strategi dan tantangan alternativa ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/digital...belanja...

42
STRATEGI DAN TANTANGAN ALTERNATIVA BOLIVARIANA PARA LAS AMERICAS (ALBA) DALAM MENGHADAPI HEGEMONI AMERIKA SERIKAT DI AMERIKA LATIN Disusun Oleh: A. AYU REZKI WULANDARY E131 09 008 HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

Upload: others

Post on 07-Mar-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI DAN TANTANGAN ALTERNATIVA ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...belanja publik, reformasi pajak, perdagangan bebas, liberalisasi pasar modal, nilai tukar

STRATEGI DAN TANTANGAN ALTERNATIVA

BOLIVARIANA PARA LAS AMERICAS (ALBA) DALAM

MENGHADAPI HEGEMONI AMERIKA SERIKAT DI

AMERIKA LATIN

Disusun Oleh:

A. AYU REZKI WULANDARY

E131 09 008

HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Page 2: STRATEGI DAN TANTANGAN ALTERNATIVA ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...belanja publik, reformasi pajak, perdagangan bebas, liberalisasi pasar modal, nilai tukar

ABSTRACT

A Ayu Rezki Wulandary, E 131 09 008 with title “The Strategy of Bolivarian

Alternative for Latin America and Caribbean (ALBA) to Face the United States

Hegemony in Latin America”, under consultation of Muh Nasir Badu as first

advisor and Muh. Ashry Sallatu as second advisor, International Relations

Department, Social and Political Science, Hasanuddin University. This research

aimed to identifying ALBA’s strategy toward United states hegemony in latin

America and how ALBA influence the economy of latin America, specially for the

member itself. The writer limited this research on economy aspect point of view.

Research method that the writer uses to reach the goals is descriptive type. A

library research is the data collection technique. And for the data analysis, writer

use qualitative method.

ALBA is a form of regional cooperation in Latin America that was established

since 2004 as Venezuela and Cuba is the founding father. The regional

cooperation formed based on the resistance toward United States hegemony in

Latin America trough neoliberals policy. The perlawanan by the regional

integration via ALBA toward neoliberalism system is by applying the policies

which is clash by the neoliberalism principles. That is, complementary (no

competition), solidarity (no dominations), working together (no exploitation) and

dignity toward society sovereignty (switch for corporation power) for the

development of the productive man powers from least developed country, as well

as became the stabilization other cooperation ever exist there. ALBA’s strategy to

let off from US hegemony and built Latin America consist of: 1. ALBA helped

their member of states to nationalization the state own company. 2. ALBA made

regional projects that is contra of hegemonic manifestation and built Latin

America that is free from neoliberals influence. 3. Established and developing

Bank of South to let off from IMF and World Bank influences. 4. Made Surce as a

currency to demolish US dollar currency domination. The states that is joined in

regional cooperation of ALBA is Venezuela, Kuba, Bolivia, Nikaragua, Ekuador,

Dominika, Antigua dan Barbuda, serta St. Vincent dan Granadinas

Keyword: ALBA, Neoliberalism, Regionalism, Hegemony, United States, Latin

America, Strategy.

Page 3: STRATEGI DAN TANTANGAN ALTERNATIVA ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...belanja publik, reformasi pajak, perdagangan bebas, liberalisasi pasar modal, nilai tukar

ABSTRAKSI

A.Ayu Rezki Wulandary, E 131 09 008, “Strategi Bolivarian Alternative for

Latin America and Caribbean (ALBA) dalam Menghadapi Hegemoni Amerika

Serikat di Amerika Latin”, di bawah bimbingan Muh. Nasir Badu selaku

pembimbing I dan Muh. Asrhy Sallatu selaku pembimbing II, Jurusan Ilmu

Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas

Hasanuddin. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi ALBA dalam

menghadapi hegemoni Amerika Serikat di Amerika Latin dan bagaimana

pengaruh ALBA terhadap perekomian Amerika Latin Khususnya negara

anggotanya. Penulis membatasi penelitian ini pada aspek ekonomi. Tipe penelitian

yang penulis gunakan untuk mencapai tujuan penelitian adalah tipe penelitian

deskriptif. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah studi pustaka.

Adapun untuk menganalisa data, penulis menggunakan teknik analisis kualitatif.

ALBA merupakan bentuk kerjasama regional di kawasan Amerika Latin yang

didirikan pada 2004 dengan Venezuela dan Kuba sebagai negara pelopor

kerjasama tersebut. Kerjasama regional ini dibentuk atas dasar perlawanan

terhadap hegemoni Amerika Serikat di Amerika Latin melalui kebijakan-kebijakan

neoliberalisme AS. Bentuk perlawanan dari integrasi regional yang dibentuk

melalui ALBA terhadap sistem neoliberalisme tersebut dengan menerapkan

kebijakan-kebijakan yang bertentangan dengan prinsip neoliberalisme yakni saling

melengkapi (tidak berkompetisi), solidaritas (tidak dominasi), kerja bersama (tidak

eksploitasi) dan penghormatan kedaulatan rakyat (menggantikan kekuasaan

korporasi) bagi kemajuan tenaga-tenaga produktif negara-negara yang lebih

miskin, sekaligus menjadi penyeimbang kerjasama kawasan yang telah ada.

Strategi ALBA dalam melepaskan diri dari hegemoni AS terdiri dari: 1. ALBA

membantu negara-negara anggotanya untuk melakukan nasionalisasi terhadap

perusahaan milik negara. 2. ALBA membentuk proyek regional yang bertentangan

dengan manifestasi hegemonik dan membangun Amerika Latin yang terlepas dari

pengaruh buruk neoliberalisme. 3. Mendirikan dan mengembangkan Bank of South

untuk melepaskan diri dari pengaruh IMF dan World Bank. 4. Membentuk Surce

sebagai mata uang untuk menghilangkan dominasi dollar AS. Adapun negara –

negara yang tergabung dalam kerjasama regional ALBA adalah Venezuela, Kuba,

Bolivia, Nikaragua, Ekuador, Dominika, Antigua dan Barbuda, serta St. Vincent

dan Granadinas.

Kata Kunci: ALBA, Neoliberalisme, Regionalisme, Hegemoni, Amerika

Serikat, Amerika Latin, Strategi.

Page 4: STRATEGI DAN TANTANGAN ALTERNATIVA ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...belanja publik, reformasi pajak, perdagangan bebas, liberalisasi pasar modal, nilai tukar

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berakhirnya Perang Dingin ditandai oleh kemenangan Amerika

Serikat (AS) melawan Uni soviet yang juga merupakan kemenangan bagi

neoliberalisme yang merupakan ideologi besar AS. Kemenangan paham

neoliberalisme merupakan sebuah momentum bagi AS menjadi sebuah

negara super power dan kekuatan untuk melaksanakan kepentingannya di

berbagai negara khususnya di negara-negara yang lemah. Neoliberalisme

kemudian dijadikan sebagai ideologi terbaik yang harus diadopsi oleh

beberapa negara baik negara maju maupun negara miskin. Dan sistem ini

pun kemudian merambah di setiap kawasan seperti kawasan Eropa, Asia,

Amerika Latin bahkan sampai ke Afrika.

Lahirnya sistem neoliberalisme dimulai saat perundingan oleh

lembaga keuangan internasioanl yakni World Bank dan International

Monetary Fund serta Departemen Keuangan AS yang disebut dengan

Washington Consensus pada tahun 1980. Washington Consensus

merekomendasikan sepuluh aspek sebagai dasar untuk reformasi ekonomi

politik internasional. Diantaranya, meliputi defisit fiskal, pemotongan

belanja publik, reformasi pajak, perdagangan bebas, liberalisasi pasar

modal, nilai tukar uang yang kompetitif, deregulasi ekonomi, investasi

asing, privatisasi, perlindunagan terhadap hak cipta milik negara.1

1 http://www.cid.harvard.edu/cidtrade/issues/washington.html. diakses pada tanggal 6 mei 2013

Page 5: STRATEGI DAN TANTANGAN ALTERNATIVA ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...belanja publik, reformasi pajak, perdagangan bebas, liberalisasi pasar modal, nilai tukar

Agenda pokok paket kebijakan Washington Concensus yang

meliputi menu dasar program penyesuaian sturktural IMF tersebut dalam

garis besarnya meliputi empat pelaksanaan kebijakan diantaranya adalah:

(1) kebijakan anggaran ketat, termasuk kebijakan penghapusan subsidi; (2)

liberalisasi sektor keuangan; (3) liberalisasi sektor perdagangan; dan (4)

privatisasi BUMN.2

Pada umumnya, pilihan terhadap kebijakan neoliberal didasarkan

pada upaya kawasan untuk membuka pasar internasional serta mendorong

proses demokratisasi. Pembukaan pasar sangat penting bagi masuknya

pengaruh asing dan faktor sumber daya alam akan menjadi perhatian bagi

negara-negara maju ke negara berkembang yang kemudian akan

dikuasainya. Sementara pada aspek politik, demokratisasi diperlukan

karena sebagian besar kawasan Amerika Latin banyak melahirkan rejim

komprador dimana militer dan kudeta sering berlangsung.3

Kebijakan neoliberalime yang berjalan di Amerika Latin sebagai

upaya untuk mengatasi krisismengalami kegagalan. Pada periode 1990-

1993, pengangguran meningkat tajam mencapai angka resmi 8% di

negara-negara tersebut. Selain itu pengurangan tarif dan munculnya

perdangangan bebas telah membuka peluang besar untuk masuknya

perusahaan-perusahaan multinasional AS ke Amerika Latin. Hal yang

kemudian terjadi adalah eksploitasi sumber daya alam maupun sumeber

daya manusia. Dominasi AS di Amerika Latin telah memberikan dampak

2 Ibid

3 http://ade.staff.umy.ac.id/?p=86. diakses 4 Februari 2013

Page 6: STRATEGI DAN TANTANGAN ALTERNATIVA ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...belanja publik, reformasi pajak, perdagangan bebas, liberalisasi pasar modal, nilai tukar

yang begitu buruk bagi rakyat Amerika Latin yakni kesenjangan sosial

bagi pemilik modal dan kaum pekerja, sehingga mengakibatkan

meningkatnya tingkat kemiskinan dan pengangguran.4 Berikut ini adalah

contoh dari dampak neoliberalime di amerika latin.

