staphilococcus skaled skin sindrom

STAPHYLOCOCCAL SCALDED SKIN SYNDROMEANATOMI UMUM

KULITFISIOLOGI UMUM

KULITSTAPHYLOCOCCUS

AUREUS DEFINISI EPIDEMIOLOGI PATOGENESIS

ETIOLOGI MANIFESTASI KLINIS FAKTOR RESIKO DIAGNOSIS

BANDINGPEMERIKSAAN

LABORATORIUMPROGNOSIS DAN

MANAJEMEN

Lapisan kulit manusia terdiri atas* :1.Lapisan epidermis

• Stratum korneum• Stratum lusidum• Stratum granulosum**• Stratum spinosum• Dan stratum basale

2. Lapisan dermis3. Lapisan hypodermis

* Djuanda, Adhi., Hamzah, Mochtar., Aisah, Siti. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin edisi ke-5. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.** pada SSSS, lapisan ini dapat ikut terkelupas


KULITFISIOLOGI UMUM

KULITSTAPHYLOCOCCUS



BANDINGPEMERIKSAAN


MANAJEMEN

Secara umum, kulit memiliki fungsi yang luar biasa, terutama :1.Proteksi2.Absorpsi3.Ekskresi4.Persepsi dan pengaturan suhu

tubuh (termoregulasi)5.Pembentukkan pigmen,

permbentukkan vitamin D, dan keratinisasi.

Djuanda, Adhi., Hamzah, Mochtar., Aisah, Siti. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin edisi ke-5. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Seeley et al. 2004. Anatomy and Physiology; Sixth Edition. The McGraw Hill Companies.


KULITFISIOLOGI UMUM

KULITSTAPHYLOCOCCUS



BANDINGPEMERIKSAAN


MANAJEMEN

Bakteri berbentuk bulat (coccus), gram positif, tampak berpasangan (mikroskopik), membentuk rantai pendek, yang tampak seperti tandan buah anggur. Beberapa strain dapat menghasilkan racun protein pada manusia yang sangat tahan panas, seperti *:

1.Capsular polysaccharide 2.Protein3.Leukosidin4.Exotoxyn. Exfoliatin toksin (ET)**

* Freedberg, Irwin M. 2003. Fitzpatrick's Dermatology in General Medicine, 6th Edition. McGraw-Hill Company Hall, John C. 2006. Sauer's Manual of Skin Diseases, 9th edition. Lippincott Williams & Wilkins Kayser, Fritz H. 2005. Medical Microbiology. Thieme. Stutt Gart, New York.** Racun ET inilah yang paling berperan terhadap patogenesa dari SSSS


KULITFISIOLOGI UMUM

KULITSTAPHYLOCOCCUS



BANDINGPEMERIKSAAN


MANAJEMEN

Staphylococcal scalded skin syndrome (SSSS) atau Ritter's Syndrome atau Lyell's

Disease adalah penyakit infeksi disebabkan oleh Staphylococcus aureus grup II dengan manifestasi klinik

beraneka ragam, diantaranya adalah :

• kelainan kulit setempat (lokal)• impetigo bulosa

• bentuk generalisata dengan tanda epidermolisis dan deskuamasi

Secara umum, kita dapat melihatnya sebagai suatu bentuk kulit yang bengkak kemerahan yang tampak seperti terbakar (scald), makanya ia dinamakan

Staphylococcal Scalded Skin Syndrome.


KULITFISIOLOGI UMUM

KULITSTAPHYLOCOCCUS



BANDINGPEMERIKSAAN


MANAJEMEN


KULITFISIOLOGI UMUM

KULITSTAPHYLOCOCCUS



BANDINGPEMERIKSAAN


MANAJEMEN

Pada anak-anak dibawah 5 tahun, biasanya pada neonatus*

Jarang terjadi pada remaja dan dewasa* Individu dengan immunokompromi dan individu

dengan gagal ginjal juga beresiko mendapat SSSS*

Dapat terjadi di seluruh belahan dunia, tanpa memperhatikan perbedaan ras**

Penyakit yang jarang** Biasanya mengenai bayi baru lahir di 3 bulan

pertamanya **

* Hunter, John., John Savin and Mark Dahl. 2003. Clinical Dermatology 3rd edition. Blackwell Publishing Company. UK** White, Gary M., Cox, Neil H. 2002. Diseases of the Skin. W.B Saunders.


