statistik daerah kota jayapura 2015

Upload: sinyo-timisela

Post on 06-Jul-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    1/70

  • 8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    2/70

  • 8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    3/70

    STATISTIK DAERAH KOTA JAYAPURA

    Statistics of Jayapura City  

    2015

    ISSN :

    No. Publikasi : 9471.1509 

    Katalog BPS : 1101001.9471

    Ukuran Buku : 17,6cm x 25cm

    Jumlah Halaman : iv + 71

    Naskah/Manuscript 

      :

    Seksi Statistik Sosial

    Badan Pusat Statistik Kota Jayapura

    BPS – Statistics of Jayapura City

    Penyuting/Editor :

    Seksi Statistik Sosial

    Badan Pusat Statistik Kota Jayapura

    BPS – Statistics of Jayapura City

    Perancang Sampul/Cover Designer  :

    Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik

    Badan Pusat Statistik Kota Jayapura

    BPS – Statistics of Jayapura City  

    Foto Sampul/Cover photo’s :

    Peta Kota Jayapura

    Diterbitkan Oleh :Badan Pusat Statistik Kota Jayapura

    BPS – Statistics of Jayapura City  

    Dicetak Oleh :

    Badan Pusat Statistik Kota Jayapura

    BPS – Statistics of Jayapura City  

    Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau

    menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersial tanpa izin

    tertulis dari Badan Pusat Statistik

  • 8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    4/70

    Kata Pengantar

    Publikasi Statistik Daerah Kota Jayapura 2015 diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik

    Kota Jayapura berisi berbagai data dan informasi terpilih seputar Kota Jayapura yang

    dianalisis secara sederhana untuk membantu pengguna data memahami perkembangan

    pembangunan serta potensi yang ada di Kota Jayapura.

    Publikasi Statistik Daerah Kota Jayapura 2015 diterbitkan untuk melengkapi publikasi-

    publikasi statistik yang sudah terbit secara rutin

    setiap tahun. Berbeda dengan publikasi-publikasi

    yang sudah ada, publikasi ini lebih menekankan

    pada analisis.

    Materi yang disajikan dalam Statistik Daerah

    Kota Jayapura 2015 memuat berbagai

    informasi/indikator terpilih yang terkait dengan

    pembangunan di berbagai sektor di Kota

    Jayapura dan diharapkan dapat menjadi

    bahan rujukan/kajian dalam perencanaan

    dan evaluasi kegiatan pembangunan.

    Kritik dan saran konstruktif berbagai

    pihak kami harapkan untuk

    penyempurnaan penerbitan

    mendatang. Semoga publikasi ini

    mampu memenuhi tuntutan kebutuhan

    data statistik, baik oleh instansi/dinas

    pemerintah, swasta, kalanganakademisi maupun masyarakat luas.

    Jayapura, November 2015

    Kepala Badan Pusat Statistik

    Kota Jayapura

    Drs. Parjan, M.Si

  • 8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    5/70

     

  • 8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    6/70

    DAFTAR ISI

    1. Geografi dan Iklim 1

    2. Pemerintahan 2

    3. Penduduk 4

    4. Ketenagakerjaan 6

    5. Pendidikan 8

    6. Kesehatan 11

    7. Perumahan 13

    8. Pembangunan Manusia 15

    9. Pertanian 18

    10. Pertambangan dan Energi 20

    11. Perindustrian 21

    12. Hotel dan Pariwisata 23

    13. Transportasi dan Komunikasi 24

    14. Perbankan dan Investasi 25

    15. Harga-harga 26

    16. Pengeluaran Penduduk 28

    17. Perdagangan 29

    18. Pendapatan Regional 30

    19. Perbandingan Regional 32

    Lampiran Tabel 34

  • 8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    7/70

  • 8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    8/70

     

    1 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    GEOGRAFI DAN IKLIM

    Suhu udara tertinggi terjadi di bulan Oktober

    Suhu udara di Kota Jayapura sepanjang tahun 2014 tercatat berada pada

    kisaran 27,7 sampai dengan 28,7 0  C

    Kota Jayapura terletak antara 137o271  dan

    141o411 Bujur Timur dan antara 10271 dan 30491 

    Lintang Selatan. Di sebelah utara Kota Jayapura

    berbatasan dengan Lautan Pasifik, di sebelah

    selatan berbatasan dengan Distrik Arso di

    Kabupaten Keerom, di sebelah timur

    berbatasan dengan Negara Papua New Guinea,

    dan di sebelah barat berbatasan dengan Distrik

    Depapre di Kabupaten Jayapura. Kota Jayapura

    merupakan kabupaten/kota terkecil di Provinsi

    Papua dengan luas 940 km2 (0,10 persen dari

    luas Provinsi Papua). Wilayah terluas adalah

    Distrik Muara Tami (626,7 km2) dan wilayah

    terkecil adalah Distrik Jayapura Selatan (43,4

    km2

    ).

    Topografi Kota Jayapura terdiri dari daerah

    dataran hingga landai, termasuk diantaranya

    kawasan berbukit/gunung 700 meter diatas

    permukaan laut. Kota Jayapura didominasi oleh

    kawasan terbuka berupa hutan sekunder

    sampai primer. Rata-rata curah hujan sepanjang

    tahun 2014 sebanyak 248 mm. Curah hujantertinggi tercatat 528,7 mm di bulan April dan

    terendah 77 mm di bulan Juli. Sementara itu,

    hari hujan yang terjadi sebanyak 152 hari. Suhu

    udara rata-rata di Kota Jayapura tahun 2014

    berkisar antara 27,70 C (Januari) sampai dengan

    28,70C (Oktober). Kelembaban udara rata-rata

    bervariasi antara 78 persen sampai dengan 83

    persen. Kecepatan angin yang tercatat rata-rata

    6,4 knot sepanjang 2014.

    Kota Jayapura dulunya diberi nama

    Hollandia oleh Kapten Sachse karena

    kondisi geografinya hampir sama dengan

    garis pantai utara negeri Belanda. Holandia

    sendiri berarti tempat yang berteluk-teluk.

    Tabel 1. Statistik Geografi dan Iklim Kota

    Jayapura

    Uraian Satuan 2014

    Luas km2  940

    Suhu Udara 0 C 27,7 – 28,7

    Kelembapan % 78 - 83

    Hari Hujan hari 152

    Kecepatan Angin Knot 6,4

    Curah Hujan MM 248

    Sumber : Kota Jayapura Dalam Angka, 2015

    *** Tahukah Anda 

    16.56%

    4.62%

    5.43%

    66.67%

    6.72%

    Gambar 1. Persentase Luas Distrik Terhada Luas

    Kota Jayapura Tahun 2014

    Abepura Jayapura Selatan Jayapura Utara

    Muara Tami Heram

  • 8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    9/70

     

    2 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    I II III IV

    84

    1.097

    2.545

    1.185

    Gambar 2. Banyaknya PNS KotaJayapura menurut Golongan, 2014

    -3,4%

    -10,7%

    1,4%

    -1,6%

    I II III IV

    Gambar 3. Perubahan Jumlah PNS KotaJayapura 2013-2014 menurut Golongan

    Adanya peningkatan kualitas PNS di Kota Jayapura  

    PEMERINTAHAN

    Terjadi peningkatan jumlah PNS golongan III tahun 2014 sebesar 1,4 persen,

    dan penurunan jumlah PNS golongan II yaitu sebesar 10,7 persen. 

    Tabel 2. Pembagian Wilayah Kota Jayapura

    Menurut Kelurahan, Kampung, RW dan RT, 2014

    Distrik

       K  e   l  u  r  a   h  a  n

       K  a  m  p  u  n  g

       R   W   /   R   K

       R   T

    (1) (2) (3) (4) (5)

    bepura 8 3 78 297

    ayapura Selatan 5 2 49 191

    ayapura Utara 7 1 45 205

    uara Tami 2 6 30 88

    eram 3 2 44 147

    umlah 25 14 246 928

    umber: Kota Jayapura Dalam Angka, 2015

    Kota Jayapura merupakan satu-satunya kota di

    Provinsi Papua memiliki 5 distrik. Distrik Abepura

    merupakan distrik dengan jumlah

    kelurahan/kampung terbanyak yaitu 11

    kelurahan/kampung, sedangkan Distrik Heram

    merupakan distrik dengan jumlah

    kelurahan/kampung paling sedikit yaitu 5

    kelurahan/kampung. Sementara itu, Distrik Muara

    Tami merupakan distrik dengan jumlah kampung

    yang paling banyak yaitu 6 kampung mengingat

    Distrik Muara Tami merupakan distrik dengan jarak

    ke ibukota kotamadya terjauh dibandingkan dengan

    distrik lainnya.

    Pada 2014, jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di

    lingkungan pemerintahan daerah Kota Jayapura

    sebanyak 4.911 pegawai. Jumlah ini menurun jika

    dibandingkan kondisinya tahun 2013 yaitu sebesar

    5.029 pegawai atau menurun sebanyak 2,4 persen.

    Komposisi PNS menurut golongan masih belum

    berubah, dimana jumlah PNS golongan III

    merupakan yang terbanyak (51,8 persen atau 2.545

    orang), diikuti golongan IV (24,1 persen atau 1.185orang), golongan II (22,3 persen atau 1.097 orang),

    dan golongan I (1,7 persen atau 84 orang). PNS

    yang berada di golongan II pada tahun 2014

    menurun 10,7 persen dibanding tahun 2013 dan

    terjadi peningkatan jumlah pegawai pada golongan

    III sebanyak 1,4 persen . Hal ini disebabkan karena

    adanya program peningkatan kualitas SDM dengan

    dibukanya kesempatan melanjutkan pendidikan ke

    universitas bagi pegawai.

  • 8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    10/70

     

    3 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    Penurunan penerimaan kas Kota Jayapura tahun 2014

    Jumlah anggota DPRD Kota Jayapura periode

    2014-2019 sebanyak 40 orang, yang didominasi

    oleh Partai Golkar yang menempatkan 7 wakilnya,

    diikuti PDI-P, Partai Gerindra, Partai Demokrat,

    PAN, Partai Hanura, dan PKPI yang

    menempatkan 4 wakilnya, sedangkan Partai

    Nasdem dan PKB masing-masing menempatkan 3

    wakilnya. Keanggotaan DPRD Kota Jayapura

    memiliki variasi yang berbeda dibandingkan

    dengan tahun 2013. Beberapa partai politik yang

    tidak lagi tergabung dalam keanggotaan DPRD

    Kota Jayapura antara lain PKS, Partai Damai

    Sejahtera, Partai Demokrasi Kebangsaan, Partai

    Indonesia Sejahtera, dan Partai Nasional

    Indonesia Marhaenisme.

    PAD Kota Jayapura Tahun 2014 mengalami

    peningkatan sebesar 32,63 persen dibanding

    tahun sebelumnya sehingga menjadi 132,93 miliar

    rupiah. PAD ini realisasinya melebihi dari target

    yang ditentukan sebesar 15,59 persen.

    Penyumbang terbesar untuk PAD tahun 2014

    adalah Pajak Daerah (73,07 persen), diikuti

    Retribusi Daerah (19,77), dan Penerimaan Laba

    Usaha Daerah (3,63 persen), sedangkan

    Penerimaan lain-lain hanya sebesar 3,53 persen

    dari total PAD Kota Jayapura.

    Pada tahun 2014, penerimaan kas Kota Jayapura

    menurun sebesar 11,14 persen menjadi 891,6

    miliar rupiah. Penerimaan ini tidak dapat mencapai

    target yang ditetapkan sebesar 18,01 persen.

    3 3

    4

    4 4 4

    2

    4

    1

    4

    Gambar 4. Jumlah Anggota LegislatifPeriode 2014-2019 Di DPRD Kota

    Jayapura Dirinci Menurut PartaiPolitik

    PEMERINTAHAN

    Terjadi penurunan penerimaan kas Kota Jayapura pada tahun 2014sebesar

    11,14 persen dibanding tahun sebelumnya. 

    Tabel 3. Realisasi dan Target PenerimaanKas Kota Jayapura(Juta Rupiah), 2014

    Jenis PenerimaanTarget

    (Juta Rp)

    Realisasi

    (Juta Rp)

    (1) (2) (3)

    1. Pajak Daerah 79.593,8 97.129,6

    2. Restribusi Daerah 27.956,2 26.283,1

    3. Penerimaan Laba

    Usaha Daerah

    3.500 4.825,3

    4. Lain-lain Pendapatan

    Asli Daerah

    3.950 4.694

    5. Bagi Hasil Pajak 45.155,5 21.988,7

    6. Bagi Hasil Bukan Pajak 18.277,7 19.529,1

    7. Dana Alokasi Umum 624.312,4 520.260,3

    8. Dana Alokasi Khusus 52.060,6 15.618,2

    9. Pendapatan Hibah 32.650,3 -

    10. Bagi Hasil Pajak Dari

    Provinsi

    37.669,5 19.617,9

    11. Dana Otsus Program 105.555 75.463,6

    12. Lain-lain Pendapatan

    yang Sah

    56.807,8 86.200,8

    JumlahTotal  

    2014 1.087.448,9 891.610,42013 962.582,1 1.003.360,2

    Sumber: Kota Jayapura Dalam Angka, 2015

  • 8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    11/70

     

    4 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    Pada tahun 2014 jumlah penduduk Kota Jayapura sebesar 275.694 jiwa,

    meningkat bila dibanding tahun 2013 dengan kepadatan penduduk sebesar

    293 jiwa/km2 .