Pada tahun 1994 jumlah orang miskin meningkat mencapai angka

210 juta hingga 222 juta pada tahun 2005. Di tingkat kota, potret

kesenjangan antar penduduk juga sangat timpang. Salah satu contohnya

adalah di ibu kota Argentina, rata-rata tingkat kemiskinan naik dari 4,7

persen populasi pada 1974 menjadi 57 persen pada seperempat abad

kemudian. Di Argentina ini, hampir 60 persen rakyat hidup miskin dan 1/3

melarat. Negara-negara Amerika Latin juga terlilit utang yang cukup

tinggi. Selama 1992 – 2001, 1,2 trilliun dollar AS digunakan untuk

membayar utang luar negeri.5

Beberapa kebijakan neoliberalisme AS yang diterapkan di Amerika

Latin yang dianggap telaha memberikan ketimpangan dan kesenjangan

pada rakyat dan menjadikan negara – negara di Amerika Latin mengalami

krisis ekonomi.

Berikut adalah kebijakan dana dampak sistem

neoliberalisme AS di Amerika Latin :6

4 http://ddp-ext.worldbank.org/EdStats/IDNwp10c.pdf. diakses pada tanggal 2 desember 2012

5 Hempi sutyana.2007. Eva Morales : Presiden Bolivia Menentang Arogansi Amerika. Jakarta:

Erlangga Hal. 48 6Maria Elyzabet Mena. Neoliberalisme, Solusi atau Dependensi? Studi kasus : Kegagalan

Neoliberalisme di Amerika Latin.

http://kopiitudashat.wordpress.com/2009/07/14/neoliberalisme-solusi-atau-dependensi-

studi-tentang-kegagalan-neoliberalisme-di-amerika-latin-oleh-maria-elysabet-mena/

.diakses pada 4 januari 2013

Page 7: STRATEGI DAN TANTANGAN ALTERNATIVA ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...belanja publik, reformasi pajak, perdagangan bebas, liberalisasi pasar modal, nilai tukar

1. Kebijakan liberalisasi impor. Dengan substitusi impor, pemerintah mengenakan

pembatasan impor yang sangat ketat. Perusahaan domestik dilindungi dari

kompetisi luar negeri sehingga dapat mengatur harga komoditas dan

mengakomodasi kenaikan upah buruh. Inilah yang menyebabkan inflasi.

Dengan liberalisasi, korporasi diterjunkan dalam persaingan bebas sehingga

pemerintah tidak bisa bebas mengatur harga, inflasi memang dapat diatasi

namun buruh mengalami tekanan. Perusahaan lokal dengan modal yang tidak

besar pun harus gulung tikar. Kesejahteraan yang diharapkan ternyata tidak

sesuai dengan kenyataan karena kesejahteraan buruh semakin tertindas.

2. Kebijakan kedua adalah exchange-rate overvaluation yang mengurangi harga

mata uang lokal untuk komoditas impor. Konsumen memang diuntungkan

karena barang impor dengan kualitas lebih baik dapat diperoleh dengan harga

yang lebih murah daripada produk lokal namun dampaknya adalah

ketidakseimbangan neraca pembayaran karena surplus impor menjadi

meningkat sehingga mengurangi devisa.

3. Kebijakan ketiga adalah liberalisasi keuangan domestik. Deregulasi sektor

keuangan diharapkan dapat meningkatkan tabungan dan investasi namun yang

terjadi justru sebaliknya. Di Argentina, tingkat tabungan menurun dari 22 %

menjadi 17 % dalam 10 tahun pertama penerapan neoliberalisme .

4. Kebijakan keempat adalah reformasi fiskal (meningkatkan pajak dan memotong

pengeluaran) untuk menyeimbangkan neraca pembayaran. Kebijakan ini

memang berhasil menyeimbangkan neraca pembayaran, namun pembangunan

yang diharapkan tidak berjalan karena pemerintah harus menekan pengeluaran,

Page 8: STRATEGI DAN TANTANGAN ALTERNATIVA ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...belanja publik, reformasi pajak, perdagangan bebas, liberalisasi pasar modal, nilai tukar

kesejahteraan sosial pun semakin tidak terwujud karena IMF menekankan

pemotongan pos-pos yang dianggap meningkatkan pengeluaran, termasuk

subsidi dan dana jaminan sosial.

5. Kebijakan yang terakhir adalah liberalisasi arus modal. Tujuannya untuk

menarik investor agar perekonomian dan industrialisasi dapat bangkit kembali,

namun kombinasi dari kelima kebijakan ini malah memicu kehancuran yang

semakin besar di Amerika Latin.

Kebijakan neoliberalime AS, tidak menjadi sebuah solusi bagi

Amerika Latin untuk keluar dari krisis ekonomi, namun menjadikan

kawasan ini lebih jatuh pada tingginya tingkat kemiskinan. Adanya

hubungan yang tidak imbang, keuntungan besar hanya berada pada

pemilik modal. Hal ini dapat dilihat dari komoditas yang dipasarkan oleh

Amerika Latin yakni hasil bumi (gas alam, minyak bumi), hasil pertanian

atau perkebunan, produk – produk industri yang mempekerjakan buruh

rumah.

Dilihat dari sumber daya alam yang banyak dikuasai oleh pemilik

modal. Sistem neoliberalisme ini AS adalah pihak yang mendapatkan

keuntungan karena setiap jalannya kebijakan ini menjadi dominasi AS

akan sistem yang berjalan di Amerika Latin. Sumber daya alam banyak

dikuasai oleh AS akibat adanya kebijakan yang memudahkan pemodal

asing untuk melakukan privatisasi. Sedangkan Amerika Latin sebagai

pemilik hasil alam tersebut hanya mendapat keuntungan yang kecil.

Page 9: STRATEGI DAN TANTANGAN ALTERNATIVA ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...belanja publik, reformasi pajak, perdagangan bebas, liberalisasi pasar modal, nilai tukar

Antara tahun 1980 dan 1999, Amerika Latin mengalami stagnasi

yang diselingi dengan krisis-krisis sistemik dan langkah-langkah

penyelamatan yang sangat merugikan serta memperlemah struktur-struktur

ekonomi produktif. Bank -bank internasional mengeruk ekonomi regional

melalui transfer pembayaran hutang secara massif serta privatisasi

gelombang pertama. Renegosiasi hutang-hutang dan pinjaman baru akibat

kebijakan-kebijakan ekonomi yang memperlemah sistem produksi dan

menjual murah tenaga kerja dan investasi publik di bidang infrastruktur.7

Beberapa aset negara yang merupakan pemasok negara terbesar di

negara Amerika Latin berada dalam wewenang AS. Seperti halnya,

minyak bumi Venezuela yang telah memberikan konstribusi besar bagi

devisa AS. PDVSA (Petroleos de Venezuela SA) yang merupakan salah

satu perusahan yang menjadi pemasok minyak bumi terbesar yang juga

didominasi oleh AS8. Bukan hanya Venezuela yang merasakan hegemoni

AS ini tapi negara -negara di kawasan Amerika Latin lainnya.

Amerika Serikat juga terlibat dalam kerjasama regional yang

dibentuk oleh negara-negara di Amerika Latin seperti FTAA (Free Trafe

Agreement of the Americas). Organisasi yang didukung oleh AS untuk

Amerika Latin ini hanya memberikan ketimpangan dan krisis ekonomi

bagi rakyat Amerika Latin. Krisis ekonomi yang dirasakan oleh Argentina

pada tahun 1995 dan Venezuela sejak tahun 2000. Akibat hutang luar

7 http://repository.upnyk.ac.id/2740/1/ABSTRAKSI.pdf. diakses pada 2 desember 2012

8 Aditjondro G. Junus. 2008. Ernesto Laclau dan Kebangkitan Gerakan Kiri di Amerika Latin.

Sociae Polities Volume VIII No. 26. Hal.7 diakses pada 2 desember 2012

Page 10: STRATEGI DAN TANTANGAN ALTERNATIVA ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...belanja publik, reformasi pajak, perdagangan bebas, liberalisasi pasar modal, nilai tukar

negeri yang semakin meningkat dan aset nasional yang dikuasai oleh

pemodal asing. 9

Sistem neoliberalisme yang membawa keterpurukan bagi rakyat

Amerika Latin ini menggerakkan mereka untuk membentuk sebuah

perlawanan. Hal ini didukung oleh pemimpin-pemimpin baru di Amerika

Latin yang memiliki sikap anti neoliberalisme AS. Hal ini kemudian

menjadi pelopor dari terbentuknya beberapa kebijakan yang menentang

kekuatan AS di Amerika Latin.

Hugo Chaves yang merupakan presiden dari Venezuela merupakan

salah satu pemimpin yang mengeluarkan kebijakan yang menentang AS

bersama dengan pemimpin anti AS lainnya seperti Fidel Castro dari Kuba

dan Evo Morales dari Bolivia, mereka berintegrasi dalam melakukan

perlawanan menghadapi hegemoni AS di kawasannya.

Pergerakan untuk keluar dari dominasi AS dimulai dengan

nasionalisasi aset-aset negara yang telah banyak dikuras oleh asing

khususnya AS. Beberapa negara telah memberlakukan kebijakan tersebut.

Misalnya di Venezuela melakukan nasionasasi terhadap PDVSA yang

telah lama didominsasi oleh AS dan Bolivia yang menaikkan royalti

terhadap aset gas alamnya. Semangat dari beberapa negara ini terinspirasi

dari Kuba yang dapat bertahan dan mengembangkan perekonomian serta

pendidikan dibawah embargo ekonomi yang telah dilakukan AS terhadap

negara Kuba.