KULITFISIOLOGI UMUM

KULITSTAPHYLOCOCCUS



BANDINGPEMERIKSAAN


MANAJEMEN

Infeksi Toksigenik di Ruang Perawatan Neonatus

Immunocompromise / Clearance ginjal belum sempurnaImunitas tubuh belum sempurna

S. Aureus grup 2; tipe 3A, 3B, 3C, 55, dan 71

Berkoloni di hidung, konjungtiva, nasofaring, tonsil, atau ginjal

Hematogenik

Transportasi ke desmosom -desmoglein Aktifasi antibody spesifik – anti staphylococcus

Perubahan metabolik tubuh oleh sistem imunAcantholysis, terlepasnya stratum granulosum di area yg

sangat luas, dllTimbul gejala-gejala penyerta akibat infeksi

Eritema, nyeri sangat hebat, scalded

Biasanya terjadi spontan

dalam 5-7 hari


KULITFISIOLOGI UMUM

KULITSTAPHYLOCOCCUS



BANDINGPEMERIKSAAN


MANAJEMEN

S. aureus grup 2 Tipe 3A, 3B, 3C, 55 dan 71 Produksi toksin exfoliatif A dan B (ET-A dan ET-B)

Hunter, John., John Savin and Mark Dahl. 2003. Clinical Dermatology 3rd edition. Blackwell Publishing Company. UKWollf, Klaus., Johnson, Richard Allen. 2007. Fitpatrick’s Color Atlas and Synopsis of Clinical Dermatology 5th edition. McGraw Hill CompanyFreedberg, Irwin M2003. Fitzpatrick's Dermatology in General Medicine, 6th Edition. McGraw-Hill CompanyAckerman, A. Berdnard. 2005. Differential Diagnosis in Dermatopathology I,II,III,IV in 3rd edition. Blackwell Publishing Company


KULITFISIOLOGI UMUM

KULITSTAPHYLOCOCCUS



BANDINGPEMERIKSAAN


MANAJEMENImpetigo bullosa (bullae lembut, purulen, dan

menyebar) Eritema, lesi berkerumun di area

intertriginiousKulit seperti diampelasDalam 24 jam, eritema akan semakin gelap

warnanya Kulit semakin terasa nyeri

Pemeriksaan Umum :Demam sub-febrisIrritable childNyeri +

NIKOLSKY SIGN (+)

.


KULITFISIOLOGI UMUM

KULITSTAPHYLOCOCCUS



BANDINGPEMERIKSAAN


MANAJEMEN

Daerah-daerah kulit dengan manifestasi klinis diatas adalah :

WajahArea fleksura di leherKetiakPangkal pahaArea antecubitalPunggung

.


KULITFISIOLOGI UMUM

KULITSTAPHYLOCOCCUS



BANDINGPEMERIKSAAN


MANAJEMEN

Pada anak-anak dibawah 5 tahun, dengan imunitas yang tidak sempurna

Neonatus dengan ruang perawatan post partum yang toksigenik

Pada remaja dan dewasa bila individu dengan immunokompromi dan individu dengan gagal ginjal


KULITFISIOLOGI UMUM

KULITSTAPHYLOCOCCUS



BANDINGPEMERIKSAAN


MANAJEMEN

Erythema multiformeTSS TEN karena obatSindrom KawasakiChildren abuse


KULITFISIOLOGI UMUM

KULITSTAPHYLOCOCCUS



BANDINGPEMERIKSAAN


MANAJEMEN

Berdasarkan sifat dan letak dari bullae-nya, dapat dibedakan berdasarkan:


KULITFISIOLOGI UMUM

KULITSTAPHYLOCOCCUS



BANDINGPEMERIKSAAN


MANAJEMEN

Staphylococcal Scalded Skin Syndrome

Erythema Multiform

1. Pengelupasan kulit terjadi diatas lapisan spinosum

2. Subcorneal pustule mungkin terjadi

3. Tidak terdapat jaringan nekrotik keratosis

4. Sel acantolitis biasa ditemukan di jaringan yang terkelupas

5. Gambaran yang sedang-sedang saja di perivaskularnya, disertai netrofil

1. Pengelupasan kulit biasanya terjadi di lapisan spinosum atau lapisan subepidermis

2. Tidak terdapat subcorneal pustule

3. Necrotic keratosit dapat terjadi di dermoepidermal pada lesi awal; necrosis epidermis akan berlanjut

4. Tidak terdapat sel acantholisis5. Gambaran infiltrate

perivascularnya adalah limfosit, jarang bahkan tidak terdapat netrofil

Staphylococcal Scalded Skin Syndrome vs Erythema Multiform


KULITFISIOLOGI UMUM

KULITSTAPHYLOCOCCUS



BANDINGPEMERIKSAAN


MANAJEMEN

Staphylococcal Scalded Skin Syndrome Erythema Multiform

Ackerman, A. Berdnard. 2005. Differential Diagnosis in Dermatopathology I,II,III,IV in 3rd edition. Blackwell Publishing Company


