standar pelayanan kebidanan

16
24 STANDAR PELAYANAN KEBIDANAN A. STANDAR PELAYANAN UMUM Terdapat dua standar pelayanan Standar 1 : Persiapan untuk kehidupan keluarga sehat Persyaratan standar : Bidan memberikan penyuluhan dan nasehat kepada perorangan, keluarga dan masyarakat terhadap segala halyang berkaitan dengan kehamilan, termasuk penyuluhan umum, gizi, KB, kesiapan dalam menghadapi kehamilan dan menjadi calon orang tua, menghindari kebiasaan yang tidak baik dan mendukung kebiasaan baik Standar 2 : Pencatatan dan Pelaporan Persyaratan standar : Bidan melakukan pencatatan semua kegiatan yang dilakukan, yaitu registrasi. Semua ibu hamil diwilayah kerja, rincian yan yg diberikan kpd setiap ibu hamil/bersalin/nifas dan BBL, semua kunjungan rumah dan penyuluhan kpd masy. Disamping itu bidan hendaknya mengikutsertakan kader untuk mencatat semua ibu hamil dan meninjau upaya masy yg berkaitan dg ibu dan BBL. Bidan meninjau scr teratur cat tsb untukmenilai kinerja dan penyusunan rencana kegiatan untuk meningkatkan pelayanannya B. STANDAR PELAYANAN ANT ENATAL Terdapat enam standar pelayanan Standar 3 : Identifikasi Ibu hamil Persyaratan standar : Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala untukmemberikan penyuluhan dan memotivasi ibu, suami dan anggota masyarakat agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilan sejak dini secara teratur Standar 4 : pemeriksaan dan pemantauan antenatal Persyaratan standar : Bidan memberikan sedikitnya 4 x pelyanan antenatal. Pemeriksaan meliputi anamnesa dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan berlangung normal. Bidan juga hrs mengenal resti/kelainan, khususnya anemia, kurang gizi,hipertensi, PMS/infeksi HIV;memberikan pelayanan imunisasi, nasehat dan penyuluhan kes serta tugas terkaitlainnya yg diberikan oleh puskesman. Bidan harus mencatat data yang tepat pada setiapkunjungan Bila ditemukan kelainan, bidan harus mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan merujukuntuk tindakan selanjutnya Standar 5 : Palpasi Abdomen Persyaratan standar : Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksamamelakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan, dan bilaumur kehamilan bertambahmemeriksa posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepalajanin ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelaianan serta melakukan rujukan tepat waktu Standar 6 : Pengelolaan Anemia pada Kehamilan Persyaratan standar : Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penganan dan atau

Upload: aprhodite-sii-zulaikha

Post on 17-Jan-2016

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

standar pelayanan kebidananadalah acuan bidan dalam melaksanakan pelayanan kebidanannya

TRANSCRIPT

Page 1: Standar Pelayanan Kebidanan

24 STANDAR PELAYANAN KEBIDANAN

A. STANDAR PELAYANAN UMUM Terdapat dua standar pelayanan

Standar 1 : Persiapan untuk kehidupan keluarga sehat Persyaratan standar : Bidan memberikan penyuluhan dan nasehat kepada perorangan, keluarga dan masyarakat terhadap segala halyang berkaitan dengan kehamilan, termasuk penyuluhan umum, gizi, KB, kesiapan dalam menghadapi kehamilan dan menjadi calon orang tua, menghindari kebiasaan yang tidak baik dan mendukung kebiasaan baik

Standar 2 : Pencatatan dan Pelaporan Persyaratan standar : Bidan melakukan pencatatan semua kegiatan yang dilakukan, yaitu registrasi. Semua ibu hamil diwilayah kerja, rincian yan yg diberikan kpd setiap ibu hamil/bersalin/nifas dan BBL, semua kunjungan rumah dan penyuluhan kpd masy. Disamping itu bidan hendaknya mengikutsertakan kader untuk mencatat semua ibu hamil dan meninjau upaya masy yg berkaitan dg ibu dan BBL. Bidan meninjau scr teratur cat tsb untukmenilai kinerja dan penyusunan rencana kegiatan untuk meningkatkan pelayanannya

