statistik
TRANSCRIPT
I. PENGERTIAN
Definisi Statistik
Statistik adalah kumpulan data yang bisa memberikan gambaran tentang suatu
keadaan
Definisi Statistika
Statistika adalah ilmu yang mempelajari statistik, yaitu ilmu yang mempelajari
bagaimana caranya mengumpulkan data, mengolah data, menyajikan data,
menganalisis data, membuat kesimpulan dari hasil analisis data dan mengambil
keputusan berdasarkan hasil kesimpulan.
II. JENIS STATISTIK
Berdasarkan jenisnya, statistik dibedakan menjadi dua, yaitu statistik deskriptif dan
statistik inferensial. Statistik deskriptif adalah statistik yang berkenaan dengan metode
atau cara mendeskripsikan, menggambarkan, menjabarkan, atau menguraikan data.
Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif mengacu pada bagaimana menata atau mengorganisasi data,
menyajikan, dan menganalisis data. Menata, menyajikan, dan menganalisis data dapat
dilakukan misalnya dengan menentukan nilai rata-rata hitung dan persen / proposisi.
Cara lain untuk menggambarkan data adalah dengan membuat tabel, distribusi
frekuensi, dan diagram atau grafik (Sugiyono, 2006).
Statistik Inferensial / Induksi
Statistik inferensial adalah statistik yang berkenaan dengan cara penarikan kesimpulan
berdasarkan data yang diperoleh dari sampel untuk menggambarkan karakterisktik atau
ciri dari suatu populasi. Dengan demikian dalam statistik inferensial dilakukan suatu
generalisasi (perampatan atau memperumum) dan hal yang bersifat khusus (kecil) ke
hal yang lebih luas (umum). Oleh karena itu, statistik inferensial disebut juga statistik
induktif atau statistik penarikan kesimpulan. Pada statistik inferensial biasanya dilakukan
pengujian hipotesis dan pendugaan mengenai karakteristik (ciri) dari suatu populasi,
seperti mean dan Uji t (Sugiyono, 2006).
III. FUNGSI, KEGUNAAN DAN PERANAN STATISTIKA
Statistika digunakan untuk menunjukkan tubuh pengetahuan (body of knowledge)
tentang cara-cara pengumpulan data, analisis dan penafsiran data.
Fungsi statistika
Statistik menggambarkan data dalam bentuk tertentu
Statistik dapat menyederhanakan data yang kompleks menjadi data yang mudah
dimengerti
Statistik merupakan teknik untuk membuat perbandingan
Statistik dapat memperluas pengalaman individu
Statistik dapat mengukur besaran dari suatu gejala
Statistik dapat menentukan hubungan sebab akibat
Kegunaan Statistika
Membantu penelitian dalam menggunakan sampel sehingga penelitian dapat bekerja
efisien dengan hasil yang sesuai dengan obyek yang ingin diteliti
Membantu penelitian untuk membaca data yang telah terkumpul sehingga peneliti
dapat mengambil keputusan yang tepat
Membantu peneliti untuk melihat ada tidaknya perbedaan antara kelompok yang
satu dengan kelompok yang lainnya atas obyek yang diteliti
Membantu peneliti untuk melihat ada tidaknya hubungan antara variabel yang satu
dengan variabel yang lainnya
Membantu peneliti dalam menentukan prediksi untuk waktu yang akan datang
Membantu peneliti dalam melakukan interpretasi atas data yang terkumpul
(M.Subana dkk, 2000;14)
Pemerintah menggunakan statistika untuk menilai hasil pembangunan masa lalu dan
merencanakan masa mendatang
Pimpinan menggunakannya untuk pengangkatan pegawai baru, pembelian peralatan
baru, peningkatan kemampuan karyawan, perubahan sistem kepegawaian, dsb.
Para pendidik sering menggunakannya untuk melihat kedudukan siswa, prestasi
belajar, efektivitas metoda pembelajaran, atau media pembelajaran.
Para psikolog banyak menggunakan statistika untuk membaca hasil pengamatan
baik melalui tes maupun obserbasi lapangan.
Peranan Statistika
Memberikan informasi tentang karakteristik distribusi suatu populasi tertentu, baik
diskrit maupun kontinyu. Pengetahuan ini berguna dalam menghayati perilaku
populasi yang sedang diamati
Menyediakan prosedur praktis dalam melakukan survey pengumpulan data melalui
metode pengumpulan data (teknik sampling). Pengetahuan ini berguna untuk
mendapatkan hasil pengukuran yang terpercaya
Menyediakan prosedur praktis untuk menduga karakteristik suatu populasi melalui
pendekatan karakteristik sampel, baik melalui metode penaksiran, metode pengujian
hipotesis, metode analisis varians. Pengetahuan ini berguna untuk mengetahui
ukuran pemusatan dan ukuran penyebaran serta perbedaan dan kesamaan
populasi.
