stimulasi kemampuan bahasa anak tunagrahita di...

35
i

Upload: others

Post on 26-Oct-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STIMULASI KEMAMPUAN BAHASA ANAK TUNAGRAHITA DI …pauddikmasntb.kemdikbud.go.id/v2/wp-content/... · 11 Indigo 0 0 0 0 0 1784 616 328 2728 (PKLK Provinsi NTB, Tahun 2016/2017) Berdasarkan

i

Page 2: STIMULASI KEMAMPUAN BAHASA ANAK TUNAGRAHITA DI …pauddikmasntb.kemdikbud.go.id/v2/wp-content/... · 11 Indigo 0 0 0 0 0 1784 616 328 2728 (PKLK Provinsi NTB, Tahun 2016/2017) Berdasarkan

i

STIMULASI KEMAMPUAN BAHASA ANAK TUNAGRAHITA

RINGANMELALUI PENDEKATAN ADAPTIF, VISUAL, DAN

INTERAKTIF(AVI)

DI TAMAN KANAK-KANAK (TK)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BALAI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN

MASYARAKAT NUSA TENGGARA BARAT

TAHUN 2017

Page 3: STIMULASI KEMAMPUAN BAHASA ANAK TUNAGRAHITA DI …pauddikmasntb.kemdikbud.go.id/v2/wp-content/... · 11 Indigo 0 0 0 0 0 1784 616 328 2728 (PKLK Provinsi NTB, Tahun 2016/2017) Berdasarkan

ii

STIMULASI KEMAMPUAN BAHASA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN MELALUI PENDEKATAN ADAPTIF, VISUAL, DAN

INTERAKTIF (AVI) DI TAMAN KANAK-KANAK (TK)

PENGARAH Drs. H. Eko Sumardi, M.Pd

Kepala BPPAUD Dan DIKMAS NTB

PENANGGUNGJAWAB Haryanto, M.Pd.

Kepala Seksi Pengembangan Program

TIM PENGEMBANGAN Lalu Mustawil Suprawangi, S.Pd.

Noviani Tri Purna Hanggastuti, S.Pd.

NARASUMBER I Nyoman Suarta, M.Si.

Winarna, M.Pd. Sri Wahyuni, S.Pd.

Page 4: STIMULASI KEMAMPUAN BAHASA ANAK TUNAGRAHITA DI …pauddikmasntb.kemdikbud.go.id/v2/wp-content/... · 11 Indigo 0 0 0 0 0 1784 616 328 2728 (PKLK Provinsi NTB, Tahun 2016/2017) Berdasarkan

iii

KATA SAMBUTAN KEPALA BPPAUD DAN DIKMAS NTB

Pengembangan model/program bagi perkembangan layanan

pendidikan berperan penting dalam pengembangan dan peningkatan mutu

layanan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat. BP PAUD dan

Dikmas Provinsi NTB Tahun 2017 telah dapat menyeelesaikan tugas pokok dan

fungsi tahunannya sebagai institusi pengembangan program dan mutu.

Tahapan-tahapan telah dilakukan mulai studi pendahuluan, penyusunan draf,

Focused Group Discussion (diskusi terpumpun), Ujicoba konseptual dan

operasional, seminar serta validasi dari Direktorat terkait dilingkungan Ditjen

PAUD Dan Dikmas juga sudah dilakukan. Tanggapan positif dari Direktorat

Teknis menambah keyakinan bagi kami bahwa model yang dikembangkan BP

PAUD dan Dikmas Provinsi Nusa Tenggara Barat dapat diterima dan dapat

dimanfaatkan oleh masyarakat. Dengan demikian Tahun 2017 ini BP PAUD dan

Dikmas Nusa Tenggara barat telah mengembangkan 8 jenis model/program,

antara lain:

1. Stimulasi Kemampuan Bahasa Anak Tuna Grahita Ringan Melalui

Pendekatan Adaptive, Visual dan Interaktif di Taman Kanak-

kanak.

2. ModelPengembangan Kemampuan Keaksaraan Awal Pada Anak

Usia 5-6 Tahun Melalui Buku Cerita Budaya Lokal.

3. Model Pembimbingan akreditasi PKBM melalui aplikasi SADAR

(SISTEM APLIKASI DALAM JARIANGAN)

4. Model Pendidikan Multi Keaksaraan dengan Telepon Genggam.

5. Pelatihan pertanian organik sayuran dengan pendekatan

experiential.

6. Model pendidikan kecakapan kerja 3 in 1 personality bidang

perhotelan.

7. Model Pendidikan Keluarga Pelibatan orang tua melalui budaya

sesenggak di satuan pendidikan Sekolah Dasar Islam NW

Kotaraja Lombok Timur.

8. Pelibatan Orang Tua/Keluarga Pada Satuan Pendidikan Smp Dengan

PrinsipBegibung Di Kabupaten Lombok Tengah.

Page 5: STIMULASI KEMAMPUAN BAHASA ANAK TUNAGRAHITA DI …pauddikmasntb.kemdikbud.go.id/v2/wp-content/... · 11 Indigo 0 0 0 0 0 1784 616 328 2728 (PKLK Provinsi NTB, Tahun 2016/2017) Berdasarkan

iv

Pengembangan model tahun 2017 ini semoga dapat memenuhi kebutuhkan

penongkatan kualitas layanan satuan-satuan pendidikan anak usia dini dan

pendidikan masyarakat di Nusa Tenggara Barat untuk mencapai standar mutu

pendidikan Nasional. Dengan semangat kami terus meningkatkan kualitas

pelaksanaan pengembangan mutu program baik prosedur dan sumber daya

manusia yang ada diharapkan dapat meningkatkan layanan pendidikan anak

usia dini dan pendidikan masyarakat di NTB.

Kekurangan dalam penyusunan model/program ini tentu masih ada, kami

mohon kesediaan dan kepedulian semua pihak dalam memberikan saran dan

kritik untuk kesempurnaan pengembanga program dan mutu tahun ini kami

menghaturkan terima kasih.

Mataram, Desember 2017

Kepala,

Drs.H. Eko Sumardi, M.Pd.

NIP. 196703091993031001

Page 6: STIMULASI KEMAMPUAN BAHASA ANAK TUNAGRAHITA DI …pauddikmasntb.kemdikbud.go.id/v2/wp-content/... · 11 Indigo 0 0 0 0 0 1784 616 328 2728 (PKLK Provinsi NTB, Tahun 2016/2017) Berdasarkan

v

KATA PENGANTAR

Pengembangan PAUD “Stimulasi Kemampuan Bahasa Anak

Tunagrahita ringan dengan pendekatan Adaptif, Visual, dan Adaptif (AVI) di

Taman Kanak-kanak (TK)” merupakan salah satu teknik yang diharapkan dapat

menjadi solusi masalah pada layanan anak usia dini yang banyak ditemukan di

masyarakat khususnya di wilayah NTB. Dimana fakta yang ditemukan

menunjukkan bahwa masih ada beberapa satuan PAUD yang melayani anak

berkebutuhan khusus (ABK) namun belum memiliki pendidik yang mampu

memberikan stimulasi perkembangan yang tepat.Sehingga ABK tersebut

belum dapat mencapai tingkat perkembangannya yang sesuai.

Hal ini diperkuat dengan data dari bidang Pendidikan Khusus dan

Layanan Khusus (PKLK) Dinas Pendidikan Provinsi NTB Tahun 2016—2017

bahwa jumlah ABK dari 11 ketunaan mencapai 2728 anak, dimana penyandang

tunagrahita adalah yang terbanyak yakni 1.273 anak atau sekitar 47%. Melihat

data ini, maka salah satu pengembangan model PAUD Tahun 2017 diarahkan

pada stimulus perkembangan anak tunagrahita di satuan PAUD.

