stakeholder -...

2
Media Indonesia, 31 Oktober 2017

Upload: vuphuc

Post on 07-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: stakeholder - bigcms.bisnis.combigcms.bisnis.com/file-data/1/3660/de42e6d1_Sep17-BankQNBIndonesia... · peristiwa yang mengikuti hajat-an politik terkadang diliputi suasana penuh

Media Indonesia, 31 Oktober 2017

Page 2: stakeholder - bigcms.bisnis.combigcms.bisnis.com/file-data/1/3660/de42e6d1_Sep17-BankQNBIndonesia... · peristiwa yang mengikuti hajat-an politik terkadang diliputi suasana penuh

PEREKONOMIAN glo-bal diyakini masih akan mengalami per-lambatan hingga 2018.

Agar bisa sintas, negara-negara harus meng antisipasi gejolak perekonomian dengan baik.

Melemahnya ekonomi negara berpenghasilan tinggi, perlam-batan me rata perekonomian negara berkembang, menurun-nya kinerja perdagangan global, lemahnya harga komoditas, dan meningkatnya volatilitas pasar keuangan global merupakan bebe rapa di antara gejala serius yang harus dihadapi.

Bank Dunia memprediksi gejala itu secara lebih khusus bakal menerpa kawasan Asia Timur dan Asia Pasifi k. Dalam konteks itu, Indonesia bukanlah pengecualian. Bahkan, selain akibat kondisi global yang belum menentu, Indonesia tahun depan juga menghadapi situasi yang lebih khusus lagi, yakni memasuki apa yang disebut sebagai tahun politik.

Seperti pernah diingat-kan Presiden Joko Widodo, pada 2018, Indonesia akan menggelar pemilihan ke-pala daerah (pilkada). Se-banyak 171 daerah akan mengikuti pilkada secara serentak.

Tahun depan pula, tahapan Pemilihan Le-gislatif 2019 dan Pe-milihan Presiden 2019 sudah akan dimulai. Arti nya, ada peristiwa dengan bobot politik besar yang bakal ber-langsung dalam kondisi perekonomian, yang ha-rus kita katakan, belum kondusif.

Inilah yang penting un-tuk kita ingatkan. Sudah menjadi kesadaran dan pe-ngetahuan bersama bahwa

dalam kondisi tertentu berbagai peristiwa yang mengikuti hajat-an politik terkadang diliputi suasana penuh ketidakpastian.

Padahal, suasana penuh ketidakpastian semacam itu sangat tidak produktif bagi per-ekonomian. Di mana pun dan kapan pun juga, perekonomian yang sehat dan bergairah men-syaratkan adanya kepastian iklim usaha.

Karena itulah, kita meminta pemerintah, baik pusat mau-pun daerah di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota, untuk mengantisipasi tahun depan dengan sebaik-baiknya terkait dengan bertemunya dimensi ekonomi dan politik pada saat yang bersamaan.

Kita ingatkan kembali bahwa target pertumbuhan ekonomi nasional 5,4% sebagaimana ter-tuang dalam Anggaran Penda-

patan dan Belanja Negara 2018 bukanlah target yang mudah dicapai. Bila suasana dalam ta-hun politik tidak terkelola baik sehingga menciptakan ketidak-pastian lebih besar daripada yang diperkirakan, target per-tumbuhan itu niscaya akan jauh lebih sulit lagi dicapai.

Karena itu, kita meminta selu-ruh stakeholder yang terlibat da-lam peristiwa politik tahun de-pan untuk ikut mengamankan ekonomi. Suasana kondusif, de-ngan mengurangi semaksimal mungkin lahirnya kegaduhan, harus dipastikan.

Dapat dipahami bila pada tahun politik pelaku usaha cen-derung bersikap wait and see. Untuk meredam kegelisahan di tengah ketidakpastian kaum industrialis itu, kita sependa-pat bahwa pemerintah mela-kukan percepatan reformasi

atas berbagai regulasi sehingga iklim usaha menjadi lebih ber-gairah.

