stikom aklppm.stikom-alkhairiyah.ac.id/wp-content/uploads/2018/03/jurnal_st… · perangkat lunak...
TRANSCRIPT
-
i
STIKOM AK Jurnal Ilmiah Manajemen Informatika dan Teknik Informatika
DEWAN REDAKSI
PEMBINA
Ketua STIKOM Al-Khairiyah
PENANGGUNGJAWAB
Direktur LPPM STIKOM Al-Khairiyah
DEWAN PENYUNTING
KETUA : Rafiudin, M.Si
SEKRETARIS : Vera Agustiani, SE
DEWAN REDAKSI : Zainal Alwan, ST
Drs. Fajri Ali, MM
Rulin Swastika, M.Kom
PENYUNTING AHLI : Ir. Sudarmono
Ir. Hanan Nasrullah, MM
TATA USAHA : Efi Rohman, S.Kom
Fenny Fadilah, S.Kom
Alamat Redaksi :
GEDUNG STIKOM AL-KHAIRIYAH
Jl. H. Enggus Arja No.1 Cilegon
Telp/Fax 0254-378388
-
ii
STIKOM AK Jurnal Ilmiah Manajemen Informatika dan Teknik Informatika
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya. Shalawat serta salam semoga Allah selalu curahkan kapada
junjungan nabi Muhammad SAW.
Dalam rangka melaksanakan salah satu dari Tri Dharma perguruan tinggi,
yaitu penelitian, Alhamdulillah Jurnal STIKOM AK Volume 2 Januari 2014 dapat
terbit sebagai upaya untuk terus berinovasi di bidang penelitian kepada
masyarakat.
Pada edisi kedua Jurnal Ilmiah Manajemen Informatika dan Teknik
Informatika ini masih diisi oleh staff pendidik di Sekolah Tinggi Ilmu Komputer
Al-Khairiyah. Semoga kehadiran jurnal ilmiah ini dapat berguna bagi siapapun
dan bagi para peneliti lanjutan.
Kritik dan saran sangat kami harapkan untuk penerbitan jurnal selanjutnya.
Atas kerjasama semua pihak kami ucapkan terima kasih.
Cilegon, Januari 2014
Dewan Redaksi
-
iii
STIKOM AK Jurnal Ilmiah Manajemen Informatika dan Teknik Informatika
DAFTAR ISI
Dewan Redaksi ................................................................................................ i
Kata Pengantar ................................................................................................. ii
Daftar Isi .......................................................................................................... iii
Prototipe Sistem Informasi Akademik Perguruan Tinggi Berbasis
Web Studi Kasus STIE Al-Khairiyah Cilegon
Oleh : Reni Haerani ....................................................................................... 1 - 26
Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Medis pada Klinik
MITRA MEDIKA – PT. Parkland World Indonesia
Oleh : Darpi .................................................................................................. 27 - 42
Mencari Nilai Variabel dari Persamaan Linier Dua Variabel dengan
Menggunakan Microsoft Excell
Oleh : Slamet Gunadi .................................................................................... 43 - 50
Konsep Uang dalam Pandangan Islam
Oleh : Fajri Ali .............................................................................................. 51 - 62
Membangun Karakter melalui Manajemen Konflik
Oleh : Rafiudin .............................................................................................. 63 - 76
Pedoman Penulisan Artikel ........................................................................... 77 - 77
-
1
Prototipe Sistem Informasi AkademikPerguruan Tinggi Berbasis Web
Studi Kasus Stie Al-Khairiyah Cilegon
Reni Haerani
Program Studi Manajemen Informatika
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Al-Khairiyah
Jalan H.Enggus Arja No.1 Lingk. Citangkil Cilegon 42443
Email : [email protected]
AbstrakDunia teknologi informasi sudah menjadi trend dalam kehidupan sehari-hari. Pemanfaatan komputer
terhadap pemenuhan kebutuhan informasi menghasilkan pekerjaan yang lebih efisien dan efektif.
Perkembangan ilmu teknologi dan informasi kinipun sangat pesat seiring gencarnya pemenuhan
kebutuhan informasi tersebut. Salah satu perkembangan ilmu teknologi informasi adalah perangkat
lunak berbasis web. Web atau website merupakan suatu media informasi yang tersebar di dalam
dunia maya (internet). Dengan menggunakan web, kita dapat mengetahui informasi didalamnya.
Hasil akhir dari penelitian ini adalah berupa rancangan prototipe sistem informasi akademik
perguruan tinggi berbasis web. Dengan mengimplementasikan aplikasi sistem informasi akademik
diharapkan dapat meningkatkan pelayanan akademik yang efektif dan efisien bagi mahasiswa, dan
sebagai alternatif model sistem informasi akademik dalam mendukung peningkatan perguruan tinggi
dibidang teknologi informasi.
Kata Kunci : teknologi informasi, website, data subyek, purposive sampling, prototipe sistem
informasi akademik perguruan tinggi berbasis web
Abstract- The world of information technology has become a trend in everyday life. Utilization of
computers to meet the needs of information to produce work more efficiently and effectively. The
development of science and information technology is now also very rapidly as the onslaught of
information needs. One of the developments of information technology science is a web-based
software. Or website is a medium of information spread across the virtual world (internet). By using
the web, we can know the information therein. The end result of this research is in the form of the
design of academic information system prototype web-based college. By implementing academic
information system is expected to improve academic services effective and efficient for students, and
as an alternative model of academic information systems in support of improved information
technology in the field of higher education.
Keywords: Information Technology, Website, Data Subject, Purposive Sampling, Prototype
Information Systems Web-Based Academic College.
1. Pendahuluan
Dunia teknologi informasi sudah menjadi trend dalam kehidupan sehari-hari.
Informasi yang disajikan melalui media cetak ataupun media elektronik dalam bentuk tulisan,
suara maupun gambar. Pemanfaatan komputer terhadap pemenuhan kebutuhan informasi
menghasilkan pekerjaan yang lebih efisien dan efektif. Perkembangan ilmu teknologi dan
informasi kini pun sangat pesat seiring gencarnya pemenuhan kebutuhan informasi tersebut.
Salah satu perkembangan ilmu teknologi informasi adalah perangkat lunak berbasis web. Web
atau website merupakan suatu media informasi yang tersebar di dalam dunia maya (internet).
Dengan menggunakan web, kita dapat mengetahui informasi didalamnya.
mailto:[email protected]
-
2
Salah satu penggunaan website pada perguruan tinggi saat ini adalah penggunaan
sistem informasi akademik on line , di mana para mahasiswa, dosen dapat mendapatkan
informasi berhubungan dengan proses kegiatan akademik melalui internet. Melalui sistem
tersebut, mahasiswa, dosen mahasiswa dapat mengakses semua hal yang berkaitan dengan
informasi akademis mahasiswa sehingga dapat mempermudah semua hal yang berkaitan
dengan kegiatan akademis tanpa harus hadir ke kampus. Informasi adalah salah satu kata
kunci pada zaman ini. Semua aktivitas yang kita lakukan memerlukan informasi dan bisa juga
dikatakan bahwa semua aktivitas kita dituntut untuk menghasilkan informasi, Komputer dan
Teknologinya adalah salah satu alat bantu yang paling tepat. Penggunaan komputer pada
berbagai bidang, kalangan dan usia selalu kita jumpai saat ini. Tuntutan kebutuhan akan
informasi dan penggunaan komputer semakin mendorong terbentuknya suatu jaringan yang
mampu melayani berbagai kebutuhan tertentu.
Jaringan komputer seperti ini disebut dengan nama internet. Internet merupakan salah
satu penyedia informasi yang menjadi kebutuhan masyarakat. Masyarakat dapat memilih
informasi atau berita yang diinginkan tanpa adanya batas waktu, maksudnya dalam
keingintahuan informasi, masyarakat dapat memperolehnya kapan saja dan dimana saja.
Content yang ada akan menjadi pilihan dalam mengakses informasi.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran prototipe sistem informasi
akademik perguruan tinggi berbasis web, merancang sistem informasi akademik berbasis web
untuk mahasiswa, akademik registrasi dan akademik, untuk mengembangkan prototipe sistem
informasi akademik perguruan tinggi berbasis web,sehingga dalam penyajian laporan dan
informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh secara cepat tepat dan lengkap serta Untuk
menguji akseptansi prototipe tersebut bagi para pengguna di lingkungan STIE Al-Khairiyah.
2. Landasan Teori
2.1 Sistem dan Informasi
Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk
mencapai suatu tujuan. Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang
berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau saat
mendatang. Sistem Informasi adalah penataan atau pengelolaan manusia, data, proses,
representasi data dan teknologi informasi yang mendukung kebutuhan pengguna. Sistem
informasi adalah suatu kegiatan dari prosedur-prosedur yang diorganisasikan, bilamana
dieksekusi akan menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan
pengendalian di dalam organisasi.( Pressman, Roger.S:1997).
-
3
2.2Metodologi Sekuensial Linier (Waterfall)
Model Sekuensial Linier sering disebut Model Air Terjun merupakan paradigma
rekayasa perangkat lunak yang paling tua dan paling banyak dipakai. Model ini mengusulkan
sebuah pendekatan perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekunsial yang
dimulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain , kode, pengujian, dan
pemeliharaan.
Gambar 1: Tahapan Metode Waterfall
Model Sekunsial Linier mengikuti aktivitas-aktivitas yaitu:
1.Rekayasa dan Pemodelan Sistem/Informasi
Karena perangkat lunak merupakan bagian dari suatu sistem maka langkah pertama
dimulai dengan membangun syarat semua elemen sistem dan mengalokasikan ke perangkat
lunak dengan memeperhatiakn hubungannya dengan manusia, perangkat keras dan database.
2. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Proses menganalisis dan pengumpulan kebutuhan sistem yang sesuai dengan domain
informasi tingkah laku, unjuk kerja, dan antar muka (interface) yang diperlukan. Kebutuhan-
kebutuhan tersebut didokumentasikan dan dilihat lagi dengan pelanggan.
3. Desain
Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan
perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada :
struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma)
prosedural.
4. Pengkodeaan (Coding)
Pengkodean merupakan prses menerjemahkan desain ke dalam suatu bahasa yang bisa
dimengerti oleh komputer.
-
4
5. Pengujian
Proses pengujian dilakukan pada logika internal untuk memastikan semua pernyataan
sudah diuji. Pengujian eksternal fungsional untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan
memastikan bahwa input akan memberikan hasil yang aktual sesuai yang dibutuhkan
6. Pemeliharaan
Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami
perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak
harus menyesuaikan dengan lingkungan (peripheral atau sistem operasi baru) baru, atau
karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional atau unjuk kerja.
2.3 Prototipe
Prototipe adalah model sistem dalam skala kecil, tidak lengkap namun dapat
merepresentasikan sistem yang sebenarnya. Prototipe disebut tidak lengkap karena di
dalamnya tidak terdapat pemeriksaan kesalahan, validasi input data, faktor keamanan.
Namun, prototipe memiliki kemampuan untuk mengidentifikasikan kebutuhan bisnis yang
krusial.
