status mental lengkap.docx

Upload: raid3n1st

Post on 04-Apr-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/29/2019 Status mental lengkap.docx

    1/7

    1

    STATUS MENTAL :

    Seluruh hasil pengamatan dan kesan pemeriksa saat wawancara:

    A DESKRIPSI UMUM

    1 Penampilan

    Postur, pakaian, perawatan diri, rambut, kuku, marah, ketakutan, apatis, bingung,

    merendahkan, tampak lebih tua/muda dibanding usianya, feminin, maskulin, tanda-tanda

    kecemasan- telapak tangan lembab, dahi berkeringat, gelisah, postur tegang, suara tertahan,

    mata lebar, perubahan derajat kecemasan selama wawancara atau terkait topik tertentu,

    kontak mata (50 persen adalah normal).

    2 Kesadaran

    a Kesadaran sensorium / neurologik

    1.Kompos mentis: adalah suatu derajat optimal dari kesigapan mental individu dalammenanggapi rangsang dari luar maupun dari dalam dirinya. Individu mampu

    memahami apa yang terjadi pada diri dan lingkungannya serta bereaksi secaramemadai.

    2.Apatis: adalah suatu derajat penurunan kesadaran, yakni individu berespons lambatterhadap stimulus dari luar. Orang dengan kesadaran apatis tampak tak acuh terhadap

    situasi disekitarnya.

    3.Somnolensi: adalah suatu keadaan kesadaran menurun yang cenderung tidur. Orangdengan kesadaran somnolen tampak selalu mengantuk dan bereaksi lambat terhadap

    stimulus dari luar.

    4.Sopor: adalah derajat penurunan kesadaran berat. Orang dengan kesadaran sopornyaris tidak berespons terhadap stimulus dari luar, atau hanya memberikan respons

    minimal terhadap perangsangan kuat.

    5.Koma: adalah derajat kesadaran paling berat. Individu dalam keadaan koma tidakdapat bereaksi terhadap rangsang dari luar, meskipun sekuat apapun perangsangan

    diberikan padanya.

    6.Kesadaran berkabut: suatu perubahan kualitas kesadaran yakni individu tidak mampuberpikir jernih dan berespons secara memadai terhadap situasi di sekitarnya. Seringkali

    individu tampak bingung, sulit memusatkan perhatian dan mengalmi disorientasi.

    7.Delirium: suatu perubahan kualitas kesadaran yang disertai gangguan fungsi kognitifyang luas. Perilaku orang yang dalam keadaan delirium dapat sangat berfluktuasi, yaitu

    suatu saat terlihat gaduh gelisah lain waktu nampak apatis. Keadaan delirium sering

    disertai gangguan persepsi berupa halusinasi atau ilusi. Biasanya orang dengan delirium

    akan sulit untuk memusatkan, mempertahankan dan mengalihkan perhatian

    8.Kesadaran seperti mimpi (Dream like state): adalah gangguan kualitas kesadaran yangterjadi pada serangan epilepsi psikomotor. Individu dalam keadaan ini tidak menyadari

    apa yang dilakukannya meskipun tampak seperti melakukan aktivitas normal. Perlu

    dibedakan dengan tidur berjalan (sleep walking) yang akan tersadar bila diberikan

    perangsangan (dibangunkan), sementara pada dream like state penderita tidak

    bereaksi terhadap perangsangan.

    9.Twilight state: keadaan perubahan kualitas kesadaran yang disertai halusinasi.Seringkali terjadi pada gangguan kesadaran oleh sebab gangguan otak organik.

