status mental

41
7 III. STATUS MENTAL A. Deskripsi Umum 1.Penampilan Seorang laki-laki tampak sesuai usia, penampilan cukup rapi, perawatan diri dan higiene baik. Pasien memakai kaos berwarna merah dan celana pendek berwarna coklat. 2.Kesadaran Compos Mentis 3.Perilakau dan Aktivitas Motorik Cukup tenang. 4.Sikap Terhadap Pemeriksa Pasien bersikap kooperatif selama wawancara. B. Pembicaraan Saat berbicara dapat menjawab secara spontan, lancar, volume pembicaraan cukup dan artikulasi jelas. C. Alam Perasaan (Emosi) Suasana Perasaan (Mood) dan Ekspresi Afektif Mood : Eutimik. Afek : Cukup. Keserasian : Sesuai D. Gangguan Persepsi Halusinasi Auditorik (commanding), pasien menyatakan bahwa dia sering mendengar ada yang

Upload: yuliprabowo1

Post on 06-Aug-2015

115 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Status Mental

7

III. STATUS MENTAL

A. Deskripsi Umum

1. Penampilan

Seorang laki-laki tampak sesuai usia, penampilan cukup rapi,

perawatan diri dan higiene baik. Pasien memakai kaos berwarna merah

dan celana pendek berwarna coklat.

2. Kesadaran

Compos Mentis

3. Perilakau dan Aktivitas Motorik

Cukup tenang.

4. Sikap Terhadap Pemeriksa

Pasien bersikap kooperatif selama wawancara.

B. Pembicaraan

Saat berbicara dapat menjawab secara spontan, lancar, volume

pembicaraan cukup dan artikulasi jelas.

C. Alam Perasaan (Emosi)

Suasana Perasaan (Mood) dan Ekspresi Afektif

Mood : Eutimik.

Afek : Cukup.

Keserasian : Sesuai

D. Gangguan Persepsi

Halusinasi Auditorik (commanding), pasien menyatakan bahwa dia sering

mendengar ada yang menyuruhnya untuk melakukan tindakan-tindakan

seperti menendang istrinya dan mencoba bunuh diri.

Halusinasi Visual, pasien menyatakan bahwa ia sering melihat warna-

warna di sekitarnya.

Page 2: Status Mental

8

E. Pikiran

1. Proses Pikiran

Koheren

2. Isi Pikiran

Waham Bizzare, Waham kejar, Waham rujuk, thought insertion dan ide

kendali

Pasien merasa ia sudah mati dan mengatakan tentang adanya dunia gelap

dan dunia terang. Pasien mengatakan dirinya sedang di kejar-kejar untuk

dibunuh. Pasien mengatakan bahwa ia merasa bahwa orang sedang

membicarakannya dan bisa membaca pikirannya. Pasien menyatakan ada

pikiran dari luar yang masuk ke dalam pikirannya dan berusaha untuk

mengendalikan pasien.

F. Sensorium dan Kognisi

1. Orientasi

Orientasi waktu : baik, pasien dapat mengetahui waktu wawancara

(Kamis, 29 Maret 2012) dengan tepat.

Orientasi tempat : baik, pasien mengetahui saat ini berada di bangsal

Jiwa Rumah Sakit Gatot Soebroto, Jakarta.

Orientasi orang : baik, pasien dapat mengenali pemeriksa, dokter,

perawat dan pasien lain.

2. Daya Ingat

Daya ingat jangka panjang baik. Pasien dapat menyebutkan tanggal

kelahiran dengan benar. Pasien juga masih ingat kota kelahiran dan nama

sekolahnya semasa kecil. Pasien juga masih mengingat pelajaran yang

paling digemari (Bahasa Indonesia), serta kegiatan perlombaan yang

pernah dijuarai semasa SMP, yaitu Juara III cross country.

Daya ingat jangka menengah baik. Pasien dapat menyebutkan

pekerjaan dan kesatuan yang dijabat sebelum sakit. Dan pasien dapat

mengingat pula pertama kali pindah ke Bogor.

Daya ingat jangka pendek baik. Pasien dapat menyebutkan menu

sarapan yang dikonsumsi pada pagi harinya.

Page 3: Status Mental

9

3. Dasa Konsentrasi

Secara umum, pasien dapat mengikuti wawancara dengan baik, akan

tetapi pasien tidak dapat menghitung 100 – 9 – 9.

4. Kemampuan Baca-Tulis

Pasien dapat membaca dan menulis dengan baik.

5. Visuospasial

Pasien dapat menggambar jam dengan jarum panjang dan pendek

menunjukkan ke waktu yang tepat.

6. Kecerdasan dan Daya Informasi

Ketika ditanya siapakah presiden dan wakil presiden saat ini, pasien

hanya dapat menjawab nama presiden yaitu SBY, namun pasien lupa nama

wakil presiden saat ini.

7. Pikiran Abstrak

Ketika ditanyakan mengenai peribahasa, pasien tidak dapat menjawab

arti dari peribahasa “Besar pasak daripada tiang”.