B. STANDAR PELAYANAN ANT ENATAL Terdapat enam standar pelayanan

Standar 3 : Identifikasi Ibu hamil Persyaratan standar : Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala untukmemberikan penyuluhan dan memotivasi ibu, suami dan anggota masyarakat agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilan sejak dini secara teratur

Standar 4 : pemeriksaan dan pemantauan antenatal Persyaratan standar : Bidan memberikan sedikitnya 4 x pelyanan antenatal. Pemeriksaan meliputi anamnesa dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan berlangung normal.

Bidan juga hrs mengenal resti/kelainan, khususnya anemia, kurang gizi,hipertensi, PMS/infeksi HIV;memberikan pelayanan imunisasi, nasehat dan penyuluhan kes serta tugas terkaitlainnya yg diberikan oleh puskesman. Bidan harus mencatat data yang tepat pada setiapkunjungan Bila ditemukan kelainan, bidan harus mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan merujukuntuk tindakan selanjutnya

Standar 5 : Palpasi Abdomen Persyaratan standar : Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksamamelakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan, dan bilaumur kehamilan bertambahmemeriksa posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepalajanin ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelaianan serta melakukan rujukan tepat waktu

Standar 6 : Pengelolaan Anemia pada Kehamilan Persyaratan standar : Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penganan dan atau rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan Persyaratan standar : Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali tanda serta gejala preeklamsia lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat dan merujuknnya

Standar 8 : Persiapan Persalinan Pernyataan standar : Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta keluarganya pada trimester ketiga, untuk memastikan bahwa persiapan persalinan yang bersih dan aman serta suasana yang menyenangkan akan direncanakan dengan baik, di samping persiapan transportasi dan

Page 2: Standar Pelayanan Kebidanan

biaya untuk merujuk, bila tiba-tiba terjadi keadaan gawat darurat. Bidan hendaknya melakukan kunjungan rumah untuk hal ini.

C. STANDAR PELAYANAN KEBIDANAN. Terdapat empat standar dalam standar pertolongan

persalinan

Standar 9 : Asuhan Persalinan Kala I. Pernyataan standar : Bidan menilai secara tepat bahwa persalinan sudah mulai, kemudian memberikan asuhan dan pemantauan yang memadai, dengan memperhatikan kebutuhan klien, selama proses persalinan berlangsung.

Standar 10 : Persalinan Kala II Yang Aman. Pernyataan standar : Bidan melakukan pertolongan persalinan yang aman, dengan sikap sopan dan penghargaan terhadap klien serta memperhatikan tradisi setempat.

Standar 11 : Penatalaksanaan Aktif Persalinan Kala Tiga. Pernyataan standar : Bidan melakukan penegangan tali pusat dengan benar untuk membantu pengeluaran plasenta dan selaput ketuban secara lengkap.

Standar 12 : Penanganan kala II dengan gawat janin melalui episiotomi. Pernyataan standar : Bidan mengenali secara tepat tanda-tanda gawat janin pada kala II yang lama, dan segera melakukan episiotomi dengan aman untuk memperlancar persalinan, diikuti dengan penjahitan perineum.

D. STANDAR PELAYANAN NIFAS. Terdapat tiga standar dalam standar pelayanan nifas

Standar 13 : Perawatan Bayi Baru Lahir. Pernyataan standar : Bidan memeriksa dan menilai bayi baru lahir untuk memastikan pernafasan spontanmencegah hipoksia sekunder, menemukan kelainan, dan melakukan tindakan atau merujuk sesuai dengan kebutuhan. Bidan juga harus mencegah atau menangani hipotermia.

