strategi framing keadilan lingkungan hidup (studi...

85
STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi Tambang) NASIONAL Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos) Oleh: Syafrizal SF Marbun 1113111000012 PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 M/1439 H

Upload: vuliem

Post on 15-May-2019

241 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP

(Studi Jaringan Advokasi Tambang) NASIONAL

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)

Oleh:

Syafrizal SF Marbun

1113111000012

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018 M/1439 H

Page 2: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

ii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Skripsi yang berjudul :

STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP

(Studi Jaringan Advokasi Tambang) NASIONAL

1. Merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, .........................

Syafrizal SF Marbun

Page 3: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Dengan ini, Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

Nama : Syafrizal SF Marbun

NIM : 1113111000012

Program Studi : Sosiologi

Telah menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul:

STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP

(Studi Jaringan Advokasi Tambang) NASIONAL

dan telah memenuhi persyaratan untuk diuji.

Jakarta, .........................

Mengetahui, Menyetujui,

Ketua Program Studi Pembimbing,

Dr. Cucu Nurhayati, M.Si. Dr. Hendro Prasetyo

NIP. 197609182003122003 NIP. 196407191990031001

Page 4: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

iv

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP

(Studi Jaringan Advokasi Tambang) NASIONAL

oleh

Syafrizal SF Marbun

1113111000012

telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 16, Juli 2018 Skripsi

ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

pada Program Studi Sosiologi.

Ketua Sidang, sekertaris,

Dr. Cucu Nurhayati, M.Si. Dr. Johratul Jamilah, M.Si

NIP. 197609182003122003 NIP. 19608161997032002

Penguji I, Penguji II,

Dra. Ida Rosyidah, MA Husnul Khitam, M.Si

NIP. 196306161990032002 NIP. 198308072015031003

Diterima dan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan pada tanggal 16, Julil 2018

Ketua Program Studi Sosiologi,

FISIP UIN Jakarta

Dr. Cucu Nurhayati, M. Si

NIP. 197609182003122003

Page 5: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

v

ABSTRAK

Skripsi ini berusaha mendeskripsikan strategi pembingkaian (framing)

yang dilakukan oleh Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) yang ada di Jakarta.

Selain itu skripsi ini melihat sejauh mana keberhasilannya.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif, untuk memberikan gambaran secara mendalam terhadap fenomena yang

sedang diteliti. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi

kepustakaan, observasi, dan wawancara dengan informan yang terkait dalam

penelitian ini. Kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi

pembingkaian dalam kajian gerakan sosial, Robert D Benford dan David A Snow.

Fokus teori yang digunakan adalah framing strategy; diagnostic framing,

prognostic framing, dan motivational framing.

Hasil penelitian ini menyatakan, Jaringan Advokasi Tambang (JATAM)

Nasional melakukan strategi pembingkaian melalui 3 tahap. Pertama, mereka

mendiagnosa akar masalah yang dilakukan oleh perusahaan tambang dan

pemerintah. Mereka menetapkan bahwa perusahaan tambang dan pemerintah

adalah pusat permasalahan keadilan lingkungan hidup. Kedua, mereka

menentukan strategi dan memberikan solusi untuk menghadapi isu keadilan

lingkungan hidup dengan cara memberikan pembelajaran dan penyadaran,

memperbanyak diskusi, bedah film, dan aksi yang bergabung dengan organisasi

sekitar. Ketiga, mereka memobilisasi masa dengan cara mengadakan kegiatan

yang dikemas secara masal dan berisikan seruan atau ajakan agar melawan

perusahaan tambang dan pemerintah. Strategi pembingkaian dianggap berhasil

karena masyarakat lingkar dan luar tambang memahami isu keadilan lingkungan

hidup yang melibatkan perusahaan tambang dan pemerintah.

Kata Kunci: Gerakan Sosial, JATAM, Lingkungan, Negara, Perusahaan

Tambang, Pemerintah, Strategi Pembingkaian.

Page 6: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahirabbil’alamin puji syukur kehadirat Allah SWT karena

berkat kekuasaan Nya, rahmat, karunia, dan Anugrah-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam penulis limpahkan kepada Nabi

besar Muhammad SAW beserta sahabat, keluarga serta pengikutnya hingga akhir

zaman.

Untuk yang paling istimewa, Ayah, Sadri SF Marbun (Alm) dan Ibu,

Kusriani (Almh). Terima kasih. Untuk kakak-kakak tersayang, Syafritiur Manita

Sadri Fahmi Marbun, A.Md.AK dan Satria Namalo Sadri Fahmi Marbun, S.Ds

serta kakak ipar, Muhammad Sultoni Rahman, S.T. Terima kasih telah

memberikan bantuan materi dan nonmaterial, semangat serta kesabaran yang tiada

henti kepada penulis.

Skripsi ini bukan hanya hasil karya penulis seorang diri, karena banyak

pihak-pihak yang terlibat dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, izinkan

penulis untuk mengucapkan rasa terima kasih penulis yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Prof. Dr. Zulkifli, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(FISIP) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta jajaran yang senantiasa

menjadi cermin pengetahuan bagi peneliti.

2. Dr. Cucu Nurhayati, M.Si., selaku Ketua Program Studi Sosiologi FISIP UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang selalu memberikan semangat ketika

bertemu di kampus.

3. Joharotul Jamilah, S.Ag., M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Sosiologi

FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang memberikan kritik dan masukan

yang bersifat membangun selama peneliti mengajukan proposal skripsi.

4. Dr. Hendro Prasetyo., selaku dosen pembimbing penulisan skripsi ini, berkat

ketelitian, kesabaran, dan keikhlasannya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi

ini. Terima kasih atas waktu, tenaga, dan pikiran yang beliau berikan.

Page 7: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

vii

5. Husnul Khitam, M.Si selaku dosen seminar proposal yang senantiasa memberikan

pemahaman kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelsaikan skripsi ini.

6. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah memberikan ilmu dan pembelajaran berharga kepada

penulis. Dan juga untuk seluruh staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu dalam proses

penyelesaian skripsi ini.

7. Para informan yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membantu

penulis dalam pembuatan skripsi ini.

8. Khalid Syaifullah S.sos, Adam Ronal S.sos, dan Fikri Alfajer S.sos sebangai

senior yang selalu peduli dengan peneliti.

9. Gina Firiani S.psi yang selalu memberikan semangat tanpa henti dan member

optimisme kepada penulis untuk selalu menyelesaikan penelitian ini.

10. Terimakasih kepada kawan-kawan “SEPAKET” Shnady Andika P. S.sos, M.

Reza Zamzami, Rahmat Fernandes dan Arbian Darmaji yang selalu

memberikan semangat agar menyeesaikan penelitian ini.

11. Kawan-kawan Sosiologi FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan

2013 Terima kasih karena telah menjadi teman seperjuangan yang luar biasa.

12. Sahabat PMII Komfisip, PMII Cabang Ciputat

13. Semua pihak yang telah berinteraksi kepada penulis dan memberikan

semangat serta inspirasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak

kekurangan. Oleh karena itu, penulis menerima saran dan kritik yang membangun.

Semoga penelitian ini memberi manfaat dan pengetahuan bagi pembaca.

Jakarta, Juli 2018

Penulis

Page 8: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

viii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................. iv

KATA PENGANTAR .......................................................................................... v

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ x

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah............................................................................... 1

B. Pertanyaan Penelitian ............................................................................ 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................................. 5

1. Tujuan penelitian .............................................................................. 5

2. Manfaat penelitian ............................................................................ 5

D. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 6

E. Kerangka Teoritis ................................................................................. 9

1. Gerakan Sosial ................................................................................ 9

2. Strategi Pembingkaian (Framing Process) ..................................... 12

F. Metode Penelitian ................................................................................. 16

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian ...................................................... 16

2. Subjek Penelitian ............................................................................. 17

3. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 18

4. Jenis dan Sumber Data .................................................................... 18

5. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 19

6. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ............................................ 20

G. Sistematika Penulisan ........................................................................... 20

BAB II

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Terbentuknya jaringan Advokasi Tambang (JATAM) ............ 22

B. Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) Nasional ................................ 24

C. Prinsip Utama JATAM Nasional .......................................................... 26

1. Dana ................................................................................................ 26

2. Nilai-Nilai Dasar dan Cara Kerja JATAM Nasional ...................... 27

3. Etika JATAM Nasional ................................................................... 29

D. Struktur dan Pengorganisasi JATAM Nasional ................................... 30

E. Simpul JATAM .................................................................................... 32

F. Jaringan dan Mitra Kerja JATAM Nasional ......................................... 34

Page 9: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

ix

G. JATAM sebagai Gerakan Sosial .......................................................... 39

BAB III

PEMBAHASAN

A. Strategi Pembingkaian Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) Nasional

dalam Mengelola Isu Keadilan Lingkungan Hidup ............................ 41

1. Strategi Diagnostic Framing ........................................................... 42

2. Strategi Prognostic Framing ........................................................... 47

3. Strategi Motivational Framing ......................................................... 53

B. Keberhasilan Strategi Pembingkaian Jaringan Advokasi Tambang

Nasional dalam Menanggapi Isu Keadilan Lingkungan Hidup ............ 60

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 66

B. Saran ...................................................................................................... 68

1. Saran Praktis .................................................................................... 68

2. Saran Teortis ................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 70

Page 10: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Profil Informan Pihak Internal Kelompok .............................................. 17

Tabel 2. Profil Informan Pihak Eksternal Kelompok ........................................... 17

Tabel 3. Isi Mandat Jaringan Advokasi Tambang Nasional ................................. 25

Tabel 4. Jaringan JATAM Nasional ...................................................................... 35

Tabel 5. Mitra Kerja JATAM Nasional ................................................................ 38

Tabel 6. Peraturan Perundang-Undangan Serta Lembanga Yang Bertanggung

Jawab ....................................................................................................... 44

Page 11: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Susunan Organisasi JATAM Nasional dan Simpul JATAM .............. 34

Gambar 2. Bentuk JATAM memframing suatu sumber masalah dalam bentuk

diagnostic dimana JATAM menyebarkan melalui media sosial Twitter

............................................................................................................. 44

Gambar 3. Melki Nahar mencoba memberikan penyadaran melalui media nonton

bareng guna memberi pengetahuan mengenai bahaya proses tambang

............................................................................................................. 50

Gambar 4. Salah satu bentuk bukti JATAM melakukan prognostic framing melalui

media sosial Instagram ....................................................................... 51

Gambar 5. Kegiatan seminar yang dilakukan oleh JATAM ................................. 54

Gambar 6. Seruan aksi dari Merah Johansyah ...................................................... 55

Page 12: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah

Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) adalah jaringan organisasi non

pemerintah (ornop) dan organisasi komunitas yang memiliki kepedulian terhadap

masalah-masalah HAM, gender, lingkungan hidup, masyarakat adat serta isu-isu

keadilan sosial dalam industri pertambangan dan migas. Organisasi non pemerintah

yang dimaksud adalah organisasi yang tidak terikat pada struktur pemerintahan.

Artinya organisasi ini bergerak secara mandiri atau independen tanpa intervensi dari

instansi pemerintah.

JATAM lahir pada tahun 1995 di Kalimantan Selatan. Kelahiranya diawali

oleh pertemuan sebuah workshop advokasi tambang yang melibatkan LPLH (Aceh),

LEWIM (Kalimantan Selatan) dan Yayasan Tanah Merdeka (Palu) serta panitia

pengarah dari Taratak (Sumatra Barat). Hasil pertemuan itu memutuskan untuk

mendeklarasikan JATAM (JATAM, 2015).

JATAM merupakan jaringan organisasi yang memperhatikan

keberlangsungan hidup lingkungan alam sekitar sebagaimana organisasi Wahana

Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI). Tamrin (2014: 14) mengungkapkan

permasalahan lingkungan memberikan gambaran tentang persoalan mendasar

terhadap sosial-politik, ekonomi-politik, dan politik-hukum. Menurutnya, saat ini

terdapat kondisi yang tidak adil atas nama pembangunan ekonomi. Berdasarkan

tujuan negara pada alinea keempat UUD 1945, Indonesia termasuk negara hukum

Page 13: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

2

kesejahteraan. Hal tersebut juga tercermin dalam UU No. 32 Tahun 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Dimana semua masyarakat

berhak mendapatkan hak kesehatan dan kesejahteraan yang sama.

Undang-undang di atas merupakan upaya sistematis dan terpadu yang

dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup. Selain itu juga untuk

mencegah terjadinya pencemaran serta kerusakan lingkungan hidup yang meliputi

perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan

hukum.

Di samping itu perundang-undangan tersebut merupakan suatu pengaturan

mengenai lingkungan hidup yang mengatur pokok-pokok pengelolaan lingkungan

hidup di Indonesia. Dalam rangka tersebut maka salah satu otoritas pemerintah

adalah menerapkan izin lingkungan (environmental licence) (Pilipus et al., 2001).

Sehingga jika pengelolaan dan pelaksanaan undang-undang lingkungan hidup

dilaksanakan secara bersamaan, maka kelestarian lingkungan akan tercapai

(Firestone, 2002).

Di sisi lain, bila terjadi kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh suatu

proses pertambangan maka penambang dianggap melanggar hukum. Sebagaimana

dimaksud dalam UU di atas, dianggap melanggar hukum. Kerusakan lingkungan

hidup yang dimaksud adalah perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat

fisik, kimia, dan hayati lingkungan hidup. Hal ini mengakibatkan citra yang tertanam

di dalam masyarakat tentang buruknya dampak pertambangan di Indonesia.

Page 14: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

3

Kerusakan lingkungan hidup merupakan rangkaian proses akibat dari aktivitas

tambang yang berdampak jangka panjang (Marhaeni, 2014).

Menurut para aktivis JATAM, masyarakat yang menjadi korban tambang

tidak mengetahui betul tata aturan proses pertambangan yang dilakukan oleh

perusahaan tambang dan efek negatif yang dihasilkan. Publik telah akrab bagaimana

kasus lumpur Lapindo mengambil hak kehidupan warga Sidoarjo hingga saat ini. Di

samping itu, pencemaran Teluk Buyat oleh PT Newmont Minahasa Raya juga

menjadi bukti betapa berbahayanya dampak pertambangan (Dwicipta et al., 2005).

Di samping kurangnya pengetahuan masyarakat, isu lingkungan juga kurang

didengar oleh pemerintah (Hapsari, 2014). Kasus-kasus lingkungan meningkat setiap

tahunya. Banyak masalah lingkungan yang hanya diperjuangkan oleh bagian

masyarakat tertentu, yakni korban.

Berdasarkan latar belakang tersebut, JATAM hadir sebagai jaringan yang

melakukan pendampingan dalam isu-isu lingkungan, kususnya pertambangan dan

migas. Sebagaimana telah diketahui, industri pertambangan di Indonesia menuai pro

dan kontra. Ada yang menolak dan ada yang mendukung.

Saat ini banyak sekali konsesi pertambangan, kehutanan, dan perkebunan

dari perusahaan-perusahaan raksasa yang ada di dalam dan luar negeri. Salah satu

tujuan mereka adalah mencari keuntungan. Dalam prosesnya seringkali dampak-

dampak yang berbahaya tidak dapat dihindarkan. Hal ini melibatkan tiga pokok

masalah sekaligus, yakni kerusakan lingkungan, distribusi penguasaan tanah dan

sumberdaya alam yang timpang dan konflik (Achmaliadi et al., 2012). Dalam hal ini

Page 15: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

4

misalnya, JATAM mengalisis banyaknya proses pertambanagan secara bebas yang

mengakibatkan kerusakan di Kalimantan Timur (Fitriarni, 2013: 27).

JATAM mendampingi masyarakat Pulau Bangka Sulawesi Utara, yang

terancam oleh pertambangan bijih besi PT. Migkro Metal Perdana (MMP). Bagi

masyarakat Pulau Bangka yang menggantungkan hidupnya dari perikanan, pertanian

dan pariwisata, kehadiran industri tambang jelas merupakan ancaman. Tidak hanya

bagi sumber pendapatan ekonomi mereka, tetapi juga ruang hidup mereka. Sumber

air bersih hilang, hutan mangrove dan terumbu karang hancur, bahkan kehidupan

sosial di masyarakat juga mulai rusak (jatam.org).