8. Kemampuan Menolong Diri Sendiri

Pasien dapat menggunakan kamar mandi sendiri. Pasien juga rutin

mengganti baju setiap hari, serta pasien juga dapat makan sendiri.

G. Pengendalian Impuls

Pasien dapat mengikuti proses wawancara dengan baik. Akan tetapi pasien

masih suka memperhatikan sekitarnya dengan pandangan curiga.

H. Daya Nilai

1. Daya Nilai Sosial

Cukup baik. Pasien dapat bertingkah laku baik selama perawatan,dan

tidak mengganggu teman yang lainnya.

2. Uji Daya Nilai

Baik, pasien akan mengembalikan dompet yang berisi uang dan KTP

kepada pemiliknya jika menemukannya di jalan.

3. Penilaian Realita

Terganggu. Pasien memiliki halusinasi auditorik berupa suara-suara

yang tidak diketahui asalnya

Page 4: Status Mental

10

I. Tilikan : Derajat 3

Pasien menyadari dirinya sakit, tetapi melemparkan kesalahan pada orang

lain, pada faktor eksternal atau pada faktor organic.

J. Taraf Dapat Dipercaya: secara umum, keterangan yang diberikan pasien

dapat dipercaya.

IV. PEMERIKSAAN FISIK

A. Status Internus

1. Keadaan Umum : Baik

2. Kesadaran : Compos Mentis

3. Keadaan Gizi : Baik

4. Tekanan Darah : !20/90 mmHg

5. Nadi : 80x/menit

6. Pernapasan : 23x/min

7. Suhu : 37 oC

8. Mata : dalam batas normal

9. THT : dalam batas normal

10. Gigi dan mulut : Higiene oral kurang

11. Leher : tidak ditemukan pembesaran KGB

12. Thorax : cor-pulmo dalam bats normal

13. Abdomen : dalam batas normal

14. Ekstremitas : Akral hangat, perfusi baik, edema -/-, tremor

kedua tangan(-)

15. Kulit : dalam batas normal

B. Status Neurologik

1. Pupil : bulat, isokor

2. Gejala Ekstrapiramidal : Gaya berjalan dan postur normal

Tremor (-)

Gangguan keseimbangan (-)

Rigiditas ekstremitas (-)

Gangguan koordinasi (-)

Page 5: Status Mental

11

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tidak dilakukan pemeriksaan darah maupun pemeriksaan penunjang lain.

VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

Pemeriksaan dilakukan pada Tn.MS, berusia 27 tahun beragama Islam,

berasal dari Medan. Pendidikan terakir pasien SMA dan sekarang bekerja sebagai

Paspampres di Bogor. Ciri kepribadian pasien adalah schizoid.

Pasien dibawa ke Paviliun Amino pada 14 Maret 2012. Sebelumnya

pasien pernah dirawat di Paviliun Amino pada bulan Juni 2011 dan bulan

Januari 2012 karena pasien gelisah, mengamuk dan mengaku mendengar suara-

auara yang memrintahnya.. Saat ini pasien dibawa ke Paviliun Amino karena

pasien tidak bisa tidur sejak 3 hari sebelum masuk Rumah Sakit. Pasien terlihat

gelisah dan pasien mengaku mencekik istri pasien karena ada suara-suara yang

menyuruhnya untuk melakukan perbuatan itu. Pasien juga mengatakan bahwa

ada yang mengejar dan mencoba untuk membunuh pasien. Pasien merasa

dirinya dimasuki oleh sesuatu dan merasa dikendalikan. 1 minggu sebelum

masuk rumah sakit, pasien sudah berhenti meminum obat dengan alasan obat

sudah habis.

Selama di Rumah Sakit, pasien mengaku masih mendengar suara-suara

yang menyuruhnya. Pasien juga mengatakan melihat warna- warna di

sekitarnya. Pasien juga merasa bahwa dokter dan pasien lain bisa membaca

pikiran pasien. Pasien merasa sudah lebih tenang setelah perawatan di Rumah

Sakit. Pasien mengatakan ingin segera pulang untuk dapat berkumpul dengan

istri dan anaknya.

Saat dilakukan wawancara, pasien tampak sesuai usia, penampilan cukup

rapi, perawatan diri dan higiene baik. Kesadaran pasien compos mentis.

Orintasi, daya ingat dan konsentrasi pasien baik. Pasien dapat membaca dan

menulis. Pasien juga memiliki kemampuan visuospasial yang baik. Pasien

kooperatif dalam menjawab pertanyaan yang diberikan. Terdapat gangguan

persepsi, yaitu halusinasi auditorik dan halusinasi visual. Proses piker pasien

Page 6: Status Mental

12

koheren, isi pikir terdapat waham kejar, waham bizarre, waham rujuk, thought

insertion dan ide kendali. Secara umum, fungsi kognitif pasien baik, namun

RTA pasien terganggu dengan tilikan derajat 3. Pada pemeriksaan fisik tidak

ditemukan adanya kelainan.