9Michael Walton. Neoliberalism in Latin America. http://lasa

.univ.pitt.edu/larr/prot/fulltext/vol39no3/walton.pdf . diakses pada 4 januari 2013

Page 11: STRATEGI DAN TANTANGAN ALTERNATIVA ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...belanja publik, reformasi pajak, perdagangan bebas, liberalisasi pasar modal, nilai tukar

Hugo Chavez mengumumkan rencananya untuk secara formal

menarik keanggotaan Venezuela dari Bank Dunia dan IMF . Segera

setelah berkuasa pada tahun 1999, Chavez telah membayar seluruh utang

Venezuela kepada IMF. Venezuela juga telah melunasi utangnya kepada

Bank Dunia lima tahun lebih cepat dari waktu yang dijadwalkan.

Venezuela juga menyuntikkan dana bagi negara-negara Amerika Latin

lainnya dalam rangka pelunasan hutang negara-negara itu pada IMF dan

Bank Dunia untuk melepaskan dependensi regional Mercosur, menjadi

Mercosur yang independen.10

Perlawanan terhadap neoliberalisme AS ini kemudian dibentuk

dengan mendirikan kerjasama regional yang difokuskan dalam bidang

ekonomi yang terlepas dari campur tangan AS. Alternativa Bolivariana

Para Las Americas / Bolivarian Alternative for Latin Americas and the

Caribbean (ALBA) merupakan kerjasama ekonomi di kawasan Amerika

Latin. Integrasi ekonomi ini dibangun sebagai bentuk boikot terhadap

FTAA yang didominasi oleh AS. Jika FTAA dan lainnya berorientasi

untuk kepentingan modal internasional dan mengejar liberalisasi mutlak

dari perdagangan barang, jasa, dan investasi, ALBA menekankan pada

perjuangan melawan kemiskinan dan ekslusi sosial.

ALBA berdiri pada Desember 2004. Awalnya, ALBA terdiri dari hanya

dua negara anggota: Venezuela dan Kuba. yang kemudian beberapa negara ikut

bergabung yaitu Bolivia pada 2006, Nikaragua pada 2007, Honduras dan

10

ibid

Page 12: STRATEGI DAN TANTANGAN ALTERNATIVA ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...belanja publik, reformasi pajak, perdagangan bebas, liberalisasi pasar modal, nilai tukar

Dominica tahun 2008, dan Antigua serta Barbuda, Saint Vincent dan Grenadines,

dan Ekuador masuk tahun 2009.11

ALBA menolak neoliberalisme dengan tujuan

untuk membentuk alternatif yang berbeda dari perdagangan bebas. Negara-negara

anggota bekerja sama untuk mengintegrasikan ekonomi mereka, sehingga mereka

akan mampu untuk melengkapi, bukannya bersaing, dengan satu sama lain. Secara

umum tujuan ALBA adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dalam mencapi

tujuan utama ini ALBA membentuk beberepa tujuan khusus yang diantaranya

adalah:12

- Untuk mempromosikan perdagangan dan investasi antara negara-negara

anggota, berdasarkan pada kerjasama, dan dengan tujuan untuk meningkatkan

kehidupan masyarakat, tidak membuat keuntungan.

- Untuk negara-negara anggota untuk bekerja sama untuk menyediakan layanan

kesehatan gratis dan pendidikan gratis kepada orang-orang di seluruh negara

ALBA.

- Untuk mengintegrasikan energi anggota ALBA sektor untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat.

- Untuk membuat media alternatif untuk mengimbangi AS dan regional neo-

liberal media dan mempromosikan identitas asli Amerika Latin.

- Untuk memastikan redistribusi tanah dan ketahanan pangan dalam negara

anggota.

- Untuk mengembangkan perusahaan milik negara.

11

James Rochlin. Pembelokan Amerika Latin ke Kiri dan Medan Strategis Baru, kasus: Bolivia.

http://indonesianvoices.com. diakses pada 2 desember 2012 12

www.venezuelanaliysist.com diakses pada 2 desember 2012

Page 13: STRATEGI DAN TANTANGAN ALTERNATIVA ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...belanja publik, reformasi pajak, perdagangan bebas, liberalisasi pasar modal, nilai tukar

- Untuk mengembangkan industri dasar sehingga negara-negara anggota ALBA

dapat mandiri secara ekonomi.

- Untuk mempromosikan gerakan buruh, gerakan mahasiswa, dan gerakan sosial.

- Untuk memastikan bahwa proyek-proyek di bawah ALBA yang ramah

lingkungan.

ALBA tidak hanya mempromosikan demokrasi partisipatif dalam struktur

sendiri, sebagai bukti komitmen negara-negara anggota untuk melaksanakan

demokrasi partisipatoris dalam perbatasan mereka. Tujuan mempromosikan

demokrasi partisipatif di ALBA membedakannya dari sistem neoliberalisme yakni

perjanjian perdagangan bebas yang sedang diterapkan pada negara-negara miskin

oleh AS dan juga sekutunya.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Sistem kapitalisme yang telah mendominasi dunia, akhirnya

dihadapakan dengan kekuatan baru yang cukup signifikan di kawasan

Amerika Latin. Dengan munculnya pemimpin-pemimpin yang anti akan

neoliberalisme AS ini, membuat AS mendapatkan perlawanan dari

beberapa negara-negara yang merasa tereksploitasi. Dengan munculnya

figur yang menjadi kekuatan rakyat, maka telah melahirkan terobosan -

terobosan besar yang menantang dominasi AS.

Munculnya tokoh masyarakat yang anti terhadap neoiberalisme

menjadi pemimpin di beberapa negara di Amerika Latin, yang kemudian

mengambil sebuah tindakan dalam mengeluarkan kebijakan yang

Page 14: STRATEGI DAN TANTANGAN ALTERNATIVA ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...belanja publik, reformasi pajak, perdagangan bebas, liberalisasi pasar modal, nilai tukar

bertentangan dengan neoliberalisme AS. Misalnya dengan nasionalisasi

perusahaan-perusahaan asing yang selama ini telah banyak melakukan

eksploitasi terhadap sumber daya alam milik negara. Beberapa negara di

Amerika Latin membentuk sebuah poros yang disebut dengan anti

neoliberalisme dan melakukan kerjasama dengan membentuk blok

regionalisme yang terlepas dari campur tangan AS.

Pergolakan terhadap neoliberalisme AS di Amerika Latin dipelopri

oleh Venezuela dan Kuba yang dipimpin oleh Hugo Chaves dan Fidel

Castro. Dan kemudian, menjadi pemicu dari munculnya negara-negara

lain yang sadar akan ketimpangan yang dialami oleh negaranya sehingga

memiliki keinginan untuk keluar dari kondisi tersebut. Dan dibentuknya

ALBA (Alternativa Bolivariana Para Las Americas Bolivarian /

Alternative for Latin Americas and the Caribbean), yang tujuannya

difokuskan pada kesejahteraan rakyat dengan menolak gagasan-gagasan

neoliberalisme yang diterapkan oleh AS dalam membentuk regionalisme

di kawasan Amerika Latin yaitu FTAA (Free Trade Agreement of

Americas ) membuat beberapa negara melihat adanya pilihan untuk keluar

dari sistem neoliberaliisme.

ALBA merupakan organisasi kerjasama regional yang relatif baru

namun kebijakan yang dilakukan organisasi ini dalam menentang

neoliberalisme AS menjadi penting untuk dikaji khususnya untuk negara-

negara yang merasakan hal yang sama dengan Amerika latin dari dampak

yang disebabkan oleh neoliberalisme AS. Latar belakang penentangan

Page 15: STRATEGI DAN TANTANGAN ALTERNATIVA ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...belanja publik, reformasi pajak, perdagangan bebas, liberalisasi pasar modal, nilai tukar

ALBA terhadap neoliberalisme ini bisa menjadi sebuah pengetahuan baik

bagi Amerika Latin maupun bagi negara lain.

Dalam bidang ilmu pengetahuan, penting untuk melihat bagaimana

strategi dan tantangan ALBA dalam menjalankan kebijakan yang telah

menjadi kesepakatan bersama oleh para naggotanya, dimana ALBA

diposisikan sebagai representasi dari perspektif yang kontra terhadap

neoliberalisme. Kekuatan besar AS menjadi sebuah tantangan yang besar

pula bagi negara-negara ALBA dalam menjalankan berbagai macam

kebijakannya yang mendapatkan pertentangan dengan negara adidaya

tersebut.

Adapun fokus dari penelitian ini adalah mengenai peluang dan

tantangan ALBA dalam menghadapi hegemoni Amerika Serikat di

Amerika latin yang terkhusus pada bidang ekonomi. Yang kemudian

melahirkan beberapa pertanyaan penelitian yaitu ;

1. Bagaimana pengaruh ALBA terhadap perekonomian Amerika Latin?

2. Bagaimana strategi ALBA dalam menghadapi hegemoni AS di Amerika Latin

di bidang ekonomi?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui pengaruh ALBA terhadap perekonomian negara-negara

di kawasan Amerika Latin.

Page 16: STRATEGI DAN TANTANGAN ALTERNATIVA ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...belanja publik, reformasi pajak, perdagangan bebas, liberalisasi pasar modal, nilai tukar

b. Untuk mengetahui bagaimana Strategi ALBA dalam menghadapi

hegemoni AS di Amerika Latin.

2. Kegunaan Penelitian

Apabila penelitian ini bisa tercapai, maka diharapkan penelitian ini dapat

berguna sebagai:

a. Sebagai informasi bagi mahasiswa, dosen, pengamat maupun praktisi yang

tertarik pembahasan ALBA dalam menghadapi hegemoni AS di Amerika

Latin.

b. Sebagi informasi bagi para pembuat kebijakan akan bentuk perlawanan

ALBA dalam menghadapi neoneoliberalisme yang dibawah oleh AS.

