standar pendidikan...
TRANSCRIPT
“Revisiting”
STANDAR PENDIDIKAN AIK PADA
PT MUHAMMADIYAH/AISYIYAH
Prof. Dr. H. Zakiyuddin Baidhawy
Kondisi Pendidikan Saat Ini Linear-Monodisiplin: kita merupakan produk
dari perguruan tinggi yang inward looking, linearitas, dan dikotomi ilmu pengetahuan
Ahli agama tidak mengenal falsafah; ahli falsafah tidak mengenal agama dan Tasawwuf, apalagi ilmu-ilmu sosial, humaniora kontemporer dan sains modern.
Linearitas dan monodisiplin diperparah birokrasi ilmu pengetahuan pada kemenristekdikti, kemenag dan kementrian lain
Revolusi Industri 4.0
1800 1900 2000 now
Penemuan
Mesin Uap
mendorong
munculnya
kapal uap,
kereta api,
dll
Penemuan
listrik dan
assembly
line yang
meningkatk
an produksi
barang
Inovasi
teknologi
informasi,
komersialiasi
personal
computer,
dll.
Revolusi Industri
ke-4Kegiatanmanufakturterintegrasimelaluipenggunaanteknologiwireless danbig data secara masif
3
Disrupsi
Era disrupsi
Situasi di mana pergerakan dunia industri
atau persaingan kerja tidak lagi linear.
Perubahannya sangat cepat,
fundamental dan mengacak-acak pola
tatanan lama untuk menciptakan
tatanan baru.
Cakupannya luas meliputi bisnis,
perbankan, transportasi, sosial
masyarakat, dan pendidikan/keilmuan.
Beberapa Respon untuk
Masa Depan Berkemajuan1. Investasi pendidikan untuk
pengembangan digital skills
2. Kurikulum pendidikan terkait human-digital
skills
3. Aplikasi teknologi terbaru dalam banyak
bidang (lembaga, majelis, amal usaha)
4. Kolaborasi dunia industri, PTM-PTA, danmasyarakat untuk mengidentifikasi
permintaan dan ketersediaan skill bagi era
digital
5. Big-data building untuk mengintegrasikan
secara nasional-internasional jejaring
persyarikatan, SDM, sumberdaya material-finansial, amal usaha, majelis, lembaga,
program, dll
1
6
Tantangan Digital bagi Agama
Digital Tech
Fasilitasi
Otonomi
Personali-sasi
Identitas Ganda
Demokrati-sasi Pasar agama
Fasilitasi: menghubungkan pemeluk agama dengan situs-situs keagamaan, festival, dan sesamanya, dan menciptakan bentuk-bentuk keagamaan baru
Otonomi: dalam memperoleh berbagai pengetahuan tentang ritual dan praktek keagamaan yang individual
Personalisasi: sumberdaya dan pengalaman yang dapat pola kehidupan spiritual
Identitas ganda: konektivitas dari ruang ke ruang, person ke person, memudahkan orang bersinggungan dengan ragam kontek sosial dan aktivitas, yang berpotensi untuk memperkuat identitas atau sebaliknya fragmentasi identitas
Demokratisasi pasar agama yang membuka peluang bagi individu-individu dan komunitas-komunitas keagamaan kecil untuk berkompetisi dengan kelompok-kelompok keagamaan mapan; Marketplace bagi pola kehidupan agama yang makin terindividualisasi
Mediatisasi Agama Digital-Tech menyediakan platform tanpa batas
bagi ekspresi dan sirkulasi kepercayaan-kepercayaan; mendefinisikan dan mengkerangkai apa itu agama dan apa unsur-unsurnya yang dipandang penting dalam masyarakat
Digital-techmenyediakan guide spiritual, orientasi moral, ritus ritus dan komunitas
Digital-tech menciptakan agama tanpa tempat dan komunitas peribadatan: Muslim tanpa masjid(Kuntowijoyo), Kristen tanpa gereja, Budhis tanpa vihara, Hindu tanpa pura, dst.