VII. FORMULASI DIAGNOSTIK

Berdasarkan pemeriksaan, pada pasien ditemukan riwayat gejala dan

perilaku yang bermakna menimbulkan penderitaan maupun hendaya dalam

kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pasien dapat dinyatakan mengalami

gangguan kejiwaan.

1. Aksis I

Pada pasien ditemukan adanya pola perilaku, alam pikiran dan perasaan

yang secara bermakna dan menimbulkan suatu penderitaan (distress) dan

hendaya (disability) dalam pekerjaan dan kehidupan social pasien. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa pasien menderita gangguan jiwa.

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap pasien, tidak ditemukan adanya

tanda-tanda gangguan mental organik (F0) maupun kejadian yang dapat

menjadi pencetusnya.

Pada anamnesis, tidak ditemukan adanya riwayat cedera / trauma kepala.

Pada pemeriksaan fisik dan neurologis juga tidak ditemukan keadaan yang

dapat menunjukkan gangguan fungsi otak. Maka dari itu, diagnosis gangguan

mental organik (F00-F09) dapat disingkirkan.

Pada anamnesis, tidak pula didapatkan riwayat penggunaan zat

psikoaktif. Namun pasien pernah minum alkohol dan hingga saat ini pasien

adalah seorang perokok aktif. Saat ini, pasien sudah tidak mengkonsumsi

alkohol lagi. Hal ini sudah berlangsung sejak pasien berkeluarga. Keterangan

ini mumbuat diagnosis gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat

psikoaktif (F10-F19) dapat disingkirkan.

Pasien menunjukkan adanya waham kejar, waham bizarre, waham rujuk,

thought insertion dan ide kendali yang telah berlangsung lebih dari satu

Page 7: Status Mental

13

bulan. Gejala ini disertai perubahan beberapa aspek perilaku pasien yang saat

ini cendurung lebih berdiam diri, dan pasien saat ini tidak bekerja lagi (tidak

mengikuti kegiatan karena sakit). Keadaan-keadaan tersebut memenuhi

kriteria umum diagnosis skizofrenia (F20)

Pasien merasakan adanya suara halusinasi yang memberi perintah dan

pasien juga merasa dikejar-kejar oleh orang yang akan membunuhnya.

Sehingga pasien didiagnostik Skizofrenia Paranoid (F20.0). Pasien

mengalami keluhan yang sama sejak pertama kali sakit, sehingga psien di

diagnosis Skizofrenia Paranoid Berkelanjutan (F20.00).

2. Aksis II

Tidak ditemukan adanya gangguan kepribadian dan retardasi mental.

Namun berdasarkan pemeriksaan, pasien cenderung mengalami kepribadian

skizoid (F60.1), dinilai dari masa kecil, cara bersosialisasi di lingkungan

rumah maupun lingkungan pekerjaan.

3. Aksis III

Tidak ditemukan kelainan.

4. Aksis IV

Pada pasien ini ditemukan adanya masalah ekonomi.

5. Aksis V

Berdasarkan skala Global Assesment of Functioning (GAF), saat

dilakukan pemeriksaan (current) didapatkan nilai 70 (beberapa gejala ringan

dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik).

Skala GAF tertinggi dalam satu tahun terakhir (the highest level past year /

HLPY) adalah 80 (gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan

dalam sosial dan pekerjaan).

VIII. EVALUASI MULTIAKSUAL

Axis I : Skizofrenia paranoid berkelanjutan (F20.00)

Axis II : Ciri kepribadian skizoid

Axis III : Tidak ada kelainan diagnosis

Axis IV : Masalah ekonomi

Axis V : GAF current 70, GAF HLPY 80

Page 8: Status Mental

14

IX. DAFTAR MASALAH

1. Organobiologik :

Tidak ada masalah

2. Psikologik :

Halusinasi auditorik (+)

Halusinasi Visual (+)

Waham kejar

Waham bizarre

Waham rujuk

Thought insertion

Ide kendali

Tilikan derajat 3.

3. Lingkungan dan Sosioekonomi:

Lingkungan rumah: pasien kurang bersosialisasi dengan masyarakat di

lingkungan rumahnya.

Lingkungan pekerjaan : pasien menyukai pekerjaanya dan memiliki

teman di lingkungan pekerjaan.

Ekonomi: pasien memiliki pinjaman uang di Bank

X. TERAPI / PENATALAKSANAAN

Rencana Terapi

Rawat di bangsal Paviliun Amino RSPAD

Psikofarmaka :

-Risperidone 2 x 3 mg

-Clozapine 1x50 mg

Psikoterapi

Terhadap pasien :

Memberikan informasi dan edukasi mengenai gangguan yang dialami

pasien, dampaknya pada kehidupan pasien, penatalaksanaan dan

prognosisnya.

