standar pelayanan minimal (spm) - kalbarprovkalbarprov.go.id/file/spm_kalbar_2016.pdf · kabupaten...

118
` L L a a p p o o r r a a n n S S t t a a n n d d a a r r P P e e l l a a y y a a n n a a n n M M i i n n i i m m a a l l ( ( S S P P M M ) ) P P r r o o v v i i n n s s i i K K a a l l i i m m a a n n t t a a n n B B a a r r a a t t T T a a h h u u n n 2 2 0 0 1 1 6 6 Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Barat

Upload: nguyendan

Post on 18-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

`

LLaappoorraannSSttaannddaarr PPeellaayyaannaann MMiinniimmaall

((SSPPMM))

PPrroovviinnssii KKaalliimmaannttaann BBaarraatt

TTaahhuunn 22001166

Biro OrganisasiSekretariat Daerah

Provinsi Kalimantan Barat

i

RINGKASAN EKSEKUTIF

Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu

Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak

diperoleh setiap warga negara secara minimal.

Kriteria Dasar SPM : Merupakan pemenuhan kebutuhan dasar bagi setiap individu secara

universal

Pemenuhan kebutuhan dasar dapat dipenuhi sendiri oleh warga negara,

atau oleh pemerintah daerah

Merupakan pelayanan dasar yang menjadi kewenangan daerah provinsi

maupun kabupaten/kota

Merupakan wewenang pemerintah daerah provinsi maupun daerah

kabupaten kota dalam menjamin setiap warga negara memperoleh

kebutuhan dasarnya

Jumah pemenuhan kebutuhan dasar bagi setiap individu dapat distandarkan

Berlaku secara nasional

Prinsip SPM : Ketersediaan, yaitu pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya

wajib menjamin pemenuhan kebutuhan dasar setiap warga negara yang

berhak memperoleh layanan dasar

Keterjangkauan, yaitu aksesibilitas warga negara dalam memperoleh

kebutuhan dasar

Kesinambungan, yaitu jaminan tetap tersedianya pelayanan dasar bagi

seluruh warga negara yang berhakmemperoleh layanan

Dalam rangka memenuhi urusan wajib daerah, maka Pemerintah Provinsi

Kalimantan Barat telah menerapkan 9 (sembilan) bidang urusan SPM yang

dilaksanakan oleh 9 (sembilan) SKPD Pengampu SPM di lingkungan

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Adapun Pemerintah Kabupaten/Kota se-

Kalimantan Barat juga telah menerapkan 15 (lima belas) bidang urusan SPM.

ii

Rekapitulasi Penerapan SPM Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat s.d.Tahun 2016

No

Bidang Urusan SPMdan Jumlah

Indikator

Indikatoryang

diterapkan

Nilai Rata –Rata Capaian

SPM

SKPD PengampuSPM Pemprov

Kalbar

1 Sosial

( 7 indikator )

7

(100 %)

88,94 % Dinas Sosial

2 Ketahanan Pangan

( 4 indikator )

4

(100 %)

143,26 % Badan KetahananPangan danPenyuluhan

3 Perhubungan

( 17 indikator )

17

(100 %)

88,35 % Dinas Perhubungan,Komunikasi danInformatika

4 Pelayanan Terpadubagi Perempuan danAnak KorbanKekerasan

( 23 indikator )

23

(100 %)

88,31 % BadanPemberdayaanPerempuan,Perlindungan Anakdan KeluargaBerencana

5 Lingkungan Hidup

( 3 indikator )

3

(100 %)

100 % Badan LingkunganHidup

6 Ketenagakerjaan

( 7 indikator )

7

(100 %)

79,46 % Dinas Tenaga Kerjadan Transmigrasi

7 Kesenian

( 7 indikator )

7

(100 %)

100 % Dinas Pendidikan danKebudayaan

8 Pekerjaan Umum danPenataan Ruang

( 5 indikator )

5

(100 %)

70,46 % Dinas PekerjaanUmum

9 Penanaman Modal

( 7 indikator )

6

(85,71 %)

220,10 % Badan PenanamanModal dan PelayananTerpadu Satu Pintu

Total Rata – RataCapaian SPM

Pemprov Kalbar

79

(98,41 %)

108,76 % Pemprov Kalbar

iii

Laporan Penerapan SPM Kabupaten/Kota se-Kalimantan Barats.d. Tahun 2016

Nomor

Bidang UrusanSPM

Kab.

Ben

gkay

ang

Kab.

Kap

uas H

ulu

Kab.

Kay

ong

Utar

a

Kab.

Ket

apan

g

Kab.

Kub

u Ra

ya

Kab.

Lan

dak

Kab.

Mela

wi

Kab.

Mem

pawa

h

Kab.

Sam

bas

Kab.

San

ggau

Kab.

Sek

adau

Kab.

Sin

tang

Kota

Pon

tiana

k

Kota

Sin

gkaw

ang

Rata

– Ra

ta C

apaia

npe

r Bid

ang

Urus

an

1 Sosial(indikator : 7 )

55,53(5)

38,03(4)

57,52(6)

20,79(5)

NA 24,46(2)

4,14(5)

65,58(7)

NA 57,93(6)

60,30(7)

NA 52,89(7)

41,21(7)

34,17(4)

2 Ketahanan Pangan(indikator : 7)

100(7)

73,43(7)

80,43(7)

NA NA 31,54(7)

88,65(2)

76,49(6)

NA 110,6(7)

62,72(7)

38,64(7)

76,39(7)

55,57(5)

56,75(5)

3 Perhubungan(indikator : 27)

18,52(5)

36,55(16)

28,84(19)

NA 29,05(18)

22,87(11)

57(22)

28,22(12)

NA 30,80(13)

32,11(17)

16,68(27)

43,72(12)

14,25(6)

25,62(13)

4 PelayananTerpadu bagiPerempuan danAnak KorbanKekerasan(indikator : 8 / 23)

79,31

(8/23)

30

(4)

67,50

(6/17)

75,66

(8/23)

25,60

(4)

56,25

(5)

76,92

(8/23)

76,16

(7/19)

NA 74org &

58kasus

(8)

69,01

(6/18)

93,92

(8/8)

40,38

(8)

5,75

(1)

49,75

(6 / 12)

5 Lingkungan Hidup(indikator : 4)

62,5(3)

60(4)

50(4)

NA 65(3)

60,04(4)

61,25(3)

68,34(4)

NA 75(3)

75(3)

20,84(2)

50(4)

2,5(1)

46,46(3)

6 Ketenagakerjaan(indikator : 8)

37,79(7)

87,50(7)

58,44(8)

31,81(4)

8,47(1)

83,52(8)

56,67(5)

60,63(8)

NA 47,61(5)

41,98(4)

NA 41,95(8)

77,49(8)

45,28(5)

7 Kesenian(indikator : 7)

54,86(4)

61,59(7)

89,36(7)

NA 32,71(6)

19,33(3)

51,28(6)

85,71(7)

NA 53,82(4)

66,14(6)

NA 80,11(7)

510,1(7)

78,93(5)

8 Pekerjaan Umumdan PenataanRuang(indikator : 26)

38,84

(15)

19,09

(13)

15,48

(10)

NA 21,29

(12)

10,53

(5)

NA 60,69

(24)

NA 60,96

(20)

45,62

(19)

NA 81,27

(26)

16,01

(7)

26,41

(11)9 Penanaman Modal

(indikator : 7)80(7)

42,86(3)

70,58(5)

128,6(2)

100(7)

57,14(3)

NA 100(7)

NA 157,1(7)

90,47(5)

NA 57,01(7)

57,14(4)

67,21(4)

10 Perumahan Rakyat(indikator : 3)

58,34(3)

NA 27,07(1)

NA 48,90(3)

NA NA 28,89(3)

NA 23,33(3)

50,49(3)

NA 83,61(3)

78,67(3)

28,52(2)

11 Kesehatan(indikator : 22)

59,10(21)

60,94(22)

69,32(22)

30,28(19)

55,96(21)

78,95(21)

NA(2)

57,37(18)

NA 77,67(22)

56,42(17)

70,35(22)

85,43(22)

57,65(20)

54,25(18)

12 Komunikasi danInformatika(indikator : 6)

55,45

(3)

58,06

(5)

28,30

(4)

NA 51,66

(6)

119,4

(5)

70

(3)

56,37

(3)

NA 100

(6)

51,38

(6)

166,5

(2)

83,11

(2)

38,48

(6)

62,77

(4)13 Pendidikan Dasar

(indikator : 27)55,47(27)

59,40(25)

53,40(25)

NA 46,28(14)

56,25(27)

55,51(27)

79,69(26)

NA 54,08(14)

76,30(27)

85,03(27)

88,60(27)

12,10(5)

51,58(19)

14 KeluargaBerencana danKeluargaSejahtera(indikator : 9)

29,58

(7)

97,74

(9)

106,6

(9)

104,8

(9)

85,88

(9)

55,95

(8)

54,24

(7)

173,3

(9)

NA 23,84

(4)

55,89

(9)

54,48

(9)

137,7

(9)

34,28

(8)

72,45

(8)15 Pemerintahan

Dalam Negeri(indikator : 11)

37,57

(9)

36,82

(10)

53,67

(10)

17,86

(4)

52,39

(8)

20,89

(4)

31,17

(10)

69,84

(9)

NA 58,81

(8)

62,68

(11)

68,05

(11)

64,59

(11)

6,83

(2)

47,74

(8)Rata – Rata CapaianSPM Kabupaten/Kota

se-Kalbar (%)54,86 50,80 57,10 27,32 41,55 46,47 40,46 72,48 NA 62,10 59,77 40,97 71,12 67,20 49,44

*) NA / ? : Not Available (sudah menyampaikan laporan tetapi data pencapaian belum ada atau format tidak dalambentuk persentase)

iv

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas

limpahan rahmat dan karunia-Nya jualah sehingga Laporan Standar Pelayanan

Minimal (SPM) Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016 dapat diselesaikan dengan baik.

Laporan ini merupakan informasi hasil pelaksanaan penerapan SPM di

Provinsi Kalimantan Barat yang disusun dari laporan hasil pelaksanaan penerapan

SPM oleh SKPD Pengampu di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalbar serta

Pemerintah Kabupaten/Kota se-Kalbar dalam pelaksanaan Penerapan Standar

Pelayanan Minimal di Provinsi Kalimantan Barat sesuai Peraturan Pemerintah Nomor

65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan

Minimal.

Kami menyadari bahwa Laporan Standar Pelayanan Minimal ini belumlah

sempurna, namun demikian Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat terus berupaya

untuk menyajikan yang terbaik dalam pelaksanaan maupun dalam memberikan

informasi mengenai capaian kinerja SKPD Pengampu SPM dan Pemerintah

Kabupaten/Kota se-Kalbar dalam menerapkan pelayanan dasar yang merupakan

urusan wajib bagi pemerintah daerah khususnya di daerah Provinsi Kalimantan Barat.

Kami berharap semoga laporan ini bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai

bahan evaluasi dan perbaikan dalam penerapan SPM bagi SKPD di lingkungan

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Kalimantan

Barat kedepannya sehingga dapat memberikan pelayanan yang berukalitas dan terus

menerus kepada masyarakat, sehingga kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah

dan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah daerah semakin baik.

a.n. GUBERNUR KALIMANTAN BARATSekretaris Daerah,

Dr. H.M. Zeet Hamdy Assovie, MTMPembina Utama

NIP. 19620815 199103 1 011

v

DAFTAR ISI

RINGKASAN EKSEKUTIF ................................................................................ i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv

DAFTAR ISI ...................................................................................................... v

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................. 1Maksud, Tujuan dan Ruang Lingkup..................................................2

B. Dasar Hukum ................................................................................. ..3C. Kebijakan Umum ............................................................................. 5D. Arah Kebijakan ................................................................................ 6

BAB II. PENERAPAN DAN PENCAPAIAN SPM .......................................... 20

A. Bidang Sosial ................................................................................. 20B. Bidang Ketahanan Pangan ............................................................ 26C. Bidang Perhubungan ..................................................................... 28D. Bidang Pelayanan Terpadu Bagi Perempuan dan Anak Korban

Kekerasan ...................................................................................... 33E. Bidang Lingkungan Hidup .............................................................. 39F. Bidang Ketenagakerjaan................................................................ 42G. Bidang Kesenian ............................................................................ 50H. Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang ............................ 54I. Bidang Penanaman Modal ............................................................. 65J. Bidang Perumahan Rakyat ............................................................ 70K. Bidang Kesehatan ......................................................................... 72L. Bidang Komunikasi dan Informatika............................................... 74M. Bidang Pendidikan Dasar .............................................................. 76N. Bidang Keluarga Berencana .......................................................... 81O. Bidang Pemerintahan Dalam Negeri.............................................. 83

BAB III. PROGRAM DAN KEGIATAN ........................................................... 85

BAB IV. PENUTUP ...................................................................................... 110

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Salah satu misi pemerintah Provinsi Kalimantan Barat adalah

melaksanakan peningkatan sistem pelayanan dasar dalam bidang sosial,

kesehatan, pendidikan, agama, keamanan, dan ketertiban melalui sistem

kelembagaan manajemen yang efisien dan transparan. Untuk itu, Pemerintah

Provinsi Kalimantan Barat akan terus berupaya semaksimal mungkin

meningkatkan pelayanan dasar bagi masyarakat Kalimantan Barat.

Terhadap urusan pemerintah yang telah didesentralisasikan kepada

daerah, menjadi hak dan kewajiban pemerintahan daerah untuk mengatur dan

mengurus fungsi-fungsi tersebut dalam rangka melindungi, melayani,

memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat. Dalam Undang-Undang

Nomor 32 Tahun 2004 urusan pemerintahan terbagi menjadi urusan wajib dan

urusan pilihan. Khusus pada urusan wajib adalah merupakan urusan

pemerintahan yang berkaitan dengan hak dan pelayanan dasar warga negara

yang penyelenggaraannya kepada daerah untuk perlindungan hak

konstitusional, kepentingan nasional, kesejahteraan masyarakat, serta

ketentraman dan ketertiban umum dalam rangka menjaga keutuhan Negara

Kesatuan Republik Indonesia. Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun

2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan

Minimal, yang mengamanahkan bahwa urusan wajib yang mempunyai

karakteristik jenis pelayanan publik yang mendasar dan mutlak untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan

pemerintahan perlu diukur dengan indikator Standar Pelayanan Minimal

(SPM). Indikator SPM tersebut merupakan tolak ukur prestasi yang digunakan

untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam

pencapaian suatu SPM tertentu di daerah.Rencana pencapaian dan

penerapan SPM juga merupakan tolak ukur tingkat prestasi kerja SKPD

maupun daerah dalam memberikan pelayanan dasar kepada masyarakat, dan

hal ini dapat merupakan salah satu elemen dalam visi, misi, dan program

prioritas Kepala Daerah.

Provinsi Kalimantan Barat dengan luas wilayah yang mencapai

±146.807 km² atau kurang lebih satu setengah kali luas pulau Jawa, serta

berbatasan langsung dengan negara tetangga yaitu Malaysia, mempunyai

permasalahan tersendiri dalam pemenuhan pelayanan dasar kepada

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 2

masyarakat. Salah satu permasalahan yang harus dihadapi oleh Pemerintah

Daerah yaitu penyediaan aksesibilitas transportasi bagi masyarakat

Kalimantan Barat. Selain itu, permasalahan infrastruktur, masih tingginya

angka kemiskinan, rendahnya angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

serta permasalahan lain yang terkait dengan pelayanan dasar menjadi tugas

utama bagi Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat untuk mengatasi berbagai

permasalahan tersebut. Melalui penerapan indikator-indikator Bidang SPM (9

bidang untuk provinsi dan 15 bidang untuk kabupaten/kota) diharapkan

Pemerintah Daerah akan lebih fokus pada pemenuhan pelayanan yang

mendasar kepada masyarakat.

Maksud dan TujuanMaksudPenyusunan Laporan Kinerja Pencapaian SPM dimaksudkan untuk

memberikan informasi mengenai capaian kinerja pelayanan dasar yang

merupakan urusan wajib pemerintah daerah khususnya Daerah Provinsi

Kalimantan Barat sehingga pada akhirnya terjadi pemerataan pelayanan publik

dan menghindari kesenjangan pelayanan antar daerah (provinsi dan

kabupaten/kota).

TujuanTujuan dari pelaporan Kinerja Pencapaian SPM adalah untuk mengetahui dan

mengevaluasi sejauh mana terwujudnya penerapan SPM di Daerah yang

efektif dan efisien dari segi sosialisasi, koordinasi, penyusunan kebijakan,

pelaksanaan, dan pelaporan. Sehingga kedepan diharapkan setiap tahapan

dalam penerapan SPM dapat dilaksanakan secara komprehensif (utuh) mulai

dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan evaluasinya untuk

mengetahui sejauh mana pencapaian pelaksanaan pelayanan dasar dalam

rangka perbaikan kualitas pelayanan publik pada tahun berikutnya. Laporan

Pencapaian SPM ini nantinya akan menjadi bahan kajian untuk menetapkan

kebijakan guna memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat..

Ruang LingkupRuang lingkup pelaporan kinerja pencapaian SPM adalah informasi tentang

kondisi aktual perkembangan penerapan SPM terutama dalam hal

pelaksanaan, penganggaran dan penerapan SPM di daerah atau pada

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dalam menerapkan 9 bidang SPM dan

untuk Pemerintah Kabupaten/Kota menerapkan 15 bidang SPM.

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 3

SPM YANG DITUANGKAN DALAM PERATURAN MENTERI

No Bidang SPM JenisPelayanan

JumlahIndikator

TingkatPenerapan

TargetPencapaian

1. Perumahan Rakyat 2 3 Prov & Kab/Kota 20252. Sosial 4 14 Prov & Kab/Kota 20153. Pelayanan Terpadu

bagi Perempuan danAnak KorbanKekerasan

5 8 Prov & Kab/Kota 2014

4. Lingkungan Hidup 7 7 Prov & Kab/Kota 20135. Ketenagakerjaan 5 8 Prov & Kab/Kota 20166. Ketahanan Pangan 4 7 Prov & Kab/Kota 20157. Kesenian 2 7 Prov & Kab/Kota 20148. Perhubungan 8 43 Prov & Kab/Kota 20149. Penanaman Modal 7 10 Prov & Kab/Kota 2014

10. Kesehatan 4 18 Kab/Kota 201511. Pendidikan 2 27 Kab/Kota 201412. Pemerintahan Dalam

Negeri3 6 Kab/Kota 2011

13. Keluarga Berencanadan KeluargaSejahtera

3 9 Kab/Kota 2014

14. Pekerjaan Umum danPenataan Ruang

8 23 Kab/Kota 2019

15. Komunikasi danInformatika

1 2 Kab/Kota 2014

Jumlah 65 192

B. DASAR HUKUM1) Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman

Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal ;

2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk

Teknis Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal;

3) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007 tentang

Pedoman Penyusunan Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal;

4) Peraturan Menteri Sosial Nomor 129 Tahun 2008 tentang Standar

Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Sosial Daerah Provinsi dan Daerah

Kabupaten/Kota;

5) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741 Tahun 2008 tentang Standar

Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;

6) Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Nomor 1 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal Bidang Layanan

Terpadu Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan;

7) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2010 Tentang

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota;

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 4

8) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2010 tentang

Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi

dan Daerah Kabupaten/Kota;

9) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 1/PRT/M/2014 tentang

Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan

Ruang;

10) Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Per :

15/MEN/X/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang

Ketenagakerjaan;

11) Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 22 Tahun 2010

tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kominfo di

Kabupaten/Kota;

12) Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 65/Permentan/OT.140/12/2010

tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan Provinsi

dan Kabupaten/Kota;

13) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 85 Tahun 2013

Tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesenian;

14) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.81 Tahun 2011 tentang

Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan Daerah Provinsi dan

Daerah Kabupaten/Kota;

15) Peraturan Kepala BKKBN Nomor 55/HK-010/B5 tentang Standar

Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Keluarga Berencana;

16) Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 14 Tahun

2011 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Penanaman Modal

Provinsi dan Kabupaten/Kota;

17) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 69 Tahun 2012 tentang

Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2008

Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan Dalam Negeri

di Kabupaten/Kota;

18) Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor :

22/PERMEN/M/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang

Perumahan Rakyat Provinsi dan Kabupaten/Kota.

19) Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 100/1023/SJ,tanggal 23

Maret 2012 tentang Percepatan Pelaksanaan Penerapan dan

Pencapaian Standar Pelayanan Minimal di Daerah ;

20) Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 5 Tahun 2013

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 5

Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi

Kalimantan Barat Tahun 2013 Nomor 5);

21) Keputusan Gubernur Kalimantan Barat Nomor : 434/OR/2013 tanggal 6

September 2013 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Percepatan

Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Provinsi

Kalimantan Barat;

22) Surat Wakil Gubernur Kalimantan Barat Nomor 065/1435/OR-B dan

Nomor 065/143/OR-B, tanggal 14 Mei 2013 Hal Percepatan Penerapan

Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Provinsi Kalimantan Barat.

C. KEBIJAKAN UMUM

Sebagaimana teruang di dalam RPJMD Prov. Kalbar Tahun 2013-2018

bahwa kebijakan umum Pemerintah Daerah merupakan arahan umum dalam

perencanaan pembangunan jangka menengah terkait dengan pencapaian visi

dan misi pembangunan Kalimantan Barat. Sedangkan program pembangunan,

lebih diarahkan pada perumusan prioritas pembangunan sebagai

operasionalisasi visi dan misi pembangunan daerah.

Adapun rumusan kebijakan umum pembangunan daerah Kalimantan

Barat terdapat 3 (tiga) kebijakan umum yang akan ditempuh dalam upaya

mencapai visi pembangunan daerah untuk kurun waktu 2013-2018, adalah

sebagai berikut :

a. Arah kebijakan umum untuk melanjutkan pembangunan lima tahun

mendatang guna mewujudkan masyarakat Kalimantan Barat yang

beriman, sehat, cerdas, aman, berbudaya dan sejahtera dalam bentuk

percepatan pembangunan yang didukung oleh perbaikan infrastruktur

dasar, peningkatan pertumbuhan ekonomi, pengurangan kemiskinan,

pengurangan tingkat pengangguran, yang diwujudkan dengan bertumpu

pada perbaikan kualitas sumber daya manusia, dan terpeliharanya

lingkungan hidup secara berkelanjutan.

b. Melaksanakan kebijakan nasional sebagaimana yang dituangkan dalam

Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia

(MP3EI) terkait komoditas unggulan Kalimantan Barat yaitu pengolahan

produk yang berbasis kelapa sawit dan Bauksit. Di sisi lain juga

melaksanakan kebijakan sebagaimana yang digariskan dalam Masterplan

Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI).

c. Pelaksanaan pembangunan sebagaimana yang disebutkan pada butir di

atas, diiringi dengan tata kelola pemerintahan yang baik (good

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 6

governance), sistem hukum yang berfungsi secara kredibel, bersih, adil

serta pelaksanaan kebijakan pemberantasan korupsi secara konsisten.

D. ARAH KEBIJAKAN

Berdasarkan rumusan Misi Gubernur dan Wakil Kalimantan Barat Periode

2013-2018 disusun rumusan-rumusan tujuan, misi, sasaran pembangunan,

strategi dan arah kebijakan. Keterkaitan rumusan-rumusan tujuan, misi,

sasaran pembangunan, strategi dan arah kebijakan yang diuraikan

sebagaimana tabel berikut :

Keterkaitan Tujuan, Misi, Sasaran Pembangunan, Strategi dan Arah Kebijakan

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

1 2 3 4Misi 1 : Melaksanakan peningkatan sistem pelayanan dasar dalam bidang sosial, kesehatan, pendidikan, agama, keamanandan ketertiban melalui sistem kelembagaan1. Mengembangkan kapasitaskelembagaan dan sistempelayanan dasar bidang sosial

1. . Terlayani dandiberdayakannyamasyarakat miskin,Komunitas Adat Terpenci(KAT) dan PenyandangMasalah KesejahteraanSosial (PMKS)

1. Memperkuat programpenanggulangan kemiskinan danPMKS dengan memperhatikandua aspek yaitu : aspek pertama,intervensi pemerintah secaralangsung dalam memenuhikebutuhan dasar masyarakatmiskin, dan aspek kedua,meningkatkanpemberdayaan/partisipasimasyarakat

a) Peningkatanpemberdayaan sosial bagiPMKS dan Komunitas AdatTerpencil (KAT)b) Peningkatan pelayanandan rehabilitasi sosial untukanak terlantar, lanjut usiaterlantar dan penyandangcacat terlantar dan PMKSlainnyac) Mengembangkan sistemperlindungan dankesejahteraan sosial yangkomprehensifd) Peningkatan bantuansosial bagi korban bencanaalam dan bencana sosiale) Peningkatan ProgramKeluarga Harapan (PKH)f) Penguatan program –program penanggulangankemiskinan

2. Pembangunan urusanpemberdayaan perempuan danperlindungan anak diarahkanpada meningkatkan perlindunganperempuan dan anak, pemenuhankebutuhan perempuan dan anakserta kesejahteraan perempuandan anak.

a). Meningkatkan kampanyeanti kekerasan terhadapperempuan dan anak b).Menyempurnakan perangkathukum yang lebih lengkapdalam melindungi setiapindividu dari berbagai tindakkekerasan, eksploitasi, dandiskriminasi, termasuk dalamrumah tangga berupa PERDAtentang PerlindunganPerempuan dan PERDAtentang perlindungan anak c).Meningkatkan kesejahteraandan perlindungan terhadapperempuan dan anak

2. Terwujudnya pelayanancatatan sipil masyarakat

Pembenahan administrasikependudukan agar adanyapeningkatan kualitas pelayananpublik khususnya dalamkependudukan dan catatan sipil

a) Peningkatan SDM dalampengelolaan sistemadministrasi kependudukan

b) Peningkatan sarana danprasarana pendukungpengelolaan administrasikependudukan

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 7

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN1 2 3 4

c) Pendekatan pelayananadministrasi kependudukankepada masyarakat

3. Meningkatnya kualitashidup perempuan dankesetaraan gender

Membangun keadilan dankesetaraan gender dan perluasanpembangunan untuk perempuandalam segala bidang sertapeningkatan kualitas hidupperempuan.

a) Meningkatkan tarafpendidikan serta bidangpembangunan lainnya untukmempertinggi kualitas hidupdan sumber daya kaumperempuan.b). Meningkatkan peran sertaperempuan dalam prosespolitik dan jabatan public c). Meningkatkan kampaynetentang keadilan dankesetaraan gender. d). Menyempurnakanperankgat hukum pidana yanglebih lengkap dalammelindungi setiap individu dariberbagai tindak kekerasan,eskploitasi dan diskriminasi,termasuk dalam rumah tangga e). meningkatkankesejahteraan danperlindungan anak

4. Terciptanya pendudukyang tumbuh seimbangmelalui pengaturankelahiran dengan lajupertumbuhan pendudukyang terkendali

Mengendalikan tingkat kelahiranpenduduk, peningkatan kualitaspelayanan KB, peningkatankualitas kesehatan reproduksi,persebaran dan mobilitaspenduduk secara lebih seimbangdengan daya dukung dan dayatampung lingkungan

Memperkuat kapasitaskelembagaan dan jaringanpelayanan KB, pembudayaankeluarga kecil berkualitas,penataankebijakanpersebaran danmobilitas penduduk secaralebih seimbang.

2. Mengembangkan kapasitaskelembagaan dan manajemensistem pelayanan dasar bidangkesehatan

1. Meningkatnya derajatkesehatan masyarakat

Meningkatkan derajat kesehatanmasyarakat serta peningkatanakses pelayanan kesehatan,ketersediaan sarana danprasarana pelayanan kesehatanyang tersebar merata, untukmendorong IPM Kalbar

a) Menurunkan AngkaKematian Bayi (AKB), AngkaKematian Balita (AKABA), danAngka Kematian Ibu (AKI)b) Meningkatkan UsiaHarapan Hidupc) Menurunkan proporsi BalitaStatus Gizi Buruk dan GiziKurangd) Meningkatkan cakupanPerilaku Hidup Bersih danSehate) Meningkatkan kinerjapelayanan kesehatanf) Menurunkan kasus penyakitmenular dan tidak menular

2. Meningkatnya mutupelayanan kesehatan

3. Meningkatkan kapasitaskelembagaan dan manajemensistem pelayanan dasar bidangpendidikan

1. Terwujudnya fasilitasidan koordinasi pelaksanaankebijakan pendidikan

Meningkatkan kuantitas, kualitas,relevansi, pemerataan danpemberian kesempatan kepadasetiap anak usia sekolah maupunmasyarakat lainnya untukmemperoleh pendidikan yangterjangkau dan berkualitastermasuk penuntasan wajibbelajar 9 tahun dan wajib belajar12 tahun yang bermutu untukmendorong peningkatan IPMKalbar

a) Meningkatkan AngkaPartisipasi Kasar (APK) danAngka Partisipasi Murni (APM)pada semua jenjangpendidikan (khususnyajenjang pendidikan menengah)b) Meningkatkan AngkaPartisipasi Sekolah (APS) danmenurunkan angkamengulang kelasc) Meningkatkan rata - ratalama sekolah dan menurunkanAngka Buta Aksarad) Meningkatkan kualitasoutput pendidikane) Meningkatnya efektivitasdan efisiensi manajemenpelayanan pendidikanf) Meningkatkan peran serta

2. Terselenggaranyamanajemen pendidikanyang efektif dan efisien

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 8

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN1 2 3 4

masyarakat dalampembangunan pendidikan

4. Mengembangkan sistempelayanan dasar bidangagama

1. Meningkatnya aktifitasdan kualitas kehidupanberagama masyarakat

Penataan sistem aktifitas dankualitas kehidupan beragama

Meningkatkan Pembinaan danpelayanan dasar kehidupanberagama

5. Mengembangkan sistempelayanan dasar bidangketentraman dan ketertiban

1. Diberdayakannyamasyarakat dalampenciptaan ketentramandan ketertiban

Mewujudkan sistem politikdemokratis dan menciptakankondisi sosial politik yang kondusifdan perhatian serius dalampencegahan kemungkinan konfliksosial politik di daerah. Disampingitu, perlunya reorientasi wawasankebangsaan dan peningkatankewaspadaan daerah denganmuara pada memantapkanpersatuan dan kesatuan daerahKalimantan Barat

a) Meningkatkan kapasitasdan akuntabilitas lembaga-lembaga demokrasi;b.)Menjaga dan menciptakankondisi kondusif dan menjaminkebebasan sipil danmenghormati hak-hak politiksipil dan pengembangandemokrasi di daerah;c. Peningkatan peraninformasi dan komunikasi didaerah.d. Peningkatan wawasankebangsaan dan rasa cintatanah air melalui pengakuandan penghargaan perbedaanazasi yang ada.

2. Meningkatnya koordinasiantara Satuan/Unit Kerjadalam mewujudkanketentraman dan ketertibankehidupan masyarakat.

Misi 2 : Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia melalui peningkatan kualitas tenaga kependidikan danpenyediaan prasarana dan sarana pendidikan serta pemerataan pendidikan.1. Meningkatkan kualitas SDMyang handal sebagai modaldasar pembangunan

1. Terwujudnya penyebaranguru yang merata danberkualitas

Meningkatkan kuantitas, kualitas,relevansi, pemerataan danpemberian kesempatan kepadasetiap anak usia sekolah maupunmasyarakat lainnya untukmemperoleh pendidikan yangterjangkau dan berkualitastermasuk penuntasan wajibbelajar 9 tahun dan wajib belajar12 tahun yang bermutu untukmendorong peningkatan IPMKalbar

a) Meningkatkan AngkaPartisipasi Kasar (APK) danAngka Partisipasi Murni (APM)pada semua jenjangpendidikan (khususnyajenjang pendidikan menengah)b) Meningkatkan AngkaPartisipasi Sekolah (APS) danmenurunkan angkamengulang kelasc) Meningkatkan rata - ratalama sekolah dan menurunkanAngka Buta Aksarad) Meningkatkan kualitasoutputpendidikane) Meningkatnya efektivitasdan efisiensi manajemenpelayanan pendidikanf) Meningkatkan peran sertamasyarakat dalampembangunan pendidikan

2. Tersedianya sarana danprasarana pendidikan daritingkat PAUD sampaidengan PendidikanMenengah yang memadai

3. Meningkatnya Rata -Rata Lama Sekolah (RLS),APK (Angka PartisipasiKasar) dan APM (AngkaPartisipasi Murni) melaluipenyelenggaraanpendidikan

4. Meningkatnya perankepramukaan dan pemudadalam pembangunan

Meningkatkan partisipasi pemudadalam pembangunan sertamenumbuhkan budaya olahragadan prestasi di kalangan pemuda

a) Mengembangkan olahragadalam upaya mewujudkansitem pembinaan secaraterpadu dan berkelanjutanb) Meningkatkan sarana danprasarana olahraga yangsudah tersedia untukmendukung pembinaanolahraga, dan mendorongterwujudnya pembangunansport centerc) Mengembangkan sistempenghargaan dan

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 9

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN1 2 3 4

meningkatkan kesejahteraanatlet, pelatih, dan tenagakeolahragaand) Mendorong regenerasi danpengembangan prestasiolahraga secara sistematik,berjenjang dan berkelanjutanekonomi, budaya maupunagamae) Meningkatkan polakemitraan dan kewirausahaandalam upayamenggali potensi ekonomiolahraga melaluipengembangan industriolahragaf) Perlindungan segenapgenerasi muda dari bahayapenyalahgunaan NAPZA,minuman keras, maupunpenyebaran penyakitHIV/AIDSg) Peningkatan potensipemuda dalamkewirausahaan, kepeloporandan kepemimpinan dalampembangunanh) Peningkatan peran sertapemuda dalam pembangunansosial, politik,i) Perluasan kesempatanmemperoleh pendidikan danketerampilan

5. Meningkatnya apresiasimasyarakat terhadapbudaya dan kearifan lokal

Meningkatkan pemahaman nilai –nilai budaya lokal terutamagenerasi muda sertameningkatkan ketahanan budayabangsa dalam mengantisipasikrisis jati diri bangsa

a) Peningkatan kesadaran danpemahaman masyarakat akanpentingnya karakter dan jatidiri bangsa agar memilikiketahanan budaya yangtangguhb) Internalisasi nilai – nilaibudaya ke dalam prosespembelajaran pada formal,nonformal, informalc) Peningkatan kualitassumber daya manusia yangberkarakter dalam rangkamewujudkan daya saing dankemandirian bangsa dalamera globalisasid) Pelestarian, pengembangandan aktualisasi nilai dan tradisidalam rangka memperkayadan memperkokoh khasanahbudaya bangsae) Pengembangan promosikebudayaan denganpengiriman misi kesenian,pameran dan pertukaranbudaya

6. Meningkatnya wawasandan pengetahuanmasyarakat yang berakhlak

Meningkatkan pelayanan danpengelolaan perpustakaan, baikdalam kuantitas maupun kualitassehingga mampu mendorongkegemaran membaca dimasyarakat dengan bahanbacaan yang bermutu, murah danterjangkau; termasuk sarana dan

a) Membangun sistemperpustakaan yang efektif danefisienb) Meningkatkan kapasitasSDM pengelola perpustakaanc) Pengembangan sarana danprasarana perpustakaan

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 10

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN1 2 3 4

prasarana perpustakaan yangmudahdiakses

7. Meningkatnya prestasiolahraga

Meningkatkan partisipasi pemudadalam pembangunan sertamenumbuhkan budaya olahragadan prestasi di kalangan pemuda

a) Mengembangkan olahragadalam upaya mewujudkansistem pembinaan danpengembangan olahragasecara terpadu danberkelanjutanb) Meningkatkan sarana danprasarana olahraga yangsudah tersedia untukmendukung pembinaanolahraga, dan mendorongterwujudnya pembangunansport centerc) Mengembangkan sistempenghargaan danmeningkatkan kesejahteraanatlet, pelatih, dan tenagakeolahragaand) Mendorong regenerasi danpengembangan prestasiolahraga secara sistematik,berjenjang dan berkelanjutane) Peningkatan pola kemitraandan kewirausahaan dalamupaya menggali potensiekonomi olahraga melaluipengembangan industriolahragaf) Perlindungan segenapgenerasi muda dari bahayapenyalahgunaan NAPZA,minuman keras, maupunpenyebaran penyakitHIV/AIDSg) Peningkatan potensipemuda dalamkewirausahaan, kepeloporandan kepemimpinan dalampembangunanh) Peningkatan peran sertapemuda dalam pembangunansosial, politik, ekonomi,budaya maupun agamai) Perluasan kesempatanmemperoleh pendidikan danketerampilan

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 11

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN1 2 3 4

8. Terselenggaranyapendidikan non formal danluar sekolah

Meningkatkan kuantitas, kualitas,relevansi pendidikan. pemerataandan pemberian kesempatankepada setiap anak usia sekolah,maupun masyarakat lainnya untukmemperoleh pendidikan yangterjangkau dan berkualitastermasuk penuntasan wajibbelajar 9 tahun dan wajib belajar12 tahun yang bermutu, untukmendorong peningkatanIPM Kalimantan Barat

a) Meningkatkan AngkaPartisipasi Kasar (APK) danAngka Partisipasi Murni (APM)pada semua jenjangpendidikan (khususnyajenjang pendidikan menengah)b) Meningkatkan AngkaPartisipasi Sekolah (APS) danmenurunkan angkamengulang kelasc) Meningkatkan rata - ratalama sekolah dan MenurunkanAngka Buta Aksarad) Meningkatkan kualitasoutput pendidikane) Meningkatnya efektivitasdan efisiensi manajemenpelayanan pendidikanf) Meningkatkan peran sertamasyarakat dalampembangunan pendidikan

Misi 3 : Melaksanakan pemerataan dan keseimbangan pembangunan secara berkelanjutan untuk mengurangi kesenjanganantar wilayah dengan tetap memperhatikan aspek ekologi dalam pemanfaatan sumber daya alam.1. Mengurangi kesenjanganpembangunan antar wilayahpesisir, kepulauan, pedalaman,kota, desa dan perbatasan

1. Terwujudnya kelancarantelekomunikasi

Mendorong pembangunaninfrastruktur telekomunikasi danteknologi informasi dankomunikasi untuk wilayah pesisir,kepulauan, pedalaman, kota, desadan perbatasan

Pembangunan infrastrukturtelekomunikasi dan teknologiinformasi dan komunikasiuntuk wilayah pesisir,kepulauan, pedalaman, kota,desa dan perbatasan sebagaipenunjuang percepatanpertumbuhan ekonomi.

