stbm-tssm-

17
STRATEGI NASIONAL SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) WSP-EAP, The World Bank SOSIALISASI PROGRAM SToPS Kepmenkes : 852/Menkes/SK/IX/2008, Tanggal 7 September 2008

Upload: satya-bhisma

Post on 16-Jan-2016

2 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

stbm sarana mandiri

TRANSCRIPT

  • STRATEGI NASIONAL

    SANITASI TOTALBERBASIS MASYARAKAT(STBM) WSP-EAP, The World BankSOSIALISASI PROGRAM SToPSKepmenkes : 852/Menkes/SK/IX/2008, Tanggal 7 September 2008

  • Landasan HukumUU Nomor 32 Tahun 1992 tentang KesehatanUU Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan PemukimanUU Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan HidupUU Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya AirUU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan DaerahPP Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2005-2009PP Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumPP Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/KotaPP nomor 72 tahun 2005 tentang Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan LingkunganKeputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 331/Menkes/SK/V/2006 tentang Rencana Strategis Depertemen Kesehatan

  • Dampak Sanitasi Buruk di Indonesia Kematian anak berusia di bawah 3 tahun 19% atau sekitar 100.000 anak meninggal dikarenakan diare setiap tahunnya salah satu penyebab kematian anak (lainnya adalah ISPA dan komplikasi sebelum kelahiran) (Profil Indonesia, 2003)Kerugian ekonomi sekitar 2,4% dari GDP atau Rp. 120.000 per bulan per rumah tangga (Studi ADB 1998)

  • Dampak Perbaikan Sanitasi Pengalaman GlobalBerinvestasi pada sanitasi sebesar US$ 5/kapita/ tahun dapat meningkatkan produktivitas sebesar 34-79% dan mengurangi biaya pengobatan sebesar 6-19% (ISSDP,2006)

    Negara dengan sanitasi yang mencukupi mendapat keuntungan sebesar US$ 8-12 untuk setiap US$ 1 yang diinvestasikan (Studi WHO, 2005)

  • Hasil Penelitian di IndonesiaSumber: BHS, 2006

    Chart2

    0.12

    0.09

    0.14

    0.07

    0.06

    Praktek Cuci Tangan di Masyarakat Indonesia

    Sheet1

    o only 12% of respondents practice hand washing with soap after defecating

    o only 9% after cleaning their child after he/she had defecated.

    o only 14% reported washing their hands with soap before eating

    o only 7% before feeding their childafter defecation12%

    o only 6% before preparing food.after cleaning child bottom9%

    before eating14%

    before feeding child7%

    before preparing food6%

    Sheet1

    Handwashing Practices among Indonesian

    Sheet2

    Sheet3

  • Mengkaji Ulang Pendekatan Nasional untuk Sanitasi PerdesaanKeputusan Presiden tentang Penyediaan Air Minum dan Jamban Keluarga tahun 1973 mengedepankan subsidi barang/benda: tidak berkelanjutan, tidak meningkatkan kesadaran terhadap perubahan perilaku dan tidak dapat ditingkatkanSanitasi merupakan prioritas rendah bagi DPR dan PemerintahPenggunaan sumber daya, pengetahuan dan pengalaman orang-orang yang dapat menjadi bagian dari solusi termasuk komunitas dan sektor bisnis yang kurangSistem pengawasan yang rendah dan berbagi pembelajaran yang kurangMekanisme peningkatan yang sedikit

  • CLTS dikenalkan diIndonesia dan Pemerintah berkunjung ke India & Bangladesh 2004 Pilot CLTSdi 6 provinsi (6 kabupaten) 2005 Penyebaran CLTS yang cepat : 72 masyarakat Bebas BAB (ODF) Dan 2 kecamatanODF 2006CLTS Nasionaldicetuskan olehDepkesJuni 2006ReplikasiWSLICNGO/PCIPro AirCWSHPPemerintah lokalUniversitas160 masyarakatODF Juli 2007Draft Strategi Nasional tentangSanitasi TotalBerbasisMasyarakat 2007TSSM dimulaiDi Jawa Timur 2007WES- UNICEF PAMSIMAS KeputusanMenteri tentangSanitasi TotalBerbasisMasyarakat2008 Sanitasi TotalBerbasisMasyarakat diterapkan di 200 kabupaten 2008