JATAM dan masyarakat tidak tinggal diam. Mereka menyusun kekuatan dari

berbagai kalangan, termasuk pegiat pariwisata di Pulau Bangka. Berbagai cara

dilakukan untuk melawan PT MMP. Hingga saat ini masyarakat masih melanjutkan

perjuangannya dengan menggugat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

(ESDM) dan perusahaan di Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Timur.

Masih banyak kerusakan alam dan korban bencana yang ditimbulkan oleh

proses penambangan. Hal tersebut diakibatkan oleh kurangnya pengetahuan

masyarakat mengenai isu lingkungan, peran pemerintah yang kecil dan dampak dari

pertambangan yang dilakukan penambang. Maka dari itu, penting untuk melihat

bagaimana JATAM sebagai gerakan sosial melakukan proses pembingkaian ke ranah

publik dalam rangka melakukan gerakan peduli lingkungan. Inilah yang menarik

dalam skripsi berjudul “Strategi Framing Keadilan Lingkungan Hidup; Studi

Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) Nasional”, yakni untuk melihat

Page 16: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

5

bagaimana strategi framing yang dilakukan oleh JATAM dan sejauh mana

keberhasilan strategi tersebut berjalan.

B. Pertanyaan Penelitian

Dari pernyataan masalah di atas penelitian ini mencoba merumuskan

pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana strategi framing yang dilakukan JATAM dalam menanggapi

isu keadilan lingkungan hidup dan sejauh mana keberhasilanya?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang

ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mendeskripsikan strategi framing yang dilakukan oleh JATAM

dalam menanggapi isu keadilan lingkungan hidup.

b. Untuk mendeskripsikan sejauh mana keberhasilan strategi framing yang

dilakukan oleh JATAM dalam menghadapi isu keadilan lingkungan yang

diakibatkan oleh kerusakan pada proses penambangan.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memiliki nilai guna, baik secara akademis maupun

praktis. Dalam nilai akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian

sosiologi, terutama strategi framing gerakan sosial lingkungan. Sedangkan dalam

nilai praktis, penelitian ini diharapkan menjadi informasi bagi perkembangan

permasalahan sosial yang serupa pada waktu mendatang.

Page 17: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

6

D. Tinjauan Pustaka

Penelitian tentang keadilan lingkungan hidup sudah cukup banyak ditemui.

Tetapi, masih sedikit penelitian yang berfokus pada analisis proses pembingkaian

dalam kerangka gerakan sosial. Penelitian-penelitian sebelumnya menjadi rujukan

penting dalam skripsi ini.

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Suliandi Mahasiswa Pasca Sarjana

Sosiologi Fisipol UGM, Yogyakarta yang berjudul Resistensi Petani Terhadap

Pertambangan Pasir Besi di Karanguin Kulon Progo dalam jurnal Sosiologi

Reflektif, Volume 9, No. 2, April 2015. Tesis ini menganalisis resistensi petani

terhadap pertambangan pasir besi yang terjadi di Kulon Progo. Melalui pendekatan

―moral ekonomi petani‖ yang dimana petani tidak mau mengambil resiko dan

mengandalkan norma subsitensi dan norma resiprositasi (Scott, 1982) dan

pendekatan ―ekonomi politik‖ yang dimana manusia adalah pelaku ekonomi rasional

(Popkin, 1986). Hal tersebut membuat sikap politik petani, yang pada awalnya

melawan menjadi menyetujui terhadap pertambangan pasir besi. Hal tersebut

berbanding terbalik dengan sikap JATAM yang tidak menyetujui terhadap

pertambangan yang dilakukan. JATAM menilai setiap pertambangan selalu

memberikan efek negatif.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Ardha Mulyono dengan

judul Gerakan Solidaritas LSM KALIMAS Surabaya Studi Tentang: Sengketa Lahan

Antara Warga Kalimas Baru denga PT.KAI dan PT. PELINDO III, dalam Jurnal

Politik Muda, Vol. 3 No. 3, Agustus-Desember 2014. Penelitian ini mengkaji

Page 18: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

7

mengenai konflik antara warga Kalimas Baru dengan pihak PT. KAI dan PT.

PELINDO III. Proses framing yang digunakan oleh LSM KALIMAS Surabaya

untuk menanggapi konflik adalah membawa payung solidaritas guna menyatukan

warga Kalimas Baru, organisasi luar, lembaga negara, dan pemerintah. Hal tersebut

berbanding terbalik dengan JATAM yang menanggapi konflik dengan bentuk

framing yang berbeda.

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Imam Mahmudin Badawi, dengan

judul Gerakan Sosial Tanggap Becana (Studi Kasus Pola Gerakan Sosial Kelompok

SIBAT, MTB dan Tanggul Bencana GKJW di Desa Sitiarjo). Penelitian ini mengkaji

gejala sosial lingkungan dan bencana banjir bandang yang tidak lepas dari kelompok

tanggap bencana di Desa Sitiarjo. Penelitian tersebut menggunakan analisis konsep

dan teori gerakan sosial untuk mengkaji kelompok tanggap bencana tersebut. John D

McCarthy dan Mayer N. Zald menjelaskan bahwa gerakan sosial merupakan

pendekatan perilaku kolektif. Hasil dari penelitian tersebut adalah gerakan sosial

kelompok tanggap bencana terbentuk ketika terjadi bencana alam. Sedangkan

JATAM sebagai gerakan sosial terbentuk karena kerusakan alam yang terjadi akibat

proses pertambagan.

Keempat, penelitian yang dilakukan oleh Eka Setiawan yang berjudul

Kebijakan Publik dan Gerakan Sosial (Studi Kasus Gerakan Perlawanan

Masyarakat Terhadap Perwal Nomor 35 tahun 2013). Penelitian ini bertujuan untuk

mejelaskan peran gerakan sosial pada kasus gerakan perlawanan yang dilakukan

masyarakat terhadap kebijakan Perwal nomor 35 tahun 2013 tentang implementasi

Page 19: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

8

jalur satu arah di kawasan lingkar Universitas Brawijaya, Kota Malang. Dalam

penelitianya Eka Setiawan (2013) menggunakan teori kebijakan publik dan gerakan

sosial sebagai dasar analisis untuk mengetahui tahapan yang menjadi dasar

implementasi kebijakan serta teori gerakan sosial untuk menganalisis proses

berkembangnya gerakan dalam mewujudkan tuntutannya. Hasil dari penelitian

menunjukkan adanya proses mobilisasi sumberdaya untuk menggerakkan

sumberdaya internal dan jaringan eksternal serta kerangka framing yang digunakan

untuk membingkai isu sebagai pendorong gerakan untuk melakukan perlawanan.

Sedangkan JATAM hanya menggunakan framing untuk menanggapi suatu isu.

Kelima, penelitian yang dilakukan oleh Umar Faris Hasbullah. mahasiswa

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga dalam jurnal yang

berjudul Gerakan Analisis Masyarakat Peduli Hutan Kota Malabar dalam Menolak

Revitalisasi Hutan Malabar di Kota Malang. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui kondisi kekecewaan yang melatarbelakangi gerakan sosial. Penelitian ini

menggunakan landasan teori deprivasi relatif oleh Ted Robret Gurr dan tahapan-

tahapan perkembangan terjadinya gerakan sosial dengan landasan teori tahapan-

tahapan gerakan sosial oleh Baldridge. Dari data penelitian yang telah dikumpulkan

diketahui bahwa gerakan Aliansi Masyarakat Peduli Hutan Kota Malabar muncul

disebabkan oleh adanya kekecewaan terhadap desain awal revitalisasi hutan

Malabar. Sedangkan JATAM muncul dari permasalahan yang berakar pada aturan

yang dilanggar, lalu menimbulkan reaksi dan aksi.

Page 20: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

9

E. Kerangka Teoritis

1. Gerakan Sosial

Dalam suatu gerakan sosial terdapat tiga kriteria dimana ketiga kriteria

tersebut menjadi acuan dalam gerakan sosial. Bisa dikatan suatu gerakan sosial,

gerakan sosial tersebut harus memeliliki: pertama, suatu gerakan sosial harus

mendorong atau menentang suatu perubahan sosial, serta mampu mengidentifikasi

lawan dan target. Kedua, gerakan sosial memiliki jaringan yang padat. Dalam arti

terdapat organisai kelompok atau individu mengalami perubahan untuk mencapai

tujuan bersama. Sifat pertukarannya negosiatif. Ketiga, adanya tujuan dan komitmen

bersama yang dapat menjadi dasar kesaling terhubunganya antara satu dengan yang

lain. (Porta & Diani, 2006: 20)

Gerakan sosial telah mengalami perdebatan teoritik yang cukup panjang.

Meskipun muncul banyak penafsiran atas teori gerakan sosial, setidaknya terdapat

benang merah yang bisa dijadikan acuan. Dalam memahami fenomena gerakan

sosial kita dapat mengacu pada beberapa pendekatan kontemporer.

Pada tahun 1960-an, gerakan sosial mengalami perkembangan. Mulai dari

bentuk-bentuk gerakan sosial sampai isu-isu konfliktual yang semakin kompleks,

sehingga perdebatan tersebut menciptakan munculnya gerakan sosial baru (new

social movement). Perbedaannya, gerakan sosial lama hanya terfokus pada isu buruh

dan negara. Sedangkan gerakan sosial baru muncul dan memusat pada isu-isu yang

berkembang seperti women’s liberation, environmental protection, dan sebagainya

(Porta & Diani, 2006: 6).

Page 21: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

10

Gerakan sosial baru digunakan untuk merujuk pada definisi yang sudah

mengalami pergeseran dari apa yang disebut gerakan sosial lama. Gerakan sosial

baru tidak diorganisir di sekitar kelas melainkan di sekitar macam-macam identitas.

Alhasil perdebatan yang melibatkan para teoritisi gerakan sosial ini

melahirkan setidaknya tiga paradigma penting dalam gerakan sosial, yakni Political

Opportunity Structure (POS), Resource Mobilization Theory (RMT) dan Collective

Action Frame (CAF). Masing-masing memiliki pemahaman yang berbeda mengenai

gerakan sosial. Hal ini terdapat titik temu, yakni gerakan ini tidak tertarik dengan

kekuasaan politik dan restrukturisasi ekonomi tetapi dalam perubahan kultur dalam

transformasi nilai dan kehidupan sehari-hari. Berikut pengertian tiga paradigma

tersebut (McAdam, McCharty & Zald, 1996: 2-7).

Pertama, Political Opportunity Structure (POS). Pendekatan ini merujuk

kepada konteks politik dan aturan-aturan yang ada di mana gerakan sosial hadir

(Meyer, 2004: 127-128). Suatu gerakan sosial dapat terbentuk bergantung pada

keadaan institusi politik, apakah dapat membuka kesempatan bagi terbentuknya

gerakan atau tidak.

Pendekatan yang dipopulerkan pertama kali oleh Eisinger (1973) ini

menjelaskan kata kunci ―openness government‖ yakni komposisi pemerintahan yang

terbuka yang membuat celah bagi terbentuknya sebuah gerakan. Sistem politik

otoritarian yang kuat dan tertutup tidak akan membuka ruang bagi gerakan apapun.

Apabila dalam sistem otoriter itu ada ketegangan yang menciptakan kekuasaan,

Page 22: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

11

maka pemerintahan tersebut menjadi lemah, dan memunculkan potensi gerakan

sosial (McAdam, McCharty & Zald, 1996: 3).

Perlu diperhatikan beberapa poin mengenai kesempatan politik bagi gerakan

sosial yakni (1) akses terhadap lembaga-lembaga politik terbuka, (2) situasi politik

tidak stabil, (3) konflik elit yang besar dan mempengaruhi kestabilan, (4) aktor

perubahan berkoalisi dengan elit yang menginginkan perubahan (Situmorang, 2007:

4).

Secara umum, suatu tindakan kolektif dapat disebut sebagai gerakan sosial

jika memenuhi beberapa syarat: conflictual collectvie action, yakni penggunaan

konflik politik maupun kultural dalam menawarkan suatu perubahan; dense informal

network, yakni soal hubungan antar aktor dalam mengorganisir gerakan, yang selalu

bersifat otonom dan sementara; collective identity, yakni pengembangan identitas

bersama (collecvtive identities develop)—dalam hal ini gerakan sosial bukan sekedar

penjumlahan protes pada isu tertentu atau kampanye tertentu. Tetapi adanya tujuan

dan komitmen bersama yang dapat menjadi dasar dari kesaling terhubunganya antara

satu dengan yang lain. (Porta & Diani, 2006: 21).

Kedua, Resource Mobilization Theory (RMT). Jika POS melihat gerakan

sosial dari sudut peluang politik yang mengacu pada struktur politik, RMT

menengarai gerakan sosial dari sudut pandang ketersediaan ruang atau sarana formal

maupun informal. Di gunakan untuk memobilisasi aktor dan melebur ke dalam

gerakan sosial (McAdam, McCharty & Zald, 1996: 3).

Page 23: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

12

Maka pendekatan ini melihat gerakan sosial (sebagai ruang atau sarana) dari

dalam gerakan itu sendiri. RTM memiliki fokus antara lain soal pengumpulan

sumber daya (uang dan tenaga), bentuk minimal organisasi (struktur keanggotaan,

administrasi, dll); pengakuan (recognition) dari anggota maupun kelompok lain; dan

adanya kepekaan terhadap cost and reward dalam memahami perkembangan

gerakan (McCharty & Zald, 1977: 1216).

Pendekatan Ketiga dalam kerangka analisa gerakan sosial adalah Framing

Process. Menurut David A. Snow dan Robert D. Benford (1988: 195), framing

adalah mempigurai masalah kontemporer sedemikian rupa sehingga masalah itu

bergaung bagi pendengarnya. Para organisator harus melukiskan situasinya sebagai

sebuah masalah, menyodorkan sebuah solusi, dan akhirnya melontarkan seruan

untuk mengangkat senjata.

Framing menurut Benford dan Snow melihat suksesnya sebuah gerakan

sosial terletak pada sejuah mana geraka sosisal tersebut berhasil memenangkan arti.

Hal ini berkaitan dengan upaya pelaku dalam perubahan mempengaruhi makna

dalam kebijakan publik. Setelah melihat struktur politik dan mobilisasi sumber daya,

gerakan sosial juga harus dilihat dalam kerja mengemas ideologi yang dapat diterima

oleh banyak pihak. Gerakan sosial harus mampu mengkonstruksi realitas dan

komunikasi di dalam gerakan (Benford, 1997: 419).

2. Strategi Pembingkaian (Framing Process)

Framing merupakan salah satu perspektif penting yang banyak digunakan

dalam gerakan sosial selain struktur kesempatan politik (Political Opportunity

Page 24: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

13

Structure) atau proses politik (Political Process) dan teori mobilisasi sumber daya

(Resources Mobilization Theory). Dalam satu dekade terakhir, tulis Robert D.

Benford (1997: 409) dalam An Insider’s Critique of the Social Movement Framing

Perspective, framing telah memperoleh popularitas yang meningkat diantara para

peneliti dan teori gerakan sosial.

Dalam Framing Processes, Ideology, and Discursive Fields, David A. Snow

(2004) menuliskan mengenai perspektif objek, peristiwa atau pengalaman melalui

proses-proses interpretatif yang berlangsung secara interaktif melalui interaksi sosial

dan tunduk pada interpretasi yang berbeda-beda. Makna dinegosiasikan,

diperebutkan, dimodifikasi, diartikulasikan dan direartikulasikan (Benford, 1997:

410).

Sehingga fokus perhatian perspektif framing ini adalah kerja penandaan

(signifying work) atau pembentukan makna (meaning construction) yang dilakukan

oleh para aktifis dan partisipan gerakan sosial atau kelompok-kelompok lain sesuai

dengan kepentingan atau tantangan yang mereka hadapi. Perspektif ini memberi cara

pandang baru bahwa gerakan sosial tidak sekedar dilihat sebagai pembawa atau

penyebar gagasan. Keyakinan yang sudah ada dan tersusun sebelumnya

(preconfigured ideas and beliefs), melainkan agen-agen penanda (signifying agents)

yang secara aktif terlibat memproduksi dan memelihara makna bagi konstituen,

penentang dan orang-orang yang tak terlibat atau para pengamat.

