standar kompetensi mengevaluasi peranan pers dalam masyarakat demokrasi

43
STANDAR KOMPETENSI MENGEVALUASI PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN PENGERTIAN, FUNGSI DAN PERAN, SERTA PERKEMBANGAN PERS DI INDONESIA

Upload: aysha

Post on 24-Feb-2016

241 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

STANDAR KOMPETENSI MENGEVALUASI PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI. KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN PENGERTIAN, FUNGSI DAN PERAN, SERTA PERKEMBANGAN PERS DI INDONESIA. PENGERTIAN PERS. KAMUS UMUM BAHASA INDONESIA. Pers berarti alat cetak untuk mencetak buku atau surat kabar - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: STANDAR KOMPETENSI MENGEVALUASI PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI

STANDAR KOMPETENSIMENGEVALUASI PERANAN PERS DALAM

MASYARAKAT DEMOKRASI

KOMPETENSI DASARMENDESKRIPSIKAN PENGERTIAN,

FUNGSI DAN PERAN, SERTA PERKEMBANGAN PERS DI INDONESIA

Page 2: STANDAR KOMPETENSI MENGEVALUASI PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI

PENGERTIAN PERS

Page 3: STANDAR KOMPETENSI MENGEVALUASI PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI

KAMUS UMUM BAHASA INDONESIA

• Pers berarti alat cetak untuk mencetak buku atau surat kabar

• Pers berarti alat untuk menjepit, memadatkan

• Pers berarti surat kabar dan majalah yang berisi berita

• Orang yang bekerja di bidang persuratkabaran

Page 4: STANDAR KOMPETENSI MENGEVALUASI PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI

ENSIKLOPEDI INDONESIA

Istilah pers merupakan nama seluruh penerbitan berkala, yaitu koran, majalah dan kantor berita.

Page 5: STANDAR KOMPETENSI MENGEVALUASI PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI

ENSIKLOPEDI PERS INDONESIA

Istilah pers merupakan sebutan bagi penerbit/ perusahaan/ kalangan

yang berkaitan dengan media massa atau wartawan.

Page 6: STANDAR KOMPETENSI MENGEVALUASI PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI

UU NO. 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS

Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik yang

meliputi : mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan

informasi baik dalam bentuk tulisan, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam

bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik dan segala jenis saluran yang

tersedia.

Page 7: STANDAR KOMPETENSI MENGEVALUASI PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI

FUNGSI PERS MENURUT

KUSMAN HIDAYAT

FUNGSI PENDIDIK

FUNGSI PENGHUBUNG

FUNGSI PEMBENTUK PENDAPAT UMUM

FUNGSI KONTROL

Page 8: STANDAR KOMPETENSI MENGEVALUASI PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI

FUNGSI PENDIDIK : Membantu masyarakat meningkatkan budayanya.

Segala peristiwa yang di muat pers menolong masyarakat untuk menilai sendiri ikhwal yang

dijadikan teladan bagi kehidupannya. Rubrik-rubrik khusus, seperti ruang kebudayaan atau ruang ilmu

pengetahuan dapat menambah pengetahuan masyarakat.

Page 9: STANDAR KOMPETENSI MENGEVALUASI PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI

FUNGSI PENGHUBUNG: Pers merupakan sarana lalu lintas hubungan

antar manusia. Melalui pers, lembaga-lembaga kemasyarakatan berusaha untuk menumbuhkan

kontak antar manusia sehingga tercipta saling pengertian dan saling tukar pandangan bagi

perkembangan dan kemajuan hidup manusia.

Page 10: STANDAR KOMPETENSI MENGEVALUASI PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI

FUNGSI PEMBENTUK PENDAPAT UMUM:Rubrik-rubrik dan kolom-kolom tertentu seperti tajuk

rencana, pikiran pembaca, pojok dll merupakan ruang untuk memberikan pandangan atau pikiran

kepada khalayak pembaca.

Page 11: STANDAR KOMPETENSI MENGEVALUASI PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI

FUNGSI KONTROL:Pers berusaha melakukan

bimbingan dan pengawasan terhadap masyarakat

tentang tingkah laku yang benar atau tingkah laku yang

tidak dihendaki oleh khalayak.