D. Kerangka Konseptual

Sebagai acuan dalam melakukan penelitian ilmiah diperlukan

kerangka konsep yang relevan. Adapun konsep yang akan digunakan

adalah sebagai berikut:

1. Neoliberalisme

Di era globalisasi ini, sistem neoliberalisme menjadi paham yang

mendunia. Sistem ini muncul setelah kemenangan AS dalam perang dingin

melawan Uni Soviet. Neoliberalisme bertujuan mengembalikan kepercayaan

pada kekuasaan pasar, dengan pembenaran mengacu pada kebebasan. Seperti

pada contoh kasus upah pekerja, dalam pemahaman neoliberalisme

pemerintah tidak berhak ikut campur dalam penentuan gaji pekerja atau dalam

Page 17: STRATEGI DAN TANTANGAN ALTERNATIVA ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...belanja publik, reformasi pajak, perdagangan bebas, liberalisasi pasar modal, nilai tukar

masalah kerjasepenuhnya urusan antara si pengusaha pemilik modal dan si

pekerja. Dorongan utama kembalinya kekuatan kekuasaan pasar adalah

privatisasi aktivitas-aktivitas ekonomi, terlebih pada usaha-usaha industri yang

dimiliki-dikelola pemerintah.

Neoliberalisme melihat seluruh kehidupan sebagai sumber laba

korporasi. Dalam titik ini pemerintah menjalankan kebijakan-kebijakan

pengeluaran dengan memotong biaya-biaya publik seperti subsidi, sehingga

fasilitas-fasilitas kesejahteraan publik harus dikurangi. Misalnya dengan

sektor daya. Air dinilai sebagai barang ekonomis yang pengelolaannya pun

harus dilakukan sebagaimana layaknya mengelola barang ekonomis. Hak

penguasaan atau konsesi atas sumber daya airini dapat dipindah dari satu ke

pemilik lainnya, dari satu korporasi ke korporasi lainnya, melalui mekanisme

transaksi jual beli.

Kredo inti neoliberalisme meliputi pertumbuhan ekonomi; pentingnya

pasar bebas untuk merangsang pertumbuhan; pasar babas yang tidak terbatas;

pilihan individu; pemangkasan regulasi pemerintahan dan dukungan pada

model pembangunan sosial yang evolusioner sesuai dengan pengalaman Barat

yang diyakini dapat diterapkan di seluruh dunia.13

Menurut Harvey ada dua hal yang perlu dilihat dalam sistem

neoliberalisme yaitu; Pertama, dalam konteks praktik, banyak negara

menyimpang dari derskripsi teorinya. Kedua, adanya dinamika neoliberalisme

yang sedemikian rupa memaksa berbagai bentuk adaptasi yang sangat

13

Manfred B. Steger. 2002. Globalisme BangkitnyaIdeologi Pasar. Yogyakarta : Lafadl. Hal 20

Page 18: STRATEGI DAN TANTANGAN ALTERNATIVA ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...belanja publik, reformasi pajak, perdagangan bebas, liberalisasi pasar modal, nilai tukar

bervariasi dari negara satu dengan negara yang lain. Oleh Harvey

menyebutnya sebagai bersifat “transisional” atau “tidak stabil”. David Harvey

menyatakan bahwa:

Neoliberalisme dalam contoh pertama teori praktek ekonomi politik

yang mengusulkan bahwa kesejahteraan manusia dapat maju dengan

kebebasan kewirausahaan individu dan keterampilan dalam kerangka

kelembagaan yang kuat dicirikan oleh hak milik pribadi, pasar bebas

dan perdagangan bebas. Peran negara adalah untuk menciptakan dan

melestarikan kerangka kelembagaan yang tepat untuk praktek-praktek

tersebut. Negara harus menjamin, misalnya, kualitas dan integritas

uang. Hal ini juga harus mengatur militer mereka, pertahanan, polisi

dan struktur hukum dan fungsi yang diperlukan untuk mengamankan

hak milik pribadi dan menjamin, dengan kekerasan jika perlu. Selain

itu, jika pasar tidak ada (di daerah seperti tanah, air, pendidikan,

perawatan kesehatan, jaminan sosial, atau pencemaran lingkungan)

maka mereka harus diciptakan, oleh tindakan negara jika diperlukan.

Intervensi negara dalam pasar hanya secara minimal karena menurut

teori, negara tidak mungkin memiliki informasi yang cukup untuk

mengetahui ketentuan pasar (harga) dan pengaruh kelompok-kelompok

menmiliki peran yang kuat. 14

Di antara ketegangan-ketegangan itu kemudian terlihat sebuah kondisi

disparitas yang semakin nampak bahwa neoliberalisme dalam dirinya

menghadirkan banyak paradoks dan kontradiksi. Negara justru semakin

memantapkan peranan intervensionisnya sebagai institusi yang mempunyai

legitimasi untuk mengatur dan mencipta regulasi. Kekuasaan korporasi justru

banyak hal merampas kebebasan individu yang dijanjikan dalam retorika

kaum neoliberal. Dan integritas ekonomi yang dijanjikan sebagai cara untuk

14

Dag Einar Thorsen and Amund Lie. What is Neoliberalism?. Diakses dari

http://folk.uio.no/daget/What%20is%20Neo-Liberalism%20FINAL.pdf pada tanggal 25

mei 2013

Page 19: STRATEGI DAN TANTANGAN ALTERNATIVA ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...belanja publik, reformasi pajak, perdagangan bebas, liberalisasi pasar modal, nilai tukar

pengaturan pasar telah membuka peluang spekulasi-spekulasi tidak

bertanggungjawab, skandal keuangan dan instabilitas sistem ekonomi yang

kronis. Selain itu, iklim kompetisi yang menjadi prasyarat pasar bebas telah

meningkatkan konsolidasi kekuatan oligopolistik, monopoli dan kekuasaan

korporasi yang sentralistik.

2. Teori Regionalisme

Munculnya kerjasama regional di bidang ekonomi merupakan

fenomena global yang terjadi di berbagai blok-blok ekonomi sebagai respon

terhadap globalisasi dan perdagangan bebas. Sistem regionalisme ini juga

salah satu alternatif dalam mencapai kepentingan kelompok yang kemudian

turun pada kepentingan nasional suatu negara.

Tatanan hubungan internasional saat ini telah mengalami pergeseran

paradigma di mana sangat terasa sekali suatu interdependensi. Pergeseran

tersebut, Menurut Thomas Kuhn dalam bukunya yang berjudul “The Structure

of Scientific Revolution”, terjadi paska berakhirnya Perang Dingin dan

melahirkan bentukan baru di berbagai kehidupan. Yaitu munculnya suatu

prioritas baru dalam bentuk integrasi regional sebagai dasar dari sebuah

paradigma bahwa kepentingan kelompok/regional yang utama, yang kemudian

akan memberikan manfaat pada kepentingan nasional masing-masing.

Paradigma ini diformulasikan ke dalam bentuk kerjasama regional di berbagai

kawasan dunia saat ini. 15

15

Anthonius Sitepu, Konsep integrasi regionalism dalam studi hubungan internasional,

http://repository.usu.ac.id. Diakses pada 2 desember 2012

Page 20: STRATEGI DAN TANTANGAN ALTERNATIVA ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...belanja publik, reformasi pajak, perdagangan bebas, liberalisasi pasar modal, nilai tukar

Kerjasama antar negara-negara yang berada dalam suatu kawasan

untuk mencapai tujuan regional bersama adalah salah satu tujuan utama

mengemukanya regionalisme. Dengan membentuk organisasi regional dan

atau menjadi anggota organisasi regional, negara-negara tersebut telah

menggalang bentuk kerjasama intra-regional. Dengan kata lain, negara-negara

dalam suatu kawasan telah melakukan distribusi kekuasaan diantara mereka

untuk mencapai tujuan bersama.

Joseph S. Jr. Nye, seorang teoritisi Hubungan iinternasional dai AS

yang cukup terkemuka mengemukakan bahwa konsep ini bersifat ambigious.

Lima karakteristik di dalam mengklasifikasikan suatu kawasan, yaitu :16

1. Negara-negara yang tergabung dalam suatu kawasan memiliki kedekatan

geografis.

2. Mereka memiliki pula kemiripan sosiokultural.

3. Terdapatnya kemiripan sikap dan tindakan politik seperti yang tercermin

dalam organisasi internasional.

4. Kesamaan keangotaan dalam organisasi internasional.

5. Adanya ketergantungan ekonomi yang diukur dari perdagangan luar negeri

sebagai bagian dari proporsi pendapatan nasional.

Kerjasama regional yang menunjukan interdependensi termasuk

negosiasi-negosiasi bilateral sampai pembentukan rezim yang dikembangkan

untuk memelihara kesejahteraan, meningkatkan nilai-nilai bersama, serta

memecahkan masalah bersama terutama yang timbul dari meningkatnya

16

http://renalupitasari.student.umm.ac.id/2010/07/14/regionalisme/ Diakses pada 2 desember 2012

Page 21: STRATEGI DAN TANTANGAN ALTERNATIVA ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...belanja publik, reformasi pajak, perdagangan bebas, liberalisasi pasar modal, nilai tukar

tingkat interdependensi regional. Disamping itu, kerjasama regional mungkin

mengarah pada terciptanya institusi formal, namun dengan struktur yang

longgar, berupa pertemuan-pertemuan rutin yang menghasilkan aturan-aturan

sekaligus dengan mekanisme pelaksanaan dan persiapan untuk menindak

lanjuti kegiatan tersebut.

3. Hegemoni Ekonomi

Gramsci memakai konsep hegemoni untuk menjabarakan dan

menganalisa bagaimana masyarakat masyarakat kapitalis moderen diorganisir.