Dalam artikelnya yang lain, Framing the French Riots: A Comparative Study

of Frame Variation, David A. Snow menulis bahwa konsep frame diperkenalkan ke

Page 25: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

14

dalam ilmu sosial oleh Gregory Bateson pada 1955. Hampir 20 tahun kemudian,

konsep itu dipakai dan dielaborasi oleh Erving Goffman dalam karyanya, Frame

Analysis. Pada pertengahan 1980an, kajian gerakan sosial dan komunikasi politik

menggunakannya sebagai landasan perspektif framing (Snow, Vliegenthart dan

Corrigal, 2007: 1).

Bagi Goffman, framing menunjukkan ―skema interpretasi‖ yang

memungkinkan orang-orang ―menempatkan, merasa, mengidentifikasi, dan memberi

label‖ peristiwa dalam ruang kehidupan mereka dan dunia secara umum. Frame

membantu memberi makna atas peristiwa dan berfungsi mengorganisir pengalaman

dan membimbing aksi (Benford dan Snow, 2000: 614).

Benford dan Snow (2000) menyebutkan bahwa framing memiliki tiga elemen

utama yakni diagnostic framing, prognostic framing dan motivational framing.

Diagnostic framing meliputi identifikasi masalah, sumber penyebab (sources of

causality), dan target yang patut dipersalahkan.

Konsensus dalam sumber masalah tidak diikuti secara otomatis dari

persetujuan mengenai sifat masalahnya, seringkali terjadi perpecahan diantara

komponen gerakan sosial itu sendiri dan bersifat konstentasi. Diasnostic framing ini

sudah diajukan atau dibangun oleh para akdemisi sebelum kemunculan perspektif

framing, mereka menyebutnya pembatasan framing, terdapat proses pembatasan

frame yang baik dan mana yang buruk suatu gerakan, walupun begitu framing

batasaan ini tidak terlalu efektif.

Page 26: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

15

Prognostic framing adalah artikulasi mengenai solusi yang ditawarkan bagi

permasalahan dari tindakan diagnostic, serta strategi menjalankan rencana, taktik dan

target. Prognostic dan dignostic selalu terikat satu sama lain, kemudian selalu dingat

bahawa prognostic ini terjadi di dalam arena suatu gerakan sosial (media, musuh,

serta target yang mau dipengaruhi). Oleh karena itu prognositic framing biasanya di

dalamnya termasuk bantahan solusi yang ditawarkan oleh lawan (counter framing).

Ketiga adalah motivational framing yaitu, menyediakan panggilan untuk

bergerak atau penjelasan rasional yang memungkinkan orang terlibat aksi dan

membuat selogan.

Fokus perhatian peneliti dalam penelitian ini adalah untuk melihat

bagaimana strategi pembingkaian yang dilakukan oleh JATAM dalam menghadapi

isu keadilan lingkungan hidup dan sejauh mana keberhasilannya, dengan meminjam

pemikiran atau teori Benford dan Snow yakni diagnostic framing, prognostic

framing, dan motivational framing.

Dalam pengaplikasiannya, peneliti ingin melihat bagaimana JATAM

mengidentifikasi permasalahan yang menjadi target mereka. Selain

mengindentifikasi permasalahan, peneliti juga melihat bagaimana JATAM

menentukan strategi yang digunakan dalam membingkai isu-isu keadilan lingkungan

hidup.

Dalam gerakan sosial, tentu saja harus melakukan lebih dari sekedar

mengindentifikasi permasalahan dan menentukan strategi. Peneliti juga melihat

Page 27: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

16

bagaimana cara JATAM memobilisasi orang-orang agar bergerak bersama

menanggapi isu keadilan lingkungan hidup. Sejauh mana keberhasilan strategi

pembingkaian berjalan juga menjadi pembahasan peneliti dalam penulisan skripsi

ini.

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif menjelaskan proses dan fenomena sosial

dalam konteks sosialnya secara deskriptif, menekankan pemeriksaan terperinci dari

kasus tertentu yang muncul secara alamiah dalam kehidupan sosial (Neuman 2013).

Melalui pendekatan ini akan diperoleh analisa yang cukup tajam dan

komperhensif mengenai pokok permasalahan yang akan dibahas. Pendekatan

kualitatif dapat memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

penelitian, seperti prilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain. Pendekatan

penelitian ini dilakukan secara menyeluruh, dan dengan cara dideskripsikan dalam

bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konsep khusus yang alamiah dan dengan

memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Penelitian ini berangkat dari informasi di lapangan mengenai gerakan sosial

yang dilakukan oleh JATAM dalam melakukan proses pembingkaian ke ranah

publik dalam rangka melakukan gerakan peduli lingkungan dan membela HAM di

Indonesia. Dari informasi itulah kemudian peneliti mengumpulkan literatur dan

Page 28: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

17

mengajukan pertanyaan penelitian yang relevan dengan fenomena tersebut. Sejalan

dengan pendekatan penelitiannya, maka jenis penelitian ini adalah penelitian

deskriptif kualitatif.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah internal JATAM. Adapun objek

dalam penelitian ini adalah strategi framing yang dilakukan oleh JATAM dalam

rangka melakukan gerakan peduli lingkungan dan membela HAM di Indonesia.

Alasan peneliti menentukan informan dari internal kelompok dikarenakan

peneliti hendak menelusuri sejauh mana keberhasilan strategi framing yang

dilakukan oleh JATAM.

Tabel 1. Profil Informan Pihak Internal Kelompok

No. Nama Usia Jenis Kelamin Status

1 Merah

Johansyah 35 Tahun Laki-Laki Koordinator

2 Ahmad Saini 30 Tahun Laki-Laki Divisi Kaderisasi

dan Komunikasi

3 Melki Nahar 30 Tahun Laki-Laki Divisi Kampanye

dan Media

4 Sudirman

Asun 29 Tahun Laki-Laki Divisi Pemulihan

5 Awalya

Subanu 29 Tahun Perempuan

Divisi Analisis

Data

6 Sultan 35 Tahun Laki-Laki Bendahara

JATAM Nasional

Tabel 2. Profil Informan Pihak Eksternal Kelompok

No. Nama Usia Jenis Kelamin Status

1 Pradarma

Rupang 40 Tahun Laki-Laki

Koordinator

JATAM Kaltim

2 Theo 25 Tahun Laki-Laki Koordinatot

JATAM Sulteng

Page 29: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

18

3 Uli 29 Tahun Perempuan

Koordinator

Gerakan Ganesa

Bangka Belitung

4 Imran 29 Tahun Laki-Laki Simpatisan

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di JATAM nasional yang terletak di Jl. Mampang

Prapatan IV, Jakarta Selatan, Indonesia. Sedangkan waktu penelitian yang

dibutuhkan dalam mengumpulkan data melalui teknik dokumen, wawancara dan

observasi, serta mengolah, menganalisis, dan menyajikan data yang berkaitan

dengan penelitian ini adalah terhitung mulai dari bulan Agustus 2017 sampai dengan

bulan Maret 2018.

4. Jenis dan Sumber Data

Pengumpulan data dilakukan dengan dua cara, yaitu data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh langsung dari hasil wawancara mendalam di

lapangan. Sedangkan data sekunder dihasilkan melalui studi kepustakaan atau teknik

dokumen seperti jurnal cetak maupun elektronik, karya- karya ilmiah seperti skripsi,

tesis, disertasi, dan buku-buku.

Peneliti melakukan wawancara terbuka dilokasi penelitian, yaitu Jaringan

Advokasi Tambang (JATAM) yang ada di Jakarta. Selain itu, peneliti juga

menelusuri data melalui data kepustakaan, seperti jurnal cetak maupun eletronik,

tesis, serta buku-buku yang relevan dengan pembahasan pada penelitian ini.

Page 30: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

19

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yakni membicarakan tentang bagaimana cara

penulis mengumpulkan data. Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa

metode dalam pengumpulan data sebagai berikut:

Pertama, peneliti melakukan wawancara langsung dan terbuka. Wawancara

yaitu pertemuan dua orang atau lebih untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya

jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu (Esterberg,

2002, dalam Sugiono, 2008: 72). Peneliti hanya berbekal pedoman wawancara yang

telah dibuat sebelumnya, tetapi tidak terikat secara kaku dengan pedoman

wawancara tersebut. Dengan kata lain, pertanyaan yang ditujukan kepada informan

adalah untuk menemukan informasi mengenai strategi framing dan implementasi

strategi pengrekrutan yang dilakukan oleh JATAM. Untuk memudahkan prosesnya,

selain pedoman wawancara, peneliti menggunakan alat bantu perekam suara.

Kedua, peneliti melakukan studi dokumentasi untuk melengkapi data primer

(wawancara) yang diperoleh. Studi dokumentasi atau penggunaan dokumen sebagai

data penelitian juga mempunyai keunggulan tersendiri dibanding teknik

pengumpulan data lainnya, karena tidak semua kondisi dan kejadian (pertistiwa)

pada masa tertentu terekam secara inderawi dan seluruhnya mampu terekam dalam

memori setiap orang. Oleh karena itu, dokumen juga memegang peran penting dalam

pengumpulan data terutama dalam peristiwa atau kejadian masa lampau (Ahmadin,

2013: 108). Sumber dokumen berupa buku, arsip, majalah ilmiah, dokumen pribadi,

Page 31: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

20

dokumen resmi yang terkait dan foto yang dihasilkan oleh peneliti ketika berada di

lapangan diharapkan bisa memperkuat data primer yang diperoleh oleh peneliti.

6. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Bogdan dan Biklen seperti yang dikutip oleh Lexy J. Moleong (2006) dalam

bukunya mengatakan bahwa analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan

bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan

yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan

apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat

diceritakan kepada orang lain.

Data mentah yang dikumpulkan melalui teknik pengumpulan data yang telah

disebutkan, selanjutnya direduksi. Reduksi data berisi tentang proses penggabungan

dan penyelarasan segala bentuk data yang diperoleh menjadi satu bentuk tulisan

(script) yang akan dianalisis (Herdiansyah, 2012: 180). Dengan kata lain, data yang

sudah terkumpul dianalisis kemudian disajikan dalam bentuk laporan ilmiah.

Dalam hal ini, peneliti mengumpulkan data mentah berupa hasil wawancara

yang kemudian direduksi dengan cara memilih data yang sesuai dengan kebutuhan

penelitian. Selanjutnya dari hasil reduksi data tersebut, peneliti mulai menyajikannya

dalam bentuk laporan ilmiah.

G. Sistematika Penulisan

Penulisan penelitian ini disusun dengan sistematika yang terdiri dari empat

bab, yang uraiannya terdiri dari berikut:

Page 32: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

21

Bab pertama: berisikan tentang pernyataan penelitian, pertanyaan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teori, metode penelitian

dan sistematika pembahasan. Bab ini menjelaskan betapa pentingnya penelitian ini

dilakukan dan juga sebagai pijakan dan langkah awal untuk pembahasan selanjutnya.

Bab kedua: membahas gambaran umum JATAM serta melihat profil sejarah

dan jaringan yang bekerja sama dengannya.

Bab ketiga: berisi deskripsi hasil dan temuan selama penelitian yang juga

sekaligus menjadi jawaban pertanyaan penelitian yaitu Bagaimana strategi freming

JATAM dan sejauh mana keberhasilan strategi tersebut dalam menaggapi isu

keadilan lingkungan hidup.

Bab keempat: yaitu bab akhir penelitian ini yang berisi kesimpulan dari semua

hasil dari temuan penelitian dan penutup yang juga mencakup saran serta masukan

kepada pihak yang mempunyai kepentingan terhadap tema penelitian ini. Dalam

bagian ini juga harus mencakup daftar pustaka dan lampiran-lampiran hasil

penelitian.

Page 33: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

22

BAB II

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Terbentuknya Jaringan Advokasi Tambang (JATAM)

JATAM lahir pada tahun 1995 saat masyarakat korban tambang dan ornop

pendamping bertemu dalam sebuah workshop Advokasi Tambang di Banjarmasin,

Kalimantan Selatan. Workshop ini melahirkan kesadaran dan kesepakatan di antara

seluruh partisipan tentang perlunya dibentuk suatu organisasi jaringan untuk

advokasi tambang. Sebanyak 45 partisipan dari segala penjuru tanah air, termasuk

panitia pengarah dari Taratak (Sumatra Barat), LPLH (Aceh), LEWIM (Kalimantan

Selatan) dan Yayasan Tanah Merdeka (Palu) serta 4 aktifis organisasi non

pemerintah (ornop) dari negara lain turut mendeklarasikan lahirnya JATAM.

Keorganisasian dan mandat JATAM disusun pada pertemuan nasional

konstituennya tahun 1999, di Tomohon, Sulawesi Utara dan tahun 2003 di Bogor

Jawa Barat. Pertemuan ini memberikan mandat dan posisi strategis JATAM untuk

mendorong upaya moratorium atau penghentian sementara pemberian ijin aktifitas

pertambangan dalam kerangka penataan ulang dan perbaikan pengelolaan

pertambangan di Indonesia. Pertemuan selanjutnya memberikan mandat untuk

mendorong pengelolaan secara adil dan bijak menenai kekayaan tambang dan

sumber energi hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar rakyat dan menjamin

keberlanjutan keselamatan rakyat dan ekosistem kini dan masa depan (JATAM,

2015).

Page 34: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

23

Awalnya JATAM bernama Ketahanan Masyarakat Tambang dan Lingkungan

(LKMTL). Pradarma Rupang selaku Koordinator JATAM Kaltim mengatakan:

JATAM itu hadir karena kondisi. Dulu terbentuk bersama dengan daerah lainnya.

Sebelum namanya JATAM, itu namanya LKMTLI tahun 1995. Lalu mengirimkan

delegasi di Kalimantan Timur serta melakukan pertemuan jaringan korban

tambang. Perwakilan kami saat itu adalah JATAM Kalimantan Timur, yang dulu

bernama LKMTL.

Melalui LKMTL inilah cikal bakal terbentuknya JATAM. Adapun yang

menjadi perhatian LKMTL pada saat itu adalah fokus pendampingan masyarakat

yang terkena kasus penggusuran penambangan dan pencemaran lingkungan oleh

penambang. LKMTL adalah organisasi yang dibentuk oleh masyarakat dua

kecamatan dikota Lingkar Bitung (Rupang, 2018).

Di samping itu Merah Johansyah selaku Koordinator pusat JATAM nasional

mengatakan:

JATAM dibentuk oleh koban-koran tambang yang kami sebut sebagai pejuang pada

tahun 1995. Lalu pejuang ini melawan korporat tambang di Kalimantan Selatan dan

membentuk jaringan advokasi tambang. Hasil dari pembentukan ini kemudian

membawa membawa persfektif berupa mandat. Mandat tesebut berisikan soal

perjuangan rakyat, kepentingan rakyat tidak lagi kepentingan perusahan dan

kepentingan pemerintah.

Oleh sebab itu, JATAM dibentuk oleh masyarakat Kalimantan yang terkena

dampak lingkungan dari proses penambangan yang dilakukan oleh perusahaan

tambang. Seiring berjalannya waktu JATAM terus berkembang hingga saat ini.

JATAM tidak memiliki kewenangan seperti pemerintah. Kewenangan JATAM

Page 35: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

24

hanya melayani masyarakat dengan cara mengadvokasi dan melawan, mengkritik

dan menggugat kebijakan bahkan menuntuk tanggung jawab Negara.

Di sisi lain, kehadiran JATAM merupakan sebuah sinyal negatif untuk para

perusahaan tambang. Hal ini dibuktikan dengan tujuan awal JATAM berdiri yakni,

pertama, melayani masyarakat kampung dan mempertahankan hak-haknya dengan

cara advokasi, kritik dan menggugat kebijakan pemerintah yang merugikan

masyarakat. Kedua, memaksa Negara dengan menggunkan tiga strategi: ―jangan

lepas tanah, ganggu prosesnya, dan tawarkan alternatif‖.

B. Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) Nasional

JATAM nasional adalah rumah perlawan bagi para korban tambang di

Indonesia. Disebut JATAM nasional karena pusat dari simpul-simpul JATAM di

daerah. Ahmad Saini, selaku Divisi Kaderisasi dan Komunikasi mengatakan:

JATAM nasional atau Jakarta disebut juga sebagai rumah perlawanan, sedangkan

yang di daerah adalah simpul JATAM. Simpul selalu berkordinsai dengan JATAM

Nasional. JATAM nasional berfungsi sebagai tombol pusat untuk mengadvokasi

berbagai hal. Agar memudahkan dalam menindaklajanti suatu permasalahaan dan

mendekatkan pada pusat pemerintahan.

Merah Johansyah juga menambahkan perbedaannya hanya daerah saja,

prinsip dan perjuangannya kita sama. Tidak ada perbedaan antara JATAM nasional

dengan JATAM daerah. Simpul JATAM tersebar di dareah-daerah yang terkoneksi

langsung dengan JATAM nasional. Selain itu JATAM nasional terbentuk

berdasarkan mandat dari simpul-simpul JATAM daerah. Melki Nahar selaku Divisi

Kampanye dan Media mengatakan:

Page 36: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

25

JATAM ini berdasarkan mandat yang disepakati dalam pertemuan nasional.

Mandate tersebut salah satunya membentuk JATAM nasional yang berada di pusat

pemerintahan, sesuai yang diamanatkan oleh masyarakat lingkar tambang pada

saat itu.

Ada pun isi mandat JATAM nasional sebagai berikut:

Tabel 3. Isi Mandat Jaringan Advokasi Tambang Nasional

Melawan Memulihkan

Pemindasan dan dehumanisasi Martabat dan jati diri

Penghancuran ruang hidup Intergitas ruang hidup

Pengerusakan sumber produksi Keberlanjutan fungsi-fungsi alam

Kemampuan produksi

Daya- pulih konsumsi

Dari yang tertera di atas, JATAM memiliki dua mandate. Pertama, melawan.

Artinya JATAM siap melawan perusahaan tambang yang merusak alam dan

merenggut keadilan lingkungan masyarakat lingkar tambang dengan cara

mengadvokasi, aksi dan sebagainya. Pradarma Rupang mengatakan:

Selain melawan JATAM juga memberikan alternative berupa pemulihan. Pemulihan

ini dengan cara membangun produksi-produksi tanding. Menggunkan sistem

ekonomi yang berdaya pulih. Semisal di Samarinda ada sebuah kawasan yang

dirusak oleh tambang dan warga sekitar melwannya dengan cara bercocok tanam.

Melawan dengan cara menanam.

Melawan dengan cara menanam inilah yang menjadi salah satu cikal bakal

mandat pemulihan. Kedua. memulihkan. Artinya JATAM memberi pembelajaran

kepada masyarakat mengenai pengelolaan lingkungan hidup dan informasi tentang

fungsi-fungsi alam. Hal supaya masyarakat memiliki daya saing ekonomi tandingan

yang berbasis lokal. Selain itu pemulihan adalah salah satu bentuk perlawanan

dengan cara daya saing ekonomi yang berkelanjutan.

Page 37: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

26

Sudirman Asun selaku Divisi Pemulihan menceritakan:

Pemulihan itu ekonomi yang berkelanjutan. Jadi, kami bergerak di tempat yang

bukan hanya ada tambang tapi tempat yang belum terganggu oleh tambang. Ini

jalan yang ideal dengan melawan secara menanam. Kerja sama dengan pembenih.

Kita coba kerja sama untuk menanam tapi ikut mengkonsumsi juga. Kampanyenya

untuk melawan produksi yang telah berubah jadi industri.

Merah Johanysah menambahkan bahwa tahun 2016 JATAM mendorong

adanya ekonomi yang berdaya pulih dengan membangun kedai JATAM. Kedai

JATAM adalah suatu bentuk produk pemulihan yang didirikan sebagai perlawanan

ekonomi yang mandiri. Kedai JATAM hanya menjual bahan-bahan yang didapat dari

para petani dilingkar tambang sekaligus dari para korban tambang yang melawan

dengan menanam.

Selain mejalankan mandat, JATAM nasional juga memiliki beberpa kegiatan

yang dilakukan untuk menyadarkan masyarakat seperti membuat kajian, diskusi dan

bedah film.

Awalya Subanu selaku Divisi Riset dan Data mengatakan:

Kegiatan JATAM berfariasi dari diskusi, kajian dan bedah filem. Selain itu JATAM

juga membikin suatu riset yang nantinya sebar memelui media sosial yang kami

punya.

C. Prinsip Utama JATAM Nasional

1. Dana

Seperti yang dikatakan oleh Merah Johansyah dalam wawancara, suatu

gerakan sosial bisa bertahan atau tidak itu bergantung pada proses pendanaan.

JATAM nasional adalah suatu gerakan sosial yang pendanaannya tidak didapatkan

Page 38: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

27

dari pemerintah ataupun dari perusahan tambang. Merah Johansyah mengatakan

bahwa hal tersebut adalah aturan organisai JATAM.

Lalu bagaimana JATAM bias menghidupi organisasi tersebut dan bisa

bertahan hingga saat ini, Ahmad Saini mengatakan bahwa funding JATAM itu dari

Belgia yang berfokus pada isu lingkungan hidup. Merah menambahkan:

Kami tadi menggunakan 3 strateg: (1) lewat kedai JATAM, (2) lewat donasi, dan (3)

bantuan dari organisasi lingkungan hidup yang merupakan jaringan atau “teman”

JATAM di luar negeri. Dengan cara donasi mereka membatu JATAM. Donasi

setiap orang yang ingin menyubang untuk gerakan lingkungan hidup di Eropa.

Tetapi dengan batasan tidak memonopli gerakan kita. Oganisasai seperti Green

Peace dan WWF itu pun seperti kita mendapakan donasi. Tetapi yang membedakan

adalah pusat pendaannya. Green peace dan WWF mengumpulkan dananya melalui

operator sedangkan JATAM tidak.

Di tempat lain Sultan, selaku Staf Keuangan JATAM mengatkan:

Mendapat dana dari organisasi Triple Eleven. Ada juga orang keuangannya dari

mereka dari Triple Eleven yang buat audit. Jadi bukan dari kita aja. Dari tahun

1995 selalu mensubsidi JATAM Nasional. Dan subsidinya setiap tahun, organisasi

ini bergerak dibidang lingkungan juga.

JATAM tidak menerima dana dari pemerintah dan perusahaan tambang

melainkan donasi dari jaringan yang tersebar di Eropa.

2. Nilai-Nilai Dasar dan Cara Kerja JATAM Nasional

Seperti yang tertera dalam website resmi JATAM, terdapat beberapa nilai

dasar JATAM yang menjadi fondasi pergerakan dan perlawanan JATAM selama

berdirinya organisasi ini, sebagai berikut (JATAM, 2015).

1. Partisipatif

2. Demokartis

3. Keadilan Gender

Page 39: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

28

4. Anti Kekerasan

5. Solidaritas

6. Non Partisan

7. Non Diskriminatif

8. Keadilan antar Generasi

9. Perilaku Bijak terhadap Ekosistem

Terdapat tiga cara kerja JATAM, yaitu: pertama, JATAM mendorong

kesadaran kritis masyarakat yang hidup di wilayah-wilayah yang memiliki kekayaan

alam, baik yang terbarukan maupun yang tidak. Hal tersebut dilakukan untuk

menguatkan hak veto (menolak) terhadap semua bentuk investasi perusahaan

tambang. Pengembangan dan perluasan simpul-simpul belajar masyarakat di

wilayah-wilayah kritis adalah pendekatan yang digunakan JATAM.

Kedua, JATAM bekerja dengan cara kreatif untuk menurunkan daya rusak

pertambangan terhadap ketangguhan dan daya pulih produksi dan konsumsi setempat

serta keberlanjutan fungsi-fungsi alam di wilayah-wilayah keruk di sekujur pulau-

pulau negeri ini. Cara-cara kreatif ditempuh untuk mendorong kesadaran kritis

khalayak lebih luas tentang daya-rusak industri pertambangan di negeri ini.

JATAM melakukan kampanye untuk membuka mata khalayak luas tentang

hak-hak istimewa yang dinikmati pelaku industri skala besar. Mengorbankan jutaan

warga, konon, bertujuan mulia demi mengangkat harkat dan martabat bangsa dalam

pergaulan politik dan ekonomi dunia.

Page 40: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

29

Ketiga, JATAM bekerja secara berjejaring untuk menghambat laju investasi

industri keruk yang selama ini mengendalikan jalannya penyelenggaraan negara dan

pembangunan di daerah. Investasi secara langsung telah menyingkirkan begitu

banyak warga dari ruang hidup mereka, mengubah mereka menjadi buruh-buruh

murah bagi perluasan dan percepatan industrialisasi di kampung halaman mereka

sendiri.

Selain kampanye dan pendidikan kritis, JATAM menggunakan pendekatan

pemulihan kehidupan dan ruang hidup melalui pengembangan simpul-simpul belajar.

Masyarakat mengembalikan tata produksi dan konsumsi yang mengandalkan

kemampuan wilayah setempat. Oleh karena itu desakan untuk menumbuhkan dan

meluaskan kesadaran kritis masyarakat tentang daya-rusak industri pertambangan

menjadi sebuah mandat yang harus dilaksanakan secara sungguh-sungguh.

3. Etika JATAM Nasional

Ada beberpa etika yang harus ditaati oleh para aktivis JATAM agar selalu

perbegang teguh kepada nilai-nilai dasar yang telah dibuat oleh JATAM. Adapun

sebagai berikut (JATAM, 2015)

1. Tidak menerima dana dari perusahaan tambang dan jasa pertambangan

serta perusahaan lain yang merusak dan mencemari lingkungan.

2. Tidak menerima dan mengerjakan program-program yang dirancang atau

yang didanai oleh perusahaan pertamabngan dan jasa pertambangan

kecuali yang didasari pada kesepakatan dengan masyarakat yang setara

dan tidak mengikat.

Page 41: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

30

3. Tidak boleh menjadi konsultan untuk kepentingan perusahaan tambang

dan pihak-pihak lain yang merusak lingkungan dan melanggar HAM.

4. Tidak mendukung dan berpartisipasi dalam upaya yang bertentangan

dengan perjuangan JATAM.

5. Apabila terbukti konstituen JATAM telah melanggar nilai-nilai dasar dan

etika JATAM maka akan kehilangan hak sebagai konstituen JATAM.

D. Struktur dan Pengorganisasi JATAM Nasional

Di bawah ini adalah susuan organisasi JATAM yang terbagi dari 5 divisi dan

terdapat badan pelindung yang memiliki ikatan dan batasan koordinasi antara

koordinator. Badan Pelundung JATAM adalah mantan Koordinator JATAM nasional

yang masih memiliki ikatan sampai sekarang. Adapun struktur organisisai sebagai

berikut:

Badan Pelindung:

Harwati

Torri Kusumardoyo

Hendrik Siregar

Siti Maemunah

Khalid Muhammad

Arief Wicaksono

Charilsyah

Koordinator:

Merah Johansyah

Page 42: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

31

Divisi Kampanye dan Media:

Melki Nahar

Divisi Simpul dan Jaringan:

Ki Bagus

Divisi Kaderisasi dan Komunikasi:

Ahmad Saini

Divisi Riset dan Data:

Awalyah Subanu

Divisi Pemuliah (Kedai JATAM):

Sudirman Asun

Pradarma Rupang mengatakan bahawa:

Proses pemilihan kordinatoor JATAM tidak menggunakan sistem voteing. Lebih

mengutamakan musyawara anatar anggota JATAM. Menggunakan sistem voteing

hanya dapat mempecah-belah JAMAT nantinya.

Cara pengorganisasian JATAM seperti yang dikatakan Pradarma Rupang,

yaitu menggunakan sistem musyawarah dalam pemilihan kordinator selajutnya. Hal

ini, menurutnya dapat memecah-belah JATAM.

JATAM nasional dan simpul JATAM memiliki perbedaan dalam penetapan

priode kepemimpinan. JATAM nasional menetapakan satu priode kepemimpinan

selama 4 tahun sedangkan simpul JATAM hanya 3 tahun. Hal ini seperti yang

disampaikan oleh Pradarma yang mengatakan bahwa priode kepemimpinan disimpul

dan dinasional berbeda. Disimpul hanya 3 tahun sedangkan dinasional 4 tahun masa

kepemimpinannya.

Page 43: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

32

E. Simpul JATAM

Simpul JATAM adalah jaringan organisasi non pemerintah (ornop) dan

organisasi komunitas yang memiliki kepedulian terhadap masalah-masalah HAM,

gender, lingkungan hidup, masyarakat adat dan isu-isu keadilan sosial dalam industri

pertambangan dan migas. Simpul JATAM berada di wilayah seperti Kalimantan

Timur, Kalimantan Utara dan Sulawesi Tengah.

Indonesia tidak hanya menanggung praktek pertambangan yang sifatnya

memusnahkan tanah dan sumber daya alamnya. Namun, telah memiliki daftar

panjang menyedihkan tentang pelanggaran HAM termasuk penggusuran paksa dan

hilangnya sumber kehidupan serta kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak.

JATAM bekerja bersama masyarakat di daerah untuk melawan perusahaan

pertambangan.

Posisi dan tuntutan JATAM lahir dari keprihatinan terhadap penghancuran

masif lingkungan dan sosial ekonomi masyarakat setempat akibat industri

pertambangan dan migas. JATAM menemukan banyak fakta di lapang bahwa

industri pertambangan mensejahterakan adalah mitos belaka.

Landasan JATAM adalah pengelolaan secara adil dan bijak terhadap

kekayaan tambang dan sumber energi. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan dasar

rakyat dan menjamin keberlanjutan keselamatan rakyat serta ekosistem kini dan

masa depan. Filosofi dasar JATAM adalah terciptanya perlakuan yang adil dan

keterlibatan bagi semua orang sejalan dengan hak-hak asasi manusia dan nilai-nilai

lingkungan hidup. Filosofi ini merupakan motivator utama di balik semua kegiatan

Page 44: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

33

JATAM. Kegiatan-kegiatan JATAM bertujuan untuk mewujudkan hak hidup

masyarakat Indonesia yang sehat, produktif, bahagia, dan berkelanjutan. Dalam

kegiatannya JATAM dibatasi oleh etika dan nilai-nilai dasar JATAM.

Siapapun, baik individu atau kelompok yang bergerak memperjuangkan

pengelolaan pertambangan dan energi lebih adil dan bijak kedepan, serta mendukung

posisi JATAM bisa terlibat dan mendukung kerja-kerja JATAM. Kerja-kerja

JATAM dilakukan dalam bentuk pendampingan masyarakat korban, riset,

pendidikan, kampanye penyadaran publik, advokasi kebijakan dan proses litigasi.

Simpul JATAM adalah ikatan organisasi dari yang terkecil hingga terbesar,

Simpul JATAM berdri berdasarkan kebutuhan advokasi untuk masyarakat lingkar

tambang di daerah. JATAM memiliki tiga simpul yang tersebar di berbagai daerah

yakni Kalimantan Timur, Kalimantan Utara dan Sulawesi Tengah.

Wawancra dengan Muhammad Taufik selaku Koordinator JATAM Sulteng

mengatakan bahawa yang membedakan hanya wilayah. JATAM nasional lebih fokus

pada isu-isu tambang dari Sabang sampai Marauke. Sementara simpul hanya

berfokus pada kasus di wilayah masing-masing.

Setiap simpul memiliki beberapa perbedaan di dalamnya dari pendanaan

hingga perbedaan kerja. Simpul JATAM lebih banyak merasakan kerja lapangan,

karena terletak di pusat pertambangan. Pradrama mengatakan:

Yang membedakan simpul dengan nasional hanya daerahnya saja, kerja kita sama,

apa yang kita lawan sama dan perjuangan kita sama, hanya wilayah dan tantangan

disetiap daerah yang berbeda, di daerah jelas, kita sering turun lapangan. Karena

kita berada dijantung pertambangan, menyaksikan langsung dan melawan secara

langsung pula.

Page 45: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

34

Berikut adalah susunan organisisi JATAM nasional dan simpul JATAM:

Gambar 1. Susunan Organisasi JATAM Nasional dan Simpul JATAM

F. Jaringan dan Mitra Kerja JATAM Nasional

Mitra kerja dan jaringan kerja JATAM cukup banyak. Hal ini untuk

mendorong dan membatu kerja JATAM dalam menggapi isu keadilan lingkungan

hidup di Indonesia. JATAM memiliki banyak jaringan yang tersebar di belahan

Dunia, Merah Johansyah mengatakan:

Kalau dinasional kita biasa denegan Walh dengan banyak organisasi sebenernya.