Sumber otoritas baru: fatwa online, penafsir online, komunitas religius online, pakar agama “instan” online, dst
Tantangan peradaban
Kontemporer
Masyarakat Pasca Kebenaran (Post Truth Society): masyarakat yang mempercayai kebenaran parsial sesuai selera ego dan emosi individual; memungkinkan berkembangnya hoaks yang berujung pada fitnah dan konflik sosial-politik.
Kemanusiaan universal era digital (revolusi 4.0; wireless dan big data) menuntut kemampuan seorang Muslim untuk mengkait-hubungkan antara al-Us}u>l al-Ma’ri>fiyyah (epistemologi keilmuan)dan al-Us}u>l al-Akhla>qiyyah (basis etika) yang teranyam kuat dalam satu paket utuh paham keagamaan (Islam) yang bercorak multi, inter dan transdisiplin.
Posisi Perguruan Tinggi
Nalar Universitas Islam Berkemajuan
Generasi KosmopolitanCritical thinking (multi-inter-transdisiplin)
Creative (problem solving, ruang ijtihad baru),
Communication (relasi, terbuka, promosi)
Collaboration (antar bidang ilmu, departemen, komunitas, jamaah, lintas negara, dsb)
Intelektualitas
Liberasi
Religiusitas
Transendensi
Humanitas
Humanisasi
Al-`AqlAl-I<ma>n
al-khair al-ma`ru>f
Episteme keilmuan(al-us}u>l al-
ma`ri>fiyyah)
Memuliakan Tuhan(al-us}u>l al-
akhla>qiyyah)
Memuliakan manusia:
keadaban dan
kesejahteraan publik(al-us}u>l al-
akhla>qiyyah)
ijtihad Mujahadah Jihad
Mengapa SPMA? Sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional,
penjaminan mutu internal di PTM/PTA merujuk pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi Permenristekdikti No. 44 tahun 2015). Menurut Permenristekdikti No.44/2015 Bab I Ketentuan Umum, pasal 1 “Standar Nasional Pendidikan Tinggi adalah satuan standar yang meliputi Standar Nasional Pendidikan, ditambah dengan Standar Nasional Penelitian, dan Standar Nasional Pengabdian kepada masyarakat”. Lebih lanjut pasal 4 pada peraturan yang sama menyatakan Standar Nasional Pendidikan terdiri atas: (a) standar kompetensi lulusan;
(b) standar isi pembelajaran;
(c) standar proses pembelajaran;
(d) standar penilaian pembelajaran;
(e) standar dosen dan tenaga kependidikan;
(f) standar sarana dan prasarana pembelajaran;
(g) standar pengelolaan pembelajaran; dan
(h) standar pembiayaan pembelajaran.
Pernyataan Kebijakan Mutu
PTM/PTA
“Mengembangkan PTM/PTA menjadi
World Class University yang mencerahkan,
mencerdaskan dan berkemajuan”
STANDAR AL ISLAM DAN
KEMUHAMMADIYAHAN (AIK)
Standar Mutu AIK ini merupakan salah satu bagian sangat strategis untuk memastikan bahwa PTM/PTA adalah instrumen dakwah Persyarikatan.
Standar Mutu AIK merupakan instrument untuk mengatasi disparitas pengelolaan AIK yang berbeda antara satu PTM/PTA dengan PTM/PTA lainnya.
Peningkatan secara berkelanjutan mutu pengelolaan AIK PTM/PTA.
Kompetensi LulusanA. Kompetensi Keberagamaan:
❑ Kemurnian aqidah (keyakinan berbasis tauhid yang bersumber
pada ajaran Al-Qur'an dan Sunnah Nabi yang shahih/maqbullah)
yang membentuk keshalehan dalam kehidupan.
❑ Ketaatan beribadah (senantiasa menjalankan ibadah mahdhah,
baik yang wajib maupun yang sunnat tathawwu` sesuai tuntunan
Rasulullah) yang tahsinah (kemanfaatan atau fungsi) dari ibadah
itu terpantul dalam kehidupan sehari-hari.