Naskah model ini memuat latar belakang, landasan, tujuan, konsep,

penyelenggaraan dan penjaminan mutu dari model yang akan dikembangkan

dalam memberikan stimulasi kepada anak Tunagrahita untuk meningkatkan

kemampuan bahasa mereka

Akhirnya, kepada semua pihak yang telah membantu dalam

penyusunan naskah model ini disampaikan terima kasih yang tak terhingga,

semoga model ini memberikan manfaat bagi pembaca.

Mataram, Desember 2017

Lalu Mustawil Suprawangi, S.Pd. Tim Pengembang Pokja PAUD

Page 7: STIMULASI KEMAMPUAN BAHASA ANAK TUNAGRAHITA DI …pauddikmasntb.kemdikbud.go.id/v2/wp-content/... · 11 Indigo 0 0 0 0 0 1784 616 328 2728 (PKLK Provinsi NTB, Tahun 2016/2017) Berdasarkan

vi

DAFTAR ISI

Kata Pengantar Kepala Balai ...................................................................... iii Kata Pengantar Tim Pengembang ............................................................. v Daftar Isi .................................................................................................... vi Daftar Tabel .............................................................................................. vii Daftar Gambar ........................................................................................... viii Bab I. Pendahuluan ................................................................................ 1

A. Latar Belakang ........................................................................ 1 B. Dasar Hukum ......................................................................... 4 C. Tujuan .................................................................................... 5

Bab II. Model AVI untuk Menstimulasi Kemampuan Bahasa Anak

tunagrahita ringan ....................................................................... 6 A. Pengertian Model ................................................................. 6 B. Komponen Model .................................................................. 8 C. Langkah-langkah Penerapan Pendekatan “AVI” .................... 11 D. Karakteristik Program ........................................................... 12

Bab III. Standar Penerapan Model ........................................................... 14

A. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak ............... 14 B. Standar Isi .............................................................................. 15 C. Standar Proses ...................................................................... 15 D. Standar Penilaian................................................................... 17 E. Standar Pendidik .................................................................. 17 F. Standar Sarana dan Prasarana .............................................. 17 G. Standar Pengelolaan.............................................................. 18 H. Standar Pembiayaan ............................................................. 18

Bab IV. Penjaminan Mutu ........................................................................ 19

A. Monitoring ............................................................................ 19 B. Evaluasi ................................................................................. 19 C. Tindak Lanjut ........................................................................ 20

Bab V. Penutup ........................................................................................ 21

Daftar Pustaka .......................................................................................... 22 Lampiran 1. Instrumen Capaian Perkembangan Anak ............................... 23

Page 8: STIMULASI KEMAMPUAN BAHASA ANAK TUNAGRAHITA DI …pauddikmasntb.kemdikbud.go.id/v2/wp-content/... · 11 Indigo 0 0 0 0 0 1784 616 328 2728 (PKLK Provinsi NTB, Tahun 2016/2017) Berdasarkan

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data Jumlah ABK Propinsi NTB .................................................... 2

Tabel 2. Capaian Kemampuan Bahasa anak Tunagrahita ringan usia 4-6

tahun ............................................................................................ 8

Tabel 3. Klasifikasi Tunagrahita ................................................................. 10

Tabel 4.Tingkat Pencapaian perkembangan anak tunagrahita ringan usia

4-6 Tahun ...................................................................................... 14

Page 9: STIMULASI KEMAMPUAN BAHASA ANAK TUNAGRAHITA DI …pauddikmasntb.kemdikbud.go.id/v2/wp-content/... · 11 Indigo 0 0 0 0 0 1784 616 328 2728 (PKLK Provinsi NTB, Tahun 2016/2017) Berdasarkan

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Alur Pelaksanaan Program ...................................................... 11

Gambar 2. Ilustrasi Pendidik ..................................................................... 17

Page 10: STIMULASI KEMAMPUAN BAHASA ANAK TUNAGRAHITA DI …pauddikmasntb.kemdikbud.go.id/v2/wp-content/... · 11 Indigo 0 0 0 0 0 1784 616 328 2728 (PKLK Provinsi NTB, Tahun 2016/2017) Berdasarkan

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia untuk

menjamin keberlangsungan hidupnya agar lebih bermartabat. Karena itu

negara memiliki kewajiban untuk memberikan pelayanan pendidikan yang

bermutu kepada setiap warganya tanpa terkecuali termasuk mereka yang

memiliki kekhususan pada hambatan kemampuan fisik maupun psikis atau

dikenal dengan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) seperti yang tertuang pada

Permendiknas RI no. 70 tahun 2009;

Pasal 2 Ayat (1): “memberikan kesempatan yang seluas-luasnya

kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan fisik, emosional,

mental, dan sosial atau memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat

istimewa untuk memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan

kebutuhan dan kemampuannya;

Pasal 3 Ayat (1): “setiap peserta didik yang memiliki kelainan fisik,

emosional, mental, dan sosial atau memiliki potensi kecerdasan

dan/atau bakat istimewa berhak mengikuti pendidikan secara inklusif

pada satuan pendidikan tertentu sesuai dengan kebutuhan dan

kemampuannya.

Tunagrahita merupakan salah satu dari sebelas jenis ketunaan

sebagaimana disebutkan dalam Permendiknas RI no. 70 tahun 2009,

tunagrahita yakni suatu kondisi keterbelakangan mental yang menyebabkan

terganggunya aspek perkembangan lainnya. Jumlah penderita tunagrahita

adalah yang terbanyak dan kecenderungannya semakin meningkat dari tahun

ke tahun yang disebabkan oleh beberapa faktor diantaranyagangguan

genetika, ganguan saat kehamilan, gangguan saat proses kelahiran dan

gangguan setelah kelahiran. Data dari Bidang Pendidikan Khusus Layanan

Khusus (PKLK) yang dihimpun dari 38 Lembaga SLB di 10 Kabupaten/Kota

propinsi NTB menunjukkan bahwa:

Page 11: STIMULASI KEMAMPUAN BAHASA ANAK TUNAGRAHITA DI …pauddikmasntb.kemdikbud.go.id/v2/wp-content/... · 11 Indigo 0 0 0 0 0 1784 616 328 2728 (PKLK Provinsi NTB, Tahun 2016/2017) Berdasarkan

2

Tabel 1. Data Jumlah ABK Provinsi NTB

No Jenis ABK Tingkat

Jumlah Percentase SDLB SMP LB SMA LB

1 Tuna Netra 70 29 21 120 4%

2 Tuna Rungu 396 157 99 652 24%

3 Tunagrahita 877 287 109 1273 47%

4 Tuna Daksa 163 51 28 242 9%

5 Tuna Laras 208 81 62 351 13%

6 Autis 57 5 4 66 2%

7 Tuna Ganda 8 0 0 8 0,3%

8 Lamban Belajar 5 6 5 16 0,3%

9 Kesulitan Belajar 0 0 0 0 0

10 ADHD 0 0 0 0 0

11 Indigo 0 0 0 0 0

1784 616 328 2728 (PKLK Provinsi NTB, Tahun 2016/2017)

Berdasarkan data di atas jumlah anak penyandang tunagrahita adalah

sebanyak 1.273 atau sekitar 47%, hal ini menunjukkan bahwa tunagrahita

merupakan jenis kelainan yang paling banyak terjadi di masyarakatdan perlu

mendapatkan perhatian layanan pendidikan yang layak.