Page 12: STANDAR KOMPETENSI MENGEVALUASI PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI

FUNGSI PERS MENURUT

MOCHTAR LUBIS

FUNGSI PEMERSATU

FUNGSI PENDIDIK

FUNGSI PUBLIC WATCHDOG/ PENJAGA KEPENTINGAN UMUM

FUNGSI MENGHAPUSKAN MITOS DAN MISTIK

FUNGSI SEBAGAI FORUM

Page 13: STANDAR KOMPETENSI MENGEVALUASI PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI

FUNGSI PEMERSATU:Memperlemah tendensi

perpecahan, baik perpecahan sosial maupun kultural.

Page 14: STANDAR KOMPETENSI MENGEVALUASI PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI

FUNGSI PENDIDIK:Memberikan informasi

perkembangan iptek, disamping menunjukkan betapa kemajuan

iptek itu dapat dimanfaatkan untuk mencapai kesejahteraan material

dan spiritual.

Page 15: STANDAR KOMPETENSI MENGEVALUASI PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI

FUNGSI PUBLIC WATCHDOG/ PENJAGA KEPENTINGAN UMUM:

Pers harus melawan setiap penyalahgunaan kekuasaan dana korupsi, menentang setiap

kebijakan yang bertentangan dengan kepentingan rakyat, serta menyuarakan

kepentingan kelompok kecil rakyat yang tidak dapat menyuarakan kehendaknya.

Page 16: STANDAR KOMPETENSI MENGEVALUASI PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI

Fungsi menghapuskan mitos dan mistik dari kehidupan

politik negara-negara berkembang.

Page 17: STANDAR KOMPETENSI MENGEVALUASI PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI

FUNGSI SEBAGAI FORUM:Untuk membicarakan masalah publik yang

dihadapi oleh negara-negara Asia dan menumbuhkan dialog agar timbul pemecahan

masalah yang dihadapi bersama.

Page 18: STANDAR KOMPETENSI MENGEVALUASI PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI

PERANAN PERS MENURUT UU NO. 40 TAHUN 1999

1. Memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui

2. Menegakkan nilai-nilai dasar demokrasi, mendorong terwujudnya supremasi hukum dan HAM, sera menghormati kebhinekaan

3. Mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang tepat, akurat dan benar

4. Melakukan pengawasan, kritik, koreksi dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum

5. Memperjuangkan keadilan dan kebenaran

Page 19: STANDAR KOMPETENSI MENGEVALUASI PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI

PERKEMBANGAN PERS DI INDONESIA

Pada Zaman penjajahan Belanda

Pers di masa pergerakan

Pada Zaman penjajahan Jepang

Pers di masa revolusi fisik

Pers di era demokrasi liberal

Pers di Zaman Orde Lama/ Pers Terpimpin

Pers di era demokrasi Pancasila dan Orde Baru

Kebebasan pers di era Reformasi

Page 20: STANDAR KOMPETENSI MENGEVALUASI PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI

PERS ZAMAN PENJAJAHAN BELANDA

Pers pada masa ini digambarkan sangat tertekan. Penjajah Belanda mengetahui dengan baik pengaruh surat kabar terhadap masyarakat

Indonesia.Oleh sebab itu Belanda memandang perlu membuat UU khusus untuk membendung

pengaruh pers Indonesia karena merupakan momok yang harus diperangi.

Page 21: STANDAR KOMPETENSI MENGEVALUASI PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI

UU KHUSUS TERSEBUT ANTARA LAIN

• Persbreidel Ordonantie yang memberikan hak kepada pemerintah penjajah Belanda untuk menghentikan penerbitan surat kabar/ majalah Indonesia yang dianggap berbahaya.

• Haatzal Artikelen, isi pasal-pasalnya mengancam hukuman terhadap siapapun yg menyebarkan, permusuhan, kebencian serta penghinaan terhadap pemerintah Nederland dan Hindia Belanda dan terhadap sesuatu atau sejumlah kelompok penduduk di Hindia Belanda.

Page 22: STANDAR KOMPETENSI MENGEVALUASI PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI

PERS DI MASA PERGERAKAN

Pers pada masa pergerakan tidak bisa dipisahkan dari Kebangkitan Nasional

bangsa Indonesia melawan penjajahan dengan munculnya pergerakan modern

Budi Utomo tanggal 20 Mei 1908.