❑ Keikhlasan (melakukan sesuatu semata-mata karena Allah SWT)
dalam hidup dan berjuang menegakkan ajaran Islam melalui
Muhammadiyah.
❑ Shiddiq (jujur dan dapat dipercaya) dalam hati, kata, dan tindakan
serta amanah (komitmen dan tanggung jawab moral yang tinggi)
dalam mengemban tugas organisasi.
❑ Berjiwa gerakan (semangat untuk aktif dalam Muhammadiyah
sebagai panggilan jihad di jalan Allah).
❑ Khusus untuk lulusan non-muslim, memiliki ciri-ciri religius, taat
beribadah, terbuka & berkemajuan.
B. Kompetensi akademis dan intelektual
Fathonah (kecerdasan pikiran sebagai Ulul Albab) dalam berpikir, berwawasan, dan menghasilkan karya pemikiran.
Tajdid (pembaruan dan berpikiran maju) dalam mengembangkan kehidupan dan menggerakkan Persyarikatan sesuai jiwa ajaran Islam.
Istiqamah (konsisten) dalam lisan, pikiran, dan tindakan.
Etos belajar (semangat dan kemauan keras) untukselalu mengembangkan diri, mencari dan memperkaya ilmu, serta mengamalkan ilmupengetahuan dalam kehidupan.
Moderat (arif dan mengambil posisi di tengah)dalam bersikap, berpikiran, dan bertindak.
C. Kompetensi sosial-kemanusiaan dan
kepeloporan
Kesalehan (perilaku yang baik) dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat Luas.
Kepeduliaan sosial (keterpanggilandalam meringankan beban hidup orang lain);
Suka beramal (gemar melaksanakan amal salehuntuk kemaslahatan hidup);
Keteladanan (menjadi uswah hasanah [teladan yang baik] dalam seluruh sikap dan tindakan);
Tabligh (menyampaikan kebaikan kepada oranglain, komunikatif dan terampil membangun jaringan).
Inovatif (menemukan hal-hal baru) dalammengembangkan kemajuan organisasi.
Berpikiran maju dan membawa Muhammadiyah pada kemajuan di berbagai bidang yang menjadimisi dan usaha gerakan.
D. Kompetensi keorganisasian dan
kepemimpinan Pengkhidmatan dan partisipasi aktif dalam peran
keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan universal.
Menempati posisi apapun dengan semangat ikhlas, berdedikasi, berprestasi, dan menghasilkan hal-hal terbaik.
Menjadi bagian yang menyatu dengan denyut nadi kehidupan Persyarikatan, umat dan bangsa sebagai wujud menjalankan misi organisasi.
Berkomitmen dan menjunjungtinggi ideologi Muhammadiyah dan mampu bersikap tegas tetapi arif dalam membela serta menegakkan prinsip dan kepentingan Persyarikatan.
Mengutamakan misi dan kepentinganMuhammadiyah di atas lainnya dengan niat ikhlas dan berkhidmat.
e. Kompetensi Kemuhammadiyahan
Memahami dan menghayati sejarah Muhammadiyah
Menjadi intelektual dengan ideologi Islam berkemajuan
Mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan jamaah
secara terorganisir
Memahami dan meneladani tokoh-tokoh
Muhammadiyah
Memahami dan mencontoh pola gerakan sosial
keagamaan Muhammadiyah dalam kehidupan sosial.
Memahami dan mencontoh strategi kebudayaan
Muhammadiyah dalam mentransformasikan kehidupan
masyarakat menuju masyarakat Islam yang sebenar-
benarnya.
Tahapan Pengelolaan Standar AIK
Komitmen Majlis Diktilitbang dan PTM/PTA
Menetapkan Standar Mutu AIK PTM/PTA.
Sosialisasi Standar Mutu AIK PTM/PTA.
Implementasi Standar Mutu AIK.
Monitoring dan Evaluasi
“AIK Award” bagi PTM/PTA terbaik
berdasarkan klaster.