Standar 14 : Penanganan Pada Dua Jam Pertama Setelah Persalinan. Pernyataan standar : Bidan melakukan pemantauan ibu dan bayi terhadap terjadinya komplikasi dalam dua jam setelah persalinan, serta melakukan tindakan yang diperlukan. Di samping itu, bidan memberikan penjelasan tentangan hal-hal mempercepat pulihnya kesehatan ibu, dan membantu ibu untuk memulai pemberian ASI.

Standar 15 : Pelayanan Bagi Ibu Dan Bayi Pada Masa Nifas. Pernyataan standar : Bidan memberikan pelayanan selama masa nifas melalui kunjungan rumah pada hari ketiga, minggu kedua dan minggu keenam setelah persalinan, untuk membantu proses pemulihan ibu dan bayi melalui penanganan tali pusat yang benar; penemuanan dini penanganan atau rujukan komplikasi yang mungkin terjadi pada masa nifas; serta memberikan penjelasan tentang kesehatan secara umum, kebersihan perorangan, makanan bergizi, perawatan bayi baru lahir, pemberian ASI, imunisasi dan KB.

E. STANDAR PENANGANAN KEGAWATAN OBSTETRI DAN NEONATAL Di samping standar

untuk pelayanan kebidanan dasar ( antenatal, persalinan dan nifas), di sini ditambahkan

beberapa standar penanganan kegawatan obstetri-neonatal. Seperti telah dibahas sebelumnya,

bidan diharapkan mampu melakukan penanganan keadaan gawat darurat obstetric-neonatal

tertentu untuk penyelamatan jiwa ibu dan bayi. Di bawah ini dipilih sepuluh keadaan gawat

darurat obstetri-neonatal yang paling sering terjadi dan sering menjadi penyebab utama

kematian ibu/bayi baru lahir.

Page 3: Standar Pelayanan Kebidanan

Standar 16 : Penanganan Perdarahan Dalam Kehamilan, Pada Tri-mester III Pernyataan standar : Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala perdarahan pada kehamilan, serta melakukan pertolongan pertama dan merujuknya.

Standar 17 : Penanganan Kegawatan Pada Eklamsia. Pernyataan standar : Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala eklamsia mengancam. Serta merujuk dan atau memberikan pertolongan pertama.

Standar 18 : Penanganan Kegawatan Pada Partus Lama/Macet Pernyataan standar : Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala partus lama/macet serta melakukan penanganan yang memadai dan tepat waktu atau merujuknya.

Standar 19 : persalinan dg penggunaaan Vakum Ekstraktor Pernyataan standar : Bidan mengenali kapan diperlukan ekstraksi vakum,melakukannya secara benar dalammemberikan pertolongan persalinan dengan memastikan keamnannya bagi ibu dan janin

Standar 20 : Penanganan Retensio Plasenta Pernyataan standar : Bidan mampu mengenali retensio placenta dan memberikan pertolongan pertama termasuk plasenta manual dan penangan perdarahan sesuai dengan kebutuhan

Standar 21 : Penangan Perdarahan Postpartum Primer Pernyataan standar : Bidan mampu mengenali perdarahan yang berlebuhan dalam 24 pertama setelah persalinan (perdarahan postpartum primer) dan segera melakukan pertolongan pertama untuk mengendalikan perdarahan

Standar 22 : Penanganan Perdarahan Postpartum Sekunder Pern yataan standar: Bidan mampu mengenali secara tepat dan dini tanda serta gejala perdarahan postpartum sekunder, dan melakukan pertolongan pertama untuk penyelamatan jiwa ibu dan atau merujuknya

Standar 23 : Penanganan Sepsis Puerperalis Pernyataan standar: Bidan mampu mengenali secara tepat tanda dan gejala sepsis puerperalis, serta melakukan pertolongan pertama atau merujuknya

Standar 24 : Penanganan Asfesia Neonatorum Pernyaan standar : Bidan mampu mengenali dengan tepat bayi baru lahir dengan asfeksia, serta melakukan resusitasi secepatnya, mengusahakan bantuan medis yang diperlukan dan memberikan perawatan lanjutan

