status orang sakit
TRANSCRIPT
STATUS ORANG SAKIT
IDENTITAS PASIEN
• Nama : NY. M
• Umur : 36 tahun
• Pendidikan : Tamat SLTA
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Agama : Islam
• Alamat : Jl. Pasar LK 36 No.32 Medan
• Suku : Jawa
• Tgl masuk : 01.02.2012
• Pukul : 16.09 wib
• Status : P6A0
Anamnese Penyakit
• Keluhan utama : keluar darah dari kemaluan
• Telaah : Hal ini di alami os sejak tgl 27 januari 2012. Warna merah
segar (+) darah bergumpal (+) , Vol 2x ganti doek /hari. sebelumnya pada tgl 18
januari 2012 Os menjalani operasi SC di RS luar a/i ?, karena mengalami perdarahan
pada hari nifas ke 8,os kembali berobat ke RS luar tersebut dan dirawat di ICU, Os di
transfusi darah pada tgl 30 januari 2012 sebanyak 5 kantong. Karena pelayananan
kurang memuaskan Os memutuskan untuk berobat ke RSUPM.
• RPT : Hipertensi
• RPO : tidak jelas
ANC : Bidan 8 x
Trismester I : 2x,
Trismester II : 3x,
Trismester III : 3x
Riwayat kehamilan dan persalinan :
1. ♀, aterm, PSP, Bidan, Klinik, 3000 gr, 22 tahun , sehat.
2. ♀ aterm, PSP, Bidan, Klinik, 2900 gr, 19tahun , sehat
3. ♀ aterm, PSP, Bidan, Klinik, 2800 gr, 15tahun , sehat
4. ♀ aterm, PSP, Bidan, Klinik, 3000 gr, 10tahun , sehat
5. ♀ aterm, PSP, Bidan, Klinik, 2700 gr, 5 tahun , sehat
6. lk , aterm, SC, Dokter, RS, 2800gr, 14 hari, sehat
Status lokalisata
• Abdomen : Soepel, peristaltik (+)
• Tinggi fundus uteri : 2 jari di bawah pusat
• Kontraksi : (+)
• P/V : (+)
Pemeriksaan dalam
Tanggal : 01-02-2012
Jam : 16.30 WIB
Inspekulo : Tampak darah & stoll cell di introitus vagina, di bersihkan tidak
mengalir, kesan tidak aktif, erosi (-), portio licin, f/A (-)
Hasil USG TAS
Tanggal 01 Februari 2012
• KK terisi baik
• Uterus > BB
• Tampak gambaran hyperecoid di dalam cavum uteri
• Kedua adnexa : dalam batas normal
• Kesan : plasenta rest
Hasil laboratorium
Tanggal 01 februari 2012
• Hb : 9,7 gr/dl
• Ht : 33 %
• Leu : 11.700 /mm3
• Trombosit : 132.000 /mm3
• Ureum : 142 mg/dl
• Creatinin : 8,64 mg/dl
• Uric acid : 13,2 mg/dl
• Natrium : 135 mmol/dl
• Kalium : 4,7 mmol/dl
• Clorida : 104 mmol/dl
• Kgd ad : 93 mg/dl
• Masa Perdarahan : 4’ 30”
• Masa Bekuan : 9’
• KGD ad : 97 mg/dl
• Proteinuria : (-)
Diagnosis Sementara :
Plasenta Rest + Post SC luar a/i ? + Hipertensi Kronis + NH14
Rencana : Kuratase
Anjuran : EKG, foto thorak, cek darah rutin, RFT,LFT, HCT, KGD adr, konsul interna
Terapi :
- Bed rest
- IVFD RL 20 gtt/i
- inj. Ceftriaxon 1 gr/12 jam (skin test)
- Nifedipin 3x10 Mg
Jawaban konsul interna: ( tgl 01 februari 2012 )
Dx : DD -AKI std failure +post SC + -Ht gestasional
-Acut on CHD -Ht stage II
- CKD stage V ec HN
Terapi :
- Bed rest
- Diet Ginjal 1800 kkal+36 gram protein
- IVFD NaCl 0,9 % 10 gtt/i ( micro )
- Inj furosemid 80mg/12jam
- Tab captopril 2x25mg
- Tab amlodipin 1x10mg
FOLLOW UP
Tanggal 02/02/2012 03/02/2012
KU Perdarahan dari kemaluan Perdarahan dari kemaluan
Status Present
Sens CM CM
TD (mmHg) 160/100 160/100
HR (x/menit) 196 88
RR (x/menit) 20 24
T (°C)
Status Generalisata
Kepala
Mata
Hidung
Mulut
Leher
Thorax
Abdomen
Ekstremitas sup-or
Ekstremitas in-or
36.3
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
SP : Vesikuler Cor :dbn
ST ( - )
Soepel, peristaltik (+)
Oedem (-)
Oedem (-)
36,5
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
SP : Vesikuler Cor : Dbn
ST ( - )
Soepel, peristaltik (+)
Oedem (-)
Oedem (-)
Status Obstetrik
Abd Soepel, peristaltik (+) lemah Soepel
TFU 2 jari bawah pusat 2 jari bawah pusat
Kontraksi (+) kuat (+) kuat
P/V
Lochia
(+) (-)
(+) rubra
BAK Kateter terpasang (50 cc/jam) Kateter terpasang (50 cc/jam)
BAB (+) (+)
LO Tertutup verban ganti verban,Lo=kering
ASI (+) (+)
Proteinuria (-) (-)
Dx Plasenta Rest + Post SC luar a/i ? + Hipertensi Kronik + NH15
Plasenta Rest + Post SC luar a/i ? + Hipertensi Kronik + NH16
Terapi : ( tgl 02/02/12 ) ( tgl 03/02/12 )
- Bed rest
- Diet Ginjal