Menyediakan prosedur praktis untuk meramal keadaan suatu obyek tertentu di masa
mendatang berdasarkan keadaan di masa lalu dan masa sekarang. Melalui metode
regresi dan metode deret waktu. Pengetahuan ini berguna memperkecil resiko akibat
ketidakpastian yang dihadapi di masa mendatang.
Menyediakan prosedur praktis untuk melakukan pengujian terhadap data yang
bersifat kualitatif melalui statistik non parametrik.
Sementara menurut Sugiyono (2003:12), statistika berperan untuk:
Alat untuk menghitung besarnya anggota sampel yang diambil dari suatu populasi,
sehingga jumlah sampel yang dibutuhkan akan lebih dapat dipertanggungjawabkan
Alat untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen sebelum instrumen tersebut
digunakan dalam penelitian
Sebagai teknik untuk menyajikan data, sehingga data lebih komunikatif, misalnya
melalui tabel, grafik, atau diagram
Alat untuk menganalisis data seperti menguji hipotesis yang diajukan dalam
penelitian.
IV. DATA
DATA
Sumber
Intern Eksten
Primer
Sekunder
Sifat
Kuantitatif
Diskrit
Kontinyu
Kualitatif
Jenis
Waktu Pengumpulan
Data Cross Section
Data Time Series / Berkala
Tingkatan Pengukuran
Rasio
Interval
Ordinal
Nominal
Macam-Macam Data Berdasarkan Sumber Data
1. Data Internal
Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu
organisasi secara internal. Misal : data keuangan, data pegawai, data produksi,
dsb.
2. Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada
di luar organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada
konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain
sebagainya.
Jenis Data Menurut Cara Memperolehnya
1. Data Primer
Data primer adalah secara langsung diambil dari objek / obyek penelitian oleh
peneliti perorangan maupun organisasi. Contoh : Mewawancarai langsung
penonton bioskop 21 untuk meneliti preferensi konsumen bioskop.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek
penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh
pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non
komersial. Contohnya adalah pada peneliti yang menggunakan data statistik
hasil riset dari surat kabar atau majalah.
Klasifikasi Data Berdasarkan Jenis Datanya
1. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka.
Misalnya adalah jumlah pembeli saat hari raya idul adha, tinggi badan siswa
kelas 3 ips 2, dan lain-lain.
2. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang
mengandung makna. Contohnya seperti persepsi konsumen terhadap botol air
minum dalam kemasan, anggapan para ahli terhadap psikopat dan lain-lain.
Pembagian Jenis Data Berdasarkan Sifat Data
1. Data Diskrit
Data diskrit adalah data yang nilainya adalah bilangan asli. Contohnya adalah
berat badan ibu-ibu pkk sumber ayu, nilai rupiah dari waktu ke waktu, dan lain-
sebagainya.
2. Data Kontinyu
Data kontinyu adalah data yang nilainya ada pada suatu interval tertentu atau
berada pada nilai yang satu ke nilai yang lainnya. Contohnya penggunaan kata
sekitar, kurang lebih, kira-kira, dan sebagainya. Dinas pertanian daerah
mengimpor bahan baku pabrik pupuk kurang lebih 850 ton.
Jenis-jenis Data Menurut Waktu Pengumpulannya
1. Data Cross Section
Data cross-section adalah data yang menunjukkan titik waktu tertentu.
Contohnya laporan keuangan per 31 desember 2006, data pelanggan PT. angin
ribut bulan mei 2004, dan lain sebagainya.
2. Data Time Series / Berkala
Data berkala adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke
waktu atau periode secara historis. Contoh data time series adalah data
perkembangan nilai tukar dollar amerika terhadap euro eropa dari tahun 2004
sampai 2006, jumlah pengikut jamaah nurdin m. top dan doktor azahari dari
bulan ke bulan, dll.
Jenis-jenis Data Menurut Tingkatan Pengukuran.
1. Data Rasio
Data rasio adalah tingkatan data yang paling tinggi. Data rasio memiliki jarak
antar nilai yang pasti dan memiliki nilai nol mutlak yang tidak dimiliki oleh jenis-
jenis data lainnya. Contoh dari data rasio diantaranya: berat badan, panjang
benda, jumlah satuan benda. Jikakita memiliki10 bola maka ada perwujudan 10
bola itu, dan ketika ada seseorang memiliki 0 bola maka seseorang tersebut tidak
memiliki bola satupun. Data rasio dapat digunakan dalam komputasi matematik,
misalnya A memiliki 10 bola dan B memiliki 8 bola, maka A memiliki 2 bola(10-8)
lebih banyak dari B.
2. Data Interval
Data interval mempunyai tingkatan lebih rendah dari data rasio. Data rasio
memiliki jarak data yang pasti namun tidak memiliki nilai nol mutlak. Contoh dari
data interval ialah hasil dari nilai ujian matematika. Jika A mendapat nilai 10 dan
B mendapat nilai 8, maka dipastikan A mempunyai 2 nilai lebih banyakdari B.
Namun tidak ada nilai nol mutlak, maksudnya bila C mendapat nilai 0, tidak
berarti bahwa kemampuan C dalam pelajaran matematika adalah nol atau
kosong.
