strategi dalam mengelola lab. kimia.doc

9
BAB I PENDAHULUAN Laboraorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para penggunanya. Dalam hal ini seorang laboran memegang peranan penting dalam menciptakan suatu laboratorium yang aman. Akan tetapi, keamanan dan keselamatan dalam laboratorium ini tidak akan efektif tanpa adanya fasilitas dan tanggungjawab masing-masing pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dengan laboratorium. Pihak pemborong misalnya, dalam pembangunan laboratorium dan pengisian peralatan penunjang harus benar-benar bertanggungjawab dengan melaksanakan tugasnya sesuai rancang bangun yang telah diyakini dan disepakati. Sama halnya dengan pemborong dan pihak lain yang tidak secara langsung berhubungan dengan laboratorium, masyarakat di sekitar lokasi juga punya andil yang cukup besar dalam hal keamanan dan keselamatan laboratorium. Dengan intensitas pembangunan di sekitar lokasi laboratorium yang sangat tinggi dapat menyulitkan pengelolaan laboratorium akibat debu dan aktivitas lain yang dapat memicu api misalnya. Oleh karena itu, keselamatan dan keamanan laboratorium itu kemungkinan besar akan terwujud dengan adanya kemauan awal dari semua pihak yang dimotivasi oleh pengaruh positif dari sebuah laboratorium itu sendiri. Dengan adanya kemauan awal ini maka setiap aktivitas yang bersinggungan langsung maupun

Upload: azhari-umar

Post on 24-Oct-2015

28 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Strategi dalam Mengelola Lab. Kimia.doc

BAB I

PENDAHULUAN

Laboraorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para penggunanya.

Dalam hal ini seorang laboran memegang peranan penting dalam menciptakan suatu

laboratorium yang aman. Akan tetapi, keamanan dan keselamatan dalam laboratorium ini

tidak akan efektif tanpa adanya fasilitas dan tanggungjawab masing-masing pihak yang

terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dengan laboratorium. Pihak pemborong

misalnya, dalam pembangunan laboratorium dan pengisian peralatan penunjang harus benar-

benar bertanggungjawab dengan melaksanakan tugasnya sesuai rancang bangun yang telah

diyakini dan disepakati. Sama halnya dengan pemborong dan pihak lain yang tidak secara

langsung berhubungan dengan laboratorium, masyarakat di sekitar lokasi juga punya andil

yang cukup besar dalam hal keamanan dan keselamatan laboratorium. Dengan intensitas

pembangunan di sekitar lokasi laboratorium yang sangat tinggi dapat menyulitkan

pengelolaan laboratorium akibat debu dan aktivitas lain yang dapat memicu api misalnya.

Oleh karena itu, keselamatan dan keamanan laboratorium itu kemungkinan besar akan

terwujud dengan adanya kemauan awal dari semua pihak yang dimotivasi oleh pengaruh

positif dari sebuah laboratorium itu sendiri. Dengan adanya kemauan awal ini maka setiap

aktivitas yang bersinggungan langsung maupun tidak langsung dapat terlaksana dengan baik

tanpa memberikan pengaruh yang negatif terhadap laboratorium.

Aksi nyata dari rasa tanggung jawab ini adalah tersedianya gudang penyimpanan

dengan fasilitas yang memadai, sikap yang profesional dari setiap manajemen laboratorium

dan keseriusan/tidak anggap remeh seorang laboran/staf gudang terhadap benda mati/bahan

yang mungkin setiap hari diurusinya. Walaupun seorang laboran/staf gudang sudah merasa

sangat mengenal akan bahan-bahan yang diurusinya akan tetapi, hal-hal kecil seperti; label

yang rusak, pintu yang tidak tertutup rapat, bahan yang tidak pada tempatnya, bahan

kadaluarsa yang masih dipakai dapat memberikan akibat yang sangat fatal.

Jadi, di dalam laboratorium ada potensi positif yang sangat besar manfaatnya bagi

kehidupan manusia tetapi juga, terdapat sumber bahaya yang mengakibatkan kehancuran

ataupun bahkan kematian yang dalam jumlah sangat besar. Sikap profesional merupakan

jawaban kunci atas apa yang akan terjadi pada sebuah laboratorium.