    Penderita seperti berada dalam keadaan separuh sadar, respons terhadap lingkungan

  • 7/29/2019 Status mental lengkap.docx

    2/7

    2

    terbatas, perilakunya impulsif, emosinya labil dan tak terduga.

    b Kesadaran psikiatrik

    Tampak/ tidak tampak terganggu

    3 Perilaku dan aktivitas psikomotor

    Cara berjalan, manerisme, tics, gerakan memunguti (picking), menyentuh pemeriksa,

    stereotipi, ekopraksi, canggung, cekatan, lemas, gelisah, kaku, lambat, hiperaktif, agresif,

    sikap lilin atau serea fleksibilitas.

    a. Manerisme : aktifitas involunter yg stereotipi & aneh bagi seseorangb. Stereotipi : gerakan tdk bertujuan & tdk merupakan bagian dari gerakan yg mempunyai

    arah tujuan

    c. Ekopraksi : menirukan gerakan orang lain secara berulang-ulangd. Agresifitas : tingkah laku yg kuat & bertujuan yg bisa dlm bentuk fisik maupun verbal,

    merupakan reaksi motorik yg sejalan dg kemarahan & permusuhan

    e. Katalepsi (fleksibilitas serea) :subjek terpaku pada hampir semua sikap tubuh abnormal yg diberikan kepadanya (oleh

    pemeriksa)

    4 Sikap terhadap pemeriksa

    Kooperatif, penuh perhatian, penuh minat, jujur, menggoda, defensif, bermusuhan,

    menyenangkan, manis, menghindar, atau berhati-hati

    5 Pembicaraan

    a Cara berbicara

    Cepat, lambat, tertekan, ragu-ragu, emosional, monoton, keras, berbisik, cadel,

    bergumam, gagap, echolalia, intensitas, pitch, kemudahan, spontanitas, produktivitas,

    cara, waktu reaksi, kosa kata, prosodi

    b Gangguan berbicara

    Afasia, disartria/pelo, gagap, dll

    B ALAM PERASAAN (EMOSI)

    1 Suasana Perasaan (mood)

    Mood: adalah suasana perasaan yang bersifat pervasif dan bertahan lama, yang mewarnai

    persepsi seseorang terhadap kehidupannya.

    Bagaimana pasien menyatakan perasaannya, kedalamannya, intensitasnya, durasi, dan

    fluktuasi dari mood depresif, putus asa, mudah tersinggung, cemas, takut, marah, meluap-

    luap (expansive), euforia, hampa, merasa bersalah, anhedonia, alexithymia

    a. Euforia :perasaan sejahtera yg berlebih-lebihan, tdk sesuai dg kenyataan yg ada.

    b. Elasi :keadaan afek yg terdiri dari eforia, percaya diri & gembira dg kenaikan aktifitas motorik

    c. Eksaltasi :elasi yg kuat dg perasaan kebesaran, keagungan, kemuliaan

    d. Ekstasi :elasi yg ekstrim & biasanya berhub dg unsur mistis dan bersifat pribadi

    e. Depresi :keadaan mental/emosi di bawah normal, muram, hati yg tawar, kemurungan emosional

    f. Anxietas (cemas) :ketakutan, ketegangan, atau ketidaktenangan akibat kemungkinan bahaya yg akan tjd ygpenyebabnya tidak diketahui, terutama berasal dari intrapsikik

    g. Takut :respon fisiologik & emosional thd sumber bahaya yg diketahui

  • 7/29/2019 Status mental lengkap.docx

    3/7

    3

    h. Ambivalen :emosi, sikap, pikiran atau keinginan yg saling bertentanga tjd secara simultan, thd orang,

    objek, atau situasi tertentu

    2 Afek : adalah ekspresi emosi yang terlihat

    a Arus : Cepat , lambat

    b Stabilisasi : Stabil , labil

    Afek labil: Menggambarkan perubahan irama perasaan yang cepat dan tiba tiba, yang

    tidak berhubungan dengan stimulus eksternal.

    c Kedalaman : Dalam, dangkal

    d Skala diferensiasi : Luas , sempit

    Afek luas: adalah afek pada rentang normal, yaitu ekspresi emosi yang luas dengan

    sejumlah variasi yang beragam dalam ekspresi wajah, irama suara maupun gerakan

    tubuh, serasi dengan suasana yang dihayatinya.

