stikom aklppm.stikom-alkhairiyah.ac.id/wp-content/uploads/2018/03/jurnal_st… · perangkat lunak...

79

Upload: others

Post on 28-Jan-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • i

    STIKOM AK Jurnal Ilmiah Manajemen Informatika dan Teknik Informatika

    DEWAN REDAKSI

    PEMBINA

    Ketua STIKOM Al-Khairiyah

    PENANGGUNGJAWAB

    Direktur LPPM STIKOM Al-Khairiyah

    DEWAN PENYUNTING

    KETUA : Rafiudin, M.Si

    SEKRETARIS : Vera Agustiani, SE

    DEWAN REDAKSI : Zainal Alwan, ST

    Drs. Fajri Ali, MM

    Rulin Swastika, M.Kom

    PENYUNTING AHLI : Ir. Sudarmono

    Ir. Hanan Nasrullah, MM

    TATA USAHA : Efi Rohman, S.Kom

    Fenny Fadilah, S.Kom

    Alamat Redaksi :

    GEDUNG STIKOM AL-KHAIRIYAH

    Jl. H. Enggus Arja No.1 Cilegon

    Telp/Fax 0254-378388

  • ii

    STIKOM AK Jurnal Ilmiah Manajemen Informatika dan Teknik Informatika

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

    hidayah-Nya. Shalawat serta salam semoga Allah selalu curahkan kapada

    junjungan nabi Muhammad SAW.

    Dalam rangka melaksanakan salah satu dari Tri Dharma perguruan tinggi,

    yaitu penelitian, Alhamdulillah Jurnal STIKOM AK Volume 2 Januari 2014 dapat

    terbit sebagai upaya untuk terus berinovasi di bidang penelitian kepada

    masyarakat.

    Pada edisi kedua Jurnal Ilmiah Manajemen Informatika dan Teknik

    Informatika ini masih diisi oleh staff pendidik di Sekolah Tinggi Ilmu Komputer

    Al-Khairiyah. Semoga kehadiran jurnal ilmiah ini dapat berguna bagi siapapun

    dan bagi para peneliti lanjutan.

    Kritik dan saran sangat kami harapkan untuk penerbitan jurnal selanjutnya.

    Atas kerjasama semua pihak kami ucapkan terima kasih.

    Cilegon, Januari 2014

    Dewan Redaksi

  • iii

    STIKOM AK Jurnal Ilmiah Manajemen Informatika dan Teknik Informatika

    DAFTAR ISI

    Dewan Redaksi ................................................................................................ i

    Kata Pengantar ................................................................................................. ii

    Daftar Isi .......................................................................................................... iii

    Prototipe Sistem Informasi Akademik Perguruan Tinggi Berbasis

    Web Studi Kasus STIE Al-Khairiyah Cilegon

    Oleh : Reni Haerani ....................................................................................... 1 - 26

    Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Medis pada Klinik

    MITRA MEDIKA – PT. Parkland World Indonesia

    Oleh : Darpi .................................................................................................. 27 - 42

    Mencari Nilai Variabel dari Persamaan Linier Dua Variabel dengan

    Menggunakan Microsoft Excell

    Oleh : Slamet Gunadi .................................................................................... 43 - 50

    Konsep Uang dalam Pandangan Islam

    Oleh : Fajri Ali .............................................................................................. 51 - 62

    Membangun Karakter melalui Manajemen Konflik

    Oleh : Rafiudin .............................................................................................. 63 - 76

    Pedoman Penulisan Artikel ........................................................................... 77 - 77

  • 1

    Prototipe Sistem Informasi AkademikPerguruan Tinggi Berbasis Web

    Studi Kasus Stie Al-Khairiyah Cilegon

    Reni Haerani

    Program Studi Manajemen Informatika

    Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Al-Khairiyah

    Jalan H.Enggus Arja No.1 Lingk. Citangkil Cilegon 42443

    Email : [email protected]

    AbstrakDunia teknologi informasi sudah menjadi trend dalam kehidupan sehari-hari. Pemanfaatan komputer

    terhadap pemenuhan kebutuhan informasi menghasilkan pekerjaan yang lebih efisien dan efektif.

    Perkembangan ilmu teknologi dan informasi kinipun sangat pesat seiring gencarnya pemenuhan

    kebutuhan informasi tersebut. Salah satu perkembangan ilmu teknologi informasi adalah perangkat

    lunak berbasis web. Web atau website merupakan suatu media informasi yang tersebar di dalam

    dunia maya (internet). Dengan menggunakan web, kita dapat mengetahui informasi didalamnya.

    Hasil akhir dari penelitian ini adalah berupa rancangan prototipe sistem informasi akademik

    perguruan tinggi berbasis web. Dengan mengimplementasikan aplikasi sistem informasi akademik

    diharapkan dapat meningkatkan pelayanan akademik yang efektif dan efisien bagi mahasiswa, dan

    sebagai alternatif model sistem informasi akademik dalam mendukung peningkatan perguruan tinggi

    dibidang teknologi informasi.

    Kata Kunci : teknologi informasi, website, data subyek, purposive sampling, prototipe sistem

    informasi akademik perguruan tinggi berbasis web

    Abstract- The world of information technology has become a trend in everyday life. Utilization of

    computers to meet the needs of information to produce work more efficiently and effectively. The

    development of science and information technology is now also very rapidly as the onslaught of

    information needs. One of the developments of information technology science is a web-based

    software. Or website is a medium of information spread across the virtual world (internet). By using

    the web, we can know the information therein. The end result of this research is in the form of the

    design of academic information system prototype web-based college. By implementing academic

    information system is expected to improve academic services effective and efficient for students, and

    as an alternative model of academic information systems in support of improved information

    technology in the field of higher education.

    Keywords: Information Technology, Website, Data Subject, Purposive Sampling, Prototype

    Information Systems Web-Based Academic College.

    1. Pendahuluan

    Dunia teknologi informasi sudah menjadi trend dalam kehidupan sehari-hari.

    Informasi yang disajikan melalui media cetak ataupun media elektronik dalam bentuk tulisan,

    suara maupun gambar. Pemanfaatan komputer terhadap pemenuhan kebutuhan informasi

    menghasilkan pekerjaan yang lebih efisien dan efektif. Perkembangan ilmu teknologi dan

    informasi kini pun sangat pesat seiring gencarnya pemenuhan kebutuhan informasi tersebut.

    Salah satu perkembangan ilmu teknologi informasi adalah perangkat lunak berbasis web. Web

    atau website merupakan suatu media informasi yang tersebar di dalam dunia maya (internet).

    Dengan menggunakan web, kita dapat mengetahui informasi didalamnya.

    mailto:[email protected]

  • 2

    Salah satu penggunaan website pada perguruan tinggi saat ini adalah penggunaan

    sistem informasi akademik on line , di mana para mahasiswa, dosen dapat mendapatkan

    informasi berhubungan dengan proses kegiatan akademik melalui internet. Melalui sistem

    tersebut, mahasiswa, dosen mahasiswa dapat mengakses semua hal yang berkaitan dengan

    informasi akademis mahasiswa sehingga dapat mempermudah semua hal yang berkaitan

    dengan kegiatan akademis tanpa harus hadir ke kampus. Informasi adalah salah satu kata

    kunci pada zaman ini. Semua aktivitas yang kita lakukan memerlukan informasi dan bisa juga

    dikatakan bahwa semua aktivitas kita dituntut untuk menghasilkan informasi, Komputer dan

    Teknologinya adalah salah satu alat bantu yang paling tepat. Penggunaan komputer pada

    berbagai bidang, kalangan dan usia selalu kita jumpai saat ini. Tuntutan kebutuhan akan

    informasi dan penggunaan komputer semakin mendorong terbentuknya suatu jaringan yang

    mampu melayani berbagai kebutuhan tertentu.

    Jaringan komputer seperti ini disebut dengan nama internet. Internet merupakan salah

    satu penyedia informasi yang menjadi kebutuhan masyarakat. Masyarakat dapat memilih

    informasi atau berita yang diinginkan tanpa adanya batas waktu, maksudnya dalam

    keingintahuan informasi, masyarakat dapat memperolehnya kapan saja dan dimana saja.

    Content yang ada akan menjadi pilihan dalam mengakses informasi.

    Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran prototipe sistem informasi

    akademik perguruan tinggi berbasis web, merancang sistem informasi akademik berbasis web

    untuk mahasiswa, akademik registrasi dan akademik, untuk mengembangkan prototipe sistem

    informasi akademik perguruan tinggi berbasis web,sehingga dalam penyajian laporan dan

    informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh secara cepat tepat dan lengkap serta Untuk

    menguji akseptansi prototipe tersebut bagi para pengguna di lingkungan STIE Al-Khairiyah.

    2. Landasan Teori

    2.1 Sistem dan Informasi

    Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk

    mencapai suatu tujuan. Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang

    berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau saat

    mendatang. Sistem Informasi adalah penataan atau pengelolaan manusia, data, proses,

    representasi data dan teknologi informasi yang mendukung kebutuhan pengguna. Sistem

    informasi adalah suatu kegiatan dari prosedur-prosedur yang diorganisasikan, bilamana

    dieksekusi akan menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan

    pengendalian di dalam organisasi.( Pressman, Roger.S:1997).

  • 3

    2.2Metodologi Sekuensial Linier (Waterfall)

    Model Sekuensial Linier sering disebut Model Air Terjun merupakan paradigma

    rekayasa perangkat lunak yang paling tua dan paling banyak dipakai. Model ini mengusulkan

    sebuah pendekatan perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekunsial yang

    dimulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain , kode, pengujian, dan

    pemeliharaan.

    Gambar 1: Tahapan Metode Waterfall

    Model Sekunsial Linier mengikuti aktivitas-aktivitas yaitu:

    1.Rekayasa dan Pemodelan Sistem/Informasi

    Karena perangkat lunak merupakan bagian dari suatu sistem maka langkah pertama

    dimulai dengan membangun syarat semua elemen sistem dan mengalokasikan ke perangkat

    lunak dengan memeperhatiakn hubungannya dengan manusia, perangkat keras dan database.

    2. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

    Proses menganalisis dan pengumpulan kebutuhan sistem yang sesuai dengan domain

    informasi tingkah laku, unjuk kerja, dan antar muka (interface) yang diperlukan. Kebutuhan-

    kebutuhan tersebut didokumentasikan dan dilihat lagi dengan pelanggan.

    3. Desain

    Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan

    perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada :

    struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma)

    prosedural.

    4. Pengkodeaan (Coding)

    Pengkodean merupakan prses menerjemahkan desain ke dalam suatu bahasa yang bisa

    dimengerti oleh komputer.

  • 4

    5. Pengujian

    Proses pengujian dilakukan pada logika internal untuk memastikan semua pernyataan

    sudah diuji. Pengujian eksternal fungsional untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan

    memastikan bahwa input akan memberikan hasil yang aktual sesuai yang dibutuhkan

    6. Pemeliharaan

    Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami

    perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak

    harus menyesuaikan dengan lingkungan (peripheral atau sistem operasi baru) baru, atau

    karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional atau unjuk kerja.

    2.3 Prototipe

    Prototipe adalah model sistem dalam skala kecil, tidak lengkap namun dapat

    merepresentasikan sistem yang sebenarnya. Prototipe disebut tidak lengkap karena di

    dalamnya tidak terdapat pemeriksaan kesalahan, validasi input data, faktor keamanan.

    Namun, prototipe memiliki kemampuan untuk mengidentifikasikan kebutuhan bisnis yang

    krusial.