    Tabel 4. Indikator Kependudukan KotaJayapura 

    Uraian 2012 2013 2014

    mlah Penduduk (000 jiwa) 268,30 272,54 275,69

    padatan Pendudukwa/km2)

    285 290 293

    0 - 14 thn (000 jiwa) 78,25 78,64 81,13

    15 - 64 thn (000 jiwa) 186,10 189,60 190,22

    5 thn (000 jiwa) 3,95 4,3 4,34

    mber: Kota Jayapura Dalam Angka, 2015  

    Muara Tami,

    19 Abepura, 504

    Heram, 685

    Jayapura

    Selatan, 1660

    Jayapura

    Utara, 1371

    Gambar 6. Kepadatan Penduduk Kota

    Jayapura

    menurut Distrik (jiwa per km2), 2014

    PENDUDUKPenduduk Kota Jayapura Tahun 2014 Tumbuh Sebesar 1,16 Persen

    Gambar 5. Piramida Penduduk Kota Jayapura, 2014

    20,000 10,000 0 10,000 20,000

    0-4

    5-9

    10-14

    15-1920-24

    25-29

    30-34

    35-39

    40-44

    45-49

    50-54

    55-59

    60-64

    65+

    Secara teori, penduduk di Indonesia khususnya

    penduduk Kota Jayapura harus memiliki angka

    pertumbuhan yang positif. Tahun 2014

    penduduk Kota Jayapura tumbuh 1,16 persen

     jika dibandingkan dengan jumlahnya pada tahun

    2013. Jika dianalisa dari piramida penduduk,

    bentuk piramida menggambarkan struktur umur

    penduduk. Terlihat bahwa Kota Jayapura

    didominasi penduduk usia muda (20-34 Tahun).

    Jumlah penduduk Kota Jayapura tahun 2014

    sebesar 275.694 jiwa. Berdasarkan kelompok

    umurnya, penduduk Kota Jayapura didominasi

    oleh kelompok usia produktif (15-64 Tahun).

    Jumlah penduduk usia 15-64 tahun mencapai

    190.218 jiwa, sedangkan jumlah penduduk usia

    0-14 tahun dan usia >65 tahun hanya mencapai

    85.476 jiwa atau sebesar 44,94 persen dari

    penduduk usia produktif.

    Kepadatan penduduk diperoleh dari

    perbandingan jumlah penduduk dengan luas

    wilayah. Pada tahun 2014 kepadatan pendudukKota Jayapura naik sebesar 1,13 persen

    menjadi 293 jiwa/km2, dibanding tahun 2013

    yang kepadatan penduduknya sebesar 290

     jiwa/km2. Distrik yang memiliki kepadatan

    penduduk tertinggi adalah Distrik Jayapura

    Selatan dengan kepadatan sebesar 1.660

     jiwa/km2, sedangkan Distrik Muara Tami

    merupakan distrik dengan kepadatan penduduk

    paling kecil, yaitu sebesar 19 jiwa/km2.

  • 8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    12/70

     

    5 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    Tabel 5. Sex Ratio Kota Jayapura menurut

    Kelompok Umur, 2014

    Jumlah penduduk laki-laki yang terbesar berada

    pada kelompok umur 25-29 tahun yang mencapai

    16.932 jiwa atau sebanyak 11,66 persen dari total

    penduduk laki-laki di Kota Jayapura. Kelompok

    umur produktif (15-64 tahun) untuk laki-laki

    sebanyak 100.846 jiwa atau 69,48 persen. 

    Sedangkan untuk penduduk perempuan,penduduk pada kelompok umur 20-24 tahun

    merupakan yang terbanyak, sebesar 16.030 jiwa

    atau 12,28 persen diikuti dengan kelompok usia

    25-29 tahun sebesar 14.891 jiwa atau 11,41

    persen.

    Secara total, jumlah penduduk  laki-laki lebih

    banyak dari jumlah penduduk perempuan, yangditunjukkan oleh nilai sex ratio sebesar 111, yang

    artinya dalam 100 orang penduduk perempuan

    terdapat 111 penduduk laki-laki. Tabel sex ratio

    disamping menunjukkan bahwa baik pada usia

    non produktif (0-14 tahun dan 65+ tahun) maupun

    produktif (15-64 tahun) sama-sama memiliki sex

    ratio diatas 100, dimana sex ratio tertinggi terdapat

    pada kelompok umur 60-64 tahun sebesar 131.

     Angka Dependency Ratio di Kota Jayapura

    sebesar 44,94 yang artinya dari setiap 100

    penduduk usia produktif menanggung sekitar 45

    penduduk usia nonproduktif.

    Umur Laki-laki Perempuan Sex Ratio

    0 – 4 15,248 14,090 108

    5 – 9 14,083 13,380 105

    10 – 14 12,618 11,713 108

    15 – 19 13,008 12,176 107

    20 – 24 18,119 16,030 11325 – 29 16,932 14,891 114

    30 – 34 14,247 12,512 114

    35 – 39 11,109 10,182 109

    40 – 44 9,523 8,524 112

    45 – 49 7,243 6,135 118

    50 – 54 4,998 4,364 115

    55 – 59 3,383 2,809 120

    60 – 64 2,284 1,749 131

    65 + 2,345 1,999 117Jumlah 145,140 130,554 111

    42.50

    43.00

    43.50

    44.00

    44.50

    45.00

    45.50

    46.00

    46.50

    L+P Laki-laki Perempuan

    44,94

    43,92

    46,08

    Gambar 7. Dependency Ratio Menurut

    Jenis Kelamin di Kota Jayapura, 2014

    PENDUDUK Sex Ratio Kota Jayapura Tahun 2014 adalah 111

    Nilai sex ratio tahun 2014 sebesar 111, yang berarti dalam 100 orang

     penduduk perempuan terdapat 111 penduduk laki-laki. 

  • 8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    13/70

     

    6 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    KETENAGAKERJAAN Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Kota Jayapura untuk angkatan

    kerja laki-laki lebih besar dibandingkan angkatan kerja perempuan

    Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Laki-laki tahun 2014 sebesar 72,79

     persen, sedangkan TPAK Perempuan sebesar 39,4 persen. 

    Laki-laki

    Perempuan

    Total

    72.79%

    39.40%

    57.00%

    Gambar 9. TPAK (Tingkat Partisipasi

    Angkatan Kerja) Kota Jayapura Dirinci

    Menurut Jenis Kelamin Tahun 2014

    Gambar 8. Penduduk Usia Kerja Dirinci Menurut

    Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Kota Jayapura,

    2014

    17150

    16,210

    17,945

    12,020

    11,355

    9,428

    8,770

    6,065

    4,516

    3,080

    3,536

    14384

    14,275

    13,350

    10,689

    12,060

    8,064

    7,362

    6,177

    3,824

    2,362

    3,139

    0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 350

    5-19

    0-24

    5-29

    0-34

    5-39

    0-44

    5-49

    0-54

    5-59

    0-64

    65+Laki-laki

    Perempuan

    Penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) di Kota

    Jayapura pada tahun 2014 mencapai 205.671 orang

    atau sebesar 74,60 persen dari total jumlah

    penduduk. Jumlah penduduk usia kerja laki-laki

    sebesar 110.075 orang (53,52 persen), lebih banyak

    dari jumlah penduduk usia kerja perempuan, yaitu

    sebesar 95.686 orang (46,52 persen). Bila dilihatmenurut kelompok umur, persentase penduduk usia

    kerja terbesar terdapat pada kelompok umur 15-19

    tahun yang mencapai 15,32 persen, dan yang

    terkecil terdapat pada kelompok umur 60-64 tahun.

    Penduduk usia kerja terdiri dari angkatan kerja dan

    bukan angkatan kerja. Penduduk yang tergolong

    bukan angkatan kerja sebanyak 88.484 orang,dimana persentase terbesar terdapat pada penduduk

    yang mengurus rumah tangga sebesar 47,96 persen

    (42.439 orang), diikuti dengan penduduk yang

    sekolah sebesar 42,44 persen (37.553 orang).

    Jumlah angkatan kerja di Kota Jayapura tahun 2014

    sebesar 117.277 orang. Penduduk yang bekerja

    sebesar 106.076 orang (90,45 persen) dan yang

    mencari pekerjaan sebesar 11.201 orang (9,55

    persen). Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

    tahun 2014 sebesar 57 persen, yang didominasi

    angkatan kerja laki-laki dengan proporsi sebesar

    72,79 persen. Hal ini menunjukkan bahwa dari segi

    kuantitas, Kota Jayapura memiliki potensi angkatan

    kerja laki-laki yang cukup banyak, sehingga

    diperlukan adanya peningkatan kualitas agar mampulebihproduktif dalam mengisi pasar-pasar tenaga

    kerja.

    Tabel 6. Banyaknya Penduduk Umur 15 tahun keatas Kota Jayapura menurut Kegiatan Seminggu

    yang lalu

    Jenis Kegiatan 2014

    (1) (2)

    1. Angkatan Kerja 117.277

    - Bekerja 106.076

    - Mencari Kerja 11.201

    2. Bukan Angkatan Kerja 88.484

    - Sekolah 37.552

    - Mengurus Rumah Tangga 42.439

    -Lainnya 8.493

  • 8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    14/70

     

    7 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    TPT adalah persentase pengangguran terhadap

    angkatan kerja. Besaran TPT ini menggambarkan

    banyak sedikitnya pencari kerja di Kota Jayapura.

    Pada tahun 2014, angka Tingkat Pengangguran

    Terbuka (TPT) sebesar 8,3 persen. Artinya, dari

    setiap 100 angkatan kerja, secara rata-rata

    terdapat antara 8 sampai 9 orang yang sedangmencari pekerjaan. Dengan demikian, diperlukan

    peran pemerintah dalam mengembangkan kualitas

    para pencari kerja melalui balai latihan kerja

    sehingga diharapkan dapat mengisi lapangan

    usaha yang ada.

    Pada tahun 2014, penduduk bekerja dengan

    tingkat pendidikan tinggi (diploma ke atas) sebesar

    24,4 persen (25.923 orang). Sementara itu,

    pekerja dengan tingkat pendidikan tertingginya

    SLTA sebesar 48,4 persen (51.388 orang), SMP

    sebesar 12,8 persen, SD sebesar 8,3 persen, dan

    pekerja dengan pendidikan SD ke bawah sebesar

    6 persen. Daya serap penduduk bekerja di Kota

    Jayapura terfokus pada pekerja dengan tingkat

    pendidikan SLTA ke atas yaitu sebesar 72,8

    persen.

    *** Tahukah Anda

    Pengangguran di Kota Jayapura tahun 2014 yang

     pernah bekerja, sebanyak 20,87 persennya

    memiliki ijazah SLTP dan sisanya sebanyak 79,13

     persen merupakan lulusan Perguruan Tinggi.. 

    < SD,

    6.0%SD, 8.3%

    SLTP,12.8%

    SLTA,

    48.4%

    > SLTA,

    24.4%

    Gambar 11. Penduduk Bekerja Kota

    Jayapura Dirinci Menurut Tingkat

    Pendidikan, 2014

     

    Laki-laki

    Perempuan

    Total

    8.3%

    12.2%

    9.6%

    Gambar 10. TPT Kota Jayapura

    Dirinci Menurut Jenis Kelamin, 2014

    KETENAGAKERJAANTingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Jayapura pada tahun

    2014 sebesar 8,3 persen

    TPT Kota Jayapura tahun 2014 sebesar 8,3 persen berarti bahwa dari setiap100 angkatan kerja, secara rata-rata terdapat antara 8 sampai 9 orang yang

    sedang mencari pekerjaan 

  • 8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    15/70

     

    8 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    PENDIDIKAN Beban guru semakin berkurang seiring dengan jenjang

     pendidikan yang semakin tinggi

    Ratio murid terhadap guru menunjukkan bahwa 1 guru TK mengajar 11

    murid, 1 guru SD mengajar 20 murid, 1 guru SMP mengajar 23 murid, 1

    guru SMA mengajar 12 murid, dan 1 guru pendidikan menengah

    Tabel 8. Ratio Murid terhadap Sekolah, Murid,dan Guru menurut Jenjang Pendidikan di Kota

    Jayapura, 2014

    SekolahRasio Murid terhadap

    Sekolah Guru

    TK 51,78 11,45

    SD 326,77 20,08

    SMP 303,63 23,09

    SMA 321,70 11,94

    PendidikanMenengah

    Kejuruan

    341,60 7,86

    Sumber: Kota Jayapura Dalam Angka, 2015

    ** Tahukah Anda

    Pada tahun akademik 2014/2015 jumlah

    perguruan tinggi di Kota Jayapura tercatat 19

    perguruan tinggi,dengan jumlah dosen tetap

    .227 orang, yang terdiri dari 790 orang dosen

    aki-laki dan 437 orang dosen perempuan. 