Page 9: Status Mental

15

Memberikan edukasi pada pasien mengenai pentingnya minum obat

secara rutin, efek samping obat yang dapat timbul serta durasi

pengobatan yang memerlukan waktu cukup lama.

Psikoterapi suportif untuk memotivasi dan menyediakan dukungan

bagi pasien selama masa pengobatan

Memberikan edukasi mengenai bahaya merokok dan dampak

buruknya bagi kesehatan.

Terhadap Keluarga:

Memberikan penjelasan yang bersifat komunikatif, edukatif dan

informatif tentang keadaan pasien sehingga keluarga dapat mengerti

keadaan pasien, menerima dan mendukung pasien serta mengurangi

harapan keluarga yang berlebihan.

XI. DISKUSI

Sesuai dengan criteria diagnostic pada Penggolongan Diagnosis

Gangguan Jiwa di Indonesia III, maka diagnosis pasien ini adalah

Skizofrenia paranoid berkelanjutan. Pada anamnesis, tidak ditemukan

adanya riwayat cedera / trauma kepala. Maka dari itu, diagnosis gangguan

mental organik (F00-F09) dapat disingkirkan. Pada anamnesis, tidak pula

didapatkan riwayat penggunaan zat psikoaktif. Namun pasien pernah

minum alkohol dan hingga saat ini pasien adalah seorang perokok aktif.

Saat ini, pasien sudah tidak mengkonsumsi alkohol lagi. Hal ini sudah

berlangsung sejak pasien berkeluarga. Keterangan ini mumbuat diagnosis

gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif (F10-F19)

dapat disingkirkan. Pasien menunjukkan adanya waham kejar, waham

bizarre, waham rujuk, thought insertion dan ide kendali yang telah

berlangsung lebih dari satu bulan. Gejala ini disertai perubahan beberapa

aspek perilaku pasien yang saat ini cendurung lebih berdiam diri, dan

pasien saat ini tidak bekerja lagi (tidak mengikuti kegiatan karena sakit).

Page 10: Status Mental

16

Keadaan-keadaan tersebut memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia

(F20). Pasien merasakan adanya suara halusinasi yang memberi perintah

dan pasien juga merasa dikejar-kejar oleh orang yang akan membunuhnya.

Sehingga pasien didiagnostik Skizofrenia Paranoid (F20.0). Pasien

mengalami keluhan yang sama sejak pertama kali sakit, sehingga psien di

diagnosis Skizofrenia Paranoid Berkelanjutan (F20.00).

Indikasi rawat inap di bangsal Paviliun Amino adalah adanya

ancaman pasien untuk membunuh istrinya. Selain itu pasien membutuhkan

psikoterapi dan psikofarmaka yang diddapatkan pasien secara intensif

apabila dirawat inap.

Terapi psikofarmaka yang diberikan adalah Risperidon. Termasuk

dalam obat anti-psikosis Atipikal (Atypical Anti Psychotics). Merupakan

derivate dari benzisoksazol yang mempunyai afinitas yang tinggi terhadap

reseptor serotonin (5HT2) dan aktivitas terhadap reseptor dopamine (D2).

Risperione tidak memiliki afinitas terhadap reseptor kolinergik. Indikasi

pemberiannya adalah terapi pada skizofrenia akut dan kronik serta pada

kondisi psikosis yang lain, dengan gejala-gejala tambahan (seperti;

halusinasi, delusi, gangguan pola pikir, kecurigaan dan rasa permusuhan)

dan atau dengan gejala-gejala negatif yang terlihat nyata (seperti; blunted

affect, menarik diri dari lingkungan sosial dan emosional, sulit berbicara).

Juga mengurangi gejala afektif (seperti; depresi, perasaan bersalah dan

cemas) yang berhubungan dengan skizofrenia. Secara umum, risperidon

dapat ditoleransi dengan baik. Efek samping yang dilaporkan adalah

insomnia, agitasi, somnolen, mual, muntah, peningkatan berat badan. Efek

samping ekstrpiramidal umumnya lebih ringan disbanding atipsikosis

tipikal.

Dan di berikan juga Clozapine yang termasuk dalam obat anti-

psikosis Atipikal (Atypical Anti Psychotics). Merupakan derivate dari

dibenzodiazepine. Suatu antagonis lemah terhadap reseptor D2

tapi tampaknya merupakan antagonis yang kuat terhadap

Page 11: Status Mental

17

reseptor D4 dan mempunyai aktivitas antagonistic pada reseptor

seretonergik. Clozapine merupakan obat lini ke dua bagi pasien

yang tidak berespon terhadap obat lain.

Ciri clozapine yang membedakannya dari antipsikotik standar

adalah tidak adanya efek merugikan ekstrapiramidal, tidak mempengaruhi

sekresi prolaktin dan tidak menyebabkan galaktorea.