- VFD NaCl 0,9 % 10 gtt/i ( micro )
- Inj vicillin SX 1,5gr/8jam
- Inj ranitidin 1 amp/8jam
- Inj furosemid 80mg/12jam
- Tab captopril 2x25mg
- Tab amlodipin 1x10mg
- Ambroxol syr 3x 1cth
Hasil laboratorium :
Fibrinogen = 277 mg/dl
Masa protombin = 12.9’
INR = 0.99
Masa a.P.T = 27.3’
D-Dimer = 2200 ug/ml
- Bed rest
- Diet Ginjal
- IVFD NaCl 0,9 % 20 gtt/i
selang seling RL 20 gtt
- Inj vicillin SX 1gr/8jam
- Inj ranitidin 1 amp/8jam
- Tab captopril 2x25mg
- Tab amlodipin 1x10mg
- Misoprostol 200mcg/12 jam
per rectal
- Ambroxol syr 3x 1cth
Rencana :
Cek D-dimer, fibrinogen, HST, USG ginjal
- Tanya bag.interna & anastesi
- Rencana kuratase tgl 4 feb 2012
Tanggal 04/02/2012 05/02/2012
KU Perdarahan dari kemaluan -
Status Present
Sens CM CM
TD (mmHg) 170/100 160/90
HR (x/menit) 104 98
RR (x/menit) 20 24
T (°C)
Status Generalisata
Kepala
Mata
Hidung
Mulut
Leher
Thorax
Abdomen
Ekstremitas sup-or
Ekstremitas in-or
37.6
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
SP : Vesikuler Cor :dbn
ST ( - )
Soepel, peristaltik (+)
Oedem (-)
Oedem (-)
36,4
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
SP : Vesikuler Cor : Dbn
ST ( - )
Soepel, peristaltik (+)
Oedem (-)
Oedem (-)
Status Obstetrik
Abd Soepel, peristaltik (+) lemah Soepel
TFU 2 jari bawah pusat 3 jari bawah pusat
Kontraksi (+) kuat (+) kuat
P/V
Lochia
(+) (-)
(+) rubra
BAK Kateter terpasang (50 cc/jam) Kateter terpasang (50 cc/jam)
BAB (+) (+)
LO Tertutup verban ganti verban,Lo=kering
ASI (+) (+)
Proteinuria (-) (-)
Dx Plasenta Rest + Post SC luar a/i ? + Hipertensi Kronik + NH17
Plasenta Rest + Post SC luar a/i ? + Hipertensi Kronik + NH18
Terapi ( Tgl 4/02/12 )- Bed rest- Diet Ginjal - IVFD NaCl 0,9 % 10 gtt/i
( micro )selang seling RL 20gtt/i
- Inj vicillin SX 1,5gr/8jam- Inj ranitidin 1 amp/8jam- Inj ketoralac 1amp/8jam - Tab captopril 2x25mg- Tab amlodipin 1x10mg- Misoprotal 200mcg
/12jam,perectal- Movicox supp/8jam- Ambroxol syr 3x 1cth
R/ kuretase hari iniPeriksa darah rutin,RFT,elektrolit,urinalisaHasil labHB =9.3 gr/dlLeu=12.000/mm3HT=28%Tr=220.000/mm3Ur=183 mg/dlCr=12.03 mg/dlUric Acid=16.0mg/dlNa=136 mmol/dlK=5.5 mmol/dlClorida=109 mmol/dl
( Tgl 5/02/12 )- Bed rest- Diet Ginjal - IVFD NaCl 0,9 % 20 gtt/i - Inj ceftriaxone 1 gr/12jam- Inj ketoralac 1amp/8jam - Tab captopril 2x25mg- Tab amlodipin 1x10mg- OBH syr 3x 1cth
Hasil labUrinalisa Protein= (+)1AGDAPH =7.394PCO2 =25.6P02 =53.4TCO2=16.6HCO3=15.8BE= -9.3O2 saturasi= 86.8
LAPORAN KURATASE
• Pasien dibaringkan dimeja operasi dengan posisi litotomi dan infus terpasang baik
• Dilakukan tindakan kateterisasi untuk mengosongkan kandung kemih
• dalam general anastesi dilakukan tindakan septik dan antiseptik dengan betadine
pada daerah perineum dan liang vagina
• Doek steril di pasang pada perut bagian atas kecuali lapangan operasi
• Spekulum dipasang pada bagian bawah dan atas liang vagina tampak sisa jaringan di
oue, dipasang tenakulum pada portio arah jam 12 searah dengan jarum jam ,
kemudian spekulum atas dibuka
• Masukkan sonde ke dalam cavum uteri untuk mengukur panjang ovum uteri,
lebarkan servik dengan menggunakan busi tang
• Tampak sisa jaringan di oue, Evakuasi sebagian sisa jaringan dengan abortus tang,
bersikan jaringan dengan menggunakan sendok tumpul, kemudian dilanjutkan
dengan sendok kuret yang tajam, Jaringan lebih kurang 200 gr, stoll cel 100 gr
• liang vagina dibersihkan dengan betadine
• Lepaskan tenakulum pada portio, lepaskan spekulum bawah
• Awasi perdarahan : taa
• KU ibu post OP : stabil
Pada tgl 06 februari 2012 pasien di ambil alih bagian interna dan rawat bersama dengan
obgin
Kesimpulan :
Telah dilaporkan suatu kasus Ny. M, P6A0, yang dirawat di RSUPM mulai tanggal
01 februari 2012 dengan keluhan keluar darah dari kemaluan . Hal ini di alami Os sejak tgl
27 januari 2012. Warna merah segar (+), darah bergumpal (+), Vol 2x ganti doek /hari.