Teori Gramsci tentang hegemoni merupakan perkembangan dari toeri Marx

yang mengatakan bahwa masyarakat membentuk negara, dan masyarakat

dibentuk pula oleh cara produksi yang didominan oleh hubungan-hubungan

produksi yang ada didalamnya. Dalam masyarakat berkelas seperti kapitalis,

negara didominasi oleh kaum borjuis. Dan hal ini, kemudian dikembangan

oleh Gramsci bahwa dominasi dalam masyarakat terjadi karena adanya

hegemoni yang mampu mempertahankan kekuasaan kaum borjuis yang berarti

kekuasaan dari kaum dominan. Maka, hegemoni selalu berhubungan dengan

penyusunan kekuatan negara sebagain klas diktator. 17

Menurut Gramsci, hegemoni adalah upaya untuk mengakomodasi

perhatian idealis atas pentingnya gagasan dan kehendak dalam penciptaan

tindakan. Hal ini, berkait erat dengan solusi tindakan politisnya untuk

melawan hegemoni kapitalisme dengan terlebih dahulu melawan aparatus

17

Patria Nezar dan Andi Arief. 2003. Antonio Gramci: Negara dan Hegemoni.

Yogayakarta:Pustaka Pelajar. Hal.18

Page 22: STRATEGI DAN TANTANGAN ALTERNATIVA ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...belanja publik, reformasi pajak, perdagangan bebas, liberalisasi pasar modal, nilai tukar

ideologinya. Dengan demikian, formulasinya tentang hegemoni didukung oleh

saarana penekanan. Hegemoni sebagai superstruktur mempunyai pengaruh

dalam masyarakt sipil dalam melakukan perubahan sosial yang radikal.

Hegemoni adalah sebuah rantai kemenanagan yang didapat melalui

penindasan terhadap klas sosial lainnya. Ada beberapa cara yang dipakai

misalnya, melalui institusi yang ada dimasyarakat yang menentukan secara

langsung atau tidak langsung struktur-stukturkognitif dari masyarakat.18

Karena itu, hegemoni pada hakekatnya adalah upaya untuk menggiring orang

agar menilai dan memandang problematika sosial dalam kerangka yang

ditentukan.

Teori hegemoni dibangun di atas preis pentingnya ide dan tidak

mencukupinya kekuatan fisik belaka dalam kontrol sosial politik. Menurut

Gramci, agar yang dikuasai mematuhi penguasa, yang dikuasai tidak hanya

harus merasa mempunyai dan menginternalisasi nilai-nilai serta norma

penguasa, lebih dari itu mereka juga harus memberi persetujuan atas

subordinasi mereka. Inilah yang dimaksud Gramci dengan “hegemoni” atau

menguasai dengan “kepemimpinan moral dan intelektual” secara konsensual.

Dalam kontek ini, Gramci secara berlawanan mendudukan hegemoni, sebagai

satu bentuk supermasi satu kelompok atau beberapa kelompok atas yang

lainnya, dengan bentuk supermasi lain yang ia namakan “dominasi” yaitu

kekuasaan yang ditopang oleh kekuatan fisik.

18

Ibid. hal. 120

Page 23: STRATEGI DAN TANTANGAN ALTERNATIVA ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...belanja publik, reformasi pajak, perdagangan bebas, liberalisasi pasar modal, nilai tukar

Hegemoni adalah sebuah rantai kemenangan yang didapat melalui

mekanisme konsensus (consenso) dari pada melalui penindasan terhadap kelas

sosial lain. Ada berbagai cara yang dipakai, misalnya melalui yang ada di

masyarakat yang menentukan secara langsung atau tidak langsung struktur-

struktur kognitif dari masyarakat iu. Itulah sebabnya hegemoni pada

hakekatnya adalah upaya untuk menggiring orang agar menilai dan

memandang problematika sosial dalam kerangka yang dalam konteks tersebut,

Gramsci lebih menekankan pada aspek kultural (ideologis).

Sebuah Konsensus yang diterima oleh klas pekerja bagi Gramsci pada

dasarnya bersifat pasif. Kemunculan konsensus bukan karena klas yang

terhegemoni menganggap stuktur sosial yang ada itu sebagai keinginan

mereka. Hal tesebut, terjadi karena kekurangan basis konseptual yang

membentuk kesadaran yang memungkinkan mereka memahami realitas sosial

secara efektif. Dalam hal ini Gramsci menagtakan bahwa:

Bahwa dalam tatanan sosial yang tertatur harus ada dasar persetujuan

(substratum of agreement) yang kuat yang dapat melawan kekuatan-

kekuatan yang menghancurkan yang muncul dari perbedaan-perbedaan

kepentingan. Konsensus dalam arti ini berada dalam hubungan dengan

objek-objek tertentu, pribadi, kepercayaan, nilai-nilai, lembaga-

lemabaga maupun yang lain.19

E. Metode Penelitian

1. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe

deskriptif eksplanatif yaitu menjelaskan dan menganalisis dengan jelas

19

Ibid. Hal.126

Page 24: STRATEGI DAN TANTANGAN ALTERNATIVA ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...belanja publik, reformasi pajak, perdagangan bebas, liberalisasi pasar modal, nilai tukar

mengenai Strategi Bolivariana Alternative for Latin America and Caribbean

(ALBA) dalam menghadapi hegemoni Amerika Serikat di Amerika Latin.

2. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Data primer merupakan data yang diperoleh melalui wawancara dengan

para informan dan yang ahli di bidanganya.

b. Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui studi literatur.

Seperti buku, jurnal, artikel, majalah, handbook, situs internet, institut dan

lembaga terkait.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan karya tulis

ini adalah dengan metode penelitian kepustakaan (Library Research) antara

lain melalui buku-buku, dokumen, surat kabar dan situs internet. Data yang

terkumpul merupakan data sekunder. Selanjutnya data tersebut diolah dengan

menggunakan teknik konten analisis untuk mencapai suatu kesimpulan.

Adapun tempat-tempat yang dijadikan penulis untuk mengumpulkan

data adalah :

a. Perpustakaan Pusat Universitas Hasanuddin Makassar

b. Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin

Makassar.

c. CSIS (Centre for Strategic and International Studies) di Jakarta

d. LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) di Jakarta

e. Departemen Luar Negeri Indonesia di Jakarta

Page 25: STRATEGI DAN TANTANGAN ALTERNATIVA ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...belanja publik, reformasi pajak, perdagangan bebas, liberalisasi pasar modal, nilai tukar

4. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan oleh penulis dalam menganalisis

data hasil penelitian adalah teknik analisis kualitatif. Adapun dalam

menganalisis permasalahan digambarkan berdasarkan fakta-fakta yang ada,

kemudian menghubungkan fakta tersebut dengan fakta lainnya sehingga

menghasilkan sebuah argumen yang tepat. Sedangkan, data kuantitatif

memperkuat analisis kualitatif.

5. Metode Penulisan

Metode penulisan yang digunakan oleh penulis ialah metode deduktif,

yaitu penulis mencoba menggambarkan secara umum masalah yang diteliti,

kemudian menarik kesimpulan secara khusus.

Page 26: STRATEGI DAN TANTANGAN ALTERNATIVA ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...belanja publik, reformasi pajak, perdagangan bebas, liberalisasi pasar modal, nilai tukar

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Neoliberalisme

Di era globalisasi saat ini, ekonomi politik internasional saat ini telah

dikendalikan dalam satu kerangka sistem yang besar yang disebut dengan

neoliberalisme. Namun sebelum membahas mengenai neoliberalisme perlu untuk

membahas liberalisme terlebih dahulu. Liberalisme adalah sebuah faham ekomi

yang diperkernalkan oleh Adam Smith. Dalam pemikiran liberalisme, Adam

Smith mengungkapkan kelebihan dari pasar bebas dan keuntungan dari adanya

gerak tak terbatas dari modal, buruh dan barang-barang.

Liberalisme berjalan dibawah logika kapitalisme, yang sistem produksinya

berjala dengan alat-alat produksi dimiliki secara pribadioleh para pemilik modal

(kapitalis), sementara buiruh yang tidak memiliki apapun selain tenaganya,

menjual tanaganya kepada kapitalisme. Tiga hal yang mendasarinya yaitu:20

1. Deregulasi, yaitu menghapus semua aturan khususnya aturan ekonomi dalam

hal sistem produksi di suatu negara.

2. Akumulasi, yaitu penumpukan dan pemilikan modal dan alat produksi oleh

individu atau kelompok-kelompok yang memiliki modal besar.

3. Swastanisasi (privatisasi), yaitu milik bersamad dan menjadikan milik pribadi.

Dalam artian segala sesuatu yang dimiliki oleh negara menjadi barang

komoditi yang dimiliki segelintir orang.

20

http://www.nefos.org/?q=node/68 pada tanggal 25 mei 2013

Page 27: STRATEGI DAN TANTANGAN ALTERNATIVA ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...belanja publik, reformasi pajak, perdagangan bebas, liberalisasi pasar modal, nilai tukar

Liberalisme mulai digunakan dan dijadikan sebagi acuan kebijakan

ekonomi di berbagai negara, dan mengakhiri sejarahnya pada tahun 1933, saat di

Amerika pengangguran meningkat menjadi 13 juta orang akibat krisis. Krisis

sosial politik yang berpotensial meledak , yang bukan saja berpengaruh pada

Amerika namun juga seluruh dunia. Liberalisme, pasar bebas, persaingan bebas

tanpa adanya kontrol yang bermuara pada pengertian kebebasan kaum kapitalisme

yang dicetuskan oleh Adam Smith dianggap telah mengalami kegagalan.21

Sebuah aliran ekonomi, oleh John Maynard Keynes dianggap

memecahkan masalah depresi besar tahun 11929-1930, terutama setelah diadopsi

oleh Presiden Roosevelt dengan program “New Deal” maupun Marshall Plan

untuk membangun kembali Eropa setelah Perang Dunia II. Dasar pokok dari

ajaran Keynes adalah kepercayaan pada intevensi negara kedalam kehidupan

ekonomi. menurutnya, kebijakan ekonomi haruslah mengikis penganggran

sehingga tercipata tenaga kerja penuh (Full Employment) serta adanya pemerataan

yang lebih bersar. Negara tidak hanya diharap untuk menjaga ketertiban umum

berdasarakan perangkat hukum, menyediakan prasaran umum dan sosial yang

memadai melaksanakan program pemberantasan kemiskinan dan ketimpangann

sosial, tetapi juga ikut serta secara langfsung dalam bidang industri.