Prototipe merupakan salah satu metode pengembangan perangkat lunak yang banyak
digunakan. Lebih memudahkan proses dalam membangun aplikasi berbasis web. Prototipe
merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan
perilaku individu. Suatu program yang efektif dalam evaluasi sistem informasi oleh
penggunanya( Gordon, B, Davis:1974).
2.4 Model Prototipe
Salah satu model yang digunakan untuk mengembangkan perangkat lunak apabila user
mendefinisikan serangkaian sasaran umum bagi perangkat lunak, tetapi tidak mengidentifikasi
kebutuhan output, pemrosesan, ataupun input secara detail disebut model prototipe
(prototyping paradigm). Metode ini dimulai dengan pengumpulan kebutuhan,pengembang
dan user bertemu dan mendefinisikan obyektif keseluruhan dari software, mengidentifikasi
segala kebutuhan yang diketahui, dan area garis besar dimana definisi lebih jauh merupakan
keharusan kemudian dilakukan “perancangan kilat”( Pressman, RS :2001).
2.4.1 Keuntungan dari prototipe
1.Prototipe melibatkan user dalam analisa dan desain
2. Punya kemampuan menangkap requirement secara konkret daripada secara abstrak
3. Untuk digunakan secara standalone
4. Digunakan untuk memperluas SDLC
5. Mempersingkat waktu pengembangan SI
-
5
2.4.2 Kelemahan
1. proses analisis dan perancangan terlalu singkat
2.Mengesampingkanalternatif pemecahan masalah
3.Bisanya kurang fleksible dalam mengahdapi perubahan
4.prototipe yang dihasilkan tidak selamanya mudah dirubah
5. prototipe terlalu cepat selesai
Gambar 2 : Model Prototipe
2.4.3 Tahapan-tahapan Prototiping
Tahapan-tahapan dalam Prototiping adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan kebutuhan
Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat
lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.
2. Membangun prototiping
Membangun prototiping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada
penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output)
3. Evaluasi prototiping
Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototiping yang sudah dibangun sudah
sesuai dengan keinginann pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika
tidak prototiping direvisi dengan mengulangi langkah 1, 2 , dan 3.
4. Mengkodekan sistem
Dalam tahap ini prototiping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa
pemrograman yang sesuai
5. Menguji sistem
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu
sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path,
pengujian arsitektur dan lain-lain
-
6
6. Evaluasi Sistem
Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang
diharapkan .Juka ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.
7. Menggunakan sistem
Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan
2.5 Web
WEB adalah sekelompok kode berbasis teks yang sederhana dan universal, disebut
Hypertext Markup Language (HTML). HTML adalah bahasa kode pemrograman yang
menjadi dasar bagi terwujudnya WEB.
Sedangkan web memiliki arti secara terminologi, website adalah kumpulan dari
halaman-halaman situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain,
yang tempatnya berada di dalam World Wide Web (WWW) di Internet. Sebuah halaman web
adalah dokumen yang ditulis dalam format HTML (Hyper Text Markup Language), yang
hampir selalu bisa diakses melalui HTTP (Hypertext Transfer Protokol), yaitu protokol yang
menyampaikan informasi dari server website untuk ditampilkan kepada para pemakai melalui
web browser.
2.5.1 Faktor yang Mempengaruhi Sistem Informasi Berbasis Web
Faktor-faktor yang mempengaruhi sistem informasi perguruan tinggi berbasis web adalah:
a. Audience, terbagi menjadi dua kategori yaitu kategori yang berkaitan dengan proses belajar
mengajar (mahasiswa) dan pengguna lain yang memiliki kepentingan yang sama.
b. Credibility, kepercayaan pengguna dalam menggunakan website yang berguna untuk tujuan
pendidikan.
c. Objectivity, konten yang ada dalam website haruslah bebas dari hal – hal yang berbau
komersial, politik, rasis ataupun perbedaan jenis kelamin.
d. Coverage, memenuhi semua kriteria kebutuhan pengguna seperti kredibilitas, akurasi dan
objektif.
e. Currency, informasi selalu update sesuai dengan text book atau bahan pembelajaran yang
diberikan di ruang kelas/sekolah.
f. Aesthetic or Visual Appeal, komposisi website haruslah sesuai dengan nilai-nilai estetika
agar menarik bagi penggunanya.
g. Navigation, pengguna dapat menggunakan seluruh website (konten) di dalamnya dengan
leluasa.
h. Accessibility, mudah diakses oleh browser apapun.
-
7
2.5.2 Website
Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman – halaman yang
digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara, dan
atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu
rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-
jaringan halaman.
Ada beberapa hal yang di persiapkan untuk membangun website, maka harus tersedia
unsur-unsur pendukungnya sebagai berikut :
a.Nama Domain (Domain Name/URL – Uniform Resources Locator)
b. Rumah Website (Website Hosting)
c. Content Management System (CMS)
2.6 PHP
PHP adalah sebuah bahasa pemrograman yang berbentuk scripting, sistem kerja dari
program ini adalah sebagai interpreter bukan sebagai compiler[3]
(Nugroho, 2004).
PHP bisa berinteraksi dengan hampir semua teknologi web yang sudah ada.Developer
bisa menulis sebuah program PHP yang mengeksekusi suatu program CGI diserver web lain.
Kelebihan-kelebihan PHP adalah sebagai berikut:
1. Script (kode program) terintegrasi dengan file HTML, sehingga developer (pengembang)
bisa berkonsentrasi langsung pada penampilan webnya.
2. Tidak ada proses compiling dan linking.
3. Berorientasi obyek (object oriented).
4. Sintaksis pemrogramannya mudah dipelajari, mirip C dan Perl.
5. Integrasi yang sangat luas ke berbagai server database. Database yang didukung oleh PHP
adalah: Oracle, Sybase, Msql. MSQL, Solid, ODBC, PostgreSQL,Adabas D, FilePro,
Velocis, Informix, dBase, UNIX
2.7 MySQL
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL atau DBMS
yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia
(http://id.wikipedia.org/wiki/MySQL).
Keunggulan lain yang dimiliki MySQL adalah mampu mendukung Relational
Database Manajement System (RDBMS), sehingga dengan kemampuan itu MySQL akan
mampu menangani data data sebuah perusahaan yang berukuran sangat besar hingga ukuran
Giga Byte. Untuk melakukan administrasi dalam basis data MySQL, dapat menggunakan
modul yang sudah termasuk yaitu command-line (perintah: mysql dan mysqladmin).
http://id.wikipedia.org/wiki/MySQL
-
8
2.8 UML (Unified Modeling Language)
UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik/gambar untuk memvisualisasi,
menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan
software berbasis OO (Object- Oriented).
UML sendiri juga memberikan standar penulisan sebuah sistem blue print, yang
meliputi konsep bisnis proses, penulisan kelas-kelas dalam bahasa program yang spesifik,
skema database, dan komponen-komponen yang diperlukan dalam sistem software
(http://www.omg.org). UML mendefinisikan diagram-diagram sebagai berikut :
a. class diagram
b. object diagram
c. component diagram
d. deployment diagram
e. use case diagram
f. sequence diagram
g. collaboration diagram
h. statechart diagram
i. activity diagram
3. Analisis Dan Interpretasi
3.1 Analisis Sistem
3.1.1 Analisis Kinerja (Performance Analysis)
Peningkatan terhadap kinerja sistem yang baru sehingga menjadi lebih efektif. Sebuah
sistem dapat dikatakan punya kinerja yang baik dengan syarat :
a. Response time (waktu tanggap)
Adalah interval waktu antara perintah input yang siap untuk terminal sistem sampai dengan
adanya tanggapan lagi pada terminal.
b. Thoughtput
Jumlah atau banyaknya pekerjaan yang dapat dilakukan dalam satuan waktu tertentu.
3.1.2 Analisis Informasi (Information Analysis)
Merupakan hal penting bagi pengguna akhir pada suatu sistem dalam mengambil
keputusan. Dengan sistem informasi yang baik maka akan menghasilkan informasi yang
bermanfaat yang dapat mendukung dalam menangani masalah.
http://www.omg.org/
-
9
3.1.3 Analisis Ekonomi (Economy Analysis)
Pemanfaatan biaya yang digunakan dari pemanfaatan informasi. Peningkatan terhadap
kebutuhan ekonomis mempengaruhi pengendalian biaya dan peningkatan manfaat. Saat ini
sudah banyak perusahaan dan manajemen mulai menerapkan paperless sistem (meminimalkan
pengguanan kertas) dalam rangka penghematan.
3.1.4 Analisis Kontrol ( Control Analysis )
Pengendalian dalam sebuah sistem sangat diperlukan keberadaannya untuk menghindari
dan dapat mendeteksi secara dini terdapat penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk
menjaga keamanan data dalam informasi.Dengan adanya kontrol maka tugas atau kinerja
yang mengalami gangguan dapat diperbaiki.
3.1.5 Analisis Efisiensi (Eficiency Analysis)
Efisiensi berhubungan bagaimana sumber tersebut dapat digunakan secara optimal.
3.1.6 Analisis Servis (Service Analysis)
Peningkatan pelayanan yang lebih baik bagi user, manajemen , dan bagian lain yang
merupakan simbol kualitas dari suatu sistem informasi akademik.
3.2 Analisis Sistem Usulan
3.2.1 Mahasiswa
Pada sistem yang baru nanti mahasiswa dapat melakukan transaksi penjadwalan dan
perkuliahan meliputi kegiatan Kartu Studi dan KHS
3.2.2 Akademik Registrasi
User ini memiliki hak untuk mengelola data mahasiswa meliputi proses ragistrasi,
validasi dan alumni.
3.2.3 Akademik
Pada sistem ini yang akan mengelola administrasi akademik , penjadwalan dan
perkuliahan.
3.3 Deskripsi Sistem
Gambaran umum dari sistem informasi akademik perguruan tinggi yang akan
dirancang adalah :
a. Bersifat web-based
b.Merupakan bentuk Prototipe
c. Mendukung aktivitas semua aktor yang berhubungan dengan sistem informasi akademik
(Mahasiswa, Akademik registrasi, Akademik)
-
10
3.4 Analisis Kebutuhan Sistem
3.4.1 Kebutuhan Fungsional
1. Sistem dapat memberikan gambaran umum tentang kegiatan akademik
1. Mahasiswa dapat menginput KRS
2. Mahasiswa dapat melakukan pencarian
3. Mahasiswa dapat melakukan edit
4. Mahasiswa dapat melakukan delete
5. Mahasiswa dapat melakukan print
2. Sistem dapat memberikan informasi jadwal perkuliahan
3. Sistem dapat memberikan informasi nilai mahasiswa
4. Sistem dapat memberikan informasi transkrip nilai
Dari hasil analisis kebutuhan fungsional diatas, dibutuhkan suatu sistem informasi yang
bermanfaat bagi Dosen dan mahasiswa yaitu sistem informasi akademik berbasis website.
Dimana informasi yang ada disajikan dapat diakses dengan menggunakan media internet.