Dengan siapa saja bisa selama nilai-nilai perjuangannya sama. Kalau koalisi kita

bermacam-macam. Ada koalisi batu bara, misalnya kita bareng Greenpeace, Walhi

juga, ICEL (Indonesian Center for Environmental Law). Kemudian koalisi merkuri

ini. Kasus merkuri ditambang emas ini dengan Walhi juga dengan BaliFokus.

Kemudian isu-isu yang lain juga macem-macem koalisinya. Di Internasional juga

punya kita. Jaringan Asia Tenggara regional, jaringan globalnya juga punya.

Ahmad Saini menambahkan:

Kita koalisinya dengan Asia Tenggara regional dan internasional. Terakhir tahun

baru, dan baru datang temen dari Jepang FoE (Friends of the Earth Japan). Ada

beberapa kasus di Kaltara (Kalimantan Utara) hulu hilir yang batu bara, jadi ada

pendanaan dari JBIC (Japan Bank for International Cooperation) dia mendanai

perusahaan batu bara di Kalimantan Utara, kemarin kami aksi di kedubes Jepang,

dia juga yang membiayai PLTU di Cirebon. Yang ini yang kita advokasi ke

pemerintah, JBIC agar menghentikan bisnis kotor ini. itu yang Asia, kemaren kita

juga meeting macem-macem temen-temen dari Jerman dari mana gitu aku lupa

organisasinya.

JATAM

KALIMANTAN

TIMUR

JATAM

SULAWESI

TENGAH

JATAM

KALIMANTAN

UTARA

JATAM NASIONAL

Page 46: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

35

Hal ini membuktikan bahwa JATAM serius dalam menghadapi perusahan

tambang yang telah merampas keadilan lingkungan hidup. Dengan adanya jaringan

atau mitra kerja yang cukup luas jangkauanya, JATAM menjadi gerakan sosial yang

sangat kuat dan bias di perhitungkan keberadaanya. Ahmad Saini menyatakan:

Pada saat Merah berada di Jerman dan bertemu dengan salah seorang petinggi

organisasi Rosa Luxemburg, yakni LSM kirinya Jerman. Merah dan organisasi

tersebut ingin membuat konsep tandingan di COP (Conference of the Parties)

kemarin.

Berdasarkan pengakuan Saini tersebut bahwa JATAM yang diwakili oleh

Merah Johansyah menjadi delegasi dan diundang ke Jerman dalam rangka aksi

penolakan tambang batu bara pada saat itu. Dalam sela-sela kunjungan ke Jerman,

Merah dan kelompok LSM kiri Jerman tersebut membuat konsep tandingan.

Pada tahun 2016 JATAM nasional mengadakan rakornas (Rapat Koordinasi

Nasional) di Bogor Jawa Barat. Rakornas ini dihadiri oleh beberapa organisasi dan

masyarakat yang menjadi jaringan JATAM dan berlanjut hingga saat ini. Saini

mengatakan:

Waktu itu JATAM mengadakan rapat koordinasi nasional dan mendapatkan

beberapa organisasi yang menjadi jaringan JATAM. Rapat itu dihadiri lebih dari 50

organisisi dan masyarakat yang terkena tambang dari berbagai daerah di

Indonesia.

Tabel 4. Jaringan JATAM Nasional

No Nama Jaringan Keterangan

1. JKMA NGO

2.

Persekutuan

Diakonia Pelangi

Kasih

Organisasi Masyarakat/Pendamping

3. Madina Organisasi Masyarakat/Pendamping

4.

Persatuan Naposo

Nauli Bulung

Lumban

Organisasi Masyarakat/Pendamping

Page 47: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

36

5. PNNB Organisasi

6. Yayasan Bitra

Sumut NGO

7. Yayasan Samudera NGO

8. WALHI NGO

9. Forum Solidaritas

Masyarakat B5 Organisasi Masyarakat/Pendamping

10. Pilar Nusantara NGO

11. WALHI Riau NGO

12. Organisasi Rakyat

Seluma Organisasi Masyarakat/Pendamping

13. Yayasan Cindai NGO

14. AKAR Network NGO

15. Wahana Hijau

Fortuna NGO

16. KOMPI Organisasi Masyarakat/Pendamping

17. Ganesis NGO

18. YAPPHI NGO

19.

Komunitas

Wotgalih Pasir

Besi Lumajang

Organisasi Masyarakat/Pendamping

20. SHEEP NGO

21. Sanggar Alfaz

Porong

22. Korban Lumpur

Lapindo Organisasi

23. Bafel NGO

24.

Porum Paguyuban

Petani Kebumen

Selatan

Organisasi

25. Foswotgalih NGO

26. Warga Korban

Lumpur Lapindo

27.

Front Kebangkitan

Petani dan

Nelayan

NGO

28. NU Islamic School NGO

29. AMPUH NGO

30. WALHI NTB NGO

31. Gema Alam NGO

Page 48: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

37

32. Yayayan LOH NGO

33. OAT Organisasi Masyarakat/Pendamping

34. JPIC SVD

RUTENG NGO

35. Warga Sumba

Tengah Masyarakat

36. Geram Manggarai Organisasi

37. Sumba Organisasi

38. Warga Samarinda Masyarakat

39. LinkAR Borneo NGO

40. Warga Makroman

41. LBBT NGO

42. Warga Bartim Mayarakat

43. Japesda NGO

44. Yayasan Suara

Nurani NGO

45. Ammalta Organisasi Masyarakat/Pendamping

46. Ammalta NGO

47. Suara Nurani Sulut NGO

48. LBH Manado NGO

49. Warga Pulau

Bangka Masyarakat

50. Kades Picuan Kepala Desa

51. Warga Duminanga

eks Buyat Masyarakat

52. WALHI Maluku

Utara NGO

53. WALHI Maluku NGO

54. Yayasan Perdu NGO

55. Yayasan Perdu NGO

Sumber: JATAM Nasional

Terdapat 55 jaringan ditingkat regional yang senantiasa bekomunikasi

dengan JATAM Nasional. Ke 55 jaringan ini bertahan hingga sekarang dan

membantu JATAM Nasional dalam mengadvokasi pertambangan yang melanggar

aturan.

Page 49: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

38

Selain jaringan, JATAM nasional juga memiliki mitra kerja ditingkatan

nasional dan internasional. Mitra kerja ini bertujuan untuk membantu JATAM

nasional dalam berbagai hal. Salah satunya adalah pendanaan. Dengan demikian

JATAM merupakan salah satu organisasi non pemerintah yang cukup besar di

Indoneisa. Hal ini dapat dilihat melalui mitra kerja atau koalisi baik di dalam negeri

maupun organisasi iternational lainnya.

Tabel 5. Mitra Kerja JATAM Nasional.

No. Nasional Internasional

1. Greenpeace COP (Conference of the Parties)

2. Walhi FoE (Friends of the Earth Japan)

3. Bali Fokus ICEL (Indonesian Center for

Environmental Law)

4. Gerakan Anti Korupsi Greenpeace

5. ICEL (Indonesian Center for

Environmental Law) Triple Eleven

6. LBH(Lembaga Perlindungan

Hukum) WWF(World Wildlife Fund)

7. KPK(Komisi Pemberantasan

Korupsi) The Asia Foundation

8. Pojok Lingkungan Hidup Watherkeeper Alliance

9.

KLHK (Kementrian

Lingkungan Hidup dan

Kehutanan)

Sumber: dari berbagai sumber

Mitra kerja ini lah yang menjadi kekuatan dalam setiap kegiatan yang

dilakukan oleh JATAM. Selain kerja yang sifatnya advokasi, lingkungan, HAM, dan

sebagainya, mitra kerja ini juga menjadi bagian dari pendaan atau financial, semisal

Triple Eleven dari Belgia, The Asia Foundation dari Filiphina, Inggris, dan lainnya.

Page 50: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

39

G. JATAM Sebagai Gerakan Sosial

JATAM adalah suatu gerakan sosial, terbukti JATAM memenuhi kriteria

gerakan sosial menurut Porta dan Diani. Pertama JATAM mendorong atau

menentang suatu perubahan sosial, serta mengidentifikasi lawan atau target.

Pradarma mengatakan:

Tentu kami tidak mempunyai kewenangan yang dimiliki seperti pemerintah,

kewenangan kami itu adalah, melakukan advokasi kepada masyarakat, terus

melawan kebijakan mengkritik kebijakan, menggugat kebijakan dan bahkan

menuntut tanggung jawab negara. Memaksa negara itu hadir. Itu yang kita lakukan.

Nah caranya, dengan posisi apa yang kita lakukan prosesnya? Kita suka membaca

gimana si caranya melawan tambang agar efektif? Bagi kami ada tiga hal, pertama,

jangan lepas tanah. Itu cara efektif. Yang kedua apa? Yang kedua adalah ganggu

prosesnya, untuk memastikan tidak hadir di kampong kami, di tanah air kami.

Dari pernyataan di atas JATAM mencoba mendorong atau menentang suatu

perubahan sosial serta mengidentifikasi lawan atau target.

Kedua, JATAM adalah gerakan sosial yang memiliki jaringan yang padat.

Dalam arti terdapat organisai kelompok atau individu mengalami perubahan untuk

mencapai tujuan bersama. Sifat pertukarannya negosiatif. Di dalam JATAM terdapat

organisasi kelompok atau individu yang menginginkan suatu perubahan untuk

mencapai tujuan bersama. Dan hal tersebut terbukit bahwa JATAM memiliki 55

jaringan yang didalmanya terdapat organisasi dan individu yang memiliki tujuan

bersama.

Ketiga, adanya tujuan dan komitmen bersama yang dapat menjadi dasar

kesaling terhubunganya antara satu dengan yang lain. Di sini JATAM berkomitmen

dan menjadi penghubung antara saatu gerakan sosial dengan gerakan sosial lainya.

Terlihat dalam mitra kerja JATAM yang tersebar di wilayah Indonesia maupun luar

Page 51: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

40

ngeri yang selalu berkomunikasi dan bersifat partisipan. Dalam arti komitmen yang

dibangun oleh JATAM tidak bersifat member.

Ketiga kriteria tersebut sudah cukup untuk membuktikan bahwa JATAM

adalah suatu gerakan sosial. JATAM bukan suatu organisai atau LSM

Page 52: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

41

BAB III

PEMBAHASAN

A. Strategi Pembingkaian Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) Nasional

dalam Mengelola Isu Keadilan Lingkungan Hidup

Keadilan lingkungan hidup adalah isu yang banyak menarik perhatian

khalayak ramai. Hal ini disebabkan oleh banyaknya perusahan tambang di Indonesia

yang mengeruk lahan masyarakat dan mengakibatkan lingkungan menjadi rusak dan

tercemar. Salah satu aspek dalam gerakan sosial adalah proses framing, keberhasilan

suatu gerakan sosial tidak terlepas bagaimana aktor melakukan pengemasan ide atau

gagasan. Sehingga dapat diterima dengan baik oleh berbagi pihak.

Menggunakan teori framing Strategy JATAM melakukan pembingkaian

terhadap isu keadilan lingkungan hidup. Benford dan Snow (2000: 612) menjelaskan

bahwa proses pembingkaian bekerja dalam proses mobilisasi sumber daya dan

pemanfaatan peluang politik – sebagai dinamika sentral memahami jalannya gerakan

sosial yang terdiri dari tiga proses yakni, diagnostic framing, prognostic framing dan

motivational framing.

Benford dan Snow (1988: 198) selain persaingan dalam pembingkaian

gerakan, kelompok-kelompok gerakan sosial juga sering bersaing dengan proses

pembingkaian resmi yang dikemas oleh negara. Sementara perkembangan gerakan

sosial di Indonesia semakin luas dan kompleks. Hal tersebut disebabkan karena

kebutuhan manusia yang semakin kompleks pula.

Page 53: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

42

Dalam gerakan sosial memberikan pemahaman kepada orang lain bahwa

masalah adalah suatu yang dapat diatasi dengan tidakan bersama atau kolektif.

Bingkai aksi kolektif dapat dipahami sebagai pembingkaian yang memiliki tiga tugas

utama yakni: (Benford dan Snow, 2000: 615), yang ditulis oleh Jonathan Christanesn

dalam buku Sociology Refernce Guide: Theories of Social Movements: diagnostic

framing (pembingkaian diagnosis), prognostic framing (pembingkaian prognosis),

dan motivational framing (pembingkaian motivasional).

1. Strategi Diagnostic Framing

Diagnostic framing adalah kondisi dimana suatu pandangan mengenai apa

atau siapa yang patut disalahkan, sehingga membutuhkan adanya suatu perubahan

(Benford dan Snow, 2000: 615). Bisa dikatakan diagnostic framing adalah suatu

macam artikulasi masalah dan penaggungjawab serta mengetahui target kesalahan,

atau penyebabnya. Dalam tahap ini, para aktor gerakan sosial mencoba

mendefinisikan suatu permasalahan. Kemudian isu tersebut menjadi pokok utama

untuk dapat membuat mereka menginginkan suatu perubahan. Selain itu aktor

gerakan sosial juga mendefinisikan suatu masalah dan memposisikan diri mereka

sebagai golongan yang dirugikan dalam suatu keadaan yang bersifat tidak adil.

Dalam fase ini upaya strategi framing yang dilakukan JATAM terhadap

beberapa isu permasalahan oleh masyarakat lingkar tambang dimana terdapat

kerusakan dan pencemaran yang diakibatkan oleh perusahan tambang. Indonesia

adalah negara kepulauan yang kaya sumberdaya alamnya. Sudah semestinya

kekayaan ini harus dijaga kelestarian dan keindahannya. Serta dijauhakan dari pihak-

Page 54: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

43

pihak yang ingin mengambil keuntungan tanpa melihat sisi lain, yaitu kerusakan

alam dan masyarakat.

Kehadiran perusahan tambang dari belahan dunia ke Indonesia yang semata-

mata hanya mengeruk keuntungan tanpa melihat lingkungan dan masyarakat.

Sehingga mendorong respon masyarakat melalui gerakan sosial untuk

mempertahankan hak masyarakat dan keadilan lingkungan hidup. Sumber masalah

dalam hal ini adalah pemerintah yang membuat kebijakan. Serta kurang menjamin

dan menguntungkan keslamatan masyarakat.

Merah mengatakan:

Di samping itu permaslahan selanjutnya ditimbulkan oleh para penambang yang

hanya mengeruk keuntungan tanpa melihat efek samping dari proses penambang

yang dapat merugikan masyarakat. Hal tersebut harus diintervensi agar keputusan

yang diambil adalah keputusan yang berpihak kepada rakyat.

Kata kunci pertama dalam frame diangnostic yang dilakukan JATAM adalah

apa yang dikatakan oleh Merah Johansyah, yaitu ―Pembuat kebijakan dan

korporasi‖. Kebijakan pemerintah dan korporasi inilah yang menjadikan alasan

sehingga JATAM melakukan framing terkait permasalahan yang menyangkut

keadilan lingkungan hidup.

Page 55: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

44

Gambar 2. bentuk JATAM memframing suatu sumber masalah dalam bentuk

diagnostic dimana JATAM menyebarkan melalui media sosial Twitter

Keyakinan aktivis JATAM didasari oleh beberapa kebijakan permerintah

yang telah diatur dalam perundang-undangan, yakni sebagai berikut:

Tabel 6. Peraturan Perundang-Undangan Serta Lembanga Yang Bertanggung

Jawab

No. Peraturan Perundang-Undangan Lembaga Yang Bertanggung Jawab

1. UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan

lingkungan hidup

Kementrian Lingkungan Hidup (KLH)

2. UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah

Depdagri dan Pemuda

3. UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang

Pertambangan Mineral dan Batubara

Departemen ESDM

4. UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang

Konservasi SDA

KLH, Departemen Kehutanan,

Departemen Kelautan, Departemen

Perikanan

5. UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang

Penataan Ruang

PU

Page 56: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

45

6. UU Nomor 5 Tahun 1960 tentang

Ketentuan-Ketentuan Pokok Agraria

Badan Pertahanan Nasional (BPN)

7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun

2007 Tentang Penanaman Modal

Badan Koordinasi Penanman Modal

(BKPM)

8. Hinder Ordonantie (HO) Pemuda

Sumber: Maharani Siti Shopia, 2008, Catatan ketidakadilan Hukum Atas

Lingkungan, Jurnal Hukum Jentera, Edisi 18.