    Tabel 7. Jumlah Sekolah, Guru, dan Murid

    menurut Jenjang Pendidikan di Kota Jayapura,

    2014

    SEKOLAH SEKOLAH GURU MURID

    TK 67 303 3.469

    SD 100 1.627 32.677

    SMP 46 605 13.967

    SMA 30 808 9.651PendidikanMenengahKejuruan

    15 652 5.124

    Jumlah 258 3.995 64.888

    Sumber: Kota Jayapura Dalam Angka, 2015

    Peningkatan kualitas pendidikan meliputi

    peningkatan jumlah bangunan sekolah termasuk

    dengan peralatannya dan penambahan jumlah

    guru dengan kualifikasi yang sesuai. Pada tahun

    2014, jumlah murid TK di Kota Jayapura

    sebanyak 3.469 orang, dengan jumlah sekolah

    67 unit, maka ratio murid terhadap sekolah

    sebesar 51,78, dan dengan jumlah guru 303

    orang, ratio murid terhadap guru sebesar 11,45.

    Hal ini menunjukkan bahwa 1 sekolah TK

    menampung 52 murid dan 1 guru TK mengajar

    11 murid. Dengan jumlah murid SD sebanyak

    32.677 orang dan jumlah sekolah 100 unit, maka

    ratio murid terhadap sekolah sebesar 326,77.

    Sementara itu, dengan jumlah guru 1.627 orang,

    diketahui ratio murid terhadap guru sebesar

    20,08, yang menunjukkan bahwa 1 sekolah SD

    menampung 327 murid dan 1 guru mengajar 20

    murid.

    Jumlah murid SMP tahun 2014 sebanyak 13.967

    murid dan dengan jumlah sekolah 46 unit,

    diketahui ratio murid terhadap sekolah sebesar

    303,63. Sedangkan dengan jumlah guru 605orang, ratio murid terhadap guru sebesar 23. Hal

    ini menunjukkan bahwa 1 sekolah SMP

    menampung 304 murid dan 1 guru mengajar 23

    murid. Untuk jumlah murid SMA sebanyak 9.651

    orang dan jumlah gedung sekolah 30 unit, maka

    ratio murid terhadap sekolah sebesar 321,70.

    Sedangkan dengan jumlah guru 808 orang, ratio

    murid terhadap guru sebesar 11,94.

  • 8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    16/70

     

    9 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    Sementara itu, ratio murid terhadap sekolah dan

    guru pada pendidikan menengah kejuruan

    masing-masing sebesar 341,6 dan 7,86. Dapat

    ditarik kesimpulan bahwa ratio murid terhadap

    guru semakin berkurang seiring dengan jenjang

    pendidikan yang semakin tinggi. 

    HLS (Harapan Lama Sekolah) menunjukkan

    lamanya sekolah (dalam tahun) yang diharapkan

    akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di

    masa mendatang. HLS dikaji untuk mengetahui

    kondisi pembangunan sistem pendidikan di

    berbagai jenjang yang ditunjukkan dalam bentuklamanya pendidikan (dalam tahun) yang

    diharapkan dapat dicapai oleh setiap anak. Di

    Kota Jayapura, selama tiga tahun terakhir nilai

    HLS meningkat dari 13,91 tahun pada tahun

    2012 menjadi 14,06 tahun pada tahun 2014.

     Artinya bahwa pada setiap anak usia 7 tahun ke

    atas diharapkan dapat mengenyam pendidikanselama 14,06 tahun atau setara dengan jenjang

    D2.

    Rata-rata lama sekolah di Kota Jayapura tahun

    2013 sebesar 10,88 tahun, meningkat dibanding

    rata-rata lama sekolah pada tahun 2012 yaitu

    sebesar 10,80 tahun. Pada tahun 2014 angka ini

    kembali meningkat menjadi 11,09 tahun.

    Tabel 9. Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata

    Lama Sekolah Kota Jayapura, 2012-2014

    Uraian 2012 2013 2014

    Harapan Lama Sekolah(tahun)

    13,91 13,95 14,06

    Rata-rata LamaSekolah (tahun)

    10,80 10,88 11,09

    10.00 10.50 11.00 11.50

    Laki-Laki

    Perempuan

    Total

    Laki-Laki

    Perempuan

    Total

           P      e      r        k      o       t      a      a      n

           P      e      r        d      e      s      a      a      n

    Gambar 12. RLS ( Rata-rata Lama

    Sekolah) Kota Jayapura Dirinci menurut

    Jenis Kelamin dan Klasifikasi

    Kelurahan/Kampung, 2014

     

    PENDIDIKAN Secara umum terjadi peningkatan kualitas pendidikan di Kota

    Jayapura

    Rata-rata lama sekolah di Kota Jayapura tahun 2014 sebesar 10,88tahun, meningkat dibanding rata-rata lama sekolah pada tahun 2012

    aitu sebesar 10 80 tahun 

  • 8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    17/70

     

    10 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    Pada tahun 2014, terjadi penurunan Angka

    Partisipasi Sekolah (APS) 7-12 tahun menjadi

    98, 3 persen bila dibanding APS tahun 2013 

    sebesar 98,6 persen. Angka ini menunjukkan

    bahwa masih sekitar 1,7 persen penduduk

    berusia 7-12 tahun yang tidak bersekolah.

    Sebaliknya, APS 13-15 tahun dan 16-18 tahunmengalami peningkatan pada tahun 2014.

    Dengan kata lain, pada tahun 2014 terdapat

    penurunan persentase penduduk usia 13-15

    tahun yang tidak bersekolah yaitu sebesar 6,8

    persen jika dibandingkan kondisinya pada tahun

    2013. Pada kelompok usia sekolah 16-18 tahun,

     APS tahun 2014 meningkat menjadi 80,7 persen

    dari 68,0 persen pada tahun 2013. Angka

    Partisipasi Kasar SD tahun 2014 mencapai 97,1

    persen dan APK SMP pada tahun 2014 yaitu

    109,0. Hal ini berarti bahwa tidak semua anak

    usia 7-12 tahun bersekolah di jenjang SD dan

    terdapat anak usia kurang dari 13 tahun dan

    lebih dari 15 tahun yang duduk di bangku SMP

    dengan persentase sebesar 9 persen.

    Gambar 13 menunjukkan bahwa Penduduk Kota

    Jayapura banyak yang berpendidikan

    SMA/Sederajat. Pada tahun 2014, penduduk 15

    tahun ke atas yang memiliki pendidikan tinggi

    (diploma ke atas) sebesar 17,7 persen, dimana

    persentase penduduk perempuan (19,4 persen)

    lebih banyak dibanding penduduk laki-laki (16,1persen).

    Tabel 10. Indikator Pendidikan Kota Jayapura

    Uraian 2013 2014

    Angka Partisipasi Sekolah (APS)

    7-12 tahun 98,6 98,3

    13-15 tahun 92,6 99,4

    16-18 tahun 68,0 80,7

    Angka Partisipasi Kasar (APK)

    SD 97,0 97,1

    SMP 95,3 109,0

    SMA 77,2 73,5

    0.0%

    10.0%

    20.0%

    30.0%

    40.0%

    50.0%

    Tidak

    Sekolah

    Tdk

    punya

    ijazah

    SD

    SD/SDL

    B/M.

    Ibtidaiy

    ah

    SMP/S

    MPLB/

    M.

    Tsanawi

    yah

    SMA/S

    MLB/M.

    Aliyah/S

    MK

    D1/D2

    D3/sarj

    ana

    muda,

    D4/S1,S

    2/S3

    Gambar 13. Persentase Penduduk 15

    Tahun ke Atas di Kota Jayapura

    Menurut Jenis Kelamin dan TingkatPendidikan, 2014

    Laki-Laki Perempuan Total

    PENDIDIKAN Angka Partisipasi Sekolah (APS) pada jenjang SMA masih di

    bawah 85 persen

     APS 7-12 tahun dan APS 13-15 tahun sebesar lebih dari 90 persen,sedangkan APS 16-18 tahun hanya sebesar 80,7 persen. 

  • 8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    18/70

     

    11 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    KESEHATAN Angka Harapan Hidup (AHH) meningkat dari tahun ke tahun  

    Tahun 2014, AHH Kota Jayapura 69,95 artinya rata-rata tahun hidup yang

    akan dijalani penduduk Kota Jayapura adalah 69 tahun 11 bulan 

    Salah satu komponen dalam penyusunan angka

    IPM adalah Angka Harapan Hidup.Semakin

    tinggi Angka Harapan Hidup memberikan indikasi

    semakin tinggi kualitas fisik penduduk suatu

    daerah. Pada tahun 2014, AHH Kota Jayapura

    adalah 69,95 tahun. Artinya, rata-rata tahun

    hidup yang akan dijalani oleh penduduk Kota

    Jayapura dari lahir sampai meninggal dunia

    adalah 70 tahun. Angka ini meningkat bila

    dibandingkan AHH pada tahun 2013.

    Pada tahun 2014, 87,7 persen balita (usia 0-5

    tahun) proses kelahirannya ditolong oleh tenaga

    medis, persentase ini menurun sebesar 6,02

    persen bila dibanding persentase pada tahun

    2013. Tingginya persentase penolong kelahiran

    yang dibantu tenaga medis ini menunjukkan

    bahwa sudah sebagian besar penduduk di Kota

    Jayapura tidak mengalami kesulitan dalam

    menjangkau akses kesehatan, baik dari faktor

    geografis maupun faktor keuangan. Selain

    ditolong oleh tenaga medis, proses kelahiran

    balita di Kota Jayapura juga dibantu oleh tenaga

    non medis sebesar 6,2 persen, dengan

    persentase dibantu dukun bersalin dan

    famili/keluarga masing-masing sebesar 3,4

    persen dan 2,8 persen.

    Penolong kelahiran erat kaitannya dengan

    kematian bayi dan ibu, dimana semakin rendah

     jumlah penolong kelahiran oleh tenaga medis

    akan memperbesar resiko kematian bayi dan ibu.

    69.89 69.90

    69.9469.95 69.95

    2010 2011 2012 2013 2014

    GAMBAR 14. PERKEMBANGAN

    ANGKA HARAPAN HIDUP KOTA

    JA Y A P URA TAH U N 2 0 1 0 - 2 0 1 4

     

    Dokter,

    40.2%

    Bidan,

    47.5%

    Tenaga

    paramedis

    lain, 6.1%

    Dukun

    bersalin,

    3.4%

    Famili/kelu

    arga, 2.8%

    Gambar 15. Persentase Balita di Kota

    Jayapura menurut Penolong Kelahiran

    Tahun 2014

     

  • 8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    19/70

     

    12 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    Tabel 11. Jumlah Tempat Berobat di Kota

    Jayapura

    Uraian 2013 2014

    Rumah Sakit 7 7

    Praktek Dokter 326 326

    Puskesmas 12 12

    Pustu 25 23

    umber: Kota Jayapura Dalam Angka, 2015  

    21.0%

    26.8%

    24.6%

    1.8%

    2.0%

    5.8%

    1.5%

    16.5%

    Gambar 16. Persentase Penduduk yang

    Mengalami Keluhan Kesehatan Dirinci

    menurut Jenis Keluhan Kesehatan, 2014

    Panas Batuk  

    Pilek Asma/napas sesak/cepat  

    Diare/buang air Sakit kepala berulang

    Sakit gigi Lainnya

     AM (Angka Morbiditas) bermanfaat untuk mengukur

    tingkat kesehatan masyarakat secara umum yang

    dilihat dari adanya keluhan yang mengindikasikan

    terkena suatu penyakit tertentu. Semakin banyak

    penduduk yang mengalami keluhan kesehatan

    berarti semakin rendah derajat kesehatan dari

    masyarakat yang bersangkutan. Berdasarkan hasilolahan data Susenas 2014, Angka Morbiditas Kota

    Jayapura adalah 19,8 persen yang artinya bahwa

    19,8 persen atau sebanyak 54.587 jiwa penduduk

    Kota Jayapura mengalami keluhan kesehatan.