3. Terjaganya kelestariansumber daya alam

Menjaga kelestarian hutan danmemberdayakan masyarakat yangbermukim didalam dan disekitarkawasan hutan

Meningkatkan pengamanandan perlindungan hutan,merehabilitasi lahan kritis danmengembangkan usahamasyarakat yang berbasispemanfaatan sumber dayahutan

2. Melestarikan lingkunganhidup dan sumber daya alam

4. Terciptanya lingkungansehat bagi masyarakat

Meningkatkan kualitas lingkunganpermukiman melalui penyediaansarana dan prasarana dalamrangka mewujudkan permukimanlayak.

Peningkatan pembangunandan kualitas lingkunganperumahan dan permukiman .

5. Menurunnya LajuKerusakan Lingkungan

Meningkatkan KuantitasKerjasama Dalam PengelolaanLingkungan Hidup

Peningkatan Kapasitas SDMdan Peningkatan Peran SertaPara Pemangku Kepentingandalam mengelola SPA dan LHmelalui Peningkatan JumlahLembaga Pengelola LH

Meningkatkan Kuantitas InformasiPengelolaan Lingkungan Hidup

Meningkatkan PublikasiPengelolaan LingkunganHidup Melalui Media Cetakdan Elektronik

Meningkatkan Pendataan,Pembinaan, Pengawsan danPengelolaan KerusakanLingkungan

Meningkatkan KoordinasiPengelolaan Konservasi SDAdan LH

Pembinaan dan pengawasanpengelolaan konservasi sumberdaya alam dan lingkungan

Meningkatkan kooordinasipengelolaan keanekaragamanhayati

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 12

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN1 2 3 4

Meningkatkan penyelidikan,inventarisasi dan pengkajianpotensi geologi, sumberdayamineral, pemetaan geologilingkunga, & mitigasi bencanageologi

Meningkatkan ketersediaaninformasi & pemanfaatanpotensi geologi, sumber dayamineral, gelologi lingkungan,&mitigasi bencana geologi

6. Menurunnya bebanpencemaran lingkungan

Mengendalikan pencemaran danperusakan lingkungan

Menurunkan tingkatpencemaran dan perusakanlingkungan melalui upayaperencanaan, pengawasandan penegakan hukumlingkungan

Menjaga kualitas udara ambient Pengendalian polusi,kebakaran hutan dan lahanserta meningkatkan luasanRTH

3. Mengurangi tingkat resikoBencana akibat pemanfaatanSumber Daya Alam

1. Terwujudnyapencegahan dankesiapsiagaan dalamrangka pengurangan resikobencana

Meningkatkan upayapengurangan pencemaranlingkungan, mitigasi bencana,pengendalian alih fungsi lahandan pengendalian eksploitasi yangberlebihan terhadap sumber dayaalam.

1. Peningkatan bantuan sosialbagi korban bencana alamdan bencana sosial2. Meningkatkan ketersediaaninformasi potensi geologi danpemanfaatan sumberdayageologi serta pemetaangeologi lingkungan danmitigasi bencana geologi

2. TerwujudnyaPenanganan darurat danpendistribusian logistikbencana pada daerahterkena bencana

3. Terwujudnya pemulihanwilayah baikfisik maupunsosial ekonomi padadaerahpasca bencana

Misi 4 : Mengembangkan sumber daya lokal bagi pengembangan ekonomi masyarakat melalui sistem pengelolaan yangprofesional, efektif, dan efisien serta akuntabel, dengan didukung sistem dan sarana investasi yang baik melaluipenyediakan data potensi investasi guna menarik dan mendorong masuknya investasi.1. Memanfaatkan sumber dayalokal sebagai sumber dayaekonomi

1. Meningkatnya KetahananPangan danPenyelenggaraanpenyuluhan pertanian,kehutanan, dan perikananyang dinamis danberwawasan lingkungan

1. Meningkatkan cadanganpangan, akses pangan, konsumsipangan

1. Meningkatkan ketersediaan,distribusi dan konsumsipangan

2. Meningkatkan penyuluhan dankelembagaannya

2. Meningkatkan kapasitasPenyuluh pertanian,kehutanan dan perikananserta kelembagaannya

2. Meningkatnya produksipertanian tanaman pangandan hortikultura

Meningkatkan produksi pertaniantanaman pangan dan hortikulturayang berkelanjutan

Meningkatkan sarana danprasarana pertanian tanamanpangan dan hortikultura

3. Meningkatnya produksidan Produktivitasperkebunan besar

Memfasilitasi perijinan danperlindungan usaha perkebunan

Mendorong kemudahanperijinan, penyelesaian konflik,serta pengendalian OPT dankebakaran

4. Meningkatnya populasi,produksi, produktivitasternak, pendapatan dankesejahteraan peternak,konsumsi produkpeternakan danterkendalinya penyakithewan menular strategis..

Meningkatkan populasi, produksi,produktivitas ternak dankeamanan produk peternakanserta pencegahan, pengendaliandan pemberantasan penyakithewan menular strategis ( PHMS).

Mengembangkan sentra-sentra produksi denganmenetapkan kawasan andalandan komoditi unggulan denganpemanfaatan teknologi tepatguna serta pengendalianpenyakit hewan secaraterpadu.

5. Meningkatnya produksihasil perikanan secaralestari dan berkelanjutanyang berdampak padameningkatnya konsumsiikan dan pendapatanmasyarakat.

Meningkatkan produksi dan dayasaing komoditas produk hasilperikanan secara lestari danberkelanjutan sehinggaberdampak terhadapmeningkatnya konsumsi ikanmasyarakat Kalbar per kapita pertahun, meningkatnya pendapatan

1. Melaksanakan pemetaanpotensi untuk pengembanganusaha pada sektor kelautandan perikanan sertamelakukan koordinasipenyusunan tata ruang diwilayah pesisir dan pulau-pulau kecil

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 13

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN1 2 3 4

dan kesejahteraan; nelayan,pembudidaya ikan, pengolah sertapemasar komoditas produk hasilperikanan dan berkontribusiterhadap peningkatanpertumbuhan ekonomi daerah darisektor kelautan dan perikanan.

2.Melaksanakanpengembangan danpembangunan sarana danprasarana perikanan tangkapdan budidaya sesuai standarteknis dan kebutuhan nelayanKalbar3. Melaksanakan peningkatanmutu dan nilai tambah melaluipenerapan teknologi tepatguna dan ramah lingkunganserta promosi produk olahanhasil perikanan melalui mediamasa dan pameran4. Melaksanakan pembinaandan pengawasan kepadapelaku usaha pada sektorkelautan dan perikanan untuktaat hukum dan peraturanperundang-undangan yangberlaku.

6. MeningkatnyaPemanfaatan Sumber DayaMineral bagi PeningkatanEkonomi Masyarakat

Melakukan Diversifikasi dankonservasi energi sertapembangunan pembangkit listrikyang bersumber dari energi barudan terbarukan

Pembangunan pembangkitlistrik berbasis EBT di wilayahpedalaman, perbatasan,pesisir dan kepulauan

7. Meningkatnya perananpariwisata dan ekonomikreatif untuk mendukungpertumbuhan ekonomilokal.

Meningkatkan Kapasitas danProfesionalisme Sumber DayaPariwisata dan Ekonomi Kreatif

Meningkatkan Kualitas danKuantitas SDM Pariwisata danEkonomi Kreatif, SistemInformasi dan Kesadaranmasyarakat akan pentingnyaHAKI

8. Meningkatnya produksibidang kehutanan

Mengendalikan peredaran hasilhutan, optimalisasi produksi hasilhutan dan revitalisasi industriprimer hasil hutan kayu.

Mewujudkan ketertibanpenatausahaan hasil hutan,meningkatkan produksi hasilhutan kayu dan non kayu,serta mengembangkanindustri primer hasil hutankayu

2. Menyediakan danmengelola data potensi daerahyang berkualitas

1. Meningkatnya kualitasdatabase potensikehutanan

Meningkatkan koordinasi dansinkronisasi perencanaan danpelaporan pembangunankehutanan

Membangun networking dansistem database yang baikdan akurat

3. Memanfaatkan sumber dayalokal sebagai sumber dayaekonomi

1. Meningkatnyapendapatan daerah

1. Meningkatkan kepedulian danperan serta masyarakat agarmereka taat pajak dan retribusi.2. Menciptakan koordinasi dengandinas-dinas terkait (penghasil) dibidang pendapatan agar tercapaitarget yang telah ditetapkan

1. Meningkatkan intensifikasidan ekstensifikasi penerimaanpendapatan asli daerahmelalui pajak daerah danretribusi daerah.2. Mengembangkan sisteminformasi manajemen dibidang pendapatan.3. Meningkatkan kesadaranhukum para wajib pajak danwajib retribusi.4. Meningkatkan koordinasidengan instansi terkait dibidang pendapatan

4. Meningkatkan daya tarikdan daya saing investasidaerah

1. Meningkatnya kualitaspelayanan perizinanterpadu

Meningkatkan kualitas pelayananperizinan terpadu

Peningkatan pelayananperizinan

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 14

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN1 2 3 4

Misi 5 : Mengembangkan jaringan kerjasama antara pemerintah daerah dengan pihak swasta baik dalam tataran lokal,regional, nasional, maupun internasional melalui penyediaan sarana dan prasarana infrastruktur serta SDM yang memadai.1. Mengembangkan kerjasama pembangunan yangmemberikan manfaat optimalbagi daerah

1. Terjalinnya Kerja samapembangunan antarkabupaten/Kota se kalbar

Membangun kerjasama antardaerah kab/kota dalam sistempemerintahan

Menciptakan kerjasamamelalui koordinasi aspekperangkat daerah danpersandian

2. Kerja samapembangunan antar daerah

Meningkatkan kesepakatankerjasama dalam berbagai aspek

Memfasilitasi kerjasamapembangunan

Peningkatan kerjasamapenanaman modalPeningkatan pengembanganpenanaman modal

3. Peraturan yangmendukung iklim investasi

Mengoptimalkan investasi yangdilindungi payung hukum

Memfasilitasi kepastian hukumdan keamanan

Mendorong kegiatanpengendalian penanaman modaluntuk meningkatkan iklim danrealisasi investasi

Peningkatan pengendalianpenanaman modal

4. Meningkatnya investasimelalui pengembanganpromosi potensi investasibaik sektor primer,sekunder maupun tersier

Meningkatkan kualitaspenyelenggaraan promosipenanaman modal melaluipenyelenggaraan terpadu danterintegrasi di dalam dan luarnegeri

5. Promosi dalam dan luarnegeri

Menciptakan Produk Pariwisatadan Ekonomi Kreatif yang siapjual ke Tingkat Regional, Nasionaldan Internasional

Meningkatkan danMengembangkan EventPariwisata, PromosiPariwisata, Penyediaan BahanPromosi, Menganalisa PasarPariwisata dan melaksanakankerjasama Pariwisata

2. Perluasan dan pembinaantenaga kerja dalammendukung kerjasama antardaerah dan luar negeri

1. Tersedianya tenaga kerjaterampil sesuai pasar kerja

Meningkatkan peluang lapangankerja terampil

Meningkatkan keteramipilanmelallui pendidikan formal/nonformal

Melakukan kerjasama antarpemerintah dan pengelola tenagakerja

Memfasilitasi kerjasamaantara pemerintah danpengelola dalammeningkatkan kualitas TK

Misi 6 : Meningkatkan kemampuan kapasitas dan akuntabilitas aparatur pemerintah daerah guna meningkatkan pelayananpublik, serta menempatkan aparatur yang profesional dan berahlak sesuai dengan kapasitas dan kemampuan yang dimilikisesuai dengan peraturan jenjang karir kepegawaian yang berlaku.1. Meningkatkan kualitasperencanaan pembangunandaerah

1. Terwujudnya SasaranPembangunan daerahmelalui perencanaanpembangunan yangberkualitas

Memantapkan penyelenggaraansistem perencanaanpembangunan daerah yangtransparan danberkesinambungan

1. Penguatan kelembagaanperencanaan pembangunandaerah melalui penataansistem perencanaan,pemantauan, pengendaliandan evaluasi pelaksanaanpembangunan;pengembangan sisteminformasi perencanaanpembangunan; sertapeningkatan kualitaskoordinasi dengan parapemangku kepentingan

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 15

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN1 2 3 4

2. Meningkatkan kualitas SDMAparatur Pemerintah

1. Meningkatnya kualitasSDM aparatur

Mendorong implementasikebijakan pengarusutamaan tatakelola pemerintahan yang baik

a) Perluasan reformasibirokrasib) Pemberdayaan sumberdaya aparaturc) Peningkatanprofesionalisme dankesejahteraan aparatur

2. Terwujudnya manajemenkepegawaian yang efektifdan efisien

3. Terwujudnya pembinaandan perlindungan hukumbagi aparatur

4.Terwujudnya aparaturyang paham akan peraturanperundangan dalammendukung goodgovernance dan cleangovernance

Penerapan seutuhnyaketerkaitan perencanaanpembangunan danpenganggaran Peningkatan kualitas hasilevaluasi kebijakan/kajiansebagai masukan bagiperencanaan pembangunandan perumusan kebijakanpenyelesaian permasalahanpembangunan Peningkatan kualitas data daninformasi perencanaanpembangunanPeningkatan sumber dayaapartur perencana secarakonsisten dan berkelanjutan

3. Meningkatkan kualitas tatakelola pemerintahan danpelayanan publik

1. Terwujudnya tata kelolapemerintahan yang baik

Mendorong implementasikebijakan pengarusutamaan tatakelola tata pemerintahan yg baikserta memperpendek rentangkendali pelayanan danpenyelenggaraan pemerintahan

1. Perluasan reformasibirokrasi2. Penataan kelembagaaninstansi pemerintah di daerah3. Memperkuat manajemendan sistem pelayanan publik didaerah

2. Terkomunikasikannyakebijakan daerah kepadapublik

3. Terwujudnya pelayananpublik

4. Melaksanakan pembinaandan pengawasankelembagaan dan aparaturpemerintah

1. Terwujudnya sistempengawasan yang efektifdan efisien

mendorong implementasikebijakan pengarusutamaan tatakelola pemerintahan yang baik

1. Perluasan reformasibirokrasi2. Peningkatan partisipasimasyarakat dalampengawasan hukum2. Terfasilitasinya tindak

lanjut Laporan HasilPemeriksaan3. TerwujudnyaPelaksanaan Reformasibirokrasi di daerah

5. Mewujudkan TertibManajemen PengelolaanKeuangan dan Asset Daerah

1. Tercapainya opinipemeriksaan Wajar TanpaPengecualian

Memanfaatkan teknologi informasidalam pengelolaan keuangan danaset daerah

1. Penyediaan standar danpedoman dalam pengelolaankeuangan dan aset daerah2. Pembinaan danpengembangan kapasitasSDM pengelola keuangan danaset daerah

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 16

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN1 2 3 4

Misi 7 : Menegakkan supremasi hukum, meningkatkan keadilan sosial, dan perlindungan hak asasi manusia gunamendukung terciptanya kehidupan masyarakat yang rukun, aman dan damai.Menegakkan supremasihukum dan perlindungan HAM

1. Terhindarnya daerah daripotensi konflik

1. Mewujudkan sistem politikdemokratis dan terciptanyakondisi sosial politik yang kondusifdan perhatian serius dalampencegahan kemungkinan konfliksosial politik di daerah. Disampingitu, perlunya reorientasi wawasankebangsaan dan peningkatankewaspadaan daerah denganmuara pada memantapkanpersatuan dan kesatuan daerahKalimantan Barat.

1. Meningkatkan kapasitasdan akuntabilitas lembaga-lembaga demokrasi;2. Menjaga dan menciptakankondisi kondusif dan menjaminkebebasan sipil danmenghormati hak-hak politiksipil dan pengembangandemokrasi di daerah;3. Peningkatan Peraninformasi dan komunikasi didaerah.

2. Terciptanya ketentramandan ketertiban lingkungan

3. Meningkatkan kualitaspenegakan hukum danperlindungan HAM

2. Mendorong implementasikebijakan pengaruh keutamaantata kelola pemerintahan yangbaik, hukum dan hak asasimanusia

1. Peningkatan kesadaranhukum masyarakat2. Peningkatan pelayananbantuan hukum danpemenuhan HAM3. Peningkatan kualitiasproduk hukum daerah

Misi 8 : Memperluas lapangan kerja dan usaha dengan berbasis ekonomi kerakyatan, melalui pemberdayaan potensi dankekuatan ekonomi lokal, terutama pengusaha kecil, menengah dan koperasi, dengan membuka akses ke sumber modal,teknologi dan pasar untuk meningkatkan daya saing, serta menggali, mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai senitradisional guna melestarikan sekaligus mempertahankan ketahanan budaya.1. Memperluaslapangan/kesempatan kerja

1. Meningkatnya pelatihanintrepreneur

Meningkatkan ketrampilanmanager yang berkelualitas

Memfasilitasi peningkatanpelaksanaan pembinaan TK

2. Melestarikan nilai-nilaibudaya lokal

1. Meningkatnya nilai-nilaibudaya lokal yang bernilaiekonomis

meningkatkan jumlah kunjungandan lama tinggal wisatawannusantara dan mancanegara keKalimantan Barat, sehinggamemberikan doronganpeningkatan penerimaanpendapatan daerah sertamemperkuat basis industri kreatifyang menghasilkan produkberdaya saing tinggi danberorientasi ekspor

1. Pengembangan destinasipariwisata daerah2. Pengembangan usaha,industri dan investasipariwisata3. Pengembangan sumberdaya pariwisata4. Meningkatkan industriberbasis kreativitas yangmempunyai keunggulankomparatif dan kompetitif5. Meningkatkan aksesibilitasterhadap destinasi wisataunggulan6. Meningkatkan promosipariwisata yang tepat sasaran

3. Memanfaatkan potensi alamsebagai daya tarik wisata

1. Tersedianya sumberdayaalam sebagai kawasanwisata.

4. Memanfaatkan potensi alamsebagai daya tarik wisata

1. Tersedianya sumberdayaalam sebagai kawasanwisata.

5. Meningkatkan daya saingdaerah

1. Meningkatnya produksidan produktivitasperkebunan rakyat.

Fasilitasi modal usahaperkebunan melalui dukungansarana produksi & pengolahan,akses kredit, bimbingan teknis &perlindungan tanaman

Mensinergikan seluruhsumberdaya melaluipengembangan komoditasunggulan, diversifikasi, SDM,kelembagaan & kemitraansesuai kaidah pengelolaanSDA & lingkungan hidupdidukung iptek danpengembangan sisteminformasi manajemenperkebunan

2. Meningkatkan ketahananneraca perdagangan yangdidukung efisiensiperdagangan dalam negeri

Meningkatkan ekspor,mengendalikan impor danmeningkatkan efisiensiperdagangan dalam negeri

Meningkatkan diversifikasikomoditi dan tujuan pasarekspor didukung peningkatanefisiensi sistim distribusi dan

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 17

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN1 2 3 4

pengembangan perdagangandalam negeri, serta aksesfasilitasi standarisasi produklokal dan pengamananperdagangan

6. Memanfaatkan sumberdayalokal sebagai sumberdayaekonomi

1. Meningkatkan nilaitambah sumberdaya lokal

Revitalisasi Industri melaluipeluang hilirisasi Komoditi Utamadaerah dan penguatan strukturIndustri Daerah

Mendorong tumbuh danberkembangnya industri yangmengolah komoditi utamadaerah, industri peralatan danmesin yang mendukungpengembangan sektor primerdan IKM unggulan Provinsi

7. Mengembangkan ekonomikerakyatan melaluipemberdayaan Koperasi,UMKM termasuk CU

1. Meningkatnya kualitaskelembagaan Koperasi danUMKM termasuk CU yangmandiri dan berdaya saing.

1. Meningkatkan sistempengelolaan kelembagaan usahadengan mengedepankan iptek

1. Mengoperasionalkan PusatLayanan Usaha Terpadu2. Memfasilitasi bimbinganpelatihan bagi KUMKM

2. Meningkatnya omzetKUMKM

2. Mendorong penyerapan modalusaha KUMKM

1. Mengoptimalkan peranperbankan terutama BankKalbar dan lembaga keuangannon bank untuk penyaluranpembiayaan bagi koperasi danUMKM

Misi 9 : Melaksanakan peningkatan pembangunan infrastruktur dasar guna memperlancar mobilitas penduduk dan arusbarang serta mempercepat pembangunan di wilayah pedalaman, perbatasan, pesisir dan kepulauan sebagai sumber potensiekonomi1. Meningkatkan kualitas dankuantitas infrastruktur dalamrangka mengoptimalkanpotensi ekonomi kawasanpedalaman, perbatasan,pesisir dan kepulauan

1. Tersedianya jaringaninfrastruktur jalan ,danjembatan yang terintegrasiantar moda untukmendukung pergerakanorang, barang dan jasa.

1. Meningkatkan pembangunandan pemeliharaan jaringan jalandan Jembatan untuk menunjangaktivitas perekonomianmasyarakat2.Mendorong peningkatankapasitas jalan dan jembatannasional dalam upayamendongkrak pertumbuhanekonomi

1. Peningkatan kapasitas jalandan jembatan provinsi dalamupaya mendongkrakpertumbunan ekonomi.

2. Tersedianya infrastruktursumber daya air, daerahrawa, dan derah irigasiyang layak untukmendukung upayaketahanan air,pengendalian daya rusakair dan ketahanan pangan

2. Meningkatkan pembangunandan pemelihraan daerah irigasidan rawa.3. Meningkatkan kinerja saranadan prasarana pengendali banjirdan abrasi pantai4. Meningkatkan pembangunanpengaman pantai5. Mendorong pembangunansarana dan prasarana air bakudalam rangka peningkatanpelayan air bersih kepadamasyarakat.

3. Peningkatkan kondisiinfrastruktur sumber daya airdan irigasi/rawa untukmendukung konservasi,pendayagunaan sumber dayaair, serta pengendalian dayarusak air;3. Peningkatan kuantitas dankualitas air baku secaraoptimal dan merata.4. Mengoptimalkan upayapenanggulangan danpengendalian banjir sertapengaman pantai.

3. Tersedianya sarana danprasarana perumahan danpermukiman yangmencakup sektor sanitasidan air bersih.

6. Meningkatkan cakupanpelayanan sanitasi dan air bersih.7. Meningkatkan keterlibatanmasyarakat dan swasta dalampengelolaan sanitasi.8.Persiapan pemindahan PusatPemerintahan Provinsi KalimantanBarat.

5.Mendorong upayapengembangan sanitasi danair bersih.7.Mengoptimalkan alokasianggaran pembangunaninfrastruktur ke PU-an gunamendorong pencapaianpembangunan daerahmengingat besarnya anggaranyang diperlukan dalampembangunan infrastruktur.

4. MeningkatkanPemenuhan KebutuhanRumah tidak Layak huni

1. Meningkatkan penyediaanhunian yang layak.

Meningkatkan aksesibilitasmasyarakat terhadap hunianyang layak dan terjangkau

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 18

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN1 2 3 4

serta pemenuhankebutuhan PrasaranaSarana Umum di KawasanPerumahan

2. Meningkatkan pembangunansarana dan prasaranapermukiman.

yang didukung sarana danprasarana yang memadai.

5. Tersedianya infrastrukturtransportasi udara, laut,darat, sungai, danau danpenyeberangan untukmendukung pergerakanperhubungan orang, barangdan jasa

1. Mengembangkan sistemtransportasi massal2. Pengembangan sarana danprasaran transportasi di daerahpedalaman, perbatasan, pesisirdan kepulauan3. Meningkatkan pembangunansarana dan prasaranaperhubungan

1. Pengembangkaninfrastruktur transportasiperhubungan baik udara, laut,darat, sungai, danau danpenyeberangan dalam rangkapeningkatan pelayananpergerakan orang, barang danjasa2. Peningkatkan keselamatandan kualitas pelayanantransportasi secarakomprehensif dan terpadu.

6. Tersedianyasarana,prasarana, danlayanan komunikasi daninformatika yang merata diseluruh wilayah KalimantanBarat.

1. Meningkatkan sarana danprasana Teknologi Informasi untukmenjangkau akses informasi keseluruh wilayah.2. Peningkatan dan kemampuanmasyarakat dalam memanfaatkaninformasi dan Teknologi InformasiKomunikasi (TIK)3. Meningkatkan layanan kepadamasyarakat dibidang komunikasidan informatika.4. Kerjasama denganpenyelenggara komunikasi daninformatika.

1. Pemerataan penyediaansarana dan prasarana danlayanan komunikasi daninformatika2. Pengembangan danpemberdayaan komunikasidan informatika3. Perluasan aksesibilitasmasyarakat terhadap layanankomunikasi dan informatika.

7. Meningkatkanpenyediaan air bersihdidaerah sulit air sertaterpenuhinya pasokanketenaglistrikan diwilayahKalimantan Barat denganpengembangan energiberbasis energi baru danterbarukan

1. Melakukan penyelidikan airtanah dengan metode geolistrik,eksplorasi air tanah denganpemboran dan pembangunansarana prasarana penjernihan airtanah menjadi air bersih di daerahsulit air.2. Meningkatkan pembinaan danpengawasan terhadappenyelenggaraan pengelolaanusaha pertambangan danpelaksanaan usahapertambangan mineral dan batubara.3. Terpenuhinya pembangunaninfrastruktur dan pasokantenagalistrik di wilayah KalimantanBarat yang aman, andal danramah lingkungan4. Melakukan diversifikasi dankonservasi energy sertapembangunan pembangkit listrikyang bersumber dari energy barudan terbarukan5. Meningkatkan koordinasidengan Pemerintah dan BadanUsaha di Sektor Migas.

1. Meningkatkan penyelidikanpotensi air tanah, eksplorasiair tanah dan pembangunaninfrastruktur sarana prasaranapenjernihan air tanah menjadiair bersih di daerah sulit air2. Mendayagunakan danmeningkatkanpenyelenggaraan pengelolaanusaha pertambangan mineraldan batubara3. Pembangunan pembangkitlistrik berbasis EBT di wilayahpedalaman, perbatasan,pesisir dan kepulauan4. Peningkatan ketahanankemandirian energi5. Meningkatkan KesadaranMasyarakat Untuk MelakukanDiversifikasi dan KonservasiEnergi6. Mendorong pengaturandalam upaya pengendaliandan pengawasan BBM danLPG 3 Kg

Misi 10 : Melaksanakan pengendalian dan pemanfaatan tata ruang dan tata guna wilayah sesuai dengan peruntukan danregulasi, guna menghindari kesenjangan wilayah dan terwujudnya pembangunan yang berkelanjutan.1. Mengendalikanpemanfaatan ruang melaluipenerapan tata ruang dan tataguna wilayah yang konsisten

1. Terkendalinyapembangunan sesuaidengan RTRW

1. Meningkatnya pengendalianpemanfaatan ruang yang sesuaidengan RTRW2. Pemantapan dan pemanfaatankawasan hutan sesuai denganfungsi dan peruntukannya

Peningkatan pengendalianpemanfaatan ruang yangsesuai dengan RTRW

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 19

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN1 2 3 4

2. Terwujudnya pola ruangyang mantap

Peningkatan penatagunaandan pemanfaatan kawasanhutan sesuai dengan potensidan daya dukung

2. Memanfaatkan tata ruanguntuk pengembangan wilayahdan pembangunanberkelanjutan

1. Terciptanya Kawasankhusus bagipengembangan wilayahberkelanjutan

Meningkatnya Kawasan khususbagi pengembangan wilayahberkelanjutan

Peningkatan Kawasan khususbagi pengembangan wilayahberkelanjutan

2. Meningkatnya fungsikawasan lindung

Menjaga dan mengelolakeberadaan kawasan hutanlindung sebagai penyanggasistem kehidupan

Meningkatkan pengelolaanhutan lindung sesuai denganpotensi dan daya dukungberbasis kearifan lokal

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 20

BAB II

PENERAPAN DAN PENCAPAIAN SPM

Dalam rangka memberikan pelayanan dasar yang wajib diterima masyarakat, maka sesuai

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan

dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal maka Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

menerapkan 9 (sembilan) bidang urusan SPM untuk tingkat provinsi dan 15 (lima belas)

bidang urusan SPM untuk tingkat Kabupaten/Kota yang dijabarkan sebagai berikut :

A. BIDANG SOSIALPenerapan SPM Bidang Sosial di Provinsi Kalimantan Barat dilaksanakan oleh Dinas

Sosial Provinsi Kalimantan Barat sebagai implementasi dari kebijakan dan strategi

penanganan masalah-masalah kesejahteraan sosial yang ditetapkan oleh Kementerian

Sosial RI dan dijadikan acuan dalam target pencapaiannya.

1. Jenis Pelayanan Dasar

Kementerian Sosial telah menetapkan SPM bidang sosial mencakup 4 (empat) jenis

pelayanan dasar, yaitu :

1. Pelaksanaan program/kegiatan bidang sosial skala provinsi.

2. Penyediaan sarana dan prasarana sosial skala provinsi.

3. Penanggulangan korban bencana pada tahap tanggap darurat skala provinsi.

4. Pelaksanaan dan pengembangan jaminan sosial bagi penyandang cacat fisik dan

mental serta lanjut usia tidak potensial terlantar yang berasal dari masyarakat

rentan dan tidak mampu skala provinsi.

Adapun dasar hukum jenis pelayanan dasar bidang Sosial diatur dalam :

1. Peraturan Menteri Sosial Nomor 129/Huk/2008 Tentang Standar Pelayanan

Minimal (Spm) Bidang Sosial Daerah Provinsi Dan Daerah Kabupaten/Kota.

2. Keputusan Menteri Sosial Nomor 80/Huk/2010 Tentang Panduan Perencanaan

Pembiayaan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Sosial Daerah

Provinsi dan Kabupaten/Kota.

2. Indikator, Nilai SPM, Batas Waktu Pencapaian SPM Secara Nasional serta Realisasi

Capaian

Nilai rata-rata capaian SPM bidang sosial Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat s.d.

Tahun 2016 adalah 88,94 % dengan rincian capaian serta jenis pelayanan tercantum

pada tabel dibawah. Adapun nilai rata-rata SPM bidang sosial untuk Pemerintah

Kabupaten/Kota se-Kalbar adalah 34,17 %.

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 21

SPM Bidang Sosial Provinsi Kalimantan Barat s.d. Tahun 2016

No. Jenis Pelayanan DasarStandar Pelayanan Minimal Tahun

Pencapaian

Capaian Provinsi

indikator Nilai(%)

Target Realisasi Capaian(%)

1 Pelaksanaan program/kegiatan bidang sosial:a. Pemberian bantuansosial bagi PenyandangMasalah KesejahteraanSosial (PMKS) skalaProvinsi

1 Persentase (%) PMKS skalaprovinsi yang memperoleh bantuansosial untuk pemenuhankebutuhan dasar.

80 2013 - 2018 379.854jiwa

450.372jiwa

118,57

b. Penyelenggaraanpelayanan dan rehabilitasidalam panti sosial skalaProvinsi

2 Persentase (%) Panti Sosial skalaProvinsi yang melaksanakanstandar operasional pelayanankesejahteraan sosial.

60 2013 - 2018 4 4 100

2 Penyediaan sarana dan prasarana sosial:a. Penyediaan saranaprasarana panti sosial skalaprovinsi

3 Presentase (%) panti sosial skalaprovinsi yang menyediakan saranaprasarana pelayanan kesejahteraansosial.

80 2013 - 2018 157 157 100

b. Penyediaan saranaprasarana pelayanan luarpanti skala provinsi

4 Presentase (%) OrganisasiSosial/Yayasan/LSM yangmenyediakan sarana prasaranapelayanan kesejahteraan sosial luarpanti.

60 2013 - 2018 157 81 40

3 Penanggulangan korban bencana:a. Bantuan sosial bagikorban bencana skalaprovinsi

5 Presentase (%) kabupaten/kotayang memberikan bantuan sosialbagi korban bencana skala provinsi.

80 2013 - 2018 12 12 100

b. Evaluasi korban bencanaskala provinsi

6 Presentase (%) kabupaten/kotayang menggunakan saranaprasarana tanggap darurat lengkapuntuk evakuasi korban bencanaskala provinsi

80 2013 - 2018 12 12 100

4 Pelaksanaan dan pengembangan jaminan sosial bagi penyandangcacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial:- Penyelenggaraan jaminansosial skala provinsi

7 Presentase (%) kabupaten/kotayang menyelenggarakan jaminansosial bagi penyandang cacat fisikdan mental, serta lanjut usia tidakpotensial

40 2013 - 2018 14 kab /kota

9 kab /kota

64

Nilai Rata-Rata Capaian SPM Bidang Sosial Prov. Kalbar (%) 88,94

Rekapitulasi Penerapan SPM Bidang Sosial Kabupaten/Kota s.d. Tahun 2016

NO KABUPATEN/KOTA JUMLAHINDIKATOR

JUMLAH LAPORANINDIKATOR

NILAI RATA-RATACAPAIAN (%)

1. Kabupaten Bengkayang 7 5 55,532. Kabupaten Kapuas Hulu 7 4 38,033. Kabupaten Kayong Utara 7 6 57,524. Kabupaten Ketapang 7 5 20,795. Kabupaten Kubu Raya 7 NA NA6. Kabupaten Landak 7 2 24,467. Kabupaten Melawi 7 5 4,148. Kabupaten Mempawah 7 7 65,589. Kabupaten Sambas 7 NA NA10. Kabupaten Sanggau 7 6 57,9311. Kabupaten Sekadau 7 7 60,3012. Kabupaten Sintang 7 NA NA13. Kota Pontianak 7 7 52,8914. Kota Singkawang 7 7 41,21

Rata-Rata Capaian Kabupaten/Kota se-Kalbar 4 34,17

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 22

Penerapan SPM Bidang Sosial Kabupaten/Kota s.d. Tahun 2016

Nomor

Jenis PelayananDasar & Sub

KegiatanIndikator Nilai

(%)

Kab.

Beng

kaya

ng

Kab.

Kapu

as H

ulu

Kab.

Kayo

ng U

tara

Kab.

Keta

pang

Kab.

Kubu

Ray

a

Kab.

Land

ak

Kab.

Melaw

i

Kab.

Mem

pawa

h

Kab.

Sam

bas

Kab.

Sang

gau

Kab.

Seka

dau

Kab.

Sint

ang

Kota

Pon

tiana

k

Kota

Sing

kawa

ng

1 Pelaksanaan program/kegiatan bidang sosial

a.

Pemberianbantuan sosialbagiPenyandangMasalahKesejahteraanSosial skalaKabupaten/Kota

1 Persentase (%)PMKS skalakab/kota yangmemperolehbantuan sosial untukpemenuhankebutuhan dasar.

80 44 80 100 NA NA NA 0,39 34,8 NA 0,06 91 NA 8,13 70,63

b.

Pelaksanaankegiatanpemberdayaansosial skalaKabupaten/Kota

2 Persentase (%)PMKS skalakab/kota yangmenerima programpemberdayaansosial melaluiKelompok UsahaBersama (KUBE)atau kelompoksosial ekonomisejenis lainnya.

60 0 80 0 NA NA NA 0 0,57 NA - NA 100 0

2 Penyediaan sarana dan prasarana sosial :a.

Penyediaansaranaprasaranapantai sosialskalakabupaten/kota

3 Presentase (%)panti sosial skalakabupaten/ kotayang menyediakansarana prasaranapelayanankesejahteraansosial.

80 0 0 NA NA NA 14,29 118,75 NA - 100 NA 100 83,33

b.

Penyediaansaranaprasaranapelayanan luarpanti skalaKabupaten/Kota

4 Presentase (%)wahanakesejahteraan sosialberbasis masyarakat(WKBSM) yangmenyediakansarana prasaranapelayanankesejahteraansosial.

60 100 42,85 NA NA NA 0 100 NA - 0 NA 100 34,62

3 Penanggulangan korban Bencana:

a.

Bantuan sosialbagi korbanbencana skalaKabupaten/Kota

5 Presentase (%)korban bencanaskalakabupaten/kotayang menerimabantuan sosialselama masatanggap darurat

80 100 80 100 NA NA NA 4,96 4,97 NA 100 68,99 NA 105,88 9,15

b.

Evaluasikorbanbencana skalaKabupaten/kota

6 Presentase (%)korban bencanaskalakabupaten/kotayang dievakuasidenganmenggunakansarana prasaranatanggap daruratlengkap

80 100 80 100 NA NA NA 9,09 100 NA 0 - NA 0 9,15

4 Pelaksanaan dan pengembangan jaminan sosialbagi penyandang cacat fisik dan mental, sertalanjut usia tidak potensial:

- Penyelenggaraan jaminansosial skalaKabupaten/Kota

7 Presentase (%)penyandang cacatfisik dan mental,serta lanjut usiatidak potensial yangtelah menerimajaminan sosial

40 44 40 9,62 NA NA NA 0,25 100 NA 0,40 100 NA 0,79 68,75

*) NA = Not available : Laporan sudah disampaikan tapi data belum tersedia atau format data tidak sesuai

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 23

3. Alokasi Anggaran

Alokasi anggaran yang mendukung pencapaian SPM bidang sosial di Pemerintah

Provinsi Kalimantan Barat adalah sebagai berikut :

No. Jenis BelanjaJumlah Anggaran

2016

1 APBD 19.225.347.700,00 21.764.550.795,00

2 APBN 19.667.916.000,00 19.929.970.000,00

3 Hibah Kemensos 21.554.345.000,00 0

Jumlah 51.593.885.000,00 41.694.520.795,00

4. Dukungan Personil

Dinas Sosial Provinsi Kalbar s.d. Tahun 2016 didukung oleh sejumlah 131 personil.

