Warta Dewi Laboratorium Mikrobiologi

Fakultas Kedokteran Gigi UNPAD

Staphylococcus

Karakteristik

Bentuk : Bulat (coccus), Gram (+)

Formasi : Bergerombol (Grape Like Cluster), bersifat fakultatif anaerob

TDD : 30 spesies yang terpenting secara medis s. aureus; s. epidermidis; s. saprophyticus

Pertumbuhan : Hampir pada semua jenis medium khusus MSA

Suhu pertumbuhan 150 – 450 C optimum pada 300 – 370 C

Pada Suhu Kamars. aureus Pigmen Kuning Emas

s. epidermidis Pigmen Putihs. saprophyticus Pigmen Putih

Secara Umum s. aureus Patogen s. epidermidis A. Patogen s. saprophyticus A. Patogen

Staphylococcus Penyebab Abses pada berbagai organ tubuh EndocarditisGastroenteritisFood poisoning Toxic shock syndrome

Staphylococcus aureus

Habitat : Kulit Manusia Nares AnteriorPerineum Rongga Mulut saliva

Transmisi : Tangan, udara, debuBanyak ditemukan

dilingkungan rumah sakitKarakteristik : Secara umum sama untuk genus

staphylococcus, kadang – kadang beberapa strains berkapsul

Kultur dan identifkasi

Tumbuh : Secara aerob, fakultatif anaerob bahkan anaerob

Pada agar darah, koloni : kuning emas, test katalase positif, coagulase test positif, latex aglutinasi test positif

Test yang lain DNA ase, phosphatase, fermentasi manitol

Disebabkan : Enzym dan Toxin yang dihasilkan terutama enterotoxin dan enzym coagulase

Predisposing factor : Luka pada kulit

“Drug Abuse” via jarum suntik

Patogenitas

Enzym Coagulase :Penentu patogenitas

80 % : resisten terhadap obat – obat golongan beta laktam dan beberapa antibiotik, bahkan banyak yang multi resisten

Penicillin : untuk golongan yang masih sensitif

Treatment & Prevention

Staphylococcus Resistent :flucloxacillin, erythromycin, fucidic acid, chepalosporin, vancomycin

Infeksi superficial seperti : abses, karbunkel, konjungtivitis,

pustula, angular cheilitis

Food Poisoning (vomitus, diarrhoeae) enterotoxin

Toxic shock syndrome enterotoxin

Deep infection osteomyelitis, endo carditis, septicaemia,

pneumonia

S. aureus berhubungan dengan penyakit :

Prevention : “Aseptic Management” terhadap lesi “hand washing”

Mencegah / mengurangi penyebaran staphylococcus

Staphylococcus epidermidis

Habitat : Permukaan Kulit

Transmisi : Kontak

Kultur : Koloni putih pada LAD, uji katalase (-), uji koagulase (-), uji manitol (-)

Dari komensal : menjadi patogen oportunis infeksi saluran kencing, sepsis

kateter; infeksi pada katup jantung

(artificial joints)Treatment : sebagian besar multiresisten terhadap antibiotik

sensitif terhadap vancomycin

Patogenitas

Staphylococcus saprophyticus

Penyebab : Infeksi pada tractusUrinarius wanitaTumbuh pada kulit dan

mucosa periurethral Micrococci : Mirip s. aureus tetapi test

coagulase (-), LAD koloni putih, pink, orange, kuning,

Ditemukan dipermukaan lingual, Menghasilkan lendir extraselluler

Hubungan dengan penyakit belum diketahui