Page 4: Standar Pelayanan Kebidanan

TATA RUANG DAN BANGUNANKAMAR OPERASI DAN KAMARBERSALIN•LOKASI○Lokasi OK dan VK harus mudah di capai dari bagian lain dan satu sama lain•BENTUK○Sudut-sudutnya todak bolehtajam, baik sudut lantai, dinding maupun langit –langit○Dinding, lantai dan langit-langit terbuat dari bahan yang keras, tidak berpori,t ahan   ap i ,   kedap   a i r   t i dak  mudah  ko to r ,   t i dak   l i c i n ,   t i dak  mempunya i s ambungan ,  wa rna   t e r ang . \ ,  mudah  d ibe r s i hkan  dan   t i dak   ada   t empa t menampung debu•UKURAN○Ukuran minimal 30 – 40 m2, maksimal 55 – 60 m2 tinggi plafon minimal 2,5m, maksimal 3,65 m•PINTU○Sebaiknya bentuk pintu sliding, namun bila pintu swing, maka pintu harusselalu tertutup dengan menggunakan penutup otomatis○Ukuran pintu minimal 1,2 X 2,10 m○Pintu harus selalu terawat, dan tidak boleh mengeluarkan suara•JENDELA○Harus   ada  kaca   t embus  pandang   aga r   o r ang  da r i   l ua r   dapa t  me l i ha t keadaan di dalam kamar bedah tanpa harus masuk•VENTILASI ○Memakai AC dilengkapi filter dan sistem ultraclean luminay airflow○Suhu diatur antara 19 – 22oC dan kelembaban udara 50 – 60 %•SISTEM PENERANGAN○Lampu ruangan memakai lampu pijar putih tertanam di dalam langit-langitsehingga tidak menampung debu dan mudah dibersihkan○Pencahayan ruangan sesuai peraturan pencahayaan pada buku ini

Page 5: Standar Pelayanan Kebidanan

○Lampu operasi merupakan lampu khusus yang terdiri dari beberapa lampuyang fokusnya dapat diatur, tidak panas, terang, tidak menyilaukan dan tidakmenimbulkan bayangan•SISTEM GAS○Sistem gas sebaiknya dibuat sentral memakai sistem pipa○Sistem pipa melalui bawah lantai atau diatas langit-langit○Dibedakan sistem pipa O2dan Nitrogen Oksida•SISTEM LISTRIK○Harus ada sistem penerangan darurat dan sistem listrik cadangan○Bila dalam kamar bedah ada beberapa titik penyambungan aliran listrik,maka sebaiknya dibedakan sirkuitnya sehingga bila terjadi gangguan listrikpada satu titik, maka bisa dipindahkan ke titik lainnya•SISTEM KOMUNIKASI○Harus ada sistem komunikasi dengan ruangan lain di dalam RS dan ke luar RS•INTRUMENTASI○Semua peralatan harus mobile, mempunyai roda atau diletakkan diatastrolley beroda○Semua alat sebaiknya terbuat dari stainless steel dan mudah dibersihkan

TATA KERJA DI KAMAR BERSALINPersiapan kamar bersalinPembersihan RutinPembersihan Harian•Setiap hari seluruh permukaan lantai kompleks OK – VK dibersihkan dan di desinfeksi•Setiap hari dilakukan pemeriksaan prasarana sepertipenyediaan air bersih, kelistrikan, pencahayaan, ventilasi,dsb•Setelah dibersihkan dilakukan sterilisasi ruangan denganlampu ultraviolet secara terus menerus hingga saatdibersihkan keesokan harinya.•Pelaksana adalah tim pemeliharaan, dan penaggung jawabadalah Kepala OK dan Kepala VK  Pembersihan Mingguan