5. Permasalahan dan Solusi

a. Permasalahan

Adapun permasalahan yang ditemui dalam proses pencapaian SPM bidang sosial

provinsi Kalbar s.d. Tahun 2016 sebagaimana tercantum dalam tabel berikut :

No Indikator SPMKondisi

Pencapaian SPM

Permasalahan Faktor-Faktor PenentuKeberhasilan

1. PMKS skalaprovinsi yangmemperolehbantuan sosialuntukpemenuhankebutuhandasar

BelumTercapai

- Jumlah PKMS yang terusbertambah dari tahun ketahun

- Tidak tersedianya UnitPelayanan Sosial padaKabupaten / Kota sebagaiunit pelayanan / Sheltersementara untukmemberikan pelayananlanjut

- Terbatasnya aksesibilitaspelayanan sosial padadaerah pedalaman yangdisebabkan minimnyaketersediaan sarana danprasarana

- Terbatasnya kemampuanpembiayaan pemerintahyang diperuntukanpembangunan kessos

- Peningkatankemampuanmasyarakat untukmengelola sumber-sumber potensi dilingkungannya

- Tersedianya UnitPelayanan Sosialpada Kabupaten /Kota sebagai unitpelayanan / Sheltersementara untukmemberikanpelayanan lanjut

- Peningkatan saranadan prasarana yangmemudahkan aksespelayanan kessos

- Adanya dukungandana yang bersumberdari APBD maupunAPBN

2. Panti Sosialskala Provinsiyangmelaksanakanstandaroperasionalpelayanankessos

Tercapai - Adanya dukunganmanajemenpelayanan yangcukup memadai

- Peningkatankompetensi SDMyang melaksanakanpelayanan

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 24

3. Panti Sosialskala Provinsiyangmenyediakansaranaprasaranapelayanankessos

Tercapai - - Adanya dukungandana yang memadai

4. OrganisasiSosial /Yayasan /LSM yangmenyediakansaranaprasaranapelayanankessos luarpanti

BelumTercapai

- Sarana Prasaranapendukung Pelayanankurang memadai

- Terbatasnya pemahamanpelaksana tentangstandar operasionalpelayanan kessos

- Adanya dukungandana yang memadai

- Peningkatan SDMyang memilikikompetensimelaksanakanpelayanan kessossesuai SOP

- PeningkatanmanajemenPelayanan

5. Kabupaten /Kota yangmengalamibencanamemberikanbantuan sosialbagi korbanbencana skalaProvinsi

Tercapai - - Adanya dukunganSarana PrasaranapendukungPelayanan terhadapkorban bencana diprovinsi danKab/Kota

- Adanya dukunganSDM pengelolabencana (Tagana)yang memadai

- Adanya dukunganalokasi danapenanganan korbanbencana

6. Kabupaten /Kota yangmenggunakansaranaprasaranatanggapdaruratlengkap untukevakuasikorbanbencana skalaprovinsi

Tercapai - - Adanya dukunganSarana PrasaranapendukungPelayanan terhadapkorban bencana diprovinsi danKab/Kota

- Adanya dukunganSDM pengelolabencana (Tagana)yang memadai

- Adanya dukunganalokasi danapenanganan korbanbencana

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 25

7. Kabupaten /Kota yangmenyelenggarakanjaminansosial bagipenyandangcacat fisik danmental, sertalanjut usiatidak potensialskala Provinsi

BelumTercapai

- Terbatasnya anggaransehingga pelayananbelum menjangkauseluruh Kabupaten / Kotayang ada

- Terbatasnya dayatampung UPT yangmenyelenggarakanjaminan sosial sebagailansia

- Terbatasnya SumberDaya Manusia (SDM)penyelenggara PelayananSosial di UPT/Panti

- Tersedianyaanggaran yangmemadai untukmenyelenggarakanjaminan sosialsecara menyeluruh

- Peningkatan dayatampung UPT yangmenyelenggarakanjaminan social bagilansia

- PenambahanPersonilpenyelenggarapelayanan sosial diUPT/Panti

b. Solusi

Solusi atas permasalahan diatas dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai

berikut :

1. Adanya keterpaduan Program Pemerintahan provinsi dan Kabupaten/Kota yangberkaitan dengan peningkatan pelayanan kesejahteraan sosial bagimasyarakat;

2. Mendorong komitmen seluruh stakeholder provinsi dan Kabupaten/Kota dalammembangun regulasi kebijakan yang berpihak pada peningktan pelayanankessos;

3. Perlu dilakukan peningkatan sarana prasarana pelayanan/penanganan PMKSdi UPT/Panti Pelayanan Sosial yang ada;

4. Melaksanakan implementasi Program Percepatan penanganan PMKS denganberkoordinasi dengan Kabupaten/Kota.

c. Rencana Tindak Lanjut

Rencana tindak lanjut yang dilakukan Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Barat

untuk percepatan pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang sosial

adalah sebagai berikut :

1. Perlunya memperkuat jejaring kerjasama antar kelembagaan baik swasta danpemerintah

2. Perlunya peningkatan profesionalisme penanganan PMKS3. Perlu pembentukan Unit Reaksi Cepat dan Unit Pengaduan Masyarakat

dalam Penanganan PMKS.

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 26

B. BIDANG KETAHANAN PANGANPenerapan SPM Bidang Ketahanan Pangan di Provinsi Kalimantan Barat dilaksanakan

oleh Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Kalimantan Barat.

1. Jenis Pelayanan Dasar

Penyelenggaraan urusan wajib berpedoman pada SPM yang ditetapkan pemerintah

dan dilaksanakan secara bertahap. SPM Bidang Ketahanan Pangan Provinsi dan

Kabupaten/Kota berpedoman pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor

65/Permentan/OT.140/12/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang

Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Terdapat 4 (empat) jenis pelayanan dasar bidang ketahanan pangan, yaitu :

1. Ketersediaan dan cadangan pangan.

2. Distribusi dan akses pangan.

3. Penganekaragaman dan keamanan pangan.

4. Penanganan kerawanan pangan.

2. Indikator, Nilai SPM, Batas Waktu Pencapaian SPM Secara Nasional serta Realisasi

Capaian

Nilai rata-rata capaian SPM bidang ketahanan pangan Pemerintah Provinsi

Kalimantan Barat s.d. Tahun 2016 adalah 143,26 % dengan rincian capaian serta

jenis pelayanan sebagaimana tercantum pada tabel dibawah. Adapun nilai rata-rata

capaian SPM bidang ketahanan pangan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Kalbar

adalah 56,75 %.

SPM Bidang Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Barat s.d. Tahun 2016

No. Jenis Pelayanan Dasar IndikatorHasil Capaian

Nilai Target(%)

Realisasi(%)

Capaian(%)

1. Ketersediaan dan CadanganPangan

Penguatan Cadangan Pangan 60 134,56 224,27

2. Distribusi dan Akses Pangan Ketersediaan Informasi Pasokan,Harga dan Akses Pangan di Daerah

100 78,22 78,22

3. Penganekaragaman danKeamanan Pangan

Pengawasan dan PembinaanKeamanan Pangan

80 92,56 115,70

4. Penanganan KerawananPangan

Penanganan Daerah Rawan Pangan 60 92,91 154,85

Nilai Rata-Rata Capaian SPM Bidang Ketahanan Pangan Prov. Kalbar (%) 143,26

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 27

Rekapitulasi Penerapan SPM Bidang Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota s.d. Tahun 2016

NO KABUPATEN/KOTA JUMLAHINDIKATOR

JUMLAH LAPORANINDIKATOR

NILAI RATA-RATACAPAIAN (%)

1. Kabupaten Bengkayang 7 7 1002. Kabupaten Kapuas Hulu 7 7 73,433. Kabupaten Kayong Utara 7 6 80,434. Kabupaten Ketapang 7 NA NA5. Kabupaten Kubu Raya 7 NA NA6. Kabupaten Landak 7 2 31,547. Kabupaten Melawi 7 2 88,658. Kabupaten Mempawah 7 6 76,499. Kabupaten Sambas 7 NA NA10. Kabupaten Sanggau 7 7 110,611. Kabupaten Sekadau 7 7 62,7212. Kabupaten Sintang 7 7 38,6413. Kota Pontianak 7 7 76,3914. Kota Singkawang 7 5 55,57

Rata-Rata Capaian Kabupaten/Kota se-Kalbar 5 56,75

Penerapan SPM Bidang Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota s.d. Tahun 2016

NO

JENISPELAYANAN

DASARINDIKATOR SPM Nilai

(%)

Kab.

Beng

kaya

ng

Kab.

Kapu

as H

ulu

Kab.

Kayo

ng U

tara

Kab.

Keta

pang

Kab.

Kubu

Ray

a

Kab.

Land

ak

Kab.

Melaw

i

Kab.

Mem

pawa

h

Kab.

Sam

bas

Kab.

Sang

gau

Kab.

Seka

dau

Kab.

Sint

ang

Kota

Pon

tiana

k

Kota

Sing

kawa

ng

1. Ketersediaandan CadanganPangan

1 KetersediaanEnergi danProtein PerKapita

90 100 82 72,52 NA 0 114,38 103,30 104,4 115,23 156,73 NA

2 PenguatanCadanganPangan

60 100 54 83,03 NA 0 0 142,86 36,31 29,33 206,10 NA

2. Distribusi danAkses Pangan

3 KetersediaanInformasiPasokan, Hargadan AksesPangan diDaerah

90 100 81 86,11 NA 48,64 100 94 100 38,91 151,85 NA

4 Stabilitas Hargadan PasokanPangan

90 100 81 100 NA 100 111,41 100 58 Belumdilaksan

akan

98 NA

3. Penganekaragaman danKeamananPangan

5 PencapaianSkor PolaPanganHarapan (PPH)

90 100 82 78,70 NA 0 78,70 80,76 42,97 73,2 90,90 NA

6 Pengawasandan PembinaanKeamananPangan

80 100 78 0 NA 0 64,29 30 0 Belumdilaksan

akan

100 NA

4. PenangananKerawananPangan

7 PenangananDaerah RawanPangan

60 100 56 40 NA 0 66,67 142,86 42,86 13,79 100 NA

*) NA = Not available : Laporan sudah disampaikan tapi data belum tersedia atau format data tidak sesuai

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 28

C. BIDANG PERHUBUNGANPenerapan SPM Bidang Perhubungan di Provinsi Kalimantan Barat dilaksanakan oleh

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Barat.

1. Jenis Pelayanan Dasar

Adapun dasar hukum jenis pelayanan dasar bidang Sosial diatur dalam :

1. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 81 Tahun 2011 tentang Standar

Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan Daerah Provinsi dan Daerah

Kabupaten/Kota.

2. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 2 Tahun 2013 tentang Petunjuk

Teknis Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang

Perhubungan Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota.

2. Indikator, Nilai SPM, Batas Waktu Pencapaian SPM Secara Nasional serta Realisasi

Capaian

Nilai rata-rata capaian SPM bidang perhubungan Pemerintah Provinsi Kalimantan

Barat s.d. Tahun 2016 adalah 88,35 % dengan rincian capaian serta jenis pelayanan

sebagaimana tercantum pada tabel dibawah. Adapun nilai rata-rata SPM bidang

perhubungan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Kalbar adalah 25,62 %.

SPM Bidang Perhubungan Provinsi Kalimantan Barat s.d. Tahun 2016

No Jenis Pelayanan Dasar Indikator SPM Nilai(%)

BatasWaktu

RealisasiCapaian

(%)1 Angkutan Jalan 1 Jaringan

PelayananAngkutan Jalan

1 Tersedianya angkutan umum yangmelayani wilayah yang telah tersediajaringan jalan untuk jaringan jalan Provinsi

100 2014 94,87

2 JaringanPrasaranaAngkutan Jalan

2 Tersedianya terminal angkutan penumpangtipe A pada setiap Provinsi untuk melayaniangkutan umum dalam trayek.

100 2014 100

3 FasilitasPerlengkapanJalan

3 Tersedianya fasilitas perlengkapan jalan(rambu, marka dan guardrill) danpenerangan jalan umum (PJU) pada jalanProvinsi

60 2014 37,73

4 Keselamatan 4 Terpenuhinya standar keselamatan bagiangkutan umum yang melayani trayekAntar Kota Dalam Provinsi (AKDP).

100 2014 80

5 Sumber DayaManusia (SDM)

5 Tersedianya SDM yang memilikikompetensi sebagai pengawas kelaikankendaraan pada perusahaan angkutanumum, pengelola terminal, dan pengelolaperlengkapan jalan.

100 2014 33,33

2 AngkutanSungai danDanau.

1 JaringanPelayananAngkutanSungai danDanau

6 Tersedianya angkutan sungai dan danauuntuk melayani jaringan trayek antarKabupaten/Kota dalam Provinsi padawilayah yang tersedia alur pelayaran sungaidan danau yang dapat dilayari.

75 2014 81,10

2 JaringanPrasaranaAngkutanSungai danDanau

7 Tersedianya pelabuhan sungai dan danauuntuk melayani kapal sungai dan danauyang beroperasi pada jaringan trayek antarKabupaten/Kota dalam Provinsi padawilayah yang tersedia alur pelayaran sungaidan danau yang dapat dilayari

60 2014 100

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 29

No Jenis Pelayanan Dasar Indikator SPM Nilai(%)

BatasWaktu

RealisasiCapaian

(%)3 Keselamatan 8 Terpenuhinya standar keselamatan bagi

kapal sungai dan danau yang beroperasipada trayek antar Kabupaten/Kota dalamProvinsi.

100 2014 85

4 Sumber DayaManusia (SDM)

9 Tersedianya SDM yang memilikikompetensi sebagai awak kapal angkutansungai dan danau.

100 2014 90

3 AngkutanPenyeberangan

1 JaringanPelayananAngkutanPenyeberangan

10 Tersedianya kapal penyeberangan yangberoperasi pada lintas antarKabupaten/Kota dalam Provinsi yangmenghubungkan jalan Provinsi yangterputus oleh perairan

75 2014 100

2 JaringanPrasaranaAngkutanPenyeberangan

11 Tersedianya pelabuhan pada setiap ibukotaProvinsi dan ibukota Kabupaten/Kota yangmemiliki pelayanan angkutanpenyeberangan yang beroperasi padalintas antar Kabupaten/Kota dalam Provinsidan tidak ada alternatif jalan

75 2014 100

3 Keselamatan 12 Terpenuhinya standar keselamatan kapaldengan ukuran di bawah 7 GT dan kapalyang beroperasi pada lintaspenyeberangan antar Kabupaten/Kotadalam Provinsi.

100 2014 100

4 Sumber DayaManusia (SDM)

13 Tersedianya SDM yang memilikikompetensi sebagai awak kapalpenyeberangan dengan ukuran di bawah 7GT.

100 2014 100

4 Angkutan Laut 1 JaringanPelayananAngkutan Laut

14 Tersedianya angkutan laut yang beroperasipada lintas antar Kabupaten/Kota dalamProvinsi pada wilayah yang memiliki alurpelayaran dan tidak ada alternatif jalan

100 2014 100

2 JaringanPrasaranaAngkutan Laut

15 Tersedianya dermaga pada setiap ibukotaProvinsi dan ibukota Kabupaten/Kota untukmelayani kapal laut yang beroperasi padalintas trayek antar Kabupaten/Kota dalamProvinsi pada wilayah yang memiliki alurpelayaran dan tidak ada alternatif angkutanjalan

100 2014 100

3 Keselamatan 16 Terpenuhinya standar keselamatan kapaldengan ukuran di bawah 7 GT dan kapalyang beroperasi antar Kabupaten/Kotadalam Provinsi.

100 2014 100

4 Sumber DayaManusia (SDM)

17 Tersedianya SDM yang memilikikompetensi sebagai awak kapal untukangkutan laut dengan ukuran di bawah 7GT.

100 2014 100

Nilai Rata-Rata Capaian SPM Bidang Perhubungan Prov. Kalbar (%) 88,35

Rekapitulasi Penerapan SPM Bidang Perhubungan Kabupaten/Kota s.d. Tahun 2016

NO KABUPATEN/KOTA JUMLAHINDIKATOR

JUMLAH LAPORANINDIKATOR

NILAI RATA-RATACAPAIAN (%)

1. Kabupaten Bengkayang 27 5 18,522. Kabupaten Kapuas Hulu 27 16 36,553. Kabupaten Kayong Utara 27 19 28,844. Kabupaten Ketapang 27 NA NA5. Kabupaten Kubu Raya 27 18 29,056. Kabupaten Landak 27 11 22,877. Kabupaten Melawi 27 22 578. Kabupaten Mempawah 27 12 28,229. Kabupaten Sambas 27 NA NA

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 30

NO KABUPATEN/KOTA JUMLAHINDIKATOR

JUMLAH LAPORANINDIKATOR

NILAI RATA-RATACAPAIAN (%)

10. Kabupaten Sanggau 27 13 30,8011. Kabupaten Sekadau 27 17 32,1112. Kabupaten Sintang 27 27 16,6813. Kota Pontianak 27 12 43,7214. Kota Singkawang 27 6 14,26

Rata-Rata Capaian Kabupaten/Kota se-Kalbar 13 25,62

Penerapan SPM Bidang Perhubungan Kabupaten/Kota s.d. Tahun 2016

No

JenisPelayanan

DasarIndikator SPM Nilai

(%)

Kab.

Beng

kaya

ng

Kab.

Kapu

as H

ulu

Kab.

Kayo

ng U

tara

Kab.

Keta

pang

Kab.

Kubu

Ray

a

Kab.

Land

ak

Kab.

Melaw

i

Kab.

Mem

pawa

h

Kab.

Sam

bas

Kab.

Sang

gau

Kab.

Seka

dau

Kab.

Sint

ang

Kota

Pon

tiana

k

Kota

Sing

kawa

ng

1 AngkutanJalan

1 JaringanPelayananAngkutanJalan

1 Tersedianya angkutanumum yang melayaniwilayah yang telahtersedia jaringan jalanuntuk jaringan jalanKabupaten/Kota

75 100 29 0 53 40 65 75 57 57,14 37,78 66,64

2 Tersedianya angkutanumum yang melayanijaringan trayek yangmenghubungkandaerah tertinggal danterpencil denganwilayah yang telahberkembang padawilayah yang telahtersedia jaringan jalanKabupaten/Kota.

60 2 0 40 25 65 65 75 36,61 0 0

2 JaringanPrasaranaAngkutanJalan

3 Tersedianya haltepada setiapKabupaten/Kota yangtelah dilayaniangkutan umum dalamtrayek.

100 100 47 0 18 10 57 58 75 100 17,48 75

4 Tersedianya terminalangkutan penumpangpada setiapKabupaten/Kota yangtelah dilayaniangkutan umum dalamtrayek.

40 4 33,33 100 35 100 85 83 16,75 40 33,3

3 FasilitasPerlengkapanJalan

5 Tersedianya fasilitasperlengkapan jalan(rambu, marka, danguardrill) danpenerangan jalanumum (PJU) padajalan Kabupaten/Kota.

60 0 24 43 60 49 16,75 64,25

a. Tersedianya fasilitasperlengkapan jalan(rambu, marka, danguardrill) pada jalanKabupaten/Kota.

60 100 501 0 21 35 60 76 49 16,75 54,09

b. Tersedianya fasilitaspenerangan jalanumum (PJU) padajalan Kabupaten/Kota.

60 0 3 15 60 76 60 74,41

4 PelayananPengujianKendaraanBermotor

6 Tersedianya unitpengujian kendaraanbermotor bagiKabupaten/Kota yangmemiliki populasikendaraan wajib ujiminimal 4000 (empatribu) kendaraan wajibuji.

60 100 60 20 100 112,6 0 100 50

5 SumberDayaManusia(SDM)

7 Tersedianya SumberDaya Manusia (SDM)di bidang terminalpada Kabupaten/Kotayang telah memilikiterminal.

50 5 0 36 25 70 2,72 100 10 16,67

8 Tersedianya SumberDaya Manusia (SDM)di bidang pengujiankendaraan bermotorpada Kabupaten/Kotayang telah melakukanpengujian berkalakendaraan bermotor.

100 50 57 15 25 0,03 60 60 15,38

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 31

No

JenisPelayanan

DasarIndikator SPM Nilai

(%)

Kab.

Beng

kaya

ng

Kab.

Kapu

as H

ulu

Kab.

Kayo

ng U

tara

Kab.

Keta

pang

Kab.

Kubu

Ray

a

Kab.

Land

ak

Kab.

Melaw

i

Kab.

Mem

pawa

h

Kab.

Sam

bas

Kab.

Sang

gau

Kab.

Seka

dau

Kab.

Sint

ang

Kota

Pon

tiana

k

Kota

Sing

kawa

ng

9 Tersedianya SumberDaya Manusia (SDM)di bidang MRLL,Evaluasi Andalalin,Pengelolaan Parkirpada Kabupaten/Kota.

40 0 0 15 10 - 42 53,33 14,29 70

10 Tersedianya SumberDaya Manusia (SDM)yang memilikikompetensi sebagaipengawas kelaikankendaraan padasetiap perusahaanangkutan umum

100 0 20 50 - 0 0 0 40

6 Keselamatan

11 Terpenuhinya standarkeselamatan bagiangkutan umum yangmelayani trayek didalamKabupaten/Kota.

100 57,14 36 25 100 75 14 44,51 49,39 100

2 AngkutanSungaidanDanau.

1 JaringanPelayananAngkutanSungai danDanau

12 Tersedianya kapalsungai dan danauuntuk melayanijaringan trayek dalamKabupaten/Kota padawilayah yang tersediaalur sungai dan danauyang dapat dilayari.

75 476 36,36 63 28 - - 45,45 0

13 Tersedianya kapalsungai dan danauyang melayani trayekdalamKabupaten/Kota yangmenghubung-kandaerah tertinggal danterpencil denganwilayah yang telahberkembang padawilayah yang tersediaalur sungai dan danauyang dapat dilayari.

40 47,05 24 32 - - 0

2 JaringanPrasaranaAngkutanSungai danDanau

14 Tersedianyapelabuhan sungai dandanau untuk melayanikapal sungai dandanau yangberoperasi padatrayek dalamKabupaten/Kota padawilayah yang telahdilayari angkutansungai dan danau.

60 100 7 53,85 13,02 54 - 93 66,67 0

3 Keselamatan

15 Terpenuhinya standarkeselamatan bagikapal sungai dandanau yangberoperasi pada lintasantar pelabuhandalam satuKabupaten/Kota.

100 81,81 96,15 75 - 94 0

4 SumberDayaManusia(SDM)

16 Tersedianya SumberDaya Manusia (SDM)yang mempunyaikompetensi sebagaiawak kapal angkutansungai dan danauuntuk daerah yangtelah melayaniangkutan sungai dandanau.

50 445 41,67 37,5 57 - - 0

3 AngkutanPenyeberangan

1 JaringanPelayananAngkutanPenyeberangan

17 Tersedianya kapalpenyeberangan yangberoperasi pada lintasdalamKabupaten/Kota padawilayah yang telahditetapkan lintaspenyeberangan dalamKabupaten/Kota.

60 31,81 60 48 - - 50

18 Tersedianya kapalpenyeberangan yangberoperasi pada lintasdalamKabupaten/Kota untukmenghubung-kandaerah tertinggal danterpencil denganwilayah yang telahberkembang padawilayah yang telahditetapkan lintaspenyeberangan dalamkabupaten/Kota.

100 9,09 0 50 - - 0

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 32

No

JenisPelayanan

DasarIndikator SPM Nilai

(%)

Kab.

Beng

kaya

ng

Kab.

Kapu

as H

ulu

Kab.

Kayo

ng U

tara

Kab.

Keta

pang

Kab.

Kubu

Ray

a

Kab.

Land

ak

Kab.

Melaw

i

Kab.

Mem

pawa

h

Kab.

Sam

bas

Kab.

Sang

gau

Kab.

Seka

dau

Kab.

Sint

ang

Kota

Pon

tiana

k

Kota

Sing

kawa

ng

2 JaringanPrasaranaAngkutanPenyeberangan

19 Tersedianyapelabuhan penyebe-rangan padaKabupaten/Kota yangmemiliki pelayananangkutan penye-berangan yangberoperasi pada lintaspenyeberangan dalamKabupaten/ Kota padawilayah yang memilikialur pelayaran.

60 25 21,82 48 - - 50

3 Keselamatan 20 Terpenuhinya standarkeselamatan kapalpenyeberangandengan ukuran dibawah 7 GT dan kapalpenyebe-rangan yangberoperasi pada lintaspenyeberangan dalamKabupaten/ Kota

100 33,33 100 62 - - 0

4 SumberDayaManusia(SDM)

21 Tersedianya SumberDaya Manusia (SDM)yang mempunyaikompetensi sebagaiawak kapalpenyeberangandengan ukuran dibawah 7 GT atau yangberoperasi di lintaspenye-berangandalamKabupaten/Kota

50 6,66 33,33 62 - - 0

4 AngkutanLaut

1 JaringanPelayananAngkutanLaut

22 Tersedianya kapal lautyang beroperasi padalintas dalamKabupaten/Kota padawilayah yang memilikialur pelayaran dantidak ada alternatifangkutan jalan.

90 30 - - 0

23 Tersedianya kapal lautyang beroperasi padalintas atau trayekdalamKabupaten/Kota untukmenghubungkandaerah tertinggal danterpencil denganwilayah yang telahberkembang padawilayah yang memilikialur pelayaran dantidak ada alternatifangkutan jalan.

100 8,33 - - 0

2 JaringanPrasaranaAngkutanLaut

24 Tersedianya dermagapada setiap ibukotaKecamatan dalamKabupaten/Kota untukmelayani kapal lautyang beroperasi padatrayek dalamKabupaten/Kota padawilayah yang memilikialur pelayaran dantidak ada alternatifangkutan jalan.

60 100 66,66 - - 0

3 Keselamatan 25 Terpenuhinya standarkeselamatan kapaldengan ukuran dibawah 7 GT yangberoperasi pada lintasdalamKabupaten/Kota.

100 50 - - 0

4 SumberDayaManusia(SDM)

26 Tersedianya SumberDaya Manusia (SDM)yang mempunyaikompetensi sebagaiawak kapal angkutanlaut dengan ukuran dibawah 7 GT

100 16,67 - - 0

*) NA = Not available : Laporan sudah disampaikan tapi data belum tersedia atau format data tidak sesuai

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 33

D. BIDANG LAYANAN TERPADU BAGI PEREMPUAN DAN ANAK KORBANKEKERASANPenerapan SPM Bidang Layanan Terpadu Bagi Perempuan dan Anak Korban

Kekerasan di Provinsi Kalimantan Barat dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan

Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Kalimantan

Barat.

1. Jenis Pelayanan Dasar

Adapun dasar hukum jenis pelayanan dasar bidang layanan terpadu bagi perempuan

dan anak korban kekerasan diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 01 Tahun 2010 Tentang Standar

Pelayanan Minimal Bidang Layanan Terpadu Bagi Perempuan Dan Anak Korban

Kekerasan.

Langkah standar yang harus diberikan dalam memberikan pelayanan bagi

perempuan dan anak korban kekerasan meliputi 5 jenis pelayanan yaitu penanganan

pengaduan (badan/unit PP), pelayanan kesehatan (dinas kesehatan), rehabilitasi

sosial (instansi sosial dan kantor agama), penegakan dan bantuan hukum (Polri,

Kejaksaan , Pengadilan, Kemenlu, Kemenakertrans, BNP2TKI), dan pemulangan

dan reintegrasi sosial (instansi sosial).

2. Indikator, Nilai SPM, Batas Waktu Pencapaian SPM Secara Nasional serta Realisasi

Capaian

Nilai rata-rata capaian SPM bidang layanan terpadu bagi perempuan dan anak

korban kekerasan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat s.d. Tahun 2016 adalah

88,31 % dengan rincian capaian serta jenis pelayanan sebagaimana tercantum pada

tabel dibawah. Adapun nilai rata-rata capaian SPM bidang layanan terpadu bagi

perempuan dan anak korban kekerasan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Kalbar

adalah 49,75 %.

SPM Bidang Layanan Terpadu Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan

Provinsi Kalimantan Barat s.d. Tahun 2016

No Jenis PelayananDasar Indikator Nilai

(%) Batas Waktu Capaian(%)

I PenangananPengaduan/Laporan KorbanKekerasanTerhadapPerempuan danAnak

1.Cakupan Perempuan dan Anak Korban Kekerasanyang Mendapatkan Penanganan Pengaduan olehPetugas Terlatih di dalam Unit Pelayan Terpadu

100 100

1.a. Cakupan ketersediaan petugas di UnitPelayanan Terpadu yang memiliki kemampuan untukmenindaklanjuti pengaduan/laporan masyarakat

100 100

II PelayananKesehatan BagiPerempuan danAnak KorbanKekerasan

2.Cakupan Perempuan dan Anak Korban Kekerasanyang Mendapatkan Layanan Kesehatan oleh TenagaKesehatan Terlatih di Puskesmas MampuTatalaksana KtP/A dan PPT / PKT di RS

100 100

2a. Cakupan Puskesmas mampu tatalaksana kasuskekerasan terhadap perempuan dan anak (KtP/A) 100 132,14

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 34

No Jenis PelayananDasar Indikator Nilai

(%) Batas Waktu Capaian(%)

2b. Cakupan RSU Vertikal/RSUD/RS Swasta/RS Polriyang melaksanakan pelayanan terpadu bagiperempuan dan anak korban kekerasan

100 20

2c. Cakupan tenaga kesehatan terlatih tentangtatalaksana kasus korban kekerasan terhadapperempuan dan anak (KtP/A) di Puskesmas

100 128,38

2d. Cakupan tenaga kesehatan terlatih tentangtatalaksana kasus korban kekerasan terhadapperempuan dan anak di Rumah Sakit

100 66,67

III Rehabilitasi SosialBagi Perempuandan Anak KorbanKekerasan

3.Cakupan Layanan Rehabilitasi Sosial yangdiberikan oleh Petugas Rehabilitasi sosial TerlatihBagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan didalam Unit Pelayanan Terpadu

75 100

3a. Cakupan petugas rehabilitasi sosial yang terlatih 75 58.334.Cakupan Layanan Bimbingan Rohani yangDiberikan oleh Petugas Bimbingan Rohani TerlatihBagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan diDalam Unit Pelayanan Terpadu

75 100

4a. Cakupan petugas bimbingan rohani terlatih dalammelakukan bimbingan rohani 75 100

IV Penegakan danBantuan HukumBagi Perempuandan Anak KorbanKekerasan

5.Cakupan Penegakan Hukum dari TingkatPenyidikan sampai dengan Putusan Pengadilan ataskasus-kasus kekerasan terhadap Perempuan danAnak

80 100

5a. Cakupan penyelesaian penanganan kasuskekerasan terhadap perempuan dan anak di tingkatkepolisian

80 100

5b. Cakupan ketersediaan Unit PelayananPerempuan dan Anak (UPPA) di Polda dan Polres/ta 80 100

5c. Cakupan ketersediaan sarana dan prasarana diUPPA 80 100

5d. Cakupan ketersediaan polisi yang terlatih dalammemberikan layanan yang sensitif gender 80 100

5e. Cakupan ketersediaan jaksa yang terlatih dalampenuntutan kasus kekerasan terhadap perempuandan anak

80 4.62

5f. Cakupan ketersediaan hakim yang terlatih dalammenanggani perkara kekerasan terhadap perempuandan anak

80 20.90

6.Cakupan Perempuan dan Anak Korban Kekerasanyang Mendapatkan Layanan Bantuan Hukum 50 100

6.a Cakupan ketersediaan petugas pendampinghukum atau advokat yang mempunyai kemampuanpendampingan pada saksi dan/atau korban kekerasanterhadap perempuan dan anak

50 100

V Pemulangan danReintegrasi SosialBagi Perempuandan Anak KorbanKekerasan

7.Cakupan Layanan Pemulangan Bagi Perempuandan Anak Korban Kekerasan 50 100

8.Cakupan Layanan Reintegrasi Sosial BagiPerempuan dan Anak Korban Kekerasan 100 100

8a. Cakupan ketersediaan petugas terlatih untukmelakukan reintegrasi sosial 100 100

Nilai Rata-Rata Capaian SPM Bidang Layanan Terpadu Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan 88,31

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 35

Rekapitulasi Penerapan SPM Bidang Layanan Terpadu Bagi Perempuan dan Anak Korban

Kekerasan Kabupaten/Kota s.d. Tahun 2016

NO KABUPATEN/KOTA JUMLAHINDIKATOR & SUB INDIKATOR

JUMLAH LAPORANINDIKATOR & SUB

INDIKATOR

NILAI RATA-RATACAPAIAN (%)

1. Kabupaten Bengkayang 8 / 23 8 / 23 79,312. Kabupaten Kapuas Hulu 8 / 23 4 / 4 303. Kabupaten Kayong Utara 8 / 23 6 / 17 67,504. Kabupaten Ketapang 8 / 23 8 / 23 75,665. Kabupaten Kubu Raya 8 / 23 4 / 4 25,606. Kabupaten Landak 8 / 23 5 / 5 56,257. Kabupaten Melawi 8 / 23 8 / 23 76,928. Kabupaten Mempawah 8 / 23 7 / 19 76,169. Kabupaten Sambas 8 / 23 NA NA10. Kabupaten Sanggau 8 / 23 8 / 8 74 org & 58 kasus11. Kabupaten Sekadau 8 / 23 6 / 18 69,0112. Kabupaten Sintang 8 / 23 8 / 8 93,9213. Kota Pontianak 8 / 23 8 / 8 40,3814. Kota Singkawang 8 / 23 1 / 1 5,75

Rata-Rata Capaian Kabupaten/Kota se-Kalbar 6 / 12 49,75

Penerapan SPM Bidang Layanan Terpadu Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan

Kabupaten/Kota s.d. Tahun 2016

NO JENIS

PELAYANAN INDIKATOR Nilai (%)

Kab.

Beng

kaya

ng

Kab.

Kapu

as H

ulu

Kab.

Kayo

ng U

tara

Kab.

Keta

pang

Kab.

Kubu

Ray

a

Kab.

Land

ak

Kab.

Melaw

i

Kab.

Mem

pawa

h

Kab.

Sam

bas

Kab.

Sang

gau

Kab.

Seka

dau

Kab.

Sint

ang

Kota

Pon

tiana

k

Kota

Sing

kawa

ng

1 PenangananPengaduan/Laporan KorbanKekerasanTerhadapPerempuan danAnak

1

(1)

Cakupan Perempuandan Anak KorbanKekerasan yangMendapatkanPenangananPengaduan olehPetugas Terlatih didalam Unit PelayanTerpadu

100 94,44 NA 100 100 100 100 15 orgkorban

100 100 100 NA

1a

(2)

Cakupan ketersediaanpetugas di UnitPelayanan Terpadu ygmemiliki kemampuanutk menindaklanjutipengaduan/ laporanmasyarakat

100 100 NA 100 100 100 60 100

NA

2 PelayananKesehatan BagiPerempuan danAnak KorbanKekerasan

2

(3)

Cakupan Perempuandan Anak KorbanKekerasan yangMendapatkan LayananKesehatan olehTenaga KesehatanTerlatih di PuskesmasMampu TatalaksanaKtP/A dan PPT / PKTdi RS

100 100 NA 0 93,75 100 85 10 orgkorban

50 100 0

NA

2a

(4)

Cakupan Puskesmasmampu tatalaksanakasus kekerasanterhadap perempuandan anak (KtP/A)

100 100 NA 100 100 100 100 100

NA

2b

(5)

Cakupan RSUVertikal/RSUD/RSSwasta/RS Polri yangmelaksanakanpelayanan terpadu bagiperempuan dan anakkorban kekerasan

100 100 NA 0 100 100 100 30

NA

2c

(6)

Cakupan tenagakesehatan terlatihtentang tatalaksanakasus korbankekerasan terhadapperempuan dan anak(KtP/A) di Puskesmas

100 100 NA 50 100 100 100 100

NA

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 36

NO JENIS

PELAYANAN INDIKATOR Nilai (%)

Kab.

Beng

kaya

ng

Kab.

Kapu

as H

ulu

Kab.

Kayo

ng U

tara

Kab.

Keta

pang

Kab.

Kubu

Ray

a

Kab.

Land

ak

Kab.

Melaw

i

Kab.

Mem

pawa

h

Kab.

Sam

bas

Kab.

Sang

gau

Kab.

Seka

dau

Kab.

Sint

ang

Kota

Pon

tiana

k

Kota

Sing

kawa

ng

2d

(7)

Cakupan tenagakesehatan terlatihtentang tatalaksanakasus korbankekerasan terhadapperempuan dan anakdi Rumah Sakit

100 100 NA 0 100 100 0 0

NA

3 RehabilitasiSosial BagiPerempuan danAnak KorbanKekerasan

3

(8)

Cakupan LayananRehabilitasi Sosialyang Diberikan olehPetugas Rehabi-litasisosial Terlatih BagiPerempuan dan AnakKorban Kekerasan didalam Unit PelayananTerpadu

75 25 NA 0 NA 34,28 0 5 org 0 92,9 0

NA

3a

(9)

Cakupan petugasrehabilitasi sosial yangterlatih

75 100 NA 0 100 100 0 100NA

4

(10)

Cakupan LayananBimbingan Rohaniyang Dierikan OlehPetugas BimbinganRohani Terlatih BagiPerempuan dan AnakKorban Kekerasan diDalam Unit PelayananTerpadu

75 80 NA 0 NA 100 0 3 org 0 Belumdilaksan

akansement

aradirangkap olehpetugaspendam

ping

0

NA

4a

(11)

Cakupan petugasbimbingan rohaniterlatih dalammelakukan bimbinganrohani

75 100 NA 0 100 100 0 7,86

NA

4 Penegakan danBantuan HukumBagi Perempuandan Anak KorbanKekerasan

5

(12)

Cakupan PenegakanHukum dari TingkatPenyidikan sampaidengan PutusanPengadilan atasKasus-kasusKekerasan terhadapPerempuan dan Anak

80 100 NA 0 90,63 88,57 80 5kasus

0 84,6 0

NA

5a

(13)

Cakupan penyelesaianpenanganan kasuskekerasan terhadapperempuan dan anakdi tingkat kepolisian

80 94 NA 0 88,57 66,7 80 0

NA

5b

(14)

Cakupan ketersediaanUnit PelayananPerempuan dan Anak(UPPA) di Polda danPolres/ta

80 100 NA 100 100 100 100 0

NA

5c

(15)

Cakupan ketersediaansarana dan prasaranadi UPPA

80 100 NA 100 100 100 100 0NA

5d

(16)

Cakupan ketersediaanpolisi yang terlatihdalam memberikanlayanan yang sensitifgender

80 100 NA 0 100 100 100 0

NA

5e

(17)

Cakupan ketersediaanjaksa yang terlatihdalam penuntutankasus kekerasanterhadap perempuandan anak

80 16,7 NA 0 40 20 100 0

NA

5f

(18)

Cakupan ketersediaanhakim yang terlatihdalam menangganiperkara kekerasanterhadap perempuandan anak

80 25 NA 0 30 100 0 0

NA

6

(19)

Cakupan Perempuandan Anak KorbanKekerasan yangMendapatkan LayananBantuan Hukum

50 100 NA 0 24,14 65 100 13kasus

0 81,3 0

NA

6a

(20)

Cakupan ketersediaanpetugas pendampinghukum atau advokatyang mempunyaikemampuanpendampingan padasaksi dan/atau korbankekerasan terhadapperempuan dan anak

50 50 NA 0 50 100 0 0

NA

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 37

NO JENIS

PELAYANAN INDIKATOR Nilai (%)

Kab.

Beng

kaya

ng

Kab.

Kapu

as H

ulu

Kab.

Kayo

ng U

tara

Kab.