Penyebaran anak tunagrahita hampir merata bahwa di dalam

kelompok ABK umumnya terdapat anak tunagrahita,hal ini juga dikuatkan oleh

hasil studi pendahuluanyang dilakukan tim pengembang di dua satuan PAUD

Kabupaten Lombok Barat yakni3 dari 5 anak ABK menyandang Tunagrahita,

baik murni ataupun ganda. Permasalahan yang ditemukan berkaitan dengan

pemberian layanan pendidikan bagi anak tunagrahita di satuan PAUD adalah:

1) Pendidik belum mampu melakukan identifikasi penyimpangan

perkembangan anak.

2) Pendidik belum mampu melakukan assesmen tingkat ketunaan anak.

3) Pendidikbelum mampu membuat perencanaan pembelajaran pada kelas

inklusi, RPPH masih dirancang secara umum.

4) Capaian perkembangan tunagrahita masih disamakan dengan anak

normal.

Page 12: STIMULASI KEMAMPUAN BAHASA ANAK TUNAGRAHITA DI …pauddikmasntb.kemdikbud.go.id/v2/wp-content/... · 11 Indigo 0 0 0 0 0 1784 616 328 2728 (PKLK Provinsi NTB, Tahun 2016/2017) Berdasarkan

3

5) Pendidik belum mampu melaksanakan pembelajaran dalam kelas inklusi,

perlakuan kepada tunagrahita masih disamakan dengan anak normal.

6) Belum tersedia pendidik pendamping khusus yang membantu proses

belajar tunagrahita.

7) Media belajar konkrit yang sesuai dengan kebutuhan anak tunagrahita

masih jarang digunakan.

8) Pendidik belum mampu melakukan penilaian capaian perkembangan

tunagrahita.

9) Interaksi yang terjadi antara Pendidik dan tunagrahita belum maksimal,

dominan verbal belum melibatkan gerak, mimik, sentuhan, kontak mata,

cinta dan kasih, pendidik belum dapat memberikan stimulasi khusus dalam

mengembangkan kemampuan anak tunagrahita.

10) Kemampuan bahasa dan aspek perkembangan lainnya pada anak

tunagrahita masih rendahmereka lebih suka menggunakan gestur/gerak

tubuh seperti menunjuk, menarik jika menginginkan sesuatu daripada

meminta dengan ucapan;anak belum mampu melakukan percakapan dua

arah, belum dapat berbicara dan mengartikan bahasa lawan bicaranya.

11) Anak mengalami hambatan perilaku dan adaptasi, ia cenderung diam,

bengong, atau bersikap semaunya.

12) Koordinasi motorik anak belum seimbang, hambatan sensori, koordinasi

motorik terhambat.

13) Kemandirian anak belum berkembang, masih mengandalkan bantuan

orang tua dan pendidiknya dalam melakukan berbagai kegiatan.

Berdasarkan hasil temuan tersebut di atas, ada tiga permasalahan

dalam pelayanan anak tunagrahita yaitu: 1) masalah berkait dengan peserta

didik, 2) masalah pada pendidik, dan 3) masalah pembelajaran. Pada

pengembangan model ini fokus masalah yang akan dibahas dan dikembangkan

adalah permasalahan terkait dengan peserta didik dan pembelajaran. Masalah

yang umumnya dihadapi anak tunagrahita yang perlu mendapat perhatian dan

dikembangkan model intervensinya adalah : 1) Hambatan intelektual; anak

tunagrahita rata-rata memiliki kemampuan intelektual 1/3 dari anak normal,

2) memiliki hambatan dalam beradaptasi, 3) hambatan kemampuan

komunikasi/bahasa, 4) hambatan koordinasi sensori motorik; fungsi

koordinasi panca inderanya sering kurang tepat sehingga anak kurang mampu

mengenali bahaya di lingkungan sekitarnya, serta kontrol gerak tubuh kurang

Page 13: STIMULASI KEMAMPUAN BAHASA ANAK TUNAGRAHITA DI …pauddikmasntb.kemdikbud.go.id/v2/wp-content/... · 11 Indigo 0 0 0 0 0 1784 616 328 2728 (PKLK Provinsi NTB, Tahun 2016/2017) Berdasarkan

4

seimbang, 5) hambatan interaksi sosial; kemampuan komunikasi kurang

mempengaruhi interaksi sosial anak dengan orang lain disekitarnya, 6)

hambatan kemandirian; anak belum mampu mengurus dirinya sendiri dan

cenderung memerlukan bantuan orang lain. Sedangkan untuk

pembelajarannya dikembangkan model pembelajaran untuk meningkatkan

kemampuan bahasa anak tunagrahita ringan.

Masalah-masalah yang dihadapi anak tunagrahita seperti disebutkan

diatas akan menjadi fokus pengembangan model ini. Masalah yang paling

mendasar dalam proses stimulasi tumbuh kembang anak tunagrahita adalah

pengembangan bahasa. Sebab kemampuan bahasa akan menopang

perkembangan aspek yang lainnya. Perkembangan kemampuan bahasa

menjadi dasar untuk mengikuti pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.Jika

kemampuan bahasa anak tunagrahitadapat distimulasi dan berkembang

dengan baik maka bukan tidak mungkin aspek perkembangan yang lain juga

turut meningkat.Dengan kemampuan bahasa yang baikanak dapat

menyampaikan pendapat, keinginan, dan perasaannya sehingga ia dapat

berinteraksi dengan pendidik, teman, dan lingkungan sekitarnya.

Kemampuan bahasa anak Tunagrahitaperlu distimulasi melalui teknik

yang tepat mengingat bahwa anak tunagrahita memiliki karakteristik yang unik

dalam belajar. Sehingga dirumuskanlah model pendekatan yakni Adaptif,

Visual, dan Interaktif yang disingkat menjadi “AVI”. Juduldari pengembangan

model ini adalah “Stimulasi Kemampuan Bahasa Anak TunagrahitaRingan

melalui Pendekatan Adaptif, Visual Dan Interaktif (AVI) di TK (Taman Kanak-

kanak)”.

Pengembangan model ini juga selaras dengan kebutuhan daerah dan

pusat, bahwa pemerintah NTB sedang mengembangkan program “Generasi

Emas NTB (GEN)” yang salah satu programnya adalah mendorong dibentuknya

sekolah-sekolah inklusi di NTB.Sehingga pengembangan kearah pemenuhan

layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus sangat di perlukan.

B. Dasar Hukum

1. Undang-undang Nomor 4 tahun 1997 tentang penyandang cacat

2. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan;

3. Permendikbud RI No. 137 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013

Pendidikan Anak Usia Dini

Page 14: STIMULASI KEMAMPUAN BAHASA ANAK TUNAGRAHITA DI …pauddikmasntb.kemdikbud.go.id/v2/wp-content/... · 11 Indigo 0 0 0 0 0 1784 616 328 2728 (PKLK Provinsi NTB, Tahun 2016/2017) Berdasarkan

5

4. Permendiknas RI No. 70 tahun 2009 tentang pendidikan inklusif bagi

peserta didik yang memiliki kelainan dan potensi kecerdasan dan atau

bakat istimewa

5. Deklarasi Bandung: “Indonesia menuju pendidikan inklusif” tanggal 8-14

agustus 2004

C. Tujuan Penyelenggaraan Program

Model ini mengembangkan stimulasi kemampuan bahasa anak

tunagrahitadengan pendekatan AVI di TK untuk:

1. Meningkatkan kemampuan pendidik dalam menstimulasi kemampuan

bahasaanak tunagrahita dengan pendekatan AVI, dan

2. Meningkatkan kemampuan bahasa anak tunagrahita ringan.

Page 15: STIMULASI KEMAMPUAN BAHASA ANAK TUNAGRAHITA DI …pauddikmasntb.kemdikbud.go.id/v2/wp-content/... · 11 Indigo 0 0 0 0 0 1784 616 328 2728 (PKLK Provinsi NTB, Tahun 2016/2017) Berdasarkan

6

BAB II PENDEKATAN ADAPTIF, VISUAL, INTERAKTIF (AVI) UNTUK STIMULASI KEMAMPUAN BAHASA ANAK TUNAGRAHITA

RINGAN

A. Pengertian Model

Pendekatan Adaptif,Visual, dan Interaktif (AVI) merupakan

pendekatan untuk menarik perhatian anak tunagrahita selama proses

stimulasi dilakukan, melalui interaksi yang optimal melibatkan indra

pengelihatan, perasa dan peraba mereka, interaksi dilakukan dengan cinta

kasih diwujudkan dalam bentuk sentuhan/pelukan yang membangkitkan

emosi anak.Keunggulan dari pendekatan “AVI” adalah:

1. Pendekatan “AVI” menekankan pada interaksi yang intensif dengan

total ekpresi, intonasi, mimik wajah, kontak mata, sentuhan,

sehingga dapat menjaga fokus anak pada stimulus yang diberikan

2. Pendekatan “AVI” dapat mengakomodir keragaman intelegensi anak

karena stimulus yang diberikan selalu adaptif. Bobot Stimulus yang

diberikan berbeda untuk setiap kasus, disesuaikan dengan

kemampuan kognitif anak, dimulai dari stimulus yang sederhana

hingga yang lebih kompleks

3. Apapun bentuk stimulus yang diberikan dengan Pendekatan “AVI” ini

akan selalu divisualisasikan, baik dengan gerak tubuh, gambar

ataupun dengan benda aslinya sehingga anak dapat melihat secara

konkrit, penyajian menjadi lebih menarik dan lebih mudah di pahami.

Langkah awal yang dilakukan oleh pendidik adalah proses adaptif.

Adaptif memiliki makna mudah menyesuaikan (diri) dengan keadaan (dalam

KBBI Online). Dalam hal ini maksudnya adalah stimulus yang diberikan oleh

pendidik disesuaikan berdasarkan kondisi dan kebutuhan anak yakni

kemampuan intelektual anak (mental age).Dimulai dari stimulus yang

sederhana selanjutnya yang lebih kompleks. Jadi penting bagi pendidik atau

yang akan melakukan stimulasi bagi anak untuk mengetahui sejauh mana

kompetensi dasar anak agar kegiatan stimulasi yang dirancang sesuai dengan

kemampuan anak tersebut.

Langkah selanjutnya adalah mempersiapkan sarana belajar yang

bersifat visual/konkret. Visual memiliki arti dapat dilihat dengan indra

penglihatan/mata (dalam KBBI Online). Dalam hal ini pesan yang diberikan

Page 16: STIMULASI KEMAMPUAN BAHASA ANAK TUNAGRAHITA DI …pauddikmasntb.kemdikbud.go.id/v2/wp-content/... · 11 Indigo 0 0 0 0 0 1784 616 328 2728 (PKLK Provinsi NTB, Tahun 2016/2017) Berdasarkan

7

pendidik sedapat mungkin diwujudkan menggunakan berbagai media ataupun

alat permainan yang bersifat visual/konkret (bentuk, warna, dan ukuran)

untuk mendukung penyampaian informasi yang diberikan pendidik kepada

anak tunagrahita.

Kemudian, penyampaian stimulus dilakukan secara interaktif yakni

kegiatan yang dilakukan menunjukan saling melakukan aksi (dalam KBBI

Online). Maksudnya adalah kegiatan melakukan komunikasi dua arah antara

pendidik dan anak dengan total ekspresif tidak hanya sekedar ekspresi wajah

tetapi juga diikuti gerak tubuh dan dengan pelafalan kata yang jelas,

sederhana yang mudah dimengerti anak, diikuti dengan sentuhan agar anak

tetap fokus pada objek.

Stimulasi dengan pendekatan AVI adalah kegiatan merangsang

kemampuan dasar anak tunagrahita agar tumbuh dan berkembang optimal

sesuai potensi yang dimilikinya.Berdasarkan pengertian tersebut dapat dilihat

bahwa pendekatan AVI memiliki ciri sebagai berikut:

1. Terjadi interaksi yang intensif antar kedua belah pihak, tidak sekedar

komunikasi verbal dua arah namun diikuti dengan kontak mata,

mimik wajah, intonasi, sentuhan untuk menjaga fokus dan

memotivasi anak.

2. Interaksi dilandaskan dengan ketulusan dan kasih sayang untuk

membangkitkan energi positif anak

3. Kata maupun kalimat verbal yang digunakan dibuat sesederhana

mungkin dengan pelafalan yang jelas serta dengan pengulangan agar

anak dapat memahami

4. Bahasa verbal sebisa mungkin di gambarkan secara konkrit baik

dengan gerak tubuh, gambar, maupun dengan benda aslinya.

5. Jumlah kata atau kalimat yang digunakan disesuaikan dengan

kemampuan nalar anak, antara dua hingga tiga kata.

Sehingga pemberian stimulasi kemampuan bahasa anak tunagrahita

dengan pendekatan “AVI” dapat diuraikan pada tabel berikut:

Page 17: STIMULASI KEMAMPUAN BAHASA ANAK TUNAGRAHITA DI …pauddikmasntb.kemdikbud.go.id/v2/wp-content/... · 11 Indigo 0 0 0 0 0 1784 616 328 2728 (PKLK Provinsi NTB, Tahun 2016/2017) Berdasarkan

8

Tabel 2. Capaian kemampuan bahasa anak tunagrahita ringan usia 4-6 tahun dengan pendekatan “AVI”

Pendekatan Kemamp Bahasa

Interaktif Adaptif Visual

Memahami Bahasa/ Reseptif

1. Memainkan kata/suara yang didengar dan diucapkan berulang-ulang

2. Memahami cerita/dongeng sederhana

3. Memahami perintah sederhana seperti letakkan mainan di atas meja, ambil mainan dari dalam kotak

1. Jumlah Pengulangan kata disesuaikan dengan kemampuan anak

2. Dongeng/ cerita yang dibacakan adalah cerita pendek dengan alur yang sederhana

3. Perintah dibuat sederhana dengan kalimat singkat dan jelas

1. Pendidik memvisualkan kata yang diucapkan dengan gambar

2. Dongeng/cerita yang dibacakan divisualkan dengan bantuan gambar

3. Perintah divisualkan dengan benda aslinya

Mengekspresikan Bahasa

1. Menggunakan kata tanya dengan tepat (apa, siapa, bagaimana, mengapa, dimana).

2. Menggunakan 2 atau 3 kata untuk memenuhi kebutuhannya (misal, mau minum)

1. Menggunakan kalimat Tanya yang sederhana minimal dengan dua kata.

2. Kemampuan mengungkapkan disesuaikan dengan kemampuan anak

1. Pendidik memvisualkan pertanyaan dengan menunjuk benda asli atau gambar

2. Memvisualkan keinginan dengan menunjuk benda atau gambar

B. Komponen Model

1. Stimulasi Kemampuan Bahasa

Stimulasi adalah perangsangan yang datangnya dari lingkungan di

luar individu anak (Soetjiningsih, 1995).Anak yang lebih banyak

mendapatkan stimulasi cenderung lebih cepat berkembang.Stimulasi ini

juga berfungsi sebagai penguat.Memberikan stimulasi yang berulang dan

Page 18: STIMULASI KEMAMPUAN BAHASA ANAK TUNAGRAHITA DI …pauddikmasntb.kemdikbud.go.id/v2/wp-content/... · 11 Indigo 0 0 0 0 0 1784 616 328 2728 (PKLK Provinsi NTB, Tahun 2016/2017) Berdasarkan

9

terus-menerus setiap aspek perkembangan anak berarti anak telah

memberikankesempatan untuk tumbuh dan berkembang secara

optimal.Begitu juga halnya dengan kemampuan bahasa anak tunagrahita

ringan, stimulasi yang dilakukan secara berulang dan terus menerus dapat

mengoptimalkan kemampuan tersebut sehingga anak mampu

berkomunikasi lebih baik dengan lingkungannya.

