steri lisas i
DESCRIPTION
milk sterilizationTRANSCRIPT
Kombinasi suhu dan waktu memegang sangat penting, karena menentukan intensitas
perlakuan panas. Gambar 1 menunjukkan mematikan kurva berlaku untuk bakteri Coliform,
bakteri Tifus dan basil tuberkulosis. Menurut kurva ini, bakteri coliform yang dibunuh jika susu
dipanaskan untuk 70 ° C dan dipertahankan pada suhu itu selama sekitar satu detik. Pada suhu
dari 65 ° C dibutuhkan holding waktu 10 detik untuk membunuh bakteri coliform. Ini dua
kombinasi, 70 ° C / 1 dan 65 ° C / 10 s, akibatnya memiliki yang sama efek mematikan.
Gambar 1. Kurva lethal effect
(bylund, 2004)
Bacillus tubercollusis lebih tahan terhadap perlakuan panas dari bakteri coliform. Sebuah
memegang waktu 20 detik pada 70 ° C atau sekitar 2 menit pada 65 ° C adalah diperlukan untuk
memastikan bahwa mereka semua hancur. Mungkin juga ada panas micrococci tahan dalam
susu. Sebagai aturan mereka sama sekali tidak berbahaya.
Perlakuan panas intens susu diinginkan dari sudut mikrobiologi melihat. Tetapi
pengobatan tersebut juga melibatkan risiko efek samping pada penampilan, rasa dan nilai gizi
dari susu. Protein dalam susu berubah sifatnya pada suhu tinggi. Ini berarti bahwa sifat
cheesemaking dari susu drastis terganggu oleh perlakuan panas intens. Pemanasan terus-menerus
menghasilkan perubahan dalam rasa; rasa dimasak terlebih dahulu dan rasa kemudian dibakar.
Itu Oleh karena itu pilihan waktu kombinasi / suhu adalah masalah optimasi di mana kedua efek
mikrobiologi dan aspek kualitas harus diambil dalam rekening. Sejak perlakuan panas telah
menjadi bagian terpenting dari susu pengolahan, dan pengetahuan tentang pengaruhnya terhadap
susu baik dipahami, berbagai kategori perlakuan panas telah dimulai seperti yang ditunjukkan
dalam tabel
UHT adalah singkatan untuk Ultra High Temperature. Perlakuan UHT adalah teknik
untuk mempertahankan kualitas produk makanan cair dengan perlakuan tertentu secara singkat,
pemanasan terus-menerus, biasanya dilakukan pada suhu di kisaran 135-140 ° C. Ini membunuh
mikro-organisme yang tidak akan menghancurkan produk. Perlakuan UHT merupakan proses
yang berkesinambungan yang berlangsung secara tertutup sistem yang mencegah produk dari
yang terkontaminasi oleh udara mikro-organisme. Produk melewati pemanasan dan pendinginan
tahap secara berurutan. Pengisian aseptik untuk menghindari infeksi ulang dari produk
merupakan bagian dari proses.
Dua metode alternatif perlakuan UHT yang biasa digunakan:
1. pemanasan langsung dan pendinginan di penukar panas,
2. pemanasan langsung dengan injeksi uap atau infus susu menjadi uap dan pendinginan oleh
ekspansi di bawah vakum.
Sterilisasi
Proses setrilisasi yang hingga kini masih digunakan, pada kontainer sterilisasi, biasanya
dilakukan pada suhu 115-120 ° C selama 20 - 30 menit. Proses ini dilakukan setelah standarisasi
lemak, homogenisasi dan pemanasan sekitar 80 ° C, susu dikemas dalam wadah bersih -
biasanya kaca atau plastik botol susu,
dan kaleng susu evaporated. Produk, masih panas, ditransfer ke otoklaf di batch produksi atau
menara hidrostatik dalam produksi berkelanjutan.
Sterilisasi PT ISAM
Pertama-tama susu segar akan melalui tahapan proses pasteyrisasi susu segar yang
nantinya akan disimpan di silo, paseurisasi ini dilakukan dengan menggunakan alat penukar
panas berupa Tubular Heat Exchanger (THE) dengan media pemanas berupa steam 80-87oC
selama 25 detik. Mekanisme kerja dari alat ini adalah susu dialirkan melalui pipa yang
bersentuhan dengan sumber panas yaitu uap yang berasal dari boiler dan disalurkan melalui
pipa-pipa.
Diketahui proses sterilisasi umumnya tidak dilakukan di bawah suhu 121.1o C terlalu
lama, karena akan menyebabkan kerusakan mutu produk. proses sterilisasi susu dengan sistem
UHT pada suhu 135-140o C dapat dilakukan di dalam holding tube dengan waktu hanya 4-6
detik (Kusnandar, Hariyadi, & Wulandari, 2013). Berdasarkan literature menunjukan bahwa
proses thermal yang dilakukan dalam proses produksi PT. ISAM telah efektif, bahkan bisa
dijadikan lebih efisien dengan mengkaji waktu sterilisasinya yang selama 25 detik untuk menjadi
lebih singkat.
Sementara itu proses sterilissi bagi susu hasil mixing dilakukan dengan menggunakan
unit sterilisasi Nanhua dan Ningbo. Unit sterilisasi meliputi beberapa tahap, yaitu preheated,
sterilisasi, homogenisasi dan pendinginan. Preheated akan menaikan suhu produk menjadi 70oC
selama 20 detik. Sebagian medium pemanas digunakan steam, hingga terjadi pertukaran panas
antara produk dengan plat yang telah dipanaskan oleh steam. Proses sterilisasi UHT berlangsung
dalam Tubular Heat Exchanger (THE) pada suhu 135oC selama 4 detik dengan kecepatan alir
4000 liter/jam. Prinsip kerja alat ini berdasarkan pada pertukaran panas secara tubular yang
disebut pipa penukar panas. Metode penggunaan temperatur tinggi dan waktu yang sangat
singkat dipilih agar produk tetap steril tetapi kerusakan dan perubahan kandungan gizi minimal.
Setelah itu dilakukan proses homogenisasi dengan suhu 70oC.
Gambar 13. UHT
(Sumber: Bylund, 1995)
Prinsip kerja dari alat ini adalah berdasarkan perpindahan panas secara konduksi antara
uap panas yang ada disekeliling pipa produk dan bahan yang ada didalam pipa, dengan
menggunakan suhu tinggi dan waktu yang singkat. Unit sterilisasi yang terdapat di PT. ISAM
sebanyak satu dengan kapasitas 5 Ton/jam.
Gambar 1. UHT
(Sumber: Dokumentasi pribadi, 2014)