    Prototipe merupakan salah satu metode pengembangan perangkat lunak yang banyak

    digunakan. Lebih memudahkan proses dalam membangun aplikasi berbasis web. Prototipe

    merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan

    perilaku individu. Suatu program yang efektif dalam evaluasi sistem informasi oleh

    penggunanya( Gordon, B, Davis:1974).

    2.4 Model Prototipe

    Salah satu model yang digunakan untuk mengembangkan perangkat lunak apabila user

    mendefinisikan serangkaian sasaran umum bagi perangkat lunak, tetapi tidak mengidentifikasi

    kebutuhan output, pemrosesan, ataupun input secara detail disebut model prototipe

    (prototyping paradigm). Metode ini dimulai dengan pengumpulan kebutuhan,pengembang

    dan user bertemu dan mendefinisikan obyektif keseluruhan dari software, mengidentifikasi

    segala kebutuhan yang diketahui, dan area garis besar dimana definisi lebih jauh merupakan

    keharusan kemudian dilakukan “perancangan kilat”( Pressman, RS :2001).

    2.4.1 Keuntungan dari prototipe

    1.Prototipe melibatkan user dalam analisa dan desain

    2. Punya kemampuan menangkap requirement secara konkret daripada secara abstrak

    3. Untuk digunakan secara standalone

    4. Digunakan untuk memperluas SDLC

    5. Mempersingkat waktu pengembangan SI

  • 5

    2.4.2 Kelemahan

    1. proses analisis dan perancangan terlalu singkat

    2.Mengesampingkanalternatif pemecahan masalah

    3.Bisanya kurang fleksible dalam mengahdapi perubahan

    4.prototipe yang dihasilkan tidak selamanya mudah dirubah

    5. prototipe terlalu cepat selesai

    Gambar 2 : Model Prototipe

    2.4.3 Tahapan-tahapan Prototiping

    Tahapan-tahapan dalam Prototiping adalah sebagai berikut:

    1. Pengumpulan kebutuhan

    Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat

    lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.

    2. Membangun prototiping

    Membangun prototiping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada

    penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output)

    3. Evaluasi prototiping

    Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototiping yang sudah dibangun sudah

    sesuai dengan keinginann pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika

    tidak prototiping direvisi dengan mengulangi langkah 1, 2 , dan 3.

    4. Mengkodekan sistem

    Dalam tahap ini prototiping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa

    pemrograman yang sesuai

    5. Menguji sistem

    Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu

    sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path,

    pengujian arsitektur dan lain-lain

  • 6

    6. Evaluasi Sistem

    Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang

    diharapkan .Juka ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.

    7. Menggunakan sistem

    Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan

    2.5 Web

    WEB adalah sekelompok kode berbasis teks yang sederhana dan universal, disebut

    Hypertext Markup Language (HTML). HTML adalah bahasa kode pemrograman yang

    menjadi dasar bagi terwujudnya WEB.

    Sedangkan web memiliki arti secara terminologi, website adalah kumpulan dari

    halaman-halaman situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain,

    yang tempatnya berada di dalam World Wide Web (WWW) di Internet. Sebuah halaman web

    adalah dokumen yang ditulis dalam format HTML (Hyper Text Markup Language), yang

    hampir selalu bisa diakses melalui HTTP (Hypertext Transfer Protokol), yaitu protokol yang

    menyampaikan informasi dari server website untuk ditampilkan kepada para pemakai melalui

    web browser.

    2.5.1 Faktor yang Mempengaruhi Sistem Informasi Berbasis Web

    Faktor-faktor yang mempengaruhi sistem informasi perguruan tinggi berbasis web adalah:

    a. Audience, terbagi menjadi dua kategori yaitu kategori yang berkaitan dengan proses belajar

    mengajar (mahasiswa) dan pengguna lain yang memiliki kepentingan yang sama.

    b. Credibility, kepercayaan pengguna dalam menggunakan website yang berguna untuk tujuan

    pendidikan.

    c. Objectivity, konten yang ada dalam website haruslah bebas dari hal – hal yang berbau

    komersial, politik, rasis ataupun perbedaan jenis kelamin.

    d. Coverage, memenuhi semua kriteria kebutuhan pengguna seperti kredibilitas, akurasi dan

    objektif.

    e. Currency, informasi selalu update sesuai dengan text book atau bahan pembelajaran yang

    diberikan di ruang kelas/sekolah.

    f. Aesthetic or Visual Appeal, komposisi website haruslah sesuai dengan nilai-nilai estetika

    agar menarik bagi penggunanya.

    g. Navigation, pengguna dapat menggunakan seluruh website (konten) di dalamnya dengan

    leluasa.

    h. Accessibility, mudah diakses oleh browser apapun.

  • 7

    2.5.2 Website

    Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman – halaman yang

    digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara, dan

    atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu

    rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-

    jaringan halaman.

    Ada beberapa hal yang di persiapkan untuk membangun website, maka harus tersedia

    unsur-unsur pendukungnya sebagai berikut :

    a.Nama Domain (Domain Name/URL – Uniform Resources Locator)

    b. Rumah Website (Website Hosting)

    c. Content Management System (CMS)

    2.6 PHP

    PHP adalah sebuah bahasa pemrograman yang berbentuk scripting, sistem kerja dari

    program ini adalah sebagai interpreter bukan sebagai compiler[3]

    (Nugroho, 2004).

    PHP bisa berinteraksi dengan hampir semua teknologi web yang sudah ada.Developer

    bisa menulis sebuah program PHP yang mengeksekusi suatu program CGI diserver web lain.

    Kelebihan-kelebihan PHP adalah sebagai berikut:

    1. Script (kode program) terintegrasi dengan file HTML, sehingga developer (pengembang)

    bisa berkonsentrasi langsung pada penampilan webnya.

    2. Tidak ada proses compiling dan linking.

    3. Berorientasi obyek (object oriented).

    4. Sintaksis pemrogramannya mudah dipelajari, mirip C dan Perl.

    5. Integrasi yang sangat luas ke berbagai server database. Database yang didukung oleh PHP

    adalah: Oracle, Sybase, Msql. MSQL, Solid, ODBC, PostgreSQL,Adabas D, FilePro,

    Velocis, Informix, dBase, UNIX

    2.7 MySQL

    MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL atau DBMS

    yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia

    (http://id.wikipedia.org/wiki/MySQL).

    Keunggulan lain yang dimiliki MySQL adalah mampu mendukung Relational

    Database Manajement System (RDBMS), sehingga dengan kemampuan itu MySQL akan

    mampu menangani data data sebuah perusahaan yang berukuran sangat besar hingga ukuran

    Giga Byte. Untuk melakukan administrasi dalam basis data MySQL, dapat menggunakan

    modul yang sudah termasuk yaitu command-line (perintah: mysql dan mysqladmin).

    http://id.wikipedia.org/wiki/MySQL

  • 8

    2.8 UML (Unified Modeling Language)

    UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik/gambar untuk memvisualisasi,

    menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan

    software berbasis OO (Object- Oriented).

    UML sendiri juga memberikan standar penulisan sebuah sistem blue print, yang

    meliputi konsep bisnis proses, penulisan kelas-kelas dalam bahasa program yang spesifik,

    skema database, dan komponen-komponen yang diperlukan dalam sistem software

    (http://www.omg.org). UML mendefinisikan diagram-diagram sebagai berikut :

    a. class diagram

    b. object diagram

    c. component diagram

    d. deployment diagram

    e. use case diagram

    f. sequence diagram

    g. collaboration diagram

    h. statechart diagram

    i. activity diagram

    3. Analisis Dan Interpretasi

    3.1 Analisis Sistem

    3.1.1 Analisis Kinerja (Performance Analysis)

    Peningkatan terhadap kinerja sistem yang baru sehingga menjadi lebih efektif. Sebuah

    sistem dapat dikatakan punya kinerja yang baik dengan syarat :

    a. Response time (waktu tanggap)

    Adalah interval waktu antara perintah input yang siap untuk terminal sistem sampai dengan

    adanya tanggapan lagi pada terminal.

    b. Thoughtput

    Jumlah atau banyaknya pekerjaan yang dapat dilakukan dalam satuan waktu tertentu.

    3.1.2 Analisis Informasi (Information Analysis)

    Merupakan hal penting bagi pengguna akhir pada suatu sistem dalam mengambil

    keputusan. Dengan sistem informasi yang baik maka akan menghasilkan informasi yang

    bermanfaat yang dapat mendukung dalam menangani masalah.

    http://www.omg.org/

  • 9

    3.1.3 Analisis Ekonomi (Economy Analysis)

    Pemanfaatan biaya yang digunakan dari pemanfaatan informasi. Peningkatan terhadap

    kebutuhan ekonomis mempengaruhi pengendalian biaya dan peningkatan manfaat. Saat ini

    sudah banyak perusahaan dan manajemen mulai menerapkan paperless sistem (meminimalkan

    pengguanan kertas) dalam rangka penghematan.

    3.1.4 Analisis Kontrol ( Control Analysis )

    Pengendalian dalam sebuah sistem sangat diperlukan keberadaannya untuk menghindari

    dan dapat mendeteksi secara dini terdapat penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk

    menjaga keamanan data dalam informasi.Dengan adanya kontrol maka tugas atau kinerja

    yang mengalami gangguan dapat diperbaiki.

    3.1.5 Analisis Efisiensi (Eficiency Analysis)

    Efisiensi berhubungan bagaimana sumber tersebut dapat digunakan secara optimal.

    3.1.6 Analisis Servis (Service Analysis)

    Peningkatan pelayanan yang lebih baik bagi user, manajemen , dan bagian lain yang

    merupakan simbol kualitas dari suatu sistem informasi akademik.

    3.2 Analisis Sistem Usulan

    3.2.1 Mahasiswa

    Pada sistem yang baru nanti mahasiswa dapat melakukan transaksi penjadwalan dan

    perkuliahan meliputi kegiatan Kartu Studi dan KHS

    3.2.2 Akademik Registrasi

    User ini memiliki hak untuk mengelola data mahasiswa meliputi proses ragistrasi,

    validasi dan alumni.

    3.2.3 Akademik

    Pada sistem ini yang akan mengelola administrasi akademik , penjadwalan dan

    perkuliahan.

    3.3 Deskripsi Sistem

    Gambaran umum dari sistem informasi akademik perguruan tinggi yang akan

    dirancang adalah :

    a. Bersifat web-based

    b.Merupakan bentuk Prototipe

    c. Mendukung aktivitas semua aktor yang berhubungan dengan sistem informasi akademik

    (Mahasiswa, Akademik registrasi, Akademik)

  • 10

    3.4 Analisis Kebutuhan Sistem

    3.4.1 Kebutuhan Fungsional

    1. Sistem dapat memberikan gambaran umum tentang kegiatan akademik

    1. Mahasiswa dapat menginput KRS

    2. Mahasiswa dapat melakukan pencarian

    3. Mahasiswa dapat melakukan edit

    4. Mahasiswa dapat melakukan delete

    5. Mahasiswa dapat melakukan print

    2. Sistem dapat memberikan informasi jadwal perkuliahan

    3. Sistem dapat memberikan informasi nilai mahasiswa

    4. Sistem dapat memberikan informasi transkrip nilai

    Dari hasil analisis kebutuhan fungsional diatas, dibutuhkan suatu sistem informasi yang

    bermanfaat bagi Dosen dan mahasiswa yaitu sistem informasi akademik berbasis website.