Clozapine dapat menyebabkan agranulositosis. E f e k

K a r d i o v a s k u l a r   b e u p a t a k i k a r d i a , k a r e n a i n h i b i s i

v a g a l . H i p o t e n s i d a p a t m e n y e b a b k a n s i n k o p , Efek S e d a s i ,

k e l e m a h a n , p e n a m b a h a n b e r a t b a d a n , b e r b a g a i g e j a l a

G a s t r o I n t e s t i n a l ( p a l i n g s e r i n g a d a l a h konstipasi), efek

antikolinergik, dan demam. Obat ini dapat diekskresikan dalam air

susu, sehingga tidak  boleh digunakan oleh ibu yang menyusui.

Clozapine tidak boleh digunakan dengan salah satu obat lain

yang disertai dengan  perkembangan agranulositosis atau

supresi sumsum tulang. Obat-obatan tersebut

adalahcarbamazepine, propylthiouracil, sulfonamide dan captopril.

Clozapine tersedia dalam bentuk tablet 25 dan 100 mg.

Satu mg clozapin ekuivalendengan kira-kira 1,5 sampai 2 mg

chlorpromazine. Dosis awal biasanya 25 mg, satu atau duakali sehari.

Dosis awal konservatif adalah 12,5 mg dua kali sehari. Dosis

selanjutnya dapatdinaikkan bertahap (25 mg sehari tiap dua atau tiga

hari) sampai 300 mg sehari dalam dosisterbagi, biasanya dua atau tiga kali

sehari.

Pasien juga diberikan edukasi dan informasi tentang penyakit yang

diderita pasien, gejal-gejala, dampak, faktor penyebab, cara pengobatan,

prognosis, kekambuhan untuk memperbaiki tilikan pasien. Selain itudiberi

motivasi kepada pasien untuk meminum obat secara teratur dan mengenai

pentingnya minum obat secara teratur.

Keluarga juga diedukasi mengenai keadaan pasien, sehingga dapat

mendukung dan membantu pasien ke arah kesembuhan.

Page 12: Status Mental

18

Prognosis pasien ini secara ad vitam adalah dubia ad bonam .

Secara ad fungtionam adalah dubia ad bonam karena berdasarkan

beberapa studi hanya 10-20% penderita skizofrenia yang dapat sembuh

dan menjalankan aktifitas sehari-hari. Secara ad sanationam adalah dubia

ad bonam karena skizofrenia yang dirawwat memiliki risiko untuk

kekambuihan.

XII. PROGNOSIS

Quo ad vitam : dubia ad bonam

Quo ad fungtionam : dubia ad bonam

Quo ad sanationam : dubia ad bonam

Hal-hal yang meringankan prognosis:

Kondisi fisik pasien yang baik.

Riwayat respon terapi yang cukup baik.

Penurunan gejala selama perawatan.

Keluarga dan rekan dari kantor yang selalu mendukung kesembuhan pasien.

Tidak terdapat gangguan jiwa dalam keluarga.

Hal-hal yang memberatkan prognosis:

Penyakit sudah berlangsung cukup lama

Stressor dari faktor psiko-sosio-ekonomi.

Merokok hampir satu bungkus setiap harinya (selama perawatan di bangsal,

pasien merokok setiap habis makan, rokok tersebut didapatkan dari rekan

kantor yang berkunjung).

Page 13: Status Mental

19

XIII. TINDAK LANJUT (FOLLOW UP)

Tanggal Pemeriksaaan Diagnosis /

Perkembangan Pasien

Terapi

14 Maret 2012 S: Pasien tidak bisa tidur

sejak 3 hari yang lalu

RPS: Pasien tidak bisa

tidur sejak 3hari sebelum

masuk rumah sakit.

Pasien merasa takut bila

tidur, karena takut akan

dibunuh. Pasien

mengatakan banyak yang

dipikirkan, pasien

memikirkan dunia gelap

dan dunia terang. Dunia

gelap adalah dimana

pasien melihat warna2,

dan dunia terang adalah

siang hari. Setiap

pemeriksa bertanya

tentang penyebab pasien

tidak bisa tidur, pasien

diam dan tampak takut.

Pasien bilang ada yang

melarangnya untuk

berbicara. Pasien

mendengar suara laki2

bicara, tapi tidak tau apa

yang dibicarakannya.

Ket: Rawatan ketiga,

Axis I: Skizofrenia

paranoid berkelanjutan

Axis II: Ciri

kepribadian dependen

Axis III: Tidak ada

kelainan diagnosis

Axis IV: Masalah

ekonomi

Axis V: GAF current 70

Risperidone 2 x 2 mg

Chlorpromazine 1 x

100 mg

Page 14: Status Mental

20

kontrol teratur

O : Penampilan Laki-laki

sesuai dengan usia, tampak

melamun, perawatan diri

cukup

Sikap: kooperatif,

Psikomotor tenang

Mood / afek : tumpul

Proses / isi pikir :

Koheren, Waham kejar

(+), Waham bizzare (+)

Persepsi : Halusinasi

auditorik (+), suara laki2,

banyak, tidak jelas

membicarakan apa

RTA Tergamggu, Insight o1.