3. Data Ordinal
Data ordinal pada dasarnya adalah hasil dari kuantifikasi data kualitatif. Contoh
dari data ordinal yaitu penskalaan sikap individu. Penskalaan sikap individu
terhadap sesuatu bisa diwujudkan dalam bermacam bentuk, diantaranya yaitu:
dari sikap Sangat Setuju (5), Setuju (4), Netral (3), Tidak Setuju (2), dan Sangat
Tidak Setuju (1). Pada tingkatan ordinal ini data yang ada tidak mempunyai jarak
data yang pasti , misalnya: Sangat Setuju (5) dan Setuju (4) tidak diketahui pasti
jarak antar nilainya karena jarak antara Sangat Setuju(5) danSetuju(4) bukan 1
satuan (5-4).
4. Data Nominal
Data nominal adalah tingkatan data paling rendah menurut tingkat
pengukurannya. Data nominal ini pada satu individu tidak mempunyai variasi
sama sekali, jadi 1 individu hanya punya 1 bentuk data. Contoh data nominal
diantaranya yaitu: jenis kelamin, tempat tinggal, tahun lahir dll. Setiap individu
hanya akan mempunyai 1 data jenis kelamin, laki-laki atau perempuan. Data
jenis kelamin ini nantinya akan diberi label dalam pengolahannya, misalnya
perempuan =1, laki-laki =2.
V. PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN DATA
Pengumpulan Data
Salah satu hal yang mempengaruhi kualitas hasil penelitian adalah kualitas data
yang di kumpulkan. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara. Ada 2
sumber data :
a. Data primer
Data primer adalah data yang langsung di ambil dari sumbernya.
Ada 3 cara pengumpulan data primer :
1. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
melakukan pengamatan. Data yang di hasilkan adalah data yang kualitatif.
2. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
mengajukan pertanyaan secara lisan, biasanya dilakukan jika ingin diketahui
hal-hal yang lebih mendalam dari responden.
Data yang di hasilkan adalah data yang kualitatif.
3. Kuesioner
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk di jawab.
Data yang di hasilkan bisa data yang kuantitatif atau kualitatif
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diambil dari hasil mengumpulkan orang lain
Contoh : Data yang dimiliki perusahaan, Data BPS, Browsing di Internet dan
sebagainya.
Pengolahan Data
Pengolahan data adalah mentabulasi data, menjumlahkan atau memilah-milah data
menjadi data yang siap di sajikan dan kemudian di analisis sesuai dengan
kebutuhan.
Penyajian Data
a. Penyajian Data Acak
Data yang sudah diolah kemudian disajikan. Tujuan penyajian data adalah agar
para pengguna mudah dalam membaca data.
Ada 2 cara penyajian data :
1. Tabel
Bentuk baku tabel
Judul Tabel
Catatan kaki : - keterangan
- sumber
Syarat sebuah tabel yaitu minimal terdapat :
1. Judul tabel
2. Judul baris dan atau judul kolom
3. Catatan kaki yang berisi sumber data dan atau keterangan
Sumber adalah dari mana data tersebut diperoleh
Judul kolom
Judul kolom
Badan tabel
Keterangan adalah penjelasan singkat jika ada data yang ekstrim
Contoh :
Jumlah Produksi Produk X di PT Y Tahun 2007
Bulan
Jumlah
Produksi
Jan 31
Feb 34
Mar 32
Apr 35
Mei 36
Jun 46
Jul 44
Agt 46
Sep 43
Okt 47
Nov 48
Des 49
Sumber : Fiktif
2. Grafik
Ada beberapa mcam grafik/diagram :
1. Diagram batang
2. Diagram Garis
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des0
10
20
30
40
50
60
Jumlah Produksi Produk X di PT Y Tahun 2007
Bulan
Jum
lah
3. Diagram Titik
0 2 4 6 8 10 12 140
10
20
30
40
50
60
Jumlah Produksi Produk X di PT Y Tahun 2007
Bulan
Jum
lah
4. Diagram Lingkaran
b. Penyajian Data Berkelompok
6%
7%
7%
7%
7%
9%
9%9%
9%
10%
10%
10%
Jumlah Produksi Produk X di PT Y tahun 2007
JanFebMarAprMeiJunJulAgtSepOktNovDes
Selain disajikan seperti penyajian data di atas, data, apalagi jika jumlahnya
banyak dapat di sajikan dengan terlebih dahulu dikelompokkan atau yang di
kenal dengan nama pembuatan tabel Distribusi Frekuensi.
Salah satu kegunaan dari distribusi frekuensi adalah : dapat di lihat, seperti
apakah distribusi atau penyebaran data yang ada.