3.4.2 Kebutuhan Non Fungsional
1. Perangkat Keras (Hardware)
Untuk merancang dan membuat sistem informasi akademik berbasis web dibutuhkan
perangkat keras (hardware) agar program aplikasi yang dibuat dapat berjalan dengan baik.
Adapun spesifikasi minimal dan optimal hardware yang dibutuhkan sistem adalah :
Perangkat Keras Minimal Optimal
Processor Intel P IV T3400 2.6 GHz Intel Core 2 Duo T6600 2.2 GHz
RAM DDR2 256 MB DDR2 2048 MB
Harddisk 80 GB Serial ATA2 320 GB Serial ATA2
VGA 64 MB 1024 MB
DVD-RW DVD-RW 16x DVD-RW 20x
Floppy Disk 1.44 FD
Monitor 17”TFT/LCD Monitor
Mouse PS2 Standar/USB cable
Keyboard PS2 Standar/USB cable
UPS+Stabilizer 600
VA 1000 VA
Printer InkJet/LaserJet Printer
Modem 7,2 Mbps
Tabel : Rician Kebutuhan Perangkat Keras (hardware)
-
11
2. Perangkat Lunak (Software)
Dari segi software, media untuk membuka sistem informasi akademik cukup
menggunakan web browser yang telah banyak tersedia, diantaranya Mozilla Firefox, Internet
Explorer dan masih banyak lagi. Sedangkan untuk merancang sistem informasi akademik
berbasis web ini diperlukan software sebagai berikut :
1. Apache Web Server versi 2.2.3
2. PHP versi 5.2.0
3. Database MySQL versi 5.0.27
3. Perangkat Manusia (Brainware)
Sebagai pelaksana dari sistem yang diusulkan adalah :
1. Admin
Bertugas mengoperasikan sistem yang telah dibuat, meliputi proses input, pengeditan,
delete dan pemeliharaan data.
2. Teknisi
Teknisi diperlukan untuk memelihara perangkat keras dan perangkat lunak yang
mendukung aplikasi, merawat dari kerusakan dan merawat perangkat lunak.
4. Network
Jaringan yang akan digunakan untuk sistem ini adalah jaringan intranet yang bersifat
lokal untuk lingkungan kampus. Komputer client yang berada dalam ruang laboratorium
didesain menggunakan kabel dan switch,sementara komputer client di ruangan lain di
hubungkan dengan menggunakan perangkat tanpa kabel (wireless LAN)
3.5 Pemodelan Sistem
3.5.1 Diagram Use Case
Diagram use case menggambarkan interaksi antara sistem dengan pengguna. Dengan kata
lain,secara grafis menggambarkan siapa yang akan menggunakan sistem dan dengan cara apa
penguna dapat berinteraksi dengan sistem. Berdasarkan tabel fungsi sistem diatas, dapat
ditentukan sistem yang terkait dengan sistem ini yaitu mahasiswa, akademik
registrasi,akademik.
-
12
a. Diagram use case Mahasiswa
Gambar : Diagram Use case Mahasiswa
b. Diagram use case Akademik Registrasi
Gambar : Diagram Use case Akademik Registrasi
-
14
c. Diagram use case Akademik
Gambar : Diagram Use case Akademik
-
15
3.5.2 Diagram Aktifitas
Diagram aktifitas menggambarkan berbagai alir aktifitas dalam sistem yang di
rancang, “bagaimana alir berawal”, “keputusan yang mungkin terjadi”, dan “bagaimana
berakhir”. Suatu aktifitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih. Aktifitas
menggambarkan proses yang sedang berjalan, sedangkan use case menggambarkan
bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktifitas. Berikut diagram aktifitas
pada sistem informasi akademik perguruan tinggi berbasis web yang dirancang
a. Diagram Aktifitas Mahasiswa
Gambar : Diagram Aktifitas Mahasiswa
b. Diagram aktifitas Akademik Registrasi
-
17
Gambar : Diagram Aktifitas Akademik Registrasi
c. Diagram Aktifitas Akademik
-
18
Gambar : Diagram Aktifitas Akademik
3.6 Tampilan Aplikasi
Gambar : Tampilan Utama Aplikasi Sistem Informasi Akademik
Gambar : Tampilan setelah login
-
19
Gambar : Tampilan Registrasi
Gambar : Tampilan Validasi
Gambar : Tampilan Print Out Kartu Study
-
20
Gambar : Tampilan Form Pembukaan Kelas
Gambar : Tampilan Print out Daftar Nilai
-
21
Gambar : Tampilan Print Out Transkrip Nilai
Gambar : Tampilan Daftar Mata Kuliah
-
22
3.7 Pengujian Desain Sistem Informasi Akademik
3.7.1 Pengujian Validasi Html dari validation.w3c.org
3.7.2 Pengujian prefix lokal server dengan dreamweaver adalah sebagai berikut :
3.7.3 Load test untuk waktu load, jumlah pages yang diakses, urls dan url content type
distribution dari loadimpact.com adalah sebagai berikut :
-
23
3.7.4 Pengujian scripting dengan software simpletest adalah sebagai berikut :
3.8 Rencana Implementasi
Langkah–langkah kegiatan implementasi sistem adalah sebagai berikut:
1. Penetapan waktu dan anggaran
Kegiatan yang pertama dilakukan adalah survei harga dan meminta persetujuan dari
pimpinan
2. Pemilihan operator dan programmer
Salah satu faktor yang mempunyai peranan penting dalam penerapan sistem baru, yaitu
operator. Sedangkan yang mempunyai peranan dalam pembuatan program yaitu
Programmer. Dimana tanpa adanya Operator dan Programmer, sistem baru yang telah
dirancang tidak dapat diimplementasikan.
-
24
3. Persiapan tempat, hardware dan software
Karena kebanyakan menggunakan perangkat baru, maka tempat atau ruangan untuk
perangkat disiapkan terlebih dahulu, dan memilih hardware dan software yang akan
digunakan.
4. Instalasi hardware dan software
Setelah hardware dan software tersedia maka selanjutnya adalah proses pemasangan
hardware baru dan penginstalan software.
5. Pembuatan program dan User Guide
Kegiatan pembuatan program yaitu kegiatan menterjemahkan hasil rancangan ke dalam
bentuk yang dapat dibaca oleh Komputer. Kemudian membuat petunjuk pengoperasian,
agar program yang dibuat dapat dimengerti oleh user dan penggunaanya sesuai dengan
yang telah ditentukan dan mudah untuk digunakan.
6. Penetesan dan perbaikan program
Kegiatan ujicoba program dan apabila masih ada kesalahan akan diperbaiki, hingga dapat
berjalan maksimal sesuai dengan yang diharapkan.
7. Pelatihan User
User yang telah dipilih akan mengikuti pelatihan agar memahami sistem yang baru
tersebut dan dapat menjalankannya dengan baik dan tepat.
8. Uji coba sistem baru
Pengujian sistem baru harus dilakukan untuk mengetahui apakah sistem yang baru tersebut
dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan atau tidak.
9. Evaluasi sistem baru dan perbaikan.
Kegiatan evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui hasil dari sistem yang baru dibandingkan
dengan hasil yang dicapai oleh sistem yang lama.
10.Konversi sistem
Implementasi sistem ini adalah proses untuk meletakkan sistem baru agar dapat digunakan.
Pengoperasian sistem baru ini dilakukan bersama-sama dengan sistem yang lama.
3.9 Implikasi Penelitian
3.9.1 Aspek Sistem
Dari segi sistem, implikasi penelitian yang ditimbulkan dengan adanya pengembangan
sistem informasi akademik berbasis web adalah akan memberikan kemudahan bagi
mahasiswa untuk melakukan kegiatan administrasi akademik secara online tanpa harus datang
ke kampus. Dengan kemudahan ini, tentunya akan lebih mengefektifkan baik dari segi biaya
dan waktu.
-
25
3.9.2 Aspek Manajerial
Dari aspek manajerial untuk sistem informasi akademik berbasis web adalah adanya
kemudahan untuk mengelola sistem tersebut tanpa tergantung dari yayasan Al-Khairiyah.
Seorang akademik atau akademik registrasi dapat mengelola sistem informasi akademik
sesuai dengan kebutuhan. Dengan pengembangan sistem informasi akademik ini, semua
mahasiswa dapat melakukan KRS secara online tanpa harus menunggu dosen datang ke
kampus.
Untuk regulasi diperlukan agar semua pengguna baik mahasiswa, akademik registrasi
maupun akademik tertib dalam menggunakan sistem informasi akademik berbasis web ini.
a. Mahasiswa wajib menginput Kartu Study
b.Akademik registrasi meregistrasi dan validasi mahasiswa
c. Akademik wajib mengelola proses kegiatan akademik, penjadwalan dan perkuliahan.
3.9.3 Aspek Penelitian Lanjut
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian
selanjutnya yang akan mengembangkan lebih lanjut dari sistem informasi akademik berbasis
web yang interaktif yang belum dibahas atau belum dilakukan dalam penelitian ini, misalnya
berapa jumlah mahasiswa yang dapat mengakses sistem informasi akademik tersebut , dan
tingkat keamanan.
4. Kesimpulan
Berdasarkan pada permasalahan yang muncul, kemudian dianalisis dan dibuat desain
serta implementasinya, maka dari aplikasi sistem informai akademik ini dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Berhasil dikembangkannya Prototipe Sistem Informasi Akademik Perguruan Tinggi
Berbasis Web.
2. Aplikasi sistem informasi akademik perguruan tinggi berbasis web mampu meningkatkan
pelayanan akademik yang efektif dan efisiensi bagi mahasiswa.
3. Aplikasi ini dapat melengkapi model sistem yang telah ada.
4. Aplikasi sistem baru akan dapat mendukung pengolahan data akademik yang cepat dan
akurat.
5. Sebagai alternatif model sistem informasi akademik dalam mendukung peningkatan
perguruan tinggi dibidang teknologi informasi.
-
26
5. Daftar Pustaka
RmcLeod Jr, Raymond. Sistem Informasi Manajemen, Edisi Ketujuh. Jakarta : PT.
Prenhallindo, 2001
Nugroho, Adi. Rational Rose untuk Pemodelan Berorientasi Objek,Informatika Bandung,
Bandung, 2005.
M.J, Alexander. Information System Analysis :Theory and Aplication,1982.
Abdul Kadir. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta, ANDI Yogyakarta, 2003.
Adi Nugroho. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi
Objek. Bandung, Informatika, 2005.
Khadir, Abdul. 2006. Membuat Website Interaktif dengan Menggunakan Macromedia
Dreamweaver 8. Jakarta: Penerbit Andi
Nugroho Bunafit. 2007. Trik dan Rahasia Membuat Aplikasi Web dengan PHP.Cetakan
pertama.Yogyakarta :Gava Media
Gordon, B, Davis. Management Informations System : Conceptual Foundations, Structures,
and Development, McGrawHill, Kogakusha,1974
McGovern J. 2003. Java™ 2 Enterprise Edition 1.4 Bible. Canada: Willey Publishing.