Keta

pang

Kab.

Kubu

Ray

a

Kab.

Land

ak

Kab.

Melaw

i

Kab.

Mem

pawa

h

Kab.

Sam

bas

Kab.

Sang

gau

Kab.

Seka

dau

Kab.

Sint

ang

Kota

Pon

tiana

k

Kota

Sing

kawa

ng

5 Pemulangan danReintegrasiSosial BagiPerempuan danAnak KorbanKekerasan

7

(21)

Cakupan LayananPemulangan BagiPerempuan dan AnakKorban Kekerasan

50 22,2 NA 0 6,25 11,43 0 2 org 0 87,5 0

NA

8

(22)

Cakupan LayananReintegrasi Sosial BagiPerempuan dan AnakKorban Kekerasan

100 16,7 NA 0 6,25 11,43 0 2 org 0 100 100

NA

8a

(23)

Cakupan ketersediaanpetugas terlatih untukmelakukan reintegrasisosial

100 100 NA 0 50 100 0 100

NA

*) NA = Not available : Laporan sudah disampaikan tapi data belum tersedia atau format data tidak sesuai

2. Penjelasan Pencapaian SPM

Dari Matriks di atas, terlihat bahwa pencapaian target SPM bidang layanan terpadu

bagi perempuan dan anak korban kekerasan di Provinsi Kalbar bervariasi pada

masing-masing jenis layanan. Angka-angka yang tertera pada matriks di atas

merupakan hasil kerja keras yang dilakukan pihak-pihak terkait. Capaian yang

bervariasi bahkan ada indikator yang melebihi target yang ditetapkan. Hal tersebut

dikarenakan situasi dan kondisi dimana jumlah korban dan pengaduan yang tidak

dapat diprediksi secara tepat dan akurat.

Pengaduan yang masuk sebagai laporan dari masyarakat terhadap kejadian dan

korban kekerasan baik itu Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), Tindak Pidana

Perdagangan Orang (TPPO) maupun kekerasan lainnya merupakan salah satu

indikasi bahwa kesadaran masyarakat semankin meningkat terhadap keberadaan

regulasi dan isu tentang kekerasan terhadap perempuan dan anak dalam masyarakat.

Diakui keberadaan data yang telah sesuai dengan ketentuan masih jauh dari yang kita

harapkan bersama. Padahal kebutuhan data merupakan salah satu faktor terpenting

dalam menentukan capaian target SPM. Keberadaan data masing-masing layanan

berada pada tiap sektor pelaksana indikator layanan. Berkenaan dengan pengelolaan

SPM, dimana bidang layanan yang diselenggarakan adalah bidang layanan terpadu,

dimana data dapat terintegrasi dalam satu sistem pencatatan bukan lagi data sektoral.

Pelayanan yang sifatnya terpadu idealnya dilakukan dalam satu atap (one stop crisis

center), namun dikarenakan kondisi sumber daya baik aparatur maupun finansial yang

masih belum optimal, maka pengelolaan data korban kekerasan masih berada pada

masing-masing sektor.

3. Permasalahan dan Solusi

a. Permasalahan

Belum terintegrasinya data yang berasal dari berbagai sektor layanan

menyebabkan data yang menumpuk (overlapping data) yang menimbulkan dampak

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 38

ketidaksinkronan antara data layanan operasional dengan data pembiayaan

layanan. Untuk itu, perlu dilakukan upaya yang maskimal untuk dapat mewujudkan

layanan terintegrasi bagi korban kekerasan khususnya perempuan dan anak.

b. Solusi

Upaya yang direkomendasikan untuk dapat dilakukan antara lain :

1) Penyempurnaan Sistem Pencatatan dan Pengelolaan Data Korban Kekerasan

dengan menggunakan teknologi sistem informasi berbasis komputerisasi yang

dapat diakses oleh semua penyelanggara layanan, sehingga data yang masuk

merupakan data yang valid, tidak terjadi penumpukan bahkan pengulangan.

2) Membentuk pola layanan yang terpadu melalui pola pelayanan satu atap (one

stop crisis center) bagi korban kekerasan.

3) Membentuk wadah jejaring kerja melalui suatu Forum Layanan Korban

Kekerasan yang anggotanya terdiri dari sektor-sektor layanan yang ada di

daerah baik itu pemerintah daerah maupun lembaga yang ada di masyarakat.

4) Menyarankan kepada Kementerian Dalam Negeri bersama-sama dengan

Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan

K/L lain yang terlibat untuk melakukan review dan revisi guna memperoleh

solusi bagi pelaksana di daerah untuk secara mudah dan efisien dalam

pelaksanaan layanan terpadu serta pencapaian target SPM dimaksud.

c. Rencana Tindak Lanjut

Kasus-kasus kekerasan terutama yang korbannya perempuan dan anak, baik itu

kekerasan fisik, psikis, seksual maupun penelantaran ekonomi di Kalimantan Barat

akhir-akhir ini semakin banyak terjadi. Untuk itu diperlukan langkah yang serius

serta komitmen yang terpadu dalam meminimalisir bahkan meniadakan

permasalahan tersebut sampai kepada akarnya. Solusi sebagai efek jera telah ada

sejak bebarapa waktu yang lalu yaitu melalui bebrapa peraturan perundang-

undangan yang dikeluarkan oleh Pemerintah, antara lain UU Nomor 23 Tahun 2002

tentang Perlindungan Anak, UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan

Kekerasan Dalam rumah Tangga dan lain sebagaimnay menyangkut perlindungan

perempuan dan anak korban kekerasan. BP3AKB Prov. Kalbar juga telah

mengeluarkan Perda Prov. Kalbar Nomor 3 Tahun tentang Penyelenggaraan

Perlindungan Perempuan dari Tindak Kekerasan dan Perda Prov. Kalbar Nomor 4

Tahun tentang Perlindungan Anak.

Laporan Pencapaian SPM Bidang Layanan Terpadu Bagi Perempuan dan Anak

Korban Kekerasan disusun berdasarkan data lintas sektoral baik itu dari struktur

horizontal di daerah maupun secara vertikal melalui Kementerian/Lembaga yang

ada di daerah. Namun dalam perjalannya, pelaksanaan SPM Bidang Layanan

Terpadu Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan masih perlu perbaikan

untuk penyempurnaan data dasar (baseline data).

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 39

E. BIDANG LINGKUNGAN HIDUPPenerapan SPM Bidang Lingkungan Hidup di Provinsi Kalimantan Barat dilaksanakan

oleh Badan Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Barat.

1. Jenis Pelayanan Dasar

Adapun dasar hukum jenis pelayanan dasar bidang lingkungan hidup diatur dalam

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2008 tentang Standar

Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah

Kabupaten/Kota.

2. Indikator, Nilai SPM, Batas Waktu Pencapaian SPM Secara Nasional serta Realisasi

Capaian

Nilai rata-rata capaian SPM bidang lingkungan hidup Pemerintah Provinsi

Kalimantan Barat s.d. Tahun 2016 adalah 100 % dengan rincian capaian serta jenis

pelayanan sebagaimana tercantum pada tabel dibawah. Adapun nilai rata-rata

capaian SPM bidang lingkungan hidup Pemerintah Kabupaten/Kota se-Kalbar adalah

46,46 %.

SPM Bidang Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Barat s.d. Tahun 2016

No.

JenisPelayanan

Dasar

Standar Pelayanan Minimal BatasWaktu

(Tahun)

TargetProvinsiTahun

2016 (%)

RealisasiCapaian

(%)Keterangan

Indikator Nilai(%)

1 PelayananInformasiStatus MutuAir

Prosentase Jumlahsumber air yangdipantau kualitasnya,ditetapkan statusmutu airnya dan diinformasikan statusmutu airnya

100 2014 100 100 Pemantauan 5 sungai dari 5sungai :1. Sungai Kapuas2. Sungai Jelai3. Sungai Landak4. Sungai Sambas5. Sungai Madi

2 PelayananInformasiStatus MutuUdaraAmbien

Persentase JumlahKabupaten/Kota yangdipantau kualitasudara ambiennya dandi informasikan mutuudara ambiennya

100 2014 100 100 14 kab/kota dari 14 kab/kota

3 PelayananTindakLanjutPengaduanMasyarakatakibatadanyadugaanpencemarandan/atauperusakanlingkunganhidup

Prosentase jumlahpengaduanmasyarakat akibatadanya dugaanpencemaran dan/atau perusakanlingkungan hidupyang ditindaklanjuti

100 2014 100 100 3 pengaduan dari 3 pengaduan :

1. Adanya dugaan pencemaranakibat limbah dari IPALkegiatan Pabrik Kelapa SawitPT. Agro Palindo Sakti Kab.Sanggau.

2. Adanya dugaan pencemaranakibat limbah dari kegiatanPLTD Jungkat Kab.Mempawah.

3. Adanya dugaan pencemaranakibat limbah dari IPALkegiatan pabrik Kelapa SawitPT. Sinar Dinamika Kapuas,Kab. Melawi

Nilai Rata-Rata Capaian SPM Bidang Lingkungan Hidup Prov. Kalbar 100

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 40

Rekapitulasi Penerapan SPM Bidang Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota s.d. Tahun 2016

NO KABUPATEN/KOTA JUMLAHINDIKATOR

JUMLAH LAPORANINDIKATOR

NILAI RATA-RATACAPAIAN (%)

1. Kabupaten Bengkayang 4 3 62,52. Kabupaten Kapuas Hulu 4 4 603. Kabupaten Kayong Utara 4 4 504. Kabupaten Ketapang 4 NA NA5. Kabupaten Kubu Raya 4 3 656. Kabupaten Landak 4 4 60,047. Kabupaten Melawi 4 3 61,258. Kabupaten Mempawah 4 4 68,349. Kabupaten Sambas 4 NA NA10. Kabupaten Sanggau 4 3 7511. Kabupaten Sekadau 4 3 7512. Kabupaten Sintang 4 2 20,8413. Kota Pontianak 4 2 5014. Kota Singkawang 4 1 2,5

Rata-Rata Capaian Kabupaten/Kota se-Kalbar 3 46,46

Penerapan SPM Bidang Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota s.d. Tahun 2016

NOJenis Pelayanan

Dasar & SubKegiatan

Indikator SPMNilai

Target(%)

Kab.

Beng

kaya

ng

Kab.

Kapu

as H

ulu

Kab.

Kayo

ng U

tara

Kab.

Keta

pang

Kab.

Kubu

Ray

a

Kab.

Land

ak

Kab.

Melaw

i

Kab.

Mem

pawa

h

Kab.

Sam

bas

Kab.

Sang

gau

Kab.

Seka

dau

Kab.

Sint

ang

Kota

Pon

tiana

k

Kota

Sing

kawa

ng

1 PelayananPencegahanPencemaran Air

Prosentase jumlahusaha dan/ataukegiatan yang mentaatipersyaratanadministrasi dan teknispencegahanpencemaran air

100 100 60 20 100 90 66,67 60 100 16,67 100 NA

2 PelayananPencegahanPencemaran Udaradari Sumber TidakBergerak

Prosentase jumlahusaha dan/ataukegiatan sumber yangtidak bergerak yangmemenuhi persyaratanadministrasi dan teknispencegahanpencemaran udara

100 100 60 0 100 0 66,67 60 100 0 NA

3 PelayananInformasi StatusKerusakan Lahandan/atau tanahuntuk produksiBiomassa

Prosentase luasanlahan dan/atau tanahuntuk produksibiomassa yang telahditetapkan dandiinformasikan statuskerusakannya

100 50 0 - 55 40 0 0 0 0 NA

4 Pelayanan TindakLanjut PengaduanMasyarakat akibatadanya dugaanpencemarandan/atau perusakanlingkungan hidup

Prosentase jumlahpengaduan masyarakatakibat adanya dugaanpencemaran dan/ atauperusakan lingkunganhidup yangditindaklanjuti

100 0 60 0 100 100 100 100 100 66,67 100 NA

*) NA = Not available : Laporan sudah disampaikan tapi data belum tersedia atau format data tidak sesuai

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 41

3. Alokasi Anggaran

Alokasi anggaran yang mendukung pencapaian SPM bidang lingkungan hidup di

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat adalah sebagai berikut :

No. Jenis PelayananJumlah Anggaran

APBD (Rp) APBN (Rp)

1 Pelayanan informasi status mutu air 401.239.500,- 311.922.000,-

2 Pelayanan informasi status mutu udara ambien 168.769.000,- -

3

Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat

akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau

perusakan lingkungan hidup

195.021.300,- -

Jumlah 765.029.800,- 311.922.000,-

4. Dukungan Personil

Jumlah personil yang mendukung pencapaian SPM bidang lingkungan hidup di

Pemprov Kalbar adalah didukung oleh sejumlah 23 orang personil PNS.

5. Permasalahan dan Solusi

Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan pelayanan dasar sesuai

SPM bidang lingkungan hidup daerah Provinsi Kalbar adalah sebagai berikut :

a. Secara umum pelaksanaan kegiatan pengelolaan lingkungan yang bersifat

pelayanan dasar telah terpenuhi, namun perlu peningkatan kualitas data dan akses

informasi kepada masyarkat;

b. Masih minimnya pemahaman personel institusi pengelola lingkungan hidup baik di

lingkungan BLHD Prov. Kalbar dan pengelola lingkungan hidup Kabupaten/Kota

tentang SPM bidang lingkungan hidup masih belum merata sehingga alokasi

anggaran dan kegiatan belum sepenuhnya mendukung pelaksanaan SPM bidang

lingkungan hidup.

Adapun solusi yang dapat dilaksanakan guna mengatasi permsalahan/kendala

pelaksanaan pelayanan dasar sesuai dengan SPM bidang lingkungan hidup Prov.

Kalbar antara lain :

a. Pengalokasian anggaran yang mnegarah pada pencapaian SPM bidang

lingkungan hidup daerah Prov. Kalbar;

b. Koordinasi dan pengintegrasian program kerja/kegiatan antara BLHD Prov. Kalbar

dengan institusi pengelolalingkungan hidup Kabupaten/Kota sehingga diharapkan

optimalisasi pencapaian SPM bidang lingkungan hidup;

c. Bimbingan teknis penyusunan pelaporan SPM dan peningkatan pemahaman SPM

bidang lingkungan hidup di BLHD Prov. Kalbar dan pengelola lingkungan hidup

Kabupaten/Kota terus dilakukan melalui monitoring, evaluasi dan pembinaan

dalam pelaksanaannya.

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 42

F. BIDANG KETENAGAKERJAANPenerapan SPM Bidang Ketenagakerjaan di Provinsi Kalimantan Barat dilaksanakan

oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Barat.

1. Jenis Pelayanan Dasar

Adapun dasar hukum jenis pelayanan dasar bidang ketenagakerjaan diatur dalam :

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Per.15/MEN/X/2010

tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketenagakerjaan.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Per.04/MEN/IV/2011

Perubahan atas Lampiran Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Nomor Per.15/MEN/X/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang

Ketenagakerjaan.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 02 Tahun 2014

tentang Perubahan atas Lampiran Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Nomor Per.04/MEN/IV/2011 tentang Standar Pelayanan Minimal

Bidang Ketenagakerjaan

2. Indikator, Nilai SPM, Batas Waktu Pencapaian SPM Secara Nasional serta Realisasi

Capaian

Nilai rata-rata capaian SPM bidang ketenagakerjaan Pemerintah Provinsi Kalimantan

Barat s.d. Tahun 2016 adalah 79,46 % dengan rincian capaian serta jenis pelayanan

sebagaimana tercantum pada tabel dibawah. Adapun nilai rata-rata capaian SPM

bidang ketenagakerjaan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Kalbar adalah 45,28 %.

SPM Bidang Ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Barat s.d. Tahun 2016

No Jenis Pelayanan DasarStandar Pelayanan Minimal Batas Waktu

Pencapaian(Tahun)

RealisasiCapaian (%)Indikator Nilai Target

(%)1 Pelayanan Pelatihan Kerja 1 Besaran tenaga kerja yang

mendapatkan pelatihanberbasis kompetensi

60% 2016 98,40

2 Besaran tenaga kerja yangmendapatkan pelatihankewirausahaan

60% 2016 78,94

2 Pelayanan PenempatanTenaga Kerja

Besaran pencari kerja yangterdaftar yang ditempatkan

40% 2016 100

3 Pelayanan PenyelesaianPerselisihan HubunganIndustrial

Besaran Kasus yang diselesaikandengan Perjanjian Bersama (PB)

50% 2016 98,89

4 Pelayanan KepesertaanJamsostek (BPJSKetenagakerjaan)

Besaran Pekerja/buruh yangmenjadi peserta programJamsostek (BPJSKetenagakerjaan) aktif

50% 2016 47,92

5 Pelayanan PengawasanKetenagakerjaan

1 Besaran pemeriksaanperusahaan

45% 2016 32,04

2 Besaran pengujian peralatandi perusahaan

50% 2016 100

Nilai Rata-Rata Capaian SPM Bidang Ketenagakerjaan 79,46

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 43

Rekapitulasi Penerapan SPM Bidang Ketenagakerjaan Kabupaten/Kota s.d. Tahun 2016

NO KABUPATEN/KOTA JUMLAHINDIKATOR

JUMLAH LAPORANINDIKATOR

NILAI RATA-RATACAPAIAN (%)

1. Kabupaten Bengkayang 8 7 37,792. Kabupaten Kapuas Hulu 8 7 87,503. Kabupaten Kayong Utara 8 7 58,444. Kabupaten Ketapang 8 4 31,815. Kabupaten Kubu Raya 8 1 8,476. Kabupaten Landak 8 8 83,527. Kabupaten Melawi 8 5 56,678. Kabupaten Mempawah 8 8 60,639. Kabupaten Sambas 8 NA NA10. Kabupaten Sanggau 8 5 47,6111. Kabupaten Sekadau 8 4 41,9812. Kabupaten Sintang 8 NA NA13. Kota Pontianak 8 8 41,9514. Kota Singkawang 8 8 77,49

Rata-Rata Capaian Kabupaten/Kota se-Kalbar 5 45,28

Penerapan SPM Bidang Ketenagakerjaan Kabupaten/Kota s.d. Tahun 2016

NOJenis

PelayananDasar

Indikator SPMNilai

Target(%)

Kab.

Beng

kaya

ng

Kab.

Kapu

as H

ulu

Kab.

Kayo

ng U

tara

Kab.

Keta

pang

Kab.

Kubu

Ray

a

Kab.

Land

ak

Kab.

Melaw

i

Kab.

Mem

pawa

h

Kab.

Sam

bas

Kab.

Sang

gau

Kab.

Seka

dau

Kab.

Sint

ang

Kota

Pon

tiana

k

Kota

Sing

kawa

ng

1 PelayananPelatihan Kerja

1 Besaran tenagakerja yangmendapatkanpelatihanberbasiskompetensi

75 20 75 100 50 93,75 - 100 NA 75 100

2 Besaran tenagakerja yangmendapatkanpelatihanberbasismasyarakat

60 50 60 0 50 64 - - NA 0 100

3 Besaran tenagakerja yangmendapatkanpelatihankewirausahaan

60 25 60 100 88,35 91,1 - 100 NA 0

2 PelayananPenempatanTenaga Kerja

Besaran pencari kerjayang terdaftar yangditempatkan

40 21,3 70 78,94 41,19 45 84,04 59,4 47,83 NA 40,76 0

3 PelayananPenyelesaianPerselisihanHubunganIndustrial

Besaran Kasus yangdiselesaikan denganPerjanjian Bersama(PB)

50 60 50 57,14 50 85,71 100 100 NA 44,19 30,3

4 PelayananKepesertaanJamsostek

Besaran Pekerja/buruhyang menjadi pesertaJamsostek (BPJSKetenagakerjaan)

50 100 50 45,83 54,58 72,57 NA 2,4 0

5 PelayananPengawasanKetenagakerjaan

1 Besaranpemeriksaanperusahaan

45 26 45 12,20 25,10 - 51,28 NA 11,02 5,8

2 Besaranpengujianperalatan diperusahaan

50 50 9,27 99,97 - 0,35 NA 22,24 100

*) NA = Not available : Laporan sudah disampaikan tapi data belum tersedia atau format data tidak sesuai

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 44

3. Alokasi Anggaran

Alokasi anggaran (APBD) dalam rangka menunjang pelaksanaan standar pelayanan

minimal Tahun 2016 yang dilaksanakan oleh Dinas dan UPTD yaitu :

1. Program Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja

2. Program Perluasan dan Penempatan Tenaga Kerja

3. Program Pembinaan Hubungan Industrial

4. Program Perlindungan, Pengawasan Dan Kesejahteraan Tenaga Kerja

5. Program Perlindungan Dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan

Realisasi Anggaran Program dan Kegiatan Urusan Wajib (Ketenagakerjaan)Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Barat (APBD) Tahun 2016

NO UNIT KERJA / PROGRAM PAGU DPA

REALISASIKEUANGAN Fisik

(%)( Rp.) % (Rp.)

1 2 4 5 6 7I DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

( 01+02+03+04+05 ) 5.195.736.100

01 DINAS NAKERTRANS PROV. KALBAR 5.195.736.1001 Program Peningkatan Kualitas Dan Produktivitas

Tenaga Kerja 421.340.000 385.721.700 91.55 91.55

01 Fasilitasi Kegiatan Komisi Badan Koordinasi SertifikasiProfesi Kalbar 66.303.500 57.763.100 87,12 87,12

02 Bimtek Instruktur Lembaga Pelatihan Kerja ( ILPK ) 61.504.000 51.963.400 84,49 84,4903 Editing Database Lulusan Pelatihan 30.927.000 26.343.000 85,18 85,1804 Bimbingan Teknis Penyusunan Dokumen Akreditasi

bagi Lembaga Pelatihan Kerja (LPK/ULK) 42.854.500 41.104.000 95,92 95,92

05 Pelaksanaan Akreditasi Bagi lembaga Pelatihan Kerja 50.864.000 46.547.600 91,51 91,5106 Pelatihan Pemagangan dalam Negeri Berbasis

Pengguna 168.887.000 162.000.600 95,92 95,92

2 Program Perluasan Dan Penempatan Tenaga Kerja 254.252.000 185.233.300 72,85 72,8501 Rapat Kerja Teknis Program Perluasan dan

Pengembangan Kesempatan Kerja dengan Provinsi,Kabupaten / Kota

58.152.000 44.457.900 76,45 76,45

02 Layanan Informasi Ketenagakerjaan 50.376.000 28.580.000 56,73 56,7303 Penanggulangan TKI Bermasalah 67.685.000 47.154.000 69,67 69,6704 Penyusunan Rencana Tenaga Kerja Daerah 78.039.000 65.041.400 83,34 83,34

3 Program Pembinaan Hubungan Industrial 445.423.000 442.091.700 99,25 99,2501 Penanganan Kasus PHI / PHK 55.795.000 55.760.700 99,94 99,9402 Penanganan Kasus Unjuk Rasa / Mogok 66.578.000 65.247.000 98,00 98,0003 Pemberdayaan LKS Tripartit 254.480.000 254.478.000 100 10004 Rapat Koordinasi Serikat Buruh / Pekerja 46.060.000 46.029.000 99,93 99,9305 Peningkatan Kapasitas Dewan Pengupahan Provinsi

(Survey Kebutuhan Hidup Layak / KHL) 22.510.000 20.577.000 91,41 91,41

4 Program Perlindungan, Pengawasan dan KesejahteraanTenaga Kerja 403.941.500 399.204.800 98,83 98,83

01 Pencegahan / Penanganan Traficking 41.400.000 40.708.500 98,33 98,3302 Pengawasan Penyelesaian Klaim Kecelakaan Kerja 46.649.000 45.948.000 98,50 98,5003 Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan UMP 70.990.000 70.990.000 100 10004 Pembinaan Terbaik Tenaga Kerja Wanita 29.470.000 26.740.000 90,74 90,7405 Rencana Aksi Penghapusan Bentuk - bentuk Pekerjaan

Terburuk Untuk Anak 70.400.000 70.289.000 99,84 99,84

06 Rakor Bidang Ketenagakerjaan dan KetransmigrasianDinas Provinsi dengan Kabupaten Kota 118.352.500 117.864.300 99,59 99,59

07 Sosialisasi Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja(K3) 26.680.000 26.665.000 99,94 99,94

02 UNIT PENGEMB, PRODUKTIVITAS DAERAH(UP2D) 942.757.500 863.882.700 91,63 91,63

1 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas TenagaKerja 942.757.500 863.882.700 91,63 91,63

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 45

01 Monitoring, Evaluasi Peningkatan Kualitas danProduktivitas Tenaga Kerja 96.229.000 75.254.600 78,20 78,20

02 Bimtek Pengukuran Nilai Tambah 204.122.000 185.119.000 90,69 90,6903 Pelatihan Motivasi Kewirausahaan dalam Rangka

Pengembangan Produktivitas 437.672.000 407.385.400 93,08 93,08

04 Pelatihan Manajemen Kewirausahaan dalam RangkaPeningkatan Produktivitas 138.903.000 134.952.200 95 95

05 Pelatihan IPI (5S – KAIZEN) 65.831.500 64.171.500 97,48 97,4803 UNIT PELAYANAN HIPERKES DAN

KESELAMATAN KERJA 505.940.600 497.758.000 98.38 98.38

1 Program Perlindungan dan Pengembangan LembagaKetenagakerjaan 505.940.600 497.758.000 98.38 98.38

01 Penyuluhan HIPERKES dan Keselamatan KerjaKabupaten Bengkayang 52.016.000 52.008.000 99,98 99,98

02 Penyuluhan HIPERKES dan Keselamatan KerjaKabupaten Landak 52.016.000 52.008.000 99,98 99,98

03 Penyuluhan HIPRKES dan Keselamatan KerjaKabupaten Sanggau 53.366.000 53.220.000 99,73 99,73

04 Pengujian Lingkungan Perusahaan 123.263.300 121.420.000 60,71 60,7105 Pemeriksaan Kesehatan dan

Keselamatan Kerja di Perusahaan 163.263.300 159.044.000 63,62 63,62

06 Penyuluhan HIPERKES dan KK Kab. Sambas 52.016.000 52.008.000 99,98 99,9807 Kalibrasi Peralatan Laboratorium 10.000.000 8.050.000 40,25 40,25

04 UNIT LATIHAN KERJA INDUSTRI (ULKI)PONTIANAK 1.152.860.000 1.053.678.750 91,40 91,40

1 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas TenagaKerja 1.152.860.000 1.053.678.750 91,40 91,40

09 Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan bagi PencariKerja 1.021.137.000 930.127.750 91,09 91,09

12 Sosialisasi Pelatihan 131.723.000 123.551.000 93,80 93,8005 UKLI ENTIKONG 1.069.221.500 1.058.579.060 99 991 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga

Kerja 1.069.221.500 1.058.579.060 99 99

18 Rapat Koordinasi Instansi Teknis dan Kecamatan/Kelurahan 26.452.500 25.987.500 98,24 98,24

19 Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Bagi PencariKerja 1.042.769.000 1.032.591.560 99,02 94,08

JUMLAH ( 01+02+03+04+05 ) 5.195.736.100

Realisasi Anggaran Program dan Kegiatan Urusan Wajib (Ketenagakerjaan)Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Barat (APBN/Dekonsentrasi)

Tahun 2016

NO PROGRAM / KEGIATAN

PAGU DIPA

VOLUME

REALISASI

AWAL(Rp)

SETELAHREVISI

(Rp)

KEUANGAN%

( Rp.)

I DEKONSENTRASI 9.611.825.000 6.814.760.000 6.067.760.060 89,041 Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja

dan Produktifitas2.041.410.000 2.018.920.000 1.985.375.600 98.34

1 Peningkatan Kapasitas Kelembagaan PelatihanKerja dan Produktivitas

297.890.000 275.400.000 3 lembaga 245.410.000 89,11

2 Pengembangan dan PeningkatanPenyelenggaraan Pemagangan Dalam dan LuarNegeri

703.190.000 703.190.000 150 orang 702.790.000 99,94

3 Pengembangan dan Peningkatan Produktivitas 1.040.330.000 1.040.330.000 250 orang 1.037.175.600 99,70

2 Program Penempatan dan Pemberdayaan TenagaKerja

2.686.430.000 1.570.742.000 1.126.572.160 71,72

1 Penempatan Tenaga Kerja dalam Negeri 142.610.000 142.610.000 1 lokasi 115.902.160 81,272 Pembinaan Penempatan dan Perlindungan TKI

Luar Negeri226.360.000 226.360.000 1 lokasi 159.723.000 70,56

3 Pengembangan dan Peningkatan PerluasanKesempatan Kerja

1.354.674.000 238.986.000 50 orang 233.141.050 97,55

4 Peningkatan Pengembangan Pasar Kerja 866.250.000 866.250.000 15 lokasi 530.440.750 61,235 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis

Lainnya Ditjen Pembinaan Penempatan TenagaKerja

96.536.000 96.536.000 12 bulan 87.365.200 90,50

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 46

3 Program Perlindungan Tenaga Kerja danPengembangan Sistem PengawasanKetenagakerjaan

1.525.935.000 1.121.455.000 1.073.301.600 95,71

1 Peningkatan Kualitas Teknis Pemeriksaan danPenyidikan Norma Ketenagakerjaan

329.400.000 140.000.000 12 pengawas 140.000.000 100

2 Peningkatan Perlindungan Pekerja Perempuandan Penghapusan Pekerja Anak

147.590.000 15.350.000 1 anak 14.750.000 96,09

3 Peningkatan Penerapan Norma Keselamatan danKesehatan Kerja ( K3 )

372.600.000 372.600.000 10 perusahaan 370.008.000 99,30

4 Peningkatan Penerapan Norma Kerja danJaminan Sosial Tenaga Kerja

266.050.000 215.050.000 20 perusahaan 213.388.100 99,23

5 Dukungan Manajemen dan Dukungan TeknisLainnya Ditjen Pembinaan PengawasanKetenagakerjaan

410.295.000 375.455.000 9 dokumen 335.155.500 88,56

4 Program Pengembangan Hubungan Industrial danPeningkatan Jaminan Sosial Tenaga Kerja

3.358.050.000 2.103.643.000 1.882.510.700 89,49

1 Pengelolaan Kelembagaan dan PemasyarakatanHubungan Industrial

695.640.000 271.329.000 200 orang 270.929.000 99,85

2 Peningkatan Penerapan Pengupahan 539.510.000 213.700.000 200 orang 213.280.600 99,803 Konsolidasi Pelaksanaan Peningkatan Intensitas

Pencegahan PHK dan Penyelesaian HubunganIndustrial

549.350.000 383.260.000 50 orang 366.776.800 95,70

4 Pengelolaan Persyaratan Kerja Kesejahteraandan Analisis Diskriminasi

493.340.000 275.885.000 50 orang 265.560.400 96,26

5 Dukungan Manajemen dan Dukungan TeknisLainnya Ditjen Pembinaan Hubungan Industrialdan Jamsostek

969.900.000 850.754.000 12 dokumen 657.274.400 77,26

6 Peningkatan Penerapan Jaminan Sosial TenagaKerja

110.310.000 108.715.000 100 orang 108.689.500 99,98

4. Dukungan Personil

Jumlah PNS Disnakertrans Provinsi Kalimantan BaratBerdasarkan Kualifikasi Pendidikan, Pangkat dan Golongan,

Jumlah Pejabat Struktural Dan Fungsional Tahun 2016KUALIFIKASIPENDIDIKAN

JUMLAHPERSONIL

PANGKAT / GOLONGAN JUMLAHPERSONIL

STRUKTURAL/FUNGSIONAL

JUMLAHPERSONIL

1 2 3 4 5 6S3 - Pembina Utama - Eselon I/b -S2 16 Org Pembina Utama Madya - Eselon II/a 1 OrgS1 / DIV 65 Org Pembina Utama Muda 1 Org Eselon II/b -DIPLOMA III 19 Org Pembina Tingkat I 9 Org Eselon III/a 10 OrgDIPLOMA II - Pembina 13 Org Eselon III/b -SMA / SMK 99 Org Penata Tingkat I 29 Org Eselon IV/a 29 OrgSMP 8 Org Penata 27 Org Fungsional Widyaiswara -SD 5 Org Penata Muda TK I 71 Org Fungsional Auditor -

Penata Muda 20 Org Fungsional Kepegawaian -Pengatur Tingkat I 8 Org Fungsional Arsiparis 2 orgPengatur 14 Org Fungsional Humas -Pengatur Muda TK I 11 Org Fungsional Umum/Staf 125 OrgPengatur Muda 9 Org Fungsional Pranata

Komputer1 org

Juru Tk. I - Org Fungsional Tertentu 44 OrgJUMLAH 212 Org JUMLAH 212 Org JUMLAH 212 Org

Sumber data: Sub Bag Umum & Aparatur Disnakertrans Prov. Kalbar 2016

5. Permasalahan dan SolusiPermasalahan yang dihadapi di dalam melaksanakan keseluruhan program dankegiatan pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov. Kalbar, sebagai berikut :1) Banyak permintaan masyarakat akan pelatihan pola non Institusional sesuai

dengan kebutuhannya sementara dana yang tersedia relatif kecil;

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 47

2) Masih kurangnya kesadaran pihak perusahaan pengguna tenaga kerjamelaporkan lowongan yang tersedia pada Dinas yang membidangiketenagakerjaan di Kabupaten / Kota, sehingga banyak lowongan yang tidakterisi akibat kurangnya data pencari kerja yang terdaftar di dinasKabupaten/Kota.

3) Belum rutinnya PPTKIS dalam melaporkan para calon TKI yang telahdiberangkatkan ke luar negri, sehingga data TKLN belum bisa memonitor secaraakurat.

4) Kurangnya kesadaran perusahaan untuk menyampaikan laporanketenagakerjaan ke Dinas/instansi sebagaimana Undang-undang Nomor 7 tahun1981 tentang wajib lapor perusahaan.

5) Masih kurangnya kesadaran / pemahaman pengusaha berkenaan dengankewajiban mengikutsertakan para pekerja sebagai peserta BPJSKetenagakerjaan.

6) Terbatasnya tenaga instruktur pelatihan.7) LKS Tripartit baik ditingkat provinsi maupun kabupaten/kota masih belum

memahami tugas pokok dan fungsinya sehingga perananya belum dirasakanoleh pekerja/ buruh terutama yang sedang bermasalah dengan pihakmanajemen.

8) Masih banyak perusahaan yang belum mendukung terbentuknya LKS Bipartit diperusahaan karena masih bertahan dengan image atau mind set bahwa LKSBipartit sebagai organisasi pekerja/buruh yang akan menentang kebijakanmanajemen perusahaan.

9) Masih banyak perusahaan yang belum membuat PP,PK dan PKB sehinggasering memperlakukan pekerja/buruh secara seenaknya terutama waktu bekerjadan upah serta PHK yang kurang jelas alasannya.

10) SP/SB yang ada baik ditingkat provinsi maupun kabupaten/kota belummemahami tugas pokok dan fungsinya sehingga belum dapat berperan dalammembela atau memperjuangkan kepentingan para pekerja atau buruh yangsedang menghadapi perselisihan hubungan industrial, serta belum mampumemberikan berbagai informasi tentang ketenagakerjaan dan sosialisasi tentangkebijakan ketenagakerjaan.

11) Masih banyak perusahaan yang belum dapat menyediakan fasilitaskesejahteraan bagi pekerja/buruh di perusahaan.

12) Kurangnya pemahaman, kemampuan dan keterampilan pekerja/buruh dan pihakmanajemen perusahaan tentang teknik bernegoisasi yang baik dan tepat dalampenyelesaian peselisihan hubungan industrial antara pekerja/buruh dengan pihakmanajemen perusahaan di tempat kerja.

13) Dari hasil kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh pengawasketenagakerjaan, masih ditemukan beberapa perusahaan yang belummelaksanakan kepatuhan terhadap norma K3 dan wajib lapor.

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 48

14) Masih kurangnya jumlah fungsional pengawas ketenagakerjaan dibandingkandengan jumlah perusahaan yang harus diawasi.

Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakankeseluruhan program dan kegiatan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi ProvinsiKalimantan Barat tersebut diatas, telah ditempuh langkah-langkah sebagai solusiuntuk mengatasi permasalahan, sebagai berikut :

1) Mengakomodir permintaan masyarakat tersebut melalui skala prioritas sesuaidengan alokasi dana yang tersedia.

2) Perlu lebih ditingkatkan sosialisasi yang berkenaan dengan Website Bursa KerjaOn Line (BKOL).

3) Menginformasikan kepada pelaksana penyedia tenaga kerja swasta agar segeramelaporkan calon Tenaga Kerja Luar Negeri (TKLN) yang telah diberangkatkankeluar negeri dan perlu dilakukan pengawasan yang bekerjasama denganKepolisian dan Instansi terkait.

4) Melakukan sosialisasi peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan kepadapelaku usaha maupun pekerja dan objek pengawas di tempat kerja seperti“Penyuluhan, Bimbingan teknis pelaksana dilapangan”.

5) Meningkatkan sosialisasi dan pengawasan terhadap perusahaan dalam rangkapenerapan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.

6) Penambahan tenaga Instruktur pelatihan ketenagakerjaan melalui jejaring formalatau melalui tenaga kontrak / outsourching.

7) Perlu dibentuk atau dilaksanakan pertemuan forum LKS Tripartit baik ditingkatprovinsi maupun kabupaten/kota minimal 4 kali dalam setahun sehingga dapattercipta kesamaan pemahaman tentang tugas pokok dan fungsinya sehinggadapat mengoptimalkan perananya dalam memperjuangkan kepentinganpekerja/buruh terutama yang sedang bermaslah dengan pihak manajemen.

8) Perlu diberikan sosialisasi dan pemahaman tentang pentingnya LKS Bipartitbeserta perananya di perusahaan agar dapat mendukung terbentuknya LKSBipartit di perusahaan dan dapat menghilangkan image atau main set bahwaLKS Bipartit sebagai organisasi pekerja/buruh yang akan menantang kebijakanmanajemen perusahaan.

9) Perlu diberikan sosialisasi dan penyuluhan tentang peraturan syarat kerjadiperusahaan yang belum membuat PP,PK, dan PKB sehingga dapat membuatPP,PK,PKB agar tidak lagi terjadi mempermalukan pekerja/buruh secaraseenaknya terutama waktu bekerja dan upah serta PHK yang kurang jelasalasannya.