Page 6: Standar Pelayanan Kebidanan

•Seluruh permukaan dinding Kamar Bersalin dibersihkan•Lantai dibersihkan dengan dan didesinfeksi•Seluruh permukaan lain seperti permukaan lampu ,trolley , Lemari, bedside cabinet, Kabel-kabel dan selang ,cuff, Tabung O2, meja obat, kursi, AC dll dibersihkan dandidesinfeksi•Kamar mandi dibersihkan•Semua peralatan sterilisasi dibersihkan•Dilakukan rutin dan teratur seminggu sekali .•Pelaksana adalah tim pemeliharaan dan penanggung jawab adalah kepala OK Pembersihan Bulanan•Dilakukan Pemeriksaan dan penilaian kondisi dan fungsiserta inventarisasi dan kondisi sarana fisik bangunan,prasarana dan peralatan serta obat-obatan di kompleks OK – VK •Semua hasil pemeriksaan dilaporkan di rapat bulananPembersihan Pra dan Pasca Persalinan•Bila pasien masuk VK setelah dilakukan pembersihan rutinmaka ruangan bersalin tidak perlu dibersihkan lagi•Bila pasien masuk VK sebelum dilaksanakan pembersihanrutin, maka segera dilakukan pembersihan ruanganbersalin dan sekitarnya.•Pasca persalinan semua permukaan yang terkontaminasidibersihkan dan di desinfeksiPersiapan pasien bersalinA.Pers iapan f i s ik  Pasien harus dalam kondisi aman dan sehat untuk melakukanpersalinan yang ditandai oleh

 ○Dilakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh dengan hasilpemeriksaan fisik oleh dokter ruangan dan atau dokter konsulenRSBL menunjukkan kondisi dalam batas toleransi○D o k t e r   R u a n g a n   d a n   a t a u   d o k t e r   k o n s u l e n   K e b i d an a n menyatakan pasien dapat melaksanakan persalinan normal○Bila diperlukan dapat dilakukan pemasangan Supportif sepertiO2, IV line○Pasien dalam keadaan bersih, bila perlu sudah mandi, pakaiandari RS, bersih.A.Pers iapan menta l○Pasien harus memahami teknik yang benar dari persalinan danmemahami tentang segala kemungkinan yang harus dihadapidalam persalinan ini. Lakukan Informed Consent sesuai prosedur.○Pas i en  d i   t enangkan  dan  d ibe r i   penyu luhan  yang  ba ik   aga r t ega r   .   Pa s i en  d imin t a   un tuk  be rdoa  menuru t   keyak inannya masing-masing.

Page 7: Standar Pelayanan Kebidanan

○Keluarga pasien diminta selalu mendampingi dan mendukungsecara moril.○Perlakukan sesuai peraturan Tatakrama di RSBLA.Persiapan jalan lahir○Tidak ada persiapan khusus jalan lahir untuk persalinan normalPersiapan personil kamar bersalin•Pelaksana Observasi / Penolong PersalinanPengertian :Adalah petugas yang memeriksa pasien, memeriksa kehamilan, mengobservasikemajuan persalinan, menolong persalinan, melakukan asuhan Bayi Baru lahir,dan mengelola kala IVSyarat :Bidan/ dokter/Spesialis terlatihMemahami /fasih asuhan persalinan normalMemahami/fasih tindakan aseptik / antiseptik

 Mampu melakukan resusitasi BBLMampu melakukan Episiotomy dan PenjahitanMengenal tanda-tanda bahaya persalinanMampu menangani kegawatan persalinanTugas :•Melakukan anamnesa,•Melakukan pemeriksaan fisik•Menegakkan diagnosa•Melakukan konsultasi•Melakukan observasi•Mellengkapi formulir SOAP dan Partograf •Menolong persalinan kala II•Melakukan Asuhan BBL•Melakukan Resusitasi BBL•Melakukan Inisiasi Menyusu Dini•Mengelola perdarahan dan perlukaan pasca persalinan•Memantau Kala IV•Membuat Laporan•Asisten PenolongPengertian :Adalah petugas yang membantu penolong melaksanakan tugasnyaSyarat :Paramedik / Bidan terlatihMemahami proses asuhan persalinan normalMemahami/fasih tindakan aseptik / antiseptikMampu membantu melakukan resusitasi BBLMampu membantu tindakan