Hariman Gunadi. Visual Modelling Menggunakan UML dan Rational Rose. Bandung:
Penerbit Informatika, 2002
Husted T. 2003. Struts in Action : Building Web Application with the Leading Java
Framework. United States : Manning.
H.M, Jogiyanto. Analisis dan Desain Sistem Informasi. ANDI,Yogyakarta. 2005.
Munawar. Pemodelan Visual dengan UML. Yogyakarta, Graha Ilmu,2005.
Hakim, L dan Musalini, U. 2004. Cara Mudah Memadukan Web Design dan Web
Programming. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Pressman, Roger.S. "Software Engineering : A Practioner's Approach." 4th .McGrawHill.
1997
Pressman, RS. 2001. Software Engineering: A Practitioner’s Approach 5th Edition. New
York: McGraw-Hill
Sommerville, Ian. "Software Engineering". 6th. Addison Wesley. 2001.
Wahyono, Teguh. Sistem Informasi (Konsep Dasar, Analisis, Desain danImplementasi. Graha
Ilmu, Yogyakarta, 2004.
-
27
Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Medis
Pada Klinik MITRA MEDIKA – PT. Parkland Word Indonesia
Darpi
Program Studi S1 Teknik Informatika
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Al-Khairiyah
Jalan H.Enggus Arja No. 1 Lingk. Citangkil Cilegon 42443
email : [email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk membuat Aplikasi Sistem Informasi Pelayanan Medis
Karyawan pada Klinik Mitra Medika yang bekerja sama dengan PT. Parkland Word Indonesia yang
mencakup berbagai aktifitas yang berkaitan dengan proses pelayanan medis pemeriksaan karyawan
yang meliputi proses registras,i pemeriksaan, pemilihan jenis pemeriksaan, pencatatan hasil
pemeriksaan dan rujukan ke poliklinik atau rumah sakit lain. Dalam membuat Aplikasi Sistem
Informasi Pelayanan Medis karyawan ini yang pertama dilakukan adalah menganalisis sistem yang
berkaitan dengan proses-proses di atas, selanjutnya mendesain sistem dan database. Dalam
mendesain sistem, proses yang dilakukan adalah membuat Data Flow Diagram (DFD) berdasarkan
hasil analisis sistem. Sedangkan untuk mendesain database, proses yang dilakukan adalah membuat
Conceptual Data Model (CDM). Adapun sistem ini dirancang dengan menggunakan konsep-konsep
UML (Unifield Modelling Language) serta diimplementasikan menggunakan Data Base Microsoft
Access 2007 dan Visual Basic 6.0. Aplikasi sistem informasi pelayanan medis karyawan ini
menghasilkan suatu sistem yang informatif. Terdapat fasilitas-fasilitas untuk menambah, mengubah
maupun menghapus data-data seperti data karyawan, data registrasi pemeriksaan, data obatt dan
sebagainya. Dari sistem ini juga dapat dihasilkan laporan-laporan secara cepat dan mudah sesuai
dengan kebutuhan pengguna.
Kata Kunci : pelayanan medis, UML (Unifield Modelling Language)
1. Pendahuluan
Layanan kesehatan masyarakat di Republik Indonesia dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan yang cukup signifikan. Peningkatan layanan ini disebabkan adanya keberpihakan
dan perhatian pemerintah terhadap peningkatan kualitas kesehatan masyarakat sebagai salah
satu komitmen pembangunan kualitas manusia Indonesia. Sejalan dengan peningkatan
kualitas kesehatan, pemerintah telah mencanangkan program .Indonesia Sehat 2014. Program
ini disertai dengan berbagai upaya yang sinergis oleh Departemen Kesehatan RI, misalnya
peningkatan kompetensi dokter, penyediaan obat murah, pencanangan apotik rakyat, dan lain
sebagainya.
Banyaknya data pasien yang harus diolah dan data yang berkelanjutan dari riwayat
penyakit pasien, membuat pengarsipan data riwayat pasien dengan metode manual
(Hardcopy) sangat tidak efektif. Akibatnya, perawat yang pada dasarnya sebagai pembantu
dokter di bidang medis menjadi tersita sebagian besar waktunya untuk mencari data pasien
mailto:[email protected]
-
28
dan pengarsipkannya kembali, hal ini mengakibatkan berubahnya fungsi utama profesi yang
pada akhirnya poliklinik harus mempekerjakan perawat dengan tugas administrasi.
Di sisi lain sistem pelaporan poliklinik masih bersifat manual sehingga kurang akurat
dan menyababkan kerja ekstra bagi manajemen poliklinik untuk menganalisis dan
menafsirkan laporan tersebut sebagai dasar dalam mengambil
keputusan dan kebijakan manajemen.
Oleh sebab itu penulis mencoba membangun suatu sistem informasi yang dapat
memenuhi kebutuhan pada klinik Mitra Medika yang bekerja sama dengan PT. Parkland
Word Indonesia sehingga dapat mempermudah proses rekam medis konvensional dan
kegunaannya dapat dirasakan dalam kehidupan nyata.
2. Landasan Teori
2.1 Konsep Dasar Sistem
2.1.1 Pengertian Sistem
Menurut Fatta (2007:3) secara umum sistem adalah sekumpulan objek – objek yang
saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar objek bisa dilihat sebagai satu kesatuan
yang dirancang untuk mencapai satu tujuan. Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai
suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel – variabel yang saling terorganisasi,
saling berinteraksi, dan saling bergantung satu sama lain.
Suatu mekanisme pengendalian memantau proses transformasi untuk meyakinkan
bahwa sistem tersebut memenuhi tujuannya. Mekanisme pengendalian dihubungkan pada arus
sumber daya dengan memakai suatu lingkaran umpan balik (feed-back-loop) yang
mendapatkan informasi dari keluaran sistem dan menyediakan informasi bagi mekanisme
pengendalian. mekanisme pengendalian membandingkan sinyal-sinyal umpan balik ke
sasaran dan mengarahkan sinyal pada elemen masukan jika sistem operasi memang perlu
diubah.
2.1.2 Karakteristik Sistem
Untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu membedakan unsur
– unsur dari sistem yang membentuknya.
Berikut adalah karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan
sistem lainnya :
1. Batasan (Boundary)
Penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk didalam sistem dan
mana yang ada diluar sistem.
-
29
2. Lingkungan (Environment)
Segala sesuatu diluar sistem, lingkungan yang menyadiakan asumsi, kendala, dan input
terhadap suatu sistem.
3. Masukan (input)
Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari lingkungan yang dikonsumsi dan
dimanipulasi oleh suatu sistem.
4. Keluaran (Output)
Sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, tampilan layar komputer, barang
jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem.
5. Komponen (Component)
Kegiatan – kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang mentransformasikan input
menjadi bentuk setengah jadi (output). Komponen ini bisa merupakan subsistem dari
sebuah sistem.
6. Penghubung (Interface)
Tempat dimana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau berinteraksi.
7. Penyimpanan (Storage)
Penyimpanan merupakan suatu media penyangga di antara komponen tersebut bekerja
dengan berbagai tingkatan yang ada dan memungkinkan komponen yang berbeda dan
berbagai data yang sama.
2.2 Konsep Dasar Informasi
2.2.1. Pengertian Informasi
Informasi merupakan hal yang sangat penting menurut Jogiyanto adalah: Informasi
adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya. (Jogiyanto. 2005).
2.2.2 Kualitas Informasi
Kualitas informasi tergantung dari tiga hal, yaitu :
1. Akurat (Accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias (menyesatkan). Dimana
informasi harus akurat karena sumber informasi sampai kepenerima informasi
kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak
informasi tersebut.
2. Tepat Waktu (Timelines)
Informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat, karena informasi tidak
mempunyai nilai lagi.
-
30
3. Relevan (Relevance)
Informasi harus mempunyai manfaat untuk pemakainya.
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu kegiatan dari prosedur-prosedur yang diorganisasikan,
bilamana dieksekusi akan menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan
dan pengendalian di dalam organisasi (Henry C. Lucas dalam (Jogianto, 2000:p88). Ahli lain
menyebutkan bahwa sistem informasi adalah sebuah sistem yang mengarah pada penggunaan
teknologi komputer dalam organisasi yang menyajikan informasi kepada pemakai. (O‟Brien,
2003:p89).
Namun Sistem Informasi juga dapat didefinisikan sebagai sebuah rangkaian prosedur
formal di mana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada
para pemakai.(Hall, 2001:77)
Sistem informasi mengandung tiga aktivitas dasar di dalamnya, yaitu: aktivitas
masukan (input), pemrosesan (processing), dan keluaran (output). Tiga aktivitas dasar ini
menghasilkan informasi yang dibutuhkan organisasi untuk pengambilan keputusan,
pengendalian operasi, analisis permasalahan, dan menciptakan produk atau jasa baru.
Masukan berperan di dalam pengumpulan bahan mentah (raw data), baik yang diperoleh dari
dalam maupun dari lingkungan sekitar organisasi. Pemrosesan berperan untuk mengkonversi
bahan mentah menjadi bentuk yang lebih memiliki arti. Sedangkan, keluaran dimaksudkan
untuk mentransfer informasi yang diproses kepada pihak-pihak atau aktivitasaktivitas yang
akan menggunakan. Sistem informasi juga membutuhkan umpan balik (feedback), yaitu untuk
dasar evaluasi dan perbaikan di tahap input berikutnya (Jogiyanto, 2001:p56).
Dewasa ini, sistem informasi yang digunakan lebih berfokus pada sistem informasi
berbasis komputer (computer-based information system). Harapan yang ingin diperoleh di sini
adalah bahwa dengan penggunaan sistem informasi berbasis komputer, informasi yang
dihasilkan dapat lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu, sehingga pengambilan keputusan
dapat lebih efektif dan efisien. Ada perbedaan yang cukup tajam antara komputer dan
program komputer di satu sisi dengan sistem informasi di sisi lainnya. Komputer dan
perangkat lunak komputer yang tersedia merupakan fondasi teknis, alat, dan material dari
sistem informasi modern.
Komputer dapat dipakai sebagai alat untuk menyimpan dan memproses informasi.
Program komputer atau perangkat lunak komputer merupakan seperangkat instruksi operasi
yang mengarahkan dan mengendalikan pemrosesan informasi (Kristianto, 2003:p78).
-
31
2.4 Pasien
Menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 269/MENKES/PER/III/2008
tentang rekam medis menjelaskan bahwa pasien adalah setiap orang yang melakukan
konsultasi masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan
baik secara langsung maupun tidak langsung kepada dokter.
2.5 Klinik
Klinik yaitu fasilitas medis yang lebih kecil yang hanya melayani keluhan tertentu.
Biasanya dijalankan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat atau dokter-dokter yang ingin
menjalankan praktek pribadi. Klinik biasanya hanya menerima rawat jalan. Bentuknya bisa
pula berupa kumpulan klinik yang disebut poliklinik.