    Keluhan kesehatan adalah gangguan terhadap

    kondisi fisik maupun jiwa, termasuk karena

    kecelakaan, atau hal lain yang menyebabkan

    terganggunya kegiatan sehari-hari. Untuk

    mengetahui jenis keluhan apa saja yang banyak

    diderita penduduk yang mengalami keluhan

    kesehatan dapat dilihat pada gambar 16. Sebanyak

    26,8 persen penduduk mengalami jenis keluhan

    batuk, 24,6 persen pilek, dan yang terendah adalah

     jenis keluhan sakit gigi yaitu sebanyak 1,5 persen.

    Pada tahun 2014, terjadi peningkatan pada

    kuantitas tempat berobat.Jumlah rumah sakit pada

    tahun 2014 sama dengan jumlah rumah sakit pada

    tahun 2013, yaitu sebanyak 7 unit.Jumlah

    puskesmas pada tahun 2014 sebanyak 12 unit

    dan jumlah puskesmas pembantu 23 unit.

    Sementara itu, tempat berobat di praktek dokter

    sebanyak 326 pada tahun 2014.

    KESEHATAN Terdapat 54.587 jiwa penduduk Kota Jayapura mengalami keluhan

    kesehatan

    Jumlah petugas kesehatan pada tahun 2015 adalah 444 tenaga, bertambah 8tenaga menjadi 452 pada tahun 2014. 

  • 8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    20/70

     

    13 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    PERUMAHAN Terjadi Peningkatan dan penurunan indikator kualitas

     perumahan

    Indikator yang mengalami penurunan adalah atap layak (99,59 persen) danlantai bukan tanah (99,59persen), sedangkan indikator yang mengalami

     penurunan adalah dinding permanen (98,55 persen). 

    Tabel 12. Statistik Perumahan Kota Jayapura

    Uraian 2013 2014

    Rumah Tangga dengan Luas Lantai >=50m2 (%) 

    Perkotaan 65,90 47,01

    Pedesaan 83,19 59,38

    Rumah Tangga menurut Kualitas Perumahan (%)

    Jenis Lantai Terluas

    Lantai bukan tanah 99,01 99,59

    Tanah 0,99 0,41

    Jenis Atap Terluas (%)

    Beton 0,76 3,73

    Genteng 2,22 1,04

    Sirap 0,07 0,41

    Seng 93,20 92,34

     Asbes 3,75 2,48

    Jenis Dinding Terluas (%)

    Tembok 71,86 79,30

    Kayu 25,23 19,25

    Lainnya 2,90 1,45

    Semakin tinggi tingkat kesejahteraan rumah

    tangga maka semakin luas rumah yang

    ditempati. Dalam dua tahun terakhir,

    persentase rumah-rumah penduduk di daerah

    perkotaan yang memiliki luas lantai minimal 50

    m2 mengalami penurunan, dimana pada tahun

    2014 hanya terdapat sebanyak 47,01 persen

    sementara pada tahun 2013 sebanyak 65,90

    persen. Sementara itu, hal yang sama terjadi

    pada rumah-rumah penduduk di daerah

    pedesaan. Persentase rumah yang memiliki

    luas lantai minimal 50 m2  menurun menjadi

    59,38 persen pada tahun 2014.

    Kualitas rumah juga ditinjau dari segi jenis

    lantai, atap, dan dinding terluas yang

    digunakan. Menurut jenis lantainya, pada

    tahun 2014 terdapat sebanyak 99,59 persen

    rumah penduduk yang lantainya bukan dari

    tanah. Persentase ini meningkat bila dibanding

    tahun sebelumnya yaitu sebesar 99,01 persen.

    Ditinjau dari bahan atap yang digunakan, pada

    umumnya rumah penduduk di Kota Jayapura

    telah menggunakan bahan permanen

    terutama dari jenis seng. Pada tahun 2014,

    rumah penduduk yang menggunakan atap

    layak sebesar 99,59 persen. Dinding-dinding

    rumah di Kota Jayapura pada umumnya telah

    menggunakan bahan yang permanen,

    terutama tembok. Pada tahun 2014, rumah

    yang berdinding permanen (tembok dan kayu)

    sebesar 98,55 persen.

  • 8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    21/70

     

    14 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    Fasilitas pokok yang penting agar suatu rumah

    menjadi nyaman dan sehat untuk ditinggali

    adalah tersedianya air bersih, jamban dan tangki

    septik serta listrik. Pada tahun 2014, perumahan

    di Kota Jayapura yang memiliki sumber air bersih

    sebesar 97,1 persen, dimana sumber air yang

    berasal dari air isi ulang paling banyakdigunakan, yaitu sebesar 38 persen. Keberadaan

    sumber air bersih bagi perumahan di Kota

    Jayapura merupakan salah satu pendukung

    keberhasilan pembangunan kesehatan.

    Sistem pembuangan akhir tinja sangat erat

    kaitannya dengan kondisi lingkungan dan resiko

    penularan penyakit, khususnya penyakit saluran

    pencernaan. Rumah-rumah di Kota Jayapura

    sebagian besar telah menyediakan fasilitas

    buang air besar sebesar 97,7 persen, walaupun

    dalam penggunaannya masih ada yang

    digunakan secara bersama-sama. Sementara itu

    sebanyak 79 persen rumah tangga menggunakan

     jenis kloset leher angsa. Selain itu, sebanyak

    95,2 persen rumah sudah menyediakantangki/SPAL sebagai tempat pembuangan akhir

    tinja. Pada tahun 2014, seluruh perumahan di

    Kota Jayapura telah memfasilitasi rumahnya

    dengan listrik, baik bersumber dari PLN maupun

    Non PLN.

    *** Tahukah Anda

    Pada tahun 2014, masih sekitar 2,3 persen rumah

    tangga di Kota Jayapura yang memiliki luas lantai

     per kapita < 10m2  

    Air

    kemasanbermerk

    8%

    Air isi ulang

    40%Leding

    meteran

    38%

    Leding

    eceran

    2%

    Sumurbor/pompa

    2%

    Sumur

    terlindung

    1%

    Mata air

    terlindung

    6%

    Mata air

    tak

    terlindung

    0%

    Air sungai

    2%Air hujan

    1%

    Gambar 17. Persentase Rumah Tangga

    di Kota Jayapura Menurut Sumber Air

    Minum Utama, 2014

     

    Leher

    angsa

    79%

    Plengsengan

    12%

    Cemplung/cubluk

    9%

    Gambar 18. Jumlah Rumah Tangga

    Dirinci Menurut Jenis Kloset Yang

    Digunakan Di Kota Jayapura, 2014

    PERUMAHAN Sumber utama air minum di Kota Jayapura berasal dari air leding

    Rumah tangga yang sumber air minumnya berasal dari leding sebesar 40 persen pada tahun 2014. 

  • 8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    22/70

     

    15 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    0.36% 0.37%

    0.27%

    0.51%

    2011 2012 2013 2014

    GAMBAR 19. PERTUMBUHANIPM KOTA JAYAPURA TAHUN

    2011-2014

     

    PEMBANGUNAN MANUSIA Terjadi peningkatan nilai IPM Kota Jayapura pada tahun 2014

    IPM Kota Jayapura pada tahun 2014 sebesar 77,86, meningkat dari IPM padatahun 2013 sebesar 77,46. 

    IPM disusun berdasarkan tiga indikator, yaitu

    lamanya hidup yang diukur dengan Angka

    Harapan Hidup pada saat lahir, tingkat pendidikan

    yang diukur dengan Harapan Lama Sekolah dan

    rata-rata lama sekolah, serta standar hidup layak

    yang diukur dengan pengeluaran perkapita yang

    telah disesuaikan. Adanya perkembangan angkaIPM, memberikan indikasi peningkatan atau

    penurunan kinerja pembangunan manusia di Kota

    Jayapura. Dari agregat ketiga indikator tunggal

    penyusun IPM tahun 2014, maka diperoleh nilai

    IPM sebesar 77,86, meningkat bila dibanding IPM

    tahun 2013 yang hanya sebesar 77,46. Menurut

    konsep Pembangunan Manusia oleh PBB, maka

    IPM Kota Jayapura masuk dalam kategori kinerja

    pembangunan manusia Tinggi (IPM antara 70

    sampai dengan kurang dari 80). 

    Untuk mengukur kecepatan perkembangan IPM

    dalam suatu kurun waktu digunakan ukuran

    pertumbuhan IPM per tahun. Pertumbuhan IPM

    menunjukkan perbandingan antara capaian yang

    telah ditempuh dengan capaian sebelumnya.

    Semakin tinggi nilai pertumbuhan, semakin cepat

    IPM suatu wilayah untuk mencapai nilai

    maksimalnya. Pada Gambar 19 (pertumbuhan IPM

    Kota Jayapura Selama periode 2011-2014),

    terlihat bahwa secara umum IPM Kota Jayapura

    mengalami peningkatan pertumbuhan sejak tahun

    2011. Tingkat pertumbuhan IPM Kota Jayapurapada tahun 2014 adalah sebesar 0,51 persen.

    Tabel 13. Perkembangan IPM Kota JayapuraTahun 2012-2014

    Komponen IPM 2012 2013 2014

    (1) (2) (3) (4)

    1.  Angka Harapan Hidup

    (Tahun)69,94 69,95 69,95

    2. Harapan Lama Sekolah

    (Tahun)

    13,91 13,95 14,06

    3. Rata-rata LamaSekolah (Tahun)

    10,80 10,88 11,09

    4. Pengeluaran per Kapita

    yang Disesuaikan (000Rp)

    14.004 14.088 14.172

    IPM (IndeksPembangunan Manusia)

    77,25 77,46 77,86

    Sumber: IPM dan ASPM Kota Jayapura, 2015

  • 8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    23/70

     

    16 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    PEMBANGUNAN MANUSIA Garis Kemiskinan Kota Jayapura Tahun 2013 meningkat

    Garis kemiskinan Kota Jayapura tahun 2013 meningkat 12,22 persen yang

    diikuti peningkatan persentase penduduk miskin sebesar 0,42 persen.

    Besar kecilnya jumlah rumah tangga miskin

    sangat dipengaruhi oleh garis kemiskinan,

    karena rumah tangga miskin adalah rumah

    tangga dengan anggota rumah tangga memiliki

    rata-rata pengeluaran per bulan di bawah garis

    kemiskinan. Garis kemiskinan pada tahun 2013

    meningkat sebesar 12,22 persen, yaitu dari Rp

    626.424,- per kapita per bulan pada tahun 2012

    menjadi Rp 700.719,- per kapita per bulan.

    Peningkatan garis kemiskinan ini sedikit

    menambah jumlah penduduk miskin dari 42.469

     jiwa pada tahun 2012 menjadi 44.254 pada

    tahun 2013. Hal ini juga mengakibatkan

    peningkatan persentase penduduk miskinsebesar 0,42 persen

    Indeks Kedalaman Kemiskinan menunjukkan

    rata-rata pengeluaran penduduk miskin terhadap

    garis kemiskinan. Di Kota Jayapura, pada

    September 2012 Indeks Kedalaman Kemiskinan

    sebesar 3,06 dan pada September 2013 sebesar

    3,51. Indeks Kedalaman Kemiskinan tahun 2013mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran

    penduduk miskin terhadap garis kemiskinan

    lebih jauh 0,45 poin daripada tahun 2012.

    Sedangkan untuk Indeks Keparahan Kemiskinan

    pada tahun 2013 lebih tinggi dibandingkan tahun

    2012 yaitu sebesar 1,14.

    Tabel 14. Statistik Kemiskinan Kota Jayapura

    2012-2013

    Uraian 2012 2013

    (1) (2) (3)

    Garis Kemiskinan (Rp/Kap/Bln) 624.424 700.719

    umlah Penduduk Miskin000 jiwa)

    42,46 44,25

    enduduk Miskin (%) 15,77 16,19

    umber: Papua Dalam Angka, 2014

    Tabel 15. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan

    Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Kota

    Jayapura

    Tahun P1 P2

    Sep-12 3,06 0.94

    Sep-13 3,51 1,14

    Sumber: Diolah dari Data Susenas 2012-2013

    atatan:

    Penduduk miskin adalah penduduk yangmemiliki rata-rata pengeluaran per kapita

     per bulan di bawah Garis Kemiskinan.

    Garis kemiskinan adalah nilai pengeluaran

    kebutuhan minimum makanan yang

    disetarakan dengan 2.100 kilokalori per

    kapita per hari ditambah kebutuhan

    minimum non-makanan yang mencakup

     perumahan, sandang, pendidikan, dan

    kesehatan. 