10) Perlu dilaksanakan pertemuan forum koordinasi SP/SB minimal 4 kali dalamsetahun dan diberikan sosialisasi tentang peranan dan pentingnya SP/SB yangada baik ditingkat provinsi maupun kabupaten/kota sehingga SP/SB dapatmemahami tugas pokok dan fungsinya serta adanya kesamaan persepsi dalammembela atau memperjuangkan kepentingan para pekerja/buruh terutama yang

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 49

sedang menghadapi perselisihan hubungan industrial.11) Perlu diberikan sosialisasi dan penyuluhan tentang peraturan atau kebijakan

yang berhubungan dengan penyediaan fasilitas kesejahteraan di perusahaanyang belum dapat menyediakan fasilitas kesejahteraan bagi pekerja/buruh diperusahaan.

12) Perlu diberikan pelatihan teknik negoisasi bagi pekerja/buruh dan pengusahaagar dapat memahami, dan meningkatkan kemampuan serta keterampilanpekerja/buruh dan pihak manajemen perusahaan tentang teknik bernegoisasiyang baik dan tepat dalam penyelesaian perselisihan hubungan industrial antarapekerja/buruh dengan pihak manajemen perusahaan di tempat kerja.

13) Perlu dilakukan pemeriksaan secara kontinu terhadap perusahaan yang belummenerapkan norma K3 dan wajib lapor.

14) Perlu dilakukan pendidikan dan pelatihan pengawas ketenagakerjaan terhadapstaf Disnakertrans Prov. Kalbar untuk menambah jumlah tenaga pengawas.

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 50

G. BIDANG KESENIANPenerapan SPM Bidang Kesenian di Provinsi Kalimantan Barat dilaksanakan oleh Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat.

1. Jenis Pelayanan Dasar

Adapun dasar hukum jenis pelayanan dasar bidang kesenian diatur dalam Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 85 Tahun 2013 tentang Standar

Pelayanan Minimal Bidang Kesenian

2. Indikator, Nilai SPM, Batas Waktu Pencapaian SPM Secara Nasional serta Realisasi

Capaian

Nilai rata-rata capaian SPM bidang kesenian Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

s.d. Tahun 2016 adalah 100 % dengan rincian capaian serta jenis pelayanan

sebagaimana tercantum pada tabel dibawah. Adapun nilai rata-rata capaian SPM

bidang kesenian Pemrintah Kabupaten/Kota se-Kalbar adalah 78,93%.

SPM Bidang Kesenian Provinsi Kalimantan Barat s.d. Tahun 2016

NoJenis

PelayananDasar

Standar PelayananMinimal

BatasWaktu

Pencapaian(Tahun)

RealisasiPencapaian (%) Keterangan

Indikator Nilai1 Perlindungan,

Pengembangan,danPemanfaatanBidangKesenian

1. Cakupan KajianSeni (50%)

100 2014 100 Kegiatan yang bersifat kajian adalah:1. seminar,2. sarasehan;3. diskusi*;4. bengkel seni (workshop )*;5. penyerapan narasumber;6. studi kepustakaan;7. penggalian;8. eksperimentasi;9. rekonstruksi;10. revitalisasi;11. konservasi;12. studi banding;13. inventarisasi*;14. dokumentasi*; dan15. pengemasan bahan kajian.Provinsi, kabupaten kota, minimalmelaksanakan 50% dari seluruhkegiatan yang menjadi cakupan KajianSeni, sampai tahun 2014.

2. CakupanFasilitasi Seni(30%)

100 2014 100 Jenis-jenis dalam fasilitas pelindungan,pengembangan, dan pemanfaatanbidang kesenian adalah:1. penyuluhan substansial maupunteknikal;2. pemberian bantuan;3. bimbingan organisasi;4. kadarisasi;5. promosi;6. penerbitan dan pendokumentasian;dan7. kritik seni.Provinsi, kabupaten/kota, minimalmelaksanakan 30% dari seluruhkegiatan yang menjadi cakupanfasilitasi seni, sampai tahun 2014.

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 51

3. CakupanGelar Seni(75%)

100 2014 100 Wujud gelar seni antara lain:1. pergelaran;2. pameran;3. festival; dan4. lomba.Provinsi, kabupaten/kota,minimal melaksanakan 75%dari seluruh kegiatan yangmenjadi cakupan fasilitasi seni,sampai tahun 2014.

4. MisiKesenian(100%)

100 2014 100 Pemerintah provinsi dan kabupaten/kotawajib mengadakan misi kesenian antardaerah sekurang-kurangnya satu kalidalam setahun dalam rangka pertukaranbudaya, diplomasi, dan promosikesenian di daerahnya ke luar daerah.Provinsi, kabupaten/kota, melaksanakan100% cakupan Misi Kesenian, sampaitahun 2014.

2 Sarana danPrasarana

5. CakupanSumberDayaManusiaKesenian(25%)

100 2014 100 Dalam berbagai perlindungan,pengembangan, dan pemanfaatan senidiperlukan kualifikasi Sumber DayaManusia (SDM) Kesenian sebagaiberikut:1. Sarjana seni;2. Pakar seni;3. Pamong budaya*;4. Seniman/ budayawan*;5. Kritikus;6. Insan media massa; dan7. Penyandang dana;Provinsi, kabupaten/kota, menyedikanminimal 25% dari cakupan SumberDaya Manusia Kesenian, sampai tahun2014.

6. CakupanTempat(100%)

100 2014 100 Pemerintah provinsi dankabupaten/kota berkewajibanmenyediakan minimal:1. tempat untuk menggelar senipertunjukkan dan untuk pameran; dan2. tempat memasarkan karya seniuntuk mengembangkan industribudaya.Provinsi, kabupaten/kota, menyediakanminimal satu tempat yang mudahdicapai oleh masyarakat, dapat berupagedung kesenian atau fasilitas-fasilitaslain yang memungkinkan dan satu buahtempat untuk memasarkan karya seni,sampai tahun 2014.

7. CakupanOrganisasi(34%)

100 2014 100 Pemerintah provinsi, kabupaten/kotamembentuk:1. organisasi struktural yangmenangani kesenian;2. lembaga/dewan kesenian;3. khusus pemerintahan provinsimembentuk taman budaya sebagaiUPT yang menangani kesenian.Provinsi, kabupaten/kota, minimalmelaksanakan 34% dari cakupanorganisasi, sampai tahun 2014.

Nilai Rata-Rata SPM Bidang Kesenian Prov. Kalbar 100

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 52

Rekapitulasi Penerapan SPM Bidang Kesenian Kabupaten/Kota s.d. Tahun 2016

NO KABUPATEN/KOTA JUMLAHINDIKATOR

JUMLAH LAPORANINDIKATOR

NILAI RATA-RATACAPAIAN (%)

1. Kabupaten Bengkayang 7 4 54,862. Kabupaten Kapuas Hulu 7 7 61,593. Kabupaten Kayong Utara 7 7 89,364. Kabupaten Ketapang 7 NA NA5. Kabupaten Kubu Raya 7 6 32,716. Kabupaten Landak 7 3 19,337. Kabupaten Melawi 7 6 51,288. Kabupaten Mempawah 7 7 85,719. Kabupaten Sambas 7 NA NA10. Kabupaten Sanggau 7 4 53,8211. Kabupaten Sekadau 7 6 66,1412. Kabupaten Sintang 7 NA NA13. Kota Pontianak 7 7 80,1114. Kota Singkawang 7 7 510,1

Rata-Rata Capaian Kabupaten/Kota se-Kalbar 5 78,93

Penerapan SPM Bidang Kesenian Kabupaten/Kota s.d. Tahun 2016

No Jenis PelayananDasar Indikator SPM Nilai

Target

Kab.

Beng

kaya

ng

Kab.

Kapu

as H

ulu

Kab.

Kayo

ng U

tara

Kab.

Keta

pang

Kab.

Kubu

Ray

a

Kab.

Land

ak

Kab.

Melaw

i

Kab.

Mem

pawa

h

Kab.

Sam

bas

Kab.

Sang

gau

Kab.

Seka

dau

Kab.

Sint

ang

Kota

Pon

tiana

k

Kota

Sing

kawa

ng

1 Perlindungan,Pengembangan,dan PemanfaatanBidang Kesenian

1. Cakupan Kajian Seni(50%)

100 100 53,33 6,7 13 40 64,21 33 NA 60 533

2. Cakupan FasilitasiSeni (30%)

100 - 71,43 14 14 95 27,03 43 NA 100 109

3. Cakupan Gelar Seni(75%)

100 150 75 50 75 67 80,62 75 NA 100 666

4. Misi Kesenian (100%) 100 - 0 0 100 100 0 - NA 100 50

2 Sarana danPrasarana

5. Cakupan SumberdayaManusia Kesenian(25%)

100 100 62,5 25 57 100 5,5 43 NA 37,5 2,8

6. Cakupan Tempat(100%)

100 - 43 100 0 0 100 0 50 NA 100 250

7. Cakupan Organisasi 100 34 100 34 100 98 0 33 NA 50 1,96

*) NA = Not available : Laporan sudah disampaikan tapi data belum tersedia atau format data tidak sesuai

3. Alokasi Anggaran

Alokasi anggaran (APBD) dalam rangka menunjang pelaksanaan standar pelayanan

minimal bidang kesenian Tahun 2016 sebagai berikut :

No. Nama Program Jumlah Anggaran (Rp)

1 Program Pengembangan Nilai-Nilai Budaya 1.202.509.000,-

2 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya 1.421.569.000,-

3 Program Pengembangan Kerjasama

Pengelolaan Kekayaan Budaya

664.921.000,-

4 Program Pengelolaan Keragaman Budaya 1.682.220.000,-

Jumlah Total 4.971.219.000,-

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 53

4. Hambatan dan Pemecahan Masalah

Hambatan dan kendala dalam pencapaian SPM bidang kesenian antara lain :

Masih belum tersedianya akurasi data tentang aktivitas dan karya seni pelaku

seni budaya di daerah sehingga menyulitkan untuk memberikan penghargaan

terhadap karya dan jasa mereka;

Lemahnya kesadaran pelajar dan masyarakat akan benda cagar budaya di

Kalimantan Barat; Masih rendahnya pemahaman dan penghargaan masyarakat

terhadap pentingnya kebudayaan sehingga perlu dilakukan penyuluhan dan

pembinaan di masa yang akan datang;

Masih rendahnya tingkat partisipasi lembaga pendidikan dalam memberikan

media apresiasi seni bagi siswa; Dampak pengaruh teknologi dan informasi

global mempercepat masuknya budaya luar/asing yang berdampak kurangnya

kecintaan generasi muda terhadap kebudayaan daerah;

Belum adanya peta budaya di kabupaten/kota untuk dapat dikembangkan

menjadi wilayah desa budaya;

Kurangnya tenaga kesenian, antropologi, arkeologi serta kurangnya kesadaran

daerah dalam penyelamatan benda cagar budaya dan warisan seni budaya

tradisional;

Belum maksimalnya profesionalisme produksi pertunjukan sehingga belum

mampu untuk menjadi produk regular kesenian dan kurangnya kurator serta

minimnya minat masyarakat terhadap karya-karya seni dan pemahaman tentang

budaya;

Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sanggar-sanggar sangat terbatas

sehingga belum mencapai kualitas karya yang maksimal.

Upaya pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala yang dihadapi

dalam pencapaian sasaran ini adalah :

Perlu menginventarisasi kembali benda cagar budaya dan warisan budaya tak

benda serta sanggar seni budaya yang ada di Kalbar; Perlu dilaksanakan

penyuluhan kepada masyarakat, pembinaan dan pemberian penghargaan oleh

instansi terkait, Pemerintah Daerah terhadap pelaku seni;

Perlunya pembinaan secara menyeluruh terhadap pelajar disemua jenjang

dalam mewadahi minat bakat dan apresiasi terhadap seni budaya daerah;

Masing-masing kabupaten/kota supaya membuat peta budaya yang mengacu

pada peta budaya Provinsi; Perlu upaya peningkatan kualitas karya seni dengan

penyediaan sarana pameran yang berafiliasi terhadap pemasaran produk/karya;

Perlu upaya peningkatan pengembangan sarana dan prasarana kesenian

(Gedung Kesenian, Sekolah Menengah Kesenian (SMKI), sekolah tinggi seni

sebagai upaya menggiring kreativitas dan produksi seni.

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 54

H. BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANGPenerapan SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang di Provinsi Kalimantan

Barat dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Barat.

1. Jenis Pelayanan Dasar

Adapun dasar hukum jenis pelayanan dasar bidang pekerjaan umum dan penataan

ruang diatur dalam :

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 tentang Standar

Pelayanan Minal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01/PRT/M/2014 tentang Standar

Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.

2. Indikator, Nilai SPM, Batas Waktu Pencapaian SPM Secara Nasional serta Realisasi

Capaian

Nilai rata-rata capaian SPM bidang pekerjaan umum dan penataan ruang

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat s.d. Tahun 2016 adalah 70,46 % dengan

rincian capaian serta jenis pelayanan sebagaimana tercantum pada tabel dibawah.

Adapun nilai rata-rata capaian SPM bidang pekerjaan umum dan penataan ruang

Pemerintah Kabupaten/Kota se-Kalbar adalah 26,41 %.

SPM Bidang PU & Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Barat s.d. Tahun 2016

No. Jenis Pelayanan Dasar IndikatorTargetDaerah

2019

RealisasiTh 2016 Keterangan

I SDA PenyediaanAir baku untukkebutuhanmasyarakat

1 ProsentaseTersedianya airirigasi untukpertanian rakyatpada sistem irigasiyang sudah adasesuaikewenangannya

70 % 59.22%

12 daerah irigasi dari42 daerah irigasi

II Jalan Penyediaanjalan untukmelayanikebutuhanmasyarakat

1 Prosentase tingkatkondisi jalanprovinsi baik dansedang

60% 80.38% Kondisi awal 51,24

2 Prosentaseterhubungnyapusat-pusatkegiatan danpusat produksi(konektivitas) diwilayah provinsi.

100% 27.56% Belum terbangun87,28 Km, terbangun10,23 Km

III JasaKonstruksi

Pengembangan SistemInformasiJasaKonstruksi

1. Prosentasetersedianya 3 (tiga)layanan informasijasa konstruksiTingkat Provinsipada SistemInformasiPembinaan JasaKonstruksi (SIPJAKI).

100% 85.15% Dua layananpengujian danpemeliharaanlaboratorium

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 55

IV PenataanRuang

Infor masiPenataanRuang

1 Prosentasetersedianyainformasimengenai rencanatata ruang (RTR)wilayah Provinsibeserta rencanarincinya melaluipeta analog danpeta digital

100% 100%

-

Nilai Rata-Rata Capaian SPM Bidang Pekerjaan Umum danPenataan Ruang Prov. Kalbar

70,46 %

Rekapitulasi Penerapan SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Kabupaten/Kota s.d. Tahun 2016

NO KABUPATEN/KOTA JUMLAHINDIKATOR

JUMLAH LAPORANINDIKATOR

NILAI RATA-RATACAPAIAN (%)

1. Kabupaten Bengkayang 26 15 38,842. Kabupaten Kapuas Hulu 26 13 19,093. Kabupaten Kayong Utara 26 10 15,484. Kabupaten Ketapang 26 NA NA5. Kabupaten Kubu Raya 26 12 21,296. Kabupaten Landak 26 5 10,537. Kabupaten Melawi 26 NA NA8. Kabupaten Mempawah 26 24 60,699. Kabupaten Sambas 26 NA NA10. Kabupaten Sanggau 26 20 60,9611. Kabupaten Sekadau 26 19 45,6212. Kabupaten Sintang 26 NA NA13. Kota Pontianak 26 26 81,2714. Kota Singkawang 26 7 16,01

Rata-Rata Capaian Kabupaten/Kota se-Kalbar 11 26,41

Penerapan SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten/Kota

s.d. Tahun 2016

NO

JENIS PELAYANANDASAR INDIKATOR SPM

NilaiTarget

(%)

Kab.

Ben

gkay

ang

Kab.

Kap

uas H

ulu

Kab.

Kay

ong

Utar

a

Kab.

Ket

apan

g

Kab.

Kub

u Ra

ya

Kab.

Lan

dak

Kab.

Mela

wi

Kab.

Mem

pawa

h

Kab.

Sam

bas

Kab.

San

ggau

Kab.

Sek

adau

Kab.

Sin

tang

Kota

Pon

tiana

k

Kota

Sin

gkaw

ang

1 SumberDayaAir

Prioritas Utamapenyediaan Airuntuk kebutuhanmasyarakat

1 Tersedianya airbaku untukmemenuhikebutuhan pokokminimal sehari hari.

100 73,69 NA 28,58 20 NA 96,04 - 76,78 NA 344,48 NA

2 Tersedianya airirigasi untukpertanian rakyatpada sistem irigasiyang sudah ada.

70 69,90 NA 114 77 NA 0 - 75,03 NA 0 NA

2 Jalan Jaringan Aksesbilitas 3 Tersedianya jalanyangmenghubungkanpusat-pusatkegiatan dalamwilayahkabupaten/kota.

100 100 NA 17,83 100 NA 88 - 94,59 NA 100 NA

Mobilitas 4 Tersedianya jalanyang memudahkanmasyarakatperindividumelakukanperjalanan.

100 90 NA 34,48 30 NA 75 - 100 NA 216,5 NA

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 56

NO

JENIS PELAYANANDASAR INDIKATOR SPM

NilaiTarget

(%)

Kab.

Ben

gkay

ang

Kab.

Kap

uas H

ulu

Kab.

Kay

ong

Utar

a

Kab.

Ket

apan

g

Kab.

Kub

u Ra

ya

Kab.

Lan

dak

Kab.

Mela

wi

Kab.

Mem

pawa

h

Kab.

Sam

bas

Kab.

San

ggau

Kab.

Sek

adau

Kab.

Sin

tang

Kota

Pon

tiana

k

Kota

Sin

gkaw

ang

Keselamatan 5 Tersedianya jalanyang menjaminpengguna jalanberkendara denganselamat

60 80 NA 41,44 NA 81 - 101,67 NA 87,58 NA

Ruas Kondisi Jalan 6 Tersedianya jalanyang menjaminkendaraan dapatberjalan denganselamat dannyaman.

60 70 NA 30 NA 92 - 56,78 NA 87,58 NA

Kecepatan 7 Tersedianya jalanyang menjaminperjalanan dapatdilakukan sesuaidengan kecepatanrencana

60 67 NA 43,7 NA 92 - 56,78 NA 87,58 NA

3 Airminum

Cluster Pelayanan 8 Tersedianya aksesair minum yangaman melaluiSistem PenyediaanAir Minum denganjaringan perpipaandan bukan jaringanperpipaanterlindungi dengankebutuhan pokokminimal 60liter/orang/ hari

75,64 NA 31,28 NA 6,04 - 72,36 NA 0 NA

Sangat buruk 40 -

Buruk 50 -Sedang 70 -

Baik 80 -

Sangat Baik 100 -

4 PenyehatanLingkunganPemukiman(SanitasiLingkungandanPersampahan)

Air LimbahPermukiman

9 Tersedianya sistemair limbah setempatyang memadai.

60 58,41 NA 0 NA 50 - 8,74 NA 0 NA

10 Tersedianya sistemair limbah skalakomunitas/kawasan/kota

5 99,31 NA 0 NA 50 - 8,74 NA 0 NA

PengelolaanSampah

11 Tersedianya fasilitaspengurangansampah diperkotaan.

20 30 NA 0 20 NA 1,3 - 76 NA 1,07 NA

12 Tersedianya sistempenanganansampah diperkotaan.

70 35 NA 60,83 13,94 NA 43,9 - 100 NA 81,42 NA

Drainase 13.1

Tersedianya sistemjaringan drainaseskala kawasan danskala kota

50 45,93 NA 0 NA 0 - - NA 66,33 NA

13.2

Tersedianya sistemjaringan drainaseskala kawasan danskala kota sehinggatidak terjadigenangan (lebih dari30 cm, selama 2jam) dan tidak lebihdari 2 kali setahun

50 45,93 NA 0 35,7 NA 0 50 - NA 69,19 NA

5 Penanganan PermukimanKumuh Perkotaan

14 Berkurangnyaluasan permukimankumuh di kawasanperkotaan.

10 68,93 NA 0 6 NA 0 6,52 NA 19,53 NA

6 PenataanBangunandanLingkungan

Izin MendirikanBangunan(IMB)

15 Terlayaninyamasyarakat dalampengurusan IMB dikabupaten/kota.

100 - NA 0 48,69 NA 100 82berkas

IMB

100 NA 132,71 NA

Harga StandarBangunanGedungNegara(HSBGN)

16 Tersedianyapedoman HargaStandar BangunanGedung Negara diKabupaten /kota

100 - NA 0 NA 100 100 NA 100 NA

7 JasaKonstruksi

Izin UsahaJasaKonstruksi(IUJK)

17 Penerbitan IUJKdalam waktu 10(sepuluh) hari kerjasetelah persyaratanlengkap.

100 - NA 0 NA 100 145berkas

dokumen IUJK

98 NA 100 NA

SistemInformasi JasaKonstruksi

18 Tersedianya SistemInformasi JasaKonstruksi setiaptahun

100 - NA 0 NA 0 - 100 NA 100 NA

8 PenataanRuang

InformasiPenataanRuang

19 Tersedianyainformasi mengenaiRencana TataRuang (RTR)wilayahkabupaten/kotabeserta rencanarincinya melalui petaanalog

100Kab

- NA 0 NA 100 - - NA 100 NA

100Kec

NA 0 NA 100 - - NA 100 NA

100Kel

NA 0 NA 100 - - NA 100 NA

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 57

NO

JENIS PELAYANANDASAR INDIKATOR SPM

NilaiTarget

(%)

Kab.

Ben

gkay

ang

Kab.

Kap

uas H

ulu

Kab.

Kay

ong

Utar

a

Kab.

Ket

apan

g

Kab.

Kub

u Ra

ya

Kab.

Lan

dak

Kab.

Mela

wi

Kab.

Mem

pawa

h

Kab.

Sam

bas

Kab.

San

ggau

Kab.

Sek

adau

Kab.

Sin

tang

Kota

Pon

tiana

k

Kota

Sin

gkaw

ang

PelibatanPeranMasyarakatDalam ProsesPenyusunanRTR

20 Terlaksananyapenjaringan aspirasimasyarakat melaluiforum konsultasipublik yangmemenuhi syaratinklusif dalamproses penyusunanRTR dan programpemanfaatan ruang,yang dilakukanminimal 2 (dua) kalisetiap disusunnyaRTR

100 - NA 0 100 NA 0 - - NA 50 NA

IzinPemanfaatanRuang

21 Terlayaninyamasyarakat dalampengurusan izinpemanfaatan ruangsesuai denganPeraturan Daerahtentang RTRwilayahkabupaten/kotabeserta rencanarincinya

100 - NA 0 NA 100 - - NA 100 NA

PelayananPengaduanPelanggaranTata Ruang

22 Terlaksanakannyatindakan awalterhadap pengaduanmasyarakat tentangpelanggaran dibidang penataanruang, dalam waktu5 (lima) hari kerja

100 - NA 0 100 NA 100 - - NA 88,54 NA

PenyediaanRuang TerbukaHijau (RTH)Publik

23 Tersedianya luasanRTH publik sebesar20% dari luaswilayahkota/kawasanperkotaan.

25 - NA 0,38 2,1 NA 0,09 - - NA 67,02 NA

*) NA = Not available : Laporan sudah disampaikan tapi data belum tersedia atau format data tidak sesuai

3. Alokasi Anggaran

Alokasi anggaran yang mendukung pencapaian SPM bidang pekerjaan umum dan

penataan ruang di Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat adalah sebagai berikut :

1. Penyediaan Air baku untuk kebutuhan masyarakat

- Jenis pelayanan dasar Penyediaan air baku untuk kebutuhan masyarakat

dengan jumlah Daerah Irigasi (DI) sebanyak 35 dengan realisasi kegiatan di

tahun 2016 sebesar 83,86%. Total anggaran dana sebesar Rp 78.160.674,00

dengan realisasi penggunaan dana sebesar Rp 65.548.608,00.

- Jenis pelayanan dasar penyediaan air baku untuk kebutuhan air bersih, MCK,

air minum (untuk di daerah) dengan realisasi kegiatan di tahun 2016 sebesar

78,92%. Total anggaran dana sebesar Rp 9.649.130.490,00 dengan realisasi

penggunaan dana sebesar Rp 7.102.237.300,00.

2. Penyediaan jalan untuk melayani kebutuhan masyarakat

Jenis Pelayanan dasar Penyediaan jalan untuk melayani kebutuhan masyarakat

terdapat 2 (dua) indikator yaitu :

a. Prediksi persentase tingkat kondisi jalan provinsi baik dan sedang pada tahun

2016 sepanjang 1.255,77 Km dari total panjang jalan 1.562,30 Km atau

sebesar 80,38%. Pada tahun 2016 peningkatan kondisi jalan yang baik

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 58

dengan total anggaran yang di gunakan adalah Rp 352.665.122.010,00

dengan realisasi penggunaan dana sebesar Rp 332.090.534.070,00.

b. Presentase terhubungnya pusat-pusat kegiatan dan pusat produksi

(konektivitas) di wilayah provinsi denga realisasi kegiatan di tahun 2016

sebesar 90,14%. Total dukungan anggaran dana sebesar Rp

139.731.312.460,00 dengan realisasi penggunaan dana sebesar Rp

125.951.410.500,00.

3. Pengembangan Sistem Informasi Jasa Konstruksi

Jenis pelayanan dasar Pengembangan Sistem Informasi Jasa Konstruksi

dianggarkan dengan total dana sebesar Rp 1.063.339.100,00 dengan realisasi

penggunaan dana sebesar Rp 983.611.610,00 atau 92,50 %.

4. Informasi Penataan Ruang

Jenis pelayanan dasar Informasi Penataan Ruang dengan total dana sebesar Rp

1.549.360.000,00 dengan realisasi penggunaan dana sebesar Rp

1.327.944.800,00 atau 85,71 %.

Peranan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Barat Untuk menjawab

kebutuhan Pelayanan dasar bagi masyarakat dalam penyediaan sarana dan

prasarana di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang, dilakukan dengan

menyusun program, kegiatan dan alokasi anggaran sebagai berikut :

NoJenis

PelayananDasar

Indikator SPM Program Kegiatan dan dukungandana

1 PenyediaanAir bakuuntukkebutuhanmasyarakat

1 Tersedianya airirigasi untukpertanian rakyatpada sistem irigasiyang sudah ada.

ProgramPengelolaanSumber Daya Air

1

2

3

4

5

Perencanaan teknisirigasi, rawa, tambak,dan air baku Rp9.962.545.000,-Rehabilitasi /pemeliharaan jaringanirigasi dan rawaRp 51.367.120.000,-Penyediaan danpengelolaan air bakuRp 422.129.000,-Operasi danpemeliharaan jaringanirigasi dan rawa Rp12.249.080.000,-Peningkatan jaringanirigasi dan rawa Rp4.159.800.000,-

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 59

ProgramPengembanganKinerjaPengelolaan AirMinum

1

2

Penyediaan sistempenyediaan sistem airminum pada kawasanpemukiman Rp8.756.030.490,-Monitoring programpengembangankinerja pengelolaanair minum Rp243.400.000,-

ProgramPengembanganKinerjaPengelolaan AirMinum

1 Pembangunanfasilitas mandi cucikakus (MCK) Rp650.000.000,-

2 Penyediaanjalan untukmelayanikebutuhanmasyarakat

1 Tersedianya jalanyangmenghubungkanpusat-pusatkegiatan dalamwilayahkabupaten/kota.

Pengembangankawasanpemukiman,perkotaan danpedesaan

1

2

3

4

5

Pengembangan/peningkatan infrastrukturkawasan pemukimankumuh perkotaan Rp33.683.595.190,-Penyusunan databaseinfrastruktur kawasanpemukiman kumuhperkotaan Rp121.509.000,-Pengembanganinfrastruktur kawasanpemukiman padakawasan pedesaanpotensial, perbatasan,desa tertinggal danpulau terkecil Rp105.530.378.270,-Desiminasi danpenyebarluasaninformasi normastandar pedoman danmanual (NSPM)bidang pemukiman Rp120.000.000,-Monitoringpelaksanaan kegiatanpengambanganinfrastruktur kawasanpemukiman perkotaan,pedesaan dan P2KKPRp 275.830.000,-

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 60

2 Tersedianya tingkatkondisi jalanprovinsi baik dansedang

ProgramPenyelenggaraanJalan

1

2

3

4

5

Monev pengendaliandan pembinaan binamarga Rp608.500.000,-Perencanaan danpengawasan jalandan jembatan Rp4.253.900.000,-Pemeliharaan jalandan jembatan Rp88.317.567.880,-Peningkatan/pelebaran jalan dan jembatanRp 231.866.049.630,-Pembangunan/penggantian jalan danjembatan Rp27.609.104.500,-

3 SistemInformasiJasaKonstruksi

1 Tersedianya SistemInformasi JasaKonstruksi setiaptahun

ProgramPembinaan JasaKonstruksi

1

2

3

4

5

6

Sosialisasi dandesiminasi peraturanperundang-undanganjasa konstruksi Rp108.584.500,-Pembinaan badanusaha jasa konstruksiRp 65.723.900,-Monev izin usaha jasakonstruksi Rp180.942.000,-Forum jasa konstruksidaerah Kalbar Rp160.303.000,-Bimbingan teknisbidang jasa konstruksiRp 135.668.900,-Pelatihan di bidangPU Rp 210.949.000,-

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 61

Programpeningkatanpelayanan jasapengujian

1

2

3

4

5

6

Pemeliharaanrutin/berkala kalibrasialat-alat lab pengujianRp 62.050.000,-Penyediaanperlengkapan/peralatan lab. Pengujian Rp6.262.000,-Penyediaan bahanmaterial lab.Pengujian Rp24.200.000,-Pengujian kualitaspelaksanaanpekerjaan konstruksiRp 86.035.000,-Pengembangansistem informasi dansertifikasilaboratoriumpengujian Rp13.980.000,-Penyusunan IKM Rp8.640.000,-

4 InformasiPenataanRuang

1 Prosentasetersedianyainformasi mengenairencana tata ruang(RTR) wilayahProvinsi besertarencana rincinyamelalui peta analogdan peta digital

ProgramPengawasanPenataan Ruang

1 Monev penataanruang Rp248.273.000,-

Programperencanaan tataruang

1

2

3

Sosialisasi PerdaRTRW Prov. KalbarRp 418.209.800,-Peninjauan kembaliRTR KSP KawasanPelabuhan SungaiKunyit dan sekitarnyaRp 660.627.000,-Persetujuan substansiRTRKSP KawasanIndustri Mandor danKawasan MetropolitanRp 222.250.200,-

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 62

4. Dukungan Personil

Untuk mendukung pelaksanaan semua program dan kegiatan pelayanan dasar ini

maka dukungan personil pada Dinas Pekerjaan Umum di sampaikan sebagai berikut:

No. Jenis Pelayanan Dasar Indikator

DukunganPersonil

PNS NonPNS

I SumberDaya Air

Penyediaan AirBaku untukkebutuhanmasyarakat

1 Prosentase Tersedianya airirigasi untuk pertanian rakyatpada sistem irigasi yang sudahada sesuai kewenangannya

31 9

II Jalan Penyediaan jalanuntuk melayanikebutuhanmasyarakat(Kelamatan)

1 Presentase tingkat kondisijalan provinsi baik dan sedang

139 16

Penyediaan jalanuntuk melayanikebutuhanmasyarakat(Aksesbilitas danmobilitas)

2 Presentase terhubungnyapusat-pusat kegiatan danpusat produksi (konektivitas) diwilayah provinsi. 45 3

III JasaKonstruksi

Sistem InformasiJasa Konstruksi

1 Prosentase tersedianya 3(tiga) layanan informasi jasakonstruksi Tingkat Provinsipada Sistem InformasiPembinaan Jasa Konstruksi(SIPJAKI).

13 0

IV PenataanRuang

InformasiPenataan Ruang

1 Prosentase tersedianyainformasi mengenai rencanatata ruang (RTR) wilayahProvinsi beserta rencanarincinya melalui peta analogdan peta digital

6 2

Dukungan personil untuk jenis pelayanan dasar dalam standar pelayanan

minimal dinas PU Prov KALBAR adalah :

1. Penyediaan Air Baku untuk Kebutuhan Masyarakat

Didukung Personil dari bidang SDA sebanyak 31 orang PNS dan 9 orang

non PNS.

2. Penyediaan Jalan untuk Melayani Kebutuhan Masyarakat

- Indikator presentase tingkat kondisi jalan provinsi baik dan sedang didukung

personil dari bidang Bina Marga sebanyak 74 orang PNS dan 16 orang non

PNS, dari UPJJ Wilayah I sebanyak 10 orang PNS, dari UPJJ Wilayah II

sebanyak 15 orang PNS, dari UPJJ Wilayah III sebanyak 12 orang PNS, dari

UPJJ Wilayah IV sebanyak 13 orang PNS, dari UPJJ Wilayah V sebanyak 15

orang PNS. Total keseluruhan dukungan personil untuk jenis penyediaan

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 63

jalan untuk melayani kebutuhan masyarakat dengan indikator presentase

tingkat kondisi jalan provinsi baik dan sedang adalah sebanyak 139 orang

PNS dan 16 non PNS.

- Presentase terhubungnya pusat-pusat kegiatan dan pusat produksi

(konektivitas) di wilayah provinsi didukung personil dari bidang Cipta Karya

sebanyak 45 orang PNS.

3. Sistem Informasi Jasa Konstruksi

Didukung personil dari Unit Pengujian Mutu dan Pembinaan Jasa Konstruksi

sebanyak 13 orang PNS.

4. Informasi Penataan Ruang

Didukung personil dari bidang Penataan Ruang sebanyak 6 orang PNS dan 2

orang non PNS.

5. Permasalahan dan Solusi

Adapun permasalahan dan solusi terhadap setiap jenis Pelayanan Dasar

Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang dilakukan oleh Dinas PU

Prov. KALBAR adalah sebagai berikut :

No. Jenis Pelayanan Dasar Indikator Hambatan dan SolusiHambatan Solusi

I SumberDaya Air

penyediaanAir bakuuntukkebutuhanmasyarakat

1

2

Tersedianya airirigasi untukpertanian rakyatpada sistem irigasiyang sudah ada.Tersedianya airbaku untuk airbersih, MCK, airminum (untuk didaerah)

-

-

-

Perlu pendataanulangMunculnyamasalah dalampembebasanlahanBelum adanyapemahamanmasyarakattentangkebersihanlingkungan

Perlu adasosialisasidenganmasyarakat

II Jalan Penyediaanjalan untukmelayanikebutuhanmasyarakat(Aksesibilitas,Mobilitas dankeselamatan)

1 Prosentase tingkatkondisi jalanprovinsi baik dansedang

Keterbatasan dana Usulan Dana

2 Tersedianya jalanyangmenghubungkanpusat-pusatkegiatan dalamwilayahkabupaten/kota.

Regulasi tentangpembagiankewenangan jalan

Koordinasilintas SKPD /Sektor

III JasaKonstruksi

SistemInformasiJasaKonstruksi

1 TersedianyaSistem InformasiJasa Konstruksisetiap tahun

SDM yangprofesional dalammenangani SIJK

Pelatihan danpengembang

an SDM

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 64

IV PenataanRuang

InformasiPenataanRuang

1 Prosentasetersedianyainformasimengenai rencanatata ruang (RTR)wilayah Provinsibeserta rencanarincinya melaluipeta analog danpeta digital

Sulitnyamendapatkan datadari kabupaten/kota

Koordinasidengan

kabupaten/kota

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 65

I. BIDANG PENANAMAN MODALPenerapan SPM Bidang Penanaman Modal di Provinsi Kalimantan Barat dilaksanakan

oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Provinsi

Kalimantan Barat.

1. Jenis Pelayanan Dasar

Adapun dasar hukum jenis pelayanan dasar bidang penanaman modal diatur dalam

Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 14 Tahun 2011

tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Penanaman Modal Provinsi dan

Kabupaten/Kota.

Ruang lingkup standar pelayanan minimal daerah provinsi meliputi:

1. Kebijakan Penanaman Modal

2. Kerjasama Penanaman Modal

3. Promosi Penanaman Modal

4. Pelayanan Penanaman Modal

5. Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal

6. Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal

7. Penyebarluasan, Pendidikan dan Pelatihan Penanaman Modal

2. Indikator, Nilai SPM, Batas Waktu Pencapaian SPM Secara Nasional serta Realisasi

Capaian

Nilai rata-rata capaian SPM bidang penanaman modal Pemerintah Provinsi

Kalimantan Barat s.d. Tahun 2016 adalah 220,10 % dengan rincian capaian serta

jenis pelayanan sebagaimana tercantum pada tabel dibawah. Adapun nilai rata-rata

capaian SPM bidang penanaman modal Pemerintah Kabupaten/Kota se-Kalbar

adalah 67,21 %.

SPM Bidang Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Barat s.d. Tahun 2016

No

.Jenis Pelayanan

Standar Pelayanan Minimal Penyelenggara

dan target tahun

Realisasi

CapaianIndikator Nilai

1 KebijakanPenanamanModal

Tersedianya informasipeluang usahasektor/bidang usahaunggulan

1 (satu)sektor /bidangusahaunggulanpertahun

BPMPTSPProv. Kalbar danInstansi Terkait

2014

1informasi

85,71 %

2 KerjasamaPenanamanModal

Terselenggaranyafasilitasi pemerintahdaerah dalam rangkakerjasama kemitraanantara Usaha Mikro,Kecil, Menengah danKoperasi (UMKMK)tingkat provinsidengan pengusahanasional/ asing

1 (satu) kalipertahun

BPMPTSPProv. Kalbar danDinas Koperasidan UMKM Prov.Kalbar

2014

5 (lima)kali

500 %

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 66

3 PromosiPenanamanModal

Terselenggaranyapromosi peluangpenanaman modalprovinsi

1 (satu) kaliPertahun

BPMPTSPProv.Kalbar

2014

7 (tujuh)kali700 %

4 PelayananPenanamanModal

Terselenggaranyapelayanan perizinandan nonperizinanbidang penanamanmodal melaluiPelayanan TerpaduSatu Pintu (PTSP) dibidang PenanamanModal:- Izin Prinsip

Penanaman ModalDalam Negeri,

- Izin UsahaPenanaman ModalDalam Negeri,

- PerpanjanganRencanaPenggunaanTenaga Kerja Asing(RPTKA),

- Perpanjangan IzinMemperkerjakanTenaga Kerja Asing(IMTA) yangbekerja di lebih dari1 (satu) kabupaten/kota, sesuaikewenanganpemerintah provinsi.

