status epileptikus (se)

17

Click here to load reader

Upload: akhmed-bobby-z

Post on 04-Oct-2015

22 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Status Epileptikus SMF Neurologi RSUD Kabanjahe-SumUtFK MALAHAYATI

TRANSCRIPT

STATUS EPILEPTIKUS

STATUS EPILEPTIKUSOleh : Akhmed Bobby Zulkifly (09310090)

Definisi status epileptikus (SE)Status Epileptikus adalah aktivitas kejang yang kontinu atau intermitten yang berlangsung selama 20 menit atau lebih saat pasien hilang kesadarannya atau tanpa diselingi masa sadarnya.

Akhmed Bobby Z

Epidemiologi SEAS mortalitas tinggi sekitar 152000 per tahun dan menyebabkan kematianIndonesia data masih belum jelas karena belum ada penelitian secara epidemiologiGlobal 10-41 kasus /1000 orang per tahun paling sering pada anak2>15% os epilepsi memiliki setidaknya satu episode SEAngka mortalitas dewasa 15-20% dan anak 3-15%Usia > 60 tahun : 83 kasus/100.000 orang / tahun

ETIOLOGI SE Perubahan dalam pengobatanEksaserbasi dari gangguan kejang yang sudah ada sebelumnyaManifestasi awal dari gangguan kejangKerusakan struktur kortikalToksikasi obat-obatanPenghentian konsumsi alkohol secara tiba-tibaKelainan elektrolitInfeksi SSPDalam penelitian terbaru infeksi HIV dan penggunaan narkoba juga dapat menyebabkan SE.

KLASIFIKASI SE1. Berdasarkan lokasi, terdiri dari6:awal bangkitan status epileptikus terjadi di area tertentu di korteks (Partial Onset);awal bangkitan status epileptikus terjadi di kedua hemisfer otak (Generalized onset);

2. sedangkan, jika berdasarkan pengamatan klinis terbagi atas:Status epileptikus konvulsif (bangkitan umum tonik-klonik) dan Status epileptikus non-konvulsif (bangkitan bukan umum tonik-klonik).

3. Banyak pendekatan klinis yang diterapkan untuk mengklasifikasikan SE yaitu: status epileptikus umum (tonik-klonik, mioklonik, absens, atonik, akinetik) dan status epileptikus parsial (sederhana dan kompleks).6

Patofisiologi SE Eksitasi NT berlebihan (glutamat,aspartat,ach) Kemampuan hambatan intrinsik GABA lebih kecilataumekanisme hambatan intrinsik yg tidak efektif krn eksitasi yg berlebihanKegagalan proses inhibisiStatus epileptikusAktivasi reseptor oleh NMDA oleh glutamatCadar Ca intraselulerCedera sel saraf

6

Muatan simpatis terlepasTD dan takikardi serta autoregulasi peredaran darah otak (-)Resistensi CVS ()blood flow ke otak Kejang terus berlangsungTD sistemik Tekanan perfusi otak Iskemik otak

Fase 1 :mekanisme kompensasi berupa aliran darah ke otak dan cardiac output,peningkatan oksigenase jaringan otak, peningkatan laktat serum, glukosa serum, dan penurunan pH akibat asidosis lakta dan peubahan pada fase ini bersifat reversible

Fase 2 : setelah menit 30 menit ada perbahan ke fase kedua dimana kemampuan tubuh berkurang tek.darah, pH, glukosa serum kembali normal. Mulai terjadi kerusakan saraf bersifat irreversible pada fase ini.

Fase 3 : aktivitas kejang berlanjut kearah terjadinya hipertermia,perburukan nafas dan peningkatan kerusakan bersifat irreversible

Fase 4 : aktivitas kejang diikuti mioklonus selama tahap 4,pernapasan semakin buruk dan butuh ventilasi

Fase 5 :keadaaan fase 4 diikuti oleh seluruh penghentian ativitas kejang, tetapi kerusakan saraf dan otak berlanjutFASE SE BASED ON (EEG)