    Afek sempit: menggambarkan nuansa ekspresi emosi yang terbatas. Intensitas dan

    keluasan dari ekspresi emosinya berkurang, yang dapat dilihat dari ekspresi wajah dan

    bahasa tubuh yang kurang bervariasi.e Keserasian : Serasi, tidak serasi

    Afek serasi: menggambarkan keadaan normal dari ekspresi emosi yang terlihat dari

    keserasian antara ekspresi emosi dan suasana yang dihayatinya.

    Afek tidak serasi: kondisi sebaliknya yakni ekspresi emosi yang tidak cocok dengan

    suasana yang dihayati. Misalnya seseorang yang menceritakan suasana duka cita tapi

    dengan wajah riang dan tertawa tawa.

    f Pengendalian impuls : Kuat, lemah

    g Ekspresi : Wajar, terbatas, tumpul, datar

    Afek terbatas : penurunan intensitas irama perasaan yang kurang berat dibandingkan

    dengan afek tumpul

    Afek tumpul: penurunan berat dari kemampuan ekspresi emosi yang tampak dari tatapan

    mata kosong, irama suara monoton dan bahasa tubuh yang sangat kurang.

    Afek datar: adalah suatu hendaya afektif berat lebih parah dari afek menumpul. Pada

    keadaan ini dapat dikatakan individu kehilangan kemampuan ekspresi emosi. Ekspresi

    wajah datar, pandangan mata kosong, sikap tubuh yang kaku, gerakan gerakan sangat

    minimal, dan irama suara datar seperti robot.

    h Dramatisasi : Ada, tidak ada akting emosional

    i Empati : Dapat , tidak dapat berempati

    C GANGGUAN PERSEPSI

    a Halusinasi :

    Persepsi sensorik yang salah tanpa adanya stimulus eksternal

    ( Halusinasi visual, auditorik, gustatorik, taktil, olfaktorik)

    b Ilusi :

    Persepsi sensorik yang salah dari stimuli ekstrenal yang nyata

    c Depersonalisasi :

    Perasaan tidak jelas/asing terhadap diri sendiri, bagian dirinya, atau lingkungannya

    d Derealisasi :

    Perasaan bahwa lingkungan di sekelilingnya telah berubah & menjadi asing

    D SENSORIUM DAN KOGNITIF1 Taraf pendidikan

    Sesuai dengan tingkat pendidikan/ akademik

    2 Pengetahuan umum

  • 7/29/2019 Status mental lengkap.docx

    4/7

    4

    Tingkat pendidikan formal dan non formal; perkiraan kemampuan intelektual pasien dan

    apakah pasien mampu berfungsi sesuai tingkat kemampuan dasarnya; menghitung, kalkulasi,

    pengetahuan umum, pertanyaan harus relevan dengan latar belakang pendidikan dan budaya

    pasien. (Luas, sempit, kurang)

    3 Kecerdasan

    Diatas rata2, rata2, dibawah rata24 Konsentrasi dan kalkulasi

    Apakah pasien dapat mengurangkan 7 dari 100 dan seterusnya. Apabila pasien tidak bisa,

    apakah pasien dapat menghitung hitungan yang lebih sederhana seperti 4 9 dan 5 4;

    apakah pasien mengetahui uang sejumlah Rp. 13500 dapat terdiri dari pecahan uang apa

    saja, apakah kesulitan konsentrasi disebabkan kecemasan atau gangguan mood

    5 Orientasi

    a Waktu

    Apakah pasien dapat mengidentifikasi perkiraan waktu (jam) dengan benar; jika pasien

    sedang dirawat di rumah sakit, apakah pasien tahu berapa lama dia telah berada di sana;

    apakah perilaku pasien berorientasi pada masa kini.

    b TempatApakah pasien tahu di mana dia sedang berada

    c Orang

    Apakah pasien tahu siapa pemeriksa, dan peran atau nama orang yang ada di sekitar

    pasien.

    d Situasi

    6 Daya ingat

    a Tingkat

    - Jangka panjangData masa kanak-kanak, peristiwa penting yang diketahui terjadi ketika pasien

    berusia lebih muda atau sebelum sakit, hal-hal yang bersifat pribadi, hal-hal yang

    bersifat netral.

