ayat”, (b) kegiatan

ekstrakurikuler yang di dalamnya terdapat berbagai divisi sesuai

Page 129: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

dengan minat siswa. Kalau faktor penghambatnya yaitu (a) kegiatan

ekstra yang berjalan kurang maksimal karena terhambat padatnya jam

pelajaran, (b) keadaan sekolah yang baru melaksanakan dua sistem

KBM di semester baru – baru ini yakni sistem SKS dan sistem sekolah

pada umumnya, jadi bisa dikatakan sekolah bersistem perguruan

tinggi, sehingga menghambat pengembangan kinerja gurunya dalam

membentuk kesadaran keagamaan siswa.

Pertanyaan : Program-program apa saja yang Bapak/ Ibu siapkan dalam

meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa?

Ibu Nurul : Untuk programnya, saya dengan kepala sekolah mengadakan

program talkshow yakni dalam usaha untuk meningkatkan keimanan

siswa dan membentuk kesadaran keagamaan siswa, disini saya

menyampaikan program tentang busana muslimah yang juga

mendapatkan banyak komentar dari pendengar. Hal ini bertujuan untuk

mencegah kecelakaan dan meminimalisir kecelakaan dengan

pemakaian busana muslimah.pada siswa. Hal ini membuat SMA

Negeri 1 Pandaan menjadi satu – satunya SMA di Pasuruan yang

berbasis sekolah umum atau bukan madrasah dan pesantren akan tetapi

di dalamnya yaitu siswa – siswanya menggunakan busana muslimah.

Page 130: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa
Page 131: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa
Page 132: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa
Page 133: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa
Page 134: STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …etheses.uin-malang.ac.id/5123/1/11110040.pdf · strategi guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran keagamaan pada siswa

BIODATA MAHASISWA

A. Data Pribadi

Nama : Asri Wiyanti

NIM : 11110040

Tempat Tanggal Lahir : Pasuruan, 10 April 1993

Fakultas : Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Tahun Masuk : 2011

Alamat Rumah : Jln. Tawang, Dusun Gelang, Desa Tawang Rejo,

RT: 03 RW: 03, Kecamatan Pandaan, Kabupaten

Pasuruan.

No. Tlp/HP : 085755379044

B. Riwayat Pendidikan

1. SDN TAWANG REJO 1 – 3, PANDAAN, PASURUAN (Lulus Tahun 2005)

2. SMPN 2 PANDAAN, PASURUAN (Lulus Tahun 2008)

3. SMAN 1 PANDAAN, PASURUAN (Lulus Tahun 2011)

C. Riwayat Pendidikan Non Formal

1. Pengabdian Masyarakat di Masjid Hidayah Pakisaji Kabupaten Malang

2. Praktek Kerja Lapangan (PKL) di MTs Negeri Puncu

Malang, 17 Juni 2015

Mahasiswa

Asri Wiyanti