Undang-Undang yang mengatur tentang perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup sudah cukup jelas dengan adanya UU Nomor 32 Tahun 2009 yang

tertera di atas. Tetapi dengan adanya aturan tesebut tidak begitu saja ditaati oleh

perusahaan tambang. Terbukti masih banyak perusahaan tambang yang merugikan

masyarakat.

Melki mengatakan:

Pertama yang harus dilawan itu kebijakan pemerintah karena tambang ada di sana

berawal dari kebijkana pemerintah, karena itu kita advokasi ke pemerintah. Selain

pemerintah, korporasi tambang itu sendiri, karena bagaimana pun banyak

perusahaan tambang yang acuh tak acuh dengan perundangan yang berlaku.

Perusahaan seperti ini yang harus kita lawan untuk menaati peraturan yang ada di

Indonesia. Selanjutnya, dua tahun terakhir ini juga ditujukan untuk melawan yang

meminjamkan uang ke perusahaan tambang, karena selama ini perusahaan

tambang juga meminjam uang. Pinjam ke bank, pinjam ke lemabaga lain di luar

negeri, modal dia izin dari pemerintah, jual dibursa saham lalu ada orang yang

melirik untuk mendukung biaya, lalu perusahaan melanjutkan perusahaannya.

Terdapat kata kunci frame diagnostic yang kedua yakni ―perusahan tambang

yang acuh tak acuh dengan perundang yang berlaku‖. Perkataan Melki tersebut

menimbulkan suatu bentuk perlawanan yang dilakukan oleh masyaraakat sekitar

tambang. Oleh karenanya JATAM ingin memberikan penegasan pada masyarakat

bahwa pemerintah terkait tambang harus dilawan karena melanggar perundang-

undangan.

Page 57: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

46

Selain itu terdapat beberapa penyataan mengenai perusahan tambang yang

meminjam uang dari luar negri dan memakai izin dari pemerintah. Hal tersebut dapat

membuka suatu peluang masuknya pekerja asing di Indonesia serta menambah

hutang Indonesia ke pihak asing. Perusahaan tambang tidak memikirkan efek jangka

panjang dari peminjaman uang tersebut.

JATAM dibentuk oleh para korban tambang pada tahun 1995 di Kalimantan

Selatan. Para aktivis JATAM mencoba melawan korporat yang melanggar aturan

pemerintah. Sejak itulah JATAM mulai bergerak dan melawan berbagai bentuk

penindasan yang berkaitan langsung oleh proses penambangan.

Keterangan yang disampikan para informan menggatakan bahwa perusahan

tambang telah melanggar berbagai aturan dalam UU Nomor 32 Tahun 2009. Hal ini

tergambar bagaimana banyaknya perusahan tambang yang melahirkan diagnostic

masyarakat terhadap perusahan tambang. Serta minimnya peran pemerintah dalam

membuat suatu kebijakan yang menguntungan warga lingkar tambang.

Pertumbuhan tambang di Indonesia yang sangat banyak dan luas. Mencapai

batas eksploitasi dimana menimbulkan dampak negatif seperti rusaknya hutan,

tercemarnya laut, terjangkitnya penyakit, dan terjadinya konflik masyarakat pada

lingkaran tambang. Hal ini mempertegas bahwa semua permaslahan ini adalah

tanggung jawab negara dalam memenuhi hak masyarakat.

Artinya, mendapatkan lingkungan baik dan sehat sesuai dengan ketentuan

yang berlaku—bahwa lingkungan hidup adalah bagian yang tidak terpisahkan dari

Page 58: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

47

urusan hak asasi manusia. Oleh sebab itu kegiatan pemanfaatan sember daya alam

yang melangar undang-undang dapat dicegah (Gunawan, 2008: 46).

Diagnostic framing tidak bisa dijadikan suatu cara untuk membingkai suatu

permasalahan. Framing seharusnya mencakup suatu analisis dari solusi potensial

untuk permasalahan yang telah terindentifikasi oleh suatu gerakan sosial. Maka dari

itu, prognostic framing akan memberikan analisis lebih lanjut mengenai solusi.

2. Strategi Prognostic Framing

Pada fase ini peneliti akan menjelaskan strategi framing JATAM nasional

dalam menanggapi isu keadilan lingkungan hidup. Prognostic Framing menurut

Benford dan Snow (2000: 616) yang dikutip oleh Jonathan Christansen (2011: 149)

adalah melibatkan artikulasi solusi yang diusulkan untuk sebuah masalah atau suatu

rencana penyerangan, serta strategi untuk melaksanakan rencana. Pada bagian ini

juga telah diidentifikasi target untuk dijadikan suatu solusi atas permasalahan yang

ada. Dalam proses prognostic framing ini suatu gerakan sosial juga menunjukan

secara nyata mengenai berbagai sanggahan atau untuk menjamin kemajuan dan

pengembangan. Dengan cara pembelajaran melalui solusi-solusi yang ditawarkan

dari proses framing atas gerakan sosial itu sendiri.

Menurut pandangan aktivis JATAM, melalui strategi diagnostic framing

menunjukan bahwa keadilan lingkungan hidup telah direnggut oleh pabrik tambang

yang dilindungi oleh kebijakan pemerintah. Kebijakan pemerintah yang kurang

efektif dan tidak berpihak pada masyarakat lingkar tambang inilah yang memperkuat

lahir sebuah asumsi mengenai ketidak-percayaan publik terhadap proses

Page 59: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

48

penambangan di Indonesia. Hal ini yang membuat masyarakat memahami bahwa

proses penambangan di Indonesia jauh dari kata memperhatikan lingkungan hidup.

Ahmad Saini mengatakan bahwa pada prinsipnya JATAM tidak mempercayai

pertambangan. JATAM menganggap bawah segala proses pertambangan tidak ada

yang ramah lingkungan.

Melki menambahkan:

Idealnya para ekonomi tambang ini palsu menurut JATAM. Mestinya yang

bertanggung jawab untuk memberikan solusi itu pemerintah seharusnya. Kebijakan

yang dibuat harus pro dengan masyaraka Tetapi kritikan yang dilakukan JATAM

selama ini jarang memunculkan solusi. Namun, sekarang ini kita mulai menekankan

yang namanya ekonomi tandingan yang dimana nanti menjadi solusi bagi

masyarakat itu sendiri.

Dari beberapa penjelasan para aktivis JATAM tentang pemahaman mereka

mengenai pertambangan di Indonesia melalui riset penelitian dan analisis. Dengan

menggunakan diagnostic framing ini bahwa perusahaan tambang sangat merugikan

warga lingkar tambang. Pembingkaian aksi kolektif dikonstruksikan dalam suatu

gerakan sosial untuk memberikan pemahaman mengenai situasi dan kondisi yang

bersifat problematik.

Strategi prognostic framing, hasil farming sebagaimana penjelasan di atas

menimbulkan suatu penafsiran kesalahan dan tidak percaya atas adanya

pertambangan di Indonesia. Pertambangan hanya menimbulkan suatu permasalahan

yang merugikan masyarakat dan merusak ekosistem alam. Selain itu pertumbuhan

perusahan tambang yang secara masif tersebar di Indonesia akan menimbulkan

permasalahan-permasalahan baru dan berkelanjutan.

Page 60: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

49

Sudirman menceritakan:

Semua butuh makan butuh air. 44% daratan Indonesia telah dikuasai oleh tambang,

pembagiannya bagaimana untuk pemukiman, pertanian atau kawasan lindung.

Secara otomatis bahwa sudah menjadi hukum ketika tambang abis tinggal

menyisakan kota-kota hantu karena telah dirusak. Karena ini menghasilkan uang

instan.

Kerusakan alam yang diakibatkan proses penambangan mendatangkan reaksi

dari para aktivis JATAM dengan upaya memberi suatu penyadaran kepada

masyarakat dilingkaran tambang untuk berkembang. Melki mengatakan:

Kebijakan yang dibuat harus pro dengan masyarakat, tetapi kritikan yang dilakukan

JATAM selama ini jarang memunculkan solusi. Sekarang ini kita mulai menggenjot

yang namanya ekonomi tanding. Ekonomi tanding ini adalah seluruh produk

masyarakat di daerah lingkar tambang. Misalnya teman di Sumatera Utara, mereka

melawan tambang dengan menjadikan kopi sebagai perlawanan terhadap tambang,

kopi Sidikalang. Karena kahadiran tambang akan membunuh kopi, lalu membunuh

mereka juga. Hal ini yang JATAM dorong. Karena penting juga JATAM mendorong

ekonomi masyarakat seperti itu, maka dari itu muncullah contohnya kedai JATAM

seperti ini.

Merah mengatakan bahwa JATAM merupakan wadah jaringan yang tidak

birokratik. Selama warga memperjuangkan perjuanganya maka disitulah masyarakat

tersebut menjadi bagian dari JATAM. Tidak menjadi suatu masalah jika masyrakat

tidak ingin bergabung dengan JATAM. Semua yang dilakukan oleh JATAM hanya

ingin membela hak-hak rakyat.

Ahmad Saini menambahkan:

Solusi sebenarnya dari masyarakat sendiri, kita menangkap cerita-cerita kaya

misalnya kita bawa pasar. Ini kan pasar ini yang disebelah ini kedai pemulihan ini

pasar. Jadi warga punya ekonomi tanding, bukan ekonomi alternative. Tambang ini

kan ekonomi dari luar, sebelumnya warga tidak mungkin punya pengetahuan

tentang teknologi untuk melakukan penambangan. Bukan kami yang mengajarkan

tapi warga yang lebih tahu. Maksud kami bahwa ada pilihan ekonomi yang

sebenarnya lebih manusiawi lebih sustainable, ya itu warga sendiri yang lebih tau.

Misalnya ada yang buka perikanan meskipun disekitarnya itu wilayah pertanian

segala macem. Nah perekonomian ini kan ngga mungkin bersandaing dengan

ekonomi tambang, perekonomian seperti ini yang sebenarnya pengen kita dorong.

Page 61: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

50

Ini yang pengen kita sampaikan ke publik bahwa ini loh fakta tambang

menghancurkan lahan pangan, lahan pangan ini punya rakyat dan ini yang ngga

pernah dihitung sebagai pertumbuhan ekonomi.

Ekonomi tandingan adalah salah satu bentuk solusi yang ditawarkan oleh

JATAM kepada masyrakat lingkar tambang dengan memberi pembekalan serta

pengetahuan. Walaupun ekonomi tanding yang ditawarkan oleh JATAM tidak

sebanding dengan penghasilan ekonomi tambang setidaknya warga memiliki

alternative untuk meberdayakan perekonomian secara mandiri.

Gambar 3. Melki Nahar mencoba memberikan penyadaran melalui media nonton

bareng guna memberi pengetahuan mengenai bahaya proses tambang.

Page 62: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

51

Gambar 4. Salah satu bentuk bukti JATAM melakukan prognostic framing melalui

media sosial Instagram.

Dalam fase ini JATAM juga memiliki beberapa taktik dan strategi untuk

dijadikan suatu solusi untuk mengadapi suatu permaslahan, seperti yang diucapkan

oleh Pradana Rupang yang mengatakan bahwa JATAM memiliki dua cara untuk

melawan dan mencegah tambang yakni: pertama jangan lepas tanah. Itu cara yang

efektif, kedua ganggu prosesnya, untuk memastikan tidak hadir di kampung kami,

ditanah air kami. Hal tersebut adalah bentuk antisipasi JATAM dalam menganggapi

permaslahan tambang.

Pradana Rupang mepertegas:

JATAM melakukan suatu proses bertukar pengalaman lalu melakukan perlawanan

serta advokasi, di samping itu JATAM meningkatkan kapasitas pengetahuan kepada

masyarakat lingkar tambang agar tidak salah untuk mengambil keputusan pada

nantinya.

Di sisi lain, Taufik Koordinator JATAM Sulteng mengatakan bahwa

mendorong masyarakat agar lebih mempertahankan tanahnya yang sudah menjadi

turun-menurun digunakan sebagai alat produksi mereka.

Page 63: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

52

Pernyataan di atas menujukan bahwa JATAM memberikan suatu bekal

kepada masyarakat lingkar tambang untuk selalu menjaga lahan dan tanah mereka.

Dari koporat tambang yang selalu ingin mengambil hak-hak mereka yang nantinya

dapat merugikan mereka.

Hasil keterangan informan, JATAM memberikan suatu solusi untuk para

korban kerusakan lahan dan lingkungan yang ada dalam lingkaran pertambangan.

Pertama, menyadarkan masyarakat untuk mengetahui produk-produk lokal yang

dilindungi. Kedua, mendorong masyarakat dalam proses persaingan ekonomi.

Ketiga, membuat suatu bentuk perlawan dalam bentuk perlawaan ekonomi melalui

hasil alam. Keempat, menawarkan agar bergabung dalam JATAM nasional, dengan

bergabung dengan JATAM maka keempat solusi tersebut akan mudah tersampaikan.

Dalam upaya menanggapi isu keadilan lingkungan hidup yang dilakukan oleh

JATAM nasional yang pada awalnya melalui gerakan penyadaran dan juga

menwarkan berbagi solusi terbaik, kemudian menjadi suatu upaya berbentuk produk

untuk suatu perlawan kepada korporat tambang.

Aternative ekonomi yang diberikan oleh JATAM kepada masyarakat dapat

membangun refensi baru atau pengetahuan baru untuk para warga lingkar tambang.

Tetapi tidak semua masyarakat menerima alternatif yang ditawarkan oleh JATAM,

seringkali warga melepas lahan mereka demi sesuatu yang instan dan menolak segala

bentuk penawaran solusi yang diberikan oleh JATAM.

Page 64: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

53

Pradana mengatakan:

Di Kaltim itu masyarakatnya, ikatannya sangat lentur, beda dengan di Jawa dan

Sumatera. Kesadaran mereka masih merasa bahwa tanah masih banyak, tanah

nganggur. Jarak antar rumah itu disana perdua kilometer.

Adapun perbedaan masyarakat yang melahirkan pro dan kontra terhadap

proses pertambangan di wilayahnya. Dalam strategi prognostic framing perlawanan

bisa terjadi atau tidak bilamana solusi yang diwariskan oleh JATAM dapat diterima

oleh beberapa pihak yang menjadi tujuan gerakan sosial. Kerusakan dan pencemaran

lingkungan menjadi faktor pendorong terciptanya gerakan sosial yang tidak dapat

dibendung. Respon tersebut karena banyaknya pertambangan yang merenggut hak

keadilan lingkungan

Dalam suatu gerakan sosial tentu saja melakukan lebih dari sekedar

mengidentifikasikan suatu permasalahan dan memberikan suatu solusi bagi

permasalahan tersebut. Suatu gerakan sosial juga perlu memobilisasi masa agar

terpanggil untuk bergerak dan bergabung bersama gerakan sosial tersebut,

motivational framing akan memberikan penjelasan lebih jelas.

3. Strategi Motivational Framing

Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan strategi motivational framing

dalam menanggapi isu keadilan lingkungan hidup yang dilakukan oleh JATAM

nasional. Strategi motivational framing ini merupakan proses terahkir dalam tugas

pokok untuk menjelaskan suatu pembingkaian. Benford dan Snow (2000: 616) dalam

bukunya Jonathan Christiansen (2011: 150) diartikan sebagai suatu bentuk yang

membuat ―panggilan perang‖. Atau alasan untuk terlibat dan bergabung dalam aksi

Page 65: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

54

kolektif yang bersifat memperbaiki, termasuk penafsiran yang tetap dari kosakata

motif. Pembingkaian ini adalah hal yang sangat penting untuk gerakan sosial.

Mobilisasi merupakan tugas yang utama sekaligus paling sulit bagi gerakan sosial.

Aktifitas ini juga menjelaskan aksi yang melebihi diagnosis dan prognosis

sebelumnya.