15 Maret 2012 S: Pasien sedang makan

snack pagi. Pasien mulai

tidur jam 12 malam hingga

pagi. Pasien mengatakan

masih banyak pikiran,.

Pasien merasa takut mau

dibunuh. Pasien

mengatakan bahwa ia

sebenarnya sudah mati dan

hidup lagi untuk menjadi

mata2 Allah. Pasien

merasa dunia ini gelap

sehingga dia diutus untuk

menjadi putih. Pasien ada

Axis I: Skizofrenia

paranoid berkelanjutan

Axis II: Ciri

kepribadian dependent

Axis III: Tidak ada

kelainan diagnosis

Axis IV: Masalah

ekonomi

Axis V: GAF current 70

Risperidone 2 x 2 mg

Chlorpromazine 1 x

100 mg

Page 15: Status Mental

21

niat bunuh diri di rumah

karena banyak pikiran.

Pasien mencekik istrinya

karena merasa istrinya

mau meninggalkannya.

O: Penampilan : laki-laki

sesuai dengan usianya,

kadang tampak bingung

Sikap kooperatif,

Psikomotor tenang

Pembicaraan : Kurang

spontan, volume cukup,

artikkulasi jelas

Mood : disforik, afek

terbatas

Proses/ isi pikir : Koheren,

terkadang asosiasi longgar.

Waham kejar (+)

Persepsi : Halusinasi

auditorik dan visual

waham bizzare (+)

RTA Terganggu insight o3

16 Maret 2012 S: Pasien sedang duduk2.

pasien mengatakan merasa

pasien lainmenyuruhnya

makan daging. Pasien

merasa dia tidak berdosa.

Pasien merasa bahwa

Allah menjadikannya

mata2. Pasien menganggap

Axis I: Skizofrenia

paranoid berkelanjutan

Axis II: Ciri

kepribadian dependent

Axis III: Tidak ada

kelainan diagnosis

Axis IV: Masalah

Risperidone 2 x 2 mg

Chlopromazine 1 x

100 mg

Page 16: Status Mental

22

dia, istri dan anaknya

berada dalam dunia putih.

Pasien merasa dia adalah

Allah. Ketika

pemeriksaan, tatapan mata

pasien curiga pada pasien

lain.

O: Laki-laki, sesuai usia,

perawatan diri cukup.

Sikap

kooperatifpsikomotor

tenang

Pembicaraan spontan,

volume cukup, artikulasi

jelas.

Mood / afek tumpul

Proses isipikir : koheren /

waham kejar (+), waham

Bizzare (+), waham

rujukan (+)

Persepsi : halusinasi visual

dan auditorik (+)

RTA Terganggu, insight o3

ekonomi

Axis V: GAF current 70

17 Maret 2012 S: Pasien sedang berbicara

dengan . Pasien

mengatakan tidur tidak

tenang karena banyak

pikiran. Paisen merasa

pasien lain ada yang

berniat jahat padanya.

Pasien merasa takut

Axis I: Skizofrenia

paranoid berkelanjutan

Axis II: Ciri

kepribadian dependent

Axis III: Tidak ada

kelainan diagnosis

Axis IV: Masalah

Risperidone 2 x 2 mg

Chlopromazine 1 x

100 mg

Page 17: Status Mental

23

dibunuh. Pasien

mengatakan bahwa orang2

bisa membaca pikirannya.

Ketika wawancara, pasien

tiba2 gelisah.

O: Laki2 sesuai dengan

usia, perawatan diri cukup,

Kooperatif, / tenang

Spontan, volume cukup,

artikulasi jelas.

Mood / afek tumpul.

Proses / isi pikir: Koheren,

waham kejar (+), waham

rujukan (+), waham

bizzare (+)

Persepsi: Halusinasi

auditorik menurun

Halusinasi visual menurun

RTA terganggu insight o3.

ekonomi

Axis V: GAF current 70

20 Maret 2012 S: Pasien sedang duduk.

Pasien mengatakan mulai

tidur jam 20.00 WIB,

bangun jam 03.00 pagi.

Pasien tidak bisa tidur lagi

karena pasien memikirkan

banyak hal. Pasien

mengatakan akan dibunuh

pasien lain. Pasien merasa

pasien lain mau

mengambil pikirannya.

Pasien melihat warna

Axis I: Skizofrenia

paranoid berkelanjutan

Axis II: Ciri

kepribadian dependent

Axis III: Tidak ada

kelainan diagnosis

Axis IV: Masalah

ekonomi

Axis V: GAF current 70

Risperidone 2 x 2 mg

Chlopromazine 1 x

100 mg

Page 18: Status Mental

24

kuning pada pasien

tersebut

O: Penampilan: Laki2

sesuai usia, perawatan diri

cukup.

Sikap kooperatif,

Pembicaraan spontan,

sesuai pertanyaan., volume

cukup, artikulasi jelas.

Psikomotor : tenang, bila

tidak nyaman dengan

pertanyaan, pasien akan

melihat ke tempat lain.