Page 2: Strategi dalam Mengelola Lab. Kimia.doc

BAB II

ISI

Ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk mendapatkan keselamatan dan

keamanan kerja di laboratorium, yakni:

1. Penyediaan Fasilitas yang memenuhi Standar Keamanan dan Keselamatan

Kerja di Laboratorium

Sebagai seorang pemilik Laboratorium ataupun Pimpinan Lembaga yang memiliki

beberapa laboratorium sudah menjadi sebuah kewajiban bagi kita dalam memenuhi

perlengkapan dan peralatan standar keamanan dan keselamatan kerja di laboratorium. Jika

pada suatu kondisi hal ini belum dapat dipenuhi maka lebih baik menurunkan tingkat resiko

keamanan dan keselamatan dengan pembatasan kegiatan yang akan berlangsung di

laboratorium hingga kebutuhan itu dapat dipenuhi. Solusi lain yang mungkin dapat dilakukan

adalah dengan memperkuat pelatihan terhadap seluruh personel sehingga didapatkan orang-

orang yang punya profesionalisme kerja. Orang-orang seperti ini kemungkinan besar akan

lebih menjamin keamanan dan keselamatan kerja.

Kedua solusi di atas sebenarnya merupakan pilihan yang sulit untuk dilakukan karena

dampak dari bahaya yang sering terjadi di laboratorium kimia sangatlah besar. Untuk itu

pilihan dalam melengkapi standar keselamatan dan keamanan kerja di laboratorium jauh lebih

baik daripada yang lainnya. Melakukan kontrak kerjasama dengan berbagai pihak yang

mungkin diyakini juga punya kesadaran akan pentingnya laboratorium (tidak hanya cari untuk

dari produk yang dihasilkan) pantas untuk dipertimbangkan. Selain itu banyak perusahaan

yang dapat dirayu untuk melakukan program CSR-nya dengan membantu laboratorium.

Rayuan yang dibutuhkan adalah jalinan komunikasi yang intens berlandaskan kejujuran dan

kesadaran ilmu pengetahuan bertujuan untuk mensejahterakan umat manusia.

2. Penyuluhan Tanggung Jawab setiap Personel Laboratorium secara Rutin

Masing-masing personel dalam manajemen pengelolaan laboratorium memiliki

tanggung jawab yang berbeda-beda sesuai fungsinya. Untuk itu agar sistem dalam

laboratorium tetap berlangsung sebagaimana mestinya, tanggung jawab setiap personel harus

dibangun kembali dengan mengadakan penyuluhan.

Tanggung jawab dari manajemen dalam pengelolaan laboratorium sesuai fungsinya

yakni:

Page 3: Strategi dalam Mengelola Lab. Kimia.doc

a. Kepala Laboratorium memiliki fungsi meliputi, tetapi tidak terbatas pada tanggung

jawab sebagai berikut:

Melakukan pengembangan kebijakan dan prosedur keamanan dan keselamatan

kerja di Laboratorium.

Melakukan inspeksi keamanan dan keselamatan kerja di Laboratorium.

Membantu laboran dalam mematuhi peraturan negara dan mengembangkan

lingkungan kerja yang sehat.

Melakukan pelaksanaan dan prosedur pemantauan sesuai dengan kebijakan

dan prosedur yang disetujui.

Melakukan pengawasan terkait pengadaan, penggunaan, dan pembuangan

bahan kimia yang digunakan di laboratorium.

Membantu laboran mengembangkan tindakan pencegahan dan fasilitas yang

memadai.

Mengetahui persyaratan hukum yang diatur saat ini tentang zat-zat yang ada.

Memberikan pelatihan umum

b. Pengawas Laboratorium/Laboran secara keseluruhan bertanggung jawab untuk:

Melakukan pemeriksaan rutin peralatan darurat, alat dan bahan kimia.

Memastikan bahwa siswa dan peneliti mengetahui dan mengikuti aturan

kebersihan, aturan penggunaan peralatan pelindung yang tersedia dan pelatihan

yang tepat.

Menentukan tingkatan pakaian pelindung dan peralatan yang diperlukan terkait

sebuah percobaan.

Memastikan bahwa fasilitas dan pelatihan untuk penggunaan materi yang

diperintahkan telah memadai.

c. Karyawab, Pengguna Laboratorium/Mahasiswa/Peneliti bertanggung jawab untuk:

Memahami dan melaksanakan semua aturan yang ada di laboratorium.

Merencanakan dan melaksanakan setiap prosedur percobaan sesuai dengan

aturan dan bimbingan laboran.

Mengembangkan kebiasaan kebersihan pribadi yang baik.