  • 8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    24/70

     

    17 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    PEMBANGUNAN MANUSIA Terjadi peningkatan nilai IPM Kota Jayapura pada tahun 2014

    Distribusi pendapatan penduduk Kota Jayapura masuk dalam kategoriketimpangan sedang  

    Gini rasio merupakan ukuran distribusi

    pendapatan yang mempunyai nilai nol sampai

    dengan satu. Jika nilai gini rasio mendekati nol,

    maka ketimpangan pendapatan dianggap rendah.

    Sebaliknya, jika gini rasio mendekati satu, maka

    ketimpangan pendapatan makin tinggi.

    Gini rasio Kota Jayapura Tahun 2014 sebesar

    0,348, keadaan ini menggambarkan ketimpangan

    pendapat tergolong sedang. Secara umum, Gini

    Ratio Kota Jayapura perlahan menurun sejak

    tahun 2012 sampai dengan 2014. Pertumbuhan

    ekonomi dan peningkatan PDRB perkapita

    seharusnya dapat menurunkan gini rasio dan

    mengindikasikan peningkatan kesejahteraan

    penduduk di seluruh lapisan masyarakat.

    Bank dunia mengelompokkan penduduk ke dalam

    tiga kelompok sesuai dengan besarnya

    pendapatan.yaitu 40 persen penduduk dengan

    pendapatan rendah, 40 persen penduduk dengan

    pendapatan menengah dan 20 persen penduduk

    dengan pendapatan tinggi. Ketimpangan

    pendapatan diukur dengan menghitung

    persentase jumlah pendapatan penduduk dari

    kelompok yang berpendapatan 40 persen

    terendah dibandingkan total pendapatan seluruh

    penduduk.

    0.366 0.375 0.3480.1

    0.3

    0.5

    0.7

    0.9

    2012 2013 2014

    GAMBAR 20. GINI RATIO KOTA

    JAYAPURA TAHUN 2012-2014

  • 8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    25/70

     

    18 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    Subsektor Perikanan merupakan subsektor

    dengan peranan paling besar di Sektor Pertanian.

    Pada tahun 2014, produksi perikanan di Kota

    Jayapura meningkat sebesar 35 persen yaitu dari

    22.597,94 ton pada tahun 2013 menjadi 30.507,21

    ton pada tahun 2014 baik untuk perikanan laut

    maupun perikanan darat.

     Adanya peningkatan produksi perikanan pada

    tahun 2014, diikuti dengan peningkatan jumlah

    rumah tangga perikanan. Rumah tangga perikanan

    pada tahun 2013 sebanyak 2.023 rumah tangga,

    dengan rumah tangga perikanan laut sebesar 964

    rumah tangga dan rumah tangga perikanan darat

    sebesar 1.059 rumah tangga. Sedangkan pada

    tahun 2014, rumah tangga perikanan sebanyak

    2.120 rumah tangga, dengan rumah tangga

    perikanan laut sebesar 989 rumah tangga dan

    rumah tangga perikanan darat sebesar 1.131

    rumah tangga. Di Kota Jayapura, rumah tangga

    perikanan paling banyak terdapat di Distrik Muara

    Tami dan Distrik Jayapura Utara.

    Tiga jenis ternak yang paling banyak dipelihara

    oleh penduduk Kota Jayapura pada tahun 2014

    adalah ayam pedaging (97,1 persen), ayam

    kampung (1,8 persen), dan sapi (0,3 persen).

    Sementara itu, ternak yang paling sedikit diminati

    oleh peternak di Kota Jayapura adalah itik dan

    entok dengan jumlah populasi hanya sebesar 503ekor atau hanya sekitar 0,03 persen dari total

    populasi ternak di Kota Jayapura.

    PERTANIAN Terjadi peningkatan produksi perikanan pada tahun 2014

    Produksi perikanan pada tahun 2014 meningkat sebesar 35 persen yaitu dari

    22.597,94 ton pada tahun 2013 menjadi 30.507,21 ton pada tahun 2014 baik

    untuk perikanan laut maupun perikanan darat.

    abel 16. Jumlah Produksi dan Rumah Tangga

    Perikanan Kota Jayapura Tahun 2012 - 2014

    ubsektorerikanan

    2012 2013 2014

    roduksi (Ton)

    aut 14.196,00 16.972,32 22.912,63

    Darat 4.325,00 5.625,62 7.594,58

    Rumah Tangga Perikanan

    aut 1.048 964 989

    Darat 971 1.059 1.131

    mber: Kota Jayapura Dalam Angka, 2015

    Tabel 17. Populasi dan Produksi Daging KotaJayapura

    Nama

    ernak

    Populasi (Ekor) Produksi (Ton)

    2013 2014 2013 2014

    pi

    tong5377 5.848 717,7 783,0

    mbing 1.703 1.779 5,2 5,8

    bi 10.534 11.008 114,1 124,5

    am

    daging1.423.879 1.637.461 1.192,3 1.300,7

    am

    mpung25.245 30.547 23,6 25,8

    +

    tok345 503 0,2 0,3

    mber: Kota Jayapura Dalam Angka, 2015  

  • 8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    26/70

     

    19 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    Tabel 18. Luas Panen, Hasil per Ha dan Produksi

    Tanaman Bahan Makanan Kota Jayapura

    Tahun 2014

    JenisTanaman

    LuasPanen(Ha)

    Produksi(Ton)

    Rata-rata

    Produksi(Ton/Ha)

    Padi 1.112 5.431 4,88Jagung 283 649,1 2,29Kedelai 19 26,6 1,40Kacang Tanah 81 105,3 1,30Kacang Hijau 18 23,4 1,30Ubi Kayu 98 784 8,00Ubi Jalar 80 180,6 2,26

    Sumber: Kota Jayapura Dalam Angka, 2015

    0

    200

    400

    600

    800

    1000

    1200

    1400

    2011 2012 2013 2014

    Gambar 21. Perkembangan 5 Produksi

    Sayur-Sayuran Terbesar di Kota Jayapura

    2011-2014

    Sawi /petsai Kacang panjang

    Kangkung Tomat

    Cabe

    Pada tahun 2014, produksi daging di Kota

    Jayapura meningkat sebesar 9,1 persen.

    Produksi daging paling banyak diperoleh dari

     jenis ternak sapi (717.698 kg), sedangkan

    produksi daging paling sedikit diperoleh dari jenis

    ternak itik dan entok (305 kg). 

    Produksi bahan makanan pada tahun 2014

    mengalami peningkatan rata-rata sebesar 5,12

    persen dibanding tahun sebelumnya. Tanaman

    bahan makanan yang mengalami peningkatan

    adalah kacang hijau (157,14 persen), jagung

    (101,18 persen). Peningkatan ini terjadi dengan

    adanya peningkatan luas panen dari tanaman-

    tanaman tersebut. Tanaman ubi jalar merupakan

    tanaman yang mengalami penurunan produksi

    paling besar, yaitu sebesar 82,08 persen (dari

    1.008 ton pada tahun 2013 menjadi 180,65 ton

    pada tahun 2014).

    Secara umum, produksi sayur-sayuran di Kota

    Jayapura mengalami peningkatan sebesar 6,75

    persen pada tahun 2014 dibandingkan dengan

    tahun 2013. Peningkatan produksi paling banyak

    ada pada komoditi cabe. 

    *** Tahukah Anda

    Pada tahun 2014, produksi kehutanan yang

    dihasilkan di Kota Jayapura berupa kayu

    gergajian sebesar 1.163,36 m3

    PERTANIAN Tanaman bahan makanan tahun 2014 mengalami peningkatan

    Produksi bahan makanan pada tahun 2014 mengalami peningkatan rata-ratasebesar 5,12 persen dibanding tahun sebelumnya. 

  • 8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    27/70

     

    20 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    Pada tahun 2014, produksi listrik yang dibangkitkan

    di Kota Jayapura mengalami peningkatan sebesar

    8,7 persen menjadi 364.514.322 KWH. Dari tahun

    ke tahun, Kota Jayapura sudah mampu memenuhi

    kebutuhan listriknya sendiri. Hal ini terlihat dari

    perbandingan listrik yang dialirkan terhadap listrik

    yang dibangkitkan. Pada tahun 2010, sekitar 98,35persen listrik yang dialirkan dapat disediakan dari

    listrik yang dibangkitkan sendiri. Pada tahun 2014,

    kemampuan ini meningkat sehingga 100 persen

    listrik yang dialirkan dapat disediakan dari listrik

    yang dibangkitkan sendiri. Banyaknya penjualan

    listrik pada tahun 2014 sebesar 295.533.539 KWH,

    penjualan ini meningkat 12,0 persen dibanding

    penjualan tahun 2013. Kelompok pelanggan yang

    paling banyak mengkonsumsi listrik dari total listrik

    yang dijual adalah rumah tangga sebesar

    146.676.212 KWH atau sebesar 49,63 persen,

    diikuti usaha sebesar 34,87 persen, dan Kantor

    Pemerintah sebesar 9,76 persen.

    PDAM Kota Jayapura pada tahun 2014 mampu

    memproduksi air bersih sebesar 10.605.427 M3.

    Jumlah pelanggan air minum PDAM menurun 0,68

    persen dibanding tahun 2013 hingga menjadi

    28.489 pelanggan. Total konsumsi air minum

    sebesar 10.605.427 M3  dengan nilai Rp. 38,06

    miliar. Pelanggan yang paling banyak

    mengkonsumsi air minum adalah Rumah Tempat

    Tinggal (7.663.870 M3) dan Pertokoan dan Industri

    (900.712 M3).

    Tabel 19. Banyaknya Konsumsi Listrik dan AirBersih oleh Pelanggan di Kota Jayapura

    Tahun 2015-2014

    Jenis

    KonsumsiEnergi 2013 2014

    Listrik (KWH) 263.862.546 295.533.539

    Air Minum (M3) 10.019.841 10.605.427

    Sumber: Kota Jayapura Dalam Angka, 2015  

    0

    50,000,000

    100,000,000

    150,000,000

    200,000,000

    250,000,000

    300,000,000

    350,000,000

    400,000,000

    450,000,000

    2010 2011 2012 2013 2014

    Gambar 22. Banyaknya Produksi Listrik

    yang Dibangkitkan dan Dialirkan di Kota

    Jayapura (KWH), 2010-2014

    Listrik yang Dibangkitkan Listik yang Dialirkan

    PERTAMBANGAN DAN ENERGI Terjadi peningkatan produksi listrik yang dibangkitkan tahun 2014

    Pada tahun 2014, produksi listrik yang dibangkitkan di Kota Jayapuramengalami peningkatan sebesar 8,7 persen menjadi 364.514.322 KWH. 

  • 8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    28/70

     

    21 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    Tabel 20. Banyaknya Industri, Tenaga Kerja, Nilai

    Investasi, dan Nilai Produksi Kota Jayapura, 2013-

    2014

    Kelompok

    Industri

    Unit

    usaha

    Tenaga

    Kerja

    Nilai

    Investasi

    (Juta Rp)

    Nilai

    Produksi

    (Juta Rp)

    Industri Kimia dan Agro Industri

    2013 248 781 10.024,08 17.478,26

    2014 277 880 12.225,83 21.725,02Industri Hasil Hutan dan Hasil Tambang

    2013 306 955 16.605,31 22.552,87

    2014 332 1.043 18.387,03 25.534,63

    Industri Logam Mesin dan Elektronika

    2013 329 778 11.212,51 13.284,13

    2014 367 928 12.459,03 17.209,30

    Industri Sandang Kulit dan Aneka

    2013 129 336 5.098,15 14.154,03

    2014 140 363 5.279,17 16.804,73

    Sumber: Kota Jayapura Dalam Angka, 2015

    Pada tahun 2014 terdapat sebanyak 1.116 unit

    usaha di Kota Jayapura. Jumlah ini bertambah

    104 unit usaha bila dibanding tahun 2013.

     Adanya peningkatan unit usaha sebesar 10,3

    persen ini, ternyata mampu menyerap tenaga

    kerja sebesar 12,8 persen (dari 2.850 orang

    pada tahun 2013 menjadi 3.214 orang pada

    tahun 2014). Adanya peningkatan unit usaha

    sangat berdampak pada peningkatan nilai

    investasi yang ditanamkan. Hal ini ditunjukkan

    oleh adanya peningkatan sebesar 12,6 persen

    pada nilai investasi di Kota Jayapura (dari 42,94

    miliar rupiah pada tahun 2013 menjadi 48,35

    miliar rupiah pada tahun 2014). Peningkatan

     jumlah unit usaha, tenaga kerja, dan nilai

    investasi memberi dampak pada peningkatan

    nilai produksi yang dihasilkan sebesar 20,5

    persen atau bertambah sebesar 13,80 miliar

    rupiah. 