Namun, di sisi lain, perhelatan politik ti-dak selamanya ‘ser-bakelabu’. Ada pula kesempatan dan pe-luang. APBN menem-patkan Rp11,4 triliun dana pilkada. Itu arti-nya duit yang ber edar bakal bertambah pada tahun depan.

Dengan ditambah anggaran Pileg dan Pilpres 2019 yang ti-dak kalah besarnya, perhelatan politik ta-hun depan semesti-nya menyokong per-tumbuhan ekonomi, syukur-syukur memi-lihkan perekonomian. Kuncinya ada pada sikap positif dan op-timistis.

Harus Lebih BaikTAHUN politik, tahun demokrasi. Ekonomi harus naik lebih baik. Tengok-tengok spanduk, baliho, kaus sablon, dan nasi bungkus. Bahkan, banyak politisi asalnya dari tukang sablon. Oke punya.

Nyoman Wardhana

Antisipasi Cyber CrimeDI tahun politik selain ekonomi yang perlu di-antisipasi ialah cyber crime, uang palsu, janji palsu, dan fakta palsu (bukan sekadar info palsu/hoaks).

@RakkyanW

Aroma Kampanye HitamMASALAH sosial dan keamanan, karena aroma black campaign (kampanye hitam) dan taktik ‘chaos’ sangat kental.

@j0k3rk3t4w4

Sulit DicapaiTARGET pertumbuhan ekonomi akan sulit tercapai selama kondisi perpolitikan masih karut-marut penuh ketidakpastian. Perlu adanya percepatan reformasi regulasi terhadap dunia usaha untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Selain itu, si-kap positif dalam dunia perpolitikan sangat diper-lukan untuk menyokong pertumbuhan ekonomi.

Dian Maria Andriani

Harus KondusifDAMPAK dari tahun politik tahun depan memang sulit untuk dihindari. Tahun depan Jawa Barat dan Jawa Timur juga akan menggelar pemilihan kepala daerah. Dua provinsi besar itu memiliki peran penting dalam perekonomian nasional. Pemerintah harus mampu menjaga kekondusifan iklim ekonomi dari suhu politik yang semakin memanas.

Jayanti Ayu Ningrum

Pendidikan PolitikTAHUN depan memang tahun politik terutama un-tuk Jabar dan Jatim. Kalau untuk Jatim sepertinya sulit untuk dibumbui propaganda karena calonnya merupakan kaum Nahdliyin, celah untuk meng-giring ke opini negatif sangat sempit. Kalau Jabar masih potensial untuk dibumbui karena kondisi masyarakatnya ada yang bersifat moderat dan fundamental. Menjadi PR tersendiri bagi KPU dan para stakeholder yang akan melaksanakan pesta politik mengenai pentingnya pendidikan politik.

Hafi z Satria Putra

Meyakinkan PengusahaSIKAP wait and see memang normal diambil para pengusaha di tahun politik. Sikap kehatian-hatian itu diperlukan demi kelangsungan usaha mereka. Sekarang tinggal bagaimana sikap pemerintah un-tuk meyakinkan para penggerak ekonomi.

Bahrum Suhar

Tanggapan Editorial30 Oktober 2017

Mengamankan Ekonomidi Tahun Politik

Perlu Langkah Nyata Pemerintah Atasi Karut-marut Pembuatan KTP-E

Solusi Atasi Kemacetan dari Tol JORR Menuju Cikampek

SELASA, 31 OKTOBER 2017SUARA ANDA 9

E D I T O R I A L

Kirimkan keluhan dan komentar Anda tentang pelayanan publik ke e-mail: [email protected]

Kirimkan komentar Anda atas tema: Bagaimana Mencegah Tragedi Ko-sambi Berulang? (30 Oktober - 4 November 2017) opini publik ke e-mail: [email protected]

F O R U M

KARTU tanda pendu-duk elektronik (KTP-E) merupakan dokumen

kependudukan yang memuat sistem keamanan atau pe-ngendalian, baik dari sisi ad-ministrasi maupun teknologi informasi dengan basis pada nomor induk kependudukan (NIK) nasional. NIK meru-pakan identitas tunggal se-tiap penduduk dan berlaku seumur hidup. Dengan sistem tersebut, penduduk Indone-sia tidak akan memiliki lebih dari satu KTP-E.