Kemampuan bahasa merupakan kemampuan menerima dan

menyampaikan pesan. Kemampuan bahasa anak tunagrahita ringan usia

4-6 Tahun memiliki standar kompetensi yang sama dengan anak normal

usia sekitar 2-3 Tahun. Sehingga, kemampuan bahasa sebagaimana

dijelaskan dalam Permendikbud nomor 137 tahun 2014, terdiri atas:

a.Memahami bahasa reseptif, mencakup kemampuan memahami cerita,

perintah, aturan, menyenangi dan menghargai bacaan; anak

tunagrahita ringan mampu memahami cerita yang riil yang sering

dialami anak, menggunakan struktur bahasa sederhana dan

menggunakan bantuan sarana belajar visual. Perintah dan aturan yang

dapat dipahami menggunakan 1 kalimat sederhana yang jelas.

b.Mengekspresikan bahasa, kemampuan bertanya, menjawab pertanyaan,

berkomunikasi secara lisan, menceritakan kembali yang diketahui,

belajar bahasa pragmatig, mengekspresikan perasaan; anak

tunagrahita ringan mampu mengekspresikan bahasa dengan bantuan

gambar atau benda

Dua kompetensi di atas yang akan menjadi fokus stimulasi oleh

pendidik/pendidik yang harus dilakukan secara terus-menerus dan

berulang demi tercapainya tujuan peningkatan kemampuan anak

tunagrahita ringan dalam berkomunikasi di lingkungannya.

2. Tunagrahita Ringan

Tunagrahita adalah keadaan keterbelakangan mental, keadaan ini

dikenal juga dengan retardasi mental (mental retardation). Anak

tunagrahita memiliki IQ di bawah rata-rata dengan ekuvalensi 1/3 IQ anak

normal kondisi ini menyebabkan fungsi kecerdasan dan intelektual

mereka terganggu yang menyebabkan permasalahan-permasalahan lain

yang muncul pada masa perkembangan anak. Hal tersebut sejalan dengan

pendapat Amin (1995:15) bahwa anak tunagrahita adalah“anak yang

Page 19: STIMULASI KEMAMPUAN BAHASA ANAK TUNAGRAHITA DI …pauddikmasntb.kemdikbud.go.id/v2/wp-content/... · 11 Indigo 0 0 0 0 0 1784 616 328 2728 (PKLK Provinsi NTB, Tahun 2016/2017) Berdasarkan

10

memiliki kecerdasan di bawah rata-rata, mengalami hambatan tingkah

laku, penyesuaian, dan terjadi pada masa perkembangannya.”

Klasifikasi tunagrahita menurut AAMD (American Assosiation on

Mental Deficiency) dan Peraturan pemerintah nomor 72 tahun 1991,

klasifikasi tunagrahita terbagi menjadi tiga kelompok sebagai berikut:

Tabel 3. Klasifikasi tunagrahita

Tunagrahita Ringan Tunagrahita Sedang Tunagrahita Berat

1) Kategori Mampu didik

2) IQ antara 50 - 70 3) Mampu diajarkan

membaca, menulis, dan berhitung sederhana dengan bimbingan intensif

4) Mampu berinteraksi sosial yang sederhana

5) Kemampuan sensori motorik pada umumnya tidak banyak mengalami hambatan

6) Mampu menpendidiks diri dengan contoh dan bimbingan

7) Mampu merawat diri dengan contoh dan bimbingan

8) Mampu menolong diri dengan contoh dan bimbingan

1) Kategori Mampu latih 2) IQ antara 25 – 50 3) Kemampuan

komunikasi/bahasa terbatas, tidak mampu berbicara secara terstruktur, pelafalan kata tidak jelas

4) Interaksi sosial terbatas

5) Kemampuan sensori motorik pada umumnya banyak mengalami hambatan

6) Mampu menpendidiks diri dengan bimbingan secara berkelanjutan

7) Mampu merawat diri dengan bimbingan secara berkelanjutan

8) Mampu menolong diri dengan bimbingan secara berkelanjutan

1) Kategori Mampu rawat

2) IQ di bawah 25 3) Tidak mampu

menpendidiks diri (dilayani)

4) Selalu memerlukan perawatan

5) Tidak mampu menolong diri (dilayani)

Sasaran yang distimulasi dengan pendekatan AVI adalah anak

tunagrahita ringan usia 4—6 Tahun. Anak tunagrahita ringan masuk

kategori mampu didik artinya mereka masih dapat dibelajarkan, masih

dapat menerima stimulusperkembangan, dan kemampuan dasar mereka

dapat berkembang jika berada pada lingkungan pendidikan sekolah yang

Page 20: STIMULASI KEMAMPUAN BAHASA ANAK TUNAGRAHITA DI …pauddikmasntb.kemdikbud.go.id/v2/wp-content/... · 11 Indigo 0 0 0 0 0 1784 616 328 2728 (PKLK Provinsi NTB, Tahun 2016/2017) Berdasarkan

11

baik. Selain itu mengingat kompetensi tenaga pendidik TK yang ada baru

mampu melayani kasus tunagrahita ringan sedangkananak tunagrahita

sedang dan berat membutuhkan pendidikan khusus yakni di SLBdengan

penekanan pada pendidikan kemampuan bina diri.

C. Langkah-langkah Penerapan Pendekatan AVI

Stimulasi kemampuan bahasa anak tunagrahita ringan melalui

pendekatan AVI di Taman Kanak-kanak seyogyanya dilakukan setiap saat

kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Agar program dapat dilaksanakan

terarah dan lebih aplikatif maka alurnya digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1.Alur Pelaksanaan Program Stimulasi Kemampuan Bahasa Anak

Tunagrahita Ringan melalui Pendekatan AVI

1.Persiapan Perlakuan yang sesuai

Deteksi Dini

Assessment Personal Care Skill

(PCS)

Tidak

YAAaa

Penyusunan Perangkat Pembelajaran

Pelaksanaan Pembelajaran

Penilaian Capaian Perkembangan

2.Pelaksanaan

3.Penilaian

Page 21: STIMULASI KEMAMPUAN BAHASA ANAK TUNAGRAHITA DI …pauddikmasntb.kemdikbud.go.id/v2/wp-content/... · 11 Indigo 0 0 0 0 0 1784 616 328 2728 (PKLK Provinsi NTB, Tahun 2016/2017) Berdasarkan

12

Pelaksanaan program stimulasi kemampuan bahasa anak tunagrahita

ringan dengan pendekatan AVI ini melalui 3 tahapan yaitu tahap persiapan,

pelaksanaan, dan penilaian. Pada tahap persiapan yang dilakukan adalah

membangun kesiapan PTK yang akan melaksanakan program melalui kegiatan

orientasi, kemudian melakukan deteksi dini pada peserta didik, Assessment

Personal Care Skill (PCS), kemudian penyusunan perangkat pembelajaran.