100 % BPMPTSPProv. Kalbar danDinas TenagaKerja danTransmigrasiProv. Kalbar

2014

80 %

5 PengendalianPelaksanaanPenanamanModal

Terselenggaranyabimbinganpelaksanaan kegiatanPenanaman Modalkepada masyarakatdunia usaha

1 (satu) kalipertahun

BPMPTSP Prov.Kalbar

2014

1 (satu)kali

100 %

6 Pengelolaandata dan sisteminformasipenanamanmodal

Terimplementasikannya Sistem PelayananInformasi danPerizinan InvestasiSecara Elektronik(SPIPISE)

100% BPMPTSPProv. Kalbar

2014

75%

7 Penyebarluasan, pendidikan danpelatihanpenanamanmodal

Terselenggaranyasosialisasi kebijakanpenanaman modalkepada masyarakatdunia usaha

1 (satu) kalipertahun

BPMPTSPProv. Kalbar

2014

-

Nilai Rata-Rata Capaian SPM Bidang Penanaman Modal Prov. Kalbar 220,10 %

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 67

Rekapitulasi Penerapan SPM Bidang Penanaman Modal Kabupaten/Kota s.d. Tahun 2016

NO KABUPATEN/KOTA JUMLAHINDIKATOR

JUMLAH LAPORANINDIKATOR

NILAI RATA-RATACAPAIAN (%)

1. Kabupaten Bengkayang 7 7 802. Kabupaten Kapuas Hulu 7 3 42,863. Kabupaten Kayong Utara 7 5 70,584. Kabupaten Ketapang 7 2 128,65. Kabupaten Kubu Raya 7 7 1006. Kabupaten Landak 7 3 57,147. Kabupaten Melawi 7 NA NA8. Kabupaten Mempawah 7 7 1009. Kabupaten Sambas 7 NA NA10. Kabupaten Sanggau 7 7 157,111. Kabupaten Sekadau 7 5 90,4712. Kabupaten Sintang 7 NA NA13. Kota Pontianak 7 7 57,0114. Kota Singkawang 7 4 57,14

Rata-Rata Capaian Kabupaten/Kota se-Kalbar 4 67,21

Penerapan SPM Bidang Penanaman Modal Kabupaten/Kota s.d. Tahun 2016

No.

JenisPelayanan

Standar Pelayanan Minimal

Kab.

Ben

gkay

ang

Kab.

Kap

uas H

ulu

Kab.

Kay

ong

Utar

a

Kab.

Ket

apan

g

Kab.

Kub

u Ra

ya

Kab.

Lan

dak

Kab.

Mela

wi

Kab.

Mem

pawa

h

Kab.

Sam

bas

Kab.

San

ggau

Kab.

Sek

adau

Kab.

Sin

tang

Kota

Pon

tiana

k

Kota

Sin

gkaw

ang

Indikator Nilai

1 KebijakanPenanamanModal

Tersedianya informasipeluang usahasektor/bidang usahaunggulan

1 (satu)sektor /

bidang usahaunggulanpertahun

80 - 85,71 100 NA 100 100 0 NA 71,43 100

2 KerjasamaPenanamanModal

Terselenggaranyafasilitasi pemerintahdaerah dalam rangkakerjasama kemitraanantara Usaha Mikro,Kecil, Menengah danKoperasi (UMKMK)tingkat kabupaten/kotadengan pengusahatingkat provinsi/nasional

1 (satu) kalipertahun

80 0 100 NA - Tidaktersedi

a

- NA 100 -

3 PromosiPenanamanModal

Terselenggaranyapromosi peluangpenanaman modalkabupaten/kota

1 (satu) kaliPertahun

80 100 100 NA 100 500 100 NA 0 200

4 PelayananPenanamanModal

Terselenggaranyapelayanan perizinan dannonperizinan bidangpenanaman modalmelalui PelayananTerpadu Satu Pintu(PTSP) di bidangPenanaman Modal:Pendaftaran PenanamanModal Dalam Negeri, IzinPrinsip PenanamanModal Dalam Negeri, IzinUsaha Penanaman ModalDalam Negeri, TandaDaftar Perusahaan (TDP),Surat Izin UsahaPerdagangan (SIUP),Perpanjangan IzinMemperkerjakan TenagaAsing (IMTA) yangbekerja di 1 (satu)kabupaten/kota, sesuaikewenangan PemerintahKabupaten/Kota.

100 % 80 100 83,33 100 NA 100 100 33 NA 66,67 100

5 PengendalanPelaksanaanPenanamanModal

Terselenggaranyabimbingan pelaksanaankegiatan PenanamanModal kepadamasyarakat dunia usaha

1 (satu)kalipertahun

80 0 100 NA 100 100 - NA 0 600

6 Pengelolaandata dan sisteminformasipenanamanmodal

TerimplementasikannyaSistem PelayananInformasi dan PerizinanInvestasi SecaraElektronik (SPIPISE)

100% 80 100 50 100 NA 100 Belumterimplementasikan

50 NA 75 66,67

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 68

7 Penyebarluasan,pendidikan danpelatihanpenanamanmodal

Terselenggaranyasosialisasi kebijakanpenanaman modalkepada masyarakat duniausaha

1 (satu)kalipertahun

80 0 100 NA 100 100 100 NA 0

*) NA = Not available : Laporan sudah disampaikan tapi data belum tersedia atau format data tidak sesuai

3. Alokasi Anggaran

Alokasi anggaran yang mendukung pencapaian SPM bidang penanaman modal di

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat adalah sebagai berikut :

No. Jenis Pelayanan APBD(Rp.)

Sumber lain yang sahSumber Jumlah (Rp.)

1. Kebijakan Penanaman Modal 159.624.600,002. Kerjasama Penanaman Modal 311.410.000,003. Promosi Penanaman Modal 977.784.500,004. Pelayanan Penanaman Modal 796.742.500,005. Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal 308.385.000,006. Pengelolaan data dan sistem informasi

penanaman modal-

7. Penyebarluasan, pendidikan dan pelatihanpenanaman modal

-

4. Dukungan Personil

Untuk mendukung pelaksanaan program dan kegiatan pelayanan dasar ini maka

dukungan personil pada BPMPTSP Prov. Kalbar adalah sebagai berikut :

No Jenis Pelayanan

SDMUnit Tupoksi

Pendidikan PNS / nonPNS Lainnya

1 Kebijakan Penanaman Modal S.2 : orangS.1 : orangD.3 : orangSLTA : orangg

PNSPNSPNSPNS

BPMPTSPProv.Kalbar danInstansi Terkait

2 Kerjasama Penanaman Modal S.2 : 3 orangS.1 : 3 orangSLTA : 1 orang

PNSPNSPNS

BPMPTSPProv. Kalbar

3 Promosi penanaman modal S.2 : 1 orangS.1 : 5 orangD.3 : 1 orangSLTA : 3 orang

PNSPNSPNSPNS

BPMPTSPProv. Kalbar

4 Pelayanan Penanaman Modal S.2 : 4 orangS.1 : 2 orangS1 : 4 orangSLTA : 3 orang

PNSPNS

Non PNSPNS

BPMPTSPProv. Kalbar

5 Pengendalian PelaksanaanPenanaman Modal

S.2 : 1 orangS.1 : 4 orangS1 : 1 orangD.3 : 2 orangSLTA : 1 orang

PNSPNS

Non PNSPNSPNS

BPMPTSPProv. Kalbar

6 Pengelolaan data dan sisteminformasi penanaman modal

S.2 : 4 orangS.1 : 2 orangS1 : 4 orangSLTA : 3 orang

PNSPNS

Non PNSPNS

BPMPTSPProv. Kalbar

7 Penyebarluasan, pendidikan danpelatihan penanaman modal

S.2 : 1 orangS.1 : 5 orangS1 : 1 orangD.3 : 1 orangSLTA : 1 orang

PNSPNS

Non PNSPNSPNS

BPMPTSPProv. Kalbar

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 69

5. Permasalahan dan Solusi

Berdasarkan uraian dari hasil pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM)

di bidang penanaman modal daerah Provinsi Kalimantan Barat hingga Juni 2016

yang dilaksanakan oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu Provinsi Kalimantan Barat, dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam pelaksanaan

Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang penanaman modal daerah Provinsi

Kalimantan Barat hingga Juni 2016 belum dapat dilaksanakan secara optimal karena

regulasi yang mengatur salah satu indikator belum diubah oleh BKPM RI dan

Kementerian Dalam Negeri RI.

Atas capaian hasil pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal bidang penanaman

modal Provinsi Kalimantan Barat sebagaimana tersebut diatas maka Badan

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalimantan Barat

akan melakukan koordinasi dan konsultasi terkait pencapaian indikator SPM yang

dituangkan dalam program/kegiatan BPMPTSP Prov. Kalbar dengan Badan

Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia (BKPM RI) dan instansi terkait

yang ada di lingkungan Provinsi Kalimantan Barat.

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 70

J. BIDANG PERUMAHAN RAKYAT

Penerapan SPM Bidang Perumahan Rakyat di Provinsi Kalimantan Barat dilaksanakan

oleh 14 Kabupaten/Kota se-Kalimantan Barat.

1. Jenis Pelayanan Dasar

Adapun dasar hukum jenis pelayanan dasar bidang perumahan rakyat diatur dalam :

Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 22/PERMEN//M/2008

tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi

dan Daerah Kabupaten/Kota.

Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 16 Tahun 2010 tentang

Petunjuk Teknis Perencanaan Pembiayaan Pencapaian Standar Pelayanan

Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah

Kabupaten/Kota.

2. Indikator, Nilai SPM, Batas Waktu Pencapaian SPM Secara Nasional serta Realisasi

Capaian

Nilai rata-rata capaian SPM bidang perumahan rakyat Pemerintah Kabupaten/Kota

se-Kalimantan Barat s.d. Tahun 2016 adalah 28,52 % dengan rincian capaian serta

jenis pelayanan sebagai berikut :

Rekapitulasi Penerapan SPM Bidang Perumahan Rakyat Kabupaten/Kota s.d. Tahun 2016

NO KABUPATEN/KOTA JUMLAHINDIKATOR

JUMLAH LAPORANINDIKATOR

NILAI RATA-RATACAPAIAN (%)

1. Kabupaten Bengkayang 3 3 58,342. Kabupaten Kapuas Hulu 3 NA NA3. Kabupaten Kayong Utara 3 1 27,074. Kabupaten Ketapang 3 NA NA5. Kabupaten Kubu Raya 3 3 48,906. Kabupaten Landak 3 NA NA7. Kabupaten Melawi 3 NA NA8. Kabupaten Mempawah 3 3 28,899. Kabupaten Sambas 3 NA NA10. Kabupaten Sanggau 3 3 23,3311. Kabupaten Sekadau 3 3 50,4912. Kabupaten Sintang 3 NA NA13. Kota Pontianak 3 3 83,6114. Kota Singkawang 3 3 78,67

Rata-Rata Capaian Kabupaten/Kota se-Kalbar 2 28,52

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 71

Penerapan SPM Bidang Perumahan Rakyat Kabupaten/Kota s.d. Tahun 2016

NOJenis

PelayananDasar

Indikator SPM TargetNilai

BatasWaktuPencap

aian(Tahun)

Kab.

Ben

gkay

ang

Kab.

Kap

uas H

ulu

Kab.

Kay

ong

Utar

a

Kab.

Ket

apan

g

Kab.

Kub

u Ra

ya

Kab.

Lan

dak

Kab.

Mela

wi

Kab.

Mem

pawa

h

Kab.

Sam

bas

Kab.

San

ggau

Kab.

Sek

adau

Kab.

Sin

tang

Kota

Pon

tiana

k

Kota

Sin

gkaw

ang

I Rumah LayakHuni danTerjangkau

1. Cakupanketersediaanrumah layak huni

100 2009 –2025

49,69 NA 81,21 74,6 NA 47,03 NA 86,48 NA 86,34 97,8

2. CakupanLayanan RumahLayak HuniYangTerjangkau

70 2009 –2025

49,69 NA 0 48,67 NA 30 NA 15 NA 77,7 65,1

II Lingkunganyang Sehat danAman yangdidukungdenganPrasarana,Sarana danUtilitas Umum(PSU)

3. Cakupanlingkungan ygsehat dan amanyg didukungPrasarana,sarana danUtilitas Umum(PSU)

100 2009 –2025

75,64 NA 0 11,86 NA 42,5 NA 50 NA 86,58 73,1

*) NA = Not available : Laporan sudah disampaikan tapi data belum tersedia atau format data tidak sesuai

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 72

K. BIDANG KESEHATANPenerapan SPM Bidang Kesehatan di Provinsi Kalimantan Barat dilaksanakan oleh 14

Kabupaten/Kota se-Kalimantan Barat.

1. Jenis Pelayanan Dasar

Adapun dasar hukum jenis pelayanan dasar bidang kesehatan diatur dalam :

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741/MENKES/PER/VII/2008 tentang

Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 828/MENKES/SK/IX/2008 tentang

Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di

Kabupaten/Kota.

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 317/MENKES/SK/V/2009 tentang

Petunjuk Teknis Perencanaan Pembiayaan Pencapaian Standar Pelayanan

Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota.

2. Indikator, Nilai SPM, Batas Waktu Pencapaian SPM Secara Nasional serta Realisasi

Capaian

Nilai rata-rata capaian SPM bidang kesehatan Pemerintah Kabupaten/Kota se-

Kalimantan Barat s.d. Tahun 2016 adalah 54,25 % dengan rincian capaian serta

jenis pelayanan sebagai berikut :

Rekapitulasi Penerapan SPM Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota s.d. Tahun 2016

NO KABUPATEN/KOTA JUMLAHINDIKATOR

JUMLAH LAPORANINDIKATOR

NILAI RATA-RATACAPAIAN (%)

1. Kabupaten Bengkayang 22 21 59,102. Kabupaten Kapuas Hulu 22 22 60,943. Kabupaten Kayong Utara 22 22 69,324. Kabupaten Ketapang 22 19 30,285. Kabupaten Kubu Raya 22 21 55,966. Kabupaten Landak 22 21 78,957. Kabupaten Melawi 22 2 NA8. Kabupaten Mempawah 22 18 57,379. Kabupaten Sambas 22 NA NA10. Kabupaten Sanggau 22 22 77,6711. Kabupaten Sekadau 22 17 56,4212. Kabupaten Sintang 22 22 70,3513. Kota Pontianak 22 22 85,4314. Kota Singkawang 22 20 57,65

Rata-Rata Capaian Kabupaten/Kota se-Kalbar 18 54,25

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 73

Penerapan SPM Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota s.d. Tahun 2016

No.

JenisPelayanan

Dasar &Sub

Kegiatan

IndikatorTargetNilai(%)

Kab.

Ben

gkay

ang

Kab.

Kap

uas H

ulu

Kab.

Kay

ong

Utar

a

Kab.

Ket

apan

g

Kab.

Kub

u Ra

ya

Kab.

Lan

dak

Kab.

Mela

wi

Kab.

Mem

pawa

h

Kab.

Sam

bas

Kab.

San

ggau

Kab.

Sek

adau

Kab.

Sin

tang

Kota

Pon

tiana

k

Kota

Sin

gkaw

ang

I PelayananKesehatanDasar

1 Cakupan Kunjungan IbuHamil K4.

95 70,69 60 46,24 92,11 NA 82,58 61,28 41,78 86,11 42,28 33,01

2 Cakupan Ibu hamil dengankomplikasi yang ditangani.

80 43,70 75 35,87 47,19 NA 48,03 35,22 22,24 71,34 33,55 32,26

3 Cakupan pertolonganpersalinan oleh bidan atautenaga kesehatan yangmemiliki kompetensikebidanan.

90 64,52 71 44,04 85,66 NA 79,45 56,71 35,40 84,62 38,97 33,41

4 Cakupan pelayanan IbuNifas

90 65,43 72 52,98 85,61 NA 86,02 63,15 35,92 89,44 38,62 29,08

5 Cakupan neonatal dengankomplikasi yang ditangani

80 2,69 54 32,32 20,41 NA 42,16 38,40 9,80 102,37 34,09 19,60

6 Cakupan kunjungan bayi. 90 79,75 82 62,22 86,52 NA 90,31 40,09 63,75 84,54 38,13 34,78

7 Cakupan Desa/KelurahanUniversal ChildImmunization (UCI).

100 61 85 60,00 66,95 NA 86,57 31,21 98,85 79,12 13,79 0

8 Cakupan pelayanan anakbalita.

90 56,92 54 65,55 26,31 NA 34,91 45,17 46,47 73,4 33,48 18,83

9 Cakupan pemberianmakanan pendamping ASIpada anak usia 6-24 bulankeluarga miskin.

100 100 34 82,00 21,52 0(tdkada

kegiatan)

100 35 0 0 0

10 Cakupan Balita gizi burukmendapat perawatanat

100 100 100 100 100 NA 100 100 0 100 100 100

11 Cakupan penjaringankesehatan siswa SD dansetingkat

100 57,2 64 90 92,74 NA 0(tdkada

kegiatan)

47,03 0 43,35 0 0

12 Cakupan peserta KB Aktif 70 53,09 59 31,37 38,04 NA 69,62 32,20 47,72 67,04 31,64 54,54

13 Cakupan Penemuan danpenanganan penderitapenyakit :

A. Acute Flacid Paralysis(AFP) rate per 100.000penduduk < 15 tahun

100 0 0 0 1,88 NA 0 0 96,86 1,89 0

B. Penemuan PenderitaPneumonia Balita

100 6,2 10 100 7,51 NA 40,9 100 55 8,13 32,87 2,05

C. Penemuan Pasien Baru TBBTA Positif

100 189kasus

52 100 32,39 NA 30,61 100 0 7,84 34,08 8,94

D. Penderita DBD yangDitangani

100 100 100 100 100 NA 100 100 0 100 100 100

E. Penemuan Penderita Diare 100 46 50 55 5,98 NA 100,95 100 0 93,19 47,76 13,46

14 Cakupan pelayanankesehatan dasarmasyarakat miskin

100 57 100 100 23,60 NA 35 100 0 0 43,70 25,02

II PelayananKesehatanRujukan

15 Cakupan pelayanankesehatan rujukan pasienmasyarakat miskin.

100 47 100 100 -- NA 35 100 0 0 7,37 2,38

16 Cakupan pelayanan gawatdarurat level 1 yg harusdiberikan sarana kesehatan(RS) di Kab/Kota.

100 100 100 100 100 NA 100 100 0 100 100 100

III Penyelidikan 17 Cakupan Desa/Kelurahanmengalami KLB yangdilakukan penyelidikanepidemiologi <24 jam

100 0 0 100 100 NA 100 100 0 100 100 100

IV Promosi 18 Cakupan Desa Siaga Aktif 80 NA 100 67,40 96,61 NA 0 65 0 18,92 96,55 19,23

*) NA = Not available : Laporan sudah disampaikan tapi data belum tersedia atau format data tidak sesuai

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 74

L. BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMATIKAPenerapan SPM Bidang Komunikasi dan Informatika di Provinsi Kalimantan Barat

dilaksanakan oleh 14 Kabupaten/Kota se-Kalimantan Barat.

1. Jenis Pelayanan Dasar

Adapun dasar hukum jenis pelayanan dasar bidang komunikasi dan infromatika

diatur dalam :

Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor

22/PER/M.KOMINFO/12/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang

Komunikasi dan Infomatika di Kabupaten/Kota.

Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor

27/PER/M.KOMINFO/12/2011 tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan

Minimal Bidang Komunikasi dan Informatika di Kabupaten/Kota.

2. Indikator, Nilai SPM, Batas Waktu Pencapaian SPM Secara Nasional serta Realisasi

Capaian

Nilai rata-rata capaian SPM bidang komunikasi dan informatika Pemerintah

Kabupaten/Kota se-Kalimantan Barat s.d. Tahun 2016 adalah 62,77 % dengan

rincian capaian serta jenis pelayanan sebagai berikut :

Rekapitulasi Penerapan SPM Bidang Komunikasi dan Infromatika Kabupaten/Kota

s.d. Tahun 2016

NO KABUPATEN/KOTA JUMLAHINDIKATOR

JUMLAH LAPORANINDIKATOR

NILAI RATA-RATACAPAIAN (%)

1. Kabupaten Bengkayang 6 3 55,452. Kabupaten Kapuas Hulu 6 5 58,063. Kabupaten Kayong Utara 6 4 28,304. Kabupaten Ketapang 6 NA NA5. Kabupaten Kubu Raya 6 6 51,666. Kabupaten Landak 6 5 119,47. Kabupaten Melawi 6 3 708. Kabupaten Mempawah 6 3 56,379. Kabupaten Sambas 6 NA NA10. Kabupaten Sanggau 6 6 10011. Kabupaten Sekadau 6 6 51,3812. Kabupaten Sintang 6 2 166,513. Kota Pontianak 6 2 83,1114. Kota Singkawang 6 6 38,48

Rata-Rata Capaian Kabupaten/Kota se-Kalbar 4 62,77

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 75

Penerapan SPM Bidang Komunikasi dan Informatika Kabupaten/Kota s.d. Tahun 2016

NO

JENISPELAYANAN

DASAR INDIKATOR SPMNilai

Target

BatasWaktu

Pencapaian (Tahun)

Kab.

Ben

gkay

ang

Kab.

Kap

uas H

ulu

Kab.

Kay

ong

Utar

a

Kab.

Ket

apan

g

Kab.

Kub

u Ra

ya

Kab.

Lan

dak

Kab.

Mela

wi

Kab.

Mem

pawa

h

Kab.

Sam

bas

Kab.

San

ggau

Kab.

Sek

adau

Kab.

Sin

tang

Kota

Pon

tiana

k

Kota

Sin

gkaw

ang

1 PelaksanaanDiseminasiInformasiNasional

Pelaksanaan Diseminasidan PendistribusianInformasi Nasionalmelalu i:A Media massa

seperti majalah,radio dan televisi;

12 kali /tahun

2014 66,67 8,33 2,28 16,67 40 72,22 100 25 NA 133,33 0

B Media baru sepertiwebsite (mediaonline);

Setiaphari

2014 0 100 75,83 73,61 40 100 75 25 NA 98,63 39,4

C Media tradisionalseperti pertunjukanrakyat;

12 kali /tahun

2014 0 - 0 25 0 0 75 8,33 NA 0 66,6

D Media interpersonalseperti sarasehan,ceramah/diskusidan lokakarya;

12 kali /tahunsetiapkecmtn

2014 0 - 0 33,33 0 0 75 0 NA 0 8,3

E Media luar ruangseperti mediabuletin, leaflet,booklet, brosur,spanduk dan baliho.

12 kali /tahun

2014 166,6 8,33 75 100 65 166 100 33,33 NA 0 66,6

2 PengembangandanPemberdayaanKelompokInformasiMasyarakat (KIM)

Cakupan pengembangandan pemberdayaanKelompok InformasiMasyarakat di TingkatKecamatan

50 % 2014 100 13,04 16,67 26,67 0 0 33,33 0 NA 0 50

*) NA = Not available : Laporan sudah disampaikan tapi data belum tersedia atau format data tidak sesuai

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 76

M. BIDANG PENDIDIKAN DASARPenerapan SPM Bidang Pendidikan Dasar di Provinsi Kalimantan Barat dilaksanakan

oleh 14 Kabupaten/Kota se-Kalimantan Barat.

1. Jenis Pelayanan Dasar

Adapun dasar hukum jenis pelayanan dasar bidang pendidikan dasar diatur dalam :

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2010 tentang Standar

Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2013 tentang

Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2010

tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan Dasar di

Kabupaten/Kota.

2. Indikator, Nilai SPM, Batas Waktu Pencapaian SPM Secara Nasional serta Realisasi

Capaian

Nilai rata-rata capaian SPM bidang pendidikan dasar Pemerintah Kabupaten/Kota

se-Kalimantan Barat s.d. Tahun 2016 adalah 51,58 % dengan rincian capaian serta

jenis pelayanan sebagai berikut :

Rekapitulasi Penerapan SPM Bidang Pendidikan Dasar Kabupaten/Kota s.d. Tahun 2016

NO KABUPATEN/KOTA JUMLAHINDIKATOR

JUMLAH LAPORANINDIKATOR

NILAI RATA-RATACAPAIAN (%)

1. Kabupaten Bengkayang 27 27 55,472. Kabupaten Kapuas Hulu 27 25 59,403. Kabupaten Kayong Utara 27 25 53,404. Kabupaten Ketapang 27 NA NA5. Kabupaten Kubu Raya 27 14 46,286. Kabupaten Landak 27 27 56,257. Kabupaten Melawi 27 27 55,518. Kabupaten Mempawah 27 26 79,699. Kabupaten Sambas 27 NA NA10. Kabupaten Sanggau 27 14 54,0811. Kabupaten Sekadau 27 27 76,3012. Kabupaten Sintang 27 27 85,0313. Kota Pontianak 27 27 88,6014. Kota Singkawang 27 5 12,10

Rata-Rata Capaian Kabupaten/Kota se-Kalbar 19 51,58

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 77

Penerapan SPM Bidang Pendidikan Dasar Kabupaten/Kota s.d. Tahun 2016

NO

JENISPELAYANAN

DASARINDIKATOR SPM

Kab.

Ben

gkay

ang

Kab.

Kap

uas H

ulu

Kab.

Kay

ong

Utar

a

Kab.

Ket

apan

g

Kab.

Kub

u Ra

ya

Kab.

Lan

dak

Kab.

Mela

wi

Kab.

Mem

pawa

h

Kab.

Sam

bas

Kab.

San

ggau

Kab.

Sek

adau

Kab.

Sin

tang

Kota

Pon

tiana

k

Kota

Sin

gkaw

ang

I. PelayananPendidikanDasar olehKab/Kota

1 Tersedia satuanpendidikan dalam jarakyang terjangkau denganberjalan kaki yaitumaksimal 3 km untukSD/MI dan 6 km untukSMP/MTs dari kelompokpermukiman permanen didaerah terpencil;

SD100

3

0

85,16

100 100

86,14

100 79,82

100

100

MI 0 100 0 100 0

SMP 100 0 100 100

77,71100 87,07

100100

MTs 0 100 0 100 0

2 Jumlah peserta didikdalam setiap rombonganbelajar untuk SD/MI tidakmelebihi 32 orang, danuntuk SMP/MTs tidakmelebihi 36 orang. Untuksetiap rombongan belajartersedia 1 (satu) ruangkelas yang dilengkapidengan meja dan kursiyang cukup untuk pesertadidik dan guru, sertapapan tulis;

SD

14,93

15

94,49

95,54

89,43 80,21

78,84 89

71,6758,73

62,11

MI 94,49 89,43 0 66,7

SD 51,71 60,75 80,21

100MI 51,71 60,75 0

SMP

0

98,49 90,74 90,91

80,31

83 58,9375,96

84,85

MTS 98,49 90,74 0 83 76,92

SMP 54,27 15,74 90,91

99,04MTS 54,27 15,74 0

3 Di setiap SMP dan MTstersedia ruanglaboratorium IPA yangdilengkapi dengan mejadan kursi yang cukupuntuk 36 peserta didikdan minimal satu setperalatan praktek IPAuntuk demonstrasi daneksperimen peserta didik;

SMP

0 5

5,56

91,63

30,56 22,73

24,41 17

16,96

42,31

6,06

MTS 5,56 30,56 0 30,77

SMP 2,78 21,30 22,73

MTs 2,78 21,30 0

4 Di setiap SD/MI danSMP/MTs tersedia saturuang guru yangdilengkapi dengan mejadan kursi untuk setiaporang guru, kepalasekolah dan stafkependidikan lainnya; dandi setiap SMP/MTstersedia ruang kepalasekolah yang terpisah dariruang guru;

SD

23,51

10

42,16

83,56

28,30 32,09

79,46 45

100

78,31

48,45

MI 42,16 28,30 0 100

SMP

25

58,33 56,48 52,27

61,42 63

100

81,73

24,24

MTs 58,33 48,15 0 30,77

5 Di setiap SD/MI tersedia 1(satu) orang guru untuksetiap 32 peserta didikdan 6 (enam) orang guruuntuk setiap satuanpendidikan, dan untukdaerah khusus 4 (empat)orang guru setiap satuanpendidikan

SD

44,4 10

126,77

82,4

100 82,89

87,55

89

28,33

100

87,37

MI 126,77 100 0 33,33

SMP 90,69 88,68 82,89

56,02MTS 90,69 88,68 0

6 Di setiap SMP/MTstersedia 1 (satu) orangguru untuk setiap matapelajaran, dan untukdaerah khusus tersediasatu orang guru untuksetiap rumpun matapelajaran;

SMP

26,32 367

88,1385,45

78,70 68,18

26,77 17

100

100

MTs 88,13 78,70 0 100

7 Di setiap SD/MI tersedia 2(dua) orang guru yangmemenuhi kualifikasiakademik S1 atau D-IVdan 2 (dua) orang guruyang telah memilikisertifikat pendidik

SD

75,37 0

157,05

77,43

85,28 93,05

71,16 94

66,19100

MI 157,05 85,28 0 100

SD 72,48 55,85 93,05

85,19MI 72,48 55,85 0

8 Di setiap SMP/MTstersedia guru dengankualifikasi akademik S-1atau D-IV sebanyak 70%dan separuh diantaranya(35% dari keseluruhanguru) telah memiliki

SMP

64,47 311

72,48

68,66

59,26 75 85,83

9561,61

100MTS 72,48 59,26 0 65,35

SMP 41,67 20,37 75 85,83 30,77

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 78

NO

JENISPELAYANAN

DASARINDIKATOR SPM

Kab.

Ben

gkay

ang

Kab.

Kap

uas H

ulu

Kab.

Kay

ong

Utar

a

Kab.

Ket

apan

g

Kab.

Kub

u Ra

ya

Kab.

Lan

dak

Kab.

Mela

wi

Kab.

Mem

pawa

h

Kab.

Sam

bas

Kab.

San

ggau

Kab.

Sek

adau

Kab.

Sin

tang

Kota

Pon

tiana

k

Kota

Sin

gkaw

ang

sertifikat pendidik, untukdaerah khusus masing-masing sebanyak 40%dan 20%

MTs 41,67 20,37 0 65,35

9 Di setiap SMP/MTstersedia guru dengankualifikasi akademik S-1atau D-IV dan telahmemiliki sertifikat pendidikmasing-masing satuorang untuk matapelajaran Matematika,IPA, BahasaIndonesia,Bahasa Inggrisdan PKn

SMP

3,95 3

16,67

92,35

78,70 56,82

14,96 1,59

75

72,12

MTs 16,67 78,70 0 69,23

10 Di setiap Kabupaten/Kotasemua kepala SD/MIberkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telahmemiliki sertifikat pendidik

SD

66,04 2

5089

52,08 72

56,64 49,21

35,48

83,6

MI 50 52,08 0 55,56

11 Di setiap kab/kota semuakepala SMP/MTsberkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telahmemiliki sertifikatpendidik;

SMP56,58 1

27,78100

51,85 63,64

65,36 49,21100

67,31

MTs 27,78 51,85 0 100

12 Di setiap kab/kota semuapengawas sekolah/madrasah memilikikualifikasi akademik S-1atau D-IV dan telahmemiliki sertifikatPendidik

SD

100 402

56,25100

39,53 100

91,67 10080

23,28

MI 56,25 39,53 0 100

13 Pemerintah kab/kotamemiliki rencana danmelaksanakan kegiatanuntuk membantu satuanpendidikan dalammengembangkankurikulum dan prosespembelajaran yangefektif;

100 bila kab/kota memilikirencana dantelahmelaksanakankegiatan untukmembantusekolahmengembangkan kurikulumdan prosespembelajaranyang efektif

100 402 100 100 100 85 100 100 100 100

50 bilamemilikirencana tetapibelummelaksanakan0 bila tidakmemilikirencana untukmembantusekolah dalammengembangkan kurikulumdan prosespembelajaranyang efektif.

14 Kunjungan pengawas kesatuan pendidikandilakukan satu kali setiapbulan dan setiapkunjungan dilakukanselama 3 jam untukmelakukan supervisi danpembinaan;

SD64,93

7

67,03

98,38

30,19 63,64

60,79 63,64100

100MI 67,03 30,19 0 100

SMP48,68

50 10,19 100

51,97 52,38100

MTs 50 10,19 0 100

II Pendidikandasar olehsatuanpendidikan

15 Setiap SD/MImenyediakan buku teksyang sudah ditetapkankelayakannya olehPemerintah mencakupmata pelajaran BahasaIndonesia, Matematika,IPA, IPS dan PKn denganperbandingan satu setuntuk setiap peserta didik

SD

30,6 402

39,68 57,04 100

24,68

67,87

64,55MI 39,68 57,04 0 100

SD 10,54 63,77 96,26

MI 10,54 63,77 0

16 Setiap SMP/MTsmenyediakan buku teksyang sudah ditetapkankelayakannya olehPemerintah mencakup

SMP11,84

10,54 8,09 100

7,94100

64,42MTs 10,54 8,09 0 100

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 79

NO

JENISPELAYANAN

DASARINDIKATOR SPM

Kab.

Ben

gkay

ang

Kab.

Kap

uas H

ulu

Kab.

Kay

ong

Utar

a

Kab.

Ket

apan

g

Kab.

Kub

u Ra

ya

Kab.

Lan

dak

Kab.

Mela

wi

Kab.

Mem

pawa

h

Kab.

Sam

bas

Kab.

San

ggau

Kab.

Sek

adau

Kab.

Sin

tang

Kota

Pon

tiana

k

Kota

Sin

gkaw

ang

semua mata pelajarandengan perbandingansatu set untuk setiapperserta didik;

SMP 10,54 2,78 81,82

MTs 10,54 2,78 0

17 Setiap SD/MImenyediakan satu setperaga IPA dan bahanyang terdiri dari modelkerangka manusia, modeltubuh manusia, boladunia (globe), contohperalatan optik, kit IPAuntuk eksperimen dasar,dan poster/carta IPA;

SD

35,82 281

16,67 2,64 64,17

35,93

91,19

4,76

MI16,67 2,64 0 100

18 Setiap SD/MI memiliki100 judul bukupengayaan dan 10 bukureferensi,dan setiapSMP/MTs memiliki 200judul buku pengayaandan 20 buku referensi;

SD

23,51

261

40,59 18,49 67,38

36,36

76,16

64,55

MI 40,59 18,49 0 77,77

SMP

32,89

22,22 7,41 43,18

28,57

100

64,42

MTs 22,22 7,41 0 100

19 Setiap guru tetap bekerja37,5 jam per minggu disatuan pendidikan,termasuk merencanakanpembelajaran,melaksanakanpembelajaran, menilaihasil pembelajaran,membimbing atau melatihpeserta didik, danmelaksanakan tugastambahan;

guru tetapbekerja 37,5jam perminggu disatuanpendidikan

0 58,56 62,43

SD25,75

40

0 58,56 51,34

51,52100

91,01MI 0 58,56 0 100

SMP31,58

0 25 45,45

53,97100

80,77MTs 0 25 0 100

20 Satuan pendidikanmenyelenggarakanproses pembelajaranselama 34 minggu pertahun dengan kegiatanpembelajaran sebagaiberikut :

Kelas I - II : 18 jam permingguKelas III : 24 jam permingguKelas IV – VI : 27 jam permingguKelas VII – IX : 27 jam perminggu

Jumlahrombonganbelajar yangmemenuhistandar

38,64 80,13 100

100SD42,16

0 68,68 92,51

47,62100

MI 0 68,68 0 100

SMP42,11

0 79,63 81,82

39,68100

MTs 0 79,63 0 100

21 Setiap satuan pendidikanmenerapkan kurikulumsesuai ketentuan yangberlaku

SD87,31

402

100 98,87 92,51

96,97100

100MI 100 98,87 0 100

SMP78,95

100 96,30 82,8190,48

100

MTs 100 96,30 0 10022 Setiap guru yang

menerapkan RencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP) yangdisusun berdasarkansilabus untuk setiap matapelajaran yangdiampunya

SD76,49

402

100 87,42 100

96,97100

100MI 100 87,42 0 100

SMP75

100 33,33 10090,48

100

MTs 100 33,33 0 10023 Setiap guru

mengembangkan danmenerapkan programpenilaian untukmembantu meningkatkankemampuan belajarpeserta didik

Jumlah guruyangmengembangkan danmenerapkanprogrampenilaian untukmembantumeningkatkankemampuanbelajar pesertadidik

135,95 86,96 89,69

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 80

NO

JENISPELAYANAN

DASARINDIKATOR SPM

Kab.

Ben

gkay

ang

Kab.

Kap

uas H

ulu

Kab.

Kay

ong

Utar

a

Kab.

Ket

apan

g

Kab.

Kub

u Ra

ya

Kab.

Lan

dak

Kab.

Mela

wi

Kab.

Mem

pawa

h

Kab.

Sam

bas

Kab.

San

ggau

Kab.

Sek

adau

Kab.

Sin

tang

Kota

Pon

tiana

k

Kota

Sin

gkaw

ang

SD75,37

402

100 9,06 100

96,97100

89,95MI 100 9,06 0 100

SMP59,21

100 9,06 100

90,48100

88,46MTs 100 9,06 0 100

24 Kepala sekolahmelakukan supervisi kelasdan memberikan umpanbalik kepada guru dua kalidalam setiap semester

SD54,1

402

72,55 7,92 60,43

46,75100

100MI 72,55 7,92 0 100

SMP21,05

11,11 12,96 81,8222,22

100

MTs 11,11 12,96 0 10025 Setiap guru

menyampaikan laporanhasil evaluasi matapelajaran serta hasilpenilaian setiap pesertadidik kepada Kepalasekolah pada akhirsemester dalam bentuklaporan hasil presentasibelajar peserta didik

SD74,63

402

100 76,92 100

86,15100

100

MI 100 76,92 0 100

SMP57,89

100 37,96100

80,95100

MTs 100 37,96 0 100

26 Kepala Sekolah atauMadrasah menyampaikanlaporan hasil UlanganAkhir Semester (UAS)dan Ulangan KenaiakanKelas (UKK) serta UjianAkhire (US/UN) kepadaorang tua peserta didikdan menyampaikanrekapitulasinya kepadaDinas Pendidikankabupaten/kota atauKantor KementerianAgama di kabupaten/kotapada setiap akhirsemester

Jumlah satuanpendidikanyangmenyampaikan laporan hasilUlangan AkhirSemester(UAS) danUlanganKenaikanKelas (UKK)serta UjianAkhir (US/UN)

95,65

SD87,31

402

0 98,87 100

90,91100

100MI 0 98,87 0 100

SMP81,58

0 90,74 100

85,71100

MTs 0 90,74 0 100

27 Setiap satuanpendidikanmenerapkan prinsip-prinsip ManajemenBerbasis Sekolah(MBS)

Memilikilaporantahunan

79,48

96,38 96,78 100 100

100Memilikirencanakerjatahunan

78,52 96,51 100 100

Memilikikomitesekolah

64,47 73,19 91,96 100 100

*) NA = Not available : Laporan sudah disampaikan tapi data belum tersedia atau format data tidak sesuai

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 81

N. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERAPenerapan SPM Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera di Provinsi

Kalimantan Barat dilaksanakan oleh 14 Kabupaten/Kota se-Kalimantan Barat.