Mood: Kosong, Afek:

Terbatas.

Proses/isi pikir: Koheren,

waham kejar (+), waham

bizzzare (+), waham

rujukan (+), Thought of

Withdrawal (+). Persepsi :

Halusinasi auditorik (+),

halusinasi visual (+)

RTA Terganggu. Insight o3

21 Maret 2012 S: pasien sedang duduk,

tampak melamun. Pasien

mengatakan sudah bisa

tidur sejak pukul 19.00

WIB sampai pagi hari.

Pasien masih merasa

curiga dengan pasien lain.

Pasien ,asih melihat warna

Axis I: Skizofrenia

paranoid berkelanjutan

Axis II: Ciri

kepribadian dependent

Axis III: Tidak ada

kelainan diagnosis

Axis IV: Masalah

Risperidone 2 x 3 mg

Chlopromazine 1 x

100 mg

Page 19: Status Mental

25

kuning dan warna merah.

Paien menyangkal adanya

suara-suara.

O: Ststus mental

Penampilan : laki-laki

sesuai usia, perawatan diri

cukup

Sikap: kooperatif

Psikomotor: tenang

Pembicaraan: spontan,

volume cukup

Mood: kosong

Afek: cukup

Proses/isi pikir:

koheren/waham kejar (+),

waham bizzare (+), waham

rujukan (+), thought

withdrawal (+)

Persepsi: halusinasi visual

dan auditorik (+)

RTA: terganggu

Insight: derajat 3

ekonomi

Axis V: GAF current 70

22 Maret 2012 S: pasien sedang tidur

tiduran di tempat tidur.

Pasien mengatakan bisa

tidur dari jam 19.00 WIB

sampai pagi hari. Pasien

masih merasa orang bisa

membaca pikirannya.

Pasien juga bisa membaca

pikiran orang lain. Pasien

Axis I: Skizofrenia

paranoid berkelanjutan

Axis II: Ciri

kepribadian dependent

Axis III: Tidak ada

kelainan diagnosis

Axis IV: Masalah

ekonomi

Risperidone 2 x 3 mg

Chlopromazine 1 x

100 mg

Page 20: Status Mental

26

merasa tidak pantas

dirawat karena tidak sakit.

Kemudian pasien merasa

pantas dirawat untuk

menghilangkan

pikirannya.

O: status mental

Penampilan :Laki-laki

sesuai usia, perawatan diri

cukup

Pembicaraan spontan,

sesuai pertanyaan

Sikap: kooperatif

Psikomotor: tenang

Mood: eutim

Afek: tidak terbatas

Proses/isi pikir: koheren/

waham kejar menurun,

waham bizzare (+)

menurun, waham rujukan

(+) menurun, thought of

insertion menurun

RTA: terganggu

Insight: derajat tiga

Axis V: GAF current 70

26 Maret 2012 S: Pasien sedang

enggendong anaknya.

Pasien tampak senang

karena pasien dikunjungi

oleh anak dan istri. Pasien

meminta pulang karena

pasien sudah merasa

Axis I: Skizofrenia

paranoid berkelanjutan

Axis II: Ciri

kepribadian dependent

Axis III: Tidak ada

kelainan diagnosis

Axis IV: Masalah

Risperidone 2 x 3 mg

Chlopromazine 1 x

100 mg

Page 21: Status Mental

27

baikan. Pasien bisa tidur

pukul 20.00 WIB

terbangun jam 01.00 WIB

pagi hari, tapi pasien bisa

tidur kembali. Pasien

merasa pasien lain masih

dapat membaca

pikirannya. Pasien juga

merasa dokter dapat

membaca pikiran pasien.

O: status mental

Penampilan: Laki-laki

sesuai usia, perawatan diri

cukup

Pembicaraan spontan,

sesuai pertanyaan,

vpolume cukup

Sikap: kooperatif

Psikomotor: tenang

Mood: eutim

Afek: terbatas

Proses/isi pikir: koheren/

waham kejar menurun,

waham bizzare (+)

menurun, waham rujukan

(+) menurun, thought of

insertion menurun

RTA: terganggu

Insight: derajat tiga

ekonomi

Axis V: GAF current 70

27 Maret 2012 S: pasien sedang merokok

dan mengobrol dengan

Axis I: Skizofrenia Risperidone 2 x 3 mg

Chlorpromazine 1 x

Page 22: Status Mental

28

pasien lain. Pasien merasa

saat ini sudah enakan.

Pasien tidak tidur dari jam

02.00 WIB dini harikarena

terbangun. Pasien tidur di

teras ruang rawat laki-laki.

Pasien ingin pulang.

Pasien sudah tidak curiga

lagi dengan pasien lain.

Pasien mengakui suara-

suara tidak ada lagi.

O: status mental

Penampilan :Laki-laki

sesuai usia, perawatan diri

cukup, pakai baju kaos

coreng dan celana pendek.