Setelah tahap persiapan, dilakukan tahap pelaksanaan yaitu kegiatan

pembelajaran yang memuat stimulasi kemampuan bahasa anak tunagrahita

melalui pendekatan AVI. Tahap akhir adalah penilaian, tahap ini dilakukan

untuk melihat sejauh mana capaian perkembangan hasil stimulasi yang telah

dilakukan .

D. Karakteristik Program

Penyelenggaraan program model stimulasi kemampuan bahasaanak

tunagrahita dengan pendekatan AVI memiliki beberapa karakteristik yang

menjadi ciri-ciri program, diantaranya adalah :

1. Pelaksana stimulasi di lembaga TK adalah pendidik yang telah memahami

acuan dan standar operasional prosedur pelaksanaan pembelajaran

dengan pendekatan “AVI”.

2. Sasaran program ditujukan kepada anak yang mengalami tunagrahita

ringan usia 4—6 Tahun di TK.

3. Pokok stimulasi kemampuan yang akan dikembangkan berfokus pada

kemampuan bahasa anak tunagrahita ringan usia 4-6 tahun yang

disetarakan dengan kemampuan bahasa anak normal usia 2-3 tahun.

4. Pendidik harus mampu berkomunikasi dengan total ekpresif

menggunakan mimik, intonasi, kontak mata, sentuhan yang

membangkitan motivasi belajar anak sesuai dengan acuan pelaksanaan

pendekatan AVI.

5. Adaptif yang dilakukan yakni menyesuaikan (mengadaptasi) stimulus

yangakan diberikan oleh pendidik disesuaikan berdasarkan kondisi dan

kebutuhan anak yakni kemampuan intelektual anak (mental age).

6. Penggunaan sarana/media pembelajaran harus berupa benda ataupun

gambar asli untuk memperkuat visualisasi pesan yang disampaikan.

Page 22: STIMULASI KEMAMPUAN BAHASA ANAK TUNAGRAHITA DI …pauddikmasntb.kemdikbud.go.id/v2/wp-content/... · 11 Indigo 0 0 0 0 0 1784 616 328 2728 (PKLK Provinsi NTB, Tahun 2016/2017) Berdasarkan

13

7. Interaksi dua arah antara pendidik dan anak harus dengan total ekspresif

tidak hanya sekedar ekspresi wajah tetapi juga diikuti gerak tubuh dan

dengan pelafalan kata yang jelas, sederhana yang mudah dimengerti

anak, diikuti dengan sentuhan agar anak tetap fokus pada objek.

8. Program akan lebih optimal jika rasio pendidik dan anak (keseluruhan

anak dalam ruangan) paling tidak 1:15

Page 23: STIMULASI KEMAMPUAN BAHASA ANAK TUNAGRAHITA DI …pauddikmasntb.kemdikbud.go.id/v2/wp-content/... · 11 Indigo 0 0 0 0 0 1784 616 328 2728 (PKLK Provinsi NTB, Tahun 2016/2017) Berdasarkan

14

BAB III

STANDAR PENERAPAN MODEL

Model ini dapat diterapkan pada satuan yang menyelenggarakan kelas

inklusi. Kelas inklusi tersebut tentunya perlu mempersiapkan beberapa

komponen/standar pendukung agar program dapat terlaksana dengan baik

dan target yang diharapkan dapat tercapai,adapun standar yang harus ada

yaitu:

A. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak

Kemampuan anak tunagrahita ringan usia 4-6 Tahun memiliki standar

kompetensi yang sama dengan anak normal usia sekitar 2-3 Tahun,

sehingga pada program ini standar kompetensi lulusan beracuan pada

TPPA (Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak) Peraturan Menteri

Pendidikan dan KebudayaanRepublik IndonesiaNomor 137 Tahun

2014Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini pada aspek

kemampuan bahasa anak usia 2-3 tahun yang diimplementasaikan dan

disesuaikan dengan pendekatan AVI.

Tabel 4. Tingkat Pencapaian Perkembanagn Anak Tunagrahita Ringan Usia 4—6 Tahun

Lingkup Perkembangan

Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak

Bahasa I. Memahami

Bahasa

- Memainkan kata/suara sederhana yang didengar dan

diucapkan berulang-ulang - Memahami cerita/dongeng bergambar dengan

kalimat sederhana dan mudah dipahami anak - Memahami perintah sederhana seperti; letakkan

mainan di atas meja, ambil mainan dari dalam kotak bila perlu dengan bantuan gambar

II. Mengungkapkan Bahasa.

- Menggunakan kata tanya dengan tepat (apa, siapa, bagaimana, mengapa, dimana) menggunakan gambar atau benda

- Menggunakan 2 atau 3 kata untuk memenuhi kebutuhannya (misal, mau minum)

Page 24: STIMULASI KEMAMPUAN BAHASA ANAK TUNAGRAHITA DI …pauddikmasntb.kemdikbud.go.id/v2/wp-content/... · 11 Indigo 0 0 0 0 0 1784 616 328 2728 (PKLK Provinsi NTB, Tahun 2016/2017) Berdasarkan

15

B. Standar Isi

Program pembelajaran yang disajikan berbentuk tema dan sub

tema. Tema dan sub tema tersebut disusun sesuai dengan karakteristik

(fisik dan psikis), kebutuhan, dan kemampuan anak. Pelaksanaan program

pembelajaran dilakukan dalam kegiatan bermain dan pembiasaan.

Kurikulum dikembangkan menjadi kurikulum inklusi dimana

perangkat rencana dan/atau pengaturan pelaksanaan pendidikan yang disesuaikan

dengan kelas tipe heterogen (anak dengan karakteristik ABK bersama

dengan anak regular). Kurikulum inklusi yang dimaksud difokuskan untuk

menstimulasi kemampuan bahasa yang mengacu pada TPPA aspek

kemampuan bahasa anak tunagrahita ringan usia 4—6 Tahun yang

diimplementasikan menggunakan pendekatan “AVI”, sedangkan

kemampuan lainnya diharapkan mampu terstimulasi seiring dengan

meningkatnya kemampuan berbahasa anak secara sederhana di

lingkungannya.

Beban belajar/alokasi waktu belajar per minggu bagi anak

tunagrahita ringan usia 4—6 tahun selama ≥360 menit atau paling tidak 2

jam per hari (5 hari efektif).

C. Standar Proses

Standar proses meliputi:

1. Perencanaan pembelajaran

Perencanaan pembelajaran disusun oleh pendidikinti atau

pendidikpendampingberupa RPPH. RPPH dirancang secara adaptif

artinya kegiatan disesuaikan dengan memerhatikan karakteristik (fisik

dan psikis), kebutuhan, dan kemampuan individual anak tunagrahita.

Kegiatan pada RPPH untuk anak tunagrahita disatukan dengan

perencanaan pembelajaran bagi kelompok anak umum, hanya perlu

diberikan catatan/penanda pada kegiatan yang dirancang khusus bagi

anak tunagrahita.