Ide yang dituangkan Keynes kemudian menginspirasi Presiden Roosevelt,

untuk membuat program New Dealnya pada tahu 1935. Sebuah program yang

ditunjukkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam artian

meningkatkan daya beli. Keynesian membuktikan kelemahan liberalisme dengan

21

Ibid

Page 28: STRATEGI DAN TANTANGAN ALTERNATIVA ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...belanja publik, reformasi pajak, perdagangan bebas, liberalisasi pasar modal, nilai tukar

lonjakan perbaikan ekonomi Amerika, depresi ekonomi perlahan berakhir dan

tingkat pengangguran yang dapat ditekan.

Sistem yang digunakan Keynesian telah mendorong suatu inflasi harga

barang dan jasa saja bila para investor yang menguasai bisnis tidak bisa

memperluas pasar bagi penigkatan produksinya. Sehingga menyebabkan

pengangguran merajalela, sementara di pihak lain eksploitasi sumber daya

semakin tidak terkendali. Hal ini kemudian yang menyebabkan keynesiann

ditolak. Setelah gagalnya keynesian, neoliberalisme kembali muncul dengan

konsep kekuatan pasar. Pokok dari isi noeliberalisme adalah sebagai berikut:22

1. Aturan pasar. Membebaskan perusahaan-perusahaan swasta dari setipa

keterikatan yang dipaksakan pemerintahan. Keterbukaan sebesar-besarnya

atasa perdagangan internasional dan investasi. Mengurangi upah buruh lewat

pelemahan serikat buruh dan penghapusan ha-hak buruh. Tidak ada lagi

kontrol harga.

2. Memotong pengeluaran publik dalam hal pelayanan sosial. Hal menncankup

sektor pendidikan dan kesehatan, pengurangan hak untuk jaring pengaman

untuk orang miskin, dan pengurangan infrastruktur publik seperti jalan ,

jembatan, air bersih, hal ini tidak terlepas dari pengurangan peran pemerintah.

Di lain pihak mereka tidak menetang adanya subsidi dan manfaat pajak untuk

kalangan bisnis.

3. Deregulasi. Mengurangi peraturan-peraturan dari pemerintah yang bisa

mengurangi keuntungan kalangan pengusaha.

22

Elizabeth Martinez dan Arnoldo Garcia. “What is Neoliberalism?”. Third World Resurgence

No. 99/1999. Hal 7-8

Page 29: STRATEGI DAN TANTANGAN ALTERNATIVA ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...belanja publik, reformasi pajak, perdagangan bebas, liberalisasi pasar modal, nilai tukar

4. Privatisasi. Menual BUMN dibidang barang atau jasa kepadda investor

swasta. Termasuk bank, industri strategis , jalan raya, jalan tol, listrik ,

sekolah, rumah sakit, bahkan juga air minum. Dengan alasan efisiensi yang

lebih besar, yang nyatanya berakibat pada pemusatan kekayaan pada beberapa

kalangan dan membuat publik membayar lebih banyak.

5. Menghapus konsep barang-barang public atau komunitas, menggantinya

dengan kepemilikan individual yaitu menekankan rakyat miskin untuk

mencari sendiri solusinya atau atas tidak tersedianya perawatan

kesehatan,pendidikan, jaminan sosial dan lain-lain dan menyalahkan mereka

atas permasalahannya.

Dalam kaitannaya dengan pelaksanaan program di Bank Dunia dan IMF

ini, maka program neoliberal, mengambil bentuk sebagai berikut:23

1. Paket kebijakan Stuktral Adjusment (Penyesuaian Struktural), terdiri dari

komponen-komponen yaitu Liberalisasi impor dan pelaksanaan aliran uang

yang bebas, Devaluasi, kebijakan moneter dan fiscal dalm bentuk pembatasan

kredit, penghapusan subsidi, peningkatan pajak, kenaikan harga public

utilities, dan penekanan untuk tidak manaikkan upah dan gaji.

2. Paket kebijakan deregulasi, yaitu, intervensi pemerintah harus dihilangkan

atau diminimunkan karena dianggap telah mendistorsi pasar, privatisasi yang

seluas-luasnya dalam ekonomi sehingga mencangkup bidang-bidang yang

selama ini dikuasai negara, liberalisasi selutuh kegiatan ekonomi termasuk

23

Ibid hal 10-11

Page 30: STRATEGI DAN TANTANGAN ALTERNATIVA ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...belanja publik, reformasi pajak, perdagangan bebas, liberalisasi pasar modal, nilai tukar

penghapusan segala jenis produksi, memperbesar dan memperlancar arus

masuk investasi asing dengan fasilitas-fasilitas yang lebih luas dan longgar.

3. Paket kebijakan yang direkomendasikan kepada beberapa negara Asia dalam

menghadapi krisis ekonomi akibat anjloknya nilai tukar mata uang tehadap

dollar AS, yang merupakan gabungan dua paket diatas tuntutan-tuntutan.

Neoliberaliisme sejauh ini telah menghegemonik ekonomi dunia, yang

dikenal sebagai istilah globalisasi. Dalam artian, globalisasi neoliberal

memberikan kesempatan kepada indivudu-individu, kelompok-kelompok dan

perusahaan untuk menguasai pasar. Negara-negara dunia ketiga yang kemudian

menggunakan cara-cara dari neoiberalisme ini dengan tujuan kesejahteraan rakyat

bahkan membuat sistem perekonomiannya semakin memburuk.

Sistem neoliberal dengan jantung kapitalismenya semakin berkembang

dan eksis. Bertahan dan tidaknya sistem ini tidak semata dibangun dengan logika

penguasaan material semata. Eksisnya sistem dan aturan yang dianut hampir

sebagian besar negara-negara di dunia juga ditopang oleh kekuatan-kekuatan

diskursif yang terus mengikutinya. Kekuasaan selalu membutuhkan tangan

keduanya yaitu ’gagasan’ atau’pengetahuan’ tentangnya. Kemampuan penguasaan

diskursif yang dominan inilah yang oleh analisis-analisis ”poststruktural’ menjadi

bagian yang amat penting. Kekuatan teknologi informasi dan media massa

sekaligus menjadi corong yang sangat vital untuk membangun dominasi

pemahaman yang titik akhirnya menciptakan kepatuhan. Dalam banyak hal,

aturan main yang menjadi hukum yang harus dipatuhi oleh setiap negara dalam

sistem neoliberal tidak semata-mata karena memang secara definitif aturan itu

Page 31: STRATEGI DAN TANTANGAN ALTERNATIVA ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...belanja publik, reformasi pajak, perdagangan bebas, liberalisasi pasar modal, nilai tukar

benar-benar disepakati secara sadar tetapi ada pretensi ideologis yang selalu

menyertainya.

Neoliberalisme menginginkan suatu sistem ekonomi yang sama dengan

kapitalisme abad-19, dimana kebebasan individu berjalan sepenuhnya dan campur

tangan yang diminimalisir dari pihak pemerintah dalam bidang perekonomian.

Regulator utama yang berperan dalam perekonomian adalah mekanisme pasar.

Mekanisme pasar yang akan diatur oleh individu dan pengetahuan individu akan

dapat memecahkan kompleksitas ekonomi, sehingga mekanisme pasar dapat

menjadi alatuntuk memecahkan masalah sosial.

B. Regionalisme

Fenomena globalisasi di satu sisi menjadi dunia menjadi semakin kecil dan

memungkinkan menjadikan penyatuan wilayah baik dalam arti geografi, ekonomi,

politik dan budaya, namun di sisi lain, upaya pengelompokan negara-negara

dalam sebuah unit kecil yang bersatu. Kerjasama antar negara-negara yang berada

dalam suatu kawasan untuk mencapai tujuan regional bersama adalah salah satu

tujuan utama mengemukanya regioanlisme. Dengan membentuk organisasi

regional dan atau menjadi anggota organisasi regional, negara-negara tersebut

telah melakukan distribusi kekuasaan diantara mereka untuk mencapai tujuan

bersama. Munculnya suatu prioritas baru (peran dunia) dalam bentuk integrasi

regional yang dijadikan sebagai dasar pada sebuah paradigma, dimana

kepentingan kelompok menjadi yang utama atau dengan perkataan lain,

Page 32: STRATEGI DAN TANTANGAN ALTERNATIVA ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...belanja publik, reformasi pajak, perdagangan bebas, liberalisasi pasar modal, nilai tukar

paradigma kepentingan regional yang ada. Pada gilirannya akan memberikan

kontribusi bagi kepentingan nasional masing-masing.

Regionalisme merupakan perkembangan integrasi sosial dalam sebuah

wilayah yang kerapkali tidak secara langsung dalam interaksi sosial dan ekonomi.

Regionalisasi tidak berdasarkan kebijakan yang secara sadar dibuat oleh negara

maupun bukan sekumpulan negara dan pola regionalisasi tidak harus berdasarkan

batas negara. Sedangkan kesadaran regional dan identitas menekankan pada sense

of belonging atau rasa memiliki antar entitas-entitas yang terlibat di dalamnya.24

Pasca perang dinging, neoliberalisme yang bersifat low politics mulai

berkembang, dimana aspek-aspek seperti ekonomi, budaya lebih mendominasi

kerjasama antar Negara. Aspek ekonomi menjadi penting karena menyangkut

masalah pemenuhan kebutuhan manusia baik yang primer maupun sekunder. Oleh

sebab itu banyak Negara-negara yang saling berkejasama dalam bidang ekonomi

sehingga memunculkan kerjasama regionalisme yang berfokus pada bidang

ekonomi.