Page 8: Standar Pelayanan Kebidanan

Episiotomy dan PenjahitanMengenal tanda-tanda bahaya persalinanMampu membantu penenganan kegawatan persalinanMengenal betul ruangan bersalin dan letak alat / obatTugas•Membantu anamnesa,•Membantu pemeriksaan fisik•Membantu melakukan observasi•Sebagai asisten persalinan kala II•Membantu Asuhan BBL•Membantu resusitasi BBL•Membantu Inisiasi Menyusu Dini•Membantu pengelolan perdarahan dan perlukaan pasca persalinan•Membantu memantau Kala IV•Melakukan pembersihan ruangan, desinfeksi, pengelolaan sampah dsb

 Prosedur Tetap Pelayanan Pasien Bersalin di RSBL Tujuan :•Terlaksana pelayanan persalinan normal yang aman dan sesuai standar •Ibu dapat melahirkan dengan selamat dan terawasi dengan cermat•Bayi dapat lahir dengans elamat dan terawat dengan baikKebijakan :•Tata laksana persalinan normal mengacu pada Standar asuhan persalinan normalJNPK-KR dan Standar Pelayanan kebidanan DepKes•Pelayanan persalinan normal dilaksanakan oleh setidaknya seorang bidan terlatih danseorang asisten•Semua Kegiatan pelayanan harus tetap sesuai dengan standar kerja, standar profesidan kode etik yang berlaku di RSBL•RSBL mendukung program IMD, RS. Sayang Ibu dan Sayang BayiProsedur 1.Pasien datang ke RS melalui Poliklinik atau UGD2.Pas i en  dapa t   l angsung  masuk   ruangan   /  VK   se t e l ah   i t u d i l akukan  penda f t a r an   a t au sebaliknya.3 .Pas i en  yang  be lum

Page 9: Standar Pelayanan Kebidanan

i npa r t u   dan   a t au  pa s i en  dengan ka l a I  masuk  ke Ruang r awa t Kebidanan (R23), sedangkan pasien dengan Kala II masuk ke Ruang Bersalin/VK4.Pasien diganti pakaiannya dengan pakaian RS / Kangguru5 . S i a p k a n   B e d 6.Semua pasien rujukan kebidanan di pasang infus RL dengan Transfusion set dan IVcanule 20 F atau sesuai kebutuhan7.Bidan jaga segera memeriksa pasien dan melakukan penapisan8.Konsultasikan pasien kepada Konsulen/ Spesialis Kebidanan9.Bila diputuskan untuk persalinan normal, maka penatalaksanaan selanjutnya sesuaistandar pelayanan kebidanan / asuhan persalinan normal oleh Bidan10.Segera konsultasikan pasien kepada Konsulen bila terjadi :○Perdarahan pervaginam yang mencurigakan○Ketuban pecah bercampur mekonium○Ada tanda-tanda gawat janin○Ada tanda-tanda infeksi○Fase aktif kala I kepala 5/5 pada primipara○Tali pusat menumbung○Presentasi ganda○Gejala shock○Fase laten > 8 jam grafik partograf dikanan garis waspada

 1.Bila pembukaan hampir lengkap dan kemajuan persalinan baik, serta kondisi ibu dan janin baik, pasien segera dipindah ke kamar bersalin / VK2.Asisten segera menyiapkan ruangan , alat dan bahan medis lainnya3.Dilakukan asuhan persalinan kala II4.Konsultasikan kepada konsulen Kebidanan apabila :○Kala II > 1 jam pada multipara○Kala II > 2 jam pada primipara1 .B i l a d ipu tu skan un tuk   :○Vaccuum Ekstraksi, maka lakukan VE sesuai prosedur ○Sectio Caesaria, maka lakukan SC sesuai prosedur ○Lahir normal, maka dilakukan asuhan persalinan normal, asuhan BBL danpengawasan kala IV1.Pasca persalinan,Asuhan BBL dan pengawasan kala IV dilakukan di VK.2.Inisiasi menyusu dini dan imunisasi dilakukan di VK3 .Se t e l ah  kond i s i   s t ab i l   pa sca pengawasan  ka l a   IV ,   pa s i en  d ip indahkan  ke   r awa t   i nap kebidanan4.Pasca persalinan normal, pengawasan ibu dan bayi setidaknya dilakukan selama 24 jam