    Jumlah unit usaha kelompok industri kimia dan

    agro industri pada tahun 2014 meningkat

    sebesar 11,7 persen dibanding tahunsebelumnya, diikuti dengan peningkatan tenaga

    kerja sebanyak 12,7 persen. Dengan

    meningkatnya unit usaha pada kelompok

    industri ini, maka nilai investasi dan nilai

    produksi ikut meningkat, masing-masing

    sebesar 22 persen dan 24,3 persen. Persentase

    peningkatan nilai investasi pada kelompok

    industri kimia dan agro industri merupakan yang

    terbesar dibanding kelompok industri lain.

    PERINDUSTRIAN Peningkatan jumlah unit usaha industri, tenaga kerja, dan nilai

    investasi

    Jumlah unit usaha industri yang meningkat sebesar 10,3 persen menambah penyerapan tenaga kerja sebesar 12,8 persen, dan meningkatkan investasi

    11.7%

    8.5%

    11.6%

    8.5%

    INDUSTRI KIMIA

    DAN ARGO

    INDUSTRI HASIL

    HUTAN DAN

    HASIL

    TAMBANG

    INDUSTRI

    LOGAM MESIN

    DAN

    ELEKTRONIKA

    INDUSTRI

    SANDANG

    KULIT DAN

    ANEKA

    Gambar 23. Persentase Peningkatan Unit

    Usaha Perindustrian di Kota Jayapura, 2014

  • 8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    29/70

     

    22 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    Kelompok industri sandang kulit dan aneka

    merupakan kelompok industri yang mengalami

    peningkatan terkecil pada unit usaha, tenaga

    kerja, dan nilai produksi pada tahun 2014 dengan

    penambah jumlah unit usahanya sebanyak 11

    unit usaha atau sebanyak 8,5 persen.

    Peningkatan jumlah unit usaha ini meningkatkan jumlah tenaga kerja yang diserap sebanyak 8

    persen. Nilai investasi kelompok industri ini yang

    meningkat sebesar 3,6 persen memberi pengaruh

    pada peningkatan nilai produksi sebesar 18,7

    persen.

    Kelompok industri logam mesin dan elektronika

    mengalami peningkatan unit usaha sebesar 11,6persen. Berdampak pada tingkat penyerapan

    tenaga kerja dan peningkatan nilai investasi pada

    tahun 2014, masing-masing sebesar 19,3 persen

    dan 11,1 persen. Peningkatan nilai produksi

    kelompok industri ini terbesar diantara kelompok

    industri lainnya dengan peningkatan sebesar 29,5

    persen.

    Sementara itu, industri hasil hutan dan hasil

    tambang merupakan kelompok usaha dengan

    peningkatan nilai investasi terkecil dibandingkan

    dengan kelompok usaha lainnya, juga mengalami

    peningkatan nilai usaha dan tenaga kerja masing-

    masing sebesar 8,5 persen dan 9,2 persen. Hal

    yang sama juga terjadi pada nilai investasi dan

    nilai produksinya yang juga meningkat masing-

    masing sebesar 10,7 persen dan 13,2 persen.

    12.7%

    9.2%

    19.3%

    8.0%

    INDUSTRI KIMIA

    DAN ARGO

    INDUSTRI HASIL

    HUTAN DAN

    HASIL TAMBANG

    INDUSTRI

    LOGAM MESIN

    DAN

    ELEKTRONIKA

    INDUSTRI

    SANDANG KULIT

    DAN ANEKA

    Gambar 24. Persentase Peningkatan Tenaga

    Kerja Perindustrian di Kota Jayapura, 2014

    22.0%

    10.7% 11.1%

    3.6%

    INDUSTRI KIMIA

    DAN ARGO

    INDUSTRI HASIL

    HUTAN DAN

    HASIL TAMBANG

    INDUSTRI

    LOGAM MESIN

    DAN

    ELEKTRONIKA

    INDUSTRI

    SANDANG KULIT

    DAN ANEKA

    Gambar 25. Persentase Peningkatan Nilai

    Investasi Perindustrian di Kota Jayapura, 2014

    24.3%

    13.2%

    29.5%

    18.7%

    INDUSTRI KIMIADAN ARGO

    INDUSTRI HASILHUTAN DAN

    HASIL TAMBANG

    INDUSTRILOGAM MESIN

    DAN

    ELEKTRONIKA

    INDUSTRISANDANG KULIT

    DAN ANEKA

    Gambar 26. Persentase Peningkatan Nilai

    Produksi Perindustrian di Kota Jayapura,

    2014

    PERINDUSTRIAN Peningkatan terbesar penyerapan tenaga kerja dan nilai produksi

    Kelompok industri kimia dan agro industri merupakan kelompok industridengan peningkatan unit usaha dan nilai investasi terbesar pada tahun2014, masing-masing sebesar 11,7 persen dan 22,0 persen. 

  • 8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    30/70

     

    23 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    HOTEL & PARIWISATA Tingkat Penghunian Kamar (TPK)  secara total mengalami

     peningkatan

    Pada tahun 2014, TPK secara total mengalami peningkatan, yaitu dari 48,42 persen pada tahun 2013 menjadi 49,16 persen pada tahun 2014. 

    Pada tahun 2014, jumlah akomodasi di Kota

    Jayapura sama dengan jumlahnya pada

    tahun 2013 yaitu 56 usaha, terdiri dari 12

    hotel bintang dan 44 hotel non berbintang.

    Sedangkan jumlah kamar hotel yaitu 2.066

    kamar dimana terdapat sebanyak 863 kamar

    di hotel berbintang dan sebanyak 1.203kamar di hotel non berbintang.

    Jika dilihat dari Tingkat Penghunian Kamar

    (TPK), maka TPK secara total mengalami

    peningkatan, yaitu dari 48,42 persen pada

    tahun 2013 menjadi 49,16 persen pada tahun

    2014. Peningkatan ini terjadi karena adanya

    peningkatan banyaknya malam tamumenginap. TPK hotel bintang turun dari 55,72

    persen menjadi 53,27 persen dan TPK hotel

    non berbintang meningkat dari 40,99 persen

    menjadi 45,86 persen.

    Pada tahun 2014, Banyaknya Malam Tamu

    Menginap di Kota Jayapura menurun

    sebanyak 39,9 persen, dari 1.513.276 kamarmenjadi 909.188 kamar. Penurunan ini

    dipengaruhi oleh jumlah wisatawan yang

    berkurang 32,88 persen menjadi 389.272

    orang. Rata-rata lama menginap juga

    berkurang, dari 2,61 malam pada tahun 2013

    menjadi 2,34 malam di tahun 2014 dimana

    wisatawan mancanegara selama 5 malam

    dan wisatawan nusantara sebanyak 2 malam.

    Tabel 21. Statistik Hotel dan Pariwisata KotaJayapura 

    Indikator 2013 2014

    Akomodasi 56 56

    Hotel Berbintang 12 12

    Hotel Non Berbintang 44 44

    Jumlah Kamar 2.066 2.066

    Hotel Berbintang 863 863

    Hotel Non Berbintang 1.203 1.203

    Tingkat Penghunian

    Kamar48,42 49,16

    Hotel Berbintang 55,72 53,27

    Hotel Non Berbintang 40,99 45,86

    Tingkat Pemakaian

    Tempat Tidur Hotel53,04 53,95

    Hotel Berbintang 61,70 61,07

    Hotel Non Berbintang 43,32 48,29

    Jumlah Wisatawan

    yang Menginap di

    Hotel

    579.967 389.272

    Wisatawan

    Mancanegara64.840 7.718

    Wisatawan Nusantara 515.127 381.554

    Banyaknya Malam

    Tamu Menginap1.513.276 909.188

    Hotel Berbintang 931.518 455.744

    Hotel Non Bintang 581.757 453.444

    Rata-rata Lama

    Menginap (Malam)2,61 2,34

    Wisatawan

    Mancanegara2,48 4,95

    Wisatawan Nusantara 2,63 2,28

    Jumlah Tempat Tidur 2.916 2.916

    Sumber: Tingkat Penghunian Kamar Hotel/Penginapan

    di Provinsi Papua Tahun 2014 

  • 8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    31/70

     

    24 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    TRANSPORTASI & KOMUNIKASI 

    Pada tahun 2014 di Kota Jayapura terjadi pengurangan kendaraan

    bermotor sebanyak 47.259 unit.

    Pada tahun 2014, panjang jalan di Kota Jayapura

    yang permukaannya berupa aspal adalah sebesar

    72,99 persen. Permukaan jalan yang bukan aspal

    terdiri dari kerikil, dan tanah dan lainnya yang

    masing-masing sebesar 17, 59 persen dan 9,42

    persen.  Hingga tahun 2014, panjang jalan

    nasional, jalan provinsi, dan jalan kabupaten/kotatidak mengalami perubahan, yaitu masing-masing

    sepanjang 50 km, 38,5 km dan 397,02 km. Begitu

    pula dengan kondisi jalan yang baik pada tahun

    2014 masih sama dengan kondisinya tahun 2013

    yaitu 89,35 persen atau 354,72 km, jalan dengan

    kondisi rusak sedang dan rusak berat masing-

    masing 23,59 km dan 18,71 km atau 5,94 persen

    dan 4,71 persen. 

    Pada jumlah kendaraan yang STNK dan BPKBnya

    dikeluarkan oleh Kantor Samsat, tahun 2014 terjadi

    pengurangan jumlah kendaraan yang sangat besar

    yaitu 47.259 unit atau sebesar 23,93 persen

    dibanding tahun 2013. Penurunan yang sangat

    signifikan terjadi pada jumlah sepeda motor yaitu

    dari 161.103 unit menjadi 120.115 unit atau 25,44

    persen. Selain sepeda motor, jenis kendaraan lain

    yaitu mobil barang dan bus jumlahnya juga

    mengalami penurunan masing-masing 4.315 unit

    dan 2.472 unit.

    Aspal

    73%

    Bukan

    Aspal27%

    Gambar 27. Klasifikasi Permukaan

    Jalan di Kota Jayapura, 2014

    Tabel 22. Statistik Transportasi Kota Jayapura 

    Uraian 2013 2014

    Panjang Jalan (km)

    Jalan Nasional 50 50

    Jalan Provinsi 38,5 38,5

    Jalan Kab/Kota 397,02 397,02

    Kondisi Jalan (km)

    Baik 354,72 354,72

    Rusak Sedang 23,59 23,59

    Rusak Berat 18,71 18,71

    Jumlah Kendaraan

    Mobil Penumpang 3.183 3.699

    Mobil Barang 12.136 7.821

    Mobil Bus 21.066 18.594

    Sepeda Motor 161.103 120.115

    Sumber: Kota Jayapura Dalam Angka, 2015

  • 8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    32/70

     

    25 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    PERBANKAN & INVESTASI Pada tahun 2014, penggunaan kredit untuk konsumsi merupakan

     yang terbesar

    Menurut jenis penggunaan kredit, penggunaan untuk konsumsi(45,12persen) merupakan yang paling besar, diikuti penggunaan untuk

    modal kerja (36,38 persen) dan investasi (18,50 persen). 

    Posisi pinjaman rupiah di Kota Jayapura tahun

    2014 sebesar Rp. 6.390.264 juta yang

    meningkat 1,23 persen dibanding tahun 2013.

    Pada tahun 2014 pinjaman paling besar

    digunakan untuk konsumsi (45,12 persen),

    sedangkan untuk investasi dan modal kerja

    masing-masing sebesar 18,50 persen dan 36,38persen. Sedangkan pada tahun 2013, posisi

    pinjaman digunakan paling besar untuk

    konsumsi sebesar Rp 2.639.554 juta (41,8

    persen), sedangkan sisanya digunakan untuk

    modal kerja dan investasi masing-masing 36,90

    persen dan 21,29 persen.

    Terjadi penurunan nilai pinjaman rupiah padapenggunaan modal kerja dan investasi dari

    tahun 2013 ke tahun 2014. Pada tahun 2013

    pinjaman dengan penggunaan untuk modal kerja

    senilai Rp 2.329.139 juta turun 0,18 persen

    menjadi Rp 2.324.932 juta pada tahun 2014.

    Begitu pula dengan nilai pinjaman rupiah untuk

    penggunaan investasi turun dari Rp 1.343.776

     juta pada tahun 2013 menjadi Rp 1.182.198 juta

    pada tahun 2014.

    Pada tahun 2014, jumlah perusahaan PMDN

    (Penanaman Modal Dalam Negeri) dan PMA

    (Penanaman Modal Asing) di Kota Jayapura

    masing-masing sebanyak 2 perusahaan dan 9

    perusahaan. Tidak ada penambahan investasi

    baik PMDN maupun PMA dari tahun 2013.