Page 23: STANDAR KOMPETENSI MENGEVALUASI PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI

Setelah munculnya pergerakan modern Budi Utomo, surat kabar yang dikeluarkan orang Indonesia lebih banyak berfungsi sebagai alat perjuangan, yakni :

• Pers saat itu merupakan terompet dari organisasi pergerakan orang Indonesia.

• Surat kabar nasional menjadi semacam parlemen orang Indonesia yang terjajah.

• Pers menyuarakan kepedihan, penderitaan dan merupakan refleksi dari isi hati bangsa yg terjajah.

• Pers menjadi pendorong bangsa Indonesia dalam perjuangan memperbaiki nasib dan kedudukan bangsa.

• Pada masa pergerakan ini berdirilah Kantor Berita Antara pada tanggal 13 Desember tahun 1937.

Page 24: STANDAR KOMPETENSI MENGEVALUASI PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI

BEBERAPA CONTOH HARIAN YG TERBIT PADA MASA PERGERAKAN, ANTARA LAIN SBB:

1. Harian Sedio Tomo sebagai lanjutan harian Budi Utomo yg terbit di Yogjakarta bulan Juni 1920;

2. Harian Darmo Kondo, terbit di Solo dipimpin oleh Sudarya Cokrosisworo;

3. Harian Utusan Hindia, terbit di Surabaya dipimpin oleh HOS Cokroaminoto;

4. Harian Fadjar Asia, terbit di Jakarta dipimpin oleh Haji Agus Salim;

5. Majalah mingguan Pikiran Rakyat terbit di Bandung didirikan oleh Ir Soekarno;

6. Majalah berkala Daulah Rakyat, dipimpin oleh M. Hatta dan Sutan Syahrir.

Page 25: STANDAR KOMPETENSI MENGEVALUASI PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI

PERS DI MASA PENJAJAHAN JEPANG

Pers di masa pendudukan Jepang semata-mata menjadi alat pemerintah Jepang dan

bersifat pro-Jepang.Pers nasional mengalami kemunduran besar

dimana pernah hidup zaman pergerakan secara sendiri-sendiri dipaksa bergabung untuk tujuan yg sama, yaitu mendukung

kepentingan Jepang.

Page 26: STANDAR KOMPETENSI MENGEVALUASI PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI

Beberapa harian yang muncul pada masa penjajahan Jepang, antara lain :

1. Asia Raya di Jakarta2. Sinar Baru di Semarang3. Suara Asia di Surabaya

4. Tjahaya di Bandung

Page 27: STANDAR KOMPETENSI MENGEVALUASI PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI

Beberapa keuntungan yg didapat oleh para wartawan/ insan pers Indonesia yg bekerja pada penerbitan Jepang, antara lain :

1. Pengalaman yg diperoleh para karyawan pers Indonesia bertambah. Fasilitas dan alat-alat yg digunakan jauh lebih banyak daripada masa pers zaman Belanda.

2. Penggunaan bahasa Indonesia dalam pemberitaan semakin sering dan luas. Penjajah Jepang berusaha menghapuskan bahasa Belanda dengan kebijakan menggunakan bahasa Indonesia dalam berbagai kesempatan.

3. Adanya pengajaran untuk rakyat agar berfikir kritis terhadap berita yg disajikan oleh sumber-sumber resmi Jepang. Kekejaman dan penderitaan yg dialami pada masa pendudukan Jepang memudahkan para pemimpin bangsa memberikan semangat untuk melawan penjajahan.

Page 28: STANDAR KOMPETENSI MENGEVALUASI PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI

PERS DI MASA REVOLUSI FISIK[ 18 Agustus 1945 – Desember 1949 ]

Pers di masa ini bangsa Indonesia berjuang mempertahankan kemerdekaan yg berhasil

diraihnya pada tanggal 17 Agustus 1945. Belanda ingin kembali menduduki wilayah

Indonesia sehingga terjadilah perang mempertahankan kemerdekaan.

Page 29: STANDAR KOMPETENSI MENGEVALUASI PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI

PERS DI MASA REVOLUSI FISIK TERBAGI MENJADI DUA GOLONGAN, YAITU :

Pers Nica/ Belanda• Pers yg diterbitkan dan diusahakan

oleh tentara pendudukan Sekutu dan Belanda, contohnya : Warta Indonesia Jakarta, Persatuan di Bandung, Suluh Rakyat di Semarang, Pelita Rakyat di Surabaya, Mustika di Medan.