    - Jangka pendekbeberapa bulan lalu, beberapa hari yang lalu, apa yang pasien lakukan kemarin dan

    hari-hari sebelumnya, apa yang pasien makan untuk sarapan, makan siang, dan

    makan malam.

    - SegeraKemampuan menyebutkan kembali enam angka segera setelah dibacakan pemeriksa

    berurutan ke depan, berurutan ke belakang, dan kemudian disebutkan lagi beberapa

    menit kemudian.

    b Gangguan

    Amnesia :a.Amnesia anterograd, yaitu apabila hilangnya memori terhadap

    pengalaman/informasi setelah titik waktu kejadian. Misalnya; seorang pengendara

    motor yang mengalami kecelakaan, tidak mampu mengingat peristiwa peristiwa

    yang terjadi setelah kecelakaan.

    b.Amnesia retrograd, yaitu hilangnya memori terhadap pengalaman/informasisebelum titik waktu kejadian. Misalnya, seorang gadis yang terjatuh dari atap dan

    mengalami trauma kepala, tidak mampu mengingat berbagai peristiwa yang terjadi

    sebelum kecelakaan tersebut.

    Paramnesia :

    a. Konfabulasi: adalah ingatan palsu yang muncul untuk mengisi kekosongan memori.Biasa terjadi pada orang dengan demensia.b. Deja Vu: adalah suatu ingatan palsu terhadap pengalaman baru. Individu merasasangat mengenali suatu situasi baru yang sesungguhnya belum pernah dikenalnya.

    c.Jamais Vu: adalah kebalikan dari Deja Vu, yaitu merasa asing terhadap situasi yangjustru pernah dialaminya.

  • 7/29/2019 Status mental lengkap.docx

    5/7

    5

    d.Hiperamnesia: adalah ingatan yang mendalam dan berlebihan terhadap suatupengalaman

    e.Screen memory: adalah secara sadar menutupi ingatan akan pengalaman yangmenyakitkan atau traumatis dengan ingatan yang lebih dapat ditoleransi

    f.Letologika: adalah ketidakmampuan yang bersifat sementara dalam menemukankata kata yang tepat untuk mendeskripsikan pengalamannya. Lazim terjadi pada

    proses penuaan atau pada stadium awal dari demensi.

    7 Pikiran abstraktif

    Gangguan pada pembentukan konsep, cara pasien mengkonseptualisasikan ide-idenya;

    persamaan (misalnya, antara apel dan pir), perbedaan; makna peribahasa yang sederhana,

    seperti "ada gula ada semut"; jawaban mungkin kongkret (memberikan contoh-contoh

    spesifik untuk menggambarkan makna) atau terlalu abstrak (memberikan penjelasan umum);

    kesesuaian dari jawaban.

    8 Visuospatial

    Kemempuan menirukan gambar yang bertumpang tindih (gambar jam)

    9 Bakat kreatif

    Kreatifitas berdasarkan bakat pasien10 Kemampuan menolong diri sendiri

    Makan, mandi

    E PROSES PIKIR

    1 Bentuk pikir :

    - Produktifitas

    Ide meluap-luap, kemiskinan ide,flight of ideas, berpikir cepat, berpikir lambat, apakah

    pasien berbicara secara spontan atau hanya menjawab ketika pertanyaan diajukan, arus

    pikiran.

    a. Flight of ideas :verbalisasi yg cepat shg terjadi lompatan /pergeseran dari satu ide ke ide yg lain

    b. Kemiskinan ide :pikiran yang memberikan sedikit informasi karena tidak ada pengertian, kekosongan,

    atau frasa yang tidak jelas

    - kontinuitas

    Apakah jawaban pasien sesuai dengan pertanyaan, apakah jawaban terarah, relevan atau

    tidak relevan, asosiasi longgar, kurangnya hubungan sebab akibat dalam menjelaskan

    sesuatu, tidak logis, tangensial, sirkumstansial, bertele-tele, perseverasi , blocking.

    a. Irelevansi :ucapan/jawaban yg tdk sesuai dg pertanyaan atau hal yg sdg dibicarakan

    b. Asosiasi longgar :pikiran berpindah dari satu subjek ke subjek lainnya yg tdk berhubungan , bila berat

    tjd inkoherensi

    c. Tangensial :subjek pembicaraan menyimpang dari ide atau pembicaraan & tdk kembali lagi,

    mungkin menyimpang atau mengembangkan tema baru

    d. Sirkumstansial :pembicaraan berputar-putar ke ide yg mendetil dan tdk perlu, serta tidak cocok

    sebelum berhubungan dg ide yg pokok

    e. Perseverasi :pengulangan respon yg sama thd berbagai pertanyaan yg berbeda

    f.