    Modal Kerja Investasi Konsumsi

    2,329,139

    1,343,776

    2,639,554

    2,324,932

    1,182,198 

    2,883,134

    Gambar 28. Posisi Pinjaman Rupiah

    Dirinci Menurut Jenis Penggunaan di

    Kota Jayapura (juta rupiah), 2013-

    2014

    2013 2014

     Tabel 23. Perkembangan Investasi PMDN dan PMA

    di Kota Jayapura, 2014

    Investasi

    PMDN (Miliar Rp) PMA (Juta US $)

    2013 2014 2013 2014

    Jumlah 2 2 8 9

    Target 684,70 684,70 19,91 19,91

    Realisasi 384,13 384,13 1.205,41 1.205,41

    Sumber: Kota Jayapura Dalam Angka, 2015  

  • 8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    33/70

     

    26 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    Semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi

    dan perubahan pola konsumsi masyarakat

    mendorong terjadinya kenaikan harga-harga

    barang dan jasa yang cukup tinggi, dan

    secara langsung berdampak pada perubahan

    pola konsumsi serta biaya hidup masyarakat

    yang cukup signifikan. Selama lima tahunterakhir, inflasi tertinggi terjadi pada tahun

    2013 yaitu sebesar 8,27 dan terendah terjadi

    pada tahun 2011 sebesar 3,4. Pada tahun

    2014 di Kota Jayapura peningkatan rata-rata

    harga sebesar 7,98 persen, menurun

    dibanding tahun sebelumnya yaitu sebesar

    8,27 persen.

    Sepanjang tahun 2014, inflasi tertinggi di Kota

    Jayapura sebesar 4,26 persen, terjadi pada

    bulan Desember. Hal ini terjadi karena

    kenaikan harga barang dan jasa saat

    perayaan natal. Sedangkan pada bulan April

    terjadi deflasi sebesar 1,79 persen.

    Penyumbang terbesar laju inflasi pada tahun

    2014 berasal dari kelompok pengeluaran

    Bahan Makanan pada bulan Desember

    sebesar 9,8 persen. Sementara itu, laju deflasi

    paling kecil juga terjadi pada kelompok

    pengeluaran Bahan Makanan yang terjadi

    pada bulan April sebesar 7,14.

    HARGA-HARGA Inflasi menurun pada tahun 2014

    Pada tahun 2014 inflasi Kota Jayapura sebesar 7,98 persen, nilai inflasi inimenurun dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 8,27 persen. 

    Tabel 24. Laju Inflasi Tahun Kalender Kota Jayapura per

    Bulan, 2012-2014 

    Bulan Umum 

    2012 2013 2014

    Januari 0,06 0,40 1,70

    Februari 0,93 3,15 -0,26

    M a r e t -1,44 -2,63 0,68A p r i l 0,70 -0,60 -1,79

    M e i -0,94 0,97 1,01

    J u ni 0,96 0,52 -0,44

    J u li 0,63 3,44 0,36

    Agustus 0,65 1,51 -0,10

    September 0,12 -1,14 0,46

    Oktober 0,15 0,46 0,71

    November 0,10 0,56 1,24

    Desember 2,57 1,48 4,26

    Sumber: Kota Jayapura Dalam Angka, 2015

    4.48

    3.4

    4.52

    8.277.98

    2010 2011 2012 2013 2014

    Gambar 29. Laju Inflasi Kota Jayapura

    (Persen), 2010-2014

  • 8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    34/70

     

    27 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    HARGA-HARGA Harga beberapa sembako terpilih bervariasi pada tahun 2014

    Rata-rata harga terigu per kg berkisar antara Rp 9.158,45 – Rp 11.507,22,Rata-rata harga beras berkisar antara Rp 7.597,92 - Rp 12.624,21, dan rata- 

    rata harga minyak goreng Rp 16.667,67. 

    Pada tahun 2014, rata-rata harga beras per kg

    menurut jenisnya sedikit bervariasi, dimana

    beras Premium rata-rata seharga Rp 12.624,21,

    dan beras Non Premium rata-rata seharga Rp

    7.597,92.

    Rata-rata harga terigu per kg dibedakan menjadi

    terigu kemasan dan curah dimana harganya

    masing-masing Rp 11.507,22 dan Rp 9.158,45.

    Jenis bahan makanan berupa daging yang

    terdiri dari ayam ras dan sapi, dimana daging

    sapi dibedakan antara daging cincang/tetelan

    dan daging Has/Segar. Rata-rata harga daging

    ayam ras tanpa jeroan adalah Rp 35.820,63

    sedangkan daging sapi untuk jenis

    Cincang/tetelan adalah Rp 57.935,19 dan jenis

    Has/segar adalah Rp 122.892,36.

    Sementara itu, produk dari ayam berupa telur

    ayam kampung dan telur ayam ras rata-rata

    seharga Rp 2.626,39 dan Rp 1.725,79. Rata-rata

    harga cabai yang terdiri dari cabai merah dan

    cabai rawit cukup menjulang, dimana masing-

    masing seharga Rp 43.485,19 dan Rp 48.012,50.

    Minyak goreng kemasan sepanjang tahun 2014

    memiliki rata-rata harga Rp 16.667,67.

    Sedangkan harga rata-rata gula pasir kemasan

    adalah Rp 16.799,31 dan gula pasir curah Rp

    14.238,43. 

    Rata-Rata Harga Bahan Makanan di Kota

    Jayapura, 2014

    Jenis Bahan Makanan Harga (Rp)

    Beras

    Premium 12.624,21/kg

    Non Premium 7.597,92/kg

    Terigu

    Kemasan 11.507,22/kg

    Curah 9.158,45/kg

    Daging Ayam Ras

    Tanpa Jeroan 35.820,63/kg

    Daging Sapi

    Cincang/Tetelan 57.935,19/kg

    Has/Segar 122.892,36/kg

    Telur Ayam KampungSedang Baik 2.626,39/butir

    Telur Ayam Ras

    Sedang Baik 1.725,79/butir

    Lombok Merah

    Keriting Segar 43.485,19/kg

    Lombok Rawit

    Masih Segar 48.012,50/kg

    Minyak Goreng

    Kemasan 16.667,67/liter

    Gula Pasir

    Kemasan 16.799,31/kg

    Curah 14.238,43/kg

    Sumber: Kota Jayapura Dalam Angka, 2015  

  • 8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    35/70

     

    28 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    PENGELUARAN PENDUDUK Peningkatan pengeluaran riil yang disesuaikan di Kota Jayapura

    tahun 2014

    Pada tahun 2014, pengeluaran riil yang disesuaikan di Kota Jayapura sebesar

    Rp 14.172.000,- per tahun, meningkat dibanding tahun 2013 sebesar Rp

    14.088.000,- per tahun. 

    Pengeluaran rumah tangga di Kota Jayapura

    tahun 2014 terdiri dari pengeluaran makanan

    sebesar 45,20 persen, meningkat dari tahun

    sebelumnya yang hanya mencapai 34,10

    persen. Sementara itu, pengeluaran bukan

    makanan menurun sebesar 11,1 persen dari

    65,90 persen pada tahun 2013 menjadi 54,80

    persen pada tahun 2014. Jika ditilik lebih lanjut

    pada nilai pengeluaran perkapita per bulan,

    rata-rata pengeluaran perkapita perbulan untuk

    komoditi makanan adalah Rp 714.288,97 dan

    untuk komoditi nonmakanan adalah Rp

    864.880,24.  Sehingga, jika ditotal secara rata-

    rata pengeluaran penduduk Kota Jayapura pada

    tahun 2014 adalah Rp 1.579.169,21.

    Pada tahun 2014 pengeluaran per kapita

    disesuaikan untuk penduduk Kota Jayapura

    agar dapat memenuhi standar hidup yang layak

    adalah sebesar Rp 14.172.000,- per tahun.

    Indeks daya beli Kota Jayapura tahun 2014

    mengalami peningkatan, dari 80,61 persen

    menjadi 80,79 persen. Angka ini menunjukkan

    bahwa daya beli penduduk Kota Jayapura

    meningkat, namun rata-rata hanya mampu

    untuk mencukupi 80,79 persen kebutuhan hidup

    layak. Belum maksimalnya kemampuan

    penduduk untuk memenuhi kebutuhan hidupnya

    menjadi evaluasi bagi pemerintah untuk

    meningkatkan pembangunan ekonomi danpemerataan hasilnya di Kota Jayapura.

    2013 2014

    34.10%45.20%

    65.90%54.80%

    Gambar 30. Pengeluaran Makanan dan Non

    Makanan di Kota Jayapura Tahun 2014

    makanan non makanan

     

    13,903

    13,96014,004

    14,088

    14,172

    13,700

    13,800

    13,900

    14,000

    14,100

    14,200

    2010 2011 2012 2013 2014

    Gambar 31. Perkembangan Pengeluaran

    Per Kapita Disesuaikan Kota Jayapura

    Tahun 2010 - 2014 (Ribu Rupiah)

    Min

    Pencapaian

    Max

    1,007,436

    14,172,000

    26,572,352

    Gambar 32. Pencapaian Pengeluaran per

    Kapita Disesuaikan Kota Jayapura Tahun

    2014

  • 8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    36/70

     

    29 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    PERDAGANGAN 

    Pada tahun 2014 proporsi ekspor lebih tinggi dibandingkan impor

    dimana nilai ekspor sebesar US $ 749.698 dan tidak ada impor

    Pada tahun 2014, nilai ekspor Kota Jayapura

    lebih besar daripada impor. Total nilai ekspor di

    Pelabuhan Kota Jayapura sebesar US $

    749.698, sedangkan nilai impor sebesar US $ 0

    atau tidak melakukan impor. Pada tahun 2012-

    2014, proporsi nilai ekspor lebih tinggi

    dibandingkan nilai impor. Bahkan pada tahun2012 dan 2014 Kota Jayapura hanya

    melakukan ekspor. Hal tersebut berbanding

    terbalik dengan proporsi tahun 2010-2011

    dimana proporsi impor lebih tinggi dibanding

    ekspor. Perkembangan nilai ekspor dan impor

    sangat berfluktuatif, hal ini dikarenakan

    permintaan akan barang dan kemampuan

    menyediakan barang berbeda-beda tiap tahun.

    Selama tahun 2014, penerimaan beras di Kota

    Jayapura berfluktuatif untuk tiap trwulan.

    Penerimaan beras terbesar berada pada

    triwulan I sebesar 19.986 ton, sedangkan

    penerimaan terkecil berada pada triwulan II

    yaitu 11.033 ton. Rata-rata penyaluran beras

    tiap triwulan sebesar 7.602 ton, dimana,

    triwulan I disalurkan 10.481 ton beras

    sedangkan pada triwulan IV disalurkan beras

    sebesar yaitu 9.194 ton. Tingginya penerimaan

    dan penyaluran beras pada triwulan I

    dikarenakan tingginya kebutuhan beras untuk

    keperluan Tahun Baru.

    282,314 37,926

    2,289,871

    187,457

    749,698

    2010 2011 2012 2013 2014

    Gambar 33. Nilai Ekspor Impor di Pelabuhan

    Kota Jayapura (US $), 2010-2014

    10,481,288

    4,703,793

    6,031,040

    9,194,023

    16,986,211

    11,032,680

    13,728,020 13,363,720

    TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV

    Gambar 34. Realisasi Penerimaan dan

    Penyaluran Beras di Kota Jayapura Per

    Triwulan (kg), 2014

    Penyaluran Penerimaan

  • 8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    37/70

     

    30 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    PENDAPATAN REGIONAL Perekonomian Kota Jayapura tumbuh sebesar 10,32 persen

    PDRB ADHK Kota Jayapura tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 10,32

    persen atau sebesar Rp 1,56 triliun.  

    PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan

    dua aspek, yaitu perkembangan produksi riil dan

    perkembangan harga atau inflasi, sedangkan atas

    dasar harga konstan menggambarkan

    pertumbuhan riil karena sudah terbebas dari unsur

    kenaikan harga.

    Proses menghasilkan barang dan jasa di Kota

    Jayapura pada tahun 2014 mampu memberikan

    peningkatan nilai tambah sebesar 19,02 persen,

    yaitu PDRB atas dasar harga berlaku sebesar Rp

    17,59 triliun pada tahun 2013 meningkat menjadi

    Rp 20,94 triliun pada tahun 2014. Seiring dengan

    adanya peningkatan nilai PDRB atas dasar harga

    berlaku pada tahun 2014, PDRB atas dasar harga

    konstan tahun 2014 juga mengalami peningkatan

    sebesar 10,32 persen atau sebesar Rp 1,56

    triliun. Nilai PDRB atas dasar harga konstan yang

    terus meningkat dari tahun 2010-2014

    menunjukkan terus meningkatnya jumlah produksi

    dalam kurun waktu tersebut.