Pembicaraan spontan,

sesuai pertanyaan, volume

cukup, artikulasi jelas

Sikap: kooperatif

Psikomotor: tenang,

episode (-)

Mood: eutim

Afek: cukup

Proses/isi pikir: koheren/

waham kejar menurun,

waham rujukan (+)

menurun, preokupasi ingin

pulang.

RTA: terganggu

paranoid berkelanjutan

Axis II: Ciri

kepribadian skizoid

Axis III: Tidak ada

kelainan diagnosis

Axis IV: Masalah

ekonomi

Axis V: GAF current 70

100 mg

Page 23: Status Mental

29

Insight: derajat tiga

28 Maret 2012 S: pasien sedang

mengobrol dengan koass

mengatakan tidak bisa

tidur jam 02.00 WIB dini

hari karena mendengar

bisikan-bisikan dan suara-

suara suara-suara

menyuruh pasien untuk

kabur dari rumah sakit.

Pasien mengatakan tidak

bisa makan dengan bisaa.

O: Penampilan :Laki-laki

sesuai usia, perawatan diri

cukup.

Sikap: kooperatif

Psikomotor: tenang

Pembicaraan : sponton,

volume cukup

Mood: eutim

Afek: cukup

RTA: terganggu

Insight: derajat tiga

Axis I: Skizofrenia

paranoid berkelanjutan

Axis II: Ciri

kepribadian skizoid

Axis III: Tidak ada

kelainan diagnosis

Axis IV: Masalah

ekonomi

Axis V: GAF current 70

Risperidone 2 x 3 mg

Chlopromazine 1 x

100 mg

29 Maret 2012 S: pasien sedang merokok.

Pasien mengatakan tidur

dari jam 19.00 WIB

sampai pagi. Perasaan

sudah tenang. Pasien

masih curiga dengan

pasien EKI yang akan

membaca pikirannya dan

Axis I: Skizofrenia

paranoid berkelanjutan

Axis II: Ciri

kepribadian skizoid

Axis III: Tidak ada

kelainan diagnosis

Axis IV: Masalah

Risperidone 2 x 3 mg

Chlopromazine 1 x

100 mg

Page 24: Status Mental

30

berniat mengadu domba.

Pasien ingin pulang.

Pasien menyangkal adanya

suara-suara dan warna-

warna.

O: Penampilan :Laki-laki

sesuai usia, perawatan diri

cukup.

Sikap: kooperatif

Psikomotor: tenang

Pembicaraan : sponton,

volume cukup

Mood: eutim

Afek: cukup

Proses/isi pikir: koheren/

waham curiga (+), waham

rujukan (+)

Persepsi : halusinasi

disangkal

RTA: terganggu

Insight: derajat tiga

ekonomi

Axis V: GAF current 70

30 Maret 2012 S: pasien sedang tidur

ketika pemeriksa dateng.

Pasien mengatakan dapat

tidur dari jam 19.00 WIB

sampai pagi. Pasien sudah

merasa tenang. Pasien

sudah tidak curiga lagi

dengan pasien lain. Pasien

meminta cuti.

Axis I: Skizofrenia

paranoid berkelanjutan

Axis II: Ciri

kepribadian skizoid

Axis III: Tidak ada

kelainan diagnosis

Axis IV: Masalah

ekonomi

Axis V: GAF current 70

Risperidone 2 x 3 mg

Chlopromazine 1 x

100 mg

Page 25: Status Mental

31

O: status mental

Penampilan :Laki-laki

sesuai usia, perawatan diri

cukup.

Sikap: kooperatif

Psikomotor: tenang

Pembicaraan : sponton,

volume cukup

Mood: eutim

Afek: cukup

Proses/isi pikir: koheren/

waham curiga menurun

Persepsi : halusinasi

disangkal

RTA: terganggu

Insight: derajat tiga

Ket: Pasien diizinkan

cuti satu minggu.

Sebelum pulang,

pasien diinjeksi

sikzonoat

02 April 2012 S: pasien kembali lagi ke

bangsal perawatan setealah

cuti hari jumat (30 maret

2012). Pasien mengatakan

bahwa beberapa orang

seperti pak Eki dan dokter-

dokter di sini dapat

membaca pikirannya.

O: status mental

Kesadaran: compos mentis

Penampilan :Laki-laki

sesuai usia, perawatan diri

cukup.

Sikap: kooperatif

Axis I: Skizofrenia

paranoid berkelanjutan

Axis II: Ciri

kepribadian skizoid

Axis III: Tidak ada

kelainan diagnosis

Axis IV: Masalah

ekonomi

Axis V: GAF current 70

Risperidone 2 x 3 mg

Chlopromazine 1 x

100 mg

Page 26: Status Mental

32

Psikomotor: tenang

Pembicaraan : sponton,

volume cukup

Mood: eutim

Afek: cukup

Proses/isi pikir: koheren/

waham curiga

Persepsi : halusinasi (-)

RTA: terganggu

Insight: derajat tiga