    Dimana informasi yang ada disajikan dapat diakses dengan menggunakan media internet.

    3.4.2 Kebutuhan Non Fungsional

    1. Perangkat Keras (Hardware)

    Untuk merancang dan membuat sistem informasi akademik berbasis web dibutuhkan

    perangkat keras (hardware) agar program aplikasi yang dibuat dapat berjalan dengan baik.

    Adapun spesifikasi minimal dan optimal hardware yang dibutuhkan sistem adalah :

    Perangkat Keras Minimal Optimal

    Processor Intel P IV T3400 2.6 GHz Intel Core 2 Duo T6600 2.2 GHz

    RAM DDR2 256 MB DDR2 2048 MB

    Harddisk 80 GB Serial ATA2 320 GB Serial ATA2

    VGA 64 MB 1024 MB

    DVD-RW DVD-RW 16x DVD-RW 20x

    Floppy Disk 1.44 FD

    Monitor 17”TFT/LCD Monitor

    Mouse PS2 Standar/USB cable

    Keyboard PS2 Standar/USB cable

    UPS+Stabilizer 600

    VA 1000 VA

    Printer InkJet/LaserJet Printer

    Modem 7,2 Mbps

    Tabel : Rician Kebutuhan Perangkat Keras (hardware)

  • 11

    2. Perangkat Lunak (Software)

    Dari segi software, media untuk membuka sistem informasi akademik cukup

    menggunakan web browser yang telah banyak tersedia, diantaranya Mozilla Firefox, Internet

    Explorer dan masih banyak lagi. Sedangkan untuk merancang sistem informasi akademik

    berbasis web ini diperlukan software sebagai berikut :

    1. Apache Web Server versi 2.2.3

    2. PHP versi 5.2.0

    3. Database MySQL versi 5.0.27

    3. Perangkat Manusia (Brainware)

    Sebagai pelaksana dari sistem yang diusulkan adalah :

    1. Admin

    Bertugas mengoperasikan sistem yang telah dibuat, meliputi proses input, pengeditan,

    delete dan pemeliharaan data.

    2. Teknisi

    Teknisi diperlukan untuk memelihara perangkat keras dan perangkat lunak yang

    mendukung aplikasi, merawat dari kerusakan dan merawat perangkat lunak.

    4. Network

    Jaringan yang akan digunakan untuk sistem ini adalah jaringan intranet yang bersifat

    lokal untuk lingkungan kampus. Komputer client yang berada dalam ruang laboratorium

    didesain menggunakan kabel dan switch,sementara komputer client di ruangan lain di

    hubungkan dengan menggunakan perangkat tanpa kabel (wireless LAN)

    3.5 Pemodelan Sistem

    3.5.1 Diagram Use Case

    Diagram use case menggambarkan interaksi antara sistem dengan pengguna. Dengan kata

    lain,secara grafis menggambarkan siapa yang akan menggunakan sistem dan dengan cara apa

    penguna dapat berinteraksi dengan sistem. Berdasarkan tabel fungsi sistem diatas, dapat

    ditentukan sistem yang terkait dengan sistem ini yaitu mahasiswa, akademik

    registrasi,akademik.

  • 12

    a. Diagram use case Mahasiswa

    Gambar : Diagram Use case Mahasiswa

    b. Diagram use case Akademik Registrasi

    Gambar : Diagram Use case Akademik Registrasi

  • 14

    c. Diagram use case Akademik

    Gambar : Diagram Use case Akademik

  • 15

    3.5.2 Diagram Aktifitas

    Diagram aktifitas menggambarkan berbagai alir aktifitas dalam sistem yang di

    rancang, “bagaimana alir berawal”, “keputusan yang mungkin terjadi”, dan “bagaimana

    berakhir”. Suatu aktifitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih. Aktifitas

    menggambarkan proses yang sedang berjalan, sedangkan use case menggambarkan

    bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktifitas. Berikut diagram aktifitas

    pada sistem informasi akademik perguruan tinggi berbasis web yang dirancang

    a. Diagram Aktifitas Mahasiswa

    Gambar : Diagram Aktifitas Mahasiswa

    b. Diagram aktifitas Akademik Registrasi

  • 17

    Gambar : Diagram Aktifitas Akademik Registrasi

    c. Diagram Aktifitas Akademik

  • 18

    Gambar : Diagram Aktifitas Akademik

    3.6 Tampilan Aplikasi

    Gambar : Tampilan Utama Aplikasi Sistem Informasi Akademik

    Gambar : Tampilan setelah login

  • 19

    Gambar : Tampilan Registrasi

    Gambar : Tampilan Validasi

    Gambar : Tampilan Print Out Kartu Study

  • 20

    Gambar : Tampilan Form Pembukaan Kelas

    Gambar : Tampilan Print out Daftar Nilai

  • 21

    Gambar : Tampilan Print Out Transkrip Nilai

    Gambar : Tampilan Daftar Mata Kuliah

  • 22

    3.7 Pengujian Desain Sistem Informasi Akademik

    3.7.1 Pengujian Validasi Html dari validation.w3c.org

    3.7.2 Pengujian prefix lokal server dengan dreamweaver adalah sebagai berikut :

    3.7.3 Load test untuk waktu load, jumlah pages yang diakses, urls dan url content type

    distribution dari loadimpact.com adalah sebagai berikut :

  • 23

    3.7.4 Pengujian scripting dengan software simpletest adalah sebagai berikut :

    3.8 Rencana Implementasi

    Langkah–langkah kegiatan implementasi sistem adalah sebagai berikut:

    1. Penetapan waktu dan anggaran

    Kegiatan yang pertama dilakukan adalah survei harga dan meminta persetujuan dari

    pimpinan

    2. Pemilihan operator dan programmer

    Salah satu faktor yang mempunyai peranan penting dalam penerapan sistem baru, yaitu

    operator. Sedangkan yang mempunyai peranan dalam pembuatan program yaitu

    Programmer. Dimana tanpa adanya Operator dan Programmer, sistem baru yang telah

    dirancang tidak dapat diimplementasikan.

  • 24

    3. Persiapan tempat, hardware dan software

    Karena kebanyakan menggunakan perangkat baru, maka tempat atau ruangan untuk

    perangkat disiapkan terlebih dahulu, dan memilih hardware dan software yang akan

    digunakan.

    4. Instalasi hardware dan software

    Setelah hardware dan software tersedia maka selanjutnya adalah proses pemasangan

    hardware baru dan penginstalan software.

    5. Pembuatan program dan User Guide

    Kegiatan pembuatan program yaitu kegiatan menterjemahkan hasil rancangan ke dalam

    bentuk yang dapat dibaca oleh Komputer. Kemudian membuat petunjuk pengoperasian,

    agar program yang dibuat dapat dimengerti oleh user dan penggunaanya sesuai dengan

    yang telah ditentukan dan mudah untuk digunakan.

    6. Penetesan dan perbaikan program

    Kegiatan ujicoba program dan apabila masih ada kesalahan akan diperbaiki, hingga dapat

    berjalan maksimal sesuai dengan yang diharapkan.

    7. Pelatihan User

    User yang telah dipilih akan mengikuti pelatihan agar memahami sistem yang baru

    tersebut dan dapat menjalankannya dengan baik dan tepat.

    8. Uji coba sistem baru

    Pengujian sistem baru harus dilakukan untuk mengetahui apakah sistem yang baru tersebut

    dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan atau tidak.

    9. Evaluasi sistem baru dan perbaikan.

    Kegiatan evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui hasil dari sistem yang baru dibandingkan

    dengan hasil yang dicapai oleh sistem yang lama.

    10.Konversi sistem

    Implementasi sistem ini adalah proses untuk meletakkan sistem baru agar dapat digunakan.

    Pengoperasian sistem baru ini dilakukan bersama-sama dengan sistem yang lama.

    3.9 Implikasi Penelitian

    3.9.1 Aspek Sistem

    Dari segi sistem, implikasi penelitian yang ditimbulkan dengan adanya pengembangan

    sistem informasi akademik berbasis web adalah akan memberikan kemudahan bagi

    mahasiswa untuk melakukan kegiatan administrasi akademik secara online tanpa harus datang

    ke kampus. Dengan kemudahan ini, tentunya akan lebih mengefektifkan baik dari segi biaya

    dan waktu.

  • 25

    3.9.2 Aspek Manajerial

    Dari aspek manajerial untuk sistem informasi akademik berbasis web adalah adanya

    kemudahan untuk mengelola sistem tersebut tanpa tergantung dari yayasan Al-Khairiyah.

    Seorang akademik atau akademik registrasi dapat mengelola sistem informasi akademik

    sesuai dengan kebutuhan. Dengan pengembangan sistem informasi akademik ini, semua

    mahasiswa dapat melakukan KRS secara online tanpa harus menunggu dosen datang ke

    kampus.

    Untuk regulasi diperlukan agar semua pengguna baik mahasiswa, akademik registrasi

    maupun akademik tertib dalam menggunakan sistem informasi akademik berbasis web ini.

    a. Mahasiswa wajib menginput Kartu Study

    b.Akademik registrasi meregistrasi dan validasi mahasiswa

    c. Akademik wajib mengelola proses kegiatan akademik, penjadwalan dan perkuliahan.

    3.9.3 Aspek Penelitian Lanjut

    Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian

    selanjutnya yang akan mengembangkan lebih lanjut dari sistem informasi akademik berbasis

    web yang interaktif yang belum dibahas atau belum dilakukan dalam penelitian ini, misalnya

    berapa jumlah mahasiswa yang dapat mengakses sistem informasi akademik tersebut , dan

    tingkat keamanan.

    4. Kesimpulan

    Berdasarkan pada permasalahan yang muncul, kemudian dianalisis dan dibuat desain

    serta implementasinya, maka dari aplikasi sistem informai akademik ini dapat diambil

    kesimpulan sebagai berikut :

    1. Berhasil dikembangkannya Prototipe Sistem Informasi Akademik Perguruan Tinggi

    Berbasis Web.

    2. Aplikasi sistem informasi akademik perguruan tinggi berbasis web mampu meningkatkan

    pelayanan akademik yang efektif dan efisiensi bagi mahasiswa.

    3. Aplikasi ini dapat melengkapi model sistem yang telah ada.

    4. Aplikasi sistem baru akan dapat mendukung pengolahan data akademik yang cepat dan

    akurat.

    5. Sebagai alternatif model sistem informasi akademik dalam mendukung peningkatan

    perguruan tinggi dibidang teknologi informasi.

  • 26

    5. Daftar Pustaka

    RmcLeod Jr, Raymond. Sistem Informasi Manajemen, Edisi Ketujuh. Jakarta : PT.

    Prenhallindo, 2001

    Nugroho, Adi. Rational Rose untuk Pemodelan Berorientasi Objek,Informatika Bandung,

    Bandung, 2005.

    M.J, Alexander. Information System Analysis :Theory and Aplication,1982.

    Abdul Kadir. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta, ANDI Yogyakarta, 2003.

    Adi Nugroho. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi

    Objek. Bandung, Informatika, 2005.

    Khadir, Abdul. 2006. Membuat Website Interaktif dengan Menggunakan Macromedia

    Dreamweaver 8. Jakarta: Penerbit Andi

    Nugroho Bunafit. 2007. Trik dan Rahasia Membuat Aplikasi Web dengan PHP.Cetakan

    pertama.Yogyakarta :Gava Media

    Gordon, B, Davis. Management Informations System : Conceptual Foundations, Structures,

    and Development, McGrawHill, Kogakusha,1974

    McGovern J. 2003. Java™ 2 Enterprise Edition 1.4 Bible. Canada: Willey Publishing.