3. Evaluasi Kinerja Rutin dan Pelatihan

Kepala laboratorium melakukan evaluasi kinerja laboran, laboran melakukan evaluasi

kinerja karyawan, peneliti dan mahasiswa. Sebagai pemilik/pimpinan lembaga yang memiliki

laboratorium, evaluasi ini harus dijaga agar tetap berlangsung secara rutin. Jika ada personel

dari sistem pengelolaan laboratorium memiliki kinerja yang menurun maka pelatihan dapat

Page 4: Strategi dalam Mengelola Lab. Kimia.doc

dilakukan untuk meningkatkan kinerjanya kembali. Akan tetapi, pada jenjang umur tertentu

kinerja seseorang pasti akan menurun maka harus dilakukan rekrutmen personel baru

mungkin tidak dapat dihindarkan.

Evaluasi kinerja yang rutin ini juga memungkinkan pemberian motivasi dengan

adanya peningkatan jenjang karir seiring dengan peningkatan kinerjanya. Hasilnya akan

membentuk pribadi yang lebih profesional dalam berkerja dan pribadi seperti inilah yang

paling diharapkan ada di dalam sistem pengelolaan laboratorium.

4. Penyediaan Akses Laporan Langsung maupun Darurat

Sistem pengelolaan laboratorium itu memiliki jenjang pelaporan yang bertingkat.

Akan tetapi, di dalam sebuah sistem terkadang mungkin terjadi sebuah kondisi yang tidak

mendukung untuk melakukan pelaporan yang bertingkat ini. Kondisi itu mungkin terjadi

karena adanya bahaya, bersifat pribadi atau ada pihak yang tidak lagi objektif dalam sistem.

Penyediaan akses laporan langsung maupun darurat adalah solusi untuk menghindari

kerusakan sistem yang lebih parah akibat dari kondisi yang demikian.

Khusus pada laporan darurat maka kerjasama dengan pihak terkait juga sangat

dibutuhkan misalnya dengan pihak laboratorium lain yang memiliki fasilitas yang lebih

lengkap dalam menangani limbah B3. Biasanya hal-hal darurat di laboratorium telah diatur

dalam perundang-undangan negara sehingga mau tidak mau setiap komponen yang tercantum

dalam aturan ini terikat dengan sanksi hukum. Jadi, saat ada laporan tentang bahaya maka

pihak terkait ini akan segera bertindak. Oleh karena itu akses untuk pelaporan ke pihak-pihak

terkait ini harus diketahui oleh seluruh pengelola laboratorium.

5. Kerjasama dengan Berbagai Pihak

Dalam sebuah sistem kemungkinan terjadinya subjektifitas itu sangat besar. Untuk

mencegah hal yang demikian. Evaluasi dari pihak eksternal akan sangat membantu mengatasi

hal tersebut. Evaluasi dari pihak eksternal ini juga akan sangat membantu saat menjalin

kerjasama dengan pihak lain dalam rangka peningkatan kemampuan laboratorium seperti

halnya dalam pemenuhan kebutuhan peralatan standar keamanan dan keselamatan kerja.

Dalam sudut pandang pihak internal, evaluasi dari pihak eksternal ini mungkin sebagai

sebuah kelemahan dari sistem dan dirasakan sebagai sebuah gangguan. Akan tetapi, dengan

pemberian/orientasi sudut pandang yang lebih luas maka pihak internal akan dapat merasakan

hal ini sebagai sebuah bentuk kerjsama.

Page 5: Strategi dalam Mengelola Lab. Kimia.doc

BAB III

SIMPULAN

Dari paparan tentang strategi pengelolaan laboratorium kimia untuk mencapai

keamanan dan keselamatan kerja dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

Sebagai pemilik/pimpinan lembaga yang memiliki laboratorium kimia, pemenuhan

fasilitas standar keamanan dan keselamatan kerjana serta pembentukan sistem kerja yang

profesional adalah prioritas utama.

Pengelolaan Laboratorium untuk mencapai keberhasilan pencapaian keamanan dan

keselamatan kerja adalah sebuah sistem yang besar.

Sistem ini membutuhkan personel yang memiliki sikap profesional kerja yang tinggi yang

penuh dengan rasa tanggung jawab besar.

Kesatuan pandangan dari seluruh personel dalam sistem dapat dilakukan saat evaluasi

yang berlangsung secara rutin.

Evaluasi baik internal maupun dari eksternal sistem merupakan sebuah bentuk kerjasama

dalam rangka peningkatan kemampuan laboratorium.

Kerjasama di internal maupun eksternal perlu difasilitasi dengan kemudahan akses oleh

seluruh pihak.

Saat semua hal berlangsung sebagaimana yang diharapkan, kebermanfaatan dari

laboratorium kimia akan dirasakan tanpa ada kecelakaan kerja yang ditimbulkan.