Pada bagian ini akan dideskripsikan upaya pembingkaian dari hasil

diagnostic dan prognostic. Upaya JATAM nasional dalam memberikan strategi

motivational framingonal dilakukan dengan kegiatan yang dikemas secara menarik

dengan berbagai cara. Semisal mengadakan suatu sosialiasi, seminar dan diskusi.

Kegiatan tersebut diperuntukan untuk masyarakat lingkar tambang maupun luar

tambang. JATAM memfasilitasi berbagai kegiatan untuk mendorong masyarakat

agar dapat peduli dan paham mengenai pertambangan di Indonesia.

Gambar 5. Kegiatan seminar yang dilakukan oleh JATAM

Page 66: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

55

Gambar 6. Seruan aksi dari Merah Johansyah

Kedua gambar diatas membuktikan bahwa JATAM melakukan motivational

framing dengan cara mengadakan kegiatan seminar dan melakukan seruan aksi.

Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk mengajak masyarakat menjadi satu

bagian dari gerakan sosial dan peduli serta paham mengenai pertambangan di

Indonesia.

Ahmad Saini mengatakan:

Banyak ada beberapa metode. Misalnya kalau tambang udah masuk ada fase-

fasenya. Seperti tambang baru masuk atau masyarakat baru tahu kabarnya atau

tambang sudah masuk menggempur kampung. Pilihannya bisa kita pake cara

nonton film misalnya untuk memperlihatkan daya rusak. Banyak film-film JATAM

yang menyampaikan fakta daya rusak tambang. Kalau gerakan supaya kuat bisa

pake film Samin VS Semen.

Merah Johansyah mempertegas:

Kami punya semacam yang namanya RLC, jadi itu semacam pengumpulan relawan.

Mendidik, mengkaderisasi di internal JATAM. saya termasuk. Bolang termasuk, kalau di

daerah itu beda-beda namanya, kalau kami RLC, Resistance and Learning Circle. Jadi ya

semacam kaderisasi ngajak orang terlibat.

Page 67: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

56

Taufik mengungkapkan bahwa JATAM mengumpulkan relawan melalui

dikusi yang dilakukan ditingkatan mahasiswa, yang hal tersebut menjadi suatu alat

bagi JATAM untuk terus menambah simpatisan mereka. Kemudian 1 atau 2 orang

mulai tertarik dan bergabung dengan JATAM. Hal ini yang menjadi bentuk

mobilisasi masa yang sangat efektik ditingkatan kalangan akademisi.

Rupang menambahkan:

Selain menggunakan media diskusi JATAM juga sering kali menggunakan cara lain

seperti aksi langsung utuk mendapatkan simpati publik. Aksi sering digunakan

sebagai strategi mobilisasi untuk mengumpulkan relawan JATAM, setidaknya

masyarakat sekitar lingkar tambang melihat bagimana kepedulianan JATAM

terhadap keadilan lingkungan.

Dari paparan di atas peneliti mendapatkan dua metode mobilisasi masa yang

berbeda. Pertama melalui tahapan diskusi yang dimana jatam ingin membangun

suatu pengetahuan mengenai maslah lingkungan ini. Kedua JATAM menggunakan

aksi langsung untuk mendapatkan suatu bentuk perhatian lebih dimata masyarakat,

dimana mengajak masyarakat untuk terlibat tanpa mengetahi permaslaahaanya.

Dari beberapa informan dapat ditarik kesimpulan bahwa masyarakat yang ada

di dalam lingkaran tambang maupun masyarakat di luar pertambangan mendapat

suatu bentuk tindakan yang akan menjadi bekal dan fondasi bagi mereka. Agar tidak

mudah menerima suatu proses penambangan yang membuat wilayah mereka menjadi

korban kerusakan penambangan serta pencemaran.

Berbagai macam usaha dan kegiatan yang telah dilakukan JATAM untuk

memberikan pemahaman dan memberikan pembelajaran kepada masyarakat lingkar

tambang yang menjadi tujuan dari motivational framing itu sendiri. Hal tersebut akan

Page 68: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

57

menjadi sia-sia dan tidak berarti jika tidak ada seruan atau ajakan berupa kalimat-

kalimat perlawanan.

Merah Johansyah memperjelas:

Strategi khususnya, adalah kita kaitkan dengan perjuangan tanah air. Ayo

bergabung dengan kami, memperjuangkan tanah air, kampungmu. Saya dulu, saya

merasa ini kampung harus saya bela. Jadi saya gabung ke JATAM itu dulu saya

merasa harus bela kampung saya.

Pradana Rupang mengatakan bahwa orang masuk ke dalam JATAM itu

karena keikhlasan dan sukarela tidak ada paksaan. Orang karena kerelaan ikhlas dan

dia terpanggil. Tapi yang lebih utama biasanya orang yang gabung di JATAM itu

karena dia ingin mempertahankan kampungnya.

Pendekatan emosional kedaerahan adalah salah satu strategi yang dilakukan

oleh JATAM untuk mendapatkan simpati masyarakat untuk melawan perusahan

tamabang.

Melki menambakan:

Itu konteks masyarakatnya. Ada tahapannya bagaimana cara melawan dan segala

macam, ini yang kita dorong. Tapi yang jelas untuk isu tertentu bagaimana publik

itu dilibatkan. Bagaimana caranya? kita melihat apa ada korelasi secara langsung

yang berkaitana atau tidak. Apa kepentingan mereka? Apa isu yang kita lempar

agar berkaitan dengan mereka?

Selain itu terdapat beberapa media yang digunakan untuk mengajak dan

mempublikasikan informasi kepada masyarakat. Melki mengatakan:

Seluruh media ini kita manfaatkan, termasuk mengorganisir massa juga. Semisal

orang NTT, ada grup facebook grup Whatsaap nya. Media ini untuk membicarakan

tambang, grup seperti ini yang kami manfaatkan. Jadi seluruh media ini kami

manfaatkan, dilihat anggotanya berapa banyak dan siapa saja.

Page 69: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

58

Merah menambahkan:

Makanya ada kampanye. Kebetulan sekarang ini ada dua aspek kampanye pertama

perlawanan dan kampanye kedua pemulihan. Jadi masing-masing melakukan

kampanye. Kampanye ini sasarannya ada dua, sasaran ke pengambil keputusan

lewat media, sama ke masyarakat lewat sosial media, lewat media mainstream,

lewat kegiatan event-event komoditas.

JATAM menyebarkan berbagai informasi melalui dimedia sosial. Karena

sangat mudah diakses bagi banyak orang. Media maenstrim seperti twitter, facebook,

intagram dan youtube menjadi senjata utama JATAM untuk memberikan

pemahaman kepada masyarakat. Seruan aksi adalah slah satu konten JATAM

dimendia sosial. Selain itu JATAM juga aktif membuat tulisan yang disebar melalui

website resmi JATAM.

Selanjutnya Merah Johansyah memperjelas bahwa JATAM mempunyai

website resmi. Kemudian JATAM mempunyai jaringan dengan media mainstream di

mana JATAM sering memuat rilis. Dengan perkataan informan di atas adalah

menjelaskan mengenai ajakan dan seruan yang dilakukan oleh JATAM nasional

untuk mengajak masyarakat lingkar tambang. Serta memberikan informasi yang

bermanfaat bagi masyarakat untuk bersama melawan korporat tambang yang telah

merugikan rakyat lingkar tambang.

Dengan demikian peneliti melihat bahwa kegiatan yang dilakukan oleh

JATAM nasional mulai dari ajakan, seruan dan perlawanan bertujuan untuk

menyadarkan masyarakat. Serta mengajak masyarakat untuk lebih keritis terhadap

segala kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Adapun bentuk ajakan yang

diberikan secara langsung melaluai kalimat-kalimat seperti: ayo, lawan, kita dorong,

Page 70: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

59

dan lain sebagianya. Tidak hanya ajakan secara langsung tetapi terdapat berbagai

bentuk kegiatan yang dikemas seperti diskusi, nonton film bersama JATAM.

Penyebaran ini ditunjukan untuk semua elemen masyrakat. Agar memahami

dan melihat apa yang dilakukan oleh para korporat tambang. Setidaknya JATAM

ingin menunjukan bahwa JATAM masih aktif dalam penyebaran informasi mengenai

kerusakan lingkungan. Tujuan JATAM agar masyarakat mendapatkan hak-hak

sebagimana layaknya warga negara.

Hasil temuan peneliti menggambarkan proses pembingkaian mulai dari

diagnostic framing, prognostic framing, serta motivational framing. Dapat

disimpulkan bahwa diagnostic framing berhail mengidentifikasi permasalahan yang

terjadi dilapangan. Perusahaan tambang dan kebijakan pemerintah yang merugikan

warga lingkar tambang inilah yang menjadi akar permasalahan.

Selanjutnya progsostic framing memberikan solusi dan strategi pergerakan

yang dilakukan terkait permasalahan yang terjadi dengan ketidak adilan lingkungan

hidup. Hal ini semakin terlihat dengan upaya warga yang lebih kritis terhadap

perusahaan tambang, bahkan laporan pengaduan terus berdatangan.

Penyadaran yang dilakukan oleh JATAM sangat aktif dalam bentuk tulisan di

website serta sosialisasi yang dilakukan kesetiap wilayah lingkar tambang untuk

menghadapi pertambangan yang merusak alam. Selain yang sudah dijelaskan, baik

media cetak maupun media elektonik juga termasuk dalam strategi yang dilakukan

oleh JATAM untuk memobilisasi masa. Mobilisasi adalah tugas utama dan juga hal

yang sulit untuk suatu gerakan sosial.

Page 71: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

60

B. Keberhasilan Strategi Pembingkaian Jaringan Advokasi Tambang

Nasional Dalam Menanggapi Isu Keadilan Lingkungan Hidup

Kesuksesan pembingkaian sebuah gerakan sosial menurut Benford dan Snow

(2000), terletak pada sejauh mana yang terlibat di dalam gerakan sosial tersebut dan

berhasil memenangkan suatu arti. Hal ini berkaitan dengan upaya aktor perubahan

mempengaruhi makna dalam kebijakan publik. Di sini keberhasilan atau kegagalan

dalam sebuah gerakan sosial bisa terlihat dari bagaimana aktor mengkonstruksi dan

mengemas peristiwa untuk disajikan kepada anggota gerakan dan publik.

Uli selaku Koordinator gerakan Ganesa Bangka Belitung mengatakan:

Sampai saat ini lembaga yang masih aktif dan serius berbicara soal lingkungan

khususnya pertambangan adalah JATAM. Dan informasi seputar dampak dari

pertambangan juga cukup jadi sorotan media. Meskipun belum massif gerakan

publik yang bicara soal lingkungan ya.

Pernyataan di atas membuktikan suatu keberhasialan JATAM dalam

memframing suatu isu. JATAM cukup konsisten dalam menyebarkan informasi

seputar dampak dari pertambangan.

Pada pembahasan ini, peneliti melihat sejauh mana keberhasilan strategi

pembingkaian yang dilakukan oleh JATAM dalam menanggapi isu keadilan

lingkungan hidup.

Suatu proses pembingkaian dalam tindakan kolektif berorientasi aksi dari

suatu keyakinan yang dapat menginspirasi dan terdapat beberapa kegiatan yang sah

seperti kampanye dari organisasi gerakan sosial. Karenanya aktor pembingkaian

memiliki tugas penting untuk mencapai perjuangannya melalui pembentukan

framing dari masalah-masalah sosial dan ketidakadilan. Hal ini merupakan sebuah

Page 72: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

61

cara untuk menyakinkan kelompok sasaran yang beragam dan luas. Sehingga mereka

terdorong untuk melakukan desakan agar timbul adanya suatu perubahan yang

diinginkan (Benford dan Snow, 2000: 611-639).

Berdasarkan pengamatan hasil di lapangan melalui data wawancara,

keberhasilan strategi framing yang dilakukan JATAM nasional, Merah mengatakan:

Kami punya semacam yang namanya RLC, jadi itu semacam pengumpulan relawan.

Mendidik, mengkaderisasi diinternal JATAM. saya termasuk. Bolang termasuk,

kalau di daerah itu beda-beda namanya, kalau kami RLC, Resistance and Learning

Circle. Jadi semacam kaderisasi ngajak orang terlibat.

Keberhasilan JATAM dalam strategi framing ini terbukti dari bagimana

JATAM mengelola suatu isu dan isu tersebut menjadi perbincangan publik.

Kebrahasilan ini melalui proses yang tidak mudah, JATAM melalui sekolah

kaderisasi yang sering disebut RLC (Resistance and Learning Circel) dengan media

ini JATAM mendidik relawan yang diasah intelektual dan pengetahuanya.

Ahmad Saini menceritakan:

RLC adalah sekolah pendidikan JATAM yang dilakuakan sesuai kebutuhan JATAM,

kegiatan belajar dilakukan di indoor dan outdoor, untuk memberikan bekal kepada

anggota JATAM agar mengetahui bentul soal permasalahan tambang. Dan peserta

RLC ini sekitar 20 orang. Pada intinya kegiatan ini untuk menumbuhkan rasa

simpati dan kepedulian terhadap kemanusiaan.

Cara yang disampaikan oleh Merah Johansyah sangat efektif. Terbukti

beberapa anggota JATAM yang tergabung dalam JATAM selain menggunakan

media RLC JATAM juga melalui pendekatan emosional kedaerahan. Banyak

anggota dan simpatisan JATAM bergabung dengan alasan ingin meperjuangkan hak-

hak dikampungnya Imran mengungkapkan bahwa bergabung dengan JATAM

dengan sendirinya tanpa terinterfensi oleh sesuatu hal. Hanya ingin membela dan

Page 73: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

62

memperjuangkan hak tanah nenek moyang yang sekarang telah diambil oleh para

penamabang, selain mengabil tanah mereka pun merusak alam.

Awalyah Subanu menceritakan:

Awal masuk JATAM dulu sering baca berita yang dibuat JATAM melalui website

JATAM dan sering datang buat diskusi sama bung Melky dan bung Merah, setelah

lulus dari UI (Universitas Indonesia) saya coba menggirim lamaran menjadi

voluntir JATAM, tidak lama kemudian saya dipanggil untuk interview dan ahkirnya

saya bisa bekerja di JATAM.

Melki mengungkapkan:

Pertama kita itu untuk kontes masyarakatnya, suatu keberhasilan menurut kita

bagaimana masyarakat yang sebelumnya pro atau apatis tapi kemudian bergerak

melawan tambang. Ini menjadi fokus kita, misalnya pada masyarakat sukabumi.

Disana banyak tambang, sehingga yang asalnya petani terkena dampak yang

akhirnya sekarang kembali mendapatkan hak bertaninya.

Seperti yang dijelaskan peneliti dalam suatu proses motivational framingonal.

Mengumpulkan relawan dan mendidik merupakan salah satu cara yang dilakukan

oleh JATAM dalam upaya memobilisasi masyarakat untuk bergerak menghadapi isu

keadilan lingkungan. Perkumpulan relawan ini juga menjadi tempat untuk

masyarakat memahami tentang pelanggaran serta aturan-aturan yang ada. Johansyah

menambahkan:

Kalau di nasional kita ada banyak organisasi. Bisa dengan siapa-siapa lah asal

sesuai perjuangannya. Ada juga green peace, kalau koalisi kita macem-macem,

kalau koalisi dengan green peace itu koalisi batu bara. Diinternasional juga punya,

jaringan asia tenggara, jaringan regionalnya juga punya. Teman-teman di lokal

juga sama.

Berbicara tambang tidak hanya membicarakan keadilan lingkungan hidup

saja. Banyak isu yang meliputi kejahtan tambang ini, seperti isu perempuan, air dan

pelanggaran HAM. Saini mengatakan:

Page 74: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

63

Hal tersebutlah yang menjadi luas dimana JATAM memanfaatkan berbagi isu untuk

mendapatkan simpati dari berbagai organisasi yang bergerak dibidaang isu

lingkungan. Oleh sebab itu JATAM kini menjadi mitra organisasi besar seperti LBH

dan Komans HAM.

Merah Johansyah menambahkan:

Kita juga masih bergantung dengan jaringan di luar negeri. Mereka memberikan

bantuan dana juga, termasuk ICW dan seterusnya. Tentu ada aturannya, selama

mereka tidak mengintervensi urusan program kerja dan ideiologi JATAM.