    Hariman Gunadi. Visual Modelling Menggunakan UML dan Rational Rose. Bandung:

    Penerbit Informatika, 2002

    Husted T. 2003. Struts in Action : Building Web Application with the Leading Java

    Framework. United States : Manning.

    H.M, Jogiyanto. Analisis dan Desain Sistem Informasi. ANDI,Yogyakarta. 2005.

    Munawar. Pemodelan Visual dengan UML. Yogyakarta, Graha Ilmu,2005.

    Hakim, L dan Musalini, U. 2004. Cara Mudah Memadukan Web Design dan Web

    Programming. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

    Pressman, Roger.S. "Software Engineering : A Practioner's Approach." 4th .McGrawHill.

    1997

    Pressman, RS. 2001. Software Engineering: A Practitioner’s Approach 5th Edition. New

    York: McGraw-Hill

    Sommerville, Ian. "Software Engineering". 6th. Addison Wesley. 2001.

    Wahyono, Teguh. Sistem Informasi (Konsep Dasar, Analisis, Desain danImplementasi. Graha

    Ilmu, Yogyakarta, 2004.

  • 27

    Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Medis

    Pada Klinik MITRA MEDIKA – PT. Parkland Word Indonesia

    Darpi

    Program Studi S1 Teknik Informatika

    Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Al-Khairiyah

    Jalan H.Enggus Arja No. 1 Lingk. Citangkil Cilegon 42443

    email : [email protected]

    Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk membuat Aplikasi Sistem Informasi Pelayanan Medis

    Karyawan pada Klinik Mitra Medika yang bekerja sama dengan PT. Parkland Word Indonesia yang

    mencakup berbagai aktifitas yang berkaitan dengan proses pelayanan medis pemeriksaan karyawan

    yang meliputi proses registras,i pemeriksaan, pemilihan jenis pemeriksaan, pencatatan hasil

    pemeriksaan dan rujukan ke poliklinik atau rumah sakit lain. Dalam membuat Aplikasi Sistem

    Informasi Pelayanan Medis karyawan ini yang pertama dilakukan adalah menganalisis sistem yang

    berkaitan dengan proses-proses di atas, selanjutnya mendesain sistem dan database. Dalam

    mendesain sistem, proses yang dilakukan adalah membuat Data Flow Diagram (DFD) berdasarkan

    hasil analisis sistem. Sedangkan untuk mendesain database, proses yang dilakukan adalah membuat

    Conceptual Data Model (CDM). Adapun sistem ini dirancang dengan menggunakan konsep-konsep

    UML (Unifield Modelling Language) serta diimplementasikan menggunakan Data Base Microsoft

    Access 2007 dan Visual Basic 6.0. Aplikasi sistem informasi pelayanan medis karyawan ini

    menghasilkan suatu sistem yang informatif. Terdapat fasilitas-fasilitas untuk menambah, mengubah

    maupun menghapus data-data seperti data karyawan, data registrasi pemeriksaan, data obatt dan

    sebagainya. Dari sistem ini juga dapat dihasilkan laporan-laporan secara cepat dan mudah sesuai

    dengan kebutuhan pengguna.

    Kata Kunci : pelayanan medis, UML (Unifield Modelling Language)

    1. Pendahuluan

    Layanan kesehatan masyarakat di Republik Indonesia dari tahun ke tahun mengalami

    peningkatan yang cukup signifikan. Peningkatan layanan ini disebabkan adanya keberpihakan

    dan perhatian pemerintah terhadap peningkatan kualitas kesehatan masyarakat sebagai salah

    satu komitmen pembangunan kualitas manusia Indonesia. Sejalan dengan peningkatan

    kualitas kesehatan, pemerintah telah mencanangkan program .Indonesia Sehat 2014. Program

    ini disertai dengan berbagai upaya yang sinergis oleh Departemen Kesehatan RI, misalnya

    peningkatan kompetensi dokter, penyediaan obat murah, pencanangan apotik rakyat, dan lain

    sebagainya.

    Banyaknya data pasien yang harus diolah dan data yang berkelanjutan dari riwayat

    penyakit pasien, membuat pengarsipan data riwayat pasien dengan metode manual

    (Hardcopy) sangat tidak efektif. Akibatnya, perawat yang pada dasarnya sebagai pembantu

    dokter di bidang medis menjadi tersita sebagian besar waktunya untuk mencari data pasien

    mailto:[email protected]

  • 28

    dan pengarsipkannya kembali, hal ini mengakibatkan berubahnya fungsi utama profesi yang

    pada akhirnya poliklinik harus mempekerjakan perawat dengan tugas administrasi.

    Di sisi lain sistem pelaporan poliklinik masih bersifat manual sehingga kurang akurat

    dan menyababkan kerja ekstra bagi manajemen poliklinik untuk menganalisis dan

    menafsirkan laporan tersebut sebagai dasar dalam mengambil

    keputusan dan kebijakan manajemen.

    Oleh sebab itu penulis mencoba membangun suatu sistem informasi yang dapat

    memenuhi kebutuhan pada klinik Mitra Medika yang bekerja sama dengan PT. Parkland

    Word Indonesia sehingga dapat mempermudah proses rekam medis konvensional dan

    kegunaannya dapat dirasakan dalam kehidupan nyata.

    2. Landasan Teori

    2.1 Konsep Dasar Sistem

    2.1.1 Pengertian Sistem

    Menurut Fatta (2007:3) secara umum sistem adalah sekumpulan objek – objek yang

    saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar objek bisa dilihat sebagai satu kesatuan

    yang dirancang untuk mencapai satu tujuan. Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai

    suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel – variabel yang saling terorganisasi,

    saling berinteraksi, dan saling bergantung satu sama lain.

    Suatu mekanisme pengendalian memantau proses transformasi untuk meyakinkan

    bahwa sistem tersebut memenuhi tujuannya. Mekanisme pengendalian dihubungkan pada arus

    sumber daya dengan memakai suatu lingkaran umpan balik (feed-back-loop) yang

    mendapatkan informasi dari keluaran sistem dan menyediakan informasi bagi mekanisme

    pengendalian. mekanisme pengendalian membandingkan sinyal-sinyal umpan balik ke

    sasaran dan mengarahkan sinyal pada elemen masukan jika sistem operasi memang perlu

    diubah.

    2.1.2 Karakteristik Sistem

    Untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu membedakan unsur

    – unsur dari sistem yang membentuknya.

    Berikut adalah karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan

    sistem lainnya :

    1. Batasan (Boundary)

    Penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk didalam sistem dan

    mana yang ada diluar sistem.

  • 29

    2. Lingkungan (Environment)

    Segala sesuatu diluar sistem, lingkungan yang menyadiakan asumsi, kendala, dan input

    terhadap suatu sistem.

    3. Masukan (input)

    Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari lingkungan yang dikonsumsi dan

    dimanipulasi oleh suatu sistem.

    4. Keluaran (Output)

    Sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, tampilan layar komputer, barang

    jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem.

    5. Komponen (Component)

    Kegiatan – kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang mentransformasikan input

    menjadi bentuk setengah jadi (output). Komponen ini bisa merupakan subsistem dari

    sebuah sistem.

    6. Penghubung (Interface)

    Tempat dimana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau berinteraksi.

    7. Penyimpanan (Storage)

    Penyimpanan merupakan suatu media penyangga di antara komponen tersebut bekerja

    dengan berbagai tingkatan yang ada dan memungkinkan komponen yang berbeda dan

    berbagai data yang sama.

    2.2 Konsep Dasar Informasi

    2.2.1. Pengertian Informasi

    Informasi merupakan hal yang sangat penting menurut Jogiyanto adalah: Informasi

    adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang

    menerimanya. (Jogiyanto. 2005).

    2.2.2 Kualitas Informasi

    Kualitas informasi tergantung dari tiga hal, yaitu :

    1. Akurat (Accurate)

    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias (menyesatkan). Dimana

    informasi harus akurat karena sumber informasi sampai kepenerima informasi

    kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak

    informasi tersebut.

    2. Tepat Waktu (Timelines)

    Informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat, karena informasi tidak

    mempunyai nilai lagi.

  • 30

    3. Relevan (Relevance)

    Informasi harus mempunyai manfaat untuk pemakainya.

    2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

    Sistem informasi adalah suatu kegiatan dari prosedur-prosedur yang diorganisasikan,

    bilamana dieksekusi akan menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan

    dan pengendalian di dalam organisasi (Henry C. Lucas dalam (Jogianto, 2000:p88). Ahli lain

    menyebutkan bahwa sistem informasi adalah sebuah sistem yang mengarah pada penggunaan

    teknologi komputer dalam organisasi yang menyajikan informasi kepada pemakai. (O‟Brien,

    2003:p89).

    Namun Sistem Informasi juga dapat didefinisikan sebagai sebuah rangkaian prosedur

    formal di mana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada

    para pemakai.(Hall, 2001:77)

    Sistem informasi mengandung tiga aktivitas dasar di dalamnya, yaitu: aktivitas

    masukan (input), pemrosesan (processing), dan keluaran (output). Tiga aktivitas dasar ini

    menghasilkan informasi yang dibutuhkan organisasi untuk pengambilan keputusan,

    pengendalian operasi, analisis permasalahan, dan menciptakan produk atau jasa baru.

    Masukan berperan di dalam pengumpulan bahan mentah (raw data), baik yang diperoleh dari

    dalam maupun dari lingkungan sekitar organisasi. Pemrosesan berperan untuk mengkonversi

    bahan mentah menjadi bentuk yang lebih memiliki arti. Sedangkan, keluaran dimaksudkan

    untuk mentransfer informasi yang diproses kepada pihak-pihak atau aktivitasaktivitas yang

    akan menggunakan. Sistem informasi juga membutuhkan umpan balik (feedback), yaitu untuk

    dasar evaluasi dan perbaikan di tahap input berikutnya (Jogiyanto, 2001:p56).

    Dewasa ini, sistem informasi yang digunakan lebih berfokus pada sistem informasi

    berbasis komputer (computer-based information system). Harapan yang ingin diperoleh di sini

    adalah bahwa dengan penggunaan sistem informasi berbasis komputer, informasi yang

    dihasilkan dapat lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu, sehingga pengambilan keputusan

    dapat lebih efektif dan efisien. Ada perbedaan yang cukup tajam antara komputer dan

    program komputer di satu sisi dengan sistem informasi di sisi lainnya. Komputer dan

    perangkat lunak komputer yang tersedia merupakan fondasi teknis, alat, dan material dari

    sistem informasi modern.

    Komputer dapat dipakai sebagai alat untuk menyimpan dan memproses informasi.

    Program komputer atau perangkat lunak komputer merupakan seperangkat instruksi operasi

    yang mengarahkan dan mengendalikan pemrosesan informasi (Kristianto, 2003:p78).

  • 31

    2.4 Pasien

    Menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 269/MENKES/PER/III/2008

    tentang rekam medis menjelaskan bahwa pasien adalah setiap orang yang melakukan

    konsultasi masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan

    baik secara langsung maupun tidak langsung kepada dokter.

    2.5 Klinik

    Klinik yaitu fasilitas medis yang lebih kecil yang hanya melayani keluhan tertentu.

    Biasanya dijalankan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat atau dokter-dokter yang ingin

    menjalankan praktek pribadi. Klinik biasanya hanya menerima rawat jalan. Bentuknya bisa

    pula berupa kumpulan klinik yang disebut poliklinik.