Ada tiga jenis penyebaran data :
1. Berdistribusi negatif
Data berdistribusi negatif berarti kebanyakan data berada di bawah rata-rata,
atau jika di gambarkan sebagai berikut :
2. Berdistribusi simetris
Data berdistribusi simetris berarti kebanyakan data berada di sekitar rata-
rata, atau jika di gambarkan sebagai berikut :
3. Berdistribusi positif
Data berdistribusi positif berarti kebanyakan data berada di atas rata-rata,
atau jika di gambarkan sebagai berikut :
Langkah Pembuatan Disribusi Frekuensi
1. Tentukan Rentang
Rentang adalah jarak antara data terkecil degan data terbesar atau dengan
persamaan :
R = Xmaks - Xmin
2. Tentukan Banyaknya Klas Interval
Banyaknya klas interval adalah banyaknya kelompok data. Untuk
menentukan berapa banyaknya kelompok digunakan rumus Sturges :
K = 1 + 3,3 log n
Dimana n adalah jumlah data
3. Tentukan Panjang Klas Interval
Panjang klas interval adalah panjang interval dari tiap kelompok data.
Persamaannya :
4. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi
Tentukan ujung bawah interval pertama, biasanya menggunakan data terkecil
atau data yang lebih kecil dari data terkecil
Contoh :
Berikut disajikan data tentang biaya perbaikan mobil di sebuah bengkel. Sampel
diambil sebanyak 50 mobil yang datang untuk melakukan perbaikan mobilnya
(dalam puluhan ribu rupiah). data terkecil
91 78 93 57 75 52 99 80 97 62
71 69 72 89 66 75 79 75 72 76
104 74 62 68 97 105 77 65 80 109 data terbesar
85 97 88 68 83 68 71 69 67 74
62 82 98 101 79 105 79 69 62 73
Dari data di atas, diperoleh jumlah data n = 50
data ter besar Xmaks = 109
data terkecil Xmin = 52
Distribusi frekuensinya sebagai berikut :
1. Rentang
R = 109 – 52 = 57
2. Banyak Klas Interval
K = 1 + 3,3 log 50
1 + ( 3,3 X 1,7 ) = 6,6
3. Panjang Klas Interval
p= RK
4. Ujung bawah interval pertama digunakan angka 50
Tabel Distribusi Frekuensi
Biaya Perbaikan Mobil di sebuah Bengkel
Interval Frekuensi (f) Nilai Tengah
Biaya Perbaikan Jumlah Mobil50 - 59 2 54.560 - 69 13 64.570 - 79 16 74.580 - 89 7 84.590 - 99 7 94.5
100 - 109 5 104.5Σ 50
Xi
ujung atas interval
klas interval
ujung bawah interval
Keterangan tabel :
1. Klas interval mempunyai panjang 10 yaitu ujung bawah interval kedua (60)
dikurangi ujung bawah interval pertama (50)
2. Frekuensi jumlah mobil adalah jumlah mobil yang mempunyai biaya
perbaikan dalam interval yang bersangkutan
3. Nilai tengah adalah nilai yang mewakili biaya perbaikan pada interval yang
bersangkutan, dimana nilai tengah (Xi) = (ujung bawah interval – ujung atas
interval) / 2
4. Batas bawah/atas interval adalah titik yang menghubungkan interval
sebelumnya dengan interval setelahnya. Batas atas interval partama sama
dengan batas bawah interval kedua yaitu (59 + 60)/2 = 59,5 atau secara
lengkap :
Biaya Perbaikan Mobil di sebuah Bengkel
p= RK
=576,6
=8,6≈9
Batas Interval BatasBawah Biaya Perbaikan Atas49.5 50 - 59 59.559.5 60 - 69 69.569.5 70 - 79 79.579.5 80 - 89 89.589.5 90 - 99 99.599.5 100 - 109 109.5
Tabel distribusi frekuensi ini dapat dilengkapi dengan distribusi yang lain seperti :
1. Distribusi frekuensi kumulatif, dimana frekuensi disajikan dalam bentuk
kumulatif dengan frekuensi klas sebelumnya
Biaya Perbaikan Mobil di sebuah Bengkel
Interval Frekuensi (f) FrekuensiBiaya Perbaikan Jumlah Mobil Kumulatif (F)
50 - 59 2 260 - 69 13 1570 - 79 16 3180 - 89 7 3890 - 99 7 45
100 - 109 5 50Σ 50
2. Distribusi frekuensi relatif, dimana frekuensi disajikan dalam bentuk
persentasi sebagai berikut :
Biaya Perbaikan Mobil di sebuah Bengkel
Interval Frekuensi (f) Frekuensi
Biaya Perbaikan Jumlah Mobil50 - 59 2 460 - 69 13 2670 - 79 16 3280 - 89 7 1490 - 99 7 14
100 - 109 5 10Σ 50 100
Relatif (frel)
Gambar Distribusi Frekuensi
1. Histogram
Histogram adalah gambar atau diagram batang dimana batang pada setiap
interval berhimpit dan terletak pada batas bawah/batas atas interval.