• Pers Nica berusaha mempengaruhi rakyat Indonesia agar menerima kembali Belanda untuk berkuasa kembali di Indonesia

Pers Republik• Pers yg diterbitkan dan

diusahakan oleh orang Indonesia, contohnya : Merdeka, Sumber, Pemandangan, Kedaulatan Rakyat, Nasional dan Pedoman.

• Pers Republik berisi semangat mempertahankan kemerdekaan dan menentang usaha pendudukan Sekutu.

• Pada masa revolusi fisik ini PWI dan SPS/Serikat Pengusaha Surat Kabar lahir.

Page 30: STANDAR KOMPETENSI MENGEVALUASI PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI

PERS DI ERA DEMOKRASI LIBERAL [ 1949 – 1959 ]

Pers pada masa ini bebas sesuai dengan sistem liberal yg diterapkan UUDS 1950 yg isinya banyak

diambil dari Piagam Pernyataan HAM sedunia/ Universal Declaration of Human Rights pasal 19

disebutkan “setiap orang berhak atas kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat”.

Pada masa ini pemerintah melakukan pembreidelan dan pembatasan terhadap

kebebasan pers asing saja terutama pers Belanda dan Cina, dengan alasan negara tidak akan

membiarkan ideologi asing merongrong UUD.

Page 31: STANDAR KOMPETENSI MENGEVALUASI PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI

PERS DI ZAMAN ORDE LAMA ATAU PERS TERPIMPIN [ 1959 – 1966 ]

Pers pada masa ini digiring oleh peraturan-peraturan pemerintah untuk menjadi alat perjuangan politik

ideologi saat itu, sehingga pers yang semula bebas dalam arti liberal, berubah kiprah menjadi alat propaganda

politik ideologi Nasakom/ Nasionalis,agama,komunis.Pemerintah menekankan bahwa fungsi utama pers ialah

menyokong tujuan revolusi dan semua surat kabar menjadi juru bicara resmi pemerintah, pers yang

bermusuhan terhadap revolusi harus disingkirkan.

Page 32: STANDAR KOMPETENSI MENGEVALUASI PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI

PERS DI ERA DEMOKRASI PANCASILA DAN ORDE BARU

Pada masa ini awalnya pemerintah memberi kebebasan penuh kepada pers dengan

dikeluarkannya UU Pokok Pers No. 11 tahun 1966, yg dijamin tidak ada sensor dan pembreidelan,

serta penegasan bahwa setiap warga negara mempunyai hak untuk menerbitkan pers yg bersifat

kolektif dan tidak diperlukan surat izin terbit.Namun sejak terjadinya peristiwa Malari

[ Peristiwa lima belas Januari 1974 ] kebebasan pers mengalami set-back/kembali seperti zaman orde

lama.

Page 33: STANDAR KOMPETENSI MENGEVALUASI PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI

Peristiwa Malari tahun 1974 menyebabkan menyebabkan surat

kabar di larang terbit, salah satunya Kompas diberangus untuk beberapa

waktu dan baru diizinkan terbit kembali setelah para pemimpin

redaksinya menandatangani surat pernyataan maaf.

Page 34: STANDAR KOMPETENSI MENGEVALUASI PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI

Pers pasca-Malari merupakan pers yg

cenderung mewakili kepentingan penguasa,

pemerintah atau negara, pers jarang, malah tidak

pernah pelakukan kontrol sosial secara kritis, tegas

dan berani [ tidak artikulatif mirip dengan zaman orla ].

Page 35: STANDAR KOMPETENSI MENGEVALUASI PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI

KEBEBASAN PERS DI ERA REFORMASI

Sejak masa reformasi tahun 1998, pers nasional kembali menikmati kebebasan pers, sejalan

dengan alam reformasi adanya keterbukaan dan demokrasi yg diperjuangkan rakyat Indonesia.

Pemerintah sangat mempermudah izin penerbitan pers, akibatnya banyak sekali koran-koran, majalah atau tabloid baru bermunculan,

ibarat jamur di musim hujan.