    Klinik dapat dioperasikan, dikelola dan didanai secara pribadi atau publik dan

    biasanya meliputi perawatan kesehatan primer kebutuhan populasi di masyarakat lokal.

    Berbeda dengan rumah sakit yang lebih besar yang menawarkan perawatan khusus dan

    menerima rawat inap.

    Sedangkan menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

    028/MENKES/PER/I/2011 tentang klinik menjelaskan bahwa klinik adalah salah satu bentuk

    fasilitas pelayanan kesehatan dibutuhkan untuk terselenggaranya pelayanan kesehatan yang

    mudah diakses, terjangkau dan bermutu dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan

    masyarakat.

    2.6 Pelayanan

    Menurut Tjiptono(2008) menjelaskan pelayanan didefinisikan sebagai segala sesuatu

    yang dilakukan oleh pihak tertentu (individu atau kelompok) kepada pihak lain (individu atau

    kelompok). Sedangkan menurut Gronroos (2007) menjelaskan pelayanan sebagai aktivitas

    dari suatu hakikat yang tidak terwujud yang berinteraksi antara konsumen dan pemberi jasa,

    yang memberikan solusi bagi masalah-masalah konsumen.

    Menurut Tjiptono(2008) menjelaskan pelayanan memiliki empat karakteristik yang

    membedakan dengan barang terwujud, terdiri dari :

    a. Intangibility, karena pelayanan merupakan output yang tidak berbentuk namun dapat

    dirasakan keberadaannya oleh konsumen melalui suatu proses pelayanan yang disediakan

    oleh penyedia.

    b. Heterogenitiy/variability/inconsistency, artinya banyak variasi kualitas dan jenis

    tergantung pada siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut dihasilkan, sehingga tidak ada

  • 32

    output penyampaian jasa yang sama persis, dari produsen ke produsen, dari konsumen ke

    konsumen dan dari waktu ke waktu.

    c. Inseparability, artinya unsur produksi dan konsumsi sering dilakukan pada waktu yang

    bersamaan, sehingga kualitas suatu jasa ditentukan dalam prosesn interaksi antara

    penyedia dan penerimanya, sehingga dalam hubungan penyedia jasa dengan

    konsumennya, efektivitas individu yang menyampaikan jasa (contak personel) merupakan

    unsur yang penting.

    d. Perishability, artinya pelayanan tidak tahan lama, tidak dapat disimpen, tidak dapat dijual

    kembali atau dikembalikan.

    2.7 Rekam Medis

    Dalam penjelasan Pasal 46 ayat (1) UU Praktik Kedokteran, yang dimaksud dengan

    rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien,

    pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

    Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 749a/Menkes/Per/XII/1989 tentang

    Rekam Medis dijelaskan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan

    dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain

    kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan.

    Kedua pengertian rekam medis diatas menunjukkan perbedaan yaitu Permenkes hanya

    menekankan pada sarana pelayanan kesehatan, sedangkan dalam UU Praktik Kedokteran

    tidak. Ini menunjukan pengaturan rekam medis pada UU Praktik Kedokteran lebih luas,

    berlaku baik untuk sarana kesehatan maupun di luar sarana kesehatan

    Isi Rekam Medis :

    1. Catatan, merupakan uraian tentang identitas pasien, pemeriksaan pasien, diagnosis,

    pengobatan, tindakan dan pelayanan lain baik dilakukan oleh dokter dan dokter gigi

    maupun tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan kompetensinya.

    2. Dokumen, merupakan kelengkapan dari catatan tersebut, antara lain foto rontgen, hasil

    laboratorium dan keterangan lain sesuai dengan kompetensi keilmuannya.

    Jenis Rekam Medis

    a. Rekam medis konvensional

    b. Rekam medis elektronik

  • 33

    Manfaat Rekam Medis antara lain:

    a. Pengobatan Pasien

    Rekam medis bermanfaat sebagai dasar dan petunjuk untuk merencanakan dan

    menganalisis penyakit serta merencanakan pengobatan, perawatan dan tindakan medis

    yang harus diberikan kepada pasien.

    b. Peningkatan Kualitas Pelayanan

    Membuat Rekam Medis bagi penyelenggaraan praktik kedokteran dengan jelas dan

    lengkap akan meningkatkan kualitas pelayanan untuk melindungi tenaga medis dan untuk

    pencapaian kesehatan masyarakat yang optimal.

    c. Pendidikan dan Penelitian

    Rekam medis yang merupakan informasi perkembangan kronologis penyakit, pelayanan

    medis, pengobatan dan tindakan medis, bermanfaat untuk bahan informasi bagi

    perkembangan pengajaran dan penelitian di bidang profesi kedokteran dan kedokteran

    gigi.

    d. Pembiayaan

    Berkas rekam medis dapat dijadikan petunjuk dan bahan untuk menetapkan pembiayaan

    dalam pelayanan kesehatan pada sarana kesehatan. Catatan tersebut dapat dipakai sebagai

    bukti pembiayaan kepada pasien.

    e. Statistik Kesehatan

    Rekam medis dapat digunakan sebagai bahan statistik kesehatan, khususnya untuk

    mempelajari perkembangan kesehatan masyarakat dan untuk menentukan jumlah

    penderita pada penyakit tertentu.

    f. Pembuktian Masalah Hukum, Disiplin dan Etik

    Rekam medis merupakan alat bukti tertulis utama, sehingga bermanfaat dalam

    penyelesaian masalah hukum, disiplin dan etik.

    2.8. Unified Modelling Language (UML)

    Unified Modelling Language (UML) merupakan sistem arsitektur yang bekerja dalam

    OOAD (Object-Oriented Analysis and Design ) dengan satu bahasa yang konsisten untuk

    menentukan, visualisasi, mengkonstruksi, dan mendokumentasikan artifact yang terdapat

    dalam sistem perangkat lunak UML sekarang menjadi standart untuk pemodelan orientasi

    object dengan menggunakan notasi untuk sejumlah model yang berbeda yang dihasilkan

    selama analisa dan desain orientasi object.

    Penggunaan UML berdampak pada peningkatan produktivitas, kualitas, dan

    pengurangan biaya dan waktu. Kerumitan dalam segi arsitektural sistem perangkat lunak yang

    dibangun dapat diatasi dengan menggambarkan blue print sistem tersebut. Tujuan utama dari

  • 34

    pemodelan visual adalah memungkinkan adanya komunikasi antara pengguna, pengembang,

    penganalisis, tester, manager, dan siapapun yang terlibat dalam proyek. Menunjukan interaksi

    antara pengguna dengan sistem, obyek-obyek dalam sistem, dan antar sistem itu sendiri.

    Pemodelan visual adalah suatu cara berpikir tentang persoalan menggunakan model-

    model yang diorganisasikan seputar dunia nyata. Model berguna untuk memahami persoalan,

    mengkomunikasikan dengan orang-orang yang terlibat dalam proyek(customer, ahli

    dibidangnya, analis, designer, dll), memodelkan enterprise , menyiapkan dokumentasi,

    merancang program, dan merancang basis data.

    Berbeda dengan pemodelan terstruktur yang mengandalkan dua diagram yaitu diagram

    aliran data (DAD) dan entity relationship diagram (ERD). UML memandang sistem secara

    komprehenship dengan menyediakan lebih banyak diagram yang menunjukan bermacam-

    macam aspek dalam sistem, sehingga didapatkan pemahaman yang menyeluruh terhadap

    sistem.

    Unified Modelling Language (UML) merupakan sistem arsitektur yang bekerja dalam

    OOAD (Object-Oriented Analysis and Design ) dengan satu bahasa yang konsisten untuk

    menentukan, visualisasi, mengkonstruksi, dan mendokumentasikan artifact yang terdapat

    dalam sistem perangkat lunak UML sekarang menjadi standart untuk pemodelan orientasi

    object dengan menggunakan notasi untuk sejumlah model yang berbeda yang dihasilkan

    selama analisa dan desain orientasi object.

    Penggunaan UML berdampak pada peningkatan produktivitas, kualitas, dan

    pengurangan biaya dan waktu. Kerumitan dalam segi arsitektural sistem perangkat lunak yang

    dibangun dapat diatasi dengan menggambarkan blue print sistem tersebut. Tujuan utama dari

    pemodelan visual adalah memungkinkan adanya komunikasi antara pengguna, pengembang,

    penganalisis, tester, manager, dan siapapun yang terlibat dalam proyek. Menunjukan interaksi

    antara pengguna dengan sistem, obyek-obyek dalam sistem, dan antar sistem itu sendiri.

    Pemodelan visual adalah suatu cara berpikir tentang persoalan menggunakan model-

    model yang diorganisasikan seputar dunia nyata. Model berguna untuk memahami persoalan,

    mengkomunikasikan dengan orang-orang yang terlibat dalam proyek(customer, ahli

    dibidangnya, analis, designer, dll), memodelkan enterprise, menyiapkan dokumentasi,

    merancang program, dan merancang basis data.

    Berbeda dengan pemodelan terstruktur yang mengandalkan dua diagram yaitu diagram

    aliran data (DAD) dan entity relationship diagram (ERD).

    UML memandang sistem secara komprehenship dengan menyediakan lebih banyak

    diagram yang menunjukan bermacam-macam aspek dalam sistem, sehingga didapatkan

    pemahaman yang menyeluruh terhadap sistem. Diagram-diagram UML diantaranya adalah

  • 35

    sebagai berikut :

    a. Class diagram

    b. Use Case diagram

    c. Sequence diagram

    d. Activity diagram

    3. Analisa dan User Interface

    3.1. Analisa Kebutuhan

    3.1.1 Analisa Software

    Dalam pembuatan aplikasi perancangan sistem informasi pelayanan medis ini,

    kebutuhan minimum perangkat lunak yang digunakan adalah

    Windows XP

    SQL server 2000

    Microsoft Visual Basic versi 6.0

    3.1.2 Analisa Pengguna

    Analisa Kebutuhan dalam perancangan Sistem infromasi pelayanan medis akan

    digunakan oleh user/ pemakai yaitu Admin, Petugas pendaftaran, dan dokter.

    3.2 Perancangan Sistem

    Metode yang digunakan dalam analisis dan perancangan pada sistem informasi pelayanan

    medis adalah metode Unified Modelling Language (UML). Berikut ini gambar use case

    diagram dari sistem informasi pelayanan medis.

    Petugas Pendaftaran

    Kelola Dokter

    Kelola Pasien/Karyawan

    Kelola Jenis layanan

    Pendaftaran Pelayanan

    Admin

    Dokter

    Kelola Petugas Pendaftaran

    Kelola Obat Login

    Kelola Anak dan Istri/Suami

    Buat Rekam Medis

    Lihat Rekam Medis

    Buat Resep

    Gambar 1. use case diagram sistem informasi pelayanan medis

  • 36

    3.3 Database design

    Perancangan database dari sistem informasi pelayanan medis Klinik Mitra Medika

    yang bekerja sama dengan PT. Parkland Word Indonesia menggunakan bantuan perangkat

    lunak Microsoft SQL Server 2000. Perancangan database dapat dilihat pada gambar dibawah

    ini.

    Gambar 2. Entity Relationship Diagram Sistem Keseluruhan

    3.4 .Permodelan User Interface

    3.4.1 Form Login

    Sebelum menggunakan aplikasi ini, User harus terlebih dahulu melakukan proses

    login untuk dapat melanjutkan ke halaman otoritasnya masing-masing.

