step tro

4
1.1 Latar Belakang Bakteri adalah organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas dibandingkan makhluk hidup yang lain. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim. Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan mahluk hidup yang lain. Bakteri adalah organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki klorofil dan berukuran renik atau mikroskopik(http://makalah biologiku.com). Mikroorganisme dapat menyebabkan banyak bahaya kerusakan. Hal itu terlihat dari kemampuannya menginfeksi manusia, hewan, tumbuhan, dan menimbulkan penyakit yang berkisar dari infeksi ringan sampai kepada kematian. Mikroorganisme juga dapat mencemari makanan, dan menimbulkan perubahan-perubahan kimiawi didalamnya, membuat makanan tersebut tidak dapat dikomsumsi atau bahkan beracun. Manusia dan binatang memiliki flora normal yang melimpah dalam tubuhnya yang penyakit melimpah dalam tubuhnya yang biasanya tidak menyebabkan tetapi mencapai keseimbangan yang menjamin bakteri dan inang untuk tetap bertahan, tumbuh dan berpropagasi. Beberapa bakteri penting yang menyebabkan penyakit pada perbenihan biasanya tumbuh bersama dengan flora normal (misalnya Streptococcus pneumoniae, Staphylococcus aureus). Ada beberapa bakteria yang sudah jelas patogen (misalnya Salmonella typhi), tapi infeksi tetap belum kelihatan atau subklinis dan inang merupakan “pembawa” bakteri (Brooks, dkk 2005). Bakteri kelompok Streptococcus sp. merupakan bakteri gram positif yang dapat menyebabkan berbagai penyakit. Pada saat system imun menurun maka bakteri ini akan masuk ke dalam tubuh baik melalui mulut, inhalasi,maupun penetrasi kulit. Jika bakteri ini masuk ke dalam peredaran darah dan menyebar ke organ tubuh lainnya maka akan merusak organ-organ tubuh tersebut dan menyebabkan berbagai penyakit. Misalnya Staphylococcus aureus dapat menyebabkan penyakit infeksi pada folikel rambut dan kelenjar keringat, meningitis, endocarditis, pyelonephritis, dan osteomyelitis (Entjang, 2003).

Upload: kitty-yaya

Post on 21-Dec-2015

7 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

tes

TRANSCRIPT

Page 1: Step Tro

1.1  Latar BelakangBakteri adalah organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar

luas dibandingkan makhluk hidup yang lain. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim. Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan mahluk hidup yang lain. Bakteri adalah organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki klorofil dan berukuran renik atau mikroskopik(http://makalah  biologiku.com).

Mikroorganisme dapat menyebabkan banyak bahaya kerusakan. Hal itu terlihat dari kemampuannya menginfeksi manusia, hewan, tumbuhan, dan menimbulkan penyakit yang berkisar dari infeksi ringan sampai kepada kematian. Mikroorganisme juga dapat mencemari makanan, dan menimbulkan perubahan-perubahan kimiawi didalamnya, membuat makanan tersebut tidak dapat dikomsumsi atau bahkan beracun.

Manusia dan binatang memiliki flora normal yang melimpah dalam tubuhnya yang penyakit melimpah dalam tubuhnya yang biasanya tidak menyebabkan tetapi mencapai keseimbangan yang menjamin bakteri dan inang untuk tetap bertahan, tumbuh dan berpropagasi. Beberapa bakteri penting yang menyebabkan penyakit pada perbenihan biasanya tumbuh bersama dengan flora normal (misalnya Streptococcus pneumoniae, Staphylococcus aureus). Ada  beberapa bakteria yang sudah jelas patogen (misalnya Salmonella typhi), tapi infeksi tetap belum kelihatan atau subklinis dan inang merupakan “pembawa” bakteri (Brooks, dkk 2005).

Bakteri  kelompok Streptococcus sp. merupakan bakteri gram positif yang dapat menyebabkan berbagai penyakit. Pada saat system imun menurun maka  bakteri ini akan masuk ke dalam tubuh baik melalui mulut, inhalasi,maupun penetrasi kulit. Jika bakteri ini masuk ke  dalam peredaran darah dan menyebar ke organ tubuh lainnya  maka akan merusak organ-organ tubuh tersebut dan menyebabkan berbagai penyakit. Misalnya Staphylococcus aureus dapat menyebabkan  penyakit infeksi pada folikel rambut dan kelenjar keringat, meningitis, endocarditis, pyelonephritis, dan osteomyelitis (Entjang, 2003).