2. Pelaksanaan pembelajaran

Pembelajaran dilaksanakan menggunakan pendekatan AVI sesuai

rencana pembelajaran yang telah disusun yang didalamnya memuat:

a. Kegiatan Pembukaan

Page 25: STIMULASI KEMAMPUAN BAHASA ANAK TUNAGRAHITA DI …pauddikmasntb.kemdikbud.go.id/v2/wp-content/... · 11 Indigo 0 0 0 0 0 1784 616 328 2728 (PKLK Provinsi NTB, Tahun 2016/2017) Berdasarkan

16

Pada kegiatan pembukaan aktifitas belajar dapat berupa kegiatan

motorik kasar (gerak lagu, melompat, berayun, memperagakan

gerakan sesuatu, dll) dengan bantuan pendidik.

b. Kegiatan Awal

Pendidik memulai dengan mengucap salam, menyapa peserta

didik, mengajukan pertanyaan, bercakap-cakap, menunjukkan

buku cerita, menunjukkan APE, kemudian bercerita singkat, dan

memberikan kesempatan pada anak untuk bercerita mengenai

pengalamannya agar anak fokus dengan kegiatan yang akan

dilakukan.

c. Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti selalu menggunakan APE atau media belajar

visual atau benda konkret yang diadaptasikan (disesuaikan

dengan kebutuhan anak) dengan maksud menstimulasi

kemampuan bahasa anak. Anak diarahkan untuk melakukan

kegiatannya bersama pendidik pendamping khusus agar stimulasi

dapat dilakukan secara mendalam yakni dengan interaktif, total

ekspresi dibarengi dengan gerak tubuh, sentuhan kasih sayang,

dan menyebut nama anak untuk menjaga fokusnya.

d. Kegiatan Akhir

Pendidik mengajak anak membereskan alat main yang telah

digunakan, kemudian menceritakan kembali tentang pengalaman

belajar yang telah dilakukan pada kegiatan inti.

e. Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup diisi dengan kegiatan yang fungsinya

menenangkan anak setelah beraktifitas seharian, merefresh

kegiatan yang telah dilakukan selama sehari. Pada kegiatan

tersebut, pendidik masih harus tetap mendampingi anak

tunagrahita agar ia tetap terlibat dan terstimulasi dengan baik.

3. Penilaian Capaian Perkembangan

Penilaian perkembangan anak dilakukan selama dan sesudah

kegiatan belajar.

Prinsip Pendekatan AVI yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan

pembelajaran adalah:

Page 26: STIMULASI KEMAMPUAN BAHASA ANAK TUNAGRAHITA DI …pauddikmasntb.kemdikbud.go.id/v2/wp-content/... · 11 Indigo 0 0 0 0 0 1784 616 328 2728 (PKLK Provinsi NTB, Tahun 2016/2017) Berdasarkan

17

a. Adaptasi dalam metode pembelajaran, media pembelajaran,

pengelolaan kelas.

b. Menggunakan benda konkrit untuk membantu visualisasi anak

c. Pengulangan minimal tiga kali, menggunakan bahasa sederhana,

dan total ekspresi.

D. Standar Penilaian

Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk

menentukan tingkat pencapaian perkembangan anak yang mencakup:

1. Teknik Penilaian

Teknik penilaian di PAUD menggunakan observasi (pengamatan). Yakni

pendidik yang bertugas menstimulasi anak tunagrahita melakukan

pengamatan dengan berbekal pada instrument perkembangan anak.

2. Alat Penilaian

Alat penilaian (instrument) yang digunakan dalam menilai yaitu

pedoman observasi yang mengacu pada TPPA kemampuan bahasa

anak tunagrahita usia 4—6 Tahun melalui pendekatan AVI di TK.

E. Standar Pendidik

Pendidik yang dapat melaksanakan program ini adalah pendidik kelas atau

pendidik pendamping yang memiliki:

1. kualifikasi pendidikan; minimal SMA

2. kompetensi; memiliki

kemampuan

mengembangkan dan

melaksanakan

pembelajaran anak usia

dini.

F. Standar Sarana dan Prasarana

Sarana yang dibutuhkan diantaranya:

1. instrumen deteksi dini anak,

2. instrumen assessment,

3. perangkat kurikulum yang memuat TPPA anak tunagrahita,

4. buku cerita,

Gambar 2. Ilustrasi pendidik

Page 27: STIMULASI KEMAMPUAN BAHASA ANAK TUNAGRAHITA DI …pauddikmasntb.kemdikbud.go.id/v2/wp-content/... · 11 Indigo 0 0 0 0 0 1784 616 328 2728 (PKLK Provinsi NTB, Tahun 2016/2017) Berdasarkan

18

5. kartu bergambar (atau APE lainnya yang mampu mendukung

stimulasi),

6. Prasarana disesuaikan dengan keadaan satuan lembaga PAUD.

G. Standar Pengelolaan

Standar pengelolaan merupakan pelaksanaan yang mengacu pada

standar isi, proses, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan

prasarana, serta pembiayaan.Pelaksanaan model dengan pendekatan AVI

disesuaikan dengan acuan pelaksanaan model.

H. Standar Pembiayaan

Biayayang diperlukan dalam penyelenggaraan model AVI ini antara lain

untuk: Alat Permainan Edukatif (APE), buku cerita,alat deteksi awal anak,

assessment, dan instrumen penilaian lainnya.

Page 28: STIMULASI KEMAMPUAN BAHASA ANAK TUNAGRAHITA DI …pauddikmasntb.kemdikbud.go.id/v2/wp-content/... · 11 Indigo 0 0 0 0 0 1784 616 328 2728 (PKLK Provinsi NTB, Tahun 2016/2017) Berdasarkan

19

BAB IV

PENJAMINAN MUTU

Dalam rangka mengontrol dan menjamin kualitas penerapan model

AVI maka diperlukan pengendalian program melalui kegiatan monitoring dan

evaluasi.

A. Monitoring

Monitoring merupakan kegiatan pemantauan penerapan model AVI

agar model terlaksana sesuai dengan panduan penyelenggraan model.

Untuk melaksanakan monitoring, hal-hal yang harus dipenuhi:

1. Pelaksana Monitoring: dapat dilakukan oleh kepala TK, atau

pengawas TK kabupaten/kota, Pamong Belajar BPPAUD dan Dikmas,

Pamong Belajar SKB Kab./Kota.

2. Aspek yang dimonitoring antara lain:

a. Menejemen Pembelajaran AVI

b. Sarana pembelajaran pendukung penerapan AVI.

3. Alat yang digunakan yakni Instrumen monitoring.

4. Pelaksanaan monitoring dapat dilakukan minimal 3 bulan sekali.

B. Evaluasi

Evaluasimerupakan kegiatan mengukur dan menilai keberhasilan

pelaksanaan program dan pelaksanaan pembelajaran. Untuk

melaksanakan evaluasi, hal-hal yang harus dipenuhi:

1. Pelaksana evaluasi: kepala TK,pengawas TK kabupaten/kota, bidang

PAUD PNF Kabupaten, Pamong Belajar BPPAUD dan Dikmas, Pamong

Belajar SKB Kab./Kota,

2. Aspek yang dievaluasi antara lain:

a. Proses pembelajaran AVI

b. Capaian perkembangan anak

c. Sarana pembelajaran pendukung penerapan AVI.

3. Alat yang digunakan angket dan pedoman observasi.

4. Metode menggunakan angket dan observasi.

5. Pelaksanaan monitoring dapat dilakukan minimal6 bulan sekali.

Page 29: STIMULASI KEMAMPUAN BAHASA ANAK TUNAGRAHITA DI …pauddikmasntb.kemdikbud.go.id/v2/wp-content/... · 11 Indigo 0 0 0 0 0 1784 616 328 2728 (PKLK Provinsi NTB, Tahun 2016/2017) Berdasarkan

20

C. Tindak lanjut

Tindak lanjut yang diharapkan setelah penerapan model AVI ini

adalah:

1. Jika dalam pelaksanaan ditemui kesulitan, dapat berkonsultasi dan

bekerjasama dengan pihak SLB sebagai pusat sumber.