Page 36: STANDAR KOMPETENSI MENGEVALUASI PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI

HAK-HAK PERS, Menurut Pasal 4 UU No. 40 Tahun 1999

1. Kemerdekaan pers dijamin sebagai hak asasi warga negara

2. Terhadap pers nasional tidak dikenakan penyensoran, pembereidelan dan pelanggaran penyiaran

3. Untuk menjamin kemerdekaan pers, pers nasional mempunyai hak mencari, memperoleh serta menyampaikan gagasan dan informasi

4. Dalam mempertanggungjawabkan pemberitaan di depan hukum, wartawan mempunyai hak tolak.

Page 37: STANDAR KOMPETENSI MENGEVALUASI PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI

Tujuan hak tolak adalah agar wartawan dapat melindungi sumber informasi, dengan cara menolak menyebutkan

identitas sumber informasi.Hak tolak dapat digunakan jika wartawan dimintai keterangan oleh pejabat penyidik

dan atau dimintai menjadi saksi di pengadilan.

Hak tolak dapat dibatalkan demi kepentingan dan keselamatan negara atau

ketertiban umum yg dinyatakan oleh pengadilan.

Page 38: STANDAR KOMPETENSI MENGEVALUASI PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI

KEWAJIBAN PERS, Dalam Pasal 5 UU No. 40 Tahun 1999

1. Pers nasional berkewajiban memberitakan peristiwa dan opini dengan menghormati norma-norma agama dan rasa kesusilaan masyarakat serta asa praduga tak bersalah,

2. Pers wajib melayani hak jawab,3. Pers wajib melayani hak koreksi.

Page 39: STANDAR KOMPETENSI MENGEVALUASI PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI

FUNGSI PERS, Dalam Pasal 3 UU. No. 40 Tahun 1999

1. Pers nasional mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan dan kontrol sosial

2. Pers nasional dapat berfungsi sebagai lembaga ekonomi

Page 40: STANDAR KOMPETENSI MENGEVALUASI PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI

Media Kontrol Sosial [ Social Control ]/ Kontrol Masyarakat terhadap jalannya roda pemerintahan.

• Dalam istilah kontrol sosial, terkandung makna democratic atau open management yg didalamnya terkandung unsur-unsur sebagai berikut :

1. Keikutsertaan rakyat dalam pemerintahan [ social participation ]

2. Pertanggungjawaban pemerintah terhadap rakyat [ social responsibility ]

3. Dukungan rakyat terhadap pemerintah [ social support ]

4. Kontrol masyarakat terhadap tindakan pemerintah [ social control ]

Page 41: STANDAR KOMPETENSI MENGEVALUASI PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI

PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRATIS

Di negara yang menganut faham kebebasan berpendapat dan demokrasi, pers adalah pilar demokrasi keempat setelah tiga pilar demokrasi

lainnya [ legislatif, eksekutif dan yudikatif ].Di dalam masyarakat demokratis, pers

berkembang sebagai institusi mandiri yg ikut mengontrol jalannya roda pemerintahan. Pers ikut mengawasi bagaimana para wakil

rakyat berusaha memperjuangkan amanah yg dibebankan oleh para pemilihnya.

Page 42: STANDAR KOMPETENSI MENGEVALUASI PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI

PERS SEBAGAI PILAR KEEMPAT DEMOKRASI

a. Pers harus terbebas dari pengaruh siapapun, termasuk pengaruh pemegang saham industri pers

b. Pers harus memberitakan suatu peristiwa tanpa memihak dan berimbang, dengan demikian masyarakat tidak salah mengartikan suatu peristiwa

c. Pers harus cermat mengkonstruksi peristiwa ke dalam bentuk kata/text, suara/audio, gambar/visual, ataupun gambar suara/audio-visual dengan mempertimbangkan banyak hal

d. Pers tidak boleh ditekan serta dipaksa oleh pihak manapun untuk memberitakan atau untuk tidak memberitakan peristiwa tertentu.

Page 43: STANDAR KOMPETENSI MENGEVALUASI PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI

MASYARAKAT DEMOKRATIS, adalah masyarakat yang :

1. Menyelesaikan konflik secara damai2. Tidak menggunakan kekerasan atau paksaan3. Perubahan secara damai4. Pergantian kekuasaan secara konstitusional5. Menghargai adanya keanekaragaman6. Menegakkan keadilan7. Menjunjung tinggi adanya kebebasan-kebebasan

yg dimiliki anggota masyarakatnya