Selain JATAM berjejaring dengan organisasi atau gerakan yang besar,

JATAM juga ingin melibatkan jaringan-jaringan kecil yang ada di daerah untuk

mengontol bagaimana kebijakan diseitap daerah. Melalui jaringan para petani,

jaringan lelayan dan jaringan pejuang Kendeng misalnya.

Ahmad menceritakan:

Kita koalisinya dengan Asia Tenggara regional dan internasional. Terakhir tahun

baru, dan baru datang temen dari Jepang FoE (Friends of the Earth Japan). Ada

beberapa kasus di Kaltara (Kalimantan Utara) hulu hilir yang batu bara, jadi ada

pendanaan dari JBIC (Japan Bank for International Cooperation) dia mendanai

perusahaan batu bara di Kalimantan Utara, kemarin kami aksi di kedubes Jepang,

dia juga yang membiayai PLTU di Cirebon. Yang ini kita advokasi ke pemerintah,

JBIC agar menghentikan bisnis kotor ini. itu yang Asia, kemaren kita juga meeting

dengan temen-temen dari Jerman.

Dari beberapa penjelasan yang disampaikan informan dapat disimpulkan

keberhasilan JATAM dalam memperluas jaringan atau mitra kerja untuk

memperkuat dan mendorong suatu gerakan sosial. Seperti yang sudah dijelaskan

sebelumnya, bahwa keberhasilan suatu gerakan sosial diantaranya ditentukan sejauh

mana khalayak mempunyai pandangan yang sama serta musuh bersama, dan tujuan

bersama.

Page 75: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

64

Melki mengungkapkan:

Rata-rata seperti JATAM ini konten website-nya seperti itu, beda dengan NGO

lainnya karena kita kampanye, beda dengan penelitian seperti dari desain.

Kampanye ini kan tentang menang dan kalah. Contohnya, pertambangan tula kecil,

pertambangan kemarin. Nah kemudian, kami mendapatkan tanda tangan dari

ribuan orang. kemudian kami menang.

Kata menang yang diungkapkan oleh Melki memberikan makna bahwa

keberhasilan pembingkaian yang dilakukan oleh JATAM cukup berhasil.

Keberhasilan framing dalam gerakan sosial bahwa suatu gerakan tersebut dapat

mempengaruhi orang banyak. Serta bergerak dan bersatu secara kolektif untuk

melawan ketidakadilan.

Memenangkan suatu arti JATAM mengunakan berbagai cara dan metode,

seperti yang diungkapan di atas JATAM mengunakan media sosial dan berhasil

menggiring masa dan masa tersebut mengikuti beberapa kegiatan JATAM seperti

aksi langsung yang digelar oleh JATAM dan gerakan lainya. Aksi JATAM sering

dilakukan di depan kedutaan besar dimana hal tersebut menjadi alternative.

Isu lingkunag ahkir-ahkir ini sangat marak dan menarik untuk dikritisi oleh

banyak orang. Terbaru adalah kasus pegunungan Kendeng yang mendapat perhatian

dari aktivis lingkungan hidup. JATAM hadir untuk membantu mengadvokasi dengan

turun aksi serta melakuakan penyadara melalaui media sosial yang berupa

kampanye, tulisan ilmiah maupun tulisan bergambar.

Ahmad Saini menambahkan:

Jika dalam konteks campaign JATAM melalui tulisan-tulisan, kasus Kendeng itu

paling berhasil untuk ngasih pengetahuan paling maju. Dulu 2 kali ketemu Jokowi

atau utusan-utusan. Kendeng ini kan kasusnya nasional jadi dia ngecover kasus-

kasus lain.

Page 76: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

65

Keberhasilan framing Jaringan Advokasi Tambang sudah terbukti berhasil

dengan adanya seruan dan ajakan yang berbentuk tulisan elektronik yang disebar

melalui website yang disebar JATAM untuk melawan ketidakadilan lingkungan

hidup, dari apa yang dikatakan informan terdapat kata berhasil yang menunjukan

framing yang dibentuk dapat memobilisasi masyarakat.

Dengan adanya indikasi keberhasilan dalam framing ini, peneliti mengambil

kesimpulan bahwa apa yang sudah disampaikan oleh JATAM nasional ini berhasil

dipahami oleh masyarakat dan berhasil. Beberapa informan mengatakan adanya

keberhasilan yang diperoleh dari proses framing yang dilakukan oleh JATAM

nasional.

Page 77: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

66

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang penulis lakukan, terdapat beberapa kesimpulan.

Pertama, prognostic yang dilakukan oleh JATAM adalah mendiagnosa

permasalahan apa saja yang menjadi isu utama yang membuat mereka bergerak

melakukan perubahan dalam lingkungan hidup.

Keadilan lingkungan hidup, dalam konteks ini berada dalam anggapan

masyarakat bahwa keadilan lingkungan hidup telah direnggut oleh perusahaan

tambang. Selain itu, peran pemerintah dalam menaggulangi permasalahan dan

pengawasan terhadap proses tambang juga minim. Sehingga banyak perusahaan

tambang melanggar aturan yang ditetapakan diundang-undang.

Ketidakadilan lingkungan hidup ini dirasakan oleh masyarakat lingkar

tambang yang digambarkan dari hasil penelitian melalui wawancara dengan aktivis

JATAM. Terkait hal tersebut, banyaknya perusahaan tambang yang merusak alam

sekitar melanggar aturan yang telah ditetapkan oleh negara sebagaimana diatur

dalam UU Nomor 32 Tahun 2009. Hal tersebut melahirkan kata kunci diagnostic

framing bahwa pertambangan merupakan hal yang dapat merusak alam dan

lingkungan.

Kedua, yakni prognostic. Pada tahap ini, JATAM menawarkan solusi

terhadap kerusakan lingkungan hidup tersebut. Solusi tersebut adalah memberikan

ekonomi tandingan yang berbasis pertanian. Caranya adalah dengan memberikan

Page 78: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

67

pengetahuan pada masyarakat lingkar tambang melalui diskusi dan bedah film, agar

masyarakat memahami bahaya pertambangan, serta meningkatkan ekonomi

tandingan. Hal tersebut melahirkan upaya untuk membatasi perusahaan tambang

yang semakin banyak tersebar di Indonesia dan juga memberikan solusi kepada

masyarakat lingkar tambang yang telah menjadi korban.

Di samping itu media juga mempunyai peran penting dalam menyebarkan

tulisan-tulisan yang bertemakan kerusakan alam yang diakibatkan oleh pabrik

tambang. Media yang dipakai antara lain website, instagram, twitter dan facebook.

Media-media ini sangat aktif dalam memberikan informasi meliputi kasus tambang,

seruan aksi dan kampanye.

Ketiga, motivational framing. Pada bagian ini JATAM memberikan seruan

kepada masyarakat agar mau bergerak bersama menuntut suatu perubahan. Dengan

cara aksi bersama yang melibatkan masyarakat, bahkan bila perlu membubarkan atau

menutup pabrik tambang. Hal ini dianggap penting karena dalam kajian gerakan

sosial, mobilisasi massa merupakan faktor utama.

Upaya yang dilakukan oleh JATAM nasional dalam menjalankan strategi

motivational framingonal adalah melalui kegiatan-kegiatan yang bertahap dengan

sosialisasi bahaya tambang melelui forum diskusi, pemutaran film yang dilakukan di

dalam maupun di luar JATAM. Hal ini dilakukan secara bertahap. Peran media

massa dan elektronik pun cukup besar dalam strategi ini, baik melalui tulisan-tulisan

yang di muat di website, majalah dan koran.

Page 79: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

68

Segala kegiatan yang dilakukan oleh JATAM berisikan ajakan dan seruan

agar masyarakat sadar bahwa adanya pertambangan dapat merusak alam dan

lingkungan. Keberadaan perusahan tambang harus dihadapi dan dijadikan musuh

bersama. Hal ini dilakukan melalui pernyataan-pernyataan melawan secara langsung

dengan kalimat seperti, ―ayo bergabung‖, ―ayo lawan‖, ―memberikan peringatan‖

dan lain sebagainya. Selain ajakan secara langsung, bisa juga dengan cara yang

dikemas dengan kegiatan lain, seperti diskusi rutin JATAM nasional.

Dari penelitian yang saya lakukan, keberhasilan strstegi pembingkaian

JATAM bisa dilihat dari tingkat pemahaman dan penerimaan oleh masyrakat luas

terutama korban terdampak. Di samping itu, hal ini ditandai dengan sejumlah

keberhasilan JATAM dalam mengadvokasi berbagai permasalahan tambang dan

membuahkan hasil.

B. Saran

1. Saran Praktis

Dari hasil penelitian, peneliti ingin memberikan saran praktis kepada

masyarakat lingkar tambang, luar tambang, pemerintah dan perusahan tambang yang

terkait. Pertama, saran untuk masyarakat lingkar tambang dan luar tambang harus

memahami betul segala proses pertambanagan, jangan mudah tergiur dengan uang

yang ditawarkan oleh perusahaan tambang. Kedua, saran bagi pemerintah untuk

lebih memperketat perizinan izin tambang, dan lebih aktif turun melihat kerusakan

lingkungan yang diakibatkan oleh proses penambangan. Ketiga, saran bagi

perusahan tambang harus lebih melihat kearifan lokal. Perusaahan tambang harus

Page 80: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

69

melihat kebutuhan dan kemauan masyarakat serta memikirkan efek dari

pertambangaan.

2. Saran Teoritis

Dari penelitian, peneliti menyarankan untuk melihat dengan paradigm lain.

Dimana dalam terori gerakan sosial terdapat tiga paradigma, yakni mobilisasi sumber

daya, proses pembingkian dan struktur peluang politik. Penelitian ini hanya

menggunkan satu paradigma yaitu proses pembingkaian. Peneliti menyarankan untuk

melihat JATAM dengan mengunkan dua paradigma lainya.

Page 81: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

70

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Achmaliadi, Restu dan Noer Fauzi Rachman. 2012. Gerakan Agraria dan Gerakan

Lingkungan di Indonesia Awal Abad XXI. Sleman: Insist Press.

Ali, Lukman. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Arikunto, S, 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi).

Jakarta: Rineka Cipta.

Burke, Peter, 2011. Sejarah dan Teori Sosial. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor

Indonesia.

Dwicipta, Hendra Try Ardianto. 2005. #Rembang Melawan: Membongkar Fantasi

Pertambangan Semen di Pegunungan Kendeng. Yogyakarta: Literasi Press.

Goodwin, Jeff & Jasper, James M, 2003. The Social Movements Reader: Case and

Concepts. Blackwell Publishing.

Marvasti, Amir B. 2004. Qualitative Research in Sociology: An Introduction. New

Delhi-London: SAGE Publications.

Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Muhadjir, Noeng. 1998. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake

Sarasan.

Neuman, W. Lawrence. 2007. Basic of Social Research: Qualitative and

Quantitative Approaches. Pearson Education.

Page 82: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

71

Porta, Donatella Della dan Mario Diani. 1999. Social Movement an Introduction.

Oxford: Blackwell Publishers.

-----. 2006. Social Movement an Introduction (2nd). Victoria, Malden, Oxford:

Blackwell Publishing.

Rachman, Maman. 1999. Strategi dan Langkah-Langkah Penelitian. Semarang: IKIP

Semarang Perss.

Rochford, E. Burke. 2007. American Sociology of Religion: The Sociology of New

Religious Movements. Leiden, Boston: Brill.

Semiawan, Conny R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.

Situmorang, Abdul Wahib. 2007. Gerakan Sosial: Studi Kasus Beberapa

Perlawanan. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Snow, David A dan Robert Benford. 1988. Ideology, Frame Resonance and

Participant Mobilization. International Social Movement Research 1.

Greenwich Conn: JAI Press.

Strauss, Anselm & Corbin, Juliet. 2015. Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV. Alfabeta:

Bandung.

Suminah. 2007. Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan. Jakarta:

Kencana.

Tarrow, Sydney. 1998. Power in Movement: Social Movement and Contentious

Politics. Cambridge: Cambridge University Press.

Page 83: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

72

Usman H., Akbar, Setiady P. 1995. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: PT. Bumi

Aksara.

DOKUMEN ELEKTRONIK/ONLINE

Salem Press (Editors). 2011. Sociology Reference Guide: Theories of Social

Movements. First Edition. Pasadena, California: Hackensack, New Jersey.

Diakses 11 Desember 2017, dari Salem Press.

Website Resmi Jaringan Advokasi Tambang. Diunduh 25 Desember 2017

(http://www.jatam.org/2015/02/15/profil-sejarah-dan-cara-pandang-jatam/).

JURNAL/TESIS/DISERTASI

Badawi, Imam Mahmudin. 2015. Gerakan Sosial Tanggap Bencana (Studi Kasus

Pola Gerakan Sosial Kelompok SIBAT, MTB dan Tanggul Bencana GKJW

di Desa Sitiarjo). Jurnal Mahasiswa Sosiologi, 1(1): 1-21.

Binawan, Andang L. 2014. Jalan Terjal Ekokrasi. Indonesian Center for

Environmental Law, 1(1): 1-219.

Firstone, J. 2002. Agency Governance and Enforcement: The Infilunce of Mission

on Environmental Decision Making. Journal of Policy Analysis and

Management, 21(3): 409-426.

Fitryarini, Inda. 2013. Pemberitaan dan Persepsi Masyarakat Tentang Lingkungan

Hidup di Media Cetak Lokal Provinsi Kalimantan Timur. Jurnal Ilmu

Komunikasi, 11(1): 17-29.

Page 84: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

73

Gunawan. 2008. Hak Atas Lingkungan dan Tanggung Jawab Lingkungan Korporasi.

Jurnal Hukum Jentera, 18(1).

Hapsari, Dwi Retno. 2016. Peran Jaringan Komunikasi dalam Gerakan Sosial Untuk

Pelestarian Lingkungan Hidup. Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana

Komunikasi Indonesia, 1(1): 25-36.

Haryanto, Siti Mauliana Hairini, dan Abu Bakar. 2013. PKBI: Aktor Intermediary

dan Gerakan Sosial Baru. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Gadjah Mada, 16(3): 187-199.

Klandersmans, Bert. 1984. Mobilization And Participation: Social-Psychological

Expansions of Resource Mobilization Theory. American Sociological

Review, 49(1): 583-600.

Mulyono, Muhammad Ardha. 2014. Gerakan Solidaritas LSM KALIMAS Surabaya

Studi Tentang: Sengketa Lahan Antara Warga Kalimas Baru denga PT.KAI

dan PT. PELINDO III. Jurnal Politik Muda, 3(3): 272-282.

Philipus M. Hadjon dan Tatiek Sri Djatmiati. 2001. Tata Perizinan Pada Era

Otonomi Daerah. Makalah, November, Surabaya.

Puluhulawa, Fenty. 2010. Kewenangan Perizinan dalam Pengelolaan Lingkungan

Pada Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara. Jurnal Hukum Legalitas,

3(2).

-----. 2010. Subtansi Hukum Tenatang Pengawasan Izin Pada Usaha Pertambangan‖.

Jurnal Pelangi Ilmu, 3(4).

Page 85: STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43601/1...STRATEGI FRAMING KEADILAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Jaringan Advokasi

74

Simbolon, Marhaeni Ria. 2014. Tanggung Jawab Terhadap Kerusakan Lingkungan

Hidup Kaitannya Dengan Kewenangan Perizinan Dibidang Kehutanan Dan

Pertambangan. Jurnal Dinamika Hukum, 14(3): 394-405.

Shopia, Maharani Siti. 2008. Catatan Ketidakadilan Hukum Atas Lingkungan. Jurnal

Hukum Jentera, 18(1).

Snow, David A dan Robert Benford. 2000. Framing Process and Social Movements:

An Overview and Assesment. Annual Review of Sociology, 26(1): 611-39.

Snow, David A, Zurcher, Louis A, Ekland-Olson, Sheldon. 1980. Social Networks

and Social Movements: A Microstructural Approach to Differential

Recruitment. American Sociological Review, 45(1): 787-801.

Suliandi. 2015. Resistensi Petani Terhadap Pertambangan Pasir Besi di Karanguin

Kulon Progo. Jurnal Sosiologi Reflektif, 9(2): 1-309.