2. Sebagai bahan masukan bagi dinas pendidikan Kab./kota dalam

penyelenggaraan program Pendidikan Inklusi di TK.

3. Diharapkan model dapat disebarkan untuk digunakan pada lembaga

TK lainnya sebagai bahan rujukan melaksanakan layanan Inklusi.

4. BPPAUD DIKMAS sebagai rujukan dalam pelaksanaan program

maupun untuk pengembangan Program selanjutnya.

Page 30: STIMULASI KEMAMPUAN BAHASA ANAK TUNAGRAHITA DI …pauddikmasntb.kemdikbud.go.id/v2/wp-content/... · 11 Indigo 0 0 0 0 0 1784 616 328 2728 (PKLK Provinsi NTB, Tahun 2016/2017) Berdasarkan

21

BAB V

PENUTUP

Model stimulasi kemampuan bahasa anak tunagrahita ringan dengan

pendekatan AVI di TK inidiharapkan dapat menjadi acuan bagi lembaga TK

ataupun pihak penyelenggara PAUD/TK yang melayani anak tunagrahita

ringan, serta pendidik pada khususnya dalam mengimplementasikan stimulasi

kemampuan bahasa anak tunagrahita ringan dengan pendekatan AVI di TK

dalam proses pembelajaran sehari-hari.

Program ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan dalam

mengembangkan kemampuan anak tunagrahita khususnya dalam

berkomunikasi. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesiapan anak

tunagrahita untuk menenerima stimulasi berikutnya. Dengan program ini juga

diharapkan dapat menjadi referensi ataupun contoh dalam mengembangkan

stimulasi kemampuan anak tunagrahita di TK dengan pendekatan AVI.

Dalam rangka pengembangan dan penyempurnaan program ini,

sangat diharapkan adanya usul saran dari semua pihak, khususnya dari para

pemangku kepentingan (stakeholder) agar model yang dikembangkan dapat

diterapkan dengan baik sesuai dengan tujuan pengembangan dan mencapai

hasil yang diharapkan.

Page 31: STIMULASI KEMAMPUAN BAHASA ANAK TUNAGRAHITA DI …pauddikmasntb.kemdikbud.go.id/v2/wp-content/... · 11 Indigo 0 0 0 0 0 1784 616 328 2728 (PKLK Provinsi NTB, Tahun 2016/2017) Berdasarkan

22

DAFTAR PUSTAKA Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan

Nasional, pasal 32 ayat 1

Permendikbud Nomor 137 tahun 2014, tentang Standar Nasional Anak Usia

Dini

Bahan dan Media Pembelajaran kelompok bermain, Anak Berkebutuhan

Khusus, Kemendikbud Dirjen PNFI Direktorat PAUD Tahun 2010.

Pedoman Umum Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif, Direktorat Pembinaan

PKLK Pendidikan Dasar, Tahun 2013

https://id.mwikipedia.org, pengertian tunagrahita

https://www.scribd.com/doc/39039206/Stimulasi-Tumbuh-Kembang-Anak.

Pengertian stimulasi

www.sekolah123.com, cara efektif menstimulasi anak

Karimaberkarya.wordpress.com, Stimulasi intervensi anak berkebutuhan

khusus

http://kbbi.web.id/adaptif, pengertian Adaptif

http://kbbi.web.id/Interaktiv, pengertian Interaktiv

http://kbbi.web.id/visual, pengertian Visual

Page 32: STIMULASI KEMAMPUAN BAHASA ANAK TUNAGRAHITA DI …pauddikmasntb.kemdikbud.go.id/v2/wp-content/... · 11 Indigo 0 0 0 0 0 1784 616 328 2728 (PKLK Provinsi NTB, Tahun 2016/2017) Berdasarkan

23

INSTRUMEN CAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK

Petunjuk : 1. Instrumen ini merupakan alat untuk mengukur tingkat ketercapaian

perkembangan anak 2. Penilaian dilakukan dengan menggunakan skala (rentang skor 1—4),

dengan memberi tanda silang (√) pada kolom yang tersedia, yang dijelaskan sebagai berikut : 4 = Berkembang Sangat Baik (BSB) 3 = Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 2 = Mulai Berkembang (MB) 1 = Belum Berkembang (BB)

3. Penilai/pengisi instrumen ini adalah pendidik TK yang menstimulasi dan mengamati kemampuan bahasa anak tunagrahita I. Identitas Pengisi Instrumen

Nama : ............................................................................. Jabatan : ............................................................................. Alamat Instansi : .............................................................................. Nama anak yang diamati : ..............................................................................

II. Instrumen Keefektifan Model

No

Indikator

Penilaian

Sebelum Sesudah

1 2 3 4 1 2 3 4

A. Kemampuan Anak Memahami Bahasa

1 Meniru suara yang didengar saat dibacakan cerita

2 Menirukan kata-kata yang didengar saat bercerita atau bercakap-cakap

Lampiran 1

Page 33: STIMULASI KEMAMPUAN BAHASA ANAK TUNAGRAHITA DI …pauddikmasntb.kemdikbud.go.id/v2/wp-content/... · 11 Indigo 0 0 0 0 0 1784 616 328 2728 (PKLK Provinsi NTB, Tahun 2016/2017) Berdasarkan

24

No

Indikator

Penilaian

Sebelum Sesudah

1 2 3 4 1 2 3 4

3 Fokus memperhatikan pencerita mendongeng/bercerita

4 Menyahut satu atau dua kata sesuai dengan cerita yang didengar

5 Tertawa pada saat mendengarkan cerita yang menarik baginya

6 Bertepuk tangan pada saat pencerita/pedongeng mengakhiri dongeng/ ceritanya

7 Mengungkapkan bagian cerita atau dongeng yang telah didengarnya

8 Menyebut tokoh cerita yang sedang atau telah diceritakan oleh pendongeng/pencerita

9 Melaksanakan perintah sederhana yang diberikan

10 Menyebut atau mengungkap kembali perintah yang diberikan

Jumlah

B. Kemampuan Anak Mengungkapkan Bahasa/Komunikasi

11 Bertanya dengan menggunakan kata “apa” dengan tepat pada saat bercakap-cakap

12 Bertanya dengan menggunakan kata “siapa” dengan tepat pada saat bercakap-cakap

13 Bertanya dengan menggunakan kata “bagaimana” dengan tepat

Page 34: STIMULASI KEMAMPUAN BAHASA ANAK TUNAGRAHITA DI …pauddikmasntb.kemdikbud.go.id/v2/wp-content/... · 11 Indigo 0 0 0 0 0 1784 616 328 2728 (PKLK Provinsi NTB, Tahun 2016/2017) Berdasarkan

25

No

Indikator

Penilaian

Sebelum Sesudah

1 2 3 4 1 2 3 4

pada saat bercakap-cakap

14 Bertanya dengan menggunakan kata “kenapa” dengan tepat pada saat bercakap-cakap

15 Bertanya dengan menggunakan kata “dimana” dengan tepat pada saat bercakap-cakap

16 Menggunakan 2 kata untuk menyampaikan sesuatu

17 Menggunakan 3 kata untuk menyampaikan keinginanannya

Jumlah

Jumlah keseluruhan

................., ................2017 Pendidik TK (...........................................) NIP.

Page 35: STIMULASI KEMAMPUAN BAHASA ANAK TUNAGRAHITA DI …pauddikmasntb.kemdikbud.go.id/v2/wp-content/... · 11 Indigo 0 0 0 0 0 1784 616 328 2728 (PKLK Provinsi NTB, Tahun 2016/2017) Berdasarkan

26