    Gambar 3. Form Login

  • 37

    3.4.2 Form Menu Utama

    Pada form utama administrator terdapat beberapa menu yaitu master, transaksi,

    laporan, dan tool. Menu master terdiri dari sub menu karyawan, dokter, departemen, obat dan

    penyakit. Menu Transaksi terdiri dari sub menu registrasi, pemeriksaan, dan rujukan. Menu

    laporan terdiri dari sub menu laporan kunjungan pasien, rekam medis, kecelakaan kerja, dan

    rawat jalan/rawat inap. Menu Tool terdiri dari sub menu administrasi user, bidang pekerjaan,

    agama, dan alamat rujukan. Administrator memiliki hak akses untuk mengelola semua data

    master dalam sistem.

    Gambar 4. Form Menu Utama

    3.4.3 Form Dokter

    Pada form ini admin dapat mengelola data dokter, baik menambah, mengedit atau

    menghapus data dokter. Form dokter dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

    Gambar 5. Form Dokter

  • 38

    3.4.5 Form Karyawan/Pasien

    Pada form ini admin dapat mengelola data karyawan, meliputi biodata karyawan,

    kepegawaian, keluarga, riwayat kesehatan. Form karyawan dapat dilihat pada gambar

    dibawah ini.

    Gambar 6. Form Karyawan

    3.4.5 Form Departemen

    Pada form ini admin dapat mengelola data departemen, misalnya penambahan

    departemen, dan perubahan pimpinan. Form departemen dapat dilihat pada gambar dibawah

    ini.

    Gambar 7. Form Departemen

    3.4.6 Form Penyakit

    Pada form ini admin dapat mengelola data penyakit, meliputi penambahan jenis

    penyakit dan kategori penyakit. Form penyakit dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

  • 39

    Gambar 8. Form Penyakit

    3.4.7 Form Obat

    Pada form ini admin dapat mengelola data obat, meliputi penambahan obat, perubahan

    jenis obat dan perubahan harga obat. Form obat dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

    Gambar 9. Form Obat

    3.4.8 Form Registrasi

    Pada form ini petugas pendaftaran dapat melakukan registrasi/pendaftaran pelayanan

    medis, meliputi pelayanan pada poli gigi, bidan dan umum. Form registrasi dapat dilihat pada

    gambar dibawah ini.

    Gambar 10. Form Registrasi

  • 40

    3.4.9 Form Pemeriksaan

    Pada form ini dokter dapat mengelola data pemeriksaan pasien/karyawan, meliputi

    biodata karyawan, keluhan pasien, tindakan, serta obat yang diberikan. Form pemeriksaan ini

    dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

    Gambar 11. Form Pemeriksaan Pasien

    3.4.10 Form Rujukan

    Pada form ini dokter dapat memberikan rujukan perawatan pasien ke poliklinik atau

    rumah sakit. Form rujukan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

    Gambar 12. Form Rujukan

  • 41

    3.4.11 Laporan Rekam Medis

    Pada laporan ini dokter dapat melihat rekam medis dari pasien. Laporan rekam medis

    dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

    Gambar 13. Form Laporan Rekam Medis

    4. Kesimpulan

    Dari hasil uji coba perangkat lunak ini dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai

    berikut :

    1. Sistem ini memberikan kemudahan dalam hal pendaftaran pasien baru, kecepatan dalam

    pengaksesan data pasien lama yang akan kembali berobat atau menjalani perawatan,

    melihat data dokter yang bertugas pada klinik tersebut dengan cepat.

    2. Sistem ini juga memberikan kemudahan kepada para petugas rekap medis untuk

    membuat laporan rekap medis setiap pasien karena data medis pasien sudah

    didokumentasikan ke dalam database pasien setiap kali melakukan atau menjalani

    pemeriksaan di klinik tersebut.

    3. Sistem ini juga akan sangat memudahkan dalam penyimpanan data dalam jumlah yang

    besar dan pengaksesan data yang lebih cepat.

    4. Dengan penggunaan komputer akan menghemat ruang penyimpanan, keamanan dan

    keutuhan data dapat lebih terjamin dan terpelihara.

    5. Terhindar dari nomor rekam medis yang ganda karena sistem ini dapat mendeteksinya

    apabila ada nomor medis yang sama.

    6. Mempermudah petugas dalam mencetak kartu berobat, identitas pasien, dan kunjungan

    pasien.

    7. Mendapatkan informasi laporan harian dan bulanan secara cepat serta jenis laporannya

    dapat bervariasi sesuai dengan yang diperlukan.

  • 42

    5. Daftar Pustaka

    AbouZahr1, Carla & Boerma1,Ties (2005). Health information systems: the foundations of

    public health in Bulletin of the World Health Organization.

    Agus Haryanto, (2007), Membuat Aplikasi Sederhana Dengan Microsoft Access, Elex

    Media Komputindo, Jakarta.

    Adi Kurniadi, (1999), Pemrograman Microsoft Visual Basic 6, Elex Media Komputindo,

    Jakarta.

    Departemen Kesehatan RI.(1994). Pedoman Sistem Pencatatan Rumah Sakit (Rekam

    medis/Medical Record) .

    Departemen Kesehatan RI. (2004). Sistem Kesehatan Nasional.

    Departemen Kesehatan RI. (2003). Indikator Indonesia Sehat 2010 & Pedoman Penetapan

    Indikator Provinsi Sehat dan Kabupaten/Kota Sehat .

    Fathansyah. (1999). Basis data. Bandung: Informatika.

    Fowler, Martin. (2004). UML Distilled (3rd ed.). Yogyakarta: Andi.

    Jogiyanto,H.M. (2000). Pengenalan komputer. Yogyakarta: Andi.

    Kadir, Abdul. (2009). Dasar perancangan dan implementasi database relasional.

    Yogyakarta: Andi.

    Murdick, Robert G. (1993). Sistem informasi untuk manajemen modern (3rd ed.). Jakarta:

    Pressindo.

    Sjamsuhidajat. (2006). Manual rekam medis. Jakarta: Konsil Kedokteran Indonesia.

  • 43

    Mencari Nilai Variabel Dari Persamaan Linier Dua Variabel

    Dengan Menggunakan Microsoft Excell

    Slamet Gunadi

    Program Studi S1 Teknik Informatika

    Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Al-Khairiyah

    Jalan H.Enggus Arja No. 1 Lingk. Citangkil Cilegon 42443

    email :[email protected]

    Abstrak

    Matematika sebagai salah satu ilmu dasar terapan, tidak sedikit rumus rumusnya dipakai

    dalam kehidupan sehari hari. Persamaan linier sebagai salah satu contoh soal matematika,

    dengan rumus eliminasi nilai x dan y dapat dihitung. Bentuk umum persamaan linier dua

    variabel biasa ditulis dengan Ax + By + C = 0. Untuk menghitung besaran nilai x dan y

    minimal harus tersedia dua buah persamaan linier. Teknik eliminasi umum digunakan untuk

    menghitung besaran nilai nilai x dan y. Microsoft Excell sebagai salah satu paket program

    dengan mudah dapat digunakan untuk mencari nilai nilai x dan y dari sebuah persamaan

    linier dengan menggunakan rumus eliminasi tersebut.

    Kata kunci: Nilai variabel, persamaan linier, dua variabel

    1. Pendahuluan

    Persamaan linier sebagai salah satu contoh soal dalam bidang matematika. Dari

    persamaan ini bisa dicari berapa nilai nilai dari x maupun y nya. Cara eliminasi adalah cara

    yang paling ampuh dan umum digunakan. Secara umum persamaan linier dapat ditulis Ax +

    By + C = 0, dimana A, B dan C mempunyai syarat adalah bilangan riil. Untuk dapat

    menghitung nilai nilai x dan y, diperlukan minimal 2(dua) buah persamaan linier. Sebagai

    contoh dapat ditulis sebagai berikut :

    X + 2Y = 5

    3X + 5Y = 13

    Untuk dapat mencari ataupun menghitung nilai nilai dari X dan Y dapat dilakukan

    dengan berbagai macam cara, salah satunya dengan eliminasi. Yaitu dengan cara

    mengenolkan nilai koefisien pada X atau Y. Jika nilai X sudah ketemu maka nilai Y dapat

    dicari. Demikian pula sebaliknya jika nilai Y sudah ketemu nilai X dapat pula ditemukan

    Teknis pilihan eliminasi X ataupun Y, semata mata didasarkan pada aspek kemudahan proses

    eliminasi itu sendiri dengan melihat angka koefisien pada persamaan persamaan X dan Y.

    Namun jika proses eliminasi dilakukan dengan menggunakan komputer, maka aspek

    kemudahan tidak perlu lagi dipertimbangkan.

  • 44

    2. Landasan Teori

    Sebuah persamaan linier dengan dua variabel digambarkan dengan Ax + By + C,

    dimana A, B dan C mempunyai syarat sebagai bilangan riil

    Untuk dapat menyelesaikan persamaan linier dengan dua variabel x dan y diperlukan minimal

    dua persamaan linier. Ada bermacam cara untuk dapat menghitung nilai nilai dari x dan y,

    salah satunya adalah dengan cara eliminasi. Cara eliminasi ini adalah cara yang paling umum

    dan paling mudah serta biasa dilakukan. Yaitu dengan cara melakukan pengurangan satu

    persamaan dengan persamaan lainnya dengan maksud dan tujuan menghilangkan nilai salah

    satu variabel, yaitu bisa x ataupun y

    Secara umum dapat digambarkan sebagai berikut :

    A1x + B1y + C1 = 0 -------- (1)

    A2x + B2y + C2 = 0 -------- (2)

    Ada dua cara untuk menghitung nilai x dan y dari kedua persamaan tersebut

    1. Jika variabel x yang akan dilakukan eliminasi maka, persamaan (1) dikalikan dengan A2,

    sedang persamaan (2) dikalikan dengan A1, sehingga persamaan menjadi

    A2A1x + A2B1y + A2C1 = 0 --------- (3)

    A1A2x + A1B2y + A1C2 = 0 --------- (4)

    Lakukan proses pengurangan kedua persamaan tersebut jika koefisien pada variabel x

    kedua persamaan bertanda sama baik positif ataupun negatif, dan lakukan penjumlahan

    kedua persamaan tersebut jika koefisien variabel persamaan (3) positif sedang persamaan

    (4) negatif. Demikian pula halnya jika koefisien variabel persamaan (3) negatif dan

    persamaan (4) positif.

    2. Jika variabel y yang akan dieliminasi maka, persamaan (1) dikalikan dengan B2, sedang

    persamaan (2) dikalikan dengan B1, sehingga persamaan menjadi :

    B2A1x + B2B1y + B2C1 = 0 ............. (5)

    B1A2x + B1B2y + B1C2 = 0 ............. (6)

    Lakukan proses pengurangan kedua persamaan tersebut jika koefisien pada variabel x

    kedua persamaan bertanda sama baik positif ataupun negatif, dan lakukan penjumlahan

    kedua persamaan tersebut jika koefisien variabel persamaan (5) positif sedang persamaan

    (6) negatif. Demikian pula halnya jika koefisien variabel persamaan (5) negatif dan

    persamaan (6) positif.