Page 10: Standar Pelayanan Kebidanan

ASUHAN PERSALINAN NORMALDI KAMAR BERSALINRUMAH SAKIT UMUM BUDI LUHUR

 3.Tata cara mengukur Penurunan Kepala janinDengan salah satu tangan dan jari-jari rabalah kepala janin bila presentasi kepala.Interpretasi :Bila kepala teraba dengan 5 jari : Penurunan kepala 5/5 : Kepala belum masuk PanggulBila kepala teraba dengan 4 jari : Penurunan Kepala 4/5: Kepala di Hodge I-IIBila Kepala teraba dengan 3 jari :Penurunan Kepala 3/5 : Kepala di Hodge II-IIIBila Kepala teraba dengan 2 jari :Penurunan Kepala 2/5 : Kepala di Hodge III(+)Bila kepala teraba dengan1 jari :Penurunan kepala 1/5 : Kepala di Hodge III-IVBila kepala tak teraba : Penurunan Kepala 0/5 : Kepala di Hodge IV4.Tata Cara melakukan Pemeriksaan Dalam ( Vaginal Touche/VT)•Cuci tangan bersih dan memakai handschoen sesuai prosedur •Posisikan ibu terlentang dengan kedua tungkai terlekuk pada lutut,sedemikianrupa sehingga perineum / vulva terekspos. Ingat selalu untuk menutupi ibusemaksimal mungkin.•Basuh vulva dengan Kasa steril dan NaCl 0,9% steril, oleskan dengan arah ataske bawah, sisi kiri ,sisi kanan dan tengah vulva•Nilai secara visual kondisi vulva, cairan yang keluar dari vulva•Buka labia dengan ibujari dan jari manis tangan kiri, masukkan jari telunjuk dan jari tengan tangan kanan secara perlahan .•N i l a i  Kapas i t a s   panggu l   t e ru t ama  pada  p r im ipa ra ,   dengan   ca r a  menca r i Promontorium, dan jarak antara promontorium dengan batas bawah symphisis,raba linea innominata, kelengkungan sacrum dan penonjolan spina ischiadica•Nilai mukosa vagina : apakah ada jaringan parut, bagaimana kondisi cairandalam vagina•Nilai cervix dan pembukaan serta penipisan cervix•Nilai kondisi selaput Ketuban dan air ketuban○Jika selaput utuh Kode U○J i k a   C a i r a n   k e t u b a n   j e r n i h K o de   J○J i k a   C a i r a n   K e t u b a n   b e r d a r a h K o d e   D○Jika Cairan ketuban Mekoneal Kode M

Page 11: Standar Pelayanan Kebidanan

○J i k a   c a i r a n   k e t u b a n   k e r i n g K o de   K•Tentukan bagian terendah janin, nilai penurunan janin, serta posisi bagianterendah janin.•Nilai adanya Moulage○Jika tidak ada moulage Kode 0○J i k a a d a k e d u a s i s i   h a n y a   b e r s e n t u h a n K o d e 1○Jika ada moulage masih bisa dipisahkan Kode 2○J i k a   a d a m o u l a g e   t i d a k b i s a d i p i s a h k a n K o d e   3•Nilai adakah bagian terkemuka atau menumbung•Jika sudah selesai, keluarkan tangan dengan perlahan•Cuci handschoen dan rendam dalam chlorine 0,5%•Cuci tangan dan keringkan