Tabel lengkap pada tabel distribusi biaya bengkel diatas :
Biaya Perbaikan Mobil di sebuah Bengkel
Batas Interval Batas frekuensi (f) Nilai Tengah
Bawah Biaya Perbaikan Atas Jumlah Mobil49.5 50 - 59 59.5 2 54.559.5 60 - 69 69.5 13 64.569.5 70 - 79 79.5 16 74.579.5 80 - 89 89.5 7 84.589.5 90 - 99 99.5 7 94.599.5 100 - 109 109.5 5 104.5
Xi
Dan gambar histogramnya sebagai berikut :
Biaya Perbaikan Mobil di sebuah Bengkel
Biaya Perbaikan
1613
752
49.5
59.5
69.5
79.5
89.5
99.5
109.5
Jum
lah
M
obi
l
f
interval
2. Poligon
Poligon adalah gambar atau diagram garis dimana ujung garis menyentuh
sumbu horizontal. Garis dibuat dengan cara menghubungkan titik titik nilai
tengah di setiap interval
Tabel lengkap pada tabel distribusi biaya bengkel diatas :
Biaya Perbaikan Mobil di sebuah Bengkel
Batas Interval Batas frekuensi (f) Nilai Tengah
Bawah Biaya Perbaikan Atas Jumlah Mobil49.5 50 - 59 59.5 2 54.559.5 60 - 69 69.5 13 64.569.5 70 - 79 79.5 16 74.579.5 80 - 89 89.5 7 84.589.5 90 - 99 99.5 7 94.599.5 100 - 109 109.5 5 104.5
Xi
Dan gambar poligonnya sebagai berikut:
Biaya Perbaikan Mobil di sebuah Bengkel
Biaya Perbaikan
1613
752
54.5
64.5
74.5
84.5
94.5
104.5
Jum
lah M
obil
f
interval
3. Distribusi
Distribusi adalah gambar atau kurva yang merupakan penghalusan dari
poligon.
Biaya Perbaikan Mobil di sebuah Bengkel
Biaya Perbaikan
Menggambarkan distribusi tidak perlu selalu melalui titik titik pada poligon,
yang penting menuju puncak tertinggi kemudian menurun kembali. Jadi
hanya ada satu titik puncak maksimum.
Dari kurva diatas, dapat dilihat bahwa distribusi biaya perbaikan mobil di
bengkel itu mengikuti distribusi yang simetris.
VI. UKURAN UKURAN STATISTIK
A. Gejala Pusat
1. Mean / Rata-rata
Rataan dari sekumpulan data ditentukan sebagai perbandingan jumlah datum
dengan banyak nilai datum. Dengan demikian
1613
752
54.5
64.5
74.5
84.5
94.5
104.5
Jum
lah
M
obi
l
f
interval
Rataan= jumlahsemuanilai datum yangdiamatibanyak datum yangdiamati
Jika suatu kumpulan data terdiri dari X1, X2, X3, …, Xn maka rataan dari
kumpulan data itu ditentukan dengan rumus berikut :
x=X1+X2+X 3+…+Xn
natau x=
∑i=1
n
x i
n
Dengan :
x = rata-rata
n = banyaknya datum yang diamati
xi = nilai datum yang ke-i
Contoh :
Hitunglah rataan dari kumpulan data berikut ini :
4, 5, 6, 7, 8, 10, 10, 10
Jawab :
Untuk sampel Jumlah nilai datum dari kumpulan data yang diamati adalah
4+5+6+7+8+10+10+10=60atau∑i=1
8
xi=60
Banyak datum yang diamati adalah n=8
Rataan ¿x=1n∑i=1
8
xi=18
(60 )=7,5
Jadi rataan kumpulan data itu adalah ¿x=7,5
Atau pada populasi
∑ X=¿¿ 4+5+6+7+8+10+10+10=60
n=8
µ=∑ X
n=608
=7,5
Rataan untuk Distribusi Frekuensi Data Tunggal
x=∑i=1
n
f i x i
n
f = frekuensi
Contoh :
Carilah rataan hitung dari data yang disajikan dalam table berikut
Daftar Distribusi Nilai Mahasiswa
Nilai Frekuensi
4
5
6
8
3
8
10
4
Jawab :
∑ X=(3×4 )+ (8×5 )+(10×6 )+ (4×8 )=144
n=3+8+10+4=25
µ=∑ x
n=14425
=5,76
Namun demikian biasanya menggunakan rumus :
µ=∑ fx
∑ f
Tabel Kerja untuk Menghitung Rataan
Nilai (x) Frekuensi (f) f.x
4
5
6
8
3
8
10
4
12
40
60
32
∑ f=25 ∑ fx=144
x=∑ fx
∑ f=14425
=5,76
Rataan untuk Distribusi Frekuensi Data Bergolong
Contoh :
Carilah rataan dari data yang disajikan dalam table berikut
Daftar Distribusi Hasil Pengamatan Tinggi Tanaman
Hasil Pengukuran
(dalam mm)
Frekuensi
(f)
119 – 127
128 – 136
137 – 145
146 – 154
155 – 163
164 – 172
173 – 181
3
6
10
11
5
3
2
∑ f=40
Jawab :
Hasil
Pengukuran
(dalam mm)
Titik
Tengah
(x)
Frekuensi
(f) f . x
119 – 127
128 – 136
137 – 145
146 – 154
155 – 163
164 – 172
173 – 181
123
132
141
150=µs
159
168
177
3
6
10
11
5
3
2
369
792
1410
1650
795
504
354
∑ f=40 ∑ f . x=5874
Sehingga rataannya
x=∑ fx
∑ f=587440
=146,85
2. Median (nilai tengah)
Data yang belum dikelompokkan
Untuk mencari median, data harus dikelompookan terlebih dahulu dari yang
terkecil sampai yang terbesar.
