standardisasi kadar senyawa kimia bahan obat tradisional & perkembangan tanaman obat...
DESCRIPTION
Standardisasi Kadar Senyawa Kimia Bahan Obat Tradisional & Perkembangan Tanaman Obat #RESUMETRANSCRIPT
1. Jelaskan tujuan standarisasi penetapan kadar senyawa aktif pada simplisia?
Untuk menyeragamkan komposisi kandungan Senyawa Aktif (jenis dan kadar) yg konsisten
terhadap standar sehingga mempunyai keamanan, kualtitas dan efek farmakologi yang dapat
dipertanggung jawabkan
2. Jelaskan penetapan kadar golongan senyawa aktif pada simplisia
1. PENETAPAN KADAR ALKALOID TOTAL
Prinsip : Absorbansi, ECC, Rotary evaporator, TITRASI, GRAVIMETRI
Prosedur : simplisia mg – Pelarut H2SO4 (Fitrat) – ECC dgn diklorometana – membentuk 2
Fraksi (asam & CH₂Cl₂) - Fraksi asam + NaOH & CH₂Cl₂ - menghasilkan 2 fraksi (air &
CH₂Cl₂ ) – Fraksi CH₂Cl₂ diuapkan dgn Rotary evaporator + HCl – Hasilnya di TITRASI &
SPEKTROFOTOMETRI UV 345 & GRAVIMETRI
2. PENETAPAN KADAR FLAVONOID TOTAL
Prinsip : Absorbsi
Prosedur : Simplisia mg – pelarut air (Filtrat) – refluks + HCl pekat – menghasilkan hidrolisat
– ECC dgn EtOHAc – Menghasilkan 2 fraksi (EtOHAc & asam) – Fraksi EtOHAc +AlCl 3 ad
HAc dlm MeOH – Spektrofotometri UV 350 nm
3. PENETAPAN KADAR MINYAK ATSIRI
Prinsip : Berdasarkan perbedaan kepolaran dan berdasarkan perbedaan titik didih
Prosedur : Destilasi uap & stahl (air) pelarut air Dinyatakan sebagai % v/b
4. PENETAPAN KADAR PIPERIN
Prinsip : Absorbsi oleh gugus kromofor pada piperin
Prosedur : Simplisia mg – Pelarut MeOH (Filtrat) – Spektrofotometri UV 345
5. PENETAPAN KADAR TANIN
6. PENETAPAN KADAR KURKUMINOID
7. PENETAPAN KADAR KAPSAISIN
Prinsip : METODE KLT, Dielusi dgn eluen Heksana:Etil Asetat (65:35) – DENSITOMETRI
pada λ 273 nm
Prosedur : -
8. PENETAPAN KADAR FENOLAT TOTAL
9. PENETAPAN KADAR ANTRAKINON TOTAL
10. PENETAPAN KADAR STEROID
3. Jelaskan Penetapan Kadar Senyawa dalam Tanaman
1. Senyawa aktif Marker aktif (Aktif secara farmakologis
2. Senyawa khas (spesifik) Marker identitas
3. Total golongan senyawa tertentu
(Flavonoid, alkaloid, kinon, steroid, minyak atsiri, dll)
4. Senyawa polar kadar sari larut air
5. Senyawa non-polar & semi-polar kadar sari larut etanol
6. Indeks busa senyawa berbusa (saponin)
7. Indeks ikan senyawa toksik (saponin)
8. Indeks hemolisis senyawa saponin
9. Indeks pengembangan senyawa polisakarida
10. Indeks kepahitan senyawa memiliki rasa pahit (co/andrografolid, kinin, dll.)
11. Indeks kepedasan senyawa pedas (co/ kapsaisin, piperin, dll.)
4. Jelaskan Kesulitan Pengukuran Kadar Senyawa Aktif pada OBA
1. Senyawa aktif belum diketahui
2. Kadar yang dijadikan standard/patokan belum diketahui
(Senyawa aktifnya sudah diketahui, tapi dosis efektifnya belum diketahui pasti)
Beda aktivitas/ banyak aktivitasnya
Beda kadar yang dibutuhkan
3. Banyak senyawa aktif, tapi belum diketahui mana yang dijadikan marker aktif/ marker
analisis
5. Jelaskan perbedaan Marker Aktif (Aktif secara farmakologis) dan Marker Identitas serta
contohnya (Ciri khas / Unik) sdangkan juga tujuan ?
1. Marker aktif zat, zat tunggal atau lebih yang dirujuk sebagai zat yang mempunyai efek
terapetik farmakologi
2. Marker identitas, zat tunggal atau lebih yang ditujukan hanya untuk analisis/ciri khas/fragmen
khas.
Contoh :