    Verbigerasi :pengulangan secara stereotipi dan sama dari kata-kata, yg tdk ada artinya

    g. Bloking :terputusnya aliran berpikir secara tiba-tiba sebelum pikiran atau gagasan diselesaikan

  • 7/29/2019 Status mental lengkap.docx

    6/7

    6

    - Hendaya bahasa

    Inkoherensi (gado-gado kata), asosiasi bunyi, neologisme.

    a. Inkoherensi ( word salad) :Gabungan kata-kata mjd kalimat yg tidak dpt dimengerti

    Kalimat sukar ditangkap/dimengerti maksudnya

    b.

    Asosiasi bunyi :Asosiasi kata-kata yang mirip bunyinya tetapi berbeda artinya

    c. Neologisme :kata-kata baru yg tidak dpt dimengerti oleh orang lain

    2 Isi Pikir

    - Preokupasi :

    Isi pikiran yang terpusat pada ide tertentu

    - Waham :

    Keyakinan yg salah, yg tidak berdasarkan realitas eksternal, dipegang teguh oleh

    penderita meskipun bukti nyata & objektif menyatakan sebaliknya, dan tidak sesuai dng

    latar belakang budaya setempat.

    a. Waham kendali (delusion of control):keyakinan yg salah bhw pikiran, perasaan dan kemauannya dikendalikan oleh

    kekuatan dari luar

    b. Waham kebesaran (delusion of grandeur) :keyakinan yg berlebihan dan patologis bahwa dirinya penting, berkuasa, punya

    kekuatan, kekayaan (tidak sesuai dg kenyataan)

    c. Waham kejar (delusion of persecution):keyakinan bhw ada yg berkomplot ingin mencelakai atau bermaksud buruk padanya

    d. Waham nihilistik (nihilistic delusion):waham depresif bhw dunia & segala isinya sudah lenyap/hilang

    e. Thought broadcasting :pikirannya dapat disiarkan keluar dari kepalanya sehingga orang lain dpt mengetahui

    semua yg ia pikirkanf. Thought insertion :

    pikirannya disisipi pikiran orang lain /kekuatan lain

    g. Thought withdrawl :pikirannya telah diambil/disedot keluar dari kepalanya

    - Obsesi :

    Ide, pikiran atau impulse yang menetap, tdk dpt berubah, tdk dapat dihilangkan dari

    kesadaran baik dengan logika maupun pertimbangan ; bersifat involunter (tdk

    dikehendaki) dan ego-distonik (pasien terganggu dengan keadaan tsb)

    - Fobia:

    Rasa takut patologis yang persisten, irasional, berlebihan, dan selalu terjadi terhadap

    suatu jenis stimulasi atau situasi tertentu

    - Gagasan rujukan :

    Interpretasi yang salah tentang suatu kejadian di luar dirinya yang dianggap mempunyai

    hubungan langsung dengannya

    Contoh : - pasien merasa dibicarakan orang lain

    - pasien merasa isi siaran televisi/radio membicarakan/mengirim pesanuntuknya

    - Gagasan pengaruh :

    Isi pikiran bahwa dirinya dipengaruhi kekuatan dari luar, sihir, setan, hipnotis, sinar atom,

    dll.

    F PENGENDALIAN IMPULS

    Kemampuan mengendalikan impuls agresivitas, seksual, dorongan kehendak, dan perilakupsikososial yang bisa membahayakan diri/orang lain

  • 7/29/2019 Status mental lengkap.docx

    7/7