Contoh :
Carilah median dari nilai-nilai berikut :
a) 2, 3, 3, 0, 1, 1, 4
b) 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13
Jawab :
a) 0 1 1 2 3 3 4
Median
n=7 (ganjil)
median=X 7+12
=X 4=2
Jadi median dari kumpulan data itu adalah X 4=2
b) 6 7 8 9 10 11 12 13
X4 X5
n=8 (genap )
median=12 (X 82+X 82+1)=
12
( X4+X5 )=12
(9+10 )=9,5
Jadi, median dari kumpulan data itu adalah 9,5
Contoh lain :
Nilai (x) Frekuensi (f) f kumulatif
4
5
6
8
3
8
10
4
3
11
21
25
∑ f=25 ∑ fk=60
Untuk mencari median karena f ganjil maka
median=X 25+12
=X13
Dengan demikian median berada pada data ke 13 yaitu 6
Data yang Dikelompokkan
median=b+l( 12 N−F
f )Dengan : b = tepi bawah kelas median
l = luas kelas
F = jumlah frekuensi sebelum kelas median
N = banyaknya data
Contoh :
Berat badan dari 65 orang tampak pada Tabel, kemudian tentukanlah
mediannya.
Berat Badan 65 Orang
Kelas median
Jawab :
Mencari letak kelas median dengan :
N2
=652
=32,5
Maka kelas median terletak pada ukuran kelas ke 32,5 terletak pada kelas ke
3, oleh karena itu :
b=tepibawahkelasmedian=70−0,5=69,5
F= jumla h frekuensi sebelumkelasmedian=8+10=18
f=frekuensi kelasmedian=16
l=luas kelas=10
Sehingga :
median=b+l( 12 N−F
f )=69,5+10( 12 65−1816 )=78,56253. Modus
Modus untuk Distribusi Frekuensi Data Tunggal
Untuk mencari modus pada distribusi frekeuensi data tunggal hanya dengan
menentukan nilai yang sering muncul atau nilai yang mempunyai frekuensi
terbesar.
Contoh :
Kumpulan data 3, 4, 4, 5, 5, 6, 6, 6, 7, 7 modusnya adalah…
Berat Badan (kg) Frekuensi
50.00 – 59.99
60.00 – 69.99
70.00 – 79.99
80.00 – 89.99
90.00 – 99.99
100.00 – 109.99
110.00 – 119.99
8
10
16
14
10
5
2
Jumlah 65
Jawab :
Mempunyai modus=6 sebab nilai 6 yang sering muncul, yaitu sebanyak 3 kali
Atau untuk mempermudah buatlah table distribusi frekuensinya
Daftar Distribusi Nilai Siswa
Nilai(x) 3 4 5 6 7
Frekuensi(f) 1 2 2 3 2
Dari table 1.6 maka dapat diketahui bahwa sekumpulan data tersebut hanya
memiliki 1 modus sehingga disebut unimodus
Modus untuk Distribusi Frekuensi Data Bergolong
Modus pada distribusi data bergolong dapat dicari dengan menggunakan
rumus :
modus=b+l( d 1d 1+d2 )
Dengan :
b = tepi bawah kelas modus
l = luas kelas
d1 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelumnya
d2 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudahnya
Contoh :
Tingkat kecerdasan (IQ) dari 50 anak tampak seperti pada table berikut
Daftar Distribusi IQ Anak
IQ Frekuensi
80 – 89
90 – 99
100 – 109
110 – 119
120 – 129
130 – 139
140 – 149
2
6
10
d2 14 d1
9
7
2
50
Kelas Modus
Carilah modusnya.
Jawab :
Modus berada pada kelas ke 4, sehingga :
b=tepibawah kelasmodus=110−0,5=109,5
l=luas kelas=10
d 1=14−10=4
d 2=14−9=5
Sehingga :
modus=b+l( d 1d 1+d2 )=109,5+10( 4
4+5 )=109,5+4,44=113,944
B. LETAK
Selain ukuran memusat, ada juga yang disebut ukuran letak. Adapun ukuran
letak meliputi: kuartil (Q), desil (D), dan persentil (P).
1. Kuartil (Q)
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bahwa median membagi data yang
telah diurutkan menjadi dua bagian yang sama banyak. Adapun kuartil adalah
membagi data yang telah diurutkan menjadi empat bagian yang sama
banyak.