KULITFISIOLOGI UMUM

KULITSTAPHYLOCOCCUS



BANDINGPEMERIKSAAN


MANAJEMEN

Staphylococcal Scalded Skin Syndrome

Toxic Shock Syndrome

Faktor resiko Biasanya menyerang neonates dan anak-anak

umur < 5 tahun, tapi dapat menyerang dewasa bila terjadi imunokompromis

Pada anak, menginfeksi anak dengan luka bakar dan trakeitis bacterial memiliki resiko yang

tinggi

Manifestasi Klinis Secara umum

Malaise, demam, irritability, nyeri yang sangat, dan

eritema

Hiperemis orofaring, injeksi konjungtival, dan edema di

tangan dan kaki

Dermopatologi

Eritema biasanya terdapat di area flexura dan perioroficial

Macular erythoderma disertai desquamasi di jari tangan dan

jari kakiPatofisiologi Dikarenakan toksigenik

Staphylococcus Aureus grup 2

Kasus-kasus yang ada biasanya dikarenakan penggunaan tampon

pada bekas operasi. Karena super toksin pirogenik S. aureus

dan Streptokokus grup A

Staphylococcal Scalded Skin Syndrome vs Toxic Shock Syndrome


KULITFISIOLOGI UMUM

KULITSTAPHYLOCOCCUS



BANDINGPEMERIKSAAN


MANAJEMEN

Mikroskopik ditemukan kuman gram positif, berbentuk anggur

Pewarnaan gram : Bullous impetigo: pus di

bullae-nya, terdapat kokus gram positif diantara PMN SSSS: kokus gram positif hanya terdapat dipusat koloni, bukan di area epidermolisis

Kultur Bakteri. Bullous impetigo : S. aureus diisolasi dari pusat koloninya SSSS : S. aureus hanya pada pusat infeksi (misalnya pada tempat produksi toksin)-ujung pusar, ala nasi, nasofaring, konjungtiva, kanal eksterna telinga, dan feses.

Freedberg, Irwin M.; Eisen, Arthur Z.; Wolff, Klaus; Austen, K. Frank; Goldsmith, Lowell A.; Katz, Stephen I. 2003. Fitzpatrick's Dermatology in General Medicine, 6th Edition. McGraw-Hill Company


KULITFISIOLOGI UMUM

KULITSTAPHYLOCOCCUS



BANDINGPEMERIKSAAN


MANAJEMEN

Difase SSSS yang sudah lanjut, dan setelah mendapatkan terapi antibiotic yang adekuat, area yang terkelupas

sebelumnya akan sembuh dalam 3-5 hari sesuai dengan desquamasi seluruh bagian

kulit, tapi tidak akan terbentuk skar

Kematian mungkin terjadi bila penyakitnya berkelanjutan.

Freedberg, Irwin M.; Eisen, Arthur Z.; Wolff, Klaus; Austen, K. Frank; Goldsmith, Lowell A.; Katz, Stephen I. 2003. Fitzpatrick's Dermatology in General Medicine, 6th Edition. McGraw-Hill CompanyHunter, John., John Savin and Mark Dahl. 2003. Clinical Dermatology 3rd edition. Blackwell Publishing Company. UK


KULITFISIOLOGI UMUM

KULITSTAPHYLOCOCCUS



BANDINGPEMERIKSAAN


MANAJEMEN

Perawatan UmumHospitalisasi disarankan untuk penyakit ini. Bila kasus penyakit ini tidak terlalu ganas, anak bisa di obati dengan antibiotic oral saja.

ProfilaksisHindari toksigenik infeksi di ruang perawatan neonatus

Terapi TopikalAntimikroba topical untuk lesi impetigo ; mupirocin, bacitracin, atau silver sulfadiazine

Terapi TambahanGanti cairan dan elektrolit intravena bila kasus cukup berat.Arndt, Kenneth A. Hsu, Jeffrey T.S. 2007. Manual of Dermatologic Therapeutics, 7th edition. Lippincott Williams &

Wilkins

TERIMA KASIH…!!Wassalamualaikum Wr. Wb

staphilococcus skaled skin sindrom

Documents