sebelumnya pada tgl 18 januari 2012 Os menjalani operasi SC di RS luar, karena mengalami
perdarahan saat BAB pada hari nifas ke 8, Os kembali berobat ke RS luar tersebut dan
dirawat di ICU,os di transfusi darah pada tgl 30 januari 2012 sebanyak 5 kantong. RPT :
hipertensi. RPO : tidak jelas. Terapi yang diberikan IVFD RL 20 gtt/i inj. Ceftriaxon 1 gr/12
jam , Nifedipin 3x10 Mg. Rencana kuratase Pada tanggal 4 februari 2012 kuretase
didapatkan Jaringan lebih kurang 200 gr,stoll cel 100 gr.
ANALISA KASUS
Teori 1
• Perdarahan postpartum adalah perdarahan lebih dari 500 – 600 ml selama 24 jam
setelah anak lahir.
• etiologi yang spesifik. Atonia uteri, retensio plasenta (termasuk plasenta akreta dan
variannya), sisa plasenta, dan laserasi traktus genitalia
Kasus
Perdarahan postpartum >500 ml
Etiologinya sisa plasenta
Teori 2
Perdarahan post partum primer / dini (early postpartum hemarrhage), yaitu
perdarahan yang terjadi dalam 24 jam pertama. Penyebab utamanya adalah atonia
uteri, retention plasenta, sisa plasenta dan robekan jalan lahir.
Perdarahan Post Partum Sekunder / lambat (late postpartum hemorrhage), yaitu
perdarahan yang terjadi setelah 24 jam pertama.Penyebabnya karena tertinggalnya
sebagian plasenta,Subinvolusi di daerah insersi plasenta dari luka bekas seksio
sesaria
Kasus
Ini termasuk Perdarahan Post Partum Sekunder / lambat (late postpartum
hemorrhage), yaitu perdarahan yang terjadi setelah 24 jam pertama.Penyebabnya
karena tertinggalnya sebagian plasenta
Teori 3
Diagnostik
anamnesa: perdarahan lebih dari 500 – 600 ml
selama 24 jam setelah anak lahir.
PF,Palpasi uterus : bagaimana kontraksi uterus dan tinggi fundus
Memeriksa plasenta dan ketuban apakah lengkap atau tidak
Lakukan eksplorasi cavum uteri untuk mencari Sisa plasenta/selaput
ketuban,Robekan rahim.Plasenta suksenturiata
PD Inspekulo : melihat robekan pada serviks, vagina
laboratorium : Periksa darah (Hb, COT (Clot Observation Test ).
untuk memastikannnya dengan eksplorasi dengan tangan, kuret, atau USG
Kasus
Diagnosis
anamnesa:keluar darah dari kemaluan >500 ml selama 24 jam setelah anak lahir
Inspekulo: Tampak darah & stoll cell di introitus vagina, di bersihkan tidak mengalir,
kesan tidak aktif, erosi (-), portio licin, f/A (-)
Usg: KK terisi baik
• Uterus > BB
• Tampak gambaran hyperecoid di dalam cavum uteri
• Kedua adnexa : dbn
• Kesan : plasenta rest
Teori 4
Penatalaksanaan transfusi
Keluarkan plasenta dengan eksplorasi manual dengan tangan,cunam ovum,kuratase
dan transfusi
Kasus
transfusi.
Kuretase didapatkan Jaringan lebih kurang 200gr, stoll cel 100gr.
Permasalahan
1. Apakah diagnosa pasien ini sudah tepat?
2. Apakah penanganan pada pasien ini sudah tepat?
3. Sebagai dokter umum apabila menemukan kasus seprti ini apa yang dapat
dilakukan?