Keterangan:
xmin = data terkecil
xmaks = data terbesar
Q1 = kuartil ke-1
Q2 = kuartil ke-2
Q3 = kuartil ke-3
Data yang belum dikelompokkan
Untuk mencari kuartil data tunggal telah dibahas pada sub bab statistik lima
serangkai. Pada sub bab ini akan diberikan rumus yang lebih mudah jika data
yang disajikan lebih banyak.
Letak dari Q1 dirumuskan sebagai berikut.
letak Qi=i(n+1)4
Keterangan:
Qi = kuartil ke-i
n = banyak data
Contoh soal
Tentukan Q1, Q2, dan Q3 dari data : 3, 4, 7, 8, 7, 4, 8, 4, 9, 10, 8, 3, 7, 12.
Jawab
Data yang telah diurutkan: 3, 3, 4, 4, 4, 7, 7, 7, 8, 8, 8, 9, 10, 12.
letak Q1=1 (14+1 )4
=154
=3 34Q1=X3+
34
( x4−x3 )Q1=4+34
(4−4 )=4
letak Q2=2 (14+1 )4
=152
=7 12Q2=X7+
12
(x7−x6 )Q2=7+12
(7−7 )=7
letak Q3=3 (14+1 )4
=454
=11 14Q3=X11+
14
(x12−x11 )Q1=8+34
(9−8 )=8,25
Data yang dikelompokkan
Menentukan letak kuartil untuk data yang sudah dikelompokkan ditentukan
dengan menentukan interval Qi, kemudian nilai kuartil dirumuskan sebagai
berikut.
Keterangan:
Qi = kuartil ke-i (1, 2, atau 3)
bi = tepi bawah kelas kuartil ke-i
N = banyaknya data
F = frekuensi kumulatif kelas sebelum kelas kuartil
l = lebar kelas
f = frekuensi kelas kuartil
Contoh soal
Tentukan Q1 (kuartil bawah), Q2 (median), dan Q3 (kuartil atas) dari data tes
Matematika terhadap 40 siswa kelas XI IPA berikut ini.
Penyelesaian
2. Desil
Data yang belum dikelompokkanDesil membagi data menjadi sepuluh bagian yang sama besar.
Sehingga letak dari Di (desil ke-i) diringkas
Keterangan:
Di = desil ke-i
i = 1, 2, 3, . . ., 9
n = banyaknya data
Contoh soal
Diketahui data: 9, 10, 11, 6, 8, 7, 7, 5, 4, 5. Tentukan:
1. desil ke-2,
2. desil ke-4.
Penyelesaian
Data yang dikelompokkan
Apabila datanya sudah dikelompokkan dalam table distribusi frekuensi maka
untuk mencari nilai desil digunakan aturan sbb:
Keterangan:
D = desil ke-i
n = banyak data
F = frekuensi kumulatif
kelas sebelum kelas desil
f = frekuensi kelas desil
b = tepi bawah kelas
l = lebar kelas
Contoh soal
Diketahui data pada tabel bergolong di bawah.
Dari data tersebut tentukan:
a. desil ke-1
b. desil ke-9
Penyelesaian
a. Letak D1 = 4 yaitu pada data ke-4 dan kelas D1 = 46 – 50 sehingga
diperoleh:
b. Letak D9=9 x 4010
=36yaitu data ke-36 dan kelas D9 = 61 – 65 sehingga
diperoleh:
3. Persentil
Data yang belum dikelompokkan
Jika data dibagi menjadi 100 bagian yang sama, maka ukuran itu disebut
persentil.
Letak persentil dirumuskan dengan:
Keterangan:
Pi = persentil ke-i
i = 1, 2, 3, . . ., 99
n = banyaknya data
Contoh soal
Diketahui: 9, 10, 11, 6, 8, 7, 7, 5, 4, 5, tentukan persentil ke-30 dan persentil
ke-75.
Penyelesaian
Data diurutkan: 4, 5, 5, 6, 7, 7, 8, 9, 10, 11
Bila data dibagi menjadi 100 bagian yang sama maka ukuran itu disebut
persentil. Letak dari persentil dapat dirumuskan dengan: P1 = i (n.
Data yang dikelompokkan
Sedangkan nilai persentil ke-i dari data bergolong dirumuskan sebagai
berikut.
Keterangan:
Pi = persentil ke-i
b = tepi bawah
n = banyaknya data
F = frekuensi kumulatif kelas sebelum kelas persentil
F = frekuensi kelas persentil
l = lebar kelas
Contoh
Diketahui data pada tabel bergolong di bawah.
Dari data tersebut tentukan:
a. persentil ke-25
b. persentil ke-60
Penyelesaian
a. Letak P25=25 x40100
=10 yaitu pada data ke-10 dan kelas P25 = 51 – 55
sehingga diperoleh:
b. Letak P60=60 x 40100
=24, yaitu pada data ke-24 dan kelas P60 = 56 – 60
sehingga diperoleh:
C. Ukuran Penyebaran
Ukuran penyebaran meliputi jangkauan (range), simpangan rata-rata (deviasi
ratarata) dan simpangan baku (deviasi standar).