1. Jenis Pelayanan Dasar

Adapun dasar hukum jenis pelayanan dasar bidang keluarga berencana dan

keluarga sejahtera diatur dalam :

Peraturan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Nomor :

55/HK-010/B5/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Keluarga

Berencana dan Keluarga Sejahtera di Kabupaten/Kota.

Peraturan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Nomor :

231/HK-010/B5/2010 tentang Petunjuk Teknis Perencanaan Pembiayaan

Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Keluarga Berencana dan

Keluarga Sejahtera di Kabupaten/Kota.

2. Indikator, Nilai SPM, Batas Waktu Pencapaian SPM Secara Nasional serta Realisasi

Capaian

Nilai rata-rata capaian SPM bidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera

Pemerintah Kabupaten/Kota se-Kalimantan Barat s.d. Tahun 2016 adalah 72,45 %dengan rincian capaian serta jenis pelayanan sebagai berikut :

Rekapitulasi Penerapan SPM Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Kabupaten/Kota s.d. Tahun 2016

NO KABUPATEN/KOTA JUMLAHINDIKATOR

JUMLAH LAPORANINDIKATOR

NILAI RATA-RATACAPAIAN (%)

1. Kabupaten Bengkayang 9 7 29,582. Kabupaten Kapuas Hulu 9 9 97,743. Kabupaten Kayong Utara 9 9 106,64. Kabupaten Ketapang 9 9 104,85. Kabupaten Kubu Raya 9 9 85,886. Kabupaten Landak 9 8 55,957. Kabupaten Melawi 9 7 54,248. Kabupaten Mempawah 9 9 173,339. Kabupaten Sambas 9 NA NA10. Kabupaten Sanggau 9 4 23,8411. Kabupaten Sekadau 9 9 55,8912. Kabupaten Sintang 9 9 54,4813. Kota Pontianak 9 9 137,714. Kota Singkawang 9 8 34,28

Rata-Rata Capaian Kabupaten/Kota se-Kalbar 8 72,45

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 82

Penerapan SPM Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Kabupaten/Kota

s.d. Tahun 2016

NOJENIS

PELAYANANDASAR

INDIKATOR SPM NilaiBatasWaktu

Pencapaian (Tahun)

Kab.

Ben

gkay

ang

Kab.

Kap

uas H

ulu

Kab.

Kay

ong

Utar

a

Kab.

Ket

apan

g

Kab.

Kub

u Ra

ya

Kab.

Lan

dak

Kab.

Mela

wi

Kab.

Mem

pawa

h

Kab.

Sam

bas

Kab.

San

ggau

Kab.

Sek

adau

Kab.

Sin

tang

Kota

Pon

tiana

k

Kota

Sin

gkaw

ang

A KomunikasiInformasidanEdukasiKeluargaBerencanadanKeluargaSejahtera(KIE KBdan KS)

1. Cakupan PasanganUsia Subur yangisterinya dibawahusia 20 tahun (3,5%)

100 2014 4,75 7,12 0 64,8 307 - 10,89 5,98 52,79 NA

2. Cakupan SasaranPasangan Usia Suburmenjadi Peserta KBaktif (65%)

100 2014 68,93 76,9 123,12 99,5 72,31 108 82,88 67,98 74,1 106,87 NA

3. Cakupan PasanganUsia Subur yangingin ber-KB tidakterpenuhi (unmetneed) 5%

100 2014 3,5 12,45 236,06 29,7 17,27 591 14,67 18,1 15,06 284,15 NA

4. Cakupan AnggotaBina Keluarga Balita(BKB) ber-KB (70%)

100 2014 60 70,42 110,89 97,1 88,50 128 - 110 68,2 129,46 NA

5. Cakupan PUSpeserta KB Ang-gotaUsaha PeningkatanPen-dapatanKeluarga Sejahtera(UPPKS) yang ber-KB (87%)

100 2014 82 72,29 102,84 91,8 0 79 - 90 79,3 93,14 NA

6. Ratio PetugasLapangan KeluargaBerencana/PenyuluhKeluarga Berencana(PLKB/ PKB) 1Petugas di setiap 2(dua) desa/kelurahan

100 2014 17 0,25 111,63 133 10,06 48 11,72 6,21 22 296,55 NA

7. Ratio PembantuPembina KeluargaBerencana (PPKBD)1 (satu) petugas disetiap desa/kelurahan

100 2014 30 0,62 100 100 100 100 105,33 100 46,51 100 NA

B PenyediaanAlat danObatKontrasepsi

8. Cakupan Penyediaanalat dan obatkontrasepsi untukmemenuhipermintaanmasyarakat 30%setiap tahun

100 2014 0 100 214,29 67 100 99 - 100 17,57 100 NA

C PenyediaanInformasiData Mikro

9. Cakupan penyediaaninformasi data mikrokeluarga di setiapdesa/kelurahan 100%setiap tahun

100 2014 0 100 100 100 100 100 - 100 100 100 NA

*) NA = Not available : Laporan sudah disampaikan tapi data belum tersedia atau format data tidak sesuai

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 83

O. BIDANG PEMERINTAHAN DALAM NEGERIPenerapan SPM Bidang Pemerintahan Dalam Negeri di Provinsi Kalimantan Barat

dilaksanakan oleh 14 Kabupaten/Kota se-Kalimantan Barat.

1. Jenis Pelayanan Dasar

Adapun dasar hukum jenis pelayanan dasar bidang pemerintahan dalam negeri

diatur dalam :

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2008 tentang Standar

Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan Dalam Negeri di Kabupaten/Kota.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 69 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2008 tentang Standar

Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan Dalam Negeri di Kabupaten/Kota.

2. Indikator, Nilai SPM, Batas Waktu Pencapaian SPM Secara Nasional serta Realisasi

Capaian

Nilai rata-rata capaian SPM bidang pemerintahan dalam negeri Pemerintah

Kabupaten/Kota se-Kalimantan Barat s.d. Tahun 2016 adalah 47,74 % dengan

rincian capaian serta jenis pelayanan sebagai berikut :

Rekapitulasi Penerapan SPM Bidang Pemerintahan Dalam Negeri Kabupaten/Kota

s.d. Tahun 2016

NO KABUPATEN/KOTA JUMLAHINDIKATOR

JUMLAH LAPORANINDIKATOR

NILAI RATA-RATACAPAIAN (%)

1. Kabupaten Bengkayang 11 9 37,572. Kabupaten Kapuas Hulu 11 10 36,823. Kabupaten Kayong Utara 11 10 53,674. Kabupaten Ketapang 11 4 17,865. Kabupaten Kubu Raya 11 8 52,396. Kabupaten Landak 11 4 20,897. Kabupaten Melawi 11 10 31,178. Kabupaten Mempawah 11 9 69,849. Kabupaten Sambas 11 NA NA10. Kabupaten Sanggau 11 8 58,8111. Kabupaten Sekadau 11 11 62,6812. Kabupaten Sintang 11 11 68,0513. Kota Pontianak 11 11 64,5914. Kota Singkawang 11 2 6,83

Rata-Rata Capaian Kabupaten/Kota se-Kalbar 6,43 47,74

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 84

Penerapan SPM Bidang Pemerintahan Dalam Negeri Kabupaten/Kota s.d. Tahun 2016

NO

JenisPelayanan

DasarIndikator SPM

TargetNilai(%)

BatasWaktu

Pencapaian(Tahun)

Kab.

Ben

gkay

ang

Kab.

Kap

uas H

ulu

Kab.

Kay

ong

Utar

a

Kab.

Ket

apan

g

Kab.

Kub

u Ra

ya

Kab.

Lan

dak

Kab.

Mela

wi

Kab.

Mem

pawa

h

Kab.

Sam

bas

Kab.

San

ggau

Kab.

Sek

adau

Kab.

Sin

tang

Kota

Pon

tiana

k

Kota

Sin

gkaw

ang

1 PelayananDokumenKependudukan

1. Cakupan PenerbitanKartu Keluarga

100 55,70 20.814 85,03 73,32 60,28 94,64 89,1 95 18,26 15,28 74,31

2. Cakupan PenerbitanKartu TandaPenduduk

100 70,75 18.547 60,29 95,48 67,08 78,66 55,38 90 67,76 43,36

3. Cakupan PenerbitanKuitipan AktaKelahiran

90 2020 81,50 7.426 100 12 71,86 166,03 39,83 80 91,21 93,89

4. Cakupan PenerbitanKutipan AktaKematian

70 2020 2,36 22 5,47 38 3,89 8,67 100 100 59,23 71,12

2 PemeliharaanKetertibanUmum,KetentramanMasyarakatdanPerlindunganMasyarakat

5. Cakupan penegakanperaturan daerah danperaturan kepaladaerah diKabupaten/Kota

100 0 83,33 77,33 95 100 60 60 100 100

6. Cakupan patroli siagaketertiban umum danketentramanmasyarakat

3 xpatrolidalamsehari

2014 52 1,50 60 95 100 0,4 18 0,83 0,83

7. Cakupan rasiopetugas perlindunganmasyarakat (Linmas)di kabupaten / kota

1 orgsetiap RT

atausebutanlainnya

2014 52 0,76 95 0,94 1 10 0,73 0,56

3 Penanggula-nganBencanaKebakaran

8. Cakupan PelayananBencana Kebakarandi Kabupaten/Kota

80 34,75 100 12,61 10,39 0 64,74 100 176,77 0,93

9. Tingkat WaktuTanggap (ResponseTime Rate)

75 33 15menit

100 14,96 100 0 100 122,4 83,78

10. Persentase aparaturpemadam kebakaranyang memenuhistandar kualifikasi

85 31,25 30 0 0 0 75 79,06 88

11. Jumlah mobilpemadam kebakarandiatas 3000-5000 literpada WMK ( WilayahManajemenKebakaran)

90 3 33,33 1 unit(pinjaman)

0 2 unit 66,6 200

*) NA / ? = Not available : Laporan sudah disampaikan tapi data belum tersedia atau format data tidak sesuai

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 85

BAB III

PROGRAM DAN KEGIATAN

Dalam rangka penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pemerintah Provinsi

Kalimantan Barat melalui 9 SKPD pengampu SPM dengan menerapkan 9 (sembilan) bidang

urusan SPM dengan rincian program dan kegiatan sebagai berikut :

1. BIDANG SOSIAL

Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang sosial di Provinsi

Kalimantan Barat dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Barat sebagai

implementasi dari kebijakan dan strategi penanganan masalah-masalah kesejahteraan

sosial yang ditetapkan oleh Kementerian Sosial RI dan dijadikan acuan dalam target

pencapaiannya. Kementerian Sosial berdasarkan Peraturan Menteri Sosial RI Nomor

I29|HUK|2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Sosial di Daerah Provinsi dan

Daerah Kabupaten/Kota telah menetapkan SPM bidang Sosial mencakup 4 (empat) jenis

pelayanan dasar, yaitu :

1. Pelaksanaan Program/Kegiatan Bidang Sosial skala Provinsi

2. Penyediaan Sarana dan Prasarana Sosial skala Provinsi

3. Penanggulangan Korban Bencana pada tahap tanggap darurat skala Provinsi

4. Pelaksanaan dan Pengembangan Jaminan Sosial bagi penyandang cacat fisik dan

mental serta lanjut usia tidak potensial terlantar yang berasal dari masyarakat rentan

dan tidak mampu skala Provinsi.

Dari 4 (empat) jenis pelayanan dasar tersebut dijabarkan dalam (tujuh) indikator

SPM daerah provinsi yang akan dicapai secara bertahap dalam kurun waktu tahun 2013-

2018, sebagai berikut :

1. Pemberian bantuan sosial bagi PMKS skala Provinsi

2. Pelaksanaan kegiatan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi PMKS dalam panti

sosial skala Provinsi

3. Penyediaan sarana prasarana panti sosial skala Provinsi

4. Penyediaan sarana prasarana pelayanan luar panti skala Provinsi

5. Bantuan sosial bagi korban bencana skala Provinsi

6. Evakuasi korban bencana skala Provinsi

7. Penyelenggaraan jaminan sosial bagi penyandang cacat fisik/ mental dan lanjut

usia tidak potensial skala Provinsi.

Pelayanan Dasar merupakan Jenis pelayanan publik yang mendasar dan mutlak

untuk memulihkan fungsi sosial Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial sehingga

aksesibilitas terhadap pelayanan sosial dasar dalam rangka pemenuhan kebutuhan

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 86

dasarnya dapat ditingkatkan.Jenis Pelayanan Dasar dalam Standar Pelayanan Minimal

(SPM) bidang Sosial meliputi 4 (empat) jenis pelayanan dasar yaitu :

a. Pelayanan Dasar Pelaksanaan program/kegiatan bidang sosial, terdiri dari :

1) Pemberian bantuan sosial bagi PMKS skala Provinsi

2) Penyelenggaraan pelayanan dan rehabilitasi sosial dalam panti sosial skala

Provinsi.

b. Pelayanan Dasar Penyediaan sarana dan prasarana sosial, terdiri dari :

1) Penyediaan sarana prasarana panti sosial skala Provinsi

2) Penyediaan sarana prasarana pelayanan luar panti skala Provinsi.

c. Pelayanan Dasar Penanggulangan korban bencana, terdiri dari :

1) Bantuan sosial bagi korban bencana skala Provinsi

2) Evakuasi korban bencana skala Provinsi

d. Pelayanan Dasar Pelaksanaan dan pengembangan jaminan sosial bagi

penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial skala Provinsi.

2. BIDANG KETAHANAN PANGANa. Ketersediaan dan Cadangan Pangan

Penyediaan pangan yang berkelanjutan hingga ke tingkat individu dalam rumah

tangga mutlak harus dipenuhi. Ketahanan Pangan rumah tangga mensyaratkan

adanya ketersediaan pangan yang cukup di suatu wilayah (kondisi makro) dan akses

rumah tangga terhadap pangan yang cukup (kondisi mikro) yang tersedia dari waktu

ke waktu. Ketersediaan pangan dapat dipenuhi dari 3 (tiga) sumber, yaitu : (1)

produksi dalam negeri, (2) pemasokan pangan, (3) pengelolaan cadangan pangan.

Pengelolaan cadangan pangan harus dilakukan oleh pemerintah, pempro,

pemerintah kab/kota, pemerintah desa/kelurahan dan masyarakat, sesuai amanat PP

No. 62 Tahun 2002. Cadangan pangan merupakan salah satu komponen penting

dalam ketersediaan pangan, karena cadangan pangan merupakan sumber pasokan

untuk mengisi kesenjangan antara produksi dan kebutuhan dalam negeri atau daerah

dari waktu ke waktu.

Sampai dengan akhir tahun jumlah cadangan pangan provinsi yang dikelola

oleh Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Kalimantan Barat adalah

sebesar 269,12 ton. Selama tahun 2016 tidak ada penambahan, pemanfaatan

cadangan pangan provinsi serta tidak ada penyusutan volume. Dengan demikian

sampai dengan 30 Juni 2016, jumlah cadangan pangan provinsi berjumlah 269,12

ton.

Definisi operasional dari SPM Ketersediaan dan Cadangan Pangan di provinsi

adalah tersedianya cadangan pangan pemerintah di tingkat provinsi minimal sebesar

200 ton ekuivalen beras. Dengan target capaian SPM bidang Ketersediaan dan

Cadangan Pangan adalah penguatan cadangan pangan 60 % pada tahun , maka

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 87

target cadangan pangan provinsi pada tahun adalah sebesar 120 ton. Dengan

cadangan pangan sejumlah 269,12 ton, maka pencapaian SPM Ketahanan Pangan

Prov. Kalbar pada bidang pelayanan ketersediaan dan cadangan pangan per 30 Juni

2016 adalah sebesar 134,56 %. Dengan target 60 % penguatan cadangan pangan,

maka capaian bidang ketersediaan dan cadangan pangan adalah 224,27 %

No. Indikator Satuan SPM Target PenerapanTahun 2016 Capaian

(%)Vol % Vol %

1PenguatanCadangan PanganPemerintah Provinsi

Ton 200 120 60 269,12 134,56 224,27

b. Distribusi dan Akses PanganDistribusi pangan berfungsi mewujudkan sistem distribusi yang efektif dan

efisien sebagai prasyarat untuk menjami agar seluruh rumah tangga dapat

memperoleh pangan dalam jumlah dan kualitas yang cukup sepanjang waktu dengan

harga yang terjangkau. Pencapaian SPM distribusi pangan dan akses pangan

diopeasionalkan melalui indikator ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses

pangan, dan indikator stabilisasi harga dan pasokan pangan. Informasi harga,

pasokan dan akses pangan adalah kumpulan data harga pangan, pasokan pangan

dan akses pangan yang dipantau dan dikumpulkan secara rutin atau periodik oleh

provinsi untuk dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat analisis perumusan

kebijakan yang terkait dengan masalah distribusi pangan.

Definisi operasional dari SPM Distribusi dan Akses Pangan adalah tersedianya

data dan informasi mencakup 13 komoditas yaitu gabah/beras (medium, premium

dan terendah), jagung, kedelai, daging sapi, daging ayam, telur, minyak goreng, gula

pasir, cabe merah, bawang merah dan tepung terigu yang disajikan dalam periode

mingguan/bulanan. Penyediaan informasi dan akses, pasokan dan harga pangan

didukung melalui pemantauan harga dan pasokan oleh enumeratoor di 14 kab/kota.

Dengan target capaian SPM bidang distribusi dan akses pangan adalah

ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah 100 % pada

tahun , maka berdasarkan perhitungan pencapaian SPM bidang pelayanan

ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di provinsi tahun 2016

mencakup 45,05 %. Capaian kinerja bidang distribusi dan akses adalah sebesar

45,05 %.

1) Ketersediaan Informasi Harga

Sasaran Lokasi Komoditas Lokasi Waktu (minggu)T R C (%) T R C (%) T R C (%)

Kab. Sambas 13 0 0 1 0 0 52 0 0Kab. Bengkayang 13 0 0 1 0 0 52 0 0Kab. Mempawah 13 0 0 1 0 0 52 0 0Kab. Landak 13 0 0 1 0 0 52 0 0

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 88

Kab. Sanggau 13 13 100 1 1 100 52 6 11,5Kab. Ketapang 13 12 92,3 1 1 100 52 11 21,2Kab. Sintang 13 0 0 1 0 0 52 0 0Kab. Kapuas Hulu 13 12 92,3 1 1 100 52 5 9,62Kab. Sekadau 13 13 100 1 1 100 52 9 17,3Kab. Melawi 13 13 100 1 1 100 52 9 17,3Kab. Kubu Raya 13 13 100 1 1 100 52 3 5,77Kab. Kayong Utara 13 13 100 1 1 100 52 9 17,3Kota Pontianak 13 13 100 1 1 100 52 14 26,9Kota Singkawang 13 13 100 1 1 100 52 14 26,9pencapaian rata-rata (%)

13 8,21 63,2 14 9 64,3 52 5,71 1146,2

2) Ketersediaan Informasi Pasokan

Sasaran Lokasi Komoditas Lokasi Waktu (minggu)T R C (%) T R C (%) T R C (%)

Kab. Sambas 13 0 0 1 0 0 52 0 0Kab. Bengkayang 13 0 0 1 0 0 52 0 0Kab. Mempawah 13 0 0 1 0 0 52 0 0Kab. Landak 13 0 0 1 0 0 52 0 0Kab. Sanggau 13 0 0 1 0 0 52 0 0Kab. Ketapang 13 12 92,3 1 1 100 52 11 21,2Kab. Sintang 13 0 0 1 0 0 52 0 0Kab. Kapuas Hulu 13 12 92,3 1 1 100 52 11 21,2Kab. Sekadau 13 13 100 1 1 100 52 10 19,2Kab. Melawi 13 12 92,3 1 1 100 52 6 11,5Kab. Kubu Raya 13 13 100 1 1 100 52 3 5,77Kab. Kayong Utara 13 13 100 1 1 100 52 11 21,2Kota Pontianak 13 13 100 1 1 100 52 13 25Kota Singkawang 13 13 100 1 1 100 52 14 26,9pencapaian rata-rata (%)

13 7,21 55,5 14 8 57,1 52 5,64 10,941,2

3) Ketersediaan Informasi Akses

Sasaran Lokasi Komoditas Lokasi Waktu (minggu)T R C (%) T R C (%) T R C (%)

Kab. Sambas 13 0 0 1 0 0 12 0 0Kab. Bengkayang 13 0 0 1 0 0 12 0 0Kab. Mempawah 13 0 0 1 0 0 12 0 0Kab. Landak 13 0 0 1 0 0 12 0 0Kab. Sanggau 13 13 100 1 1 100 12 2 16,7Kab. Ketapang 13 12 92,3 1 1 100 12 3 25Kab. Sintang 13 0 100 1 0 0 12 0 0Kab. Kapuas Hulu 13 12 100 1 1 100 12 3 25Kab. Sekadau 13 13 100 1 1 100 12 3 25Kab. Melawi 13 13 100 1 1 100 12 3 25Kab. Kubu Raya 13 13 100 1 1 100 12 2 16,7Kab. Kayong Utara 13 13 100 1 1 100 12 3 25Kota Pontianak 13 13 100 1 1 100 12 4 33,3Kota Singkawang 13 13 100 1 1 100 12 4 33,3pencapaian rata-rata (%)

13 8,21 63,2 14 9 64,3 12 1,93 16,147,8

4) Capaian SPM Distribusi dan Akses Pangan

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 89

Harga Pasokan AksesT R C (%) T R C (%) T R C (%)

Komoditas 13 8,21 63,19 13 8,21 55,49 13 8,21 63,19Lokasi 14 9 64,29 14 9 57,14 14 9 64,29Waktu 52 5,71 10,99 52 5,71 10,85 52 1,93 16,07Rata - rata 46,15 41,16 47,85Capaian 45,05

c. Penganekaragaman dan Keamanan PanganPola konsumsi pengan berfungsi untuk mengarahkan agar pola pemanfaatan

pangan secara nasional memenuhi kaidah mutu, keanekaragaman, kandungan gizi,

keamanan dan kehalalan, disamping juga efisiensi untuk mencegah pemborosan.

Keamanan pangan merupakan kondisi dan upaya yang diperlukan untuk

mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang

menggangu, merugikan dan membahayakan manusia. Sesuai dengan UU No. 7

Tahun 1996 tentang Pangan dan PP No. 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu

dan gizi Pangan, Pemerintah menetapkan persyaratan mutu dan keamanan pangan

produk pertanian diserahkan tanggung jawabnya kepada kementerian teknis

termasuk Kemeterian Pertanian.

Definisi operasional pencapaian SPM Pengankeragaman dan Keamanan

Pangan adalah penyediaan informasi tentang keamanan pangan yang menunjukkan

persentase pangan segar yang aman dari cemaran dari total pangan segar yang

diujikan dengan target capaian pengawasan dan pembinaan keamanan pangan

sebesar 80 % pada tahun .

Pada tahun 2016, pengawasan pangan segar akan dilaksanakan dengan

melakukan pengambilan dan pengujian sampel pangan segar untuk cemaran

pestisida, mikroba dan logam berat pada bulan Agustus 2016.

1) Cemaran Pestisida diujikan pada :

30 sampel yang diambil dari 5 lokasi (kab/kota) dengan sumber pembiayaan

APBN; dan

128 sampel yang diambil dari 8 lokasi (kab/kota) dengan sumber pembiayaan

APBD.

2) Cemaran Mikroba diujikan untuk 128 sampel (2 parameter) di 8 lokasi (kab/kota).

3) Cemaran Residu Logam Berat diujukan dari 224 sampel (4 perimeter) di 8 lokasi

(kab/kota).

d. Penanganan Kerawanan PanganPangan merupakan kebutuhan esensial bagi kehidupan manusia, karena

pangan selain sangat dibutuhkan bagi pemenuhan kebutuhan psikologis, pangan

juga dapat membentuk SDM sebagai aset bagi pembangunan bangsa dan negara.

Masalah pangan akan dapat menjadi pemicu terjadinya masalah rawan pangan dan

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 90

masalah gizi. Kerawanan pangan adalah suatu kondisi ketidakcukupan pangan yang

dialami daerah, masyarakat, atau rumah tangga, pada waktu tertentu untuk

memenuhi standar kebutuhan fisiologi bagi pertumbuhan dan kesehatan masyarakat.

Kerawanan pangan dapat terjadi secara berulang-ulang pada waktu-waktu tertentu

(kronis) dan dapat pula terjadi akibat keadaan darurat seperti bencana alam maupun

bencana sosial (transien).

Kondisi rawan pangan dapat disebabkan karena : (a) tidak adanya akses

secara ekonomi bagi individu/rumah tangga untuk memperoleh pangan yang cukup;

(b) tidak adanya akses secara fisik bagi individu rumah tangga untuk memperoleh

pangan yang cukup; (c) tidak tercukupinya pangan untuk kehidupan yang produktif

individu/rumah tangga; (d) tidak terpenuhinya pangan secara cukup dalam jumlah,

mutu, ragam, keamanan serta keterjangkauan harga. Kerawanan pangan sangat

dipengaruhi oleh daya beli masyarakat yang ditentukan tingkat pendapatannya.

Randahnya tingkat pendapatan memperburuk konsumsi energi dan protein.

Definisi operasional penanganan rawan pangan dilakukan pertama melalui

pencegahan kerawanan pangan untuk menghindari terjadinya rawan pangan disuatu

wilayan sedini mungkin dan kedua melakukan penanggulangan kerawanan pangan

pada daerah yang rawan kronis melalui program-program sehingga rawan pangan di

wilayah tersebut dapat tertangani dan penanggulangan daerah rawan transien

melalui bantuan sosial.

Pada tahun , penanggulangan daerah rawan pangan di Kalbar dilakukan

dengan tindak lanjut penanggulangan daerah rawan pangan transien melalui

pendekatan pemberdayaan masyarakat/rumah tangga miskin yang menerima

bantuan sosial desa dan kawasan mandiri pangan yang diinisiasi oleh Badan

Ketahan Pangan Kementerian Pertanian RI. Sampai dengan tahun 2016, jumlah

kelompok yang menerima bantuan sosial Desa Mandiri Pangan adalah sebanyak 78

kelompok/desa, sedangkan bantuan sosial Kawasan Mandiri Pangan sebanyak 9

kawasan (27 desa) Mandiri Pangan.

Seluruh kelompok pengelola dana bansos Desa Mandiri Pangan (Demapan)

telah memasuki tahap exit strategy. Pengelolaan dan pembinaan dilanjutkan oleh

provinsi dan kabupaten/kota dengan mendorong aktivitas kelompok dalam

menggunakan dana bansos yang masih bergulir.

Strategi yang dikembangkan oleh provinsi pada tahun 2016 untuk keberlanjutan

pembinaan kelompok/desa adalah dengan menginventarisasi kelas kelompok dan

clustering usaha kelompok untuk ditindaklanjuti sebagai kelompok berbadan usaha

pedesaan sehingga pemanfaatan dan pengelolaan dana penguatan modal usaha

kelompok dapat dikembangkan.

Berdasarkan analisis peta ketahanan dan kerentanan pangan – FSVA tahun

2010 level kecamatan yang menunjukkan terdapat 71 kecamatan dengan kategori

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 91

rawan pangan (prioritas 1 – 3) sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut :

No. Kabupaten Jumlah Kecamatan per Kategori * (Kec.)Prioritas 1 Prioritas 2 Prioritas 3 Jumlah

1 Bengkayang - - 6 62 Kapuas Hulu - 5 14 193 Kayong Utara - 5 - 54 Ketapang - 5 - 55 Kubu Raya - - - -6 Landak - 11 1 127 Melawi 4 - 3 78 Mempawah - - - -9 Sambas - - - -

10 Sanggau - 2 1 311 Sekadau - 3 3 612 Sintang - 5 3 8

Jumlah kecamatanrawan pangan 4 36 31 71

Ket *) :Kategori Prioritas 1 = sangat rentan panganKategori Prioritas 2 = rentan panganKategori Prioritas 3 = cukup rentan pangan

Strategi peningkatan ketahan pangan yang dapat ditempuh adalah melalui

pendekatan jalur ganda (twin track approache), yakni : (1) pendekatan jangka pendek

yaitu melalui pembangunan ekonomi berbasis pertanian dan perdesaan untuk

menyediakan lapangan pekerjaan; (2) pendekatan jangka menengah dan panjang

yaitu dengan ememnuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat miskin dan rawan

pangan melalui pendekatan pemberdayaan dengan melibatkan partisipasi dan peran

aktif seluruh pemangku kepentingan.

Sejak tahun 2006, penanganan daerah rawan pangan di Kalbar dikembangkan

dengan pendekatan Pemberdayaan Rumah Tangga Miskin di daerah rawan pangan

yang tergabung dalam Kelompok Afinitas yang dapat memanfaatkan dana bantuan

sosial Desa Mandiri Pangan Reguler selama 2 tahun dan dana bantuan sosial

Kawasan Mandiri Pangan selama 3 tahun. Dana bansos dialokasikan untuk

mendorong usaha produktif bidang pertanian bagi anggota kelompok Afinitas

Demapan reguler yang berakhir sampai dengan tahun 2012 dan dilanjutkan kegiatan

Kawasan Mandiri Pangan dengan pemberian bantuan sosial sampai tahun .

No. KabupatenJumlah Kecamatan

Lokasi DemapanReguler

Lokasi KawasanMandiri Pangan Jumlah

1 Bengkayang 4 2 62 Kapuas Hulu 7 2 93 Kayong Utara 3 - 34 Ketapang - - -5 Kubu Raya 4 - 46 Landak 4 - 47 Melawi 7 - 78 Mempawah 5 - 59 Sambas 4 2 6

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 92

10 Sanggau 6 2 811 Sekadau 5 - 512 Sintang 8 1 9

Jumlah kecamatan 57 9 66

Penetapan lokasi Desa Mandiri Pangan berdasarkan Data Dasar Rumah

Tangga Miskin dan Survey Rumah tangga Miskin dari hasil identifikasi daerah rawan

pangan pada Peta FSVA 2010. Ketepatan penetapan lokasi penanganan rawan

pangan per kab/kota ditunjukka pada tabel berikut :

No. KabupatenJumlah Kecamatan

Kec. RawanPangan

LokasiDesa/Kawasan % Penanganan

1 Bengkayang 6 6 1002 Kapuas Hulu 19 9 42,373 Kayong Utara 5 3 604 Ketapang 5 - 05 Kubu Raya - 4 #6 Landak 12 4 33,337 Melawi 7 7 1008 Mempawah - 5 #9 Sambas - 6 #

10 Sanggau 3 8 266,6711 Sekadau 6 5 83,3312 Sintang 8 9 112,5

Provinsi 71 66 92,56

Berdasarkan target di tingkat kabupaten, maka tingkat penanganan rawan

pangan dilaksanakan di 13 kabupaten/kota yang ada. Kabupaten yang belum

menerima alokasi kegiatan pemberdayaan Desa Mandiri Pangan adalah Kabupaten

Ketapang.

No. Tingkat WilayahJumlah Kabupaten

Sasaran LokasiDesa/Kawasan % Penanganan

1 Kecamatan 71 66 92,562 Kabupaten 14 13 92,86

Rata- Rata 92,91

Dari data tabel diatas, maka target dan realisasi Penanganan Kerawanan

Pangan s.d. tahun 2016 adalah 92,92 % atau dengan capaian 154,86 % dari 60 %

target SPM tahun .

Hasil analisis FSVA Kalbar tahun 2009 dan 2014 menunjukkan menurunnya

jumlah kecamatan rawan pangan di Kalbar dari 71 kecamatan menjadi 27 kecamatan

rawan pangan. Demikian halnya dengan hasil analisi FSVA Kalbar 2009 dan 2013

yang menunjukkan penurunan dari 9 kabupaten rawan pangan (sebelum pemekaran)

menjadi 9 kabupaten rawan pangan. Data tersebut tentunya akan menurunkan

sasaran lokasi kegiatan dan penyajian data hingga ke tingkat desa rawan pangan

serta rumah tangga rawan pangan. Untuk mensiasati berkembangnya sasaran atau

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 93

target penanganan rawan pangan, maka diperlukan pula alat deteksi yang lebih

akurat dan tepat.

Prioritas Jumlah Kabupaten Jumlah KecamatanFSVA 2009 FSVA 2013 FSVA 2010 FSVA 2014

Prioritas 1 1 - 4 1Prioritas 2 7 - 36 4Prioritas 3 2 9 31 22Prioritas 4 - 3 11 43Prioritas 5 - - 41 77Prioritas 6 - - 19 17

3. BIDANG PERHUBUNGANAngkutan Jalan

a. Indikator tersedianya angkutan umum yang melayani wilayah yang tersedia

jaringan jalan untuk jaringan jalan provinsi, dengan rincian :

- Jumlah jaringan jalan provinsi yang terlayani angkutan umum = 43 jaringan

jalan

- Jumlah jaringan jalan provinsi = 43 jaringan jalan

- Realisasi = Jumlah jaringan jalan provinsi yang terlayani angkutan umum /

Jumlah jaringan jalan provinsi x 100% = 43 / 43 = 100%.

b. Indikator tersedianya terminal angkutan penumpang tipe A pada setiap provinsi

untuk melayani angkutan umum dalam trayek, tercapai 100% dengan tersedianya

1 (satu) unit terminal penumpang tipe A yaitu Terminal Sui. Ambawang.

c. Indikator tersedianya fasiltas perlengkapan jalan (rambu, marka dan guardrail) dan

penerangan jalan umum (PJU) pada jalan provinsi, dengan rincian :

- Jumlah rambu lalu lintas yang tersedia = 1.484 unit

Jumlah marka jalan yang tersedia = 165.026 m’

Jumlah guardrail yang tersedia = 2.423 m’

Jumlah penerangan jalan umum yang tersedia = 18 unit

- Jumlah kebutuhan rambu lalu lintas = 4.269 unit

Jumlah kebutuhan marka jalan = 355.449 m’

Jumlah kebutuhan guardrail = 7.891 m’

Jumlah kebutuhan penerangan jalan umum = 695 unit

- Realisasi = Jumlah fasilitas perlengkapan jalan yang tersedia / Jumlah

kebutuhan fasilitas perlengkapan jalan x 100%

Realisasi rambu lalu lintas = 1.484 unit / 4.269 unit x 100% = 34,76%

Realisasi marka jalan = 165.026 m’ / 355.449 m’ x 100% = 46,43%

Realisasi guardrail = 2.423 m’ / 7.891 m’ x 100% = 30,71%

Realisasi penerangan jalan umum = 18 unit / 695 unit x 100% = 2,59%

Realisasi rata-rata fasilitas perlengkapan jalan sebesar = (34,76% + 46,43% +

30,71% + 2,59%) /4 = 28,62%

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 94

d. Indikator tersedianya standar keselamatan bagi angkutan umum yang melayani

trayek Antar Kota Dalam Provinsi, dapat dilihat sebagai berikut :

- Jumlah angkutan umum yang melayani trayek Antar Kota Dalam Provinsi yang

sudah menerapkan standar keselamatan sebanyak 749 unit.

- Jumlah angkutan umum yang trayek Antar Kota Dalam Provinsi yangseharusnya menerapkan standar keselamatan sebanyak 749 Unit.

- Realisasi = Jumlah angkutan umum yang melayani trayek Antar Kota Dalam

Provinsi yang sudah menerapkan standar keselamatan / Jumlah angkutan

umum yang trayek Antar Kota Dalam Provinsi yang seharusnya menerapkan

standar keselamatan x 100% = 749 / 749 = 100%.

e. Indikator tersedianya SDM yang memiliki kompetensi sebagai pengawas kelaikan

kendaraan pada perusahaan angkutan umum, pengelola terminal dan pengelola

perlengkapan jalan, tercapai 100% dengan rincian sebagai berikut :

- Jumlah SDM berkompetensi sebagai pengawas kelaikan kendaraan pada

perusahaan angkutan umum tersedia sebanyak 15 orang.

- Jumlah SDM berkompetensi sebagai pengelola terminal tersedia sebanyak 4

orang.

- Jumlah SDM berkompetensi sebagai pengelola perlengkapan jalan tersedia

sebanyak 1 orang.

Angkutan Sungai dan Danaua. Indikator angkutan sungai dan danau untuk melayani jaringan trayek antar

Kabupaten / Kota dalam Provinsi pada wilayah yang tersedia alur pelayaran

sungai dan danau yang dapat dilayari dengan rincian :

- Jumlah armada angkutan sungai dan danau untuk melayani jaringan trayek

antar Kabupaten / Kota dalam Provinsi pada tahun 2014 adalah 4.328 Buah.

- Jumlah armada angkutan sungai dan danau untuk melayani jaringan trayek

antar Kabupaten / Kota dalam Provinsi pada tahun adalah 4.376 Buah.

- Sehingga pencapaian realisasi daerah tahun 2016 adalah 75,83 %.

b. Indikator tersedianya pelabuhan sungai dan danau untuk melayani kapal sungai

dan danau yang beroperasi pada jaringan trayek antar Kabupaten / Kota dalam

Provinsi pada wilayah yang tersedia alur pelayaran sungai dan danau yang dapat

dilayari, dengan rincian :

- Jumlah pelabuhan sungai dan danau untuk melayani kapal sungai dan danau

yang beroperasi pada jaringan trayek antar Kabupaten / Kota dalam Provinsi

sampai dengan tahun 2014 adalah sebanyak 19 Buah.

- Jumlah pelabuhan sungai dan danau untuk melayani kapal sungai dan danau

yang beroperasi pada jaringan trayek antar Kabupaten / Kota dalam Provinsi

sampai dengan tahun adalah sebanyak 22 Buah.

- Sehingga pencapaian realisasi daerah tahun 2016 adalah 70,00 %.

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 95

c. Indikator terpenuhinya standar keselamatan bagi kapal sungai dan danau yang

beroperasi pada trayek antar Kabupaten / Kota dalam Provinsi., dengan rincian :

- Fasilitas keselamatan berupa Life Jaket, Life Buoy, Racun Api, dan lain

sebagainya bagi kapal sungai dan danau yang beroperasi pada trayek antar

Kabupaten / Kota dalam Provinsi terpenuhi 100 % dari tahun 2014 sampai saat

ini.