Pembuatan KTP-E seharus-nya mudah, cepat, dan gratis.

Namun, kenyataannya, begitu banyak kendala yang masih terjadi, antara lain masih ba-nyak masyarakat yang belum mendapatkan KTP-E. Hal ini disebabkan proses pembuat-an lama, berbelit-belit. Hal itu terjadi lantaran blangko KTP-E di sejumlah daerah mengalami kekosongan.

Padahal, dana untuk mere-alisasikan program tersebut sangat besar, yakni mencapai Rp5,9 triliun. Dana yang besar itu ternyata malah meng-akibatkan sebagian wakil rakyat tergiur untuk men-cicipi uang tersebut dengan

cara korupsi. Hampir setengah dana

yang dikeluarkan pemerin-tah diduga dikorupsi yang melibatkan tokoh pesohor di negeri ini. Hal itu mengaki-batkan molornya realisasi pembuatan KTP-E. Jelaslah bahwa pembuatan KTP-E masih jauh dari apa yang diharapkan.

Pemerintah seharusnya lebih berorientasi pada kebu-tuhan dan kepuasan pelang-gan, yakni menciptakan kuali-tas pelayanan publik yang baik. Harus disadari bahwa birokrat bertugas melayani

dan mengayomi masyarakat, bukan mengambil kesem-patan dalam kesempitan.

Untuk itu, masyarakat yang belum tahu atau masih awam tentang KTP-E ini perlunya mendapat sosialisasi dalam pelaksanaan pembuatan KTP-E yang saat ini masih terkendala. Prosedur apa yang harus dilakukan masya-rakat saat menunggu realisasi pembuatan KTP-E.

Di sisi lain, pemerintah se-bagai sumber awal kebijakan atas pembuatan KTP-E harus bertanggung jawab. Pemerin-tah harus melakukan lang-

kah nyata untuk mengatasi kekarut-marutan pembuatan KTP-E.

Upaya yang dilakukan de-ngan memantau, merevisi, jika ada hal-hal yang tidak se-suai dengan yang direncana-kan. Pemerintah juga ha-rus lebih terbuka terhadap progress program tersebut serta penuntasan kasus KTP-E yang saat ini tengah diselidiki KPK.

Ahmad AliadinMahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung

PE M BA N G U N A N i n -frastruktur d i Tol Cikampek yang saat ini

dibangun pemerintah telah mengakibatkan kemacetan panjang, termasuk kenda-raan yang akan memasuki Tol Cikampek dari Tol Lingkar Luar Jakarta/JORR.

Menurut pengamatan saya, ada dua titik sumber kema-cetan berat di kawasan ter-sebut. Keduanya disebabkan banyaknya kendaraan truk dan bus yang malang me-lintang berdesakan hendak masuk pintu tol lingkar dalam

Cikampek (sebelah barat). Kondisi serupa juga terjadi di pintu tol lingkar dalam Cawang–Cikampek sebelah timur.

Hal i tu menyebabkan kendaraan lain yang hen-dak melaju lurus terjebak sehingga ikut mengalami kemacetan parah. Berdasar-kan hal tersebut, bersama ini saya mengusulkan kepada PT Jasa Marga, upaya yang dilakukan untuk mengurai kemacetan di kawasan ter-sebut.

Pertama, menurut saya

dipasang pembatas beton penyekat sepanjang 2 km, seperti di pintu tol menuju Bekasi Barat. Kedua, pada ujung pembatas disisakan kosong untuk pengendara untuk keluar bila mereka telanjur masuk ke jalur yang salah. Mudah-mudahan so-lusi itu bermanfaat untuk mengurai kemacetan yang kerap terjadi di kawasan tersebut.

Diego PieterTaman Modern Blok E5/24

DUTA