1. Jangkauan (Range)
Ukuran penyebaran yang paling sederhana (kasar) adalah jangkauan (range)
atau rentangan nilai, yaitu selisih antara data terbesar dan data terkecil.
Range data tunggal
Untuk range data tunggal dirumuskan dengan:
Pelajarilah contoh soal berikut ini.
Contoh soal
Tentukan range dari data-data di bawah ini.
6, 7, 3, 4, 8, 3, 7, 6, 10, 15, 20
Range data bergolong
Untuk data bergolong, nilai tertinggi diambil dari nilai tengah kelas tertinggi
dan nilai terendah diambil dari nilai kelas yang terendah.
Contoh soal
Tentukan range dari tabel berikut ini.
2. Simpangan Rata-Rata (Deviasi Rata-Rata)
Simpangan rata-rata suatu data adalah nilai rata-rata dari selisih setiap data
dengan nilai rataan hitung.
Simpangan rata-rata data tunggal
Simpangan rata-rata data tunggal dirumuskan sebagai berikut.
Simpangan rata-rata data bergolong
Simpangan rata-rata data bergolong dirumuskan:
3. Simpangan Baku (Deviasi Standar)Simpangan baku data tunggalSimpangan baku/deviasi standar data tunggal dirumuskan sebagai berikut.
Rumus tersebut dapat pula diubah ke bentuk berikut ini.
Simpangan baku data bergolongSimpangan baku data bergolong dirumuskan berikut ini.
Contoh soal
4. Ragam atau VariansiJika simpangan baku atau deviasi standar dilambangkan dengan s, maka ragam atau variansi dilambangkan dengan s2.
5.
VII.
SOAL DISTRIBUSI FREKUENSI
Suatu penelitian dilakukan terhadap beban biaya produksi dari 100 produk yang dipilih
secara acak (dalam ribuan rupiah) sehingga diperoleh catatan data seperti berikut
148,2 152,8 161,0 132,5 197,1 135,6 154,1 116,7 127,3 116,9
136,2 158,4 126,1 155,8 189,2 165,5 173,8 180,3 151,9 158,2
164,0 131,9 146,1 141,1 170,3 143,2 110,5 139,6 156,7 177,5
143,4 176,8 138,8 133,6 118,4 142,7 154,4 140.1 123,5 128,9
126,1 154,3 156,5 146,2 144,8 114,8 172,9 112,1 163,5 144,2
155,1 131,7 199,6 155,0 153,6 108,7 188,2 186,1 176,6 155,3
175,2 167,4 146,7 147,4 128,8 121,9 140,4 182,3 100,8 127,7
156,2 167,5 153,2 111,8 182,8 140,9 147,8 166,1 185,4 140,5
123,7 181,1 153,6 189,5 142,2 153,3 143,9 124,1 156,1 177,3
166,2 133,4 164,5 148,2 177,0 158,8 140,1 158,1 154,2 114,0
1. Tentukan nilai terbesar dan terkecil
Nilai terbesar = 199,6
Nilai terkecil = 100,8
2. Tentukan rentang
¿nilai terbesar−nilai terkecil¿199,6−100,8¿98,8
3. Tentukan banyaknya kelas
¿1+3,3 log n¿1+3,3 log 100¿1+6,6¿7,6 8
4. Tentukan panjang kelas
¿(nilai terbesar−nilai terkecil )
banyak kelas¿ 98,88
¿12,35≈13
5. Susun menjadi distribusi frekuensi
Kelas Frekuensi Nilai Tengah
100,5 – 113,4 5 106.95
113,5 – 126,4 11 119.95
126,5 – 139,4 12 132.95
139,5 – 152,4 22 145.95
152,5 – 165,4 26 158.95
165,5 – 178,4 13 171.95
178,5 – 191,4 9 184.95
191,5 – 204,4 2 197.95
6. Histogram
7. Poligon
100.45 – 113.45
113.45 – 126.45
126.45 – 139.45
139.45 – 152.45
152.45 – 165.45
165.45 – 178.45
178.45 – 191.45
191.45 – 204.45
0
5
10
15
20
25
30
DIAGRAM HISTOGRAM
interval kelas
frek
uens
i
100,5 – 113,4
113,5 – 126,4
126,5 – 139,4
139,5 – 152,4
152,5 – 165,4
165,5 – 178,4
178,5 – 191,4
191,5 – 204,4
0
5
10
15
20
25
30
DIAGRAM POLIGON
Frekuensi
interval kelas
frek
uens
i
8. KURVA POPULASI
9.
100,5 – 113,4 113,5 – 126,4 126,5 – 139,4 139,5 – 152,4 152,5 – 165,4 165,5 – 178,4 178,5 – 191,4 191,5 – 204,40
5
10
15
20
25
30
5
11 12
22
26
13
9
2
DIAGRAM POPULASI
Frekuensi