Perbedaan yang mendasar dari regionalisme dan neoregionalisme adalah

pertama, regionalisme pada dasarnya merupakan warisan perang dingin dimana

regionalisme dibentuk berdasarkan kalkulasi ideologi dan keamanan sebagaimana

yang terlihat di Eropa sebelum runtuhnya tembok Berlin. Sedangkan regionalisme

baru terbentuk berdasarkan struktur interaksi yang lebih bersifat multipolar.

Regionalisme dianggap penting karena merupakan wadah paling tepat dan

paling mungkin untuk menerima perubahan dan mengintensifkan resistensi dari

24

Nuraeni S, Deasy Silva, Arifin Sudirman.2010. Regionalisme dalam Hubungan Internasional.Yogyakarya:Pustaka Pelajar. Hal 21

Page 33: STRATEGI DAN TANTANGAN ALTERNATIVA ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...belanja publik, reformasi pajak, perdagangan bebas, liberalisasi pasar modal, nilai tukar

tekanan kompetisi kapitalisme global. Menurut perspektif realis, ketidaksetaraan

kekuatan (unequal power) dapat menciptakan logika yang tidak mendukung pasar

kapitalis, oleh karena itu regionalisme digunakan untuk menciptakan kesetaraan

kekuasaan. Sedangkan perspektif kontra-realisme menyatakan bahwa

regionalisme merupakan sarana untuk memahami kondisi sosial-ekonomi yang

berubah yang akan mengubah karakter, lingkup, dan arena kompetisi kekuasaan.

Bagi negara yang cenderung berada dalam posisi lemah dalam organisasi

regional, Hurrell menjelaskan fungsi regionalisme adalah sebagai institusi

pembentuk peraturan dan prosedur. Selain itu, institusi tersebut juga membuka

“voice opportunities” atau kesempatan dan hak yang sama dalam berpendapat,

membuka peluang membentuk koalisi yang lebih kuat, dan membuka wadah

politis untuk membangun koalisi baru. Sedangkan bagi negara yang relatif kuat,

regionalisme berfungsi sebagai tempat untuk menjalankan strategi, tempat untuk

mewadahi hegemoni, dan tempat untuk melegitimasi power.25

Konsep

regionalisme bisa dibedah dalam lima kategori, yaitu:26

1. Regionalisasi

Regionalisasi adalah pertumbuhan integrasi sosial di dalam suatu

kawasan dan proses interaksi sosial dan ekonomi secara tidak langsung. Ada

yang menyebutnya sebagai proses ekonomi yang berdampak kepada adanya

ketergantungan di antara negara-negara dalam suatu kawasan yang “given”.

Pemikir lama mengatakannya sebagai integrasi informal sedangkan pemikir

kontemporer mengatakannya sebagai “soft regionalism”. Kata kunci dari

25

Ibid. hal 48 26

Ibid. hal 6

Page 34: STRATEGI DAN TANTANGAN ALTERNATIVA ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...belanja publik, reformasi pajak, perdagangan bebas, liberalisasi pasar modal, nilai tukar

regionalisasi adalah migrasi, pasar, jaringan sosial. Ketiga hal tersebut dapat

meningkatkan interaksi yang mengikat negara-negara dan membentuk

kawasan baru yang lintas batas.

2. Identitas dan kekhawatiran regional

Emmanuel Adler memberikan sebuah istilah “wewqqaacognitive

regions”. Menurutnya, kawasan itu seperti bangsa, merupakan komunitas yang

diimajinasikan yang mempunyai wilayah tertentu dan mengabaikan yang lain.

Jadi, ada persepsi tentang kepemilikan bersama terhadap sebuah komunitas

berdasarkan faktor internal yaitu kesamaan budaya, sejarah, atau tradisi

relijius dan faktor eksternal karena menganggap ada ancaman keamanan yang

sama atau budaya dari luar kawasan.

3. Kerjasama antarnegara dalam satu kawasan

Aktivitas regionalisme antara lain mencakup negosiasi dan konstruksi

kerjasama antarnegara atau antarpemerintahan atau rezim. Regionalisme bisa

dijadikan sebagai cara merespon tantangan eksternal, meningkatkan

kesejahteraan, menciptakan nilai-nilai bersama, dan menyelesaikan masalah

bersama.

4. Integrasi regional yang dipromosikan oleh Negara

Peter Smith memberikan beberapa dimensi untuk menggambarkan

integrasi regional ekonomi, yaitu scope (isu), depth (harmonisasi kebijakan),

institusionalisasi, dan sentralisasi (otoritas efektif). Pada awalnya, integrasi

berkonsentrasi pada eliminasi penghambat perdagangan dan pembentukan

kemudahan mobilisasi barang, jasa, modal, dan manusia.

Page 35: STRATEGI DAN TANTANGAN ALTERNATIVA ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...belanja publik, reformasi pajak, perdagangan bebas, liberalisasi pasar modal, nilai tukar

5. Kohesi regional

Kohesi regional merupakan kemungkinan yang dapat terjadi apabila

keempat kategori sebelumnya bisa terpenuhi. Kohesi memiliki dua arti.

Pertama, ketika suatu kawasan memainkan peran penting dalam hubungannya

dengan negara atau dengan aktor lain. Kedua, ketika suatu kawasan

membentuk basis yang terorganisasi untuk mengambil kebijakan dalam setiap

isu.

Berdasarkan proses dalam politik global, Hurrell menganalisis

regionalisme berdasarkan level atau tingkat interaksinya, yaitu secara sistemik,

regionalisme dan interdependensi pada tingkat regional, dan teori pada level

domestik. Untuk menganalisis interaksi dalam ketiga level sitem tersebut,

digunakan dua teori, yaitu teori neo-realisme dan teori interdependensi struktural

dan globalisasi. Teori neo-realisme menekankan pada anarkisme sistem

internasional dan kompetisi power serta politik dalam mencapai kepentingan.

Berdasarkan perspektif ini, organisasi regional dipandang melalui kacamata politis

sebagai upaya untuk membentuk aliansi bersama untuk merespon tantangan

eksternal. Oleh karena penekanan perspektif ini pada politik dan power, maka

hegemoni menjadi penting.

Sedangkan teori interdependensi struktural dan globalisasi memandang

bahwa perubahan karakter dari sebuah sistem merupakan dampak dari perubahan

ekonomi dan teknologi, sekaligus globalisasi. Jadi, perspektif ini menekankan

pada perubahan sistem yang menyebabkan meningkatnya interdependensi antar

negara sehingga regionalisme perlu dibentuk untuk mendapatkan kepentingan

Page 36: STRATEGI DAN TANTANGAN ALTERNATIVA ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...belanja publik, reformasi pajak, perdagangan bebas, liberalisasi pasar modal, nilai tukar

yang diinginkan. Selain itu, globalisasi ekonomi dan teknologi juga merupakan

katalis bagi terciptanya regionalisme.

Pada tingkat regional, digunakan analisis menggunakan teori neo-

fungsionalisme, neo-liberal institusionalisme, dan konstruktivisme. Kedua teori

pertama melihat regionalisme sebagai respon fungsional yang dilakukan oleh

negara untuk menyelesaikan masalah yang diciptakan oleh adanya

interdependensi regional dan menekankan pada peran strategis institusi regional

dalam mengembangkan kepaduan regional. Sedangkan teori konstruktivisme

menekankan pada hubungan antara saling ketergantungan material dan

pemahaman bersama atas identitas dan komunitas dari suatu bentuk regionalisme

itu sendiri.27

Sedangkan, pada level domestik digunakan pendekatan regionalisme dan

koherensi negara, tipe rezim dan demokratisasi, serta teori konvergen. Ketiga teori

tersebut pada dasarnya menekankan pada cara-cara untuk mengartikulasikan dan

mengembangkan kepentingan nasional pada tingkat regional dengan tujuan untuk

memperbesar peluang tercapainya kepentingan tersebut. Peluang akan semakin

besar ketika kepentingan nasional tersebut dapat diperjuangkan menjadi

kepentingan regional. Dalam teori pada level domestik termasuk juga analisis

terhadap unsur-unsur dari dalam negara yang menjadi katalis terbentuknya

regionalisme, seperti demokratisasi dan pembentukan rezim.

27

Ibid. hal 57

Page 37: STRATEGI DAN TANTANGAN ALTERNATIVA ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...belanja publik, reformasi pajak, perdagangan bebas, liberalisasi pasar modal, nilai tukar

C. Konsep Hegemoni

Gramsci memakai konsep hegemoni untuk menjabarakan dan menganalisa

bagaimana masyarakat masyarakat kapitalis moderen diorganisir. Teori Gramsci

tentang hegemoni merupakan perkembangan dari toeri Marx yang mengatakan

bahwa masyarakat membentuk negara, dan masyarakat dibentuk pula oleh cara

produksi yang didominan oleh hubungan-hubungan produksi yang ada

didalamnya. Dalam masyarakat berkelas seperti kapitalis, negara didominasi oleh

kaum borjuis. Dan hal ini, kemudian dikembangan oleh Gramsci bahwa dominasi

dalam masyarakat terjadi karena adanya hegemoni yang mampu mempertahankan

kekuasaan kaumn borjuis yang berarti kekuasaan dari kaum dominan. Maka,

hegemoni selalu berhubungan dengan penyusunan kekuatan negara sebagain klas

diktator. 28

Menurut Gramsci, hegemoni adalah upaya untuk mengakomodasi

perhatian idealis atas pentingnya gagasan dan kehendak dalam penciptaan

tindakan. Hal ini, berkait erat dengan solusi tindakan politisnya untuk melawan

hegemoni kapitalisme dengan terlebih dahulu melawan aparatus ideologinya.