 •Posisikan ibu ke posisi yang lebih nyaman, Beri penjelasan kepada ibu dankeluarganya1.Konsultasikan dengan Spesialis Kebidanan2.Bila diadviskan untuk persalinan normal, maka prosedur berlanjut.3.Catat diagnosa pada kolom assesment pada lembaran SOAP4.Buat  perencanaan penanganan sesuai kondisi pasien, catat dalam kolom perencanaanpada lembaran SOAP.5.Bila pasien masuk dalam fase aktif, maka pemeriksaan dilanjutkan ke lembar Partograf Bila pasien masuk dalam fase laten, pemeriksaan dilanjutkan pada lembar observasi.6.Observasi DJJ, nadi, dan His setiap 30 menitObservasi Tekanan darah, suhu dan urine setiap 4 jamPemeriksaan dalam diulang pada jam ke 4. Catat semua data dalam lembaran keduaSOAP sampai 30 menit sebelum jam ke 4.7.Pada jam ke 4 ulangi seluruh pemeriksaan dan dicatat pada lembaran catatan SOAP8.Bila hasilnya pasien memasuki fase aktif, maka pemeriksaan selanjutnya pada lembar partograf. Bila hasilnya pasien masih dalam fase laten maka observasi dilanjutkan lagipada lembar observasi sampai 30 menit sebelum jam ke 89.Pada jam ke 8 seluruh pemeriksaan diulangi lagi dan dicatat pada lembaran catatanSOAP10.Konsultasikan hasilnya dengan konsulen Kebidanan.11.Bila hasilnya Sectio maka dilanjutkan ke prosedur Sectio Caesaria. Bila advisnya untukterus melanjutkan, maka prosedur berlanjut.12.Bila pasien masuk ke dalam fase aktif, maka pemeriksaan selanjutnya dicatat dalamlembaran partograf. Bila pasien masih dalam fase laten, kemungkinan besar konsulenakan mengadviskan untuk Sectio cesaria.13.Catat kemajuan persalinan dalam partograf sesuai petunjuk APN.14.Segera konsultasikan dengan kosulen Kebidanan bila :○Ada tanda-tanda gawat janin

Page 12: Standar Pelayanan Kebidanan

○Penurunan kepala tidak ada kemajuan○Pembukaan cervix tidak ada kemajuan / grafik di kanan garis waspada○Ada tanda-tanda gawat ibuPENATALAKSANAAN KALA II1 . B i l a   p e m b u k a a n   l e n g k a p   /   h a m p i r   l e n g k a p ,   p a s i e n   s e g e r a   d i p i nd a h k a n   k e   k a m a r   bersalin / VK2.Penolong dan asisten segera mempersiapkan ruangan, tempat tidur, trolley alat, mejaresusitasi,  obat-obatan dan bahan medis lain, serta Alat Perlindungan Perorangan(APP)3 . P e r s i a pa n R u a n g a n○Bila ruang bersalin dipakai sebelum jadwal pembersihan rutin, harian, makasegera dilakukan pembersihan rutin harian

 ○Bila dipakai setelah dilakukan pembersihan rutin, maka tidak perlu dibersihkanlagi○Nyalakan lampu○Nayalakan AC, atur suhu 27oC○Periksa kelancaran air kran○Semprotkan pewangi ruangan1 .Pe r s i apan   t empa t   t i du r  ○S tanda r   l ap i s an   t empa t   t i du r   :  Ma t r a s ,   s ep ra i ,   l aken ,   penu tup   l aken ,   a l a s / selendang pasien, pasien, selimut○Semua komponen Bed dalam keadaan bersih○Posisikan ibu senyaman mungkin1 . P e r s i a p a n   t r o l l e y○Gelar paket partus set diatas trolley. Perhatikan label pensterilan tidak boleh lebih dari 7 hari. Bila lebih, harus disteril ulang○Siapkan paket linenpartus. Perhatikan label sterilisasi terakhir.○Masukan bahan medis lain secara aseptik○Standar susunan trolley