  • 5 pilar STBMSetiap individu dan komunitas mempunyai akses terhadap sarana sanitasi dasarSetiap rumah tangga menerapkan pengelolaan air minum dan makanan yang amanSetiap rumah tangga dan sarana pelayanan umum tersedia fasilits cuci tangan sehingga semua orang dapat melakukan cuci tangan dengan benarSetiap rumah tangga mengelola limbahnya dengan benarSetiap rumah tangga mengelola sampah dengan benar

  • STRATEGI

    Melakukan advokasi kepada pemerintahMengembangkan kapasitas lembaga pelaksana di tingkat daerahPeningkatan kemitraanPRINSIPMengubah paradigma dan praktik-praktik kelembagaan lama yang berorientasi proyek ke paradigma baru yang berorientasi program

  • PRINSIPPerubahan perilaku komunitas masyarakat yang higienis & saniter yang mendukung pelaksanaan total sanitasiSTRATEGI

    Peningkatan peran seluruh stake holders dalam merencanakan dan melaksanakan program sosialisasi pengembangan kebutuhanPengembangan kesadaran masyarakat tentang konsekuensi dari kebiasaan buruk sanitasi dan dilanjutkan dengan pemicuan perubahan perilaku kolektif komunitasPeningkatan kemampuan masyarakat dalam pilihan teknologi, material dan biaya sarana sanitasi yang sehatPenumbuhan kepemimpinan di kalangan masyarakat untuk membantu memfasilitasi pemicuan perubahan perilaku masyarakatMembangun sistem penghargaan kepada masyarakat untuk meningkatkan dan menjaga keberlanjutan sanitasi total

  • PRINSIPTersedia sarana sanitasi yang bervariasi sesuai kebutuhan masyarakatSTRATEGI

    Peningkatan kapasitas lokal dalam menyediakan sarana sanitasiPengembangan kemitraan dengan kelompok masyarakat, koperasi, pengusaha lokal dan lembaga keuangan dalam penyediaan sarana sanitasiPeningkatan kerjasama dengan lembaga penelitian/perguruan tinggi untuk mengembangkan rancangan sarana sanitasi tepat guna

  • PRINSIPPelestarian Pengetahuan dalam sanitasi totalSTRATEGI

    Pengembangan dan pengelolaan bank pengetahuanMeningkatkan kerjasama kemitraan antar program-program nasional seperti ISSDP,WASPOLA,PAMSIMAS dll dalam peningkatan akses sanitasi di Indonesia.Meningkatkan upaya-upaya advokasi utama dan berbagi pengalaman dan pengetahuan antar lintas sektor.Melakukan refleksi upaya-upaya oleh pemerintah daerah untuk meningkatkan kesadaran dan motivasi stakeholders lokal terhadap strategi ini;Mengupayakan pendekatan sanitasi total dalam kurikulum pendidikan keterampilan.

  • PRINSIPTidak ada subsidi untuk penyediaan sarana dasar sanitasi rumah tanggaSTRATEGIMenggali potensi masyarakat untuk membangun sarana sendiriMengembangkan solidaritas sosial (gotong royong, dll)Subsidi diperbolehkan hanya untuk fasilitas sanitasi umum.

  • PRINSIPKegiatan pemantauan dilaksanakan bersama masyarakatSTRATEGIPemantauan untuk kegiatan dalam lingkup komunitas dilakukan oleh masyarakat sendiri Dinas kesehatan berkoordinasi dengan instansi lintas sektor terkait untuk melaksanakan pemantauanMengoptimumkan pemanfaatan hasil pemantauan dari kegiatan-kegiatan lain yang sejenisDinas kesehatan mengelola databaseJajaran kesehatan bersama sektor terkait membangun sistem Pemantauan secara berjenjang

  • OutcomeMenurunya kejadian penyakit diare dan penyakit berbasis lingkungan lainnya yang berkaitan dengan sanitasi dan perilaku.

  • WHO/EMC

    *

    *