    Dalam kurun waktu 2010-2014, kondisipertumbuhan ekonomi Kota Jayapura berfluktuasi

    pada kisaran 9,84 persen dan 11,22 persen. Laju

    pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2010,

    sedang yang terendah terjadi pada tahun 2012.

    Dari tahun 2010-2012, pertumbuhan ekonomi

    Kota Jayapura mengalami perlambatan dari 11,22

    persen menjadi 9,84 persen. Namun, pada tahun

    2013 dan 2014 mengalami percepatan dengan

    tumbuh sebesar 10,17 persen dan 10.32 persen.

           1       1  ,       3

           3       0  .

           8       9

           1       3  ,

           0       2       3  .

           2       7

           1

           5  ,

           1       3       6  .

           4       6

           1       7  ,

           5       9       0  .       6

           4       2       0  ,

           9       3       6  .

           1       8

           1       1  ,       3

           3       0  .

           8       9

           1       2  ,

           5       3       8  .       7

           8

           1       3  ,       7

           7       2  .

           2       9

           1

           5  ,

           1       7       5  .

           0       3

           1       6  ,

           7       4       0  .

           8       2

    2 0 1 0 2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 3 2 0 1 4

    G A M B A R 3 5 . P D R B K O T A J A Y A P U R A

    ( M I L Y A R R U P I A H ) , 2 0 1 0 - 2 0 1 4

    PDRB ADHB PDRB ADHK

    11.2210.66

    9.8410.17 10.32

    0.00

    2.00

    4.00

    6.00

    8.00

    0.00

    2.00

    4.00

    2010 2011 2012 2013 2014

    GAMBAR 36. GRAFIK LAJU PERTUMBUHAN

    EKONOMI KOTA JAYAPURA TAHUN 2009-2014

     

  • 8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    38/70

     

    31 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    PENDAPATAN REGIONAL Kontributor utama sektor perekonomian adalah sektor Konstruksi

    Sektor Bangunan memberi kontribusi dalam perekonomian sebesar 23

    persen, diikuti oleh sektor Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi

    Mobil dan Sepeda Motor sebesar 18,08 persen. 

    Pertanian,

    Kehutanan,

    dan

    Perikanan

    5%

    Pertambang

    an dan

    Penggalian

    0%

    Industri

    Pengolahan

    3%

    Pengadaan

    Listrik, Gas

    0%

    PengadaanAir

    0%

    Konstru

    ksi

    23%

    Perdaganga

    n Besar dan

    Eceran, danReparasi

    Mobil dan

    Sepeda

    Motor

    15%

    Transportasidan

    Pergudanga

    n

    5%

    PenyediaanAkomodasi

    dan Makan

    Minum

    2%

    Informasi

    danKomunikasi

    10%

    Jasa

    Keuangan

    5%

    Real Estate

    5%

    Jasa

    Perusahaan

    3%

    Administrasi

    Pemerintah

    an,

    Pertahanan

    dan Jaminan

    Sosial Wajib

    13%

    Jasa

    Pendidikan

    4%

    Jasa

    Kesehatan

    dan

    Kegiatan

    Sosial

    3% Jasa lainnya

    2%

    GAMBAR 37. KONTRIBUSI SEKTOR EKONOMI

    KOTA JAYAPURA, 2014

    43.77 

    49.56

    56.42

    64.54

    75.94

    0.00

    10.00

    20.00

    30.00

    40.00

    50.00

    60.00

    70.00

    80.00

    2010 2011 2012 2013 2014

    Gambar 38. PDRB ADHB Perkapita Per Tahun

    Kota Jayapura (Juta Rupiah), 2009-2014

    Rata-rata pertumbuhan ekonomi Kota Jayapura

    pada periode 2010-2014 sebesar 10,44 persen. 

    Pada tahun 2014, Sektor konstruksi merupakan

    sektor yang paling besar memberi kontribusi

    terhadap perekonomian Kota Jayapura dengan

    peranan sebesar 23 persen. Peranan ini

    meningkat cukup signifikan bila dibandingkan

    peranannya pada tahun 2009 yang hanya

    sebesar 15,31 persen. Sektor Perdagangan

    Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan

    Sepeda Motor merupakan kontributor terbesar

    kedua, dengan nilai sumbangan yakni dari 18,08

    persen di tahun 2009 turun menjadi 15,04

    persen di tahun 2014. Selanjutnya, sektor yangpaling besar ketiga dalam memberikan

    kontribusi adalah sektor Administrasi

    Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial

    Wajib, dengan kontribusi sebesar 12,95 persen

    di tahun 2009, turun menjadi 12,93 persen di

    tahun 2014. Sementara itu, tiga sektor yang

    peranannya paling kecil di Kota Jayapura adalah

    Pengadaan Listrik, Gas (0,04 persen), sektor

    Pengadaan Air (0,15 persen), dan sektor

    Pertambangan dan Penggalian (0,46 persen).

    Pada tahun 2014, PDRB perkapita Kota

    Jayapura mencapai Rp. 75.939.907,21 tumbuh

    sebesar 17,66 persen dari tahun sebelumnya,

    dan telah berkembang mencapai lebih dari

    setengah kali lipat bila dibanding dengan tahun

    2010. 

  • 8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    39/70

     

    32 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    Perbandingan antar kabupaten/kota di Provinsi

    Papua untuk komponen penyusun IPM

    memperlihatkan variasi yang cukup besar.

    Dalam bidang kesehatan, terlihat bahwa

    Kabupaten Nduga merupakan kabupaten

    dengan angka harapan hidup terendah, yaitu

    53,60 tahun, sedangkan Kabupaten Mimikamerupakan kabupaten dengan angka harapan

    hidup tertinggi, yaitu 71,87 tahun, angka ini

    melebihi angka harapan hidup Provinsi Papua

    yang hanya 64,84 tahun.

    Dalam bidang pendidikan, bila dilihat dari HLS

    (Harapan Lama Sekolah), penduduk Kota

    Jayapura diharapankan dapat mengenyambangku sekolah selama 14,06 tahun,

    sedangkan di Kabupaten Nduga, penduduk

    diharapkan dapat mengenyam bangku sekolah

    selama tidak lebih dari 3 tahun. Bila dilihat dari

    rata-rata lama sekolah, hanya 5

    kabupaten/kota yang mampu mencapai target

    program wajib belajar 9 tahun, yaitu

    Kabupaten Jayapura (9,41 tahun), Kabupaten

    Nabire (9,45 tahun), Kabupaten Biak Numfor

    (9,61 tahun), Kabupaten Mimika (9,30 tahun)

    dan Kota Jayapura (11,09 tahun).

    Dalam bidang ekonomi, kabupaten yang

    penduduknya memiliki kemampuan daya beli

    terendah untuk memenuhi standar hidup yang

    layak adalah Kabupaten Nduga (Rp. 3.607.128

    per tahun).

    PERBANDINGAN REGIONAL Rata-rata Lama Sekolah Kota Jayapura tertinggi di Provinsi Papua

    Kabupaten/kota yang mampu mencapai target program wajib belajar

    9 tahun, yaitu Kabupaten Jayapura, Kabupaten Nabire, Kabupaten

    Kabupaten/Kota

    AngkaHarapan

    Hidup(tahun)

    HLS(%)

    Rata-rata

    LamaSekolah(tahun)

    Pengeluaran per KapitaDisesuaikan

    (000 Rp)

    PAPUA 64,84 9,94 5,76 6.416

    Merauke 66,49 12,14 8,23 9.882

    Jayawijaya 57,79 10,64 4,39 6.989

    Jayapura 66,02 13,54 9,41 9.597

    Nabire 67,24 10,58 9,45 8.652

    Yapen Waropen 68,63 11,40 8,68 7.241

    Biak Numfor 67,85 13,21 9,61 9.553

    Paniai 65,15 10,30 3,74 6.086

    Puncak Jaya 63,77 5,93 3,04 4.938

    Mimika 71,87 10,49 9,30 10.873

    Boven Digoel 57,64 10,79 7,50 7.646

    Mappi 63,52 10,41 5,96 5.709Asmat 55,00 7,29 4,34 5.485

    Yahukimo 64,56 7,47 3,97 4.081

    Pegunungan Bintang 63,58 4,41 1,97 5.095

    Tolikara 64,66 7,67 3,04 4.468

    Sarmi 65,49 10,74 7,89 6.358

    Keerom 65,99 11,38 6,57 8.514

    Waropen 65,72 12,12 8,53 5.989

    Supiori 65,15 12,52 8,11 5.098

    Membramo Raya 56,37 10,59 4,44 4.303Nduga 53,60 2,16 0,63 3.607

    Lanny Jaya 64,85 7,11 2,60 3.901

    Mamberamo Tengah 62,62 7,64 2,40 3.985

    Yalimo 64,85 7,68 2,07 4.298

    Puncak 64,98 4,13 1,43 5.010

    Dogiyai 64,36 9,41 4,87 5.061

    Intan Jaya 64,88 6,00 2,32 4.995

    Deiyai 64,27 9,75 2,95 4.293

    Kota Jayapura 69,95 14,06 11,09 14.172

    Sumber: Kota Jayapura Dalam Angka, 2015  

    Perbandingan Komponen IPM Kota Jayapura, 2014 

  • 8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    40/70

     

    33 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    Perbandingan IPM dan PDRB Perkapita

    Kota Jayapura, 2014 

    Kabupaten/Kota IPMPDRB Perkapita

    (Rupiah)

    Merauke 67,33 41.720.000

    Jayawijaya 53,37 22.970.000

    Jayapura 69,55 71.100.000

    Nabire 66,25 49.200.000

     Yapen Waropen 64,89 29.570.000

    Biak Numfor 70,32 28.160.000

    Paniai 53,93 13.840.000

    Puncak Jaya 44,32 7.770.000

    Mimika 70,40 199.350.000

    Boven Digoel 58,21 51.970.000

    Mappi 55,74 18.640.000

    Asmat 45,91 17.170.000

     Yahukimo 46,36 8.600.000

    Pegunungan Bintang 39,68 16.950.000

    Tolikara 46,16 7.940.000

    Sarmi 60,48 44.520.000

    Keerom 62,73 35.330.000

    Waropen 61,97 44.400.000

    Supiori 59,70 41.550.000

    Memberamo Raya 47,88 42.440.000

    Nduga 25,38 7.480.000

    Lanny Jaya 43,28 6.170.000

    Mamberamo Tengah 43,19 15.570.000

     Yalimo 44,21 11.440.000

    Puncak 38,05 7.110.000

    Dogiyai 52,25 8.660.000

    Intan Jaya 43,51 15.800.000

    Deiyai 48,12 10.460.000

    Kota Jayapura 77,86 75.940.000

    Pada tahun 2014, IPM tertinggi dimiliki oleh

    Kota Jayapura sebesar 77,86, diikuti

    Kabupaten Mimika sebesar 70,40 dan

    Kabupaten Biak Numfor sebesar 70,32.

    Sementara itu, kabupaten dengan IPM

    terendah terdapat di Kabupaten Nduga (25,38),

    Kabupaten Puncak (38,05), dan Kabupaten

    Pegunungan Bintang (39,68).

    Perbedaan PDRB perkapita antar

    kabupaten/kota di Provinsi Papua menunjukkan

    adanya ketimpangan yang sangat tinggi. PDRB

    perkapita tertinggi dimiliki oleh Kabupaten

    Mimika mencapai Rp 199.350.000, yang kedua

    adalah Kota Jayapura yang mencapai Rp

    75.940.000. Sementara itu, Kabupaten Lanny

    Jaya yang memiliki PDRB perkapita terendah

    yaitu Rp.6.170.000.

    PERBANDINGAN REGIONAL 

    Lebih dari 50 persen PDRB Provinsi Papua disumbang oleh

    Kabupaten Mimika

  • 8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    41/70

     

    Lampiran Tabel

  • 8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    42/70

     

    35 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    Lampiran

    Sumber : Topografi Kodam XVII Cenderawasih

    Tabel : 1. Letak Geografis Wilayah Kota Jayapura

    Kota Jayapura terletak pada

    Bagian Barat 137 0

    271  Bujur Timur

    Bagian Timur 1410 41

    1Bujur Timur

    Bagian Utara 10 27

    1  Lintang Selatan

    Bagian Selatan 3 0 491  Lintang Selatan

    Luas Wilayah 940 km2 

    Batas Wilayah Kota Jayapura

    Sebelah Utara Lautan Pasifik

    Sebelah Selatan Distrik Arso Kab, Keerom

    Sebelah Timur Negara Papua New Guinea

    Sebelah Barat Distrik Depapre Kab, Jayapura

  • 8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    43/70

     

    36 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015

    Lampiran

    Nama Partai Jumlah Kursi Persentase

    1. Partai Nasional Demokrat (Partai Nasdem) 3 7,5

    2. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 3 7,5

    3. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) - -

    4. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PD