Gejala klinis SEAdanya kejang yang berulang tonik klonik umum kejang bisa sampai 5x (tonik klonik umum)Penurunan kesadaranAdanya bagian tubuh yang terlibat renjatan kejang tersebutPernafasan yang inadekuat Adanya kelainan sistemik akibat kejang ;HT,takikardi, penurunan pH serum asidosis metabolik dan respiratorikTerjadi ensefalopati pada tipe -tonic dan mioklonik Pada kejang absens :dreamy state dg respon lambat & slow motion movie dg waktu periode yang lamaStupor atau koma pada tipe nonkonvulsif, ketika sadar dijumpai kelainan kepribadian; parno,delusional retardasi psikomotorPada tipe somatomotorik bisa terjadi kedutan mioklonik dari sudut muut,ibu jari dan jari2 pada tangan dan kaki adanya afsia intermitten/status afasiaPada tipe parsial kompleks terjadi otomatisme, afasia dan keadaan bingung berkepanjangan

Diagnosis SEAnamnesisSejak kapan? Bagaimana serangan terjadi? Sifatnya? Onset?Kesadaran saat serangan? Sifat Riw.epilepsi? Riw. Penyakit sistemik/ SSP? Riw. Putus obat atau pengobatan gagal yg sudah berjalan? Riwayat trauma ? minum alkohol?Pemeriiksaan fisikMemeriksa saraf simatis: takikardi?HT? keringat berlebih? Hipersalivasi? Papiledema? Kelopak mata berkedip? Tonus otot? Refleks asimetris? Pemeriksaan penunjangKadar obat antikonvulsanLumbal pungsiEEGBrain imaging: adakah lesi diotak? Jika normal, lanjut ke MRI.

Diagnosis banding SE1.Ensefalitis2.Heat stroke3.Hipernatremia dalam Kegawat-daruratan4.Hipokalsemia dalam Kegawat-daruratan5.Hipoglikemia6.Hiponatremia 7.Medication-InducedDystonic Reactions8.Sindrom neuroleptik maligna9.Ensefalopati Uremikum10.Withdrawal Syndromes

Tatalaksana SEJaga ABC, jika napas inadekuat berikan O2Buka akses intravena (iv), berikan thiamin (B1) 100mg iv:50 ml dextrose 50% iv, berikan diazepam iv(valium) 10 mgJika status bertahan/berhenti dng pemberian diazepam, mulai beri cerebryx fosfenitoin 20 mg/kg secara iv Jika status bertahan lakukan intubasi dan monitoring eeg dan berikan fenobarbital 20mg/kg iv/midazolam 0,2mg/kg bolus lambat/propofol iv bolus 1-2 mg/kg lalu lanjutkan 2-10 mg/kg/jam

Prognosis SEDalam studi berbasis populasi prospektif, De Lorenzoetal menemukan tingkat kematian sebesar 13% orang dewasa muda, 38% orang tua,dan >50% untuk mereka yang lebih tua dari 80 tahun.Prognosis juga tergantung terhadap baik buruknya respon pasien terhadap pengobatan yang diberikan. Semakin rendah respon terhadap pengobatan, semakin buruk prognosis

KOMPLIKASI SE

Kejang yang meluas dan gg.autoregulasi darah otak menganggu pusat pernapasan di MO edema paru, nekrosis tubuler mendadak,Pelepasan muatan SSOsekresi bronkus berlebih dan aspirasi , kmudian menyebabkan gg.difusi O2 melalui dinding alveolus, gagal napas

14

Penggunaan energi yang banyakNeuron terus terpacuBertambah metabolisme otak secara berlebihanPersediaan senyawa posfat energi tinggi terkurasKeadaan hipotensi dan hipoksia bisa memperburuk dan bisa sebabkan apoptosis sel neuron.Lalu berlanjutAritmia jantung, kolaps cardiovascular, hipoksia berat dan +

Komplikasi kronisEpilepsi 20-40%Ensefalopati 6-15%Defisit neurologis fokal 9-11%Mortalitas pada dewasa 15-20%Mortalitas pada anak 3-15%

KesimpulanStatus epileptikus merupakan keadaan aktivitas kejang yang kontinu atau intermitten yang berlangsung selama 20 menit atau lebih saat pasien hilang kesadarannya atau tanpa diselingi masa sadarnya.

Status epileptikus merupakan suatu kegawatdaruratan medis yang harus segera ditangani segera dan secepat mungkin karena melibatkan proses fisiologis pada sistem homeostatis tubuh, kerusakan saraf dan otak yang dapat mengakibatkan kematian.

Penanganan tidak hanya menghentikan kejang yang sedang berlangsung, tetapi juga harus mengidentifikasi penyakit dasar dari status tersebut. Umur, jenis kejang, etiologi, JK perempuan, durasi dari status epileptikus dan lamanya dari onset sampai penanganan merupakan faktor prognostik penting.