Klinik dapat dioperasikan, dikelola dan didanai secara pribadi atau publik dan
biasanya meliputi perawatan kesehatan primer kebutuhan populasi di masyarakat lokal.
Berbeda dengan rumah sakit yang lebih besar yang menawarkan perawatan khusus dan
menerima rawat inap.
Sedangkan menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
028/MENKES/PER/I/2011 tentang klinik menjelaskan bahwa klinik adalah salah satu bentuk
fasilitas pelayanan kesehatan dibutuhkan untuk terselenggaranya pelayanan kesehatan yang
mudah diakses, terjangkau dan bermutu dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
2.6 Pelayanan
Menurut Tjiptono(2008) menjelaskan pelayanan didefinisikan sebagai segala sesuatu
yang dilakukan oleh pihak tertentu (individu atau kelompok) kepada pihak lain (individu atau
kelompok). Sedangkan menurut Gronroos (2007) menjelaskan pelayanan sebagai aktivitas
dari suatu hakikat yang tidak terwujud yang berinteraksi antara konsumen dan pemberi jasa,
yang memberikan solusi bagi masalah-masalah konsumen.
Menurut Tjiptono(2008) menjelaskan pelayanan memiliki empat karakteristik yang
membedakan dengan barang terwujud, terdiri dari :
a. Intangibility, karena pelayanan merupakan output yang tidak berbentuk namun dapat
dirasakan keberadaannya oleh konsumen melalui suatu proses pelayanan yang disediakan
oleh penyedia.
b. Heterogenitiy/variability/inconsistency, artinya banyak variasi kualitas dan jenis
tergantung pada siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut dihasilkan, sehingga tidak ada
-
32
output penyampaian jasa yang sama persis, dari produsen ke produsen, dari konsumen ke
konsumen dan dari waktu ke waktu.
c. Inseparability, artinya unsur produksi dan konsumsi sering dilakukan pada waktu yang
bersamaan, sehingga kualitas suatu jasa ditentukan dalam prosesn interaksi antara
penyedia dan penerimanya, sehingga dalam hubungan penyedia jasa dengan
konsumennya, efektivitas individu yang menyampaikan jasa (contak personel) merupakan
unsur yang penting.
d. Perishability, artinya pelayanan tidak tahan lama, tidak dapat disimpen, tidak dapat dijual
kembali atau dikembalikan.
2.7 Rekam Medis
Dalam penjelasan Pasal 46 ayat (1) UU Praktik Kedokteran, yang dimaksud dengan
rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 749a/Menkes/Per/XII/1989 tentang
Rekam Medis dijelaskan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan
dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain
kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan.
Kedua pengertian rekam medis diatas menunjukkan perbedaan yaitu Permenkes hanya
menekankan pada sarana pelayanan kesehatan, sedangkan dalam UU Praktik Kedokteran
tidak. Ini menunjukan pengaturan rekam medis pada UU Praktik Kedokteran lebih luas,
berlaku baik untuk sarana kesehatan maupun di luar sarana kesehatan
Isi Rekam Medis :
1. Catatan, merupakan uraian tentang identitas pasien, pemeriksaan pasien, diagnosis,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain baik dilakukan oleh dokter dan dokter gigi
maupun tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan kompetensinya.
2. Dokumen, merupakan kelengkapan dari catatan tersebut, antara lain foto rontgen, hasil
laboratorium dan keterangan lain sesuai dengan kompetensi keilmuannya.
Jenis Rekam Medis
a. Rekam medis konvensional
b. Rekam medis elektronik
-
33
Manfaat Rekam Medis antara lain:
a. Pengobatan Pasien
Rekam medis bermanfaat sebagai dasar dan petunjuk untuk merencanakan dan
menganalisis penyakit serta merencanakan pengobatan, perawatan dan tindakan medis
yang harus diberikan kepada pasien.
b. Peningkatan Kualitas Pelayanan
Membuat Rekam Medis bagi penyelenggaraan praktik kedokteran dengan jelas dan
lengkap akan meningkatkan kualitas pelayanan untuk melindungi tenaga medis dan untuk
pencapaian kesehatan masyarakat yang optimal.
c. Pendidikan dan Penelitian
Rekam medis yang merupakan informasi perkembangan kronologis penyakit, pelayanan
medis, pengobatan dan tindakan medis, bermanfaat untuk bahan informasi bagi
perkembangan pengajaran dan penelitian di bidang profesi kedokteran dan kedokteran
gigi.
d. Pembiayaan
Berkas rekam medis dapat dijadikan petunjuk dan bahan untuk menetapkan pembiayaan
dalam pelayanan kesehatan pada sarana kesehatan. Catatan tersebut dapat dipakai sebagai
bukti pembiayaan kepada pasien.
e. Statistik Kesehatan
Rekam medis dapat digunakan sebagai bahan statistik kesehatan, khususnya untuk
mempelajari perkembangan kesehatan masyarakat dan untuk menentukan jumlah
penderita pada penyakit tertentu.
f. Pembuktian Masalah Hukum, Disiplin dan Etik
Rekam medis merupakan alat bukti tertulis utama, sehingga bermanfaat dalam
penyelesaian masalah hukum, disiplin dan etik.
2.8. Unified Modelling Language (UML)
Unified Modelling Language (UML) merupakan sistem arsitektur yang bekerja dalam
OOAD (Object-Oriented Analysis and Design ) dengan satu bahasa yang konsisten untuk
menentukan, visualisasi, mengkonstruksi, dan mendokumentasikan artifact yang terdapat
dalam sistem perangkat lunak UML sekarang menjadi standart untuk pemodelan orientasi
object dengan menggunakan notasi untuk sejumlah model yang berbeda yang dihasilkan
selama analisa dan desain orientasi object.
Penggunaan UML berdampak pada peningkatan produktivitas, kualitas, dan
pengurangan biaya dan waktu. Kerumitan dalam segi arsitektural sistem perangkat lunak yang
dibangun dapat diatasi dengan menggambarkan blue print sistem tersebut. Tujuan utama dari
-
34
pemodelan visual adalah memungkinkan adanya komunikasi antara pengguna, pengembang,
penganalisis, tester, manager, dan siapapun yang terlibat dalam proyek. Menunjukan interaksi
antara pengguna dengan sistem, obyek-obyek dalam sistem, dan antar sistem itu sendiri.
Pemodelan visual adalah suatu cara berpikir tentang persoalan menggunakan model-
model yang diorganisasikan seputar dunia nyata. Model berguna untuk memahami persoalan,
mengkomunikasikan dengan orang-orang yang terlibat dalam proyek(customer, ahli
dibidangnya, analis, designer, dll), memodelkan enterprise , menyiapkan dokumentasi,
merancang program, dan merancang basis data.
Berbeda dengan pemodelan terstruktur yang mengandalkan dua diagram yaitu diagram
aliran data (DAD) dan entity relationship diagram (ERD). UML memandang sistem secara
komprehenship dengan menyediakan lebih banyak diagram yang menunjukan bermacam-
macam aspek dalam sistem, sehingga didapatkan pemahaman yang menyeluruh terhadap
sistem.
Unified Modelling Language (UML) merupakan sistem arsitektur yang bekerja dalam
OOAD (Object-Oriented Analysis and Design ) dengan satu bahasa yang konsisten untuk
menentukan, visualisasi, mengkonstruksi, dan mendokumentasikan artifact yang terdapat
dalam sistem perangkat lunak UML sekarang menjadi standart untuk pemodelan orientasi
object dengan menggunakan notasi untuk sejumlah model yang berbeda yang dihasilkan
selama analisa dan desain orientasi object.
Penggunaan UML berdampak pada peningkatan produktivitas, kualitas, dan
pengurangan biaya dan waktu. Kerumitan dalam segi arsitektural sistem perangkat lunak yang
dibangun dapat diatasi dengan menggambarkan blue print sistem tersebut. Tujuan utama dari
pemodelan visual adalah memungkinkan adanya komunikasi antara pengguna, pengembang,
penganalisis, tester, manager, dan siapapun yang terlibat dalam proyek. Menunjukan interaksi
antara pengguna dengan sistem, obyek-obyek dalam sistem, dan antar sistem itu sendiri.
Pemodelan visual adalah suatu cara berpikir tentang persoalan menggunakan model-
model yang diorganisasikan seputar dunia nyata. Model berguna untuk memahami persoalan,
mengkomunikasikan dengan orang-orang yang terlibat dalam proyek(customer, ahli
dibidangnya, analis, designer, dll), memodelkan enterprise, menyiapkan dokumentasi,
merancang program, dan merancang basis data.
Berbeda dengan pemodelan terstruktur yang mengandalkan dua diagram yaitu diagram
aliran data (DAD) dan entity relationship diagram (ERD).
UML memandang sistem secara komprehenship dengan menyediakan lebih banyak
diagram yang menunjukan bermacam-macam aspek dalam sistem, sehingga didapatkan
pemahaman yang menyeluruh terhadap sistem. Diagram-diagram UML diantaranya adalah
-
35
sebagai berikut :
a. Class diagram
b. Use Case diagram
c. Sequence diagram
d. Activity diagram
3. Analisa dan User Interface
3.1. Analisa Kebutuhan
3.1.1 Analisa Software
Dalam pembuatan aplikasi perancangan sistem informasi pelayanan medis ini,
kebutuhan minimum perangkat lunak yang digunakan adalah
Windows XP
SQL server 2000
Microsoft Visual Basic versi 6.0
3.1.2 Analisa Pengguna
Analisa Kebutuhan dalam perancangan Sistem infromasi pelayanan medis akan
digunakan oleh user/ pemakai yaitu Admin, Petugas pendaftaran, dan dokter.
3.2 Perancangan Sistem
Metode yang digunakan dalam analisis dan perancangan pada sistem informasi pelayanan
medis adalah metode Unified Modelling Language (UML). Berikut ini gambar use case
diagram dari sistem informasi pelayanan medis.
Petugas Pendaftaran
Kelola Dokter
Kelola Pasien/Karyawan
Kelola Jenis layanan
Pendaftaran Pelayanan
Admin
Dokter
Kelola Petugas Pendaftaran
Kelola Obat Login
Kelola Anak dan Istri/Suami
Buat Rekam Medis
Lihat Rekam Medis
Buat Resep
Gambar 1. use case diagram sistem informasi pelayanan medis
-
36
3.3 Database design
Perancangan database dari sistem informasi pelayanan medis Klinik Mitra Medika
yang bekerja sama dengan PT. Parkland Word Indonesia menggunakan bantuan perangkat
lunak Microsoft SQL Server 2000. Perancangan database dapat dilihat pada gambar dibawah
ini.
Gambar 2. Entity Relationship Diagram Sistem Keseluruhan
3.4 .Permodelan User Interface
3.4.1 Form Login
Sebelum menggunakan aplikasi ini, User harus terlebih dahulu melakukan proses
login untuk dapat melanjutkan ke halaman otoritasnya masing-masing.