Dengan demikian, formulasinya tentang hegemoni didukung oleh saarana

penekanan. Hegemoni sebagai superstruktur mempunyai pengaruh dalam

masyarakt sipil dalam melakukan perubahan sosial yang radikal.

Hegemoni adalah sebuah rantai kemenanagan yang didapat melalui

penindasan terhadap klas sosial lainnya. Ada beberapa cara yang dipakai

misalnya, melalui institusi yang ada dimasyarakat yang menentukan secara

28

Nezar Patria dan Andi Arief. 1999. Antonio Gramsci: Negara dan Hegemoni. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar . hal 18

Page 38: STRATEGI DAN TANTANGAN ALTERNATIVA ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...belanja publik, reformasi pajak, perdagangan bebas, liberalisasi pasar modal, nilai tukar

langsung atau tidak langsung struktur-stukturkognitif dari masyarakat.29

Karena

itu, hegemoni pada hakekatnya adalah upaya untuk menggiring orang agar menilai

dan memandang problematika sosial dalam kerangka yang ditentukan.

Teori hegemoni dibangun di atas preis pentingnya ide dan tidak

mencukupinya kekuatan fisik belaka dalam kontrol sosial politik. Menurut

Gramci, agar yang dikuasai mematuhi penguasa, yang dikuasai tidak hanya harus

merasa mempunyai dan menginternalisasi nilai-nilai serta norma penguasa, lebih

dari itu mereka juga harus memberi persetujuan atas subordinasi mereka. Inilah

yang dimaksud Gramci dengan “hegemoni” atau menguasai dengan

“kepemimpinan moral dan intelektual” secara konsensual. Dalam kontek ini,

Gramci secara berlawanan mendudukan hegemoni, sebagai satu bentuk supermasi

satu kelompok atau beberapa kelompok atas yang lainnya, dengan bentuk

supermasi lain yang ia namakan “dominasi” yaitu kekuasaan yang ditopang oleh

kekuatan fisik.

Hegemoni adalah sebuah rantai kemenangan yang didapat melalui

mekanisme konsensus (consenso) dari pada melalui penindasan terhadap kelas

sosial lain. Ada berbagai cara yang dipakai, misalnya melalui yang ada di

masyarakat yang menentukan secara langsung atau tidak langsung struktur-

struktur kognitif dari masyarakat iu. Itulah sebabnya hegemoni pada hakekatnya

adalah upaya untuk menggiring orang agar menilai dan memandang problematika

sosial dalam kerangka yang dalam konteks tersebut, Gramsci lebih menekankan

pada aspek kultural (ideologis).

29

Ibid. hal 120

Page 39: STRATEGI DAN TANTANGAN ALTERNATIVA ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...belanja publik, reformasi pajak, perdagangan bebas, liberalisasi pasar modal, nilai tukar

Sebuah Konsensus yang diterima oleh klas pekerja bagi Gramsci pada

dasarnya bersifat pasif. Kemunculan konsensus bukan karena klas yang

terhegemoni menganggap stuktur sosial yang ada itu sebagai keinginan mereka.

Hal tesebut, terjadi karena kekurangan basis konseptual yang membentuk

kesadaran yang memungkinkan mereka memahami realitas sosial secara efektif.

Dalam hal ini Gramsci menagtakan bahwa:

Bahwa dalam tatanan sosial yang tertatur harus ada dasar persetujuan

(substratum of agreement) yang kuat yang dapat melawan kekuatan-

kekuatan yang menghancurkan yang muncul dari perbedaan-perbedaan

kepentingan. Konsensus dalam arti ini berada dalam hubungan dengan

objek-objek tertentu, pribadi, kepercayaan, nilai-nilai, lembaga-lemabaga

maupun yang lain.30

Melalui konsep hegemoni, Gramsci beragumentasi bahwa kekuasaan agar

dapat bertahan, membutuhkan paling tidak dua perangkat kerja yaitu;31

Pertama,

adalah perangkat kerja yang mampu melakukan tindak kekerasan yang bersifat

memaksa atau dengan kata lain kekuasaan membutuhkan perangkat kerja yang

bernuansa law enforcemant. Perangkat kerja yang pertama ini biasanya dilakukan

ol`eh pranata negara (state) melalui lembaga-lembaga seperti hukum, militer,

polisi dan bahkan penjara.

Kedua, adalah perangkat kerja yang mampu membujuk masyarakat beserta

pranata-pranata untuk taat pada mereka yang berkuasa melalui kehidupan

beragama, pendidikan, kesenian dan bahkan juga keluarga. Perangkat kerja ini

biasanya dilakukan oleh pranata masyarakat sipil (civil society) melailui lembaga

lembaga masyarakat seperti LSM, organisasi sosial dan keagamaan, paguyuban

30

Ibid hal.126 31

Ibid hal. 48

Page 40: STRATEGI DAN TANTANGAN ALTERNATIVA ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...belanja publik, reformasi pajak, perdagangan bebas, liberalisasi pasar modal, nilai tukar

paguyuban dan kelompok-kelompok kepentingan (interest groups). Kedua level

ini pada satu sisi berkaitan dengan fungsi hegemoni dimana kelompok dominan

menangani keseluruhan masyarakat dan disisi lain berkaitan dengan dominasi

langsung atau perintah yang dilaksanakan diseluruh negara dan pemerintahan

yuridis.

Kekuasaan hanya dicapai dengan mengandalkan kekuasaan memaksa,

hasil nyata yang berhasildicapai dinamakan “dominasi”. Stabilitas dan keamanan

memang tercapai, sementara gejolak perlawanan tidak terlihat karena rakyat

memang tidak berdaya. Namun hal ini tidak dapat berlangsung secara terus

menerus, sehingga para penguasa yang benar-benar sangat ingin melestarikan

kekuasaannya dengan menyadari keadaan ini akan melengkapi dominasi (bahkan

secara perlahan-lahan kalau perlu menggantikannya) dengan perangkat kerja yang

kedua, yang hasil akhirnya lebih dikenal dengan sebutan “hegemoni”. Dengan

demikian supermasi kelompok (penguasa) atau kelas sosial tampil dalam dua cara

yaitu dominasi atau penindasan dan kepemimpinan intelektual dan moral.

Pada struktur ekonomi, akar hegemoni berasal dari organisasi ekonomi.

Dalam hegemoni, aspek ekonomi harus didasarkan pada inti yang mentukan dari

kegiatan ekonomi, Gramsci menjelaskan hal ini melalui kutipan berikut:

fakta hegemoni mensyarakatkan kepentingan dan tendensi dari

kelompok-kelompok, dimana hegemoni-hegemoni akan dijalankan, dan

bahwa suatu keseimbangan kompromi tertentu harus terbentuk . dan

dengan kata lain kelompok yang memimpin harus mengorbankan

kerjasama (korporasi) ekonomi.

Page 41: STRATEGI DAN TANTANGAN ALTERNATIVA ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...belanja publik, reformasi pajak, perdagangan bebas, liberalisasi pasar modal, nilai tukar

Konsep hegemoni Gramsci sebenarnya dapat dirunut melalui

penjelasannya tentang basis dari supremasi kelas, di mana supremasi kelompok di

masyarakat menunjukkan eksistensinya melalui dua cara, yakni lewat dominasi

(dominance) dan kepemimpinan intelektual(direction). Kedua kelompok ini akan

terus-menerus saling menundukkan. Biasanya kelompok sosial yang satu

mendominasi kelompok-kelompok oposisi lewat berbagai cara. Di satu sisi,

kelompok-kelompok sosial yang dipimpin oleh para intelek akan berusaha

melawan dominasi rezim lewat mobilisasi kelompok kerabat, mahasiswa dan

stake holder basis masyarakat lainnya. Gramsci mengisyaratkan satu hegemoni

bisa hancur dan digantikan oleh kelompok sosial lainnya yang memiliki posisi

yang dominan, sehingga menghasilkan rezim baru (rulling elite).

Krisis ekonomi yang teradi dapat menciptakan kondisi dimana kaum

borjuis akan mengalami krisis hegemoni, diaman kaum borjuis berada pada posisi

yang telah mengakibatkan krisis tersebut, sehingga hal ini dapat mengakibatkan

munculnya kesadaran dari klas-klas bawah untuk melakukan revolusi.

Dari penjelasan hegemoni yang dijelaskna oleh Gramsci, signifikan

dengan adanya pengaruh besar yang terjadi Amerika Laitn oleh Amrika Serikat,

dimana, penerapan Washington Consensus menjadi salah satu bentuk peneapan

hegemoni Amerika Serikat di Amerika Latin. Seperti yang dijelaskna oleh

Gramsci bahwa salah satu jalan untuk menanakan hegemoni suatu negara adalah

melalui jalan konsensus.

Hegemoni merupakan dasar dari terjadinya dominasi, diamana hegemoni

akan lebih mempengaruhi ideologi. Dalam hal ini, ideologi sangat berpegaruh

Page 42: STRATEGI DAN TANTANGAN ALTERNATIVA ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...belanja publik, reformasi pajak, perdagangan bebas, liberalisasi pasar modal, nilai tukar

dalam perumusan kebijakan suatu negara oleh sebab itu, dengan membentuk

hegemoni, Amerika Serikat akan lebih memegang kebijakan-kebijakan yang

dibentuk di Amerika Latin melalui aparatur negara. Dan oleh sebab itu, seperti

yang diakatakan oleh gramsci bahwa untuk melawan kapitalisme terlaebiih dahulu

adalah melawan aparatus negara.

Perlawanan yang dilakukan di Amerika Latin dengan mengubah

kebijakan-kebijakan yang ada di negara sebagai counter dari hegemoni. Karena

untuk melawan hegemoni bukan hanya dilakukan dengan tindak kekerasan tapi

dnegan perubahan ideologi. Dengan adanya perubahan kebijakan yang

bertentangan dengan ide-ide kapitalisme makan dominasi kaum borjuis pun dapat

digulirkan.