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1  Klasifikasi Streptococcus spKingdom          : BacteriaFilum               : FirmicutesKelas                : BacilliOrdo                : LactobacillalesFamily             : StreptococcaceaeGenus              : Streptococcus

Page 2: Step Tro

Spesies            : Streptococcus pneumoniaStreptococcus pyogenes Streptococcus agalactiae Streptococcus viridians                                Streptococcus anginosus

2.2  MorfologiStreptococcus berbentuk bulat atau oval, memanjang seperti rantai, bersifat

gram positif, tidak bergerak, tidak membentuk spora atau kapsul dan bersifat fakultatif aerob. Diameter bakteri berukuran 0,7-1,4µm. Bakteri ini dapat hidup  di air tawar dan air laut dengan kisaran suhu baginpertumbuhannya antara 10-45ºC (Karantina, 2003).

Streptococcus adalah sel sferis, coccus tunggal berbentuk batang atau ovoid dan tersusun seperti rantai. Coccus membelah pada bidang yang tegak lurus sumbu panjang rantai. Panjang rantai bervariasi dipengaruhi oleh factor lingkungan. Streptococcus merupakan bakteri gram positif, namun pada biakan yang lama dan bakteri yang mati Streptococcus kehilangan gram positifnya dan terlihat seperti gram negatif. Hal ini dapat terjadi setelah inkubasi semalaman (Jawetz dkk, 2007 ). Selain itu,Streptococcus tidak motil, tidak dapat membentuk spora, dan ada yang berkapsul (Soemarno, 1962).

2.3  Biakan Selektif (Identifikasi)Kebanyakan streptococcus tumbuh  dalam  media padat sebagai  koloni discoid,

biasanya berdiameter 1-2 mm. Strain yang menghasilkan bahan sampai kering membentuk koloni mukoid (Jawetz, 1986).  

Media yang dapat digunakan untuk menumbuhkan Streptococcus, yaitu sebagai berikut:

a)      Blood Agar Plate (BAP)Koloni Streptococcus yang tumbuh pada media ini berukuran kecil-kecil, bulat

halus, berdiameter kurang dari 1 mm, pinggiran rata dan disekeliling koloni tampak zone :

         Bening : hemolisis total (Beta streptococcus)         Jernih kehijauan : hemodigesti (Alpa Streptococcus)         Tidak berubah sama sekali : Gamma Streptococcus

b)      Manit Salt Agar (MSA)Koloni Streptococcus pada media MSA berukuran kecil, smooth, bulat dan cembung-cembung. Warna koloni putih kekuningan, artinya bakteri mampu memfermentasikan bahan dalam media.

2.4   Gejala Klinis

Page 3: Step Tro

Berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh Streptococcus hemolitik kelompok A mungkin berkaitan dengan produk ekstraseluler yang dihasilkannya dalam jumlah yang besar. Lebih dari 20 macam senyawa dihasilkan sifatnya antigenik dan sebagian besar tampaknya berperan dalam menimbulkan penyakit. Produk-produk itu juga penting dalam diagnosis infeksi streptokokal (Irianto, 2006).

Berbagai proses penyakit dihubungkan dengan infeksi Streptococcus. Sifat-sifat biologik organisme penginfeksi, sifat respon inang, dan jalan masuknya infeksi sangat mempegaruhi gambaran patologik.

Selain faringitis streptokokus (atau radang tenggorokan), spesies Streptococcus tertentu  dapat menyebabkan meningitis, pneumonia bakteri, endokarditis, api luka dan fasiitis nekrotikans (para 'pemakan daging' infeksi bakteri).However, many streptococcal species are non-pathogenic. Selain itu,Streptococcus mutans juga menyebabkan karies gigi. Namun, banyak spesies streptokokus non-patogenik. Streptococci are also part of the normal of the mouth, skin, intestine, and upper respiratory tract of humans. Streptococcus juga merupakan bagian dari normal flora normal pada mulut, kulit, usus, dan saluran pernapasan bagian atas manusia (Wikipedia, 2010).

2.5  AntigenStreptococcus hemolitik dapat dibagi dalam beberapa golongan serologi (A-

U), dan golongan-golongan tertentu dapat dibagi lagi menjadi beberapa tipe. Beberapa zat antigen yang ditemukan:

1.      Antigen dinding sel spesifik-golongan: karbohidrat ini terdapat dalam dinding sel banyak streptococcusdan merupakan dasar penggolongan serologik (golongan A-U Lancefield).

2.      Protein M: zat ini adalah factor virulensi utama dari Spyogenes golongan A. Protein M nampak sebagai bentuk yang mirip rambut pada dinding sel streptococcus.

3.      Zat T: Antigen ini tidak mempunhyai hubungan dengan virulensi streptococcus. Zat T  memungkinkan perbedaan tipe-tipe tertentu streptococcus oleh aglutinasi dengan antiserum spesifik, sedangkan tipe lainnya mempunyai zat T yang sama. Antigen permukaan lainnya dinamakan protein R.

4.      Nukleoprotein: Ekstraksi streptococcus dengan basa lemah menghasilkan campuran protein dan zat-zat lain dengan spesifitas serologik yang rendah, dan di namakan zat P. Zat ini mungkin merupakan sebagian besar badan sel streptococcus.