Gambar 3. Form Login
-
37
3.4.2 Form Menu Utama
Pada form utama administrator terdapat beberapa menu yaitu master, transaksi,
laporan, dan tool. Menu master terdiri dari sub menu karyawan, dokter, departemen, obat dan
penyakit. Menu Transaksi terdiri dari sub menu registrasi, pemeriksaan, dan rujukan. Menu
laporan terdiri dari sub menu laporan kunjungan pasien, rekam medis, kecelakaan kerja, dan
rawat jalan/rawat inap. Menu Tool terdiri dari sub menu administrasi user, bidang pekerjaan,
agama, dan alamat rujukan. Administrator memiliki hak akses untuk mengelola semua data
master dalam sistem.
Gambar 4. Form Menu Utama
3.4.3 Form Dokter
Pada form ini admin dapat mengelola data dokter, baik menambah, mengedit atau
menghapus data dokter. Form dokter dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 5. Form Dokter
-
38
3.4.5 Form Karyawan/Pasien
Pada form ini admin dapat mengelola data karyawan, meliputi biodata karyawan,
kepegawaian, keluarga, riwayat kesehatan. Form karyawan dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
Gambar 6. Form Karyawan
3.4.5 Form Departemen
Pada form ini admin dapat mengelola data departemen, misalnya penambahan
departemen, dan perubahan pimpinan. Form departemen dapat dilihat pada gambar dibawah
ini.
Gambar 7. Form Departemen
3.4.6 Form Penyakit
Pada form ini admin dapat mengelola data penyakit, meliputi penambahan jenis
penyakit dan kategori penyakit. Form penyakit dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
-
39
Gambar 8. Form Penyakit
3.4.7 Form Obat
Pada form ini admin dapat mengelola data obat, meliputi penambahan obat, perubahan
jenis obat dan perubahan harga obat. Form obat dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 9. Form Obat
3.4.8 Form Registrasi
Pada form ini petugas pendaftaran dapat melakukan registrasi/pendaftaran pelayanan
medis, meliputi pelayanan pada poli gigi, bidan dan umum. Form registrasi dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.
Gambar 10. Form Registrasi
-
40
3.4.9 Form Pemeriksaan
Pada form ini dokter dapat mengelola data pemeriksaan pasien/karyawan, meliputi
biodata karyawan, keluhan pasien, tindakan, serta obat yang diberikan. Form pemeriksaan ini
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 11. Form Pemeriksaan Pasien
3.4.10 Form Rujukan
Pada form ini dokter dapat memberikan rujukan perawatan pasien ke poliklinik atau
rumah sakit. Form rujukan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 12. Form Rujukan
-
41
3.4.11 Laporan Rekam Medis
Pada laporan ini dokter dapat melihat rekam medis dari pasien. Laporan rekam medis
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 13. Form Laporan Rekam Medis
4. Kesimpulan
Dari hasil uji coba perangkat lunak ini dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut :
1. Sistem ini memberikan kemudahan dalam hal pendaftaran pasien baru, kecepatan dalam
pengaksesan data pasien lama yang akan kembali berobat atau menjalani perawatan,
melihat data dokter yang bertugas pada klinik tersebut dengan cepat.
2. Sistem ini juga memberikan kemudahan kepada para petugas rekap medis untuk
membuat laporan rekap medis setiap pasien karena data medis pasien sudah
didokumentasikan ke dalam database pasien setiap kali melakukan atau menjalani
pemeriksaan di klinik tersebut.
3. Sistem ini juga akan sangat memudahkan dalam penyimpanan data dalam jumlah yang
besar dan pengaksesan data yang lebih cepat.
4. Dengan penggunaan komputer akan menghemat ruang penyimpanan, keamanan dan
keutuhan data dapat lebih terjamin dan terpelihara.
5. Terhindar dari nomor rekam medis yang ganda karena sistem ini dapat mendeteksinya
apabila ada nomor medis yang sama.
6. Mempermudah petugas dalam mencetak kartu berobat, identitas pasien, dan kunjungan
pasien.
7. Mendapatkan informasi laporan harian dan bulanan secara cepat serta jenis laporannya
dapat bervariasi sesuai dengan yang diperlukan.
-
42
5. Daftar Pustaka
AbouZahr1, Carla & Boerma1,Ties (2005). Health information systems: the foundations of
public health in Bulletin of the World Health Organization.
Agus Haryanto, (2007), Membuat Aplikasi Sederhana Dengan Microsoft Access, Elex
Media Komputindo, Jakarta.
Adi Kurniadi, (1999), Pemrograman Microsoft Visual Basic 6, Elex Media Komputindo,
Jakarta.
Departemen Kesehatan RI.(1994). Pedoman Sistem Pencatatan Rumah Sakit (Rekam
medis/Medical Record) .
Departemen Kesehatan RI. (2004). Sistem Kesehatan Nasional.
Departemen Kesehatan RI. (2003). Indikator Indonesia Sehat 2010 & Pedoman Penetapan
Indikator Provinsi Sehat dan Kabupaten/Kota Sehat .
Fathansyah. (1999). Basis data. Bandung: Informatika.
Fowler, Martin. (2004). UML Distilled (3rd ed.). Yogyakarta: Andi.
Jogiyanto,H.M. (2000). Pengenalan komputer. Yogyakarta: Andi.
Kadir, Abdul. (2009). Dasar perancangan dan implementasi database relasional.
Yogyakarta: Andi.
Murdick, Robert G. (1993). Sistem informasi untuk manajemen modern (3rd ed.). Jakarta:
Pressindo.
Sjamsuhidajat. (2006). Manual rekam medis. Jakarta: Konsil Kedokteran Indonesia.
-
43
Mencari Nilai Variabel Dari Persamaan Linier Dua Variabel
Dengan Menggunakan Microsoft Excell
Slamet Gunadi
Program Studi S1 Teknik Informatika
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Al-Khairiyah
Jalan H.Enggus Arja No. 1 Lingk. Citangkil Cilegon 42443
email :[email protected]
Abstrak
Matematika sebagai salah satu ilmu dasar terapan, tidak sedikit rumus rumusnya dipakai
dalam kehidupan sehari hari. Persamaan linier sebagai salah satu contoh soal matematika,
dengan rumus eliminasi nilai x dan y dapat dihitung. Bentuk umum persamaan linier dua
variabel biasa ditulis dengan Ax + By + C = 0. Untuk menghitung besaran nilai x dan y
minimal harus tersedia dua buah persamaan linier. Teknik eliminasi umum digunakan untuk
menghitung besaran nilai nilai x dan y. Microsoft Excell sebagai salah satu paket program
dengan mudah dapat digunakan untuk mencari nilai nilai x dan y dari sebuah persamaan
linier dengan menggunakan rumus eliminasi tersebut.
Kata kunci: Nilai variabel, persamaan linier, dua variabel
1. Pendahuluan
Persamaan linier sebagai salah satu contoh soal dalam bidang matematika. Dari
persamaan ini bisa dicari berapa nilai nilai dari x maupun y nya. Cara eliminasi adalah cara
yang paling ampuh dan umum digunakan. Secara umum persamaan linier dapat ditulis Ax +
By + C = 0, dimana A, B dan C mempunyai syarat adalah bilangan riil. Untuk dapat
menghitung nilai nilai x dan y, diperlukan minimal 2(dua) buah persamaan linier. Sebagai
contoh dapat ditulis sebagai berikut :
X + 2Y = 5
3X + 5Y = 13
Untuk dapat mencari ataupun menghitung nilai nilai dari X dan Y dapat dilakukan
dengan berbagai macam cara, salah satunya dengan eliminasi. Yaitu dengan cara
mengenolkan nilai koefisien pada X atau Y. Jika nilai X sudah ketemu maka nilai Y dapat
dicari. Demikian pula sebaliknya jika nilai Y sudah ketemu nilai X dapat pula ditemukan
Teknis pilihan eliminasi X ataupun Y, semata mata didasarkan pada aspek kemudahan proses
eliminasi itu sendiri dengan melihat angka koefisien pada persamaan persamaan X dan Y.
Namun jika proses eliminasi dilakukan dengan menggunakan komputer, maka aspek
kemudahan tidak perlu lagi dipertimbangkan.
-
44
2. Landasan Teori
Sebuah persamaan linier dengan dua variabel digambarkan dengan Ax + By + C,
dimana A, B dan C mempunyai syarat sebagai bilangan riil
Untuk dapat menyelesaikan persamaan linier dengan dua variabel x dan y diperlukan minimal
dua persamaan linier. Ada bermacam cara untuk dapat menghitung nilai nilai dari x dan y,
salah satunya adalah dengan cara eliminasi. Cara eliminasi ini adalah cara yang paling umum
dan paling mudah serta biasa dilakukan. Yaitu dengan cara melakukan pengurangan satu
persamaan dengan persamaan lainnya dengan maksud dan tujuan menghilangkan nilai salah
satu variabel, yaitu bisa x ataupun y
Secara umum dapat digambarkan sebagai berikut :
A1x + B1y + C1 = 0 -------- (1)
A2x + B2y + C2 = 0 -------- (2)
Ada dua cara untuk menghitung nilai x dan y dari kedua persamaan tersebut
1. Jika variabel x yang akan dilakukan eliminasi maka, persamaan (1) dikalikan dengan A2,
sedang persamaan (2) dikalikan dengan A1, sehingga persamaan menjadi
A2A1x + A2B1y + A2C1 = 0 --------- (3)
A1A2x + A1B2y + A1C2 = 0 --------- (4)
Lakukan proses pengurangan kedua persamaan tersebut jika koefisien pada variabel x
kedua persamaan bertanda sama baik positif ataupun negatif, dan lakukan penjumlahan
kedua persamaan tersebut jika koefisien variabel persamaan (3) positif sedang persamaan
(4) negatif. Demikian pula halnya jika koefisien variabel persamaan (3) negatif dan
persamaan (4) positif.
2. Jika variabel y yang akan dieliminasi maka, persamaan (1) dikalikan dengan B2, sedang
persamaan (2) dikalikan dengan B1, sehingga persamaan menjadi :
B2A1x + B2B1y + B2C1 = 0 ............. (5)
B1A2x + B1B2y + B1C2 = 0 ............. (6)
Lakukan proses pengurangan kedua persamaan tersebut jika koefisien pada variabel x
kedua persamaan bertanda sama baik positif ataupun negatif, dan lakukan penjumlahan
kedua persamaan tersebut jika koefisien variabel persamaan (5) positif sedang persamaan
(6) negatif. Demikian pula halnya jika koefisien variabel persamaan (5) negatif dan
persamaan (6) positif.
-
45
Jika nilai x telah ditemukan, masukkan nilai x tersebut kedalam persamaan (1) ataupun
persamaan (2) dan dapat dihitung nilai y yang dicari. Demikian pula halnya jika nilai y
sudah ditemukan, jika ingin mencari nilai x, maka masukkan nilai y tersebut kedalam
persamaan (1) ataupun persamaan (2) dan nilai dapat dihitung
Umumnya untuk eliminasi koefisien nilai x ataupun y lebih banyak ditentukan pada
aspek kemudahan proses eliminasi saja, namun jika proses ini dilakukan dengan komputer
aspek tersebut tidak berlaku lagi, artinya eliminasi koefisien x atau y sama saja tidak perlu
lagi mempertimbangkan kemudahan prosses eliminasi
Secara flowchart proses penyelesaian dapat digambarkan sebagai berikut
T
Y
T
Y
start
Variabel x
dihilangkan ?