- Secara berjadual dilaksanakan sosialisasi dan pengawasan terhadap

kelengkapan fasilitas keselamatan pelayaran bagi kapal sungai dan danau yang

beroperasi pada trayek antar Kabupaten / Kota dalam Provinsi.

d. Indikator tersedianya SDM yang memiliki kompetensi sebagai awak kapal

angkutan sungai dan danau, dengan rincian :

- Kompotensi SDM sebagai awak kapal angkutan sungai dan danau telah

dibuktikan dengan Surat Keterangan Kecakapan yang harus ada sebelum

diterbitkannya Surat Perintah Berlayar, hal ini telah terpenuhi 100 % dari tahun

2014 sampai saat ini.

- Secara berjadual dilaksanakan sosialisasi dan pengawasan terhadap

kelengkapan Surat Keterangan Kecakapan Nahkoda kapal sungai dan danau

yang beroperasi pada trayek antar Kabupaten / Kota dalam Provinsi.

Angkutan Penyeberangana. Indikator tersedianya kapal penyeberangan yang beroperasi pada lintas antar

Kabupaten / Kota dalam Provinsi yang menghubungkan jalan Provinsi yang

terputus oleh perairan, dengan rincian :

- Jumlah kapal penyeberangan yang beroperasi pada lintas antar Kabupaten /

Kota dalam Provinsi yang menghubungkan jalan Provinsi yang terputus oleh

perairan sampai dengan tahun 2014 adalah sebanyak 4 Buah.

- Jumlah kapal penyeberangan yang beroperasi pada lintas antar Kabupaten /

Kota dalam Provinsi yang menghubungkan jalan Provinsi yang terputus oleh

perairan sampai dengan tahun adalah sebanyak 4 Buah (tetap).

- Sehingga pencapaian realisasi daerah tahun 2016 adalah masih 75,00 %.

b. Indikator tersedianya pelabuhan pada setiap Ibukota Provinsi dan Ibukota

Kabupaten / Kota yang memiliki pelayanan angkutan penyeberangan yang

beroperasi pada lintas antar Kabupaten / Kota dalam Provinsi dan tidak ada

alternatif jalan, dengan rincian :

- Jumlah pelabuhan penyeberangan pada Ibukota Provinsi dan Ibukota

Kabupaten / Kota yang memiliki pelayanan angkutan penyeberangan yang

beroperasi pada lintas antar Kabupaten / Kota dalam Provinsi sampai dengan

tahun 2014 adalah sebanyak 2 Unit.

- Jumlah pelabuhan penyeberangan pada Ibukota Provinsi dan Ibukota

Kabupaten / Kota yang memiliki pelayanan angkutan penyeberangan yang

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 96

beroperasi pada lintas antar Kabupaten / Kota dalam Provinsi sampai dengan

tahun adalah sebanyak 2 Unit (tetap).

- Sehingga pencapaian realisasi daerah tahun 2016 adalah masih 75,00 %.

c. Indikator terpenuhinya standar keselamatan kapal yang beroperasi pada lintas

penyeberangan antar Kabupaten/ Kota dalam Provinsi, dengan rincian :

- Fasilitas keselamatan kapal penyeberangan berupa Life Jaket, Life Buoy,

Racun Api, Sekoci, Radio Navigasi dan lain sebagainya bagi kapal

penyeberangan yang beroperasi pada trayek antar Kabupaten / Kota dalam

Provinsi terpenuhi 100 % dari tahun 2014 sampai saat ini.

- Secara berjadual dilaksanakan sosialisasi dan pengawasan terhadap

kelengkapan fasilitas keselamatan pelayaran bagi kapal penyeberangan yang

beroperasi pada trayek antar Kabupaten / Kota dalam Provinsi

d. Indikator Tersedianya SDM yang memiliki kompetensi sebagai awak kapal

penyeberangan. dengan rincian :

- Kompotensi SDM sebagai awak kapal angkutan penyeberangan telah

dibuktikan dengan Surat Sertifikasi Awak Kapal yang harus ada sebelum

diterbitkannya Surat Perintah Berlayar, hal ini telah terpenuhi 100 % dari tahun

2014 sampai saat ini.

- Secara berjadual dilaksanakan sosialisasi dan pengawasan terhadap

kelengkapan Surat Sertifikasi Awak Kapal penyeberangan yang beroperasi

pada trayek antar Kabupaten / Kota dalam Provinsi

Angkutan Laut

a. Indikator tersedianya angkutan laut yang beroperasi pada lintas antar kabupaten /

Kota dalam Provinsi pada wilayah yang memiliki alur pelayaran dan tidak ada

alternatif jalan, dengan rincian sebagai berikut :

- Jumlah Armada angkutan laut yang beroperasi pada lintas antar Kabupaten /

Kota dalam Provinsi pada wilayah yang memiliki alur pelayaran dan tidak ada

alternatif jalan sampai dengan tahun 2014 adalah sebanyak 249 Unit.

- Jumlah Armada angkutan laut yang beroperasi pada lintas antar Kabupaten /

Kota dalam Provinsi pada wilayah yang memiliki alur pelayaran dan tidak ada

alternatif jalan sampai dengan tahun adalah sebanyak 249 Unit (tetap).

- Sehingga pencapaian realisasi daerah tahun 2016 adalah tetap yaitu 100,00 %.

b. Indikator tersedianya dermaga pada setiap ibukota Provinsi dan ibukota

Kabupaten / Kota untuk melayani kapal laut yang beroperasi pada lintas trayek

antar kabupaten / Kota dalam Provinsi pada wilayah yang memiliki alur pelayaran

dan tidak ada alternatif angkutan jalan dengan rincian :

- Jumlah dermaga laut pada setiap ibukota Provinsi dan ibukota Kabupaten /

Kota untuk melayani kapal laut yang beroperasi pada lintas trayek antar

kabupaten / Kota dalam Provinsi pada wilayah yang memiliki alur pelayaran dan

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 97

tidak ada alternatif angkutan jalan sampai dengan tahun 2014 adalah sebanyak

131 Unit.

- Jumlah dermaga laut pada setiap ibukota Provinsi dan ibukota Kabupaten /

Kota untuk melayani kapal laut yang beroperasi pada lintas trayek antar

kabupaten / Kota dalam Provinsi pada wilayah yang memiliki alur pelayaran dan

tidak ada alternatif angkutan jalan sampai dengan tahun adalah sebanyak 131

Unit (tetap).

- Sehingga pencapaian realisasi daerah tahun 2016 adalah tetap yaitu 100,00 %.

c. Indikator terpenuhinya standar keselamatan kapal yang beroperasi antar

Kabupaten / Kota dalam Provinsi, dengan rincian :

- Fasilitas keselamatan kapal laut berupa Life Jaket, Life Buoy, Racun Api,

Sekoci, Radio Navigasi dan lain sebagainya bagi kapal laut yang beroperasi

antar Kabupaten / Kota dalam Provinsi terpenuhi 100 % dari tahun 2014 sampai

saat ini.

- Secara berjadual dilaksanakan sosialisasi dan pengawasan terhadap

kelengkapan fasilitas keselamatan pelayaran bagi kapal penyeberangan yang

beroperasi pada trayek antar Kabupaten / Kota dalam Provinsi.

d. Indikator tersedianya SDM yang memiliki kompetensi sebagai awak kapal untuk

angkutan laut, dengan rincian :

- Kompotensi SDM sebagai awak kapal angkutan laut telah dibuktikan dengan

Surat Sertifikasi Awak Kapal yang harus ada sebelum diterbitkannya Surat

Perintah Berlayar, hal ini telah terpenuhi 100 % dari tahun 2014 sampai saat ini.

Secara berjadual dilaksanakan sosialisasi dan pengawasan terhadap kelengkapan

Surat Sertifikasi Awak Kapal Laut yang beroperasi pada trayek antar Kabupaten /

Kota dalam Provinsi.

4. BIDANG LAYANAN TERPADU BAGI PEREMPUAN DAN ANAK KORBANKEKERASAN

SPM Bidang Layanan Bidang Layanan Terpadu Bagi Perempuan dan Anak Korban

Kekerasan merupakan hak semua orang mendapatkan layanan minimal bagi korban

kekerasan yang meliputi layanan pengaduan, layanan kesehata, layanan rehabilitasi

sosial, layanan bantuan hukum dan layanan reintegrasi sosial dan pemulangan. Kelima

jenis layana tersebut mencakup 8 (delapan) indikator yang masing-masing telah

ditetapkan target capaiannya.

Provinsi Kalimantan Barat telah melaksanakan kelima jenis layanan beserta indikatornya,

walaupun target capaian sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat

belum mampu dicapai secara keseluruhan.

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 98

a. Layanan Pengaduan

Penanganan pengaduan merupakan serangkaian tindakan yang dilakukan oleh

penyelenggara layanan terpadu untuk menindaklanjutu laporan adanya tindak

kekerasan terhadap perempuan dan anak yang diajukan korban, keluarga atau

masyarakat.

Penanganan pengaduan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak pada

Pusat Layanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi

Kalimantan Barat selama 6 (enam) bulan terakhir) dari Januari s.d. Juli 2016

sebanyak 25 kasus terdiri dari 3 kasus kekerasan fisik, 4 kasus kekerasan seksual, 3

kasus eksploitasi, 7 kasus penelantaran/kekerasan ekonomi, 4 kasus trafficking dan 4

kasus kekerasan lainnya yang dapat dilihat pada grafik berikut :

Sumber : Rekapitulasi Layanan Pengaduan Kekerasan P2TP2A Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2016, diolah bulan Agustus Tahun 2016

b. Layanan Rehabilitasi Medis / Kesehatan

Pelayanan Kesehatan adalah upaya yang meliputi aspek promotif, pereventif, kuratif

dan rehabilitatif. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Kalimantan Barat adalah

Puskesmas dan Rumah Sakit yang sudah mampu tatalaksana penanganan korban

kekerasan perempuan dan anak. Dalam kurun waktu 6 (enam) bulan terakhir mulai

dari Januari s.d. Juni 2016 pelayanan rehabilitasi medis/kesehatan yang diberikan

kepada korban di P2TP2A Provinsi Kalimantan Barat berjumlah 1 korban, yaitu

layanan di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Sungai Bangkong.

Sehubungan dengan hal tersebut, fasilitas layanan kesehatan yang sudah mampu

tatalaksana di Kalimantan Barat antara lain :

0

1

2

3

4

5

6

7

8

KekerasanFisik

KekerasanPsikis

KekerasanSeksual

Penelantaran Eksploitasi Trafficking Lainnya

Grafik Jumlah Kekerasan Berdasarkan Jenisnya di Kalimantan BaratSemester I Tahun 2016

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 99

1) Jumlah Puskesmas mampu tatalaksana Ktp/A = 37 Puskesmas;

2) Jumlah RSU vertikal/RSUD/RS Swasta/RS Polri yang melaksanakan pelayanan

terpadi bagi perempuan dan anak korban kekerasan = 3 RS;

3) Jumlah tenaga kesehatan terlatih tatalaksana Ktp/A di Puskesma = 134 orang;

dan

4) Jumlah tenaga kesehatan terlatih tatalaksana Ktp/A di Rumah Sakit = 24 orang.

Jumlah tersebut diatas dirasakan belum optimal jika dibandingkan dengan cakupan

wilayah di Kalbar yang mencakup 12 Kabupaten dan 2 Kota dengan rentang kendali

wilayah yang beragam.

c. Layanan Rehabilitasi Sosial

Rehabilitasi sosial adalah pelayanan yang ditujukan untuk memulihkan dan

mengembangkan kemampuan sesorang yang mengalami disfungsi sosial agar dapat

melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar. Pelayanan rehabilitasi sosial yang

diberikan kepada perempuan dan anak korban kekerasan dilaksanakan melalui

jejaring layanan yaitu SKPD yang memiliki tupoksi rehabilitasi sosial, dalam hal ini

Dinas Sosial.

d. Layanan Penegakan dan Bantuan Hukum

Layanan penegakan hukum adalah serangkaian tindakan oleh aparat negara yang

diberi kewenangan melaksanakan peraturan perundang-undangan dalam rangka

menangani kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, terutama untuk

memberikan sanksi terhadap pelaku dan memberikan perlindungan bagi sanksi

dan/atau korban.

Layanan penegakan hukum dilaksanakan oleh penyelnggara antara lain :

1) Polri, khususnya Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) yang melaksanan

proses penyelidikan, penyidikan, koordinasi dan kerjasama, penyelesaian dan

penyerahan berkas perkara kekerasan terhadap perempuan dan anak ke

kejaksanaan.

2) Kejaksaan, melakukan proses penutupan.

3) Hakim (di pengadilan), memimpin pemeriksaan dan pembuatan keputusan di

sidang pengadilan.

Sedangkan layanan bantuan hukum adalah jasa yang diberikan oleh pendamping

hukum, advokat atau relawan pendampingan saksi dan/atau korban kekerasan

terhadap perempuan dan anak yang sensitif gender.

Dalam hal pemberian bantuan, P2TP2A telah memiliki pendamping hukum dengan

kekhususan yang dimiliki sebagai advokat antara lain 1 (satu) orang P2TP2A Prov.

Kalbar dan 1 (satu) orang di P2TP2A Kota Pontianak. Ketidaktersediaan tenaga

pendamping hukum di hampir seluruh Kabupaten/Kota di Kalbar menyebabkan

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 100

ketidakberdayan perempuan dan anak sebagai korban kekerasan dikarenakan

ketidakmampuan secara ekonomi untuk membayar jasa advokat.

e. Layanan Pemulangan dan Reintegrasi Sosial

Layanan pemulangan adalah upaya mengembalikan perempuan dan anak korban

kekerasan dari luar negeri ke titik debarkasi/entry point atau dari daerah penerima ke

daerah asal korban. Sedangkan reintegrasi sosial adalah upaya penyatuan kembali

korban dengan pihak keluarga, keluarga pengganti atau masyarakat yang dapat

memberikan perlindungan dan pemenuhan kebutuhan bagi korban.

Layanan pemulangan dan reintegrasi sosial di Kalbar dilaksanakan oleh Dinas Sosial.

Pada Tahun 2016 korban yang mendapatkan layanan pemulangan dan reintegrasi

sosial berjumlah 10 (sepuluh) orang.

5. BIDANG KETENAGAKERJAANRealisasi Anggaran Program dan Kegiatan Urusan Wajib (Ketenagakerjaan)

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Barat (APBD)Tahun 2016

NO UNIT KERJA / PROGRAM PAGU DPA

REALISASIKEUANGAN

KET( Rp.) %

(Rp.)1 2 4 5 6 7I DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

( 01+02+03+04+05 ) 7.328.330.50001 DINAS NAKERTRANS PROV. KALBAR 2.120.395.5001 Program Peningkatan Kualitas Dan Produktivitas

Tenaga Kerja 544.483.000 181.487.500 33,33

01 Fasilitasi Kegiatan Komisi Badan Koordinasi SertifikasiProfesi Kalbar 66.303.500 57.763.100 87,12

03 Bimtek Instruktur Lembaga Pelatihan Kerja ( ILPK ) 61.504.000 51.963.400 84,4907 Editing Database Lulusan Pelatihan 30.927.000 26.343.000 85,1808 Bimbingan Teknis Penyusunan Dokumen Akreditasi

bagi Lembaga Pelatihan Kerja (LPK/ULK) 42.854.500 41.104.000 95,92

09 Pelaksanaan Akreditasi Bagi lembaga Pelatihan Kerja 75.364.000 4.314.000 5,7210 Pelatihan Pemagangan dalam Negeri Berbasis

Pengguna 267.530.000 - -

2 Program Perluasan Dan Penempatan Tenaga Kerja 494.685.000 85.725.900 17,3301 Rapat Kerja Teknis Program Perluasan dan

Pengembangan Kesempatan Kerja dengan Provinsi,Kabupaten / Kota

75.192.000 44.457.900 59,13

03 Layanan Informasi Ketenagakerjaan 77.486.000 14.508.000 18,7204 Penanggulangan TKI Bermasalah 108.829.000 19.190.000 17,6308 Penyusunan Rencana Tenaga Kerja Daerah 78.039.000 7.570.000 9,7005 Sosialisasi Tenaga Kerja ke Luar Negeri (TKLN) 155.139.000 - -

3 Program Pembinaan Hubungan Industrial 536.573.000 405.781.700 75,6201 Penanganan Kasus PHI / PHK 55.795.000 43.750.700 78,4102 Penanganan Kasus Unjuk Rasa / Mogok 66.578.000 65.247.000 98,0003 Pemberdayaan LKS Tripartit 254.480.000 230.178.000 90,4504 Rapat Koordinasi Serikat Buruh / Pekerja 46.060.000 46.029.000 99,9305 Peningkatan Kapasitas Dewan Pengupahan Provinsi

(Survey Kebutuhan Hidup Layak / KHL) 113.660.000 20.577.000 18,10

4 Program Perlindungan, Pengawasan dan KesejahteraanTenaga Kerja 544.654.500 336.614.800 61,80

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 101

01 Pencegahan / Penanganan Traficking 41.400.000 33.958.500 82,0302 Pengawasan Penyelesaian Klaim Kecelakaan Kerja 46.649.000 39.198.000 84,0303 Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan UMP 70.990.000 47.320.000 66,6604 Pembinaan Terbaik Tenaga Kerja Wanita 29.470.000 22.040.000 74,7905 Rencana Aksi Penghapusan Bentuk - bentuk Pekerjaan

Terburuk Untuk Anak 79.800.000 49.569.000 62,12

06 Pameran Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian 110.503.000 - -07 Rakor Bidang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian

Dinas Provinsi dengan Kabupaten Kota 139.162.500 117.864.300 84,70

08 Sosialisasi Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja(K3) 26.680.000 26.665.000 99,94

02 UNIT PENGEMB, PRODUKTIVITAS DAERAH(UP2D) 1.487.538.500 592.504.400 39,83

1 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas TenagaKerja 1.487.538.500 592.504.400 39,83

01 Monitoring, Evaluasi Peningkatan Kualitas danProduktivitas Tenaga Kerja 96.229.000 - -

02 Bimtek Pengukuran Nilai Tambah 204.122.000 185.119.000 90,6903 Pelatihan Motivasi Kewirausahaan dalam Rangka

Pengembangan Produktivitas 437.672.000 407.385.400 93,08

04 Pelatihan Manajemen Kewirausahaan dalam RangkaPeningkatan Produktivitas 442.709.000 - -

05 Pembinaan dan Bimbingan Konsultasi PeningkatanProduktivitas (UMKM) 152.261.000 - -

06 Pelatihan IPI (5S – KAIZEN) 65.831.500 - -03 UNIT HIGIENE PERSH KES DAN KESELAMATAN

KERJA 844.462.000 275.248.000 32,59

1 Program Perlindungan dan Pengembangan LembagaKetenagakerjaan 844.462.000 275.248.000 32,59

03 Penyuluhan HIPERKES dan Keselamatan KerjaKabupaten Bengkayang 52.016.000 52.008.000 99,98

04 Penyuluhan HIPERKES dan Keselamatan KerjaKabupaten Landak 52.016.000 - -

05 Penyuluhan HIPRKES dan Keselamatan KerjaKabupaten Sanggau 53.366.000 - -

07 Penyuluhan HIPERKES dan Keselamatan KerjaKabupaten Sintang 55.166.000 - -

08 Penyuluhan HIPERKES dan Keselamatan KerjaKabupaten Melawi 55.616.000 - -

19 Pengujian Lingkungan Perusahaan 200.000.000 99.064.000 49,5320 Pemeriksaan Kesehatan dan

Keselamatan Kerja di Perusahaan 250.000.000 124.176.000 49,67

25 Penyuluhan HIPERKES dan KK Kab. Sambas 52.016.000 - -26 Penyuluhan HIPERKES dan KK Kab. Sekadau 54.266.000 - -29 Kalibrasi Peralatan Laboratorium 20.000.000 - -

04 UNIT LATIHAN KERJA INDUSTRI (ULKI)PONTIANAK 1.673.062.000 1.048.678.750 62,68

1 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas TenagaKerja 1.290.604.500 925.127.750. 71,68

09 Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan bagi PencariKerja 1.290.604.500 925.127.750. 71,68

10 Identifikasi Kebutuhan Latihan 15.450.000 - -11 Pemasaran Lulusan 16.090.000 - -12 Sosialisasi Pelatihan 131.723.000 123.551.000 93,8013 Pemagangan 22.249.000 - -14 Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Bagi

Masyarakat Pedesaan 89.353.500 - -

15 Jejaring Kerjasama Komunikasi Industri 54.487.000 - -16 Kewirausahaan Pasca Pelatihan 53.105.000 - -

05 UKLI ENTIKONG 1.202.872.500 701.279.450 58,301 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga

Kerja 1.202.872.500 701.279.450 58,30

01 Rapat Koordinasi Instansi Teknis dan Kecamatan/Kelurahan 44.462.500 8.602.500 19,35

06 Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Bagi PencariKerja 1.158.410.000 692.676.950 59,80

JUMLAH ( 01+02+03+04+05 ) 7.328.330.500

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 102

Realisasi Anggaran Program dan Kegiatan Urusan Wajib (Ketenagakerjaan)Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Barat (APBN)

Tahun 2016

NO PROGRAM / KEGIATANALOKASI

ANGGARAN( Rp.)

REALISASIKETKEUANGAN %

( Rp.)I DEKONSENTRASI1 Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan

Produktifitas2.041.410.000 1.045.827.000 51,23

1 Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pelatihan Kerja danProduktivitas

297.890.000 78.930.000 26,50

2 Pengembangan dan Peningkatan PenyelenggaraanPemagangan Dalam dan Luar Negeri

703.190.000 267.437.000 38,03

3 Pengembangan dan Peningkatan Produktivitas 1.040.330.000 699.460.000 67,23

2 Program Penempatan dan Pemberdayaan Tenaga Kerja 2.686.430.000 489.879.780 18,241 Penempatan Tenaga Kerja dalam Negeri 142.610.000 - 0,002 Pembinaan Penempatan dan Perlindungan TKI Luar Negeri 226.360.000 81.740.000 36,113 Pengembangan dan Peningkatan Perluasan Kesempatan Kerja 1.354.674.000 204.671.050 15,114 Peningkatan Pengembangan Pasar Kerja 866.250.000 150.403.530 17,365 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen

Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja96.536.000 53.065.200 54,97

3 Program Perlindungan Tenaga Kerja dan Pengembangan SistemPengawasan Ketenagakerjaan

1.525.935.000 550.062.000 36,05

1 Peningkatan Kualitas Teknis Pemeriksaan dan PenyidikanNorma Ketenagakerjaan

329.400.000 37.050.000 11,25

2 Peningkatan Perlindungan Pekerja Perempuan danPenghapusan Pekerja Anak

147.590.000 12.450.000 8,44

3 Peningkatan Penerapan Norma Keselamatan dan KesehatanKerja ( K3 )

372.600.000 229.616,000 61,63

4 Peningkatan Penerapan Norma Kerja dan Jaminan SosialTenaga Kerja

266.050.000 93.415.000 35,11

5 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya DitjenPembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan

410.295.000 177.531.000 43,27

4 Program Pengembangan Hubungan Industrial dan PeningkatanJaminan Sosial Tenaga Kerja

3.358.050.000 1.362.412.800 40,57

1 Pengelolaan Kelembagaan dan Pemasyarakatan HubunganIndustrial

695.640.000 270.929.000 38,95

2 Peningkatan Penerapan Pengupahan 539.510.000 48.050.000 8,913 Konsolidasi Pelaksanaan Peningkatan Intensitas Pencegahan

PHK dan Penyelesaian Hubungan Industrial549.350.000 310.700.000 56,56

4 Pengelolaan Persyaratan Kerja Kesejahteraan dan AnalisisDiskriminasi

493.340.000 185.616.200 37,62

5 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya DitjenPembinaan Hubungan Industrial dan Jamsostek

969.900.000 440.392.600 45,41

6 Peningkatan Penerapan Jaminan Sosial Tenaga Kerja 110.310.000 106.725.000 96,75

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 103

6. BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANGPeranan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Barat Untuk menjawab kebutuhan

Pelayanan dasar bagi masyarakat dalam penyediaan sarana dan prasarana di bidang

pekerjaan umum dan penataan ruang, dilakukan dengan menyusun program, kegiatan

dan alokasi anggaran sebagai berikut :

No Jenis PelayananDasar Indikator SPM Program Kegiatan dan

dukungan dana1 Penyediaan Air

baku untukkebutuhanmasyarakat

1 Tersedianya airirigasi untukpertanianrakyat padasistem irigasiyang sudahada.

ProgramPengelolaanSumber Daya Air

ProgramPengembanganKinerjaPengelolaan AirMinum

ProgramPengembanganKinerjaPengelolaanPenyehatanLingkungan

1

2

3

4

5

1

2

1

Perencanaan TeknisIrigasi,rawa,tambakdan air baku Rp.9.962.545.000,-Rehabilitasi/Pemeliharaan jaringan irigasidan rawa Rp.57.069.495.000,-Penyediaan danPengelolaan air bakuRp. 772.129.000,-Operasi danPemeliharaanJaringan Irigasi danRawa Rp.12.249.080.000,-Peningkatan jaringanirigasi dan rawa Rp.4.499.800.000,-

Penyediaan SistemPenyediaan AirMinum padaKawasanPermukiman Rp.8.943.460.490,-MonevPengembanganKinerja PengelolaanAir Minum Rp.243.100.000,-

PembangunanFasilitasi Mandi CuciKakus (MCK) Rp.550.000.000,-

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 104

2 Penyediaan jalanuntuk melayanikebutuhanmasyarakat

1 Tersedianyajalan yangmenghubungkan pusat-pusatkegiatan dalamwilayahkabupaten/kota.

PengembanganKawasanPermukiman,Perkotaan danPedesaan

1

2

3

4

Pengembangan /PeningkatanInfrastruktur kawasanpermukiman kumuhperkotaanRp.28.474.225.000PenyusunanDatabaseInfrastruktur KawasanPermukiman kumuhPerkotaanRp.171.509.000PengembanganInfrastruktur kawasanpermukiman padakawasan pedesaanpotensial,perbatasan,desa tertinggal danpulau terkecil Rp.101.185.638.110Monev PelaksanaanKegiatanPengembanganInfrastruktur Kawasanpermukimanperkotaan, pedesaandan P2KKP Rp.275.830.000,-

2 Tersedianyatingkat kondisijalan provinsibaik dansedang

ProgramPenyelenggaraanJalan

1

2

3

4

5

Monev Pengendaliandan Pembinaan BinaMargaRp. 478.050.000Perencanaan danPengawasan Jalandan Jembatan Rp.4.075.650.000,-Pemeliharaan Jalandan Jembatan Rp.85.200.128.430Peningkatan /Pelebaran jalan danJembatan Rp.310.971.938.640Pembangunan /Penggantian Jalandan JembatanRp.52.755.604.500

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 105

3 Sistem InformasiJasa Konstruksi

1 TersedianyaSistemInformasi JasaKonstruksisetiap tahun

ProgramPembinaan JasaKonstruksi

ProgramPeningkatanPelayanan JasaPengujian

1

2

3

4

5

6

1

2

3

4

5

6

Sosialisasi dandesiminasi peraturanperundangan-undangan jasakonstruksi Rp.108.584.500Pembinaan BadanUsaha JasaKonstruksi Rp.173.330.100Monev Ijin UsahaJasa Konstruksi Rp.260.515.800,-Forum jasaKonstruksi DaerahKalbar Rp.160.303.000,-Bimbingan TeknisBidang JasaKonstruksi Rp.135.668.900,-Pelatihan di bidangPU Rp. 226.185.000,-

Pemeliharaanrutin/berkalakalibarasi alat-alat labpengujian Rp.62.050.000,-Penyediaanperlengkapan/peralatan lab. Pengujian Rp.10.682.000,-Penyedian BahanMaterialLab.Pengujian Rp.80.500.000,-Pengujian kualitaspelaksanaanpekerjaan konstruksiRp. 86.035.000,-Pengem. SistemInformasi dansertifikasilab.Pengujian Rp.84.057.000Penyusunan IKM Rp.8.640.000,-

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 106

4 InformasiPenataan Ruang

1 Prosentasetersedianyainformasimengenairencana tataruang (RTR)wilayahProvinsibesertarencanarincinya melaluipeta analogdan peta digital

ProgramPengawasanPenataan Ruang

ProgramPerencanaan tataRuang

1

2

3

4

Monev penataanruang Rp.248.273.000,-

Sosialisasi PerdaRTRW Prov.KalbarRp. 418.209.800,-Peninjauan KembaliRTR KSP KawasanPel.Sungai Kunyitdan sekitarnya Rp.660.627.000,-Persetujuansubstansi RTR KSPKawasan IndustriMandor dan KawasanMetropolitan Rp.222.250.200,-

Dari tabel diatas dapat di jelaskan bahwa dalam empat Jenis pelayanan dasar Standar

pelayanan Minimal (SPM) terakumulasi dalam kegiatan masing-masing bidang sebagai

berikut :

1. Bidang SDA dan Irigasi

Jenis pelayanan dasar Penyediaan Air baku untuk kebutuhan masyarakat

dengan kegiatan :

(1) Perencanaan Teknis, Irigasi, Rawa,Tambak dan Air Baku dengan usulan

anggaran sebesar Rp. 9.962.545.000,-

(2) Rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi dan rawa dengan usulan anggaran

sebesar Rp. 12.249.080.000,-

(3) Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku dengan usulan anggaran sebesar Rp.

772.129.000,-

(4) Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi dan Rawa dengan usulan anggaran

Rp. 12.249.080.000,-

(5) Peningkatan Jaringan Irigasi dan Rawa dengan usulan anggaran Rp.

4.499.800.000,-

(6) Penyediaan SPAM pada kawasan permukiman dengan usulan anggaran Rp.

8.943.460.490,-

(7) Monev Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dengan usulan

anggaran Rp. 243.100.000,-

(8) Pembangunan Fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) dengan usulan anggaran Rp.

550.000.000,-

2. Bidang Bina Marga

Jenis Pelayanan dasar Penyediaan jalan untuk melayani kebutuhan

masyarakat dengan kegiatan :

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 107

(1) Pengembangan / peningkatan infrastruktur kawasan permukiman kumuh

perkotaan dengan usulan anggaran Rp. 28.474.225.200,-

(2) Penyusunan Database Infrastruktur kawasan permukiman kumuh perkotaan

dengan usulan anggaran Rp. 171.509.000,-

(3) Pengembangan infrastruktur kawasan permukiman pada kawasan perdesaan

potensial,perbatasan,desa tertinggal dan pulau terkecil dengan usulan anggaran

Rp. 101.185.638.110,-

(4) Monitoring Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Infrastruktur Kawasan

Permukiman perkotaan, pedesaan dan P2KKP dengan usulan anggaran Rp.

275.830.000,-

(5) Monev Pengendalian dan Pembinaan Bidang Bina Marga dengan usulan

anggaran Rp. 478.050.000,-

(6) Perencanaan dan Pengawasan Jalan dengan usulan anggaran Rp.

4.075.650.000,-

(7) Pemeliharaan Jalan dan Jembatan dengan usulan anggaran Rp.

85.200.128.430,-

(8) Peningkatan / Pelebaran jalan dan jembatan dengan usulan anggaran Rp.

310.971.938.640,-

(9) Pembangunan / Penggantian Jalan dan Jembatan dengan usulan anggaran Rp.

52.755.604.500,-

3. Jasa Konstruksi

Jenis Pelayanan dasar Sistem Informasi Jasa Konstruksi dengan Kegiatan :

(1) Sosialisasi dan Desiminasi Peraturan Perundang-undangan jasa konstruksi

dengan usulan anggaran Rp. 108.584.500,-

(2) Pembinaan Badan Usaha Jasa Konstruksi dengan usulan anggaran Rp.

173.330.100,-

(3) Monitoring dan evaluasi izin usaha jasa konstruksi dengan usulan anggaran Rp.

260.515.800,-

(4) Forum Jasa Konstruksi Daerah Kalimantan Barat dengan usulan Anggaran Rp.

160.303.000,-

(5) Bimbingan Teknis di Bidang Jasa Konstruksi dengan usulan anggaran Rp.

135.668.900,-

(6) Pelatihan di bidang Pekerjaaan umum dengan usulan anggaran Rp.

226.185.000,-

(7) Pemeliharaan rutin / berkala dan kalibrasi alat-alat lab pengujian dengan usulan

anggaran Rp. 62.050.000,-

(8) Penyediaan perlengkapan / peralatan lab. Pengujian dengan usulan anggaran

Rp. 10.682.000,-

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 108

(9) Penyediaan Bahan / Material Lab. Pengujian dengan usulan anggaran Rp.

80.500.000,-

(10) Pengujian kualitas pelaksanaan pekerjaan konstruksi dengan usulan anggaran

Rp. 86.035.000,-

(11) Pengembangan sistem informasi dan sertifikasi lab pengujian dengan usulan

anggaran Rp. 84.057.000,-

(12) Penyusunan Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) dengan usulan anggaran Rp.

8.640.000,-

4. Bidang Penataan Ruang

Jenis pelayanan dasar Informasi Penataan Ruang dengan Kegiatan :

(1) Monev Penataan Ruang dengan usulan anggaran sebesar Rp. 248.273.000,-

(2) Sosialisasi Perda RTRW Provinsi Kalimantan Barat dengan usulan anggaran

Rp. 418.209.800,-

(3) Peninjauan Kembali RTR KSP Kawasan Pelabuhan Kec. Sungai Kunyit dan

sekitarnya dengan usulan anggaran Rp. 660.627.000,-

(4) Persetujuan substansi RTR KSP Kawasan Industri Mandor dan Kawasan

Metropolitan dengan usulan anggaran Rp. 222.250.200,-

7. BIDANG PENANAMAN MODAL

Program dan kegiatan yang terkait dengan penerapan pelaksanaan Standar Pelayanan

Minimal bidang Penanaman Modal pada BPMPTSP Provinsi Kalimantan Barat yang

bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) antara lain:

Program dan Kegiatan APBD

No. Jenis Pelayanan Program Kegiatan1 Kebijakan Penanaman

ModalProgramPeningkatanPengembanganPenanaman Modal

Kajian PengembanganProyek-Proyek PendukungInvestasiPenyusunan Peta/ Road MapInvestasi

2 Kerjasama PenanamanModal

ProgramPeningkatanKerjasamaPenanaman Modal

Rapat Koordinasi KerjasamaDunia Usaha

3 Promosi PenanamanModal

ProgramPeningkatanPromosi Investasi

Promosi Investasi

4 Pelayanan PenanamanModal

Program RevitalisasiPelayananPenanaman Modal

Rapat Forum PTSPRapat koordinasi PelayananPerizinan dan Non PerizinanPeningkatan danPengembangan PelayananPerizinan Terpadu

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 109

Peningkatan KapasitasPenyelenggaraan PTSP diKalimantan BaratPenyusunan Laporan SurveyKepuasan Masyarakat

5 PengendalianPelaksanaanPenanaman Modal

ProgramPeningkatan Iklimdan RealisasiInvestasi

Bimbingan Teknis dan TataCara PengendalianPenanaman Modal

6 Pengelolaan Data danSistem InformasiPenanaman Modal

- -

7 Penyebarluasan,Pendidikan danPelatihan PenanamanModal

ProgramPeningkatanPengendalianPenanaman Modal

Sosialisasi PeraturanPerundang – Undangan danKebijakan Penanaman Modal

Program dan kegiatan yang terkait dengan penerapan pelaksanaan Standar Pelayanan

Minimal bidang Penanaman Modal pada BPMPTSP Provinsi Kalimantan Barat yang

bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) antara lain :

Program dan Kegiatan APBN

No. Jenis Pelayanan Program Kegiatan1 Pengendalian Pelaksanaan

Penanaman ModalPeningkatan DayaSaing PenanamanModal

Dekonsentrasi di BidangPemantauan PelaksanaanPenanaman Modal

L a p o r a n S P M P r o v i n s i K a l b a r T a h u n 2 0 1 6 110

BAB IV

PENUTUP

Berdasarkan pelaporan yang telah disusun mengenai kinerja pencapaian SPM Provinsi

Kalimantan Barat maka dalam rangka mendorong percepatan penerapan SPM perlu

diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Pemerintah Pusat meminta Pemerintah Daerah untuk menerapkan SPM melalui

pengintegrasian indikator SPM ke dalam dokumen perencanaan dan penganggaran.

Akan tetapi penerapan SPM ini belum menjadi dasar pertimbangan dalam penetapan

penganggaran oleh TAPD. Oleh karena itu, diperlukan adanya pemahaman yang sama

dari Tim Anggaran Pemda terhadap urgensi penerapan SPM di daerah, khususnya

terhadap penganggaran SPM.

b. Beberapa hal yang dapat disarankan terkait penerapan SPM di daerah adalah sebagai

berikut:

1. Dokumen penerapan SPM Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota

seharusnya menjadi salah satu dasar pertimbangan pemerintah pusat dalam

menentukan perimbangan keuangan yang lebih adil dan transparan kepada daerah

(ada dana dekonsentrasi).

2. Kementerian Dalam Negeri melalui Ditjen Keuangan Daerah hendaknya

menegaskan kepada Gubernur/Bupati/Walikota agar dokumen penerapan SPM

menjadi salah satu pertimbangan dalam penetapan pagu anggaran oleh TAPD di

daerah (Bappeda dan BPKAD).

3. Pemerintah Pusat dan Daerah bersama-sama mengadakan pembinaan, sosialisasi,

dan bimtek tentang Percepatan Penerapan SPM secara berkala dan

berkesinambungan.

4. Untuk mempercepat pencapaian target SPM, hendaknya Pemerintah Pusat

memberikan dukungan dana kepada Provinsi dan Kabupaten/Kota berupa dana

dekonsentrasi dan dana alokasi khusus. Karena sebagian besar target SPM tidak

tercapai karena tidak adanya alokasi anggaran.

5. Daerah agar ditekankan untuk membuat sistem informasi SPM sehingga

mempercepat dalam penyusunan pencapaian laporan SPM. Namun hal ini

memerlukan dukungan penuh dari pusat dengan lebih intensif memberikan

sosialisasi, bimtek, dan sdm untuk membentuk sistem informasi SPM.

a.n. GUBERNUR KALIMANTAN BARATSekretaris Daerah,

Dr. H.M. ZEET HAMDY ASSOVIE, MTMPembina Utama

NIP. 19620815 199103 1 011

BBBiiirrrooo OOOrrrgggaaannniiisssaaasssiiiSSSeeekkkrrreeetttaaarrriiiaaattt DDDaaaeeerrraaahhh PPPrrrooovvviiinnnsssiii KKKaaalllbbbaaarrr

Kantor Gubernur Kalbar, Gedung BKD Lt. 2Jalan Ahmad Yani Pontianak Telp. (0561) 736541 ext. 236

e-mail : [email protected]