  • 45

    Jika nilai x telah ditemukan, masukkan nilai x tersebut kedalam persamaan (1) ataupun

    persamaan (2) dan dapat dihitung nilai y yang dicari. Demikian pula halnya jika nilai y

    sudah ditemukan, jika ingin mencari nilai x, maka masukkan nilai y tersebut kedalam

    persamaan (1) ataupun persamaan (2) dan nilai dapat dihitung

    Umumnya untuk eliminasi koefisien nilai x ataupun y lebih banyak ditentukan pada

    aspek kemudahan proses eliminasi saja, namun jika proses ini dilakukan dengan komputer

    aspek tersebut tidak berlaku lagi, artinya eliminasi koefisien x atau y sama saja tidak perlu

    lagi mempertimbangkan kemudahan prosses eliminasi

    Secara flowchart proses penyelesaian dapat digambarkan sebagai berikut

    T

    Y

    T

    Y

    start

    Variabel x

    dihilangkan ?

    Kalikan persamaan 1 dg koefisien x dari

    persamaan 2 dan persamaan 2 dengan

    koeisien x dari persamaan 1

    Kurangkan kedua persamaan tersebut

    Koefisien x persamaan

    1 dan persamaan 2

    positif atau negatif

    Jumlahkan kedua persamaan tersebut

    Hitung nilai y

    Hitung nilai x

    Kalikan persamaan 1 dg koefisien y dari

    persamaan 2 dan persamaan 2 dengan

    koeisien y dari persamaan 1

    stop

  • 46

    Sebagai ilustrasi pemecahan maslah perhatikan persamaan persamaan beikut ini

    X + 2Y = 5 ------------ (1)

    3X + 5Y = 13 ----------- (2)

    Penyelesaian

    Untuk dapat mencari nilai nilai x dan y yang memenuhi kedua persamaan linier tersebut

    dapat dilakukan dengan langkah langkah sebagai berikut :

    1. Tentukan kolom kolom untuk mengisi koefisien dari sebuah persamaan kwadrat dan

    masukkan angka angka persamaan tersebut. Sebagai contoh diatas misal koefisien x

    ditentukan pada kolom A, koefisien y pada kolom C dan konstanta pada kolom E. Dari

    contoh dua buah persamaan tersebut diatas jika dimasukkan kedalam sheetnya dapat

    dilihat sebagai berikut :

    2. Lakukan eliminasi pada kolom nilai X atau Y, misal eliminasi pada kolom X,

  • 47

    dan hasilnya dapat dilihat sebagai berikut :

    3. Lakukan penghitungan pada kolom y dengan melakukan proses pembagian dari

    pengurangan kolom c dengan pengurangan pada kolom y. Pengurangan pada kolom x

    pasti menghasilkan angka nol. Secara detail dapat dilihat sebagai berikut :

  • 48

    Hasil angka yang diperoleh dapat dilihat sebagai berikut :

    4. Untuk menghitung nilai X, pilih salah satu persamaan, masukkan nilai Y yang sudah

    diperoleh dan hitung nilai X nya, selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut ini

  • 49

    Hasil yang diperoleh dapat dilihat pada gambar berikut ini :

    3. Penutup

    Dengan cara yang sama setiap persamaan linier dengan dua variabel dapat dihitung

    dengan mudah dan pasti benar. Untuk persamaan dengan jumlah variabel tiga, empat, lima

    dan seterusnya dapat dibuat dengan cara yang sama.

    Artinya jika ada tiga variabel maka, minimal harus ada tiga pesamaan. Proses

    penghitungannya sama, yaitu melakukan eliminasi salah satu nilai koefisien bisa X, Y

    ataupun Z, sehingga tinggal dua persamaan. Artinya jika koefisien X yang dieliminasi, maka

    tinggal dua persamaan dengan variabel Y dan Z. Kemudian dari dua persamaan tersebut

    eliminasi bisa dilakukan pada koefisien variabel Y ataupun Z. Jika koefisien variabel Y yang

    dipilih, maka ketemu nilai Z.

    Jika nilai Z sudah ketemu nilai Y dicari dari persamaan yang menganung nilai Y dan Z,

    kemudian masukkan nilai Z kedalam persamaan ini, maka akan ketemu nilai Y.

    Demikian seterusnya jika nilai Y dan Z sudah ketemu, masukkan nilai nilai Y dan Z tersebut

    pada salah satu persamaan yang mengandung variabel X, Y dan Z.

    Dengan demikian nilai X dapat dihitung.

  • 50

    Jumlah minimal persamaan adalah harus sama dengan jumlah variabel, artinya jika

    persamaan dengan tiga variabel, minimal persamaan liniernya adalah tiga. Demikian pula

    halnya jika jumlah variabel ada empat, minimal persamaan harus ada empat.

    4. Daftar Pustaka

    Anton Howard, 1994, Aljabar Linier Elementer, Penertbit Erlangga, Jakarta

    http://www2.bgsu.edu/downloads/cio/file15626.pdf, Microsoft Excel Tutorial

    http://www2.bgsu.edu/downloads/cio/file15626.pdf,%20Microsoft

  • 51

    Konsep Uang dalam Pandangan Islam

    Fajri Ali

    Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Al-Khairiyah

    Jalan H.Enggus Arja No. 1 Lingk. Citangkil Cilegon 42443

    email : [email protected]

    Abstraksi

    Artikel ini berisi tentang Konsep Uang dalam Pandangan Islam, Kesalahan besar ekonomi konvensional ialah menjadikan uang sebagai komoditas, sehingga keberadaan uang saat ini lebih

    banyak diperdagangkan daripada digunakan sebagai alat tukar dalam perdagangan. Lembaga

    perbankan konvensional juga menjadikan uang sebagai komoditas dalam proses pemberian kredit.

    Instrumen yang digunakan adalah bunga (interest). Uang yang memakai instrumen bunga telah

    menjadi lahan spekulasi empuk bagi banyak orang di muka bumi ini. Kesalahan konsepsi itu

    berakibat fatal terhadap krisis hebat dalam perekonomian sepanjang sejarah, khususnya sejak awal

    abad 20 sampai sekarang. Ekonomi berbagai negara di belahan bumi ini tidak pernah lepas dari

    terpaan krisis dan ancaman krisis berikutnya pasti akan terjadi lagi. Sejak 15 abad yang lalu, Islam

    telah memiliki konsep tentang bagaimana uang diperlakukan sehingga meniadakan berbagai krisis

    baik keuangan maupun krisis ekonomi.

    Kata Kunci : Dinar, Dirham, Uang Romawi Bizantium, Uang Persia, Uang dalam Islam, Khalifah,

    Ekonomi Konvensional, Krisis Ekonomi Global, Ekonomi Islam, Hadits Nabi, Al-Qur’an.

    1. Pendahuluan

    Uang merupakan inovasi besar dalam peradaban perekonomian dunia. Posisi uang

    sangat strategis dalam satu sistem ekonomi dan sulit digantikan variabel lainnya. Bisa

    dikatakan uang merupakan bagian yang terintegrasi dalam satu sistem ekonomi dan sulit

    digantikan variabel laninnya. Bisa dikatakan uang merupakan bagian yang terintegrasi

    dalam satu sistem ekonomi. Sepanjang sejarah keberadaannya uang memainkan peran

    penting dalam perjalanan kehidupan modern. Uang berhasil memudahkan dan

    mempersingkat waktu transaksi pertukaran barang dan jasa. Uang dalam sistem ekonomi

    memungkinkan perdagangan berjalan secara efisien.

    Uang merupakan sesuatu yang diadopsi dari peradaban Romawi dan Persia. Ini

    dimungkinkan karena penggunaan dan konsep uang tidak bertentangan dengan ajaran

    Islam. Dinar adalah mata uang emas yang diambil dari Romawi dan Dirham adalah mata

    uang perak warisan peradaban Persia.

  • 52

    Islam memandang uang hanya sebagai alat tukar (medium of exchange), bukan

    sebagai barang dagangan (komoditas) yang diperjualbelikan seperti sekarang ini. Ketentuan

    ini telah banyak dibahas ulama seperi Ibnu Taymiyah, Al-Ghazali, Al-Maqrizi, Ibnu Khaldun

    dan lain-lain. Hal dipertegas lagi Choudhury dalam bukunya “Money in Islam: a Study in

    Islamic Political Economy”, bahwa konsep uang tidak diperkenankan untuk diaplikasikan

    pada komoditi, sebab dapat merusak kestabilan moneter sebuah negara.

    Oleh karena itu motif permintaan akan uang adalah untuk memenuhi kebutuhan

    transaksi (money demand for transaction), bukan untuk spekulasi. Islam juga sangat

    menganjurkan penggunaan uang dalam pertukaran karena Rasulullah telah menyadari

    kelemahan dari salah satu bentuk pertukaran di zaman dahulu yaitu barter (bai‟ al

    muqayyadah), dimana barang saling dipertukarkan. Menurut Afzalur Rahman, Rasulullah

    Saw menyadari akan kesulitan-kesulitan dan kelemahan -kelemahan akan sistim pertukaran

    ini, lalu beliau ingin menggantinya dengan sistim pertukaran melalui uang. Oleh karena itu

    beliau menekankan kepada para sahabat untuk menggunakan uang dalam transaksi-transaksi

    mereka.

    2. Landasan Teori

    2.1. Sejarah Munculnya Uang

    Sebelum manusia menemukan uang sebagai alat tukar, ekonomi dilakukan dengan

    menggunakan sistem barter, yaitu barang ditukar dengan barang atau barang dengan jasa.

    Menurut Syah Wali Allah ad-Dahlawy, (ulama besar asal India yang hidup pada abad 18 M),

    pada tahap primitif atau kehidupan rimba, manusia telah melakukan pertukaran secara barter

    dan melakukan kerja sama untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

    Sistem barter ini merupakan sistem pertama kali dikenal dalam sejarah perdagangan

    dunia. Hal ini terjadi jauh sebelum abad VII M (sebelum masa Nabi Muhammad Saw).

    Dalam sejarah kuno, binatang ternak pernah menjadi medium pertukaran yang dominan.

    Tetapi dalam hal ini timbul masalah (kendala), karena ternak adalah barang yang tidak awet

    dan terlalu besar dijadikan sebagai alat tukar.

    Menurut Agustianto dalam buku Percikan Pemikiran Ekonomi Islam (2004) sistem

    barter banyak menghadapi kendala dalam kegiatan perdagangan dan bisnis. Kendala-kendala

    itu antara lain, pertama, sulit menemukan orang yang diinginkan. Kedua, sulit untuk

    menentukan nilai barang yang akan ditukarkan terhadp barang yang diinginkan. Ketiga, sulit

    menemukan orang yang mau menukarkan barangnya dengan jasa yang dimiliki atau

  • 53

    sebaliknya. Keempat, sulit untuk menemukakan kebutuhan yang akan ditukarkan pada saat

    yang cepat sesuai dengan keinginan. Artinya, untuk memperoleh barang yang diinginkan,

    memerlukan waktu yang terkadang relatif lama.

    Tanpa mata uang sebagai standar harga dan alat tukar maka proses pemenuhan

    kebutuhan manusia menjadi sulit. Dalam ekonomi barter, transaksi terjadi bila kedua belah

    pihak mempunyai dua kebutuhan sekaligus, yakni pihak pertama membutuhkan barang yang

    dimiliki pihak kedua dan begitu sebaliknya. Misalnya seseorang mempunyai sejumlah

    gandum, dan membutuhkan onta yang tidak dimilikinya. Sementara orang lain mempunyai

    onta dan membutuhkan gandum. Maka, terjadilah barter. Tetapi dalam hal ini, berapa banyak

    gandum yang akan ditukarkan dengan seekor onta, ukurannya belum jelas, harus ada standar.