Kalikan persamaan 1 dg koefisien x dari
persamaan 2 dan persamaan 2 dengan
koeisien x dari persamaan 1
Kurangkan kedua persamaan tersebut
Koefisien x persamaan
1 dan persamaan 2
positif atau negatif
Jumlahkan kedua persamaan tersebut
Hitung nilai y
Hitung nilai x
Kalikan persamaan 1 dg koefisien y dari
persamaan 2 dan persamaan 2 dengan
koeisien y dari persamaan 1
stop
-
46
Sebagai ilustrasi pemecahan maslah perhatikan persamaan persamaan beikut ini
X + 2Y = 5 ------------ (1)
3X + 5Y = 13 ----------- (2)
Penyelesaian
Untuk dapat mencari nilai nilai x dan y yang memenuhi kedua persamaan linier tersebut
dapat dilakukan dengan langkah langkah sebagai berikut :
1. Tentukan kolom kolom untuk mengisi koefisien dari sebuah persamaan kwadrat dan
masukkan angka angka persamaan tersebut. Sebagai contoh diatas misal koefisien x
ditentukan pada kolom A, koefisien y pada kolom C dan konstanta pada kolom E. Dari
contoh dua buah persamaan tersebut diatas jika dimasukkan kedalam sheetnya dapat
dilihat sebagai berikut :
2. Lakukan eliminasi pada kolom nilai X atau Y, misal eliminasi pada kolom X,
-
47
dan hasilnya dapat dilihat sebagai berikut :
3. Lakukan penghitungan pada kolom y dengan melakukan proses pembagian dari
pengurangan kolom c dengan pengurangan pada kolom y. Pengurangan pada kolom x
pasti menghasilkan angka nol. Secara detail dapat dilihat sebagai berikut :
-
48
Hasil angka yang diperoleh dapat dilihat sebagai berikut :
4. Untuk menghitung nilai X, pilih salah satu persamaan, masukkan nilai Y yang sudah
diperoleh dan hitung nilai X nya, selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut ini
-
49
Hasil yang diperoleh dapat dilihat pada gambar berikut ini :
3. Penutup
Dengan cara yang sama setiap persamaan linier dengan dua variabel dapat dihitung
dengan mudah dan pasti benar. Untuk persamaan dengan jumlah variabel tiga, empat, lima
dan seterusnya dapat dibuat dengan cara yang sama.
Artinya jika ada tiga variabel maka, minimal harus ada tiga pesamaan. Proses
penghitungannya sama, yaitu melakukan eliminasi salah satu nilai koefisien bisa X, Y
ataupun Z, sehingga tinggal dua persamaan. Artinya jika koefisien X yang dieliminasi, maka
tinggal dua persamaan dengan variabel Y dan Z. Kemudian dari dua persamaan tersebut
eliminasi bisa dilakukan pada koefisien variabel Y ataupun Z. Jika koefisien variabel Y yang
dipilih, maka ketemu nilai Z.
Jika nilai Z sudah ketemu nilai Y dicari dari persamaan yang menganung nilai Y dan Z,
kemudian masukkan nilai Z kedalam persamaan ini, maka akan ketemu nilai Y.
Demikian seterusnya jika nilai Y dan Z sudah ketemu, masukkan nilai nilai Y dan Z tersebut
pada salah satu persamaan yang mengandung variabel X, Y dan Z.
Dengan demikian nilai X dapat dihitung.
-
50
Jumlah minimal persamaan adalah harus sama dengan jumlah variabel, artinya jika
persamaan dengan tiga variabel, minimal persamaan liniernya adalah tiga. Demikian pula
halnya jika jumlah variabel ada empat, minimal persamaan harus ada empat.
4. Daftar Pustaka
Anton Howard, 1994, Aljabar Linier Elementer, Penertbit Erlangga, Jakarta
http://www2.bgsu.edu/downloads/cio/file15626.pdf, Microsoft Excel Tutorial
http://www2.bgsu.edu/downloads/cio/file15626.pdf,%20Microsoft
-
51
Konsep Uang dalam Pandangan Islam
Fajri Ali
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Al-Khairiyah
Jalan H.Enggus Arja No. 1 Lingk. Citangkil Cilegon 42443
email : [email protected]
Abstraksi
Artikel ini berisi tentang Konsep Uang dalam Pandangan Islam, Kesalahan besar ekonomi konvensional ialah menjadikan uang sebagai komoditas, sehingga keberadaan uang saat ini lebih
banyak diperdagangkan daripada digunakan sebagai alat tukar dalam perdagangan. Lembaga
perbankan konvensional juga menjadikan uang sebagai komoditas dalam proses pemberian kredit.
Instrumen yang digunakan adalah bunga (interest). Uang yang memakai instrumen bunga telah
menjadi lahan spekulasi empuk bagi banyak orang di muka bumi ini. Kesalahan konsepsi itu
berakibat fatal terhadap krisis hebat dalam perekonomian sepanjang sejarah, khususnya sejak awal
abad 20 sampai sekarang. Ekonomi berbagai negara di belahan bumi ini tidak pernah lepas dari
terpaan krisis dan ancaman krisis berikutnya pasti akan terjadi lagi. Sejak 15 abad yang lalu, Islam
telah memiliki konsep tentang bagaimana uang diperlakukan sehingga meniadakan berbagai krisis
baik keuangan maupun krisis ekonomi.
Kata Kunci : Dinar, Dirham, Uang Romawi Bizantium, Uang Persia, Uang dalam Islam, Khalifah,
Ekonomi Konvensional, Krisis Ekonomi Global, Ekonomi Islam, Hadits Nabi, Al-Qur’an.
1. Pendahuluan
Uang merupakan inovasi besar dalam peradaban perekonomian dunia. Posisi uang
sangat strategis dalam satu sistem ekonomi dan sulit digantikan variabel lainnya. Bisa
dikatakan uang merupakan bagian yang terintegrasi dalam satu sistem ekonomi dan sulit
digantikan variabel laninnya. Bisa dikatakan uang merupakan bagian yang terintegrasi
dalam satu sistem ekonomi. Sepanjang sejarah keberadaannya uang memainkan peran
penting dalam perjalanan kehidupan modern. Uang berhasil memudahkan dan
mempersingkat waktu transaksi pertukaran barang dan jasa. Uang dalam sistem ekonomi
memungkinkan perdagangan berjalan secara efisien.
Uang merupakan sesuatu yang diadopsi dari peradaban Romawi dan Persia. Ini
dimungkinkan karena penggunaan dan konsep uang tidak bertentangan dengan ajaran
Islam. Dinar adalah mata uang emas yang diambil dari Romawi dan Dirham adalah mata
uang perak warisan peradaban Persia.
-
52
Islam memandang uang hanya sebagai alat tukar (medium of exchange), bukan
sebagai barang dagangan (komoditas) yang diperjualbelikan seperti sekarang ini. Ketentuan
ini telah banyak dibahas ulama seperi Ibnu Taymiyah, Al-Ghazali, Al-Maqrizi, Ibnu Khaldun
dan lain-lain. Hal dipertegas lagi Choudhury dalam bukunya “Money in Islam: a Study in
Islamic Political Economy”, bahwa konsep uang tidak diperkenankan untuk diaplikasikan
pada komoditi, sebab dapat merusak kestabilan moneter sebuah negara.
Oleh karena itu motif permintaan akan uang adalah untuk memenuhi kebutuhan
transaksi (money demand for transaction), bukan untuk spekulasi. Islam juga sangat
menganjurkan penggunaan uang dalam pertukaran karena Rasulullah telah menyadari
kelemahan dari salah satu bentuk pertukaran di zaman dahulu yaitu barter (bai‟ al
muqayyadah), dimana barang saling dipertukarkan. Menurut Afzalur Rahman, Rasulullah
Saw menyadari akan kesulitan-kesulitan dan kelemahan -kelemahan akan sistim pertukaran
ini, lalu beliau ingin menggantinya dengan sistim pertukaran melalui uang. Oleh karena itu
beliau menekankan kepada para sahabat untuk menggunakan uang dalam transaksi-transaksi
mereka.
2. Landasan Teori
2.1. Sejarah Munculnya Uang
Sebelum manusia menemukan uang sebagai alat tukar, ekonomi dilakukan dengan
menggunakan sistem barter, yaitu barang ditukar dengan barang atau barang dengan jasa.
Menurut Syah Wali Allah ad-Dahlawy, (ulama besar asal India yang hidup pada abad 18 M),
pada tahap primitif atau kehidupan rimba, manusia telah melakukan pertukaran secara barter
dan melakukan kerja sama untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sistem barter ini merupakan sistem pertama kali dikenal dalam sejarah perdagangan
dunia. Hal ini terjadi jauh sebelum abad VII M (sebelum masa Nabi Muhammad Saw).
Dalam sejarah kuno, binatang ternak pernah menjadi medium pertukaran yang dominan.
Tetapi dalam hal ini timbul masalah (kendala), karena ternak adalah barang yang tidak awet
dan terlalu besar dijadikan sebagai alat tukar.
Menurut Agustianto dalam buku Percikan Pemikiran Ekonomi Islam (2004) sistem
barter banyak menghadapi kendala dalam kegiatan perdagangan dan bisnis. Kendala-kendala
itu antara lain, pertama, sulit menemukan orang yang diinginkan. Kedua, sulit untuk
menentukan nilai barang yang akan ditukarkan terhadp barang yang diinginkan. Ketiga, sulit
menemukan orang yang mau menukarkan barangnya dengan jasa yang dimiliki atau
-
53
sebaliknya. Keempat, sulit untuk menemukakan kebutuhan yang akan ditukarkan pada saat
yang cepat sesuai dengan keinginan. Artinya, untuk memperoleh barang yang diinginkan,
memerlukan waktu yang terkadang relatif lama.
Tanpa mata uang sebagai standar harga dan alat tukar maka proses pemenuhan
kebutuhan manusia menjadi sulit. Dalam ekonomi barter, transaksi terjadi bila kedua belah
pihak mempunyai dua kebutuhan sekaligus, yakni pihak pertama membutuhkan barang yang
dimiliki pihak kedua dan begitu sebaliknya. Misalnya seseorang mempunyai sejumlah
gandum, dan membutuhkan onta yang tidak dimilikinya. Sementara orang lain mempunyai
onta dan membutuhkan gandum. Maka, terjadilah barter. Tetapi dalam hal ini, berapa banyak
gandum yang akan ditukarkan dengan seekor onta, ukurannya belum jelas, harus ada standar.