pada purwoceng zat aktifnya stigmasterol, marker identitasnya germacron
cabe jawa zat aktifnya stigmasterol, marker identitas Kapsaisin
6. Jelaskan tujuan ASPEK LEGAL OBAT TRADISIONAL
1. Menjaga agar produk OT yg dihasilkan memenuhi syarat khasiat, keamanan, dan kualitas
2. Menetapkan standardisasi obat tradisional, sehingga semakin ketat & detil peraturan yang
harus dipenuhi, semakin terjamin khasiat, keamanan, dan kualitas produk tersebut
SEHINGGA kepercayaan masyarakat meningkat
7. Apa saja ASPEK LEGALITAS pada OT?
1. Produk
a. Kelas Produk : Jamu/ OT, OHT, Fitofarmaka
b. Bahan Obat : tidak mengandung BKO
c. Negative List : tanaman yang dilarang digunakan dalam jamu atau obat tradisional
karena alasan sbb:
1) Mengandung senyawa toksik, contoh : Abrus precatorius semen
2) Memiliki efek adiktif (gol. Psikotropika dan narkotika), contoh : Papaver somniferum
3) Dapat menimbulkan efek resistensi, contoh : Chinchonae cortex
d. Kualitas Produk : Farmakope Herbal, MMI
2. Peredaran Produk : berkaitan No. Reg BPOM
3. Produsen (Perusahaan) : IOT, IEBA, UKOT, UMOT
(Ijin Prinsip dan Ijin Produksi)
4. SDM, Sarana dan Produksi : CPOTB
5. Pelayanan : Saintifikasi Jamu
8. Jelaskan perbedaan JAMU, OHT, FITOFARMAKA
Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan
hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut, yang
secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman
Obat Herbal Terstandar adalah sediaan obat bahan alam yg keamanan dan khasiatnya telah
dibuktikan dengan uji praklinik dan bahan bakunya telah di standarisasi.
Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yg telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya
secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik, bahan baku dan produk jadinya telah di
standarisasi.
9. Apa hubungan BKO & Obat Konversional pada Obat Tradisional
Bahan Kimia Obat (BKO) di Indonesia tidak boleh dicampurkan ke dalam obat tradisional,
karena akan menimbulkan kekeliruan serta asumsi yang salah mengenai bahan mana yang
berkhasiat dlm pnyembuhan
Obat konvensional (kimia) boleh ditambahkan ke dalam OT untuk alasan tujuan:
meningkatkan stamina, menambah nafsu makan, dll. tapi TIDAK dinyatakan sbg OT
Obat tradisional boleh ditambahkan ke dalam obat konvensional (kimia), selama tidak
memberi khasiat atau efek tertentu. contoh: caragenan sebagai pengental
10. Tujuan sertifikasi jamu
Tujuan :
1. Memberi lndsn ilmiah penggunaan jamu scr empiris melalui penelitian berbasis pelayanan
kesehatan.
2. Mendorong terbentuknya jejaring dokter/drg./tenaga kesehatan lain sbg peneliti dalam
rangka upaya preventif, promotif, rehabilitatif, dan paliatif melalui penggunaan jamu.
3. Meningkatkan kegtn penelitian kualitatif thd pasien dgn penggunaan jamu.
4. Meningkatkan penyediaan jamu yang aman, berkhasiat nyata yang teruji scr ilmiah Dan
dimanfaatkan secara luas baik untuk pengobatan sendiri maupun fasilitas pelayanan
kesehatan.
11. TATACARA PENGAJUAN PERMOHONAN DAN PEMBERIAN IZIN USAHA INDUSTRI
OBAT TRADISIONAL DAN INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL
1. Tahap I (Pendaftaran Izin Prinsip Industri Obat Tradisional):
Persetujuan Prinsip diberikan kepada pemohon untuk dapat langsung melakukan persiapan-
persiapan dan usaha pembangunan, pengadaan, pemasangan instalasi, peralatan dan lain-lain
yang diperlukan termasuk produksi percobaan dengan ketentuan perundang-undangan di
bidang obat tradisional
2. Tahap II (Pendaftaran Izin Tetap Usaha Industri Obat Tradisional):
Izin tetap diberikan kepada pemohon untuk dapat memproduksi sediaan farmasi yang sesuai
dengan CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) dengan memperhatikan
ketentuan perundang-undangan di bidang obat tradisional
12. PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT
Obat Herbal
1. MAKANAN FUNGSIONAL
(Bahan) Pangan fungsional, bahan pangan segar/olahan yg mengandung bahan yang dinilai
menunjang kesehatan / mencegah penyakit, di luar fungsi utamanya sebagai pemasok zat-zat
gizi dan bahan tambah substansi yang membantu kesehatan, seperti "vitamin"
Perbedaan PREBIOTIC & PROBIOTIC
1. PRE, bahan makanan yang tidak dpt di cerna tapi dapat merangsang/menstimulasi
pertumbuhan/aktivitas bakteri dalam sistem pencernaan yang bermanfaat bagi
kesehatan tubuh.
Contoh :
Oligosakarida:
1. Frukto Oligosakarida (FOS),
2. Galakto Oligosakarida (GOS),
3. Malto Oligosakarida (MOS),
4. Inulin & hidrolisatnya
2. PRO, Mikroorganisme hidup yang bila diberikan dalam jumlah yang cukup yg
masuk kedlm tubuh memberikan manfaat kesehatan pada inangnya
Contoh :
Lactobacillu
Streptococcus
3. SIN, kombinasi Probiotik dan Prebiotik, yang memiliki efek komplementer pada
flora usus.
4. NUTRACEUTICALS
produk hasil isolasi/dimurnikan dari makanan yg terbukti memiliki manfaat fisiologis atau
memberikan perlindungan terhadap penyakit kronis, ex : β-carotene
5. KOSMETIK
Bahan/sediaan yg dimaksudkan digunakan pada bagian luar tubuh yg bertujuan untuk
memelihara tubuh pada kondisi baik, ex Lidah buaya
6. Produk Klorofil
7. RASA & KEHARUMAN
Digunakan sebagai pewangi, baik dalam makanan, obat ataupun kosmetik
Contoh: Minyak Akar Wangi
8. Aromaterapi
Minyak atsiri dari tanaman tertentu yg mempunyai Efek: membuat rileks, bersemangat,
menguatkan dan menenangkan cara Penggunaan : diserap melalui kulit atau dihirup.
9. TEH HERBAL
Yang mengandung flavonoid, tannin, xantone yang memiliki fungsi antioksidan.