    Menurut Thahir Abdul Muhsin Sulaiman dalam buku ‘Ilajul Musykilah Al-

    Iqtishadiyah bil Islam, “Dalam mengukur harga barang-barang yang akan dipertukarkan,

    harus ada standar (ukuran). Dalam kasus di atas, sulit menentukan berapa banyak gandum

    untuk sesekor unta. Demikian pula, halnya kalau ada orang akan membeli rumah dengan

    baju, atau budak dengan sepatu, atau tepung dengan keledai. Proses transaksi barter seperti

    itu dirasakan amat sulit, karena tiadanya ukuran yang jelas mengenai harga suatu barang. Bila

    ini terjadi terus, maka perekonomian mandeg dan lamban.

    Untuk memudahkan kondisi itu, maka Allah menciptakan dinar dan dirham sebagai

    hakim dan ukuran harga suatu barang. Misalnya, seekor unta sama dengan seratus dinar,

    sesekor kambing 20 dinar, segantang gandum 1 dirham, dsb.

    Agustianto menuturkan, untuk mengatasi berbagai kendala dalam transaski barter,

    manusia selanjutnya menggunakan alat yang lebih efektif dan efisien. Alat tukar tersebut

    ialah uang yang pada awalnya terdiri dari emas (dinar), perak (dirham). Dengan demikian

    komoditas berharga seperti ternak, diganti dengan logam, seperti emas atau perak. Logam

    mulia ini mempunyai kelebihan, pertama, logam adalah barang yang awet. Kedua, ia bisa

    dipecah menjadi satuaan-satuan yang lebih kecil. Ketiga, uang logam emas (dinar) dan perak

    (dirham) senantiasa sesuai dengan antara nilai intrinsiknya dengan nilai nominalnya.

    Sehingga ekonomi lebih stabil dan inflasi bisa terkendali. Hal ini sangat berbeda dengan uang

    kertas yang nilai nominalnya tak seimbang dengan nilai intrinsiknya (nilai materialnya).

    Sistem ini rawan goncangan krisis dan rawan inflasi (Buku Percikan Pemikiran Ekonomi

    Islam, 2004)

    Imam Al-Ghazali mengatakan, bahwa dalam ekonomi barter sekalipun, uang

    dibutuhkan sebagai ukuran nilai atau barang. Misalnya unta nilainya 100 dinar dan satu

    gantang gandum harganya sekian dirham. Dengan adanya uang sebagai ukuran nilai, maka

  • 54

    uang berfungsi pula sebagai media pertukaran (medium of exchange). Namun, harus dicatat,

    bahwa dalam ekonomi Islam, uang tidak dibutuhkan untuk uang itu sendiri. Uang diciptakan

    untuk melancarkan pertukaran dan menetapkan nilai yang wajar dari pertukaran barang atau

    jasa.

    Dalam menjelaskan sejarah munculnya uang (alat tukar), Syah Wali Allah ad-

    Dahlawy mengemukakan teori wisdom (kebijaksanaan). Menurutnya, salah satu

    kebijaksanaan (wisdom) yang dimiliki manusia, adalah kebijaksanaan mengenai jual beli

    timbal balik, (pembeli dan penjualan), memberi hadiah-hadiah, sewa-menyewa, memberi

    pinjaman, hutang dan hipotik. Dengan kebijaksaan inilah manusia menyadari bahwa

    pertukaran barang dengan barang (barter) tidak dapat memenuhi kebutuhannya seketika

    secara baik karena barter memerlukan syarat “kecocokan kedua belah pihak pada saat yang

    bersamaan” (double coincidence of wants). Oleh karena itu kemudian diperlukan “sesuatu”

    yang dapat diterima secara umun sebagai media petukaran (medium of exchange) yang

    sekarang disebut uang. Sesuatu scbagai medium of exchange ini berkembang dalam berbagai

    bentuk (Goldfeld (1990, hal 10) mulai dari tanah liat, kulit, garam, gigi ikan, logam, sampai

    berbagai bentuk surat hutang (termasuk uang kertas).

    Sesuatu yang disebut uang itu harus dapat diterima masyarakat umum yang menurut

    lbn Miskawaih (1030 M) harus memenuhi syarat-syarat : (1) tahan lama (durability), (2)

    mudah (convenience) dibawa, (3) tidak dapat dikorup ; (incorruptibility), (4) dikehendaki

    (desirability), (4) dikehendaki (desirability) semua orang, dan (5) orang senang melihatnya.

    Berdasarkan rumusan Ibnu Miskawaih tersebut, maka dari berbagai bentuk “uang” yang

    disebutkan di atas hanya emas dan peraklah yang memenuhi kelima syarat uang yang

    dirumuskannya.

    Rasulullah Saw telah menetapkan emas dan perak sebagai uang. Beliau menjadikan

    hanya emas dan perak saja sebagai standar uang. Standar nilai barang dan jasa dikembalikan

    kepada standar uang dinar dan dirham ini. Dengan uang emas dan perak inilah semua bentuk

    transaksi dilangsungkan. Beliau telah membuat standar uang ini dalam bentuk uqiyah,

    dirham, mitsqal dan dinar. Semua ini sudah dikenal dan sangat masyhur pada masa Nabi saw,

    di mana masyarakat Arab telah mempergunakannya sebagai alat tukar dan ukuran nilai dalam

    transaksi.

    Dari paparan di atas dapat diketahui bahwa, di masa awal Islam, mata uang yang

    digunakan adalah dinar dan dirham. Fakta sejarah telah membuktikan hal ini. Di salah satu

    museum di Paris, dijumpai koleksi empat mata uang peninggalan Khilafah Islam. Salah satu

    diantaranya sampai saat ini, dianggap satu-satunya di dunia sebagai peniggalan sejarah mata

  • 55

    uang. Mata uang itu dicetak pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib Ra. Sementara tiga

    lainnya adalah mata uang perak yang dicetak di Damaskus dan Merv sekitar tahun 60-70

    Hijriyah.

    Di masa khalifah Umar bin Khattab dan Usman bin Affan, mata uang telah pula

    dicetak dengan mengikuti gaya dirham Persia, dengan perubahan pada tulisan yang tercantum

    di mata uang tersebut dengan tulisan Arab. Memang, di awal pemerintahan Umar bin Khattab

    pernah timbul pemikiran untuk mencetak uang dari kulit, namun dibatalkan, karena tidak

    disetujui para sahabat yang lain, dengan alasan tidak terlalu awet dan intrinsiknya tidak bisa

    menyamai emas dan perak.

    Mata uang khilafah Islam yang mempunyai ciri khusus, baru dicetak pada masa

    pemerintahan Imam Ali bin Abi Thalib r.a. Namun sayang, peredarannya sangat terbatas,

    karena kondisi politik ketika itu amat tidak stabil. Kosentrasi khalifah saat itu lebih terpokus

    pada persoalan politik yang kacau seperti perang unta dan perang siffin.

    Mata uang gaya dirham Persia dicetak dengan gambar pedang Irak pada masa

    Muawiyah, dan anaknya Ziyad. Mata yang beredar saat itu belum berbentuk bulat seperti

    uang logam sekarang ini. Baru pada zaman Ibnu Zubair, mata uang dengan bentuk bulat ini

    dicetak, namun peredarannya terbatas di Hijaz. Sedangkan Mus‟ab, Gubernur Kufah

    mencetak dengan dua macam gaya, ada gaya Persia dan ada gaya Romawi.

    Pada 72-74 H Bishri bin Marwan mencetak mata uang yang disebut atawiyya. Sampai

    dengan zaman ini mata uang khilafah beredar bersama dengan dinar Romawi, dirham Persia

    dan sedikit himyarite Yaman. Baru pada zaman Abdul Malik (76 H), pemerintah mendirikan

    tempat percetakan uang, antara lain di Dara‟bjarb, Suq Ahwaz, Sus, Jay dan Manadar,

    Maysan, Ray dan Abarqubadh, dan mata uang khlifah dicetak secara terorganisasi dengan

    kontrol pemerintah.

    Nilai uang ditentukan oleh beratnya. Mata uang dinar mengandung emas 22 karat dan

    terdiri atas pecahan setengah dinar dan sepertiga dinar. Pecahan yang kecil didapat dengan

    memotong mata uang. Imam Ali misalnya, pernah membeli daging dengan memotong dua

    karat dari dinar (Hadits Riwayat Abu Daud). Dirham terdiri dari beberapa pecahan nash (20

    dirham), nawat (5 dirham), dan sha‟ira 1/60 dirham.

    Nilai tukar dinar-dirham relatif stabil pada jangka waktu yang paling panjang dengan

    kurs dirham 1:10. artinya 1 dinar sama dengan 10 dirham. Satu dinar terdiri dari 22 karat,

    sedangkan satu dirham terdiri dari 14 karat. Pada masa Umar nilai dirham menguat, apabila

    di masa Nabi 1 dirham senilai dengan 10 dirham, maka di masa Umar bin Khattab, 10 dinar

    senilai dengan 7 dirham.

  • 56

    Reformasi moneter pernah dilakukan oleh Abdul Malik, yaitu dirham diubah menjadi

    15 karat (bukan lagi 14 karat) dan pada saat yang sama, satu dinar dikurangi berat emasnya

    dari 4,55 gram menjadi 4,25 gram. Di zaman Ibnu Faqih (289 H), nilai dinar menguat

    menjadi 1;17, namun kemudian stabil pada kurs 1:15.

    Setelah reformasi moneter Abdul Malik, maka ukuran-ukuran nilai adalah sebagai

    berikut : satu dinar 4,25 gram, satu dirham, 3,98 gram, satu uqiyya setara 90 mitsqal, satu qist

    8 ritl (liter), setara setengah sha‟, satu qafiz 6 sha‟ setara ¼ artaba, satu wasq 60 sha‟, satu

    jarib 4 qafiz.

    Sungguh mengejutkan ternyata seribu tahun kemudian kurs 1:15 ini juga berlaku di

    Amerika Serikat 1792-1834 m. Berbeda dengan langkah reformasi moneter yang diambil

    Abdul malik, Amerika tetap mempertahankan kurs ini walaupun di negara-negara Eropa nilai

    mata uang emas menguat pada kisaran kurs 1:15,5 sampai 1:16,6. wal hasil, mata uang emas

    mengalir keluar dan mata uang biasa mengalir masuk Amerika. Kejadian drives out bad

    money atau uang kualitas buruk akan menggantikan uang kualitas baik.

    Lima ratus tahun sebelumya (1263-1328 M), ulama Islam Ibnu Taymiyah yang hidup

    di zaman pemerintahan Mamluk telah mengalami situasi di mana mata uang telah beredar

    dalam jumlah besar dengan nilai kandungan logam mulia yang berlainan satu sama lain. Pada

    saat itu beredar tiga jenis uang : dinar (emas), dirham, (perak) dan fulus (tembaga). Peredaran

    dinar sangat kadang mengilang, sedangkan yang beredar luas adalah fulus. Fenomena inilah

    yang dirumuskan Ibnu Taymiyah bahwa uang dengan kualitas rendah (fulus) akan

    menendang uang keluar kualitas baik (dinar, dan dirham).

    Di zaman Ibnu Taymiyah hidup, pemerintahan Mamluk ditandai dengan tidak

    stabilnya hidup. Pemerintahan Mamluk ditandai dengan tidak stabilnya sistem moneter,

    karena banyaknya fulus yang beredar atau meningkatnya jumlah tembaga dalam mata uang

    menggantikan dirham. Hal serupa juga terjadi di zaman modern ini. Kerusakan sistem

    moneter modern telah menimbulkan kri