Menurut Thahir Abdul Muhsin Sulaiman dalam buku ‘Ilajul Musykilah Al-
Iqtishadiyah bil Islam, “Dalam mengukur harga barang-barang yang akan dipertukarkan,
harus ada standar (ukuran). Dalam kasus di atas, sulit menentukan berapa banyak gandum
untuk sesekor unta. Demikian pula, halnya kalau ada orang akan membeli rumah dengan
baju, atau budak dengan sepatu, atau tepung dengan keledai. Proses transaksi barter seperti
itu dirasakan amat sulit, karena tiadanya ukuran yang jelas mengenai harga suatu barang. Bila
ini terjadi terus, maka perekonomian mandeg dan lamban.
Untuk memudahkan kondisi itu, maka Allah menciptakan dinar dan dirham sebagai
hakim dan ukuran harga suatu barang. Misalnya, seekor unta sama dengan seratus dinar,
sesekor kambing 20 dinar, segantang gandum 1 dirham, dsb.
Agustianto menuturkan, untuk mengatasi berbagai kendala dalam transaski barter,
manusia selanjutnya menggunakan alat yang lebih efektif dan efisien. Alat tukar tersebut
ialah uang yang pada awalnya terdiri dari emas (dinar), perak (dirham). Dengan demikian
komoditas berharga seperti ternak, diganti dengan logam, seperti emas atau perak. Logam
mulia ini mempunyai kelebihan, pertama, logam adalah barang yang awet. Kedua, ia bisa
dipecah menjadi satuaan-satuan yang lebih kecil. Ketiga, uang logam emas (dinar) dan perak
(dirham) senantiasa sesuai dengan antara nilai intrinsiknya dengan nilai nominalnya.
Sehingga ekonomi lebih stabil dan inflasi bisa terkendali. Hal ini sangat berbeda dengan uang
kertas yang nilai nominalnya tak seimbang dengan nilai intrinsiknya (nilai materialnya).
Sistem ini rawan goncangan krisis dan rawan inflasi (Buku Percikan Pemikiran Ekonomi
Islam, 2004)
Imam Al-Ghazali mengatakan, bahwa dalam ekonomi barter sekalipun, uang
dibutuhkan sebagai ukuran nilai atau barang. Misalnya unta nilainya 100 dinar dan satu
gantang gandum harganya sekian dirham. Dengan adanya uang sebagai ukuran nilai, maka
-
54
uang berfungsi pula sebagai media pertukaran (medium of exchange). Namun, harus dicatat,
bahwa dalam ekonomi Islam, uang tidak dibutuhkan untuk uang itu sendiri. Uang diciptakan
untuk melancarkan pertukaran dan menetapkan nilai yang wajar dari pertukaran barang atau
jasa.
Dalam menjelaskan sejarah munculnya uang (alat tukar), Syah Wali Allah ad-
Dahlawy mengemukakan teori wisdom (kebijaksanaan). Menurutnya, salah satu
kebijaksanaan (wisdom) yang dimiliki manusia, adalah kebijaksanaan mengenai jual beli
timbal balik, (pembeli dan penjualan), memberi hadiah-hadiah, sewa-menyewa, memberi
pinjaman, hutang dan hipotik. Dengan kebijaksaan inilah manusia menyadari bahwa
pertukaran barang dengan barang (barter) tidak dapat memenuhi kebutuhannya seketika
secara baik karena barter memerlukan syarat “kecocokan kedua belah pihak pada saat yang
bersamaan” (double coincidence of wants). Oleh karena itu kemudian diperlukan “sesuatu”
yang dapat diterima secara umun sebagai media petukaran (medium of exchange) yang
sekarang disebut uang. Sesuatu scbagai medium of exchange ini berkembang dalam berbagai
bentuk (Goldfeld (1990, hal 10) mulai dari tanah liat, kulit, garam, gigi ikan, logam, sampai
berbagai bentuk surat hutang (termasuk uang kertas).
Sesuatu yang disebut uang itu harus dapat diterima masyarakat umum yang menurut
lbn Miskawaih (1030 M) harus memenuhi syarat-syarat : (1) tahan lama (durability), (2)
mudah (convenience) dibawa, (3) tidak dapat dikorup ; (incorruptibility), (4) dikehendaki
(desirability), (4) dikehendaki (desirability) semua orang, dan (5) orang senang melihatnya.
Berdasarkan rumusan Ibnu Miskawaih tersebut, maka dari berbagai bentuk “uang” yang
disebutkan di atas hanya emas dan peraklah yang memenuhi kelima syarat uang yang
dirumuskannya.
Rasulullah Saw telah menetapkan emas dan perak sebagai uang. Beliau menjadikan
hanya emas dan perak saja sebagai standar uang. Standar nilai barang dan jasa dikembalikan
kepada standar uang dinar dan dirham ini. Dengan uang emas dan perak inilah semua bentuk
transaksi dilangsungkan. Beliau telah membuat standar uang ini dalam bentuk uqiyah,
dirham, mitsqal dan dinar. Semua ini sudah dikenal dan sangat masyhur pada masa Nabi saw,
di mana masyarakat Arab telah mempergunakannya sebagai alat tukar dan ukuran nilai dalam
transaksi.
Dari paparan di atas dapat diketahui bahwa, di masa awal Islam, mata uang yang
digunakan adalah dinar dan dirham. Fakta sejarah telah membuktikan hal ini. Di salah satu
museum di Paris, dijumpai koleksi empat mata uang peninggalan Khilafah Islam. Salah satu
diantaranya sampai saat ini, dianggap satu-satunya di dunia sebagai peniggalan sejarah mata
-
55
uang. Mata uang itu dicetak pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib Ra. Sementara tiga
lainnya adalah mata uang perak yang dicetak di Damaskus dan Merv sekitar tahun 60-70
Hijriyah.
Di masa khalifah Umar bin Khattab dan Usman bin Affan, mata uang telah pula
dicetak dengan mengikuti gaya dirham Persia, dengan perubahan pada tulisan yang tercantum
di mata uang tersebut dengan tulisan Arab. Memang, di awal pemerintahan Umar bin Khattab
pernah timbul pemikiran untuk mencetak uang dari kulit, namun dibatalkan, karena tidak
disetujui para sahabat yang lain, dengan alasan tidak terlalu awet dan intrinsiknya tidak bisa
menyamai emas dan perak.
Mata uang khilafah Islam yang mempunyai ciri khusus, baru dicetak pada masa
pemerintahan Imam Ali bin Abi Thalib r.a. Namun sayang, peredarannya sangat terbatas,
karena kondisi politik ketika itu amat tidak stabil. Kosentrasi khalifah saat itu lebih terpokus
pada persoalan politik yang kacau seperti perang unta dan perang siffin.
Mata uang gaya dirham Persia dicetak dengan gambar pedang Irak pada masa
Muawiyah, dan anaknya Ziyad. Mata yang beredar saat itu belum berbentuk bulat seperti
uang logam sekarang ini. Baru pada zaman Ibnu Zubair, mata uang dengan bentuk bulat ini
dicetak, namun peredarannya terbatas di Hijaz. Sedangkan Mus‟ab, Gubernur Kufah
mencetak dengan dua macam gaya, ada gaya Persia dan ada gaya Romawi.
Pada 72-74 H Bishri bin Marwan mencetak mata uang yang disebut atawiyya. Sampai
dengan zaman ini mata uang khilafah beredar bersama dengan dinar Romawi, dirham Persia
dan sedikit himyarite Yaman. Baru pada zaman Abdul Malik (76 H), pemerintah mendirikan
tempat percetakan uang, antara lain di Dara‟bjarb, Suq Ahwaz, Sus, Jay dan Manadar,
Maysan, Ray dan Abarqubadh, dan mata uang khlifah dicetak secara terorganisasi dengan
kontrol pemerintah.
Nilai uang ditentukan oleh beratnya. Mata uang dinar mengandung emas 22 karat dan
terdiri atas pecahan setengah dinar dan sepertiga dinar. Pecahan yang kecil didapat dengan
memotong mata uang. Imam Ali misalnya, pernah membeli daging dengan memotong dua
karat dari dinar (Hadits Riwayat Abu Daud). Dirham terdiri dari beberapa pecahan nash (20
dirham), nawat (5 dirham), dan sha‟ira 1/60 dirham.
Nilai tukar dinar-dirham relatif stabil pada jangka waktu yang paling panjang dengan
kurs dirham 1:10. artinya 1 dinar sama dengan 10 dirham. Satu dinar terdiri dari 22 karat,
sedangkan satu dirham terdiri dari 14 karat. Pada masa Umar nilai dirham menguat, apabila
di masa Nabi 1 dirham senilai dengan 10 dirham, maka di masa Umar bin Khattab, 10 dinar
senilai dengan 7 dirham.
-
56
Reformasi moneter pernah dilakukan oleh Abdul Malik, yaitu dirham diubah menjadi
15 karat (bukan lagi 14 karat) dan pada saat yang sama, satu dinar dikurangi berat emasnya
dari 4,55 gram menjadi 4,25 gram. Di zaman Ibnu Faqih (289 H), nilai dinar menguat
menjadi 1;17, namun kemudian stabil pada kurs 1:15.
Setelah reformasi moneter Abdul Malik, maka ukuran-ukuran nilai adalah sebagai
berikut : satu dinar 4,25 gram, satu dirham, 3,98 gram, satu uqiyya setara 90 mitsqal, satu qist
8 ritl (liter), setara setengah sha‟, satu qafiz 6 sha‟ setara ¼ artaba, satu wasq 60 sha‟, satu
jarib 4 qafiz.
Sungguh mengejutkan ternyata seribu tahun kemudian kurs 1:15 ini juga berlaku di
Amerika Serikat 1792-1834 m. Berbeda dengan langkah reformasi moneter yang diambil
Abdul malik, Amerika tetap mempertahankan kurs ini walaupun di negara-negara Eropa nilai
mata uang emas menguat pada kisaran kurs 1:15,5 sampai 1:16,6. wal hasil, mata uang emas
mengalir keluar dan mata uang biasa mengalir masuk Amerika. Kejadian drives out bad
money atau uang kualitas buruk akan menggantikan uang kualitas baik.
Lima ratus tahun sebelumya (1263-1328 M), ulama Islam Ibnu Taymiyah yang hidup
di zaman pemerintahan Mamluk telah mengalami situasi di mana mata uang telah beredar
dalam jumlah besar dengan nilai kandungan logam mulia yang berlainan satu sama lain. Pada
saat itu beredar tiga jenis uang : dinar (emas), dirham, (perak) dan fulus (tembaga). Peredaran
dinar sangat kadang mengilang, sedangkan yang beredar luas adalah fulus. Fenomena inilah
yang dirumuskan Ibnu Taymiyah bahwa uang dengan kualitas rendah (fulus) akan
menendang uang keluar kualitas baik (dinar, dan dirham).
Di zaman Ibnu Taymiyah hidup, pemerintahan Mamluk ditandai dengan tidak
stabilnya hidup. Pemerintahan Mamluk ditandai dengan tidak stabilnya sistem moneter,
karena banyaknya fulus yang beredar atau meningkatnya jumlah tembaga dalam mata uang
menggantikan dirham. Hal serupa juga terjadi di zaman modern ini. Kerusakan sistem
moneter modern telah menimbulkan kri